Kti Zamzam Revisi 1
Kti Zamzam Revisi 1
Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu tugas akhir sekolah
I
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah (KTI) telah diujikan dan disahkan pada tanggal19Februari
2020 oleh :
Mengetahui,
Pembimbing KTI Penguji KTI
Menyetujui,
Kepala Madrasah
I
ABSTRAK
Setiap aktifitas manusia yang dilakukan baik itu dalam kegiatan sehari-
hari, selalu menimbulkan sampah. Salah satu cara yang dapat digunakan
untukmengatasi masalah sampah organik agar lebih bermanfaat adalah dengan
metode composting.
Penelitian ini bertujuan untuk jumlah sampah plastic yang ada di
lingkungan Al-Nahdlah. Selain itu, dapat dijadikan sebagai rujukan dan tambahan
wawasan bagi siapapun yang membaca karya tulis ini. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian eksperimen dengan observasi sederhana.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sampah bisa
dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Namun, jika waktu pengomposan itu
kurang dan terlalu berlebihan menggunakan bahan maka hasil dari pupuk kompos
itu pun tidak sempurna.
Kata Kunci : sampah, pupuk kompos, composting
II
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puja dan puji syukur peniliti panjatkan kepada Allah SWT.
Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang yang telah memberikan nikmat
iman, islam, ihsan serta rahmat hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “ PEMANFAATAN SAMPAH
ORGANIK SEBAGAI PUPUK KOMPOS DI LINGKUNGAN AL NAHDLAH ”
dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan
kepada Baginda Agung Nabi Muhammad SAW. Yang telah menuntun kita dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang dengan adanya agama
Islam dan semoga kita selalu menjadi umatnya dan mendapatkan syafaatnya di
hari kiamat kelak.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi persyaratan kurikulum di
Madrasah Aliyah Al-Nahdlah, dan kedepannya dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya para masyarakat Pesantren Al-Nahdlah. Karya tulis ini bertujuan untuk
memberi informasi kepada pembaca agar dapat memanfaatkan kembali sampah
organik menjadi bahan yang lebih berguna ketimbang mebuangnya atau
membakarnya. Banyak kendala dalam penulisan karya tulis ini, mulai dari
sempitnya waktu penelitian, sulitnya mencari referensi, dan ditambah lagi
pandemi. Dengan usaha, dukungan, serta doa dan bantuan maka selesailah
penulisan karya tulis ini.
Maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. IbuIbrizatusSyarifah, S.E., M.A.,selakukepala madrasah MAS Al-
Nahdlah.
2. Siti Mariyanti,S.Pi, selaku guru pembimbing.
3. Seluruh dewan guru Al-Nahldah Islamic Boarding School yang
senantiasa memberikan doa terbaik kepada murid-muridnya, terutama
penulis.
4. Orang tua penulis, Ayahanda Suhendra dan Ibunda Nirmalasari, yang
selalu memberikan doa, dukungan, bekal, dan ridhonya kepada penulis.
5. Seluruh kawan seperjuangan, terutama Angkatan 9 MAS Al-Nahdlah
yang senantiasa memberikan dukungan, hiburan, candagurau, dan selalu
bisa diandalkan selama penulisan berlangsung
III
6. Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Nahdlah yang selalu memberikan
support kepada para penulis KTI, khususnya penulis sendiri.
Jika terdapat kesalahan dalam penulisan karya tulis ini, maka dengan penuh
harap penulis meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Penulis
IV
DAFTAR ISI
ABSTRAK.........................................................................................................................II
KATA PENGANTAR......................................................................................................III
DAFTAR ISI.....................................................................................................................V
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA TEORITIK.....................................................3
A. Landasan Teori.......................................................................................................3
1. Sampah...............................................................................................................3
2. Pemanfaatan Sampah.........................................................................................4
3. Pupuk Kompos...................................................................................................5
B. Kerangka Teoritik...................................................................................................9
BAB III............................................................................................................................11
METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................................11
A. Tempat Waktu dan Penelitian..............................................................................11
B. Jenis Penelitian.....................................................................................................11
C. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................11
D. Sumber Data.........................................................................................................11
E. Alat dan Bahan.....................................................................................................11
F. Prosedur Kerja......................................................................................................12
BAB IV............................................................................................................................13
PEMBAHASAN..............................................................................................................13
BAB V.............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
V
B. Saran....................................................................................................................16
VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Sampah yang banyak dihasilkan di Al-Nahlah merupakan sampah organik
khususnya sampah sisa makanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa Santri
di Pondok Pesantren Al- Nahdlah ini ketika mereka tidak menghabisi makanan
lalu mereka dengan seenaknya membuang sisa makanan itu sembarang dan tidak
pada tempat sampah (Surya, 26 oktober 2020). Oleh sebab itu sangat penting
dilakukan penelitian yang dapat memanfaatkan limbah makanan sisa tersebut
menjadi bahan yang bermanfaat serta dapat meningkatkan kesadaran diri akan
manjaga lingkungan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang hendak di capai dalam pedoman untuk
melakukan suatu kegiatan yang telah di rumuskan. Adapun tujuan di
adakannya penelitian ini adalah :
1. Mengetahui cara mengatasi sampah di sekitar lingkungan Al- Nahdlah.
2. Mengetahui cara pengolahan sampah di Al- Nahdlah agar dapat dijadikan
pupuk yang bermanfaat.
3. Mengetahui manfaat pupuk hasil sampah di Al- Nahdlah dalam kehidupan
sehari hari.
D. Manfaat Penelitian
2
BAB II
A. Landasan Teori
1. Sampah
a) Pengertian Sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah adalah bahan
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama
dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan
manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan.
3
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah
anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol
dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS,
maupun karton.
2. Pemanfaatan Sampah
a) Pengolahan Sampah
4
penanganan sampah di negara berkembang. Salah satu contoh sukses adalah
zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu sistem pengumpulan dan
daur-ulang sampah yang mampu mengubah/memanfaatkan 85 persen sampah
yang terkumpul dan mempekerjakan 40,000 orang.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk
penanganan sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari
suatu sistem penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya
dijadikan kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan
makanan ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini
menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak
terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif
pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan
per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu
aliran material yang dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara
alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang
telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan
terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk
akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami
proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang atau
ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain
sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur
menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak
dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara
secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik
yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur,
akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka
produk akhirnya adalah kompos (compost).
3. Pupuk Kompos
a) Pengertian Kompos
5
Pengertian kompos menurut Wield (2014) merupakan pupuk alami
(organik) yang dapat dibuat dari bahan-bahan hijau dan bahan organik lainnya
yang ditambahkan dengan sengaja sehingga proses pembusukan akan lebih cepat.
Hasil dekomposisi atau fermentasi bahan-bahan organik seperti sisa
hewan, tanaman, dan limbah organik lainnya dapat menghasilkan kompos yang
dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki kehidupan
mikroorganisme dalam tanah, menambah daya ikat air terhadap tanah, dan
memperbaiki sifat-sifat tanah lainnya.
Pupuk kompos mengandung unsur-unsur hara mineral yang baik untuk
tanaman serta meningkatkan bahan organik dalam tanah. Pembuatan pupuk ini
pun dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang
mudah didapatkan dengan harga pembuatan yang relatif murah.
Pemanfaatan limbah-limbah pertanian atau sampah organik untuk bahan baku
pembuatan pupuk ini sangat menguntungkan dengan tidak adanya modal yang
besar untuk pembuatannya.
b) Jenis-Jenis Kompos
6
Namun dalam proses pembuatannya diperlukan waktu cukup lama dan perlakuan
yang khusus seperti penambahan mikroorganisme selulotik karena nisbah C/N
dari bagase yang tinggi sekitar 220.
3) Kompos Bokashi
Kompos bokashi adalah pupuk yang dihasilkan dari bahan organik yang
difermentasikan dengan teknologi Effective Microorganisms 4 (EM4). Jenis
mikroorganisme yang terdapat dalam EM4 antara lain Lactobacillus sp.,
Actinomycetes, Khamir, dan Streptomyces.
EM4 adalah suatu kultur campuran terdiri dari mikroorganisme dalam media cair
berfungsi untuk memfermentasikan bahan-bahan organik dalam tanah
dan sampah, sehingga menguntungkan bagi kesuburan tanah.
Selain itu, EM4 membantu dalam merangsang perkembangan mikroorganisme
dan bermanfaat bagi tanaman, seperti pengikat nitrogen, pelarut fosfat, dan
mikroorganisme yang bersifat merugikan dan menimbulkan penyakit
tanaman.EM4 juga mampu mempercepat proses dekomposisi sampah organik
sehingga cocok digunakan untuk pengomposan.
c) Manfaat Kompos
Kompos sebagai salah satu pupuk organik sangat baik dan bermanfaat untuk
segala jenis tanaman. Pupuk ini digunakan untuk tanaman pangan, tanaman
perkebunan, tanaman pertanian, dan bahkan tanaman hias.
Hanya dengan menaburkannya di permukaan tanah, maka sifat-sifat tanah
yang baik dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi.Apalagi untuk kondisi
tanah hasil pembukaan lahan baru, biasanya pada area tersebut kesuburan tanah
menurun karena pembukaan lahan identik dengan pembakaran atau penghilangan
top soil.Oleh karena itu, kesuburan tanah perlu dikembalikan dan dipercepat
dengan ditambahkan pupuk.
Manfaat kompos dapat dilihat dari aspek ekonomi, aspek lingkungan, serta
aspek bagi tanah dan tumbuhan.
1) Manfaat Ekonomi
Dari aspek ekonomi, pupuk ini memanfaatkan bahan-bahan organik yang
berasal dari limbah-limbah pertanian yang mudah didapatkan di sekitar kita,
sehingga pupuk ini tidak memerlukan biaya yang besar dalam pembuatannya.
2) Manfaat Lingkungan
Manfaat pupuk ini dari aspek lingkungan yaitu mengurangi pencemaran
lingkungan. Pencemaran lingkungan berhubungan erat dengan sampah yang
merupakan sumber pencemaran lingkungan.Dengan banyaknya sampah yang
7
berserakan baik di sungai maupun sampah yang tercecer dan masuk ke selokan
akan mengakibatkan penyumbatan di selokan dan dapat menimbulkan banjir.
Banyaknya jumlah sampah akan mengakibatkan permasalahan baru yaitu
tempat pembuangan akhir sampah yang harus diperbanyak pula.Tempat yang
dijadikan pembuangan akhir sampah ini akan menjadi kumuh dan kotor jika
pengolahan sampah tidak diatasi dengan benar.Tempat tersebut juga akan
menimbulkan banyak penyakit karena sebagai sarang bertumbuh-kembangnya
organisme yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan semakin
menurunkan daya dukung lingkungan sebagai tempat pembuangan sampah.
Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah
dengan pengolahannya. Salah satu alternatif pengolahan sampah adalah dengan
memilih sampah organik dan memprosesnya menjadi pupuk.Selain dapat
mengurangi pencemaran lingkungan dengan pengurangan sampah organik yang
dapat dijadikan kompos, manfaat lainnya yaitu sebagai salah satu pupuk yang
ramah lingkungan baik dari bahan pembuatannya, proses pembuatannya dan
pengaplikasiannya dalam menyuburkan tanah.
3) Manfaat bagi Tumbuhan
Manfaat bagi tanah dan tumbuhan yaitu meningkatkan kesuburan tanah serta
menyediakan unsur-unsur hara mineral memadai dan seimbang yang bisa diserap
oleh tanaman.Produtivitas dari tanaman akan berkurang jika tanaman kekurangan
unsur hara dan mineral, terutama jika tanaman tersebut tumbuh pada tanah yang
bersifat terlalu asam maupun terlalu basa.
4) Manfaat bagi Tanah
Manfaat lainnya yaitu memperbaiki struktur, drainase dan tata udara dalam tanah,
memperbesar daya ikat air terhadap tanah, daya ikat tanah terhadap unsur hara,
membantu dalam proses pelapukan mineral, menjadi sumber bahan makanan bagi
mikroorganisme, dan menurunkan aktivitas mikroba yang merugikan.
a. Bahan Baku Kompos
Bahan organik berpengaruh terhadap sifat fisik, biologi, dan kimia tanah.Peran
bahan organik terhadap sifat fisik tanah yaitu memperbaiki aerasi tanah,
merangsang granulasi tanah, dan meningkatkan daya ikat air.Peran bahan organik
terhadap sifat biologi tanah yaitu aktivitas mikroorganisme yang berperan dalam
fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu akan meningkat.
Peran bahan organik terhadap sifat kimia tanah yaitu kapasitas tukar kation
meningkat sehingga dapat mempengaruhi serapan unsur hara tanaman.Bahan
organik yang umum dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk ini berasal dari
limbah-limbah pertanian meliputi:
8
limbah dan residu tanaman,
limbah dan residu ternak,
pupuk hijau,
penambat nitrogen seperti jerami,
sekam padi,
gulma,
semua bagian vegetatif tumbuhan,
kotoran padat hewan,
limbah ternak cair,
sisa pakan ternak,
mikroorganisme, serta
mikoriza dan rhizobium.
Bahan organik lainnya yang dapat dikomposkan adalah buah-buahan, sayuran,
limbah kebun termasuk rumput, dan dedaunan serta limbah dapur.
Selain itu, bahan lainnya yaitu bahan selulosa yang merupakan bahan yang
mempunyai struktur seluler yang sebagian besar terdiri dari lignin dan selulosa
yang mempunyai kadar air yang relatif rendah.
Contoh bahan selulosa adalah kertas, sisipan kayu, daun kering, jerami padi,
dan kulit pohon.Limbah protein yang termasuk ke dalam limbah dan residu ternak
sangat bagus sebagai bahan pembuatan kompos karena banyak mengandung
protein yang mempunyai kandungan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
B. Kerangka Teoritik
9
10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
11
D. Sumber Data
Alat
Wadah berukuran besar dengan penutup
Sarung tangan
Bahan
Sampah sisa makanan dari Al-Nahdlah
Air
Tanah
F. Prosedur Kerja
1. Siapkan sampah sisa makanan yang akan diolah menjadi pupuk kompos.
2. Pisahkan sampah organik (sisa makanan/dedaunan) dengan sampah
plastik. Sampah organiklah yang nantinya akan digunakan sebagai pupuk
kompos.
3. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan
lupa bahwa wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang
dibuat tidak akan terkontaminasi.
4. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan
sampah organik. Ketebalannya bisa Anda sesuaikan dengan wadah dan
banyaknya sampah organik.
5. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
6. Masukkan sampah organik yang sudah disiapkan ke dalam wadah.
7. Pastikan sampah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan
sampah setara dengan ketebalan tanah
8. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai
penutup sampah.
12
9. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar 7 hari
13
BAB IV
PEMBAHASAN
Kompos memiliki manfaat dalam memperbaiki struktur tanah, zat makanan yang
diperlukan tumbuhan akan tersedia. Mikroba yang ada dalam kompos akan
membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman. Tanah akan
menjadi gembur. Tanaman yang dipupuk dengan kompos akan tumbuh lebih baik.
Hasilnya bunga-bunga berkembang, halaman menjadi asri dan teduh. Hawa
menjadi segar karena oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan (Musnamar, 2005).
Hasil penelitian yang dilakukan untuk pemanfaatan limbah organik dapat dilihat
pada tabel berikut
14
Dari penelitian yang sudah dilakukan ternyata percobaan dengan jumlah
sampah yang lebih banyak daripada tanah menyebabkan kurang
sempurnanya proses fermentasi. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhinya adalah :
1. Ukuran bahan
2. Terlalu banyak menggunakan EM4
3. Waktu yang kurang
4. Suhu
1) Ukuran Bahan
Proses pengomposan akan lebih baik dan cepat bila bahan mentahnya
memiliki ukuran yang lebih kecil. Karena itu, bahan yang ukurannya besar
perlu dicacah atau digiling terlebih dulu sehingga ukurannya menjadi lebih
kecil.bahan yang lebih kecil akan mudah didekomposisi karena luas
permukaannya meningkat dan mempermudah aktivitas mikroorganisme
perombak. Namun, ukurannya bahan tersebut jangan terlalu kecil. Ukuran
bahan mentah yang terlalu kecil akan menyebabkan rongga udara
berkurang sehingga timbunan menjadi lebih mampat dan pasokan oksigen
kedalam timbunan akan semakin berkurang. Jika pasokan oksigen
berkurang mikroorganisme yang ada didalamnya tidak bisa bekerja secara
optimal.
15
3) Waktu yang kurang
Beberapa faktor yang menjadi penyebab kegagalan proses salah satunya
adalah waktu pengomposan. Oleh karena itu waktu sangatlah penting
terhadap proses pembuatan kompos, dikarenakan waktu yang kurang
untuk pembuatan kompos ini maka hasil dari pengomposan pun tidak
sempurna. Kendala untuk waktu yang kurang ini karena kurangnya
pengkajian peneliti terhadap pembuatan kompos.
4) Suhu
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Karya tulis yang dibuat tentu masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami menyarankan untuk:
1. Melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lainnya yang
mempengaruhi laju pengomposan beserta cara mengoptimalkan
pembuatan pupuk kompos agar diperoleh hasil yang besar dalam waktu
yang cepat.
2. Melakukan penelitian mengenai pemanfaatan sampah tidak sebatas
sampah organik tetapi juga sampah anorganik seperti pendaur ulangan
sampah atau teknologi alternatif pembuatan bahan bakar (retrieve
energy).
17
DAFTAR PUSTAKA
18