NIM : 101320108
KELAS : PE2B
1. TUJUAN
a) Menentukan peristiwa fisis yang dialami oleh cahaya dengan prinsip difraksi
oleh kisi pada percobaan berlangsung.
b) Menentukan panjang gelombang cahaya tampak dengan menggunakan
difraksi kisi.
c) Menentukan fenomena polarisasi gelombang cahaya dan perputaran oleh
benda padat.
Kotak Cahaya 1
Rel presisi 2
Penyambung rel 1
Kaki rel 2
Kisi difraksi 1
Keping penutup 2
Diafragma 4 lingkaran 1
Layar Putih 6
Tumapakan penjepit 1
Lensa f=+50 mm 1
Lensa f=-100 mm 1
Catu daya 1
Kabel probe 2
𝑦
𝑡𝑎𝑛𝜃 =
𝐿
(4.2)
tan𝜃 ≈ sin𝜃 ≈ 𝜃= 𝑦/L
(4.3)
𝜆𝐿𝑚
y=
𝑑
(4.4)
Polarisasi
Saat filter polarisasi di letakkan pada sumber cahaya yang tidak mengalami polarisasi
maka terdapat medan listrik dengan arah yang sejajar dengan arah filter polarisasi
yang nantinya akan diteruskan (I) akan menjadi setengah dari intensitas sumber (𝐼_0):
1
I =2 𝐼0
(4.5)
Namun pada sumber cahaya yang terpolarisasi intensitas cahaya yang diteruskan akan
bergantung pada sudut (\𝑡ℎ𝑒𝑡𝑎) antara arah polarisasi sumber cahaya dengan arah
filter polarisasi, sehingga yang diteruskan (I):
I = 𝐼0 𝑐𝑜𝑠 2 θ
(4.6)
Gambar 4.2. (a) Cahaya yang tidak terpolarisasi menjadi terpolarisasi setelah
melewati filter polarisasi. (b) Jumlah cahaya yang diteruskan oleh filter P2
bergantung pada sudut antara arah polarisasi filter P2 dan filter P1 dimana
cahaya yang akan diteruskan oleh filter P2 yang telah terpolarisasi pada filter
P1.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1.Difraksi dan Panjang Gelombang Cahaya
Langkah:
Langkah:
Percobaan 2
No Sudut Rotasi Cahaya pada Layar No Sudut Rotasi Cahaya pada Layar
1 0 Terang 4 135 Redup
2 45 Redup 5 180 Terang
3 90 Gelap 6 270 Gelap
Catatan: 𝐼𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = I₀. cos²ø
• 𝐼𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = I₀, maka cahaya pada layar akan terang
• 𝐼𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 < I₀, maka cahaya pada layar akan redup
• 𝐼𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 0, maka cahaya pada layar akan gelap
Percobaan 2
No Sudut Rotasi Cahaya pada Layar No Sudut Rotasi Cahaya pada Layar
1 0 Kuning 4 135 Merah, Hijau
2 45 Kuning, Jingga 5 180 Merah
3 90 Hijau 6 270 Hijau, Biru
IV PANDUAN PEMBAHASAN
Pola cahaya difraksi muncul karena terjadinya pembelokan pada celah yang
sempit. Karena gelombang cahaya mengalami pembengkokan sehingga
terjadilah peristiwa gelombang setengah lingkaran di celah bagian belakang.
Pola-pola yang terbentuk pada layar adalah pola yang memiliki daerah gelap,
redup, dan terang akibat interferensi konstruktif dan destruktif.
Perubahan jarak antara kisi difraksi menuju layar mempengaruhi banyaknya pola
gelap-terang pada layar. Dengan begitu, percobaan kali ini sesuai dengan teori
pada celah young yang menyatakan ketika cahaya yang diberikan dengan sudut
konstan tetapi jarak kisi berbeda-beda, sehingga simpangan lebih besar
dihasilkan oleh kisi yang diletakkan lebih jauh.
Ketika bidang polarisasi dari pengamatan perilaku cahaya yang melewati dua
buah filter polarisasi akan menghasilkan cahaya yang terang dan gelap. Hal ini
dapat dipastikan dengan jelas ketika polarisator dan analisator sejajar sudutnya
sehingga cahaya yang tampak pada layar akan maksimum. Sementara itu, ketika
polarisator dan analisator berbeda sudutnya akan mengalami pencahayaan
minimum akibat dari filter yang menghamburkan cahayanya.
Mencari panjang gelombang pada percobaan kali ini dengan menggabungkan
persamaan (4.1) dan (4.3). sehingga menjadi persamaan:
𝜆𝐿𝑚
y=
𝑑
Faktor -faktor yang mempengaruhi intensitas cahaya antara lain sudut antara
polarisasi sumber cahaya dengan filter polarisasi. Selain itu, jarak antara layar
dan kisi mempengaruhi intensitas cahaya. Faktor tambahan lainnya seperti
refleksi cahaya dan kualitas warna cahaya.
Berdasarkan referensi, panjang gelombang pada ruang hampa untuk warna biru
antara 400-500 nm, hijau 500-550 nm, dan merah 700 nm. Seperti pada gambar
dibawah ini:
V KESIMPULAN
1. Penetuan peristiwa fisis yang dialami oleh cahaya dengan prinsip difraksi
oleh kisi pada percobaan berlangsung berbeda – beda pada setiap orde.
Pada orde 0 susunan cahayanya hanya putih namun pada orde 1,2, dan 3
mulai menujukan warna-warna yang semakin banyak ketika orde-nya
makin besar. Selain itu, data dapat dilihat pada percobaan 1 bagian
difraksi.
2. Penentuan panjang gelombang cahaya tampak dengan menggunakan
difraksi kisi terlihat jelas pada tabel 4.4. Data ini menunjukkan perbedaan
warna pada setiap panjang gelombang.
3. Penentuan fenomena polarisasi gelombang cahaya dan perputaran oleh
benda padat dapat dilihat pada tabel 4.6. Data yang diperoleh pada
menujukan perbedaan warna tiap sudut yang telah dientukan.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur, B. 2003. Fundamentals Of Modern Physics Sixth Edition. United States of
America: The Mc-Graw-Hill Companies, Inc.
Liu, Y. 2006. Handbook of Advance Magnetic Materials. New York: John Willey.
Sugiyono, V. (2009). Jurus sakti menaklukkan Fisika Sma. Surabaya : Linguakata.
Umar, D. E. (2008). Buku Pintar Fisika. Jakarta: Media Pusindo.