NIM : 6411420131
1. Komponen Darah
Darah pada dasarnya terdiri dari dua komponen utama, yaitu plasma darah dan
sesl-sel darah. Plasma darah merupakan komponen penyusun darah yang paling
banyak, yaitu sebesar 55% dari bagian darah. Plasma darah terdiri atas protein-protein
darah seperti immunoglobin, albumin, protein, nutrisi, hormon, gas terlarut, serta zat
hasil ekskresi. Walaupun terlihat banyak penyusunnya, tetapi 90% dari plasma darah
adalah air.
Bagian darah yang kedua yaitu sel-sel darah. Sel-sel darah ini dibagi menjadi
tiga komponen penyusun yakni sel darah merah/eritrosit yang berfungsi mengangkut
oksigen dalam darah ke semua sel tubuh, sel darah putih/ leukosit yang berfungsi
sangat penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit, dan keping darah
(trombosit/platelet). Ketiga komponen sel darah tersebut memiliki fungsi dan
perannya masing-masing.
5. Tekanan Darah
Tekanan darah merupakan gaya atau dorongan darah ke dinding arteri saat
darah dipompa keluar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan darah adalah tekanan
dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Tekanan darah
seseorang meliputi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah
sistolik merupakan tekanan darah waktu jantung menguncup, berdetak dan
memompakan darah. Tekanan darah diastolik adalah tekanan darah saat jantung
istirahat di antara detakan. Selain untuk diagnosis dan klasifikasi, tekanan darah
diastolik memang lebih penting daripada sistolik.
Tekanan darah umumnya diukur dengan alat yang disebut
sphygmomanometer. Sphygmomanometer terdiri dari sebuah pompa, pengukur
tekanan, dan sebuah manset dari karet. Alat ini mengukur tekanan darah dalam unit
yang disebut millimeter air raksa (mmHg). Menurut JNC 7 klasifikasi tekanan darah
dibedakan menjadi 4 yaitu normal, prehipertensi, hipertensi stadium I, dan hipertensi
stadium II dengan rentang tekanan sistolik dan diastolik sebagai berikut:
Bedasarkan tabel klasifikasi tekanan darah di atas, tekanan darah yang normal
adalah berkisar antara 90 mmHg sampai 119 mmHg untuk tekanan sistolik sedangkan
untuk tekanan diastolik adalah sekitar 60 mmHg sampai 79 mmHg. Tekanan darah di
bawah 90/60 mmHg dikategorikan sebagai hipotensi atau tekanan darah rendah,
sedangkan di atas 140/90 mmHg sudah dikategorikan sebagai tekanan darah tinggi.
6. Denyut Nadi
Denyut nadi adalah suatu gelombang yang dapat diraba pada arteri apabila
darah dipompa keluar dari jantung. Denyut nadi mudah diraba pada suatu tempat
dimana terdapat arteri melintas.
Denyut nadi yang dapat diraba tersebut merupakan gelombang bertekanan
yang meregang di dinding arteri sepanjang perjalanannya. Jantung manusia normal,
setiap denyutnya berasal dari nodus SA (irama sinus normal). Metabolisme dalam
suatu organ akan semakin besar dan aliran darahnya juga akan mengalami hal yang
sama. Hal ini menyebabkan kompensasi jantung dengan mempercepat denyutnya dan
memperbesar banyaknya aliran darah yang dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh.
Frekuensi denyut jantung dipengaruhi oleh kebutuhan aliran darah, sistem
kemoreseptor dan sistem baroreseptor. Sistem kemoreseptor menerima rangsang dari
dalam darah berupa kadar oksigen, kadar karbondioksida dan ion hidrogen, sedangkan
sistem baroreseptor dirangsang oleh perubahan tekanan arteri yang cepat 8 yang
kemudian direspon dengan penurunan denyut jantung dan denyut nadi. Frekuensi
denyut nadi dapat diukur dengan cara menekan arteri radialis menggunakan ujung jari
telunjuk dan jari tengah hingga pulsasi yang maksimal dapat terdeteksi. Lokasi pada
tubuh yang dapat digunakan untuk menghitung denyut nadi antara lain: A. Temporalis
superfisial, A. Facialis, A. carotis (pada leher di bagian bawah rahang bawah), A.
Radialis (pada bagian ventral pergelangan tangan), A. Ulnaris, A. Brachialis (bagian
ventral siku atau di bawah m. Biceps), A. Femoralis, A. Popliteal, A. Posterior tibial
(di samping maleolus medialis), A. Dorsalis pedis (bagian tengan dorsum pedis).
Pengukuran denyut jantung selama aktivitas merupakan metode untuk menilai
cardiac strain. Telemetri dengan rangsangan Electro Cardio Graph (ECG) adalah alat
yang biasa digunakan untuk menghitung denyut jantung. Pengukuran denyut jantung
atau denyut nadi dapat dilakukan secara manual melalui lokasi tubuh yang dilewati
oleh arteri radialis, memakai stopwatch dalam penghitungan waktunya dengan
menggunakan waktu selama 10, 15, 30 atau pun 60 detik.