Anda di halaman 1dari 5

PERBBANDINGAN SISTEM PEMILU

Tanggal 15 September 2020

Kpu Independent : KPU Tidak Berada dibawah Lembaga apapun (Eksekutif, legistatif, yudikatif)
dan dibawah tekanan siapapun, KPU melaksanakan Pemilu berdasarkan UU Pemilu.

Unsur2 Sitem Pemilu ada 6 Unsur yaitu 4 Unsur Mutlak dan 2 Pilihan

1. Besaran Daerah Pemilihan :


 Lingkup Daerah Pemilihan : Yaitu Lingkup daerah pemilihan secara sederhana
adalah batasan kesatuan wilayah yang ditetapkan dengan dasar tertentu sebagai
lokasi atau tempat berlangsungnya pemilihan oleh kelompok pemilih tertentu,
untuk memilih lembaga perwakilan tertentu, dan dengan jumlah wakil yang
tertentu. Cara penetapan lingkup daerah pemilihan bisa berdasarkan (atau
mengikuti) batas wilayah administrasi pemerintahan, bisa berdasarkan jumlah
penduduk, atau bisa juga berdasarkan campuran dari keduanya. daerah
pemilihan anggota DPR adalah provinsi atau bagian-bagian dari provinsi. Kedua,
menurut UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum yang mengatur
penyelenggaraan Pemilu Legislatif, jumlah anggota DPR ditetapkan sebanyak
575 orang
 Jumlah Kursi yang diperebutkan yaitu pembahasan mengenai Besaran Daerah
Pemilihan (district magnitude) juga membicarakan tentang prinsif yang
mendasari pengalokasian kursi terhadap sebuah dapil. Misalnya, atas dasar apa
kursi DPR dialokasikan kepada provinsi (atau atas dasar apa kursi DPD
dialokasikan kepada setiap Provinsi).
Ada beberapa kemungkinan prinsif yang mendasari alokasi kursi terhadap
sebuah dapil. Di antaranya adalah :
 Prinsip kesetaraan keterwakilan antara warga negara
Dengan prinsif ini alokasi kursi terhadap dapil ditentukan
berdasarkan prinsif kesetaraan keterwakilan di antara warga
negara (equal representation). Di sini dikenal sebuah istilah yang
sangat populer: One person-one vote-one value (OPOVOV), satu
orang-satu suara-satu nilai. Berdasarkan prinsip ini, jumlah
penduduk untuk setiap satu kursi DPR misalnya, harus sama atau
PERBBANDINGAN SISTEM PEMILU

relatif sama di seluruh provinsi. Indonesia saat ini termasuk


negara yang menggunakan prinsif ini dalam alokasi kursi (kecuali
untuk kursi DPD yang ditentukan berdasarkan prinsif kesetaraan
keterwakilan antar wilayah)
 Prinsip kesetaraan keterwakilan antar wilayah/daerah
Alokasi kursi terhadap dapil ditentukan berdasarkan prinsif
kesetaraan keterwakilan antar wilayah/daerah. Setiap
wilayah/daerah mendapatkan alokasi kursi yang sama, tanpa
memperhatikan jumlah penduduknya. Ini juga dianut oleh
Indonesia khusus untuk alokasi kursi bagi anggota DPD, dimana
masing-masing provinsi mendapatkan alokasi kursi DPD yang
sama yakni 4 kursi. Negara-negara yang menganut sistem single-
member constituency (1 dapil = 1 kursi) juga kebanyakan
menggunakan prinsif ini.
 Prinsip campuran (kesetaraan antar warga negara dan antar
wilayah)
Prinsif yang ketiga ini adalah upaya untuk mengambil sisi-sisi
positif dari kedua prinsif sebelumnya. Semacam kombinasi atau
campuran dari kedua prinsif, yakni alokasi kursi dengan
mempertimbangkan sekaligus baik kesetaraan keterwakilan di
antara warga negara maupun kesetaraan keterwakilan (atau
keberimbangan) antar wilayah/daerah.

jumlah kursi DPR untuk setiap provinsi ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk
dengan memperhatikan perimbangan yang wajar. setiap daerah pemilihan mendapat alokasi
kursi antara 3 sampai 12 kursi. Akan tetapi UU sama sekali tidak menentukan persyaratan lain
untuk membentuk suatu daerah pemilihan selain wilayah administrasi dan jumlah penduduk.
Daerah pemilihan anggota DPD adalah provinsi, dan setiap daerah pemilihan ini mendapat
alokasi 4 kursi. Sementara dalam memilih presiden dan wakil presiden, sistem yang digunakan
adalah plurality (50% + 1) bukan majority, dengan district magnitude wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam prinsip single member constituency.

2. Model Pemberian Suara


PERBBANDINGAN SISTEM PEMILU

3. Formula Pemilihan
4. Penetapan calon Penuh
5. Ambang batas (4%) tujuan untuk mengurangi Partai Politik DI DPR
6. Peserta Pemilu

MMP ada 2 Sistem yaitu Plurality dan proporsional

Pararel juga menggunakan 2 sistem yaitu Plurality dan proporsional

Sistem pemilu Mayotitarian atau Plurarity : Single-member constituency. Satu Distrik satu Kursi

Proporsional : Jumlah kursi yang diperebutkan Multi-member constituency. Dibagi 3, Smal 3-


5, medium 6-9 large 10 atau lebih

Campuran : ada single ada multi member

Indonesia : Sistem Pemilu Campuran

4 Hal penting :

1. system pemilu peting

2. unsur2 sistem pemilu

3. 3 Model Sitem pemilu

4. Perbedaan Konsekuensi atau akibat sitem pemilu

Faktor2 yg menyebabkan jumlah pemilu itu bervariasi :


PERBBANDINGAN SISTEM PEMILU

1. Dilihat dari bentuk Pemerintahan menentukan jenis pemilu (Parlementer,


Presidential, dan Semi Presidential) exm parlemen hy menghasilkan 1 jenis
pemilu karena tidak memerlukan kepala pemerintahan, yg dibutuhkan hanya
kepala parlemen, Presidential
2. Sistem pemerintahan Lokal
3. Susunan Negara yg diadopsi (Indonesia : Kesatuan, Federasi)
4. Sistem Perwakilan Politik ada 2 medol yaitu unicameral (lebaga perwakilan
hanya 1) anggota semua dipilih dan Bicameral (mempunyai kewenangan
membuat UU)

 Daerah Pemilihan yaitu terdiri atas 2 unsur yaitu lingkungan daerah pemilihan (Lingkup
daerah administrasi pemerintahan Prov/kabkota dan kecamatan. Lingkup daerah ke 2
yaitu jumlah pemilih yaitu 1 kursi DPR harus mewakili jumlah penduduk.
Dan jumlah kursi yg diperebutkan
di indonesi lingkup daerah pemilihan anggota DPR berdasarkan wilayah administrasi
dan jumlah penduduk.

Bentuk negara Presidential : Sisteem pemeritahan Lokal disentrilisasi, tidak hanya


memeilih angggota DPR dan kepala pemerintahan jga memilih anggota dprd dan kepala
daerah.

Malsiya :1 Pemilu yaitu parlemen


Amerika
Pfilipina :10 jabatan yg dipilih
PERBBANDINGAN SISTEM PEMILU

Tanggal 22 September 2020

Propinsi dengan jumlah penduduk sedikit dijamin 3 kursi DPR


Daerah pemilihan DPR yaitu Provisi

Anda mungkin juga menyukai