Anda di halaman 1dari 10

Tugas Tata Kelola Pemilu

Eva Yunita Lumban Gaol


NIM : 072014453004

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemilu Mix Member Proportonal pada Jerman.

PEMILU JERMAN (MMP)

Pemilu Dijerman diadakan dalam rangka untuk memilih anggota Bundestag atau parlemen.
Selanjutnya Bundestag akan memilih kanselir yang akan menjabat di Jerman yang akan menjabat
selama 4 tahun ke depan. Saat ini, parlemen Jerman (Bundestag) memiliki 656 kursi, tidak
termasuk kemungkinan surplus kursi (lihat di bawah). Setiap pemilih memiliki dua suara. Suara
pertama (Erststimme) adalah suara pribadi, diberikan kepada calon (partai) tertentu di salah satu
dari 328 daerah pemilihan beranggota tunggal. Suara kedua (Zweitstimme) adalah suara partai,
yang diberikan kepada daftar partai di tingkat negara bagian federal (Landesliste). Kandidat
diizinkan untuk bersaing di distrik anggota tunggal serta secara bersamaan untuk daftar partai.
Para calon yang mencapai pluralitas di distrik beranggotakan tunggal dipilih (Direktmandate).
Namun, pemungutan suara kedua menentukan berapa banyak perwakilan yang akan dikirim dari
masing-masing partai ke Bundestag.

Setiap pemilih memiliki dua suara dalam pemilihan di Jerman. Prinsip dalam sistem perwakilan
di Jerman adalah yang tercantum dalam paragraf pertama Artikel 38 Konstitusi Jerman
Grundgesetz. Yaitu” Anggota parlemen dipilih dalam sebuah "pemilihan umum yang bebas, adil
dan rahasia". Artinya, semua warga Jerman yang berusia di atas 18 tahun berhak memberikan
suara, tanpa tergantung dari harta, tingkat pendidikan dan keyakinan politiknya. Setiap pemilih
di Jerman memiliki dua suara, satu untuk seorang kandidat (suara pertama - Erststimme), satu
lagi untuk partai politik(suara kedua - Zweitstimme)

Di tingkat nasional, semua suara kedua (Zweitstimme) untuk partai-partai tersebut dijumlahkan.
Hanya partai yang memperoleh lebih dari lima persen suara di tingkat nasional atau, sebagai
alternatif, tiga anggota dipilih langsung di daerah pemilihan beranggota tunggal, yang
dipertimbangkan dalam alokasi nasional untuk kursi RP daftar. Jumlah wakil dari masing-
masing partai yang telah melewati ambang batas hukum dihitung dengan rumus Hare. Kursi
kemudian dialokasikan di 16 negara bagian federal (Länder).
Jumlah kursi yang dimenangkan langsung oleh sebuah partai di distrik anggota tunggal di negara
bagian federal tertentu kemudian dikurangi dari jumlah total kursi yang dialokasikan ke daftar
partai tersebut. Kursi yang tersisa ditetapkan ke daftar partai tertutup. Jika sebuah partai
memenangkan lebih banyak kursi Direktmandate di negara bagian federal tertentu daripada
jumlah kursi yang dialokasikan kepadanya oleh suara kedua, kelebihan kursi ini
(berhangmandate) disimpan oleh partai itu. Dalam kasus seperti itu, jumlah kursi di Bundestag
meningkat sementara.

Sistem Pemilu di Jerman

Di Jerman penggunaan mayoritas mutlak Sistem Dua Putaran (Two Round System/TRS) di
Kekaisaran Jerman, dan penggunaan sistem perwakilan proporsional murni pada masa Republik
Weimar, sistem pemilu baru dibentuk oleh Dewan Parlemen (Parliamentary Council) pada tahun
1949. Sistem ini diciptakan oleh Hukum Dasar (Basic Law) Republik Federal Jerman –
Konstitusi Jerman Barat.

Sistem pemilu Jerman diklasifikasikan sebagai sistem proporsional yang dipersonalisasi


("Personalisierte Verhältniswahl") atau, disebut dengan sebagai sistem Mixed Member
Proportional (MMP). Sistem ini adalah dengan cara menggabungkan suara personal pada distrik
berwakil tunggal dengan perwakilan proporsional.

Menurut International IDEA, MMP adalah sebuah sistem campuran dimana semua pemilih
menggunakan sistem pemilu pertama, biasanya system pluralitas/mayoritas untuk memilih
beberapa perwakilan dalam suatu badan terpilih, selanjutnya sisa kursi dialokasikan kepada
partai-partai dan kelompok-kelompok menggunakan sistem pemilu kedua, biasanya daftar PR
(List Proportional Representation) sebagai kompensasi bagi disproporsionalitas dalam
representasi mereka yang dihasilkan sistem pemilu pertama. Dalam sistem MMP, kursi-kursi
Proportional Representative (PR) diberikan sebagai kompensasi bagi setiap disproporsionalitas.

Parlemen Jerman, Bundestag, dipilih setiap empat tahun sekali secara bebas, rahasia, dan secara
langsung oleh para warga mulai usia 18 tahun yang memiliki hak pilih (7 negara bagian telah
menurunkan usia pemilih menjadi 16 tahun). Parlemen Jerman (Bundestag) terdapat 598 kursi,
299 kursi diperebutkan melalui sistem pemilihan langsung, selebihnya melalui sistem pemilihan
proporsional berdasarkan daftar kandidat. Setiap pemilih di Jerman memilih dua kali di atas satu
surat suara. Dengan suara pertama, dia memilih nama seorang kandidat (pemilihan langsung).
Kandidat dengan suara terbanyak di suatu daerah pemilihan akan masuk parlemen. Sistem ini
disebut sebagai sistem pemilihan mayoritas. Dengan suara kedua, pemilih memilih nama satu
partai. Jumlah perolehan suara satu partai akan menentukan jumlah kursi yang direbut di
parlemen. Ini adalah pemilihan tidak langsung. Siapa yang menjadi anggota parlemen ditentukan
oleh partai, dengan menyusun daftar kandidat berdasarkan nomor urut. Sistem ini disebut disebut
sebagai sistem pemilihan proporsional. Sistem pemilu di Jerman adalah campuran dari kedua
sistem itu.

Dalam Pemilihan anggota Bundestag setiap pemilih mempunyai 2 suara, suara pertama disebut
dengan Erststimme suara yang diberikan kepada seorang calon ( partai) dalam satu 299 daerah
distrik pemilihan tunggal (Single member Constituencies sedangkan suara kedua yang biasa
disebut zweitstimme merupakan suara yang diberikan oleh seorang pemilih kepada sebuah partai
politik peserta pemilu dimana partai tersebut membuat daftar nama yang dicalonkan sebagai
Bundestag.

Pemenang dengan system tunggal yaitu calon yang memperoleh suara terbanyak merupakan
pemenang dan berhak menjadi anggota Bundestag mewakili distrik atau daerah dimana dia
menang, sedangkan menentukan kursi menggunakan system proporsional oleh partai yang
didasarkan pada perolehan suara keseluruhan secara nasional, setelah dijumlahkan maka akan
diketahui berapa banya suara yang diperoleh.

Sistem Jerman bukanlah, seperti yang kadang-kadang dianggap, sistem campuran, tetapi sistem
PR. Ini berbeda dari representasi proporsional murni hanya karena ambang batas lima persen di
tingkat nasional mengecualikan partai-partai yang sangat kecil dari perwakilan parlemen, dan
berkat perwakilan proporsional, berbagai kekuatan sosial dan politik yang relatif luas terwakili
di Parlemen. Lebih jauh lagi, sistem pemilu, sampai batas tertentu, terbuka untuk perubahan
sosial dan politik. Terlepas dari ambang batas, partai politik baru yang didukung oleh sebagian
besar pemilih memiliki akses ke Parlemen. Selain Christian Democratic Union / Christian Social
Union (CDU / CSU), Social Democratic Party (SPD) dan Free Democratic Party (FDP) yang
telah berada di Bundestag sejak 1949, Partai Hijau (GR NE) baru memperoleh kursi pada tahun
1983. dan 1987. Setelah jatuh di bawah ambang batas pada tahun 1990, Partai Hijau, dalam
koalisi dengan Alliance '90, dapat kembali ke Parlemen pada tahun 1994. Setelah penyatuan
Jerman, bahkan partai-partai kecil Jerman Timur memperoleh kursi parlemen. Dalam pemilihan
semua-Jerman tahun 1990, Aliansi Jerman Timur '90 / Hijau dan Partai Sosialisme Demokratik
(PDS) membersihkan ambang batas lima persen yang diterapkan, secara terpisah di wilayah
bekas Jerman Timur dan bekas Jerman Barat, untuk itu satu pemilihan. Empat tahun kemudian,
PDS memanfaatkan 'klausul alternatif' dengan memenangkan empat dari tiga kursi Direktmandat
yang dibutuhkan.

Pemilihan pribadi untuk calon di daerah pemilihan beranggotakan tunggal bertujuan untuk
memastikan hubungan yang erat antara pemilih dan perwakilan mereka. Namun, dalam
praktiknya, keunggulan kabupaten-kabupaten ini tidak boleh dilebih-lebihkan. Di Jerman,
pemilihan di distrik beranggotakan tunggal terutama didasarkan pada preferensi partai dan bukan
pada kepribadian kandidat. Karena itu, harapan awal bahwa MMP akan menjamin hubungan
perwakilan pemilih-pemilih yang erat hanya sebagian terwujud, meskipun ada upaya dari
perwakilan untuk membangun hubungan yang kuat dengan daerah pemilihan mereka. Namun
demikian, elemen konstituen dalam sistem PR ini setidaknya membantu menjembatani
kesenjangan antara pemilih dan perwakilan yang biasanya diperlebar oleh sistem RP daftar
tertutup biasa.

 Ambang Batas Pemilu di Jerman

Sistem pemilihan umum Jerman membuat sulit bagi sebuah partai untuk secara mandiri
membentuk pemerintahan, – umumnya terjadi persekutuan antarpartai atau koalisi. Untuk tidak
merumitkan perbandingan kekuatan karena kehadiran partai-partai kecil, diberlakukan ketentuan
pembatas, yaitu pencapaian minimum lima persen suara untuk memperoleh kursi di Bundestag.
jika perolehan suara suatu partai menembus 5 persen, baru partai ini bisa masuk ke parlemen.
Suara yang dihitung adalah suara kedua, di mana pemilih memilih nama partai. Aturan ini tidak
berlaku, jika satu partai bisa memenangkan mandat langsung di sedikitnya 3 distrik pemilihan.
Mandat langsung ditentukan lewat suara pertama. Terdapat perdebatan di antara para ahli politik
di Jerman mengenai perlunya memperkecil atau menghilangkan persentasi ambang batas 5
persen ini untuk memastikan legitimasi demokratis.

Saat ini terdapat lima partai di Bundestag: CDU, CSU, SPD, Die Linke (Partai Kiri) dan Bündnis
90/Die Grünen (Partai Hijau)

MMP (Mixed member Proportional adalah kombinasi antara The First past The Post System
(DPR) dengan Party List Sistem. Pada sitem FPT pemilih bisa memilih anggot DPR yang
dianggpa memiliki keunggulan bagi pemilih dan Satu hak Suara lagi untuk memilih memilih
anggota DPR pada tingkat nasional atau Regional dengan menggunakan sitem party list Sistem
dalam hal ini pemilih hanya bisa memilih partai yang dianggap mecalonkan anggota parlemen
yang diangap terbaik.
 Kelebihan dan Kekurangan Sistem MMP :

Kelebihan system MMP ini :

1. Menghasilkan Perwakilan yang proporsional sekaligus memungkinkan adanya tanggung


jawab parelemen terhadap konsituennya
2. Membantu terbentuknya pemreintah yang relative dan stabil
3. Tiap Tiap pemilih paling sedikit memiliki satu sura efektif (diperhitungkan)

Kelemahan system MMP ini :

1. Sebagiaan Anggota parlemen yang tepilih melalui Party list system tidak bertanggung
jawab kepada pemilihnya, mereka hanya bertanggung jawab kepada pimpinan partai
yang mencalonkan
2. Wewenang pimpinan partai terlalu kuat, dikarenakan mereka yang menentukan nomor
urut para calon anggota parlemen.

Pada Level federal/legislative menerapakan dua system tersebut yaitu Bundesrat (Senat,
mewakii negara bagian) dan Bundestag (DPR) yang didasarkan pada hasil pemilihan umum.
Lembaga ini memerakankan penting dalam pembuatan UU. Setiap UU pada level Federal
atau harus mendapatkan persetujuannya. Untuk mengajukan UU harus mendapatkan
persetujuan 30 anggota Bundestag. Fungsi Bundestag adalah mengawasi jalannya
pemerintahan, kekuasaan Bundestag juga terbatas konstitusi negara ini menyatakan bahwa
pada saat menjatuhkan cabinet Bundestag pada saat bersamaan harus dapat mengajukan
seorang pengganti kanselir.

 Syarat mejadi bundestag

Syarat menjadi Bundestag : berusia minimal 21 tahun, Biasanya ketua fraksi terbesar juga
menjabat sebagai presiden Bundestag, besarnya Fraksi partai menentukan besarnya wakil
wakil dalam komisi legilatif dan badan excekutve Bundestag. Partai politik yang berhak dan
memenuhi syarat hanya punya waktu hingga 69 hari sebelum pemilu untuk menentukan
calon mana yang akan dimasukkan ke dalam daftar dan berada di wilayah mana. Wakil partai
ini tidak hanya tercantum di satu daftar, melainkan pada dua daftar kertas suara.
 Pemberian Hak Suara

Bundestag Jerman dipilih untuk masa jabatan empat tahun. Pemilihan umum baru harus
diadakan paling cepat 46 dan paling lambat 48 minggu setelah masa legislatif dimulai.
Presiden Federal menetapkan tanggal pemilihan Bundestag (Pasal 16 Undang-Undang
Pemilihan Federal). Menurut konvensi konstitusi, Kabinet Federal mengusulkan tanggal
pemilihan. Setelah menanyakan negara bagian federal (Länder) dan partai politik yang
diwakili di Bundestag, Menteri Dalam Negeri Federal mengusulkan tanggal yang tepat
kepada Kabinet Federal.

Para pemilih memberikan suara mereka di TPS dengan menggunakan surat suara resmi.
Mesin pemungutan suara tidak lagi digunakan di Jerman sejak Mahkamah Konstitusi Federal
memutuskan pada 3 Maret 2009 bahwa Undang-undang Federal tentang Mesin Pemungutan
Suara (Wahlgeräteverordnung) tidak konstitusional. Di daerah pemilihan, ditetapkan
kabupaten pemungutan suara yang memiliki satu TPS untuk kotamadya dan lingkungan
perkotaan hingga 2.500 penduduk; secara nasional, ada sekitar 90.000 tempat pemungutan
suara. TPS harus dipilih dan dilengkapi untuk memungkinkan semua pemilih, terutama
mereka yang memiliki keterbatasan atau mobilitas terbatas, untuk memilih. Pemberitahuan
pemilih menunjukkan apakah TPS dapat diakses dan di mana pemilih dapat memperoleh
informasi lebih lanjut tentang TPS yang dapat diakses. Pemilih yang tidak dapat membaca
atau tidak dapat karena cacat menandai, melipat, atau menyimpan kertas suara mereka di
kotak suara tanpa bantuan dapat menerima bantuan dari asisten atau dari Badan Pemilihan.
Templat kertas suara untuk memungkinkan orang buta dan tunanetra untuk memilih tanpa
bantuan tersedia dari Asosiasi Jerman untuk Tunanetra dan Tunanetra (DBSV).

Pemberitahuan pemilih yang dikirim ke setiap pemilih yang memenuhi syarat juga mencakup
formulir permohonan kartu pemungutan suara untuk memberikan suara melalui surat.
Dengan kartu pemungutan suara ini, pemilih dapat memberikan suara mereka di TPS yang
berbeda di daerah pemilihannya dari yang ditunjukkan dalam pemberitahuan pemilih
(misalnya, di TPS yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas) atau mereka dapat
memberikan suara melalui surat. Pemilih dapat meminta kartu pemungutan suara hingga
pukul 18:00 pada hari Jumat sebelum pemilu dan dalam situasi luar biasa (seperti sakit
mendadak) hingga pukul 15:00 pada Hari Pemilu.
Kartu pemungutan suara dapat diminta secara tertulis atau secara langsung dari pemerintah
kota, atau melalui faks atau email, tetapi tidak melalui telepon. Jika permintaan dikirim
secara elektronik untuk mengirim dokumen pemungutan suara ke alamat selain kediaman
pemilih, otoritas yang bertanggung jawab juga mengirimkan pemberitahuan ke kediaman
pemilih untuk mengonfirmasi bahwa pemilih memang mengirim permintaan dan untuk
mencegah penyalahgunaan.

Untuk memberikan suara melalui surat, pemilih harus mengisi kertas suara, menyegelnya
dalam amplop biru dan mengirimkannya ke dalam amplop surat suara pos merah bersama
dengan kartu pemungutan suara dan pernyataan undang-undang yang ditandatangani sebagai
pengganti sumpah. Di Jerman, surat suara yang dikirim melalui Deutsche Post AG tidak
memerlukan prangko. Penting untuk mengirimkan surat suara tepat waktu, terutama saat
memberikan suara dari luar negeri: Surat suara harus sudah diterima oleh otoritas yang
bertanggung jawab selambat-lambatnya pukul 18:00 pada Hari Pemilihan.

 Para pemilih dan daftar pemilih yang memenuhi syarat

Siapapun yang telah mencapai usia 18 tahun berhak memberikan suara (Pasal 38 (2) dari
Undang-Undang Dasar). Menurut Pasal 12 (1) Undang-Undang Pemilihan Federal, orang-
orang berikut ini berhak memberikan suara: semua warga Jerman sebagaimana didefinisikan
dalam Pasal 116 (1) Undang-Undang Dasar yang berusia minimal 18 tahun pada Hari
Pemilihan, telah menempati tempat tinggal atau pernah tinggal di Republik Federal Jerman
setidaknya selama tiga bulan terakhir dan tidak dikecualikan dari hak untuk memilih.
Menurut Bagian 13 Undang-Undang Pemilihan Federal, orang-orang berikut dikecualikan
dari hak memilih: orang-orang yang berdasarkan keputusan pengadilan tidak memiliki hak
untuk memilih; orang-orang yang harus ditunjuk seorang kustodiannya (dan tidak hanya
dengan perintah sementara) untuk mengelola semua urusan mereka; dan orang-orang yang
atas perintah pengadilan berada di rumah sakit jiwa karena mereka melakukan kejahatan
tetapi terbukti tidak memiliki tanggung jawab pidana karena penyakit mental.

Pemerintah kota secara otomatis memasukkan semua pemilih yang memenuhi syarat dalam
daftar pemilih daerah pemilihannya jika mereka telah mendaftarkan alamatnya ke otoritas
pendaftaran yang bertanggung jawab di Jerman setidaknya 42 hari sebelum pemilihan (13
Agustus 2017). Setidaknya 21 hari sebelum pemilu (3 September 2017), pemilih menerima
pemberitahuan pemilih dan formulir permohonan kartu pemungutan suara untuk
memberikan suara melalui surat. Siapapun yang salah dikeluarkan dari daftar pemilihan
dapat melihat daftar dari hari ke-20 sampai ke-16 sebelum pemilihan (4 sampai 8 September
2017) dan keberatan dengan ketidakakuratan atau ketidaklengkapan daftar pemilih; mereka
juga dapat mengajukan pengaduan ke komite pemilihan daerah pemilihan terkait keputusan
keberatan mereka. Daftar pemilih ditutup antara hari ketiga dan terakhir sebelum pemilihan.
Setelah itu, dapat diperbaiki hanya sampai dimulainya pemungutan suara jika ada
ketidaktepatan atau ketidaklengkapan yang jelas

 Kampanye

Kampanye kemudian berlangsung selama 6 pekan dengan syarat tertentu, yakni


kampanye hanya dapat dilakukan dengan menempelkan poster kampanye di jalan atau
menayangkan iklan di televisi.

Pemerintah Jerman mengirimkan kartu hak pilih kepada pemilik hak suara lewat pos.
Jika ada warga yang berhak memilih tetapi tidak terdaftar atau belum menerima kartu
hak pilih dapat melapor. Jika ada warga yang ingin memberikan suara lewat pos, mereka
juga bisa meminta agar kertas suara dikirim ke alamatnya yaitu Kurang dari seminggu
sebelum pemilu
 Keluhan pemilu dan pengawasan pemilu
Keputusan dan tindakan yang terkait dengan pemungutan suara dapat diajukan banding
dalam waktu dua bulan sejak Hari Pemilihan dalam proses pemeriksaan pemilu.
Bundestag bertanggung jawab atas pengawasan pemilu; Komite untuk Pengawasan
Pemilihan mengatur banding. Keputusan Bundestag dapat diajukan banding melalui
petisi ke Mahkamah Konstitusi Federal. Proses pemeriksaan pemilu memeriksa validitas
pemilu dan pelanggaran hak individu.
Tabel Sistem pemilu disebut dengan mixed meber proportional System.

Jumlah anggota 598 orang


DPR Jerman
Cara Pemilihan 299 orang (disebut Suara dipilih melalui sistem mayoritan
Pertama sederhana single district
299 orang (disebut Suara dipilih melalui sistem proporsional
Kedua daftar tertutup/tetap
Jenis legislator Bisa asal partai Bisa independen (non-partisan)
Cara pemberian suara seorang pemilih memiliki dua
suara
Ambang Batas Parlemen 5 persen Untuk proporsional daftar
Tertutup/tetap
3 kandida Jika satu partai gagal menembus
Ambang Batas Parlemen, tapi 3
calegnya terpilih dalam sistem
mayoritan, maka partai tersebut
berhak duduk di parlemen beserta 3
calegnya. Tapi gak berhak
membentuk fraksi, sebab persyaratan
pembentukan fraksi itu minimal 5
persen
Cara Penghitungan Suara prinsip proporsional untuk suara kedua
(proporsional daftar tertutup/tetap)
dengan cara pendistribusian kursi
656 ke masing-masing partai, baru
kemudian ke partai-partai di provinsi
formula metoda kuota Hare/Hamilton Sisa
Suara Terbanyak
Kertas suara sistem kombinasi Untuk milih legislator individual
(bisa caleg partai, bisa independen
References
(2016). Sindikasi Pemilu dan Demokrasi. Jakarta: SPD-INDONESIA.

(2017). SISTEM PEMILU DI JERMAN. Jakarta: Perludem.

Tri Cahyono Utomo. (n.d.). Sistem Pemilihan Anggota DPR (Bundestag) di jerman serta pelajaran yang
dapat diambil Indonesia. (https://media.neliti.com/media/publications/218226-6-sistem-
pemilihan-anggota-dpr-bundestag.pdf

https://aceproject.org/main/english/es/esy_de.htm

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_federal_Jerman_2017#Sistem_Pemilu_Jerman
https://www.bmi.bund.de/EN/topics/constitution/electoral-law/bundestag-elections/bundestag-
elections-node.html

Anda mungkin juga menyukai