Lainnya
SOCIALIST LAW AND OTHER TYPES
OF LEGAL SYSTEMS
Socialist Law adalah nama resmi untuk sistem hukum di negara-negara komunis. Kata
sosialis ketika digunakan dalam hubungannya dengan hukum mengandung banyak arti
berbeda diantara para ahli hukum. Pada dasarnya, kata “sosialis” menandakan filosofi dan
ideologi yang berdasarkan yang pada umumnya mengacu ke pemikiran “Marxist-Leninist”.
Ideologi sosialis selalu dihubungkan dengan prinsip bahwa keseluruhan hukum adalah
instrumen dari kebijakan ekonomi dan sosial, dan kebiasaan common law dan civil law
menggambarkan kapitalis, burjuis, imperialis, eksploitasi masyarakat, ekonomi dan
pemerintahan. Teori Marxist dibangun diatas dasar doktrin “dialektikal/historikal
materialisme” yang berpendapat bahwa masyarakat bergerak menuju berbagai tingkatan dan
fase di dalam menjalaninya itu merupakan evolusi dan pembangunan. Itu kemungkinan
dimulai tanpa sistem hukum, kemudian menjadi salah satu kepemilikan buruh, diikuti dengan
tingkat dari abad pertengahan, sebelum bergerak menjadi kapitalisme, kemudian sosialisme
sebelum akhirnnya hukum bertambah buruk di dalam masyarakat tanpa kelas tanpa
kepentingan terhadap sistem hukum apapun karena semua manusia akan saling
membicarakan keadilan satu sama lain.
Hukum, ketika digunakan oleh pemimpin Soviet oleh karenanya telah menjadi alat belaka
dalam merencanakan dan mengelola ekonomi dan struktur sosial dari negara. Hukum adalah
bagian sederhana dari ideologi super struktur yang mengontrol kenyataan material dari
produksi; dimana ditetapkan dan didefinisikan dalam kata dari fungsi politik.
Kelompok negara-negara yang telah menerima socialist law dapat dibagi ke dalam dua
kategori utama:
a) Jurisdiksi sosialis kuno, seperti Polandia, Bulgaria, Hungaria, Czechoslovakia, Rumania,
Albania, Repbulik Rakyat China, Republik Rakyat Vietnam, Republik Rakyat Demokratik
Korea, Mongolia (merupakan sistem hukum nasionalnya yang tertua di dalam kelompok ini)
dan Kuba;
b) Sistem Hukum Sosialis yang terbaru atau yang kemudian berkembang, seperti Republik
Demokratic Kamboja, Laos, Mozambique, Angola, Somalia, Libya, Ethiopia, Guiena dan
Guyana.
Partai Komunis adalah badan yang benar-benar memerintah dan merencanakan pada sistem
hukum sosialis. Sekali itu diputuskan sebagai bagian dari kebijakan, mereka
mengkomunikasikan rencana mereka ke seluruh lembaga negara dan kebijakan ini akan
diikuti legislatif, eksekutif dan yudisial.
Kebanyakan sarjana hukum Barat berpendapat bahwa bentuk keluarga hukum sosialis
terpisah dari keluarga hukum sipil. Bagaimanapun juga, pemikiran mereka yang menyakini
bahwa socialist law adalah bentuk sederhana dari anggota kelompok civil law atau subspecies
dari civil law. Banyak sarjana mengidentifikasi perbedaan antara socialist law dari civil law.
Ini adalah sebagai rangkuman dari Quigley:
a. Socialist law diprogram untuk menjauhkan keburukan yang tidak muncul dari kepemilikan
pribadi dan kelas sosial dan perubahan ke aturan sosial umum;
b. Negara-negara sosialis di dominasi oleh satu partai politik;
c. Dalam sistem sosialis, hukum adalah subordinasi untuk menciptakan aturan ekonomi,
dimana hukum privat diserap oleh hukum publik;
d. Socialist law mempunyai karakter religius-palsu;
e. Socialist law adalah prerogative hukuman normatif.
Banyak persamaan antara civil law dan socialist system. Quigley (1989) menyebutkan adanya
asas inquisitor dalam proses peradilan, codes dan melewati proses legislasi/regulasi adalah
sebagai bentuk dasar dari pembuatan hukum, pembagian hukum kedalam kategori hukum
sipil (privat) dan metode penyelidikan kejahatan (penulisan dokumentasi dikumpulkan oleh
penyelidik hukum terlatih).Dia juga menambahkan bahwa socialist legal system mempunyai
institusi civil law yang berguna, metodologi dan organisasi. Lebih lanjut dia mengacu pada
hasil pengamatan Hazards bahwa keluarga hukum dan tujuan Code Civil pada hubungan
perseorangan tidak membedakannya dari negara-negara civil law lainnya.
Quigley berpendapat, sesungguhnya meskipun terdapat perbedaan signifikan antara civil law
dan socialist law, ketika seseorang memperhatikan Soviet atau socialist law dari perspektif
global, perbedaan ini tidak dapat menghapus identitas dasar socialist law sebagai bagian dari
tradisi civil law. Dia menyimpulkan bahwa point perbedaan antara civil law dan socialist law
tidak menggeser socialist law dari tradisi civil law, dan berpikir sebaliknya mengabaikan
hubungan kesejarahan antara socialist law dan civil law dan melanjutkan hubungan socialist
law di dalam aturan-aturan, metode-metode, institsi dan prosedur pada civil law.
Dengan kata lain, para sarjana hukum mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menganalisa, mengembangkan doktrin hukum. Mereka selalu mempunyai peranan penting
dalam melatih seluruh anggota yang mendalami profesi hukum dan sebagian besar akan
praktisi hukum, mereka akan menjadi orang yang menguasai hukum. Para anggota diberikan
pelatihan dan pendidikan hukum dalam penafsiran, konsultasi dalam pembuatan Undang-
undang.
Penulis menghormati perbedaan pendapat dengan semua kesimpulan Quigley bahwa sistem
sosialis merupakan perpanjangan lain dari civil law. Terlebih dahulu ia memeriksa dengan
teliti persamaan antara civil law dan socialist law, itu merupakan pengaruh kekuasaan dari
Marxist/Leninist ideology dan pengaruh di masyarakat sosialis pada saat pemerintahan uni
soviet. hal ini jelas tidak diragukan lagi bahwa social system berasal dari civil law dan legal
sistem lainnya. Uni soviet menghukum setiap individu yang memperoleh keuntungan dari
pendapatannya yang mana keuntungan tersebut dari perusahaan pribadi, hal tersebut tidak
memiliki kekuatan pemisah, jadi badan legislatif tidak menerima kritik terhadap hukum
soviet., penulis hanya dapat memberi gagasan kritikan hukum jika hukum tersebut tidak
berlaku lagi. Pengadilan membawa politik pemerintahan atau politik komunis. Pengadilan
membangun secara serius lembaga-lembaga hukum tersebut.
Poin penting lainnya dari perbedaan tersebut adalah mengingat code prancis adalah melihat
dari revolusi prancis, maka code soviet hanya memandang dasar dari kemajuan dari tujuan
politik dan tujuan mana yang harus di ubah sesuai dengan perubahan masyarakat sosialis,
sesuai dengan pembangunan dari masyarakat komunis tersebut.
Poin penting lainnya adalah perlakuan dari komunis terhadap harta kekayaan. Uni soviet,
membagi kategori harta kekayaan dalam 2 jenis : kekayaan bersama dan kekayaan pribadi.
Kekayaan pribadi adalah yang mana individu2 yang lain mengijinkan untuk menggunakan
hasil kerjanya tsb. Kekayaan bersama adalah kekayaan perorangan yang seketika itu juga
menjadi milik negara.
Kekaisaran Rusia dimulai pada tahun 1552, di mana Tsar Ivan IV melakukan pembangunan
katredal untuk merayakan kemenagannya atas Tartars. Itu adalah monument tanda pada saat
Muscovy pertama kali menjatuhukuman peraturan terhadap orang non Slav. Dalam campur
tangan bertahun-tahun, kekaisaran Rusia memiliki sejarah yang panjang dari dunia dan
melebihi kerajaan barat dalam usia yang panjang. Kekaisaran tersebut merupakan hal yang
luar biasa dalam tidak membuat perbedaan antara kota utama dan daerah jajahan. Daerah
jajahan bukan merupakan daerah seberang laut, tapi semua saling berdekatan dan
mengelilingi jantung kota.
Jadi, Rusia mengakui keadilan dari semua daerah untuk bergerak secara bebas dan yang hidup
dalam perbedaan dalam suatu negara. Tapi, Rusia tetap mengawasi dari perkembangan warga
asing karena ketakutam terhadap sejumlah kekuatan. Harga dari mempertahankan kekuasaan
tersebut sangat besar yaitu dengan meminta pajak, dan pajak tersebut harus dibayar oleh
seluruh masyarakat Rusia.
Nicholas II kemudian mendirikan DPR. Tapi, masyarakat Rusia membuat lembaga mereka
sendiri, seperti tentara, dan perwakilan masyarakat tani, dalam masyarakat pedesaan. Ukuran
kekuatan di bawah kepemimpinan komunis dan kemudian memberikan mereka nama kepada
pemerintah yang mana timbul dari jatuhnya kekaisaran Rusia.
Code civil Rusia di ambil dari code civil Jerman. Sebelum revolusi, Rusia adalah negara civil
law. Pembuatan hukum dalam USSR adalah melalui Undang – Undang. Dalam kenyataannya,
hal tersebut sering dipakai di negara – negara Federal dan dikembangkan serta disesuaikan
dalam bentuk perundang – undangan republik. Sebab itu, maksud Presiden Yeltsin untuk
meninggalkan ke existensian hukum yang mana membentuk kembali kemerdekaan republik
atau melakukan perubahan ekonomi dan hukum atau mengenalkan kembali adanya
kepemilikan pribadi. Peraturan – peraturan tersebut berada di bawah rezim Soviet, karena itu
dapat diterapkan ke seluruh republik dan peraturan perundang – undangan lokal.
Pengadilan memajukan dan mengangkat negara serta kebijakan pemerintah. Semua ini untuk
merubah hukum ke dalam bentuk federasi. Pada dasarnya sosialis akan berpengaruh ke dalam
peraturan di dalam civil law di samping demokrasi dan kapitalis.
Perubahan yang signifikan adalah permohonan pengajuan kasus ke pengadilan harus disertai
dengan pembuktian terhadapnya. Perubahan lainnya adalah bahwa putusan pengadilan harus
tunduk pada suatu persyaratan agar bisa diterima yaitu :
1. Pengenalan kasus
2. Deskriptif
3. Disertai penjelasan
4. Putusan
Yurisdiksi yang di dalamnya terdapat lebih dari 1 sistem hukum digambarkan sebagai sistem
hukum campuran. Hooker (1975) memakai istilah pluralisme hukum untuk menggambarkan
keadaan yang menunjukkan 2 sistem hukum atau lebih yang saling berinteraksi, sebagai
akibat dari penjajahan. Contoh sistem hukum yang menggambarkan civil law dan common
law tumbuh bersama dan saling berinteraksi adalah sistem hukum yang tumbuh di wilayah
Afrika Selatan, Srilanka, Skotlandia, Lousiana, Quebec, Filipina, Jepang, Mauritania,
Kamerun, St.Lucia, dan Seychelles Island.
Seychelles Island menjadi salah satu contoh peleburan tradisi civil dan common law. Mereka
punya tradisi civil sejak 1756 ketika Perancis menduduki wilayah ini dan menyebarluaskan
Code Civil Perancis dan Code Dagang pada 1808 dan 1809. Tradisi Common Law mereka
miliki sejak 1814 ketika wilayah ini diserahkan ke Inggris. Mereka menjadi koloni Inggris
pada 1903 dan merdeka pada 1976. English common law diperkenalkan melalui
pemberlakuan UU pasca kedatangan Inggris meskipun hanya mengatur tentang administrasi.
Meskipun demikian substansinya berasal dari perancis dan kodifikasinya dipake untuk
membentuk bedrock seychelles law.
French Case Law juga menjadi landasan walaupun tidak ada doktrin yang mengikat. Pada
umumnya putusan pengadilan di seychelles punya kekuatan mengikat yang sangat besar dan
juga akan diikuti meskipun terdapat alasan yang tepat untuk tidak melaksanakannya(art.5 of
Seychelles Civil Code). English law di wilayah ini diterapkan pada beberapa bidang seperti
hukum maritim dan perkapalan, hukum perusahaan, perbankan, bisnis, dan civil prosedur.
Code civil baru diperkenalkan pada 1976 yang meskipun dicetak dalam bahasa Inggris tetapi
mengikuti struktur dan gaya dari kode civil perancis asli. Namun, isinya unik karena
merupakan perpaduan antara hukum Inggris dan perancis terkini yang disesuaikan dengan
kondisi sosial ekonomi modern.
Selain konsepsi hukum barat, juga terdapat konsepsi Hukum Islam, Hindu, Africa, China, dan
Jepang yang berbasis pada agama dan hukum kebiasaan.
Sistem ini secara tradisional dirasakan memainkan peran penting dalam artian bahwa sistem
ini menjadi cara lain untuk memelihara perdamaian dan kehendak sosial. Hukum dan upaya
lain untuk berperkara di pengadilan merupakan langkah terakhir setelah semua upaya lain
seperti mediasi, konsiliasi, persuasi, dan moderasi telah gagal. Beberapa negara timur
mengadopsi code beraliran Romano-germanic. Tetapi diantaranya lenih memilih ideologi
komunis. Negara-negara seperti Indo-China, Jepang, Malaysia, dan Myanmar/Burma juga
punya pengalaman dalam penjajahan yang kemudian meninggalkan pengaruh terhadap
perkembangan dan komposisi hukum mereka. Jepang memakai kodifikasi model german dan
perancis, kemudian mengalami proses radikal amerikanisasi hukum dan kebudayaan sebagai
akibat Perang Dunia II, namun dalam skala yang tidak kecil membawa perubahan ekonomi
yang luar biasa menjadi negara industri terdepan di dunia. Pengaruh2 tersebut membuat
Jepang menjadi negara unik yang memiliki campuran konsepsi hukum barat dan hukum
timur.
Prinsip utama dari konsep tradisional hukum cina telah dipercaya dalam ajaran kosmis
universal, meliputi hubungan unteraksi antara tuhan, alam, dan manusia. Dunia dipandang
sebagai sumber hukum.sejarah cina selama 3000th mengahsilkan bnyak pemikiran filsafat
yang mempengaruhi sistem hukum cina seperti: confusionisme, legalist, budhist. Teori
legalist yang berkembang pada abad 3 SM membuktikan bahwa disana seharusnya lebih baik
diperintah hukum daripada manusia. Teori ini bertentangan dengan periode lain sehingga
pada 296 SM confusionisme ditetapkan kembali sebagai filosofi dan ideologi negara oleh
dinasti han.
Terdapat 2 tingkatan hukum yang dijalankan menurut ajaran budha :
1. Karma : hukum tentang tindakan dan akibatnya yang paling umum diatur semua hukum
meliputi kebaikan dan kejahatan, alam
2. Hukum buda tentang kausalitas yang meyakini bahwa kebaikan dan kejahatan merupakan
akibat langsung dari perbuatan manusia. Umat buda menggambarkan secara lebih tajam
perbedaan antara niat untuk berbuat jahat dengan perbuatan yang dilakukan dengan niat yang
tanpa didahului pertimbangan terlebih dulu.
Codification
Hukum cina yang muncul pada dinasti han, hanya mengatur tentang administrasi dan hukum
pidana dan berlangsung selama 2000th. Cina mengadopsi bagian code yang berbasis model
barat agar terlepas dari belenggu pengaruh dominasi barat. Mereka mulai memberlakukan
code civil pada 1929-1931 beserta hukum privat dan hukum dagang, code of civil procedure
in 1932, dan hukum pertanahan pada 1930. Sejak hongkong dijajah Inggris hukum ini tidak
pernah dipaksakan berlaku disana. Hukum cina mengalami periode eropanisasi dan pada satu
level dapat digolongkan pada romano-germanic legal familiy. Namun, dalam kodifikasi dan
pembutan UU nya akan ditemukan salah satu tradisi tua cina dan hirarki sosial, kekeluargaan
dan pertalian keluarga yang masih sangat dipertahankan. Pada kenyataannya walaupun
terdapat code dan terbukti terjadi westernisasi hukum cina, hakim cina secara diam2
dipersiapkan untuk mengabaikan code dan hukum formal jika mereka bertentangan dengan
bnyak hukum kebiasaan masyarakat cina. Walaupun cina menganut komunisme pada 1
oktober 1949, ajaran etika buda tetap berlanjut dan diikuti sampe sekarang sekalipun
pemerintah RRC secara resmi menganut ideologi Marxist-Leninist.
Dibentuk atas ide usaha China yang luar biasa kuat mempengaruhi kebudayaan Jepang dan
akhirnya mempengaruhi konsepsi hukum Jepang. Abad V SM dilihat penyaringan terhadap
hukum tertulis China, abad VI SM mengimpor atau menerima agama Budha. Hal-hal utama
pembentuk konsepsi hukum Jepang yaitu sejarah, hukum alam, dan budaya. Jepang sebagai
negara pertanian, memiliki hirarki/struktur sosial yang tetap, tetapi dihancurkan oleh perang
dunia yang datang dan diakhiri pada Abad XVI dengan pengaruh Tokugawa Shogunate.
Dalam keberhasilan Tokugawa Jepang membuat penetapan yang tetap dan hukum yang tetap,
sebagai negara penghasil beras terbesar di mana Shinto, Budha .dan Confufius dilanjutka
untuk merusak kebiasaan atau tradisi Jepang.
Konfusius China yang telah memiliki pengaruh yang besar dan sebagai jalan bagi Jepang
untuk menyambut perkembangan teknologi global dan penemuan dalam dunia modern,
mereka dengan cepat menganut pemikiran konfisius sebagai hukum alam dan jalan hidup,
disamping itu ada beberapa karakteristik Jepang dalam konsepsi hukumnya. Pertama
keengganan menghukum/antipati dalam menyelesaikan perkara di pengadilan, mengasilkan
nilai-nilai konfusi, dihubungkan dengan anarki bahwa kecerendungan pada lutuisi dan emosi
dan mereka percaya bahwa hukum sebagai peraturan sederhana tanpa konotasi hukum/hak
asasi. Hal tersebut ditanggapi sebagai guru moral dan ikhtisar unutk pembentukan nilai sosial
dan bukan suatu kepastian yang besar. Hukum Jepang diturunkan dari hukum China, sehingga
hukum yang datang diasosiasikan dengan penderitaan, hukuman, pembatasan dan berarti juga
kekerasan penjara.
Kedua tidak ada ruang untuk orang barat dalam hukum Jepang, sejak ilmu berfikir dikutuk
pada subjektifity mereka, emosi, kehormatan hidup ditentukan, diterima dan tidak
ditempatkan sebagai pola pikir. Hal ini sebagai bagian radial mereka dan budaya kesatuan
pikiran yang mana mempengaruhi lingkungan dan konsensus tentang pengalaman hidup
secara umum.
Ketiga kepercayaan bahwa hidup seharusnya diperintah oleh bukan peraturan hukum dan
kewajiban. Pendukung prinsip tersebut sebagai salah satu tugas membayar kembali kehidupan
dan kenyataan dipenuhi untuk dibayar. Kewajiban harus dipenuhi sebagai garis kerabat dalam
suatu kelompok, sehingga semangat dapat ditunjukkan dalam kasih dan kemurahan. Tugas
tersebut dihindarkan dari perselisihan dan diwujudkannya keharmonisan.
Sistem yang berkembang di China terdiri atas umum dan birokrasi. Umum didasarkan pada
kelanjutan revolusi radikal dan kepercayaan, penolakan kodifikasi dan perlawanan pada
bentuk legislasi yang berjenjangan dengan sistem sosial, dimana ketidakadilan disebabkan
oleh masa transisi negara. Hal ini mencakup pekerja, petani, wanita.
Birokrasi didasarkan didasrkan bahwa hukum diperlukan untuk menguatkan, mengawasi ,
memerintah terhadap tantangan ke depan membentuk negara pengawas dan menjamin
kemajuan yang berlanjut dan hasil yang berguana.hal ini mencakup polisi, pengadilan, serta
penguasa. Kerjasama dan konfrontasi kedua model ini diteruskan pada 1970. Pada 1978
konstitusi baru ditetapkan dan pada adanya pembuatan UU. Pada 1979 hukum telah
ditetapkan, organisasi peradilan, join venture China, dan penanaman modal asing,
perkawinan, pemerintah lokal dan lingkungan, dan prosedur pemidanaan dan KUHP. Melalui
beberapa hukum, membasmi ketidakadilan selisih paham dan pemusatan kekuasaan negara
sebagai perluasan dan penyatuan program modern peking. Kebiasaan Maois dilanggar oleh
para ahli, lebih dari itu partisipasi pekerja dan pemacu kepercayaan, mengembangkan
ideologi kapitalisme. Penggalangan modal dan membawanya dari negara kapitalis dan
mengembangkan modal asing. Prioritas pada perkembangan pembentukan UU, sejak hukum
dilihat sebagai mekanisme pengawsan serta sifat mendidik. Pemisah antara kelas khusus yang
diperluas menyebabkan ketidak puasan . walaupun hukum China sebgai hukum positif yang
diperbaiki dan atas kemajuan hukum,pemikir, penagacara, hakim, dan pengadilan.
Meningkatkan pendidikan hukum, dan anti legalitas semuanya ditekan dengan adanya
perkembangan ilmu hukum dan kebebasan individu dalam berekspresi. Hukum China dalam
masa transisi dan peristiwa tiananmen hanya sebagai manifestasi negara, kekayaan tradisi dan
kebudayaan di bawah tekanan pendapat pemuda yang menginginkan beberapa bentuk
demokrasi, disatukan dengan harapan China dapat bergabung dengan komunitas internasional
dan melihat pemeliharaan tidak berbanding antara warisan dengan pujian. Kegagalan dan
keberhasilan China mendatangkan pembatasan konflik serta akan menentukan ukuran hukum
pada abad 21.
Pada tahun 1945, setelah perang dunia kedua, disana ada sedikit keraguan penggunaan hukum
anglo-amerika sebagai pengaruh yang sangat kuat pada hukum Jepang. Apakah itu berhasi
dalam merubah pokok pemikiran hukum Jepang atau inti dari pendirian sisa tradisi peradaban.
Dalam syarat-syarat perubahan yang sebenarnya untuk mengadakan hukum tertulis,
bagaimanapun, mungkin diikuti dengan kitab:
1. Konstitusi Jepang yang baru telah didasarkan dengan utama pada hukum amerika, yang
mana termasuk memperkuat posisi para hakim, kedudukan kentor-kantor sipil, perbaikan
organisasi ketatanegaraan, dan termasuk daftar dari dasar yang benar yang mana
dibutuhukuman pengadilan untuk dijalankan.
2. Kedua kitab ketentuan kejahatn dan ketentuan sipil telah dirubah menjadi mengurangi
kekuasaan hakim untuk membatasi kelompok dan pengacara mereka dalam menampilkan
fakta selama persidangan. Pada sistem lama keluarga Jepang telah meniadakan ............dari
prinsip kegunaan suami dan istri yang mana diwujidkan dalam kitab sipil.
3. Demokratisasi hukum yang diimplementasikan, pada desakan pendudukan paksa amerika,
dalam hubungna hukum perusahaan, membawa masuk hukum anti monopoli, seperti hukum
pengawas untuk mengatur persediaan pasar dan pembagian produk.
4. Tinjauan hukum dan tindakan mendamaikan adalah pertimbangan oleh hukum. Prosedur di
luar pengadilan tersedia yng biasanya cukup utnuk menyelesaikan perselisihan, tetapi, jika itu
gagal dilakukan, para kelompok harus ke pengadilan.
Bagaimanapun, sangat banyak di jalur philosopi asli pribumi Jepang, kitab hukum sipil
membutuhukuman hakim untuk berusaha membawa golonggan itu untuk mencapai
penyelesaian; tentu saja, para hakim berperan sebagai mediator sesering mungkin. Dan lagi,
hukum disana mengijinkan juri sebagai pendamai, terdiri dari seorang hakim dan dua
pendamai, untuk bertindak sebagai hakim untuk memutuskan pada perselisihan dan hakim
berupaya tidak aktif ambil bagian dalam proses yang harus melihat untuk dapat memutus
tanpa campur tangan pengadilan. Terdapat kewajiban pada kasus yang menyangkut hukum
keluarga dan hukum pegawai untuk chotei menunjuk pada. Sebagai hasil putusan dari
pengadilan tertinggi, itu sekarang dapat dipungkiri bahwa prosedur chotei adalah hanya
mungkin jika pengusulan solusi adalah dengan sukarela di terima oleh para kelompok.
Prosedur telah mundur sejak 1958, dan kelompok sekarang cenderung untuk pergi sebelum
pengadilan dan permintaan bahwa persoalaan itu diputuskan dalam hukum yang keras.
Lebih jauh lagi, dalam kasus perjanjian Jepang, serign sterjadi peningkatan perselisihan,
disini ketentuan perjanjian yang mana membutuhukuman kelompok untuk berbuat dalam
kepercaayan penuh, atau menyelesaikan masalah dengan harmonis oleh konsultan. Ini adalah
perbedaan yang tajam dengan tipe perjanjian anglo-amerika yang mana mungkin memilih
arbitrasi yang berdiri sendiri dalam penyelesaian perselisihan, tetapi mungkin juga
menggunakan seluruh jajaran dari perlengkapan hukum lain untuk bertransaksi dengan
situasi.
Pada akhirnya, disana terdapat prinsip dari kedua kelompok yang harus dipersalahukuman
yang mana digunakan hukum Jepang yang berlaku untuk perselisihan-perselisihan,di dalam
suatu pertengkaran, masing-masing kelompok telah melihat sebagai penyerangan terhadap
yagn lain jadi disana tidak ada ruang lagi untuk konsep pembelaan diri untuk memberikan
melakukan tindakan selama pertengkaran (lihat Osada v Japan 1932 reat court of judicaiure
judgment, 25 januari).
Pada level pertama,pemikiran Jepang dan hukum Jepang melanjutkan dengan gerakan yang
tidak dapat dielakkan kearah barat. Jenis tindakan sah/tentang undang-undang yang paling
baru sedang dibawa kepada pengadilan dan tekanan Jepang yang populer sekarang
mempersembahukuman perhatian lebih untuk hukum, litigasi dan hubungan politis dan
ekonomi internasional dengan barat ketika kita sudah melihat tonggak - perang democratisasi
pemerintah, westernisasi dan modernisasi Jepang telah melanjut dengan cepat. Ini telah terjadi
di sepanjang perubahan yang dramatis menyangkut golongan pedesaan yang tradisional
sampai pada perbaikan tanah, dan perubahan demografis seperti pergerakan ke arah, dan
konsentrasi di dalam kota besar besar, mengubah hubungan dan nilai-nilai keluarga yang
mengiringi perubahan lain di dalam kondisi sosial. Tetapi, di samping kemajuan ekonomi dan
industri mereka yang luar biasa, varley menyatakan bahwa yang tidak pasti...pada tambatan
kapal mereka di teluk dengan budaya yang masih memisahukuman barat dan timur di dunia
modern .
Pada sisi lain, Kawashima (1979) telah berpendapat bahwa, walaupun pemikiran hukum
Jepang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran hukum Jerman.
ini tidak berarti bahwa para pengacara pemikiran hukum Jepang dengan sepenuhnya
membaratkan. Ada unsur-unsur penting yang mana menandai adanya cara pikir tidak barat.
acuan peikiran Jerman dibahas dan lagi, di banyak penghormatan, kawashima benar.
meskipun demikian, mungkin itu benar mengatakan Jepang itu adalah suatu negara yang
mengalami perubahan terus menerus dan adalah suatu masyarakat dalam masa transisi. Pada
1990-an, disana muncul kenaikan pada politik dan profil perempuan yang professional di
masyarakat Jepang yang mana telah sedikit banyak menghancurkan ' anak perempuan geisha'
meniru-niru mentalitas populasi pria. Jika wanita Jepang berhasil mengasumsikan bahwa
semua orang sederajat di dalam masyarakat, ini akan mempunyai suatu dampak dalam pada
politik Jepang dan kehidupan sosial secara keseluruhan dan dapat juga mempunyai tolak
hukum budaya yang berjangkauan luas.
Bagaimanapun, di samping mengalami pencangkokan hukum yang radikal dan suntikan yang
besar-besaran dari kultur barat, inti dari pemikiran hukum Jepang bagian sisa dari timur,
beroperasi pada suatu wahana berbeda, selaras dengan aturan berbeda dan masih sangat tinggi
di dalam tradisi dan dengan sifat disiplin keras yang khas. Seperti dengan konsepsi hukum
dari timur jauh lain, pada banyak tingkatan bagian muka gedung dibawah hukum tertulis dan
kitab, peninggalan hukum Jepang, sebagai Noda yang pertama dinyatakan itu, hukum dari
pikiran sulit dipisahukuman ( lihat noda 1971) dan suatu contoh yang eksotis suatu peleburan
dari tradisi hukum di timur dan barat yang mencari-cari untuk datang ke terminologi dengan
tekanan dan permintaan pembaharuan.
4. Cuban Law
Pada tahun 1976, Kuba secara resmi mengalami revolusi institusi dengan mengadopsi
Konstitusi Baru, yang menyediakan sistem hukum yang berdasar pada prinsip socialist
legality. Subtansi dan prosedur hukum Kuba dulunya adalah berdasarkan Hukum Sipil
Spanyol dan kemudian dipengaruhi oleh prinsip-prinsip Marxisme-Leninisme setelah filosofi
memeimpin paksa pemerintahan. Hukum Kuba didedikasikan untuk meningkatkan persamaan
diantara warga negara Kuba (principle of equality).
Subtansi dan prosedur hukum Kuba dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1) Hukum Keluarga;
2) Hukum Pidana
KUHP Kuba didasarkan pada Hukum Spanyol sampai tahun 1956. Kontroversi porsi pada
KUHP KUba meliputi ketidakjelasan tujuan pemidanaan yang disediakan bagi pelaku
kejahatan anti-revolusi.
3) Hukum Kepemilikan Pribadi (Hukum Harta Kekayaan)
Hukum Kuba menghargai kepemilikan pribadi yang telah dikritik hebat karena kecilnya
perhatian untuk tidak melindungi kepemilikan pribadi. Hukum Kuba juga memberi izin untuk
memiliki koperasi pertanian.
4) Hukum Ekonomi
Hukum Kuba juga menyediakan aturan pemerintah yang ketat untuk ekonomi di hampir
seluruh sendi-sendi ekonominya.