Anda di halaman 1dari 12

No Pertanyaan

1 Ciri-ciri pukesmas dan posyandu tempat dilaksanakan imunisasi ?

2 Jumlah cakupan imunisasi per bulan pada Puskesmas ?

3 Jumlah cakupan imunisasi rata-rata di posyandu tempat dilakukannya kunjungan lapangan?

4 Mekanisme pelaksanaan imunisasi ?


3 - Jumlah staf puskesmas yang terlibat?

- Peralatan yang dibawa?

- Dokumen apa saja yang dicatat selama pelaksanaan imunisasi?

4 Apa saja preprarat vaksin yang tersedia di Puskesmas?

5 Bagaimana proses penyimpanan dan transport vaksin dari Puskesmas ke Posyandu?

6 (jumlah dan jenis) imunisasi yang diamati di Posyandu?


7 Jumlah anak yang diimunisasi?

8 Profil masing-masing anak:


- Umur (tanggal lahir), berat badan, jenis kelamin ?

- Riwayat imunisasi sebelumnya, imunisasi yang diberikan saat ini dan imunisasi
yang diberikan berikutnya?

- Kondisi kesehatan anak saat diberikan imunisasi (e.g ada tidak riwayat demam)?

9 Prosedur imunisasi yang diamati selama di Posyandu?


10 KIPI yang diamati selama di Posyandu?

11 Pencatatan imunisasi untuk ibu?

12 Sejauh mana pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak oleh ibu dalam
Imunisasi?
Berapa jumlah ibu yang membawa buku KIA pada saat imunisasi ?

Berapa jumlah ibu yang tidak membawa buku KIA pada saat imunisasi ? Alasan ?

Berapa jumlah ibu yang menggunakan KARTU KONTROL LAIN diluar KIA ? Siapa yang
memberikan ? Alasan diberikan ?
Jadwal Imunisasi Nasional
A. Imnisasi Dasar

Catatan :
• Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta, imunisasi BCG dan Polio 1
diberikan sebelum dipulangkan.

• Bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar DPT-HB-Hib 1, DPT-HB-Hib 2, dan DPT-HB-Hib
3, dinyatakan mempunyai status imunisasi T2.

Imunisasi Lanjutan

Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi dasar
pada bayi yang diberikan kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS)
termasuk ibu hamil.
Imunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan pelayanan
antenatal.

 Catatan:
 Batita yang telah mendapatkan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib dinyatakan mempunyai
status imunisasi T3.
 Anak usia sekolah dasar yang telah mendapatkan imunisasi DT dan Td dinyatakan
mempunyai status imunisasi T4 dan T5.

 Catatan:
 Sebelum imunisasi, dilakukan penentuan status imunisasi T (screening) terlebih dahulu,
terutama pada saat pelayanan antenatal.
 Pemberian imunisasi TT tidak perlu diberikan, apabila pemberian imunisasi TT sudah
lengkap (status T5) yang harus dibuktikan dengan buku Kesehatan Ibu dan Anak, rekam
medis, dan/atau kohort.
No Nama Vaksin Lokasi Pemberian Cara Dosis Jadwal Kontraindikasi KIPI
Pemberian
1 BCG - Deltoid kanan Intradermal 0,10 ml 0-2 bulan (1x) - Bayi dengan immunodefisiensi - Limfadenitis
(live untuk anak - Reaksi uji tuberkulin >5mm - Bisul akan
attenuated) 0,05 ml - Menderita HIV, kemoterapi, Gizi sembuh sendiri
untuk bayi dalam 2-3 bulan
buruk, demam tinggi,
baru lahir dan
- Infeksi kulit, sakit TB, Hamil meninggalkan
bekas luka
(jaringan parut)
bulat dengan
diameter 4-8
mm.

2 Hepatitis B - Anterolateral Intramuskular 0,5 ml - 0,2,3,4 bln - Pernah mengalami alergi berat terhadap - Bengkak pada
paha (bayi) - 0,3,4,5 bln vaksin tempat suntikan)
- Deltod (anak) (4x) - Sedang menderita penyakit infeksi - Suhu badan 37,8
o
C atau lebih (1-
berat harus menunggu sampai sembuh
2 hari)
- Rewel (24 jam)
3 DPT-HB-HiB - Anterolateral Intramuskular 0,5 ml - 2,3,4 bln - Pernah mengalami alergi berat terhadap - Bengkak pada
paha (bayi) (4x) vaksin tempat suntikan)
- Deltod (anak) - Sedang menderita penyakit infeksi - Suhu badan 37,8
o
C atau lebih (1-
berat harus menunggu sampai sembuh
2 hari
- Kejang atau gejala kelainan otak pada - Rewel (24 jam)
bayi baru lahir atau kelainan saraf
serius lainnya merupakan
kontraindikasi terhadap komponen
pertusis. Dalam hal ini vaksin tidak
boleh diberikan sebagai vaksin
kombinasi, tetapi vaksin DT harus
diberikan sebagai pengganti DTP,
vaksin Hepatitis B dan Hib diber-ikan
secara terpisah
- Poliomielitis
4 Polio - Gastrointestinal Oral Tiap dosis 2 1,2,3,4 bln - Penyakit akut/demam (suhu lebih dari paralitik
(live tetes = 0,1 (4x) 38,5oC) - gejala pusing,
attenuated) ml - Muntah - diare ringan
- nyeri otot.
- Diare hebat

- Dalam pengobatan kortikosteroid

- Imunosupresif

- Kontak dengan pasien radiasi

- Keganasan retikuloendotelial

- Infeksi HIV

- Ibu hamil 4 bulan pertama

5 Campak - Deltoid Kiri Subkutan 0,5 ml 9, 24 bulan - Demam tinggi - Demam lebih
(2x) dari 39,50 oC
- Pengobatan imunosupresi pada hari ke 5-6
- Hamil selama 2 hari
yang dapat
- Memiliki riwayat alergi merangsang
terjadinya
- Sedang pengobatan imunoglobulin atau kejang demam
bahan-bahan dari darah. - Ruam pada hari
ke 7-10 selama
2-4 hari
- Gangguan
sistem saraf
pusat
(sensefalitis dan
ensefalopati)

Anda mungkin juga menyukai