PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas menjadi keprihatinan bersama.
Apabila kita cermati berita tentang kecelakaan transportasi di berbagai media
massa akhir-akhir ini nampaknya sebagaian besar perhatian kita tertuju pada
kecelakaan yang terjadi karena kesalahan dari manusianya sendiri. Dengan
melihat fenomena perilaku masyarakat Indonesia dalam berlalu lintas saat ini,
penanaman pengetahuan tentang disiplin dan etika dalam berlalu lintas itu sangat
perlu diadakan, khususnya pada pelajar SMA dan SMK.
Kunjungan ini dilakukan oleh taruna/taruni D-IV MKTJ A Semester IV
untuk menambah pengetahuan mengenai bagaimana berkomunikasi dengan
pelajar SMA dan SMK dengan pemilihan media / sarana yang sesuai. Selain
itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan taruna/taruni dalam
bersosialisasi dengan pelajar SMA dan SMK tentang Keselamatan
Transportasi Jalan.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pemahaman etika berlalu lintas untuk pembangunan
budaya keselamatan jalan pada pelajar SMA dan SMK.
2. Meningkatkan kemampuan taruna/taruni dalam memilih dan
memanfaatkan media komunikasi massa untuk kegiatan sosialisasi
Keselamatan Transportasi Jalan.
C. Manfaat
1. Manfaat kegiatan ini bagi taruna/taruni yaitu meningkatkan rasa percaya
diri pada saat bersosialisasi dan meningkatkan keahlian dalam
berkomunikasi.
2. Manfaat kegiatan ini bagi pelajar SMA dan SMK adalah meningkatkan
etika berlalu lintas di kalangan pelajar SMA dan SMK serta menurunkan
angka kecelakaan yang melibatkan pelajar SMA dan SMK.
BAB II
METODE
B. Sasaran
Sasaran yang kami tuju adalah masyarakat berusia 15-19 tahun. Usia ini
sering disebut dengan usia remaja yang berstatus sebagai pelajar Sekolah
Menengah Atas atau Kejuruan. Usia remaja memiliki karakteristik emosional
masih tinggi dan tidak stabil.
C. Metode
Metode yang kami gunakan yaitu komunikasi publik jenis sosialisasi.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai
dan aturan dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok
atau masyarakat. Alasan mengapa kami memilih menggunakan sosialisasi
yaitu persuasi dapat dicapai oleh siapa anda, argument anda, dan dengan
memainkan emosi khalayak. Dengan kata lain, faktor-faktor yang memainkan
peran dalam menentukan efek persuasif dalam komunikasi public meliputi, isi
pidato, susunanya, dan cara penyampaianya. Aristoteles juga menyadari peran
khalayak pendengar. Persuasi berlangsung melalui khalayak ketika mereka
diarahkan melalui pidato itu kedalam suatu keadaan emosi tertentu.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari sosialisasi langsung yaitu :
Kelebihan Kekurangan
a. Dapat merangsang partisipasi a. Memerlukan suatu pemusatan
aktif pendengaran siswa, serta perhatian dan pengertian pada
dapat mengembangkan daya suatu informasi yang
imajinasi seperti menulis, disampaikan.
menggambar, dan sebagainya. b. Komunikasi langsung dengan
media audio bersifat abstrak
sehingga hal-hal tertentu
memerlukan bantuan
pengalaman visual.
c. Tingkatan penguasaan
perbendaharaan kata-kata atau
bahasa, serta susunan kalimat
perlu diperhatikan saat
menyampaikan informasi
disesuaikan dengan sasaran
agar dapat diterima dengan
baik dan mudah.
b) Rambu Larangan
Rambu ini berisi larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan
oleh pengguna jalan. Rambu ini di desain dengan latar putih dan
warna gambar atau tulisan merah dan hitam. Contoh :
c) Rambu Perintah
Rambu ini berisi perintah yang harus dilakukan oleh pengguna
jalan. Rambu perintah didesain dengan bentuk bundar berwarna biru
dengan gambar putih dan merah. Contoh :
d) Rambu Petunjuk
Rambu yang menunjukkan sesuatu/arah/tujuan. Contoh :
3. Marka
Sesuai dengan UU No.22 pasal 1 ayat 18 definisi marka jalan
adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan
jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garus
membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang berfungsi
untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu
lintas.
d. Marka Lambang
Marka Lambang adalah
tanda yang mengandung arti
tertentu untuk menyatakan
peringatan, perintah dan
larangan untuk melengkapi
atau menegaskan maksud
yang telah disampaikan oleh
rambu lalu lintas atau tanda
lalu lintas lainnya.
Bentuknya berupa panah,
segitiga, ataut tulisan
dipergunakan untuk mengulangi maksud rambu-rambu lalu lintas atau
untuk memberitahu pemakai jalan yang tidak dinyatakan dengan
rambu.
e. Marka Lainnya
Marka lainnya diantara lain
adalah marka untuk
menyebrangi jalan (Zebra
Cross) yaitu marka yang berupa
garus utuh yang membujur
tersusun melintang jalur lalu-
lintas dan marka berupa dua
garis untuh melintang jalur lalu-
lintas, sedang marka untuk menyatakan tempat penyebrangan sepeda
dipergunakan dua garis putus-putus berbentuk bujur sangkar atau
belah ketupat dan paku jalan yang memantulkan cahaya.
4. Potret
Berisi Foto yang menggambarkan pelanggaran remaja di Kota Tegal
1. Foto ini menggambarkan pelanggaran remaja, dimana pengemudi
sepeda motor dan yang membonceng tidak memakai helm serta
sepeda motor tidak dilengkapi dengan plat nomor kendaraan.
5. Sanksi Pelanggaran
1. Menurut anda dalam golongan usia mana pengendara yang peduli akan
keselamatan dalam berkendara?
Golongan usia dewasa, yaitu kisaran umur >30 tahun. Karena pada
usia ini pengendara cenderung mencari aman ketika berkendara, motivasi
berkendaranya juga berbeda dengan kalangan usia muda yang cenderung
ingin berkendara dengan kecepatan tinggi.
A. Kesimpulan
B. Saran
Pada saat presentasi inilah kondisi ruang kelas Lab RPL disaat taruna
menjelaskan tentang keselamatan lalu lintas.
Setelah selesai memaparkan materi, para taruna mengajak pelajar SMK YPT
untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah
disampaikan. Misalkan gambar (kiri) pelajar menjelaskan tentang kembali
fungsi dari traffic count dan gambar (kanan) pelejar menjelaskan dan
menyebutkan apa saja kenakalan remaja dalam foto yang telah disajikan.
Karena kita bersekolah untuk mencari ilmu, bukan hanya berangkat dengan
seragam dan pulang jika suda petang. Inilah gambar (kiri) seorang pelajar
perempuan tengah menggambarkan salah satu rambu agar memudahkan
dimengerti dalam pemahamannya selain itu ini membuktikan bahwa pelajar
tersebut sudah mengerti tentang rambu – rambu lalu lintas dan gambar (kanan)
pelajar tersebut tengah menjawab salah satu gambar yang tertera dimonitor,
karena paku jalan sangatlah awam di kalangan masyarakat.