Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN TENTANG “HUBUNGAN

INTERPERSONAL”

DISUSUN OLEH : Kelompok 4

Citra Dwi Januarti 152426005 DP Herli Carlo 152426017 DP


Dupi Margareta 152426009 DP Indri Piju 152426019 DP
Enggartiasto Adi A 152426011 DP Juwita Eka P 152426020 DP
Hendri Pahrizal 152426016 DP Wisda L Situmorang 152426036 DP

DOSEN PEMBIMBING
Ns.Des Metasari, S,kep, M,kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


DEHASEN BENGKULU
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul  ‘‘HUBUNGAN INTERPERSONAL” .
Dalam penyusunan makalah ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyaknya terdapat
kekurangan dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan, pengalaman serta kehilafan yang penulis
miliki. Maka dari itu, dengan ikhlas penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik dan
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penyusunan makalah ini dimasa yang akan
datang.
Penyusunan makalah ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan serta saran dari
berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak
terhingga.
Semoga Allah SWT membalas dan selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya atas bantuan yang
telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini, akhirnya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan  serta bagi kita semua, Amin.

Bengkulu, September

Penulis

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
Daftar Isi...............................................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
A. Pengertian Hubungan Interpersonal................................................................................................2
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal...............................................................3
C. Jenis-jenis Hubungan Interpersonal................................................................................................4
D. Tahap-Tahap Hubungan Interpersonal 1. Pembentukan................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................6
PENUTUP...............................................................................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. latar Belakang
Tentunya kita telah mengetahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan
lingkungan sebagai sarana untuk kehidupan sosialnya. Mereka tidak pernah dapat hidup sendiri di
dunia, oleh karenanya  manusia tentu membutuhkan orang lain dan selalu berusaha melakukan
interaksi sosial dengan menjalin hubungan sosial dengan orang lain untuk mencapai kebutuhan
hidupnya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari saja tentunya kita mempunyai orang-orang yang dekat dengan kita.
Entah itu sahabat, teman, kekasih atau orang yang baru kita kenal. Hubungan kedekatan inilah yang
dinamakna dengan hubungan interpersonal. Hubungan antarpribadi ini menciptakan sikap dan perilaku
individu-individu tertentu yang berbeda. Ada yang saling menguntungkan, atau sebaliknya justru
merugikan, salah satu pihak.
Pada penulisan ini kami akan memaparkan apa yang dimaksud dengan hubungan interpersonal itu,
dan teori-teori apa saja yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal, serta faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi hubungan tersebut termasuk apa saja penyebab berakhirnya suatu hubungan
interpersonal.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Apa pengertian hubungan interpersonal ?
b. Factor-faktor apa yang mempengaruhi hubungan interpersonal ?
c. Jenis-jenis hubungan interpersonal ?
d. Tahap-tahap dalam hubungan interpersonal ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hubungan Interpersonal


Hubungan interpersonal adalah suatu hubungan antara diri sendiri dengan orang lain atau
hubungan antara satu induvidu dengan individu lain karena adanya ketertarikan, kesamaan dan rasa
timbal balik satu sama lain. Dalam suatu kehidupan, tentunya kita harus saling mengenal orang lain
yang belum kita kenal, bahkan mungkin merasakan yang namanya jatuh cinta, hingga mempunyai
konflik yang membuat kita membenci seseorang. Hal demikian tersebut adalah hal yang normal. Serta
merupakan sifat alami manusia untuk membina suatu hubungan dengan orang lain, baik itu individu,
kelompok.
Hubungan interpersonal adalah keadaan dimana kita berkomunikasi dengan orang lain, disini kita tidak
hanya menyampaikan apa yang ingin disampaikan tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonalnya. Oleh karna itu hubungan interpersonal sangat erat kaitannya dengan "komunikasi".
Komunkasi interpersonal (interpersonal communication) merujuk pada komunkasi yang terjadi
secara langsung antara dua orang. Beberapa teori yang akan anda baca dalam buku ini berawal dari
konteks interpersonal. Konteks ini sangat sangat kaya akan hasil penelitian dan teori, interpersonal
banyak membahas tentang bagaimana suatu hubungan dimulai, bagaimana memepertahankan suatu
hubungan, dan keretakan suatu hubungan (berger, 1979;dainton & Stafford, 2000).
Saah satu alasan mengapa peneliti dan teoretikusmempelajari relasi adalah karena relasi
merupakan hal yang sangat kompleks dan beragam.anda mungkn saat in sedang berada dalam bnyak
relasi dengan orang lain, termasuk pasien-dokter, guru-murid, orang tua-anak, supervisor-kariyawan,
dan sebagainya. Berinteraksi dalam tiap hubungan ini memberikan kesempatan kepada komunikator
untuk memaksimalkan fungsi berbagai macam saluran (penglihatan, pendengaran, sentuhan dan
penciuman) untuk digunakan dalam sebuah interaksi
dalam konteks ini, salurn-saluran ini berfungsi secara simultan bagi kedua partisipan interksi: sebagi
contoh, seorang anak mungkin akan menangis sambil berteriak mencari ibunya dan ibunya akan
menenangkan anaknya dengan elusan dan sentuhan, memandang mata anaknya dan mendengarkan
isakanya meredah. Konteks interpersonal sendiri terdiri atas beberapa sub konteks yang terkait.peneliti
komunikasi interpersonal telah mempelajari mengenai keluaraga (segrin & flora 2005), pertemanan
(chen,Drzewiecka,dan sias,2001), pernikahan berusia panjang (hughes dan ickson,dalam pers),
hubungan dokter pasien (richmond, smith, heysel dan mccroskey,2001), dan relasi dilingkungan kerja
(beruning,castl dan schrepver,2004).
Komuniksi intrerfersonal diperlukan dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan yang
menyangkut hubungan atau interaksi antara klien dengan perawat atau bidan. Interakasi tersebut
mempunyai sifat manusiawi dan memiliki ciri khas.intraksi itu berdasarkan komunikasi antar sesama

2
manusia,baik dalam hubungan layanan kesehatan secara individual maaupun secara kelompok.
Sementara itu, komunikas yang terjadi antara seseorang tenaga kesehatan dengan klien pada
dasarnya adalah komunikasi intrfersonal.
Seorang tenaga kesehatan, baik itu perawat atau bidan yang memberikan bantuan pemecah
masalah (konselor) kepada seseorng atau individu (konseli) akan melakukan komunikasi atar pribadi.
Sebaiknya satu di antara partisipan atau kedua-duanya mempunyai dan membutuhkan keterampilan-
keterampilan berkomnikasi (communication skills) supaya komunikasi interfersonal berlangsung secara
efektif dan efisien. Konselor atau pun pembimbing mungkin sudah mahir menggunakan ketrampila-
keterampilan komunikasi dalam rangka pelayanan bimbingan secara individual, tertama pelaksanaan
wawancara konseling tetapi tidak dengan konseli yang biasanya tidak mahir dalam hal tersebut.
Konselor sangat mengangkat pertemuan pribadi dalam proses komunikasi interpersonal
karena diaanggap sudah menguasai ketrampilan-keterampilan komunikasi. Kemampuan dasar
perlukan dalam mengawali, mengembangkan, dan memelihaa komunikasi interfersonal yang cukup
akrab dan produktif. Kemmpauan tersebut terdiri atas unsur-unur berikut:
a. Kemampuan untuk saling percaya
b. Kemampuan mengenal pikiran dan perasaan
c. Kemampuan saling mengutarakan serta menangkap gagasan dan perasaan secara tepat dan
jelas
d. Kemampuan untuk saling membantu dlam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dan
saling memberikan dukungan
e. Kemempuan saling menjaga kelestarian komunikasi yang telah terjalin baik.
f. Kemempuan memecahkan masalah secara konstruktif yang timbul pada proses komuniksi
berlangsung.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal


Kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan
interpersonal. Beberapa faktor yang memengruhi komunikasi interpersonal adalah sebagai berikut.
a. Pecaya atau trust. Bila seorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan di rugikan, tidak
akan di khianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. sikap percaya pada
orang lain akan tumbuh bila terdapat faktor-faktor berikut.
1. Karakterristik dan maksud orng lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan,
keterampilan, dan pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat yang
bisa di duga, diandalkan, jujur, dan konsisten.
2. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekusaan terhadap orang
lain, maka orang itu akan patuh dan tunduk.
3. Kualitas komunikasi dan sifatnya yang menggambarkan adanya keterbukaan.
b. Prilaku suportif akan meninggalkan komunikasi. Berikut ini adalah beberapa ciri prilaku suportif.
1. Deskripsi, digambarkan sebagai penyampaian pesan, perasaan, dan persepsi
2. Orientasi masalah, yaitu mengomunikasikan kegitan ntuk bekerja sama dalam mencari
pemecah msalah’
3. Spontanitas, merupakan sikap jujur dan dianggap tidak memiliki motif lain yang
terpndam
4. Empati yaitu menganggap orang lain sebaai persona.
5. Persamaan, merupakan sikap yang tidak mempertegas perbedaan.
6. Profesionalisme, menyatakan adanya kesediaan untuk meninjau kembali pendapat
sendiri.
3
c. Faktor-faktor lainnya adalah memiliki sikap terbuka memiliki kemampuan menilai secara
objektif, memiliki kemampuan membedakan dengan mudah, memiliki kemampuan menilai
secara objektif, mempunyai orientasi pada isi, mampu melakukan pencarian informasi dari
berbagai sumber, mempunyai kesedian mengubah kenyakinannya, dan profesional.

C. Jenis-jenis Hubungan Interpersonal


1. Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat
Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi menjadi 2,
yaitu  hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan hubungan atara dua individu.
Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan
beberapa ciri khas hubungan diad, dimana setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu
dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam
hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi (termasuk pola
berbahasa) yang unik/khas yang akan membedakan hubungan tersebut dengan hubungan diad yang
lain. Sedangkan hubungan triad merupakanhubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri
lebih kompleks, tingkatkeintiman/ kedekatan antara individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil
lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan diambil melalui
negosiasi).

2. Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai 


Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi menjadi 2, yaitu
hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas merupakan sebuah hubungan yang terbentuk
karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat dikerjakan oleh individu sendirian. Misalnya
hubungan antara pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan
tugas, dan lain-lain. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan
tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal dan sosial).
Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang
dan sebagianya.

3. Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu


Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi 2,yaitu hubungan
jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka pendek merupakan hubungan yang
hanya berlangsung sebentar. Misalnya hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika
bertemu di jalan. Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin
lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya berupa emosi
atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena investasi yang ditanam itu
banyak maka semakin besar usaha kita untuk mempertahankannya.

4. Hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman

4
Hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat kedalaman atau keintiman, yaitu
hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama
sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan
penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar kemungkinan terjadinya
penyingkapan diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi. Hubungan intim terkait dengan jangka waktu,
dimana keintiman akan tumbuh pada jangka panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung
dipertahankan karena investasi yang ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama
telah banyak. Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual.

D. Tahap-Tahap Hubungan Interpersonal


1. Pembentukan
Pembentukan disini dimaksudkan adalah tahap-tahap perkenalan. Disini masing-masing
individu saling menangkap dari reaksi pihak lain. mereka saling berusaha menggali identitas, sikap dan
nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan
diri. misalnya : bila kita berkenalan dengan orang lain, kita biasa nya bertanya-tanya tentang asal nya
darimana, usianya brapa, pekerjaan apa, atau sekolahnya dimana. bila terdapat kesamaan, maka kita
cukup mudah untuk melanjutkan hubungan dan komunikasi.

2. Peneguhan Hubungan
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal
akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor
kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang
mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara
lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila
masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

3. Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan
hubungan, yaitu: 
a. Kompetisi
Pemutusan hubungan "kompetisi" bisa terjadi pada hubungan interpersonal, mengapa? karena
biasanya salah satu dari pihak-pihak yang melakukan hubungan interpersonal ini akan berusaha
memperoleh sesuatu dengan mengorbankan pihak lain.
b. Dominasi
Mendominasi dalam setiap hubungan pun tidak baik karena mungkin saja pihak lain itu akan merasa
hak-hak nya dilanggar dan merasa terkekang dengan dominasi salah satu pihak.
c. Kegagalan
Masing-masing pihak akan saling menyalahkan apabila terjadi kegagalan dalam mencapai suatu tujuan
bersama.
d. Provokasi
dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang
lain.
e. Perbedaan Nilai

5
dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut dan telah mereka sepakati. 

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi Interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu
antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan baik sebagai komunikan maupun
komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan
dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan prilaku. Komunikasi Interpersonal memiliki
beberapa komponen yaitu sumber / komunikator, encoding, pesan, saluran, komunikan, decoding,
respon, gangguan, dan konteks komunikasi. Tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan diri
sendiri, menemukan dunia luar, membangun dan memelihara hubungan yang harmonis,
mempengaruhi sikap dan tingkah laku, mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu, dan
memberikan bantuan ( konseling ).
Komunikasi Interpersonal dikatakan lebih efektif dalam hal membujuk lawan bicara karena
tanpa mengunakan media dalam penyampaian pesannya serta dapat langsung terlihat reaksi dari
lawan bicara.

B. Saran
Komunikasi Interpersonal adalah komunikasi antar dua orang atau sekelompok kecil yang
saling memberikan ide, pengertian, wawasan, ataupun pendapat yang mengharapkan adanya reaksi
atau umpan balik positif dari penerima pesan. Diharapkan dengan kehidupan sehari-hari melakukan
komunikasi, kejelasan, keterbukaan, dan bahasa yang sopan santun harus ditingkatkan untuk menjalin
komunikasi baik antar teman sahabat orang tua rekan kerja dan lain halnya.

6
7

Anda mungkin juga menyukai