OLEH
NONA DIAN DUWILA
14220190012
PEMBIMBING
(Syafrudin, S.Kep., Ns., M.Kep.)
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
Jumlah penghuni keluarga 5 orang.
Generasi I1, 2, 3, 4 Meninggal tidak diketahui penyebabnya.
Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit yang sama dengan klien
Tidak ada riwayat keluarga menderita penyakit DM, jantung/penyakit keturunan.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum baik
b. Kesadaran komposmentis
c. Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 38 0 C
Pernafasan : 20 x.menit
d. Kepala
Inspeksi :
- Keadaan rambut dan hygiene kepala
- Warna rambut hitam
- Penyebaran merata
- Tidak mudah rontok
- Kebersihan rambut bersih.
Palpasi :
- Tidak teraba adanya massa yang abnormal
- Tidak ada nyeri tekan.
e. Muka
Inspeksi :
- Muka simetris kiri dan kanan
- Bentuk wajah lonjong
- Ekspresi wajah murung.
Palpasi :
- Tidak teraba adanya massa abnormal
- Tidak ada nyeri tekan.
f. Mata
Inspeksi :
- Palpebra : Tidak ada oedema dan tanda-tanda radang
- Sklera : Tidak ada icterus
- Konjungtiva : tampak pucat
- Pupil : Ada refleks bila ada cahaya.
Palpasi :
- Bola mata teraba lunak
- Tidak ada nyeri tekan.
g. Hidung
Inspeksi :
- Bentuk hidung simetris kiri dan kanan
- Keadaan septum tidak ada deviasi
- Tidak ada sekret pada hidung
- Tidak ada sumbatan pada hidung.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada hidung.
h. Telinga
Inspeksi :
- Posisi telinga simetris kiri dan kanan
- Tidak ada serumen pada telinga
- Tidak memakai alat bantu pendengaran
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada mastoid.
i. Mulut
Inspeksi :
- Keadaan gigi bersih
- Tidak memakai gigi palsu
- Tidak ada tanda radang pada gusi.
- Lidah bersih
- Bibir pucat
- Kemampuan bicara baik.
j. Tenggorokan
Inspeksi :
- Warna membran mukosa pucat
- Tidak ada nyeri menelan
- Tidak ada pembesaran tonsil
- Tidak tampak adanya tanda-tanda peradangan.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada tenggorokan.
k. Leher
Inspeksi :
- Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid
- Tidak tampak pembesaran kelenjar limfe
- Tidak tampak adanya bendungan vena jugularis
Palpasi :
- Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar limfe
- Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
- Tidak ada bendungan pada vena jugularis.
- Tidak ada kaku kuduk.
l. Thoraks
Inspeksi :
- Bentuk dada simetris kiri dan kanan
- Pengembangan dada simetris
- Frekwensi pernafasan 20 x/menit
Palpasi :
- Massa nyeri tekan tidak ada
- Ekspansi paru simetris kiri dan kanan
Perkusi :
- Suara perkusi dada sonor.
- Perkusi jantung pekak.
m. Jantung
Inspeksi :
- Ictus cordis tidak tampak pada ICS V kiri.
Palpasi :
- Ictus cordis teraba pada ICS V midclavicula kiri.
Perkusi :
- Tidak ada pembesaran jantung.
Auskultasi :
- BJ I mitral : ICS 5 kiri linea midklavikula murni dan
teratur.
- BJ I trikuspidalis : ICS 4 kiri linea parasternalis kiri murni.
- BJ II Aorta : ICS 2 linea parasternalis kanan murni dan
teratur
- BJ II Pulmonal : ICS 2 kiri para sternalis : murni dan
teratur.
- Tidak terdengar bunyi jantung tambahan.
n. Abdomen
Inspeksi :
- Permukaan perut tidak datar
- Gerakan abdomen mengikuti gerak nafas
- Luka tidak ada.
Auskultasi :
- Peristaltik usus 5 x/menit
Perkusi :
- Bunyi perkusi pekak pada perut kiri atas
Palpasi :
- Tampak pembesaran limpa
- Nyeri tekan tidak ada.
o. Kulit : Akral dingin dan pucat
p. Kuku: CRT > 3 detik
q. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Motorik
- Pergerakan tangan kiri dan kanan baik
- Pergerakan abnormal tidak ada
- Kekuatan tangan kiri dan kanan : 5/5 (penuh)
- Tonus otot tangan kanan dan kiri kenyal
- Koordinasi gerakan kanan dan kiri baik ( mengikuti
perintah).
Sensorik
- Dapat merasakan sensasi nyeri
- Dapat merasakan rangsang suhu
- Dapat merasakan raba, halus dan kasar.
Refleks
- Biseps kanan/kiri : +/+
- Triseps kanan/kiri : +/+
Ekstremitas bawah
Motorik
- Pergerakan kaki kiri dan kanan baik
- Pergerakan abnormal tidak ada
- Kekuatan kaki kiri dan kanan : 5/5 (penuh)
- Tonus otot tangan kaki dan kiri kenyal
- Koordinasi gerakan kanan dan kiri baik ( mengikuti
perintah).
Sensorik
- Dapat merasakan sensasi nyeri
- Dapat merasakan rangsang suhu
- Dapat merasakan raba, halus dan kasar.
Refleks
- Knee Percussion Refleks (KPR) kanan/kiri : +/+
- Achilles Percussion Refleks (APR) kanan/kiri : +/+
- Babinsky kanan/kiri : - / -
4. Pola Kegiatan Sehari-hari
a. Nutrisi
1.) Kebiasaan
- Pola makan : Nasi, sayur, lauk
- Frekuensi makan/hari 3 kali
- Nafsu makan baik.
- Makanan pantang tidak ada
- Banyaknya minum dalam satu hari 6 gelas
2.) Perubahan selama sakit
- Nafsmakan : menurun
- Porsi makan tidak dihabiskan
- Mual dan muntah tidak ada
b. Eliminasi
1.) BAB
Kebiasaan :
- Frekuensi : 1 – 2 kali/hari
- Warna kuning
- Konsistensi keras
Perubahan selama sakit :
- Selama di rumah sakit bab 1 kali dalam 3 hari.
2.) BAK
Kebiasaan :
- Frekuensi : 3 – 4 kali sehari
- Warna : kuning muda
- Jumlah : 500 cc – 1000 cc/hari
Perubahan selama sakit:
- Tidak ada perubahan.
SSP
Hipoksia
Mekanisme aerob
ATP berkurang
Resiko infeksi
2. Hipovolemia berhubungan Setelah di lakukan intervensi 1. periksa tanda dan gejala hipovolemia
dengan kegagalan keperawatan selama 3x24 jam ( misalnya nadi teraba lemah,tekana darah
mekanisme regulasi, dengan kriteria hasil: menurun, turgor kulit menurun,
peningkatan perneabilitas 1. Perasaan lemah menurun memberan mukosa kering, haus lemah).
2. frekuensi nadi membaik 2. Berikan asupan cairan oral,
3. tekanan darah membaik 3. Anjurkan memperbanyak asupan cairan
4. kadar HB membaik oral.
5. status mental membaik 4. Berikan posisi modified terendelenburg
6. suhu tubuh membaik 5. Kolaborasi pemberian produk darah dan
7. turgor kulit meningkat cairan IV isotonis ( misalnya NaCL, RL)
3. Intoleransi aktivitas Setelah di lakukan intervensi 1. Monitor kelelahan fisik dan emosional
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam 2. Berikan aktivitas distraksi yang
ketidakseimbangan antara dengan kriteria hasil: menanagkan
suplai dan kebutuhan 1. keluhan Lelah menurun 3. Anjurkan tirah baring
oksigen, kelemahan 2. dipsnea saat aktivitas 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
menurun tidak dapat berpindah atau berjalan
3. dipsnea setelah aktivitas 5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
menurun meningkatkan asupan makanan
4. perasaan lemah menurun
5. tekanan darah membaik
6. frekuensi nadi neningkat
4. Resiko infeksi di tandai Setelah di lakukan intervensi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
dengan penurunan Hb, keperawatan selama 3x24 jam sistemik
leukopenia dengan kriteria hasil: 2. Berikan perawatan kulit pada edema
1. Kadar sel darah putuh 3. Ajarkan cara mencuci tangan dengan
membaik benar
2. Kadar sel darah merah 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
membaik dengan pasien dan lingkungan pasien
3. Demam menurun 5. Batasi jumlah pengunjung
6. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
dan cairan
7. Kolaborasi pemberian imunisasi jika perlu