Anda di halaman 1dari 7

RESUME JAMINAN DAN KENDALI MUTU RADIOLOGI

LINEARITAS mA dan REPRODUKSIBILITAS GENERATOR SINAR-X

Dosen Pengampu : Agung Nugroho Setiawan, S.ST., M.Tr.ID

Disusun oleh :

Nadya Oktoriza P1337430119053

KELAS 2B

PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020
LINEARITAS mA

PENDAHULUAN

Linierity adalah peningkatan yang teratur dalam nilai mAs seharusnya memproduksi
peningkatan yang teratur dalam nilai eksposi yang di ukur. Variasi linierity masih diperkenankan
antar ± 20 %.

mA selektor pada generator sinar-X adalah digunakan untuk mengatur temperatur


filamen tabung sinar-X, sepanjang waktu eksposi radiasi terjadi. Lebih penting lagi mA selektor
menentukan kuantitas dari radiasi sinar-X yang terjadi dalam suatu berkas sinar. Dengan
demikian maka akurasi nilai mA yang dipilih adalah sama pentingnya dengan akurasi timer
eksposi (waktu eksposi).

Satu metode untk pengujian akurasi mA yang dapat dilakukan adalah dengan membuat
satu eksposi radiasi sambil mencermati mAs meter pada panel kontrol. Metode terbaik selain ini
adalah dengan menguji resiprok dan kelinieran dari mA.

TUJUAN

Untuk menguji Linieritas mA (metode recprocity)  generator pesawat sinar-x

ALAT DAN BAHAN

 Pesawat sinar-X
 Reciprocity : menggunakan step wedge Al (10 atau 21 steps)
 Liniearity : menggunakan Dosimeter ( pocket )
 Kaset 18 x 24 cm
 2 lembar lempeng Pb
 Alat processing film

LANGKAH PENGUJIAN

Reciprocity/Reproduksibility exposure : menggunakan step wedge Al (10 atau 21 steps)

1. Pesawat sinar-X yang akan dilakukan pengujian dipanaskan


2. Film dimasukkkan ke dalam kaset 18x24 cm
3. Letakkan kaset diatas meja pemeriksaan membujur searah dengan sumbu anoda-katoda
4. Atur SID 100 cm
5. Bagi dua kaset dengan penutup blok Pb, gunakan separuh bagian kaset untuk pembuatan
radiograf stepwedge dengan teknik eksposi 1 ( original exposure ) dan separuh bagian
kaset untuk pembuatan radiograf stepwedge dengan teknik eksposi 2 (reciproc exposure)
6. Perhatikan ketinggian setiap step 1 dari kedua radiograf sebaiknya tergambar pada
ketinggian yang sama dan simetris
7. Gunakan factor eksposi sebagai berikut

Setting mA teknik 1 Setting mA teknik 2


Setting kVp
( ori exp ) ( reciproc exp )
mA 100 mA 200
45 kV
s 0,1 s 0,05

8. Lakukan processing film, setelah film dikeringkan dan ukur OD serta catat densitas, pada
kolom referensi usahakan densitas berkisar 1,0

HASIL RADIOGRAF

EVALUASI

Dinyatakan reciproc bila step yang menunjukkan nilai mendektai OD=1 adalah pada step
yang sama pada kedua teknik. Toleransi yang diperbolehkan adalah selisih 1 step. Contoh :

OD=1 teknik 1 pada step 5, teknik 2 pada step 6 maka masih reciproc

OD=1 teknik 1 pada step 4, teknik 2 pada step 6 maka tidak reciproc
Lin mA : menggunakan pocket dosimeter

1. Pesawat sinar-X yang akan dilakukan pengujian dipanaskan


2. Letakkan dosimeter ±24 cm dari atas penyangga acrylic pada meja pemeriksaan
membujur searah dengan sumbu anoda-katoda
3. Atur SID 100 cm
4. Lakukan serangkaian eksposi dengan menerapkan teknik eksposi yang menghasilkan
nilai dosis paparan secara bertingkat dari rendah ke tinggi
5. Gunakan factor eksposi sebagai berikut ( contoh )

No mA ms mAs
1 25 0,1 2,5
2 50 0,1 5
3 100 0,1 10
4 200 0,1 20
6. Lakukan pengukuran paparan radiasi di setiap perubahan nilai mAs dan catat pada tabel
kerja untuk selanjutnya dibuat grafik linearitas dosis terhadap kenaikan mAs

No mA ms mAs mR mR/mA mA mR/mA


s s
1 25 0,1 2,5 0,06 0,024 25 0,024
2 50 0,1 5 0,15 0,025 50 0,025
3 100 0,1 10 0,25 0,026 100 0,026
4 200 0,1 20 0,48 0,024 200 0,024

EVALUASI

 mA linearity di nilai memenuhi syarat bila pertambahan nilai arus tabung (mA) adalah
loinier terhadap nilai paparan radiasi yang dihasilkan
 Repro luaran dikatakan baik bila nilai paparan radias/arus tabung waktu (mR/mAs)
adalah konsisten pada pemakaian mA yang berbeda beda
 Nilai koefisien linearitas (CL) ≤0,1
 Reciprocity varience = ¿ ¿
 Variasi resiproksiti masih diperkenankan pada prosentase ± 10%
 Dikatakan bahwa resiproc generator adalah baik bila perhitungan variancenya adalah
leebih kecil dari 10%. Alat untuk mengukur eksposi dan menghitung resiproc dapat
menggunakan dosimeter saku atau menggunakan Alumunium
REPRODUKSIBILITAS GENERATOR SINAR X

PENDAHULUAN
Eksposure yang dibuat pada kVp dan mA yang tetap pada phantom yang memiliki ketebalan
yang sama, harunsya menghasilkan densitas yang sama pada citra (Papp, 2011, p:107). Hal ini
sesuai dengan pernyataan bahwa intensitas radiasi yang dihasilkan oleh tabung sinar-X harus
sama saat pengaturan teknik yang digunakan juga sama.

TUJUAN
Untuk memastikan bahwa reproduksibilitas pesawat sinar-X sesuai dengan batas penerimaan

ALAT DAN BAHAN


 Pen Dosimeter
 Pesawat sinar-X

LANGKAH PENGUJIAN

1. Letakkan dose meter probe diatas meja dengan jarak 100 cm dengan tabung sinar-X
2. Kolimasi diatur sesuai ukuran detector
3. Atur factor eksposure
4. Buat eksposure
5. Ulangi eksposure setidaknya 4 kali dan catat pebacaan pada lembar yang telah disiapkan

Untuk mendapatkan densitas optic yang dihasilkan pada citra, metode alternative yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan uji reproducibility dengan menggunakan alat ukur yang
biasa disebut dosimeter. Proses ini dilaukan dengan cara membuat 5 eksposure secara
terpisah pada jarak 100 cm dengan setting factor eksposi 60 kVp dan mAs yang tetap.
Beberapa eksposi dibuat kombinasi yang berbeda dari mA dan s tetapi tetap menghasilkan
mAs tetap.

Untuk memastikan bahwa reproducibility pesawat sinar-X pada batas penerimaan, koefisien
reproducibility ditentukan terlebih dahulu dengan persamaan :
n 1/ 2

S 1
C= =
X X [ ∑ ( X i− X)
i=1
n−1
2

]
Dimana: Xi = pengukuran eksposure ke..

n = jumlah pengukuran eksposure

X = rata rata pengukuran eksposure

CoV ( Coefficient of Variance ) ≤ 0,05

SD pengukuran terhadap hasil rata rata ≤ 15%

EVALUASI

Berdasarkan Safety Code 35 (SC. 35), CoV (Cofficient of Variance) dari hasiol pengukuran
tidak boleh lebih dari 0,05, dan setiap pengukuran tidak boleh lebih dari 15% pada nilai rata2
dari setiap pengujian. Disatu sisi, Healing Arts Radiastion Protection Act (H.A.R.P) menyatakan
bahwa CoV dari setiap 10 pengukuran radiasi yang berurutan tidak boleh lebih dari 0,08 dan
setiap pengukuran penyinmaran harus kurang dari 20% dari nilai rata-rata 10 pengukuran
tersebut.

Tes ini dilakukan tahunan. Hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa reproducibility
sebuah pesawat sinar-X dalam batas yang diperkenankan untuk menghasilkan keluaran yang
sama saat factor teknis disetting juga sama. Jika seseorang radiografer berharap dapat
menghasilkan citra berkualitas baik, mereka dapat yakin bahwa faktor ekspoi yang disetting
sama akan menghasilkan citra dengan kualitas yang sama. Jadi hal ini akan mengurangi
pengulangan film yang bias menambah dosis ke pasien.

Anda mungkin juga menyukai