Anda di halaman 1dari 20

Merintis Usaha dan

Model Pengembangannya
Prepared by

Nursanti Dwi Yogawati, M. Pd.


Cara Memasuki Dunia Usaha

Ada 4 cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu


usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu:

Merintis usaha baru (Starting up)

Memasuki bisnis keluarga

Kerjasama manajemen (Franchising)

Membeli perusahaan orang lain (Buying)


1) Merintis Usaha Baru (Starting Up)

Starting up adalah
membentuk dan • Perusahaan milik sendiri, yaitu bentuk usaha

mendirikan usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang


• Persekutuan (partnership), yaitu suatu
baru dengan
kerjasama dua orang atau lebih yang secara
menggunakan
bersama-sama menjalankan usaha
modal, ide,
• Perusahaan berbadan hukum (corporation),
organisasi, dan yaitu perusahaan yang didirikan atas dasar
manajemen yang badan hukum dengan modal saham-saham
dirancang sendiri.
Pendekatan Dasar Pendirian Usaha

Pendekatan berdasarkan Pendekatan berdasarkan


Pengalaman Kebutuhan Pasar
• Ketrampilan, kemampuan, dan latar • Yaitu pendekatan yang menekankan
belakangnya sendiri dalam pada pengamatan lingkungan
menentukan jenis usaha yang akan tentang kebutuhan pasar ditransfer
dirintis. menjadi peluang-peluang bisnis.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
merintis usaha

2.
1. 3.
Bentuk usaha dan
Bidang dan jenis udaha Tempat usaha yang
bentuk kepemilikan
yang akan dimasuki akan dipilih
yang akan dipilih

4. 5. 6.

Organisasi usaha yang Jaminan usaha yang Lingkungan usaha yang


akan digunakan mungkin diperoleh akan berpengaruh
2) Memasuki Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota


keluarganya secara langsung terlibat dalam kepemilikan dan/atau
jabatan/fungsi

Setiap bisnis keluarga mengembangkan cara tertentu di dalam


mengerjakan segala sesuatu dan prioritas tertentu sehingga
memberikan keunikan pada tiap perusahaan. Pola perilaku dan
kepercayaan yang khusus ini membentuk budaya organisasi
perusahaan.
Budaya dalam Bisnis Keluarga
• Konfigurasi budaya dalam
bisnis keluarga merupakan Pola Bisnis

keseluruhan budaya dari


perusahaan keluarga yang
terdiri dari bisnis
perusahaan, keluarga dan
pola pemerintah. Bisnis
Keluarga

Pola Pola
Keluarga Pemerintah
Keunggulan dalam Bisnis Keluarga
1) Memelihara nilai 2) Memfokuskan pada
kemanusiaan di tempat pelaksanaan jangka 3) Memperluas kualitas
kerja panjang

Bisnis keluarga dapat Karena mereka memiliki


Manager keluarga dapat
dengan mudah taruhan di dalam
mengambil pandangan
menunjukkan tingkat memelihara reputasi
jangka panjang yang
perhatian yang lebih keluarga, anggota
lebih mudah dari pada
tinggi bagi tiap orang keluarga mungkin
manager perusahaan
daripada perusahaan- mempertahankan tradisi
yang dinilai hasilnya tiap
perusahaan pada memberikan kualitas dan
tahun.
umumnya. nilai bagi konsumen.
3) Kerjasama Manajemen (Franchising)

Kerjasama ini biasanya dengan dukungan awal


Yaitu kerjasama antara enterpreneur
seperti pemilihan tempat, rencana bangunan,
(franchisee) dengan perusahaan besar
pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan
(franchisor/parent company) dalam
karyawan, pembukuan, pencatatan dan
mengadakan persetujuan perjanjian untuk
akuntansi, konsultasi, standar, promosi,
menyelenggarakan usaha. Bentuk franchisee
pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum,
adalah duplikasi dari perusahaan franchisor
dan sumber-sumber permodalan.
Sistem Franchising

Franchisor adalah
Franchisor adalah Penjual
Produsen/Pencipta

Franchisee adalah penjual Franchisee adalah pendiri retail,


seperti minuman botolan, misal: seperti minimarket/toko:
Coca Cola, Pepsi, 7UP Indomart, Superindo, Alfamart
Kekurangan dan Kelebihan Franchising

• Pajak Franchise • Bantuan manajemen

Kelebihan
Kekurangan

• Royalti keuangan

• Batas pertumbuhan • Metode pemasaran yang


telah terbukti
• Kurangnya kebebasan dalam
operasi • Jangka waktu permulaan
bisnis lebih cepat
• Franchisor mungkin penyalur
tunggal dari beberapa • Bantuan manajemen
perlengkapan operasional
4) Membeli Perusahaan Orang Lain (Buying)

Hal ini dilakukan karena memiliki


beberapa keuntungan, diantaranya:
Yaitu dengan membeli perusahaan yang
• Resiko lebih sedikit
telah didirikan atau dirintis dan
• Lebih mudah, karena perusahaan sudah berjalan
diorganisir oleh orang lain dengan nama sehingga ada jalinan dengan pelanggan dan pemasok
dan organisasi usaha yang sudah ada. • Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang
bisa ditawar
Menentukan Nilai Wajar sebuah Bisnis
1) Berdasarkan aktiva, mengukur bisnis
dengan melihat nilai aktiva-nya. 2) Berdasarkan pasar, sesuai harga
Melibatkan perhitungan nilai buku, nilai perusahaan yang setara
pengganti dan nilai likuidasi aktiva

4 Penilaian wajar dalam


sebuah bisnis perusahaan

4) Berdasarkan perputaran uang (arus


3) Berdasarkan laba, melihat nilai
kas), dengan membandingkan antara
perusahaan berdasarkan laba potensial di
expected dan required rate of return dari
masa mendatang
investasi.
Faktor Non Kuantitatif dalam Bisnis

Pengembangan
Persaingan Pasar komunitas dimasa
yang akan datang

Kontrak serikat
Harga produk Komitmen hukum
pekerja
Faktor Penyebab Kegagalan dan
Keberhasilan Wirausaha
Tidak kompeten dalam manajerial

• Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan


pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil

Kurang pengalaman

• Baik dalam kemampuan teknik, kemampuan


memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan,
ketrampilan mengelola SDM maupun mengintegrasikan
operasi perusahaan
Faktor Penyebab Kegagalan dan
Keberhasilan Wirausaha
Pengendalian keuangan

• Faktor utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas.


Mengatur pengeluaran dan pemasukan dengan cermat.

Gagal dalam Perencanaan

• Jika gagal dalam perencanaan, biasanya akan mengalami kesulitan


dalam pelaksanaan

Lokasi kurang memadai

• Lokasi yang strategis memudahkan perusahaan dengan efisiensinya.


Faktor Penyebab Kegagalan dan
Keberhasilan Wirausaha
Kurangnya Pengawasan peralatan

• Kaitannya dengan efisiensi dan efektifitas, jika kurang pengawasan


maka menjadi tidak efektif dan tidak efisien

Tidak bersungguh-sungguh dalam usaha

• Dengan sikap yang setengah hati maka kemungkinan kegagalan


akan besar

Tidak mampu melakukan transisi kewirausahaan

• Wirausaha akan berhasil bila berani mengadakan perubahan dan


mampu membuat peralihan setiap waktu
Potensi mundurnya sebuah kewirausahaan

Kerugian akibat Kualitasi hidup yang


Pendapatan yang Kerja keras dan
hilangnya modal tetap rendah meski
tidak menentu waktu yang lama
investasi usaha mantap

Pada tahap awal maupun Tingkat kegagalan usaha Kualitas kehidupan yang
pertumbuhan, tidak ada baru sangat tinggi. Bekerja sendiri mulai dari tidak segera meningkat
jaminan dalam bisnis Diketahui mortalitas usaha pembelian, pengolahan, dalam usaha,
memperoleh keuntungan kecil di Indonesia mencapai penjualan dan pembukuan mengakibatkan seseorang
yang berkesinambungan 78%. mundur dari usahanya
Kesimpulan
• Ke empat cara usaha diatas tadi memiliki keunggulan dan
kekurangan masing-masing dan kita dapat memilih salah
satu ataupun gabungan
• Langkah yang terbaik adalah dengan Belajar, Berlatih,
Bertindak dan Sukses.
#staysafe
#stayhealthy
#sticktothehealthprotocols
#wearfacemask

Anda mungkin juga menyukai