Tugas Psikologi Kel 4
Tugas Psikologi Kel 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu kualitas pelayanan
keperawatan perlu dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin. Perawat
diharapkan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
seperti pasien, rekan perawat dan dengan profesi lain yang berhubungan langsung
dalam menjalankan pekerjaan.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pengajar
· Sebagai referensi.
Page 1
BAB II
PEMBAHASAN
Dasar hubungan perawat dan pasien merupakan mutual humanity dan pada
hakekatnya adalah hubungan saling ketergantungan dalam mewujudkan harapan
pasien terhadap keputusan tindakan asuhan keperawatan. Dalam memberikan tindakan
asuhan keperawatan kepada pasien berdasarkan rencana yang telah ditetapkan,
perawat secara kolaboratif terlibat pula dalam program tim kesehatan lain. Perawat
dituntut mampu berkomunikasi dan mengambil keputusan etis dengan sesama profesi,
pasien, dan tim kesehatan lain khususnya dokter.
Berbagai model hubungan antara perawat, dokter dan pasien telah
dikembangkan, seperti yang dilakukan oleh Szasz dan Hollander, yakni telah
mengembangkan tiga model hubungan dimana model ini terjadi pada semua hubungan
antar manusia, termasuk hubungan antar perawat, dokter, dan pasien yaitu :
1. Model aktivitas pasivitas
Suatu model dimana perawat dan dokter berperan aktif dan pasien berperan pasif.
Model ini tepat untuk bayi, pasien koma, pasien dibius, dan pasien dalam keadaan
darurat.
2. Model hubungan membantu
Merupakan dasar untuk sebagian besar dari praktek keperawatan atau praktek
kedokteran. Model ini terdiri dari pasien yang mempunyai gejala mencari bantuan dan
perawat atau dokter yang mempunyai pengetahuan terkait dengan kebutuhan pasien.
Perawat dan dokter memberi bantuan dalam bentuk perawatan atau pengobatan.
Timbal baliknya pasien diharapkan bekerja sama dengan mentaati anjuran perawat
atau dokter. Dalam model ini, perawat dan dokter mengetahui apa yang terbaik bagi
pasien dan bebas dari prioritas yang lain.
3. Model partisipasi mutual
Model ini berdasarkan pada anggapan bahwa hak yang sama atau kesejahteraan
antara umat manusia merupakan nilai yang tinggi. Model ini mencerminkan asumsi
dasar dari proses demokrasi. Interaksi, menurut model ini, menyebutkan kekuasaan
yang sama, saling membutuhkan, dan aktivitas yang dilakukan akan memberikan
kepuasan kedua pihak. Model ini mempunyai ciri bahwa setiap pasien mempunyai
kemampuan untuk menolong dirinya sendiri yang merupakan aspek penting pada
layanan kesehatan saat ini. Peran dokter dalam model ini adalah membantu pasien
menolong dirinya sendiri. Dari perspektif keperawatan, model partisipasi mutual ini
penting untuk mengenal pasien dan kemampuan diri pasien. Model ini menjelaskan
bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang.
Page 2
B. Hubungan antara manusia dan komunikasi antara perawat, dokter, pasien, dan
keluarga pasien
Page 3
keilmuan dan individual, factor sosial, serta budaya menempatkan kedua profesi ini
memunculkan kebutuhan akan upaya kolaborsi yang dapat menjadikan keduanya lebih
solid dengan semangat kepentingan pasien.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak aspek positif yang dapat timbul jika
hubungan kolaborasi dokter-perawat berlangsung baik. American Nurses Credentialing
Center (ANCC) melakukan risetnya pada 14 Rumah Sakit melaporkan bahwa
hubungan dokter-perawat bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga berlangsung
pada hasil yang dialami pasien ( Kramer dan Schamalenberg, 2003). Terdapat
hubungan kolerasi positif antara kualitas huungan dokter perawat dengan kualitas hasil
yang didapatkan pasien. Hambatan kolaborasi dokter dan perawat sering dijumpai pada
tingkat profesional dan institusional. Perbedaan status dan kekuasaan tetap menjadi
sumber utama ketidaksesuaian yang membatasi pendirian profesional dalam aplikasi
kolaborasi. Dokter cenderung pria, dari tingkat ekonomi lebih tinggi dan biasanya fisik
lebih besar dibanding perawat, sehingga iklim dan kondisi sosial masih mendkung
dominasi dokter. Inti sesungghnya dari konflik perawat dan dokter terletak pada
perbedaan sikap profesional mereka terhadap pasien dan cara berkomunikasi diantara
keduanya.Dari hasil observasi penulis di Rumah Sakit nampaknya perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan belum dapat melaksanakan fungsi kolaborasi
khususnya dengan dokter. Perawat bekerja memberikan pelayanan kepada pasien
berdasarkan instruksi medis yang juga didokumentasikan secara baik, sementara
dokumentasi asuhan keperawatan meliputi proses keperawatan tidak ada.
pengertian Hubungan Antar Manusia (HAM) dan komnikasi HAM atau Human Relation
disini tentunya membicarakan situasi sosial, interaksi individu-individu yang termasuk
digolongan masyarakat. Hubungan Antar Manusia (HAM) dalam arti luas adalah
komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap
muka dalam situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehigga menimbulkan
kebahagiaan. HAM dan kepuasan hati pada kedua pihak dilakukan dimana saja. HAM
dalam arti sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada
orang lain secara tatap muka dalam keadaan kerja ( work situation ) dan dalam
organisasi kekaryaan work organization dengan tujuan untuk menggugah kegairahan
dan kegiatan bekerja dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan
bahagia dan puas. Model interdependensi antar dua orang dikembangkan oleh
Levinger dan snoeck ( 1972).
pengertian komunikasi
Page 4
Arti Usaha menumbuhkan response melalui lambang – lambang verbal ketika lambang
– lambang verbal tersebut sebagai stimulasi komunikasi yang baik yaitu syarat dengan
komunikasi untra personal ( komunikasi diantara dua individu dibatasi pada komunikasi
manusiawi ).
Pengertian
- Kesenangan
- Pengaruh pada sikap
- Hubungan yang makin baik
- Tindakan
Keterangan
ada frekuensi interaksi yang kerap untuk waktu yang relatif panjang
hubungan yang erat melibatkan bermacam - macam bentuk kegiatan atay peristiwa.
Selanjutnya dua orang yang mempunyai interpendensi yang kuat memiliki potensi untuk
saling membangkitkan emosi yang kuat pula. Persahabatan meerupakan sumber
perasaan – perasaan positif seperti cinta, kasih sayang dsan perthatia.
Akan tetapi di akui juga bahwa emosi yang kuat seperti amarah, cemburu dan putus
asa sering kali muncul dalam hubungan yang erat.
Page 5
Untuk membina hubungan perawat – klien yangterapeutik”.
Dalam hubungan ini perawat memakai dirisendiri dan teknik pendekatan yang
khususdalam bekerja dengan klien untuk memberipengertian dan merubah perilaku
klien.
Page 6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Page 7
A. Hubungan individu dalam keperawatan merupakan mutual humanity dan pada
hakekatnya adalah hubungan saling ketergantungan dalam mewujudkan harapan
pasien terhadap keputusan tindakan asuhan keperawatan dan perawat secara
kolaboratif terlibat pula dalam program tim kesehatan lain. Ada 3 model yang terjadi
pada semua hubungan antar manusia, termasuk hubungan antar perawat, dokter, dan
pasien yaitu : Model aktivitas pasivitas, model hubungan membantu, dan model
partisipasi mutual.
D. Dalam proses interaksi perawat dengan klien ada 4 fase yaitu : Fase
prainteraksi / persiapan, fase introduksi /orientasi, fase kerja, dan fase terminasi.
B. SARAN
Dalam keperawatan terdapat hubungan antar individu yang terjadi antara perawat
dengan klien, maupun dengan tim kesehatan lainnya. Hubungan ini dapat berjalan baik
bila perawat dapat menjalankan perannya serta menciptakan komunikasi yang hangat
dengan pasien. Diharapkan dengan adanya interaksi ini, perawat dapat mencapai
tujuan yang diharapkan dari kliennya.
DAFTAR PUSTAKA
http://diaryforberti.blogspot.com/2014/12/makalah-psikologi-hubungan-
individu.html
Page 8
http://makalahartikelkodeetikduniakesehatan.blogspot.com/2010/01/makalah-
konsep-hubungan-manusia-dan.html
https://www.scribd.com/doc/23930660/hubungan-antara-komunikasi-
interpersonal-perawat-dengan-sikap-pasien-terhadap-rumah-sakit
Page 9