Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN

PERTEMUAN V

Jumat, 30 Oktober 2020

PRAKTIKUM IV. PLATYHELMINTHES

Platyhelminthes atau cacing pipih ada yang hidup bebas seperti Planaria, ada juga yang
bersifat parasit, dan mempunyai alat hisap (sucker) seperti pada cacing hati (Fasciola
hepatica) dan scolex seperti pada cacing tambang (Taenia saginata dan Taenia solium).

A. Planaria
Planaria adalah contoh dari platyhelminthes yang tidak bersifat parasit, hidup bebas di
sungai atau danau yang airnya jernih. Hewan ini lebih senang hidup ditempat yang gelap
seperti dibalik batu-batuan atau di balik daun-daun yang jatuh di dalam air. Planaria termasuk
dalam kelas Turbelaria, yang bersifat karnivora karena memakan hewan-hewan lain. Cara
memancing Planaria dengan menggunakan potongan daging sapi atau cacing tanah, dibiarkan
selama kurang lebih 1 jam, maka akan terlihat hewan ini menempel pada umpan tersebut.

B. Cacing Hati (Fasciola hepatica)


Cacing hati termasuk kelas Trematoda yang bersifat parasit. Cacing ini mempunyai inang
perantara maupun inang definitif. Inang perantaranya adalah keong (Lymnaea) dan inang
definitifnya bisa sapi atau biri-biri, kadang-kadang manusia. Cacing hati meletakkan telur-
telurnya di kantung empedu inang definitif, saat kantung empedu dibuang dan pecah, keluar
telur dan menetas menjadi mirasidium, kemudian bila ada keong (Lymnaea), mirasidium akan
masuk ke tubuh keong menjadi sporosit, redia, serkaria keluar dari tubuh keong ke rumput-
rumput, dimakan sapi atau biri-biri dan dewasa di hati lalu bertelur di kantong empedu.
Gambar 1. Struktur Planaria
Gambar 2. Siklus hidup Fasciola hepatica
Gambar 3. Struktur tubuh Fasciola hepatica

Anda mungkin juga menyukai