Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ANEMIA

PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS


TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI

Di ajukan oleh

ROHMAH DYAH NURHIDAYATI


J210080059

S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI
KABUPATEN SUKOHARJO

Rohmah Dyah Nurhidayati *


Bd. Sulastri, SKp., M.Kes **
Irdawati, S.Kep.Ns., MSi.Med***

Abstrak

Prevalensi anemia di dunia sangat tinggi, terutama di negara-negara


sedang berkembang termasuk Indonesia, oleh karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya anemia
pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional.
Populasi penelitian adalah 404 ibu hamil yang mengalami anemia yang
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.
Sampel penelitian sebanyak 80 ibu dengan teknik proporsional random sampling.
Instrumen penelitian berupa kuesioner dan dokumentasi. Pengujian hipotesis
adalah uji Chi Square. Kesimpulan penelitian adalah: (1) terdapat hubungan
bermakna kecukupan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia pada ibu
hamil, (2) terdapat hubungan bermakna jarak kehamilan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil, (3) tidak terdapat hubungan bermakna paritas dengan kejadian
anemia pada ibu hamil, (4) tidak terdapat hubungan bermakna status gizi ibu
hamil dengan kejadian anemia pada ibu hamil, dan (5) tidak terdapat hubungan
bermakna resiko penyakit infeksi ibu hamil dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.

Kata kunci: anemia, ibu hamil, tablet Fe


2
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

ANALYSIS OF FACTORS SUCH CAUSE OF ANEMIA IN PREGNANT WOMEN


WORKING IN THE AREA HEALTH TAWANGSARI
DISTRICT SUKOHARJO

Rohmah Dyah Nurhidayati *


Bd. Sulastri, SKp., M.Kes **
Irdawati, S.Kep.Ns., MSi.Med***

Abstract

The prevalence of anemia in the world was very high, especially in


developing countries, including Indonesia, because that's anemia require serious
attention from all parties involved in health care. This study aims to analyze the
factors causing anemia in pregnant women in the Work Area Health Center
Tawangsari Sukoharjo. This research was a quantitative correlational design. The
study population were 404 pregnant women were examined at the health center
pregnancy Tawangsari Sukoharjo. Study sample as many as 80 women with
proportional random sampling technique. The research instruments such as
questionnaires and documentation. Testing the hypothesis was Chi Square test.
The conclusions of research were: (1) there was a significant relationship
sufficiency Fe tablet intake with the incidence of anemia in pregnant women, (2)
there was a significant relationship with the occurrence of pregnancy spacing
anemia in pregnant women, (3) there was no significant relationship of parity with
anemia in pregnant women , (4) there was no significant relationship of nutritional
status of pregnant women with anemia in pregnant women, and (5) there was no
significant relationship infectious disease risk pregnant women with anemia in
pregnant women in the work area Tawangsari Sukoharjo health center.

Keyword: anemia, pregnant mom, Fe tablet

.
3
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

PENDAHULUAN prevalesi kejadian anemia di dunia


Anemia pada kehamilan antara tahun 1993 sampai 2005
merupakan salah satu masalah sebanyak 24.8 persen dari total
nasional karena mencerminkan nilai penduduk dunia (hampir 2 milyar
kesejahteraan sosial ekonomi penduduk dunia). Laporan hasil
masyarakat dan pengaruhnya Riset Kesehatan Dasar
sangat besar terhadap kualitas (RISKESDAS) 2007 menunjukkan
sumber daya manusia. Anemia pada bahwa prevalensi anemia ibu hamil
ibu hamil disebut “ Potensial danger pada tahun 2007 di DKI Jakarta
to mother and child ” (potensial sebesar (59.1%) atau 15 persen
membahayakan ibu dan anak). Oleh melebihi rata-rata prevalensi
karena itulah anemia memerlukan nasional (11.9%) (Yulianasari,
perhatian serius dari semua pihak 2009).
yang terkait dalam pelayanan Hasil survey anemia ibu hamil
kesehatan (Manuaba, 2007). pada 15 kabupaten di Jawa Tengah
Seorang wanita hamil yang pada tahun 2007 menunjukan
memiliki kadar (Hb) kurang dari 11g bahwa prevalensi anemia di Jawa
% disebut anemia. Kekurangan zat Tengah adalah 57,7%, angka ini
besi pada wanita hamil merupakan lebih tinggi dari angka nasional yakni
penyebab penting yang 50,9%. Dimana anemia tertinggi
melatarbelakangi kejadian terjadi di kabupaten Sukoharjo
morbiditas dan mortalitas, yaitu (82,4%). Pemerintah melakukan
kematian ibu pada waktu hamil dan program penanggulangan anemia
pada waktu melahirkan atau nifas pada ibu hamil yaitu dengan
sebagai akibat komplikasi memberikan 90 tablet Fe kepada ibu
kehamilan. Sekitar 20 % kematian hamil selama periode kehamilanya
maternal di negara berkembang dengan tujuan menurunkan angka
disebabkan oleh anemia deficiency anemia ibu hamil (Dinas Kesehatan
besi. Anemia pada saat hamil juga Provinsi Jateng, 2009).
akan mempengaruhi pertumbuhan Berdasarkan data yang di
janin, berat bayi lahir rendah dan dapat dari Puskesmas Tawangsari
peningkatan kematian perinatal ( ibu hamil tahun 2011 berjumlah 781
Rasmaliah, 2004 ). orang. Dari jumlah keseluruhan, 674
Kematian ibu dapat terjadi ibu hamil yang dilakukan
karena beberapa sebab, diantaranya pemeriksaan Hb dengan
karena anemia. Angka Kematian Ibu menggunakan fotometer diketahui
(AKI) di Indonesia relatif tinggi yaitu yang mengalami anemia sejumlah
sebesar 262 per 100.000 kelahiran 404 orang. Dari total jumlah ibu
hidup (BPS, 2005). Ini berarti setiap hamil dan yang mengalami anemia
jam ada 1 ibu yang meninggal di dapatkan sebanyak 60%.
karena proses kehamilan dan Berdasarkan data tersebut, di
persalinan. Padahal Angka wilayah kerja Puskesmas
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah Tawangsari kejadian anemia pada
satu indikator keberhasilan layanan ibu hamil masih cukup tinggi.
kesehatan di suatu negara. Berdasarkan fenomena
Prevalensi anemia di dunia diatas, peneliti tertarik untuk
sangat tinggi, terutama di negara- melakukan penelitian dengan judul
negara sedang berkembang “Analisis Faktor Penyebab
termasuk Indonesia. Menurut Word Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil
Health Organization (2008),
4
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

di Wilayah Kerja Puskesmas kekurangan besi adalah sebagai


Tawangsari Kabupaten Sukoharjo”. berikut :
1). Dengan meningkatkan
konsumsi makanan yang
LANDASAN TEORI
kaya zat besi, terutama dari
sumber hewani yang mudah
Anemia Pada Kehamilan
diserap seperti hati, ikan,
Anemia pada ibu hamil daging. Selain itu perlu
adalah keadaan dimana seorang ditingkatkan makanan yang
ibu hamil mengalami defisiensi banyak vitamin C dan vitamin
zat besi dalam darahnya. Anemia A untuk membantu
atau sering disebut kurang darah penyerapan besi dan
adalah keadaan di mana darah membantu proses
merah kurang dari normal, dan pembentukan hemoglobin.
biasanya yang digunakan 2). Fortifikasi yaitu
sebagai dasar adalah kadar menambahkan besi, asam
Hemoglobin (Hb). WHO folat, vitamin A dan asam
menetapkan kejadian anemia amino essensial (fortifikasi)
hamil berkisar antara 20% pada bahan makanan yang
sampai 89% dengan menentukan dimakan secara luas oleh
Hb 11 gr% sebagai dasarnya kelompok sasaran.
(Depkes RI, 2009). 3). Suplementasi zat besi secara
Klasifikasi anemia pada massal pada kelompok
ibu hamil berdasarkan berat sasaran selama jangka waktu
ringannya anemia pada ibu hamil tertentu.
dikategorikan adalah anemia
ringan dan anemia berat. Anemia Faktor-faktor yang mempenga
ringan apabila kadar Hb dalam ruhi anemia pada ibu hamil
darah adalah 8 gr% sampai
kurang dari 11 gr%, anemia berat Faktor Dasar
apabila kadar Hb dalam darah a) Sosial ekonomi
kurang dari 8 gr% (Depkes RI, Pada ibu hamil dengan
2009). tingkat sosial ekonomi yang
Menurut (Prawiroharjdo, baik, otomatis akan
2008) anemia dalam kehamilan mendapatkan kesejahteraan
meliputi: fisik dan psikologis yang baik
a. Anemia defisiensi besi pula. Status gizipun akan
b. Anemia megaloblastik meningkat karena nutrisi yang
c. Anemia hipoplastik didapatkan berkualitas.
d. Anemia hemolitik Tingkat sosial ekonomi
Penanggulangan anemia terbukti sangat berpengaruh
pada ibu hamil. Menurut terhadap kondisi kesehatan
(Prawiroharjdo, 2008) upaya fisik dan psikologis ibu hamil
yang dapat dilakukan untuk (Sulistyawati, 2009).
menanggulangi anemia akibat
5
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

b) Pengetahuan yang sedang dikandung.


Tingkatan pengetahuan Sedangkan untuk umur yang
ibu mempengaruhi tua diatas 30 tahun perlu
perilakunya, makin tinggi energi yang besar juga karena
pendidikan atau fungsi organ yang makin
pengetahuannya, makin tinggi melemah dan diharuskan
kesadaran untuk mencegah untuk bekerja maksimal maka
terjadinya anemia. memerlukan tambahan energi
c) Pendidikan yang cukup guna mendukung
Pendidikan yang baik kehamilan yang sedang
akan mempermudah untuk berlangsung (Kristiyanasari,
mengadopsi pengetahuan 2010).
tentang kesehatannya.
Rendahnya tingkat pendidikan Faktor Langsung
ibu hamil dapat menyebabkan a) Kecukupan konsumsi tablet
keterbatasan dalam upaya besi
menangani masalah gizi dan Tablet besi adalah tablet
kesehatan keluarga. tambah darah untuk
menanggulangi anemia gizi
Faktor tidak langsung besi yang diberikan kepada ibu
a) Kunjungan Antenatal Care hamil.
(ANC) b) Jarak kehamilan
Antenatal Care adalah Ibu dikatakan terlalu sering
pengawasan sebelum persa melahirkan bila jaraknya
linan terutama pada pertum kurang dari 2 tahun.
buhan dan perkembangan c) Paritas
janin dalam rahim. Kasus Paritas adalah kelahiran
anemia defisiensi gizi setelah gestasi 20 minggu,
umumnya selalu disertai tanpa memperhatikan apakah
dengan mal nutrisi infestasi bayi hidup atau mati. Paritas
parasit, semua ini berpangkal ibu merupakan frekuensi ibu
pada keengganan ibu untuk pernah melahirkan anak hidup
menjalani pengawasan atau mati, tetapi bukan aborsi.
antenatal. d) Status gizi
b) Umur Ibu Maulana (2010)
Semakin muda dan semakin kekurangan gizi tentu saja
tua umur seorang ibu yang akan menyebabkan akibat
sedang hamil, akan berpe yang buruk bagi ibu dan janin.
ngaruh terhadap kebutuhan Ibu dapat menderita anemia,
gizi yang diperlukan. Umur sehingga suplai darah yang
muda (<20 tahun) perlu mengantarkan oksigen dan
tambahan gizi yang banyak makanan pada janin akan
karena selain digunakan untuk terhambat, sehingga janin
pertumbuhan dan perkem akan mengalami gangguan
bangan dirinya sendiri juga pertumbuhan dan
harus berbagi dengan janin perkembangan. Oleh karena
6
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

itu pemantauan gizi ibu hamil Hipotesis


sangatlah penting dilakukan.
e) Penyakit Infeksi Ha :
Beberapa infeksi 1) Ada hubungan antara kecukupan
konsumsi tablet besi dengan
penyakit memperbesar risiko
kejadian anemia pada ibu hamil
anemia. Infeksi itu umumnya di Wilayah Kerja Puskesmas
adalah TBC, cacingan dan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo
malaria, karena menyebabkan 2) Ada hubungan antara jarak
terjadinya peningkatan kehamilan dengan kejadian
penghancuran sel darah anemia pada ibu hamil hamil di
merah dan terganggunya Wilayah Kerja Puskesmas
eritrosit. Cacingan jarang Tawangsari Kabupaten Sukoharjo
sekali menyebabkan kematian 3) Ada hubungan antara paritas
secara langsung, namun dengan kejadian anemia pada ibu
sangat mempengaruhi kualitas hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari
hidup penderitanya. Infeksi
Kabupaten Sukoharjo.
cacing akan menyebabkan 4) Ada hubungan antara status gizi
malnutrisi dan dapat dengan kejadian anemia pada ibu
mengakibatkan anemia hamil di Wilayah Kerja
defisiensi besi. Infeksi malaria Puskesmas Tawangsari
dapat menyebabkan anemia. Kabupaten Sukoharjo.
Hubungan antara 5) Ada hubungan antara penyakit
penyakit ibu dengan kejadian infeksi dengan kejadian anemia
anemia pada ibu hamil pada ibu hamil di Wilayah Kerja
diperoleh nilai P = 0,296 (P > Puskesmas Tawangsari
0,05) maka H0 diterima artinya Kabupaten Sukoharjo.
tidak terdapat hubungan yang
Ho :
signifikan (Fairus Prihatin Idris, 1) Tidak ada hubungan antara
2008). kecukupan konsumsi tablet besi
dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Wilayah Kerja
Kerangka Konsep Puskesmas Tawangsari
V. Bebas V. Terikat Kabupaten Sukoharjo
1. Kecukupan 2) Tidak ada hubungan antara jarak
konsumsi tablet Anemia kehamilan dengan kejadian
besi 1. Anemia
2. Jarak kehamilan ringan
anemia pada ibu hamil hamil di
3. Paritas 2. anemia berat Wilayah Kerja Puskesmas
4. Status Gizi Tawangsari Kabupaten Sukoharjo
5. Penyakit Infeksi
3) Tidak ada hubungan antara
V. Perancu paritas dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di Wilayah Kerja
- Sosial ekonomi Puskesmas Tawangsari
- Pengetahuan
- Pendidikan Kabupaten Sukoharjo.
- Kunjungan 4) Tidak ada hubungan antara
Antenatal Care
(ANC)
status gizi dengan kejadian
- Umur Ibu anemia pada ibu hamil di Wilayah
Gambar 1 Kerangka Konsep
7
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

Kerja Puskesmas Tawangsari Analisis Data


Kabupaten Sukoharjo. Pengujian hipotesis dilakukan
5) Tidak ada hubungan antara dengan teknik Chi Square.
penyakit infeksi dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di Wilayah HASIL PENELITIAN
Kerja Puskesmas Tawangsari
Kabupaten Sukoharjo. Analisis Univariat
1. Kecukupan Konsumsi Tablet Fe

METODELOGI PENELITIAN 70.0% 66.3%

60.0%

50.0%
Rancangan Penelitian
40.0%
Jenis penelitian ini 33.7%
30.0%
merupakan penelitian kuantitatif 20.0%
yaitu data penelitian berupa angka- 10.0%
angka dan analisis menggunakan 0.0%
statistik (Sugiyono, 2010), <90 tablet ≥90 tablet
Kecukupan konsumsi tablet Fe
rancangan penelitian ini korelasional
yaitu penelitian yang bertujuan Grafik 1. Distribusi Kecukupan
menganalisis hubungan variabel Tablet Fe
bebas dengan variabel terikat. Distribusi kecukupan
Pendekatan penelitian adalah konsumsi tablet Fe menunjukkan
retrospektif yaitu peneliti distribusi tertinggi adalah kategori
mengobservasi keadaan pada saat kurang baik yaitu jumlah tablet Fe
ini dan menilai faktor resiko masa yang dikonsumsi oleh ibu hamil
lalu yang menyebabkan timbulnya kurang dari 90 tablet selama
kejadian saat ini (Nursalam, 2003). kehamilan sebanyak 53 responden
Penelitian ini adalah untuk (66,3%) dan distribusi terendah
menganalisis faktor langsung sebanyak 27 responden (33,8%)
penyebab terjadinya anemia pada termasuk dalam kategori lebih baik
ibu hamil diwilayah kerja yaitu jumlah tablet Fe yang
Puskesmas Tawangsari. dikonsumsi oleh ibu hamil ≥ 90 tablet
selama kehamilan.
Populasi dan Sampel
2. Jarak Kehamilan
Populasi dalam penelitian ini
adalah ibu hamil yang anemia pada 70.0% 66.3%

bulan Januari sampai Desember 60.0%

tahun 2011 yang memeriksakan 50.0%

kehamilannya di Puskesmas 40.0% 33.7%

Tawangsari Sukoharjo yaitu 30.0%

20.0%
berjumlah 404 ibu hamil. Sampel
10.0%
penelitian sebanyak 80 ibu dengan 0.0%
teknik proportional random sampling. ≥ 2 tahun s/d <10 tahun <2 tahun atau ≥ 10 tahun
Jarak Kehamilan

Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat Grafik 2. Distribusi Jarak Kehamilan
ukur berupa kuesioner dan Distribusi jarak kehamilan
dokumentasi. menunjukkan distribusi tertinggi
adalah resiko rendah yaitu jarak ibu
melahirkan bayi ≥ 2 tahun sampai <
8
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

10 tahun sebanyak 53 responden adalah status gizi kurus ringan yaitu


(66,3%) dan distribusi terendah indeks berat badan menurut tinggi
sebanyak 27 responden (33,8%) badan ibu selama hamil (IMT) < 17,0
dalam kategori resiko tinggi yaitu sebanyak 1 responden (1,3%).
jarak ibu melahirkan bayi < 2 tahun 5. Penyakit Infeksi
atau ≥ 10 tahun.
3. Paritas 120.0%
100.0%
100.0%

120.0% 80.0%

98.8% 60.0%
100.0%
40.0%
80.0%
20.0%
60.0% 0.0%
0.0%
40.0% Ya Tidak
Penyakit Infeksi
20.0%
1.2%
0.0% Grafik 5. Distribusi Penyakit Infeksi
< 4x kelahiran ≥ 4x kelahiran Distribusi penyakit infeksi
Paritas
menunjukkan semua responden
adalah resiko rendah yaitu
Grafik 3. Distribusi Paritas responden tidak mengalami sakit
Distribusi paritas malaria, TBC dan Cacingan selama
menunjukkan distribusi tertinggi kehamilan sebanyak 80 responden
adalah paritas rendah yaitu jumlah (100%).
anak yang pernah dilahirkan ibu baik 6. Kejadian Anemia
hidup maupun mati < 4x kelahiran
70.0%
sebanyak 79 responden (97,5%) dan 60.0%
62.5%

distribusi terendah sebanyak 1 50.0%

responden (1,3%) dalam kategori 40.0% 37.5%

paritas tinggi yaitu jumlah anak yang 30.0%

20.0%
pernah dilahirkan ibu baik hidup 10.0%
maupun mati ≥ 4x kelahiran. 0.0%

4. Status Gizi Ibu Hamil < 8 g% ≥ 8 g% - <11g%


Kejadian Anemia

90.0% Grafik 6. Distribusi Kejadian


80.0% 76.3%

70.0%
Anemia
60.0% Distribusi kejadian anemia
50.0%
40.0%
menunjukkan distribusi tertinggi
30.0% adalah mengalami anemia ringan
20.0%
10.0% 1.3%
11.30% 11.30%
yaitu kadar hemoglobin (Hb) ibu
0.0% selama hamil ≥ 8 g% − < 11 g%
17.0-18.5 18.5-25.0 25.0-27.0 >27.0
Status Gizi Kehamilan sebanyak 50 responden (62,5%) dan
distribusi terendah sebanyak 30
Grafik 4. Status Gizi Ibu
responden (37,5%) adalah
Hamil
mengalami anemia berat yaitu kadar
Distribusi status gizi ibu hamil
hemoglobin (Hb) ibu selama hamil <
menunjukkan distribusi tertinggi
8 g%.
adalah status gizi normal yaitu
Indeks berat badan menurut tinggi
badan ibu selama hamil (IMT) 18,5 −
25,0 sebanyak 61 responden
(76,3%) dan distribusi terendah
9
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

Analisis Bivariat H0 ditolak, sehingga dapat


Hubungan Kecukupan Konsumsi disimpulkan ada hubungan yang
Tablet Fe dengan Kejadian bermakna kecukupan konsumsi
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah tablet Fe dengan kejadian anemia
kerja Puskesmas Tawangsari pada ibu hamil di Wilayah kerja
Sukoharjo Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.

Kejadian anemia Hubungan Jarak Kehamilan


Konsumsi Total
Tablet Fe
Berat Ringan dengan Kejadian Anemia pada Ibu
F % F % F % Hamil di Wilayah kerja Puskesmas
Kurang baik 24 45,3 29 57,7 53 100,0 Tawangsari Sukoharjo
Baik 6 22,2 21 77,8 27 100,0
Total 30 37,5 50 62,5 80 100
Kejadian anemia
Jarak Total
Berat Ringan
Berdasarkan tabel hubungan Kehamilan
F % F % F %
kecukupan konsumsi tablet Fe Resiko rendah 14 26,4 39 73,6 53 100,0
dengan kejadian anemia Resiko tinggi 16 59,3 11 40,7 19 100,0
menunjukkan adanya Total 30 37,5 50 62,5 80 100
kecenderungan ibu hamil yang
mengkonsumsi tablet Fe baik yaitu Berdasarkan tabel distribusi
jumlah tablet Fe yang dikonsumsi hubungan jarak kehamilan dengan
ibu hamil ≥ 90 tablet selama kejadian anemia menunjukkan pada
kehamilan memiliki resiko kejadian ibu hamil dengan jarak kehamilan
anemia lebih rendah dibandingkan resiko rendah yaitu jarak ibu
ibu hamil yang mengkonsumsi tablet melahirkan bayi ≥ 2 tahun sampai <
Fe kurang baik yaitu jumlah tablet Fe 10 tahun sebagian besar mengalami
yang dikonsumsi ibu hamil < 90 anemia ringan yaitu kadar
tablet selama hamil. Pada ibu hamil hemoglobin (Hb) ibu hamil ≥ 8 g% −
dengan konsumsi kurang baik yaitu < 11 g% sebanyak 39 responden
< 90 tablet sebagian besar (73,6%) dan mengalami anemia
mengalami anemia ringan yaitu berat yaitu kadar hemoglobin (Hb)
jumlah kadar hemoglobin (Hb) ibu ibu hamil < 8 g% sebanyak 14
hamil ≥ 8 g% − < 11 g% sebanyak responden (26,4%). Sedangkan
29 responden (54,7%) dan anemia pada ibu yang memiliki jarak
berat yaitu kadar hemoglobin (Hb) kehamilan resiko tinggi yaitu jarak
ibu hamil < 8 g% sebanyak 24 ibu melahirkan bayi < 2 tahun atau ≥
responden (45,3%). Sedangkan 10 tahun sebagian besar mengalami
pada responden dengan konsumsi anemia berat yaitu kadar
tablet Fe baik yaitu ≥ 90 tablet hemoglobin (Hb) ibu hamil < 8 g%
sebagian besar yaitu 21 responden sebanyak 16 responden (59,3%) dan
(77,8%) mengalami anemia ringan sisanya 11 responden (40,7%)
yaitu kadar hemoglobin (Hb) ibu mengalami anemia ringan yaitu
hamil ≥ 8 g% − < 11 g% dan hanya 6 kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil ≥ 8
responden (22,2%) yang mengalami g% − < 11 g%.
anemia berat yaitu kadar Hasil pengujian hubungan
hemoglobin (Hb) ibu hamil < 8 g%. jarak kehamilan dengan kejadian
Hasil pengujian hubungan anemia diperoleh nilai 2hit sebesar
kecukupan konsumsi tablet fe 8,233 dengan p-value = 0,004.
dengan kejadian anemia diperoleh Kesimpulan uji adalah H0 ditolak,
nilai 2hit sebesar 4,059 dengan p- sehingga dapat disimpulkan ada
value = 0,044. Kesimpulan uji adalah hubungan yang bermakna jarak
10
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

kehamilan dengan kejadian anemia


pada ibu hamil di Wilayah kerja Hubungan Status Gizi Ibu Hamil
Puskesmas Tawangsari Sukoharjo. dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil di Wilayah kerja Puskesmas
Hubungan Paritas dengan Tawangsari Sukoharjo
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah kerja Puskesmas Kejadian anemia
Total
Tawangsari Sukoharjo Status Gizi Berat Ringan
F % F % F %
Kejadian anemia Gizi kurang 0 0 1 100,0 1 100,0
Total Gizi sedang 29 42,6 39 57,4 68 100,0
Paritas Berat Ringan
Gizi baik 4 36,4 7 63,6 11 100,0
F % F % F %
Gizi lebih 3 33,3 6 66,7 9 100,0
Rendah 30 38,0 49 62,0 79 100,0 Total 30 37,5 50 62,5 80 100
Tinggi 3 75,0 1 25,0 4 100,0
Total 30 37,5 50 62,5 80 100 Berdasarkan tabel hubungan
status gizi dengan kejadian anemia
Berdasarkan tabel hubungan menunjukkan bahwa pada ibu hamil
paritas dengan kejadian anemia dengan status gizi kurang yaitu
menunjukkan bahwa pada ibu hamil indeks berat badan menurut tinggi
dengan paritas rendah yaitu jumlah badan ibu selama hamil (IMT) < 17,0
anak yang pernah dilahirkan ibu baik sebanyak satu responden (100%)
hidup maupun mati < 4x kelahiran mengalami anemia ringan yaitu
sebagian besar mengalami anemia kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil ≥ 8
ringan yaitu kadar hemoglobin (Hb) g% − < 11 g%, selanjutnya pada ibu
ibu hamil ≥ 8 g% − < 11 g% hamil dengan status gizi sedang
sebanyak 49 responden (62,0%) dan yaitu Indeks berat badan menurut
mengalami anemia berat kadar tinggi badan ibu selama hamil (IMT)
hemoglobin (Hb) ibu hamil < 8 g% 18,5- 25,0 sebagian besar
sebanyak 30 responden (38,0%). mengalami anemia ringan yaitu
Sedangkan pada ibu hamil dengan kadar hemoglobin (Hb) ibu hamil ≥ 8
paritas tinggi yaitu jumlah anak yang g% − < 11 g% sebanyak 39
pernah dilahirkan ibu baik hidup responden (57,4%), dan mengalami
maupun mati ≥ 4x kelahiran anemia berat yaitu kadar
sebagian besar mengalami anemia hemoglobin (Hb) ibu hamil < 8 g%
berat yaitu kadar hemoglobin (Hb) sebanyak 29 responden (42,6%),
ibu hamil < 8 g% sebanyak 3 pada ibu dengan status gizi baik
responden (75,0%) dan sisanya 1 yaitu Indeks berat badan menurut
responden (25,0%) mengalami tinggi badan ibu selama hamil (IMT)
anemia ringan yaitu kadar 25,0 – 27,0 sebagian besar yaitu 7
hemoglobin (Hb) ibu hamil ≥ 8 g% − responden (63,6%) mengalami
< 11 g%. anemia ringan yaitu kadar
Hasil pengujian hubungan hemoglobin (Hb) ibu hamil ≥ 8 g% −
paritas dengan kejadian anemia < 11 g%, dan mengalami anemia
diperoleh nilai 2hit sebesar 0,608 berat yaitu kadar hemoglobin (Hb)
dengan p-value = 0,436. Kesimpulan ibu hamil < 8 g% sebanyak 4
uji adalah H0 diterima, sehingga responden (36,4%), sedangkan
dapat disimpulkan tidak ada pada ibu hamil dengan status gizi
hubungan yang bermakna paritas lebih yaitu Indeks berat badan
dengan kejadian anemia pada ibu menurut tinggi badan ibu selama
hamil di Wilayah kerja Puskesmas hamil (IMT) >27,0 terdapat 6
Tawangsari Sukoharjo. responden (66,7%) mengalami
11
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

anemia ringan yaitu kadar ibu hamil dengan kejadian anemia


hemoglobin (Hb) ibu hamil ≥ 8 g% − pada ibu hamil di wilayah kerja
< 11 g%, dan yang mengalami Puskesmas Tawangsari Sukoharjo
anemia berat yaitu kadar tidak dapat dilakukan, sehingga
hemoglobin (Hb) ibu hamil < 8 g% disimpulkan tidak ada hubungan
sebanyak 3 responden (33,3%). yang bermakna status penyakit
Hasil pengujian hubungan infeksi ibu hamil dengan kejadian
status gizi ibu hamil dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah
anemia diperoleh nilai 2hit sebesar kerja Puskesmas Tawangsari
4,817 dengan p-value = 0,186. Sukoharjo.
Kesimpulan uji adalah H0 diterima,
sehingga dapat disimpulkan tidak
ada hubungan yang bermakna Pembahasan
status gizi ibu hamil dengan kejadian 1. Hubungan Kecukupan
anemia pada ibu hamil di Wilayah Konsumsi Tablet Fe dengan
kerja Puskesmas Tawangsari Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Sukoharjo. di Wilayah kerja Puskesmas
Tawangsari Sukoharjo
Hubungan Resiko Penyakit Infeksi Hasil pengujian
Ibu Hamil dengan Kejadian hubungan kecukupan konsumsi
Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah tablet fe dengan kejadian anemia
kerja Puskesmas Tawangsari diperoleh nilai 2hit sebesar 4,059
Sukoharjo dengan p-value = 0,044.
Kesimpulan uji adalah H0
Resiko
Kejadian anemia ditolak, sehingga dapat
Total
penyakit Berat Ringan disimpulkan ada hubungan yang
infeksi F % F % F % bermakna kecukupan konsumsi
Resiko 30 37,5 50 62,5 80 100 tablet fe dengan kejadian anemia
rendah pada ibu hamil di Wilayah kerja
Resiko - - - - - -
tinggi Puskesmas Tawangsari
Total 30 37,5 50 62,5 80 100 Sukoharjo.
Selanjutnya berdasarkan
Berdasarkan tabel hubungan tabel hubungan kecukupan
resiko penyakit infeksi dengan konsumsi tablet Fe dengan
kejadian anemia menunjukkan kejadian anemia menunjukkan
bahwa pada ibu hamil dengan resiko adanya kecenderungan ibu hamil
rendah yaitu responden tidak yang mengkonsumsi tablet Fe
mengalami sakit malaria, TBC dan lebih baik memiliki resiko
Cacingan selama kehamilan kejadian anemia lebih rendah
sebagian besar mengalami anemia dibandingkan ibu hamil yang
ringan yaitu kadar hemoglobin (Hb) mengkonsumsi tablet fe kurang
ibu hamil ≥ 8 g% − < 11 g% baik. Sehingga disimpulkan
sebanyak 50 responden (62,5%) dan semakin baik kecukupan
sisanya 30 responden (37,5%) konsumsi tablet Fe, maka tingkat
mengalami anemia berat yaitu kadar kejadian anemia semakin
hemoglobin (Hb) ibu hamil < 8 g%. rendah.
Karena hanya satu kategori Makin sering seorang
yang terdapat pada variabel resiko wanita mengalami kehamilan
penyakit infeksi, maka analisis chi dan melahirkan akan makin
square hubungan penyakit infeksi banyak kehilangan zat besi dan
12
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

menjadi makin anemia bermakna jarak kehamilan


(Manuaba, 2007). Ibu hamil dengan kejadian anemia pada
sangat memerlukan konsumsi ibu hamil di Wilayah kerja
tablet Fe, karena tablet Fe (table Puskesmas Tawangsari
besi) adalah tablet tambah darah Sukoharjo. Selanjutnya
untuk menanggulangi anemia berdasarkan tabel distribusi
gizi besi yang diberikan kepada hubungan jarak kehamilan
ibu hamil. Di samping itu dengan kejadian anemia
kehamilan memerlukan menunjukkan pada ibu hamil
tambahan zat besi untuk dengan jarak kehamilan rendah
meningkatkan jumlah sel darah memiliki tingkat kejadian anemia
merah dan membentuk sel darah lebih rendah dibandingkan ibu
merah janin dan plasenta. dengan jarak kehamilan tinggi.
Hasil penelitian yang Jarak yang terlalu dekat
menunjukkan adanya hubungan akan menyebabkan kualitas
kecukupan konsumsi tablet Fe janin atau anak yang rendah dan
dengan kejadian anemia ibu tidak memperoleh
ternyata mendukung hasil kesempatan untuk memperbaiki
penelitian terdahulu. Penelitian tubuhnya sendiri. Ibu hamil
St. Fatimah, Veni Hadju, dengan persalinan terakhir ≥ 10
Burhanuddin Bahar, Zulkifli tahun yang lalu seolah-olah
Abdullah (2011) tentang Pola menghadapi kehamilan atau
Konsumsi dan Kadar persalinan yang pertama lagi.
Hemoglobin pada Ibu Hamil di Umur ibu biasanya lebih
Kabupaten Maros, Sulawesi bertambah tua. Apabila asupan
Selatan. Penelitian ini gizi ibu tidak terpenuhi maka
menyimpulkan bahwa kadar dapat mempengaruhi KEK pada
hemoglobin ibu hamil ibu hamil dan menyebabkan
berhubungan dengan anemia (Roechjati P, 2003).
pendidikan, status gizi, konsumsi Hubungan yang
tablet besi, dan pola konsumsi. bermakna jarak kehamilan
Diharapkan perbaikan pola dengan kejadian anemia pada
konsumsi dapat dijadikan ibu hamil di wilayah kerja
program dalam mencegah Puskesmas Tawangsari
terjadinya anemia pada ibu Sukoharjo ternyata mendukung
hamil. penelitian terdahulu. Penelitian
tersebut adalah penelitian
2. Penelitian Hubungan Jarak Ridwan Amiruddin, Wahyuddin
Kehamilan dengan Kejadian (2004) tentang Studi Kasus
Anemia pada Ibu Hamil di Kontrol Faktor Biomedis
Wilayah kerja Puskesmas Terhadap Kejadian Anemia Ibu
Tawangsari Sukoharjo Hamil Di Puskesmas
Hasil pengujian Bantimurung. Penelitian ini
hubungan jarak kehamilan menyimpulkan bahwa variabel
dengan kejadian anemia yang berhubungan adalah jarak
diperoleh nilai 2hit sebesar 8,233 kelahiran dan umur ibu hamil.
dengan p-value = 0,004. Dengan demikian maka
Kesimpulan uji adalah H0 disarankan bahwa untuk
ditolak, sehingga dapat menekan kejadian anemia
disimpulkan ada hubungan yang dengan berbagai dampaknya
13
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

maka pengaturan jarak hamil dengan kejadian anemia


kelahiran sangat diperlukan pada ibu hamil di Wilayah kerja
melalui perencanaan kelahiran Puskesmas Tawangsari
melalui keluarga berencana. Sukoharjo.
3. Hubungan Paritas dengan Hasil penelitian tentang
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil tidak adanya hubungan status
di Wilayah kerja Puskesmas gizi dengan kejadian anemia
Tawangsari Sukoharjo pada ibu hamil di Puskesmas
Hasil pengujian Tawangsari Sukoharjo ternyata
hubungan paritas dengan mendukung hasil penelitian
kejadian anemia diperoleh nilai Erinta (2012). Hasil penelitian
2hit sebesar 0,608 dengan p- didapatkan kesimpulan tidak ada
value = 0,436. Kesimpulan uji hubungan antara status gizi
adalah H0 diterima, sehingga dengan kejadian anemia pada
dapat disimpulkan tidak ada ibu hamil trimester I. Kondisi
hubungan yang bermakna tersebut disebabkan apabila ibu
paritas dengan kejadian anemia hamil status gizinya baik maka
pada ibu hamil di Wilayah kerja kemungkinan masih dapat
Puskesmas Tawangsari mengalami anemia, sebab masih
Sukoharjo. terdapat faktor lain yang dapat
Hasil penelitian tentang mempengaruhi terjadinya
tidak adanya hubungan anemia.
bermakna paritas dengan 5. Hubungan Resiko Penyakit
kejadian anemia pada ibu hamil Infeksi Ibu Hamil dengan
sesuai dengan hasil penelitian Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Darsya (2008) tentang beberapa di Wilayah kerja Puskesmas
faktor yang berhubungan dengan Tawangsari Sukoharjo
status anemia ibu hamil di Karena hanya satu
Kabupaten Dati II Lahat Propinsi kategori yang terdapat pada
Sumatera Selatan. Penelitian ini variabel resiko penyakit infeksi,
menyimpulkan bahwa usia maka analisis chi square
kehamilan, intervensi, tingkat hubungan penyakit infeksi ibu
pendidikan, usia, paritas, dan hamil dengan kejadian anemia
ANC tidak memiliki hubungan pada ibu hamil di wilayah kerja
yang bermakna dengan kejadian Puskesmas Tawangsari
anemia pada ibu hamil. Sukoharjo tidak dapat dilakukan,
4. Hubungan Status Gizi Ibu Hamil sehingga disimpulkan tidak ada
dengan Kejadian Anemia pada hubungan yang bermakna status
Ibu Hamil di Wilayah kerja penyakit infeksi ibu hamil dengan
Puskesmas Tawangsari kejadian anemia pada ibu hamil
Sukoharjo di Wilayah kerja Puskesmas
Hasil pengujian Tawangsari Sukoharjo.
hubungan status gizi ibu hamil
dengan kejadian anemia SIMPULAN DAN SARAN
2 Simpulan
diperoleh nilai  hit sebesar 4,817
dengan p-value = 0,186. 1. Terdapat hubungan bermakna
Kesimpulan uji adalah H0 kecukupan konsumsi tablet Fe
diterima, sehingga dapat dengan kejadian anemia pada
disimpulkan tidak ada hubungan ibu hamil di wilayah kerja
yang bermakna status gizi ibu Puskesmas Tawangsari
14
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

Sukoharjo. Ibu yang memiliki Chi Square tidak dapat


kecukupan konsumsi tablet Fe dilakukan.
baik mengalami anemia lebih
rendah dibandingkan ibu hamil Saran
dengan kecukupan tablet Fe 1. Bagi Petugas Kesehatan
kurang. Hasil penelitian menunjukkan
2. Terdapat hubungan bermakna bahwa tingkat kejadian anemia
jarak kehamilan dengan pada ibu hamil di wilayah kerja
kejadian anemia pada ibu hamil Puskesmas Tawangsari masih
di wilayah kerja Puskesmas tinggi. Hal ini hendaknya menjadi
Tawangsari Sukoharjo. Ibu yang perhatian petugas kesehatan di
memiliki jarak kehamilan resiko Puskesmas Tawangsari untuk
rendah memiliki kejadian melakukan upaya-upaya
anemia lebih rendah penurunan kejadian anemia
dibandingkan dengan ibu yang tersebut. Langkah-langkah yang
memiliki jarak kehamilan resiko dapat dilakukan antara lain
tinggi. memberikan penyuluhan-
3. Tidak terdapat hubungan penyuluhan kepada ibu hamil
bermakna paritas dengan tentang cara pencegahan
kejadian anemia pada ibu hamil timbulnya anemia, baik berupa
di wilayah kerja Puskesmas pola konsumsi yang baik dan
Tawangsari Sukoharjo. Kondisi cara menjaga kesehatan tubuh
ini dimungkinkan karena jumlah ibu hamil sendiri.
ibu dengan paritas rendah 2. Bagi Ibu Hamil
sangat dominant (97,5%) Kejadian anemia pada ibu hamil
sehingga tidak bias memberikan dapat berdampak pada
dampak kepada kejadian timbulnya penyakit penyerta
anemia. kehamilan. Ibu hamil hendaknya
4. Tidak terdapat hubungan memperhatikan pola konsumsi
bermakna status gizi ibu hamil gizi, pola istirahat, dan factor-
dengan kejadian anemia pada faktor yang mampu menurunkan
ibu hamil di wilayah kerja resiko anemia ketika hamil. Ibu
Puskesmas Tawangsari hamil hendaknya aktif mencari
Sukoharjo. Kondisi ini karena informasi tentang cara
jumlah ibu dengan status gizi pencegahan anemia pada ibu
normal lebih dominant hamil baik dengan bertanya pada
dibandingkan status gizi lainnya, petugas kesehatan maupun
sehingga hubungan status gizi dengan mencari informasi di
ibu hamil dengan kejadian media-media yang ada di
anemia tidak bermakna. lingkunganya.
5. Tidak terdapat hubungan 3. Bagi peneliti lain
bermakna resiko penyakit Bagi peneliti lain perlu dilakukan
infeksi ibu hamil dengan peningkatan luas cakupan
kejadian anemia pada ibu hamil penelitian, misalnya melibatkan
di wilayah kerja Puskesmas beberapa daerah yang memiliki
Tawangsari Sukoharjo. Hal ini kultur berbeda, sehingga
disebabkan semua ibu hamil diperoleh hasil kesimpulan yang
memiliki resiko penyakit infeksi lebih general.
dalam kategori rendah,
sehingga penghitungan analisis
15
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

DAFTAR PUSTAKA Maulana, Mirza. 2010. Panduan


Amirudin, Wahyuddin, 2004, Studi Lengkap Kehamilan:
Kasus Kontrol Faktor Memahami Kesehatan
Biomedis Terhadap Reproduksi, Cara
Kejadian Anemia Ibu Hamil Menghadapi Kehamilan,
di Puskesmas Bantimurung dan Kiat Mengasuh Anak.
Maros, Vol. 25 No. 2. Jurnal Jogjakarta: Kata Hati.
Medika Nusantara. Notoadmojo, S. 2010. Metodologi
Arikunto, S . 2006. Prosedur Penelitian Kesehatan.
Penelitian Suatu Jakarta : Rineka Cipta.
Pendekatan Praktik. Jakarta Nursalam. 2008. Konsep dan
: Rineka Cipta. Penerapan Metodelogi
Arisman, 2004. Gizi Dalam Daur Penelitian Ilmu
Hidup. Jakarta : EGC. Keperawatan Profesional,
Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Edisi Kedua. Salemba
Keidupan. Jogyakarta : Medika, Jakarta.
Muha Medika. Prawiroharjdo, Sarwono. 2008.
BKKBN. 2008. Gender dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta:
Kesehatan Reproduksi.
Yayasan Bina Pustaka
ISBN: 978-979-16549-0-6.
Sarwono Prawiroharjdo.
Bobak, Lowdermilk, Jensen, Proverawati, A dan Siti A. 2009.
2004. Buku Ajar Buku ajar gizi untuk
Keperawatan Maternitas kebidanan. Yogyakarta :
edisi 4. Jakarta: Buku Nuha Medika
Kedokteran EGC. Ridwan Amiruddin, Wahyuddin.
Depkes RI,. 2009. Profil 2004. Studi Kasus Kontrol
Kesehatan Indonesia Faktor Biomedis Terhadap
tahun 2008. Jakarta : Kejadian Anemia Ibu Hamil
Depkes RI. Di Puskesmas Bantimurung.
Dinas Kesehatan Provinsi Jateng. Jurnal Medika Nusantara,
Volume 25 No 2.
2009. Profil Kesehatan
Rochjati,Poedji. 2003. Skrining
Jawa Tengah tahun 2007. Antenatal Pada Ibu Hamil.
Jawa Tengah. Surabaya : FK UNAIR
Djamilus, Herlina, 2008, Faktor St.Fatimah,Veni Hadju, Burhanuddin
Risiko Kejadian Anemia Bahar, Zulkifli Abdullah.
Ibu Hamil Di Wilayah 2011. Pola Konsumsi dan
Kerja Puskesmas Bogor, Kadar Hemoglobin pada Ibu
Artikel, from : http://www. Hamil di Kabupaten Maros,
motekar.tk/topik/pengkajia Sulawesi Selatan. Jurnal
n-anemia-pada-ibu- Kesehatan, Vol 15, No 1 Hal
hamil.html 31-36.
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk
Kristiyanasari, Weni. 2010. Gizi
Kesehatan. Bandung:
Ibu Hamil. Yogyakarta: Alfabeta.
Nuha Medika. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Manuaba. 2007. Pengantar Kuantitatif Kualitatif dan
Kuliah Obstetri. Jakarta: R&D. Bandung: Alfabeta.
EGC.
16
Analisis Faktor Penyebab Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo (Rohmah Dyah Nurhidayati)

Suhardjo. 2002. Perencanaan


Pangan dan Gizi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan
Kebidanan pada Masa
Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.
Suririnah. 2008. Buku
Pintar Kehamilan dan
Persalinan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Waryana, (2010). Gizi Reproduksi.
Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Wiknjosastro, 2005, Ilmu kebidanan
edisi ketiga Cetakan ke 7,
Jakarta : EGC.
Yulianasari, A.I. 2009. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
keadian anemia pada
remaja dan dewasa di DKI
Jakarta tahun 2007. Institut
Pertanian Bogor : Bogor

*Rohmah Dyah Nurhidayati:


Mahasiswa S1 Keperawatan FIK
UMS. Jln A Yani Tromol Post 1
Kartasura

** Bd. Sulastri, SKp., M.Kes:


Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A
Yani Tromol Post 1 Kartasura.

** Irdawati, S.Kep.Ns., MSi.Med:


Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A
Yani Tromol Post 1 Kartasura

Anda mungkin juga menyukai