Anda di halaman 1dari 11

LAPRAK 1

 Judul: Pembuatan Media SDA (Untuk 20 Cawan Petri)


 Alat dan Bahan:
 Alat :

1. Beaker glass 9. Kapas


2. Erlenmeyer 10. Magnetik stirrer/batang
3. Gelas arloji pengaduk
4. Gelas ukur 11. Spatula
5. Cawan petri 12. Aluminium foil
6. Pipet tetes 13. Autoklaf
7. Neraca analitik 14. Spuit
8. Hot plate

 Bahan :

1. Akuades
2. Media SDA
3. NaOH 0,1 N
4. HCl 0,1
5. Antibiotic amoxicilyne

 Cara Kerja:

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Formula SDA adalah 65 gram / liter akuades.  Jadi untuk membuat 1 liter / 1000 ml
media dibutuhkan sebanyak 65 gram serbuk medium SDA yang dilarutkan kedalam 1
liter akuades.
3. Untuk membuat 20 cawan petri dibutuhkan 32,5 gram / 500ml akuades.
4. Timbang media menggunanakan timbangan analitik agar lebih presisi.
5. Larutkan 32,5 gram medium kedalam 500ml akuades pada labu Erlenmeyer dengan
cara dipanaskan pada suhu 80°C sambil diaduk menggunakan alat hot plate dan
magnetic stirrer atau batang pengaduk. Pastikan medium larut dengan sempurna dan
tidak terjadi penggumpalan.
6. Atur pH media hingga mencapai 5.6 ± 0.2 setelah suhu medium mencapai 25°C. 
7. Mengatur pH media dapat menggunakan alat pH meter agar hasilnya lebih akurat.
Apabila saat pengukuran awal medium mempunyai pH diatas 5.6 maka dapat
ditambah larutan HCL sedikit demi sedikit. Dan sebaliknya apabila pH medium lebih
rendah dari 5.6 dapat ditambah larutan NaOH.  
8. Tutup rapat labu Erlenmeyer dengan menggunakan kapas, kemudian melapisinyaa
dengan aluminium foil.
9. Sterilisasi medium menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan tekanan 2 Atm
selama 15 menit.
10. Setelah suhu rendah dan tekanan turun keluarkan medium dari autoklaf.
11. Tuang medium sebanyak 15-20mL pada cawan petri steril lalu biarkan memadat.
12. Dimasukkan media ke inkubator (± 370C) ,selama ± 24 jam untuk C) ,selama ± 24
jam untuk uji kualitas media, denga uji kualitas media, dengan posisi petri n posisi
petri disk terbalik
13. Simpan media pada suhu 2-8oC

LAPRAK 2

 Judul: Pembuatan KOH 10% (sebanyak 10ml)


 Alat dan Bahan:
1. Neraca analitik
2. Gelas arloji
3. Beaker glass
4. Spatula
5. KOH
6. Aquades
 Cara Kerja:
1. Cuci bersih semua alat yang akan digunakan.
2. Perhitungkan banyaknya g KOH yang dibutuhkan dengan cara sebagai berikut:
10
Gram= x 10 = 1 gr
100
3. Lakukan proses penimbangan, dengan membersihkan terlebih dahulu neraca analitik
4. Letakkan gelas arloji diatas neraca dan letakkan gelas arloji di neraca analitik.
5. Tekan tombol “Tare” agar bobot gelar arloji nol.
6. Ambil KOH sedikit demi sedikit pada gelas arloji hingga mencapai jumlah yang
dibutuhkan yaitu 1gr.
7. Setelah selesai menimbang, pindahkan KOH dari gelas arloji ke beaker glass dan
tambahkan aquadest sebanyak 10ml untuk melarutkan KOH dan homogenkan
menggunakan pengaduk.
8. Simpan KOH yang telah dibuat dalam botol plastik dan beri etiket (nama reagen,
rumus kimia reagen, konsentrasi, tanggal pembuatan, nama dan ttd pembuat).
LAPRAK 3

 Judul: Teknik Pengambilan Sampel Dermatofita (Pada Sampel Rambut/Kulit Jari


Kaki/Kepala/Badan/Kuku)
 Alat dan Bahan:
 Alat

1. Kapas alkohol 70% 6. Gelas penutup (cover slip)


2. Skalpel dengan blade no 15 7. Cawan petri
steril 8. Lampu spiritus
3. Gunting kuku 9. Pipet tetes
4. Wadah spesimen (amplop) 10. Mikroskop
5. Gelas objek

 Bahan
1. Kerokan sampel
 Cara Kerja:
 Pengambilan spesimen kulit kaki dilakukan dengan cara:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Spesimen diambil dari tempat lesi.
3. Daerah tersebut terlebih dahulu dibersihkan dengan kapas alkohol 70% dan
ditunggu kering.
4. Dilakukan kerokan dengan bagian tumpul dari skalpel.
5. Spesimen dimasukkan ke dalam wadah spesimen (amplop) dan diberi label
identitas pasien.
 Pengambilan spesimen pada kuku dilakukan dengan cara:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Spesimen diambil dari kuku yang diduga terinfeksi.
3. Sela-sela jari dan telapak kaki kuku jari kaki dibersihkan dengan kapas alkohol
70%, jika kuku sangat kotor terlebih dahulu dicuci dengan sabun dan air.
4. Spesimen diambil dari kuku yang dipotong dengan gunting kuku dan kerokan dari
nail bed. Bila perlu dengan mengerok kuku bagian proksimal.
5. Digunakan cawan petri steril untuk menampung potongan dan kerokan kuku.
6. Spesimen dikumpulkan dalam 2 wadah spesimen (amplop) dan diberi label
identitas pasien.
 Pengambilan spesimen pada rambut dilakukan dengan cara:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Spesimen diambil dari bgian rambut yang diduga terinfeksi.
3. Cabut rambut dengan mengguanakan pinset.
4. Letakkan rambut tersebut pada wadah spesimen dan diberi label.
 Pengambilan spesimen pada kepala dilakukan dengan cara:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tempat infeksi dibersihkan terlebih dahulu menggunkan alkoohol 70% dan
ditunggu kering.
3. Cabut rambut pada bagian kulit uang terinfeksi, kulit dibagian tersebut dikerok
dengan skalpel.
4. Spesimen dimasukkan ke dalam wadah spesimen (amplop) dan diberi label
identitas pasien.
 Pengambilan sampel pada badan dilakukan dengan cara:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tempat yang terinfeksi dibersihkan terlebih dahulu menggunkan alkohol 70% dan
ditunggu kering.
3. Dari bagian tepi yang terinfeksi sampai bagian sedikit di luar yang terinfeksi sisik
kulit dan kulit dikerok menggunakan skalpel.
4. Spesimen dimasukkan ke dalam wadah spesimen (amplop) dan diberi label
identitas pasien.
LAPRAK 4

 Judul: Identifikasi jamur dermatofita (pada sampel rambut/Kulit jari


kaki/kepala/badan/Kuku metode sediaan langsung menggunakan KOH 10%).
 Alat dan Bahan:
 Alat
- Objek glass
- Mikroskop
- Cover glass
- Pipet tetes
 Bahan
- Sampel
- KOH 10%

 Cara Kerja
 Pengamatan preparat kerokan kulit kaki:
1. Siapkan objek glass dan cover glass.
2. Ambil spesimen secukupnya kemudian diletakkan pada objek glass.
3. Diteteskan KOH 10% 1-2 tetes yang kemudian ditutup dengan cover glass.
4. Sediaan dibiarkan 5 menit, kemudian amati dibawah mikroskop dengan  
perbesaran 10x lensa objektif untuk mencari lapang pandang dan  perbesaran 40x
lensa objektif untuk pengamatan.
 Pengamatan preparat kerokan kuku:
1. Siapkan objek glass dan cover glass.
2. Ambil spesimen kuku kemudian diletakkan pada objek glass.
3. Diteteskan KOH 10% 1-2 tetes yang kemudian ditutup dengan cover glass.
4. Sediaan dibiarkan 1-2jam untuk ptongan kuku dan 30 menit untuk kerokan kuku .
5. Amati dibawah mikroskop dengan   perbesaran 10x lensa objektif untuk mencari
lapang pandang dan  perbesaran 40x lensa objektif untuk pengamatan.
 Pengamatan preparat rambut:
1. Siapkan objek glass dan cover glass.
2. Ambil spesimen rambut kemudian diletakkan pada objek glass.
3. Diteteskan KOH 10% 1-2 tetes yang kemudian ditutup dengan cover glass.
4. Sediaan dibiarkan ±15 menit, kemudian amati dibawah mikroskop dengan
perbesaran 10x lensa objektif untuk mencari lapang pandang dan perbesaran 40x
lensa objektif untuk pengamatan.
 Pengamatan preparat kerokan kulit kepala:
1. Siapkan objek glass dan cover glass.
2. Ambil spesimen kerokan kulit kepala dan diletakkan pada objek glass.
3. Diteteskan KOH 10% 1-2 tetes yang kemudian ditutup dengan cover glass.
4. Sediaan dibiarkan ±15 menit, kemudian amati dibawah mikroskop dengan  
perbesaran 10x lensa objektif untuk mencari lapang pandang dan  perbesaran 40x
lensa objektif untuk pengamatan.

 Pengamatan preparat kerokan kulit badan:


1. Siapkan objek glass dan cover glass.
2. Ambil spesimen secukupnya dan diletakkan pada objek glass.
3. Diteteskan KOH 10% 1-2 tetes yang kemudian ditutup dengan cover glass.
4. Sediaan dibiarkan 5 menit, kemudian amati dibawah mikroskop dengan  
perbesaran 10x lensa objektif untuk mencari lapang pandang dan  perbesaran 40x
lensa objektif untuk pengamatan.

Kuku

Sela Jari Kaki

Rambut
LAPRAK 5

 Judul: Identifikasi jamur dermatofita (pada sampel rambut/Kulit jari


kaki/kepala/badan/Kuku metode sediaan langsung menggunakan media kultur).
 Alat dan Bahan:
 Alat

- Autoclave
- Inkubator
- Ose bulat
- Cawan petri
- Objek glass
- Skalpel
- Cover glass
- Mikroskop

 Bahan

- Sampel
- Media SDA (Sabouraud Dextrosa Agar)
 Cara Kerja
 Kultur dari kulit jari kaki dan dari kulit badan
1. Sampel kerokan kulit jari kaki atau kulit pada badan yang telah dikumpulkan
langsung ditanam pada Media Sabouraud Dextrosa Agar (SDA) dengan
diinokulasi sedikit sampel dari koloni tersangka dengan ose lurus, diinokulasi
pada bagian tengah media SDA steril.
2. Media diberi label nama dan nomor sampel. Media diinkubasi pada suhu kamar
(25-28ºC) selama 7-14 hari sambil diamati pertumbuhannya.
 Kultur dari kuku
1. Spesimen yang dikumpulkan dicawan petri diambil dengan sengkelit yang telah
disterilkan diatas api
2. Kemudian bahan kuku ditanam pada media terdiri dari media SDA (Sabouraud
Dextrose Agar).
3. Specimen diinokulasikan ke media dalam keadaan steril, lalu diinkubasi pada
suhu (25-28ºC) selama 2-6 minggu.
4. Koloni dermatofita akan tampak setelah 2 minggu, hasil negatif jika tidak tampak
pertumbuhan setelah 3-6 minggu.
 Kultur dari rambut dan kulit kepala
1. Potongan kecil sampel rambut atau kulit kepala ditabur di atas permukaan
medium SDA.
2. Kultur diinkubasi selama 2-8 minggu pada suhu ruang (25- 28ºC).
3. Koloni yang telah bersporulasi diambil menggunakan ose steril kemudian
dipindahkan ke medium yang baru.
4. Koloni dipindahkan beberapa kali agar diperoleh kultur murni
Gambar 1. Jamur dermatophyta hasil pemeriksaan secara makroskopis (a) dan mikroskopis (b). 1.
Epidermophyton floccosum, 2. Trichophyton mentagrophytes, 3. Trichophyton rubrum, 4.
Microsporum gypseum.
LAPORAN PRAKTIKUM 6
Judul : Identifikasi jamur dermatofita (sampel diambil dari media kultur metode sediaan
langsung menggunakan LPCB)
Alat dan Bahan :
 Alat
1. Objek Glass
2. Cover Glass
3. Mikroskop
4. Skalpel
5. Cawan Petri
6. Bunsen
7. Ose
 Bahan
1. Kerokan kulit
2. Alkohol 70%
3. Agar SDA
4. Reagen LPCB
Phenol 20 g
Lactic acid 20 ml
Glycerol 40 g
Cotton blue 0.05 g
Cara kerja :
Penanaman Sampel
a. Sediakan media SDA
b. Sebarkan hasil kerokan di atas media SDA secara aseptis
c. Inkubasi pada suhu kamar ( 25˚C ) selama 7 hari
d. Amati morfologi koloni dan bandingkan dengan kunci determinasi dermatofita
Pewarnaan LPCB
a. Setelah dilakukan pengamatan koloni, kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan
LPCB untuk mengidentifikasi jenis jamur yang tumbuh.
b. Ambil satu tetes larutan LPCB dan letakan pada kaca objek
c. Panaskan ose dan dinginkan kemudian ambil koloni jamur
d. Campurkan dengan larutan LPCB, tutup dengan cover glass
e. Amati di bawah mikroskop perbesaran lensa objectif 40 x

Interpretasi Hasil
Pengamatan koloni pada media SDA
Diameter : 1,5 cm
Warna koloni atas : Hijau serbuk
Warna koloni bawah : Hijau
Permukaan koloni : Beludru
Konsistensi : Basah

Pemeriksaan mikroskopik menggunakan pewarnaan LPCB


Jamur dari kerokan kulit

Aspergillus sp Spora : Konidiospora


Hifa : Bersepta
Ket :
a. Sterigmata
b. Vesikel
c. Konidiospora
d. Hifa

Anda mungkin juga menyukai