I. IDENTITAS KLIEN
Klien dibawa ke RSJ oleh keluarga dengan alasan dirumah tampak gelisah , mudah
emosi dan kadang-kadang melempar barang rumah tangga.
Riwayat pengobatan/perawatan_________________________
__________________________________________________
I. FISIK
1. Tanda Vital : TD: 130/80 N: 100 S: 36,7oC
1. Ukur : TB: 165 cm BB: 55 kg
2. Keluhan fisik :( ) Ya ( ) Tidak
Jelaskan : Klien tidak memiliki keluhan fisik, tanda-tanda vital klien dalam rentan
normal dan BB klien dalam rentan normal
IV. PSIKOSOSIAL
V. Genogram
Keterangan Genogram :
Jelaskan : Klien merupakan anak pertama dari dua bersaudara, klien belum menikah dan saat
ini klien tinggal bersama orangtua dan adiknya masih bersekolah kelas 2 SMA.. Keluarga
merasa bingung untuk mengurus klien.
2. Konsep diri :
a. Gambaran diri
Klien mengatakan tidak mempunyai cacat tubuh, dan klien juga mengatakan tidak
mempunyai anggota tubuh yang paling disuka.
b. Identitas
Klien merupakan seorang wanita usia 31 tahun, beragama islam dan merupakan
anak pertama dari dua bersaudara.
c. Peran
Klien telah mengalami kegagalan dalam menlanjutkan kuliah dan putus dari
pacarnya.
c. Ideal diri
Di usianya sekarang harus nya klien sudah lulus kuliah dan bekerja serta hidup
berumah tangga dan mempunyai anak.
d. Harga diri
Klien merasa merasa tidak berguna dan merasa hidupnya tidak bermanfaat
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah : Ganguan Peran Diri
3. Hubungan Sosial :
a. Orang yang berarti :
Orang Tua
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien tidak ikut serta dalam kegiatan social di masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tampak tegak dan tidak bersahabat untuk diajak berbicara
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
1. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
Klien beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
Klien tetap melakukan ibadah sholat lima waktu
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Keras ( ) Gagap ( ) Inkoheren
memulai pembicaraan
3. Aktivitas Motorik
( - ) Lesu ( ) Tegang ( ) Gelisah ( - ) Agitasi
4. Alam Perasaan
( - ) Sedih ( - ) Ketakutan ( ) Putus Asa ( - ) Khawatir ( - )
Gembira Berlebihan
Jelaskan : Klien merasa putus asa saat putus dengan pacarnya sehingga klien
menghempaskan perasaannya dengan melempar barang-barang rumah tangga
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
5. Afek
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai ( )
Jelaskan : Klien mudah emosi dan cepat marah, klien melempar perabotan rumah
tangga dan kadang menyalahkan orang tuanya.
Jelaskan : Saat diajak wawancara klien mudah emosi sehingga beberapa kali klien
berbicara dengan nada yang tinggi
7. Persepsi
( - ) Halusinasi Pendengaran ( - ) Halusinasi Penglihatan ( - ) Halusinasi
Perabaan ( - )
( - ) Halusinasi Pengecapan ( - ) Halusinasi Penghidu
Jelaskan :.
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
8. Proses pikir
( - ) Sirkumstansial ( - ) Tangensial ( - ) Kehilangan asosiasi
( - ) Flight of ideas ( - ) Blocking ( - ) Pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Jelaskan:________________________________________________________
________________________________________________________________
Disorientasi
Jelaskan :
11. Memori
( - ) Gangguan daya ingat jangka panjang ( - ) Gangguan daya ingat jangka
pendek
( - ) Gangguan daya ingat saat ini ( - ) Kofabulasi
Jelaskan :
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah keperawatan
Berkonsentrasi sederhana ( - )
Jelaskan :
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Jelaskan :
___________________________________________________________________
_______________________________________________________
Jelaskan :
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. BAB/BAK
( - ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
3. Mandi
( - ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
( - ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
6. Penggunaan obat
( - ) Bantuan minimal ( - ) Bantuan total
7. Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan ( - ) ( - )
Sistem pendukung ( - ) ( - )
Mempersiapkan makanan ( - ) ( - )
Mencuci pakaian ( - ) ( - )
Pengaturan keuangan ( - ) ( - )
Belanja ( - ) ( - )
Transportasi ( - ) ( - )
Lain-lain ( - ) ( - )
Jelaskan :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
__________________________________
__________________________________
___________________________________________________________
Perawat,
(……………………….)
ANALISA DATA
DO:
DO :
3. DS : - Isolasi Sosial
DO :
DO:
4. DS : Gangguan Peran
DO : -
DO:
DO :
DO:
Klien tidak rapi
POHON MASALAH
Risiko Menciderai Diri dan Orang Lain (Effect)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko Perilaku Kekerasan
No. DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL
1 Risiko Perilaku TUM 1. Ekpresi wajah tidak 1. Bina hubungan saling 1. Dengan adanya hubungan saling
kekerasan Setelah tegang, tidak percaya antara perawat percaya menjadi dasar interaksi
diberikan mengepalkan tangan dengan pasien. (Sapa pasien perawat dengan pasien
tindakan dan suara tidak bernada dengan ramah, perkenalkan
keperawatan tinggi dan berkata kasar nama, tanyakan nama pasien, 2. Untuk mengurangi rasa cemasnya
selama 3 hari, buat kontrak, tanyakan 3. Agar klien dapat berbicara dengan
pasien dapat perasaan pasien. baik dan tidak menggunakan nada
mengontrol 2. Pasien dapat tinggi serta berbicara kasar
perilaku menyebutkan akibat dari 4. Untuk membantu memenuhi
kekerasan perilaku kekerasan yang 2. Latih klien untuk melakukan kebutuhan spiritualnya
TUK dilakukannya Teknik relaksasi : Tarik 5. Untuk membantu mempercepat
1. Pasien dapat 3. Pasien daoat napas dalam, pukul bantal program pengobatan
membina mendemonstrasikan cara dan Kasur, senam dan jalan- 6. Agar klien dapat mengendalikan
hubungan saling mengontrol perilaku jalan perilaku kekerasannya
percaya kekerasannya 3. Latih klien untuk bicara 7. Untuk mengetahui apakah klien
2. Pasien dapat dengan baik: dapat mempraktikan latihan
menyebutkan 4. Pasien dapat mengungkapkan perasaan, mengendalikan perilaku
tanda dan gejala mendemonstrasikan meminta dengan baik dan kekerasan dengan baik atau tidak
RPK
kepatuhan minum obat menolak dengan baik 8. Untuk memberikan reinforcemen
3. Pasien dapat
untuk mencegah 4. Latih klien untuk melakukan positif sehingga klien merasa
menyebutkan
akibat yang perilaku kekerasan kegiatan ibadah sholat dan dihargai atas usahanya
ditimbulkan dari berdoa
RPK yang 5. Latih klien untuk patuh
dilakukan meminum obat
4. Pasien dapat 6. Bantu klien dalam
menyebutkan mengendalikan perilaku
cara mengatasi kekerasan jika klien
RPK mengalami kesulitan
P 7. Diskusikan manfaat yang
5. klien mampu didapatkan setelah
berbicara dengan mempraktikan latihan
baik: mengendalikan perilaku
mengungkapkan, kekerasan
meminta dan 8. Berikan pujian pada klien
menolak dengan saat mampu mempraktikan
baik latihan mengendalikan
perilaku kekerasan
6.Melakukan
kegiatan ibadah
sholat 5 waktu
7.Patuh
meminum obat
2. Isolasi Sosial Tujuan Umum : Setelah dilakukan interaksi 1. Bina hubungan saling percaya 1. Dengan terbinanya hubungan
Pasien dapat pasien menunjukkan : dan dengarkan dengan penuh saling percaya merupakan dasar
berinteraksi perhatian ekspresi perasaan untuk interaksi perawat dengan
1. Tanda-tanda percaya
dengan orang pasien. pasien dan dasar untuk
kepada perawat : wajah
lain. merencanakanperencanaan
cerah tersenyum, mau
selanjutnya.
Tujuan Khusus : berkenalan, ada kontak
2. Tanyakan pada pasien 2. Diketahuinya penyebab akan
mata, bersedia
1. Pasien dapat tentang : Orang yang tinggal dapat dihubungkan dengan faktor
menceritakan perasaan.
membina serumah atau teman sekamar presipitasi yang dialami pasien.
hubungan slaing 2. Pasien dapat pasien, orang yang paling dekat
percaya. menyebutkan minimal satu dengan pasien dirumah atau
penyebab menarik diri : diruang perawatan, apa yang
2. Pasien mampu
Diri sendiri, orang lain membuat pasien dekat engan
meyebutkan
ataupin lingkungan. orang tersebut, orang yang tidak
penyebab
dekat dengan pasien de rumah
menarik diri 3. Pasien dapat
atau diruang perawatan, apa
menyebutkan keuntungan
3. Pasien mampu yang membuat pasien tidak
berhubungan sosial
menyebutkan dekat dengan orang tersebut,
misalnya : Banyak teman,
keuntungan upaya yang sudah dilakukan agar
tidak kesepian, bisa
berhubungan dekat dengan orang lain.
diskusi, saling menolong.
sosial dan Diskusikan dengan pasien
Dan kerugian menarik
kerugian penyebab menarik diri. Beri
diri : Sendiri, kesepian, dan
menarik diri. pujian terhadap kemampuan
atau tidak bisa diskusi.
pasien mengungkapkan
4. Pasien dapat
4. Pasien dapat perasaannya. 3. Dengan menegtahui keuntungan
melaksanakan
melaksanakan hubungan dari berinteraksi pasien
hubungan sosial 3. Tanyakan pada pasien
sosial secara bertahap diharapkan terdorong untuk
secara bertahap. tentang : Manfaat hubungan
dengan : Perawat, perawat berinteraksi.
sosial, kerugian menarik diri.
5. Pasien mampu lain, pasien lain atau
Diskusikan bersama pasien
menjelaskan kelompok.
tentang manfaat berhubungan
perasaannya
5. Pasien dapat sosial dan kerugian menarik diri.
setelah
berhubungan menjelaskan perasaannya Beri pujian terhadap kemampuan
sosial. setelah berhubungan sosial pasien mengungkapkan
dengan : Orang lain, perasaannya. 4. Pasien harus mencoba
6. Pasien
kelomopok. berinteraksi secara bertahap agar
mendapat 4. Observasi perilaku pasien saat
terbiasa membina hubungan yang
dukungan 6. Keluarga dapat berhubungan sosial. Beri
sehat dengan orang lain.
keluarga dalam mempraktikan cara motivasi dan bantu pasien untuk
memperluas merawat pasien menarik berkenalan atau berkomunikasi
hubungan sosial. diri dan mejelaskan tentang dengan : Perawat, pasien lain
: Pengertian menarik diri, atau kelompok. Libatkan pasien
tanda & gejala menarik dalam Terapi Aktivitas Kelompo
diri, penyebab menarik Sosialisasi. Diskusikan jadwal
diri, cara merawat pasien harian yang dapat dilakukan
menarik diri. untuk meningkatkan kemampuan
pasien bersosialisasi. Beri
motivasi pasien untuk
melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
Beri pujian terhadap kemampuan
pasien memeperluas
pergaulannya melalui aktivitas
5. Mengungkapkan perasaan akan
yang dilaksanakannya.
membantu pasien menilai
5. Diskusikan dengan pasien keuntungan berinteraksi dengan
tentang perasaannya setelah orang lain.
berhunubgan sosial dengan :
Orang lain atau kelompok. Beri
pujian terhadap kemmapuan 6. Keterlibatan keluarga sangat
pasien mengungkapkan mendukung terhadap proses
perasaannya. perubahan perilaku pasien.
3. Harga Diri Rendah Tujuan Umum : Setelah dilakukan interaksi, 1. Evaluasi jadwal kegiatan 1. untuk mengetahui perkembangan
Pasien memiliki pasien menunjukkan : harian kalien kegiatan yang sudah dilakukan klien
konsep diri yang
1. Ekspresi wajah 2. Latih kemapuan kedua : 2. memotivasi klien untuk
positif
bersahabat, menunjukkan kegiatan mencuci piring melakukan kegiatan yang bisa
Tujuan Khusus : rasa senang, ada kontak dilakukan, sehingga dapat
3. Anjurkan klien memasukan
mata, mau berjabat tangan, membangun aspek postif yang
1. Pasien dapat dalan jadwal kegiatan harian
mau menyebutkan nama, dimiliki klien
membina
mau menjawab salam, .
hubungan saling 3. klien dapat melakukan kegiatan
pasien mau duduk
percaya dengan sesuai jadwal yang sudah dibuat
berdampingan denga
perawat.
perawat, mau
2. Pasien dapat
mengutarakan masalah
mengidentifikasi
yang dihadapi.
aspek positif dan
kemampuan 2. Pasien dapat
yang dimiliki. menyebutkan : Aspek
3. Pasien dapat positif dan kemampuan
menilai yang dimiliki pasien, aspek
kemampuan positif keluarga, aspek
yang dimiliki positif lingkungan pasien.
untuk
3. Pasien dapat
dilaksanakan.
menyebutkan kemampuan
4. Pasien dapat
merencanakan yang dapat dilaksanakan
kegiatan sesuai dan mengikuti rehabilitasi.
dengan
4. Pasien dapat membuat
kemampuan
rencana kegiatan harian.
yang dimiliki.
5. Pasien dapat 5. Pasien dapat melakukan
melakukan kegiatan sesuai jadwal
kegitana sesuai yang dibuat.
dengan rencana.
6. Pasien dapat
6. Pasien dapat
memanfaatkan system
memanfaatkan
pendukung yang ada
system
dikeluarga.
pendukung yang
ada.
3 Defisit Perawatan Setelah
dilakukan - Klien dapat 1. Dukung kemandirian pasien 1. Agar pasien tidak selalu
Diri
4. tindakan menunjukan perwatan dalam melakukan mandi dan bergantung pada perawat
keperawatan diri dengan sendirinya. oral hygiene, bantu pasien 2. Agar pasien mengetahui langkah-
selama 1x24jam - Klien dapat mengambil hanya jika di perlukan. langkah perawatan diri untuk
maka dapat di mengambil 2. Dukung pasien untuk dirinya
hasilkan dengan perlengkapan mandi. mengatur langkahnya sendiri 3. Agar keluarga dapat kooperatif
kirteria hasil : - Klien dapat mandi di selama perawatan diri. dalam perawatan
bak (shower). 3. Libatkan keluarga dalam 4. Agar terhindar dari penyakit
- Klien dapat pemberian asuhan. infeksi
membersihkan 4. Ajarkan pasien mencuci
area parineal tanpa bantuan tangan sesudah atau sebelum
perawat makan dan buang air.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan Ke :3
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan sudah mengetahui dua tindakan untuk mengontrol rasa
marahnya dengan tarik nafas dan bercerita dengan orang lain.
DO: Klien dapat mengontrol marah dengan tarik nafas dalam dan bercerita
dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan:
Risiko Perilaku Kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan
kemarahan
b. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
4. Tindakan Keperawatan:
a. Diskusikan hasil latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik dan
sosial/verbal
b. Latihan sholat/berdoa
c. Buat jadual latihan sholat/berdoa
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum K, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu sekarang
saya datang lagi”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana K, latihan apa yang sudah dilakukan?Apa yang dirasakan setelah
melakukan latihan secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya”
c. Kontrak
Topik : “Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah
rasa marah yaitu dengan ibadah?”
kalau 15 menit?
tempat tadi?”
2. Kerja
“Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa K lakukan! Bagus. Baik, yang mana
mau dicoba? “Nah, kalau K sedang marah coba bapak langsung duduk dan tarik
napas dalam. Jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak
reda juga, ambil air wudhu kemudian sholat”.
“Coba K sebutkan sholat 5 waktu? Bagus. Mau coba yang mana?Coba sebutkan
caranya (untuk yang muslim).”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Obyektif : “Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari?
“Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadual kegiatan K. Mau berapa kali
K sholat. Baik kita masukkan sholat Dzuhur dan Asar (sesuai kesepakatan
pasien)
“Setelah ini coba K lakukan jadwal sholat sesuai jadwal yang telah kita buat
tadi”.
c. Kontrak
Topik : “Besok kita ketemu lagi ya K, nanti kita bicarakan cara keempat
IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Data S : - klien mengatakan sudah melakukan
DS: tarik nafas dalam dan berbicara dengan
orang lain untuk mengontrol rasa
1. klien mengatakan sudah mengetahu dua marahnya dan ditambah dengan cara
sholat 5 waktu
tindakan untuk mengontrol marahnya dengan
tarik nafas dalam dan berbicara dengan orang lain
O:
- Klien dapat melakukan 3 cara untuk
DO:
mengontrol rasa marahnya
- Klien sudah dapat mengontrol marah dengan
tarik nafas dalam dan bercerita dengan orang lain A : SP III Teratasi Sebagian
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan Planning :
3. Tindakan Keperawatan Lanjutkan SP IV
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
SP III p pasien
2. Menjelaskan cara mengontrol PK
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien dengan minum obat.
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara 3. Menganjurkan pasien memasukkan
spiritual dalam jadwal kegiatan harian
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
TTD
4. Rencana Tindak Lanjut (Planning
Perawat)
( )
Melanjutkan SP III