NIM : 182170090
Kelas : 6C
Makul : Sistem Kontrol Elektronik
berfungsi untuk mengetahui kecepatan mesin (RPM). Sensor ini biasanya terletak
dibagian blok mesin. CKPs memanfaatkan perpotongan ggm untuk mengetahui
kecepatan mesin.
Nantinya data dari CKPs akan digunakan untuk menentukan beberapa sistem
seperti sistem pengapian dan sistem pengisian.
Sensor ini pada dasarnya sama dengan CKPs. Namun, Camshaft position sensor
digunakan pada camshaft dan terletak di head cylinder. Fungsi utama sensor ini
adalah untuk mengetahui posisi "top" pada salah satu silinder. Posisi "top" adalah
kondisi dimana piston disalah satu silinder berada pada posisi akhir kompresi dan
akan melakukan proses usaha.
Biasanya, CMPs akan menentukan posisi "top" pada silinder satu. Nantinya data ini
berguna untuk menentukan timing dasar sistem pengapian.
3. Knock Sensor
Knock sensor menggunakan bahan piezeo electric yang akan mengeluarkan tegangan
saat mendeteksi getaran. Tegangan tersebut dikirimkan ke control module untuk
memperbaiki pengapian. Sensor ini terletak di tengah blok mesin, beberapa mesin
ada pula yang mengusung dua buah knock sensor.
Oil pressure sensor akan mendeteksi tekanan oli didalam mesin, sebelumnya ada
komponen bernama oil level switch yang akan mematikan mesin saat ketinggian
oli berkurang. Namun komponen ini tidak bekerja efektif saat mesin bekerja.
Oil pressure sensor bekerja saat mesin sedang menyala. Saat tekanan oli didalam
mesin berkurang, sensor ini akan mengirimkan peringatan ke pengemudi melalui
indicator oli. Namun, Jika tekanan oli drop, secara otomatis mesin akan berhenti.
5. Oxygen sensor
Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah sensor oksigen. Tujuannya, agar
pembacaan lebih akurat.
6. WTS (Water Temperature Sensor)
Water temperature sensor (WTS) atau Engine Coolant Temperature (ECT) adalah
sensor yang berguna untuk mendeteksi suhu air pendingin. Suhu air pendingin
mengimplementasikan suhu mesin. WTS akan menjaga suhu mesin tersebut agar
tidak berlebihan melalui sistem pendingin.
Sinyal dari WTS akan digunakan untuk menghidupkan cooling fan untuk
mendinginkan radiator. Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah WTS.
Pertama terletak sebelum radiator yang berfungsi mendeteksi suhu air pendingin
dari mesin. Sensor kedua terletak setelah radiator berfungsi untuk mengoreksi
pendinginan dari radiator.
Sensor ini terletak jauh dari mesin namun, secara tidak langsung berhubungan
dengan kinerja mesin. Fuel level sensor akan mendeteksi jumlah bahan bakar
didalam tanki bahan bakar. Sinyal dari sensor ini akan dikirimkan ke MID dengan
fuel bar.
Fuel tank sensor juga terletak jauh dari mesin. Karena komponen ini terletak
didalam fuel tank untuk mendeteksi tekanan bahan bakar dalam tanki. Tekanan
didalam tanki bahan bakar terbentuk karena uap bahan bakar dan goncangan saat
mobil berjalan. Uap ini kemudian diolah menggunakan sistem carcoal canister.
Sensor berikutnya juga secara tidak langsung berhubungan dengan kinerja mesin.
Brake pedal sensor akan mendeteksi apakah pedal rem berada pada posisi
terinjak atau tidak. Pada mobil-mobil matic, pedal rem akan menentukan saat
starting. Saat pedal rem tidak terinjak, maka mobil tidak akan bisa strart.
Fuel rail pressure sensor adalah komponen sensor yang akan mendeteksi tekanan
bahan bakar pada fuel rail di mesin diesel. Sensor ini hanya terdapat pada mesin
diesel yang mengusung sistem common rail. Fungsi utama sensor ini adalah untuk
menentukan pompa tekanan tinggi untuk memompa agar tidak terjadi over
pressure pada fuel rail.
Jika tekanan fuel rail berlebihan, berakibat pada penyemprotan bahan bakar di
injector juga berlebih yang menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan
berpotensi merusak injector. Sehingga pada mesin diesel sensor ini terbilang
penting.
Fuel line pressure sensor adalah komponen yang akan mendeteksi tekanan bahan
bakar dalam sistem bahan bakar. Sensor ini bertujuan untuk mengatur kinerja fuel
pump sehingga tekanan didalam sistem bahan bakar tidak drop dan tidak
berlebih.
Refrigerant adalah cairan yang berfungsi untuk menyerap panas latent didalam
sistem AC. Untuk membangkitkan tekanan refrigerant, digunakan komlressor AC
yang digerakan oleh mesin.
Tekanan refrigerant akan diukur oleh refrigerant pressure sensor. Tekanan ini
akan mempengaruhi RPM mesin. Saat kompresor AC terhubung secara otomatis,
RPM mesin akan meningkat untuk menerima beban kompresor, RPM kembali
normal saat tekanan refrigerant mencapai maksimal.
Sehingga sensor ini akan mengatur tekanan intake melalui boost pressure control
yang lebih familiar dengan sebutan VNT atau VGT.
• MAF sensor (Mass Air Flow) beberapa menyebutnya sebagai Air Flow meter.
Sesuai namanya, sensor ini akan menghitung massa udara yang akan masuk
kedalam intake melalui aliran udara tersebut.
• Fungsi untuk mendeteksi banyaknya udara yang masuk kedalam intake
manifold. Volume udara masuk ini diukur agar campuran antara udara dan
bahan bakar dapat terbentuk campuran yang ideal
17. TPS (Throtle Position Sensor)
• TPS (Throtle position sensor) adalah sensor yang akan anda temui
berikutnya pada mobil yang telah mengusung sistem EFI.
• Fungsi sensor ini adalah untuk mengukur sudut buka katup gas. Nantinya
data ini akan digunakan untuk menentukan banyaknya bahan bakar yang
akan diinjeksikan ke mesin. Pada kendaraan yang mengusung DBW (Drive
By-Wire) juga menggunakan TPS untuk mengoreksi kinerja DBW
• Cara kerja TPS memberikan informasi pengontrol onboard tentang idling,
deselerasi, laju akselerasi, dan kondisi katup throttle terbuka penuh
(WOT). TPS adalah potensiometer tiga kabel. Pada kabel pertama tegangan
+ 5V diterapkan pada lapisan resistif sensor dan kabel kedua menutup
sirkuit sensor ke ground (bodi mobil). Kabel ketiga terhubung ke wiper
potensiometer, dengan demikian mengubah resistansi dan karenanya
tegangan sinyal dikembalikan ke komputer onboard. Berdasarkan
tegangan yang diterima, komputer yang terpasang dapat menghitung
idling (di bawah 0,7V), beban penuh (sekitar 4,5V), dan kecepatan
pembukaan katup throttle.
• Pertama – Periksa tegangan TPS
➢ Hubungkan terminal negatif voltmeter ke ground engine.
➢ Tentukan terminal ground, idle dan beban penuh
➢ Hubungkan terminal positif voltmeter ke kabel yang terhubung ke sinyal
kontak dari potensiometer katup throttle.
➢ Nyalakan kunci kontak (ON), tetapi jangan menyalakan mesin. Dalam
kebanyakan sistem pembacaan tegangan harus kurang dari 0,7 V.
➢ Buka dan tutup katup throttle beberapa kali, dengan memeriksa
kelancaran tegangan yang meningkat.