Anda di halaman 1dari 9

Nama : Andi Agus Trianto

NIM : 182170090
Kelas : 6C
Makul : Sistem Kontrol Elektronik

1. CKPs (Crankshaft Position sensor)

berfungsi untuk mengetahui kecepatan mesin (RPM). Sensor ini biasanya terletak
dibagian blok mesin. CKPs memanfaatkan perpotongan ggm untuk mengetahui
kecepatan mesin.
Nantinya data dari CKPs akan digunakan untuk menentukan beberapa sistem
seperti sistem pengapian dan sistem pengisian.

2. CMPs (Camshaft Position sensor)

Sensor ini pada dasarnya sama dengan CKPs. Namun, Camshaft position sensor
digunakan pada camshaft dan terletak di head cylinder. Fungsi utama sensor ini
adalah untuk mengetahui posisi "top" pada salah satu silinder. Posisi "top" adalah
kondisi dimana piston disalah satu silinder berada pada posisi akhir kompresi dan
akan melakukan proses usaha.

Biasanya, CMPs akan menentukan posisi "top" pada silinder satu. Nantinya data ini
berguna untuk menentukan timing dasar sistem pengapian.

3. Knock Sensor

Knock sensor adalah komponen mesin yang berfungsi mendeteksi ketukan


(knocking) pada mesin. Ketukan atau knocking terjadi akibat pembakaran yang tidak
sempurna, hasilnya akan menimbulkan suara ketukan di dinding silinder mesin.

Knock sensor menggunakan bahan piezeo electric yang akan mengeluarkan tegangan
saat mendeteksi getaran. Tegangan tersebut dikirimkan ke control module untuk
memperbaiki pengapian. Sensor ini terletak di tengah blok mesin, beberapa mesin
ada pula yang mengusung dua buah knock sensor.

4. Oil pressure sensor

Oil pressure sensor akan mendeteksi tekanan oli didalam mesin, sebelumnya ada
komponen bernama oil level switch yang akan mematikan mesin saat ketinggian
oli berkurang. Namun komponen ini tidak bekerja efektif saat mesin bekerja.
Oil pressure sensor bekerja saat mesin sedang menyala. Saat tekanan oli didalam
mesin berkurang, sensor ini akan mengirimkan peringatan ke pengemudi melalui
indicator oli. Namun, Jika tekanan oli drop, secara otomatis mesin akan berhenti.

5. Oxygen sensor

Sensor selanjutnya, sangat berguna untuk menentukan emisi yang dikeluarkan


mesin. Pasalnya, oxygen sensor ini akan mendeteksi kadar oksigen didalam gas
buang. Oksigen yang terkandung didalam gas buang mengindikasikan
pembakaran yang kurang sesuai. Sehingga, informasi dari sensor ini sangat
berguna untuk menentukan pengapian yang lebih sempurna.

Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah sensor oksigen. Tujuannya, agar
pembacaan lebih akurat.
6. WTS (Water Temperature Sensor)

Water temperature sensor (WTS) atau Engine Coolant Temperature (ECT) adalah
sensor yang berguna untuk mendeteksi suhu air pendingin. Suhu air pendingin
mengimplementasikan suhu mesin. WTS akan menjaga suhu mesin tersebut agar
tidak berlebihan melalui sistem pendingin.

Sinyal dari WTS akan digunakan untuk menghidupkan cooling fan untuk
mendinginkan radiator. Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah WTS.
Pertama terletak sebelum radiator yang berfungsi mendeteksi suhu air pendingin
dari mesin. Sensor kedua terletak setelah radiator berfungsi untuk mengoreksi
pendinginan dari radiator.

7. Fuel level sensor

Sensor ini terletak jauh dari mesin namun, secara tidak langsung berhubungan
dengan kinerja mesin. Fuel level sensor akan mendeteksi jumlah bahan bakar
didalam tanki bahan bakar. Sinyal dari sensor ini akan dikirimkan ke MID dengan
fuel bar.

8. Fuel tank pressure sensor

Fuel tank sensor juga terletak jauh dari mesin. Karena komponen ini terletak
didalam fuel tank untuk mendeteksi tekanan bahan bakar dalam tanki. Tekanan
didalam tanki bahan bakar terbentuk karena uap bahan bakar dan goncangan saat
mobil berjalan. Uap ini kemudian diolah menggunakan sistem carcoal canister.

9. Brake pedal sensor

Sensor berikutnya juga secara tidak langsung berhubungan dengan kinerja mesin.
Brake pedal sensor akan mendeteksi apakah pedal rem berada pada posisi
terinjak atau tidak. Pada mobil-mobil matic, pedal rem akan menentukan saat
starting. Saat pedal rem tidak terinjak, maka mobil tidak akan bisa strart.

10. Fuel rail pressure sensor

Fuel rail pressure sensor adalah komponen sensor yang akan mendeteksi tekanan
bahan bakar pada fuel rail di mesin diesel. Sensor ini hanya terdapat pada mesin
diesel yang mengusung sistem common rail. Fungsi utama sensor ini adalah untuk
menentukan pompa tekanan tinggi untuk memompa agar tidak terjadi over
pressure pada fuel rail.

Jika tekanan fuel rail berlebihan, berakibat pada penyemprotan bahan bakar di
injector juga berlebih yang menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan
berpotensi merusak injector. Sehingga pada mesin diesel sensor ini terbilang
penting.

11. Fuel temperature sensor


Sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu pada bahan bakar yang melewati fuel
line. Suhu ini nantinya akan mempengaruhi kinerja mesin khususnya mesin diesel.
Oleh karena itu, beberapa mesin disesel memiliki pendingin bahan bakar.

12. Fuel line pressure sensor

Fuel line pressure sensor adalah komponen yang akan mendeteksi tekanan bahan
bakar dalam sistem bahan bakar. Sensor ini bertujuan untuk mengatur kinerja fuel
pump sehingga tekanan didalam sistem bahan bakar tidak drop dan tidak
berlebih.

13. Refrigerant pressure sensor

Refrigerant adalah cairan yang berfungsi untuk menyerap panas latent didalam
sistem AC. Untuk membangkitkan tekanan refrigerant, digunakan komlressor AC
yang digerakan oleh mesin.

Tekanan refrigerant akan diukur oleh refrigerant pressure sensor. Tekanan ini
akan mempengaruhi RPM mesin. Saat kompresor AC terhubung secara otomatis,
RPM mesin akan meningkat untuk menerima beban kompresor, RPM kembali
normal saat tekanan refrigerant mencapai maksimal.

14. Turbo Boost Sensor


Sensor ini, hanya terdapat pada mesin yang memiliki turbo dengan variable
noozle. Fungsi turbo boost sensor adalah untuk mendeteksi tekanan udara yang
disemburkan oleh turbocharger. Tekanan ini tidak boleh kurang dan lebih karena
akan berakibat pada performa mesin.

Sehingga sensor ini akan mengatur tekanan intake melalui boost pressure control
yang lebih familiar dengan sebutan VNT atau VGT.

15. IAT (Intake Air Temperature)

• IAT adalah kependekan dari ( Intake Air Temperatur)


• Berfungsi untuk mengukur suhu udara yang akan masuk kedalam intake
manifold. Biasanya, sensor ini terletak berdekatan dengan filter udara.
• Cara kerja ECU akan memberikan sinyal tegangan sebesar 5 volt ke IAT sensor
melalui internal resistor sebagai tegangan input. Nilai tegangan ini akan
berubah sesuai dengan kondisi dari temperatur udara yang masuk ke dalam
intake manifold karena sifat IAT sensor yang memanfaatkan thermistor jenis
NTC. Fluktuasi dari tegangan yang ditimbulkan oleh IAT sensor ini akan
dideteksi oleh ECU sebagai perubahan temperatur udara yang masuk pada
sensor dan menjadi sinyal inputan dari ECU yang nantinya sebagai salah satu
dasar untuk menentukan seberapa banyak penginjeksian bahan bakar yang
harus diinjeksikan oleh injektor ke dalam ruang bakar.
• Pemeriksaan Langkah pemeriksaan :
1. Pastikan kunci kontak "Off"
2. Lepaskan konektor(soket) sensor IAT
3. Lepas sensor IAT dari dudukannya agar dapat di periksa di tempat yang lebih
aman
4. Periksa nilai tahanan pada IAT sebelum IAT di panaskan dan selama proses
memanaskan berlangsung. Harus terjadi perubahan nilai tahanan secara
linear, tidak boleh terjadi kejutan. Memanaskan IAT bisa dengan memakai
'hair dryer' atau pengering rambut.
• Sekarang pemeriksaan arus yang keluar dari ECU..!!
Langkah pemeriksaan :
1. Putar kunci kontak ke arah "ON"
2. Ukur soket/konektor pasangan IAT yang sudah di lepas tadi dengan AVO
meter dimana selektor mengarah ke VDC 10 volt.
3. Hubungkan probe (colok) AVO meter Merah untuk positif 5V yang keluar dari
ECU dan Hitam untuk negatip ECU. Bila probe terbalik maka jarum AVO akan
mengarah terbalik juga, cek sekali lagi jangan sampai terbalik.
4. Tegangan harus terbaca 5 Volt, bila tidak demikian periksa konektor, kabel
bodi yang ke ECU. Periksa kontinuitasnya, bila hubungannya masih baik
namun tidak ada tegangan yang keluar dari ECU, anda boleh mencurigai ECU
nya.

16. MAF (Mass Air Flow)

• MAF sensor (Mass Air Flow) beberapa menyebutnya sebagai Air Flow meter.
Sesuai namanya, sensor ini akan menghitung massa udara yang akan masuk
kedalam intake melalui aliran udara tersebut.
• Fungsi untuk mendeteksi banyaknya udara yang masuk kedalam intake
manifold. Volume udara masuk ini diukur agar campuran antara udara dan
bahan bakar dapat terbentuk campuran yang ideal
17. TPS (Throtle Position Sensor)
• TPS (Throtle position sensor) adalah sensor yang akan anda temui
berikutnya pada mobil yang telah mengusung sistem EFI.
• Fungsi sensor ini adalah untuk mengukur sudut buka katup gas. Nantinya
data ini akan digunakan untuk menentukan banyaknya bahan bakar yang
akan diinjeksikan ke mesin. Pada kendaraan yang mengusung DBW (Drive
By-Wire) juga menggunakan TPS untuk mengoreksi kinerja DBW
• Cara kerja TPS memberikan informasi pengontrol onboard tentang idling,
deselerasi, laju akselerasi, dan kondisi katup throttle terbuka penuh
(WOT). TPS adalah potensiometer tiga kabel. Pada kabel pertama tegangan
+ 5V diterapkan pada lapisan resistif sensor dan kabel kedua menutup
sirkuit sensor ke ground (bodi mobil). Kabel ketiga terhubung ke wiper
potensiometer, dengan demikian mengubah resistansi dan karenanya
tegangan sinyal dikembalikan ke komputer onboard. Berdasarkan
tegangan yang diterima, komputer yang terpasang dapat menghitung
idling (di bawah 0,7V), beban penuh (sekitar 4,5V), dan kecepatan
pembukaan katup throttle.
• Pertama – Periksa tegangan TPS
➢ Hubungkan terminal negatif voltmeter ke ground engine.
➢ Tentukan terminal ground, idle dan beban penuh
➢ Hubungkan terminal positif voltmeter ke kabel yang terhubung ke sinyal
kontak dari potensiometer katup throttle.
➢ Nyalakan kunci kontak (ON), tetapi jangan menyalakan mesin. Dalam
kebanyakan sistem pembacaan tegangan harus kurang dari 0,7 V.
➢ Buka dan tutup katup throttle beberapa kali, dengan memeriksa
kelancaran tegangan yang meningkat.

18. MAP (Manifold Air Pressure)

MAP adalah singkatan dari Manifold Air Pressure.


• sensor yang digunakan untuk mengukur tekanan udara didalam intake
manifold/kevakuman intake manifold. Sensor ini akan menggantikan vacum
advancer pada pengapian konvensional yang akan mengatur timing pengapian
berdasarkan beban mesin.
• Cara kerja untuk mendeteksi banyaknya udara yang masuk kedalam intake
manifold. Volume udara masuk ini diukur agar campuran antara udara dan
bahan bakar dapat terbentuk campuran yang ideal
• Fungsi Tegangan signal sebesar 5 Volt dari ECU akan masuk menuju terminal
VC, Kemudian Tegangan ini akan mengalir melewati silicon chip. Apabila
kevacuman didalam intake manifold kecil, maka tahanan pada silicon chip
kecil akibatnya tegangan yang melewatinya akan semakin kecil juga dan
berakibat penginjeksian bahan bakar yang semakin sedikit, sedangkan apabila
kevacuman besar maka tahanan pada silicom chip ini besar sehingga
tegangan yang melewatinya akan semakin besar dan berdampak pada
penambahan jumlah penginjeksian bahan bakar.
• Pemeriksaan Pertama, pastikan vakum manifold engine sesuai spesifikasi saat
idle. Jika vakum sangat rendah karena kebocoran vakum, waktu penyalaan
retarded / terlambat, pembatasan knalpot (clogged converter), atau
kebocoran EGR (katup EGR tidak menutup saat idle). Pembacaan vakum
asupan rendah atau tekanan balik berlebih di sistem knalpot dapat menipu
sensor MAP agar mengindikasikan ada beban pada engine. Ini dapat
menyebabkan kondisi bahan bakar yang kaya. Pembatasan asupan udara
(seperti saringan udara yang terpasang), di sisi lain, dapat menghasilkan
pembacaan vakum yang lebih tinggi dari normal. Ini akan menghasilkan
indikasi beban rendah dari sensor MAP dan mungkin kondisi bahan bakar
yang ramping/miskin. Sensor MAP yang baik harus membaca tekanan udara
barometrik ketika kunci kontak(ON) dihidupkan sebelum mesin hidup. Nilai
ini dapat dibaca pada alat pindai dan harus dibandingkan dengan pembacaan
tekanan barometrik yang sebenarnya untuk melihat apakah mereka cocok.
Saluran cuaca atau situs web lokal Anda harus dapat memberi tahu Anda
tentang pembacaan tekanan barometrik saat ini.
• Periksa selang vakum sensor apakah ada kerutan atau kebocoran. Kemudian
gunakan pompa vakum genggam untuk memeriksa kebocoran sensor itu
sendiri. Sensor harus menahan vakum. Segala kebocoran panggilan untuk
penggantian.Kegagalan sensor MAP, kehilangan sinyal sensor karena masalah
kabel, atau sinyal sensor yang berada di luar tegangan normal atau rentang
frekuensi biasanya akan menetapkan kode gangguan diagnostik (DTC) dan
menyalakan lampu Check Engine lamp

Anda mungkin juga menyukai