Referat Hipertensi Pada Anak
Referat Hipertensi Pada Anak
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah sebuah masalah kesehatan global. Hipertensi merupakan
penyakit yang diketahui sebagai faktor risiko utama terjadinya aterosklerosis yang
orang tua dan dewasa, namun akhir-akhir ini dilaporkan bahwa kejadian
hipertensi pada anak memang tidak sesering pada orang dewasa, tetapi baru dalam
secara bermakna. Anak yang mengalami hipertensi dapat terus berlanjut pada usia
dewasa dan memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dan
pada orang dewasa di seluruh dunia. Antara 1 dan 5 persen dari anak-anak dan
15% orang dewasa muda menderita hipertensi, sementara pada orang dewasa di
atas usia 65 tahun lebih dari 60% memiliki hipertensi. Berdasarkan laporan
kejadian serebrovaskular (CVA), 49% dari penyakit jantung iskemik dan untuk
setiap kenaikan 5 mmHg diastolik pada tekanan darah, ada peningkatan 35%
dalam risiko Cardiovascular accident dan 20% pada penyakit arteri koroner pada
orang dewasa(3).
dipengaruhi oleh perbedaan definisi tekanan darah (TD) normal pada anak serta
hipertensi dan risiko kardiovaskular pada masa dewasa. Bila hipertensi dapat
dideteksi secara dini maka pengobatan yang tepat serta evaluasi faktor penyebab
DEFINISI
pembuluh darah yang berlangsung lama dan menetap yang mengakibatkan suplai
oksigen dan nutrisi terhambat untuk diedarkan dalam tubuh sehingga tekanan
darah di arteri meningkat dan jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi
kebutuhan tersebut(5). Tekanan darah tinggi pada anak-anak dan remaja merupakan
harus diskrining untuk tekanan darah tinggi setiap tahun dimulai pada usia tiga
tahun atau pada setiap kunjungan jika ada faktor risiko. Pada anak-anak di bawah
persentil ke-90 atau lebih untuk usia, tinggi badan, dan jenis kelamin, dan
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah pada persentil ke-95 atau lebih
tinggi. Pada remaja 13 tahun ke atas, peningkatan tekanan darah didefinisikan
sebagai tekanan darah sistolik 120 sampai 129 mm Hg dan diastolik kurang dari
atau lebih tinggi(7). Terdapat juga istilah ”white-coat hypertension” yang merujuk
pada suatu keadaan penderita memiliki tekanan darah > persentil 95 pada
sekunder.
A. Hipertensi primer
mengalami kelebihan berat badan. Data remaja sehat yang diperoleh dalam
tubuh (BMI), dan hipertensi terdeteksi pada sekitar 30 persen anak yang
ini, selain tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan, termasuk HDL-
memiliki efek buruk pada hasil kesehatan. Evaluasi anak dengan hipertensi
B. Hipertensi sekunder
pada orang dewasa. Evaluasi yang lebih teliti diperlukan pada setiap anak
individual untuk setiap anak. Anak dengan hipertensi berat, anak dengan
usia yang masih muda, serta anak remaja dengan gejala klinis sistemik
terjadinya hipertensi. Jadi, sangat penting untuk mencari gejala dan tanda
pada keluarga(7).
PATOFISIOLOGI
sistemik ditentukan oleh elastisitas pembuluh darah, kontraksi otot jantung, dan
jantung dan beban volume (preload). Denyut jantung ditentukan oleh system saraf
renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang
inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua
aksi utama.
dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja
pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya
ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga
cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian
dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan
KLASIFIKASI
1. Normotensi
2. Pre-hipertensi
Sistolik atau diastolik lebih besar atau sama dengan persentil ke-90 tetapi
3. Hipertensi
Sistolik atau diastolik lebih besar atau sama dengan persentil ke-95
4. Hipertensi derajat 1
5. Hipertensi derajat 2
6. Krisis hipertensi
Tekanan darah melebihi batas hipertensi derajat II atau naik 50%/ satu
setengah kali batas atas tekanan darah normal berdasarkan umur dan jenis
kelamin
7. White-coat hypertension
darah normal.
MANIFESTASI KLINIS
menderita hipertensi tidak sepenuhnya bebas dari gejala. Gejala non spesifik
berupa nyeri kepala, insomnia, rasa lelah, nyeri perut atau nyeri dada dapat
dikeluhkan. Pada keadaan hipertensi berat yang bersifat mengancam jiwa atau
menggangu fungsi organ vital dapat timbul gejala yang nyata. Keadaan ini disebut
krisis hipertensi. Krisis hipertensi ini dibagi menjadi dua kondisi yaitu hipertensi
komplikasi utama pada anak melibatkan sistem saraf pusat, mata, jantung, dan
ginjal. Anak dapat mengalami gejala berupa sakit kepala, pusing, nyeri perut,
sebagai keadaan hipertensi berat yang diikuti komplikasi yang mengancam jiwa
atau fungsi organ seperti ensefalopati, gagal jantung akut, infark miokardial,
edema paru, atau gagal ginjal akut. Ensefalopati hipertensif ditandai oleh kejang
fokal maupun umum diikuti penurunan kesadaran dari somnolen sampai koma.
Gejala yang tampak pada anak dengan ensefalopati hipertensif umumnya akan
neurologis yang berat sangat penting karena menunjukkan hipertensi yang telah
berlangsung lama(3).
PENEGAKAN DIAGNOSIS
merekomendasikan agar anak di atas usia tiga tahun diperiksa tekanan darahnya
kondisi anak usia dibawah 3 tahun harus dilakukan pemeriksaan tekanan darah,
yaitu(3):
– Riwayat prematuritas, berat lahir sangat rendah, atau komplikasi neonatal
a. Manset yang digunakan harus cocok untuk ukuran anak. Lebar kantong
karet harus menutupi 2/3 panjang lengan atas dan memberikan ruangan
yang cukup untuk meletakkan bel stetoskop di daerah fosa kubiti. Panjang
dilabel berdasar atas kisaran usia (manset bayi, maset anak, dan
lebih rendah.
telah istirahat 5 menit. Upayakan agar anak tidak menangis karena dapat
d. Pada anak yang lebih besar pengukuran dilakukan dalam posisi duduk,
sedangkan pada anak yang lebih kecil pengukuran pada posisi anak
lengan atas dan paha untuk mendeteksi ada atau tidak koartasio aorta.
e. Untuk mengukur TD, cara yang lazim digunakan adalah cara indirek
pada fos kubiti, bel stetoskop kemudian ditaruh diatas daerah tersebut.
terdengar bunyi suara lembut. Bunyi suara lembut yang terdengar ini
kemudian disusul fase 2 yang ditandai dengan suara bising (murmur), lalu
disusul dengan fase 3 berupa suara yang keras. Setelah itu suara mulai
menjadi lemah (fase 4) dan akhirnya menghilang (fase 5). Pada anak jika
badan. Ukur serta catat TDS dan TDD anak. Gunakan tabel yang
tepat menurut jenis kelamin anak. Temukan usia anak pada sisi
2) Tentukan persentil 50, 90, 95, dan 99 untuk TDS dan TDD.
hipertensi.
ANAMNESIS
jantung, endokrin, dan penyakit neurologis harus diselesaikan. Banyak obat dapat
hipertensi, faktor risiko CVD lainnya, ginjal atau sindrom endokrin. Faktor risiko
seperti kurangnya aktivitas fisik, diet yang tidak sehat, merokok, dan konsumsi
alkohol harus dieksplorasi(3). Hipertensi derajat ringan atau sedang umumnya tidak
menimbulkan gejala. Gejala hipertensi baru muncul bila hipertensi menjadi berat
PEMERIKSAAN FISIK
pada kebanyakan anak dengan hipertensi adalah normal. Indeks massa tubuh
harus diukur di kedua lengan saat anak duduk dan satu kaki saat anak berada
dalam posisi yang rata. Tekanan darah harus kurang lebih sama di kedua lengan
dan biasanya 10 sampai 20 mmHg lebih tinggi di kaki. Jika ada perbedaan yang
signifikan pada tekanan darah antara lengan kanan dan kiri, jika tekanan darah
kaki lebih rendah dari tekanan darah pada lengan, atau jika pulsasi arteri femoralis
berkurang, anak mungkin memiliki koarktasio aorta. Sebuah bruit perut (suara
hipertensi(3).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
diikuti dengan pemeriksaan urin rutin dan klinis dasar. Pemeriksaan USG
abdomen merupakan alat diagnosis yang tidak invasif tetapi sangat bermanfaat
dalam mengevaluasi ukuran ginjal, mendeteksi tumor adrenal dan ginjal, penyakit
ginjal kistik, batu ginjal, dilatasi sistem saluran kemih, ureterokel, dan penebalan
primer dan sekunder. Anak dengan riwayat infeksi saluran kemih harus dilakukan
emas untuk mendiagnosis adanya parut ginjal. Teknik lain adalah sidik diethylene
Hipertrofi ventrikel kiri juga sering didapatkan pada anak yang mengalami
sehingga teknik ini dapat dikerjakan sebagai pemeriksaan awal pada semua anak
oleh NHBPEP untuk anak-anak dan remaja dengan prehipertensi atau hipertensi.
TATALAKSANA
target. Selain menurunkan tekanan darah dan meredakan gejala klinis, juga harus
diperhatikan faktor lain seperti kerusakan organ target, faktor komorbid, obesitas,
sampai di bawah persentil 95 berdasarkan usia dan tinggi badan anak, namun bila
1. Terapi Non-Farmakologis
menurut usia dan jenis kelamin, atau hipertensi derajat 1 yang tanpa
ditemukan gejala organ target, nefritis, atau diabetes mellitus (4). Pada anak
berat badan, olahraga yang teratur, diet rendah lemak dan garam,
pengurangan kebiasaan merokok pada anak remaja yang merokok, dan tidak
berat badan telah terbukti efektif pada anak obese disertai hipertensi.
tersebut minimal dilakukan selama 30-60 menit per hari. Intervensi diet
pada anak dapat berupa ditingkatkannya diet berupa sayuran segar, buah
segar, serat, dan makanan rendah lemak, serta konsumsi garam yang adekuat
hanya 1,2 g/hari (anak 4-8 tahun) dan 1,5 g/ hari untuk anak yang lebih
2. Terapi Farmakologis
Pada saat memilih jenis obat yang akan diberikan kepada anak yang
yang lain dalam hal efektivitasnya untuk mengobati hipertensi pada anak.
aturan berjenjang (step-up), dimulai dengan satu macam obat pada dosis
terapoitik, atau munculnya efek samping, atau bila dosis maksimal telah
3. Hipertensi sekunder
4. Diabetes melitus
6. Hipertensi tingkat 2.
dengan satu macam obat pada dosis terendah, kemudian ditingkatkan secara
bertahap hingga mencapai efek terapetik atau munculnya efek samping atau
bila dosis maksimal telah tercapai. Obat kedua boleh diberikan dengan
aman dan efektif untuk diberikan kepada anak. Golongan obat lain yang
anak yang mengalami migrain. Selain itu pemilihan obat antihipertensi juga
hipertensi pada penyakit ini disebabkan oleh retensi natrium dan air.
digunakan secara luas pada anak yang menderita hipertensi, tetapi saat ini
banyak pula dokter yang menggunakan obat penghambat ACE yang baru,
yaitu enalapril. Obat ini memiliki masa kerja yang panjang, sehingga dapat
blockers). Obat ini lebih selektif dalam mekanisme kerjanya dan memiliki
berat bila tekanan darah melebihi 5 mmHg di atas persentil 99 menurut usia.
Krisis hipertensi yaitu rerata TDS atau TDD >5 mmHg di atas persentil 99
hipertensi krisis dapat bersifat emergensi yaitu peningkatan TDS atau TDD
yang telah atau dalam proses menimbulkan kerusakan organ dalam beberapa
menit-jam atau urgensi yang perlu diturunkan dalam 12-24 jam karena
mmHg dan TDD >120 mmHg). Krisis hipertensi yang disertai gejala
terapi menurunkan tekanan darah >25% selama 8 jam pertama setelah krisis
jam. Krisis hipertensi dengan gejala lain yang lebih ringan seperti sakit
kepala berat atau muntah dapat diobati dengan antihipertensi oral atau
obat intravena yang aman dan efektif karena mudah dititrasi dan dengan
dianjurkan. Keamanan dan efikasi nipedipin kerja cepat telah terbukti aman
dan hanya menimbulkan sedikit efek samping saat digunakan pada anak
dengan hipertensi yang dirawat inap. Obat oral perlu mendapat perhatian
khusus karena efek penurunan tekanan darah tabg tidak terkendali sehingga
PENCEGAHAN
hipertensi harus dilihat sebagai bagian dari pencegahan terhadap penyakit lain
kematian pada orang dewasa. Penting pula diperhatikan faktor-faktor risiko untuk
alkohol.
untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti infark miokard, stroke, gagal ginjal
atau kelainan organ target. Pencegahan ini meliputi modifikasi gaya hidup
menjadi lebih benar, seperti menurunkan berat badan, olahraga secara teratur, diet
rendah lemak dan garam, menghentikan kebiasaan merokok atau minum alkohol.
upaya rehabilitatif dan promotif yang merupakan bagian dari pencegahan tersier
2. Haris S, Dimiati H, Anwar MS. Profil Hipertensi pada Anak di RSUD Dr.
Jakarta Pusat: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2017. p. 557–
82.
from: http://ejournal.uki.ac.id/index.php/mk/article/view/681
8. Dharmawan BS. Hipertensi Pada Anak. In: Pudjiastuti TP, Djer MM, A.