Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Rizki Sinta Asih

PROFESI NERS REGULER

KASUS 4

Seorang laki-laki, 19 tahun dibawa ke Poliklinik jiwa oleh ibunya, dengan alasan sejak

dua hari yang lalu sering melamun, tidak mau makan, dan mandi. Ketika dikaji pasien

tersebut mengatakan dirinya bodoh, tidak berguna dan tidak mampu melanjutkan cita-

citanya masuk perguruan tinggi. Seminggu yang lalu pasien dinyatakan tidak lulus ujian

nasional.

Pertanyaan :

1. Lengkapi DS+DO pada kasus diatas

Harga Diri Data Mayor Data Minor


Subyektif: Subyektif:
Rendah
 Mengeluh hidup tidak  Mengatakan malas

bermakna  Putus asa

 Tidak memiliki  Ingin mati

kelebihan apapun Obyektif:

 Merasa jelek  Tampak malas-malasan

 Produktivitas menurun
Obyektif:

 Kontak mata kurang

 Tidak berinisiatif

berinteraksi dengan
orang lain

Subyektif: Subyektif:

 Merasa ingin  Merasa asyik dengan pikiran

sendirian sendiri

 Merasa tidak aman di Obyektif:

tempat umum  Menunjukkan permusuhan

Isolasi Sosial Obyektif:  Tindakan tidak berarti

 Menarik diri  Tidak ada kontak mata

 Tidak berminat atau  Afek datar

menolak berinteraksi  Perkembangan terlambat


dengan orang lain

atau lingkungan
Subyektif Subyektif

 Tidak mampu  Tidak mampu memenuhi

mengatasi masalah peran yang diharapkan


Koping
Obyektif (sesuai usia)
Individu
 Tidak mampu  Menggunakan mekanisme
Tidak Efektif
memenuhi koping yang tidak sesuai

kebutuhan dasar Obyektif

 Partisipasi sosial kurang

2. Rumuskan pohon masalah berdasarkan problem 3 (Akibat-Masalah utama-

Etiologi)
Akibat Isolasi soial

Core Problem (Harga diri rendah)

Penyebab Koping individu tidak efektif

3. Buatlah rencana tindakan berdasarkan diagnosa keperawatan prioritas

No Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


1. TUM : Pasien dapat Setelah dilakukan 3x30 menit 1. Bina hubungan saling percaya dengan

melakukan aktivitasnya interaksi diharapkan pasien mengungkapkan prinsip komunikasi

sehari-hari dapat Pasien dapat melakukan terapeutik :

TUK aktivitasnya sehari-hari  Sapa klien dengan ramah baik

 Pasien dapat membina Kriteria Hasil: verbal maupun non verbal

hubungan saling 1. Mau berjabat tangan,  Perkenalkan diri dengan sopan

percaya dengan mau menyebutkan nama,  Tanyakan nama lengkap dan nama

perawat mau menjawab salam, panggilan yang disukai klien

 Pasien dapat mau duduk  Jelaskan tujuan pertemuan

mengidentifikasi berdampingan dengan


 Jujur dan menepati janji
kemampuan dan perawat, mau
 Tunjukan sikap empati dan
aspek positif yang mengutarakan masalah
menerima klien apa adanya
dimiliki yang dihadapi
 Beri perhatian kepada dan
 Pasien dapat menilai 2. Pasien mengidentifikasi
perhatikan kebutuhan dasar klien
kemampuan yang kemampuan dan aspek
2. Diskusikan kemampuan dan aspek
dimiliki untuk positif yang dimiliki positif yang dimiliki klien dan buat

dilaksanakan  Kemampuan yang daftarnya jika klien tidak mampu

 Pasien dapat dimiliki pasien mengidentifikasi maka dimulai oleh

(menetapkakan)  Aspek positif keluarga perawat untuk memberi pujian pada

merencanakan  Aspek positif aspek positif yang dimiliki klien

kegiatan sesuai lingkungan yang a Setiap bertemu klien hindarkan

dengan kemampuan dimiliki pasien memberi penilaian negative

yang dimiliki 3. Menilai kemampuan yang b Utamakan memberi pujian yang

 Pasien dapat dimiliki untuk dilaksanakan realistis

melakukan kegiatan 3. Diskusikan dengan klien kemampuan


4. Membuat rencana kegiatan
sesuai kondisi dan yang masih dapat dilaksanakan selama
harian
kemampuannya sakit.
5. Melakukan kegiatan sesuai
 Pasien dapat a Diskusikan kemampuan yang dapat
kondisi dan
memanfaatkan dilanjutkan pelaksanaannya
kemampuannya.
system pendukung 4. Rencanakan bersama klien aktivitas
6. Memanfaatkan system
yang ada yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
pendukung yang ada di
kemampuang.
keluarga
 kegiatan mandiri

 kegiatan dengan bantuan

sebagian

 kegiatan yang membutuhkan

bantuan total.

a Tingkatkan kegiatan sesuai dengan


toleransi kondisi klien.

b Beri contoh cara pelaksanaan

kegiatan yang boleh klien lakukan.

5. Beri kesempatan pada klien untuk

mencoba kegiatan yang telah

direncanakan.

a Beri pujian atas keberhasilan klien.

b Diskusikan kemungkinan

pelaksanaan kegiatan setelah

pulang.

6. Beri pendidikan kesehatan pada

keluarga tentang cara merawat klien

dengan harga diri rendah.

a Bantu keluarga memberikan

dukungan selama klien di rawat.

b Bantu keluarga menyiapkan

lingkungan di rumah.

4. Buat dan siapkan SP sesuai diagnosa keperawatan yang muncul

Harga Diri Pasien Keluarga

Rendah SP I P SP I K

1. mengidentifikasi 1. Mendiskuasukan masalah

kemampuan dan aspek yang dirasakan keluarga


positif yang dimiliki pasien dalam merawat pasien

2. membantu pasien menilai 2. menjeaskan pengertian,

kemampuan pasien yang tanda dan gejala, serta

masih dapat digunakan proses tejadinya hdr pada

3. ‘membantu pasien memilih pasien

kegiatan yang akan dilatih 3. menjelaskan cara merawat

sesuai dengan kemampuan pasien denan harga diri

pasien rendah

4. melatih pasien sesuai

kemampuan yang dipilij

5. memberikan pujian yang

wajar terhadap keberhasilan

pasien

6. menganjurkan pasien untuk

memasukkan kedalam

jadwal harian

SP II P SP II K

1. mengevaluasi jadwa; harian 1. melatih keluarga

pasien mempraktikkan cara

2. melatih kemampuan kedua merawat pasien dengan hdr

3. menganjurkan pasien 2. melatih keluarga

memasukkan dalam melakukkan cara merawat


kegiatan harian langsung kepada pasien hdr

SP III K

1. membantu keluarga

membantu jadwal aktivitas

di rumah termasuk minum

obat

2. menjelaskan follow up

pasien setelah pulang.

5. Lakukan responsi awal dan akhir dengan pembimbing

6. Lakukan tindakan keperawatan bedasarkan SP dengan probandus (pasien)

melalui video dan VC sesuai kontrak dengan penguji

7. Buat evaluasi SOAP setelah tindakan keperawatan

S:

 Pasien menilai diri positif

 Pasien mengatakan bisa fokus pada sesuatu

O:

 Tampak beradaptasi dengan orang lain

 Ada kontak mata

 Bersedia mengungkapkan masalahnya

A: Masalah teratasi sebagian

P: Pelaksanaan RTL SP Keluarga

Anda mungkin juga menyukai