Tugas KDPK
Disusun oleh:
OTI NOVIANTI
433131490120062
Seorang laki-laki usia 55 tahun, diaat dirawat di RS dengan dx medis TBC. Saat ini klien
tampak gelisah dan mengeluhkan sesak, batuk berdahak berwarna kehijauan yang sulit
dikeluarkan, kesulitan tidur karena sesak, penggunaan otot bantu nafas/OBN (+), ronkhi (+)
dikedua lapang paru. BB terus mengalami penurunan BB awal; 70 kg dan BB saat ini 50 kg
dan juga mengeluh tidak nafsu makan. TD 100/60 mmHg, RR 27x/menit, N 90x/menit, suhu
36 derajat celcius.
1. Buatlah asuhan keperawatan: analisa data, diagnosa keperawatan, luaran dan rencana
keperawatan
2. Buatlah SOP mengenai:
a. Latihan nafas dalam & Batuk efektif
b. Melakukan fisioterapi dada
c. Oksigenasi melalui nasal kanul & face mask
d. Suction
PENGKAJIAN
Nama : Tn. Usia : 55 tahun
ANALISA DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
Terapeutik
- Monitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas).
- Monitor bunyi nafas tambahan
(mis. Gurgling, mengi,
wheezing, rhonki kering)
- Monitor sputum (jumlah,
warna, aroma)
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Terapeutik
- Gunakan teknik aseptik
- Gunakan prosedural sterul dan
disposibel
- Gunakan teknik penghisapan
tertutup, sesuai indikasi
- pilih ukuran keteter suction
yang menutupi tidak lebih dari
setengah diameter ETT
lakukan penghisapan mulut,
nasofaring, trakea dan/atau
ETT
- Berikan oksigen dengan
konsentrasi 100%
- Lakukan penghisapan lebih
dari 15 detik
- Lakukan penghisapan ETT
dengan tekanan rendah 80-
120mmHg
- Lakukan penghisapan hanya di
sepanjang ETT untuk
meminimalkan invasif
- Hentikan penghisapan dan
berikan terapi oksigen jika
mengalami kondisi – kondisi
seperti bradikardi, penurunan
saturasi
- Lakukan kultur dan uji
sensitifitas sekre, jika perlu
Edukasi
- anjurkan melakukan teknik
naas dalam, sebelum
melakukan penghisapan di
nasotracheal
- anjurkan bernapas dalam dan
pelan selama insersi keteter
suction
Selasa, 23 2 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi (I.03119)
Maret keperawatan selama 1 x 24 Definisi : mengidentifikasi dan
2021 jam masalah keperawatan mengelola asupan nutrisi yang
risiko deficit nutrisi membaik seimbang
dengan kriteria hasil: Observasi :
Status Nutrisi [L.03030] - Identifikasi status nutrisi
- Berat badan membaik - Identifikasi alergi dan
dari sedang [3] ke cukup intoleransi makanan
membaik [4] - Identifikasi makanan yang
- Frekuensi makan cukup disukai
memburuk [2] ke cukup - Identifikasi kebutuhan kalori
membaik [4] dan jenis nutrient
- Nafsu makan cukup - Identifikasi perlunya
memburuk [2] ke cukup penggunaan selang nasogastric
membaik [4] - Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik :
- Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis. piramida
makanan)
- Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan,
jika perlu
- Hentikan pemberian makan
melalui selang nasogastric jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi :
- Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
pereda nyeri, antiemetic), jika
perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
NAFAS DALAM
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada
pasien yang mengalami nyerikronis. Rileks sempurna yang
dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh,
kecemasansehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri
TUJUAN Untuk menggurangi atau menghilangkan rasa nyeri
PETUGAS Perawat
PERALATAN
PROSEDUR Tahap prainteraksi
PERALATAN
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
2. Mempersiapkan klien
Tahap terminasi
Dokumentasi
BATUK EFEKTIF
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Latihan mengeluarkan secret yang terakumulasikan dan
b. Tissu
c. Stestoskop
d. Hanscoon
e. Masker
Tahap orientasi
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi klien
2. Memberikan reinforcmen
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Cuci tangan
5. Pendokumentasian
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) FISIOTERAPI DADA
FISIOTERAPI
DADA
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu mengencerkan
dan mengeluarkan sekret.
TUJUAN 1. Mencegah penumpukan sekret
2. Mengembalikan dan memelihara fungsi-fungsi otot
pernafasan
3. Membantu membersihkan sekret dari bronkus
KEBIJAKAN 1. Pasien dengan tirah baring yang lama
2. Pasien yang produksi sputum meningkat
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Pot sputum berisi desinfeksi
2. Tissue
3. Dua balok tempat tidur (untuk drainage postural)
4. Satu bantal(untuk drainage postural)
5. Stetoskop
6. Bengkok
PROSEDUR Tahap prainteraksi
PERALATAN
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
NASAL KANUL
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
Pemberian oksigen dengan konsentrasi rendah 24-40% dengan
kecepatan aliran 2-6 liter/menit
TUJUAN Mencegah atau mengatasi hipoksia
Tahap orientasi
1. Mengevaluasi klien
2. Memberikan reinforcmen
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Cuci tangan
5. Pendokumentasian
FACE MASK
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
Pemberian oksigen dengan konsentrasi dan kecepatan aliran
lebih dari nasal kanul, yaitu 40-60% pada 5-8 liter/menit
TUJUAN Mencegah atau mengatasi hipoksia
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Face mask, sesuai dengan kebutuhan ukuran klien
2. Selang oksigen
3. Humidifier
4. Cairan steril
5. Sumber oksigen dengan flowmeter
6. Pita/tali yang elastis
Tahap orientasi
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi klien
2. Memberikan reinforcmen
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Cuci tangan
5. Pendokumentasian
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SUCTION
SUCTION
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
Melakukan penghisapan lendir di jalan napas
PETUGAS Perawat
PERALATAN
1. Bak instrumen
2. Kasa
3. NaCl atau air matang
4. Perlak dan pengalas
5. Kanul suction
6. Mesin suction
7. Handscoon
PROSEDUR Tahap prainteraksi
PERALATAN
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat
Tahap orientasi
Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi klien
2. Memberikan reinforcmen
3. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Cuci tangan
5. Pendokumentasian