dalam perbankan.
1
Binus university, Good Corporate Governance (GCG), 20 Jun 2017. Diakses
https://accounting.binus.ac.id/2017/06/20/good-corporate-governance-gcg/ pada 6 november 2020.
2
Ibid. Binus university, Good Corporate Governance. 2017.
GCG yang telah diterapkan di tingkat internasional. Jika dilihat dari sejarahnya, keberadaan
corporate governance didasari oleh dua konsep penting. Konsep pertama, legitimasi
penggunaan kekuasaan dengan dikotomi antara pemilik dan pengelola perusahaan (agency
problems). Konsep kedua, pada kenyataannya tidak mungkin untuk membuat sebuah kontrak
yang lengkap (incomplete contracts) antara pemilik dan pengelola perusahaan (Learmount,
2002).3
3
Edi Wibowo, Implementasi Good Corporate Governancedi Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol.
10, No. 2, Oktober 2010 : 129-138. Diakses https://media.neliti.com/media/publications/23409-ID-
implementasi-good-corporate-governance-di-indonesia.pdf pada 6 november 2020.hlm.128.
4
Diaryintan, Good Corporate Governance (GCG), 15 November 2010. Diakses
https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/ pada 6 november 2020.
5
Pahlevi, Pengertian Good Corporate Governance, Tujuan, Manfaat dan Prinsip, March 27, 2019. Diakses
https://www.pahlevi.net/pengertian-good-corporate-governance/ pada 6 november 2020.
Prinsip-prinsip GCG, Berdasarkan Keputusan No. Kep-117/MMBU/2002 yang
dikeluarkan oleh Menteri Negara BUMN terdapat 5 (lima) prinsip Good Corporate
Governance, yaitu :
a. Kewajaran, adalah prinsip agar pengelola dapat memperlakukan seluruh pemangku
pemangku kepentingan secara adil, baik pemangku kepentingan primer atau
pemangku kepentingan sekunder.
b. Transparansi, adalah kewajiban bagi pengelola untuk selalu terbuka dalam proses
keputusan dan penyampaian informasi.
c. Akuntabilitas, adalah prinsip dimana pengelola memiliki kewajiban untuk mengelola
sistem akuntansi yang efektif sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang
dapat dipercaya.
d. Pertanggungjawaban, dimana seluruh pengelola harus bertanggung jawab atas
tindakan yang dilakukan dalam mengelola perusahaan kepada pemiliki kepentingan
sebagai wujud kepercayaan yang di berikan kepadanya.
e. Kemandirian adalah kondisi dimana pengelola mengambil keputusan secara
profesional. mandiri, bebas dari konflik dan bebas dari tekanan dari pihak manapun
yang bertentangan dengan undang-undang yang berlaku dan prinsip pengelolaan yang
sehat.6
Penerapan GCG dalam perbankan, Penerapan sistim GCG diharapkan dapat
meningkatkan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) melalui
beberapa tujuan berikut:
1. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan suatu organisasi yang
memberikan kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan pemegang saham, pegawai
dan stakeholders lainnya dan merupakan solusi yang elegan dalam menghadapi
tantangan organisasi kedepan
2. Meningkatkan legitimasi organisasi yang dikelola dengan terbuka, adil, dan dapat
dipertanggungjawabkan
3. Mengakui dan melindungi hak dan kewajiban para share holders dan stakeholders.
Dalam hal penerapan prinsip GCG harus disadari bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik hanya akan efektif dengan adanya asas kepatuhan dalam kegiatan bisnis sehari-
hari, terlebih dahulu diterapkan oleh jajaran manajemen dan kemudian diikuti oleh segenap
karyawan. Melalui penerapan yang konsisten, tegas dan berkesinambungan dari seluruh
pelaku bisnis.7
6
Ibid. pahlevi (pengertian GCG, tujuan, manfaat dan prinsip).
7
Diaryintan, Good Corporate Governance (GCG), 15 November 2010. Diakses
https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gcg-2/ pada 6 november 2020.