TENTANG BRONKITIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Patofisiologi
Disusun oleh :
Idham Farhan Resugama (KHGA16115)
Kelas 1C
DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2016 – 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis) bronkus
lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut
disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis dan
otot polos bronkus.
Penyebab utama adalah merokok yang berat dan berjangka panjang, yang
mengititasi tabung bronkial dan menyebabkan mereka menghasilkan lendir yang
berlebihan.penyakit ini di temukan di klinik dan di derita oleh laki-laki dan dapat di
derita mulai dari anak bahkan dapat merupakan kelainan kongenital .
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang menyebabkan timbulnya penyakit Bronchitis ?
2) Gejala apa saja yang dapat ditemukan pada orang yang terkena penyakit
Bronkhitis ?
3) Apakah penyakit Bronkitis bisa dicegah ?
4) Bagaimana cara mengobati penyakit Bronkitis ?
C. Tujuan
1. Tujuan secara umum
Mengerti tentang bronkitis dan memahami apa yang harus di lakukan untuk
menangani bronkitis
Tujuan khusus :
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah yang ingin dicapai penulis pada kondisi Bronkitis
adalah sebagai berikut :
1 ) Ilmu Pengetahuan
2 ) Institusi pendidikan
3 ) Bagi penulis
Memperdalam dan memperluas wawasan mengenai hal kurang lebih hal-hal yang
berhubungan dengan bronkitis akut.
4 ) Bagi pembaca
PEMBAHASAN
A. ANATOMI FISIOLOGI
a. Hidung
Merupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua lubang dipisahkan
oleh sekat septum nasi. Di dalamnya terdapat bulu-bulu untuk menyaring udara, debu
dan kotoran. Selain itu terdapat juga konka nasalis inferior, konka nasalis posterior dan
konka nasalis media yang berfungsi untuk mengahangatkan udara.
b. Faring
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat
di bawah dasar pernapasan, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas
tulang leher. Di bawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga di beberapa tempat
terdapat folikel getah bening.
c. Laring
Merupakan saluran udara dan bertindak sebelum sebagai pembentuk suara. Terletak di
depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di
bawahnya. Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglottis
yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis.
d. Trakea
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 – 20 cincin yang terdiri
dari tulang rawan yang berbentuk seperti tapal kuda yang berfungsi untuk
mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka. Sebelah dalam diliputi oleh selaput
lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, yang berfungsi untuk mengeluarkan
benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan.
e. Bronkus
Merupakan lanjutan dari trakea, ada 2 buah yang terdapat pada ketinggian
vertebra thorakalis IV dan V. mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi
oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan lebih besar dan lebih pendek daripada bronkus
kiri, terdiri dari 6 – 8 cincin dan mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri terdiri dari 9 – 12
cincin dan mempunyai 2 cabang. Cabang bronkus yang lebih kecil dinamakan
bronkiolus, disini terdapat cincin dan terdapat gelembung paru yang disebut alveolli.
f. Paru-paru
Merupakan alat tubuh yang sebagian besar dari terdiri dari gelembung-
gelembung. Di sinilah tempat terjadinya pertukaran gas, O2 masuk ke dalam darah dan
CO2 dikeluarkan dari darah.
B. BRONKITIS
a. Defenisi
Bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamsi pada
pembuluh bronkus,trakea dan bronchial.inflamsi menyebabkan bengkak pada
permukaannya, mempersempit ruang pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan
inflamsi
Bronchitis juga ditandai dengan adanya dilatasi (pelebaran) pada bronkus local
yang bersifat patologis.dilatasi bronkus disebabkan oleh perubahan dalam dinding
bronkus berupa destruksi elemen –elemen elastic dan otot-otot polos bronkus . pada
umumnya bronkus berukuran kecil yang diserang. Hal ini dapat menghalangi aliran
udara ke paru-paru dan dapt merusaknya.
Secara klinis para ahli mengartikan bronchitis sebagai suatu penyakit atau
gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala utama dan dominan . ini berati
bahwa bronchitis bukan merupakan penyakit berdiri sendiri melainkan dari berbagai
penyakit lain juga.
b. Klasifikasi
1. Bronkitis Akut
Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis, merupakan
penyakit saluran napas akut (ISNA) yang sering dijumpai. (berakhir dalam masa 3 hari
hingga 3 minggu)
2. Bronkitis Kronik dan atau Batuk Berulang.
Bronkitis Kronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang disebabkan oleh berbagai
sebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu
berturut-turut dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan dengan atau tanpa
disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya (KONIKA, 1981). Dengan
memakai batasan ini maka secara jelas terlihat bahwa Bronkitis Kronik termasuk dalam
kelompok BKB tersebut. Dalam keadaan kurangnya data penyelidikan mengenai
Bronkitis Kronik pada anak maka untuk menegakkan diagnosa Bronkitis Kronik baru
dapat ditegakkan setelah menyingkirkan semua penyebab lainnya dari BKB. (boleh
berakhir sehingga 3 bulan dan menyerang semula untuk selama 2 tahun atau lebih).
• Batuk
• Adanya lendir, baik yang tidak berwarna, putih atau berwarna kuning kehijauan
• Napas sesak
• Lelah
Jika anda mengalami bronchitis akut, anda mungkin memiliki batuk yang tetap
ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh. Bagaimanapun gejala bronchitis
dapat membingungkan. Anda tidak dapat memiliki lendir ketika anda mengalami
bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga orang tua mungkin
tidak dapat mengetahuinya. Ada dapat mengalami bronchitis kronis tanpa mengalami
bronchitis akut terlebih dahulu. Serta banyak perokok yang harus membersihkan lendir
pada tenggorokannya pada pagi hari ketika bangun dari tidur, yang jika hal ini berlanjut
lebih dari tiga bulan maka mungkin ia mengalami bronchitis kronis.
Jika anda mengalami bronchitis kronis, peradangan dalam jangka waktu lama
menyebabkan pipa bronchila terluka dan memproduksi terlalu banyak lendir. Lama
kelamaan dinding pipa bronchial akan menebal dan jalan napas anda dapat terluka.
Tanda dan gejala bronchitis kronis juga dapat berupa:
• Batuk yang memburuk pada pagi hari dan pada cuaca lembab
• Sering mengalami infeksi pernapasan (seperti pilek dan flu) dengan batuk
berdahak yang memburuk
Jika anda mengalami bronchitis kronis, anda dapat memiliki periode dimana
tanda dan gejala akan memburuk. Pada saat itu anda dapat memiliki bronchitis akut
yang berlapis baik karena bakteri maupun virus sebagai tambahan pada bronchitis
kronis anda.
Komplikasi
Pemeriksaan Penunjang
d. Eritropoesis bertambah.
Diagnosa
C. ETIOLOGI
Bronchitis akut.
Virus pilek sering menyebabkan bronchitis akut. Tetapi anda juga dapat mengalami
bronchitis noninfeksi karena terkena asap rokok dan polutan lain seperti debu.
Bronchitis dapat juga terjadi ketika asam perut sering naik ke dalam esophagus, kondisi
ini dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease (GERD). Dan pekerja yang
terkena debu atau asap tertentu dapat mengalami bronchitis. Bronchitis akut umumnya
hilang ketika tidak lagi terkena iritan.
Bronchitis kronis
Penyebab Penyakit Bronkitis juga biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang
sehat. Sehingga imun tubuh tidak terlalu bagus dan ketika virus penyebab penyakit
bronkitis masuk, imun tubuh tidak bisa menghadangnya.
• Sinusitis kronis
• Bronkiektasis
• Alergi
• Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida,
dan bromin
• Merokok. Rokok memang sumber dari berbagai macam penyakit. Karena itu,
berhentilah merokok karena sangat merugikan kesehatan.
• Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari sakit atau kondisi
lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah
Ada3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronchitis yaitu rokok, infeksi dan
polusi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan dan status sosial.
1. Rokok
Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok adalah
penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara merokok
dan penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok
berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus epitel
saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut.
2. Infeksi
Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang
kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling banyak
adalah Hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie
3. Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila ditambah
merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat juga menyebabkan bronchitis
adalah zat – zat pereduksi seperti O2, zat – zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon,
aldehid, ozon.
4. Keturunan
Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak, kecuali pada
penderita defisiensi alfa – 1 – antitripsin yang merupakan suatu problem, dimana
kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim ini menetralisir enzim
proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan, termasuk
jaringan paru.
Kematian pada bronchitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi
rendah, mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih jelek.
D. PATOFISIOLOGI
Penemuan patologis dari bronchitis adalah hipertropi dari kelenjar mukosa bronchus dan
peningkatan sejumlah sel goblet disertai dengan infiltrasi sel radang dan ini
mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik yang disertai
peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronchiolus yang kecil – kecil
sedemikian rupa sampai bronchioles tersebut rusak dan dindingnya melebar.
Faktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara lain yang biasa terdapat
pada daerah industri. Polusi tersebut dapat memperlambat aktifitas silia dan pagositosis,
sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri
melemah. Mukus yang berlebihan terjadi akibat displasia. Sel – sel penghasil mukus di
bronkhus. Selain itu, silia yang melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau
disfungsional serta metaplasia.
Perubahan – perubahan pada sel – sel penghasil mukus dan sel – sel silia ini
mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus
dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan dari saluran nafas
Penatalaksanaan Pengobatan :
1. Tindakan suportif
a. Menghindari merokok
a. Bronchodilator
b. Antimikroba
c. Kortikosteroid
d. Terapi pernafasan
e. Terapi aerosol
f. Terapi oksigen
g. Penyesuaian fisik
h. Latihan relaksasi
a. Tindakan Perawatan
Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan
lender
3. Banyak minum.
4. Inhalasi
5. Nebulizer
Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu
b. Tindakan Medis.
2. Beri antibiotic bila ada kecurigaan infeksi bacterial. Antibiotik diberikan kepada
penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri
(dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang
sebelumnya memiliki penyakit paru-paru.
5. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk anak-
anak, sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
6. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprimsulfametoksazol, tetracyclin, atau
ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah mycoplasma
penumoniae.
Jika Anda telah sering mengalami serangan bronkitis atau berulang, penyebabnya
mungkin sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin, lembab - khususnya
dikombinasikan dengan polusi udara atau asap rokok - dapat membuat Anda lebih
rentan terhadap bronkitis akut. Ketika masalah menjadi berat, Anda mungkin perlu
untuk mempertimbangkan perubahan di mana dan bagaimana Anda hidup dan bekerja.
Tindakan yang dapat membantu menurunkan risiko bronchitis dan melindungi paru-
paru anda secara umum adalah:
• Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu. Semakin
sedikit Anda terkena virus yang menyebabkan bronkitis, semakin rendah risiko Anda
mendapatkannya. Hindari kerumunan orang selama musim flu.
• Hindari keluar malam karena saat malam kondisi udara dingin dan sangat lembab
sehingga membuat bronkus mengalami vasokontriksi dan peningkatan produksi secret.
• Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya
telur, susu, daging dan sebagainya.
• Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari influenza,
virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari flu, yang
pada gilirannya, dapat mengurangi risiko bronkitis.
• Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia Anda lebih dari 60
tahun atau Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru,
perlu dipertimbangkan melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai vaksin
Prevnar dapat membantu melindungi anak-anak terhadap pneumonia. Kami
menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 hingga 5
tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang
memiliki kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel
sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil dan ringan termasuk rasa
nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika Anda memiliki radang paru-paru atau lebih
lima tahun yang lalu menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa
Anda mendapatkan satu lagi.
• Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk mengurangi
risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan membiasakan
menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata Anda.
• Ketika praktek, memakai masker. Jika Anda harus menghabiskan banyak waktu
di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk memakai masker yang
menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi.
• Pegagan
• Bawang putih
Bawang Putih memiliki efek farmakologis seperti efek hangat, sebagai antibiotik,
antioksidan, melancarkan peredaran darah, menstimulasi sistem imu, dan lainnya.
• Sirih
Sirih memiliki efek farmakologis seperti menimbulkan rasa hangat, pedas, berkhasiat
menghentikan batuk, mengurangi peradangan, menghilangkan gatal, dan lain-lain.
Efek farmakologis dari kulit jeruk mandarin seperti pedas dan hangat. Khasiat dari kulit
Jeruk Mandarin ialah anti-asma, peluruh dahak, anti-peradangan, dan lainnya.
• Jahe
• Daun Saga
Efek farmakologis Daun Saga ialah penyejuk pada kulit dan selaput lendir serta anti-
batuk.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamsi pada
pembuluh bronkus,trakea dan bronchial. inflamsi menyebabkan bengkak pada
permukaannya, mempersempit ruang pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan
inflamsi. Secara klinis para ahli mengartikan bronchitis sebagai suatu penyakit atau
gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala utama dan dominan . ini berati
bahwa bronchitis bukan merupakan penyakit berdiri sendiri melainkan dari berbagai
penyakit lain juga. Penyakit bronkhitis memang “derajat” bahayanya masih lebih rendah
dibandingkan penyakit-penyakit berbahaya lain seperti jantung, kanker, dan lainnya.
Namun, jika tidak segera ditangani, bukan mustahil akan membahayakan. Bronkhitis
memang termasuk penyakit ringan tetapi, jika diderita oleh penderita penyakit lain yang
bersifat tahunanseperti jantung maupun paru-paru sifatnya akan membahayakan.
Makanya, kalau Anda terindikasi bronkhitis harus segera diobati.
B. SARAN
Agar terhindar dari Penyakit Bronkitis sebaiknya membiasakan diri kita untuk
melaksanakan pola hidup sehat. Sehingga selain lebih sehat, berbagai penyakit pun
tidak akan menghampiri.
Kemudian disarankan untuk hindari merokok atau asap rokok, hindari mereka yang
sedang sakit pilek atau flu serta gunakan masker untuk mengurangi risiko infeksi.