Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TENTANG BRONKITIS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Patofisiologi

Disusun oleh :
Idham Farhan Resugama (KHGA16115)

Kelas 1C
DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2016 – 2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi (ektasis) bronkus
lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut
disebabkan oleh perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis dan
otot polos bronkus.

Bronkus yang terkena biasanya bronkus kecil (medium side), sedangakan


bronkus besar jarang terjadi. Bronkitis dan emfisiema paru sering terdapat bersamaan
pada seorang pasien dalam keadaan lanjut, penyakit ini sering menyebabkan obstruksi
saluran nafas yang menetap yang dinamakn kronik obstruksi pulmonary disease.

Penyebab utama adalah merokok yang berat dan berjangka panjang, yang
mengititasi tabung bronkial dan menyebabkan mereka menghasilkan lendir yang
berlebihan.penyakit ini di temukan di klinik dan di derita oleh laki-laki dan dapat di
derita mulai dari anak bahkan dapat merupakan kelainan kongenital .

B. Rumusan Masalah
1) Apa yang menyebabkan timbulnya penyakit Bronchitis ?
2) Gejala apa saja yang dapat ditemukan pada orang yang terkena penyakit
Bronkhitis ?
3) Apakah penyakit Bronkitis bisa dicegah ?
4) Bagaimana cara mengobati penyakit Bronkitis ?
C. Tujuan
1. Tujuan secara umum
Mengerti tentang bronkitis dan memahami apa yang harus di lakukan untuk
menangani bronkitis

Tujuan khusus :

1) Untuk mengetahui Bronkitis Akut


2) Mengetahui penyebab dari Bronkitis
3) Mengetahui patofisiologi Bronkitis Akut
4) Mengetahui gejala orang yang terkena penyakit Bronkitis
5) Mengetahui cara pengobatan penyakit Bronkitis

D. Manfaat

Manfaat pembuatan makalah yang ingin dicapai penulis pada kondisi Bronkitis
adalah sebagai berikut :

1 ) Ilmu Pengetahuan

Sebagai khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan yang


memberikan gambaran mengenai bronkitis akut.

2 ) Institusi pendidikan

Dapat dimanfaatkan untuk institusi pendidikan sebagai sarana pendidikan untuk


mempersiapkan peserta didik dilingkungan pendidikan kesehatan

3 ) Bagi penulis

Memperdalam dan memperluas wawasan mengenai hal kurang lebih hal-hal yang
berhubungan dengan bronkitis akut.

4 ) Bagi pembaca

Menyebarluaskan informasi kepada pembaca maupun masyarakat tentang Bronkitis


BAB II

PEMBAHASAN

A. ANATOMI FISIOLOGI

Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung


oksigen ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2
sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Fungsi dari sistem pernapasan adalah untuk
mengambil O2 yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk mengadakan
pembakaran, mengeluarkan CO2 hasil dari metabolism.

a. Hidung

Merupakan saluran udara yang pertama yang mempunyai dua lubang dipisahkan
oleh sekat septum nasi. Di dalamnya terdapat bulu-bulu untuk menyaring udara, debu
dan kotoran. Selain itu terdapat juga konka nasalis inferior, konka nasalis posterior dan
konka nasalis media yang berfungsi untuk mengahangatkan udara.

b. Faring

Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat
di bawah dasar pernapasan, di belakang rongga hidung, dan mulut sebelah depan ruas
tulang leher. Di bawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga di beberapa tempat
terdapat folikel getah bening.

c. Laring

Merupakan saluran udara dan bertindak sebelum sebagai pembentuk suara. Terletak di
depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di
bawahnya. Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglottis
yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis.
d. Trakea

Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 – 20 cincin yang terdiri
dari tulang rawan yang berbentuk seperti tapal kuda yang berfungsi untuk
mempertahankan jalan napas agar tetap terbuka. Sebelah dalam diliputi oleh selaput
lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, yang berfungsi untuk mengeluarkan
benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernapasan.

e. Bronkus

Merupakan lanjutan dari trakea, ada 2 buah yang terdapat pada ketinggian
vertebra thorakalis IV dan V. mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi
oleh jenis sel yang sama. Bronkus kanan lebih besar dan lebih pendek daripada bronkus
kiri, terdiri dari 6 – 8 cincin dan mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri terdiri dari 9 – 12
cincin dan mempunyai 2 cabang. Cabang bronkus yang lebih kecil dinamakan
bronkiolus, disini terdapat cincin dan terdapat gelembung paru yang disebut alveolli.

f. Paru-paru

Merupakan alat tubuh yang sebagian besar dari terdiri dari gelembung-
gelembung. Di sinilah tempat terjadinya pertukaran gas, O2 masuk ke dalam darah dan
CO2 dikeluarkan dari darah.
B. BRONKITIS

a. Defenisi

Bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamsi pada
pembuluh bronkus,trakea dan bronchial.inflamsi menyebabkan bengkak pada
permukaannya, mempersempit ruang pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan
inflamsi

Bronchitis juga ditandai dengan adanya dilatasi (pelebaran) pada bronkus local
yang bersifat patologis.dilatasi bronkus disebabkan oleh perubahan dalam dinding
bronkus berupa destruksi elemen –elemen elastic dan otot-otot polos bronkus . pada
umumnya bronkus berukuran kecil yang diserang. Hal ini dapat menghalangi aliran
udara ke paru-paru dan dapt merusaknya.

Secara klinis para ahli mengartikan bronchitis sebagai suatu penyakit atau
gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala utama dan dominan . ini berati
bahwa bronchitis bukan merupakan penyakit berdiri sendiri melainkan dari berbagai
penyakit lain juga.

Definisi bronchitis menurut beberpa sumber adalah hipersekresi mukus dan


batuk produktif kronis berulang ulang minimal selam3 bulan pertahun atau paling
sedikit 2 tahun berturut turut pada pasien yang diketahui tidak terdapatpenyebab lain.

b. Klasifikasi

1. Bronkitis Akut

Bronkitis akut pada bayi dan anak biasanya juga bersama dengan trakeitis, merupakan
penyakit saluran napas akut (ISNA) yang sering dijumpai. (berakhir dalam masa 3 hari
hingga 3 minggu)
2. Bronkitis Kronik dan atau Batuk Berulang.

Bronkitis Kronik dan atau berulang adalah kedaan klinis yang disebabkan oleh berbagai
sebab dengan gejala batuk yang berlangsung sekurang-kurangnya selama 2 minggu
berturut-turut dan atau berulang paling sedikit 3 kali dalam 3 bulan dengan atau tanpa
disertai gejala respiratorik dan non respiratorik lainnya (KONIKA, 1981). Dengan
memakai batasan ini maka secara jelas terlihat bahwa Bronkitis Kronik termasuk dalam
kelompok BKB tersebut. Dalam keadaan kurangnya data penyelidikan mengenai
Bronkitis Kronik pada anak maka untuk menegakkan diagnosa Bronkitis Kronik baru
dapat ditegakkan setelah menyingkirkan semua penyebab lainnya dari BKB. (boleh
berakhir sehingga 3 bulan dan menyerang semula untuk selama 2 tahun atau lebih).

C. TANDA DAN GEJALA

Gejala bronchitis akut dan kronis yang perlu Anda ketahui:

• Batuk

• Adanya lendir, baik yang tidak berwarna, putih atau berwarna kuning kehijauan

• Napas pendek, yang memburuk bahkan saat mengerahkan sedikit tenaga

• Napas sesak

• Lelah

• Demam ringan dan menggigil

• Rasa tidak nyaman pada dada

Jika anda mengalami bronchitis akut, anda mungkin memiliki batuk yang tetap
ada dalam beberapa minggu setelah bronchitis sembuh. Bagaimanapun gejala bronchitis
dapat membingungkan. Anda tidak dapat memiliki lendir ketika anda mengalami
bronchitis, dan anak-anak sering menelan lendir tersebut sehingga orang tua mungkin
tidak dapat mengetahuinya. Ada dapat mengalami bronchitis kronis tanpa mengalami
bronchitis akut terlebih dahulu. Serta banyak perokok yang harus membersihkan lendir
pada tenggorokannya pada pagi hari ketika bangun dari tidur, yang jika hal ini berlanjut
lebih dari tiga bulan maka mungkin ia mengalami bronchitis kronis.

Jika anda mengalami bronchitis kronis, peradangan dalam jangka waktu lama
menyebabkan pipa bronchila terluka dan memproduksi terlalu banyak lendir. Lama
kelamaan dinding pipa bronchial akan menebal dan jalan napas anda dapat terluka.
Tanda dan gejala bronchitis kronis juga dapat berupa:

• Batuk yang memburuk pada pagi hari dan pada cuaca lembab

• Sering mengalami infeksi pernapasan (seperti pilek dan flu) dengan batuk
berdahak yang memburuk

Jika anda mengalami bronchitis kronis, anda dapat memiliki periode dimana
tanda dan gejala akan memburuk. Pada saat itu anda dapat memiliki bronchitis akut
yang berlapis baik karena bakteri maupun virus sebagai tambahan pada bronchitis
kronis anda.

Secara klinis, Bronkitis kronis terbagi menjadi 3 jenis, yakni:

1. Bronkitis kronis ringan ( simple chronic bronchitis), ditandai dengan batuk


berdahak dan keluhan lain yang ringan.
2. Bronkitis kronis mukopurulen ( chronic mucupurulent bronchitis), ditandai
dengan batuk berdahak kental, purulen (berwarna kekuningan).
3. Bronkitis kronis dengan penyempitan saluran napas ( chronic bronchitis with
obstruction ), ditandai dengan batuk berdahak yang disertai dengan sesak napas
berat dan suara mengi.

Untuk membedakan ketiganya didasarkan pada riwayat penyakit dan pemeriksaan


klinis oleh dokter disertai pemeriksaan penunjang (jika diperlukan), yakni radiologi
(rontgen), faal paru, EKG, analisa gas darah.
 Manifestasi Klinis

1. Batuk berdahak (dahaknya bisa berwarna kemerahan)


2. Sesak nafas ketika melakukan olah raga atau aktivitas ringan
3. Sering menderita infeksi pernafasan (misalnya flu)
4. Bengek
5. Lelah
6. Pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan
7. Wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan
8. Pipi tampak kemerahan
9. Sakit kepala
10. Gangguan penglihatan
11. Sedikit demam.
12. Dada merasa tidak nyaman.

 Komplikasi

1. Bronkitis Akut yang tidak ditangani cenderung menjadi Bronkitis Kronik.


2. Pada anak yang sehat jarang terjadi komplikasi, tetapi pada anak dengan gizi
kurang dapat terjadi Othithis Media, Sinusitis dan Pneumonia
3. Bronkitis Kronik menyebabkan mudah terserang infeksi.
4. Bila sekret tetap tinggal, dapat menyebabkan atelektasisi atau Bronkietaksis

 Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan radiologisTubular shadow atau traun lines terlihat bayangan garis


yang paralel, keluar dari hilus menuju apeks paru. bayangan tersebut adalah
bayangan bronchus yang menebal.Corak paru bertambah
2. Pemeriksaan fungsi paru
Analisa gas darah antaralain :

a. Pa O2 : rendah (normal 25 – 100 mmHg)

b. Pa CO2 : tinggi (normal 36 – 44 mmHg).

c. Saturasi hemoglobin menurun.

d. Eritropoesis bertambah.

 Diagnosa

1. Diagnosis bronkitis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari


adanya lendir. Pada pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop akan terdengar
bunyi ronki atau bunyi pernafasan yang abnormal.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Ketidakefektifan pola nafas
4. Gangguan pertukaran gas
5. Intoleran aktivitas
6. Gangguan rasa nyaman
7. Nyeri
8. Gangguan keseimbangan cairan
9. Gangguan keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
10. Gangguan pola tidur
11.

C. ETIOLOGI

 Bronchitis akut.

Virus pilek sering menyebabkan bronchitis akut. Tetapi anda juga dapat mengalami
bronchitis noninfeksi karena terkena asap rokok dan polutan lain seperti debu.

Bronchitis dapat juga terjadi ketika asam perut sering naik ke dalam esophagus, kondisi
ini dikenal dengan nama gastroesophageal reflux disease (GERD). Dan pekerja yang
terkena debu atau asap tertentu dapat mengalami bronchitis. Bronchitis akut umumnya
hilang ketika tidak lagi terkena iritan.

 Bronchitis kronis

Terkadang peradangan dan penebalan dinding pipa bronchial menjadi permanen.


Kondisi yang diketahui sebagai bronchitis kronis. Anda umumnya mempertimbangkan
bahwa anda mengalami bronchitis kronis jika anda batuk setiap hari yang hilang setelah
tiga bulan dalam setahun dalam dua tahun berturut. Tidak seperti bronchitis akut,
bronchitis kronis terus berlanjut dan merupakan penyakit yang serius. Merokok adalah
penyebab yang paling besar, tetapi polusi udara dan debu atau gas beracun pada
lingkungan atau tempat kerja juga dapat berkontribusi pada penyakit ini.

Penyebab Penyakit Bronkitis juga biasanya disebabkan oleh gaya hidup yang kurang
sehat. Sehingga imun tubuh tidak terlalu bagus dan ketika virus penyebab penyakit
bronkitis masuk, imun tubuh tidak bisa menghadangnya.

 Penyebab Penyakit Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan


organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).
Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru
dan saluran pernafasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari:

• Sinusitis kronis

• Bronkiektasis

• Alergi

• Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.


 Penyebab penyakit Bronkitis iriatif adalah :

• Terkena berbagai jenis debu

• Asap dari asam kuat, amonia, beberapa pelarut organik, klorin, hidrogen sulfida,
dan bromin

• Polusi udara yang menyebabkan iritasi ozon dan nitrogen dioksida

• Tembakau dan rokok lainnya.

 Faktor risiko terkena Bronchitis

Faktor yang meningkatkan risiko terkena bronchitis antara lain:

• Merokok. Rokok memang sumber dari berbagai macam penyakit. Karena itu,
berhentilah merokok karena sangat merugikan kesehatan.

• Daya tahan tubuh yang lemah, dapat karena baru sembuh dari sakit atau kondisi
lain yang membuat daya tahan tubuh menjadi lemah

• Kondisi dimana asam perut naik ke esophagus (gastroesophageal reflux disease)

• Terkena iritan, seperti polusi, asap atau debu

Ada3 faktor utama yang mempengaruhi timbulnya bronchitis yaitu rokok, infeksi dan
polusi. Selain itu terdapat pula hubungan dengan faktor keturunan dan status sosial.

1. Rokok

Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok adalah
penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara merokok
dan penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok
berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus epitel
saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut.
2. Infeksi

Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang
kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling banyak
adalah Hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie

3. Polusi

Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila ditambah
merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat juga menyebabkan bronchitis
adalah zat – zat pereduksi seperti O2, zat – zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon,
aldehid, ozon.

4. Keturunan

Belum diketahui secara jelas apakah faktor keturunan berperan atau tidak, kecuali pada
penderita defisiensi alfa – 1 – antitripsin yang merupakan suatu problem, dimana
kelainan ini diturunkan secara autosom resesif. Kerja enzim ini menetralisir enzim
proteolitik yang sering dikeluarkan pada peradangan dan merusak jaringan, termasuk
jaringan paru.

5. Faktor sosial ekonomi

Kematian pada bronchitis ternyata lebih banyak pada golongan sosial ekonomi
rendah, mungkin disebabkan faktor lingkungan dan ekonomi yang lebih jelek.

D. PATOFISIOLOGI

Penemuan patologis dari bronchitis adalah hipertropi dari kelenjar mukosa bronchus dan
peningkatan sejumlah sel goblet disertai dengan infiltrasi sel radang dan ini
mengakibatkan gejala khas yaitu batuk produktif. Batuk kronik yang disertai
peningkatan sekresi bronkus tampaknya mempengaruhi bronchiolus yang kecil – kecil
sedemikian rupa sampai bronchioles tersebut rusak dan dindingnya melebar.
Faktor etiologi utama adalah merokok dan polusi udara lain yang biasa terdapat
pada daerah industri. Polusi tersebut dapat memperlambat aktifitas silia dan pagositosis,
sehingga timbunan mukus meningkat sedangkan mekanisme pertahanannya sendiri
melemah. Mukus yang berlebihan terjadi akibat displasia. Sel – sel penghasil mukus di
bronkhus. Selain itu, silia yang melapisi bronkus mengalami kelumpuhan atau
disfungsional serta metaplasia.

Perubahan – perubahan pada sel – sel penghasil mukus dan sel – sel silia ini
mengganggu sistem eskalator mukosiliaris dan menyebabkan penumpukan mukus
dalam jumlah besar yang sulit dikeluarkan dari saluran nafas

E. CARA PENGOBATAN PENYAKIT BRONCHITIS

Penatalaksanaan Pengobatan :

1. Tindakan suportif

2. Pendidikan bagi pasien dan keluarganya tentang :

a. Menghindari merokok

b. Menghindari iritan lainnya yang dapat terhirup.

c. Mengontrol suhu dan kelembaban lingkungan.

d. Nutrisi yang baik.

e. Hidrasi yang adekuat.

3. Terapi khusus (pengobatan) :

a. Bronchodilator

b. Antimikroba
c. Kortikosteroid

d. Terapi pernafasan

e. Terapi aerosol

f. Terapi oksigen

g. Penyesuaian fisik

h. Latihan relaksasi

Penatalaksanaan Bronkitis kronis juga dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk


mencegah timbulnya penyulit, meliputi:

• Edukasi, yakni memberikan pemahaman kepada penderita untuk mengenali gejala


dan faktor-faktor pencetus kekambuhan Bronkitis kronis.

• Sedapat mungkin menghindari paparan faktor-faktor pencetus.

• Rehabilitasi medik untuk mengoptimalkan fungsi pernapasan dan mencegah


kekambuhan, diantaranya dengan olah raga sesyuai usia dan kemampuan, istirahat
dalam jumlah yang cukup, makan makanan bergizi.

• Oksigenasi (terapi oksigen)

• Obat-obat bronkodilator dan mukolitik agar dahak mudah dikeluarkan.

• Antibiotika. Digunakan manakala penderita Bronkitis kronis mengalami


eksaserbasi oleh infeksi kuman ( H. influenzae, S. pneumoniae, M. catarrhalis).
Pemilihan jenis antibiotika (pilihan pertama, kedua dan seterusnya) dilakukan oleh
dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.

Para penderita Bronkitis kronis seyogyanya periksa dan berkonsultasi ke dokter


manakala mengalami keluhan-keluhan batuk berdahak dan lama, sesak napas, agar
segera mendapatkan pengobatan yang tepat
 PENGOBATAN PENYAKIT BRONKITIS

a. Tindakan Perawatan

Pada tindakan perawatan yang penting ialah mengontrol batuk dan mengeluarakan
lender

1. Berjemur dipagi hari.

2. Sering mengubah posisi.

3. Banyak minum.

4. Inhalasi

5. Nebulizer

Untuk mempertahankan daya tahan tubuh, setelah anak muntah dan tenang perlu

diberikan minum susu atau makanan lain

b. Tindakan Medis.

1. Jangan beri obat antihistamin berlebih.

2. Beri antibiotic bila ada kecurigaan infeksi bacterial. Antibiotik diberikan kepada
penderita yang gejalanya menunjukkan bahwa penyebabnya adalah infeksi bakteri
(dahaknya berwarna kuning atau hijau dan demamnya tetap tinggi) dan penderita yang
sebelumnya memiliki penyakit paru-paru.

3. Dapat diberi efedrin 0,5 – 1 mg/KgBB tiga kali sehari

4. Chloral hidrat 30 mg/Kg BB sebagai sedative

5. Untuk penderita dewasa bisa diberikan aspirin atau asetaminofen. Untuk anak-
anak, sebaiknya hanya diberikan asetaminofen.
6. Kepada penderita dewasa diberikan trimetoprimsulfametoksazol, tetracyclin, atau
ampisilin. Erythromycin diberikan walaupun dicurigai penyebabnya adalah mycoplasma
penumoniae.

7. Kepada penderita anak-anak diberikan amoxicillin. Jika penyebabnya virus, tidak


diberikan antibiotik. Jika gejalanya menetap atau berulang atau jika bronkitisnya sangat
berat maka dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak untuk membantu menentukan
apakah perlu dilakukan penggantian antibiotik.

 PENCEGAHAN PENYAKIT BRONKITIS

Jika Anda telah sering mengalami serangan bronkitis atau berulang, penyebabnya
mungkin sesuatu di lingkungan Anda. Lokasi yang dingin, lembab - khususnya
dikombinasikan dengan polusi udara atau asap rokok - dapat membuat Anda lebih
rentan terhadap bronkitis akut. Ketika masalah menjadi berat, Anda mungkin perlu
untuk mempertimbangkan perubahan di mana dan bagaimana Anda hidup dan bekerja.

Tindakan yang dapat membantu menurunkan risiko bronchitis dan melindungi paru-
paru anda secara umum adalah:

• Hindari merokok dan menjadi perokok pasif. Asap tembakau meningkatkan


risiko bronkitis kronis dan emphysema.

• Cobalah untuk menghindari orang-orang yang telah pilek atau flu. Semakin
sedikit Anda terkena virus yang menyebabkan bronkitis, semakin rendah risiko Anda
mendapatkannya. Hindari kerumunan orang selama musim flu.

• Hindari keluar malam karena saat malam kondisi udara dingin dan sangat lembab
sehingga membuat bronkus mengalami vasokontriksi dan peningkatan produksi secret.

• Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Misalnya
telur, susu, daging dan sebagainya.
• Dapatkan vaksin flu tahunan. Banyak kasus bronkitis akut hasil dari influenza,
virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi Anda dari flu, yang
pada gilirannya, dapat mengurangi risiko bronkitis.

• Tanyakan kepada dokter tentang pneumonia shot. Jika usia Anda lebih dari 60
tahun atau Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes, penyakit jantung dan paru-paru,
perlu dipertimbangkan melakukan shot bronkitis. Selain itu, dikenal sebagai vaksin
Prevnar dapat membantu melindungi anak-anak terhadap pneumonia. Kami
menganjurkan untuk semua anak di bawah usia 2 tahun dan untuk anaku usia 2 hingga 5
tahun yang berada pada risiko tertentu penyakit pneumokokus, seperti mereka yang
memiliki kekurangan sistem kekebalan tubuh, asma, penyakit jantung atau anemia sel
sabit. Efek samping dari vaksin pneumokokus biasanya kecil dan ringan termasuk rasa
nyeri atau bengkak di tempat suntikan. Jika Anda memiliki radang paru-paru atau lebih
lima tahun yang lalu menjalankan shot, dokter anda dapat merekomendasikan bahwa
Anda mendapatkan satu lagi.

• Cuci tangan atau menggunakan sanitizer tangan secara teratur. Untuk mengurangi
risiko terkena infeksi virus, sering mencuci tangan anda dan membiasakan
menggunakan sanitizer tangan. Dan jangan menggosok hidung atau mata Anda.

• Ketika praktek, memakai masker. Jika Anda harus menghabiskan banyak waktu
di sekitar orang lain yang batuk dan bersin, ide yang baik untuk memakai masker yang
menutupi mulut dan hidung untuk mengurangi risiko infeksi.

 HERBAL TRADISIONAL ANTI-BRONCHITIS

Beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan bronkhitis


ternyata bisa dijumpai dengan mudah karena cenderung mudah ditanam dan dipelihara.
Berbagai tumbuhan tersebut memiliki efek anti-peradangan (anti-inflamasi), antibiotik,
anti-bakterial, meredakan batuk, dan lainnya. Beberapa jenis tumbuhan obat yang bisa
digunakan untuk pengobatan bronkhitis antara lain:
• Sambiloto

Sambiloto memiliki efek farmakologis seperti anti-radang, menurunkan panas,


menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, dan penawar racun (anti-
toksik).

• Pegagan

Efek farmakologis dari pegagan yakni anti-infeksi, anti-bakterial, penurunan panas,


penenang, peluruh kemih, membesihkan darah, dan lainnya.

• Bawang putih

Bawang Putih memiliki efek farmakologis seperti efek hangat, sebagai antibiotik,
antioksidan, melancarkan peredaran darah, menstimulasi sistem imu, dan lainnya.

• Sirih

Sirih memiliki efek farmakologis seperti menimbulkan rasa hangat, pedas, berkhasiat
menghentikan batuk, mengurangi peradangan, menghilangkan gatal, dan lain-lain.

• Kulit Jeruk mandarin

Efek farmakologis dari kulit jeruk mandarin seperti pedas dan hangat. Khasiat dari kulit
Jeruk Mandarin ialah anti-asma, peluruh dahak, anti-peradangan, dan lainnya.

• Jahe

Efek farmakologis Jahe ialah antibiotik, peluruh dahak, anti-radang, melancarkan


sirkulasi darah, dan lainnya.

• Daun Saga

Efek farmakologis Daun Saga ialah penyejuk pada kulit dan selaput lendir serta anti-
batuk.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bronkhitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya inflamsi pada
pembuluh bronkus,trakea dan bronchial. inflamsi menyebabkan bengkak pada
permukaannya, mempersempit ruang pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan
inflamsi. Secara klinis para ahli mengartikan bronchitis sebagai suatu penyakit atau
gangguan respiratorik dengan batuk merupakan gejala utama dan dominan . ini berati
bahwa bronchitis bukan merupakan penyakit berdiri sendiri melainkan dari berbagai
penyakit lain juga. Penyakit bronkhitis memang “derajat” bahayanya masih lebih rendah
dibandingkan penyakit-penyakit berbahaya lain seperti jantung, kanker, dan lainnya.
Namun, jika tidak segera ditangani, bukan mustahil akan membahayakan. Bronkhitis
memang termasuk penyakit ringan tetapi, jika diderita oleh penderita penyakit lain yang
bersifat tahunanseperti jantung maupun paru-paru sifatnya akan membahayakan.
Makanya, kalau Anda terindikasi bronkhitis harus segera diobati.

B. SARAN

Agar terhindar dari Penyakit Bronkitis sebaiknya membiasakan diri kita untuk
melaksanakan pola hidup sehat. Sehingga selain lebih sehat, berbagai penyakit pun
tidak akan menghampiri.

Kemudian disarankan untuk hindari merokok atau asap rokok, hindari mereka yang
sedang sakit pilek atau flu serta gunakan masker untuk mengurangi risiko infeksi.

Anda mungkin juga menyukai