Anda di halaman 1dari 9

Sistem belajar di Universitas Terbuka (UT)

adalah sistem belajar jarak jauh. Ciri utama dari sistem ini adalah terpisahnya secara fisik
antara pengajar dan mahasiswa. Ini berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap
mukadan tidak di kelas. Mahasiswa tersebar di mana saja dan belajar di berbagai tempat,
seperti di rumah, di kantor, saat dalam perjalanan, serta dapat belajar kapan saja dan tidak
terikat waktu. Pada pendidikan jarak jauh, hubungan antara pengajar dan mahasiswa tetap ada
dan dilakukan melalui perantaraan berbagai media, terutama media cetak atau modul. Media
menjadi penghubung antara pengajar dengan mahasiswa. Pemanfaatan media dalam belajar
ini merupakan ciri khas belajar pada pendidikan jarak jauh.

Pada pendidikan jarak jauh, mahasiswa dituntut untuk mampu belajar secara mandiri. Apa
maksud dari belajar mandiri? Berikut ini dibahas mengenai belajar mandiri dan strategi
belajar mandiri.
Belajar Mandiri Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri dan tidak tergantung
pada pengajar seperti pada pendidikan tatap muka. Cara belajar mandiri menghendaki
mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan
secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok
tutorial, serta memanfaatkan berbagai bantuan belajar yang disediakan. UT menyediakan
bahan ajar yang dibuat khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri. Selain menggunakan
bahan ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat berinisiatif memanfaatkan
perpustakaan, mengikuti tutorial baik secara tatap muka maupun melalui jaringan Internet
(tutorial online/tuton), radio, dan televisi, serta menggunakan sumber belajar lain seperti
bahan ajar berbantuan komputer dan program audio/video. Apabila mengalami kesulitan
belajar, mahasiswa dapat meminta informasi atau bantuan tutorial kepada Unit Program
Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat. Belajar mandiri dalam banyak
hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efisien dan efektif. Kemampuan belajar
bergantung pada kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat
belajar mandiri secara efisien dan efektif, mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri,
inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur
waktunya dengan efisien, sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar
yang ditentukan sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, mahasiswa harus
siap untuk belajar secara mandiri.
Pada belajar mandiri, mahasiswa diharapkan memiliki prakarsa atau berinisiatif dalam
belajar. Belajar dapat berarti dua hal, yaitu belajar tentang materi dan belajar tentang hal-hal
yang mendukung kelancaran belajar, antara lain cara mensiasati belajar melalui berbagai
strategi belajar yang efektif. Dengan kata lain, untuk dapat lancar dalam mempelajari materi
pada pendidikan jarak jauh, mahasiswa perlu mengetahui berbagai cara belajar dengan
efektif. Perhatikan ilustrasi berikut ini.

Strategi Belajar Mandiri


Mahasiswa perlu mengetahui bahwa belajar tidak hanya berarti memahami materi pelajaran,
tapi juga melakukan berbagai cara untuk belajar. Strategi belajar mandiri adalah berbagai
strategi yang dapat dipilih mahasiswa untuk mensiasati belajar secara mandiri. Anda tidak
harus menguasai semua strategi tersebut, tetapi Anda perlu mengetahui dan kemudian
memilih strategi yang paling pas untuk Anda. Jika Anda adalah mahasiswa UT yang belajar
sambil bekerja, maka kemampuan memilih strategi belajar akan sangat membantu Anda tidak
hanya dalam belajar, tapi juga pada pekerjaan Anda di masa mendatang. Mengapa? Karena
strategi ini sekaligus melatih Anda untuk menjadi perencana dan pengelola yang handal
untuk berbagai kegiatan Anda. Anda adalah pemimpin atau manajer masa depan. Sebagai
pemimpin, Anda harus mampu memimpin diri Anda sendiri sebelum memimpin orang lain.
Sebagai contoh, salah satu strategi belajar adalah mengikut tutorial. Bagi mahasiswa yang
memiliki akses ke jaringan Internet, maka ia dapat mengikuti tutorial online atau tutorial
berbasis jaringan Internet. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki akses ke jaringan
Internet, maka mereka dapat mengikuti tutorial tatap muka, belajar bersama teman selokasi,
atau belajar sendiri dengan mengikuti berbagai cara efektif untuk memahami materi belajar.
Kemandirian belajar siswa disekolah perlu didukung dengan suatu sumber belajar yang
mampu memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. Media pembelajaran berbasis komputer
model tutorial dapat dijadikan alternatif mereka untuk belajar di lingkungan sekolah maupun
lingkungan luar sekolah. Melalui media komputer yang terdapat di lingkungan sekolah
mampu membantu siswa belajar mandiri . Komputer merupakan salah satu produk teknologi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menumbuhkan
kemandirian belajar siswa. Menurut Rusman “pembelajaran berbasis komputer bersifat
individual sehingga menuntut pembelajaran secara mandiri”. Sejalan dengan pendapat Abdul
Latif “Teknologi komputer bisa dijadikan sarana yang penting dalam pendidikan”. Komputer
yang berperan dalam pengaturan/manajerial proses pendidikan dikenal dengan nama
Computer Managed Instruction (CMI) sedangkan komputer sebagai pembantu tambahan
dalam belajar disebut Computer Assisted Learning (CAL). Dengan adanya CAL maka dapat
diciptakan media pembelajaran yang interaktif.Hal ini karena dalam komputer dapat
menyajikan informasi dalam bentuk teks, grafik, animasi, suara, dan video. Dengan hal
tersebut maka pembelajaran menjadi menyenangkan, menarik, dan jelas. Media pembelajaran
berbasis komputer model tutorial harus memenuhi aspek-aspek kelayakan. Adapun kelayakan
materi meliputi aspek: (1) materi, (2) pembelajaran . Kelayakan media meliputi aspek: 1)
tampilan, (2) pemrograman. Untuk mendukung tercapainya media pembelajaran yang baik,
respon dari peserta didik sangat dibutuhkan, yaitu meliputi aspek: (1) materi, (2) respon dan
interaktivitas (3) tampilan. Penilaian media disusun instrumennya berupa lembar evaluasi
media. Melalui penggunaan media berbasis komputer model tutorial dalam menyampaikan
pelajaran IPS diharapkan lebih optimal sehingga mengurangi pola pembelajaran
konvensional atau pun pembelajaran tradisional sehingga menimbulkan kemandirian siswa.
Sejalan dengan pendapat edwards (Sufiana, 2016) “in tradition al classes in chesses using
computer based teaching as substitute, in whole or in part, for tradisional instruction”.
Komputer sebagai salah satu produk teknologi dinilai tepat sebagai alat bantu pengajaran.
Media pembelajaran ini sangat diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
minat serta kemandiriana belajar siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan
dengan lancar. Kemandirian belajar bukan kegiatan belajar secara menyendiri namun lebih
pada kegiatan belajar dan memecahkan masalah sendiri dahulu. Kemandirian belajar
menekankan pada proses keaktifan siswa dalam memotivasi untuk belajar, mencari informasi,
dan mengolah informasi yang dibutuhkan dengan kemauan sendiri guna kemajuan
pembelajaran mereka.
Strategi belajar mandiri terdiri dari strategi untuk mengetahui berbagai: 1) informasi
administrasi akademik dan 2) cara belajar. Berikut ini diuraikan lebih rinci.
Informasi Administrasi Akademik
Tabel berikut menyajikan daftar tentang hal-hal yang perlu diketahui mahasiswa untuk dapat
sukses dalam belajar di UT. Informasi yang perlu Anda ketahui mencakup informasi umum
dan layanan belajar mandiri.
Cara Mempelajari Modul:
1. Memperoleh materi ajar (melalui pemesanan bahan ajar, meminjam teman, dll.). 
2. Materi ajar mewakili pengajar dan merupakan materi perkuliahan, karena materi ajar
merupakan hasil pemikiran pengajar.
3. Mempelajari tinjauan mata kuliah dan tugas-tugas yang harus Anda kerjakan selama
mengikuti mata kuliah tersebut.
4. Bacalah sepintas isi pendahuluan modul dengan baik, sehingga Anda mengetahui isi
modul, manfaat yang akan Anda peroleh, serta cara mengkaji isi modul ini.
5. Ulangi baca kembali dengan lebih cermat dan mulai mencatat/membuat
rangkuman/memberi tanda konsep-konsep penting dengan penjelasannya. Gunakan
kalimat yang Anda pahami tentang konsep yang dibahas. Jika perlu, carilah arti kata-kata
sulit dalam kamus.
6. Untuk menambah pemahaman Anda, saksikan bahan ajar non cetak (untuk mata kuliah
tertentu) yang menyertai buku materi pokok dan amati dengan cermat.
7. Selesai membaca materi modul, kerjakan latihan dan tes formatif. Hal ini akan membantu
Anda untuk memahami modul dan berlatih untuk ujian.
8. Manfaatkan kegiatan tutorial dengan menanyakan hal-hal yang belum Anda pahami pada
tutor dan berdiskusi dengan teman.
9. Menjelang ujian, Anda dapat membaca ulang rangkuman yang telah Anda buat.
10. Selanjutnya, siap menghadapi ujian.
Tips sukses ikut ujian
1. Siapkan alat tulis standar untuk mengerjakan ujian seperti: Pensil 2B, rautan,
penghapus, pulpen, dan alat tulis tambahan lain yang mungkin dibutuhkan
2. Siapkan dokumen persyaratat mengikuti ujian: KTPU (Kartu Tanda Peserta Ujian) dan
KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
3. Mengetahui tempat/lokasi ujian 1 hari sebelum hari H ujian. Keterlambatan dapat
berakibat tidak dapat mengikuti ujian atau dianggap tidak ikut ujian. UT tidak
menyelenggarakan ujian susulan.
4. Datang ke tempat ujian minimal 30 menit sebelum ujian dimulai.
5. Jangan coba-coba untuk menyontek karena merupakan perbuatan curang dan akan ada
sanksi buat si penyontek, yaitu nilai E.
6. Cermat dan teliti mengisi LJU (Lembar Jawaban Ujian). Perhatikan instruksi dari
pengawas ujian sebelum ujian dimulai. Perhatikan dan isi dengan cermat dan teliti
kolom-kolom yang wajib diisi (baik yang ditulis maupun dihitamkan dengan pensil).
Identitas ujian yang harus Anda isi dengan benar adalah: Nama; NIM; Nama Mata
Kuliah; Kode Mata Kuliah; Tanggal Lahir; Tanggal Ujian; Tempat Ujian; Kode
Tempat Ujian dan Ruang Ujian; Tanda Tangan ( BUKAN Paraf) Kelalaian mengisi
LJU dapat menyebabkan nilai tidak keluar dan merugikan usaha belajar yang telah
dilakukan selama satu semester. Tanda tangan pada absensi harus sama dengan
tanda tangan di LJU ( BUKAN paraf).
7. Berdo'a.
8. Belajar sebelum ujian. Semua tips di atas tidak akan berguna jika Anda tidak belajar.

Cara Mengelola Waktu Belajar


A. Buatlah jadwal belajar yang sesuai dengan diri Anda. Anda juga harus mensiasati diri
sendiri untuk berdisiplin melaksanakan jadwal yang telah Anda buat. Jika mahasiswa pada
umumnya harus berdisiplin pergi kuliah, maka Anda dapat merencanakan sejumlah waktu
yang sama untuk dipakai membaca modul. Anda justru beruntung karena dapat belajar di
mana saja dan kapan saja, namun memerlukan disiplin diri. Anda adalah mahasiswa
pendidikan jarak jauh. Oleh karena itu, Anda tidak dapat menggunakan kebiasaan belajar
tatap muka jika ingin berhasil. Jika Anda membawa kebiasaan belajar tatap muka untuk
belajar pada sistem belajar Jarak Jauh, maka Anda akan mengalami berbagai kesulitan.
Sebagai contoh, Anda mungkin terlalu sibuk bekerja sehingga lupa belajar. Anda juga
dapat terjebak pada kegiatan rutin di rumah seperti mengurus anak, arisan, rapat RT.
Untuk itu, Anda harus terampil untuk mensiasati waktu belajar Anda. Dalam proses
belajar jarak jauh, tidak ada orang (guru/dosen) yang membantu Anda untuk
mengingatkan atau menyuruh Anda belajar selain diri Anda sendiri. Hanya diri Anda yang
dapat memicu dan memacu proses belajar Anda.
B. Kelola jadwal belajar Anda dengan efektif dengan cara:
1. Mengelola waktu secara efektif dengan pembagian waktu untuk kegiatan-kegiatan yang
meliputi waktu untuk bekerja, waktu untuk keluarga, waktu untuk belajar, dan waktu
untuk kegiatan sosial maupun bagi diri sendiri untuk bersantai. Bagaimanapun, waktu
untuk bersantai diperlukan oleh mahasiswa untuk mengembalikan energi yang terpakai
untuk belajar dan bekerja.
2. Menentukan “deadline” atau batasan waktu. Jika tidak ada batasan waktu, Anda mungkin
tidak menyadari bahwa waktu belajar Anda sudah habis dan masa ujian segera datang.
Batasan waktu juga merupakan cara agar kita termotivasi untuk meraih target belajar yang
telah dibuat. Untuk membuat target belajar dan batasan waktu, maka Anda harus
mengetahui tanggal-tanggal penting pada Kalender Akademik.

Teori Behaviorisme

Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan
oleh respon pelajar terhadap rangsangan. Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat
dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan (Arya,
2010). Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap
arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai
aliran behavioristik yang menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil
belajar. Aliran psikologi belajar yang sangat besar pengaruhnya terhadap arah pengembangan
teori dan praktek pendidikan dan pembelajaran hingga kini adalah aliran behavioristik. Aliran
ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori
behavioristik dengan model hubungan stimulus responnya, mendudukkan orang yang belajar
sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode drill atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan reinforcement dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Aplikasi teori
behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa hal seperti: tujuan
pembelajaran, sifat materi pelajaran, karakteristik pebelajar, media dan fasilitas pembelajaran
yang tersedia. Pembelajaran yang dirancang dan berpijak pada teori behavioristik
memandang bahwa pengetahuan adalah obyektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan
telah terstruktur dengan rapi, sehingga belajar adalah perolehan pengetahuan, sedangkan
mengajar adalah memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) ke orang yang belajar
atau pebelajar. Fungsi mind atau pikiran adalah untuk menjiplak struktur pengetahuan yang
sudah ada melalui proses berpikir yang dapat dianalisis dan dipilah, sehingga makna yang
dihasilkan dari proses berpikir seperti ini ditentukan oleh karakteristik struktur pengetahuan
tersebut. Pebelajar diharapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan
yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus
dipahami oleh murid.

Metode behavioristik ini sangat cocok untuk perolehan kemampuan yang membutuhkan
praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas,
kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing,
mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini
juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran
orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang


belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan
metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila
diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman. Hukuman kadang-kadang
digunakan dalam menghilangkan atau mengurangi tindakan tidak benar, diikuti dengan
menjelaskan tindakan yang diinginkan. Pendidikan behaviorisme merupakan kunci dalam
mengembangkan keterampilan dasar dan dasar-dasar pemahaman dalam semua bidang subjek
dan manajemen kelas. Ada ahli yang menyebutkan bahwa teori belajar behavioristik adalah
perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Ciri dari teori
behaviorisme adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis,
menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon,
menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan
peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang
diinginkan. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa
merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku adalah hasil belajar. Dalam hal
konsep pembelajaran, proses cenderung pasif berkenaan dengan teori behavioris. Pelajar
menggunakan tingkat keterampilan pengolahan rendah untuk memahami materi dan material
sering terisolasi dari konteks dunia nyata atau situasi. Little tanggung jawab ditempatkan
pada pembelajar mengenai pendidikannya sendiri.

Teori Cognitive

Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian
yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah
satu wilayah psikologi manusia/satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan
yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman,
memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan
masalah, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk
kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi
(perasaan) yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku
seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan
situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Karakteristik Teori Kognitif Teori belajar kognitiv
lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses
berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.
Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa
diamati.

Teori Belajar Humanistik Pada dasarnya kata “humanistik” merupakan suatu istilah yang
mempunyai banyak makna sesuai dengan konteksnya. Misalnya, humanistik dalam wacana
keagamaan berarti tidak percaya adanya unsur supranatural atau nilai transendental serta
keyakinan manusia tentang kemajuan melalui ilmu dan penalaran. Di sisi lain humanistik
berarti minat terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang tidak bersifat ketuhanan. Sedangkan
humanistik dalam tataran akademik tertuju pada pengetahuan tentang budaya manusia,
seperti studi-studi klasik mengenai kebudayaan Yunani dan Roma (Roberts, 1975).
Pendidikan humanistik sebagai sebuah nama pemikiran/teori pendidikan dimaksudkan
sebagai pendidikan yang menjadikan humanisme sebagai pendekatan. Dalam istilah/nama
pendidikan humanistik, kata “humanistik” pada hakikatnya adalah kata sifat yang merupakan
sebuah pendekatan dalam pendidikan (Mulkhan, 2002). Teori pendidikan humanistik yang
muncul pada tahun 1970-an bertolak dari tiga teori filsafat, yaitu: pragmatisme,
progresivisme dan eksistensisalisme. Ide utama pragmatisme dalam pendidikan adalah
memelihara keberlangsungan pengetahuan dengan aktivitas yang dengan sengaja mengubah
lingkungan.

Referensi:
Arya, 2010. Teori Belajar Behaviorisme. (online). Tersedia: http://belajarpsikologi.com
(diunduh 28 Februari 2019).
Mulkhan, A. M. 2002. Nalar Spiritual Pendidikan: Solusi Problem Filosofis Pendidikan
Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Roberts, T. 1975. Four Psychologies Applied to Education. New York: Jhon Niley and Sons.
Sufiyana, N. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Model Tutorial Untuk Meningkatkan
Kemandirian Belajar Kelas VII di SMP Bina Mulia Pontianak. [Tesis]; Pontianak:
Universitas Tanjungpura.
Sutarto, 2017. Teori Kognitif dan Implikasinya dalam Pembelajaran. Islamic Counseling,
Vol. 1, No. 02. Halaman: 1-26.
Universitas Terbuka, 2012. Panduan Belajar di Universitas Terbuka. [Buku Panduan]:
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai