MULAI MATERI
Introduction
Pengenalan Materi
• Penelitian pada dasarnya adalah merupakan aktifitas dan metode berfikir yang
digunakan untuk memecahkan atau menjawab sesuatu masalah karena
dorongan atau rasa ingin tahu, sehingga yang semua belum diketahui dan
difahami nantinya akan diketahui dan difahami.
• Penelitian merupakan aktifitas dan metode berfikir yang dilakukan secara
sengaja dan mempunyai tujuan tertentu,karena masih adanya kenyataan-2
yang masih tanda tanya atau masih belum diketahuinya, maka dengan
melakukan penelitian, maka apa yang masih tanda tanya atau apa yang belum
diketahui diharaokan dapat terpecahkan dan ditemukan jawabannya.
• Karena aktifitas metode berfikir yang dilakukan secara sengaja dan bertujuan,
maka harus dilaksanakan secara terencana dan sistematis untuk memecahkan
atau menemukan jawaban sesuatu masalah yang berkitan dengan dunia alam
maupun dunia sosial.
1-2
PERTEMUAN 1
KONSEP DASAR PENELITIAN
1-3
Highlight
• Pengertian Metodologi
Penelitian
• Jenis Penelitian
• Fungsi Penelitian
• Tahapan Penelitian Ilmiah
1-4
Metode Penelitian
• Metode penelitian merupakan cara ilmiah
yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan tujuan tertentu.
• Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh
metode keilmuan.
1-5
Jenis Penelitian
• Menurut Penggunaannya
• Menurut Metodenya
• Menurut Sifat Permasalahannya
• Menurut Bidang Ilmu
1-6
Menurut Penggunaannya
• Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure
research ).
• Penelitian terapan ( applied reaserch )
1-7
Menurut Penggunaannya
• Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure
research ) adalah setiap penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
ilmiah atau untuk menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis
tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu
tidak segera dipakai namun dalam waktu
jangka panjang juga akan terpakai.
• Penelitian terapan ( applied reaserch )
1-8
Menurut Penggunaannya
• Penelitian dasar atau penelitian murni ( pure
research ).
• Penelitian terapan ( applied reaserch )
– setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti
hasilnya diharapkan segera dapat dipakai untuk keperluan
praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan
pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk
melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator.
– Dilihat dari segi tujuannya, penelitian terapan berkepentingan
dengan penemuan-penemuan yang berkenan dengan aplikasi
dan sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu.
1-9
Menurut Metodenya
• Penelitian Historis
• Penelitian Filosofis
• Penelitian Observasional
• Penelitian Ekspremental
1-10
Penelitian Historis
• Penelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau
sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa
masa lampau itu.
• Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar
dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan
permasalahan dengan metode ini adalah paling
rendah.
• Data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan
orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-
dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan
kepada kehidupan pribadi seseorang, maka penelitian
disebut penelitian biografis.
1-11
Penelitian Ekspremental
• penelitian yang dilakukan dengan menciptakan
fenomena pada kondisi terkendali. Penelitian ini
bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-
akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi
tertentu.
• Dalam bentuk yang paling sederhana,
pendekatan eksperimental ini berusaha untuk
menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan
fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian
eksperimental banyak digunakan model
kuantitatif.
1-12
Menurut Sifat
Permasalahannya
• Penelitian Historis
• Penelitian Deskriptif
• Penelitian Perkembangan
• Penelitian kasus dan Penelitian lapangan
• Penelitian Korelasional
• Penelitian Kausal-Komparatif
• Penelitian Ekspremental
• Penelitian Tindakan
1-13
Penelitian Deskriptif
• Penelitian deskripsi berusaha memberikan
dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual
dan sifat populasi tertentu.
• Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa
untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana
kependidikan di IKIP, biasanya adalah penelitian
deskriptif, seperti penelitian mengenai
kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduran
rasa tanggung jawab.
1-14
Penelitian Perkembangan
• Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan
proses pertumbuhan atau perubahan sebagai
fungsi dari waktu.
• Kekhususan:
– Memusatkan perhatian pada ubahan-ubahan dan
perkembangannya selama jangka waktu tertentu.
Meneliti pola-pola pertumbuhan, laju, arah, dan
urutan perkembangan dalam beberapa fase.
– Penelitian ini umumnya memakai waktu yang panjang
atau bersifat longitudinal. Dan biasa dilakukan oleh
peneliti ahli dengan fasilitas cukup.
1-15
Penelitian kasus dan Penelitian
lapangan
• Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus
secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang
keadaan sekarang yang dipermasalahkan.
• kekhususan
– Subjek yang diteliti terdiri dari suatu kesatuan ( unit ) secara
mendalam, sehingga hasilnya merupakan gambaran lengkap
atau kasus pada unit itu. Kasus bisa terbatas pada satu orang
saja, satu keluarga, satu daerah, satu peristiwa atau suatu
kelompok terbatas lain.
– Selain penelitian hanya pada suatu unit, ubahan-ubahan yang
diteliti juga terbatas, dari ubahan-ubahan dan kondisi-kondisi
yang lebih besar jumlahnya, yang terpusat pada spek yang
menjadi kasus. Biasanya penelitian ini dengan cara longitudinal.
1-16
Penelitian Korelasional
• Penelitian korelasional bertujuan melihat
hubungan antara dua gejala atau
lebih.misalnya, apakah ada hubungan antara
status sosial orang tua siswa dengan prestasi
anak mereka.
1-17
Penelitian Kausal-Komparatif
• Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin
menjadi penyebab gejala yang diselidiki.
• Misalnya : sikap santai siswa dalam kegiatan belajar
mungkin disebabkan banyaknya lulusan pendidikan
tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja.
• Kekhususan
– Pengumpulan data mengenai gejala yang diduga
mempunyai hubungan sebab akibat itu dilakukan setelah
peristiwa yang dipermasalahkan itu telah terjadi (
penelitian bersifat ex post facto ).
– Suatu gejala yang diamati, diusut kembali dari suatu faktor
atau beberapa faktor pada masa lampau.
1-18
Penelitian Ekspremental
• Penelitian dengan melakuakn percobaan terhadap
kelompok-kelompok ekspremen. Kepada tiap
kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan
tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
• Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap
kelompok ekspremen diukur secara kuantitatif
kemudian dibandingkan.
• Misalnya, hendak meneliti keefektifan metode-metode
mengajar. Penerapan tiap metode dicobakan terhadap
kelompok-kelompok coba. Pada akhir percobaan
prestasi belajar tiap kelompok dievaluasi.
1-19
Penelitian Tindakan
• Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia
kerja atau kebutuhan praktis lain. Misalnya, meneliti
keterampilan kerja yang sesuai bagi siswa putus sekolah di
suatu daerah.
• Penelitian pengembangan keterampilan mengisi program B
kurikulum SMA 1984.
• Kekhususan
– Dipersiapkan untuk kebutuhan praktis yang berkaitan dengan
dunia kerja.
– Penelitian didasarkan pada pengamatan aktual dan data tingkah
laku. Menyiapkan program kerja untuk pemecahan masalah.
– Bersifat fleksibel, dapat diadakan perubahan selama proses
penelitian bila dianggap penting untuk pembaruan ( inovasi ).
1-20
Menurut Bidang Ilmu
• Ragam penelitian ditinjau dari bidangnya
adalah: penelitian pendidikan (lebih lanjut lagi
pendidikan guru, pendidikan ekonomi,
pendidikan kesenian), ketekhnikan, ruang
angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran,
keolahragaan, dan sebagainya.
1-21
Penelitian rekayasa
• Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah
penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu
rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan.
• Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan
yang dipadukan dengan metode ilmiah menjadi suatu model yang
memenuhi spesifikasi tertentu.
• Penelitian diarahkan untuk membuktikan bahwa rancangan
tersebut memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Penelitian berawal
dari menentukan spesifikasi rancangan yang memenuhi spesifikasi
yang ditentukan, memilih alternatif yang terbaik, dan membuktikan
bahwa rancangan yang dipilih dapat memenuhi persyaratan yang
ditentukan secara efisiensi, efektif dan dengan biaya yang murah.
• Penelitian perangkat lunak komputer dapat digolongkan dalam
penelitian rekayasa.
1-22
Jenis metode penelitian
menurut para ahli
1-23
Fungsi penelitian
Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan
alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Pemecahan dan jawaban
terhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana hanya dalam penelitian dasar
(basic research) dan dapat spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (applied research).
1-24
Langkah-langkah penelitian
ilmiah
• mengidentifikasi dan merumuskan masalah
• melakukan studi pendahuluan
• merumuskan hipotesis
• mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
• menentukan rancangan dan desain penelitian
• menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
• menentukan subjek penelitian
• melaksanakan penelitian
• melakukan analisis data
• merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
• menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi
1-25
Tugas
1-27
Highlight
1-28
Tingkat pengambilan keputusan
• Keputusan strategis
• Keputusan taktis
• Keputusan teknis
1-29
Proses pengambilan keputusan
1-30
Peran penelitian dalam
pengambilan keputusan
1. Penelitian merupakan penyelidikan yang sistematis
dan kritis dari fenomena yang dikendalikan oleh
peneliti.
2. Lingkup penelitian akan meliputi segala macam
fenomena yang dikendalikan oleh peneliti
• Peran utamanya ialah penyediaan informasi yang
relevan dan berguna untuk pengambilan keputusan.
1-31
Topik-topik utama dalam penelitian
bisnis
Fungsi topik
Penelitian keuangan -Peramalan trend suku bunga
dan akuntansi -Prediksi saham, obligasi, dan nilai komoditas
-merger dan akuisisi
-studi resiko-manfaat (risk-return)
-dampak pajak
-Analisis portofolio
-Studi mengenai lembaga keuangan
-Studi mengenai keuntungan yang diharapkan
-model penentuan harga aset modal (CAPM)
-resiko kredit
-analisis biaya
Penelitian sistem -studi kebutuhan informasi dan pengetahuan
informasi -evaluasi dan penggunaan sistem informasi komputer
-studi kepuasan dukungan teknis
-analisis basis data
-pengolahan data
1-32
• Thank you
1-33
PERTEMUAN 3
TINJAUAN PUSTAKA
1-34
Highlight
• Landasan teori
• Penelitian terdahulu
• Review Jurnal, makalah.
• Menghindari replikasi
1-35
APA MANFAAT TINJAUAN PUSTAKA?
1-36
PERAN PENTING TINJAUAN PUSTAKA
DALAM BODY PENELITIAN
• PENTING SEBAGAI PENENTU LAYAK TIDAKNYA
PENELITIAN DIDANAI SPONSOR
• PEDOMAN MERUMUSKAN:
Pertanyaan penelitian
Asumsi
Kerangka pikir
Metode
Penarikan sampel
Prosedur statistik
Penyajian & penafsiran data
Pembanding
• BERBOBOT NILAI TERTENTU PADA BODY PENELITIAN
(PROPOSAL-LAPORAN HASIL)
1-37
MISAL: DOSEN MUDA & KAJIAN WANITA 15 %
PENILAIAN USUL PENELITIAN
DOSEN MUDA &KAJIAN WANITA DIKTI
3. Tinjauan Relevansi 15
Pustaka Kemutakhiran
Penyusunan Daftar Pustaka
100
1-38
Apa Syarat Tinjauan Pustaka yang
Dikehendaki?
Memiliki Ciri-Ciri
• Mutakhir
• Relevan
• Otoritas keilmuannya tinggi
secara ilmiah terpercaya
• Asli
• Objektif
• Diutamakan berasal dari jurnal
ilmiah
• Tersusun sesuai aturan/format
acuan
• Hindari sumber informasi non
ilmiah
→ state of the art
penelitian
1-39
Hindari tinjauan pustaka yang bersifat:
• Ekstensif
• Kliping
• Pengacuan untuk
pernyataan umum
• Sembarang kutip
atau sumber tidak
jelas
• Mengutip kutipan
# terlalu banyak
1-40
BAGAIMANA DENGAN PENYUSUNAN DAFTAR
PUSTAKA?
1-41
ALASAN PENOLAKAN TINJAUAN PUSTAKA
DOSEN MUDA & KAJIAN WANITA
• Bahan kepustakaan
kurang menunjang
penelitian
• Pustaka tidak relevan
• Kurang mutakhir
• Umumnya bukan
artikel jurnal ilmiah
• Penyusunan daftar
pustaka kurang baik
1-42
DARI MANA PUSTAKA DIGALI?
• HASIL PENELITIAN
TERDAHULU
• JURNAL ILMIAH
• BUKU REFERENSI
• INTERNET
• SEMUA SUMBER DATA PRIMER
DAN SEKUNDER
cerminan
wawasan/pengetahuan
pengusul
1-43
BEBERAPA CONTOH PENYUSUNAN DAFTAR
PUSTAKA!
Buku Referensi
Tabb, William K., 2001. The Amoral Elephant: Globalization and the Struggle
for Social Justice in the Twenty First Century. Monthly Review Press. New
York.
Pambudy, R., dan Andriyono K., Adhi. 2001. Pemberdayaan Sumberdaya
ManusiaMenuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Kerjasama Program
Studi Ilmu Penyuluhan PPS-IPB dengan Perhimpunan Ahli Penyuluhan
Pembangunan Indonesia (PAPPI). Penerbit Pustaka Wirausaha Muda.
Bogor.
HASIL PENELITIAN
Idanati, Rukna dan Imam Santoso. 2004. Identifikasi Kebutuhan-Kebutuhan
Gender Strategis dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi. Hasil
Penelitian Studi Kajian Wanita pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Departemen Pendidikan Nasional-Universitas Jenderal Soedirman.
Purwokerto.
Santoso, Imam dan Tri Sugiarto. 2002. Kajian Strategi Survival
Rumahtangga Petani Miskin di Pedesaan Agraris. Hasil Penelitian Dosen
Muda pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Departemen Pendidikan
1-44 Nasional-Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Contoh Lainnya?
Internet
Bridges B. 1998. List of 1500+ Chemicals with CAS …
http://www.pw1.netcom./ ~bcb56/chemlist.html
Thesis/Disertasi
Rosa, Dini. 2004. Model Pengembangan Kewirausahaan Korban
PHK … di Perkotaan. Disertasi Pascasarjana IPB. Bogor.
Wibowo FR. 2000. Hidrasi dan Adisi Metanol pada …. Tesis
Pascasarjana UGM, Yogyakarta
Jurnal
Parani, Rizaldi. 2001. Globalisasi dan Dinamika Serikat Buruh di
Indonesia. Dimuat pada Jurnal Ilmiah Masyarakat. Edisi Nomor 9,
September. LABSOSIO FISIP. Universitas Indonesia. Depok.
1-45
SUSUNAN DAFTAR PUSTAKA PERLU
KONSISTEN
• INGAT………..
• Teknik penyusunan daftar
pustaka bisa beda-beda
• Tergantung gaya
selingkung
• Meski demikian perlu
tetap konsisten terhadap
acuan format sesuai
pesan sponsor…….
1-46
HAL PENTING DALAM MENYUSUN KERANGKA
PIKIR
1-47
APAKAH HIPOTESIS HARUS SELALU
DIRUMUSKAN?
• Bisa eksplisit
(penelitian
eksperimental,
komparatif,
korelasional)
• Tersirat
• Tak ada? (sejarah)
1-48
RUMUSKAN HIPOTESIS SESUAI
KEBUTUHAN PENELITIAN
• Rumusan masalah • Deskriptif
• Tujuan penelitian • Penjelasan (explanatory or
• Metode yang digunakan confirmatory)-menjelaskan
apakah untuk maksud: hubungan kausal atau
• Penjajagan (eksploratif ) – pengujian hipotesa
sifatnya terbuka masih • Evaluasi
mencari-cari fokus masalah • Prediksi\
dan pengetahuan peneliti • Operasional
relatif terbatas sehingga • Pengembangan indikator
berangkat tanpa hipotesa
• Dll
1-49
FUNGSI HIPOTESA ?
• Instrumen kerja dari teori
• Membantu perancangan penelitian (metode,
instrumen, sampling, analisis statistik, data yang
perlu dikumpulkan)
• Dasar penentuan asumsi
• Dasar penentuan relevansi data
• Dasar untuk menjelaskan atau membahas data
yang dikumpulkan
• Memandu mengkonsolidasikan temuan dan
merumuskan simpulan
1-50
SYARAT HIPOTESA YANG BAIK ?
• Rumusan pernyataan yg
menghubungkan dua
variabel atau lebih
• Gambaran bentuk
hubungan antar variabel
jelas
• Variabel mudah terukur
• Petunjuk cara pengujian
hipotesis jelas
1-51
Bentuk Hipotesis
Operasional vs. Bentuk
1-53
PERTEMUAN 4
TAHAPAN PENELITIAN 1-3
1-54
Highlight
• Observasi
• Data Pendahuluan
1-55
BEBERAPA CARA PENGUMPULAN DATA
I. PENGAMATAN (OBSERVASI)
1-59
1. Pengamatan dan Ingatan
• Ingatan adalah kekuatan jiwa untuk
menerima, meyimpan dan memproduksi
kesan.
• Dalam pengumpulan data melalui ingatan ini
diperlukan ingatan yang cepat, setia, teguh
dan luas.
• Ingatan yang cepat artinya dalam waktu
singkat dapat memahami sesuatu hal tanpa
1-60
menjumpai kesukaran-kesukaran
• Setia artinya kesan-kesan yang diterimanya
akan disimpan sebaik-baiknya, tak akan
berubah.
• Teguh artinya dapat menyimpan kesan waktu
lama, tak mudah lupa
• Luas artinya dapat menyimpan kesan yang
banyak
Tetapi pada umumnya kita sulit untuk
mempunyai sifat-sifat ingatan seperti
1-61
tersebut diatas .
Oleh sebab itu untuk mengatasi kelemahan ini dan
untuk mengurangi timbulnya kesalahan-kesalahan,
observasi dapat dibantu bantu dengan jalan :
1. Mengklasifikasikan gejala-gejala yang relevan.
2. Observasi diarahkan pada gejala-gejala yang
relevan.
3. Menggunakan jumlah pengamatan yang lebih
banyak
4. Melakukan pencatatan dengan segerah
5. Didukung dengan alat-alat pencatat atau formulir
isian (kuesioner)
6. Dapat didukung pula oleh alat-alat mekanik /
elektronik seperti alat potret, film, tape recorder
1-62
dll.
2. Sasaran Pengamatan
Apabila seorang peneliti terjun ke tengah-tengah
masyarakat akan dijumpai banyak sekali
kenyataan / gejala-gejala sosial yang
dijadikan sasaran pengamatan.
Tetapi tidak senua yang dilihat dan diamati itu
diperlukan didalam penelitian.
Oleh karena itu, sasaran pengamatan peneliti
akan menghadapi kesukaran dalam
menentukan apa yang harus diamati dan
diperhatikan dengan seksama, dan apa yang
1-63
diabaikan
Batasan tentang sasaran pengamatan ini,
sebaiknya dipertimbangkan lebih dahulu
sebelum peneliti memulai mengadakan
pengamatan.
Untuk membantu pembatasan sarana penelitian
ini peneliti dapat mempelajari teori-teori
maupun pengetahuan-pengetahuan.
1-64
3. Beberapa Jenis Pengamatan
1-75
PERBEDAAN SKRIPSI, TESIS DAN
DISERTASI
• Skripsi
Penulisan skripsi bagi mahasiswa S1 bertujuan untuk
memberikan kemampuan kepada mahasiswa dalam
penulisan ilmiah secara baik dan benar.
• Tesis
Penulisan tesis yang bertujuan untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah secara
mendalam.
• Disertasi
Disertasi lebih bertujuan untuk membangun teori
baru.
1-76
ROUTE MAP MASALAH PENELITIAN
FENOMENA BISNIS/
DATA LAPANGAN
S1
RESEARCH
LATAR
RUMUSAN RUMUSAN
GAP: S2-S3 BELAKANG
MASALAH MASALAH
MASALAH PENELITIAN
THEORY
GAP:S2-S3
1-77
JENIS PENELITIAN
• Penelitian Aplikatif
– Masalah Fenomena Gap
• Penelitian Fundamental
– Masalah Research Gap
1-78
Jenis Penelitian Berdasarkan
Tingkat Eksplanasinya
• Deskriptive
• Komparative
– Sampel Berpasangan
– Sampel Bebas
• Assosiatif
– Korelasional
– Kausal
1-79
SISTEMATIKA PROPOSAL
• BAB I. PENDAHULUAN
• BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN
PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN
• BAB III. METODE PENELITIAN DAN TEKNIK
ANALISIS DATA
1-80
Terima kasih
1-81
PERTEMUAN 5
TAHAPAN PENELITIAN 4-5
1-82
Highlight
1-83
Proses teoritis berkaitan dengan kegiatan untuk
menjelaskan masalah dengan menggunakan teori
yang relevan, serta menyusun kerangka
teoritis/kerangka pemikiran yang digunakan dalam
penelitian.
1-84
Misalnya; Bagaimana deskrisi teori tentang variabel
motivasi.
1-85
Kerangka Pemikiran
1-86
Peranan teori dalam kerangka
pemikiran
1. sebagai orientasi dari masalah yang diteliti
2. Sebagai konseptualisasi dan klasifikasi yang memberikan
petunjuk tentang kejelasan konsep, fenomena dan variabel
atas dasar pengelompokan tertentu
3. Sebagai generalisasi; teori memberikan rangkuman terhadap
generalisasi empirik dan antar hubungan dari berbagai
proposisi yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu baik
yang akan diuji maupun yang telah diterima
4. Sebagai peramal fakta; teori dapat melakukan peramalan
dengan membuat ekstrapolasi dari yang sudah diketahui
terhadap yang belum diketahui
1-87
Teori sebagai orientasi
1-88
Sebagai konseptualisasi atau klasifikasi
1-89
Sebagai generalisasi
1-90
Sebagai prediksi
1-91
Manfaat kerangka pemikiran
1-94
Isi kerangka teoritis/kerangkaa
pemikiran
1-95
Teori jalan kecil-tujuan (Path-Goal theory) –MARTIN Evans,
Robert House
Karakteristik
bawahan
Perilaku gaya
Bawahan HASIL
Kepemimpinan
-direktif -Persepsi -Keputusan
-supportif -Motivasi -Kejelasan perintah
-partisipatif -Kejelasan tujuan
-prestasi -- pelaksanaan kerja
Kekuatan-kekuatan
Lingkungan
-Karakteristik tugas
-Sistem otoritas forma
-Kerja utama groupl
1-96
MODEL PROSES IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Van Meter dan
Van Horn
KOMUNIKASI ANTAR
ORGANISASI DAN KRGIATAN
PELAKSANAAN
UKURAN DAN
TUJUAN
CIRI BADAN
PELAKSANA SIKAP PARA PRESTASI
SUMBER PELAKSANA
KEBIJAKAN KERJA
LINGKUNGAN
EKONOMI, SOS
DAN POL
1-97
Perumusan hipotesis
Sumber Masalah
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teori
Penelitian terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Akal sehat
Perumusan Hipotesis
Instrumen penelitian
Variabel, Data
Pengujian Hipotesis
Kesimpulan Dan
Implikasi
1-98
1-99
PENGERTIAN HIPOTESIS
1-100
MANFAAT HIPOTESIS
• 1. Menjelaskan masalah penelitian
• 2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
• 3. Pedoman untuk memilih metode analisis data
• 4. Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
1-101
• HIPOTESIS DAPAT MENUNJUKKAN:
– MASALAH PENELITIAN
– VARIABEL PENELITIAN
– METODE ANALISIS DATA
– KESIMPULAN
Jenis hipotesis
HIPOTESIS KERJA (ADA PERBEDAAN)
1-103
PEMBAGIAN
HIPOTESIS NOL (TIDAK ADA PERBEDAAN)
KEADAAN SEBENARNYA
KESIMPULAN DAN
KEPUTUSAN
HIPOTESIS BENAR HIPOTESIS SALAH
TIDAK MEMBUAT
TERIMA HIPOTESIS KEKELIRUAN TIPE II
KEKELIRUAN
TIDAK MEMBUAT
TOLAK HIPOTESIS KEKELIRUAN TIPE I
KEKELIRUAN
KEKELIRUAN
1-104
• Yuk konsultasi penelitian
1-105
PERTEMUAN 6
TAHAPAN PENELITIAN
1-106
Highlight
• Desain penelitian
1-107
Desain Penelitian
• Untuk menentukan cara yang akan digunakan
untuk menjawab pertanyaan penelitian
dilakukan dengan memilih metode penelitian
yang akan digunakan. Pemilihan metode ini
berkaitan dengan:
1. Tujuan penelitian yang ingin dicapai
2. Logika berfikir yang digunakan
3. Ketersediaan sumber daya yang ada
1-108
Jenis analisis penelitian
Metode penelitian berdasarkan analisisnya
dibedakan:
1. Penelitian Kuantitatif
2. Penelitian kualitatif
1-109
Tujuan pokok penelitian kuantitatif adalah
untuk memperoleh generalisasi terhadap
populasi (inferens).
1-112
Siklus Empirik penelitian
kuantitatif
Hipotesis
Induksi Deduksi
populasi
Teori Perumusan Pengumpulan
masalah sampel Data/uji hip
Deduksi Induksi
evaluasi
• Experimental
• Survai
1-114
Desain Experimental
1. The one short case study
X T2
Treatmen Posttest
1-115
2. One group p-retest-posttest design
T1 X T2
Pretest Treatment Posttest
X T1
Postest Treatment T2
Posttest
1-116
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Menentukan variabel bebas sebagai variabel
treatmen/intervensi. Variabel ini tidak akan
diukur, melainkan muncul sebagai variabel yang
akan mengakibatkan perubahan pada variabel
tergantung.
1-117
Desain Survai
Penelitian survai bertitik tolak dari konsep,
hipotesis dan teori yang sudah mapan, lebih
bersifat sebagai verifikasi atas teori yang
sudah tersedia. Sehingga bertitik tolak dari
dasar deduktif.
Metode survai digunakan untuk penelitian
deskriptif, eksplanatif dan eksploratif.
1-118
Ciri penelitian survai
1. Unit analisisnya individu, sedangkan jika unit
analisisnya kelompok, maka anggota
kelompok (individu) dipilih sebagai
responden
2. Data dikumpulkan dari responden yang
banyak jumlahnya dengan menggunakan
quesioner terstruktur
1-119
Langkah-langkah
penelitian survai
teori
membaca merumuskan
membaca
Pengmpulan Desain
Hasil
Penelitian data penelitian
penentuan
penentuan
sampel
mengumpulkan
Pengolahan
penemuan data data
1-120
Thanks
1-121
PERTEMUAN 8
POPULASI DAN SAMPEL
1-122
Highlight
1-123
POPULASI DAN SAMPEL
• Apakah populasi?
• Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur
atau elemen yang menjadi obyek penelitian.
Elemen populasi ini biasanya merupakan
satuan analisis.
• Populasi: Himpunan semua hal yang ingin
diketahui.
• Dapat berupa kumpulan semua kota, semua
wanita, semua perusahaan.
1-124
• Populasi dalam penelitian dapat
pula diartikan sebagai
keseluruhan unit analisis yang ciri-
cirinya akan diduga.
• Isi
• Satuan
• Cakupan (scope)
• Waktu
1-126
Contoh:
• Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga
petani di Kabupaten Jombang tahun 2005,
• maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4
faktor tsb:
• Isi Semua keluarga petani
• Satuan Petani penggarap/pemilik
tanah
• Cakupan (scope) Kabupaten Jombang
• Waktu tahun 2005
1-127
Populasi dapat dibedakan
1-128
Populasi Survei
Populasi target
1-130
Cara menentukan sample, agar
memenuhi syarat
Teknik (metode) penentuan sample yang ideal
memiliki ciri-ciri:
• Dapat memberikan gambaran yang akurat
tentang populasi
• Dapat menentukan presisi
• Sederhana sehingga mudah dilaksanakan
• Dapat memberikan keterangan sebanyak
mungkin dengan biaya murah.
Presisi=standard error, Nilai rata-rata populasi
dikurangi nilai rata-rata sampel
1-131
Berapa besar sampel = representatif?
1-132
Teknik penarikan/pengambilan sample
1-133
Probability Sampling
Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsur atau elemen
sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama
untuk diikutkan/dipilih dalam sample.
1-134
Beberapa Teknik Probability
Sampling:
1. Simple Random Sampling ( Penarikan sample
secara Random/Acak Sederhana)
Caranya :
• Dengan mengundi elemen/anggota
populasi
• Dengan menggunakan tabel angka random
1-135
Syarat Acak Sederhana
1. Tersedia kerangka sampling
2. Sifat populasi homogen
3. Populasi tidak terlalu tersebar secara
geografis
1-136
2. Systematic Random Sampling
(Penarikan sample secara sistematik)
• Caranya:
1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)
2. Menetapkan jarak/interval
N
I = -----------
n
I = Interval (5)
N = Jumlah anggota populasi (100)
n = Jumlah anggota sampel (20)
1-137
3. Stratified Random Sampling
(Penarikan Sampel Startifikasi)
Caranya:
1. Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan
sebagai dasar penetuan strata (lapisan).
2. Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam
sub-subpopulasi (setiap subpopulasi diasumsikan
homogen)
3. Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi
bisa proporsional bisa pula tidak.
4. Penentuan unsur bisa simple random/systematic
1-138
Syarat Stratified Random
Sampling
1. Kriteria yang jelas untuk menstratifikasi
2. Ada data pendahuluan mengenai kriteria
3. Diketahui jumlah tiap lapisan
1-139
4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Teknik ini digunakan karena mengalami dua
permasalahan, yaitu:
1) peneliti kekurangan kerangka sampling yang baik,
suatu populasi yang menyebar;
2) Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka
sampling dan menjangkau setiap elemen sample.
1-140
Caranya:
1. Populasi dibagi ke dalam mini populasi-mini populasi.
Mini populasi memiliki karakteristik yang sama dengan
populasi
2. Pengelompokan mini populasi ini bisa berdasarkan pada
pengelompokan secara administrasi.
3. Setelah itu menentukan cluster secara random (bisa
dilakukan secara bertingkat misal dari desa menjadi
dukuh-dukuh atau dusun dst)
4. Cluster yang terpilih adalah unit yang berisi elemen
sample final
1-141
5. Multistage Sampling
(Penarikan Sampel Secara Bertahap)
1-142
6. Area Sampling
( Penarikan Sampel Wilayah)
• Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat
kerangka sampling.
• Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari
wilayah yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui
blok-blok yang ada seperti perumahan, pertokoan.
• Teknik penarikan sample sama seperti penarikan
sampel secara bertahap.
1-143
II. Non Probability Sampling
(Non random sampling)
– Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang
lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat
kesempatan yang sama pada anggota populasi.
– Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau
kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis
hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti.
– Dengan penarikan sample non probability, peneliti tidak
dihadapkan pada cara-cara yang rumit.
1-144
Beberapa Teknik Non Probability
Sampling
1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara
Sengaja)
– Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan
yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian.
– Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample,
maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan
beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat
memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan
permasalahan penelitian.
1-145
2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
• Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu
dengan membagi populasi ke dalam sub-sub
populasi sesuai dengan fokus penelitian.
• Penarikan sample jatah dilakukan bila peneliti
tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari
setiap strata populasinya.
1-146
3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
• Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah
yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan
beberapa tahap.
• Pertama, menentukan satu atau beberapa orang
untuk diwawancarai.
• Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan
sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya.
– Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap
berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group).
Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.
1-147
4. Sequential Sampling
Penarikan sample ini dimulai dengan
pengambilan sample dalam jumlah kecil,
kemudian data dianalisis.
1-148
5. Accidental/Haphazard Sampling
(Penarikan Sampel Secara Kebetulan)
1-149
Akhir Kata
Penentuan populasi dan sampel
harus dilalui bila benar-benar ingin
menjadi sarjana yang
jujur
1-150
• Mereview jurnal dan proposal
1-151
PERTEMUAN 9
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMENTAL
PENELITIAN & METODE PENGUMPULAN DATA
1-152
Highlight
1-153
Apakah data itu?
• Data adalah sesuatu yang diketahui atau
dianggap, meskipun belum tentu benar.
• Data dapat digunakan untuk menggambarkan
suatu keadaan atau persoalan.
• Data yang baik adalah data yang bermanfaat
• Data yang telah diolah disebut dengan
informasi
1-154 154
Kegunaan Data :
Dasar suatu perencanaan
◦ Bertujuan agar perencanaan sesuai dengan kemampuan
supaya dapat dihindari perencanaan yang sulit untuk
dilaksanakan (ambisius).
Alat pengendalian
◦ Bertujuan agar bisa diketahui dengan segera kesalahan
atau penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat segera
diperbaiki atau dikoreksi.
Dasar evaluasi
◦ Dari hasil kerja akhir. Apakah target dapat tercapai?
kalau tidak tercapai, faktor apa saja yang mempengaruhi
1-155 155
Syarat-syarat data yang baik:
1-156 156
Dari sudut pandang statistika, data
menurut sifatnya dibagi menjadi:
• Data Kualitatif
– Adalah semua data yang dinyatakan dalam
bentuk bukan angka
– Biasanya dinyatakan dalam bentuk
pernyataan atau judgement
• Data Kuantitatif
– Adalah semua data yang dinyatakan dalam
bentuk angka
1-157 157
Menurut tingkatan skalanya, data
dikelompokkan menjadi:
1-158 158
Data Nominal (Skala Nominal)
1-160 160
Data Ordinal (Skala Ordinal)
Adalah data yang digunakan untuk
membedakan, serta sudah dapat digunakan
untuk menunjukkan tingkatan.
Misal:
◦ Tanggapan tentang suatu rencana perubahan
peraturan. Sangat setuju (skor 4), Setuju (skor 3),
tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1).
◦ Kinerja seorang karyawan. Sangat baik (skor 5),
Baik (skor 4), Cukup baik (skor 3), Tidak baik (skor
2), sangat tidak baik (skor 1).
1-161 161
Ciri data ordinal
Memiliki tingkatan.
◦ Misal, Karyawan dengan kinerja sangat baik memiliki
kinerja yang lebih tinggi dari karyawan yang memiliki
kinerja baik
Jarak / interval antara tingkatan yang satu
dengan yang lain belum jelas.
Tidak dapat dilakukan operasi matematika
◦ Misal, Karyawan dengan kinerja baik (skor 4) bukan
berarti memiliki kinerja 2 kali yang lebih baik dari
karyawan yang memiliki kinerja tidak baik 9skor 2).
1-162 162
Data Interval (Skala Interval)
• Adalah data yang dapat digunakan untuk
membedakan, menunjukkan tingkatan,
mempunyai jarak/interval yang sudah pasti,
tetapi belum memiliki nilai nol yang mutlak.
• Misal,
– Temperatur udara suhu 00C , 250F , 1000C
– Waktu dalam jam jam 00.00 , jam 04.00
1-163 163
Ciri data interval
• Menunjukkan tingkatan dengan selisih
antar tingkatan sudah jelas
• Dapat dilakukan operasi matematika
• Tidak memiliki nilai nol yang mutlak.
1-164 164
Data Rasio (Skala Rasio)
• Adalah data yang dapat digunakan untuk
membedakan, menunjukkan tingkatan,
mempunyai jarak/interval yang sudah pasti,
dan memiliki nilai nol yang mutlak.
• Misal,
– Jumlah mahasiswa di kelas P1 adalah 45 orang
– Jumlah uang di dompet Amir adalah Rp 0,-
– Berat beras yang disumbangkan 10 kg
1-165 165
Data menurut cara
memperolehnya:
• Data primer
– Adalah data yang dikumpulkan dan dioalh sendiri
oleh suatu organisasi atau perseorangan
langsung dari obyeknya.
• Data sekunder
– Adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain.
1-166 166
Cara pengumpulan data, a.l.:
• Kuesioner
• Wawancara
• Percobaan di laboratorium
• Hasil pengolahan pihak lain
1-167 167
1-168
• Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada
gambar berikut ini.
1-169
• Jika tidak demikian maka tembakan kita meleset.
• Dalam hal ini, kita memperoleh estimasi yang benar secara kelompok,
tetapi tidak konsisten. Sekarang jelas bahwa reliabilitas berkaitan
langsung dengan validitas dari apa yang diukur.
1-173
• Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid
dan reliabel.
1-175
Highlight
1-176
PENGUKURAN
1-177
DEFINISI OPERASIONAL
Dalam penelitian empirik, terutama yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, konsep-
konsep yang relevan dan bernilai sentral harus dibuat
operasional.
Artinya konsep-konsep tersebut tidak cukup hanya
didefinisikan secara eksplisit.
Mengapa demikian? Hal ini terkait dengan fungsi
ketiga dari konsep yaitu fungsi pragmatic atau
operasional (mengendalikan dan mengarahkan
perilaku individu)
1-178
Apakah yang dimaksud dengan definisi
operasional?
1-180
Ada 2 strategi menghubungkan
konsep dan realitas:
1-182
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
VALIDITAS (KEABSAHAN)
• Apakah yang dimaksud dengan validitas?
– Apakah kita benar-benar mengukur apa (konsep) yang
hendak kita ukur?
– Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu
mengukur apa yang hendak diukur.
1-183
Ada dua hal yang terkandung dalam
pengertian tersebut:
1-184
JENIS-JENIS VALIDITAS
1-185
Cara mengukur Validitas
• mendefinisikan secara operasional konsep
yang akan diukur sampai tersusun alat ukur
atau kuesioner.
• Uji coba
• Tabulasi
• Uji statistik dengan korelasi ‘Product Moment’
1-186
Tingkat validitas dipengaruhi 2 hal:
• Kemampuan pewawancara
apakah mengikuti petunjuk/
pedoman kuesioner/ tidak
• Keadaan responden sewaktu
wawancara berlangsung
1-187
RELIABILITAS
(KEAKURATAN/KEMANTAPAN)
1-188
Bagaimana hubungan antara
validitas dan reliabilitas?
• Validitas
mempermasalahkan kesesuaian
antara konsep dan kenyataan empiris
• Reliabilitas
kesesuaian hasil-hasil pengukuran di
tingkat kenyataan empiris
• Karena itu valid pasti reliable, tapi tidak
sebaliknya
1-189
Pengertian wawancara
1-191
Tujuan wawancara
a. Menciptakan hubungan yang baik diantara dua pihak
yang terlibat (subyek wawancara dan pewawancara).
b. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek
wawancara
c. Menyedikan informasi yang di butuhkan.
d. Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek
wawancara.
1-192
Manfaat wawancara
• a. Deskriptif
– melukiskan dunia kenyataan yang dialami
– oleh orang lain
– b. Eksploratif
– bila masalah yang kita hadapi masih samar-samar
– bagi kita karena belum pernah diselidiki secara
– mendalam oleh orang lain
1-193
Macam-macam wawancara
menurut Prosedur
1.1 Wawancara Bebas/ tak terpimpin
interviewer tidak secara sengaja mengarahkan tanya jawab
pada pokok-pokok persoalan dari fokus penelitian
1.2 Wawancara Terpimpin
wawancara yang menggunakan panduan pokok-pokok
masalah yang telah ditentukan (pedoman yang memimpin
jalannya tanya jawab)
1.3 Wawancara bebas terpimpin
Pewawancara membuat garis besar masalah yang dijadikan
bahan wawancara yang berfungsi untuk mengendalikan
supaya proses wawancara tidak kehilangan arah.
1-194 194
• 2. Menurut Fungsinya:
• 3.1 Pengumpulan data : untuk mengumpulkan data-data yang
berhubungan dengan siswa untuk pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling pribadi, sosial, belajardan karier
• 3.2 Penempatan : untuk membantu proses penempatan seseorang
pada posisi yang sesuia dengan potensi, minat, kemampuan dan
kebutuhannya.
• 3.4 Penegakan disiplin :untuk membantu proses penegakan
disiplin apabila terjadi sebuah kasus pelanggaran disiplin.
• 3.5 Konseling :untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin
berkenaan dengan masalah klien sehingga data-data tersebut
dapat digunakan untuk membantu klien menemukan solusi atas
masalahnya.
1-195
3. Berdasarkan sifatnya
3.1 Wawancara Langsung,
3.2 Wawancara Tidak Langsung
3.3 Wawancara Insidentil
3.4 Wawancara Berencana
a. Pewawancara
Mampu menyampaikan semua pertanyaan dengan baik
dan tepat
b. Responden
Ada orang yang bersedia dan suka diwawancarai dan ada
yang kurang suka di wawancarai
c. Pedoman Wawancara
Harus sesuai dengan topik yang di rencanakan
d. Situasi Wawancara
e. Lama dan pemilihan waktu
1-198
Kekurangan teknik wawancara
- Kurang efisien
- Diperlukan keahlian bahasa
- Pemalsuan jawaban
- Data yang diperoleh kurang akurat
- Dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar
1-199
Kesalahan dalam wawancara
• Lupa Pertanyaan
• Pertanyaan tertutup
• Pertanyaan panjang
• Pertanyaan ganda
• Menjawab pertanyaan anda sendiri
• Pernyataan sebelum pertanyaan
• Komentar pada petanyaan
• Sanggup menjadi pendengar yang baik
1-200
• Mereview proposal dan jurnal
1-201
PERTEMUAN 11
KUESIONER
TAHAPAN PENELITIAN 7 ANALISA DATA DAN
INTERPRETASI
1-202
Highlight
• kuesioner
• Statistik deskripsi dan inferensial
• Statistik parametris dan non
parametris
1-203
TUGAS RESUME
• 1 DOUBLE FOLIO (TULIS TANGAN DIKUMPUL
SORE)
• MATERI
• kuesioner
• Statistik deskripsi dan inferensial
• Statistik parametris dan non parametris
1-204
Apakah Kuesioner ?
• Maka dari itu, walaupun kuesioner secara fisik lebih murah dari
pada metode pengumpulan data lainnya, tetapi butuh waktu
dan konsentrasi yang lebih banyak untuk merancangnya dan
menginterpretasi.
1-207
Tahap-tahap Perancangan
kuesioner
1-208 208
Apa yang dapat diukur menggunakan
Questioner ?
• Yang dapat diukur dengan
kuesioner cukup fleksibel,
tetapi tidak semua data dapat
diukur dengan kuesioner.
1-209
• Kuesioner bersifat survei, sehingga peneliti tidak dapat
mengontrol secara ketat jawaban dari responden. Oleh
karena itu hasil kuesioner tidak seobyektif dibandingkan
dengan hasil penelitian Lab.
1-210
• Pertanyaan dirancang untuk
mengumpulkan data kualitatif
maupun kuantitatif.
• Pertanyaan kuantitatif lebih pasti
dari pada pertanyaan kualitatif.
• Contoh : kata “mudah” dan
“sulit” sangat relatif untuk tiap
orang
• Oleh karena itu untuk
pertanyaan yang bersifat
kualitatif harus disusun secara
cermat sehingga tidak
membingungkan dan
membosankan responden.
1-211
Kapan Suatu Penelitian
Menggunakan Questioner ?
• Tidak ada rumusan pasti,
tergantung dari banyak faktor
termasuk jenis informasi yang
ingin diperoleh dan
keberadaannya
• Beberapa keadaan yang
menjadi pertimbangan
digunakannya kuesioner :
1. Bila sumber data dan dana
terbatas.
2. Bila harus melindungi privasi
responden.
3. Bila ingin menguatkan temuan
yang sudah ada
1-212
I. Mendefinisikan Tujuan Survei
1-213 213
• Pertanyaan Tertutup : Menggunakan pertanyaan yang jawabannya berupa
pilihan.
• Untuk kuesioner yang mengukur opini dan variabel yang jumlahnya banyak,
seperti misalnya uji musik, lebih baik menggunakan jumlah pilihan jawaban yang
genap, untuk menghindari banyaknya jawaban yang kosong (tidak punya
pendapat).
Jika data yang diteliti berupa sampel, statistik dapat digunakan untuk menarik kesimpulan
yang berupa:
Parametrik: jika data penelitian diukur dengan skala interval dan skala rasio
dan asumsi bahwa distribusi data populasi yang digunakan untuk memilih
sampel penelitian adalah normal
Kategorisasi
Memasukkan Data
1-217
Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan
terhadap data penelitian untuk memudahkan proses pemberian kode dan
pemrosesan data dengan teknik statistik
Data penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti melalui metode survey atau
observasi perlu diedit dari kemungkinan kekeliruan dalam proses pencatatan
yang dilakukan oleh pengumpul data, pengisian kuesioner yang tidak lengkap
atau tidak konsisten
Cara untuk Memberikan nilai tengah dalam skala sebagai respon untuk
menangani item tersebut,
respon Membiarkan komputer mengabaikan respon kosong saat
kosong analisis dilakukan,
untuk item Memberikan pada item nilai keluar respons dari semua yang
skala merespon item tersebut,
interval Memberi item tersebut rata-rata respon dari responden khusus
dengan pada semua pertanyaan lain yang mengukur variabel
nilai tengah tersebut,
adalah: Memberikan respon kosong sebuah angka acak dalam kisaran
1-219 skala tersebut,
Pemberian kode merupakan proses identifikasi dan klasifikasi data
penelitian ke dalam skor numerik atau karakter simbol.
Respons atas beberapa pertanyaan yang disusun secara negatif juga perlu
dibalik sehingga semua jawaban berada dalam arah yang sama. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan komputer melalui pilihan transform
dan RECODE.
1-221
Bila data kuesioner tidak dikumpulkan pada lembar jawaban scanner,
yang secara langsung dimasukkan ke dalam komputer sebagai arsip data,
data mentah harus secara manual diketik ke dalam komputer.
Reliabilitas (Reliability)
Konsep reliabilitas dapat
dipahami melalui ide dasar
Ada kemungkinan data
konsep tersebut, yaitu
penelitian memiliki tingkat
konsistensi
reliabilitas yang tinggi,
Validitas tetapi kurang valid. Suatu
Validitas data penelitian data penelitian yang valid,
ditentukan oleh proses bagaimanapun juga harus
pengukuran yang akurat. Suatu reliable, karena akurasi
instrumen pengukur dikatakan memerlukan konsistensi.
valid jika instrumen tersebut
mengukur apa yang seharusnya
1-224
1-225
• Mari melihat penelitian masing-masing
1-226
PERTEMUAN 12
TAHAPAN PENELITIAN 7 ANALISA DATA DAN
INTERPRETASI
1-227
Highlight
• Pengujian hipotesa
1-228
Peneliti harus memiliki kriteria atau standar yang digunakan
Estimasi dan
untuk membuat keputusan terhadap hipotesis yang diuji
Probabilitas
berdasarkan sampel
1-230
Kemungkinan terjadinya kesalahan tipe I dan II dapat dikurangi
dengan cara menambah jumlah sampel yang diteliti
1-231
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa analisis data hendaknya
didasarkan pada pengujian dari hipotesis yang telah dirumuskan.
Jelas keliru bila mengubah hipotesis awal agar sesuai dengan
analisis data.
1-232
Tujuan studi dan metode statistik
1-233
Klasifikasi jumlah variabel dan kategori analisis data
1-234
Contoh metode statistik berdasarkan tujuan studi dan skala
pengukuran
1-235
Uji perbedaan bivariate
1-236
Uji hubungan bivariate
1-237
Metode-metode dependensi dalam analisis multivariate
1-238
• Mari melihat penelitian
1-239
PERTEMUAN 13
PENDAMPINGAN METODOLOGI BERSAMA 2
DOSEN PRODI LAIN
1-240
Highlight
1-241
I. PENDAHULUAN
1-242
A. Latar Belakang Penelitian
• Bagian ini memuat fakta-fakta atau gagasan-
gagasan yang relevan dengan masalah
penelitian sebagai titik tolak merumuskan
masalah penelitian, alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan
penelitian itu dipandang menarik dan penting
untuk diteliti
1-243
Latar Belakang Masalah
• Latar belakang penelitian berisi tentang alasan
perlunya dilakukan penelitian. Latar belakang
penelitian dapat bersumber pada fenomena
lapangan (penelitian aplikatif) maupun bersumber
pada research gap (penelitian fundamental).
Untuk memperkuat alasan perlunya dilakukan
penelitian harus didukung dengan data yang
memadai. Dalam bagian akhir ditulis dengan
penegasan topik yang akan diteliti bukan judul
penelitian
1-245
HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN MASALAH DAN
PEMECAHANNYA
1-246
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
1-247
SUMBER PERMASALAHAN DALAM
PENELITIAN:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari (fenomena
gap)
• Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
• Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
• Terdapat pengaduan
• Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
(Research gap)
• Adanya perbedaan hasil penelitian (menjelaskan mengapa
berbeda?)
• Adanya konsep hubungan yang belum jelas (menjelaskan
alur logika hubungan?)
• Adanya keterbatasan penelitian sebelumnya
(mengembangkan penelitian sebelumny)
1-248
Fenomena Gap
• Kondisi seharusnya lebih
rendah dibandingkan
harapan.
• Kondisi seharusnya lebih
tinggi dibandingkan
harapan.
Harapan Kinerja
1-249
Bagaimana Cara Mencari
Masalah Penelitian Aplikatif
PENELITIAN KECIL (SMALL RESEARCH)
• Penelitian kecil dilakukan dengan melakukan penelitian dengan
mengambil sampel kecil untuk memperoleh gambaran tentang apa
yang akan kita teliti.
KONSULTASI
• Cara ini dilakukan dengan cara bertemu dan meminta informasi tentang apa
yang akan kita teliti kepada orang-orang yang dianggap ahli dalam bidangnya.
• Keberhasilan teknik ini akan sangat tergantung kepada ketepatan peneliti
dalam mememilih nara sumber
• Teknik ini sangat cocok jika peneliti memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan
biaya.
1-250
Bagaimana Cara Mencari Masalah
Penelitian Fundamental
1-251
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya
adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
– Jenis Penelitian
– Obyek yang diteliti
– Subyek penelitian
– Lokasi Penelitian
– Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank
Pemerintah di Purwokerto tahun 2005
1-252
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam memilih
permasalahan penelitian:
1-254
Jenis Reseach Gap
• Adanya perbedaan hasil penelitian
• Adanya kekaburan konsep
• Adanya keterbatasan penelitian sebelumnya.
• Adanya tatanan konsep yang perlu
dilanjutkan.
1-255
Dimana kita bisa mendapatkan
Reseach Gap ?
• Pada bagian introduction (berisi research gap
penelitian yang ditelaah).
• Pada bagian hasil penelitian.
• Limitation/Future Reseach
1-256
Reseach Gap 1
1-257
Kesalahan yang Sering Terjadi
Dalam Menyajikan Latar Belakang Penelitian
1-258
B. Perumusan Masalah Penelitian
1-259
Hal yang harus ada pada
perumusan masalah penelitian
1-260
Intisari Masalah Penelitian
• Research Gap: Tunjukan andanya kontradiksi
hasil penelitian sebelumnya atau ketidak
jelasan konsep pada penelitian sebelumnya
sehingga mendorong dilakukannya penelitian.
• Fenomena Bisnis: Tunjukan masalah yang ada
pada obyek yang akan diteliti.
1-261
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam
Perumusan Masalah
1-262
C. Tujuan Penelitian
• Rumuskan secara singkat tujuan
penelitiannya, apakah untuk membandingkan
metode, mengevaluasi suatu
program/sistem/metode ataupun yang lainnya
dan membuktikan suatu teori.
1-263
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk menjawab masalah penelitian.
Tujuan Khusus
Untuk menjawab pertanyaan penelitian.
1-264
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam
Penulisan Tujuan Penelitian
1-265
Tujuan Penelitian dan Tujuan Peneliti
1-266
D. Manfaat Penelitian
• Rumuskan kegunaan penelitian baik secara
teori maupun terapan. Kegunaan secara
teoritis adalah untuk pengembangan ilmu
pengetahuan sedangkan kegunaan terapan
adalah untuk penyelesaian masalah yang ada
dilapangan.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat ilmiah
b. Manfaat Praktis
1-267
Kesalahan yang sering terjadi
• Manfaat penelitian terlalu normatif.
• Manfaat hanya untuk pihak-pihak tertentu
yang tidak ada kaitannya dengan masalah
penelitian.
• Tidak spesifik sesuai dengan tema penelitian
yang dilakukan.
1-268
Salah
1-269
Salah
1-270
E. Pembatasan Masalah
• Agar penelitian dapat mengarah ke inti masalah
yang sesungguhnya maka diperlukan
pembatasan penelitian sehingga penelitian yang
dihasilkan menjadi lebih fokus dan tajam .
• Untuk penelitian tertentu biasanya dipaparkan
tentang ruang lingkup dan keterbatasan
penelitian. Yang dikemukakan dalam ruang
lingkup adalah variabel-variabel yang diteliti,
populasi atau subjek penelitian
1-271