Anda di halaman 1dari 5

Sifat Kemagnetan Bahan

  SIFAT KEMAGNETAN BAHAN

(Diamagnetik, Paramagnetik, Ferromagnetik, Antiferromagnetik, serta


Ferrimagnetikdan Ferrit)

A.  Diamagnetik
-          Pengertian
Diamagnetik adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan magnet ketika
dikenai medan magnet. Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak. Diamagnetik adalah salah
satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan pengecualian superkonduktor yang memiliki
kekuatan magnet yang kuat.
Bahan diamagnetik sangat sulit dipengaruhi oleh medan magnet luar. Bahkan, apabila
diberi pengaruh medan magnet dari luar, resultan medan atomisnya akan membentuk arah yang
melawan arah medan magnet luar. Jika magnet ini dimasukkan ke dalam medan magnet luar,
akan menimbulkan induksi magnet yang lebih kecil di banding bahan paramagnetik.

-          Alasan
Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan magnet.
Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena pasangan elektron,
termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa diamagnetik yang lemah. Namun
demikian, kekuatan magnet material diamagnetik jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan
magnet material feromagnetik ataupun paramagnetik.
Mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan sangat kecil artinya ialah memiliki sitat
magnetik yang lemah
Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna

-          Contoh
Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang disebut ‘non-magnetik’,
termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti minyak bumi dan beberapa jenis
plastik, serta beberapa logam seperti tembaga, merkuri, emas, bismut, timbal, antimon, air raksa,
dan phosphor.

B.  Ferromagnetik
-          Pengertian
Ferromagnetik adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami
magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat.
Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-hari.
Ferromagnetik ibilah yang merupakan dasar untuk menjelaskan fenomena magnet permanen.

-          Alasan
Bahan ferromagnetik sangat mudah di pengaruhi medan magnetik karena mempunyai
resultan medan magnet atomis yang besar, sehingga apabila bahan ini diberi medan magnet dari
luar maka elektron-elektronnya akan mengusahakan dirinya untuk menimbulkan medan magnet
atomis tiap tiap atom/ molekul searah dengan medan magnet luar.
Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya
semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam
bahan ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan
magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang disearahkan.
Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen

-          Contoh
Adapun yang termasuk kedalam bahan ferromagnetik yaitu baja, cobalt, gadalinium,
nikel, dan lain lain.
Walaupun demikian bahan/ logam tadi dapat hilang sifat kemagnetannya apabila
mencapai suhu tertentu. Suhu tertentu ini disebut suhu curie . Jadi suhu curie adalah suhu yang
dapat mengakibatkan hilangnya sifat kemagnetan.

C.  Paramagnetik
-          Pengertian
Semua zat yang mempunyai susceptibilitas magnetik positif adalah zat paramagnetik.
Dalam zat semacam ini setiap atom atau molekul mempunyai momen magnetik total yang tak
sama dengan nol dalam medan luar yang nol. Hal ini terjadi pada zat-zat yang subkulitnya tak
penuh hingga maksimum. Misalnya : 22Ca hingga 28Ni, 41Ne hingga 25Rh, 57Li hingga 78Pt,
90Tn hingga 92U. Hingga susceptibilitasnya tergantung temperatur.
Bahan paramagnetik dapat dipengaruhi oleh medan magnet luar, tetapi tidak semudah
bahan ferromagnetik. Sebagian besar magnet atomisnya mengikuti arah medan magnet, tetapi
ada sebagian kecil yang justru melawan arah medan magnet luar.

-          Alasan
Material paramagnetik juga dapat menarik dan menolak benda-benda logam namun jika
medan magnet eksternal dijauhkan, material paramagnetik juga akan kehilangan daya
magnetnya. Magnet paramagnetisme disebut juga magnet sementara atau magnet tidak tetap.
Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih besar.

-          Contoh
Adapun yang tergolong bahan paramagnetik yaitu antara lain, mangan, platina, kromium,
aluminium,dan lain lain..

D.  Antiferromagnetik
-          Pengertian
Bahan antiferromagnetik dapat digambarkan oleh struktur krital dengan kisi-kisi yang
diisi dengan dua jenis atom dengan momen magnet yang berlawanan arah (antiparalel). Jika tak
ada medan luar, besarnya medan magnet yang antiparalel seimbang sehingga magnetisasi total
sama dengan nol (0).

-          Alasan
Bahan antiferromagnetik mempunyai susceptibilitas magnet positif kecil. Tidak ada
magnetisasi bila tak ada magnet luar. Material antiferromagnetik mempunyai dipol dengan arah
berlawanan arah yang berasala dari orientasi kristal yang berlawanan arah. Sifat
antiferromagnetik ini terjadi untuk temperatur kritis yang disebut dengan temperatur Neel, TN.
Pada temperatur diatas TN, maka material antiferromagnetik akan berubah menjadi
paramagnetik.

-          Contoh
Adapun yang termasuk kedalam bahan antiferromagnetik adalah MnO, MnF2, dll.
Terdapat MnO, bahan keramik yang bersifat ionik yang memiliki ion-ion Mn2+ dan O2-.
Tidak ada momen magnetik netto yang dihasilkan oleh ion O2-, hal ini disebabkan karena
adanya aksi saling menghilangkan total pada kedua momen spin dan orbital. Tetapi ion Mn2+
memiliki momen magnetik netto yang terutama berasal dari gerak spin. Ion-ion Mn2+ ini
tersusun dalam struktur kristal sedemikian rupa sehingga momen dari ion yang berdekatan
adalah antiparalel. Karena momen-momen magnetik yang berlawanan tersebut saling
menghilangkan, bahan MnO secara keseluruhan tidak memiliki momen magnetik.

E.  Ferrimagnetik dan Ferrit


-          Pengertian
Bahan Ferrimagnetik merupakan bahan yang didalamnya terdapat momen magnetik yang
masing-masing atomnya tidak sama, sehingga memiliki magnetisasi spontan M, walaupun tanpa
adanya medan magnet luar.
-          Alasan
Material ini mempunyai susceptibilitas magnetik yang sangat besar dan tergantung pada
suhu. Sifatnya serupa dengan material ferromagnetik, yang mana untuk temperatur dibawah
harga kritis disebut dengan temperatur curir (TC). Dan ketika berada diatas Temperatur TC,
maka baterial ferrimagnetik akan berubah menjadi bahan faramagnetik.
-          Contoh
Adapun contoh dari bahan Ferrimagnetik adalah Fe3O4. Jika atom Fe diganti dengan
atom yang lainnya, seperti Mg, atau Al, makan akan menjado bahan Ferrit.
REFERENSI

Budiman, Arif. 2012. Sifat Kemagetan Bahan. http://arifbudiman.blogspot.com

Foster, Bob. 2003. Fisika Terpadu. Jakarta: Erlangga.

Pratama, Ichal. 2012. Bahan Magnetik. http://ichaltecnik.blogspot.com.

Saripudin, Aip, dkk. Praktis Belajar Fisika. http://books.google.com. 

 Gie,     Sutrisno, Tan Ik. 1983. Fisika Dasar (Listrik, Magnet, dan Termofisika). Bandung: ITB

_____. 2013. Pengertian dan Karakteristik Magnet. https://figaz.wordpress.com

_____. 2014. Ferrit dan Antiferromagnetik. http://xa.yimg.com.

_____. 2014. Medan Magnet. http://smanepus.sch.id.

 
Diposkan oleh Sitti Hajar di 18.28

Anda mungkin juga menyukai