Makalahku 20
Makalahku 20
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya bagi kita semua
2. Ibu dan Ayah yang senantiasa mendukung saya selama ini dalam penulisan
Makalah ini.
6. Pihak-pihak yang turut berjasa dalam penyusunan makalah yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
Karanganyar , .. ............2020
Penulis
Kamsatun
DAFTAR ISI
Halaman Judul...............................................................................................1
Lembar Persetujuan.......................................................................................11
Lembar Pengesahan.......................................................................................111
Persembahan..................................................................................................vi
Kata Pengantar...............................................................................................viii
Daftar Isi........................................................................................................ix
Daftar Tabel...................................................................................................x
Daftar Gambar...............................................................................................xii
Daftar Lampiran.............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.5.1 Metode.........................................................................................6
1.5.2 Teknik Pengumpulan Data..........................................................7
2.1.1 Pengertian......................................................................................9
2.1.2 Etiologi..........................................................................................10
2.1.3 Klasifikasi......................................................................................10
2.1.5 Patofisiologi...................................................................................15
2.1.7 Komplikasi.....................................................................................17
2.1.9 Pencegahan....................................................................................20
2.1.10 Penatalaksanaan...........................................................................21
ix
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan ........................................................... 26
2.2.1 Pengkajian ............................................................................ 26
2.2.2 Diagnosa Keperawatan ......................................................... 33
2.2.3 Perencanaan .......................................................................... 33
2.2.4 Pelaksanaan .......................................................................... 39
2.2.5 Evaluasi ................................................................................ 39
2.2.6 Pathway ................................................................................ 40
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ......................................................................................... 73
4.2 Diagnosa Keperawatan...................................................................... 82
4.3 Intervensi Keperawatan ..................................................................... 83
4.4 Implementasi Keperawatan ............................................................... 84
4.5 Evaluasi Keperawatan ....................................................................... 87
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 89
5.2 Saran ... .............................................................................................. 91
PENDAHULUAN
1.5.1 Metode
1.5.2.1 Wawancara
1.5.2.3 Pemeriksaan
1.6.2 Bagian inti, terdiri dari dua bab, yang masing-masing bab terdiri
dari sub bab berikut ini :
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit dan
asuhan Keperawatan pasien TB paru. Konsep penyakit akan diuraikan definisi,
etiologi, dan cara penanganan secara medis. Asuhan keperawatan akan diuraikan
masalah – masalah yang muncul pada penyakit TB Paru dengan melakukan
asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Klasifikasi
3) Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto thoraks
dada menunjukan gambaran tuberculosis.
Pada beberapa penderita gejala yang timbul tidak jelas sehingga diabaikan
bahkan kadang-kadang asimtomatik. Gejala TB dibagi menjadi 2 yaitu :
1) Batuk
2) Batuk Darah
3) Sesak Napas
4) Nyeri Dada
1). Demam
2.1.5 Patofisiologi
dikelilingi oleh makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi
massa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut disebut Ghon Tubercle, materi
yang terdiri atas makrofag dan bateri menjadi nekrotik yang selanjutnya membentuk
materi yang penampakanya seperti keju (necrotizing caseosa). Hal ini akan menjadi
klasifikasi dan akhirnya membentuk jaringan kolagen , kemudian bakteri menjadi non
aktif. Setelah infeksi awal, jika respon sistem imun tidak adekuat maka penyakit akan
menjadi lebih parah. Penyakit yang kian parah dapat timbul akibat infeksi ulang atau
bakteri ang sebelumnya tidak aktif menjadi aktif. Pada kasus ini, ghon tubercle mengalami
ulserasi sehingga necrotizing caseosa didalam bronkus. Tuberkel yang ulserasi selanjutnya
membentuk
(Amin, 2011)
2.1.5.4 Bronkiektasis
2.1.7 Komplikasi
1.) Pleuritis
3.) Empiema
4.) Laringitis
dapat memberikan evaluasi terhadap pengobatan yang sudah diberikan. Pemeriksaan ini
mudah dan murah sehingga dapat dikerjakan di puskesmas. tetapi kadang-kadang tidak
mudah untuk mendapatkan sputum, terutama pasien yang tidak batuk atau batuk yang non
produktif. Dalam hal ini dianjurkan minum air sebanyak 2 liter dan diajarkan melakukan
reflek batutuk. Dapat juga dengan memberikan tambahan obat mukolitik eksprektoran.
Sputum yang akan diperiksa hendaknya sesegera mungkin. Bila sputum sudah di dapat,
kuman BTA pun kadang-kadang sulit ditemukan. Kuman baru bisa ditemukan bila
bronkus yang terlibat proses penyakit ini terbuka ke luar, sehingga sputum yangg
mengandung kuman BTA mudah ke luar. Keteria sputum BTA positif adalah bila
sekurang-kurangnya ditemukan 3 batang kuman BTA pada satu sediaan. Dengan kata lain
diperlukan 5000 kuman dalam 1 mil. Sputum hasil pemeriksaan BTA (+) di bawah
mikroskop memerlukan kurang lebih 5000 kuman/ml sputum, sedangkan untuk
mendapatkan kuman (+) pada biakan yang merupakan diagnosis pasti, dibutuhkan sekitar
50-100 kuman/ml sputum. Rekomendasi WHO skala IUATLD:
(Zulkarnain , 2014)
2.1.8.2 Pemeriksaan Tuberculin (Mantoux)
2.1.9 Pencegahan
aktif.
saja
6.) Tidakmelakukankebiasaansharingpenggunaan
barang/alat. (Zulkarnain, 2014).
1.10 Penatalaksanaan
2.1.10.1 Obat-obatan
1) Isoniazid (H)
Obat ini bekerja berdifusi kedalam semua jaringan dan cairan tubuh,
dan efek yang amat merugikan sangat rendah. Obat ini diberikan
melalui oral atau intramuskular. Dosis obat harian bisa 10 mg/kgBB,
dengan kadar puncak obat dalam darah, sputum, dan cairan
22
2) Rifampisin (R)
3) Etambutol (E)
dengan tuberkulosis terjadi resistensi obat, bila obat lain tidak dapat
digunakan sebagai terapi.
4) Pirazinamid (Z)
5) Streptomisin
(Astuti, 2010)
1) Kategori I : 2(HRZE)/4H3R3
(Kemenkes RI,2014)
Berat badan Tahap intensif tiap hari selama Tahap lanjutan 3 kali seminggu
(150mg/75mg/400mg/275mg) RH(150mg/150mg)
Keterangan : H = Isoniazid
R = Rifampisin
Z = Pirazinamid
E = Etambutol
S = Streptomisin
2) Kategori 2:2HRZES/HRZE/5H3R3E3
Panduan OAT ini diberikan pada pasien BTA positif yang pernah
diobati sebelumnya (pengobatan ulang). Obat ini diberikan untuk :
(Kemenkes RI,2014)
Tahap lanjutan 3
Berat Badan Tahap intensif tiap hari RHZE kali seminggu RH
(150/75/400/275)+S (150/150) + E
(400)
Paket sisipan KDT adalah sama seperti paduan paket untuk tahap
intensif kategori 1 yang diberikan selama sebulan (28 hari).
Tabel 2.3 paduan OAT KDT Sisipan
HRZE (150/75/400/275)
(Arizhandy, 2012).
2.2.1 Pengkajian
1.) Identitas
1) Keadaan umum
Palpasi :
Vocal vremitus pada umumnya normal, jika ada efusi pleura berarti
kondisi penyakit memasuki level menengah atau parah.
29
Perkusi :
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
30
Kesadaran biasanya composmentis, ditemukan adanya sianosis perifer
apabila gangguan perfusi jaringan berat.
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Inspeksi
Aktivitas sehari-hari berkurang banyak, gejala yang muncul antara
lain kelemahan, kelelahan, insomnia, pola hidup menetap, jadwal olahraga
menjadi tak teratur (zulkarnain, 2014).
Palpasi
Adakah nyeri tekan pada sendi atau tulang akibat dari komplikasi,
infeksi TB pada tulang.
Perkusi
Auskultasi
8) B7 Sistem penginderaan
9) B8 Endokrin
(Fachrudin, 2010)
2.1.3 intervensi
kekentalan dan
perlengketan sekret
paru untuk
memudahkan
pembersihan. Agen
ekspektoran akan
memudahkan sekret
lepas dari perlengketan
dari jalan napas
9. Kortikosetroid 9. Kortikosteroid berguna
dengan keterlibatan
luas pada hipoksemia
dan menurunkan reaksi
inflamasi akibat edema
mukosa dan dinding
bronkus.
2.3.6 Evaluasi
bersama secret
Sembuh tanpa
pengobatan
Hipertermi
Kompleks primer
pencernaan, tulang)
ghon)
Terjadi
proses Sembuh sendiri tanpa Sembuh dengan bekas
peradanga pengobatan fibrosis
n
Pertahanan primer tidak adekuat
Mempengaruhi
hipotalamus
Resiko infeksi
Mual, muntah
Ketidakseimbangan nutrisi
Intake nutrisi berkurang
Gambar 2.1 Kerangka Masalah Tuberculosis paru (Nuarif & kusuma, 2015)
41
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1.1 Identitas
Ny.S (48 Tahun ), sudah menikah, suku jawa, beragama islam, pendidikan
terakhir tamat SMA/Sederajat, bekerja sebagai pengasuh anak/ baby sister,
Alamat Gembol , No rekam medis xxx. Pasien dirawat dengan diagosa
medis TB Paru
3.1.2 Keluhan utama
Sesak nafas
42
Tabel 3.1 Status cairan dan nutrisi pada Ny.S dengan diagnosa medis Tb
Paru di Puskesmas Karanganyar
Status Cairan & Nutrisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Nasi Tim
dalam 2 minggu)
3.1.5 Genogram
45
Keterangan :
= Pasien = Perempuan
G-C-S : 4-5-6
Kesadaran : Composmentis
Input Output
AM : 5x39 = 195 cc
3.1.7.3 Peran
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
WBC 5.51 [4.50-11.50] 10^3/uL
KIMIA KLINIK
Kimia klinik
Elektrolit
Gambar 3.1 Genogram Keluarga Ny. S Dengan Diagnosa Medis TB Paru Di Puskesmas
Karanganyar
3.1.9.2 Pemeriksaan Foto thoraks (09 Januari 2020)
Cor : Bentuk dan ukuran normal
3.1.10.5 Antrain 3x1gr IV : Untuk menangani demam dan obat anti nyeri
pernafasan
Tabel 3.4 Analisa data pada Ny.S dengan Diagnosa medis TB Paru di
Puskesmas karanganyar
Infeksi Primer
DO :
Reaksi infeksi
merusak parenkim
- K/U Lemah
Paru
- G-C-S 4-5-6
Membentuk tuberkel
- Suara nafas ronkhi pada
Pembentukan sputum
dada kanan lobus berlebihan
Lpm
- Batuk (+)
batuk
Infiltrat di kedua
parahiler dan
paracardial kanan
menunjukan : susp TB
Paru
TTV:
- TD : 120/80 mmHg
- N : 88x/Menit
- RR : 29x/Menit
- S: 36,1°C
- Konjungtiva anemis
- Penurunan BB
(Sebelum sakit 42kg ,
saat sakit 39kg ,
mengalami penurunan
dalam 2 minggu )
tempat tidur.
- Dahak dibuang
pada kresek dan ditaruh
di bawah kasur
5
3.2.1 Daftar masalah keperawatan
fisioterapi 8. Mengoptimalkan
dada jalan nafas
9. Mengoptimalkan
pengobatan yang
diberikan
batuk efektif
8. Memberikan nasal kanul 4Lpm
9. Memberikan obat P.o Codein 10mg
- Menginjeksi Antrain 1gr
- Menginjeksi Ondancentron
4mg
- Menginjeksi Omeprazole 1 vial
- Nebulizer Combivent
vial
- Nebulizer Combivent
2. 10/01/2020 16.15 1. menganjurkan pasien makan dalam
porsi sedikit tapi sering
- Pasien mau melakukanya
2. Anjurkan pasien makan selagi
16.20
hangat
- Pasien mau melakukanya
16.25
3. Mengobservasi Intake dan Output
- Intake 2x¼ porsi
- Output BAB (-)
4. Mengganti cairan infus Widabes
14Tpm
3. 10/01/2020 16.30 1. Mengajarkan pasien cara batuk
yang benar
- Respon : Pasien mau
melakukanya
16.40
2. Mengannjurkan pasien untuk
batuk/bersin dan mengeluarkan
dahak pada tisu dan
membuangnya pada tempat yang
tertutup
- Respon : Pasien mau
16.45
melakukanya
3. Ajarkan pasien cara cuci tangan
yang benar
16.50 - Respon : Pasien bisa
mendemonstrasikan cara
16.55 mencuci tangan dengan benar
4. Pertahankan teknik isolasi
5. Identifikasi orang lain yang
beresiko tertular
- TD 110/70 mmHg
- Nadi : 86x/Menit
21.50- Suhu : 36.4C
- RR : 21x/menit
4. Mengobservasiwarna,
22.00 kekentalan dan jumlah sputum
- Sputum berwarna putih,
23.30 kental sudah tidak keluar
darah.keluarnya jarang
5. Mengajarkan keluarga
pasienfisioterapi dada dengan
teknik postural drainase, perkusi,
dan fibrasi dada.
- keluarga pasien paham cara
melakukan fisioterapi dada
6. Menganjurkan pasien batuk
efektif
- Pasien mau melakukanya
dengan baik
67
- K/U Lemah
- G-C-S 4-5-6
4Lpm
- Batuk (+)
campur darah
TTV:
- TD 110/60 mmHg
- Nadi : 82x/Menit
- Suhu : 36.2 C
- RR : 24x/menit
Kurang Dari
O: - K/u Lemah
Kebutuhan
- Mual berkurang
Tubuh
- Nafsu makan 3x¼porsi
- BB 39Kg
- Konjungtiva anemis
O:
tertutup.
70
2,3,5,6,7,
an bersihan berkurang
jalan nafas
O:
- K/U Cukup
- G-C-S 4-5-6
- Nafas spontan
- Batuk (+)
TTV:
- TD 110/70 mmHg
- Nadi : 86x/Menit
- Suhu : 36.4 C
- RR : 21x/menit
P : Intervensi dilanjutkan
Kurang Dari
O: - K/u cukup
Kebutuhan
- Mual sudah tidak ada
Tubuh
- Nafsu makan 3x1/2porsi habis
- BAB (-)
- BB 39Kg
P : intervensi dilanjutkam
Infeksi
O:
dengan tepat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Tabel 3.8 Evaluasi Keperawatan Pada Ny.S dengan Diagnosa Medis TB Paru
Di Ruang Mawar Merah RSUD Sidoarjo
0 an bersihan sesak
jalan nafas O:
- K/U Cukup
- G-C-S 4-5-6
- Batuk (+)
- Nafas Spontan
keluar
nafas
TTV
- TD 120/70 mmHg
- Nadi : 80x/Menit
- Suhu : 36.6C
73
- RR : 20x/menit
kurang dari O:
- K/U Cukup
- Mual (-)
A : Masalah Teratasi
Infeksi
O:
dengan tepat
A : Masalah teratasi
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
4.1.1 Identitas
BAB V
PENUTUP
5.1.1 Fokus pengkajian pada Ny.S yaitu pada sistem pernafasan dengan data
sebagai berikut ditemukan irama napas tidak teratur dengan jenis takipnea,
terdapat retraksi otot bantu napas (otot intercostae), alat bantu napas Nasal
kanul 4 lpm, ada nyeri dada saat bernapas, terdapat batuk dan sekret
berwarna putih kental bercampur dengan darah. Pada palpasi ditemukan
vocal fremitus sebelah kanan dan kiri sama tetapi sedikit redup. Pada
perkusi ditemukan suara perkusi thorax sedikit redup pada bagian tengah .
Pada auskultasi ditemukan suara nafas tambahan ronchi pada sisi dada
sebelah kanan (lobus superior dan lobus inferior). Pada status cairan dan
nutrisi nafsu makan pasien menurun (2x ¼ porsi) , karenya Ny.S
mengatakan lidahnya pahit saat dibuat makan dan batuk yang terus
91
menerus sehingga meyebabkan mual. Pada pengkajian Persepsi dan
pengetahuan tentang penyakit dan penatalaksanaannya saat dikaji Pasien
dan keluarga pasien tidak mengetahui penyebab TB paru dan cara
penularan serta penatalaksanaan penanganan penyakit TB paru.
5.1.3 Pada ketiga diagnosa prioritas yang muncul pada klien dilakukan melalui
dua jenis tindakan yaitu tindakan mandiri keperawatan dan tindakan
kolaborasi dengan dokter dan ahli gizi.
5.1.5 Dari ketiga diagnosa prioritas yang terjadi pada Ny.S didapatkan dua
masalah teratasi dan satu masalah teratasi sebagian Kondisi Ny.S suduh
cukup baik dari sebelumnya sehingga Ny.S dianjurkan untuk KRS.
5.2 Saran
(TBC).http://arizandy.blogspot.in/2012/10/asuhan-keperawatan-tbc.html.
Danusantoso, Halim 2000. Buku Saku Ilmu Penyakit Paru. Jakarta : Hipokrates.
Muttaqin Arif, 2009. Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta: Diva
Press.
Pradana S, . (2014) . Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 Edisi 4.Jakarta :
FK.UI.
92
Price, Sylvia Anderson, (2010). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses
Sholeh, Suryono (2014) Naga, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi 3. Jakarta :
FKUI.
TUBERCULOSIS PARU
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
SIDOARJO
2020
95
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
TUBERCULOSIS PARU
Judul : TB Paru
Hari/ Tanggal :
Tempat : Di puskesmas Karanganyar
Lama : 30 Menit
Penyaji : Kamsatun
Sasaran : Keluarga dan pasien Ny.S di Puskesmas karanganyar
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya untuk Pasien dan
Keluarga pasien Ny.S di Puskesmas karanganyar
D. Materi
1. Pengertian TB Paru
2. Penyebab TB Paru
5. Pengobatan TB Paru
96
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
1 5 Menit Pembukaan:
Mengucapkan salam Menyambutsalamdan
Memperkenalkandiridan mendengarkan
akademi Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari Mendengarkan
penyuluhan. Mendengarkan
Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan.
Menanyakan kesiapan peserta Menjawab
2 20 Menit Pelaksanaan :
Penyampaian materi : Mendengarkan dan memper-
✓
Menjelaskan tentang hatikan
pengertian TB Paru
✓
Menjelaskan
tentang penyebab TB Paru
✓ Menjelaskan tentang
✓ Menjelaskan tentang
Pengobatan TB Paru
97
✓ Menjelaskan
tentang pencegahan TB Paru
✓
Menanyakan kembali Menjawab
hal-hal yang sudah dijelaskan Menjelaskan
mengenai TB Paru Memperhatikan
35 Menit Penutupan :
✓
Menutup pertemuan Mendengarkan
dengan menyimpulkan
materi yang telah dibahas.
✓
Mengucapkan terima
kasih kepada peserta.
✓
Mengucapkan salam Menjawab salam
H. Evaluasi
3. Penilaian
98
I. Denah
PENYAJI
Dokumentasi
J. Pengorganisasian