Anda di halaman 1dari 10

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

www.ibnumajjah.wordpress.com

TAFSIR SURAT
AT-TIIN

Oleh:
Imam Ibnu Katsir ‫رحمه اهلل‬

Download ± 350 ebook Islam, Gratis!!!


kunjungi….
www.ibnumajjah.wordpress.com

Kunjungi Blog Kami:

Download eBook Do’a dan Dzikir Soal-Jawab Agama


‫سورة التين‬
TAFSIR SURAT AT-TIIN

(Buah Tin) 1

Surat Makkiyyah, Surat ke-95: 8 ayat

Malik dan Syu'bah meriwayatkan


dari 'Adi bin Tsabit dari al-Barra' bin
'Azib: "Nabi ‫ صلي اهلل عليو وسلم‬dalam suatu
perjalanannya pernah membaca surat
at-tiin waz zaitun dalam satu dari dua
rakaat shalat yang beliau kerjakan. Dan
1
Disalin dari kitab Tafsir Ibnu Katsir jilid 8
terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi‟i.
aku tidak pernah mendengar seorang
pun suara atau bacaan yang lebih bagus
dari beliau.” Diriwayatkan oleh al-
Jama'ah di dalam kitab mereka masing-
masing.

“Dengan menyebut Nama Allah Yang


Mahapemurah lagi Mahapenyayang."

ِ ُ‫الزي ت‬
‫ون‬ ِ ِّ‫ والت‬.١
َّْ ‫ي َو‬ َ
ِِ
َ ‫ َوطُوِر سين‬.٢
‫ي‬

ِ ‫ وَى َذا الْبَ لَ ِد ْاْل َِم‬.٣


‫ي‬ َ
‫َح َس ِن تَ ْق ِو مي‬
ْ ‫نسا َن ِف أ‬ ِ
َ ‫ لََق ْد َخلَ ْقنَا ْاْل‬.٤
‫ي‬ ِِ
َ ‫َس َف َل َسافل‬
ْ ‫ ُثَّ َرَد ْدنَاهُ أ‬.٥
‫َجر‬ ِ ِ َّ ‫ إَِّّل الَّ ِذين آمنُوا وع ِملُوا‬.٦
ْ ‫الصاِلَات فَلَ ُه ْم أ‬ ََ َ َ
‫َغي ر َمَْنُ م‬
‫ون‬ ُْ
‫ك بَ ْع ُد بِالدِّي ِن‬
َ ُ‫ فَ َما يُ َك ِّذب‬.٧
‫ي‬ ِ ِ ْ ‫ أَلَيس اللَّو بِأَح َك ِم‬.٨
َ ‫اِلَاكم‬ ْ ُ َ ْ

1. Demi (buah) tin dan (buah) zaitun,


2. dan demi bukit Sinai,
3. dan demi kota (Makkah) ini yang
aman.
4. Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.
5. Kemudian Kami kembalikan dia ke
tempat yang serendah-rendahnya
(Neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal shalih;
maka bagi mereka pahala yang
tiada putus-putusnya.
7. apakah yang menyebabkanmu
mendustakan (hari) pembalasan
sesudah (adanya keterangan-
keterangan) itu?
8. Bukankah Allah Hakim yang seadil-
adilnya? (QS. At-Tiin [95]:1-8)

Di sini, para ahli tafsir masih


berbeda pendapat dengan pendapat
yang cukup banyak. Ada yang
mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan at-tiin di sini adalah masjid
Damaskus. Ada juga yang berpendapat,
ia merupakan buah tin itu sendiri. Juga
ada yang menyatakan bahwa ia adalah
gunung yang terdapat di sana.
Sedangkan al-Qurthubi mengatakan:
"At-tiin adalah masjid Ash-habul Kahfi."
Dan diriwayatkan oleh al-'Aufi dari Ibnu
'Abbas bahwa at-tiin adalah masjid Nuh
yang terdapat di bukit al-Judi. Mujahid
mengatakan: "la adalah at-tiin kalian
ini."

ِ ُ‫الزي ت‬
)‫ون‬ َّْ ‫(و‬َ "Dan demi zaitun," Ka'ab al-
Ahbar, Qatadah, Ibnu Zaid, dan lain-lain
mengatakan: "Yaitu masjid Baitul
Maqdis. Mujahid dan 'Ikrimah
mengatakan: "Yaitu buah zaitun yang
kalian peras."

ِِ
َ ‫(وطُوِر سين‬
)‫ي‬ َ "Dan demi bukit Sinai."
Ka'ab al-Ahbar dan lain-lain
mengatakan: "Yaitu bukit di mana Allah
berbicara langsung dengan Nabi Musa ‫عليو‬
‫السالم‬.
ِ ‫" (وَى َذا الْبَ لَ ِد ْاْل َِم‬Dan
)‫ي‬ demi kota ini
َ
yang aman." Yakni, kota Makkah.
Demikian yang dikemukakan oleh Ibnu
'Abbas, Mujahid, 'Ikrimah, al-Hasan,
Ibrahim an-Nakha'i, dan tidak ada
perbedaan pendapat mengenai masalah
tersebut.

Firman Allah Ta'ala, ‫نسا َن ِف‬ ِ


َ ‫(لََق ْد َخلَ ْقنَا ْاْل‬
)‫َح َس ِن تَ ْق ِو مي‬
ْ‫أ‬ "Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya." Dan inilah yang
menjadi obyek sumpah, yaitu bahwa
Allah Ta'ala telah menciptakan manusia
dalam wujud dan bentuk yang sebaik-
baiknya, dengan perawakan yang
sempurna serta beranggotakan badan
yang normal.

ِِ
َ ‫(ثَّ َرَد ْدنَاهُ أَ ْس َف َل َسافل‬
)‫ي‬ ُ "Kemudian Kami
kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya." Yakni ke Neraka.
Demikian yang dikemukakan oleh
Mujahid, Abul „Aliyah, al-Hasan, Ibnu
Zaid, dan lain-lain. Kemudian setelah
penciptaan yang baik dan menajubkan
itu, mereka akan diseret ke Neraka jika
mereka tidak taat kepada Allah dan
tidak mengikuti para Rasul.

Oleh karena itu. Dia berfirman:


ِ َّ ‫(إَِّّل الَّ ِذين آمنوا وع ِملُوا‬
ِ ‫اِل‬
)‫ات‬َ ‫الص‬ َ َ َُ َ "Kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan
amal shalih." Dan firman-Nya, ‫َجر‬
ْ ‫(فَلَ ُه ْم أ‬
‫َغي ر َمَْنُ م‬
)‫ون‬ "Maka bagi mereka pahala yang
ُْ
tiada putus-putusnya." Yakni, tiada
putus-putusnya, seperti yang telah
disampaikan sebelumnya.

Lebih lanjut, Allah Ta'ala berfirman,

َ ُ‫يُ َك ِّذب‬
)‫ك‬ ‫(فَ َما‬ "Maka apakah yang
menyebabkanmu mendustakan," hai
anak Adam )‫(" (بَ ْع ُد بِالدِّي ِن‬Hari) pembalasan
sesudah (adanya keterangan-
keterangan) itu" Yakni, pembalasan
pada hari kebangkitan, padahal kamu
telah mengetahui penciptaan pertama
dan juga telah mengetahui bahwa Rabb
yang mampu memulai, sudah pasti
mampu untuk mengembalikan lagi. Lalu
apa yang membuatmu mendustakan
hari Kiamat padahal kamu sudah
mengetahui semuanya itu?

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari


Manshur, dia berkata: "Aku pernah
katakan kepada Mujahid, َ ُ‫(فَ َما يُ َك ِّذب‬
‫ك بَ ْع ُد‬
)‫بِالدِّي ِن‬ "Maka apakah yang menyebabkan
kamu mendustakan (hari) pembalasan
sesudah (adanya keterangan-
keterangan) itu" Yang dimaksudkan
adalah Nabi ‫صلي اهلل عليو وسلم‬. Mujahid
mengatakan, "Nu'uudzubillaah, yang
dimaksudkan di sini adalah manusia."
Demikian itu pula yang dikemukakan
oleh 'Ikrimah dan lain-lain.

Dan firman Allah Ta'ala, ْ ‫س اللَّوُ بِأ‬


‫َح َك ِم‬ َ ‫(أَلَْي‬
)‫ي‬ ِِ ْ
َ ‫اِلَاكم‬ "Bukankah Allah Hakim yang
seadil-adilnya" yakni, bukankah Dia
adalah Hakim yang paling bijak, tidak
berbuat sewenang-wenang dan tidak
juga menzhalimi seorang pun. Di antara
bentuk keadilan-Nya adalah Dia akan
mengadakan hari Kiamat, lalu Dia akan
menuntut keadilan untuk orang yang
dizhalimi di dunia dari orang yang
menzhaliminya. []

Anda mungkin juga menyukai