Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA HUKUM INTERNASIONAL DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL

Aisyah Muthmainnah (B10018245)

Fakultas Hukum Universitas Jambi

Aisyhmthmnh08@gmail.com

Abstract
International law is part of the law that regulates the international scale activities of the entity
associated with the international community. International law constitutes a whole of rules
and principles that govern relationship or issues that cross borders between state and state
with subject of other laws not state or subject of law not country to each other. International
relations that are international relations basically “legal relations” that suggest that in
international relations have spawned rights and obligations between interrelated subjects of
law. International relations are inter-or inter-nstionsl relstions from different countries, both
political, cultural, and economic. International relations aim to boost friendship, and bilateral,
regional, multilateral cooperation through various forums in accord with national interests
and capabilities. To create lasting world peace, justice, and prosperity, our country must
continue to implement free and active foreign politics.

Keywords : international law; international relation; legal relations

Abstrak
Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas entitas berskala
internasional yang terdapat hubungan dengan masyarakat internasional. Hukum
internasional merupakan keseluruhan kaedah dan asas yang mengatur hubungan atau
persoalan yang melintasi batas Negara antara Negara dengan Negara dan Negara dengan
subyek hukum lain yang bukan Negara atau subyek hukum bukan Negara satu sama lain.
Hubungan internasional yang merupakan hubungan antar Negara, pada dasarnya adalah
“hubungan hukum” yang mengartikan bahwa dalam hubungan internasional telah
melahirkan hak dan kewajiban antar subyek hukum (Negara) yang saling berhubungan.
Hubungan internasional merupakan hubungan antar Negara atau antar individu dari Negara
yang berbeda-beda, baik berupa hubungan politis, budaya, dan ekonomi. Hubungan
internasional mempunyai tujuan untuk meningkatkan persahabatan, dan kerjasama
bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam forum sesuai degan kepentingan
dan kemampuan nasional. Untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan
sejahtera, Negara kita harus tetap melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Kata kunci : hukum internasional ;hubungan internasional ;hubungan hukum

A. PENDAHULUAN

Artikel ini membahas arti penting Hukum Internasional di dalam Hubungan


Internasional. Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur aktivitas
entitas berskala internasional. Pada awalnya, hukum internasional hanya diartikan
sebagai perilaku dan hubungan antarnegara namun dalam perkembangan pola
hubungan internasional yang semakin kompleks. Pengertian hukum internasional
semakin meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi sruktur dan perilaku
organisasi internasional dan pada batas tertentu, perusahaan multinasional dan
individu. Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum antar bangsa atau
hukum antar negara. Hukum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan
kebiasaan dan aturan hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antar bangsa atau hukum antarnegara menunjukkan pada kompleks
kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa
atau Negara.

Hukum Internasional didasarkan atas pikiran adanya masyarakat internasional


yang terdiri atas sejumlah negara yang berdaulat dan merdeka dalam arti masing-
masing berdiri sendiri yang satu tidak dibawah kekuasaan lain sehingga merupakan
suatu tertib hukum koordinasi antara anggota masyarakat internasional yang sederajat.

Suatu hubungan antar bangsa dan negara (internasional) akan dapat


berlangsung dengan baik, manakala terdapat pedoman-pedoman yang dijadikan sebagai
landasan berpijak. Pedoman-pedoman internasional, harus dipatuhi oleh pihak-pihak
yang mengadakan hubungan baik tertulis maupun yang tidak tertulis .
Munculnya subyek hukum bukan negara sebagai salah satu subyek hukum Internasional
adalah tidak terlepas dari perkembangan hukum Internasional itu sendiri. Semakin
berkembangnya keberadaan organisasi Internasional, serta adanya organisasi-
organisasi lain yang bersifat khusus yang keberadaannya secara fungsional kemudian
diakui sebagai subyek hukum internasional yang bukan negara. Diantaranya adalah
vatikan atau tahta suci, Palang Merah Internasional, Pemberontak atau Belligerent.
Bahkan  pada perkembangannya tindakan individu yang mewakili negara dan bertindak
dalam kapasitasnya sebagai wakil negara juga dianggap sebagai subyek hukum
Internasional bukan negara.

Hukum internasional berkaitan erat dengan hubungan internasional, karena


hukum internasional merupakan sebuah system aturan, prinsip, dan konsep mengatur
hubungan antarnegara, organisasi internasional, individu, dan aktor lainnya dalam
politik dunia. Hubungan antar aktor internasional ini merupakan subjek dari hubungan
internasional. Negara merupakan subjek utama hukum internasional karena hukum
internasional mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban Negara. Negara juga
merupakan aktor utama dalam hubungan internasional. Perilaku Negara, hubungan
antar Negara hingga kepentingan nasional sebuah Negara juga merupakan fokus dari
hukum internasional sehingga keduanya saling berkaitan.

B. PENTINGNYA HUKUM INTERNASIONAL DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL

Hubungan internasional merupakan hubungan antar negara atau antarindividu


dari negara yang berbeda-beda, baik berupa hubungan politis, budaya, ekonomi,
ataupun hankam. Hubungan internasional menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan
Politik Luar Negeri RI (RENSTRA) adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya
yang dilakukan oleh suatu negara tersebut.
Hubungan internasional dapat dipandang sebagai fenomena sosial maupun
sebagai disiplin ilmu atau bidang studi. Sebagai fenomena sosial, hubungan
internasional mencakup aspek yang sangat luas, yaitu kehidupan sosial umat manusia
yang bersifat internasional dan kompleks. Seperti yang dikatakan oleh John Houston
(1972), bahwa fenomena hubungan internasional dapat menyangkut konferensi-
konferensi internasional, kedatangan dan kepergian para diplomat, penandatanganan
perjanjian-perjanjian, pengembangan kekuatan militer, dan arus perdagangan
internasional Secara tradisional hubungan internasional berarti hubungan antar Negara.
Sekarang definisi ini tidak memadai, karena perkemangan mutakhir tentang kondisi
politik dunia menuntut untuk membuat pengertian hubungan internasional lebih luas.
Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi Negara-negara berdaulat di
dunia, dan juga studi tentang aktor bukan Negara yang perilakunya mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan bangsa-bangsa. Definisi terbaru tentang hubungan
internasional mengindikasikan perluasan aktor hubungan internasional. Aktor
menunjuk pada pelaku dalam interaksi internasional. Aktor hubungan internasional
dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama, adalah aktor Negara dan yang kedua
menyangkut aktor-aktor bukan Negara atau disebut juga dengan aktor non-pemerintah.
Contoh dari aktor Negara misalnya Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. Ia
merupakan Negara berdaulat yang dibangun oleh kesadaran kebangsaan, oleh karena
itu aktor ini disebut juga Negara bangsa (nation state). Aktor bukan Negara terdiri dari
perusahaan multi nasional-MNC, organisasi pemerintah internasional-IGO, organisasi
non-pemerintah internasional-INGO, kejahatan transnasional terorganisasi-TOC, dan
jaringan teroris internasional.
Adapun fungsi utama dari hukum internasional adalah untuk melayani
kebutuhan-kebutuhan komunitas internasional termasuk system Negara yang otentik
dan secara khusus, Koskenniemi menyimpulkan bahwa fungsi dari hukum internasional
adalah sebagai suatu teknik formal yang relative mandiri (as a relatively autonomous
formal technique). Juga sebagai suatu instrument untuk meningkatkan klaim khusus
dan agenda-agenda dalam kaitannya dengan perjuangan politik. Dan yang terakhir
hukum internasional memiliki maksud dan tujuan serta fungsi untuk memelihara
terwujudnya gagasan tentang adanya keseimbangan kepentingan, the idea of the
harmony of interests. Hadirnya suatu kesepakatan yang berada di bawah kesepakatan
antara Negara-negara yang sedang berbeda kepentingan.
Maka untuk mencapai semua tujuan di tiap Negara, hukum internasional
memiliki peran penting dalam hubungan internasional. Pertama, hukum internasional
dimaksudkan sebagai suatu uapaya untuk memelihara perdamaian, dan mengabaikan
atas segala bentuk peraturan yang tidak menyukai berbagai peraturan-peraturan terkait
dengan kebijakan tinggi ( a high policy) yakni berkaitan dengan isu perdamaian atau
perang. Permasalahan yang terjadi antara satu Negara dengan dan banyak Negara akan
menimbulkan konflik dan pertentangan, baik dalam kaitannya dengan hak suatu Negara
atau banyak Negara, maupun dengan kebiasaan seorang kepala Negara, diplomatic atau
duta besar. Semua subjek ini mempunyai hak dan kewajiban masing-massing, yang
dalam pelaksanaannya harus mengikuti permainan internasional dan mengikuti aturan
yang telah disepakati secara bersama atau secara internasional. Suatu Negara yang telah
membina hubungan kerja dengan Negara lain, haruslah mempunyai korps diplomatic
pada Negara yang bersangkutan. Seorang diplomat harus tunduk pada hukum
diplomatic yang telah ditentukan secara internasional. Kedua, hukum internasional
berfungsi untuk kantor-kantor asing dan praktek pengacara internasional yang
kesehariannya menerapkan dan mempertimbangkan penyelesaian dengan peraturan
hukum-hukum internasional yang terkait dengan berbagai ikhwal dan kasus yang
bertautan. Kasus misalnya, tentang tuntutan kompensasi orang-orang yang terkena
kecelakaan, peristiwa tentang deportasi terhadap oranng-orang asing, ekstradisi,
persoalan nasional atau kewarganegaraan, atau tindakan dan hak ekstrateritorialitas
dalam suatu Negara suatu penafsiran atas peraturan suatu perjanjian yang kompleks.
Ketiga, hukum internasional juga bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap
berbaga pelanggaran hukum internasional, sebagai hasil dan akibat dari peperangan
atau konflik atau karena agresi militer, atau ketidak mampuan suatu Negara untuk
mencegah timbulnya problem apidemik, sebagai persoalan pelucutan senjata, terorisme
internasional dan pelanggaran dalam praktek konflik militer konvensional dan konflik
militer non-internasional.
Melihat fungsi hukum internasional dikaitkan dengan kebijakan (policy) dan
kepentingan, maka ada dua aspek yang penting dalam melihat maksud dan tujuan
dengan menggunakan istilah kebijakan dalam hukum internasional. Pertama, hukum
internasional berkaitan dengan istilah kebijakan yang harus dilihat dalam hukum itu
sendiri. Setiap kebijakan-kebijakan ditujukan secara umum pada perdamaian,
keamanan, kerjasama (peace, security, and co-operation) atau pada hal lebih spesifik
lagi. Kedua, maksud dan tujuan dari hukum internasional dapat dilihat dari kebijakan,
yang menekankan pentingnya komunitas internasional (international community).
Keberadaan kebijakan, sebagai suatu hukum khusus dalam komunitas internasional,
terutama dalam situasi kekhususan yang memerlukan adanya pengujian.
Hubungan internasional adalah interaksi, kontak, dan komunikasi diantara
bangsa-bangsa yang bertujuan untuk melakukan politik luar negrinya. Hubungan
internasional bisa memperbaiki pertumbuhan bangsa dan Negara, dengan melakukan
hubungan internasional, Negara-negara yang bersangkutan bisa memenuhi kepentingan
nasionalnya yang tidak bisa dilakukan oleh Negara sendiri. Hubungan internasional juga
bisa mewujudkan kehidupan dunia yang tertib, aman, damai, adil, dan rata.
Dalam hubungan internasional, hokum internasional juga memiliki peran
sebagai aturan/acuan dalam melakukan perjanjian internasional, menurut Prof.Dr.
Mochtar Kusumaatmadja, SH,LL.M perjanjian internasional adalah perjanjian yang
diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hokum
tertentu. Dari segi hokum seperti status kewarganegaraan, ekstradisi dan sebagainya..
selain itu hokum internasional dalamhubungan internasional juga berperan sebagai
proses menyelesaikan sengketa internasional di Mahkamah Internasional, Sengketa
internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antarnegara baik yang
berupa masalah wilayah, hak asasi manusia, warga negara, terorisme dll.

C. KESIMPULAN

Hukum internasional adalah hokum bangsa-bangsa, hokum antar bangsa atau


hokum antar negara. Hokum bangsa-bangsa dipergunakan untuk menunjukkan pada
kebiasaan dan aturan hokum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hokum antar bangsa atau hokum antar negara menunjukkan pada kompleks
kaedah dan asas-asas yang mengatur hubungan antara anggota masyarakat bangsa-
bangsa atau negara.
Hubungan internasional yang merupakan hubungan antar negara, pada
dasarnya adalah ‘hubungan hukum’ ini berarti dalam hubungan internasional telah
melahirkan hak dan kewajiban antar subyek hokum (negara) yang saling berhubungan.
Dan lazimnya hal demikian itu akan diawali dengan perjanjian pembukaan hubungan de
facto tetap (konsuler) sampai pada akhirnya berupa de jure penuh (perwakilan
diplomatic) yang bersifat bilateral.
Hubungan kerjasama antar negara (internasional) di dunia diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata
pergaulan internasional, di samping demi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan
hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan negara di dunia.

Daftar Pustaka
Artikel, Buku, dan Laporan

Burchill, S. & Linklater, A. 2009. Teori-teori Hubungan Internasional. Bandung: Nusa


Media.
JG Starke. Introduction to International law (tenth edition). Butterwoth. London. 1989
Martti Koskenniemi. “What is International Law For”. Di dalam Edward D.Malcom.
International Law.
Perwita, A.A.B. & Yani, Y.M. 2006. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional. Bandung:
Rosda.
http://lubis43.blogspot.com/2015/09/peranan-hukum-internasional-dalam.html

Anda mungkin juga menyukai