Anda di halaman 1dari 11039

PERINGATAN :

DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

Perempuan, 19 tahun
Berperilaku tidak wajar sejak 13 tahun lalu
Mengikuti kemanapun temannya pergi teman-
teman terganggu
Tidak dapat membuat keputusan sendiri
Mengikuti apapun yang dilakukan teman apapun
konsekuensinya
Riw. pola asuh tidak pernah diberikan
kesempatan untuk membuat keputusan

DIAGNOSIS??
JAWABAN

B. Gangguan kepribadian
dependen
PENJELASAN

Gangguan Kepribadian
Kluster A ( Aneh )
Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain
Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku
yang aneh

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


12/10/2019
PENJELASAN

Gangguan Kepribadian
Kluster B ( Berisik/Berlebihan )
Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan senang
melanggar peraturan
Ambang/Borderline : impulsivitas serta hubungan
interpersonal dan mood yang intens tapi tidak stabil
Histrionik : mencari perhatian, suka menggoda
Narsisistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan
orang lain, mudah iri

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


12/10/2019
PENJELASAN

Gangguan Kepribadian
Kluster C ( Cemas )
Cemas (menghindar/avoidant) : sangat pemalu,
merasa tidak layak
Dependen : merasa tidak mampu bertanggung
jawab atas diri sendiri, sehingga terlalu
bergantung pada orang lain, apapun
konsekuensinya
Obsesif-kompulsif (anankastik): preokupasi dengan
keteraturan, perfeksionisme yang berlebihan, terlalu
kaku dalam memandang suatu hal
Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
12/10/2019
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan kepribadian skizoid suka


menyendiri dan menarik diri dari pergaulan (bukan
karena malu/rendah diri, bedakan dengan
CEMAS MENGHINDAR)
C. Gangguan kepribadian skizotipal memiliki
persepsi dan perilaku aneh, seringkali percaya
hal-hal supranatural, gaib, tidak lazim
D. Gangguan kepribadian narsistik
menganggap dirinya superior, tidak suka bila
orang lain dipuji atau dianggap melebihi dirinya
E. Gangguan kepribadian ambang impulsif,
mood tidak stabil, ekspresi emosi berlebihan
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Perempuan, 19 tahun
Berperilaku tidak wajar sejak 13 tahun lalu
Mengikuti kemanapun temannya pergi teman-
teman terganggu
Tidak dapat membuat keputusan sendiri
Mengikuti apapun yang dilakukan teman apapun
konsekuensinya
Riw. pola asuh tidak pernah diberikan
kesempatan untuk membuat keputusan

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Gangguan kepribadian
dependen
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun, dibawa ke IGD


Mengamuk sejak 2 jam, memecahkan seluruh
jendela rumah
Keluhan berulang sejak 8 bulan
Mendengar ancaman Jin Adallin Halusinasi
auditorik
Saat masih bekerja, sering melihat CCTV lalu
menghindari karena yakin akan dibunuh rekan
kerjanya Waham kejar

DIAGNOSIS??

JAWABAN

D. Skizofrenia paranoid
PENJELASAN

Skizofrenia
Diagnosis
Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
Gejala lebih dari satu bulan
Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ - III
PENJELASAN

Skizofrenia
Skizofrenia paranoid halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

Skizofrenia hebefrenik perilaku aneh (bizzare):


tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

Skizofrenia katatonik Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, c a a a

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

Skizofrenia
Skizofrenia simpleks Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

Skizofrenia residual Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

Sumber: PPDGJ III


TATALAKSANA

Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)
TATALAKSANA

Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
umumnya tidak menimbulkan efek samping EPS

Sumber: PPDGJ III


Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.
Sumber: Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skizofrenia residual HARUS ada riwayat


1 episode gejala positif, namun saat ini hanya
gejala negatif
B. Skizofrenia hebefrenik perilaku aneh
(bizzare): tertawa sendiri, bepergian tanpa
busana
C. Skizofrenia simpleks sejak awal hanya
gejala negatif, tidak ada riwayat gejala positif
sebelumnya
E. Skizofrenia katatonik Stupor, fleksibilitas
cerea, rigiditas, negavitisme, command
automatism
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun, dibawa ke IGD
Mengamuk sejak 2 jam, memecahkan seluruh
jendela rumah
Keluhan berulang sejak 8 bulan
Mendengar ancaman Jin Adallin Halusinasi
auditorik
Saat masih bekerja, sering melihat CCTV lalu
menghindari karena yakin akan dibunuh rekan
kerjanya Waham kejar

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Skizofrenia paranoid
KEYWORDS

An. K, 8 tahun
Sulit duduk diam di kelas, sulit konsentrasi
di kelas
Sering dihukum karena memukul teman,
mengganggu teman, membuat keributan
saat jam pelajaran

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA??


JAWABAN

E. Gangguan pemusatan perhatian


dan perilaku, Deksamfetamin
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis ADHD


Pada anak: terdapat 6 atau lebih dari gejala berikut (di slide
berikutnya) yang setidaknya sudah bertahan selama 6 bulan,
inkonsisten terhadap perkembangan intelektual, dan berdampak
negatif terhadap aktivitas sosial/akademis
Beberapa gejala inatensi atau hiperaktivitas-impulsivitas muncul
sebelum usia 12 tahun (onset sebelum usia 12 tahun)
Beberapa gejala inatensi atau hiperaktivitas-impulsivitas muncul di
dua atau lebih kondisi (di rumah, sekolah, atau tempat kerja; dengan
teman atau kerabat)
Gejala menimbulkan gangguan atau mengurangi kualitas hubungan
sosial, akademis, atau fungsi pekerjaan
Penyakit tidak terjadi akibat skizofrenia atau penyakit psikotik
lainnya

DSM-5
PENJELASAN

INATENSI
Sulit memperhatikan detil, sering ceroboh
Sulit memusatkan perhatian
Tidak mendengarkan orang yang sedang berbicara
Tidak mengikuti instruksi dengan baik, tidak
menyelesaikan tugas hingga tuntas
Memiliki kesulitan mengorganisir kegiatan
Sering menghindar dan tidak suka diberi tugas (seperti
PR)
Sering kehilangan barang
Mudah terdistraksi pada stimulus eksternal
Mudah lupa
PENJELASAN

HIPERAKTIVITAS/IMPULSIVITAS
Sering tampak gelisah; kaki tanga bergerak-gerak
Tidak bisa duduk diam
Sering berlari-lari, memanjat, atau aktivitas fisik
berlebihan lain di kondisi yang tidak sesuai
Tidak bisa duduk tenang
Menjawab pertanyaan sebelum selesai diucapkan
Sulit mengantri atau bermain bergantian
TATALAKSANA

Tetapi non-medikamentosa:
Terapi tingkah laku (behavioural therapy)
Psikoedukasi
Terapi medikamentosa :
Stimulan (metilfenidat, dexamfetamine,
lisdexamfetamin mesilat)
Non-stimulan (atomoxetine, guanfacine)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan spektrum autisme, Metilfenidat


defisit komunikasi dan interaksi sosial, gejala
autistik (memiliki dunia sendiri)
B. Retardasi mental ringan, Deksamfetamin
IQ di bawah 70
C. Retardasi mental sedang, Metilfenidat IQ
di bawah 50
D. ADHD, Difenhidramin salah, difendihramin
adalah antihistamin
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. K, 8 tahun
Sulit duduk diam di kelas, sulit konsentrasi
di kelas
Sering dihukum karena memukul teman,
mengganggu teman, membuat keributan
saat jam pelajaran

Maka, diagnosis dan tatalaksana yang


tepat adalah
E. Gangguan pemusatan perhatian
dan perilaku, Deksamfetamin
KEYWORDS

Laki-laki, 69 tahun
BAK tidak lampias sejak 1 bulan lalu, setiap BAK harus
mengedan dan hanya menetes sedikit-sedikit
RT : prostat membesar, konsistensi kenyal

DIAGNOSIS >> PEMBESARAN PROSTAT JINAK

JAWABAN

E. Dutasteride
PENJELASAN

BPH
Diagnosa histologis proliferasi sel epitel dan
stroma prostat dan gangguan apoptosis sel
sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar
Normal part of aging process dependen terhadap
hormon testosterone dan dihidrotestosteron (DHT)
Paling sering pada zona transisional dan periurethral
Gejala utama disfungsi berkemih karena prostat
menekan urethra sehingga menyebabkan bladder
outlet obstruction (BOO) LUTS
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
- Fungsi ginjal
- Urinalisis
- PSA (N <4ng/mL)
- USG
PENJELASAN

Skoring IPSS berguna


untuk melihat keparahan
gejala dan menentukan
terapi selanjutnya
Skor 1 7 Mild
Skor 8 19 Moderate
Skor 20 35 Severe
TATALAKSANA
PENJELASAN

Komplikasi BPH
TATALAKSANA

Pasien sering kali datang dengan keluhan utama


retensio urin segera evakuasi
Pemasangan kateter urin (foley catheter)
Pungsi suprapubik
Sistostomi

Evakuasi urin dengan diaspirasi Pemasangan kateter langsung ke


menggunakan spuit buli melalui lubang kecil dari kulit
yang dibuat di regio suprapubik
TATALAKSANA

Terapi farmakologis
Alpha 1-blocker
Selective prazosin 2 20 mg/hari (short
acting), terazosin 1 20 mg/hari (long acting)
Partially Subtype (uroselective) tamsulosin
0,4 0,8 mg/hari, silodosin 8 mg/hari
5-alpha reductase inhibitor
Dutasteride 0,5 mg/hari
Finasteride 0,5 mg/hari

Terapi definitif
TURP, TUIP, Prostatektomi
TATALAKSANA

Reseptor yang spesifik hanya ada di prostat


Alpha-1a

Alpha-1 Receptor Blockade in BPH


Komponen signifikan LUTS akibat BPH
diakibatkan oleh adanya tegangan pada otot
halus di stroma prostat, uretra, dan leher
vesica dimediasi alpha-1-adrenergic receptor
Alpha-adrenergic receptor blocking agent dapat
menurunkan tegangan di leher vesica, prostat,
dan uretra dengan cara merelaksasi otot halus
dan memperlancar aliran urine
TATALAKSANA

Kelompok penghambat alfa berdasarkan subtipe


selektifitas reseptor dan durasi half-life
Nonselective alpha-blockers phenoxybenzamine
Selective short-acting alpha-1 blockers prazosin,
alfuzosin, indoramin
Selective long-acting alpha-1 blockers terazosin,
doxazosin, slow-release (SR) alfuzosin
Partially subtype (alpha-1a) selective agents
tamsulosin (Harnal®), silodosin
TATALAKSANA

5-Alpha Reductase in BPH


Mengurangi pembentukan dihidrotestosteron
(DHT) dari testosterone
Dapat memperkecil volume prostat
Dutasteride memiliki efek supresi lebih hebat dari
finasteride
Dapat menyebabkan gangguan libido
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tamsulosin golongan alfa-bloker, untuk


menurunkan tonus leher buli
B. Ibuprofen analgetik, tidak digunakan dalam
kasus ini
C. Prednison steroid, tidak digunakan dalam
kasus ini
D. Prazosin golongan alfa-bloker, untuk
menurunkan tonus leher buli
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 69 tahun
BAK tidak lampias sejak 1 bulan lalu, setiap BAK harus
mengedan dan hanya menetes sedikit-sedikit
RT : prostat membesar, konsistensi kenyal

DIGNOSIS >> PEMBESARAN PROSTAT JINAK

Maka medikamentosa untuk mengurangi volume prostat


pada pasien adalah

E. Dutasteride
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Nyeri pinggang kanan sejak 4 hari lalu
BAK kemerahan dan demam tinggi pikirkan infeksi
TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu
39,2C, nyeri ketok CVA (+/-)

DIAGNOSIS >> PYELONEFRITIS KOMPLIKATA

JAWABAN

C. Urin pancar tengah


PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih

Anatomis
Atas pyelonephritis, renal/perinephric abscess
Bawah urethritis, cystitis, prostatits
Klinis
Non-komplikata ISK bawah pada wanita
Komplikata ISK atas pada wanita, ISK pada
pria dan wanita hamil, ISK dengan gangguan
struktural/neurologis/ imunosupresi
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Etiologi ISK
Non-komplikata
Komplikata
E. Coli (80%), Proteus,
E.Coli (30%),
Klebsiella, S.
enterococci (20%)
saprophyticus

Urethritis
Catheter-associated C. trachomatis, N.
Yeast (30%), E. coli gonorrhoeae,
(25%) Ureaplasma urealyticum,
T. vaginalis, HSV

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Sistitis
Dysuria, urgensi, frekuensi, hematuria, nyeri
suprapubik

Urethritis
Mirip dengan sistitis dengan urethral discharge

Prostatitis
Kronik mirip dengan sistitis dengan gejala obstruksi
(hesitansi, weak stream)
Akut nyeri perineal, demam, nyeri tekan prostat
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Pielonefritis
Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual-
muntah, diare

Abses renal
Mirip dengan pielonefritis dan demam persisten
dengan pengobatan antibiotik yang adekuat

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Pyuria + bacteriuria hematuria nitrit
Kultur urin
Kultur darah
Terutama pada pasien dengan demam dan ISK
komplikata
CT-Scan abdomen
Kecurigaan abses renal pada pasien dengan
pielonefritis yang tidak membaik dalam 72 jam
pengobatan
USG renal, voiding cystography
ISK rekuren pada pria
PENJELASAN

Panel Urinalisis
Angka
Temuan Indikator Infeksi
Normal
Leukosit
- Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan
Epitel <5
adanya kontaminasi flora kulit
pH meningkat pada infeksi bakteri urease
pH 4,5-8
(P. mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN

Kultur Urin
Merupakan pemeriksaan gold standard
untuk mendiagnosis ISK
Spesimen dapat diambil dari urin pancar tengah
(midstream/clean-catch) atau kateter (pada pasien
yang terpasang kateter)
Bakteri 105 CFU/mL pada wanita
Bakteri 103 CFU/mL pada pria/kateter
Pada pyuria dan kultur (-) pyuria steril
Urethritis, nephritis, renal TB, benda asing

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Cara pengambilan sampel urin midstream, yaitu


urin yang keluar pertama dan yang menetes saat
sudah selesai BAK TIDAK diambil sebagai sampel
karena kemungkinan kontaminasi yang tinggi
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Sistitis - Non-komplikata
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg PO untuk 5 hari
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 3 hari
- Komplikata
- Fluorokuinolon untuk 7 14 hari
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
- Levofloxacin 1 x 250 mg PO
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 7 14 hari
Catheterized Lepas kateter (apabila tidak memungkinkan ganti baru) dan
terapi antibiotik sama seperti sistitis
Uretritis Tatalaksana untuk Neisseria dan Chlamydia
- Neisseria Ceftriaxone 250 mg IM dan Azitromycin 1 gr
PO (single dose)
- Chlamydia Doxycyxlin 2 x 100 mg PO untuk 7 hari atau
Azitromycin 1 gr PO (single dose)

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Prostatitis Fluorokuinolon/TMP SMX PO untuk 14 28 hari pada
kasus akut dan 6 12 minggu pada kasus kronik
Pielonefritis - Rawat jalan
- Fluorokuinolon PO untuk 7 hari
- TMP SMX PO untuk 14 hari
- Rawat inap
- Ceftriaxone atau Ampisilin-sulbaktam IV untuk 14 hari,
ganti PO bila klinis membaik dan afebris setelah 24-48
jam
Abses renal Drainase dan terapi antibiotik seperti pielonefritis

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Urin kateter pada pasien ini tidak terpasang


kateter
B. Urin dari pungsi suprapubik a , tidak
ada indikasi
D. Urin pagi hari betul bahwa timing terbaik
adalah pagi hari, namun perlu diperhatikan prinsip
pengambilan urin adalah midstream / pancar tengah
E. Urin 24 jam untuk pengukuran kuantitatif
(sedimentasi) suatu zat terlarut, misal protein
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 40 tahun
Nyeri pinggang kanan sejak 4 hari lalu
BAK kemerahan dan demam tinggi pikirkan infeksi
TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu
39,2C, nyeri ketok CVA (+/-)

DIAGNOSIS >> PYELONEFRITIS KOMPLIKATA

Maka pengambilan specimen yang sesuai pada pasien ini


adalah

C. Urin pancar tengah


KEYWORDS

Laki-laki, 43 tahun
BAK tidak lampias + lebih sering, sejak 3 hari lalu
TD 120/70 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit, suhu
38 C
PF : nyeri tekan suprapubic (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Sistitis komplikata
PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih

Anatomis
Atas pyelonephritis, renal/perinephric abscess,
prostatitis
Bawah urethritis, cystitis

Klinis
Non-komplikata ISK bawah pada wanita
Komplikata ISK atas pada wanita, ISK pada pria
dan wanita hamil, ISK dengan gangguan
struktural/neurologis/ imunosupresi
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Etiologi ISK
Non-komplikata
Komplikata
E. Coli (80%), Proteus,
E.Coli (30%),
Klebsiella, S.
enterococci (20%)
saprophyticus

Urethritis
Catheter-associated C. trachomatis, N.
Yeast (30%), E. coli gonorrhoeae,
(25%) Ureaplasma urealyticum,
T. vaginalis, HSV

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Sistitis
Dysuria, urgensi, frekuensi, hematuria, nyeri
suprapubik

Urethritis
Mirip dengan sistitis dengan urethral discharge, nyeri
suprapubic (-)

Prostatitis
Kronik mirip dengan sistitis dengan gejala obstruksi
(hesitansi, weak stream)
Akut nyeri perineal, demam, nyeri tekan prostat
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Pielonefritis
Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual-
muntah, diare

Abses renal
Mirip dengan pielonefritis dan demam persisten
dengan pengobatan antibiotik yang adekuat

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Pyuria + bacteriuria hematuria nitrit
Kultur urin
Kultur darah
Terutama pada pasien denan demam dan ISK
komplikata
CT-Scan abdomen
Kecurigaan abses renal pada pasien dengan
pielonefritis yang tidak membaik dalam 72 jam
pengobatan
USG renal, voiding cystography
ISK rekuren pada pria
PENJELASAN

Panel Urinalisis
Angka
Temuan Indikator Infeksi
Normal
Leukosit
- Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan
Epitel <5
adanya kontaminasi flora kulit
pH meningkat pada infeksi bakteri urease
pH 4,5-8
(P. mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN

Kultur Urin
Merupakan pemeriksaan gold standard
untuk mendiagnosis ISK
Spesimen dapat diambil dari urin pancar
tengah (midstream/clean-catch) atau kateter
(pada pasien yang terpasang kateter)
Bakteri 105 CFU/mL pada wanita
Bakteri 103 CFU/mL pada pria/kateter
Pada pyuria dan kultur (-) pyuria steril
Urethritis, nephritis, renal TB, benda asing
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Cara pengambilan sampel urin midstream, yaitu


urin yang keluar pertama dan yang menetes saat
sudah selesai BAK TIDAK diambil sebagai sampel
karena kemungkinan kontaminasi yang tinggi
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Sistitis - Non-komplikata
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg PO untuk 5 hari
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 3 hari
- Komplikata
- Fluorokuinolon untuk 7 14 hari
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
- Levofloxacin 1 x 250 mg PO
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 7 14 hari
Catheterized Lepas kateter (apabila tidak memungkinkan ganti baru) dan
terapi antibiotik sama seperti sistitis
Uretritis Tatalaksana untuk Neisseria dan Chlamydia
- Neisseria Ceftriaxone 250 mg IM dan Azitromycin 1 gr
PO (single dose)
- Chlamydia Doxycyxlin 2 x 100 mg PO untuk 7 hari atau
Azitromycin 1 gr PO (single dose)

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Prostatitis Fluorokuinolon/TMP SMX PO untuk 14 28 hari pada
kasus akut dan 6 12 minggu pada kasus kronik
Pielonefritis - Rawat jalan
- Fluorokuinolon PO untuk 7 hari
- TMP SMX PO untuk 14 hari
- Rawat inap
- Ceftriaxone atau Ampisilin-sulbaktam IV untuk 14 hari,
ganti PO bila klinis membaik dan afebris setelah 24-48
jam
Abses renal Drainase dan terapi antibiotik seperti pielonefritis

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Uretritis GO sekret purulent dari OUE,


riwayat promiskuitas (+), nyeri tekan suprapubik
(-); etiologi berdasarkan pewarnaan gram
B. Sistitis non-komplikata keluhan serupa
pada kasus, namun pada wanita sehat (tidak
hamil, komorbid, atau imunokompromais)
C. Uretritis non-GO sekret purulent dari OUE,
riwayat promiskuitas (+), nyeri tekan suprapubik
(-); etiologi berdasarkan pewarnaan gram
E. Pyelonefritis komplikata nyeri pinggang,
demam tinggi, nyeri ketok CVA (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 43 tahun
BAK tidak lampias + lebih sering, sejak 3 hari lalu
TD 120/70 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit,
suhu 38 C
PF : nyeri tekan suprapubic (+)

Maka diagnosis pada pasien adalah

D. Sistitis komplikata
KEYWORDS

Wanita, 32 tahun
Berobat ke puskesmas, diberikan obat
untuk rawat jalan
Bukan peserta asuransi atau BPJS

JAWABAN

C. Out of pocket
PENJELASAN

Sistem Pembiayaan Jasa Kesehatan


Fee for service/out of pocket : pembayaran
jasa kesehatan berasal dari uang pasien
sendiri sesuai dengan besarnya pelayanan
yang diberikan oleh dokter

Kapitasi : sistem pembiayaan pelayanan


kesehatan yang dilakukan di muka
berdasarkan jumlah tanggungan kepala per
suatu daerah tertentu dalam kurun waktu
tertentu tanpa melihat frekuensi kunjungan
tiap kepala tersebut.
PENJELASAN

Sistem Pembiayaan Jasa Kesehatan


Gaji : sang dokter akan menerima penghasilan
tetap di tiap bulannya sebagai balas jasa atas
layanan kesehatan yang telah diberikan tanpa
melihat jenis layanan kesehatan yang diberikan.

Sistem reimbursement: sistem penggantian


biaya kesehatan oleh pihak perusahaan
berdasar layanan kesehatan yang dikeluarkan
terhadap seorang pasien, tetapi dana
dikeluarkan oleh perusahaan yang menanggung
biaya kesehatan pasien (mis : asuransi)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Non-kapitasi suatu bentuk klaim yang


dilakukan oleh faskes I pada BPJS pada
kasus khusus
B. INA-CBG suatu bentuk klaim yang
dilakukan oleh RS pada BPJS berdasarkan
kode diagnosis
D. Reimbursement biaya kesehatan
diganti/dibayarkan oleh perusahaan yang
menanggung pasien
E. Kapitasi suatu bentuk klaim yang
dilakukan oleh faskes I pada BPJS
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 32 tahun
Berobat ke puskesmas, diberikan obat
untuk rawat jalan
Bukan peserta asuransi atau BPJS

Maka cara pembayaran pasien ini adalah

C. Out of pocket
KEYWORDS

Laki-laki, 43 tahun
Pingsan sejak 30 menit lalu, didahului palpitasi
TD 70/palpasi, HR 168x/menit, RR 24x/menit

DIAGNOSIS >> TAKIARITMIA TIDAK STABIL

JAWABAN

C. VT polimorfik; defibrilasi
PENJELASAN

Takiaritmia
Gangguan irama jantung dengan HR >100
kali/menit

Lihat kompleks QRS-nya


Narrow QRS masalah pada supraventrikel
Wide QRS masalah pada ventrikel
PENJELASAN

Takiaritmia
PENJELASAN

Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
Ireguler (jarak R-R)
Gelombang P
menghilang

Atrial Flutter:
Reguler (jarak R-R)
Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN

Wide QRS

Ventricular tachycardia (VT)


monomorfik

Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik

Ventricular fibrillation (VF)


TATALAKSANA

QRS sempit (supraventrikular)


SVT
Manuver vagal, adenosin, CCB non dihidropiridine
(Verapamil, Diltiazem), beta blocker
Atrial fibrilasi dan flutter
CCB non dihidropiridine (Verapamil, Diltiazem),
beta blocker

QRS lebar (ventricular)


VT antiaritmik (Amiodarone 150 mg IV)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ventricular fibrillation; kardioversi 100 J


seharusnya di defibrilasi
B. Torsades de pointes; maneuver vagal
seharusnya di defibrilasi
D. Ventrikel ekstrasistol; Sotalol 100 mg IV
bila VES infrequent dan asimptomatik dapat
diobservasi saja, tatalaksana VES frequent
dapat meliputi terapi ablasi
E. VT monomorfik; Adenosin 6 mg IV bolus
cepat bila stabil dapat diberikan anti-aritmia,
bila tidak stabil dapat dilakukan kardioversi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 43 tahun
Pingsan sejak 30 menit lalu, didahului palpitasi
TD 70/palpasi, HR 168x/menit, RR 24x/menit

DIAGNOSIS >> TAKIARITMIA TIDAK STABIL

Maka gambaran EKG dan tindakan yang tepatpasien ini


adalah

C. VT polimorfik; defibrilasi
KEYWORDS

Wanita, 45 tahun
Tidak sadarkan diri sejak 15 menit lalu
PF : nadi (-), napas (-)

DIAGNOSIS >> CARDIAC ARREST

JAWABAN

B. Hipoglikemia
PENJELASAN

Cardiac Arrest
4 gambaran EKG yang WAJIB DIINGAT pada kasus Cardiac Arrest

Ventricular Tachycardia (VT)

Ventricular Fibrilation (VF)


PENJELASAN

Cardiac Arrest
Asistol

Pulseless Electrical Activity/PEA

PEA Semua gambaran EKG TANPA NADI kecuali VT dan VF


PENJELASAN
PENJELASAN
Sejak update ACLS pada
tahun 2010, hipoglikemia
telah dikeluarkan a H
a T bab cardiac
arrest pada orang dewasa

Pada algoritma pediatric


cardiac arrest, hipoglikemia
masih disertakan sebagai
penyebab yang reversibel

Pada kenyataannya, hipoglikemia bisa dan seringkali menjadi penyebab


awal munculnya cardiac arrest namun menurut ACLS/AHA hipoglikemia
dianggap tidak berhubungan langsung dengan timbulnya cardiac
arrest

Selain itu, penegakkan diagnosis hipoglikemia pada cardiac arrest


menuntut kita untuk masuk ke dalam penanganan hipoglikemia, yaitu
dengan memberikan dextrose, yang ternyata meningkatkan mortalitas
atau perburukan kondisi neurologis pada pasien cardiac arrest
PENJELASAN

Monofasik : aliran listrik


berjalan hanya ke 1
arah sehingga
membutuhkan energi
tinggi

Bifasik : aliran listrik


berjalan bolak-balik (2x)
sehingga energi yang
dibutuhkan lebih kecil

120-200 J 360 J

Prinsip defibrilasi memberikan kejutan/energi listrik dengan kekuatan


tertentu untuk terminasi gelombang abnormal (VT/VF) dengan harapan
munculnya gelombang sinus yang normal
PENJELASAN
PENJELASAN

Defibrilasi vs Kardioversi
Kardioversi = synchronized cardioversion
Synchronized energi akan dialirkan pada suatu
titik tertentu, biasanya setelah puncak dari
gelombang QRS (otomatis karena ada sensor)
Hal ini untuk menghindari gelombang T bila
energi dialirkan pada saat gelombang T, justru akan
memicu munculnya VT/VF
Menggunakan energi yang lebih kecil (low energy ;
50-200 J)
PENJELASAN

Defibrilasi vs Kardioversi
Defibrilasi = unsynchronized cardiovertion
Unsynchronized energi akan dialirkan saat itu
juga ketika tombol ditekan
Tidak perlu sinkronisasi lagi antara hantaran energi
dengan momen siklus jantung
Menggunakan energi besar (high energy ; > 200 J)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipovolemia termasuk
C. Hiperkalemia termasuk
D. Asidosis termasuk
E. Hipotermia termasuk
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 45 tahun
Tidak sadarkan diri sejak 15 menit lalu
PF : nadi (-), napas (-)

DIAGNOSIS >> CARDIAC ARREST


Maka yang bukan etiologi kondisi pasien adalah

B. Hipoglikemia
KEYWORDS

Wanita, 33 tahun
Nyeri dada sejak 4 jam yang lalu, selama 45
menit, tidak membaik dengan istirahat
EKG: gelombang T inversi pada lead II, III, aVF
Kadar troponin T tidak meningkat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Unstable angina
pectoris
PENJELASAN

Acute Coronary Syndrome


Disebabkan karena menurunnya
perfusi darah ke jantung secara
mendadak iskemik miokard
infark miokard

Kriteria diagnostik (2/3)


Gejala iskemik nyeri khas
angina, durasi >1 jam
Perubahan EKG
Kenaikan enzim jantung
(troponin, CKMB)

TATALAKSANA AWAL MONACO


(Morfin Oksigen Nitrat Aspirin Clopidogrel)
PENJELASAN
PENJELASAN

Menentukan lokasi sumbatan


1. Cari kompleks lead yang mengalami perubahan
pada EKG
2. Tentukan area sesuai dengan kompleks lead
Inferior II, III, aVF
Anterior V1 V4
Lateral I, aVL, V5 V6
Anterior ekstensif anterior + lateral

3. Tentukan pembuluh darah yang terlibat


PENJELASAN

LCA = circumflex + LAD

Memutar ke samping
(lateral)

Menuju ke depan (left


anterior descending)

Menuju ke bawah (inferior)


PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Angina pektoris stabil nyeri dada <15


menit, membaik dengan istirahat, EKG
dan enzim normal
B. Angina prinzmetal dapat terjadi pada
usia muda, vasospasme arteri koroner
D. STEMI ST elevasi, peningkatan
enzim marker jantung
E. NSTEMI peningkatan marker jantung
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 33 tahun
Nyeri dada sejak 4 jam yang lalu, selama 45
menit, tidak membaik dengan istirahat
EKG: gelombang T inversi pada lead II, III,
aVF
Kadar troponin T tidak meningkat

Maka diagnosis yang tepat adalah


C. Unstable angina
pectoris
KEYWORDS

Wanita, 45 tahun
Saat ini tidak ada keluhan
TTV: TD 140/90 mmHg, HR 90x/mnt, RR
18x/mnt, suhu afebris
Didapatkan hasil TTV yang serupa pada 2
kunjungan sebelumnya

DIAGNOSIS JNC VII ??


JAWABAN

C. Hipertensi stage I
PENJELASAN

Hipertensi
Penegakan diagnosis dilakukan dengan 2 kali pengukuran
tekanan darah pada 2 kunjungan yang berbeda
PENJELASAN
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Diuretic HCT, Furosemide


BB Bisoprolol, Carvedilol
ACEI Captopril, Ramipril, Lisinopril
ARB Valsartan, Candesartan
CCB Dihydropyridine Amlodipin, Nifedipine
Non- Verapamil, Diltiazem
dihydropyridine
Aldo-ANT Spironolactone
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Normal
B. Krisis hipertensi SBP >180 atau DBP
>120
D. Hipertensi stage 2
E. Prehipertensi

Pilihan jawaban lain dapat dilihat di slide


sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 45 tahun
Saat ini tidak ada keluhan
TTV: TD 140/90 mmHg, HR 90x/mnt, RR
18x/mnt, suhu afebris
Didapatkan hasil TTV yang serupa pada 2
kunjungan sebelumnya

Maka diagnosis berdasarkan JNC VII yang


tepat adalah
C. Hipertensi stage I
KEYWORDS

Pria, 54 tahun
Pengobatan OAT bulan kedua BTA masih
positif
Uji resistensi M. tuberculosis resisten
isoniazid dan pirazinamid

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. TB poliresisten
PENJELASAN

Alur
diagnosa TB
PENJELASAN

Klasifikasi TB

Pedoman TB nasional 2014


PENJELASAN

Klasifikasi TB

Pedoman TB nasional 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. TB monoresisten Resisten satu saja


antara H/Z/E
C. TB resisten rifampisin R
D. TB MDR (R + H) + Z + E
E. TB XDR TB MDR + 1 FQ + 1 OAT
2nd line injeksi (i.e. Amikasin, Kanamisin)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Pria, 54 tahun
Pengobatan OAT bulan kedua BTA masih
positif
Uji resistensi M. tuberculosis resisten
isoniazid dan pirazinamid

Maka diagnosis yang tepat adalah

B. TB poliresisten
KEYWORDS
Pria, 29 tahun
Nyeri dada kiri dengan sesak napas memberat 1 jam
yang lalu
Riwayat merokok dan penyakit paru disangkal
TD 130/70 mmHg, HR 98x/min, RR 32x/min, suhu afebris
TB 185 cm, BB 55 cm
PF: gerakan dada kiri tertinggal, perkusi dada kiri
hipersonor, suara napas kiri vesikular menurun

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Pneumothorax primer
PENJELASAN

Pneumothorax/kolaps paru
Terjadi akibat
penumpukan udara/gas
di dalam kavum pleura
menghambat ekspansi
paru-paru
PENJELASAN

Pleural line

Area hiperlusen avaskular


PENJELASAN

Klasifikasi berdasarkan etiologi


Pneumotoraks spontan
Primer: pasien tidak punya penyakit paru.
Misal bleb atau bulla yang pecah (sering pada
pria berpostur tinggi kurus usia 20-40 tahun)
Sekunder: komplikasi penyakit paru, misal PPOK,
asma, TB, dll

Pneumotoraks traumatik
Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan
tumpul) atau akibat tindakan medis (iatrogenik)
PENJELASAN

Closed pneumotoraks Open pneumotoraks


pleura visceral robek dinding dada dan pleura parietal
udara inspirasi masuk ke robek terdapat hubungan
antara kavum pleura dengan
kavum pleura udara luar
Apabila lubang >2/3 diameter
trakea, udara cenderung lewat
Udara menumpuk dalam lubang dibanding traktus
rongga pleura respiratorius yang seharusnya
Inspirasi : tekanan rongga
dada turun, udara masuk
Mendorong organ sekitar ke kavum pleura lewat lubang
arah kontralateral (mis : kolaps paru ipsilateral
trakea) Ekspirasi: tekanan rongga
dada meningkat, udara dari
kavum pleura keluar lewat
Tension pneumotoraks lubang
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pneumothorax sekunder ada


penyakit paru yang mendasari
C. Pneumothorax katamenial berkaitan
dengan siklus menstruasi
D. Pneumothorax ventil tension
pneumothorax, TTV tidak stabil, deviasi
mediastinum, trakea
E. Pneumothorax iatrogenik akibat
prosedur medis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Pria, 29 tahun
Nyeri dada kiri dengan sesak napas memberat 1
jam yang lalu
Riwayat merokok dan penyakit paru disangkal
TD 130/70 mmHg, HR 98x/min, RR 32x/min, suhu
afebris
TB 185 cm, BB 55 cm
PF: gerakan dada kiri tertinggal, perkusi dada kiri
hipersonor, suara napas kiri vesikular menurun

Maka diagnosis yang tepat adalah

A. Pneumothorax primer
KEYWORDS

Pria, 45 tahun
Sesak sejak 1 jam yang lalu
Kesadaran compos mentis, berbicara kata demi kata
TTV TD 130/80 mmHg, HR 130x/min, RR 32x/min,
suhu 37,6 C
PF: retraksi suprasternal, mengi pada fase
ekspirasi dan inspirasi

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Asma eksaserbasi berat


PENJELASAN
Derajat serangan asma
PENJELASAN

Klasifikasi
Asma
Dewasa
PENJELASAN
Klasifikasi Asma Anak (2004)
PENJELASAN
Klasifikasi Asma Anak (2016)
TATALAKSANA

Pada serangan akut :


Oksigen via nasal kanul
Bronkodilator
Nebu beta-2 agonis, mis : Salbutamol
Injeksi beta-2 agonis, mis : Terbutalin 0,5 ml SC
Adrenalin (1:1000) 0,3 ml SC
Kortikosteroid sistemik, bila :
Serangan asma berat
Tidak respon dengan bronkodilator

Sumber : PDPI Asma


TATALAKSANA

Maintenance (obat rumah) terbagi menjadi 2 jenis


obat, yaitu pengontrol (controller) dan pelega
(reliever)
Controller mempertahankan kondisi asma
dalam keadaan stabil/terkontrol, dikonsumsi setiap
hari
Reliever digunakan bila mengalami serangan
akut/eksaserbasi, bertujuan untuk relaksasi otot
polos (bronkodilasi)

Sumber : PDPI Asma


TATALAKSANA

Controller :
Kortikosteroid (inhalasi, sistemik)*
Metilsantin Teofilin, Aminofilin
Beta-2 agonis kerja lama (LABA) Salmeterol
Leukotrien modifiers Montelukast, Zafirlukast
Reliever
Beta-2 agonis kerja singkat (SABA) Salbutamol,
Terbutalin
Kortikosteroid sistemik (dicoba beta-2 dulu)
Aminofilin
Adrenalin
TATALAKSANA

Ekuipotensi kortikosteroid
TATALAKSANA

Intermiten tidak perlu controller


Persisten ringan glukokortikoid inhalasi low dose
Persisten sedang Budesonid medium dose + beta-
2 agonis kerja lama
Persisten berat Budesonid high dose + beta-2
agonis kerja lama + salah satu dari teofilin, LTRA,
steroid oral

Sumber : PDPI Asma


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asma eksaserbasi ringan


B. Asma eksaserbasi sedang
D. Asma serangan mengancam nyawa
E. Asma persisten

Pilihan lain dapat dilihat di slide


sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Pria, 45 tahun
Sesak sejak 1 jam yang lalu
Kesadaran compos mentis, berbicara kata demi
kata
TTV TD 130/80 mmHg, HR 130x/min, RR
32x/min, suhu 37,6 C
PF: retraksi suprasternal, mengi pada fase
ekspirasi dan inspirasi

Maka diagnosis yang tepat adalah

C. Asma eksaserbasi berat


KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun penurunan kesadaran.


Riw. demam 3 minggu + nyeri kepala.
Px neurologis kaku kuduk (+), Laseque (+),
dan Kernig (+).
Lumbal Pungsi : CSF berwarna agak
kekuningan, terdapat limfosit, peningkatan
protein, dan glukosa yang rendah.

DIAGNOSIS??

JAWABAN

B. Meningitis TB
PENJELASAN

Meningitis
Inflamasi lapisan
meninges (membran
yang melapisi
serebrum dan korda
spinalis) akibat
infeksi berbagai
mikroorganisme
Termasuk dalam
spektrum infeksi SSP
Sumber : Buku Ajar Neurologi
PENJELASAN

MENINGITIS VS ENCEPHALITIS
PENJELASAN

INFEKSI SSP
Klinis/Lab. Ensefalitis Meningitis Mening.TBC Mening.virus Ensefalopati
bakterial
Onset Akut Akut Kronik Akut Akut/kronik

Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)

Kejang Umum/fok Umum Umum Umum Umum


al
Penurunan Somnolen Apatis Variasi, apatis - CM - Apatis Apatis - Somnolen
kesadaran - sopor sopor
Paresis +/- +/- ++/- - -

Perbaikan Lambat Cepat Lambat Cepat Cepat/Lambat


kesadaran
Etiologi Tidak dpt ++/- TBC/riw. kontak - Ekstra SSP
diidentifik
asi
Terapi Simpt/anti Antibiotik Tuberkulostatik Simpt. Atasi penyakit
viral primer
PENJELASAN

Analisa Cairan Serebrospinal pada Infeksi SSP


Bacterial Viral TBC Encephalitis Encephalopat
meningitis meningitis meningitis Viral hy

Tekanan Normal/

Makros. Keruh Jernih Xantokrom Jernih Jernih

Lekosit > 1000 10-1000 500-1000 10-500 < 10

PMN (%) +++ + + + +

MN (%) + +++ +++ ++ -

Protein Normal/ Normal Normal

Glukosa Normal Normal Normal

Gram /Rapid Positif Negatif Negatif Negatif Negatif


T.
PENJELASAN

Grading Meningitis TB
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Meningitis bakterial warna keruh, tapi tidak


kekuningan, dominasi PMN
C. Meningitis virus glukosa dan protein
normal
D. Meningitis fungal jarang, kurang spesifik
E. Meningoensefalitis kurang spesifik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Penurunan kesadaran.
Riw. demam 3 minggu + nyeri kepala.
Px neurologis kaku kuduk (+), Laseque (+),
dan Kernig (+).
Lumbal Pungsi : CSF berwarna agak
kekuningan, terdapat limfosit, peningkatan
protein, dan glukosa yang rendah.

Maka, diagnosisnya adalah

B. Meningitis TB
KEYWORDS
Laki-laki, 55 tahun
keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
mendadak sejak 1 jam lalu.
Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh
atas dibanding bawah.
sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi
pembicaraan orang lain.
Kesadaran pasien compos mentis, TD 160 /
90mmHg, HR 95x/mnt.

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Stroke Iskemik e.c


sumbatan arteri serebri media
PENJELASAN

Stroke
Kelainan neurologis fokal maupun global,
bertahan lebih dari 24 jam karena masalah
serebrovaskular
PENJELASAN

Stroke iskemik vs Stroke hemoragik


Etiologi : Trombus / Etiologi : Perdarahan
emboli Intraserebral

Klinis : Klinis :
Defisit neurologis akut Defisit neurologis akut
Kesadaran Umumnya Penurunan Kesadaran
Compos Mentis Tanda lesi UMN
Tanda lesi UMN Hipertensi
(hiperrefleks, refleks
patologis (+)
CT Scan : Hiperdens
CT Scan : Hipodens
Updates AHA/ASA Stroke Recommendations
PENJELASAN
ALGORITMA
GADJAH MADA
PENJELASAN
PENJELASAN

Area Perfusi Serebral

Anterior : Bagian eks. Bawah


Media : Bagian eks. Atas
Posterior : Penglihatan
Adams ; Principles of Neurology
PENJELASAN
PENJELASAN

Stroke iskemik vs Stroke hemoragik


Trombolitik (r-TPA) Bedah : Evakuasi Perdarahan
3-4,5 jam setelah Medikamentosa
onset Antihipertensi
Aspirin 325 mg Agen diuretik osmotik
Clopidogrel 300 mg (misal manitol)
Cara pemberian manitol
Aspirin 325 mg + = manitol 20% dengan
dipyridamole 2x200 mg dosis 0, 50 sampai 1
g/KgBB diberikan secara
IV bolus selama 20 menit
dan dapat diulang setiap
4 sampai 6 jam.
Antivasospasme

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri serebri anterior
Penurunan Kesadaran
B. Stroke Hemoragik e.c pecahnya arteri serebri media
Penurunan Kesadaran
C. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri anterior Klinis lebih
berat pada eks. bawah
E. Stroke Iskemik e.c sumbatan arteri serebri posterior Gangguan
Penglihatan

KONSEP SOAL

Penurunan Kesadaran Stroke Hemoragik

Pasien Compos Mentis Stroke Iskemik


KESIMPULAN
Jika menemui pasien dengan
keluhan kelemahan sisi tubuh sebelah kanan mendadak
Kelemahan dirasakan lebih berat pada bagian tubuh atas
dibanding bawah.
sulit untuk berbicara, tetapi mengerti isi pembicaraan
orang lain.
Kesadaran pasien compos mentis, TD 160 / 90mmHg,
HR 95x/mnt.

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Stroke Iskemik e.c
sumbatan arteri serebri media
KEYWORDS
Wanita, 35 tahun
Nyeri kepala sisi kanan yang terasa
berdenyut, dan hilang timbul sejak 3 bulan
SMRS. ± 30 menit.
Nyeri kepala akan timbul bila stressor ↑↑
Saat keluhan muncul, pasien juga melihat
garis-garis hitam putih AURA

Diagnosis dan terapi abortif yang tepat?


JAWABAN

B. Migraine ; Sumatriptan
PENJELASAN

PRIMARY HEADACHE / Nyeri


kepala primer

Sumber : Konsensus Nyeri Kepala, PERDOSSI


PENJELASAN

TTH terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan stress,


disertai ketegangan otot leher, intensitas ringan-sedang.
Migraine berdenyut, biasanya unilateral, disertai mual,
muntah, fotofobia, fonofobia, dapat disertai aura (classic
migrain) ataupun tidak (common migrain), intensitas
sedang-berat.
Cluster seperti ditusuk, unilateral, periorbita, dapat
menjalar ke temporal/retroorbita, gejala tambahan:
lakrimasi, diplopia, rinore, kongesti nasal, edema palpebra,
injeksi konjungtiva.
PENJELASAN
PENJELASAN

Migraine
Kriteria diagnosis
Nyeri kepala 4 72 jam
Disertai 2 dari gejala berikut
Diperberat oleh aktivitas
Nyeri sedang hingga berat
Pulsatil
Unilateral
Salah satu: mual muntah atau
fotofobia/afonofobia
PENJELASAN
PENJELASAN

Prinsip dasar melibatkan


sistem trigeminovaskular
PENJELASAN

Vasokonstriksi pemb. darah


intrakranial aura
Vasodilatasi pemb darah
meninges nyeri pulsatil
PENJELASAN

COMMON TRIGGERS / PEMICU


PENJELASAN

Tatalaksana nyeri kepala


Tension headache
Akut: NSAID (ibuprofen adalah DOC), aspirin, dan parasetamol
Preventif: antidepresan trisiklik (amitriptilin atau nortriptilin)

Migraine headache
hindari pencetus
terapi abortif:
non spesifik: acetaminofen, NSAID
spesifik: triptan, ergotamine, DHE
Bila tidak respon opioid
Terapi preventif : propanolol, amitriptilin, as valproat.

Cluster headache
Akut: oksigen 7-10 lpm
Preventif: Calcium channel blockers (verapamil), amitriptilin
PENJELASAN

Tatalaksana Abortif Migraine


Sumatriptan
6 mg SC, bisa diulangi dalam 1 jam, dosis maksimal : 12
mg dalam 24 jam
25 - 100 mg p.o tiap 2 jam, dosis maksimal : 200 mg per
hari
Intranasal: 5 - 10 mg (1-2 semprot) pada salah satu
lubang hidung; dosis boleh diulang dalam 2 jam, hingga
dosis maksimal yaitu 40mg/hari.
Ergotamine = 1 - 2 mg p.o tiap jam, maksimal 3
dosis dalam 24 jam.
Caffeine plus ergotamine (Cafergot) = 2 tablet
(100 mg caffeine/1 mg ergotamine) saat serangan,
lalu 1 tablet tiap 30 menit sampai 6 tablet per satu
kali serangan.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. TTH ; Parasetamol nyeri kepala seperti


diikat (seluruh kepala)-jarang ada aura ; DOC
abortif TTH adalah ibuprofen
C. TTH ; Ibuprofen nyeri kepala seperti
diikat (seluruh kepala)-jarang ada aura
D. Cluster Headache ; Oksigen 100% nyeri
unilateral dengan gejala tambahan lakrimasi,
diplopia, rinore, kongesti nasal, edema
palpebra, injeksi konjungtiva
E. Migraine ; Amitriptilin diagnosis tepat,
tetapi Amitriptilin lebih untuk tatalaksana
preventif bukan abortif
KESIMPULAN
Jika menemui pasien dengan :
Nyeri kepala sisi kanan yang terasa
berdenyut, dan hilang timbul sejak 3 bulan
SMRS. ± 30 menit.
Nyeri kepala akan timbul bila stressor ↑↑
Saat keluhan muncul, pasien juga melihat
garis-garis hitam putih AURA

Diagnosis dan terapi abortif yang tepat pada


a a aa

B. Migraine ; Sumatriptan
KEYWORDS
KEYWORDS

Perempuan, 25 tahun
Nyeri lengan kanan setelah jatuh
Posisi tangan menahan badan
Foto polos pada slide selanjutnya

DIAGNOSIS DAN PENANGANAN AWAL??


JAWABAN

B. Fraktur Monteggia dan


Pembidaian
PENJELASAN
PENJELASAN

Montegia Galeazzi
PENJELASAN

WAYS TO REMEMBER
PENJELASAN

Colles Fracture Smith Fracture


Fraktur distal radius, Fraktur distal radius,
Displace posterior , Displace anterior, Angulasi
Angulasi dorsal ventral/ palmar
Jatuh dengan Jatuh dengan pergelangan
pergelangan tangan Tangan dalam fleksi
dalam ekstrensi (palmarfleksi)
(dorsofleksi)
PENJELASAN

Terapi Awal : IMOBILISASI pasca fraktur cukup


dipasang bidai
Non-Surgical :
PRINSIP : Jika position (alignment) baik pasang
cast/gips hingga setinggi bawah siku sampai tulang
union (4-6 MINGGU)
Jika alignment buruk re-align : REDUKSI Tertutup
/ Terbuka (pembedahan) dilanjutkan dengan
pemasangan splint/cast. Surgical : dengan metal pins,
screw and plate
Tujuan : mengembalikan fungsi gerak normal
semaksimal mungkin.
INGAT : selalu nilai terlebih dahulu ada tidaknya
kondisi emergensi berupa gangguan
neurovaskular distal.https://orthoinfo.aaos.org/en
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fraktur Galleazi dan wrist splinting fraktur radius


distal + dislokasi distal radio-ulnar joint
C. Fraktur Colles dan arm sling Fraktur distal radius,
angulasi ke dorsal (dinner fork deformity), arm sling
digunakan pada fraktur klavikula
D. Fraktur Smith dan casting Fraktur distal radius,
angulasi ke ventral (garden spade deformity)
E. Fraktur Boxer dan ORIF fraktur metacarpal 4/5 ;
banyak dialami petinju
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 25 tahun
Nyeri lengan kanan setelah jatuh
Posisi tangan menahan badan
Foto polos pada slide selanjutnya

Maka, diagnosis dan penanganan awal


yang tepat adalah
B. Fraktur Monteggia dan
Pembidaian
KEYWORDS

Perempuan, 38 tahun
Bengkak ibu jari kaki kiri sejak 3 jam, disertai
nyeri yang diperberat saat berjalan
Riw. keluhan serupa (+), sedang
pengobatan rutin
Kebiasaan konsumsi jeroan & emping
Edema MTP 1, hiperemis, hangat, NT (+)

DIAGNOSIS >> ARTRITIS GOUT


JAWABAN

C. Kristal birefringent
negatif bentuk jarum
PENJELASAN

Artritis Gout
Gout = crystal induced arthropathy
Terbanyak pada laki-laki & usia tua
Faktor resiko & etiologi = hiperurisemia (asam
urat perempuan >6mg/dL, laki-laki >7mg/dL;
bukan untuk menegakkan diagnosis; pada serangan akut kadar asam
urat bisa normal)

Sumber: Campbell’s operative orthopaedics 5th ed - Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PENJELASAN

Artritis Gout
Faktor Risiko:
Diet (alkohol, daging merah, seafood)
Obat penyebab hiperurisemia: (thiazide, loop
diuretics, siklosporin, pirazinamid)
Kelainan overproduksi asam urat (Lesch Nyhan
syndrome; jarang)
Patogenesis = katabolisme purin produksi
asam urat & peningkatan konsentrasi
resiko pembentukan kristal deposisi
kristal monosodium urat respon
inlamasi gout flare
Sumber:
Ca b a orthopaedics 5th ed
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PENJELASAN

Artritis Gout – Tampilan khas


Akut Kronik
Onset <24 jam Sendi bengkak/kaku
Nyeri hebat pada sendi Tampak deformitas
yang terlibat (nodul subkutan)
Umumnya monoartikular. akibat deposit kristal
Predileksi: MTP 1(podagra) yang masif komplikasi:
penekanan syaraf (CTS)
Nyeri, bengkak, eritema,
Tidak nyeri
hangat
Dapat disertai ulkus
Didahului faktor yang
kulit akibat tekanan
memicu eksaserbasi
dari dalam
PENJELASAN

Artritis Gout

Diagnosis klinis.
Diagnosis definitif: aspirasi cairan sendi pada
polarized microscopy ditemukan kristal
birefringent negatif berbentuk jarum
PENJELASAN

Gout Attack
Fase Akut
Kolkisin
Untuk akut: dosis awal 1 mg, diikuti 500 mcg tiap 2-3 jam sampai
nyeri hilang/dosis total 10 mg tercapai. Tidak boleh diulang dalam
selang 3 hari (efek lebih lambat dibanding NSAID)
manfaatnya lebih nyata untuk pencegahan serangan selama
pengobatan dengan alopurinol/urikosurik. Dosis 2-3 x 500 mcg
NSAID dipilih setelah 24 jam serangan (cth :
Indometachin)
Kortikosteroid (PO dosis rendah; triamsinolon 5 10 mg
untuk sendi kecil, 20-40 mg untuk sendi besar atau injeksi
intraartikular)
Sumber:
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
Pusat informasi obat nasional (PIO Nas; pionas.pom.go.id)
PENJELASAN

Gout Attack
Pencegahan flare (urate-lowering therapy).
Tidak diberikan pada fase akut
1st line: xantine oxidase inhibitor (allopurinol
Dosis awal 100 mg/hari, titrasi bertahap, bisa
hingga 300 600 mg untuk kondisi berat)
2nd line: agen uricosuric (probenecid dosis
awal 2 x 250 mg, titrasi bertahap setelah seminggu
hingga 2 x 500 mg sesuai kadar asam urat.
Berikan kolkisin profilaktik)
Sumber:
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
Pusat informasi obat nasional (PIO Nas; pionas.pom.go.id)
PENJELASAN
PENJELASAN

Diagnosis Banding - Pseudogout


Disebabkan deposisi kristal kalsium pirofosfat
Diagnosis definitif: kristal rhomboid
birefringent positif

Pseudogout: kristal rhomboid


Sumber: birefringent positif
Ca b a orthopaedics 5th ed
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PENJELASAN

Diagnosis Banding - Pseudogout


Gout Pseudogout

Lebih banyak pada laki- Lebih bayak pada


laki dewasa/perempuan wanita lansia
post menopause Asam urat normal
Predileksi: MPT, jari Predileksi: lutut
tangan, pergelangan Radiologis:
tangan, bursa chondrocalcinosis
olekranon
Klinis: serangan akut
Hiperurisemia intermitten menyerupai
Radiologis: erosi gout
dengan tepi (erosion
with overhanging
edges)
Sumber:
Ca b a orthopaedics 5th ed
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kristal birefringent negatif berbentuk


rhomboid tidak ada istilah ini
B. Kristal birefringent positif berbentuk jarum
tidak ada istilah ini
D. Kristal birefringent positif berbentuk rhomboid
pseudogout
E. Kristal birefringent positif berbentuk prisma
tidak ada istilah ini
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Perempuan, 38 tahun
Bengkak ibu jari kaki kiri sejak 3 jam, disertai
nyeri yang diperberat saat berjalan
Riw. keluhan serupa (+), sedang pengobatan
rutin
Kebiasaan konsumsi jeroan & emping
Edema MTP 1, hiperemis, hangat, NT (+)

DIAGNOSIS >> ARTRITIS GOUT


Maka, hasil mikroskopik yang tepat adalah

C. Kristal birefringent
negatif bentuk jarum
KEYWORDS

Laki-laki, 28 tahun
Nyeri tungkai kanan bawah sejak 2 minggu
Riw. KLL 2 minggu lalu luka terbuka daerah
tungkai tersebut pengobatan tidak adekuat
4 hari lalu bengkak
3 hari lalu keluar nanah
TD 100/70, HR 92, RR 23, suhu 39,5
PF: edema regio cruris dekstra

DIAGNOSIS??

JAWABAN

C. Osteomyelitis akut
PENJELASAN

Osteomyelitis
Peradangan pada tulang
Etiologi
Penjalaran langsung dari infeksi jaringan lunak (pada
dewasa)
Penyebaran hematogen (pada anak atau IV drug user)
Patogen
S. Aureus (tersering)
Salmonela typhi
IVDU: Pseudomonas, Staph aureus
S. Epidermidis (pasien hip replacement)
S. Aureus, Pseudomonas, enterobacter (luka kronik dan
DM)
PENJELASAN

Manifestasi
Akut Kronik
Gejala: letargi, nyeri Gejala: bisa tidak spesifik,
nyeri kronik
akut, eritema PF: nyeri tekan, gangguan
PF: edema, eritema, ROM, ulus, sinus tract
nyeri tekan, gangguan (patognomonik pada
osteomyelitis kronik), bone
ROM, nyeri pada tulang exposed

Sinus tract
PENJELASAN

Evaluasi
Laboratorium
Peningkatan leukosit,
ESR, kultur
Radiografi
Reaksi periosteal, soft
tissue swelling,
sequestrum
involucrum
MRI Sequestrum adalah nekrosis
tulang
Biopsi & Kultur: gold
standard Involucrum adalah tulang baru
dengan periosteal baru yang
meliputi sequestrum
PENJELASAN

Imaging – Foto polos


Osteomyelitis akut reaksi periosteal
(periostitis), pembengkakan jaringan
lunak
Setelah 20 hari sequestrum (subakut)
Setelah 30 hari involucrum (subakut)
Osteomyelitis Kronik penealan
periosteal, erosi korteks, lesi osteolitik
radiolusen (abses Brodie), sequestrum-
involucrum jelas terlihat
PENJELASAN

Modalitas Radiologi
1. X- Ray Pemeriksaan Pertama
Pada keadaan akut hanya bisa melihat
periosteal formation & soft tissue swelling
Tidak spesifik untuk Osteomielitis
Pada kronik
Gambaran Sequestreum & Involucrum
2. MRI Gold Standard
Bisa melihat struktur tulang, sumsum, jaringan
3. CT-scan Pilihan ke2 terbaik setelah MRI
Lebih superior dari MRI untuk melihat struktur
tulang
Pada fase kronik lebih baik > MRI
Department of Radiology, Chelsea and Westminster Hospital NHS Foundation Trust ; The imaging of osteomyelitis
TATALAKSANA

Tata Laksana
Prinsip Terapi Indikasi operasi
Kegagalan terapi
IV Antibiotik sesuai kultur antibiotik
Jika tidak bisa kultur mulai Surgical hardware
dengan AB broad spectrum yang terinfeksi
Osteomyelitis kronis
Durasi Terapi AB 4-6 dengan nekrosis
Minggu tulang dan jaringan
lunak

AAFP Diagnosis and Management of Osteomyelitis


PENJELASAN

Tata Laksana
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Osteopenia penurunan kepadatan


tulang dengan bone mineral density T-
score antara 1.0 hingga 2.5
B. Osteoartritis krepitasi, penyempitan
celah sendi, osteofit (+)
D. Osteosarkoma sunburst
appearance, codman triangle (+)
E. Osteomyelitis Kronik > 1 bulan,
gambaran sequestrum dan involucrum
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 28 tahun
Nyeri tungkai kanan bawah sejak 2 minggu
Riw. KLL 2 minggu lalu luka terbuka daerah
tungkai tersebut pengobatan tidak adekuat
4 hari lalu bengkak
3 hari lalu keluar nanah
TD 100/70, HR 92, RR 23, suhu 39,5
PF: edema regio cruris dekstra

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Osteomyelitis akut
KEYWORDS

Pria, 30 tahun mata kanan tidak nyaman,


berair, perih, dan mengganjal.
Px benda asing pada konjungtiva.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KONJUNGTIVA

Tindakan yang tepat dilakukan oleh dokter jaga


IGD?
JAWABAN

B. Ekstraksi dengan
menggunakan kapas lidi
PENJELASAN

Benda Asing di Konjungtiva


Dapat menyebabkan iritasi jaringan
Keluhan : nyeri, mata merah, berair,
adanya sensasi benda asing
Faktor Resiko : pekerja di bidang
industri (tanpa kacamata proteksi),
tukang ojek (tidak menggunakan
helm)
Px Objektif : Visus (konjungtiva
biasanya normal), Inspeksi mata
umum
Komplikasi : Keratitis, Ulkus Kornea

Dahl AA. Conjunctival Foreign Body Removal. 2017. Dapat diakses pada:
https://emedicine.medscape.com/article/1844102-overview
TATALAKSANA

Pengangkatan Benda Asing


Level Kompetensi : 4A !!
Posisikan pasien senyaman mungkin
Berikan tetes mata Tetrakain-HCl / Pantocain
(anestesi local) sebanyak 1-2 tetes pada mata
yang terkena
Gunakan lup / jika ada slitlamp
Minta pasien untuk fokus melihat satu
tempat/titik. Stabilisasi gerakan kepala pasien

Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter, 2014


TATALAKSANA

Pengangkatan Benda Asing


Level Kompetensi : 4A !!
Ekstraksi benda asing dengan mengusap
halus lidi kapas (sudah dibasahi normal
saline). Jika gagal, gunakan jarum suntik 23-
25 G
Arah pengambilan dilakukan dari tengah ke
tepi
Oleskan lidi kapas dengan Povidon Iodine
pada tempat bekas benda asing
Profilaksis setelah ekstraksi antibiotik
topikal spektrum luas
Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter, 2014
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi dengan NaCl 0,9% tatalaksana


utama untuk trauma kimia pada mata
C. Beri salep tetrasiklin 3x/hari + steroid topical
diberikan setelah evakuasi corpal
D. Rujuk ke dokter spesialis mata bila benda
asing berada di kornea
E. Observasi kurang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Mata kanan tidak nyaman, berair, perih, dan
mengganjal.
Px benda asing pada konjungtiva.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KONJUNGTIVA

Maka, tindakan yang tepat dilakukan oleh dokter


jaga IGD adalah

B. Ekstraksi dengan
menggunakan kapas lidi
KEYWORDS
Wanita, 68 tahun
keluhan pandangan mata kabur sejak 3 tahun
belakangan tidak disertai mata merah atau
nyeri
Riwayat DM dan HT disangkal
Pada pemeriksaan status lokalis, ditemukan visus
ODS 2/60, pinhole tak maju, shadow test (-)
MATA TENANG, VISUS TURUN PERLAHAN

DIAGNOSIS??

JAWABAN

A. Katarak Matur
PENJELASAN

Katarak
Kekeruhan yang terjadi pada lensa
Klasifikasi
Acquired Cataract (didapat):
Katarak senilis (age-related cataract) seringnya katarak
nuklear
Katarak traumatik bentuk kekeruhan lensa stelata / bintang
Katarak sekunder kekeruhan kapsul posterior pasca
operasi katarak
Katarak komplikata katarak akibat penyakit lain, misalnya
DM sering mengakibatkan katarak subkapsular posterior
Congenital Cataract intrauterine infections
(RUBELLA), metabolic disorders, and genetically
transmitted syndromes
Bradford, CA, Basic Ophthalmology, ed. 8th, AAO : San Francisco, 2004
PENJELASAN

Katarak Senilis
90% dari semua jenis katarak
Ditemukan pada usia lanjut
Gejala : distorsi penglihatan secara
perlahan, penglihatan kabur (seperti
berkabut/berasap), kondisi mata tenang
Berdasarkan morfologi:
Katarak nuklear
Katarak kapsular
Katarak subkapsular
PENJELASAN

Tabel Perbandingan
Stadium Katarak Senilis
TATALAKSANA

Terapi
Non-Bedah
Memperbaiki fungsi penglihatan sementara,
memperlambat pertumbuhan katarak
Bedah (Definitif)
ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)
ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction)
SICS (Small-incision Cataract Surgery)
Fakoemulsifikasi
Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Katarak Imatur Shadow Test (+), Visus >


6/60
C. Katarak Sekunder Riw. Operasi katarak
(+) PCO
D. Katarak Traumatika lensa berbentuk
bintang, Riw. Trauma (+)
E. Katarak Hipermatur Shadow Test Pseudo
(+), Visus <6/60
Imatur Matur Hipermatur/
Morgagni
Kekeruhan Sebagian Seluruh Lensa jatuh
Shadow test Positif Negatif Pseudopositif
Visus > 6/60 < 6/60 <6/60
KESIMPULAN
Jika menemukan pasien dengan :
Usia tua
keluhan pandangan mata kabur sejak 3 tahun
belakangan tidak disertai mata merah atau
nyeri
Riwayat DM dan HT disangkal
Pada pemeriksaan status lokalis, ditemukan visus
ODS 2/60, pinhole tak maju, shadow test (-)
MATA TENANG, VISUS TURUN PERLAHAN

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

A. Katarak Matur
KEYWORDS
Anak, 10 tahun mata kabur untuk melihat.
Hasil koreksi visus ODS :
S+1.25 6/9;
S+1.50 6/6;
S+1.75 6/6;
S+2.00 6/6;
S +2.25 6/7
DIAGNOSIS >> HIPERMETROPIA

Ukuran kacamata yang tepat?

JAWABAN

D. + 2.00
PENJELASAN

Gangguan Refraksi
PENJELASAN

HIPERMETROPIA
Rabun dekat, titik fokus bayangan
terletak di belakang retina. Koreksi
dengan lensa bikonveks (cembung).
Dikenal dalam bentuk :
Hipermetropia manifes :
hipermetrop yang dapat dikoreksi dengan lensa
positif maksimal yang memberikan tajam
penglihatan normal, tidak ada akomodasi sama
sekali (koreksi yang IDEAL)
Hipermetropia absolut :
hipermetrop yang dikoreksi dengan kacamata positif
minimal yang memberikan tajam penglihatan
normal, penderita masih memiliki ca a a
kemampuan akomodasi
PENJELASAN

Hipermetropia fakultatif:
kelainan hipermetropia yang dapat diimbangi dengan
akomodasi atau dengan lensa positif.
Penderita yang hanya memiliki hipermetropia fakultatif,
penglihatannya normal walau tidak memakai
kacamata positif, namun apabila diberi kacamata positif,
otot akomodasinya dapat beristirahat.

Hipermetropia laten:
hipermetropia yang didapat tanpa siklopegia yang dapat
diimbangi dengan akomodasi

Hipermetropia total:
hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah
pemberian siklopegia
PENJELASAN
CONTOH PASIEN
HIPERMETROPIA
Tajam penglihatan 6/20
Dikoreksi dengan sferis +3.00 D 6/6
Dikoreksi dengan sferis +3.50 D 6/6
Diberikan siklopegia, dikoreksi +5.00 D 6/6
Maka pasien ini memiliki:
Hipermetropia absolut sferis +3.00 D
Hipermetropia manifes sferis +3.50 D
Hipermetropia fakultatif (manifes- absolut) +3.50 -
(+3.0) = + 0.50 D
Hipermetropia total sferis +5.00 D
Hipermetropia laten sferis +5.00 -(+3.50) = +1.50 D

Sumber: Iyas S. Ilmu Penyakit Mata 3rd ed. Fakultas Kedokteran Universitas
indonesia, 2004
PENJELASAN

Skema Hipermeteropia
HIPERMETEROPIA TOTAL

HIPERMETEROPIA MANIFES
HIPERMETEROPIA
LATEN
HIPERMETEROPIA HIPERMETEROPIA
ABSOLUT FAKULTATIF

HILANG DENGAN AKOMODASI


HILANG DENGAN KACAMATA

Kelainan Refraksi dan Kacamata, Prof. Sidarta


Ilyas
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. + 1.25
B. + 1.50 hypermetropia absolut
C. + 1.75
E. + 2.25
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Mata kabur untuk melihat.
Hasil koreksi visus ODS :
S+1.25 6/9;
S+1.50 6/6;
S+1.75 6/6;
S+2.00 6/6;
S +2.25 6/7
DIAGNOSIS >> Hipermetropia

Maka, ukuran kacamata yang tepat diberikan adalah

D. + 2.00
KEYWORDS

Dokter penelitian lama penggunaan gadget


dengan ketajaman visus mahasiswa
kedokteran.
Subjek penelitian : mahasiswa FK
dikelompokkan berdasarkan tingkatan
angkatan kuliah pilih secara acak dari tiap
angkatannya.
Metode sampling yang digunakan?
JAWABAN

D. Stratified random
sampling
PENJELASAN

Random Sampling
Teknik sampling dimana semua sample
memiliki kesempatan - probabilitas yang
sama untuk terpilih.
Jika elemen populasinya ada 50 dan yang
akan dijadikan sampel adalah 25, maka
setiap elemen tersebut mempunyai
kemungkinan 25/50 untuk bisa dipilih
menjadi sampel.
Mengambil sampel secara acak
dari ampling f ame (daftar yang
berisikan setiap elemen populasi yang bisa
diambil sebagai sampel)
Make sure : sample chosen randomly
tidak bias dan dapat merepresentasikan
populasi secara general
PENJELASAN

Metode Sampling
Probability berdasarkan peluang
Simple Random
Systematic Random
Stratified Random
Cluster Random
Multistage Random
Non Probabel tidak berdasarkan peluang
Convenient / Accidental
Consecutive
Purposive
Snowball
PENJELASAN

Probability Sampling
PENJELASAN

Probability Sampling
Simple Random Sampling: pengambilan sampel secara
acak sederhana populasi homogen yang kerangka
sampelnya jelas
Stratified Random Sampling: dikelompokkan, lalu
diambil beberapa bagian dari kelompok itu (sesuai
persentase) Cocok untuk populasi heterogen
dibagi jadi sub-populasi/strata
Cluster Random Sampling: populasi terbagi menjadi
cluster dan dipilih cluster secara acak. Terpilih beberapa
cluster dari seluruh cluster yang ada. Cluster dianalisis
secara utuh.
Multi Stage/Phase Random Sampling: sampling bertahap
(bentuk kompleks dari cluster) using smaller and
smaller sampling units at each stage
Systematic Random Sampling: pengambilan acak dengan
metode tertentu (cth : nomor urut kelipatan 4)
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Simple random Sampling populasi
homogen (Misal, dengan dadu/koin)
B. Cluster random Sampling dibagi menjadi
beberapa cluster, cluster diteliti secara utuh
(karena Jawa Barat luas, dibagi jadi
gugus/cluster Kabupaten untuk nantinya
dipilih acak beberapa kabupaten jadi
perwakilan provinsi)
C. Systematic random Sampling dengan
metode tertentu (Misal, urutan genap,
kelipatan 5)
E. Snowball Sampling cocok untuk kasus
langka (bagian dari non-probability sampling)
KESIMPULAN

Dokter penelitian lama penggunaan gadget dengan


ketajaman visus mahasiswa kedokteran.
Subjek penelitian : mahasiswa FK dikelompokkan
berdasarkan tingkatan angkatan kuliah pilih
secara acak dari tiap angkatannya.

Maka, metode sampling yang digunakan adalah

D. Stratified random
sampling
KEYWORDS

Hasil penelitian uji widal dalam diagnosa


demam tfoid:
Kultur + Kultur -

Widal (+) 60 40

Widal (-) 5 95

Nilai spesifisitas ?

JAWABAN

A. 95 / 135
PENJELASAN

Karakteristik Uji Diagnostik


Sensitivitas :
Jika seseorang mengidap suatu penyakit,
seberapa sering pemeriksaan tersebut
menunjukkan hasil positif? (true positive rate)
Tes dengan sensitivitas tinggi bila hasilnya (-) ,
hampir dapat dipastikan orang tersebut benar-
benar tidak mempunyai penyakit tsb (cocok untuk
screening)
PENJELASAN

Karakteristik Uji Diagnostik


Spesifisitas :
Jika seseorang tidak mengidap suatu penyakit,
seberapa sering pemeriksaan tersebut
menunjukkan hasil negatif? (true negative rate)
Tes dengan spesifisitas tinggi bila hasilnya
(+), hampir dapat dipastikan orang tersebut
benar-benar memiliki penyakit tsb (cocok untuk
penegakan Dx)
PENJELASAN
PENJELASAN
Kurva ROC / Receiver Operating Characteristic
hubungan antara uji sensitivitas dan spesifisitas

Hasil uji tersebut


akan semakin
baik apabila luas
area dibawah
kurva (Area
Under Curve)
semakin besar
Hasil uji akan
jelek apabila
kurva yang
dihasilkan
mendekati garis
baseline atau
garis yang
melintang dari titik
0,0.
PENJELASAN

Analisis Soal
GOLD GOLD
STANDAR STANDAR
(Biopsi +) (Biopsi -)
A
UJI BARU (+) 60 (A) 40 (B) PPV = A + B
UJI BARU (-) 5 (C) 95 (D) D
NPV =
Total 65 135 C+D

SENSITIVITAS SPESIFISITAS
A D 𝟗𝟓
x 100%
𝟏𝟑𝟓
A+C B+ D
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. 60 / 65
C. 60 / 100
D. 95 / 100
E. 60 / 135
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Hasil penelitian uji widal dalam diagnosa
demam tfoid:
Kultur (+) Kultur (-)

Widal (+) 60 40

Widal (-) 5 95

Nilai spesifisitas ?

A. 95 / 135
KEYWORDS
Tn. Timor, usia 35 tahun dibawa ke IGD
Mengalami KLL dan kehilangan banyak darah
sehingga harus segera dilakukan transfusi darah.
Tetapi keluarga pasien menolak karena alasan
bertentangan dengan kepercayaan aliran agama
mereka.
Dokter tetap melakukan tindakan transfusi agar
pasien selamat.
Apakah prinsip bioetika yang menjadi dilema
pada kasus di atas?
JAWABAN

C. Non Maleficence -
Autonomy
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)

Beneficence

D a a a a terbaik a .
Sering dalam kondisi dokter memiliki banyak waktu dan
banyak pilihan untuk memilih yang terbaik.
Contoh: memberikan obat generic, menyempatkan edukasi
ke pasien, membuat rujukan yang dianggap perlu

Non-maleficence

First do no harm.
Sering dalam keadaan CITO.
Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis

Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
Kaidah Dasar Bioetik
Beuchamp & Childress (2001)

Autonomi

Dokter menghormati hak/ keputusan pasien (yang


kompeten).
Contoh: menjaga rahasia medis pasien, melakukan
informed consent

Justice

Dokter memegang prinsip sama rata.


Menghormati hak masyarakat/ kepentingan bersama.
Prinsip keadilan.
Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang sama
dengan pasien yang berbeda suku maupun agama.
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Analisis Soal
Kondisi gawat darurat KLL dan bleeding
massif
Perlu tindakan Transfusi (CITO)
Keluarga pasien menolak (pemegang autonomi
pasien) karena tidak sesuai dengan kepercayaan
Dokter tetap melakukan demi menyelamatkan
pasien (kalau tidak dilakukan akan lebih
mencelakakan pasien (do no harm)
kemungkinan pasien meninggal karena shock
hemoragik)
Autonomy vs Non-Maleficence
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Beneficence - Autonomy
B. Autonomy - Justice
D. Non Maleficence - Beneficence
E. Justice - Non Maleficence

Pilihan lain kurang tepat. Penjelasan sesuai


slide sebelumnya
KESIMPULAN
Tn. Timor, usia 35 tahun dibawa ke IGD
Mengalami KLL dan kehilangan banyak darah
sehingga harus segera dilakukan transfusi darah.
Tetapi keluarga pasien menolak karena alasan
bertentangan dengan kepercayaan aliran agama
mereka.
Dokter tetap melakukan tindakan transfusi agar
pasien selamat.

Maka, prinsip bioetika yang menjadi dilemma


adalah
C. Non Maleficence -
Autonomy
KEYWORDS

Wanita, 55 tahun
Perut terasa kembung
Tidak kentut maupun BAB sejak 4 hari lalu pikirkan
ileus
Distensi abdomen +, darm contour +, darm
steifung +, bising usus meningkat, suara metalik +
BNO: herring bone & step ladder

DIAGNOSIS >> ILEUS OBSTRUKTIF

JAWABAN

C. Pasang NGT
PENJELASAN

Ileus
Keadaan dimana usus tidak dapat meneruskan
isi lumen ke tempat yang lebih distal
Terdiri atas 2 jenis
Obstruktif terdapat sumbatan pada lumen usus,
otot peristaltik bekerja
Paralitik tidak ada sumbatan, otot peristaltik
tidak bekerja
PENJELASAN

Ileus

Ileus Obstruktif Ileus Paralitik


Biasanya jarang,
Muntah Sering kecuali sudah sangat
lama
Nyeri perut Ada Tidak ada
Bising usus Meningkat Menurun
Dilatasi usus proksimal, Dilatasi usus proksimal
Dilatasi usus
distal tidak ada udara + distal
Gambaran step ladder, Gambaran air-fluid level
BNO
herring bone yang panjang
PENJELASAN

Ileus Obstruktif
Manifestasi klinis
Nyeri perut akut biasanya periumbilikus, bersifat
hilang timbul
Mual muntah
Tanda dehidrasi
Distensi abdomen hipertimpani pada perkusi
Darm contour (+), darm steifung (+)
PENJELASAN

Ileus Obstruktif
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Darah rutin mencari etiologi infeksi, autoimun
Elektrolit dd/ ileus paralitik dapat disebabkan oleh
hipokalemia
Pencitraan
Foto BNO 3 posisi untuk konfirmasi diagnosis, hasil
menunjukkan herring bone sign, dan gambaran step
ladder
CT Scan untuk karakterisasi penyebab dan derajat
keparahan
PENJELASAN

Ileus Obstruktif
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Darah rutin mencari etiologi infeksi, autoimun
Elektrolit dd/ ileus paralitik dapat disebabkan oleh
hipokalemia
Pencitraan
Foto BNO 3 posisi untuk konfirmasi diagnosis, hasil
menunjukkan herring bone sign, dan gambaran step
ladder
CT Scan untuk karakterisasi penyebab dan derajat
keparahan
PENJELASAN

Ileus Obstruktif

Gambaran step-ladder Gambaran Herring bone


PENJELASAN

Ileus Paralitik

Gambaran distensi gas


uniform dan menyeluruh
TATALAKSANA

Ileus Obstruktif
Tata laksana
Dekompresi dengan NGT tata laksana awal
Pemasangan kateter urin pantau derajat dan
koreksi dehidrasi
Rehidrasi dengan IV line
Pembedahan tata laksana definitif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Laparotomi tata laksana definitif


B. Infus cairan kristaloid bukan tata laksana
awal, dapat diberikan untuk koreksi dehidrasi
D. Nasal canul O2 3 lpm tidak dibutuhkan bila
tidak ada tanda hipoksia/sesak
E. Pasang kateter urin bukan tata laksana
awal, dapat diberikan untuk pemantauan
rehidrasi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 55 tahun
Perut terasa kembung
Tidak kentut maupun BAB sejak 4 hari lalu pikirkan
ileus
Distensi abdomen +, darm contour +, darm
steifung +, bising usus meningkat, suara metalik +
BNO: herring bone & step ladder

DIAGNOSIS >> ILEUS OBSTRUKTIF


Maka tata laksana awal yang tepat pada kasus ini adalah

C. Pasang NGT
KEYWORDS

Wanita, 25 tahun
Nyeri dada terbakar tembus punggung pyrosis
Sesak napas
Rasa pahit di mulut
Sering konsumsi kopi dan coklat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Penyakit refluks
gastroesofagus
PENJELASAN

GERD
Singkatan dari Gastroesophageal Reflux
Disease
Definisi: Naiknya asam lambung ke esofagus
melebihi batas normal sehingga
menimbulkan gejala
Etiologi: gangguan tonus lower esophageal
sphincter (LES)
Transient LES relaxation (TLESR)
Hipotensi LES
PENJELASAN

GERD
Faktor risiko:
Makanan pedas
Makanan asam
Coklat
Minuman beralkohol
Fast food
Diadaptasi dari medcomics.com
Merokok

Patofisiologi GERD:
1. Motilitas esofagus
2. Disfungsi LES
3. Delayed gastric emptying
PENJELASAN

GERD
Manifestasi Klinis
Tipikal
Pyrosis / heartburn: rasa terbakar di dada
Regurgitasi: asam lambung naik, jika mencapai mulut
terdapat rasa asam
Disfagia: nyeri menelan

Atipikal
Nyeri dada non-kardio Gejala alarm!!
Disfagia sulit menelan
Suara serak Odynophagia nyeri saat
Batuk menelan
Perdarahan GI
Weight loss
Nyeri dada
PENJELASAN

GERD
Pemeriksaan Penunjang:
Monitor pH esofagus 24 jam: pemeriksaan penunjang
terbaik dan paling sensitif untuk GERD, namun sangat sulit
dikerjakan. Harus dilakukan pada kasus refrakter PPI.

Esophagogastroduodenoscopy: Endoskopi untuk menilai


esophagitis, striktur, maupun Barrett esophagus (dibahas di
slide komplikasi)
Tidak diperlukan pada pasien dengan gejala tipikal
Dilakukan pada pasien dengan gejala alarm!! dan kecurigaan
komplikasi

Manometri esofagus: dilakukan untuk evaluasi pre-operatif,


tidak bermakna untuk diagnosis
Disadur dari American College of Gastroenterology Guidelines 2013:
Diagnosis and Management of Gastroesophageal Reflux Disease
PENJELASAN

GERD
Komplikasi
Esofagitis erosiva dinilai dengan endoskopi
Striktur esofagus penyempitan esofagus, dinilai dengan
endoskopi
Barrett esofagus metaplasia epitel skuamosa berlapis
esophagus menjadi epitel kolumnar selapis
Adenokarsinoma esofagus

Barrett Esofagus +
GERD Barrett Esofagus Adenokarsinoma
displasia
PENJELASAN

Komplikasi GERD

Esofagitis Erosiva Striktur esofagus


PENJELASAN

Komplikasi GERD

Ba e E hag Ba e E hag +
Adenocarcinoma
TATALAKSANA

GERD
Terapi gaya hidup
Penurunan berat badan
Hindari makan 2-3 jam sebelum tidur
Elevasi kepala saat tidur
Hilangkan sumber makanan pencetus refluks (coklat, kopi,
alkohol, makanan asam/pedas)

Terapi farmakologi
Proton pump inhibitor (PPI, -prazole) selama 8 minggu 30-
60 menit ante coenam mulai dari 1x/hari jika tidak
merespon dapat dinaikkan hingga 2x/hari
H2 receptor antagonist (mis. Ranitidine) boleh digunakan
sebagai tambahan

PPI aman untuk pasien hamil!


TATALAKSANA

GERD
Proton-pump inhibitor Dosis Dewasa

Omeprazole 20-40 mg/hari

Lansoprazole 15-30 mg/hari

Pantoprazole 20-40 mg/hari

Esomeprazole 20-40 mg/hari

Rabeprazole 20 mg/hari

Dexlansoprazole 30-60 mg/hari

PPI aman untuk pasien hamil!


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ulkus gaster terdapat nyeri perut pada ulu hati


terutama segera setelah makan, dapat disertai
hematemesis, dibuktikan dengan endoskopi
C. Ulkus duodenum terdapat nyeri perut terutama
beberapa jam setelah makan, dapat disertai
hematemesis, dibuktikan dengan endoskopi
D. Sindrom dispepsia ditandai dengan rasa mual,
kembung, tidak nyaman pada abdomen
E. Penyakit jantung koroner ditandai dengan rasa
nyeri dada, abnormalitas pada EKG/enzim jantung
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 25 tahun
Nyeri dada terbakar tembus punggung pyrosis
Sesak napas
Rasa pahit di mulut
Sering konsumsi kopi dan coklat

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

A. Penyakit refluks
gastroesofagus
KEYWORDS

Pria 23 tahun
Benjolan hilang timbul pada selangkangan
Latihan angkat beban (meningkatkan tekanan intra
abdominal)
Benjolan teraba saat pasien mengejan
Mual muntah dan nyeri disangkal (mengekslusi
gangguan pasase berarti bukan inkarserata dan tidak
nyeri bukan strangulata)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Hernia inguinalis
lateralis sinistra reponibilis
PENJELASAN

Hernia
Definisi
merupakan penonjolan (protrusi) isi suatu
rongga melalui defek atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan
Letak Pria Wanita

Inguinal 97% 50%

Femoral 2% 34%

umbilicalis 1% 16%
PENJELASAN

Etiologi Hernia
Tekanan Meningkat pada Dinding Abdomen
Mengangkat beban berat
Batuk PPOK, Pertusis (pada anak)
Tahanan saat miksi BPH atau karsinoma
Tahanan saat defekasi konstipasi atau obstruksi usus besar
Distensi abdomen yang mungkin mengindikasikan adanya gangguan
intraabdomen
Perubahan isi abdomen, misalnya : adanya asites, tumor jinak atau ganas,
kehamilan, lemak tubuh.

Kelemahan Dinding Abdomen


Umur yang semakin bertambah
Malnutrisi baik makronutrien (protein, kalori) atau mikronutrien (misalnya: Vit. C)
Kerusakan atau paralisis dari saraf motorik
Abnormal metabolisme kolagen.
Struktur kongenital yang tak menutup
Buku Ajar Ilmu Bedah
PENJELASAN

Hernia Inguinalis Lateralis VS Hernia


Inguinalis Medialis

HIL HIM
PENJELASAN

Hernia Inguinalis Lateralis


PENJELASAN

Pemeriksaan
Hernia

Z a c Finger Test
Jari telunjuk diletakkan pada annulus
inguinalis internus
Jari tengah pada anulus inguinalis Pasien diminta mengejan
eksternus bila terasa ada sesuatu yang
Jari manis pada area canalis femoralis menekan di ujung jari
telunjuk HIL
Petunjuk
Pasien diminta mengejan Bila ada yang menekan
Bila terasa pada jari telunjuk HIL bagian medial jari telunjuk
Jari tengah HIM HIM
Jari manis Hernia femoralis
TATALAKSANA

Konservatif
Tangani faktor Pencentus
Hernia Belt
Operatif
Herniotomi (pada anak-anak)
Kantung hernia dipotong dan dikeluarkan
Herniorafi (Herniotomi + repair of the posterior wall)
Bassini Repair
Mengikat leher hernia dan menggantungkan ke conjoint tendon
Hernioplasty
Herniotomi dilanjutkan dengan repair dinding posterior
menggunakan mesh sintetis sebagai penahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Hernia inguinalis medialis sinistra reponibilis


Medialis tidak masuk skrotum
C. Hernia inguinalis lateralis sinistra
irreponibilis
Hanya teraba saat mengejan berarti bukan
irreponibilis
D. Hernia inguinalis medialis sinistra
irreponibilis
Medialis tidak masuk skrotum
E. Hernia skrotalis ireponibilis
Hanya teraba saat mengejan berarti bukan
irreponibilis
KESIMPULAN

Pria 23 tahun
Benjolan hilang timbul pada selangkangan
Latihan angkat beban (meningkatkan tekanan intra
abdominal)
Benjolan teraba saat pasien mengejan
Mual muntah dan nyeri disangkal (mengekslusi
gangguan pasase berarti bukan inkarserata dan tidak
nyeri bukan strangulata)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Hernia inguinalis
lateralis sinistra reponibilis
KEYWORDS

Pria, 21 tahun
Lemas beberapa hari terakhir
Pusing, mual, dan penurunan nafsu makan
Konjunctiva pucat
Hb: 8 g/dL (anemia), MCV 110 fL (meningkat
makrositik) MCH 45 pg (normal 27-33 meningkat)
Apusan darah tepi poikilositosis, makroovalosit,
dan hipersegmentasi neutrofil

Apakah tata laksana yang sesuai?


JAWABAN

D. Pemberian suplemen Vitamin


B12 dan Asam Folat
PENJELASAN

Anemia
Anemia: Kekurangan Hb
Disebut anemia (menurut WHO) bila:
Laki-laki Hb<13 g/dL
Perempuan Hb<12 g/dL
Gejala
4L
Lemah
Letih
Lesu
Lunglai
Pucat
PENJELASAN

Anemia
Pembagian Anemia
Anemia mikrositik hipokromik
Anemia normositik normokromik
Anemia makrostik
Megaloblastik
Non megaloblastik
PENJELASAN

Anemia
Mikro Hipo Normo Normo Makro

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV>100 fL


Anemia Anemia Megaloblastik
defisiensi besi perdarahan Defisiensi
Thallasemia Anemia B12
Anemia hemolitik Defisiensi
Penyakit Anemia folat
Kronis aplastik Non-
Anemia megaloblastik
Sideroblasitk Penyakit liver
Alkohol
PENJELASAN

Anemia Makrositik

PAPDI
Toronto Notes 2015
PENJELASAN

Anemia Defisiensi B12


Patofisiologi

Vitamin B12 (Cobalamin) dibutuhkan untuk


pembentukan RBC
Diserap di ileum
Agar stabil Vit. B12 membutuhkan faktor intrinsik
(yang disekresikan oleh sel parietal)
Pada kasus adanya autoantibodi pada sel parietl
atau gastrektomi faktor intrinsik berkurang
penyerapan vitamin B12 terganggu (disebut
sebagai anemia pernisiosa)
PENJELASAN

Anemia Defisiensi B12


Manifestasi klinis

Melibatkan simptom neurologis (tidak


ada pada defisiensi folat)
Cerebral: confusion, delirium,
demensia
Mata:atrofi optik (jarang)
Gangguan propriosepsi
Neuropati perifer: kesemutan
PENJELASAN

Anemia Defisiensi B12

Pemeriksaan laboratorium
MCV>100 fL
Kadar serum B12 rendah
Apusan darah: oval makrosit dan
hypersegmented neutrophils.
Schilling test (membedakan anemia
pernisiosa dan anemia defisiensi B12
karena etiologi lain)
PENJELASAN

Anemia Defisiensi B12

Hypersegmented
Oval Makrosit Neutrophil
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemberian tablet besi terapi ADB


B. Transfusi PRC diberikan bila Hb<7 g/dL
C. Pemberian Prednison terapi AIHA tipe
warm
E. Pemberian Eritropoietin terapi anemia
pada penyakit ginjal
KESIMPULAN
Pria, 21 tahun
Lemas beberapa hari terakhir
Pusing, mual, dan penurunan nafsu makan
Konjunctiva pucat
Hb: 8 g/dL (anemia), MCV 110 fL (meningkat
makrositik) MCH 45 pg (normal 27-33
meningkat)
Apusan darah tepi poikilositosis, makroovalosit,
dan hipersegmentasi neutrofil

Maka, tatalaksana yang sesuai adalah

D. Pemberian suplemen Vitamin


B12 dan Asam Folat
KEYWORDS

Laki-laki, 65 tahun
Benjolan leher sejak 8 bulan, progresif membesar dan
bertambah banyak
Penurunan BB, badan meriang, keringat malam
hari
PF : massa multipel a/r regio colli, kenyal, mobile, NT
(-)
FNAB gambaran o l e e (Reed-Stenberg cell)

DIAGNOSIS??
JAWABAN

D. Limfoma Hodgkin
PENJELASAN

Limfoma
Definisi: keganasan yang menyerang
jaringan limfoid (limfonodus, timus, lien)
Klasifikasi
Hodgkin lymphoma
Klasik
Nodular lymphocyte predominant
Non-hodgkin lymphoma
Sel B
Sel T
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin vs Non-Hodgkin


Hodgkin Non-Hodgkin
Sel Sel Reed-Sternberg,
85% sel B, 15% sel T
Neoplastik sel B germinal
Usia Biasanya <40 tahun Biasanya >60 tahun
Dimana saja, sering
Upper body (leher lokasi mulai dari lokasi yang
Lokasi
tersering) tidak terlihat (mis.
Intraabdomen)
Unisentris (dimulai dari 1 Multisentris (dimulai >1
Jumlah
KGB) KGB)
Kontinu, mudah
Penyebaran Tidak ada pola yang jelas
diprediksi
Gejala
Sering Jarang
sistemik
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin
Faktor risiko
Infeksi Virus Epstein-Barr (EBV)
Obesitas
Merokok
Imunosupresi
Penyakit autoimun
Aspirin faktor protektif
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin
Manifestasi klinis
Limfadenopati
60-80% di servikal/supraklavikula
Biasanya dimulai dari 1 limfonodus kemudian
menyebar secara limfogen ke limfonodi sekitarnya
Gejala konstitusional
Demam
Keringat malam
Penurunan BB
Gejala pada massa mediastinum
Batuk
Sesak nafas
Nyeri dada retrosternal
Lokasi limfonodus dimana
Limfoma Hodgkin dimulai
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Peningkatan LED
Pencitraan
Xray paru massa mediastinum sering ditemukan
secara tidak sengaja pada ro. Paru rutin
PET/CT scan massa keganasan akan
menguptake radioisotop gula
Biopsi Jaringan penunjang terbaik
Core needle
FNAB
PENJELASAN

Biopsi
Ditemukan sel Reed Sternberg bercampur dengan
infiltrat inflamasi lainnya (mis. Limfosit, eosinofil,
neutrofil, makrofag, dll)

Sel Reed Sternberg sel dengan 2 nukleolus pada


lobus nukleus yang terpisah sehingga memiliki
gambaran o l e e ,

Varian sel reed sternberg (RS)


Hodgkin cell sel RS mononukleus
Lacunar cell nukleus multilobus dan sitoplasma pucat
membentuk ruang kosong (lakuna)
Sel mumi nukleus piknotik dengan kromatin yang rusak
PENJELASAN

Sel Reed Sternberg Klasik


2 nukleolus pada lobus nukleus yang terpisah, gambaran owl s e es
PENJELASAN

Varian Sel RS

Sel Hodgkin Sel Lakunar Sel Mumi


TATALAKSANA

Limfoma Hodgkin
Kemoterapi
Radioterapi
Pembedahan

Terapi tergantung pada tipe limfoma,


lokasi limfoma dan stadium limfoma
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Limfangitis peradangan pada saluran limfe,


biasanya membentuk alur yang hiperemis
pada kulit
B. Limfadenopati akut kurang spesifik, dapat
merupakan suatu respon imunologis biasa
terhadap infeksi
C. Limfadenopati tuberkulosis terdapat
demam, penurunan BB, dan ditemukan kuman
BTA (+)
E. Limfoma Non-Hodgkin penyebaran benjolan
tidak terprediksi, dapat muncul di beberapa
bagian tubuh sekaligus (multisentris)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 65 tahun
Benjolan leher sejak 8 bulan, progresif membesar
dan bertambah banyak
Penurunan BB, badan meriang, keringat malam
hari
PF : massa multipel a/r regio colli, kenyal, mobile,
NT (-)
FNAB gambaran o l e e (Reed-Stenberg
cell)

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Limfoma Hodgkin
KEYWORDS

Wanita 30 tahun
Keluhan demam diawali menggigil diakhiri keringat
(khas malaria) sejak 3 hari
KKN di manokwari 2 bulan (faktor risiko)
Suhu 38 C (demam)
Hepar 4 jari bawah arkus costae (hepatomegali)
DIAGNOSIS >> MALARIA FALCIPARUM

Apa tata laksana yang sesuai?


JAWABAN

E. Dihidroartemisinin+Piperakuin
+ Primakuin
PENJELASAN

Malaria
Definisi

Penyakit oleh infeksi parasit plasmodium

Macam-macam plasmodium

P. Falciparum
P. Vivax
P. Ovale
P. Malariae

Vektor

Nyamuk Anopheles sp. (betina)


PAPDI
CDC
Buku Saku Penatalaksanaan Malaria
PENJELASAN

Malaria
Manifestasi klinis
Menggigil (1-2 jam) demam tinggi diaforesis
(berkeringat) temperatur turun
Lelah, malaise, nyeri sendi, nyeri otot, mual,
muntah
Pemeriksaan Penunjang
Apusan Darah Tipis mengetahui jenis parasit
Apusan Darah Tebal Mengetahui jumlah parasit
RDT Rapid Diagnostic Test
PENJELASAN

Malaria
PENJELASAN

Malaria
TATALAKSANA

ACT 3 + PQ
1st line
SD
Falciparum
Kina 7 + Doxy
2nd line
7 + PQ SD

ACT 3 + PQ
1st line
14
Malaria tanpa Vivax & ovale
komplikasi Kina 7 + PQ
2nd line
14

Seperti vivax,
Relaps vivax
dosis PQ naik Keterangan
ACT: (artemisinain
Malariae ACT 3 hari combination
therapy)atermisinin-
amodiakuin
PQ: primakuin
TATALAKSANA

IV:
artesunate
Malaria Antimalaria
berat injeksi
IM:
artemether

Kina
Trimester 1
(oral/im/iv)
Hamil
Trimester ACT atau
2/3 artesunate iv

CATATAN: Guideline Pedoman


tatalaksana Malaria terbaru:
Trimester satu ACT
Untuk referensi UKMPPD buku
saku ibu masih menggunakan
Kina
TATALAKSANA

Kemoprofilaksis

Sensitif Klorokuin
Klorokuin 2 tab/minggu (1 minggu sebelum pergi, selama pergi,
dan 4 minggu setelah kembali)
Indonesia resisten klorokuin, sehingga pilihan pertama
doksisiklin
Resisten Klorokuin
Doksisiklin 1x100 mg tab/hari (1-2 hari sebelum pergi, selama,
dan 4 minggu setelah kembali) kontraindikasi ibu hamil
Mefloquine 250 mg 1 tab/minggu (2 minggu sebelum, selama,
dan 4 minggu setelah pulang) lini pertama ibu hamil
Atovaquon 250 mg dan Proguanil 100 mg 1 tab per hari (1-2
hari sebelum pergi hingga 7 hari setelah pulang)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dihidroartemisinin + Piperakuin
Kurang primakuin
B. Kina + tetrasiklin + primakuin
Bukan pilihan utama
C. Kina + klindamisin
menurut pedoman dahulu dan pedoman buku saku
pelayanan ibu di RS terapi malaria pada ibu
hamil trimester satu
D. Artesunat + Amodiakuin
Kurang primakuin
KESIMPULAN

Wanita 30 tahun
Keluhan demam diawali menggigil diakhiri keringat
(khas malaria) sejak 3 hari
KKN di manokwari 2 bulan (faktor risiko)
Suhu 38 C (demam)
Hepar 4 jari bawah arkus costae (hepatomegali)
DIAGNOSIS >> MALARIA FALCIPARUM

Maka, tatalaksana yang sesuai adalah

E. Dihidroartemisinin + Piperakuin
+ Primakuin
KEYWORDS

Wanita hamil 17 minggu :


Keluar darah dari jalan lahir
Ostium uteri eksternum tertutup
Uterus sebesar telur ayam TFU
lebih kecil dari Usia kehamilan

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Abortus Komplit
PENJELASAN
KEYWORDS

Abortus ancaman atau pengeluaran hasil


konsepsi pada usia kehamilan < 22 minggu (WHO)
atau berat janin < 500 gram

Diagnosis :
Perdarahan pervagina (dengan atau tanpa
pengeluaran janin)
Perut nyeri dan kaku
Serviks terbuka atau tertutup
Diagnosis Tegak dengan USG

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan Indonesia


PENJELASAN
KEYWORDS

MACAM-MACAM ABORTUS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

JENIS TERAPI
ABORTUS

Abortus - Pertahankan kehamilan


iminens - Batasi aktivitas
- Kontrol rutin
Abortus UK < 16 minggu : evakuasi hasil konsepsi
insipien Bila tidak bisa segera : ergometrin 0.2 Mg IM evakuasi
Dan
Abortus UK > 16 minggu : tunggu pengeluaran konsepsi spontan, bila
inkomplit perlu infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCL 0.9%
Abortus - Tidak perlu evakuasi lagi observasi kondisi ibu
komplit - Apabila anemia : Tab sulfas ferosus 600 mg/hari
selama 2 minggu
Missed UK < 12 minggu : evakuasi hasil konsepsi
abortion UK 12-16 minggu : pastikan serviks terbuka (atau
pematangan serviks) dilatasi dan kuretase
UK 16-22 minggu : pematangan serviks (oksitosin 20 Unit
dalam 500 ml NaCl 90%) sampai dengan ekspulsi hasil
konsepsi
PENJELASAN
KEYWORDS

Terapi lanjutan :

AKDR Pasca keguguran :


Sebaiknya direkomendasikan untuk pasien setelah aborsi
spontan atau diinduksi, sebelum kesuburan kembali
(sekitar 14 hari setelah keguguran)
KI : infeksi pelvis, abortus septik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Abortus imminens serviks tertutup, TFU


sesuai usia kehamilan
B.Abortus insipien serviks terbuka, TFU
sesuai usia kehamilan
D.Abortus inkomplit serviks terbuka, TFU
sesuai usia kehamilan, sudah ada sebagian
jaringan yang keluar
E.Missed abortion perdarahan (-) serviks
tertutup, TFU lebih kecil dari usia kehamilan
KESIMPULAN

Jadi pada pasien dengan :

Wanita hamil 17 minggu :


Keluar darah dari jalan lahir
Ostium uteri eksternum tertutup
Uterus sebesar telur ayam TFU lebih
kecil dari Usia kehamilan

Maka diagnosisnya adalah

C. Abortus Komplit
KEYWORDS

Wanita hamil 29 minggu :


Penurunan kesadaran
Sebelumnya kejang, panas di dada, kepala berat
TD 160/100
Pemeriksaan refleks normal, tidak ada tanda
perdarahan serebral
DIAGNOSIS >> EKLAMPSIA

Terapi yang sesuai?


JAWABAN

C. Nifedipine dan Magnesium


sulfat
PENJELASAN
KEYWORDS

EKLAMPSIA

Kejang umum dan atau koma


Ada tanda dan gejala preeklampsia , yaitu :
Tekanan darah 140/90 H pada UK >20 minggu
DAN
Tes celup urin proteinuria positif / pemeriksaan protein
kuantitatif > 300 mg/24 jam
ATAU
Ada keterlibatan organ lain : trombositopenia ,
peningkatan enzim hepar, sakit kepala, gangguan
pertumbuhan janin, oligohidramnion, edema paru, gagal
jantung, oliguria
Tidak ada kemungkinan penyebab lain (epilepsy,
perdarahan suaraknoid, dan meningitis)

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan


Indonesia
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
PREEKLAMPSIA PEB Superimposed HT Gestasional HT kronis
RINGAN PE

TD 140/90 TD 160/110 HT sebelum UK TD 140/90 TD 140/90


setelah UK 20 setelah UK 20 20 minggu setelah UK 20 sebelum
minggu minggu minggu kehamilan

Dan Dan Dan Tanpa Atau


Proteinuria 300 P a 2 Onset baru Proteinuria TD tinggi
mg/24 jam atau gr/24 jam atau proteinuria 300 sebelum UK 20
1+ a a urin 2+ mg/24 jam pada minggu (tidak
tampung 24 jam kehamilan dengan penyakit
trofoblastik
gestasionsal)

Atau Atau
Terganggu HT dan (TD kembali (TD persisten
fungsi organ proteinuria sejak normal < 12 sampai >12
(ginjal, paru, UK <20 minggu minggu minggu
neuorologis, postpartum) postpartum)
janin)
TATA LAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA UMUM
- Perhatikan ABC
- MgSO4 IV untuk eklampsia (tatalaksana kejang) dan
Preeklampsia berat (pencegahan kejang)
- Antihipertensi untuk ibu dengan hipertensi berat selama
kehamilan
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA KHUSUS

Hipertensi kronis :
- Sebelumnya sudah diterapi lanjutkan antihipertensi dan dijaga
TD terkontrol baik
- B a a a a PNPK POGI 2016 : TD 110 a
aa 160 berikan antihipertensi
- Suplementasi kalsium 1.5-2 g/hari + Apirin 75 mg/hari (sejak UK
20 minggu)

Hipertensi gestasional:
- Bila TD meningkat tangani sebagai Preeklampsia ringan
- Pantau tekanan darah, urin, dan kondisi janin

Sumber : PNPK Preeklampsia POGI 2016


PENJELASAN
KEYWORDS

Preeklampsia ringan :
- Prevensi dengan aspirin (75
mg/hari) dan suplemen
kalsium (minimal 1 g/hari)
- Bila <37 minggu dan gejala
tidak memburuk
Manajemen EKSPEKTATIF
(pertahankan kehamilan
sampai aterM)
- Bila 37 minggu kehamilan
pertahankan sampai onset
partus
PENJELASAN
KEYWORDS

Preeklampsia Berat :
- Bila <34 minggu +
ibu dan janin stabil
ekspektatif
- 1st line : MGSO4
- Pemberian
antihipertensi
direkomendasikan
ooleh POGI 2016
pada pasien
a TD 110
a aa 160
sistol
PENJELASAN
KEYWORDS

EKLAMPSIA
- Pemberian MgSO4 dan antihipertensi
- Terdapi definitif : terminasi kehamilan

dimana kondisi eklampsia adalah KI untuk


manajemen ekspektatif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Magnesium sulfat dan valium valium adalah


diazepam, bukan sebagai DOC untuk terapi
antikejang pada kehamilan
B.Captopril dan magnesium sulfat captopril :
antihipertensi kontraindikasi untuk kehamilan
karena teratogenik terutama pada ginjal janin
D.Nifedipine dan furosemide keduanya
adalah antihipertensi, perlu diberikan antikejang
(MgSO4)
E.Magnesium sulfat dan digoxin digoxin
adalah antiaritmia
KESIMPULAN

Jadi pada pasien dengan :


Wanita hamil 29 minggu
Penurunan kesadaran
Sebelumnya kejang, panas di dada, kepala berat
TD 160/100
Pemeriksaan refleks normal, tidak ada tanda
perdarahan serebral
DIAGNOSIS >> EKLAMPSIA

Maka terapinya yang sesuai adalah

C. Nifedipine dan Magnesium


sulfat
KEYWORDS

Wanita, 21 tahun
Nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari lalu
Keputihan dari jalan lahir fluor albus
Suhu 39,1oC pikirkan infeksi/inflamasi
Nyeri tekan adneksa + gangguan tubo-ovarium
Beta-hCG (-) rule out kehamilan ektopik

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. PID
PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


Definisi Infeksi pada rongga panggul
Etiologi
IMS 85%
Neisseria gonorrhoeae
Chlamydia trachomatis
Non-IMS 15%
E. coli
Bacteroides fragilis
Campylobacter spp.
Dll

Disadur dari: Berek & Novak Gynecology


PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


Faktor risiko
Usia <25 tahun
Multiple partner
Riwayat IMS / PID sebelumnya
Instrumentasi serviks aborsi, pemasangan IUD

Patogenesis Infeksi dan kolonisasi


ascending dari endoserviks dengan fokus
infeksi
Uterus endometritis
Tuba fallopi salpingitis
Peritoneum peritonitis
PENJELASAN

Salpingitis Akut
Bagian dari PID dimana bagian yang
terserang adalah tuba fallopi

Faktor risiko
IMS
Hubungan seks multiple partner
Penggunaan IUD
PENJELASAN

Salpingitis Akut
Manifestasi Klinis
Sekret vagina kuning dan berbau busuk
Dyspareunia
Dysmenorrhea
Chandelier sign nyeri goyang porsio
Nyeri pelvis
Poliuria
PENJELASAN

Salpingitis Akut
Pemeriksaan penunjang
Kultur urin salpingitis sering disertai ISK
Pemeriksaan swab vagina deteksi patogen
penyebab
USG
HSG identifikasi patensi tuba
Laparoskopi
TATALAKSANA

Salpingitis Akut
Antibiotik
Regimen 1
Clindamycin 900 mg IV setiap 8 jam DAN
Gentamisin 2 mg/kg IV atau IM loading dose diikuti rumatan
1,5 mg/kg setiap 8 jam
Regimen 2
Cefotetan 2 g IV setiap 12 jam DAN
Doksisiklin 100 mg PO atau IV setiap 12 jam

Operasi laparoskopik pada komplikasi abses,


adhesi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Appendisitis sekret vagina pada kasus


mengarahkan lebih ke gangguan organ
reproduksi
B. Ruptur kista ovarium terjadi gangguan
hemodinamik, tidak menyebabkan keputihan
C. Torsio ovarium nyeri hebat mendadak,
biasanya unilateral, tidak menyebabkan
keputihan
D. Kehamilan ektopik telah dirule out
berdasarkan pemeriksaan beta-hCG
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 21 tahun
Nyeri perut bagian bawah sejak 2 hari lalu
Keputihan dari jalan lahir fluor albus
Suhu 39,1oC pikirkan infeksi/inflamasi
Nyeri tekan adneksa + gangguan tubo-ovarium
Beta-hCG (-) rule out kehamilan ektopik

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

E. PID
KEYWORDS

Wanita , G1P0A0, usia kehamilan 31 minggu

Nyeri perut dan keluar darah merah gelap


dari vagina
Sebelumnya jatuh di kamar mandi
DJJ 100 x/menit

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Abruptio Plasenta
PENJELASAN
KEYWORDS

Perdarahan antepartum
Perdarahan pada UK >22 minggu namun sebelum
ada onset peraslinan

Dikategorikan berat jika:


- Darah yang hilang >1000 cc
- Nadi >120x/menit
- TD sistolik <100 mmHg
- Kesadaran pasien terganggun
- Perfusi ke perifer menurun

Sumber : Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan


Indonesia
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA UMUM
- Perhatikan dan stabilisasi ABC (jaga jalan napas,
pemberikan oksigen adekuat, dan resusitasi
cairan)
- Mencari penyebab dari perdarahan melalui
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
dilanjutkan dengan terapi sesuai penyebab
- Pilihan terapi ekspektatif atau aktif disesuaikan
dengan usia kehamilan, kondisi ibu dan janin
PENJELASAN
KEYWORDS

JENIS JENIS ANTERPARTUM HEMORAGIA


DIAGNOSIS GEJALA TATALAKSANA KHUSUS

Solusio / - Perdarahan RUJUK


Abruptio warna merah - Ibu stabil terapi sesuai kondisi janin:
plasenta kehitaman 1. DJJ normal SC
- Nyeri intermiten 2. DJJ abnormal pervaginam segera /
atau menetap SC
- Gawat janin 3. DJJ (-) pervaginam
- Uteru tegang dan - Ibu tidak stabil SC
nyeri

Plasenta - Perdarahan warna Janin <37 minggu (ibu dan janin stabil)
previa merah segar terapi konservatif (berikan tokoliti dan steroid
- Tanpa nyeri untuk pematangan paru)
- Bagian terendah
janin belum masuk Janin >37 minggu / janin dan atau ibu kondisi
PAP tidak stabil terapi aktif / Lahirkan
PENJELASAN
KEYWORDS

DIANGOSIS GEJALA TATALAKSANA KHUSUS


Vasa previa - Perdarahan - Persalinan cepat (terutama pada
minimal / sedang, janin yang tidak stabil)
bewarna
kemerahan
- Tidak dengan
nyeri / nyeri
minimal
- Janin : bradikardi
relatif

Ruptur uterus - Perdarahan Persalinan cepat (terutama pada janin


segera yang tidak stabil)
- Nyeri perut hebat
- Kontraksi hilang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Plasenta Previa APH pada usia kehamilan


> 22 minggu darah merah segar, tanpa nyeri
B.Vasa Previa APH pada usia kehamilan > 22
minggu darah merah segar, bradikardi relatif
pada janin, tanpa nyeri
C.Abortus insipien perdarahan sebelum usia
kehamilan 22 minggu, dilatasi serviks (+)
D.Mola Hidatidosa perdarahan sebelum usia
kehamilan 22 minggu, mual muntah hebat,
HCG>>>, USG : honey comb appearance
KESIMPULAN

Jadi pada pasien dengan :


Wanita , G1P0A0, usia kehamilan 31 minggu
Nyeri perut dan keluar darah merah gelap
dari vagina
Sebelumnya jatuh di kamar mandi
DJJ 100 x/menit

Maka diagnosisnya adalah

E. Abruptio Plasenta
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 10 minggu


ANC Rutin
Belum pernah menerima vaksinasi
Dokter memberikan vaksin TT pertama

JAWABAN

B. 4 minggu dari sekarang


PENJELASAN

Vaksinasi Tetanus pada


kehamilan
Tujuan: mencegah infeksi tetanus neonatorum
Dosis: 0,5 mL IM di lengan atas
PENJELASAN

Imunisasi Pertama / Status


Imunisasi tidak diketahui
Tujuan: mencegah infeksi tetanus neonatorum
Dosis: 0,5 mL IM di lengan atas
PENJELASAN

Pernah diimunisasi

Disadur dari: Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. WHO. 2013
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 1 minggu dari sekarang 4 minggu dari TT


pertama
C. 6 minggu dari sekarang 4 minggu dari TT
pertama
D. 6 bulan dari sekarang 4 minggu dari TT
pertama
E. 1 tahun setelah melahirkan 4 minggu dari
TT pertama
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 10 minggu
ANC Rutin
Belum pernah menerima vaksinasi
Dokter memberikan vaksin TT pertama

Maka jadwal imunisasi TT berikutnya adalah

B. 4 minggu dari sekarang


KEYWORDS

Wanita, 23 tahun, G1P0A0, UK 15 minggu


IgG dan IgM Toksoplasma reaktif
Memelihara 3 kucing

DIAGNOSIS >> TOXOPLASMOSIS PADA


KEHAMILAN

JAWABAN

D. Spiramisin
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

Etiologi: Toxoplasma gondii


Vektor: kucing, babi, kambing
Transmisi
Kontak dengan tinja hewan terinfeksi
Konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi
atau mentah
Kontak dengan tanah yang terkontaminasi kotoran
hewan terinfeksi
PENJELASAN

Siklus Hidup
Fase Infektif
Kista pada
daging yang
tidak matang
Ookista pada
kotoran
hewan

Fase
diagnostik
takizoit dalam
darah
PENJELASAN

Imunologi Toksoplasmosis

IgM
Muncul 2 minggu setelah infeksi
Bertahan bertahun-tahun
IgM (+) BELUM TENTU INFEKSI AKUT

IgG
Muncul 6-8 minggu setelah infeksi
Bertahan selama bertahun-tahun
IgG (+) BELUM TENTU INFEKSI KRONIK
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

Manifestasi Klinis
80% tidak memiliki gejala
Limfadenopati bilateral, simetris, biasanya di
servikal
Chorioretinitis

Mayoritas toksoplasmosis didiagnosis


berdasarkan hasil screening TORCH
Toksoplasma
Rubella
Cytomegalovirus
Herpes
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

Pemeriksaan penunjang
ELISA Deteksi IgM dan IgG Toksoplasma
1. IgM non reaktif, IgG non reaktif tidak ada infeksi
toksoplasma
2. IgM (+), IgG non reaktif sugestif infeksi akut
3. IgM (+). IgG (+) mungkin akut maupun kronik
4. IgM non reaktif, IgG (+) sugestif reaktivasi

Tes aviditas IgG


Aviditas tinggi infeksi kronik (>4 bulan)
Aviditas rendah tidak berguna secara diagnostik
(aviditas rendah juga bisa ditemukan pada infeksi kronik)
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

Pemeriksaan penunjang
Histopatologi spesimen dapat diambil dari darah,
sputum, cairan amnion, CSF
Takizoit pada infeksi akut
Kista pada infeksi laten atau reaktivasi

PCR Cairan amnion merupakan pemeriksaan


penunjang yang memprediksi toksoplasomosis
kongenital
PCR (+) risiko tinggi (biasanya pada infeksi akut)
PCR (-) risiko rendah (biasanya pada infeksi kronik)
PENJELASAN

Pemeriksaan Serologi
PENJELASAN

Komplikasi pada Janin


Tetrad Sabin
1. Hidrosefalus
2. Kalsifikasi
intrakranial
3. Korioretinitis
4. Gangguan
psikomotor
TATALAKSANA

Toksoplasmosis pada Kehamilan


Tata laksana tergantung usia kehamilan
UK <18 minggu
Spiramisin
Lakukan PCR cairan amnion
PCR positif pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga
persalinan
PCR negatif teruskan spiramisin hingga persalinan

UK 18 mingg
Pirimetamin-Sulfadiazin + asam folinat
Lakukan PCR cairan amnion
PCR positif pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga
persalinan
PCR negatif ganti spiramisin / teruskan pengobatan
pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga persalinan
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pirimetamin
B. Cotrimoxazole
C. Ceftriaxone
E. Sulfadiazine

Jawaban lain tidak sesuai, penjelasan di slide


KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 23 tahun, G1P0A0, UK 15 minggu
IgG dan IgM Toksoplasma reaktif
Memelihara 3 kucing

DIAGNOSIS >> TOXOPLASMOSIS PADA


KEHAMILAN

Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

D. Spiramisin
KEYWORDS

An. T, laki-laki, 13 tahun


Cepat haus, nafsu makan meningkat,
peningkatan frekuensi BAK terutama malam
hari (trias klasik DM polifagia, polidipsia,
poliuria)
BB turun 3 kg dalam 1 bulan
GDS 330 mg/dl

DIAGNOSIS >> DM TIPE I DD/ TIPE II


JAWABAN

B. C-Peptida
PENJELASAN
KEYWORDS

DIABETES MELITUS TIPE 1

Kerusakan sel ß pankreas oleh autoimun atau


idiopatik
Puncak insidens pada anak usia 5-6 tahun dan 11 tahun

Keyword DM tipe 1: anak dengan enuresis


nocturnal atau anak dengan dehidrasi sedang-
berat tetapi masih ditemukan diuresis (poliuria),
nafas Kussmaul, bau keton (+) / fruity odor
tanda telah terjadi KAD (Emergensi)
Sumber : KONSENSUS DM TIPE 1 IDAI 2015
PENJELASAN
KEYWORDS

DIABETES MELITUS TIPE 1


Pemeriksaan penunjang :
GDS > 200 mg/dl, GDP > 126 mg/dl, G2PP > 200
mg/dl
C-peptida untuk melihat fungsi sel beta residu
HbA1c
Glukosuria (tidak spesifik)

Penanda autoantibodi : glutamicacid decarboxylase


65 autoantibodies (GAD); tyrosine phosphataselike
insulinoma antigen 2 (IA2); insulin autoantibodies (IAA);
dan cellspecific zinc transporter 8 autoantibodies
(ZnT8)
Sumber : KONSENSUS DM TIPE 1 IDAI 2015
PENJELASAN
KEYWORDS

DIABETES MELITUS TIPE 1

C-Peptida diproduksi dalam jumlah yang seimbang


dengan insulin dan dapat digunakan untuk mengukur
kadar insulin pada pasien DM. Dalam praktik klinis,
pengukuran sekresi C-Peptida dapat membantu
menentukan tipe (tipe 1 dan tipe 2) dan tatalaksana
pada pasien diabetes.

Kadar normal : 0,8 3,1 ng/mL

Spesimen diambil dari serum pasien puasa

Sumber : JonesAG, Hattersley AT, 2013, The clinical utility of C-peptide measurement in the care of
patients with diabetes, Diabet. Med. 30, 803 17
PENJELASAN
KEYWORDS

DIABETES MELITUS TIPE 1

Sumber : PPM IDAI


TATALAKSANA
KEYWORDS

DIABETES MELITUS TIPE 1

Tatalaksana (seumur hidup) :

- Pemberian insulin (dosis anak : 0.7-1 U/kg/hari),


- Pengaturan makan
- Olahraga
- Edukasi
- Home monitoring (pemantauan mandiri)

Sumber : KONSENSUS DM TIPE 1 IDAI 2015


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. HbA1c tidak dapat membedakan DM tipe 1


dan 2
C. Kadar insulin dalam darah kurang tepat
karena insulin mengalami first pass metabolism
D. GDP tidak dapat membedakan DM tipe 1 dan
2
E. Hormon kortisol tidak sesuai
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. T, laki-laki, 13 tahun
Cepat haus, nafsu makan meningkat,
peningkatan frekuensi BAK terutama malam
hari (trias klasik DM polifagia, polidipsia,
poliuria)
BB turun 3 kg dalam 1 bulan
GDS 330 mg/dl

DIAGNOSIS >> DM TIPE I DD/ TIPE II


Maka, pemeriksaan selanjutnya yang tepat
adalah
B. C-Peptida
KEYWORDS
Laki-laki, 48 tahun
Bentuk wajah berubah, kepala membesar, jari-
jari tangan & kaki membesar
Sakit kepala pagi hari saat bangun tidur
Sering tersandung gangguan penglihatan
TD 130/95
Hemianopsia bitemporal, frontal bossing (+),
macrognathia, macroglossia, tangan dan kaki
membesar

DIAGNOSIS DAN ETIOLOGI??


JAWABAN

D. Akromegali e.c. kelebihan


GH e.c. adenoma pituitari
PENJELASAN
AKROMEGALI
Kondisis yang umumnya disebabkan oleh
adenoma hipofisis (>95%) menyebabkan
sekresi growth hormone berlebihan
Sebab lain yang jauh lebih jarang: tumor
neuroendokrin, sindrom paraneoplastik
Pada orang dewasa, setelah lempeng epifisis
menutup, penyakit ini menimbulkan
manifestasi berupa tangan & kaki
bertambah besar, coarse facies, dan
pertumbuhan patologis organ internal
Jika terjadi pada anak, sebelum penutupan
lempeng epifisis, disebut gigantisme
PENJELASAN
AKROMEGALI
Patofisiologi
Overproduksi GH serum IGF-1 tinggi
overstimulasi pertumbuhan & proliferasi
sel
Symptoms of mass effect penekanan
kiasma optikum
Gangguan sekresi hormon pituitari lain
(terutama gonadotropin penurunan
estrogen & testosteron)
PENJELASAN
AKROMEGALI
Gejala Pembesaran tulang & jaringan lunak akut
1. Tumor mass effect: nyeri kepala, hemianopsia
bitemporal, paresis nervus kranial, oligomenorrhea,
disfungsi ereksi
2. Soft tissue effects: makroglossia, hiperhidrosis,
suara semakin berat, OSA
3. Skeletal effect: Tangan & kaki besar, frontal
bossing, macrognathia, lingkar kepala bertambah
4. Cardiovascular disease: hipertensi, LVH,
kardiomipati
PF:
Hipertensi diastolik
Diabetes mellitus (akibat properti glukoneogenik
growth hormone)
PENJELASAN
AKROMEGALI
Evaluasi Diagnostik
Insulin growth-like factor 1 (serum IGF-1)
meningkat
MRI/CT pelebaran sella turcica
Lab: hiperglikemi
Tata Laksana: Transphenoidal surgery &
radiation; ocreotide (analog somatostatin
(untuk tumor refrakter)
AKROMEGALI – clinical
features
PENJELASAN

GIGANTISME
Terjadi sebelum lempeng epifisis menutup
Sering disebabkan adenoma pituitari, genetik.
Bisa berkaitan dengan sindrom lain, seperti
McCune Albright Syndrome, neurofibromatosis,
dll.
Manifestasi:
Pertumbuhan lebih dari normal/ sebaya. Ada
penambahan tinggi
Delay puberty.
Serupa dengan akromegali namun terjadi pada anak
atau remaja dan pertumbuhan cenderung simetris/
proporsional dibanding akromegali.

http://emedicine.medscape.com/article/1157189-clinical#showall
www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/endocrine/acromegaly/Pages/fact-sheet.aspx
PENJELASAN
GIGANTISME
PENJELASAN

GIGANTISME VS AKROMEGALI

GIGANTISME AKROMEGALI
Overproduksi Saat lempeng Saat epifisis sudah
GH Epifisis masih tertutup
terbuka
Waktu Pada anak/remaja Pada dewasa
Pertumbuhan Simetris Tidak simetris
(tangan-kaki lebih
besar, makroglosia,
makrognatia/ rahang
dan gusi lebih besar)
PENJELASAN

GIGANTISME & AKROMEGALI


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gigantisme akibat kelebihan GH setelah


lempeng epifisis menutup pada anak, ada
pertambahan tinggi, terjadi sebelum lempeng
epifisis menutup
B. Gigantisme akibat kelebihan GH sebelum
lempeng epifisis menutup pada anak, ada
pertambahan tinggi, terjadi sebelum lempeng
epifisis menutup
C. Gigantisme akibat tumor intrakranial pada
anak, ada pertambahan tinggi, terjadi sebelum
lempeng epifisis menutup
E. Akromegali akibat kelebihan GH sebelum
lempeng epifisis menutup akromegali terjadi
setelah lempeng epifisis menutup
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 48 tahun
Bentuk wajah berubah, kepala membesar, jari-jari
tangan & kaki membesar
Sakit kepala pagi hari saat bangun tidur
Sering tersandung gangguan penglihatan
TD 130/95
Hemianopsia bitemporal, frontal bossing (+),
macrognathia, macroglossia, tangan dan kaki
membesar

Maka, diagnosis dan etiologi yang tepat adalah


D. Akromegali e.c. kelebihan
GH e.c. adenoma pituitari
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Rambut rontok sangat banyak setiap
menyisir rambut sejak 1 bulan
Beban kerja tinggi
PF : rambut tipis difus, hair pull test (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Telogen effluvium
Sumber : FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN
KEYWORDS

TELOGEN EFFLUVIUM

Karakterisik: rambut rontok difus.


Umumnya sembuh spontan dalam 3-6 bulan, bahkan
12 bulan.
Penurunan jumlah persentasi anagen phase dibanding
telogen phase
PENJELASAN
KEYWORDS

TELOGEN EFFLUVIUM

Penyebab:
Hipo/hipertiroidisme, postpartum
Defisiensi nutrisi : besi, zinc
Rapid weight loss, caloric or protein deprivation, ADB
kronis
Stress : demam, penyakit katabolik (keganasan, infeksi
kronis)
Stress psikologis ; ansietas, depresi, bipolar
Idiopatik
Anagen elfuvium : kerontokan akibat gangguan fase
anagen sehingga terjadi distrofi folikel rambut (disebabkan
oleh kemoterapi, intoksikasi merkuri, malnutrisi berat)
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA

Dapat sembuh spontan, penanganan terutama


pada reassurance
Terapi untuk penyebab reversible seperti poor diet,
defisiensi besi, gangguan hormon tiroid, dan
lainnya
Penggunaan minoxidil tidak terbukti memberikan
perbaikan pada kasus effluvium telogen
PENJELASAN
KEYWORDS DIAGNOSIS BANDING
Factor Androgenic Alopecia Telogen Alopecia Areata
Effluvium
Hair loss Men : Hamilton- Generalized Usually patchy, but
distribution Norwood can be generalized
Women : Ludwig
Course Gradual onset with Onset abrupt, Onset abrupt, often
progression trigger factor waxes and wanes
with relapses
Appearance Thining with or without Thinning with no Thining with abrupt
bare patches. Bare bare patches bare patches
patches are gradual, not
abrupt

Shedding Minimal Prominent Prominent


Age of onset Puberty or Oder Any age Any age

Pull Test Negative Positive Positive


PENJELASAN
KEYWORDS

Hair pull test


Normal : 1-2 rambut
rontok setiap 30
rambut
Positif = 3 rambut
Alopesia
Androgenik: dapat
positif 3-6 rambut
Telogen effluvium :
selalu positif 6
rambut
PENJELASAN
KEYWORDS

ALOPESIA ANDROGENIK

Alopesia terpola akibat faktor hormon androgen dan genetik


Menyebabkan konversi rambut terminal menjadi rambut velus
Klinis :
Pada pria penipisan rambut di temporal, frontal/parietal,
verteks, oksipital
Pada wanita penipisan rambut difus terutama di daerah
frontal/parietal
PENJELASAN
KEYWORDS

POLA KEBOTAKAN ALOPESIA


ANDROGENIK
PENJELASAN
KEYWORDS

ALOPESIA AREATA
Penyakit autoimun kronis akibat reaktivitas sel T yang
memengaruhi folikel rambut
Gambaran klinis:
Sepetak kulit kepala yang botak, bisa multiple maupun single
Kulit kepala tampak normal
Rambut bagian distal lebih lebar dibandingkan yang
proksimal exclamation mark hair
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anagen effluvium salah, karena efluvium


anagen manifestasinya lebih berat, rambut
rontok lebih banyak dan sering berkaitan
dengan pasien kemoterapi
B. Alopesia areata salah, karena kebotakan
terlokalisir/ pitak area tertentu
C. Alopesia androgenik salah, karena hal ini
berkaitan dengan penuaan dan rontok dengan
pola tertentu, bukan difus.
E. Dermatitis seboroik salah, predileksi area
sebasea,krusta kuning berminyak
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus laki-laki, 35


tahun, dengan
Rambut rontok sangat banyak
setiap menyisir rambut sejak 1
bulan
Beban kerja tinggi
PF : rambut tipis difus, hair pull test
(+)
Maka, DIAGNOSIS yang tepat adalah
D. Telogen effluvium
Sumber : FITZPATRICK Ed 8
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Gatal dan kemerahan di kulit perut
Gatal 1 minggu
UKK : macula eritem dengan papul di tepi, 2 buah,
berbatas tegas dan tepi meninggi disertai skuama
halus di atasnya

DIAGNOSIS >> TINEA CORPORIS

JAWABAN

C. Swab kulit dengan KOH 20%,


hifa panjang bersekat
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, PPK 2014
PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA
GEJALA KLINIS
Gatal saat berkeringat
Lesi KHAS : berbatas tegas, tepi aktif (tanda
radang lebih jelas, polimorfik : terdiri atas
eritem, skuama, dan kadang papul vesikel di
tepi, normal di tengah (central healing)

Sumber : PERDOSKI 2017, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI


PENJELASAN
KEYWORDS
TINEA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kulit tidak berambut : Kerokan / swab kulit
dari bagian tepi sampai sedikit bagian luar
kelainan sisik kulit
Kulit berambut : rambut dicabut pada kulit
yang mengalami kelainan, kulit di derah
tersebut dikerok
Kuku : dari kuku yang sakit dan dipotong
sampai mengenai seluruh tebal kuku
Bahan : KOH 10% rambut,
KOH 20% kuku dan kulit
Zat warna tambahan : tinta Parker
Tampakan : hifa panjang / sejati (bersekat /
bercabang) + atrospora (spora berderet)

Sumber : PERDOSKI 2017, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Lampu wood, warna merah eritrasma


B. Swab kulit dengan KOH 10%, hifa panjang dan atrospora
tinea, untuk rambut
D. Kerokan kulit dengan KOH, hifa pendek dan blastospora
kandida
E. Lampu wood, kuning keemasan PVC

PVC

Pseudohifa +
blastospora

Eritrasma
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan Laki-laki, 30 tahun


Gatal dan kemerahan di kulit perut
Gatal 1 minggu
UKK : macula eritem dengan papul di tepi, 2 buah,
berbatas tegas dan tepi meninggi disertai skuama
halus di atasnya
DIAGNOSIS >> TINEA CORPORIS

Maka pemeriksaan penunjang yang tepat adalah

C. Swab kulit dengan KOH 20%,


hifa panjang bersekat
Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, PPK 2014
KEYWORDS

Anak laki-laki, 13 tahun


Kemerahan di tangan dan kaki
Bintil-bintil disertai gatal di sela-sela jari
Gatal (+), terutama malam
Sering bermain dan menginap di rumah temannya
PF : papul kemerahan multipel, kanalikuli di
telapak tangan dan kaki

DIAGNOSIS >> SKABIES


JAWABAN

A. Permetrin 5% selama 8 jam,


diulang 1 pekan kemudian
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN
Skabies
Sinonim: gudik, budukan, gatal agogo
Etiologi: Sarcoptes scabiei
Gejala klinis 2 dari 4 tanda kardinal:
Pruritus nocturna
Menyerang sekelompok orang
Ditemukan terowongan/ kunikuli
Ditemukan tungau
Pemeriksaan penunjang:
Congkel papul di ujung terowongan taruh di kaca objek
lihat dengan mikroskop
Menyikat kulit tamping di kertas putih lihat dengan kaca
pembesar
Biopsi irisan lihat dengan mikroskop
Biopsi eksisional periksa dengan pewarnaan HE
Burrow ink test melihat kanalikuli
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN Tatalaksana
1. Permetrin 5% (dapat membunuh seluruh stadium tungau)
dioleskan : 8 jam dicuci bersih.
Bila belum sembuh, diulang 1 minggu kemudian.
Kontraindikasi: anak kurang dr 2 bulan
2. Sulfur presipitatum 5-10%
dioleskan 3x24 jam;
tidak efektif untuk stadium telur sehingga harus
digunakan >3 hari (3 malam berturut-turut)
3. Emulsi benzil benzoas 10-20%:
efektif untuk semua stadium,
diberikan malam hari selama 3 hari selama 24 jam
penuh
sulit ditemukan
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN Tatalaksana
4. Gameksan (Lindane) 1%:
efektif untuk semua stadium,
Kontraindikasi: anak <6 tahun dan wanita hamil,
efek neurotoksik dan teratogenik.
Oles selama 8 jam. Cukup sekali pemakaian, dapat
diulang 1 pekan setelahnya jika belum sembuh
5. Krim krotamiton 10% dioleskan selama 8 jam pada
hari ke-1,2,3, dan 8.

Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Permetrin 10% selama 8 jam, diulang 1


pekan kemudian dosis permethrin 5%
C. Lindane 5% selama 8 jam, bisa diulang 1
pekan kemudian lindane 1%
D. Emulsi benzil benzoat 10% selama 8 jam,
diulang 1 pekan kemudian dipakai 3 hari
dioleskan 24 jam
E. Sulfur presipitatum 25% minimal 3 malam
berturut-turut sulfur 5-10%
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan Anak laki-laki, 13 tahun


dengan
Kemerahan di tangan dan kaki
Bintil-bintil disertai gatal di sela-sela jari
Gatal (+), terutama malam
Sering bermain dan menginap di rumah temannya
PF : papul kemerahan multipel, kanalikuli di
telapak tangan dan kaki
DIAGNOSIS >> SKABIES

Maka tatalaksananya adalah

A. Permetrin 5% selama 8 jam,


diulang 1 pekan kemudian
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
KEYWORDS

Anak laki laki, 3 tahun


Lenting di lubang hidung dan mulut
Riw batuk pilek (+)
PF: eritema dengan vesikel, beberapa
pecah dan terlihat adanya krusta tebal
berwarna kuning seperti madu

DIAGNOSIS dan ETIOLOGI tersering ?

JAWABAN

E. Impetigo non-bulosa,
Streptococcus beta hemolitikus
Sumber : PERDOSKI 2017, IKK FKUI
PENJELASAN
KEYWORDS

PIODERMA

Penyakit kulit yang disebabkan oleh


Staphylococcus (paling sering pada superficial
pyoderma), Streptococcus, atau infeksi keduanya
Faktor predisposisi : kebersihan diri buruk,
penurunan daya tahan tubuh (gizi kurang, anemia,
penyakit kronis, keganasan, diabetes)

Sumber : PERDOSKI 2017


PENJELASAN
KEYWORDS

PIODERMA

Sumber : PERDOSKI 2017


PENJELASAN
KEYWORDS

IMPETIGO NON-BULOSA/KRUSTOSA

Salah satu pioderma yang paling sering


disebabkan Streptococcus beta hemolitikus
Predileksi : Wajah terutama sekitar nares dan
mulut

Lesi awal berupa makula atau papul eritematosa


yang secara cepat berkembang menjadi vesikel
atau pustul yang kemudian pecah membentuk
krusta kuning madu (honey colour) dikelilingi
eritema
Rasa gatal dan tidak nyaman dapat terjadi
PENJELASAN
KEYWORDS

IMPETIGO NON-BULOSA/KRUSTOSA
PENJELASAN
KEYWORDS

IMPETIGO BULOSA
Paling sering : S.aureus, bisa juga
oleh Strepotococcus grup A beta
hemolitikus
Predileksi: daerah intertriginosa
(aksila, inguinal, gluteal), dada dan
punggung.
UKK : Vesikel-bula kendur,dapat
timbul bula hipopion.
Tanda Nikolsky negatif.
KHAS : Bula pecah meninggalkan
skuama anular dengan bagian tengah
eritematosa (kolaret) dan cepat
mengering
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

Ringan: sabun antibakteri, jaga higienitas.

1. Topikal
Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1 , larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
Lini pertama:
a. Kloksasilin/dikloksasilin : dewasa 4x250-500
mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis
b. Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-
500 mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3 dosis
c. Sefaleksin: dewasa 4 x 250 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
Lini kedua:
a. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250
mg (hari 2-5)
b. Klindamisin : dewasa 3x300 mg (15 mg/kgBB/hari
terbagi 3 dosis).
c. Eritromisin : dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Folikulitis, Staphylococcus aureus infeksi


pada folikel rambut berupa pustul dome-shaped,
mudah pecah
B. Impetigo ulseratif, Streptococcus beta
hemolitikus ektima / ulkus superfisialis Ulkus
dangkal tertutup krusta tebal, berwarna kuning
keabuan, bentuk punched out
C. Furunkel, Staphylococcus aureus infeksi
pada folikel rambut dan sekitarnya
D. Impetigo krustosa, Staphylococcus aureus
penyebab tersering oleh Streptococcus beta
hemolitikus
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus anak laki laki, 3


tahun, dengan
Lenting di lubang hidung dan mulut
Riw batuk pilek (+)
PF: eritema dengan vesikel, beberapa
pecah dan terlihat adanya krusta tebal
berwarna kuning seperti madu

Maka, diagnosis dan etiologi yang sesuai


adalah
E. Impetigo non-bulosa,
Streptococcus beta hemolitikus
Sumber : PERDOSKI 2017, IKK FKUI
KEYWORDS

Anak, 3 tahun
Rewel dan demam (suhu 38,5°C) sejak 3 hari
Disertai batuk pilek, disertai sering menarik
telinga kanannya
Otoskopi: membran timpani hiperemis

DIAGNOSIS dan TATALAKSANA ?

JAWABAN

B. Otitis media akut fase


presupurasi – antibiotik dan
analgetik Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7 th ed.
PENJELASAN
KEYWORDS

OTITIS MEDIA AKUT

Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga


tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid
Umumnya pada anak, karena bentuk tuba yang lebih
pendek dan mendatar
Etiologi: S. pneumnia, H. influenza, Respiratory
syncytial virus
Predisposisi: ISPA
OMA vs OME
OMA: lebih akut, tanda inflamasi dominan
OME: umumnya asimptomatik, dominan gejala gangguan
pendengaran
PENJELASAN
KEYWORDS

OMA : Tanda dan Gejala

Demam, iritabel, anak


rewel, nyeri telinga
(otalgia), ear tugging,
muntah, rhinitis, tidak
mau makan
PF: membran timpani
eritema/bulging/jika
terjadi otorrhea
mungkin didapatkan
perforasi, refleks
cahaya (-)
PENJELASAN
KEYWORDS

Stadium OMA
Oklusi

Gambaran retraksi membran timpani, membran timpani


kadang berwarna keruh pucat

Hiperemis/Pre-Supurasi
Pembuluh darah melebar di membran timpani/membran
timpani hiperemis

Supurasi

Edema hebat pada mukosa telinga tengah


Eksudat purulen di kavum timpani membuat membran
timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga
Sangat nyeri, suhu dan nadi meningkat
Membran timpani perforasi
PENJELASAN
KEYWORDS

Stadium OMA
Perforasi

Ruptur membran timpani


Nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang
telinga
Anak menjadi tenang dan dapat tidur nyenyak
Suhu dan nadi turun

Resolusi

Bila membran timpani tetap utuh: membran timpani


perlahan kembali normal
Bila membran timpani ruptur: sekret berkurang sampai
kering, kemudian membran timpani kembali terbentuk
TATALAKSANA

STADIUM TATALAKSANA
OKLUSI Anak :
< 12 tahun: obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam
NaCl
> 12 tahun: obat tetes hidung HCl 1% dalam NaCl
Antibiotik sesuai indikasi

PRESUPURASI Antibiotik:
1) Ampisilin 50-100 mg/kg BB/4 dosis/hari
2) amoksisilin 25-50 mg/kg BB/3 dosis/hari
3) eritromisin 40 mg/kg BB/4 dosis/hari
Obat tetes hidung (sama dengan oklusi)
Analgetik

SUPURASI Miringotomi + Antibiotik


PERFORASI Cuci telinga H2O2 3% 3 x 4 tetes (3-5 hari) + Antibiotik
(ofloxacin 2x/hari 5-10 tetes (maks 2 minggu)
RESOLUSI Antibiotik dilanjutkan hingga 3 minggu jika sekret masih aktif
TATALAKSANA

MIRINGOTOMI
Adalah tindakan
insisi pada pars
tensa membran
timpani, agar terjadi
drainase sekret dari
telinga tengah
Dilakukan secara a-
vue, lokasi di
postero-inferior
PENJELASAN
KEYWORDS

OMA : KOMPLIKASI
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Otitis media akut fase oklusi tetes hidung


efedrin 0,5% membran timpani retraksi
C. Otitis media akut fase supurasi miringotomi
membran timpani menonjol (bulging)
D. Otitis media akut fase presupurasi tetes
hidung efedrin 0,5% tatalaksana untuk fase
oklusi
E. Otitis media akut fase supurasi cuci telinga
dengan H2O2 3% membran timpani
menonjol (bulging), tatalaksana untuk fase
perforasi
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus anak, 3 tahun,


dengan
Rewel dan demam (suhu 38,5°C) sejak 3 hari
Disertai batuk pilek, disertai sering menarik
telinga kanannya
Otoskopi: membran timpani hiperemis

Maka, DIAGNOSIS dan TATALAKSANA yang


tepat adalah

B. Otitis media akut fase


presupurasi – antibiotik dan
analgetik Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7 th ed.
KEYWORDS

Laki-laki, 50 tahun
Mimisan sejak 30 menit lalu saat bekerja
Tidak ada riw trauma
Riw hipertensi tidak terkontrol : TD 150/90
(faktor risiko)
Laringoskopi : Darah menetes ke orofaring tidak
tampak lokasi sumber perdarahan (curiga
posterior)
DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS POSTERIOR
SUMBER PERDARAHAN ?
JAWABAN

E. A. Sfenopalatina
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ., ba 5th ed 2014
PENJELASAN
KEYWORDS

EPISTAKSIS

Kegawatan THT
Berdasarkan sumber perdarahan, dibagi
menjadi:
Epistaksis anterior biasanya ringan, dari
pleksus Kisselbach atau a. etmoidalis anterior
Epistaksis posterior biasanya lebih hebat,
jarang berhenti sendiri, dari a.etmoidalis
posterior atau a. sfenopalatina
Sering terjadi pada pasien dengan hipertensi,
arteriosklerosis, atau penyakit kardiovaskular
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA EPISTAKSIS

Epistaksis anterior pada anak: tersering


karena digital trauma dari jari (perdaraan
dari plexus Kiesselbach)
Epistaksis rekuren pada remaja laki-laki,
disertai gejala obstruksi nasal curigai
Juvenile Angiofibroma nasoendoskopi
Epistaksis posterior workup kelainan
sistemik (hipertensi, gangguan koagulasi,
konsumsi antiplatelet dsb)
TATALAKSANA
KEYWORDS

Tentukan sumber perdarahan (tampon adrenalin,


lalu identifikasi sumber perdarahan)
Anterior biasanya berhenti sendiri
Tekan hidung dari luar 10-15 menit
Kaustik AgNO3 25-30% lanjut krim antibiotik
Tampon anterior dari kassa dan vaselin/salep
antibiotik (2-4 buah) selama 2 x 24 jam
Posterior tampon Bellocq selama 2-3 hari
Rawat inap karena resiko hipoventilasi &
desaturasi
TATALAKSANA

Menghentikan Perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. A. Palatina mayor: termasuk bagian dari


pleksus Kisselbach
B. A. Labialis superior: termasuk bagian dari
pleksus Kisselbach
C. A. Etmoidalis anterior: termasuk bagian dari
pleksus Kisselbach
D. A. Faringeal ascendens : arteri yang
memperdarahi faring, akan terlihat sumber
perdarahan saat laringoskopi
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus laki-laki, 50 tahun, dengan


Mimisan sejak 30 menit lalu saat bekerja
Tidak ada riw trauma
Riw hipertensi tidak terkontrol : TD 150/90
(faktor risiko)
Laringoskopi : Darah menetes ke orofaring tidak
tampak lokasi sumber perdarahan (curiga
posterior)
DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS POSTERIOR
Maka, SUMBER PERDARAHAN yang tepat adalah

E. A. Sfenopalatina
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ., ba 5th ed 2014
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Pusing berputar memberat sejak 1 hari
Tidak dipengaruhi posisi
Tinitius + penurunan pendengaran kiri
Riw batuk pilek (+) sembuh dengan sendirinya
PF: TTV normal, otoskopi : membran timpani
intak, kolesteatoma (-), defisit neurologis (-)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Labirinitis
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

LABIRINITIS

Inflamasi telinga dalam (labirin).


Etiologi: bakteri, virus, atau autoimun.
Labirinitis supuratif: invasi bakteri secara direk.
Labirinitis serosa: mediator inflamasi atau toksin
bakteri yg berperan.
MRI dengan kontras: pilihan utama.
Terapi: tergantung etiologi
Virus: bedrest dan hidrasi adekuat, rawat jalan,
simptomatik, steroid jangka pendek.
Bakterial: antibiotik
Bila terdapat efusi miringotomi, mastoiditis, kolesteatoma
operasi
PENJELASAN
KEYWORDS

GANGGUAN VESTIBULAR
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

MENIERE
Peningkatan tekanan dalam sistem endolimfatik telinga dalam
Sifatnya Kronis Episodik
Gejala dan tanda : Trias Gangguan pendengaran, Vertigo,
Tinitus
Tatalaksana : diuretik, betahistine, diazepam
(vestibulosupresan), surgery
LABIRINITIS
Komplikasi meningitis atau otitis media
Gangguan keseimbangan dan gangguan pendengaran
MRI dengan kontras (baku emas)
NEURITIS VESTIBULARIS
Serangan vertigo mendadak tanpa pencetus, pendengaran
normal.
Tatalaksana = Prednison
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Neuritis vestibular tidak tepat, karena pada


neuritis tidak disertai gangguan pendengaran
B. Otitis media supuratif kronis tidak tepat,
diagnosis bukan otitis media (membran timpani
intak, kolesteatoma (-), OMSK bisa jadi sebagai
pencetus labirinitis pada kasus
C. Penyakit meniere tidak tepat, penyakit
meniere sifatnya kronis dan berulang
E. Vertigo sentral tidak tepat, karena vertigo
sentral ada defisit neurologis dan tanda sentral
lain
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus perempuan, 20 tahun,


dengan
Pusing berputar memberat sejak 1 hari
Tidak dipengaruhi posisi
Tinitius + penurunan pendengaran kiri
Riw batuk pilek (+) sembuh dengan sendirinya
PF: TTV normal, otoskopi : membran timpani
intak, kolesteatoma (-), defisit neurologis (-)
Maka, DIAGNOSIS yang sesuai adalah

D. Labirinitis
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Ke IGD dengan nyeri perut kanan bawah
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter
mendiagnosis appendisitis akut dan akan
merujuk pasien ke dokter spesialis bedah
(Alih Rawat)

JENIS RUJUKAN ?
JAWABAN

C. Cross referral
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN

Upaya melimpahkan wewenang dan tanggung


jawab penanganan kasus penyakit yang sedang
ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lain
yang sesuai
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN UPAYA KESEHATAN


PERORANGAN

Rujukan kasus/pasien pasiennya dirujuk untuk


diperiksa di tempat rujukan
Rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainnya
hanya spesimen yang dikirim, spesimen diambil
di faskes asal
Rujukan pengetahuan mendatangkan atau
mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli
untuk melakukan tindakan atau pelayanan
misalnya: pengiriman dokter ahli terutama ahli bedah,
kebidanan dan kandungan, penyakit dalam dan dokter
anak dari RSU Provinsi ke RSU Kabupaten
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT

Rujukan sarana : berupa bantuan laboratorium,


peralatan fogging, teknologi kesehatan
Rujukan tenaga : dukungan ahli untuk KLB,
bencana, gangguan kamtibmas
Rujukan operasional : bantuan obat, vaksin,
pangan saat bencana, keracunan masal
PENJELASAN

Jenis Rujukan (antar-instansi)

HORIZONTAL
rujukan antar fasilitas
VERTIKAL rujukan setingkat
antar fasilitas beda
tingkat fasilitas
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Interval

Penyerahan wewenang dalam jangka waktu tertentu, perujuk tidak campur


tangan, contoh : dirujuk untuk kasus bedah mayor, major medical illness.
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Collateral

Dirujuk untuk 1 atau beberapa permasalahan spesifik , bisa longterm misal


chronic glaucoma, atau short term seperti konseling masalah psikososial
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Split


PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Cross


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Split referral dirujuk ke beberapa


dokter lain
B. Collateral referral dirujuk ke 1 dokter
untuk masalah tertentu, masalah lain
masih diatasi dokter yang merujuk
D. Interval referral dirujuk sampai
jangka waktu tertentu, lalu pasien
dikembalikan ke dokter yang merujuk
E. Rehabilitasi bukan tipe rujukan
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus perempuan, 20


tahun, dengan
Ke IGD dengan nyeri perut kanan bawah
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter
mendiagnosis appendisitis akut dan akan
merujuk pasien ke dokter spesialis
bedah (Alih Rawat)

Maka, JENIS RUJUKAN yang dilakukan


adalah
C. Cross referral
KEYWORDS

Dokter Andan dokter Puskesmas


Mempersiapkan program imunisasi BCG
Dokter menghitung target sasaran balita
Melakukan koordinasi logistic vaksin

Five-star doctor?

JAWABAN

B. Manager
Sumber: http://www.who.int/hrh/en/HRDJ_1_1_02.pdf
PENJELASAN

Five-Star Doctors
Care provider memberikan pelayanan pasien
secara fisik, mental, dan sosial
Communicator memberikan komunikasi yang
baik untuk membujuk perubahan gaya hidup pada
individu, keluarga, dan komunitas serta menjadi
mitra upaya hidup sehat
Community leader melakukan aktivitas kesehatan
komunitas yang berdampak pada orang banyak
Decision-maker menentukan pilihan berdasarkan
efektivitas dan biaya
Manager dapat bekerja multidisiplin/lintas sector
(pada soal ini terkait program nasional)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Care provider memberikan pelayanan


C. Communicator komunikasi yang baik antar
individu
D. Decision maker cost benefit effectiveness
E. Community Leader menginspirasi
komunitas disekitarnya untuk Bersama-sama
mengatasi masalah kesehatan atas keinginan
mandiri
KESIMPULAN

Jadi, bila Dokter Andan dokter Puskesmas


Mempersiapkan program imunisasi BCG
Dokter menghitung target sasaran balita
Melakukan koordinasi logistic vaksin

Maka prinsip five-star doctornya adalah

B. Manager
KEYWORDS

Jasad perempuan muda ditemukan di laut


Mulut dan hidung korban berbuih
Cadaveric spasm berupa tangan seperti
menggenggam, washer woman hand
Lebam mayat daerah wajah dan dada
Uji diatom positif (mati tenggelam)
DIAGNOSIS >> TENGGELAM DI AIR ASIN
MEKANISME ?

JAWABAN

E. Edema paru
Sumber: Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Penyebab Kematian

Obstruksi jalan napas dan hilangnya surfaktan


alveolus
Tenggelam: fase menahan napas inspirasi
involunter gasping untuk mencari udara
penurunan kesadaran hipoksia otak
kerusakan otak
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Penyebab Kematian

Air hipotonik dan hiponatremik (air tawar) air


berpindah dari alveoli ke pembuluh darah, natrium
berpindah dari pembuluh darah ke alveoli
hemodilusi, hipervolemia, hiponatremia,
hiperkalemia, hemolisis fibrilasi ventrikel

Air hipertonik (air laut) cairan berpindah dari


pembuluh darah ke alveoli, elektrolit berpindah dari
alveoli ke pembuluh darah edema paru,
hemokonsentrasi, hipovolemia, hipernatremia
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Autopsi

Temuan asfiksia
Berbusa di mulut dan hidung, terkadang juga di
saluran napas
Massa paru bisa lebih berat atau normal jika terjadi
refleks cardiac arrest atau refleks vasovagal
Permukaan paru seberti marbel dengan area
merah gelap karena alveoli kolaps
Dapat ditemukan luka-luka postmortem karena
benturan setelah tenggelam terjadi
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Autopsi

Benda asing di saluran napas, paru, lambung, dan


duodenum rumput, pasir, kerang, dll
Maserasi kulit
Wa he oman kin kulit berkeriput dan
pucat di ujung jari, telapak tangan, punggung
tangan, dan tumit
Glove and stoking fashion pelepasan lapisan
keratin di tangan dan kaki
Kuku dan rambut mudah terlepas setelah
beberapa hari
Cutis anserine
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Pemeriksaan Penunjang

Histopatologi organ melihat tanda hipoksia


kongesti dan pembengkakan endotel
Pemeriksaan elektrolit: membandingkan darah
ventrikel kanan dengan kiri kurang spesifik
untuk tenggelam
Toksikologi menentukan apakah ada
kandungan obat atau alkohol yang digunakan
sebelum tenggelam
Diatom (ganggang) terkandung dalam air
yang masuk saat tenggelam, dapat diperiksa
kuantitatif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fibrilasi ventrikel pada tenggelam di air


tawar
B. Hemodilusi darah pada tenggelam di air
tawar
C. Spasme laring kurang spesifik untuk air
tawar, dapat juga terjadi pada tenggelam air laut
dan dry drowning
D. Tenggelam penyebab kematian
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus jasad perempuan


muda ditemukan di laut
Mulut dan hidung korban berbuih
Cadaveric spasm berupa tangan seperti
menggenggam, washer woman hand
Lebam mayat daerah wajah dan dada
Uji diatom positif (mati tenggelam)
DIAGNOSIS >> TENGGELAM DI AIR ASIN

Maka, MEKANISME yang tepat adalah

E. Edema paru
Sumber: Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

Anak, 4 tahun
Tampak sesak dan memegangi leher setelah
bermain kancing baju
PF : stridor (+)

DIAGNOSIS >> BENDA ASING

JAWABAN

C. Laring
PENJELASAN

Sumbatan Benda Asing


Dapat menyumbat/obstruksi di sepanjang jalan
napas menimbulkan gejala yang berbeda-
beda
Hidung : hidung tersumbat, rinore unilateral dengan
sekret kehijauan, kental, berbau busuk. Dapat
menyebabkan demam
Orofaring-hipofaring : odinofagia. Bila tersangkut di
sinus piriformis Jackson s sign
PENJELASAN

Sumbatan Benda Asing


Gejala berdasarkan lokasi sumbatan
Laring
Sesak, rasa tercekik, batuk, stridor
Obstruksi total selama 3 menit dapat menyebabkan kematian

Trakea
Batuk, audible slap, palpatory thud, wheezing

Bronkus
Batuk, wheezing, suara nafas menurun
Paling sering sumbatan pada bronkus kanan karena struktur
anatominya
PENJELASAN

Struktur anatomis saluran


pernapasan menyebabkan
aspirasi cenderung jatuh ke
bronkus utama kanan
PENJELASAN

The Choking Child Algorithm


TATALAKSANA

Back Blow 5x

Chest
Thrust 5x
TATALAKSANA

Back Blow 5x

Abdominal
Thrust 5x
TATALAKSANA
TATALAKSANA

BA hidung ekstraksi dengan pengait/hook


BA laring manuver heimlich, ekstraksi cunam
dengan laringoskop
BA trakea ekstraksi cunam dengan bronkoskopi,
bila gagal lakukan trakeostomi
BA bronkus ekstraksi cunam dengan
bronkoskopi, bila gagal lakukan torakotomi atau
servikotomi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rongga hidung tidak menimbulkan sesak


hebat, hidung berbau busuk, ingus kehijauan
B. Faring odinofagia, Jackson s sign
D. Trakea batuk, audible slap, palpatory thud,
wheezing
E. Bronkus wheezing, suara napas menurun
(terutama pada paru kanan)
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Anak, 4 tahun
Tampak sesak dan memegangi leher setelah
bermain kancing baju
PF : stridor (+)

DIAGNOSIS >> BENDA ASING

Maka, lokasi sumbatan pada kasus ini adalah

C. Laring
KEYWORDS

Laki-laki, 52 tahun
Sesak napas dan nyeri dada kiri post-KLL dan
terbentur
TD 90/50 mmHg, HR 140x/menit, RR 28x/menit
PF: jejas hemitoraks kiri, perkusi redup paru kiri

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Hemotoraks masif
PENJELASAN

Trauma Toraks yang


Mengancam Jiwa
Tension pneumothorax
Open pneumothorax
Flail chest dan kontusio paru
Hematothorax masif
Tamponade jantung
PENJELASAN

Hematothorax/Hemothorax
Masif apabila >1500 cc
Penyebab
Luka tembus yang
merobek pembuluh
darah sistemik/hilus
Trauma tumpul
Gejala dan tanda
Syok
Suara nafas hilang
Perkusi redup pada sisi
hemitoraks yang
terkena
TATALAKSANA

Hematothorax
Oksigen
Resusitasi cairan kristaloid 20 cc/kgBB
Evaluasi kemungkinan disertai pneumothorax
lakukan needle decompression
Pemasangan chest tube untuk drainase darah
Operasi (thoracotomy) apabila
Perdarahan masif (>1500 cc) pada drainase
Peradahan tidak berhenti (150 200 cc/jam selama
2 4 jam)
Butuh transfusi darah berulang untuk menjaga
hemodinamik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tamponade jantung trias Beck


C. Flail chest gerakan napas paradoksikal,
fraktur kosta
D. Kontusio paru tidak terlihat pada
gambaran rontgen
E. Pneumotoraks ventil perkusi hipersonor,
gambaran rontgen hiperlusen avascular dengan
deviasi trakea kontralateral
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Laki-laki, 52 tahun
Sesak napas dan nyeri dada kiri post-KLL dan
terbentur
TD 90/50 mmHg, HR 140x/menit, RR 28x/menit
PF: jejas hemitoraks kiri, perkusi redup paru kiri

Maka, diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Hemotoraks masif
KEYWORDS

Wanita, 44 tahun
Sering mengganjal pada tenggorokkan, halitosis (+)
TD 120/60mmHg, HR 90x/mnt, RR 20x/mnt, Suhu
36,4oC
PF: tonsil T3/T2, kripta melebar (+), detritus (-),
hiperemis (-)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Tonsilitis kronis
PENJELASAN

Tonsilitis
Inflamasi pada tonsil, sering disertai dengan
inflamasi faring (tonsilofaringitis)
Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus (adenovirus, CMV,
EBV)
Infeksi bakteri tersering Streptokokus beta hemolitikus grup A
Akut tonsil hiperemis, detritus (+), demam, odinofagia,
limfadenopati servikal, hot potato voice
Kronik kripta melebar, halitosis
Komplikasi abses peritonsilar/abses Quincy
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Infeksi tenggorokan oleh Corynebacterium
diphtheriae
94% kasus Difteri mengenai tonsil dan faring
Penularan secara langsung melalui droplet dari batuk/bersin,
muntahan, alat makan, dan kontak langsung dengan lesi kulit
Gejala utama
Gejala ISPA
Nyeri tenggorokan dan menelan (odynophagia)
Demam tidak tinggi (biasanya <38,5oC)
Adanya pseudomembran putih-keabuan yang sulit lepas dan
berdarah bila diangkat
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Gejala pada kasus berat
Kesulitan menelan
Sesak nafas
Stridor
Pembengkakan leher/bullneck

Komplikasi
Paru Obstruksi jalan nafas
Jantung miokarditis, CHF
Ginjal ARF
Saraf paralisis nervus,
neuritis
PENJELASAN

Tonsilitis
Pemeriksaan penunjang (bila diperlukan)
Darah lengkap
Swab tonsil untuk pewarnaan gram gambaran
drumstick sugestif tonsilitis difteri

Corynebacterium diphtheriae
PENJELASAN

Tonsilitis lakunaris Tonsilitis folikular Abses peritonsilar

Tonsilitis difteri Tonsilitis kronik


PENJELASAN

Tonsilitis
Suportif
Bed rest, diet lunak, oral hygiene

Medikamentosa
Tonsilitis viral antipiretik-analgetik saja
Tonsilitis bakteri
Anak Penisilin G Benzatin 50.000 U/kgbb/IM
atau Amoksisilin 50 mg/kgbb/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari
Dewasa Amoksisilin 3x500 mg PO atau
Eritromisin 4x500 mg PO selama 6-10 hari
Kortikosteroid Dexamethasone 3x0,5 mg PO
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri –
KEMENKES RI Tahun 2017

Tonsilitis
Tonsilitis difteri
Antibiotik
Penisilin prokain 25.000 50.000 U/kgbb IM
(maksimal 1,5 juta) atau Eritromisin 4 x 40
mg/kgbb/hari (maksimal 2 g/hari) selama 14 hari
Antitoksin (ADS)
Skin test dahulu! bila indurasi >10 mm dalam
20 menit positif alergi, ADS diberikan dengan
cara desensitisasi (Besredka)
Kortikosteroid gejala obstruksi saluran nafas atas
dan penyulit miokarditis
Prednison 2 mg/kgbb selama 2 minggu lalu
tapering off
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri –
KEMENKES RI Tahun 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Faringitis akut tidak terdapat tanda


inflamasi akut pada faring (hiperemis, nyeri)
B. Tonsilofaringitis akut tidak terdapat tanda
inflamasi akut pada tonsil dan faring (hiperemis,
nyeri)
C. Tonsilitis akut tidak terdapat tanda
inflamasi akut pada tonsil (hiperemis, nyeri)
E. Tonsilitis kronis eksaserbasi akut gejala
tonsillitis kronis (kripta melebar, halitosis) +
gejala tonsillitis akut (hiperemis, nyeri,
pembesaran tonsil)
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Wanita, 44 tahun
Sering mengganjal pada tenggorokkan, halitosis (+)
TD 120/60mmHg, HR 90x/mnt, RR 20x/mnt, Suhu
36,4oC
PF: tonsil T3/T2, kripta melebar (+), detritus (-),
hiperemis (-)

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

D. Tonsilitis kronis
KEYWORDS

Wanita, 25 tahun
Batuk berdahak 4 hari, dahak putih kekuningan,
agak demam
Sering menunggu angkot paparan asap (FR)
PF : ronkhi basah kasar, mengi ekspirasi (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Bronkitis akut
PENJELASAN

Bronkitis Akut
Peradangan pada bronkus hipersekresi
mukus batuk produktif
Faktor risiko
Asap rokok
Infeksi (virus, bakteri)
Paparan terhadap
iritan, polutan
Refluks
gastroesofageal
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Gejala Pemeriksaan Fisik
Batuk berdahak Rhinorrhea
gejala yang paling nyata Faring hiperemis
Demam ringan Limfadenopati servikal
Rasa berat atau tidak Rhonki basah kasar dan
nyaman di dada wheezing yang
Sesak napas berpindah-pindah
Mengi tempat atau berubah
Gejala konstitusional intensitasnya setelah
nyeri kepala, lemas, batuk
malaise, myalgia
PPK Primer, Medscape
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Terapi utama menghindari pajanan


Oksigenasi bila sesak napas berat
Medikamentosa :
Antitusif kodein 3x10 mg PO
Ekspektoran GG, amboksol
Antipiretsik parasetamol, ibuprofen
Bronkodilator salbutamol, terbutalin, aminofilin
Antibiotik (bila terbukti infeksi bakteri) Eritromisin
3x500 mg PO (5 hari)
Steroid pada kasus kronik eksaserbasik akut
diberikan Prednison

Sumber : PPK Primer, Medscape


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. PPOK terutama pada lansia dengan


riwayat merokok, batuk berdahak, barrell chest,
hiperinflasi paru, sela iga melebar
C. Bronkiektasis demam tinggi, riwayat infeksi
paru kronis atau berulang, sputum 3 lapis,
gambaran rontgen honeycomb appearance
D. Efusi pleura sesak napas, perkusi redup,
suara napas menurun
E. ISPA tidak didapatkan ronkhi dan
wheezing
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Wanita, 25 tahun
Batuk berdahak 4 hari, dahak putih kekuningan,
agak demam
Sering menunggu angkot paparan asap (FR)
PF : ronkhi basah kasar, mengi ekspirasi (+)

Maka, diagnosis pada kasus ini adalah

D. Bronkitis akut
KEYWORDS

Anak, 8 tahun
Sering tidur di kelas, prestasi menurun
Bila tidur malam mengorok, sering terbangun karena
sesak
PF : pandangan kosong, mulut terbuka, gigi atas
prominen facies adenoid

DIAGNOSIS >> HIPERTROFI ADENOID

JAWABAN

C. Adenoidektomi
PENJELASAN

Hipertrofi Adenoid
Hiperplasia tonsil faringeal

Biasanya asimptomatik
hingga terjadi kongesti
koana dan tuba eustachius
inflamasi berulang pada
anak-anak
Etiologi
EBV, S. aureus, S.
pneumonia, H. influenza,
GABHS, Moraxella
catarrhalis
Alergen
PENJELASAN

Anatomi Adenoid
Adenoid jaringan limfoid
pada dinding posterior
nasofaring, termasuk
rangkaian cincin
Waldeyer
Normalnya, adenoid
membesar pada anak
usia 3 tahun & mengecil-
hilang pada usia 14
tahun
PENJELASAN

Hipertrofi Adenoid
Bila sering terjadi infeksi sal. napas atas, adenoid
dapat membesar gejala sumbatan koana, sumbatan
tuba, dan gangguan tidur
Akibat sumbatan koana, pasien akan
bernapas melalui mulut sehingga terjadi
(a) fasies adenoid, (b) faringitis &
bronchitis, (c) gangguan ventilasi &
drainase sinus paranasal sinusitis
kronik
Akibat sumbatan tuba, terjadi OMA
berulang OMSK
Gangguan tidur kronis menurunkan
asupan O2 retardasi mental &
pertumbuhan fisik berkurang
TATALAKSANA

Hipertrofi Adenoid
Simptomatis atasi penyebab inflamasi
Kortikosteroid pada kasus alergi
Antibiotik pada kasus infeksi bakteri

Adenotonsillectomy
Otitis media kronik/rekuren pada anak
Sinusitis kronik/rekuren
Obstruksi jalan nafas berat (OSA)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Amoxicillin apabila ada bukti infeksi bakteri


B. Kortikosteroid apabila peradangan
disebabkan reaksi alergi
D. Tonsilektomi walaupun adenoid termasuk
tonsil, namun jawaban ini kurang tepat dan
kurang spesifik dibandingkan jawaban
adenoidektomi
E. Insisi drainase pada kasus abses
peritonsilar
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Anak, 8 tahun
Sering tidur di kelas, prestasi menurun
Bila tidur malam mengorok, sering terbangun karena
sesak
PF : pandangan kosong, mulut terbuka, gigi atas
prominen facies adenoid

DIAGNOSIS >> HIPERTROFI ADENOID


Maka, tatalaksana kasus ini adalah

C. Adenoidektomi
KEYWORDS

Bayi, 8 bulan
Batuk pilek sejak 2 hari, badan hangat
HR 140x/menit, RR 50x/menit, suhu 37,8 C
PF : retraksi subcostal, perkusi hipersonor, ronkhi
basah halus (+/+)
Lab : leukosit 5.500 sel/ul

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Bronkiolitis
PENJELASAN

Bronkiolitis
Infeksi bronkiolus
pada anak <2 tahun,
paling sering karena
infeksi RSV
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Fisik
Takipnea
Low grade fever
Hiperinflasi
dinding dada
Retraksi
subcostal atau
intercostal
Ronkhi basah
kasar
Wheezing

HARUS DIBEDAKAN DENGAN


Pneumonia pada pneumonia tidak terdapat hiperinflasi
Asma bronkial pada asma tidak disertai adanya demam
dan ronkhi, pada anak > 2 tahun
TATALAKSANA

Bronkiolitis
Pada umumnya tidak memerlukan pengobatan
Dapat diberikan terapi suportif
Oksigen
Monitoring cairan dan diet
Inhalasi bronkodilator (agonis ß2) tidak termasuk
rekomendasi, tetapi bisa diberikan apabila
memperbaiki gejala/mengurangi keluhan
Antibiotik bila ada bukti infeksi bakteri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asma bronkiale tidak didapatkan demam dan


ronkhi, istilah asma bronkiale hanya pada > 2 tahun
B. Bronkitis akut seringkali pada dewasa, batuk
berdahak produktif, factor risiko utama iritan saluran
napas (polusi, asap)
D. Pneumonia demam tinggi, ronkhi, tidak ada
hiperinflasi
E. TB anak terdapat kontak TB, demam > 2
minggu, batuk > 3 minggu
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Bayi, 8 bulan
Batuk pilek sejak 2 hari, badan hangat
HR 140x/menit, RR 50x/menit, suhu 37,8 C
PF : retraksi subcostal, perkusi hipersonor,
ronkhi basah halus (+/+)
Lab : leukosit 5.500 sel/ul

Maka diagnosis pasien adalah

C. Bronkiolitis
KEYWORDS

Laki-laki, 28 tahun
Sesak dan demam sejak 2 hari lalu
Riwayat opname selama 2 minggu, pulang minggu lalu
TD 140/90 mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit, suhu
38,7 C
PF : ronkhi paru bilateral

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Healthcare associated
pneumonia
PENJELASAN

Pneumonia
Peradangan parenkim paru akibat
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
Pneumonia komunitas Gram (+) Streptococcus
pneumoniae
Pneumonia nosokomial Gram (-) Klebsiella pneumonia,
Pseudomonas aeruginosa
Pneumonia atipik Chlamydia, Legionella, Mycoplasma
Pneumonia aspirasi bakteri anaerob

Bedakan dengan pneumonitis!!


Peradangan parenkim paru akibat substansi non-
mikroorganisme (radiasi, bahan kimia, obat-obatan)
PENJELASAN

Identifikasi Warna Sputum


Streptococcus pneumoniae rust colored
sputum
Pseudomonas, Haemophilus, pneumokokus
sputum hijau
Klebsiella red currant jelly sputum
Bakteri anaerob sputum bau busuk

Rust colored sputum Green sputum Red currant jelly sputum


PENJELASAN

Kriteria Diagnosis
Foto toraks infiltrat baru atau infiltrat progresif
dengan 2 gejala atau lebih
Batuk-batuk bertambah
Perubahan karakteristik dahak purulen
Suhu tubuh > 38C / riwayat demam
Ditemukan tanda konsolidasi, suara napas bronkial,
dan ronkhi
Leukositosis (> 10.000) atau leukopenia (< 4.500)

Sumber: PDPI
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Kriteria
Rawat Inap
Apabila skor CURB-65 >1
atau skor CRB-65 1
TATALAKSANA

Tatalaksana pneumonia dibagi berdasarkan


Pasien rawat jalan
Tanpa faktor modifikasi
Dengan faktor modifikasi (komorbid*,
penggunaan antibiotik dalam 3 bulan terakhir)
Pasien rawat inap non-ICU
Pasien rawat inap ICU
Curiga infeksi Pseudomonas atau MRSA

*Komorbid : CHF, PPOK, CKD, gangguan liver, DM, kanker,


asplenia, imunosupresi
TATALAKSANA

Harrison Internal Medicine 18th


TATALAKSANA

Harrison Internal Medicine 18th


TATALAKSANA

Harrison Internal Medicine 18th


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Community acquired pneumonia


C. Hospital acquired pneumonia
D. Ventilator associated pneumonia
E. Post-operative pneumonia tidak ada
klasifikasi ini

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 28 tahun
Sesak dan demam sejak 2 hari lalu
Riwayat opname selama 2 minggu, pulang minggu
lalu
TD 140/90 mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit, suhu
38,7 C
PF : ronkhi paru bilateral

Maka diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah

B. Healthcare associated
pneumonia
KEYWORDS

Laki-laki, 50 tahun
Sejak 1 bulan jari nyeri dan kehitaman, saat ini ada
ruas yang putus
Riwayat merokok 2-3 bungkus/hari FR
TD 150/90 mmHg, HR 86x/menit, RR 18x/menit

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Thromboangiitis
obliterans
PENJELASAN

Thromboangiitis Obliterans
(Buerger Disease)
Inflamasi pembuluh
darah perifer terkait
kebiasaan merokok
Pada pemeriksaan
ujung-ujung jari tampak
iskemik (kehitaman),
ada klaudikasio (nyeri
saat aktivitas akibat
demand O2 meningkat)
Komplikasi jangka
panjang gangren
PENJELASAN

Tatalaksana
Berhenti merokok
Debridement
PENJELASAN

Raynaud Disease
Vasospasme pembuluh darah perifer karena
paparan suhu dingin ujung jari membiru dan nyeri

Tatalaksana
- Hindari faktor
resiko
- Menggunakan
sarung tangan
- Hindari merokok
- Menghangatkan
tubuh
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tromboflebitis superficial vein thrombosis,


akibat stasis vena superfisial, edema, nyeri, homan
sign (-)
C. Raynaud disease jari tampak putih pucat,
akibat paparan hipotermia
D. Chronic limb ischemia riwayat sindroma
metabolic, seringkali pada tungkai bawah diawali
dengan klaudikasio intermiten dan berlangsung
progresif
E. Giant cell arteritis peradangan arteri sedang,
seringkali mengalami sakit kepala dan pandangan
kabur
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 50 tahun
Sejak 1 bulan jari nyeri dan kehitaman, saat ini ada
ruas yang putus
Riwayat merokok 2-3 bungkus/hari FR
TD 150/90 mmHg, HR 86x/menit, RR 18x/menit

Maka diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah

B. Thromboangiitis
obliterans
KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Sering merasa jantung berhenti berdetak, atau
berdebar-debar
Riwayat rutin minum kopi 3-4 cangkir/hari FR
TD 130/80 mmHg, HR 96x/menit, RR 16x/menit

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Kompleks prematur
atrial
PENJELASAN

Premature Atrial Contraction/


Supraventricular Extrasystole
Denyut prematur yang ditimbulkan oleh fokus
ektopik di atrium
Karakteristik
Gelombang P abnormal diikuti kompleks QRS
normal
Abnormal morfologi dan aksis nya berbeda
dibandingkan gelombang P normal (sinus) tall P,
wide P, inverted P

Kelainan di ventrikel perubahan morfologi kompleks QRS


Kelainan supraventrikel kompleks QRS normal
PENJELASAN

Premature Atrial Contraction


Menyebabkan interval RR tidak sama
Kadang terdapat post-systole pause sebelum kembali ke irama sinus
lagi
PENJELASAN

Premature Ventricular Contraction/


Ventricular Extrasystole
Denyut prematur yang ditimbulkan oleh fokus
ektopik di ventrikel
Karakteristik
Komplek QRS > 120 ms
Tidak didahului gelombang P

D c da c
PENJELASAN

Discordance
Gangguan repolarisasi, menyebabkan
ST depresi dan T inversi pada lead dominan R
ST elevasi dan T tinggi pada lead dominan S
PENJELASAN

Tipe PVC
Hanya terdapat 1 episode

Setiap 3 (tri) kompleks QRS, terdapat


1 PVC

Setiap 2 (bi) kompleks QRS, terdapat


1 PVC

Terdapat 2 PVC berurutan

/ salvo
Terdapat 3 PVC berurutan
PENJELASAN

PVC/VES PAC/SVES
Penyebab Penyebab
Riwayat penyakit jantung Hipomagnesemia,
Hipomagnesemia, hipokalemia
hipokalemia Simpatomimetik (kafein,
Simpatomimetik (kafein, efedrin, kokain)
efedrin, kokain) Beta-agonis
Digoxin toxicity
Gejala Iskemik miokard
Biasanya asimptomatik
Nyeri dada Gejala
Sinkop Palpitasi
Palpitasi Terasa seperti
a a b a
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ventrikel ekstrasistol lihat slide penjelasan


B. Junctional rhythm irama pacemaker yang tidak
berasal dari SA node sehingga gelombang P tidak
tampak ataupun terdefleksi negatif
D. Takikardia supraventrikel takikardia dengan
gambaran QRS sempit dan jarak R-R sangat dekat
sehingga gelombang P sering tidak tampak
E. Atrial fibrilasi takikardia dengan gambaran
QRS sempit namun ritme ireguler (jarak R-R tidak
sama)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 23 tahun
Sering merasa jantung berhenti berdetak, atau
berdebar-debar
Riwayat rutin minum kopi 3-4 cangkir/hari FR
TD 130/80 mmHg, HR 96x/menit, RR 16x/menit

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

C. Kompleks prematur
atrial
KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Sering pingsan terutama saat sepak bola
Ekokardiografi : disfungsi diastolik, penebalan
ventrikel kiri

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Kardiomiopati hipertrofi
PENJELASAN

Kardiomiopati
Gangguan pada miokardium akibat disfungsi
mekanik atau elektrik, dapat menimbulkan
gambaran hipertrofi atau dilatasi jantung, dan
biasanya disebabkan faktor genetik

Sumber: Hurst the heart


PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Kekakuan miokardium biasanya disebabkan karena adanya proses


scarring atau fibrosis pada jantung, misalnya pada pasien post-radiasi
toraks atau amiloidosis

Lily, 2011
PENJELASAN

Lily, 2011
PENJELASAN

Lily, 2011
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Eisenmenger syndrome terjadi akibat PJB


asianotik yang tidak ditangani sehingga menimbulkan
komplikasi HT pulmonal pada usia dekade-2,
menimbulkan sesak dan sianosis (R-L shunt)
B. Kardiomiopati dilatasi disfungsi sistolik,
pelebaran ventrikel kiri
C. Kardiomiopati restriktif disfungsi diastolik,
kekakuan ventrikel kiri (seringkali akibat penyakit
sistemik atau post radioterapi)
E. Kor pulmonale gagal jantung akibat
penyakit/gangguan paru (mekanisme: HT pulmonal)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 23 tahun
Sering pingsan terutama saat sepak bola
Ekokardiografi : disfungsi diastolik, penebalan
ventrikel kiri

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

D. Kardiomiopati hipertrofi
KEYWORDS

Wanita, 60 tahun
Sesak napas sejak 3 bulan lalu, ortopnea (+), dyspnea
d (+)
Riwayat HT tidak terkontrol FR
TD 150/110 mmHg, HR 88x/menit, RR 28x/menit
PF : JVP meningkat, pitting edema, hepatojugular reflux
(+), ronkhi (+/+)
DIAGNOSIS >> GAGAL JANTUNG KONGESTIF

JAWABAN

C. NYHA III
PENJELASAN

Gagal Jantung
Suatu sindroma yang disebabkan karena kelainan
struktural/fungsional jantung disfungsi diastolik
(pengisian) atau disfungsi sistolik (ejeksi) ventrikel kiri
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

NYHA Gejala
I Tidak ada hambatan dalam aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa tidak
akan mencetuskan lelah, palpitasi, atau sesak napas
II Terdapat hambatan ringan dalam beraktivitas. Aktivitas fisik yang
berat akan menimbulkan lelah, palpitas, atau sesak napas. Membaik
bila beristirahat.
III Terdapata hambatan yang signifikan dalam beraktivitas. Aktivitas
fisik ringan sudah cukup untuk menimbulkan lelah, palpitasi, atau
sesak napas. Membaik bila beristirahat
IV Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun. Gejala timbul
bahkan saat beristirahat. Bila melakukan aktivitas fisik maka gejala
akan bertambah parah,
PENJELASAN
PENJELASAN

NT-proBNP
Natriuretic peptide (NP) merupakan hormone yang
memiliki efek diuretik dan vasodilator
Hormon ini terutama disekresikan oleh ventrikel kiri
sebagai kompensasi pressure overload
Konsentrasi meningkat pada CHF pada kasus,
usia 33 tahun dengan kadar NT-proBNP 240 pg/ml
(meningkat)

Interpretasi Usia Nilai rentang


Kemungkinan < 75 tahun > 125 pg/ml
CHF > 75 tahun > 450 pg/ml
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. NYHA I
B. NYHA II
D. NYHA IV
E. NYHA V tidak ada

Pro tip : bedakan antara hambatan ringan saat


beraktivitas (NYHA II) dan hambatan saat aktivitas
ringan (NYHA III)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 60 tahun
Sesak napas sejak 3 bulan lalu, ortopnea (+), dyspnea
d (+)
Riwayat HT tidak terkontrol FR
TD 150/110 mmHg, HR 88x/menit, RR 28x/menit
PF : JVP meningkat, pitting edema, hepatojugular reflux
(+), ronkhi (+/+)

DIAGNOSIS >> GAGAL JANTUNG KONGESTIF


Maka derajat keparahan pada pasien ini adalah

C. NYHA III
KEYWORDS

Anak, 2 bulan
Sering tampak sesak, BB sulit naik
PF : murmur kontinyu ICS-2 parasternal kiri

DIAGNOSIS >> PATENT DUCTUS ARTERIOSUS

JAWABAN

C. Duktus arteriosus
PENJELASAN
PENJELASAN

Patent Ductus Arteriosus

Left to Right shunt


Ductus arteriosus yang
menghubungkan aorta dan
arteri pulmonal tidak
menutup saat lahir

Pemeriksaan Fisik
Continuous murmur
PENJELASAN

Atrial Septal Defect


Left to Right shunt
RA, RV, dan PA enlargement
pulmonary vascular obstructive
disease hipertensi pulmonal
EISENMENGER SYNDROME
Asimtomatik s.d. usia 20-30
tahun

Pemeriksaan Fisik
Fixed Split S2
Sistolik ejection murmur (relative
pulmonary stenosis [PS])
Mid-diastolik murmur (relative
tricuspid stenosis [TS])
PENJELASAN

Ventricular Septal Defect


Left to Right shunt
LA, LV, dan PA enlargement
pulmonary vascular
obstructive disease
hipertensi pulmonal
EISENMENGER
SYNDROME

Pemeriksaan Fisik
Murmur pansistolik di sela
iga ke-3 dan 4 tepi kiri
sternum, menjalar ke
sepanjang tepi kiri sternum
PENJELASAN

Koarktasio Aorta
Penyempitan aorta
seringkali pada area distal
percabangan a. Subclavia
sinsitra
Sign & symptoms : cepat
lelah, nyeri dada,
perbedaan TD ekstremitas
atas dan bawah

Foto thoraks
rib notching
pelebaran arteri
interkostal
Figure of three (3)
PENJELASAN

Transposition of Great
Arteries Kesalahan posisi
Aorta keluar dari ventrikel kanan
A. Pulmonalis keluar dari ventrikel
kiri
Sianosis sejak lahir
Darah kotor dari sistemik
melewati RV dan kembali ke
sistemik
Darah bersih dari vena pulmonalis
melewati LV dan kembali ke paru
melalui a. Pulmonalis tanpa
melalui sistemik

Signs
S2 tunggal dan keras katup aorta di depan katup pulmonal
Murmur (-) tidak ada perbedaan tekanan bermakna di dalam jantung
Rontgen Egg Shaped Heart
PENJELASAN

Tetralogy of Fallot
1. VSD
2. Pulmonary
stenosis
3. Overriding
aorta
4. RVH

Akibat stenosis
pulmonal
Single S2
Murmur ejeksi
sistolik 3/6 pada
ICS 2 kiri
Cyanotic spell : biru resistensi perifer menurun
(nangis). Dapat diperbaiki dengan berjongkok/squat Foto toraks :
sehingga resistensi perifer meningkat Boot-shape heart
PENJELASAN

A B

A : Koarktasio aorta. Gambaran


figure of three
B : Tetralogy of Fallot.
Gambaran boot shaped heart
C : Transposition of Great
Arteries. Gambaran egg
C shaped heart / egg on a string
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Septum interatrial pada ASD (fixed split


S2)
B. Septum interventricular pada VSD
(murmur pansistolik ICS 3-4 parasternal kiri)
D. Katup aorta regurgitasi (murmur diastolik
ICS 2 parasternal kanan) atau stenosis aorta
(murmur sistolik ICS 2 parasternal kanan)
E. Aorta-arteri pulmonali pada TGA
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 2 bulan
Sering tampak sesak, BB sulit naik
PF : murmur kontinyu ICS-2 parasternal kiri

DIAGNOSIS >> PATENT DUCTUS ARTERIOSUS


Maka lokasi kelainan pada pasien ini adalah

C. Duktus arteriosus
KEYWORDS

Laki-laki, 70 tahun
Nyeri dada kiri sejak 2 jam, tidak membaik dengan
istirahat
Pernah keluhan serupa, EKG normal
Saat ini EKG : ST elevasi lead V1-V6, enzim troponin
meningkat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. STEMI anterolateral
PENJELASAN

Acute Coronary Syndrome


Disebabkan karena menurunnya
perfusi darah ke jantung secara
mendadak iskemik miokard
infark miokard

Kriteria diagnostik (2/3)


Gejala iskemik nyeri khas
angina, durasi >1 jam
Perubahan EKG
Kenaikan enzim jantung
(troponin, CKMB)

TATALAKSANA AWAL MONACO


(Morfin Oksigen Nitrat Aspirin Clopidogrel)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Timing perubahan kadar


enzim jantung
PENJELASAN

Menentukan lokasi sumbatan


1. Cari kompleks lead yang mengalami perubahan
pada EKG
2. Tentukan area sesuai dengan kompleks lead

Inferior II, III, aVF


Anterior V1 V4
Lateral I, aVL, V5 V6
Anterior ekstensif anterior + lateral

3. Tentukan pembuluh darah yang terlibat


PENJELASAN

LCA = circumflex + LAD

Memutar ke samping
(lateral)

Menuju ke depan (left


anterior descending)

Menuju ke bawah (inferior)


PENJELASAN

Aplikasi Kasus
1. Cari kompleks lead yang mengalami perubahan
pada EKG
2. Tentukan area sesuai dengan kompleks lead

Inferior II, III, aVF


Anterior V1 V4
Lateral I, aVL, V5 V6
Anterior ekstensif anterior + lateral

3. Tentukan pembuluh darah yang terlibat


PENJELASAN
TATALAKSANA ISDN vasodilator
Efek samping
Rebound hypertension
Sinkop
Hipotensi
Palpitasi

Kontraindikasi ISDN
Hipotensi (SBP <90)
Bradi/Takikardi
Infark ventrikel kanan
Penggunaan 5-PDI
(sildenafil, avanfil)

Algoritma ACS terbaru (2015) terdapat perbedaan


pada target SpO2, yaitu 94% 90%
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Reperfusion Strategies
1. Pharmacologic Reperfusion
Fibrinolytic Therapy
Streptokinase 1.5 million unit over 60 minutes (should be
followed with Aspirin 325 mg/day)
Alteplase (tPA) 15 mg IV bolus, 0.75 mg/kg over 30 mins then
0.5mg/kg over 60 mins
Reteplase (rPA) 2 x 10 units IV bolus given 30 mins apart
Tenecteplase (TNK-tPA) single IV bolus (weight-adjusted dose)

2. Mechanical Reperfusion
Primary Percutaneous Coronary Intervention
(Primary PCI)

European Society of Cardiology


TATALAKSANA

Reperfusion Strategies
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. STEMI anteroseptal lead V1-V4


B. NSTEMI tidak didapatkan gambaran ST-
elevasi, enzim jantung meningkat
D. Unstable angina tidak didapatkan
gambaran ST-elevasi, enzim jantung normal
E. STEMI lateral lead I, aVL, V5-V6
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 70 tahun
Nyeri dada kiri sejak 2 jam, tidak membaik dengan
istirahat
Pernah keluhan serupa, EKG normal
Saat ini EKG : ST elevasi lead V1-V6, enzim troponin
meningkat

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

C. STEMI anterolateral
KEYWORDS

Laki-laki, 26 tahun
Terjatuh dan terbentur pada punggung
Somnolen, TD 80/palpasi, HR 48x/menit, RR 22x/menit
Kelemahan anggota gerak (-) gangguan sensibilitas (-)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Syok neurogenik
PENJELASAN

Syok
Gangguan sirkulasi sistemik tidak adekuatnya
perfusi organ dan oksigenasi jaringan
Jenis syok
Hipovolemik gangguan isi
Kardiogenik gangguan pompa
Distributif gangguan selang
Syok anafilaktik
Syok neurogenik
Syok sepsis
Obstruktif gangguan selang
PENJELASAN

Sistem Sirkulasi Tubuh


Terdiri dari 3 komponen
utama
Pompa jantung
Selang pembuluh
darah
Isi darah

Gangguan pada salah


satu komponen akan
menyebabkan terjadinya
syok
PENJELASAN
PENJELASAN

Preload volume darah pada ventrikel pada akhir fase diastol


(end diastolic pressure)
Afterload tahanan yang harus dilawan ventrikel kiri untuk dapat
mengalirkan darah ke sistemik
Kontraktilitas kekuatan intrinsik otot jantung
PENJELASAN

Signs & Symptoms


PENJELASAN

Syok Neurogenik
Hilangnya tonus simpatik
sehingga terjadi
vasodilatasi sistemik
hipotensi + bradikardi
LIFE-THREATENING!!!

Etiologi
High spinal cord injury
Spinal anesthesia
PENJELASAN

Syok Spinal
Syok spinal tidak disebabkan gangguan sistem
kardiovaskular kurang tepat istilah syok

Terjadi sesaat setelah adanya trauma pada medula


spinalis, biasanya menyebabkan complete spinal
trasection, sehingga menimbulkan gejala pada area di
bawah level trauma
Refleks menurun
Paralisis flacid
Sensibilitas menurun
PENJELASAN
PENJELASAN

Syok Spinal vs
Syok Neurogenik
Kedua istilah ini sering
dianggap sama, karena
keduanya sering muncul
pada saat bersamaan/
overlapping, padahal
mekanismenya berbeda
Cedera spinal pada level di
atas T6 dapat
menyebabkan syok
neurogenik karena pusat
pengaturan simpatis berada
pada area torakolumbal
TATALAKSANA

Tatalaksana utama adalah pemberian vasokonstriktor


dopamine
Pada pasien post trauma/KLL tetap dipertimbangkan
pemberian cairan karena ada kemungkinan
overlapping dengan syok hipovolemik/hemoragik
sampai terbukti bukan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Syok hipovolemik kekurangan cairan


intravascular, missal diare, muntah, diuresis
C. Syok spinal riwayat trauma pada
punggung, didapatkan gangguan motoric dan
sensibilitas
D. Syok sepsis vasodilatasi sistemik akibat
pelepasan sitokin TNF-alfa akibat infeksi
E. Syok kardiogenik gangguan pompa
jantung, riwayat penyakit jantung sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 26 tahun
Terjatuh dan terbentur pada punggung
Somnolen, TD 80/palpasi, HR 48x/menit, RR
22x/menit
Kelemahan anggota gerak (-) gangguan sensibilitas
(-)

Maka diagnosis pasien adalah

B. Syok neurogenik
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun
KLL dan terjatuh, punggung kiri terbentur
PF : jejas pinggang kiri (+), nyeri ketok CVA kiri (+)
Radiologis : laserasi korteks ginjal 0,5 cm

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Ruptur ginjal derajat 2


PENJELASAN

Ruptur Organ
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan,
jarang terjadi, hematuria

Buli Nyeri di suprapubik, hematuria

Uretra anterior Nyeri di selangkangan, paling sering karena


straddle injury, butterfly hematoma, darah
menetes dari OUE
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya disebabkan
fraktur pelvis, floating prostate
PENJELASAN

Ruptur Ginjal

American Association for the Surgery of Trauma


PENJELASAN

Ruptur Ginjal

American Association for the Surgery of Trauma


PENJELASAN

Derajat Jenis Deskripsi


I Kontusio Hematuria gross/mikroskopis
Hematoma Hematoma subcapsular, tanpa laserasi
II Hematoma Hematoma perirenal terbatas pada daerah
retroperitoneal ginjal
Laserasi Laserasi, dalam <1 cm pada korteks ginjal tanpa
kebocoran urin
III Laserasi Laserasi, dalam >1 cm pada korteks ginjal tanpa
kebocoran urin
IV Laserasi Laserasi parenkim pada korteks, medulla, dan duktus
kolektivus, terjadi kebocoran urin
Vaskular Cedera sebagian pada arteri/vena utama dengan
perdarahan local
V Laserasi Ginjal hancur total
Vaskular Avulsi dari hillus ginjal, kerusakan total pembuluh
darah ginjal
American Association for the Surgery of Trauma
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab (wajib dilakukan)
Hb dan hematocrit menilai tanda perdarahan akut
Urinalisis melihat hematuria
Kreatinin melihat fungsi ginjal

Indikasi pemeriksaan imaging


Hematuria makroskopis
Hematuria mikroskopis dengan hipotensi (TD sistol <
90 mmHg)
Mekanisme : rapid deceleration injury, direct flank
trauma, trauma tajam (penetrating)
Kontusio pada area pinggang
Fraktur kosta bawah atau vertebra torakolumbal
European Association of Urology
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Imaging
USG Untuk menilai hemoperitoneum, tetapi
untuk kasus ruptur ginjal kurang direkomendasikan
IVP Dilakukan bila tidak ada CT-scan
CT-scan dengan kontras modality of choice
MRI Tidak lebih baik dibanding CT-scan

FAQ : Pasien trauma ginjal kok diberikan kontras?


Berdasarkan penelitian, kejadian contrast-induced
nephropathy sangat jarang terjadi pada pasien trauma

European Association of Urology


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ruptur ginjal derajat 1


C. Ruptur ginjal derajat 3
D. Ruptur ginjal derajat 4
E. Ruptur ginjal derajat 5

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun
KLL dan terjatuh, punggung kiri terbentur
PF : jejas pinggang kiri (+), nyeri ketok CVA kiri
(+)
Radiologis : laserasi korteks ginjal 0,5 cm

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

B. Ruptur ginjal derajat 2


KEYWORDS

Anak, 6 tahun
Nyeri hebat pada kemaluan
Kulit penis sempat ditarik dan tidak dapat
kembali lagi

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Parafimosis
PENJELASAN

Parafimosis
Preputium dapat ditarik ke belakang tetapi tidak
dapat kembali menjepit glans penis
Kondisi emergensi
Gejala
Kulit prepusium edema, terdapat cincin menjepit
penis dapat terjadi iskemia NEKROSIS
Tatalaksana
Manual reduksi, kompres cairan hipertonik, pungsi/
aspirasi, insisi vertikal, sirkumsisi/dorsumsisi
cito
PENJELASAN

Fimosis
Preputium tidak dapat ditarik ke belakang
Bukan kondisi emergensi
Gejala
Ujung penis menggembung, pancaran urin lemah
Komplikasi
Balanitis (radang pada glans, akibat akumulasi
smegma), balanopostitis (radang pada glans dan
preputium), scarring, infeksi saluran kemih, kanker
penis (jangka panjang)
Tatalaksana definitif sirkumsisi (elektif)
PENJELASAN

Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis

Preputium tidak dapat Preputium yang telah


diretraksi ke belakang diretraksi dan tidak dapat
dikembalikan ke depan
TATALAKSANA

Dorsumsisi atau dorsal slit, hanya


dilakukan insisi minor
TATALAKSANA

Pada sirkumsisi, preputium dibuang


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fimosis preputium tidak dapat diretraksi


B. Balanitis peradangan akibat akumulasi
smegma, merupakan komplikasi dari fimosis
D. Epididimitis nyeri testis/scrotal, demam
tinggi, phren sign (+)
E. Torsio testis nyeri testis/scrotal, phren sign
(-)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 6 tahun
Nyeri hebat pada kemaluan
Kulit penis sempat ditarik dan tidak dapat
kembali lagi

Maka diagnosis pasien adalah

C. Parafimosis
KEYWORDS

Anak, 6 bulan
Kantung buah pelir membesar
Tanda vital stabil
Skrotum membesar, asimetris, nyeri tekan tampak
tidak ada

DIAGNOSIS >> SUSPEK HIDROKEL

JAWABAN

B. Tes transiluminasi
PENJELASAN
PENJELASAN

Hydrocele
Penumpukan cairan pada skrotum karena
patensi prosesus vaginalis
Biasanya asimptomatik
Skrotum membesar dan tidak
simetris Tes transiluminasi (+)
Testis teraba

Non komunikans tidak ada


saluran, namun terjadi karena
imbalance produksi dan
reabsorpsi cairan
Komunikans paling sering,
ada saluran patent prosesus
vaginalis
PENJELASAN

Hydrocele
PENJELASAN

Varicocele
Disfungsi katup vena sehingga aliran darah
terhambat dilatasi vena

Terjadi 15 20% laki-laki dan


40% laki-laki infertil
Biasanya asimptomatik
Keluhan muncul karena
infertilitas
Karakteristik teraba massa
seperti gumpalan cacing (bag
of worm)
Tes valsava (+)
Tes transilluminasi (-)
PENJELASAN

Spermatocele
Massa kistik pada testis yang berasal dari
akumulasi sperma
Terletak di jalur sepanjang
testis hingga vas deferens
Biasanya asimptomatik
Faktor resiko vasektomi
Sulit dibedakan dengan kista
epididimis secara
makroskopis
Tes valsava (-)
PENJELASAN

Varikokel Hidrokel Spermatokel

Asimptomatik, Biasanya Seringkali


berhubungan asimptomatik, asimtomatik, bila
dengan hanya teraba terjadi nyeri perlu
infertilitas dan testis membesar disingkirkan
terkadang bisa dan tidak simetris kemungkinan
nyeri skrotal Teraba testis epididymis
Teraba gumpalan Tes Teraba benjolan
cacing transiluminasi (+) kistik
Tes Valsalva (+) Tes Valsalva (-)
Tes Tes
transiluminasi (-) transiluminasi (+)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tes Valsalva kurang bermakna pada


hidrokel
C. Tes spatula pada tetanus
D. Colok dubur pada kasus retensi urin atau
masalah pencernaan (mis: hematemesis
melena)
E. Phren sign pada kasus nyeri scrotal curiga
epididymis dd/ torsio testis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 6 bulan
Kantung buah pelir membesar
Tanda vital stabil
Skrotum membesar, asimetris, nyeri tekan tampak
tidak ada

DIAGNOSIS >> SUSPEK HIDROKEL


Maka pemeriksaan sederhana pada kasus ini adalah

B. Tes transiluminasi
KEYWORDS

Laki-laki, 55 tahun
Nyeri pada lipat paha menjalar ke kemaluan, BAK
kemerahan
TD 140/90 mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, suhu
36,8 C
PF : nyeri ketok CVA (-/-)

DIAGNOSIS >> URETEROLITHIASIS DISTAL


JAWABAN

C. Obstruksi ureter distal


PENJELASAN

Urolithiasis
Nefrolitiasis

Nyeri pinggang atas, tidak menjalar, nyeri ketok CVA (+)

Ureterolitiasis

Nyeri menjalar sesuai arah ureter

Vesikolitiasis

Kesulitan BAK posisional, berhubungan dengan bph

Urethrolitiasis

Nyeri BAK, BAK mengedan, nyeri di ujung kemaluan


PENJELASAN

Ureterolithiasis
Proksimal Middle Distal
Flank pain Flank pain Disuria
Nyeri abdomen atas Nyeri abdomen depan Frequency
Dapat menyerupai gejala Nyeri ke daerah
apendisitis selangkangan (groin pain)
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis dan darah lengkap
USG primary imaging tools
Foto polos (BNO/KUB, BNO-IVP) sebaiknya
tidak dilakukan bila direncanakan CT-scan

EAU Guideline of Urolithiasis 2019


PENJELASAN

Nephrolithiasis BNO IVP Uretherolithiasis BNO

Vesicolithiasis BNO
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
CT-scan tanpa kontras/NCCT
Gold Standard, menggantikan peran IVP
Beberapa batu yang tampil radiolusen di foto polos
dapat terlihat hiperdense di CT scan
Batu asam urat
Batu sistin
Batu indinavir dan batu matriks akan tetap terlihat
hipodense di CT Scan
TATALAKSANA

Tatalaksana
Batu saluran kemih merupakan akar dari tanda dan
gejala yang muncul hampir selalu menjadi
indikasi mutlak untuk tindakan pengeluaran batu
TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


Medical Expulsion Batu ureter tanpa komplikasi dengan ukuran < 10
Therapy mm observasi selama 4-6 minggu
ESWL - Bagus untuk batu ureter proksimal
(Extracorporeal - Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
Shock Wave dengan ukuran < 20 mm
Lithotripsy) - Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm
Ureteroscopy - Batu ureter tengah dan distal yang gagal
dengan MET (first line)
- Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
dengan ukuran < 20 mm
- Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm

American Urological Association 2016


TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


PCNL - Batu ginjal dengan diameter > 20 mm
(Percutaneus - Bisa dilakukan untuk batu ginjal yang ada di
Nephrolitothomy) kutub bawah
Open/ - Batu staghorn di pelvis renalis
laparoscopic - Obesitas sehingga ESWL dan PCNL sulit
lithotomy dilakukan
Nephrectomy Batu ginjal dengan kondisi ginjal yang sudah tidak
fungsional lagi

American Urological Association 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Obstruksi ureter proksimal penjalaran nyeri ke


pinggang
B. Deposit kompleks imun lupus nefritis
D. Keganasan buli painless gross hematuria
E. Infeksi ginjal dan pyelum pyelonephritis, demam
tinggi, nyeri CVA, BAK kemerahan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 55 tahun
Nyeri pada lipat paha menjalar ke kemaluan, BAK
kemerahan
TD 140/90 mmHg, HR 80x/menit, RR 20x/menit, suhu
36,8 C
PF : nyeri ketok cva (-/-)

DIAGNOSIS >> URETEROLITHIASIS DISTAL

Maka mekanisme penyebab keluhan pasien adalah

C. Obstruksi ureter distal


KEYWORDS

Neonatus, baru saja lahir


Bayi buang air kecil namun posisi lubang
kencing tidak normal

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Epispadia
PENJELASAN

Epispadia
Kelainan kongenital uretra laki-laki dimana didapatkan
OUE terletak pada lokasi abnormal di dorsal penis
PENJELASAN

Hipospadia
Kelainan kongenital uretra laki-laki dimana didapatkan
OUE terletak pada lokasi abnormal di ventral penis

Terjadi akibat gangguan stimulasi androgenik


pada saat proses embriologi genitalia

Klasifikasi PF
Derajat 1: OUE di Preputium abnormal
glans atau (dorsal hooded
subcorona prepuce)
Derajat 2: OUE di Kurvatura penis
batang penis abnormal (chordee)
Derajat 3: OUE di Terlihat 2 OUE:
skrotum atau posisi normal dan
perineum abnormal
PENJELASAN
Tips & Trik terkait dorsal dan ventral penis:
1. Posisi anatomis dari penis adalah ketika penis dilipat
ke arah suprapubis (ke atas)
2. Bagian bawah dari penis adalah bagian ventral
3. Bagian atas dari penis adalah bagian dorsal

Dorsal penis

Ventral penis
TATALAKSANA

Operasi sebaiknya dilakukan sebelum usia 18 bulan


Tujuan dari pembedahan adalah untuk membentuk
penis yang normal dan lurus, dengan OUE tepat
berada di ujung batang penis.
Metode pembedahan
Meluruskan penis
Membuat saluran uretra
Memposisikan OUE tepat di ujung penis
Sirkumsisi/rekonstruksi dari preputium
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fimosis preputium tidak dapat diretraksi


C. Parafimosis preputium dapat diretraksi,
namun tidak dapat kembali lagi
D. Hipospadia OUE pada sisi ventral
E. Atresia uretra tidak terdapat OUE
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Neonatus, baru saja lahir
Bayi buang air kecil namun posisi lubang
kencing tidak normal

Maka diagnosis pasien ini adalah

B. Epispadia
KEYWORDS

Wanita, 33 tahun
Mendaftar BPJS mandiri kelas 3

BESAR IURAN ??

JAWABAN

B. Rp 42.000,00
PENJELASAN

Jaminan Kesehatan Nasional


Merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan
menggunakan mekanisme asuransi kesehatan
sosial yang bersifat wajib (mandatory)
Berdasarkan UU No 40 Tahun 2004 tentang SJSN
Jaminan sosial wajib bagi seluruh penduduk termasuk
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN/Nasional Health
Insurance) melalui suatu Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS)

http://www.jkn.kemkes.go.id
PENJELASAN

Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
Badan hukum publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial

http://www.jkn.kemkes.go.id
PENJELASAN

BPJS Kesehatan
Khusus BPJS Kesehatan, seluruh warga negara
Indonesia wajib menjadi peserta dan harus
membayar iuran bulanan
Tetapi BPJS Kesehatan menyediakan 1 jenis
kepesertaan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI)
iuran dibayarkan oleh pemerintah, hanya diperuntukan
bagi warga miskin dan kurang mampu untuk
membayar iuran bulanan
Peserta JAMKESNAS dan JAMKESDA dialihkan
menjadi peserta BPJS PBI dengan kartu identitas,
yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS)
http://www.jkn.kemkes.go.id
PENJELASAN

BPJS Kesehatan vs KIS


1. Badan Hukum Publik yang
menyelenggarakan dan 1. Merupakan Program JKN yang
mengelola jaminan kesehatan diperuntukan bagi masyarakat
yang tidak mampu
2. Diwajibkan bagi setiap WNI baik
yang mampu maupun tidak 2. Hanya diperuntukan bagi
seseorang dengan kondisi
3. Pemakaiannya hanya berlaku di ekonomi sangat lemah
klinik/puskesmas yang telah
3. Pemakaiannya bisa dimana
didaftarkan
saja, baik di klinik, puskesmas
4. Hanya dapat digunakan jika atau di rumah sakit manapun
kondisi kesehatan peserta sudah yang ada di Indonesia
benar-benar sakit atau harus 4. Selain pengobatan, KIS dapat
dirawat digunakan untuk pencegahan
5. Penggunanya diwajibkan untuk 5. KIS merupakan jenis jaminan
membayar iuran setiap bulan kesehatan yang mendapatkan
dengan jumlah yang telah subsidi dari pemerintah
ditentukan
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rp 25.000,00 kelas 3 (iuran lama)


C. Rp 51.000,00 kelas 2 (iuran lama)
D. Rp 110.000,00 kelas 2
E. Rp 160.000,00 kelas 1
KESIMPULAN

Wanita, 33 tahun
Mendaftar BPJS mandiri kelas 3

Maka besar iuran yang harus dibayarkan setiap


bulannya adalah

B. Rp 42.000,00
KEYWORDS

By. Perempuan, usia 7 hari


Demam, kejang, dan mulut mencucu seperti ikan.
Persalinan di rumah dibantu oleh dukun. Tali pusat
pasien dipotong dengan silet.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,3oC, nadi
120x/menit, UUB tidak membonjol, tonus >

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Tetanus neonatorum
PENJELASAN

TETANUS NEONATORUM

Etiologi : bakteri Clostridium tetani penghasil racun


neurotoxin(tetanospasmin) dan menyerang sistem
saraf pusat
Bakteri ini masuk ke dalam tubuh bayi melalui praktik
persalinan yang tidak higienis, seperti memotong tali
pusar dengan alat-alat yang tidak steril.
Risiko bayi menderita tetanus neonatorum meningkat
umumnya karena ibunya tidak terlindungi oleh vaksin
tetanus toxoid (TT) pada masa kehamilan.
PENJELASAN

Patogenesis
Mekanisme patogenesis toksin tetanospasmin
PENJELASAN
Masa inkubasi : 5-14 hari
Gejala :
Rahang dan otot wajah bayi mengencang pada hari ke 2-3
pasca kelahiran risus sardonikus
Mulut bayi terasa kaku seakan terkunci dan bayi tidak bisa
menyusui mulut mencucu, trismus
Spasme atau kaku otot tubuh menyeluruh yang
menyebabkan tubuh bayi menegang atau tampak
melengkung ke belakang opistotonus, perut papan
Kejang yang dicetuskan oleh suara, cahaya atau ketika
disentuh.
PENJELASAN
PENJELASAN

Grading Tetanus

Disfungsi otonom : Overaktivitas simpatetik TD


naik, nadi naik bergantian dengan hipotensi
TATALAKSANA

Tatalaksana
IVFD Dextrose 5%: RL = 1:1 per 6 jam
Kausal
Anti toksin tetanus
ATS 20.000 IU/ im 3- 5 hari
HTIg 500 -3.000 IU single dose
Antibiotik
Metronidazol 500 mg/ 8 jam
Ampisilin 1 gr/8 jam
Penanganan luka
Simtomatis dan suportif
Fenobarbital, bisa dulang maintenance 100 mg/ 500 cc (10-12
mg/kgBB) drip + bolus tiap kejang sampai 48 jam bebas kontraksi
tetanus
Oksigen
Nutrisi TKTP
TATALAKSANA

Fenobarbital vs diazepam
Mengapa pada neonatus diberikan fenobarbital
dibandingkan diazepam? Karena diazepam
memiliki efek:
1. Durasi yang pendek sebagai anti kejang
2. Efek sedatif yang sangat panjang
3. Indeks terapeutik yang sempit
4. Menggunakan natrium benzoat sebagai pengawet
Sodium benzoat memiliki potensi efek karsinogen, stress
oksidatif,valergi dan meningkatkan angka ADHD

Sumber : AIIMS protocol neonatology 2014 & WHO report 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Omphalitis memang dapat menjadi port d entry


seharusnya terdapat tanda-tanda tali pusat hitam,
berbau, mengeluarkan pus dan belum terjadi kejang!
Bila sudah terjadi kejang diagnosis utama lebih ke arah
tetanus neonatorum
B. Sepsis neonatorum bayi letargi, jaundice, poor
feeding, respiratory distress, UUB membonjol, biasanya
diawali riwayat korioamnionitis pada ibu
D. Meningoensefalitis neonatorum jarang pada
neonates, lebih sering pada infant. Kaku kuduk (+), UUB
membonjol
E. Infeksi kongenital cytomegalovirus mikrosefali,
IUGR, kalsifikasi periventrikel intrakranial
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan pasien:


By. Perempuan, 7 hari
Demam, kejang, dan mulut mencucu seperti ikan.
Persalinan di rumah dibantu oleh dukun. Tali pusat
pasien dipotong dengan silet.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,3oC, nadi
118x/menit, UUB tidak membonjol, tonus >

Maka, diagnosisnya adalah

C. Tetanus neonatorum
KEYWORDS

Anak, usia 1,5 tahun, BB:10 kg kejang 10 menit


5 jam yang lalu pasien sempat kejang 1x di rumah
selama > 15 menit
Kejang disertai dengan demam sebelumnya.
TTV : nadi 100x/menit, suhu 39,5oC, RR 28x/menit. BB
:10 kg.
DIAGNOSIS >> KEJANG DEMAM KOMPLEKS

KELUHAN YANG MENDUKUNG DIAGNOSIS ??


JAWABAN

C. Kejang lebih dari 15 menit


PENJELASAN

Kejang Demam
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal > 380C) tanpa infeksi, gangguan
elektrolit, atau gangguan metabolik lain
Usia predileksi 6 bulan 5 tahun
Kejang demam kompleks, 1 dari kriteria berikut
Lebih dari 15 menit
Fokal (tidak generalisata, misalnya meliputi satu
ekstremitas saja)
Berulang dalam 24 jam
Kejang demam sederhana, tidak boleh memenuhi
satupun kriteria diatas

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


PENJELASAN

Evaluasi
Pemeriksaan
Sesuai indikasi untuk menyingkirkan
diagnosis : darah rutin, gula darah,
elektrolit, urinalisis, feses, dll
Pemeriksan CSF menyingkirkan meningitis
terutama bayi < 12 bulan (sangat
dianjurkan) dan 12 -18 bulan (dianjurkan)
CT scan dan MRI bila ada indikasi

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


PENJELASAN

Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian


kasus.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
- Riwayat epilepsy pada keluarga juga
berperan (Nelson 20th edition febrile seizure)
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam (dibawah 24
jam)
Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan
berulangnya kejang demam adalah 80%,
Kemungkinan berulangnya kejang demam paling besar
pada tahun pertama
Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016
TATALAKSANA

Terapi
Antipiretik: PCT 10-15 mg/kgBB/kali 4-6 kali perhari
Anti kejang: praktis bisa diberikan orang tua dirumah
diazepam supp 5 mg untuk BB < 12 kg, 10 mg
untuk BB > 12 kg (Sumber: Konsensus kejang demam IDAI 2016)
Anti kejang: di IGD diazepam intravena 0,2-0,5
mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/menit
atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal
10 mg. Secara umum, penatalaksanaan kejang akut
mengikuti algoritma kejang pada umumnya.

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


TATALAKSANA

ALGORITMA TATALAKSANA KEJANG AKUT


TATALAKSANA

Indikasi pengobatan rumatan:


1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata
sebelum atau sesudah kejang, misalnya
cerebral palsy, hidrosefalus, hemiparesis.

Obat diberikan hingga 1 tahun bebas kejang


o Asam valproate 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3
dosis (DOC)
o Fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2
dosis
Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kejang lebih dari 10 menit Pada kejang demam


kompleks, seharusnya lebih dari 15 menit
B. Kejang generalisata seluruh tubuh Pada kejang
demam kompleks, salah satu keriteria diagnosisnya
adalah kejang fokal. Tetapi bila sudah berulang atau
lebih lama dari 15 menit, kejang generalisata dapat
dimasukan dalam diagnosis KDK
D. Suhu 39,5 oC Suhu tubuh tidak menjadi kriteria
pembeda KDS vs KDK. Tetapi anak yang kejang dengan
suhu dibawah 39 oC menjadi faktor risiko berulangnya
kejang demam (Nelson 20th edition)
E. Interval antar kejang lebih dari 15 menit Interval
antar kejang tidak menjadi dasar diagnosa
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Anak, usia 1,5 tahun, BB:10 kg kejang 10 menit
5 jam yang lalu pasien sempat kejang 1x di rumah
selama >15 menit.
Kejang disertai dengan demam sebelumnya.
TTV : nadi 100x/menit, suhu 39,5oC, RR 28x/menit.
BB :10 kg.
DIAGNOSIS >> KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Maka, keluhan yang mendukung adalah

C. Kejang lebih dari 15 menit


KEYWORDS

Anak, usia 5 tahun


Tidak merespon saat dibangunkan 2 jam SMRS
4 hari sebelumnya demam tinggi, nyeri kepala, gelisah
Gizi buruk
Ibu pasien sedang terapi OAT hari ke-20 kontak (+)
PF neurologis: sopor, kaku kuduk (+), Babinski (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Meningoensefalitis TB
PENJELASAN

Meningitis
Inflamasi lapisan
meninges (membran
yang melapisi serebrum
dan korda spinalis) akibat
infeksi berbagai
mikroorganisme
Termasuk dalam
spektrum infeksi SSP

Sumber : Buku Ajar Neurologi UI


PENJELASAN

Meningoensefalitis TB
Reaksi peradangan yang mengenai meningens dan
juga parenkim oleh kuman tuberkulosa
Tanda rangsang meningeal + sering disertai paresis
nervus kranial
Pecahnya Rich Foci ke subarachnoid
Rich foci merupakan konsolidasi kuman TB pada korteks
dan parenkim Pecah ke rongga subarachnoid iritasi
meningens
PENJELASAN

Meningoensefalitis TB
Pemeriksaan penunjang : lumbal pungsi untuk menilai
LCS
Pleiositosis, namun tidak setinggi pada kasus infeksi
bakterial purulenta, dominan mononuklear (misal:
limfosit), protein naik, glukosa turun 50-60% GDS
CT scan : sebelum pungsi menyingkirkan
kemungkinan tekanan intra-kranial yang dapat
membahayakan proses pungsi lumbal
HATI-HATI! Pungsi lumbal kontraindikasi apabila
terdapat tanda-tanda peningkatan TIK!

Tatalaksana: OAT + steroid


Grading Meningitis TB
Diagnosis Banding Infeksi SSP
Klinis/Lab. Ensefalitis Meningitis Mening.TBC Mening.virus Ensefalopati
bakterial
Onset Akut Akut Kronik Akut Akut/kronik
Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)
Kejang Umum/fok Umum Umum Umum Umum
al
Penuruna Somnolen- Apatis Variasi, apatis CM - Apatis Apatis -
n sopor - sopor Somnolen
kesadaran
Paresis +/- +/- ++/- - -
Perbaikan Lambat Cepat Lambat Cepat Cepat/Lambat
kesadaran
Etiologi Tidak dpt ++/- TBC/riw. - Ekstra SSP
diidentifika kontak
si
Terapi Simpt/antiv Antibiotik Tuberkulostati Simpt. Atasi penyakit
iral k primer
Analisis Cairan Serebrospinal pada
Infeksi SSP

Bact.men Viral men TBC men Encephaliti Encephalo


s pathy
Tekanan ↑↑ Normal/↑ ↑ ↑ ↑
Makros. Keruh Jernih Xantokrom Jernih Jernih
Lekosit > 1000 10-1000 500-1000 10-500 < 10
PMN (%) +++ + + + +
MN (%) + +++ +++ ++ -
Protein ↑↑ Normal/↑ ↑ Normal Normal

Glukosa Normal Normal Normal


Gram Positif Negatif Negatif Negatif Negatif
/Rapid T.

Sumber : www.emedicine.Medscape.com
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. TB milier TB pada paru dengan penyebaran difus.


Jika sudah menyebar ke intrakranial, maka diagnosis
yang lebih tepat adalah meningitis/meningoensefalitis TB
C. Meningitis TB Hanya ada kaku kuduk dan nyeri
kepala hebat dan biasanya kesadaran belum turun dan
reflex Babinski belum positif
D. Meningitis streptococcal Pada kasus, jelas
terdapat kata kunci kontak TB (+) dan gizi anak buruk
serta gambaran tuberculosis pada rontgen thorax
E. Abses serebral seharusnya terdapat port d entry
dari telinga atau gigi, kaku kuduk tidak positif, tidak ada
riwayat kontak TB
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Anak, usia 5 tahun
Tidak merespon saat dibangunkan 2 jam SMRS
4 hari sebelumnya demam tinggi, nyeri kepala, gelisah
Ibu pasien sedang terapi OAT hari ke-20 kontak (+)
PF neurologis: sopor, kaku kuduk (+), Babinski (+)

Maka diagnosisnya adalah

A. Meningoensefalitis TB
KEYWORDS

Wanita, 33 tahun
Mata sukar membuka menjelang sore hari.
1 tahun terakhir kelemahan keempat anggota gerak
dan kedua kelopak mata terjatuh.
Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur.
Ptosis saat melihat ke satu arah selama 30 detik
Wartenberg sign (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Myasthenia gravis
PENJELASAN

Myasthenia Gravis
Kelemahan progresif karena antibodi terhadap reseptor
asetilkolin di neuro muscular junction

Gejala :
Ptosis / Diplopia Diprovokasi dengan Wartenberg Test :
fiksasi pandangan ke satu titik, lama kelamaan timbul ptosis
Sulit Menelan
Sesak Napas

Mengenai otot proksimal dan kecil terlebih dahulu!


Paling sering dimulai dari Otot Kelopak mata, Otot
menelan lalu meluas ke otot pernapasan dan ekstremitas
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Fisik
Tensilon test ( = edrofonium test) Ice Pack Test

Edrophonium merupakan Acetylcholinesterase


acetylcholinesterase inhibitor berkurang pada suhu rendah
Jika ada perbaikan kekuatan Perbaikan kekuatan otot
otot MG (+) MG (+)
Jika tidak ada perbaikan
Lambert Eaton (Antibodi pada
sekresi Ach, sehingga Asetilkolin
sedikit)
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hiponatremia kelemahan simetris bilateral, disertai


riwayat diare/muntah hebat, biasanya kejang dan pada
soal terdapat pemeriksaan elektrolit.
B. Stroke iskemik hemiparesis (+), tidak membaik saat
pagi hari
D. Duchenne muscular dystrophy Muncul pada anak
dibawah 5 tahun, kelemahan ekstremitas bilateral, gower
sign (+)(berdiri dengan diawali bertumpu pada tangan)
E. Guillain-Barre syndrome ascending paralysis,
riwayat diare/batuk sebelumnya, dapat mengenai otot
pernapasan, LCS didapati disosiasi sitoalbumin
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Wanita, 33 tahun
Mata sukar membuka menjelang sore hari.
1 tahun terakhir kelemahan keempat anggota gerak
dan kedua kelopak mata terjatuh.
Keluhan membaik di pagi hari setelah bangun tidur.
Ptosis saat melihat ke satu arah selama 30 detik
Wartenberg sign (+)

Maka, diagnosisnya adalah

C. Myasthenia gravis
KEYWORDS

Laki-laki 39 tahun
Wajah tidak simetris sejak 1 hari yang lalu
Sebelumnya : nyeri di belakang telinga kanan
FR : seringkali tidur di lantai
Px neurologi tidak didapati kelemahan anggota gerak
DIAGNOSIS >> BELL S PALSY

NERVUS KRANIAL YANG TERGANGGU ??

JAWABAN

C. N. VII tipe perifer


PENJELASAN

Bell s Pals
adalah kelumpuhan
saraf wajah (N.VII) akibat
peradangan dan pembengkakan
saraf yang mengontrol otot pada
salah satu sisi wajah.

Gejala:
Dahi tidak bisa digerakkan
Lagoftalmus (tidak bisa menutup mata)
Tidak bisa menggembungkan pipi
Tidak bisa senyum atau bersiul
Mulut mencong ke sisi sehat
Nyeri belakang telinga Sumber : Buku Ajar Neurologi
PENJELASAN
PENJELASAN

Bedakan dengan lesi UMN (central) :


TATALAKSANA

TATALAKSANA
Kortikosteroid (prednison) adalah terapi
utama (1 mg/kgBB/hari atau 60-80 mg/hari)
selama 7 hari lalu tappering down efek
lebih baik jika dimulai segera setelah onset
Tetes mata artifisial dan plester mata malam
hari perlu mengingat lagotfalmus dapat
menyebabkan mata terbuka dan kering
Fisioterapi jika diperlukan
Bedah dekompresi jarang dilakukan
https://www.mayoclinic.org
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Parese CN VII tipe sentral


B. Parese CN V tipe perifer
D. Parese CN V tipe sentral
E. Parese CN XII tipe sentral
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus :


Laki-laki 39 tahun
Wajah tidak simetris sejak 1 hari yang lalu
Sebelumnya : nyeri di belakang telinga kanan
FR : seringkali tidur di lantai
Px neurologi tidak didapati kelemahan anggota gerak
DIAGNOSIS >> BELL S PALSY

Maka, nervus kranial yang terganggu adalah

C. N. VII tipe perifer


KEYWORDS

Laki-laki, 34 tahun
Nyeri kepala di kedua sisi + kekakuan pada leher
Nyeri kepala terasa mengikat - kelainan neurologis
lain disangkal
Keluhan seringkali muncul ketika menghadapi
deadline di kantor.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Tension type headcahe


PENJELASAN

PRIMARY HEADACHE / Nyeri kepala primer

Sumber : Konsensus Nyeri Kepala, PERDOSSI


PENJELASAN

TTH terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan


stress, disertai ketegangan otot leher, intensitas ringan-
sedang.
Migraine berdenyut, biasanya unilateral, disertai mual,
muntah, fotofobia, fonofobia, dapat disertai aura (classic
migrain) ataupun tidak (common migrain), intensitas
sedang-berat.
Cluster seperti ditusuk, unilateral, periorbita, dapat
menjalar ke temporal/retroorbita, gejala tambahan:
lakrimasi, diplopia, rinore, kongesti nasal, edema palpebra,
injeksi konjungtiva.
PENJELASAN
PENJELASAN

Tension Type Headache (TTH)


Jenis sakit kepala primer PALING UMUM
Prevalensi: 30 78%
TTH dibagi menjadi 3 jenis:
Infrequent episodic type TTH: satu atau kurang
serangan per bulan.
Frequent episodic type TTH: lebih dari satu, tapi
kurang dari 15 serangan per bulan selama lebih
dari 3 4 bulan.
Chronic TTH: lebih dari 15 serangan per bulan
selama lebih dari 3 4 bulan. Dapat disertai
dengan rasa mual.

The International Headache Society. https://www.ichd-3.org/2-tension-type-headache/


PENJELASAN
PENJELASAN

TANDA & GEJALA TTH


Berlangsung selama 30 menit hingga 7 hari
Bersifat bilateral dengan deskripsi kepala seperti
diikat
Tingkat nyeri : mild to moderate
Tidak diperburuk dengan aktivitas fisik rutin, masih
bisa melanjutkan aktivitas harian dengan normal.
Jarang disertai dengan mual muntah
Keluhan seringkali juga berupa rasa nyeri dan kaki
pada otot-otot perikranial *kepala dan leher)

The International Headache Society. https://www.ichd-3.org/2-tension-type-headache/


PENJELASAN
PENJELASAN

Spasme Otot Diduga Terlibat Dalam


Stimulasi Nosiseptor Di Perifer
PENJELASAN

TATALAKSANA NYERI KEPALA


Tension headache
Akut: NSAID (ibuprofen adalah DOC), aspirin, dan
parasetamol
Preventif: antidepresan trisiklik (amitriptilin atau
nortriptilin)

Migraine headache
hindari pencetus
terapi abortif:
non spesifik: acetaminofen, NSAID
spesifik: triptan, ergotamine, DHE
Bila tidak respon opioid
Terapi preventif : propanolol, amitriptilin, as valproat.
PENJELASAN

TATALAKSANA NYERI KEPALA


Cluster headache
Akut: oksigen 7-10 lpm
Preventif: Calcium channel blockers (verapamil),
amitriptilin
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cervical spondylosis seharusnya ada nyeri yang


menjalar dari leher hingga lengan, ada riwayat OA
atau trauma leher, kualitas seperti ditusuk-tusuk dan
atau mati rasa
B. Migraine headache nyeri kepala unilateral,
disertai aura atau tidak, berdenyut, mual-muntah
C. Cluster headache nyeri kepala sebelah disertai
rinorea dan epifora unilateral, intensital berat.
D. Secondary headache nyeri kepala karena
penyakit organik ttt seperti tumor otak, stroke, dll
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 34 tahun
Nyeri kepala di kedua sisi + kekakuan pada leher
Nyeri kepala terasa mengikat - kelainan neurologis
lain disangkal
Keluhan seringkali muncul ketika menghadapi
deadline di kantor

Maka, diagnosisnya adalah

E. Tension type headcahe


KEYWORDS

Laki-laki, 28 tahun
Kecelakaan dengan posisi jatuh terduduk
CM, paraparesis dengan kekuatan motorik
ektremitas bawah 2222/2222, perinanal anestesia
(+), parestesia di bawah umbilikus
Nyeri hebat pada punggung bawah

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Sindrom konus medularis


PENJELASAN

Sindrom Conus medularis


lesi setinggi T12 L2

Sindrom kauda equina


lesi DIBAWAH L2

Spinal Cord ; Definitions of traumatic conus medullaris and cauda equina syndrome: a
systematic literature review ; 2017
PENJELASAN

CONUS MEDULLARIS SYNDROME

Symptoms :
1. Back pain
2. Unilateral or bilateral leg pain
3. Bladder dysfunction
4. Bowel dysfunction
5. Sexual dysfunction
6. Diminished rectal tone
7. Perianal sensory loss
8. Lower extremity spasticity in muscle
PENJELASAN
PENJELASAN

Wajib bedakan !!
Gejala Conus Medullaris Cauda Equina
Low Back Yes Yes
Pain
Muscle Symmetrical Asymmetrical
Weakness
Lower
Extremities
Sensory loss Symmetrical Asymmetrical
of sensory localized Perianal localized Saddle
modalities Numbness Anesthesia

Bladder & Yes present early Yes late


rectal
sphincter
dysfuntion
Spinal Cord ; Definitions of traumatic conus medullaris and cauda equina syndrome: a
systematic literature review ; 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anterior cord síndrome Keluhan baal/nyeri lebih


berat pada ekstremitas bawah dibanding atas.
B. Sindrom kauda equina kekuatan motoris asimetris,
saddle anesthesia
D. Brown Sequard cord syndrome terjadi gangguan
sensoris pain-temperature pada sisi kontralateral
dibawah lesi, dan gangguan propriosepsi-motorik pada
sisi ipsilateral dibawah lesi
E. Guillian Barre syndrome seharusnya ascending
paralisis, hiporefleks, stocking phenomenon, riwayat
batuk atau diare
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 28 tahun
Kecelakaan dengan posisi jatuh terduduk
CM, paraparesis dengan kekuatan motorik
ektremitas bawah 2222/2222, perinanal anestesia
(+), parestesia di bawah umbilikus
Nyeri hebat pada punggung bawah

Maka, diagnosisnya adalah

C. Sindrom konus medularis


KEYWORDS

Laki-laki, 31 tahun
Nyeri pada wajah sisi kanan sejak 2 hari yang lalu
nyeri bertambah apabila pasien mengunyah
ataupun membuka mulut saat sikat gigi
Peningkatan sensitivitas terhadap nyeri pada
wajah sisi kanan pasien.
DIAGNOSIS >> TRIGEMINAL NEURALGIA

KRITERIA DIAGNOSTIK ??
JAWABAN

E. Berawal dari stimulus pada


trigger zone
PENJELASAN

Neuralgia trigeminal (tic douloureux)


Sindrom nyeri pada wajah rekuren
dan kronik
Gejala dan tanda: nyeri wajah
unilateral, biasanya sisi wajah kanan,
seperti tertusuk, mengikuti distribusi
nervus trigeminus (N.V) biasanya
menjalar ke area maksila atau
mandibula
Frekuensi serangan bervariasi dari <1x/hari
sampai >10 kali/jam ratusan kali/hari
Pemicu:
Mengunyah, berbicara, tersenyum
Minum minuman dingin/panas
Sikat gigi, bercukur
Terpajan udara dingin
Sumber: PPK neurologi PERDOSI 2016
PENJELASAN
TATALAKSANA

Pemberian antikonvulsan
Karbamazepin: tatalaksana lini pertama
Dosis: inisial dengan 200 mg/hari terbagi dalam 1-2
dosis, dosis pemeliharaan umumnya 400-1200 mg/hari
terbagi dalam 2 dosis

Alternatif: okskarbamazepin, topiramat, lamotrigin

Tidak responsif dengan farmakologi: dekompresi


mikrovaskular (bedah saraf) dan terapi ablatif
(intinya mematikan impuls trigeminal)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Serangan nyeri paroksismal yang bertahan


selama beberapa menit seharusnya beberapa
detik
B. Nyeri dirasakan dengan intensitas sedang
seharusnya berat
C. Pola serangan nyeri dapat berubah-ubah
harus sama
D. Dapat ditemukan defisit neurologis lain
seharusnya tidak boleh ditemukan defisit neurologis
lain
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 31 tahun
Nyeri pada wajah sisi kanan sejak 2 hari yang lalu
nyeri bertambah apabila pasien mengunyah
ataupun membuka mulut saat sikat gigi
Peningkatan sensitivitas terhadap nyeri pada
wajah sisi kanan pasien.
DIAGNOSIS >> TRIGEMINAL NEURALGIA

Maka, kriteria diagnostiknya adalah

E. Berawal dari stimulus pada


trigger zone
KEYWORDS

Laki-laki, 33 tahun
Benjolan di kedua kelopak mata bagian atas
sebesar biji jeruk, tidak merah, tidak nyeri
Tajam penglihatan tidak terganggu. Riw.
Pengobatan salep mata 1 bulan tidak membaik

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Kalazion
PENJELASAN

Kalazion
seringkali berasal dari hordeolum yang
kronik membentuk jaringan granulasi
tanda inflamasi/radang (-)

Kalazion tidak nyeri, benjolan


tidak hiperemis
Tatalaksana:
kecil dibiarkan atau injeksi steroid
+ kompres mata
besar ekokleasi
Ekokleasi anestesi topical dengan
pantocain insisi tegak lurus margo
palpebra dan kemudian isi kalazion
dikuret sampai bersih
PENJELASAN
PENJELASAN

Hordeolum

Interna dan eksterna


Akibat sumbatan kelenjar zeis dan
moll (eksterna) atau kelenjar
meibom (interna)
Sering disebabkan oleh
Stafilokokus aureus
Tanda radang (+), Nyeri (+)
Tatalaksana: insisi dan drainase;
kompres hangat; antibiotik
PENJELASAN

Perbedaan Utama!
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hordeulum Eksterna Terdapat tanda


peradangan
C. Hordeolum Interna Terdapat tanda
peradangan
D. Blepharitis Merupakan inflamasi kelopak mata
E. Tumor palpebra Terdapat exophthalmos, nyeri,
kronis dan terus membesar
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 33 tahun
Benjolan di kelopak mata kiri bagian atas
sebesar biji jeruk, tidak merah, tidak nyeri.
Tajam penglihatan tidak terganggu. Riw.
Pengobatan salep mata 1 bulan tidak membaik

Maka, diagnosisnya adalah

B. Kalazion
KEYWORDS

Anak, 7 tahun
Benjolan pada kelopak mata kanan sejak 4 hari yll.
Riwayat batuk pilek (+)
Px Fisik : benjolan hiperemis dan nyeri pada orbita
superior dextra dengan ptosis berbentuk S
Terdapat pembesaran KGB

DIAGNOSIS & ETIOLOGI TERSERING ??

JAWABAN

E. Dakrioadenitis - Virus
PENJELASAN

Dakrioadenitis
Definisi: inflamasi pada glandula lakrimalis
Terletak di orbita supratemporal
Gejala:
Akut: unilateral, nyeri berat, kemerahan, seperti ada tekanan
pada regio supratembporal orbita, onset cepat
Kronik: bilateral, tidak nyeri, membesar, lebih dari 1 bulan,
lebih sering dibandingkan akut
Tanda:
Akut: perbesaran glandula lakrimal palpebral (terlihat dari
eversi kelopak mata atas), kemosis, injeksi konjungtiva,
ptosis seperti bentuk S
Kronik: perbesaran glandula lakrimal tidak nyeri
Penyebab: virus (paling sering, terutama mumps),
bakteri, fungal
PENJELASAN

Dakriosistitis
Adalah inflamasi sakus lakrimalis
Obstruksi duktus lakrimalis: primer (idiopatik
stenosis) atau sekunder (trauma, infeksi,
neoplasma, dll)
Akut dan kronik
Nyeri mendadak, eritema dan edema daerah
sakus lakrimalis, epifora
PENJELASAN

BEDAKAN DARI DAKRIOADENITIS


PENJELASAN

Tatalaksana
Viral (most common) - Self-limiting, supportif saja
(kompres hangat, masase, dan NSAID oral)
Bakterial Antibiotik broad spectrum lakukan kultur
untuk tentukan etiologi
Fungal : antifungal
Protozoa : specific antiamoebic
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dakriosistitis Alergi Seharusnya


dakrioadenitis. Alergi bukan merupakan etiologi
B. Abses palpebra Jamur Seharusnya
dakrioadenitis. Abses palpebra biasasanya didahului
trauma sekitar palpebra yang tidak terawat. Fungal
bukan merupakan etiologi
C. Dakrioadenitis Bakteri Bakteri bukan
merupakan etiologi tersering
D. Abses palpebra Bakteri Seharusnya
dakrioadenitis.
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus


Anak, 7 tahun
Benjolan pada kelopak mata kanan sejak 4 hari yll.
Riwayat batuk pilek (+)
Px Fisik : benjolan hiperemis dan nyeri pada orbita
superior dextra dengan ptosis berbentuk S
Terdapat pembesaran KGB.

Maka, diagnosis dan etiologi terseringnya adalah

E. Dakrioadenitis - Virus
31
KEYWORDS

Laki laki, 18 tahun


Pasin tidak dapat melihat angka pada
lingkaran dengan warna biru tritanopia
Dokter kemudian melakukan uji dengan
gulungan benang wol dan meminta
untuk menyocokan warna
DIAGNOSIS >> BUTA WARNA PARTIAL
JENIS TRITANOPIA

NAMA PEMERIKSAAN KEDUA ??

JAWABAN

B. Tes Holmgren
PENJELASAN

Buta Warna
Kelainan genetic sex-linked pada
kromosom X
Lebih banyak pada laki
Kongenital atau Acquired
Buta warna yang diturunkan tidak
bersifat progresif dan tidak dapat
diobati.
Pada kelainan makula (retinitis
sentral dan degenerasi makula
sentral) kelainan pada
penglihatan warna biru dan kuning,
Pada kelainan saraf optik
gangguan penglihatan warna merah
dan hijau.
Buta warna sering bilateral.
PENJELASAN

Patofisiologi
Sel fotoreseptor di retina: sel batang dan kerucut.
Sel batang mendeteksi cahaya (gelap dan terang)
sangat sensitif terhadap cahaya minim.
Sel kerucut mendeteksi warna dan terletak di sentral
retina. Ada 3 tipe sel kerucut untuk warna: merah,
hijau, dan biru.
Buta warna terjadi ketika salah satu atau lebih sel
kerucut warna tidak ada atau tidak berfungsi baik.
Buta warna berat: ketiga sel kerucut tidak ada.
Buta warna ringan: ketiga sel kerucut ada, namun tidak
berfungsi normal.
PENJELASAN

Jenis Buta Warna


TRIKROMAT: memiliki 3 pigmen

Protanomali (kurang
Normal
pigmen merah, X-linked)
warna

Deuteranomali
Anomali (kurang pigmen hijau, X-
linked)

Tritanomali (kurang
pigmen biru, jarang)
PENJELASAN

Jenis Buta Warna


Protanopia (defek penglihatan
DIKROMATIK: memiliki

warna merah hijau kurang sensitifnya


2 pigmen warna

pigmen merah kerucut -paling sering)

Deuteranopia (tidak kenal


merah-hijau spektrum tertentu -
kekurangan pigmen hijau kerucut )

Tritanopia (tidak kenal biru)


PENJELASAN

Jenis Buta Warna


Akromatopsia atau buta warna total
MONOKROMATIK:
hanya memiliki 1
pigmen warna

Monokromat batang: disertai keluhan lain


seperti visus turun, nistagmus, fotofobia,
dan lain lain.

Monokromat kerucut: visus normal,


nistagmus (-), jarang ada keluhan lain.
Buta warna total
PENJELASAN

atau Monochromacy
Sama sekali tidak bisa melihat warna dan ketajaman penglihatan
juga dapat terpengaruh. Ada dua macam, yaitu:
Monokromasi kerucut: kegagalan fungsi dari 2 jenis sel
kerucut. Untuk dapat melihat warna, diperlukan minimal 2
jenis sel kerucut agar otak dapat membandingkan 2 macam
sinyal yang berbeda.
Terdapat 3 jenis monokromasi tergantung sel kerucut
yang masih bekerja, yaitu monokromasi sel kerucut
merah, monokromasi sel kerucut hijau, dan monokromasi
sel kerucut biru.
Monokromasi batang: paling jarang dan paling berat.
Tidak terdapat sel kerucut sama sekali.
Hanya terdapat sel batang yang bekerja sehingga dunia
benar-benar terlihat sebagai hitam putih dan abu-abu.
Pasien dengan monokromasi batang cenderung tidak
nyaman ketika berada di lingkungan bercahaya terang.
PENJELASAN

Tes Buta Warna


Tes Ishihara menentukan
angka/pola yang ada pada
kartu/buku dengan beragam
warna.

Tes Farnsworth Munsell 4 set


chips yang harus disusun
sesuai dengan progression of
hue. Tes ini dapat membedakan
tipe defisiensi penglihatan
warna dan mengevaluasi tingkat
keparahan diskriminasi warna.
PENJELASAN

Tes Buta Warna


Tes Holmgren menggunakan
gulungan benang wol dan meminta
pasien untuk menyocokan /
menemukan warna yang sesuai
dengan contoh warna yang
diberikan.

Uji Anomaloskop dengan test


plate yang di bagian bawahnya
terdapat warna kuning yang sudah
disesuaikan kontrasnya. Pasien
berusaha menyocokkan dengan
mencampur warna merah dan hijau
diatasnya.
TATALAKSANA

Tatalaksana
Tidak terdapat pengobatan untuk buta warna yang
diturunkan, sedangkan buta warna didapat diterapi
sesuai penyebab.
Beberapa cara yang dapat digunakan sebagai alat
bantu penglihatan warna :
Lensa kontak dan kacamata specially tinted, yang dapat
membantu uji warna namun tidak memperbaiki penglihatan
warna.
Kacamata yang memblokade glare, karena orang dengan
masalah penglihatan warna dapat membedakan sedikit warna
saat tidak terlalu terang.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tes ishihara Nama pemeriksaan pertama.


Menggunakan buku
C. Tes Anomaloskop Menggunakan test plate
D. Tes Farnsworth Munsell Menggunakan 4 set
chip berbeda
E. Tes perimetri Bukan uji buta warna melainkan
uji lapang pandang
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki laki, 18 tahun
Pasin tidak dapat melihat angka pada lingkaran
dengan warna biru tritanopia
Dokter kemudian melakukan uji dengan gulungan
benang wol dan meminta untuk menyocokan warna
DIAGNOSIS >> BUTA WARNA PARTIAL JENIS
TRITANOPIA

Maka, pemeriksaan tersebut adalah

B. Tes Holmgren
KEYWORDS

Perempuan, 43 tahun
Mata kiri merah dan nyeri. Penglihatan juga terasa
kabur & melihat pelangi di sekitar lampu.
VOS: 1/300
OS: mixed injeksi (+), edema kornea, bilik depan
dangkal, TIO dengan palpasi N (+2)
CDR abnormal dan Bayonet sign (+).

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Glaukoma sudut tertutup


PENJELASAN

Glaukoma
Penyakit neuropati optik
progresif yang ditandai :
perubahan spesifik diskus optikus
defek lapang pandang ireversibel
Seringkali namun tidak
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO
Etiologi
Teori Mekanik TIO
deformasi dan iskemik neuron
Teori Insuf. Vaskular aliran
darah menuju neuron

Vaughan & Asbury s General Ophthalmology, ed. 18 th, McGraw Hill : New York, 2011
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
Congenital & Developmental Glaucomas
Primary Congenital Glaucoma
Developmental Glaucoma
Primary Adult Glaucomas
Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme TIO)
Vaughan & Asbury s General Ophthalmology, ed. 18 th, McGraw Hill : New York, 2011
PENJELASAN
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
/ Glaukoma sudut tertutup primer

Definisi & Peningkatan TIO yang mendadak oleh karena tertutupnya sudut
iridocornealis (outflow humor aqueous terhambat)
Faktor Lebih beresiko pada wanita, lebih tua dari 40 tahun (tertinggi pada
55-65 tahun), rabun dekat (hypermetropia), riwayat penyakit
Resiko serupa di keluarga, ras Asia

Nyeri mata mendadak, penurunan visus, mual, muntah,


Tanda & fotofobia, lakrimasi, melihat pelangi/halo
Palpebra edema dan hiperemis, Injeksi konjungtiva dan silier,
Gejala Edema kornea, COA dangkal, Pupil semi-dilatasi, non reaktif
(bisa terdapat Iris Bombe), TIO secara akut

Tonometri
Px Gonioskopi
Perimetri
Penunjang Oftalmoskopi direk dan indirek
Funduskopi : Cup-disc ratio abnormal,
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan
Tonometri: mengukur TIO
Normal (N): 10-21 mmHg
N+1 = agak tinggi
N+2 = tinggi
N-1 = agak rendah

Injeksi

Iris bombe =
perlengketan iris
pupil blok
PENJELASAN
PENJELASAN

Bayonet sign in glaucoma

Pembuluh
darah
melekuk
berbentuk Z
TATALAKSANA

Sight threatening EMERGENCY!!


Turunkan tekanan intraokular secepatnya!
Asetazolamid HCl 500mg p.o, dilanjutkan 4 x
250mg/hari
Timolol maleat 0,5%, 2 x 1 tetes/hari
Eye drops kombinasi kortikosteroid + antibiotik
4-6 x 1 tetes/hari
Pilocarpine 2%, boleh diberikan-boleh tidak
Terapi simptomatik (analgesik, anti mual-muntah)
Jika medikamentosa gagal glaukoma primer akut
iridektomi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Katarak senilis matur shadow test (-)


B. Katarak senilis hipermatur shadow test
pseudo+
C. Glaukoma sekunder akibat penyakit mata
lainnya
D. Glaukoma sudut terbuka sifatnya kronis,bilik
depan mata dalam, lapang pandang tunnel vision
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Perempuan, 43 tahun
Mata kiri merah dan nyeri. Penglihatan juga terasa
kabur & melihat pelangi di sekitar lampu.
VOS: 1/300
OS: mixed injeksi (+), edema kornea, bilik depan
dangkal, TIO dengan palpasi N (+2)

Maka, diagnosisnya adalah

E. Glaukoma sudut tertutup


KEYWORDS

Laki-laki, 37 tahun
Mata merah, gatal, nyeri, dan berair sejak 7 hari
Tiap bangun pagi, matanya sulit dibuka kotoran mata
yang lengket.
Px Oftalmologis : kemosis, injeksi konjungtiva, sekret
mukopurulen, ditemukan papil pada konjungtiva
tarsal, VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

TATALAKSANA TEPAT ??
JAWABAN

B. Chloramphenicol tetes mata


PENJELASAN

Konjungtivitis
Peradangan pada konjungtiva
Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi, Trauma
MATA MERAH, VISUS NORMAL
Jenis Eksudat serosa (viral, iritasi), mucoid (alergi),
mukopurulen( infeksi bakteri, chlamydia), purulent
(infeksi gonococcal)
Reaksi Konjungtiva
Folikular viral, chlamydia
Papilar bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)
Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-
Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sodium Chromoglycate tetes mata Merupakan


mast cell stabilizer untuk kasus alergi/vernal
C. Acyclovir salep mata Konjungtivitis Herpes
Simpleks dan herpes zoster
D. Artificial tears dapat digunakan untuk suportif
tetapi bukan yang paling sesuai.
E. Bethametasone tetes mata kortikosteroid eye
drop, antibiotik lebih utama (terkadang bisa diberikan
bersamaan untuk mengurangi inflamasi lewat sediaan
kombinasi)
KESIMPULAN

Jadi, jika mendapatkan kasus:


Mata merah, gatal, nyeri, dan berair sejak 7 hari
Tiap bangun pagi, matanya sulit dibuka kotoran mata
yang lengket.
Px Oftalmologis : kemosis, injeksi konjungtiva, sekret
mukopurulen, ditemukan papil.
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL

Maka tatalaksana yang paling sesuai adalah

B. Chloramphenicol tetes mata


KEYWORDS

Anak, 10 tahun
Ibu pasien gelisah karena mendapati darah pada
mata kiri anaknya.
Anaknya diketahui sedang menderita batuk.
VODS 6/6, COA dalam dan jernih.
DIAGNOSIS >> SUBCONJUNCTIVAL HEMORRHAGE

TATALAKSANA ??
JAWABAN

D. Kompres Hangat Observasi


PENJELASAN

Subconjunctival
Hemorrhage

Sering berupa bercak kemerahan di sklera, di


bawah konjungtiva. Pembuluh darah konjungtiva
adalah pembuluh darah terapuh di badan pecah
Bukan kegawatdaruratan
Tidak nyeri, tidak mengganggu visus
asimptomatik. MATA MERAH, VISUS TIDAK
TURUN
PENJELASAN

Subconjunctival
Hemorrhage
SPONTANEOUS!
Bisa dipicu oleh peningkatan tek.vena (Valsalva
maneuver, batuk, bersin, muntah, mengedan
misalnya pada kasus konstipasi), eye rubbing,
trauma (injury), mengucek mata berlebihan,
tekanan darah tinggi, gangguan koagulasi.

Efek obat-obatan pengencer darah seperti aspirin,


warfarin
No special treatment is required
Seringkali hanya observasi
self limiting absorbsi spontan
(hari-minggu)
“Warm not hot compresses
may be useful in symptomatic
relief” 3-4x/day @ 10 minutes
Dalam kasus akut (24 jam
pertama) gunakan kompres dingin
terlebih dahulu dilanjutkan
dengan kompres hangat > 24 jam
Suportif : air mata buatan
Atasi underlying disease terkait
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dexamethasone Tetes Mata untuk kasus


peradangan mata, biasanya kombinasi dengan
antibiotik
B. Ofloxacin 0,3% topical tetes mata antibiotic
untuk kasus keratokonjungtivitis bakterial
C. Timolol 0,5% obat beta-blocker topikal
penurun TIO (untuk kasus glaukoma)
E. Mast Cell Stabilizer sodium chromolyn kasus
konjungtivitis alergi/vernal
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Anak, 10 tahun
Ibu pasien gelisah karena mendapati darah pada
mata kiri anaknya.
Anaknya diketahui sedang menderita batuk.
VODS 6/6, COA dalam dan jernih.
DIAGNOSIS >> SUBCONJUNCTIVAL HEMORRHAGE

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

D. Kompres Hangat Observasi


KEYWORDS

Perempuan, 31 tahun
Nyeri dan pandangan kabur pada mata kiri sejak
2 hari lalu.
sempat terkena serpihan kayu saat bekerja.
Visus OS 5/60, tidak membaik dengan pinhole,
terdapat hipopion, injeksi silier +, COA dalam,
dan lensa jernih.
DIAGNOSIS >> KERATITIS FUNGAL

PEMERIKSAAN PENUNJANG ??
JAWABAN

B. Tes Fluoresens
PENJELASAN

Keratitis
Inflamasi pada kornea kornea Fungal keratitis
edema, injeksi silier, mata nyeri,
visus turun.
Etiologi: virus, bakteri, jamur,
parasite, atau non infeksi (trauma,
garukan, defisiensi vitamin A, dll)
Pemeriksaan penunjang keratitis:
Fluorescent test atau pewarnaan Bacterial keratitis
Rose Bengal.
Fluorescent dye: tidak menetap
pada strome/ epitel kornea yg
intak jadi kalau ada defek
kornea (inflamasi, ulkus,
perforasi) = fluorescent test (+)
Lesi dendritic khas pada keratitis herpetic (HSV)
PENJELASAN

Etiologi Keratitis
ETIOLOGI KARAKTERISTIK TATALAKSANA

Keratitis bakterial Sekret purulen , antibiotik topikal


pemakaian lensa kontak
Akut
Keratitis herpes Lesi dendritik antiviral topikal
simpleks
Keratitis herpes zooster Lesi pseudodendritik
Keratitis fungal Riwayat trauma dengan antifungal topikal
tumbuhan
Lesi satelit
Kronis

Keratitis amuba Riwayat berenang + Amoebisida (tidak


diperberat jika memakai tersedia bebas), sebagai
lensa kontak alternatif antibiotik
PENJELASAN

Fluorescein Eye Test


Tes untuk melihat adanya
defek pada sel epitel kornea.
Pada tes ini dilakukan
dengan menempelkan kertas
flouresin yang telah dibasahi
NaCl diletakkan pada
saccus konjunctiva inferior/
meneteskan langsung zat
pewarna fluoresen pada
permukaan mata
Pasien diminta menutup
matanya sejenak lalu
berkedip
Defek kornea akan terlihat
berwarna hijau dan disebut
sebagai uji flouresin positif
menggunakan sinar cobalt
blue
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tes Hirschberg pemeriksaan reflex kornea, untuk


kasus strabismus
C. Tes Seidel pemeriksaan untuk kasus perforasi
kornea, pewarnanya menggunakan fluorescent 10%.
Prinsip tes sama dengan fluoresen, yang dilihat
adalah adanya aliran menandakan kebocoran
aqueous humor

D. Tes Schirmer pemeriksaan air mata, untuk kasus


dry eye syndrome
E. Tes Anel pemeriksaan saluran air mata, untuk
kasus dakriosistitis
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Perempuan, 31 tahun
Nyeri dan pandangan kabur OS sejak 2 hari lalu.
Terkena serpihan kayu saat bekerja.
Visus OS 5/60, tidak membaik dengan pinhole,
terdapat hipopion, injeksi silier +, COA dalam, dan
lensa jernih.
DIAGNOSIS >> KERATITIS FUNGAL

Maka, pemeriksaan penunjangnya adalah

B. Tes Fluoresens
KEYWORDS

Artikel ilmiah mengenai efektivitas ceftriaxone


dibandingkan dengan cefoperazone terhadap
koloni bakteri.
Ceftriaxone dapat menurunkan jumlah koloni
sebesar 101-102 CFU/mL (p = 0,010)
Cefoperazone dapat menurunkan jumlah koloni
sebesar 102-103 CFU/mL (p = 0,075)

Obat yang sebaiknya dipilih?


JAWABAN

C. Ceftriaxone, karena nilai p = 0,010


PENJELASAN

Concept
The alternative hypothesis (H1) is what we hope to
support.
The null hypothesis (H0), in contrast, is presumed to be
true, until the data provide sufficient evidence that it is not.
The P value is used all over statistics, from t-
tests to regression analysis. We use P values to determine
statistical significance in a hypothesis test.
The degree of statistical evidence we need to prove the
alternative hypothesis is the confidence level 1 minus
the Type I error rate (alpha = significance level), which
occurs when you incorrectly reject the null hypothesis.
The typical alpha value of 0.05 corresponds to a 95%
confidence level: we're accepting a 5% chance of rejecting
the null even if it is true.
PENJELASAN

Interpretation :
If the p-value is < 0.05 (p-value <= significance level), we
Reject the null hypothesis that there's no difference between
the means and conclude that the alternative hypothesis is true
at the 95% confidence level (or whatever level you've selected)
significant difference does exist

If the p-value is > 0.05 (p-value > significance level) , we Fail


to reject the null hypothesis and conclude that not enough
evidence is available to suggest the null is false at the 95%
confidence level cannot conclude that a significant
difference exists

REMEMBER :
Below 0.05, significant. Over
0.05, not significant.
PENJELASAN

Analisis Soal
Ceftriaxone dapat menurunkan jumlah koloni
sebesar 101-102 CFU/mL (p = 0,010), sementara
cefoperazone dapat menurunkan menurunkan
jumlah koloni sebesar 102-103 CFU/mL (p =
0,075).
Data diatas menunjukkan bahwa Ceftriaxone
secara signifikan (p nya < 0,05) bermakna untuk
menurunkan koloni. Sementara cefoperazone (p
nya > 0,05) yang berarti efeknya tidak secara
signifikan bermakna, meskipun penurunan yang
dihasilkan sedikit lebih besar
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ceftriaxone, karena menurunkan jumlah koloni


sebesar 102-103 CFU/mL
B. Cefoperazone, karena menurunkan jumlah koloni
lebih baik (102-103 CFU/mL)
D. Cefoperazone, karena nilai p = 0,075
E. Tidak keduanya, karena Ceftriaxone dan
Cefoperazone sama-sama tidak efektif

Semua pilihan diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Artikel ilmiah mengenai efektivitas ceftriaxone
dibandingkan dengan cefoperazone terhadap
koloni bakteri.
Ceftriaxone dapat menurunkan jumlah koloni
sebesar 101-102 CFU/mL (p = 0,010)
Cefoperazone dapat menurunkan jumlah koloni
sebesar 102-103 CFU/mL (p = 0,075)

Maka, obat yang sebaiknya dipilih adalah

C. Ceftriaxone, karena nilai p 0,01


KEYWORDS

Dokter meneliti tentang pengaruh diet


seimbang untuk mengontrol kadar gula darah
pada ibu hamil menggunakan kuesioner
Responden diminta untuk mengisi lauk pauk
dari tiap makan pagi-siang-malam selama 1
bulan terakhir.

KEMUNGKINAN MASALAH ??

JAWABAN

A. Bias Recall
PENJELASAN
PENJELASAN

Sumber-sumber Bias
Design Bias researcher fails to take into
account the inherent biases liable in most types
of experiment
Selection/Sampling Bias proses seleksi atau partisipasi
subyek
Omission Bias sampel hanya dari grup tertentu (tidak
dapat diekstrapolasikan ke seluruh populasi)
Inclusive Bias sampel dipilih secara convenience
Procedural Bias ketika terdapat tekanan kepada
subjek untuk memberikan respon secara tergesa-
gesa
Measurement Bias / Information Bias /
Observation Bias terganggu dalam proses
pengumpulan Martyn
dataShuttleworth (Feb 5, 2009). Research Bias.
PENJELASAN

Sumber-sumber Bias
Interviewer Bias terjadi pada proses interview
dimana pewawancara dapat secara tidak sengaja
memberikan pengaruh/Bahasa tubuh yang
cenderung mengarahkan subjek
Response Bias subjek secara sadar / tidak
sadar cenderung memberi jawaban yang mereka
piker diinginkan oleh peneliti
Reporting Bias kecenderungan untuk selalu
memberikan hasil yang positif / menunjang
hipotesa
Confounding (Perancu) Tercampurnya efek
pajanan utama dengan efek faktor risiko eksternal
lainnya
Martyn Shuttleworth (Feb 5, 2009). Research Bias.
PENJELASAN

Selection Bias
Characteristic

Terjadi ketika menggunakan kriteria yang


berbeda dalam prosedur seleksi subyek
Besar dan arahnya seringkali tidak dapat
diperkirakan
Bias ini, sekali terjadi tidak dapat dikendalikan,
melainkan hanya dapat dicegah.
PENJELASAN

Procedural Bias

Terjadi gangguan dalam prosedur pelaksanaan


penelitian
Misal dalam sebuah survey dengan kuesioner
yang dilakukan pada pekerja / mahasiswa
Pengisian kuesioner pada jam istirahat akan
membuat subjek asal isi (pertanyaan tidak
dibaca dengan baik) atau secepatnya agar
masih memiliki waktu untuk makan dan
beristirahat
PENJELASAN

Information Bias / Observation Bias /


Measurement Bias
Bias yang terjadi karena perbedaan sistematik dalam mutu dan
cara pengumpulan data
Dapat berujung pada misklasifikasi penyakit atau pajanan.
Didalamnya termasuk :
Recall bias (bias mengingat kembali) dari subyek
penelitian yg terjadi karena misalnya kemampuan pasien
mengingat informasi pajanan berbeda pada kelompok
kasus dan kontrol.
Interviewer bias (bias pewawancara) terjadi karena
subyektifitas atau sugesti pewawancara dalam proses
pengumpulan data.
Clever Hans effect yg terjadi karena subyek merubah
respons agar sesuai dengan apa yg (dianggap oleh
subyek) menyenangkan peneliti/ pewawancara.
PENJELASAN

Cara menghindari
Bias
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Bias Informasi terganggu dalam proses


pengumpulan data, dikenal pula dengan
measurement/observation bias (istilah payung dari recall
bias)
C. Bias Seleksi menggunakan kriteria yang berbeda
dalam prosedur seleksi subyek, ada kecenderungan
untuk memilih subjek yang belum tentu dapat
mewakili/digeneralisasi ke populasi
D. Bias Gender akibat perbedaan gender dari peneliti
dan subjek yang mungkin menyebabkan keseganan
E. Bias Interviewer karena subyektifitas atau sugesti
pewawancara dalam proses pengumpulan data.
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter meneliti tentang pengaruh diet
seimbang untuk mengontrol kadar gula darah
pada ibu hamil menggunakan kuesioner
Responden diminta untuk mengisi lauk pauk
dari tiap makan pagi-siang-malam selama 1
bulan terakhir.

Maka, kemungkinan masalahnya adalah

A. Bias Recall
KEYWORDS

Penelitian terkait Cerebral Salt Wasting


Syndrome (CSWS) pada sebuah daerah
kasus langka
Kesulitan untuk mencari sampel, sehingga ia
meminta bantuan dari salah satu subjek
untuk menghubungi temannya yang juga
menderita penyakit serupa.

TEKNIK SAMPLING ??
JAWABAN

E. Snowball Sampling
PENJELASAN

Non Probability Sampling


Convenient / Accidental=
memilih siapa yang kebetulan
ada
Consecutive = setiap yang
memenuhi kriteria inklusidan
eksklusi langsung dijadikan
sampel
Purposive = berdasarkan
keputusan peneliti semata
(umumnya untuk uji kualitatif)
Snowball = satu subjek
merekrut subjek yang lain
kasus langka
PENJELASAN

Snowball Sampling
Subjek yang sudah ditemukan merekrut subjek lainnya.
Grup sampel berkembang semakin besar seperti bola salju
yang menggelinding. Bergantung pada referensi responden
inisial
Digunakan pada populasi tersembunyi yang sulit untuk
diakses / kasus langka
Subjek tidak dipilih secara acak, rentan bias
PENJELASAN

Analisis Soal
Lou Gehrig s Syndrome
ALS (penyakit yang
cukup langka
Dokter meminta
bantuan
subjek/penderita
(responden pertama)
untuk merefer kepada
temannya yang
memiliki penyakit
serupa
= Snowball Sampling
PENJELASAN

Random
Sampling

A part of the sampling technique in which each


sample has an equal probability of being chosen
Jika elemen populasinya ada 50 dan yang akan
dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen
tersebut mempunyai kemungkinan 25/50 untuk bisa
dipilih menjadi sampel.
Mengambil sampel secara acak dari “sampling
frame” (daftar yang berisikan setiap elemen populasi
yang bisa diambil sebagai sampel)
Make sure : sample chosen randomly unbiased
representation of the total population
PENJELASAN

Probability Sampling
Simple Random Sampling: pengambilan
sampel secara acak sederhana populasi
homogen yang kerangka sampelnya jelas
Stratified Random Sampling:
dikelompokkan, lalu diambil beberapa
bagian dari kelompok itu (sesuai persentase)
Cocok untuk populasi heterogen
dibagi jadi sub-populasi/strata
(Perkembangan Pembangunan Pendidikan di
Jawa Barat : sample dibagi rata tiap tingkatan
jenjang pendidikan SD-SMP-SMA)
PENJELASAN

Probability Sampling
Cluster Random Sampling: populasi terbagi
menjadi cluster dan dipilih cluster secara acak.
Terpilih beberapa cluster dari seluruh cluster
yang ada. Cluster dianalisis secara utuh.
Multi Stage/Phase Random Sampling:
sampling bertahap (bentuk kompleks dari
cluster) using smaller and smaller
sampling units at each stage
Systematic Random Sampling: pengambilan
acak dengan metode tertentu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Simple random Sampling : pengambilan sampel


secara acak sederhana populasi homogen yang
kerangka sampelnya jelas
B. Cluster random Sampling : populasi terbagi menjadi
cluster dan dipilih cluster secara acak. Terpilih beberapa
cluster dari seluruh cluster yang ada.
C. Systematic random Sampling : pengambilan acak
dengan metode tertentu (misal urutan genap)
D. Stratified random Sampling : dikelompokkan, lalu
diambil beberapa bagian dari kelompok itu (sesuai
persentase) Cocok untuk populasi heterogen

Keempat pilihan lain ini termasuk dalam Probability


Sampling
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Penelitian terkait Cerebral Salt Wasting
Syndrome (CSWS) di daerah kasus langka
Kesulitan untuk mencari sampel, sehingga ia
meminta bantuan dari salah satu subjek
untuk menghubungi temannya yang juga
menderita penyakit serupa.

Maka, teknik sampling yang sesuai adalah

E. Snowball Sampling
KEYWORDS

Dokter puskesmas desa di daerah Indonesia


Timur ingin memberikan informasi mengenai
cara menyusui yang baik dan benar kepada 20
ibu yang buta huruf di salah satu desa

METODE PROMOSI ??

JAWABAN

B. Film
PENJELASAN

Metode dan Media Promosi


Kesehatan
Media Promkes

Berdasarkan Berdasarkan Cara


Bentuk umum produksi

Bahan Bahan Media Media Media


Bacaan Peraga Cetak Elektronik Outdoor

TV
Poster Poster Reklame
Modul Radio
Flip chart Flip chart Spanduk
Leaflet Film
Slide Slide Pameran
Majalah Kaset
Film Koran Banner
CD
PENJELASAN

Metode dan Media Promosi


Kesehatan
Metode Promkes

Perseorangan Kelompok Massa

Bimbingan Kelompok kecil: Ceramah umum


dan Diskusi, FGD,
konseling Role play, Media elektronik,
simulasi media cetak,
Wawancara billboard
Kelompok besar:
Ceramah
Seminar
(Pendidikan
menengah keatas
PENJELASAN

Sasaran Promosi Kesehatan


Sasaran Primer
Sasaran yang memiliki masalah yang diharapkan mau
berperilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh
manfaat paling besar dari perubahan tersebut
Sasaran Sekunder
Individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani
oleh sasaran primer tokoh panutan, ketua perkumpulan,
dll
Sasaran Tersier
Pembuat kebijakan perundang-undangan, donatur
PENJELASAN

Sasaran Promosi Kesehatan


Sasaran Primer
Sasaran yang memiliki masalah yang diharapkan mau
berperilaku seperti yang diharapkan dan memperoleh
manfaat paling besar dari perubahan tersebut
Sasaran Sekunder
Individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani
oleh sasaran primer tokoh panutan, ketua perkumpulan,
dll
Sasaran Tersier
Pembuat kebijakan perundang-undangan, donatur
PENJELASAN

Metode Penyuluhan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Leaflet
C. Flyer
D. Booklet
E. Poster

Pilihan jawaban lainnya kurang tepat (Lihat di slide


pembahasan)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter puskesmas desa di daerah Indonesia
Timur ingin memberikan informasi mengenai
cara menyusui yang baik dan benar kepada 20
ibu yang buta huruf di salah satu desa

Maka, metode promosinya adalah

B. Film
KEYWORDS

Wanita, 40 tahun, meminta surat keterangan


sakit untuk anaknya yang bolos sekolah sejak
3 hari lalu karena liburan keluarga.
Tanpa surat keterangan sakit anaknya tidak
boleh mengikuti ujian.

TINDAKAN DOKTER ??

JAWABAN

A. Menolak dengan alasan


apapun
PENJELASAN

Medikolegal
Surat Keterangan Dokter
BAB I Pasal 7 KODEKI : Setiap Dokter hanya
memberikan keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya
BAB II Pasal 12 KODEKI : Setiap Dokter wajib
merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal
dunia
Paragraph 4 Pasal 48 Undang Undang No 29 Tahun 2004
tentang Praktek Kedokteran
Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
wajib menyimpan rahasia kedokteran.
Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan perundangundangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan
Peraturan Menteri.
PENJELASAN

Surat Keterangan Sakit


Seorang dokter harus waspada terhadap
kemungkinan sandiwara (simulasi) atau
melebih-lebihkan (agravi) pada waktu
memberikan keterangan mengenai cuti
sakit seorang pasien.
Ada kalanya cuti sakit disalahgunakan untuk
tujuan lain.
Surat keterangan cuti sakit palsu dapat
menyebabkan seorang dokter dituntut menurut
pasal 263 dan 267 KUHP.
PENJELASAN
PASAL 263 KUHP
Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan
surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan
atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan
sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud
untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai
surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak
dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat
menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat,
dengan pidana penjara paling lama enam tahun.
Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa
dengan sengaja memakai surat palsu atau yang
dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu
dapat menimbulkan kerugian.
PENJELASAN

PASAL 267 KUHP


Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan
surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya
penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun
Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk
memasukkan seseorang ke dalam rumah sakit
jiwa atau untuk menahannya di situ, dijatuhkan
pidana penjara paling lama delapan tahun enam
bulan.
Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa
dengan sengaja memakai surat keterangan palsu
itu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Membuat dengan menyarankan agar jangan


diulang
C. Membuat dengan tambahan biaya
D. Meminta ibu pasien membawa pasien agar
dapat diberi surat keterangan sakit
E. Menyarankan untuk ke dokter/klinik lain

Pilihan jawaban lainnya kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Wanita, 40 tahun, meminta surat keterangan
sakit untuk anaknya yang bolos sekolah sejak
3 hari lalu karena liburan keluarga.
Tanpa surat keterangan sakit anaknya tidak
boleh mengikuti ujian.

Maka tindakan yang harus dilakukan adalah

A. Menolak dengan alasan


apapun
KEYWORDS

Laki-laki, 31 tahun
Lidah keputihan sejak 1 minggu lalu
Menjalani terapi antiretroviral, riwayat PSK pria
pikirkan HIV
PF: Lesi keputihan, dapat diangkat dengan dasar
eritema

DIAGNOSIS >> KANDIDIASIS ORAL

JAWABAN

B. Candida albicans
PENJELASAN

Kandidosis Oral
Definisi: infeksi mukosa oral akibat jamur Candida spp.
Etiologi:
Candida albicans
Candida glabrata
Candida krusei
Faktor risiko
Imunosupresi
Xerostomia
Penggunaan gigi palsu / kawat gigi
Penggunaan antibiotik jangka panjang
Terapi kortikosteroid topikal pada asma
Kemoterapi dan radioterapi
PENJELASAN

Kandidosis Oral
Terdapat 2 bentuk
Pseudomembranosa
Sering ditemukan
Plak putih pada mukosa bukal, palatum, lidah maupun
orofaring
Jika diangkat dasar eritema

Atrofi
Nama lain: denture stomatitis
Terkait penggunaan kawat gigi
Eritema tanpa plak putih
PENJELASAN

Kandidosis Oral
Manifestasi Klinis
Tekstur bludru pada rongga mulut
Hilangnya sensasi pengecap
Plak putih pada mukosa oral tipe pseudomembranosa

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan KOH (Potassium Hydroxide)
Spesimen dari kerokan mukosa oral
pseudohifa dengan blastospora

Kultur dilakukan pada


Resistensi antifungal golongan -azole
Kandidiasis oral rekuren
PENJELASAN

Kandidosis Oral

Kandidosis oral
Plak putih pada tipe pseudomembranosa
PENJELASAN

Kandidiasis Oral

Pemeriksaan KOH
Kiri pseudohifa
Kanan blastospora (tanda panah)
PENJELASAN

Kandidiasis Oral

Pemeriksaan KOH
Kiri proses budding
Kanan pseudohifa (diperbesar)
TATALAKSANA

Kandidiasis Oral
Terapi topikal
Nistatin oral 4x400.000-600.000 unit selama 7-14 hari
Clotrimazole troches 5x10 mg/hari selama 7-14 hari
Mikonazole tablet bukal 1x50 mg/hari selama 7-14
hari

Terapi oral
Flukonazol 200 mg loading dose, kemudian 100-200
mg/hari selama 7-14 hari
PENJELASAN

DD/ Lesi Putih Oral Jinak


Nama Penyakit Manifestasi Klinis Keterangan
Frictional Keratosis Plak putih ireguler, blanchable, Akibat mukosa bukal tergigit
(morsicatio buccarum) terletak dekat dengan sisi oklusal secara kronik. Pada
gigi (tempat gigi menutup) Histopatologi hanya
ditemukan acanthosis
Oral hairy leukoplakia Plak putih tekstur bergerigi yang Akibat infeksi EBV, Hampir
tidak bisa diangkat, lokasi seluruhnya terjadi pada
tersering di lidah. Lokasi lainnya: pasien imunosupresi
palatum, dasar mulut
Candidiasis oral jenis Pseudomembran putih konfluen Infeksi oportunistik oleh
pseudomembranosa yang menyisakan dasar eritem jamur Candida spp.,
bila diangkat Mikroskopi lesi ditemukan
pseudohifa dengan
blastospora
White Sponge Nevus Plak putih bukal dan lidah yang Genetik, Histopatologi
asimptomatik menunjukkan vakuolisasi
keratinosit suprabasal
PENJELASAN

Frictional Keratosis
Disebabkan karena mukosa bukal tegigit
secara kronis
PENJELASAN

Oral Hairy Leukoplakia


Lesi putih pada lidah dengan tekstur bergerigi akibat infeksi EBV.
Kondisi ini sembuh dengan terapi asiklovir
PENJELASAN

Candidiasis oral tipe Pseudomembranosa


Pseudomembran berwarna putih konfluens yang disebabkan oleh infeksi Candida spp., dapat terjadi
pada lidah (gambar kiri), mukosa bukal (gambar kanan), palatum, dan orofaring
PENJELASAN

White Sponge Nevus


Plak putih besar, muncul pada anak-anak akibat mutasi keratin 4
(KRT4) dan keratin 13 (KRT13)
PENJELASAN

DD/ Lesi Oral Premaligna


Nama Penyakit Manifestasi Klinis Keterangan
Leukoplakia Plak putih yang tidak bisa Merupakan lesi prekanker
diangkat SCC oral, histopatologi
dapat ditemukan displasia
Oral proliferative Plak putih yang tidak bisa Merupakan bentuk agresif
verrucous leukoplakia diangkat dengan tekstur dari leukoplakia non-
(OPVL) verukosa homogen (transformasi
maligna pada 70% kasus)
Eritroplakia Plak merah, bertekstur beludru, Histologi ditemukan
lokasi tersering pada dasar displasia berat, terkadang
lidah. Lokasi lainnya pada sudah carcinoma in situ.
ventral lidah (bagian bawah (ransformasi maligna pada
lidah) dan palatum molle 80% kasus)
Actinic Cheilitis Area deskuamasi dan xerosis Akibat paparan sinar UV
dengan dasar ertiema yang kronik
sering terjadi di bibir bagian
bawah
PENJELASAN

Oral Proliferative Verrucous Leukoplakia


Plak putih yang tidak bisa diangkat dengan ciri khas tekstur verukosa
PENJELASAN

Eritroplakia
Patch merah dengan tekstur beludru yang sering menyerang dasar
mulut, ventral lidah dan palatum molle
PENJELASAN

Actinic Cheilitis
Area deskuamasi dan xerosis dengan dasar ertiema yang sering terjadi
di bibir bagian bawah, terkait dengan paparan sinar UV (penyakit ini
analog dengan actinic keratosis pada kulit)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Malassezia furfur menyebabkan pityriasis


versicolor, tidak menyerang mukosa oral
C. Stafilokokus sp. menyebabkan pioderma,
di rongga mulut-THT dapat menyebabkan
faringitis, bukan lesi putih oral
D. Virus herpes simpleks HSV tipe I dapat
menyebabkan lesi vesikuler pada mukosa oral,
bukan lesi putih
E. HIV patogen penyebab imunodefisiensi
pada kasus, tidak menyebabkan lesi putih pada
mukosa oral
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 31 tahun
Lidah keputihan sejak 1 minggu lalu
Menjalani terapi antiretroviral, riwayat PSK pria
pikirkan HIV
PF: Lesi keputihan, dapat diangkat dengan dasar
eritema

DIAGNOSIS >> KANDIDIASIS ORAL


Maka patogen yang tepat pada pasien ini adalah

B. Candida albicans
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Nyeri perut hebat sejak 1 jam
Demam 2,5 minggu
Riwayat Infeksi salmonella typhi masuk minggu
ke-3
Bising usus 0 kali/menit ileus paralitik
Defans muskular (+) seluruh regio

DIAGNOSIS >> DEMAM TIFOID dengan


komplikasi
JAWABAN

C. Peritonitis
PENJELASAN

Demam Tifoid

Etiologi: Salmonella typhi


Pada minggu pertama, tifoid memiliki pola
demam remiten:
Demam dengan fluktuasi suhu tubuh lebih dari 1
derajat.
Suhu tubuh turun setiap hari namun tidak mencapai
normal
Demam biasanya rendah di pagi hari dan tinggi di
malam hari
PENJELASAN

Demam Tifoid

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3

Demam Demam Komplikasi:


remiten kontinu Perdarahan
Nyeri kepala Bradikardia usus
relatif Perforasi
Nyeri perut usus
Rose spots Lidah kotor, Meningitis
Konstipasi tepi tifosa
hiperemis Hepatitis
Diare juga
dapat muncul Nyeri perut tifosa
hepatomegali Kolesistitis
splenomegali

Disadur dari: Buku ajar ilmu penyakit dalam, edisi keenam


PENJELASAN

Demam Tifoid
Penunjang
Kultur Gold standard
Minggu 1 kultur darah
Minggu 2 kultur feses
Minggu 3 kultur urin

Widal mendeteksi antigen O & H


Titer O 1/320
Titer H 1/640 ATAU
Kenaikan titer >4x setelah 7-10 hari

Tubex mendeteksi IgM O9 (dilakukan pada 4-5 hari


pertama). Dianggp positif bila 4
TATALAKSANA

Demam Tifoid
Kloramfenikol
DOC tifoid tanpa komplikasi
Dewasa: 4x500 mg selama 10 hari
Anak: 100 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 10 hari

Seftriakson
Jika rawat inap
Dewasa: 2-4gram/hari selama 3-5 hari
Anak: 80 mg/kgBB/hari, im/iv sekali sehari selama 5 hari

Amoksisilin
DOC pada ibu hamil
Dosis 1,5-2 gram/hari terbagi 3 dosis selama 10 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ileus obstruktif pada kasus bising usus 0


kali/menit, pada ileus obstruktif bising usus
meningkat
B. Ileus paralitik pada kasus sudah terjadi
ileus paralitik namun telah terjadi komplikasi
peritonitis
D. Demam tifoid pada kasus sudah terjadi
demam tifoid namun telah terjadi komplikasi
peritonitis
E. Syok sepsis pada kasus hemodinamik
dalam keadaan normal
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Nyeri perut hebat sejak 1 jam
Demam 2,5 minggu
Riwayat Infeksi salmonella typhi masuk minggu ke-
3
Suhu 38oC
Bising usus 0 kali/menit ileus paralitik
Defans muskular (+) seluruh regio

DIAGNOSIS >> DEMAM TIFOID


Maka komplikasi yang tepat pada kasus ini adalah

C. Peritonitis
KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Kuning pada kulit jaundice
Kencing berwarna gelap seperti teh bilirubinuria
PF: konjungtiva ikterik, hepatomegali
IgM anti-HAV (+)

DIAGNOSIS >> HEPATITIS A

JAWABAN

E. Fecal-oral
PENJELASAN

Tipe Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

Genom RNA DNA RNA RNA RNA

Famili Picornavirus Hepadnavirus Flavivirus - Calicivirus

Darah dan
Darah dan cairan tubuh
Penularan Fecal-oral cairan tubuh Darah lainnya, Fecal-oral
lainnya koinfeksi Hep.
B

Infeksi Kronik Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada

20% pada
Hepatitis superinfeksi, 10-20% pada
Sangat jarang 1% Sangat jarang
Fulminan jarang pada wanita hamil
koinfeksi

Hepatoma - Ya Ya - -
PENJELASAN

Serologi Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

RNA HCV (+)


HBsAg (+),
1-2 minggu IgM anti-HDV
IgM anti-HBc
Infeksi Akut IgM anti-HAV setelah atau IgG anti- IgM anti-HEV
(+), HBeAg +/-,
infeksi, IgG HDV
HBV DNA (+)
anti HCV (+)

HBsAg (-), IgG


Window anti-HBs (-),
- - - -
Period IgM anti-HBc
(+)

HBsAg (+), IgG


Titer RNA
anti-HBs (-), IgM anti-HDV
HCV tetap
Infeksi Kronik - IgG anti-HBc atau IgG anti- -
tinggi, IgG anti
(+), HBeAg +/-, HDV
HCV (+)
HBV DNA (+)
PENJELASAN

Hepatitis A
Manifestasi Klinis
Demam
Malaise
Mual muntah
Hepatomegali
Nyeri RUQ akibat penarikan kapsul Glisson
Ikterik

Laboratorium
ALT/AST
Limfositosis
Bilirubin total, direk dan indirek
Serologi hepatitis (dibahas di slide berikutnya)
PENJELASAN

Hepatitis A
Fase pre ikterik: gejala konstitusional seperti
anoreksia, mual-muntah, malaise, mialgia, nyeri
kepala, demam.
Fase ikterik: ikterik, hepatomegali, urin berwarna
teh, BAB dempul
Fase perbaikan (konvalesens): gejala-gejala sudah
menghilang, hepatomegali dan peningkatan enzim
transaminase masih ada.
Sebanyak <1% berkembang menjadi hepatitis
fulminan yaitu ensefalopati dan koagulopati setelah 8
minggu munculnya gejala.
PENJELASAN

Hepatitis A
Tata Laksana: Suportif
Bed rest
Cairan intravena: bila pasien dehidrasi, mual
muntah berat
Antipiretik
Asupan kalori cukup
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Urin bukan bentuk transmisi hepatitis


B. Ko-infeksi hepatitis B ko-infeksi dibutuhkan
pada hepatitis D
C. Semen pada hepatitis B dan C
D. Darah pada hepatitis B dan C
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 23 tahun
Kuning pada kulit jaundice
Kencing berwarna gelap seperti teh bilirubinuria
PF: konjungtiva ikterik, hepatomegali
IgM anti-HAV (+)

DIAGNOSIS >> HEPATITIS A

Maka komplikasi yang tepat pada kasus ini adalah

E. Fecal-oral
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Anak, 7 tahun
Tidak nafsu makan
BAB cair 3 kali/hari
Penurunan BB 3 kg selama 1 bulan
Gambar kasus telur cacing 3 lapis

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Ascariasis
PENJELASAN

Askariasis
Etiologi: Ascaris lumbricoides
Nama lain cacing: cacing gelang
Transmisi: air, fecal-oral
Stadium infektif: telur yang terfertilisasi
Stadium diagnostik: cacing dewasa, telur
PENJELASAN
PENJELASAN

Askariasis
Manifestasi Klinis
Sering kali asimptomatik
Batuk kering, sesak nafas, wheezing saat larva bermigrasi
Hepatomegali
Nyeri perut kolik
Diare
Muntah
Cacing dewasa dapat keluar dari anus

Komplikasi
Obstruksi usus bising usus meningkat, darm steifung (+),
darm contour (+)
Malnutrisi pada anak dapat menyebabkan gizi kurang-
buruk
PENJELASAN

Askariasis
Pemeriksaan penunjang
Mikroskopi feses penunjang diagnosis
terbaik
Telur gambaran telur dengan membran tiga lapis, baru
terlihat setelah minimal 40 hari infeksi
Laboratorium
Eosinofilia
Peningkatan IgG dan IgE
Pencitraan
Xray abdomen dapat menunjukkan gambaran
obstruksi usus, terkadang cacing tergambar sebagai
jaringan lunak tubular/kurvilinear
Barium swallow filling defek berbentuk cacing dewasa
PENJELASAN

Telur A. lumbricoides
Gambaran membran berlapis-lapis (biasanya 3 lapis)
PENJELASAN

Ascaris lumbricoides dewasa


Gambaran membran berlapis-lapis (biasanya 3 lapis)
PENJELASAN

Barium swallow
Filling defect (berwarna hitam) dengan
kontur cacing
TATALAKSANA

Askariasis
Terapi askariasis
Albendazol 1x400 mg single dose First line
Mebendazole 2x100mg selama 3 hari

Untuk anak usia < 1 tahun & ibu hamil


Pirantel pamoat 3x10mg/kgBB
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Shigellosis tidak ditemukan telur cacing pada


feses, menyebabkan diare berlendir dan berdarah
biasanya dengan frekuensi >10 kali/hari
C. Amebiasis tidak ditemukan telur cacing pada feses,
mikroskopi dapat ditemukan amoeba yang mengingesti
sel darah merah
D. Bilharziasis nama lain skistosomiasis, telur
memiliki dinding yang tipis dapat memiliki spina pada
jenis S. mansoni dan S. hematobium
E. Strongiloidiasis pada pemeriksaan feses
strongiloidiasis ditemukan larva rhabditiform, bukan telur
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Anak, 7 tahun
Tidak nafsu makan
BAB cair 3 kali/hari
Penurunan BB 3 kg selama 1 bulan
Gambar kasus telur cacing 3 lapis

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Ascariasis
KEYWORDS

Wanita, 35 tahun
Nyeri perut atas tembus ke punggung
Mual muntah (+)
Suhu 38,1oC
PF: defans lokal dengan bising usus berkurang
Amilase: 500 U/L, Lipase 700 U/L meningkat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Pankreatitis
PENJELASAN

Pankreatitis Akut
Definisi: peradangan pankreas yang menyebabkan
aktivasi enzim pankreas
Etiologi:
Obstruksi mekanik ampulla (batu empedu) paling sering
Konsumsi alkohol
Trauma
Metabolik (hipertrigliseridemia, DM)
Toksin
Infeksi
Kelainan kongenital
Penyakit vaskular
PENJELASAN

Pankreatitis Akut
Manifestasi Klinis
Nyeri epigastrium/RUQ, dapat menjalar ke
punggung
Mual muntah
Demam

Tanda nekrosis pankreas berat


Grey Turner sign lesi hemoragik pada regio flank,
menandakan katabolisme hemoglobin
C lesi hemoragik pada regio umbilikus,
menandakan hemoperitoneum
PENJELASAN

G T
lesi hemoragik pada regio flank
PENJELASAN

C
lesi hemoragik pada regio umbilikus
PENJELASAN

Pankreatitis Akut
Pemeriksaan Penunjang
Amilase (nilai normal 23-85 U/L) biasanya
meningkat 3 a a
sensitivitas 67-83%, spesifisitas 85-98%
meningkat dalam 6-12 jam pertama
Waktu paruh 10 jam
Kembali normal dalam 3-5 hari
Lipase (nilai normal 0-160 U/L)
sensitivitas 82-100%, spesifisitas 82-100%
meningkat dalam 4-8 jam pertama
Mencapai puncak pada 24 jam
Kembali normal dalam 8-14 hari
PENJELASAN

Pankreatitis Akut
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan
Rontgen abdomen ileus lokal
Rontgen paru efusi pleura, elevasi hemidiafragma
USG abdomen pembesaran pankreas difus dan
hipoekoik
CT Scan abdomen dengan kontras pembesaran
pankreas dengan enhancement
MRI dengan kontras gadolinium, hipointensitas pada
T1, hiperintensitas pada T2
PENJELASAN

Pankreatitis Akut
Diagnosis minimal 2 dari 3 kriteria berikut:
Nyeri perut persisten, berat, epigastrium yang
menjalar ke punggung
serum lipase atau amilase 3 kali batas atas
normal
Temuan pencitraan (CT dengan kontras, MRI,
USG abdomen)
PENJELASAN

Pankreatitis Akut
Klasifikasi:
Ringan: tanpa komplikasi lokal maupun gagal
organ
Sedang: gagal organ yang sembuh <48 jam,
komplikasi lokal berupa pengumpulan cairan
Berat: gagal organ persisten (>48 jam)
TATALAKSANA

Pankreatitis Akut
Biasanya self-limiting
Awal:
Resusitasi cairan
Awal: 15-20 ml/kg IV kristaloid
Rumatan: 2-3 mL/kg/jam
Analgesik NSAIDs & opioid boleh digunakan
Nothing per oral (NPO)

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


TATALAKSANA

Pankreatitis Akut
Berdasarkan etiologi:
Pankreatitis akibat batu empedu
Endoscopic retrograde cholangiopancreatography
(ERCP) 24-48 jam sejak dirawat
Kolesistektomi

Hipertrigliseridemia
Insulin bila terdapat DM
Heparin
Plasmapheresis

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


TATALAKSANA

Pankreatitis Akut
Terapi nutrisi
Pankreatitis akut ringan Diet rendah lemak per
oral jika nyeri perut menghilang
Pankreatitis akut sedang-berat Diet rendah
lemak per enteral dapat setelah 2-3 hari rawat inap

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


PENJELASAN

Pankreatitis Akut
Prognosis Kriteria Ranson
Angka mortalitas meningkat drastis jika >3 kriteria
terpenuhi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kolesistitis tidak menyebabkan peningkatan


amilase dan lipase, nyeri biasanya terletak pada RUQ
B. Koledokolitiasis walaupun batu empedu dapat
menyebabkan pankreatitis, pada koledokolitiasis tidak
disertai peningkatan amilase dan lipase
D. Gastritis nyeri biasanya dirasakan hilang timbul
tanpa adanya peningkatan amilase dan lipase
E. Ileus Obstruktif pada ileus obstruktif seharusnya
bising usus meningkat, namun pada kasus bising usus
menurun
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 35 tahun
Nyeri perut atas tembus ke punggung
Mual muntah (+)
Suhu 38,1oC
PF: defans lokal dengan bising usus berkurang
Amilase: 500 U/L, Lipase 700 U/L meningkat

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

C. Pankreatitis
KEYWORDS

Laki-laki, 28 tahun
Diare hilang timbul setengah tahun diare kronis
Berat badan menurun
BAB disertai dengan darah
Kolonoskopi: cobblestone dan skip lesions

DIAGNOSIS >> CROHN S DISEASE

JAWABAN

A. Ileocaecal
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
Istilah yang digunakan untuk menggambarkan 2 kondisi
inflamasi pada usus, yakni Penyakit C dan
Kolitis Ulserativa

Jangan keliru dengan


Irritable Bowel Syndrome (IBS) sekelompok gejala
(bukan penyakit) tanpa kelainan struktural yang ditandai
dengan perubahan bowel habit akibat stress psikologis

IBD is a Disease (ada kelainan struktural),


IBS is a Syndrome (tidak ada kelainan struktural)
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
Etiologi
Genetik
Infeksi usus sebelumnya patogen pasti belum
diketahui
Gangguan respon imun
Terhadap flora usus normal
Terhadap isi lumen usus
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


C Disease Colitis Ulserativa
Lokasi inflamasi Ileocaecal Rektum
Progresi “Skip” lesions Kontinu arah proksimal
Transmural (seluruh
Kedalaman Hingga submukosa
lapisan)
Diare berdarah >>, nyeri
Gejala Diare berdarah, nyeri kolik >>
kolik
Komplikasi Fistula Toksik megakolon
Barium X-ray String sign Lead pipe colon
Endoskopi Cobblestone Pseudopolip
Histopatologi Abses kripta bisa (+) Abses kripta bisa (+)

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease

Mulai dari Mulai dari


ileocaecal rektum

“Skip” Lesi
lesions Kontinu
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
Manifestasi Ekstraintestinal
Eritema nodosum
nodul kemerahan nyeri berdiameter 1-5 cm pada
ekstremitas
Ditemukan lebih sering pada a C

Pioderma gangrenosum
Pustul yang mentebar konsteris yang dapat membentuk
ulkus dengan tepi pucat disertai eritema kulit sekitar
Sering diikuti nekrosis sentral
Sering ditemukan pada dorsum pedis
Ditemukan lebih sering pada kolitis ulserativa

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
Manifestasi Ekstraintestinal
Ankylosing spondylitis (Crohn s > Kolitis ulserativa)
Primary sclerosing cholangitis (Kolitis ulserativa >
Crohn s)

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
Histopatologi
Kolitis ulserativa
Sel inflamasi melibatkan mukosa dan submukosa
Kripta bifid dan jumlah kurang dari normal
Dapat membentuk abses kripta

Penyakit Crohn s
Ulkus aftosa
Dapat membentuk abses kripta
Granuloma non kaseosa di limfonodus khas pada
penyakit Chron
Inflamasi transmural
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease

Endoskopi Chron’s disease Endoskopi Kolitis Ulserativa


Gambaran cobblestone Gambaran pseudopolip
PENJELASAN

Barium X-ray Kolitis Ulserativa Barium X-ray Chron’s Disease


Lead pipe colon (haustra coli Panah String Sign
hilang) (penyempitan luminal)
TATALAKSANA

Chron s Disease
TNF alpha inhibitor
Immunomodulator
Prednison
Sulfasalazin
Azathioprin

Pembedahan reseksi usus (dilakukan pada


kasus obstruksi usus, abses/fistula, dan
penyakit yang tidak respon dengan obat
farmakologi)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Anorektal Crohn s disease biasa dimulai


dari ileum terminal, Anorektal merupakan lokasi
awal kolitis ulserativa
C. Sekum Crohn s disease biasa dimulai dari
ileum terminal
D. Apendiks Crohn s disease biasa dimulai
dari ileum terminal
E. Kolon transeversus Crohn s disease biasa
dimulai dari ileum terminal
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 28 tahun
Diare hilang timbul setengah tahun diare kronis
Berat badan menurun
BAB disertai dengan darah
Kolonoskopi: cobblestone dan skip lesions

DIAGNOSIS >> CROHN S DISEASE

Maka lokasi tersering dimulainya penyakit pada kasus


ini adalah

A. Ileocaecal
KEYWORDS

Laki-laki, 51 tahun
BAB dengan darah menetes dari dubur
Benjolan keluar dari dubur disangkal
RT: benjolan pada arah jam 11

DIAGNOSIS >> HEMORROID GRADE I

JAWABAN

D. Diet tinggi serat


PENJELASAN

Hemorroid
Hemorroid adalah struktur vena normal pada
kanalis analis
Pelebaran struktur vena tersebut dapat
menyebabkan gejala
Terdapat 3 klasifikasi:
Eksterna distal linea dentata
Interna proksimal linea dentata
Campuran terletak pada keduanya
Ada 3 lokasi lateral kiri (jam 3), anterior
kanan (jam 11), posterior kanan (jam 7)
PENJELASAN
PENJELASAN

Hemorroid
Faktor Predisposisi
Kehamilan
Mengejan keras saat BAB
Konstipasi

Manifestasi Klinis
BAB berdarah tidak nyeri darah merah segar biasanya
menetes
Pruritus perianal biasanya pada hemoroid interna
Nyeri perianal akut pada hemoroid yang mengalami
trombosis (trombosis lebih sering pada hemorroid eksterna)
PENJELASAN

Hemorroid

Prolaps hemorroid interna Thrombosis hemorroid


eksterna
PENJELASAN

Hemorroid
Klasifikasi Hemoroid Interna
Grade I divisualisasi pada anoscopy, tidak
ada benjolan yang keluar dibawah linea dentata
Grade II dapat prolaps saat mengejan, reduksi
spontan
Grade III prolaps saat mengejan, memerlukan
reduksi manual
Grade IV tidak dapat tereduksi

Tidak ada klasifikasi khusus untuk hemorroid


eksterna
TATALAKSANA

Hemorroid
Hemorroid interna
Terapi konservatif dilakukan untuk semua grade
Diet tinggi serat first line
Sitz bath
Pelunak tinja
Krim kortison
Rubber band ligation untuk grade I, II dan III
Sclerotherapy untuk grade I, II dan III, biasanya dilakukan
pada pasien dengan gangguan pembekuan darah
Hemoroidektomi Grade IV

Hemoroid eksterna eksisi


Disadur dari: The American Society of
Colon and Rectal Surgeons Clinical
Practice Guidelines for the Management of
Hemorrhoids, 2018.
Terapi hemorroid sesuai derajat
keparahan

HAL : hemorroid artery ligation


SH: Stapled hemorroidopexy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Eksisi bukan tata laksana awal, dapat


dilakukan pada hemorroid grade II, III dan IV
B. Skleroterapi bukan tata laksana awal
C. Rubber band ligation bukan tata laksana
awal
E. Hemoroidektomi bukan tata laksana awal,
dapat dilakukan pada hemorroid grade II, III dan
IV
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 51 tahun
BAB dengan darah menetes dari dubur
Benjolan keluar dari dubur disangkal
RT: benjolan pada arah jam 11

DIAGNOSIS >> HEMORROID GRADE I

Maka tata laksana awal yang tepat pada kasus ini adalah

D. Diet tinggi serat


KEYWORDS

Wanita, 27 tahun
Keputihan sejak 2 hari lalu
Rasa gatal (+)
Riwayat mencuci vagina 2 kali/hari vaginal
douching
PF: duh tubuh putih keabuan dengan bau amis
Mikroskopi: sel epitel dikerumuni bakteri clue
cells

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Bakterial vaginosis
PENJELASAN

Jenis-jenis Vaginitis
Vaginosis Kandidosis
Trikomoniasis
Bakterialis Vaginalis

Etiologi Gardnerella vaginalis Trichomonas vaginalis Candida sp.

berbau amis (fishy kuning-hijau, berbusa putih kental bergumpal


Duh tubuh
odor), abu-abu/putih (frothy), bau busuk (Cottage-cheese)

dispareunia, disuria, dispareunia, disuria, rasa


Nyeri biasanya tidak nyeri
strawberry cervix terbakar

Gatal biasanya tidak gatal biasanya tidak gatal sangat gatal

Whiff test bau amis


Saline/Giemsa smear KOH pseudohifa
Penunjang Saline/Gram stain
Trofozoit dengan blastospora
Clue cells
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Definisi: sindroma klinik yang ditandai dengan
discharge vagina tanpa tanda peradangan
Etiologi:
Gardnerella vaginalis
Mobiluncus sp.
M. hominis
Faktor risiko:
Hubungan seksual usia muda
Vaginal douching mencuci kanal vagina dengan
sabun/antiseptik lainnya
Pasangan seksual >1
Merokok
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Manifestasi Klinis
Sering asimptomatik
Duh tubuh vagina berbau amis seperti ikan
Tidak menyebabkan
Disuria
Dyspareunia
Inflamasi vagina
Kehamilan dapat menyebabkan persalinan pre-
term
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Patogenesis
Terganggunya flora normal vagina biasanya
rumah untuk Lactobacillus sp. yang menghasilkan
H2O2, namun terusir oleh Gardnerella vaginalis,
Prevotella sp, Porphyromonas sp, dll.
Akibat hilangnya H2O2, pH vagina naik sehingga
meningkatkan proliferasi bakteri anaerob
G. vaginalis membentuk biofilm pada epitel
vaginal. Jika sel epitel ini terlepas maka akan
terlihat seperti dikerumuni oleh bakteri ini clue
cells
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan Kriteria
Amsel, minimal 3 dari 4 syarat berikut:
Duh tubuh vagina putih keabuan, homogen
pH vagina >4,5
Tes KOH (whiff test, Potassium hydroxide test)
(+) bila menghasilkan bau amis seperti ikan
Clue cells >20% per lapang pandang besar (sel
epitel vagina yang dikelilingi oleh bakteri)
PENJELASAN

Clue Cells

Pewarnaan Gram Sediaan Normal Saline


(Wet mount)
TATALAKSANA

Vaginitis
Vaginosis Kandidosis
Trikomoniasis
Bakterialis Vaginalis
Klotrimazol 1x200 mg
Intravagina 3 hari
Klotrimazol 1x500 mg
Metronidazole 1x2 g Metronidazole 1x2 g Intravagina SD
First Line
PO SD PO SD Flukonazol 150 mg PO
SD
Itrakonazol 200 mg PO
SD
Metronidazole 2x500
mg
PO 7 hari Metronidazole 2x500 mg Nistatin 100.000 IU
Alternatif
PO 7 hari Intravagina 7 hari
Klindamisin 2x300 mg
PO 7 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Trikomoniasis tidak ada gambaran clue cells pada


trikomoniasis, mikroskopi akan menunjukkan protozoa
dengan flagella
C. Gonore mikroskopi gonore akan menunjukkan
bakteri diplokokus gram negatif intraselular
D. Kandidosis vaginalis mikroskopi akan
menunjukkan pseudohifa dengan blastospora
E. Sifilis tidak menyebabkan vaginitis, biasanya
ditandai dengan ulkus durum, dapat terlihat bakteri
berbentuk spiral pada mikroskopi lapang gelap
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 27 tahun
Keputihan sejak 2 hari lalu
Rasa gatal (+)
Riwayat mencuci vagina 2 kali/hari vaginal
douching
PF: duh tubuh putih keabuan dengan bau amis
Mikroskopi: sel epitel dikerumuni bakteri clue
cells

Maka diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah

A. Bakterial vaginosis
KEYWORDS

Wanita, 21 tahun, G1P0A0


Telat haid 12 minggu trimester 1
Keluar darah dari jalan lahir antepartum bleeding
Perut terasa mulas pikirkan kontraksi
TFU diatas simfisis pubis sesuai UK
Serviks tertutup
DJJ 145 kali/menit DJJ masih ada, rate normal

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Abortus iminens
PENJELASAN

Abortus
Ancaman keluar atau keluarnya hasil konsepsi
pada UG <22 minggu (WHO) atau berat
badan kurang dari 500 gram

Manifestasi Klinis:
Perdarahan per vaginam
Perut nyeri dan kaku
Keluarnya sebagian / seluruh hasil konsepsi
Serviks dapat tertutup atau terbuka
TFU dapat < UG
Ditemukan pada USG
Hasil
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut TFU Serviks
konsepsi

Abortus = usia
Sedikit Sedang Tertutup Tidak keluar
Iminens gestasi

Abortus Sedang- = usia


Sedang-berat Terbuka Tidak keluar
Insipiens banyak gestasi

Abortus Sedang- = usia Keluar


Sedang-berat Terbuka
inkomplit banyak gestasi sebagian

Abortus < usia Keluar


Sedikit Tanpa/sedikit Tertutup
komplit gestasi seluruhnya

Janin mati
Missed < usia
Tidak ada Tidak ada Tertutup namun tidak
abortion gestasi
keluar

Abortus
habitualis
Abortus 3 kali berturut-turut
PENJELASAN

Abortus Iminens
Nama lain: threatened abortion
Rule out kehamilan ektopik dengan:
Beta-hCG serial
<1500-2000 mIU/mL ulang beta-hCG setiap 48 jam,
pada kehamilan normal akan terjadi peningkatan 50-66%
>1500-2000 mIU/mL lakukan TVUS untuk melihat
kantong gestasi. Jika tidak terlihat, curiga kehamilan
ektopik
Serum progesteron >25 ng/mL pada kehamilan
intrauteri
Kuretase konfirmasi dengan membuktikan
adanya chorionic villi
Gejala Klinis: perdarahan per vaginam UK
<20 minggu, nyeri perut (+), TFU = UK

Serum beta-hCG Serum beta-hCG


<1500-2000 >1500-2000
mIU/mL mIU/mL

Ulang beta-hCG
Lakukan TVUS
dalam 48 jam

Peningkatan Peningkatan Kantong gestasi Kantong gestasi


50-66% abnormal terlihat tidak terlihat

Observasi Pikirkan
Slide berikutnya laparoskopi
Disadur dari: Williams Obstetrics & Gynaecology 25 th Ed.
Peningkatan Peningkatan
50-66% abnormal

Kehamilan Kuretase
intrauterine viable
Abortus iminens

Villi korionik (+) Villi korionik (-)


abortus kehamilan ektopik

Disadur dari: Williams Obstetrics & Gynaecology 25 th Ed.


DIAGNOSIS TERAPI

- Pertahankan kehamilan
Abortus iminens - Batasi aktivitas
- Kontrol rutin

UG < 16 minggu: evakuasi hasil konsepsi


Abortus insipien Bila tidak bisa segera: ergometrin 0,2 mg IM
evakuasi
dan
Abortus inkomplit UG > 16 minggu: tunggu pengeluaran konsepsi spontan, bila perlu
infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCL 0.9%

- Tidak perlu evakuasi observasi kondisi ibu


Abortus komplit
- Apabila anemia : Tab. sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu

UG < 12 minggu: evakuasi hasil konsepsi


UG 12 - <16 minggu: pastikan serviks terbuka (atau pematangan
Missed abortion serviks) dilatasi dan kuretase
UG 16-22 minggu: pematangan serviks (oksitosin 20 Unit dalam 500
mL NaCl 90%) sampai dengan ekspulsi hasil konsepsi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abortus insipiens pada abortus insipiens


serviks terbuka
C. Abortus inkomplit pada abortus inkomplit
terdapat jaringan yang keluar dari vagina,
serviks terbuka
D. Abortus komplit pada abortus komplit
terdapat jaringan yang keluar dari vagina,
serviks tertutup
E. Abortus habitualis wanita pada kasus baru
hamil pertama kali, abortus habitualis terjadi bila
terjadi 3 abortus berturut-turut
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 21 tahun, G1P0A0
Telat haid 12 minggu trimester 1
Keluar darah dari jalan lahir antepartum bleeding
Perut terasa mulas pikirkan kontraksi
TFU diatas simfisis pubis sesuai UK
Serviks tertutup
DJJ 145 kali/menit DJJ masih ada, rate normal

Maka diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah

B. Abortus iminens
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun, G2P1A0, UK 37 minggu


Kelojotan seluruh tubuh selama 1 menit kejang
Kejang pertama kali kemungkinan epilepsi rendah
TD 180/110 mmHg hipertensi krisis
Urin dipstick protein +2 proteinuria (+)

DIAGNOSIS >> EKLAMPSIA

JAWABAN

E. Persalinan
PENJELASAN

Hipertensi pada Kehamilan


Peningkatan tekanan darah hingga sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
wanita yang sebelumnya normotensi

Jenis
Hipertensi kronik
Superimposed preeclampsia
Preeklampsia
Preeklampsia berat
Eklampsia
Sindroma HELLP
Superimposed HT
HT kronis Preeklampsia PEB
PE Gestasional

Hipertensi
TD S 140 atau TD S 140 atau TD S 160 atau D
sebelum
Hipertensi Kronik D 90 setelah D 90 setelah 110 setelah UK 20
kehamilan (UK
UK 20 minggu UK 20 minggu minggu
<20 minggu)

Atau Dan Tanpa Dan Dan

TD tinggi sebelum
UK 20 minggu Onset baru Proteinuria 300 Proteinuria 300
(tidak dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau mg/24 jam atau
Proteinuria
penyakit mg/24 jam pada 1+ pada urin 1+ pada urin
trofoblastik kehamilan tampung 24 jam tampung 24 jam
gestasionsal)

Dan - Dan Atau Atau


Trombosit <100.000
Trombosit sel/mm3, kreatinin
<100.000 >1,1 mg/dL,
TD persisten TD kembali
sel/mm3, AST/ALT 2x
sampai >12 normal dalam
- kreatinin >1,1 normal, nyeri
minggu 12 minggu
mg/dL, AST/ALT epigastric, nyeri
postpartum postpartum
2x normal, kepala, gangguan
nyeri epigastrik visus,
oligohidramnion
PENJELASAN

Eklampsia
Ditandai dengan:
Preeklampsia DAN
Kejang umum atau koma DAN
Tidak ada kemungkinan penyebab lain (mis.
epilepsi, perdarahan subarachnoid, meningitis)
TATALAKSANA

Eklampsia
Tata laksana
Persalinan tata laksana definitif, berapapun
usia kehamilan
Perhatikan ABC saat terjadi kejang
MgSO4 antikonvulsan dan mencegah kejang
Obat anti hipertensi

Disadur dari: William s Obstetrics and Gynecology 25th Ed.


TATALAKSANA

Eklampsia
Teknik pemberian MgSO4
Intravena
Dosis awal 4-6 g loading MgSO4 dalam 100 cc
kristaloid selama 15-20 menit
Dosis rumatan 1-2 g/jam dalam 100 cc kristaloid
Diberikan hingga 24 jam post-partum

Intramuskular
Dosis awal 4 g MgSO4 20% intravena dengan
kecepatan 1 g/menit DAN 5 g MgSO4 50% IM di kuadran
superolateral gluteus kiri dan kanan (total 10 g)
Dosis rumatan 5 g MgSO4 50% IM di kuadran
superolateral gluteus bergiliran setiap 4 jam
Diberikan hingga 24 jam post-partum
Disadur dari: William s Obstetrics and Gynecology 25th Ed.
TATALAKSANA

Eklampsia
Syarat pemberian dan monitoring MgSO4
Refleks patella normal
Tersedia antidotum Ca glukonas 10%
Tidak ada tanda depresi napas
UO minimal 0,5 ml/kg/jam

Disadur dari: William s Obstetrics and Gynecology 25th Ed.


TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. MgSO4 Magnesium perlu diberikan


sebagai tata laksana awal untuk mencegah
episode kejang berikutnya
B. Diazepam tidak digunakan pada kehamilan
C. Suplementasi O2 dapat diberikan sebagai
terapi suportif
D. Nifedipine diberikan untuk kontrol tekanan
darah namun bukan tata laksana definitif
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun, G2P1A0, UK 37 minggu
Kelojotan seluruh tubuh selama 1 menit kejang
Kejang pertama kali kemungkinan epilepsi rendah
TD 180/110 mmHg hipertensi krisis
Urin dipstick protein +2 proteinuria (+)

DIAGNOSIS >> EKLAMPSIA

Maka tata laksana definitif pada kasus ini adalah

E. Persalinan
KEYWORDS

Wanita, 24 tahun, G1P0A0, UK 10 mnggu


Muntah-muntah hebat
Penurunan BB 6 kg
Napas bau buah pikirkan ketosis

DIAGNOSIS >> HIPEREMESIS GRAVIDARUM

JAWABAN

A. Keton
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
Definisi
Mual muntah pada kehamilan (biasanya UG
16 minggu) yang sulit berhenti, cukup untuk
menyebabkan penurunan berat badan,
dehidrasi, ketosis, alkalosis, dan
hipokalemia

Etiologi
multifaktorial, sering dianggap sebagai
gangguan hormonal (beta-hCG dan estrogen
berlebih)
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
Bedakan!! dengan
Emesis gravidarum (morning sickness)

Emesis Hiperemesis
Gravidarum Gravidarum
Penurunan BB 5% dari BB sebelum >5% dari BB sebelum
kehamilan kehamilan
Dehidrasi Tidak ada Ada
Episode muntah Episodik, terutama pagi Sering
Perubahan gaya hidup Mengurangi gejala Tidak mengurangi gejala
Trimester Membaik saat masuk Sering menetap saat
trimester 2 masuk trimester 2
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
Diagnosis
Trias: BB turun >5% dari BB sebelum kehamilan,
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit

Pemeriksaan Penunjang
Urin Dipstick keton minimal +1
Elektrolit hiponatremia, hipokalemia
Urea
Gula darah untuk menyingkirkan ketoasidosis
diabetikum
Hormon tiroid pada kasus refrakter
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
Jenis keton
Asetoasetat
Ada dalam darah
Bentuk yang tidak stabil, dikonversi menjadi asam beta-
hidroksibutirat dan aseton
Dapat ditemukan di urin
Beta-hidroksibutirat dapat ditemukan di urin
Aseton
Diekskresikan saat ekspirasi
Menyebabkan bau napas seperti buah
PENJELASAN

Grading
Derajat keparahan dapat ditentukan dengan PUQE Index

Disadur dari RCOG: The management of nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum, 2016

6 Mild
7-12 Moderate
13-15 Severe
PENJELASAN

Grading
Sering tidak diberikan PUQE score pada soal
UKMPPD
Berdasarkan klinis, derajat dapat ditentukan
sbb:
Ringan: belum ada ketosis, belum ada penurunan
kesadaran, tidak ikterik
Sedang: sudah ada ketosis, belum ada
penurunan kesadaran
Berat: sudah ada ketosis, sudah ada penurunan
kesadaran
TATALAKSANA

Hiperemesis
Gravidarum

HATI-HATI!!
Tidak perlu memberikan
dekstrosa pada cairan
kristaloid dapat
menyebabkan Wernicke
encephalopathy

Disadur dari: William s Obstetrics and Gynecology 25th Ed.


TATALAKSANA

Dosis antiemetik
Antiemetik Dosis

5-10 mg setiap 6-8 jam PO ATAU


Prochlorperazine 12,5 mg setiap 8 jam IM/IV ATAU
25 mg PR/hari

Promethazine 12,5-25 mg setiap 4-8 jam PO, IM, IV atau PR

10-25 mg setiap 4-6 jam PO, IV, IM ATAU 50-100 mg


Chlorpromazine
setiap 6-8 jam PR

Metoclopramide 5-10 mg setiap 8 jam PO, IV atau IM

Ondansetron 4-8 mg setiap 6-8 jam PO ATAU 8 mg setiap 12 jam IV

Disadur dari RCOG: The management of nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum, 2016
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Karbohidrat bukan senyawa yang dihasilkan


akibat ketosis, tidak menyebabkan bau napas seperti
buah
C. Alkohol bukan senyawa yang dihasilkan akibat
ketosis, tidak menyebabkan bau napas seperti buah
D. Aldehida bukan senyawa yang dihasilkan akibat
ketosis, tidak menyebabkan bau napas seperti buah
E. Nitrogen bukan suatu senyawa
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 24 tahun, G1P0A0, UK 10 mnggu
Muntah-muntah hebat
Penurunan BB 6 kg
Napas bau buah pikirkan ketosis

DIAGNOSIS >> HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Maka senyawa penyebab bau napas pada pasien ini


adalah

A. Keton
KEYWORDS

Wanita, 24 tahun, G1P0A0, UK 9 minggu


Nyeri hebat pada perut bawah kanan
Perdarahan per vaginam
TD 80/60 mmHg, HR 120 kali/menit pikirkan syok
hemoragik
PF: Nyeri tekan adneksa kanan, Chandelier sign (+)
Pungsi cavum douglas berisi darah

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Kehamilan ektopik
terganggu
PENJELASAN

DD/ Perdarahan Trimester 1

Mnemonic: MAVEN

Molar Pregnancy Ectopic Pregnancy


Abortion Non-pregnancy causes
Vaginal laceration
PENJELASAN

Kehamilan Ektopik
Definisi: implantasi blastokist di lokasi selain
endometrium cavum uteri
Lokasi paling sering tuba fallopi (96%)
Klasifikasi:
Tidak ruptur biasanya tidak ada gangguan
hemodinamik
Ruptur (Kehamilan Ektopik Terganggu)
menyebabkan perdarahan hebat dan hipotensi
PENJELASAN

Kehamilan Ektopik
Faktor risiko
PID dan infeksi kemaluan lainnya (gonore, klamidia,
dll)
Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
Infertilitas sekunder
Penggunaan In vitro fertilization (IVF)
Kegagalan operasi sterilisasi
PENJELASAN

Lokasi Kehamilan Ektopik


PENJELASAN

Kehamilan Ektopik
Manifestasi klinis
Perdarahan per vaginam di trimester I
Tanda-tanda kehamilan
Nyeri payudara
Poliuria
Mual muntah
Manifestasi Kehamilan Ektopik Terganggu
Hipotensi
Penurunan kesadaran
Nyeri goyang portio Chandelier sign, bukti perdarahan
intraperitoneal
Penumpukan cairan di cavum douglas jika dipungsi
berisi darah
PENJELASAN

Kehamilan Ektopik
Pemeriksaan Penunjang
Konfirmasi kehamilan
Beta hCG serial
Evaluasi hemodinamik
FAST (Focused Assessment with Sonography for Trauma)
menilai perdarahan intraperitoneal
Darah rutin anemia
Tentukan lokasi kehamilan ektopik
TVUS pemeriksaan penunjang terbaik untuk
menentukan lokasi kehamilan
PENJELASAN

Kehamilan Ektopik
Tangani Kegawatan (bila ada) resusitasi cairan
Ekspektan (observasi) dilakukan pada
Lokasi kehamilan belum diketahui DAN
Serum hCG 200 mIU/mL
Methotrexate dilakukan pada
Keadaan hemodinamik stabil DAN
Serum hCG 5.000 mIU/mL DAN
Tidak ada denyut jantung janin DAN
Ukuran massa <4 cm
Pembedahan dilakukan pada
Keadaan hemodinamik tidak stabil ATAU
Kehamilan ektopik terganggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abortus iminens pada abortus iminens


tidak ada chandelier sign
B. Abortus insipiens pada abortus insipiens
tidak ada chandelier sign
C. Kehamilan ektopik kurang tepat karena
pada kasus ada gangguan hemodinamik
E. Endometriosis Endometriosis biasanya
menyebabkan infertilitas, nyeri endometriosis
biasa dirasakan saat haid (pasien di kasus
sedang hamil)
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 24 tahun, G1P0A0, UK 9 minggu
Nyeri hebat pada perut bawah kanan
Perdarahan per vaginam
TD 80/60 mmHg, HR 120 kali/menit pikirkan syok
hemoragik
PF: Nyeri tekan adneksa kanan, Chandelier sign (+)
Pungsi cavum douglas berisi darah

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Kehamilan ektopik
terganggu
KEYWORDS

Wanita, 57 tahun
Kemaluan terasa kering
Nyeri pada kemaluan saat duduk/berjalan
Pasien mudah marah
Telat haid selama 12 bulan
Muka kemerahan flushing
Atrofi vulvovagina

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Menopause
PENJELASAN

Menopause
Menopause titik dimana telah terjadi 12 bulan amenorrhea
berturut-turut setelah haid terakhir (final menstrual period,
FMP)
Menopausal transition Stage -2 dan -1
Dimulai saat terjadi variasi panjang siklus haid
Mulai terjadi peningkatan FSH
Berakhir pada FMP
Post-menopause Stage +1 dan +2
Early (+1) dimulai pada FMP, berakhir 5-8 tahun sejak FMP
Late dimulai setelah early postmenopause, berakhir saat pasien
meninggal
Perimenopause (klimakterium) dimulai dari menopausal
transition hingga 12 bulan setelah FMP
Disadur dari: Executive summary of the Stages of Reproductive Aging Workshop + 10:
addressing the unfinished agenda of staging reproductive aging
PENJELASAN

Skema sederhana

Perhatikan!!
Menopause hanyalah merupakan suatu TITIK saat sudah terjadi amenorrhea selama 1 tahun
Menopause merupakan akhir dari perimenopause dan merupakan bagian dari early post-
menopause
PENJELASAN

Menopause
Manifestasi klinis

Mnemonic: FSH >30 IU/L


Mnemonic Keterangan
F Flushes, forgetful (dementia)
S Sweats (keringat malam), sad (depresi), skeletal changes
(osteoporosis)
H Headache
I Insomnia
U Urogenital atrophy
L Libido berkurang
PENJELASAN

Menopause
Pemeriksaan penunjang umumnya tidak
diperlukan
Tes plano tidak selalu dilakukan
untuk rule-out amenore akibat kehamilan
Kadar FSH untuk wanita usia < 40 tahun
Kadar >30 IU/L dapat mendukung ke arah menopause
Kadar estradiol tidak selalu dilakukan
TATALAKSANA

Terapi Hormonal
Hormone replacement therapy
Mengandung estrogen (untuk mengurangi gejala) & progestin
(untuk mengurangi risiko hiperplasia endometrium dan kanker)
Digunakan pada wanita yang masih memiliki uterus
Kontraindikasi:
Gangguan hepar kronis
Keganasan dependen estrogen (mammae, ovarium, uterus)
Riwayat tromboemboli

Estrogen replacement therapy


Hanya mengandung estrogen (untuk mengurangi gejala)
Digunakan pada wanita yang telah menjalani histerektomi
TATALAKSANA

Terapi Non-hormonal
SSRI gejala vasomotor (hot flushes dan keringat
malam)
Lubrikan vagina kering dan atrofi
Vitamin D, Calcium, Biphosphonate Osteoporosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Klimakterium nama lain perimenopause,


sudah berakhir pada kasus ini karena pasien
sudah memasuki titik menopause
B. Perimenopause sudah berakhir pada
kasus ini karena pasien sudah memasuki titik
menopause
D. Post-menopause tidak tepat karena pasien
baru saja masuk ke titik menopause
E. Amenorrhea primer pasien sudah pernah
haid sebelumnya namun saat ini sudah tidak
haid selama 12 bulan
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 57 tahun
Kemaluan terasa kering
Nyeri pada kemaluan saat duduk/berjalan
Pasien mudah marah
Telat haid selama 12 bulan
Muka kemerahan flushing
Atrofi vulvovagina

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Menopause
KEYWORDS

Wanita, 24 tahun, P1A0


Post partum 2 bulan lalu
Nyeri puting susu kanan saat menyusui
PF: luka ekskoriasi papilla mamma dekstra

DIAGNOSIS >> CRACKED NIPPLE

JAWABAN

B. Oleskan ASI pada luka


PENJELASAN

Cracked Nipple
Terjadi akibat posisi menyusui yang tidak
benar sehingga latch on tidak sempurna
Bayi menggigit papilla mammae sehingga terjadi
perlukaan pada papilla dan areola mammae
Tata laksana
Oleskan ASI pada papilla first line
Oleskan lanolin alternatif
PENJELASAN

Posisi Menyusui yang Benar


PENJELASAN

Posisi Menyusui yang Benar


PENJELASAN

Latch On
Mulut bayi mencekap papilla
dan areola dengan erat.
Tanda latch on yang baik:
Bibir atas dan bawah
terbuka lebar
Bibir bawah menekuk
keluar
Dagu menyentuh
payudara, hidung dekat
dengan payudara
Lidah keluar melebihi
bibir bawah saat latch on
dan menetap di bawah
areola saat menyusui
PENJELASAN

Tanda Menyusui yang Benar

Isapan lambat Kadang-kadang


dan dalam ada jeda

Bayi terlihat Payudara terasa


menelan lebih kosong
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Oleskan lanolin pada luka bukan tata laksana


awal
C. Antibiotik gentamisin tidak ada tanda infeksi
pada kasus
D. Oleskan minyak zaitun pada luka bukan tata
laksana yang tepat
E. Jangan biarkan bayi latch on saat menyusui
teknik menyusui yang benar memerlukan latch on
bayi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 24 tahun, P1A0
Post partum 2 bulan lalu
Nyeri puting susu kanan saat menyusui
PF: luka ekskoriasi papilla mamma dekstra

DIAGNOSIS >> CRACKED NIPPLE

Maka tata laksana awal yang tepat pada kasus ini adalah

B. Oleskan ASI pada luka


PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 33 minggu


Leopold I keras, bulat dengan ballotement (+),
Leopold III bulat lunak, ballotement (-) presentasi
bokong
Gambar kasus ekstensi kedua panggul dan tungkai

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Presentasi bokong murni


PENJELASAN

Letak Janin dalam Rahim


Ada 4 hal yang perlu diperhatikan
1. Fetal lie: hubungan aksis panjang janin (garis
imajiner dari kepala-bokong) dengan ibu
2. Fetal presentation: bagian janin yang paling
dekat dengan jalan lahir / dunia luar
3. Fetal attitude: postur tubuh janin terkait
presentasinya (sangat jarang dibahas)
4. Fetal position: letak titik anatomis tertentu
(tergantung presentasi janin) janin terhadap sisi
kiri atau kanan jalan lahir
PENJELASAN

Fetal Lie (letak janin)


Ada 3 kemungkinan: Longitudinal, Oblique,
Transversus (letak lintang)

Garis tebal aksis panjang


(longitudinal) janin
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

Presentasi janin tergantung pada letak janin


Letak Longitudinal
Presentasi Kepala
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

Presentasi janin tergantung pada letak janin


Letak Longitudinal
Presentasi Wajah
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

Presentasi janin tergantung pada letak janin


Letak Longitudinal
Presentasi Bokong (Breech presentation)

Complete breech (bokong sempurna)


Kedua sendi panggul fleksi, kedua
sendi lutut fleksi

Incomplete breech (bokong kaki)


Kedua sendi panggul fleksi, salah
satu sendi lutut ekstensi dan sendi
lutut lainnya fleksi

Frank breech (bokong murni)


Kedua sendi panggul fleksi, kedua
sendi lutut ekstensi
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

Presentasi janin tergantung pada letak janin


Letak Lintang
Presentasi Bahu
PENJELASAN

Fetal Position (Presentasi janin)


Titik anatomis yang dipakai tergantung presentasi janin
Presentasi kepala patokan occiput
Presentasi muka patokan dagu (mento)
Presentasi bokong patokan sacrum

ANTERIOR

KANAN KIRI

POSTERIOR
PENJELASAN

Fetal Position (Presentasi Kepala)

Oksiput anterior kiri Oksiput kiri Oksiput posterior kiri


Left occiput anterior (LOA) Left occiput (LO) Left occiput posterior (LOP)
TATALAKSANA

Sungsang

Persalinan
SC diutamakan, terutama jika:
Janin besar >3800 g
Janin preterm
IUGR berat
Anomali fetus
Riwayat kematian perinatal sebelumnya
Presentasi bokong kaki / footling
Hiperekstensi kepala

Disadur dari: William s Obstetrics 25th ed.


TATALAKSANA

Sungsang

Persalinan spontan dapat dilakukan bila janin


aterm
Terdapat 3 teknik persalinan spontan sungsang
Spontan janin dikeluarkan seluruhnya tanpa traksi
maupun manipulasi
Parsial janin dilahirkan sampai umbilikus,
kemudian dibantu oleh traksi ke bawah dan
manipulasi lainnya (mis. modified prague maneuver)
Total janin secara keseluruhan diekstraksi oleh
penolong

Disadur dari: William s Obstetrics 25th Ed.


TATALAKSANA

Sungsang

Melahirkan kepala
Manuver Mauriceau fleksi kepala bayi diikuti traksi
ke bawah serta tekanan suprapubis oleh penolong
kedua
Piper forceps digunakan jika manuver mauriceau
gagal

Disadur dari: William s Obstetrics 25th Ed.


TATALAKSANA

Sungsang

Mariceau Maneuver
Kepala janin difleksikan, dilakukan traksi ke bawah, dan dibantu dengan
tekanan suprapubis oleh penolong ke-2
TATALAKSANA

Sungsang

Piper Forceps
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Presentasi muka pada presentasi muka,


Leopold I tidak akan ditemukan ballotement
C. Presentasi bokong sempurna pada
gambar USG ditemukan ekstensi kedua sendi
lutut
D. Presentasi bokong kaki pada gambar USG
ditemukan ekstensi kedua sendi panggul dan
sendi lutut
E. Presentasi footling pada gambar USG
ditemukan ekstensi kedua sendi panggul dan
sendi lutut
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 33 minggu
Leopold I keras, bulat dengan ballotement (+),
Leopold III bulat lunak, ballotement (-) presentasi
bokong
Gambar kasus ekstensi kedua panggul dan tungkai

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Presentasi bokong murni


KEYWORDS

Wanita, 31 tahun
Post partum 1 jam yang lalu
Perdarahan tidak berhenti selama 1 jam post-partum
bleeding
Robekan jalan lahir menembus sfingter ani eksterna
dan interna

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Ruptur perineum grade


IIIC
PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
PENJELASAN

Derajat Robekan Perineum


PENJELASAN

Grading Ruptur Perineum III-IV


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ruptur perineum grade I grade I hanya


melibatkan mukosa vagina dan kulit perineal
B. Ruptur perineum grade II grade II hanya
melibatkan otot perineum tanpa melibatkan
sfingter ani
C. Ruptur perineum grade IIIA grade IIIA tidak
melibatkan sfingter ani interna
D. Ruptur perineum grade IIIB grade IIIB tidak
melibatkan sfingter ani interna
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 31 tahun
Post partum 1 jam yang lalu
Perdarahan tidak berhenti selama 1 jam post-
partum bleeding
Robekan jalan lahir menembus sfingter ani
eksterna dan interna

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Ruptur perineum grade


IIIC
KEYWORDS

Wanita, 34 tahun
Payudara membesar selama 1 tahun
Nyeri (-), keluar cairan (-)
PF: massa payudara kiri diameter 12 cm, mobil,
kenyal, retraksi (-), a d a (-), sekret puting
(-) tanda tumor jinak
Biopsi: gambaran proyeksi seperti daun

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Tumor Filoides
PENJELASAN

Massa Jinak pada Payudara

Fibroadenoma Phyllodes Fibrokista

Dapat membesar
Ukuran Biasanya 2-3 cm Biasanya >15 cm
hingga 5-6 cm

Wujud Padat Padat Kistik

Nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri Menjelang haid

Discharge Tidak ada discharge Tidak ada discharge Serosa/kehijauan

Kapsul yang robek


Tidak memiliki
Histologi Memiliki kapsul dengan proyeksi
kapsul
seperti jari/daun
PENJELASAN

Tumor Filoides
Definisi: Tumor fibroepitel jinak payudara yang
berpotensi berubah menjadi ganas

Manifestasi klinis
Massa kenyal, halus, multinodular yang mobile
Tidak nyeri
Ukuran bervariasi, biasanya >15 cm (membedakannya dengan
FAM yang biasanya lebih kecil)
Jika terlalu besar dapat menyebabkan nekrosis jaringan
Tumbuh cepat
PENJELASAN

Tumor Filoides
Pemeriksaan penunjang
Pencitraan
Mamografi massa halus dan berlobul-lobul (gambaran
sama dengan FAM)
USG massa padat hipoekoik dengan batas tegas
(gambaran sama dengan FAM)
Biopsi
Core needle biopsy dapat membedakan phyllodes
dengan fibroadenoma (hiperselularitas, fragmentasi dan
proyeksi seperti gambaran daun)
FNAB

Tata laksana Eksisi


PENJELASAN

Histopatologi tumor filoides


Selularitas stroma yang meningkat dengan batas tegas, gambaran
proyeksi seperti daun
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. FAM gambaran tumor lebih kecil, tidak ada


gambaran proyeksi seperti jari/daun
B. Mammary dysplasia nama lain fibrokista,
biasanya nyeri menjelang haid, tidak ada
gambaran proyeksi seperti jari/daun
D. Fibrokista mammae biasanya nyeri
menjelang haid, tidak ada gambaran proyeksi
seperti jari/daun
E. Ca payudara pada kasus tidak ada
gambaran keganasan seperti peau d orange,
sekret serosanguin, dll
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 34 tahun
Payudara membesar selama 1 tahun
Nyeri (-), keluar cairan (-)
PF: massa payudara kiri diameter 12 cm, mobil,
kenyal, retraksi (-), a d a (-), sekret puting
(-) tanda tumor jinak
Biopsi: gambaran proyeksi seperti daun

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

C. Tumor Filoides
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
5 tahun menikah tanpa anak infertilitas primer
Istri pernah melahirkan sebelumnya
Sperma keluar rule out gangguan ejakulasi
Analisis sperma:
Sperma 39 juta per ejakulat
50% sperma tidak bergerak maju

DIAGNOSIS >> INFERTILITAS PRIMER


JAWABAN

C. Asthenozoospermia
PENJELASAN

Infertilitas
Definisi: kegagalan pasangan untuk
mendapatkan kehamilan setelah mencoba 12
bulan
Berhubungan seksual teratur
Tidak menggunakan kontrasepsi

Ada 2 jenis
Infertilitas primer sebelumnya tidak pernah hamil
Infertilitas sekunder sebelumnya pernah hamil
PENJELASAN

Infertilitas Pria
Klasifikasi
Gangguan endokrin dan sistemik Kallman
syndrome, Prader-Willi syndrome, tumor hipofisis,
dll
Gangguan spermatogenesis primer pada testis
Klinefelter, kriptorkidismus, defisiensi 5-alfa
reduktase inhibitor, dll
Gangguan transportasi sperma vasektomi,
disfungsi epididimis, dll
Idiopatik analisis semen normal, penyebab
infertilitas tidak jelas
PENJELASAN

Jalur Transportasi Sperma normal


PENJELASAN

Analisis Sperma
Pemeriksaan penunjang utama infertilitas pria
Analisis sperma biasanya mengandung komponen
berikut:
Volume semen
pH semen
Mikroskopi
Jumlah sperma
Motilitas sperma
Morfologi sperma
Aglutinasi
Hitung leukosit
Sel germinal imatur

Minimal 2 sampel diambil dengan jarak 1 minggu


PENJELASAN

Parameter Batas minimal


Volume semen 1,5 ml
pH semen 7,2
Jumlah sperma 39 x 106 sperma/ejakulat
Konsentrasi sperma 15 x 106/ml
Motilitas total 40%
Motilitas progresif 32%
Morfologi sperma 4%
Jumlah sperma hidup 58%
Disadur dari: WHO laboratory manual for
the examination and processing of human semen, 5th Ed. 2010

Motilitas Total % seluruh sperma yang dapat bergerak


Motilitas Progresif % sperma yang bergerak maju
PENJELASAN

Nomenklatur Analisis Sperma


Istilah Definisi
Aspermia Tidak ada semen

Azoospermia Tidak ada sperma dalam ejakulat

Asthenozoospermia Motilitas progresif <32%

Teratozoospermia Morfologi normal <4%


Jumlah sperma total <39 juta/ejakulat atau konsentrasi
Oligozoospermia
sperma <15 juta/ml
Pasien tidak dapat duduk, berdiri maupun berjalan tanpa
Necrozoospermia
bantuan
Disadur dari: WHO laboratory manual for the examination and processing of human semen, 5th Ed. 2010

TIPS!!
Akhiran -spermia mengacu pada ejakulat (semen)
Akhiran -zoospermia mengacu pada sperma (sel gamet laki-laki)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Oligozoospermia pada kasus sperma


masih berjumlah normal
B. Teratozoospermia tidak ada data
mengenai morfologi sperma
D. Oligoasthenozoospermia pada kasus
sperma masih berjumlah normal
E. Teratoasthenozoospermia tidak ada data
mengenai morfologi sperma
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
5 tahun menikah tanpa anak infertilitas primer
Istri pernah melahirkan sebelumnya
Sperma keluar rule out gangguan ejakulasi
Analisis sperma:
Sperma 39 juta per ejakulat
50% sperma tidak bergerak maju

DIAGNOSIS >> INFERTILITAS PRIMER


Maka kelainan sperma yang paling tepat adalah

C. Asthenozoospermia
KEYWORDS

Wanita, 24 tahun
Muncul bercak pada telapak tangan 2 hari lalu
Riwayat borok kemaluan tidak nyeri, sembuh
sendiri pikirkan ulkus durum
PF: copper penny rash

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Sifilis sekunder
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi

Treponema Sekunder
pallidum Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
Sifilis
(Spirocheta Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
Gram -) daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)
Copper penny rash

Tersier Gumma

Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
serovar L1, L2, L3 Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
venereum
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
PENJELASAN

Sifilis

Ulkus durum
Manifestasi sifilis primer, tidak nyeri, non-purulen
tidak harus muncul di kemaluan
PENJELASAN

Sifilis

Copper penny rash


Salah satu manifestasi sifilis sekunder
PENJELASAN

Sifilis

Condyloma lata
Manifestasi sifilis sekunder, berupa vegetasi yang sangat infeksius
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa “School of
(chancroid) Azithromisin 1 g PO SD atau
fish”
Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Sifilis
Pemeriksaan Penunjang
Test non-treponemal digunakan untuk
screening, pemeriksaan semi-kuantitatif, menilai
antibodi IgM dan IgG
Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
Rapid plasma reagin (RPR)

Test treponemal tes konfirmasi, kualitatif,


menilai antigen
Treponema pallidum Hemagglutination Test (TPHA)
T. pallidum Enzyme Immunoassay (TP-EIA)
PENJELASAN

Sifilis
Tes Non-
Tes Treponemal Interpretasi
treponemal

Infeksi baru/riwayat infeksi sifilis


+ + sebelumnya

ulang tes treponemal 2-4 minggu


lagi
+ - Jika positif sifilis laten
Jika negatif flase positive
Tidak menderita sifilis, early
- Tidak diperlukan syphilis yang telah diterapi sebelum
pemeriksaan penunjang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ulkus molle pada ulkus molle terasa nyeri


B. Ulkus durum merupakan manifestasi klinis
sifilis primer
C. Condyloma lata merupakan manifestasi
klinis sifilis sekunder, bukan diagnosis
D. Sifilis primer copper penny rash
merupakan manifestasi klinis sifilis sekunder,
bukan sifilis primer
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 24 tahun
Muncul bercak pada telapak tangan 2 hari lalu
Riwayat borok kemaluan tidak nyeri, sembuh
sendiri pikirkan ulkus durum
PF: copper penny rash

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Sifilis sekunder
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Kencing nanah 3 hari lalu
Riwayat promiskuitas (+)
PF: pus keluar dari orificium urethra
Swab: kuman diplokokus Gram negatif intraselular

DIAGNOSIS >> GONORE

JAWABAN

C. Neisseria gonnorrhoeae
PENJELASAN

Uretritis
Definisi: Infeksi pada urethra, biasanya
ditularkan melalui hubungan seksual.
Terbagi menjadi 2 jenis: Gonokokal vs. non-
gonokokal
Etiologi gonokokal Neisseria gonorrhoeae
Etiologi non gonokokal
Chlamydia trachomatis paling sering
Mycoplasma genitalium
Ureaplasma urealyticum
PENJELASAN

Uretritis Gonore
Manifestasi Klinis
Discharge mukopurulen/purulen dari kemaluan
Disuria
Wanita Perdarahan per vaginam di luar siklus
haid
Dispareunia
PENJELASAN

Uretritis Gonore
Diagnosis
Urethral smear dengan pewarnaan Gram
Ditemukan 5 PMN / lapang pandang besar
Pada infeksi gonokokal dapat ditemukan bakteri
diplokokus Gram intraselular (DGNI)
Pada infeksi klamidia dapat ditemukan badan inklusi

Urin pagi hari (First void urine)


Ditemukan 10 PMN / lapang pandang besar

Disadur dari: European guideline on the management of non-gonococcal urethritis


International journal of STD & AIDS, 2016
PENJELASAN

Uretritis Gonore

Neisseria Gonorrhoeae
Bakteri Gram Negatif Intraselular
TATALAKSANA

Uretritis

Pengobatan Uretritis Gonore mencakup Pengobatan Non-Gonore juga


Disadur dari: Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual 2016
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Haemophilus ducreyi patogen ulkus molle,


tidak menyebabkan kencing bernanah
B. Treponema pallidum patogen sifilis, tidak
menyebabkan kencing bernanah
D. Chlamydia trachomatis menyebabkan
uretritis non gonore, sekret biasanya lebih
bening, bukan bakteri diplokokus
E. Virus herpes simpleks bukan spesies
kuman, tidak bisa divisualisasi di pewarnaan
Gram
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Kencing nanah 3 hari lalu
Riwayat promiskuitas (+)
PF: pus keluar dari orificium urethra
Swab: kuman diplokokus Gram negatif intraselular

DIAGNOSIS >> GONORE

Maka etiologi yang tepat pada kasus ini adalah

C. Neisseria gonnorrhoeae
KEYWORDS

Laki-laki, 38 tahun
Kutil ditangan kanan
Teraba keras, kasar, seperti kembang kol
Belum pernah seperti ini

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Veruka vulgaris
KEYWORDS
PENJELASAN

VERUKA VULGARIS
(COMMON WART)

Veruka vulgaris (kutil) Infeksi virus human


papilloma humanus yang bermanifestasi pada
kulit dan bersifat jinak.
Predileksi : jari, punggung tangan maupun kaki.
biasanya terjadi pada anak-anak, dewasa muda,
dan pasien imunosupresi.
Virus ditularkan melalui kontak langsung maupun
tidak langsung, namun kemungkinan penularan
meningkat jika virus berkontak dengan kulit
yang mengalami luka.
PENJELASAN

Penyakit Kulit
Diagnosis
Visual

Kunci
diagnosis ada
pada
efloresensi
& predileksi
KEYWORDS
PENJELASAN

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS

Ditemukan lesi kulit tunggal atau berkelompok, bersisik,


memiliki permukaan kasar (verccous) berupa papul atau
nodul yang seperti duri. Lesi dapat menetap ukuran kecil
atau membesar, menyebar ke bagian tubuh lain
(Koebner phenomenon).
Berdasarkan morfologi
Veruka vulgaris: berbentuk papul verukosa yang
keratotik, kasar, dan bersisik.
Veruka filiformis: berbentuk seperti tanduk
Veruka plana (flat wart): papul yang sedikit meninggi
dengan bagian atas yang datar, biasanya memiliki
skuama yang sedikit.
Veruka Filiformis

Veruca Plana Veruka Vulgaris


KEYWORDS
PENJELASAN

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS

Berdasarkan lokasi
Veruka palmar & plantar (plantar wart): papul
hiperkeratotik, tebal dan endofitik yang terkadang
disertai rasa nyeri dengan penekanan.
Veruka mosaik: veruka plantar atau palmar yang
meluas membentuk plak
Butcher’s wart: papul verukosa yang biasanya
multipel pada palmar, periungual, dorsal palmar
dan jari dari tukang potong daging
B tcher s art
PENJELASAN Etiologi
KEYWORDS
PENJELASAN

KRITERIA DIAGNOSTIK -
PENUNJANG

Histopatologi
a. Gambaran epidermal akantosis
dengan papilomatosis,
hiperkeratosis, parakeratosis,
terdapat pemanjangan rete
ridges kearah tengah veruka,
dan penonjolan pembuluh darah
dermis yang memungkinkan
terjadinya trombus.
KEYWORDS
PENJELASAN

KRITERIA DIAGNOSTIK -
PENUNJANG

b. Large keratinocytes with


an eccentric, pyknotic
nucleus surrounded by a
perinuclear halo
(koilocytotic cells or
koilocytes) are
characteristic/hallmark of
HPV-associated
Koilosit
papillomas.
TATALAKSANA
Tatalaksana veruka vulgaris
Lini pertama umumnya berupa:
Krioterapi
Dengan nitrogen cair, potensi tetap ada
Asam salisilat (destruktif) konsentrasi tinggi: 17-40%

Jumlah Kaki dan


kutil Wajah Tempat Lain
Tangan
Cryotherapy ,
Salicylic acid, Cryotherapy Cryotherapy
Sedikit Exicision Salicylic acid
Adhesive tape,
Laser
Salicylic acid Imiquimod
Cryotherapy Cryotherapy Tretinoin cream
Banyak Squaric acid or Tretinoin cream Squaric acid or
DCNB Laser DCNB
Sumber : American Academy of Dermatology
KEYWORDS
TATALAKSANA

Manajemen Patient Initiatied


KEYWORDS
TATALAKSANA

Manajemen Provider Initiatied


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Flat Wart papul meninggi dengan bagian


atas mendatar
C. Verruca Filiformis berbentuk seperti tanduk
D. Kondiloma Akuminata lokasi predileksi
genital, vegetasi bertangkai dengan permukaan
berjonjot
E. Psoriasis plak tebal yang muncul saat
stress
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 38 tahun
Kutil ditangan kanan
Teraba keras, kasar dan seperti kembang kol
Belum pernah seperti ini

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

A. Veruka vulgaris
KEYWORDS

Perempuan, 2 tahun
Demam
UUK : Makulopapular eritem, vesikel tepi
eritem pada kaki dan tangan
UUK :Erosi kuning keabuan eritem pada
mukosa mulut

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Hand-Foot-Mouth
Disease
KEYWORDS
PENJELASAN

Hand-Foot-Mouth Disease
KEYWORDS
PENJELASAN

HAND FOOT MOUTH DISEASE


(HFMD)

Penyakit viral yang menyebabkan erupsi vesikular


pada mukosa rongga mulut.
Umumnya ditemukan pada anak-anak

Etiologi: Coxsackie virus A (tersering); Enterovirus


71
KEYWORDS
PENJELASAN

HAND FOOT MOUTH DISEASE


(HFMD)

Evolusi lesi kulit:


Makula pada mukosa buccal, lidah, dan/atau
palatum mayor
Berubah menjadi vesikel tererosi ulkus
superfisial yang dikelilingi a
eritematosa
Lesi tambahan: telapak tangan, telapak kaki,
bokong, dan genitalia
Gejala tambahan: demam 38-39 oC selama 1
2 hari, malaise, nyeri perut, dan gejala ISPA
KEYWORDS
PENJELASAN

HAND FOOT MOUTH DISEASE


(HFMD)
DEMAM RUAM PADA ANAK
KEYWORDS
TATALAKSANA

TATALAKSANA

Non-medikamentosa
Isolasi orang yang sedang sakit
Asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi

Medikamentosa (SUPORTIF dan bila perlu


SIMPTOMATIK)
Topikal : Lidokain, Interferon 2 spray
Sistemik : Belum ada antiviral yang efektif untuk
HFMD. Dapat diberikan antipiretik/analgetik jika
demam/nyeri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes Zoster riwayat varisela (+), lesi


herpetiformis sesuai dermatom
B. Varisela Zoster gejala prodromal (+) lesi
herpetiformis tersebar seluruh tubuh. Tzank test
(+)
C. Erupsi Obat riwayat minum obat (+),
tampilan klinis (fixed drug, EM, dll)
E. Eritema Multiformis disebabkan obat-
obatan, lesi target (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 2 tahun
Demam
UUK : Makulopapular eritem, vesikel tepi eritem
pada kaki dan tangan
UUK :Erosi kuning keabuan eritem pada
mukosa mulut

Maka, diagnosa yang tepat adalah

D. Hand-Foot-Mouth
Disease
KEYWORDS

Perempuan, 42 tahun
Gatal kemerahan di leher dan ketiak
Bertambah gatal saat berkeringat
UUK : Bercak kemerahan dengan tepi lebih
merah (central healing)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Tinea Korporis
KEYWORDS
PENJELASAN

TINEA KORPORIS

Salah satu penyakit infeksi jamur superfisial yang


disebabkan oleh jamur kelompok dermatofita
GEJALA KLINIS
Gatal saat berkeringat dapat disertai maserasi
atau infeksi sekunder
Lesi : plak anular berbatas tegas dengan tepi
meninggi yang dapat pula disertai papul dan
vesikel di tepi, normal di tengah (central healing).
Terletak di seluruh tubuh terutama muncul bagian
lengan dan tungkai Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
KEYWORDS
PENJELASAN

TINEA KORPORIS
KEYWORDS
PENJELASAN

TINEA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kulit tidak berambut : Kerokan / swab kulit dari bagian
tepi sampai sedikit bagian luar kelainan sisik kulit
Kulit berambut : rambut dicabut pada kulit yang
mengalami kelainan, kulit di derah tersebut dikerok
Kuku : dari kuku yang sakit dan dipotong sampai mengenai
seluruh tebal kuku
Bahan : KOH 10% kulit, KOH 20% kuku
Zat warna tambahan : tinta Parker
Tampakan : hifa panjang / sejati (bersekat / bercabang) +
atrospora (spora berderet)
Kultur : agar Saboraud
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
KEYWORDS
TATALAKSANA

TINEA KORPORIS

TOPIKAL
Pilihan : krim terbinafin 1% 1x/hari selama 1-2 pekan
Alternatif : krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2%
2x/hari selama 4 6 minggu

SISTEMIK (bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi)


Pilihan : terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis
membaik dan hasil lab negatif) selama 2 minggu
Alternatif :
Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari selama 2
4 minggu
Ketokonazol 200 mg/hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tinea kruris lesi dengan central healing


dengan lokasi predileksi daerah inguinal
C. Candidiasis intertriginosa berupa lesi
satelit dengan KOH : pseudohifa
D. Ptyriasis vesikolor lesi hipopigmentasi
dengan skuama halus diatasnya
E. Ptyriasis alba lesi hipopigmentasi lokasi
predileksi wajah sering terjadi pada anak
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 42 tahun
Gatal kemerahan di leher dan ketiak
Bertambah gatal saat berkeringat
UUK : Bercak kemerahan dengan tepi lebih
merah (central healing)

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

B. Tinea korporis
KEYWORDS

Laki-laki, 38 tahun
Bercak putih gatal di punggung
Seorang petani
PF : dengan lampu UV lesi berwarna kuning
keemasan

Diagnosis dan etiologi??


JAWABAN

E. Pityriasis versikolor ;
Jamur
KEYWORDS
PENJELASAN

Pitiriasis Versikolor

Penyakit infeksi oportunistik kulit epidermomikosis,


disebabkan oleh jamur Malassezia sp. (Pityrosporum
orbiculare/P.ovale)
Ditandai dengan makula hipopigmentasi atau
hiperpigmentasi dan kadang eritematosa dengan
skuama halus

Kriteria diagnostik:
Dapat ditemukan pada semua usia (terutama 20-40 tahun),
pada area seboroik; tidak menular, serta ada
kecenderungan genetik
Keluhan : Gatal terutama saat aktivitas
Predileksi : Tubuh bagian atas, leher, wajah, dan lengan
atas.
KEYWORDS
PENJELASAN

Pitiriasis Versikolor

Pemeriksaan penunjang
Lampu wood : Fluoresensi kuning keemasan
KOH 20% : Spora berkelompok dan hifa pendek (spaghetti
and meatballs appearance)
Kultur tidak diperlukan
KEYWORDS
TATALAKSANA

Ptiriasis Versikolor
Topikal (utama)
Sampo ketokonazol 2% dioleskan pada daerah yang
terinfeksi, 5 menit sebelum mandi, 1x/ hari, selama 3
hari berturut-turut.
Sampo selenium sulfida 2.5% 1x/hari 15-20 menit
selama 3 hari dan diulangi seminggu kemudian. Terapi
rumatan sekali tiap 3 bulan
Sampo zinc pyrithione 1%, 7 10 menit sebelum
mandi, 1x/hari atau 3-4 x seminggu
Khusus untuk daerah wajah dan genital gunakan
vehikulum solutio atau golongan azol topikal (krim
mikonazol 2x/hari)
Krim terbinafin 1%, 2x/hari selama 7 hari
KEYWORDS
TATALAKSANA

Ptiriasis Versikolor
Sistemik (untuk lesi luas atau sulit sembuh)
Ketokonazol 200 mg/hari selama 10 hari
Alternatif :
Itrakonazol 200 mg/hari selama 7 hari atau 100 mg/hari
selama 2 minggu
Flukonazol 400 mg dosis tunggal atau 300 mg/minggu
selama 2 3 minggu
Kasus kronik berulang dapat diberikan terapi
pemeliharaan dengan topikal tiap 1 2 minggu
atau sistemik ketokonazol 2 x 200 mg/hari sekali
sebulan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Eritrasma ; Bakteri makula eritem batas


tegas pada lipatan tubuh
B. Tinea corporis ; Jamur lesi hiperpigmentasi
dengan central healing
C. Ptyriasis rubra ; Bakteri hiperkeratosis
tampak skuama dengan plak eritematosa
D. Ptyriasis alba ; Autoimun berkaitan dengan
sinar matahari
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 38 tahun
Bercak putih gatal di punggung
Seorang petani
PF : dengan lampu UV lesi berwarna kuning
keemasan

Maka, diagnosis dan etiologi yang sesuai adalah

E. Ptyriasis Versicolor ;
Jamur
KEYWORDS

Perempuan, 28 tahun
Lesi kulit di tangan dan wajah 2 hari lalu
Sedang pengobatan antibiotik
UUK : Vesikel bula dengan erosi krusta,
nikolsky (+) lesi target (+). Mukosa bibir dan
mata kemerahan

DIAGNOSIS >> ERITEMA MULTIFORMIS


JAWABAN

B. Merupakan eritema
multiformis tipe minor
(seharusnya mayor)
KEYWORDS
PENJELASAN

ERITEMA MULTIFORMIS

Definisi : Erupsi mendadak dan rekuren pada


kulit dan kadang pada selaput lendir dengan
gambaran bermacam-macam spektrum dan
gambaran khas bentuk iris
Etiologi : alergi obat, infeksi bakteri/virus, sinar
UV, cuaca, keganasan
Macam : EM Minor (tanpa keterlibatan membran
mukosa), EM Major (dengan keterlibatan
membran mukosa)
KEYWORDS
PENJELASAN

ERITEMA MULTIFORMIS
Gejala klinis :
1. Tipe makula eritema
(target sign)
3 area : bagian sentral
kehitaman, tepi bentuk cincin
pucat (edem), dan paling luar
halo eritematosa
2. Tipe vesikobulosa
Pengobatan :
Kasus ringan simtomatis
Berat : prednison 3 x 10 mg
Prognosis : membaik dalam 2-
3 minggu
PENJELASAN

Fixed drug eruption Eritema multiformis SJS/TEN

Erupsi Muncul 30min-8jam Mendadak, simetris >FDE


>4 hari
Lesi Muncul sama Lesi target Tidak ada lesi awal
dengan lesi Makula eritema Lesi mukosa +
sebelumnya Vesikobulosa
Lesi mukosa kadang Lesimukosa +/-
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat


C. Onset reaksi mendadak dan rekuren
D. Prednison sebagai salah satu terapi pada
gejala berat
E. Dapat ditemukan lesi khas berupa bagian
tengah lebih gelap, tepi membentuk cincin pucat
(edema) dan dikelilingi halo eritematosa

Pilihan lainnya sudah sesuai dengan kasus


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 28 tahun
Lesi kulit di tangan dan wajah 2 hari lalu
Sedang pengobatan antibiotik
UUK : Vesikel bula dengan erosi krusta, nikolsky
(+). Mukosa bibir dan mata kemerahan

DIAGNOSIS >> ERITEMA MULTIFORMIS

Maka, pernyataan yang salah adalah


B. Merupakan eritema
multiformis tipe minor
KEYWORDS

Laki-laki, 3 bulan
Ruam kemerahan pada bokong
Popok basah jarang diganti
UUK : Makula eritematosa batas tegas
bentuk popok, membasah + papul eritem.
KOH (-)

DIAGNOSIS >> DERMATITIS POPOK


JAWABAN

D. Terjadi akibat toksin


yang terdapat di popok
KEYWORDS
PENJELASAN

DERMATITIS POPOK/ Napkin Eczema/


Diaper Dermatitis

Sering pada anak usia 3 - 15 bulan.


Napkin dermatitis bagian dari DKI. (iritan akibat isi
popok)
Urin dan oklusi overhidrasi dan maserasi kulit.
Faecal bile salts and enzymes merusak stratum korneum.
Urin dan feses juga mengandung ammonium hydroxide
meningkatkan pH.
Kulit basah/ lembab risiko kandida berkembang.
Friksi mekanis menambah ketidak-nyamanan.
Bayi konsumsi ASI menurunkan risiko dermatitis popok
karena fesesnya memiliki pH lebih rendah daripada susu
formula.
KEYWORDS
PENJELASAN

DERMATITIS POPOK/ Napkin


Eczema/ Diaper Dermatitis

Faktor risiko
1. Popok jarang diganti
2. Riwayat atopi diri dan keluarga
3. Riwayat alergi terhadap bahan plastik dan kertas
KEYWORDS
PENJELASAN

DERMATITIS POPOK/ Napkin


Eczema/ Diaper Dermatitis

Manifestasi
1. Eritema batas tegas, bisa disertai edema, kulit
kering dan mengelupas.
2. Papulovesicular or bullous lesions, fissures, and
erosions.
3. Di lokasi yang tertutup popok, jarang melibatkan
area genitocrural/ lipat paha bila mengenai
area tersebut curiga superinfeksi kandidiasis
cek KOH.
KEYWORDS
TATALAKSANA

Non farmakologi :
1. Ganti popok lebih sering
2. Jaga higienitas kulit
3. Gunakan pelembab sebelum memakaikan
popok
4. Dianjurkan pemakaian popok sekai pakai
KEYWORDS
TATALAKSANA

Farmakalogi : prinsip menekan inflamasi dan


mengatasi infeksi candida
1.Ringan :
First-line therapy: zinc oxide cream/ointment
2x/hari selama 1 minggu
2. Berat:
Kortikosteroid potensi lemah sedang
(hidrocortison 1-2,5% 2x/hari (3-7 hari)
3. Kandidiasis Antifungal (nystatin cream,
powder, or ointment; clotrimazole 1% cream;
econazole nitrate cream; miconazole 2%
ointment; or amphotericin cream or ointment)
cream.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Urine yang menumpuk menyebabkan maserasi


kulit
B. Garam empedu pada feses merusak stratum
corneum kulit
C. Kulit yang lembab dapat dikolonisasi oleh
candida
E. Dermatitis atopi dapat menjadi faktor risiko
kondisi ini

Pilihan lainnya sudah sesuai dengan kasus


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 3 bulan
Ruam kemerahan pada bokong
Popok basah jarang diganti
UUK : Makula eritematosa batas tegas bentuk
popok, membasah + papul eritem. KOH (-)

DIAGNOSIS >> DERMATITIS POPOK

Maka, yang mendasari kondisi, kecuali

D. Terjadi akibat toksin yang


terdapat di popok
KEYWORDS

Perempuan, 45 tahun
Bercak kemerahan ditengkuk 3 bulan
Muncul jika dikejar deadline (pencetus)
Nyeri bagian lutut (artritis)
UUK : Lesi plak eritem dengan skuama tebal
putih berlapis. Pitting nail (+) Auspitz sign (+)

DIAGNOSIS >> PSORIASIS


JAWABAN

C. Psoriasis; tampak
hiperkeratosis, papilomatosis,
akantosis
KEYWORDS
PENJELASAN

PSORIASIS

Disebabkan oleh autoimun, kronik residif


Bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan
skuama kasar berlapis-lapis dan transparan,
gatal ringan, pitting nail, kelainan sendi
(psoriasis artritis)
Pencetus : physical trauma, stress (40%), infeksi
streptococcal drugs: Systemic glucocorticoids,oral
lithium, antimalarial drugs, interferon,and -
adrenergic blockers
KEYWORDS
PENJELASAN

PSORIASIS

3 tanda:
Fenomena tetesan lilin skuama berubah
jadi putih dengan goresan
Fenomena auspitz (khas) bila skuama
dikerok maka akan memperlihatkan
gambaran bintik-bintik perdarahan
Fenomena koebner trauma pada lokasi
tubuh lain dapat menimbulkan kelainan sama
KEYWORDS
PENJELASAN PSORIASIS

skuama kasar berlapis-lapis dan transparan


PENJELASAN

KLASIFIKASI PSORIASIS
1. Psoriasis tipe plak 2. Psoriasis gutata
Bentuk psoriasis yang paling Onset mendadak dan
banyak biasanya terjadi setelah
Plak eritematosa berbatas infeksi streptokokal
tegas dengan skuama pada saluran
berwarna keperakan adalah pernafasan atas
karakteristik tetapi tidak harus Bentuk seperti tetesan
ada air, plak merah muda
Daerah yang terkena biasanya: dengan skuama
siku, lutut, kepala, celah Biasanya ditemukan pada
intergluteal, palmar dan plantar badan dan ekstremitas
Kadang-kadang genitalia juga
terkena
PENJELASAN

Psoriasis tipe plak

Psoriasis gutata
PENJELASAN

3. Psoriasis pustulosa generalisata dan


lokalisata
Lokalisata
Dapat terjadi di palmo plantar, akral dan kuku
Pustul dapat terletak di atas plak
Sangat mengganggu karena kesulitan menggunakan tangan
atau kaki
Sering kali resisten terhadap pengobatan
PENJELASAN
PENJELASAN

4. Psoriasis inversa
Lesi terdapat di daerah lipatan, glans penis, aksila.
PENJELASAN

5. Eritroderma Psoriatika
Eritema yang luas dengan skuama yang
dapat mengenai sampai 100% luas
permukaan tubuh
Fungsi perlindungan kulit hilang dan pasien
rentan terhadap infeksi, temperatur tubuh tak
dapat terkontrol, terjadi hilangnya cairan dan
nutrisi
Sering disertai dengan gejala sistemik yaitu
demam dan malaise
Dapat membahayakan kehidupan
PENJELASAN

Gejala penyerta lainnya


Bisa mengenai kavum oral
Geographic tongue
Bisa mengenai sendi Psoriatic arthritis Geographic tongue
Bisa mengenai kuku Psoriasis Kuku

Pitting nail

Onycholisis, oil drop


KEYWORDS
PENJELASAN

PENUNJANG PSORIASIS
BIOPSI histopatologi gambaran akantosis ( penebalan
epidermis), parakeratotik hiperkeratosis (nuclei retained in
the stratum corneum) dan papilomatosis ( meskipun secara
klinis diagnosis bisa ditegakkan)
PENJELASAN

Hiperkeratosis
parakeratosis

Papilomatosis Acanthosis
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA

Topikal Fototerapi Sistemik

Emolien UVB Retinoid


Keratolitik PUVA Methotrexat
Coal tar Cycosporin
Steroid Hydoxyurea
Vitamin D Fumarat
Rerinoid Mycophenolat
Makrolid Biologik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. TB kulit; bakteri berwarna merah muncul


jembatan jaringan, biasa di daerah dekat KGB
B. Neurodermatitis; sel datia berinti banyak
plak menebal (likenifikasi) pada lokasi yang
mudah digaruk
D. Iktiosis; hifa panjang bersekat kulit kering
menyerupai sisik ikan
E. Eritrasma; pengecatan gram, bakteri basil
infeksi bakteri berupa plak hiperpigmentasi,
coral red
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 45 tahun
Bercak kemerahan ditengkuk 3 bulan
Muncul jika dikejar deadline (pencetus)
Nyeri bagian lutut (arthitis)
UUK : Lesi plak eritem dengan skuama tebal putih
berlapis. Pitting nail (+) Auspitz sign (+)

DIAGNOSIS >> PSORIASIS

Maka, diagnosis dan hasil pemeriksaan yang sesuai adalah

C. Psoriasis; tampak hiperkeratosis,


papilomatosis, akantosis
KEYWORDS

Laki-laki, 41 tahun
Gatal seluruh tubuh 1 jam setelah makan
udang
UUK : Plak eritematosa tengah pucat, batas
tegas, ireguler seperti pulau wheal
Bekerja sebagai pilot

DIAGNOSIS >> URTIKARIA


JAWABAN

C. Loratadine 1x10mg
KEYWORDS
PENJELASAN

URTIKARIA

Urtikaria : papul / plak eritematosa yang gatal.


Bisa terjadi di kulit mana saja.
Berkaitan dengan reaksi alergi (hipersensitivitas tipe 1).
Onset cepat, umumnya remisi dalam 24 jam tanpa terapi
khusus, tanpa bekas kecuali bekas garukan (eksoriasi).
AKUT dan KRONIK
Akut : < 6 minggu.
Kronik: > 6 minggu.
Angioedema lebih berat daripada urtikaria, edema
kulit dan mukosa (traktus respiratorius,
gastrointestinalis)
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN

URTIKARIA

KHAS : timbulnya wheals dan/atau angioedema secara


cepat.
Wheal terdiri dari 3 gambaran klinis
1. Edema di bagian sentral dengan ukuran variasi
2. Gatal atau sensasi terbakar
3. Berakhir cepat, kembali ke kondisi normal dalam 1-24
jam
Bentuk polimorfik, bisa membesar dan koalesens.
Berupa edema/ plak, batas tegas, permukaan serupa
dengan kulit atau eritema, sangat gatal, dermografisme
(+), blanching (+), ice cube test (+) pada cold urticaria.
KEYWORDS
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
Urtikaria
KEYWORDS
TATALAKSANA
Chlorpheniramine;
Dimenhydrinate;
Generasi 1 Promethazine;
Diphenhydramine;
Doxylamine; Hydroxyzine

Cetirizine; Loratadine
Generasi 2 Levocetirizine

Fexofenadine
Generasi 3 Norastemizole;
Descarboethoxyloratadine

Bila berat berlanjut angioedema &/ syok anafilaktik epinefrin 1: 1000 IM


atau subkutan 0,3-0,5 mL
Ringan : antihistamin H1; kortikosteroid; antileukotrien; trisiklik antidepresan.
Antihistamin generasi 1 = sangat lipofilik sehingga mudah menembus barier
otak (BBB), menyebabkan efek SSP berupa sedasi, drowsiness. Generasi
pertama juga mempunyai waktu paruh pendek sehingga perlu diberikan berulang
dalam sehari.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Deksametasone 3 x 0,5mg steroid, tidak


tepat
B. Diphenhidramin 3 x 50mg generasi 1,
sedatif
D. Klorfeniramin maleat 3 x 4mg generasi 1,
sedatif
E. Promethazine 3 x 50mg generasi 1, sedatif
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 41 tahun
Gatal seluruh tubuh 1 jam setelah makan udang
UUK : Plak eritematosa tengah pucat, batas
tegas, ireguler seperti pulau wheal
Bekerja sebagai pilot

DIAGNOSIS >> URTIKARIA

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

C. Loratadine 1 x 10mg
KEYWORDS

Laki-laki, 3 tahun
Memasukan kelereng ke hidung
Hidung keluar cairan kental berbau
Rhinoskopi anterior : Cairan kental hijau
dengan benda berbentuk bulat

DIAGNOSIS >> BENDA ASING


JAWABAN

E. Ekstraksi dengan hook


KEYWORDS
PENJELASAN

Benda Asing

Sering pada anak usia 2-4 tahun, sering unilateral


Benda asing yang masuk melalui hidung dapat
tersangkut di hidung, nasofaring, laring, trakea,
atau bronkus
Anamnesis: riwayat masuk benda asing, hidung
tersumbat, rinore unilateral, cairan kental
berbau, nyeri, demam, epistaksis, bersin
PF: Edema dan inflamasi mukosa hidung
unilateral, benda asing terkadang tertutup
mukopus
PENJELASAN

Benda Asing
Dapat menyumbat/obstruksi di
sepanjang jalan napas menimbulkan
gejala yang berbeda-beda
Hidung : hidung tersumbat, rinore
unilateral dengan sekret kehijauan,
kental, berbau busuk. Dapat
menyebabkan demam
Orofaring-hipofaring : odinofagia. Bila
tersangkut di sinus piriformis Jackson s
sign
PENJELASAN

Benda Asing
Laring : sesak, rasa tercekik, batuk, stridor
obstruksi total selama 3 menit dapat
menimbulkan kematian
Trakea : batuk, audible slap, palpatory thud,
wheezing
Bronkus : cenderung masuk
ke bronkus kanan karena
struktur anatomisnya.
Didapatkan batuk, wheezing,
dan suara napas menurun
TATALAKSANA

Benda Asing

Menggunakan pengait (hook) yang dimasukkan ke dalam


hidung bagian atas, menyusuri atap kavum nasi sampai
menyentuh nasofaring pengait kemudian diturunkan
sedikit dan ditarik ke depan
Cara lain: menggunakan cunam Nortman atau wire loop

Berikan antibiotik oral 5-7 hari jika terdapat infeksi hidung


atau sinus
TATALAKSANA

Benda Asing
BA hidung ekstraksi dengan
pengait/hook
BA laring manuver heimlich, ekstraksi
cunam dengan laringoskop
BA trakea ekstraksi cunam dengan
bronkoskopi, bila gagal lakukan
trakeostomi
BA bronkus ekstraksi cunam dengan
bronkoskopi, bila gagal lakukan torakotomi
atau servikotomi.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ekstraksi dengan suction alat hisap tidak


dianjurkan, berbahaya
B. Ekstraksi dengan klem lurus panjang tidak
dapat menjepit benda asing
C. Ekstraksi dengan pinset sirurgis bisa
dipertimbangkan, tetapi kurang nyaman (risiko
menjepit bulu hidung)
D. Ekstraksi dengan pinset anatomis bisa
dipertimbangkan, tetapi kurang nyaman (risiko
menjepit bulu hidung)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 3 tahun
Memasukan kelereng ke hidung
Hidung keluar cairan kental berbau
Rhinoskopi anterior : Cairan kental hijau dengan
benda berbentuk bulat

DIAGNOSIS >> BENDA ASING

Maka, instrumen yang sesuai adalah

E. Ekstraksi dengan hook


KEYWORDS

Perempuan, 22 tahun
Muntah 2x sejak 1 jam lalu
Dalam perjalanan dengan mobil.
TTV dan PF baik

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Motion Sickness
KEYWORDS
PENJELASAN

Motion Sickness
Pusing dan mual dalam perjalanan biasa sangat
berat (hallmark symptom)
Rasa penuh atau tidak nyaman di epigastrium
Gejala dapat menetap hingga lebih dari 3 hari
Biasanya terjadi berulang
Sopite syndrome: gejala apatis, depresi, tidak
semangat bekerja, kehilangan minat
Mal de barque : sensasi merasakan gerakan meski
telah berhenti
PF: pucat hingga tampak kehijauan, hipersalivasi,
diaforesis, flushing
Perlu disingkirkan kemungkinan penyebab sentral
Sensory conflict theory ketidakcocokan antar sistem sensoris
(input visual, proprioseptif, somatosensoris, dan otolit)
KEYWORDS
TATALAKSANA

Mabuk Perjalanan

Prevention lebih efektif


Memilih kendaraan yang nyaman, bergerak dengan
halus / tidak banyak guncangan
Habituasi misal jika hendak berpergian dengan
kapal, datang ke pelabuhan lebih awal untuk
membiasakan diri
Aktivitas dalam kendaraan Memejamkan mata
Memilih tempat di tengah atau di depan saat naik
kendaraan
Hindari makanan yang dapat memicu dispepsia
sebelum memulai perjalanan
KEYWORDS
TATALAKSANA

Mabuk Perjalanan

Scopolamin (antikolinergik) untuk prevensi dan akut (30


menit-1 jam sebelum memulai perjalanan)
Antihistamin efek prevensi dibanding mengobati (1 jam
sebelum perjalanan)
Antihistamin kerja panjang dengan efek sedatif rendah
Dimenhidrinat, Cinnarizine, Meclizine, Cyclizine

Antihistamin promethazine lebih sedatif, lebih berguna


untuk mengurangi mual muntah
Antiemetik: ondansetron pilihan utama untuk muntah, tidak
untuk motion sickness
KEYWORDS
PENJELASAN

Scopolamin

Belladona alkaloid
Efek antikolinergik (inhibitor kompetitif di reseptor
muskarinik postganglionik pada sistem saraf parasimpatik)
Bekerja dengan memblok transmisi di nukleus vestibularis
Durasi kerja: 2-6 jam
Onset: 30-60 menit (IM), 15-30 menit (PO), 5-10 menit (IV)
Metabolisme di hepar
Ekskresi di urin
KEYWORDS
PENJELASAN

Dimenhidrinat

Antagonis H1
Efek depresan SSP, antikolinergik, antiemetik, antihistamin,
anestesi lokal
Durasi kerja: 3-6 jam
Onset: 20-30 menit (IM), 15-30 menit (PO), segera (IV)
Metabolisme di hepar
Ekskresi di urin
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Primary headache nyeri kepala yang tidak


disebabkan oleh proses intrakranial
C. Cluster headache nyeri pada orbita dan
temporal seperti tertusuk, disertai lakrimasi dan
rinorea
D. Benign paroxysmal positional vertigo
pusing berputar yang dipengaruhi oleh
perubahan posisi
E. Meniere s disease vertigo, tinitus dan tuli
sensorineural
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 22 tahun
Muntah 2x sejak 1 jam lalu
Dalam perjalanan dengan mobil.
TTV dan PF baik

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

A. Motion sickness
KEYWORDS

Perempuan, 33 tahun
Hidung tersumbat 4 bulan lalu
Selama 1 bulan menggunakan obat hidung,
namun kondisi semakin parah
PF : konka hiperemis, sekret kental dan
kavum nasi sempit

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Rhinitis medikamentosa
KEYWORDS
PENJELASAN

Rhinitis Medikamentosa

Gangguan respons normal vasomotor hidung akibat


pemakaian vasokonstriktor topikal (dekongestan
intranasal; kokain intranasal) lama dan berlebihan
(efek rebound)
Dekongestan nasal berupa agen simpatomimetik
(pseudoefedrin, amfetamine, fenilefrin, efedrin, benzedrin)
atau dapat juga disebabkan golongan imidazoline
(oxymetazoline, xylometazoline, naphazoline, clonidine)
Benzalkonium chloride (anti-mikroba) dilaporkan dapat
mencetuskan rhinitis medikamentosa meskipun masih
kontroversial
KEYWORDS
PENJELASAN

Rhinitis Medikamentosa

Gejala
Hidung tersumbat terus menerus
Edema / hipertrofi konka, tidak berkurang
dengan tampon adrenalin
KEYWORDS
TATALAKSANA

Stop pemakaian topikal vasokonstriktor


Penggunaan topikal vasokonstriktor yang direkomendasikan
maksimal HANYA 1 minggu
Irigasi hidung
Untuk mengatasi rebound congestion:
Kortikosteroid oral dosis tinggi jangka pendek (Prednison)
tapering off 5 mg/hari (start 40 mg) DAN kortikosteroid
topikal 2 minggu untuk mengembalikan fisiologis mukosa
hidung
Simptomatik berupa antihistamin dan/atau
dekongestan oral (biasanya mengandung
pseudoefedrin)
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rhinitis akut radang pada mukosa hidung


<12 minggu
C. Rhinitis alergika gejala dominan pagi hari,
allergic shiner (+) crease(+) salute(+)
D. Sinusitis akut nyeri tekan sinus (+)
E. Rhinosinusitis gejala rinorea disertain nyeri
wajah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 33 tahun
Hidung tersumbat 4 bulan lalu
Selama 1 bulan menggunakan obat hidung,
namun kondisi semakin parah
PF : konka hiperemis, sekret kental dan kavum
nasi sempit

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

B. Rhinitis Medikamentosa
KEYWORDS

Laki-laki, 32 tahun
Korban KLL, keluar darah dari telinga kanan
Kesadaran CM dan TTV dbn
PF : luka robekan 1cm di daun telinga dan
robekan membran timpani

DIAGNOSIS >> PERFORASI MEMBRAN


TIMPANI
JAWABAN

A. Tidak perlu memasang


tampon telinga segera
KEYWORDS
PENJELASAN

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

Kerusakan gendang telinga, yang dapat


disebabkan oleh perubahan tekanan udara terlalu
cepat (scuba diving, terbang), luka bakar, trauma
tusuk langsung, barotrauma, atau trauma fisik
Gejala utama: otalgia, tinnitus, gangguan
pendengaran
Diagnosis: otoskopi/endoskopi
KEYWORDS
PENJELASAN

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

Bentuk perforasi: Triangle perforation, spindle


perforation, oval perforation, slit-shaped
perforation, irregular perforation

Spindle
shape

Triangle
shape
KEYWORDS
PENJELASAN
TATALAKSANA

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

Terapi medikasi kasus perforasi MT terutama


untuk mengatasi otore
Hindari memberikan obat tetes telinga yang
ototoksik (gentamisin, tobramisin, neomisin
sulfat)
Jaga agar telinga tetap kering
Bila perforasi >1/4 MT, aplikasi epidermal growth
factor atau ofloksasin topikal bermanfaat
mempercepat penyembuhan.
TATALAKSANA

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

Antibiotik sistemik jarang diperlukan pada kasus


perforasi MT
Jika perforasi kecil dan tidak mengenai daerah
umbo atau anulus, maka dapat
dipertimbangkan terapi observasi dan
perawatan minimal lain seperti: kauterisasi tepi
robekan dengan cairan asam trikloroasetat 10%
lalu dipasang tampon, fat-plug tympanoplasty
dengan anestesi lokal, atau teknik lain
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Komplikasi pasien mengalami tuli konduktif


C. Edukasi pasien untuk tidak mengorek telinga
dan berenang
D. Jangan diberikan antibiotik tobramisin tetes
telinga
E. Tindakan operatif jarang diperlukan kecuali
robekan menetap hingga lebih dari 2 bulan

Pilihan lainnya sudah sesuai dengan


kasus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 32 tahun
Korban KLL, keluar darah dari telinga kanan
Kesadaran CM dan TTV dbn
PF : luka robekan 1cm di daun telinga dan
robekan membran timpani

DIAGNOSIS >> PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

Maka, pernyataan yang sesuai, kecuali


A. Tidak perlu memasang
tampon telinga segera
KEYWORDS

Perempuan, 50 tahun
Nyeri telinga kiri + mulut mencong 5 hari lalu
Riwayat DM (+)
PF : MAE edema, NT tragus (+), NT auricula
(+), paresis N. VII sinistra (+)

Diagnosis dan etiologi?


JAWABAN

B. Otitis eksterna maligna,


Pseudomonas Sp
KEYWORDS
PENJELASAN

OTITIS EKSTERNA

Radang telinga luar


Faktor predisposisi: Perubahan pH, keadaan
udara lembab dan hangat, trauma ringan saat
mengorek telinga
Dikategorikan menjadi : OE Benigna
(Sirkumskripta dan Difus) dan Maligna
KEYWORDS
PENJELASAN

OTITIS EKSTERNA

Sirkumskipta furunkel karena infeksi


pilosebaseus pada 1/3 luar (tersering pada folikel
rambut)
Etiologi: Staphylococcus aureus atau
Staphylococcus albus
Nyeri tekan perikondrium, nyeri saat
membuka mulut, gangguan pendengaran bila
furunkel besar
KEYWORDS
PENJELASAN

OTITIS EKSTERNA

Difus (swimmer’s ear)


2/3 dalam
Liang telinga hiperemis dan edema
Etiologi: Pseudomonas sp., Staphylococcus
albus, E. coli
Nyeri tekan tragus, liang telinga sempit, KGB
regional membesar, sekret bau
KEYWORDS
PENJELASAN

OTITIS EKSTERNA

Maligna/Necrotizing OE
Infeksi berat kanal auditori eksterna.
Menyebar ke os. Temporal bisa menyebar
ke basis cranii
Nyeri kepala, Paresis n. VII hingga
destruksi tulang temporal
Penunjang CT scan bone window
(gambaran mirip osteomielitis)
Penyebab tersering Pseudomonas sp.
DOC: floroquinolon
Pada pasien DM atau immunocompromised
KEYWORDS
TATALAKSANA

OTITIS EKSTERNA

Analgetik
Bersihkan liang telinga
Sirkumskripta: Abses aspirasi steril atau insisi
drainase jika dinding tebal. Obat topikal: polymixin B,
bacitracin, atau asam asetat 2-5% dalam alkohol
Difus: Tampon antibiotik, kadang perlu antibiotik
sistemik

Sumber : Cummings otolaryngology 6th ed


Mandell, Douglas, and Bennett s Principles and Practice of Infectious Disease, 8th ed
KEYWORDS
TATALAKSANA

OTITIS EKSTERNA

Maligna:
Kultur bakteri & jamur dari kanalis aurikularis +
imaging.
Antibiotik anti pseudomonas ciprofloxacin 2
x 750 mg 6 minggu, antibiotik IV (ciprofloxacin
IV 3 x 400 mg) jika kasus berat, 6 8 minggu.
Kontrol glikemik jika pasien DM
Debridement jaringan nekrotik

Sumber : Cummings otolaryngology 6th ed


Mandell, Douglas, and Bennett s Principles and Practice of Infectious Disease, 8th ed
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes zoster otikus, VZV reaktivasi pada


ganglion genikulatum. Berupa vesikel multipel di
MAE
C. Otitis eksterna difus, Pseudomonas Sp.
infeksi pada 2/3 dalam MAE, tampak hiperemis
dan edema
D. Otitis eksterna sirkumskripta, Staphylococcus
aureus infeksi pada 1/3 luar + furunkel
E. Otitis media supuratif kronik, Candida albicans
otorrhea kronis dengan perforasi membran
timpani. Candida penyebab otomikosis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 50 tahun
Nyeri telinga kiri + mulut mencong 5 hari lalu
Riwayat DM (+)
PF : MAE edema, NT tragus (+), NT auricula (+),
paresis N. VII sinistra

Maka, diagnosa dan penyebab tersering adalah

B. Otitis eksterna maligna,


Pseudomonas Sp.
KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Keluar cairan kuning kental berbau di lubang
area depan telinga kanan
Demam (-) nyeri (-) bengkak (-)
PF : lubang depan tragus d: 2mm, ditekan
keluar cairan kuning, NT(-) inflamasi (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Fistula preaurikular
KEYWORDS
PENJELASAN

FISTULA PRE AURIKULA

Kelainan kongenital akibat kegagalan fusi


tuberkulum arkus pertama ke tuberkulum-
tuberkulum lainnya.
Sekret yang keluar dari kel. Sebasea.
Berisiko untuk terjadi infeksi. Bila tidak ada
gejala tidak perlu diterapi.
Prognosis baik.
Accessory Tragus : Anomali kongenital
jinak dari telinga eksternal yang terlihat
seperti elevasi kecil dari kulit, jaringan
lemak, dan/atau kartilago elastis.

Perikondritis : Infeksi pada perikondrium


kartilago daun telinga. Faktor risiko :
trauma, gigitan serangga, luka bakar,
menindik telinga pada tulang rawan.

Microtia : Deformitas kongenital pada


daun telinga yang membuat telinga tidak
terbentuk sempurna (terjadi selama
trimester pertama kehamilan)
KEYWORDS
TATALAKSANA

Terapi yang dibutuhkan yaitu pencegahan


terjadinya infeksi.
Hindari manipulasi dan bersihkan muara dari
sumbatan dengan alkohol atau cairan anti-
septik lainnya.
Pada kasus dengan infeksi biasanya dapat
diberikan antibiotik dan kompres hangat.
TATALAKSANA

FISTULA PREAURIKULA

Infeksi akut: antibiotik 7 hari


Pilihan :
Cefalexin : 3-4 x 500mg (25-50mg/kg/hari)
Koamoxiclav : 3x250-500mg (15mg/kg/kali)
Erithromisin : 4x250-500mg (50mg/kg/hari)
Abses: antibiotik + insisi drainase
Operasi (eksisi) jika keluar cairan
berkepanjangan atau terjadi infeksi
berulang yang mengganggu aktivitas, untuk
mengambil seluruh sinus
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Furunkel infeksi folikel rambut berupa


nodus eritematosa + nyeri
B. Abses preaurikular fluktuasi (+)
D. Cauliflower ear riwayat trauma aurikular
E. Karbunkel infeksi folikel rambut yang lebih
besar, dalam dan disertai gejala konstitusi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 23 tahun
Keluar cairan kuning kental berbau di lubang area
depan telinga kanan
Demam (-) nyeri (-) bengkak (-)
PF : lubang depan tragus d: 2mm, ditekan keluar
cairan kuning, NT(-) inflamasi (-)

Maka, diagnosis yang paling tepat adalah

C. Fistula preaurikular
KEYWORDS

Perempuan, seorang dokter


Merancang program pengadaan air bersih
Menentukan pihak yang diajak kerjasama,
menyusun job-desc dengan pertimbangkan
untung dan rugi serta efisiensi biaya yang akan
dikeluarkan para pekerja

FIVE STAR DOCTOR >> MANAGER


JAWABAN

A. Manager
KEYWORDS
PENJELASAN

5 Star Doctor

Care provider memberikan pelayanan pasien


secara fisik, mental, dan sosial
Communicator memberikan komunikasi yang baik
untuk membujuk perubahan gaya hidup pada
individu, keluarga, dan komunitas serta menjadi
mitra upaya hidup sehat
Community leader melakukan aktivitas kesehatan
komunitas yang berdampak pada orang banyak
Decision-maker menentukan pilihan berdasarkan
efektivitas dan biaya
Manager dapat bekerja multidisiplin/lintas
sektor
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Care provider memberikan pelayanan


kesehatan perorangan
C. Decision maker menentukan pilihan
berdasarkan efektivitas dan biaya
D. Communicator berkomunikasi mengajak
gaya hidup sehat
E. Community leader berfokus pada
kesehatan komunitas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, seorang dokter
Merancang program pengadaan air bersih
Menentukan pihak yang diajak kerjasama,
menyusun job-desc dengan pertimbangkan
untung dan rugi serta efisiensi biaya yang akan
dikeluarkan para pekerja

FIVE STAR DOCTOR >> MANAGER

Maka, termasuk five-star doctor


A. Manager
KEYWORDS

Perempuan, seorang dokter


Edukasi dan promosi gaya hidup sehat dan
pencegahan pikun usia tua
Mengajarkan senam vitalitas untuk mencegah
penyakit demensia

LEVEL OF PREVENTION ??
JAWABAN

A. Primer
KEYWORDS
PENJELASAN

Tingkat Pencegahan
Onset of Clinical
Disease diagnosis

No Disease Asymtomatic Disease Clinical Course

PRIMARY SECONDARY TERTIARY


PREVENTION PREVENTION PREVENTION
- Health promotion - Early diagnosis and - Disability
- Spesific Protection prompt treatment limitation
- Rehabilitation
KEYWORDS
PENJELASAN Tingkat Pencegahan
Primer
Health promotion sebelum ada faktor risiko, pada semua orang
sehat
Specific protection pada orang dengan faktor risiko, sebelum
ada penyakit
Sekunder
Early diagnosis and prompt treatment pada orang dengan
penyakit, kalau bisa penyakit diketahui dan ditangani sesegera
mungkin, sebelum ada komplikasi
Tersier
Disability limitation sudah ada komplikasi, sebelum ada
kecacatan berat yang membatasi kemandirian pasien
Rehabilitasi/rehabilitation sudah ada komplikasi, membantu
pasien untuk dapat beraktivitas maksimal, meningkatkan kualitas
hidup
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Sekunder pada individu yang sudah


terkena penyakit
C. Tersier individu yang sudah ada komplikasi
D. Rehabilitasi individu yang sudah ada
komplikasi, untuk meningkatkan kualitas hidup
E. Pencegahan disabilitas individu yang
sudah ada komplikasi sebelum ada kecacatan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, seorang dokter
Edukasi dan promosi gaya hidup sehat dan
pencegahan pikun usia tua
Mengajarkan senam vitalitas untuk mencegah
penyakit demensia

Maka, level of prevention yang diterapkan


adalah
A. Primer
KEYWORDS

Laki-laki, seorang dokter


Melakukan edukasi warga tentang bahaya COVID-
2019
Warga diajarkan mengunakan masker, pemeriksaan
diri, dan menjaga higienitas tubuh

SASARAN PROMOSI KESEHATAN ??


JAWABAN

A. Primer
KEYWORDS
PENJELASAN

Tingkat Pencegahan
Onset of Clinical
Disease diagnosis

No Disease Asymtomatic Disease Clinical Course

PRIMARY SECONDARY TERTIARY


PREVENTION PREVENTION PREVENTION
- Health promotion - Early diagnosis and - Disability
- Spesific Protection prompt treatment limitation
- Rehabilitation
KEYWORDS
PENJELASAN
Tingkat Pencegahan
Primer
Health promotion sebelum ada faktor risiko, pada semua orang
sehat
Specific protection pada orang dengan faktor risiko, sebelum
ada penyakit
Sekunder
Early diagnosis and prompt treatment pada orang dengan
penyakit, kalau bisa penyakit diketahui dan ditangani sesegera
mungkin, sebelum ada komplikasi
Tersier
Disability limitation sudah ada komplikasi, sebelum ada
kecacatan berat yang membatasi kemandirian pasien
Rehabilitasi/rehabilitation sudah ada komplikasi, membantu
pasien untuk dapat beraktivitas maksimal, meningkatkan kualitas
hidup
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Sekunder pada orang yang sudah ada


penyakit
C. Tersier pada orang yang sudah dengan
komplikasi. Membantu untuk meningkatkan
kualitas hidup
D. Komunitas tidak ada istilah ini
E. Global tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, seorang dokter
Edukasi warga tentang bahaya COVID-2019
virus
Warga diajarkan mengunakan masker,
pemeriksaan diri, dan menjaga higienitas tubuh

Maka, warga merupakan sasaran promosi


kesehatan tingkat

A. Primer
KEYWORDS

Laki-laki, seorang dokter


Melakukan visite pasien
Pasien bertanya, namun pasien lain berisik
meronta kesakitan sehingga dokter tidak
mendengar

BARRIER TYPE ??
JAWABAN

E. Physical Barrier
KEYWORDS
PENJELASAN

Penghalang Komunikasi

Physical barrier lingkungan terlalu ramai, bangku


terlalu jauh
Cultural barrier pasien Jawa vs dokter Batak
Language/semantic barrier dokter tidak mengerti
bahasa pasien, dokter menggunakan jargon medis
Perceptual barrier beda persepsi dokter dengan
pasien
Interpersonal barrier pasien tidak mau cerita dengan
lengkap, dokter kurang menggali keluhan pasien
Gender barrier pasien perempuan tidak mau ditolong
dokter laki-laki dan sebaliknya
Emotional/psychological barrier pasien denial dengan
penyakitnya, dokter mirip mantan pacar/mantan suami
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gender barrier masalah jenis kelamin


B. Psychological barrier masalah dengan
ingatan masa lalu/ perasaan yang mengingatkan
dengan seseorang
C. Perceptual barrier perbedaan persepsi
dokter dengan pasien
D. Interpersonal barrier pasien tidak cerita
lengkap dan dokter kurang menggali keluhan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, seorang dokter
Melakukan visite pasien
Pasien bertanya, namun pasien lain berisik
meronta kesakitan sehingga dokter tidak
mendengar

Maka, type barrier dalam gangguan


komunikasi diatas adalah
E. Physical Barrier
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Tertembak perampok saat menjaga toko
UUK : luka berbentuk bulat, kelim tato (+)
kelim lecet (+) dan kelim jelaga (+).
Perdarahan aktif (+)

DIAGNOSIS >> LUKA TEMBAK


JAWABAN

C. Luka tembak jarak dekat


KEYWORDS
PENJELASAN

Luka Tembak

Jejas laras: Kelim lecet: Kelim kesat: usapan


cetakan laras di kehilangan kulit zat yang melekat pada
sekitar lubang ari yang anak peluru (pelumas,
pada luka mengelilingi jelaga, dan elemen
tembak tempel lubang mesiu) pada tepi
lubang
KEYWORDS
PENJELASAN

Luka Tembak

Kelim tato: butir- Kelim jelaga: Kelim api:


butir mesiu yang penampilan daerah hiperemi
tidak habis jelaga/asap atau jaringan
terbakar yang pada yang terbakar
tertanam pada permukaan kulit yang terletak
kulit di sekitar di sekitar lubang tepat di tepi
kelim lecet. luka tidak lubang luka
masuk
KEYWORDS
PENJELASAN

Luka Tembak Masuk

Luka tembak tempel terdapat jejas laras


Luka tembak sangat dekat (maksimal 15 cm)
terbentuk akibat anak peluru, mesiu, jelaga
dan panas/api kelim api
Luka tembak dekat terbentuk akibat anak
peluru dan mesiu kelim jelaga (maksimal
30 cm), kelim tato (maksimal 60 cm)
Luka tembak jauh (> 60 cm) terbentuk akibat
komponen anak peluru kelim kesat dan
kelim lecet
PENJELASAN

Luka Tembak Keluar

Umumnya lebih besar daripada LTM akibat


deformitas anak peluru, dan ikutnya jaringan
tulang yang pecah keluar dari LTK.
Bisa lebih kecil daripada LTM bila kecepatan
peluru sewaktu akan menembus keluar
berkurang atau adanya benda yang menekan
kulit pada tempat peluru akan keluar.
Bentuk LTK tidak khas, tidak beraturan, dan
tidak ada kelim.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Luka tembak tempel jejas laras


B. Luka tembak jarak sangat dekat <15cm,
kelim api
D. Luka tembak jarak jauh >60cm, hanya ada
kelim kesat dan kelim lecet
E. Luka tembak jarak sangat jauh istilah tidak
digunakan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Tertembak perampok saat menjaga toko
UUK : luka berbentuk bulat, kelim tato (+) kelim
lecet (+) dan kelim jelaga (+).
Perdarahan aktif (+)

DIAGNOSIS >> LUKA TEMBAK

Maka, luka yang diderita pasien adalah

C. Luka tembak jarak dekat


KEYWORDS

Perempuan, 19 tahun
Diantar ke IGD
Luka paha kanan (gambar)
Dilukai suami saat berkelahi

DIAGNOSIS >> KEKERASAN BENDA TAJAM

JAWABAN

D. Iris
KEYWORDS
PENJELASAN

TRAUMA/LUKA

Trauma atau perlukaan secara medis adalah


hilangnya kontinuitas jaringan yang disebabkan
karena adanya kekuatan dari luar/ kekerasan
Trauma:
Mekanik kekerasan benda tajam,
kekerasan tumpul, tembakan senjata api
Kimia asam atau basa kuat
Fisika suhu, listrik dan petir, perubahan
tekanan udara, akustik, radiasi
KEYWORDS
PENJELASAN

TRAUMA MEKANIK

Trauma tumpul:
Memar/ kontusio/ hematoma: perdarahan dalam
jaringan bawah kulit akibat pecahnya kapiler dan
vena.
Luka lecet/ ekskoriasi/ abrasi: akibat cedera pada
epidermis yang bersentuhan dengan benda yang
memiliki permukaan kasar atau runcing.
Luka robek/ terbuka/ vulnus laseratum: luka terbuka
akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan
kulit teregang ke satu arah dengan batas elastisitas
yang terlampaui.
KEYWORDS
PENJELASAN

TRAUMA MEKANIK

Trauma tajam: tepi dan dinding luka yang rata,


berbentuk garis, tidak terdapat jembatan jaringan dan
dasar luka berbentuk garis atau titik.
Luka iris/sayat
Luka tusuk
Luka bacok
Trauma tembakan/ senjata api
KEYWORDS
PENJELASAN JENIS LUKA/VULNUS
Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek)
Benda tumpul tepi luka tidak rata

Vulnus Punctum (Tusuk)


Runcing/taham luka terbuka. Jika sampai di organ thoraks atau
abdomen, disebut v. penetrosum/ luka tembus.
Vulnus Scissum/ Insivum (Sayat)
Benda tajam/ jarum tepi luka tajam, licin

Vulnus Schlopetorum (Tembak)


Tembakan, granat pinggiran kehitaman, bisa tidak teratur, kadan
ketemu corpus alienum
Vulnus Morsum (Gigitan)
Gigitan binatang/manusia tergantung bentuk gigi
KEYWORDS
PENJELASAN JENIS LUKA/VULNUS

Vulnus Contussum (Kontusio)


Benturan benda keras luka tertutup; kerusakan soft tissue dan
ruptur PD (hematoma)
Vulnus Ekskoriasi (Lecet)
Kecelakaan/jatuh luka terbuka; lecet terbatas kulit saja

Vulnus Perforatum:
luka tembus atau jebol, melewati lapisan serosa organ jaringan.

Vulnus Amputatum:
luka terpotong.

Vulnus Combustion:
luka bakar.
PENJELASAN

Memar Luka lecet Luka lecet


gores serut

Luka lecet Luka lecet Luka robek atau


tekan geser terbuka
PENJELASAN

Luka gigit (bite-mark) Luka tusuk mempunyai


kedua sudut lancip dan
dalam luka melebihi
panjang luka

Luka iris/sayat/bacok
mempunyai kedua sudut
lancip dan dalam luka tidak
melebihi panjang luka
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Memar perdarahan dalam jaringan bawah


kulit
B. Lecet cedera pada epidermis
C. Tusuk kedalaman luka melebihi panjang
luka
E. Robek luka terbuka akibat trauma tumpul
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 19 tahun
Diantar ke IGD
Luka paha kanan (gambar)
Dilukai suami saat berkelahi

DIAGNOSIS >> KEKERASAN BENDA TAJAM


Maka, jenis luka pada pasien adalah

D. Iris
KEYWORDS

Laki-laki, 50 tahun
Penurunan kesadaran sejak 2 jam
Demam, keringat malam hari, batuk berdarah,
penurunan BB gejala TB
TD 130/80, HR 110, RR 25, Suhu 38,3
TRM (+), Ronki seluruh lapang paru
Pasien meronta-ronta, teriak histeris, Halusinasi
visual (+)

DIAGNOSIS >> DELIRIUM E.C.


MENINGOENSEFALITIS TB
JAWABAN

D. Stressor psikologis berat


PENJELASAN

(F0) Gangguan Mental Organik


Dalam PPDGJ, Gangguan Mental Organik
dibagi menjadi 2 kelompok:
Delirium: onset akut , kesadaran berkabut,
fluktuatif
Demensia: onset lebih panjang ( kronik )
PENJELASAN

Delirium (Acute confusional state)


Sindrom neuropsikiatrik kompleks dengan onset akut dan
ber-fluktuatif
Merupakan reaksi organik akut dengan kesadaran berkabut
disertai gangguan atensi, orientasi, memori, persepsi, delusi,
gelisah & atau agitasi
Terjadi akibat adanya kerusakan difus pada metabolism
jaringan saraf
Gambaran klinis onset akut, fluktuatif, durasi maksimal 1
minggu, jelas terdapat gangguan biokimia/mekanik/elektrik
Terapi ideal = atasi penyebabnya!
Terapi simptomatis dapat diberikan seperti antipsikotik dan
benzodiazepam

PPDGJ III
PENJELASAN
PENJELASAN

PENYEBAB DELIRIUM

I WATCH DEATH
PENJELASAN

Demensia
Demensia Vaskular
Manifestasi klinis:
Gangguan memori
yang disertai dengan
bukti penyakit
serebrovaskular
Berhubungan dengan
gangguan vaskular
seperti riwayat stroke,
DM hipertensi
PENJELASAN

Demensia
Demensia Lewy-Bodies
Gejala parkinsonism: (T)remor, (R)igidity,
(A)kinesia, (P)ostural instability
Gangguan fungsi kognitif dan gangguan
atensi sifatnya fluktuatif
Halusinasi visual rekuren yang jelas dan detil
PENJELASAN

Demensia
Demensia Frontotemporal (Pick s disease)
Gangguan disinhibisi
Apatis
Hilangnya simpati dan empati
Munculnya perilaku yang stereotipik,
kompulsif
Hyperorality/perubahan pola diet
(peningkatan konsumsi alkohol, merokok
lebih banyak, makan yang bukan makanan)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Secara garis besar,


MMSE dapat
diinterpretasikan:
24-30 normal
18-23 Mild cognitive
impairment
<18 Severe
cognitive impairment
(demensia)
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana Demensia
Alzheimer
Asetilkolinesterase
inhibitor :
Donepezil
Rivastigmine
Galantamine
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Intoksikasi zat psikoaktif


B. Hipertensi emergensi
C. Withdrawal alkohol
E. Defisiensi vitamin B12

Pilihan lain diatas sudah tepat


merupakan etiologi lain penyebab
delirium
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 50 tahun
Penurunan kesadaran sejak 2 jam
Demam, keringat malam hari, batuk berdarah,
penurunan BB gejala TB
TD 130/80, HR 110, RR 25, Suhu 38,3
TRM (+), Ronki seluruh lapang paru
Pasien meronta-ronta, teriak histeris, Halusinasi
visual (+)

DIAGNOSIS >> DELIRIUM E.C. MENINGOENSEFALITIS


TB
Maka, etiologi lain yang salah adalah

D. Stressor psikologis berat


KEYWORDS

Perempuan, 34 tahun
Mengkonsumsi koin 500 rupiah (logam)
Sejak 5 tahun yang lalu
Percaya bahwa memakan uang tsb dapat
memberikan rezeki Waham Bizarre

DIAGNOSIS >> PICA


JAWABAN

E. Metallophagia
PENJELASAN

PICA
Kebiasaan konsumsi benda-benda yang aneh
(tidak bernutrisi)
Contoh:
Batu Lithophagia
Tanah, tanah liat, pasir Geophagia
Kaca/Beling Hyalophagia
Kertas Xylophagia
Rambut Tricophagia
Feses Coprophagia
Es Batu Pagophagia
Logam Metallophagia
Sumber: DSM-V
PICA
PENJELASAN

Sering terjadi pada


anak, tetapi bisa terjadi
juga pada orang
dewasa (sering pada
orang yang sedang
menjalani diet ketat
atau pada wanita hamil)
Dapat berkaitan
dengan kondisi
medis/mental tertentu
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis (DSM-V)


Pola konsumsi makanan non-nutritif, substansi
non-makanan selama minimal 1 bulan secara
persisten
Konsumsi substansi non-nutritif, non-makanan
tidak sesuai dengan usia perkembangan
individu
Perilaku konsumsi tersebut bukan merupakan
bagian dari kebudayaan atau praktik normatif
secara sosial
Dapat terjadi bersamaan dengan kelainan mental
lainnya, atau dalam kondisi medis tertentu
TATALAKSANA

Terapi Farmakologis
Kausal, sesuai etiologi
(misal mengobati
anemia defisiensi besi,
retardasi mental,
skizofrenia, dsb)
CBT atau psikoterapi
apabila penyebab
psikologis: misal pada
pasien OCD atau
skizofrenia yang memiliki
manifestasi pica
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tricophagia makan rambut


B. Xylophagia makan kertas
C. Lithophagia makan batu
D. Pagophagia makan es batu
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 34 tahun
Mengkonsumsi koin 500 rupiah (logam)
Sejak 5 tahun yang lalu
Percaya bahwa memakan uang tsb dapat
memberikan rezeki Waham Bizarre

DIAGNOSIS >> PICA


Maka, kondisi yang tepat adalah

E. Metallophagia
KEYWORDS

Laki-laki, 50 tahun
Melemparkan seluruh piring & gelas ke rumah tetangga 3
jam yang lalu, riw. perilaku aneh sejak 8 bulan
Percaya dirinya petinggi Kerajaan Bintang, seluruh mahluk harus
menghormatinya waham kebesaran
Mendapat bisikan bahwa tetangganya mengancam keberadaan
Kerajaan bintang halusinasi auditorik
Di IGD berusaha mengambil jarum suntik, ingin
menyerang seluruh staf medis SEVERE VIOLENT PATIENT

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA (SEVERE VIOLENT PATIENT)


JAWABAN

A. Midazolam 5 mg IM
PENJELASAN

Skizofrenia
Diagnosis
Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
Gejala lebih dari satu bulan
Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
PPDGJ III
PENJELASAN

Skizofrenia
Skizofrenia paranoid halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

Skizofrenia hebefrenik perilaku aneh (bizzare):


tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

Skizofrenia katatonik Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, command automatism

PPDGJ III
PENJELASAN

Skizofrenia
Skizofrenia simpleks Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

Skizofrenia residual Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

Sumber: PPDGJ III


TATALAKSANA

Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)
TATALAKSANA

Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
umumnya tidak menimbulkan efek samping EPS

Sumber: PPDGJ III


Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.
Sumber: Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Haloperidol 100 mg IM seharusnya 5


mg IM/IV, pada severe violent patient,
perlu ditambahkan lorazepam 2 mg IM/IV
C. Diazepam 500 mg PO dosis salah,
tidak dianjurkan pada severe violent
patient
D. Fluoxetin 100 mg PO antidepresan
E. Metilfenidat 0,3-0,7 mg/kgBB/hari
psikostimulan, biasa digunakan pada
ADHD, dosis sudah benar
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 50 tahun
Melemparkan seluruh piring & gelas ke rumah tetangga 3 jam yang
lalu, riw. perilaku aneh sejak 8 bulan
Percaya dirinya petinggi Kerajaan Bintang, seluruh mahluk harus
menghormatinya waham kebesaran
Mendapat bisikan bahwa tetangganya mengancam keberadaan
Kerajaan bintang halusinasi auditorik
Di IGD berusaha mengambil jarum suntik, ingin menyerang
seluruh staf medis SEVERE VIOLENT PATIENT

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA (SEVERE VIOLENT PATIENT)


Maka, terapi yang tepat adalah

A. Midazolam 5 mg IM
KEYWORDS

Perempuan, 29 tahun
Berteriak histeris, menyaksikan temannya
ditusuk pisau oleh sekelompok begal
Selama di IGD terus-menerus menangis,
tidak dapat diajak bicara, tidak mau makan
& minum

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Reaksi stres akut


PENJELASAN

Reaksi Stres Akut


(Acute Stress Disorder)
Trigger mengalami suatu kejadian yang mengancam
nyawa, menyebabkan cedera, atau kekerasan seksual,
dengan 1 atau lebih cara berikut :
Secara langsung mengalami kejadian tersebut
Menyaksikan kejadian tersebut menimpa orang lain
Mengetahui kejadian tersebut mengenai keluarga dekat atau
teman dekat
Paparan berulang terhadap bagian dari kejadian traumatic (mis :
petugas first responders yang berulang kali mengumpulkan
jasad korban)
Keluhan dapat menetap hingga 3 hari-1 bulan pasca
kejadian traumatik
DSM-V
PENJELASAN

Reaksi Stres Akut


PPDGJ-III
Harus ada kaitan waktu yang jelas antara terjadinya
pengalaman stres yang luar biasa (fisik atau mental)
dengan onset dari gejala, biasanya beberapa menit
atau segera setelah kejadian
Selain itu ditemukan gejala-gejala :
Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah,
selain gejala permulaan berupa keadaan terpaku (da ). Semua
hal berikut dapat terlihat, yaitu depresi, ansietas, kemarahan, kecewa,
hiperaktif, dan penarikan diri. Akan tetapi tidak satupun dari gejala
tersebut yang mendominasi dalam waktu yang lama
Pada kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stressor, gejala-gejala
dapat menghilang dengan cepat (dalam beberapa jam)
Bila stressor berlanjut atau tidak dapat dialihkan, gejala-gejala
biasanya membaik dalam 24-48 jam dan dapat menghilang setelah 3
hari atau lebih
PENJELASAN

Reaksi Stres Akut


PPDGJ-III
Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk
keadaan kambuhan mendadak dari gejala-
gejala pada individu yang sudah
menunjukkan gangguan psikiatrik lainnya.
Kerentanan individual dan kemampuan
menyesuaikan diri memegang peranan
dalam terjadinya atau beratnya suatu
reaksi stres akut.
PENJELASAN

Diagnosis Banding
PTSD Gangguan stress Gangguan
akut penyesuaian
Didahului stressor yang Didahului stressor yang Didahului stressor ,
berat, biasanya berat, biasanya namun biasanya stressor
kondisi/kejadian yang kondisi/kejadian yang tidak bersifat berat
mengancam nyawa mengancam nyawa

Dapat menetap untuk Gejala menetap minimal Muncul dalam 3 bulan


waktu yang lama 3 hari dan maksimal 1 setelah onset stressor
(bahkan hingga tahunan) bulan dan hilang dalam 6 bulan

Sering disertai reka Apabila menetap lebih


ulang (flashback) dari 1 bulan dapat
kejadian pada pasien menjadi PTSD
TATALAKSANA

Tatalaksana non farmakologis:


Trauma-focused psychotherapy (TFP)
Di dalamnya termasuk trauma-focused CBT,
prolonged exposure (paparan), cognitive processing
therapy, eye movement desensitization and
reprocessing (EMDR) dan paparan dengan
menggunakan gambar.
Trauma-focused CBT dinilai efektif terutama
pada pasien anak dan remaja
TFP dinilai lebih efektif dibandingkan terapi
medikamentosa

*EMDR: terdiri dari 8 fase, memanfaatkan gerakan mata atau stimulasi bilateral lainnya
dengan tujuan untuk mengurangi gejala dan membuat pasien dapat melawan trauma
yang dialami
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan stres pasca trauma


flashback (+)
B. Skizofrenia hebefrenik waham
bizarre dominan, halusinasi (+)
C. Sindrom hiperkinetik ADHD, onset
sejak kanak-kanak, gangguan pemusatan
perhatian & perilaku
E. Gangguan penyesuaian perhatikan
tabel diagnosis banding
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 29 tahun
Berteriak histeris, menyaksikan temannya
ditusuk pisau oleh sekelompok begal
Selama di IGD terus-menerus menangis,
tidak dapat diajak bicara, tidak mau makan
& minum

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Reaksi stres akut


KEYWORDS

Perempuan, 22 tahun
Ingin membeli obat sirup yang mengandung
Kodein
Mengeluh batuk hebat, demam tinggi, nyeri
tenggorokkan
Setelah diperiksa dokter seluruhnya normal

GOLONGAN OBAT ??
JAWABAN

C. Narkotika golongan III


PENJELASAN

NAPZA
NAPZA = Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lainnya (NAPZA)
Istilah popular NARKOBA = Narkotika
dan Bahan/Obat berbahaya
PENJELASAN

NAPZA
Bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam
tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak/susunan saraf pusat
Menyebabkan gangguan fisik, psikis, dan
fungsi sosial, karena bila terjadi kebiasaan,
ketagihan (adiksi) serta ketergantungan
(dependensi) terhadap NAPZA
Merupakan zat psikoaktif, bekerja pada otak,
sehingga menimbulkan perubahan perilaku,
perasaan, dan pikiran
Kementerian Kesehatan
PENJELASAN

NARKOTIKA
Berdasarkan UU RI no. 22 Tahun 1997 :
Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan
PENJELASAN

PENGGOLONGAN
NARKOTIKA
Narkotika Golongan I
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak
ditujukan untuk terapi serta mempunyai
potensi sangat tinggi menimbulkan
ketergantungan
Contoh : heroin/putaw, kokain, ganja
Merupakan nakrotika yang paling sering
disalahgunakan
PENJELASAN

PENGGOLONGAN
NARKOTIKA
Narkotika Golongan II
Narkotika yang berkhasiat pengobatan
digunakan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan
Contoh : morfin, petidin
PENJELASAN

PENGGOLONGAN
NARKOTIKA
Narkotika Golongan III
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
Contoh : kodein
PENJELASAN

PSIKOTROPIKA
Berdasarkan UU RI no. 5 tahun 1997 :
Psikotropika adalah zat atau obat, baik
alamiah maupun sintetis yang bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada SSP yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku
PENJELASAN

PENGGOLONGAN
PSIKOTROPIKA
Psikotropika Golongan I :
Psikotropika yang hanya dapat digunakan
untuk kepentingan ilmu pengetahuan, dan
tidak digunakan dalam terapi serta
mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan
Contoh : ekstasi, shabu, LSD
PENJELASAN

PENGGOLONGAN
PSIKOTROPIKA
Psikotropika Golongan II :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
dapat digunakan dalam terapi, dan/atau
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi kuat mengakibaatkan sindroma
ketergantungan
Contoh : amfetamin, metilfenidat
PENJELASAN

PENGGOLONGAN
PSIKOTROPIKA
Psikotropika Golongan III :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
banyak digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan
Contoh : pentobarbital, flunitrazepam
PENJELASAN

PENGGOLONGAN
PSIKOTROPIKA
Psikotropika Golongan IV :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan
sangat luas digunakan dalam terapi dan/atau
untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan
sindrom ketergantungan
Contoh : diazepam, bromazepam,
fenobarbital, klonazepam, chlordiazepoxide,
nitrazepam
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Narkotika golongan I
B. Narkotika golongan II
D. Psikotropika golongan I
E. Psikotropika golongan III

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 22 tahun
Ingin membeli obat sirup yang mengandung
Kodein
Mengeluh batuk hebat, demam tinggi, nyeri
tenggorokkan
Setelah diperiksa dokter seluruhnya normal

Maka, golongan obat yang tepat adalah


C. Narkotika golongan III
KEYWORDS
Perempuan, 40 tahun
Perilaku aneh sejak 1 bulan
Mengurung diri di kamar, lesu, tidak bersemangat,
tidak mau melakukan pekerjaan rumah
4 bulan lalu sangat bersemangat, bagi-bagi
sembako dengan berjalan kaki, membeli 5 kalung
emas, hingga uang hamper habis
Waham (-), halusinasi (-), ide bunuh diri (-) gejala
psikotik (-)

DIAGNOSIS >> GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR,


EPISODE KINI DEPRESI
JAWABAN

B. Fluoksetin 1 x 20 mg PO dan
Litium karbonat 2 x 600 mg PO
PENJELASAN

Gangguan Bipolar
Gangguan Bipolar I
Terdapat satu atau lebih episode manik. Episode
depresi dan hipomanik tidak diperlukan untuk
diagnosis tetapi episode tersebut sering terjadi.

Gangguan Bipolar II
Terdapat satu atau lebih episode hipomanik dan
episode depresif mayor tanpa episode manik.

Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


Episode Manik minimal 7 hari ATAU mengganggu
fungsi sehari-hari
Euforia, tidak perlu tidur, peningkatan libido,
halusinasi/waham, energi berlebih
Episode Hipomanik tidak mengganggu fungsi sehari-
hari
Energi berlebih, tidak perlu tidur

Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


Episode Depresi Mayor (Major Depressive Disorder)
Salah satu dari:
Mood depresif sepanjang hari dan hampir setiap hari selama
minimal 2 minggu. Terdapat perasaan sedih, hampa, dan
menangis tanpa sebab
Hilang minat pada aktivitas sehari-hari, termasuk hobi
Ditambah 3-4 dari:
Penurunan/peningkatan nafsu makan
Insomnia/hypersomnia
Agitasi berlebih/lesu dan tidak bersemangat
Fatigue (kehilangan energi sepanjang hari)
Perasaan tidak berguna/bersalah
Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan
Pikiran untuk bunuh diri (mengakhiri hidup/lebih baik mati)
Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


Gejala psikotik pada depresi berat ditunjukkan
dengan adanya waham dan/atau halusinasi

Keputusan pasien depresi berat untuk bunuh diri


seringkali diakibatkan oleh halusinasi dan/atau
waham yang tak terkendali, atau karena
kecemasan yang berlebih
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


Episode Campuran (1)
Sudah tidak digunakan dalam DSM-5
Dahulu didefinisikan sebagai:
Pasien yang sudah memenuhi kriteria sebagai episode
manik/hipomanik, tetapi di saat yang bersamaan
muncul 3 gejala depresi:
Perasaan sedih dan hampa
Hilang minat pada hobi
Berbicara/merespon lebih lambat
Fatigue/lelah yang menetap
Perasaan tidak berguna/bersalah
Pikiran untuk bunuh diri/mengakhiri hidup
Sumber: DSM-5
PENJELASAN

Episode Gangguan Bipolar


Episode Campuran (2)
Sudah tidak digunakan dalam DSM-5
Dahulu didefinisikan sebagai:
Pasien yang sudah memenuhi kriteria sebagai episode
depresi mayor, tetapi di saat yang bersamaan muncul
3 gejala manik/hipomanik:
Mood yang meningkat
Percaya diri berlebih
Banyak bicara
Flight of idea
Energi yang meningkat
Lebih berani mengambil risiko
Tidak butuh tidur Sumber: DSM-5
PENJELASAN
PENJELASAN

SIKLOTIMIA
Bentuk ringan dari gangguan bipolar. Terdapat episode
euforia dan depresi yang ringan yang tidak memenuhi
kriteria hipomania maupun episode depresi mayor.

GANGGUAN BIPOLAR YTT


Gejala-gejala yang dialami penderita tidak memenuhi
kriteria gangguan bipolar I dan II. Gejala-gejala tersebut
berlangsung tidak lama atau gejala terlalu sedikit
sehingga tidak dapat didiagnosis gangguan bipolar I dan
II
TATALAKSANA

Prinsip tatalaksana gangguan afektif bipolar adalah


tatalaksana medikamentosa yang digabung dengan
tatalaksana non-medikamentosa.

Tatalaksana non-medikamentosa:
CBT Terapi keluarga atau terapi kelompok
Electro convulsive therapy (ECT) digunakan
terutama pada pasien yang memiliki ide bunuh diri.

Tatalaksana medikamentosa akan dijelaskan


berdasarkan episode
TATALAKSANA

Tatalaksana medikamentosa
Episode manik/hipomanik
Mood stabilizer (litium karbonat, 2-3x 300-600 mg po)
Episode depresi
Antidepresan (SSRI: fluoksetin, sertralin) + mood
stabilizer (litium karbonat)
Episode campuran
First line antikonvulsan (asam valproat, 20 mg/kg/hari atau
500-750 mg/hari, dosis ditingkatkan 30-50% setiap 2-3 hari
sesuai toleransi pasien)
Mood stabilizer (litium karbonat, lamotrigin, karbamazepin) +
antipsikotik atipikal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Haloperidol 2 x 5 mg PO dan Fluoksetin 1


x 40 mg PO salah karena tidak perlu
diberikan antipsikotik
C. Sertralin 1 x 50 mg PO dan Litium
karbonat 2 x 90 mg PO dosis litium
karbonat salah
D. Litium karbonat 3 x 600 mg PO
seharusnya perlu diberikan antidepresan juga
E. Haloperidol 2 x 5 mg PO dan Litium
karbonat 2 x 500 mg PO salah karena
tidak perlu antipsikotik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 40 tahun
Perilaku aneh sejak 1 bulan
Mengurung diri di kamar, lesu, tidak bersemangat,
tidak mau melakukan pekerjaan rumah
4 bulan lalu sangat bersemangat, bagi-bagi
sembako dengan berjalan kaki, membeli 5 kalung
emas, hingga uang hamper habis
Waham (-), halusinasi (-), ide bunuh diri (-) gejala
psikotik (-)

DIAGNOSIS >> GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR,


EPISODE KINI DEPRESIF
Maka, tatalaksana yang tepat adalah
B. Fluoksetin 1 x 20 mg PO dan
Litium karbonat 2 x 600 mg PO
KEYWORDS

Perempuan, 17 tahun
Nyeri bahu kanan sejak 3 jam
Baru diputuskan pacarnya melempar barang-
barang sekeras-kerasnya
Bahu kanan sulit digerakkan, ROM terbatas,
kontur bahu hilang, krepitasi (-), tampak adduksi-
rotasi interna

DIAGNOSIS >> DISLOKASI BAHU POSTERIOR


JAWABAN

B. Half-moon overlap sign


PENJELASAN

DISLOKASI BAHU
Dislokasi bahu terjadi bila os humerus terlepas
dari skapula pada sendi glenohumeral
Sendi bahu adalah sendi yang memiliki area
pergerakan (ROM) yang paling luas dibanding
seluruh sendi yang ada di tubuh manusia
Sebagian besar dislokasi sendi yang terjadi
adalah dislokasi pada sendi bahu
Berdasarkan arahnya, dislokasi dapat terjadi ke
anterior, posterior dan inferior
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
Sendi bahu tidak dapat digerakan
Pasien menggendong tangan yang sakit dengan
tangan yang lain
Pasien tidak bisa memegang bahu yang berlawanan
Kontur bahu hilang
Bonggol sendi tidak teraba pada tempatnya

TATALAKSANA
Manuver reduksi bahu
Imobilisasi
Bedah
PENJELASAN

Ilustrasi Tipe Dislokasi Bahu

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2104774/
PENJELASAN

DISLOKASI BAHU
PENJELASAN

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
Posisi AP

Half-moon overlap X-ray


sign normal Dislokasi
Posterior

Dislokasi
Anterior Light Bulb Sign
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Batwing appearance edema paru


C. Light bulb sign dislokasi posterior
D. Garden spade appearance fraktur
smith
E. Gower Sign lemahnya otot yang
menyebabkan perlunya tangan untuk
melakukan gerakan merangkak sebelum
dapat berdiri maksimal dari posisi duduk
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 17 tahun
Nyeri bahu kanan sejak 3 jam
Baru diputuskan pacarnya melempar barang-
barang sekeras-kerasnya
Bahu kanan sulit digerakkan, ROM terbatas,
kontur bahu hilang, krepitasi (-), tampak adduksi-
rotasi interna

DIAGNOSIS >> DISLOKASI BAHU


Maka, gambaran bahu normal yang tepat
adalah
B. Half-moon overlap sign
KEYWORDS

By. P, 20 hari
Leher miring ke sisi kanan
Terdapat benjolan pada sekitar leher kanan
Lahir secara spontan pervaginam
BBL 4370 gram

DIAGNOSIS >> TORTIKOLIS KONGENITAL


JAWABAN

B. Sternocleidomastoid
pseudotumor of infancy
PENJELASAN

TORTIKOLIS
Tortikolis berasal dari bahasa
latin:
Torta twisted atau berputar
Collum leher

Tortikolis menggambarkan
posisi abnormal leher

Gangguan tortikolis yang paling


sering ditemukan congenital
muscular torticollis (CMT) =
Sternocleidomastoid
pseudotumor of infancy
PENJELASAN

TORTIKOLIS
Congenital Muscular Torticollis (CMT)
Kondisi keterbatasan gerakan leher kongenital atau
bawaan lahir
Anak akan menahan atau memosisikan kepala pada satu
sisi dengan dagu mengarah pada sisi yang berlawanan

Tortikolis spasmodik
Kekakuan daripada otot leher
Disebabkan kontraksi klonik atau tonik dari otot-otot
servikal pada leher dengan gejala terjadi kekakuan pada
sistem saraf
PENJELASAN

TORTIKOLIS KONGENITAL
PATOGENESIS
Tortikolis kongenital umumnya terjadi karena
trauma persalinan pada kepala letak
sungsang
Bila dilakukan traksi pada kepala untuk
melahirkan anak, dapat terjadi cedera M.
sternocleidomastoideus yang menimbulkan
hematoma sehingga terjadi pemendekan
otot akibat fibrosis
Cedera M. sternocleidomastoideus ini dapat
terjadi pada setiap metode ekstraksi anak
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Adanya satu atau lebih gejala:
Bengkak di sisi leher
Kesulitan dalam menggerakkan kepala dengan posisi
miring
Semua pasien ditindaklanjuti di empat interval
mingguan dengan dokumentasi
Memiringkan kepala
Aktif dan pasif berbagai fleksi rotasi dan sisi leher
Wajah asimetri, ukuran tumor
Waktu hilangnya tumor dan durasi pengobatan
Mereka diarahkan untuk fisioterapi dan tepat posisi
leher
TATALAKSANA

Non-Operatif program latihan dan fisioterapi


untuk stretching M. Sternocleidomastoid
(UTAMA : EXERCISE)
1. Gerakan leher bayi ke dua sisi secara
bergantian hingga dagu menyentuh puncak
bahu.
2. Lalu secara perlahan juga gerakan leher hingga
telinga menyentuh pundak. Lakukan beberapa
kali dalam sehari.
Antispasmodik
Operatif bila tidak ada perbaikan kondisi
dengan upaya non-surgical, dilakukan prosedur
operasi untuk memanjangkan otot
sternocleidomastoid (hanya 10% kasus saja)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Limfadenitis servikal terdapat


pembesaran KGB, konsistensi padat
keras, dapat disertai demam, nyeri tekan
(+)
C. Abses submandibular massa (+),
fluktuasi (+), dapat disertai pus
D. Parotitis =mumps, inflamasi kelenjar
saliva uni/bilateral, biasanya disertai
demam, lokasi inflamasi pada sekitar pipi
E. Struma difusa toksik pembesaran
kelenjar tiroid difus, disertai gejala (+)
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
By. P, 20 hari
Leher miring ke sisi kanan
Terdapat benjolan pada sekitar leher kanan
Lahir secara spontan pervaginam
BBL 4370 gram

DIAGNOSIS >> TORTIKOLIS KONGENITAL


Maka, kondisi yang tepat adalah
B. Sternocleidomastoid
pseudotumor of infancy
KEYWORDS

Perempuan, 50 tahun
Nyeri sisi radial pergelangan tangan kanan
Bertambah berat bila menggendong cucunya
Penulis novel, setiap hari menulis 70-80 halaman
A4
Edema & NT pada styloid radius, Uji Finkelstein
(+)
Radiologis tidak ada kelainan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Tenosinovitis de
Quervain
PENJELASAN

TENOSINOVITIS DE QUERVAIN
Penebalan esktensor retinakulum pada
kompartemen dorsal 1 pergelangan tangan
(stenosing tenosynovitis).
Terjadi karena friksi tendon, penyebab tersering:
overuse (disebut juga blackberry thumb)

EPB = ekstensor pollicis brevis


APL = abductor pollicis longus
Green s operative hand surgery, 7th ed
PENJELASAN

TENOSINOVITIS DE QUERVAIN
GAMBARAN KLINIS
Nyeri kronik pada pergelangan tangan sisi
radial
Diperberat dengan gerakan menggenggam,
abduksi ibu jari, deviasi ulnar pergelangan tangan
Riwayat trauma repetisi, pergerakan ibu jari ke
arah radial (mis: scrolling smartphone)
PF: nyeri tekan pada area styloid radius
(kompartemen dorsal 1)
Uji provokatif: Uji Finkelstein & Uji Eichoff
PENJELASAN

Uji Finkelstein Uji Eichoff

Tata laksana:
1st line konservatif (istirahat, NSAID, thumb spica splint, injeksi steroid ke
kompartemen dosal 1
Operasi surgical release of 1st dorsal compartment (indikasi: 6 bulan gagal
konservatif)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fraktur os schapoid nyeri pada anatomical


snuffbox
B. Kontraktur Dupuytren nodul nyeri pada
fascia palmaris + kontraktur (hueston s tabletop
test kontraktur (+) pada MCP/PIP)
D. Osteoartritis sendi karpometakarpal
destruksi tulang rawan, erosi subchondral,
osteofit (+)
E. Fraktur os styloideus krepitasi (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 50 tahun
Nyeri sisi radial pergelangan tangan kanan
Bertambah berat bila menggendong cucunya
Penulis novel, setiap hari menulis 70-80
halaman A4
Edema & NT pada styloid radius, Uji
Finkelstein (+)
Radiologis tidak ada kelainan

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Tenosinovitis de
Quervain
KEYWORDS

Perempuan, 30 tahun
Benjolan punggung kanan sejak 1 tahun,
progresif membesar, nyeri progresif memberat,
tidak nyaman memakai baju
Riw. trauma pada daerah tersebut tidak diobati
Status lokalis : benjolan a/r punggung kiri bawah,
uk. 6x4 cm, punctum (+)

DIAGNOSIS >> KISTA ATEROMA


JAWABAN

D. Kista dermoid
PENJELASAN

KISTA ATEROMA
Kista ateroma : kantung
tertutup berisi minyak (sebum)
dan butiran kecil keratin yang
terletak di balik permukaan kulit
sumbatan kelenjar minyak di
kulit
Disebut juga kista sebasea atau
kista epidermoid
Khas : benjolan bulat, nyeri
minimal (tergantung ukuran),
terdapat titik hitam
Tatalaksana : Bedah Minor
PENJELASAN

KISTA GANGLION
Benjolan atau tumor di
bagian atas persendian
atau tendon (jaringan
penghubung otot dan
tulang)
Benjolan/kantung berisi
cairan sinovial berwarna
bening dengan tekstur
kental
PENJELASAN

KISTA GANGLION
Benjolan/tumor teraba fluktuatif/lunak, mobile
dan ikut dengan pergerakan sendi
Umumnya tidak menimbulkan nyeri , namun
bila menekan persyarafan dapat muncul
sensasi nyeri
Pemeriksaan penunjang : USG, Aspirasi, MRI
PENJELASAN

LIPOMA
Tumor adiposa jinak
yang biasanya berada
di jaringan subkutan
kepala, leher, dada,
dan punggung (banyak
jaringan lemak)
Progresif lambat
Berbentuk bulat,
mobile, lunak
Kulit diatasnya tampak
normal
AAFP : Lipoma Excision
PENJELASAN

SLIP SIGN
TEST
TATALAKSANA

EKSISI

The skin inside the incision Once freed, the lipoma is Interrupted 3-0 or 4-0 Vicryl
grasped with a hemostat to delivered as a whole, and sutures are used to partially
provide traction. The lipoma is hemostasis is achieved close the dead space.
dissected from the surrounding
tissue using scissors or a
scalpel.

AAFP : Lipoma Excision


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kista sebasea
B. Kista ateroma
C. Kista epidermoid
E. Massa jaringan lunak jinak

Pernyataan diatas sudah tepat


mengenai kondisi pasien
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 30 tahun
Benjolan punggung kanan sejak 1 tahun,
progresif membesar, nyeri progresif
memberat, tidak nyaman memakai baju
Riw. trauma pada daerah tersebut tidak
diobati
Status lokalis : benjolan a/r punggung kiri
bawah, uk. 6x4 cm, punctum (+)

DIAGNOSIS >> KISTA ATEROMA


Maka, kondisi yang salah adalah

D. Kista dermoid
KEYWORDS

Perempuan, 46 tahun
PF dalam batas normal
Hb 13, Hematokrit 39
MCV 88, MCH 32

MCHC ??
JAWABAN

A. 33 g/dl
PENJELASAN

MCV
MCV = Mean Corpuscular Volume
Merupakan nilai laboratorium yang
menentukan ukuran rata-rata dan volume
dari sel darah merah
Angka ini dapat membantu menentukan
etiologi anemia
Cara sederhana menghitung MCV :
%
MCV =
d /
PENJELASAN

MCH
MCH = Mean Corpuscular Hemoglobin
Merupakan angka rata-rata hemoglobin
yang ditemukan di dalam sel darah merah
Angka ini dapat membantu menentukan
etiologi anemia
Cara sederhana menghitung MCH :
/d
MCH =
d /
PENJELASAN

MCHC
MCHC = Mean Corpuscular Hemoglobin
Concentration
Merupakan angka pengukuran konsentrasi
rata-rata hemoglobin di dalam sebuah sel
darah merah
Dapat membantu menentukan etiologi
anemia
Cara sederhana menghitung MCHC :
/d
MCHC =
%
PENJELASAN

ILUSTRASI

Anemia Normositik Normokrom

Anemia Mikrositik Hipokrom Anemia Makrositik Normokrom


PENJELASAN

ANALISIS KASUS
Hb = 13 g/dl
Hematokrit = 39%
Maka, MCHC = = = 33,33 g/dl
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. 30 g/dl
C. 27 g/dl
D. 36 g/dl
E. 39 g/dl

Pilihan jawaban diatas tidak sesuai


dengan hasil perhitungan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 46 tahun
PF dalam batas normal
Hb 13, Hematokrit 39
MCV 88, MCH 32

Maka, nilai MCHC yang tepat adalah

A. 33 g/dl
KEYWORDS

Perempuan, 26 tahun
Benjolan di leher sejak 1 bulan
Lemas, nafsu makan, BB, demam,
keringat malam
PF : pembesaran KGB servikal anterior, multipel,
uk. 2x2 cm, nyeri (-), mobile
LED 42 mm/detik

DIAGNOSIS >> LIMFADENITIS TUBERKULOSIS


HASIL PEMERIKSAAN FNAB ??
JAWABAN

E. Sel datia langhans


PENJELASAN

LIMFADENITIS
Definisi: Peradangan pada kelenjar
getah bening
Nomenklatur lainnya (hati-hati!!)
Limfadenopati pembengkakan kelenjar
tanpa proses peradangan
Limfangitis radang pada saluran getah
bening
PENJELASAN

LIMFADENITIS TUBERKULOSIS
Terdapat 2 jenis limfadenitis
Spesifik disebabkan akibat Mycobacterium
tuberculosis (jika terjadi pada leher disebut
scrofula)
Non-spesifik disebabkan karena infeksi lainnya

Manifestasi Klinis
Demam
Malaise
Limfadenopati
Nyeri tekan limfonodus sering tidak ditemukan
PENJELASAN

LIMFADENITIS TUBERKULOSIS

Pemeriksaan penunjang
Leukositosis
FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsy)
Spesifik: gambaran granuloma, nekrosis
kaseosa sentral dikelilingi sel epiteloid, sel
datia langhans (sel datia berinti banyak,
dengan inti tersusun di pinggir)
Non spesifik: serbukan sel radang
Pemeriksaan BTA dari limfe
X-ray paru TB paru dapat ditemukan
PENJELASAN

LIMFADENITIS TUBERKULOSIS

Gambaran Granuloma
PENJELASAN

LIMFADENITIS TUBERKULOSIS

Gambaran Granuloma
TATALAKSANA

LIMFADENITIS TUBERKULOSIS
Mengikuti regimen pengobatan TB Paru
dengan lama terapi 6-9 bulan
Regimen 6 bulan 2 RHZE / 4 RH
Regimen 9 bulan 4 RHZE / 5 RH
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sel datia berinti satu salah,


seharusnya berinti banyak
B. Sel-sel akantolisis dapat ditemukan
pada pemfigus vulgaris
C. Sel Hurthle tiroiditis Hashimoto
D. Sel datia berinti banyak dengan inti
terletak di tengah dengan nekrosis
perkijuan seharursnya inti terletak di
pinggir
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 26 tahun
Benjolan di leher sejak 1 bulan
Lemas, nafsu makan, BB, demam,
keringat malam
PF : pembesaran KGB servikal anterior,
multipel, uk. 2x2 cm, nyeri (-), mobile
LED 42 mm/detik

DIAGNOSIS >> LIMFADENITIS TUBERKULOSIS


Maka, hasil FNAB yang tepat adalah

E. Sel datia langhans


KEYWORDS

An. G, perempuan, 14 tahun


Mimisan sejak 3 jam
Demam sejak 2 hari, myalgia, nyeri kepala hebat,
rasa berat kedua mata
Keluhan pencernaan (-)
TD 120/80, HR 110, RR 24, Suhu 38,8
Hb 13, Hematokrit 39, Trombosit 128.000

DIAGNOSIS >> SUSPEK INFEKSI DENGUE


JAWABAN

E. Antigen NS1
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
Etiologi: Virus Dengue
Virus dengue memiliki 4 serotipe DEN-I, DEN-
II, DEN-III, dan DEN-IV
Imunitas yang didapat dari virus dengue
bersifat seumur hidup (yang berarti
maksimal seseorang terinfeksi virus
dengue sebanyak 4 kali)
Manifestasi infeksi dengue dapat beragam,
berupa Dengue Fever (DF), Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) grade I-IV
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
DHF Grade III dan Grade IV disebut juga
Dengue Shock Syndrome
Pada umumnya, DF terjadi akibat infeksi
salah satu serotipe virus dengue
DHF terjadi akibat infeksi sekunder
virus dengue dengan serotipe berbeda
WHO, 2011
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
DF dapat memiliki manifestasi
perdarahan (Epistaksis, hipermenore,
dan perdarahan saluran cerna).
Bedakan DF dengan DHF. Pada DF
tidak ada plasma leakage (efusi pleura,
ascites, peningkatan Ht sebesar >20%
dari baseline, serum albumin <3.5 gr%)
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
Plasma leakage bisa ditegakkan dengan peningkatan
Ht 20% dari baseline, bukan angka Ht diatas 20%.
Anggap Ht normal = 35-45% (nilai ini bisa disesuaikan
dengan tabel referensi UKMPPD)
Jika menggunakan angka ini, Plasma Leakage bisa
ditegakkan apabila Ht pasien minimal 42%

Contoh :
Peningkatan Ht minimal = 20%*Ht Baseline = 20%*35% = 7%
Ht minimal untuk menegakkan Plasma Leakage = 35% + 7% = 42%
PENJELASAN

UJI TORNIQUET

Torniket Positif :

>20 petekie pada


area 1 inchi x 1 inchi
setelah lengan
tangan atas
dibendung selama 5
menit
PENJELASAN

Uji Diaskopi
Merupakan suatu uji blanchability pada
kulit, dengan cara menekan lesi kulit,
dapat menggunakan benda transparan,
seperti kaca objek.
Membedakan eritema (akibat
vasodilatasi) dengan petekie/purpura
(akibat ekstravasasi eritrosit)
PENJELASAN

Uji Diaskopi
Interpretasi :
(+) : warna merah
menghilang
eritema
(-) : warna merah
tidak menghilang Manifestasi Petekie pada Demam
petekie/purpura, Berdarah Dengue :
Uji diaskopi menunjukkan warna
atau telangiektasis merah tidak menghilang petekie
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE

IgM dan IgG


baru mulai
meningkat pada
hari demam ke
4-6
PENJELASAN
Warning Signs
Demam turun namun keadaan anak memburuk

Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen

Muntah yang menetap

Klinis Letargi, gelisah

Perdarahan mukosa

Pembesaran hati

Akumulasi cairan
Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan
Laboratorium
penurunan cepat jumlah trombosit
Hematokrit awal tinggi
Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue 2014
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
Indikasi cairan intravena:
Intake cairan oral tidak adekuat
Peningkatan hematokrit hingga 10-20%
meskipun telah diberikan rehidrasi oral
Impending shock
Terdapat tanda-tanda syok
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
Prinsip umum pemberian cairan:
Kristaloid isotonik merupakan pilihan utama, kecuali pada
bayi < 6 bulan
Cairan koloid hiperonkotik boleh digunakan pada pasien
dengan kebocoran plasma masif, dan pada pasien yang
tidak memberikan respon yang baik terhadap kristaloid
Cairan diberikan dengan jumlah Maintenance + 5%
Pada pasien dengan syok Pemberian cairan intravena
sebaiknya tidak melebihi 24-48 jam
Pada pasien tanpa syok pemberian cairan intravena
boleh hingga 60-72 jam
Pada pasien dengan obesitas, penghitungan cairan
menggunakan berat badan ideal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Widal untuk demam tifoid, tidak


sesuai gejala pada kasus
B. Kultur urin tidak dilakukan pada
suspek infeksi dengue
C. IgG anti dengue kurang tepat karena
pasien masih demam hari ke-2
D. IgM anti dengue kurang tepat karena
pasien masih demam hari ke-2
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. G, perempuan, 14 tahun
Mimisan sejak 3 jam
Demam sejak 2 hari, myalgia, nyeri kepala
hebat, rasa berat kedua mata
Keluhan pencernaan (-)
TD 120/80, HR 110, RR 24, Suhu 38,8
Hb 13, Hematokrit 39, Trombosit 128.000

DIAGNOSIS >> SUSPEK INFEKSI DENGUE


Maka, pemeriksaan yang paling tepat adalah

E. Antigen NS1
KEYWORDS

An. T, laki-laki, 12 tahun


Baru menstruasi yang kedua kali, selama 10 hari
belum berhenti
Menstruasi pertama 11 hari
Sejak 3 tahun lalu memar-memar terhadap
benturan ringan
Hb 10, WBC 7.500, Trombosit 250.000
BT memanjang, PT normal, aPTT sedikit
memanjang

DIAGNOSIS >> PENYAKIT VON WILLEBRAND


JAWABAN

A. Desmporessin
PENJELASAN

Hemostasis
Hemostasis terjadi dalam 3 tahap:
1. Vasokonstriksi Dipengaruhi oleh:
serotonin dan agen vasokonstriktor
lainnya
2. Formasi platelet plug dipengaruhi oleh:
Thromboxane A2 (TXA2)
Jumlah platelet
Faktor von Willebrand
ADP
3. Kaskade koagulasi dipengaruhi oleh:
jumlah faktor koagulasi
JALUR INTRINSIK (aPTT)

8 5
12 11 9* 10* 2* 1

JALUR EKSTRINSIK (PT)


* Faktor yang dependen vitamin K, 7*
faktor VII paling dependen

Common pathway (dilalui ekstrinsik


dan intrinsic)
3

Pemeriksaan
Tahapan Angka Normal Penyakit
Penunjang
Vasokonstriksi Von Willebrand
Bleeding time (BT) 2-9 menit
Platelet plug disease, DIC

Hemofilia, Defisiensi
Kaskade Koagulasi Clotting time (CT) 8-15 menit
Vit. K
- Intrinsik aPTT 30-40 detik Hemofilia
11-12,5 detik (PT),
- Ekstrinsik PT / INR Defisiensi Vit. K
0,8-1,1 (INR)
PENJELASAN

Von Willebrand Disease


Definisi: Penyakit genetik yang menyebabkan
gangguan fungsi / sintesis vWF
Fisiologi
vWF bekerja dengan mengikat platelet dengan kolagen
endotel
vWF juga merupakan karier faktor VIII, yang berfungsi untuk
kaskade koagulasi
Klasifikasi
Tipe I autosomal dominan, defisiensi kuantitatif parsial
Tipe II autosomal dominan, defisiensi kualitatif parsial
Tipe III autrosomal resesif, defisiensi total
PENJELASAN

Von Willebrand Disease


Manifestasi Klinis
Epistaxis >10 menit
Mudah memar dengan trauma minimal
Perdarahan menstruasi yang banyak
Perdarahan post-partum
Perdarahan GIT
PENJELASAN

Von Willebrand Disease


Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin dan profil koagulasi
BT memanjang
Secara umum PT dan aPTT normal pada
sebagian kecil kasus aPTT dapat sedikit
memanjang akibat kekurangan faktor VIII
Trombositopenia ditemukan pada VWD tipe 2
Anemia mikrositik akibat perdarahan kronik
Pemeriksaan Kuantitas dan Kualitas vWF
vWF:Ag pemeriksaan kuantitas, <30%
diagnostik
vWF:Act pemeriksaan kualitas
TATALAKSANA

Von Willebrand Disease


Desmopressin 0,3 mcg/kg IV
Terapi konsentrat vWF
Obat antifibrinolisis asam aminokaproat 25-50
mg/kg, asam traneksamat 30 mg/kg IV/hari terbagi 3
dosis
Terapi topikal
Terapi estrogen pada wanita
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Konsentrat Faktor IX untuk


hemophilia B
C. Warfarin salah, warfarin adalah
antikoagulan, memperberat perdarahan
D. Aspirin salah, aspirin adalah anti
agregasi trombosit, memperberat
perdarahan
E. LMWH salah, LMWH adalah
antikoagulan, memperberat perdarahan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. T, laki-laki, 12 tahun
Baru menstruasi yang kedua kali, selama 10 hari belum
berhenti
Menstruasi pertama 11 hari
Sejak 3 tahun lalu memar-memar terhadap benturan
ringan
Hb 10, WBC 7.500, Trombosit 250.000
BT memanjang, PT normal, aPTT sedikit memanjang

DIAGNOSIS >> PENYAKIT VON WILLEBRAND


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

A. Desmopressin
KEYWORDS
By. D, laki-laki, 28 hari
Mimisan tidak berhenti sejak 3 jam, tampak lemas
Lahir bukan di fasilitas kesehatan
Tidak pernah dibawa untuk pemeriksaan kesehatan
Kesadaran somnolen, suhu afebris, ubun-ubun
besar menonjol
PT & APTT memanjang

DIAGNOSIS >> ACQUIRED PROTHROMBIN


COMPLEX DEFICIENCY
JAWABAN

C. Vitamin K1
PENJELASAN

PENYAKIT PERDARAHAN
DEFISIENSI VITAMIN K

Nama lain:
Hemorrhagic Disease of the Newborn (HDN)
Vitamin K Deficiency Bleeding (VKDB)
Acquired Prothrombin Complex Deficiency
(APCD)
Definisi:
Gangguan hemostasis neonatus dan bayi
yang disebabkan karena kurangnya faktor
koagulasi dependen Vit. K (10, 9, 7, 2)
PENJELASAN

PENYAKIT PERDARAHAN
DEFISIENSI VITAMIN K

Fisiologi
Vitamin K memiliki 2 bentuk:
Vitamin K1 = didapatkan dari sayur daun hijau
Vitamin K2 = dihasilkan oleh bakteri usus dengan
melakukan transformasi K1, biasa dimulai sejak
bayi berusia 3 bulan
ASI memberikan vitamin K dalam kadar
sangat sangat rendah
Bayi baru lahir diberikan profilaksis
Vitamin K1 1 mg IM single dose
PENJELASAN

APCD
Patofisiologi
Neonatus tidak memiliki kadar vitamin K yang tinggi
cenderung gangguan hemostasis
Neonatus dan bayi idealnya hanya diberikan ASI rendah
vit. K, tidak memiliki vit K1 yang didapat dari sayur daun hijau
Flora usus neonatus dan bayi masih sedikit kemampuan
mengubah K1 menjadi K2 masih rendah, K1 yang menjadi
bahan untuk membuat K2 tidak ada

Akibatnya pada neonatus yang tidak menerima profilaksis


Vit. K1 (lahir bukan di fasilitas kesehatan), gangguan ini
dapat terjadi
PENJELASAN

APCD
Early VKDB Late VKDB

Usia onset Usia 1-14 hari Usia 2-12 minggu

Perdarahan intrakranial
Manifestasi perdarahan GI tract, sisa umbilikus,
(ubun-ubun cembung,
tersering mukosa
kejang)

PT Memanjang Memanjang

aPTT Dapat normal Memanjang


Disadur dari Nelson Textbook of Pediatrics 20th ed.

Pemanjangan PT terjadi lebih dulu dibandingkan aPTT, karena faktor yang


paling dependen vit. K adalah faktor VII, yang terletak murni di jalur ekstrinsik
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Pemberian Vitamin K1 1-5mg/hari
selama 3 hari
Tranfusi FFP 10-15ml/KgBB selama 3
hari bila terjadi perdarahan berat
Respon diharapkan terjadi dalam 4-6
jam, ditandai dengan berhentinya
perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vitamin B1 bila kekurangan terjadi


penyakit beriberi
B. Vitamin B12 bila kekurangan dapat
terjadi gangguan saraf
D. Vitamin K2 salah, tidak diberikan
saat lahir, karena dapat diproduksi
sejak usia bayi 3 bulan
E. Vitamin K3 vitamin K3, K4, dan K5
merupakan bentuk sintetis dari vitamin K,
tidak diberikan saat lahir
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
By. D, laki-laki, 28 hari
Mimisan tidak berhenti sejak 3 jam, tampak lemas
Lahir bukan di fasilitas kesehatan
Tidak pernah dibawa untuk pemeriksaan kesehatan
Kesadaran somnolen, suhu afebris, ubun-ubun
besar menonjol
PT & APTT memanjang

DIAGNOSIS >> ACQUIRED PROTHROMBIN


COMPLEX DEFICIENCY
Maka, injeksi yang seharusnya didapatkan pasien saat
lahir adalah

C. Vitamin K1
KEYWORDS
Perempuan, 28 tahun
Kejang 1 jam yang lalu, seluruh tubuh, kelojotan,
post-ictal tidak sadar selama 5 menit
Sebelum kejang leher kaku, wajah berkedut
Riw. benjolan pada leher tiroidektomi 4 bulan yang
lalu
PF : glandula tiroid (-), tampak luka post-op
Dokter melakukan pengetukan pada kulit 2 cm
anterior dari meatus auditorius eksternus UJI
CHVOSTEK

DIAGNOSIS >> HIPOKALSEMIA


JAWABAN

C. Kontraksi m. facialis
ipsilateral
PENJELASAN

HIPOPARATIROID
Berkurangnya hormon paratiroid
Terbagi menjadi 2 jenis
Hereditary hypoparathyroidism
Defek genetik ketiadaan kelenjar paratirod
kongenital (DiGorge syndrome)
Acquired hypoparathyroidism
Komplikasi post operasi (tersering tiroidektomi)
Jejas imbas radiasi setelah terapi radioiodin
Jejas kelenjar pada pasien dengan hemokromatosis
atau hemosiderosis
PENJELASAN

FISIOLOGI KELENJAR PARATIROID


& HOMESTASIS KALSIUM
PENJELASAN

FISIOLOGI KELENJAR PARATIROID


& HOMESTASIS KALSIUM

Hipoparatiroid hipokalsemia & hiperfosfatemia


PENJELASAN

HIPOPARATIROID
Tanda & Gejala
Hypocalcemia symptoms of tetany: spasme
otot, spasme carpopedal, grimacing wajah,
spasme laring, kejang
Pada hipoparatiroid herediter lebih sering
gejala ekstrapiramidal distonia, pergerakan
choreoathetotic
Perubahan status mental (iritabilitas, depresi,
prsikosis)
Kram usus & malabsorpsi kronis
Chvostek’s sign & trousseau sign
PENJELASAN

HIPOPARATIROID
Chvostek’s sign/ facial
twitching (reaksi
abnormal nervus fasial
akibat hipereksitabilitas
saraf sehingga terjadi
kontraksi m. facialis
ipsilateral)
Trousseau’s sign
(carpopedal spasm),
paraestesia pada jari, nyeri
dan kaku otot
PENJELASAN

HIPOPARATIROID
Pemeriksaan Penunjang
Lab: Hipokalsemia, hiperkalsiuria
Kalsifikasi ganglia basal lebih sering
ditemukan pada kasus herediter
EKG: interval QT memanjang, aritmia
TATALAKSANA

TATA LAKSANA
Kalsium oral dosis tinggi ( 1 g kalsium
elemental; jika perlu kombinasi dengan
vitamin D dosis 40.000 120.000 U/hari
Thiazide diuretik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Spasme carpopedal terjadi pada uji


trosseau
B. Spasme metakarpal tidak ada istilah
ini
D. Kontraksi m. facialis kontralateral
salah, seharusnya ipsilateral
E. Tidak ada respon
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Perempuan, 28 tahun
Kejang 1 jam yang lalu, seluruh tubuh, kelojotan, post-
ictal tidak sadar selama 5 menit
Sebelum kejang leher kaku, wajah berkedut
Riw. benjolan pada leher tiroidektomi 4 bulan yang lalu
PF : glandula tiroid (-), tampak luka post-op
Dokter melakukan pengetukan pada kulit 2 cm anterior
dari meatus auditorius eksternus UJI CHVOSTEK

DIAGNOSIS >> HIPOKALSEMIA


Maka, respon uji chvostek yang tepat adalah

C. Kontraksi m. facialis
ipsilateral
KEYWORDS

Perempuan, 45 tahun
Lemas, tangan keram-keram
Nyeri perut, mual, nafsu makan menurun
Riw. penyakit batu ginjal, riw. operasi
pengangkatan batu
Pemeriksaan EKG pemendekan interval QT

DIAGNOSIS >> HIPERKALSEMIA


JAWABAN

D. Hiperkalsemia e.c.
hiperparatiroidisme
PENJELASAN
HIPERKALSEMIA
(> 10.5 MG/DL / 2,6 MMOL/L)

Penyebab tersering :
1. Neoplasma meningkatkan bone resorption
2. Hiperparatiroidisme
3. Penyebab lainnya : prolonged immobilization, peningkatan
absorpsi kalsium, vitamin D berlebihan, obat : lithium,
thiazid
Manifestasi klinis:
Fatigue, depresi
Mental confusion
Anoreksia
Mual, muntah
Batu ginjal
Artritis pseudogout
KEYWORDS
PENJELASAN

HIPERKALSEMIA

Gejala muncul pada kadar Ca2+ > 2.9 3 mmol/L


> 3.2 mmol/L: kalsifikasi pada organ viseral
> 3.7 4.5 mmol/L : koma, cardiac arrest

Sumber : Harrison s 19th ed


KEYWORDS
PENJELASAN
HIPERKALSEMIA (> 10.5 MG/DL / 2,6
MMOL/L)
KEYWORDS
PENJELASAN

GEJALA HIPERKALSEMIA

Sumber : Essentials of Pathophysiology 3ed


KEYWORDS
PENJELASAN

HIPERPARATIROIDISME PRIMER
= Gangguan metabolism kalsium, fosfat, dan tulang akibat
sekresi PTH hiperkalsemia dan hipofosfatemia
Etiologi:
Adenoma kelenjar paratiroid
Sindrom herediter: multiple endocrine neoplasia (MEN 1 dan 2A)

MEN 1 (= Wermer s MEN 2A


syndrome) HiperPTH
Hiper PTH Pheochromocytoma
Tumor pituitari, tumor Karsinoma meduler
pankreas tiroid
Hipersekresi gaster
dengan PUD (Zollinger-
Ellison syndrome)
Sumber : Harrison s 19th ed
KEYWORDS
TATALAKSANA

HIPERKALSEMIA

Sumber : Harrison s 19th ed


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipoparatiroidisme e.c. hiperkalsemia


seharsunya hiperparatiroidisme
B. Hipokalsemia e.c. hiperparatiroidisme
seharusnya hiperkalsemia
C. Hiperkalsemia e.c. hipertiroidisme
terbalik, hiperkalsemia disebabkan
hipertiroidisme
E. Hiperkalsemia e.c. Nefrolithiasis
terbalik, nefrolithiasis disebabkan
hiperkalsemia
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 45 tahun
Lemas, tangan keram-keram
Nyeri perut, mual, nafsu makan menurun
Riw. penyakit batu ginjal, riw. operasi
pengangkatan batu
Pemeriksaan EKG pemendekan interval QT

DIAGNOSIS >> HIPERKALSEMIA


Maka, etiologi yang tepat adalah

D. Hiperkalsemia e.c.
hiperparatiroidisme
KEYWORDS

Perempuan, 30 tahun
Berdebar-debar sejak 1 minggu
Gelisah, sulit tidur, mudah lelah
Tangan terus bergetar saat berdiam
TD 140/90, HR 122, RR 24, suhu 37,3
Eksoftalmus (+), resting tremor kedua tangan,
pembesaran tiroid difus, bergerak saat menelan

DIAGNOSIS >> HIPERTIROID


JAWABAN

A. Metamizole
PENJELASAN

STRUMA/GOITER
STRUMA STRUMA

NON-
DIFUSA NODUSA TOKSIK
TOKSIK

Pembesaran Gejala Tidak ada


Pembesaran
tiroid secara
tiroid berupa hipertiroid/ gejala
umum, benjolan tirotoksikosis tirotoksikosis
benjolan (+)
(-)
KEYWORDS
PENJELASAN PENYAKIT TIROID
Adalah pembesaran kelenjar tiroid
Defisiensi iodium (struma difus nontoksis/ goiter
Goiter endemik)
Goiter sporadik (jarang)

GRAVES DISEASE
Struma nodular toksik
Hipertiroidisme Adenoma toksik
Lain-lain (tiroiditis destruktif, tumor hipofisis, dll)

Defisiensi iodium berat


Tiroiditis hashimoto
Hipotiroidisme Iatrogenik
Lain-lain (hipopituitari kongenital, dll )

Jinak (misal adenoma folikular)


Neoplasma Ganas (misal adenokarsinoma tiroid)
PENJELASAN
GRAVES DISEASE

Pada Graves Disease terdapat


antibodi terhadap reseptor
TSH Memacu produksi T4 di
tiroid Kadar T4 tinggi
Negative Feedback ke
Pituitari TSH turun
Jadi T4 meningkat, TSH
rendah
TATALAKSANA

Suportif (antipiretik, koreksi elektrolit, cairan, atasi gagal


jantung)
Antagonis aktivitas hormon tiroid
Blokade produksi hormon tiroid: PTU 300 mg tiap 4-6 jam PO
Jika sangat berat bisa per NGT PTU 600 1000 mg
Alternatif : metimazol 20-30 mg PO, karbimazol 20-60 mg PO
Blokade ekskresi hormon tiroid: solutio lugol 8 tetes tiap 6 jam
Beta blocker: propranolol 60 80 mg tiap 6 jam PO atau 1-5 mg
IV tiap 6 jam target HR <90, bekerja dengan cara inhibisi enzim
monodeiodinase I & II
Glukokortikoid: hidrokortison 100 500 mg IV tiap 12 jam atau
deksametason 2 mg tiap 6 jam
Jika refrakter: dialisis peritoneal, plasmaferesis
Atasi pencetus
PENJELASAN

EFEK ANTITIROID
PROPRANOLOL

Efek antitiroid dapat bekerja


secara efektif pada dosis
propranolol >160 mg/hari
Diagnosis and Treatment of Graves Disease 2016
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK285548/
TATALAKSANA

TATALAKSANA OPERATIF
Tiroidektomi subtotal dipertimbangkan pada:
Pilihan pasien
Kehamilan trimester 2
Gagal terapi (resisten atau intolerans)

Pasien sebaiknya dalam kondisi eutiroid sebelum


operasi untuk meminimalisasi risiko anestesi,
komplikasi kardiovaskular, dan risiko thyroid storm
Jika normalisasi dengan obat anti tiroid tidak
memungkinkan, dapat diberikan beta blocker dan KI 4
tetes/hari selama 10 hari sebelum operasi untuk
menurunkan vaskularisasi kelenjar tiroid
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Solusio Lugol
C. PTU
D. Propranolol
E. Karbimazol

Pilihan jawaban diatas sudah tepat dapat


bekerja antagonis terhadap hormon tiroid

P.S. Metamizole adalah NSAID, sering


disebut juga sebagai Metampiron
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Perempuan, 30 tahun
Berdebar-debar sejak 1 minggu
Gelisah, sulit tidur, mudah lelah
Tangan terus bergetar saat berdiam
TD 140/90, HR 122, RR 24, suhu 37,3
Eksoftalmus (+), resting tremor kedua tangan,
pembesaran tiroid difus, bergerak saat menelan

DIAGNOSIS >> HIPERTIROID


Maka, obat yang tidak bersifat antitiroid
adalah

A. Metamizole
KEYWORDS

Perempuan, 34 tahun
Belum memiliki anak, tidak menstruasi sejak 2
tahun
Berhubungan seksual aktif, sering terasa nyeri saat
berhubungan seksual karena vagina kering
Muka jerawatan, sering keluar cairan dari puting
seperti susu, diplopia (+)
Hirsutisme (+)

DIAGNOSIS >> PROLAKTINOMA


JAWABAN

C. Sella turcica
PENJELASAN

HIPERPROLAKTINEMIA

Prolaktin adalah hormon yang dipoduksi oleh


kelenjar hipofisis anterior, berfungsi dalam
perkembangan payudara selama hamil dan induksi
laktasi
Sekresi secara pulsatil: meningkat saat tidur, stres,
hamil, trauma.
Hiperprolaktinemia non puerperal sering berkaitan
dengan adenoma pituitari = prolaktinoma (40%
dari seluruh tumor pituitari).
KEYWORDS
PENJELASAN

HIPERPROLAKTINEMIA

Penyebab lain dapat berupa :


Kondisi fisiologis seperti kehamilan
Aktivitas berlebihan, riw operasi/trauma, gagal
ginjal, sirosis
Hipotiroidisme
Obat obatan seperti antagonis reseptor
dopamin (phenothiazines, risperidone),
dopamine depleting agents (metildopa), lainnya
(isoniazid, TCA, verapamil, estrogen, anti-
androgen, kokain)
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN

TANDA & GEJALA PROLAKTINOMA

1. Efek hiperprolaktinemia: Gangguan siklus


menstruasi, libido menurun, infertil akibat prolaktin
mensupresi GnRH
2. Galactorrhea akibat efek langsung prolaktin terhadap
epitel mammae.
3. Hypoestrogenism dyspareunia, osteopenia
4. Hypogonadism small testicles
5. Bila prolaktinoma terlalu masif, dapat menyebabkan
defisiensi hormon lain pada hipofisis (TSH, GH,
ACTH, GnRH)
6. Efek massa akibat makroprolaktinoma: nyeri
kepala, gangguan lapang pandang, neuropati
kranialis, hipopituitarisme, kejang, dll.
7. Pria: disfungsi seksual, ginekomastia.
KEYWORDS
TATALAKSANA

Jika menemukan kasus dengan kadar prolaktin meningkat


(hiperprolaktinemia)
Terapi disesuaikan dengan penyebab :
Hentikan obat pencetus hiperprolaktinemia jika
memungkinkan, misal obat agonis dopamin.
Pasien dengan hiperprolaktinemia akibat hipotiroidisme:
berikan terapi hormon tiroid.
Jika asimptomatik: observasi, tidak perlu medikasi. Jika
simptomatik bromokriptin mesilat.
Prolaktinoma: operasi, radioterapi.
Indikasi operasi:
Intoleransi atau resisten terhadap obat.
Gangguan lapang pandang persisten.
Tumor kistik besar atau pendarahan.
PENJELASAN

GLANDULA HIPOFISIS
= pituitari
Terletak pada sella
turcica
Terdiri atas 2 bagian
utama:
Hipofisis anterior (6
hormon)
Hipofisis posterior (2
hormon)
PENJELASAN

HIPOFISIS ANTERIOR
1. Growth Hormone (GH) = Somatotropin berfungsi
dalam meregulasi pertumbuhan badan ( somato =
badan)
2. Thyroid-stimulating Hormone (TSH) = Tirotropin
berfungsi menstimulasi sekresi hormon tiroid dan
pertumbuhan glandula tiroid
3. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) =
adrenokortikotropin stimulasi sekresi kortisol,
pertumbuhan korteks adrenal
4. Follice-stimulating Hormone (FSH)
5. Luteinizing Hormone (LH)
6. Prolaktin = Laktotropin meningkatkan
pertumbuhan payudara dan produksi susu pada
wanita
PENJELASAN

HIPOFISIS POSTERIOR
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi
otot polos uterus
Menstimulasi ejeksi ASI
dari glandula mammae
Antidiuretic Hormone
(ADH) = Vasopressin
Konservasi H2O saat
pembentukan urin oleh
nefron ginjal (efek
antidiuretik)
Kontraksi otot polos
arteriolar (efek vessel
pressor )
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ovarium tidak sesuai


B. Superior dari ginjal glandula
suprarenalis/adrenal, menghasilkan
aldosterone, kortisol, DHEA, epinefrin dan
norepinefrin
D. Inferior dari prominentia laryngea
glandula tiroid, menghasilkan hormon
tiroid
E. Uterus tidak sesuai
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 34 tahun
Belum memiliki anak, tidak menstruasi sejak 2
tahun
Berhubungan seksual aktif, sering terasa nyeri saat
berhubungan seksual karena vagina kering
Muka jerawatan, sering keluar cairan dari puting
seperti susu, diplopia (+)
Hirsutisme (+)

DIAGNOSIS >> PROLAKTINOMA


Maka, letak organ yang mengalami kelainan
yang tepat adalah
C. Sella turcica
KEYWORDS

Laki-laki, 52 tahun
TD 150/90, HR 88, RR 20, suhu afebris
BB 88, TB 170 cm, LP 112 cm
GDS 240 mg/dl, GDP 122 mg/dl
Kolesterol total 250 mg/dl, Trigliserida 310
mg/dl, HDL 28 mg/dl

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Sindrom X
PENJELASAN

SINDROM METABOLIK
Sinonim: sindrom X,
sindrom resistensi
insulin
adalah kumpulan
abnormalitas
metabolik yang
meningkatakan risiko
penyakit
kardiovaskular.
Manifestasi utama:
Obesitas sentral
Dislipidemia
Hiperglikemia
Hipertensi
Sumber: Harrison s 19th ed, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5933580/figure/fig1-1753944717711379/
PENJELASAN

Kriteria Sindrom Metabolik

Minimal 3 dari 5

Sumber Harrison s th ed
TATALAKSANA

TATALAKSANA
PERUBAHAN GAYA HIDUP
Obesitas penurunan BB PENTING!
Restriksi kalori untuk menurunkan BB awal
Aktivitas fisik untuk mempertahankan BB ideal
Tidak boleh turun BB dengan drastis
Terapi lainnya sesuai penyakit penyerta

Sumber: Harrison s 19th ed


PENJELASAN

https://www.aafp.org/afp/2007/0501/p1365.htm
l
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dislipidemia kurang tepat, pasien


sudah mengalami sindrom metabolik
B. Obesitas sentral kurang tepat,
pasien sudah mengalami sindrom
metabolik
D. DM tipe II kurang tepat, pasien
sudah mengalami sindrom metabolik
E. Hipertensi stage II berdasarkan JNC-VII
kurang tepat, pasien sudah mengalami
sindrom metabolik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 52 tahun
TD 150/90, HR 88, RR 20, suhu afebris
BB 88, TB 170 cm, LP 112 cm
GDS 240 mg/dl, GDP 122 mg/dl
Kolesterol total 250 mg/dl, Trigliserida 310
mg/dl, HDL 28 mg/dl

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Sindrom X
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Sesak sejak 3 hari, dirasakan memberat, demam (+)
• HR 106x/menit, RR 30x/menit, suhu 38.7C

DIAGNOSIS >> EPIGLOTITIS

JAWABAN

D. Thumbprint sign
PENJELASAN

Epiglotitis
Inflamasi akut pada area supraglotis, terutama
epiglotis
• Paling sering karena H. influenza B (90%) dan S.
pneumonia
• Onset mendadak dan progresif menjadi gagal
nafas karena obstruksi jalan nafas
• Stridor inspirasi, tripod position
• Pada kasus berat suara nafas menghilang + retraksi
• Demam tinggi
• Nyeri tenggorokan, disfagia, drooling
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Epiglotitis
• Jaga jalan nafas sebelum melakukan tindakan lain
yang dapat meng-trigger obstruksi jalan nafas
(terutama pada anak-anak)
• ETT hingga pasien stabil 24 48 jam
• Trakeostomi
• Dalam respiratory arrest menggunakan BMV hingga
penatalaksanaan lebih lanjut
• Oksigenasi
• Antibiotik
• -lactamase resistant Ceftriaxone 50 75 mg/kg/hari
single dose (maksimal 2 g/hari)
• Vaksin Hib pencegahan

https://www.msdmanuals.com/professional/ear,-nose,-and-throat-
disorders/oral-and-pharyngeal-disorders/epiglottitis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Wine bottle sign croup


B. Revolver sign tidak ada
C. Shmoo sign LVH
E. Water bottle sign large pericardial effusion
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Anak, 7 tahun
• Sesak sejak 3 hari, dirasakan memberat, demam (+)
• HR 106x/menit, RR 30x/menit, suhu 38.7C

DIAGNOSIS >> EPIGLOTITIS

Maka gambaran khas pada foto rontgen tersebut adalah

D. Thumbprint sign
KEYWORDS

• Laki - laki, 38 tahun


• Gangguan tidur, disertai mendengkur (+)
• Obesitas (+), TD 150/90
• Lab : kolesterol total 241, LDL 166, HDL 32, TG 196

DIAGNOSIS >> OSA

JAWABAN

D. Polisomnografi
PENJELASAN

Obstructive Sleep Apnea


Gangguan tidur yang melibatkan penurunan
aliran udara secara signifikan meskipun ada
usaha napas yang adekuat
PENJELASAN

Gejala Daytime Gejala Nocturnal


• Non restorative sleep (lelah di • Mengorok, biasanya sangat
pagi hari) keras dan mengganggu orang
• Morning headache disekitarnya
• Mengantuk berlebihan disiang • Apnea , seringkali
hari menginterupsi dengkuran
• Penurunan kognitif, gangguan • Gasping dan choking
memori dan intelektual sensation yang
• Gangguan mood membangunkan pasien dari
tidur
• Hipertensi
• Nocturia
• Reflux gastroesofageal
• Insomnia

Gejala nocturnal berkaitan dengan kejadian


desaturasi oksihemoglobin dan terbangun dari tidur
PENJELASAN

• Pemeriksaan fisik
umumnya dalam batas
normal, kecuali BMI
obesitas

• Pemeriksaan
penunjang
polysomnography
TATALAKSANA

• Konservatif
• Hindari supine position ketika tidur
• Hindari alkohol dan sedatif, begadang
• Stop merokok
• Nasal CPAP
• Farmakologis
• Bukan bagian tatalaksana primer dari OSA
• modafinil, amodafinil
• Bedah
• Uvulopalatopharyngoplasty
• Rekonstruksi kraniofasial
• Trakeostomi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. MRI Otak kasus suspek neoplasma


cerebral
B. Angiografi evaluasi sumbatan pada
vaskular
C. C peptide menilai produksi insulin,
membedakan DM tipe 1 dan 2
E. Spirometri menilai derajat keparahan pada
penyakit paru, menentukan restriktif vs obstruktif
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki - laki, 38 tahun
• Gangguan tidur, disertai mendengkur (+)
• Obesitas (+), TD 150/90
• Lab : kolesterol total 241, LDL 166, HDL 32, TG 196

DIAGNOSIS >> OSA


Maka pemeriksaan penunjang yang sesuai adalah

D. Polisomnografi
KEYWORDS

• Laki - laki, 8 tahun


• Batuk produktif sejak 2 minggu
• Berwarna kehijauan, kadang bercampur darah
• Riwayat TB 2th lalu, sudah dinyatakan sembuh
• BTA : +/-

DIAGNOSIS >> TB KASUS KAMBUH


JAWABAN

D. 4 tab 4FDC + injeksi Streptomisin


1000mg (56 hari) + 5 tab 4 FDC (28
hari)
PENJELASAN

Tuberculosis
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis

• Gejala umum batuk produktif > 2 minggu disertai


dengan
• Gejala pernafasan (nyeri dada, sesak, hemoptysis) dan/atau
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan BB,
keringat malam dan mudah lelah)
• PF
• Auskultasi: suara nafas bronkial/amforik, ronki basah, suara
melemah di apex paru
• Tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum

PPK primer
PENJELASAN

Tuberculosis
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah : limfositosis/monositosis, LED meningkat, anemia
• Mikroskopis kuman TB BTA dari sputum, bilas
lambung, cairan serebrospinal, pleura, biopsy jaringan
• Radiologi X-ray thorax PA-Lateral, top lordotic
• Bercak-bercak awan dengan batas tidak jelas pada
apeks paru
• Tuberkuloma (bercak awan dengan batas jelas)
• Kavitas (bayangan berupa cincin berdinding tipis)
• Pleuritis (penebalan pleura)
• Efusi pleura (sudut kostofrenikus tumpul)
PPK primer
PENJELASAN

PMK No 67 Tahun 2016


tentang Penanggulangan TB
PENJELASAN

Pedoman terbaru
(PMK No 67 Th 2016)
pemeriksaan dahak
dilakukan hanya 2 kali,
yaitu Sewaktu Pagi
PENJELASAN

Penjelasan Alur menurut


PMK No 67 Tahun 2016
Diagnosis TB paru pada orang dewasa harus ditegakan
terlebih dahulu dengan pemeriksaan bakteriologis, yaitu
pemeriksaan mikroskopis, tes cepat molekuler TB dan
biakan
• TCM digunakan untuk penegakan diagnosis TB,
sedangkan pemantauan tetap dengan pemeriksaan
mikroskopis
• Tidak benar mendiagnosis TB hanya berdasarkan
pemeriksaan foto toraks saja tetapi bila hasil TCM negatif
dan gambaran foto toraks mendukung TB, atas pertimbangan
dokter dapat didiagnosis sebagai TB terkonfirmasi klinis
• Tidak benar mendiagnosis TB dengan pemeriksaan
serologis
PENJELASAN

Klasifikasi TB
PENJELASAN
TATALAKSANA

Panduan OAT lini pertama


• Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) ATAU 2HRZE/4HR
• Kasus baru (terdiagnosis bakteriologis, klinis dan ekstraparu)
• Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) ATAU
2HRZES/HRZE/5HRE
• Pasien kambuh
• Pasien gagal pada terapi OAT kategori 1
• Pasien putus berobat (loss to follow up)
• Kategori Anak (2HRZ/4RH) ATAU 2HRZES/4-10HR

Panduan terbaru pada PMK No 67 Tahun 2016, pengobatan OAT


lini pertama dapat diberikan dengan dosis harian maupun dosis
intermitten (3x seminggu) penyediaan OAT dosis harian
sedang dalam proses pengadaan oleh Program TB Nasional
TATALAKSANA

Pedoman Nasional Pengendalian TB Tahun 2014


TATALAKSANA

Dosis Paduan OAT

PMK No 67 tahun 2016


TATALAKSANA

PMK No 67 tahun 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 2 tab 4FDC + injeksi Streptomisin 500 mg (56


hari) + 2 tab 4FDC (28 hari)
B. 6 tab 4FDC + injeksi Streptomisin 500 mg (56
hari) + 6 tab 4FDC (28 hari)
C. 3 tab 4FDC + injeksi Streptomisin 750 mg (56
hari) + 3 tab 4FDC (28 hari)
E. 5 tab 4FDC + injeksi Streptomisin 1000 mg
(56 hari) + 5 tab 4FDC (28 hari)

Pilihan diatas tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki - laki, 8 tahun
• Batuk produktif sejak 2 minggu
• Berwarna kehijauan, kadang bercampur darah
• Riwayat TB 2th lalu, sudah dinyatakan sembuh
• BTA : +/-

DIAGNOSIS >> TB KASUS KAMBUH


Maka terapi yang tepat untuk tahap intensif adalah..

D. 4 tab 4FDC + injeksi


Streptomisin 1000mg (56 hari) + 5
tab 4 FDC (28 hari)
KEYWORDS

• Laki laki, 26 tahun


• Batuk pilek sejak 5 hari
• Riwayat kunjungan kerja ke China dengan riwayat
unggas mati mendadak
• TD 110/60 mmHg, HR 74x/menit, RR 22x/menit, suhu
38.8 C

DIAGNOSIS >> SUSPEK AVIAN INFLUENZA


JAWABAN

B. Oseltamivir 1x75 mg PO
selama 7 hari
PENJELASAN

Avian Influenza
Virus influenza yang ditularkan oleh unggas

• Awalnya hanya menyerang hewan khususnya unggas


• Salah satu serotipe yaitu H5N1 ditemukan pada
unggas dan manusia yang pertama kali dilaporkan
tahun 1997 di Hongkong
• Penyebarannya masih jarang dan mekanisme kurang
jelas
• Kontak langsung membran mukosa dengan sekret atau
eksreta infeksius unggas terinfeksi
• Port d entrée saluran respiratorik dan konjungtiva
PENJELASAN
PENJELASAN

Kasus Suspek
• Seseorang yang menderita ISPA dengan
gejala demam (suhu > 38C), batuk, dan/atau
sakit tenggorokan, sesak napas, dengan salah
satu keadaan sbb dalam 7 hari sebelum timbul
gejala:
• Kontak erat dengan pasien suspek, probabel, atau
confirmed
• Mengunjungi peternakan yang sedang terjangkit
KLB flu burung
PENJELASAN

Kasus Suspek
• Riwayat kontak dengan unggas, bangkai, kotoran
unggas, atau produk mentah lainnya di daerah yang 1
bulan terakhir telah terjangkit flu burung pada unggas
atau ada kasus pada manusia yang confirmed
• Bekerja pada lab yang memproses spesimen manusia
atau binatang yang dicurigai menderita flu burung
dalam 1 bulan terakhir
• Memakan/konsumsi produk unggas mentah atau
kurang dimasak matang di daerah diduga ada infeksi
H5N1 pada hewan dalam 1 bulan sebelumnya
• Kontak erat dengan kasus confirmed H5N1 selain
unggas (kucing, anjing, dll)
PENJELASAN

Kasus Probable
• Kasus suspek disertai salah 1 dari :
• Infiltrat atau terbukti pneumonia pada foto toraks
+ bukti gagal napas (hipoksemia, takipnea berat)
• Bukti pemeriksaan lab terbatas mengarah pada
virus H5N1, misalnya tes HI yang menggunakan
antigen H5N1
• Dalam waktu singkat, gejala berlanjut menjadi
pneumonia atau gagal napas/meninggal dan
terbukti tidak ada penyebab lain.
PENJELASAN

Kasus Confirmed
• Kasus suspek atau probable disertai salah 1
dari hasil lab di bawah ini :
• Isolasi/biakan virus H5N1 positif
• PCR influenza A H5 positif
• Peningkatan titer antibodi sebesar 4x dari spesimen
serum konvalesen dibandingkan spesimen serum
akut (dalam 7 hari setelah gejala), dan titer
antibodi konvalesen harus 1/80
PENJELASAN

Ringkasan
• Kasus suspek
• Gejala klinis infeksi saluran napas (+)
• Riwayat kontak (+)
• Kasus probable
• Suspek + pemeriksaan penunjang yang tidak
spesifik (mis : rontgen toraks, serologi tidak spesifik)
• Suspek meninggal
• Kasus confirmed
• Suspek + serologi spesifik
TATALAKSANA

• Kasus suspek profilaksis


• Oseltamivir 1x75 mg selama 7 hari

• Kasus probable dan confirmed


• Oseltamivir 2x75 mg selama 5 hari
• Zanamivir 2x10 mg (2 puff) selama 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Azitromisin 1 x 500 mg PO single dose


antibiotik, misalnya pada kasus CAP
C. Oseltamivir 2 x 75mg PO selama 5 hari
dosis probable
D. Pseudoefedrin HCL 60mg PO selama 3 hari
untuk terapi simptomatik common cold
E. Zanamivir 2 x 4 puff inhalasi selama 3 hari
dosis tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki laki, 26 tahun
• Batuk pilek sejak 5 hari
• Riwayat kunjungan kerja ke China dengan riwayat unggas mati
mendadak
• TD 110/60 mmHg, HR 74x/menit, RR 22x/menit, suhu 38.8 C

DIAGNOSIS >> SUSPEK AVIAN INFLUENZA


Maka pengobatan yang tepat adalah

B. Oseltamivir 1x75 mg PO
selama 7 hari
KEYWORDS

• Bayi baru lahir


• Sesak sejak lahir
• UK 42 minggu, saat melahirkan air ketuban berwarna
hijau keruh, berbau
• HR 160x/menit, RR 55x/menit
• PF : Retraksi subcostal, rhonki basah kasar bilateral
(+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Meconium aspiration
syndrome
PENJELASAN

Penyebab sesak pada


Neonatus (TRACHEA)
PENJELASAN

Meconium Aspiration
Syndrome (MAS)
Aspirasi mekonium saat janin
masih di dalam kandungan
Gejala
• Tanda postmaturitas
• KMK, kuku panjang, kulit terkelupas,
pewarnaan kuning-hijau pada kulit
• Adanya mekonium pada ketuban
• Obstruksi jalan napas
• Gasping, apnoe, sianosis
• Distress napas
• Takipnoe, napas cuping hidung,
retraksi dada, sianosis
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
• DPL dan septic workup singkirkan infeksi
• AGD Hipoksemia, alkalosis/ asidosis respiratorik
• Foto toraks Hiperinflasi, diafragma mendatar, infiltrat kasar/
bercak ireguler, pneumotoraks, pneumomediastinum

Tatalaksana
• Nilai konsistensi mekoneum • Koreksi gangguan metabolik
• Bila ketuban bercampur • Pemantauan saturasi oksigen
mekonium; nilai keadaan bayi • Awasi tanda obstruksi napas
• Bugar: perawatan rutin tanpa
• Awasi hipoksemia
memandang konsistensi
mekoneum • Ventilasi mekanik PaCO2
• Distress: laringoskopi direk >60mmHg atau PaO2 <
dan pengisapan intratrakeal 50mmHg
• Hindari VTP sampai
pengisapan trakea selesai
PENJELASAN http://pedsinreview.aappublications.org/content/29/11/e59

Transient Tachypnea of
Newborn (TTN)
Sesak akibat retensi
cairan dalam paru

• Biasanya membaik dalam 72


jam pasca lahir
• FR tersering SC elektif
• Pada SC, bayi tidak melewati
jalan lahir ibu yang sempit,
padahal jalan lahir berfungsi
untuk MEMERAS cairan
keluar dari paru
PENJELASAN

Transient Tachypnea of
Newborn (TTN)

Gambar A. Gambaran khas pada TTN, yaitu fisura horisontal tampak


prominen akibat retensi cairan intrapulmonal, sehingga MEWARNAI fisura
tersebut (panah putih)
Gambar B. Neonatus yang sama, 24 jam kemudian, telah mengalami perbaikan
PENJELASAN

Hyaline
Membrane
Disease (HMD)
PENJELASAN

X-ray Thorax Ground glass appearance


PENJELASAN
PENJELASAN

Neonatal Sepsis
Generalized bacterial infection + positive blood culture
within the first month of life
Gejala
• Letargi/iritabel
• Hipotonia
• Demam/hipotermia
• Respiratory distress
• Sulit menyusu
• Petechiae, purpura
• Unexplained jaundice
PENJELASAN

Neonatal Sepsis

Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana


• Kultur darah, CRP, I/T • Antibiotik empiris
rasio (Ampisilin + Gentamisin)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hyaline membrane disease pada bayi


prematur, gangguan sintesis surfaktan
B. Transient tachypnea of newborn pada bayi
dengan riwayat SC
C. Respiratory distress syndrome nama lain
HMD
D. Sepsis neonatorum dapat demam, faktor
risiko sepsis lain umumnya (+)
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Bayi baru lahir
• Sesak sejak lahir
• UK 42 minggu, saat melahirkan air ketuban berwarna
hijau keruh, berbau
• HR 160x/menit, RR 55x/menit
• PF : Retraksi subcostal, rhonki basah kasar bilateral
(+)

Maka diagnosis yang tepat adalah

E. Meconium aspiration
syndrome
KEYWORDS

• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri kepala, demam
• TD 130/90 mmHg, HR 94x/menit, RR 20x/menit, suhu
39.0 C
• PF : Tonsil T1/T1, faring hiperemis, limfadenopati
servikal

DIAGNOSIS >> FARINGITIS AKUT


JAWABAN

D. Centor
PENJELASAN

Faringitis
Peradangan dinding faring yang disebabkan
oleh virus (40- 60%), bakteri (5-40%), alergi,
trauma, iritan, dan lain-lain
PENJELASAN

Faringitis Viral vs Bakterial


PENJELASAN

Faringitis Akut vs Kronik


• Berdasarkan onset dibagi menjadi akut (<10
hari) dan kronik
• Faringitis kronik nyeri tidak membaik
dengan pengobatan atau sering berulang
• Cari faktor resikonya
• Merokok/paparan polutan
• Infeksi
• Alergi
• Refluks asam lambung
PENJELASAN

Faringitis Kronik
• Catarrhal penebalan
mukosa, tampak pelebaran
pembuluh darah dan folikel (2)
• Atrophic tampak membran
tipis yang merupakan lendir
kental dengan mukosa kering
di dasarnya (3)
• Hypertrophic penebalan
mukosa, dinding posterior
tampak tidak rata dan
bergranular (cobblestone) (4)
• Granular tampak
pembengkakan KGB pada
dinding faring (5)
PENJELASAN

Centor Score
Skoring untuk mengetahui
penyebab faringitis akibat
infeksi GABHS (Group-A Beta
Hemolyticus Streptococcus)
TATALAKSANA

• Umum istirahat cukup, minum banyak air,


kumur antiseptik
• Suportif :
Antitusif-ekspektoran
Steroid : Dexamethasone 3x0,5 mg selama 3 hari
Analgetik-antipiretik
• Definitif :
Viral : simtomatik (mis : Paracetamol 3x500 mg)
Bakterial : Amoksisilin 3x500 mg (10 hari) atau
Eritromisin 4x500 mg (6-10 hari)
Gonore : Ceftriaxone 2 g IM/IV (single dose)
Sumber : PPK primer
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Twist torsio testis


B. Burch-Wartofsky menilai tirotoksikosis
C. Paradise untuk tonsillitis rekuren
E. Phillips menilai prognosis pada tetanus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri kepala, demam
• TD 130/90 mmHg, HR 94x/menit, RR 20x/menit, suhu
39.0 C
• PF : Tonsil T1/T1, faring hiperemis, limfadenopati
servikal

DIAGNOSIS >> FARINGITIS AKUT


Maka sistem skoring yang tepat pada kasus tersebut
adalah
D. Centor
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Demam tinggi sejak 4 hari disertai nyeri tenggorokan
• Suhu 39,0 C
• PF : Tonsil T3/T2 hiperemis, faring hiperemis, selaput putih
keabuan (+), limfadenopati coli (+)

DIAGNOSIS >> TONSILITIS DIFTERI

JAWABAN

C. Bulan 2, 3 dan 4
PENJELASAN

Tonsilitis
Inflamasi pada tonsil, sering disertai dengan
inflamasi faring (tonsilofaringitis)
• Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus (adenovirus, CMV,
EBV)
• Infeksi bakteri tersering Streptokokus beta hemolitikus grup A
• Akut tonsil hiperemis, detritus (+), demam, odinofagia,
limfadenopati servikal, hot potato voice
• Kronik kripta melebar, halitosis
• Komplikasi abses peritonsilar/abses Quincy
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Infeksi tenggorokan oleh Corynebacterium
diphtheriae
• 94% kasus Difteri mengenai tonsil dan faring
• Penularan secara langsung melalui droplet dari batuk/bersin,
muntahan, alat makan, dan kontak langsung dengan lesi kulit
• Gejala utama
• Gejala ISPA
• Nyeri tenggorokan dan menelan (odynophagia)
• Demam tidak tinggi (biasanya <38,5oC)
• Adanya pseudomembran putih-keabuan yang sulit lepas dan
berdarah bila diangkat
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
• Gejala pada kasus berat
• Kesulitan menelan
• Sesak nafas
• Stridor
• Pembengkakan leher/bullneck

• Komplikasi
• Paru Obstruksi jalan nafas
• Jantung miokarditis, CHF
• Ginjal ARF
• Saraf paralisis nervus,
neuritis
PENJELASAN

Tonsilitis
Pemeriksaan penunjang (bila diperlukan)
• Darah lengkap
• Swab tonsil untuk pewarnaan gram gambaran
drumstick sugestif tonsilitis difteri

Corynebacterium diphtheriae
PENJELASAN

Tonsilitis lakunaris Tonsilitis folikular Abses peritonsilar

Tonsilitis difteri Tonsilitis kronik


PENJELASAN

Tonsilitis
Suportif
Bed rest, diet lunak, oral hygiene

Medikamentosa
Tonsilitis viral antipiretik-analgetik saja
Tonsilitis bakteri
Anak Penisilin G Benzatin 50.000 U/kgbb/IM
atau Amoksisilin 50 mg/kgbb/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari
Dewasa Amoksisilin 3x500 mg PO atau
Eritromisin 4x500 mg PO selama 6-10 hari
Kortikosteroid Dexamethasone 3x0,5 mg PO
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri
KEMENKES RI Tahun 2017

Tonsilitis
Tonsilitis difteri
Antibiotik
Penisilin prokain 25.000 50.000 U/kgbb IM
(maksimal 1,5 juta) atau Eritromisin 4 x 40
mg/kgbb/hari (maksimal 2 g/hari) selama 14 hari
Antitoksin (ADS)
Skin test dahulu! bila indurasi >10 mm dalam
20 menit positif alergi, ADS diberikan dengan
cara desensitisasi (Besredka)
Kortikosteroid gejala obstruksi saluran nafas atas
dan penyulit miokarditis
Prednison 2 mg/kgbb selama 2 minggu lalu
tapering off
PENJELASAN
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri
KEMENKES RI Tahun 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bulan 1, 2 dan 3
B. Bulan 9 campak
D. Bulan 1,2,3 dan 4
E. Bulan 2,4 dan 6

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 7 tahun
• Demam tinggi sejak 4 hari disertai nyeri tenggorokan
• Suhu 39,0 C
• PF : Tonsil T3/T2 hiperemis, faring hiperemis,
selaput putih keabuan (+), limfadenopati coli (+)

DIAGNOSIS >> TONSILITIS DIFTERI


Maka jadwal imunisasi yang berhubungan dengan
kasus tersebut adalah

C. Bulan 2, 3 dan 4
KEYWORDS

• Laki-laki, 38 tahun
• Nyeri betis kanan sejak 1 bulan, kini memberat
• Muncul saat aktivitas, berkurang saat istirahat
• PF : Tungkai tampak pucat, nadi teraba lemah

DIAGNOSIS >> PENYAKIT ARTERI PERIFER

JAWABAN

A. Terbentuknya plak
atheroma
PENJELASAN

Chronic limb ischemia /


Peripheral arterial
disease Penyempitan
progresif lumen arteri
akibat penumpukan
plak aterosklerosis,
sehingga menimbulkan
tanda dan gejala

Faktor Resiko
• Merokok
• Diabetes mellitus
• Hipertensi
• Homosistenemia
• Hiperkolesterolemia
PENJELASAN

ABI Kanan
Sistol tertinggi (tibialis posterior vs dorsalis pedis)
pada tungkai kanan
Sistol tertinggi pada lengan (lengan kanan vs lengan
kiri)
ABI Kiri
Sistol tertinggi (tibialis posterior vs dorsalis pedis)
pada tungkai kiri
Sistol tertinggi pada lengan (lengan kanan vs lengan
kiri)
PENJELASAN

Klaudikasio Intermiten
Menurunnya perfusi ekstremitas inferior akibat atherosclerosis,
ditandai dengan nyeri yang ditimbulkan oleh aktivitas

Pemeriksaan sederhana
menggunakan Ankle
Brachial Index (ABI)

Klaudikasio intermiten
merupakan fase awal
dari perjalanan penyakit
chronic limb ischemia
TATALAKSANA
PENJELASAN

Critical Limb Ischemia


Ditandai dengan nyeri dalam kondisi istirahat (rest pain) atau
kerusakan jaringan (ulkus atau gangrene) yang disebabkan oleh
iskemia

Critical limb ischemia merupakan fase


lanjutan dari perjalanan penyakit chronic
limb ischemia
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Peradangan otot gastrocnemius tidak tepat


C. Robekan tunika intima aortic dissection
D. Peradangan arteri GCA / Takayasu arteritis
E. Emboli lemak emboli paru
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 38 tahun
• Nyeri betis kanan sejak 1 bulan, kini memberat
• Muncul saat aktivitas, berkurang saat istirahat
• PF : Tungkai tampak pucat, nadi teraba lemah

DIAGNOSIS >> PENYAKIT ARTERI PERIFER

Maka penyebab yang tepat pada pasien ini adalah

A. Terbentuknya plak
atheroma
KEYWORDS

• Laki-laki, 38 tahun
• Melakukan pemeriksaan tekanan darah
• TD 140/80 mmHg

DIAGNOSIS >> SUSP. HIPERTENSI PRIMER

JAWABAN

C. Korotkoff fase 1
PENJELASAN

Hipertensi
Penegakan diagnosis dilakukan dengan 2 kali
pengukuran tekanan darah pada 2 kunjungan yang
berbeda
PENJELASAN

Pengukuran
PENJELASAN

Pengukuran

Korotkoff fase 1 = TD sistol


Korotkoff fase 5 = TD diastol
TATALAKSANA

Perbedaan JNC VII dan VIII terletak di target terapi


tekanan darah dan DOC awal
• JNC VII DOC awal thiazide (non-black, no comorbids)
• JNC VIII DOC awal thiazide/ACEI/ARB/CCB (non-black, no
comorbids)
TATALAKSANA

Klasifikasi Obat Hipertensi


Diuretic HCT, furosemide
BB Bisoprolol, carvedilol
ACEI Captopril, Ramipril, Lisinopril
ARB Valsartan, Candesartan
CCB Dihydropyridine Amlodipin, Nifedipine
Non- Verapamil, Diltiazem
dihydropyridine
Aldo-ANT Spironolactone
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Efek Samping Antihipertensi

Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. 2019


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Korotkoff fase 5 TD diastol


B. Korotkoff fase 3
D. Korotkoff fase 2
E. Korotkoff fase 4
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 38 tahun
• Melakukan pemeriksaan tekanan darah
• TD 140/80 mmHg

DIAGNOSIS >> SUSP. HIPERTENSI PRIMER


Maka Fase Korotkoff yang digunakan untuk menentukan
TD sistolik adalah

C. Korotkoff fase 1
KEYWORDS

• Wanita, 24 tahun
• Nyeri pada tungkai dan betis saat berdiri lama
• Pekerjaan sering berdiri lama FR
• Penonjolan pembuluh darah betis, tampak kebiruan
vericose vein

DIAGNOSIS >> INSUFISIENSI VENA KRONIK

JAWABAN

B. Pemakaian stocking
kompresi
PENJELASAN

Insufisiensi Vena Kronik


Gangguan pada katup vena regurgitasi aliran
darah pooling dan venodilatasi terutama pada
area tungkai (vena saphena magna)
PENJELASAN
TATALAKSANA

Insufisiensi Vena Kronik


• Pemakaian stocking kompresi
• Ablasi vena sclerotherapy
• Perubahan gaya hidup
• Jangan terlalu lama berdiri/duduk
PENJELASAN
PENJELASAN

Jenis Ulkus
PENJELASAN

Perbedaan Dasar
• Pada gangguan vena
• Nyeri membaik jika digunakan untuk berjalan atau
elevasi tungkai dan dikompres dingin

• Pada gangguan arteri (PAD)


• Nyeri bertambah berat bila digunakan untuk
berjalan (klaudikasio) dan dikompres dingin
PENJELASAN

Jenis Ulkus
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cilostazol 2 x 100mg PO tatalaksana PAD


C. Asetilsalisilat 1 x 80mg PO stable angina
D. Drip heparin 5000 IU kasus DVT
E. Pembedahan terutama untuk tujuan estetik,
namun diberikan stocking kompresi terlebih dahulu
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 24 tahun
• Nyeri pada tungkai dan betis saat berdiri lama
• Pekerjaan sering berdiri lama FR
• Penonjolan pembuluh darah betis, tampak kebiruan
vericose vein

DIAGNOSIS >> INSUFISIENSI VENA KRONIK


Maka tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah

B. Pemakaian stocking
kompresi
KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun
• Berdebar sejak 1 jam
• TD 130/90 mmHg, HR 170x/menit, RR 26x/menit

DIAGNOSIS >> ATRIAL FIBRILASI

JAWABAN

C. Stroke non hemoragik


PENJELASAN

Takiaritmia
Gangguan irama jantung dengan HR >100
kali/menit
• Perlu diperhatikan kompleks QRS
Narrow QRS masalah dari atas/supraventrikel
Wide QRS masalah ada pada ventrikel
PENJELASAN

Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
• Ireguler (jarak R-R)
• Gelombang P
menghilang

Atrial Flutter:
• Reguler (jarak R-R)
• Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN

Wide QRS

Ventricular tachycardia (VT)


monomorfik

Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik

Ventricular fibrillation (VF)


PENJELASAN

Atrial Fibrilasi
• Denyut jantung yang
meningkat secara drastis dan
ireguler meningkatkan risiko
terjadinya emboli stroke
iskemik
• Etiologi
• Hipertensi, gagal jantung,
tirotoksikosis, electrolyte imbalance
• Gejala
• Palpitasi, nadi ireguler
• Pulsus deficit nadi dan denyut
jantung berbeda
• Sesak, nyeri dada
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Thromboembolic Drugs

Anticoagulants Antiplatelets Thrombolytics

Promote
lysis of
Supress Inhibit
Heparin Aspirin fibrin
coagulation platelet Alteplase
Warfarin Clopidrogel strands,
cascade aggregation
dissolution
of thrombi
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Stroke hemoragik seharusnya stroke non


hemoragik
B. Meningioma tumor serebral
D. Bell s pals tidak berkaitan
E. Perdarahan subarachnoid komplikasi pada
berry aneurisma pada otak
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 45 tahun
• Berdebar sejak 1 jam
• TD 130/90 mmHg, HR 170x/menit, RR 26x/menit

DIAGNOSIS >> ATRIAL FIBRILASI


Maka komplikasi neurologis pada pasien ini adalah

C. Stroke non hemoragik


KEYWORDS

• Wanita, 40 tahun
• Medical check up
• PF : HR 48x/menit

DIAGNOSIS >> AV BLOK DERAJAT I

JAWABAN

A. Monitor dan observasi


PENJELASAN

Bradiaritmia
Denyut jantung <50 kali/menit

Paling sering gangguan konduksi jantung


• SA node disease
• Tachy-bradycardia syndrome
• Sinus arrest gelombang p muncul terlambat >3
detik
• Atrioventricular block (AV block)
• Pemanjangan PR interval >200 ms (>5 kotak kecil)
• Dibagi menjadi derajat 1, 2 dan 3
PENJELASAN
PENJELASAN

AV Block
AV block derajat 1
• PR interval memanjang
konstan (>5 mm)

AV block derajat 2a
(Mobitz 1)
• PR interval memanjang
progresif, hingga
akhirnya ada kompleks
QRS yang hilang (beat
drop)
PENJELASAN

AV block derajat 2b
(Mobitz 2)
• PR interval memanjang
konstan, hingga akhirnya
ada kompleks QRS yang
hilang (beat drop)
• Butuh pacemaker

AV block derajat 3
• Gelombang P dan QRS
berjalan sendiri-sendiri
• Jarak PP reguler,
begitupun jarak RR
• Butuh pacemaker
PENJELASAN

AV block derajat 3
• Gelombang P dan QRS tidak berhubungan
• P-P regular, R-R regular
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kardioversi 100 J pada kasus tachycardia


simptomatik
C. Pemasangan transcutaneous pacemaker pada
kasus AV block mobitz II dan complete AV Block
D. Loading IV kristaloid 20 cc/kgbb pada kasus
shock hipovolemik
E. Sulfas atropine 0.5mg IV bradikardia
simptomatik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 40 tahun
• Medical check up
• PF : HR 48x/menit

DIAGNOSIS >> AV BLOK DERAJAT I


Maka tatalaksana pada pasien ini adalah

A. Monitor dan observasi


KEYWORDS

• Laki-laki, 58 tahun
• Nyeri dada kiri saat aktivitas 3 jam lalu hingga sekarang
• Menjalar ke lengan kiri, mual dan keringat dingin
• Riwayat DM dan alergi aspirin
• EKG inverted T V1 V4, enzim jantung meningkat

DIAGNOSIS >> NSTEMI

JAWABAN

C. Clopidogrel 1x300 mg
PO
PENJELASAN

Acute Coronary Syndrome


Disebabkan karena menurunnya
perfusi darah ke jantung secara
mendadak iskemik miokard
infark miokard

Kriteria diagnostik (2/3)


Gejala iskemik nyeri khas
angina, durasi >1 jam
Perubahan EKG
Kenaikan enzim jantung
(troponin, CKMB)

TATALAKSANA AWAL MONACO


(Morfin Oksigen Nitrat Aspirin Clopidogrel)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Timing perubahan kadar


enzim jantung
TATALAKSANA ISDN vasodilator
Efek samping
• Rebound hypertension
• Sinkop
• Hipotensi
• Palpitasi

Kontraindikasi ISDN
• Hipotensi (SBP <90)
• Bradi/Takikardi
• Infark ventrikel kanan
• Penggunaan 5-PDI
(sildenafil, avanfil)

Algoritma ACS terbaru (2015) terdapat perbedaan


pada target SpO2, yaitu 94% 90%
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. ISDN 5 mg sublingual bukan tatalaksana


definitive (untuk simptomatik)
B. Asam asetilsalisilat 1 x 320mg PO pasien alergi
aspirin
D. Asam asetilsalisilat 1 x 80mg PO pasien alergi
aspirin
E. Clopidogrel 1 x 75mg PO bukan dosis loading
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 58 tahun
• Nyeri dada kiri saat aktivitas 3 jam lalu hingga sekarang
• Menjalar ke lengan kiri, mual dan keringat dingin
• Riwayat DM dan alergi aspirin
• EKG inverted T V1 V4, enzim jantung meningkat

DIAGNOSIS >> NSTEMI


Maka tatalaksana definitif kasus ini adalah

C. Clopidogrel 1x300 mg
PO
KEYWORDS

• Wanita, 44 tahun
• Berdebar debar hilang timbul 5 bulan SMRS
• TD 120/70 mmHg, HR 130x/menit
• PF : kesimpulan stenosis trikuspid

DIAGNOSIS >> STENOSIS TRIKUSPID

JAWABAN

D. Murmur diastolic pada


ICS IV parasternal kiri
PENJELASAN

Anatomi Jantung

Sistolik aorta dan


pulmonal membuka,
mitral dan tricuspid
menutup

Diastolik aorta dan


pulmonal menutup,
mitral dan tricuspid
membuka
PENJELASAN
PENJELASAN

Gangguan Katup Jantung


Pendekatan diagnosis
1. Lihat lokasi murmur
2. Tentukan katup apa yang bermasalah
3. Tentukan fase murmur (sistolik/diastolik/continuous)

Sistolik aorta dan pulmonal membuka, mitral dan


tricuspid menutup
Diastolik aorta dan pulmonal menutup, mitral dan
tricuspid membuka

Gangguan saat menutup regurgitasi/insufisiensi


Gangguan saat membuka stenosis
PENJELASAN

Rangkuman

Katup Murmur Sistolik Murmur diastolik

Mitral dan
Regurgitasi Stenosis
Trikuspid

Aorta dan
Stenosis Regurgitasi
Pulmonal
PENJELASAN

Freeman & Levine Grading


of Heart Murmur
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Murmur sistolik pada ICS IV parasternal kiri


regurgitasi mitral
B. Murmur sistolik pada apex jantung regurgitasi
mitral
C. Murmur kontinyu pada ICS II sternalis kiri PAD
E. Murmur diastolik pada apex jantung stenosis
mitral
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 44 tahun
• Berdebar debar hilang timbul 5 bulan SMRS
• TD 120/70 mmHg, HR 130x/menit
• PF : kesimpulan stenosis trikuspid

DIAGNOSIS >> STENOSIS TRIKUSPID


Maka hasil auskultasi pada pasien ini adalah

D. Murmur diastolic pada


ICS IV parasternal kiri
KEYWORDS

• Wanita, 84 tahun
• Penurunan kesadaran dan bicara kacau
• Riwayat HT tidak terkontrol FR
• TD 170/100 mmHg, HR 110x/menit, RR 28x/menit
• Edema tungkai bilateral, konjungtiva anemis
• Lab : Ur 240, Cr 9.2, K 4.0, Hb 8.4

DIAGNOSIS >> CKD

JAWABAN

E. Sindrom uremia
PENJELASAN

Chronic Kidney Disease


Abnormalitas struktur atau fungsi ginjal yang
terjadi selama > 3 bulan
PENJELASAN
PENJELASAN

Chronic Kidney Disease


Bila GFR <60 mL/min/1.73m2 (Kategori G3a G5) atau
marker kidney damage (+) lihat RPD dan durasi
- Riwayat GFR
- Riwayat albuminuria/proteinuria
- Radiologis ukuran ginjal mengecil, penurunan ketebalan
korteks ginjal
- Histopatologis fibrosis dan atrofi ginjal
- Riwayat penyakit lain yang berhubungan dengan CKD

• Durasi >3 bulan CKD


• Durasi <3 bulan/tidak jelas AKI/CKD, evaluasi dan observasi

KDIGO 2012
PENJELASAN
PENJELASAN

Chronic Kidney Disease


Stage 1 3 (GFR >30) biasanya asimptomatik, gejala
mulai terlihat pada stage 4 5 (GFR <30)

- Asidosis metabolik malnutrisi energi-protein, kehilangan


massa tubuh, kelemahan otot
- Keseimbangan air-garam edema perifer, edema pulmonal,
hipertensi
- Anemia lemah, ganguan kognitif dan fungsi imun,
penurunan kualitas hidup, resiko gangguan kardiovaskular,
gagal jantung
- Pada pasien CKD St 5 dengan hemodialisa tidak rutin/
inadekuat perikarditis, ensefalopati, neuropati perofer,
restless leg syndrome, gangguan GI, manifestasi kulit,
somnolen, failure to thrive, malnutrisi, disfungsi ereksi, disfungsi
platelet.
PENJELASAN

http://www.pathophys.org/ckd/
TATALAKSANA
PENJELASAN

AKI vs CKD?

KDIGO 2012
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Belum memerlukan hemodialisa sindrom


uremia
B. Hipertensi stage 2 bukan indikasi
C. Hiperkalemia normal 3.5 5.0
D. Overload cairan gejala overload cairan
tidak tampak
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 84 tahun
• Penurunan kesadaran dan bicara kacau
• Riwayat HT tidak terkontrol FR
• TD 170/100 mmHg, HR 110x/menit, RR 28x/menit
• Edema tungkai bilateral, konjungtiva anemis
• Lab : Ur 240, Cr 9.2, K 4.0, Hb 8.4

DIAGNOSIS >> CKD

Maka indikasi hemodialisa pada kasus ini adalah

E. Sindrom uremia
KEYWORDS

• Laki-laki, 23 tahun
• Belum memiliki keturunan (menikah 3 th lalu)
infertilitas
• PF : Tidak teraba testis, teraba benjolan pada lipat
paha kiri sejak kecil

DIAGNOSIS >> KRIPTORKIDISMUS

JAWABAN

C. Orkidopeksi
PENJELASAN

Kriptorkidismus
Keadaan dimana testis tidak turun ke skrotum,
disebabkan oleh testis yang ektopik, tidak turun
sempurna, atrofi atau memang tidak ada
Etiologi defisiensi hormon
androgen terutama testosteron

Testis normalnya berada di


rongga retroperitoneal hingga
kehamilan 28 minggu lalu akan
turun sempurna pada sekitar usia
kehamilan 40 minggu
Guideline AUA on cryptorchidism
PENJELASAN

Guideline AUA on cryptorchidism


PENJELASAN

Lokasi Kiptorkidismus
Dapat terjadi sepanjang jalur turunnya testis, mulai dari
retroperitoneal, tepat di bawah ginjal, hingga cincin inguinal

• Kanalis inguinalis (90%)


• Ektopik (subkutan paha,
perineum, skrotum, kanalis
femoralis)
• Tidak berkembang
(hipoplastik) atau
abnormal (disgenetik)
• Tidak ada (anorchia)

Komplikasi utama infertilitas dan keganasan


TATALAKSANA

Tatalaksana
• Observasi hingga usia 6 bulan, bila masih belum turun
dilakukan operasi
• Terapi hormonal sudah tidak disarankan
• Operasi
• Disarankan sebelum usia 2 tahun (ideal <1 tahun)
pertumbuhan testis dan fertilitas yang lebih baik
• Resiko terjadi seminoma testis meningkat 40x bila tidak
dilakukan operasi
• Kasus post-pubertal dapat dilakukan orkidopeksi atau
orkidektomi (bila sudah terjadi komplikasi)

uptodate.com
Barthold JS. Abnormailities of the testis and scrotum and their surgical management.
In: Wein AJ, et al. Campbell-Walsh urology. 10th ed. Philadelphia: Saunders; 2012.
Rogers E, et al. The role of orchiectomy in the management of postpubertal cryptorchidism. J Urol 1998
Granados Loarca EA, et al. Is necessary to practice orchiectomy in patients with post-puberal maldescended testes? Actas Urol Esp 2005
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Terapi hormonal saat ini sudah tidak disarankan


B. Sirkumsisi terapi pada phimosis
D. Herniotomy terapi pada hernia
E. ESWL terapi pada urolithiasis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 23 tahun
• Belum memiliki keturunan (menikah 3 th lalu)
infertilitas
• PF : Tidak teraba testis, teraba benjolan pada lipat
paha kiri sejak kecil

DIAGNOSIS >> KRIPTORKIDISMUS


Maka terapi definitif pada pasien adalah

C. Orkidopeksi
KEYWORDS

• Laki-laki, 39 tahun
• Nyeri hebat pada kemaluan sejak 2 jam
• Diawali dengan ereksi tanpa hasrat sejak 6 jam
• PF : penis berwarna biru gelap, nyeri tekan (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Priapismus low - flow


PENJELASAN

Priapismus
Ereksi penis persisten yang berlangsung >4
jam dan tidak terkait dengan stimulasi seksual
Umumnya hanya melibatkan corpus cavernosa
PENJELASAN

Priapismus Iskemik
Veno-occlusive, low flow priapism
• Sedikit atau tidak ada sama sekali aliran darah di
kavernosa
• Adanya gas darah abnormal di kavernosa
(hipoksik, hiperkarbik dan asidosis)
• Korpus kavernosa kaku dan nyeri tekan (+)
• Warna kulit menjadi lebih gelap
• Merupakan keadaan emergensi
PENJELASAN

Priapismus Non Iskemik


Arterial-inflow, high flow priapism
• Aliran arteri kavernosa yang tidak teregulasi
• Gas darah kavernosa tidak hipoksik ataupun
asidosis
• Umumnya penis tidak terlalu kaku dan tidak nyeri
• Bukan keadaan emergensi terkait dengan
riwayat trauma
PENJELASAN

Priapismus Intermiten
Stuttering (intermittent) priapism bentuk rekuren
priapismus iskemik
• Ditandai dengan priapismus berulang, nyeri (+),
durasi <2 jam
• Memiliki kaitan dengan kelainan darah sickle
cell anemia
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
1. Priapismus iskemik
• Aspirasi
• Injeksi simpatomimetik secara intrakavernosa
• Fenilefrin diencerkan dengan normal salin
hingga konsentrasinya 100 sampai 500
mcg/mL kemudian injeksi 1 mL setiap 3
sampai 5 menit selama 1 jam atau sampai
terjadi resolusi
• Kavernogranular shunt (bedah)
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Tatalaksana
2. Priapismus non-iskemik
• Observasi (aspirasi/injeksi tidak dianjurkan),
umumnya membaik dengan sendirinya
• Selective arterial embolization dilakukan
embolisasi pada arteri tertentu, dengan tujuan
agar kondisi tidak berulang hanya dilakukan
atas permintaan pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Peyronie disease nyeri dan bengkok saat


ereksi karena adanya jaringan parut (scar)
B. Balanitis peradangan pada preputium,
hygiene buruk, FR fimosis
D. Parafimosis kegawatdaruratan urologi,
preputium menjepit glans
E. Priapismus high-flow nyeri (-), warna tidak
biru
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 39 tahun
• Nyeri hebat pada kemaluan sejak 2 jam
• Diawali dengan ereksi tanpa hasrat sejak 6 jam
• PF : penis berwarna biru gelap, nyeri tekan (+)

Maka diagnosis pada kasus pasien adalah

C. Priapismus low-flow
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Bengkak pada pipi, kelopak mata dan tungkai sejak 2
hari, BAK berbuih
• PF : edema generalisata
• Lab : protein dipstick +3, albumin 1.8, kolesterol
310mg/dl

DIAGNOSIS >> SINDROMA NEFROTIK


JAWABAN

D. Uji Esbach
PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

NEFRITIK

• Dominan hematuria
• Hipertensi
• Biasanya post-infeksi
(streptokokus)

NEFROTIK

• Dominan proteinuria
• Hipoalbuminemia
• Edema anasarka
(generalisata)
• Hiperkolesterolemia
PENJELASAN

Sindroma Nefrotik
Keadaan klinis yang ditandai dengan tetrad
• Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50
mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin
sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik = 2+)
• Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
• Edema
• Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL

Pemeriksaan Penunjang
• Pengukuran protein urin • Panel lipid
kuantitatif esbach test • Complement studies
• Urinalisis • Antinuclear antibody
• Serum albumin
PENJELASAN

Patogenesis Sindroma Nefrotik

Kerusakan filter terhadap


protein albumin di Kerusakan juga
glomerulus ginjal mengakibatkan protein loss
hipoalbuminemia via urin proteinuria

Adanya kompensasi
terhadap turut hilangnya
lemak dari penyaringan
Terjadi penurunan tekanan
glomerulus yang gagal
onkotik edema pitting
hiperkolesterolemia
• Lemak yang masuk ke ginjal akan
diubah menjadi oval fat bodies
PENJELASAN
PENJELASAN

Sindroma Nefrotik
Komplikasi
• Acute renal failure
• Protein malnutrition and
dyslipidemia
• Fluid accumulation
(pleural effusion,
pulmonary edema,
ascites, anasarca
edema)
• Coagulation disorder
• Thromboembolism
(DVT, pulmonary
emboli)
• Infection
PENJELASAN
PENJELASAN

Klasifikasi Sindroma Nefrotik


Remisi
• Proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2 LPB/jam)
3 hari berturut-turut dalam 1 minggu

Relaps
• Proteinuria = 2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari
berturut-turut dalam 1 minggu
• Relaps jarang: relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan
pertama setelah respons awal atau kurang dari 4 x per
tahun pengamatan
• Relaps sering (frequent relaps): relaps 2 dalam 6 bulan
pertama setelah respons awal atau 4 x dalam periode 1
tahun
PENJELASAN

Klasifikasi Sindroma Nefrotik


Dependen steroid
• Relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid diturunkan
(alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan
dihentikan

Resisten steroid
• Tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh
(full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu.

Sensitif steroid
• Remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama
4 minggu
TATALAKSANA

Sindroma Nefrotik
• Medikamentosa
• Prednison dengan dosis awal 60 mg/m2/hari atau 2
mg/kgbb/hari (maksimal 80 mg/hari) dibagi 3 dosis selama 4
minggu dilanjutkan dengan 2/3 dosis awal dosis tunggal pagi
selang sehari (alternating) 4-8 minggu

• Suportif
• Tirah baring
• Diet protein normal (1,5-2 kgbb/hari), rendah garam (1-2 g/hari)
• Diuretik Furosemide
• Anti-hipertensi
• Albumin 20-25% 1 g/kgbb selama 2-4 jam pada edema
refrakter, syok atau albumin < 1
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. USG Ginjal pada kasus curiga GN kronis,


CKD, massa/batu ginjal
B. Rontgen abdomen tidak tepat
C. Darah rutin dan kultur darah pada curiga
infeksi
E. ANA dan dsDNA bila dicurigai lupus nefritis
(gejala sindroma nefritik)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 7 tahun
• Bengkak pada pipi, kelopak mata dan tungkai sejak 2
hari, BAK berbuih
• PF : edema generalisata
• Lab : protein dipstick +3, albumin 1.8, kolesterol
310mg/dl

DIAGNOSIS >> SINDROMA NEFROTIK


Maka pemeriksaan penunjang lanjutan pada pasien ini
adalah

D. Uji Esbach
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Bengkak kedua kelopak mata,
• BAK seperti cucian daging hematuria (?)
• Riwayat nyeri tenggorokan FR
• TD 140/100, HR 106x/mnt
• PF : Edema palpebral (+)

DIAGNOSIS >> GNAPS


JAWABAN

E. Tes ASTO positif


PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

NEFRITIK

• Dominan hematuria
• Hipertensi
• Biasanya post-infeksi
(streptokokus)

NEFROTIK

• Dominan proteinuria
• Hipoalbuminemia
• Edema anasarka
(generalisata)
• Hiperkolesterolemia
PENJELASAN

Sindroma Nefritik

Akut
• Paling sering GNAPS
• Rapidly progressing glomerulonephritis (RPGN)
glomerulonefritis akut yang disebabkan oleh sekuele
sekunder dari inflammatory glomerulonephritis

Kronis
• IgA nephropathy (Berger s disease BUKAN Buerger s
disease (thromboangitis obliterans)
• Nefritis herediter
• Thin basement membrane disease
PENJELASAN

Sindroma Nefritik
Terjadi inflamasi dan
kerusakan pada
membran
glomerulus yang
terjadi akibat
deposit kompleks
imun
PENJELASAN

Sindroma Nefritik
Komplikasi
• Acute renal failure
• Hyperkalemia
• Hyperphosphatemia
• Hypocalcemia
• Acidosis
• Hypertensive
encephalopathy
• Seizures
• Coma
• Heart failure
• Pulmonary edema
PENJELASAN

GNAPS
• Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus
• Merupakan salah satu Acute Nephritic Syndrome yang
disebabkan karena post-infeksi Group A-Beta Hemolytic
Streptococci
• 1 2 minggu setelah faringitis streptococcal atau 3 6
minggu setelah streptococcal pyoderma
• Paling sering terjadi pada anak-anak usia 5 12 tahun
dengan prevalensi anak laki-laki dan perempuan 2:1
• Terjadi pembentukan antibodi terhadap Streptococcus (Anti-
Streptolysin O/ASTO) menyebar dalam sirkulasi tubuh
membentuk kompleks imun antibodi-antigen terdeposit di
glomerular basement membrane
• Komplikasi tersering CHF, ensefalopati, ARF
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang GNAPS


• Darah lengkap
• Anemia ringan normokrom, leukositosis ringan
• Fungsi ginjal
• Peningkatan BUN/Sc, metabolic acidosis
• Urinalisis
• Hematuria, proteinuria
• Serologis, kultur swab tenggorok/kulit
• Peningkatan ASTO, Dnase B level
• Serum complement level
• Penurunan serum C3
• USG ginjal dan biopsi ginjal
• Apabila dari hasil PF dan PP lainnya atipikal
TATALAKSANA

Sindroma Nefritik
• Tatalaksana Awal
• Loop Diuretik (furosemid) untuk mengurangi edema jika
terdapat tanda edema berat

• Tatalaksana Definitif
• Bila hipertensi tidak terkontrol dengan diuretik, dapat
ditambahkan ACE inhibitor (captopril) atau ARB
(candesartan)
• Immunosupresan dan kortikosteroid (prednison)
• Tirah baring, diet nefritis (diet rendah garam 2 gram Na per
hari dan restriksi cairan 1 liter/hari)
• Antibiotik: amoksisilin 50 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10 hari)
atau eritromisin 30 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10 hari)
HANYA PADA GNAPS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sendimentasi protein pada uji kuantitatif uji


Esbach pada sindroma nefrotik
B. Didapatkan vegetasi dengan echocardiografi
endokarditis infektif
C. Kadar trigliserida > 200mg/dl pada sindroma
nefrotik
D. Didapatkan basil berwarna merah pada
pewarnaan Ziehl – Neelsen infeksi TB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 7 tahun
• Bengkak kedua kelopak mata,
• BAK seperti cucian daging hematuria (?)
• Riwayat nyeri tenggorokan FR
• TD 140/100, HR 106x/mnt
• PF : Edema palpebral (+)

DIAGNOSIS >> GNAPS


Maka temuan lain yang sejalan pada pasien ini adalah

E. Tes ASTO positif


KEYWORDS

• Dokter kepala puskesmas kecamatan


• BPJS terdaftar = 20.000 jiwa
• Rata rata 3.000 berobat setiap bulan
• Kapitasi per orang 5.000

ANGGARAN KAPITASI YANG DIDAPATKAN ??


JAWABAN

B. Rp 100.000.000,00
PENJELASAN

Tarif Kapitasi
• Tarif kapitasi merupakan besaran pembayaran
perbulan yang dibayar di muka (di awal bulan) oleh
BPJS Kesehatan terhadap FKTP (Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama) berdasarkan jumlah
peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan.
PENJELASAN

Tarif Kapitasi
Yang termasuk dalam tarif kapitasi :
• Administrasi pelayanan
• Promotif dan preventif
• Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis
• Tindakan medis non spesialistik, baik operatif
maupun non operatif
• Obat dan bahan medis habis pakai
• Pemeriksaan penunjang diagnostik lab
PENJELASAN

Tarif Kapitasi
PENJELASAN

Analisis Kasus
• Peserta terdaftar 20.000 jiwa
• Kunjungan 3.000 jiwa ini tidak ada kaitannya
• Kapitasi bulanan =
20.000 jiwa x Rp 5.000,00/jiwa = Rp
100.000.000,00
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rp 50.000.000,00
C. Rp 115.000.000,00
D. Rp 85.000.000,00
E. Rp 15.000.000,00
KESIMPULAN

• Dokter kepala puskesmas kecamatan


• BPJS terdaftar = 20.000 jiwa
• Rata rata 3.000 berobat setiap bulan
• Kapitasi per orang 5.000

Maka anggaran kapitasi yang didapatkan setiap


bulannya adalah
20.000 jiwa x Rp 5.000/jiwa =

B. Rp 100.000.000,00
KEYWORDS

• Perempuan, 25 tahun pasca terjatuh dari tangga


1 jam SMRS
• Tidak dapat menggerakan kedua tungkai bawah
• PF : paraplegia + sensori kedua tungkai bawah
berkurang + refleks Chaddock (+) Lesi UMN
DIAGNOSIS >> TRAUMA MEDULLA SPINALIS

TATALAKSANA ??
JAWABAN

D. Methylprednisolone 30mg/kgBB
bolus IV dalam 15 menit
PENJELASAN

Spinal Cord Injury

Lesi Setinggi
Thoracal & Lumbal
menyebabkan
paraplegia

Trumatic Spinal cord injury, Nature Review ; 2017


PENJELASAN

Potong Lintang Medulla Spinalis

• Lesi dapat bersifat: total, sentral, anterior, posterior,


dan hemiseksi
• Total / Complete : semua fungsi hilang (motorik,
nyeri dan suhu, propriosepsi dan vibrasi)
PENJELASAN

Trauma Medula Spinalis


• Curiga ada trauma tulang belakang jika :
• KLL kecepatan tinggi/high impact
• Jatuh dari ketinggian
• Multiple trauma
• Ada nyeri di tulang belakang + gangguan neurologis
• Penurunan kesadaran
• Keluhan UMN (Karena med.spin adalah UMN) Refleks
patologis (+), hiporefleks fisiologis
• Mekanisme kejadian traumatik dislokasi, rotasi,
axial loading, dan hiperfleksi atau hiperekstensi
medula spinalis
• Gejala-gejala dapat bervariasi mulai dari nyeri,
paralisis, sampai terjadinya inkontinensia
PENJELASAN
PENJELASAN

PRE HOSPITAL TRAUMA CARE


1. AIRWAY-BREATHING-CIRCULATION
• Untuk membuka airway lakukan jaw thrust, jangan head
tilt-chin lift
2. IMOBILISASI
• Gunakan long spine board dan cervical collar neck untuk
support rigid proses imbolisasi dan transportasi dari pasien
dengan kecurigaan cedera medulla spinalis
TATALAKSANA

Spinal Cord Injury

SHOULD BEGIN WITHIN 8 HOURS of INJURY

Onset ≦ 8hours Methylprednisolone IV bolus


30mg/kg (15 minutes) 45 Min Pause 5.4
mg/kg / hour (23 hours)

Adams ; Principle of Neurology ; p1245


A Clinical Practice Guideline for the Management of Acute-
Spinal Cord Injury: Introduction, Rationale, and Scope
PENJELASAN

SPINAL SHOCK VS NEUROGENIC SHOCK


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Piracetam 3x1 gr IV neuroprotektan, diberikan


pada kasus stroke, cara kerja seperti citicoline
evidence based kurang suportif
B. Nicardipin 2-10 mcg/kgBB/menit IV pilihan
untuk HT Emergency
C. Manitol 20% 0,5-1 g/kgBB IV untuk kasus TIK
naik (contoh : Stoke hemoragik )
E. Epinefrin 0,5 ml I.M untuk kasus shock
anafilaktik
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Wanita, 25 tahun
• Pasca terjatuh dari tangga 1 jam yang lalu.
• Tidak dapat menggerakan kedua tungkai bawah
• Px Fisik : paraplegia + sensori kedua tungkai bawah
berkurang + refleks Chaddock (+) Lesi UMN
DIAGNOSIS >> TRAUMA MEDULLA SPINALIS

Maka, tatalaksananya adalah

D. Methylprednisolone 30mg/kgBB
bolus IV dalam 15 menit
KEYWORDS

• Wanita, 31 tahun
• Keluhan nyeri kepala berputar dipengaruhi
perubahan posisi
• Gangguan pendengaran dan riwayat trauma disangkal
pasien
• Nistagmus rotatoar (+)
• Kekuatan motorik ekstremitas normal eksklusi
vertigo sentral
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Benign Paroxysmal Positional


Vertigo (BPPV)
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
Vertigo dibagi menjadi dua,
yaitu:
• Vertigo perifer
• Onset mendadak
• Disertai mual/ muntah yang
hebat
• Keluhan telinga (tinnitus/
penurunan pendengaran) (+)
Ddx : Meniere Disease
• Defisit neurologi (-)
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
• Vertigo sentral
• Onset gradual
• Keluhan less-intense, keluhan mual muntah lebih
ringan
• Gejala telinga/ gangguan pendegaran jarang
• Ada riwayat hipertensi, stroke, gangguan
keseimbangan/ koordinasi , defisit neurologi (+)
• Penyebab tersering stroke iskemik (biasanya
yang menyerang sistem vestibular)
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
• Vertigo sentral
Contoh stroke pada
cerebellar yang sering
memberikan
manifestasi vertigo,
nystagmus karena
terdapat jaras
vestibuloocular dari
dan ke cerebellum
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
• Pusing berputar vertigo
• Bedakan dengan dizziness atau melayang!!
• Vertigo pasien merasa dirinya/lingkungannya yang
berputar.
• Dizziness = seperti di atas kapal, melayang
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
PENJELASAN
Pendekatan Vertigo
PENJELASAN

Benign Paroxysmal Positional


Vertigo (BPPV)
• Adalah sensasi abnormal (umumnya berupa pusing
berputar) yang dipicu oleh gerakan mendadak
(paroksismal) dan melibatkan perubahan posisi
(posisional).
• Patofisiologi: ada 2 teori, yakni adanya otolith/ debris di
kanal semisirkularis (=kanalitiasis, teori utama) atau
kupula krista ampularis (=kupulolitiasis).
• Tersering adalah kanalitiasis di kanalis
semisirkularis posterior. Paling jarang adalah
anterior
PENJELASAN

BPPV
• Pemeriksaan standar klinis dari BPPV manuver
dix-hallpike UNTUK PENEGAKAN DIAGNOSIS
• Patognomonik nistagmus (+) seringkali rotasional/
geotropik, dengan latensi dan durasi terbatas.
• Nystagmus Horizontal lebih ke vertigo perifer
• Nystagmus Vertikal lebih ke vertigo sentral
• Dix-hallpike positif mengindikasikan BPPV pada
kanal posterior, bila negatif bisa jadi BPPV di kanal
lain atau disebabkan oleh kupulolitiasis.
PENJELASAN
PENJELASAN

Romberg Test
PROSEDUR :
1. Pasien berdiri dengan kedua kaki
lengan/tangan di sisi dengan mata terbuka
terlebih dahulu, kemudian mata tertutup. Amati
selama 30 detik apakah ada ketidak
seimbangan
2. Jika terjadi ketidakseimbangan dengan kondisi
mata terbuka : gangguan berasal dari sentral
(deficit fungsi cerebellum) akan semakin
parah ketika mata ditutup
3. Jika terjadi ketidakseimbangan dengan kondisi
mata tertutup namun pasien bisa
mempertahankan posisinya saat mata masih
terbuka : gangguan lebih berasal dari system
vestibular
4. Dapat dilakukan Romberg test dipertajam jika
ingin memastikan gangguan vestibular dengan
menekan postural
PENJELASAN

Visualisasi Romberg Test


PENJELASAN

Diagnosis Banding
PENJELASAN

Terapi BPPV
• Observasi: bila gejala ringan dan umumnya remisi
spontan dalam beberapa minggu-bulan.
• Medikasi vestibulosupresan, misalnya
betahistine - flunarizine, yang efektif digunakan
untuk Ménière s disease, BPPV (benign paroxysmal
positional vertigo), vestibular neuronitis, dan vertigo
perifer lain
• Reposisi kanalith dengan berbagai maneuver
ada yang oleh dokter, ada yang latihan mandiri di
rumah
• Operasi
PENJELASAN

Epley Maneuver : 1st line


manuever Tx oleh dokter
PENJELASAN

Semont Maneuver : 2nd line


manuever Tx oleh dokter
PENJELASAN

Brandt-Darrof Maneuver latihan


mandiri di rumah oleh pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Meniere s disease Terdapat trias yaitu vertigo,


tinnitus, tuli sensorineural. Sedangkan pada pasien
tidak ada gangguan pendengaran
B. Vestibular neuritis keluhan hanya gangguan
keseimbangan hebat, tidak berubah dengan posisi
kepala, diawali infeksi virus/bakteri
C. Hipotensi ortostatik hipotensi dari posisi
duduk/tidur ke berdiri, tidak dipengaruhi posisi kepala,
nystagmus (-)
E. Vertigo sentral biasanya karena stroke iskemik
pada system vestibular. Terdapat gangguan kekuatan
motoric, reflex patologis (+), riwayat DM atau
hipertensi
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Wanita, 31 tahun
• Keluhan nyeri kepala berputar dipengaruhi
perubahan posisi
• Gangguan pendengaran dan riwayat trauma
disangkal pasien.
• Nistagmus rotatoar (+)
• Kekuatan motorik ekstremitas normal eksklusi
vertigo sentral

Maka, diagnosisnya adalah

D. Benign Paroxysmal Positional


Vertigo (BPPV)
KEYWORDS

• Anak, usia 17 bulan


• Kejang selama 4 menit saat di rumah.
• Keluhan kejang pertama kali, didahului dengan
demam tinggi mencapai 39,3oC.
• Kejang terjadi pada seluruh anggota gerak tubuh, dan
setelah kejang pasien tertidur pulas.
DIAGNOSIS >> KEJANG DEMAM SIMPLEKS

TERAPI BILA PASIEN KEMBALI KEJANG ??


JAWABAN

A. Diazepam
PENJELASAN

Kejang Demam
• Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal > 380C) tanpa infeksi, gangguan
elektrolit, atau gangguan metabolik lain
• Usia predileksi 6 bulan 5 tahun
• Kejang demam kompleks, 1 dari kriteria berikut
Lebih dari 15 menit
Fokal (tidak generalisata, misalnya meliputi satu
ekstremitas saja)
Berulang dalam 24 jam
• Kejang demam sederhana, tidak boleh memenuhi
satupun kriteria diatas

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


PENJELASAN

Evaluasi
• Pemeriksaan
Sesuai indikasi untuk menyingkirkan diagnosis
: darah rutin, gula darah, elektrolit, urinalisis,
feses, dll
Pemeriksan CSF menyingkirkan meningitis
terutama bayi < 12 bulan (sangat
dianjurkan) dan 12 -18 bulan (dianjurkan)
CT scan dan MRI bila ada indikasi
Pemeriksaan EEG diindikasikan bila kejang
bersifat fokal

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


PENJELASAN

• Faktor risiko berulangnya kejang demam :


1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
- Riwayat epilepsy pada keluarga juga berperan (Nelson 20th
edition febrile seizure)
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam (dibawah 24 jam)

• Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan


berulangnya kejang demam adalah 80%,
Kemungkinan berulangnya kejang demam paling
besar pada tahun pertama

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


TATALAKSANA

Terapi
• Antipiretik: PCT 10-15 mg/kgBB/kali 4-6 kali perhari
• Anti kejang: praktis bisa diberikan orang tua dirumah
diazepam supp 5 mg untuk BB < 12 kg, 10 mg untuk BB
> 12 kg
• Anti kejang: di IGD diazepam intravena 0,2-0,5 mg/kg
perlahan-lahan dengan kecepatan 2 mg/menit atau
dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 10 mg.
Secara umum, penatalaksanaan kejang akut mengikuti
algoritma kejang pada umumnya.

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


TATALAKSANA

ALGORITMA TATALAKSANA KEJANG AKUT


TATALAKSANA

Indikasi pengobatan rumatan:


1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum
atau sesudah kejang, misalnya cerebral palsy,
hidrosefalus, hemiparesis.

Obat diberikan hingga 1 tahun bebas kejang


o Asam valproate 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3
dosis (DOC)
o Fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2
dosis.

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Fenobarbital Digunakan sebagai lini 1 pada


neonatus (INGAT! Neonatus 0 hari 1 bulan)
C. Asam valproat Untuk terapi rumatan jangka
panjang bila terdapat indikasi
D. Fenitoin bila sudah diberikan diazepam
sebanyak 2 dosis hingga dosis maksimal tetapi
kejang masih berlanjut
E. Midazolam untuk kejang demam refrakter.
Perawatan intensif di PICU
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan pasien:


• Anak laki-laki, 17 bulan
• Kejang selama 4 menit saat di rumah.
• Keluhan kejang pertama kali, didahului dengan
demam tinggi mencapai 39,3oC.
• Kejang terjadi pada seluruh anggota gerak tubuh,
dan setelah kejang pasien tertidur pulas.
DIAGNOSIS >> KEJANG DEMAM SIMPLEKS

Maka, tatalaksana bila kembali kejang adalah

A. Diazepam
KEYWORDS

• Perempuan, 22 tahun
• Nyeri kepala berdenyut sisi kiri sejak 5 jam
SMRS. Menyangkal adanya kilatan cahaya
• Diperberat saat aktivitas fisik
• Kelainan neurologis lain disangkal
• TTV normal, PF neurologi normal

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Common migraine
PENJELASAN

PRIMARY HEADACHE / Nyeri kepala primer

Sumber : Konsensus Nyeri Kepala, PERDOSSI


PENJELASAN

TTH terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan stress,


disertai ketegangan otot leher, intensitas ringan-sedang.
Migraine berdenyut, biasanya unilateral, disertai mual,
muntah, fotofobia, fonofobia, dapat disertai aura (classic
migrain) ataupun tidak (common migrain), intensitas
sedang-berat.
Cluster seperti ditusuk, unilateral, periorbita, dapat
menjalar ke temporal/retroorbita, gejala tambahan:
lakrimasi, diplopia, rinore, kongesti nasal, edema palpebra,
injeksi konjungtiva.

Sumber : PPK Neurologi 2016 - PERDOSSI


PENJELASAN
PENJELASAN

Migraine
• Kriteria diagnosis
• Nyeri kepala 4 72 jam
• Disertai 2 dari gejala berikut
• Diperberat oleh aktivitas
• Nyeri sedang hingga berat
• Pulsatil
• Unilateral
• Salah satu: mual muntah atau
fotofobia/afonofobia
PENJELASAN
PENJELASAN

Kriteria diagnosis (Common migraine)


A. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang memenuhi
kriteria B-D
B. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam
(tidak diobati atau tidak berhasil diobati).
C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua diantara
karakteristik berikut:
1. Lokasi unilateral
2. Kualitas berdenyut
3. Intensitas nyeri sedang atau berat
4. Keadaan bertambah berat oleh aktivitas fisik
D. Selama nyeri kepala disertai salah satu dibawah ini:
1. Nausea dan atau muntah
2. Fotofobia dan fonofobia
Sumber : PPK Neurologi 2016 - PERDOSSI
PENJELASAN

Prinsip dasar melibatkan


sistem trigeminovaskular
PENJELASAN

Vasokonstriksi pemb. darah


intrakranial aura
Vasodilatasi pemb darah
meninges nyeri pulsatil
PENJELASAN

Pencetus
puasa /
Menstruasi terlambat Alkohol
makan

cokelat Keju MSG

Banyak / Psikologis :
Cahaya kilat
kurang tidur / Cemas,
/ berkedip
kelelahan marah, sedih
TATALAKSANA

Tatalaksana nyeri kepala


• Tension headache
Akut: NSAID (ibuprofen adalah DOC), aspirin, dan
parasetamol
Preventif: antidepresan trisiklik (amitriptilin atau nortriptilin)

• Migraine headache
hindari pencetus
terapi abortif:
• non spesifik: acetaminofen, NSAID
• spesifik: triptan, ergotamine, DHE
Bila tidak respon opioid
Terapi preventif : propanolol, amitriptilin, as valproat.

• Cluster headache
Akut: oksigen 7-10 lpm
Preventif: Calcium channel blockers (verapamil), amitriptilin
TATALAKSANA

Tatalaksana Abortif Migraine


• Sumatriptan
• 6 mg SC, bisa diulangi dalam 1 jam, dosis maksimal : 12 mg
dalam 24 jam
• 25 - 100 mg p.o tiap 2 jam, dosis maksimal : 200 mg per hari
• Intranasal: 5 - 10 mg (1-2 semprot) pada salah satu lubang
hidung; dosis boleh diulang dalam 2 jam, hingga dosis
maksimal yaitu 40mg/hari.
• Ergotamine = 1 - 2 mg p.o tiap jam, maksimal 3 dosis
dalam 24 jam.
• Caffeine plus ergotamine (Cafergot) = 2 tablet (100
mg caffeine/1 mg ergotamine) saat serangan, lalu 1
tablet tiap 30 menit sampai 6 tablet per satu kali
serangan.
PENJELASAN

Mekanisme kerja terapi migrain

Source: British Medical Journal - Neurology


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Classic migraine Migraine dengan aura


C. Cluster headache Nyeri kepala dengan rinorea
dan epifora unilateral, intensitas berat
D. Hemiplegic migraine Migraine tipe jarang yang
disertai hemiplegia dan gangguan sensorik
menyerupai stroke. Bersifat familial dan disebabkan
karena gangguan gen tertentu
E. Secondary headache Nyeri kepala oleh karena
penyakit tertentu seperti stroke, tumor otak, infeksi, dll
KEYWORDS

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan, 22 tahun
• Nyeri kepala berdenyut sisi kiri sejak 5 jam SMRS,
menyangkal adanya kilatan cahaya
• Diperberat saat aktivitas fisik
• Kelainan neurologis lain disangkal
• TTV dan PF neurologis normal

Maka, diagnosisnya adalah

A. Common migraine
KEYWORDS

• Pria, 45 tahun, Nyeri pinggang menjalar ke tungkai


bawah sesisi
• Disertai kesemutan hingga mata kaki sisi dalam dan
jari jari kaki.
• Muncul tiba tiba setelah mengangkat beban
• PF : Patrick (+), contra patrick (+)
• PF neurologis : refleks fisiologis patella sinistra <
DIAGNOSIS >> HERNIA NUCLEUS PULPOSUS

PF LAIN ??
JAWABAN

A. Straight leg test


PENJELASAN

Hernia Nucleus Pulposus/HNP


• Penyakit akibat degenerasi
diskus intervertebra
nucleus pulposus protrusi dan
menekan saraf ischiadicus
(skiatika)
• Gejala bervariasi tergantung
derajat herniasi : paling
sering L4-S1
• Nyeri menjalar dari punggung
belakang hingga kaki atau
ankle + numbness
• Faktor Risiko
• Gerak berulang, angkat berat
PENJELASAN

PENUNJANG
• Pemeriksaan Fisik
• Straight leg test (laseque), bragard sicard, patrick, contra
patrick.
• Naffziger Test
• Pemeriksaan neurologis (Sensorium & Motorik)

MRI is recommended as an appropriate,


noninvasive test to confirm the presence
of lumbar disc herniation. (Gold Standard)

NASS; An evidence-based clinical guideline for the diagnosis and


treatment of lumbar disc herniation with radiculopathy
PENJELASAN

Straight leg raising test (Lasègue test) Bragaad s test (dorsiflexion of foot)

Journal of clinical & Diagnostic


Research Lasègue s Sign
PENJELASAN

Tes Patrick, dikenal juga sebagai Naffziger Test


FABER Test (Flexion Abduction
External Rotation)

Journal of clinical & Diagnostic


Research Lasègue s Sign
PENJELASAN

Letak Lesi
• Sesuaikan dengan
dermatome !
• L4 L5 : Maleolus
media, penurunan
refleks patella
• S1 : Maleolus lateralis
PENJELASAN

Tatalaksana
• Hindari aktivitas mengangkat beban
• Analgetik : Pilihan pertama adalah Paracetamol
• Pilihan selanjutnya : NSAIDS (DOC)
• Muscle Relaxant seperti Eperison HCl, Opioid,
Antidepressant, Anticonvulsive

NICE guidelines development Low back pain and sciatica:


Management of non - specific low back pain and sciatica
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tensilon test Pemeriksaan untuk myasthenia


gravis dengan menggunakan edrophonium injeksi
C. Babinski test reflex patologis pada plantar pedis
untuk melihat kelainan SSP
D. Wartenberg test untuk melihat myasthenia gravis
dengan memandang ke satu titik selama beberapa
lama lalu timbul ptosis
E. Hoffman-tromner test reflex patologis pada
tangan untuk melihat kelainan SSP
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus


• Pria, 45 tahun, Nyeri pinggang menjalar ke
tungkai bawah sesisi
• Disertai kesemutan hingga mata kaki sisi dalam
dan jari jari kaki.
• Muncul tiba tiba setelah mengangkat beban
• PF : Patrick (+), contra patrick (+)
• PF neurologis : refleks fisiologis patella sinistra <
DIAGNOSIS >> HERNIA NUCLEUS PULPOSUS

Maka, PF lainnya yang (+) adalah

A. Straight leg test


KEYWORDS

• Laki-laki, 63 tahun Mudah lupa cara untuk


melakukan kegiatan sehari-hari.
• Memiliki riwayat hipertensi > 10 tahun dan tidak
terkontrol dengan pengobatan
• 3 bulan yang lalu pasien memiliki riwayat
kelemahan pada lengan dan tungkai kiri
• Kekuatan motorik ekstremitas kanan 5/5, ekstremitas
kiri 4/4
• Tremor (-)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Demensia vaskular
PENJELASAN

Demensia
• Penurunan gradual fungsi
kognitif yang terjadi dalam jangka
panjang
• Penderita biasanya mulai
kehilangan fungsi sehari-
harinya
• Etiologi:
Usia
Penyakit serebrovaskular
Idiopatik

Sumber : Buku Ajar Neurologi


PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Alzheimer
Manifestasi klinis:
• (A)nterograde amnesia
• (A)phasia : gangguan berbahasa
• (A)praxia : gangguan motorik, walaupun struktur
anatomis intak
• (A)gnosia : gangguan identifikasi objek tanpa
adanya gangguan sensorik
• (D)istrubance in executive function
TATALAKSANA : Donepezil
PENJELASAN
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Vaskular
Manifestasi klinis:
• Gangguan memori yang disertai dengan bukti
penyakit serebrovaskular BIASANYA ada
riw.hipertensi tak terkontrol/DM dan riw.
Stroke
• Gangguan gerak sesuai lokasi topis yang
terserang
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Lewy-Bodies
Manifestasi klinis:
• Gejala parkinsonism: (T)remor, (R)igidity,
(A)kinesia, (P)ostural instability
• Gangguan fungsi kognitif dan gangguan atensi
sifatnya fluktuatif
• Halusinasi visual rekuren yang jelas dan detil
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Frontotemporal
/ Pick s Disease
Manifestasi klinis:
• Gangguan disinhibisi
• Apatis
• Hilangnya simpati dan
empati
• Munculnya perilaku yang
stereotipik, kompulsif
• Hyperorality/perubahan
pola diet (peningkatan
konsumsi alkohol, merokok
lebih banyak, makan yang
bukan makanan)
PENJELASAN
PENJELASAN

REVIEW :
TAKE HOME
MESSAGE
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Demensia Alzheimer Tidak ada riwayat


gangguan neurologis
C. Penyakit Pick s Terdapat gangguan sikap dan
perilaku
D. Delirium kondisi akut yang ditandai oleh
kesadaran berkabut, pasien meronta-ronta,
berteriak
E. Demensia Lewy Bodies terdapat gejala
parkinsonism (TRAP)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 63 tahun Mudah lupa cara melakukan
kegiatan sehari-hari.
• Memiliki riwayat hipertensi > 10 tahun dan tidak
terkontrol dengan pengobatan
• 3 bulan yang lalu pasien memiliki riwayat
kelemahan pada lengan dan tungkai kiri
• Kekuatan motorik ekstremitas kanan 5/5, kiri 4/4
• Tremor (-)

Maka, diagnosisnya adalah

B. Demensia vaskular
KEYWORDS

• Anak, usia 9 tahun


• Tiba-tiba lemas dan tidak bisa berjalan sejak 2 hari
SMRS
• Riwayat demam (+)
• Riwayat imunisasi pasien tidak lengkap
• Px fisik : paralisis motorik tipe flaccid yang asimetris
pada ekstremitas dan atrofi ekstremitas inferior.
DIAGNOSIS >> POLIOMYELITIS

LOKASI PATOLOGIS ??
JAWABAN

B. Cornu anterior medulla spinalis


PENJELASAN

Poliomielitis
• Infeksi virus polio
(fekal-oral) highly
infectious
• Merusak sel
neuron di kornu
anterior medula
spinalis
• Klinis: demam,
kelemahan otot akut
yang berat,
umumnya asimetris
ekstremitas
bawah lebih parah

Sumber : www.emedicine.Medscape.com
PENJELASAN

Anatomi medulla spinalis

Virus polio menyerang


anterior horn ( motorik)
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Tidak ada terapi khusus - umumnya
simptomatik
• Pencegahan dengan vaksinasi polio
Ada dua jenis imunisasi polio yang wajib
diberikan kepada anak :
• oral polio vaccine (OPV) poliovirus yang
sudah dilemahkan
• inactivated polio vaccine (IPV) disuntikkan
yang menggunakan poliovirus yang sudah
dinonaktifkan
TATALAKSANA

Tatalaksana
Vaksin polio diberikan 4 kali, yakni saat bayi
baru lahir, bulan ke 2, 3, dan 4. Dosis
penguat (booster) diberikan usia 18 bulan.
Bayi baru lahir diberikan OPV, kemudian
untuk vaksinasi polio berikutnya dapat
diberikan IPV maupun OPV. Hanya saja,
setiap anak setidaknya harus mendapat
satu dosis IPV.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cornu dorsalis medulla spinalis salah


C. Cornu lateral medulla spinalis salah
D. Substansia nigra midbrain dan NMJ
patofisiologi parkinsonism pada substantia nigra
midbrain; NMJ meruipakan topis penyakit
Myasthenia gravis
E. Cortex cerebri dan Striatum Patofisiologi
cerebral palsy tipe spastik dan diskinetik
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus


• Anak, 9 tahun tiba-tiba lemas dan tidak bisa berjalan
• Riwayat demam (+)
• Riwayat imunisasi pasien tidak lengkap
• Px fisik : paralisis motorik tipe flaccid yang asimetris
pada ekstremitas dan atrofi ekstremitas inferior.
DIAGNOSIS >> POLIOMYELITIS

Maka, lokasi patologisnya adalah pada

B. Cornu anterior medulla spinalis


KEYWORDS

• Wanita, 36 thn digigit anjing 1jam SMRS.


• Status Lokalis : luka gigitan betis kaki kiri, ukuran 3cm x
2cm x 1cm, dasar otot, luka bersih, tidak ada
perdarahan aktif.
• Luka telah dicuci dengan sabun dan air mengalir.
DIAGNOSIS >> VULNUS MORSUM CRURIS SINISTRA

TATALAKSANA ??

JAWABAN

D. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak dua dosis pada


hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak satu
dosis pada hari ke-7 dan ke-21 + SAR 20IU/kgBB
(separuh IM- separuh diinfiltrasi sekitar luka)
PENJELASAN
PENJELASAN

Tipe binatang menggigit


• Anjing, Kucing,
• Observasi 10 hari
• Rakun, Sigung, Rubah, kelelawar
• Dianggap rabies kecuali terbukti negatif
• Sapi, kuda, domba, kelinci, hewan pengerat
• Biasanya tidak perlu Postexposure prophylaxis
PENJELASAN

Profilaksis rabies setelah


paparan
• Perawatan luka harus segera dilakukan
• Perlu dilakukan walaupun pasien datang lama
setelah exposure
• Terdiri dari :
1. Pencucian dan bilas selama 15 menit dengan
sabun dan air atau air mengalir saja
2. Disinfeksi dengan alcohol atau iodin
PENJELASAN

SAR + VAR untuk luka risiko tinggi


PENJELASAN

VAR untuk luka risiko rendah


PENJELASAN
PENJELASAN

Cara Pemberian
• VAR diberikan dengan dosis 0,5 mL di daerah
deltoid (paha pada anak anak) sebanyak 4X :
Hari 0 (2x), hari 7, dan hari 21.

• SAR diberikan dengan dosis 20 IU/kgBB,


separuhnya IM, separuhnya disuntikkan infiltrasi
pada sekitar luka
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Berikan VAR 0,5 ml SC sebanyak dua dosis pada hari


ke-0, dilanjutkan 0,5 ml SC sebanyak satu dosis pada
hari ke-7 dan ke-21
B. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak dua dosis pada hari
ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak satu dosis pada
hari ke-7 dan ke-21
C. Berikan VAR 0,5 ml IV sebanyak dua dosis pada hari
ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IV sebanyak satu dosis pada
hari ke-7 dan ke-21
E. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak dua dosis pada hari
ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak satu dosis pada
hari ke-7 dan ke-14

Pilihan lain cara dan dosis kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus:


• Wanita, 36 tahun Digigit anjing 1jam SMRS.
• Status Lokalis : luka gigitan betis kaki kiri, ukuran 3cm x
2cm x 1cm, dasar otot, luka bersih, tidak ada
perdarahan aktif.
• Luka telah dicuci dengan sabun dan air mengalir.
DIAGNOSIS >> VULNUS MORSUM CRURIS SINISTRA

Maka, tatalaksana selanjutnya adalah

D. Berikan VAR 0,5 ml IM sebanyak dua dosis pada


hari ke-0, dilanjutkan 0,5 ml IM sebanyak satu dosis
pada hari ke-7 dan ke-21 + SAR 20IU/kgBB (separuh
IM- separuh diinfiltrasi sekitar luka)
KEYWORDS

• Laki-laki, 59 tahun
• Tidak dapat melihat objek pada bagian kanan
tubuh
• Riwayat DM tidak terkontrol 5 tahun SMRS &
hipertensi terkontrol 10 tahun
R
Hidung

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Hemianopsia homonym sinistra


PENJELASAN

Terminologi
• Anopsia Kebutaan total
• Anopsia dextra : kebutaan total mata kanan
• Hemianopsia berarti salah satu bagian lapang pandang pada
salah satu atau kedua mata mengalami gangguan.
• Hemianopsia homonym : bagian lapang pandang yang mengalami
gangguan terjadi pada sisi yang sama. Contoh:

Hemianopsia homonym dextra (Karena sisi dextra terganggu)

• Hemianopsia bitemporal/binasal : sisi temporal/nasal kedua


lapang pandang terganggu

Hemianopsia bitemporal Hemianopsia binasal


PENJELASAN

Letak kelainan
• Hemianopsia homonym : bagian lapang pandang yang
mengalami gangguan terjadi pada sisi yang sama.
Contoh:
Hemianopsia homonym dextra (Karena sisi
dextra terganggu)

Kelainan terjadi di tractus opticus sinistra

Hint : Kelainan tractus opticus sinistra hemianopsia


homonym dextra
(dan sebaliknya)
PENJELASAN

Letak kelainan
• Hemianopsia bitemporal/binasal : sisi
temporal/nasal kedua lapang pandang terganggu

Hemianopsia bitemporal Hemianopsia binasal


Kelainan terjadi di chiasma opticus

• Anopsia Kelainan langsung terjadi di nervus


opticus
PENJELASAN

Refleks Pupil
• Peran dari nervus II dan III
• Nervus optikus (II)
mentransmisikan informasi
visual (brightness, contrast, color)
dari retina ke otak.
• Nervus oculomotor (III)
motorik dan parasimpatis
• 2 struktur mata yang menerima
persarafan parasimpatis dari N.III:
• Sphincter pupillae Constricts
the pupil, reducing the amount of
light entering the eye.
• Ciliary muscles Contracts,
causes the lens to become more
spherical, and thus more adapted
to short range vision.
PENJELASAN

Pupillary Reflex
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hemianopsia bitemporal
B. Hemianopsia binasal
D. Hemianopsia homonym dextra
E. Anopsia sinistra

Semua pilihan diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 59 tahun
• Tidak dapat melihat objek pada bagian kanan
tubuh
• Riwayat DM tidak terkontrol 5 tahun SMRS &
hipertensi terkontrol 10 tahun
R
Hidung

Maka, diagnosisnya adalah

C. Hemianopsia homonym sinistra


KEYWORDS

•Anak, 10 tahun
•Mata merah, gatal dan ada yang mengganjal
•Riw. gatal dan asma pada ayah pasien
•Px oftalmologis cobble stone pada
konjungtiva tarsal. VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS VERNAL

TEMUAN KLINIS ??
JAWABAN

A. Cobblestone
PENJELASAN
PENJELASAN

Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi,
Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat serosa (viral, iritasi), mucoid
(alergi), mukopurulen( infeksi bakteri, chlamydia),
purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
• Folikular viral, chlamydia
• Papilar bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)

Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-


Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN

Konjungtivitis Vernal
• Hipersensitivitas Tipe 1
• Rekuren Bilateral
• Mata merah, gatal, dan berair
pink eye
• Riw. Alergi asma, rhinitis
alergika, eczema
• Ada 2 tipe (bisa berjalan bersamaan)
• Palpebral Papil besar di
konjungtiva tarsalis Cobblestone +
sekret mucoid
• Limbal degenerasi epitel kornea
Horner Trantas Dot di limbus
• Tatalaksana : Menghindari alergen,
Mast cell stabilizer, Steroid,
Antihistamin
Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, Ilyas (2013)
PENJELASAN

Konjungtivitis
Vernal vs Atopik
Characteristics VKC AKC
Generally presents at a younger
Age at onset Second to third decade
age than AKC' first decade

Sex Males are affected preferentially. No sex predilection

Typically occurs during spring


Seasonal variation Generally perennial
months

Discharge Thick mucoid discharge Watery and clear discharge

Moderate incidence of conjunctival Higher incidence of conjunctival


Conjunctival scarring
scarring scarring

Horner-Trantas dots and shield Presence of Horner-Trantas dots is


Horner-Trantas dots
ulcers are commonly seen. rare.

Not present, unless secondary to Deep corneal neovascularization


Corneal neovascularization
infectious keratitis tends to develop

Conjunctival scraping reveals


Presence of eosinophils in Presence of eosinophils is less
eosinophils to a greater degree in
conjunctival scraping likely
VKC than in AKC
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Folikel Ditemukan pada konjungtivitis viral


dan chlamydia
C. Abses pasien demam, nyeri hebat, terdapat
pus saat ditekan atau diinsisi biasanya post
trauma
D. Horner trantas dot Merupakan degenerasi
epitel kornea pada limbus (ditemukan juga pada
konjungtivitis alergi)
E. Pseudomembran Ditemukan pada konj. viral
B C E
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Anak, 10 tahun
• Mata merah, gatal dan ada yang mengganjal
• Riw. gatal dan asma pada ayah pasien
• Px oftalmologis cobble stone pada
konjungtiva tarsal. VODS 6/6.
DIAGNOSIS >. KONJUNGTIVITIS VERNAL

Maka, temuan klinis diatas adalah

A. Cobblestone
31
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Sering menabrak benda terutama sore-
malam hari
• Sulit makan dari kecil
• PF: Tampak bintik putih seperti sabun pada sisi
temporal sklera pada mata

DIAGNOSIS DAN STAGE ??

JAWABAN

C. Xeropthalmia, X2
PENJELASAN

Xerophthalmia
• Kekeringan pada mata
(abnormal) berkorelasi
dengan defisiensi Vitamin
A akibat gangguan sistem
imun yang menyebabkan
metaplasia dan keratinisasi
epithel penghasil mucus
pada mata.
• Faktor Resiko : malnutrisi,
status ekonomi rendah.
• Gejala utama : Night
blindness anak dapat
berperilaku aneh pada
kondisi ruangan gelap /
menjelang senja-malam
(missal : mudah menabrak)
PENJELASAN

Stages of Xerophthalmia

Xerosis konjungtiva Bitot Spot Xerosis kornea


PENJELASAN

Jadwal & Dosis Pemberian Vit.A


pada anak penderita Xeropthalmia

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA
Pemberian Rutin
Vit.A
Paduan DepKes Gizi 2009

• Waktu pemberian
suplementasi Vitamin
A dosis tinggi untuk
bayi dan anak balita :
diberikan kepada
seluruh anak balita
umur 6-59 bulan
secara serentak:
• Untuk bayi umur 6-11
bulan pada bulan
Februari atau
Agustus
• Untuk anak balita
umur 12-59 bulan
pada bulan Februari
dan Agustus

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA

TAMBAHAN
• Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan sampai 6
minggu setelah kelahiran bayi (0- 42 hari).
• Ibu nifas harus diberikan kapsul Vitamin A dosis tinggi
karena:
• Pemberian 1 kapsul Vitamin A merah cukup untuk
meningkatkan kandungan Vitamin A dalam ASI selama 60 hari
• Pemberian 2 kapsul Vitamin A merah diharapkan cukup
menambah kandungan Vitamin A dalam ASI sampai bayi
berusia 6 bulan.
• Kesehatan ibu cepat pulih setelah melahirkan
• Mencegah infeksi pada ibu nifas

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
TATALAKSANA

TAMBAHAN
• Waktu pemberian Kapsul Vitamin A merah
(200.000 SI) diberikan pada masa nifas
sebanyak 2 kali yaitu :
• 1 (satu) kapsul Vitamin A diminum segera setelah
saat persalinan
• 1 (satu) kapsul Vitamin A kedua diminum 24 jam
sesudah pemberian kapsul pertama

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/08/panduan-suplementasi-vitA.pdf
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Xeropthalmia, X1A xerosis konjungtiva


B. Xeropthalmia, X1B Bitot s spot
D. Xeropthalmia, X3A ulserasi kornea <1/3
permukaan kornea
E. Xeropthalmia, XN buta senja

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Anak, usia 7 tahun
• Sering menabrak benda terutama sore-
malam hari
• Sulit makan dari kecil
• PF: Tampak bintik putih seperti sabun pada sisi
temporal sklera pada mata

Maka, diagnosis dan stagingnya adalah

C. Xeropthalmia, X2
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Mata mudah lelah setelah membaca koran
atau mengaji
• Kacamata baca S+1.00D selama 10 tahun terakhir
tidak lagi nyaman
• Visus ODS 6/6. Tidak ada kelainan segmen
anterior dan posterior.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Presbiopia
PENJELASAN

Presbiopia
• Kondisi yang berhubungan dengan faktor usia dimana
penglihatan kabur saat melihat objek berjarak dekat
• Proses degeneratif yang dimulai pada usia 40 tahun
lensa mata kehilangan elastisitas dan mengalami
penurunan kemampuan akomodasi
PENJELASAN

Test dan Tatalaksana


Jaeger Reading Test Card

• Koreksi dengan kacamata baca


lensa positif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Miopia visus turun, mata tidak merah


koreksi lensa sferis negatif
C. Diplopia pandangan ganda, karena kerusakan
pada otot ekstraokular atau traktus optik
D. Astigmatisma koreksi lensa silinder
E. Hipermetropia visus turun, mata tidak merah
koreksi lensa sferis positif
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus


• Laki-laki, 55 tahun
• Mata mudah lelah setelah membaca koran
atau mengaji
• Kacamata baca S+1.00D selama 10 tahun terakhir
tidak lagi nyaman
• Visus ODS 6/6. Tidak ada kelainan segmen
anterior dan posterior.

Maka, diagnosisnya adalah

B. Presbiopia
KEYWORDS

• Anak, 9 tahun mata kanan nyeri.


• Riw. mata kanan terkena tendangan bola.
• Bengkak pada kelopak mata dan keluar banyak air
mata.
• VOD 6/20, genangan darah pada COA kanan
sepertiga bawah.
DIAGNOSIS >> HIFEMA TRAUMATIKA

PATOGENESIS ??
JAWABAN

D. Ruptur A. Siliaris
PENJELASAN

Hifema Traumatik
• Akumulasi darah pada COA
• Etiologi tersering : Trauma, bisa juga spontan
• Keluhan nyeri (+), gangguan visus (darah
menutupi aksis visual), fotofobia.
• Komplikasi
• Perdarahan ulang/Re-bleeding
• Glaukoma sekunder
cek TIO : Tonometer Schiotz
• Corneal blood staining
• Atrofi saraf optic
• Sinekia Anterior Perifer
PENJELASAN

Patofisiologi
• Perdarahan dari hifema akibat
robekan dari arteri sirkulus mayor dan
cabang cabang dari arteri korpus
siliaris, arteri koroid, vena korpus
siliaris, dan pembuluh darah iris
pada pinggir pupil atau pada sudut
COA.
PENJELASAN

• Mekanisme trauma kompresi anteroposterior


bola mata yang diikuti dengan pelebaran ekuator
sklera, peregangan limbus dan pergeseran lensa
atau diafragma ke posterior serta putusnya
pembuluh darah.
• Ekspansi tersebut dapat menimbulkan stres pada
struktur sudut segmen anterior mata, yang
kemudian menyebabkan pecahnya stroma iris
dan atau pembuluh badan siliar

https://perdami.id/memahami-hifema-traumatika-dan-dampaknya-pada-penglihatan/
PENJELASAN
GRADING HIFEMA

Perdami.id
PENJELASAN

Suportif :
• Acetaminophen kurangi nyeri
• Antifibrinolytic / As.tranexamat mencegah
perdarahan sekunder
• Antiglaukoma topical / oral menurunkan TIO
• Tirah baring total
• Posisi tidur tegak dengan sudut minimal 45◦
cegah corneal blood staining

Terapi bedah diindikasikan pada peninggian


TIO yang tidak respon dengan obat atau
terdapat corneal blood staining
TATALAKSANA

Intervensi bedah Paracentesis


• Indikasi Absolut : TIO tetap tinggi setelah diberikan
medikamentosa (tidak responsif)
• Peningkatan TIO paling sering disebabkan oleh
obstruksi pada aliran aqueous humor pada
trabecular meshwork oleh RBC atau blok pupil
akibat clot besar
• Pembedahan dapat ditunda hingga 4 hari.
Indikasi medis untuk parasentesis adalah
apabila menemui kasus HIFEMA TOTAL
dengan TIO > 25mmHg selama 5 hari atau TIO
> 60mmHg selama 2 hari
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ruptur A. Supraorbital ruptur dapat


menyebabkan perdarahan pada palpebra, sinus
frontal, pelipis
B. Ruptur A. Episklera Gambaran seperti injeksi
episklera tetapi batas tidak tegas
C. Ruptur A. Konjungtiva berperan dalam
subconjungtival hemorrhage
E. Ruptur V. Konjungtiva berperan dalam
subconjungtival hemorrhage
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Anak, 9 tahun mata kanan nyeri.
• Riw. mata kanan terkena tendangan bola.
• Bengkak pada kelopak mata dan keluar banyak air
mata.
• VOD 6/20, genangan darah pada COA kanan
sepertiga bawah.
DIAGNOSIS >> HIFEMA TRAUMATIKA

Maka, patogenesisnya adalah

D. Ruptur A. Siliaris
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Mata kanan merah & nyeri sejak 1 minggu yll
• Penglihatan kabur dan silau bila terkena cahaya
• Riwayat terkena daun padi saat bekerja
• VOD 2/6, OD injeksi siliar, lesi satelit (+)
DIAGNOSIS >> KERATITIS FUNGAL

ETIOLOGI ??

JAWABAN

B. Jamur Aspergillus
PENJELASAN

Keratitis
• Inflamasi pada kornea kornea
edema, injeksi silier, mata nyeri, visus
turun.
• Etiologi: virus, bakteri, jamur, parasite,
atau non infeksi (trauma, garukan,
defisiensi vitamin A, dll)
• Pemeriksaan penunjang keratitis:
• Fluorescent Test: tidak menetap pada
strome/ epitel kornea yg intak jadi
kalau ada defek kornea (inflamasi, ulkus,
aberasi) = fluorescent test (+)
• Seidel Test : untuk lihat perforasi -
fistula
PENJELASAN

Etiologi Keratitis
ETIOLOGI KARAKTERISTIK TATALAKSANA
Keratitis bakterial Sekret purulen , Antibiotik topical
pemakaian lensa
kontak
Keratitis herpes Lesi dendritik Antiviral topical
simpleks
Keratitis fungal Riwayat trauma Antifungal topical
dengan tumbuhan
Lesi satelit
Keratitis amoeba Riwayat berenang + Amebisida (tidak
diperberat jika tersedia bebas),
memakai lensa kontak sebagai alternatif
Ring-shaped Lesion dapat diberikan
antibiotik
PENJELASAN
PENJELASAN

Keratitis Fungal
• Dua jenis fungi penyebab:
• Ragi (Candida sp)
• Kapang (Fusarium sp dan Aspergillus sp)
• Gejala: nyeri perlahan, sensasi benda asing,
penurunan visus, sekret berair/mukopurulen,
fotofobia
• Tanda
• Candida: infiltrate putih-kuning supuratif, padat
• Kapang: lesi satelit, infiltrate putih-kuning tidak
tegas, penetrasi membrane Descemet
• Defek epitel, hipopion

Sumber: KSK IV
PENJELASAN

Terapi Medikamentosa
• Diagnosis keratitis fungal seringkali terlambat
penyakit kompleks dan butuh treatment agresif
• Antifungal Topikal terpilih adalah Natamycin 5%
(FDA approved). Selain itu, terdapat pula
Amphotericin B 0,15% yang didilusi dalam cairan
steril untuk mengatasi keratitis / ulkus fungal.
• Berikut Tx berdasarkan jenis fungi yang menginfeksi :
• Candida: amfoterisin B 0,15%, natamisin 5%, flukonazol
2%
• Kapang: natamisin 5%, amfoterisin B 0,15%,
miconazole 1%
• Kasus Berat: antijamur oral/sistemik
http://eyewiki.aao.org/Fungal_Keratitis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Virus herpes simpleks penyebab keratitis


virus
C. Virus herpes zoster penyebab keratitis
virus
D. Jamur E.Coli E.coli adalah bakteri, bukan
jamur
E. Acanthamoeba penyebab keratitis amoeba
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus:


• Laki-laki, 32 tahun
• Mata kanan merah & nyeri sejak1 minggu yll
• Penglihatan kabur dan silau bila terkena cahaya
• Riwayat terkena daun padi saat bekerja
• VOD 2/6, OD injeksi siliar, lesi satelit (+)
DIAGNOSIS >> KERATITIS FUNGAL

Maka, etiologinya adalah

B. Jamur Aspergillus
KEYWORDS

• Perempuan, 17 tahun
• Kelopak mata kanan atas merah dan nyeri sejak
2 hari terakhir.
• Bulu mata rontok, gatal pada mata kanan.
• PF : VOD 6/6, injeksi konjungtiva minimal, krusta
kekuningan + edema dan hiperemis pada
margo palpebra.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Blepharitis Anterior
PENJELASAN

Blefaritis: peradangan kelopak mata


(1) Anterior : ulseratif (karena stafilokokus), nonulseratif
(karena seboroik)
(2) Posterior (kelainan kelenjar meibom)
PENJELASAN

Blepharitis
• Terdapat dua tipe:
• ulseratif (karena
stafilokokus)
lebih sering
• nonulseratif
(karena seboroik)
PENJELASAN

Diagnosis Banding
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Seka dengan air hangat
untuk mempermudah
evakuasi pus (kompres
hangat)
• Bersihkan tepi palpebra
untuk membersihkan dengan
krusta (juga dengan kain
hangat / cotton bud yang
sudah dibasahi air hangat)
• Antibiotik Topikal
• Chloramphenicol Eye Drop 0,5%
• Gentamycin Eye Oint. 0,3%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kalazion tanda radang (-), tidak nyeri


B. Blepharitis Posterior disfungsi glandula
meibom ; tidak ada krusta, jarang menyebabkan
madarosis
D. Hordeolum tanda radang (+)
E. Konjungtivitis Mata Merah, Visus Normal,
tergantung etiologi
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan, 17 tahun
• Kelopak mata kanan atas merah dan nyeri sejak 2
hari terakhir.
• Bulu mata rontok, gatal pada mata kanan.
• PF : VOD 6/6, injeksi konjungtiva minimal, krusta
kekuningan + edema dan hiperemis pada margo
palpebra.

Maka, diagnosisnya adalah

C. Blepharitis Anterior
KEYWORDS

• Data epidemiologi terbaru daerah pemukiman


padat penduduk di pulau Sumatera :
• Populasi total 200.000 jiwa.
• Sindroma nefrotik kasus lama yang sedang dalam
pengobatan 150
• Kasus sindroma nefrotik baru 50

PREVALENSI ??
JAWABAN

C. 200/200.000
PENJELASAN

Insidensi
• Gambaran tentang frekuensi penderita baru
suatu penyakit pada waktu tertentu di suatu
kelompok masyarakat
• Angka insiden dibagi menjadi :
• Incidence Rate
• Incidence Risk/Proportion

kasus baru
populasi berisiko pertengahan
periode
PENJELASAN

Prevalensi
• Gambaran tentang frekuensi penderita lama
dan baru yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu di sekelompok masyarakat
tertentu
• Nilai prevalensi dibedakan menjadi 2 : Period
Prevalence Rate , Point Prevalence Rate
kasus baru dan lama

populasi berisiko (pertengahan


periode / saat itu)
PENJELASAN

Prevalensi vs Insidensi
PENJELASAN

Fungsi Angka Prevalensi dan Insiden

Insidensi Prevalensi
• Menentukan kelompok • Perencanaan dan evaluasi
penduduk yang program kesehatan
menderita dan berisiko (kebutuhan pengobatan,
• Menentukan program perencanaan kebutuhan
pencegahan dan fasilitas kesehatan, jumlah
penanggulangan pegawai)
• Menentukan sasaran
utama dalam program
• Menilai berbagai faktor
yang berpengaruh dalam
terjadinya penyakit
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 100/200.000
B. 150/200.000
D. 50/200.000
E. 250/200.000
KEYWORDS

Jadi, jika menemukan kasus:


• Data epidemiologi terbaru daerah pemukiman
padat penduduk di pulau Sumatera :
• Populasi total 200.000 jiwa.
• Sindroma nefrotik kasus lama yang sedang
dalam pengobatan 150
• Kasus sindroma nefrotik baru 50

Maka, prevalensinya adalah

C. 200/200.000
KEYWORDS

• Dokter meneliti efek ekstrak daun sirsak


terhadap kadar gula darah mencit.
• Penelitian menggunakan 20 mencit dibagi
dalam 4 kelompok perlakuan
• Setelah 2 minggu perlakuan, dilakukan
pemeriksaan gula darah mencit dalam satuan
mg/dl.

UJI STATISTIK ??
JAWABAN

A. ANOVA
PENJELASAN

Riset
• Uji Hipotesis : prosedur statistika utk menunjukkan
kesahihan suatu hipotesis

TENTUKAN :
• Komparatif
• Membandingkan ( to compare ) apakah terdapat
perbedaan hasil variabel tergantung dengan variabel
bebas?
atau
• Korelatif
• Apakah terdapat korelasi antara variabel bebas
dengan variabel tergantung?
PENJELASAN

Variabel Penelitian
• Variabel Bebas/Independen variable yang
dianggap menentukan variable tergantung
• Variabel Tergantung/Dependen variable
yang nilainya merupakan hasil dari penelitian
(outcome)
Berpasangan jika:
• Data berasal dari individu yang sama; atau
• Dilakukan proses matching
Lainnya: tidak berpasangan

Dasar-dasar Metodologi Penelitian


PENJELASAN

Skala Pengukuran
• NUMERIK (NU-R-I)
• Rasio: tidak bisa nilai minus
• BB, TB, TD dalam mmHg, Kolesterol dalam mg/dl
• Interval: bisa nilai minus
• Suhu (derajat Celcius)
• KATEGORIK (KA-N-O)
• Nominal: sederajat
• Gender, sembuh-tidak sembuh, golongan darah
• Ordinal: bertingkat
• Baik-sedang-buruk, stadium penyakit, kadar kolesterol
dalam normal-tinggi-sangat tinggi
PENJELASAN

Analisis Soal
• Menguji efek ekstrak daun sirsak pada mencit
• Variabel bebas ekstrak daun sirsak 10 mg,
glimepiride 2 mg, glimepiride 3 mg dan kontrol
negatif: Kategorik
• Ada 4 kelompok
• Variabel tergantung gula darah mencit setelah 2
minggu perlakuan (mg/dL) : Numerik
• Variabel tidak berpasangan (20 mencit dibagi 4
kelompok)

• Komparatif + Numerik + > 2 kelompok + Tidak


Berpasangan
PENJELASAN

Uji Hipotesis
Variabel tergantung
Jumlah variabel bebas Jenis variabel Tidak Berpasangan
tergantung berpasangan

Variabel 2 Nominal Chi square McNemar


bebas : kelompok
Ordinal Mann Whitney Wilcoxon
kategorik
Numerik T-Unpair T-pair
>2 Nominal Chi square Cochran
kelompok
Ordinal Kruskal-wallis Friedman

Numerik ANOVA Related-


ANOVA
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Uji T tidak berpasangan bila variabel bebas


maksimal dua kelompok
C. Regresi linier untuk memprediksi
D. Uji Korelasi Pearson melihat korelasi / asosiasi
yang lebih dari sekedar membandingkan
E. Uji T berpasangan bila kasus berpasangan
dan variabel bebas maksimal 2 kelompok
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Dokter meneliti efek ekstrak daun sirsak
terhadap kadar gula darah mencit.
• Penelitian menggunakan 20 mencit dibagi 4
kelompok perlakuan
• Setelah 2 minggu perlakuan, dilakukan
pemeriksaan gula darah mencit dalam satuan
mg/dl.

Maka, uji statistiknya adalah

A. ANOVA
KEYWORDS

• Pada saat bencana gempa di Palu pada tahun


2018, pemerintah setempat melakukan
pertolongan korban sesuai dengan UU No. 29
tahun 2014 tentang pencarian dan
pertolongan korban bencana alam.

CAKUPAN RUANG LINGKUP ??

JAWABAN

B. Nasional
PENJELASAN

UU Republik Indonesia No. 29


Tahun 2014
Pencarian dan Pertolongan Korban Bencana
Alam

Bahwa tanggung jawab negara untuk melindungi segenap


bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dari kecelakaan, bencana, dan kondisi membahayakan
manusia dilakukan melalui pencarian dan pertolongan
secara cepat, tepat, aman, terpadu, dan terkoordinasi
oleh semua komponen bangsa
PENJELASAN

UU Republik Indonesia No. 29


Tahun 2014
Pencarian dan Pertolongan Korban Bencana Alam

• Pencarian dan Pertolongan diselenggarakan


dengan tidak berdasarkan batas wilayah
administratif pemerintahan.
• Pasal 8 :
• Pemerintah bertanggung jawab melakukan
pembinaan Potensi Pencarian dan Pertolongan.
• Pembinaan Potensi Pencarian dan Pertolongan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
oleh Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan.
PENJELASAN

UU Republik Indonesia No. 29


Tahun 2014
Pencarian dan Pertolongan Korban Bencana Alam

• Pasal 5 :
• Negara bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan Pencarian dan
Pertolongan Dalam ruang lingkup
negara/nasional
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Internasional
C. Provinsi
D. Kabupaten/kota
E. Desa

Semua pilihan diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Pada saat bencana gempa di Palu pada tahun
2018, pemerintah setempat melakukan
pertolongan korban sesuai dengan UU No. 29
tahun 2014 tentang pencarian dan
pertolongan korban bencana alam.

Maka ruang lingkupnya adalah

B. Nasional
KEYWORDS

• Dokter ditawari oleh medical representation


lebih sering menggunakan produknya dalam
memberi resep imbalan seminar dan liburan
keluar negeri.

PRINSIP YANG DILANGGAR ??

JAWABAN

B. Kebebasan dan kemandirian


profesi
PENJELASAN

Gratifikasi

Beberapa hal yang berpotensi menjadi gratifikasi yang dianggap


suap, di antaranya adalah:
• Marketing fee atau imbalan yang bersifat transaksional
yang terkait dengan pemasaran suatu produk
• Cashback yang diterima instansi yang digunakan untuk
kepentingan pribadi
• Gratifikasi yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa,
pelayanan publik, atau proses lainnya
• Sponsorship yang terkait dengan pemasaran/penelitian suatu
produk
PENJELASAN

PASAL 3 KODEKI 2012


• Pasal 3 : Kemandirian Profesi
• Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya,
seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh
sesuatu yang mengakibatkan hilangnya
kebebasan dan kemandirian profesi.
2) b. membuat ikatan atau menerima imbalan berasal dari
perusahaan farmasi/obat/vaksin/makanan/suplemen/alat
kesehatan/alat kedokteran/bahan/produk atau jasa
kesehatan/terkait kesehatan dan/atau berasal dari fasilitas
pelayanan kesehatan apapun dan darimana pun dan/atau
berasal dari pengusaha, perorangan atau badan lain yang
akan menghilangkan kepercayaan publik/masyarakat
terhadap dan menurunkan martabat profesi kedokteran.
PENJELASAN

PASAL 3 KODEKI 2012

• (6) Dokter dapat menerima bantuan dari pihak


sponsor untuk keperluan keikutsertaan dalam temu
ilmiah mencakup pendaftaran, akomodasi dan
transportasi sewajarnya sesuai kode etik masing-
masing.
• (11) Pemberian sponsor kepada seorang dokter haruslah
dibatasi pada kewajaran dan dinyatakan jelas tujuan,
jenis, waktu dan tempat kegiatan ilmiah tersebut serta
kejelasan peruntukan pemberian dimaksud dan secara
berkala dilaporkan kepada pimpinan organisasi profesi
setempat untuk diteruskan ke pimpinan nasional Ikatan
Dokter Indonesia.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Membuka rahasia jabatan KODEKI Pasal 16


(menjaga kerahasiaan pasien = kewajiban dokter
terhadap pasien)
C. Mengikuti perkembangan iptek KODEKI Pasal 21
(kewajiban dokter terhadap diri sendiri)
D. Menggunakan pengobatan yang belum diuji
KODEKI Pasal 6
E. Memperhatikan kepentingan masyarakat dan semua
aspek pelayanan KODEKI Pasal 12
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Doker ditawari oleh medical representation lebih
sering menggunakan produknya dalam memberi
resep imbalan seminar dan liburan keluar
negeri.

Maka yang dilanggar dokter adalah

B. Kebebasan dan kemandirian


profesi
KEYWORDS

• Perempuan ke IGD dengan nyeri perut kanan


bawah. Dx : apendicitis akut operasi.
• Dokter menjelaskan mengenai penyakit &
alasan operasi pasien menolak
• Dokter menerima keputusan pasien dan
meminta tanda tangan penolakan.

PRINSIP BIOETIKA ??
JAWABAN

C. Autonomy
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)

Beneficence

• Dokter mengupayakan yang terbaik untuk pasien.


• Sering dalam kondisi dokter memiliki banyak waktu dan
banyak pilihan untuk memilih yang terbaik.
• Contoh: memberikan obat generic, menyempatkan edukasi
ke pasien, membuat rujukan yang dianggap perlu

Non-maleficence

• First do no harm.
• Sering dalam keadaan CITO.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis

Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)
Autonomi

• Dokter menghormati hak/ keputusan pasien (yang


kompeten).
• Contoh: menjaga rahasia medis pasien, melakukan
informed consent

Justice

• Dokter memegang prinsip sama rata.


• Menghormati hak masyarakat/ kepentingan bersama.
• Prinsip keadilan.
• Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang sama
dengan pasien yang berbeda suku maupun agama.
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Analisis Soal
• Dokter menjelaskan mengenai penyakit & alasan
operasi pasien menolak
• Dokter menerima keputusan pasien dan
meminta tanda tangan penolakan.
• Seorang dokter wajib menghormati martabat dan
hak manusia, terutama hak untuk menentukan
nasibnya sendiri. Pasien diberi hak untuk berfikir
secara logis dan membuat keputusan sesuai
dengan keinginannya sendiri
• Informed consent (prosedur, resiko, indikasi) jika
tidak setuju penolakan tindakan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Beneficience do good, best option,


promote patient well-being
B. Non-maleficence do no harm!
D. Justice fair
E. Veracity truthful & honest, show integrity
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan ke IGD dengan nyeri perut kanan
bawah. Dx : apendicitis akut operasi.
• Dokter menjelaskan mengenai penyakit &
alasan operasi pasien menolak
• Dokter menerima keputusan pasien dan
meminta tanda tangan penolakan.

Maka, dokter telah melaksanakan prinsip...

C. Autonomy
KEYWORDS

• Laki-laki, 21 tahun
• Nyeri perut kanan bawah hebat
• Berpindah dari pusar migrasi (+)
• Demam
• Nyeri McBurney (+)
• Rebound tenderness (+)
• Nyeri saat batuk

DIAGNOSIS >> APPENDISITIS AKUT

JAWABAN

D. Dunph s Sign
PENJELASAN

Appendisitis Akut
• Definisi: Peradangan akut pada usus buntu
• Etiologi:
• Obstruksi fecalith
• Obstruksi akibat hipertrofi jaringan limfoid
• Manifestasi klinis: lebih mudah difahal dengan
mengacu pada Alvarado Score (lihat slide
berikutnya)
• Komplikasi: Abses appendiks, perforasi
appendiks, peritonitis lokal, peritonitis
generalisata
PENJELASAN

Alvarado Score (MANTRELS)


Signs and Symptoms Score
M igratory pain in right iliac fossa 1
A norexia 1
N ausea & vomiting 1
T enderness in right iliac fossa 2
R ebound tenderness in right iliac fossa 1
E levated temperature 37,3oC 1
L eukocytosis 10.000 sel/mm3 2
S hift to the left (differential count) 1

Skor total 3 kemungkinan kecil appendisitis


Skor total 4-6 butuh pemeriksaan pencitraan
Skor total 7 kemungkinan besar appendisitis
PENJELASAN

Signs Appendisitis Akut


Signs Deskripsi

McBurney sign Nyeri tekan RLQ

Nyeri saat hiperekstensi panggul (+ pada


Psoas sign
apendiks retroperitoneal / retrocecal)

Nyeri pada rotasi internal paha kanan (+


Obturator sign
pada apendiks pelvis)

Nyeri pada RLQ pada penekanan LLQ


Rovsing sign
(posisi normal)

Blumberg sign (Rebound tenderness) Nyeri lepas RLQ

Nyeri pada RLQ saat batuk (apendiks


Dunphy s sign
retrocecal)
PENJELASAN

Appendisitis Akut
PENJELASAN

Appendisitis Akut
• Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Leukositosis
• Hitung jenis bergeser ke kiri
• Tes Plano pada pasien wanita! KET dapat terlihat
seperti appendicitis

• Pencitraan
• USG abdomen Pencitraan awal
• Barium enema sudah tidak digunakan dan digantikan
dengan CT Scan
• Rontgen BNO visualisasi appendicolith
TATALAKSANA

Appendisitis Akut
• Tata laksana
• Awal (suportif):
• IVFD
• Analgetik tidak boleh diberikan sebelum seluruh
pemeriksaan selesai dilakukan, ada masking effect yang
dapat menghilangkan tanda dan gejala
• Antiemetik
• Antibiotik pre-operatif: Cefazolin 1-2 gram 1 jam sebelum
operasi
• Definitif: Appendectomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rovsing sign nyeri pada RLQ pada


penekanan LLQ
B. Obturator sign nyeri pada rotasi internal
paha kanan
C. Psoas sign nyeri pada hiperekstensi
panggul
E. McBurney sign nyeri tekan RLQ
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 21 tahun
• Nyeri perut kanan bawah hebat
• Berpindah dari pusar migrasi (+)
• Demam
• Nyeri McBurney (+)
• Rebound tenderness (+)
• Nyeri saat batuk

DIAGNOSIS >> APPENDISITIS AKUT


Maka tanda klinis yang tepat pada kasus ini adalah

D. Dunph s Sign
KEYWORDS

• Wanita, 24 tahun
• Demam selama 5 hari
• Turun di pagi hari, tinggi pada malam hari
pikirkan pola remiten atau intermiten
• Sulit BAB pikirkan konstipasi
• Suhu 38,1oC
• Ditemukan rose spots di dada dan abdomen

DIAGNOSIS >> DEMAM TIFOID

JAWABAN

C. Salmonella typhi
PENJELASAN

Demam Tifoid

• Etiologi: Salmonella typhi


• Pada minggu pertama, tifoid memiliki pola
demam remiten:
• Demam dengan fluktuasi suhu tubuh lebih dari 1
derajat.
• Suhu tubuh turun setiap hari namun tidak mencapai
normal
• Demam biasanya rendah di pagi hari dan tinggi di
malam hari
PENJELASAN

Demam Tifoid

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3

• Demam • Demam • Komplikasi:


remiten kontinu • Perdarahan
• Nyeri kepala • Bradikardia usus
relatif • Perforasi
• Nyeri perut usus
• Rose spots • Lidah kotor, • Meningitis
• Konstipasi tepi tifosa
hiperemis • Hepatitis
• Diare juga
dapat muncul • Nyeri perut tifosa
• hepatomegali • Kolesistitis
• splenomegali

Disadur dari: Buku ajar ilmu penyakit dalam, edisi keenam


PENJELASAN

Demam Tifoid
• Penunjang
• Kultur Gold standard
• Minggu 1 kultur darah
• Minggu 2 kultur feses
• Minggu 3 kultur urin

• Widal mendeteksi antigen O & H


• Titer O 1/320
• Titer H 1/640 ATAU
• Kenaikan titer >4x setelah 7-10 hari

• Tubex mendeteksi IgM O9 (dilakukan pada 4-5 hari


pertama). Dianggp positif bila 4
TATALAKSANA

Demam Tifoid
• Kloramfenikol
• DOC tifoid tanpa komplikasi
• Dewasa: 4x500 mg selama 10 hari
• Anak: 100 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 10 hari

• Seftriakson
• Jika rawat inap
• Dewasa: 2-4gram/hari selama 3-5 hari
• Anak: 80 mg/kgBB/hari, im/iv sekali sehari selama 5 hari

• Amoksisilin
• DOC pada ibu hamil
• Dosis 1,5-2 gram/hari terbagi 3 dosis selama 10 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Shigella sp. manifestasi berupa BAB


berdarah dan berlendir
B. Entamoeba histolytica manifestasi berupa
BAB berdarah dan berlendir
D. Rotavirus manifestasi berupa diare
E. Escherichia coli flora usus normal, dapat
menyebabkan diare jika terinfeksi E.
colipatogenik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 24 tahun
• Demam selama 5 hari
• Turun di pagi hari, tinggi pada malam hari pikirkan
pola remiten atau intermiten
• Sulit BAB pikirkan konstipasi
• Suhu 38,1oC
• Ditemukan rose spots di dada dan abdomen

DIAGNOSIS >> DEMAM TIFOID

Maka etiologi yang tepat pada kasus ini adalah

C. Salmonella typhi
KEYWORDS

• Bayi, usia 10 hari


• Muntah kehijauan menyemprot pikirkan muntah
bilier
• Belum pernah BAB sejak lahir mekonium
terlambat keluar
• Perut terlihat membesar pikirkan obstruksi
• Barium enema saw-tooth appearance

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Penyakit Hirschsprung
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Nama lain: Congenital Aganglionic
Megacolon
• Definisi: Penyakit obstruksi usus besar yang
diakibatkan oleh neurokristopati (kelainan
perkembangan saraf) pleksus Meissner
(submucosa) dan pleksus Auerbach
(myenteric)
• Lebih sering pada bayi laki laki ( : = 3,5:1)
• Angka kejadian 1:5.000-8.000
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Tanpa kedua
pleksus tersebut,
dinding usus tidak
bisa relaksasi
gejala obstruksi

• Penyakit ini dimulai


dari anus dan
dapat memanjang
hingga
rektosigmoid (80%
kasus)
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Manifestasi
• Mekonium terlambat keluar (> 24 jam)
• Tanda-tanda obstruksi
• Distensi abdomen
• BAB sangat sedikit / tidak ada sama sekali
• Muntah berisi empedu (bilious vomiting): berwarna
kehijauan
• Muntah menyemprot

• Komplikasi
• Enterocolitis
• Perforasi usus
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Pemeriksaan penunjang
• Rontgen abdomen menunjukkan dilatasi usus
bagian proksimal

• Fluoroskopi dengan Barium Enema menunjukkan


adanya zona transisi dan saw tooth appearance

• Full thickness biopsy merupakan pemeriksaan


penunjang definitif (baku emas) untuk
membuktikan tidak adanya sel ganglion
PENJELASAN

Hirschsprung Disease

Rontgen Abdomen Fluoroskopi Fluoroskopi


Dilatasi usus proksimal Tanda panah: Zona transisi Tanda panah:
Saw tooth appearance
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Tata laksana
• Definitif: Operasi Swenson, Duhamel, Soave
• Nothing per oral 6-8 jam sebelum operasi
• Pemasangan NGT sementara untuk mengurangi
distensi abdomen
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Spasme rectum gejala utama berupa nyeri


daerah anus, jarang pada neonatus
C. Perforasi kolon komplikasi penyakit
Hirschsprung, pada rontgen abdomen
ditemukan gambaran udara subdiafragma
D. Sumbatan meconium bubbly appearance
pada rontgen abdomen
E. Enterokolitis komplikasi penyakit
Hirschsprung
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Bayi, usia 10 hari
• Muntah kehijauan menyemprot pikirkan muntah
bilier
• Belum pernah BAB sejak lahir mekonium terlambat
keluar
• Perut terlihat membesar pikirkan obstruksi
• Barium enema saw-tooth appearance

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Penyakit Hirschsprung
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Bayi, usia 2 hari


• Selalu memuntahkan ASI
• PF: mata cowong, ubun-ubun cekung, akral hangat
• NGT tidak ditemukan suara borborygmus tidak
masuk ke gaster
• Ro thorax gambaran coiled NGT

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Atresia esofagus
PENJELASAN

Atresia Esofagus
• Definisi: tidak terbentuknya esofagus secara
sempurna sehingga esofagus tidak terhubung
ke gaster. Dapat disertai fistula trakeoesofagus.
• Manifestasi Klinis
• Polihidramnion saat kehamilan (skor AFI >25 cm)
• Kesulitan menyusu batuk, tersedak, sesak
• Air liur tidak bisa ditelan drooling
• Sianosis
• Selang NGT tidak masuk gaster coiled NGT
PENJELASAN
Klasifikasi Gross

Tipe A tanpa fistula trakeoesofagus (7%)


Tipe B dengan fistula trakeoesofagus proksimal (2%)
Tipe C dengan fistula trakeoesofagus distal (86%)
Tipe D dengan fistula trakeoesofagus proksimal dan distal (1%)
Tipe E fistula trakeoesofagus tanpa atresia (4%)
PENJELASAN

Atresia Esofagus
• Tanda terdapat fistula esophagus
• Tanda distress pernafasan (kenaikan RR, sianosis, retraksi
napas)
• Abdomen bayi terdistensi (pada tipe C dan D)
• Udara sub-diafragma (pada tipe C dan D) pada rontgen
abdomen (sebaliknya bila tidak ada udara sub-diafragma,
maka tidak ada fistula)

• Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen thorax
• NGT tidak dapat masuk lebih dari 10 cm, bahkan terpuntir
(coiled NGT) diagnosis definitif
• radiolusensi pada daerah leher bawah dilatasi esofagus
• Udara sub-diafragma jika fistula (+)
*
*

Coiled NGT Atresia esofagus Atresia esofagus


pada atresia esofagus tanpa fistula dengan fistula (Tipe C
dan D)
Panah udara menunjukkan
dilatasi esofagus bagian atas Panah udara menunjukkan
dilatasi esofagus bagian atas
Bintang tidak ada udara
sub-diafragma Bintang ada udara sub-
diafragma
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Stenosis esofagus penyempitan esophagus,


pasien masih bisa menyusu, biasanya gejala mulai
timbul saat pasien transisi ke makanan lumat
B. Akalasia jarang pada neonatus dan bayi,
disebabkan tonus LES meningkat, gejala timbul saat
menelan makanan padat
C. Spasme esofagus kontraksi berlebihan
esofagus, bersifat hilang timbul
E. GERD kelemahan tonus LES, pipa esofagus
tidak memiliki masalah sehingga tidak ada coiled
NGT
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Bayi, usia 2 hari
• Selalu memuntahkan ASI
• PF: mata cowong, ubun-ubun cekung, akral hangat
dehidrasi sedang
• NGT tidak ditemukan suara borborygmus tidak
masuk ke gaster
• Ro thorax gambaran coiled NGT
Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

D. Atresia esofagus
KEYWORDS

• Laki-laki, 34 tahun
• Nyeri perut kanan sejak 5 hari lalu
• Kulit menguning, konjungtiva ikterik jaundice
• Ibu punya riwayat karsinoma hati
• Hepar 3 jari di bawah arcus costae hepatomegali
• HBsAg (+) dengan IgM anti-HBc (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Hepatitis B
PENJELASAN

Tipe Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

Genom RNA DNA RNA RNA RNA

Famili Picornavirus Hepadnavirus Flavivirus - Calicivirus

Darah dan
Darah dan cairan tubuh
Penularan Fecal-oral cairan tubuh Darah lainnya, Fecal-oral
lainnya koinfeksi Hep.
B

Infeksi Kronik Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada

20% pada
Hepatitis superinfeksi, 10-20% pada
Sangat jarang 1% Sangat jarang
Fulminan jarang pada wanita hamil
koinfeksi

Hepatoma - Ya Ya - -
PENJELASAN

Serologi Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

RNA HCV (+)


HBsAg (+),
1-2 minggu IgM anti-HDV
IgM anti-HBc
Infeksi Akut IgM anti-HAV setelah atau IgG anti- IgM anti-HEV
(+), HBeAg +/-,
infeksi, IgG HDV
HBV DNA (+)
anti HCV (+)

HBsAg (-), IgG


Window anti-HBs (-),
- - - -
Period IgM anti-HBc
(+)

HBsAg (+), IgG


Titer RNA
anti-HBs (-), IgM anti-HDV
HCV tetap
Infeksi Kronik - IgG anti-HBc atau IgG anti- -
tinggi, IgG anti
(+), HBeAg +/-, HDV
HCV (+)
HBV DNA (+)
PENJELASAN

Hepatitis B
• Manifestasi Klinis
• Fase Prodromal
• Demam
• Mual/muntah
• Nyeri perut
• Nafsu makan berkurang
• Fase Ikterik
• Sklera ikterik
• Hepatomegali
• BAK gelap
• Resolusi
PENJELASAN

Hepatitis B
• Pemeriksaan penunjang
• Serologi (lihat slide berikutnya)
• Bilirubin urin dan darah
• Peningkatan bilirubin indirek dan bilirubin total
• SGOT dan SGPT meningkat
• USG
• Hepatomegali
• Penebalan dinding kantong empedu
Serologi Hepatitis B
IgM /
HBV IgG anti-
Kondisi HBsAg HBcAg HBeAg IgG anti-
DNA HBs
HBc
Infeksi
Akut
+ + + + + (IgM) -

Window
Period
- - - - + (IgM) -

Sembuh - - - - + (IgG) +

Kronik
replikatif
+ + + + + (IgG) -
Kronik
non- + - - - + (IgG) -
replikatif

Imunisasi - - - - - +
Serologi Hepatitis B - Lainnya

• Masa Inkubasi Hanya HBsAg (+)


• Karier Hepatitis B membawa virus Hep. B
namun asimptomatik
• HBsAg (+)
• HBV DNA (-)/sangat sedikit
• HBeAg (-) tidak ada replikasi aktif
• Anti-Hbe (+)
TATALAKSANA

Hepatitis B
• Akut
• Tirah baring
• Simptomatik
• Antipiretik
• Antiemetik
• 95% akan resolusi dan serokonversi tanpa antiviral
• Kronik
• Antiviral diberikan bila HBV DNA >20.000 kopi, AST
meningkat
• Lamivudin 100 mg/hari
• Tenofovir 300 mg/hari
• Peg-interferon 180 mcg/minggu
• Fulminan
• lamivudin 100-150 mg/hari selama 3 bulan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hepatitis A Hep A ditandai dengan IgM


anti-HAV (+)
C. Hepatitis C Hep C ditandai dengan RNA
HCV (+) dan IgG anti-HCV (+)
D. Hepatocellular carcinoma IgM anti-HBc (+)
mengarah ke infeksi akut, HCC baru terjadi
setelah Hep B menjadi kronis dan terjadi sirosis
hepar
E. Sirosis hepatis IgM anti-HBc (+) mengarah
ke infeksi akut, sirosis hepar baru terjadi setelah
Hep B menjadi kronis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 34 tahun
• Nyeri perut kanan sejak 5 hari lalu
• Kulit menguning, konjungtiva ikterik jaundice
• Ibu punya riwayat karsinoma hati
• Hepar 3 jari di bawah arcus costae hepatomegali
• HBsAg (+) dengan IgM anti-HBc (+)

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Hepatitis B
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Diare 12 kali/hari
• Darah merah segar dan lendir (+)
• Suhu 39,8oC
• pH feses: kertas lakmus biru pH basa

DIAGNOSIS >> SHIGELLOSIS

JAWABAN

B. Kultur Feses
PENJELASAN

Disentri
• Definisi: Infeksi saluran cerna yang ditandai
dengan diare bercampur lendir dan darah
Disentri Basiler Disentri Amoeba
(Shigellosis) (Amoebiasis)
Bakteri: Parasit:
Etiologi
Shigella sp. Entamoeba histolytica
Jumlah diare >10 kali/hari, lendir 6-8 kali/hari, lendir (+),
(kali/hari) >>>, merah segar merah gelap

Bau Tidak berbau Bau busuk

pH Basa (lakmus biru) Asam (lakmus merah)


PENJELASAN

Disentri
Disentri Basiler Disentri Amoeba
(Shigellosis) (Amoebiasis)
Kristal Charcot-
Tidak ada Ada
Leyden

Badan Piknotik Tidak ada Ada

Ghost cells Ada Tidak ada

Parasit
Trofozoit dan/atau Kista
(pada pemeriksaan Tidak ditemukan
E. histolytica
feses rutin)
Kultur Tumbuh flora usus
Shigella sp. (+)
(Agar MacConkey) normal
Infectious Diseases Society of America

Gold Standard
Shigellosis

Gold Standard
Amoebiasis
PENJELASAN

Kristal Charcot Leyden (positif pada amoebiasis)

Shigella sp. (Basil Gram -) E. histolytica (trofozoit)


Entamoeba histolytica Entamoeba coli

Entamoeba histolytica Karakteristik Entamoeba coli


Parasit komensal non-
Parasit patogen invasif Tipe
patogen
Sulit divisualisasi tanpa Mudah divisualisasi
Nukleus
pewarnaan tanpa pewarnaan
Eksentrik (tidak di
Sentral Kariosom
tengah)
Halus dan terpencar Kromatin Kasar
Sel darah merah Inklusi sitoplasma Bakteri
4 nukleus Nukleus fase kista 8 nukleus
PENJELASAN

• First Line Therapy


• Shigellosis:
• Dewasa: Ciprofloxacin 2x500 mg/hari selama 3 hari
(general antibiotic guide: golongan kuinolon biasanya digunakan untuk melawan
infeksi bakteri batang Gram -)

• Anak: Ciprofloxacin 30 mg/kgBB/hari terbagi 2 dosis


selama 3 hari (Penggunaan kuinolon pada anak biasanya tidak
direkomendasikan, namun disentri basiler merupakan salah satu indikasi utama
penggunaan obat ini. Harrison s Principles of Internal Medicine 19th Ed.)

• Amebiasis:
• Dewasa: Metronidazole 3x500 mg/hari selama 5-10 hari
(general antibiotic guide: metronidazole merupakan antibiotic sekaligus anti-parasit)

• Anak: Metronidazole 35-50 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis


selama 5-10 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Mikroskopi feses bukan gold standard


C. Hapusan darah tebal digunakan pada
malaria
D. Darah rutin tidak dapat menemukan
patogen
E. Rectal swab tidak dilakukan pada
shigellosis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Anak, 7 tahun
• Diare 12 kali/hari
• Darah merah segar dan lendir (+)
• Suhu 39,8oC
• pH feses: kertas lakmus biru pH basa

DIAGNOSIS >> SHIGELLOSIS

Maka pemeriksaan penunjang yang paling tepat pada


kasus ini adalah

B. Kultur Feses
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Bayi, usia 1 hari


• Lubang memanjang dari bibir hingga langit-langit
mulut
• Gambar lubang terlihat melibatkan lubang hidung
sinistra

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Labiognatopalatoschizis
unilateral komplit
PENJELASAN

Labiognatopalatoschizis
• Spektrum besar: Orofacial cleft
• Etiologi: multifaktorial
• Patofisiologi:
• Gagalnya fusi prosesus nasalis medialis dengan
prominentia maxillaris
• Gagalnya migrasi dan penetrasi mesoderm antara
kedua lapis epitel wajah
PENJELASAN

Labiognatopalatoschizis
• Langkah menentukan diagnosis:
1. Unilateral vs Bilateral
2. Complete (mencapai hidung) vs Incomplete
(tidak mencapai hidung)
3. Keparahan
• Labio Bibir
• Gnato Gusi/rahang
• Palato Langit-langit
Unilateral Complete Bilateral Complete Unilateral Incomplete
Labiognatopalatoschizis Labiognatopalatoschizis Labioschizis
TATALAKSANA

Labiognatopalatoschizis
• Operasi rekonstruksi
• Labioschizis operasi rekonstruksi dengan rule
f 10 (usia 10 minggu, BB 10 lbs (4,5 kg), Hb 10
g/dL)
• Selain labioschizis waktu ideal 10 bulan (6-18
bulan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Labioschizis unilateral pada kasus


digambarkan lubang dari bibir hingga palatum
B. Labiopalatoschizis unilateral komplit pada
kasus digambarkan lubang dari bibir hingga
palatum
C. Labiopalatoschizis unilateral inkomplit
lubang pada kasus mencapai hidung (komplit)
E. Labiognatopalatoschizis unilateral inkomplit
lubang pada kasus mencapai hidung
(komplit)
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Bayi, usia 1 hari
• Lubang memanjang dari bibir hingga langit-langit
mulut
• Gambar lubang terlihat melibatkan lubang hidung
sinistra

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Labiognatopalatoschizis
unilateral komplit
KEYWORDS

• Wanita, 31 tahun
• Bintil pada kemaluan 3 hari yang lalu
• Gatal dan nyeri
• Riwayat promiskuitas (+)
• PF: erupsi filiformis seperti bunga kol dari vulva

DIAGNOSIS >> KONDILOMA AKUMINATA

JAWABAN

HPV tipe 11
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata
• Nama lain: Kutil kelamin
• Etiologi: Human Papilloma Virus Tipe 6 dan 11
• Area yang sering diserang
• Penis
• Vulva
• Vagina
• Serviks
• Perineum
• Perianal
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata
• Manifestasi Klinis
• Erupsi filiformis / fumigatus pada kulit
berbentuk seperti bunga kol
• Warna dapat serupa kulit / hiperpigmen
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata
• Pemeriksaan penunjang
• IVA test dengan asam asetat 5% hasil berwarna
acetowhite
• Pap smear
• Biopsi
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata
• Tata Laksana
• Farmakologi
• Tinctura podofilin 10-25% kontraindikasi pada
kehamilan
• Asam trikloroasetat (TCA) 50-90%
• Asam bikloroasteat
• Krim 5-fluorourasil kontraindikasi pada kehamilan
• Bedah terapi utama pada kehamilan
• Krioterapi bedah beku
• Bedah listrik
• Bedah tajam
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata

Kondiloma akuminata Kondiloma akuminata


pada vulva pada anus
PENJELASAN

Human Papilloma Virus

Veruka
Tipe 1 dan 2 vulgaris

HPV Kondiloma
(30 40 tipe genital Tipe 6 dan 11
HPV) akuminata

Kanker
Tipe 16 dan 18
serviks
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. HPV tipe 1 menyebabkan veruka vulgaris


B. HPV tipe 2 menyebabkan veruka vulgaris
D. HPV tipe 16 menyebabkan kanker serviks
E. HPV tipe 18 menyebabkan kanker serviks
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 31 tahun
• Bintil pada kemaluan 3 hari yang lalu
• Gatal dan nyeri
• Riwayat promiskuitas (+)
• PF: erupsi filiformis seperti bunga kol dari vulva

DIAGNOSIS >> KONDILOMA AKUMINATA

Maka etiologi yang tepat pada kasus ini adalah

C. HPV tipe 11
KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, G3P2A0, UK 37 minggu


• Keluar air-air deras 10 jam lalu pikirkfan ketuban
pecah
• Suhu 39oC pikirkan proses infeksi/inflamasi
• PF: cairan kekuningan dari jalan lahir
• Kertas nitrazin berubah warna biru

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Korioamnionitis
PENJELASAN

Korioamnionitis
• Infeksi akut pada ketuban (amnion) dan korion
plasenta

• Sering terjadi pada kasus ketuban pecah dini

• Faktor risiko:
• Persalinan prematur
• Persalinan lama
• Ketuban pecah lama
• Infeksi saluran kemih pada kehamilan
• Alkohol
• Rokok
PENJELASAN

Korioamnionitis
• Manifestasi Klinis
• Demam intrapartum temuan klinis terpenting
• Nyeri tekan fundus
• Takikardi maternal (>100 kali/menit)
• Takikardi janin (>160 kali/menit)
• Cairan amnion purulen / berbau

• Diagnosis Klinis
Demam intrapartum + 2 manifestasi lainnya
PENJELASAN

Korioamnionitis
• Pembuktian cairan amnion
• Tes Nitrazine memeriksa pH cairan vagina
• pH cairan vagina normal (3,8-4,2) kertas nitrazin tetap
berwarna kekuningan
• pH cairan amnion (7,0-7,3) kertas nitrazin berubah
menjadi warna biru
• Fern test cairan amnion dibiarkan mengering
kemudian dilihat dibawah mikroskop menghasilkan
gambaran arborisasi (seperti daun pakis)
• Indigo Carmine dye injeksi intraabdomen
cairan berwarna biru, jika keluar melalui vagina,
maka ada kebocoran amnion. Sudah tidak
digunakan.
PENJELASAN

Korioamnionitis

Fern test
Gambaran arborisasi/pakis pada cairan amnion yang mengering
PENJELASAN

Korioamnionitis
• Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan cairan amnion
• Kultur Gold standard
butuh waktu 3 hari untuk mendapatkan hasil
• Pemeriksaan Gram bakteri (+)
• Glukosa <15 mg/dL
• Leukosit >30 sel/mm3
• IL-6 >7,9 ng/mL
• Leukosit esterase dipstick (+)

• Darah lengkap Ibu


TATALAKSANA

Korioamnionitis
• Tata laksana
• Antibiotik
• Ampisilin 4x2 g IV dan Gentamisin 5 mg/kgBB IV
• Terminasi kehamilan
• Serviks matang: induksi persalinan
• Serviks belum matang: pematangan serviks induksi
persalinan

• Terminasi per vaginam: hentikan antibiotik pasca


persalinan
• Terminasi per abdominam: tambahkan Metronidazole
3x500 mg IV hingga bebas demam 48 jam
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Syok sepsis tekanan darah pada kasus


masih stabil
C. Salpingitis merupakan faktor risiko
korioamnionitis, gambaran cairan kekuningan
lebih mengarah korioamnionitis
D. Bakterial vaginosis biasanya tidak disertai
dengan demam, gambaran cairan kekuningan
lebih mengarah ke korioamnionitis
E. Ketuban pecah dini terjadi pada pasien ini,
namun pada pasien ini telah terjadi komplikasi
korioamnionitis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, G3P2A0, UK 37 minggu
• Keluar air-air deras 10 jam lalu pikirkfan ketuban
pecah
• Suhu 39oC pikirkan proses infeksi/inflamasi
• PF: cairan kekuningan dari jalan lahir
• Kertas nitrazin berubah warna biru

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

A. Korioamnionitis
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun
• Riwayat perbedaan rhesus antara istri dan suami
• Pasien rhesus (+)

DIAGNOSIS >> TIDAK ADA


INKOMPATIBILITAS RHESUS

JAWABAN

A. Tidak perlu pemeriksaan


penunjang
PENJELASAN

Golongan Darah Rhesus


• Tipe rhesus seseorang ditentukan pada 2 allele,
satu dari ayah, satu dari ibu
• Seseorang dengan Rh (+) memiliki antigen
Rhesus
PENJELASAN

Golongan Darah Rhesus

Golongan Darah
Genotipe
(Fenotipe)

Rh (-) D(-) D(-)

D(+) D(-)
Rh (+)
D(+) D(+)
PENJELASAN

Inkompatibilitas Darah
• Gangguan yang terjadi saat sistem imun
tubuh ibu tidak mengenal antigen darah
janin
• Biasanya terjadi pada 2 kelompok antigen
• ABO
• Rhesus (Rh)
• Janin akan mendapatkan 1 allele Rh dari ayah
dan 1 allele Rh dari ibu
PENJELASAN

Inkompatibilitas Darah
• Inkompatibilitas darah terjadi apabila janin memiliki
antigen yang tidak dikenali ibu
• Contoh:
• janin memiliki golongan darah Rh (+) (antigen D)
• Ibu memiliki golongan darah Rh(-) (tidak memilki antigen D)
• Leukosit ibu tidak mengenali antigen D sehingga akan
melisis eritrosit bayi yang memiliki antigen D
• Kesimpulan: terjadi inkompatibilitas darah Rhesus

Perhatikan!!
Inkompatibilitas rhesus hanya mungkin terjadi bila:
ayah Rh(+) dan ibu Rh(-)
PENJELASAN

HDFN
• Rusaknya sel darah janin akibat
inkompatibilitas antigen darah janin dengan
antibodi IgG ibu
• Terbagi menjadi 3 jenis
• Penyakit hemolitik Rhesus
• Penyakit hemolitik ABO
• Penyakit hemolitik kelompok darah lainnya
PENJELASAN

HDFN
• Manifestasi Klinis memiliki spektrum
beragam
• Ringan-sedang
• Hiperbilirubinemia dalam 24 jam pertama kelahiran
ikterik neonatorum
• Takikardia
• Lemas
• Berat hydrops fetalis
• Edema kulit
• Efusi pericard dan pleura
• Ascites
PENJELASAN

HDFN
• Pemeriksaan Penunjang
• Antenatal
• Pemeriksaan Coombs test indirek mencari antibodi
pada plasma ibu
• Post-natal
• Pemeriksaan Coombs test direk mencari antigen
pada janin, konfirmasi diagnosis
• Bilirubin peningkatan unconjugated bilirubin
TATALAKSANA

HDFN
• Hydrops fetalis
• Transfusi emergensi darah golongan O Rh (-) 10 mL/kg
• Thoracocentesis / Paracentesis pada kasus distress nafas
akibat efusi pleura/ascites
• Masuk ke NICU

• Hiperbilirubinemia
• Fototerapi
• Hidrasi hasil metabolisme fototerapi dibuang melalui urin
• Transfusi tukar pada jaundice berat (bilirubin darah umbilikus
>4,5 mg/dL)

• Tetap berikan ASI


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Coomb s test direk tidak diperlukan karena ibu


diketahui memiliki rhesus (+), tes ini digunakan untuk
mencari antigen rhesus pada janin (pemeriksaan post-
natal)
C. Coomb s test indirek tidak diperlukan karena ibu
diketahui memiliki rhesus (+), tes ini digunakan untuk
mencari antibodi rhesus pada ibu (pemeriksaan ante-
natal)
D. Coomb s test direk dan indirek tidak diperlukan
karena ibu diketahui memiliki rhesus (+)
E. Elektroforesis Hb tidak tepat, elektroforesis Hb
digunakan untuk mencari kelainan Hb, misalnya pada
thalassemia
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun
• Riwayat perbedaan rhesus antara istri dan suami
• Pasien rhesus (+)

DIAGNOSIS >> TIDAK ADA


INKOMPATIBILITAS RHESUS

Maka pemeriksaan penunjang pada kasus ini adalah

A. Tidak perlu pemeriksaan


penunjang
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 10 minggu


• Riwayat penyakit kronik disangkal rule out
hipertensi sebelum kehamilan
• TD saat ini 138/90 mmHg
• Protein urin 250 mg/24 jam masih normal (cutoff
300 mg/24 jam)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Hipertensi kronis
PENJELASAN

Hipertensi pada Kehamilan


• Peningkatan tekanan darah hingga sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
wanita yang sebelumnya normotensi

• Jenis
• Hipertensi kronik
• Superimposed preeclampsia
• Preeklampsia
• Preeklampsia berat
• Eklampsia
• Sindroma HELLP
Superimposed HT
HT kronis Preeklampsia PEB
PE Gestasional

Hipertensi
TD S 140 atau TD S 140 atau TD S 160 atau D
sebelum
Hipertensi Kronik D 90 setelah D 90 setelah 110 setelah UK 20
kehamilan (UK
UK 20 minggu UK 20 minggu minggu
<20 minggu)

Atau Dan Tanpa Dan Dan

TD tinggi sebelum
UK 20 minggu Onset baru Proteinuria 300 Proteinuria 300
(tidak dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau mg/24 jam atau
Proteinuria
penyakit mg/24 jam pada 1+ pada urin 1+ pada urin
trofoblastik kehamilan tampung 24 jam tampung 24 jam
gestasionsal)

Dan - Dan Atau Atau


Trombosit <100.000
Trombosit sel/mm3, kreatinin
<100.000 >1,1 mg/dL,
TD persisten TD kembali
sel/mm3, AST/ALT 2x
sampai >12 normal dalam
- kreatinin >1,1 normal, nyeri
minggu 12 minggu
mg/dL, AST/ALT epigastric, nyeri
postpartum postpartum
2x normal, kepala, gangguan
nyeri epigastrik visus,
oligohidramnion
PENJELASAN

Hipertensi Kronik
• Efek pada maternal:
• Penyakit kardiovaskular dan cerebrovaskular
• Diabetes getasional
• Perdarahan post-partum

• Efek pada janin:


• Persalinan preterm
• IUGR
• Anomali kongenital (PJK, hipospadia, atresia
esofagus)
TATALAKSANA

Obat Anti-hipertensi pada Kehamilan


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Superimposed preeclampsia pada kasus


proteinuria masih di bawah 300 mg/dL
C. Preeklampsia pada kasus TD meningkat
saat UK <20 minggu
D. Eklampsia tidak ada kejang pada kasus
E. Hipertensi gestasional pada kasus TD
meningkat saat UK <20 minggu
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 10 minggu
• Riwayat penyakit kronik disangkal rule out
hipertensi sebelum kehamilan
• TD saat ini 138/90 mmHg
• Protein urin 250 mg/24 jam masih normal (cutoff
300 mg/24 jam)

Maka diagnosis yang paling tepat pada pasien ini adalah

A. Hipertensi kronis
KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, UK 31 minggu


• Perdarahan dari jalan lahir
• Tidak disertai nyeri perut
• VT: tidak ada pembukaan, nyeri goyang portio (-)
• Darah merah segar
• USG: plasenta menutupi sebagian ostium interna

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Plasenta previa parsial


PENJELASAN

Perdarahan Ante-Partum
• Perdarahan pada paruh kedua kehamilan (UG
20 minggu ke atas)

• Ada 3 jenis perdarahan ante-partum:


• Vasa Previa ada pembuluh darah janin yang
berjalan melewati jalan lahir
• Plasenta Previa lihat slide berikutnya
• Solutio Plasenta / Abruptio Plasenta perdarahan
akibat robekan plasenta, letak plasenta normal
PENJELASAN

Plasenta Previa
• Implantasi plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga
menutupi jalan lahir
• Berdasarkan lokasinya, plasenta previa terbagi menjadi
• Plasenta letak rendah: belum menutupi ostium interna (<2 cm),
beberapa menganggap ini bukanlah plasenta previa
• Plasenta marginal: plasenta terletak tepat di tepi ostium interna
• Plasenta previa parsial: plasenta terletak menutupi sebagian
ostium interna
• Plasenta previa totalis: plasenta terletak menutupi seluruh ostium
interna
• Perdarahan terjadi tanpa rasa nyeri perut, dan perdarahan per
vaginam berwarna merah segar

Jangan!! melakukan VT pada pasien curiga plasenta previa,


kecuali sudah di OK dan siap operasi (double set-up)
PENJELASAN

Plasenta Previa

Plasenta Previa Plasenta Previa Plasenta Previa Plasenta Previa


Totalis Parsial Marginal Letak Rendah
PENJELASAN

Plasenta Previa
• Pemeriksaan Penunjang
• USG untuk menilai lokasi plasenta. USG
transabdominal maupun transvaginal boleh dan
aman dilakukan
PENJELASAN

Plasenta Previa

USG Transabdominal USG Transvaginal (TVUS)


Plasenta previa totalis menutupi os Plasenta previa marginalis pada ujung
interna (tanda panah) os interna (tanda panah)
TATALAKSANA

Plasenta Previa
• Tata laksana Ekspektan
• Syarat:
• Janin preterm
• Perdarahan sedikit / tidak ada perdarahan aktif
• Tidak ada tanda inpartu
• Keadaan umum ibu baik
• Tidak ada gawat janin
• Sentinel bleeding rawat inap dan observasi 48
jam untuk perdarahan berulang
• Tokolisis bila ada kontraksi
• MgSO4 4 g IV dilanjutkan 4 g setiap 6 jam ATAU
• Nifedipin 3x20 mg/hari
• Pematangan paru
TATALAKSANA

Plasenta Previa
• Tata laksana aktif (persalinan) dilakukan
pada:
• Usia kehamilan cukup bulan
• Janin mati / gawat janin
• Perdarahan aktif dan banyak
• Pada plasenta letak rendah dan presentasi
kepala boleh amniotomi dan persalinan per
vaginam
• Sisanya lakukan SC
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Plasenta previa letak rendah pada


plasenta previa letak rendah plasenta tidak
menutupi ostium
B. Plasenta previa marginalis pada plasenta
previa marginalis plasenta hanya mencapai
ostium namun tidak menutupi ostium
D. Plasenta previa subtotalis tidak ada istilah
tersebut
E. Plasenta previa totalis pada plasenta
previa totalis seluruh ostium tertutup oleh
plasenta
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, UK 31 minggu
• Perdarahan dari jalan lahir
• Tidak disertai nyeri perut
• VT: tidak ada pembukaan, nyeri goyang portio (-)
• Darah merah segar
• USG: plasenta menutupi sebagian ostium interna

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Plasenta previa parsial


KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 10 minggu


• Perut lebih besar dibanding ibu dengan UK serupa
• TFU: 22 cm
• Suspek atresia esofagus

DIAGNOSIS >> POLIHIDRAMNION

JAWABAN

E. 26 cm
PENJELASAN

Polihidramnion
• Nama lain: Hidramnion
• Jumlah cairan amnion melebihi seharusnya
pada usia gestasi tersebut
• Sering disebabkan oleh
• Obstruksi GIT
• Atresia esofagus
• Atresia duodenum
• Atresia jejunum
• Anensefali
• Nefroma kongenital produksi urin berlebihan
PENJELASAN

Polihidramnion
• Manifestasi klinis
• Biasanya asimptomatik
• Dyspnea akibat peningkatan tekanan intra-
abdomen
• TFU > Usia gestasi
• Bagian tubuh janin sulit dinilai

• Pemeriksaan penunjang
• Amniotic fluid index (AFI) >25 cm (angka normal
5-25 cm)
• Single deepest pocket (SDP) >8 cm (angka
normal 2-8 cm)
PENJELASAN

TFU Normal
TATALAKSANA

Polihidramnion
• Polihidramnion diterapi bila simptomatik
• UK <32 minggu
• Reduksi cairan amnion
• Amnioreduksi invasif
• Prostaglandin synthetase inhibitor (Indomethacin)

• UK 32-34 minggu reduksi cairan amnion

• UK >34 minggu persalinan


PENJELASAN

Atresia Esofagus
• Definisi: tidak terbentuknya esofagus secara
sempurna sehingga esofagus tidak
terhubung ke gaster. Dapat disertai fistula
trakeoesofagus.
• Manifestasi Klinis
• Polihidramnion saat kehamilan (skor AFI >25)
• Kesulitan menyusu batuk, tersedak, sesak
• Air liur tidak bisa ditelan
• Sianosis
• Selang NGT tidak masuk gaster coiled NGT
Klasifikasi Gross

Tipe A tanpa fistula trakeoesofagus (7%)


Tipe B dengan fistula trakeoesofagus proksimal (2%)
Tipe C dengan fistula trakeoesofagus distal (86%)
Tipe D dengan fistula trakeoesofagus proksimal dan distal (1%)
Tipe E fistula trakeoesofagus tanpa atresia (4%)
PENJELASAN

Atresia Esofagus
• Tanda terdapat fistula esophagus
• Tanda distress pernafasan (kenaikan RR, sianosis, retraksi
napas)
• Abdomen bayi terdistensi (pada tipe C dan D)
• Udara sub-diafragma (pada tipe C dan D) pada rontgen
abdomen (sebaliknya bila tidak ada udara sub-diafragma,
maka tidak ada fistula)

• Pemeriksaan Penunjang
• Rontgen thorax
• NGT tidak dapat masuk lebih dari 10 cm, bahkan terpuntir
(coiled NGT) diagnosis definitif
• radiolusensi pada daerah leher bawah dilatasi esofagus
• Udara sub-diafragma jika fistula (+)
*
*

Coiled NGT Atresia esofagus Atresia esofagus


pada atresia esofagus tanpa fistula dengan fistula (Tipe C
dan D)
Panah udara menunjukkan
dilatasi esofagus bagian atas Panah udara menunjukkan
dilatasi esofagus bagian atas
Bintang tidak ada udara
sub-diafragma Bintang ada udara sub-
diafragma
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 20 cm angka AFI normal


B. 21 cm angka AFI normal
C. 24 cm angka AFI normal
D. 25 cm angka AFI normal
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 10 minggu
• Perut lebih besar dibanding ibu dengan UK serupa
• TFU: 22 cm
• Suspek atresia esofagus

DIAGNOSIS >> POLIHIDRAMNION

Maka nilai AFI yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. 26 cm
KEYWORDS

• Wanita, 24 tahun, G2P1A0, UK 15 minggu


• Lemas sejak 2 hari
• Pandangan berkunang-kunang
• PF: konjungtiva anemis, tangan pucat
• Hb: 10 g/dL
• MDT: mikrositik hipokrom dengan sel pensil

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Anemia defisiensi besi


PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia hemolitik
• Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
• Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
• Anemia penyakit
• Thalassemia • Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests

RBC kecil, anisositosis


Serum besi , TIBC , Serum
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi ferritin , Indeks Mentzer
poikilositosis (bentuk
>13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC , Serum
(tahap lanjut) besi ferritin

RBC kecil, sel target, RBC Profil besi normal/meningkat,


Thalassemia
berinti, tear drop cell Indeks Mentzer <13

RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin


Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests

Profil besi normal, Cari


Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Kehamilan memiliki efek penambahan plasma
dan sel darah merah pada ibu.
• Peningkatan volume plasma >> peningkatan
jumlah sel sehingga menyebabkan anemia
fisiologis
• Anemia patologis terjadi saat kadar Hb turun
lebih dari seharusnya (lihat slide berikutnya)
• Anemia yang sering terjadi pada kehamilan
• Defisiensi besi
• Defisiensi asam folat (vit. B9)
• Defisiensi kobalamin (vit. B12)
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Diagnosis
• Kadar Hb <11 g/dL (pada trimester I dan III)
• Kadar Hb <10,5 g/dL (pada trimester II)

• Faktor predisposisi
• Diet rendah besi, vit. B12 dan vit. B9
• Kelainan GIT
• Riwayat penyakit kronis
• Riwayat anemia di keluarga
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Komplikasi janga panjang:
• Persalinan pre-term
• BB lahir rendah
• Perdarahan post-partum
• Intrauterine Growth Retardation (IUGR)
• Gagal jantung
TATALAKSANA

Anemia Def. Besi pada Kehamilan

• Tata laksana
• Tablet besi setara 180 mg (range 120 mg - 200
mg) besi elemental/hari
Nama Generik Sediaan Besi Elemental
Fero-sulfat (SF) 325 mg 65 mg
Fero-fumarat 325 mg 107 mg
Fero-glukonat 325 mg 39 mg

• Follow up dalam 90 hari


• Perbaikan teruskan hingga 42 hari pasca-persalinan
• Tidak perbaikan rujuk
TATALAKSANA

Anemia Def. Besi pada Kehamilan

• Tata laksana
• Transfusi PRC bila
• Hb <7 g/dL atau Ht <20%
• Hb >7 g/dL dengan gejala: pusing / pandangan kabur /
takikardia
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anemia defisiensi B12 pada anemia jenis ini


terdapat gambaran makrositik pada MDT
B. Anemia defisiensi B9 pada anemia jenis ini
terdapat gambaran makrositik pada MDT
C. Anemia pernisiosa pada anemia jenis ini
terdapat gambaran makrositik pada MDT
E. Thalassemia pada anemia jenis ini keluhan
seharusnya sudah dirasakan sejak lama karena
merupakan gangguan genetik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 24 tahun, G2P1A0, UK 15 minggu
• Lemas sejak 2 hari
• Pandangan berkunang-kunang
• PF: konjungtiva anemis, tangan pucat
• Hb: 10 g/dL
• MDT: mikrositik hipokrom dengan sel pensil

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Oleskan ASI pada luka


KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, P1A0, post partum 1 jam lalu


• Perdarahan dari jalan lahir
• Tidak sadar
• TD 70/40 mmHg, HR 139 kali/menit pikirkan syok
hemoragik
• Fundus uteri tidak teraba
• VT: massa dengan permukaan kasar pada jalan
lahir

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Inversio uteri
PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
Penyebab Gejala dan Tanda

• Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
• Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)

Ruptur Uteri • Nyeri perut yang hebat

• Fundus tidak teraba


Inversio Uteri • Lumen vagina terisi massa
• Nyeri perut

Retensio Plasenta • Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir

• Plasenta tidak lengkap


Sisa Plasenta
• Subinvolusi uterus

Atonia Uteri • Uterus tidak berkontraksi / lembek

• riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,


Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Penyebab Terapi
• Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir • Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri • Histerorrhaphy / Histerektomi

• Reposisi manual
Inversio Uteri
• Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


• Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta • Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
• Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
• Berikan antibiotik profilaksis
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
• Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

• Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
• Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
• Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
• Siap rujuk

• Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
• Berikan whole blood atau blood component
Reposisi manual pada inversio uteri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Retensio plasenta pada kasus ari-ari telah


dilahirkan
B. Sisa plasenta pada sisa plasenta terjadi
subinvolusi uteri, gambaran fundus tidak teraba
tidak cocok dengan sisa plasenta
D. Atonia uteri pada atonia uteri fundus
seharusnya masih teraba
E. Ruptur uteri pada ruptur uteri fundus
seharusnya masih teraba, tidak ada massa yang
keluar dari jalan lahir
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, P1A0, post partum 1 jam lalu
• Perdarahan dari jalan lahir
• Tidak sadar
• TD 70/40 mmHg, HR 139 kali/menit pikirkan syok
hemoragik
• Fundus uteri tidak teraba
• VT: massa dengan permukaan kasar pada jalan lahir

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

C. Inversio uteri
KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun
• Nyeri pada perut bawah sejak 2 hari
• Nyeri muncul saat haid dysmenorrhea
• Nyeri saat berhubungan seksual dyspareunia
• PF: Nyeri tekan regio LLQ

DIAGNOSIS >> ENDOMETRIOSIS

JAWABAN

D. Laparoskopi
PENJELASAN

Endometriosis
• Definisi: adanya kelenjar dan stroma
endometrium yang terletak diluar cavum uteri
• Lokasi
• Rongga Pelvis tersering
• Peritoneum superfisialis
• Ovarium Endometrioma / Chocolate cyst
• Deeply infiltrating endometriosis (DIE)
• Usus
• Diafragma
• Pleura
PENJELASAN

Endometriosis
• Faktor risiko
• Nullipara
• Menarche usia dini
• Polimenorrhea siklus menstruasi singkat
• BMI rendah

• Faktor protektif
• Multipara
• Menarche >14 tahun
• Konsumsi asam lemak omega-3 rantai panjang
PENJELASAN

Endometriosis
• Patogenesis belum pasti
• Menstruasi retrograd darah mengalir ke tuba fallopi
sambil membawa sel-sel dari endometrium

• Manifestasi Klinis
• 4D
• Dyspareunia
• Dysmenorrhea
• Dysuria
• Dyschezia
• Infertilitas pada endometriosis lokasi rongga pelvis
• Massa adneksa
• Low back pain
PENJELASAN

Endometriosis

USG Transvaginal
Tanda panah Kista cokelat. Gambaran homogen
ground glass
PENJELASAN

Endometriosis

USG Transabdominal
Nodul endometriosis yang mendorong dari dinding
posterior ke lumen vesica
PENJELASAN

Endometriosis
• Pemeriksaan penunjang
• CA-125 dapat meningkat
• USG
• Transvaginal: mencari endometrioma Kista pada
ovarium dengan isi homogen ground glass
• Transabdominal: mencari nodul heterogen (vesica
urinaria, peritoneum, dll)
• Laparoskopi gold standard
• Gambaran powder burn pada permukaan serosa
peritoneum
• Histopatologi untuk menyingkirkan keganasan
TATALAKSANA

Endometriosis
• Tata laksana diperlukan seumur hidup
• Analgetik
• Reseksi endometriosis terapi definitif pada
endometriosis ovarium
• Observasi

• Rekurensi endometriosis sangat tinggi 40%


dalam 5 tahun sejak ditata laksana
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. CA-125 marker untuk Ca ovarium


B. USG transvaginal pemeriksaan penunjang
pada endometriosis, namun bukan baku emas
C. USG transabdominal pemeriksaan
penunjang pada endometriosis, namun bukan
baku emas
E. Histopatologi dilakukan untuk
menyingkirkan keganasan, bukan baku emas
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun
• Nyeri pada perut bawah sejak 2 hari
• Nyeri muncul saat haid dysmenorrhea
• Nyeri saat berhubungan seksual dyspareunia
• PF: Nyeri tekan regio LLQ

DIAGNOSIS >> ENDOMETRIOSIS


Maka pemeriksaan penunjang baku emas yang tepat
pada kasus ini adalah

D. Laparoskopi
KEYWORDS

• Wanita, 29 tahun, P1A0, post-partum 5 hari


• Perdarahan dari kemaluan (+)
• Suhu 39oC
• Fundus uteri 1 jari di bawah umbilikus
• Lochia berbau

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Endometritis
PENJELASAN
KEYWORDS

Post-Partum Hemorrhage (PPH)

PPH dini (<24 jam)


• 4T
• Tonus: atonia uteri
• Tissue: retensi plasenta/sisa plasenta
• Tear: robekan jalan lahir
• Thrombin: gangguan pembekuan darah
PPH lambat(>24 jam)
• Subinvolusi uteri
• Retensi sisa plasenta
• Koagulopati
PENJELASAN

Involusi Uterus Normal


PENJELASAN

Penyebab Demam Post-Partum

After Unprotected(sex), Every Woman Should Marry

• Atelectasis • Wound
• Urinary tract infection • Septic thrombophlebitis
• Endometritis • Mastitis
PENJELASAN

Endometritis
• Definisi
radang pada jaringan endometrium (biasanya pada
post-partum), multi mikroba, dan sering
menyebabkan subinvolusi uteri (gangguan proses
mengecilnya uterus)
• Faktor risiko
• Persalinan secara SC
• Vaginosis bakterialis
• Chorioamnionitis
• Persalinan lama
• KPD
• Mekonium pada cairan amnion
PENJELASAN

Endometritis
• Manifestasi Klinis
• Demam
• Nyeri tekan fundus
• Lochia berbau busuk dan purulen
• Pendarahan abnormal vagina
• Dyspareunia
• Dysuria (mungkin hadir pada pasien dengan PID)
• Malaise
PENJELASAN

Endometritis
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin leukositosis dengan peningkatan
neutrofil
• Kultur darah hanya digunakan pada pasien
imunosupresi, sepsis dan tidak merespon terhadap
terapi empiris (lihat slide selanjutnya)
TATALAKSANA

Endometritis
• Tata laksana
• Antibiotik hingga 48 jam bebas demam
• Clindamycin 900 mg IV setiap 8 jam
DAN
• Gentamisin 5 mg/kgBB IV setiap 24 jam

• Cegah dehidrasi hidrasi per oral / intravena


dengan kristaloid
• Vaksinasi TT bila ada curiga paparan
clostridium tetani
• Manual plasenta bila ada kecurigaan sisa
plasenta
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pyelonefritis pada pyelonephritis terdapat


nyeri ketok CVA
C. Retensio plasenta pada kasus tidak ada
kelainan hingga kala IV yang menunjukkan
plasenta lahir lengkap
D. Sisa plasenta pada kasus tidak ada
kelainan hingga kala IV yang menunjukkan
plasenta lahir lengkap
E. Salpingitis subinvolusi uteri pada kasus
lebih mengarah pada endometritis, salpingitis
bermanifestasi sebagai nyeri tekan adneksa
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 29 tahun, P1A0, post-partum 5 hari
• Perdarahan dari kemaluan (+)
• Suhu 39oC
• Fundus uteri 1 jari di bawah umbilikus
• Lochia berbau

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Endometritis
KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, G2P1A0, UK 12 minggu


• Perdarahan per vaginam
• Mual muntah hebat
• TFU di umbilikus TFU > UK
• DJJ tidak terdengar
• USG: snowstorm appearance

DIAGNOSIS >> MOLA HIDATIDOSA

JAWABAN

A. Kariosom dapat berupa 69


XXX
PENJELASAN

Mola Hidatidosa
• Nama lain: Hamil anggur / molar pregnancy

• Definisi
penyakit trofoblastik gestasional dimana terjadi
perubahan hidropik pada villi khorionik yang
disebabkan oleh proliferasi trofoblas

• Ada 2 jenis (lihat slide berikutnya):


• Mola komplit (complete mole)
• Mola parsial (partial mole)
PENJELASAN

Mola Hidatidosa

Mola Komplit Mola Parsial

Kariotipe 46, XX atau XY 69, XXY atau XXX

Janin Tidak terbentuk Sering kali terbentuk

Difus, gambaran Fokal


Proliferasi trofoblas
snowstorm pada USG

TFU > usia kehamilan ≤ usia kehamilan

Komplikasi keganasan Lebih sering Lebih jarang


PENJELASAN

Mola Hidatidosa Komplit


• Patogenesis
• ovum kosong (tidak memiliki genom), dapat terjadi
skenario berikut:
• Monosperma 1 sperma (23 X atau 23 Y) tetap masuk
ke ovum kemudian berduplikasi sendiri (46 XX)
ATAU
• Disperma 2 sperma masuk ke ovum yang kosong
dalam waktu bersamaan membentuk (46 XX atau 46 XY)

PERHATIKAN!!
Varian 46 YY secara teori mungkin terjadi, namun
belum pernah diobservasi
PENJELASAN

Mola Hidatidosa Komplit


PENJELASAN

Mola Hidatidosa Parsial


• Patogenesis
• ovum memiliki genom, dapat terjadi skenario
berikut:
• Fertilisasi oleh 2 sperma sekaligus sehingga embryo
menjadi triploid (69 XXX, 69 XYY atau 69 XXY)
• Fertilisasi oleh 1 sperma diploid (sperma abnormal)
PENJELASAN

Mola Hidatidosa
• Manifestasi Klinis:
• Komplit
• Perdarahan per vaginam
• Hiperemesis akibat kadar hCG yang terlalu tinggi
• Tirotoksikosis
• Keluar jaringan seperti buah anggur

• Parsial
• Perdarahan per vaginam
• DJJ (-)
• Hiperemesis sangat jarang kadar hCG tidak setinggi
mola komplit
PENJELASAN

Mola Hidatidosa
• Laboratorium dan Pencitraan
• Beta hCG kuantitatif biasanya angka >100.000 mIU/mL
• Darah lengkap menilai anemia
• Kadar hormon tiroid (TT3 dan fT4)
• USG pemeriksaan penunjang diagnostik
• Rontgen thorax

• Pemeriksaan histologi
• Komplit: edema villi, hyperplasia trofoblas, pembuluh darah
janin (-)
• Parsial: jaringan janin (+), pembuluh darah janin (+)
PENJELASAN

Mola Hidatidosa (USG)

*
Mola parsial Mola komplit

* hasil konsepsi Snowstorm / honeycomb


appearance
PENJELASAN

Mola Hidatidosa
• Terapi
• Komplit: suction curettage
• Parsial
• suction currettage
• Evakuasi hasil konsepsi per abdominam bila ukuran
terlalu besar untuk suction curettage

• Follow up
• Pemeriksaan histologis untuk eksklusi
neoplasma trofoblastik
• Pemeriksaan beta hCG urin 3 minggu setelah
terapi bila pemeriksaan histologis tidak dapat
dilakukan
Disadur dari RCOG: The management of gestational trophoblastic disease, 2010
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Janin tidak terbentuk tepat


C. Dapat terjadi komplikasi keganasan tepat
D. Disebabkan karena proliferasi trofoblas
tepat
E. Diagnosis adalah mola hidatidosa complete
tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, G2P1A0, UK 12 minggu
• Perdarahan per vaginam
• Mual muntah hebat
• TFU di umbilikus TFU > UK
• DJJ tidak terdengar
• USG: snowstorm appearance

DIAGNOSIS >> MOLA HIDATIDOSA


Maka pernyataan yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Kariosom dapat berupa 69


XXX
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Luka pada kemaluan, tidak nyeri
• Luka mudah berdarah
• Riwayat promiskuitas (+)
• PF: jaringan granulasi vegetatif berwarna merah
daging

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Granuloma inguinale
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch l f
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis:
Limfogranuloma Giemsa Gamma- • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau
venereum Favre bodies pada • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
makrofag

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Granuloma Inguinale
• Etiologi: Klebsiella granulomatis
• Gram negatif
• Non motil

• Manifestasi Klinis
• Papul / nodul yang berubah menjadi ulkus tidak nyeri yang
dapat menyebar ke lipatan kulit sekitar kissing ulcer
• Warna merah daging
• Mudah berdarah
• Berbau busuk
• Membentuk jaringan granulasi
• Bubo inguinale (-), namun kulit sekitar dapat membentuk
abses sehingga mirip bubo pseudobubo
PENJELASAN

Granuloma Inguinale
• Pemeriksaan penunjang
• Mikroskopi Badan Donovan (dapat berbentuk closed
safety pin) pada makrofag dengan pewarnaan Giemsa /
Wright
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ulkus durum pada ulkus durum tidak


ditemukan lesi vegetatif melainkan lesi dengan
indurasi yang tebal
B. Ulkus molle pada ulkus molle terasa nyeri
C. Karsinoma penis gambaran lesi vegetatif
disertai riwayat promiskuits baru-baru ini
mengarah ke IMS
D. Limfogranuloma venereum pada LGV
biasanya disertai dengan pembesaran kelenjar
yang nyeri
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Luka pada kemaluan, tidak nyeri
• Luka mudah berdarah
• Riwayat promiskuitas (+)
• PF: jaringan granulasi vegetatif berwarna merah
daging

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Granuloma inguinale
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 32 tahun
• Luka pada kemaluan, tidak nyeri
• Luka mudah berdarah
• Riwayat promiskuitas (+)
• PF: jaringan granulasi vegetatif berwarna merah
daging

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Granuloma inguinale
KEYWORDS

• Laki-laki, 27 tahun
• Nyeri selangkangan sejak 3 hari
• Riwayat berhubungan tanpa pengaman
• PF: vesikel bergerombol di genitalia dan pubis
• PP: sel datia berinti banyak

DIAGNOSIS >> HERPES SIMPLEKS TIPE II

JAWABAN

B. Asiklovir
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Lesi herpes genitalis
Vesikel berkelompok pada vulva
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch l f
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag • Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gentamicin bukan antiviral


C. Ciprofloxacin bukan antiviral, dapat
digunakan pada ulkus molle
D. Penisilin bukan antiviral, dapat digunakan
pada sifilis
E. Itraconazole bukan antiviral
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 27 tahun
• Nyeri selangkangan sejak 3 hari
• Riwayat berhubungan tanpa pengaman
• PF: vesikel bergerombol di genitalia dan pubis
• PP: sel datia berinti banyak

DIAGNOSIS >> HERPES SIMPLEKS TIPE II

Maka tata laksanan yang tepat pada kasus ini adalah

B. Asiklovir
KEYWORDS

• Laki-laki, 38 tahun
• Muncul bintil berkelompok di dada kiri
• Nyeri, panas, gatal sejak 4 hari
• UUK : Vesikel bergerombol sesuai
dermatom unilateral

ETIOLOGI DAN DIAGNOSIS ??


JAWABAN

A. Varicella zoster; Herpes


Zoster
PENJELASAN
KEYWORDS

HERPES ZOSTER
• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus
Varicella zoster yang laten endogen di ganglion sensoris
radiks dorsalis setelah infeksi primer
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS

• Menyerang kulit dan mukosa

• Didahului gejala prodromal sebelum timbul erupsi


kulit nyeri dan parestesi di dermatom terkait, rasa
gatal, parestesi, panas, pedih, nyeri tekan,
hiperestesi, hingga rasa ditusuk-tusuk, gejala
konstitusi seperti malaise, sefalgia, dan flu-like
symptoms
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS

• Efloresensi: erupsi kulit yang berevolusi


secara khas

• Diawali lesi makulopapular eritematosa


• Dalam 12-48 jam menjadi vesikel
berkelompok (tersusun herpetiformis)
dengan dasar kulit eritematosa dan edema.
Vesikel berisi cairan jernih, kemudian menjadi
keruh. Terdistribusi unilateral, dermatomal
sesuai persyarafan
• Dapat menjadi pustul dan krusta dalam 7-10
hari.
• Krusta biasanya bertahan hingga 2-3 minggu
PENJELASAN
KEYWORDS

• Predileksi: Thoracic (>50%), trigeminal (10 20%)


lumbosacral & cervical (10 20%)
• PF generalis: limfadenopati, gangguan saraf (gangguan
fungsi sensoris/paralisis motorik)
• Pada herpes zoster oftalmika, komplikasi dapat berupa
uveitis, keratitis, retinitis, neuritis optik, glaukoma
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS


BENTUK KHUSUS
1. Herpes zoster oftalmikus (HZO): keterlibatan nasosiliar
infeksi VSV pada cabang I n. trigeminal. Komplikasi:
keratitis, uveitis, konjungtivitis, retinitis, neuritis optik,
glaukoma. INDIKASI RUJUK
2. Sindrom Ramsay-Hunt: keterlibatan n. fasialis &
auditorius pada infeksi VZV. Timbul gejala paralisis otot
muka (paralisis Bell), kelainan kulit, tinitus, vertigo,
gangguan pendengaran, nistagmus dan nausea, juga
gangguan pengecapan. INDIKASI RUJUK
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tzank test pada fase erupsi vesikel (tidak spesifik)
menunjukkan gambaran multinucleated giant
cells / sel Datia Berinti banyak

Tzank test: giant cell


TATALAKSANA
KEYWORDS

• Antivirus
1. Asiklovir
Usia <12 tahun 4x20 mg/kgBB selama 7 hari
(tidak melebihi 3200 mg/hari)
Usia >12 tahun & dewasa: 5x800 mg selama
7 hari
2. Valasiklovir 3x1000 mg (3x20 mg/kgBB) selama 7
hari

• Antivirus paling efektif diberikan dalam 24 jam pertama


pasca lesi muncul
• Antivirus diberikan tanpa melihat waktu lesi pada usia
>50 tahun, risiko NPH, HZO, Ramsay-Hunt,
immunocompromised, lesi generalisata
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Simptomatik Parasetamol / NSAID


• Topikal bedak salisil 2% untuk mencegah
vesikel pecah, lotio calamin untuk mengurangi
nyeri dan gatal
• Krim anti-septik & kompres pada vesikel yang
pecah
• HZO Antivirus 10 hari, rujuk Sp. M
• Ramsay-Hunt Antivirus 7-14 hari + prednison
40-60 mg/hari selama 1 minggu, rujuk Sp. THT
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI

• Delayed contralateral hemiparesis


• Vaskulopati pada sistem saraf pusat
• Minggu bulan (rerata 7 minggu) setelah episode
zoster pada N. trigeminal cabang I
• VZV ekstensi langsung sepanjang cabang intrakranial
N. V mencapai akses ke SSP dan menginfeksi arteri
serbral
• Nyeri kepala + hemiplegi. Workup: arteriografi
• Post herpetic neuralgia
• Nyeri yang menetap hingga 3 bulan setelah erupsi kulit
menyembuh
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Herpes zoster; Varicella zoster salah,


penyebab varicella zoster
C. Herpes simpleks; HSV tipe 1 lesi predilleksi
pada perioral
D. Herpes simples; HSV tipe 2 lesi predileksi
pada genital
E. Impetigo bulosa; Staphylococcus aureus
infeksi bakteri, gambaran bula hipopion
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 38 tahun
• Muncul bintil berkelompok di dada kiri
• Nyeri, panas, gatal sejak 4 hari
• UUK : Vesikel bergerombol sesuai dermatom
unilateral

Maka, etiologi dan diagnosis pasien adalah

A. Varicella zoster; Herpes


zoster
KEYWORDS

• Laki-laki, 4 tahun
• Demam 4 hari lalu
• Kemerahan dari kepala ke seluruh badan 2 hari
lalu
• Riwayat ISPA, diare dan mata merah
• UUK : lesi makulopapular eritematosa di wajah,
badan dan kaki

DIAGNOSIS >> MORBILI


JAWABAN

E. Dapat diberikan suplementasi


vitamin A pada hari 1, 2, dan 14
PENJELASAN
KEYWORDS

MORBILI/CAMPAK

• Infeksi paramyxovirus
• Campak (rubeola) dan campak jerman (rubella);
virus lain dalam kelompok ini: mumps,
respiratory syncytial virus
• Perjalanan penyakit:
• Fase prodromal
• Gejala awal: demam dan letargi
• Demam yang diikuti dengan batuk, pilek, faring
merah, nyeri menelan, stomatitis, dan
konjungtivitis
• Bercak Koplik: patognomik
• Bercak Koplik: enantema mukosa pipi di depan molar
tiga
PENJELASAN
KEYWORDS

MORBILI/CAMPAK

• Fase eksantema/erupsi
• Hari ke-4 dan 5 demam
• Timbul ruam kulit yang memiliki ciri khas, yaitu
diawali dari belakang telinga kemudian
menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan
kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu
tubuh lebih tinggi dari semula
• Fase konvalesens
• Hari ke-7 s.d. 9: demam mulai reda
• Ruam: Lesi hiperpigmentasi yg menetap hingga
2 minggu.
TATALAKSANA
KEYWORDS

MORBILI/CAMPAK

• Pengobatan bersifat suportif,


• cairan yang cukup
• suplemen nutrisi
• antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi
sekunder
• antikonvulsi diberikan bila terjadi kejang,
• dan vitamin A.
• Indikasi rawat inap: hiperpireksia, dehidrasi,
kejang, asupan oral sulit, atau adanya komplikasi
(tersering: bronkopneumoina, enteritis, otitis
media, ensefalitis). Pasien dirawat di ruang isolasi,
tirah baring
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Dosis Vitamin A
• Vit A 50.000 IU (< 6 bln); 100.000 IU (6 11 bln); 200.000 IU
(1 5 thn) 1x sehari selama 2 hari, hari 1 dan hari kedua
• Pada anak dengan tanda defisiensi vitamin A dilanjutkan
dosis ketiga sesuai usia diberikan 2-4 minggu kemudian

• Edukasi & Pencegahan


• Imunisasi campak diberikan pada umur 9 bulan, diulang
saat masuk sekolah SD (program BIAS), atau imunisasi
MMR pada umur 12-15 bulan diulang saat umur 5-6 tahun.
• Pada anak yang pernah menderita campak, imunisasi
tidak perlu diberikan.
• Imunisasi campak dapat diberikan untuk pencegahan anak
yang kontak dengan kasus campak, apabila vaksin
campak diberikan 72 jam setelah kontak campak.
PENJELASAN

Sumber : Perdoski 2017, Fitzpatrik 8ed, IKK FK UI


PENJELASAN

Sumber : Perdoski 2017, Fitzpatrik 8ed, IKK FK UI


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gejala khas yang Nampak adalah 3C (cough,


coryza, conjungtivitis) benar
B. Diagnosis pasien adalah morbili benar
C. Kondisi pasien disebabkan oleh virus
benar
D. Vaksinasi untuk penyakit ini diberikan pada
usia 9 bulan benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 4 tahun
• Demam 4 hari lalu
• Kemerahan dari kepala ke seluruh badan 2 hari lalu
• Riwayat ISPA, diare dan mata merah
• UUK : lesi makulopapular eritematosa di wajah,
badan dan kaki

DIAGNOSIS >> MORBILI

Maka, pernyataan yang salah adalah

E. Dapat diberikan suplementasi


vitamin A pada hari 1, 2, dan 14
KEYWORDS

• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri bokong kiri 3 hari lalu
• Demam (+) Awal bintil gatal dan panas
membesar dan bernanah
• Fluktuasi (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Karbunkel
PENJELASAN
KEYWORDS

FURUNKEL/KARBUNKEL

• Termasuk pioderma superfisialis


• Infeksi pada folikel rambut dan jaringan sekitarnya
• Efloresensi: Lesi berupa nodus eritematosa, awalnya
keras, nyeri tekan, dapat membesar 1-3 cm, setelah
beberapa hari terdapat fluktuasi, bila pecah keluar pus
• Karbunkel timbul bila yang terkena beberapa folikel
rambut
• Lebih besar, diameter 3 10 cm, dasar lebih dalam.
• Nyeri dan sering disertai gejala konstitusi
• Pecah lebih lambat, bila sembuh dapat meninggalkan jaringan
parut
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS FOLIKULITIS

• Salah satu bentuk pioderma pada folikel rambut


• Dibedakan menjadi 2 bentuk
1. Folikulitis superfisialis (Impetigo Bockhart /
Impetigo folikular)
• Efloresensi: Pustul kecil dome-shaped, multipel,
mudah pecah pada folikel rambut.
• Predileksi: skalp (anak-anak), dagu, aksila,
ekstremitas bawah, bokong (dewasa)
• Rasa gatal & panas
2. Folikulitis profunda (sycosis barbae)
• Efloresensi: Nodus eritematosa dengan
perabaan hangat, nyeri, fluktuasi (-)
• Predileksi: dagu, atas bibir
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

• Ringan: sabun antibakteri, jaga higienitas.

1. Topikal
• Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1 , larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
• Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
• Lini pertama:
a. Kloksasilin/dikloksasilin : dewasa 4x250-500
mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis
b. Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-
500 mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3 dosis
c. Sefaleksin: dewasa 4 x 250 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis.
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
• Lini kedua:
a. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250
mg (hari 2-5)
b. Klindamisin : dewasa 3x300 mg (15 mg/kgBB/hari
terbagi 3 dosis).
c. Eritromisin : dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Impetigo Bockhart folikulitis pustular


superfisial, predilesi scalp dan area wajah
yang berambut (mis. jenggot)
B. Furunkulosis beberapa furunkel terpisah
C. Furunkel hanya satu infeksi pada folikel
rambut
E. Abses fluktuasi (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri bokong kiri 3 hari lalu
• Demam (+) Awal bintil gatal dan panas
membesar dan bernanah
• Fluktuasi (-)

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

D. Karbunkel
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Muncul bintil-bintil diatas bibir dan dagu
sejak 1 minggu
• Riwayat penggunaan krim steroid wajah
• UUK : papul eritema dan pustul diarea
nasolabial

DIAGNOSIS >> DERMATITIS PERIORAL


JAWABAN

B. Krim klindamisin 1% 1-2%/hari


PENJELASAN

Dermatitis Perioral
• Erupsi eritematosa yang terdiri dari
papul kecil dan papulo-pustul yang
berlokasi di sekitar mulut
• Faktor Risiko
Sabun yang tidak tepat
Facial scrub yang tidak tepat
Krim kosmetik : antiaging, pemutih, dll
Steroid topikal yang berlebihan
Lipbalm, lipgloss, lipstick yang keluar
dari area bibir.
Hormonal : pil kontrasepsi, kehamilan
Fluoride dalam pasta gigi
Infeksi Demodex folliculorum
Sumber : PPK 2014, FITZPATRICK Ed 8,
PENJELASAN Tatalaksana dermatitis perioral
1. Hentikan pemakaian semua kosmetik dan kortikosteroid topical
2. Topikal
• Krim metronidazol atau emuls 0,75%-1% 2x/hari selama 8
minggu
• Krim klindamisin 1% 1-2x/hari
• Eritromisin krim 2-3% 1-2x/hari
• Asam azelaik krim 20% atau gel 15% 2x/hari
• Adapalen gel 0,1% 1x/hari 4 minggu
3. Sistemik
• Tetrasiklin 250-500 mg 2x/hari selama 3 minggu
• Doksisiklin 100mg/hari selama 3 minggu
• Minosiklin 100/hari selama 4 minggu
• Eritromisin 250mg 2x/hari selama 4-6 minggu
• Azitromisin 500mg/hari selama 3 hari berturut per minggu
selama 4 minggu
Sumber : PPK 2014, FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN

Tatalaksana dermatitis perioral

Sumber : PPK 2014, FITZPATRICK Ed 8


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Krim erithromisin 5% 1-2x/hari 2-3%


C. Krim metronidazole 2% 3x/hari 0,75-1%
2x/hari
D. Krim mupirocin 2% 3x/hari tidak dianjurkan
E. Krim hidrokortison 1% 2x/hari steroid
topikal merupakan faktor risiko
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Muncul bintil-bintil diatas bibir dan dagu sejak 1
minggu
• Riwayat penggunaan krim steroid wajah
• UUK : papul eritema dan pustul diarea
nasolabial

DIAGNOSIS >> DERMATITIS PERIORAL

Maka, tatalaksana yang paling tepat adalah

B. Krim klindamisin 1% 1-2x/hari


KEYWORDS

• Laki-laki, petugas kebersihan


• Telapak kaki gatal, pecah-pecah dan
bengkak 2 minggu lalu
• Pembersih selokan dan menggunakan sepatu
boots

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Athlete s foot
PENJELASAN

TINEA PEDIS
• Etiologi: Trichophyton mentagrophytes, T. rubrum, dan
Epidermophyton floccosum, namun tersering adalah T.
rubrum.
• Manifestasi: kulit kaki bersisik, basah dan mengelupas
• Bentuk Klinis
1. Tipe interdigital (chronic intertriginous type)
2. Tipe hiperkeratotik kronik
3. Tipe vesikobulosa
4. Tipe Ulseratif Akut
• Terjadi ko-infeksi dengan bakteri gram negatif menyebabkan
vesikopustul dan daerah luas dengan ulserasi purulen pada
permukaan plantar. Sering diikuti selulitis, limfangitis, limfadenopati,
dan demam
PENJELASAN

Tinea Pedis
• Tipe interdigital (chronic
intertriginous type)
Paling banyak dijumpai
Terdapat skuama, maserasi dan
eritema pada daerah interdigital
dan subdigital kaki, terutama pada
tiga jari lateral.
Infeksi dapat menyebar ke telapak
kaki yang berdekatan dan bagian
dorsum pedis. Oklusi dan ko-infeksi
dengan bakteri dapat menyebabkan
maserasi, pruritus, dan malodor
(dermatofitosis kompleks atau
a hle e f )
PENJELASAN

• Tipe hiperkeratotik kronik


Klinis tampak skuama difus atau setempat, bilateral, pada kulit
yang tebal (telapak kaki, lateral dan medial kaki), dikenal sebagai
moccasin-type.
Dapat timbul sedikit vesikel, meninggalkan skuama kolaret
Tinea manum unilateral umumnya berhubungan dengan tinea
pedis hiperkeratotik sehingga terjadi two feet-one hand
syndrome .
PENJELASAN

• Tipe Vesikobulosa
Vesikel tegang dengan diameter lebih dari 3
mm, vesikopustul, atau bula pada kulit
tipis telapak kaki dan periplantar.
Jarang dilaporkan pada anak-anak
TATALAKSANA

1. Topikal:
Obat pilihan: golongan alilamin (krim terbinafin,
butenafine) sekali sehari selama 1-2 minggu
Alternatif:
• Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol
2x / hari selama 4-6 minggu.
2. Sistemik:
Obat pilihan: terbinafin 250 mg/hari selama 2 minggu.
Anak: 3-6 mg/kgBB/hari selama 2 minggu.
Alternatif:
• Itrakonazol 2 x 200mg selama 1 minggu atau 2 x 100mg
selama 3 minggu atau 1 x 100mg selama 4 minggu
Anak : 5mg/kg/hari selama 2 minggu
• Flukonazol 150mg/minggu selama 3-4 minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tinea corporis predileksi pada tubuh


bagian dada
B. Candidiasis intertriginosa predileksi pada
lipatan kulit dengan lesi satelit (+)
C. Folikulitis infeksi jaringan rambut
E. Paronikia infeksi kulit sekitar kuku, nyeri
(+) hiperemis (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, petugas kebersihan
• Telapak kaki gatal, pecah-pecah dan
bengkak 2 minggu lalu
• Pembersih selokan dan menggunakan sepatu
boots

Maka, diagnosis yang sesuai adalah


D. Athlete s foot
KEYWORDS

• Laki-laki, 8 tahun
• Bintil-bintil dileher 2 hari lalu, terasa panas dan
nyeri
• Kegiatan kemah di pegunungan 1 minggu lalu
• UUK : papul + vesikel diatas kulit eritem diskret
tersusun linear dengan nekrosis sentral. Tzank
test (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Dermatitis Venenata
PENJELASAN
KEYWORDS

Dermatitis Venenata

• Definisi : Merupakan dermatitis kontak iritan yang


disebabkan oleh toksin tomcat (paederin)
• Etiologi : Paederus fuscipes
• Gejala : Plak eritema yang tersusun secara linier
(tidak dermatomal), kemudian muncul vesikel yang
berubah menjadi pustul atau bula, terasa nyeri
seperti terbakar. Kissing lesion khas ditemukan pada
fleksura
• Tatalaksana : Kompres PK 0,01%, steroid topikal
tergantung lokasi (desonid 0,05% atau betametason
valerat krim 0,1% atau mometason furoat krim 0,1%),
antihistamin jika perlu
PENJELASAN

• Tinggal pada area lembab dan tertarik pada


cahaya fluoresens.
• Tidak menggigit ataupun menyengat
lesi timbul akibat cairan perut (coelomic
fluid): keluar karena serangga remuk
tertindih
• Manifestasi klinis :
< 24 jam pasca-paparan
Kasus ringan: eritema minimal
Kasus sedang: eritema berubah jadi
vesikel dan bula tahapan skuamosa :
bula pecah dan mongering (dalam 1
minggu)
Morfologi: linear
PENJELASAN

Kissing Lesion di fleksura Lesi linier khas


Dermatitis Venenata
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes zoster lesi bergerombol sesuai


dermatom
B. Dermatitis atopi riwayat asma, alergi
C. Herpes simpleks vesikel bergerombol
dengan predileksi oral dan genital
E. Dermatitis kontak alergi riwayat kontak
dengan alergen
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 8 tahun
• Bintil-bintil dileher 2 hari lalu, terasa nyeri dan
panas
• Kegiatan kemah di pegunungan 1 minggu lalu
• UUK : papul + vesikel diatas kulit eritem diskret
tersusun linear dengan nekrosis sentral. Tzank
test (-)

Maka, diagnosis yang mungkin adalah


D. Dermatitis venenata
KEYWORDS

• Laki-laki, 24 tahun
• Bercak kemerahan bersisik gatal di tangan kiri
• Menggaruk hanya untuk menghilangkan
rasa gatal
• Seorang mahasiswa kedokteran yang akan
ujian (stressor)

DIAGNOSIS >> LIKEN SIMPLEKS KRONIK


JAWABAN

B. Salep klobetasol
propionate 0,05%
PENJELASAN
KEYWORDS

Liken Simpleks Kronik /


Neurodermatitis sirkumskripta

• Peradangan kulit kronik, berbatas tegas


(sirkumskripta), gatal, dengan likenifikasi (kulit
tebal + garis kulit tampak jelas)
• Sering pada dewasa 30 50 tahun
• Berhubungan dengan ansietas dan gangguan
obsesif-kompulsif
PENJELASAN
KEYWORDS

Liken Simpleks Kronik (Liken Vidal)/


Neurodermatitis sirkumskripta

• Lesi terjadi akibat garukan dan gesekan


repetitif.
• Predileksi: di tempat yang mudah dijangkau/
digaruk
• Bagian belakan leher/kulit kepala
• Alat kelamin
• Pergelangan tangan dan lengan bawah
• Tungkai bawah
PENJELASAN
KEYWORDS

• Plak biasanya soiter, berbatas


tegas, seringkali berbentuk
linear atau oval.
• Lesi awal: eritema, edema, atau
papul eritemtosa berkonfluensi
• Sangat gatal bekas garukan
(+)
• Garis kulit tampak sangat jelas,
kulit menebal leathery
induration
• Permukaan kulit kering dan
bersisik
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
tidak diperlukan.
Dilakukan bila diagnosis
meragukan (untuk
menyingkirkan diagnosis
banding)
Gambaran patologi:
Ortokeratosis,
hipergranulosis,
akanatosis dengan rete
ridges memanjang
teratur Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Tujuan: menghambat siklus gatal-garuk


• Topikal
1. Emolien dapat diberikan sebagai kombinasi dengan
kortikosteroid topikal melembabkan kulit gatal
2. Kortikosteroid topikal: dapat diberikan kortikosteroid
potensi kuat seperti salep klobetasol propionat 0,05%
(1-2x/hari), betametason dipropionat salep/krim 0,05%
1-3x/hari, mometason furoat salep/krim 0,1% 1x/hari.
(4-6 minggu) + kombinasi tar (efek antiinflamasi)
3. Calcineurin inhibitor topikal seperti salep takrolimus
0,1%, atau krim pimekrolimus 0,1% dua kali sehari
selama 12 minggu.
4. Preparat antipruritus nonsteroid yaitu: mentol,
pramoxine,5 dan doxepin
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Sistemik
1. Antihistamin sedatif
Hidroksisin 10-50 mg / 4 jam
Difenhidramin 25-50 mg / 4-6 jam (maks 300
mg/hari)
CTM 4mg / 5-6 jam (maksimal 24 mg/hari)
2. Antidepresan TCA pada malam hari
• Injeksi kortikosteroid intralesi (Triamcinolone
acetonide) setiap 4 6 minggu
TATALAKSANA
KEYWORDS

POTENSI STEROID
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Potensi kuat (kelas 1-3) : alopesia areata,


discoid lupus, LSK, psoriasis, dermatitis
numularis
• Potensi sedang (kelas 4-5) : dermatitis
numularis, dermatitis seboroik, dermatitis
stasis, dermatitis atopik
• Potensi ringan (kelas 6-7) : napkin eczema,
dermatitis area wajah, intertriginosa,
perineal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Krim triamsinolon acetonid 0,1% class III,


bukan first drugs
C. Salep flusinolon asetonid 0,025% class IV
D. Krim hidrokortison 2,5% class VII
E. Losio desonid 0,5% class VI
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 24 tahun
• Bercak kemerahan bersisik gatal di tangan kiri
• Menggaruk hanya untuk menghilangkan rasa
gatal
• Seorang mahasiswa kedokteran yang akan ujian
(stressor)

DIAGNOSIS >> LIKEN SIMPLEKS KRONIK

Maka, tatalaksana yang sesuai adalah


B. Salep klobetasol propionate
0,05%
KEYWORDS

• Perempuan, 23 tahun
• Bercak putih dileher, punggung tangan dan
wajah. Gatal (-) kebas kesemutan (-)
• Ibu dan nenek keluhan serupa
• Riwayat penyakit tiroid (+)

DIAGNOSIS DAN PENUNJANG ??


JAWABAN

D. Vitiligo; KOH -
PENJELASAN
Vitiligo
• Vitiligo merupakan kelainan pigmentasi pada kulit berwarna
putih susu (depigmentasi)
• Terjadi karena hilangnya melanosit fungsional pada kulit
• Etiologi : genetik,, autoimun
• Pencetus : trauma atau tekanan repetitif (fenomena
Koebner), stress, pajanan matahari
• Gejala : makula hipopigmentasi, batas tegas, ukuran
bervariasi, tanpa gatal, baal ataupun nyeri
• Tatalaksana : Phototerapi, Laser terapi, steroid

Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed,


PENJELASAN

Kondisi autoimun yang sering


berkaitan dengan vitiligo
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tinea versikolor; BTA + hipopigmentasi


disertai gatal dan skuama halus diatasnya.
B. Tinea korporis; KOH + terdapat lesi centrall
healing
C. Morbus Hansen; BTA + lesi hipoestesi
dengan penebalan syaraf tepi
E. Albino; KOH - kongenital, tidak terdapat
pigmentasi, sehingga perubah warna ada
seluruh tubuh
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 23 tahun
• Bercak putih dileher, punggung tangan dan
wajah. Gatal (-) kebas kesemutan (-)
• Ibu dan nenek keluhan serupa
• Riwayat penyakit tiroid (+)

Maka, diagnosis dan pemeriksaan penunjang


yang tepat adalah

D. Vitiligo; KOH -
KEYWORDS

• Laki-laki, 22 tahun
• Telinga tersumbat, mendengar suaranya lebih
keras
• Keluhan muncul setelah berenang 1 hari lalu
• Penurunan pendengaran dikedua telinga

DIAGNOSIS >> SERUMEN PROP


JAWABAN

E. Tuli konduktif telinga


bilateral
PENJELASAN
KEYWORDS

Serumen

• Hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar


seruminosa, epitel kulit yang terlepas, dan partikel
debu
• Dipengaruhi faktor keturunan, iklim, usia, keadaan
lingkungan
• Serumen prop: serumen menumpuk dan
menggumpal menimbulkan tuli konduktif
• Terjadi terutama bila telinga masuk air
serumen mengembang rasa tertekan dan gangguan
pendengaran
PENJELASAN
KEYWORDS

Uji Pemeriksaan Penala

• Uji Rinne
• Positif jika kembali terdengar saat garputala
dipindahkan ke depan liang telinga.
• Normal: positif
• Tuli sensorineural: positif
• Tuli konduktif: negatif
PENJELASAN
KEYWORDS

Uji Pemeriksaan Penala

• Uji Schwabach
• Membandingkan dengan pemeriksa.
• Menggetarkan garputala 512 Hz, kaki garputala
diletakkan di tulang mastoid telinga yang diperiksa.
Setelah suara hilang, garputala dipindahkan ke tulang
mastoid pemeriksa. (1)
• Lakukan sebaliknya, kaki garputala diletakkan di tulang
mastoid pemeriksa terlebih dahulu, kemudian
dipindahkan ke tulang mastoid telinga yang diperiksa.
(2)
PENJELASAN
KEYWORDS

Uji Pemeriksaan Penala

• Uji Schwabach
• Memanjang jika tetap terdengar setelah pemeriksa tidak
mendengar pada pemeriksaan (2)
• Memendek jika sudah tidak terdengar tetapi pemeriksa
masih mendengar pada pemeriksaan (1)
• Normal: sama dengan pemeriksa
• Tuli sensorineural: memendek
• Tuli konduktif: memanjang
PENJELASAN
KEYWORDS

Uji Pemeriksaan Penala

• Uji Weber
• Menggetarkan garputala 512 Hz, kaki garputala
diletakkan di garis tengah kepala atau wajah (biasanya
dahi).
• Ditanyakan pada telinga mana yang terdengar lebih
keras.
• Normal: tidak ada lateralisasi (sama keras di kedua
telinga)
• Tuli sensorineural: lateralisasi ke telinga sehat (telinga
sakit mendengar lebih lemah)
• Tuli konduktif: lateralisasi ke telinga sakit (telinga
sakit mendengar lebih keras)
PENJELASAN
KEYWORDS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tuli campuran telinga kiri salah


B. Tuli campuran telinga bilateral salah
C. Tuli sensorineural telinga kiri salah
D. Tuli sensorineural telinga bilateral salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 22 tahun
• Telinga tersumbat, mendengar suaranya lebih
keras
• Keluhan muncul setelah berenang 1 hari lalu
• Penurunan pendengaran dikedua telinga

DIAGNOSIS >> SERUMEN PROP

Maka, kondisi yang terjadi adalah

E. Tuli konduktif telinga


bilateral
KEYWORDS

• Perempuan, 25 tahun
• Sakit kepala + nyeri pipi hilang timbul 6
minggu lalu
• Pilek, ingus kental kehijauan berbau
• PF : PND (+), nyeri tekan maksilaris dextra
dan sinistra, tes transluminasi (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Sinusitis Maksilaris
Subakut
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

• Inflamasi mukosa sinus paranasal


• Dapat disertai atau dipicu rhinitis
• Paling sering: etmoid dan maksila
• Sinus maksila = antrum Highmore
• Klasifikasi
• Akut: < 4 minggu
• Subakut: 4 minggu 3 bulan
• Kronik: > 3 bulan (12 minggu)

Buku Ajar Ilmu THT-KL, FKUI, 6th ed.


PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

• Etiologi dan faktor predisposisi


• ISPA akibat virus, bermacam rhinitis (rhinitis
alergi), rhinitis hormonal pada wanita hamil, polip
hidung, kelainan anatomi (deviasi septum),
sumbatan kompleks osteomeatal, infeksi tonsil,
infeksi gigi, diskinesia silia, dan fibrosis kistik

• Pada anak sering akibat hipertrofi adenoid.

• Faktor lainnya berupa lingkungan berpolusi, udara


dingin dan kering serta kebiasaan merokok.
Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan
mukosa dan merusak silia
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

• Infeksi oleh bakteri, terutama Streptococcus


pneumoniae (30 50%), Haemophilus influenza
(20 40%), Moraxella catarrhalis (4%).
• Pada anak, Moraxella catarrhalis lebih banyak
ditemukan (20%)
• CURIGA INFEKSI BAKTERI
• Gejala atau tanda tidak membaik dalam
10 hari dari onset ISPA, atau
• Gejala atau tanda memburuk dalam 10 hari
setelah sempat perbaikan (double worsening)
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed, EPOS 2012
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

• Inspeksi : Pembengkakan pipi hingga kelopak


mata
• Palpasi : Nyeri tekan pipi dan nyeri ketuk gigi
(sinusitis maksila), nyeri tekan medial atap
orbita (sinusitis frontal), nyeri tekan kantus
medius (sinusitis etmoid)
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

• Transluminasi (paling sederhana) positif


pada sinusitis maksila dan frontal (hasil positif
menjadi opak)
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

• Rontgen : Waters (maksila, frontal, etmoid), PA


(frontal), lateral (frontal, sfenoid, etmoid)
PENJELASAN

• Proyeksi Rontgen:
(tidak rutin dilakukan)
Waters (maksila, frontal, etmoid)
PA (frontal)
Lateral (frontal, sfenoid, etmoid)

Waters
Caldwell

lateral
PENJELASAN
KEYWORDS

Diagnosis Sinusitis

• CT scan (baku emas)


• Sinuskopi endoskopi masuk ke sinus
Indikasi : gagal pengobatan empiris,
Unilateral,gejala berat, curiga rhinosinusitis
bakteri, recent sinonasal surgery,
lmmunocompromised

• MRI dengan kontras, sangat berguna jika


dicurigai terdapat keterlibatan intracranial dan
keganasan
TATALAKSANA
KEYWORDS

Jika curiga penyebab virus maka dapat diberikan


penanganan simptomatik :
• Dekongestan
• Analgetik
• Mukolitik
• Steroid oral/topikal
• Cuci hidung dengan NaCl
TATALAKSANA
KEYWORDS

Bakterial : Antibiotik 10-14 hari (pada anak, baru


diberikan jika gejala muncul selama 10 hari atau lebih)
• Akut:
• Amoksisilin 3 x 500 mg (dapat dengan/tanpa
clavulanat) first line
• Cefuroxime 2 x 250-500 mg atau sefalosporin gen. 2
lain, second line
• Kronik: antibiotik Gram negatif dan anaerob (mis.
Metronidazole 3 x 500 mg + Cefepime 1 x 400 mg)
3-4 minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rhinitis akut keluhan pilek tanpa adanya


nyeri pipi, <12minggu
B. Rhinitis kronis keluhan pilek tanpa adanya
nyeri pipi, >12minggu
C. Sinusitis maksilaris akut durasi <4minggu
E. Sinusitis maksilaris kronik durasi >
12minggu
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 25 tahun
• Sakit kepala + nyeri pipi hilang timbul 6
minggu lalu
• Pilek, ingus kental kehijauan berbau
• PF : PND (+), nyeri tekan maksilaris dextra
dan sinistra, tes transluminasi (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Sinusitis maksilaris subakut
KEYWORDS

• Laki-laki, 6 tahun
• Nyeri telinga kanan 3 hari lalu
• Demam dan ISPA 1 minggu lalu
• PF : (gambar) MT bulging

DIAGNOSIS >> OTITIS MEDIA AKUT

JAWABAN

D. Supurasi; Miringotomi
PENJELASAN
KEYWORDS

OTITIS MEDIA AKUT

• Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga


tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid
• Umumnya pada anak, karena bentuk tuba yang lebih
pendek dan mendatar
• Etiologi: S. pneumoniae, H. influenza, Respiratory
syncytial virus
• Predisposisi: ISPA
• OMA vs OME
• OMA: lebih akut, tanda inflamasi dominan
• OME: umumnya asimptomatik, dominan gejala gangguan
pendengaran
PENJELASAN
KEYWORDS

OMA : Tanda dan Gejala

• Demam, iritabel, anak


rewel, nyeri telinga
(otalgia), ear tugging,
muntah, rhinitis, tidak
mau makan
• PF: membran timpani
eritema/bulging/jika
terjadi otorrhea
mungkin didapatkan
perforasi, refleks
cahaya (-)
PENJELASAN
KEYWORDS

Stadium OMA
Oklusi

• Gambaran retraksi membran timpani, membran timpani


kadang berwarna keruh pucat

Hiperemis/Pre-SupurasI

• Pembuluh darah melebar di membran timpani/membran


timpani hiperemis

Supurasi

• Edema hebat pada mukosa telinga tengah


• Eksudat purulen di kavum timpani membuat
membran timpani menonjol (bulging) ke arah liang
telinga
• Sangat nyeri, suhu dan nadi meningkat
Membran timpani
perforasi
PENJELASAN
KEYWORDS

Stadium OMA
Perforasi
• Ruptur membran timpani
• Nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang
telinga
• Anak menjadi tenang dan dapat tidur nyenyak
• Suhu dan nadi turun

Resolusi

• Bila membran timpani tetap utuh: membran timpani


perlahan kembali normal
• Bila membran timpani ruptur: sekret berkurang sampai
kering, kemudian membran timpani kembali terbentuk
STADIUM TATALAKSANA
OKLUSI • Anak :
< 12 tahun: obat tetes hidung HCl efedrin 0,5%
dalam NaCl
> 12 tahun: obat tetes hidung HCl 1% dalam NaCl
• Antibiotik sesuai indikasi
PRESUPURA • Antibiotik:
SI 1) Ampisilin 50-100 mg/kg BB/4 dosis/hari
2) amoksisilin 25-50 mg/kg BB/3 dosis/hari
3) eritromisin 40 mg/kg BB/4 dosis/hari
• Obat tetes hidung (sama dengan oklusi)
• Analgetik
SUPURASI Miringotomi + Antibiotik
PERFORASI Cuci telinga H2O2 3% 3 x 4 tetes (3-5 hari) + Antibiotik
(ofloxacin 2x/hari 5-10 tetes (maks 2 minggu)

RESOLUSI Antibiotik dilanjutkan hingga 3 minggu jika sekret masih


aktif
TATALAKSANA

MIRINGOTOMI
• Adalah tindakan
insisi pada pars
tensa membran
timpani, agar terjadi
drainase sekret dari
telinga tengah
• Dilakukan secara a-
vue, lokasi di
postero-inferior
PENJELASAN
KEYWORDS

OMA : KOMPLIKASI
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Oklusi tuba; Ear toilet retraksi membran


timpani
B. Hiperemis; Kompres hangat MT hiperemis
C. Supurasi; Miringoplasti tatalaksana salah
E. Perforasi; Timpanoplasti cairan keluar dari
MT, anak sudah tenang
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 6 tahun
• Nyeri telinga kanan 3 hari lalu
• Demam dan ISPA 1 minggu lalu
• PF : (gambar)

DIAGNOSIS >> OTITIS MEDIA AKUT

Maka, stadium dan pilihan terapi yang tepat


adalah

D. Supurasi; Miringotomi
KEYWORDS

• Laki-laki, 4 tahun
• Demam dan pilek 1 hari lalu
• PF : Konka hiperemis dan sekret serous

DIAGNOSIS >> RHINITIS AKUT

JAWABAN

D. Anak tidak memerlukan


pemeriksaan foto rontgen
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS AKUT

• = Rhinitis simpleks, common cold, selesma


• Peradangan pada mukosa hidung yang
berlangsung akut (< 12 minggu)
• Etiologi: virus, bakteri, ataupun iritan
• Sangat menular
• Akibat menurunnya kekebalan tubuh
• Rasa panas, kering, dan gatal dalam hidung
• Bersin berulang, hidung tersumbat, ingus encer
• Demam, nyeri kepala
• Diagnosis klinis
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS AKUT

• Virus merupakan penyebab tersering kasus


rhinitis akut. Beberapa penyebabnya seperti
rhinovirus, RSV, parainfluenza, influenza, dan
adenovirus

• Infeksi bakteri biasanya merupakan infeksi


sekunder. Gejala jadi lebih berat seperti nyeri pada
wajah, obstruksi nasal, sekret mukopurolen, dan
moderate-high grade fever
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Non-medikamentosa
• Istirahat dan menjaga asupan gizi dan sehat
• Medikamentosa
• Analgetik dan antipiretik (paracetamol)
• Dekongestan (pseudoefedrin,
fenilpropanolamin, fenilefrin)
• Antibiotik hanya jika terdapat infeksi
sekunder bakteri (amoksisilin, eritromisin,
sefadroksil)

Sumber : PPK 2017


PENJELASAN
KEYWORDS

EDUKASI RHINITIS AKUT

• Menjaga tubuh dalam keadaan sehat


• Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum
menyentuh wajah
• Memperkecil kontak dengan orang-orang yang telah
terinfeksi
• Menutup mulut ketika batuk dan bersin
• Mengikuti program imunisasi lengkap, seperti vaksinasi
influenza
• Menghindari pajanan alergen bila terdapat faktor alergi
sebagai pemicu
• Melakukan bilas hidung secara rutin Sumber : PPK 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Penyakit yang dialami biasanya tidak dapat


sembuh sendiri salah
B. Pasien membutuhkan antibiotik golongan
makrolid salah
C. Obat-obatan hanya diberikan bila anak
demam lebih dari 38,5C salah
E. Tidak ada jawaban yang tepat salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 4 tahun
• Demam dan pilek 1 hari lalu
• PF : Konka hiperemis dan sekret serous

DIAGNOSIS >> RHINITIS AKUT

Maka, edukasi yang tepat adalah


D. Anak tidak memerlukan
pemeriksaan foto rontgen
KEYWORDS

• Perempuan, 35 tahun
• Hidung tersumbat dan terasa benjolan
hidung kanan 3 bulan lalu. Nyeri (-)
• PF : massa di rongga hidung menggantung
• PP : sinus paranasal tampak suram pada
proyeksi waters

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Polip anterokoanal
PENJELASAN
KEYWORDS

POLIP HIDUNG

• Massa lunak yang mengandung banyak cairan dalam


rongga hidung
• Berwarna putih keabuan
• Massa bertangkai bermukaan licin, agak bening,
lobular, dapat tunggal atau multipel, tidak nyeri tekan
PENJELASAN
KEYWORDS

POLIP HIDUNG

• Terbagi menjadi:
• Polip eosinofilik faktor risiko: atopi (asma, rinitis
alergi, intoleransi aspirin atau alergi obat lain, alergi
makanan)
• Polip neutrofilik
• Tempat tumbuh polip: kompleks osteomeatal
meatus medius dan sinus etmoid
• Polip anterokoana: polip yang tumbuh ke
belakang dan membesar di nasofaring (asal:
sinus maksila)
PENJELASAN
KEYWORDS

STADIUM POLIP HIDUNG

• Menurut Yamada, et al (2000)


• Stadium 0: tidak ada polip
• Stadium 1: polip di meatus medius dan belum
mencapai batas bawah konka media
• Stadium 2: polip belum mencapai titik tengah
antara batas bawah konka media dan batas atas
konka inferior
• Stadium 3: polip belum melewati batas bawah
konka inferior
• Stadium 4: polip melewati batas bawah konka
inferior
PENJELASAN
KEYWORDS

STADIUM POLIP HIDUNG

• Menurut Mackay and Lund (1995)


• Stadium 0: tidak ada polip
• Stadium 1: polip terbatas di meatus medius
• Stadium 2: polip sudah keluar dari meatus medius,
tetapi belum memenuhi rongga hidung
• Stadium 3: polip masif
PENJELASAN
KEYWORDS

POLIP NASI

• Polip vs Hipertrofi Konka


• Bertangkai
• Mudah digerakkan
• Lunak
• Tidak nyeri
• Tidak mengecil dengan vasokonstriktor
• Tidak mudah berdarah
• Terapi:
• Kortikosteroid
• Polipektomi
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Tujuan: menghilangkan keluhan, mencegah


komplikasi, mencegah rekurensi
• Polipektomi medikamentosa: kortikosteroid
• Polipektomi bedah menggunakan senar polip
atau cunam dengan analgesi lokal, etmoidektomi
intranasal atau etmoidektomi ekstranasal, operasi
Caldwell-Luc
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Polip maksilaris sinistra tidak ada istilah ini


C. Rhinosinusitis akut keluhan pilek dan nyeri
tekan sinus <4minggu
D. Rhinosinusitis kronik keluhan pilek dan
nyeri tekan sinus >12minggu
E. Juvenile angiofibroma keluhan muncul
epistaksis berulang
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 35 tahun
• Hidung tersumbat dan terasa benjolan hidung
kanan 3 bulan lalu. Nyeri (-)
• PF : massa di rongga hidung menggantung
• PP : sinus paranasal tampak suram pada proyeksi
waters

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Polip anterokoanal
KEYWORDS

• Laki-laki, 8 tahun
• Nyeri sekitar telinga kanan 1 minggu lalu
• Keluar cairan dari telinga 3 bulan lalu (OMSK)
• PF : Massa merah bengkak dibelakang
telinga. Sekret mukopurulen menutupi MT

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Mastoiditis
PENJELASAN
KEYWORDS

MASTOIDITIS

• Adalah proses inflamasi dari mastoid air cells di


tulang temporal. Umumnya merupakan kelanjutan
dari infeksi pada telinga tengah (OMA atau
OMSK) yang tidak ditangani dengan baik
• Manifestasi:
• Nyeri belakang telinga
• Demam
• Tampak kemerahan pada area mastoid (post-
auricular erythema)
• Proptosis dari aurikula
PENJELASAN
KEYWORDS

MASTOIDITIS

• Diagnosis : CT scan (hilang trabekulasi mastoid


air cells, destruksi lokal tulang) atau Rontgen
schuller
• Jika infeksi menyebar lewat ujung mastoid ke leher
atas melalui selubung otot sternokleidomastoid
membentuk abses Bezold. Jika infeksi
berekstensi dari mastoid dan mempenetrasi otot
digastrik Ci elli abscess
PENJELASAN
KEYWORDS

PEMERIKSAAN MASTOIDITIS AKUT

• Rontgen :
Basic :
• Axiolateral oblique (Modified Law)
• Axiolateral oblique (Stenver s)
• AP Axial (Towne)
Special :
• Axiolateral (Schuller)
• Axiolateral oblique (Arcelin - reverse Stenvers)
• Axiolateral Oblique (Mayer method and Owen
modification)
PENJELASAN
Towne
PENJELASAN Schuller
PENJELASAN
Stenver
PENJELASAN
KEYWORDS

PEMERIKSAAN MASTOIDITIS AKUT

• CT scan pemeriksaan awal yang


direkomendasikan
• Opasifikasi sebagian hingga total pada gelembung
udara sel mastoid
• Terkadang terdapat celah pada telinga tengah
• Erosi gelembung udara sel mastoid
• MRI
• Opasifikasi sebagian hingga total pada gelembung
udara sel mastoid
• Terkadang terdapat celah pada telinga tengah
• Air-fluid level pada mastoid tidak selalu berarti
mastoiditis, diperlukan bukti lain
PENJELASAN

Pemeriksaan
Mastoiditis
Akut: CT Scan
PENJELASAN

Pemeriksaan
Mastoiditis
Akut: MRI
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI MASTOIDITIS
• Penyebaran posterior ke sinus sigmoid dapat
menyebabkan trombosis atau ke os. Oksipital
yang dapat menyebabkan osteomielitis atau
abses citelli
• Penyebaran superior menuju fossa kranial
posterior, ruang subdural, dan lapisan
meningeal
• Penyebaran anterior menuju zygomatic root
• Penyebaran lateral membentuk abses
subperiosteal
• Penyebaran inferior membentuk abses bezold
• Penyebaran medial menuju apeks os.
Petrosus
• Keterlibatan intratemporal yakni nervus
fasialis dan/atau labirin
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI MASTOIDITIS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. OMSK maligna salah, ini merupakan


komplikasi dari OMSK
B. Otitis media akut salah, keluhan sudah ada
riwayat OMSK
C. Otitis eksterna sirkumskripta salah, pada
OE sirkumskripta infekasi 1/3 telinga luar berupa
fistul dan papul
D. Petrositis salah, inflamasi pada tulang
petrosa, nyeri pada retro-orbital
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 8 tahun
• Nyeri sekitar telinga kanan 1 minggu lalu
• Keluar cairan dari telinga 3 bulan lalu (OMSK)
• PF : Massa merah bengkak dibelakang
telinga. Sekret mukopurulen menutupi MT

Maka, diagnosis yang sesuai adalah


E. Mastoiditis
KEYWORDS

• Perempuan, seorang dokter


• Dalam melayani pasien harus ada komunikasi
efektif

KOMUNIKASI EFEKTIF ??

JAWABAN

B. Dokter menggunakan bahasa


kedokteran yang baik dan benar,
jujur serta lengkap
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dokter mendengarkan secara aktif,


memberikan umpan balik, dan reflex isi betul
C. Pertanyaan yang diajukan pasien dapat
berupa pertanyaan terbuka ataupun tertutup
betul
D. Dokter tidak memotong pembicaraan ataupun
mencela betul
E. Dokter tidak melakukan asumsi maupun
melecehkan baik verbal maupun non-verbal
betul
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, seorang dokter
• Dalam melayani pasien harus ada komunikasi
efektif

Maka, yang tidak sesuai adalah

B. Dokter menggunakan bahasa


kedokteran yang baik dan benar,
jujur, serta lengkap
KEYWORDS

• Kecamatan Penjaringan dilanda demam


dengue
• dr. Loli mengidentifikasi masalah pada
komunitas

TAHAPAN DIAGNOSIS KOMUNITAS ??


JAWABAN

E. Follow Up
PENJELASAN

DIAGNOSIS KOMUNITAS
1. Pendekatan problem selving
2. Analisis situasi
3. Pengumpulan data sekunder dan data
primer
4. Identifikasi masalah
5. Penetapan prioritas masalah dan
penyebab masalah
PENJELASAN

DIAGNOSIS KOMUNITAS
6. Pemilihan alternatif pemecahan masalah
7. Penyusunan program
8. Pelaksanaan
9. Pengawasan dan monitoring
10. Evaluasi /Follow up
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tentukan prioritas masalah salah


B. Analisis penyebab masalah salah
C. Memilih dan menentukan alternative solusi
salah
D. Implementasi solusi salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Kecamatan Penjaringan dilanda demam
dengue
• dr. Loli mengidentifikasi masalah pada
komunitas

Maka, langkah terakhir tahapan diagnosis


komunitas adalah
E. Follow Up
KEYWORDS

• Laki-laki, 29 tahun
• Bekerja sebagai radiographer
• Diperkenalkan alat radiologi, alat pelindung
diri, dan bahaya radiasi

BAHAYA POTENSIAL ??
JAWABAN

A. Fisik
PENJELASAN

Potensi Hazard / Bahaya


• Bahaya Fisika : kebisingan,
penerangan/pencahayaan, radiasi,
getaran, iklim kerja
• Bahaya Kimia : larutan asam, debu,
silika, logam, pestisida
• Bahaya Biologi : penyakit, bakteri, spora,
serangga, sanitasi
• Ergonomi
PENJELASAN

Pengkajian Bahaya
1. Recognition : mengenali potensi bahaya
2. Evaluation : mengukur potensi bahaya
dengan teknik tertentu
3. Control : engineering control (eliminasi,
substitusi, ventilasi, isolasi),
administrative control, PPE (personal
protective equipment)
PENJELASAN

Langkah Pengendalian Bahaya


Most
effective
Engineering controls

Administrative
controls

APD
Less
effective
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kimia larutan asam, silika, logam


C. Biologi bakteria, spora, sanitasi
D. Psikososial tidak ada istilah ini
E. Ergonomi salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 29 tahun
• Bekerja sebagai radiographer
• Diperkenalkan alat radiologi, alat pelindung diri,
dan bahaya radiasi

Maka, bahaya potensial yang dipaparkan adalah

A. Fisik
KEYWORDS

• Prof. Cony menjelaskan kedokteran keluarga


• Beberapa nilai harus diterapkan

NILAI YANG TIDAK SESUAI ??


JAWABAN

E. Fleksible
PENJELASAN

Nilai Kedokteran Keluarga


• Holistik tidak hanya fisik, melainkan
biopsikologis dan sosial
• Komprehensif meliputi promotif,
preventif, kuratif, rehabilitative
• Kontinyu berkesinambungan. Follow
up, kontrol
• Koordinatif kerja sama antar
profesional
• Kolaboratif kerja sama dengan pasien
dan keluarga pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Komprehensif benar
B. Holistik benar
C. Patient-centered benar
D. Mengutamakan kedokteran pencegahan
dibandingkan pengobatan (kuratif) benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Prof. Cony menjelaskan kedokteran keluarga
• Beberapa nilai harus diterapkan

Maka, pernyataan yang tidak sesuai adalah

E. Fleksibel
KEYWORDS

• Perempuan, 16 tahun
• Mengugurkan kandungan karena hamil diluar
nikah
• Dokter menolak karena tidak ada indikasi
• Pasien mengugurkan sendiri

PASAL PENGGUGURAN KANDUNGAN ??


JAWABAN

A. KUHP pasal 346


PENJELASAN

KETENTUAN ABORSI
• Ketentuan aborsi dalam UU No. 36 Tahun 2009
tetap ada batasan-batasan yang tidak boleh
dilanggar misalnya kondisi kehamilan maksimal
6 minggu setelah hari pertama haid terakhir.
• Berdasarkan Undang-undang Kesehatan No. 36
Tahun 2009, tindakan medis (aborsi), sebagai
upaya untuk menyelamatkan ibu hamil dan atau
janinnya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu dan dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesi serta pertimbangan tim ahli.
PENJELASAN

Pada dasarnya, setiap orang dilarang melakukan


aborsi berdasarkan Pasal 75 ayat (1) UU No. 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan ( UU Kesehatan ).
Pengecualian terhadap larangan melakukan aborsi
diberikan hanya dalam 2 kondisi berikut:
• Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak
usia dini kehamilan, baik yang mengancam
nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita
penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan,
maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan;
atau
• Kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
PENJELASAN

PENGGUGURAN KANDUNGAN
• Pasal 346 KUHP
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain
untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling
lama empat tahun.
• Pasal 347 KUHP
(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama dua belas tahun.
PENJELASAN

PENGGUGURAN KANDUNGAN
• Pasal 347 KUHP
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya
wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
• Pasal 348 KUHP
(1) Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungan seorang wanita dengan
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.
(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya
wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara
paling lama tujuh tahun.
PENJELASAN

PENGGUGURAN KANDUNGAN
• Pasal 349 KUHP
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan berdasarkan Pasal 346,
ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah-satu kejahatan yang diterangkan dalam Pasal
347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam
pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan
dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian
dalam mana kejahatan dilakukan.
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. KUHP pasal 348 selain bidan/dokter/ juru


obat yang melakukannya
C. KUHP pasal 349 bidan/juru obat/dokter
yang membantu pengguguran
D. UU Kesehatan No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan secara umum
E. UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang
aborsi dengan indikasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 16 tahun
• Mengugurkan kandungan karena hamil diluar
nikah
• Dokter menolak karena tidak ada indikasi
• Pasien mengugurkan sendiri

Maka, payung hukum yang dikenakan pada


pasien adalah

A. KUHP pasal 346


KEYWORDS

• Mayat anak mengambang dilaut


• Mulut dan hidung berbuih, cadaveric spasm (+)
• Washer woman hand (+)
• Lembab mayat diwajah dan dada
• Uji diatom (+) mati tenggelam

DIAGNOSIS >> TENGGELAM AIR ASIN


JAWABAN

E. Edema Paru
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Penyebab Kematian

• Obstruksi jalan napas dan hilangnya surfaktan


alveolus
• Tenggelam: fase menahan napas inspirasi
involunter gasping untuk mencari udara
penurunan kesadaran hipoksia otak
kerusakan otak
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Penyebab Kematian

• Air hipotonik dan hiponatremik (air tawar) air


berpindah dari alveoli ke pembuluh darah, natrium
berpindah dari pembuluh darah ke alveoli
hemodilusi, hipervolemia, hiponatremia,
hiperkalemia, hemolisis fibrilasi ventrikel

• Air hipertonik (air laut) cairan berpindah dari


pembuluh darah ke alveoli, elektrolit berpindah dari
alveoli ke pembuluh darah edema paru,
hemokonsentrasi, hipovolemia, hipernatremia
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Autopsi

• Temuan asfiksia
• Berbusa di mulut dan hidung, terkadang juga di
saluran napas
• Massa paru bisa lebih berat atau normal jika terjadi
refleks cardiac arrest atau refleks vasovagal
• Permukaan paru seberti marbel dengan area
merah gelap karena alveoli kolaps
• Dapat ditemukan luka-luka postmortem karena
benturan setelah tenggelam terjadi
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Autopsi

• Benda asing di saluran napas, paru, lambung, dan


duodenum rumput, pasir, kerang, dll
• Maserasi kulit
• Wa he a ki kulit berkeriput dan
pucat di ujung jari, telapak tangan, punggung
tangan, dan tumit
• Glove and stoking fashion pelepasan lapisan
keratin di tangan dan kaki
• Kuku dan rambut mudah terlepas setelah
beberapa hari
• Cutis anserine
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Pemeriksaan Penunjang

• Histopatologi organ melihat tanda hipoksia


kongesti dan pembengkakan endotel
• Pemeriksaan elektrolit: membandingkan darah
ventrikel kanan dengan kiri kurang spesifik
untuk tenggelam
• Toksikologi menentukan apakah ada
kandungan obat atau alkohol yang digunakan
sebelum tenggelam
• Diatom (ganggang) terkandung dalam air
yang masuk saat tenggelam, dapat diperiksa
kuantitatif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fibrilasi ventrikel tenggelam pada air tawar


B. Hemodilusi darah tenggelam pada air
tawar
C. Spasme laring kurang spesifik
D. Tenggelam penyebab kematian
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mayat anak mengambang dilaut
• Mulut dan hidung berbuih, cadaveric spasm (+)
• Washer woman hand (+)
• Lembab mayat diwajah dan dada
• Uji diatom (+) mati tenggelam

DIAGNOSIS >> TENGGELAM AIR ASIN

Maka, mekanisme kematian korban adalah

E. Edema paru
KEYWORDS

• Perempuan, 41 tahun
• Memukul suaminya dengan tongkat besi 3 jam
lalu karena yakin suaminya selingkuh
• Setiap hari menelepon operator kantor hingga
mengganggu pekerjaan suaminya
• Suami telah menunjukkan bukti tidak ada
perselingkuhan pasien menolak percaya

DIAGNOSIS >> GANGGUAN WAHAM MENETAP


JAWABAN

E. Antipsikotik
PENJELASAN

Gangguan Waham Menetap


• Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ:
Waham-waham merupakan satu-satunya ciri
khas klinik. Waham tersebut menetap
setidaknya 3 bulan lamanya dan harus
bersifat khas pribadi (personal) dan bukan
budaya setempat
Gejala-gejala depresi atau bahkan suatu
episode depresi yang lengkap mungkin terjadi
secara intermiten, dengan syarat waham
yang ada menetap meski pada fase tanpa
gangguan afek (depresi)
PENJELASAN

Gangguan Waham Menetap


• Kriteria Diagnosis menurut PPDGJ:
Tidak boleh ada bukti tentang adanya
penyakit otak
Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau
hanya kadang-kadang saja ada dan bersifat
sementara
Tidak ada riwayat gejala skizofrenia (waham
dikendalikan, siar pikiran, penumpulan afek,
dsb)
PENJELASAN

Gangguan Waham Menetap


• Kriteria Diagnosis menurut DSM V:
Ada satu (atau lebih) waham dengan durasi
lebih dari sama dengan 1 bulan
Kriteria skizofrenia tidak boleh ada (jika
halusinasi ada, halusinasi tidak boleh
menonjol)
Terpisah dari waham, pasien tidak boleh
mengalami gangguan dalam kehidupannya,
dan tidak ditemukan perilaku yang ganjil
PENJELASAN

Gangguan Waham Menetap


• Kriteria Diagnosis menurut DSM V
(lanjutan) :
Jika terdapat episode manik atau depresi,
hanya terjadi dalam durasi singkat dibanding
periode waham
Gangguan tidak disebabkan oleh penyakit lain
atau penggunaan zat dan tidak dapat
dijelaskan oleh penyakit kejiwaan lainnya.
TATALAKSANA

• Tatalaksana medikamentosa:
Antipsikotik lebih terpilih antipsikotik
generasi 2, dengan efek samping yang
minimal
• Dapat dipertimbangkan penggunaan antipsikotik
dengan efek samping seminimal mungkin
(aripripazol atau ziprasidone). Mulai dengan
dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap
untuk menilai toleransi pasien. Ketika sudah
mencapai dosis terapeutik, evaluasi setiap 2
minggu sebelum meningkatkan dosis atau
mengubah obat.
TATALAKSANA

• Beberapa obat lain yang dapat digunakan:


Risperidone 2x2 mg PO
Olanzapin 3x10 mg PO
Clozapine 1x12,5 mg PO
Haloperidol 3x5 mg PO

• Tatalaksana non-medikamentosa:
Psikoterapi suportif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Antidepresan trisiklik salah, untuk


gangguan depresi
B. Benzodiazepin salah, dapat
digunakan sebagai antiinsomnia maupun
anxiolitik (anti cemas)
C. SSRI antidepresan
D. Mood stabilizer anti-manik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 41 tahun
• Memukul suaminya dengan tongkat besi 3 jam
lalu karena yakin suaminya selingkuh
• Setiap hari menelepon operator kantor hingga
mengganggu pekerjaan suaminya
• Suami telah menunjukkan bukti tidak ada
perselingkuhan pasien menolak percaya

DIAGNOSIS >> GANGGUAN WAHAM MENETAP


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

E. Antipsikotik
KEYWORDS

• An. T, laki-laki, 11 tahun


• Tidak dapat mendengarkan kelas dengan baik
• Sering mendapatkan nilai buruk, sering
memukul, melempar alat tulis ke temannya
• Mengganggu petugas kebersihan sekolah

DIAGNOSIS >> ADHD

JAWABAN

B. Psikostimulan
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis ADHD


• Pada anak: terdapat 6 atau lebih dari gejala berikut (di
slide berikutnya) yang setidaknya sudah bertahan
selama 6 bulan, inkonsisten terhadap perkembangan
intelektual, dan berdampak negatif terhadap aktivitas
sosial/akademis
• Beberapa gejala inatensi atau hiperaktivitas-
impulsivitas muncul sebelum usia 12 tahun (onset
sebelum usia 12 tahun)

DSM-V
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis ADHD


• Beberapa gejala inatensi atau hiperaktivitas-impulsivitas
muncul di dua atau lebih kondisi (di rumah, sekolah, atau
tempat kerja; dengan teman atau kerabat)
• Gejala menimbulkan gangguan atau mengurangi
kualitas hubungan sosial, akademis, atau fungsi
pekerjaan
• Penyakit tidak terjadi akibat skizofrenia atau penyakit
psikotik lainnya

DSM-V
PENJELASAN

• INATENSI
Sulit memperhatikan detil, sering ceroboh
Sulit memusatkan perhatian
Tidak mendengarkan orang yang sedang berbicara
Tidak mengikuti instruksi dengan baik, tidak
menyelesaikan tugas hingga tuntas
Memiliki kesulitan mengorganisir kegiatan
Sering menghindar dan tidak suka diberi tugas (seperti
PR)
Sering kehilangan barang
Mudah terdistraksi pada stimulus eksternal
Mudah lupa
PENJELASAN

HIPERAKTIVITAS/IMPULSIVITAS
• Sering tampak gelisah; kaki tanga bergerak-gerak
• Tidak bisa duduk diam
• Sering berlari-lari, memanjat, atau aktivitas fisik
berlebihan lain di kondisi yang tidak sesuai
• Tidak bisa duduk tenang
• Menjawab pertanyaan sebelum selesai diucapkan
• Sulit mengantri atau bermain bergantian
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
1st Line = ANTI-HIPERKINETIK
• Anti-hiperkinetik Psikostimulan
Metilfenidat 0,3-0,7 mg/kgBB/hari
• Sediaan : Immediate Release, Slow Release
• Anti-hiperkinetik Non-Psikostimulan
Atomoxetine 10-80 mg 1-2x/hari
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
2nd Line :
• Antidepresan
SSRI
• Fluoxetine 0,6 mg/kgBB/hari
SNRI
• Venlafaxine 1,4 mg/kgBB/hari
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
2nd Line :
• Antipsikotik
Antipsikotik atipikal
• Risperidon 0,01-0,1 mg/kgBB/hari
• Aripripazol 0,2 mg/kgBB/hari
Antipsikotik tipikal
• Haloperidol 0,03-0,075 mg/kgBB/hari
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
2nd Line :
• Antikonvulsan
Karbamazepin 300-1200 mg/hari
Asam valproat 250-1500 mg/hari
• Agonis Alfa
Klonidin 0,002-0,005 mg/kgBB/hari
TATALAKSANA

TERAPI NON-FARMAKOLOGIS
• Terapi tingkah laku (behavioural therapy)
• Psikoedukasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Psikodepresan downer , contoh:


benzodiazepine, alkohol, barbiturat
C. Antihistamin salah, digunakan pada
kasus hipersensitivitas (alergi)
D. Benzodiazepine digunakan pada
insomnia, gangguan cemas
E. Tetrasiklik antidepresan tetrasiklik,
bukan merupakan obat pilihan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• An. T, laki-laki, 11 tahun
• Tidak dapat mendengarkan kelas dengan
baik
• Sering mendapatkan nilai buruk, sering
memukul, melempar alat tulis ke temannya
• Mengganggu petugas kebersihan sekolah

DIAGNOSIS >> ADHD


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. Psikostimulan
KEYWORDS

• Perempuan, 20 tahun
• Sulit memulai tidur
• Baru dapat tidur sekitar pukul 2 subuh
• Tiba-tiba terbangun disangkal, terbangun lalu
tidak dapat tidur lagi disangkal

DIAGNOSIS >> EARLY INSOMNIA

JAWABAN

D. Zolpidem
PENJELASAN

• Insomnia tidak bisa/sulit memulai maupun


mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
Middle insomnia: berulang kali terbangun dari tidur,
bisa tidur lagi
Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Menurut guideline AASM, tujuan utama dari tatalaksana
insomnia adalah untuk meningkatkan kualitas tidur saat
malam hari dan mengurangi gejala/gangguan saat siang
hari
• Guideline AASM merekomentasikan intervensi psikologis
dan perilaku (termasuk CBT) karena terbukti efektif
sebagai tatalaksana dari insomnia kronis komorbid
maupun insomnia primer
• Tatalaksana dari insomnia primer (psikofisiologis)
dimulai dengan edukasi mengenai kebiasaan-
kebiasaan yang harus dijaga saat seseorang hendak
memulai tidur sleep hygiene therapy
TATALAKSANA
TATALAKSANA

TATALAKSANA FARMAKOTERAPI
PENJELASAN

• Gangguan tidur lainnya:


Narkolepsi Serangan kantuk mendadak yang bisa
terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik

Hipersomnia (Excessive Daytime Sleepness/EDS)


sering merasa mengantuk meskipun kuantitas dan
kualitas tidur di malam hari optimal.
PENJELASAN

Beberapa diagnosis banding lainnya:


• Parasomnia segala kondisi abnormal yang muncul saat
seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
• Dapat dibagi menjadi:
Nightmare pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi
buruknya, setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, namun tidak ingat mimpinya,
setelahnya dapat kembali tidur
Somnambulisme berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep
paralysis, sleep aggression, sexsomnia
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dextromethorphan antitusif (pereda


batuk) yang bekerja pada susunan saraf
pusat
B. Difenhidramin antihistamin
C. Chlor Trimeton antihistamin
E. Metoklopram tidak ada obat ini, yang
benar adalah metoklopramid, bekerja
dengan meningkatkan motilitas usus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 20 tahun
• Sulit memulai tidur
• Baru dapat tidur sekitar pukul 2 subuh
• Tiba-tiba terbangun disangkal,
terbangun lalu tidak dapat tidur lagi
disangkal

DIAGNOSIS >> EARLY INSOMNIA


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

D. Zolpidem
KEYWORDS

• Laki-laki, 29 tahun
• Demam sejak 5 jam, mual, muntah, batuk
berdahak, nyeri tenggorokkan, sulit BAB,
kembung, nyerri kepala
• PF seluruhnya normal
• Meminta surat izin sakit karena tidak nyaman
dengan jadwal pekerjaannya

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Malingering
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan somatoform Kelainan psikologis yang ditandai dengan
sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak tampak pada
pemeriksaan fisik.

Dibagi menjadi:
Konversi terdapat defisit neurologi (misal: buta, lumpuh),
namun pada pemeriksaan normal
Somatisasi banyak keluhan (subjektif), hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang normal h i gd c
Hipokondriasis yakin menderita 1 penyakit tertentu
(biasanya penyakit parah, misal: kanker), hasil pemeriksaan
normal
Psikosomatik penyakit fisik ( somatik ) muncul saat ada
pemicu stress psikologis ( Psiko )
PENJELASAN

Gangguan Somatoform (2)

Malingering pura-pura sakit dengan tujuan


eksternal, seperti malas kerja atau mendapatkan
narkoba bukan penyakit
Factitious disorder pura-pura sakit karena
ingin mendapat perhatian atau perawatan,
biasanya rela untuk dilakukan tindakan invasif
sekalipun penyakit

TIPS & TRICK :


Agar mudah mengingat Malingering, ingat
MALING , penderita ingin maling absen/obat/lainnya
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Acute Bacterial Rhinosinusitis salah,


karena pada PF seluruhnya normal
B. Gastroenteritis Akut susp. Infeksi
Amoeba salah, karena pada PF
seluruhnya normal
C. Gangguan konversi deficit neurologi
E. Factitious Disorder tujuan : ingin
mendapatkan perhatian
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 29 tahun
• Demam sejak 5 jam, mual, muntah, batuk
berdahak, nyeri tenggorokkan, sulit BAB,
kembung, nyerri kepala
• PF seluruhnya normal
• Meminta surat izin sakit karena tidak
nyaman dengan jadwal pekerjaannya

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Malingering
KEYWORDS

• Laki-laki, 59 tahun
• Sedih sejak 3 bulan, murung, sering
menyendiri, pandangan kosong
• Mengatakan dirinya sudah tua, tidak ada
gunanya
• Sulit tidur, terbangun malam hari, tidak nafsu
makan

DIAGNOSIS >> GANGGUAN DEPRESI


JAWABAN

A. Fluoxetine
PENJELASAN

Gangguan Depresi
• Gejala utama (3M) :
Afek depresif (Mood)
Kehilangan minat dan kegembiraan (Minat)
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas (Motivasi)
PENJELASAN

Gangguan Depresi
• Gejala lainnya (m) :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri
atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
PENJELASAN

Gangguan Depresi
• Episode depresi ringan (2M + 2m)
Setidaknya 2 dari 3 gejala utama
Ditambah setidaknya 2 dari gejala lainnya
Tidak boleh ada gejala berat diantaranya
Durasi minimal 2 minggu
Hanya terdapat sedikit kesulitan dalam
pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukan
PENJELASAN

Gangguan Depresi
• Episode depresi sedang (2M + 3m)
Setidaknya 2 dari 3 gejala utama
Ditambah setidaknya 3-4 dari gejala lainnya
Durasi minimal 2 minggu
Mengalami kesulitan yang nyata untuk
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan
urusan rumah tangga
PENJELASAN

Gangguan Depresi
• Episode depresi berat tanpa gejala psikotik (3M
+ 4m)
Semua 3 gejala utama harus ada
Ditambah setidaknya 4 dari gejala lainnya dan beberapa harus
berintensitas berat
Durasi minimal 2 minggu
Sangat tidak mungkin melakukan fungsi sosial dan sehari-hari

• Episode depresi berat dengan gejala


psikotik
Episode depresi berat yang memenuhi kriteria diatas
Ditambah dengan waham atau halusinasi.
PENJELASAN

Subtipe Gangguan Depresi


• Depresi Melankolis (Melancholic depression), dengan kriteria :
1 di antara gejala berikut :
• Anhedonia tidak dapat menemukan kebahagiaan atau hal positif
• Mood yang tidak reaktif tidak ada perbaikan mood walaupun ada
kejadian yang baik
Dan 3 di antara gejala berikut :
• Depresi bukan disebabkan karena perasaan berduka atau
kehilangan
• Penurunan berat badan berlebihan atau penurunan nafsu makan
• Retardasi psikomotor
• Bangun tidur terlalu pagi
• Perasaan bersalah atau merasa diri tidak berguna
• Mood lebih buruk pada pagi hari
PENJELASAN

Subtipe Gangguan Depresi


• Depresi atipikal (Atypical depression), dengan
kriteria :
Mood reaktif perbaikan mood pada kejadian yang
baik
Dan 2 di antara gejala berikut :
• Peningkatan nafsu makan (hyperphagia)
• Hypersomnia
• Leaden paralysis (kesulitan menggerakkan lengan
dan tungkai)
TATALAKSANA

• Non-farmakologis
Psikoterapi individu, kelompok, atau keluarga

• Farmakologis
SSRI: fluoxetine, sertraline, paroxetine
SNRI: duloxetine, venlafaxine
Antidepresan atipikal: bupropion, mirtazapine
Antidepresan trisiklik: amitriptilin, imipramine,
trimipramine
SSRI adalah satu-satunya golongan antidepresan yang
aman pada pasien dengan gangguan jantung
TATALAKSANA
TATALAKSANA

PEMILIHAN OBAT
Nama Obat Antikolinergik Sedasi Hipotensi Keterangan
Ortostatik
Amitriptilin +++ +++ +++ +++ = berat
Imipramine +++ ++ ++ ++ = sedang
+ = ringan
Clomipramine ++ ++ ++ +/- = tidak
Trazodone + +++ + ada/sangat
Amoxapine + + ++ minimal

Moclobemide +/- +/- +


Tianeptine +/- +/- +/-
Fluoxetine +/- +/- +/-
Sertraline +/- +/- +/-
Citalopram +/- +/- +/-
Fluvoxamine +/- +/- +/-
Paroxetine +/- +/- +/-
TATALAKSANA

PEMILIHAN OBAT
• Berdasarkan profil efek samping, pemilihan
obat antidepresi pada pasien yang berobat
jalan sebaiknya mengikuti urutan sebagai
berikut (sesuai dengan ketersediaan obat
pada fasilitas kesehatan) :
1. Golongan SSRI pilihan terbaik
2. Golongan Trisiklik
3. Golongan Tetrasiklik, Golongan Antidepresan
Atipikal, Golongan MAOI Reversibel
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Amitriptilin
C. Amoxapine
D. Trazodone
E. Clomipramine

Pilihan jawaban diatas memiliki efek


samping yang lebih berat dibandingkan
golongan SSRI
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 59 tahun
• Sedih sejak 3 bulan, murung, sering
menyendiri, pandangan kosong
• Mengatakan dirinya sudah tua, tidak ada gunanya
• Sulit tidur, terbangun malam hari, tidak nafsu
makan

DIAGNOSIS >> GANGGUAN DEPRESI


Maka, tatalaksana dengan efek samping paling
minimal yang tepat adalah

A. Fluoxetine
KEYWORDS
• Perempuan, 49 tahun
• Murung sepanjang hari, sering menyendiri,
mengurung diri di kamar, tidak nafsu makan sejak
suami pasien meninggal 3 bulan lalu
• Gangguan kepribadian dependen (+)
• Ingin mengakhiri hidup
• TD 190/100, HR 90, RR 19, suhu afebris, nyeri
kepala (-), pandangan kabur (-) bukan HT
emergensi
• Waham (-), halusinasi (-)

DIAGNOSIS AKSIS III ??


JAWABAN

D. Hipertensi Urgensi
PENJELASAN

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
• Aksis I:
Gangguan klinis F0-F9
Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian
klinis
• Aksis II:
Gangguan kepribadian F6
Retardasi mental F7
• Aksis III:
Kondisi medik umum meliputi semua
penyakit
PPDGJ III
PENJELASAN

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
• Aksis IV:
Masalah psikososial, pekerjaan dan
lingkungan
• Aksis V:
Penilaian fungsi secara global (Global
Assessment of Functioning (GAF) Score)

PPDGJ III
PENJELASAN

Axis V : Global Assesment of


Functioning Scale (GAF)
• 100-91 : gejala tidak ada, fungsi maksimal dan tidak
ada masalah yang terganggu.
• 90-81 : gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, cuma
masalah harian yang biasa.
• 80-71 : gejala sementara, dapat diatasi, disabilitas
ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah dan lainnya.
• 70-61 : beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan secara fungsi tapi secara umum baik.
• 60-51 : gejala sedang, disabilitas sedang.
PENJELASAN

Axis V : Global Assesment of


Functioning Scale (GAF)
• 50-41 : gejala berat, disabilitas berat.
• 40-31 : beberapa disabilitas dalam hubungan dengan
realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam
beberapa fungsi.
• 30-21 : disabilitas berat dalam komunikasi dan daya
nilai, tidak mampu berfungsi hampir di semua
bidang.
• 20-11 : bahaya mencidera diri/orang lain, disabilitas
sangat berat dalam komunikasi dan mengurus diri.
• 10-1 : seperti di atas dan lebih serius.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Episode depresif berat tanpa gejala


psikotik Diagnosis Aksis I
B. Episode depresif berat dengan gejala
psikotik salah, pada kasus tidak ada
waham dan halusinasi
C. Gangguan kepribadian dependen
Diagnosis Aksis II
E. Global Assessment of Functioning
Scale 20-11 Diagnosis Aksis IV
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 49 tahun
• Murung sepanjang hari, sering menyendiri, mengurung diri
di kamar, tidak nafsu makan sejak suami pasien meninggal
3 bulan lalu
• Gangguan kepribadian dependen (+)
• Ingin mengakhiri hidup
• TD 190/100, HR 90, RR 19, suhu afebris, nyeri kepala (-),
pandangan kabur (-) bukan HT emergensi
• Waham (-), halusinasi (-)

Maka, diagnosis aksis III yang tepat adalah

D. Hipertensi Urgensi
KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun
• Nyeri punggung
• Terlalu banyak duduk dan membawa tas dengan
postur yang salah
• PF : saat berdiri leher pasien tampak maju
kedepan, punggung atas pasien bungkuk

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Kifosis
PENJELASAN
PENJELASAN

KIFOSIS
• Kondisi berlebihnya kurvatura pada punggung atas
• Bisa disebabkan oleh penyakit degeneratif (contoh :
artritis), gangguan pertumbuhan (contoh :
Scheuermann s disease), osteoporosis dengan fraktur
kompresi vertebra, trauma
• Ketika kelengkungan vertebra atas melebihi 45 derajat
disebut hiperkifosis
• Scheuermann s kyphosis disebabkan karena vertebra
berbentuk wedge yang terbentuk di masa remaja
PENJELASAN

GEJALA
• Punggung melengkung
• Nyeri dan rasa tidak nyaman
• Kesulitan napas dan pencernaan
• Gangguan kardiovaskular
• Gangguan neurologis
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Orthosis brace digunakan untuk
penanganan kifosis thorakal.
• Terapi fisik khusus Schroth method,
pasien posisi berbaring dan vertebrae
servikal diluruskan
• Pembedahan untuk kasus berat,
kyphoplasty untuk menghilangkan
deformitas dan mengurangi nyeri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skoliosis
B. Lordosis
C. Stenosis terjadi penyempitan antar
tulang sehingga terjadi penyempitan
kanalis spinalis dan menimbulkan defisit
neurologis (+)
E. Bamboo Spine Ankylosing spondilitis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 25 tahun
• Nyeri punggung
• Terlalu banyak duduk dan membawa tas
dengan postur yang salah
• PF : saat berdiri leher pasien tampak
maju kedepan, punggung atas pasien
bungkuk

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Kifosis
KEYWORDS

• Laki-laki, 31 tahun
• Nyeri hebat pergelangan kaki kiri belakang sejak
2 jam
• Atlet basket, salah mendarat setelah lompat
• Dokter menekan betis pasien uji
Thompson

DIAGNOSIS >> SUSPEK RUPTUR TENDON


ACHILLES
JAWABAN

D. Tidak terjadi gerakan


plantarfleksi
PENJELASAN

RUPTUR TENDON ACHILLES


• Sering misdiagnosis
sebagai ankle sprain
• Faktor risikonya: atlet
periodik, injeksi steroid, dan
konsumsi fluoroquinolon
• Paling sering terjadi saat
olahraga akibat :
Terjadi plantarfleksi secara
tiba-tiba
Terjadi dorsofleksi secara
tiba-tiba saat posisi kaki
sedang plantarfleksi
• Predileksi = 4-6 cm dari
insersi tendon di calcaneus Essentials of muskuloskeletal care, 5th ed
PENJELASAN

RUPTUR TENDON ACHILLES


• Anamnesis
Riwayat olahraga dengan gerakan platarfleksi
secara tiba-tiba atau dorsofleksi mendadak
yang saat posisi kaki sedang plantafleksi
Faktor risiko (+)
Rasanya seperti pop , atau bahkan berbunyi
krek saat terjadi ruptur di tendon achilles

Essentials of muskuloskeletal care, 5th ed


PENJELASAN

RUPTUR TENDON ACHILLES


• Pemeriksaan Fisik
Look : peningkatan posisi dorsifleksi pada
posisi tubuh pronasi dan lutut ditekuk
Feel : teraba celah pada tendon achilles
Move : Kelemahan saat plantarfleksi
Pemeriksaan khusus:
• Thompson test/Simmonds test/Simmonds-
Thompson test/Calf squeeze test
PENJELASAN

Thompson Test
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• X-ray: untuk
menyingkirkan adanya
keadaan patologis lain
• USG: dapat
membedakan ruptur
komplit atau parsial
• MRI: untuk
menentukan posisi
tendon robek yang
tertarik.
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Immobilisasi
Pada pasien yang menolak operasi atau yang berisiko
tinggi bila dioperasi
Pasien sedenter
• Operasi
Open end-to-end achilles tendon repair
• Pada ruptur akut (< 6 minggu)
Percutaneous achilles tendon repair
• Untuk kosmetik scar yang lebih baik
Rekonstruksi dengan VY advancement
• Untuk ruptur kronik dengan defek <3cm
Flexor hallucis longus transfer dengan atau tanpa VY
advancement of gastrocnemius
• Untuk ruptur kronik dengan defek > 3cm
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Terjadi gerakan dorsofleksi


B. Terjadi gerakan plantarfleksi
C. Terjadi gerakan eversi
E. Tidak terjadi gerakan dorsofleksi

Pilihan diatas tidak tepat mengenai hasil uji


Thompson pada Ruptur Tendon Achilles
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 31 tahun
• Nyeri hebat pergelangan kaki kiri belakang sejak
2 jam
• Atlet basket, salah mendarat setelah lompat
• Dokter menekan betis pasien uji
Thompson

DIAGNOSIS >> SUSPEK RUPTUR TENDON


ACHILLES
Maka, hasil pemeriksaan yang tepat adalah

D. Tidak terjadi gerakan


plantarfleksi
KEYWORDS

• Perempuan, 30 tahun
• Luka tungkai bawah post KLL 3 hari yang lalu
• Bag. luka tulang menonjol, nyeri hebat (+)
• Demam (+)
• PF : luka robek dengan fragmen fraktur, jaringan
nekrotik (+), sekret berbau busuk, edema,
krepitasi jar. otot & subkutis

DIAGNOSIS >> GAS GANGRENE


JAWABAN

D. Clostridium perfringens
PENJELASAN

GAS GANGRENE
CLOSTRIDIAL MYONECROSIS
• Umumnya disebabkan oleh Clostridium perfringens
- Gram positif, rod-shaped, membentuk spora
- Memproduksi gas gangrene, jaringan nekrotik pada
otot skeletal atau disebut clostridial myonecrosis
- Produksi toksin dan enzim perusak jaringan
• Transmisi dari tanah atau microbiota usus, yang
kontaminasi ke jaringan rusak
• Masa inkubasi 1-2 hari
PENJELASAN

GAS GANGRENE
CLOSTRIDIAL MYONECROSIS

• Area yang umum terkena : anggota gerak


• Area adductor dari tungkai, pantat, area
subscapular
• Dinding abdomen, organ dalam
PENJELASAN

GEJALA KLINIS

• Nyeri terlokalisir yang berat


• Edema, teraba tegang, nyeri
tekan
• Gangrene yang menyebar
• Discharge serosanguinous
dengan bau seperti apel busuk
• Warna dapat beragam,
keunguan-hitam-coklat-hijau
• Bleb hemoragik
• Krepitasi (+)
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
• Pasien tampak toksik
• Demam, takikardia, gangguan status
mental
• Dapat disertai Jaundice
• Gejala syok
• DIC
• Multiorgan failure
PENJELASAN

GAS GANGRENE
IMAGING
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Tindakan segera stabilisasi pasien,
pemasangan IV line, cairan, transfusi,
vasopressor, ventilasi jika diperlukan
• Anti gas gangrene serum
• Monitor tanda vital, urine output, elektrolit
• Setelah pasien stabil antibiotik, debridement,
cuci dengan H2O2 dan Normal saline, jika
diperlukan amputasi, terapi hiperbarik
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Debridement yang dilakukan harus adekuat
• Jaringan yang tidak viable tidak boleh dijahit
• Pembersihan dengan H2O2 dan NS
• Antibiotic : 1st line penicillin G dan
clindamycin
• Alternatif lainnya : eritromisin, tetrasiklin atau
ceftriaxone
• Clindamycin dan tetrasiklin efektif dalam
menghambat produksi toksin
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bacillus cereus Gram positif, rod-shaped,


aerobik, anaerobik fakultatif, motil, beta
hemolitik, umum di tanah dan makanan
B. Staphylococcus aureus infeksi kulit, hingga
penyakit mengancam jiwa seperti pneumonia,
meningitis, osteomyelitis, endocarditis, toxic
shock syndrome, bacteremia, sepsis
C. Pseudomonas aeruginosa infeksi telinga,
kulit, hingga pneumonia, sepsis
E. Streptococcus hemoliticus umumnya
infeksi saluran pernapasan
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Perempuan, 30 tahun
• Luka tungkai bawah post KLL 3 hari yang lalu
• Bag. luka tulang menonjol, nyeri hebat (+)
• Demam (+)
• PF : luka robek dengan fragmen fraktur,
jaringan nekrotik (+), sekret berbau busuk,
edema, krepitasi jar. otot & subkutis

DIAGNOSIS >> GAS GANGRENE


Maka, mikroorganisme penyebab yang
tepat adalah
D. Clostridium perfringens
KEYWORDS

• Perempuan, 52 tahun
• Nyeri sendi-sendi tangan & lutut sejak 10 bulan,
membaik saat istirahat
• Riw. penyakit ulu hati, terkadang membeli obat warung
• PF : deformitas tulang pada sendi interphalangeal
proksimal & distal, edema, nyeri palpasi (+)
• Lutut : krepitasi +/+, deformitas +/+
• Foto polos osteofit (+), celah sendi menghilang,
kerusakan tulang rawan sendi

DIAGNOSIS >> OSTEOARTRITIS


JAWABAN

D. IV - Etoricoxib
PENJELASAN

OSTEOARTRITIS

• Penyakit sendi degenerative yang disertai inflamasi


pada sendi tulang rawan (articular cartilage)
• Patofisiologi :
Wear & tear (stres mekanik berlebih) disertai
proses inflamasi
• Hilangnya rawan sendi hialin, diikuti penebalan
& sklerosis tulang subkondral
• Pertumbuhan ostefit akibat remodelling tulang
Faktor risiko: usia, perempuan, obesitas, jejas
sendi, malalignment sendi

Campbell Orthopedic vol. 2 & Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam


PENJELASAN

• Anamnesis
Keluhan: nyeri sendi, memberat
jika dipakai, membaik saat
istirahat
Predileksi: tangan, genu, panggul,
vertebra (sendi penyangga berat
tubuh)
• Pemeriksaan Fisik
Look : deformitas, pembengkakan
tulang
Feel : nyeri tekan, krepitasi (+)
Move : gangguan ROM
• Pemeriksaan Penunjang Pembengkakan sendi DIP (nodus Herberden)
Radiologi: foto polos untuk Pembengkakan sendi PIP (nodus Bouchard)

konfirmasi diagnosis & grading Akibat penumpukan osteofit (bony outgrowths)


Laboratorium dapat ditemukan
peningkatan LED & CRP
PENJELASAN

Kellgren & Lawrence Classification


Grade doubtful narrowing of the joint space
1 with possible osteophyte formation

Grade possible narrowing of the joint


2 space with definite osteophyte
formation

Grade definite narrowing of joint space,


3 moderate osteophyte formation, some
sclerosis, and possible deformity of
bony ends

Grade large osteophyte formation, severe


4 narrowing of the joint space with
marked sclerosis, and definite
deformity of bone ends (kissing joint)
Kellgren JH, Lawrence JS. Radiological assessment of osteo-arthrosis.
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Non Farmakologis
Hindari aktivitas yang membebani sendi, olahraga penguatan
otot lokal, manajemen obesitas, penyokong sendi, aplikasi
lokal panas/dingin
• Farmakologis
Analgesik: NSAID topikal atau sistemik, opioid (tergantung
derajat nyeri & inflamasi)
Pertimbangkan injeksi kortikosteroid intraartikular terutama
untuk OA lutut dengan efusi
Injeksi hialuronat atau viscosupplement intra-artikular untuk
OA lutut
• Bedah
Gagal terapi konservatif, gangguan kualitas hidup
Total joint arthroplasty
TATALAKSANA

Pasien dengan
gangguan lambung
sebaiknya diberikan
NSAID golongan
inhibitor COX-2
selektif karena
resiko efek samping
ke GI tract lebih
rendah
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. I Celecoxib grading salah, terapi


benar
B. II - Ibuprofen grading salah, terapi
kurang tepat
C. III - Kalium diklofenak grading salah,
terapi kurang tepat
E. V Morfin grading salah, terapi salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 52 tahun
• Nyeri sendi-sendi tangan & lutut sejak 10 bulan, membaik saat
istirahat
• Riw. penyakit ulu hati, terkadang membeli obat warung
• PF : deformitas tulang pada sendi interphalangeal
proksimal & distal, edema, nyeri palpasi (+)
• Lutut : krepitasi +/+, deformitas +/+
• Foto polos osteofit (+), celah sendi menghilang,
kerusakan tulang rawan sendi

DIAGNOSIS >> OSTEOARTRITIS


Maka, grade penyakit dan tatalaksana yang tepat
adalah

D. IV - Etoricoxib
KEYWORDS

• Anak, 12 tahun
• Demam sejak 4 hari
• Benjolan sekitar leher, sebesar telur puyuh
• TD 120/70, HR 90, RR 20, Suhu 38,1
• Benjolan leher kiri, 1 buah, diameter 2 cm,
konsistensi padat, nyeri saat penekanan
• Beberapa bulan terakhir ISPA berulang, tidak
pernah diobati

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Limfadenitis non-
spesifik
PENJELASAN

LIMFADENITIS
• Definisi: Peradangan pada kelenjar
getah bening
• Nomenklatur lainnya (hati-hati!!)
Limfadenopati pembengkakan kelenjar
tanpa proses peradangan
Limfangitis radang pada saluran getah
bening
PENJELASAN

LIMFADENITIS NON-SPESIFIK
• Faktor risiko
Tonsilitis
Infeksi gigi dan gusi
TB
• Manifestasi Klinis
Pembengkakan KGB
Nyeri tekan (+) kecuali pada limfadenitis spesifik
Demam
Anoreksia
Takikardia
Nyeri tenggorok dan batuk jika diawali dengan ISPA
TATALAKSANA

TATALAKSANA
LIMFADENITIS NON SPESIFIK
• Bila dicurigai penyebab virus sembuh
sendiri
• Bila dicurigai penyebab bakteri
Antibiotik oral 10 hari dengan pemantauan 2
hari pertama
Dapat diberikan flucloxacillin 25 mg/kgBB 4x25
mg/kgBB
Bila alergi penisilin alternatif Eritromisin
3x15mg/kgBB
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abses submandibularis fluktuasi (+),


terjadi pada daerah submandibular, dapat
disertai pus
B. Parotitis =mumps, inflamasi kelenjar
saliva uni/bilateral, biasanya disertai demam,
lokasi inflamasi pada sekitar pipi
D. Limfadenitis tuberkulosis demam subakut,
benjolan umumnya multipel, nyeri (-), dapat
disertai penurunan BB, keringat malam hari
E. Limfadenopati kurang spesifik, pada
kasus sudah terjadi peradangan dan infeksi
akut
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 12 tahun
• Demam sejak 4 hari
• Benjolan sekitar leher, sebesar telur puyuh
• TD 120/70, HR 90, RR 20, Suhu 38,1
• Benjolan leher kiri, 1 buah, diameter 2 cm,
konsistensi padat, nyeri saat penekanan
• Beberapa bulan terakhir ISPA berulang,
tidak pernah diobati

Maka, diagnosis yang tepat adalah


C. Limfadenitis non-
spesifik
KEYWORDS

• Anak, laki-laki, 12 tahun


• Sesak napas sejak 30 menit yang lalu
• Baru saja mendapatkan antibiotik suntik
• TD 80/50, HR 150, RR 48, Suhu 37,9
• BB 30 kg
• Edema wajah menyeluruh, urtikaria seluruh
ekstremitas
• Wheezing paru (+)

DIAGNOSIS >> SYOK ANAFILAKTIK


JAWABAN

B. Adrenalin IM 1:1.000
sebanyak 0,3 cc
PENJELASAN

SYOK ANAFILAKTIK
• Merupakan salah satu syok distributif
• Reaksi hipersensitivitas tipe I yang terjadi di seluruh
tubuh
Respirasi hiperaktivitas bronkus, edema laring
Kardiovaskuler vasodilatasi sistemik
GIT mual, muntah, diare
Mata angioedema
Kulit urtikaria, angioedema

• Bedakan!! Reaksi anafilaksis dengan syok


anafilaksis. Reaksi anafilaksis tidak harus disertai
dengan hipotensi
Patofisiologi
1. Paparan alergen
2. IgE diikat oleh
reseptor di sel mast
dan basofil
3. Sekresi histamin
kemudian triptase
kemudian TNF
4. Muncul gejala alergi
PENJELASAN

Syok Anafilaktik
• Kriteria diagnosis minimal 1 dari 3
Kriteria 1
• Onset akut (menit hingga jam) melibatkan kulit,
mukosa atau keduanya dengan
Gejala gagal nafas (dyspnea, bronkospasme, stridor)
ATAU
Penurunan tekanan darah / tanda malperfusi
(hipotonus, pingsan, inkontinensia)
PENJELASAN

SYOK ANAFILAKTIK
Kriteria 2 2 atau lebih gejala ini setelah
terekspos alergen
• Urticaria, angioedema
• Gejala gagal nafas
• Penurunan tekanan darah / malperfusi
• Gejala GIT persisten (mual muntah, keram perut)

Kriteria 3 penurunan tekanan darah setelah


terekspos alergen
• Sistol < 90 mmHg ATAU
• Sistol >30% dari baseline
Urtikaria

Angioedema
TATALAKSANA

SYOK ANAFILAKTIK
Emergensi
Eliminasi alergen
Epinefrin 1:1000 dengan dosis 0,3-0,5 mg IM
• Lokasi di vastus lateralis
• Dapat diulang setiap 5-15 menit
• Jika sudah diulang 3 kali tidak respon, titrasi IV dengan infusion
pump 0,1 mcg/kg/menit
Posisikan pasien supine dengan elevasi kaki (posisi
tredelenburg)
Suplementasi O2 8-10 L/menit dengan face mask
Cairan IV pada hipotensi bolus 1-2 liter
Albuterol 2,5-5 mg dalam 3 cc NaCl 0,9% pada kasus
bronkospasme yang resisten epinefrin
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Epinefrin IM 1:10.000 sebanyak 0,3 cc


konsentrasi yang digunakan untuk anafilaksis
adalah 1:1.000. Konsentrasi 1:10.000
digunakan secara intravena dalam algoritma
asistol
C. Noradrenalin IM 1:1.000 sebanyak 0,3 cc
Noradrenalin = Norepinefrin, salah,
seharusnya epinefrin
D. Norepinefrin IM 1:10.000 sebanyak 0,3 cc
salah, seharusnya epinefrin=adrenalin
E. Metilrednisolon IV 30 mg tidak
digunakan dalam syok anafilaksis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, laki-laki, 12 tahun
• Sesak napas sejak 30 menit yang lalu
• Baru saja mendapatkan antibiotik suntik
• TD 80/50, HR 150, RR 48, Suhu 37,9
• BB 30 kg
• Edema wajah menyeluruh, urtikaria seluruh ekstremitas
• Wheezing paru (+)

DIAGNOSIS >> SYOK ANAFILAKTIK


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. Adrenalin IM 1:1.000
sebanyak 0,3 cc
KEYWORDS

• Anak, 10 tahun
• BAB cair sejak 3 hari
• Pilek, nyeri perut bagian kiri
• TD 100/60, HR 100, RR 20, Suhu 38,9
• Nyeri tekan abdomen regio hipokondriak-iliaka
sinitra, bising usus (+) meningkat
• Kultur darah ditemukan bakteri Salmonella
typhi

DIAGNOSIS >> DEMAM TIFOID


JAWABAN

C. Lipopolisakarida
PENJELASAN

SUHU TUBUH
• Produksi dan pengeluaran panas harus dalam
keadaan seimbang pada tubuh yang normal
diatur oleh termoregulator hipotalamus
• Termoregulator hipotalamus mencetuskan respon
terhadap perubahan suhu akibat:
Produksi panas
Kehilangan panas (konduksi, konveksi, radiasi,
evaporasi)
Perubahan suhu lingkungan
• Respon tersebut menyebabkan adanya variasi
suhu tubuh
Harrison's Principles of Internal Medicine, 20e
McCance s Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults
PENJELASAN

SUHU TUBUH
• Peningkatan suhu tubuh (BEDAKAN!!) :
DEMAM peningkatan set point termoregulator
hipotalamus yang diakibatkan peningkatan PGE2
di hipotalamus akibat keberadaan pirogen
dalam tubuh
HIPERPIREKSIA Demam yang sangat tinggi
(>41,5oC), biasa terjadi pada pasien dengan
infeksi sangat berat, juga dapat terjadi pada
kasus-kasus tertentu seperti sindrom neuroleptika
maligna

Harrison's Principles of Internal Medicine, 20e


McCance s Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults
PENJELASAN

SUHU TUBUH
• Peningkatan suhu tubuh (BEDAKAN!!) :
HIPERTERMIA tidak ada perubahan set
point (normotermik), peningkatan suhu tubuh
diakibatkan peningkatan produksi panas yang
melebihi kemampuan pengeluaran panas
tubuh (contoh: heat stroke syndromes,
aktivitas berat, penyakit metabolik tertentu)

Harrison's Principles of Internal Medicine, 20e


McCance s Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults
PENJELASAN

PIROGEN
• Berasal dari kata pyro = api panas
• Pirogen = substansi apapun yang
menyebabkan peningkatan set
point, dibagi menjadi:
Eksogen (dari luar tubuh) : mikroba
dan produk-produknya, termasuk toksin,
lipopolisakarida, komponen-komponen
virus, jamur
Endogen (dari dalam tubuh) : hasil
produksi sel-sel imun, seperti sitokin (IL-
1, IL-6, TNF-alfa, interferon)
Harrison's Principles of Internal Medicine, 20e
McCance s Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults
PENJELASAN

Harrison's Principles of Internal Medicine, 20e


McCance s Pathophysiology: The Biologic Basis for Disease in Adults
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kapsid salah, kapsid adalah protein


pembungkus yang dimiliki oleh virus,
bukan bakteri
B. IL-1 pirogen endogen
D. Interferon-gamma pirogen endogen
E. IL-6 pirogen endogen
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 10 tahun
• BAB cair sejak 3 hari
• Pilek, nyeri perut bagian kiri
• TD 100/60, HR 100, RR 20, Suhu 38,9
• Nyeri tekan abdomen regio hipokondriak-iliaka
sinitra, bising usus (+) meningkat
• Kultur darah ditemukan bakteri Salmonella
typhi

DIAGNOSIS >> DEMAM TIFOID


Maka, pirogen eksogen yang tepat adalah

C. Lipopolisakarida
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Demam naik turun sejak 8 hari
• Nyeri kepala, pegal-pegal kedua kaki
• 3 minggu lalu rumah kebanjiran, berenang
untuk mengungsi
• TD 130/90, HR 108, RR 24, Suhu 39,2
• Injeksi konjungtiva kedua mata, nyeri tekan m.
gastrocnemius

DIAGNOSIS >> LEPTOSPIROSIS


JAWABAN

D. L. interrogans
PENJELASAN

LEPTOSPIROSIS
• Penyakit zoonotik yang disebabkan oleh
Leptospira interrogans
• Dicuragai pada pasien demam yang
berkontak dengan air, tanah atau lumpur
yang terkontaminasi urin binatang
• Manifestasi Klinis
Demam
Sakit kepala, mual, muntah, nyeri abdomen
Nyeri otot betis (m. gastrocnemius)
dapat muncul ikterus, hepatomegali, gagal ginjal
Disadur dari: Haake DA, Levett PN. Leptospirosis in humans. Curr Top Microbiol. 2015;387:65 97
PENJELASAN
PENJELASAN

LEPTOSPIROSIS
• Penyakit ini terbagi atas 2 fase
Fase I (septikemia)
• Demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri sendi (4-7
hari)
• Dapat terjadi proteinuria dan peningkatan kreatinin
• Organisme dapat terdeteksi dalam darah, uji serologi
biasanya (-)
Fase II (imun)
• Terbentuk antibodi IgM
• 1-3 hari bebas gejala, kemudian timbul gejala SSP
(penurunan kesadaran, kejang)
• Organisme terdeteksi di urin
PENJELASAN
PENJELASAN

LEPTOSPIROSIS
Weil s disease merupakan bentuk berat
dari penyakit ini, ditandai dengan
Ikterus
Gagal ginjal ditandai dengan oliguria
Perdarahan saluran cerna, paru
Syok
TATALAKSANA

LEPTOSPIROSIS
• Pemeriksaan Penunjang
Microscopic agglutination test (MAT)
pemeriksaan penunjang gold standard
Kultur darah (fase I)
Kultur urin (fase II)

• Tata laksana
Leptospirosis: Doksisiklin 2x100 mg selama 7
hari
Weil s disease: Penisilin G 1,5 juta unit setiap 6
jam selama 7 hari
Ibu hamil: hindari doksisiklin, ganti ampisilin 4x500-
750 mg selama 7 hari
Haake DA, Levett PN. Leptospirosis in humans. Curr Top Microbiol. 2015;387:65 97
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. C. botulinum biasa terdapat pada


makanan kaleng, menyebabkan botulisme
B. C. tetani menyebabkan penyakit
tetanus, dengan gejala umumnya trismus,
opistotonus
C. C. perfringens menyebabkan gas
gangrene
E. S. typhi menyebabkan demam tifoid
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Demam naik turun sejak 8 hari
• Nyeri kepala, pegal-pegal kedua kaki
• 3 minggu lalu rumah kebanjiran, berenang untuk
mengungsi
• TD 130/90, HR 108, RR 24, Suhu 39,2
• Injeksi konjungtiva kedua mata, nyeri tekan m.
gastrocnemius

DIAGNOSIS >> LEPTOSPIROSIS


Maka, temuan hasil kultur darah yang tepat adalah

D. L. interrogans
KEYWORDS

• Perempuan, 27 tahun
• Lemas, penurunan BB sejak 2 bulan
• Batuk berdahak sejak 2 bulan, disertai darah
• Demam sejak 1 bulan tidak turun, keringat malam
hari
• PF : oral thrush (+), ronki basah kasar kedua paru
• Anti-HIV (+), CD4<100, BTA (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. HIV stadium 3
PENJELASAN

HIV-AIDS

HIV

• Human Immunodeficiency Virus

AIDS

• Penyakit yang ditimbulkan oleh HIV


• Acquired Immunodeficiency Syndrome
PAPDI
PPK laynan klinis primer 2017
PENJELASAN

Stadium Klinis HIV


Stadium 1:
• Asimtomatik, limfadenopati generalisata persisten

Stadium 2:
• BB turun <10%, herpes zoster, ulkus oral berulang, dermatitis seboroik,
infeksi jamur kuku
Stadium 3:
• BB turun >10%, diare kronik >1 bulan, demam >1 bulan, kandidiasis
oral, TB paru
Stadium 4:
• HIV wasting syndrome (BB turun >10%+diare kronik >1 bulan+demam
>1 bulan), PCP, TB ekstra paru
PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV


Strategi I
• 1 macam antigen
• Untuk skrining
Strategi II
• 2 macam antigen
• Untuk surveilans
Strategi III
• 3 macam antigen
• Untuk diagnosis
PENJELASAN

Strategi Tes HIV


Pemeriksaan Pertama (A1)

• Menggunakan tes dengan sensitivitas tinggi


secara ELISA atau EIA
• Reaksi antibodi terhadap antigen HIV-1 dan
HIV-2 dan/atau antigen p24 HIV

Pemeriksaan selanjutnya (A2 dan


A3)
• Menggunakan tes dengan spesifisitas tinggi
PENJELASAN

Strategi Tes HIV

A adalah
antigen
PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV

A adalah
antigen
TATALAKSANA

• Terapi ARV pada semua pasien dengan


jumlah CD4 <350 sel/mm3
• Terapi ARV (tanpa memandang CD4)
pada pasien dengan
TB aktif
Ibu hamil
Koinfeksi Hepatitis B
Anjuran Lini 1: 2 NRTI + 1 NNRTI
TATALAKSANA

Tata Laksana Lini 1


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. HIV stadium 5 tidak ada stadium ini


B. HIV stadium 4 HIV wasting
syndrome (BB turun >10%+diare kronik >1
bulan+demam >1 bulan), PCP, TB ekstra
paru
D. HIV stadium 2 pada kasus sudah
terjadi penyakit TB
E. HIV stadium 1 asimtomatik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 27 tahun
• Lemas, penurunan BB sejak 2 bulan
• Batuk berdahak sejak 2 bulan, disertai darah
• Demam sejak 1 bulan tidak turun, keringat
malam hari
• PF : oral thrush (+), ronki basah kasar kedua
paru
• Anti-HIV (+), CD4<100, BTA (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. HIV stadium 3
KEYWORDS

• Perempuan, 43 tahun
• Penurunan kesadaran
• Riw. DM berobat ke mantri mendapatkan
glibenclamide 5 mg mengeluh gula tidak
turun-turun diberikan 3x/hari agar cepat turun
• GDS 36 mg/dl

DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA BERAT


JAWABAN

D. Meningkatkan sekresi
insulin
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI AKUT DM
HIPOGLIKEMIA
• Kadar glukosa darah <70 mg/dl (PERKENI 2019)
• Penurunan konsentrasi glukosa serum dengan
atau tanpa adanya gejala-gejala sistem otonom,
( hi le triad):
1. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia
2. Kadar glukosa darah yang rendah
3. Gejala berkurang dengan pengobatan

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPOGLIKEMIA

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPOGLIKEMIA
KLASIFIKASI (PERKENI 2019)

• Hipoglikemia Ringan
Pasien tidak membutuhkan bantuan orang
lain untuk pemberian glukosa per-oral
• Hipoglikemia Berat
Pasien membutuhkan bantuan orang lain
untuk pemberian glukosa intravena, glukagon,
atau resusitasi lainnya

PERKENI 2019
PENJELASAN

EFEK SAMPING OBAT

• Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan Sulfonilurea atau


Insulin. Bila terjadi akibat Sulfonilurea, hipoglikemia dapat berlangsung lama,
sampai ekskresi dan waktu kerja obat habis.
• Observasi pasien hipoglikemia dilakukan selama 24 - 72 jam.
PENJELASAN

Obat Kontraindikasi Keuntungan/


Kerugian
Metformin • Renal insufficiency • Tidak menyebabkan
• Liver failure hipoglikemia jika monoterapi
• Heart failure • Tidak menyebabkan BB naik
• Severe GI disease
Thiazolidinediones • Liver failure • Menurunkan LDL dan
• Heart failure meningkatkan HDL
• Pregnancy and breast
feeding
Sulfonilurea • Hepar-renal insufficiency • Menyebabkan hipoglikemi
• Heart failute dan BB naik
Acarbose • Renal failure • Tidak menyebabkan
• Severe GI disease hipoglikemia jika monoterapi
• Pregnancy • Tidak menyebabkan BB naik
DPP-4 Inhibitor • Hypersensitivity • Tidak menyebabkan
hipoglikemia jika monoterapi
• Tidak menyebabkan BB naik
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Hipoglikemia Ringan:
Konsumsi makanan tinggi glukosa (karbohidrat
sederhana)
Pilihan utama : Glukosa murni
Glukosa 15-20 gram (2-3 sendok makan gula
pasir) larutkan dalam air cek glukosa darah 15
menit setelah terapi hipoglikemia ulangi terapi
Makanan berlemak dapat memperlambat respon
kenaikan glukosa darah
Evaluasi 15 menit post pemberian terapi, ulangi
bila masih hipoglikemia

PERKENI 2019
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Hipoglikemia Berat:
Hentikan obat-obat antidiabetes
D10% 150 cc dalam 15 menit, atau bolus D40%
25 cc
Kemudian cek glukosa darah 15-30 menit setelah
pemberian dengan target 70 mg/dl bila masih
hipoglikemia ulangi langkah sebelumnya
Jika sudah mencapai target maintenance D10%
100 cc/jam hingga pasien mampu makan
Alternatif : Glukagon 1 mg IM

PERKENI 2019
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Menghambat sekresi glukagon DPP


IV inhibitor
B. Menurunkan produksi glukosa hepar
metformin
C. Meningkatkan sensitivitas insulin
metformin, TZD
E. Menghambat absorbsi glukosa di
saluran pencernaan penghambat alfa
glucosidase/acarbose
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 43 tahun
• Penurunan kesadaran
• Riw. DM berobat ke mantri mendapatkan
glibenclamide 5 mg mengeluh gula tidak
turun-turun diberikan 3x/hari agar cepat turun
• GDS 36 mg/dl

DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA BERAT


Maka, cara kerja obat yang tepat adalah
D. Meningkatkan sekresi
insulin
KEYWORDS
• Perempuan, 40 tahun
• Benjolan pada leher sejak 2 minggu
• Sering berdebar-debar, berkeringat lebih banyak,
tangan bergetar saat diam GEJALA (+)
• Makan lebih banyak, namun BB tidak bertambah
• TD 140/90, HR 128
• Teraba benjolan seluruh leher, konsistensi lunak,
batas tidak tegas, bergerak saat menelan
• TSH

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Struma difusa toksik


PENJELASAN

STRUMA/GOITER
STRUMA STRUMA

NON-
DIFUSA NODUSA TOKSIK
TOKSIK

Pembesaran Gejala Tidak ada


Pembesaran
tiroid secara
tiroid berupa hipertiroid/ gejala
umum, benjolan tirotoksikosis tirotoksikosis
benjolan (+)
(-)
PENJELASAN
KEYWORDS PENYAKIT TIROID
• Adalah pembesaran kelenjar tiroid
• Defisiensi iodium (struma difus nontoksis/ goiter
Goiter endemik)
• Goiter sporadik (jarang)

• GRAVES DISEASE
• Struma nodular toksik
Hipertiroidisme • Adenoma toksik
• Lain-lain (tiroiditis destruktif, tumor hipofisis, dll)

• Defisiensi iodium berat


• Tiroiditis hashimoto
Hipotiroidisme • Iatrogenik
• Lain-lain (hipopituitari kongenital, dll )

• Jinak (misal adenoma folikular)


Neoplasma • Ganas (misal adenokarsinoma tiroid)
PENJELASAN
GRAVES DISEASE

Pada Graves Disease terdapat


antibodi terhadap reseptor
TSH Memacu produksi T4 di
tiroid Kadar T4 tinggi
Negative Feedback ke
Pituitari TSH turun
Jadi T4 meningkat, TSH
rendah
TATALAKSANA

• Suportif (antipiretik, koreksi elektrolit, cairan, atasi gagal


jantung)
• Antagonis aktivitas hormon tiroid
Blokade produksi hormon tiroid: PTU 300 mg tiap 4-6 jam PO
• Jika sangat berat bisa per NGT PTU 600 1000 mg
• Alternatif : metimazol 20-30 mg PO, karbimazol 20-60 mg PO
Blokade ekskresi hormon tiroid: solutio lugol 8 tetes tiap 6 jam
Beta blocker: propranolol 60 80 mg tiap 6 jam PO atau 1-5 mg
IV tiap 6 jam target HR <90, bekerja dengan cara inhibisi enzim
monodeiodinase I & II
Glukokortikoid: hidrokortison 100 500 mg IV tiap 12 jam atau
deksametason 2 mg tiap 6 jam
Jika refrakter: dialisis peritoneal, plasmaferesis
• Atasi pencetus
PENJELASAN

EFEK ANTITIROID
PROPRANOLOL

Efek antitiroid dapat bekerja


secara efektif pada dosis
propranolol >160 mg/hari
Diagnosis and Treatment of Graves Disease 2016
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK285548/
TATALAKSANA

TATALAKSANA OPERATIF
• Tiroidektomi subtotal dipertimbangkan pada:
Pilihan pasien
Kehamilan trimester 2
Gagal terapi (resisten atau intolerans)

Pasien sebaiknya dalam kondisi eutiroid sebelum


operasi untuk meminimalisasi risiko anestesi,
komplikasi kardiovaskular, dan risiko thyroid storm
Jika normalisasi dengan obat anti tiroid tidak
memungkinkan, dapat diberikan beta blocker dan KI 4
tetes/hari selama 10 hari sebelum operasi untuk
menurunkan vaskularisasi kelenjar tiroid
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Struma difusa non-toksik pada kasus


gejala (+)
B. Struma nodosa non-toksik pada
kasus terjadi pembesaran difus, dan
gejala (+)
C. Tiroiditis Hashimoto sel Hurthle
(+)/sel Askanazy (+)
E. Hipotiroidisme salah, seharusnya
hipertiroidisme
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 40 tahun
• Benjolan pada leher sejak 2 minggu
• Sering berdebar-debar, berkeringat lebih banyak,
tangan bergetar saat diam GEJALA (+)
• Makan lebih banyak, namun BB tidak bertambah
• TD 140/90, HR 128
• Teraba benjolan seluruh leher, konsistensi lunak,
batas tidak tegas, bergerak saat menelan
• TSH

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Struma difusa toksik


KEYWORDS

• Laki-laki, 60 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 1 jam, nyeri perut,
lemas, mual sejak 4 hari
• Pingsan 1 hari yang lalu
• Rutin konsumsi prednison 10 tablet/hari sejak 10
tahun, tiba-tiba berhenti 4 hari yang lalu
• TD 80/50, HR 110, RR 22, suhu afebris
• Bercak hiperpigmentosis telapak tangan
• Pemeriksaan darah : hiperkalemia, hiponatremia,
kortisol

DIAGNOSIS >> KRISIS ADRENAL


JAWABAN

D. Korteks Glandula
Suprarenalis zona fasikulata
PENJELASAN
KEYWORDS

KRISIS ADRENAL

• Defisiensi glukokortikoid akut dan berat, umumnya


dicetuskan oleh faktor presipitasi:
• Stress akut (infeksi, trauma, operasi) pada pasien
dengan underlying adrenal insufficiency
• Penghentian mendadak glukokortikoid setelah
terapi glukokortikoid jangka panjang
• Infark/perdarahan adrenal bilateral (Waterhouse
Friderichsen syndrome)

Harrison s 20th ed
PENJELASAN
KEYWORDS

KRISIS ADRENAL

• Tanda dan Gejala


• Hipertermia/hipotermia
• Mual muntah, diare
• Nyeri abdomen (menyerupai peritonitis)
• Tanda dan gejala syok yang tidak dapat dijelaskan
(termasuk gangguan kesadaran)
• Hipoglikemi, hiponatremi, hiperkalemi, asidosis
metabolik
TATALAKSANA
KEYWORDS

KRISIS ADRENAL

• Rehidrasi: NS 1 liter/jam
• Terapi replacement glukokortikoid dengan
hidrokortison 100 mg injeksi bolus dilanjutkan
dengan hidrokortison 100 200 mg/24 jam IV drip
• Glukokortikoid kerja lama (long acting) seperti
prednisolone atau metilprednisolone tidak
dianjurkan.
• Intensive care monitoring dan koreksi metabolik
• Terapi replacement mineralokortikoid dengan
fludrocortisone 100 150 ug
PENJELASAN

GLANDULA ADRENAL
• = Glandula suprarenalis
• Terdiri atas 2 bagian utama :
Korteks
• Terdiri atas 3 zona :
Zona Glomerulosa menghasilkan Mineralokortikoid
(Aldosterone)
Zona Fasikulata menghasilkan Glukokortikoid
(Kortisol)
Zona Retikularis menghasilkan hormon seks
(dehidroepiandrosteron/DHEA)
Medulla
• Menghasilkan Katekolamin (Epinefrin, Norepinefrin)
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipofisis anterior menghasilkan GH,


TSH, ACTH, FSH, LH, Prolaktin
B. Hipofisis posterior menghasilkan
oksitosin dan ADH
C. Korteks Glandula Adrenal zona
glomerulosa menghasilkan aldosterone
E. Medula Glandula Suprarenalis
menghasilkan epinefrin dan norepinefrin
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Laki-laki, 60 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 1 jam, nyeri perut, lemas, mual
sejak 4 hari
• Pingsan 1 hari yang lalu
• Rutin konsumsi prednison 10 tablet/hari sejak 10 tahun,
tiba-tiba berhenti 4 hari yang lalu
• TD 80/50, HR 110, RR 22, suhu afebris
• Bercak hiperpigmentosis telapak tangan
• Pemeriksaan darah : hiperkalemia, hiponatremia, kortisol

DIAGNOSIS >> KRISIS ADRENAL


Maka, tempat produksi hormon yang berkaitan dengan
penyakit pasien yang tepat adalah
D. Korteks Glandula
Suprarenalis zona fasikulata
KEYWORDS

• An. B, laki-laki, 12 tahun


• Tubuh terlalu tinggi dan besar, sejak kecil
nampak berbeda
• BB 80 kg, TB 188 cm, proporsi tubuh normal

DIAGNOSIS >> GIGANTISME

JAWABAN

C. Peningkatan sekresi
somatotropin
PENJELASAN

GIGANTISME
• Sering disebabkan adenoma pituitari, genetik
overproduksi Growth Hormone (GH) =
Somatotropin
• Bisa berkaitan dengan sindrom lain, seperti
McCune Albright Syndrome, neurofibromatosis
• Manifestasi:
Pertumbuhan lebih dari normal/ sebaya.
Delayed puberty.
Serupa dengan akromegali namun terjadi pada anak
atau remaja dan pertumbuhan cenderung simetris/
proporsional dibanding akromegali.
PENJELASAN

AKROMEGALI
• Perlahan dan progresif
• Etiologi:
95% kasus: adenoma pituitari
5%: tumor pankreas, paru, yang menghasilkan GH secara
independen
• Jika disebabkan adenoma pituitari pasien datang
biasanya karena efek kompresi tumor pada jaringan lokal:
Bitemporal hemianopia akibat kompresi optik kiasma
• Kelainan endokrin lain yang menyertai akromegali akibat
adenoma pituitari:
Prolaktinoma
Cushing disease
Hipopituitarisme jika akut/mendadak = pituitary aploplexy
mortalitas tinggi
www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/endocrine/acromegaly/Pages/fact-sheet.aspx
PENJELASAN

AKROMEGALI
Manifestasi
• Kelopak mata bengkak, bibir
bawah dan hidung
membengkak, pori-pori kulit
melebar
• Kulit terasa tebal, terutama
wajah dan ekstremitas
• Gigi jarang dan prognatisme
• Hipertrikosis
• Hiperpigmentasi kulit; kulit
berminyak akibat produksi
kelenjar ekrin dan apokrin
• Skin tags
• Hipertensi

http://emedicine.medscape.com/article/1157189-clinical#showall
www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/endocrine/acromegaly/Pages/fact-sheet.aspx
PENJELASAN

GIGANTISME VS AKROMEGALI

GIGANTISME AKROMEGALI
Overproduksi Saat lempeng Saat epifisis sudah
GH Epifisis masih tertutup
terbuka
Waktu Pada anak/remaja Pada dewasa
Pertumbuhan Simetris Tidak simetris
(tangan-kaki lebih
besar, makroglosia,
makrognatia/ rahang
dan gusi lebih besar)
PENJELASAN

GIGANTISME & AKROMEGALI


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Peningkatan sekresi kortikotropin


ACTH
B. Peningkatan sekresi tirotropin TSH
D. Peningkatan sekresi gonadotropin
FSH & LH
E. Peningkatan sekresi laktotropin
prolaktin, merangsang produksi ASI
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• An. B, laki-laki, 12 tahun
• Tubuh terlalu tinggi dan besar, sejak kecil
nampak berbeda
• BB 80 kg, TB 188 cm, proporsi tubuh
normal

DIAGNOSIS >> GIGANTISME


Maka, etiologi yang tepat adalah
C. Peningkatan sekresi
somatotropin
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Kontrol penyakit, merupakan penderita DM dan
hiperkolesterolemia sejak 5 tahun
• Terapi rutin Metformin 3x500 mg dan Atorvastatin
1x10 mg
• Penyakit Jantung Koroner sejak 3 tahun lalu
• Perokok berat, masih merokok hingga sekarang
• GDS 188 mg/dl, Kolesterol Total 210 mg/dl, LDL
106 mg/dl

DIAGNOSIS >> DM + PJK


JAWABAN

D. <70 mg/dl
PENJELASAN

DM + DISLIPIDEMIA
• Dislipidemia disertai DM meningkatkan
risiko penyakit kardiovaskular
• Pemeriksaan profil lipid perlu dilakukan
saat diagnosis diabetes ditegakkan
• Terapi farmakologis perlu dilakukan sedini
mungkin dengan menggunakan statin

PERKENI 2019
PENJELASAN

DM + DISLIPIDEMIA
• Pencegahan primer penyakit
kardiovaskular statin intensitas sedang
• Pencegahan primer penyakit
kardiovaskular pada pasien dengan faktor
risiko kardiovaskular multipel atau sudah
mengalami penyakit kardiovaskular
statin intensitas tinggi

PERKENI 2019
PENJELASAN

SASARAN TERAPI DM +
DISLIPIDEMIA

PERKENI 2015
PENJELASAN

SASARAN TERAPI DM +
DISLIPIDEMIA

PERKENI 2015
TATALAKSANA
STATIN

PERKENI 2019
PENJELASAN

PENGARUH OBAT DM
TERHADAP DISLIPIDEMIA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. <100 mg/dl
B. <90 mg/dl
C. <120 mg/dl
E. <50 mg/dl

Pilihan lain tidak tepat mengacu pada


PERKENI 2015
PENJELASAN

UPDATE: Berdasarkan PERKENI 2019,


terdapat 1 kelompok tambahan
(kelompok risiko ekstrim) TARGET
LDL <55 mg/dl
PENJELASAN
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 55 tahun
• Kontrol penyakit, merupakan penderita DM dan
hiperkolesterolemia sejak 5 tahun
• Terapi rutin Metformin 3x500 mg dan Atorvastatin
1x10 mg
• Penyakit Jantung Koroner sejak 3 tahun lalu
• Perokok berat, masih merokok hingga sekarang
• GDS 188 mg/dl, Kolesterol Total 210 mg/dl, LDL
106 mg/dl

DIAGNOSIS >> DM + PJK


Maka, target LDL yang tepat adalah
D. <70 mg/dl
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

• Laki-laki, 54 tahun
• Batuk berdahak sejak 1 bulan lalu, dahak tersusun 3
lapis
• Infeksi paru berulang (+)
• PF: ronkhi basah kasar (+/+)

DIAGNOSIS >> BRONKIEKTASIS

JAWABAN

A. Honeycomb apperance
PENJELASAN

Bronkiektasis
Pelebaran abnormal bronkus yang ireversibel,
disertai destruksi dinding bronkus disfungi cilia dan
gangguan clearance mukus batuk berdahak kronis

• Umumnya terjadi karena


proses infeksi
lama/berulang,
beberapa sebab lain
seperti reaksi imunologis
dan faktor genetik
• Dapat menyebabkan
atelektasis
PENJELASAN

Bronkiektasis
Etiologi Gejala
• S. aureus • Batuk kronik produktif, sputum
• Klebsiela sp lengket dan kental (sputum 3 lapis)
• Hemoptisis
• Mycoplasma
• Sesak napas
• Non-tuberculosis
mycobacteria PF
• Measles virus • Ronkhi dan wheezing
• Influenza virus PP
• HSV • Rontgen toraks
• Adenovirus • CT-scan toraks
• Spirometri kadang terdapat
gambaran obstruktif (mirip PPOK)
PENJELASAN
CT-scan toraks

HONEYCOMB APPEARANCE
Sputum 3 lapis
TATALAKSANA

• Fisioterapi dada
• Antibiotik (7-10 hari)
• Mild-moderate
• Amoksisilin, TMP-SMX, Azitromisin PO
• Moderate-severe
• Gentamicin, Tobramicin IV
• Infeksi Mycobacterium avium complex (MAC)
• Klaritromisin + Rifampin + Etambutol + Streptomisin (18-
24 bulan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ellis damoiseau meniscus sign, pada efusi


pleura
C. Air fluid level abses paru
D. Batwing appearance edema paru
E. Hiperlusen avaskular dengan pleural line
pneumotoraks
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki-laki, 54 tahun
• Batuk berdahak sejak 1 bulan lalu, dahak tersusun 3
lapis
• Infeksi paru berulang (+)
• PF: ronkhi basah kasar (+/+)

DIAGNOSIS >> BRONKIEKTASIS


Maka, hasil gambaran rontgen pada kasus ini adalah

A. Honeycomb appearance
KEYWORDS

• Anak, 5 tahun
• Batuk > 3 minggu, keluarga keluhan serupa kontak
(+)
• Dokter melakukan tes mantoux

DIAGNOSIS >> SUSP. TB ANAK

JAWABAN

C. Tuberkulin 0,1 ml dengan


sudut penyuntikan 10 derajat
PENJELASAN

Tuberculosis Anak
Alur tatalaksana TB pada anak selalu dimulai dari
kondisi anak, yaitu apakah pada anak terdapat gejala
TB atau tanpa gejala TB (Juknis TB Anak 2016)
Gejala TB (+) ALUR DIAGNOSIS TB ANAK
Gejala TB ( ) ALUR INVESTIGASI KONTAK TB
• Gejala TB pada anak tidak khas menyerupai penyakit lain
• Batuk ≥2 minggu
• Demam ≥2 minggu
• BB turun atau tidak naik 2 bulan sebelumnya
• Lesu atau malaise ≥2 minggu
Gejala-gejala tersebut menetap walau dengan
pengobatan yang adekuat
PMK No 67 tahun 2016
PENJELASAN

Pengobatan Pencegahan
dengan Isoniazid (PP INH)
PP INH diberikan pada anak dibawah lima tahun
(BALITA) yang mempunyai kontak dengan pasien TB
tetapi tidak terbukti sakit TB

PMK No 67 tahun 2016


PENJELASAN

Infeksi Laten TB (ILTB)


Riwayat kontak dengan penderita TB aktif terkonfirmasi
bakteriologis serta hasil tuberculin positif tanpa adanya
manifestasi klinis dan gambaran radiologi TB aktif

0.1 mL Tuberculin 48 72 hours later


PENJELASAN
PENJELASAN

PP INH
• Dosis INH adalah 10 mg/kgBB/hari dengan maksimal
300 mg/hari
• Obat dikonsumsi satu kali sehari, sebaiknya pada
waktu yang sama saat perut kosong (1 jam sebelum
makan atau 2 jam setelah makan)
• Lama pemberian PP INH adalah 6 bulan (1 bulan = 28
hari), dengan catatan apabila keadaan klinis anak baik.
Bila dalam follow up timbul gejala TB, lakukan
pemeriksaan untuk penegakan diagnosis TB. Jika anak
terbukti sakit TB, PP INH dihentikan dan berikan OAT

PMK No 67 tahun 2016


PENJELASAN

Juknis TB Anak Tahun 2016


PENJELASAN

Alur
Diagnosis
TB Anak
*) Dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan sputum
**) Kontak TB Paru dewasa dan
kontak TB Paru anak terkonfirmasi
bakteriologis
***) Evaluasi respon pengobatan,
jika tidak merespon baik dengan
pengobatan adekuat, evaluasi
ulang diagnosis TB dan adanya
komorbiditas atau rujuk

PMK No 67 tahun 2016


PENJELASAN
TATALAKSANA

Pemilihan OAT

PMK No 67 tahun 2016


TATALAKSANA

KDT pada TB Anak

PMK No 67 tahun 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. BCG 0,05 ml dengan sudut penyuntikan 90


teknik IM, seharusnya intradermal/intrakutan
B. BCG 0,1 ml dengan sudut penyuntikan 45
teknik SC, seharusnya intradermal/intrakutan
D. Tuberkulin 0,1 ml dengan sudut penyuntikan
45 teknik SC, seharusnya
intradermal/intrakutan
E. BCG 0,1 ml dengan sudut penyuntikan 60
tidak ada teknik ini
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Anak, 5 tahun
• Batuk > 3 minggu, keluarga keluhan serupa kontak
(+)
• Dokter melakukan tes mantoux

DIAGNOSIS >> SUSP. TB ANAK


Cara melakukan tes mantoux adalah

C. Tuberkulin 0,1 ml dengan


sudut penyuntikan 10 derajat
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun, melahirkan


• Bayi usia gestasi 36 minggu, tidak menangis, napas
megap-megap
• HR 80x/menit, post VTP 74x/menit

RESUSITASI NEONATUS

JAWABAN

B. Koreksi pemasangan
breathing mask
PENJELASAN
PENJELASAN

VTP/PPV jika bayi tetap apneu


atau megap-megap, HR <100x/mnt
walaupun sudah dilakukan langkah
awal (keringkan, suction, rangsang
taktil)

CPAP pada bayi dengan HR >100x/menit, namun kesulitan bernapas


(labored breathing) sehingga mengalami sianosis
Kompresi dada (3:1) jika HR <60x/menit, walaupun sudah dilakukan
koreksi ventilasi
Epinefrin 0,01 – 0,03 mg/kgbb IV; konsentrasi 1:10.000 (0,1 mg/mL)
PENJELASAN

Koreksi Ventilasi (MRSOPA)


PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemasangan CPAP Teknik kompresi pada neonatus


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kompresi dada dan VTP bila setelah


koreksi breathing mask HR < 60x/menit
C. Pemberian CPAP HR > 100x menit,
namun napas terganggu (labored breathing)
D. Rawat di NICU tidak tepat
E. Intubasi selang endotrakeal bila setelah
koreksi breathing mask HR < 60x/menit
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun, melahirkan
• Bayi usia gestasi 36 minggu, tidak menangis, napas
megap-megap
• HR 80x/menit, post VTP 74x/menit

Maka langkah selanjutnya adalah

B. Koreksi pemasangan
breathing mask
KEYWORDS

• Laki-laki, 66 tahun
• Batuk dan sesak sejak 1 bulan lalu, keluhan sering hilang
timbul
• Riwayat merokok sejak usia 30 tahun FR

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Penyakit paru obstruktif


kronik
PENJELASAN

Penyakit Paru Obstruktif


Kronis (PPOK)
Hambatan aliran udara di saluran nafas yang
bersifat progresif non-reversibel atau reversibel
parsial
• Gabungan antara obstruksi saluran napas kecil &
kerusakan parenkim chronic airflow limitation
• Faktor resiko: asap rokok, polusi udara, stress
oksidatif, genetik, tumbuh kembang paru, sosial
ekonomi

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PENJELASAN

PPOK PDPI 2003


PENJELASAN

PPOK PDPI 2003


PENJELASAN

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PENJELASAN

X-ray toraks PPOK


• Hiperinflasi/Hiperlusen
• Diafragma mendatar
• Corakan bronkovaskuler
meningkat
• Jantung pendulum
PENJELASAN

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PENJELASAN

Spirometri
• Digunakan untuk diagnosis dan menentukan tingkat
keparahan obstruksi jalan nafas (prognosis)
• TIDAK BOLEH dilakukan dalam keadaan akut

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


TATALAKSANA

Eksaserbasi Akut PPOK


1. Oksigen (bila tersedia)
2. Bronkodilator
• Pada kondisi eksaserbasi, dosis dan atau frekuensi bronkodilator
kerja pendek ditingkatkan dan dikombinasikan dengan antikolinergik.
• Bronkodilator yang disarankan adalah dalam sediaan inhalasi. Jika
tidak tersedia, obat dapat diberikan secara injeksi, subkutan,
intravena atau perdrip, misalnya:
• Adrenalin 0, 3 mg subkutan, digunakan dengan hati-hati
• Aminofilin bolus 5 mg/kgBB (dengan pengenceran) harus
perlahan (10 menit) utk menghindari efek samping.dilanjutkan
dengan perdrip 0,5-0,8 mg/kgBB/jam.
3. Kortikosteroid : diberikan dalam dosis 30 mg/hari diberikan maksimal
selama 2 minggu. Pemberian selama 2 minggu tidak perlu tapering off.
4. Antibiotik yang tersedia di Puskesmas

PPOK PDPI 2003


TATALAKSANA

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pneumothorax perkusi hipersonor,


hiperlusen avascular dengan pleural line
C. Pneumokoniosis berkaitan dengan
pekerjaan (pertambangan, dll), gambaran
rontgen terkait dengan etiologi
D. Pneumonitis hipersensitif reaksi
hipersensitivitas akibat inhalasi paparan debu
organic
E. Pneumonia demam, batuk, sesak, infiltrate
pada rontgen
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki-laki, 66 tahun
• Batuk dan sesak sejak 1 bulan lalu, keluhan sering
hilang timbul
• Riwayat merokok sejak usia 30 tahun FR

Maka, diagnosis kasus ini adalah

B. Penyakit paru obstruktif


kronik
KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun
• Post-KLL, nyeri dada kanan dan sesak napas
• TD 90/50 mmHg, HR 125x/menit, RR 36x/menit
• PF : gerakan napas paradoksikal (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Flail chest
PENJELASAN

Flail Chest
Gerakan paradoksikal dinding dada akibat
fraktur kosta multipel*
Paradoksikal pada saat inspirasi,
dinding dada malah tertinggal dan
mengembang saat ekspirasi
(berlawanan dari kondisi normal)

*Fraktur kosta multipel fraktur > 2


tulang iga berurutan pada > 2
tempat (mis : anterior dan posterior)
PENJELASAN

Flail Chest

X-ray multipel fraktur iga dan gambaran radiolusen


PENJELASAN

Gerakan paradoksikal dinding dada


TATALAKSANA

• Tatalaksana awal
• Ventilasi adekuat, pemberian oksigen
• Resusitasi cairan
• Pemberian analgesik

• Bedah
• Stabilisasi bedah (interal-eksternal) dulu jarang
dilakukan, tetapi saat ini mulai dilakukan
• Operasi fiksasi jika ada kondisi yang mendasari,
mis: multipel mieloma atau sternal absence
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pneumotoraks ventil hiperlusen avascular


dan deviasi trakea
B. Fraktur kosta multiple kurang tepat karena
kondisi saat ini flail chest
D. Tamponade jantung trias beck
E. Open pneumothorax terdapat luka terbuka
pada dada
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki-laki, 45 tahun
• Post-KLL, nyeri dada kanan dan sesak napas
• TD 90/50 mmHg, HR 125x/menit, RR 36x/menit
• PF : gerakan napas paradoksikal (+)

Maka, diagnosis kasus ini adalah

C. Flail chest
KEYWORDS

• Laki-laki, 50 tahun
• Nyeri dada, demam, batuk berdahak kecoklatan sejak 1
minggu lalu
• TD 110/70 mmHg, HR 80x/menit, RR 22x/menit, suhu 38.7 C
• PF : ronkhi, suara napas amforik (+)
• Rontgen : air fluid level

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Abses paru
PENJELASAN

Abses Paru
Lesi intraparu yang timbul akibat nekrosis
jaringan yang mengalami supurasi
PENJELASAN
PENJELASAN

Abses Paru
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• Suara napas bronkial • Lab
(terkadang suara napas • Leukositosis
amforik*) • Peningkatan LED
• Ronkhi basah kasar tanda infeksi
• Krepitasi • Foto thoraks
• Efusi pleura • Kavitas dengan air
fluid level

*Suara napas amforik suara napas yang diakibatkan


struktur berbentuk kavitas intraparu yang terhubung dengan
bronkus. Suara ini mirip ketika kita meniup botol kosong
PENJELASAN

X-ray Thorax
• Terdapat kavitas berdinding tebal dengan air fluid level
• Lokasi tersering pada lapang bawah paru
TATALAKSANA

• Antibiotik empiris
– Klindamisin 3x600 mg IV pada hari 1 dilanjutkan
4x150-300 mg PO pada hari berikutnya
• Terapi suportif
– Hidrasi, diet, antipiretik
• Chest physiotherapy
• Pembedahan
– Pada kasus yang tidak membaik dengan antibiotik
– Pada kasus komplikata (infeksi menyebar ke paru
sebelah, sepsis, gagal napas)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Efusi pleura meniscus sign, redup pada


perkusi
B. Pneumonia lobaris demam, batuk, sesak,
infiltrate pada rontgen
C. Granuloma paru seringkali asimtomatik
(temuan incidental), bersifat jinak, terkait
kalsifikasi atau peradangan suatu area parenkim
paru
D. Ca paru hemoptysis, sesak, penurunan
BB, gambaran konsolidasi pada lapang paru
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 50 tahun
• Nyeri dada, demam, batuk berdahak kecoklatan
sejak 1 minggu lalu
• TD 110/70 mmHg, HR 80x/menit, RR 22x/menit, suhu
38.7 C
• PF : ronkhi, suara napas amforik (+)
• Rontgen : air fluid level

Maka diagnosis pada pasien adalah

E. Air fluid level


KEYWORDS

• Wanita, 55 tahun
• Batuk, sesak napas, nyeri dada kanan sejak 3 minggu
lalu
• PF : suara napas kanan menurun, perkusi redup
ICS4-6 dextra curiga penumpukkan cairan

DIAGNOSIS >> SUSP. EFUSI PLEURA

JAWABAN

B. Rivalta test
PENJELASAN

Efusi Pleura
Adanya cairan abnormal
di rongga pleura,
biasanya karena produksi
cairan yang berlebihan
atau gangguan absorpsi
sistem limfatik

Disebabkan karena
cardiopulmonary disorders
atau proses inflamasi
karena keganasan
PENJELASAN

Efusi Pleura
• Penumpukan cairan berlebih pada rongga
pleura (produksi >>> drainase)
• Produksi cairan pleura berasal dari kapiler
dan dibuang melalui drainase limfatik
• Produksi ↑ akibat masalah pada peritoneum,
interstisial paru, atau pleura parietal
• Perlu dibedakan jenis cairan (transudat vs
eksudat)
PENJELASAN

Anatomi Pleura
PENJELASAN

Patologi Kavum Pleura


PENJELASAN

Sudut kostofrenikus Meniscus sign


normal (lancip)
PENJELASAN

Untuk membedakan
jenis cairan pleura,
perlu dilakukan
analisis cairan pleura

Berdasarkan
makroskopis (warna)
• Jernih : transudat
(normal, CHF, sirosis)
• Purulen : empiema
• Putih susu : kilotoraks
• Darah : trauma,
keganasan
• Hitam : jamur,
keganasan
• Kuning (Xantokrom) :
TB

LIGHT S CRITERIA
PENJELASAN

Rivalta Test
Analisis cairan pleura sederhana untuk
membedakan cairan transudat dan eksudat

Pada pH 4 – 5, sampel yang mengandung protein akan


mengalami presipitasi dan mengendap
Tes negatif transudat
Tes positif eksudat
PENJELASAN

Rivalta Test
1. Reagen Rivalta 100 mL aquadest dicampur
dengan asam asetat 98% hingga pH 4 – 5 mL
2. Siapkan 5 mL reagen rivalta dalam tabung reagen
lalu secara hati-hati tambahkan 1 tetes sampel
pada lapisan atas larutan reagen (jangan sampai
tercampur)
a. Apabila larutan tetap
berwarna jernih negatif
b. Apabila larutan menjadi
keruh atau tetesan sampel
mengendap ke dasar tabung
positif
PENJELASAN
PENJELASAN

Transudat vs Eksudat
PENJELASAN

Light s Criteria
Untuk membedakan jenis cairan pleura
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. SAAG test membedakan komponen cairan


ascites
C. Nonne pandy test pemeriksaan protein
kualitatif pada cairan serebrospinal
D. Guaiac test melihat occult blood pada
feses
E. Halo test melihat adanya kebocoran LCS
pada kasus fr basis cranii
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 55 tahun
• Batuk, sesak napas, nyeri dada kanan sejak 3 minggu
lalu
• PF : suara napas kanan menurun, perkusi redup
ICS4-6 dextra curiga penumpukkan cairan

DIAGNOSIS >> SUSP. EFUSI PLEURA

Maka pemeriksaan untuk membedakan cairan pleura


adalah

B. Rivalta test
KEYWORDS

• Laki-laki, 62 tahun
• Mendadak pingsan di RS
• Asesmen awal : nadi (-), napas spontan (-)

DIAGNOSIS >> CARDIAC ARREST

JAWABAN

A. Defibrilasi 200 Joule,


lanjutkan RJP selama 2 menit
PENJELASAN

Cardiac Arrest
4 gambaran EKG yang WAJIB DIINGAT pada kasus Cardiac Arrest

Ventricular Tachycardia (VT)

Ventricular Fibrilation (VF)


PENJELASAN

Cardiac Arrest
Asistol

Pulseless Electrical Activity/PEA

PEA Semua gambaran EKG TANPA NADI kecuali VT dan VF


PENJELASAN
PENJELASAN
Sejak update ACLS pada
tahun 2010, hipoglikemia
telah dikeluarkan dari H’s
dan T’s penyebab cardiac
arrest pada orang dewasa

Pada algoritma pediatric


cardiac arrest, hipoglikemia
masih disertakan sebagai
penyebab yang reversibel

Pada kenyataannya, hipoglikemia bisa dan seringkali menjadi penyebab


awal munculnya cardiac arrest namun menurut ACLS/AHA hipoglikemia
dianggap tidak berhubungan langsung dengan timbulnya cardiac
arrest

Selain itu, penegakkan diagnosis hipoglikemia pada cardiac arrest


menuntut kita untuk masuk ke dalam penanganan hipoglikemia, yaitu
dengan memberikan dextrose, yang ternyata meningkatkan mortalitas
atau perburukan kondisi neurologis pada pasien cardiac arrest
PENJELASAN

Monofasik : aliran listrik


berjalan hanya ke 1
arah sehingga
membutuhkan energi
tinggi

Bifasik : aliran listrik


berjalan bolak-balik (2x)
sehingga energi yang
dibutuhkan lebih kecil

120-200 J 360 J

Prinsip defibrilasi memberikan kejutan/energi listrik dengan kekuatan


tertentu untuk terminasi gelombang abnormal (VT/VF) dengan harapan
munculnya gelombang sinus yang normal
PENJELASAN
PENJELASAN

Defibrilasi vs Kardioversi
• Kardioversi = synchronized cardioversion
– Synchronized energi akan dialirkan pada suatu
titik tertentu, biasanya setelah puncak dari
gelombang QRS (otomatis karena ada sensor)
– Hal ini untuk menghindari gelombang T bila
energi dialirkan pada saat gelombang T, justru akan
memicu munculnya VT/VF
– Menggunakan energi yang lebih kecil (low energy ;
50-200 J)
PENJELASAN

Defibrilasi vs Kardioversi
• Defibrilasi = unsynchronized cardiovertion
– Unsynchronized energi akan dialirkan saat itu
juga ketika tombol ditekan
– Tidak perlu sinkronisasi lagi antara hantaran energi
dengan momen siklus jantung
– Menggunakan energi besar (high energy ; > 200 J)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. RJP selama 2 menit, injeksi Epinefrin harus di


defib terlebih dahulu
C. Kardioversi 100 Joule membutuhkan defibrilasi
D. RJP selama 2 menit, Defibrilasi 200 Joule
urutan terbalik
E. Mencatat waktu kematian pasien tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 62 tahun
• Mendadak pingsan di RS
• Asesmen awal : nadi (-), napas spontan (-)

DIAGNOSIS >> CARDIAC ARREST


Maka tindakan yang tepat pada pasien ini adalah

A. Defibrilasi 200 Joule,


lanjutkan RJP selama 2 menit
KEYWORDS

• Laki-laki, 46 tahun
• Nyeri dada menjalar ke punggung, tajam seperti disayat
• Badan meriang dan agak demam
• TD 110/70 mmHg, HR 98x/menit, RR 18x/menit, suhu
37,9 C
• PF : friction rub (+)

DIAGNOSIS >> PERIKARDITIS


JAWABAN

E. ST elevasi selain di lead


aVR dan V1
PENJELASAN

Perikarditis
Inflamasi pada perikardium
PENJELASAN

Perikarditis
Triad of Signs
• Pleuritic chest pain
• Nyeri dada yang bertambah parah bila menarik
nafas/batuk dan membaik pada posisi tripod
(duduk membungkuk)
• Pericardial friction rub
• Serial ECG changes
• ST elevasi hampir di semua lead, kecuali V1
dan aVR

Pericardial friction rub : terjadi secara kontinyu, terus menerus


Pleural friction rub : terjadi karena proses bernapas, bila berhenti napas, tidak
terdengar friction rub
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemanjangan interval QT hipokalsemia


B. SIQIIITIII emboli paru
C. Inverted T lead II, III, dan aVF ACS inferior
D. S di V1 + R di V5/V6 > 35 mm LVH
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 46 tahun
• Nyeri dada menjalar ke punggung, tajam seperti disayat
• Badan meriang dan agak demam
• TD 110/70 mmHg, HR 98x/menit, RR 18x/menit, suhu 37,9 C
• PF : friction rub (+)

DIAGNOSIS >> PERIKARDITIS


Maka gambaran EKG yang sesuai pada pasien ini adalah

E. ST elevasi selain di lead


aVR dan V1
KEYWORDS

• Wanita, 24 tahun
• Berdebar-debar sejak 2 jam lalu
• TD 80/palpasi, HR 130x/menit, RR 24x/menit
• PF : akral dingin

DIAGNOSIS >> SVT SIMTOMATIK

JAWABAN

E. Kardioversi 50 Joule
PENJELASAN

Takiaritmia
Gangguan irama jantung dengan HR >100
kali/menit
• Perlu diperhatikan kompleks QRS
– Narrow QRS masalah dari atas/supraventrikel
– Wide QRS masalah ada pada ventrikel
PENJELASAN

Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
• Ireguler (jarak R-R)
• Gelombang P
menghilang

Atrial Flutter:
• Reguler (jarak R-R)
• Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN

Narrow QRS
Supraventricular tachycardia
• Reguler (jarak R-R)
• Gelombang P tertutup
kompleks QRS setelahnya
PENJELASAN

Wide QRS

Ventricular tachycardia (VT)


monomorfik

Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik

Ventricular fibrillation (VF)


PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Monitoring dan observasi bradikardi


asimtomatik (stabil)
B. Manuver vagal takikardi asimtomatik dengan
QRS sempit
C. Atropin 0,5 mg IV bradikardi simtomatik
(unstable)
D. Kardioversi 120 Joule takikardi simtomatik
dengan QRS lebar dan reguler
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 24 tahun
• Berdebar-debar sejak 2 jam lalu
• TD 80/palpasi, HR 130x/menit, RR 24x/menit
• PF : akral dingin

DIAGNOSIS >> SVT SIMTOMATIK


Maka tatalaksana pada pasien ini adalah

E. Kardioversi 50 Joule
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Demam sejak 1 minggu lalu, pegal-pegal pada siku,
pergelangan tangan, lutut
• Riwayat sakit tenggorokkan FR
• HR 102x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,4 C

DIAGNOSIS >> DEMAM REMATIK AKUT

JAWABAN

C. Perlu diberikan
profilaksis injeksi Penisilin
PENJELASAN

Rheumatic Fever
Kondisi inflamasi sistemik yang diakibatkan
proses autoimun sebagai akibat dari infeksi
streptokokus yang tidak ditangani.
Komplikasi tersering dari RF adalah kerusakan katup
jantung RHD (Rheumatic Heart Disease)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Rheumatic Heart Disease


Kerusakan pada satu atau lebih katup jantung
yang diawali episode demam rematik akut
Katup yang paling sering terlibat adalah katup mitral
lalu katup aorta
• Paling sering ditemukan mitral regurgitasi pada anak dan
remaja
• Mitral stenosis chronic disease, ditemukan pada dewasa
• Regurgitasi aorta lalu berkembang menjadi stenosis aorta
• Pada kasus berat, terjadi kerusakan seluruh katup jantung
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Primary Prevention
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diagnosis saat ini adalah juvenile polyarthritis


seharusnya rheumatic fever
B. Berhubungan erat dengan infeksi S. Aureus
seharusnya infeksi streptococcus
D. Lokasi kelainan tersering adalah katup aorta
seharusnya katup mitral
E. Komplikasi pada kasus ini adalah ensefalopati
seharusnya rheumatic heart disease
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 7 tahun
• Demam sejak 1 minggu lalu, pegal-pegal pada siku,
pergelangan tangan, lutut
• Riwayat sakit tenggorokkan FR
• HR 102x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,4 C

DIAGNOSIS >> DEMAM REMATIK AKUT


Maka pernyataan yang tepat terkait pasien ini adalah

C. Perlu diberikan
profilaksis injeksi Penisilin
KEYWORDS

• Laki-laki, 44 tahun
• Bengkak pada kaki kiri sejak 3 minggu lalu
• Riwayat pengobatan limfoma FR
• TD 120/70 mmHg, HR 82x/menit, RR 18x/menit, suhu
36,5 C
• PF : Stemmer sign (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Limfedema
PENJELASAN

Limfedema
Akumulasi cairan tinggi protein
pada jaringan interstisial yang
disebabkan karena obstruksi
drainase saluran limfatik
Dibagi menjadi 2
- Primary lymphedema
kongenital
- Secondary lymphedema
- Filariasis
- Kemo-radioterapi
- Trauma
- Post-op varicose vein
- CHF, hipertensi portal
PENJELASAN
PENJELASAN
DIAGNOSIS BANDING EDEMA EKSTREMITAS
PENJELASAN

Stemmer Sign
Cubit dan angkat kulit pada
area pedis pangkal digiti 2
atau 3
- Negatif kulit dapat
diangkat, bahkan dilipat
- Positif kulit tidak dapat
diangkat, hanya dapat
digenggam seperti
tumor/massa
lymphedema
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Limfangitis peradangan saluran limfe


akibat suatu lokus infeksi
C. Insufisiensi vena kronik FR: berdiri lama,
dilatasi vena, tungkai bengkak
D. Limfoma non-Hodgkin
E. Limfadenopati istilah tidak spesifik untuk
menggambarkan kelainan nodus limfatikus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 44 tahun
• Bengkak pada kaki kiri sejak 3 minggu lalu
• Riwayat pengobatan limfoma FR
• TD 120/70 mmHg, HR 82x/menit, RR 18x/menit, suhu
36,5 C
• PF : Stemmer sign (+)

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

B. Limfedema
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Sesak memberat sejak 30 menit lalu
• Riwayat rawat inap post op lutut FR
• TD 140/90 mmHg, HR 130x/menit, RR 30x/menit
• PF : tungkai kanan hiperemis, nyeri, homan sign (+)

DIAGNOSIS >> EMBOLI PARU E.C. DVT

JAWABAN

D. Emboli pada a.
pulmonalis
PENJELASAN

Jenis Emboli
PENJELASAN

Emboli Paru
Terjadi sumbatan pada
pembuluh darah paru akibat
emboli vena, biasanya
akibat DVT atau SVT
Gejala :
• Sesak napas
• Hemoptisis
• Nyeri dada pleuritik
• Sianosis
• Berdebar-debar
• Low grade fever
Menimbulkan infark paru
PENJELASAN

EKG pada Emboli Paru


• Sinus takikardi (44%) paling sering ditemui
• RV strain (34%) inverted T pada V1-V4 + II,
III, avF
• SIQIIITIII (20%) S curam di lead I, gel Q
pada lead III, dan inverted T pada lead III
• RBBB (18%) risiko mortalitas meningkat
• RAD (16%)
• P pulmonal (9%) gel. P di lead II lebih tinggi
dari 3 kotak
PENJELASAN

X-ray pada Emboli Paru

Westermark sign: Focal peripheral hyperlucency secondary to oligaemia


PENJELASAN

Deep Vein Thrombosis


Adanya trombosis (clotting) pada vena dalam yang
dapat terlepas dan menimbulkan emboli paru

Gejala :
Nyeri, edema
Hiperemis
Unilateral
Homan sign (+)
Pencegahan
Heparin
PENJELASAN

Well s Score for PE


Pemeriksaan Penunjang
berdasarkan Well’s Score
– D-dimer low
– USG moderate-high
– CT-scan moderate-high
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Emboli pada v. Pulmonalis seharusnya a.


Pulmonalis
B. Trombus pada a. Pulmonalis tidak tepat,
karena ada riwayat DVT lebih cocok emboli
C. Robekan tunika intima aorta diseksi aorta
E. Plak atherosklerosis pada v. Pulmonalis
tidak tepat
KESIMPULAN

• Laki-laki, 55 tahun
• Sesak memberat sejak 30 menit lalu
• Riwayat rawat inap post op lutut FR
• TD 140/90 mmHg, HR 130x/menit, RR 30x/menit
• PF : tungkai kanan hiperemis, nyeri, homan sign (+)

DIAGNOSIS >> EMBOLI PARU E.C. DVT

Maka penyebab keluhan pasien adalah

D. Emboli pada a.
pulmonalis
KEYWORDS

• Wanita, 40 tahun
• Nyeri dada kiri saat jogging angina
• Membaik bila istirahat
• Riwayat dislipidemia dan fatty liver FR
• TD 160/90 mmhg, HR 88x/menit, RR 22x/menit

DIAGNOSIS >> STABLE ANGINA

JAWABAN

E. Rujuk ke faskes dengan


layanan treadmill test
PENJELASAN

Angina Pektoris
Iskemi miokardium karena ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan pasokan oksigen
menimbulkan gejala nyeri dada

Etiologi aterosklerosis
di pembuluh darah jantung
• Saat aktivitas
penyempitan pembuluh
darah supply darah
tidak adekuat timbul
gejala khas angina
PENJELASAN

Inti dari angina chest


pain adalah adanya
ketidakseimbangan
antara supply dan
demand oksigen
PENJELASAN

Angina Pektoris
• Dibagi menjadi 3 jenis
• Stable angina/classic angina/effort angina
• Unstable angina/crescendo angina
• Variant angina/vasospasm angina/Prinzmetal angina
PENJELASAN

Stable Angina Pectoris


Disebabkan karena obstruksi arteri koronari
karena plak atheroma

Dicetuskan oleh 4 E Gejala


• Eating • Nyeri dada kiri 5-10 menit,
• Emotion hilang dengan istirahat/NTG
• Exertion/exercise
• Nyeri dada bersifat
• Extreme temperature
retrosternal Menjalar ke
bahu, lengan, rahang,
Pemeriksaan Penunjang epigastrik – biasanya
• EKG biasanya normal
disebelah kiri
• Treadmill test
PENJELASAN

Unstable Angina
Pectoris
Disebabkan karena
obstruksi arteri koronari
karena plak atheroma
progresif

Gejala
• Nyeri dada kiri >10 menit,
tidak hilang dengan istirahat
• Bersifat crescendo
• Muncul ketika beraktivitas
maupun istirahat
• Dapat menyebabkan MI
PENJELASAN
PENJELASAN

Prinzmetal Angina
Disebabkan karena vasospasme arteri koronari
• Mekanisme masih
belum diketahui
kemungkinan karena
disfungsi endotelium
• Tidak berhubungan
dengan aterosklerosis

Gejala
• Nyeri dada timbul saat
istirahat
• Hilang dengan NTG
PENJELASAN
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemberian ISDN 5 mg, rawat jalan


memerlukan stress test untuk diagnosis
B. Rujuk ke faskes yang memiliki PCI kasus
STEMI
C. Pemberian bisoprolol 2,5 mg, rawat jalan
tidak tepat
D. Rujuk ke faskes yang memiliki fibrinolitik
kasus STEMI di mana tidak ada rujukan PCI
terdekat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 40 tahun
• Nyeri dada kiri saat jogging angina
• Membaik bila istirahat
• Riwayat dislipidemia dan fatty liver FR
• TD 160/90 mmhg, HR 88x/menit, RR 22x/menit

DIAGNOSIS >> STABLE ANGINA


Maka tindakan yang sesuai kondisi pasien adalah

E. Rujuk ke faskes dengan


layanan treadmill test
KEYWORDS

• Laki-laki, 19 tahun
• Terjatuh dari atap 1 jam lalu
• Pemasangan kateter keluar urin bercampur
darah 500 cc

DIAGNOSIS >> RUPTUR BULI


EKSTRAPERITONEAL
JAWABAN

A. Pemasangan kateter
Foley selama 10-14 hari
PENJELASAN

Ruptur Organ
Organ Gejala
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke
selangkangan, jarang terjadi,
hematuria
Buli/kandung kemih Nyeri di suprapubik, hematuria
Uretra anterior Nyeri di selangkangan, paling
sering karena straddle injury,
butterfly hematoma, darah
menetes dari OUE
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya
disebabkan fraktur pelvis, floating
prostate
PENJELASAN

Ruptur Buli
• Prevalensi 2% dari
keseluruhan kasus
trauma tumpul, penyebab
paling sering kecelakaan
lalu lintas (90%)
• Kebanyakan terjadi
bersamaan dengan
fraktur pelvis
• Bagian kubah kandung
kemih merupakan daerah
terlemah dan tersering
mengalami ruptur
PENJELASAN

Ruptur Buli

Gejala
• Gross hematuria
• Sulit BAK
• Distensi abdomen
• Nyeri suprapubik
• Jejas/fraktur pelvis

Pemeriksaan penunjang
• Sistogram retrograde
(gold standard)
PENJELASAN

Ruptur Buli
• Vesika urinaria merupakan organ ekstraperitoneal
(tidak dibungkus oleh lapisan peritoneum)

• Bila rupture hanya terbatas pada vesika urinaria, maka


ekstravasasi kontras hanya akan terbendung di sekitar
vesika urinaria (perivesika)

• Bila terjadi trauma hebat atau penetrating, selain rupture


vesika, dapat disertai robeknya peritoneum
ekstravasasi kontras masuk ke dalam kavum peritoneum
dan menyebar luas (difus)
PENJELASAN
PENJELASAN

Ruptur Buli
Ruptur buli ekstraperitoneal
• Paling sering terjadi
• Berasosiasi dengan fraktur pelvis
• Ekstravasasi kontras berbentuk seperti
pijaran api (flame shaped) ke regio
obturator/ ruang prevesicular Retzius
• Tatalaksana kateter foley 7-14 hari

Ruptur buli intraperitoneal


• Lebih jarang terjadi
• Berasosiasi dengan cedera langsung pada
kandung kemih yang penuh
• Kontras masuk hingga ke ruang
intraperitoneum (masuk ke atas)
• Tatalaksana repair laparoskopi
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pemasangan kateter foley 21 hari terlalu


lama, risiko infeksi
C. Laparotomi eksplorasi pada kasus rupture
buli intraperitoneal
D. Sistostomi memperparah keadaan
E. Pungsi suprapubic memperparah keadaan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 19 tahun
• Terjatuh dari atap 1 jam lalu
• Pemasangan kateter keluar urin bercampur darah
500 cc

DIAGNOSIS >> RUPTUR BULI EKSTRAPERITONEAL

Maka tatalaksana pada pasien ini adalah

A. Pemasangan kateter
Foley selama 10-14 hari
KEYWORDS

• Wanita, 23 tahun
• Lemas sejak 3 jam lalu, BAK terakhir 12 jam lalu
• Mengidap anoreksia, tidak makan minum sejak kemarin
• BB 50 kg, TD 80/60 mmHg, HR 110x/menit, RR 22x/menit,
suhu 36,8 C
• PF : letargi, turgor melambat, mata cekung, akral dingin
• Kateter : produksi urin 240 cc
DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Gagal ginjal akut derajat 2


PENJELASAN

Gagal Ginjal
Akut
Perburukan fungsi
ginjal yang cepat dan
tiba-tiba, ditandai
dengan oliguria/anuria
serta peningkatan
kreatinin
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Analisis Kasus
• Produksi urin 240 cc
• BAK terakhir 12 jam lalu
• Berat badan 50 kg

• UO = produksi urin (cc) / berat badan (kg) / waktu (jam)


• UO = 240 cc / 50 kg / 12 jam = 0,4 cc/kg/jam
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gagal ginjal akut derajat 1


C. Gagal ginjal akut derajat 3
D. Gagal ginjal akut derajat 4
E. Gagal ginjal akut derajat 5

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 23 tahun
• Lemas sejak 3 jam lalu, BAK terakhir 12 jam lalu
• Mengidap anoreksia, tidak makan minum sejak kemarin
• BB 50 kg, TD 80/60 mmHg, HR 110x/menit, RR 22x/menit,
suhu 36,8 C
• PF : letargi, turgor melambat, mata cekung, akral dingin
• Kateter : produksi urin 240 cc

Maka diagnosis pasien adalah

B. Gagal ginjal akut derajat 2


KEYWORDS

• Anak, 10 tahun
• Kesakitan pada area kemaluan setelah terjatuh
• PF : testis kanan lebih tinggi daripada testis kiri

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Torsio testis; tindakan


operatif pada golden period
PENJELASAN

Torsio Testis
Terpuntirnya testis dan korda spermatika

Insidensi tertinggi pada


saat baru lahir dan usia
pubertas

Gejala
• Nyeri hebat pada
skrotum
• Posisi testis horizontal
(bell-clapper deformity)
• Mual, muntah
PENJELASAN
PENJELASAN

Diagnosis banding Scrotal Pain


Epididimitis/Orkitis/
Torsio testis Torsio appendix testis
Epididimoorkitis
KONDISI EMERGENSI Bukan suatu emergensi Bukan suatu emergensi
Nyeri muncul mendadak Nyeri muncul mendadak,
Nyeri muncul gradual
dengan intensitas nyeri intensitas nyeri tidak
(bertahap)
sangat hebat seberat torsio testis
“Bell clapper deformity” “Blue dot sign” -

Phren sign negatif - Phren sign positif

Blue dot sign


Massa berwarna kebiruan
yang dapat dipalpasi dan
teraba di bawah skrotum
PENJELASAN

Tips & Trik terkait Phren sign:


1. Phren “Friend” ‘teman’
2. Sebagai teman yang baik seharusnya mampu
mengurangi rasa nyeri yang diderita temannya
3. Maka:
• Phren sign (+) saat dilakukan elevasi testis, nyeri
berkurang pada kondisi yang juga tidak
emergensi, yaitu epididimitis/orkitis/epididimoorkitis
• Phren sign (-) saat dilakukan elevasi testis, nyeri
tetap ada pada kondisi yang lebih emergensi,
yaitu torsio testis
PENJELASAN

Refleks Kremaster
NEGATIF pada torsio testis
PENJELASAN

TWIST SCORE
Testicular Workup for Ischemia and Suspected
Torsion
Sign & symptoms Score Interpretation
Swelling 2 0 2 Low risk;
Hard testicle 2 observation
Absent cremaster 1 3 5 Intermediate risk;
reflex USG Doppler
Nausea/vomiting 1 6 7 High risk; USG
Doppler, surgery
High riding testicle 1
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Pilihan utama adalah USG Doppler untuk melihat
aliran darah pada testis

Terdapat aliran darah Tidak terdapat aliran


(arteri-vena) (hilang pada USG Doppler)
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Tatalaksana definitif dari torsio testis adalah bedah
detorsi
• Detorsi manual dapat dilakukan, namun seringkali sulit akibat
nyeri yang muncul saat dilakukan manuver detorsi manual.

• Bedah detorsi untuk memperbaiki testis yang mengalami


torsi disarankan dilakukan SEGERA dalam jangka waktu
6 jam sejak onset gejala
• Apabila melebihi 6 jam, pasien dapat mengalami penurunan
kesuburan hingga nekrosis dari testis sehingga membutuhkan
tindakan orkidektomi
TATALAKSANA

Tatalaksana
• USG Doppler dapat dilakukan untuk menentukan lokasi
dan/atau arah terjadinya torsi dan menjadi panduan saat
dilakukan detorsi manual
• Meskipun detorsi manual berhasil (dikonfirmasi dengan USG
Doppler), pasien tetap disarankan untuk menjalani operasi
fiksasi

• Orkidektomi hanya dikerjakan apabila testis yang terjadi


torsio sudah mengalami nekrosis. Kemudian orkidopeksi
harus dilakukan pada testis kontralateral (testis sehat)
• Orkidektomi membuang testis
• Orkidopeksi melakukan fiksasi pada testis terhadap dinding
skrotum, memastikan agar testis tidak terjadi torsi kembali
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Torsio testis; observasi selama 6 jam harus


ada tindakan segera (operasi cito)
B. Epididimitis akut; antibiotic spektrum luas dan
analgetik gejala demam tinggi, phren sign (+)
D. Parafimosis; terapi simtomatis dan suportif
nyeri dan edema akibat jepitan preputium yang
teretraksi
E. Parafimosis; tindakan operatif cito nyeri
dan edema akibat jepitan preputium yang
teretraksi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 10 tahun
• Kesakitan pada area kemaluan setelah terjatuh
• PF : testis kanan lebih tinggi daripada testis kiri

Maka diagnosis dan tindakan pada kasus pasien ini


adalah

C. Torsio testis; tindakan


operatif pada golden period
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Nyeri pada kemaluan dan bengkok saat ereksi
• Riwayat trauma FR

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Peyronie disease
PENJELASAN

Peyronie Disease
Adanya plak fibrosa/jaringan parut di batang
penis sehingga penis menekuk ke atas/samping
• Faktor resiko trauma, idiopatik
• Gejala
• Penis tampak bengkok
• Nyeri saat senggama
• Painful lump
• Disfungsi ereksi
• Pemeriksaan penunjang USG, biopsi
PENJELASAN
PENJELASAN

Algoritma
Tatalaksana
Peyronie
Disease

EAU Guidelines on Penile Curvature 2012


PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Priapismus high-flow ereksi persisten > 4 jam,


nyeri tidak ada atau minimal, berwarna terang (normal)
B. Priapismus low-flow ereksi persisten > 4 jam, penis
sangat nyeri, tampak berwarna gelap
C. Parafimosis nyeri akibat jepitan preputium yang
teretraksi
E. Balanitis peradangan pada area preputium, FR:
fimosis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 32 tahun
• Nyeri pada kemaluan dan bengkok saat ereksi
• Riwayat trauma FR

Maka pemeriksaan fisik sederhana pada pasien ini


adalah

D. Peyronie disease
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Sering BAK tidak tertahankan, terutama saat sedang
angkat beban
• Riwayat penyakit lain disangkal

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Stress incontinence
PENJELASAN

Inkontinensia Urin
Pengeluaran urin involunter karena gangguan
kontrol berkemih
PENJELASAN

Tipe Inkontinensia
• Stress incontinence
• Berkaitan dengan peningkatan tekanan
intraabdomen tertawa, bersin, batuk, naik
tangga
• Urge incontinence
• BAK involunter bersamaan dengan keinginan
kencing yang tidak bisa ditahan
• Disebabkan overaktifitas otot detrusor yang
menyebabkan kontraksi buli yang tidak dapat
ditahan (detrusor overactivity)
• Mixed incontinence
• Kombinasi stress dan urge
PENJELASAN

Tipe Inkontinensia
• Overflow incontinence
• Keadaan dimana terjadi kegagalan pengosongan
buli secara komplit
• Disebabkan karena gangguan kontraksi otot
detrusor dan atau bladder outlet obstruction
BPH
• Functional incontinence
• Ketidakmampuan untuk menahan BAK karena
alasan selain masalah neurourologi dan disfungsi
LUT, yaitu gangguan fisik dan/atau mental
cedera tungkai sehingga tidak mampu ke toilet,
lupa letak toilet karena demensia
TATALAKSANA

• Stress incontinence
• Fisioterapi otot dasar pelvis, pemasangan alat anti-
inkontinensia, dan pembedahan
• Urge incontinence
• Mengganti diet, modifikasi kebiasaan, fisioterapi otot dasar
pelvis, pembedahan
• Mixed incontinence
• Fisioterapi otot dasar pelvis, obat antikolinergis, dan
pembedahan
• Overflow incontinence
• Kateterisasi, apabila diakibatkan oleh BPH tatalaksana
BPH
• Functional incontinence
• Mencari dan mengobati faktor penyebab
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Urge incontinence
C. Overflow incontinence
D. Mixed incontinence
E. Functional incontinence

Pilihan lain lihat slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Sering BAK tidak tertahankan, terutama saat sedang
angkat beban
• Riwayat penyakit lain disangkal

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

B. Stress incontinence
KEYWORDS

PANAH NOMOR 1
MENUNJUKKAN ??
JAWABAN

A. Pembayaran iuran
PENJELASAN

Jaminan Sosial

Bentuk perlindungan sosial untuk menjamin


seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya dengan layak

Berdasarkan UUD 1945 pasal 34 ayat 2


“Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.”
PENJELASAN

Sistem Jamsos Nasional


3 Azas 5 Program 9 Prinsip

• Kemanusia • Jaminan • Gotong royong


an kesehatan • Nirlaba
• Keterbukaan
• Manfaat • Jaminan
• Akuntabilitas
• Keadilan kecelakaan
• Kehati-hatian
sosial kerja
• Portabilitas
• Jaminan hari • Kepesertaan wajib
tua • Dana amanat
• Jaminan • Pengelolaan dana
pensiun untuk kepentingan
peserta
• Jaminan
kematian
PENJELASAN

Skema JKN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Penanganan keluhan administratif panah


nomor 2
C. Pembayaran klaim panah nomor 3
D. Pemberian pelayanan kesehatan panah
nomor 5
E. Pengajuan klaim panah nomor 4
KESIMPULAN

Maka panah nomor 1 menunjukkan adalah

A. Pembayaran iuran
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
Right Left
KEYWORDS

• Perempuan, 49 tahun
• Keluhan kelemahan pada anggota gerak saat
bangun tidur (3 jam SMRS)
• Riwayat DM dan kolesterol GDS 220 mg/dL
• TTV : CM, TD 150/90 mmHg
• PF : Kekuatan motorik kanan 3/3, kiri 5/5

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Stroke iskemik sinistra


PENJELASAN

Stroke
• Sindrom dengan karakteristik:
• Tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau
global yang berkembang dengan cepat
• Adanya gangguan fungsi serebral yang
berlangsung lebih dari 24 jam dan menetap
(RIND lebih dari 24 jam tapi kembali seperti semula
kurang dari 72jam)
• Atau kematian tanpa terdapat penyebab selain yang
berasal dari vaskular
• Klasifikasi:
Stroke Hemoragik (20-
Stroke Iskemik (70-80%)
30%)
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Stroke - PF
• GCS pasien stroke hemoragik biasanya GCS
sopor/koma
• Tanda peningkatan TIK nyeri kepala hebat, muntah
menyemprot dan TTV yang mengarah ke Cushing Triad
(hipertensi, bradikardia dan pola napas ireguler) biasanya
didapatkan pada stroke hemoragik
• Defisit neurologis – defisit neurologis pada ekstremitas
terjadi secara kontralateral dengan lesi pada cerebri
• Pemeriksaan saraf kranial terutama n.VII dan n.XII
• Pemeriksaan kekuatan motorik dan sensorik
• Pemeriksaan refleks fisiologis + patologis
• Tanda rangsang meningeal untuk SAH
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Stroke Pendekatan klinis


• Terdapat dua sistem skor yang biasa digunakan
untuk melihat tanda iskemik atau perdarahan
• Siriraj stroke score sensitifitas dan spesifisitas
lebih baik namun lebih sulit digunakan
• Algoritma Gadjah Mada lebih mudah digunakan
karena hanya melihat tiga parameter yaitu:
1. Penurunan kesadaran
2. Nyeri kepala
3. Refleks babinski

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Siriraj Stroke Score

Note : nilai akhir


dari penjumlahan
harus dikurangi
12 sebagai
konstanta

<1 Stroke Iskemik


1 Meragukan CT-Scan
>1 Stroke Hemoragik
PENJELASAN
ALGORITMA
GADJAH
MADA
PENJELASAN

Stroke iskemik vs Stroke hemoragik


• Etiologi : Trombus / emboli • Etiologi : Perdarahan
Intraserebral
• Klinis : • Klinis :
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran Umumnya • Penurunan Kesadaran
Compos Mentis • Tanda peningkatan TIK
• Tanda lesi UMN (hiperrefleks, • Riwayat hipertensi
refleks patologis (+)
• Tanda lesi UMN
• CT Scan : Hipodens
• CT Scan : Hiperdens

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PENJELASAN

Tatalaksana
Secara general terapi stroke dibagi menjadi :
1. Terapi umum
• Airway & breathing
• Circulation
2. Terapi tekanan darah
3. Terapi peningkatan TIK
4. Terapi khusus
• Stroke iskemik
• Stroke hemoragik

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
1. Terapi umum
a. Airway & breathing
• Buka jalan napas, gunakan OPA bila tidak sadar, intubasi jika
pasiek hipoksia berat dan syok atau risiko tinggi aspirasi
• Suplementasi oksigen dengan target > 95%
• Suction bila banyak lendir pada jalan napas

b. Circulation
• Berikan cairan isotonik secukupnya sesuai kebutuhan harian
(hindari cairan hipotonik dan cairan yang berlebihan karena
meningkatkan TIK)
• Dianjurkan pemasangan CVC untuk memantau kecukupan
cairan dan memasukan nutrisi serta cairan
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
a. Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan
sekitar 15% (sistolik maupun diastolik) dalam 24 jam
pertama setelah awitan apabila TDS >220 mmHg atau
TDD >120 mmHg

b. Pada pasien stroke hemoragik :


• TDS > 200 mmHg atau MAP >150 mmHg obat antihipertensi
IV pantau setiap 5 menit
• TDS >180 mmHg atau MAP >130 mmHg dengan atau tanda
peningkatan TIK, target tekanan darah 160/90 mmHg atau
hingga MAP 110 mmHg (Pada studi AHA 2010, TDS 140
mmHg masih diperbolehkan) pantau setiap 15 menit
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
• Penurunan tekanan darah pada stroke akut dapat
dipertimbangkan hingga lebih rendah dari target di
atas pada kondisi tertentu yang mengancam
target organ lainnya, misalnya diseksi aorta,
infark miokard akut, edema paru, gagal ginjal
akut dan ensefalopati hipertensif.

• Target penurunan tersebut adalah 15-25% MAP


pada jam pertama, dan TDS 160/90 mmHg dalam 6
jam pertama.

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
3. Terapi peningkatan TIK
a. Elevasi kepala 20 – 30 derajat
b. Posisi kepala lurus/midline meningkatkan aliran
balik vena kepala ke jantung
c. Hindari pemberian cairan hipotonis (d5%,d10%)
d. Manitol 0.25 - 0.50 gr/kgBB, selama >20 menit,
diulangi setiap 4 - 6 jam dengan target osmolaritas
≤ 310 mOsrn/L
e. Dapat diberikan NaCl 3% dosis 10 ml/kgBB
dilanjutkan infus kontinu 0,1-1 ml/kgBB/jam –
sebagai adjuvant maintenance
f. Furosemide dengan dosis 1 mg/kgBB i.v
g. Intubasi jika GCS <8
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana khusus
Stroke iskemik vs Stroke hemoragik
• Trombolitik (r-TPA) • Bedah :
0,9 mg/kgBB yang datang • Bila terdapat tanda-tanda
3 - 4,5 jam setelah onset kompresi batang otak,
mengalami perburukan
• Aspirin 325 mg dalam 24-48 neurologis secepatnya
jam setelah onset stroke dilakukan operasi
• Clopidogrel 75 mg/hari • Bila bekuan darah > 30 ml
• Neuroprotektor : dan terdapat 1 cm dari
• citicoline 2 x 1000 mg IV permukaan kraniotomi
selama 3 hari dilanjutkan 2 x • Medikamentosa
1000 mg PO selama 3 • Vit K 10 mg bila INR tinggi
minggu
• Antihipertensi (sesuai
pedoman)

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Stroke hemoragik sinistra stroke hemoragik


keluhan nyeri kepala (+), mual-muntah, GCS turun,
CT Scan hiperdens
C. Perdarahan subarachnoid thunderclap
headache, CT-scan perdarahan pada fissura dan
sulcus cerebri
D. Stroke iskemik dekstra seharusnya sinistra
E. Stroke hemoragik dekstra stroke hemoragik
keluhan nyeri kepala (+), mual-muntah, GCS turun,
CT Scan hiperdens
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan, 49 tahun
• Keluhan kelemahan pada anggota
gerak saat bangun tidur (3 jam SMRS)
• Riwayat DM dan kolesterol GDS 220
mg/dL
• TTV : CM, TD 150/90 mmHg
• PF : Kekuatan motorik kanan 3/3, kiri
5/5

Maka, diagnosisnya adalah

B. Stroke iskemik sinistra


KEYWORDS

• Laki – laki, 28 tahun post KLL


• Kini penurunan kesadaran; muntah (-)
• PF : TD 170/80, HR 50x/mnt, RR 12x/mnt
(ireguler) (hipertensi, bradikardi dan ireguler
(cushing triad) suspek peningkatan TIK)
• GCS : 7

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Cedera kepala berat


PENJELASAN

Cedera kepala / Traumatic


Brain Injury

• Cedera pada serebral


akibat trauma kepala.
• Merupakan sebuah
diagnosa klinis dan
diagnosa dapat
berubah saat
didapatkan hasil
imaging
PENJELASAN

KLASIFIKASI
PENJELASAN
KLASIFIKASI
• Kriteria oleh Head Injury Interdisciplinary Special Interest Group of
the American Congress of Rehabilitation Medicine
• Ringan :
• GCS >12
• Tidak tampak kelainan pada CT scan
• Tidak tampak lesi operatif
• Pasien membutuhkan perawatan < 48 jam
• Sedang :
• Perawatan RS >48jam
• GCS 9 – 12
• Tampak lesi operatif intrakranial
• Kelainan pada CT-scan
• Berat :
• GCS < 8
• Kelainan berat pada CT-scan
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI

• Lesi primer
• Akibat langsung dari
trauma
• Lesi sekunder
• Akibat edema dan
inflamasi yang terjadi
post trauma dapat
menyebabkan
penurunan perfusi
otak
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Stalibisasi pasien (ABCDE), collar
neck
• Monitoring TIK pertahankan
perfusi serebral
• NaCl 3% 1 – 5cc/kg dalam 10-20
menit bila terdapat peningkatan TIK
• Elevasi kepala 30 derajat
• Lakukan pemeriksaan CT Scan
tatalaksana spesifik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Suspek fraktur basis cranii battle sign, racoon eyes,


otorrhea / rhinorrhea
B. Epidural hematoma lucid interval, CT Scan biconveks
C. Cedera kepala sedang GCS 9 - 12
E. Kontusio cerebrii tampak pada CT scan (lesi
hyperdense multiple)

Kontusio cerebri
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki – laki, 28 tahun
• Penurunan kesadaran setelah KLL 30 menit smrs
• TD 170/80, HR 50x/mnt, RR 12x/mnt (ireguler)
(hipertensi, bradikardi dan ireguler (cushing triad)
suspek peningkatan TIK)
• GCS : 7

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Cedera Kepala Berat


KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Gerakan lambat dan pendek-pendek, semakin
membungkuk saat berjalan
• Rontgen thorax ditemukan perselubungan pada apex
paru kanan + efusi pleura minimal kanan Tanda TB
paru aktif
• PF: massa keras konsistensi tulang pada torakal X
gibbus
• Lab leukositosis dan LED meningkat Infeksi
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Pott s Disease
PENJELASAN

Spondilitis Tuberkulosa/
Pott s Disease
• Akibat penyebaran
TB dari situs infeksi
lain
• Menyerang segmen
anterior vertebra
destruksi tulang
kolaps vertebra
(gibbus) kifosis
PENJELASAN

Spondilitis Tuberkulosa/
Pott s Disease
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
• Kombinasi artritis dan osteomyelitis
• Sering mengenai torakal bawah dan lumbal
• Nyeri punggung kronik, deformitas vertebra, abses
paraspinal, penurunan berat badan
• Dapat berkembang menjadi abses yang dapat
menekan kanalis spinalis kompresi medula
spinalis defisit neurologis (parestesi,
paraparesis/plegi)
TATALAKSANA

Tatalaksana
• OAT lini pertama selama 9-12 bulan
• Indikasi Operasi ()
• Defisit anterior radical focal debridementneurologis
• Spinal deformitas dengan instabilitas dan nyeri
• Abses paraspinal
• Biopsi jarum
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Spondilitis inflamasi tulang


belakang (kurang spesifik)
B. Spondyloarthrosis spinal
osteoarthritis (degeneratif)
C. Paget’s Disease ggn.
proses remodelling tulang
terutama resorpsi yg meningkat
(banyak terjadi pada pelvis,
kranium dan tulang belakang
E. Ankylosing spondilitis
Bamboo Spine (+)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemui pasien:


• Laki-laki, 40 tahun
• Gerakan lambat dan pendek-pendek, semakin
membungkuk saat berjalan
• Rontgen thorax ditemukan perselubungan pada apex
paru kanan + efusi pleura minimal kanan Tanda TB
paru aktif
• PF: massa keras konsistensi tulang pada torakal X
gibbus

Maka, diagnosisnya adalah

D. Pott s Disease
KEYWORDS

• Wanita, 59 tahun
• Nyeri pada dagu, kedua bahu dan panggul.
• Badan terasa kaku setiap pagi hari >1 jam.
• Nyeri kepala di area dekat pelipis, seperti rasa
terbakar. Pandangan pasien juga kabur.

DIAGNOSIS >> POLYMYALGIA RHEUMATICA +


GIANT CELL ARTERITIS

TATALAKSANA ??
JAWABAN

A. Prednisone
PENJELASAN

Giant cell arteritis (Temporal


arteritis)
• Vaskulitis inflamatorik kronis sistemik yang
mengenai pembuluh darah besar dan sedang
• Banyak mengenai orang tua
• Banyak terjadi bersamaan dengan polymyalgia
rheumatica (50% pasien GCA memiliki PMR)
• Lokasi
1. Cabang di area extra cranial dari arteri carotis
(temporal, ophthalmic)
2. Arteri besar lain (subclavian, axillary)
3. Arteri thoracic (peningkatan resiko aneurisma)
PENJELASAN

Gejala Klinis
• Nyeri kepala - Nyeri pada kulit kepala area
temporal
• Arteri temporal menebal
• Claudicatio area rahang
• Kehilangan penglihatan akut amaurosis fugax
• Penurunan berat badan, anorexia, demam,
keringat malam, malaise, depresi
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang

• Gold standard Biopsi arteri temporalis


PENJELASAN

USG pada GCA


PENJELASAN

Terapi GCA
• Respon baik terhadap steroid 40-60mg per hari,
mulai ketika diagnosis
• Pasien dengan gejala visual diobati dengan
Methylprednisolone IV pulse 1g per hari selama 3
hari sebelum terapi dengan prednisone
• Dosis tetap selama 2 sampai 4 minggu
• Setelah perbaikan klinis, dosis dikurangi, durasi bisa
hingga 2 tahun
PENJELASAN

Polymyalgia Rheumatica
• Sebuah sindrom dengan ciri nyeri simetris dan
morning stiffness pada bahu dan panggul, leher, dan
torso pada individu >50tahun, ESR >50mm/jam
• 15% akan memiliki GCA
PENJELASAN

Polymyalgia Rheumatica
• Gejala klinis – jika tanpa GCA, tidak ada gejala di atas
leher seperti nyeri kepala, rahang, gangguan visual
PENJELASAN

Polymyalgia Rheumatica
• Penanganan dengan steroid
• Dosis prednisone 15mg PO daily
• Dosis tetap 2-4 minggu. Jika gejala tidak membaik,
dosis dinaikkan 5mg/hari hingga 30mg/hari
• Jika membaik, dosis tapering off
• Durasi selama 2 tahun
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Na Diklofenak NSAID bukan DOC


C. Paracetamol Acetaminophen bukan DOC
D. Siklosforin untuk kasus resisten steroid
E. Chloroquin untuk SLE
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Wanita, 59 tahun
• Nyeri pada dagu, kedua bahu dan panggul.
• Badan terasa kaku setiap pagi hari >1 jam.
• Nyeri kepala di area dekat pelipis, seperti rasa
terbakar. Pandangan pasien juga kabur.
DIAGNOSIS >> POLYMYALGIA RHEUMATICA +
GIANT CELL ARTERITIS

Maka, terapi yang tepat adalah

A. Prednisone
KEYWORDS

• Wanita, 29 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 1 jam yll
• Riwayat kejang (+) serangan > 5x dalam setahun
• Serangan diawali dengan bengong kemudian mulut
mengecap-ngecap dan gerakan tangan kanan 5 detik
• Setelah sadar pasien kembali beraktivitas. Diantara 2
serangan pasien normal
• Defisit neurologis (-)
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Epilepsi parsial kompleks


PENJELASAN

Tipe-tipe Bangkitan Kejang


1. Kejang parsial (fokal) : Bermula SATU
HEMISFER
• Sederhana : Tidak ada penurunan kesadaran.
Gejala bisa sensoris, motoris, otonom, atau psikis.
• Kompleks : Ada penurunan kesadaran
(amnesia). Gejalanya biasanya berupa bengong
mendadak yang diikuti dengan aura, automatisme
dan kebingungan pasca-serangan.
• Kejang tonik-klonik umum sekunder : kejang
parsial yang berlanjut menjadi kejang tonik klonik
umum
PENJELASAN

Tipe-tipe Bangkitan Kejang


2. Kejang umum : berasal dari DUA
HEMISFER
• Absens/lena (petit mal) : Bengong mendadak, tanpa
aura, umumnya tanpa kebingungan pasca-
serangan, bisa disertai automatisasi maupun tidak.
• Mioklonik : kedutan motorik tidak teratur Jerking
movement
• Klonik : kedutan motorik teratur
• Tonik : ekstensi atau fleksi mendadak pada kepala,
badan, atau ekstremitas
PENJELASAN

Tipe-tipe Bangkitan Kejang


2. Kejang umum : berasal dari DUA HEMISFER
- LANJUTAN

• Tonik-klonik umum primer (grand mal) : berawal


sebagai ekstensi tonik ekstremitas atas dan bawah
beberapa detik, kemudian menjadi gerakan klonik
ritmik, kebingungan pasca-serangan , maupun
kelumpuhan pasca serangan.
• Atonik : Tonus tubuh hilang mendadak (pasien tiba-
tiba jatuh)
PENJELASAN

Terapi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Epilepsi petit mal Nama lain absans, pada


absans tidak terjadi kebingungan post ictal dan
biasanya terjadi hanya beberapa detik sedangkan
pada soal hingga 5 menit
B. Epilepsi parsial simpleks tidak ada penurunan
kesadaran
D. Epilepsi Atonik Tonus tubuh hilang mendadak
(pasien tiba-tiba jatuh)
E. Epilepsi Grand mal Tonik-klonik umum primer.
Sehabis tubuh kaku lalu kelojotan.
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Wanita, 29 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 1 jam yll
• Riwayat kejang (+) serangan > 5x dalam setahun
• Serangan diawali dengan bengong kemudian mulut
mengecap-ngecap dan gerakan tangan kanan 5
detik
• Setelah sadar pasien kembali beraktivitas. Diantara 2
serangan pasien normal

Maka, diagnosis kasus adalah

C. Epilepsi parsial kompleks


KEYWORDS

• Laki-laki, 51 tahun
• Nyeri kepala semakin memberat + mual, muntah, gg.
berjalan, konsentrasi, dan mengingat
• Riw. batuk berdarah, sesak nafas, dan penurunan BB
drastis
• Hemiparesis dextra (+)
• Chest X-Ray : massa soliter di hilus paru kiri
• CT Scan kepala : massa multiple di otak kiri + edema.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Tuberculoma
PENJELASAN

Tuberculoma
• Cerebral tuberculoma adalah jenis jarang dan
parah dari TB, disebabkan penyebaran
hematogenik
• Tuberculoma intrakranial bisa terjadi sendiri atau
disertai TB di tempat lain
• Dalam CT scan, tampak gambaran ring-
enhancing lesion dengan edema vasogenic di
sekitarnya
• Terapi TB + kortikosteroid jika ada edema di
sekitar lesi cerebral
PENJELASAN

Cerebral Tuberculoma
PENJELASAN

Cerebral Tuberculoma
• Kemungkinan tuberculoma harus dipikirkan pada
pasien dengan TB dengan gejala neurologis fokal
atau tanda peningkatan tekanan intracranial
walaupun terapi sedang berjalan
• Tidak menunjukkan kegagalan pengobatan TB.
Obat harus dilanjutkan, dengan durasi lebih lama
dan tambahan steroid

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2104774/
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abses serebri ada fokus B


infeksi biasanya dari OMSK atau
abses gigi kronis atau riw trauma
kepala
B. Meningitis tanda infeksi, kaku
kuduk, CT kurang spesifik hanya
ditemukan penyengatan pada
bagian meningens
C. Meningioma Ada kaku kuduk, C
pada CT Scan ditemukan massa
umumnya soliter dari meningens
D. Ensefalitis demam (+),
gambaran CT kurang spesifik
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 51 tahun
• Nyeri kepala semakin memberat + mual, muntah, gg.
berjalan, konsentrasi, dan mengingat
• Riw. batuk berdarah, sesak nafas, dan penurunan BB
drastis
• Hemiparesis dextra (+)
• Chest X-Ray : massa soliter di hilus paru kiri
• CT Scan kepala : massa multiple di otak kiri + edema.

Maka, diagnosis yang mungkin adalah

E. Tuberculoma
KEYWORDS

• Perempuan, 28 tahun
• Keluhan nyeri di sekeliling kepala hingga leher
seperti diikat dan ditekan.
• mual dan muntah (-)
• Keluhan sering hilang timbul sejak 3 bulan lalu dan
terjadi 2x serangan setiap bulannya

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Frequent episodic TTH


PENJELASAN

Tension Type Headache (TTH)


• Jenis sakit kepala primer PALING UMUM
• Prevalensi: 30 – 78%
• TTH dibagi menjadi 3 jenis:
• Infrequent episodic type TTH: satu atau kurang
serangan per bulan.
• Frequent episodic type TTH: lebih dari satu, tapi
kurang dari 15 serangan per bulan selama lebih
dari 3 – 4 bulan.
• Chronic TTH: lebih dari 15 serangan per bulan
selama lebih dari 3 – 4 bulan. Dapat disertai
dengan rasa mual.
The International Headache Society. https://www.ichd-3.org/2-tension-type-headache/
PENJELASAN
PENJELASAN

TANDA dan GEJALA TTH


• Berlangsung selama 30 menit hingga 7 hari
• Bersifat bilateral dengan deskripsi kepala seperti
diikat
• Tingkat nyeri : mild to moderate
• Tidak diperburuk dengan aktivitas fisik rutin, masih bisa
melanjutkan aktivitas harian dengan normal.
• Jarang disertai dengan mual muntah
• Keluhan seringkali juga berupa rasa nyeri dan kaki pada
otot-otot perikranial *kepala dan leher)

The International Headache Society. https://www.ichd-3.org/2-tension-type-headache/


PENJELASAN
PENJELASAN

Spasme Otot Diduga Terlibat Dalam


Stimulasi Nosiseptor Di Perifer
PENJELASAN

REVIEW PRIMARY HEADACHE

Sumber : Konsensus Nyeri Kepala, PERDOSSI


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Infrequent episodic TTH waktu tidak tepat


C. Chronic episodic TTH waktu tidak tepat
D. Infrequent non-episodic TTH tidak ada istilah
ini
E. Frequent non-episodic TTH tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Perempuan, 28 tahun
• Keluhan nyeri di sekeliling kepala hingga leher
seperti diikat dan ditekan.
• mual dan muntah (-)
• Keluhan sering hilang timbul sejak 3 bulan lalu dan
terjadi 2x serangan setiap bulannya

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Frequent episodic TTH


KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun
• Nyeri kepala yang sangat hebat, tiba-tiba
• Riw. HT tidak terkontrol dan kolesterol tinggi
• Px : confuse-lethargy, TD 190/110 mmHg, Kaku
kuduk (+).
• CT Scan kepala lesi stelata pada sulkus dan
fissura cerebri.
DIAGNOSIS >> SAH

ETIOLOGI & TATALAKSANA ??


JAWABAN

A. Pecahnya berry aneurisma -


Antivasospasme
PENJELASAN

Subarachnoid Hemorrhage
• Etiologi :
- Trauma
- Pecahnya aneurisma
- AVM

• Gejala dan tanda khas :


- Sakit kepala hebat tiba tiba (thunderclap headache)
- Kaku kuduk, mual muntah, fotofobia
- Defisit neurologis (n 3, n4, n 6)
- Hemiparesis
- Penurunan kesadaran
Lokasi Tersering Aneurisma
PENJELASAN

Berry Aneurisma
• Pecahnya aneurisma dipicu oleh tekanan
PENJELASAN

CT Scan
• CT scan non kontras : perdarahan mengisi sisterna gambaran
seperti bintang/jala
PENJELASAN

Tatalaksana
PENJELASAN

Komplikasi
• Re-bleeding
• Hydrocephalus
• Intraventricular haemorrhage
• Peningkatan tekanan intracranial
• Pendarahan intraserebral
• Kejang
• Vasospasme cerebral nimodipine untuk
mencegah
PENJELASAN

EDH vs SDH
PENJELASAN

Tampakan radiologis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pecahnya arteri basiler – Antihipertensi etiologi


benar tetapi terapi salah. Yang utama adalah
pemberian antivasospasme terlebih dahulu.
C. Pecahnya arteri cerebri media - Penurun TIK
etiologi untuk perdarahan intraserebral, terapi dapat
diberikan jika ada peningkatan TIK
D. Tersumbatnya bridging veins - Antivasospasme
etiologi salah. Jika pecahnya bridging veins
menyebabkan SDH
E. Pecahnya arteri meningea media - Penurun TIK
pecahnya arteri meningea media menyebabkan
EDH
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 45 tahun
• Nyeri kepala yang sangat hebat, tiba-tiba, dan
semakin memberat disertai mual namun muntah
disangkal.
• Riw. HT tidak terkontrol dan kolesterol tinggi
• Px : confuse-lethargy, TD 190/110 mmHg, Kaku kuduk (+).
• CT Scan kepala lesi stelata pada sulkus dan fissura
cerebri.
DIAGNOSIS >> SAH

Maka, etiologi dan tatalaksananya adalah

A. Pecahnya berry aneurisma -


Antivasospasme
KEYWORDS

• Anak, usia 9 tahun


• Refleks kornea dengan cahaya penlight hasilnya
simetris.
• Tes cover-uncover, mata kanan yang awalnya
ditutup kemudian dibuka tampak bergerak.

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Heterophoria
PENJELASAN

Strabismus
• Any misalignment of the eyes.
• Monokular mengenai 1 mata
• Binokular mengenai 2 mata
• Laten (tersembunyi) phoria
• Manifes (nyata, tampak) tropia
• CAUSA : ketidakseimbangan kerja otot-otot
yang memegang dan menggerakkan bola mata
(antomical/neurological).
• Efek jangka panjang : Amblyopia

https://www.aapos.org/terms/conditions/100
PENJELASAN

Strabismus Screening Test


Hirschberg Test Cover-Uncover Test
PENJELASAN
PENJELASAN

Interpretasi
pemeriksaan
cover/uncover
test
PENJELASAN

MNEMONIC Cover/Uncover Test

TROPIA = TROPIS = Tanpa penutup sudah


terlihat asimetris

PHORIA = PHOBIA = Mata menjadi deviasi


saat ditutup
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Heterotropia manifes, tampak juling tanpa


pemeriksaan apapun
C. Orthophoria mata normal
D. Miopia rabun jauh, koreksi dengan lensa -
E. Ambliopia komplikasi, ketika salah satu mata
sudah di nonaktifkan oleh otak akibat derajat
strabismus yang berat (lazy eye/mata malas) –
Khas dalam soal adalah visus yang tidak pernah
dapat 6/6 dengan dioptri berapapun
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Anak, usia 9 tahun
• Refleks kornea dengan cahaya penlight hasilnya
simetris.
• Tes cover-uncover, mata kanan yang awalnya
ditutup kemudian dibuka tampak bergerak.

Maka diagnosisnya adalah

B. Heterophoria
KEYWORDS

• Perempuan, 30 tahun
• Lapang pandangnya menurun, tidak bisa melihat
jelas saat senja dan malam hari
• Ibu pasien juga memiliki penyakit yang sama dengan
pasien
• Segmen anterior tenang ; segmen posterior
didapatkan pigmentasi berupa bone spicule pada
retina peritemporal
DIAGNOSIS >> RETINITIS PIGMENTOSA

GANGGUAN PANDANGAN SAAT MALAM ??


JAWABAN

C. Niktalopia
PENJELASAN

Retinitis Pigmentosa (RP)


• Adalah kumpulan penyakit genetik (mutasi gen
rodopsin) yang menyebabkan kerusakan retina
terutama sel batang.
• Jarang = 1:5000
• Bisa diturunkan secara autosom dominan, resesif,
maupun x-linked.
• Khas: niktalopia (gangguan melihat pada
kondisi gelap) dan lapang pandangan perifer
menyempit (tunnel vision) akibat kerusakan
utama pada sel batang

https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-retinitis-pigmentosa
PENJELASAN

Retinitis Pigmentosa (RP)

https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-retinitis-pigmentosa
PENJELASAN

Retinitis Pigmentosa
• Pemeriksaan:
Perimetri : lapang pandang
perifer menyempit.
Funduskopi : bone
spicule deposit pigmen
epitelium di bagian perifer.
Elektroretinogram : amplitudo
gelombang B hilang/berkurang.
Pemeriksaan genetik.
PENJELASAN

Tatalaksana
• Komplikasi: kebutaan
• Belum ada tatalaksana yang bisa
menyembuhkan.
• Penelitian terbaru mengenai RP: terapi stem
sel dan proses inflamasi diperkirakan turut
berperan dalam patofisiologi penyakit selain
berkaitan dengan genetik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ambliopia Lazy eye/mata malas, yaitu saat


gangguan refraksi tidak dikoreksi sejak usia dini
B. Tunnel vision Pasien hanya bias melihat
objek ditengah lapang pandang. Dapat ditemukan
pada retinitis pigmentosa dan glaukoma
D. Hemianopsia Gangguan lapang pandang
satu sisi
E. Cat eye reflex reflex fundus menjadi
berwarna putih. Dapat menjadi tanda awal dari
retinoblastoma

E
B
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan, 30 tahun
• Lapang pandangnya menurun, tidak bisa melihat
jelas saat senja dan malam hari
• Ibu pasien juga memiliki penyakit yang sama dengan
pasien
• Segmen anterior tenang ; segmen posterior
didapatkan pigmentasi berupa bone spicule pada
retina peritemporal
DIAGNOSIS >> RETINITIS PIGMENTOSA

Maka, gangguan pandangan malam disebut

C. Niktalopia
31
KEYWORDS

• Laki-laki, 22 tahun
• Wajah sisi sebelah kirinya tidak bisa digerakkan.
• Saat tersenyum, bibir sisi kiri pasien juga datar - mata
kiri tidak bisa ditutup.
• Dokter kemudian meresepkan obat minum serta patch
penutup mata & air mata buatan.
DIAGNOSIS >> BELL S PALSY >> MENCIPTAKAN
KONDISI LAGOFTALMUS

KOMPLIKASI ??
JAWABAN

D. Keratitis
PENJELASAN

Lagoftalmus

• Keadaan dimana kelopak mata tidak dapat


menutup dengan sempurna sebagian kornea
terpapar (tanpa perlindungan kelopak mata)
• Causa :
• Ektropion sikatrik (tarikan jaringan parut)
• Kelumpuhan muskulus orbicularis okuli
(kelumpuhan N.Cranialis VII)
• Exophtahlmus
• Permukaan kornea menjadi kering dan terpapar
dunia luar kerusakan epitel infeksi
keratitis / ulkus (exposure keratopathy)
Sumber : American academy of ophthalmologist – 2014 – exposure keratopathy
PENJELASAN

Exposure keratopathy

• Gejala : nyeri, sensasi benda asing, epifora, fotofobia,


pandangan buram dan sulit berkedip secara sempurna

• Diagnosis :
• Anamnesis yang mengarah ke dry eye symptoms
• Pemeriksaan fisik adanya iritasi pada kornea (dimulai dari
edema kornea dan kemudian menjadi ulkus pada tahap akhir)
Sumber : American academy of ophthalmologist – 2014 – exposure keratopathy
PENJELASAN

Exposure keratopathy
• Tatalaksana:
• Pemberian air mata buatan/lubrikan
• Pemberian kortikosteroid topical untuk mengurangi
peradangan yang sedang berlangsung
• Antibiotik topical tidak selalu diberikan kecuali ada
tanda-tanda infeksi
• Definitif Tarsorraphy (Menjahit salah satu bagian dari
kelopak mata untuk mengurangi ekposur)

Sumber : American academy of ophthalmologist – 2014 – exposure keratopathy


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Iritis radang spesifik pada iris mata


B. Uveitis radang pada uvea
C. Retinitis radang pada retina, cth: retinitis
pigmentosa
E. Endoftalmitis riwayat operasi mata +, mata
nyeri hebat, jarang karena exposure keratopathy

Pilihan lain kurang tepat sebagai komplikasi dari


lagoftalmus
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Wajah sisi sebelah kirinya tidak bisa digerakkan.
• Saat tersenyum, bibir sisi kiri pasien juga datar -
mata kiri tidak bisa ditutup.
• Dokter kemudian meresepkan obat minum serta
patch penutup mata & air mata buatan.

DIAGNOSIS >> BELL S PALSY >> MENCIPTAKAN


KONDISI LAGOFTALMUS

Maka, komplikasinya adalah

D. Keratitis
KEYWORDS

• Laki-laki, 31 tahun
• Keluhan mata kanan tidak nyaman, berair,
perih, dan mengganjal.
• Pasien bekerja sebagai tukang ojek pengkolan.
• Pada pemeriksaan, didapatkan benda asing di
konjungtiva.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KONJUNGTIVA

TINDAKAN TEPAT ??
JAWABAN

B. Ekstraksi menggunakan kapas


lidi
PENJELASAN

Benda Asing di Konjungtiva


• Dapat menyebabkan iritasi jaringan
• Keluhan : nyeri, mata merah, berair,
adanya sensasi benda asing
• Faktor Resiko : pekerja di bidang
industri (tanpa kacamata proteksi),
tukang ojek (tidak menggunakan
helm)
• Px Objektif : Visus (konjungtiva
biasanya normal), Inspeksi mata
umum
• Komplikasi : Keratitis, Ulkus Kornea

Dahl AA. Conjunctival Foreign Body Removal. 2017. Dapat diakses pada:
https://emedicine.medscape.com/article/1844102-overview
TATALAKSANA

Pengangkatan Benda Asing


Level Kompetensi : 4A !!

• Posisikan pasien senyaman mungkin


• Berikan tetes mata Tetrakain-HCl / Pantocain
(anestesi local) sebanyak 1-2 tetes pada mata
yang terkena agar mata pasien tidak bergerak-
gerak saat prosedur
• Gunakan lup / jika ada slitlamp
• Minta pasien untuk fokus melihat satu tempat/titik.
Stabilisasi gerakan kepala pasien
Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter, 2014
Pengangkatan Benda Asing
Level Kompetensi : 4A !!
• Ekstraksi benda asing dengan mengusap
halus lidi kapas (sudah dibasahi normal
saline). Jika gagal, gunakan jarum suntik 23-25
G
• Arah pengambilan dilakukan dari tengah ke
tepi
• Oleskan lidi kapas dengan Povidon Iodine
pada tempat bekas benda asing
• Profilaksis setelah ekstraksi antibiotik topikal
spektrum luas
Paduan Praktek Klinis Bagi Dokter, 2014
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi dengan NaCl 0,9% bisa juga dilakukan


namun kurang tepat. Merupakan penanganan awal
dan utama Trauma Kimia (Asam-Basa)
C. Beri salep tetrasiklin 3x/hari + steroid topical
boleh diberikan setelah benda asing diekstraksi
D. Rujuk ke dokter spesialis mata Level
Kompetensi 4A , bedakan dengan benda asing pada
KORNEA
E. Observasi Tatalaksana definitif adalah dengan
ekstraksi/pengangkatan benda asing
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 31 tahun
• Keluhan mata kanan tidak nyaman, berair,
perih, dan mengganjal.
• Pasien bekerja sebagai tukang ojek pengkolan.
• Pada pemeriksaan, didapatkan benda asing di
konjungtiva.
DIAGNOSIS >> BENDA ASING KONJUNGTIVA

Maka, tindakan yang tepat adalah

B. Ekstraksi menggunakan kapas


lidi
KEYWORDS

• Perempuan, 39 tahun
• Keluhan benjolan di kelopak mata kiri bawah
sejak 3 hari yang lalu nyeri saat disentuh.
• didapati massa soliter di palpebra superior
dekstra bagian dalam, hiperemis (+), hangat
(+).
DIAGNOSIS >> HORDEOLUM INTERNA

PENYEBAB KELUHAN ??
JAWABAN

A. Sumbatan kelenjar meibom


PENJELASAN

Hordeolum

• Peradangan supuratif kelenjar kelopak mata


• Eksterna VS Interna Akibat sumbatan
kelenjar zeis dan moll (eksterna) atau kelenjar
meibom (interna)
• Sering disebabkan oleh infeksi Stafilokokus aureus
• Keluhan : nyeri, kelopak mata bengkak, merah,
teraba hangat. Terasa mengganjal. Sensasi
terbakar. Tanda radang (+)
• Komplikasi : selulitis hingga abses palpebra
PPK Bagi Dokter Fasyankes Primer, 2017
PENJELASAN

DDx
TATALAKSANA

• Kompres hangat 4-6x sehari selama 15 menit


(lakukan dengan mata tertutup)
• Bersihkan kelopak mata dengan air bersih +
sabun non-iritatif (sabun bayi)
• Hindari !! menekan hordeolum, menggunakan
lensa kontak & make-up pada mata
• Antibiotik Topikal boleh dipertimbangkan :
Chloramphenicol Eye Oint. 0,5% / 8 jam atau
Cholaramphenicol Eye Drops 1 tetes / 2-4 jam
• Jika Tx Konservatif tidak berespon insisi
drainase

Gondhowiardjo, T.D. Simanjuntak, G. Paduan Manajemen Klinis Perdami, 1th ed. Jakarta. 2006
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Sumbatan duktus moll dan meibom tidak


lengkap
C. Sumbatan kelenjar zeis dan moll
hordeolum eksterna
D. Sumbatan kelenjar meibom, zeis, dan moll
hordeolum eksterna dan interna
E. Sumbatan kanalikuli zeis dan meibom tidak
lengkap
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan, 39 tahun
• Keluhan benjolan di kelopak mata kiri bawah
sejak 3 hari yang lalu nyeri saat disentuh.
• didapati massa soliter di palpebra superior
dekstra bagian dalam, hiperemis (+), hangat
(+).
DIAGNOSIS >> HORDEOLUM INTERNA

Maka, penyebab keluhan adalah

A. Sumbatan kelenjar meibom


KESIMPULAN

• Laki-laki, 32 tahun
• Penurunan penglihatan mendadak sejak 2 hari
yang lalu setelah terkena lemparan batu
• Pasien mengeluh nyeri, fotofobia, dan mata
merah
• Pemeriksaan dengan slitlamp, terdapat
kekeruhan pada lensa berbentuk bintang

DIAGNOSIS ??

B. Katarak traumatik
PENJELASAN

Jenis Jenis Katarak


Acquired Cataract (didapat):
• Katarak senilis (age-related cataract) –
seringnya katarak nuklear
• Katarak traumatik bentuk
klasik dari kasus ini adalah
tipe rosette/ stellate / bintang
• Katarak sekunder – kekeruhan kapsul
posterior pasca operasi katarak
• Katarak komplikata – katarak akibat
penyakit lain, misalnya DM sering
mengakibatkan katarak subkapsular
posterior
Congenital Cataract
PENJELASAN

Katarak Traumatik
• Kekeruhan pada lensa yang terjadi setelah
trauma okular tumpul / tajam yang menganggu
fiber lensa.
• Biasanya unilateral
• Dapat diikuti dengan dislokasi lensa
• Resiko komplikasi : Glaukoma, uveitis
fakoanafilaktik, retinal detachment, choroidal
rupture, hyphema.
• Tatalaksana : Ekstraksi Lensa ganti dengan
pemasangan IOL
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Katarak senilis tanpa riwayat trauma, usia


biasanya diatas 60 tahun
C. Katarak sekunder pasca operasi katarak
D. Subluksasi Lensa dislokasi lensa parsial
E. Dislokasi lensa biasanya disertai tremorous
lens (+) karena lensa dislokasi total dan lensa jatuh
kebelakang
KESIMPULAN

Jadi, jika menemui kasus:


• Laki-laki, 32 tahun
• Penurunan penglihatan mendadak sejak 2 hari
yang lalu setelah terkena lemparan batu
• Pasien mengeluh nyeri, fotofobia, dan mata
merah
• Pemeriksaan dengan slitlamp, terdapat
kekeruhan pada lensa berbentuk bintang

Maka, diagnosis kasus adalah

B. Katarak traumatik
KEYWORDS

• Laki-laki, 37 tahun
• Keluhan mata merah, kering dan disertai sedikit
nyeri sejak 5 hari yang lalu. VODS 6/6.
• Riwayat trauma disangkal
• Dokter menempelkan kassa steril yang sudah
diberi suatu zat, lalu kemerahan pada mata pun
membaik

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Episkleritis
PENJELASAN

MATA MERAH VISUS NORMAL


PENJELASAN

Episkleritis
• Episkleritis disebabkan karena inflamasi jaringan
episklera bersifat benign, self-limited
• Diagnosis : Tes Fenilefrin 2,5%
• Fenilefrin akan menyebabkan pembuluh darah
conjunctiva and episcleral vaskonstriksi, akan
tetapi pembuluh darah scleral akan tetap
• Type : Nodular & Simple
• Tatalaksana : Suportif
• Topical Steroid atau NSAID oral
PENJELASAN

Wajib
Episkleritis Skleritis Bedakan !
Sering berkaitan dengan
Sering idiopatik penyakit sistemik

Mata kemerahan-pink, Mata kemerahan-lebih gelap,


nyeri dan visus turun
sering asimptomatik
Pelebaran pembuluh darah Neovaskularisasi dan kongesti
ringan dan superfisial-tidak vessels lebih berat dan dalam
ada neovaskularisasi
Tes fenilefrin 2,5 % tidak ada
Tes fenilefrin 2,5% perubahan
vasokonstriksi
PENJELASAN

Skleritis
• Merupakan inflamasi pada sklera
• Sering berasosiasi dengan penyakit sistemik: RA,
granulomatosis, penyakit-penyakit jaringan ikat
• 95% penyebab terjadinya skleritis adalah skleritis
anterior
• Tipe:
• Non-necrotizing
• Skleritis difusa paling sering
• Skleritis nodusa
• Necrotizing (Skleritis nekrosis) paling berat
• Gejala: mata merah (sklera + konjungtiva), nyeri
ocular (dapat menjalar ke pelipis atau rahang),
fotofobia, penurunan visus unilateral/bilateral
PENJELASAN

Skleritis
• Patofisiologi: biasanya karena penyakit granulomatosa
kronik atau pengaruh autoimun nekrosis fibrinoid,
infiltrasi PMN, MN, sel plasma, makrofag, sering disertai
vasculitis
• Diagnosis:
• fenilefrin eye drops test tidak respon (membedakan
dengan episkleritis)
• CT Scan, MRI, USG
• Tatalaksana
• Tx penyakit sistemik yang mendasari
• NSAID, kortikosteroid pada non-necrotizing scleritis
• Imunosupresan pada necrotizing scleritis
• Bedah pada skleritis nekrosis
• Komplikasi: keratitis, uveitis biasa dari skleritis
nekrosis
Skleritis difusa Skleritis nodusa

Skleritis nekrosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Konjungtivitis mata merah, visus normal,


keluhan tergantung etiologi, biasanya ada data
sekret dan reaksi konjungtiva yang dihasilkan
B. Perdarahan Subkonjungtiva ada faktor resiko
berupa batuk/bersin/trauma
C. Skleritis tidak membaik setelah diberikan
fenilefrin 2,5%
E. Iridosiklitis uveitis anterior : khas dengan
KP(+), cell and flare, dan sinekia post
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 37 tahun
• Keluhan mata merah, kering dan disertai sedikit
nyeri sejak 5 hari yang lalu. VODS 6/6
• Riwayat trauma disangkal
• Dokter menempelkan kassa steril yang sudah
diberi suatu zat, lalu kemerahan pada mata pun
membaik

Maka, diagnosis kasus adalah

D. Episkleritis
KEYWORDS

• Dokter membandingkan efektivitas antibiotik


kloramfenikol dengan cefixime dalam menurunkan
keluhan karena demam tifoid pada anak dibawah
12 tahun
• Data tersebut kemudian dipastikan normalitasnya
terlebih dahulu.

Uji apa yang tidak bisa dilakukan untuk menguji


normalitas?

JAWABAN

D. Uji Bartlett
PENJELASAN

Uji normalitas
• Data numerik sebelum dilakukan pengujian hipotesis
perbandingan (dengan uji T, ANOVA, dan lainnya)
• Diukur apakah data yang didapat terdistribusi normal

• Jenis Uji Normalitas :


• Uji Chi Square / Goodness of fit, Jarque Bera,
Skewness Kurtosis, Shapiro Wilk, Shapiro Francia,
Ryan Joiner, Lilliefors, Cramer Von Mises,
Anderson Darling, Kolmogorov Smirnov
PENJELASAN

Prioritas Pilihan Uji Normalitas


Berdasarkan Berbagai Jumlah Sampel
(aplikasi SPSS)

• GUNAKAN UJI KOLMOGOROV SMIRNOV APABILA


JUMLAH SAMPLE N > 200
• UNTUK N KECIL (7-50) SEBAIKNYA GUNAKAN
UJI SHAPIRO WILK
• UNTUK N 51 200 GUNAKAN UJI LILLIEFORS
PENJELASAN

Uji bartlett
• Uji Homogenitas
• Uji perbedaan antara 2 / lebih populasi.
• Untuk memperlihatkan bahwa 2 / lebih kelompok
data sampel berasal dari populasi yang memiliki
variansi yang sama.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Shapiro Wilk
B. Anderson-Darling Merupakan uji
normalitas,
C. Lilliefors Method penggunaannya
menyesuaikan
E. Uji Kolmogorov Smirnov jumlah subjek
KESIMPULAN

• Dokter membandingkan efektivitas antibiotik


kloramfenikol dengan cefixime dalam menurunkan
keluhan karena demam tifoid pada anak dibawah
12 tahun
• Data tersebut kemudian dipastikan normalitasnya
terlebih dahulu.

Maka uji yang tidak bisa dilakukan adalah

D. Uji Bartlett
KEYWORDS

• Dokter melakukan penelitian terhadap 600 pasien


suspek Glomerulonefritis akut post
streptokokal (GNAPS)
• 200 diantaranya mempunyai hasil ASTO + yang
dianggap baku emas.
• Alat uji diagnostik baru 160 hasil positif pada
kelompok ASTO + dan 360 hasil negative pada
kelompok ASTO -
PPV ??
JAWABAN

C. 80%
PENJELASAN

Karakteristik Uji Diagnostik


• Sensitivitas :
• If a person has a disease, how often will the test be
positive (true positive rate)?
• Tes dengan sensitivitas tinggi bila hasilnya (-) ,
hampir dapat dipastikan orang tersebut benar-benar
tidak mempunyai penyakit tsb (cocok untuk screening)
• Spesivisitas :
• If a person does not have the disease how often will the
test be negative (true negative rate)?
• Tes dengan spesifisitas tinggi bila hasilnya (+),
hampir dapat dipastikan orang tersebut benar-benar
memiliki penyakit tsb (cocok untuk penegakan Dx)
PENJELASAN
PENJELASAN
Kurva ROC / Receiver Operating Characteristic
hubungan antara uji sensitivitas dan spesifisitas

• Hasil uji tersebut


akan semakin
baik apabila luas
area dibawah
kurva (Area
Under Curve)
semakin besar
• Hasil uji akan
jelek apabila
kurva yang
dihasilkan
mendekati garis
baseline atau
garis yang
melintang dari
titik 0,0.
PENJELASAN

Karakteristik Uji Diagnostik


• PPV
• If the test result is positive what is the probability
that the patient actually has the disease?
• PPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas
individu dengan uji yang (+) untuk dinyatakan menderita
penyakit

• NPV
• If the test result is negative what is the probability
that the patient does not have disease?
• NPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas
individu dengan uji yang (-) untuk dinyatakan tidak
menderita penyakit
PENJELASAN

Hubungan dengan Prevalensi


PENJELASAN
PENJELASAN

Analisis Soal
GOLD GOLD
𝟏𝟔𝟎
STANDARD STANDARD x 100% = 80%
𝟐𝟎𝟎
(ASTO +) (ASTO -)
A
UJI BARU (+) 160 (A) 40 (B) PPV = A + B
UJI BARU (-) 40 (C) 360 (D) D
NPV =
Total 200 400 C+D

SENSITIVITAS SPESIFISITAS
A D
A+C B+ D
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 95%
B. 90%
D. 66%
E. 54%
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Dokter melakukan penelitian terhadap 600 pasien
suspek Glomerulonefritis akut post
streptokokal
ASTO + ASTO -

UJI BARU + 160 40

UJI BARU - 40 360

Maka, PPVnya adalah

C. 80%
KEYWORDS

• Dokter melakukan penelitian penyebab


gangguan penglihatan di Kecamatan Sumedang.
• Hasil : Katarak matur di posisi pertama penyebab
(65%), gangguan refraksi (30%) ditempat kedua
dan degenerasi makula serta glaukoma masing-
masing (2,5%).

TERMASUK PENELITIAN APA ??

JAWABAN

D. Deskriptif
PENJELASAN

DESAIN STUDI
PENJELASAN

Studi Deskriptif
• Untuk mendeskripsikan karakteristik dari suatu populasi /
fenomena tertentu
• Hanya mengamati, tidak ada ‘diskriminan/ perlakuan’
terhadap subyek bagian dari observational
• Tidak menjawab pertanyaan terkait
bagaimana/mengapa/kapan karakteristik tersebut terjadi
• Tidak ada pembanding
• Contoh Studi Deskriptif :
• Case Series
• Case Report
• Cross-sectional study
• Multi-center (geographic variance)
• Ecological correlation
• Repeated Surveys (temporal variance)
PENJELASAN

Epidemiologi
• Studi terkait distribusi (who, when, and where) dan
determinasi dari kesehatan serta kondisi penyakit
yang ada dalam suatu penyakit
• Main Focus : “is to describe”
• Distribution of health-related states in a population
• Extent, type, severity
• Who, where, when?
PENJELASAN

Studi Observasional - Analitik

KOHORT KASUS POTONG


• 2 Jenis: KONTROL LINTANG/
• Prospective CrossSectional
• Retrospektif
• Retrospective • Dapat melihat • Deskriptif, sewaktu
• Subjek diikuti untuk kausalitas • HUBUNGAN
periode tertentu • Umum digunakan ASOSIASI TIDAK
• SANGAT BAIK pada KASUS KAUSALITAS
menilai KAUSALITAS LANGKA • CEPAT DAN MURAH
• Relatif LAMA dan • Menghitung ODDS • Menghitung RELATIF
MAHAL RATIO (OR) RISK (RR)
• Menghitung RELATIF
RISK (RR)
PENJELASAN

Analisis Soal
• Hanya memberikan gambaran distribusi,
bukan hubungan sebab-akibat
• Pada soal disebutkan 4 penyebab utama
gangguan penglihatan berdasarkan
persentasenya merupakan salah satu studi
epidemiologi
• bisa diperdalam dan dilanjutkan dengan
melihat persebaran usia-jenis kelamin-
pekerjaan dari para penderita ; kapan penyakit
tersebut mulai diderita dan jumlah kasusnya
dari tahun ke tahun DESCRIPTIVE
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kohort Prospektif dimulai dari faktor resiko,


lalu diikuti perjalanan penyakitnya
B. Case Control dimulai dari kasus, lalu
menelusur faktor resikonya kebelakang
C. Eksperimental ada intervensi dari peneliti
E. Kohort Retrospektif menilai hubungan
sebab-akibat, dimulai dari faktor risiko
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Dokter melakukan penelitian penyebab
gangguan penglihatan di
• Hasil : Katarak matur di posisi pertama penyebab
(65%), gangguan refraksi (30%) ditempat kedua
dan degenerasi makula serta glaukoma masing-
masing (2,5%).

Maka jenis penelitian diatas adalah

D. Deskriptif
KEYWORDS

• Dokter praktek sangat ramai


• Tidak memberikan edukasi yang baik dan
sering berkata : kalau mau cepat sembuh
ya minum obatnya, ga perlu banyak tanya!
• Pasien kemudian langsung meminum obat
tanpa bertanya kembali.

TIPE HUBUNGAN ??
JAWABAN

A. Paternalistik
PENJELASAN

Hubungan Dokter Pasien


• Paternalistik/ Priestly Model : doctor-centered,
disease-centered, semua ditentukan dokter (dokter
dominan)
• Consumeristic : pasien memaksa dokter untuk
patient-centered, mengikuti keinginan pasien
(pasien dominan)
• Default: dokter berusaha patient-centered,
tapi pasien tidak mau. Seolah pasien bilang
"terserah dokter saja"
• Mutuality / Partnership (Collegial Model) = dokter
dan pasien adalah mitra share-decision making
(kerjasama antara dokter dan pasien)
PENJELASAN

Analisa kasus
• Pada kasus ini karena dokter sangat ramai jadi
tidak ada hubungan komunikasi yang baik
antara pasien-dokter Dokter lebih
dominan dan pasien hanya menurut
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Konsumeristik pasien lebih dominan


C. Default dokter berusaha patient-centered,
tapi pasien tidak mau
D. Mutuality kerja sama (sahred-decision
making)
E. Surrender tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Dokter praktek sangat ramai
• Tidak memberikan edukasi yang baik dan sering
berkata : kalau mau cepat sembuh ya minum
obatnya, ga perlu banyak tanya!
• Pasien kemudian langsung meminum obat tanpa
bertanya kembali.

Maka, hubungan dokter-pasien yang terjadi adalah

A. Paternalistik
KEYWORDS

• Seorang dokter umum, menggantikan praktek


dokter spesialis penyakit dalam yang sedang
pergi cuti di sebuah RSUD tempat dirinya PTT.

ATURAN YANG DILANGGAR ??

JAWABAN

D. Undang-undang Praktik
Kedokteran
PENJELASAN

UU Praktik Kedokteran: BAB VII


Penyelenggaraan Praktik Kedokteran
Bagian Kesatu
Surat Izin Praktik

Pasal 36
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik
Pasal 38
Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36, dokter atau dokter gigi harus:
a. memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda
registrasi dokter gigi yang masih berlaku sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29, Pasal 31, dan Pasal 32;
b. mempunyai tempat praktik; dan
c. memiliki rekomendasi dari organisasi profesi.
PENJELASAN

Analisis Soal
• Dokter tidak memiliki SIP di tempat tersebut
sebagai dokter spesialis, ataupun STR sebagai
dokter spesialis Melanggar UU Praktik
Kedokteran
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Undang-undang Rumah Sakit


B. Hukum Perdata berkaitan dengan
asset/harta
C. Hukum Pidana kasus fraud/malpraktek
berat
E. Profesionalisme Kedokteran
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Seorang dokter umum, menggantikan praktek
dokter spesialis penyakit dalam yang sedang
pergi cuti di sebuah RSUD tempat dirinya PTT.

Maka aturan yang dilanggar adalah

D. Undang-undang Praktik
Kedokteran
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Bercak putih membesar sejak 7 minggu
• Riwayat merokok lama
• PF: patch putih berbatas tegas, tidak nyeri, tidak
dapat diangkat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Leukoplakia
PENJELASAN

Leukoplakia
• Lesi oral karena hiperplasia skuamosa
• Lesi prekanker menyebabkan karsinoma sel
skuamosa
• Ditandai dengan plak putih yang tidak bisa diangkat
membedakan dengan kandidiasis
• Terbagi menjadi 2 jenis
• Homogen plak putih uniform dengan batas tegas
• Non-homogen
• campuran warna merah dan putih (eritroleukoplakia), dapat
berbentuk verukosa (khususnya pada varian oral proliferative
verrucous leukoplakia), noduler, granuler
• Lebih sering menyebabkan karsinoma sel skuamosa
PENJELASAN

Leukoplakia

Leukoplakia Homogen Leukoplakia Non-homogen


PENJELASAN

Leukoplakia
• Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologi
• Hiperkeratosis
• Parakeratosis
• Atrofi
• Inflamasi
• Mungkin ada dysplasia
TATALAKSANA

Leukoplakia
• Tujuan tata laksana mengurangi risiko
karsinoma sel skuamosa
• Pembedahan terapi terbaik
• Eksisi risiko SCC tetap ada
• Ablasi laser
• Krioterapi
• Farmakologi
• Retinoid
• NSAIDs
• Observasi
PENJELASAN

DD/ Lesi Putih Oral Jinak


Nama Penyakit Manifestasi Klinis Keterangan
Frictional Keratosis Plak putih ireguler, blanchable, Akibat mukosa bukal tergigit
(morsicatio buccarum) terletak dekat dengan sisi oklusal secara kronik. Pada
gigi (tempat gigi menutup) Histopatologi hanya
ditemukan acanthosis
Oral hairy leukoplakia Plak putih tekstur bergerigi yang Akibat infeksi EBV, Hampir
tidak bisa diangkat, lokasi seluruhnya terjadi pada
tersering di lidah. Lokasi lainnya: pasien imunosupresi
palatum, dasar mulut
Candidiasis oral jenis Pseudomembran putih konfluen Infeksi oportunistik oleh
pseudomembranosa yang menyisakan dasar eritem jamur Candida spp.,
bila diangkat Mikroskopi lesi ditemukan
pseudohifa dengan
blastospora
White Sponge Nevus Plak putih bukal dan lidah yang Genetik, Histopatologi
asimptomatik menunjukkan vakuolisasi
keratinosit suprabasal
PENJELASAN

Frictional Keratosis
Disebabkan karena mukosa bukal tegigit
secara kronis
PENJELASAN

Oral Hairy Leukoplakia


Lesi putih pada lidah dengan tekstur bergerigi akibat infeksi EBV.
Kondisi ini sembuh dengan terapi asiklovir
PENJELASAN

Candidiasis oral tipe Pseudomembranosa


Pseudomembran berwarna putih konfluens yang disebabkan oleh infeksi Candida spp., dapat terjadi
pada lidah (gambar kiri), mukosa bukal (gambar kanan), palatum, dan orofaring
PENJELASAN

White Sponge Nevus


Plak putih besar, muncul pada anak-anak akibat mutasi keratin 4
(KRT4) dan keratin 13 (KRT13)
PENJELASAN

DD/ Lesi Oral Premaligna


Nama Penyakit Manifestasi Klinis Keterangan
Leukoplakia Plak putih yang tidak bisa Merupakan lesi prekanker
diangkat SCC oral, histopatologi
dapat ditemukan displasia
Oral proliferative Plak putih yang tidak bisa Merupakan bentuk agresif
verrucous leukoplakia diangkat dengan tekstur dari leukoplakia non-
(OPVL) verukosa homogen (transformasi
maligna pada 70% kasus)
Eritroplakia Plak merah, bertekstur beludru, Histologi ditemukan
lokasi tersering pada dasar displasia berat, terkadang
lidah. Lokasi lainnya pada sudah carcinoma in situ.
ventral lidah (bagian bawah (ransformasi maligna pada
lidah) dan palatum molle 80% kasus)
Actinic Cheilitis Area deskuamasi dan xerosis Akibat paparan sinar UV
dengan dasar ertiema yang kronik
sering terjadi di bibir bagian
bawah
PENJELASAN

Oral Proliferative Verrucous Leukoplakia


Plak putih yang tidak bisa diangkat dengan ciri khas tekstur verukosa
PENJELASAN

Eritroplakia
Patch merah dengan tekstur beludru yang sering menyerang dasar
mulut, ventral lidah dan palatum molle
PENJELASAN

Actinic Cheilitis
Area deskuamasi dan xerosis dengan dasar eritema yang sering terjadi
di bibir bagian bawah, terkait dengan paparan sinar UV (penyakit ini
analog dengan actinic keratosis pada kulit)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Eritroplakia pada eritroplakia, lesi


berwarna kemerahan
C. frictional keratosis disebabkan karena
mukosa bukal yang tergesek secara kronis, tidak
ada faktor risiko tersebut pada pasien ini
D. white sponge nevus merupakan gangguan
genetik (muncul sejak lahir/dari masa kecil)
E. acticinc cheilitis disebabkan akibat
paparan sinar UV kronis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 55 tahun
• Bercak putih membesar sejak 7 minggu
• Riwayat merokok lama
• PF: patch putih berbatas tegas, tidak nyeri, tidak
dapat diangkat

DIAGNOSIS ??
Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

A. leukoplakia
KEYWORDS

• Laki-laki, 49 tahun
• Nyeri pada lipat paha kiri
• Riwayat benjolan yang dapat membesar dan mengecil
• Saat ini benjolan tidak dapat mengecil
• PF: benjolan sejajar dengan ligamentum inguinalis
sinistra
• BU tidak terdengar tanda obstruksi
• Nyeri hebat pada penenkanan tanda iskemia

DIAGNOSIS >> HERNIA INGUINALIS


STRANGULATA SINISTRA
JAWABAN

E. Hernioplasti cito
PENJELASAN

Hernia
• Definisi: peristiwa keluarnya organ dari
tempatnya secara abnormal melalui
rongga/defek anatomis
• Paling sering terjadi di saluran cerna
• Hernia dinding abdomen
• Groin hernia
• Inguinal
• Femoralis
• Umbilikalis
• Epigastric
PENJELASAN

Hernia
• Definisi: peristiwa keluarnya organ dari tempatnya
secara abnormal melalui rongga/defek anatomis
• Paling sering terjadi di saluran cerna
• Hernia dinding abdomen
• Groin hernia
• Inguinal
• Direk
• Indirek
• Femoralis
• Umbilikalis
• Epigastric
PENJELASAN

Groin Hernia
• Faktor risiko
• Riwayat harnia sebelumnya
• Usia tua
• Laki-laki
• Batuk kronik
• Konstipasi kronik
• Riwayat trauma abdomen
• Merokok
PENJELASAN

Groin Hernia
• Patogenesis
• Hernia inguinalis direk/medialis
• Kelemahan pada otot abdomen
• Isi abdomen berjalan dari sisi medial ligamentum inguinale
• Melewati segitiga Hesselbach
• Hernia inguinalis indirek/lateralis
• Kelemahan pada tunica vaginalis
• Isi abdomen berjalan melalui kanalis inguinalis
• Dapat menembus hingga skrotum hernia skrotalis
• Hernia femoralis
• Isi abdomen berjalan inferior dari ligamen inguinale
• Melalui sisi medial kanalis femoralis menuju paha sisi medial
PENJELASAN

Groin Hernia
• Hernia indirek berjalan
melalui internal inguinal ring
• Hernia direk menembus
segitiga Hesselbach
• Hernia femoralis
berjalan di sisi medial
kanalis femoralis (terletak
pada sisi inferior
ligamentum inguinale)
PENJELASAN
PENJELASAN

Groin Hernia
• Reponibilis: bisa direduksi
• Ireponibilis: tidak bisa tidak bisa direduksi
• Inkarserata: terjadi tanda obstruksi (muntah,
konstipasi), tanda nyeri belum ada
• Strangulata: terjadi iskemia nyeri +
PENJELASAN

Groin Hernia
• Pemeriksaan penunjang biasanya tidak
diperlukan
• Deteksi hernia okulta
• USG modalitas awal
• Herniography Xray abdomen dengan kontras

• Membedakan hernia inguinal dan femoralis


pada kasus pasien obesitas/benjolan tidak terlihat
• USG
• CT Scan
TATALAKSANA

Groin Hernia
• Tata laksana
• Reduksi manual bila masih reponibel
• Operasi elektif kasus reponibel dan ireponibilis
• Operasi cito inkarserata dan strangulata

• Teknik pembedahan
• Herniotomi membuka dan melepaskan kantong
hernia (dilakukan pada anak anak)
• Herniorraphy memperbaiki defek dinding
abdomen/tunica vaginalis
• Hernioplasti Herniorrhaphy + penggunaan
mesh untuk penguatan dinding abdomen
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Suportif pada kasus telah ada tanda iskemi


sehingga perlu dilakukan tindakan operatif
B. Reduksi manual pada kasus telah ada
tanda iskemi, tindakan terbaik adalah operatif
C. Herniotomi elektif herniotomi dilakukan
pada anak-anak, pada orang dewasa lebih baik
dilakukan herniorrhaphy atau hernioplasti
D. Herniotomi cito herniotomi dilakukan pada
anak-anak, pada orang dewasa lebih baik
dilakukan herniorrhaphy atau hernioplasti
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 49 tahun
• Nyeri pada lipat paha kiri
• Riwayat benjolan yang dapat membesar dan mengecil
• Saat ini benjolan tidak dapat mengecil
• PF: benjolan sejajar dengan ligamentum inguinalis
sinistra
• BU tidak terdengar tanda obstruksi
• Nyeri hebat pada penekanan tanda iskemia

DIAGNOSIS >> HERNIA INGUINALIS


STRANGULATA SINISTRA
Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

E. Hernioplasti cito
KEYWORDS

• Laki-laki, 41 tahun
• Nyeri perut sejak 1 minggu
• Muntah kehitaman seperti bubuk kopi
hematemesis
• Na diklofenak selama 5 th penggunaaan NSAIDs
• PF: nyeri tekan regio epigastrium
• Endoskopi: mukosa gaster eritem dengan rugae
erosif

DIAGNOSIS >> GASTRITIS


JAWABAN

A. Omeprazole 40 mg/hari
PENJELASAN

Perdarahan Saluran Cerna


Bagian atas
• Terbagi menjadi 2:
• Pecah varises esofagus (PVO) akibat
hipertensi porta pada sirosis hepatis. Keadaan
yang menyebabkan sirosis hepatis antara lain:
• Alkohol
• Infeksi Hepatitis B, C, D
• Metabolik: Hemochromatosis, penyakit Wilson
• Autoimun
• Non-alcoholic fatty liver disease
• Non-PVO akibat gastritis erosiva, ulkus
peptikum, Mallory-Weiss tear
PENJELASAN

Gastritis Erosiva
• Inflamasi pada mukosa gaster yang
menyebabkan erosi akibat asam lambung
• Faktor penyebab
• NSAIDs kronik
• Alkohol
• Hipoksia jaringan
PENJELASAN

Gastritis Erosiva
• Patogenesis
1. Perlukaan mukosa gaster
2. Faktor protektif akibat kerusakan lapisan
mukosa (mucin, bikarbonat)
3. Inhibisi prostaglandin yang memicu sekresi
bikarbonat khusus pada gastritis akibat
NSAIDs
4. Pepsin dan asam lambung menembus lamina
propria
5. Perlukaan jaringan pembuluh darah, saraf
PENJELASAN

Gastritis Erosiva
• Manifestasi Klinis
• Nyeri abdomen
• Mual muntah
• Hematemesis

• Pemeriksaan penunjang
• Endoskopi perdarahan-perdarahan kecil
• Akibat penggunaan NSAIDs melibatkan seluruh
gaster, terutama antrum gaster
• Jika ada ulkus yang besar (>0,5 cm) diagnosis menjadi
ulkus peptikum, letak biasanya di fundus dan corpus
TATALAKSANA

Gastritis Erosiva
• Hindari penggunaan agen yang memicu
kerusakan sel epitel
• Obat antisekretorik hanya asimptomatik,
pemicu harus dihilangkan
• PPI pilihan dan dosis lihat slide berikutnya
• H2 blocker
• Cimetidine
• Ranitidine
• Famotidine
TATALAKSANA

Gastritis Erosiva
Proton-pump inhibitor Dosis Dewasa

Omeprazole 20-40 mg/hari

Lansoprazole 15-30 mg/hari

Pantoprazole 20-40 mg/hari

Esomeprazole 20-40 mg/hari

Rabeprazole 20 mg/hari

Dexlansoprazole 30-60 mg/hari


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Lansoprazole 10 mg/hari dosis yang tepat


adalah 15-30 mg/hari
C. Pantoprazole 10 mg/hari dosis yang tepat
adalah 20-40 mg/hari
D. Esomeprazole 50 mg/hari dosis yang tepat
adalah 20-40 mg/hari
E. Rabeprazole 30 mg/hari dosis yang tepat
adalah 20 mg/hari
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 41 tahun
• Nyeri perut sejak 1 minggu
• Muntah kehitaman seperti bubuk kopi hematemesis
• Na diklofenak selama 5 th penggunaaan NSAIDs
• PF: nyeri tekan regio epigastrium
• Endoskopi: mukosa gaster eritem dengan rugae
erosif

DIAGNOSIS >> GASTRITIS


Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

A. Omeprazole 40 mg/hari
KEYWORDS

• Bayi, usia 3 minggu


• Muntah setiap menyusu
• PF: massa biji zaitun di regio RUQ
• Barium swallow: mushroom sign

DIAGNOSIS >> STENOSIS PILORUS


HIPERTROFI

JAWABAN

A. Single bubble sign


PENJELASAN

Stenosis Pilorus Hipertrofi


• Definisi: Hipertrofi pada otot sfingter pilorus
yang menyebabkan stenosis pada kanalis
pilorus

• Faktor risiko
• Merokok saat ibu hamil
• Penggunaan antibiotik makrolid saat usia <2
minggu
• Genetik APO A1
PENJELASAN

Stenosis Pilorus Hipertrofi


• Manifestasi Klinis
• Muntah post-prandial
• Non-billous
• proyektil
• Minta makan langsung sesudah muntah hungry
vomiter
• Massa seperti kacang/biji zaitun pada sisi lateral
muskulus rektus abdominis jika ditemukan
merupakan tanda patognomonik
• Dehidrasi
• Jaundice
PENJELASAN

Stenosis Pilorus Hipertrofi


• Laboratorium
• Elektrolit sering terjadi hipokloremik alkalosis
(Na+ dan K+ rendah, HCO3- tinggi)
• Bilirubin peningkatan bilirubin total, bilirubin
direk biasanya normal (unconjugated
hyperbilirubinemia)
PENJELASAN

Stenosis Pilorus Hipertrofi


• Pencitraan
• USG imaging of choice
• Target sign
• Tebal otot pilorus >4 mm
• Panjang otot pilorus >19 mm
• Diameter pilorus >14 mm
• Endoskopi bila USG tidak konklusif
• BNO 1 posisi
• Single bubble sign
• Caterpillar sign
• Barium swallow mushroom sign
TATALAKSANA

Stenosis Pilorus Hipertrofi

Single bubble sign Caterpillar sign


TATALAKSANA

Stenosis Pilorus Hipertrofi

Mushroom sign
TATALAKSANA

Stenosis Pilorus Hipertrofi


• Non-bedah
• resusitasi cairan
• Nasoduodenal tube

• Pembedahan
• Pyloromyotomy
• Dilatasi balon
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Double bubble sign ditemukan pada


atresia duodenum
C. Triple bubble sign ditemukan pada atresia
jejunum
D. Coffee bean sign ditemukan pada volvulus
E. Target sign merupakan gambaran yang
ditemukan pada SDM dengan defisiensi besi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Bayi, usia 3 minggu
• Muntah setiap menyusu
• PF: massa biji zaitun di regio RUQ
• Barium swallow: mushroom sign

DIAGNOSIS >> STENOSIS PILORUS


HIPERTROFI

Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

A. Single bubble sign


KEYWORDS

• Laki-laki, 21 tahun
• Diare dan keram perut sejak kecil
• Sering buang angin
• Nyeri perut membaik setelah BAB
• Keluhan memberat saat mengonsumsi susu atau
keju
• PP: Stool osmotic gap 135 mOsm/kg

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Intoleransi laktosa
PENJELASAN

Intoleransi Laktosa
• Definisi: sindroma klinis yang diakibatkan
karena kegagalan usus halus dalam
menyerap laktosa

• Etiologi
• Ras Asia dan Afrika
• Gangguan kongenital penyakit autosomal resesif
• Infeksi usus halus yang merusak villi usus
PENJELASAN

Intoleransi Laktosa
• Patofisiologi
• Secara umum laktosa dipecah menjadi glukosa dan
galaktosa oleh enzim laktase dan diserap di usus
halus
• Laktosa yang tidak terserap akan pergi ke kolon
(pada orang dengan intoleransi laktosa, 75%
laktosa akan mencapai kolon)
• Di kolon, laktosa difermentasi menjadi asam lemak
rantai pendek dan gas hidrogen menjadi asetat,
butirat dan propionat
• Gas dan produk fermentasi ini menyebabkan gejala
klinis pada intoleransi laktosa
PENJELASAN
PENJELASAN

Intoleransi Laktosa
• Manifestasi Klinis terlihat bila
mengonsumsi makanan mengandung
laktosa (susu, keju, yoghurt, mentega, es
krim)
• Nyeri perut bersifat seperti keram
• Perut kembung
• Flatus sering
• Diare pada anak dapat berbusa dan dalam
jumlah banyak
• Muntah lebih terlihat pada usia remaja
PENJELASAN

Intoleransi Laktosa
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan feses
• Stool osmotic gap >125 mOsm/kg
• pH <6 akibat hasil fermentasi bakteri
• Lactose breath hydrogen test mengukur kadar
hidrogen saat ekspirasi. Peningkatan >20 ppm di
atas baseline menandakan adanya malabsorpsi
laktosa
• Tes toleransi laktosa orang dewasa diberikan
50 g laktosa (2 g/kg pada anak). Diagnosis tegak
apabila terjadi peningkatan gula darah <20
mg/dL + timbul manifestasi klinis
PENJELASAN

Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa Alergi susu sapi

Akibat sistem gastrointestinal Diinisiasi oleh sistem imun

Sensitivitas terhadap laktosa Reaksi terhadap protein susu

Jarang pada bayi atau anak-anak Sering pada bayi dan anak-anak

Dapat mengkonsumsi produk-produk Harus menghindari produk-produk


susu dalam jumlah tertentu mengandung susu

Manifestasi bau asam pada feses,


Manifestasi diare berdarah sering +
dubur kemerahan
TATALAKSANA

Intoleransi Laktosa
• Kurangi makanan mengandung laktosa
(susu, keju, yoghurt, mentega, es krim)
• Suplementasi enzim pemberian laktase
yang dapat ditambahkan ke makanan
mengandung laktosa sebelum dikonsumsi
• konsumsi kalsium dan vitamin D untuk
menjaga agar tidak terjadi gangguan tulang
akibat kurangnya konsumsi kedua zat ini yang
sering ditemukan pada susu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gastroenteritis akut keluhan pada kasus timbul


setiap mengonsumsi makanan mengandung
laktosa, pada GEA tidak terdapat pola tersebut
B. Celiac disease gejala pada penyakit celiac
muncul jika mengonsumsi makanan mengandung
gluten, bukan laktosa
D. Alergi susu sapi pada alergi susu sapi
manifestasi klinis (diare berdarah) muncul pada saat
anak/bayi
E. Infeksi E. coli patogenik keluhan pada kasus
timbul setiap mengonsumsi makanan mengandung
laktosa, tidak mengarah pada infeksi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 21 tahun
• Diare dan keram perut sejak kecil
• Sering buang angin
• Nyeri perut membaik setelah BAB
• Keluhan memberat saat mengonsumsi susu atau
keju
• PP: Stool osmotic gap 135 mOsm/kg

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

C. Intoleransi laktosa
KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun
• Gatal pada kaki kiri sejak 3 hari
• Riwayat mandi di Danau Lindu
• PF: skuama dasar eritem pada pedis sinistra

DIAGNOSIS >> SKISTOSOMIASIS

JAWABAN

E. Mirasidium
PENJELASAN

Skistosomiasis
• Nama lain: Bilharziasis
• Definisi: Infeksi oleh cacing trematoda
Schistosoma sp.
• Ada 3 patogen utama
• Schistosoma japonicum di asia timur dan
tenggara (terutama danau Lindu)
• Schistosoma hematobium Afrika dan Timur
tengah
• Schistosoma mansoni di Afrika dan Amerika
Selatan
PENJELASAN

Siklus Hidup

Stadium
infektif:
Serkaria,
Mirasidium
(khusus
s immer s i ch)

Stadium
diagnositik:
Telur
PENJELASAN

Skistosomiasis
• Hospes sementara: siput air tawar
• S. mansoni: Biomphalaria spp.
• S. japonicum: Oncomelania spp.
• S. hematobium: Bulinus spp.
• Transmisi: mandi di air tawar (kolam, danau,
sungai, dll)
PENJELASAN

Skistosomiasis
• Manifestasi Klinis
• Asimptomatik
• Demam Katayama biasa menyerang turis
karena belum membentuk imunitas
• Demam mendadak
• Urticaria
• Angioedema
• Diare
• S immer i ch dermatitis lokal pada lokasi
masuknya mirasidium (biasanya pada ekstremitas
inferior)
PENJELASAN

Skistosomiasis
• Manifestasi Klinis
• Skistosomiasis intestinalis
• Dapat disebabkan oleh seluruh jenis Schistosoma
• Nyeri perut
• Diare
• Anorexia
• Perdarahan dan polip
• Skistosomiasis hepatosplenik
• Dapat disebabkan oleh seluruh jenis Schistosoma
• Hepatomegali tanpa disfungsi hepar
• Splenomegali
PENJELASAN

Skistosomiasis
• Manifestasi Klinis
• Skistosomiasis genitourinaria
• Disebabkan oleh S. hematobium
• Infertilitas
• Terminal hematuria darah keluar pada akhir berkemih
• Hemospermia
PENJELASAN

Skistosomiasis
• Pemeriksaan penunjang
• Eosinofilia
• Mikroskopi menemukan telur skistosoma pada
feses atau urin (pada S. hematobium), merupakan
baku emas
• S. japonicum: spina sangat kecil/tidak terlihat spina
• S. hematobium: spina terminalis
• S. mansoni: spina lateralis
• Serologi ELISA
PENJELASAN

Morfologi Telur

Telur cacing
Schistosoma japonicum
Tanda panah Spina yang
sangat kecil
PENJELASAN

Morfologi Telur

Telur cacing Schistosoma


mansoni
Terdapat spina lateralis

TIPS!!
Telur Schistosoma mansoni nampak seperti chat bubble
Man cha s o his Son (Man-son)
PENJELASAN

Morfologi Telur

Telur cacing Schistosoma


hematobium
Terdapat spina terminalis

TIPS!!
Hemato = darah,
telur S. hematobium nampak seperti jarum suntik untuk ambil darah
(tajam di ujung)
TATALAKSANA

Skistosomiasis
• Prazikuantel obat pilihan
• S. mansoni: 40 mg/kgBB terbagi 2 dosis
• S. hematobium: 40 mg/kgBB terbagi 2 dosis
• S. japonicum: 60 mg/kgBB terbagi 3 dosis

• Dosis prazikuantel diberikan kembali 4 minggu


kemudian

Disadur dari: Panduan Praktik Klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Telur tanpa spina stadium diagnostik S.


japonicum
B. Telur dengan spina lateral stadium
diagnostik S. mansoni
C. Telur dengan spina di ujung stadium
diagnostik S. hematobium
D. Cacing dewasa tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 25 tahun
• Gatal pada kaki kiri sejak 3 hari
• Riwayat mandi di Danau Lindu
• PF: skuama dasar eritem pada pedis sinistra

DIAGNOSIS >> SKISTOSOMIASIS

Maka stadium infektif yang paling tepat pada kasus ini


adalah

E. Mirasidium
KEYWORDS

• Laki-laki, 46 tahun
• Tubuh menguning 3 hari
• Diare 5 hari lalu
• BAK berwarna gelap seperti teh bilirubinuria
• Suhu 37,9oC
• PF: hepatomegali
• PP: RNA HCV (+)

DIAGNOSIS >> HEPATITIS C


JAWABAN

E. Golongan Hepadnaviridae
PENJELASAN

Tipe Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

Genom RNA DNA RNA RNA RNA

Famili Picornavirus Hepadnavirus Flavivirus - Calicivirus

Darah dan
Darah dan cairan tubuh
Penularan Fecal-oral cairan tubuh Darah lainnya, Fecal-oral
lainnya koinfeksi Hep.
B

Infeksi Kronik Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada

20% pada
Hepatitis superinfeksi, 10-20% pada
Sangat jarang 1% Sangat jarang
Fulminan jarang pada wanita hamil
koinfeksi

Hepatoma - Ya Ya - -
PENJELASAN

Serologi Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

RNA HCV (+)


HBsAg (+),
1-2 minggu IgM anti-HDV
IgM anti-HBc
Infeksi Akut IgM anti-HAV setelah atau IgG anti- IgM anti-HEV
(+), HBeAg +/-,
infeksi, IgG HDV
HBV DNA (+)
anti HCV (+)

HBsAg (-), IgG


Window anti-HBs (-),
- - - -
Period IgM anti-HBc
(+)

HBsAg (+), IgG


Titer RNA
anti-HBs (-), IgM anti-HDV
HCV tetap
Infeksi Kronik - IgG anti-HBc atau IgG anti- -
tinggi, IgG anti
(+), HBeAg +/-, HDV
HCV (+)
HBV DNA (+)
PENJELASAN

Hepatitis C
• Manifestasi Klinis sama dengan hepatitis
viral akut lainnya
• Fase Prodromal
• Demam
• Mual/muntah
• Nyeri perut
• Nafsu makan berkurang
• Fase Ikterik
• Sklera ikterik
• Hepatomegali
• BAK gelap
• Resolusi
PENJELASAN

Hepatitis C
• Pemeriksaan Penunjang
• Antibodi rekombinan HCV
• Pemeriksaan HCV RNA

• Tata laksana
• Akut suportif
• Kronik antiviral adalah terapi utama hepatitis C
kronik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Memiliki bentuk akut dan kronik tepat


B. Dapat menyebabkan hepatoma tepat
C. Dapat menyebabkan sirosis tepat
D. Memerlukan terapi antivirus tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 46 tahun
• Tubuh menguning 3 hari
• Diare 5 hari lalu
• BAK berwarna gelap seperti teh bilirubinuria
• Suhu 37,9oC
• PF: hepatomegali
• PP: RNA HCV (+)

DIAGNOSIS >> HEPATITIS C


Maka pernyataan yang tidak tepat pada kasus ini adalah

E. Golongan Hepadnaviridae
KEYWORDS

• Wanita, 24 tahun
• Nyeri perut bawah kiri sejak 2 hari
• Riwayat keputihan 5 hari warna kuning hijau
pikirkan trikomoniasis
• Riwayat IMS sebelumnya
• Suhu 39,2oC
• PF: Nyeri tekan adneksa kiri
• Nyeri goyang portio (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Salpingitis
PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


• Definisi Infeksi pada rongga panggul
• Etiologi
• IMS 85%
• Neisseria gonorrhoeae
• Chlamydia trachomatis
• Non-IMS 15%
• E. coli
• Bacteroides fragilis
• Campylobacter spp.
• Dll

Disadur dari: Berek & Novak Gynecology


PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


• Faktor risiko
• Usia <25 tahun
• Multiple partner
• Riwayat IMS / PID sebelumnya
• Instrumentasi serviks aborsi, pemasangan IUD

• Patogenesis Infeksi dan kolonisasi


ascending dari endoserviks dengan fokus
infeksi
• Uterus endometritis
• Tuba fallopi salpingitis
• Peritoneum peritonitis
PENJELASAN

Salpingitis Akut
• Bagian dari PID dimana bagian yang
terserang adalah tuba fallopi

• Faktor risiko
• IMS
• Hubungan seks multiple partner
• Penggunaan IUD
PENJELASAN

Salpingitis Akut
• Manifestasi Klinis
• Sekret vagina kuning dan berbau busuk
• Dyspareunia
• Dysmenorrhea
• Chandelier sign nyeri goyang porsio
• Nyeri pelvis/adneksa
• Poliuria
PENJELASAN

Salpingitis Akut
• Pemeriksaan penunjang
• Kultur urin salpingitis sering disertai ISK
• Pemeriksaan swab vagina deteksi patogen
penyebab
• USG
• HSG identifikasi patensi tuba
• Laparoskopi
TATALAKSANA

Salpingitis Akut
• Antibiotik
• Regimen 1
• Clindamycin 900 mg IV setiap 8 jam DAN
• Gentamisin 2 mg/kg IV atau IM loading dose diikuti rumatan
1,5 mg/kg setiap 8 jam
• Regimen 2
• Cefotetan 2 g IV setiap 12 jam DAN
• Doksisiklin 100 mg PO atau IV setiap 12 jam

• Operasi laparoskopik pada komplikasi abses,


adhesi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Appendisitis pada appendisitis nyeri dirasakan


pada perut bawah kanan, riwayat IMS dan keputihan
lebih mengarahkan pada infeksi saluran reproduksi
C. Ruptur kista ovarium pada kasus TD masih dalam
batas normal, biasanya ruptur kista akan mengakibatkan
perdarahan hebat dan menurunkan TD
D. Torsio kista ovarium pada torsio kista tidak
didapatkan adanya nyeri goyang porsio dan nyeri
bersifat tiba-tiba dengan intensitas sangat tinggi, riwayat
IMS dan keputihan lebih mengarahkan pada infeksi
saluran reproduksi
E. Kehamilan ektopik pada kasus tes plano (-)
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 24 tahun
• Nyeri perut bawah kiri sejak 2 hari
• Riwayat keputihan 5 hari warna kuning hijau
pikirkan trikomoniasis
• Riwayat IMS sebelumnya
• Suhu 39,2oC
• PF: Nyeri tekan adneksa kiri
• Nyeri goyang portio (+)

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Salpingitis
PENJELASAN

Gambar Kasus
PENJELASAN

Gawat Janin
• Keadaan dimana terdapat kelainan denyut
jantung janin baik dari sisi kecepatan (rate),
ritme, maupun variabilitas
• Istilah fetal distress atau gawat janin sudah
digantikan karena kurang spesifik
• Saat ini istilah yang digunakan adalah non-
reassuring fetal heart rate
• Keadaan ini dapat dinilai dengan melakukan
kardiotokografi (CTG)
PENJELASAN

Insufisiensi Uteroplasenta
• Definisi
ketidakmampuan plasenta dalam menyediakan
oksigen dan nutrisi ke janin
• Etiologi
• Solutio plasenta
• Edema plasenta akibat hydrops fetalis
• Kehamilan post-term
• IUGR
• Hiperstimulasi uterus
• Merupakan penyebab non-reassuring fetal heart rate
tersering
PENJELASAN

Terminologi dalam CTG

Istilah Definisi
Denyut jantung janin dinilai minimal
selama 2 menit
DJJ Baseline Normal: 110-160 bpm
Takikardia: >160 bpm
Bradikardia: <110 bpm

Disadur dari: Williams Obstetrics 25 th ed.


PENJELASAN

Terminologi dalam CTG


Istilah Definisi
Fluktuasi amplitudo dan frekuensi
DJJ dari baseline
Absent: tidak ada amplitudo yang
berubah
Minimal: perubahan amplitudo <5
Variabilitas kali/menit
Moderate (normal): perubahan
amplitudo 6-25 kali/menit
Marked: perubahan amplitudo >25
kali/menit

Disadur dari: Williams Obstetrics 25 th ed.


PENJELASAN

Terminologi dalam CTG


Istilah Definisi
Peningkatan mendadak DJJ (dalam
<30 detik)
Usia gestasi <32 minggu:
peningkatan ≥10 kali/menit selama
>15 detik
Akselerasi
U a a 32 :
peningkatan ≥15 kali/menit selama
>15 detik
Prolonged acceleration: Akselerasi
selama 2-10 menit

Disadur dari: Williams Obstetrics 25 th ed.


PENJELASAN

Kardiotokografi Normal
Normal rate
110-160 bpm

Diadaptasi dari: geekymedics.com


PENJELASAN

Terminologi dalam CTG


Istilah Definisi
Penurunan DJJ mencapai titik
terendah sebelum/bersamaan
Early deceleration dengan puncak kontraksi, DJJ
kembali ke baseline setelah
kontraksi selesai

Penurunan mendadak DJJ biasanya


Variable deceleration tidak terkait dengan kontraksi uterus

Penurunan DJJ mencapai titik


terendah setelah melalui puncak
Late deceleration kontraksi, DJJ kembali ke baseline
setelah kontraksi selesai

Disadur dari: Williams Obstetrics 25 th ed.


PENJELASAN

Early Decelerations
• Diakibatkan oleh
peningkatan
tonus vagus janin
akibat kompresi
kepala janin saat
kontraksi uterus

• Merupakan
fenomena
Fisiologis
PENJELASAN

Early Decelerations

Diadaptasi dari: geekymedics.com


PENJELASAN

Variable Decelerations
• Biasanya diakibatkan oleh
kompresi sementara pembuluh
darah vena umbilicus yang
diikuti oleh kompresi sementara
pembuluh darah arteri
umbilicus

• Janin belum mengalami


hipoksia masih bisa
beradaptasi terhadap aliran
darah yang berkurang

• Merupakan fenomena
patologis, namun bukan
merupakan kegawatan
PENJELASAN

Variable Decelerations

Diadaptasi dari: geekymedics.com


PENJELASAN

Late Decelerations
• Menandakan
kurangnya aliran
darah ke uterus dan
plasenta (insufisiensi
uteroplasenta)

• Menyebabkan
hipoksia janin dan
asidosis pada janin

• Merupakan fenomena
Patologis
PENJELASAN

Late Decelerations

Diadaptasi dari: geekymedics.com


PENJELASAN

Interpretasi CTG
Kategori I (semua Kategori III
Kategori II -
terpenuhi) - (minimal satu) -
INDETERMINATE
NORMAL ABNORMAL

110-160 dengan Bradikardi disertai


DJJ baseline
variabilitas moderate variabilitas absent

Early BUKAN kriteria


Boleh ada Jika tidak
deceleration Kategori III
memenuhi kriteria
kategori I atau
Variable/Late Kategori III Rekuren, disertai
Tidak ada
deceleration variabilitas absent

Sinusoidal
Pattern
Tidak ada +
PENJELASAN

Analisa Kasus

Terlihat bahwa terjadi deselerasi (tanda panah hitam ) setelah puncak his (tanda
panah merah) berakhir late deceleration
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 38 minggu


• Perut mulas 1 jam semakin sering pikirkan his
• DJJ 150 kali/menit
• Gambar kasus deselerasi lambat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Insufisiensi uteroplasenta
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kompresi kepala bayi menyebabkan early


deceleration
C. Inpartu tidak tepat
D. Oklusi korda umbilikalis mengakibatkan
variable deceleration
E. Peningkatan tonus vagus janin
menyebabkan early deceleration
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 38 minggu
• Perut mulas 1 jam semakin sering pikirkan his
• DJJ 150 kali/menit
• Gambar kasus deselerasi lambat

Maka penyebab gambaran CTG yang tepat pada kasus


ini adalah

A. Insufisiensi uteroplasenta
KEYWORDS

• Wanita, 32 tahun, G3P0A2, UK 15 minggu


• Keluar darah dan semacam daging dari jalan lahir
• Nyeri perut hebat pikirkan his
• USG: panjang serviks 18 mm
• Dokter menyarankan dilakukan cerclage

DIAGNOSIS >> INKOMPETENSI SERVIKS

JAWABAN

D. Tidak ada dilatasi serviks


PENJELASAN

Insufisiensi Serviks
• Definisi: Pematangan serviks terlalu dini
sehingga menyebabkan abortus / persalinan
preterm

• Faktor risiko
• Riwayat operasi serviks
• Riwayat persalinan per vaginam komplikata
• Malformasi serviks
• Trauma serviks sebelumnya

Disadur dari: William’s obstetrics Edisi 25


PENJELASAN

Insufisiensi Serviks
• Manifestasi Klinis
• Muncul saat UK 14-20 minggu (biasa pada
trimester 2)
• Perdarahan per vaginam
• Keluar cairan vagina mucous plug

• Penunjang
• USG diagnostik, panjang serviks <25 mm

Disadur dari: William’s obstetrics Edisi 25


TATALAKSANA

Insufisiensi Serviks
• Cerclage digunakan untuk menutup serviks
• Penjahitan serviks dengan teknik purse-string
• Elektif sebelum terdapat dilatas, ditemukan pada UK 12-14
minggu
• Rescue cerclage bila pada PF ditemukan dilatasi serviks
(maks. dilakukan pada UK 23 minggu)
• Dibuka pada UK 36-38 minggu

• Cerclage tidak dilakukan bila


• Perdarahan per vaginam
• Kontraksi uterus
• Ketuban sudah pecah
• Infeksi saluran reproduksi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Perdarahan per vaginam merupakan


kontraindikasi
B. Kontraksi uterus merupakan kontraindikasi
C. Ketuban pecah merupakan kontraindikasi
E. Infeksi saluran reproduksi merupakan
kontraindikasi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 32 tahun, G3P0A2, UK 15 minggu
• Keluar darah dan semacam daging dari jalan lahir
• Nyeri perut hebat pikirkan his
• USG: panjang serviks 18 mm
• Dokter menyarankan dilakukan cerclage

DIAGNOSIS >> INKOMPETENSI SERVIKS

Maka yang bukan kontraindikasi pada kasus ini adalah

D. Tidak ada dilatasi serviks


KEYWORDS

• Wanita, 30 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu


• TFU: 37 cm
• Leopold I bulat keras dengan ballotement (+)
kepala, pikirkan malpresentasi
• USG: kedua sendi panggul dan lutut janin dalam
keadaan fleksi

DIAGNOSIS >> COMPLETE BREECH

JAWABAN

E. Infeksi jalan
lahir/Korioamnionitis
PENJELASAN

Letak Janin dalam Rahim


• Ada 4 hal yang perlu diperhatikan
1. Fetal lie: hubungan aksis panjang janin (garis
imajiner dari kepala-bokong) dengan ibu
2. Fetal presentation: bagian janin yang paling
dekat dengan jalan lahir / dunia luar
3. Fetal attitude: postur tubuh janin terkait
presentasinya (sangat jarang dibahas)
4. Fetal position: letak titik anatomis tertentu
(tergantung presentasi janin) janin terhadap sisi
kiri atau kanan jalan lahir
PENJELASAN

Fetal Lie (letak janin)


• Ada 3 kemungkinan: Longitudinal, Oblique,
Transversus (letak lintang)

Garis tebal aksis panjang


(longitudinal) janin
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

• Presentasi janin tergantung pada letak janin


• Letak Longitudinal
• Presentasi Kepala
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

• Presentasi janin tergantung pada letak janin


• Letak Longitudinal
• Presentasi Wajah
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

• Presentasi janin tergantung pada letak janin


• Letak Longitudinal
• Presentasi Bokong (Breech presentation)

Complete breech (bokong sempurna)


Kedua sendi panggul fleksi, kedua
sendi lutut fleksi

Incomplete breech (bokong kaki)


Kedua sendi panggul fleksi, salah
satu sendi lutut ekstensi dan sendi
lutut lainnya fleksi

Frank breech (bokong murni)


Kedua sendi panggul fleksi, kedua
sendi lutut ekstensi
PENJELASAN

Fetal Presentation (Presentasi janin)

• Presentasi janin tergantung pada letak janin


• Letak Lintang
• Presentasi Bahu
PENJELASAN

Fetal Position (Presentasi janin)


• Titik anatomis yang dipakai tergantung presentasi janin
• Presentasi kepala patokan occiput
• Presentasi muka patokan dagu (mento)
• Presentasi bokong patokan sacrum

ANTERIOR

KANAN KIRI

POSTERIOR
PENJELASAN

Fetal Position (Presentasi Kepala)

Oksiput anterior kiri Oksiput kiri Oksiput posterior kiri


Left occiput anterior (LOA) Left occiput (LO) Left occiput posterior (LOP)
TATALAKSANA

Sungsang
• Persalinan
• SC diutamakan, terutama jika:
Janin besar >3800 g
Janin preterm
IUGR berat
Anomali fetus
Riwayat kematian perinatal sebelumnya
Presentasi bokong kaki / footling
Hiperekstensi kepala

Disadur dari: William s Obs e rics 25th ed.


PENJELASAN

Zatuchni Andros Score


• Skor untuk menilai keberhasilan persalinan sungsang
secara per vaginam
• Skor ≤3 disarankan untuk SC
TATALAKSANA

Sungsang
• Persalinan spontan dapat dilakukan bila janin
aterm
• Terdapat 3 teknik persalinan spontan sungsang
• Spontan janin dikeluarkan seluruhnya tanpa traksi
maupun manipulasi
• Parsial janin dilahirkan sampai umbilikus,
kemudian dibantu oleh traksi ke bawah dan
manipulasi lainnya (mis. modified prague maneuver)
• Total janin secara keseluruhan diekstraksi oleh
penolong

Disadur dari: William s Obs e rics 25th Ed.


TATALAKSANA

Sungsang
• Melahirkan kepala
• Manuver Mauriceau fleksi kepala bayi diikuti traksi
ke bawah serta tekanan suprapubis oleh penolong
kedua
• Piper forceps digunakan jika manuver mauriceau
gagal

Disadur dari: William s Obs e rics 25th Ed.


TATALAKSANA

Sungsang

Mariceau Maneuver
Kepala janin difleksikan, dilakukan traksi ke bawah, dan dibantu dengan
tekanan suprapubis oleh penolong ke-2
TATALAKSANA

Sungsang

Piper Forceps
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Paritas ada dalam Zatuchni-Andros Score


B. Taksiran berat janin ada dalam Zatuchni-
Andros Score
C. Usia kehamilan ada dalam Zatuchni-
Andros Score
D. Station ada dalam Zatuchni-Andros Score
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 30 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu
• TFU: 37 cm
• Leopold I bulat keras dengan ballotement (+)
kepala, pikirkan malpresentasi
• USG: kedua sendi panggul dan lutut janin dalam
keadaan fleksi

DIAGNOSIS >> COMPLETE BREECH


Maka yang bukan kriteria skoring pada kasus ini adalah

E. Infeksi jalan
lahir/Korioamnionitis
KEYWORDS

• Wanita, 33 tahun, G4P2A1, UK 39 minggu


• Persalinan tidak maju 1,5 jam
• Nyeri dada setiap menarik napas
• Riwayat SC sebelumnya
• Pemberian oksitosin 5 kali
• PF: scar memangjang di abdomen
• Station janin menghilang

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Ruptur uteri komplit


PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
Penyebab Gejala dan Tanda

• Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
• Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)

Ruptur Uteri • Nyeri perut yang hebat

• Fundus tidak teraba


Inversio Uteri • Lumen vagina terisi massa
• Nyeri perut

Retensio Plasenta • Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir

• Plasenta tidak lengkap


Sisa Plasenta
• Subinvolusi uterus

Atonia Uteri • Uterus tidak berkontraksi / lembek

• riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,


Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Penyebab Terapi
• Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir • Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri • Histerorrhaphy / Histerektomi

• Reposisi manual
Inversio Uteri
• Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


• Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta • Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
• Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
• Berikan antibiotik profilaksis
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
• Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

• Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
• Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
• Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
• Siap rujuk

• Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
• Berikan whole blood atau blood component
PENJELASAN

Ruptur Uteri
• Definisi: Robekan dinding rahim karena daya regang
miometrium yang terlampaui
• Etiologi:
• Percobaan persalinan setelah riwayat SC (TOLAC, trial of
labor after cesarean)
• Induksi oksitosin berlebihan
• Ekstraksi forceps
• Jenis:
• Komplit terpisahnya seluruh lapisan dinding uterus,
bagian janin teraba jelas
• Inkomplit (dehisens) terlepasnya otot uterus, peritoneum
visceral masih intak
PENJELASAN

Ruptur Uteri
• Manifestasi Klinis
• DJJ abnormal biasanya bradikardia
• Nyeri abdomen hebat
• Perdarahan per vaginam / hematuria
• Hilangnya station janin
• Instabilitas hemodinamik hipotensi, bradikardi
• Bagian janin teraba jelas pada ruptur komplit

• Pemeriksaan Penunjang
• FASO (Focused Assessment with Sonography for Obstetrics)
USG intrapartum
• Gambaran hemoperitoneum
TATALAKSANA

Ruptur Uteri
• Stabilisasi Hemodinamik
• Sectio Caesaria
• Repair / Histerektomi tergantung tingkat
keparahan ruptur dan keinginan untuk hamil
lagi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ruptur uteri inkomplit pada kasus bagian janin


teraba jelas, lebih mengarah ke ruptur uteri komplit
C. Atonia uteri pada atonia uteri, janin masih
teraba seperti biasa, bagian janin yang teraba jelas
menandakan ada bagian dari janin yang keluar dari
rahim
D. Gawat janin tepat namun pasien pada kasus
adalah ibu (diagnosis maternal)
E. Cephalopelvic disproportion pada CPD
ditandai dengan partus macet dan station janin yang
tidak berubah
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 33 tahun, G4P2A1, UK 39 minggu
• Persalinan tidak maju 1,5 jam
• Nyeri dada setiap menarik napas
• Riwayat SC sebelumnya
• Pemberian oksitosin 5 kali
• PF: scar memangjang di abdomen
• Station janin menghilang

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Ruptur uteri komplit


KEYWORDS

• Wanita, 26 tahun
• Benjolan pada kemaluan saat memasukkan tampon
• Nyeri (-)
• PF: massa kistik diameter 1,5 cm di anterolateral
vagina

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Kista Gartner
PENJELASAN

Kista Gartner
• Definisi: Kista jinak yang berada di dinding
vagina, tersering pada dinding anterolateral
• Berasal dari sisa duktus Wolffian yang
tersumbat dan terjadi penumpukan cairan
• Manifestasi Klinis
• Sering asimptomaik
• Dysmenorrhea
• Kesulitan memasukkan tampon
• Dapat membentuk fistula dengan ureter ektopik
TATALAKSANA

Kista Gartner
• Eksisi/insisi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kista bartholin Kista bartholin terletak pada


dinding posterior vagina di bawah level simfisis pubis
C. Kistokel biasanya disebabkan karena kelemahan
otot panggul akibat usia tua. Pada kasus usia pasien
26 tahun, Pada kistokel didapatkan q-tip test positif
D. Rektokel biasanya disebabkan karena
kelemahan otot panggul akibat usia tua, massa pada
rektokel akan mendorong dari arah posterior, bukan
anterior
E. Enterokel biasanya disebabkan karena
kelemahan otot panggul akibat usia tua, pada
enterokel konsistensi tidak kistik dan dapat terdengar
bising usus dari massa yang menonjol tersebut
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 26 tahun
• Benjolan pada kemaluan saat memasukkan tampon
• Nyeri (-)
• PF: massa kistik diameter 1,5 cm di anterolateral
vagina

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Kista Gartner
KEYWORDS

• Wanita, 31 tahun
• Jarang haid sejak 5 tahun lalu
• 1 tahun terakhir haid hanya 2 kali
oligomenorrhea
• Belum memiliki anak 5 tahun infertilitas
• PF: rambut terminal pada wajah dan linea alba
hirsutisme
• PP: hiperkolesterolemia dan hiperglikemia

DIAGNOSIS >> PCOS


JAWABAN

E. Penyakit ini berhubungan


dengan malnutrisi
PENJELASAN

Polycystic Ovarian Syndrome


(PCOS)
• Nama lain: Stein-Leventhal syndrome
• Endokrinopati yang menyebabkan
• Disfungsi uterus amenore sekunder atau
oligomenore
• Mencegah pembentukan korpus luteum kadar
progesteron kadar estrogen meningkat
• Hiperandrogen
• Ovarium polikstik
PENJELASAN

Polycystic Ovarian Syndrome


(PCOS)
• Manifestasi Klinis
• Gangguan menstruasi
• Oligo/amenorrhea
• Delayed menarche saat remaja
• Hiperandrogenisme disebabkan karena
peningkatan serum androgen
• Hirsutisme kelebihan jumlah rambut terminal pada wajah
dan linea alba
• Akne vulgaris
• Alopesia androgenik
• Kelainan Ovarium pada USG ditemukan folikel multipel,
kecil, preanthral yang terletak di perifer disertai dengan
peningkatan volum stroma
• Infertilitas akibat jarang mengalami ovulasi
PENJELASAN

Polycystic Ovarian Syndrome


(PCOS)
• Manifestasi Klinis
• Gangguan Metabolik
• Obesitas
• Resistensi insulin
• Sindroma metabolik
• Dislipidemia
PENJELASAN

Polycystic Ovarian Syndrome


(PCOS)
• Kriteria Rotterdam minimal 2 dari 3
1. Oligo/anovulasi
2. Hiperandrogenisme
• Biokimia: Testosterone > 70 ng/dL, Androstenedione >245
ng/dL, DHEA-S >248 µg/dL
• Klinis: Akne, hirsutisme, acanthosis nigricans
3. Ovarium polikistik ≥12 folikel (2-9 mm) pada
masing-masing ovarium ATAU volume ovarium
>10 cc
TVUS pada PCOS
Gambaran kista multipel hipoekoik. Salah satu Kriteria Rotterdam adalah
ditemukan kista dengan jumlah minimal 12 dengan ukuran 2-9 mm
TATALAKSANA

Polycystic Ovarian Syndrome


(PCOS)
• Terapi Konservatif Penurunan berat badan
• Pengaturan diet
• Olahraga teratur

• Terapi oligo-/anovulasi
• Agen hormonal diberikan pada pasien dengan
frekuensi haid <8 kali/tahun
• Pil kontrasepsi kombinasi

• Metformin / Thiazolidinediones untuk


menurunkan resistensi insulin
TATALAKSANA

Polycystic Ovarian Syndrome


(PCOS)
• Terapi Hirsutisme
• Pil kontrasepsi kombinasi
• Agonis GnRH tidak dapat digunakan dalam
jangka waktu lama karena dapat menyebabkan
demineralisasi tulang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Terdapat disfungsi uterus pada penyakit ini


tepat, sindroma ini menyebabkan
amenore/oligomenore
B. Infertilitas terjadi akibat tidak terbentuknya
korpus luteum tepat
C. Ovarium polikistik tepat
D. Pil kontrasepsi hormonal adalah pilihan terapi
tepat, terutama pada pasien yang
bermanifestasi hirsutisme
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 31 tahun
• Jarang haid sejak 5 tahun lalu
• 1 tahun terakhir haid hanya 2 kali oligomenorrhea
• Belum memiliki anak 5 tahun infertilitas
• PF: rambut terminal pada wajah dan linea alba
hirsutisme
• PP: hiperkolesterolemia dan hiperglikemia

DIAGNOSIS >> PCOS


Maka pernyataan yang tidak tepat pada kasus ini adalah

E. Penyakit ini berhubungan


dengan malnutrisi
KEYWORDS

• Wanita, 30 tahun
• Nyeri saat berhubungan seskual dispareunia
• Penurunan berat badan disangkal
• PF: fluor albus bening tidak berbau
• USG: massa 3 cm batas tegas di bawah
endometrium

DIAGNOSIS >> LEIOMYOMA

JAWABAN

A. Otot polos
PENJELASAN

Perdarahan Abnormal Uteri


• Penyebab:
Lokal Sistemik

P olip C oagulopathy

A denomiosis O vulatory dysfunction

L eiomyoma E ndometrial

M alignancy & hiperplasia I atrogenik

N ot yet classified
PENJELASAN

Mioma Uteri
• Nama lain: fibroid uterus, leiomyoma
• Tumor jinak yang berasal dari otot polos
rahim
• Dipengaruhi hormon reproduksi
• Faktor risiko
• Multipara
• Menarche usia <10 tahun
• Obesitas
• Konsumsi alkohol
• Merokok
PENJELASAN

Mioma Uteri
• Klasifikasi berdasarkan lokasi
• Mioma submukosa: berada di lapisan di bawah
endometrium dan menonjol ke dalam kavum uteri.
Jika bertangkai hingga menonjol melalui seviks
atau vagina Mioma Geburt
• Mioma intramural: berkembang di antara
miometrium
• Mioma subserosa : tumbuh di bawah lapisan
serosa uterus dan dapat tumbuh ke arah luar
• Mioma servikal: mioma terletak pada serviks
bukan pada corpus uteri
Jenis-jenis
Leiomyoma
PENJELASAN

Mioma Uteri
• Manifestasi Klinis
• Asimptomatik sering ditemukan secara tidak sengaja
pada USG pelvis
• Menorrhagia Perdarahan menstruasi yang lebih lama dan
lebih banyak
• Efek massa nyeri abdomen, inkontinensia urin
• Disfungsi reproduksi
• Infertilitas
• Komplikasi obstetri
• Gejala lainnya
• Dyspareunia
• Dysmenorrhea
• Polisitemia
• Galaktorrhea
PENJELASAN

Mioma Uteri
• Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium tidak dibutuhkan
• Pencitraan
• USG Pelvis pilihan pencitraan terbaik
• Histeroskopi dapat visualisasi myoma submukosa
atau mioma geburt
• MRI
• Histopatologi
• sel otot polos dengan jaringan ikat fibrosa
• Tidak ada tanda displasia maupun anaplasia
TATALAKSANA

Mioma Uteri
• Tata laksana
• Terapi hormonal
• GnRH agonis merupakan terapi farmakologi terbaik
• Pil estrogen-progestin
• IUD dengan levonogestrel
• Impan maupun injeksi progestin
• Pembedahan Terapi definitif leiomyoma
• Indikasi
• AUB dengan gejala efek desak massa
• Infertilitas maupun abortus
• Dapat dilakukan dengan 2 cara miomektomi atau
histerektomi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Otot lurik tidak tepat


C. Jaringan endometrium tidak tepat
D. Jaringan tiroid terjadi pada struma ovarii,
salah satu teratoma ovarium
E. Jaringan ikat elastin tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 30 tahun
• Nyeri saat berhubungan seskual dispareunia
• Penurunan berat badan disangkal
• PF: fluor albus bening tidak berbau
• USG: massa 3 cm batas tegas di bawah
endometrium

DIAGNOSIS >> LEIOMYOMA


Maka jaringan yang paling mungkin pada kasus ini adalah

A. Otot polos
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun
• Benjolan payudara kanan sejak 2,5 minggu lalu
• Disadari saat mandi benjolan belum besar
• PF: benjolan soliter di kuadran superolateral
• Lunak, mobil, batas tegas, tidak ada cairan tanda
benign

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. FAM
PENJELASAN

Massa Jinak pada Payudara

Fibroadenoma Phylloides Fibrokista

Dapat membesar
Ukuran Biasanya 2-3 cm Biasanya >15 cm
hingga 5-6 cm

Wujud Padat Padat Kistik

Nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri Menjelang haid

Discharge Tidak ada discharge Tidak ada discharge Serosa/kehijauan

Kapsul yang robek


Tidak memiliki
Histologi Memiliki kapsul dengan proyeksi
kapsul
seperti jari
PENJELASAN

Fibrokista vs FAM
PENJELASAN

Fibroadenoma Mammae
• Etiologi: gangguan pada hormon estrogen

• Membesar saat kehamilan dan mengecil saat


menopause

• Manifestasi Klinis
• Muncul sebelum usia 30 th
• Tidak nyeri
• Mobile
• Seringkali soliter
• Konsistensi seperti karet
• Batas tegas
PENJELASAN

Fibroadenoma Mammae
• Pemeriksaan Penunjang
• Mamografi area hipo/isodense dengan tepi rata
dan bulat

• USG mammae massa makrolobular, berbatas


tegas, dengan sifat hipoekoik yang merata

• Biopsi
• Memiliki komponen stroma dan komponen epitel
• Sel-sel epitel tersusun dalam honeycomb pattern
• Membrana basalis tetap intak ciri massa jinak
PENJELASAN

Fibroadenoma Mammae

Mamografi FAM USG FAM Histologi FAM


Massa isodense Massa hipoekoik Tanda panah sel epitel
dengan kalsifikasi berbatas tegas
* Stroma hiposelular
PENJELASAN

Fibroadenoma Mammae
• Terapi
• Pada sebagian besar kasus, tidak diperlukan
• Lumpektomi, jika
• Ukuran besar
• Mengganggu struktur sekitar
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fibrokista fibrokista merupakan massa yang


terasa nyeri menjelang haid
C. Phylloides ukuran pada kasus masih kecil
sehingga lebih mengarah ke FAM. Tumor filoides
biasanya memiliki ukuran besar sehingga tampak
tidak simetris
D. Ca mammae pada kasus tidak ada ciri
keganasan pada manifestasi klinis
E. DCIS merupakan keganasan (pada kasus
tidak ada tanda keganasan), biasanya ditemukan
pada mamografi, massa biasanya sangat kecil
sehingga tidak teraba
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun
• Benjolan payudara kanan sejak 2,5 minggu lalu
• Disadari saat mandi benjolan belum besar
• PF: benjolan soliter di kuadran superolateral
• Lunak, mobil, batas tegas, tidak ada cairan
tanda benign

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. FAM
KEYWORDS

• Wanita, 26 tahun, G2P1A0, UK 37 minggu


• Riwayat SC sebelumnya ada scar di uterus
• Plasenta tidak keluar setelah 30 menit
• PF: perdarahan aktif dan tali pusat keluar dari jalan
lahir

DIAGNOSIS >> RETENSIO PLASENTA

JAWABAN

A. Infus oksitosin 20-40 IU


PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
Penyebab Gejala dan Tanda

• Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
• Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)

Ruptur Uteri • Nyeri perut yang hebat

• Fundus tidak teraba


Inversio Uteri • Lumen vagina terisi massa
• Nyeri perut

Retensio Plasenta • Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir

• Plasenta tidak lengkap


Sisa Plasenta
• Subinvolusi uterus

Atonia Uteri • Uterus tidak berkontraksi / lembek

• riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,


Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Penyebab Terapi
• Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir • Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri • Histerorrhaphy / Histerektomi

• Reposisi manual
Inversio Uteri
• Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


• Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta • Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
• Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
• Berikan antibiotik profilaksis
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
• Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

• Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
• Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
• Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
• Siap rujuk

• Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
• Berikan whole blood atau blood component
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Peregangan tali pusat terkendali dilakukan


setelah pasien diberikan oksitosin
C. Manual plasenta dilakukan bila
peregangan tali pusat terkendali tidak berhasil
D. Histerektomi dilakukan bila manual
plasenta tidak berhasil
E. antibiotik profilaksis dapat diberikan namun
bukan merupakan tata laksana awal retensio
plasenta
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 26 tahun, G2P1A0, UK 37 minggu
• Riwayat SC sebelumnya ada scar di uterus
• Plasenta tidak keluar setelah 30 menit
• PF: perdarahan aktif dan tali pusat keluar dari jalan
lahir

DIAGNOSIS >> RETENSIO PLASENTA


Maka tata laksana awal yang paling tepat pada kasus ini
adalah

A. Infus oksitosin 20-40 IU


KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun, G2P1A0, UK 15 minggu


• Muntah sejak awal kehamilan
• BB turun 7,5 kg sejak hamil
• PF: kulit kering dengan turgor melambat dehidrasi
sedang
• RR 28, napas bau manis, dan keton darah (+)
tambahan informasi

DIAGNOSIS >> HIPEREMESIS GRAVIDARUM


JAWABAN

D. Promethazine
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
• Definisi
Mual muntah pada kehamilan (biasanya UG
≤16 minggu) yang sulit berhenti, cukup untuk
menyebabkan penurunan berat badan,
dehidrasi, ketosis, alkalosis, dan
hipokalemia

• Etiologi
multifaktorial, sering dianggap sebagai
gangguan hormonal (beta-hCG dan estrogen
berlebih)
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
Bedakan!! dengan
Emesis gravidarum (morning sickness)

Emesis Hiperemesis
Gravidarum Gravidarum
Penurunan BB ≤5% dari BB sebelum >5% dari BB sebelum
kehamilan kehamilan
Dehidrasi Tidak ada Ada
Episode muntah Episodik, terutama pagi Sering
Perubahan gaya hidup Mengurangi gejala Tidak mengurangi gejala
Trimester Membaik saat masuk Sering menetap saat
trimester 2 masuk trimester 2
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
• Diagnosis
• Trias: BB turun >5% dari BB sebelum kehamilan,
dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit

• Pemeriksaan Penunjang
• Urin Dipstick keton minimal +1
• Elektrolit hiponatremia, hipokalemia
• Urea
• Gula darah untuk menyingkirkan ketoasidosis
diabetikum
• Hormon tiroid pada kasus refrakter
PENJELASAN

Hiperemesis Gravidarum
• Jenis keton
• Asetoasetat
• Ada dalam darah
• Bentuk yang tidak stabil, dikonversi menjadi asam beta-
hidroksibutirat dan aseton
• Dapat ditemukan di urin
• Beta-hidroksibutirat dapat ditemukan di urin
• Aseton
• Diekskresikan saat ekspirasi
• Menyebabkan bau napas seperti buah
PENJELASAN

Grading
• Derajat keparahan dapat ditentukan dengan PUQE Index

Disadur dari RCOG: The management of nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum, 2016

6 Mild
7-12 Moderate
13-15 Severe
PENJELASAN

Grading
• Sering tidak diberikan PUQE score pada soal
UKMPPD
• Berdasarkan klinis, derajat dapat ditentukan
sbb:
• Ringan: belum ada ketosis, belum ada penurunan
kesadaran, tidak ikterik
• Sedang: sudah ada ketosis, belum ada penurunan
kesadaran
• Berat: sudah ada ketosis, sudah ada penurunan
kesadaran
TATALAKSANA

Hiperemesis
Gravidarum

HATI-HATI!!
Tidak perlu memberikan
dekstrosa pada cairan
kristaloid dapat
menyebabkan Wernicke
encephalopathy

Disadur dari: William s Obs e rics 25th Ed.


TATALAKSANA

Dosis antiemetik
Antiemetik Dosis

5-10 mg setiap 6-8 jam PO ATAU


Prochlorperazine 12,5 mg setiap 8 jam IM/IV ATAU
25 mg PR/hari

Promethazine 12,5-25 mg setiap 4-8 jam PO, IM, IV atau PR

10-25 mg setiap 4-6 jam PO, IV, IM ATAU 50-100 mg


Chlorpromazine
setiap 6-8 jam PR

Metoclopramide 5-10 mg setiap 8 jam PO, IV atau IM

Ondansetron 4-8 mg setiap 6-8 jam PO ATAU 8 mg setiap 12 jam IV

Disadur dari RCOG: The management of nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum, 2016
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ekstrak jahe diberikan pada HEG ringan


B. Doxylamine diberikan pada HEG ringan
C. Vitamin B6 diberikan pada HEG ringan
E. Nutrisi parenteral diberikan pada HEG
berat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun, G2P1A0, UK 15 minggu
• Muntah sejak awal kehamilan
• BB turun 7,5 kg sejak hamil
• PF: kulit kering dengan turgor melambat dehidrasi sedang
• RR 28, napas bau manis, dan keton darah (+) tambahan
informasi

DIAGNOSIS >> HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini


adalah

D. Promethazine
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Laki-laki, 35 tahun
• Luka pada kemaluan
• PF: luka batas tegas, dasar kotor
• Nyeri bila tersentuh
• Gambar kasus school of fish

DIAGNOSIS >> CHANCROID

JAWABAN

B&C
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier – Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa School of
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa – Gamma- • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag • Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa – • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Ulkus Molle

Kissing ulcer – autoinokulasi School of fish


akibat kulit/mukosa yang saling Atas – Gram stain
menempel Bawah Gentian violet
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Siprofloksasin 3x500 mg PO selama 3 hari


dosis yang tepat adalah 2x500 mg
D. Doksisiklin 2x100 mg PO selama 30 hari
diberikan pada sifilis yang alergi terhadap
penisilin
E. Benzathin penicillin 2,4 juta IU IM SD
terapi sifilis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 35 tahun
• Luka pada kemaluan
• PF: luka batas tegas, dasar kotor
• Nyeri bila tersentuh
• Gambar kasus school of fish

DIAGNOSIS >> CHANCROID


Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

B&C
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Keluar cairan bening kental dari kemaluan
• Nyeri berkemih (+) disuria
• PF: discharge mukoid
• PP: Badan elementer dan badan retikuler (+)

DIAGNOSIS >> CHLAMYDOSIS

JAWABAN

C. Azithromisin
PENJELASAN

Chlamydosis
• Etiologi: Chlamydia trachomatis
• Kuman Gram negatif
• Intraselular obligat ditandai dengan adanya 2
jenis badan inklusi (badan elementer dan badan
retikuler)
• Memiliki banyak serotipe
• Serotipe A, B, Ba, C: menyebabkan trachoma
• Serotipe D hingga K: menyebabkan uretritis
• Serotipe L1, L2, L3: menyebabkan LGV

• Transmisi: hubungan seksual


PENJELASAN

Chlamydosis
• Manifestasi klinis
• Biasanya asimptomatik
• Wanita
• Duh tubuh mukoid kekuningan dari serviks maupun vagina
• Post-coital bleeding
• Nyeri pelvis curiga komplikasi PID
• Laki-laki
• Duh tubuh mukoid/mukopurulen
• Nyeri skrotum curiga komplikasi epididimitis
PENJELASAN

Chlamydosis
• Pemeriksaan penunjang
• Nucleic acid amplification test (NAAT) gold
standard, Menemukan DNA Chlamydia trachomatis
• Mikroskopi elektron ditemukan badan elementer
dan badan retikuler
• Kultur sel sudah jarang dilakukan, menemukan
badan elementer dan badan retikuler pada sel

• Tata laksana
• Azithromisin 1 g PO single dose ATAU
• Doksisiklin 2x100 mg PO selama 7 hari
PENJELASAN

Mikroskopi Elektron
Ditemukan badan elementer dan
badan retikuler
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ceftriaxone digunakan untuk terapi uretritis


gonore
B. Fluconazole merupakan antifungal
D. Penisilin digunakan pada terapi sifilis
E. Vancomycin digunakan pada terapi MRSA,
bukan klamidosis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Keluar cairan bening kental dari kemaluan
• Nyeri berkemih (+) disuria
• PF: discharge mukoid
• PP: Badan elementer dan badan retikuler (+)

DIAGNOSIS >> CHLAMYDOSIS

Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

C. Azithromisin
KEYWORDS

• Laki-laki, 21 tahun
• Kaki kanan kemerahan, panas, perih dan gatal
• Sudah menggunakan mikonazole tidak membaik
• UUK : makulopapular hiperpigmentasi berbatas
tegas

DIAGNOSIS >> ERITRASMA


JAWABAN

D. Pemeriksaan lampu wood


menghasilkan warna akibat
porphyrin II
PENJELASAN
KEYWORDS

ERITRASMA

• Penyakit bakteri kronik pada stratum korneum


corynebacterium minitussismum (batang, gram
positif)

• Gejala Klinis
• Lesi eritroskuamosa
• Skuama halus merah kecoklatan
• Predileksi ketiak dan lipat
paha/intertriginosa pada penderita gemuk
PENJELASAN
KEYWORDS

ERITRASMA

• Pemeriksaan penunjang
1. Lampu Wood : fluoresensi merah membara /
merah bata (coral-red) akibat coproporphyrin III
2. Kerokan lesi : organisme batang pendek, halus,
bercabang, mudah putus sebagai bentuk basil kecil

• Pengobatan :
1. Eritromisin 4 x 250 mg (1 gram perhari) 2-3 minggu
2. Clarithromycin 1 gram SD
3. Salep tetrasiklin 3%, Clindamycin atau erythromycin
(2% solution), benzoyl peroxide 5%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tempat predileksi meliputi daerah lipatan


tubuh benar
B. Pada pemeriksaan penunjang dengan
pewarnaan Gram didapatkan bakteri gram
positif bentuk batang benar
C. Pemeriksaan KOH 20% tidak ditemukan hifa
maupun spora benar
E. Tatalaksana yang bisa diberikan adalah
golongan makrolid benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 21 tahun
• Kaki kanan kemerahan, panas, perih dan gatal
• Sudah menggunakan mikonazole tidak membaik
• UUK : makulopapular hiperpigmentasi berbatas
tegas

DIAGNOSIS >> ERITRASMA

Maka, pernyataan yang tidak tepat adalah


D. Pemeriksaan lampu wood
menghasilkan warna akibat
porphyrin II
KEYWORDS

• Perempuan, 35 tahun
• Terdapat benjolan dileher yang membesar
• Riwayat batuk 3 minggu
• UUK : leher kanan anterior terdapat benjolan
multiple, berkonfluensi, terfiksir dijaringan
kulit, keluar cairan kental, jembatan jaringan (+)

DIAGNOSIS >> SKROFULODERMA


JAWABAN

A. Mycobacterium
tuberculosa; Obat anti-TB
PENJELASAN
KEYWORDS

SKROFULODERMA

• Salah satu bentuk tuberculosis kutis yang terjadi


akibat penjalaran langsung organ subkutis yg
terinfeksi M. tuberculosis (biasanya KGB), M.
Bovis atau M Atypic

• Predileksi: leher, ketiak, lipat paha


PENJELASAN
KEYWORDS

SKROFULODERMA

Periadenitis:
Limfadenitis Perlunakan Hasil akhir:
perlekatan
TB: meluas KGB dengan
dan
dengan
konsistensi abses
jaringan dingin
berkonfluensi beragam
sekitar KGB

Meluas menjadi
ulkus yg KHAS:
• Bentuk memanjang
Sembuh spontan: • Tepi ireguler
sikatriks/jembatan kulit/ • Dinding bergaung Pembentukan
• Kulit sekitar: livid fistel
Skin bridge • Jaringan granulasi
(+) pus (+)
Jenis TB kulit lainnya
1. Tuberkulosis kutis verukosa
• infeksi M. Tuberculosis inokulasi langsung ke kulit.
• Lesi biasanya berbentuk bulan sabit akibat penjalaran
serpiginosa.
• Terdiri atas ”wart like” papul/plak dengan inflammatory
halo

Tuberculosis kutis verukosa skrofuloderma


PENJELASAN
KEYWORDS

2. Lupus vulgaris
• Infeksi M. tuberculosis secara hematogen, limfogen
atau penjalaran langsung dari fokus tuberkulosis
ekstrakutan
• Kelompok papul/nodus merah yang berubah warna
menjadi kuning pada penekanan (apple jelly colour).
PENJELASAN
KEYWORDS

3. Tuberculosis chancre (Tuberkulosis kompleks primer)


• Merupakan inokulasi langsung mikobakterium pada
kulit.
• Dapat berupa papul, nodus, pustul, atau ulkus indolen,
indurasi positif, dan dinding bergaung.

4. Tuberkulosis miliar kutis


• Penyebaran hematogen
• Individu imunosupresif.
• Lesi diseminata seluruh tubuh
berupa papul, vesikel, Tuberculosis
chancre
pustul hemoragik
atau ulkus.
• Prognosis buruk.
PENJELASAN
KEYWORDS

• Pemeriksaan penunjang skrofuloderma


• Pemeriksaan darah tepi : LED meningkat
• Tuberkulin hasil (+) > 10 mm
• Pewarnaan Ziehl-Neelsen: BTA (+)
• Histopatologis: bagian tengah lesi tampak
nekrosis masif dan gambaran tepi
abses/dermis terdiri atas granuloma
tuberkuloid
PENJELASAN
KEYWORDS

skrofuloderma
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Topikal: jika ulkus, kompres dengan PK 1:5000


• Oral: REGIMEN OAT KATEGORI I
• Tahap intensif (2 bulan), RHZE, dosis sama
dengan tx TB paru
• Tahap lanjutan (4 bulan) RH, dosis sama
dengan tx TB paru
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA PENYEMBUHAN
1. Skrofuloderma
- Fistel dan ulkus menutup
- KGB mengecil, diameter < 1 cm, dan konsistensi keras
- Sikatriks eritematosa menjadi tidak merah lagi
- LED menurun dan normal kembali
2. TB kutis verukosa
- Tidak dijumpai lesi serpiginosa
- Dijumpai sikatriks tidak eritematosa
- LED menurun dan normal kembali
3. Lupus vulgaris
- Ulkus menutup
- Dijumpai sikatriks tidak eritematosa
- LED menurun dan normal kembali
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Mycobacterium tuberculosa; Salep


betametason tx salah
C. Mycobacterium leprae; Salep eritromisin
etiologi dan tx salah
D. Mycobacterium leprae; Krim asam fusidat
etiologi dan tx salah
E. Mycobacterium leprae; Ketokonazole
eitologi dan tx salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 35 tahun
• Terdapat benjolan dileher yang membesar
• Riwayat batuk 3 minggu
• UUK : leher kanan anterior terdapat benjolan
multiple, berkonfluensi, terfiksir dijaringan kulit,
keluar cairan kental, jembatan jaringan (+)

DIAGNOSIS >> SKROFULODERMA

Maka, etiologi dan tatalaksana yang tepat adalah

A. Mycobacterium
tuberculosa; Obat anti TB
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Gatal diselangkangan dan paha kanan kiri
• Jarang mengganti celana
• UUK : plak eritematosa polisiklik dilipat
paha dengan central healing dan skuama
halus diatasnya

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Tinea kruris
PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA KRURIS

• Salah satu penyakit infeksi jamur superfisial yang


disebabkan oleh jamur kelompok dermatofita
GEJALA KLINIS
• Gatal saat berkeringat dapat disertai maserasi
atau infeksi sekunder
• Lesi : plak anular berbatas tegas dengan tepi
meninggi yang dapat pula disertai papul dan
vesikel di tepi, normal di tengah (central healing).
Terletak di daerah inguinal dapat meluas ke
suprapubis, perineum, perianal, dan bokong.
PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA KRURIS

Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kulit tidak berambut : Kerokan / swab kulit dari bagian
tepi sampai sedikit bagian luar kelainan sisik kulit
• Kulit berambut : rambut dicabut pada kulit yang
mengalami kelainan, kulit di derah tersebut dikerok
• Kuku : dari kuku yang sakit dan dipotong sampai mengenai
seluruh tebal kuku
• Bahan : KOH 10% kulit, KOH 20% kuku
Zat warna tambahan : tinta Parker
• Tampakan : hifa panjang / sejati (bersekat / bercabang) +
atrospora (spora berderet)
• Kultur : agar Saboraud
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
TATALAKSANA
KEYWORDS

TINEA KRURIS

TOPIKAL
• Pilihan : krim terbinafin 1% 1x/hari selama 1-2 pekan
• Alternatif : krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2%
2x/hari selama 4 – 6 minggu

SISTEMIK (bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi)


• Pilihan : terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis
membaik dan hasil lab negatif) selama 2 minggu
• Alternatif :
• Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
• Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari selama 2 –
4 minggu
• Ketokonazol 200 mg/hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Psoriasis inversa lesi dengan plak skuama


tebal putih, pitting nail (+)
B. Kandidiasis intertriginosa lesi satelit (+),
gambaran KOH dengan pseudohifa
C. Liken simpleks kronika lesi likenifikasi
yang dicetuskan oleh stress
D. Tinea versikolor lesi hipopigmentasi
dengan skuama halus diatasnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Gatal diselangkangan dan paha kanan kiri
• Jarang mengganti celana
• UUK : plak eritematosa polisiklik dilipat paha
dengan central healing dan skuama halus
diatasnya

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

E. Tinea kruris
KEYWORDS

• Perempuan, 25 tahun
• Bintik hitam dan jerawat di wajah 2 minggu
lalu
• UUK : lesi bintik hitam diwajah berjumlah 15
+ 25 papul pustul

DIAGNOSIS >> AKNE VULGARIS


JAWABAN

D. Doksisiklin oral + Asam retinoat


topical 0,1% + Benzoil peroksida
topikal
PENJELASAN
KEYWORDS

AKNE VULGARIS

• Peradangan menahun folikel pilosebasea


• Ditandai dengan adanya komedo (khas/
patogmonomik), papul, pustul, nodul, kista dengan
sisa sequele berupa hiperpigmentasi dan jaringan parut

• Akibat perubahan pola keratinisasi folikel pilosebasea,


peningkatan produksi sebum, fraksi asam lemak bebas
menyebabkan inflamasi folikel, peningkatan hormon
androgen, stress psikis, atau kolonisasi Cutibacterium
acne
PENJELASAN
KEYWORDS

AKNE VULGARIS
• Komedo
(khas/patogmonomik)
papul miliar yang di
tengahnya mengandung
sumbatan sebum
– Black comedo, open
comedo: berwarna hitam,
mengandung unsur melanin

– White comedo, closed


comedo : berwarna putih,
letak lebih dalam, tidak
mengandung unsur melanin
PENJELASAN
KEYWORDS

DERAJAT KEPARAHAN AKNE


VULGARIS

Ringan Sedang Berat


Komedo <20 20-100 >100 atau kista >5

Lesi <15 15-50 >50


inflamasi
Total lesi <30 30-125 >125
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Sumber : Perdoski 2017


TATALAKSANA

Sumber : Perdoski 2017


TATALAKSANA

Sumber : Perdoski 2017


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asam retinoat topical 0,1% untuk derajat


ringan
B. Asam retinoat topical 0,1% + Benzoil
peroksida topikal untuk derajat ringan
C. Doksisiklin 100mg oral pemberian disertai
terapi topikal
E. Klindamisin topical + Azitromisin dosis denyut
terapi untuk derajat berat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 25 tahun
• Bintik hitam dan jerawat di wajah 2 minggu lalu
• UUK : lesi bintik hitam diwajah berjumlah 15 +
25 papul pustul

DIAGNOSIS >> AKNE VULGARIS

Maka, tatalaksana awal yang tepat adalah


D. Doksisiklin oral + Asam retinoat
topical 0,1% + Benzoil peroksida
topikal
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Demam dan lepuh-lepuh seluruh badan sejak 3
hari
• Baru mengonsumsi allopurinol 1 bulan lalu
• PF : erosi mukosa bibir, konjungtivitis, bulla
multiple di dada, punggung dan paha. Tanda
nikolsky (+)

DIAGNOSIS >> SJS

JAWABAN

A. Tidak dapat terjadi


komplikasi ke ginjal
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
• Reaksi kulit fatal, akut, dan jarang berupa pengelupasan kulit
dan lapisan mukosa. Hampir selalu disebabkan obat.
• TEN = Lyell syndrome
• Obat yang paling sering menyebabkan:
• Sulfonamides: cotrimoxizole;
• Beta-lactam: penicillins, cephalosporins
• Anti-convulsants: lamotrigine, carbamazepine, phenytoin,
phenobarbitone
• Allopurinol
• Paracetamol/acetominophen
• Nevirapine (non-nucleoside reverse-transcriptase inhibitor)
• Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) (oxicam type
mainly)
• Patogenesis belum diketahui dengan pasti
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
• Onset: paling sering dalam minggu pertama setelah konsumsi
obat (biasanya obat terkait berupa antibiotik).
• SJS-TEN akibat obat anti-kejang bisa muncul 2 bulan setelah
inisiasi obat.
• Tanda dan gegala prodromal
• Demam
• Nyeri tenggorokan
• Sekret hidung meningkat, batuk
• Konjungtivitis
• Lesi kulit
• Ruam kemarahan dan lepuh: dimulai di badan menyebar
ke wajah dan ekstremitas
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
• Jenis lesi
• Makula, plak, vesikel, bula, atau papul berkonfluensi
• Purpura
• Eritema difus
• Targetoid
• Keterlibatan mukosa: mata, mulut (cheilitis, stomatitis),
faring-esophagus, respiratory tract, GIT

Sumber :http://www.dermnetnz.org/reactions/sjs-ten.html, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI,


Fitzpatrick 8ed
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Tatalaksana umum
• Stop konsumsi obat yang diduga menyebabkan
SJS/TEN
• Terapi cairan dan nutrisi via NGT
• Termoregulasi ruangan hangat 30 – 32oC
• Kontrol nyeri
• Skin care
• Anti-septik topikal: silver nitrat, chlorhexidine (NOT
silver sulfadiazine)
• Dressing lembab dengan petrolatum jel
• Jangan gunakan adhesive tape

Bisa dipertimbangkan kortikosteroid sistemik, IVIG, TNF


antagonis, thalidomid, siklosporin, dll (imunosupresan)
PENJELASAN
KEYWORDS

Komplikasi Akut

• Dehidrasi dan malnutrisi akut


• Infeksi membran mukosa maupun paru (pneumonia),
septikemia
• Acute respiratory distress syndrome
• Ulserasi dan perforasi GIT pendarahan syok
hemoragik, hipovolemik
• Gagal organ multipel, termasuk gagal ginjal
• Tromboemboli dan DIC
PENJELASAN
KEYWORDS

Komplikasi Kronik/Sekuele

Sebagian besar mengenai kulit dan mukosa, seperti:


• Hiper/hipopigmentasi, dianjurkan menggunakan sunblock
• Distrofi kuku atau kuku tidak tumbuh lagi
• Hipohidrosis (sekresi keringat berkurang)
• Skar, alopesia
• Xerostomia
• Striktur esofagus
• Sinekia vulvovaginal, fimosis
• Mata: keratinisasi abnormal pada konjungtiva, sjorgen-like
syndrome (mata kering, abrasi kornea, skar), sinekia
palpebra, entropion, simblefron, kebutaan.
PENJELASAN

Fixed drug eruption Eritema multiformis SJS/TEN

Erupsi Muncul 30min-8jam Mendadak, simetris >FDE


>4 hari
Lesi Muncul sama Lesi target Tidak ada lesi awal
dengan lesi Makula eritema Lesi mukosa +
sebelumnya Vesikobulosa
Lesi mukosa kadang Lesimukosa +/-
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Dapat disebabkan oleh infeksi Herpes


Simplex Virus benar
C. Sering disebabkan oleh obat-obat anti-
konvulsan benar
D. Pneumonia merupakan salah satu komplikasi
yang sering terjadi benar
E. Komplikasi pada mata sering terjadi benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 55 tahun
• Demam dan lepuh-lepuh seluruh badan
• Baru mengonsumsi allopurinol 1 bulan lalu
• PF : erosi mukosa bibir, konjungtivitis, bulla
multiple di dada, punggung dan paha. Tanda
nikolsky (+)

DIAGNOSIS >> SJS

Maka, pernyataan yang tidak sesuai adalah

A. Tidak dapat terjadi


komplikasi ke ginjal
KEYWORDS

• Perempuan, 4 tahun
• Kulit dan rambut putih sejak lahir
• Keluhan lain disangkal
• PF : depigmentasi kulit dan rambut totalis

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. ALBINO
PENJELASAN
KEYWORDS

ALBINO

• Akibat mutasi gen (paling sering autosomal resesif)


• Produksi pigmen melanin sedikit atau tidak ada.
• Sering disertai masalah visual.
• Tipe:
• Okulokutaneus (keterlibatan mata, kulit dan rambut)
• X-linked ocular albinism (tidak disertai perubahan pigmen
kulit/ rambut)
• Hermansky-Pudlak Syndrome (jarang, serupa
okulokutaneus, disertai gangguan paru, GIT, dan
pendarahan)
• Chediak-Higashi Syndrome (jarang, serupa okulokutaneus,
rambut berwarna pirang/ kecoklatan, kulit berwarna keabuan,
fungsi leukosit menurun sehingga juga memiliki masalah
imunitas)
PENJELASAN

Okulokutaneus X-linked albinism


Hermansky-Pudlak Syndrome

Chediak Higashi Syndrome MDT:


Tampak granul lisosom raksasa,
kasar, ireguler di sitoplasma
granulosit, limfosit, atau monosit
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI

• Gangguan visual hingga kebutaan


• Risiko tinggi keganasan kulit, luka bakar
• Masalah sosial dan psikologi (stigma)
• Masalah belajar (terkait dengan fungsi penglihatan
terganggu)

• Edukasi:
• Gunakan kacamata gelap
• Gunakan alat bantu penglihatan yang sesuai
• Gunakan tabir surya minimal SPF 30, hindari paparan
sinar matahari terlalu lama
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Vitiligo bercak putih depigmentasi muncul


dibeberapa bagian tubuh. Seringkali berkaitan
dengan kondisi autoimun lainnya
C. Psoriasis plak dengan skuama tebal
diatasnya, dipicu oleh stressor
D. Lepra lesi hipopigmentasi dengan
hipoestesi
E. Lupus vulgaris nodul kemerahan berubah
menjadi kekuningan dengan penekanan (apple
jelly colour)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 4 tahun
• Kulit dan rambut putih sejak lahir
• Keluhan lain disangkal
• PF : depigmentasi kulit dan rambut totalis

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

A. Albino
KEYWORDS

• Perempuan, 35 tahun
• Bercak kecoklatan di pipi dan hidung
• Sedang menggunakan pil KB + sebagai
pelatih atlit lari
• UUK : plak hiperpigmentasi berbentuk
nummular hingga plakat multipel

DIAGNOSIS >> MELASMA


JAWABAN

E. Diagnosis penyakit adalah


Freckles
PENJELASAN
KEYWORDS

MELASMA
• Hipermelanosis di dapat terutama di wajah dan leher
bewarna coklat muda-tua
• Dipengaruhi oleh:
• Genetik
• Pajanan sinar matahari
• Hormon seks perempuan (estrogen dan progesteron)
• Kontrasepsi hormonal
• Terapi sulih hormon pada menopause
• Kehamilan
• Kosmetik
• Obat : CPZ, hidantoin, minosiklin
• UKK : Bercak numular/plakat kecoklatan,
hiperpigmentasi, simetris, ireguler, batas tegas.
TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

Freckles = bercak coklat di wajah yang tersebar diskret, akibat


produksi melanin yang tinggi. Biasa terdapat pada wajah orang kulit
putih
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Terapi topical berupa krim hidrokuinon 4%


benar
B. Dipengaruhi oleh kadar hormone esterogen
benar
C. Pajanan sinar UV merupakan faktor risiko
benar
D. Pencegahan dengan tabir surya SPF>30
benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 35 tahun
• Bercak kecoklatan di pipi dan hidung
• Sedang menggunakan pil KB + sebagai pelatih
atlit lari
• UUK : plak hiperpigmentasi berbentuk
nummular hingga plakat multipel

DIAGNOSIS >> MELASMA

Maka, pernyataan yang tidak tepat adalah


E. Diagnosa penyakit
adalah Freckles
KEYWORDS

• Perempuan, 24 tahun
• Bintik hitam pada pipi kanan yang tidak hilang
• Awal berupa jerawat dan dipencet
• Permukaan kulit merata dengan warna
kehitaman sejak 1 bulan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Hiperpigmentasi pasca
inflamasi
PENJELASAN

Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi


• Melanosis epidermis (warna kecoklatan)
atau dermis (warna lebih gelap).
• Proses inflamasi aktivasi asam
arakinodat menjadi prostaglandin,
leukotriene, dll aktivasi sel imun dan
melanosit.
• Pigmentasi temporer setelah terjadi
kecelakaan atau penyakit kulit (dermatitis,
infeksi, akne, dll), phototoxic, physical
trauma, reaksi alergi
• Lebih sering terjadi pada pasien dengan
warna kulit lebih gelap, di area tubuh yg
paling terpapar sinar UV.
PENJELASAN

Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi

• Pemeriksaan lampu wood untuk membedakan


hiperpigmentasi dermal (batas tidak tegas) atau
epidermal (batas lebih tegas).
• Tatalaksana:
– 6-12 bulan untuk mencapai hasil depigmentasi.
– Prognosis sangat baik pada hipemelanosis epidermal
namun kurang pada dermal.
• Terapi:
– hidrokuinon, asam azelat, krim vitamin C, krim tretinoin,
krim kortikosteroid, asam glikolat.
– Laser fototermolisis.
• Pencegahan: sunscreen.
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ice pick acne scarring lesi kecil dengan


cekungan dengan predileksi pipi
C. Hipopigmentasi pasca inflamasi lesi
hipopigmentasi dengan riwayat lesi sebelumnya
D. Boxcar acne scarring lesi dengan
cengkungan dengan batas tegas, predileksi
pada pipi atau dagu. Lebih besar dibanding ice
pick acne scarring, namun tidak lebih dalam
E. Melasma plak hiperpigmentasi pada
wajah, riwayat hormonal (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 24 tahun
• Bintik hitam pada pipi kanan yang tidak hilang
• Awal berupa jerawat dan dipencet
• Permukaan kulit merata dengan warna
kehitaman sejak 1 bulan

Maka, diagnosis yang sesuai adalah


A. Hiperpigmentasi pasca
inflamasi
KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun
• Pilek tidak sembuh, keluar cairan bening
bergantian hidung kanan-kiri
• Keluhan lebih berat saat pagi hari dan saat dingin
• PF : secret mukoid dikedua cavum nasi
• Hasil uji cukil kulit negatif

DIAGNOSIS >> RHINITIS VASOMOTOR


JAWABAN

E. Berhubungan dengan
perubahan hormonal
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS VASOMOTOR/ AUTONOMIC

• Keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa ada


infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal,
dan pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi,
beta blocker, aspirin, klorpromazin, dan
dekongestan topikal) diagnosis per
eksklusionam
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS VASOMOTOR/ AUTONOMIC

• Etiologi dan patofisiologi yang pasti belum


diketahui. Beberapa hipotesis berupa
• Neurogenik : Disfungsi sistem otonom
• Peningkatan aktivitas parasimpatis (n.
Vidianus)
• Neuropeptida : Peningkatan rangsangan terhadap
saraf sensoris serabut C di hidung diikuti pelepasan
neuropeptida seperti substansi P dan calcitonin
gene related protein
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS VASOMOTOR/ AUTONOMIC

• Etiologi dan patofisiologi yang pasti belum


diketahui. Beberapa hipotesis berupa
• Nitrik Oksida (NO) : Kadar NO yang tinggi dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan atau nekrosis
epitel sehingga rangsangan non-spesifik
berinteraksi langsung ke lapisan subepitel
• Trauma : Rhinitis vasomotor akibat komplikasi
trauma jangka panjang
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS VASOMOTOR/ AUTONOMIC

• Seharusnya dilakukan tes cukil kulit dan


pemeriksaan kadar antibodi IgE spesifik serum
untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab
alergi (bukan menentukan diagnosis)
• Berhubungan dengan konsumsi ibuprofen jangka
panjang
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS VASOMOTOR/ AUTONOMIC

• Pencetus non-spesifik: asap/rokok, bau yang


menyengat, parfum, minuman beralkohol, pendingin
dan pemanas ruangan, perubahan kelembaban,
perubahan suhu luar, kelelahan, dan stres/emosi
• Hidung tersumbat, bergantian kanan dan kiri,
tergantung posisi
• Rinore mukoid atau serosa
• Jarang disertai keluhan mata
• Terbagi 3 golongan: bersin, rinore, dan tersumbat
PENJELASAN
KEYWORDS

RHINITIS VASOMOTOR/ AUTONOMIC

• Rhinoskopi:
• Edema mukosa hidung
• Konka merah gelap/merah tua atau pucat
• Permukaan konka licin atau berbenjol-benjol
• Sekret mukoid sedikit atau serosa banyak
TATALAKSANA

• Menghindari pencetus
• Cuci hidung dengan NaCl
• Kauterisasi konka hipertrofi dengan AgNO3 25%
atau trikloroasetat
• Steroid topikal: flutikason propionat/ mometason
furoat 0,1-0,2 mg 1x sehari min. 2 minggu
(untuk golongan bersin dan golongan
tersumbat) atau budesonide 1-2x/hari 100-200
mcg/hari
• Antikolinergik topikal: ipratropium bromida
(untuk golongan rinore)
• Simpatomimetik oral :agonis alfa
(Pseudoefedrin, Fenilpropanolamin, Fenilefrin)
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tatalaksana dengan steroid topikal benar


B. Gejala bervariasi antara bersin, rinore, dan
hidung tersumbat benar
C. Faktor pencetus tidak spesifik benar
D. Diduga disebabkan oleh peningkatan
aktivitas N. Vidianus benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 25 tahun
• Pilek tidak sembuh, keluar cairan bening bergantian
hidung kanan-kiri
• Keluhan lebih berat saat pagi hari dan saat dingin
• PF : secret mukoid dikedua cavum nasi
• Hasil uji cukil kulit negatif

DIAGNOSIS >> RHINITIS VASOMOTOR

Maka, penyataan yang sesuai, kecuali

E. Berhubungan dengan
perubahan hormonal
KEYWORDS

• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri dan kemerahan pada hidung kiri
• Keluhan berulang 3 bulan lalu dan hilang
dengan sendiri
• Gangguan penciuman (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Furunkel vestibular nasi;


Rudolf sign +
PENJELASAN
KEYWORDS

FURUNKEL NASI

• Infeksi pada vestibula hidung


• Furunkel: area nyeri terlokalisasi akibat selulitis
yang mengelilingi folikel rambut
• Etiologi sering: S. aureus
• Manifestasi:
• Nyeri lokal di salah satu lubang hidung
• Nyeri tekan dari luar
• Ujung hidung kemerahan RUDOLPH SIGN
• Pustul (jarang tampak)
• Pencetus: manipulasi daerah hidung berlebihan
PENJELASAN
KEYWORDS

Rudolph Sign
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Kompres hangat
• Hindari manipulasi di daerah vestibulum
• Antibiotik topikal: mupirocin 2 kali sehari pada
mukosa vestibulum hidung 2-3 hari
• Pilihan lain: retapamulin, neomycin, polymyxin,
bacitracin
• Antibiotik oral, bila perlu
• Antinyeri tidak perlu karena nyeri biasanya
berkurang setelah 12 jam penggunaan antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rhinitis alergika; allergic crease sign test


cukil kulit (+), muncul garis hiperpigmentasi
pada hidung
C. Folikulitis; Rudolf sign + diagnosa salah
D. Acne vulgaris; red nose sign + lesi berupa
black comedos & white comedos
E. Tidak ada jawaban yang tepat salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 28 tahun
• Nyeri dan kemerahan pada hidung kiri
• Keluhan berulang 3 bulan lalu dan hilang dengan
sendiri
• Gangguan penciuman (-)

Maka, diagnosis dan temuan pada pasien


adalah
B. Furunkel vestibular nasi;
Rudolf sign +
KEYWORDS

• Laki-laki, 71 tahun
• Sulit mendengar dan menonton video
dengan volume kencang
• Membran timpani intak
• Hasil audiometri : penurunan pendengaran
pada frekuensi tinggi

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Prebiaskusis
PENJELASAN
KEYWORDS

Presbiakusis

• Akibat proses degeneratif (penuaan)


• Pendengaran berkurang perlahan dan
progresif
• Simetris pada kedua telinga
• Telinga berdenging (tinitus nada tinggi)
• Cocktail party deafness
• Terjadi penurunan tajam pendengaran
setelah frekuensi 2000 Hz
TATALAKSANA
KEYWORDS

Presbiakusis

• Rehabilitasi: hearing aid


• Speech reading
• Auditory training
PENJELASAN
KEYWORDS

Derajat Ketulian

• 0 – 25 dB : normal
• > 25 – 40 dB : tuli ringan
• > 40 – 55 dB : tuli sedang
• > 55 – 70 dB : tuli sedang berat
• > 70 – 90 dB : tuli berat
• > 90 dB : tuli sangat berat

Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed,
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri

• Memeriksa batas ambang suara terlemah yang


masih bisa didengar pada frekuensi tertentu (250-
8000 Hz)
• Air conduction (konduksi udara/AC) lewat
earphones, loudspeakers, dll
• Bone conduction (konduksi tulang/BC) lewat
vibrator di dahi atau mastoid
• Air-bone gap adalah adanya jarak antara
konduksi tulang dengan konduksi udara, artinya
konduksi tulang lebih baik daripada konduksi
udara terdapat tuli konduktif
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri Normal


PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri Gangguan


Konduksi

BC normal,
terdapat air-bone
gap 10 dB atau
lebih
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri Gangguan


Sensorineural

Konduksi udara
dan tulang
sama: gap
kurang dari 10
dB
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri Gangguan


Campuran

Terdapat air-bone
gap tetapi BC
tidak normal
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri NIHL

Terdapat
notch pada
frekuensi
tinggi
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri
Presbiaskusis

Penurunan tajam
pendengaran setelah
2000Hz
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Accoustic neuroma tumor jinak sel


schwann, dengan gejala penurunan
pendengaran unilateral, vertigo, tinutus dan
masalah keseimbangan
C. Sarkoidosis peradangan pada jaringan
ikat, jarang mengenai telinga
D. Pseudotumor cerebri muncul gejala
peningkatan tekanan intrakranial
E. Otosklerosis penurunan pendengaran
karena kekakuan tulang stapes, riw keluarga (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 71 tahun
• Sulit mendengar dan menonton video
dengan volume kencang
• Membran timpani intak
• Hasil audiometri : penurunan pendengaran
pada frekuensi tinggi

Maka, diagnosis yang sesuai adalah


B. Prebiaskusis
KEYWORDS

• Perempuan, 2 tahun
• Belum bisa bicara dan merespon suara
• Kurang ada kontak mata + katarak kongenital
• Riwayat kejang beberapa bulan lalu
• Riwayat ibu demam + ruam saat hamil

DIAGNOSIS >> TULI KONGENITAL


JAWABAN

C. Rubella Virus
PENJELASAN

Sindrom Rubella Kongenital


• Definisi: Penyakit yang muncul saat bayi,
sebagai akibat dari infeksi rubella in utero
yang dikarakterisasi dengan defek kongenital
• Etiologi: Virus rubella (Genus: Togaviridae)
• Patogenesis
1. Transmisi maternal-fetal
2. Virus bersirkulasi dalam sistem vaskuler janin
3. Kerusakan pembuluh darah akibat proses
sitopatik
4. Iskemia organ
5. Defek kongenital
PENJELASAN

Sindrom Rubella Kongenital


• Manifestasi Klinis
– Kategori A – Kategori B
• Trias Rubella: • Mikrosefali
– Penurunan • BBLR (<2.500 g)
pendengaran • Hepatosplenomegali
– Penyakit jantung • Ikterus
bawaan PDA
tersering • Purpura blueberry
– Katarak/Glaukoma muffin lesions
• Retinopati pigmen • Retardasi mental
• Meningoencephalitis
• Lesi tulang radiolusen
• Perkembangan terhambat
PENJELASAN

Sindrom Rubella Kongenital

Kelainan mata pada Sindrom Rubella Kongenital


Kiri katarak
Kanan glaukoma infantil, “salt and pepper” retinopathy
PENJELASAN

Sindrom Rubella Kongenital

L B b
Menandakan hematopoiesis kutan
PENJELASAN

Sindrom Rubella Kongenital


• Pemeriksaan penunjang
– Isolasi virus rubella
– Serologi
• IgM rubella +
• IgG rubella tidak menurun seiring dengan usia
bayi
– PCR + virus rubella
PENJELASAN

Sindrom Rubella Kongenital


• Diagnosis
– Suspek memiliki manifestasi klinis
minimal 1 dari kategori A maupun B
– Probable
• Pemeriksaan penunjang tidak ada DAN
• ≥ 2 manifestasi klinis kategori A ATAU
• 1 manifestasi dari kategori A + ≥1 dari kategori B
– Konfirmasi
• Manifestasi klinis dari kategori A maupun B DAN
• Bukti laboratorium +
PENJELASAN
KEYWORDS

INFANT & CHILDREN HEARING


IMPAIRMENT

• Faktor risiko: paparan terhadap obat ototoksik,


insult pre/post natal (infeksi TORCH selama
hamil, hiperbilirubin, meningitis, sepsis, prematur,
BBLR, Riwayat tuli keluarga, sindrom tertentu

• Diagnostik Fungsi Pendengaran


• Tes Subyektif: BOA,VRA, play audiometry, tes
fungsi persepsi
• Tes Obyektif: timpanometri, refleks akustik,
OAE, BERA, ASSR
PENJELASAN
KEYWORDS

INFANT & CHILDREN HEARING


IMPAIRMENT

• UNHS skrining untuk seluruh bayi dengan atau


tanpa faktor risiko gangguan pendengaran
• Prosedur Diagnostik
• Evoked Otoacooustic Emission (EOAE)
• Menilai fungsi outer hair cell koklea & fungsi
telinga tengah
• EOAE = gelombang suara yang dihasilkan
telinga dalam sebagai respons terhadap sinyal
auditorik, dapat direkam menggunakan
microphone yang diletakkan di kanal telinga.
PENJELASAN
KEYWORDS

• Auditory brainstem response (ABR/BERA)


• Menilai fungsi saraf pendengaran & batang otak
• Serangkaian potensi listrik yang dihasilkan di
nervus auditorik (N.VIII) dan batang otak sebagai
respons suara direkam melalui elektroda di
kulit kepala menghasilkan beberapa gelombang
PENJELASAN
KEYWORDS

Baku Emas Pendengaran


Skrining Pendengaran
Otoaccoustic Emission (OAE) & Automated
ABR

Universal Newborn Hearing Screening


(UNHS)

Targeted Newborn Hearing Screening


ALUR SKRINING BAYI BARU
Bayi baru lahir / 2 hr LAHIR

PASS OAE REFER

Faktor Faktor 3 bulan


Risiko (-) Risiko
1 3 BULAN Otoskopi
(+) Timpanometri
Auto ABR P R
atau OAE
click 35 dB Auto ABR

P R ABR Click & Tone B 500 Hz


atau ASSR
Timpanometri High Frequeny
Tidak perlu ABR Click + CochlearMicrophonic
tindak lanjut ABR Tone B 500 Hz atau ASSR
Timpanometri ( refleks akustik) Neuropati Tuli
High Frequency Auditorik Sensorineural

Pemantauan
•Speech development
•Audiologi Habilitasi usia 6
Tiap 3-6 bulan smp (anak bulan
bisa bicara) usia 3 th
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes Simplex Virus vesikel mukokutan,


trombositopenia, konjungtivitis
B. Toxoplasma Virus kalsifikasi intrakranial
difus, hidrosefalus
D. Cytomegalo Virus tuli sensorineural,
kalsifikasi intrakranial, periventrikel
E. Obat ototoksik keluhan hanya ada pada
masalah pendengaran
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 2 tahun
• Belum bisa bicara dan merespon suara
• Kurang ada kontak mata + katarak kongenital
• Riwayat kejang beberapa bulan lalu
• Riwayat ibu demam + ruam saat hamil

DIAGNOSIS >> TULI KONGENITAL

Maka, kemungkinan etiologi adalah


C. Rubella Virus
KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun
• Penurunan pendengaran telinga kiri
perlahan
• Pekerjaan pengebor sumur
• Alat bor mengeluarkan polusi udara 88db

DIAGNOSIS >> TRAUMA AKUSTIK AKUT


JAWABAN

B. 4 jam
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPERAKUSIS

• Alias: gangguan pendengaran akibat bising (noise


induced hearing loss)
• Tuli sensorineural koklea, umumnya pada kedua
telinga
• Bising > 85 dB kerusakan alat korti untuk
reseptor bunyi frekuensi 3000-6000 Hz (terberat
4000 Hz) frekuensi tinggi
• Daerah pertama mengalami kerusakan yaitu sel – sel
rambut luar (stereosilia) yang mengalami degenerasi
sesuai intensitas dan lama paparan
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPERAKUSIS

• Faktor risiko: intensitas bising tinggi, frekuensi tinggi,


lebih lama terpapar bising, obat ototoksik
• Gejala: penurunan pendengaran, tinitus (bisa ada atau
tidak)
• Rekrutmen fenomena dimana telinga menjadi lebih
sensitif terhadap kenaikan intensitas bunyi yang kecil
pada frekuensi tertentu
• Terganggu oleh bising latar belakang kesulitan
mendengar di tempat yang ramai (cocktail party
deafness)
PENJELASAN
KEYWORDS

Nilai Ambang Batas Bising


• Efek tergantung
– Intensitas
– Frekuensi
– Lama paparan
– Jenis bising
– Sensitivitas individu
• Peraturan
– Permenakertrans
No. 13 Tahun 2011
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Dipindahkan kerjanya dari lingkungan bising

• Alat pelindung telinga (ear plug, ear muff, helmet)

• Irreversible kalau sudah parah: alat bantu


dengar (tidak dapat diobati maupun dibedah)
PENJELASAN
KEYWORDS

Tingkat Pencegahan pada


Hiperakusis

• Promosi kesehatan: mengingatkan pentingnya


menjaga fungsi pendengaran dengan menghindari
paparan bising yang terlalu tinggi dalam waktu lama
• Perlindungan spesifik: penggunaan APD (ear plug,
ear muff, helmet)
• Diagnosis dini: screening fungsi pendengaran setiap
tahun
• Terapi yang sesuai: tidak ada yang spesifik
• Pembatasan kecacatan: dipindahkan dari lokasi bising
• Rehabilitasi: penggunaan alat bantu dengar
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 8 jam 85dB
C. 2 jam 91dB
D. 1 jam 94 dB
E. 30 menit 97 dB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 45 tahun
• Penurunan pendengaran telinga kiri perlahan
• Pekerjaan pengebor sumur
• Alat bor mengeluarkan polusi udara 88db

DIAGNOSIS >> TRAUMA AKUSTIK AKUT

Maka, waktu batas pajanan alat tersebut adalah


B. 4 jam
KEYWORDS

• Laki-laki, 8 tahun
• Sulit bernafas dan sesak
• Berbicara tidak jelas seperti berkumur
• Pasien demam. PF : uvula terdorong ke satu
sisi

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Abses peritonsilar
PENJELASAN

ABSES PERITONSILAR
• Abses peritonsilar merupakan salah satu
komplikasi dari tonsilitis
• Keadaan dimana terjadi akumulasi pus
secara terlokalisir pada jaringan peritonsilar
• Gejala yang muncul dapat bervariasi : demam,
nyeri menelan, terdapat trismus
• Terdapat a

Sumber : PPK primer, Medscape


PENJELASAN

ABSES PERITONSILAR

Sumber : aafp.org
PENJELASAN

ABSES PERITONSILAR

Sumber : aafp.org
Tonsilitis lakunaris Tonsilitis folikular Abses peritonsilar

Tonsilitis difteri Tonsilitis kronik


TATALAKSANA

• Abses peritonsilar
– Antibiotik (pada fase akut/hiperemis)

– Insisi drainase
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abses postaurikula lokasi berada


dibelakang telinga
B. Abses bezold lokasi diatas musculus
sternocleidomastoid
D. Abses citelli lokasi di posterior musculus
digastric
E. Abses luc lokasi posterior dari MAE
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 8 tahun
• Sulit bernafas dan sesak
• Berbicara tidak jelas seperti berkumur
• Pasien demam PF : uvula terdorong ke satu sisi

Maka, diagnosis yang tepat adalah


C. Abses Peritonsilar
KEYWORDS

• Perempuan, 60 tahun
• Tinggal bersama suami dan dua anaknya
• Tidak pernah bercerai
• Anak belum menikah

TIPE KELUARGA ??

JAWABAN

B. Nuclear family
PENJELASAN
KEYWORDS

Bentuk Keluarga

• Keluarga inti/nuclear family/elementary family/


conjugal family: ayah + ibu + anak kandung
• Keluarga ortu tunggal/single parent family:
ayah saja ATAU ibu saja + anak kandung
• Keluarga campuran/keluarga
gabungan/blended family: melibatkan ayah/ ibu
TIRI, antara 2 atau lebih keluarga yg menyampur
• Keluarga besar/keluarga majemuk: memiliki 2
atau lebih keluarga inti
PENJELASAN
KEYWORDS

Bentuk Keluarga

• Keluarga diperluas/extended family: meliputi


paman, tante, kakek, nenek, atau anggota
keluarga selain keluarga inti
• Keluarga pasangan lansia/keluarga tanpa anak:
hanya suami dan istri
• Komunal/Commune: beberapa orang tinggal
bersama, berbagi tanggung jawab
• Common Law family/keluarga hidup bersama:
laki-laki dan perempuan hidup layaknya keluarga
tanpa ikatan suami-istri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Commune family beberapa orang tinggal


bersama, berbagi tanggung jawab
C. Composite family keluarga poligami hidup
bersama
D. Common law family pasangan hidup
bersama layaknya keluarga tanpa ikatan suami-
istri
E. Single parent family ayah saja ATAU ibu
saja + anak kandung
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 60 tahun
• Tinggal bersama suami dan dua anaknya
• Tidak pernah bercerai
• Anak belum menikah

Maka, tipe keluarga yang sesuai adalah

B. Nuclear family
KEYWORDS

• Perempuan, 25 tahun
• Bertanya obat mana yang lebih baik
• Dokter berdiskusi keuntungan dan kerugian
masing-masing obat
• Pasien mengikuti saran dokter

HUBUNGAN DOKTER PASIEN ??


JAWABAN

D. Mutualisme
PENJELASAN
KEYWORDS

Hubungan Dokter - Pasien

Kendali Dokter
Rendah Tinggi
Kendali Pasien

Rendah DEFAULT PATERNALISTIK

Tinggi KONSUMERISTIK MUTUALISME


PENJELASAN
KEYWORDS

Hubungan Dokter - Pasien


• Mutualisme : Dokter berdiskusi keuntungan dan
kerugian masing-masing obat yang ada, pasien
memilih berdasarkan hasil diskusi
• Paternalistik : Dokter berdiskusi keuntungan dan
kerugian masing-masing obat yang ada , pasien tidak
peduli dan terserah obat yang dokter berikan
• Konsumeristik : Pasien meminta obat A, dokter
memberikan apa yang dimau pasien tanpa bertanya
atau berdiskusi
• Default : Dokter tidak peduli dan kurang mengali
pasien, pasien tidak menjelaskan keluhan dan tidak
peduli apa yang diberikan oleh dokter
PENJELASAN
KEYWORDS

ANALISA KASUS

• Dokter berdiskusi keuntungan dan kerugian


masing-masing obat yang ada Kendali
dokter tinggi

• Pasien mengikuti saran dari dokter


berdasarkan hasil diskusi Kendali pasien
tinggi (pasien yang memilih)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Default dokter dan pasien sama-sama


tidak peduli
B. Paternalistik kendali dokter > pasien
C. Konsumeristik kendali pasien > dokter
E. Parasitisme tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 25 tahun
• Bertanya obat mana yang lebih baik
• Dokter berdiskusi keuntungan dan kerugian
masing-masing obat
• Pasien mengikuti saran dokter

Maka, tipe hubungan dokter-pasien adalah


D. Mutualisme
KEYWORDS

• Perempuan, 20 tahun
• Datang ke IGD dengan KET
• Dokter IGD ingin merujuk ke dokter
spesialis kebidanan

JENIS RUJUKAN ??
JAWABAN

C. Cross referral
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN

• Upaya melimpahkan wewenang dan tanggung


jawab penanganan kasus penyakit yang sedang
ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lain
yang sesuai
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN UPAYA KESEHATAN


PERORANGAN

• Rujukan kasus/pasien pasiennya dirujuk untuk


diperiksa di tempat rujukan
• Rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainnya
hanya spesimen yang dikirim, spesimen diambil
di faskes asal
• Rujukan pengetahuan mendatangkan atau
mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli
untuk melakukan tindakan atau pelayanan
• misalnya: pengiriman dokter ahli terutama ahli bedah,
kebidanan dan kandungan, penyakit dalam dan dokter
anak dari RSU Provinsi ke RSU Kabupaten
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT

• Rujukan sarana : berupa bantuan laboratorium,


peralatan fogging, teknologi kesehatan
• Rujukan tenaga : dukungan ahli untuk KLB,
bencana, gangguan kamtibmas
• Rujukan operasional : bantuan obat, vaksin,
pangan saat bencana, keracunan masal
PENJELASAN

Jenis Rujukan (antar-instansi)

HORIZONTAL
rujukan antar fasilitas
VERTIKAL rujukan setingkat
antar fasilitas beda
tingkat fasilitas
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Interval

Penyerahan wewenang dalam jangka waktu tertentu, perujuk tidak campur


tangan, contoh : dirujuk untuk kasus bedah mayor, major medical illness.
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Collateral

Dirujuk untuk 1 atau beberapa permasalahan spesifik , bisa longterm misal


chronic glaucoma, atau short term seperti konseling masalah psikososial
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Split


PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Cross


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Split referral dirujuk ke beberapa dokter


lain
B. Collateral referral dirujuk ke 1 dokter
tertentu, masalah lain masih diatasi dokter yang
merujuk
D. Interval referral dirujuk sampai jangka
waktu tertentu, lalu pasien dikembalikan ke
dokter yang merujuk
E. Rehabilitasi bukan tipe rujukan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 20 tahun
• Datang ke IGD dengan KET
• Dokter IGD ingin merujuk ke dokter
spesialis kebidanan

Maka, jenis rujukan yang dilakukan adalah

C. Cross referral
KEYWORDS

• Wilayah 5, jumlah penduduk sehat 10.000


• 250 orang terkena COVID-19

INCIDENCE RATE ??

JAWABAN

C. 2.5
PENJELASAN
KEYWORDS

Alat Ukur Epidemiologi

• Prevalensi: jumlah orang yang mengalami


penyakit dibagi jumlah orang dalam
kelompok
• Insidensi: jumlah kasus baru dalam periode
waktu tertentu
• Angka morbiditas: angka kesakitan akibat
suatu penyakit
• Angka mortalitas: angka kematian akibat
suatu penyakit
PENJELASAN

INSIDENSI RATE

• Insidensi Rate = 250 x 100


10000
= 2,5
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 0.025 salah
B. 0.25 salah
D. 25 salah
E. 250 salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wilayah 5, jumlah penduduk sehat 10.000
• 250 orang terkena COVID-19

Maka, nilai incidence rate wilayah 51 adalah

C. 2.5
KEYWORDS

• Perempuan, 22 tahun
• Ditemukan tewas tidak berpakaian
• Polisi mencurigai sebagai korban
pemerkosaan dengan tersangka kekasihnya

LOKASI PEMERIKSAAN ??
JAWABAN

E. Forniks posterior
PENJELASAN

Kejahatan Seksual
• Dasar Hukum: KUHP Pasal 285 – 287
• Tujuan pemeriksaan:
– Melihat adanaya tanda persetubuhan
– Melihat adanya tanda kekerasan
PENJELASAN

Pemeriksaan Tubuh Korban


• Pemeriksaan khusus (genito-anal) Secara
langsung atau dengan bantuan alat seperti
kolposkopi
• Rambut pubis
– Bercak air mani atau perlekatan akibat air mani
mengering
• Vulva dan introitus vagina
– Hiperemi, edema, memar, luka lecet
• Vagina dan serviks
– Inspekulo atas indikasi
– Mencari tanda penyakit kelamin
PENJELASAN
• Pemeriksaan selaput dara
– Ruptur atau tidak
– Ruptur baru atau ruptur lama
– Lokasi ruptur
• Sampai ke insertio atau tidak
– Besar orifisium
• Ujung jari kelingking, jari telunjuk, atau 2 jari
• <2,5 cm perawan,
– Bila pada anak-anak atau selaput dara utuh
pengambilan bahan dari vestibulum saja
PENJELASAN

Pemeriksaan Persetubuhan
• Sperma dalam vagina post-koitus
– Masih bergerak dalam waktu 4 – 5 jam
– Masih bisa ditemukan tidak bergerak sampai 24-36 jam
– Bila korban perempuan meninggal masih bisa ditemukan 7-8
hari
• Pemeriksaan persetubuhan:
– Penentuan ada cairan mani dalam labia minor/ vagina
diambil dari forniks posterior
– Adanya ejakulasi pada persetubuhan atau perbuatan cabul
melalui penentuan adanya cairan mani pada pakaian, seprai,
kertas tissue, dsb.
• Teknik pengambilan lendir vagina swab atau pipet pasteur
• Spekulum forniks posterior
• Anak-anak/ selaput darah masih utuh dibatasi dari vestibulum
saja.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Objek di sekitar korban salah


B. Vulva salah
C. Forniks lateral salah
D. Portio salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 22 tahun
• Ditemukan tewas tidak berpakaian
• Polisi mencurigai sebagai korban
pemerkosaan dengan tersangka kekasihnya

Maka, lokasi pemeriksaan cairan mani


adalah
E. Forniks posterior
KEYWORDS

• Perempuan, 33 tahun
• Meminta surat visum di IGD
• Pasien dibuatkan visum sementara
• Pasien rawat inap dan boleh pulang setelah
2 hari

JENIS VISUM ??
JAWABAN

C. Visum lanjutan
PENJELASAN

Visum et repetum
• Visum et repertum adalah salah satu alat
bukti yang sah sebagaimana tertulis dalam
pasal 184 KUHAP.
• Jenis VeR:
– 1. visum et repertum perlukaan (termasuk
keracunan).
– 2. visum et repertum kejahatan susila.
– 3. visum et repertum jenasah.
– 4. visum et repertum psikiatrik.
PENJELASAN
Jenis Visum
• Visum definitif
– Dibuat seketika, ketika korban tidak perlu
perawatan (luka ringan)
• Visum sementara
– Dibuat untuk sementara waktu karena korban
memerlukan pengobatan, kualifikasi luka belum
ditulis.
• Visum lanjutan
– Lanjutan dari visum sementara, dibuat oleh
dokter saat luka korban sudah sembuh/
korban pindah RS/ pulang paksa.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Visum parsial tidak ada istilah ini


B. Visum psikiatri visum untuk menerangkan
status kejiwaan seseorang
D. Visum definitif dibuat saat pasien tidak
perlu perawatan
E. Visum traumatologi tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 33 tahun
• Meminta surat visum di IGD
• Pasien dibuatkan visum sementara
• Pasien rawat inap dan boleh pulang setelah
2 hari

Maka, visum yang dibuat setelah pasien


pulang adalah
C. Visum lanjutan
KEYWORDS

• Laki-laki, 26 tahun
• Tidak bisa bertahan lama saat berhubungan
seksual sejak 2 tahun terakhir
• Saat berhubungan dengan istri maupun wanita
lain
• Setelah 20 detik penetrasi langsung ejakulasi

DIAGNOSIS >> EJAKULASI DINI


JAWABAN

B. Sedang
PENJELASAN

EJAKULASI DINI
• Kriteria diagnosis DSM-V
– Pada hampir setiap, atau setiap (75-100%) aktivitas
seksual, terjadi ejakulasi dalam rentang waktu 1
menit setelah penetrasi vagina dan sebelum
ejakulasi dikehendaki
– Keluhan berlangsung setidaknya 6 bulan
– Keluhan ini menyebabkan hendaya
– Keluhan ini tidak bisa diklasifikasikan sebagai
kondisi medis lainnya, pengaruh obat, atau stressor
lainnya
PENJELASAN

EJAKULASI DINI
• Berdasarkan tingkat keparahannya
– Ringan : 30 detik-1 menit setelah penetrasi
– Sedang : 15 detik-30 detik setelah penetrasi
– Berat : sebelum mulai aktivitas seksual, saat akan
memulai aktivitas seksual, atau dalam 15 detik
setelah penetrasi
TATALAKSANA

TATALAKSANA FARMAKOTERAPI
• Agen desensitisasi
– spray atau krim yang mengandung lidokain
• SSRI
– Fluoxetine
– Dapoxetine
• PDE-5 inhibitor
– Sildenafil
– Tadalafil
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ringan
C. Berat
D. Sangat ringan tidak ada istilah ini
E. Sangat berat tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 26 tahun
• Tidak bisa bertahan lama saat berhubungan
seksual sejak 2 tahun terakhir
• Saat berhubungan dengan istri maupun wanita
lain
• Setelah 20 detik penetrasi langsung ejakulasi

DIAGNOSIS >> EJAKULASI DINI


Maka, kategori yang tepat adalah

B. Sedang
KEYWORDS

• Laki-laki, 34 tahun
• Merasa tidak nyaman tiap berada pada
ketinggian
• Merasa gelisah, berdebar-debar, berkeringat
dingin, dan histeris meminta pertolongan
• Keluhan dialami sejak usia 9 tahun

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ??


JAWABAN

E. Akrofobia dan
Exposure therapy
PENJELASAN

FOBIA SPESIFIK
• Kriteria fobia spesifik:
– Rasa takut berlebihan yang tidak dapat dijelaskan
setelah terpapar kondisi/objek tertentu
– Respon kecemasan yang segera setelah paparan
– Menghindari suatu kondisi/objek tertentu atau
merasakan penderitaan apabila berusaha untuk
menghadapinya
– Menyebabkan gangguan dalam kehidupan sehari-hari
– Durasi gejala minimal 6 bulan
– Tidak disebabkan kondisi medis lainnya
PENJELASAN

FOBIA SPESIFIK
• Terdapat empat kategori/tema fobia spesifik:
– Alam: fobia terhadap petir (astraphobia), air
(aquaphobia)
– Mutilasi: fobia terhadap dokter gigi (dentophobia),
jarum suntik (trypanophobia)
– Hewan: fobia terhadap anjing (cynophobia), ular
(ophidiophobia), serangga (entomophobia):
• Termasuk di dalamnya fobia terhadap laba-laba
dan kalajengking arachnophobia
– Situasi: fobia terhadap mencuci/mandi (ablutophobia),
tempat tertutup (claustrophobia), ketinggian
(acrophobia)
PENJELASAN
TATALAKSANA

• Exposure Therapy (terapi paparan) disebut juga


terapi desensitisasi bertahap: pasien secara
bertahap dipaparkan terhadap benda/kondisi yang
memicu fobia hingga benda/kondisi tersebut tidak lagi
memicu rasa takut. Paparan harus diberikan terus-
menerus dan cukup lama sehingga memberikan waktu
terjadinya penurunan rasa takut.
• Merupakan first-line pada penderita fobia spesifik
TATALAKSANA

Pasien dipaparkan dari gambar laba-laba, lalu laba-laba


kecil dari jarak jauh, jarak dekat, dan seterusnya
TATALAKSANA

• Flooding therapy (in vivo exposure)


– Merupakan suatu bentuk dari terapi desensitisasi,
dengan cara menempatkan pasien untuk langsung
menghadapi fobia mereka dalam kondisi yang ekstrim
– Pada terapi desensitisasi dilakukan secara gradual
dan perlahan
– Metode flooding dikatakan memiliki efek yang lebih
cepat dan efektif dibanding terapi desensitisasi,
namun beberapa pakar menilai cara ini tidak etis (do
harm)
TATALAKSANA

Pasien langsung dihadapkan pada objek fobia


secara ekstrim

Image from : Harry Potter and the Prisoner of Azkaban


TATALAKSANA

• Terapi kognitif: pasien dibimbing untuk


mengidentifikasi kecemasan dalam pikiran dan
diganti dengan gagasan yang lebih realistis.
• Terapi relaksasi: berupa latihan pernapasan
TATALAKSANA

• Terapi medikamentosa: Masih belum banyak


penelitian yang membahas mengenai efek dari
terapi medikamentosa pada fobia. Beberapa
penelitian menemukan adanya keuntungan dari
penggunaan obat-obatan anti ansietas dan
SSRI sebelum dipaparkan terhadap
benda/kondisi yang menimbulkan rasa takut.
TATALAKSANA

Medikamentosa

Sumber: New England Journal of Medicine


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Agoraphobia dan Terapi relaksasi takut terhadap


tempat yang dapat mencetuskan panik (contoh:
keramaian), terapi kurang tepat
B. Araknofobia dan Flooding therapy takut terhadap
golongan hewan araknida (laba-laba, kalajengking,
dsb.), terapi salah
C. Klaustrofobia dan Hipnoterapi takut terhadap
tempat tertutup (K a = C )
D. Cynophobia dan Sleep hygiene takut terhadap
anjing, terapi salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 34 tahun
• Merasa tidak nyaman tiap berada pada
ketinggian
• Merasa gelisah, berdebar-debar,
berkeringat dingin, dan histeris meminta
pertolongan
• Keluhan dialami sejak usia 9 tahun

Maka, diagnosis dan tatalaksana yang


tepat adalah
E. Akrofobia dan Exposure
therapy
KEYWORDS

• Anak, 11 tahun
• Sering memukul pipi sambil memiringkan
leher berulang-ulang dan mengeluarkan suara
aneh 2 motor tics + 1 vocal tic
• Sejak 2 tahun lalu, semakin memberat
• Keluhan hilang saat tidur

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Sindrom Tourette
PENJELASAN

TIC DISORDER

Tics adalah kedutan atau gerakan mendadak, atau suara yang


dilakukan berulang kali. Pasien dengan tic tidak dapat menghentikan
tubuhnya untuk tidak dapat melakukan hal tersebut.
PENJELASAN

TIC DISORDER
• T disorder/T Syndrome
– Minimal 2 motor tics (contoh : kedipan mata dan
kedutan kepala) DAN minimal 1 vocal tic (contoh:
suara mendeham atau suara ngorok)
– Durasi >1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease)
PENJELASAN

TIC DISORDER
• Provisional (transient) tic disorder
– 1 motor tic ATAU 1 vocal tic
– Durasi <1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease
PENJELASAN

TIC DISORDER
• Persistent (chronic) motor or vocal tic
disorder
– Minimal 1 motor tic ATAU 1 vocal tic
– Durasi >1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease)
TATALAKSANA

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2701289/
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Transient tic disorder


C. Chronic motor tic
D. Chronic vocal tic
E. Gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas =ADHD, sindrom
hiperkinetik, sulit memusatkan perhatian
terhadap apapun, sering mengganggu orang
lain, membutuhkan terapi psikostimulan

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 11 tahun
• Sering memukul pipi sambil memiringkan
leher berulang-ulang dan mengeluarkan
suara aneh 2 motor tics + 1 vocal tic
• Sejak 2 tahun lalu, semakin memberat
• Keluhan hilang saat tidur

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Sindrom Tourette
KEYWORDS

• Anak, perempuan, 12 tahun


• Kebiasaan mencabut rambut hingga botak
• Merasa puas dan lega setiap habis mencabut
rambut
• Tidak dapat menahan impuls tersebut

DIAGNOSIS >> TRIKOTILOMANIA

JAWABAN

B. Pasien mengalami
kondisi alopesia traumatik
PENJELASAN

TRIKOTILOMANIA
Pedoman Diagnosis:
• Berulang kali kesulitan menahan diri
terhadap impuls untuk mencabut
rambut kerontokan rambut tampak
jelas
• Pencabutan rambut biasanya didahului
oleh ketegangan yang meningkat dan
setelahnya diikuti dengan rasa lega atau
puas

Sumber: PPDGJI - III


PENJELASAN

TRIKOTILOMANIA
• Merupakan bagian
dari kelompok
penyakit
obsessive-
compulsive
disorder
PENJELASAN

TRIKOTILOMANIA
• Penyakit ini dapat
disertai dengan impuls
untuk mencabut
benda-benda lainnya
yang memiliki struktur
berambut
• Kebotakan pada pasien
ini disebut sebagai
alopesia traumatika
Sumber: PPDGJI - III
TATALAKSANA

• Non-farmakologis:
– Psikoterapi

• Farmakologis:
– Tergantung gejala yang menonjol
• Jika terdapat gejala ansietas anti ansietas, misal
klobazam
• Jika depresi anti depresan, misal SSRI
(fluoksetin, sertralin, dll)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien mengalami penyakit yang termasuk dalam


kelompok penyakit gangguan kepribadian kurang
tepat, seharusnya merupakan bagian dari penyakit
OCD (F4 : Gangguan neurotik, Gangguan
somatoform, dan Gangguan terkait Stress)
C. Pasien mengalami penyakit kleptomania
kebiasaan mencuri barang-barang yang tidak
fungsional bagi dirinya, diikuti dengan perasaan
lega
D. Pasien mengalami kondisi tinea kapitis salah,
tidak ada gejala gatal dan lesi kulit
E. Pasien mengalami kondisi alopesia areata
salah, kebotakan pasien disebabkan kebiasaan
mencabut rambut
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, perempuan, 12 tahun
• Kebiasaan mencabut rambut hingga botak
• Merasa puas dan lega setiap habis mencabut rambut
• Tidak dapat menahan impuls tersebut

DIAGNOSIS >> TRIKOTILOMANIA


Maka, pernyataan yang tepat adalah

B. Pasien mengalami kondisi


alopesia traumatik
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Tiba-tiba lumpuh pada kedua tangan dan kaki
• 3 jam yang lalu baru mengetahui hasil tes
kehamilan kekasihnya positif, padahal
mereka belum menikah
• PF : TD 110/60, HR 90, RR 20, Suhu 36,8
• Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Gangguan konversi
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan somatoform Kelainan psikologis yang ditandai dengan
sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak tampak pada
pemeriksaan fisik.

Dibagi menjadi:
– Konversi terdapat defisit neurologi (misal: buta, lumpuh),
namun pada pemeriksaan normal
– Somatisasi banyak keluhan (subjektif), hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang normal hopping doc or
– Hipokondriasis yakin menderita 1 penyakit tertentu
(biasanya penyakit parah, misal: kanker), hasil pemeriksaan
normal
– Psikosomatik penyakit fisik ( somatik ) muncul saat ada
pemicu stress psikologis ( Psiko )
PENJELASAN

Gangguan Somatoform (2)

– Malingering pura-pura sakit dengan tujuan


eksternal, seperti malas kerja atau mendapatkan
narkoba bukan penyakit
– Factitious disorder pura-pura sakit karena
ingin mendapat perhatian atau perawatan,
biasanya rela untuk dilakukan tindakan invasif
sekalipun penyakit

TIPS & TRICK :


Agar mudah mengingat Malingering, ingat
MALING , penderita ingin “maling” absen/obat/lainnya
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Hipokondriasis merasa menderita 1


penyakit tertentu yang “sangat berat”
C. Gilles de la tourette syndrome Tic
Disorder, 2 tic motorik + 1 tic vokal
D. Gangguan somatisasi banyak
keluhan, shopping doctor
E. Malingering pura-pura sakit untuk
tujuan eksternal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Tiba-tiba lumpuh pada kedua tangan dan kaki
• 3 jam yang lalu baru mengetahui hasil tes
kehamilan kekasihnya positif, padahal
mereka belum menikah
• PF : TD 110/60, HR 90, RR 20, Suhu 36,8
• Pemeriksaan laboratorium dalam batas normal

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Gangguan konversi
KEYWORDS

• Laki-laki, 22 tahun, pelawak tunggal


• Materi melawak mengenai masa kecilnya
yang pahit dan menyedihkan
• Dibuang oleh orangtua kandungnya dan
mendapat siksaan yang berat setiap hari

MEKANISME DEFENSIF??

JAWABAN

E. Humor
PENJELASAN

Defense mechanism
(mekanisme pertahanan) adalah
respon psikologi bawah sadar
(unconscious) yang berfungsi
untuk mencegah perasaan tidak
nyaman atau untuk membuat
seseorang merasa lebih tenang

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
• PSIKOTIK
– Splitting : membagi ke dua kutub ekstrim (polarisasi).
Contoh : semua perawat jahat, semua dokter baik.
– Denial : tidak mau mengakui suatu realita (padahal
terlihat jelas bagi orang lain). Contoh : Jelas habis
dipukuli dan babak belur, tapi bilang “nggak ada apa-apa
kok.”
– Proyeksi : meletakkan perasaan sendiri di orang lain.
Contoh : Andi tidak suka kepada Anto, namun berkali-kali
bilang bahwa Anto lah yang tidak suka kepadanya

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
• IMATUR
– Fantasi : Berimajinasi untuk lari dari kenyataan
Contoh : Seorang yang menjadi korban bully
mengkhayal memukuli pembullynya, dibanding
menyelesaikan masalah bullying tersebut

– Somatisasi : Perasaan negatif berubah menjadi


gejala fisik. Contoh : Seorang yang terjebak dalam
pernikahan yang tidak bahagia, terus menerus
mengeluh low back pain.

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
• NEUROTIK
– Represi : menekan ingatan mengenai hal buruk
hingga hilang. Contoh : Seorang pria dewasa tidak
ingat bahwa selama kanak-kanak dirinya dipukuli
terus menerus oleh orangtuanya.

– Reaksi-formasi : mengubah rasa tidak nyaman


menjadi bentuk yang tampak berlawanan. Contoh :
Seorang yang benci pekerjaannya, bekerja keras,
hingga prestasinya justru bagus.

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
• NEUROTIK
– Intelektualisasi : preokupasi pada sisi intelektual
untuk menghindari aspek emosional pada keadaan
sulit. Contoh : seorang terdiagnosis kanker, sibuk
membahas bagaimana proses staging kanker.

– Undoing : mencoba untuk membatalkan pemikiran


atau tindakan yang tidak sehat, mengancam, atau
menyakiti dengan melakukan hal sebaliknya. Contoh
: setelah berpikir untuk membunuh seseorang, justru
orang tersebut diperlakukan dengan sangat baik
https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
• MATUR
– Humor : menggunakan jokes untuk menghindari
ketidaknyamanan pada diri sendiri atau orang lain.
Contoh : menertawakan diri sendiri
– Sublimasi : mengubah emosi negative menjadi sebuah
perilaku yang positif atau menyehatkan. Contoh : perilaku
agresif di masa kecil diwujudkan menjadi atlit rugby yang
sarat akan kontak fisik berat
– Supresi : secara sadar menghindari pikiran yang
mengganggu. Contoh : Seorang siswa yang sedang
tegang menunggu hasil ujian, menyibukkan diri dengan
membersihkan rumah.
https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
TATALAKSANA

PSIKOTERAPI
• Mekanisme pertahanan adalah suatu fenomena,
bukan diagnosis penyakit psikiatri.
• Apabila dirasa mengganggu fungsi (disabilitas) dan
menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien,
dapat ditangani dengan psikoterapi.
• Mekanisme pertahanan dapat merupakan bagian
yang muncul pada penyakit tertentu. Pada kejadian
seperti ini, tatalaksananya mengikuti
penyakit/diagnosisnya.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Proyeksi
B. Sublimasi
C. Fantasi
D. Supresi

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 22 tahun, pelawak tunggal
• Materi melawak mengenai masa
kecilnya yang pahit dan menyedihkan
• Dibuang oleh orangtua kandungnya dan
mendapat siksaan yang berat setiap hari

Maka, mekanisme defensif yang


tepat adalah

E. Humor
KEYWORDS

• Laki-laki, 35 tahun
• Nyeri tungkai kanan setelah kecelakaan
• PF : kesadaran compos mentis, TTV normal
• Ekstremitas : fraktur terbuka pada tibia dextra,
luka ukuran 12 cm, luka kotor, kerusakan
jaringan minimal, bone coverage baik, pulsasi
arteri dorsalis pedis teraba

DIAGNOSIS >> FRAKTUR TERBUKA TIBIA


DEXTRA
JAWABAN

C. Fraktur terbuka derajat 3A


PENJELASAN

FRAKTUR TERBUKA
• Kegawatan ortopedi. Kontaminasi infeksi
• Klasifikasi: Gustilo - Anderson

Sumber: Ferri’s Clinical Advisor 13th ed


PENJELASAN

Gustillo Anderson

Tipe 1
Tipe 2
Luka < 1 cm, minimal soft tissue
Luka 1- 10 cm
damage. Umumnya bakteri gram
Antibiotik: sefalosporin gen.1 (mis:
positif
cefazolin) hingga 24 jam post
Antibiotik: sefalosporin gen.1 (mis:
closure
cefazolin) hingga 24 jam post
closure
Sumber: Ferri’s Clinical Advisor 13th ed
PENJELASAN
Luka >10 cm

Tipe 3A Tipe 3B
Tipe 3C
Tidak perlu flap Extensive periosteal
stripping, perlu flap Gangguan
neurovaskular,
perlu vaskular
Antibiotik: kombinasi sefalosporin gen repair, tidak
1 (gram positif) & aminoglikosida (gram peduli ukuran
negatif. Hingga 24 – 72 jam post luka
debridement
PENJELASAN

TATALAKSANA AWAL
FRAKTUR TERBUKA
• Primary survey, stabilisasi & resusitasi
(ABCDE)
• Antibiotik IV
• Kontrol perdarahan (direct pressure)
• Dressing: bersihkan debris, jangan
pindahkan fragmen tulang, dressing
gunakan kassa steril yang direndam NaCl
• Stabilisasi : splint / brace (mengurangi
nyeri, minimalisi trauma jaringan lunak)
• Profilaksis tetanus
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fraktur terbuka derajat 1


B. Fraktur terbuka derajat 2
D. Fraktur terbuka derajat 3B
E. Fraktur terbuka derajat 3C

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 35 tahun
• Nyeri tungkai kanan setelah kecelakaan
• PF : kesadaran compos mentis, TTV normal
• Ekstremitas : fraktur terbuka pada tibia dextra,
luka ukuran 12 cm, luka kotor, kerusakan
jaringan minimal, bone coverage baik, pulsasi
arteri dorsalis pedis teraba.

DIAGNOSIS >> FRAKTUR TERBUKA TIBIA


DEXTRA
Maka, klasifikasi yang tepat adalah

C. Fraktur terbuka derajat 3A


KEYWORDS

• Laki-laki, 28 tahun
• Tangan kanan tidak bisa digerakkan setelah
terjatuh dari pohon
• PF : posisi lengan atas kanan rotasi medial,
lengan bawah dalam posisi pronasi dan
ekstensi. Refleks genggam tangan kanan (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Paralisis Erb
PENJELASAN

ANATOMI
PLEXUS
BRACHIALIS
PENJELASAN

Brachial Plexus Injury


• Paling sering karena trauma
• Mekanisme Utama lengan
tertarik kebawah dan kepala
terdorong ke sisi berlawanan
• Cedera dapat berupa :
– Avulsi kondisi terberat, sulit
diperbaiki meski dengan
pembedahan, akar saraf telah telah
terpisah dari medulla spinalis
– Stretch (Neuropraxia) nervus
tertarik dalam skala ringan, dapat
membaik secara spontan
– Ruptur ketika gaya lebih besar
dari stretch, nervus dapat
mengalami ruptur sebagian hingga
total. Tatalaksana definitif berupa
pembedahan
PENJELASAN

ERB vs KLUMPKE PALSY

Shoulder : Adducted, internally rotated Shoulder : Abducted, Externally rotated


Elbow : Extended, pronated Elbow : Flexed, Supination
Wrist : Flexed Wrist : Extended
Waiter Tip Position (+) REFLEKS GENGGAM (-)
REFLEKS GENGGAM (+)
PENJELASAN

Cedera pleksus brakialis


PENJELASAN
REVIEW
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Cedera plexus brachialis inferior =


Paralisis Klumpke
C. Paralisis Klumpke Cedera plexus
brachialis inferior, total claw hand, refleks
genggam (-)
D. Paralisis Total refleks genggam (-), tangan
dalam posisi jatuh total, kekuatan motorik 0
E. Cedera plexus brachialis superior & inferior
paralisis total
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 28 tahun
• Tangan kanan tidak bisa digerakkan
setelah terjatuh dari pohon
• PF : posisi lengan atas kanan rotasi
medial, lengan bawah dalam posisi
pronasi dan ekstensi. Refleks genggam
tangan kanan (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Paralisis Erb
KEYWORDS

• Laki-laki, 52 tahun
• Nyeri pada kedua pergelangan dan jari-hari
tangan sejak 6 bulan
• Terutama pada pagi hari
• Membaik bila tangan dan jari melakukan
aktivitas
• Lab : ACPA (+)

DIAGNOSIS >> RA
JAWABAN

C. Erosi pannus
PENJELASAN

ARTRITIS

OA RA Gout Septic

Patogenesis Degeneratif Autoimun Deposisi Kristal Infeksi

Memburuk Membaik Tidak Tidak


Nyeri dengan dengan berhubungan berhubungan
pergerakan pergerakan dengan gerakan dengan gerakan
• Heberden’s • Boutonniere
node deformity
Manifestasi • Podagra
• Bouchard’s • Swan-neck -
khas • Tophus
node deformity
• Genu valgus • Deviasi ulna
PENJELASAN

ARTRITIS
OA RA Gout Septic

Warna Kristalbentuk
Non-inflamasi WBC dapat
Analisa cairan kekuningan, jarum
(WBC <1500 mencapai
sendi WBC <50.000 birefringen
/mm3) 100.000 /mm3
/mm3 negatif
Hiperurisemia
• RF (+) Leukositosis
namun normal
Laboratorium Normal • ACPA / Anti dan peningkatan
saat serangan
CCP(+) LED & CRP
akut
• Erosi
• Osteofit
• Penyempita
• Penyempitan
n celah
Radiologi celah sendi - -
sendi
• Kista
• Osteopenia
subkondral
periartikular
PENJELASAN

REUMATOID ARTRITIS (RA)


• Penyakit inflamasi sistemik yang kronik dan
melibatkan sendi sinovial secara simetris
• Dapat menyebabkan deformitas bila tidak ditangani
• Dapat menyebabkan gejala sistemik berupa
– Myalgia
– Rasa lelah
– Penurunan berat badan
• Dapat menyebabkan gejala ekstraartikular berupa
– Nodul
– episkleritis
PENJELASAN

REUMATOID ARTRITIS (RA)


• Manifestasi Klinis
– Lokasi MCP, PIP, MTP, siku, bahu, pergelangan
kaki, lutut secara simetris
– Nyeri
– Kaku pagi hari yang membaik dengan
pergerakan (maks 1 jam)
– Sinovitis Pembengkakan dan nyeri tekan sendi
– Nodul reumatoid
– Deformitas sendi
• Boutonniere’s deformity fleksi PIP, hiperekstensi DIP
• Swan neck deformity fleksi DIP, hiperekstensi PIP,
• Z deformity
PENJELASAN

REUMATOID ARTRITIS (RA)


PENJELASAN

REUMATOID ARTRITIS (RA)


• Pemeriksaan Fisik
– Bengkak/efusi sendi
– Nyeri tekan sendiri
– Sendi teraba hangat
– Deformitas (swan neck deformity, boutonniere, dan
deviasi ulnar)
PENJELASAN

REUMATOID ARTRITIS (RA)


• Pemeriksaan Penunjang
– Rheumatoid Factor (RF): +
– AntiCCP/ACPA (anti-cyclic citrullinated
peptide antibody): (+)
– CRP (C-reactive protein) dan LED (Laju
endap darah) merupakan marker inflamasi,
tidak spesifik
– Radiologi
• Erosi pannus
PENJELASAN

REUMATOID ARTRITIS (RA)

Gambaran PIP normal Gambaran PIP pada RA


Osteopenia periartikular (tada panah)
dengan pembengkakan soft tissue
(arrowhead)
PENJELASAN

REUMATOID ARTRITIS (RA)

Erosi pada PIP (arrowhead) dengan


pembengkakan sendi (tanda panah)
TATALAKSANA

REUMATOID ARTRITIS (RA)


• Tujuan kontrol sinovitis dan mencegah deformitas
• Farmakologi
– DMARDs (disease-modifying antirheumatic drugs) obat yang
dapat menghasilkan remisi, membutuhkan waktu untuk bekerja
• Methotrexate oral 7,5 – 15 mg/minggu tingkatkan dosis setiap 4
minggu (maks 25 mg/minggu)
• Sulfasalazine
• Hydroxychloroquine Obat anti malaria, dapat menyebabkan
retinopati

– NSAIDs digunakan untuk mengurangi gejala pada terapi awal,


tidak membantu dalam jangka panjang

– Glukokortikoid digunakan untuk mengurangi gejala pada


terapi awal, tidak membantu dalam jangka panjang
• Prednisone 5-20 mg/hari, tapering off dalam 4-6 bulan
TATALAKSANA

REUMATOID ARTRITIS (RA)


• Mulai DMARDs secepat mungkin biasanya dengan
Methotrexate
• Follow up minimal setiap 3 bulan
• DMARD membutuhkan waktu untuk bekerja, sehingga
sering digabungkan dengan Glukokortikoid untuk
efek cepat bridging therapy
• Kriteria Perujukan
– Tidak membaik dengan pengobatan anti-inflamasi dan steroid
dosis rendah
– RA dengan komplikasi
– Deformitas (+)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Osteofit OA
B. Penyempitan celah sendi OA
D. Penumpukan kristal urat Artritis Gout
E. Podagra Artritis Gout
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 52 tahun
• Nyeri pada kedua pergelangan dan jari-hari tangan
sejak 6 bulan
• Terutama pada pagi hari
• Membaik bila tangan dan jari melakukan aktivitas
• Lab : ACPA (+)

DIAGNOSIS >> RA
Maka, gambaran radiologis yang tepat adalah

C. Erosi pannus
KEYWORDS

• Laki-laki, 39 tahun
• Kelemahan kedua ekstremitas bawah sejak 1
minggu
• Riwayat trauma (-)
• PF : hemiparesis inferior tipe UMN, kekuatan
motorik 3
• Ro : gibbus dan destruksi vertebra T5 & 6

DIAGNOSIS >> SPONDILITIS TB


JAWABAN

C. Pemberian OAT Lini


Pertama
PENJELASAN

SPONDILITIS TUBERKULOSIS
• Nama lain =
Pott s Disease
• Akibat penyebaran
TB dari situs
infeksi lain
• Menyerang
segmen anterior
vertebra
destruksi tulang
kolaps vertebra
(gibbus) kifosis
PENJELASAN

MANIFESTASI KLINIS
• Kombinasi artritis dan osteomyelitis
• Sering mengenai torakal bawah dan lumbal
• Nyeri punggung kronik, deformitas
vertebra, abses paraspinal, penurunan
berat badan
• Dapat berkembang menjadi abses yang
dapat menekan kanalis spinalis
kompresi medula spinalis defisit
neurologis (parestesi, paraparesis/plegi)
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• OAT lini pertama selama 9-12 bulan
• Indikasi Operasi (anterior radical focal
debridement)
– Defisit neurologis
– Spinal deformitas dengan instabilitas dan
nyeri
– Abses paraspinal
– Biopsi jarum
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemberian antibiotik golongan


sefalosporin generasi ketiga
B. Pemberian Tramadol IV
D. Pemberian OAT Lini Kedua kurang
tepat, seharusnya lini pertama
E. Pemberian MP 30mg/kgBB bolus IV
dalam 15 menit

Pernyataan diatas tidak tepat untuk


diberikan pada kasus Spondilitis TB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 39 tahun
• Kelemahan kedua ekstremitas bawah sejak 1 minggu
• Riwayat trauma (-)
• PF : hemiparesis inferior tipe UMN, kekuatan motorik 3
• Ro : gibbus dan destruksi vertebra T5 & 6

DIAGNOSIS >> SPONDILITIS TB


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

C. Pemberian OAT Lini


Pertama
KEYWORDS

• Perempuan, 26 tahun
• Datang untuk memeriksakan kehamilannya
• Hamil 34 minggu berdasarkan USG, janin
tunggal, DJJ 120x/m
• Lab : Hb 11 g/dl, MCV 82, MCH 30
• Hb biasanya 15 g/dl

PERUBAHAN HB KARENA ??
JAWABAN

B. Peningkatan plasma darah


selama kehamilan
PENJELASAN

FISIOLOGI HEMATOLOGI IBU HAMIL

Perubahan sistem darah pada kondisi hamil


dapat terjadi pada beberapa hal berikut:
1. Volume Darah
2. Konsentrasi Hemoglobin dan Hematokrit
3. Fungsi Imunologis
4. Leukosit
5. Trombosit
6. Koagulasi dan Fibrinolisis
PENJELASAN

VOLUME DARAH
• Secara fisiologis, kondisi kehamilan menyebabkan
hipervolemia pe rata-rata volume darah,
sekitar sebanyak 40-45% saat kehamilan
mencapai 32-34 minggu
• Peningkatan ini merupakan hasil bertambahnya
jumlah plasma dan eritrosit
• Hiperplasia eritroid dapat dilihat pada
pemeriksaan sumsum tulang
• Hitung retikulosit
• Ada tidaknya janin tidak mempengaruhi kondisi ini,
karena kondisi mola hidatidosa juga meningkatkan
volume darah
William’s Hematology 9e
PENJELASAN

VOLUME DARAH
• Fungsi terjadinya Hipervolemia Gestasional :
– Memenuhi kebutuhan pembesaran uterus beserta
sistem pembuluh darahnya
– Menyediakan nutrisi dan elemen-elemen lain untuk
pertumbuhan plasenta dan janin yang optimal
– Melindungi ibu & janin dari kurangnya aliran balik
vena pada posisi terlentang maupun berdiri, akibat
kompresi v. cava inferior oleh uterus yang membesar
– Melindungi ibu untuk mengatasi komplikasi
perdarahan peripartum
PENJELASAN

HEMOGLOBIN &
HEMATOKRIT
• Akibat a a:
– Penurunan Hb
– Penurunan Ht
– Penurunan viskositas darah

FUNGSI IMUNOLOGIS
• Peningkatan IgA dan IgG pada mukus
serviks
PENJELASAN

LEUKOSIT
• Penurunan fungsi sel leukosit PMN, biasa
mulai terjadi sejak trimester ke-2
• Trimester ke-3 Persentase granulosit &
limfosit T me , Monosit me
• Jumlah leukosit bervariasi 5.000-12.000/mm3
• Saat persalinan dimulai hingga masa nifas
Leukosit dapat meningkat hingga
25.000/mm3 atau lebih
PENJELASAN

TROMBOSIT
• Trombosit selama kehamilan dapat
mengalami sedikit penurunan, namun
tidak signifikan
• Penurunan trombosit akibat efek
hemodilusi akibat hipervolemia
PENJELASAN

KOAGULASI & FIBRINOLISIS

Beberapa perubahan pada koagulasi dan


fibrinolisis adalah :
• Peningkatan koagulasi & fibrinolisis
• Peningkatan seluruh faktor pembekuan,
kecuali faktor XI dan XIII
• Peningkatan produksi prokoagulan
PENJELASAN

KOAGULASI & FIBRINOLISIS

PERUBAHAN AKTIVITAS HEMOSTATIK IBU


HAMIL SELAMA KEHAMILAN NORMAL
Peningkatan faktor pembekuan
vitamin K dependent (Faktor II, VII,
Faktor Koagulasi IX, dan X)
Peningkatan faktor von Willebrand
Peningkatan fibrinogen
Peningkatan minimal protein C
Penghambat Koagulasi Peningkatan minimal antithrombin
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hemokonsentrasi yang benar adalah


hemodilusi
C. Anemia defisiensi besi MCV dan MCH
menurun
D. Anemia megaloblastik e.c. defisiensi vitamin
B12 MCV dan MCH meningkat
E. Peningkatan viskositas darah yang terjadi
selama hamil adalah penurunan viskositas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 26 tahun
• Datang untuk memeriksakan kehamilannya
• Hamil 34 minggu berdasarkan USG, janin
tunggal, DJJ 120x/m
• Lab : Hb 11 g/dl, MCV 82, MCH 30
• Hb biasanya 15 g/dl

Maka, perubahan Hb disebabkan oleh

B. Peningkatan plasma darah


selama kehamilan
KEYWORDS
• Perempuan, 27 tahun
• Lemas, mudah letih, tidak nafsu makan sejak 2 bulan
• Suka mengunyah es batu
• PF : TD 100/60, HR 90, RR 20, S 36,9
• Konjungtiva merah pucat, lidah licin, koilonikia (+)
• Lab : Hb 7,9 g/dL, MCV 61 fl, besi serum menurun
• Mendapat terapi tablet tambah darah

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI BESI


JAWABAN

B. Pemeriksaan retikulosit
setelah 2 minggu
pengobatan
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia hemolitik
• Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
• Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
• Anemia penyakit
• Thalassemia • Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - PENYEBAB :


Uterus: menstruasi, keganasan ginekologi, dan perdarahan
pervaginam kronis lainnya
Gastrointestinal: ankilostomiasis, ulkus peptikum, varises
esofagus, keganasan lambung, keganasan kolorektal, colitis,
Perdarahan
divertikulosis, hemoroid, dan lain-lain
Kronik
Renal: batu ginjal, keganasan ginjal, infeksi saluran kemih
Lain-lain: tuberculosis kronik, epitaksis berulang, good-
pasture syndrome, paroxysmal nocturnal hemoglobinuria,
anemia hemolitik, donor darah terlampau sering
Peningkatan Prematuritas, pertumbuhan, kehamilan, laktasi, terapi
kebutuhan zat eritropoietin
besi
Malabsorbsi Gluten enteropathy, paska gastrektomi, celiac disease

Pengurangan Gizi buruk, kurang makanan mengandung zat besi, vegetarian


asupan zat besi
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - GEJALA :


Iritabilitas, palpitasi, nyeri kepala, rasa sesak,
Non-spesifik kelemahan

Neuromuskuler Daya kerja otot skelet dan jantung lemah

Pendaftaran kuku
Kuku
Koilonikia
Atrofi papil lidah
Lidah
Kemerahan dan nyeri lidah

Gejala epitel Mulut Cheilitis angularis


Disfagia sideropenik
Hipofaring (Plummer-vinson dysphagia)
Esophageal web
Aklorhidria
Lambung
Gastritis
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - GEJALA :

Gangguan fungsi limfosit


Imunologis Gangguan fungsi fagosit

Pica
Lainnya Pagofagia (kebiasaan memakan es batu)
Gangguan menstruasi
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indikator Kelainan Metabolisme Besi :

Serum Iron Definisi: Kadar besi dalam serum darah


(SI) Pada ADB SI menurun

Definisi: Penyimpanan besi bebas oleh


makrofag yang berasal dari hasil destruksi
Feritin eritrosit
Pada ADB Feritin menurun (<12 ug/L)
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indikator Kelainan Metabolisme Besi :
Definisi :
• Sebuah polipeptida yang mengikat besi bebas,
berfungsi sebagai alat transportasi besi
• Dapat mengikat 2 ion besi saat terjadi
Transferin ikatan, disebut sebagai transferin tersaturasi
Pada ADB
• Kadar transferin meningkat
• Saturasi transferin (persentase transferin
tersaturasi) menurun (<16%)
Total Iron Definisi : Total kapasitas kemampuan transferin
Binding mengikat zat besi dalam plasma
Capacity Pada ADB Fe plasma menurun TIBC
(TIBC) meningkat
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Oral
• Suplementasi besi elemental hingga 200 mg/hari
biasanya terbagi dalam 3-4 dosis
Nama Generik Sediaan Besi Elemental
Fero-sulfat (SF) 325 mg 65 mg

Fero-fumarat 325 mg 107 mg

Fero-glukonat 325 mg 39 mg

• Parenteral
• Digunakan pada pasien yang tidak bisa menoleransi
suplementasi besi oral

• Transfusi PRC
• Hb <7 g/dL, kehilangan darah >30%, syok
TATALAKSANA

MONITORING
• Hitung retikulosit
– meningkat dalam 5-10 hari sejak terapi dan
merupakan respon pertama tubuh terhadap
suplementasi besi

• Hemoglobin dan Hematokrit


– kembali normal dalam 2 bulan, mulai meningkat pada
minggu ke-2, dimonitor setiap minggu hingga
normal, kemudian setiap 3 bulan selama 1 tahun

• Profil Besi
– Kembali normal dalam 4-5 bulan, dimonitor setiap
bulan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemeriksaan hemoglobin setelah 5 hari


pengobatan Hb biasanya diperiksa setelah
2 bulan pengobatan
C. Pemeriksaan retikulosit setelah 4 minggu
pengobatan lebih tepat 2 minggu
D. Pemeriksaan hemoglobin setelah 2
minggu pengobatan Hb biasanya diperiksa
setelah 2 bulan pengobatan
E. Pemeriksaan kadar hematokrit setelah 2
minggu pengobatan Hct biasanya
diperiksa setelah 2 bulan pengobatan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 27 tahun
• Lemas, mudah letih, tidak nafsu makan sejak 2 bulan
• Suka mengunyah es batu
• PF : TD 100/60, HR 90, RR 20, S 36,9
• Konjungtiva merah pucat, lidah licin, koilonikia (+)
• Lab : Hb 7,9 g/dL, MCV 61 fl, besi serum menurun
• Mendapat terapi tablet tambah darah

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI BESI


Maka, follow up yang tepat adalah
B. Pemeriksaan retikulosit
setelah 2 minggu pengobatan
KEYWORDS

• An. E, 8 tahun
• Sulit berkonsentrasi, mudah lelah, lesu selama 1
tahun
• PF : TD 100/70, HR 100, RR 18, Suhu 36,9
• Konjungtiva pucat, sklera ikterik, facies cooley,
hepatosplenomegali
• Lab : Hb 5 g/dL
• Dokter mengatakan akan segera melakukan
transfusi darah

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Thalassemia beta mayor


PENJELASAN

Hemoglobin
• Hemoglobin terdiri atas heme dan 4 rantai
globin
• Jenis hemoglobin ditentukan dari kombinasi 4
rantai tersebut
– HbA1 2α + 2 (95-97% Hb pada orang dewasa)
– HbA2 2α + 2δ (2-3% Hb orang dewasa)
– HbF 2α + 2 (1% Hb orang dewasa)

Perhatikan!!
Seluruh HbA (97-99% Hb orang dewasa) memiliki rantai alfa.
Kegagalan pembentukan rantai alfa total bersifat fatal!
PENJELASAN

Hemoglobin Manusia
PENJELASAN

Jenis-Jenis Hb Manusia
• Hb Embrio (HbE)
– Dibentuk dalam yolk sac
– Ditemukan pada embrio sampai usia 12 minggu
– Terdiri dari 2 rantai utama, yaitu rantai (analog dari rantai
α) dan rantai (analog dari rantai , serta δ)
• Hb Fetal (HbF)
– Disintesis oleh hepar sejak usia gestasi 5 minggu sampai
beberapa bulan setelah kelahiran
– Terdiri dari 2 rantai α dan 2 rantai
– Normalnya kadar HbF akan menghilang secara perlahan
tergantikan oleh Hb Adult/dewasa (HbA)
PENJELASAN

Jenis-Jenis Hb Manusia (2)


• Hb Adult/Dewasa (HbA)
– Disintesis di sumsum tulang
– Sebagian besar (95-97%) terdiri dari 2 rantai α dan 2
rantai
– Sebagian kecil (2-3%) terdiri dari HbA1 dan HbA2
• Hb A1 Hb yang terbentuk selama proses
pematangan eritrosit. Terdiri dari 3 subfraksi A1a,
A1b, A1c
• HbA2 Hb yang muncul pada akhir masa fetus
sampai memasuki masa anak-anak. Terdiri dari 2
rantai α dan 2 rantai δ

Sherwood. 7th Ed. 2010


PENJELASAN

Hemoglobin
• Karena pentingnya rantai alfa,
pembentukan rantai alfa dikawal oleh 4
lokus gen (pada kromosom 16)
• Rantai beta dikawal oleh 2 lokus gen
(pada kromosom 11)
PENJELASAN

Perubahan Kadar Hemoglobin

Sherwood. 7th Ed. 2010


PENJELASAN

Thalassemia
• Gangguan genetik pembentukan rantai Hb
(prekursor eritroid tidak mampu membentuk
protein globin) pola penurunan autosomal
resesif
• Terbagi menjadi 2 jenis secara umum
– Thalassemia gangguan pembentukan rantai α
• Ada 4 subtipe
• Gangguan biasanya berupa delesi
– Thalassemia gangguan pembentukan rantai
• Ada 3 subtipe
• Gangguan dapat berupa ekspresi gen ( +) atau tidak
ada ekspresi gen ( 0)
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI
• Thalassemia menyebabkan Hemolisis
intrakorpuskular hemolisis yang disebabkan karena
kelainan struktur RBC
• Bedakan dengan hemolisis ekstrakorpuskular yang
disebabkan oleh faktor di luar RBC (misalnya antibodi
pada AIHA)
• Kurangnya sel darah merah menyebabkan terjadinya
hematopoiesis ekstramedulla pembentukan sel
darah merah di luar sum sum
– Hepar hepatomegali
– Tulang wajah Fascies Cooley
– Tulang panjang
PENJELASAN

Thalassemia
• Subtipe
– Silent carrier ( -/ ) hanya kehilangan 1 lokus gen, pasien
asimptomatik karena produksi rantai α masih cukup

– -thalassemia trait ( -/ -) kehilangan 2 lokus gen, disebut


juga thalassemia α minor, anemia ringan, produksi rantai α ,
dapat ditemukan Hb Barts (4 ) dalam kadar rendah

– HbH disease (--/ -) kehilangan 3 lokus gen, disebut juga


thalassemia α intermedia, anemia berat, ikterus neonatorum (+),
hepatosplenomegali, produksi rantai α , dikompensasi
dengan HbH (4 )

– Hidrops fetalis (--/--) delesi seluruh lokus gen, disebut juga


thalassemia α mayor, Fatal, tidak ada produksi rantai α
PENJELASAN

Thalassemia
• Subtipe
– Thalassemia trait ( / + atau / 0)
disebut juga thalassemia minor, bisa
asimptomatik, tidak ditemukan
organomegali, anemia ringan, produksi
rantai , dikompensasi dengan HbF
(2α + 2 ) hingga 5%
• Mirip dengan anemia defisiensi besi
(dibedakan dengan indeks Mentzer)
– > 13 ADB
– < 13 Thalassemia
• Elektroforesis : ditemukan peningkatan
HbA2, HBF, atau keduanya
PENJELASAN

Thalassemia
• Thalassemia intermedia ( +/ +) anemia,
tidak membutuhkan transfusi, produksi rantai
, dikompensasi dengan HbF hingga 50%

• Thalassemia mayor ( 0/ + atau 0/ 0)


disebut juga Coole anemia, anemia berat,
butuh transfusi berkala, produksi rantai tidak
ada sama sekali, HbA1 0%, HbA2 5%, HbF
hingga 95%
PENJELASAN

Thalassemia
minor intermedia mayor
Usia onset gejala - 2-4 tahun 6-12 bulan

Tidak ada/sangat Hb biasanya 7,5-11


Anemia Hb 3-5 g/dL
ringan g/dL

Pada awalnya tidak,


Kebutuhan
Tidak mulai dependen di Ya
transfusi
usia 30-40 th

Pucat, ikterus, urin


Hepatosplenomegali, seperti teh,
Manifestasi Klinis Mudah lelah
ikterus dapat terjadi hepatosplenomegali,
fascies Cooley
PENJELASAN

Thalassemia

Fascies Cooley
PENJELASAN

Thalassemia
• Pemeriksaan penunjang
– Apusan darah tepi
• Mikrositik
• Hipokrom
• Sel target (+)
– Elektroforesis Hb untuk penegakkan
diagnosis
PENJELASAN

Thalassemia

Hapusan darah tepi thalassemia


Mikrositik, hipokrom, sel target (+)
TATALAKSANA

TATALAKSANA
TATALAKSANA: TRANSFUSI Agen kelasi besi diberikan
jika:
• Hb pre-transfusi: 8 g/dl;
target Hb: 12-13 g/dl • Ferritin serum>1.000 ng/ml
• Saturasi transferin>55%
Komplikasi dari tatalaksana:
• 10-20 kali transfusi PRC
• Hemokromatosis • Menerima transfusi darah
akibat transfusi berulang sebanyak 1 liter
• Komplikasi ini muncul
di akhir dekade 1 atau Jenis-jenis agen kelasi besi:
awal dekade 2
• Subkutan = Deferoksamin
• Iron overload terjadi di • Oral = Deferipron dan
jantung, liver, organ Deferasirox
endokrin, dan tulang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Thalasemia alfa mayor


Hydrops fetalis
B. Thalasemia alfa minor
HbA2 normal
C. Sickle cell disease Pada
apusan darah ditemukan
gambaran sel sickle, Defek
kromosom 11, Bentuk sabit
menyebabkan risiko oklusi ->
krisis vaso-oklusi
D. Thalasemia beta minor
organomegali (-), anemia
ringan, menyerupai defisiensi
besi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• An. E, 8 tahun
• Sulit berkonsentrasi, mudah lelah, lesu
selama 1 tahun
• PF : TD 100/70, HR 100, RR 18, Suhu 36,9
• Konjungtiva pucat, sklera ikterik, facies
cooley, hepatosplenomegali
• Lab : Hb 5 g/dL
• Dokter mengatakan akan segera melakukan
transfusi darah

Maka, diagnosis yang tepat adalah


E. Thalassemia beta mayor
KEYWORDS
• Laki-laki, 44 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 3 jam lalu
• Demam, sesak, batuk sejak 1 minggu
• PF : kesadaran letargi, TD 70/50, HR 50, RR 30, Suhu
39,8
• Hanya dapat merespon nyeri, akral dingin, kulit pucat,
CRT 5 detik
• Resusitasi cairan 1,5 L/jam kondisi terus memburuk
• Lab : leukosit 120.000 sel/mm3 infeksi bakteri

DIAGNOSIS >> SYOK SEPSIS FASE HIPODINAMIK E.C.


SUSPEK PNEUMONIA
JAWABAN

D. Vasopressor
PENJELASAN

SEPSIS
• Definisi: Disfungsi organ yang mengancam
nyawa yang disebabkan karena disregulasi
sistem inflamasi terhadap infeksi
• Komplikasi sepsis: disfungsi organ multipel
dan kematian
• Perjalanan penyakit :
Syok sepsis Multiple Organ
(2 fase) : Dysfunction
Bakteremia Sepsis
Hiperdinamik Syndrome
Hipodinamik (MODS)

Disadur dari: Harrison s Principles of In ernal Medicine 19 th Ed.


PENJELASAN

Sepsis
• Beberapa istilah yang tidak digunakan lagi
– SIRS merupakan istilah yang digunakan pada
sepsis sebelum ditemukan fokus infeksi
– Severe sepsis sepsis dengan hipoperfusi
jaringan (peningkatan laktat, oliguria) / disfungsi
organ

• Istilah yang masih digunakan:


– Sepsis
– Syok sepsis sepsis dimana terjadi gangguan
sirkulasi yang tidak bisa diperbaiki dengan
resusitasi cairan
PENJELASAN

SEPSIS
• Disfungsi organ pada sepsis didefinisikan
sebagai Peningkatan SOFA score 2
• Quick SOFA score (qSOFA) adalah
modifikasi yang mempermudah diagnosis
bedside.
• qSOFA terdiri atas 3 kategori (masing-
masing bernilai 1 poin)
– RR 22 a /
– Penurunan kesadaran
–S 100 H
PENJELASAN

SYOK SEPSIS
• Merupakan salah satu jenis syok
distributif
• Tidak dapat dikoreksi dengan
resusitasi cairan
• Membutuhkan vasopresor untuk
mempertahankan MAP ≥65 mmHg
• Serum laktat >2 mmol/L (18 mg/dL)
PENJELASAN

SYOK SEPSIS
WARM SHOCK COLD SHOCK
WARM Shock COLD Shock
(Fase Hiperdinamik) (Fase Hipodinamik)
Akral Hangat, kemerahan Dingin, pucat, sianotik
CRT < 2 detik > 2 detik
Nadi Kuat Lemah, teraba jauh
Laju jantung Takikardia Takikardia atau Bradikardia
Tekanan Darah Sedikit penurunan Hipotensi
Pulse pressure Melebar Menyempit
Pada fase awal terjadi vasodilatasi sistemik fase hiperdinamik
(warm shock) bila gagal diagnosis dan tatalaksana yang diberikan
tidak tepat gagal kompensasi Fase hipodinamik (Cold shock)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

MODS
• Disfungsi organ multiple, suatu proses kontinyu,
sering terdapat pada kasus sepsis
• Merupakan diagnosis klinis berupa disfungsi 2 atau
lebih fungsi organ, tidak ada batasan jelas

Mayr VD, et al. Crit Care. 2006.


PENJELASAN
TATALAKSANA

Syok Sepsis
• Lakukan pemasangan :
– NGT
– Kateter urin
– IV line
• Resusitasi cairan
– IV NaCl 0,9% atau RL 30 ml/kgBB dalam 3 jam pertama
– Albumin tidak diperlukan tidak memberikan pengaruh
– HES tidak digunakan meningkatkan mortalitas
• HCO3- bila ada asidosis metabolik
• Antibiotik empiris diberikan pada 1 jam pertama
TATALAKSANA

Syok Sepsis
• Vasopressor
– Pada kondisi tidak membaik dengan resusitasi
cairan, edema pulmo karena resusitasi agresif
– Target MAP: ≥ 65 mmHg
– Norepinefrin merupakan pilihan utama
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Antibiotik setelah hasil kultur didapatkan


salah, seharusnya langsung diberikan
antibiotik broad spectrum
B. Antipiretik bukan terapi utama
C. Antiviral kasus infeksi bakteri
E. Kortikosteroid salah, dapat
digunakan pada syok anafilaktik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 44 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 3 jam lalu
• Demam, sesak, batuk sejak 1 minggu susp.
pneumonia
• PF : kesadaran letargi, TD 70/50, HR 50, RR 30, Suhu 39,8
• Hanya dapat merespon nyeri, akral dingin, kulit pucat,
CRT 5 detik
• Resusitasi cairan 1,5 L/jam kondisi terus memburuk
• Lab : leukosit 120.000 sel/mm3 infeksi bakteri

DIAGNOSIS >> SYOK SEPSIS FASE HIPODINAMIK E.C.


SUSPEK PNEUMONIA
Maka, tatalaksana yang tepat adalah

D. Vasopressor
KEYWORDS
• Laki-laki, 44 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 3 jam lalu
• Demam, sesak, batuk sejak 1 minggu susp.
pneumonia
• PF : kesadaran letargi, TD 70/50, HR 50, RR 30, Suhu
39,8
• Hanya dapat merespon nyeri, akral dingin, kulit pucat,
CRT 5 detik
• Resusitasi cairan 1,5 L/jam kondisi terus memburuk
• Lab : leukosit 120.000 sel/mm3 infeksi bakteri

DIAGNOSIS >> SYOK SEPSIS FASE HIPODINAMIK E.C.


SUSPEK PNEUMONIA
JAWABAN

A. 65 mmHg
TATALAKSANA

Syok Sepsis
• Vasopressor
– Pada kondisi tidak membaik dengan resusitasi
cairan, edema pulmo karena resusitasi agresif
– Target MAP: ≥ 65 mmHg
– Norepinefrin merupakan pilihan utama
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. ≥75 mmHg
C. ≥85 mmHg
D. ≥55 mmHg
E. ≥90 mmHg

Pilihan lain tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 44 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 3 jam lalu
• Demam, sesak, batuk sejak 1 minggu
• PF : kesadaran letargi, TD 70/50, HR 50, RR 30, Suhu 39,8
• Hanya dapat merespon nyeri, akral dingin, kulit pucat,
CRT 5 detik
• Resusitasi cairan 1,5 L/jam kondisi terus memburuk
• Lab : leukosit 120.000 sel/mm3

DIAGNOSIS >> SYOK SEPSIS


Maka, target MAP yang tepat adalah

A. 65 mmHg
KEYWORDS

• Laki-laki, 42 tahun
• Benjolan pada leher kanan sejak 2 minggu, nyeri
• Sempat batuk pilek, sekarang demam & nyeri
menelan
• PF : massa leher, konsistensi lunak, mobile, nyeri
tekan (+)
• Pemeriksaan histopatologis : destruksi folikel
dengan banyak mulnucleated giant cell

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Tiroiditis de Quervain
PENJELASAN
KEYWORDS

TIROIDITIS

• Inflamasi pada kelenjar tiroid, oleh mekanisme autoimun


atau agen infeksius
• 3 jenis:
1. Tiroiditis Akut
Sangat jarang, disebabkan infeksi supuratif tiroid.
Gejala : nyeri, demam, disfagia, goiter asimetris.
Lab : Peningkatan ESR dan CRP, fungsi tiroid normal.
PA : infiltrasi polimorfonuklear

Sumber : Harrison’s 19th ed


PENJELASAN
KEYWORDS

2. Tiroiditis Subakut
• Inflamasi transien pada kelenjar tiroid, ditandai dengan
1) Pembentukan granuloma (subacute granulomatous thyroiditis
thyroiditis de Quervain/giant cell thyroiditis); atau
• Khas: biasanya terjadi setelah ISPA (mumps virus,
influenza, adenovirus)
• Khas: painful, diffuse, firm goiter
2) Infiltrasi limfosit (subacute lymphocytic thyroiditis)
• Berkaitan dengan proses autoimun (tersering pada periode
post partum) atau berkaitan dengan efek samping obat
• Khas: painless, diffuse, firm goiter
• Lebih banyak pada wanita
• Perjalanan penyakit: trifasik hipertiroid – hipotiroid - eutiroid
PENJELASAN
KEYWORDS

2. Tiroiditis Subakut
• Fungsi tiroid
• Fase thyrotoksikosis: T3 dan T4 naik, TSH turun,
tiroglobulin naik
• Fase hipotiroid: T3 dan T4 turun, TSH naik
• LED meningkat, Iodine uptake menurun, Autoantibodi tiroid
negatif
• USG: Tiroid dengan regio hypoechoic batas tidak tegas,
gambaran cobblestone
• Histologi:
• Tiroiditis granulomatous: inflamasi granulomatosa
dengan multinucleated giant cell
• Tiroidits limfositik: tidak ditemukan folikel germinal,
infiltrasi limfositik
Sumber : Harrison’s 19th ed
PENJELASAN

DE QUERVAIN TIROIDITIS

destruksi folikel,
multinucleated
giant cells
PENJELASAN
KEYWORDS

3. Tiroiditis Kronik
Chronic autoimmune Thyroiditis (Hashimoto Thyroiditis)
• Paling sering wanita usia 30-50 tahun
• Gejala : goiter, gejala hipertiroid ringan atau hipotiroid
• PA : infiltrasi limfosit dan sel plasma, atrofi atau
destruksi folikel, metaplasi asidofilik / eosinofilik sel
epitel folikel (Hürthle or Askanazy cells), germinal
center.
TATALAKSANA

TIROIDITIS HASHIMOTO
• Farmakoterapi :
• Pemberian thyroid hormone replacement
(Levotiroksin 1,6-1,8 mcg/kgBB)
• Surgery
• Jika goiter besar yang menimbulkan gejala
obstruksi (disfagia, hoarseness, stridor)
• Maglinansi
• Kosmetik
TATALAKSANA

TIROIDITIS DE QUERVAIN
- Self limited disease
- Tirotoksikosis dehidrasi, anjurkan untuk minum 6-8
gelas per hari.
- Simptomatik untuk nyeri: NSAID non aspirin karena
aspirin dapat meningkatkan kadar hormon tiroid dan
memperberat gejala, akibat kinerjanya yg berikatan secara
kompetitif dengan protein pengikat hormon tiroid sehingga
kadar hormon tiroid bebas lebih banyak.
- Sangat jarang memerlukan tindakan operatif.
- Pada kasus berat rawat inap, tapi jarang.
- Bila terjadi hipotiroidisme persisten atau berat,
dipertimbangkan terapi hormon replacement.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tiroiditis Hashimoto ditemukan sel


Hürthle/Askanazy
B. Struma difusa toksik pembesaran difus
pada leher, gejala hipertiroid (+)
C. Tiroiditis Akut nyeri, demam, dysphagia,
goiter asimetris
E. Karsinoma tiroid massa, terfiksir,
penurunan BB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 42 tahun
• Benjolan pada leher kanan sejak 2 minggu, nyeri
• Sempat batuk pilek, sekarang demam & nyeri menelan
• PF : massa leher, konsistensi lunak, mobile, nyeri
tekan (+)
• Pemeriksaan histopatologis : destruksi folikel dengan
banyak mulnucleated giant cell

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Tiroiditis de Quervain
KEYWORDS

• Perempuan, 55 tahun
• Menstruasi tidak teratur
• PF : TD 140/100, obesitas grade I, wajah
plethoric, rambut wajah meningkat, tampak striae
pada abdomen, buffalo hump
• Tidak mengonsumsi obat rutin
• Lab : GDS 275 mg/dL, peningkatan ACTH

DIAGNOSIS >> PENYAKIT CUSHING


JAWABAN

D. Anterior pituitary
PENJELASAN

SINDROM CUSHING
• Hiperkortisolisme
• Kelainan endokrin yang dapat disebabkan berbagai hal,
• (1) Iatrogenik (glukokortikoid eksogen; e.g: konsumsi
steroid) paling banyak
• (2) Produksi kortisol endogen berlebih, dibagi lagi menjadi
2 tipe
• Hiperkortisolisme primer [ACTH-independent] : produksi ACTH
berlebih oleh kelenjar adrenal (misal: adenoma adrenal, karsinoma
andrenal)
• Hiperkortisolisme sekunder [ACTH dependent] : akibat
peningkatan produksi ACTH, baik oleh (1) adenoma hipofisis
[cushing disease] ataupun (2) fokus ektopik lain (tersering dari
small cell lung carcinoma)
PENJELASAN

GLANDULA ADRENAL
• = Glandula suprarenalis
• Terdiri atas 2 bagian utama :
– Korteks
• Terdiri atas 3 zona :
– Zona Glomerulosa menghasilkan Mineralokortikoid
(Aldosterone)
– Zona Fasikulata menghasilkan Glukokortikoid
(Kortisol)
– Zona Retikularis menghasilkan hormon seks
(dehidroepiandrosteron/DHEA)
– Medulla
• Menghasilkan Katekolamin (Epinefrin, Norepinefrin)
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS
Sindrom Cushing :
GEJALA KLINIS
• Cushing (1912)
mendeskripsikan sebuah
sindrom akibat
hiperkortisolisme dengan
sekumpulan gejala sbb:
– Obesitas sentral
– Striae abdomen
– Moon face
– Buffalo hump
– Hiperglikemi
– Hipertensi sekunder
– Hiperpigmentasi (umumnya
pada hiperkortisolisme
sekunder, krn prekursor
ACTH sama dengan
prekursor melanocyte
stimulating hormone)
PENJELASAN
KEYWORDS

Sindrom Cushing
PENJELASAN
KEYWORDS

Sindrom Cushing

Obesitas sentral dengan striae


PENJELASAN
KEYWORDS

Sindrom Cushing

• Pemeriksaan lab awal mendeteksi adanya


hiperkortisolisme
• 24 hour-urine cortisol (meningkat)
• Early morning serum cortisol (meningkat)
• Midnight salivary cortisol (meningkat)
• Dexamethasone suppresion test low dose
• Dengan pemberian DST 1 mg pada orang normal
seharusnya kortisol tersupresi akibat mekanisme negative
feedback hasilnya kortisol plasma turun
• Pada sindrom cushing karena baseline sudah
hiperkortisolisme, dengan pemberian dexamethasone kadar
kortisol tidak tersupresi
PENJELASAN
KEYWORDS

Sindrom Cushing

• Pemeriksaan lab lanjutan identifikasi penyebab


hiperkortisolisme
(1) Kadar ACTH serum
• Rendah (<5 pg/mL) ACTH independent (hiperkortisolisme
primer) berarti masalah di tempat produksi kortisol = tumor
adrenal
• Normal/tinggi (>20 pg/mL) ACTH dependent
(hiperkortisolisme sekunder) berarti masalah di axis atas
lanjut ke tahap (2)
(2) High DST 8 mg
• Kadar kortisol tersupresi cushing disease (adenoma
hipofisis)
• Kadar kortisol tidak tersupresi sindrom cushing selain
cushing disesase (tumor adrenal, steroid eksogen, ACTH
ektopik)
DST LOW DOSE
Jika hasil tidak ada supresi
= CUSHING SYNDROME
Lanjut kesini

DST HIGH DOSE


TATALAKSANA
KEYWORDS

Sindrom Cushing

• Elektrolit : hipokalemi hipernatremi


• Hiperglikemi
• Pencitraan CT & MRI untuk lokalisasi lesi
• Tata Laksana
• Cushing Eksogen tappering off dosis glukokortikoid
• Cushing Endogen: tumor adrenokortikal, adenoma
hipofisis, ACTH secreting ectopic tumor jika operable
reseksi
• Inoperable disease obat untuk supresi sintesis kortisol:
metyrapone, mitotane, ketoconazole
PENJELASAN

GLANDULA HIPOFISIS
• = pituitari
• Terletak pada sella
turcica
• Terdiri atas 2 bagian
utama:
– Hipofisis anterior (6
hormon)
– Hipofisis posterior (2
hormon)
PENJELASAN

HIPOFISIS ANTERIOR
1. Growth Hormone (GH) = Somatotropin berfungsi
dalam meregulasi pertumbuhan badan (“somato” =
badan)
2. Thyroid-stimulating Hormone (TSH) = Tirotropin
berfungsi menstimulasi sekresi hormon tiroid dan
pertumbuhan glandula tiroid
3. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) =
adrenokortikotropin stimulasi sekresi kortisol,
pertumbuhan korteks adrenal
4. Follice-stimulating Hormone (FSH)
5. Luteinizing Hormone (LH)
6. Prolaktin = Laktotropin meningkatkan
pertumbuhan payudara dan produksi susu pada
wanita
PENJELASAN

HIPOFISIS POSTERIOR
• Oksitosin
– Menstimulasi kontraksi otot
polos uterus
– Menstimulasi ejeksi ASI dari
glandula mammae
• Antidiuretic Hormone
(ADH) = Vasopressin
– Konservasi H2O saat
pembentukan urin oleh
nefron ginjal (efek
antidiuretik)
– Kontraksi otot polos
arteriolar (efek “vessel
pressor )
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipofisis posterior kurang tepat


B. Korteks glandula suprarenalis zona retikularis
produksi hormon seks
C. Medula glandula suprarenalis produksi
epinefrin & norepinefrin
E. Glandula Paratiroid produksi hormon
paratiroid, berhubungan dengan kadar kalsium
darah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 55 tahun
• Menstruasi tidak teratur
• PF : TD 140/100, obesitas grade I, wajah plethoric,
rambut wajah meningkat, tampak striae pada abdomen,
buffalo hump
• Tidak mengonsumsi obat rutin
• Lab : GDS 275 mg/dL, peningkatan ACTH

DIAGNOSIS >> PENYAKIT CUSHING


Maka, organ yang mengalami kelainan yang tepat adalah

D. Anterior pituitary
KEYWORDS

• Perempuan, 45 tahun
• Kontrol penyakit jantung dan pembuluh darah
• Serangan jantung 5 hari yang lalu. Saat ini keluhan (-)
• PF : TTV normal
• Lab : kolesterol 230 mg/dl, LDL 120 mg/dl

DIAGNOSIS >> DISLIPIDEMIA + PJK (TINGKAT RISIKO


SANGAT TINGGI)

JAWABAN

A. Rosuvastatin 1x20 mg
PENJELASAN
DISLIPIDEMIA
• Kelainan metabolisme lipid, ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid
plasma (kenaikan kolesterol total, LDL,
trigliserida, serta penurunan HDL).
• Dislipidemia:
– Primer : genetik/ familial.
– Sekunder : akibat penyakit lain, misal DM,
hipotiroidisme, sind. nefrotik, penyaakit hati
obstruktif obat (progestin, steroid, beta
blocker).

Sumber : Pengelolaan Dislipidemia PERKENI 2015


PENJELASAN

DISLIPIDEMIA
Berdasarkan tingkat risiko:
1. Tingkat risiko sangat tinggi target terapi kolesterol LDL
<70 mg/dL atau penurunan ≥50% kolesterol awal
– PJK (angina stabil, sindrom koroner akut, post infark,
pernah menjalani revaskularisasi koroner
– Setara PJK
• DM tipe 2
• DM tipe 1 dengan mikroalbuminuria
• CKD, GFR <60
• Penyakit arteri karotis (TIA, stroke)
• Penyakit arteri perifer
– Nilai SCORE ≥10%
– Tatalaksana : High intensity statin
PENJELASAN

DISLIPIDEMIA
2. Tingkat risiko tinggi target terapi kolesterol LDL
<100 mg/dL atau penurunan ≥30% kolesterol awal
– Faktor risiko tunggal yang berat (dislipidemia familial
atau hipertensi berat
– Sindrom metabolik
– Nilai SCORE 5-<10%
– Tatalaksana : Moderate-High intensity statin
PENJELASAN

DISLIPIDEMIA
• Pengelolaan dislipidemia secara umum
– Terapi non farmakologi
• Aktivitas fisik
• Terapi nutrisi medis
• Berhenti merokok
– Terapi farmakologi prinsip dasar: menurunkan
resiko terkena penyakit kardiovaskular
• Statin evidence based terkuat
• Bile acid sequestrant
• Asam nikotinat
• Fibrat
TATALAKSANA

TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI

• Aktivitas fisik:
– 4-6 kali seminggu, aktivitas fisik sedang, aerobik, minimal 30
menit, misal jalan cepat, bersepeda statis, berenang, dll.
– Aktivitas anaerob minimal 2x seminggu.
• Terapi nutrisi medis:
– Diet rendah kalori, terdiri buah dan sayur (>=5 porsi sehari),
biji-bijian (>=6 porsi sehari), ikan, dan daging tanpa lemak.
– Lemak jenuh, lemak trans, kolestrol dibatasi.
– Mikronutrien berguna menurunkan LDL: sterol dan serat larut
air.
– Berhenti merokok:
– Merokok mempercepat pembentukan plak
– Berhenti merokok min 30 hari meningkatkan HDL secara
signifikan
Sumber : Pengelolaan Dislipidemia PERKENI 2015
TATALAKSANA

TATALAKSANA
FARMAKOLOGIS

Sumber : Pengelolaan Dislipidemia PERKENI 2015


TATALAKSANA

TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
Obat Hipolipidemik
• Nicotinic acid : produksi VLDL, HDL, dapat
menyebabkan resistensi insulin
• Bile acid sequestrant : meningkatkan pengeluaran LDL
dari sirkulasi dengan menstimulasi reseptor LDL
• Statin : kolesterol dengan menginhibisi HMG CoA
reduktase, lipoprotein, sintesis resepto LDL
• Asam fibrat : VLDL trigliserid, lipolysis trigliserid
melalui aktivitas lipase, HDL
PENJELASAN

STATIN
• Mengurangi pembentukan kolesterol di liver dengan
menghambat enzim HMG Co-A reduktase
• Menurunkan LDL dan TG
• Obat pilihan penurun konsentrasi LDL dan digunakan
sampai dosis terbesar yang dapat ditoleransi
• Direkomendasikan:
• Pencegahan primer: risiko 20% atau 10 tahun
risiko lebih besar untuk terkena PJK (skor risiko
Framingham)
• Pencegahan sekunder: pada pasien dengan klinis
kelainan kardiovaskular utamanya high
intensity statin

PERKENI 2015
TATALAKSANA

Paling efektif
menurunkan LDL

PERKENI 2015
TATALAKSANA
STATIN

PERKENI 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Atorvastatin 1x10 mg moderate intensity


C. Simvastatin 1x20 mg moderate intensity
D. Simvastatin 1x10 mg low intensity
E. Atorvastatin 1x20 mg moderate intensity
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 45 tahun
• Kontrol penyakit jantung dan pembuluh darah
• Serangan jantung 5 hari yang lalu. Saat ini keluhan
(-)
• PF : TTV normal
• Lab : kolesterol 230 mg/dl, LDL 120 mg/dl

DIAGNOSIS >> DISLIPIDEMIA + PJK (TINGKAT


RISIKO SANGAT TINGGI)
Maka, tatalaksana yang tepat adalah

A. Rosuvastatin 1x20 mg
KEYWORDS

• Perempuan, 45 tahun
• Kontrol penyakit jantung dan pembuluh darah
• Serangan jantung 5 hari yang lalu. Saat ini
keluhan (-)
• PF : TTV normal
• Lab : kolesterol 230 mg/dl, LDL 120 mg/dl

DIAGNOSIS >> DISLIPIDEMIA + PJK


JAWABAN

C. Menghambat secara
kompetitif kerja enzim HMG-
CoA reduktase
PENJELASAN

STATIN
• Mengurangi pembentukan kolesterol di liver dengan
menghambat enzim HMG Co-A reduktase
• Menurunkan LDL dan TG
• Obat pilihan penurun konsentrasi LDL dan digunakan
sampai dosis terbesar yang dapat ditoleransi
• Direkomendasikan:
• Pencegahan primer: risiko 20% atau 10 tahun
risiko lebih besar untuk terkena PJK (skor risiko
Framingham)
• Pencegahan sekunder: pada pasien dengan klinis
kelainan kardiovaskular utamanya high
intensity statin

PERKENI 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Inhibitor enzim siklooksigenase 1 & 2


NSAID
B. Inhibitor enzim siklooksigenase 2
secara spesifik NSAID inhibitor spesifik
COX-2 (Etoricoxib, celecoxib, dsb.)
D. Xantin oksidase inhibitor Untuk
Artritis Gout
E. Meningkatkan kerja enzim HMG-CoA
reduktase seharusnya menghambat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 45 tahun
• Kontrol penyakit jantung dan pembuluh darah
• Serangan jantung 5 hari yang lalu. Saat ini keluhan
(-)
• PF : TTV normal
• Lab : kolesterol 230 mg/dl, LDL 120 mg/dl

DIAGNOSIS >> DISLIPIDEMIA + PJK


Maka, mekanisme yang tepat adalah

C. Menghambat secara kompetitif


kerja enzim HMG-CoA reduktase
KEYWORDS

• Anak, 10 bulan
• Belum bisa duduk. Bisa mengangkat kepala
• Kulit teraba kering dan kasar, perut buncit, edema
periorbital, hidung datar, lidah besar dan menonjol
• Status gizi : BB/U SD-2 dan TB/U SD -3

DIAGNOSIS >> HIPOTIROID KONGENITAL

JAWABAN

B&D. Hipotiroidisme
PENJELASAN
KEYWORDS

KRETINISME

• Merupakan bentuk berat dari defisiensi iodin/


hipotiroidisme kongenital berat
• Biasanya terjadi secara endemis kasus goiter
endemik dan defisiensi iodin berat

An infant with cretinism. Note the hypotonic


posture, coarse facial features, and umbilical
hernia.
PENJELASAN
KEYWORDS

KRETINISME
• Terdapat 2 jenis kretinisme:
• Kretinisme neurologis
• Retardasi mental.
• Gangguan neurologis lain: bisu-tuli; gangguan
gerakan motorik volunter berupa diplegia spastis;
abnormal gait.
• Tanpa goiter maupun klinis hipotiroid pada anak.
• Kretinisme hipotiroid/ myxedematous type
• Tanda hipotiroidisme menonjol: goiter, short stature/
kerdil/ dwarfisme, retardasi mental, miksedema, kulit
tebal dan kering, suara kasar, gangguan pertumbuhan
tulang, organ reproduksi, rambut, kulit; refleks tendon
dalam <<.
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Levotiroksin oral adalah pilihan utama


• 10-15 mcg/kgBB/hari
• Target awal: normalisasi kadar fT4 – dan target
selanjutnya normalisasi kadar TSH
• Tablet levotiroksin dihancurkan, diberikan
bersama ASI/susu formula/air
PENJELASAN

Penggunaan obat antitiroid (PTU) selama kehamilan pada ibu dengan hipertiroidisme
serum maternal FT4 dan obat menembus plasenta fetal hipotirodisme
PENJELASAN

AKONDROPLASIA
PENJELASAN

DWARFISM VS CRETINISM
Dwarfism Cretinism
Hipopituitarism Hipotiroidism
GH T4, T3
Short stature, smart look Short stature, ugly look
Proportionate body parts Disproportionately small body
parts
Mentally normal (IQ Mentally retarded (low IQ)
normal)
Sexual infantilism Sexual infantilism, small
gonads
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hiperparatiroidisme dapat menyebabkan


hiperkalsemia, menyebabkan gangguan irama
jantung
C. Hipertiroidisme gejala hipertiroid (+), tidak
sesuai dengan kasus
E. Hiperkalsemia dapat disebabkan
hiperparatiroidisme, menyebabkan gangguan
irama jantung
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 10 bulan
• Belum bisa duduk. Bisa mengangkat kepala
• Kulit teraba kering dan kasar, perut buncit, edema
periorbital, hidung datar, lidah besar dan menonjol
• Status gizi : BB/U SD-2 dan TB/U SD -3

DIAGNOSIS >> HIPOTIROID KONGENITAL


Maka, kondisi yang tepat adalah

B&D. Hipotiroidisme
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2019
KEYWORDS

Wanita, 19 tahun
Hidung tersumbat disertai bersin bersin sejak 2 hari,
terkadang batuk
Kurang istirahat, rekan-rekan keluhan serupa FR
Suhu 37.6
PF: mukosa hidung edema

DIAGNOSIS >> INFLUENZA

JAWABAN

A. Antipiretik,
dekongestan, antitusif
PENJELASAN

Influenza
Infeksi akibat virus RNA, yaitu virus influenza A,
B, dan C
Menyerang saluran napas atas dan paru-paru
Keluhan demam, bersin, batuk, meler, malaise,
myagia, nyeri kepala
Faktor Resiko Pemeriksaan Fisik
Daya tahan tubuh menurun Febris
Kepadatan hunian tinggi Rinorea
Perubahan musim/cuaca Mukosa hidung edema
PPOK
Lansia
PPK primer
PENJELASAN

Diagnosis
1. Terjadi tiba-tiba/akut
2. Demam
3. Gejala saluran napas (mis: batuk, pilek)
tanpa ada lokasi spesifik (bisa dimana saja)
4. Terdapat penderita serupa di lingkungan
sekitar

Sumber : PPK primer


TATALAKSANA

Umumnya tidak perlu tatalaksana (self-limiting)


Medikamentosa
Antipiretik Paracetamol 3-4x500 mg
Dekongestan Pseudoefedrin 4x60 mg
Antihistamin Loratadin 1x10 mg
Antitusif atau ekspektoran

PPK primer
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Antibiotik, antipiretik, dekongestan tidak


diperlukan antibiotik kecuali ada bukti infeksi
sekunder
C. Antitusif saja perlu obat simptomatis untuk
pilek
D. Tidak diberikan obat karena tidak ada indikasi
perlu obat simptomatik
E. Kortikosteroid saja tidak diperlukan,
kecuali terkait dengan rhinitis alergi
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Wanita, 19 tahun
Hidung tersumbat disertai bersin bersin sejak 2 hari,
terkadang batuk
Kurang istirahat, rekan-rekan keluhan serupa FR
Suhu 37.6
PF: mukosa hidung edema

DIAGNOSIS >> INFLUENZA


Maka, tatalaksana kasus ini adalah
A. Antipiretik,
dekongestan, antitusif
KEYWORDS

Anak, 8 tahun
Batuk sejak 1 minggu, batuk berlangsung lama hingga
anak muntah
Riwayat imunisasi tidak lengkap pikirkan penyakit yang
berkaitan dengan jadwal imunisasi anak
HR 110x/mnt, RR 28x/mnt, suhu 37,8oC

DIAGNOSIS >> PERTUSIS

JAWABAN

D. Eritromisin 50mg/kgBB/hari
selama 14 hari
PENJELASAN

Pertusis
Infeksi saluran respirasi dengan karakteristik gejala
paroxysmal cough/whooping cough
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
Antibiotik Makrolid
Azitromisin 10 mg/kgBB selama 5 hari
Eritromisin oral (12.5 mg/kgBB/kali, 4 kali sehari) selama 10
hari
Oksigen
Bila pernah terjadi sianosis atau berhenti napas atau batuk
paroksismal berat.
Tatalaksana jalan napas
Selama batuk paroksismal, letakkan anak dengan posisi
kepala lebih rendah dalam posisi telungkup, atau miring,
untuk mencegah aspirasi muntahan dan membantu
pengeluaran sekret.
PPM IDAI, Jilid 2
TATALAKSANA

Tatalaksana
Hindarkan sejauh mungkin segala tindakan yang dapat
merangsang terjadinya batuk
Jangan memberi penekan batuk, obat sedatif, mukolitik
atau antihistamin.
Obat antitusif dapat diberikan bila batuk amat sangat
mengganggu.
Jika anak demam ( 39º C) yang dianggap dapat
menyebabkan distres, berikan parasetamol.
Beri ASI atau cairan per oral. Jika anak tidak bisa minum,
pasang pipa nasogastrik dan berikan makanan cair porsi
kecil tetapi sering untuk memenuhi kebutuhan harian anak.

PPM IDAI, Jilid 2


TATALAKSANA

PPM IDAI, Jilid 2


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Azitromisin 10 mg/kgBB/hari selama 10 hari


B. Klaritromisin 20 mg/kgBB/hari selama 7 hari
C. Azitromisin 15 mg/kgBB dosis tunggal
E. TMP/SMZ 8/40 mg/kgBB/hari selama 14 hari
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Anak, 8 tahun
Batuk sejak 1 minggu, batuk berlangsung lama hingga anak
muntah
Riwayat imunisasi tidak lengkap pikirkan penyakit yang
berkaitan dengan jadwal imunisasi anak
HR 110x/mnt, RR 28x/mnt, suhu 37,8oC

DIAGNOSIS >> PERTUSIS


Maka, tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah

D. Eritromisin 50mg/kgBB/hari
selama 14 hari
KEYWORDS

Laki-laki, 29 tahun
Sesak sejak 2 hari SMRS disertai batuk dan pilek
Riwayat berpergian ke Dubai (timur tengah) FR
TD 130/80mmHg, HR 86x/mnt, RR 26x/mnt, suhu 39oC
PF: rhonki basah kasar pada kedua lapang paru
RO : infiltrate paru bilateral (sesuai gambaran pneumonia)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Probable MERS
PENJELASAN
PENJELASAN

Probable MERS
Pasien yang tidak terkonfirmasi terinfeksi MERS-CoV,
karena hasil negatif atau tidak ada fasilitas, namun
dengan
Mengalami ggn. pernapasan akut dengan
adanya bukti gejala, radiologis, dan histopatologi
sesuai dengan penyakit parenkim paru dan
memiliki riwayat kontak dengan penderita
Mengalami ggn. pernapasan akut dengan
adanya bukti gejala, radiologis, dan histopatologi
sesuai dengan penyakit parenkim paru dan
memiliki riwayat bepergian/tinggal pada daerah
endemik
Sumber: WHO
PENJELASAN

Confirmed MERS
Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi MERS-CoV
melalui pemeriksaan laboratorium, tanpa memandang
tanda dan gejala klinis

Sumber: WHO
PENJELASAN
PENJELASAN

Suspek SARS
1. Pasien dengan gejala
Demam tinggi (>38 C), ditambah
Batuk atau sesak napas, ditambah salah satu
dari
Riwayat kontak dengan penderita, bepergian atau
tinggal di area endemik

2. Pasien yang meninggal karena penyakit saluran


napas akut, dan memiliki riwayat
Kontak dengan penderita
Bepergian atau tinggal di area endemik

Sumber: WHO
PENJELASAN

Probable SARS
Pasien yang memenuhi kriteria suspek ditambah
dengan
Bukti radiologis (foto toraks) terdapat infiltrat
sesuai dengan gambaran pneumonia atau RDS
Bukti immunoassay menunjukkan infeksi
coronavirus
Autopsi sesuai patologi RDS tanpa diketahui
penyebab yang jelas

Tidak ada istilah CONFIRMED SARS

Sumber: WHO
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Suspek MERS tidak ada istilah ini


B. Probable SARS
D. Suspek SARS
E. Confirmed MERS

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Laki-laki, 29 tahun
Sesak sejak 2 hari SMRS disertai batuk dan pilek
Riwayat berpergian ke Dubai (timur tengah) FR
TD 130/80mmHg, HR 86x/mnt, RR 26x/mnt, suhu 39oC
PF: rhonki basah kasar pada kedua lapang paru
RO : infiltrate paru bilateral (sesuai gambaran
pneumonia)

Maka yang diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

C. Probable MERS
KEYWORDS

Wanita, 55 tahun
Sesak nafas mendadak disertai nyeri dada 20 menit
Riwayat nyeri dan bengkak pada tungkai kanan 1
minggu lalu FR
TD 140/90, HR 124x/menit, RR 30x/menit, suhu 37.4
PF : tungkai bawah kanan tampak hiperemis, homan
sign (+)

DIAGNOSIS >> EMBOLI PARU


JAWABAN

C. Westermark sign
PENJELASAN

Emboli
Obstruksi vaskular oleh
massa intravaskular
(padat, cairan atau gas)
Types of the emboli
- Cardiac LA, infarct LV,
vegetation in endocarditis
- Arterial systemic arteries
in the brain, spleen, kidney,
intestines
- Venous pulmonary
arteries
PENJELASAN

Emboli Vena vs Arteri


PENJELASAN
PENJELASAN

Emboli Paru
Terjadi sumbatan pada
pembuluh darah paru akibat
emboli vena, biasanya akibat
DVT atau SVT
Gejala
Sesak napas
Hemoptisis
Nyeri dada pleuritik
Sianosis
Berdebar-debar
Low grade fever
Infark paru
PENJELASAN

EKG pada Emboli Paru


Sinus takikardi (44%) paling sering ditemui
RV strain (34%) inverted T pada V1-V4 + II,
III, avF
SIQIIITIII (20%) S curam di lead I, gel Q
pada lead III, dan inverted T pada lead III
RBBB (18%) risiko mortalitas meningkat
RAD (16%)
P pulmonal (9%) gel. P di lead II lebih
tinggi dari 3 kotak
PENJELASAN

X-ray pada Emboli Paru

Westermark sign: Focal peripheral hyperlucency secondary to oligaemia


PENJELASAN

Deep Vein Thrombosis


Adanya trombus pada vena dalam yang
menghalangi aliran darah ke jantung
Jika tidak ditangani, dapat
terjadi emboli paru
Gejala
Nyeri, swelling,
kemerahan, hangat, dan
pembesaran vena
superfisial, unilateral
Homan sign (+)
Pencegahan Heparin
PENJELASAN

Well s Score for PE


Pemeriksaan Penunjang
berdasarkan Well s
Score
D-dimer low
USG moderate-high
CT-scan moderate-high
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tram line bronkiektasis


B. Air bronchogram pneumonia, edema paru
D. Honeycomb appearance brokiektasis
E. Bercak retikulogranular difus hyaline
membrane disease
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Wanita, 55 tahun
Sesak nafas mendadak disertai nyeri dada 20 menit
Riwayat nyeri dan bengkak pada tungkai kanan 1 minggu lalu
FR
TD 140/90, HR 124x/menit, RR 30x/menit, suhu 37.4
PF : tungkai bawah kanan tampak hiperemis, homan sign
(+)

DIAGNOSIS >> EMBOLI PARU


Maka, gambaran rontgen yang sesuai pada kasus ini adalah

C. Westermark sign
KEYWORDS

Anak, 6 tahun
Nyeri menelan 2 hari, disertai demam tinggi
HR 120x/menit, RR 24x/menit, suhu 38.9
PF : tonsil T2/T3, hiperemis, uvula terdorong ke sisi
kanan

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Abses Quinsy
PENJELASAN

Tonsilitis
Inflamasi pada tonsil, sering disertai dengan
inflamasi faring (tonsilofaringitis)
Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus (adenovirus, CMV,
EBV)
Infeksi bakteri tersering Streptokokus beta hemolitikus grup A
Akut tonsil hiperemis, detritus (+), demam, odinofagia,
limfadenopati servikal, hot potato voice
Kronik kripta melebar, halitosis
Komplikasi abses peritonsilar/abses Quincy
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Infeksi tenggorokan oleh Corynebacterium
diphtheriae
94% kasus Difteri mengenai tonsil dan faring
Penularan secara langsung melalui droplet dari batuk/bersin,
muntahan, alat makan, dan kontak langsung dengan lesi kulit
Gejala utama
Gejala ISPA
Nyeri tenggorokan dan menelan (odynophagia)
Demam tidak tinggi (biasanya <38,5oC)
Adanya pseudomembran putih-keabuan yang sulit lepas dan
berdarah bila diangkat
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Gejala pada kasus berat
Kesulitan menelan
Sesak nafas
Stridor
Pembengkakan leher/bullneck

Komplikasi
Paru Obstruksi jalan nafas
Jantung miokarditis, CHF
Ginjal ARF
Saraf paralisis nervus,
neuritis
PENJELASAN

Tonsilitis
Pemeriksaan penunjang (bila diperlukan)
Darah lengkap
Swab tonsil untuk pewarnaan gram gambaran
drumstick sugestif tonsilitis difteri

Corynebacterium diphtheriae
PENJELASAN

Tonsilitis lakunaris Tonsilitis folikular Abses peritonsilar

Tonsilitis difteri Tonsilitis kronik


PENJELASAN

Tonsilitis
Suportif
Bed rest, diet lunak, oral hygiene

Medikamentosa
Tonsilitis viral antipiretik-analgetik saja
Tonsilitis bakteri
Anak Penisilin G Benzatin 50.000 U/kgbb/IM
atau Amoksisilin 50 mg/kgbb/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari
Dewasa Amoksisilin 3x500 mg PO atau
Eritromisin 4x500 mg PO selama 6-10 hari
Kortikosteroid Dexamethasone 3x0,5 mg PO
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri
KEMENKES RI Tahun 2017

Tonsilitis
Tonsilitis difteri
Antibiotik
Penisilin prokain 25.000 50.000 U/kgbb IM
(maksimal 1,5 juta) atau Eritromisin 4 x 40
mg/kgbb/hari (maksimal 2 g/hari) selama 14 hari
Antitoksin (ADS)
Skin test dahulu! bila indurasi >10 mm dalam
20 menit positif alergi, ADS diberikan dengan
cara desensitisasi (Besredka)
Kortikosteroid gejala obstruksi saluran nafas atas
dan penyulit miokarditis
Prednison 2 mg/kgbb selama 2 minggu lalu
tapering off
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri
KEMENKES RI Tahun 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tonsilitis akut uvula tidak terdorong, tonsil


hiperemis
B. Tonsilitis difteri pseudomembrane (+),
mudah berdarah, bullneck (kondisi berat)
C. Abses Luc komplikasi otitis media, abses
pada area m. Temporalis (subperiosteal)
E. Tonsilofaringitis akut uvula tidak terdorong,
tonsil dan faring hiperemis
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Anak, 6 tahun
Nyeri menelan 2 hari, disertai demam tinggi
HR 120x/menit, RR 24x/menit, suhu 38.9
PF : tonsil T2/T3, hiperemis, uvula terdorong ke sisi
kanan

Maka, diagnosa kasus ini adalah

D. Abses Quinsy
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Suara serak, disertai nyeri tenggorokan
Riwayat GERD FR
PF : massa globus berwarna pucat pada posterior
plika vokalis

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Granuloma laring
PENJELASAN

Kelainan Pita Suara


PENJELASAN

POLIP PITA SUARA


Riwayat merokok, vocal abuse
Massa bertangkai, bulat, pucat

GRANULOMA PITA SUARA


Vocal abuse, iritasi (misal
pemasangan NGT, refluks asam
lambung)
Massa globus yang berwarna
pucat hingga kemerahan, biasanya
pada area posterior
PENJELASAN

KARSINOMA LARING/PITA SUARA


Riwayat merokok (+), massa
berkelompok, ireguler, kemerahan,
rapuh, mudah berdarah

VOCAL CORD NODULE


Kondisi kronis, sering pada penyanyi,
akibat trauma (vocal abuse) berulang
sehingga terbentuk kalus dan nodul.
Massa bulat berwarna putih/pucat,
keras, simetris-bilateral
PENJELASAN

PAPILLOMA
Infeksi HPV 6 atau HPV 11 pada
laring, transmisi ibu-anak atau akibat
oral seks
Massa kemerahan berbenjol-benjol
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Karsinoma laring penurunan BB, riwayat


merokok, gambaran massa ireguler, mudah
berdarah
B. Polip laring massa bertangkai pada vocal box
C. Edema laring tidak didapatkan massa, hanya
berupa pembengkakan laring
D. Nodul laring FR : vocal abuse, tampak nodul
simetris bilateral
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Suara serak, disertai nyeri tenggorokan
Riwayat GERD FR
PF : massa globus berwarna pucat pada posterior
plika vokalis

Maka diagnosis yang tepat sesuai kondisi pasien


adalah

E. Granuloma laring
KEYWORDS

Wanita, 50 tahun
Batuk berdahak sejak 3 minggu, disertai malaise dan
penurunan BB
BMI 17.8, TD 130/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 24x/menit
PF : rhonki kedua lapang paru
RO : bercak retikulogranuler tersebar difus

DIAGNOSIS >> TB MILIER

JAWABAN

C. OAT + Kortikosteroid
PENJELASAN

TB Milier
Diseminasi bakteri M. tuberculosis di seluruh
lapang paru akibat penyebaran hematogen
Dapat menyebar ke organ lain TB ekstraparu
Faktor resiko utama
Komorbid HIV
Diabetes
Malnutrisi

Diagnosis dan terapi sama seperti TB Paru dengan


tambahan terapi kortikosteroid

Medscape
PENJELASAN
TATALAKSANA

Panduan OAT lini pertama


Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) ATAU 2HRZE/4HR
Kasus baru (terdiagnosis bakteriologis, klinis dan ekstraparu)
Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) ATAU
2HRZES/HRZE/5HRE
Pasien kambuh
Pasien gagal pada terapi OAT kategori 1
Pasien putus berobat (loss to follow up)
Kategori Anak (2HRZ/4RH) ATAU 2HRZES/4-10HR

Panduan terbaru pada PMK No 67 Tahun 2016, pengobatan OAT


lini pertama dapat diberikan dengan dosis harian maupun dosis
intermitten (3x seminggu) penyediaan OAT dosis harian
sedang dalam proses pengadaan oleh Program TB Nasional
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. OAT pada kasus TB paru biasa


B. Bronkodilator pada kasus asma atau PPOK
dengan eksaserbasi
D. OAT + Debridement pada kasus spondilitis TB
E. Antibiotik diperlukan antibiotik spesifik, yaitu
OAT, ditambah kortikosteroid
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 50 tahun
Batuk berdahak sejak 3 minggu, disertai malaise dan
penurunan BB
BMI 17.8, TD 130/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 24x/menit
PF : rhonki kedua lapang paru
RO : bercak retikulogranuler tersebar difus

DIAGNOSIS >> TB MILIER


Maka tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah

C. OAT + Kortikosteroid
KEYWORDS

Laki-laki, 55 tahun
Batuk dan sesak sejak 1 bulan, sputum hitam
Pekerja tambang batu bara, riwayat merokok (+), HT
(+) FR
TD 160/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 26x/menit
PF : rhonki kasar kedua lapang paru

DIAGNOSIS >> PNEUMOKONIOSIS


JAWABAN

C. Pekerjaan
PENJELASAN

Pneumokoniosis
Penyakit paru akibat kerja karena paparan debu
kronik yang terdeposit dalam paru
Deposit debu kronik reaksi jaringan fibrosis
Jenis tersering silica, asbes, batu bara
Baru tampak secara klinis dan radiologis 20-30 tahun
setelah paparan

Kriteria diagnostik
Pajanan yang signifikan dengan debu mineral yang
dicurigai dan dengan periode laten
Gambaran spesifik penyakit terutama kelainan radiologi
Tidak dapat diidentifikasi penyakit lain sebagai penyebab
PENJELASAN
PENJELASAN

Coal Worker Pneumokoniosis


Paparan debu batu bara
inhalasi karbon
Pekerjaan berisiko
Penambang batu bara
Disebut juga anthracosis/
black lung
X-ray fibrosis nodular
(mirip dan sulit dibedakan
dengan silicosis)
PENJELASAN

Silikosis
Paparan debu silika
Pekerjaan berisiko
Pekerja tambang
Pengecoran logam
Fiberglass dan glasswool
Percetakan logam
X-ray eggshell calcification
PENJELASAN

Tampak eggshell calcification disertai limfadenopati perihiler (tanda


panah) dan fibrosis pada lapang atas paru
PENJELASAN

Asbestosis
Paparan debu asbes
Pekerjaan berisiko
Industri kapal
Pembuatan atap
bangunan
Pelapis kabel listrik
Berhubungan dengan
mesothelioma
X-ray interstitial
pneumosclerosis/pleura
plaque
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Jenis kelamin tidak ada kaitannya


B. Riwayat merokok keganasan, PPOK
D. Usia PPOK
E. Riwayat hipertensi CHF, HHD
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 55 tahun
Batuk dan sesak sejak 1 bulan, sputum hitam
Pekerja tambang batu bara, riwayat merokok (+), HT (+)
FR
TD 160/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 26x/menit
PF : rhonki kasar kedua lapang paru

DIAGNOSIS >> PNEUMOKONIOSIS


Maka faktor risiko utama yang tepat pada pasien ini adalah

C. Pekerjaan
KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Sesak nafas sejak 2 jam
Riwayat obat : BB dan ACEi tidak rutin
TD 90/50 mmHg, HR 114x/menit, RR 30x/menit
PF : rhonki basah halus, akral dingin, CRT <2

DIAGNOSIS >> SYOK KARDIOGENIK


JAWABAN

D. Inotropik + Vasopressor
PENJELASAN

Syok
Gangguan sirkulasi sistemik tidak adekuatnya
perfusi organ dan oksigenasi jaringan
Jenis syok (ibaratkan sirkulasi tubuh seperti sistem
pengairan)
Hipovolemik gangguan isi
Kardiogenik gangguan pompa
Distributif gangguan selang
Syok anafilaktik
Syok neurogenik
Syok sepsis
Obstruktif gangguan selang
PENJELASAN

Sistem Sirkulasi Tubuh


Terdiri dari 3 komponen
utama
Pompa jantung
Selang pembuluh
darah
Isi darah

Gangguan pada salah


satu komponen akan
menyebabkan terjadinya
syok
PENJELASAN
PENJELASAN

Preload volume darah pada ventrikel pada akhir fase diastol


(end diastolic pressure)
Afterload tahanan yang harus dilawan ventrikel kiri untuk dapat
mengalirkan darah ke sistemik
Kontraktilitas kekuatan intrinsik otot jantung
PENJELASAN

Signs & Symptoms


PENJELASAN

Fluid Challenge
Pemberian sejumlah cairan (250 ml) dalam
waktu singkat (5 10 menit) untuk menilai
respon tubuh terhadap pemberian cairan
Pada kasus syok hipovolemik, pemberian cairan akan
meningkatkan preload CO BP

Sementara pada kasus syok kardiogenik terdapat


gangguan pompa, sehingga walaupun volume cairan
adekuat tetapi tidak ada yang memompa sehingga
tidak akan terjadi peningkatan tekanan darah
PENJELASAN

Syok Kardiogenik
Kondisi hipotensi/hipoperfusi karena rendahnya
cardiac output karena disfungsi jantung
Kriteria diagnostik
1. Hipotensi 3. Gangguan perfusi organ
SBP <90 mmHg dalam Penurunan kesadaran
>30 menit Cold-clammy skin
Penggunaan vasopressor Oliguria
untuk mencapai SBP>90 Peningkatan serum laktat
mmHg
2. Peningkatan tekanan
ventrikel kiri
Kongesti pulmonal
PENJELASAN
PENJELASAN

Edema Pulmo Akut


Acute Decompensated Heart Failure perburukan
kasus gagal jantung yang awalnya stabil backward
failure penumpukan cairan intrapulmonal

Gejala sama dengan


CHF dengan adanya
keluhan dan tanda
Sesak memberat
Wheezing
Akral dingin-basah
Saturasi oksigen <90%
X-ray thorax: batwing
appearance, Kerley line
Norepinefrin TD sistol < 70
Dopamin TD sistol 70-100
PENJELASAN

Syok kardiogenik = kegagalan fungsi jantung sebagai pompa + penurunan


tensi (syok)

Solusi inotropik positif (menguatkan kontraksi jantung) + vasopressor


(meningkatkan resistensi perifer)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diuretik CHF
B. Nitrat ACS (perhatikan kontraindikasi nitrat)
C. Inotropik bila TDS 70-100 tanpa tanda shock
E. Antiaritmia pada kasus aritmia (AF, VF)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 60 tahun
Sesak nafas sejak 2 jam
Riwayat obat : BB dan ACEi tidak rutin
TD 90/50 mmHg, HR 114x/menit, RR 30x/menit
PF : rhonki basah halus, akral dingin, CRT <2

DIAGNOSIS >> SYOK KARDIOGENIK


Maka tatalaksana pada pasien ini adalah

D. Inotropik + Vasopressor
KEYWORDS

Wanita, 55 tahun
Nyeri betis kanan saat aktivitas dan istirahat sejak 1
bulan dan memburuk resting pain (+)
Riwayat merokok dan DM (+) FR
TD 160/90, HR 84x/menit, RR 22x/menit
PF : tungkai kanan pucat dengan pulsasi a.dorsalis
pedis lemah
DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Critical limb ischemia


PENJELASAN

Chronic limb ischemia /


Peripheral arterial
disease Penyempitan
progresif lumen arteri
akibat penumpukan plak
aterosklerosis, sehingga
menimbulkan tanda dan
gejala

Faktor Resiko
Merokok
Diabetes mellitus
Hipertensi
Homosistenemia
Hiperkolesterolemia
PENJELASAN

ABI Kanan
Sistol tertinggi (tibialis posterior vs dorsalis pedis)
pada tungkai kanan
Sistol tertinggi pada lengan (lengan kanan vs lengan
kiri)
ABI Kiri
Sistol tertinggi (tibialis posterior vs dorsalis pedis)
pada tungkai kiri
Sistol tertinggi pada lengan (lengan kanan vs lengan
kiri)
PENJELASAN

Klaudikasio Intermiten
Menurunnya perfusi ekstremitas inferior akibat atherosclerosis,
ditandai dengan nyeri yang ditimbulkan oleh aktivitas

Pemeriksaan sederhana
menggunakan Ankle
Brachial Index (ABI)

Klaudikasio intermiten
merupakan fase awal
dari perjalanan penyakit
chronic limb ischemia
TATALAKSANA
PENJELASAN

Critical Limb Ischemia


Ditandai dengan nyeri dalam kondisi istirahat (rest pain) atau
kerusakan jaringan (ulkus atau gangrene) yang disebabkan oleh
iskemia

Critical limb ischemia merupakan fase


lanjutan dari perjalanan penyakit chronic
limb ischemia
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Acute limb ischemia keluhan nyeri tungkai


mendadak, seringkali terkait emboli
B. Deep vein thrombosis tungkai merah, hangat,
edema, Homan sign (+)
C. Neuropati diabetikum kesemutan dengan stock
and gloves distribution, riwayat DM
D. Buerger s disease iskemik disertai nekrosis
pada end capillary area (mis pada ujung jari)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 55 tahun
Nyeri betis kanan saat aktivitas dan istirahat sejak 1
bulan dan memburuk resting pain (+)
Riwayat merokok dan DM (+) FR
TD 160/90, HR 84x/menit, RR 22x/menit
PF : tungkai kanan pucat dengan pulsasi a.dorsalis
pedis lemah

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

E. Critical limb ischemia


KEYWORDS

Wanita, 62 tahun
Nyeri pada tungkai kanan sejak 3 hari
Riwayat luka pada jempol, DM (+) FR

DIAGNOSIS >> LIMFANGITIS

JAWABAN

C. Inflamasi saluran limfe


akibat fokus infeksi
PENJELASAN

Limfangitis
Infeksi pembuluh limfe yang mengaliri suatu
fokus inflamasi
Organisme patogen memasuki saluran limfatik
langsung melalui abrasi atau luka atau sebagai
komplikasi infeksi
Biasanya didahului trauma
PENJELASAN

Limfangitis
Pada infeksi akut teraba lunak, membengkak secara
asimetrik, saling berhubungan, serta kulit di atasnya
tampak eritematosa
Goresan merah dari daerah terinfeksi ke ketiak
atau pangkal paha
Demam, nyeri
Sakit kepala
Penurunan nafsu makan
PENJELASAN
TATALAKSANA

Limfangitis
Pada anak <3 tahun atau orang dewasa yang
mengalami demam tinggi dan tampak toksik,
diperlukan rawat inap dan antibiotik IV (Ceftriakson,
Cefazolin, Klindamisin)
Analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi
Insisi drainase bila timbul abses
Kompres hangat dan elevasi lengan/tungkai yang
terkena
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Reaksi inflamasi akibat penyakit autoimun SLE


B.Pembengkakan nodus limfatikus limfadenopati
D. Hipersensitivitas tipe cepat reaksi alergi,
ditandai dengan pruritus, angioedema, urtikaria
E. Infeksi pada kulit dan jaringan lunak di bawahnya
selulitis, erisipelas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 62 tahun
Nyeri pada tungkai kanan sejak 3 hari
Riwayat luka pada jempol, DM (+) FR

DIAGNOSIS >> LIMFANGITIS


Maka mekanisme yang mendasari pada pasien ini
adalah

C. Inflamasi saluran limfe


akibat fokus infeksi
KEYWORDS

Wanita, 45 tahun
Nyeri pada tangan kanan sejak 2 hari, pucat dan
dingin
PF : perbedaan TD lengan kanan, kiri dan tungkai,
pulsasi A. Radialis lemah, bruit (+) pada A.karotis
kanan

DIAGNOSIS >> ARTERITIS TAKAYASU

JAWABAN

B. Vaskulitis
PENJELASAN

Arteritis Takayasu
Inflamasi arteri besar dan sedang (vaskulitis)
Predileksi daerah aorta dan
percabangannya
Sering terjadi pada wanita
<50 tahun pada lansia
biasanya disebabkan Giant
Cell Arteritis
Pada arteritis Takayasu
terdapat gejala inflamasi
demam, malaise, peningkatan
protein fase akut, LED
PENJELASAN

Arteritis Takayasu
Gejala konstitusional Kelainan neurologis
Lemas, demam, nyeri Nyeri kepala
sendi, BB turun Transient ischemic
attack
Kelainan kardiovaskular
Ggn. Visual
Bruit, terutama pada Diplopia
area carotis Amaurosis fugax
Perbedaan TD antar
ekstremitas
Klaudikasio
Subclavian steal
syndrome
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis
PENJELASAN

Klasifikasi
TATALAKSANA

Arteritis Takayasu
Kortikosteroid
Prednisone 1mg/kgbb/hari, tappering off hingga
gejala membaik (biasanya dalam hitungan
beberapa minggu-bulan)

Operasi (angioplasti atau revaskularisasi) apabila


terjadi oklusi yang parah
Stenosis renovaskular
Stenosis a. Koroner
Koarktasio aorta yang berat
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vasospasme perifer Raynaud disease


B. Atherosklerosis PAD, ACS
C.Arteriosklerosis pengerasan dinding arteri,
terkait degeneratif
E. Robeknya endotel vaskuler aortic dissection
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 45 tahun
Nyeri pada tangan kanan sejak 2 hari, pucat dan
dingin
PF : perbedaan TD lengan kanan, kiri dan tungkai,
pulsasi A. Radialis lemah, bruit (+) pada A.karotis
kanan

DIAGNOSIS >> ARTERITIS TAKAYASU


Maka mekanisme penyakit pada pasien ini adalah

B. Vaskulitis
KEYWORDS
Wanita, 62 tahun
Sesak sejak 5 hari yang memberat sejak 2 jam, orthopnea
(+)
Riwayat HT tidak terkontrol FR
TD 160/100, HR 102x/menit, RR 30x/menit
PF : JVP meningkat, rhonki basah halus kedua lapang
paru

DIAGNOSIS >> GAGAL JANTUNG

JAWABAN

D. Peningkatan afterload
PENJELASAN

Gagal Jantung
Suatu sindroma yang disebabkan karena kelainan
struktural/fungsional jantung disfungsi diastolik
(pengisian) atau disfungsi sistolik (ejeksi) ventrikel kiri
PENJELASAN

Sebagian besar kasus gagal jatung disebabkan karena


rendahnya cardiac output (low output HF)

CO = HR x SV

Dengan persamaan tersebut, maka apabila terdapat


penurunan HR atau SV akan menurunkan CO
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

NYHA Gejala
I Tidak ada hambatan dalam aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa tidak
akan mencetuskan lelah, palpitasi, atau sesak napas
II Terdapat hambatan ringan dalam beraktivitas. Aktivitas fisik yang
berat akan menimbulkan lelah, palpitas, atau sesak napas. Membaik
bila beristirahat.
III Terdapata hambatan yang signifikan dalam beraktivitas. Aktivitas
fisik ringan sudah cukup untuk menimbulkan lelah, palpitasi, atau
sesak napas. Membaik bila beristirahat
IV Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun. Gejala timbul
bahkan saat beristirahat. Bila melakukan aktivitas fisik maka
gejala akan bertambah parah,
PENJELASAN
PENJELASAN

NT-proBNP
Natriuretic peptide (NP) merupakan hormone yang
memiliki efek diuretik dan vasodilator
Hormon ini terutama disekresikan oleh ventrikel kiri
sebagai kompensasi pressure overload
Konsentrasi meningkat pada CHF pada kasus,
usia 33 tahun dengan kadar NT-proBNP 240 pg/ml
(meningkat)

Interpretasi Usia Nilai rentang


Kemungkinan < 75 tahun > 125 pg/ml
CHF > 75 tahun > 450 pg/ml
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Disfungsi katup mitral pada auskultasi pasien ini


tidak didapatkan kelainan
B. Peningkatan laju nadi seharusnya
meningkatkan CO
C. Peningkatan kontraktilitas miokardium
seharusnya meningkatkan CO
E. Peningkatan stroke volume seharusnya
meningkatkan CO
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 62 tahun
Sesak sejak 5 hari yang memberat sejak 2 jam,
orthopnea (+)
Riwayat HT tidak terkontrol FR
TD 160/100, HR 102x/menit, RR 30x/menit
PF : JVP meningkat, rhonki basah halus kedua lapang
paru

DIAGNOSIS >> GAGAL JANTUNG


Maka mekanisme pada kasus ini adalah

D. Peningkatan afterload
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Sesak sejak 30 menit lalu, korban pengeroyokan
TD 70/palpasi, HR 120x/menit, RR 28x/menit,
JVP meningkat, auskultasi bunyi jantung menjauh

DIAGNOSIS >> CARDIAC TAMPONADE

JAWABAN

D. Water bottle sign


PENJELASAN

Tamponade Jantung
Akumulasi cairan dalam ruang pericardium
kompresi jantung gangguan pengisian
diastolik penurunan cardiac output

Etiologi Gejala TRIAS BECK


Trauma penetrasi/tumpul Hipotensi
Ruptur aorta Distensi vena jugular
Pericarditis Suara jantung menjauh

BEDAKAN DENGAN PNEUMOTHORAX!


Hipotensi, distensi vena jugular, suara nafas (-)
PENJELASAN

Tamponade Jantung
PENJELASAN
PENJELASAN

X-ray Thorax Water Bottle Sign Pericardial effusion


TATALAKSANA

Tatalaksana
Perikardiosentesis
Open thoracotomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Wine bottle sign croup


B. Fraktur kosta fitur dari flail chest, walaupun
bisa berdiri sendiri
C. Deviasi trakea perhatikan efek penarikan
(fibrosis, atelektasis) vs efek pendorongan
(efusi, pneumothoraks, ca)
E. Batwing appearance edema paru
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Sesak sejak 30 menit lalu, korban pengeroyokan
TD 70/palpasi, HR 120x/menit, RR 28x/menit,
JVP meningkat, auskultasi bunyi jantung menjauh

DIAGNOSIS >> CARDIAC TAMPONADE


Maka gambaran rontgen pada pasien adalah

D. Water bottle sign


KEYWORDS

Laki-laki, 65 tahun
Bengkak pada buah zakar sejak 3 hari
TD 120/80 mmHg, HR 84x/menit, RR 16x/menit
PF : skrotum kiri lebih besar dan teraba gumpalan
seperti cacing

DIAGNOSIS >> VARIKOKEL


JAWABAN

A. Disfungsi katup dan dilatasi


plexus pampiniformis
PENJELASAN
PENJELASAN

Varicocele
Disfungsi katup vena sehingga aliran darah
terhambat dilatasi vena

Terjadi 15 20% laki-laki dan


40% laki-laki infertil
Biasanya asimptomatik
Keluhan muncul karena
infertilitas
Karakteristik teraba massa
seperti gumpalan cacing (bag
of worm)
Tes valsava (+)
Tes transilluminasi (-)
PENJELASAN

Hydrocele
Penumpukan cairan pada skrotum karena
patensi prosesus vaginalis
Biasanya asimptomatik
Skrotum membesar dan tidak
simetris Tes transiluminasi (+)
Testis teraba

Non komunikans tidak ada


saluran, namun terjadi karena
imbalance produksi dan
reabsorpsi cairan
Komunikans paling sering,
ada saluran patent prosesus
vaginalis
PENJELASAN

Hydrocele
PENJELASAN

Spermatocele
Massa kistik pada testis yang berasal dari
akumulasi sperma
Terletak di jalur sepanjang
testis hingga vas deferens
Biasanya asimptomatik
Faktor resiko vasektomi
Sulit dibedakan dengan kista
epididimis secara
makroskopis
Tes valsava (-)
PENJELASAN

Varikokel Hidrokel Spermatokel

Asimptomatik, Biasanya Seringkali


berhubungan asimptomatik, asimtomatik, bila
dengan infertilitas hanya teraba terjadi nyeri perlu
dan terkadang testis membesar disingkirkan
bisa nyeri skrotal dan tidak simetris kemungkinan
Teraba gumpalan Teraba testis epididymis
cacing Tes transiluminasi Teraba benjolan
Tes Valsalva (+) (+) kistik
Tes transiluminasi Tes Valsalva (-)
(-) Tes transiluminasi
(+)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Masuknya lapisan omentum ke dalam


skrotum hernia indirect
C. Kelemahan pada region Triangulum
hasselbach hernia direct
D. Infeksi filaria filariasis
E. Gangguan resorpsi cairan intraskrotal
hidrokel
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 65 tahun
Bengkak pada buah zakar sejak 3 hari
TD 120/80 mmHg, HR 84x/menit, RR 16x/menit
PF : skrotum kiri lebih besar dan teraba gumpalan
seperti cacing

DIAGNOSIS >> VARIKOKEL


Maka etiologi pada pasien ini adalah

A. Disfungsi katup dan dilatasi


plexus pampiniformis
KEYWORDS

Laki-laki, 27 tahun
Darah dari lubang kencing sejak 30 menit post
trauma, BAK (-)
PF : bloody discharge pada OUE
RO : fraktur pelvis

DIAGNOSIS >> SUSP. RUPTUR URETRA POSTERIOR

JAWABAN

E. Bedah reparasi uretra


setelah fraktur pelvis teratasi
PENJELASAN

Ruptur Organ
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan,
jarang terjadi, hematuria

Buli Nyeri di suprapubik, hematuria

Uretra anterior Nyeri di selangkangan, paling sering karena


straddle injury, butterfly hematoma, darah
menetes dari OUE
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya disebabkan
fraktur pelvis, floating prostate
PENJELASAN

Ruptur Uretra

Ruptur Uretra Anterior Ruptur Uretra Posterior


Ekstravasasi darah pada Displacement prostat karena
daerah trauma (tanda panah) hematoma pada daerah
ke skrotum dan perineum trauma (tanda panah)
https://clinicalgate.com/genitourinary-trauma-2/
PENJELASAN

Ruptur Uretra

Ruptur Uretra Anterior Ruptur Uretra Posterior


Butterfly hematoma Floating prostate
PENJELASAN

Klasifikasi Goldmann
Tipe Kriteria
Uretra intak namun tertarik sehingga ruptur ligamen puboprostatik
I
prostat bergerak superior, kontras tidak ekstravasasi
Kontras ekstravasasi ke rongga ekstraperitoneal namun tidak ada di
II
perineum, diafragma urogenital inak
Diafragma urogenital robek, kontras ekstravasasi di rongga
III
ekstraperitoneal dan perineum
Robekan hingga ke leher kandung kemih. Kontras dapat dilihat
IV ekstravasasi di pelvis ekstraperitoneal dekat uretra proksimal
berpotensi cedera spinchter uretra internal (inkontinensia urin)

Klasifikasi ini khusus untuk cedera uretra anterior, distal dari diafragma
V
urogenital, biasanya terdapat pada straddle injury
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Imaging
Retrograde urethrography
Considered to be the best initial study for urethral and
periurethral imaging in men and is indicated in the
evaluation of urethral injuries, strictures, and fistulas

Cystoscopy
TATALAKSANA

Tatalaksana Ruptur Uretra


Simptomatik
Atasi retensi urin sistostomi suprapubik,
Kateter urin dikontraindikasikan
Bedah terutama pada ruptur uretra posterior
yang disertai cedera pelvis (koreksi uretra
ditunda sampai masalah pelvis ditangani)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Laparotomi eksplorasi cito pada ruptur buli


intraperitoneal
B. Uretrogram retrograde pemeriksaan penunjang
C. Pemasangan kateter suprapubic selama 1 minggu
bukan tatalaksana definitif
D. Pemasangan kateter urin selama 1 minggu
kontraindikasi pada kasus ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 27 tahun
Darah dari lubang kencing sejak 30 menit post
trauma, BAK (-)
PF : bloody discharge pada OUE
RO : fraktur pelvis

DIAGNOSIS >> SUSP. RUPTUR URETRA POSTERIOR


Maka tatalaksana definitive pada pasien adalah

E. Bedah reparasi uretra


setelah fraktur pelvis teratasi
KEYWORDS

Laki-laki, 67 tahun
Sulit BAK sejak 1 minggu, memberat
Skor IPSS 9
RT : ukuran prostat 2 buku jari, kenyal, pool atas teraba
PSA : 2ng/ml

DIAGNOSIS >> BPH

JAWABAN

C. Tamsulosin
PENJELASAN

BPH
Diagnosa histologis proliferasi sel epitel dan
stroma prostat dan gangguan apoptosis sel
sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar
Normal part of aging process dependen terhadap
hormon testosterone dan dihidrotestosteron (DHT)
Paling sering pada zona transisional dan periurethral
Gejala utama disfungsi berkemih karena prostat
menekan urethra sehingga menyebabkan bladder
outlet obstruction (BOO) LUTS
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
- Fungsi ginjal
- Urinalisis
- PSA (N <4ng/mL)
- USG
PENJELASAN

Skoring IPSS berguna


untuk melihat keparahan
gejala dan menentukan
terapi selanjutnya
Skor 1 7 Mild
Skor 8 19 Moderate
Skor 20 35 Severe
PENJELASAN

Komplikasi BPH
TATALAKSANA

Pasien sering kali datang dengan keluhan utama


retensio urin segera evakuasi
Pemasangan kateter urin (foley catheter)
Pungsi suprapubik
Sistostomi

Evakuasi urin dengan diaspirasi Pemasangan kateter langsung ke


menggunakan spuit buli melalui lubang kecil dari kulit
yang dibuat di regio suprapubik
TATALAKSANA

IPSS Tatalaksana
TATALAKSANA

Terapi farmakologis
Alpha 1-blocker
Selective prazosin 2 20 mg/hari (short
acting), terazosin 1 20 mg/hari (long acting)
Partially Subtype (uroselective) tamsulosin
0,4 0,8 mg/hari, silodosin 8 mg/hari
5-alpha reductase inhibitor
Dutasteride 0,5 mg/hari
Finasteride 0,5 mg/hari

Terapi definitif
TURP, TUIP, Prostatektomi
TATALAKSANA

Reseptor yang spesifik hanya ada di prostat


Alpha-1a

Alpha-1 Receptor Blockade in BPH


Komponen signifikan LUTS akibat BPH
diakibatkan oleh adanya tegangan pada otot
halus di stroma prostat, uretra, dan leher
vesica dimediasi alpha-1-adrenergic receptor
Alpha-adrenergic receptor blocking agent dapat
menurunkan tegangan di leher vesica, prostat,
dan uretra dengan cara merelaksasi otot halus
dan memperlancar aliran urine
TATALAKSANA

Kelompok penghambat alfa berdasarkan subtipe


selektifitas reseptor dan durasi half-life
Nonselective alpha-blockers phenoxybenzamine
Selective short-acting alpha-1 blockers prazosin,
alfuzosin, indoramin
Selective long-acting alpha-1 blockers terazosin,
doxazosin, slow-release (SR) alfuzosin
Partially subtype (alpha-1a) selective agents
tamsulosin (Harnal®), silodosin
TATALAKSANA

5-Alpha Reductase in BPH


Mengurangi pembentukan dihidrotestosteron
(DHT) dari testosterone
Dapat memperkecil volume prostat
Dutasteride memiliki efek supresi lebih hebat dari
finasteride
Dapat menyebabkan gangguan libido
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Watchful waiting IPSS 1-7 (mild)


B. Finasteride ditambahkan bila prostat membesar
dan PSA meningkat
D. Operasi prostatectomy IPSS 20-35 (severe)
E. Kombinasi finasteride dan tamsulosin IPSS 8-19
(moderate) dengan prostat membesar dan PSA
meningkat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 67 tahun
Sulit BAK sejak 1 minggu, memberat
Skor IPSS 9
RT : ukuran prostat 2 buku jari, kenyal, pool atas
teraba
PSA : 2ng/ml

DIAGNOSIS >> BPH


Maka tatalaksana pada kasus pasien adalah

C. Tamsulosin
KEYWORDS
Wanita, 31 tahun
Bengkak seluruh tubuh
Riwayat SLE FR
TD 150/90 mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,8
PF : konjungtiva anemis, edema anasarka
Lab : Hb 8.1, Ur 140, Cr 9, dsDNA (+), komplemen C3 C4
menurun, proteinuria +4

DIAGNOSIS >> LUPUS NEFRITIS


JAWABAN

D. Pembentukan deposit
kompleks imun anti dsDNA
PENJELASAN

Nefritis Lupus
Inflamasi ginjal yang disebabkan oleh SLE

Patogenesis
Pembentukan
deposit kompleks
imun anti-dsDNA
Deposit terjadi di
mesangium dan
ruang subendotelial
yang terletak
proximal dari GBM
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Analisis Kasus
Pada kasus didapatkan
Edema anasarka, riwayat SLE, dsDNA (+), C3-C4
turun
Hipertensi, proteinuria, penurunan fungsi ginjal (Ur
dan Cr meningkat)

Dipikirkan pada ada sindrom nefritik dengan


kemungkinan etiologinya adalah lupus (SLE)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anomali kongenital ginjal tapal kuda, PCKD


B. Deposit IgA di glomerulus IgA nefropati (Berger
disease)
C. Destruksi parenkim ginjal akibat toksin acute
tubular necrosis
E. Infeksi parenkim ginjal pyelonephritis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 31 tahun
Bengkak seluruh tubuh
Riwayat SLE FR
TD 150/90 mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,8
PF : konjungtiva anemis, edema anasarka
Lab : Hb 8.1, Ur 140, Cr 9, dsDNA (+), komplemen C3 C4
menurun, proteinuria +4

DIAGNOSIS >> LUPUS NEFRITIS


Maka patofisiologi pada pasien adalah

D. Pembentukan deposit
kompleks imun anti dsDNA
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Sulit BAK sejak 1 bulan, pancaran lemah dan
terbelah 2
Riwayat kencing nanah berulang FR
PF : uretra pada ventral penis menebal

DIAGNOSIS >> STRIKTUR URETRA


JAWABAN

B. Pembedahan
PENJELASAN

Striktur Urethra
Penyempitan urethra akibat terbentuknya
jaringan skar

Lebih sering pada laki-laki


Etiologi
Trauma iatrogenic
(termasuk akibat
pemasangan kateter)
paling sering
Kondisi kongenital
Infeksi (gonorrhea)
PENJELASAN

Striktur Urethra
Gejala
Sulit BAK
Retensi urin
Kencing bercabang
(spraying or double
stream)
Postvoiding dribbling
Frekuensi
Urgensi
PENJELASAN
Penyebab striktur pada urethra
anterior
Pemasangan instrument
(uretroskopi, kateter, dll)
Hipospadia
Lichen sclerosus (penile
urethra, pars bulbosa)
IMS (penile urethra, pars
bulbosa)
Crush injury (penile urethra,
pars bulbosa), straddle injury

Penyebab striktur pada urethra


posterior
Pemasangan instrument
(uretroskopi, kateter, dll)
Fraktur pelvis (pars
membranosa)
Terapi radiasi (pars prostatika,
bladder neck)
PENJELASAN

Uretrogram retrograd
Prosedur diagnostik yang umumnya dilakukan pada
pasien laki-laki untuk mendiagnosis kelainan pada
urethra, misalnya trauma (ruptur) urethra atau
striktura urethra
Dilakukan dengan cara memasukkan kontras
radioopak melalui OUE, kemudian dilakukan foto
polos
Lebih tidak invasif dibandingkan dengan uretroskopi
dan sistoskopi
PENJELASAN

Uretrogram retrograd

Kontras radioopak dimasukkan melalui OUE


PENJELASAN

Uretrogram retrograd
TATALAKSANA

Dilatasi mekanik
Menggunakan alat (dilator) untuk melebarkan
urethra di lokasi terjadinya striktura
Uretrotomi internal
Dilakukan insisi pada lokasi striktura untuk
membebaskan/memisahkan jaringan parut
Komplikasi: dapat terjadi striktura baru
Rekonstruksi bedah
Dilakukan pembuangan pada bagian striktura
dan dilakukan reanastomosis (penyambungan
ulang) harus dipastikan reanastomosis tidak
menyebabkan tegangan yang tinggi pada
sepanjang urethra
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemasangan kateter urin seringkali kateter


tidak bisa masuk (ada tahanan)
C. Pemberian obat 5-ARI pada kasus BPH dengan
prostat besar dan PSA meningkat
D. Pemeriksaan PSA pada kasus kecurigaan BPH
atau ca prostat
E. Pemberian diuretik pada kasus HT, CHF
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 40 tahun
Sulit BAK sejak 1 bulan, pancaran lemah dan
terbelah 2
Riwayat kencing nanah berulang FR
PF : uretra pada ventral penis menebal

DIAGNOSIS >> STRIKTUR URETRA


Maka tatalaksana definitif pasien ini adalah

B. Pembedahan
KEYWORDS

Wanita, 30 tahun
Dirawat selama 5 hari di RS dengan DHF gr.III
Menggunakan BPJS

LAMA WAKTU PEMBAYARAN BPJS KE RS ??

JAWABAN

C. Paling lambat 15 hari setelah


penyerahan berkas lengkap
PENJELASAN

Ketentuan umum administrasi klaim


faskes BPJS Kesehatan
1. Fasilitas kesehatan mengajukan klaim setiap bulan secara
reguler paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya, kecuali
kapitasi, tidak perlu diajukan klaim oleh Fasilitas
Kesehatan.

2. BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas


pelayanan yang diberikan kepada peserta paling lambat 15
(lima belas) hari kerja sejak dokumen klaim diterima
lengkap di Kantor Cabang/Kantor Operasional
Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan.

Sumber: Panduan praktis administrasi klaim faskes BPJS


PENJELASAN

Klaim rawat jalan tingkat pertama


(RJTP)
No Fasilitas Kesehatan Tarif
1 Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang Rp. 3.000,00 s.d. Rp. 6.000,00
setara
2 RS Pratama, Klinik Pratama, Praktek Dokter Rp. 8.000,00 s.d. Rp. 10.000,00
atau Fasilitas Kesehatan yang setara
3 Praktik Dokter Gigi di luar Fasilitas Kesehatan Rp. 2.000,00
no 1 atau 2
PENJELASAN

Klaim rawat jalan tingkat pertama


(RJTP)
a. Tarif kapitasi Rp. 6.000,00 di Puskesmas (huruf A1) dan
Rp. 10.000,00 di RS Kelas D Pratama, klinik pratama, atau
fasilitas kesehatan yang setara (huruf B1) dalam Lampiran
I angka I Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun
2013, sudah termasuk dokter gigi.
b. Tarif kapitasi dokter gigi yang berpraktik di luar fasilitas
kesehatan sebagaimana dimaksud pada huruf a sebesar
Rp 2.000,00 per jiwa
c. BPJS Kesehatan membayar kapitasi setiap bulan
maksimal tanggal 15 (Lima Belas) bulan berjalan tanpa
perlu diajukan klaim oleh Fasilitas Kesehatan tingkat
pertama.
PENJELASAN

Klaim rawat inap tingkat pertama


(RITP)
a. Biaya pelayanan RITP dibayar dengan paket per hari
rawat dengan besaran Rp100.000,00 per hari. Pasien
tidak boleh ditarik iuran biaya.

b. Pengajuan klaim RITP atas pelayanan yang sudah


diberikan kepada peserta pada bulan sebelumnya diajukan
secara kolektif setiap bulan oleh Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama kepada Kantor Cabang/Kantor Operasional
Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan, dengan menyampaikan
kelengkapan administrasi umum sesuai poin A.5. dan
kelengkapan lain sebagai berikut:
PENJELASAN

Klaim rawat inap tingkat pertama


(RITP)
1) Rekapitulasi pelayanan, yang terdiri dari:
a) Nama penderita;
b) Nomor Identitas;
c) Alamat dan nomor telepon pasien;
d) Diagnosa penyakit; e) Tindakan yang diberikan;
f) Tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar perawatan;
g) Jumlah hari rawat;
h) Besaran tarif paket;
i) Jumlah tagihan paket rawat inap tingkat pertama (besaran tarif
paket dikalikan jumlah hari rawat); Perhitungan hari rawat adalah
tanggal keluar dikurangi tanggal masuk.
j) Jumlah seluruh tagihan
PENJELASAN

Klaim rawat inap tingkat pertama


(RITP)
2) Berkas pendukung masing-masing pasien
a) Salinan identitas peserta BPJS Kesehatan
b) Surat perintah rawat inap dari Dokter.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Paling lambat 5 hari setelah penyerahan berkas


lengkap
B. Paling lambat 10 hari setelah penyerahan berkas
lengkap
D. Paling cepat 10 hari setelah penyerahan berkas
lengkap
E. Paling cepat 15 hari setelah penyerahan berkas
lengkap
KESIMPULAN

Wanita, 30 tahun
Dirawat selama 5 hari di RS dengan DHF gr.III
Menggunakan BPJS

LAMA WAKTU PEMBAYARAN BPJS KE RS ??

C. Paling lambat 15 hari


setelah penyerahan berkas
lengkap
KEYWORDS

Anak, usia 4 tahun


Ggn. perkembangan, bicara, sering jatuh,
postur aneh tampakan kaki seperti gunting
Riw. lahir prematur (UK : 32 minggu).
Px Fisik : tonus dan refleks fisiologis
meningkat, refleks Babinski (+) pada kedua
tungkai bawah

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Diplegia cerebral palsy


PENJELASAN

Cerebral palsy
Kelompok gangguan motorik nonprogresif
75% merupakan gangguan piramidal
90% CP disertai retardasi mental
PF:
Spastik, hiperefleksia
Gangguan motorik halus, gerakan volunter melambat
Gangguan perkembangan dan refleks infantil persisten
(refleks Babinski)
Etiologi masih belum jelas tapi faktor risiko antara
lain
Prematur, asfiksia perinatal, trauma, dan malformasi
intrakranial
PENJELASAN
PENJELASAN

Postur khas :
Kaki Gunting
PENJELASAN
PENJELASAN

Diagnosis
Perkembangan
motorik lambat
Tonus otot
abnormal
Postur tubuh
aneh
Refleks infantil
persisten
PENJELASAN

Diagnosis – Reflex infantil


1. Babinski Hilang pada usia 9 bulan-
1 tahun
2. Moro reflex Hilang dalam 3-4
bulan
3. Rooting & sucking reflex Hilang
dalam 3-4 bulan
4. Asymmetric tonic neck reflex
Hilang dalam 2 bulan
Pada cerebral palsy, reflex infantil
menetap hingga usia tertentu
TATALAKSANA

Tatalaksana kolaboratif
Dokter : perencanaan jangka panjang
Ortopedi : mencegah kontraktur, dislokasi panggul, dan
skoliosis
Physical therapist: improve movement dan strength, dan
gait
Okupasional terapis: aktivitas daily living
Terapi wicara
Psikolog : mendampingi keluarga
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Quadriplegia cerebral palsy Terdapat tonus


meningkat dan reflex infantile pada lengan atas.
Sedangkan pada soal dikatakan lengan atas dalam
batas normal
B. Duchenne muscular dystrophy Gangguan gen
familial dimana terdapat gower sign (+), peningkatan
kreatinin kinase, rendahnya kadar distrofin
C. Ataxic cerebral palsy posisi kaki tidak seperti
gunting, tonus tidak meningkat tetapi gangguan utama
pada keseimbangan
D. Poliomyelitis gangguan akut paralisis otot tipe
flaccid, riwayat imunisasi tidak lengkap, flu like
symptoms
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus :


Anak, usia 4 tahun
Gg. perkembangan, bicara, sering jatuh, postur
aneh tampakan kaki seperti gunting
Riw. lahir prematur (UK : 32 minggu).
Px Fisik : tonus dan refleks fisiologis meningkat,
refleks patologis (+) pada kedua tungkai bawah

Maka, diagnosisnya adalah

E. Diplegia cerebral palsy


KEYWORDS

Perempuan, 27 tahun
Sulit membuka kelopak mata 3 bulan SMRS.
Kelopak mata sering kali turun tanpa sengaja
terutama pada sore hari.
DIAGNOSIS >> MYASTHENIA GRAVIS

TEST YANG TEPAT ??

JAWABAN

E. Tes Wartenberg dan Tes Ice-Pack


PENJELASAN

Myasthenia Gravis
Kelemahan progresif karena antibodi terhadap reseptor
asetilkolin di neuro muscular junction

Gejala :
Ptosis / Diplopia Diprovokasi dengan Wartenberg Test =
fiksasi pandangan ke satu titik, lama lama timbul ptosis
Sulit Menelan
Sesak Napas

Mengenai otot proksimal


Paling sering dimulai dari Otot Kelopak mata, Otot menelan lalu
meluas ke otot pernapasan dan ekstremitas
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Tes Pemeriksaan lain


Tensilon test ( = Edrophonium test) Ice Pack Test

Edrophonium chloride is an
acetylcholinesterase inhibitor Acetylcholinesterase berkurang
Jika ada perbaikan kekuatan otot MG pada suhu rendah
(+)
Perbaikan kekuatan otot MG (+)
Jika tidak ada perbaikan Lambert Eaton
(Antibodi pada sekresi Ach, sehingga
Asetilkolin sedikit)
PENJELASAN

Ddx
Eaton
Lambert
Syndrome
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tes Tensilon dan Tes spatula tes spatula untuk


pemeriksaan sederhana tetanus
B. Tes Wartenberg dan Tes Allen tes Allen untuk
dakriosistitis
C. Tes Thompson dan Tes Tensilon tes thompson
untuk ruptur tendón achilles
D. Tes Ice-Pack dan tes Allen tes Allen untuk
dakriosistitis
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan pasien:


Perempuan, 27 tahun
Sulit membuka kelopak mata 3 bulan SMRS.
Kelopak mata sering kali turun tanpa sengaja
terutama pada sore hari.
DIAGNOSIS >> MYASTHENIA GRAVIS

Maka, test yang dapat dilakukan adalah

E. Tes Wartenberg dan Tes Ice-Pack


KEYWORDS

Laki-laki, 28 tahun kelemahan di tangannya karena


KLL 3 jam SMRS
Px Fisik : kesulitan mengekstensikan pergelangan
tangan dan kehilangan sensoris pada bagian
punggung tangan.
Riwayat trauma pada bahu
DIAGNOSIS >> RADIAL NERVE PALSY

SARAF TERLIBAT & ASALNYA ??


JAWABAN

B. N. Radialis; plexus brachial


PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial

Secara garis besar :


5 roots/rami (C5-T1)
3 trunkus
6 divisi
3 korda
5 nervus
Pertanyaan pada
UKMPPD hanya
seputar soal roots dan
nervus
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal dari
Sensorik n.axillaris
pleksus brachial
1. Nervus axilaris
Berasal dari ramus C5-C6
Sensorik area bahu
(sering cedera) ex: pada
fraktur caput humerus
Motorik m. deltoid, m.
teres minor (pergerakan
bahu terutama abduksi)
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal dari Musculocutaneus nerve
pleksus brachial injury
2. Nervus musculokutaneus Pasien tidak dapat
merasakan sensasi pada
Berasal dari ramus C5-C7 lengan bawah sisi lateral (
Sensorik berlanjut gambar slide sebelumnya)
menjadi n. cutaneus Pasien sulit/tidak bias
antebrachii lateral melakukan fleksi lengan
sensorik area lengan atas
bawah sisi lateral
Motorik otot fleksor
lengan atas (m. biseps
brachii dan m.brachialis)
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal Medianus nerve injury
dari pleksus brachial
3. Nervus medianus Bishop
hand/Hand of
Berasal dari ramus benediction
C6-T1
Sensorik 31/2
ventral manus
Motorik otot
fleksor lengan
bawah dan fleksor
jari tangan 1-3
Ape hand : Atrofi otot
thenar
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal Ulnar nerve injury
dari pleksus brachial
4. Nervus ulnaris
Berasal dari ramus
C8-T1
Sensorik 11/2
ventral manus dan N.Medainus N.Ulnaris
dorsal manus
Motorik otot Gangguan sensorik n.ulnaris vs
fleksor jari tangan medainus
4-5 dan otot
dalam/profunda
lengan bawah Claw hand
PENJELASAN

TAMBAHAN

Ilustrasi Cubital Tunnel Syndrome Ilustrasi Guyon s Canal Syndrome


PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal Radial nerve injury
dari pleksus brachial
5. Nervus radialis
Gangguan sensorik
Berasal dari ramus bagian punggung
C5-T1 tangan dan lengan
sisi belakang
Sensorik Seluruh (ekstensor)
sensasi pada lengan
bagian dorsal
Motorik Seluruh otot
ekstensor lengan atas
Drop hand tidak
dan bawah untuk bisa dorsofleksi
dorsofleksi
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal Radial nerve injury
dari pleksus brachial
5. Nervus radialis
Berasal dari ramus
Sering
C5-T1
dialami
Sensorik Seluruh pada
sensasi pada lengan fraktur
bagian dorsal pada
corpus
Motorik Seluruh otot humerus
ekstensor lengan atas
dan bawah untuk
dorsofleksi
Radial Nerve – Brachial plexus
PENJELASAN

Fraktur Corpus Humeri


(humeral shaft fracture)
Pathoanatomi
Spiral groove (radial
sulcus) tepi lateral
tulang humerus
tempat berjalan N.
radialis & arteri
brachialis profunda
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. N. Radialis; plexus cervical bukan plexus cervical


C. N. Ulnaris; plexus cervical bukan cedera n.ulnaris
dan bukan plexus cervical
D. N. Ulnaris; plexus brachial bukan nervus ulnaris
dan bukan plexus cervical
E. N. Medianus; plexus brachial bukan nervus
medianus
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 28 tahun kelemahan di tangannya
karena KLL 3 jam SMRS
PF : kesulitan mengekstensikan pergelangan
tangan dan kehilangan sensoris pada bagian
punggung tangan.
Riwayat trauma pada bahu
DIAGNOSIS >> RADIAL NERVE PALSY

Maka, saraf terlibat & asalnya adalah

B. N. Radialis; plexus brachial


KEYWORDS

Laki-laki, 36 tahun
Tidak sadarkan diri dan bicara meracau 1 hari SMRS
Nyeri kepala dan menggigil sejak 3 hari SMRS + riwayat
lemas, diare berulang & sariawan sejak 1 bulan SMRS
Seorang supir truk antar kota + pernah menggunakan
narkoba suntik selama 5 tahun
TTV : E1M3V3, suhu 38,5oC
PF : hemiparesis + penurunan refleks fisiologis
sinistra

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Ensefalitis toxoplasmosis
PENJELASAN

Ensefalitis Toxoplasma
Penyakit peradangan pada jaringan otak yang
disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii
Disebabkan karena reaktivasi kista di jaringan
infeksi primer penyakit ini umumnya menyerang otak
Anamnesis:
GCS menurun manifestasi klinis utama
Demam (biasanya diatas 38 derajat)
Sering
Sakit kepala
Defisit neurologi fokal (hemiparese, paresis n.cranial)
Kejang
Ataxia
Cari faktor risiko HIV faktor risiko utama!
Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma
PENJELASAN

Kriteria diagnosis
Diagnosis definitif ensefalitis toksoplasma hanya
dapat ditegakkan dengan pemeriksaan histologis
biopsi jaringan otak.

Diagnosis presumtif ensefalitis toksoplasma


dapat dibuat berdasarkan respon terhadap terapi
empirik anti-toksoplasma serta klinis dan imajing.

Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma


PENJELASAN

Kriteria diagnosis
Semua ODHA dengan lesi massa intrakranial dengan
gejala neurologik dapat diberikan terapi empirik anti-
toksoplasma selama 2 minggu, walaupun serologinya
negatif !
Bila tidak terdapat perbaikan klinis maupun radiologik setelah terapi
empirik, barulah dianjurkan untuk biopsi.

Syarat pemberian terapi empirik anti- toksoplasma yaitu:


1. Pasien HIV positif
2. Terdapat gejala neurologis fokal yang progresif
3. Terdapat lesi fokal pada pemeriksaan imajing

Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma


PENJELASAN

Pemeriksaan fisik
Tentukan GCS
Temukan deficit neurologis fokal (hemiparesis,
kelumpuhan n.cranial)
Refleks patologis biasanya positif
Funduskopi melihat peningkatan TIK bila penyakit
berlanjut serta keterlibatan retina

Macular scaring karena


invasi Toxoplasma gondii

Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma


PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
MRI Brain gold standard menemukan
lesi toxoplasma pada parenkim cerebri
CT Brain dengan kontras CT-Scan tanpa
kontras sulit mengidentifikasi ring lesion
Darah perifer lengkap (Hb/Leu/Ht/Plt) shift
to the left sering ditemukan pada kasus akut
Analisa cairan serebro spinal dengan PCR
jarang dilakukan karena sulit menemukan
parasit (Sumber: CDC 2018)
Pemeriksaan serologis Toxoplasma gondii

Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma


PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
MRI Brain
Multiple ring
enhancing lesion
( paling sering
ditemukan di
daerah
temporoparietal)

Sumber : Radiopaedia MRI Ensefalitis toxoplasma


PENJELASAN

Tatalaksana
Standar terapi ensefalitis toksoplasma adalah
kombinasi pirimetamin dan sulfadiazine
Pyrimethamine 200 mg PO dosis pertama (single), lalu
lanjut:
BB < 60 kg : Pyrimethamine 2 x 25 mg PO + sulfadiazine 1
gram PO Q6H
BB > 60 kg : Pyrimethamine 3 x 25 mg PO + sulfadiazine 1,5
gram PO Q6H

Durasi 6 minggu. Jika keluhan masih ada hingga lebih


dari 6 minggu, masuk fase rumatan dengan dosis
setengah dari dosis fase awal
Diberikan hingga CD4>200 atau lesi sudah membaik pada
pemeriksaan MRI
Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma
PENJELASAN

Tatalaksana
Bila tidak ada sulfadiazine, maka terapi:
Pirimetamin 200mg loading dose; dilanjutkan dengan
50mg/hari (BB<60kg) atau 75mg/hari (BB>60kg)
Klindamisin 4 x 600mg

Terapi diberikan selam 6 minggu, lalu dilanjutkan


dengan fase rumatan, dengan :
Pirimetamin dan klindamisin dengan ½ dosis fase akut
atau dengan kotrimoksazol 2 x 480mg
Diberikan hingga CD4>200 atau lesi sudah membaik
pada pemeriksaan MRI

Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma


PENJELASAN

Tatalaksana
Respon klinik terhadap terapi empirik anti-
toksoplasma biasanya terlihat dalam 7 hari.

Respon radiologik berupa berkurangnya ukuran


lesi dan dan penyangatan kontras mulai terlihat
pada minggu ke-2.

Sumber : PERDOSSI 2016 P.178-181 Ensefalitis toxoplasma


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abses serebri terdapat fokus infeksi seperti


abses gingiva, karies dentis kronis, OMSK.
B. Ensefalitis tuberkulosis terdapat tanda infeksi
TB paru dan tuberculosis lebih sering menyebabkan
meningitis daripada ensefalitis
C. Meningoensefalitis tuberculosis terdapat tanda
infeksi TB paru dan terdapat kaku kuduk + reflex
patologis (+)
E. Acquired Immunodeficiency Syndrome Kurang
tepat karena pasien diatas sudah mengalami infeksi
oportunistik serebri dari HIV-AIDS berupa
ensefalitis.
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 36 tahun
Tidak sadarkan diri dan bicara meracau 1 hari SMRS
Nyeri kepala dan menggigil sejak 3 hari SMRS + riwayat
lemas, diare berulang & sariawan sejak 1 bulan SMRS
Seorang supir truk antar kota + pernah menggunakan
narkoba suntik selama 5 tahun
TTV : E1M3V3, suhu 38,5oC
PF : hemiparesis + penurunan refleks fisiologis
sinistra

Maka diagnosisnya adalah

D. Ensefalitis toxoplasmosis
KEYWORDS

Laki-laki, 36 tahun mulut mencong ke kanan


2 hari sebelumnya nyeri di belakang telinga
Riwayat HT, DM, merokok disangkal.
TTV dbn. Px neurologi : tidak didapati kelemahan
anggota gerak.
DIAGNOSIS >> BELL’S PALSY

TATALAKSANA ??
JAWABAN

C. Prednisone 1 x 60 mg 7 hari
PENJELASAN

Bell s Palsy
Gejala:
Dahi tidak bisa
digerakkan
Lagoftalmus (tidak bisa
menutup mata)
Tidak bisa
menggembungkan pipi
Tidak bisa senyum atau
bersiul
Mulut mencong ke sisi
sehat
Nyeri belakang telinga
Sumber : Buku Ajar Neurologi
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Kortikosteroid (prednison) adalah terapi utama
(1 mg/kgBB/hari atau 60-80 mg/hari) selama 7
hari lalu tappering down.
Tetes mata artifisial dan plester mata malam hari
perlu mengingat lagotfalmus dapat menyebabkan
mata terbuka dan kering
Fisioterapi jika diperlukan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Prednisone 3 x 60mg selama 7 hari


B. Prednisone 1 x 60mg, single dose
D. Prednisone 1 x 60mg selama 14 hari
E. Prednisone 3 x 60mg selama 14 hari

Dosis dan sediaan lain salah


KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus :


Laki-laki, 36 tahun Mulut mencong ke kanan
2 hari sebelumnya nyeri di belakang telinga
Riwayat HT, DM, merokok disangkal.
TTV dbn. Px neurologi : tidak didapati kelemahan
anggota gerak.
DIAGNOSIS >> BELL’S PALSY

Maka, terapi yang tepat adalah

C. Prednisone 1 x 60 mg 7 hari
KEYWORDS

Pria, 33 tahun
Nyeri kepala berputar dipengaruhi perubahan
posisi.
Mual dan sudah 1x muntah.
Gangguan pendengaran dan riwayat trauma
disangkal pasien.
Dokter mengajarkan pasien terapi berupa gerakan-
gerakan yang dapat dilakukan di rumah

TERAPI DI RUMAH ??
JAWABAN

D. Manuver Brandt-Daroff
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
Vertigo dibagi menjadi dua,
yaitu:
Vertigo perifer
Onset mendadak
Disertai mual/ muntah yang
hebat
Keluhan telinga (tinnitus/
penurunan pendengaran) (+)
Ddx : Meniere Disease
Defisit neurologi (-)
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
Vertigo sentral
Onset gradual
Keluhan less-intense, keluhan mual muntah lebih
ringan
Gejala telinga/ gangguan pendegaran jarang
Ada riwayat hipertensi, stroke, gangguan
keseimbangan/ koordinasi , defisit neurologi (+)
Penyebab tersering stroke iskemik (biasanya
yang menyerang sistem vestibular)
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
Vertigo sentral
Contoh stroke pada
cerebellar yang sering
memberikan
manifestasi vertigo,
nystagmus karena
terdapat jaras
vestibuloocular dari
dan ke cerebellum
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
Pusing berputar vertigo
Bedakan dengan dizziness atau melayang!!
Vertigo pasien merasa dirinya/lingkungannya yang
berputar.
Dizziness = seperti di atas kapal, melayang
PENJELASAN

Pendekatan Vertigo
PENJELASAN
Pendekatan Vertigo
PENJELASAN

BPPV
Adalah sensasi abnormal (umumnya berupa pusing
berputar) yang dipicu oleh gerakan mendadak
(paroksismal).
Patofisiologi: ada 2 teori, yakni adanya otolith/ debris di
kanal semisirkularis (=kanalitiasis, teori utama) atau
kupula krista ampularis (=kupulolitiasis).
Tersering adalah kanalitiasis di kanalis semisirkularis
posterior. Paling jarang adalah anterior
PENJELASAN

BPPV
Pemeriksaan standar klinis dari BPPV manuver
dix-hallpike UNTUK PENEGAKAN DIAGNOSIS
Patognomonik nistagmus (+) seringkali rotasional/
geotropik, dengan latensi dan durasi terbatas.
Nystagmus Horizontal lebih ke vertigo perifer
Nystagmus Vertikal lebih ke vertigo sentral
Dix-hallpike positif mengindikasikan BPPV posterior,
bila negatif bisa jadi BPPV di kanal lain atau
disebabkan oleh kupulolitiasis.
PENJELASAN

Romberg Test
PENJELASAN

Terapi BPPV
Observasi: bila gejala ringan dan umumnya remisi
spontan dalam beberapa minggu-bulan.
Medikasi vestibulosupresan, misalnya
betahistin, yang efektif digunakan untuk M ni re s
disease, BPPV (benign paroxysmal positional
vertigo), vestibular neuronitis, dan vertigo perifer
lain
Reposisi kanalith dengan berbagai maneuver
ada yang oleh dokter, ada yang latihan mandiri di
rumah
Operasi
PENJELASAN

Epley Maneuver : 1st line


manuever Tx oleh dokter
PENJELASAN

Semont Maneuver : 2nd line


manuever Tx oleh dokter
PENJELASAN

Brandt-Darrof Maneuver latihan


mandiri di rumah oleh pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Manuver Romberg Untuk menilai fungsi


propioseptif. Pemeriksaan umum untuk N.VIII
B. Manuver Semont Untuk maneuver tatalaksana
yang dilakukan oleh dokter
C. Manuver Epley Merupakan latihan di rumah oleh
pasien
E. Manuver Dix-Hallpike Untuk diagnostik BPPV pada
kanalis semisirkularis posterior
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Pria, 33 tahun
Nyeri kepala berputar dipengaruhi perubahan
posisi.
Mual dan sudah 1x muntah.
Gangguan pendengaran dan riwayat trauma
disangkal pasien.
Dokter mengajarkan pasien terapi berupa gerakan-
gerakan yang dapat dilakukan di rumah

Maka, terapi dirumah adalah

D. Manuver Brandt-Daroff
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Nyeri pada kaki, kesemutan dan mati rasa pada
telapak kaki
Gerakan pasif berupa eversi memperparah
keluhan
Keluhan terkadang membaik dengan istirahat.
DIAGNOSIS >> TARSAL TUNNEL SYNDROME

PERNYATAAN TIDAK BENAR ??

JAWABAN

B. N. Tibialis posterior tidak


mengalami cedera pada kasus diatas
PENJELASAN

Tarsal Tunnel
Ruang sempit yang berada di antara medial malleolus
dan tendon Achilles.
Sisi Medial ANKLE
Tarsal tunnel dilapisi oleh Ligament Flexor Retinaculum

Di dalamnya ada N. Tibialis Posterior & Arteri Vena


Tibialis Posterior
ADANYA KOMPRESI pada Tarsal Tunnel
TARSAL TUNNEL SYNDROME

American College of Foot & Ankle


Surgeons ; Tarsal Tunnel Syndrome
PENJELASAN

Tarsal Tunnel Syndrome


Etiologi : Trauma, Kelainan
anatomi, Ganglion, Massa

Gejala :
Nyeri terbakar
Kesemutan
Baal
Lokasi di ankle & telapak
kaki

PP : EMG
American College of Foot & Ankle
Surgeons ; Tarsal Tunnel Syndrome
PENJELASAN

Tarsal Tunnel Syndrome


TATALAKSANA

Tarsal Tunnel Syndrome


Rest
Ice
Immobilisation
Analgetik : NSAID
Ibuprofen 2-3 x 400
mg/hari
Steroid Injection
Fisioterapi

American College of Foot & Ankle


Surgeons ; Tarsal Tunnel Syndrome
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gerakan dorsofleksi kaki dapat mencetuskan


rasa nyeri benar, gerakan dorsofleksi dan eversi
dapat mencetuskan rasa nyeri.
C. Diagnosis pasien adalah Tarsal tunnel syndrome
benar
D. Salah satu pemeriksaan penunjang adalah EMG
EMG memang dilakukan untuk melihat konduksi
saraf menuju otot yang dipersarafi oleh N. Tibialis
posterior
E. Tinel ign pasien kemungkinan positif benar
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Wanita, 20 tahun
Nyeri pada kaki, kesemutan dan mati rasa pada
telapak kaki
Gerakan pasif berupa eversi memperparah
keluhan
Keluhan terkadang membaik dengan istirahat
DIAGNOSIS >> TARSAL TUNNEL SYNDROME

Maka pernyataan tidak benar adalah

B. N. Tibialis posterior tidak


mengalami cedera pada kasus diatas
KEYWORDS

Laki-laki, 32 tahun kehilangan fungsi indra


pengecapnya dan terasa terbakar
Tidak dapat mengecap rasa asin dan manis
dengan baik, namun dapat merasakan pahit dan
asam dengan baik.
DIAGNOSIS >> GANGGUAN N.V dan VII

PERNYATAAN TEPAT ??
JAWABAN

C. Gangguan pada pasien merupakan


disfungsi nervus VII dan nervus V
PENJELASAN

Indera Pengecapan

3 TIPE PAPIL
Papila Sirkumvalata posterior
lidah
Papila Fungiformis anterior
lidah
Papila Filiformis lateral lidah
PENJELASAN

Transmisi Sel Pengecap


Impuls pengecap :
2/3 anterior N. VII
(Fasialis) terutama peka
terhadap rasa manis dan
asin
1/3 posterior lidah N. IX
(Glossopharyngeal)
terutama peka terhadap
rasa asam dan pahit
Epiglotis - Dinding faring
N. X (Vagus) terutama
peka terhadap air / ketika
haus - dahaga. Bersama
N.IX mengatur reflex
muntah
PENJELASAN

Transmisi Sel Pengecap


Melewati Traktus
Solitarius (Nucleus
Salivatorius) Cortex
kendalikan salivasi
glandula selama
proses menelan dan
mencerna
PENJELASAN

Fungsi N. Trigeminal pada lidah


Impuls sensorik :
N.V memiliki fungsi impuls
sensorik 2/3 anterior lidah.

INGAT! N.VII untuk


pengecap dan N.V
untuk sensorik
seperti rasa terbakar
(pedas dan inflamasi
kronik lidah)
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan pada pasien terletak pada nervus VII


yang berfungsi mengurus fungsi pengecapan pada 1/3
posterior lidah n.VII untuk mengurus 2/3 anterior
lidah
B. Masalah pada pasien bukan pada nervus VII
melainkan pada nervus XII n.XII untuk mengurus
motoric lidah
D. Gangguan pada pasien terletak pada nervus V yang
berfungsi mengurus fungsi pengecapan pada 1/3
posterior lidah kurang gangguan pada n.VII
E. Gangguan pada pasien terletak pada nervus VII
yang berfungsi mengurus fungsi pengecapan pada 2/3
anterior lidah kurang gangguan pada n.V karena
pasien merasa lidah terbakar
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 32 tahun kehilangan fungsi indra
pengecapnya dan terasa terbakar
Tidak dapat mengecap rasa asin dan manis
dengan baik, namun dapat merasakan pahit dan
asam dengan baik.
DIAGNOSIS >> GANGGUAN N.V & VII

Maka, pernyataan yang tepat adalah

C. Gangguan pada pasien merupakan


disfungsi nervus VII dan nervus V
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Mata kanan mengganjal sejak 2 bulan yang lalu
melihat ada selaput di matanya ketika bercermin
Tidak ada keluhan mata kabur
Pasien bekerja sebagai seorang nelayan FR
Pada tes sonde, sonde tidak terlihat = TES NEGATIF

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Pterigium
PENJELASAN

Pterygium (Surfer s Eye)


Pertumbuhan jaringan
fibrovascular (benign) pada
konjungtiva berbentuk
segitiga dan bisa meluas
hingga limbus dan pupil.
Seringkali asimptomatik;
keluhan lain: mata kering,
rasa mengganjal
Penyebab pasti masih tidak
diketahui. Eksposur sinar
UV dapat memicu
pertumbuhan.
https://www.healthline.com/health/pterygiu
m
PENJELASAN

Staging & Parts of Pterygium

https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?ar
ticleid=2408481
PENJELASAN

DDx
PTERYGIUM PSEUDOPTERYGIUM

Degenerative Process Inflammatory Process


Etiology

Usually in elder person At any age


Age

Always situated in Can occur at any site


Site
palpebral aperture
Either progressive / Always stationary
Stages
regressive / stationary
Probe can t be passed Probe can be passed
Sonde/Probe Test
underneath underneath the neck

Sonde POSITIF = sonde terlihat di ujung = pseudopterigium


Sonde NEGATIF = sonde tidak terlihat di ujung = pterigium
TATALAKSANA

Manajemen
Menghindari pajanan sinar UV adalah preventif. Tidak
menghilangkan pterigium yang sudah ada
kacamata hitam, topi
Artificial tears dapat mengurangi gejala
Kortikosteroid topikal, bila ada indikasi (adanya
inflamasi yang sedang terjadi)
Pembedahan adalah tindakan definitif, namun
kekambuhan masih mungkin terjadi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Simblefaron adhesi parsial atau lengkap


konjungtiva palpebra pada kelopak mata ke
konjungtiva bulbar bola mata
C. Pinguekula tampakan kekuningan pada mata,
akibat proses paparan UV
D. Pseudopterigium sonde dapat melewati
bagian bawah dari selaput yang terbentuk
E. Blefaritis peradangan pada margo palpebra
KESIMPULAN

Jadi, jika menemui kasus :


Laki-laki 40 tahun
Mata kanan mengganjal sejak 2 bulan yang lalu
melihat ada selaput di matanya ketika bercermin
Tidak ada keluhan mata kabur
Pasien bekerja sebagai seorang nelayan
Pada tes sonde, sonde tidak terlihat = TES NEGATIF

Maka, diagnosisnya adalah

B. Pterigium
KEYWORDS

Laki-laki, 42 tahun
Sensasi tidak nyaman pada mata
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan bulu mata
yang tumbuh ke dalam

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ??

JAWABAN

E. Trikiasis & Epilasi


PENJELASAN

DISORDERS OF THE CILIA


Trichiasis : bulu mata tumbuh dari lokasi yang normal
namun mengarah ke dalam sehingga berpotensi
mengenai kornea
Distichiasis : bulu mata tumbuh dari bukaan kelenjar
meibom
Ectopia Cilia : bulu mata tumbuh dari kelenjar meibom
dan menembus via konjungtiva palpebral

American Academy of Ophtalmology


PENJELASAN

DISORDERS OF THE CILIA

Districhiasis Trichiasis
American Academy of Ophtalmology
PENJELASAN

Trichiasis
Faktor Predisposisi : trauma, infeksi (blefaritis),
entropion
Sign and Symptoms : mata berair, mengganjal,
terasa seperti kelilipan, mata merah,
penglihatan buram (jika sudah kena kornea)
Komplikasi : erosi hingga ulkus kornea cek
dengan tes Fluoresens
Tx : Nonmedikamentosa
EPILASI

PPK Fasyankes Primer bagi Dokter, 2017


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Entropion & Bedah Rekonstruksi salah


diagnosis dan tatalaksana
B. Ekstropion & Ekstirpasi salah diagnosis dan
tatalaksana
C. Trikiasis & Eksisi benar diagnosis
tatalaksana tidak tepat
D. Distikiasis & Epilasi salah diagnosis -
tatalaksana sudah benar
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 42 tahun
Sensasi tidak nyaman pada mata
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan bulu mata
yang tumbuh ke dalam.

Maka diagnosis dan tatalaksananya adalah

E. Trikiasis & Epilasi


KEYWORDS

Perempuan, 32 tahun
Mata merah, nyeri, silau, dan penglihatan buram
sejak 3 minggu.
Riwayat trauma (-)
VODS 20/200, injeksi silier, keratik presipitat,
kedalaman COA sedang, sinekia posterior
Refleks fundus (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Uveitis anterior
PENJELASAN

Uveitis
Peradangan pada badan uvea ( iris, badan
silier, koroid)
Uveitis Ant Iridosiklitis
Uveitis Intermediate mengenai pars plana corpus
siliaris hingga tepi retina
Uveitis Post koroiditis-retinitis
Uveitis Difus inflamasi pada semua lapisan uvea
Klinis : Akut (6 minggu 3 bulan), Kronik ( > 3
bulan)
PENJELASAN

Uveitis Anterior
Inflamasi badan silier dan iris
Gejala dan tanda:
Mata merah, nyeri, fotofobia, visus
turun
Injeksi silier
Pupil miosis (pembeda dengan
glaukoma akut midriasis)
Keratik presipitat (deposit sel
inflamasi di kornea)
Sinekia komplikasi (posterior:
perlengketan iris dengan lensa, anterior:
perlengketan iris dengan kornea)
Cell and Flare (kekeruhan cairan di
bilik mata depan)
Hipopion (eksudat di dasar bilik mata Tatalaksana:
depan) KORTIKOSTEROID
Bussaca dan Koeppe Nodul Midriatikum (sulfas atropin) cegah sinekia
PENJELASAN

Sinekia posterior

Mutton fat/ keratik presipitat

Efek Tyndall menunjukkan peradangan


di COA, Cell And Flare (+)
PENJELASAN
PENJELASAN

Vaughan & Asbury s General Ophthalmology


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Uveitis posterior turun


visus, floaters, terdapat
opasitas vitreus, patch
choroiditis
C. Keratitis mata merah,
visus turun
D. Konjungtivitis mata
merah, visus tidak turun
E. Endoftalmitis mata
merah visus turun , riw.
operasi (biasanya akut, 3-5
hari post op)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Perempuan, 32 tahun
Mata merah, nyeri, silau, dan penglihatan
buram. Riwayat trauma (-)
VODS 20/200, injeksi silier, keratik presipitat,
kedalaman COA sedang + sinekia posterior
Refleks fundus (+)

Maka, diagnosisnya adalah...

A. Uveitis anterior
KEYWORDS

Perempuan, 42 tahun
Pandangan buram + nyeri pada mata disertai mual &
muntah (+)
Melihat pelangi sebelum serangan.
VOD : 3/60, pinhole tak maju.
Pupil midriasis, iris bombae dan sudut iridokorneal
menyempit.
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA AKUT / PACG

PENYEBAB PENURUNAN VISUS ??

JAWABAN

C. Edema kornea
KERANGKA BERPIKIR KELUHAN MATA
PENJELASAN

Primary Angle Closure Glaucoma


(PACG) / Glaukoma sudut tertutup akut

Definisi & Peningkatan TIO yang mendadak oleh karena tertutupnya sudut
iridocornealis (outflow humor aqueous terhambat)
Faktor Resiko
Lebih beresiko pada wanita, lebih tua dari 40 tahun (tertinggi pada
55-65 tahun), rabun dekat (hypermetropia), riwayat penyakit
serupa di keluarga, ras Asia
Tanda & Gejala Nyeri mata mendadak, penurunan visus, mual, muntah,
fotofobia, lakrimasi, melihat pelangi/halo
Palpebra edema dan hiperemis, Injeksi konjungtiva dan silier,
Edema kornea, COA dangkal, Pupil semi-dilatasi, non reaktif
(bisa terdapat I B be), TIO secara akut
Px Penunjang Tonometri
Gonioskopi
Perimetri
Oftalmoskopi direk dan indirek
PENJELASAN

Edema Kornea
Ketidakseimbangan kandungan air pada kornea
(normal nya 78%) EDEMA KORNEA (hidrasi >
78% air tertarik kedalam) sehingga ketebalan
sentral & transparansi
Disebabkan oleh peningkatan TIO, kerusakan
endotel (trauma, distrofi kornea, sekunder dari
proses inflamasi), kerusakan epitel
Gejala Klinis : Penurunan Penglihatan
PENJELASAN

INTERMEZZO
Edema, or swelling, of the
cornea occurs when the cornea is
unable to keep itself clear, and fluid
begins to accumulate within it.
When mild, corneal edema may
cause fluctuating or occasionally
blurred vision. This may be worst
when first opening the eyes after
sleeping. One may see rainbows
around headlights or
streetlights. FENOMENA
PEMBIASAN
PENJELASAN

Iris Bombe –
Aposisi dari iris terhadap
lensa Pupillary Block
Mencegah humor aqueous
untuk mengalir dari kamera
okuli posterior ke anterior
Tekanan di kamera okuli
posterior meningkat
sehingga iris terdorong
melengkung kedepan
obstruksi pada trabecular
meshwork / sudut
iridocorneal
Terjadilah serangan akut
glaukoma sudut tertutup
PENJELASAN

Tatalaksana
Sight threatening EMERGENCY!!
Turunkan tekanan intraokular secepatnya!

Asetazolamid HCl 500mg p.o, dilanjutkan 4 x


250mg/hari
Timolol maleat 0,5%, 2 x 1 tetes/hari
Eye drops kombinasi kortikosteroid + antibiotik
4-6 x 1 tetes/hari
Pilocarpine 2%, boleh diberikan-boleh tidak
Terapi simptomatik (analgesik, anti mual-muntah)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Konjungtiva hiperemis tidak menyebabkan


penurunan visus
B. Sudut iridokornea menyempit penyebab
terjadinya peningkatan TIO pada kasus glaukoma,
bukan yang menyebabkan penurunan visus
D. Pupil plegia tonic pupil slow reaction of the
pupil of the eye
E. Kekeruhan lensa menyebabkan penurunan
visus pada kasus Katarak
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Perempuan, 42 tahun
Pandangan buram + nyeri pada mata disertai mual &
muntah (+)
Melihat pelangi sebelum serangan
VOD : 3/60, pinhole tak maju
Pupil midriasis, iris bombae + sudut iridokorneal
menyempit
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA AKUT / PACG

Maka penyebab penurunan visus adalah

C. Edema kornea
KEYWORDS

Pria, 40 tahun
Bercak meninggi kekuningan pada kedua kelopak
mata bagian arah nasal inferior.
Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat anti
kolesterol tetapi tidak teratur

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Xanthelasma
PENJELASAN

Xanthelasma
Plak kuning seperti gumpalan lemak di atas atau di
bawah kelopak mata, tepatnya di sudut mata
atau canthus yang dapat berkembang seiring
waktu.
Biasanya tidak menganggu fungsi kelopak mata,
namun dapat menyebabkan ptosis
Faktor Resiko : hyperlipidemia cek panel
kolesterol (Dx cukup dari klinis)
PENJELASAN

Xanthelasma
Patofisiologi : Penumpukan kolesterol
berhubungan dengan kelainan hyperlipidemia
primer(familial) maupun sekunder(karena penyakit
sistemik lain) komponen isi dari xanthoma justru
lebih banyak HDL disbanding kadar LDL nya

Pseudoxanthelasma Adanya benjolan diatas


palpebra menyerupai xanthelasma biasanya
didapat dari silicone oil setelah operasi retina
PENJELASAN

Xanthelasma
Treatment
Diet : restriksi diet tinggi lemak
Bedah : bedah eksisi, kauterisasi, krioterapi, ablasi
laser dengan CO2

Angka kekambuhan sebesar 21% dapat terjadi


bahkan setelah surgical apabila tidak diimbangi
dengan diet yang tepat
PENJELASAN

Xanthelasma
Komplikasi
Ektropion
Hypopigmentasi paska operasi
Ptosis

Ektropion pada xanthelasma kronis


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Xeroftalmia Kekurangan vitamin A


B. Pingekuela Bintik kuning mata disebelah
lateral konjungtiva
C. Pterygium Jaringan fibrovascular berbentuk
segitiga dengan dasar pada lateral dan mengerucut
pada sentral bulbi
E. Xanthoma Tidak spesifik pada mata, bias pada
subkutis bagian manapun
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Pria, 40 tahun
Bercak meninggi kekuningan pada kedua
kelopak mata bagian arah nasal inferior.
Pasien memiliki riwayat mengkonsumsi obat
anti kolesterol tetapi tidak teratur

Maka, diagnosisnya adalah

D. Xanthelasma
KEYWORDS

Pria, 56 tahun
Buta mendadak ketika bangun pagi hari
Penderita diabetes dengan pengobatan tidak
terkontrol
Funduskopi cherry red spot (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Oklusi arteri retina sentral


PENJELASAN

Algoritma Berpikir
PENJELASAN

Oklusi Arteri Retina Sentral / Central


Retina Artery Occlusion (CRAO)

Sumbatan aliran darah yang mengakibatkan


iskemia retina
Etiologi: aterosklerosis/emboli karotis
Manifestasi klinik:
Visus turun mendadak, tidak nyeri (MATA
TENANG, VISUS TURUN MENDADAK)
PF: visus berkisar antara lambaian tangan hingga
no light perception
Funduskopi: cherry red spot, retina sekitar papil
pucat dan edema
PENJELASAN

CRAO & BRAO


PENJELASAN

CRVO & BRVO

Splashed Tomato appearance


/ Blood and Thunder
Hemorrhage
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Oklusi vena retina sentral (CRVO) splashed


tomato appearance / blood & thunder hemorrhage
C. Retinopati diabetikum Cotton Wool spot,
Neovaskularisasi
D. Ablasio retina Pandangan tertutup seperti tirai,
floaters (+), riw. Myopia tinggi/DM/HT
E. Perdarahan vitreus sulit menilai fundus akibat
kekeruhan dari humor vitreous, riw.trauma (+) / riw.
DM
D
E
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Wanita, 56 tahun
Buta mendadak ketika bangun pagi hari
Penderita diabetes dengan pengobatan tidak
terkontrol
Funduskopi cherry red spot (+)

Maka diagnosisnya adalah

A. Oklusi arteri retina sentral


KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun mata terasa berat dan nyeri.


Tampak kemerahan dan bengkak pada sisi
temporal mata sebelah kanan.
Inspeksi : bentuk S terbalik
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS EC. MUMPS

PENYAKIT LAIN DENGAN ETIOLOGI YANG


SAMA ??

JAWABAN

C. Orkitis
PENJELASAN

Dakrioadenitis
Definisi: inflamasi pada glandula lakrimalis
Terletak di orbita supratemporal
Gejala:
Akut: unilateral, nyeri berat, kemerahan, seperti ada
tekanan pada regio supratembporal orbita, onset cepat
Kronik: bilateral, tidak nyeri, membesar, lebih dari 1 bulan,
lebih sering dibandingkan akut
Tanda:
Akut: perbesaran glandula lakrimal palpebral (terlihat dari
eversi kelopak mata atas), kemosis, injeksi konjungtiva,
ptosis seperti bentuk S
Kronik: perbesaran glandula lakrimal tidak nyeri
Penyebab: virus (paling sering, terutama mumps), bakteri,
fungal
PENJELASAN

Wajib Bedakan dengan


Dakriosistitis
Dakriosistitis adalah inflamasi sakus lakrimalis
Obstruksi duktus lakrimalis: primer (idiopatik stenosis) atau
sekunder (trauma, infeksi, neoplasma, dll) bisa akut
ataupun kronik
Nyeri mendadak, eritem dan edema daerah sakus lakrimalis,
epifora
PENJELASAN

Pemeriksaan Spesifik
Tes Anel
untuk melihat patensi ductus
lakrimalis.
Cara : memasukkan jarum tumpul ke
punctum lakrimalis ke dalam saccus
lakrimalis, kemudian disemprotkan
larutan garam fisiologis (NaCl).
Tes anel positif bila ada rasa asin di
tenggorokan.
Tes anel negatif berarti terdapat
patensi pada duktus nasolakrimalis.
Tes Regurgitasi
Ada tidaknya patensi saccus lacrimalis,
Cara : menekan saccus lacrimalis dan
dilihat ada tidaknya sekret yang keluar
dari saccus tersebut.
Tes ini positif bila terdapat sekret yang
keluar.
Tes ini positif pada Dacriocystitis.
TATALAKSANA

Tatalaksana
Kompres air hangat dan massase di bawah area
kantus suportif
Pasien dengan keadaan umum baik: Cephalexin 500
mg peroral tiap 6 jam, alternatif Amoxicillin
/clavulanate 500 mg peroral tiap 8 jam
Pasien KU jelek, demam dan akut dirawat di rumah
sakit dengan penanganan cefazolin 1gr iv tiap 8 jam
Jika penyebab virus (pada dakrioadenitis: paling
sering) self-limiting + suportif + NSAID
Analgesik bila perlu
Insisi dan drainase pada abses
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Thyroiditis Tidak ada hubungan dengan virus


mumps
B. Epididimitis Dapat terjadi bersamaan dengan
orkitis tetapi kasusnya tidak lebih banyak dari orkitis!
D. Endoftalmitis Tidak ada hubungan dengan
virus mumps
E. Abses peritonsiler Tidak ada hubungan
dengan virus mumps
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 35 tahun
Mata terasa berat dan nyeri.
Tampak kemerahan dan bengkak pada sisi
temporal mata sebelah kanan.
Inspeksi : bentuk S terbalik
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS EC. MUMPS

Maka, penyakit lain yang dapat terjadi adalah

C. Orkitis
KEYWORDS

Dokter meneliti hubungan antara mengikuti latihan


ujian praktek di kampus dengan nilai ujian akhir
mahasiswanya
Sample : 600 orang
300 orang yang ikut latihan ujian praktek, 250
diantaranya mendapat nilai sempurna
300 orang yang tidak mengikuti latihan ujian praktek,
100 orang diantaranya mendapatkan nilai sempurna
NILAI OR ??

JAWABAN

E. (250X200)/(50X100)
PENJELASAN

ODDS RATIO
penyakit
+ -
+ a b axd
Faktor
risiko - c d bxc
Odds Ratio digunakan peneliti untuk memperkirakan
RR pada situasi dimana populasi total tidak diketahui.
Desain studi yang menggunakan OR sebagai
parameternya adalah CASE CONTROL
OR lebih menunjukkan prevalensi daripada insidensi
suatu kejadian Odd f a e c e
PENJELASAN

Interpretasi OR
PENJELASAN

Analisis Soal
Nilai Nilai Tidak
Sempurna Sempurna
Latihan ujian 250 100 350
praktek (+)
Latihan ujian 50 200 250
praktek (-)
300 300 600

OR = (250x200) : (50x100) = 10
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. (100X250)/(200X50)
B. (100X200)/(250X50)
C. (50X100)/(200X250)
D. (200X100)/(150X100)

Pilihan jawaban lain tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter meneliti hubungan antara mengikuti latihan
ujian praktek di kampus dengan nilai ujian akhir
mahasiswanya
Sample : 600 orang
300 orang yang ikut latihan ujian praktek, 250
diantaranya mendapat nilai sempurna
300 orang yang tidak mengikuti latihan ujian
praktek, 100 orang diantaranya mendapatkan nilai
sempurna
Maka, nilai OR adalah

E. (250X200)/(50X100)
KEYWORDS

Dokter meneliti efek kolagen dan kalsium pada


progesivitas penyakit osteoarthritis
Kolagen dan kalsium yang digunakan memiliki
dosis dan jenis yang sama persis dan keduanya
dimasukan dalam kapsul berwarna hitam.
Operator (Peneliti) tidak mengetahui pembagian
dan alokasi obat yang diterima pasien, begitu pula
dengan pasien.

JENIS PENELITIAN ??
JAWABAN

B. Double Blind Trial


PENJELASAN

Randomized Control Trial / RCT


Salah satu studi eksperimental untuk mengurangi
bias pada percobaan terapi baru gold standard
clinical trial
Membagi 2 kelompok : penerima terapi dan
penerima placebo (Kontrol) mengurangi bias
seleksi
Dulu, terbagi menjadi single-blind, double-blind, triple
blind, sejak CONSORT Statement 2010,
Reports of blinded RCT should discuss "If done,
who was blinded after assignment to
interventions (for example, participants, care
providers, those assessing outcomes) and how.
PENJELASAN

Blinded-experiment
Eksperimen yang informasinya disimpan dari partisipan, untuk
mengurangi bias, sampai trial outcome diketahui
Single-blind: partisipan tidak mengetahui mengenai informasi
penelitian (apakah masuk ke grup kontrol atau grup
eksperimen), sedangkan peneliti mengetahui
Masih riskan terhadap experimenter bias
Double-blind: partisipan dan peneliti sama-sama tidak
mengetahui informasi penelitian subyek mana yang masuk
kontrol/eksperimen standard RCT yang baik
Dapat mengurangi placebo effect, observer bias,
experimenter bias
Triple-blind: partisipan/peneliti/panitia penyelenggara
penelitian/penganalisis data, tidak mengetahui informasi
penelitian
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Single Blind Trial partisipan tidak mengetahui


mengenai informasi penelitian , peneliti tahu alokasi
subjek
C. Open Trial opposite dari blind experiment :
non-blind experiment (peneliti maupun subjek
mengetahui alokasi kelompok perlakuan dan
kontrol)
D. Pre and Post Trial desain studi : dilakukan
perlakuan(test) yang sama diantara sebuah
kelompok.
E. Triple Blind Trial extension dari double-blind ,
semakin objektif
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter meneliti efek kolagen dan kalsium pada
progesivitas penyakit osteoarthritis
Kolagen dan kalsium yang digunakan memiliki
dosis dan jenis yang sama persis dan keduanya
dimasukan dalam kapsul berwarna hitam.
Operator (Peneliti) tidak mengetahui pembagian
dan alokasi obat yang diterima pasien, begitu pula
dengan pasien.

Maka termasuk jenis penelitian

B. Double Blind Trial


KEYWORDS

Membandingkan efek penyerapan dua jenis obat


spesimen urin dari 100 subjek penelitian.
Obat X diberikan pertama 1 jam kemudian
konsentrasinya dihitung dalam urin.
Durasi washed out obat = 1 minggu.
Setelah 1 minggu (bersih dari obat X) 100 subjek
penelitian yang sama menerima obat Y. 1 jam
kemudian diukur konsentrasinya dalam urin.
Uji statistik yang tepat ??

JAWABAN

B. T Paired
PENJELASAN

Crossover Designs
Semua subjek/partisipan menerima
semua perlakuan yang diinvestigasi
dalam penelitian dalam waktu yang
berbeda.
Kelompok subjek/partisipan
dirandomisasi , mana yang
menerima perlakuan yang mana
terlebih dahulu.
Biasanya diantara kedua perlakuan,
terdapat waktu/periode washout
dimana tidak ada perlakuan yang
diberikan (1 minggu)
Keluaran dinilai selama dan atau
setelah tiap perlakuan diberikan
pada subjek/partisipan
PENJELASAN

Crossover Designs
Keuntungan:
Tiap subjek/partisipan juga merupakan kontrol bagi
dirinya sendiri mengurangi variabilitas subjek
secara signifikan menurunkan sample size
Design Crossover pada populasi yang tepat dapat
menghasilkan penelitian dengan strategi pendekatan
yang lebih kuat akibat rendahnya variasi terkait faktor
non-spesifik individual.
Cocok untuk mempelajari pasien dengan
kondisi/penyakit dengan gejala yang bersifat
episodic/kambuhan pada perjalanan penyakitnya
migraine/gangguan nyeri.
Kerugian apabila perlakuan yang diberikan memiliki efek
terselubung jangka panjang sehingga dapat mempengaruhi
hasil/keluaran yang diharapkan. https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscienc
e/crossover-study
PENJELASAN

Analisis Soal
Efek penyerapan 2 jenis obat
Variabel bebas Jenis Obat : Kategorik
ADA 2 KELOMPOK (Obat X dan Y)
Variabel tergantung konsentrasi dalam urin :
Numerik
Variabel berpasangan

Komparatif + Numerik + 2 kelompok +


Berpasangan = T-Test paired/berpasangan
PENJELASAN

Uji Hipotesis
Variabel tergantung
Jumlah variabel bebas Jenis variabel Tidak berpasangan
tergantung berpasangan
Variabel 2 kelompok Nominal Chi square McNemar
bebas :
Ordinal Mann Wilcoxon
kategorik
Whitney
Numerik T-Unpair T-pair
>2 Nominal Chi square Cochran
kelompok
Ordinal Kruskal-wallis Friedman
Numerik ANOVA Related-
ANOVA
PENJELASAN

T-Test sebagai Parametric Statistic


Paired T tests digunakan pada beberapa penelitian
eksperimental, dimana subjek tidak dibagi kedalam 2
kelompok, melainkan seluruh subjek mendapat perlakuan
yang serupa terlebih dahulu (Perlakuan X). Kemudian
diukur dan diamati perubahannya (Outcome 1).
Setelah semua efek dari perlakuan pertama hilang (periode
washout) seluruh subjek kembali mendapatkan
perlakuan lain (Perlakuan Y) yang diinvestigasi sebagai
pembanding perlakuan X sebelumnya. Seluruh subjek
kemudian diukur, dinilai, dan diamati perubahannya
(Outcome 2).
Hasil keluaran pun dapat dibandingkan menggunakan
paired t test crossover test designs :
membandingkan efek/ukuran perlakuan X dan Y pada
subjek yang sama.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4667138/pdf/kjae-68-540.pdf
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. T Unpair : Numerik Tidak Berpasangan


C. ANOVA : Numerik - 2 kelompok
D. Chi-Square : Nominal
E. Fisher : alternative jika terdapat salah satu table
kontingensi 2x2 dari chi square yang tidak
memenuhi expected count
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Membandingkan efek penyerapan dua jenis obat
spesimen urin dari 100 subjek penelitian.
Obat X diberikan pertama 1 jam kemudian
konsentrasinya dihitung dalam urin.
Durasi washed out obat = 1 minggu.
Setelah 1 minggu (bersih dari obat X) 100 subjek
penelitian yang sama menerima obat Y. 1 jam
kemudian diukur konsentrasinya dalam urin.

Maka, uji statistik yang tepat adalah

B. T Paired
KEYWORDS

Dokter sedang bertugas di IGD anak 11 tahun


datang dengan keluhan sesak nafas
Diantar oleh ayahnya yang berusia 60 tahun dan
wali kelasnya.
Dokter menjelaskan kondisi dan rencana
penanganan ayah tersebut tidak kunjung
mengerti setelah dijelaskan sebanyak 5x.
APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN ??

JAWABAN

E. Memanggil wali kelasnya


untuk menerima penjelasan
PENJELASAN

Peraturan Menteri Kesehatan No.


290 Tahun 2008
Semua tindakan harus dengan persetujuan pasien yang
kompeten
Kompeten: usia cukup (18 tahun ke atas) atau
telah/pernah menikah, sadar, tidak cacat mental
Bila pasien tidak kompeten, maka persetujuan berhak
diberikan oleh keluarga terdekat (suami/istri, orang tua
kandung, anak kandung, saudara kandung) atau wali

Tindakan berisiko tinggi harus dengan persetujuan tertulis


Untuk keadaan gawat darurat (mengancam jiwa) dimana
pasien tidak kompeten dan tidak ditemukan yang berhak
mewakilinya, dokter dapat melakukan tindakan tanpa
persetujuan
PENJELASAN

PerMenKes No. 585/Men.Kes/Per/IX/1989


pasal 3 ayat (1) dan SK PB-IDI No.
319/PB/A.4/88 butir 3 :
setiap tindakan medis yang mengandung resiko cukup
besar, mengharuskan adanya persetujuan tertulis,
setelah sebelumnya pihak pasien memperoleh
informasi yang kuat tentang perlunya tindakan medis
serta resiko yang berkaitan dengannya (telah terjadi
informed consent).
PENJELASAN

Analisis kasus
Dokter tetap harus memberikan informasi
lengkap mengenai penyakit dan tatalaksana
kepada pasien
Masih berusia 11 tahun, pemegang keputusan
berada di tangan orang tua
Dokter memiliki hambatan untuk menjelaskan
kepada ayah, maka dokter dapat mencari anggota
keluarga lain sebagai wali/pemberi keputusan
pada kasus guru ( orang tua di sekolah)bisa
menjadi wali bagi anak
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tetap meminta tanda tangan ayah pasien karena


sudah menerima penjelasan sebanyak 5x perlu
dipastikan bahwa pasien mendapatkan pesan
persetujuan
B. Tetap berusaha menjelaskan hingga sang ayah
mengerti sudah 5x, perlu dipikirkan wali lainnya
C. Menghubungi komite medik RS untuk memanggil
tenaga ahli Bahasa untuk menjelaskan kepada ayah
pasien bukan masalah barrier semantic, lebih kepada
kemungkinan gangguan pendengaran pada ayah
D. Menjanjikan ayah pasien penjelasan dari dokter lain
dengan merawat-inapkan pasien informed-consent
perlu dilakukan sebelum dilakukannya tindakan apapun
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter bertugas di IGD anak 11 tahun datang
dengan keluhan sesak nafas
Diantar oleh ayahnya yang berusia 60 tahun dan
wali kelasnya.
Dokter menjelaskan kondisi dan rencana
penanganan ayah tersebut tidak kunjung
mengerti setelah dijelaskan sebanyak 5x.
Maka yang sebaiknya dilakukan adalah

E. Memanggil wali kelasnya


untuk menerima penjelasan
KEYWORDS

Dokter melakukan shift jaga malam sebanyak


3 hari berturut-turut demi insentif/bonus
tambahan
Saat ini ia tetap bertugas jaga walaupun
sedang demam tinggi dan sakit kepala.

PELANGGARAN YANG DILAKUKAN ??

JAWABAN

B. Etik
PENJELASAN

Kode Etik Kedokteran 2012:


Kewajiban Dokter
KODEKI Pasal 8
Seorang dokter harus, dalam tiap praktik medisnya,
memberikan pelayanan medis yang kompeten, dengan
kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa
kasih sayang dan penghormatan atas martabat manusia
KODEKI Pasal 20
Setiap dokter harus senantiasa memelihara
kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik.

>> Ada kewajiban seorang dokter untuk memelihara


kesehatannya sendiri melanggar hal ini = melanggar etika
kedokteran. Tidak mendapatkan sanksi hukum, maupun bukan
pelanggaran disiplin kedokteran.
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Profesionalisme berkaitan dengan Excellence,


Accountability, Humanity
C. Disiplin negligence/kelalaian, pelecehan,
fraud/ketidakjujuran, inappropriate prescribing
D. Hukum perdata tidak dipenuhinya isi
perjanjian (wanprestasi) didalam transaksi
terapeutik oleh dokter atau tenaga kesehatan lain,
atau terjadinya perbuatan melanggar hukum
sehingga menimbulkan kerugian pada pasien.
E. Hukum pidana malpraktek akibat
kecerobohan, kesengajaan (intensional)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter melakukan shift jaga malam sebanyak 3
hari berturut-turut demi insentif/bonus tambahan
Saat ini ia tetap bertugas jaga walaupun sedang
demam tinggi dan sakit kepala.

Maka, pelanggaran yang dilakukan adalah

B. Etik
KEYWORDS

Bayi, 6 bulan
Benjolan di pusar
Semakin membesar saat menangis
PF: massa umbilikus terbungkus kulit
Dapat direduksi

DIAGNOSIS >> HERNIA UMBILIKALIS

JAWABAN

A. Observasi
PENJELASAN

Hernia dinding abdomen pada


bayi
Definisi: keluarnya isi intra-abdomen
menembus lapisan otot dan fascia dari dinding
abdomen
Defek tersebut dapat terjadi:
Sejak lahir (gastroschisis, omphalocele)
Beberapa saat setelah lahir (hernia epigastrik,
hernia umbilikalis, hydrocele, hernia inguinalis)
PENJELASAN

Jenis-jenis hernia dinding abdomen


PENJELASAN

Hernia umbilikalis
Definisi: keluarnya bagian usus/omentum
melalui cincin umbilikus yang terbuka
Biasanya muncul beberapa minggu setelah
lahir
Manifestasi Klinis
Massa pada area peri-umbilikus terbungkus kulit
Membesar bila tekanan intra-abdomen meningkat
menangis/mengedan
Biasanya tidak nyeri
PENJELASAN

Hernia umbilikalis
Massa area periumbilikus terbungkus kulit
PENJELASAN

Hernia umbilikalis
Tata laksana:
Menutup spontan sebelum usia sekolah
Operatif, bila:
Persisten hingga usia 3-5 tahun
Timbul gejala
PENJELASAN

Differential Diagnosis Defek


Dinding Abdomen
Selaput
Kelainan Temuan
Pembungkus
Defek dinding abdomen komplit dengan
Omphalocele Ya
herniasi viscera
Defek dinding abdomen komplit dengan
Gastroschisis Tidak
herniasi viscera
Defek linea alba, bagian usus menonjol
keluar namun masih berada dalam
Hernia umbilikalis Tidak
kantong hernia (bukan selaput
pembungkus)
1. Defek sternum inferior
2. Defek diafragma anterior
Pentalogi Cantrell Ya 3. Defek perikardium parietalis
4. Omfalokel
5. Penyakit jantung bawaan
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Herniotomi dapat dilakukan bila persisten


hingga usia 3-5 tahun
C. Herniorrhapy biasanya tidak dilakukan
pada bayi dan anak
D. Hernioplasti biasanya tidak dilakukan pada
bayi dan anak
E. Ceftriaxone tidak ada tanda inflamasi pada
kasus
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Bayi, 6 bulan
Benjolan di pusar
Semakin membesar saat menangis
PF: massa umbilikus terbungkus kulit
Dapat direduksi

DIAGNOSIS >> HERNIA UMBILIKALIS

Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

A. Observasi
KEYWORDS

Laki-laki, 59 tahun
Nyeri perut semakin hebat sejak 3 hari
Muntah kehijauan sebanyak 3 kali
PF: distensi regio tengah abdomen, BU meningkat
pikirkan obstruksi
BNO: bent inner tube shape di sisi kanan

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Volvulus sigmoid
PENJELASAN

Volvulus
Definisi: Torsio/malrotasi pada segmen GIT yang
menyebabkan obstruksi usus
Jenis volvulus:
Volvulus sigmoid paling sering
Volvulus caecum
Volvulus kolon transversus
Volvulus fleksura splenica paling jarang
Ileosigmoid knotting
Jika malrotasi melebih 180o gangguan obstruksi
Jika malrotasi melebih 360o gangguan perfusi usus,
dapat menyebabkan gangren dan perforasi
PENJELASAN

Volvulus

Lokasi tersering terjadinya volvulus


Kiri Sigmoid (Pelvic Colon)
Kanan Cecum
PENJELASAN

Volvulus
Manifestasi klinis
Nyeri perut progresif bersifat kolik
Distensi abdomen
Muntah bilier berwarna hijau
Gejala obstruktif
Konstipasi
Tidak bisa buang angin
PENJELASAN

Volvulus
Pemeriksaan penunjang
Pencitraan
BNO penunjang pertama
Volvulus sigmoid: coffee bean shape / bent inner tube
pada sisi kanan, dapat setinggi diafragma. Tanda obstruksi
usus besar (biasanya hanya 1 air-fluid level)
Volvulus cecal: coffee bean shape / bent inner tube pada
sisi kiri. Distensi caecum disertai dengan tanda obstruksi
usus halus (air-fluid level multipel)
CT Scan penunjang terbaik
Whirlpool pattern
Tidak ada gas pada rektum
Barium enema gambaran bird’s beak
PENJELASAN

Volvulus

Volvulus Caecum Volvulus Sigmoid


PENJELASAN

Volvulus
Volvulus Sigmoid Volvulus Cecum

Permulaan Kuadran kiri bawah Kuadran kanan bawah

Kuadran kiri atas /


Ekstensi Kuadran kanan atas
epigastrium

Haustra Haustra tidak terlihat Haustra tetap terlihat

Usus halus, kolon distal


Distensi Kolon
biasanya kolaps

Air-fluid level Maksimal 1 Biasanya >1


TATALAKSANA

Volvulus
Tata laksana tergantung jenis volvulus yang
ada, namun secara umum perlu dilakukan:
Stabilisasi ABC
Dekompresi distensi dapat dengan
menggunakan NGT
Reseksi bila terdapat jaringan usus yang
nekrotik/iskemik
TATALAKSANA

Volvulus
Volvulus Sigmoid
Detorsio dengan Sigmoidoskopi first-line
Kolektomi second line, menjadi pilihan utama
bila ada bukti iskemi mukosa

Volvulus Cecum
Hemikolektomi dengan laparotomi first-line
Reduksi dengan Kolonoskopi second-line
TATALAKSANA

Volvulus
Volvulus kolon transversus
Kolektomi segmental first line
Detorsio dengan kolonoskopi second line

Volvulus fleksura splenica


Hemikolektomi dengan / tanpa stoma first line
Kolostomi dilanjutkan reseksi delayed second
line
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Volvulus sekum gambaran bent inner tube


akan ditemukan di sisi kiri
C. Volvulus fleksura splenica jarang
ditemukan, terjadi pada sisi kiri atas
D. Intususepsi gambaran doughnut sign
disertai dengan red currant jelly stool
E. Ileus obstruktif kurang spesifik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 59 tahun
Nyeri perut semakin hebat sejak 3 hari
Muntah kehijauan sebanyak 3 kali
PF: distensi regio tengah abdomen, BU meningkat
pikirkan obstruksi
BNO: bent inner tube shape di sisi kanan

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Volvuus sigmoid
KEYWORDS

Anak, 5 tahun
BAB cair terus menerus selama 3 hari
Frekuensi BAB 20 kali/hari
Mirip air cucian beras
Lendir (-), darah (-)
TD 70/50 mmHg, HR 125 kali/menit, turgor kulit sangat
lambat pikirkan dehidrasi berat

DIAGNOSIS >> KOLERA


JAWABAN

D. Vibrio cholera
PENJELASAN

Kolera
Definisi: penyakit diare sekretorik akut yang
disebabkan oleh toksin yang dihasilkan kuman
Vibrio cholera
Karakteristik kuman: Gram (-), berbentuk
koma, motil
Transmisi: air dan makanan
Masa inkubasi: 1-2 hari
PENJELASAN

Kolera
Manifestasi Klinis
Diare sekretorik, seperti air cucian beras
(ricewater stool), bau amis (+), nyeri perut (-),
tenesmus (-)
Muntah cair
Dehidrasi mata cekung, mukosa oral kering,
akral dingin, turgor kulit melambat, letargi,
a he man hand
Asidosis metabolik pernafasan Kussmaul
Keram otot akibat kekurangan K+
PENJELASAN

Kolera

Rice water stool pada kolera


PENJELASAN

Kolera
Pemeriksaan Penunjang
Kultur feses gold standard
Rapid test
Mikroskopi lapang gelap visualisasi V. cholera
pada feses
TATALAKSANA

Kolera
Rehidrasi terapi awal
Antibiotik
Golongan Drug of Choice Alternatif
Doksisiklin 300 mg
Single dose PO Eritromisin 4x250 mg
Dewasa
Tetrasiklin 4x500 mg selama 3 hari
selama 3 hari PO
Tetrasiklin 4x12,5 Eritromisin 4x12,5
Anak mg/kg/dosis selama 3 mg/kg/dosis selama 3
hari PO hari PO
Eritromisin 4x12,5
Azithromycin 20 mg/kg
Ibu Hamil* mg/kg/dosis selama 3
Single dose
hari PO
Disadur dari: Nelson Textbook of Pediatrics, 20th Ed., *PAHO recommendations 2010
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Entamoeba histolytica menyebabkan


disentri amoeba, BAB berlendir dan berdarah
bukan air cucian beras
B. Entamoeba coli protozoa yang ada dalam
flora usus normal
C. EHEC menyebabkan diare berdarah,
bukan air cucian beras
E. Shigella sp. menyebabkan disentri basiler,
BAB berlendir dan berdarah bukan air cucian
beras
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Anak, 5 tahun
BAB cair terus menerus selama 3 hari
Frekuensi BAB 20 kali/hari
Mirip air cucian beras
Lendir (-), darah (-)
TD 70/50 mmHg, HR 125 kali/menit, turgor kulit sangat
lambat pikirkan dehidrasi berat

DIAGNOSIS >> KOLERA


Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Vibrio cholera
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Bayi, usia 3 hari


Muntah kehijauan pikirkan muntah bilier
Perut semakin membesar pikirkan distensi
PF: peningkatan bising usus
Gambar kasus: double bubble appearance

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Atresia duodenum
PENJELASAN

Atresia Duodenum

Atresia Duodenum
Obstruksi total duodenum

Stenosis duodenum
Obstruksi parsial duodenum (pada gambaran foto
polos dapat ditemukan udara di distal duodenum)
Diagnosis
Adanya double bubble pada foto polos
PENJELASAN

Atresia Duodenum
Embriologi
Duodeum berasal dari foregut dan midgut
Pada usia janin 6 dan 7 minggu, sering terjadi
obstruksi usus akibat proliferasi epitel
Pada usia 8-10 minggu, terjadi kanalisasi sehingga
obstruksi menghilang dan usus menjadi paten
kembali

Patofisiologi gagalnya rekanalisasi pada


usia janin 8-10 minggu
PENJELASAN

Atresia Duodenum
Manifestasi Klinis
Distensi gaster (bubble pertama)
Muntah bilier berwarna kehijauan
Down syndrome ditemukan pada 30% kasus atresia
duodenum
Ikterik
Volvulus sering ditemukan pada pasien dengan atresia
duodenum
Diagnosis
Prenatal double bubble pada USG, polihidramnion
Post-natal double bubble pada foto polos abdomen
(penunjang untuk konfirmasi diagnosis),
pneumoperitoneum bila perforasi
PENJELASAN

1
2 1
2

Double bubble sign pada Double bubble sign pada


USG Prenatal Babygram
1 distensi abdomen 1 distensi abdomen
2 distensi duodenum proksimal 2 distensi duodenum proksimal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipertrofi stenosis pilorus gambaran single


bubble
C. Atresia jejunum gambaran triple bubble
D. Atresia esofagus gambaran coiled NGT
E. Atresia ani ditandai dengan tidak
ditemukannya lubang anus sejak lahir
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Bayi, usia 3 hari
Muntah kehijauan pikirkan muntah bilier
Perut semakin membesar pikirkan distensi
PF: peningkatan bising usus
Gambar kasus: double bubble appearance

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Atresia duodenum
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Wanita, 34 tahun
Diare 1,5 bulan lalu hilang timbul diare kronik
Lendir (+), darah (+)
PF: konjungtiva pucat anemia suspek perdarahan
Fecalysis: telur berinti banyak berdinding tipis

DIAGNOSIS >> INFEKSI CACING TAMBANG

JAWABAN

C. Albendazole 1x400 mg
dosis tunggal
PENJELASAN

Gambar Kasus
PENJELASAN

Infeksi Cacing Tambang


Etiologi:
Ancylostoma duodenale anthropofilik
Necator americanus anthropofilik
Ancylostoma braziliense zoofilik (kucing)
Ancylostoma caninum zoofilik (anjing)

TIPS!!
Cacing tambang antropofilik menyebabkan infeksi GIT
Cacing tambang zoofilik menyebabkan cutaneous larva migrans
PENJELASAN

Infeksi Cacing Tambang


Bentuk infektif: larva filariform
Bentuk diagnostik:
Infeksi GIT: Telur dengan inti banyak dan dinding
tipis
Cutaneous larva migrans: larva filariform pada
manusia / Telur ditemukan pada pada binatang
hospes definitif
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Infeksi GIT
Anorexia
Nyeri epigastrium
Perdarahan GIT

Cutaneous larva migrans


Eritema lokal
Makula dan papul dengan distribusi linear
PENJELASAN

Infeksi Cacing Tambang

Telur cacing tambang


Ditemukan pada feses, dinding tipis, inti banyak
PENJELASAN

Siklus Hidup Cacing Tambang


Antropofilik
PENJELASAN

Siklus Hidup Cacing Tambang


Zoofilik
TATALAKSANA

Infeksi Cacing Tambang


Albendazole 1x400 mg dosis tunggal (pada
kondisi tidak hamil)
Mebendazole 2x100 mg selama 3 hari
Pirantel pamoat 10 mg/kg (maks. 1 gram)
terapi untuk ibu hamil
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Albendazole 1x400 mg selama 3 hari


hanya perlu dosis tunggal
B. Mebendazole 1x100 mg selama 3 hari
dosis yang tepat adalah 2x100 mg
D. Mebendazole 2x100 mg dosis tunggal
diberikan selama 3 hari
E. Pirantel pamoat 2 gram dosis tunggal 10
mg/kg, bukan first line pada pasien ini (pasien
tidak hamil)
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 34 tahun
Diare 1,5 bulan lalu hilang timbul diare kronik
Lendir (+), darah (+)
PF: konjungtiva pucat anemia suspek perdarahan
Fecalysis: telur berinti banyak berdinding tipis

DIAGNOSIS >> INFEKSI CACING TAMBANG

Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

C. Albendazole 1x400 mg
dosis tunggal
KEYWORDS

Laki-laki, 41 tahun
Nyeri perut kanan atas
PF: kulit kuning dan konjungtiva ikterik pikirkan
bilirubinemia
Ludwig sign (+)
USG: lesi bulat hipoekoik berbatas tegas

DIAGNOSIS >> ABSES HEPAR

JAWABAN

E. Hepadnavirus
PENJELASAN

Abses Hepar
Etiologi
Abses piogenik polimikroba (Streptococcus milleri, E. coli,
Klebsiella pneumoniae, dll)
Abses amoeba Entamoeba histolytica
Abses fungal Candida sp.

Manifestasi Klinis
Demam
Mual muntah
Ikterus
Anorexia
Hepatomegali
Nyeri tekan RUQ Ludwig’s sign
Massa yang teraba di RUQ tidak selalu ada
PENJELASAN

Abses Hepar
Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap
Leukositosis & shift to the left
Anemia penyakit kronis

Fungsi hepar
ALT
Hipoalbuminemia
Alkaline phosphatase

Aspirasi abses
Kultur Penunjang terbaik untuk abses piogenik
Serologi (ELISA) Penunjang terbaik untuk abses amoeba
PENJELASAN

Abses Hepar
Pemeriksaan Pencitraan
CT scan dengan kontras Pencitraan terbaik
(CT scan dengan kontras digunakan pada penyakit-penyakit dimana
metabolisme area tertentu lebih tinggi dari area sekitarnya, misalnya pada
proses infeksi / keganasan)

Ultrasonografi massa hipoekoik dengan tepi


tidak rata, paling praktis untuk dikerjakan

Kedua pemeriksaan pencitraan ini dapat


digunakan untuk membantu aspirasi abses
USG abdomen
Gambaran hipoekoik pada parenkim hepar yang sugestif
abses hepar
TATALAKSANA

Abses Hepar
Terapi Non-farmakologi
Drainase merupakan terapi utama

Terapi Farmakologi
Abses piogenik
Ceftriaxone 2x1-2 g + Metronidazole 3x500 mg selama 2-
4 minggu (abses multiple membutuhkan 4-6 minggu)

Abses amoeba
Metronidazole 3x750 mg PO/IV selama 5-10 hari

Abses fungal
Fluconazole 6 mg/kgBB/hari selama 2-4 minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Streptococcus milleri salah satu penyebab


abses hepar piogenik
B. Klebsiella pneumoniae salah satu
penyebab abses hepar piogenik
C. Entamoeba histolytica menyebabkan
abses hepar amoeba
D. Candida sp. menyebabkan abses hepar
fungal
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 41 tahun
Nyeri perut kanan atas
PF: kulit kuning dan konjungtiva ikterik pikirkan
bilirubinemia
Ludwig sign (+)
USG: lesi bulat hipoekoik berbatas tegas

DIAGNOSIS >> ABSES HEPAR

Maka etiologi yang tidak tepat pada kasus ini adalah

E. Hepadnavirus
KEYWORDS

Laki-laki, 43 tahun
Nyeri perut kanan atas 2 minggu
Menjalar ke bahu dan punggung
BAB pucat bagaikan dempul pikirkan obstruksi
bilier
Konjungtiva ikterik
Suhu 36,5oC tidak demam
Urinalisis: kadar bilirubin direk meningkat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Koledokolitiasis
PENJELASAN

Ikterus
Jenis-jenis Ikterus
Pre-hepatik Ditandai dengan hemolisis (peningkatan
retikulosit dan bilirubin indirek)
Anemia hemolitik
Malaria
Intrahepatik ditandai dengan kerusakan sel hepar
(peningkatan bilirubin direk, peningkatan SGOT dan SGPT)
Hepatitis
Ikterus post-hepatik (obstruktif) ditandai dengan
peningkatan bilirubin direk, alkalin phosphatase dan -GT,
tinja pucat
Ca caput pankreas
Pankreatitis
Koledokolitiasis
PENJELASAN
PENJELASAN

Koledokolithiasis
Definisi adanya batu empedu pada common
bile duct (duktus koledokus)
Primer: batu terbentuk di duktus koledokus
Sekunder: batu terbentuk di kantong empedu
kemudian menyumbat duktus koledokus
PENJELASAN

Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis

Nyeri kolik + + +/- +/-

Murphy s sign - - + +

Demam - - + +
(low-grade) (high-grade)

Ikterus - + - +
PENJELASAN

Koledokolithiasis
Pemeriksaan penunjang
Hematologi lihat slide berikutnya
Xray abdomen untuk rule out penyebab nyeri
lainnya seperti perforasi, obstruksi usus, batu ginjal,
dll
USG
Penebalan dinding duktus koledukus
Dilatasi duktus koledokus
Massa hipogenik dengan acoustic shadow
MRCP dilakukan bila USG tidak konklusif
PENJELASAN

Koledokolithiasis
Pemeriksaan penunjang
ERCP (Endoscopic Retrograde
Cholangiopancreatography) pencitraan terbaik
Terlihat filling defect pada duktus yang tersumbat
Biasa dilakukan sekaligus sebagai tata laksana
pengangkatan batu
PTC (Percutaneous Transhepatic
Cholangiography) dilakukan jika ERCP tidak
memungkinkan
PENJELASAN

Indikator Pre-Hepatik Hepatik Post-Hepatik


Peningkatan
Indirek Indirek & Direk Direk
bilirubin
Serum bilirubin
Positif indirek Bifasik Positif direk
Van den Bergh Test
Urin:
- Bilirubin direk (-) (++) (+++)
- Urobilinogen (+++) (+) (-)
- Garam bilus (-) (+) (++)
Warna urin Normal Gelap Gelap
Lebih terang dari
Warna feses Normal Warna dempul
biasanya
AST & ALT Normal Sangat tinggi Meningkat
Meningkat 10-12x
ALP Normal Meningkat 2-3x lipat
lipat
TATALAKSANA

Koledokolithiasis
Tujuan mengambil batu yang mengobstruksi
Sfingterektomi endoskopi memperbesar
ampulla Vateri
Pemasangan stent untuk mempertahankan
diameter CBD yang baru agar tidak mudah
terobstruksi lagi
Eksplorasi terbuka untuk batu-batu yang tidak
dapat diambil per endoskopi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kolesistitis kolesistitis biasanya ditandai


dengan demam
C. Kolangitis kolangitis biasanya ditandai
dengan demam
D. Kolelitiasis kolelitiasis biasanya tidak
beermanifestasi ikterus
E. Kernikterus disfungsi otak akibat
hiperbilirubinemia, biasanya terjadi pada
bayi/anak
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 43 tahun
Nyeri perut kanan atas 2 minggu
Menjalar ke bahu dan punggung
BAB pucat bagaikan dempul pikirkan obstruksi bilier
Konjungtiva ikterik
Suhu 36,5oC tidak demam
Urinalisis: kadar bilirubin direk meningkat

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Koledokolitiasis
KEYWORDS

Wanita, 32 tahun
Benjolan pada kemaluan sejak 5 hari
Nyeri (+)
Suhu 37,8oC
PF: Massa kistik bagian posterior labia mayora

DIAGNOSIS >> KISTA BARTHOLIN

JAWABAN

C. Kelenjar vestibularis mayor


PENJELASAN

Kelenjar Bartholin
Nama lain: kelenjar vestibularis mayor
Kelenjar yang terletak pada bagian posterior
labia mayora (arah jam 8 pada masing-
masing sisi)
Homolog kelenjar bulbourethral pada pria
Fungsi Sekresi mukus untuk lubrikasi
vagina dan vulva
PENJELASAN

Kelenjar Bartholin

Ilustrasi Kelenjar Bartholin


Ukuran biasanya 0,5 cm dengan
duktus sepanjang 2,5 cm. Drainase
menuju vestibulum kiri ddan kanan
diantara cincin himen dan labia
minora
PENJELASAN

Kista Kelenjar Bartholin


Definisi: dilatasi kistik kelenjar Bartholin
akibat obstruksi duktus kelenjar bartholin
Faktor risiko: tidak diketahui
Komplikasi: Abses bartholin ditandai
dengan fluktuasi dan rasa nyeri
PENJELASAN

Kista Kelenjar Bartholin


Manifestasi Klinis
Sering kali asimptomatik
Ditemukan secara insidental pada saat
pemeriksaan VT, saat memasukkan tampon, dll
Rasa tidak nyaman saat coitus

Pemeriksaan penunjang
Kultur eksudat untuk eksklusi MRSA
Pencitraan tidak diperlukan
Darah rutin tidak diperlukan
TATALAKSANA

Kista Kelenjar Bartholin


Tata laksana kista dan abses bartholin mirip
Tidak perlu intervensi jika asimptomatik
Insisi drainase dan Marsupialisasi
Simptomatik
Alasan kosmetik
Insisi drainase dan Kateter Word
Pemberian antibiotik pada abses bartholin
TATALAKSANA

Kista Kelenjar Batholin

Marsupialisasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kelenjar bulbourethra kelenjar yang dimiliki


oleh pria, terletak dibawah prostat,
menghasilkan preejakulat untuk netralisir asam
di urethra
B. Kelenjar Skene kelenjar yang dimiliki oleh
perempuan, terletak di sisi anterior dekat urethra
D. Kelenjar paraurethra nama lain kelenjar
Skene
E. Kelenjar Cowper nama lain kelenjar
bulbourethra
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 32 tahun
Benjolan pada kemaluan sejak 5 hari
Nyeri (+)
Suhu 37,8oC
PF: Massa kistik bagian posterior labia mayora

DIAGNOSIS >> KISTA BARTHOLIN

Maka letak kelainan yang tepat pada kasus ini adalah

C. Kelenjar vestibularis
mayor
KEYWORDS

Wanita, 53 tahun
Sulit menahan kencing saat batuk pikirkan stress
incontinence
Persalinan per vaginam 5 kali
Riwayat histerektomi (+)
PF: massa pada dinding anterior vagina

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Sistokel
PENJELASAN

Prolaps Organ Pelvis (POP)


Definisi: herniasi organ pelvis menuju atau melebihi
dinding vagina
Beberapa istilah khusus
Cystocele turunnya vesica urinaria sehingga
menyebabkan herniasi dinding anterior vagina
Rectocele turunnya rektum sehingga menyebabkan
herniasi dinding posterior vagina
Enterocele herniasi usus ke atau menembus dinding
vagina
Prolaps uteri penurunan apeks vagina ke inferior ke arah
himen
Procidentia uteri hernia ketiga kompartemen (rektum,
vesica urinaria, uteri) ke introitus vagina
PENJELASAN

Sistokel Rektokel Enterocele


PENJELASAN

Prolaps Organ Pelvis (POP)


Faktor risiko
Multipara
Usia tua
Obesitas
Riwayat histerektomi
PENJELASAN

Prolaps Organ Pelvis (POP)


Pemeriksaan Khusus
Q tip test menilai prolaps anterior (sistokel)
Masukkan ujung kapas (cotton bud) ke urethra
Minta pasien untuk melakukan Valsava
Rotasi >60o sugestif sistokel
Defekografi Barium enema untuk menilai
adanya rectocele/enterocele
PENJELASAN

Sistokel
Grading (Baden-Walker Halfway Scoring)
Grade I: vesica urinaria hanya turun sedikit ke vagina
Grade II: vesica urinaria turun hingga pembukaan vagina
Grade III: vesica urinaria menonjol keluar dari vagina

Manifestasi klinis
Tekanan pada vagina atau pelvis sensasi ada yang jatuh
ke vagina
Stress incontinence pada stage I dan stage II
Kesulitan berkemih pada stage III
PENJELASAN

Sistokel Rektokel
Inspekulo menunjukkan benjolan pada Inspekulo menunjukkan benjolan pada
dinding anterior vagina yang membesar dinding posterior vagina yang membesar
dengan Valsava dengan Valsava
PENJELASAN

Sistokel
BEDAKAN!! Dengan kista gartner (kista pada sisi
anterolateral vagina)

Sistokel Kista Gartner

Ruggae pada dinding massa (+) Ruggae pada dinding kista (-)

Batas tidak tegas Batas tegas

Dapat direduksi Tidak dapat direduksi

Membesar dengan peningkatan


Tidak membesar dengan
tekanan intraabdomen (misalnya
peningkatan tekanan intraabdomen
batuk)
TATALAKSANA

Sistokel
Observasi
Latihan otot dasar panggul
Pembedahan bila terapi konservatif tidak
berhasil
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Enterocele biasanya dapat terdengar


bising usus dari massa
B. Rektokel massa akan mendorong dari
dinding posterior vagina
D. Prolaps uteri penurunan apeks vagina
mendekat ke serviks, biasanya tidak ada
pendorongan dari sisi anterior vagina
E. Procidentia uteri herniasi keseluruhan
organ pelvis ke vagina
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 53 tahun
Sulit menahan kencing saat batuk pikirkan stress
incontinence
Persalinan per vaginam 5 kali
Riwayat histerektomi (+)
PF: massa pada dinding anterior vagina

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Sistokel
KEYWORDS

Wanita, 57 tahun
Perdarahan di luar haid 3 bulan
USG: penebalan dinding endometrium

DIAGNOSIS >> HIPERPLASIA


ENDOMETRIUM

JAWABAN

E. Histerektomi
PENJELASAN

Perdarahan Abnormal Uteri


Penyebab:
Lokal Sistemik

P olip C oagulopathy

A denomiosis O vulatory dysfunction

L eiomyoma E ndometrial

M alignancy & hiperplasia I atrogenik

N ot yet classified
PENJELASAN

Hiperplasia Endometrium
Proliferasi dari kelenjar endometrium
dengan ukuran dan bentuk yang tidak
beraturan
biasanya disebabkan oleh kadar estrogen yang
tinggi

Klasifikasi WHO
Hiperplasia tanpa atipia non neoplastik
Hiperplasia atipikal neoplasma intraepitel
PENJELASAN

Hiperplasia Endometrium
Faktor risiko
Usia 50-70 tahun
Terapi estrogen jangka panjang
Pengobatan tamoxifen
Menarche usia muda
Menopause pada usia >55 tahun
Obesitas
PENJELASAN

Estradiol

Progesterone

LH

FSH

Siklus uterus normal


Estrogen merupakan agen yang memacu
proliferasi endometrium
PENJELASAN

Hiperplasia Endometrium
Manifestasi Klinis
Abnormal uterine bleeding
Temuan insidental (asimptomatik)
Saat Pap smear
Pencitraan

Pemeriksaan Penunjang
Pengambilan sampel endometrium gold
standard
USG Pelvis penebalan endometrium
TATALAKSANA

Hiperplasia Endometrium
Observasi pada kasus dimana pemeriksaan histologi
menunjukkan risiko rendah kanker

Terapi Progestin Megestrol 40-160 mg/hari ATAU


depot medroxyprogesterone (DMPA) 10-20 mg/hari
Bekerja dengan cara melawan efek estrogen
Digunakan pada pasien yang masih ingin hamil
IUD Levonogestrel pada pasien yang tidak dapat
menoleransi progestin

Histerektomi
Merupakan terapi definitif
Digunakan pada pasien yang sudah tidak ingin hamil
TATALAKSANA

Hiperplasia Endometrium
Terapi lainnya
GnRH agonis
Aromatase inhibitor
Metformin
Danazol
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Observasi bukan tata laksana definitif,


pasien sudah berusia 57 tahun sehingga lebih
baik dilakukan histerektomi
B. Megestrol bukan terapi definitif
C. Depot Medroxyprogesterone bukan terapi
definitif
D. IUD Levonorgestrel diberikan pada pasien
yang tidak dapat mengonsumsi progestin rutin
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 57 tahun
Perdarahan di luar haid 3 bulan
USG: penebalan dinding endometrium

DIAGNOSIS >> HIPERPLASIA


ENDOMETRIUM

Maka tata laksana definitif yang tepat pada kasus ini


adalah

E. Histerektomi
KEYWORDS

Wanita, 29 tahun
Nyeri perut kiri bawah hilang timbul
PF: massa kuadran kiri bawah
Beta-hCG (-) rule out kehamilan ektopik
USG: massa ovarium kiri
Biopsi: massa berisi rambut dan gigi
Sel atipik (-) rule out keganasan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Kista dermoid
PENJELASAN

Kista Ovarium
Terdapat berbagai jenis
Kista folikuler sering, biasanya asimptomatik
Kista corpus luteum terbentuk akibat gagalnya
regresi kista luteum, dapat menghasilkan
progesteron
Luteoma kista yang terbentuk pada kehamilan,
dapat terjadi hirsutisme
Kista theca lutein bilateral, straw-colored,
biasanya beta hCG meningkat
PENJELASAN

Kista Ovarium
Terdapat berbagai jenis
PCOS gambaran roda pedati di USG
Endometrioma (kista cokelat) kista ovarium
berisi darah
Cystadenoma tumor epitel ovarium jinak,
biasanya asimptomatik
Kista dermoid Teratoma
PENJELASAN

Teratoma Ovarium
Merupakan salah satu dari tumor sel germinal ovarium
Definisi: massa berisi sel neoplastik yang memiliki kecenderungan
berdiferensiasi menuju sel somatik di ovarium. Biasanya
memiliki komponen ektoderm, endoderm dan mesoderm

Teratoma dibagi menjadi 4 kategori


Matur (>95%) kistik/solid, bersifat jinak
Imatur bersifat malignan
Campuran neoplasma somatik lainnya malignan
Monodermal
Struma ovarii jaringan tiroid matur pada ovarium
Neoplasma carcinoid kumpulan bland cells (sel uniform tanpa
atipia)
PENJELASAN

Kista Dermoid (Teratoma Matur


Kistik)
Manifestasi Klinis
Sering asimptomatik
Nyeri perut akibat tekanan dari massa
Dapat menyebabkan torsio ovarium
Syok dan perdarahan intraabdomen jika kista
ruptur
PENJELASAN

Kista Dermoid (Teratoma Matur


Kistik)
Diagnosis
USG pemeriksaan penunjang awal
Nodul hiperekoik dengan acoustic shadow distal
Memiliki echo bergaris (dermoid mesh)
Dapat memiliki fluid-fluid level

Histopatologi diagnosis definitif, terdiri atas


jaringan
ektodermal (kulit, folikel rambut, kelenjar sebasea, gigi)
mesodermal (otot, sel ginjal)
endodermal (paru, GIT)
PENJELASAN

Kista Dermoid (Teratoma Matur


Kistik)

Kista dermoid
Tanda panah rambut
Campuran beberapa jaringan yang terdiri dari ektoderm, mesoderm
dan endoderm
PENJELASAN

Kista Dermoid (Teratoma Matur


Kistik)
Diagnosis Banding
Kistadenoma memiliki dinding licin, berlobul,
mukosa kelihatan biru akibat peregangan kapsul
Kista ovarium serosa sangat besar, dapat
memenuhi ruang abdomen, permukaan licin,
berlobul, warna kista putih keabuan
Mioma uteri terdapat di uterus. massa hipoekoik
pada dinding rahim
Ca ovarium histopatologi menunjukkan atipia
TATALAKSANA

Kista Dermoid (Teratoma Matur


Kistik)
Kistektomi jika masih ingin hamil
Laparoskopi
Laparotomi
Salpingo-oophorectomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Teratoma imatur teratoma matur biasanya


bersifat malignan, tanpa ada jaringan yang jelas
B. Teratoma monodermal hanya terdiri dari
satu jenis derm, paling sering berupa struma
ovarii dengan manifestasi hipertiroid
D. Karsinoma ovarium tidak ada gambaran
keganasan pada kasus
E. Tumor sel theca-granulosa tidak
membentuk gambaran gigi maupun rambut
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 29 tahun
Nyeri perut kiri bawah hilang timbul
PF: massa kuadran kiri bawah
Beta-hCG (-) rule out kehamilan ektopik
USG: massa ovarium kiri
Biopsi: massa berisi rambut dan gigi
Sel atipik (-) rule out keganasan

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Kista dermoid
KEYWORDS

Wanita, 37 tahun
Nyeri payudara kiri menjelang haid
PF: massa 4 cm, kenyal, mobile, berbatas tegas
ciri benign
Biopsi aspirasi: ciaran straw colored

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Fibrokista
PENJELASAN

Massa Jinak pada Payudara

Fibroadenoma Phylloides Fibrokista

Dapat membesar
Ukuran Biasanya 2-3 cm Biasanya >15 cm
hingga 5-6 cm

Wujud Padat Padat Kistik

Nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri Menjelang haid

Discharge Tidak ada discharge Tidak ada discharge Serosa/kehijauan

Kapsul yang robek


Tidak memiliki
Histologi Memiliki kapsul dengan proyeksi
kapsul
seperti jari
PENJELASAN

Fibrokista vs FAM
PENJELASAN

Fibrokistik Mammae
Merupakan salah satu tumor jinak payudara
Epidemiologi usia reprofuktif
Faktor risiko:
Terapi hormonal (termasuk pil KB)
Imunosupresan
Kehamilan

Patofisiologi belum pasti, namun hormon


estrogen dianggap berpengaruh
PENJELASAN

Fibrokistik Mammae
Manifestasi Klinis
Massa lunak, mobile, batas tidak tegas, ireguler
Massa nyeri dan membesar menjelang menstruasi

Pemeriksaan penunjang:
USG
Mamografi
Biopsi kista dengan jaringan fibrosis serta sel
hiperplasia dan adenosis pada lobulus mammae
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. FAM biasanya tidak nyeri apabila tidak


menekan saraf
C. Tumor phylloides biasanya tidak nyeri
D. Ca. mammae tidak ada gambaran
keganasan pada kasus ini
E. Mastitis rasa sakit dirasakan setiap saat
disertai tanda inflamasi/infeksi seperti demam
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 37 tahun
Nyeri payudara kiri menjelang haid
PF: massa 4 cm, kenyal, mobile, berbatas tegas
ciri benign
Biopsi aspirasi: ciaran straw colored

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Fibrokista
KEYWORDS

Laki-laki, 31 tahun
Ejakulasi beberapa detik setelah melakukan penetrasi
vagina
PF tidak ada kelainan rule out gangguan anatomis
Tidak memiliki kelainan ereksi rule out gangguan
ereksi

DIAGNOSIS >> GANGGUAN EJAKULASI

JAWABAN

C. 60 detik
PENJELASAN

Infertilitas
Definisi: kegagalan pasangan untuk
mendapatkan kehamilan setelah mencoba 12
bulan
Berhubungan seksual teratur
Tidak menggunakan kontrasepsi

Ada 2 jenis
Infertilitas primer sebelumnya tidak pernah hamil
Infertilitas sekunder sebelumnya pernah hamil
PENJELASAN

Infertilitas Pria
Klasifikasi
Gangguan endokrin dan sistemik Kallman
syndrome, Prader-Willi syndrome, tumor hipofisis,
dll
Gangguan spermatogenesis primer pada testis
Klinefelter, kriptorkidismus, defisiensi 5-alfa
reduktase inhibitor, dll
Gangguan transportasi sperma vasektomi,
disfungsi epididimis, dll
Idiopatik analisis semen normal, penyebab
infertilitas tidak jelas
PENJELASAN

Fisiologi Fungsi Seks Pria


Ereksi terjadi akibat peningkatan aliran darah
pada corpus spongiosum di glans penis
2 zat yang mempengaruhi ereksi
Nitric Oxide (NO) menyebabkan vasodilatasi
sehingga aliran darah meningkat
Testosterone berfungsi
Meningkatkan libido
Mempertahankan NO synthase intrapenis
PENJELASAN

Fisiologi Fungsi Seks Pria


Pencetus ereksi
Psikogenik disebabkan karena stimulus visual,
auditori atau fantasi (stimulus dipersepsi di
cerebrum kemudian diteruskan ke T11-L2)
Refleks stimulus taktil mengaktivasi arkus
refleks S2-S4
Nokturnal ereksi nonseksual, terjadi 3-4 kali
saat tidur REM, sering tidak disadari hingga pagi
hari, dan sering menghilang setelah berkemih
PENJELASAN

Disfungsi Seksual Pria


Disfungsi seksual pria meliputi
Disfungsi ereksi ketidakmampuan untuk memulai atau
mempertahankan ereksi selama berhubungan
Penurunan libido
Ejakulasi abnormal
Ejakulasi prematur ejakulasi sebelum atau dalam 1 menit
penetrasi vagina
Delayed ejaculation, anejaculation, anorgasmia
Faktor risiko
Jarang olahraga
Obesitas
Merokok
Diabetes Mellitus
Stres psikogenik
PENJELASAN

Jalur Transportasi Sperma normal


PENJELASAN

Analisis Sperma
Pemeriksaan penunjang utama infertilitas pria
Analisis sperma biasanya mengandung komponen
berikut:
Volume semen
pH semen
Mikroskopi
Jumlah sperma
Motilitas sperma
Morfologi sperma
Aglutinasi
Hitung leukosit
Sel germinal imatur

Minimal 2 sampel diambil dengan jarak 1 minggu


PENJELASAN

Parameter Batas minimal


Volume semen 1,5 ml
pH semen 7,2
Jumlah sperma 39 x 106 sperma/ejakulat
Konsentrasi sperma 15 x 106/ml
Motilitas total 40%
Motilitas progresif 32%
Morfologi sperma 4%
Jumlah sperma hidup 58%
Disadur dari: WHO laboratory manual for
the examination and processing of human semen, 5th Ed. 2010

Motilitas Total % seluruh sperma yang dapat bergerak


Motilitas Progresif % sperma yang bergerak maju
PENJELASAN

Nomenklatur Analisis Sperma


Istilah Definisi
Aspermia Tidak ada semen

Azoospermia Tidak ada sperma dalam ejakulat

Asthenozoospermia Motilitas progresif <32%

Teratozoospermia Morfologi normal <4%


Jumlah sperma total <39 juta/ejakulat atau konsentrasi
Oligozoospermia
sperma <15 juta/ml
Pasien tidak dapat duduk, berdiri maupun berjalan tanpa
Necrozoospermia
bantuan
Disadur dari: WHO laboratory manual for the examination and processing of human semen, 5th Ed. 2010

TIPS!!
Akhiran -spermia mengacu pada ejakulat (semen)
Akhiran -zoospermia mengacu pada sperma (sel gamet laki-laki)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 30 detik ejakulasi dini dianggap terjadi bila


terjadi penetrasi vagina <60 detik
B. 45 detik ejakulasi dini dianggap terjadi bila
terjadi penetrasi vagina <60 detik
D. 120 detik ejakulasi dini dianggap terjadi
bila terjadi penetrasi vagina <60 detik
E. 150 detik ejakulasi dini dianggap terjadi
bila terjadi penetrasi vagina <60 detik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 31 tahun
Ejakulasi beberapa detik setelah melakukan penetrasi
vagina
PF tidak ada kelainan rule out gangguan anatomis
Tidak memiliki kelainan ereksi rule out gangguan
ereksi

DIAGNOSIS >> GANGGUAN EJAKULASI


Maka angka cutoff yang paling tepat pada kasus ini
adalah

C. 60 detik
KEYWORDS

Bayi, usia 7 jam


Dilahirkan setelah UK 40 minggu aterm
BBL 2.500 g
Kepala lebih kecil dari normal
Mata: korioretinitis
Abdomen: hepatosplenomegali
CT scan: kalsifikasi periventrikel

DIAGNOSIS >> INFEKSI


CYTOMEGALOVIRUS
JAWABAN

C. Cytomegalovirus
PENJELASAN

Infeksi CMV Kongenital


Salah satu bagian dari penyakit TORCH
(Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus,
Herpes Simplex)
Etiologi: Cytomegalovirus (Virus DNA)
Transmisi
Viremia transplasenta
Saat persalinan
Saat menyusui
PENJELASAN

Infeksi CMV Kongenital


Manifestasi Klinis
85-90% asimptomatik
IUGR
Mikrosefali
Kalsifikasi intrakranial
Korioretinitis
Hepatosplenomegali
Anemia hemolitik
Thrombositopenia
PENJELASAN

Infeksi CMV Kongenital


Komplikasi/Sequelae
Tuli sensorineural
Retardasi mental
Kejang
Cerebral palsy
Kelainan penglihatan
PENJELASAN

Infeksi CMV Kongenital


Pemeriksaan penunjang
Prenatal
Nucleic acid amplification test (NAAT) Gold
standard, bahan diambil dari cairan amnion
USG kalsifikasi periventrikel, mikrosefali, hidrops
fetalis, ascites, hepatosplenomegali
IgM dan IgG CMV

Post-natal
Laboratorium thrombositopenia, anemia, peningkatan
fungsi hati
PCR (maksimal usia neonatus 2-3 minggu) bahan
diambil dari air liur, air seni
PENJELASAN

Infeksi CMV Kongenital

USG pada Infeksi CMV Kongenital


Tanda panah kalsifikasi periventrikel
TATALAKSANA

Infeksi CMV Kongenital


Terapi masih dalam tahap penelitian
Antiviral: Ganciclovir 6 mg/kg setiap 12 jam
selama 6 minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Toksoplasma gondii menyebabkan


toksoplasmosis, ditandai dengan hidrosefalis,
kalsifikasi intrkranial, korioretinitis, gangguan
psikomotor
B. Virus Rubella ditandai dengan katarak
kongenital, ruam bl ebe m ffin , kelainan
jantung patent ductus arteriosus, tuli sensorineural
D. Virus Herpes simpleks biasanya ada lesi
vesikuler pada kulit, dapat menyebabkan ensefalitis
pada neonatus
E. Streptococcus grup B menyebabkan sepsis
neonatorum, pneumonia dan distres napas
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Bayi, usia 7 jam
Dilahirkan setelah UK 40 minggu aterm
BBL 2.500 g
Kepala lebih kecil dari normal
Mata: korioretinitis
Abdomen: hepatosplenomegali
CT scan: kalsifikasi periventrikel

DIAGNOSIS >> INFEKSI CYTOMEGALOVIRUS


Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Cytomegalovirus
KEYWORDS

Wanita, 38 tahun, G4P0A3, UK 10 minggu


Keluar darah dan massa kemerahan dari jalan lahir
PF: perdarahan sedikit dengan nyeri perut (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Abortus habitualis
PENJELASAN

Abortus
Ancaman keluar atau keluarnya hasil konsepsi
pada UG <22 minggu (WHO) atau berat
badan kurang dari 500 gram

Manifestasi Klinis:
Perdarahan per vaginam
Perut nyeri dan kaku
Keluarnya sebagian / seluruh hasil konsepsi
Serviks dapat tertutup atau terbuka
TFU dapat < UG
Ditemukan pada USG
Hasil
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut TFU Serviks
konsepsi

Abortus = usia
Sedikit Sedang Tertutup Tidak keluar
Iminens gestasi

Abortus Sedang- = usia


Sedang-berat Terbuka Tidak keluar
Insipiens banyak gestasi

Abortus Sedang- = usia Keluar


Sedang-berat Terbuka
inkomplit banyak gestasi sebagian

Abortus < usia Keluar


Sedikit Tanpa/sedikit Tertutup
komplit gestasi seluruhnya

Janin mati
Missed < usia
Tidak ada Tidak ada Tertutup namun tidak
abortion gestasi
keluar

Abortus
habitualis
Abortus 3 kali berturut-turut
DIAGNOSIS TERAPI

- Pertahankan kehamilan
Abortus iminens - Batasi aktivitas
- Kontrol rutin

UG < 16 minggu: evakuasi hasil konsepsi


Abortus insipien Bila tidak bisa segera: ergometrin 0,2 mg IM
evakuasi
dan
Abortus inkomplit UG > 16 minggu: tunggu pengeluaran konsepsi spontan, bila perlu
infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCL 0.9%

- Tidak perlu evakuasi observasi kondisi ibu


Abortus komplit
- Apabila anemia : Tab. sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu

UG < 12 minggu: evakuasi hasil konsepsi


UG 12 - <16 minggu: pastikan serviks terbuka (atau pematangan
Missed abortion serviks) dilatasi dan kuretase
UG 16-22 minggu: pematangan serviks (oksitosin 20 Unit dalam 500
mL NaCl 90%) sampai dengan ekspulsi hasil konsepsi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abortus iminens pada kasus sudah terjadi


abortus untuk ke-4 kalinya berturut-turut
B. Abortus insipiens pada kasus sudah terjadi
abortus untuk ke-4 kalinya berturut-turut
C. Abortus inkomplit pada kasus sudah terjadi
abortus untuk ke-4 kalinya berturut-turut
D. Abortus komplit pada kasus sudah terjadi
abortus untuk ke-4 kalinya berturut-turut
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 38 tahun, G4P0A3, UK 10 minggu
Keluar darah dan massa kemerahan dari jalan lahir
PF: perdarahan sedikit dengan nyeri perut (+)

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Abortus habitualis
KEYWORDS

Wanita, 32 tahun, G1P0A0, UK 35 minggu


Pandangan kabur dan nyeri kepala
Terapi metildopa akibat darah tinggi hipertensi dalam
kehamilan
Riwayat kencing berbusa proteinuria
TD 180/100 mmHg
Lab: Hb 9,1 g/dL, trombosit 125.000 sel/mm3, ALT 81
U/L, AST 77 U/L, bilirubin direk 1,5 mg/dL

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. HELLP syndrome total


PENJELASAN

Hipertensi pada Kehamilan


Peningkatan tekanan darah hingga sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
wanita yang sebelumnya normotensi

Jenis
Hipertensi kronik
Superimposed preeclampsia
Preeklampsia
Preeklampsia berat
Eklampsia
Sindroma HELLP
PENJELASAN

HELLP Syndrome
HELLP Syndrome adalah diagnosis
laboratorium dimana terdapat seluruh atau
beberapa dari:
Hemolysis: LDH 600 mg/dL ATAU Bilirubin total
>1,2 mg/dL
Elevated Liver enzyme: AST >70 U/l atau ALT >70
U/I
Low Platelet: Trombosit <150.000 sel/mm3
PENJELASAN

HELLP Syndrome
Faktor risiko riwayat preeklampsia
Manifestasi Klinis tidak ada yang khas
Urin berbusa
Hipertensi
Nyeri RUQ / epigastrium
Mual muntah
Nyeri kepala
Penglihatan kabur
Ikterik
PENJELASAN

HELLP Syndrome
HELLP syndrome dapat dibagi 2
HELLP total memenuhi keseluruhan kriteria klasifikasi
Tennessee / Mississipi
HELLP parsial memenuhi sebagian kriteria klasifikasi
Tennessee / Mississipi

Klasifikasi Tennessee
1. Hemolisis
Anemia hemolitik dengan skistosit ATAU
peningkatan bilirubin direk 1,2 mg/dL ATAU
LDH >600 IU/L
2. Trombositopenia 100.000 sel/mm3
3. AST >2 kali batas atas normal (>70 U/L)
PENJELASAN

HELLP Syndrome
Klasifikasi Mississipi membagi HELLP syndrome
menjadi 3 kelas
Kelas 1
Hemolisis LDH 600 IU/L
AST atau ALT 70 IU/L
T b 50.000 sel/mm3
Kelas 2
Hemolisis LDH 600 IU/L
AST atau ALT 70 IU/L
T b 100.000 sel/mm3
Kelas 3
Hemolisis LDH 600 IU/L
AST a a ALT 40 IU/L
T b 150.000 sel/mm3
TATALAKSANA

HELLP Syndrome
Tata laksana awal
Antihipertensi labetalol, hidralazine, nifedipine
Magnesium Sulfat mencegah kejang dan
neuroproteksi janin
Loading dose MgSO4 bolus 6 g dalam 20 menit
Maintenance MgSO4 IV 2 g per jam dipertahankan hingga
24 jam post partum
Pematangan paru pada UK 34 minggu
TATALAKSANA

HELLP Syndrome
Persalinan tata laksana definitif
Usia kehamilan 34 minggu atau <23 minggu
Jika usia kehamilan diluar ini, tetap lakukan persalinan
namun dengan pematangan paru
Gawat janin
CTG non-reassuring
Penyakit maternal parah disfungsi multi-organ,
DIC, nekrosis hepar, edema pulmo, gagal ginjal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Preeklampsia hasil laboratorium pasien


sudah menandakan adanya sindroma HELLP
B. Eklampsia tidak ada kejang pada kasus ini
D. HELLP syndrome parsial pasien sudah
menunjukkan keseluruhan kriteria dari klasifikasi
Tennesse
E. Hipertensi gestasional pada kasus ini
sudah terjadi proteinuria, lebih mengarah ke
HELLP syndrome
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 32 tahun, G1P0A0, UK 35 minggu
Pandangan kabur dan nyeri kepala
Terapi metildopa akibat darah tinggi hipertensi
dalam kehamilan
Riwayat kencing berbusa proteinuria
TD 180/100 mmHg
Lab: Hb 9,1 g/dL, trombosit 125.000 sel/mm3, ALT
81 U/L, AST 77 U/L, bilirubin direk 1,5 mg/dL

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. HELLP syndrome total


KEYWORDS

Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 25 minggu


Sering terasa haus dan sering kencing
PF: BMI 30,5 kg/m2 obesitas
TFU: 30 cm lebih dari UK
GDP 131 mg/dL
TTGO 1 jam 200 mg/dL, 2 jam 210 mg/dL

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Diabetes gestasional
PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Definisi: intoleransi glukosa yang dikenali
pertama kali saat kehamilan. Biasanya muncul
pada UG >24 minggu

Manifestasi klinis:
Polifagi
Poliuria
Polidipsi
Peningkatan berat badan
Janin large for gestational age
PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Komplikasi
Jangka pendek
Janin large for gestational age (LGA) dan Makrosomia
Preeklampsia
Polihidramnion
Janin lahir mati pada pasien dengan regulasi glukosa
buruk, riwayat lahir mati sebelumnya

Jangka panjang
Diabetes tipe II pasca kehamilan
Obesitas anak
PENJELASAN

Screening Diabetes Gestasional


Dilakukan pada usia gestasi 24-28 minggu

Menggunakan Tes Toleransi Glukosa Oral 75 mg

Diagnosis diabetes gestasional ditegakkan apabila:


GDP >92 mg/dL
GD1PP (TTGO 1 jam) >180 mg/dL
GD2PP (TTGO 2 jam) >153 mg/dL
Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu.
PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Target terapi:
GDP <95 mg/dL
GD2PP <120 mg/dL

Tata laksana
Pengaturan diet dan gaya hidup terapi awal
Insulin!! Terapi utama DM pada kehamilan adalah Insulin
bukan obat oral
Jika tidak tersedia insulin, obat oral lini pertama adalah
golongan sulfonilurea
Persalinan pada kehamilan aterm / tanda gawat janin
Skrining kembali 6-12 minggu pasca persalinan
TATALAKSANA
PENJELASAN

Persalinan Ibu DM Gestasional

Risiko Rendah IUFD Risiko Tinggi IUFD


Regulasi glukosa baik Regulasi glukosa buruk
Tidak ada vaskulopati Ada komplikasi
Pertumbuhan janin Vaskulopati
normal Pertumbuhan janin
Tidak pernah stillbirth abnormal (makrosomia)
Pemantauan BPP baik Pernah stillbirth
Polihidramnion
PENJELASAN

Persalinan Ibu DM Gestasional

Risiko Rendah IUFD Risiko Tinggi IUFD


Ekspektatif spontan Terminasi pada usia
sampai 40 minggu kehamilan 38 minggu
Cara persalinan Cara persalinan
bergantung indikasi bergantung indikasi
obstetrik obstetrik
PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Evaluasi
OGTT pada usia 6 minggu post partum
Bila normal evaluasi setelah 3 tahun

Tingkat rekurensi 60%


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diabetes mellitus tipe I manifestasi


biasanya muncul sejak kecil karena merupakan
gangguan genetik
B. Diabetes mellitus tipe II keluhan pasien
baru dirasakan belakangan ini, sehingga lebih
mengarah ke diabetes gestasional
D. Resistensi insulin kurang spesifik
E. MODY didapatkan pada usia muda
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 25 minggu
Sering terasa haus dan sering kencing
PF: BMI 30,5 kg/m2 obesitas
TFU: 30 cm lebih dari UK
GDP 131 mg/dL
TTGO 1 jam 200 mg/dL, 2 jam 210 mg/dL

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Diabetes gestasional
KEYWORDS

Wanita, 30 tahun
Keluar cairan dari kemaluan
PF: cairan putih abu
Berbau amis

DIAGNOSIS >> SUSP. VAGINOSIS


BAKTERIALIS

JAWABAN

D. Clue cells 11%


PENJELASAN

Jenis-jenis Vaginitis
Vaginosis Kandidosis
Trikomoniasis
Bakterialis Vaginalis

Etiologi Gardnerella vaginalis Trichomonas vaginalis Candida sp.

berbau amis (fishy kuning-hijau, berbusa putih kental bergumpal


Duh tubuh
odor), abu-abu/putih (frothy), bau busuk (Cottage-cheese)

dispareunia, disuria, dispareunia, disuria, rasa


Nyeri biasanya tidak nyeri
strawberry cervix terbakar

Gatal biasanya tidak gatal biasanya tidak gatal sangat gatal

Whiff test bau amis


Saline/Giemsa smear KOH pseudohifa
Penunjang Saline/Gram stain
Trofozoit dengan blastospora
Clue cells
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Definisi: sindroma klinik yang ditandai dengan
discharge vagina tanpa tanda peradangan
Etiologi:
Gardnerella vaginalis
Mobiluncus sp.
M. hominis
Faktor risiko:
Hubungan seksual usia muda
Vaginal douching mencuci kanal vagina dengan
sabun/antiseptik lainnya
Pasangan seksual >1
Merokok
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Manifestasi Klinis
Sering asimptomatik
Duh tubuh vagina berbau amis seperti ikan
Tidak menyebabkan
Disuria
Dyspareunia
Inflamasi vagina
Kehamilan dapat menyebabkan persalinan pre-
term
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Patogenesis
Terganggunya flora normal vagina biasanya
rumah untuk Lactobacillus sp. yang menghasilkan
H2O2, namun terusir oleh Gardnerella vaginalis,
Prevotella sp, Porphyromonas sp, dll.
Akibat hilangnya H2O2, pH vagina naik sehingga
meningkatkan proliferasi bakteri anaerob
G. vaginalis membentuk biofilm pada epitel
vaginal. Jika sel epitel ini terlepas maka akan
terlihat seperti dikerumuni oleh bakteri ini clue
cells
PENJELASAN

Vaginosis Bakterialis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan Kriteria
Amsel, minimal 3 dari 4 syarat berikut:
Duh tubuh vagina putih keabuan, homogen
pH vagina >4,5
Tes KOH (whiff test, Potassium hydroxide test)
(+) bila menghasilkan bau amis seperti ikan
Clue cells >20% per lapang pandang besar (sel
epitel vagina yang dikelilingi oleh bakteri)
PENJELASAN

Clue Cells

Pewarnaan Gram Sediaan Normal Saline


(Wet mount)
TATALAKSANA

Vaginitis
Vaginosis Kandidosis
Trikomoniasis
Bakterialis Vaginalis
Klotrimazol 1x200 mg
Intravagina 3 hari
Klotrimazol 1x500 mg
Metronidazole 1x2 g Metronidazole 1x2 g Intravagina SD
First Line
PO SD PO SD Flukonazol 150 mg PO
SD
Itrakonazol 200 mg PO
SD
Metronidazole 2x500
mg
PO 7 hari Metronidazole 2x500 mg Nistatin 100.000 IU
Alternatif
PO 7 hari Intravagina 7 hari
Klindamisin 2x300 mg
PO 7 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. pH vagina 6,0 masih ada dalam kriteria


Amsel
B. pH vagina 4,6 masih ada dalam kriteria
Amsel
C. Whiff test (+) masih ada dalam kriteria
Amsel
E. Ditemukan Gardnerella vaginalis masih
ada dalam kriteria Amsel
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 30 tahun
Keluar cairan dari kemaluan
PF: cairan putih abu
Berbau amis

DIAGNOSIS >> SUSP. VAGINOSIS


BAKTERIALIS
Maka temuan yang tidak mendukung diagnosis pada
kasus ini adalah

D. Clue cells 11%


PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Luka pada kemaluan 3 hari lalu
PF: luka dengan indurasi minimal
Gambar kasus: groove sign pada bubo inguinale

DIAGNOSIS >> LIMFOGRANULOMA


VENEREUM

JAWABAN

C. Gamma Favre bodies


Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
serovar L1, L2, L3 Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
venereum
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum
Etiologi: Chlamydia trachomatis serovar L1,
L2, L3
Inkubasi: 5-20 hari
Manifestasi klinis
Vesikel/ulkus pada penis/vagina yang cepat
sembuh, tidak nyeri, tidak ada indurasi
Pembesaran buboinguinal 2-6 minggu setelah
vesikel hilang sangat nyeri, fluktuasi (+), groove
sign

TIPS!!
Jika buboingunal membesar saat masih ada ulkus, pikirkan ulkus molle
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum
Pemeriksaan Penunjang
Nucleic acid amplification test (NAAT)
merupakan gold standard
Rapid test
Kultur sudah mulai ditinggalkan untuk diagnosis
klinis
Mikroskopi C. trachomatis menginvasi sel epitel
dan membentuk badan inklusi di sitoplasma
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum

Groove sign
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa “School of
(chancroid) Azithromisin 1 g PO SD atau
fish”
Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Donovan bodies ditemukan pada


granuloma inguinale
B. Howell Jolly bodies ditemukan di SDM,
pada pasien dengan asplenia dan hiposplenia
D. Sel datia berinti banyak ditemukan pada
herpes simpleks
E. Hifa panjang bersekat ditemukan pada
candidosis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Luka pada kemaluan 3 hari lalu
PF: luka dengan indurasi minimal
Gambar kasus: groove sign pada bubo inguinale

DIAGNOSIS >> LIMFOGRANULOMA


VENEREUM
Maka hasil pemeriksaan mikroskopis yang paling tepat
pada kasus ini adalah

C. Gamma Favre bodies


KEYWORDS

Wanita, 27 tahun
luka-luka kecil di kemaluan
Aktif berhubungan seksual dengan pasangan baru
Suhu 38oC
PF: limfadenopati inguinale bilateral
Ulkus diameter 1-2 cm tanpa krusta
PP: sel datia berinti banyak

DIAGNOSIS >> HERPES SIMPLEKS TIPE II


JAWABAN

D. Tzanck smear
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
serovar L1, L2, L3 Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
venereum
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Lesi herpes genitalis
Vesikel berkelompok pada vulva
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa “School of
(chancroid) Azithromisin 1 g PO SD atau
fish”
Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gram stain tidak dapat digunakan untuk


virus
B. Giemsa stain dapat digunakan untuk
deteksi Hemophilus ducreyi
C. Wet mount dapat digunakan untuk deteksi
T. vaginalis
E. Nucleic acid amplification test dapat
digunakan untuk deteksi Chalmydia sp.
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 27 tahun
luka-luka kecil di kemaluan
Aktif berhubungan seksual dengan pasangan baru
Suhu 38oC
PF: limfadenopati inguinale bilateral
Ulkus diameter 1-2 cm tanpa krusta
PP: sel datia berinti banyak

DIAGNOSIS >> HERPES SIMPLEKS TIPE II


Maka pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus ini
adalah

D. Tzanck smear
KEYWORDS

Perempuan, 55 tahun
Kedua kaki bengkak 10 hari lalu
BAK seperti susu, sejak musim banjir
PF : edema non-pitting bilateral extremitas
inferior, kemerahan, hangat dan nyeri

DIAGNOSIS >> FILARIASIS


JAWABAN

E. DEC 3x100mg selama 12 hari +


Ivermektin 150µg/kg dosis tunggal
KEYWORDS
PENJELASAN

FILARIASIS

Limfatik filariasis, etiologi:


Wurchereria bancrofti: vektor Culex fatigans di perkotaan;
Anopheles atau Aedes di pedesaan
Brugiya malayi
Brugiya timori
Patogenesis:
Larva dewasa: tinggal di limfatik aferen INFLAMASI (sel
plasma, eosinophil, makrofag) penebalan dinding pelebaran
limfatik kerusakan katup pembuluh limfa (menjadi tidak
kompeten)
Inflamasi granulomatosis pembuluh limfa obstruksi
KEYWORDS
PENJELASAN

FILARIASIS
KEYWORDS
PENJELASAN

FILARIASIS

Mikrofilaria asimptomatik/subklinis
Biasanya W. bancrofti atau B. malayi
Mikrofilaria dalam jumlah besar
Sering ada tanda yang menandakan penyakit
subklinis, yaitu: hematuria dan/atau proteinuria,
saluran limfatik terdilatasi, limfangiektasia skrotum

Sumber: Harrison s 19th ed , Lymphatic filariasis WHO


KEYWORDS
PENJELASAN

FILARIASIS
Acute adenolymphangitis (ADL)
Demam tinggi
Inflamasi saluran limfatik (limfangitis dan
limfadenitis) ekstremitas: semua spesies;
limfatik saluran reproduksi: hanya bisa diserang
oleh W. bancrofti
Edema lokal transien
Chronic lymphatic disease
Lymphoedema (tissue swelling) / Elephantiasis
(skin/tissue thickening)
Hidrokele
Sumber: Harrison s 19th ed , Lymphatic filariasis WHO
KEYWORDS
PENJELASAN

FILARIASIS
Dermatolimfangioadenitis (salah satu bentuk ADL)
Demam tinggi
Mialgia, sakit kepala
Plak inflamatorik edematosa + vesikel, ulerasi, dan
hiperpigmentasi

Perubahan kulit oleh obstruksi limfatik


Edema pitting edema keras brawny
Penebalan jaringan subkutan
Hiperkeratosis
Fisura kulit
Infeksi sekunder oleh bakteri
Sumber: Harrison s 19th ed , Lymphatic filariasis WHO
KEYWORDS
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Identifikasi mikrofilaria dari sediaan darah


Darah tebal atau tipis
22.00 02.00
Pewarnaan giemsa atau wright
DPL: leukositosis dg eosinofilia

Sumber: Harrison s 19th ed , Lymphatic filariasis WHO


PENJELASAN

Brugia
timori

B. malayi: warna sarung merah,


kepala 2:1, nukleus tidak teratur,
bengkak hanya tungkai
B. timori: warna sarung pucat,
kepala 3:1, nukleus tidak teratur,
bengkak hanya tungkai
W. bancrofti: warna sarung
pucat, kepala 1:1, nukleus
teratur, bengkak bisa sampai
skrotum
KEYWORDS
TATALAKSANA

1. DOC: Dietilcarbamazine (DEC) 6 mg/kgBB (atau 3


x 100 mg) selama 12 hari untuk limfatik filariasis
bisa membunuh cacing dewasa dan mikrofilaria
Kombinasi dengan ivermectin 150 g/kg single
dose, meningkatkan efek terapi terutama bila
dicurigai ko infeksi Loa Loa
2. Lini kedua
Doksisiklin 200mg/hari selama 6 minggu atau
Doksisiklin 200 mg/hari selama 23 hari diikuti
doksi + albendazol 7 hari

Sumber: Harrison s 19th ed , Lymphatic filariasis WHO


KEYWORDS
TATALAKSANA

PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN SECARA


MASSAL
Berdasarkan Permenkes No 94 tahun 2014
DEC 6 mg/kgBB + albendazol 400 mg sekali
setahun selama lima tahun berturut turut

Sumber: Permenkes No 94 tahun 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. DEC 10mg/kgBB selama 12 hari + Ivermektin


150µg/kg dosis tunggal DEC 6mg/kgBB
B. DEC 6mg/kgBB selama 12 hari + Ivermektin 150µg/kg
selama 3 hari Ivermektin seharusnya dosis tunggal
C. DEC 6mg/kgBB + Albendazole 400mg dosis tunggal
dosis obat pencegahan secara masal
D. DEC 6mg/kgBB selama 10 hari + Ivermektin
150µg/kg dosis tunggal DEC selama 12 hari
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 55 tahun
Kedua kaki bengkak 10 hari lalu
BAK seperti susu, sejak musim banjir
PF : edema non-pitting bilateral extremitas
inferior, kemerahan, hangat dan nyeri

DIAGNOSIS >> FILARIASIS

Maka, terapi yang tepat adalah

E. DEC 3x100mg selama 12 hari +


Ivermektin 150µg/kg dosis tunggal
KEYWORDS

Perempuan, 25 tahun
Kulit tangan meradang, melepuh dan
terkelupas sejak 3 hari lalu
Pasien baru mengganti detergen pencuci baju

DIAGNOSIS >> DKI


JAWABAN

B. Patch test
KEYWORDS
PENJELASAN

DERMATITIS KONTAK IRITAN

Dermatitis kontak iritan (DKI) adalah inflamasi pada kulit,


akibat respons terhadap pajanan bahan iritan, fisik, atau
biologis yang kontak pada kulit, tanpa dimediasi oleh
respons imunologis
Terdapat riwayat pajanan dan hubungan dengan bahan
iritan
Tangan adalah lokasi tersering, diikuti wajah, dan kaki
Gejala subyektif berupa rasa gatal, dominan
terbakar/nyeri
Efloresensi klinis bergantung pada jenis iritan dan pola
pajanan
KEYWORDS
PENJELASAN

DERMATITIS KONTAK IRITAN - Akut


KEYWORDS
PENJELASAN

DERMATITIS KONTAK IRITAN -


Kronik
KEYWORDS
PENJELASAN

PATCH TEST (UJI TEMPEL)


Indikasi
Pasien dengan diagnosis kerja dermatitis kontak,
terutama pada kelompok pasien dengan penyakit kulit
dasar berupa dermatitis atopi, seboroik, stasis,
numularis; psoriasis; dishidrosis
Dermatitis kronis tanpa penyebab yang jelas
Dermatitis kontak akibat pekerjaan

DKA: cresendo setelah patch dilepas, kemerahan akan


semakin bertambah
DKI : decresendo setelah patch dilepas, kemerahan
akan semakin hilang
Sumber : An Bras Dermatol. 2013;88(6):879-88, Ilmu Penyakitt Kulit dan Kelamin FK UI
KEYWORDS
PENJELASAN
DKI VS DKA
KEYWORDS
TATALAKSANA

Simptomatik: antihistamin oral utk gatal


Hidroksizin 2x25 mg/hari maksimal 2 minggu
Loratadine 1x10 mg/hari selama maksimal 2
minggu
Prinsip umum:
Identifikasi dan penghindaran terhadap bahan
alergen tersangka
Pakai APD
Krim pelembab (krim urea 10%)
KEYWORDS
TATALAKSANA

Prinsip umum:
Steroid topikal (potensi sedang) untuk
inflamasi:
Krim desonid 0,05% atau fluosinolon
asetonid 0,025%
Dengan liken : krim betametason valerat
0,1% atau mometason furoat 0,1%
Antibiotik apabila ada infeksi sekunder
Berat : prednison 20mg/hari dalam 3 hari
PENJELASAN

POTENSI STEROID TOPIKAL

.
PENJELASAN
PENJELASAN

Potensi kuat (kelas 1-4) : alopesia areata,


discoid lupus, LSK, psoriasis, dermatitis
numularis
Potensi sedang (kelas 5-6) : dermatitis
numularis, dermatitis seboroik, dermatitis
stasis, dermatitis atopik
Potensi ringan ( kelas 7) : napkin
eczema, dermatitis area wajah,
intertriginosa, perineal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skin prick test untuk DKA


C. Lampu wood untuk kasus infeksi kulit mis.
tinea versikolor, eritrasma, pseudomonas, dll.
D. Histopatologi sediaan PA, bisa untuk
keganasan, psoriasis, dll.
E. Tes KOH biasa digunakan untuk infeksi
jamur
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 25 tahun
Kulit tangan meradang, melepuh dan
terkelupas sejak 3 hari lalu
Pasien baru mengganti detergen pencuci baju

DIAGNOSIS >> DKI

Maka, pemeriksaan penunjang yang sesuai


adalah

B. Patch test
KEYWORDS

Laki-laki, 68 tahun
Gatal pada kedua tangan dan kaki
Riwayat penyakit kulit disangkal, penggunaan
obat disangkal
UUK : scratch mark pada kedua tangan dan
kaki

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ??


JAWABAN

B. Pruritus senilis; Krim


emolien
KEYWORDS
PENJELASAN

PRURITUS SENILIS

Sinonim: pruritus of unknown origin (PUO)


Merupakan sensasi yang menimbulkan keinginan
untuk menggaruk dan merupakan keluhan kulit
tersering pada usia di atas 60 tahun
Didefinisikan sebagai pruritus idiopatik pada lansia
KEYWORDS
PENJELASAN

PRURITUS SENILIS

Klinis : Gatal
Pemeriksaan fisik :
Tidak ada penyakit kulit primer
Tidak ditemukan xerotic skin
Dapat ditemukan bekas garukan/scratch
mark dan lesi kulit sekunder lain
Tidak didapatkan penyakit sistemik
Pemeriksaan penunjang : tidak ada kelainan
KEYWORDS
TATALAKSANA
Singkirkan adanya penyakit sistemik
Terdapat beberapa obat yang dapat dipilih sesuai dengan
indikasi sebagai berikut:
1. Topikal
Emolien untuk memperbaiki sawar kulit
Keratolitik topikal, contoh: asam salisilat untuk
meningkatkan hidrasi dan melembutkan stratum
korneum dengan menurunkan pH kulit
Imunomodulator: takrolimus, pimekrolimus terbukti
secara langsung memengaruhi serabut saraf C yang
berperan pada patofisiologi pruritus
Bahan pendingin: mentol ; serta Capsaicin
2. Sistemik (antihistamin untuk mengurangi gatal)
3. Tindakan (bila penyakit luas: fototerapi narrow band UVB)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Prurigo hebra; Krim klindamisin 1% papul


eritem kehitaman predileksi pada tungkai pada
anak-anak
C. Besnier s prurigo; Bedak salisilat dermatitis
atopik pada anak-anak
D. Dermatitis atopik; Loratadin tablet riwayat
alergi (+)
E. Iktiosis; Krim takrolimus kulit kering
bersisik sejak kanak-kanak
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 68 tahun
Gatal pada kedua tangan dan kaki
Riwayat penyakit kulit disangkal, penggunaan obat
disangkal
UUK : scratch mark pada kedua tangan dan kaki

Maka, diagnosa dan terapi yang diberikan adalah

B. Pruritus senilis; Krim


emolien
KEYWORDS

Perempuan, 25 tahun
Muncul bintil-bintil pada ketiak sejak 5 hari
Riwayat ganti deodorant, dan menggunakan
2-3 deodorant sekaligus
UUK : plak eritema + nodul multipel, nyeri +,
pus +, dan tampak fistul

DIAGNOSIS DAN ETIOLOGI ??


JAWABAN

E. Acne Inversa;
Staphylococcus aureus
KEYWORDS
PENJELASAN

Hidradenitis Supuratif/Acne Inversa

Penyakit kulit inflamatorik pada kulit yang memiliki


kelenjar apokrin
Didahului trauma, misalnya banyak keringat,
pemakaian deodoran, atau rambut ketiak
digunting
Disertai gejala konstitusi (demam, malaise)
Terdapat leukositosis
Pengobatan: antibiotik sistemik. Jika telah
berbentuk abses, diinsisi.
KEYWORDS
PENJELASAN

Hidradenitis Supuratif
KEYWORDS
PENJELASAN

Hidradenitis Supuratif/Acne Inversa

Etiologi tersering : S. aureus


Kriteria diagnosis
1. Typical lesions deep-seated painful
nodules: papul/nodul eritema, nyeri (+), abses
berisi nanah, kontraktur kulit
2. Typical topography i.e., axillary, groin,
perineal and perianal lesion, buttocks, infra and
intermammary folds.
3. Chronicity and recurrence.
KEYWORDS
TATALAKSANA

Tatalaksana dengan abses:


Oral klindamisin 300 mg 2-3x/hari (alternatif minosiklin
100 mg /hari) dan rifampisin 300 mg 2x/hari selama 4-
12 minggu
Alternatif : klindamisin 300 mg 2-3 x / hari i.v untuk 5
hari pertama
Insisi dan drainase

Tatalaksana tanpa abses (seperti pioderma


secara umum)
KEYWORDS
TATALAKSANA
PENJELASAN

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

Ringan: sabun antibakteri, jaga higienitas.

1. Topikal
Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1 , larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
KEYWORDS
TATALAKSANA
PENJELASAN

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
Lini pertama:
a. Kloksasilin/dikloksasilin : dewasa 4x250-500
mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis
b. Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-
500 mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3 dosis
c. Sefaleksin: dewasa 4 x 250 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis.
KEYWORDS
TATALAKSANA
PENJELASAN

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
Lini kedua:
a. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250
mg (hari 2-5)
b. Klindamisin : dewasa 3x300 mg (15 mg/kgBB/hari
terbagi 3 dosis).
c. Eritromisin : dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Folikulitis; Streptococcus Grup A infeksi


pada folikel rambut berupa pustul dome-shaped,
oleh S. aureus
B. Furunkel; Straphylococcus aureus infeksi
folikel rambut dan sekitarnya
C. Impetigo Bockhart; Staphylococcus aureus
infeksi folikel rambut berupa pustul, mudah
pecah
D. Hidradenitis supuratif; Streptococcus Grup A
Beta Hemolitikus etiologi tersering S. aureus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 25 tahun
Muncul bintil-bintil pada ketiak sejak 5 hari
Riwayat ganti deodorant, dan menggunakan 2-3
deodorant sekaligus
UUK : plak eritema + nodul multipel, nyeri +,
pus +, dan tampak fistul

Maka, diagnosa dan penyebab tersering adalah


E. Acne Inversa;
Staphylococcus aureus
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Kulit kering dan bersisik sejak kanak-kanak
Ayah menderita asma bronkial
PF : Kulit bersisik di punggung dan sisi
ekstensor ekstrimitas. Folikel rambut tertutus
keratin. Fissura telapak tangan dan kaki (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Ichthyosis vulgaris
KEYWORDS
PENJELASAN

ICHTHYOSIS VULGARIS

Dari Bahasa Yunani, ichthys, artinya ikan kelainan


kornifikasi
Ada 2 tipe, herediter dan didapat.
Hereditary ichthyosis vulgaris:
Autosom dominan.
Paling sering dibandingkan jenis iktiosis lain.
Lesi kulit umumnya tidak muncul sejak lahir, baru
tampak usia pertama kehidupan, puncaknya
usia 5 tahun. Umumnya remisi spontan semenjak
pubertas.
Predileksi tubuh sisi ekstensor, simetris.
Sering berkaitan dengan penyakit atopi (dermatitis,
asma, dll)
KEYWORDS
PENJELASAN

ICHTHYOSIS VULGARIS

Acquired ichthyosis vulgaris:


Sering berkaitan dengan penyakit sistemik
lain, terutama keganasan. Seringnya
berkaitan dengan limfoma Hodgkin, limfoma
non-Hodgkin, myeloma, sarkoma kaposi,
leiomiosarkoma, dan karsinoma paru,
mammae, ovarium, dan serviks.
Bisa juga efek dari obat berupa asam
nikotinat, triparanol, butyrophenones,
simetidin, dan clofazimine.
KEYWORDS
PENJELASAN

ICHTHYOSIS VULGARIS
KEYWORDS
PENJELASAN

ICHTHYOSIS

1. Iktiosis vulgaris
Tidak dijumpai saat lahir, biasanya timbul
dalam tahun pertama kehidupan.
Skuama putih keabuan yang luas terutama
pada ekstensor ektremitas dan badan.
Skuama melekat di tengah, dengan cracking
(fisura superfisial pada stratum korneum) pada
tepinya.
Sering disertai keratosis folikularis, ditemukan
terutama pada anak-anak dan remaja dan
aksentuasi palmoplantar.
KEYWORDS
PENJELASAN

ICHTHYOSIS

2. Iktiosis resesif terkait X (X-linked XRI)


XRI merupakan iktiosis ke-2 terbanyak.
Saat lahir skuama halus tidak terlihat nyata,
mulai usia 2-6 bulan tampak hiperkeratosis
tebal berwarna coklat gelap sampai kuning
kecoklatan menutupi badan, ekstremitas, leher,
dan preaurikular.
Kelainan mata jarang, kadang ditemukan
opasitas kornea asimtomatik.
KEYWORDS
PENJELASAN

Ichtyosis resesif terkait X (X-linked XRI)


KEYWORDS
PENJELASAN

ICHTHYOSIS

3. Epidermolitik hiperkeratosis (Bullous


ichtyosis)
Sejak lahir terdapat erosi dan kulit denuded
yang luas serta eritroderma; dipicu oleh
trauma proses persalinan.
Selanjutnya bula berkurang dan tampak
hiperkeratosis berat
Terdapat kelainan batang rambut dan
kerontokan rambut.
Dapat timbul sepsis dan ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit.
KEYWORDS
PENJELASAN

Epidermolitik hiperkeratosis (Bullous


ichtyosis)
KEYWORDS
PENJELASAN

ICHTHYOSIS

4. Iktiosis lamelar (Autosomal recessive


lamellar ichtyosis)
Sebagian besar bayi saat lahir disertai
eritroderma skuama generalisata.
Skuama berwarna coklat gelap, pola mosaik.,
sering menimbulkan fisura superfisial, terdapat
pada hampir seluruh tubuh.
Sering terdapat ektropion, hipoplasia kartilago
nasal dan aurikular. Ektropion madarosis,
konjungtivitis, dan keratitis
Terdapat alopesia sikatrisial, distrofi kuku berupa
penebalan lempeng dan rigi kuku.
KEYWORDS
PENJELASAN

Iktiosis lamelar (Autosomal


recessive lamellar ichtyosis)

Ektropion
KEYWORDS
TATALAKSANA

TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA

TATALAKSANA ICHTHYOSIS

Non Medikamentosa
1. Mandi (melembabkan kulit dan abrasi mekanis pada
stratum korneum yang menebal)
2. Nutrisi
3. Konseling pra-marital dan genetik
Medikamentosa
Topikal
Hiperkeratosis luas tebal memerlukan hidrasi, lubrikasi,
dan terapi keratolitik (krim lotion mengandung urea, asam
salisilat, asam alfa hidroksi, atau propilen glikol)
Hati hati aplikasi asam salisilat dan asam laktat karena risiko
abrobsi sistemik
Tretinoid topikal dan preparat Vit D
KEYWORDS
TATALAKSANA

TATALAKSANA ICHTHYOSIS

Topikal
Antiseptik (sabun antibakterial, klorheksidin, atau
iodin)
Lubrikans dan emolien min 2x/hari
Salep antibiotik jika disertai infeksi bakterial

Sistemik
Retinoid oral sangat efektif untuk mengurangi
hiperkeratosis dan frekuensi infeksi (mulai dengan dosis
sangat rendah karena risiko fragilitas epidermis dan
eksaserbasi bula)
Antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Epidermolitik hiperkeratosis sejak lahir


terdapat erosi dan kulit denuded
C. Lamellar ichtyosis skuama generalisata
muncul saat bayi lahir dengan eritroderma
D. X-linked ichtyosis hiperkeratosis tebal
berwarna coklat gelap hingga kuning
E. Harlequin ichthyosis muncul sejak lahir,
mengenai kulit + mukosa tubuh
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 20 tahun
Kulit kering dan bersisik sejak kanak-kanak
Ayah menderita asma bronkial
PF : Kulit bersisik di punggung dan sisi ekstensor
ekstrimitas. Folikel rambut tertutus keratin.
Fissura telapak tangan dan kaki (+)

Maka, diagnosa yang sesuai adalah

B. Ichthyosis Vulgaris
KEYWORDS

Laki-laki, 31 tahun
Tersetrum listrik 15 menit lalu
Terdapat luka masuk tangan kanan warna
keputihan dan kehitaman nekrotik (derajat III)
Luka keluar pada tangan kiri warna pucat, bula
(-), nyeri (derajat IIB)

DIAGNOSIS >> LUKA AKIBAT SENGATAN


LISTRIK
JAWABAN

C. Electric burn derajat IIB


dan III
PENJELASAN

Luka Akibat Trauma Listrik


Faktor yang
mempengaruhi
Tegangan (Volt)
Kuat arus (Ampere)
Tahanan kulit (Ohm)
Luas dan lama kontak
Entry wound &
Penyebab kematian Exit wound
Fibrilasi ventrikel
Kelumpuhan pusat
pernapasan
Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun im TWA, Sidhi, Hertin S, et al. Ilmu kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta: B agian Kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 1997. p. 37-54.
Saukko P, Knight B. Knight s forensic pathology. 3rd ed. London: Edward Arnold; 2004
KEYWORDS
PENJELASAN

Luka bakar derajat I (superficial


thickness)
Melibatkan epidermis
Merah; Nyeri (+)
Sembuh dalam waktu 3 5 hari
Terapi: analgetik dan obat topikal
yang mengakselerasi reepitelisasi
dan memberikan kenyamanan

Luka bakar derajat II (partial-


thickness)
IIA
Epidermis + Dermis superfisial
Merah terang; eksudat (+); nyeri (+)
Sembuh dalam 2 minggu, tanpa
scarring, biasanya menyebabkan
gangguan pigmentasi
Terapi: analgetik; dressing lembab
(berminyak) dengan antibiotik
ointment
KEYWORDS
PENJELASAN

IIB
Epidermis + dermis s.d. zona
retikularis
Kombinasi merah pucat dan putih
Penyembuhan spontan
scarring, kontraksi, dan kontraktur
Sembuh dalam 3 8 minggu,
bergantung pada struktur adnexa
yg tersisa
Jika reepitelisasi belum sempurna
pada minggu ke-3: eksisi dan skin
graft

Luka bakar derajat III (full-


thickness)
Epidermis + seluruh dermis
Coklat-kehitaman ( leathery );
sensorik (-)
Terapi: eksisi dan skin graft
KEYWORDS
PENJELASAN
Derajat IIB
Derajat I (middermal – deep dermal)

Derajat IIA
Derajat III
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Electric burn derajat IIA dan IIB salah


B. Electric burn derajat III dan IIA salah
D. Electric burn derajat I dan IIA salah
E. Electric burn derajat III salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 31 tahun
Tersetrum listrik 15 menit lalu
Terdapat luka masuk tangan kanan warna
keputihan dan kehitaman nekrotik (derajat III)
Luka keluar pada tangan kiri warna pucat, bula (-),
nyeri (derajat IIB)

DIAGNOSIS >> LUKA AKIBAT SENGATAN LISTRIK

Maka, diagnosa yang tepat adalah

C. Electric burn derajat IIB


dan III
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Rambut rontok 2 bulan lalu
Pasien sedang stress menghadapi skripsi
(stressor)
Rambut rontok saat menyisir, pasien
merasa rambut menipis

DIAGNOSIS >> TELOGEN EFFLUVIUM


JAWABAN

A. Hair pull test


KEYWORDS
PENJELASAN

TELOGEN EFFLUVIUM
Karakterisik: rambut rontok difus.
Umumnya sembuh spontan dalam 3-6 bulan, bahkan
12 bulan.
Penurunan jumlah persentasi anagen phase dibanding
telogen phase
KEYWORDS
PENJELASAN

TELOGEN EFFLUVIUM

Penyebab:
Hipo/hipertiroidisme, postpartum
Defisiensi nutrisi : besi, zinc
Rapid weight loss, caloric or protein deprivation, ADB
kronis
Stress : demam, penyakit katabolik (keganasan, infeksi
kronis)
Stress psikologis ; ansietas, depresi, bipolar
Idiopatik
Anagen elfuvium : kerontokan akibat gangguan fase
anagen sehingga terjadi distrofi folikel rambut (disebabkan
oleh kemoterapi, intoksikasi merkuri, malnutrisi berat)
KEYWORDS
TATALAKSANA

TATALAKSANA

Dapat sembuh spontan, penanganan terutama


pada reassurance
Terapi untuk penyebab reversible seperti poor diet,
defisiensi besi, gangguan hormon tiroid, dan
lainnya
Penggunaan minoxidil tidak terbukti memberikan
perbaikan pada kasus effluvium telogen
KEYWORDS
PENJELASAN DIAGNOSIS BANDING
Factor Androgenic Alopecia Telogen Alopecia Areata
Effluvium
Hair loss Men : Hamilton- Generalized Usually patchy, but
distribution Norwood can be generalized
Women : Ludwig
Course Gradual onset with Onset abrupt, Onset abrupt, often
progression trigger factor waxes and wanes
with relapses
Appearance Thining with or without Thinning with no Thining with abrupt
bare patches. Bare bare patches bare patches
patches are gradual, not
abrupt

Shedding Minimal Prominent Prominent


Age of onset Puberty or Oder Any age Any age

Pull Test Negative Positive Positive


KEYWORDS
PENJELASAN

Hair pull test


Normal : 1-2 rambut
rontok setiap 30
rambut
Positif = 3 rambut
Alopesia
Androgenik: dapat
positif 3-6 rambut
Telogen effluvium :
selalu positif 6
rambut
KEYWORDS
PENJELASAN

ALOPESIA ANDROGENIK

Alopesia terpola akibat faktor hormon androgen dan genetik


Menyebabkan konversi rambut terminal menjadi rambut velus
Klinis :
Pada pria penipisan rambut di temporal, frontal/parietal,
verteks, oksipital
Pada wanita penipisan rambut difus terutama di daerah
frontal/parietal
KEYWORDS
PENJELASAN

POLA KEBOTAKAN ALOPESIA


ANDROGENIK
KEYWORDS
PENJELASAN

ALOPESIA AREATA
Penyakit autoimun kronis akibat reaktivitas sel T yang
memengaruhi folikel rambut
Gambaran klinis:
Sepetak kulit kepala yang botak, bisa multiple maupun single
Kulit kepala tampak normal
Rambut bagian distal lebih lebar dibandingkan yang
proksimal e clama i n ma k hai
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pemeriksaan KOH untuk infeksi jamur


C. Lampu wood untuk melihat efloresensi
warna pada beberapa kasus kulit (mis. tinea
versikolor, eritrasma, dll.)
D. Biopsi kulit kepala tidak ada indikasi untuk
kasus gangguan pertumbuhan rambut
E. Skin prick test untuk tes reaksi alergi
(DKA)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Rambut rontok 2 bulan lalu
Pasien sedang stress menghadapi skripsi
(stressor)
Rambut rontok saat menyisir, pasien merasa
rambut menipis

DIAGNOSIS >> TELOGEN EFFLUVIUM

Maka, pemeriksaan penunjang yang tepat


adalah
A. Hair pull test
KEYWORDS

Laki-laki, 65 tahun
Bercak hitam pada punggung 1 bulan lalu
Pekerjaan supir ojek dan jarang pakai jaket
UUK : makula hiperpigmentasi, bercak
ireguler, batas tidak tegas, distribusi warna
tidak merata, uk. 3 cm

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Melanoma maligna
KEYWORDS
PENJELASAN

MELANOMA MALIGNA

Keganasan yang berasal dari melanosit


Paling jarang ditemui daripada KSS maupun KSB
namun penyebab kematian 75% dari seluruh
kasus kanker kulit
Berasal dari keganasan sel melanosit, sehingga
umumnya kanker MM berwarna kecoklatan/
kehitaman, tapi bisa juga berwarna lebih pucat
Bisa di tubuh bagian mana saja, lebih sering
dialami orang ras kulit putih
Risiko metastasis lebih besar dibandingkan KSB
dan KSS
KEYWORDS
PENJELASAN

MELANOMA MALIGNA

Etiologi dan Faktor Risiko:


Pajanan sinar UV terutama sinar UVB karena dapat
menyebabkan kerusakan langsung DNA kulit
Melanocytic nevi/ tahi lalat: berisiko tinggi MM bila
jumlahnya banyak dan bentuk ireguler atau ukuran
besar
Kulit putih, freckles, ras berambut pirang/ merah
Riwayat keluarga dengan MM
Pernah menderita MM sebelumnya
Imunosupresi
Mutasi genetik
KEYWORDS
PENJELASAN
MELANOMA MALIGNA
Stage, secara umum:
In situ tumor terbatas
di epidermis
Invasif sudah
menyebar ke dermis
Metastatik sudah
menyebar ke jaringan
lain
Faktor risiko:
Usia tua
Riwayat KSS atau KSB
sebelumnya
Memiliki banyak nevus
melanositik
> 5 nevus atipikal
Riwayat keluarga
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Nevus pigmentosus tahi lalat, dome


shaped
C. Squamous cell carcinoma PA pearl horn
apperance dan keratinisasi
D. Basal cell carcinoma pearly appearance,
ulkus roden, teleangiektasis
E. Lentigo solaris paparan UV, bercak
hiperpigmentasi tidak dipengaruhi musim
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 65 tahun
Bercak hitam pada punggung 1 bulan lalu
Pekerjaan supir ojek dan jarang pakai jaket
UUK : makula hiperpigmentasi, bercak
ireguler, batas tidak tegas, distribusi warna
tidak merata, uk. 3 cm

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Melanoma maligna
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Gangguan pendengaran sejak 1 bulan lalu
Semakin hari dirasakan semakin berat
Otoskop : gambaran MT menebal dan
tampak putih

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Timpanosklerosis
KEYWORDS
PENJELASAN

TIMPANOSKLEROSIS

Kondisi dimana membran timpani menjadi putih


terang karena deposisi kalsium yang terbentuk
pada membran timpani
Kelainan terbatas pada membran timpani
Akibat degenerasi matrik hialin submukosa
pada membran timpani dan telinga tengah
Membran timpani menjadi menebal, lebih keras,
dan kehilangan fleksibilitas dan transparansi
penurunan pendengaran
KEYWORDS
TATALAKSANA

Hearing aid

Operasi untuk memperbaiki membran


timpani (hanya dilakukan jika gangguan
pendengaran cukup berat)
menghilangkan bagian sklerotik dari
membran timpani
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kolesteatoma kista epitelial yang berisi


deskuamasi epitel pada OMSK maligna
C. Otomikosis infeksi jamur pada telinga,
ditandai dengan keputihan pada MAE
D. Otitis media supuratif kronik keluar cairan
telinga, MT perforasi
E. Timpanosikatriks terbentuknya jaringan
parut pada MT,biasanya akibat trauma/perforasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Gangguan pendengaran sejak 1 bulan lalu
Semakin hari dirasakan semakin berat
Otoskop : gambaran MT menebal dan tampak
putih

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Timpanosklerosis
KEYWORDS

Laki-laki, 12 tahun
Mimisan saat upacara
TTV dalam batas normal
PF : konka hiperemis, darah pada rongga
hidung, PND (-)

DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS ANTERIOR


JAWABAN

E. Tampon bellocq 3 x
24jam
KEYWORDS
PENJELASAN

EPISTAKSIS

Kegawatan THT
Berdasarkan sumber perdarahan, dibagi
menjadi:
Epistaksis anterior biasanya ringan, dari
pleksus Kisselbach atau a. etmoidalis anterior
Epistaksis posterior biasanya lebih hebat,
jarang berhenti sendiri, dari a.etmoidalis
posterior atau a. sfenopalatina
Sering terjadi pada pasien dengan hipertensi,
arteriosklerosis, atau penyakit kardiovaskular
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN

TATALAKSANA EPISTAKSIS

Epistaksis anterior pada anak: tersering


karena digital trauma dari jari (perdaraan
dari plexus Kiesselbach)
Epistaksis rekuren pada remaja laki-laki,
disertai gejala obstruksi nasal curigai
Juvenile Angiofibroma nasoendoskopi
Epistaksis posterior workup kelainan
sistemik (hipertensi, gangguan koagulasi,
konsumsi antiplatelet dsb)
KEYWORDS
TATALAKSANA

Tentukan sumber perdarahan (tampon adrenalin,


lalu identifikasi sumber perdarahan)
Anterior biasanya berhenti sendiri
Tekan hidung dari luar 10-15 menit
Kaustik AgNO3 25-30% lanjut krim antibiotik
Tampon anterior dari kassa dan vaselin/salep
antibiotik (2-4 buah) selama 2 x 24 jam
Posterior tampon Bellocq selama 2-3 hari
Rawat inap karena resiko hipoventilasi &
desaturasi
TATALAKSANA

Menghentikan Perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tampon anterior dengan dilumasi vaselin


benar
B. Kaustik dengan AgNO3 25% benar
C. Tekan hidung dari luar 10-15 menit benar
D. Pasien diminta duduk tegak dengan posisi
kepala sedikit membungkuk ke depan benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 12 tahun
Mimisan saat upacara
TTV dalam batas normal
PF : konka hiperemis, darah pada rongga
hidung, PND (-)

DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS ANTERIOR

Maka, tatalaksana yang kurang tepat adalah

E. Tampon bellocq 3 x 24jam


KEYWORDS

Perempuan, 12 tahun
Penurunan pendengaran telinga kanan sejak 2
minggu
Telinga dirasa berbunyi air saat mengerakan
mulut
PF : MT intak, tampak retraksi, gelembung
udara pada kavum timpani

DIAGNOSIS >> OTITIS MEDIA SEROSA


JAWABAN

D. Jika tidak ada perbaikan miringotomi


dapat dilakukan tetapi pemasangan pipa
Grommet tidak diperlukan
KEYWORDS
PENJELASAN

OTITIS MEDIA EFUSI

Sinonim: otitis media serosa (sekret encer), otitis


media non-supuratif, otitis media sekretoria, otitis
media mukoid/glue ear (sekret kental)

Serosa: transudat atau plasma mengalir ke


telinga tengah akibat perbedaan tekanan
KEYWORDS
PENJELASAN

OTITIS MEDIA EFUSI

Patogenesis: mirip dengan OMA (disfungsi tuba


eustachius, terutama pada anak). Tersering OME
berkembang dari OMA yang tidak resolusi
sempurna

Faktor predisposisi OMA yang berkembang menjadi


OME: anomali kraniofasial, hipertrofi adenoid, rhinitis
allergi, rokok, tidak ASI memengaruhi fungsi tuba
eustachius
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN

OTITIS MEDIA EFUSI

Anamnesis: Sering asimptomatik, keluhan


berkaitan dengan penurunan pendengaran
(telinga rasa penuh, gemericik air)
PF: Evaluasi membran timpani (otoskopi)
membran timpani suram/kekuningan, immobile,
kadang ditemukan bubble atau air fluid level
PP: timpanometri (timpanogram type B),
audiometri (tuli konduktif)
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA

Konservatif
Vasokonstriktor lokal (tetes hidung)
Antihistamin
Perasat Valsava (jika tidak ada tanda infeksi)
Gejala menetap 1-2 minggu: miringotomi
Belum sembuh: miringotomi + pipa ventilasi
(Grommet)
Mukoid: miringotomi + pipa ventilasi (Grommet)
atau antihistamin + dekongestan oral 3 bulan
OME pada anak perlu monitoring ketat karena
dapat menimbulkan speech delay
OME pada
dewasa yang
baru muncul
pertama kali di
usia dewasa
dan unilateral,
waspadai
kemungkinan
gejala awal
karsinoma
nasofaring
(obstruksi tuba)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dapat disebebkan oleh transudasi cairan


serosa akibat kelanjutan penyakit OMA benar
B. Pemeriksaan lanjutan yang paling bermanfaat
untuk menegakan diagnosis pada pasien adalah
timpanometry benar
C. Dapat swasirna dalam 2-3bulan kedepan
benar
E. Faktor risikonya adalah disfungsi tuba
benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 12 tahun
Penurunan pendengaran telinga kanan sejak 2
minggu
Telinga dirasa berbunyi air saat mengerakan mulut
PF : MT intak, tampak retraksi, gelembung udara
pada kavum timpani

DIAGNOSIS >> OTITIS MEDIA SEROSA

Maka, pernyataan yang tidak sesuai adalah


D. Jika tidak ada perbaikan miringotomi
dapat dilakukan tetapi pemasangan pipa
Grommet tidak diperlukan
KEYWORDS

Laki-laki, 20 tahun
Nyeri kepala 3 hari lalu + rasa panas dan lenting
pada telinga kanan
Telinga berdenging tanpa penurunan pendengaran
UUK : Muncul vesikel bergerombol di pipi
kanan

DIAGNOSIS DAN KOMPLIKASI ??


JAWABAN

C. Herpes Zoster Oticus;


Paralisis nervus VII
KEYWORDS
PENJELASAN

HERPES ZOSTER OTIKUS

Infeksi (reaktivasi varicella zoster) herpes zoster yang


melibatkan telinga luar. Relatif jarang, umumnya pada
pasien imunosupresi
Virus dorman di ganglion genikulatum, menyebar
melalui serat sensoris N. VII (kadang melibatkan N.V
dan N.VIII)
Klinis: otalgia, erupsi vesikular (sering kali ruptur
menimbulkan krusta) pada kanal & concha
Bila disertai keterlibatan N.VIII timbul gejala tuli
sensorineural / vertigo
SINDROM RAMSAY HUNT = herpes zoster otikus +
facial paralysis
Prognosis buruk pada usia > 50 tahun, paralisis
facialis total, dan gangguan saraf total n. VII
PENJELASAN

Ramsay Hunt Syndrome

Herpes Zoster Otikus


PENJELASAN
Ramsay Hunt
Syndrome
Paralisis N.VII
perifer
(lagoftalmus,
kerutan dahi
berkurang, plika
nasolabia
mendatar),
Sering
diasosiasikan
dengan vesikel
pada telinga
ipsilateral,
palatum durum,
dan 2/3 anterior
lidah)
KEYWORDS
TATALAKSANA

Antivirus
1. Asiklovir
Usia <12 tahun 4x20 mg/kgBB selama 7 hari
(tidak melebihi 3200 mg/hari)
Usia >12 tahun & dewasa: 5x800 mg selama
7 hari
2. Valasiklovir 3x1000 mg (3x20 mg/kgBB) selama 7
hari

Antivirus paling efektif diberikan dalam 24 jam pertama


pasca lesi muncul
Antivirus diberikan tanpa melihat waktu lesi pada usia
>50 tahun, risiko NPH, HZO, Ramsay-Hunt,
immunocompromised, lesi generalisata
KEYWORDS
TATALAKSANA

Simptomatik Parasetamol / NSAID


Topikal bedak salisil 2% untuk mencegah
vesikel pecah, lotio calamin untuk mengurangi
nyeri dan gatal
Krim anti-septik & kompres pada vesikel yang
pecah
HZO Antivirus 10 hari, rujuk Sp. M
Ramsay-Hunt Antivirus 7-14 hari + prednison
40-60 mg/hari selama 1 minggu, rujuk Sp. THT
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes zoster oticus; Bell s palsy


komplikasi salah
B. Ramsay hunt syndrome; Post-herpetic
neuralgia disertai paralisis N. VII
D. Ramsay hunt syndrome; Ensefalitis
disertai paralisis N.VII
E. Herpes zoster oticus; Hipertropic scar dan
fibrosis komplikasi salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 20 tahun
Nyeri kepala 3 hari lalu + rasa panas dan lenting
pada telinga kanan
Telinga berdenging tanpa penurunan pendengaran
UUK : Muncul vesikel bergerombol di pipi kanan

Maka, diagnosis dan komplikasi yang sering


terjadi adalah
C. Herpes Zoster Oticus;
Paralisis nervus VII
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Keluar cairan telinga kanan sejak 2 hari, Riwayat
ISPA 3 hari lalu
Keluhan berulang 3 tahun lalu
PF : perforasi MT di tepi, keluar cairan kuning
kehijauan, tampak massa keputihan

DIAGNOSIS DAN KOMPLIKASI INTRAKRANIAL ??


JAWABAN

E. OMSK maligna, fistula


labirin
PENJELASAN

Otitis Media Supuratif Kronis


Infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan sekret
yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul
Sekret mungkin encer atau kental,
bening atau berupa nanah
PENJELASAN

Jenis OMSK
Aman/benigna/mukosa Bahaya/maligna/tulang

Terbatas di mukosa, Perforasi marginal


tidak mengenai tulang atau atik

Kolesteatom (-) Kolesteatom (+)

Aktif Tenang
Sekret (+) aktif kavum timpani
basah/kering, sekret (-)
Letak perforasi
Sentral di pars tensa
Marginal sebagian tepi
perforasi langsung
Kolesteatom = kista epitelial yang berisi berhubungan dengan
deskuamasi keratin anulus atau sulkus
timpanikum
Atik di pars flaksida
PENJELASAN

Komplikasi OMSK
Penyebaran hematogen mastoiditis hemoragik
Penyebaran melalui erosi tulang
Paresis n. fasialis ringan hilang timbul didahului paresis n.
fasialis total
Penyebaran melalui jalan yang sudah ada labirinitis
atau meningitis berulang
Intratemporal : Perforasi membran timpani, Mastoiditis
akut, Paresis n. fasialis,Labirinitis, Petrositis
Ekstratemporal : Abses periosteal
Intrakranial : Abses otak, Fistula labirin, Tromboflebitis,
Hidrosefalus otikus, Empiema subdural, Abses
subdura/ekstradura
TATALAKSANA

Tata Laksana OMSK


Tipe Aman Tipe Bahaya
OMSK aktif: Mastoidektomi dengan/tanpa
Cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 timpanoplasti
hari jika
Infeksi/kolesteatom luas
OMSK tenang: mastoidektomi radikal
Obat tetes telinga antibiotik dan
kortikosteroid 1-2 minggu jika Miringoplasti = timpanoplasti
tipe 1 rekonstruksi hanya pada
Sekret kering tapi perforasi membran timpani
menetap 2 bulan Timpanoplasti tipe II, III, IV, dan V
miringoplasti/timpanoplasti rekonstruksi pada membran
timpani dan tulang pendengaran
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. OMSK stadium perforasi, abses subdural


stadium dibagi menjadi akut dan kronik
B. OMSK benigna, petrositis perforasi sentral
C. OMSK benigna, tromboflebitis sinus sigmoid
perforasi sentral
D. OMSK maligna, granulasi ekstradural
perforasi sentral
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Keluar cairan telinga kanan sejak 2 hari, Riwayat
ISPA 3 hari lalu
Keluhan berulang 3 tahun lalu
PF : perforasi MT di tepi, keluar cairan kuning
kehijauan, tampak massa keputihan

Maka, diagnosis dan komplikasi intratemporal


adalah

E. OMSK maligna, fistula


labirin
KEYWORDS

Perempuan, 25 tahun
Bersin-bersin sejak 5 hari lalu, disertai ingus
encer dan gatal
Gejala memberat saat pagi dan bekerja dipabrik
kayu
PF : kedua konka inferior livid dan edema,
sekret serosa

DIAGNOSIS >> RHINITIS ALERGI


JAWABAN

D. IgE RAST
KEYWORDS
PENJELASAN

RHINITIS ALERGI

Anamnesis : Serangan bersin berulang, rinore


encer dan banyak, Hidung tersumbat, Hidung dan
mata gatal, lakrimasi (+)
Pemeriksaan fisik
Mukosa edema, basah, pucat/livid
Sekret encer banyak
Persisten: mukosa inferior hipertrofi
Allergic shiner : bayangan gelap di bawah mata
akibat stasis vena sekunder akibat obstruksi hidung
Allergic salute : tampak anak menggosok-gosok
hidung karena gatal
KEYWORDS
PENJELASAN

RHINITIS ALERGI

Pemeriksaan fisik
Allergic crease : garis melintang di dorsum nasi
bagian sepertiga bawah
Facies adenoid : mulut sering terbuka dengan
lengkung langit-langit yang tinggi sehingga
menyebabkan gangguan pertumbuhan gigi geligi
Posterior faring granuler (cobblestone
appearance) : dinding posterior faring tampak
granuler dan edema
Dinding lateral faring menebal
Geographic tongue
KEYWORDS
PENJELASAN

RHINITIS ALERGI
KEYWORDS
PENJELASAN

RHINITIS ALERGI

Allergic crease
KEYWORDS
PENJELASAN

RHINITIS ALERGI
Pemeriksaan Penunjang
Hitung eosinofil normal atau meningkat
IgE total sering normal (meningkat bila disertai asma
bronkial atau urtikaria),
IgE spesifik meningkat (IgE RAST atau ELISA)
Eosinofil pada sitologi hidung meningkat pada alergi
inhalan
Basofil pada sitologi hidung meningkat pada alergi
makanan
Pemeriksaan Penunjang (menemukan penyebab)
Tes cukit kulit
Uji intrakutan/intradermal tunggal atau serial
Challenge test
KEYWORDS
PENJELASAN

KLASIFIKASI RHINITIS ALERGI


KEYWORDS
PENJELASAN

TATALAKSANA RHINITIS ALERGI

Hindari kontak
Antihistamin H-1 oral (selektif) : Loratadin, Cetirizin,
Fexofenadin, Desloratadin, Levocetirizin
Kortikosteroid topikal (bila tidak respons)
Beklometason, Budesonid, Flunisolid,Flutikason,
Mometason furoat,Triamsinolon
Kortikosteroid sistemik : gejala berat dan gagal
respon topikal
Operatif
Imunoterapi
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemeriksaan darah perifer lengkap terlalu


general, tidak berkaitan dengan rhinitis
B. Pemeriksaan biopsi bila dicurigai
keganasan
C. Rontgen sinus paranasal untuk sinusitis
E. Sitologi hidung tidak ada indikasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 25 tahun
Bersin-bersin sejak 5 hari lalu, disertai ingus encer
dan gatal
Gejala memberat saat pagi dan bekerja dipabrik kayu
PF : kedua konka inferior livid dan edema, sekret
serosa

DIAGNOSIS >> RHINITIS ALERGI

Maka, pemeriksaan penunjang yang sesuai adalah

D. IgE RAST
KEYWORDS

Posyandu di desa keju


5 kader
Cakupan program wajib >50%
Kegiatan setiap 2 bulan sekali 6x/tahun
Mendapat dana tambahan <50%

POSYANDU ??
JAWABAN

D. Posyandu Purnama
KEYWORDS
PENJELASAN

JENIS POSYANDU

Program
Kader Posyandu, Cakupan
Jenis Tambahan dan
Penyelenggaraan Program Wajib
Dana Sehat
Pratama
<5
(Merah)
< 50% Tidak ada
Madya
(Kuning)
5
Purnama
terselenggara > 8 Ada, < 50%
(Hijau)
kali/tahun > 50%
Mandiri
Ada, > 50%
(Biru)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Posyandu pratama kader <5


B. Posyandu mandiri penyelenggaraan
<8x/tahun, belum ada tambahan
C. Posyandu madya penyelenggaraan
<8x/tahun
E. Posyandu paripurna tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Posyandu di desa keju
5 kader
Cakupan program wajib >50%
Kegiatan setiap 2 bulan sekali
Mendapat dana tambahan <50%

Maka, posyandu tersebut adalah

D. Posyandu purnama
KEYWORDS

Dinkes NTT melaporkan KLB


KLB terjadi di 3 kabupaten

DIAGNOSIS >> KEJADIAN LUAR BIASA


JAWABAN

E. Jumlah angka penderita mencapai


100 dalam waktu 1 minggu
KEYWORDS
PENJELASAN

Kejadian Luar Biasa

Kejadian kesakitan dan/atau kematian yang


bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah
dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan
keadaan yang dapat menjurus kepada terjadinya
wabah.
KEYWORDS
PENJELASAN

Kejadian Luar Biasa

Penyakit menular yang sebelumnya belum ada


atau tidak dikenal pada suatu daerah
Peningkatan kejadian/kematian 3 kurun waktu
Peningkatan kejadian/kematian 2 periode
sebelum
Peningkatan insidens >2x dibanding bulan
sebelumnya
Angka kematian kasus suatu penyakit dalam 1
kurun waktu naik 50% dibanding periode
sebelumnya
KEYWORDS
PENJELASAN

Kejadian Luar Biasa

Laporan dari tenaga kesehatan atau masyarakat


puskesmas dan kades/lurah Pimpinan Puskesmas
Dinas Kesehatan
Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala dinas
provinsi, atau Menteri dapat menetapkan daerah
dalam keadaan KLB apabila memenuhi 1 syarat KLB
Jika kepala dinas kesehatan kabupaten kota tidak
menetapkan, kepala dinas provinsi dapat menetapkan
KLB
Jika kepala dinas kesehatan provinsi atau
kabupaten kota tidak menetapkan, Menteri dapat
menetapkan KLB
KEYWORDS
PENJELASAN

WABAH

Memenuhi syarat KLB, di samping itu:


Apabila KLB berkembang atau meningkat dan
berpotensi menimbulkan malapetaka dengan
pertimbangan :
Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan
peningkatan angka kesakita dan/atau angka kematian
Terganggunya keadaan masyarakat: aspek sosial
budaya (kepercayaan masyarakat), ekonomi (keluar
masuknya manusia/hewan/barang), dan pertimbangan
keamanan (faktor psikologis)
Jumlah kasus lebih besar, Daerah lebih luas,
Waktu lebih lama, Dampak yang ditimbulkan lebih
berat
Hanya dapat ditetapkan oleh Menteri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya


tidak ada atau tidak dikenal benar
B. Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus-
menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut
jenis penyakitnya benar
C. Peningkatankejadian penyakit/ kematian 2 kali lipat
atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya
benar
D. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan
kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan
angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya
benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Dinkes NTT melaporkan KLB
KLB terjadi di 3 kabupaten

DIAGNOSIS >> KEJADIAN LUAR BIASA

Maka, kriteria penetapan status KLB kecuali


E. Jumlah angka penderita
mencapai 100 dalam waktu 1
minggu
KEYWORDS

Negara otaku diserang virus Titan


Virus sebelumnya tidak pernah ada
Jumlah kasus terus meningkat dan tidak
dapat diprediksi

EPIDEMIOLOGI ??
JAWABAN

B. Epidemi
PENJELASAN

EPIDEMIOLOGI
Wabah : kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakt yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.

Epidemi : penyakit yang ditemukan pada suatu


daerah tertentu dalam waktu singkat berada dalam
frekuensi meningkat
PENJELASAN

EPIDEMIOLOGI
Pandemi : penyakit yang frekuensinya dalam waktu
singkat memperlihatkan peningkatan yang sangat tinggi
+ penyebaran mencakup wilayah yang luas

Endemi : penyakit yang frekuensinya pada suatu wilayah


tertentu menetap dalam waktu yang lama

Sporadik : penyakit yang ada disuatu wilayah tertentu


frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sporadik
C. Endemik
D. Pandemik
E. Tidak ada jawaban yang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Negara otaku diserang virus Titan
Virus sebelumnya tidak pernah ada
Jumlah kasus terus meningkat dan tidak dapat
diprediksi

Maka, kondisi epidemiologi yang terjadi adalah


B. Epidemi
KEYWORDS

Kabupaten negara tahun 2020


20.000 ibu, angka kelahiran bayi hidup 10.000,
kelahiran mati 2.000
140 meninggal setelah lahir, 60 bayi karena
gempa bumi,
30 bayi sebelum 1 tahun karena berbagai sebab,
30 bayi sebelum 5 tahun karena berbagai sebab

ANGKA KEMATIAN NEONATUS ??


JAWABAN

B. 20
KEYWORDS
PENJELASAN

ANGKA KEMATIAN NEONATUS


(NEONATAL MORTALITY RATE)

NMR = 140 + 60 x 1000


10000
= 20
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 2
C. 200
D. 2000
E. 20000
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Kabupaten negara tahun 2020
20.000 ibu, angka kelahiran bayi hidup 10.000,
kelahiran mati 2.000
140 meninggal setelah lahir, 60 bayi karena gempa
bumi,
30 bayi sebelum 1 tahun karena berbagai sebab, 30
bayi sebelum 5 tahun karena berbagai sebab

Maka, jumlah angka kematian neonatus adalah

B. 20
KEYWORDS

Perempuan, 25 tahun, gravid 12 minggu


Ditendang perutnya oleh majikan
Terdapat perdarah aktif dari kemaluan
PF : TFU sesuai masa kehamilan, DJJ (-)

DERAJAT LUKA DAN PASAL ??


JAWABAN

E. Luka berat, KUHP


pasal 90
KEYWORDS
PENJELASAN

DERAJAT LUKA
Luka berat (pasal 90 KUHP):
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak
memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau
yang menimbulkan bahaya mau
2. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan
tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;
3. Kehilangan salah satu pancaindra;
4. Mendapat cacat berat;
5. Menderita sakit lumpuh;
6. Terganggu daya pikir selama empat minggu lebih;
7. Gugurnya atau matinya kandungan seseorang
perempuan.
KEYWORDS
PENJELASAN

DERAJAT LUKA

Luka sedang (pasal 351(1) atau 353 (1) KUHP)


Luka tersebut menyebabkan penyakit atau
menghalangi pekerjaan korban untuk sementara
waktu, tetapi tidak memenuhi kriteria berat

Luka ringan (pasal 352 KUHP)


Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit
atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencarian
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Luka ringan, KUHP pasal 351 salah


B. Luka sedang, KUHP pasal 352 salah
C. Luka berat, KUHP pasal 353 pasal salah
D. Luka sedang, KUHP pasal 91 salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 25 tahun, gravid 12 minggu
Ditendang perutnya oleh majikan
Terdapat perdarah aktif dari kemaluan
PF : TFU sesuai masa kehamilan, DJJ (-)

Maka, derajat luka dan pasal yang sesuai


adalah

E. Luka berat, KUHP pasal


90
KEYWORDS

Laki-laki ditemukan sesak nafas, leher terikat tali


EKG asistol meninggal
PF : pada leher tampak bekas tali yang
melingkari leher, mendatar dengan simpul
depan dan ujungnya saling bertemu.
Edema pada wajah, dan peteki pada konjungtiva

SEBAB KEMATIAN ??
JAWABAN

D. Penjeratan
KEYWORDS
PENJELASAN

ASFIKSIA (Mati Lemas)


Etiologi :
Alami : Penyakit misalnya PPOK, tumor laring,
laringitis difteri, fibrosis paru, dll
Mekanik : Trauma
Keracunan : Narkotika
KEYWORDS
PENJELASAN

ASFIKSIA (Mati Lemas)


Pemeriksaan post mortem :
Luar : Wajah dan ujung ekstremitas sianotik, a die
spot (petechial hemorrages) pada konjungtiva bulbi dan
palpebra, lebam mayat timbul lebih cepat, lebih gelap dan
lebih luas akibat CO2 darah meningkat dan darah lebih cair,
busa halus dari hidung dan mulut.

Dalam : Organ tubuh lebih gelap, bendungan organ tubuh,


a die spot di pleura, perikardium, laring, busa halus di
saluran pernapasan, dan edema paru.
KEYWORDS
PENJELASAN
ASFIKSIA Mekanik

Mati lemas akibat udara pernapasan terhalang memasuki saluran


napas oleh berbagai kekerasan yang bersifat mekanik
Penutupan lubang saluran napas
Smothering / pembekapan
Gagging / choking / penyumbatan
Penekanan dinding saluran napas
Strangulation / penjeratan
Manual strangulation / throttling / pencekikan
Hanging / gantung
Penekanan dada dari luar / crush asphyxia / asfiksia traumatik
Tenggelam / drowning
Inhalasi gas / keracunan CO, CO2
KEYWORDS
PENJELASAN

GANTUNG (HANGING)

Mekanisme kematian pada kasus gantung:


Kerusakan pada batang otak dan medula
spinalis: akibat dislokasi atau fraktur vertebra
Asfiksia akibat terhambatnya aliran udara
pernapasan
Iskemia otak akibat terhambatnya aliran arteri
leher
Refleks vagal
KEYWORDS
PENJELASAN

GANTUNG (HANGING)

Dibagi beberapa jenis:


Typical hanging: bila titik gantung terletak di
atas darah oksiput dan tekanan pada arteri
karotis paling besar
Atypical hanging: bila titik gantung terletak di
samping, sehingga leher dalam posisi sangat
miring (fleksi lateral) yang mengakibatkan
hambatan pada arteri karotis dan vertebralis
Kasus dengan letak titik gantung di depan atau
dagu
KEYWORDS
PENJELASAN

Strangulation - Hanging -
Jejas tali Jejas tali
mendatar di meninggi di
bawah leher / atas leher /
jakun jakun
KEYWORDS
PENJELASAN

Smothering - Throttling - Choking -


Luka lecet Bekas kuku jari Benda asing
dan hematom tangan di leher dalam mulut
di bibir, mulut, korban
serta hidung
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hanging jejas tali meninggi diatas jakun


berbentuk V
B. Pencekikan bekas kuku jari tangan di leher
korban
C. Pembekapan luka lecet dan hematom
disekitar bibir, mulut dan hidung
E. Gantung diri jejas tali meninggi diatas jakun
berbentuk V
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki ditemukan sesak nafas, leher terikat
tali
EKG asistol meninggal
PF : pada leher tampak bekas tali yang
melingkari leher, mendatar dengan simpul
depan dan ujungnya saling bertemu.
Edema pada wajah, dan peteki pada konjungtiva

Maka, sebab kematian pasien adalah


D. Penjeratan
KEYWORDS
Perempuan, 19 tahun
Tiba-tiba mengamuk dan melempar sepatu
Selalu tampak datar, tidak mau bersosialisasi
karena baru ditinggal pacarnya
Mendapat bisikan dari Roh Cinta bahwa dosennya
adalah penyebab pacarnya meninggalkannya
Meyakini bahwa dirinya sudah tiada dan
menganggap sekitarnya hanyalah gumpalan energi

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA PARANOID


JAWABAN

C. Halusinasi auditorik
PENJELASAN

SKIZOFRENIA
Diagnosis
Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
Gejala lebih dari satu bulan
Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ - III
PENJELASAN

SKIZOFRENIA
Skizofrenia paranoid halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

Skizofrenia hebefrenik perilaku aneh (bizzare):


tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

Skizofrenia katatonik Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, command automatism

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

SKIZOFRENIA
Skizofrenia simpleks Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

Skizofrenia residual Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

PENGGOLONGAN GEJALA
GEJALA POSITIF GEJALA NEGATIF
Inkoherensia Gangguan perasaan (afek
tumpul, respon emosi minimal)
Waham
Gangguan hubungan sosial
Halusinasi (menarik diri, pasif, apatis)
Perilaku aneh/tidak Gangguan proses pikir
terkendali (disorganized) (lambat, terhambat)
Isi pikiran stereotipe, tidak ada
inisatif
Perilaku terbatas dan
cenderung menyendiri (abulia)
TATALAKSANA

Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)
TATALAKSANA

Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
umumnya tidak menimbulkan efek samping EPS

Sumber: PPDGJ III


Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.
Sumber: Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Waham Cemburu salah, waham pada


kasus ini adalah waham nihilistik
B. Waham Kejar salah, waham pada kasus ini
adalah waham nihilistik
D. Afek tumpul gejala negatif
E. Abulia gejala negatif
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 19 tahun
Tiba-tiba mengamuk dan melempar sepatu
Selalu tampak datar, tidak mau bersosialisasi
karena baru ditinggal pacarnya
Mendapat bisikan dari Roh Cinta bahwa dosennya
adalah penyebab pacarnya meninggalkannya
Meyakini bahwa dirinya sudah tiada dan
menganggap sekitarnya hanyalah gumpalan energi

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA PARANOID


Maka, gejala positif yang tepat pada pasien
adalah
C. Halusinasi auditorik
KEYWORDS

Laki-laki, 59 tahun
Sering berdebar-debar dan takut tiba-tiba
meninggal sejak 6 bulan lalu
Nyari dada & sesak nafas seperti tercekik, hilang
timbul secara mendadak, frekuensi beberapa
menit, muncul setiap kali pasien keluar rumah
sendirian sehingga pasien tidak mau berpergian
keluar rumah sendirian

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Gangguan panik dengan


agorafobia
PENJELASAN

GANGGUAN PANIK
Kriteria diagnosis (DSM-5)
Serangan panik berulang
Setidaknya pada 1 serangan diikuti (selama > 1
bulan)
Adanya kecemasan akan terjadi serangan panik lagi
Ketakutan akan akibat dari serangan panic tersebut
Perubahan perilaku terhadap trigger dari serangan
panik
Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan adanya
riwayat penyakit medik atau pemakaian obat-obatan
Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh penyakit mental
lainnya seperti OCD, fobia spesifik
PENJELASAN

SERANGAN PANIK
Kriteria diagnosis (DSM-5), apabila terdapat > 4 gejala :
Palpitasi, berdebar-debar
Berkeringat
Gemetar
Sesak napas, terasa tercekik
Nyeri dada
Mual, muntah, abdominal discomfort
Pusing, lightheadness, serasa akan pingsan
Ketakutan akan mati
Parestesia
Derealisasi atau depersonalisasi
PENJELASAN

AGORAFOBIA
Ketakutan berada sendirian
di tempat-tempat publik,
keramaian, atau tempat
terbuka

Penderita biasanya akan


menghindari keadaan-keadaan
yang bisa memicu terjadinya
kecemasan atau menjalaninya
dengan penuh tekanan
PENJELASAN

UPDATE
Pada DSM-IV, gangguan panik (panic disorder)
dan agoraphobia dianggap suatu kondisi yang
saling berkaitan sehingga terdapat 2 kode
diagnosis
Gangguan panik dengan agoraphobia
Gangguan panik tanpa agorafobia
Namun pada DSM-5 kedua kondisi tersebut sudah
dipisahkan dan berdiri sendiri
TATALAKSANA

Non-farmakologi: CBT
Farmakologi:
SSRI: fluoxetine, citalopram,
praoxetine, fluvoxamine,
sertraline
SNRI: venlafaxine
Tatalaksana hingga 1 tahun
bebas serangan untuk mencegah
relaps
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan panik tanpa agorafobia tidak tepat


B. Gangguan fobia spesifik misal : acrophobia,
arachnophobia, claustrophobia
C. Gangguan kepribadian dependen tidak dapat
bertanggung jawab atas dirinya sendiri, selalu butuh
diurus oleh orang lain
E. Gangguan cemas menyeluruh durasi > 6 bulan,
kecemasan akan hal-hal yang belum tentu terjadi,
biasanya terkait masa depan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 59 tahun
Sering berdebar-debar dan takut tiba-tiba
meninggal sejak 6 bulan lalu
Nyari dada & sesak nafas seperti tercekik, hilang
timbul secara mendadak, frekuensi beberapa
menit, muncul setiap kali pasien keluar
rumah sendirian sehingga pasien tidak mau
berpergian keluar rumah sendirian

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Gangguan panik dengan
agorafobia
KEYWORDS

Perempuan, 23 tahun
Mengamuk dan berusaha membunuh
anaknya
Mulai murung dan mengurung diri sejak
melahirkan 1 bulan yang lalu
Sulit makan dan minum
Yakin bahwa anaknya adalah pembawa sial

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Psikotik post partum


PENJELASAN

Gangguan jiwa pasca


persalinan
1. Postpartum blues / Baby blues syndrome /
Maternity blues
Gejala depresi paling ringan
Biasa dialami oleh perempuan setelah melahirkan
antara hari ke-7 hingga 14, yang terjadi untuk
sementara (umumnya < 2 minggu)
Hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan
Patofisiologinya terkait faktor hormonal

Sumber: PPDGJ
PENJELASAN

2. Depresi postpartum
Gejala sama dengan gejala depresi (perasaan
sedih, hilangnya minat dan semangat beraktivitas,
malas mengurus anak, sulit tidur atau terlalu
banyak tidur, nafsu makan menurun, merasa tidak
mampu mengurus anak
Umumnya >2 minggu
Pada kasus berat, bisa disertai keinginan bunuh
diri
Tatalaksana dengan antidepresan

Sumber: PPDGJ
PENJELASAN

3. Psikosis postpartum
Bentuk paling berat, umumnya >2 minggu
Disertai halusinasi dan waham (anaknya jelmaan
setan, makhluk aneh)
Ada keinginan untuk membunuh anaknya
Tatalaksana dengan antipsikotik dan pisahkan
sementara dari bayi pasien

Sumber: PPDGJ
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Baby blues syndrome gejala depresi ringan,


sembuh sendiri
C. Depresi post partum gejala depresi yang menetap
hingga >2 minggu, gejala psikotik (-)
D. Reaksi stres akut reaksi stres berat akibat kejadian
yang baru saja disaksikan, tidak berhubungan dengan
kelahiran
E. Gangguan waham menetap tidak berhubungan
dengan kelahiran, >3 bulan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 23 tahun
Mengamuk dan berusaha membunuh
anaknya
Mulai murung dan mengurung diri sejak
melahirkan 1 bulan yang lalu
Sulit makan dan minum
Yakin bahwa anaknya adalah pembawa sial

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Psikotik post partum


KEYWORDS

Laki-laki, 39 tahun
Sulit tidur sejak 5 hari
Riwayat sulit tidur sejak 6 tahun, rutin
meminum Diazepam 2 mg
Saat ini obat tidak dapat membantu untuk
tidur

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Toleransi
PENJELASAN

Tingkatan Pemakaian NAPZA


Pemakaian coba-coba (experimental use): Pemakaian
NAPZA sebagai barang baru yang belum diketahui
keuntungan dan akibatnya. Penggunaan ini bertujuan
untuk memenuhi rasa ingin tahu dan mengikuti
perkembangan zaman.
Pemakaian sosial/rekreasi (social/recreational use):
Pemakaian NAPZA dengan tujuan bersenang-senang,
pada saat rekreasi, atau santai.
Pemakaian situasional (situational use): Pemakaian
pada saat mengalami keadaan tertentu, biasanya saat
emosi negatif seperti ketegangan, kesedihan,
kekecewaan, dengan maksud menghilangkan perasaan-
perasaan tersebut.
PENJELASAN

Tingkatan Pemakaian NAPZA


Penyalahgunaan (abuse): Pemakaian sebagai
suatu pola penggunaan yang bersifat
patologik/klinis (menyimpang) yang ditandai
oleh intoksikasi sepanjang hari, tak mampu
mengurangi atau menghentikan, berusaha
berulang kali mengendalikan, terus
menggunakan walaupun sakit fisiknya kambuh.
Keadaan ini akan menimbulkan gangguan
fungsional atau okupasional.
PENJELASAN

Tingkatan Pemakaian NAPZA


Ketergantungan (dependence) : keadaan
dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah
NAPZA yang makin bertambah (toleransi),
apabila pemakaiannya dikurangi atau
diberhentikan akan timbul gejala putus zat
(withdrawal).
PENJELASAN

TOLERANSI
Kebutuhan penggunaan zat yang
meningkat untuk mendapatkan efek
yang sama
Jika menggunakan jumlah zat yang
sama, maka efek yang dirasakan
menurun
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Withdrawal gejala putus zat, terjadi ketika


tiba-tiba berhenti menggunakan zat setelah
pemakaian rutin dalam jangka waktu yang lama
C. Idiosinkrasi reaksi terhadap obat antipsikotik
yang menyebabkan sindrom neuroleptika maligna
(SNM)
D. Penyalahgunaan abuse, penggunaan
patologis suatu zat tertentu
E. Intoksikasi penggunaan zat yang melebihi
batas terapeutik dan batas maksimum hingga
menyebabkan gejala keracunan, sesuai dengan
zat yang digunakan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 39 tahun
Sulit tidur sejak 5 hari
Riwayat sulit tidur sejak 6 tahun, rutin
meminum Diazepam 2 mg
Saat ini obat tidak dapat membantu
untuk tidur

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Toleransi
KEYWORDS

Perempuan, 29 tahun, seorang dokter


Saat jaga malam sering tiba-tiba terbangun
dan keluar dari kamar jaga, terkadang kembali
ke kamar jaga, terkadang tertidur di lorong IGD
Pasien tidak mengingat kejadian tersebut
Mimpi saat tidur disangkal

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Somnabulisme
PENJELASAN

PARASOMNIA segala kondisi abnormal yang


muncul saat seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
Dapat dibagi menjadi:
Somnambulisme berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Nightmare pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi buruknya,
setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror/pavor nocturnus pasien terbangun
mendadak dari tidur sambil berteriak ketakutan, namun tidak
ingat mimpinya, setelahnya dapat kembali tidur
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep paralysis,
sleep aggression, sexsomnia
PENJELASAN

Gangguan tidur lainnya:


Narkolepsi Serangan kantuk mendadak yang bisa
terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik
Hipersomnia sering merasa mengantuk meskipun
kuantitas dan kualitas tidur di malam hari optimal.
Insomnia tidak bisa/sulit memulai maupun
mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
Middle insomnia: berulang kali terbangun dari tidur
Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pavor Nokturnus = night terror


C. Night terror
D. Nightmare
E. Narkolepsi

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 29 tahun, seorang dokter
Saat jaga malam sering tiba-tiba terbangun dan
keluar dari kamar jaga, terkadang kembali ke kamar
jaga, terkadang tertidur di lorong IGD
Pasien tidak mengingat kejadian tersebut
Mimpi saat tidur disangkal

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Somnabulisme
KEYWORDS

Perempuan, 21 tahun
Baru menikah 1 minggu yang lalu
Kesulitan berhubungan seksual
Ketika penis pasangannya memasuki liang
vagina, tiba-tiba penis terjepit secara sangat kuat
sehingga suami pasien mengeluh sakit yang
sangat hebat
Riwayat pemerkosaan oleh pamannya

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Vaginismus non-organik
PENJELASAN

VAGINISMUS NON-ORGANIK
Berdasarkan PPDGJ-III, vaginismus non-
organik termasuk ke dalam kelompok
penyakit Disfungsi Seksual Bukan
Disebabkan Oleh Gangguan Atau
Penyakit Organik (F52)
Kriteria diagnosis vaginismus non-
organik (F52.5) :
Terjadi spasme otot-otot vagina,
menyebabkan tertutupnya pembukaan
vagina. Masuknya penis menjadi tak mungkin
atau nyeri
PENJELASAN

DISFUNGSI SEKSUAL
PADA WANITA

Istilah vaginismus merupakan istilah DSM-IV, karena pada update DSM-5


sudah digabungkan dengan dyspareunia menjadi Genito-pelvic
pain/penetration disorder
PENJELASAN

DISFUNGSI SEKSUAL
Gangguan hasrat seksual:
Gangguan hasrat seksual hipoaktif: kurangnya minat atau
hasrat seksual
Gangguan aversi seksual: keengganan untuk, dan
penghindaran terhadap kontak genital seksual

Gangguan rangsangan seksual


Gangguan rangsangan seksual wanita: kesulitan menjadi
terangsang atau mempertahankan rangsangan seksual
atau kegairahan selama aktivitas seksual
Gangguan ereksi pria: kesulitan untuk mencapai
atau mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual.
PENJELASAN

DISFUNGSI SEKSUAL
Gangguan orgasme
Gangguan orgasme wanita: kesulitan mencapai orgasme

Gangguan nyeri / rasa sakit seksual


Dispareunia: rasa sakit saat atau setelah berhubungan
seksual yang tidak dapat dijelaskan secara medis
Vaginismus: kontraksi tak sengaja/involunter dari otot
vagina, sehingga penetrasi penis menjadi
menyakitkan atau tidak mungkin dilakukan
PENJELASAN

Terapi kognitif-perilaku dapat diberikan pada


perempuan yang mempunyai pikiran atau pandangan
irasional tentang seks atau fungsi seks dalam
perkawinan
Hubungan interpersonal antara suami dan istri:
komunikasi, kedekatan psikologik, kurangnya toleransi
karena berbagai perbedaan dapat diberikan konseling
perkawinan atau terapi marital sebelum atau bersamaan
dengan terapi seks
Teknik terapi seks yang digunakan terdiri atas sensate
focus, edukasi, stimulus control, cognitive restructuring,
dan latihan komunikasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vaginismus organik disebabkan penyebab organik,


seperti infeksi daerah genital atau trauma pada saat
melahirkan
C. Nimfomania Gangguan hiperseksualitas pada
wanita, ditandai dengan adanya dorongan seksual
impulsif yang terus muncul meskipun telah mencapai
klimaks
D. Satyriasis istilah untuk gangguan hiperseksual
pada laki-laki
E. Disfungsi Orgasme kelainan seksual diaman tidak
dapat orgasme saat berhubungan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 21 tahun
Baru menikah 1 minggu yang lalu
Kesulitan berhubungan seksual
Ketika penis pasangannya memasuki liang
vagina, tiba-tiba penis terjepit secara sangat
kuat sehingga suami pasien mengeluh sakit
yang sangat hebat
Riwayat pemerkosaan oleh pamannya

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Vaginismus non-organik
KEYWORDS
KEYWORDS

Laki-laki, 20 tahun
Nyeri pada bahu kanan setelah terjatuh dari
motor
Dilakukan pemeriksaan radiologis

DIAGNOSIS >> FRAKTUR KLAVIKULA

JAWABAN

E. Malunion
PENJELASAN

FRAKTUR
KLAVIKULA
Anamnesis
Riwayat trauma terjatuh dengan tangan
terulur atau trauma dengan arah gaya dari
sisi lateral bahu.
Terdapat nyeri pada bahu
Pemeriksaan fisik
Fraktur fragmen medial:
sternocleidomastoideus menarik fragmen
medial secara posterosuperior
Sumber: Magee DJ, orthopedic physical assesment 6th ed
PENJELASAN

Fraktur fragmen lateral : otot pectoralis


dan berat tangan menarik fragmen lateral
secara inferiomedial
Walau jarang, fraktur klavikula dapat
berhubungan dengan fraktur scapula
ipsilateral, disosiasi scapulothoracic, fraktur
iga, pneumothorax, dan cidera
neurovaskuler
Floating shoulder pada fraktur klavikula 1/3
lateral
PENJELASAN

Klasifiksi Neer Fraktur Klavikula Distal


PENJELASAN

FRAKTUR
KLAVIKULA
Imaging
Foto polos shoulder AP
bilateral. Perhatikan sisi
medial fraktur tertarik ke
atas dan sisi lateralnya
tertarik ke bawah
Klasifikasi : Allman
Tata Laksana
Imobilisasi dengan sling
ORIF
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Imobilisasi dengan teknik figure of 8 atau
arm sling 2-4 minggu dan penguatan 6-10
minggu
Fraktur stabil
Fraktur klavikula distal pediatri (tulang
imatur)
Fraktur Hair line / stress fracture garis
fraktur hampir tidak tampak sehingga
tidak ada perubahan bentuk tulang

Sumber: Magee DJ, orthopedic physical assesment 6th ed


TATALAKSANA

ORIF
Indikasi Absolut
Fraktur terbuka atau impending terbuka
Cedera arteri atau vena subklavia
Floating shoulder (klavikula distal dan
Indikasi Relatif
Pola fraktur tidak stabil (Tipe IIA, II B, V)
Cedera plexus brachialis
Cedera kepala tertutup
Kejang
Politrauma
TATALAKSANA

TATALAKSANA – FIGURE OF 8

Essentials of muskuloskeletal care American Academy of Orthopaedic Surgeons (2016)


TATALAKSANA

TATALAKSANA – ARM SLING

Kovall Handbook of Fractures, 5th ed


PENJELASAN

KOMPLIKASI
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pneumotoraks
B. Hemotoraks
C. Trauma arteri karotis
D. Trauma arteri subklavia

Pernyataan diatas tepat mengenai


komplikasi jangka pendek fraktur
klavikula
Malunion adalah komplikasi jangka
panjang, terutama bila neglected
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 20 tahun
Nyeri pada bahu kanan setelah terjatuh dari motor
Dilakukan pemeriksaan radiologis

DIAGNOSIS >> FRAKTUR KLAVIKULA

Maka, komplikasi jangka pendek yang salah adalah

E. Malunion
KEYWORDS
KEYWORDS

Perempuan, 48 tahun
Nyeri punggung
PF : tulang belikat kanan lebih menonjol,
bahu asimetris
Foto polos vertebra torakolumbal : sudut Cobbs
61o

DIAGNOSIS >> SKOLIOSIS


JAWABAN

D. Operasi
PENJELASAN

SKOLIOSIS
Deviasi lateral tulang belakang
Klasfikasi berdasarkan usia :
PENJELASAN

SKOLIOSIS
PENJELASAN

DERAJAT SKOLIOSIS
PENJELASAN

COBB S ANGLE
MENENTUKAN DERAJAT KEPARAHAN SKOLIOSIS
PENJELASAN

RVAD
PREDIKTOR PROGRESIVITAS SKOLIOSIS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Observasi Watchful waiting untuk kasus skoliosis


< 20 derajat
B. Bracing untuk kasus skoliosis < 40-45 derajat
C. Fisioterapi untuk kasus skoliosis ringan-sedang
bisa ditambah latihan ringan
E. NSAID hanya untuk kurangi nyeri, dapat pula
digunakan untuk kasus HNP
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 48 tahun
Nyeri punggung
PF : tulang belikat kanan lebih menonjol, bahu
asimetris
Foto polos vertebra torakolumbal : sudut Cobbs
61o

DIAGNOSIS >> SKOLIOSIS


Maka, terapi yang tepat adalah

D. Operasi
KEYWORDS

Laki-laki, 33 tahun
Nyeri hebat pada bagian panggul kiri setelah
kecelakaan 30 menit lalu
PF : ekstremitas inferior sinistra memendek,
endorotasi, adduksi sendi panggul kiri, teraba
massa di belakang panggul

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Dislokasi posterior
caput femur
PENJELASAN

DISLOKASI PANGGUL

Merupakan kegawatan ortopedi. Disebabkan


high energy trauma (motor vehicle accident,
dashboard injury)
Caput femoralis rentan terhadap avascular
necrosis karena vaskularisasi hanya dari A.
Femoralis sirkumfleks

High yields facts USMLE Step 1


PENJELASAN

DISLOKASI PANGGUL
PENJELASAN

DISLOKASI PANGGUL
Anamnesis
Riwayat trauma, nyeri hebat, tak mampu menggerakkan
paha/panggul
Pemeriksaan fisik
Nyeri pada pergerakan
Posterior (paling banyak, >90%) = adduksi, endorotasi,
sedikit fleksi
Berhubungan dengan cedera n. sciatica & nekrosis
avaskular
Anterior = abduksi, eksorotasi, fleksi
Berkaitan dengan trauma n. obturator
PENJELASAN

DISLOKASI PANGGUL
Pemeriksaan Penunjang
Foto polos pelvis AP &
frog lateral (ukuran caput
femur tampak berbeda)
CT post reduksi
Tatalaksana
Early reduction, golden
period <6 jam
PENJELASAN

TATALAKSANA
EARLY REDUCTION
Golden period <6 jam
Reduksi tertutup (dalam sedasi)
Reduksi terbuka (jika gagal reduksi tertutup
atau terdapat incarserated intra-articular
fragment)
ORIF
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Dislokasi anterior caput femur tungkai bawah


dalam keadaan abduksi, eksternal rotasi
C. Fraktur intertrochanter diskrepansi tungkai,
posisi rotasi eksternal, gangguan ROM (+), nyeri hebat
pada pergerakan pasif, log roll maneuver (+)
D. Fraktur asetabulum termasuk trauma pelvis,
dapat melibatkan kolumna annterior/posterior.
Klasifikasi yang banyak digunakan: Letournel
classification
E. Fraktur pelvis salah satu penyebab perdarahan
masif pada trauma, nyeri hebat & gangguan weight
bearing, instabilitas, klasifikasi: Tile classification &
Young-Burgess classification
PILIHAN JAWABAN LAIN

Fraktur Intertrochanter

Fraktur Asetabulum

https://step2.medbullets.com/orthopedics/120547/hip-dislocation
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 33 tahun
Nyeri hebat pada bagian panggul kiri setelah
kecelakaan 30 menit lalu
PF : ekstremitas inferior sinistra memendek,
endorotasi, adduksi sendi panggul kiri, teraba
massa di belakang panggul

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Dislokasi posterior caput


femur
KEYWORDS

Laki-laki, 39 tahun
Nyeri hebat pada lutut kanan & bengkak akibat
jatuh saat bermain voli
PF :
Edema lutut kanan
Anterior drawer test (+), Lachman test (+)
RUPTUR ACL
Varus & valgus test (-), McMurray (-), Sag sign (-),
posterior drawer sign (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Ruptur ligamen krusiatum


anterior
PENJELASAN

CEDERA LUTUT
Ruptur Ligamen
Krusiatum
anterior
Krusiatum
posterior
Kolateral (medial
& lateral)
Cedera Meniskus
Medial
Lateral
PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KRUSIATUM


ACL (Anterior Cruciate Ligament)
Epidemiologi: tersering cedera akibat olahraga
Unhappy/terrible triad: cedera pada ACL + lig.
kolateral medial + meniskus medial
Klinis
Keluhan: nyeri + instabilitas lutut, terasa seperti
keluar (feeling a )
PF: Anterior drawer test (+), Lachman Test (+)
PP: Diagnosis definitif MRI
Tatalaksana
Konservatif (RICE)
Operatif (pada unhappy triad atau atlet high-demand)
PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KRUSIATUM


PCL (Posterior Cruciate Ligament)
Klinis:
Keluhan: nyeri lutut belakang
PF: Posterior drawer test (+), PCL sag test (+)
antalgic gait
PP: Foto polos untuk menyingkirkan kemungkinan
fraktur.
PP: Diagnosis definitif MRI
Tatalaksana
Konservatif (RICE)
Operatif (pada cedera multi-ligamen)
PENJELASAN

Posterior drawer test


PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KOLATERAL


Fungsi ligamen kolateral
stabilisasi lutut
LCL (Lateral Collateral
Ligament) menahan varus
force di lutut
MCL (Medial Collateral
Ligament) menahan valgus
Cedera LCL : varus
force di lutut
stress test (+)
Gaya varus/valgus yang Cedera MCL: valgus
berlebihan akan mendicerai stress test (+)
ligamen kolateral tersebut
PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KOLATERAL

Tatalaksana:
Fisioterapi
Bedah
(cedera multi
ligamen)

Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2nd ed.


PENJELASAN

TRAUMA MENISKUS
2 tipe : acute tear (cedera akibat
olahraga) & age-related degeneration
Klinis
Anamnesis: nyeri lutut, terutama saat
pergerakan
PF
Look: efusi, bengkak
Feel: nyeri tekan
Move: gangguan ROM, nyeri saat
pergerakan. McMurray Test (+) ,
Apley Grind/Compression test (+)

Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2nd ed.


PENJELASAN
PENJELASAN

CEDERA MENISKUS
MCMURRAY TEST
Lesi Meniskus Medial Lesi Meniskus Lateral
Fleksi lutut, palpasi sisi Fleksi lutut, palpasi sisi lateral
medial lutut lutut
Tungkai bawah rotasi Tungkai bawah rotasi
eksternal, lutut diekstensikan internal, lutut diekstensikan

[arah gaya dari lateral, [arah gaya dari medial,


meregang meniskus medial] meregang meniskus lateral]

Terdapat palpable pop atau bunyi klik = positif

Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2nd ed.


TATALAKSANA

P-R-I-C-E

NSAID, manajemen nyeri


Arthroscopic repair (simptomatik,
gagal terapi konservatif)
PENJELASAN

The Unhappy Triad


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ruptur ligamen krusiatum posterior


posterior drawer test, sag sign (+)
B. Ruptur ligamen kolateral lateral varus test
(+)
C. Cedera meniskus McMurray (+)
D. Ruptur ligamen kolateral medial valgus
test (+)
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 39 tahun
Nyeri hebat pada lutut kanan & bengkak akibat
jatuh saat bermain voli
PF :
Edema lutut kanan
Anterior drawer test (+), Lachman test (+)
RUPTUR ACL
Varus & valgus test (-), McMurray (-), Sag sign (-),
posterior drawer sign (-)

Maka, diagnosis yang tepat adalah


E. Ruptur ligamen krusiatum
anterior
KEYWORDS
Laki-laki, 54 tahun
Lemas dan pucat sejak 2 hari lalu
Kebiasaan meminum alkohol sejak usia remaja
PF : TD 110/70, HR 80, RR 18, S 36,5, konjungtiva
anemis
Lab : Hb 7 g/dL, MCV 55, Hematokrit 21%,
peningkatan serum iron
Apusan darah tepi : papanheimer bodies
Pemeriksaan sumsum tulang : sel yang dikelilingi
cincin besi ring sideroblasts

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Anemia sideroblastik
PENJELASAN

Anemia Sideroblastik
Anemia akibat defek eritropoiesis karena
kelainan jalur porfirin
Besi mampu masuk dalam mitokondria namun
tidak bisa terikat pada heme membentuk
cincin mengelilingi inti (ringed sideroblas)
Anemia mikrositik
Penyebab :
Alkoholisme kronik
Obat (isoniazid)
Genetik
PENJELASAN

Gambaran Klinis
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan
Laboratorium
Dermatitis Seboroik MCV dan TIBC
Glossitis serum iron dan
ferritin
Angular chelitis
Morfologi darah tepi :
Neuropati perifer
Pappenheimer
Confusion bodies
Kejang Pem. Sumsum tulang
dengan pewarnaan
prussian blue : ring
sideroblasts
PENJELASAN

Pappenheimer bodies
Ditemukan granula basofilik (besi) pada sel darah merah
RBC yang mengandung pappenheimer bodies disebut
sebagai siderosit
Sering ditemukan pada kondisi post-splenektomi, MDS,
anemia sideroblastik, anemia hemolitik, keracunan
timbal, atau penyakit anemia sel bulan sabit
PENJELASAN

Ring sideroblast
Tampak deposit granula biru pada eritroblast
Granula tersebut merupakan mitokondria yang
terkontaminasi besi
Khas pada anemia sideroblastik
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Hentikan etiologi yang mendasari (kecuali
genetik)
Terapi Vit.B
B6 (Piridoksin) 50-200mg/hari
B9 (As. Folat) dan B1 (Thiamin) hanya
sebagai suportif
Transfusi
Hanya diberikan pada anemia berat saja,
karena semakin berisiko overload besi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anemia defisiensi besi SI turun, TIBC naik


C. Anemia aplastik kuning, hepatomegali
D. Thalassemia kuning, hepatomegali,
fascies cooley
E. Anemia megaloblastik defisiensi folat atau
kobalamin, alkoholisme
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 54 tahun
Lemas dan pucat sejak 2 hari lalu
Kebiasaan meminum alkohol sejak usia remaja
PF : TD 110/70, HR 80, RR 18, S 36,5, konjungtiva
anemis
Lab : Hb 7 g/dL, MCV 55, Hematokrit 21%, peningkatan
serum iron
Apusan darah tepi : papanheimer bodies
Pemeriksaan sumsum tulang : sel yang dikelilingi cincin
besi ring sideroblasts

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Anemia sideroblastik
KEYWORDS
An. A, laki-laki, 7 tahun
Penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu
Demam sejak 5 hari lalu, lemas (+), perdarahan pada
gusi (+)
PF : TD 70/50, N 120, RR 25, Suhu 38,2
Akral dingin, ronki basal paru kanan, hepatomegali,
tourniquet test (+)
Lab : Hb 12 g/dL, Ht 50%, leukosit 2.900 sel/mm3,
trombosit 15.000 sel/mm3, IgM anti dengue (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Demam Berdarah Dengue


grade 3
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
Etiologi: Virus Dengue
Virus dengue memiliki 4 serotipe DEN-I, DEN-
II, DEN-III, dan DEN-IV
Imunitas yang didapat dari virus dengue
bersifat seumur hidup (yang berarti
maksimal seseorang terinfeksi virus
dengue sebanyak 4 kali)
Manifestasi infeksi dengue dapat beragam,
berupa Dengue Fever (DF), Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) grade I-IV
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
DHF Grade III dan Grade IV disebut juga
Dengue Shock Syndrome
Pada umumnya, DF terjadi akibat infeksi
salah satu serotipe virus dengue
DHF terjadi akibat infeksi sekunder
virus dengue dengan serotipe berbeda
WHO, 2011
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
DF dapat memiliki manifestasi
perdarahan (Epistaksis, hipermenore,
dan perdarahan saluran cerna).
Bedakan DF dengan DHF. Pada DF
tidak ada plasma leakage (efusi pleura,
ascites, peningkatan Ht sebesar >20%
dari baseline, serum albumin <3.5 gr%)
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
Plasma leakage bisa ditegakkan dengan peningkatan
Ht 20% dari baseline, bukan angka Ht diatas 20%.
Anggap Ht normal = 35-45% (nilai ini bisa disesuaikan
dengan tabel referensi UKMPPD)
Jika menggunakan angka ini, Plasma Leakage bisa
ditegakkan apabila Ht pasien minimal 42%

Contoh :
Peningkatan Ht minimal = 20%*Ht Baseline = 20%*35% = 7%
Ht minimal untuk menegakkan Plasma Leakage = 35% + 7% = 42%
PENJELASAN

UJI TORNIQUET

Torniket Positif :

>20 petekie pada


area 1 inchi x 1 inchi
setelah lengan
tangan atas
dibendung selama 5
menit
PENJELASAN

Uji Diaskopi
Merupakan suatu uji blanchability pada
kulit, dengan cara menekan lesi kulit,
dapat menggunakan benda transparan,
seperti kaca objek.
Membedakan eritema (akibat
vasodilatasi) dengan petekie/purpura
(akibat ekstravasasi eritrosit)
PENJELASAN

Uji Diaskopi
Interpretasi :
(+) : warna merah
menghilang
eritema
(-) : warna merah
tidak menghilang Manifestasi Petekie pada Demam
petekie/purpura, Berdarah Dengue :
Uji diaskopi menunjukkan warna
atau telangiektasis merah tidak menghilang petekie
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE

IgM dan IgG


baru mulai
meningkat pada
hari demam ke
4-6
PENJELASAN
Warning Signs
Demam turun namun keadaan anak memburuk

Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen

Muntah yang menetap

Klinis Letargi, gelisah

Perdarahan mukosa

Pembesaran hati

Akumulasi cairan
Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan
Laboratorium
penurunan cepat jumlah trombosit
Hematokrit awal tinggi
Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue 2014
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
Indikasi cairan intravena:
Intake cairan oral tidak adekuat
Peningkatan hematokrit hingga 10-20%
meskipun telah diberikan rehidrasi oral
Impending shock
Terdapat tanda-tanda syok
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
Prinsip umum pemberian cairan:
Kristaloid isotonik merupakan pilihan utama, kecuali pada
bayi < 6 bulan
Cairan koloid hiperonkotik boleh digunakan pada pasien
dengan kebocoran plasma masif, dan pada pasien yang
tidak memberikan respon yang baik terhadap kristaloid
Cairan diberikan dengan jumlah Maintenance + 5%
Pada pasien dengan syok Pemberian cairan intravena
sebaiknya tidak melebihi 24-48 jam
Pada pasien tanpa syok pemberian cairan intravena
boleh hingga 60-72 jam
Pada pasien dengan obesitas, penghitungan cairan
menggunakan berat badan ideal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Demam Dengue tanda-tanda syok (-)


B. Demam Berdarah Dengue grade 1 tanda-
tanda syok (-)
C. Demam Berdarah Dengue grade 2 tanda-
tanda syok (-)
E. Demam Berdarah Dengue grade 4 nadi &
TD tidak teraba
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. A, laki-laki, 7 tahun
Penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu
Demam sejak 5 hari lalu, lemas (+), perdarahan
pada gusi (+)
PF : TD 70/50, N 120, RR 25, Suhu 38,2
Akral dingin, ronki basal paru kanan,
hepatomegali, tourniquet test (+)
Lab : Hb 12 g/dL, Ht 50%, leukosit 2.900 sel/mm3,
trombosit 15.000 sel/mm3, IgM anti dengue (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Demam Berdarah Dengue
grade 3
KEYWORDS

Laki-laki, 56 tahun
Benjolan pada leher dan ketiak sejak 1 bulan lalu
Benjolan tidak nyeri, semakin membesar, BB
menurun 2 bulan terakhir
PF : benjolan pada regio colli dan axilla,
berjumlah >1 buah, dengan diameter sekitar 4-9
cm, dengan konsistensi keras, dan nyeri tekan (-)
Histopatologis : owl’s eyes

DIAGNOSIS >> LIMFOMA HODGKIN


JAWABAN

D. Infeksi Epstein-Barr
Virus
PENJELASAN

LIMFOMA
Definisi: keganasan yang menyerang
jaringan limfoid (limfonodus, timus, lien)
Klasifikasi
Hodgkin lymphoma
Klasik
Nodular lymphocyte predominant
Non-hodgkin lymphoma
Sel B
Sel T
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin vs Non-Hodgkin


Hodgkin Non-Hodgkin
Sel Sel Reed-Sternberg,
85% sel B, 15% sel T
Neoplastik sel B germinal
Usia Biasanya <40 tahun Biasanya >60 tahun
Dimana saja, sering
Upper body (leher lokasi mulai dari lokasi yang
Lokasi
tersering) tidak terlihat (mis.
Intraabdomen)
Unisentris (dimulai dari 1 Multisentris (dimulai >1
Jumlah
KGB) KGB)
Kontinu, mudah
Penyebaran Tidak ada pola yang jelas
diprediksi
Gejala
Sering Jarang
sistemik
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin
Faktor risiko
Infeksi Virus Epstein-Barr (EBV)
Obesitas
Merokok
Imunosupresi
Penyakit autoimun
Aspirin faktor protektif
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin
Manifestasi klinis
Limfadenopati
60-80% di servikal/supraklavikula
Biasanya dimulai dari 1 limfonodus kemudian
menyebar secara limfogen ke limfonodi sekitarnya
Gejala konstitusional
Demam
Keringat malam
Penurunan BB
Gejala pada massa mediastinum
Batuk
Sesak nafas
Nyeri dada retrosternal
Lokasi limfonodus dimana
Limfoma Hodgkin dimulai
PENJELASAN

Limfoma Hodgkin
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Peningkatan LED
Pencitraan
Xray paru massa mediastinum sering ditemukan
secara tidak sengaja pada ro. Paru rutin
PET/CT scan massa keganasan akan
menguptake radioisotop gula
Biopsi Jaringan penunjang terbaik
Core needle
FNAB
PENJELASAN

Biopsi
Ditemukan sel Reed Sternberg bercampur dengan
infiltrat inflamasi lainnya (mis. Limfosit, eosinofil,
neutrofil, makrofag, dll)

Sel Reed Sternberg sel dengan 2 nukleolus pada


lobus nukleus yang terpisah sehingga memiliki
gambaran owl’s eyes

Varian sel reed sternberg (RS)


Hodgkin cell sel RS mononukleus
Lacunar cell nukleus multilobus dan sitoplasma pucat
membentuk ruang kosong (lakuna)
Sel mumi nukleus piknotik dengan kromatin yang rusak
PENJELASAN

Sel Reed Sternberg Klasik


2 nukleolus pada lobus nukleus yang terpisah, gambaran l e e
PENJELASAN

Varian Sel RS

Sel Hodgkin Sel Lakunar Sel Mumi


TATALAKSANA

Limfoma Hodgkin
Kemoterapi
Radioterapi
Pembedahan

Terapi tergantung pada tipe limfoma,


lokasi limfoma dan stadium limfoma
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Infeksi Rhinovirus tidak tepat


B. Infeksi Human Herpes Virus dapat menyebabkan
cacar air, herpes zoster, herpes simpleks
C. Infeksi Varicella Zoster Virus menyebabkan cacar
air, herpes zoster
E. Infeksi Respiratory Syncytial Virus tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 56 tahun
Benjolan pada leher dan ketiak sejak 1 bulan lalu
Benjolan tidak nyeri, semakin membesar, BB
menurun 2 bulan terakhir
PF : benjolan pada regio colli dan axilla,
berjumlah >1 buah, dengan diameter sekitar 4-9
cm, dengan konsistensi keras, dan nyeri tekan (-)
Histopatologis : owl’s eyes

DIAGNOSIS >> LIMFOMA HODGKIN


Maka, kondisi yang tepat adalah
D. Infeksi Epstein-Barr
Virus
KEYWORDS
Laki-laki, 32 tahun
Diare sejak 8 bulan terakhir
Sariawan berulang di mulut
Bekerja sebagai supir truk antar kota
Badan semakin kurus
Riwayat penggunaan obat suntik yang dipakai
bergantian bersama teman-temannya

DIAGNOSIS >> HIV


JAWABAN

E. Pemeriksaan HIV strategi 3


+ jumlah CD4 + darah lengkap
PENJELASAN

HIV-AIDS

HIV

Human Immunodeficiency Virus

AIDS

Penyakit yang ditimbulkan oleh HIV


Acquired Immunodeficiency Syndrome
PAPDI
PPK laynan klinis primer 2017
PENJELASAN

Stadium Klinis HIV


Stadium 1:
Asimtomatik, limfadenopati generalisata persisten

Stadium 2:
BB turun <10%, herpes zoster, ulkus oral berulang, dermatitis seboroik,
infeksi jamur kuku
Stadium 3:
BB turun >10%, diare kronik >1 bulan, demam >1 bulan, kandidiasis
oral, TB paru
Stadium 4:
HIV wasting syndrome (BB turun >10%+diare kronik >1 bulan+demam
>1 bulan), PCP, TB ekstra paru
PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV


Strategi I
1 macam antigen
Untuk skrining
Strategi II
2 macam antigen
Untuk surveilans
Strategi III
3 macam antigen
Untuk diagnosis
PENJELASAN

Strategi Tes HIV


Pemeriksaan Pertama (A1)

Menggunakan tes dengan sensitivitas tinggi


secara ELISA atau EIA
Reaksi antibodi terhadap antigen HIV-1 dan
HIV-2 dan/atau antigen p24 HIV

Pemeriksaan selanjutnya (A2 dan


A3)
Menggunakan tes dengan spesifisitas tinggi
PENJELASAN

Strategi Tes HIV

A adalah
antigen
PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV


PENJELASAN

Strategi Tes HIV

A adalah
antigen
TATALAKSANA

Terapi ARV pada semua pasien dengan


jumlah CD4 <350 sel/mm3
Terapi ARV (tanpa memandang CD4)
pada pasien dengan
TB aktif
Ibu hamil
Koinfeksi Hepatitis B
TATALAKSANA

Anjuran Lini 1: 2 NRTI + 1 NNRTI


TATALAKSANA

TATALAKSANA LINI 1
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemeriksaan HIV strategi 1 + darah lengkap untuk


skrining tranfusi darah
B. Pemeriksaan HIV strategi 2 + limfosit + darah lengkap
untuk surveilans
C. Pemeriksaan HIV strategi 2 + urinalisis + darah
lengkap untuk surveilans
D. Pemeriksaan HIV strategi 3 + urinalisis tidak
diperlukan urinalisis
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 32 tahun
Diare sejak 8 bulan terakhir
Sariawan berulang di mulut
Bekerja sebagai supir truk antar kota
Badan semakin kurus
Riwayat penggunaan obat suntik yang dipakai
bergantian bersama teman-temannya

DIAGNOSIS >> HIV


Maka, pemeriksaan yang tepat adalah

E. Pemeriksaan HIV strategi 3


+ jumlah CD4 + darah lengkap
KEYWORDS

Laki-laki, 65 tahun
Lemas, nyeri sendi, nyeri tulang dada, tidak nafsu
makan, dan BB menurun drastis dalam 1 bulan
terakhir
PF : tidak ditemukan deformitas sendi
Lab : Hb 9, kadar kalsium meningkat,
peningkatan LED, dan ditemukan protein
abnormal dalam serum
Urinalisis : protein Bence Jones (+)

DIAGNOSIS >> MYELOMA MULTIPEL


JAWABAN

D. Punched out lesion


PENJELASAN

MULTIPEL MYELOMA
Keganasan sel plasma yang
menyebabkan prenumpukan protein
monoklonal (terutama IgA dan IgG)
Patogenesis infiltrasi korteks tulang
sehingga menyebabkan lesi litik
Curiga Myeloma multipel bila: mnemonic
Old CRAB , lihat slide berikutnya
PENJELASAN

Old: usia >65 tahun

Calcium : >11
mg/dL (>2,75
mmol/L)

Renal Failure: GFR


<40 mL/min atau
Kreatinin >2 mg/dL

Bone lytic lesion:


lesi 5 mm
PENJELASAN

Multipel Myeloma
Manifestasi Klinis
Gejala Anemia
Nyeri tulang
Oliguria
Penurunan berat badan
PENJELASAN

Multipel Myeloma
Pemeriksaan penunjang
Elektroforesis protein serum Protein monoklonal
tinggi (Spike Protein M)
Urinalysis protein Bence Jones
Darah tepi Rouleaux
Aspirasi sumsum tulang proliferasi sel plasma
klonal (fried egg appearance), dibutuhkan untuk
diagnosis pasti
Hiperkalsemia
Radiografi (Ro dan CT Scan) lesi litik tulang
(punched out lesion)
PENJELASAN

Aspirat sumsum tulang


Gambaran fried egg appearance
PENJELASAN

Lesi litik tulang


PENJELASAN

Multipel Myeloma
Diagnosis pasti Sel plasma klonal
sumsum tulang 10% DAN salah satu
dibawah ini:
Terdapat gangguan organ/jaringan
mnemonic CRAB
Terdapat biomarker gangguan organ sel
plasma klonal sumsum tulang 60%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Popcorn lesion Chondrosarcoma


B. Sunburst appearance osteosarcoma
C. Onion skin sarkoma ewing
E. Codman triangle osteosarcoma
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 65 tahun
Lemas, nyeri sendi, nyeri tulang dada, tidak nafsu
makan, dan BB menurun drastis dalam 1 bulan
terakhir
PF : tidak ditemukan deformitas sendi
Lab : Hb 9, kadar kalsium meningkat,
peningkatan LED, dan ditemukan protein
abnormal dalam serum
Urinalisis : protein Bence Jones (+)

DIAGNOSIS >> MYELOMA MULTIPEL


Maka, gambaran radiologis yang tepat adalah

D. Punched out lesion


KEYWORDS
Perempuan, 35 tahun
Badan terasa lemah & berdebar-debar
Sering merasa cemas
PF : TTV normal
Lab : TSH 0,25 IU/mL (TSH 0,4-4,2 IU/mL), fT4 1,5
ng/dL (fT4 0,8-2,7 ng/dL)

Gejala Hipertiroid + TSH menurun, fT4 normal


subklinis

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Hipertiroid subklinis
PENJELASAN

STRUMA/GOITER
STRUMA STRUMA

NON-
DIFUSA NODUSA TOKSIK
TOKSIK

Pembesaran Gejala Tidak ada


Pembesaran
tiroid secara
tiroid berupa hipertiroid/ gejala
umum, benjolan tirotoksikosis tirotoksikosis
benjolan (+)
(-)
KEYWORDS
PENJELASAN PENYAKIT TIROID
Adalah pembesaran kelenjar tiroid
Defisiensi iodium (struma difus nontoksis/ goiter
Goiter endemik)
Goiter sporadik (jarang)

Grave s disease
Struma nodular toksik
Hipertiroidisme Adenoma toksik
Lain-lain (tiroiditis destruktif, tumor hipofisis, dll)

Defisiensi iodium berat


Tiroiditis hashimoto
Hipotiroidisme Iatrogenik
Lain-lain (hipopituitari kongenital, dll )

Jinak (misal adenoma folikular)


Neoplasma Ganas (misal adenokarsinoma tiroid)
PENJELASAN

HIPERTIROIDISME
Sentral/sekunder :
lokasi di hipofisis
atau hipotalamus,
TSH meningkat,
T4/T3 meningkat
Primer : lokasi di
kelenjar tiroid, TSH
menurun, T4/T3
meningkat
Subklinis :
penurunan
TSH,T4/T3
normal, gejala
klinis (-) atau
minimal.
TATALAKSANA

Suportif (antipiretik, koreksi elektrolit, cairan, atasi gagal


jantung)
Antagonis aktivitas hormon tiroid
Blokade produksi hormon tiroid: PTU 300 mg tiap 4-6 jam PO
Jika sangat berat bisa per NGT PTU 600 1000 mg
Alternatif : metimazol 20-30 mg PO, karbimazol 20-60 mg PO
Blokade ekskresi hormon tiroid: solutio lugol 8 tetes tiap 6 jam
Beta blocker: propranolol 60 80 mg tiap 6 jam PO atau 1-5 mg
IV tiap 6 jam target HR <90, bekerja dengan cara inhibisi enzim
monodeiodinase I & II
Glukokortikoid: hidrokortison 100 500 mg IV tiap 12 jam atau
deksametason 2 mg tiap 6 jam
Jika refrakter: dialisis peritoneal, plasmaferesis
Atasi pencetus
PENJELASAN

EFEK ANTITIROID
PROPRANOLOL

Efek antitiroid dapat bekerja


secara efektif pada dosis
propranolol >160 mg/hari
Diagnosis and Treatment of Graves Disease 2016
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK285548/
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipotiroid subklinis seharusnya hipertiroid


B. Struma difusa toksik benjolan difus pada
leher (+)
D. Goiter nodusa nontoksik benjolan bernodul
pada leher (+)
E. Hipertiroid klinis pada kasus fT4 normal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 35 tahun
Badan terasa lemah & berdebar-debar
Sering merasa cemas
PF : TTV normal
Lab : TSH 0,25 IU/mL (TSH 0,4-4,2
IU/mL), fT4 1,5 ng/dL (fT4 0,8-2,7 ng/dL)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Hipertiroid subklinis
KEYWORDS
Perempuan, 26 tahun
Mudah lelah sejak 1 minggu dan wajah menjadi
bengkak
Memiliki kebiasaan minum obat triamsinolon
sebanyak 4x1 tablet sejak 6 bulan yang lalu
PF : TD 150/90, HR 94, RR 20, Suhu afebris, wajah
moon face, striae abdomen (+)
Lab : GDS 280 mg/dl
Uji supresi :
deksametason 1 mg tidak didapatkan supresi
deksametason 8 mg tidak didapatkan supresi

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Sindrom Cushing
PENJELASAN

SINDROM CUSHING
Hiperkortisolisme
Kelainan endokrin yang dapat disebabkan berbagai hal,
(1) Iatrogenik (glukokortikoid eksogen; e.g: konsumsi
steroid) paling banyak
(2) Produksi kortisol endogen berlebih, dibagi lagi menjadi
2 tipe
Hiperkortisolisme primer [ACTH-independent] : produksi ACTH
berlebih oleh kelenjar adrenal (misal: adenoma adrenal, karsinoma
andrenal)
Hiperkortisolisme sekunder [ACTH dependent] : akibat
peningkatan produksi ACTH, baik oleh (1) adenoma hipofisis
[cushing disease] ataupun (2) fokus ektopik lain (tersering dari
small cell lung carcinoma)
PENJELASAN

GLANDULA ADRENAL
= Glandula suprarenalis
Terdiri atas 2 bagian utama :
Korteks
Terdiri atas 3 zona :
Zona Glomerulosa menghasilkan Mineralokortikoid
(Aldosterone)
Zona Fasikulata menghasilkan Glukokortikoid
(Kortisol)
Zona Retikularis menghasilkan hormon seks
(dehidroepiandrosteron/DHEA)
Medulla
Menghasilkan Katekolamin (Epinefrin, Norepinefrin)
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
Sindrom Cushing :
GEJALA KLINIS
Cushing (1912)
mendeskripsikan sebuah
sindrom akibat
hiperkortisolisme dengan
sekumpulan gejala sbb:
Obesitas sentral
Striae abdomen
Moon face
Buffalo hump
Hiperglikemi
Hipertensi sekunder
Hiperpigmentasi (umumnya
pada hiperkortisolisme
sekunder, krn prekursor
ACTH sama dengan
prekursor melanocyte
stimulating hormone)
KEYWORDS
PENJELASAN

Sindrom Cushing
KEYWORDS
PENJELASAN

Sindrom Cushing

Obesitas sentral dengan striae


KEYWORDS
PENJELASAN

Sindrom Cushing

Pemeriksaan lab awal mendeteksi adanya


hiperkortisolisme
24 hour-urine cortisol (meningkat)
Early morning serum cortisol (meningkat)
Midnight salivary cortisol (meningkat)
Dexamethasone suppresion test low dose
Dengan pemberian DST 1 mg pada orang normal
seharusnya kortisol tersupresi akibat mekanisme negative
feedback hasilnya kortisol plasma turun
Pada sindrom cushing karena baseline sudah
hiperkortisolisme, dengan pemberian dexamethasone kadar
kortisol tidak tersupresi
KEYWORDS
PENJELASAN

Sindrom Cushing

Pemeriksaan lab lanjutan identifikasi penyebab


hiperkortisolisme
(1) Kadar ACTH serum
Rendah (<5 pg/mL) ACTH independent (hiperkortisolisme
primer) berarti masalah di tempat produksi kortisol = tumor
adrenal
Normal/tinggi (>20 pg/mL) ACTH dependent
(hiperkortisolisme sekunder) berarti masalah di axis atas
lanjut ke tahap (2)
(2) High DST 8 mg
Kadar kortisol tersupresi cushing disease (adenoma
hipofisis)
Kadar kortisol tidak tersupresi sindrom cushing selain
cushing disesase (tumor adrenal, steroid eksogen, ACTH
ektopik)
DST LOW DOSE
Jika hasil tidak ada supresi
= CUSHING SYNDROME
Lanjut kesini

DST HIGH DOSE


KEYWORDS
TATALAKSANA

Sindrom Cushing

Elektrolit : hipokalemi hipernatremi


Hiperglikemi
Pencitraan CT & MRI untuk lokalisasi lesi
Tata Laksana
Cushing Eksogen tappering off dosis glukokortikoid
Cushing Endogen: tumor adrenokortikal, adenoma
hipofisis, ACTH secreting ectopic tumor jika operable
reseksi
Inoperable disease obat untuk supresi sintesis kortisol:
metyrapone, mitotane, ketoconazole
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Penyakit Addison hipoaldosteronisme


akibat destruksi korteks adrenal. Sebagian
besar autoimun (tersering : adrenalitis)
B. Krisis Adrenal terbalik, pada krisis
adrenal terjadi hipokortisolisme
C. Tumor hipofisis pada DST 8 mg akan
terjadi supresi
E. McCune-Albright syndrome kelainan
genetik yang ditandai dengan: endokrinopati
(tersering pubertas prekoks/infantile cushing
syndrome), displasia fibrosa, dan cafe au
lait spots
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Perempuan, 26 tahun
Mudah lelah sejak 1 minggu dan wajah menjadi
bengkak
Memiliki kebiasaan minum obat triamsinolon
sebanyak 4x1 tablet sejak 6 bulan yang lalu
PF : TD 150/90, HR 94, RR 20, Suhu afebris, wajah
moon face, striae abdomen (+)
Lab : GDS 280 mg/dl
Uji supresi :
deksametason 1 mg tidak didapatkan supresi
deksametason 8 mg tidak didapatkan supresi

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Sindrom Cushing
KEYWORDS
Anak, perempuan, 7 tahun
Tumbuh rambut di ketiak dan kelamin sejak 3
bulan & mengalami pertumbuhan pesat dalam
setahun ini
PF : rambut ketiak dan pubis pada Tanner stage 2
dan pertumbuhan payudara pada Tanner stage 3
sesuai urutan
Bone age : 2 SD di atas normal
Lab : peningkatan serum FSH dan LH
MRI kepala : normal

DIAGNOSIS >> PUBERTAS PREKOKS SENTRAL


JAWABAN

E. Aktivasi dini dari aksis


hipotalamus-hipofisis-ovarium
KEYWORDS
PENJELASAN

MILESTONES PERKEMBANGAN
SEKSUAL
Wanita Pria
thelarche (10-11 th) pembesaran testis
pubarche (10.5-11.5 th) spermache (mimpi basah,
growth spurt (11-12 th) usia 12-14 th)
menarche (11.5-13 th) growth spurt (Tanner stage
III-IV)
perkembangan payudara
dewasa (12.5-15 th) tinggi badan final (18-20 th)
rambut pubis dewasa
(13.5-16 th)
KEYWORDS
PENJELASAN

PUBERTAS NORMAL

Laki-laki Perempuan
Onset (tahun) 12.5 (9.5 13.5) 11.5 (8 13)
Tanda pubertas pertama Peningkatan volume Breast budding
testis ( 4 mL)
Sekuens Pertama pembesaran Pertama pembesaran
testis; diikuti payudara; diikuti rambut
pertumbuhan rambut pubis; menarche sebagai
pubis tahap akhir pubertas
Growth spurt Tanner stage III Tanner stage II
Durasi pubertas 3.2 1.8 2.4 1.1
KEYWORDS
PENJELASAN

TANNER STAGING (PEREMPUAN)


Stage 1
Prepubertal; no breast tissue (M1)
None (P1)

Stage 2
Areolar enlargement with breast bud (M2)
A few darker hairs along labia (P2)

Stage 3
Enlargement of breast & areola as single mound
(M3)
Curly pigmented hairs across pubes (P3)

Stage 4
Projection of areola above breast as double mound (M4)
Small adult configuration (P4)

Stage 5
Mature adult breast with single contour (M5)
Adult pubic hair distribution (P5)
KEYWORDS
PENJELASAN

TANNER STAGING (LAKI-LAKI)


Stage 1
Prepubertal; testicular length <2.5 cm (G1)
None (P1)

Stage 2
The testes >2.5 cm in the longest diameter, and the scrotum thinning and
reddening (G2)
Sparse growth of slightly pigmented, curved pubic hair, mainly at the base of
the penis( P2)
Stage 3
Growth of the penis in width and length, and further growth of the testes noted
(G3)
Thicker, curlier hair spread to the mons pubis (P3)

Stage 4
Penis further enlarged, and testes larger, with darker scrotal skin color (G4)
Adult-type hair, which does not yet spread to the medial thighs (P4)

Stage 5
Genitalia adult in size and shape (G5)
Adult-type hair spread to the medial thighs (P5)
KEYWORDS
PENJELASAN

Hypothalamus - Pituitary – Gonad


axis
PENJELASAN

Pubertas Prekoks

Definisi
Munculnya tanda-tanda seks sekunder usia
kurang dari 8 tahun (perempuan) atau 9
tahun (laki-laki) [-2SD]
Akibat peningkatan seks steroid (estrogen &
progesteron)
Epidemiologi
Frekuensi : perempuan > laki-laki
perempuan: sebagian besar memiliki etiologi sentral
(benign)
laki-laki: 50% memiliki kausa perifer (pathologic)
seluruh anak laki-laki dengan gejala pubertas prekoks
perlu menjalani investigasi menyeluruh
KEYWORDS
PENJELASAN

Klasifikasi Pubertas Prekoks

GnRH dependent (central) :


Aktivasi dini dari aksis hipotalamus-hipofisis-gonad
peningkatan gonadotropin peningkatan hormon seks (dependen)
Umumnya idiopatik
Manifestasi klinis : isoseksual, pubertas sesuai urutan,
peningkatan gonadotropin dan hormon seks
GnRH independent (peripheral):
Sekresi hormon seks secara otonom menekan aksis
hipotalamus-hipofisis-gonad
Biasanya terjadi karena ada penyakit yang menyertai
Laki-laki : Leydig cell tumor, familial testitoxicosis, gonadotropin-
secreting tumor (hepatoma, germinoma, teratoma)
Perempuan : McCune Albright Syndrome, Hipotiroidisme Berat
PENJELASAN
Analisis Soal
Anak perempuan usia 7 tahun,
Pertumbuhan pesat dalam setahun ini accelerated growth
Tanner Stage:
Pubarche (+) stage 2
Telarche (+) stage 3
Workup Pubertas Prekoks awal
Bone age >2 SD
Serum FSH & LH meningkat etiologi sentral
Kesimpulan: puberty confirmed
Tidak ada kelainan pada pemeriksaan abdomen, genitalia,
dan neurologis. Tidak ada perubahan perilaku maupun
performa di sekolah. Tidak ada nyeri kepala, muntah, ataupun
gangguan penglihatan. tidak ada tanda etiologi lain
idiopatik GnRH dependent precocious puberty
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Konversi perifer testosteron menjadi estrogen yang


berlebihan seharusnya berdampak pada penurunan
kadar LH dan FSH (negative feedback)
B. Kista ovarium yang menghasilkan estrogen
pubertas prekoks perifer (LH dan FSH rendah)
C. Sindrom ovarium polikistik penyebab abnormal
uterine bleeding, bukan pubertas prekoks. Klinis:
oligomenorrheae/anovulasi & hiperandrogenisme
pada perempuan usia reproduktif
D. Onset lanjut hiperplasia adrenal kongenital
inborn errors of metabolism pada biosintesis steroid
yang diturunkan secara autosomal resesif. Penyebab
tersering insufisiensi adrenal pada anak. Termasuk
penyebab pubertas prekoks perifer kadar LH &
FSH rendah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. S, perempuan, 7 tahun
Tumbuh rambut di ketiak dan kelamin sejak 3 bulan &
mengalami pertumbuhan pesat dalam setahun ini
PF : rambut ketiak dan pubis pada Tanner stage 2 dan
pertumbuhan payudara pada Tanner stage 3 sesuai
urutan
Bone age : 2 SD di atas normal
Lab : peningkatan serum FSH dan LH
MRI kepala : normal

DIAGNOSIS >> PUBERTAS PREKOKS SENTRAL


Maka, patofisiologi yang tepat adalah

E. Aktivasi dini dari aksis


hipotalamus-hipofisis-ovarium
KEYWORDS

Perempuan, 40 tahun
Benjolan di leher sejak 2 bulan
Demam hilang timbul, lemas, merasa gemuk
PF : TTV normal
Palpasi tiroid : benjolan difus pada leher yang ikut
bergerak saat menelan
Histopatologis : sel-sel Askanazy

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Chronic autoimmune
thyroiditis
KEYWORDS
PENJELASAN

TIROIDITIS

Inflamasi pada kelenjar tiroid, oleh mekanisme autoimun


atau agen infeksius
3 jenis:
1. Tiroiditis Akut
Sangat jarang, disebabkan infeksi supuratif tiroid.
Gejala : nyeri, demam, dysphagia, goiter asimetris.
Lab : Peningkatan ESR dan CRP, fungsi tiroid normal.
PA : infiltrasi polimorfonuklear

Sumber : Harrison s 19th ed


KEYWORDS
PENJELASAN

2. Tiroiditis Subakut

Inflamasi transien pada kelenjar tiroid, ditandai dengan


1) Pembentukan granuloma (subacute granulomatous thyroiditis
– thyroiditis de Quervain/giant cell thyroiditis); atau
Khas: biasanya terjadi setelah ISPA (mumps virus,
influenza, adenovirus)
Khas: painful, diffuse, firm goiter
2) Infiltrasi limfosit (subacute lymphocytic thyroiditis)
Berkaitan dengan proses autoimun (tersering pada periode
post partum) atau berkaitan dengan efek samping obat
Khas: painless, diffuse, firm goiter
Lebih banyak pada wanita
Perjalanan penyakit: trifasik hipertiroid hipotiroid - eutiroid
KEYWORDS
PENJELASAN

2. Tiroiditis Subakut
Fungsi tiroid
Fase thyrotoksikosis: T3 dan T4 naik, TSH turun,
tiroglobulin naik
Fase hipotiroid: T3 dan T4 turun, TSH naik
LED meningkat, Iodine uptake menurun, Autoantibodi tiroid
negatif
USG: Tiroid dengan regio hypoechoic batas tidak tegas,
gambaran cobblestone
Histologi:
Tiroiditis granulomatous: inflamasi granulomatosa
dengan multinucleated giant cell
Tiroidits limfositik: tidak ditemukan folikel germinal,
infiltrasi limfositik
Sumber : Harrison s 19th ed
KEYWORDS
PENJELASAN

3. Tiroiditis Kronik
Chronic autoimmune Thyroiditis (Hashimoto Thyroiditis)
Paling sering wanita usia 30-50 tahun
Gejala : goiter, gejala hipertiroid ringan atau hipotiroid
PA : infiltrasi limfosit dan sel plasma, atrofi atau
destruksi folikel, metaplasi asidofilik / eosinofilik sel
epitel folikel (Hürthle or Askanazy cells), germinal
center.
TATALAKSANA

TIROIDITIS HASHIMOTO
Farmakoterapi :
Pemberian thyroid hormone replacement
(Levotiroksin 1,6-1,8 mcg/kgBB)
Surgery
Jika goiter besar yang menimbulkan gejala
obstruksi (disfagia, hoarseness, stridor)
Maglinansi
Kosmetik
TATALAKSANA

TIROIDITIS DE QUERVAIN
- Self limited disease
- Tirotoksikosis dehidrasi, anjurkan untuk minum 6-8
gelas per hari.
- Simptomatik untuk nyeri: NSAID non aspirin karena
aspirin dapat meningkatkan kadar hormon tiroid dan
memperberat gejala, akibat kinerjanya yg berikatan secara
kompetitif dengan protein pengikat hormon tiroid sehingga
kadar hormon tiroid bebas lebih banyak.
- Sangat jarang memerlukan tindakan operatif.
- Pada kasus berat rawat inap, tapi jarang.
- Bila terjadi hipotiroidisme persisten atau berat,
dipertimbangkan terapi hormon replacement.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tiroiditis subakut nyeri, demam


C. Struma nodosa toksik gejala hipertiroid (berdebar-
debar, berkeringat, tremor, penurunan BB)
D. Struma difusa non-toksik gejala hipotiroid / eutiroid,
tidak spesifik
E. Struma nodusa non-toksik pembesaran nodul,
gejala eutiroid/hipotiroid
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 40 tahun
Benjolan di leher sejak 2 bulan
Demam hilang timbul, lemas, merasa gemuk
PF : TTV normal
Palpasi tiroid : benjolan difus pada leher yang
ikut bergerak saat menelan
Histopatologis : sel-sel Askanazy

Maka, diagnosis yang tepat adalah


B. Chronic autoimmune
thyroiditis
KEYWORDS

An. J, laki-laki, 7 tahun


Pertumbuhan tidak sesuai dengan anak seusianya.
Tidak nafsu makan (+)
PF : simian facies, rambut tipis berwarna merah
seperti jagung, mudah dicabut, tulang rusuk
tampak terlihat jelas, edema pada ekstremitas
bawah, otot hipotrofi, crazy pavement
dermatosis
Lab : Hb 9 g/dl

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Marasmus-kwashiorkor
KEYWORDS
PENJELASAN

GIZI BURUK
Diagnosis dengan klinis dan/atau antropometris :
Terlihat sangat kurus dan/atau edema; dan/atau
BB/TB atau BB/PB <-3 SD
Terdapat 3 klasifikasi anak gizi buruk
Kwashiorkor
Marasmus
Marasmik-Kwashiorkor
KEYWORDS
PENJELASAN

MARASMUS
Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus
kulit
Wajah seperti orang tua, menyerupai kera (simian
facies)
Cengeng, rewel
Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada (seperti memakai celana longgar-
baggy pants)
Perut umumnya cekung
Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, a ”)
Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
diare persisten
KEYWORDS
PENJELASAN

wajah seperti orang


tua (old man face,
simian facies
menyerupai kera)
kulit terlihat longgar
tulang rusuk tampak
terlihat jelas
kulit paha berkeriput
kulit di pantat
berkeriput ( baggy
pant )

1026
KEYWORDS
PENJELASAN

Rambut hitam

Iga gambang

Tulang belakang Atrofi otot


menonjol
PENJELASAN

K a a be e ( baggy pants”)
PENJELASAN

KWASHIORKOR
Perubahan status mental: apatis & rewel
Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa sakit, rontok
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Pembesaran hati

EDEMA: Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting


edema
Derajat edema:
+ Kedua punggung kaki
++ Tungkai & lengan bawah
+++ Seluruh tubuh (wajah & perut)
PENJELASAN

KWASHIORKOR
Otot mengecil (hipotrofi)
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg
meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut)
anemia dan diare
KEYWORDS
PENJELASAN

Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley.


KEYWORDS
PENJELASAN

Tampak ruam
Edema muka
rambut kemerahan, mudah
dicabut
kurang aktif, rewel/cengeng
pengurusan otot
Kelainan kulit berupa
bercak merah muda yg
meluas & berubah warna
menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas (crazy
pavement dermatosis)

1032
PENJELASAN

MARASMUS - KWASHIORKOR
Merupakan campuran dari beberapa
manifestasi klinis Kwashiorkor dan Marasmus
dengan BB/TB-PB < - 3 SD disertai edema yang
tidak mencolok
TATALAKSANA
KEYWORDS

PRINSIP TATALAKSANA GIZI BURUK


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Marasmus kurang tepat karena sudah ada gejala


kwashiorkor pada pasien ini
B. Kwashiorkor kurang tepat karena sudah ada gejala
marasmus pada pasien ini
D. Defisiensi vitamin B1 penyakit beri-beri
E. Defisiensi vitamin B6 neuropati perifer, cheilosis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. J, laki-laki, 7 tahun
Pertumbuhan tidak sesuai dengan anak
seusianya. Tidak nafsu makan (+)
PF : simian facies, rambut tipis berwarna
merah seperti jagung, mudah dicabut, tulang
rusuk tampak terlihat jelas, edema pada
ekstremitas bawah, otot hipotrofi, crazy
pavement dermatosis
Lab : Hb 9 g/dl

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Marasmus-kwashiorkor
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

Laki-laki, 24 tahun
Sering sesak napas, bunyi ngik-ngik
Riwayat alergi telur dan seafood FR

DIAGNOSIS >> ASMA BRONKIALE


JAWABAN

C. Albuterol
PENJELASAN

Asma
Penyakit saluran respiratori dengan dasar
inflamasi kronik obstruksi dan hiperreaktivitas
saluran respiratori
Manife a i klini e jadi eca a k onik, be lang,
e e ible, cende ng membe a pada malam/dini ha i
dan imb l jika ada pence
- Ba k
- Whee ing
- Se ak nafa
- Ra a dada e ekan

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Fungsi faal paru (spirometri)
Pemeriksaan arus puncak
ekspirasi (PEFR) untuk
melihat respon terapi
Uji reversibilitas (bronkodilator)
Uji provokasi bronkus untuk
mengetahui adanya
hiperreaktivitas bronkus
Uji alergi (skin prick test)
X-ray thorax menyingkirkan
penyakit lain

Kemenkes No 1023 Tahun 2008 Pedoman Pengendalian Asma


PENJELASAN Kemenkes No 1023 Tahun 2008 Pedoman Pengendalian Asma
PENJELASAN

Ke e e N 1023 Tah 2008 Ped a Pe ge da ia A a


PENJELASAN

Kemenkes No 1023 Tahun 2008 Pedoman Pengendalian Asma


PENJELASAN Kemenkes No 1023 Tahun 2008 Pedoman Pengendalian Asma
PENJELASAN

Algoritma Penatalaksanaan
Asma di RS
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Salmeterol termasuk LABA, digunakan


untuk controller
B. Flutikason termasuk steroid, digunakan
untuk controller
D. Ipratoprium bromide antikolinergik,
sebetulnya dapat digunakan untuk reliever
walaupun jarang dibandingkan penggunaan
SABA
E. Formoterol termasuk LABA, digunakan
untuk controller
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Laki-laki, 24 tahun
Sering sesak napas, bunyi ngik-ngik
Riwayat alergi telur dan seafood FR

DIAGNOSIS >> ASMA BRONKIALE


Maka, obat yang dimaksud pada kasus ini adalah

C. Albuterol
KE WORDS

Laki-laki, 24 tahun
Sering sesak, nyeri dada, malaise, ruam pada pipi
TD 130/90, HR 88x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,6 C
RO : limfadenopati hilus b/l

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Sarcoidosis
PENJELASAN

Sarcoidosis
Suatu penyakit inflamasi multisistem yang hingga saat ini masih
belum jelas penyebabnya. Seringkali bermanifestasi sebagai
granuloma non-nekrotikans intraparu atau limfonodus intratorakal

Tanda dan gejala Rontgen Thoraks


Kadang asimtomatik Sebagai modalitas pencitraan
Gejala sistemik (demam, awal yang direkomendasikan
malaise, anoreksia) Staging :
0 normal
Paru : sesak, batuk, nyeri 1 limfadenopati hilar
dada, hemoptisis bilateral
Sindrom Lofgren : demam, 2 stage 1 + infiltrat
limfadenopati hilar, 3 hanya infiltrat
4 fibrosis
poliarthralgia
Med ca e
PENJELASAN

New England Journal Medicine


PENJELASAN

Scadding staging :
A. Stage 1
(limfadenopati hilar
bilateral)
B. Stage 2 (stage 1 +
infiltrat)
C. Stage 3 (hanya
infiltrat)
D. Stage 4 (fibrosis paru)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pne moni i hipe en i if eak i


hipe en i i i a ( ipe 3 a a ipe 4) ang
di ebabkan ka ena inhala i deb o ganik
C. Pne mokonio i pen aki pa akiba
inhala i dan edimen a i deb o ganik di pa
D. TB milie gamba an be cak g an la
diff e pada on gen, gejala eca a m m
e ai TB
E. Ko p lmonale gagal jan ng (ko ) akiba
pen aki /gangg an pa (bi a k oni a a ak )
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Laki-laki, 24 tahun
Sering sesak, nyeri dada, malaise, ruam pada pipi
TD 130/90, HR 88x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,6 C
RO : limfadenopati hilus b/l

Maka, diagnosis kasus ini adalah

C. Sarcoidosis
KEYWORDS

Laki-laki, 34 tahun
Post-KLL, dada membentur trotoar
TD 90/60, HR 120x/menit, RR 36x/menit
PF : jejas hemithoraks kanan, suara napas menurun,
perkusi hipersonor
RO : hiperlusen avaskular

DIAGNOSIS >> PNEUMOTHORAKS

JAWABAN

E. S
PENJELASAN

Pneumothorax
Terjadi akibat
penumpukan
udara/gas di dalam
kavum pleura
menghambat ekspansi
paru-paru
PENJELASAN

Pleural line

Area hiperlusen avaskular


PENJELASAN

Pneumotoraks spontan
Primer tidak didasari dengan penyakit paru
Bleb atau bulla yang pecah (sering pada pria berpostur tinggi
kurus usia 20-40 tahun)
Sekunder komplikasi dari penyakit paru
PPOK, asma, TB
Katamenial berhubungan dengan siklus menstruasi

Pneumotoraks traumatik
Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan tumpul)
atau akibat tindakan medis (iatrogenik)
PENJELASAN

Closed pneumotoraks Open pneumotoraks


Pleura visceral robek Dinding dada dan pleura parietal
udara inspirasi masuk ke robek terdapat hubungan
antara kavum pleura dengan
kavum pleura udara luar
Apabila lubang >2/3 diameter
trakea, udara cenderung lewat
Udara menumpuk dalam lubang dibanding traktus
rongga pleura respiratorius yang seharusnya
Inspirasi: tekanan rongga
dada turun, udara masuk
Mendorong organ sekitar ke kavum pleura lewat lubang
arah kontralateral kolaps paru ipsilateral
Ekspirasi: tekanan rongga
dada meningkat, udara dari
Tension/ventil kavum pleura keluar lewat
pneumotoraks lubang
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSAN
A

Urgent needle decompression di linea midklavikularis ICS 2,


dilanjutkan dengan pemasangan WSD
TATALAKSANA

Water Sealed Drainage (WSD)


Indikasi
Pneumothoraks
Hemothoraks
Efusi pleura masif
Empyema
Cylothoraks
Post torakotomi
Kontraindikasi
Menempelnya paru pada
dinding dada seluruh
hemithoraks
Giant bullae Pus hasil evakuasi WSD pada pasien
empyema thoracis
Risiko perdarahan
Sumber: Manual Pemasangan WSD. UI. 2011
TATALAKSANA

P WSD
ICS V (dekat papilla mammae) di
anterior linea midaksilaris pada
hemitoraks yang terkena

Jangan memasang di ICS II


midklavikula karena menimbulkan
nyeri, scarring, dan perdarahan
akibat cedera m. pectoralis

ATLS, 9th edition


TATALAKSANA

Kapan dicabut?
Sedini mungkin (24-72 jam), namun bisa lebih lama bila
masih ada produksi, atau fistel bronkopleura belum
menutup
Indikasi pencabutan bila kondisi intrapleura sudah
fisiologis :
Paru sudah mengembang (klinis + radiologis)
Produksi maks < 100 cc (dewasa) atau 25-50 cc
(anak > 6 th)
Tidak ada gelembung udara (~tidak ada fistel
bronkopleura)
Selang tidak tersumbat undulasi masih ada
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Paru sudah mengembang merupakan


indikasi
B. Produksi drain maksimal < 100 cc/24 jam
pada dewasa merupakan indikasi
C. Produksi drain 25-50 cc/24 jam pada anak
usia > 6 tahun merupakan indikasi
D. Sudah tidak ada gelembung udara
merupakan indikasi
KESIMPULAN

Jadi, apabila menem kan ka


Laki-laki, 34 ah n
Po -KLL, dada membentur trotoar
TD 90/60, HR 120 /meni , RR 36 /meni
PF : jeja hemi ho ak kanan, a a napa men n,
perkusi hipersonor
RO : hiperlusen avaskular

DIAGNOSIS >> PNEUMOTHORAKS


Maka, yang bukan* indikasi pencabutan WSD adalah

E. Sudah tidak ada undulasi


Terdapat kekurangan pada soal
KEYWORDS

Laki-laki, 33 tahun
Sesak dan nyeri persendian mendadak, dada seperti
terbakar
Baru saja menyelam, namun buru-buru kembali ke
permukaan

DIAGNOSIS >> DECOMPRESSION SICKNESS

JAWABAN

C. Terapi hiperbarik
oksigen
PENJELASAN

D S
Barotrauma generalisata akibat penurunan tekanan
kondisi (udara atau air) di sekitar secara mendadak
Paling sering terjadi setelah menyelam/diving
PENJELASAN

Konsep
Ketika tekanan di sekitar berkurang
tiba-tiba, maka akan memicu
timbulnya gelembung udara

Hal ini seperti saat membuka kaleng


minuman bersoda, saat kaleng
dibuka, maka tekanan dalam kaleng
akan menurun drastis sehingga
timbul gelembung udara

Gelembung udara pada manusia adalah nitrogen, dan gelembung


udara ini akan beredar ke seluruh tubuh menimbulkan gejala
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vankomisin IV 15-20 mg/kgbb kasus


MRSA
B. Monitoring dan observasi tidak tepat, harus
segera ada tindakan
D. Pemasangan WSD pada kasus efusi
pleura, pneumothoraks, empyema,
hematothoraks
E. Asetazolamid 2x250 mg PO pada acute
mountain sickness
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Laki-laki, 33 tahun
Sesak dan nyeri persendian mendadak, dada seperti
terbakar
Baru saja menyelam, namun buru-buru kembali ke
permukaan

DIAGNOSIS >> DECOMPRESSION SICKNESS


Maka, tatalaksana kasus ini adalah

C. Terapi hiperbarik
oksigen
KEYWORDS

Wani a, 28 ah n
Ba k, e ak, n e i dada kanan ejak 3 mingg lal
PF : perkusi redup, suara napas menurun
D aina e cai an ple a ADENOSINE DEAMINASE

DIAGNOSIS >> EFUSI PLEURA

JAWABAN

D. Tuberkulosis
PENJELASAN

Efusi Pleura
Adanya cairan abnormal
di rongga pleura,
biasanya karena produksi
cairan yang berlebihan
atau gangguan absorpsi
sistem limfatik

Disebabkan karena
cardiopulmonary disorders
atau proses inflamasi
karena keganasan
PENJELASAN

Efusi Pleura
Pen mp kan cai an be lebih pada ongga
ple a (p od k i >>> d aina e)
P od k i cai an ple a be a al da i kapile
dan dib ang melal i d aina e limfa ik
P od k i ↑ akiba ma alah pada pe i one m,
in e i ial pa , a a ple a pa ie al
Pe l dibedakan jeni cai an ( an da
ek da )
PENJELASAN

Anatomi Pleura
PENJELASAN

Patologi Kavum Pleura


PENJELASAN

S d ko of enik Meniscus sign


no mal (lancip)
PENJELASAN

Untuk membedakan
jenis cairan pleura,
perlu dilakukan
analisis cairan pleura

Berdasarkan
makroskopis (warna)
Jernih : transudat
(normal, CHF, sirosis)
Purulen : empiema
Putih susu : kilotoraks
Darah : trauma,
keganasan
Hitam : jamur,
keganasan
Kuning (Xantokrom) :
TB

LIGHT S CRITERIA
PENJELASAN

Rivalta Test
Analisis cairan pleura sederhana untuk
membedakan cairan transudat dan eksudat

Pada pH 4 5, ampel ang mengand ng p o ein akan


mengalami p e ipi a i dan mengendap
Te nega if an da
Te po i if ek da
PENJELASAN

Rivalta Test
1. Reagen Rivalta 100 mL aquadest dicampur
dengan asam asetat 98% hingga pH 4 5 mL
2. Siapkan 5 mL reagen rivalta dalam tabung reagen
lalu secara hati-hati tambahkan 1 tetes sampel
pada lapisan atas larutan reagen (jangan sampai
tercampur)
a. Apabila larutan tetap
berwarna jernih negatif
b. Apabila larutan menjadi
keruh atau tetesan sampel
mengendap ke dasar tabung
positif
PENJELASAN

Adenosin Deaminase
Merupakan salah satu marker penanda TB
pleuritis, walaupun bukan alat diagnosis pasti

Peningka an ak i i a Adeno ine Deamina e > 43 U/ml


cai an ple a menga ahkan kec igaan pada TB ple i i

Sen i i i a : 78%
PENJELASAN
PENJELASAN

Transudat vs Eksudat
PENJELASAN

L C
Untuk membedakan jenis cairan pleura
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hema o ho ak didapa kan da ah


B. Ka diogenik an da e
C. Kegana an an da e/ek da , bi a
be pa da ah j ga
E. Hipoalb minemia an da
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


Wanita, 28 tahun
Batuk, sesak, nyeri dada kanan sejak 3 minggu lalu
PF : perkusi redup, suara napas menurun
Drainase cairan pleura ADENOSINE DEAMINASE

DIAGNOSIS >> EFUSI PLEURA


Maka, penyebab efusi pleura pada kasus ini adalah

D. Tuberkulosis
KEYWORDS

Wanita, 60 tahun
Suara serak sejak 3 bulan lalu, BB turun
Riwayat merokok (+) FR

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. K
PENJELASAN

Kelainan Pita Suara


PENJELASAN

KARSINOMA LARING/PITA SUARA


Riwayat merokok (+), massa
berkelompok, ireguler, kemerahan,
rapuh, mudah berdarah

VOCAL CORD NODULE


Kondisi kronis, sering pada penyanyi,
akibat trauma (vocal abuse) berulang
sehingga terbentuk kalus dan nodul.
Massa bulat berwarna putih/pucat,
keras, simetris-bilateral
PENJELASAN

POLIP PITA SUARA


Riwayat merokok, vocal abuse
Massa bertangkai, bulat, pucat

GRANULOMA PITA SUARA


V ca ab e, i i a i (mi al
pema angan NGT, efl k a am
lamb ng)
Massa globus yang berwarna
pucat hingga kemerahan, bia an a
pada a ea po e io
PENJELASAN

PAPILLOMA
Infeksi HPV 6 atau HPV 11 pada
laring, transmisi ibu-anak atau akibat
oral seks
Massa kemerahan berbenjol-benjol
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Vocal cord nodule FR: vocal abuse,


tampak nodul simetris bilateral
C. Granuloma pita suara FR: GERD,
tampak massa globus pucat
D. Polip pita suara tampak massa
bertangkai pada vocal box
E. Papilloma akibat infeksi HPV, tampak
massa kemerahan berbenjol-benjol

Gambar lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 60 tahun
Suara serak sejak 3 bulan lalu, BB turun
Riwayat merokok (+) FR

Maka diagnosis pasien ini adalah

A. Karsinoma pita suara


KEYWORDS

Laki-laki, 18 tahun
Batuk kering, badan lemas sejak 1 hari lalu
Baru pindah kos, AC tampak usang dan berbau tidak
sedap FR
TD 110/70, HR 95x/menit, RR 32x/menit, suhu 37,9 C
PF : ronkhi basah kasar (+/+), ruam kemerahan (+)

DIAGNOSIS >> PNEUMONITIS HIPERSENSITIF

JAWABAN

B. Hipersensitivitas tipe 3
PENJELASAN

Pneumonitis Hipersensitif
Inflamasi alveoli karena terjadi proses
hipersensitivitas pada debu organik
dalam jumlah banyak, berkaitan dengan
pekerjaan atau hobi.
Dapat dibagi 3 fase akut, subakut, dan
kronik
PENJELASAN

Inhala i deb o ganik


Pada tipe pneumonitis akut, didapatkan adanya kadar kemokin
proinflamasi yang tinggi, serta didapatkan adanya deposit
komplemen dan imunoglobulin HS tipe 3

Medscape
Pada tipe pneumonitis subakut dan kronis,
didapatkan adanya aktivitas sel T-helper/sitotoksik
yang sangat tinggi, dan menimbulkan kaskade
inflamasi HS tipe 4
Medscape
PENJELASAN

P H
Fase akut : demam, lemas, lelah, sesak
napas, sakit kepala, ruam tubuh
Fase subakut : batuk produktif, penurunan
berat badan, anoreksia
Fase kronik : pasien hampir tidak mengeluhkan
apa-apa lagi. Terjadi proses kronik intraparu
fibrosis, emfisema, destruksi alveolar
TATALAKSANA

Tatalaksana paling efektif adalah dengan


menghindarkan pasien dari paparan debu,
apalagi dalam jumlah banyak kurangi hobi,
ganti pekerjaan
Simtomatik
Kortikosteroid Prednisone 0,5-1 mg/kgbb selama
1-2 minggu
Beta agonis (bronkodilator)
Makrolid dosis rendah (kontroversi)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. HS tipe 1 alergi, anafilaktik (A)


C. HS tipe 4 delayed/reaksi lambat (D), misal :
reaksi tuberculin/mantoux
D. HS tipe 5 tidak ada HS tipe 5
E. HS tipe 2 antigen-antibody (B), misal : anemia
hemolitik

HS tipe 3 complement, complex imun (C)


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 18 tahun
Batuk kering, badan lemas sejak 1 hari lalu
Baru pindah kos, AC tampak usang dan berbau tidak
sedap FR
TD 110/70, HR 95x/menit, RR 32x/menit, suhu 37,9 C
PF : ronkhi basah kasar (+/+), ruam kemerahan (+)

DIAGNOSIS >> PNEUMONITIS HIPERSENSITIF


Maka mekanisme terjadinya keluhan pada pasien ini
adalah

B. Hipersensitivitas tipe 3
KEYWORDS

Anak, 15 tahun
Demam dan nyeri sendi sejak 4 hari lalu
Riwayat gangguan sekat jantung FR
TD 100/60, HR 110x/menit, RR 20x/menit, suhu 39,2C
Funduskopi : bercak kemerahan, area sentral pucat,
splinter hemorrhage

DIAGNOSIS >> SUSP. ENDOKARDITIS INFEKTIF


JAWABAN

D. Adanya kondisi penyerta


berupa Glomerulonefritis
PENJELASAN

Endokarditis Infektif
Infeksi pada lapisan endokardium jantung
Loka i e e ing ka p jan ng, nam n bi a j ga
pada a ea defek ka p, ko da endinea, a a
endoka di m m al

Faktor resiko tersering


Riwayat cabut gigi katup mitral
E/ Streptococcus viridans pathogen rongga mulut
Riwayat penggunaan jarum suntik katup trikuspid
E/ Staphylococcus aureus flora normal kulit
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

European Society of Cardiology. 2015


PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSAN
A
Tatalaksana
Antibiotik empiris (sebelum muncul hasil kultur)
Ampisilin IV 12 g/hari terbagi dalam 4-6 dosis, ditambah
Kloksasilin IV 12 g/hari terbagi dalam 4-6 dosis, ditambah
Gentamicin IV 3 g/hari dosis tunggal
Antibiotik untuk Staphylococcus spp. (4-6 mg)
Kloksasilin IV 12 g/hari terbagi dalam 4-6 dosis
Antibiotik untuk Streptococcus spp. (4 mg)
Penisilin G IV 12-18 juta IU/hari terbagi dalam 4-6 dosis, atau
Amoksisilin IV 100-200 mg/kgbb/hari terbagi dalam 4-6 dosis, atau
Ceftriaxone IV 2 g/hari

European Society of Cardiology. 2015


PENJELASAN

Analisis Kasus
Untuk penegakkan diagnosis pasti endocarditis infektif
(definite endocarditis infective) maka dibutuhkan
2 kriteria mayor
1 kriteria mayor dan 3 minor
5 kriteria minor
Pada pasien ini sudah didapatkan adanya 3 kriteria minor,
yaitu
Faktor risiko : adanya riwayat gangguan sekat/katup jantung
Demam > 38 C
Fenomena vascular : splinter hemorrhage
Sehingga untuk menegakkan diagnosis pasti dibutuhkan
1 kriteria mayor atau 2 kriteria minor
European Society of Cardiology. 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abses pada endocardium yang tampak dari


echocardiografi kriteria mayor
B. Regurgitasi katup jantung onset baru
kriteria mayor
C. Hasil kultur menunjukkan adanya
Cardiobacterium hominis kriteria mayor
E. Tampak massa yang bergetar pada katup
jantung melalui ekokardiografi kriteria mayor
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 15 tahun
Demam dan nyeri sendi sejak 4 hari lalu
Riwayat gangguan sekat jantung FR
TD 100/60, HR 110x/menit, RR 20x/menit, suhu 39,2C
Funduskopi : bercak kemerahan, area sentral pucat,
splinter hemorrhage

DIAGNOSIS >> SUSP. ENDOKARDITIS INFEKTIF


Temuan yang tidak menegakkan diagnosis adalah

D. Adanya kondisi penyerta


berupa Glomerulonefritis
KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Kedua tungkai bengkak sejak 1 minggu, memberat
Sesak saat aktivitas, batuk-batuk
Riwayat merokok 2 bungkus/hari FR
TD 100/60 mmHg, HR 94x/menit, RR 28x/menit
PF : JVP meningkat, edema tungkai, hepatojugular reflex (+)

DIAGNOSIS >> KOR PULMONALE


JAWABAN

C. Hipertensi pulmonal III


PENJELASAN

Kor Pulmonale

Perubahan struktur dan


fungsi ventrikel kanan
(cor) akibat gangguan
pada sistem respirasi
(pulmonale)

Gangguan paru
hipertensi pulmonal
peningkatan resistensi
RVH gagal jantung
kanan
PENJELASAN

Kor Pulmonale
Akut Kronis
Gagal jantung kanan Gagal jantung kanan
akibat hipertensi pulmonal akiba pen aki pa
yang terjadi secara cepat k onik, ehingga
dan mendadak men ebabkan hipe en i
emboli paru, ARDS p lmonal ang e jadi
eca a perlahan dan
progresif
PPOK, i emik
kle o i , po -lobek omi/
pne mek omi
PENJELASAN

Kor Pulmonale
Gejala Pemeriksaan
Respirasi S2 mengeras
Sesak napas Murmur e.c. insufisiensi
Batuk lama trikuspid dan pulmonal
Kardiovaskuler (tanda- S3 gallop
tanda peningkatan S4 mengeras saat
tekanan RV) inspirasi
JVP >>
Hepatomegali
Asites
Edema perifer
PENJELASAN
EKG
Right axis deviation akibat RVH
P pulmonal gelombang P > 3
kotak
Low QRS voltage pada lead
ekstremitas
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipertensi pulmonal I pulmonary arterial


hypertension
B. Hipertensi pulmonal II left heart disease
D. Hipertensi pulmonal IV chronic thromboembolic
E. Hipertensi pulmonal V unclear mechanism
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 60 tahun
Kedua tungkai bengkak sejak 1 minggu, memberat
Sesak saat aktivitas, batuk-batuk
Riwayat merokok 2 bungkus/hari FR
TD 100/60 mmHg, HR 94x/menit, RR 28x/menit
PF : JVP meningkat, edema tungkai, hepatojugular reflex
(+)
DIAGNOSIS >> KOR PULMONALE
Maka tipe HT pulmonal pada pasien ini adalah

C. Hipertensi pulmonal III


KE WORDS

Wanita, 53 tahun
Sering berdebar-debar, ujung jari dingin dan
berkeringat
Riwayat MI dan tindakan bypass

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Accelerated junctional
rhythm
PENJELASAN

Junctional Rhythm
Abnormal heart rhythm coming from a focus in
the area of AV node j nc ion be een a ia
and ventricles
Klasifikasi
Junctional bradycardia HR <40 bpm
Junctional escape rhythm HR 40-60 bpm
Accelerated junctional rhythm HR 60-100 bpm
Junctional tachycardia HR >100 bpm
PENJELASAN

K P
SA Node AV Node B. His Purkinje
70-80x/m 40-60x/m 40x/m 15-20x/m

Denyut jantung ditentukan berdasarkan kecepatan tertinggi (intrinsic firing


rate) dari pacemaker yang masih berfungsi dengan baik

Ketika Pacemaker tercepat mengalami gangguan fungsi, maka Pacemaker


berikutnya akan mengambil alih

Junctional Rhythm ketika denyut jantung berasal dari focus selain SA


node
PENJELASAN

Etiologi
Gangg an SA node
Ac e MI
Oba (digi ali , q inidine, BB, CCB)
Comple e hea block
PENJELASAN

Junctional Rhythm

Ritme : Reguler
Rate : 40-60 bpm (tersering); tipe lain < 40 bpm, 60-100 bpm atau >
100 bpm
Gelombang P : secara konsisten mengalami inversi sebelum atau
setelah kompleks QRS, atau tersembunyi dalam kompleks QRS (flat
line)
PR int : apabila gelombang P tampak, biasanya < 120 ms; apabila
gelombang P tersembunyi, PR int tidak dapat dinilai
QRS : seringkali sempit (< 120 ms), terkadang melebar
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Junctional bradycardia HR < 40x/menit


B. Supraventricular extrasystole muncul focus
ektopik yang berasal dari supraventrikel, ditandai
dengan munculnya gelombang P yang sempit dan
tinggi

D. Junctional tachycardia HR > 100x/menit


E. Junctional escape rhythm HR 40-60x/menit
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 53 tahun
Sering berdebar-debar, ujung jari dingin dan
berkeringat
Riwayat MI dan tindakan bypass

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

C. A
KEYWORDS

Wanita, 62 tahun
Sesak mendadak
Saat ini mengidap keganasan payudara FR
TD 100/60, HR 118x/menit, RR 26x/menit, SpO2 72%
PF : nasal flaring, sianosis (+)
Meninggal hasil autopsy adanya tumoremboli pada
a.pulmonalis
DIAGNOSIS >> KOR PULMONALE AKUT

JAWABAN

B. Hasil autopsi tampak


hipertrofi ventrikel kanan
PENJELASAN

Kor Pulmonale

Perubahan k dan
f ng i ventrikel kanan
(co ) akiba gangguan
pada sistem respirasi
(p lmonale)

Gangguan paru
hipertensi pulmonal
peningkatan resistensi
RVH gagal jantung
kanan
PENJELASAN

Kor Pulmonale
Akut Kronis
Gagal jantung kanan Gagal jantung kanan
akibat hipertensi pulmonal akibat penyakit paru
yang terjadi secara cepat kronik, sehingga
dan mendadak menyebabkan hipertensi
emboli paru, ARDS pulmonal yang terjadi
secara perlahan dan
progresif
PPOK, sistemik
sklerosis, post-lobektomi/
pneumektomi
PENJELASAN

Kor Pulmonale
Gejala Pemeriksaan
Respirasi S2 menge a
Sesak napas M m e.c. in fi ien i
Batuk lama ik pid dan p lmonal
Kardiovaskuler (tanda- S3 gallop
tanda peningkatan S4 menge a aa
tekanan RV) in pi a i
JVP >>
Hepatomegali
Asites
Edema perifer
PENJELASAN
EKG
Right axis deviation akibat RVH
P pulmonal gelombang P > 3
kotak
Low QRS voltage pada lead
ekstremitas
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hasil EKG akan menunjukkan gambaran sinus


takikardia dan S1Q3T3 tepat, merupakan fitur emboli
paru
C. Hasil AGD akan menunjukkan gambaran alkalosis
respiratorik tepat, karena mengalami sesak
(hiperventilasi penurunan PCO2)
D. Apabila dilakukan CT-scan akan tampak filling defect
pada a. pulmonalis tepat, karena terdapat emboli
tumor pada area tersebut
E. Pada autopsy paru dapat ditemukan area infark
akibat emboli paru yang berujung iskemik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 62 tahun
Sesak mendadak
Saat ini mengidap keganasan payudara FR
TD 100/60, HR 118x/menit, RR 26x/menit, SpO2 72%
PF : nasal flaring, sianosis (+)
Meninggal hasil autopsy adanya tumoremboli pada
a.pulmonalis
DIAGNOSIS >> KOR PULMONALE AKUT
Maka pernyataan yang kurang tepat terkait pasien ini adalah

B. H
KEYWORDS
Wanita, 43 tahun
Nyeri dada kiri mendadak 30 menit lalu
Baru saja dicerai suaminya FR
TD 140/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 22x/menit
EKG : ST elevasi lead V1-V4
Ekokardiografi : dilatasi ventrikel kiri, basal hiperkinetik,
dan apical akinetic

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Broken heart syndrome


PENJELASAN

Kardiomiopati Takotsubo
Me pakan a ben k kardiomiopati ang di andai
dengan kelemahan mendadak miokardium ang be ifa
sementara. Bia an a didah l i a e
emosional/psikis epe i be i a d ka, p cin a, a a
a penolakan ehingga di eb b oken hea nd ome

Stress psikis/emosional terjadi pada


85% kasus, sedangkan trigger lainnya
dapat berupa stress fisik seperti
serangan asma akut, post-operasi atau
kemoterapi, dan stroke
PENJELASAN

Kardiomiopati Takotsubo
PENJELASAN

Kardiomiopati Takotsubo
PENJELASAN

Diagnosis
Gejala yang dialami pada umumnya mirip dengan
serangan jantung (ACS), yaitu
Nyeri dada
Sesak napas, kesulitan bernapas
Kolaps, sinkop, pingsan
Palpitasi
Mual-muntah
PENJELASAN

Diagnosis
EKG menyerupai ACS pada dinding anterior (ST-elevasi,
inversi T, atau pemanjangan interval QT)
Enzim jantung tidak ada atau sedikit peningkatan
Echocardiogram abnormalitas wall motion dan
ballooning pada ventrikel kiri
Takotsubo type : apical akinesia + basal hyperkinesia
Reverse Takotsubo : basal akinesia + apical
hyperkinesia
Mid-ventricular : mid-ventricular ballooning disertai
apical + basal hyperkinesia
Localised : ballooning pada segmen lain di ventrikel kiri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. STEMI factor risiko sindrom metabolic,


peningkatan enzim jantung
B. Acute heart failure terdapat tanda kongesti
C. Angina prinzmetal tidak terdapat kelainan
pada ekokardiografi, secara presentasi klinis juga
mirip dengan ACS
E. Kardiomiopati dilatasi disfungsi sistolik pada
ekokardiografi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 43 tahun
Nyeri dada kiri mendadak 30 menit lalu
Baru saja dicerai suaminya FR
TD 140/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 22x/menit
EKG : ST elevasi lead V1-V4
Ekokardiografi : dilatasi ventrikel kiri, basal hiperkinetik,
dan apical akinetic

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

D. B
KEYWORDS

Laki-laki, 52 tahun
Berdebar-debar sejak 2 jam lalu, keluhan sering dialami
sejak 1 tahun lalu
TD 130/90 mmHg, HR 164x/menit, RR 24x/menit

DIAGNOSIS >> ATRIAL FIBRILASI

JAWABAN

B. Pada kasus ini perlu


dilakukan kardioversi
PENJELASAN

Takiaritmia
Gangg an i ama jan ng dengan HR >100
kali/meni

Lihat kompleks QRS-nya


Narrow QRS masalah pada supraventrikel
Wide QRS masalah pada ventrikel
PENJELASAN

Takiaritmia
PENJELASAN

Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
Ireguler (jarak R-R)
Gelombang P
menghilang

Atrial Flutter:
Reguler (jarak R-R)
Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN

Narrow QRS
Supraventricular tachycardia
Reguler (jarak R-R)
Gelombang P tertutup
kompleks QRS setelahnya
PENJELASAN

Wide QRS

Ventricular tachycardia (VT)


monomorfik

Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik

Ventricular fibrillation (VF)


TATALAKSAN
A
QRS sempit (supraventrikular)
SVT
Manuver vagal, adenosin, CCB non dihidropiridine
(Verapamil, Diltiazem), beta blocker
Atrial fibrilasi dan flutter
CCB non dihidropiridine (Verapamil, Diltiazem),
beta blocker

QRS lebar (ventricular)


VT antiaritmik (Amiodarone 150 mg IV)
TATALAKSANA

Vagal Maneuver
1. Batuk kencang dan kuat selama beberapa kali
2. Stimulus dingin menaruh ice-pack pada wajah sekitar
10 detik (Di e reflex)
3. Pijat karotis posisi leher ekstensi, lalu memijat salah
satu sisi dengan gerakan memutar selama 10 detik
4. Gagging memicu refleks muntah dengan
menggunakan tongue depressor lalu menyentuh faring
5. Valsava maneuver mengedan atau meniup spuit 10 cc
hingga plunger bergerak (atau selama 15-20detik)

Kontraindikasi manuver vagal


Riwayat MI, TIA/stroke, VT/VF, bruit pada a. carotis
TATALAKSANA

Vagal Maneuver
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Komplikasi kasus ini adalah emboli arteri


tepat, misalnya pada acute limb ischemia dan
stroke iskemik
C. Pencegahan komplikasi dengan antikoagulan
tepat, misalnya dengan Warfarin
D. Diagnosis pasien adalah AF tepat
E. Pada pemeriksaan seringkali didapatkan
pulsus deficit tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 52 tahun
Berdebar-debar sejak 2 jam lalu, keluhan sering
dialami sejak 1 tahun lalu
TD 130/90 mmHg, HR 164x/menit, RR 24x/menit

DIAGNOSIS >> ATRIAL FIBRILASI


Maka pernyataan yang kurang tepat pada pasien ini
adalah

B. Pada kasus ini perlu


dilakukan kardioversi
KEYWORDS

Laki-laki, 38 tahun
Nyeri dan bengkak pada tungkai kanan bawah
Riwayat perawatan di RS, merokok, HT FR
TD 140/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 22x/menit, suhu
37,4 C

DIAGNOSIS >> SUSP. DVT


JAWABAN

C. Nyeri pada betis


ipsilateral
PENJELASAN

Deep Vein Thrombosis (DVT)


Adanya trombus pada vena dalam yang
menghalangi aliran darah ke jantung
Jika tidak ditangani, dapat
terjadi emboli paru
Gejala
Nyeri, swelling,
kemerahan, hangat, dan
pembesaran vena
superfisial, unilateral
Pencegahan Heparin
PENJELASAN

Homan s sign
Nyeri yang timbul saat
dorsofleksi pasif dari kaki
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Plantarfleksi pedis ipsilateral tes


Thompson/Simmons (+)
B. Gerakan dorso-plantarfleksi repetitive involunter
pada plantar pedis ipsilateral klonus (+)
D. Fleksi pada tungkai kontralateral Brudzinski
(+)
E. Dorsofleksi pada ibu jari kaki dan plantarfleksi
pada keempat jari lainnya Babinski (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 38 tahun
Nyeri dan bengkak pada tungkai kanan bawah
Riwayat perawatan di RS, merokok, HT FR
TD 140/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 22x/menit, suhu
37,4 C

DIAGNOSIS >> SUSP. DVT


Maka hasil positif pada PF pasien ini adalah

C. Nyeri pada betis


ipsilateral
KEYWORDS

Wanita, 22 tahun
Demam dan nyeri pinggang kiri sejak 2 hari lalu,
BAK kemerahan
HR 110x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,8C
PF : nyeri ketok CVA kiri (+)
Kultur : E. coli

DIAGNOSIS >> PYELONEFRITIS AKUT


JAWABAN

C. Levofloksasin
PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih

Anatomis
Aa p eloneph i i , enal/pe ineph ic ab ce ,
po aii
Ba ah ehii ,c ii

Klinis
Non-komplikata ISK bawah pada wanita
Komplikata ISK atas pada wanita, ISK pada pria
dan wanita hamil, ISK dengan gangguan
struktural/neurologis/ imunosupresi
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Etiologi ISK
Non-komplikata
Komplikata
E. Coli (80%), Proteus,
E.Coli (30%),
Klebsiella, S.
enterococci (20%)
saprophyticus

Urethritis
Catheter-associated C. trachomatis, N.
Yea (30%), E. coli gonorrhoeae,
(25%) Ureaplasma urealyticum,
T. vaginalis, HSV

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Sistitis
Dysuria, urgensi, frekuensi, hematuria, nyeri
suprapubik

Urethritis
Mirip dengan sistitis dengan urethral discharge, nyeri
suprapubic (-)

Po aii
Kronik mirip dengan sistitis dengan gejala obstruksi
(hesitansi, weak stream)
Akut nyeri perineal, demam, nyeri tekan prostat
PENJELASAN

M K
Pielonefritis
Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual-
muntah, diare

Abses renal
Mirip dengan pielonefritis dan demam persisten
dengan pengobatan antibiotik yang adekuat

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Pyuria + bacteriuria hematuria nitrit
Kultur urin
Kultur darah
Terutama pada pasien denan demam dan ISK
komplikata
CT-Scan abdomen
Kecurigaan abses renal pada pasien dengan
pielonefritis yang tidak membaik dalam 72 jam
pengobatan
USG renal, voiding cystography
ISK rekuren pada pria
PENJELASAN

Panel Urinalisis
Angka
Temuan Indikator Infeksi
Normal
Leukosit
- Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan
Epitel <5
adanya kontaminasi flora kulit
pH meningkat pada infeksi bakteri urease
pH 4,5-8
(P. mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN

Kultur Urin
Merupakan pemeriksaan gold standard
untuk mendiagnosis ISK
Spesimen dapat diambil dari urin pancar
tengah (midstream/clean-catch) atau kateter
(pada pasien yang terpasang kateter)
Bakteri 105 CFU/mL pada wanita
Bakteri 103 CFU/mL pada pria/kateter
Pada pyuria dan kultur (-) pyuria steril
Urethritis, nephritis, renal TB, benda asing
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Cara pengambilan sampel urin midstream, yaitu


urin yang keluar pertama dan yang menetes saat
sudah selesai BAK TIDAK diambil sebagai sampel
karena kemungkinan kontaminasi yang tinggi
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Sistitis - Non-komplikata
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg PO untuk 5 hari
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 3 hari
- Komplikata
- Fluorokuinolon untuk 7 14 hari
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
- Levofloxacin 1 x 250 mg PO
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 7 14 hari
Catheterized Lepas kateter (apabila tidak memungkinkan ganti baru) dan
terapi antibiotik sama seperti sistitis
Uretritis Tatalaksana untuk Neisseria dan Chlamydia
- Neisseria Ceftriaxone 250 mg IM dan Azitromycin 1 gr
PO (single dose)
- Chlamydia Doxycyxlin 2 x 100 mg PO untuk 7 hari atau
Azitromycin 1 gr PO (single dose)

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Prostatitis Fluorokuinolon/TMP SMX PO untuk 14 28 hari pada
kasus akut dan 6 12 minggu pada kasus kronik
Pielonefritis - Rawat jalan
- Fluorokuinolon PO untuk 7 hari
- TMP SMX PO untuk 14 hari
- Rawat inap
- Ceftriaxone atau Ampisilin-sulbaktam IV untuk 14 hari,
ganti PO bila klinis membaik dan afebris setelah 24-48
jam
Abses renal Drainase dan terapi antibiotik seperti pielonefritis

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA

E. coli
Diagnosis Drug of Choice
Meningitis Sefalosporin 3rd gen
Pneumonia Sefalosporin 3rd gen atau florokuinolon
Sistitis non- Florokuinolon atau TMP/SMZ atau nitrofurantoin
komplikata
Pielonefritis non- Florokuinolon atau TMP/SMZ
komplikata
T a ele Doksisiklin atau TMP/SMZ atau florokuinolon
diarrhea
Abses Ampisilin-sulbaktam atau cefoxitin
intraabdomen

Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gentamisin bukan drug of choice pada


kasus ini
B. Ampisilin bukan drug of choice pada kasus
ini
D. Ceftriaxone digunakan pada kasus rawat
inap
E. Kanamisin bukan drug of choice pada
kasus ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 22 tahun
Demam dan nyeri pinggang kiri sejak 2 hari lalu, BAK
kemerahan
HR 110x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,8C
PF : nyeri ketok CVA kiri (+)
Kultur : E. coli

DIAGNOSIS >> PYELONEFRITIS AKUT


Maka medikamentosa yang paling tepat adalah

C. Levofloksasin
KEYWORDS

Anak, 3 tahun
Sesak, nyeri perut, kembung memberat, BB turun sejak
6 bulan lalu
HR 130x/menit, RR 30x/menit, suhu 37,1 C
USG : massa lumbar kiri

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Prognosis kasus ini


adalah malam
PENJELASAN

Nefroblastoma/W Tumor
Tumor pada ginjal pada anak-anak
Muncul pada usia <3 tahun
Biasanya unilateral
Gejala
Abdomen membesar
Nyeri abdomen
Hematuria
Hipertensi
Demam, mual-muntah
Diagnosis USG, CT-scan
5-year survival rate 90%
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kemungkinan diagnosis pasien adalah


nefroblastoma tepat
C. Perlu dilakukan nefrektomi dan kemoterapi
tepat
D. Merupakan salah 1 keganasan tersering pada
anak tepat
E. Baku emas diagnosis dengan biopsy
histopatologi tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 3 tahun
Sesak, nyeri perut, kembung memberat, BB turun
sejak 6 bulan lalu
HR 130x/menit, RR 30x/menit, suhu 37,1 C
USG : massa lumbar kiri

Maka pernyataan yang kurang tepat pada kasus ini


adalah

B. Prognosis kasus ini


adalah malam
KEYWORDS

Anak, 6 tahun
Sakit tenggorokkan berulang sejak 2 bulan lalu FR
Nyeri BAK, BAK menjadi sedikit
PF : edema periorbita bilateral
UL : eritrosit (+), protein (+)
Biopsi : crescent formation glomerulus

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Glomerulonefritis rapid
progresif
PENJELASAN

Pada sindroma
nefritik, terjadi
inflamasi dan
kerusakan
pada membran
glomerulus
yang terjadi
akibat deposit
kompleks
imun
PENJELASAN
PENJELASAN

Sindroma Nefritik
Akut Kronis
Paling sering: GNAPS IgA nephropathy
Rapidly progressing (Be ge disease
glomerulonephritis BUKAN B e ge
(RPGN) disease (thromboangitis
glomerulonefritis akut obliterans)!!!
yang disebabkan oleh Nefritis herediter
sekuele sekunder dari Thin basement
inflammatory membrane disease
glomerulonephritis
PENJELASAN

Glomerulonefritis Rapid
Progresif

Pada gambaran biopsi


histopatologi akan didapatkan
gambaran crescentic
(seperti bulan sabit) pada
glomerulus
PENJELASAN

Sindroma Nefritik
PENJELASAN

Nefritik vs Nefrotik
PENJELASAN

Nefritik vs Nefrotik

Sindrom Nefritik Sindrom Nefrotik

Dominan hematuria Dominan proteinuria


Hipertensi Hipoalbuminemia
Biasanya post- Edema anasarka
infeksi (generalisata)
(streptokokus) Hiperkolesterolemia

Sumber : Harrison internal medicine,


Medcape
TATALAKSANA

Tatalaksana Awal
Loop Diuretik (furosemid) untuk mengurangi edema jika
terdapat tanda edema berat
Tatalaksana Definitif
Bila hipertensi tidak terkontrol dengan diuretik, dapat
ditambahkan ACE inhibitor (captopril) atau ARB
(candesartan)
Immunosupresan dan kortikosteroid (prednison)
Tirah baring, diet nefritis (diet rendah garam 2 gram Na
per hari dan restriksi cairan 1 liter/hari)
Antibiotik: amoksisilin 50 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10 hari)
atau eritromisin 30 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10 hari)
HANYA PADA GNAPS
Sumber : Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. IgA nefropati termasuk sindroma nefritik, proliferasi


difus mesangial, tampak deposit IgA pada
imunofluoresence
B. Minimal change disease termasuk dalam sindroma
nefrotik
C. Focal segmental glomerulonephritis tidak ada
istilah ini, seharusnya focal segmental
glomerulosclerosis, termasuk dalam sindroma nefrotik
E. Membranous proliferative glomerulonephritis
termasuk sindroma nefritik, pada biopsi didapatkan
penebalan dinding endotel akibat proliferasi dan deposit
kompleks imun subendotel
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 6 tahun
Sakit tenggorokkan berulang sejak 2 bulan lalu FR
Nyeri BAK, BAK menjadi sedikit
PF : edema periorbita bilateral
UL : eritrosit (+), protein (+)
Biopsi : crescent formation glomerulus

Maka diagnosis pada pasien adalah

D. Glomerulonefritis rapid
progresif
KEYWORDS

Laki-laki, 58 tahun
Perut bawah terasa penuh, BAK kemerahan sejak
4 bulan lalu, nyeri (-), BB turun
TD 140/90, HR 80x/menit, RR 18x/menit
PF : massa ireguler r. suprapubik

DIAGNOSIS >> SUSP. CA BULI

JAWABAN

B. Gambaran filling defect


pada buli-buli
PENJELASAN

Kanker Buli
Common urologic cancer
Gejala
Painless gross hematuria khas
Terkadang nyeri
Teraba massa suprapubik
Penurunan berat badan
Faktor risiko
Merokok (terbesar), pajanan bahan karsinogenik
(amina aromatik), siklofosfamid, infeksi parasit
Schistostoma hematobium
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang awal dapat dilakukan BNO
IVP akan memberikan gambaran filling defect
(terdapat area yang tidak terisi kontras)
Baku emas diagnosis sistoskopi + biopsi
histopatologi
CT-scan dan MRI digunakan untuk staging
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang

BNO-IVP pada Ca Buli

BNO-IVP normal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bayangan opak pada 1/3 ureter distal


ureterolithiasis distal
C. Indentasi kaudal buli-buli BPH
D. Pelebaran kaliks ginjal hidronefrosis
E. Penyangatan hingga ke rongga
intraperitoneum rupture buli intraperitoneal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 58 tahun
Perut bawah terasa penuh, BAK kemerahan sejak 4
bulan lalu, nyeri (-), BB turun
TD 140/90, HR 80x/menit, RR 18x/menit
PF : massa ireguler r. suprapubik

DIAGNOSIS >> SUSP. CA BULI


Maka gambaran radiologis yang sesuai pada pasien ini
adalah

B. Gambaran filling defect


pada buli-buli
KEYWORDS

Laki-laki, 58 tahun
Nyeri perut kiri bawah dan BAB berdarah sejak 3
hari lalu
Keluhan lain terkait BAB dan BAK disangkal
Dilakukan pemeriksaan radiologi, didapatkan temuan
insidental

DIAGNOSIS >> SUSP. DIVERTIKULITIS


JAWABAN

C. Crossed renal ectopia


PENJELASAN

Kelainan Kongenital Ginjal


dan Ureter
Ectopic kidney
Horseshoe kidney
Renal agenesis
Duplex kidney
PENJELASAN

Ectopic Kidney
Definisi salah satu atau kedua ginjal tidak berada
pada posisi yang seharusnya
Mekanisme : kegagalan salah satu atau kedua
ginjal untuk naik ke atas (pada embriologi, ginjal
terletak di rongga pelvis)
Apabila salah satu ginjal menyeberang ke sisi
lainnya (dan biasanya berfusi), menyebabkan
kondisi crossed renal ectopia
PENJELASAN

Ectopic Kidney Crossed renal ectopia


PENJELASAN

Horseshoe Kidney
Bahasa Latin: Ren arcuatus
Kelainan kongenital, 1:500 terutama pada laki-laki
Anomali fusi ginjal yang paling sering terjadi
90% polus inferior
Sebagian besar kasus (1/3) asimptomatik,
dengan predisposisi kondisi obstruksi saluran
kemih, infeksi saluran kemih, batu saluran kemih,
hingga kanker ginjal.
PENJELASAN

Horseshoe Kidney
Pada perempuan dapat terkait
dengan sindroma Turner (45XO)
Pemeriksaan Penunjang
CT scan
Komplikasi
Nefrolitiasis
Hidronefrosis
Keganasan
Neurologis: hidrosefalus/spina bifida
Beberapa kelainan kardiovaskuler dan
gastrointestinal
PENJELASAN

Renal Agenesis
Unilateral renal agenesis ginjal hanya pada satu sisi,
bayi masih dapat hidup dengan berbagai komplikasi
(hipertensi, hematuria, proteinuria, edema)

Bilateral renal agenesis ginjal tidak ada pada kedua


sisi, hampir pasti tidak viable. Dapat menyebabkan
oligohydramnion pada kehamilan

Penyebab : kegagalan diverticulum metanefrik


menembus blastemal metanefrogenik
PENJELASAN

Unilateral Renal Agenesis


PENJELASAN

Duplex Kidney
Nama lain : duplicated collecting system

1 unit fungsional ginjal terdapat 2 sistem


pyelokaliks (duplicated), dengan 1 atau 2
ureter

Penyebab : Timbulnya 2 ureteric buds dari 1


ductus Wolffian
PENJELASAN

Duplex Kidney

Duplikasi komplit Duplikasi inkomplit Duplikasi parsial


(2 ureter dengan 2 orifisium) (V-ureter) (Y-ureter)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ren arcuatus ~ginjal tapal kuda, terjadi


fusi/penyatuan pada kutub inferior ginjal
B. Renal agenesis tidak memiliki ginjal sejak lahir (bila
bilateral, hampir pasti tidak viable)
D. Horseshoe kidney terjadi fusi/penyatuan pada
kutub inferior ginjal
E. Ureter ektopik ureter tidak berujung pada buli
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 58 tahun
Nyeri perut kiri bawah dan BAB berdarah sejak 3 hari
lalu
Keluhan lain terkait BAB dan BAK disangkal
Dilakukan pemeriksaan radiologi, didapatkan temuan
insidental

DIAGNOSIS >> SUSP. DIVERTIKULITIS


Maka temuan incidental pada pasien ini adalah

C. Crossed renal ectopia


KEYWORDS

Laki-laki, 48 tahun
Disarankan opname di RS karena gastropati NSAID
Memiliki BPJS mandiri kelas 1 dan asuransi swasta
Pasien minta dirawat di ruang VIP
Selisih biaya VIP-kelas 1 ditanggung oleh
asuransi swasta

JAWABAN

C. Coordination of benefit
PENJELASAN

Koordinasi Manfaat
Coordination of Benefit (Koordinasi Manfaat)
merupakan kerja sama antara 2 perusahaan asuransi
untuk menanggung 1 nasabah/klien yang sama agar
nasabah mendapatkan manfaat maksimal dari
program asuransi yang dipilihnya.
PENJELASAN

Ilustrasi Kasus
Tn. Romi sakit dan perlu dirawat di rumah sakit. Tn.
Romi memiliki 2 produk asuransi, yaitu BPJS
kesehatan dan asuransi swasta. BPJS kesehatan
Tn. Romi memiliki kelas perawatan kelas 1, di sisi
lain asuransi swasta memiliki fasilitas layanan
rujukan spesialis dan perawatan ruang VIP.
PENJELASAN

Ilustrasi Kasus
Dengan skema tersebut, Tn. Romi tidak perlu mencari
rujukan dari faskes 1, namun dapat langsung berobat ke
dokter spesialis di RS yang bekerja sama dengan
asuransi swasta tersebut.
Apabila ternyata Tn. Romi memang perlu dirawat, maka
Tn. Romi dapat mengambil ruang perawatan VIP
Pihak asuransi akan menjamin seluruh biaya perawatan
di RS, namun selanjutnya pihak asuransi akan menagih
BPJS biaya perawatan setara kelas 1 di RS tersebut
(berdasarkan INA-CBG ). Selisih biaya perawatan (VIP
kelas 1) akan ditanggung asuransi swasta.
PENJELASAN

Istilah lain dalam Asuransi


Deductible biaya yang harus dibayarkan secara out
of pocket. Limit deductible harus terlampaui dahulu
sebelum pihak asuransi membayar jaminan kesehatan
Cost sharing biaya wajib yang dibebankan pada klien
setiap kali menggunakan fasilitas layanan kesehatan,
terdapat 2 jenis yaitu :
Co-payment : menggunakan nominal tetap dan telah diketahui
klien pada saat memilih program asuransi
Co-insurance : menggunakan persentase sehingga biaya yang
ditanggung pribadi terkadang meleset dari perkiraan
PENJELASAN

Cost share
yang
digunakan
dalam kasus
ini adalah co-
insurance
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cost sharing
B. Deductible
D. Co-payment
E. Co-insurance

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 48 tahun
Disarankan opname di RS karena stroke
Memiliki BPJS mandiri kelas 1 dan asuransi swasta
Pasien minta dirawat di ruang VIP
Selisih biaya VIP-kelas 1 ditanggung oleh asuransi
swasta

Maka mekanisme klaim seperti ini disebut

C. Coordination of benefit
KEYWORDS

Bayi usia 32 minggu prematur


Napas megap-megap(gasping), tidak bergerak aktif,
merintih.
Ibu sering demam tanpa sebab jelas
PF: Tonus otot jelek, jaundice, poor reflex, APGAR
5/6 + petekie
CT-Scan : gambaran ventriculomegaly + periventricular
calcification
DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Ensefalitis Cytomegalovirus
PENJELASAN

Ensefalitis Cytomegalovirus
Congenital infection merupakan kasus
yang ditemukan terutama dari ibu seropositif
CMV selama masa kehamilan (intrauterine
infection)
Acquired infection :
60-70% bayi yang mendapat ASI dari ibu
seropositif CMV
Penularan secara langsung dari saliva dan urin
pasien lain penderita CMV

Sumber :Nelson 20th ed. Ensefalitis CMV


PENJELASAN

Ensefalitis Cytomegalovirus

Manifestasi klinis
umum neonatus
dengan CMV
infection

Sumber :Nelson 20th ed. Ensefalitis CMV


PENJELASAN

Ensefalitis Cytomegalovirus
Diagnosis :
Gejala klinis TIDAK KHAS! Mirip gejala sepsis
neonatal (tanda respiratory distress sering!)
PCR dari cairan tubuh untuk menemukan virus
CMV(urin, saliva, darah dan CSF)
Serologis Deteksi kadar IgM dan IgG CMV
DPL Menunjukan limfositosis
Pencitraan MRI adalah pencitraan terbaik, tetapi
dapat juga dilakukan dengan CT-Scan kontas dan non-
kontras

Sumber :Nelson 20th ed. Ensefalitis CMV


PENJELASAN

Ensefalitis Cytomegalovirus
Tanda spesifik neonatus dengan CMV ensefalitis:
Letargi
Kejang
Mikrocephaly (Ingat! Hidrocephalus banyak
ditemukan pada congenital toxoplasmosis! Bukan
pada CMV)
Korioretinitis
Poor feeding

Sumber :Nelson 20th ed. Ensefalitis CMV


PENJELASAN

Ensefalitis Cytomegalovirus
Tanda khas pada pencitraan!

1. Ventriculomegaly

Sumber :Nelson 20th ed. Ensefalitis CMV


PENJELASAN

Ensefalitis Cytomegalovirus
Tanda khas pada pencitraan!
2. Intracranial calcification
CMV : Periventricular
Toxoplasmosis : Difusa!
(DD utama)

Toxo kalsifikasi CMV kalsifikasi disekitar


difus ventrikel

Sumber :Nelson 20th ed. Ensefalitis CMV


PENJELASAN

Ensefalitis Cytomegalovirus
Tatalaksana:
Intravenous Gancyclovir 5 mg/kgBB/dosis Q12H
selama 6 minggu
Jika ganciclovir tidak ada :
Valgancyclovir secara PO selama 6 minggu

Sumber :Nelson 20th ed. Ensefalitis CMV


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ensefalitis Toxoplasma ibu ada riwayat


limfadenopati sistemik saat hamil, riwayat kontak
dengan kucing, didapatkan hidrosefalus, bukan
mikrosefali, kalsifikasi difus intracranial!
B. Tumor otak kongenital tampak gambaran SOL
pada CT Scan
D. Kern ichterus Gambaran CT tidak ada
ventriculomegaly dan kalsifikasi ! Melainkan adanya
penumpukan bilirubin pada daerah globus pallidum
E. Abses intracerebral demam tinggi, kejang,
adanya fokus infeksi yang jelas, gambaran kavitas
dengan air-fluid level
KESIMPULAN

Jadi, jika menemui kasus :


Bayi usia 32 minggu baru lahir
Napas megap-megap(gasping), tidak bergerak aktif,
merintih.
Ibu sering demam tanpa sebab jelas saat hamil
PF: Tonus otot jelek, jaundice, poor reflex, APGAR
5/6 + petekie
CT-Scan : gambaran ventriculomegaly + periventricular
calcification

Maka diagnosisnya adalah

C. Ensefalitis Cytomegalovirus
KEYWORDS

Laki-laki, 50 tahun gangguan bicara.


Kelemahan anggota gerak 30 menit SMRS
TTV : TD 150/90mmHg
Riwayat DM dan kolesterol tidak terkontrol
DIAGNOSIS >> AFASIA BROCA

PERNYATAAN YANG TEPAT ??


JAWABAN

D. Pasien mengerti isi pembicaraan


dokter, tetapi tidak mampu mengeluarkan
kalimat spontan dan tidak mampu
mengulang kata sesuai perintah
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien mengerti isi pembicaraan dokter dan mampu


mengulang kata sesuai perintah, tetapi tidak mampu
mengeluarkan kalimat spontan Transcortical motor
afasia
B. Pasien tidak mengerti pembicaraan dokter tetapi
mampu mengeluarkan kalimat spontan Afasia wernick
atau transkortikal sensorik
C. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, tidak
mampu mengeluarkan kalimat spontan dan tidak mampu
mengulang kata sesuai perintah Afasia global
E. Pasien tidak mengerti isi pembicaraan dokter, dan
tidak mampu mengeluarkan kalimat spontan Kurang
lengkap
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 50 tahun gangguan bicara.
Kelemahan anggota gerak 30 menit SMRS
TTV : TD 150/90mmHg
Riwayat DM dan kolesterol tidak terkontrol
DIAGNOSIS >> AFASIA BROCA

Maka, pernyataan yang tepat adalah

D. Pasien mengerti isi pembicaraan


dokter, tetapi tidak mampu mengeluarkan
kalimat spontan dan tidak mampu
mengulang kata sesuai perintah
KEYWORDS

Laki-laki, 59 tahun
Nyeri kepala yang sangat hebat, tiba-tiba, dan semakin
memberat disertai mual namun muntah disangkal.
Riw. HT tidak terkontrol dan kolesterol tinggi
Px : confuse-lethargy, TD 160/100 mmHg, Kernig (+).
CT Scan kepala lesi stelata pada sulkus dan
fissura cerebri
DIAGNOSIS >> SAH

LOKASI TERSERING ??

JAWABAN

A. Anterior communicating artery


PENJELASAN

Subarachnoid Hemorrhage
(SAH)
Etiologi :
- Trauma
- Pecahnya aneurisma
- AVM

Gejala dan tanda khas :


- Sakit kepala hebat tiba tiba (thunderclap headache)
- Kaku kuduk, mual muntah, fotofobia
- Defisit neurologis (n.3, n.4, n.6)
- Hemiparesis
- Penurunan kesadaran
PENJELASAN

Lokasi Tersering Aneurisma


PENJELASAN

Berry Aneurisma
Pecahnya aneurisma dipicu oleh tekanan
PENJELASAN

CT Scan
CT scan non kontras : perdarahan mengisi sisterna gambaran
seperti bintang/jala
PENJELASAN

Komplikasi
Re-bleeding
Hydrocephalus
Intraventricular haemorrhage
Peningkatan tekanan intracranial
Pendarahan intraserebral
Kejang
Vasospasme cerebral nimodipine untuk mencegah
TATALAKSANA

Tatalaksana
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Internal carotid artery


C. Middle cerebral artery
D. Posterior communicating artery
E. Basilar artery

Lokasi lain tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 59 tahun
Nyeri kepala yang sangat hebat, tiba-tiba, dan semakin
memberat disertai mual namun muntah disangkal.
Riw. HT tidak terkontrol dan kolesterol tinggi
Px : confuse-lethargy, TD 160/100 mmHg, Kaku kuduk
(+).
CT Scan kepala lesi stelata pada sulkus dan fissura
cerebri
DIAGNOSIS >> SAH

Maka, lokasi terseringnya adalah

A. Anterior communicating artery


KEYWORDS

Laki-laki, 53 tahun lemah, kesulitan berbicara,


sesak dan aktivitas keseharian terganggu.
Semakin memburuk sejak 1 tahun yang lalu.
Sulit berjalan, sulit menelan, kepala terkulai, atrofi
otot dan BB turun.
Panca indra dan kemampuan berpikir berfungsi baik.
Otot wasting, kedutan, refleks hiperaktif, Hoffmann
+, Babinski +, dan Klonus +

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. L G D
PENJELASAN

Amyotrophic Lateral Sclerosis


(ALS) / Lou Gehrig disease
Disebut juga motor neuron disease (MND) penyakit
neurologis progresif yang dikarakterisasikan oleh
degenerasi UMN dan LMN.
Penyebab pasti belum diketahui, namun ada hubungannya
dengan paparan stress oksidatif yang menyebabkan
apoptosis, dan disfungsi mitokondria. Genetik juga
berperan.
Secara klinis, ALS dapat diketahui dari adanya gangguan
LMN (lower motor neuron) berupa: kelemahan, otot
mengecil (wasting), kedutan (fasciculation) dan
gangguan UMN (upper motor neuron) berupa: refleks
tendon hiperaktif, tanda Hoffmann, tanda Babinski, atau
klonus di anggota gerak yang sama.
PENJELASAN

Amyotrophic Lateral Sclerosis


(ALS) / Lou Gehrig disease
ALS dimulai dengan fasikulasi, kelemahan
ekstremitas, gg. bicara. Otot-otot menelan dan
pernafasan adalah yang pertama kali diserang ALS.
Gejala biasa muncul setelah usia 50 tahun, namun
bisa progresif sejak usia muda.
Pada akhirnya, ALS mempengaruhi kemampuan untuk
mengendalikan otot yang diperlukan untuk bergerak,
berbicara, makan, dan bernafas.
PENJELASAN

Amyotrophic Lateral Sclerosis


(ALS) / Lou Gehrig disease
Disfungsi kognitif dialami oleh 20–50% penderita
ALS.
ALS tidak mempengaruhi panca indera (penglihatan,
penghidu, perasa/ pengecap, pendengaran, peraba).
ALS jarang menyerang fungsi kandung kemih, organ
perut, gerak mata.
Kondisi sistem saraf penderita (neurological status)
dapat dinilai dengan kuesioner revised ALS
Functional Rating Scale.
PENJELASAN
PENJELASAN

ALS - Diagnosis
Kriteria positif
Diagnosis ALS memerlukan adanya:
(1) Tanda-tanda LMN (termasuk gambaran EMG di otot yang tidak
terpengaruh secara klinis).
(2) Tanda-tanda UMN.
(3) Perkembangan gejala dan tanda klinis.
Diagnosis ALS didukung oleh:
(1) Fasikulasi pada satu bagian atau lebih.
(2) Perubahan neurogenik pada EMG.
(3) Konduksi nervus sensoris dan motoris normal.
(4) Ketiadaan conduction block
Tidak ada abnormalitas laboratorium yang patognomonik untuk
ALS.
Diagnosis klinis sebaiknya dikonfirmasikan dengan EMG yang
menunjukkan bukti active denervation pada sekurangnya tiga
anggota gerak (perlu waktu beberapa bulan)
PENJELASAN

Tatalaksana
Hingga kini, belum ada terapi efektif untuk ALS
Direkomendasikan riluzole (suatu antagonis glutamat)
50 mg dua kali sehari, dengan pemantauan teratur.
Pemberian 100 mg riluzole oral setiap hari setelah 18 bulan
memperpanjang harapan hidup penderita ALS sekitar tiga
bulan.
Efek samping riluzole adalah fatigue dan asthenia.
Tatalaksana nutrisi termasuk diet, strategi menelan,
kemungkinan dipasang selang makanan langsung ke
lambung (gastrostomy tube placement), dan
suplementasi berupa vitamin dan mineral
Medikasi simtomatis untuk mengatasi spastisitas yang
mengganggu aktivitas harian adalah pemberian baclofen
atau diazepam.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Locked-In Syndrome pseudocoma,


kognitif intak namun tidak dapat bergerak
(quadriplegia) ataupun berkomunikasi
akibat paralisis komplit dari seluruh otot
volunter pada tubuh kecuali gerak vertikal
mata dan kemampuan berkedip.
B. Multiple Sclerosis gangguan
penglihatan, nyeri, rasa lelah, dan
gangguan koordinasi tidak spesifik
C. Lambert Eaton Syndrome penyakit
autoimun : gg. transmisi neuromuskular
presynaptic
E. Tabes Dorsalis syphilitic myelopathy
: ataksi lokomotor : mengenai sumsum
tulang belakang bagian dorsal (serabut
saraf sensorik)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 53 tahun
Lemah, kesulitan berbicara, sesak dan aktivitas
keseharian terganggu.
Semakin memburuk sejak 1 tahun yang lalu.
Sulit berjalan, sulit menelan, kepala terkulai, atrofi otot
dan BB turun.
Panca indra dan kemampuan berpikir berfungsi baik.
Otot wasting, kedutan, refleks hiperaktif, Hoffmann +,
Babinski +, dan Klonus +.

Maka, diagnosisnya adalah

D. L G D
KEYWORDS

Pria, 39 tahun
Batuk pilek 5 hari SMRS
Bilateral ophtalmoplegia, kelemahan wajah sisi kanan
Kekuatan motorik tungkai bawah 4/4 dan lengan 3/3,
Penurunan refleks biseps dan triseps serta achilles.
Tidak didapatkan kelainan sensorik.
DIAGNOSIS >> GBS

KLASIFIKASI ??
JAWABAN

D. Miller-Fisher syndrome
PENJELASAN

Guillain Barre Syndrome


Mekanisme : autoantibodi yang memicu demielinisasi saraf tepi

Faktor Risiko
Infeksi : C. jejuni (diare berdarah), EBV (batuk dan pilek)

Gejala
Kelemahan, kesemutan, bilateral
Dimulasi dari DISTAL EKSTREMITAS
Kerusakan otonom
Kerusakan nervus kranial
Gagal napas
PENJELASAN

Infeksi awal oleh C. jejuni / EBV


Menjadi reaksi antigen antibodi
Menyerang sistem saraf
DEMILIENISASI

Lance ; G illain-Ba nd ome ; UK ;2016


PENJELASAN
PENJELASAN

GBS : Penunjang DIAGNOSIS


LUMBAL PUNGSI
Peningkatan protein tanpa peningkatan Leukosit
ELECTROMYOGRAM
Penurunan impuls & respon saraf
NERVE CONDUCTION VELOCITY
Dilakukan bersamaan dengan EMG
Penurunan kecepatan hantaran saraf
TATALAKSANA

IVIg 1 - 4 g/kg daily for 5 days

OR

PLASMAPHARESIS / Plasma Exchange


Tatalaksana spesifik di atas diberikan secepatnya sejak
onset dan Dx GBS ditegakkan
Semakin cepat diberikan, progonis semakin bagus
Awasi Tanda tanda gagal napas Pro ICU

Lance ; G illain-Ba nd ome ; UK ;2016


Adam ; P inciple of Ne olog
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Acute inflammatory demyelinating


polyradiculopathy
B. Acute motor axonal neuropathy
C. Acute motor-sensory axonal neuropathy
E. Acute autonomic neuropathy

Tipe lain tidak sesuai


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Pria, 39 tahun
Batuk pilek 5 hari SMRS
Bilateral ophtalmoplegia, kelemahan wajah sisi kanan
Kekuatan motorik tungkai bawah 4/4 dan lengan 3/3,
Penurunan refleks biseps dan triseps serta achilles.
Tidak didapatkan kelainan sensorik.
DIAGNOSIS >> GBS

Maka, klasifikasinya adalah

D. Miller-Fisher syndrome
KEYWORDS
Anak, 4 tahun badan sangat lemah.
Pasien belum dapat berbicara, belum dapat berjalan, tidak
dapat mencoret kertas tanpa disuruh tidak mandiri untuk
aktivitas sehari-hari sesuai usianya
Belum bersekolah seperti anak-anak seusianya.
Saat pasien ingin berdiri, ia harus bertumpu pada kedua
tangan dan kaki sebelum akhirnya perlahan mendekatkan
kedua tangannya ke kaki dan bertumpu pada kedua lutut.
Gower sign
Pasien pernah diperiksakan IQ dengan nilai 40.

Pola penurunan?
JAWABAN

A. X-
PENJELASAN

Duchene Muscular Dystrophy


X link resesif pada gen distrofin
Disrofin digunakan dalam menghubungkan
sitoskeleton dalam sel otot
Onset 2-5 tahun
Lebih sering laki laki
Gejala
Otot proksimal terkena lebih dahulu
Betis pseudohipertrofi diisi lemak
Kesulitan berdiri dan berjalan
Progressive clumsines
Manuver gower : menopang pada kedua tanganuntuk
berdiri
PENJELASAN

E T
EVALUASI TATALAKSANA
Kreatinin kinase: Glukokortikoid
meningkat Suportif
Biopsi otot: degenerasi Terapi fisik
dan regenerasi, digantikan
jaringan lemak
Analisis genetika
Pewarnaan imun:
hilangnya protein distrofin
PENJELASAN

Gower sign

Menggunakan
tangan untuk
bertumpu pada
lutut supara bisa
berdiri gower
sign
PENJELASAN

Tanda gower khas pada DMD


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. X-linked dominan
C. A o omal dominan
D. A o omal e e if
E. Tidak di nkan eca a gene ic melainkan
p o e a oim n

Sem a ja aban dia a alah


KESIMPULAN
Jadi, jika menemukan kasus :
Anak, 4 tahun badan sangat lemah.
Pasien belum dapat berbicara, belum dapat berjalan, tidak
dapat mencoret kertas tanpa disuruh tidak mandiri
untuk aktivitas sehari-hari sesuai usianya
Belum bersekolah seperti anak-anak seusianya.
Saat pasien ingin berdiri, ia harus bertumpu pada kedua
tangan dan kaki sebelum akhirnya perlahan mendekatkan
kedua tangannya ke kaki dan bertumpu pada kedua lutut.
Gower sign
Pasien pernah diperiksakan IQ dengan nilai 40.

Maka, pola penurunannya adalah

A. X-linked resesif
KEYWORDS

Pe emp an, 21 ah n
Palpebra kiri tertutup sebagian dan sulit
diangkat ejak 2 mingg
Wajah kiri tidak berkeringat
P pil anisokor 5mm/3mm
Ptosis papeb a ini a

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Horner syndrome
PENJELASAN

Horner Syndrome
Gangguan persarafan simpatis ke mata dengan trias:
Miosis , Partial Ptosis, Loss of Hemifacial
Sweating
Dapat kongenital, Acquired, atau Herediter (Autosomal
Dominant)
Horner sindrom umumnya tidak berbahaya, tetapi
apabila disebabkan oleh hal lain, dapat menjadi
petunjuk untuk penyakit yang lebih berbahaya
Untuk Horner syndrome tanpa penyebab, tidak ada
tatalaksana yang efektif. Terapi pembedahan dilakukan
untuk yang disebabkan oleh aneurisme ataupun
tatalaksana vaskular.
PENJELASAN

Horner Syndrome
PENJELASAN

H S 1
PENJELASAN

Horner Syndrome 2nd order


neuron lesion
PENJELASAN

Horner Syndrome 3rd order


neuron lesion
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Wallenberg syndrome Adanya stroke pada


PICA, menyebabkan gangguan sensoris ekstremitas
dan wajah pada sisi yang berlawanan, disertai trias
horner, diplopia, dan nystagmus
B. Raeder syndrome SOL pada area paratrigeminal,
menyebabkan Nyeri Wajah Unilateral + trias Horner
C. Pancoast syndrome Tumor pada apex paru yang
menyerang persarafan simpatis dideteksi dengan
Radiologis Paru
D. Arnold Chiari Malformation Adanya Herniasi dari
Tonsil otak, menyebabkan gangguan menelan,
gangguan tidur, nistagmus, dan kelemahan pada
ekstremitas dideteksi dengan CT Scan
KESIMPULAN

Jadi, jika menemui kasus:


Perempuan, 21 tahun
Palpebra kiri tertutup sebagian dan sulit
diangkat
Wajah kiri tidak berkeringat
Pupil anisokor 5mm/3mm
Ptosis papebra (S)

Maka, diagnosisnya adalah

D. Horner syndrome
KEYWORDS

Laki-laki, 56 tahun tidak dapat diajak berbicara


Riwayat nyeri kepala hebat + muntah menyemprot
Pasien masih dapat membuka mata tetapi tidak menjawab
Pasien dapat tidur dan bangun dengan normal Pasien juga
tidak dapat menggerakan tubuhnya
E4M1V1, TD: 170/100 mmHg
Gerakan mata vertikal (+), quadriplegia (+) dan kekuatan
motorik ekstremitas 0
Refleks patologis ekstremitas (+)
Meneteskan air mata saat pasang infus dan kateter Pain (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. L -
PENJELASAN

Locked-in syndrome
Definisi Gabungan quadriplegia, anarthria dengan
kesadaran yang intak
PENJELASAN

Locked-in syndrome

Patofisiologi : Adanya
insult pada pons
bagian ventral
destruksi pada
corticobulbar dan
corticospinal tract

Ciri khas: sleep


awake cycle dan
awareness masih
baik
PENJELASAN

Locked-in syndrome: DD

DD a a: Pe i e ege a i e a e a ae e ida ada


ae a e a a e ida ada ef e e
PENJELASAN

Locked-in syndrome: DD
PENJELASAN

CT-Scan: lesi
hemoragik pada
pons
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Mati batang otak reflex batang otak (-),


membutuhkan alat bantu napas untuk tetap hidup
C. Persistent vegetative state DD utama kasus!
tidak ada awareness, tidak ada impuls nyeri, tidak
ada gerakan bermakna
D. Rapid eye movement state Fase tidur
seseorang (REM)
E. Perdarahan subaraknoid Hati-hati! Pasien
memang mengeluh nyeri kepala hebat dan muntah
tetapi harusnya gambaran lesi stelata pada CT-
Scan
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 56 tahun tidak dapat diajak berbicara
Riwayat nyeri kepala hebat + muntah menyemprot
Pasien masih dapat membuka mata tetapi tidak menjawab
Pasien dapat tidur dan bangun dengan normal Pasien juga
tidak dapat menggerakan tubuhnya
E4M1V1, TD: 170/100 mmHg
Gerakan mata vertikal (+), quadriplegia (+) dan kekuatan
motorik ekstremitas 0
Refleks patologis seluruh ekstremitas (+)
Meneteskan air mata saat pasang infus dan kateter Pain (+)

Maka, diagnosisnya adalah

B. Locked-in syndrome
KEYWORDS

Perempuan, 29 tahun
Pandangan ganda saat melihat ke arah kanan
Kecelakaan 2 hari lalu dan terbentur pada bagian
mata riwayat trauma
DIAGNOSIS >> ABDUCENS NERVE PALSY

PERNYATAAN TEPAT ??

JAWABAN

E. N.III dan N.IV kanan pasien


masih intak
PENJELASAN

Gerakan Bola Mata


Neuroanatomi Diatur oleh nervus cranial:
N. III N. Occulomotor
N. IV N. Trochlear
N. VI N. Abducens
Otot-otot ekstraokular
PENJELASAN

Gerakan Bola Mata


Gerakan mata keatas
Kombinasi antara M. Rectus
superior dan M. Obliqus
inferior

Ge akan ma a keba ah
Kombina i an a a M. Rec
infe io dan M. Obliq
superior

Gerakan mata keluar M.


Rectus lateral

Gerakan mata keluar M.


Rectus medial
PENJELASAN

6
4
JEMBATAN KELEDAI IBARATKAN WAJAH MANUSIA (MATA-HIDUNG-TELINGA)
*ANGKA 4 SEPERTI HIDUNG LIHAT HIDUNG INFEROMEDIAL
N.IV (SUPERIOR OBLIQUE)
*ANGKA 6 SEPERTI TELINGA LIHAT TELINGA LATERAL N.VI
(RECTUS LATERAL)

*SISANYA N.III
PENJELASAN

A S

Mata kanan pasien tidak dapat melihat ke arah luar


Gangguan M. rectus lateral Berarti gangguan N.VI
(abducens)

Tetapi gerakan ke arah lain Tidak terganggu Berarti N. III


dan N. IV mata kanan normal

Pasien gagal
melakukan : Gerakan
mata keluar (abduksi)
M. Rectus lateral
N.VI
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. N.IV kanan pasien mengalami cedera Salah,


karena gerakan M. Superior oblique (N.IV) yaitu
downward and out movement masih baik
B. N.IV dan N.III kanan pasien mengalami cedera
Salah, karena gerakan M. Superior oblique (N.IV)
yaitu downward and out movement masih baik dan
gerakan lainnya normal
C. N.VI kanan pasien masih intak Salah, justru
mengalami cidera
D. N.VI dan N.III kanan pasien masih intak Salah,
N.VI pasien mengalami cidera dan N.III normal
KESIMPULAN

Jadi, jika menem kan ka :


Pe emp an, 29 ah n
Pandangan ganda saat melihat ke arah kanan
Kecelakaan 2 ha i lal dan e ben pada bagian
ma a riwayat trauma
DIAGNOSIS >> ABDUCENS NERVE PALSY

Maka, pe n a aan ang epa adalah

E. N.III dan N.IV kanan pasien


masih intak
KEYWORDS

Perempuan, 22 tahun
Wajah seperti tidak simetris 4 hari SMRS
Riwayat HT, DM, merokok disangkal.
Sering tidur di lantai dan kena kipas angin
Px neurologi tidak didapati kelemahan anggota gerak
DIAGNOSIS >> BELL S PALSY

KOMPLIKASI OKULAR LANJUT ??

JAWABAN

E. Crocodile tears syndrome


PENJELASAN

B P
Kelumpuhan saraf wajah
(N.VII) akibat peradangan dan
pembengkakan saraf yang
mengontrol otot pada salah satu sisi
wajah.

Gejala:
Dahi idak bi a dige akkan
Lagof alm ( idak bi a men p ma a)
Tidak bi a menggemb ngkan pipi
Tidak bi a en m a a be i l
M l mencong ke i i eha
N e i belakang elinga
Sumber : Buku Ajar Neurologi
PENJELASAN
PENJELASAN

Bedakan dengan lesi UMN (central) :


PENJELASAN

Komplikasi okular

S mbe : PPK Ne ologi 2016 Bell pal


TATALAKSANA

Tatalaksana
Kortikosteroid (prednison) adalah terapi utama (1
mg/kgBB/hari atau 60-80 mg/hari) selama 7 hari lalu
tappering down efek lebih baik jika dimulai segera
setelah onset
Tetes mata artifisial dan plester mata malam hari perlu
mengingat lagotfalmus dapat menyebabkan mata
terbuka dan kering
Fisioterapi jika diperlukan
Bedah dekompresi jarang dilakukan

https://www.mayoclinic.org
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Lagophtalmos
B. Corneal xerosis
C. Retraksi kelopak mata atas
D. Corneal erosion

Semua diatas merupakan komplikasi okular dini


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Perempuan, 22 tahun
Wajah seperti tidak simetris 4 hari SMRS
Riwayat HT, DM, merokok disangkal.
Sering tidur di lantai dan kena kipas angin
PF neurologi tidak didapati kelemahan anggota gerak
DIAGNOSIS >> BELL S PALSY

Maka, komplikasi okular lanjutnya adalah

E. Crocodile tears syndrome


KEYWORDS

Bayi, usia 3 bulan


Mata kiri tampak putih berkabut sejak 1 bulan
setelah lahir
Muka tampak asimetris ; tuli perseptif (+) ; bola kiri
mata kecil, kornea dan kamera okuli anterior ODS
tampak jernih ; PDA
DIAGNOSIS >> KATARAK KONGENITAL

ETIOLOGI INFEKSI INTRAUTERINE ??


JAWABAN

B. Rubella
PENJELASAN

K
Kekeruhan yang terjadi pada lensa
Klasifikasi
Acquired Cataract (didapat):
Katarak senilis (age-related cataract) seringnya katarak
nuklear
Katarak traumatik bentuk kekeruhan lensa stelata /
bintang
Katarak sekunder kekeruhan kapsul posterior pasca
operasi katarak
Katarak komplikata katarak akibat penyakit lain,
misalnya DM sering mengakibatkan katarak subkapsular
posterior
Congenital Cataract intrauterine infections (Rubella),
metabolic disorders, and genetically transmitted syndromes
Bradford, CA, Basic Ophthalmology, ed. 8th, AAO : San Francisco, 2004
PENJELASAN

Congenital Rubella Syndrome


Dialami oleh fetus di dalam
wanita hamil yang menderita
Rubella/Campak Jerman
(biasanya infeksi terjadi
dalam 3 bulan pertama
kehamilan)
Classic Triad : Cataract -
Cardiac Abnormalities –
Deafness
Pada sebagian kasus juga
ditemukan mikrosefali
PENJELASAN

Congenital Rubella Syndrome

Sumber : England Neuroophtalmology journal 2011


PENJELASAN

Congenital Rubella Syndrome

Bl ebe m ffin bab


dengan katarak pada
Congenital Rubella
Syndrome
PENJELASAN

Cataract Congenital
Gejala bisa asimptomatik. Diagnosis dapat
tertunda hingga 1 tahun.
Keluhan orang tua biasanya :
Respon kurang terhadap cahaya
Strabismus/juling
Kegagalan untuk mengidentifikasi wajah atau
mainan
Leukocoria / white reflex bisa jadi sign dari
katarak kongenital
Pemeriksaan slit lamp dengan midriatikum
dapat menegakkan diagnosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Toxoplasma hidrosefalus, korioretinitis, kalsifikasi


intracranial difusa
C. Cytomegalovirus mikrosefali, korioretinitis,
kalsifikasi intracranial periventrikel dan
ventrikulomegali
D. Herpes simplex lesi kulit vesikular, mikrosefali,
korioretinitis
E. E.coli penyebab utama korioamnionitis dan
menyebabkan sepsis neonatorum

D
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Bayi, usia 3 bulan
Mata kiri tampak putih berkabut sejak 1 bulan
setelah lahir
Muka tampak asimetris ; tuli perseptif (+) ; bola kiri
mata kecil, kornea dan kamera okuli anterior ODS
tampak jernih ; PDA
DIAGNOSIS >> KATARAK KONGENITAL

Maka, etiologi infeksi intrauterinnya adalah

B. Rubella
KEYWORDS

Anak, ia 8 ah n
Se ing diejek oleh emann a ka ena mata terlihat
tidak sejajar.
Pa ien j ga e ing mengeluhkan penglihatannya
ganda.
DIAGNOSIS >> HETEROTROPIA

PEMERIKSAAN SEDERHANA ??

JAWABAN

C. Tes Hirschberg
PENJELASAN

Strabismus
Any misalignment of the eyes.
Monokular mengenai 1 mata
Binokular mengenai 2 mata
Laten (tersembunyi) phoria
Manifes (nyata, tampak) tropia
CAUSA : ketidakseimbangan kerja otot-otot
yang memegang dan menggerakkan bola mata
(antomical/neurological).
Efek jangka panjang : Amblyopia

https://www.aapos.org/terms/conditions/100
PENJELASAN

Strabismus Screening Test


Hirschberg Test Cover-Uncover Test
PENJELASAN
PENJELASAN

/
PENJELASAN

MNEMONIC Cover/Uncover Test

TROPIA = TROPIS = Tanpa penutup sudah


terlihat asimetris

PHORIA = PHOBIA = M menjadi deviasi


saat ditutup
PENJELASAN

Bruckner Test
Mengg nakan di ec oph halmo cope n k
mendapa kan ed efle pada ked a ma a
Ma a ang e de ia i akan memiliki efle ang
lebih e ang dibanding ma a ang e fik a i

Positif Test OS Esotropia


TATALAKSANA

Tatalaksana
Kacamata / Lensa Kontak bisa kombinasi dengan
Eye Patching bila sudah ada amblyopia
Lensa Prisma Prism Glasses
Vision Therapy / Eye Exercise
Eye Muscle Surgery
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tonome i cek ekanan


bola ma a (TIO)
B. Gonio kopi n k menilai
d i idoco neali
D. Sli Lamp meliha k
bagian an e io ma a
E. F nd kopi meliha
bagian po e io ma a
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Anak, usia 9 tahun
Sering diejek oleh temannya karena mata terlihat
tidak sejajar.
Pasien juga sering mengeluhkan penglihatannya
ganda.
DIAGNOSIS >> HETEROTROPIA

Maka, pemeriksaan sederhananya adalah

C. Tes Hirschberg
KEYWORDS

Laki-laki, 50 tahun
Kesulitan melihat objek pada bagian kanan
tubuhnya sejak 2 bulan SMRS
Riwayat DM dan hipertensi tak terkontrol
DIAGNOSIS >> HEMIANOPSIA HOMONYM
DEXTRA

LETAK KELAINAN ??
JAWABAN
Hidung
L R

A. Tractus opticus sinistra


PENJELASAN

Terminologi
Anopsia Kebutaan total
Anopsia dextra : kebutaan total mata kanan
Hemianopsia berarti salah satu bagian lapang pandang pada
salah satu atau kedua mata mengalami gangguan.
Hemianopsia homonym : bagian lapang pandang yang mengalami
gangguan terjadi pada sisi yang sama. Contoh:

Hemianop ia homon m de a (Ka ena i i de a e gangg )

Hemianopsia bitemporal/binasal : sisi temporal/nasal kedua


lapang pandang terganggu

Hemianopsia bitemporal Hemianopsia binasal


Letak kelainan
Hemianopsia homonym : bagian lapang
pandang yang mengalami gangguan terjadi
pada sisi yang sama. Contoh:
Hemianopsia homonym dextra (Karena sisi
dextra terganggu)

Kelainan terjadi di tractus opticus sinistra

Hint : Kelainan tractus opticus sinistra


hemianopsia homonym dextra
(dan sebaliknya)
L
Hemianopsia bitemporal/binasal : sisi
temporal/nasal kedua lapang pandang
terganggu

Hemianopsia bitemporal Hemianopsia binasal


Kelainan terjadi di chiasma opticus

Anopsia Kelainan langsung terjadi di


nervus opticus
PENJELASAN

Refleks Pupil
Peran dari nervus II dan III
Nervus optikus (II)
mentransmisikan informasi
visual (brightness, contrast, color)
dari retina ke otak.
Nervus oculomotor (III)
motorik dan parasimpatis
2 struktur mata yang menerima
persarafan parasimpatis dari N.III:
Sphincter pupillae Constricts
the pupil, reducing the amount of
light entering the eye.
Ciliary muscles Contracts,
causes the lens to become more
spherical, and thus more adapted
to short range vision.
PENJELASAN

P R
PENJELASAN

Analisis Soal
Refleks langsung mata kanan (-) dan
langsung mata kiri (-) pada pemeriksaan ini,
kemungkinan kerusakan N II dan N III bilateral
masih mungkin;
Refleks tak langsung mata kanan (-) dan tak
langsung mata kiri (+) pada pemeriksaan ini,
terlihat N II kanan baik dan N III kiri baik
Sehingga kerusakan ada pada N II kiri dan N III
kanan
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tractus opticus dextra


C. Nervus opticus dextra
D. Nervus opticus sinistra
E. Chiasma opticus

Semua pilihan diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menem kan ka :


Laki-laki, 50 ah n
Kesulitan melihat objek pada bagian kanan
tubuhnya ejak 2 b lan SMRS
Ri a a DM dan hipe en i ak e kon ol
DIAGNOSIS >> HEMIANOPSIA HOMONYM
DEXTRA

Maka, le ak kelainann a adalah

A. Tractus opticus sinistra


KEYWORDS

Perempuan, 37 tahun
Kedua mata terasa mengganjal dan kering 3
bulan yll.
Ada berdebar-debar, penurunan berat badan,
tidak tahan panas
Hasil lab = hormon Free T4 ↑↑↑ & TSH menurun
Visus ODS : 6/6

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Retraksi Palpebra
PENJELASAN

Thyroid Eye Disease


(Graves' ophthalmopathy)
O bi opa i be kai an dengan di f ng i i oid.
Pa ogene i : p o e im nologi be kai an dengan
TSH- ece , fib b a , adi c e , dan
c i e edia ed i gic e e.
PENJELASAN

Patofisiologi
Kompleks imun proliferasi fibroblas hipertrofi
otot ekstraokular penekanan N. II pada apeks
orbita (retrobulbar)
PENJELASAN

G O
Thyroid Eye Disease (TED)

Hyperthyroidism
TSH ↓ , FT4 ↑
Upper eyelid retraction is the
most common ocular sign of
G a e Disease
Pasien datang dengan keluhan
nonspesifik misalnya
eksoftalmus (mata menonjol),
mata kering, rasa tidak enak,
pembengkakan palpebra dan
konjungtiva, dan oftalmoplegia.
Klasifikasi
PENJELASAN

TED S
PENJELASAN

Eksoftalmometer Hertel
Untuk mengukur penonjolan bola mata
Pasien diminta menatap ke depan.
Diletakkan alat Hertel yang bersandar pada tepi orbita lateral
kedau mata. Pemeriksa mengintip permukaan depan kornea
melalui cermin berskala pada alat Hertel.
Normal 12-20 mm dan beda penonjolan kedua mata >2 mm
dianggap abnormal.
Ringan = 21-23 mm
Sedang = 23 – 27 mm
Berat = >=28 mm
Tatalaksana
Suportif : l b ika i ma a / ai ma a b a an, kacama a,
komp e dingin, die endah ga am, jaga kada ho mon
i oid aga e i oid.
Operasi:
o bi al ge , e e m cle ge , o e elid ge .
o bi al decomp e ion n k p op o i be a .
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Lagoftalmus
ketidakmampuan menutup
bola mata secara sempurna
paralisis m. Orbicularis oculi
(gg. N.VII)
B. Ptosis jatuhnya palpebra
superior hingga menutupi bola
mata bagian superior lebih
dari 2 milimeter
C. Simblefaron adhesi
antara konjungtiva palpebra
dan konjungtiva bulbi
D. Ankiloblefaron adhesi
antara margo palpebra
superior dan inferior
American Academy of Ophthalmology,
www.aao.org
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Perempuan, 37 tahun
Kedua mata terasa mengganjal dan kering 3
bulan yll.
Ada berdebar-debar dan penurunan berat badan
Hasil lab = hormone Free T4 & TSH menurun
Visus ODS : 6/6

Maka, diagnosis kasus adalah

E. Retraksi Palpebra
KE WORDS

Laki-laki, 42 tahun, tukang S+1.25 6/9;


reparasi jam S+1.50 6/6;
Keluhan mata kabur untuk melihat S+1.75 6/6;
Hasil visus ODS S+2.00 6/7;
DIAGNOSIS >> HIPERMETROPIA S+2.25 6/8

S+1.75 TERMASUK ??

JAWABAN

B. Hipermetropia manifes
PENJELASAN

Gangguan Refraksi
PENJELASAN

HIPERMETROPIA
Rabun dekat, titik fokus bayangan terletak di
belakang retina. Koreksi dengan lensa
bikonveks (cembung).
Dikenal dalam bentuk :
Hipermetropia manifes :
hipermetrop yang dapat dikoreksi dengan lensa
positif maksimal yang memberikan tajam
penglihatan normal, tidak ada akomodasi sama
sekali (koreksi yang IDEAL)
Hipermetropia absolut :
hipermetrop yang dikoreksi dengan kacamata
positif minimal yang memberikan tajam
penglihatan normal, penderita masih memiliki
cadangan kemampuan akomodasi
PENJELASAN

Hipermetropia fakultatif:
kelainan hipermetropia yang dapat diimbangi dengan
akomodasi atau dengan lensa positif.
Penderita yang hanya memiliki hipermetropia fakultatif,
penglihatannya normal walau tidak memakai
kacamata positif, namun apabila diberi kacamata positif,
otot akomodasinya dapat beristirahat.

Hipermetropia laten:
hipermetropia yang didapat tanpa siklopegia yang dapat
diimbangi dengan akomodasi

Hipermetropia total:
hipermetropia yang ukurannya didapatkan sesudah
pemberian siklopegia
PENJELASAN

CONTOH PASIEN HIPERMETROPIA

Tajam penglihatan 6/20


Dikoreksi dengan sferis +3.00 D 6/6
Dikoreksi dengan sferis +3.50 D 6/6
Diberikan siklopegia, dikoreksi +5.00 D 6/6
Maka pasien ini memiliki:
Hipermetropia absolut sferis +3.00 D
Hipermetropia manifes sferis +3.50 D
Hipermetropia fakultatif (manifes- absolut) +3.50 -
(+3.0) = + 0.50 D
Hipermetropia total sferis +5.00 D
Hipermetropia laten sferis +5.00 -(+3.50) = +1.50 D
S mbe I a S Ilm Pe aki Ma a d ed Fak l a Ked k e a U i e i a i d e ia
PENJELASAN

Skema Hipermeteropia
HIPERMETEROPIA TOTAL

HIPERMETEROPIA MANIFES
HIPERMETEROPIA
LATEN
HIPERMETEROPIA
HIPERMETEROPIA ABSOLUT
FAKULTATIF

HILANG DENGAN AKOMODASI

HILANG DENGAN KACAMATA

Sumber : Kelainan Refraksi dan Kacamata, Prof. Sidarta Ilyas


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipermetropia absolut S+1.50 D


C. Hipermetropia fakultatif S+0,25 D
D. Hipermetropia total Tidak dapat dinilai karena
pada soal tidak dikatakan pasien mencoba
siklopegia
E. Hipermetropia laten Tidak dapat dinilai karena
pada soal tidak dikatakan pasien mencoba
siklopegia
KESIMPULAN

Jadi, jika menem kan ka : S+1.25 6/9;


Laki-laki, 42 ah n, kang S+1.50 6/6;
epa a i jam S+1.75 6/6;
Kel han ma a kab n k meliha S+2.00 6/7;
Ha il i ODS S+2.25 6/8
DIAGNOSIS >> HIPERMETROPIA

Maka, S+1.75 e ma k

B. Hipermetropia manifes
KEYWORDS

Hasil penelitian uji diagnostik tumor marker baru TNF


dalam mendeteksi kanker kolorektal :
Kanker Kanker
Kolorektal + Kolorektal -
Marker TNF + 400 200

Marker TNF - 100 300

Indikator apa yang penting untuk menentukkan


apakah tumor marker TNF alat diagnostik yang baik
untuk screening kasus kanker kolorektal?
JAWABAN

A. Sensitivitas, 80%
PENJELASAN

Karakteristik Uji Diagnostik


Sensitivitas :
If a person has a disease, how often will the test be
positive (true positive rate)?
Tes dengan sensitivitas tinggi bila hasilnya (-) ,
hampir dapat dipastikan orang tersebut benar-benar
tidak mempunyai penyakit tsb (cocok untuk
screening)
Spesivisitas :
If a person does not have the disease how often will the
test be negative (true negative rate)?
Tes dengan spesifisitas tinggi bila hasilnya (+),
hampir dapat dipastikan orang tersebut benar-benar
memiliki penyakit tsb (cocok untuk penegakan Dx)
PENJELASAN
PENJELASAN

Kurva ROC / Receiver Operating Characteristic


hubungan antara uji sensitivitas dan spesifisitas

Hasil uji tersebut


akan semakin baik
apabila luas area
dibawah kurva
(Area Under
Curve) semakin
besar
Hasil uji akan jelek
apabila kurva yang
dihasilkan
mendekati garis
baseline atau garis
yang melintang
dari titik 0,0.
PENJELASAN

Analisis Soal
Ca colorctal Ca colorectal

A
TNF (+) 400 (A) 200 (B)
PPV = A + B
TNF (-) 100 (C) 300 (D) D
NPV =
Total 500 500 C+D

SENSITIVITAS SPESIFISITAS
A D 𝟑𝟎𝟎
𝟒𝟎𝟎
x 100% = 60%
𝟓𝟎𝟎
x 100% = 80% A+C B+ D
𝟓𝟎𝟎
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Spesifisitas, 60% untuk penegakan diagnosis


TO RULE IN
C. Spesifisitas, 80% untuk penegakan diagnosis ;
salah perhitungan
D. Sensitivitas, 60% salah perhitungan
E. Sensitivitas, 75% salah perhitungan
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Hasil penelitian uji diagnostik tumor marker baru TNF
dalam mendeteksi kanker kolorektal :
Kanker Kanker
Payudara + Payudara -
Marker XYZ + 400 200

Marker XYZ - 100 300

Maka, indikator yang penting untuk untuk screening


kasus kanker kolorektal adalah

A. S , 80%
KEYWORDS

Dokter meneliti hubungan antara mengikuti kelas


tambahan diluar jam kampus dengan nilai ujian CBT.
Jumlah sample-nya 500 orang.
250 orang yang ikut kelas tambahan, 150
mendapat nilai > 85 ; 250 orang yang tidak
mengikuti kelas tambahan, 100 orang
mendapatkan nilai > 85.

ODDS RATIO ??
JAWABAN

E.(150X150)/(100X100)
PENJELASAN

DESAIN PENELITIAN
Case report
DESKRIPTIF:
tidak ada
pembanding
Case series

Cross
Observasional
sectional
Desain
Penelitian
Eksperimental: ANALITIK: ada
Ca e con ol
ada perlakuan pembanding

Cohort
PENJELASAN

KOHORT KASUS POTONG


2 Jenis: KONTROL / LINTANG /
Prospective cohort Case Control Cross Sectional
Retrospective/histo
rical cohort Retrospektif Deskriptif, sewaktu
Subjek diikuti untuk Dapat melihat HUBUNGAN
periode tertentu kausalitas ASOSIASI TIDAK
KAUSALITAS
SANGAT BAIK Umum digunakan
menilai KAUSALITAS pada KASUS CEPAT DAN MURAH
Relatif LAMA dan LANGKA Menghitung RELATIF
MAHAL Menghitung ODDS RISK (RR)
Menghitung RELATIF RATIO (OR)
RISK (RR)
PENJELASAN

Case Control Odds Ratio (OR)


PENYAKIT
FAKTOR
RESIKO

Kelas Kelas
Tambahan + Tambahan -
NILAI >85 150 100

NILAI < 85 100 150


PENJELASAN

Interpretasi Odds Ratio

OR : ₌ 2,25

OR > 1 : Increased frequency of exposure


among cases
OR = 1 : No change in frequency of
exposure
OR < 1 : Decreased frequency of exposure
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.(100X150)/(250X250)
B.(100X100)/(150X150)
C.(150X250)/(100X250)
D.(150X100)/(150X100)
KESIMPULAN

Dokter meneliti hubungan antara mengikuti


kelas tambahan diluar jam kampus dengan
nilai ujian CBT.
Kelas Kelas
Tambahan + Tambahan -
NILAI > 85 150 100

NILAI < 85 100 150

Maka, nilai odds ratio penelitian ini adalah

E.(150X150)/(100X100)
KEYWORDS

Dokter mencoba untuk melihat ada tidaknya


hubungan antara mengikuti bimbingan dari luar
kampus dengan kelulusan UKMPPD.
Kedua variabel e eb din a akan dalam a
dan idak .

Uji hipotesis yang tepat apabila terdapat 1


sel dengan nilai expected count < 5 ??
JAWABAN

A. Fisher Exact
PENJELASAN

Riset
Uji Hipotesis : prosedur statistika utk menunjukkan
kesahihan suatu hipotesis

TENTUKAN :
Komparatif
Membandingkan ( o compare ) apakah terdapat
perbedaan hasil variabel tergantung dengan
variabel bebas?
atau
Korelatif
Apakah terdapat korelasi antara variabel bebas
dengan variabel tergantung?
PENJELASAN

Variabel Penelitian
Variabel Bebas/Independen variable yang
dianggap menentukan variable tergantung
Variabel Tergantung/Dependen variable
yang nilainya merupakan hasil dari penelitian
(outcome)
Berpasangan jika:
Data berasal dari individu yang sama; atau
Dilakukan proses matching
Lainnya: tidak berpasangan

Dasar-dasar Metodologi Penelitian


PENJELASAN

Skala Pengukuran
NUMERIK (NU-R-I)
Rasio: tidak bisa nilai minus
BB, TB, TD dalam mmHg, Kolesterol dalam mg/dl
Interval: bisa nilai minus
Suhu (derajat Celcius)
KATEGORIK (KA-N-O)
Nominal: sederajat
Gender, sembuh-tidak sembuh, golongan darah
Ordinal: bertingkat
Baik-sedang-buruk, stadium penyakit, kadar kolesterol
dalam normal-tinggi-sangat tinggi
PENJELASAN

Analisis Soal
Membandingkan analisis komparatif
Variabel bebas ikut bimbingan luar kampus
Nominal, Ya/Tidak, 2 kelompok
Variabel tergantung kelulusan (ya/tidak)
Variabel Tidak Berpasangan

Uji komparatif + Nominal + 2 kelompok +


Tidak Berpasangan =
Variabel tergantung

Jumlah variabel Jenis variabel Tidak Berpasangan


bebas tergantung berpasanga
n
Variabel 2 Nominal Chi square McNemar
bebas : kelompok
kategorik Ordinal Mann Wilcoxon
Whitney
Numerik T-Unpair T-pair

>2 Nominal Chi square Cochran


kelompok
Ordinal Kruskal- Friedman
wallis
Numerik ANOVA Related-
ANOVA
PENJELASAN

Fisher Exact Test

Pada soal, tabel kontingensi 2x2


terdapat 1 sel dengan nilai
expected count < 5
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. T-paired untuk numerik, bukan nominal


C. Jarque Bera uji normalitas
D. Spearman uji korelasi
E. Chi-Square jika tidak ada nilai kontingensi
dengan expected count < 5
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter mencoba untuk melihat ada tidaknya
hubungan antara mengikuti bimbingan dari luar
kampus dengan kelulusan UKMPPD.
Kedua variabel e eb din a akan dalam a
dan idak .

Maka uji hipotesis yang tepat apabila


terdapat 1 sel dengan nilai expected count <
5 adalah

A. Fisher Exact
KEYWORDS

Laki-laki, 50 tahun kondisi lemah keganasan


tulang stadium lanjut
Dibawa oleh keluarganya (anak perempuan-nya
berusia 16 tahun yang sudah menikah serta
menantu laki-lakinya)
Istri pasien sudah meninggal 3 tahun lalu. Orang tua
pasien belum dapat dihubungi
Dokter menjelaskan dan meminta persetujuan
amputasi (tindakan beresiko) Kepada anak
pasien karena dianggap kompeten
TINDAKAN DOKTER DIATUR DALAM…
JAWABAN

C. Peraturan Menteri Kesehatan


No. 290 tahun 2008
PENJELASAN

Peraturan Menteri Kesehatan


No. 290 Tahun 2008
Semua tindakan harus dengan persetujuan pasien yang
kompeten
Kompeten: usia cukup (18 tahun ke atas) atau
telah/pernah menikah, sadar, tidak cacat mental
Bila pasien tidak kompeten, maka persetujuan berhak
diberikan oleh keluarga terdekat (suami/istri, orang
tua kandung, anak kandung, saudara kandung) atau
wali
Tindakan berisiko tinggi harus dengan persetujuan
tertulis
Untuk keadaan gawat darurat (mengancam jiwa) dimana
pasien tidak kompeten dan tidak ditemukan yang berhak
mewakilinya, dokter dapat melakukan tindakan tanpa
persetujuan
PENJELASAN

PerMenKes No. 585/Men.Kes/Per/IX/1989


pasal 3 ayat (1) dan SK PB-IDI No.
319/PB/A.4/88 butir 3 : setiap tindakan medis
yang mengandung resiko cukup besar,
mengharuskan adanya persetujuan tertulis, setelah
sebelumnya pihak pasien memperoleh informasi yang
kuat tentang perlunya tindakan medis serta resiko
yang berkaitan dengannya (telah terjadi informed
consent).
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Peraturan Menteri Kesehatan No. 490 tahun 2008


B. Peraturan Menteri Kesehatan No. 390 tahun 2008
D. Peraturan Menteri Kesehatan No. 190 tahun 2008
E. Peraturan Menteri Kesehatan No. 90 tahun 2008

Semua jawaban diatas tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 50 tahun kondisi lemah keganasan
tulang stadium lanjut
Dibawa oleh keluarganya (anak perempuan-nya
berusia 16 tahun yang sudah menikah serta menantu
laki-lakinya)
Istri pasien sudah meninggal 3 tahun lalu. Orang tua
pasien belum dapat dihubungi
Dokter menjelaskan dan meminta persetujuan
amputasi (tindakan beresiko) Kepada anak pasien
karena dianggap kompeten

Maka tidakan dokter diatur dalam


C. Peraturan Menteri Kesehatan
No. 290 tahun 2008
KEYWORDS

Seorang pasien mengalami sesak nafas berat


setelah mengkonsumsi obat parasetamol
Riwayat alergi berat parasetamol.
Karena IGD sedang sibuk, perawat tertukar
dexamethason dengan paracetamol pasien
tiba-tiba mengalami sesak hebas dan henti
nafas dan meninggal

TERMASUK KASUS ??
JAWABAN

C. Kejadian sentinel
PENJELASAN

Kejadian Tidak Diharapkan


(Adverse Event)
Definition :
An inj ha a caused by medical
management (rather than the underlying disease)
and that prolonged the hospitalization, produced a
di abili a he ime of di cha ge, o bo h.
Unin ended ph ical inj e l ing f om o
contributed to by medical care (including the
absence of indicated medical treatment), that
requires additional monitoring, treatment, or
hospitalization, or that results in death."
PENJELASAN

Tipe Adverse Event


Non-Error
Unforeseeable Risk tidak dapat diduga, dokter sudah
menanyakan riw. alergi namun tetap terjadi reaksi anafilatik
Acceptable Risk merupakan efek wajar dan dapat diduga
dari suatu tindakan/pengobatan : disuntik pasti nyeri,
konsumsi rifampicin membuat pipis jadi berwarna merah
Complication perjalanan dari penyakit
Error undesirable outcome
Active Error
Intentional (kesengajaan)
Negligence (kelalaian)
Lack of skill
Malfeasance
Latent Error
Near Miss (Kejadian Nyaris Cedera)
Mismanagement
PENJELASAN

Istilah dalam Insiden &


Keselamatan Pasien
KNC ( Kejadian Nyaris Cedera ) / Near Miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan (omission),
yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera
serius tidak terjadi :
Diberi obat yang seharusnya kontraindikasi tetapi tidak
timbul cedera (chance)
Dosis lethal akan diberikan, diketahui, dibatalkan
(prevention)
Diberi obat yang seharusnya kontra indikasi/dosis lethal,
tetapi diketahui, dan diberikan antidotenya (mitigation)
Obat hampir tertukar antara kedua pasien dengan nama
sama, tetapi pasien mengenali dan mengetahui
sehingga tidak jadi meminum obat yang bukan untuknya
tersebut
PENJELASAN

Istilah dalam Insiden &


Keselamatan Pasien
KTC ( Kejadian Tidak Cedera )
insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak
timbul cedera
KTD ( Kejadihan Tidak Diharapkan )
Suatu kejadian yg mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau karena tidak bertindak (omission),
daripada karena penyakit dasarnya atau kondisi
pasien.
KPC ( Kejadian Potensi Cedera )
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Side-rails pada bed pasien dengan resiko jatuh yang tinggi
dibiarkan terbuka
PENJELASAN

Kejadian Sentinel
Pemilihan ka a en inel terkait dengan keseriusan cedera yang
terjadi (mis. amputasi pada kaki yg salah, dsb)

Rumah sakit menetapkan definisi operasional dari kejadian sentinel


yang meliputi :
Kematian yang tidak diduga dan tidak terkait dengan perjalanan
penyakit pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
Kehilangan fungsi yang tidak terkait dengan perjalanan penyakit
pasien atau kondisi yang mendasari penyakitnya
Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah
Bayi yang diculik atau bayi yang diserahkan kepada orang yang
bukan orang tuanya
Retensi benda asing yang tidak disengaja setelah tindakan
invasive termasuk pembedahan
Kematian bayi cukup bulan yang tidak terantisipasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kejadian nyaris cedera bisa terjadi dengan


hampir dilakukannya suatu tindakan yang dapat
membahayakan tetapi dibatalkan/dicegah disaat
terakhir sebelum dilakukannya tindakan tsb.)
B. Kejadian potensial cedera kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden.
D. Kejadian tidak cedera insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera
E. Kejadian tidak diharapkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau karena tidak bertindak (omission)
semestinya
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Seorang pasien mengalami sesak nafas berat
setelah mengkonsumsi obat parasetamol
Riwayat alergi berat parasetamol.
Karena IGD sedang sibuk, perawat tertukar
dexamethason dengan paracetamol pasien
tiba-tiba mengalami sesak hebas dan henti nafas
dan meninggal

Maka, kasus diatas termasuk

C. Kejadian sentinel
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Nyeri perut kanan atas sejak 4 hari
Riwayat pulang camping pikirkan risiko higenitas
rendah
Suhu 38,3oC
PF: nyeri perut kanan atas dengan massa
berfluktuasi pikirkan abses
Bising usus meningkat, darm contour (+)
RT: cacing dewasa ukuran 10-15 cm

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Wanderlust ascariasis
PENJELASAN

Askariasis
Etiologi: Ascaris lumbricoides
Nama lain cacing: cacing gelang
Transmisi: air, fecal-oral
Stadium infektif: telur yang terfertilisasi
Stadium diagnostik: cacing dewasa, telur
PENJELASAN
PENJELASAN

Askariasis
Manifestasi Klinis
Sering kali asimptomatik
Batuk kering, sesak nafas, wheezing saat larva
bermigrasi
Hepatomegali
Nyeri perut kolik
Diare
Muntah
Cacing dewasa dapat keluar dari anus
PENJELASAN

Askariasis
Manifestasi klinis khusus
Hipersensitivitas terhadap antigen cacing
Urticaria
Wheezing
Conjuvntivitis
Cacing yang bergerak (wandering) ke daerah
lain wanderlust ascariasis
Sistem bilier obstruksi bilier akut
Pankreas pankreatitis
Hepar abses hepar
Paru abses paru
PENJELASAN

Askariasis
Komplikasi
Obstruksi usus bising usus meningkat, darm
steifung (+), darm contour (+)
Malnutrisi pada anak dapat menyebabkan gizi
kurang-buruk
PENJELASAN

Askariasis
Pemeriksaan penunjang
Mikroskopi feses penunjang diagnosis
terbaik
Telur gambaran telur dengan membran tiga lapis, baru
terlihat setelah minimal 40 hari infeksi
Laboratorium
Eosinofilia
Peningkatan IgG dan IgE
Pencitraan
Xray abdomen dapat menunjukkan gambaran
obstruksi usus, terkadang cacing tergambar sebagai
jaringan lunak tubular/kurvilinear
Barium swallow filling defek berbentuk cacing dewasa
PENJELASAN

Telur A. lumbricoides
Gambaran membran berlapis-lapis (biasanya 3 lapis)
PENJELASAN

Ascaris lumbricoides dewasa


Gambaran membran berlapis-lapis (biasanya 3 lapis)
PENJELASAN

Barium swallow
Filling defect (berwarna hitam) dengan
kontur cacing
TATALAKSANA

Askariasis
Terapi askariasis
Albendazol 1x400 mg single dose First line
Mebendazole 2x100mg selama 3 hari

Untuk anak usia < 1 tahun & ibu hamil


Pirantel pamoat 3x10mg/kgBB
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skistosomiasis ukuran cacing 10-15 cm


setebal gelang lebih tepat sebagai gambaran
cacing gelang (ascaris sp.)
B. Cutaneous larva migrans reaksi inflamasi
pada kulit yang disebabkan oleh cacing
tambang
C. Loeffle nd ome gejala pada paru-paru
(batuk, wheezing, dyspnea) yang disebabkan
oleh larva ascaris
D. Bilharziasis nama lain skistosomiasis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Nyeri perut kanan atas sejak 4 hari
Riwayat pulang camping pikirkan risiko higenitas rendah
Suhu 38,3oC
PF: nyeri perut kanan atas dengan massa berfluktuasi
pikirkan abses
Bising usus meningkat, darm contour (+) pikirkan
obstruksi
RT: cacing dewasa ukuran 10-15 cm

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

E. Wanderlust ascariasis
KEYWORDS

Laki-laki, 47 tahun
Nyeri dada setelah menelan daging
Riwayat sering tersangkut makanan selama 3 tahun
Regurgitasi (-), rasa panas (-)
Penurunan berat badan (-)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Cincin Schatzki
PENJELASAN

Cincin Schatzki
Definisi: membran melingkar pada squamocolumnar
junction di esofagus distal
Hanya mengandung mukosa dan submukosa
Epitel diatas cincin adalah epitel esofagus
Epitel dibawah cincin adalah epitel gaster

Memiliki asosiasi kuat dengan hernia hiatal

Patofisiologi: cincin yang terbentuk mempersempit


lumen esofagus distal sehingga makanan padat sulit
lewat
PENJELASAN

Cincin Schatzki
Manifestasi Klinis
Sering asimptomatik bila diameter >25 mm
Disfagia terjadi akibat bolus makanan yang sulit
lewat, biasanya dalam rupa daging sehingga sering
di eb ebagai steakhouse syndrome
Nyeri dada biasanya subxiphoid
PENJELASAN

Cincin Schatzki
Pemeriksaan penunjang
Barium swallow
penyempitan melingkar di gastroesofageal junction
Struktur berbentuk cincin
Endoskopi dilakukan untuk rule out keganasan

Tata laksana
Dilatasi/Biopsi cincin
PPI biasanya selama 10 bulan
PENJELASAN

Cincin Schatzki

Barium swallow
Terlihat penyempitan melingkar pada
gastroesophageal junction
Cincin schatzki memiliki asosiasi kuat
dengan hernia hiatal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Achalasia achalasia biasanya menimbulkan


disfagia progresif (awalnya makanan padat
kemudian cair), disertai regurgitasi
B. Ca esofagus tidak ada penurunan BB pada
kasus sedangkan keluhan sudah dialami 3 tahun
C. Divertikula esofagus biasanya asimptomatik
D. Sindrom Plummer-Vinson dapat menyebakan
cincin pada esofagus proksimal (esophageal webs)
dan disertai dengan manifestasi anemia defisiensi
besi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 47 tahun
Nyeri dada setelah menelan daging
Riwayat sering tersangkut makanan selama 3 tahun
Regurgitasi (-), rasa panas (-)
Penurunan berat badan (-)

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

E. Cincin Schatzki
KEYWORDS

Laki-laki, 64 tahun
Nyeri ulu hati dengan rasa panas di dada
Endoskopi: penonjolan mukosa kemerahan ke arah
proksimal dari gastroesophageal junction pikirkan
esofagitis
Biopsi: sel epitel kolumnar selapis dengan sel
goblet

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. B
PENJELASAN

GERD
Singkatan dari Gastroesophageal Reflux
Disease
Definisi: Naiknya asam lambung ke esofagus
melebihi batas normal sehingga
menimbulkan gejala
Etiologi: gangguan tonus lower esophageal
sphincter (LES)
Transient LES relaxation (TLESR)
Hipotensi LES
PENJELASAN

GERD
Faktor risiko:
Makanan pedas
Makanan asam
Coklat
Minuman beralkohol
Fast food
Diadaptasi dari medcomics.com
Merokok

Patofisiologi GERD:
1. Motilitas esofagus
2. Disfungsi LES
3. Delayed gastric emptying
PENJELASAN

GERD
Manifestasi Klinis
Tipikal
Pyrosis / heartburn: rasa terbakar di dada
Regurgitasi: asam lambung naik, jika mencapai mulut
terdapat rasa asam
Disfagia: nyeri menelan

Atipikal
Nyeri dada non-kardio Gejala alarm!!
Disfagia sulit menelan
Suara serak Odynophagia nyeri saat
Batuk menelan
Perdarahan GI
Weight loss
Nyeri dada
PENJELASAN

GERD
Pemeriksaan Penunjang:
Monitor pH esofagus 24 jam: pemeriksaan penunjang
terbaik dan paling sensitif untuk GERD, namun sangat sulit
dikerjakan. Harus dilakukan pada kasus refrakter PPI.

Esophagogastroduodenoscopy: Endoskopi untuk menilai


esophagitis, striktur, maupun Barrett esophagus (dibahas di
slide komplikasi)
Tidak diperlukan pada pasien dengan gejala tipikal
Dilakukan pada pasien dengan gejala alarm!! dan kecurigaan
komplikasi

Manometri esofagus: dilakukan untuk evaluasi pre-operatif,


tidak bermakna untuk diagnosis
Disadur dari American College of Gastroenterology Guidelines 2013:
Diagnosis and Management of Gastroesophageal Reflux Disease
PENJELASAN

GERD
Komplikasi
Esofagitis erosiva dinilai dengan endoskopi
Striktur esofagus penyempitan esofagus, dinilai dengan
endoskopi
Barrett esofagus metaplasia epitel skuamosa berlapis
esophagus menjadi epitel kolumnar selapis
Adenokarsinoma esofagus

Barrett Esofagus +
GERD Barrett Esofagus Adenokarsinoma
displasia
PENJELASAN

Komplikasi GERD

Esofagitis Erosiva Striktur esofagus


PENJELASAN

Komplikasi GERD

Barret s Esophagus Barret s Esophagus +


Adenocarcinoma
TATALAKSANA

GERD
Terapi gaya hidup
Penurunan berat badan
Hindari makan 2-3 jam sebelum tidur
Elevasi kepala saat tidur
Hilangkan sumber makanan pencetus refluks (coklat, kopi,
alkohol, makanan asam/pedas)

Terapi farmakologi
Proton pump inhibitor (PPI, -prazole) selama 8 minggu 30-
60 menit ante coenam mulai dari 1x/hari jika tidak
merespon dapat dinaikkan hingga 2x/hari
H2 receptor antagonist (mis. Ranitidine) boleh digunakan
sebagai tambahan

PPI aman untuk pasien hamil!


TATALAKSANA

GERD
Proton-pump inhibitor Dosis Dewasa

Omeprazole 20-40 mg/hari

Lansoprazole 15-30 mg/hari

Pantoprazole 20-40 mg/hari

Esomeprazole 20-40 mg/hari

Rabeprazole 20 mg/hari

Dexlansoprazole 30-60 mg/hari

PPI aman untuk pasien hamil!


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Esofagitis refluks perubahan sel epitel pada


esofagus distal menandakan telah terjadi
metaplasia Barrett
B. GERD perubahan sel epitel pada esofagus
distal menandakan telah terjadi metaplasia Barrett
C. Gastritis non-erosiva permasalahan pada
kasus terletak pada esofagus dan gastroesophageal
junction, bukan pada gaster
E. Achalasia tidak disertai dengan inflamasi,
terdapat gambaran bird beak pada barium swallow
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 64 tahun
Nyeri ulu hati dengan rasa panas di dada
Endoskopi: penonjolan mukosa kemerahan ke arah
proksimal dari gastroesophageal junction pikirkan
esofagitis
Biopsi: sel epitel kolumnar selapis dengan sel goblet

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. B
KEYWORDS

Laki-laki, 65 tahun
Nyeri perut hebat 2 minggu lalu
Hipotensi dan anemia pikirkan perdarahan
Riwayat vagotomi dan anastomosis Bilroth I
2 minggu kemudian palpitasi dan berkeringat
banyak

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Dumping syndrome
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
Merupakan bagian dari peptic ulcer disease
(mencakup ulkus peptikum dan ulkus
duodenum) sehingga sangat mirip dengan
gambaran ulkus peptikum
Definisi: robekan/perlukaan mukosa duodenum
dengan ukuran >5 mm
Faktor risiko
Infeksi helicobacter pylori
Perlukaan akibat NSAIDs
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
Manifestasi Klinis:
Nyeri perut
Terbangun saat malam hari akibat irama sirkadian
pengeluaran asam lambung, gejala yang paling
membedakan dari ulkus peptikum
Muncul 2-5 jam post-prandial
Membaik dengan netralisasi asam makan / konsumsi
antasida
Nyeri tekan epigastrium
Mual muntah jarang pada Gejala alarm!!
ulkus duodenum Muntah persisten
Perdarahan GI
Weight loss tanpa sebab
Massa abdomen
Disfagia
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
Pemeriksaan penunjang sering kali tidak
dilakukan pada pasien tanpa gejala alarm!!
dan <45 tahun
Barium swallow double contrast
Endoskopi penunjang terbaik
Deteksi H. pylori lihat slide berikut
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
Pemeriksaan Helicobacter pylori
Non invasif:
Urea breath test: Helicobacter pylori yang menghasilkan
urease melepaskan isotop karbon dari urea ditelan
(sensitivitas dan spesifisitas >95%)

Stool antigen test: digunakan untuk diagnosis awal dan


konfirmasi eradikasi infeksi (sensitivitas dan spesifisitas
>92%)

Invasif:
Esophagogastroduodenografi + biopsi mukosa
duodenum pada pasien nyeri epigastrium, penurunan
berat badan, anemia defisiensi besi tanpa penyebab,
dyspepsia + alarm!!
TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
Farmakologi
Tipe Obat Contoh Obat Dosis
100-140 meq/L 1 dan 3 jam setelah
Antasida Antasida doen
makan
Cimetidine 2x400 mg
Antihistamin H2
Ranitidine 1x300 mg sebelum tidur
Omeprazole 20 mg/hari
PPI Lansoprazole 30 mg/hari
Pantoprazole 40 mg/hari
Sucralfat 4x1 gram
Mukoprotektan
Misoprostol 4x200 mikrogram

Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20th Ed.


TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.

Pembedahan
Jenis:
Elektif bila gejala refrakter
Emergensi bila terjadi komplikasi (seperti perforasi
usus dan obstruksi usus)
Prosedur
Vagotomi dan drainase rekurensi 10%, risiko
komplikasi sedang
Vagotomi selektif rekurensi 30%, risiko komplikasi
terendah
Vagotomi dengan antrektomi risiko rekurensi 1%,
risiko komplikasi tertinggi
Bilroth I reanastomosis dengan gastroduodenostomi
Bilroth II reanastomosis dengan gastrojejunostomi
TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.

Komplikasi Pembedahan
Rekurensi ulkus pada daerah reanastomosis
Afferent loop syndrome akibat sekresi empedu
dan pankreas yang terobstruksi di usus
Nyeri perut 20-60 menit setelah makan
Muntah bilier
Dumping syndrome lihat slide berikutnya
TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.

Dumping syndrome
Early: 15-30 menit setelah makan
Disebabkan karena perpindahan isi gaster yang
hiperosmolar ke usus halus
Mual muntah, diare, takikardia dan palpitasi, berkeringat
Late: 90 menit-3 jam setelah makan
Disebabkan karena hipoglikemia akibat hiperinsulinemia
Gejala vasomotor (diaforesis, palpitasi, takikardia)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Perdarahan GIT akut perdarahan GIT


ulang ditandai dengan nyeri perut hebat dan
peritonitis
B. Diabetes mellitus gejala pasien
disebabkan karena hipoglikemia akibat
hiperinsulinemia, bukan hiperglikemia seperti
pada DM
D. Infark miokard inferior tidak ada keluhan
nyeri dada atau epigastrium pada kasus
E. Emboli paru tidak ada gejala sesak napas
maupun hipoksia pada pasien
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 65 tahun
Nyeri perut hebat 2 minggu lalu
Hipotensi dan anemia pikirkan perdarahan
Riwayat vagotomi dan anastomosis Bilroth I
2 minggu kemudian palpitasi dan berkeringat
banyak

Maka komplikasi operasi yang tepat pada kasus ini


adalah

C. Dumping syndrome
KEYWORDS

Wanita, 23 tahun
Keram perut hilang timbul
Diare hilang timbul
Keluhan lebih sering saat konsumsi roti
PF tidak ditemukan kelainan

DIAGNOSIS >> CELIAC DISEASE

JAWABAN

B. Tes antibodi antiendomisial


PENJELASAN

Celiac Disease
Nama lain
gluten-sensitive enteropathy
Non-tropical sprue
Definisi: gangguan GIT yang disebabkan oleh
hipersensitivitas terhadap makanan yang
mengandung gluten (terkandung dalam
gandum, jelai, tepung roti)
Gluten banyak terdapat di produk roti dan sereal
PENJELASAN

Celiac Disease
Berhubungan erat dengan gen HLA-DQ2/DQ8
Patofisiologi: terbentuk autoantibodi IgA
terhadap TG2 yang menyebabkan atrofi pada
villi usus
PENJELASAN

Celiac Disease
Manifestasi Klinis
Gejala GIT
Diare
Steatorrhea floating stool
Bau busuk
Penurunan berat badan
Non GIT
Anemia defisiensi besi
Defisiensi vitamin D
Gangguan neuropsikiatri
Depresi
Epilepsi
PENJELASAN

Celiac Disease
Pemeriksaan penunjang
Serologi
Tissue transglutaminase (tTG)-IgA
Endomysial autoantibody (EMA-IgA)
Total IgA
Endoskopi
Atrofi mukosa disertai scalloping
Hilangnya lipatan usus
Fisura terlihat
Biopsi konfirmasi diagnosis
Minimal 4 lokasi di duodenum
Atrofi villi
Limfosit intraepitel
Hiperplasia kripta
PENJELASAN

Celiac Disease
Interpretasi
tTG-IgA Biopsi Interpretasi

+ + Celiac disease

- - Rule out celiac disease

False positive tTG / False negative biopsy.


+ - Periksa antibodi lainnya, jika tetap discordant
periksa HLA-DQ2

- + Lakukan typing HLA-DQ2/DQ8


TATALAKSANA

Celiac Disease
Diet bebas gluten
Gandum, rye, oat, dan produknya (mis. Roti) harus
dihindari
Nasi, jagung, dan kentang AMAN
Alkohol: wine aman, bir harus dihindari

Follow up
Pemeriksaan serologi 3-12 bulan kemudian
kembali ke kadar normal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Urea breath test digunakan untuk menunjang


diagnosis infeksi H. pylori
C. Tes lemak feses 24 jam digunakan untuk
kasus steatorrhea (tidak ada manifestasi ini pada
kasus)
D. Endoskopi dapat dilakukan untuk melihat atrofi
mukosa, namun bukan pemeriksaan yang paling
tepat pada kasus ini, pasien datang pertama kali
dan membutuhkan pemeriksaan serologi
E. Uji coba diet bebas laktosa gejala diperberat
dengan konsumsi roti, bukan produk susu
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 23 tahun
Keram perut hilang timbul
Diare hilang timbul
Keluhan lebih sering saat konsumsi roti
PF tidak ditemukan kelainan

DIAGNOSIS >> CELIAC DISEASE

Maka pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus ini


adalah

B. Tes antibodi antiendomisial


KEYWORDS

Laki-laki, 54 tahun
Diare selama 1 tahun
Feses mengapung pikirkan steatorrhea
Nyeri sendi (+)
Sering lupa pikirkan dementia
BB turun 15 kg dalam 1 tahun

DIAGNOSIS >> WHIPPLE DISEASE

JAWABAN

E. makrofag PAS (+) dengan


bakteri basil
PENJELASAN

Whipple Disease
Definisi: infeksi multisistemik kronik yang
disebabkan oleh Tropheryma whipplei
(bakteri basil Gram (+))

Terdapat beberapa jenis manifestasi


Asimptomatik
Infeksi akut menyebabkan GEA dan pneumonia
pada anak-anak
Infeksi kronik c a ic hi e di ea e, lihat
slide berikutnya

Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.


PENJELASAN

Whipple Disease
Manifestasi klinis pada infeksi kronik
Arthralgia/arthritis intermiten kronik
Demam intermiten
Gejala gastrointestinal
Diare kronik dengan penurunan berat badan
Hepatosplenomegali
Occult GI bleeding
Ascites
Gejala neurologi bila ada maka prognosis buruk
Demensia
Perubahan mood
Gangguan hipotalamus (poliuria, gangguan tidur, dll)
Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.
PENJELASAN

Whipple Disease
Manifestasi klinis pada infeksi kronik
Jantung Endocarditis
Mata Uveitis
Kulit hiperpigmentasi

Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.


PENJELASAN

Whipple Disease
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap anemia dan hipereosinophilia
CT Abdomen limfadenopati mesenterikus dan
retroperitoneal
Endoskopi mukosa kekuningan dengan
eritema/ulkus pada duodenum distal dan jejunum
Analisis CSF pada pasien dengan manifestasi
neurologi, ditemukan patogen pada CSF
Histopatologi infiltrasi lamina propria oleh
makrofag dengan badan inklusi PAS (+)
PCR / Imunohistokimia pemeriksaan
penunjang terbaik
Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.
TATALAKSANA

Whipple Disease
Farmakoterapi
Inisial
Ceftriaxone 1x2 g/hari selama 14 hari ATAU
Penicillin G 2 juta unit/4 jam IV selama 14 hari
Rumatan
TMP-SMX 2x960 mg/hari selama 1 tahun
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Saluran limfatik terdilatasi ditemukan pada


limfangiektasia intestinalis
B. Villi datar dengan hiperplasia kripta
ditemukan pada celiac disease
C. Infiltrat monosit di lamina propria
ditemukan pada tropical sprue
D. Jaringan usus halus normal tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 54 tahun
Diare selama 1 tahun
Feses mengapung pikirkan steatorrhea
Nyeri sendi (+)
Sering lupa pikirkan dementia
BB turun 15 kg dalam 1 tahun

DIAGNOSIS >> WHIPPLE DISEASE

Maka hasil biopsi yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. makrofag PAS (+) dengan


bakteri basil
KEYWORDS

Laki-laki, 26 tahun
Mata menguning pikirkan ikterus
Minum 3-4 gelas wine pikirkan alkoholisme
Hepatosplenomegali (-), stigmata penyakit hepar
kronis (-) bukan gangguan pada parenkim hepar
Bilirubin total 3 mg/dL, bilirubin direk 0,2 mg/dL
Fungsi hepar lainnya dalam batas normal

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Sindrom Gilbert
Metabolisme Bilirubin Normal
PENJELASAN

Gangguan Metabolisme
Bilirubin
Terbagi menjadi 2 jenis
Peningkatan bilirubin indirek (tidak terkonjugasi)
Peningkatan produksi hemolisis, eritropoieisis
inefektif
Gangguan konjugasi
Gilbert s syndrome gangguan fungsi enzim UDPGT
Crigler-Najjar Syndrome Tipe I dan Tipe II gangguan
produksi enzim UDPGT

Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.


PENJELASAN

Gangguan Metabolisme
Bilirubin
Terbagi menjadi 2 jenis
Peningkatan bilirubin direk
Dublin Johnson Syndrome hepatosit tidak bisa
mengekskresikan bilirubin yang telah terkonjugasi,
kantong empedu biasanya tidak tervisualisasi
Rotor syndrome kantong empedu masih tervisualisasi
Kolestasis ikterus obstruktif (mis. batu empedu), ada
intrahepatik dan ekstrahepatik.

Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.


PENJELASAN

G S
Nama lain: Meulengracht disease
Definisi: Gangguan metabolisme bilirubin
herediter akibat gangguan glukoronidasi
bilirubin
Etiologi: Genetik
Patofisiologi: Gangguan pada konjugasi
bilirubin akibat aktivitas enzim UDPGT yang
berkurang
PENJELASAN

G S
Manifestasi klinis
Sering asimptomatis
Jaundice rekuren

Pemeriksaan penunjang
Peningkatan bilirubin indirek biasanya
dibawah 3 mg/dL
Hasil normal pada:
Darah lengkap
LDH
AST dan ALT
ALP
PENJELASAN

CN vs G S
Gilbert
Temuan Crigler Najjar I Crigler Najjar II
Syndrome

Serum bilirubin
18-45 mg/dL 6-25 mg/dL Sekitar 4 mg/dL
total

AST/ALT Normal Normal Normal

Kernicterus Sering Jarang Tidak pernah

Pucat/tidak
Warna empedu Kekuningan Gelap
berwarna

Aktivitas
0% 0-10% 10-33%
UDPGT

Disadur dari: Ha i P i ci e f I e a Medici e, 20 th Ed.


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. AIHA tidak ada gambaran anemia pada


kasus
B. Crigler-Najjar tipe I hiperbilirubinemia
kongenital dapat mencapai 20-45 mg/dL,
biasanya didiagnosis saat neonatus
C. Koledokolitiasis pasien tidak ada keluhan
nyeri perut kanan atas, ALP akan meningkat
D. Sindrom Dublin-Johnson hiperbilirubinemia
kongenital akibat gangguan ekskresi empedu
dari hepatosit, biasanya ditandai dengan
bilirubin direk yang meningkat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 26 tahun
Mata menguning pikirkan ikterus
Minum 3-4 gelas wine pikirkan alkoholisme
Hepatosplenomegali (-), stigmata penyakit hepar
kronis (-) bukan gangguan pada parenkim hepar
Bilirubin total 3 mg/dL, bilirubin direk 0,2 mg/dL
Fungsi hepar lainnya dalam batas normal

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Sindrom Gilbert
KEYWORDS

Wanita, 47 tahun
Sensasi menekan pada kemaluan
PF: benjolan membesar di canalis vaginalis
Diperberat dengan mengejan
Penurunan dinding posterior distal vagina
Peristalsis (-)

DIAGNOSIS >> REKTOKEL

JAWABAN

B. Rektokel
PENJELASAN

Prolaps Organ Pelvis (POP)


Definisi: herniasi organ pelvis menuju atau melebihi
dinding vagina
Beberapa istilah khusus
Cystocele turunnya vesica urinaria sehingga
menyebabkan herniasi dinding anterior vagina
Rectocele turunnya rektum sehingga menyebabkan
herniasi dinding posterior vagina
Enterocele herniasi usus ke atau menembus dinding
vagina, biasanya bising usus dapat terdengar dari herniasi
tersebut
Prolaps uteri penurunan apeks vagina ke inferior ke arah
himen
Procidentia uteri hernia ketiga kompartemen (rektum,
vesica urinaria, uteri) ke introitus vagina
PENJELASAN

Sistokel Rektokel Enterocele


PENJELASAN

Sistokel Rektokel
Inspekulo menunjukkan benjolan pada Inspekulo menunjukkan benjolan pada
dinding anterior vagina yang membesar dinding posterior vagina yang membesar
dengan Valsava dengan manuver Valsava
PENJELASAN

Prolaps Organ Pelvis (POP)


Pemeriksaan Khusus
Q tip test menilai prolaps anterior (sistokel)
Masukkan ujung kapas (cotton bud) ke urethra
Minta pasien untuk melakukan Valsava
Rotasi >60o sugestif sistokel
Defekografi Barium enema untuk menilai
adanya rectocele/enterocele
TATALAKSANA

Prolaps Organ Pelvis (POP)


Konservatif
Latihan Kegel untuk menguatkan otot dasar
panggul
Pessarium tata laksana non bedah, bersifat
sementara
Pembedahan tata laksana definitif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kistokel benjolan yang terletak dari


anterior vagina
C. Enterokel biasanya dapat terdengar bising
usus dari benjolan tersebut
D. Kista Nabothi massa kistik pada serviks,
bukan kanalis vaginalis
E. Kista Bartholin massa kistik pada dinding
posterior labia mayora, bukan kanalis servikalis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 47 tahun
Sensasi menekan pada kemaluan
PF: benjolan membesar di canalis vaginalis
Diperberat dengan mengejan
Penurunan dinding posterior distal vagina
Peristalsis (-)

DIAGNOSIS >> REKTOKEL


Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Rektokel
KEYWORDS

Wanita, 33 tahun
Perdarahan dari jalan lahir
Siklus haid teratur
VT: massa bertangkai dari canalis endoservikalis

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Polip serviks
PENJELASAN

Perdarahan Abnormal Uteri


Penyebab:
Lokal Sistemik

P olip C oagulopathy

A denomiosis O vulatory dysfunction

L eiomyoma E ndometrial

M alignancy & hiperplasia I atrogenik

N ot yet classified
PENJELASAN

Polip Serviks
Polip serviks sering kali muncul pada usia
produktif biasanya >40 tahun
Lokasi
Kanal endoservikal
Portio
Karakteristik
Warna kemerahan/keunguan, biasanya
mengkilat
Ukuran diameter <3 cm
Histologi jaringan ikat vaskuler dengan lapisan
epitel
PENJELASAN

Polip Serviks

Polip Endoservikalis
Massa bertangkai yang keluar dari sisi dalam serviks
TATALAKSANA

Polip Serviks
Polipektomi, bila:
Simptomatik perdarahan, menyebabkan discharge
berlebihan
Uk an 3 cm
Gambaran atipikal

Observasi bila tidak ada gejala


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kista nabothi massa kistik pada serviks,


tidak bertangkai
C. Kista gartner masa kistik pada vagina,
tidak bertangkai
D. Mioma geburt massa yang berasal dari
uterus
E. Adenomyosis bukan massa, merupakan
jaringan endometrium yang menginvasi jaringan
myometrium
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 33 tahun
Perdarahan dari jalan lahir
Siklus haid teratur
VT: massa bertangkai dari canalis endoservikalis

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Polip serviks
KEYWORDS

Wanita, 59 tahun, P4A0


Mamografi: BIRADS-4
FNAB: sel aplastik dari duktus laktiferus, invasi
jaringan lemak (+) infiltrative ductal carcinoma
ER (+), PR (+), HER2/neu (-)
PF: tumor 3 cm tanpa limfadenopati

DIAGNOSIS >> CA MAMMAE

JAWABAN

E. Breast conserving therapy


dengan radiasi
PENJELASAN

Karsinoma Payudara
Kanker wanita terbanyak kedua (setelah
kanker serviks)
Klasifikasi berdasarkan histologi
Non invasif
Lobular carcinoma in situ (LCIS)
Ductal carcinoma in situ (DCIS)
Invasif
Infiltrative ductal carcinoma
Invasive lobular carcinoma
Paget disease
Inflammatory Breast Ca
PENJELASAN

Karsinoma Payudara
Manifestasi Klinis
Asimptomatik Sering ditemukan saat skrining
mamografi
Massa payudara
Keras
Imobil
Tepi tidak tegas
Kulit payudara seperti kulit jeruk peau d orange
Keluar cairan serosanguin dari puting
Gejala metastasis
Nyeri tulang metastasis tulang
Ikterik metastasis hepar
Dyspnea metastasis paru
PENJELASAN
PENJELASAN

Peau d orange
Kanan Gambaran kulit seperti kulit jeruk pada
karsinoma payudara, perhatikan ada retraksi papil
juga pada pasien ini
Atas kulit jeruk sebenarnya
PENJELASAN

Karsinoma Payudara
Pemeriksaan penunjang
Mamografi mikrokalsifikasi dengan spikula
USG massa hipoekogenik dengan acoustic
shadow, kalsifikasi internal, dengan spikula
MRI dengan kontras gadolinium, massa
berspikula, dengan internal enhacement
Biopsi Baku emas
Core Needle cara terbaik
Fine Needle Aspiration angka false negative lebih
tinggi
Eksisi
Skin punch
PENJELASAN

Karsinoma Payudara
Pemeriksaan Penunjang
Imunohistokimia dan Fluoresence in situ
hybridization (FISH)
memeriksa reseptor estrogen (ER) dan reseptor
progesteron (PR) bila ada reseptor ini maka tumor
cenderung lebih tidak agresif
memeriksa reseptor HER2 bila ada reseptor ini maka
tumor cenderung agresif
PENJELASAN

Mamografi
Mikrokalsifikasi dengan spikulasi
PENJELASAN

BI-RADS (Mammografi)
PENJELASAN

USG
Massa hipoekogenik dengan acoustic shadow
PENJELASAN

MRI
Internal enhancement (dengan kontras gadolinium)
TATALAKSANA

Karsinoma Payudara
Lobular carcinoma in situ
Observasi ATAU
Kemoprevensi tamoxifen ATAU
Mastektomi bilateral

Ductal carcinoma in situ


Eksisi mikrokalsifikasi dengan wide margin
Dapat diteambah dengan terapi radiasi
TATALAKSANA

Karsinoma Payudara Invasif


Pembedahan
Breast conserving therapy (BCT) lumpektomi (biasanya
diikuti dengan terapi radiasi), tidak dilakukan bila:
Tumor >5 cm
Metastasis limfonodus
Modified radical mastectomy
Radical mastectomy mulai ditinggalkan

Radiasi indikasi bila:


Menjalani BCT
Memiliki minimal 4 metastasis limfonodus
Tumor primer besar
Batas reseksi masih positif sel tumor
TATALAKSANA

Kemoterapi
Kelas Nama Obat Cara Kerja
Transtuzumab Antibodi monoklonal terhadap HER2;
HER2 receptor menghambt perkembangan sel dengan
Pertuzumab ekspresi berlebihan HER2
blocker
Lapatinib Tirosin Kinase inhibitor HER2
Estrogen
receptor Tamoxifen Inhibitor kompetitif reseptor estrogen
modulator
Aromatase Menghambat konversi androstenedione
Anastrozole
inhibitor menjadi estrone dan estradiol
Antibiotik anthracycline, menghambat sintesis
Doxorubicin
DNA (menghambat DNA girase)
Menghambat sintesis DNA (tepatnya konversi
Obat sitotoksik Fluorouracil
asam deoksiuridilat menjadi asam timidilat)
Menghambat sintesis DNA (Membuat cross-
Siklofosfamid
link pada DNA)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Mastektomi radikal bilateral sudah mulai


ditinggalkan
B. Eksisi lokal luas biasanya dilakukan pada
DCIS, pada kasus sudah ada bukti infiltrasi
C. Modified radical mastectomy tumor masih
dalam ukuran kecil, dapat dilakukan BCT
D. Breast conserving therapy dan tamoxifen
tamoxifen tidak disarankan pada pasien post-
menopause karena dapat meningkatkan risiko
ca endometrium
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 59 tahun, P4A0
Mamografi: BIRADS-4
FNAB: sel aplastik dari duktus laktiferus, invasi
jaringan lemak (+) infiltrative ductal carcinoma
ER (+), PR (+), HER2/neu (-)
PF: tumor 3 cm tanpa limfadenopati

DIAGNOSIS >> CA MAMMAE

Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

E. Breast conserving therapy


dengan radiasi
KEYWORDS

Wanita, 18 tahun
Nyeri hebat perut sisi kanan bawah
Nyeri perut saat menstruasi
Berhubungan fisik dengan 2 pria
PF: massa adneksa kiri, mobile, nyeri
USG: penurunan aliran darah pada ovarium kiri

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Torsio kista ovarium


PENJELASAN

Anatomi Ovarium
Ovarium terletak tergantung oleh ligamentum
suspensorium (ligamen infundibulopelvic)
Ligamen ini merupakan bagian dari
ligamentum latum (broad ligament) dan
merupakan tempat berjalannya pembuluh
darah ovarium
PENJELASAN

Torsio Kista Ovarium


PENJELASAN

Torsio Kista Ovarium


Akibat posisi anatomi ini, ovarium dapat memiliki
gerakan memutar pada ligamen infundibulopelvic dan
ligamen utero-ovarian torsio ovarium
Torsio Kista Ovarium merupakan keadaan emergensi
Faktor predisposisi
Kista ovarium biasanya >5 cm
Neoplasma
Kehamilan
Aktivitas intensitas tinggi
Torsio ini menyebabkan hambatan pembuluh darah
iskemi ovarium
PENJELASAN

Torsio Kista Ovarium


Manifestasi Klinis
Nyeri pada pelvis
Mual muntah
Massa adneksa +
Demam dapat menjadi penanda nekrosis
PENJELASAN

Torsio Kista Ovarium


Pemeriksaan penunjang
Plano test untuk menilai kehamilan dan rule out kehamilan
ektopik
Darah rutin anemia (jika terjadi perdarahan), leukositosis
(jika terinfeksi)
USG pencitraan awal dan pencitraan pilihan
Edema ovarium ovarium yang torsio lebih besar dari ovarium
kontralatera
Stroma heterogen akibat edema dan perdarahan
Lokasi abnormal
Doppler penurunan aliran darah
CT dan MRI memiliki kemampuan diagnostik yang mirip
dengan USG
PENJELASAN

Torsio Kista Ovarium

USG Doppler MRI T2W


Pembesaran ovarium tanpa adanya Pembesaran ovarium dengan kista
aliran darah perifer
PENJELASAN

Torsio Kista Ovarium


Diagnosis pasti visualisasi torsio pada saat
pembedahan
Diagnosis presumptif bila ditemukan:
Nyeri pelvis akut
Gambaran USG konsisten torsio
Eksklusi kehamilan ektopik, abses tuboovarian,
appendisitis
TATALAKSANA

Torsio Kista Ovarium


Pembedahan boleh dilakukan bila sudah ada
diagnosis presumptif
Pembedahan
Untuk konfirmasi diagnosis
Menilai viabilitas ovarium
Detorsio secepatnya <36 jam
Kistektomi bila tidak ganas
Salpingo-oophorectomy bila curiga ganas, tidak
viabel, post-menopause
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kista theca-lutein pada kasus telah terjadi


komplikasi torsio
B. Kista ovarium fungsional pada kasus telah
terjadi komplikasi torsio
C. Kehamilan ektopik tidak tergambar
manifestasi kehamilan dengan jelas, aliran
darah yang menurun pada Doppler sangat
mengarah ke torsio kista
D. Abses tubo-ovarium tidak ada demam
pada kasus, aliran darah yang menurun pada
Doppler sangat mengarah ke torsio kista
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 18 tahun
Nyeri hebat perut sisi kanan bawah
Nyeri perut saat menstruasi
Berhubungan fisik dengan 2 pria
PF: massa adneksa kiri, mobile, nyeri
USG: penurunan aliran darah pada ovarium kiri

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Torsio kista ovarium


KEYWORDS

Wanita, 30 tahun
Belum memiliki anak selama 2 tahun infertilitas
primer
Menstruasi tidak teratur, 3 bulan terakhir tidak haid
Muka sering memerah, terasa panas flushing
Keinginan seksual menurun libido menurun
PF: mukosa vagina kering
FSH 40 pg/mL, estrogen 12 pg/mL FSH tinggi,
estrogen rendah

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Insufisiensi ovarium primer


PENJELASAN

Infertilitas
Definisi: kegagalan pasangan untuk
mendapa kan kehamilan e elah mencoba 12
bulan
Berhubungan seksual teratur
Tidak menggunakan kontrasepsi

Ada 2 jenis
Infertilitas primer sebelumnya tidak pernah hamil
Infertilitas sekunder sebelumnya pernah hamil
PENJELASAN

Infertilitas Wanita
Faktor risiko
Konsumsi alkohol
Merokok
Konsumsi kafein
Obesitas

Dibagi menjadi 4 penyebab


Gangguan Ovarium
Gangguan Tuba
Gangguan Uterus
Gangguan Serviks
PENJELASAN

Infertilitas Wanita
Letak Gangguan Jenis Gangguan
PCOS
Usia ibu tua
Insufisiensi ovarium primer
Ovarium
Amenore akibat gangguan
hipotalamus
Hiperprolaktinemia
PID / Salpingitis
Ligasi tuba
Tuba
Endometriosis
Adhesi pada pelvis
PENJELASAN

Infertilitas Wanita
Letak Gangguan Jenis Gangguan
Malformasi kongenital
Leiomyoma
Uterus Polip uterus
Synechia intrauterina (A he a
syndrome)
Abnormalitas duktus Mullerian
Serviks Stenosis serviks
Servisitis
PENJELASAN

Penyebab infertilitas pada wanita


PENJELASAN

Gangguan ovarium
Gangguan ovarium
Terbagi menjadi 4 tipe (berdasarkan WHO)
Anovulasi Hipogonadotropik Hipogonad
amenore akibat gangguan hipotalamus
Kallman syndrome
Anovulasi Normogonadotropik Normoestrogenik
PCOS
Anovulasi Hipergonadotropik Hipoestrogenik
Insufisiensi ovarium primer
Usia ibu yang tinggi
Anovulasi Hiperprolaktinemia
PENJELASAN

Insufisiensi Ovarium Primer


Definisi: Disfungsi ovarium pada usia <40
tahun
Primer Cadangan ovum sedikit, tidak terjadi
ovulasi walaupun telah distimulasi oleh gonadotropin
(FSH dan LH)
Sekunder bila hipotalamus dan hipofisis tidak
dapat menghasilkan cukup gonadotropin untuk
merangsang ovulasi
PENJELASAN

Insufisiensi Ovarium Primer


Manifestasi klinis:
Abnormalitas ovulasi
Gejala hipoestrogenism (atrofi vagina, vagina
kering, dll)
Pembesaran ovarium pada pemeriksaan bimanual
PENJELASAN

Pemeriksaan Infertilitas
Perempuan
Nama Tes Interpretasi
Serum progesteron pada Gangguan ovulasi <3
pasien dengan siklus haid teratur ng/mL

Pemeriksaan LH dan FSH


Ovulasi gangguan ovarium
LH dan FSH pada pasien siklus
LH dan FSH
haid tidak teratur
gangguan
hipofisis/hipotalamus

Marker fungsi ovarium


Anti-Mullerian hormone terbaik, cadangan kurang
bila <1,2 ng/mL
Pemeriksaan
Cadangan Cadangan kurang FSH
FSH dan estradiol hari ke-3
Ovum >10 mIU/mL
Cadangan kurang 6-8
Perhitungan Folikel Antral Basal
folikel
Disadur dari: Buku konsensus penanganan infertilitas
PENJELASAN

Pemeriksaan Infertilitas
Perempuan
Nama Tes Interpretasi
Histerosalpingografi (HSG) Pemeriksaan pertama untuk
pasien tidak ada riwayat melihat oklusi tuba, normal bila
Pemeriksaan PID ada spill
Patensi Tuba Laparoskopi pasien curiga
endometriosis dan Riwayat Penunjang definitif
PID
Pemeriksaan uterus terbaik,
Saline infusion
dapat menilai kavum uteri,
hysterosalpingography (SIS)
myometrium dan adneksa
Pemeriksaan
HSG Tidak terlalu baik
uterus
Penunjang definitif cavum
Histeroskopi uteri (tidak bisa menilai
myometrium maupun adneksa)
Pemeriksaan
Nucleic acid amplification test Haisl positif menunjukkan infeksi
infeksi klamidia
Disadur dari: Buku konsensus penanganan infertilitas
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. PCOS disertai gambaran hirsutisme,


obesitas, resistensi insulin meningkat
C. Endometriosis gejala berupa nyeri hebat
saat haid, terkadang disertai disuria dan
dyschezia
D. Sindroma Kallmann menyebabkan
gangguan hipogonadotropik hipogonad, pada
kasus FSH tinggi menandakan kinerja hipofisis
masih baik
E. Kehamilan estrogen akan meningkat pada
kehamilan
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 30 tahun
Belum memiliki anak selama 2 tahun infertilitas
primer
Menstruasi tidak teratur, 3 bulan terakhir tidak haid
Muka sering memerah, terasa panas flushing
Keinginan seksual menurun libido menurun
PF: mukosa vagina kering
FSH 40 pg/mL, estrogen 12 pg/mL FSH tinggi,
estrogen rendah

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Insufisiensi ovarium primer


KEYWORDS

Wanita, 36 tahun, G7P5A1


Post-partum bayi dengan UK 39 minggu
Komplikasi kehamilan ini:
Preeklampsia
Diabetes gestasional
Polihidramnion
Perdarahan aktif dari jalan lahir
Fundus uterus lembek

DIAGNOSIS >> ATONIA UTERI


JAWABAN

A. Methylergonovine
PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri

Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu


Penyebab Gejala dan Tanda

Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)

Ruptur Uteri Nyeri perut yang hebat

Fundus tidak teraba


Inversio Uteri Lumen vagina terisi massa
Nyeri perut

Retensio Plasenta Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir

Plasenta tidak lengkap


Sisa Plasenta
Subinvolusi uterus

Atonia Uteri Uterus tidak berkontraksi / lembek

riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,


Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu
Penyebab Terapi
Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri Histerorrhaphy / Histerektomi

Reposisi manual
Inversio Uteri
Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
Berikan antibiotik profilaksis
Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
Siap rujuk

Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
Berikan whole blood atau blood component

Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu


TATALAKSANA

Atonia Uteri
Jenis-jenis uterotonika
Oksitosin
Metilergonovin / ergometrin
dikontraindikasikan pada pasien hipertensi
PGF2-alpha (Prostin) kontraindikasi pada asma
Misoprostol
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. PGF2-alpha dapat digunakan pada kasus


C. Oksitosin dapat digunakan pada kasus
D. Misoprostol dapat digunakan pada kasus
E. Kalsium glukonas pasien preeklampsia
menerima pengobatan magnesium yang dapat
menyebabkan atonia uterus, sehingga
pemberian kalsium glukonas (antagonis
magnesium) dapat diberikan pada kasus ini
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 36 tahun, G7P5A1
Post-partum bayi dengan UK 39 minggu
Komplikasi kehamilan ini:
Preeklampsia
Diabetes gestasional
Polihidramnion
Perdarahan aktif dari jalan lahir
Fundus uterus lembek

DIAGNOSIS >> ATONIA UTERI


Maka tata laksana yang dikontraindikasikan adalah

A. Methylergonovine
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Wanita, 37 tahun
Inspekulo: benjolan kistik 2 mm di endoserviks
Massa keputihan yang tidak nyeri

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Kista retensi musinosa


PENJELASAN

Kista Nabothi
Nama lain Kista inklusi epitelium, Kista retensi
musinosa
Definisi kista yang berisi mukus (berwarna
bening pucat sampai kekuningan) pada
permukaan serviks (terutama daerah
endoserviks)
Patofisiologi retensi muara kelenjar
endoserviks menyebabkan retensi cairan musin
PENJELASAN

Kista Nabothi
Manifestasi Klinis
Sering kali asimptomatik
Nyeri
Rasa penuh di vagina

Diagnosis
Inspekulo sering kali ditemukan tidak sengaja
pada pemeriksaan rutin
Kolposkopi biopsi pada kondisi curiga keganasan
PENJELASAN

Kista Nabothi

Kista nabothi pada pemeriksaan inspekulo


TATALAKSANA

Kista Nabothi
Observasi pada keadaan asimptomatik
Elektrokauterisasi
Krioterapi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Karsinoma serviks karsinoma serviks


dicurigai pada hasil pap smear yang abnormal /
IVA test acetowhite dengan manifestasi AUB dan
nyeri panggul, lesi karsinoma serviks mudah
berdarah bila disentuh
B. Kista bartholin ditemukan di vagina, bukan
di serviks
D. Kista gartner ditemukan di vagina, bukan
di serviks
E. Kondiloma akuminata lesi berjonjot akibat
infeksi HPV, biasanya pada vulvovagina
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 37 tahun
Inspekulo: benjolan kistik 2 mm di endoserviks
Massa keputihan yang tidak nyeri

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Kista retensi musinosa


KEYWORDS

Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 34 minggu


Mual muntah 3 hari
TD 142/81 mmHg hipertensi pada kehamilan
PF: pitting edema bilateral
Refleks 3+, klonus 4 kali
Urinalisis: protein +1

DIAGNOSIS >> PREEKLAMPSIA

JAWABAN

B. Pemeriksaan bilirubin
PENJELASAN

Hipertensi pada Kehamilan


Peningkatan tekanan darah hingga sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
wanita yang sebelumnya normotensi

Jenis
Hipertensi kronik
Superimposed preeclampsia
Preeklampsia
Preeklampsia berat
Eklampsia
Sindroma HELLP
Superimposed HT
HT kronis Preeklampsia PEB
PE Gestasional

Hipertensi
TD S 140 atau TD S 140 atau TD S 160 atau D
sebelum
Hipertensi Kronik D 90 setelah D 90 setelah 110 setelah UK 20
kehamilan (UK
UK 20 minggu UK 20 minggu minggu
<20 minggu)

Atau Dan Tanpa Dan Dan

TD tinggi sebelum
UK 20 minggu Onset baru Proteinuria 300 Proteinuria 300
(tidak dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau mg/24 jam atau
Proteinuria
penyakit mg/24 jam pada 1+ pada urin 1+ pada urin
trofoblastik kehamilan tampung 24 jam tampung 24 jam
gestasionsal)

Dan - Dan Atau Atau


Trombosit <100.000
Trombosit sel/mm3, kreatinin
<100.000 >1,1 mg/dL,
TD persisten TD kembali
sel/mm3, AST/ALT 2x
sampai >12 normal dalam
- kreatinin >1,1 normal, nyeri
minggu 12 minggu
mg/dL, AST/ALT epigastric, nyeri
postpartum postpartum
2x normal, kepala, gangguan
nyeri epigastrik visus,
oligohidramnion
PENJELASAN

Hipertensi pada Kehamilan


Eklampsia adalah Preeklampsia disertai
dengan kejang tonik klonik / penurunan
kesadaran

HELLP Syndrome adalah diagnosis


laboratorium dimana terdapat seluruh atau
beberapa dari:
Hemolysis: LDH 600 mg/dL ATAU Bili bin o al
>1,2 mg/dL
Elevated Liver enzyme: AST >70 U/l atau ALT >70
U/I
Low Platelet: Trombosit <150.000 sel/mm3
PENJELASAN

Istilah Lama
Preeklampsia Ringan
Sebelumnya, preeklampsia yang tidak memenuhi kriteria berat
dimasukkan dalam kategori preeklampsia ringan, namun
pen aki ini idak pe nah be ifa ingan ehingga i ilah ini
tidak digunakan lagi.
Impending Eklampsia
Dahulu digunakan untuk PEB dengan gejala penglihatan
kabur, nyeri kepala, edema pulmo, dll. Namun sudah tidak
digunakan lagi karena bukan merupakan predictor yang baik
untuk eclampsia. Saat ini, semua digolongkan menjadi PEB.

Baik WHO maupun POGI dalam PNPK Preeklampsia


2016 sudah meninggalkan kedua istilah tersebut.
PENJELASAN

Preeklampsia
Patofisiologi gagalnya invasi trofoblas
yang menyebabkan gangguan arteriol
spiralis maternal

Faktor risiko:
BMI >30 kg/m2
Usia maternal >35 tahun
Multigravida
Hipertensi sebelumnya
PCOS
PENJELASAN

Pre-eklampsia
Manifestasi klinis
Hipertensi TD i olik 140 mmHg ATAU TD
dia olik 90 mmHg (2 kali peng k an, ebel mn a
normotensi)
Edema tungkai
Oligohidramnion
Kencing berbusa salah satu indikator proteinuria
Gangguan janin
Gerakan janin berkurang
Hambatan pertumbuhan janin
Gejala berat lihat slide berikutnya
PENJELASAN

Preeklampsia
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis pemeriksaan awal, mencari bukti
proteinuria
Urin 24 jam gold standard, diagno ik bila 0,3 g/24 jam
Dipstick minimal +1
USG menilai pertumbuhan janin serta jumlah
cairan amnion
Darah lengkap dapat menunjukkan
trombositopenia, bila <100.000/mm3 merupakan
tanda PEB
Tes fungsi hati peningkatan 2x lipat angka normal
merupakan tanda PEB
PENJELASAN

Preeklampsia
Gejala Berat Deskripsi

Biasanya frontal, warning sign


Nyeri kepala
eklampsia

Biasanya epigastrium / RUQ,


Nyeri perut merupakan gejala HELLP sindom
juga

Photopsia (kilatan cahaya),


Gangguan visus scotomata (hilangnya lapang
pandang), kebutaan
TATALAKSANA

Preeklampsia
Magnesium Sulfat antikonvulsan, diberikan
jika ada gejala berat
Antihipertensi lihat slide obat anti-
hipertensi pada kehamilan
TATALAKSANA

Eklampsia
Teknik pemberian MgSO4
Intravena
Dosis awal 4-6 g loading MgSO4 dalam 100 cc
kristaloid selama 15-20 menit
Dosis rumatan 1-2 g/jam dalam 100 cc kristaloid
Diberikan hingga 24 jam post-partum

Intramuskular
Dosis awal 4 g MgSO4 20% intravena dengan
kecepatan 1 g/menit DAN 5 g MgSO4 50% IM di kuadran
superolateral gluteus kiri dan kanan (total 10 g)
Dosis rumatan 5 g MgSO4 50% IM di kuadran
superolateral gluteus bergiliran setiap 4 jam
Diberikan hingga 24 jam post-partum
Disadur dari: Wi ia Ob e ic 25th Ed.
TATALAKSANA

Pre-eklampsia
Persalinan terapi definitif
UK <32 minggu
Gejala terkontrol tunda persalinan, pematangan paru
sebelum UK 34 minggu
Gejala memburuk SC
UK 32-36 minggu
Gejala terkontrol observasi, pematangan paru sebelum
UK 34 minggu
Gejala memburuk SC
UK >36 minggu
Gejala terkontrol per vaginam
Gejala memburuk, sudah inpartu boleh per vaginam
Gejala memburuk, belum inpartu SC
Obat Anti-hipertensi pada Kehamilan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Darah lengkap dilakukan untuk melihat


trombosit
C. AST dan ALT dilakukan untuk skrining PEB
D. Pemeriksaan LDH dilakukan untuk skrining
HELLP
E. USG Obstetri dilakukan untuk menilai
pertumbuhan janin
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 34 minggu
Mual muntah 3 hari
TD 142/81 mmHg hipertensi pada kehamilan
PF: pitting edema bilateral
Refleks 3+, klonus 4 kali
Urinalisis: protein +1

DIAGNOSIS >> PREEKLAMPSIA

Maka pemeriksaan penunjang yang tidak tepat pada


kasus ini adalah

B. Pemeriksaan bilirubin
KEYWORDS

Wanita, 31 tahun, G3P2A0, UK 43 minggu


Perut belum terasa mulas
Bayi masih menendang dan aktif rule out IUFD
PF: presentasi kepala, kepala janin belum masuk
PAP
USG: AFI 3 cm oligohidramnion

DIAGNOSIS >> KEHAMILAN POST-TERM

JAWABAN

A. Transient tachypnea of the


newborn
PENJELASAN

Usia Kehamilan
Pre-term (<37 minggu)
Early preterm: <34 minggu
Late preterm: 34 minggu 36 minggu 6/7 hari

Aterm (37 minggu – 41 minggu 6/7 hari)


Early term: 37 minggu 38 minggu 6/7 hari
Full term: 39 minggu 40 minggu 6/7 hari
Late term: 41 minggu 41 minggu 6/7 hari

Post-term (≥42 minggu)


PENJELASAN

Kehamilan Post-term
Bedakan Post-term dengan Post-datum!!

Post-term
usia gestasi ≥ 42 minggu berdasarkan HPHT /
USG

Post-datum
usia gestasi > perhitungan rumus Naegle (atau
usia gestasi >40 minggu berdasarkan HPHT)
PENJELASAN

Kehamilan Post-term
Komplikasi Janin
IUFD
Meconium aspiration syndrome
Makrosomia
Dismaturitas kulit kering bersisik, kuku panjang,
oligohidramnion, keluarnya mekonium in utero
Asidemia neonatorum
Ensefalopati neonatorum
PENJELASAN

Kehamilan Post-term
Komplikasi Ibu
Distosia
Laserasi perineum
Korioamnionitis
Perdarahan post-partum
Endomyometritis
TATALAKSANA

Kehamilan Post-term
Tata laksana
Rujuk ke RS antisipasi komplikasi janin post-
term
Lakukan kardiotokografi dan USG Segera
lahirkan bila ada tanda gawat janin /
oligohidramnion
Pematangan serviks dengan menggunakan
prostaglandin
Induksi persalinan jika serviks matang
dengan menggunakan oksitosin

Disadur dari ACOG Management of late-term and postterm pregnancies, 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Oligohidramnion merupakan komplikasi post-


term
C. Makrosomia merupakan komplikasi post-term
D. Aspirasi mekonium merupakan komplikasi
post-term
E. IUFD merupakan komplikasi post-term
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 31 tahun, G3P2A0, UK 43 minggu
Perut belum terasa mulas
Bayi masih menendang dan aktif rule out IUFD
PF: presentasi kepala, kepala janin belum masuk
PAP
USG: AFI 3 cm oligohidramnion

DIAGNOSIS >> KEHAMILAN POST-TERM


Maka yang bukan komplikasi pada kasus ini adalah

A. Transient tachypnea of the


newborn
KEYWORDS

Wanita, 31 tahun, post partum 1 jam


Riwayat diabetes gestasional (+)
Perdarahan aktif dari canalis vaginalis
Plasenta lahir sempurna rule out retensio
plasenta dan sisa plasenta
Fundus: 1 jari di bawah pusat, kontraksi baik
rule out atonia uteri
Luka episiotomi baik

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Ruptur serviks
PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
Penyebab Gejala dan Tanda

Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)

Ruptur Uteri Nyeri perut yang hebat

Fundus tidak teraba


Inversio Uteri Lumen vagina terisi massa
Nyeri perut

Retensio Plasenta Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir

Plasenta tidak lengkap


Sisa Plasenta
Subinvolusi uterus

Atonia Uteri Uterus tidak berkontraksi / lembek

riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,


Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Penyebab Terapi
Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri Histerorrhaphy / Histerektomi

Reposisi manual
Inversio Uteri
Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
Berikan antibiotik profilaksis
Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
Siap rujuk

Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
Berikan whole blood atau blood component
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sisa plasenta pada kasus plasenta lahir


lengkap
B. Ruptur uteri fundus uteri memiliki involusi
dan kontraksi yang baik, pasien tidak mengalami
nyeri perut hebat
C. Atonia uteri pada kasus tonus uteri baik
D. Retensio plasenta pada kasus plasenta
lahir lengkap
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 31 tahun, post partum 1 jam
Riwayat diabetes gestasional (+)
Perdarahan aktif dari canalis vaginalis
Plasenta lahir sempurna rule out retensio
plasenta dan sisa plasenta
Fundus: 1 jari di bawah pusat, kontraksi baik
rule out atonia uteri
Luka episiotomi baik

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Ruptur serviks
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Wanita, 27 tahun
Gatal pada selangkangan
PF: eritema vulva dengan fluor albus
Fluor albus kental dan menempel cottage cheese
Gambar kasus: pseudohifa dengan blastospora

DIAGNOSIS >> KANDIDOSIS VAGINALIS

JAWABAN

D. Candida glabrata
PENJELASAN

Jenis-jenis Vaginitis
Bacterial Candidosis
Trikomoniasis
Vaginosis Vaginalis

Etiologi Gardnerella vaginalis Trichomonas vaginalis Candida sp.

berbau amis (fishy kuning-hijau, berbusa putih kental bergumpal


Duh tubuh
odor), abu-abu/putih (frothy), bau busuk (Cottage-cheese)

dispareunia, disuria, dispareunia, disuria, rasa


Nyeri biasanya tidak nyeri
strawberry cervix terbakar

Gatal biasanya tidak gatal biasanya tidak gatal sangat gatal

Whiff test bau amis


Saline/Giemsa smear - KOH pseudohifa
Penunjang Saline/Gram stain
Trofozoit dengan blastospora
Clue cells
PENJELASAN

Candidosis Vaginalis
Etiologi Candida sp.
Patogenesis proliferasi candida dan
penetrasi sel epitel
Faktor risiko
Diabetes mellitus
Pemakaian antibiotik broad-spectrum
Peningkatan kadar estrogen pil kontrasepsi,
kehamilan
Imunosupresi HIV, pemakaian steroid jangka
panjang
PENJELASAN

Candidosis Vaginalis
Manifestasi Klinis
Pruritus vulva gejala dominan
Rasa terbakar area vulva
Eritema vulva vagina disertai edema
Duh tubuh putih, kental dan menempel pada
dinding vagina cottage cheese appearance
PENJELASAN

Candidosis Vaginalis

Eritema dan edema vulva, discharge


tidak selalu ditemukan
PENJELASAN

Candidosis Vaginalis
Pemeriksaan penunjang
pH vagina biasanya 4-4,5
Mikroskopis
KOH pseudohifa dengan blastospora
Swartz Lamskins stain membuat candida menjadi
berwarna biru sehingga mudah divisualisasi
Kultur hanya dilakukan bila
Gejala (+), pH normal, mikroskopis (-)
Gejala rekuren
Resisten terhadap obat antifungal golongan azole
PENJELASAN

Candidosis Vaginalis

Pemeriksaan KOH pada duh tubuh dan epitel vagina


Kiri pseudohifa
Kanan blastospora (tanda panah)
PENJELASAN

Candidosis Vaginalis

Pemeriksaan KOH pada duh tubuh dan epitel vagina


Kiri proses budding
Kanan pseudohifa (diperbesar)
PENJELASAN

Tata Laksana Vaginitis


Bacterial Candidosis
Trikomoniasis
Vaginosis Vaginalis
Klotrimazol 1x200 mg
Intravagina 3 hari
Klotrimazol 1x500 mg
Metronidazole 1x2 g PO Metronidazole 1x2 g Intravagina SD
First Line
SD PO SD Flukonazol 150 mg PO
SD
Itrakonazol 200 mg PO
SD
Metronidazole 2x500
mg
PO 7 hari Metronidazole 2x500 mg Nistatin 100.000 IU
Alternatif
PO 7 hari Intravagina 7 hari
Klindamisin 2x300 mg
PO 7 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Trichomonas vaginalis menyebabkan


trikomoniasis, ditemukan protozoa berflagel
pada swab vagina
B. Gardnerella vaginalis menyebabkan
vaginosis bakterialis, ditemukan clue cells pada
swab vagina
C. Lactobacillus sp. flora normal pada vagina
E. Neisseria gonorrhoeae menyebabkan
uretritis yang biasanya asimptomatik /
bermanifestasi sebagai disuria
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 27 tahun
Gatal pada selangkangan
PF: eritema vulva dengan fluor albus
Fluor albus kental dan menempel cottage cheese
Gambar kasus: pseudohifa dengan blastospora

DIAGNOSIS >> KANDIDOSIS VAGINALIS

Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Candida glabrata
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Wanita, 32 tahun
Gatal pada selangkangan
Benjolan pada kemaluan (+)
PF: lesi multipel filiformis regio pubis

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Kondiloma akuminata
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata
Nama lain: Kutil kelamin
Etiologi: Human Papilloma Virus Tipe 6 dan 11
Area yang sering diserang
Penis
Vulva
Vagina
Serviks
Perineum
Perianal
PENJELASAN

Human Papilloma Virus

Veruka
Tipe 1 dan 2 vulgaris

HPV Kondiloma
(30 40 tipe genital Tipe 6 dan 11
HPV) akuminata

Kanker
Tipe 16 dan 18
serviks
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata
Manifestasi Klinis
Erupsi filiformis / fumigatus pada kulit
berbentuk seperti bunga kol
Warna dapat serupa kulit / hiperpigmen
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata

Kondiloma akuminata Kondiloma akuminata


pada vulva pada anus
PENJELASAN

Kondiloma Akuminata
Pemeriksaan penunjang
IVA test dengan asam asetat 5% hasil berwarna
acetowhite
Pap smear
Biopsi
TATALAKSANA

Kondiloma Akuminata
Tata Laksana
Farmakologi
Tinctura podofilin 10-25% kontraindikasi pada
kehamilan
Asam trikloroasetat (TCA) 50-90%
Asam bikloroasteat
Krim 5-fluorourasil kontraindikasi pada kehamilan
Bedah terapi utama pada kehamilan
Krioterapi bedah beku
Bedah listrik
Bedah tajam
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Veruka vulgaris tidak ditemukan di area


kemaluan, disebabkan oleh strain HPV yang
berbeda (1 & 2)
B. Kondiloma lata merupakan manifestasi
dari sifilis sekunder, lesi
D. Molluscum contangiosum gambaran lesi
bukan berjonjot (filiformis), namun lesi berbentuk
kubah dengan delle
E. Scabies lesi tersering pada sela-sela jari,
membentuk burrow, bukan lesi berjonjot
(filiformis)
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 32 tahun
Gatal pada selangkangan
Benjolan pada kemaluan (+)
PF: lesi multipel filiformis regio pubis

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Kondiloma akuminata
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Sulit berjalan 1 minggu lalu
Riwayat promiskuitas (+) pikirkan IMS
Riwayat luka kemaluan tidak nyeri, sembuh
sendiri
PF: krepitasi pedis dekstra dengan deformitas
Ro: dislokasi dan osteopenia

DIAGNOSIS >> TABES DORSALIS


JAWABAN

A. Treponema pallidum
PENJELASAN

Tabes Dorsalis
Definisi Demielinisasi neuron sensorik
pada columna dorsalis medulla spinalis
akibat kerusakan oleh Treponema pallidum
Etiologi Infeksi sifilis tersier (neurosifilis)
Terdapat 3 fase pada penyakit ini
Preataxia
Ataxia
Paralisis
PENJELASAN

Tabes Dorsalis
Manifestasi Klinis
Kelemahan tungkai asimetris
Refleks berkurang
Gangguan sensasi dapat menyebabkan
Charcot foot, suatu deformitas kaki yang
disebabkan oleh neuropati
Parestesi
Hipoestesi
Nyeri punggung Tabes dorsalgia
Wide and slapping gait Tabetic gait
PENJELASAN

Tabes Dorsalis
Pemeriksaan penunjang
Mikroskopi lapang gelap dari lesi kulit
ditemukan Treponema pallidum
Pemeriksaan liquor serebrospinal
WBC 20 el/mik oL DAN/ATAU
VDRL (+) DAN/ATAU
Ditemukan T. pallidum
Test treponemal tes konfirmasi
Treponema pallidum Hemagglutination Test (TPHA)
T. pallidum Enzyme Immunoassay (TP-EIA)
PENJELASAN

Sifilis
Tes Non-
Tes Treponemal Interpretasi
treponemal

Infeksi baru/riwayat infeksi sifilis


+ + sebelumnya

ulang tes treponemal 2-4 minggu


lagi
+ - Jika positif sifilis laten
Jika negatif flase positive
Tidak menderita sifilis, early
- Tidak diperlukan syphilis yang telah diterapi sebelum
pemeriksaan penunjang
TATALAKSANA

Tabes dorsalis
Benzylpenicillin aqueous terapi utama
10-14 g/hari IV setiap 8 jam selama 10-14 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Neisseria gonorrhoeae tidak ada riwayat


kencing nanah pada kasus
C. Hemophilus ducreyi tidak menyebabkan
gangguan sendi dan saraf, lesi awal biasanya
berupa ulkus kemaluan yang nyeri
D. Herpes simplex virus tidak menyebabkan
gangguan sendi, lesi awal biasanya berupa
vesikel berkelompok yang nyeri
E. Chlamydia trachomatis menyebabkan
urethritis, tidak menyerang sendi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Sulit berjalan 1 minggu lalu
Riwayat promiskuitas (+) pikirkan IMS
Riwayat luka kemaluan tidak nyeri, sembuh sendiri
PF: krepitasi pedis dekstra dengan deformitas
Ro: dislokasi dan osteopenia

DIAGNOSIS >> TABES DORSALIS

Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Treponema pallidum
KEYWORDS

Laki-laki, 32 tahun
Terdapat benjolan kemerahan dibadan yang
terasa nyeri + demam tinggi + badan linu sejak
3 hari lalu
Riwayat lepra 9 bulan lalu
UUK : nodul eritem, tersebar, nyeri tekan pada
perabaan, pembesaran nervus ulnaris (+),
parestesi jari (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Reaksi kusta tipe 2


PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI KUSTA

Munculnya tanda dan gejala radang akut pada lesi pasien


kusta yang merupakan perjalanan penyakit natural
(natural history of disease) dari kusta atau bagian dari
komplikasi.
Patofisiologi melibatkan reaksi hipersensitivitas
gangguan keseimbangan imunitas
Faktor pencetus
Setelah pengobatan antikusta yang intensif
Infeksi berulang
Pembedahan, stress fisik
Imunisasi
Kehamilan Sumber : Lepra Depkes 2012
PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI TIPE 1 / REVERSAL

Delayed hypersensitivity reaction (hipersensitivitas tipe


IV)
Muncul selama masa pengobatan antikusta.
Bisa terjadi pada PB ataupun MB, terutama terjadi pada
kusta tipe borderline (BT, BB, BL).
Dapat terjadi akibat
sistem imun seluler Reaksi reversal: klinis berubah ke bentuk
tuberkuloid. Lebih sering. Terjadi pada kasus yang mendapat
pengobatan
sistem imun seluler Reaksi downgrading: klinis berubah ke
bentuk lepromatosa. Lebih jarang. Terjadi pada kasus yang TIDAK
mendapat pengobatan
Sumber : Lepra Depkes 2012
PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI TIPE 1 / REVERSAL

Sumber : Lepra Depkes 2012


PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI TIPE 1 / REVERSAL


Organ yang Reaksi tipe Ringan Reaksi tipe Berat
diserang

Kulit Lesi yg ada menjadi lebih Muncul lesi baru, kadang


eritem disertai demam dan
malaise.
Lesi yg telah ada bisa
disertai ulserasi atau
edema tangan dan kaki
Saraf tepi Membesar, nyeri tekan (-), Membesar, nyeri tekan
gangguan fungsi saraf (-) dan gangguan fungsi
(+)

Bila ada reaksi pada lesi kulit yang dekat saraf, dikategorikan sebagai
reaksi berat
Sumber : Lepra Depkes 2012
PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI TIPE 2 / ENL

Akibat reaksi hipersensitivitas tipe III: kuman yang


mati bereaksi dengan antibodi membentuk
kompleks imun
Terjadi di akhir masa pengobatan/setelah
pengobatan selesai
Hanya terjadi pada MB, sering terjadi pada kusta
tipe lepromatous (LL, BL)
Reaksi ENL cenderung rekuren dan kronik.

Sumber : Lepra Depkes 2012


PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI TIPE 2 / ENL

Sumber : Lepra Depkes 2012


PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI TIPE 2 / ENL


Organ yang Reaksi Ringan Reaksi Berat
diserang

Kulit Nodus sedikit, kadang Nodus banyak, nyeri,


ulserasi sebagian besar
Demam ringan berulserasi
Demam tinggi
Saraf Pembesaran saraf, Pembesaran saraf,
tidak nyeri, fungsi baik nyeri, fungsi terganggu
Mata Tidak ada keluhan Nyeri, visus, injeksi
perilimbus
Testis Lunak, nyeri, membesar
Bila ada reaksi pada lesi kulit yang dekat saraf, dikategorikan sebagai
reaksi berat
PENJELASAN
KEYWORDS

REAKSI TIPE 2 / ENL

Fenomena Lucio
Lesi yang menyebabkan proses nekrotik
TATALAKSANA
KEYWORDS

REAKSI KUSTA

Sumber : Lepra Depkes 2012


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Reaksi kusta tipe 1 muncul saat masa


pengobatan, muncul lesi eritem
C. TB kutis infeksi M. tuberculosis pada kulit
D. Eritema nodosum lesi berupa nodul
eritema atau keunguan predileksi pada tungkai
bawah. Bedakan dengan eritema nodosum
leprosum (reaksi kusta tipe 2)
E. Tidak ada jawaban yang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 32 tahun
Terdapat benjolan kemerahan dibadan yang
terasa nyeri + demam tinggi + badan linu sejak
3 hari lalu
Riwayat lepra 9 bulan lalu
UUK : nodul eritem, tersebar, nyeri tekan pada
perabaan, pembesaran nervus ulnaris (+),
parestesi jari (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah


B. Reaksi kusta tipe 2
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Muncul lenting dibibir bertambah banyak
dan bergerombol
Terasa nyeri, rasa terbakar, dan gatal

DIAGNOSIS DAN ETIOLOGI ??


JAWABAN

B. Fever blisters; HSV 1


PENJELASAN
KEYWORDS

HERPES SIMPLEKS

Infeksi akut yang disebabkan oleh HSV tipe 1 atau


2 yang ditandai dengan vesikel berkelompok
Infeksi primer HSV-1 : biasanya terjadi pada masa
anak-anak dan ditemukan pada area perioral
Infeksi primer HSV-2 : secara kontak seksual dan
disertai gejala sistemik
Infeksi rekuren : didahului rasa gatal dan terbakar 24
jam sebelum munculnya erupsi

Sumber : PPK-2017
PENJELASAN
KEYWORDS

HERPES SIMPLEKS

Manifestasi klinis
Papul eritem dengan munculnya vesikel
bergerombol dengan dasar eritem. Vesikel
dapat pecah dan menjadi krusta
Lokasi predileksi : pinggang keatas, mulut,
hidung (untuk HSV-1) dan pinggang kebawah
(HSV-2)

Sumber : PPK-2017
TATALAKSANA
KEYWORDS

HERPES SIMPLEKS

Tatalaksana :
Pemberian anti-viral
Aziklovir dosis 5x200mg/hari selama 5 hari
Valasiklovir dosis 2x500mg/hari selama 7-10
hari

Sumber : PPK 2017


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cold sores; Varicella zoster etiologi salah


C. Herpes zoster; Varicella zoster diagnosa
dan etiologi salah
D. Impetigo krustosa; Streptococcus sp.
muncul lesi dengan krusta kekuningan seperti
madu disekitar perioral
E. Impetigo bulosa; Staphylococcus sp.
muncul bula sering pada anak kecil yang
disebabkan oleh infeksi bakteri
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Muncul lenting dibibir bertambah banyan dan
bergerombol
Terasa nyeri, rasa terbakar, dan gatal

Maka, diagnosis dan etiologi yang tepat adalah


B. Fever blister; HSV 1
KEYWORDS

Laki-laki, 1 bulan
Muncul bintik-bintik pada punggung
Anak tampak tidak rewel (tidak gatal)

DIAGNOSIS >> MILIARIA KRISTALINA


JAWABAN

A. Lotio calamine dan anjurkan


untuk mengganti pakaian bayi jika
basah
PENJELASAN
KEYWORDS

MILIARIA
Blokade saluran keluar kelenjar keringat ekrin yang terjadi
akibat cuaca panas dengan kelembaban tinggi.
Blokade sekret kelenjar ekrin bocor ke lapisan kulit
sekitarnya.
Terdapat 4 jenis miliaria :
Miliaria kristalina (sudamina) : di stratum korneum
Miliaria rubra (prickly heat) : di stratum spinosum / mid-
epidermis jika berubah menjadi pustul : miliaria pustulosa
Miliaria pustulosa : di stratum spinosum
Miliaria profunda : di dermo-epidermal junction
Karakteristik demografis:
M. kristalina: bayi < 2 minggu; org dewasa yang sedang
demam
M. rubra: bayi 1 3 minggu; org dewasa baru pindah ke iklim
tropis
PENJELASAN
KEYWORDS
Miliaria Kristalina obstruksi di Miliaria Rubra obstruksi
stratum korneum di epidermis yang lebih
Lesi berupa vesikel bergerombol dalam
berukuran 1-2mm tanpa tanda
Lebih berat dari
miliaria kristalina
radang Terdapat pada badan
Tempat predileksi terutama pada yang sering terkena
tempat tertutup pakaian tekanan atau gesekan
Muncul terutama saat setelah Lesi berupa papul
banyak berkeringat
merah atau papul
vesikular
Umumnya tidak memberi ekstrafolikular
keluhan dan sembuh dengan Terasa sangat gatal dan
sisik yang halus pedih

Miliaria crystallina. Note the water-drop


appearance of the lesions.
PENJELASAN
KEYWORDS

Miliaria Pustulosa obstruksi di stratum spinosum


Bentuk dari miliaria rubra yang terinfeksi
Lesi berupa pustul (berisi pus) dengan dasar eritematosa
Terasa sangat gatal dan pedih
PENJELASAN
KEYWORDS

Miliaria Profunda obstruksi di dermoepidermal junction


Biasanya timbul setelah miliaria rubra, ditandai papul putih,
keras berukuran 1-3 mm
Terutama pada badan dan ekstremitas
Lesi lebih banyak papul dibandingkan vesikel
Tidak gatal dan tidak terdapat eritema
TATALAKSANA
KEYWORDS

Miliaria kristalina asimptomatik, tidak perlu tatalaksana


khusus, self limited
Topikal :
1. Bedak kocok kalamin + mentol/kamfer, 2x/ hari
selama 1 minggu
2. Lanolin topikal atau bedak salisil 2% + mentol ¼ - 2%
2x/hari 1 minggu
Sistemik :
1. Antihistamin sedatif : Klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per
hari selama 7 hari atau cetirizin 1 x 10 mg per hari
selama 7 hari
2. Antihitamin non sedatif : Loratadin 1 x 10 mg per hari
selama 7 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Mupirosin 2% dan anjurkan untuk mengoles


tipis-tipis pada kulit tidak perlu salep antibiotik
C. Hidrokortison 1% oleskan pada lesi tipis-tipis
tidak memerlukan salep kortikosteroid
D. Hidrokortison 2,5% oleskan pada lesi tipis-
tipis tidak memerlukan salep kortikosteroid
E. Tidak ada jawaban yang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 1 bulan
Muncul bintik-bintik pada punggung
Anak tampak tidak rewel

DIAGNOSIS >> MILIARIA KRISTALINA

Maka, tatalaksana dan edukasi yang tepat adalah


A. Lotio calamine dan anjurkan
untuk mengganti pakaian bayi jika
basah
KEYWORDS

Perempuan, 37 tahun
Kuku jari rapuh dan mudah patah, berwarna
kecoklatan
Riwayat DM sejak 2 tahun lalu
UUK : diskromia, onikolisism hypertropia unguium
dan subungual hyperkeratosis

DIAGNOSIS DAN ETIOLOGI ??


JAWABAN

A. Distal-lateral subungual
onychomycosis; T. rubrum
PENJELASAN
KEYWORDS

ONIKOMIKOSIS

Definisi: Infeksi jamur pada kulit (dermatofita, non-


dermatofita, ataupun yeast)
TINEA UNGUIUM: infeksi jamur pada kuku yang
hanya disebabkan oleh dermatofita
Dermatofita T. rubrum, T. mentagrophyte, T.
tonsurans
Non-dermatofita Acremonium, Aspergillus
Yeast Candida albicans
UKK : distrofi, hiperkeratosis, onikolisis, debris
subungual, perubahan warna kuku
PENJELASAN
KEYWORDS

ONIKOMIKOSIS
PENJELASAN
KEYWORDS ONIKOMIKOSIS

Terdapat 4 tipe:
1. Onikomikosis subungual distal-lateral
Infeksi mulai di hiponikium menyebar ke proksimal
Klinis: onikolisis, hiperkeratosis subungual,
diskolorasi kuning-coklat. Selalu berkaitan dengan
tinea pedis
PENJELASAN
KEYWORDS

2. Onikomikosis
subungual proksimal
Leukonychia yang
menyebar ke arah distal
dari lipat kuku
proksimal. Selalu
berkaitan dengan kondisi
imunokompromais.
Etiologi: T. rubrum
Hiperkeratosis
subungual, onikolisis
proksimal, destruksi
lempeng kuku proksimal
PENJELASAN
KEYWORDS

3. Onikomikosis
superfisial putih
Invasi lgsg lapisan
superfisial lempeng
kuku bercak
putih; kuku lunak,
rapuh
Etiologi: Tricophyton
mentagrophytes
atau T. rubrum (
pada anak)
PENJELASAN
KEYWORDS

4. Onikomikosis candida
Paronikia: menyerang matriks depresi transversal
kuku
Kandidosis kronik mukokutan bengkak lipat kuku
proksimal dan distal
Invasi pada kuku yang sudah onikolisis
PENJELASAN
KEYWORDS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kulit tidak berambut : Kerokan / swab kulit dari bagian
tepi sampai sedikit bagian luar kelainan sisik kulit
Kulit berambut : rambut dicabut pada kulit yang
mengalami kelainan, kulit di derah tersebut dikerok
Kuku : dari kuku yang sakit dan dipotong sampai mengenai
seluruh tebal kuku
Bahan : KOH 10% rambut,
KOH 20% kuku dan kulit
Zat warna tambahan :
tinta Parker/
PAS untuk mempermudah visualisasi
Tampakan : hifa panjang / sejati
(bersekat / bercabang)
+ atrospora (spora berderet)
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TERMINOLOGI LAIN
Onycholysis:
Bagian putih/ distal kuku terangkat. Berkaitan dengan tirotoksikosis,
psoriasis, trauma, dermatitis kontak, porphyria cutanea tarda, dll.
Onychauxis:
Penebalan kuku, berkaitan dengan psoriasis, trauma, atau infeksi kuku
akibat jamur.
Onychogryphosis:
Kuku menebal dan tumbuh terus hingga membentuk seperti kurva.
onikogrifosis onikolisis

onychauxis
PENJELASAN

Onychorrhexis:
Garis garis longitudinal di kuku, berkaitan dengan proses penuaan,
atau penyakit sistemik lain seperti rheumatoid artitis, penyakit
vaskuler perifer, liken planus, dan penyakit Darier
Onychomycosis:
Infeksi kuku oleh jamur. Dapat disebabkan oleh dermatofita,
candida, maupun golongan mould. paronikia
Onychocryptosis = paronikia.

onikoreksis

onikomikosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Leukonychia trichophytica; T. mentagrophytes


bentuk klinis onikomikosis superfisial putih
C. Proximal subungual onychomycosis; T.
rubrum leukonychia ke arah distal, berkaitan
dengan imunokompromais
D. Candida onychomycosis; C. albicans
dominan eritema, edema, nyeri pada lipat kuku
proksimal
E. Moccasin foot; Fusarium oxysporum
bentuk klinis tinea pedis
Mocassin foo = a hle e foo
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 37 tahun
Kuku jari rapuh dan mudah patah, berwarna
kecoklatan
Riwayat DM sejak 2 tahun lalu
UUK : diskromia, onikolisism hypertropia
unguium dan subungual hyperkeratosis

Maka, diagnosis dan etiologi yang tepat adalah


A. Distal-lateral subungual
onychomycosis; T. rubrum
KEYWORDS

Laki-laki, 20 tahun
Gatal diarea kemaluan meluas hingga perut sejak
5 hari lalu
Pada pagi hari muncul bercak hitam pada celana
dalam. Istri memiliki keluhan sama
UUK : macula cerulae pada femoral bagian
medial dan pembesaran KGB inguinal

DIAGNOSIS >> PEDIKULOSIS PUBIS


JAWABAN

B. Crab louse; gamexan 1%


PENJELASAN

PEDIKULOSIS PUBIS
Infeksi rambut daerah pubis dan
sekitarnya
Etiologi : Phthirus pubis (termasuk IMS)
Manifestasi Klinis
Gatal pada pubis dan sekitarnya
(abdomen bagian bawah hingga
dada)
Makula serulae : bercak
abu/kebiruan, sering disebut juga sky
blue dot
Black dot: bercak hitam di celana
dalam (warna putih) saat bangun tidur
krusta dari darah
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

PEDIKULOSIS PUBIS
Efloresensi
Papular urticaria (papul eritematosa kecil di tempat
kutu mencari makan, tersering periumbilika); dapat
disertai vesikel/bula
Lesi kulit sekunder: ekskoriasi, likenifikasi
Maculae cerulae (taches bleues) makula biru-abu,
diaeter 0,5 1 cm bentuk ireguler. Pigmen tersebut
adalah hasil pemecahan heme oleh saliva kutu
Predileksi
Pubic & axilla; kadang perineum, paha,
periumbilikus, lengan yang berambut
Pada anak bulu mata/alis (kadang ditemukan
kursta, atau edema palpebra pada infestasi yang
berat
TATALAKSANA

Dekontaminasi barang-barang sekitar


Bila manifestasi di daerah bulu mata permethrin 1% + vaselin

Lindane = gameksan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pediculus pubis; emulsi benzil benzoat 25%


tidak ada etiologi ini
C. Pediculus humanus; permethrin 5%
penyebab pediculosis kapitis
D. Pulicosis; malathion 0,5% merupakan
kumpulan reaksi terhadap kutu
E. Xenopsylla cheopis; isopropyl myristate 50%
vektor penyakit pes
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 20 tahun
Gatal diarea kemaluan meluas hingga perut sejak 5
hari lalu
Pada pagi hari muncul bercak hitam pada celana
dalam. Istri memiliki keluhan sama
UUK : macula cerulae pada femoral bagian medial
dan pembesaran KGB inguinal

DIAGNOSIS >> PEDIKULOSIS PUBIS

Maka, etiologi dan tatalaksana yang tepat adalah

B. Crab louse; gamexan 1%


KEYWORDS

Laki-laki, 1 bulan
Benjolan dipipi berwarna merah cerah sejak
usia 2 hari dan membesar
UUK : plak berwarna merah cerah yang hilang
dengan penekanan, tunggal, sebesar koin, tidak
nyeri, permukaan berbenjol halus, batas
tegas,tepi ireguler

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Hemangioma kapiler
PENJELASAN

HEMANGIOMA INFANTIL
Neoplasma vaskular
Dapat muncul segera setelah lahir, tumbuh cepat, lalu regresi
lambat pada masa anak
Dikaitkan dengan usia ibu hamil tua, plasenta previa dan pre-
eklampsia
Embolisasi sel plasenta -> perubahan imunofenotipik (mutasi sel
somatik pada sel endotelial tunggal)
Efek growth factor angiogenik seperti bFGF dan VEGF
PENJELASAN

Fase proliferasi : tumbuh cepat 6-8 bulan, menembus


dermis superfisial, kulit meninggi, warna merah
menyala
Fase involusi : berubahnya warna merah menjadi
keunguan, kulit semakin pucat (hingga anak usia 5-10
tahun)
Fase terinvolusi : regresi komplit (berlanjut hingga usia
10-12 tahun), 50% kulit kembali normal, selebihnya
terbentuk telangiektasis
PENJELASAN

Diagnosis banding
Malformasi vaskuler, malaformasi limfatik,
piogenik granuloma (muncul usia >1tahun,
ukuran lebih kecil, riwayat luka berdarah tidak
sembuh), hemangioma viseral kutan (dicurigai
bila lesi >5)

Radiologi
MRI dengan kontras
USG doppler (fase proliferasi menunjukan
shuntting yang khas)
Arteriografi
PENJELASAN

HEMANGIOMA
Klasifikasi berdasarkan
histopatologis:
Hemangioma kapiler (lebih
sering)
Terdiri dari pembuluh darah
kecil dan superfisial, lunak,
dan hilang dengan
penekanan.
Hemangioma kavernosa
Pembuluh darah lebih besar
dan dalam, warna lebih gelap
dibandingkan H.kapiler.
TATALAKSANA

Sebagian hemangioma kapilaris mampu regresi


spontan saat usia 10-12 tahun observasi.
Bila tidak terjadi regresi, dipertimbangkan:
Pembedahan, bisa dengan eksisi, bedah beku,
embolisasi dan kompresi, maupun teknik lain.
Medikamentosa: steroid sistemik atau intralesi,
propranolol.
TATALAKSANA

Tatalaksana
Observasi (regresi spontan saat usia 10-12 tahun)
Salep antibiotik (mengurangi kemungkinan infeksi)
Analgesik
Debridement dan wound dressing jika terbentuk
eskar
Intervensi dini pada hemangioma dengan ulkuse
predarahan, hemangioma di lokasi kritis dan
menyebar dengan agresif, ukuran sangat besar
Definitif : injeksi kortikosteroid intralesi, kortikosteroid
oral, propanolol topikal, interferon alpha, laser,
pembedahan
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Malformasi vaskular kapilaris sudah


muncul sejak lahir
B. Hemangioma kavernosa pembulu darah
lebih besar dan dalam
C. Nevus pigmentosa neoplasma jinak terdiri
dari sel melanosit dengan gambaram
hiperpigmentasi
E. Granuloma piogenikum tumor vaskular
berupa papul/nodul bertangkai, mudah berdarah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 1 bulan
Benjolan dipipi berwarna merah cerah sejak
usia 2 hari dan membesar
UUK : plak berwarna merah cerah yang hilang
dengan penekanan, tunggal, sebesar koin, tidak
nyeri, permukaan berbenjol halus, batas
tegas,tepi ireguler

Maka, diagnosis yang mungkin adalah


D. Hemangioma kapiler
KEYWORDS

Perempuan, 50 tahun
Muncul benjolan pada siku kirinya sejak 3 bulan
terakhir
Riwayat kolesterol 5 tahun lalu. Ayah mengalami
keluhan sama
Biopsi : gambaran sel busa, histiosit, limfosit

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Xanthoma
PENJELASAN
XANTHOMA
Lesi kulit yang timbul akibat akumulasi lemak di
dalam sel makrofag di kulit. HISTOPATOLOGI :
ditemukan FOAM CELL
Sebagian besar menandakan gangguan metabolism
lipid berhubungan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung coroner dan pankreatitis
Eruptive xanthomas are usually due to severe
hypertriglyceridemia (fasting level >1,000 mg/dL,with
chylomicrons present), and are often transient.

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PENJELASAN

XANTHOMA
HISTOPATOLOGI : ditemukan FOAM CELL

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PENJELASAN

XANTHOMA
Beberapa jenis xanthoma
Planar xanthoma :
1. Xanthelesma palpebrum paling sering: lesi simetris, pada
kelopak mata, baik atas maupun bawah. Berupa plak atau
papul beratap rata, berwarna kuning, velvety, lembut.
2. Xanthoma striatum palmar,
3. Intertriginious xanthoma
Tuberous xanthoma : nodul terlokalisir di ekstensor siku, lutut,
pantat
Tendinous zanthoma : nodul subcutan di fascia, ligamen, Achilles
tendon, extensor tendon tangan, siku, lutut.
Eruptive zanthoma : reddish-yellow papules di ekstensor
ekstremitas, pantat

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PENJELASAN

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


TATALAKSANA

1. Lifestyle
Perubahan gaya hidup merupakan terapi utama untuk
memperbaiki profil lipid
Aktivitas fisik (minimal 30 min/hari)
Kontrol berat badan
Manajemen pola makan mencakup restriksi lemak jenuh
<7% total kalori dan restriksi kolesterol <200 mg/hari
2. Agen farmakologi
a. Statin adalah obat utama menurunkan LDL
b. Fibrat (fenofibrate, gemfibrozil) untuk menurunkan TGL
c. Niasin untuk menaikan kadar HDL dan menurunkan Lp(a)

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Karsinoma sel basal pearly appearance,


ulkus roden, teleangiektasis
B. Melanoma maligna makula
hiperpigmentasi, batas tidak tegas, irreguler,
distribusi warna tidak merata
C. Karsinoma sel skuamosa PA pearl horn
apperance dan keratinisasi
D. Xanthelasma plak papul berwarna
kekuningan berada disekitar area mata
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 50 tahun
Muncul benjolan pada siku kirinya sejak 3 bulan
terakhir
Riwayat kolesterol 5 tahun lalu. Ayah mengalami
keluhan sama
Biopsi : gambaran sel busa, histiosit, limfosit

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Xanthoma
KEYWORDS

Laki-laki, 45 tahun
Lesi benjolan berkelompok berwarna coklat
kemerahan semakin banyak dan meluas di kaki kanan
Riwayat pengobatan TB putus obat
PF : lesi berwarna kuning coklat pucat dengan
penekanan (apple jelly colour)
PP : granuloma dengan nekrosis ditengah

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. TUBERKULOSIS LUPOSA
PENJELASAN
KEYWORDS

TUBERKULOSIS KUTIS

(1) Tuberkulosis Kutis Verukosa


Infeksi M. Tuberculosis akibat
nokulasi langsung ke kulit.
Eflo e en i: a like pap l
dengan halo violaseous di atas
kurit eritematosa. Lesi biasanya
berbentuk bulan sabit akibat Tuberkulosis kutis verukosa
penjalaran serpiginosa
Histopatologis: hiperplasia
Predileksi: tungkai bawah, kaki, pseudoepiteliomatosa,
bokong, tempat yang sering dengan infiltrat inflamasi
neutrofil dan limfosit serta sel
terkena trauma datia Langhans
PENJELASAN
KEYWORDS

TUBERKULOSIS KUTIS
(2) Lupus Vulgaris
Infeksi M. tuberculosis secara hematogen, limfogen atau
penjalaran langsung dari fokus tuberkulosis ekstrakutan
Efloresensi: Kelompok papul/nodus merah yang berubah warna
menjadi kuning pada penekanan (apple jelly colour)
Predileksi: muka, badan, ekstremitas, bokong
PENJELASAN
KEYWORDS

TUBERKULOSIS KUTIS
(3) Tuberculosis chancre (Tuberkulosis
kompleks primer)
Merupakan inokulasi langsung
mikobakterium pada kulit.
Dapat berupa papul, nodus, pustul, atau
ulkus indolen, indurasi positif, dan
dinding bergaung.
(4) Tuberkulosis miliar kutis
penyebaran hematogen terutama pada
individu imunosupresif.
Efloresensi: Lesi diseminata seluruh
tubuh
berupa papul, vesikel, pustul hemoragik Tuberculosis
chancre
atau ulkus.
Prognosis buruk.
PENJELASAN
KEYWORDS

SKROFULODERMA

Salah satu bentuk tuberculosis kutis yang terjadi


akibat penjalaran langsung organ subkutis yg
terinfeksi M. tuberculosis (biasanya KGB), M.
Bovis atau M Atypic

Predileksi: leher, ketiak, lipat paha


PENJELASAN
KEYWORDS

SKROFULODERMA

Periadenitis:
Limfadenitis Perlunakan Hasil akhir:
perlekatan
TB: meluas KGB dengan
dan
dengan
konsistensi abses
jaringan dingin
berkonfluensi beragam
sekitar KGB

Meluas menjadi
ulkus yg KHAS:
Bentuk memanjang
Sembuh spontan: Tepi ireguler
sikatriks/jembatan kulit/ Dinding bergaung Pembentukan
Kulit sekitar: livid fistel
Skin bridge Jaringan granulasi
(+) pus (+)
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan penunjang skrofuloderma


Pemeriksaan darah tepi : LED meningkat

Tuberkulin hasil (+) > 10 mm

Pewarnaan Ziehl-Neelsen: BTA (+)

Histopatologis: bagian tengah lesi tampak


nekrosis masif dan gambaran tepi
abses/dermis terdiri atas granuloma
tuberkuloid
TATALAKSANA
KEYWORDS

Topikal: jika ulkus, kompres dengan PK 1:5000


Oral: REGIMEN OAT KATEGORI I
Tahap intensif (2 bulan), RHZE, dosis sama
dengan tx TB paru
Tahap lanjutan (4 bulan) RH, dosis sama
dengan tx TB paru
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA PENYEMBUHAN
1. Skrofuloderma
- Fistel dan ulkus menutup
- KGB mengecil, diameter < 1 cm, dan konsistensi keras
- Sikatriks eritematosa menjadi tidak merah lagi
- LED menurun dan normal kembali
2. TB kutis verukosa
- Tidak dijumpai lesi serpiginosa
- Dijumpai sikatriks tidak eritematosa
- LED menurun dan normal kembali
3. Lupus vulgaris
- Ulkus menutup
- Dijumpai sikatriks tidak eritematosa
- LED menurun dan normal kembali
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kromoblastomikosis infeksi jamur kronis


pada kulit berupa plak tepi aktif dengan
permukaan verukosa
B. Tuberkulosis kutis orifisialis inokulasi
langsung ke kulit lesi berbentuk bulan sabit
C. Tuberkulosis miliar kutis penyebaran
hematogen, berbentuk lesi diseminata
E. Veruka vulgaris papul berjonjot yang
disebabkan oleh HPV
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 45 tahun
Lesi benjolan berkelompok berwarna coklat
kemerahan semakin banyak dan meluas di kaki kanan
Riwayat pengobatan TB putus obat
PF : lesi berwarna kuning coklat pucat dengan
penekanan (apple jelly colour)
PP : granuloma dengan nekrosis ditengah

Maka, diagnosis yang sesuai adalah


D. Tuberkulosis luposa
KEYWORDS

Perempuan, 40 tahun
Nyeri kepala dan dahi hilang timbul 3 bulan
terakhir
TTV dan nervus kranial baik
Dokter curiga kelainan pada sinus frontalis

DIAGNOSIS >> SINUSITIS FRONTAL


JAWABAN

A. X-ray
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

Inflamasi mukosa sinus paranasal


Dapat disertai atau dipicu rinitis
Paling sering: etmoid dan maksila
Sinus maksila = antrum Highmore
Klasifikasi
Akut: < 4 minggu
Subakut: 4 minggu 3 bulan
Kronik: > 3 bulan (12 minggu)
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

Etiologi dan faktor predisposisi


ISPA akibat virus, bermacam rhinitis (rhinitis
alergi), rhinitis hormonal pada wanita hamil, polip
hidung, kelainan anatomi (deviasi septum),
sumbatan kompleks osteomeatal, infeksi tonsil,
infeksi gigi, diskinesia silia, dan fibrosis kistik

Pada anak sering akibat hipertrofi adenoid.

Faktor lainnya berupa lingkungan berpolusi, udara


dingin dan kering serta kebiasaan merokok.
Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan
mukosa dan merusak silia
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

Infeksi oleh bakteri, terutama Streptococcus


pneumoniae (30 – 50%), Haemophilus influenza
(20 40%), Moraxella catarrhalis (4%).
Pada anak, Moraxella catarrhalis lebih banyak
ditemukan (20%)
CURIGA INFEKSI BAKTERI
Gejala atau tanda tidak membaik dalam ≥
10 hari dari onset ISPA, atau
Gejala atau tanda memburuk dalam 10 hari
setelah sempat perbaikan (double worsening)
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed, EPOS 2012
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

Inspeksi : Pembengkakan pipi hingga kelopak


mata
Palpasi : Nyeri tekan pipi dan nyeri ketuk gigi
(sinusitis maksila), nyeri tekan medial atap
orbita (sinusitis frontal), nyeri tekan kantus
medius (sinusitis etmoid)
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

Transluminasi (paling sederhana) positif


pada sinusitis maksila dan frontal (hasil positif
menjadi opak)
PENJELASAN

DIAGNOSIS SINUSITIS
Proyeksi Rontgen:
(tidak rutin dilakukan)
Waters (maksila, frontal, etmoid)
PA (frontal)
Lateral (frontal, sfenoid, etmoid)

Waters
Caldwell

lateral
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

CT scan (baku emas)


Sinuskopi endoskopi masuk ke sinus
Indikasi : gagal pengobatan empiris,
Unilateral,gejala berat, curiga rhinosinusitis
bakteri, recent sinonasal surgery,
lmmunocompromised

MRI dengan kontras, sangat berguna jika


dicurigai terdapat keterlibatan intracranial dan
keganasan
TATALAKSANA
KEYWORDS

Jika curiga penyebab virus maka dapat diberikan


penanganan simptomatik :
Dekongestan
Analgetik
Mukolitik
Steroid oral/topikal
Cuci hidung dengan NaCl
TATALAKSANA
KEYWORDS

Bakterial : Antibiotik 10-14 hari (pada anak, baru


diberikan jika gejala muncul selama 10 hari atau lebih)
Akut:
Amoksisilin 3 x 500 mg (dapat dengan/tanpa clavulanat)
first line
Cefuroxime 2 x 250-500 mg atau sefalosporin gen. 2
lain, second line
Kronik: antibiotik Gram negatif dan anaerob (mis.
Metronidazole 3 x 500 mg + Cefepime 1 x 400 mg)
3-4 minggu
TATALAKSANA
KEYWORDS

Indikasi operasi
Tidak membaik setelah terapi adekuat
Ireversibel
Terdapat polip ekstensif
Terdapat komplikasi
Sinusitis jamur
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. CT-Scan tanpa kontras gold-standard


C. CT-Scan dengan kontras salah
D. MRI tanpa kontras salah
E. MRI dengan kontras untuk melihat
keterlibatan intracranial dan keganasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 40 tahun
Nyeri kepala dan dahi hilang timbul 3 bulan terakhir
TTV dan nervus kranial baik
Dokter curiga kelainan pada sinus frontalis

DIAGNOSIS >> SINUSITIS FRONTAL

Maka, pemeriksaan penunjang sederhana adalah

A. X-ray
KEYWORDS

Laki-laki, 3 tahun
Kesulitan menelan sejak 3 bulan lalu
Riwayat ASD
PF : massa dengan konsistensi lunak, tidak nyeri
pada sisi lateral, uji transluminasi (+)

DIAGNOSIS >> HIGROMA KISTIK


JAWABAN

E. Gangguan pembuluh
limfe
PENJELASAN
KEYWORDS

MASSA LEHER KONGENITAL

DD utama:
Kista duktus tiroglossus
Branchial cleft cysts
Higroma kistik
Presentasi: massa leher, tidak nyeri. Gejala akibat
kompresi struktur sekitar (disfagia, distres napas,
nyeri leher)
Lokasi massa bergantung pada asal struktur
embriologis kista tersebut
PENJELASAN
KEYWORDS

HIGROMA KISTIK
Malformasi kongenital terdiri
dari kista-kista yang berisi
cairan limfatik
Patofisiologi:
Kegagalan sistem limfatik
terhubung ke sistem vena
Kegagalan/ abnormal budding
pada jaringan limfatik
Sisa jaringan limfatik
embrional yang tersekuestrasi
berpotensi menjadi kista
PENJELASAN
KEYWORDS

HIGROMA KISTIK
Klinis: massa leher lunak,
compressible, tidak nyeri,
predileksi: area posterior
triangle, transiluminasi (+)
Gejala: disfagia, gangguan
airway

Diagnosis: USG, MRI


PENJELASAN
KEYWORDS

HIGROMA KISTIK

Penyebab: gangguan
kongenital atau didapat
(trauma, inflamasi, atau
sumbatan)

50-56% kasus sudah ada sejak


lahir dan mulai tampak pada usia
sekitar 2 tahun (90%)
PENJELASAN
KEYWORDS

HIGROMA KISTIK

Mortalitas sekitar 2%, sekunder


dari pneumonia, bronkiektasis,
atau masalah jalan napas
lainnya, terutama bila ukuran
sangat besar dan tergantung dari
letaknya
Tidak bisa resolusi spontan,
memerlukan operasi dan bisa
terjadi rekurensi bila masih
ada jaringan residu
PENJELASAN
KEYWORDS

BRACHIAL CLEFT CYSTS


Sisa struktur embriologis branchial cleft kedua atau sinus
servikalis
Patofisiologi: obliterasi yang tidak sempurna
Klinis:
umumnya terdiagnosis pada anak besar/remaja setelah
kista terinfeksi (terdapat riwayat ISPA sebelumnya)
Massa padat, tidak nyeri, lateral dari midline, di
anterior otot sternokleidomastoid. Tidak ikut
bergerak pada penelanan. Dapat disertai fistula
Imaging: USG, MRI
Tatalaksana: eksisi
PENJELASAN
KEYWORDS
KISTA DUKTUS TIROGLOSUS
Sisa duktus tiroglosus yang terbentuk
saat perkembangan embrionik kelenjar
tiroid
Termasuk massa leher kongenital
tersering
Patofisiologi: kelenjar tiroid berasal dari
foramen cecum pada dasar lidah
turun ke arah kaudal menuju leher
membentuk duktus tiroglosus duktus
yang gagal obliterasi membentuk kista
Klinis: kista sudah ada sejak lahir, tidak
nyeri, lokasi di midline (dekat tulang
hyoid), padat, ikut bergerak naik saat
menelan atau menjulurkan lidah
Imaging: USG
Tatalaksana: reseksi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cervical sinus pada kasus brachial cleft


cysts
B. Tiroid tidak berkaitan dengan massa leher
kongenital
C. Brachial apparatus pada kasus brachial
cleft cysts
D. Duktus tiroglossus pada kasus duktus
tiroglosus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 3 tahun
Kesulitan menelan sejak 3 bulan lalu
Riwayat ASD
PF : massa dengan konsistensi lunak, tidak nyeri
pada sisi lateral, uji transluminasi (+)

DIAGNOSIS >> HIGROMA KISTIK

Maka, etiologi yang mungkin adalah

E. Gangguan pembuluh
limfe
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Pusing berputar memberat sejak 1 hari,
riwayat ISPA sebelumnya
Tidak dipengaruhi perubahan posisi
Keluhan disertai telinga berdenging dan
penurunan pendengaran

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Labirinitis
PENJELASAN
KEYWORDS

LABIRINITIS

Inflamasi telinga dalam (labirin).


Etiologi: bakteri, virus, atau autoimun.
Labirinitis supuratif: invasi bakteri secara direk.
Labirinitis serosa: mediator inflamasi atau toksin
bakteri yg berperan.
MRI dengan kontras: pilihan utama.
Terapi: tergantung etiologi
Virus: bedrest dan hidrasi adekuat, rawat jalan,
simptomatik, steroid jangka pendek.
Bakterial: antibiotik
Bila terdapat efusi miringotomi, mastoiditis, kolesteatoma
operasi
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

GANGGUAN VESTIBULAR
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

MENIERE
Peningkatan tekanan dalam sistem endolimfatik telinga dalam
Sifatnya Kronis Episodik
Gejala dan tanda : Trias Gangguan pendengaran, Vertigo,
Tinitus
Tatalaksana : diuretik, betahistine, diazepam
(vestibulosupresan), surgery

LABIRINITIS
Komplikasi meningitis atau otitis media
Gangguan keseimbangan dan gangguan pendengaran
MRI dengan kontras (baku emas)
NEURITIS VESTIBULARIS
Serangan vertigo mendadak tanpa pencetus, pendengaran
normal.
Tatalaksana = Prednison
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Neuritis vestibular hampir mirip namun


tidak disertai gangguan pendengaran
B. Perilimfe fistula robekaln pada oval
window, muncul gejala pusing berputar
D. Menie e di ea e sifatnya kronis dan
berulang
E. Akustik neuroma penurunan pendengaran
unilateral disertai gejala peningkatan TIK
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 20 tahun
Pusing berputar memberat sejak 1 hari, riwayat
ISPA sebelumnya
Tidak dipengaruhi perubahan posisi
Keluhan disertai telinga berdenging dan
penurunan pendengaran

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Labirinitis
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Muncul benjolan kecoklatan pada bahu dan
bertambah banyak
Terdapat rambut pada beberapa benjolan
UUK : macula dan papul kecoklatan, meninggi
berbentuk kubah, batas tegas, reguler, uniform
d: 3-4mm tersebar diskret

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Nevus melanositik
PENJELASAN
KEYWORDS

NEVUS PIGMENTOSUS
= nevus melanositik
Terjadi akibat proliferasi lokal melanosit
PA : sel melanosit terakumulasi di area tautan
dermo-epidermal junction
Klasifikasi
Berdasarkan onset: nevus kongenital v.s. didapat
(acquired)
Berdasarkan gambaran histopatologi dan
dermatoskopi
Berdasarkan karakteristik klinis nevi nevus
atipikal
PENJELASAN
KEYWORDS

Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, , http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html


PENJELASAN
KEYWORDS

Junctional nevus Dermal nevus Compound nevus Combined nevus


Kelompok sel nevus Kelompok sel nevi Kelompok sel nevi Satu lesi terdiri
pada perbatasan di lapisan dermis. ada di perbatasan dari dua jenis
antara dermis dan Berupa papul, plak, dermis-epidermis, nevus yang
epidermis. atau nodul yang juga di dermis. Di berbeda biasanya
Permukaan rata bertangkai. bagian tengah blue naevus dan
Permukaan dapat terdapat area yang compound naevus.
papilomatosa menonjol,
maupun halus sementara
sekitarnya rata
dengan kulit

Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, , http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html


TATALAKSANA
KEYWORDS

NEVUS MELANOSITIK

1. Bedah pisau
2. Bedah listrik
3. Bedah laser
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keratosis solaris predileksi lokasi paparan


sinar UV, kulit bersisik berwarna merah
kecoklatan
B. Keratosis aktinik nama lain keratosis
solaris
C. Keratosis seboroik papul verukosa
mengkilat berwarna kuning kecoklatan
E. Lentigo solaris makula hiperpigmentasi,
riwayat paparan UV dan usia tua
PILIHAN JAWABAN LAIN

Keratosis seboroik
Lentigo solaris

Melasma
Melanoma maligna
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Muncul benjolan kecoklatan pada bahu dan
bertambah banyak
Terdapat rambut pada beberapa benjolan
UUK : macula dan papul kecoklatan, meninggi
berbentuk kubah, batas tegas, reguler, uniform
d: 3-4mm tersebar diskret

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Nevus melanositik
KEYWORDS

Perempuan, 16 tahun
Penurunan pendengaran progresif sejak 2 bulan
Pasien bicara lebih pelan dan dapat mendengar
lebih baik saat ramai
Ayah riw menggunakan alat bantu dengar usia
20 tahun

DIAGNOSIS >> OTOSKLEROSIS


JAWABAN

C. F pink sign
PENJELASAN
KEYWORDS

OTOSKLEROSIS

Penyakit pada kapsul tulang labirin yang


mengalami spongiosis di daerah kaki stapes
stapes kaku tidak bisa menghantarkan
getaran suara tuli konduktif progresif

Manifestasi bila sudah mengenai ligamen anulus


kaki stapes
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS OTOSKLEROSIS
ANAMNESIS
Pendengaran berkurang secara progresif
Riwayat keluarga (autosomal dominan, 50% sporadis)
Tinitus dan terkadang vertigo
Pendengaran lebih baik dalam ruangan bising = Paracusis Willisii

PEMERIKSAAN FISIK
Membran timpani utuh dan pemeriksaan otoskopi normal
Schwartze sign
Rinne test negatif
Weber lateralisasi ke CHL yang lebih berat

PENUNJANG
Audiometri : CHL, bisa mixed, khas: Carhart notch pada frek 2000an
Hz
PENJELASAN

Schwartze sign / Carhart Notch


Fe i g pink sign
TATALAKSANA
KEYWORDS

OTOSKLEROSIS

Sodium floride 50-120mg/hari menstabilkan


pendengaran, mengurangi tinnitus, mengurangi
pusing, rekalsifikasi
Biphosphonat
Amplification : hearing aid
Stapedektomi atau stapedetomi (Indikasi : BC 0
25 dB pada rentang bicara dan AC 45 65 dB)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Coctail party sign presbiaskusis


B. Mi ia ear sign infeksi jaringan ikat pada
daun telinga
D. Halo sign fraktur basis cranii
E. Paracusis wilisi sign hasil anamesis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 16 tahun
Penurunan pendengaran progresif sejak 2 bulan
Pasien bicara lebih pelan dan dapat mendengar
lebih baik saat ramai
Ayah riw menggunakan alat bantu dengar usia 20
tahun

DIAGNOSIS >> OTOSKLEROSIS

Maka, hasil pemeriksaan otoskopi yang sesuai


adalah

C. F pink sign
KEYWORDS

Laki-laki, 28 tahun
Nyeri telinga kanan 2 hari lalu + pendengaran
berkurang
Riwayat berenang disungai pilek + demam
Otoskop : bula pada MT

DIAGNOSIS >> MIRINGITIS BULLOSA


JAWABAN

A. Irigasi telinga untuk


membuang debris
PENJELASAN
KEYWORDS

MIRINGITIS BULOSA

Infeksi telinga dimana terbentuk bula kecil pada membran


timpani
Disebabkan infeksi virus/bakteri
Nyeri hebat 2-3 hari terakhir karena bula terbentuk pada
daerah yang kaya akan persarafan pada bagian terluar
membran timpani anak: menarik telinga
Gangguan pendengaran
Dapat terjadi demam
Faktor risiko: infeksi saluran napas atas
Tidak ada cairan di belakang membran timpani
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA

Pembersihan kanalis auditorius eksterna


Irigasi liang telinga untuk membuang debris
(kontaindikasi apabila status membran timpani
tidak diketahui)
Timpanosentesis (untuk dilakukan kultur dan
identifikasi penyebab inflamasi)
Miringotomi atau insisi bula (pembuangan
cairan mencegah terjadinya pecahnya
membran timpani). Tindakan ini menyembuhkan
gejala lebih cepat
TATALAKSANA
KEYWORDS

Antibiotik (karena sulit membedakan virus dan


bakteri) selama 7 hari terutama untuk
mencegah infeksi sekunder dan mengurangi nyeri
Ampisilin 50-100 mg/kg BB/4 dosis/hari
Amoksisilin 40 mg/kg BB/3 dosis/hari
Eritromisin 40 mg/kg BB/hari
Analgesik
RUJUK jika curiga membran timpani ruptur atau
curiga terdapat komplikasi (contoh: meningitis)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Timpanoplasti timpanosintesis seharusnya


C. Miringotomi mencegah terjadi pecahnya
MT
D. Pemberian antibiotik untuk mencegah
infeksi sekunder
E. Insisi bula mencegah terjadi pecahnya MT
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 28 tahun
Nyeri telinga kanan 2 hari lalu + pendengaran
berkurang
Riwayat berenang disungai pilek + demam
Otoskop : bula pada MT

DIAGNOSIS >> MIRINGITIS BULLOSA

Maka, tatalaksana awal yang tepat adalah

A. Irigasi telinga untuk membuang


debris
KEYWORDS

Kecamatan lahoela 600 penduduk


2019 : 250 penderita TB paru, 75 TB
meningitis, 30 TB kutis
2020 : Penderita baru 50 TB paru, 25 TB
meningitis, 20 TB kutis

PREVALENSI ??
JAWABAN

C. 50%
PENJELASAN
KEYWORDS

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi: jumlah orang yang mengalami


penyakit dibagi jumlah orang dalam
kelompok
Insidensi: jumlah kasus baru dalam periode
waktu tertentu
Angka morbiditas: angka kesakitan akibat
suatu penyakit
Angka mortalitas: angka kematian akibat
suatu penyakit
PENJELASAN

PREVALENSI

Prevalensi = 250 + 50
600
= 300 = 50%
600
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 0,5%
B. 5%
D. 500%
E. 5000%
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Kecamatan lahoela 600 penduduk
2019 : 250 penderita TB paru, 75 TB
meningitis, 30 TB kutis
2020 : Penderita baru 50 TB paru, 25 TB
meningitis, 20 TB kutis

Maka, prevalence rate kasus TB paru adalah


C. 50%
KEYWORDS

Puskes Kodam mengevaluasi program


imunisasi dasar 2020
UCI tidak terpenuhi sejak 2 tahun lalu

PROGRAM IMUNISASI ??

JAWABAN

A. Backlog fighting
PENJELASAN
KEYWORDS

IMUNISASI PROGRAM PEMERINTAH


Imunisasi rutin
Imunisasi dasar
Imunisasi lanjutan

Imunisasi tambahan
Diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko
untuk melengkapi imunisasi dasar dan/atau lanjutan pada
target sasaran

Imunisasi khusus
Melindungi seorang dan masyarakat terhadap penyakit
tertentu pada situasi tertentu (mis. persiapan haji/umroh
PENJELASAN
KEYWORDS

IMUNISASI PROGRAM PEMERINTAH


IMUNISASI DASAR IMUNISASI LANJUTAN
Hepatitis B; Anak usia bawah 2 tahun
Poliomyelitis; Difteri, pertusis, tetanus,
Tuberkulosis; hepatitis B, pneumonia dan
Difteri; meningitis yang disebabkan
Pertusis; oleh Hemophilus influenza
Tetanus; tipe B (HiB), serta campak
Pneumonia dan Anak usia sekolah dasar
meningitis Campak. BIAS
Campak, tetanus, dan difteri
Wanita usia subur
Tetanus dan difteri
PENJELASAN
KEYWORDS

IMUNISASI TAMBAHAN
Backlog fighting
Melengkapi Imunisasi dasar pada anak < 3 tahun di desa
yang selama 2 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI
Crash program
Wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk
mencegah KLB, misalnya: angka kematian bayi akibat
PD3I tinggi, infrastruktur kurang
3 tahun berturut-turut tidak UCI
Pekan imunisasi nasional
Imunisasi massal serentak, meningkatkan herd immunity
tanpa memandang status imunisasi sebelumnya
PENJELASAN
KEYWORDS

IMUNISASI TAMBAHAN

Catch up campaign
Imunisasi tambahan massal serentak pada
kelompok umur dan wilayah tertentu dalam
memutus transmisi penularan agen penyebab PD3I.
Sub PIN
Serupa dengan PIN, tetapi wilayah terbatas

ORI
Imunisasi dalam penanganan KLB, sesuai dengan
situasi epidemiologis masing-masing
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pekan imunisasi nasional imunisasi


massal serental tanpa memandang status
imunisasi sebelumnya
C. Sub pekan imunisasi nasional serupa PIN
dengan wilayah terbatas
D. Imunisasi dalam penanggulangan KLB
ORI
E. ORI imunisasi untuk penanganan KLB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Puskes Kodam mengevaluasi program
imunisasi dasar 2020
UCI tidak terpenuhi sejak 2 tahun lalu

Maka, program imunisasi tambahan


pemerintah yang sesuai kasus adalah
A. Backlog fighting
KEYWORDS

Puskesmas bau-bau menyelenggarakan


program pengelolaan penyakit kronis
Acara senam pagi, penyuluhan secara
interaktif dan diskusi

INDIKATOR KEBERHASILAN >> OUTCOME


JAWABAN

B. Penurunan tingkat kematian


akibat tekanan darah tidak
terkontrol
PENJELASAN
KEYWORDS

INDIKATOR KINERJA

Input
Sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan suatu kegiatan, misal: dana yang
dibutuhkan, tenaga yang terlibat, peralatan
yang digunakan, dll

Proses
Serangkaian kegiatan yang dirancang sesuai
standar
Misal: frekuensi proses, ketaatan terhadap
jadwal, ketaatan terhadap standar
PENJELASAN
KEYWORDS

INDIKATOR KINERJA

Output
Hasil yang dicapai dalam jangka pendek/
hasil langsung
Kuantitas, kualitas, dan efisiensi
Misal: jumlah orang yang divaksin, jumlah
permohonan yang terselesaikan, jumlah peserta
latihan, jumlah jam latihan dalam sebulan,
jumlah barang yang dihasilkan, dll
PENJELASAN
KEYWORDS

INDIKATOR KINERJA

Outcome
Outcome menggambarkan tingkat pencapaian
atas hasil yg lebih tinggi yang menyangkut
kepentingan banyak pihak
Hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan
jangka pendek, baik dampak maupun manfaatnya
Perbaikan kualitas, peningkatan efisiensi dan
efektivitas, peningkatan pendapatan, dll
Misal: tingkat pemahaman peserta atas materi
pelatihan, tingkat kepuasan pasien, persentase
kemenangan tim dalam setiap pertandingan selama
satu bulan, kenaikan prestasi siswa, penurunan
tingkat kemacetan, dll
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anggaran biaya untuk konsumsi panitia dan


peserta input
C. Dana yang diperlukan untuk mengadakan
acara input
D. Presentasi kepatuhan peserta untuk minum
obat proses
E. Jumlah peserta yang hadir dalam acara
senam dan penyuluhan output
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Puskesmas bau-bau menyelenggarakan program
pengelolaan penyakit kronis
Acara senam pagi, penyuluhan secara interaktif
dan diskusi

Maka, indikator outcome dari kegiatan tersebut


adalah
B. Penurunan tingkat kematian
akibat tekanan darah tidak
terkontrol
KEYWORDS

Desa polama, 3 orang terkena campak


Kepala puskesmas melakukan intervensi cepat
untuk mencegah KLB

DIAGNOSIS >> KLB

JAWABAN

D. Crash program
PENJELASAN
KEYWORDS

IMUNISASI TAMBAHAN
Backlog fighting
Melengkapi Imunisasi dasar pada anak < 3 tahun di desa
yang selama 2 tahun berturut-turut tidak mencapai UCI
Crash program
Wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk
mencegah KLB, misalnya: angka kematian bayi akibat
PD3I tinggi, infrastruktur kurang
3 tahun berturut-turut tidak UCI
Pekan imunisasi nasional
Imunisasi massal serentak, meningkatkan herd immunity
tanpa memandang status imunisasi sebelumnya
PENJELASAN
KEYWORDS

IMUNISASI TAMBAHAN

Catch up campaign
Imunisasi tambahan massal serentak pada
kelompok umur dan wilayah tertentu dalam
memutus transmisi penularan agen penyebab PD3I.
Sub PIN
Serupa dengan PIN, tetapi wilayah terbatas

ORI
Imunisasi dalam penanganan KLB, sesuai dengan
situasi epidemiologis masing-masing
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Backlog fighting untuk desa 2 tahun tidak


mencapai UCI
B. Catch up campaign imunisasi tambahan
massal serentak untuk memutus transmisi
penularan agen penyebab PD3I
C. Sub pekan imunisasi nasional PIN dengan
wilayah terbatas
E. ORI imunisasu penanganan KLB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Desa polama, 3 orang terkena campak
Kepala puskesmas melakukan intervensi cepat
untuk mencegah KLB

DIAGNOSIS >> KLB

Maka, tindakan selanjutnya oleh kepala


puskesmas adalah
D. Crash program
KEYWORDS

Perempuan, 25 tahun
Ditemukan meninggal, memegang hairdryer
PF : luka pada tangan

DIAGNOSIS >> LUKA AKIBAT LISTRIK

JAWABAN

D. Fibrilasi ventrikel
PENJELASAN
KEYWORDS

CARA KEMATIAN

Menjelaskan bagaimana penyebab kematian


datang (alamiah, non alamiah: kecelakaan,
pembunuhan, bunuh diri)

PENYEBAB KEMATIAN
Perlukaan atau penyakit yang menimbulkan
kekacauan fisik, sehingga menghasilkan
kematian
Contoh: luka tembak, luka tusuk, kanker, aterosklerosis
PENJELASAN
KEYWORDS

MEKANISME KEMATIAN

Proses patofisiologis yang dihasilkan oleh


penyebab kematian
Contoh: perdarahan, kerusakan jaringan otak, asfiksia
Beberapa penyebab dapat memiliki mekanisme
kematian yang sama
Contoh: perdarahan karena luka tusuk, luka tembak, atau
kanker
Satu penyebab bisa menghasilkan berbagai
mekanisme kematian
Contoh: luka tembak perdarahan, kerusakan jaringan
otak
PENJELASAN

Luka Akibat Trauma Listrik


Faktor yang
mempengaruhi
Tegangan (Volt)
Kuat arus (Ampere)
Tahanan kulit (Ohm)
Luas dan lama kontak
Entry wound &
Penyebab kematian Exit wound
Fibrilasi ventrikel
Kelumpuhan pusat
pernapasan
B di an o A, Widia maka W, S diono S, M n im TWA, Sidhi, He in S, e al. Ilm kedok e an Fo en ik. Edi i Pe ama. Jaka a: B agian Kedokteran Forensik Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 1997. p. 37-54.
Sa kko P, Knigh B. Knigh fo en ic pa holog . 3rd ed. London: Edward Arnold; 2004
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Paralisis otot pernapasan


B. DC arus balik listrik
C. Fibrilasi atrium
E. Hipoksia otak
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 25 tahun
Ditemukan meninggal, memegang hairdryer
PF : luka pada tangan

DIAGNOSIS >> LUKA AKIBAT LISTRIK

Maka, mekanisme kematian pada korban adalah


D. Fibrilasi ventrikel
KEYWORDS

Jenazah bayi ditemukan di TPS


PF : luka lecet berbentuk sabit dihidung, pipi dan
mulut kemerahan, perabaan kasar
Luka memar sekitar luka lecet
Wajah tampak gelap, sklera merah, bibir dan ujung
jari biru
Bendungan pada pembulu darah organ dalam

DIAGNOSIS >> PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI


JAWABAN

B. Tidak ditemukan
krepitasi
PENJELASAN
KEYWORDS

KASUS JASAD BAYI

Bayi viable atau tidak ?


Bayi lahir hidup atau lahir mati ?
Pembunuhan anak sendiri (Infanticide) atau
Pembunuhan biasa ?
PENJELASAN
KEYWORDS

INFANTICIDE

Pelaku ibu kandung:


Tidak mempersoalkan status pernikahan.
Pelaku lain yg terlibat dihukum krn pembunuhan
(343):
pasal 338; tanpa rencana 15 tahun.
pasal 339 & 340; dgn rencana 20 thn, seumur
hidup/hukuman mati.
Korban bayi anak kandung sendiri.
Pembunuhan dilakukan pada saat dilahirkan atau
tidak lama kemudian:
Saat belum ada rasa kasih sayang tak ada tanda
perawatan.
PENJELASAN
KEYWORDS

LAHIR HIDUP VS LAHIR MATI

Tanda lahir hidup:


Dada tampak mengembang.
Diafragma turun ke sela iga 4 atau 5.
Tepi paru tumpul hampir menutup kantung jantung, total
berat paru > 1/35 BB.
Paru mirip mozaik dan marmer (dasar merah tua dg
bercak merah muda dan tonjolan putih septum
interkapsuler).
Krepitasi (+).
Tes apung paru (+), tes apung usus (+)
Mikroskopis alveoli tampak seperti sarang tawon
PENJELASAN
KEYWORDS Lanugo ->

MATURASI

Tanda maturasi:
Berat badan 2500 gr, panjang badan 48 cm, lingkar
kepala fronto-oksipital 34 cm, diame e p ing susu 7
mm.
Lanugo tinggal sedikit, kuku melewati ujung jari.
Gambaran sidik jari sudah jelas.
Testis turun ke skrotum.
Labia minora tertutup labia mayora.
Pusat penulangan epifisis (+) di sternum, femur, kuboid
& tibia
PENJELASAN
KEYWORDS

TANDA PERAWATAN

Tali pusat terpotong rata & diikat ujungnya, diberi


antiseptik & verban
Jalan nafas bebas
Vernix caseosa sudah dibersihkan
Berpakaian
Air susu dlm saluran cerna (+)

Vernix caseosa ->


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Paru mirip mozaik dan marmer berwarna


merah muda benar
C. Tepi paru tumpul dan total berat paru
>1/35BB benar
D. Tes apung usus akan memberikan hasil
positif benar
E. Konsistensi paru seperti spons benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Jenazah bayi ditemukan di TPS
PF : luka lecet berbentuk sabit dihidung, pipi dan mulut
kemerahan, perabaan kasar
Luka memar sekitar luka lecet
Wajah tampak gelap, sklera merah, bibir dan ujung jari
biru
Bendungan pada pembulu darah organ dalam

DIAGNOSIS >> PEMBUNUHAN ANAK SENDIRI

Maka, tanda bayi tersebut lahir hidup kecuali

B. Tidak ditemukan krepitasi


KEYWORDS
Laki-laki, 50 th
Sulit untuk memulai tidur, memberat 5 bulan lalu
Banyak pikiran sebelum tidur
Terkadang dada berdebar sejak 8 bulan lalu, disertai
nyeri kepala, telapak tangan berkeringat, dan cemas
Keluhan dirasakan setiap hari & mengganggu aktivitas
Riwayat konsumsi zat disangkal

DIAGNOSIS >> EARLY INSOMNIA E.C. GANGGUAN


CEMAS MENYELURUH
JAWABAN

E. Estazolam 1x1 mg dan


Fluoxetine 1x20 mg
PENJELASAN

Gangguan Cemas Menyeluruh


(Generalized anxiety disorder)
A. Terlalu banyak ansietas/kecemasan selama minimal 6
bulan. Gejala muncul meskipun penderita banyak
beraktivitas
B. Tidak dapat mengendalikan gejala
C. Tiga dari gejala di bawah ini (hanya 1 bila pada anak-
anak)
1. Perasaan gelisah
2. Mudah lelah
3. Tidak dapat berkonsentrasi
4. Iritabel
5. Ketegangan motoric
6. Sulit tidur
PENJELASAN

Gangguan Cemas Menyeluruh


(Generalized anxiety disorder)
D. Menyebabkan gangguan fungsi
E. Gejala bukan akibat obat-obatan, maupun penyakit fisik
lainnya
F. Gejala yang muncul tidak lebih cocok dikategorikan
dalam penyakit jiwa lainnya seperti gangguan panik.
PENJELASAN

Gangguan Cemas Menyeluruh


(Generalized anxiety disorder)
PENJELASAN

GAD vs Gangguan Panik


GAD Gangguan panik
Banyak objek Dominan gejala simpatik
kecemasan, umumnya (berkeringat, berdebar-
masa depan debar)
Menetap minimal 6 Hilang timbul
bulan Dapat dengan/tanpa
agorafobia
TATALAKSANA

Non-farmakologis:
CBT mengendalikan pikiran dan mengurangi
gejala fisik

Farmakologis:
SSRI fluoxetine , sertraline, paroxetine
SNRI venlafaxine, duloxetine
Benzodiazepin alprazolam, diazepam, lorazepam
Antidepresan trisiklik amitriptilin, imipramine
TATALAKSANA
PENJELASAN

Insomnia tidak bisa/sulit memulai maupun


mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
Middle insomnia: berulang kali terbangun dari tidur,
bisa tidur lagi
Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
TATALAKSANA

Tatalaksana Insomnia
Menurut guideline AASM, tujuan utama dari tatalaksana
insomnia adalah untuk meningkatkan kualitas tidur saat
malam hari dan mengurangi gejala/gangguan saat siang
hari
Guideline AASM merekomentasikan intervensi psikologis
dan perilaku (termasuk CBT) karena terbukti efektif
sebagai tatalaksana dari insomnia kronis komorbid
maupun insomnia primer
Tatalaksana dari insomnia primer (psikofisiologis)
dimulai dengan edukasi mengenai kebiasaan-
kebiasaan yang harus dijaga saat seseorang hendak
memulai tidur sleep hygiene therapy
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Farmakoterapi
PENJELASAN

Gangguan tidur lainnya:


Narkolepsi Serangan kantuk mendadak yang bisa
terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik

Hipersomnia (Excessive Daytime Sleepness/EDS)


sering merasa mengantuk meskipun kuantitas dan
kualitas tidur di malam hari optimal.
PENJELASAN

Beberapa diagnosis banding lainnya:


Parasomnia segala kondisi abnormal yang muncul saat
seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
Dapat dibagi menjadi:
Nightmare pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi
buruknya, setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, namun tidak ingat mimpinya,
setelahnya dapat kembali tidur
Somnambulisme berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep
paralysis, sleep aggression, sexsomnia
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fluoxetine 1x20 mg dan Diazepam 1x20 mg


dosis diazepam terlalu besar, dapat dimulai
dari 1x2 mg
B. Amitriptilin 3x25 mg dan CTM 1x4 mg
salah, CTM tidak digunakan untuk anti-insomnia
C. Sertraline 1x50 mg dan Lorazepam 1x50 mg
dosis lorazepam terlalu besar, dapat dimulai
dari 1x0,5 mg
D. Risperidone 1x2 mg dan Fluoxetine 1x10 mg
tidak ada gejala psikotik pada kasus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 50 th
Sulit untuk memulai tidur, memberat 5 bulan lalu
Banyak pikiran sebelum tidur
Terkadang dada berdebar sejak 8 bulan lalu, disertai
nyeri kepala, telapak tangan berkeringat, dan cemas
Keluhan dirasakan setiap hari & mengganggu aktivitas
Riwayat konsumsi zat disangkal

DIAGNOSIS >> EARLY INSOMNIA E.C. GANGGUAN


CEMAS MENYELURUH
Maka, tatalaksana yang tepat adalah

E. Estazolam 1x1 mg dan


Fluoxetine 1x20 mg
KEYWORDS

Anak, laki-laki, 8 tahun


Orangtua sudah 4x dipanggil ke sekolah akibat
anak yang tidak dapat mendengarkan guru
dengan baik, mendapat nilai sangat buruk,
sering mengganggu teman-teman sekelas &
satpam sekolah

DIAGNOSIS >> ADHD

JAWABAN

A. Memblok reuptake
dopamin pada striatum
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis ADHD


Pada anak: terdapat 6 atau lebih dari gejala berikut (di
slide berikutnya) yang setidaknya sudah bertahan
selama 6 bulan, inkonsisten terhadap perkembangan
intelektual, dan berdampak negatif terhadap aktivitas
sosial/akademis
Beberapa gejala inatensi atau hiperaktivitas-
impulsivitas muncul sebelum usia 12 tahun (onset
sebelum usia 12 tahun)

DSM-V
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis ADHD


Beberapa gejala inatensi atau hiperaktivitas-impulsivitas
muncul di dua atau lebih kondisi (di rumah, sekolah, atau
tempat kerja; dengan teman atau kerabat)
Gejala menimbulkan gangguan atau mengurangi
kualitas hubungan sosial, akademis, atau fungsi
pekerjaan
Penyakit tidak terjadi akibat skizofrenia atau penyakit
psikotik lainnya

DSM-V
PENJELASAN

INATENSI
Sulit memperhatikan detil, sering ceroboh
Sulit memusatkan perhatian
Tidak mendengarkan orang yang sedang berbicara
Tidak mengikuti instruksi dengan baik, tidak
menyelesaikan tugas hingga tuntas
Memiliki kesulitan mengorganisir kegiatan
Sering menghindar dan tidak suka diberi tugas (seperti
PR)
Sering kehilangan barang
Mudah terdistraksi pada stimulus eksternal
Mudah lupa
PENJELASAN

HIPERAKTIVITAS/IMPULSIVITAS
Sering tampak gelisah; kaki tanga bergerak-gerak
Tidak bisa duduk diam
Sering berlari-lari, memanjat, atau aktivitas fisik
berlebihan lain di kondisi yang tidak sesuai
Tidak bisa duduk tenang
Menjawab pertanyaan sebelum selesai diucapkan
Sulit mengantri atau bermain bergantian
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
1st Line = ANTI-HIPERKINETIK
Anti-hiperkinetik Psikostimulan
Metilfenidat 0,3-0,7 mg/kgBB/hari
Sediaan : Immediate Release, Slow Release
Anti-hiperkinetik Non-Psikostimulan
Atomoxetine 10-80 mg 1-2x/hari
TATALAKSANA

ANTI-HIPERKINETIK
METILFENIDAT
Merupakan Psikostimulan
Mekanisme kerja :
Memblok reuptake dopamine pada striatum
Berikatan dengan dopamine transporter (DAT)
sehingga terjadi akumulasi dopamine pada
celah sinaps kemudian menyebar secara
meluas ke celah-celah ekstrasinaps
Hasilnya : peningkatan kadar dopamin
ekstrasinaps penurunan kadar dopamine
phasic, peningkatan kadar dopamine tonic
peningkatan perhatian
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
2nd Line :
Antidepresan
SSRI
Fluoxetine 0,6 mg/kgBB/hari
SNRI
Venlafaxine 1,4 mg/kgBB/hari
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
2nd Line :
Antipsikotik
Antipsikotik atipikal
Risperidon 0,01-0,1 mg/kgBB/hari
Aripripazol 0,2 mg/kgBB/hari
Antipsikotik tipikal
Haloperidol 0,03-0,075 mg/kgBB/hari
TATALAKSANA

TERAPI FARMAKOLOGIS
2nd Line :
Antikonvulsan
Karbamazepin 300-1200 mg/hari
Asam valproat 250-1500 mg/hari
Agonis Alfa
Klonidin 0,002-0,005 mg/kgBB/hari
TATALAKSANA

TERAPI NON-FARMAKOLOGIS
Terapi tingkah laku (behavioural therapy)
Psikoedukasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Menurunkan akumulasi dopamin pada celah


sinaps salah, seharusnya meningkatkan
C. Menurunkan kadar dopamin ekstrasinaps
salah, seharusnya meningkatkan
D. Menghambat sintesis prostaglandin NSAID
E. Menurunkan kadar GABA pada ADHD,
terjadi deficit GABA, sehingga akan semakin
parah gejala ADHD bila kadar GABA diturunkan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, laki-laki, 8 tahun
Orangtua sudah 4x dipanggil ke sekolah
akibat anak yang tidak dapat
mendengarkan guru dengan baik,
mendapat nilai sangat buruk, sering
mengganggu teman-teman sekelas &
satpam sekolah

DIAGNOSIS >> ADHD


Maka, mekanisme yang tepat adalah
A. Memblok reuptake
dopamin pada striatum
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Datang ke IGD karena penurunan kesadaran
Dalam pengobatan rutin selama beberapa bulan
akibat murung, tidak bersemangat, sering
mengurung diri di dalam kamar
Pasien sering tiba-tiba ingin terjatuh bila saat
sedang berbaring kemudian tiba-tiba berdiri
hipotensi ortostatik

DIAGNOSIS >> GANGGUAN DEPRESI


JAWABAN

E. Amitriptilin
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Gejala utama (3M) :
Afek depresif (Mood)
Kehilangan minat dan kegembiraan (Minat)
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas (Motivasi)
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Gejala lainnya (m) :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri
atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Episode depresi ringan (2M + 2m)
Setidaknya 2 dari 3 gejala utama
Ditambah setidaknya 2 dari gejala lainnya
Tidak boleh ada gejala berat diantaranya
Durasi minimal 2 minggu
Hanya terdapat sedikit kesulitan dalam
pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukan
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Episode depresi sedang (2M + 3m)
Setidaknya 2 dari 3 gejala utama
Ditambah setidaknya 3-4 dari gejala lainnya
Durasi minimal 2 minggu
Mengalami kesulitan yang nyata untuk
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan
urusan rumah tangga
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Episode depresi berat tanpa gejala psikotik (3M
+ 4m)
Semua 3 gejala utama harus ada
Ditambah setidaknya 4 dari gejala lainnya dan beberapa harus
berintensitas berat
Durasi minimal 2 minggu
Sangat tidak mungkin melakukan fungsi sosial dan sehari-hari

Episode depresi berat dengan gejala


psikotik
Episode depresi berat yang memenuhi kriteria diatas
Ditambah dengan waham atau halusinasi.
PENJELASAN

Subtipe Gangguan Depresi


Depresi Melankolis (Melancholic depression), dengan kriteria :
1 di antara gejala berikut :
Anhedonia tidak dapat menemukan kebahagiaan atau hal positif
Mood yang tidak reaktif tidak ada perbaikan mood walaupun ada
kejadian yang baik
Dan 3 di antara gejala berikut :
Depresi bukan disebabkan karena perasaan berduka atau
kehilangan
Penurunan berat badan berlebihan atau penurunan nafsu makan
Retardasi psikomotor
Bangun tidur terlalu pagi
Perasaan bersalah atau merasa diri tidak berguna
Mood lebih buruk pada pagi hari
PENJELASAN

Subtipe Gangguan Depresi


Depresi atipikal (Atypical depression), dengan
kriteria :
Mood reaktif perbaikan mood pada kejadian yang
baik
Dan 2 di antara gejala berikut :
Peningkatan nafsu makan (hyperphagia)
Hypersomnia
Leaden paralysis (kesulitan menggerakkan lengan
dan tungkai)
TATALAKSANA

Non-farmakologis
Psikoterapi individu, kelompok, atau keluarga

Farmakologis
SSRI: fluoxetine, sertraline, paroxetine
SNRI: duloxetine, venlafaxine
Antidepresan atipikal: bupropion, mirtazapine
Antidepresan trisiklik: amitriptilin, imipramine,
trimipramine
SSRI adalah satu-satunya golongan antidepresan yang
aman pada pasien dengan gangguan jantung
TATALAKSANA
TATALAKSANA

PEMILIHAN OBAT
Nama Obat Antikolinergik Sedasi Hipotensi Keterangan
Ortostatik
Amitriptilin +++ +++ +++ +++ = berat
Imipramine +++ ++ ++ ++ = sedang
+ = ringan
Clomipramine ++ ++ ++ +/- = tidak
Trazodone + +++ + ada/sangat
Amoxapine + + ++ minimal

Moclobemide +/- +/- +


Tianeptine +/- +/- +/-
Fluoxetine +/- +/- +/-
Sertraline +/- +/- +/-
Citalopram +/- +/- +/-
Fluvoxamine +/- +/- +/-
Paroxetine +/- +/- +/-
TATALAKSANA

PEMILIHAN OBAT
Berdasarkan profil efek samping, pemilihan
obat antidepresi pada pasien yang berobat
jalan sebaiknya mengikuti urutan sebagai
berikut (sesuai dengan ketersediaan obat
pada fasilitas kesehatan) :
1. Golongan SSRI pilihan terbaik
2. Golongan Trisiklik
3. Golongan Tetrasiklik, Golongan Antidepresan
Atipikal, Golongan MAOI Reversibel
PENJELASAN

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif menurun)
Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin,
penglihatan kabur, konstipasi sinus
takikardia)
Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG,
hipotensi)
Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah,
agitasi, insomnia)
PENJELASAN

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Pada keadaan Overdosis/Intoksikasi,
dapat timbul Atropine Toxic Syndrome,
ditandai dengan gejala :
Eksitasi sistem saraf pusat
Hipertensi
Hiperpreksia
Konvulsi
Toxic confusional state (confusion, delirium,
disorientasi)
TATALAKSANA

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Efek samping yang tidak berat
(bergantung pada daya toleransi
penderita) biasanya bekurang setelah 2-3
minggu bila tetap diberikan dengan dosis
yang sama
Kematian dapat terjadi akibat Cardiac
arrest
Dosis letal 10 kali dosis terapeutik
PENJELASAN

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Pada keadaan Overdosis/Intoksikasi,
dapat timbul Atropine Toxic Syndrome,
ditandai dengan gejala :
Eksitasi sistem saraf pusat
Hipertensi
Hiperpreksia
Konvulsi
Toxic confusional state (confusion, delirium,
disorientasi)
TATALAKSANA

TATALAKSANA ATROPINE
TOXIC SYNDROME
Gastric lavage
Diazepam 10 mg secara IM untuk
mengatasi konvulsi
Prostigmine 0,1-1 mg secara IM untuk
mengatasi efek anti-kolinergik (dapat
diulang setiap 30-45 menit hingga gejala
mereda)
Monitoring EKG untuk deteksi kelainan
jantung
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sertraline
B. Fluoxetine
C. Escitalopram
D. Citalopram

Seluruh antidepresan diatas memiliki


efek hipotensi ortostatik yang sangat
minimal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 40 tahun
Datang ke IGD karena penurunan kesadaran
Dalam pengobatan rutin selama beberapa bulan
akibat murung, tidak bersemangat, sering
mengurung diri di dalam kamar
Pasien sering tiba-tiba ingin terjatuh bila saat
sedang berbaring kemudian tiba-tiba berdiri
hipotensi ortostatik

DIAGNOSIS >> GANGGUAN DEPRESI


Maka, penyebab yang tepat adalah

E. Amitriptilin
KEYWORDS

Laki-laki, 24 tahun
Sering merasa ada sesuatu yang merayap dalam
kulit lengannya sejak 1 tahun terakhir
Meyakini bahwa dirinya adalah Raja Planet
Avuvuwewe
Telah didiagnosis skizofrenia dan dalam terapi
Haloperidol dosis maksimal. Keluhan tidak
berkurang sama sekali

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA REFRAKTER


JAWABAN

B. Clozapine
PENJELASAN

SKIZOFRENIA
Diagnosis
Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
Gejala lebih dari satu bulan
Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Sumber: Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ - III
PENJELASAN

SKIZOFRENIA
Skizofrenia paranoid halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

Skizofrenia hebefrenik perilaku aneh (bizzare):


tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

Skizofrenia katatonik Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, command a oma i m

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

SKIZOFRENIA
Skizofrenia simpleks Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

Skizofrenia residual Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

PENGGOLONGAN GEJALA
GEJALA POSITIF GEJALA NEGATIF
Inkoherensia Gangguan perasaan (afek
tumpul, respon emosi minimal)
Waham
Gangguan hubungan sosial
Halusinasi (menarik diri, pasif, apatis)
Perilaku aneh/tidak Gangguan proses pikir
terkendali (disorganized) (lambat, terhambat)
Isi pikiran stereotipe, tidak ada
inisatif
Perilaku terbatas dan
cenderung menyendiri (abulia)
TATALAKSANA

Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)
TATALAKSANA

Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
umumnya tidak menimbulkan efek samping EPS

Sumber: PPDGJ III


Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.
Sumber: Medscape
TATALAKSANA

Skizofrenia Refrakter
Satu-satunya obat yang terbukti efektif terhadap
skizofrenia refrakter adalah Clozapine
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Olanzapine
C. Risperidone
D. Triheksifenidil
E. Lorazepam

Pilihan diatas bukan merupakan terapi


pengganti terhadap skizofrenia refrakter
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 24 tahun
Sering merasa ada sesuatu yang merayap dalam
kulit lengannya sejak 1 tahun terakhir
Meyakini bahwa dirinya adalah Raja Planet
Avuvuwewe
Telah didiagnosis skizofrenia dan dalam terapi
Haloperidol dosis maksimal. Keluhan tidak
berkurang sama sekali

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA REFRAKTER


Maka, terapi yang tepat adalah

B. Clozapine
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Riwayat waham dan halusinasi 1 tahun yang lalu
Mengkonsumsi obat secara rutin, namun menjadi
sering mengantuk dan tidur melebihi jam tidur
biasanya
Tremor, gerakan involunter berulang, gangguan
BAB dan BAK (-)

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA


JAWABAN

D. Clozapine
PENJELASAN

Efek Samping Antipsikotik


Antipsikotik tipikal (contoh: haloperidol) merupakan
antagonis dopamin (mem-blokade dopamin pada
reseptor pasca-sinaptik neuron di otak, khususnya di
sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal).
Efek samping secara umum yaitu:
Sedasi dan inihibisi psikomotor (rasa mengantuk,
kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif menurun)
Gangguan otonomik (hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik:
mulut kering, kesulitan miksi & defekasi, hidung tersumbat,
mata kabur, TIO , gangguan irama jantung
Gangguan ekstrapiramidal pada slide selanjutnya
Gangguan endokrin (amenorea, ginekomastia), metabolik
(jaundice), hematologi (agranulositosis), biasanya pada
pemakaian jangka panjang
Sumber: Buku Panduan Penggunaan Klinis Obat Psikotropik
PENJELASAN

Nama Obat Efek Sedasi Efek Otonomik Efek


Ekstrapiramidal
Chlorpromazine +++ +++ ++
Perphenazine + + +++
Trifluoperazine + + +++
Fluphenazine ++ + +++
Haloperidol + + ++++
Pimozide + + ++
Clozapine ++++ + -
Risperidone + + +
Quetiapine + + +
Olanzapine + + +
Aripiprazole + + +
PENJELASAN

Efek Samping Ekstrapiramidal


Efek samping gangguan ekstrapiramidal meliputi:
Akatisia: perasaan gelisah yang menyebabkan pasien
tidak bisa diam (restless leg syndrome) reversible
Distonia: kontraksi spastis otot (bisa terjadi di mata,
leher, punggung, dan lain-lain) reversible
Tardive dyskinesia: gangguan gerakan involunter
(mioklonus, tik, korea, dll.) efek samping
irreversible
Sindrom Parkinson (Parkinsonism): tremor,
akinesia/bradikinesia, rigiditas, postural instability
reversible

Sumber: Buku Panduan Penggunaan Klinis Obat Psikotropik


PENJELASAN

Efek Samping Ekstrapiramidal


PENJELASAN

Akut / Tardif Gejala Tatalaksana


DISTONIA Dapat akut Torsi, twisting, THP, benztropin /
maupun kronis kontraksi, spasme difenhdiramin
(tardif) otot, krisis (efek
okulogirik antikolinergik)
AKATISIA Dapat akut Kaki tidak dapat Lorazepam,
maupun kronis diam propanolol,
(tardif) difenhdiramin

PSEUDO- Dapat akut Tremor, rigiditas, Benztropin, ganti


PARKINSON maupun kronis akinesia/bradikine anti-psikotik
(tardif) sia (TRAP)

DISKINESIA TARDIF Gerakan Prognosis buruk,


(= tardive mengecap- ganti antipsikotik
dyskinesia) ngecap mulut jadi klozapin
dapat
dipertimbangkan
TATALAKSANA
PENJELASAN

Sindrom Neuroleptik Maligna


Suatu bentuk efek samping ekstrapiramidal yang jarang
terjadi namun mengancam nyawa sebagai reaksi
terhadap pengobatan neuroleptik yang umumnya
digunakan untuk pengobatan skizofrenia dan keadaan
psikotik lainnya.
Onset rata-rata 4-14 hari setelah pajanan obat.
Karakteristik : demam, rigiditas terutama leadpipe,
gangguan kesadaran, dan disfungsi otonom.
Paling sering disebabkan oleh antipsikotik generasi 1,
namun generasi 2 (atipikal) juga dapat mencetuskan
SNM terutama apabila dosis tinggi atau baru saja
dinaikkan dosisnya.

Sumber: Medscape
PENJELASAN

Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,


Klorpromazin lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)

Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,


Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
umumnya tidak menimbulkan efek samping EPS

Sumber: PPDGJ III


PENJELASAN

Sindrom Neuroleptik Maligna


Tanda dan gejala
Rigiditas otot (lead Sesak
pipe) Tremor
Hipertermia (>38oC) Inkontinensia
Instabilitas otonom Shuffling gait
Gangguan kesadaran Agitasi psikomotor
Diaforesis Takikardia
Pucat Takipneu
Disfagia Hipoksemia

Sumber : Medscape
TATALAKSANA

Non-medikamentosa:
Umumnya suportif berupa kontrol rigiditas dan
hipertermia serta mencegah komplikasi
Menghentikan semua agen neuroleptik
(antipsikotik)
Pada umumnya gejala akan membaik dalam
1-2 minggu

Sumber: Uptodate
TATALAKSANA

Medikamentosa:
Paling utama benzodiazepine
Lorazepam: 1-3 mg IM/IV setiap 4-6 jam
Diazepam: 10 mg IV setiap 8 jam
Reserpine 2,5 mg/hari (dopamine depleting
agent)
Dantrolene (muscle relaxant): 1-2,5 mg/kgBB IV,
maks. 10 mg/kgBB/hari
Bromokriptin (dopamine agonist): 2,5 mg via NGT
setiap 6-8 jam, maks. 40 mg/hari
Amantadine (dopaminergik, antikolinergik): 100
mg po/via NGT, maks. 200 mg setiap 12 jam.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Haloperidol
B. Olanzapine
C. Risperidone
E. Fluphenazine

Seluruh obat diatas memiliki efek


samping sedasi yang lebih rendah
dibandingkan Clozapine
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Riwayat waham dan halusinasi 1 tahun yang
lalu
Mengkonsumsi obat secara rutin, namun
menjadi sering mengantuk dan tidur melebihi
jam tidur biasanya
Tremor, gerakan involunter berulang,
gangguan BAB dan BAK (-)

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA


Maka, penyebab yang tepat adalah

D. Clozapine
KEYWORDS

Laki-laki, 39 tahun
Dibawa ke IGD akibat mengamuk
Menghilang selama 3 minggu, ditemukan di
kota lain dengan nama dan pekerjaan yang
berbeda

DIAGNOSIS >> GANGGUAN FUGUE


DISOSIATIF
JAWABAN

C. Drug-facilitated
interview
PENJELASAN

Gangguan Disosiatif
Amnesia disosiatif
Hilang ingatan
Gangguan identitas disosiatif
Dahulu dikenal dengan istilah gangguan
kepribadian ganda (multiple personality
disorder)
Kepribadian ganda atau lebih yang bertukar-
tukar sepanjang hari
Fugue disosiatif
Tiba-tiba pergi dari rumah atau tempat kerja,
dengan kesulitan mengingat sebagian atau
seluruh masa lalu. Pasien bisa menggunakan
identitas baru
Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
PENJELASAN

Gangguan Disosiatif
Trans disosiatif
Dalam istilah awam dikenal sebagai
kerasukan/kesurupan : berteriak, menangis,
atau hal-hal lainnya yang seringkali berkaitan
dengan topik agamis.

Depersonalisasi dan derealisasi


Depersonalisasi: merasa dirinya tidak nyata
Derealisasi: merasa lingkungan sekitarnya tidak
nyata

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


TATALAKSANA

Non-farmakologis
Psikoterapi, dikombinasikan dengan hipnotis
atau drug-facilitated interview (interview
yang dilakukan setelah pasien diberikan
sedative, bertujuan untuk membantu pasien
mengingat kejadian-kejadian saat mengalami
fugue). Namun seringkali tidak berhasil.
Belum ada tatalaksana farmakologis untuk
mengatasi gangguan fugue disosiatif.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Electro Convulsive Therapy digunakan


pada gangguan depresi dengan ide bunuh diri
B. Lobotomi sudah tidak dilakukan pada
zaman sekarang
D. Haloperidol 1x10 mg IV terapi
farmakologis tidak digunakan pada gangguan
disosiatif
E. Diazepam 1x10 mg IV terapi farmakologis
tidak digunakan pada gangguan disosiatif
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 39 tahun
Dibawa ke IGD akibat mengamuk
Menghilang selama 3 minggu, ditemukan
di kota lain dengan nama dan pekerjaan
yang berbeda

DIAGNOSIS >> GANGGUAN FUGUE


DISOSIATIF
Maka, tatalaksana yang tepat adalah

C. Drug-facilitated
interview
KEYWORDS

An. A, perempuan, 8 tahun


Lutut kanan terasa nyeri, panas, kaku, sulit
digerakkan selama 3 bulan. Demam (+)
Riwayat trauma (-)
PF : ROM terbatas, sendi terasa nyeri saat
digerakkan, disertai dengan kemerahan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Juvenile Rheumatoid
Arthritis
PENJELASAN

Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA)


Nama lain = Juvenile rheumatoid arthritis,
saat ini istilah JRA sudah mulai tidak
digunakan
Definisi: merupakan radang pada sendi
dengan onset pada anak-anak
JIA terbagi menjadi 3 subset utama :
Sistemik (Still s disease) ada gejala
sistemik
Poliartikuler >4 sendi
Oligoartikuler 1-4 sendi
PENJELASAN

Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA)


JIA JIA JIA
Sistemik Oligoartikuler Poliartikuler
Bimodal (2-5
<17 tahun Biasanya 2-3
Usia tahun, 10-14
tahun
tahun)
Maksimal 4
sendi, sendi
Jumlah dan Jumlah dan
besar, jarang >4 sendi, simetris
lokasi sendi lokasi tidak tentu
menyerang
panggul
Gejala sistemik
Ya Tidak Tidak
(mis. Demam)

Destruksi sendi >50% Jarang >50%


PENJELASAN

Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA)

JIA JIA JIA


Sistemik Oligoartikuler Poliartikuler

Respon sangat Respon sangat


Metotreksat Respon buruk
baik baik

Respon sangat Respon sangat


TNF inhibitor Respon buruk
baik baik

Respon sangat
IL-1 inhibitor Respon buruk Respon buruk
baik

Respon sangat Respon sangat Respon sangat


IL-6 inhibitor
baik baik baik
PENJELASAN

JIA Oligoartikuler
Nama lain: pauciarthritis
Merupakan JIA tersering
Manifestasi Klinis
Berjalan pincang saat pagi hari membaik
seiring berjalannya waktu
Nyeri saat bergerak
Menyerang sendi besar selain panggul (lutut,
pergelangan kaki)
Bengkak dan nyeri tekan +
PENJELASAN

JIA Oligoartikuler
Pemeriksaan penunjang
Tidak ada permeriksaan yang diagnostik
Imunologi
ANA +
RF
dsDNA
PENJELASAN

JIA Oligoartikuler
Glukokortikoid intra-artikuler
menghilangkan gejala dalam beberapa
hari
NSAIDs menghilangkan gejala dalam 2
minggu
Metotreksat jika meluas menjadi >4
sendi
PENJELASAN

HASIL LAB
CBC Normal
ESR / LED normal
ANA +
RF -
Cairan sinovial ditemukan sel inflamasi
X-Ray soft tissue swelling, osteoporosis periarticular,
gangguan pertumbuhan, joint space hilang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Osteoartritis osteofit, celah sendi


menghilang
B. Osteomyelitis riw.trauma (+),demam (+)
C. Artritis Septik inflamasi membran sinovial
dengan efusi purulen ke dalam kapsul sendi,
karena infeksi
E. Arthritis psoriatic psoriasis (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. A, perempuan, 8 tahun
Lutut kanan terasa nyeri, panas, kaku,
sulit digerakkan selama 3 bulan. Demam
(+)
Riwayat trauma (-)
PF : ROM terbatas, sendi terasa nyeri
saat digerakkan, disertai dengan
kemerahan

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Juvenile Rheumatoid
Arthritis
KEYWORDS

Perempuan, 60 tahun
Nyeri pada dagu, kedua bahu dan panggul
Badan terasa kaku tiap pagi > 1 jam
Nyeri kepala dekat pelipis seperti terbakar
Pandangan mata kabur

DIAGNOSIS >> POLIMYALGIA REUMATIKA


DENGAN GIANT CELL ARTERITIS
JAWABAN

A. Prednison
PENJELASAN

POLIMIALGIA REUMATIKA
Penyakit inflamasi reumatik dengan ciri khas:
Nyeri sendi
Kaku pada pagi hari (morning stiffness) pada
sendi bahu, panggul dan leher jika tidak ada
gejala ini, polimialgia reumatika dieksklusikan

Epidemiologi
Menyerang usia >50 tahun
Terkait dengan penyakit giant cell arteritis 50%
pasien dengan GCA memiliki polimialgia reumatik

Disadur dari: González-Gay, M. A., Matteson, E. L., & Castañeda, S. (2017).


Polymyalgia rheumatica. The Lancet, 390(10103), 1700 1712.
PENJELASAN

POLIMIALGIA REUMATIKA
Manifestasi Klinis
Predileksi: bahu, panggul, leher
Nyeri dan kaku yang bersifat simetris, paling
parah saat pagi hari
Fenomena gel kaku jika tidak digerakkan
dalam waktu lama
Onset akut
Carpal tunnel syndrome ditemukan pada 10-
15% kasus tes tinel dan phalen (+)
Abduksi bahu <90o
Kekuatan motorik normal
PENJELASAN

POLIMIALGIA REUMATIKA
Pemeriksaan penunjang
Peningkatan LED (bisa mencapai >100
mm/jam)
Peningkatan CRP
Tes ANA, RF dan Anti-CCP negatif
membedakan dengan RA
Pencitraan (USG, MRI, PET scan)
bursitis dan tenosynovitis
TATALAKSANA

POLIMIALGIA REUMATIKA
Tatalaksana
Kortikosteroid oral dosis rendah
respon terapi biasanya cepat (< 1 minggu)
Prednison 15 mg/hari biasanya diberikan
selama 1-2 tahun
Prednison dengan dosis ini diberikan hingga 2-4
minggu setelah nyeri menghilang
Turunkan dosis prednison 2,5 mg (tapering off)
setiap 2-4 minggu
Setelah mencapai 10 mg/hari turunkan 1 mg
per bulan
PENJELASAN

Giant cell arteritis


(Temporal arteritis)
Vaskulitis inflamatorik kronis sistemik yang
mengenai pembuluh darah besar dan sedang
Banyak mengenai orang tua
Banyak terjadi bersamaan dengan polymyalgia
reumatika (50% pasien GCA memiliki PMR)
Lokasi
1. Cabang di area extra cranial dari arteri carotis
(temporal, ophthalmic)
2. Arteri besar lain (subclavian, axillary)
3. Arteri thoracic (peningkatan resiko aneurisma)
PENJELASAN

Gejala Klinis
Nyeri kepala
Nyeri pada kulit kepala
Arteri temporal menebal
Klaudikasio area rahang
Kehilangan penglihatan akut
Penurunan berat badan, anorexia,
demam, keringat malam, malaise, depresi
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang

Gold standard : biopsi arteri temporalis


PENJELASAN

USG PADA GCA


TATALAKSANA

TATALAKSANA GCA
Respon baik terhadap steroid 40-60 mg per
hari, mulai ketika diagnosis
Pasien dengan gejala visual dapat diberikan
metilprednisolon 1 gram IV pulse dose per
hari selama 3 hari sebelum terapi dengan
prednisone
Dosis tetap selama 2 sampai 4 minggu
Setelah perbaikan klinis, dosis dikurangi,
durasi bisa hingga 2 tahun
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Natrium Diklofenak bukan DOC


C. Paracetamol bukan DOC
D. Siklosforin untuk kasus resisten
steroid
E. Klorokuin terapi SLE
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 60 tahun
Nyeri pada dagu, kedua bahu dan panggul
Badan terasa kaku tiap pagi > 1 jam
Nyeri kepala dekat pelipis seperti terbakar
Pandangan mata kabur

DIAGNOSIS >> POLIMYALGIA REUMATIKA


DENGAN GIANT CELL ARTERITIS
Maka, terapi yang tepat adalah

A. Prednison
KEYWORDS

Perempuan, 25 tahun
Lutut kanan bengkak setelah jatuh dari motor
1 jam lalu
PF : TTV normal, terdapat swelling pada regio
patella kanan, nyeri tekan minimal, teraba
hangat, fluktuasi (+), serta keterbatasan gerak
Ro genu : tampak soft tissue swelling

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Hemartrosis
PENJELASAN

HEMARTROSIS
Perdarahan pada sendi lutut yang sering
terjadi pada trauma akut yang terjadi robekan
pada pembuluh darah
Evaluasi harus dilakukan sebaik mungkin
pada hemartrosis lutut, karena sebagian besar
kasus terjadi kerusakan ligamen anterior atau
posterior, fraktur kondral, dislokasi patella,
robekan meniskus, dan fraktur interkondilar
PENJELASAN

ETIOLOGI
TRAUMA NON-TRAUMA
Ruptur ligamen Artritis

Dislokasi Patella Infeksi

Meniscus Tears Crystal capsular

Lesi Osteochondrical Tumor

Capsular tears
PENJELASAN

MANIFESTASI KLINIS
Gejala Utama
Nyeri
Bengkak
Kestabilan sendi
Keterbatasan gerakan
Nyeri lutut diperberat oleh gerakan
Pembengkakan lutut efusi atau perdarahan ke dalam
sendi
Palpasi fluktuasi, teraba hangat
PENJELASAN

TATALAKSANA
Penatalaksanaan pada hemartrosis biasanya
tergantung pada manifestasi klinis
Bila ada hemartrosis yang besar aspirasi
secara steril, balut tekan, pemasangan gips
secara sirkuler selama 4-6 minggu.
Jika terjadi fraktur bedah rekonstruksi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ruptur ACL Lachmann test (+) Anterior


drawer test (+)
C. Meniscus Tear McMurray test (+)
D. Knee Contusio Fluktuasi (-)
E. Muscle Strain nyeri otot akibat overuse
atau stretched mendadak, fluktuasi (-)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 25 tahun
Lutut kanan bengkak setelah jatuh dari
motor 1 jam lalu
PF : TTV normal, terdapat swelling pada
regio patella kanan, nyeri tekan minimal,
teraba hangat, fluktuasi (+), serta
keterbatasan gerak
Ro genu : tampak soft tissue swelling

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Hemartrosis
KEYWORDS

Laki-laki, 72 tahun
Nyeri yang memberat sejak 5 hari lalu, terutama
saat berjalan
Nyeri tidak membaik dengan asetaminofen
Riwayat total arthroplasty panggul kanan 8
minggu lalu

DIAGNOSIS >> OSTEOMYELITIS


JAWABAN

A. Coagulase negative-
staphylococcus
PENJELASAN

OSTEOMYELITIS
Peradangan pada tulang
Etiologi
Penjalaran langsung dari infeksi jaringan lunak (pada
dewasa)
Penyebaran hematogen (pada anak atau IV drug user)
Patogen
S. Aureus (tersering)
Salmonela typhi
IVDU: Pseudomonas, Staph aureus
S. Epidermidis (pasien hip replacement)
S. Aureus, Pseudomonas, enterobacter (luka kronik dan
DM)
PENJELASAN

OSTEOMYELITIS ETIOLOGI
PENJELASAN

MANIFESTASI KLINIS
Akut Kronik
Gejala: letargi, nyeri akut, Gejala: bisa tidak spesifik,
eritema nyeri kronik
PF: edema, eritema, nyeri PF: nyeri tekan, gangguan
tekan, gangguan ROM, ROM, ulus, sinus tract
nyeri pada tulang (patognomonik pada
osteomyelitis kronik),
tulang terekspos

Sinus tract
PENJELASAN

Evaluasi
Laboratorium
Peningkatan leukosit,
ESR, kultur
Radiografi
Reaksi periosteal, soft
tissue swelling,
sequestrum involucrum
MRI
Biopsi & Kultur: gold Sequestrum adalah nekrosis
tulang
standard
Involucrum adalah tulang
baru dengan periosteal baru
yang meliputi sequestrum
PENJELASAN

IMAGING FOTO POLOS


Osteomyelitis akut reaksi periosteal
(periostitis), pembengkakan jaringan
lunak
Setelah 20 hari sequestrum (subakut)
Setelah 30 hari involucrum (subakut)
Osteomyelitis Kronik penebelan
periosteal, erosi korteks, lesi osteolitik
radiolusen (abses Brodie)
PENJELASAN

Gambaran
karakteristik
osteomyelitis
subakut-kronik
PENJELASAN

MODALITAS RADIOLOGI
1. X-Ray Pemeriksaan Pertama
Pada keadaan akut hanya bisa melihat periosteal
formation & soft tissue swelling
Tidak spesifik untuk Osteomielitis
Pada kronik
Gambaran Sequestreum & Involucrum

2. MRI Gold Standard


Bisa melihat struktur tulang, sumsum, jaringan
3. CT-scan Pilihan ke-2 terbaik setelah MRI
Lebih superior dari MRI untuk melihat struktur
tulang
Pada fase kronik lebih baik > MRI

Department of Radiology, Chelsea and Westminster Hospital NHS Foundation Trust ; The imaging of osteomyelitis
PENJELASAN

TATALAKSANA
TATALAKSANA

Prinsip Terapi Indikasi operasi


Kegagalan terapi
IV Antibiotik sesuai kultur antibiotik
Jika tidak bisa kultur mulai Surgical hardware
yang terinfeksi
dengan AB broad spectrum Osteomyelitis kronis
Durasi Terapi AB 4-6 dengan nekrosis
tulang dan jaringan
Minggu lunak

AAFP Diagnosis and Management of Osteomyelitis


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Escherichia coli GI tract


C. Group A beta-hemolytic streptococcus
respiratory tract
D. Haemophillus influenzae respiratory tract
E. Pseudomonas aeruginosa infeksi telinga,
pneumonia, dll
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 72 tahun
Nyeri yang memberat sejak 5 hari lalu, terutama
saat berjalan
Nyeri tidak membaik dengan asetaminofen
Riwayat total arthroplasty panggul kanan 8
minggu lalu

DIAGNOSIS >> OSTEOMYELITIS


Maka, etiologi yang tepat adalah
A. Coagulase negative-
staphylococcus
KEYWORDS

An. S, laki-laki 11 tahun


Dibawa untuk melakukan transfusi darah rutin
Riwayat lemas, pucat, mudah letih, konjungtiva
anemis, dan hepatosplenomegali sejak 3 tahun
yang lalu transfusi rutin PRC
Lab : Hb 9 g/dL, WBC 7000, Platelet 180.000
MDT : sel berbentuk target

DIAGNOSIS >> THALASSEMIA


JAWABAN

E. Hemosiderosis
PENJELASAN

Hemoglobin
Hemoglobin terdiri atas heme dan 4 rantai
globin
Jenis hemoglobin ditentukan dari kombinasi 4
rantai tersebut
HbA1 2 + 2 (95-97% Hb pada orang dewasa)
HbA2 2 + 2 (2-3% Hb orang dewasa)
HbF 2 + 2 (1% Hb orang dewasa)

Perhatikan!!
Seluruh HbA (97-99% Hb orang dewasa) memiliki rantai alfa.
Kegagalan pembentukan rantai alfa total bersifat fatal!
PENJELASAN

Hemoglobin Manusia
PENJELASAN

Jenis-Jenis Hb Manusia
Hb Embrio (HbE)
Dibentuk dalam yolk sac
Ditemukan pada embrio sampai usia 12 minggu
Terdiri dari 2 rantai utama, yaitu rantai (analog dari rantai
) dan rantai (analog dari rantai , e a )
Hb Fetal (HbF)
Disintesis oleh hepar sejak usia gestasi 5 minggu sampai
beberapa bulan setelah kelahiran
Terdiri dari 2 rantai dan 2 rantai
Normalnya kadar HbF akan menghilang secara perlahan
tergantikan oleh Hb Adult/dewasa (HbA)
PENJELASAN

Jenis-Jenis Hb Manusia (2)


Hb Adult/Dewasa (HbA)
Disintesis di sumsum tulang
Sebagian besar (95-97%) terdiri dari 2 rantai dan 2
rantai
Sebagian kecil (2-3%) terdiri dari HbA1 dan HbA2
Hb A1 Hb yang terbentuk selama proses
pematangan eritrosit. Terdiri dari 3 subfraksi A1a,
A1b, A1c
HbA2 Hb yang muncul pada akhir masa fetus
sampai memasuki masa anak-anak. Terdiri dari 2
rantai dan 2 rantai

Sherwood. 7th Ed. 2010


PENJELASAN

Hemoglobin
Karena pentingnya rantai alfa,
pembentukan rantai alfa dikawal oleh 4
lokus gen (pada kromosom 16)
Rantai beta dikawal oleh 2 lokus gen
(pada kromosom 11)
PENJELASAN

Perubahan Kadar Hemoglobin

Sherwood. 7th Ed. 2010


PENJELASAN

Thalassemia
Gangguan genetik pembentukan rantai Hb
(prekursor eritroid tidak mampu membentuk
protein globin) pola penurunan autosomal
resesif
Terbagi menjadi 2 jenis secara umum
Thalassemia gangguan pembentukan rantai
Ada 4 subtipe
Gangguan biasanya berupa delesi
Thalassemia gangguan pembentukan rantai
Ada 3 subtipe
Gangguan dapat berupa ekspresi gen ( +) atau tidak
ada ekspresi gen ( 0)
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI
Thalassemia menyebabkan Hemolisis
intrakorpuskular hemolisis yang disebabkan karena
kelainan struktur RBC
Bedakan dengan hemolisis ekstrakorpuskular yang
disebabkan oleh faktor di luar RBC (misalnya antibodi
pada AIHA)
Kurangnya sel darah merah menyebabkan terjadinya
hematopoiesis ekstramedulla pembentukan sel
darah merah di luar sum sum
Hepar hepatomegali
Tulang wajah Fascies Cooley
Tulang panjang
PENJELASAN

Thalassemia
Subtipe
Silent carrier ( -/ ) hanya kehilangan 1 lokus gen, pasien
asimptomatik karena produksi rantai masih cukup

-thalassemia trait ( -/ -) kehilangan 2 lokus gen, disebut


juga thalassemia minor, anemia ringan, produksi rantai ,
dapat ditemukan Hb Barts (4 ) dalam kadar rendah

HbH disease (--/ -) kehilangan 3 lokus gen, disebut juga


thalassemia intermedia, anemia berat, ikterus neonatorum (+),
hepatosplenomegali, produksi rantai , dikompensasi
dengan HbH (4 )

Hidrops fetalis (--/--) delesi seluruh lokus gen, disebut juga


thalassemia mayor, Fatal, tidak ada produksi rantai
PENJELASAN

Thalassemia
Subtipe
Thalassemia trait ( / + atau / 0)
disebut juga thalassemia minor, bisa
asimptomatik, tidak ditemukan
organomegali, anemia ringan, produksi
rantai , dikompensasi dengan HbF
(2 + 2 ) hingga 5%
Mirip dengan anemia defisiensi besi
(dibedakan dengan indeks Mentzer)
> 13 ADB
< 13 Thalassemia
Elektroforesis : ditemukan peningkatan
HbA2, HBF, atau keduanya
PENJELASAN

Thalassemia
Thalassemia intermedia ( +/ +) anemia,
tidak membutuhkan transfusi, produksi rantai
, dikompensasi dengan HbF hingga 50%

Thalassemia mayor ( 0/ + atau 0/ 0)


disebut juga Coole anemia, anemia berat,
butuh transfusi berkala, produksi rantai tidak
ada sama sekali, HbA1 0%, HbA2 5%, HbF
hingga 95%
PENJELASAN

Thalassemia
minor intermedia mayor
Usia onset gejala - 2-4 tahun 6-12 bulan

Tidak ada/sangat Hb biasanya 7,5-11


Anemia Hb 3-5 g/dL
ringan g/dL

Pada awalnya tidak,


Kebutuhan
Tidak mulai dependen di Ya
transfusi
usia 30-40 th

Pucat, ikterus, urin


Hepatosplenomegali, seperti teh,
Manifestasi Klinis Mudah lelah
ikterus dapat terjadi hepatosplenomegali,
fascies Cooley
PENJELASAN

Thalassemia

Fascies Cooley
PENJELASAN

Thalassemia
Pemeriksaan penunjang
Apusan darah tepi
Mikrositik
Hipokrom
Sel target (+)
Elektroforesis Hb untuk penegakkan
diagnosis
PENJELASAN

Thalassemia

Hapusan darah tepi thalassemia


Mikrositik, hipokrom, sel target (+)
TATALAKSANA

TATALAKSANA
TATALAKSANA: TRANSFUSI Agen kelasi besi diberikan
jika:
Hb pre-transfusi: 8 g/dl;
target Hb: 12-13 g/dl Ferritin serum>1.000 ng/ml
Saturasi transferin>55%
Komplikasi dari tatalaksana:
10-20 kali transfusi PRC
Hemosiderosis akibat Menerima transfusi darah
transfusi berulang sebanyak 1 liter
Komplikasi ini muncul
di akhir dekade 1 atau Jenis-jenis agen kelasi besi:
awal dekade 2
Subkutan = Deferoksamin
Iron overload terjadi di Oral = Deferipron dan
jantung, liver, organ Deferasirox
endokrin, dan tulang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Amyloidosis penumpukan amyloid


B. Sarkoidosis penyakit inflamasi yang
melibatkan banyak organ dengan pembentukan
granuloma nonkaseosa
C. Anemia bagian dari penyakit, bukan
komplikasi
D. Iron depletion salah, seharusnya iron
overload
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


An. S, laki-laki 11 tahun
Dibawa untuk melakukan transfusi darah rutin
Riwayat lemas, pucat, mudah letih, konjungtiva
anemis, dan hepatosplenomegali sejak 3 tahun
yang lalu transfusi rutin PRC
Lab : Hb 9 g/dL, WBC 7000, Platelet 180.000
MDT : sel berbentuk target

DIAGNOSIS >> THALASSEMIA


Maka, efek samping yang tepat adalah

E. Hemosiderosis
KEYWORDS
Laki-laki, 50 tahun
Penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu
Mengantuk, sesak nafas, terengah-engah, tidak mau
makan, mual muntah hebat 12 jam lalu
Riwayat DM pengobatan rutin ke dukun
GCS 9, TD 90/60, HR 124, RR 38 cepat dan dalam
(mekanisme kompensasi pernapasan kussmaul)
Napas berbau seperti buah
GDS 535, urin keton (+)
Analisa gas darah kondisi asam-basa sudah
terkompensasi

DIAGNOSIS >> ASIDOSIS METABOLIK


TERKOMPENSASI E.C. KETOASIDOSIS METABOLIK
JAWABAN

A. pH normal, pCO2 menurun


PENJELASAN

KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Salah satu komplikasi akut diabetes terberat
Trias
Hiperglikemia
Asidosis metabolik
Ketosis (increase total body ketone)
Patofisiologi: kombinasi defisiensi insulin dan peningkatan
hormon counterregulatory (glukagon, katekolamin, kortisol,
growth hormone) menimbulkan hiperglikemia & ketosis
Hiperglikemia disebabkan oleh: (1) peningkatan
glukoneogenesis, (2) glikogenolisis, (3) gangguan uptake
glukosa di perifer
Sebagian besar terjadi pada pasien DM tipe 1 atau DM tipe 2
dengan pencetus stress katabolik (infeksi, trauma, operasi, dsb)
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI KAD
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
KAD HHS
Lebih akut (<24 jam) Proses perjalanan
Poliuri, polidipsi, muntah, penyakit lebih lama
dehidrasi, lemah, (hitungan hari minggu)
perubahan status mental Poliuri, polidipsi,
Mual, muntah, nyeri dehidrasi, lemah,
perut (>50%) perubahan status mental
Turgor kembali lambat Gejala neurologis
Pernapasan Kussmaul (hemianopia,
merupakan respon hemiparesis, kejang)
terhadap asidosis Takikardi, hipotensi
metabolik
Takikardi, hipotensi
PENJELASAN
KEYWORDS

Kriteria Diagnosis KAD & HHS


PENJELASAN

Hyperosmolar
Hyperglycemic State
Trias
Hiperglikemia
Hiperosmolaritas
Dehidrasi (tanpa ketoasidosis yang signifikan)
Patogenesis: Dehidrasi akibat diuresis osmotik.
Defisiensi insulin relatif, masih cukup untuk mencegah
lipolisis & ketoasidosis
Protocol for management of adult patients with DKA or HHS. DKA diagnostic criteria: blood
glucose 250 mg/dl, arterial pH 7.3, bicarbonate 15 mEq/l, and moderate ketonuria or ketonemia.

©2009 by American Diabetes Association


PENJELASAN

4 Pilar Tatalaksana KAD


1. Cairan IV
Nilai status hidrasi
Jika hipovolemia berat NaCL 0,9% loading 1 L/jam
Jika dehidrasi ringan lihat Na
Jika syok kardiogenik tatalaksana syok & monitor
hemodinamik
2. Koreksi Kalium
<3.3 mEq/L insulin tunda, koreksi 20-30mEq/jam hingga
>3.3mEq
3.3 5.2 mEq/L koreksi degan menambahkan 20-30 mEq
pada tiap liter cairan IV. Target kalium 4-5 mEq/L
>5.2 mE1 tidak dikoreksi, monitoring tiap 2 jam
PENJELASAN
KEYWORDS

4 Pilar Tatalaksana KAD

3. Bikarbonat
Dikoreksi jika pH <6.9
100 mmol dalam H2O 400 ml + KCl 20 mEq drip dalam 2
jam monitoring tiap 2 jam
4. Insulin
Masuk pada jam ke-2 setelah koreksi cairan
Bolus 180mU/kgBB lanjut drip 90mU/kg/jam dalam NaCl
0,9% titrasi sesuai gula darah
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA


pH Tingkat keasaman
pCO2 dan pO2 Tekanan Parameter Nilai Normal
Parsial seberapa
pH 7,35 7,45
banyak jumlah gas tersebut
terlarut dalam darah pCO2 35 40
HCO3- = bikarbonat pO2 95 100
“buffer untuk HCO3- 22 30
mengatur jumlah CO2
BE-ecf (-2) (+2)
dalam darah
O2 Sat 91 100 (arteri)
BE Base excess
Jumlah sisa buffer (HCO3) 60 85 (vena)
dalam darah (dapat
meningkat dapat menurun)
Mille ane he ia
Ha i on Internal Medicine 19th
PENJELASAN

DIAGNOSIS GANGGUAN
ASAM BASA
PENJELASAN

PERSAMAAN DASAR

CO2 + H2O H2CO3 HCO3- + H+

Semakin tinggi CO2


dalam tubuh maka Semakin banyak HCO3-,
kondisi tubuh akan maka ion asam akan lebih
semakin asam banyak dimetabolisme
tubuh semakin basa
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA

Simple Mixed Independently


coexisting
Keadaan primer
yang dimiliki
Acid- Acid- disorders,
pasien base base bukan respon
kompensasi
menimbulkan
respon Disorders Disorders
kompensasi
PENJELASAN

Prediksi
Respon
Kompensasi
pada Simple
Acid-base
Disorders
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA


METABOLIK PENYEBAB
UTAMA

Metabolik pH CO2 HCO3-

Asidosis N
Kompensasi
Respiratorik
Alkalosis N
Kompensasi
Respiratorik
Mille ane he ia
Kompensasi maksimal terjadi pada 12-24 jam (Mille ) Ha i on Internal Medicine 19th
PENJELASAN

ETIOLOGI GANGGUAN ASAM


BASA METABOLIK
ASIDOSIS METABOLIK ALKALOSIS METABOLIK
Peningkatan asam (High Peningkatan HCO3-
Anion Gap Acidosis) Kehilangan asam
Penurunan asam (biasanya kehilangan HCl
(Hyperchloremic/Non- akibat muntah yang
Anion Gap Acidosis) persisten)
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA


RESPIRATORIK
PENYEBAB
UTAMA

Respiratorik pH CO2 HCO3-

Asidosis N
Kompensasi
Metabolik
Alkalosis N
Kompensasi
Metabolik
PENJELASAN

ETIOLOGI GANGGUAN ASAM


BASA RESPIRATORIK
ASIDOSIS RESPIRATORIK ALKALOSIS RESPIRATORIK
Ventilasi yang inadekuat Ventilasi yang berlebihan
(hipoventilasi) (hiperventilasi) CO2
retensi CO2 keluar terlalu banyak
Depresi napas Stimulasi SSP (ansietas,
nyeri, demam)
Paralisis otot ventilasi
Kelainan rongga dada (Flail
(contoh: GBS) chest, hemotoraks, emboli
Asma paru)
PPOK Hipoksemia
PENJELASAN
ANION GAP

AG = Na+ - (Cl- + HCO3-)


Anion Gap (AG) mengukur unmeasured anions di
dalam plasma, seperti protein anion (albumin), fosfat,
sulfat, anion organik

Normal 8 10 mmol/L
PENJELASAN
ANION GAP
Akumulasi anion
AG meningkat

asam di ECF
(Asetoasetat,
laktat, beta Kehilangan
hidroksibutirat) alkali dari
atau terdapat traktus GI

AG Tetap/Normal
asam dari sumber (diare) atau
eksogen
dari ginjal
Contoh: DKA, (renal tubular
sindrom
uremikum, acidosis)
asidosis laktat,
intoksikasi salisilat
PENJELASAN

ANION GAP
Nilai HCO3-, PCO2, dan pH yang normal
belum tentu memastikan bahwa tidak ada
gangguan asam basa
Contoh: Seorang alkoholik yang muntah
dapat mengalami alkalosis metabolik dengan
pH 7,55, namun jika pasien tsb memiliki
ketoasidosis alkoholik pH akan menjadi
7,40 (normal)
Abnormalitas asam-basa dapat dilihat
dengan adanya AG (Anion Gap)
PENJELASAN

ANALISIS KASUS
Pada kasus pasien mengalami ketoasidosis
diabetikum
Keton bersifat asam (H+ ) mengalir secara
sistemik membutuhkan HCO3- untuk
menetralkan asam tersebut yang sangat
berlebihan akibatnya jumlah HCO3- berkurang
pe HCO3- pH
(lihat kembali rumus dasar (H+ + HCO3- = H2CO3) &
tabel sebelumnya)
Dalam 12-24 jam kompensasi akan terjadi
secara maksimal pH kembali normal, pCO2
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. pH basa, HCO3- menurun pH seharusnya


normal
C. pH normal, pCO2 normal salah, pCO2
seharusnya menurun
D. pH normal, pCO2 meningkat salah, pCO2
seharusnya menurun
E. pH asam, HCO3- menurun asidosis
metabolik belum terkompensasi
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 50 tahun
Penurunan kesadaran sejak 30 menit yang lalu
Mengantuk, sesak nafas, terengah-engah, tidak mau makan, mual
muntah hebat 12 jam lalu
Riwayat DM pengobatan rutin ke dukun
GCS 9, TD 90/60, HR 124, RR 38 cepat dan dalam (mekanisme
kompensasi pernapasan kussmaul)
Napas berbau seperti buah
GDS 535, urin keton (+)
Analisa gas darah kondisi asam-basa sudah
terkompensasi

DIAGNOSIS >> ASIDOSIS METABOLIK TERKOMPENSASI E.C.


KETOASIDOSIS METABOLIK
Maka, hasil pemeriksaan AGD yang tepat adalah

A. pH normal, pCO2 menurun


KEYWORDS

Perempuan, 18 tahun
Rasa tidak nyaman di dada, sesekali sesak napas
dan sulit menelan memberat 2 bulan yang lalu
Ro thorax : mediastinum melebar, sudut
kostofrenikus lancip dan infiltrat negatif
Mendapat obat neostigmine dari spesialis saraf
cholinesterase inhibitor, terapi untuk Myasthenia
Gravis

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Timoma
PENJELASAN

TIMOMA
Masa pada mediastinum anterior
Epidemiologi
Umumnya diusia 40-60 tahun
Tidak ada predileksi jenis kelamin
Berkaitan dengan sindrom paraneoplastik
(myasthenia gravis, imunodefisiensi, good
syndrome)
Gejala
Suara serak bila mengenai nervus laringeal
Disfagia
Nyeri dada
PENJELASAN

TIMOMA
Dari Glandula
Timus Timoma

Sel-sel glandula timus


merupakan pemicu
pembentukan antibodi
terhadap reseptor
asetilkolin pada
neuromuscular junction
Penyakit autoimun yang
menyerang reseptor ini
Myasthenia Gravis
PENJELASAN

Pelebaran mediastinum
PENJELASAN

MYASTHENIA GRAVIS
DEFINISI
Penyakit autoimun autoantibodi menyerang
reseptor asetilkolin (Ach) pada neuromuscular
junction

MANIFESTASI KLINIS
Ptosis
Diplopia
Kelemahan otot
Karakteristik: semakin digunakan semakin
lemah
PENJELASAN

MYASTHENIA GRAVIS
PEMERIKSAAN
Tensilon Test
Pemberian endorphonium (menghambat degradasi
asetilkolin) menyebabkan perbaikan ptosis
Ice Pack Test
Suhu dingin menghambat enzim
asetilkolinesterase inhibitor menghambat
degradasi asetilkolin perbaikan ptosis
EMG
Pemberian stimulasi repetifi respon menurun
PENJELASAN

MYASTHENIA GRAVIS
Terapi

Relief simtomatik
asetilkolinesterase inhibitor
Piridostigmin
Steroid
IVIg
Skrining Timus bila ada timoma
timektomi
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Operatif
Pilihan utama
Reseksi total
Kemoterapi neoadjuvan atau kemoradiasi
Radiasi/kemoterasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Struma Nodosa Toksik pembesaran


bernodul pada leher, gejala hipertiroid (+)
B. Limfadenitis TB gejala TB (pe BB,
keringat malam, batuk, sesak), BTA (+), benjolan
kenyal multipel, tidak nyeri
C. Limfadenitis non-spesifik demam,
pembesaran KGB
E. Struma Difusa Toksik pembesaran difus
kelenjar tiroid, gejala hipertiroid (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 18 tahun
Rasa tidak nyaman di dada, sesekali sesak
napas dan sulit menelan memberat 2 bulan
yang lalu
Ro thorax : mediastinum melebar, sudut
kostofrenikus lancip dan infiltrat negatif
Mendapat obat neostigmine dari spesialis
saraf cholinesterase inhibitor, terapi untuk
Myasthenia Gravis

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Timoma
KEYWORDS
Laki-laki, 26 tahun
Demam menggigil dan berkeringat sejak 3 hari
Riwayat bepergian ke Manokwari selama 2
minggu
PF : kes kompos mentis, TD 110/80, HR 90, RR 20,
suhu 38. Hepar teraba 4 jari di bawah arkus kosta
Lab : Hb 9 g/dL, leukosit 12.000, trombosit 240.000
Apusan darah tepi : titik Schuffner

DIAGNOSIS >> MALARIA TERTIANA

JAWABAN

D. Sferis
PENJELASAN

MALARIA
Definisi: penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit
Plasmodium
Jenis Plasmodium
P. falciparum menyebabkan malaria tropica
P. vivax menyebabkan malaria tertiana
P. ovale menyebabkan malaria tertiana
P. malariae menyebabkan malaria kuartana
Vektor: Nyamuk Anopheles sp. betina
Masa Inkubasi
Malaria tropica 7-30 hari
Malaria tertiana 14 hari
Malaria kuartana 18 hari
1. Invasi: Nyamuk
anopheles yang
terinfeksi menggigit
manusia dan
sporozoit masuk ke
dalam darah
2. Fase pre-eritrosit:
Sporozoit bermigrasi
menuju hepar dimana
mereka membentuk
skizon
3. Hipnozoit: fase laten
yang hanya ada pada
P. vivax dan P. ovale
4. Fase Eritrosit: Skizon
pecah dan melepas
merozoit ke dalam
darah untuk
menginvasi sel darah
merah. Merozoit matur
dan berubah dari
bentuk cincin
trofozoit skizon.
Skizon dan eritrosit
pecah dan merozoit
mencari sel darah
merah yang baru
5. Fase seksual:
Beberapa merozoit
tidak menjadi skizon
namun berdiferensiasi
menjadi gametosit
jantan dan betina.
Bentuk ini dihisap oleh
nyamuk Anopheles.
Gamet berubah
menjadi sporozoit di
GIT nyamuk.
Sporozoit migrasi ke
kelenjar ludah
nyamuk. Siklus
berulang.
PENJELASAN

Malaria
PENJELASAN

Malaria
Manifestasi Klinis
Tanpa komplikasi (tidak ada gejala berat
malaria, lihat slide berikutnya)
Trias malaria menggigil, demam, berkeringat
Anemia hemolitik
Hepatosplenomegali
Ikterik

Pola demam
Tanpa pola khusus Malaria tropica
Setiap 48 jam Malaria tertiana
Setiap 72 jam Malaria kuartana
PENJELASAN

Malaria Berat
Gejala Kriteria
Penurunan GCS <11 pada dewasa atau Blantyre coma score <3 pada
Kesadaran anak
Kejang Lebih dari 2 episode dalam 24 jam
7 g/dL pada de a a, 5 g/dL pada anak <12 ah n dengan
Anemia berat
hitung parasit >10.000/µL
Kompensata CRT 3 de ik
Syok Dekompensata Sistol <80 mmHg pada dewasa atau <70
pada anak dengan akral dingin dan CRT >3 detik
Pasien tidak dapat duduk, berdiri maupun berjalan tanpa
Prostrasi
bantuan
Asidosis Bika bona <15 mmol/L, lak a pla ma 5 mmol/L, napa
Metabolik cepat

Disadur dari: WHO, Guidelines for the treatment of malaria, 3 rd Ed. 2015
PENJELASAN

Malaria Berat
Gejala Kriteria
Bilirubin total >50 µmol/L (3 mg/dL) dengan hitung
Ikterus
parasit >100.000/µL
Konfirmasi radiologis ATAU SaO2 <92% tanpa bantuan
Edema Pulmo
oksigen dengan RR >30/menit
Perdarahan berulang atau lama (hidung, bibir, lokasi
Perdarahan hebat
pungsi vena), hematemesis, melena
Glukosa < 40 mg/dL pada dewasa dan anak >5 tahun,
Hipoglikemia
<54 mg/dL untuk anak <5 tahun
Kreatinin >3 mg/dL atau BUN >20 mmol/L,
Gangguan ginjal
hemoglobinuria (black water fever)
Hiperparasitemia P. falsiparum >500.000/µL

Disadur dari: WHO, Guidelines for the treatment of malaria, 3 rd Ed. 2015
PENJELASAN

Malaria
Pemeriksaan Penunjang
Mikroskopi diagnosis parasitik
Sediaan darah tebal menilai ada tidaknya
Plasmodium, estimasi jumlah parasit
Sediaan darah tipis identifikasi jenis Plasmodium
dalam sel darah merah
Rapid diagnostic test (RDT)
Antigen based antigen HRP2 spesifik P. falsiparum
Antibody based

Hati-hati!!
Plasmodium adalah parasit penyebab penyakit
Malaria adalah nama penyakitnya
TIPS!!
Skizon dengan >12
merozoit ditemukan
pada P. vivax

Skizon sangat jarang


ditemukan pada P.
falciparum dapat
ditemukan pada malaria
berat
TATALAKSANA

Malaria
ACT 3 + PQ
1st line
SD
Falciparum
Kina 7 + Doxy
2nd line
7 + PQ SD

ACT 3 + PQ
1st line
14
Malaria tanpa Vivax & ovale
komplikasi Kina 7 + PQ
2nd line
14

Seperti vivax,
Relaps vivax
dosis PQ naik

Singkatan
Malariae ACT 3 hari
ACT: Artemisinin
combination therapy
PQ: Primakuin
TATALAKSANA

Malaria
IV:
artesunate
Malaria Antimalaria
berat injeksi
IM:
artemeter

Semua ACT selama


Hamil
Trimester 3 hari

Singkatan
ACT: Artemisinin
combination therapy
PQ: Primakuin
TATALAKSANA

Malaria
Profilaksis
Sensitif klorokuin Indonesia sudah RESISTEN
Klorokuin 2 tab/minggu (dikonsumsi sejak 1 minggu
sebelum pergi hingga 4 minggu setelah kembali)
Resisten klorokuin
Tidak hamil: Doksisiklin 1x100 mg/hari (dikonsumsi
sejak 1-2 hari sebelum pergi hingga 4 minggu setelah
kembali)
Hamil: Mefloquine 1x250 mg/minggu (dikonsumsi sejak
2 minggu sebelum pergi hingga 4 minggu setelah
kembali)
Alternatif: Atovaquone 1x250 mg dan Proguanil 1x100 mg
(1-2 hari sebelum pergi hingga 7 hari setelah pulang)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Maurer spots malaria tropikana (p.


falciparum)
B. Menyerupai pisang malaria tropikana (p.
falciparum)
C. Menyerupai bulan sabit malaria tropikana
(p. falciparum)
E. Ziemann dots malaria kuartana (p.
malariae)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 26 tahun
Demam menggigil dan berkeringat sejak 3 hari
Riwayat bepergian ke Manokwari selama 2
minggu
PF : kes kompos mentis, TD 110/80, HR 90, RR 20,
suhu 38. Hepar teraba 4 jari di bawah arkus kosta
Lab : Hb 9 g/dL, leukosit 12.000, trombosit 240.000
Apusan darah tepi : titik Schuffner

DIAGNOSIS >> MALARIA TERTIANA


Maka, bentuk stadium gametositnya adalah

D. Sferis
KEYWORDS

Laki-laki, 5 tahun
Bengkak di lutut, tiba-tiba, tampak kemerahan
Riwayat sunat dengan bekas luka sulit sembuh
Saudara laki-laki ibu mengalami hal serupa
Lab : aktivitas Faktor VIII 29% (Nilai normal:
>50%) dan aktivitas Faktor IX 80% (Nilai normal:
70-120%)

DIAGNOSIS >> HEMOFILIA A


JAWABAN

B. Kriopresipitat
PENJELASAN

Hemostasis
Hemostasis terjadi dalam 3 tahap:
1. Vasokonstriksi Dipengaruhi oleh:
serotonin dan agen vasokonstriktor lainnya
2. Formasi platelet plug dipengaruhi oleh:
Thromboxane A2 (TXA2)
Jumlah platelet
Faktor von Willebrand
ADP
3. Kaskade koagulasi dipengaruhi oleh:
jumlah faktor koagulasi
JALUR INTRINSIK (aPTT)

8 5
12 11 9* 10* 2* 1

JALUR EKSTRINSIK (PT)


* Faktor yang dependen vitamin K, 7*
faktor VII paling dependen

Common pathway (dilalui ekstrinsik


dan intrinsic)
3

Pemeriksaan
Tahapan Angka Normal Penyakit
Penunjang
Vasokonstriksi Von Willebrand
Bleeding time (BT) 2-9 menit
Platelet plug disease, DIC

Hemofilia, Defisiensi
Kaskade Koagulasi Clotting time (CT) 8-15 menit
Vit. K
- Intrinsik aPTT 30-40 detik Hemofilia
11-12,5 detik (PT),
- Ekstrinsik PT / INR Defisiensi Vit. K
0,8-1,1 (INR)
PENJELASAN

Hemofilia
Definisi: penyakit perdarahan yang
disebabkan oleh defisiensi faktor
koagulasi dengan pola penurunan X-
linked resesif
Hemofilia A defisiensi faktor koagulasi VIII
Hemofilia B (Christmas disease) defisiensi
faktor koagulasi IX
PENJELASAN

Hemofilia
Manifestasi Klinis
Perdarahan yang sulit berhenti
Sendi (hemarthrosis, 80% kasus) dan otot
Intrakranial
Epistaksis dan perdarahan GIT

Pemeriksaan Penunjang
Pemanjangan aPTT
Hitung trombosit normal
Urinalisis hematuria
PENJELASAN

KLASIFIKASI HEMOFILIA
Kadar Faktor
Derajat Gejala Klinis
VIII / IX
1. Perdarahan spontan sejak
bayi
1% dari normal 2. Hemartrosis spontan yang
Berat
( 0,01 U/ml) disertai perdarahan lainnya,
membutuhkan pemberian
faktor pembekuan
1. Perdarahan sekunder akibat
1-5% dari normal trauma/operasi
Sedang
(0,01-0,05 U/ml) 2. Hemartrosis spontan dapat
terjadi
1. Perdarahan sekunder akibat
6-30% dari
trauma/opperasi
Ringan normal (0,06-0,3
2. Perdarahan spontan jarang
U/ml)
terjadi
William Hema olog 9th ed., Win obe Clinical Hematology 14th ed
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Saat perdarahan
Hentikan perdarahan dengan tekanan
Siapkan cairan intravena dan transfusi darah bila perlu
Definitif : faktor konsentrat (konsentrat faktor VIII untuk
hemofilia A dan faktor IX untuk hemofilia B)
Pilihan lain:
Kriopresipitat, dari plasma darah yang disentrifugasi kemudian
diambil endapannya mengandung fibrinogen, faktor VIII, XIII,
vWF, dan beberapa protein pembekuan lain. Lebih pekat
sehingga konsentrasi yang dibutuhkan lebih sedikit lebih
dipilih
Kriopresipitat tidak dipilih untuk hemofili B karena tidak
mengandung faktor IX
Fresh frozen plasma, berisi seluruh faktor pembekuan dan protein
serum. Mudah didapat, namun konsentrasinya rendah
TATALAKSANA

Tatalaksana
Profilaksis
Pemberian faktor koagulasi
Hemofilia A Faktor VIII 25-40 unit/kg 3
kali/minggu
Hemofilia B Faktor IX 25-40 unit/kg 2
kali/minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. FFP bukan pilihan utama, konsentrasinya


lebih rendah dibandingkan kriopresipitat
C. Whole Blood tidak tepat
D. PRC tidak tepat
E. Warfarin memperberat perdarahan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 5 tahun
Bengkak di lutut, tiba-tiba, tampak kemerahan
Riwayat sunat dengan bekas luka sulit sembuh
Saudara laki-laki ibu mengalami hal serupa
Lab : aktivitas Faktor VIII 29% (Nilai normal:
>50%) dan aktivitas Faktor IX 80% (Nilai
normal: 70-120%)

DIAGNOSIS >> HEMOFILIA A


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. Kriopresipitat
KEYWORDS

Laki-laki, 45 tahun
Penurunan kesadaran
Sering berdebar-debar dan kedua tangan gemetar
sejak 3 bulan lalu. BAB cair 3-4 x/hari & sulit tidur
PF : TD 150/90, HR 116, RR 22, Suhu 39,1.
Terdapat benjolan pada leher, konsistensi kenyal,
mobile, dan eksoftalmus (+)

DIAGNOSIS >> KRISIS TIROID


JAWABAN

B. O2, Rehidrasi cairan, loading


PTU 600 mg, paracetamol 1 gram
PENJELASAN

KRISIS TIROID
Keadaan klinis hipertiroidisme paling
berat, mengancam jiwa
Umumnya timbul pada pasien dengan
dasar penyakit Graves atau struma
multinodular toksik
Berhubungan dengan pencetus: infeksi,
trauma, operasi, zat kontras beriodium,
hipoglikemi, penghentian obat anti tiroid,
penyakit serebrovaskular
PENJELASAN

KRISIS TIROID - DIAGNOSIS


Diagnosis
Anamnesis
Riwayat penyakit hipertiroidisme dengan gejala khas (BB turun, diare,
amenorrhea) dengan penurunan kesadaran (delirium/koma)
PF
Gejala tanda khas hipertiroidisme
Gangguan SSP penkes (delirium/koma)
Demam (sampai 40o C)
Takikardia (130-200x/menit)
Diare
Ikterus
Dapat disertai gagal jantung
Penunjang
TSH sangat rendah, fT4/T3 tinggi, limfositosis reaktif, hiperglilkemia, azotemia
pre renal
EKG: sinus takikardi/AFRVR
TATALAKSANA

Suportif (antipiretik, koreksi elektrolit, cairan, atasi gagal


jantung)
Antagonis aktivitas hormon tiroid
Blokade produksi hormon tiroid: PTU 300 mg tiap 4-6 jam PO
Jika sangat berat bisa per NGT PTU 600 1000 mg
Alternatif : metimazol 20-30 mg PO, karbimazol 20-60 mg PO
Blokade ekskresi hormon tiroid: solutio lugol 8 tetes tiap 6 jam
Beta blocker: propranolol 60 80 mg tiap 6 jam PO atau 1-5 mg
IV tiap 6 jam target HR <90, bekerja dengan cara inhibisi enzim
monodeiodinase I & II
Glukokortikoid: hidrokortison 100 500 mg IV tiap 12 jam atau
deksametason 2 mg tiap 6 jam
Jika refrakter: dialisis peritoneal, plasmaferesis
Atasi pencetus
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. O2, Rehidrasi cairan, PTU loading dose 300


mg, propanolol 40 mg, paracetamol 1g dosis
loading salah
C. O2, Rehidrasi cairan, metimazole loading dose
20 mg, paracetamol 1 g metimazole bukan
pilihan utama pada krisis tiroid, utama pada
hipertiroid/maintanance
D. O2, Rehidrasi cairan, PTU 200 mg tiap 4 jam,
propranolol 40 mg loading dose terlebih dahulu
baru dosis terbagi 300-600mg/hari
E. O2, Rehidrasi cairan, PTU loading dose 300
mg, paracetamol 1g dosis loading salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 45 tahun
Penurunan kesadaran
Sering berdebar-debar dan kedua tangan gemetar
sejak 3 bulan lalu. BAB cair 3-4 x/hari & sulit tidur
PF : TD 150/90, HR 116, RR 22, Suhu 39,1.
Terdapat benjolan pada leher, konsistensi kenyal,
mobile, dan eksoftalmus (+)

DIAGNOSIS >> KRISIS TIROID


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. O2, Rehidrasi cairan, loading


PTU 600 mg, paracetamol 1 gram
KEYWORDS

Laki-laki, 70 tahun
Berbicara melantur, semakin lama semakin tidak
sadar, lalu terjadi penurunan kesadaran
Menderita DM 25 tahun, jarang berobat
PF : TD 110/70, RR 30, nafas tidak berbau buah
PP : GDS 634, hipokalemia. Urinalisis keton (-)
Dokter IGD melakukan rehidrasi dengan NaCl 0,9%

DIAGNOSIS >> HHS


JAWABAN

A. Koreksi kalium, berikan insulin


setelah kalium terkoreksi
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI AKUT DM
Krisis Hiperglikemia
Krisis Hiperglikemia
Kriteria
KAD HHS

Kadar gula darah 300-600 600-1200

Asidosis Positif Negatif

Anion gap Meningkat Normal/sedikit


meningkat
Osmolaritas plasma Meningkat (300- Sangat meningkat
320) (300-380)
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
KAD HHS
Lebih akut (<24 jam) Proses perjalanan
Poliuri, polidipsi, muntah, penyakit lebih lama
dehidrasi, lemah, (hitungan hari minggu)
perubahan status mental Poliuri, polidipsi,
Mual, muntah, nyeri dehidrasi, lemah,
perut (>50%) perubahan status mental
Turgor kembali lambat Gejala neurologis
Pernapasan Kussmaul (hemianopia,
merupakan respon hemiparesis, kejang)
terhadap asidosis Takikardi, hipotensi
metabolik
Takikardi, hipotensi
PENJELASAN
KEYWORDS

Kriteria Diagnosis KAD & HHS


PENJELASAN

Hyperosmolar
Hyperglycemic State
Trias
Hiperglikemia
Hiperosmolaritas
Dehidrasi (tanpa ketoasidosis yang signifikan)
Patogenesis: Dehidrasi akibat diuresis osmotik.
Defisiensi insulin relatif, masih cukup untuk mencegah
lipolisis & ketoasidosis
Protocol for management of adult patients with DKA or HHS. DKA diagnostic criteria: blood
glucose 250 mg/dl, arterial pH 7.3, bicarbonate 15 mEq/l, and moderate ketonuria or ketonemia.

©2009 by American Diabetes Association


TATALAKSANA
TATALAKSANA HHS

1. SEGERA: CAIRAN IV NACL 0,9% 1 L/JAM

Tentukan status hidrasi


Syok Hipovolemik : NaCl 0,9% 1 L/jam, jika perlu
plasma expander
Syok Kardiogenik : tatalaksana syok
Hipotensi ringan: lanjutkan IV fluid, periksa Na
tentukan ulang jenis cairan IV berdasarkan hasil Na
TATALAKSANA
TATALAKSANA HHS

2. Kalium

Pastikan fungsi ginjal baik: diuresis min 50ml/jam


<3.3 mEq/L tunda insulin
3.3-5.0 mEq/L beri 20-30 mEq kalium dalam tiap liter cairan iv
> 5.0 mEq/L turunkan kalium

3. Insulin: reguler insulin Bolus 0,1-0,15 U/kg 1-2 jam


setelah rehidrasi
Lanjutkan dengan IV drip 0,1 U/kg/jam dan dapat dititrasi
Target: kadar glukosa serum 250-300mg/dL
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Koreksi bikarbonat, berikan insulin setelah bikarbonat


terkoreksi tidak perlu koreksi bikarbonat karenat tidak
terjadi asidosis
C. Segera berikan insulin, kemudian koreksi kalium
dilakukan salah, harus koreksi Kalium terlebih dahulu
D. Segera berikan insulin, kemudian lakukan koreksi
bikarbonat salah, harus koreksi Kalium terlebih
dahulu
E. Berikan obat pulang dengan kombinasi Metformin
3x500 mg dan Glimepirid 1x2mg salah, pasien
memerlukan terapi HHS
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 70 tahun
Berbicara melantur, semakin lama semakin tidak
sadar, lalu terjadi penurunan kesadaran
Menderita DM 25 tahun, jarang berobat
PF : TD 110/70, RR 30, nafas tidak berbau buah
PP : GDS 634, hipokalemia. Urinalisis keton (-)
Dokter IGD melakukan rehidrasi dengan NaCl
0,9%

DIAGNOSIS >> HHS


Maka, tatalaksana selanjutnya adalah
A. Koreksi kalium, berikan
insulin setelah kalium terkoreksi
KEYWORDS

Anak, laki-laki, 2 tahun


Penurunan kesadaran setelah kejang
kelojotan selama 2 menit
Riwayat dirawat di Puskesmas Rawat Inap
karena diare cair akut + gizi buruk
tatalaksana nutrisi yang sangat agresif

DIAGNOSIS >> REFEEDING SYNDROME


JAWABAN

D. Hipokalemia, hipo-
magnesemia, hipofosfatemia
PENJELASAN

REFEEDING SYNDROME
Merupakan komplikasi rehabilitasi nutrisi akut
yang diberikan pada anak dengan gizi buruk
Disebabkan karena pemberian nutrisi
enteral maupun parenteral yang terlalu
agresif
Pemberian glukosa berlebihan
peningkatan kadar insulin serum
hipokalemia, hipofosfatemia,
hipomagnesemia
Nel on e book of pedia ic 20th ed
PENJELASAN

REFEEDING SYNDROME
PENJELASAN
REFEEDING SYNDROME
Tanda dan Gejala

Nel on e book of pedia ic 20th ed


PENJELASAN
REFEEDING SYNDROME
Tanda dan Gejala

Nel on e book of pedia ic 20th ed


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hiperkalemia, hipomagnesemia,
hiperfosfatemia
B. Hiperkalemia, hipermagnesemia,
hiperfosfatemia
C. Hipokalemia, hipermagnesemia,
hipofosfatemia
E. Hipokalemia, hipomagenesemia,
hiperfostatemia

Pilihan diatas tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, Laki-laki, 2 tahun
Penurunan kesadaran setelah kejang kelojotan
selama 2 menit
Riwayat dirawat di Puskesmas Rawat Inap karena
diare cair akut + gizi buruk tatalaksana nutrisi
yang sangat agresif

DIAGNOSIS >> REFEEDING SYNDROME


Maka, hasil PP yang tepat adalah

D. Hipokalemia, hipo-
magnesemia, hipofosfatemia
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Sering BAK sejak 4 minggu, hingga 6-7x pada malam hari
Sering merasa haus, lemas dan pandangan terganggu
PF : TD 110/70, HR 90, RR 21, Suhu afebris
Tidak dalam pengobatan
Water deprivation test osmolalitas serum 360,
osmolalitas urin 128 Pemberian desmopressin
osmolalitas urin meningkat menjadi 300

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Diabetes insipidus
sentral
PENJELASAN
KEYWORDS

DIABETES INSIPIDUS

Kelainan dimana ginjal kehilangan kemampuan


mengkonsentarsikan urin
Disebabkan defisiensi ADH (Anti-Diuretic Hormone)
Terbagi menjadi 2
1. Sentral penurunan sekresi ADH, disebabkan:
idiopatik (30%), trauma, infeksi hipofisis (oleh jamur,
TB), keganasan (kraniofaringioma)

2. Nefrogenik resistensi ADH (gangguan reseptor


ADH pada ginjal), disebabkan oleh: obat (lithium,
amfoterisin B), hipokalemia berat (tubulus menjadi
resisten terhadap ADH, hiperkalsemia, ginjal polikistik)
PENJELASAN
KEYWORDS

ANTI-DIURETIC HORMONE
Vasopressin
Fungsi:
Penurunan urin output
Penurunan sweating
Menaikan tekanan darah
Dehidrasi
Release ADH
Overhidrasi
Menghambat ADH
PENJELASAN

PENDEKATAN KLINIS
Gejala: poliuria, polidipsi, nokturia
Pendekatan Diagnosis (suspek DI - pasien dengan poliuri &
polidips)i:
1. Dilakukan pengukuran osmolalitas plasma & osmolalitas
urin untuk mengetahui nilai baseline
2. Selanjutnya uji Water Deprivation Test membedakan
Diabetes Insipidus & Polidipsi Primer (Psikogenik). Jika
osmolalitas urin meningkat (> 600 mOsmol/kg)
diabetes insipidus dapat di rule out
3. Untuk membedakan sentral/nefrogenik diberikan
desmopressin
1. Sentral: osmolaritas urin naik setelah diberikan
desmopressin (menandakan reseptor ADH di ginjal
berfungsi baik)
2. Nefrogenik: osmolalitas urin tetap rendah
meskipun diberikan hormon, reseptor disfungsi
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

Perbedaan Karakteristik Polidipsia


Psikogenik dengan Diabetes Insipidus
TATALAKSANA
KEYWORDS

Untuk pasien dengan asupan oral tidak adekuat dan


terjadi hipernatremia,
Dextrose dan air atau cairan hipoosmolar secara IV
(500 – 750 ml/jam dengan target penurunan sodium
0,5 mEq/L/jam)

Terapi farmakologi berupa :


Desmopressin (pilihan utama DI sentral)
Vasopressin sintetik
Chlorpropamide
Karbamazepine
Klofibrat
Tiazid
NSAID, seperti indometasin terutama pada DI nefrogenik
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Diabetes insipidus nefrogenik pada pemberian


desmopressin osmolalitas urin tetap rendah
C. Polidipsi Psikogenik pada water deprivation
test, osmolalitas urin meningkat (> 600 mOsmol/kg)
D. Diabetes mellitus tipe 1 gejala polidipsi polifagi
poliuri, c-peptide rendah
E. Syndrome of Inappropriate ADH Secretion
(SIADH) kebalikan dari diabetes insipidus,
sekresi ADH berlebihan gejala euvolemic
hyponatremia (disorientasi, letargi, gangguan
kesadaran; turgor kulit normal, tidak edema/asites),
biasa disertai SOL di kepala
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Sering BAK sejak 4 minggu, hingga 6-7x pada
malam hari
Sering merasa haus, lemas dan pandangan
terganggu
PF : TD 110/70, HR 90, RR 21, Suhu afebris
Tidak dalam pengobatan
Water deprivation test osmolalitas serum 360,
osmolalitas urin 128 Pemberian desmopressin
osmolalitas urin meningkat menjadi 300

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Diabetes insipidus sentral
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Sering lapar, haus dan buang air kecil
PF : TTV normal, BB 60, TB 170, lain-lain normal
Lab : GDS 420, C-peptida dalam batas normal,
ICA (-), IAA (-)
Kedua kakak pasien yang masih muda memiliki
penyakit serupa

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Maturity onset
diabetes of the young
PENJELASAN
KEYWORDS

DM TIPE LAIN

MODY
Bentuk DM tipe II yang sangat jarang (hanya 1-
5%), bermanifestasi pada usia <25 tahun,
memiliki pola penurunan autosomal dominan
Disebabkan single gene defect
LADA
Digolongkan ke dalam subgrup DM tipe I.
Kadang disebut juga DM tipe 1.5
Proses autoimun, mirip dengan DM tipe I
(serangan autoimunke sel beta pankreas)
Muncul pada dewasa (usia sekitar 30 tahun)
PENJELASAN
KEYWORDS

MODY (Maturity Onset Diabetes of


the Young)

Gejala diabetes akibat mutasi genetik pada faktor


transkripsi metabolik
Tersering MODY2 (defek glukokinase) dan MODY3
(defek hepatic nuclear factor)
Autosomal dominan, (umumnya terdapat riwayat
keluarga dengan DM tipe apapun)
DM pada usia muda (<25 tahun), tidak ada fitur
resistensi insulin, tidak ada tanda autoimun
terhadap sel beta
PENJELASAN
KEYWORDS

LADA (Latent Autoimmune Diabetes


in Adults)

Adult-onset diabetes, slowly progressive form of type I


DM
Umumnya BMI normal (tidak berkaitan dengan
obesitas seperti pada DM tipe II)
Autoantibodi positif
Islet cell autoantibodies (ICA)
Autoantibodies to glutamic acid decarboxylase (GAD)
Tyrosine phosphatase related islet antigen 2 (IA-2)
Insulin autoantibodies (IAA)
Penurunan sel beta bervariasi (nilai C-peptide
bervariasi)
PENJELASAN
KEYWORDS

Perbedaan karakteristik DM tipe 1,


DM tipe 2, dan LADA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Non-insulin dependent diabetes mellitus


DM tipe II, pathogenesis ominous oktet
B. Juvenile diabetes istilah lain DM tipe I
D. Latent autoimmune diabetes of adult
seperti DM tipe I (marker autoimun positif), tapi
muncul pada dewasa)
E. Insulin dependent diabetes mellitus DM
tipe I, tidak ada mutasi genetik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 20 tahun
Sering lapar, haus dan buang air kecil
PF : TTV normal, BB 60, TB 170, lain-lain
normal
Lab : GDS 420, C-peptida dalam batas normal,
ICA (-), IAA (-)
Kedua kakak pasien yang masih muda
memiliki penyakit serupa

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Maturity onset diabetes


of the young
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

• Laki-laki, 22 tahun
• Muntah-muntah, kepala seperti ringan, lemas
• Sedang naik gunung hingga ketinggian 1600
mdpl
• TD 120/80, HR 110x/menit, RR 32x/menit

DIAGNOSIS >> HAPE


JAWABAN

C. Hipoksia akibat
penurunan PaO2
PENJELASAN

Altitude Illness
Sindroma yang disebabkan karena hipoksia
Dibagi menjadi
• Acute mountain sickness (AMS) paling ringan
• High altitude cerebral edema (HACE)
• High altitude pumonary edema (HAPE)

Aklimatisasi mekanisme kompensasi berbagai sistem


organ tubuh untuk menghadapi hipoksia (akibat
penurunan PaO2) lama-lama terjadi failure dan
menimbulkan gejala
PENJELASAN
PENJELASAN

• Mispersepsi
semakin tinggi
permukaan, semakin
rendah FiO2

• Fakta FiO2 selalu


konstan 21% (0,21)
Yang berubah adalah
tekanan parsial
(PaO2) akibat
penurunan tekanan
atmosferik

Pada 0 m dpl 760 mmHg (PaO2 = 21% x 760 mmHg 160 mmHg)
Everest 250 mmHg (PaO2 = 21% x 250 mmHg 53 mmHg)
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipoksia akibat penurunan FiO2 FiO2


sifatnya konstan
B. Hipotermia akibat kegagalan termoregulator
tubuh Diagnosis pasien adalah HAPE
D. Trauma organ visceral akibat perubahan
gradient tekanan penyebab barotrauma
E. Bronkospasme akibat suhu dingin pada
asma bronkiale
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 22 tahun
• Muntah-muntah, kepala seperti ringan, lemas
• Sedang naik gunung hingga ketinggian 1600
mdpl
• TD 120/80, HR 110x/menit, RR 32x/menit

Maka mekanisme kasus pada pasien saat ini adalah

C. Hipoksia akibat
penurunan PaO2
KEYWORDS

• Laki-laki, 44 tahun
• Demam, batuk, sesak napas
• Riwayat ke kota Wuhan FR
• TD 110/60, HR 90x/menit, RR 24x/menit, suhu 38,6 C
• PF: ronkhi bilateral
• Dokter menduga suspek COVID-19

JAWABAN

C. Middle east respiratory


syndrome
PENJELASAN
PENJELASAN

Probable MERS
Pasien yang tidak terkonfirmasi terinfeksi MERS-CoV,
karena hasil negatif atau tidak ada fasilitas, namun
dengan
• Mengalami ggn. pernapasan akut dengan
adanya bukti gejala, radiologis, dan histopatologi
sesuai dengan penyakit parenkim paru dan
memiliki riwayat kontak dengan penderita
• Mengalami ggn. pernapasan akut dengan
adanya bukti gejala, radiologis, dan histopatologi
sesuai dengan penyakit parenkim paru dan
memiliki riwayat bepergian/tinggal pada daerah
endemik
Sumber: WHO
PENJELASAN

Confirmed MERS
Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi MERS-CoV
melalui pemeriksaan laboratorium, tanpa memandang
tanda dan gejala klinis

Sumber: WHO
PENJELASAN
PENJELASAN

Suspek SARS
1. Pasien dengan gejala
• Demam tinggi (>38 C), ditambah
• Batuk atau sesak napas, ditambah salah satu
dari
• Riwayat kontak dengan penderita, bepergian atau
tinggal di area endemik

2. Pasien yang meninggal karena penyakit saluran


napas akut, dan memiliki riwayat
• Kontak dengan penderita
• Bepergian atau tinggal di area endemik

Sumber: WHO
PENJELASAN

Probable SARS
Pasien yang memenuhi kriteria suspek ditambah
dengan
• Bukti radiologis (foto toraks) terdapat infiltrat
sesuai dengan gambaran pneumonia atau RDS
• Bukti immunoassay menunjukkan infeksi
coronavirus
• Autopsi sesuai patologi RDS tanpa diketahui
penyebab yang jelas

Tidak ada istilah CONFIRMED SARS

Sumber: WHO
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Swine flu disebabkan virus influenza


(strain H1N1), famili orthomyxoviridae
B. Avian influenza disebabkan virus influenza
(strain H5N1), famili orthomyxoviridae
D. Ebola virus disease disebabkan
ebolavirus, famili filoviridae
E. Spanish flu disebabkan virus influenza
(strain H1N1), famili orthomyxoviridae
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 44 tahun
• Demam, batuk, sesak napas
• Riwayat ke kota Wuhan FR
• TD 110/60, HR 90x/menit, RR 24x/menit, suhu 38,6 C
• PF: ronkhi bilateral
• Dokter menduga suspek COVID-19

Maka penyakit lain yang ditimbulkan etiologi serupa


adalah

C. Middle east respiratory


syndrome
KEYWORDS

• Wanita, 29 tahun
• Batuk dan demam sejak 1 bulan lalu
• Didiagnosis TB, diberikan regimen obat RHZE dan
vitamin B6

DIAGNOSIS >> TB KASUS BARU

JAWABAN

B. Mencegah neuropati perifer


yang ditimbulkan isoniazid
PENJELASAN

Tuberculosis
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis

• Gejala umum batuk produktif > 2 minggu disertai


dengan
• Gejala pernafasan (nyeri dada, sesak, hemoptysis) dan/atau
• Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan BB,
keringat malam dan mudah lelah)
• PF
• Auskultasi: suara nafas bronkial/amforik, ronki basah, suara
melemah di apex paru
• Tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum

PPK primer
PENJELASAN

Tuberculosis
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah : limfositosis/monositosis, LED meningkat, anemia
• Mikroskopis kuman TB BTA dari sputum, bilas
lambung, cairan serebrospinal, pleura, biopsy jaringan
• Radiologi X-ray thorax PA-Lateral, top lordotic
• Bercak-bercak awan dengan batas tidak jelas pada
apeks paru
• Tuberkuloma (bercak awan dengan batas jelas)
• Kavitas (bayangan berupa cincin berdinding tipis)
• Pleuritis (penebalan pleura)
• Efusi pleura (sudut kostofrenikus tumpul)
PPK primer
PENJELASAN

PMK No 67 Tahun 2016


tentang Penanggulangan TB
PENJELASAN

Pedoman terbaru
(PMK No 67 Th 2016)
pemeriksaan dahak
dilakukan hanya 2 kali,
yaitu Sewaktu Pagi
TATALAKSANA

Panduan OAT lini pertama


• Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) ATAU 2HRZE/4HR
• Kasus baru (terdiagnosis bakteriologis, klinis dan ekstraparu)
• Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) ATAU
2HRZES/HRZE/5HRE
• Pasien kambuh
• Pasien gagal pada terapi OAT kategori 1
• Pasien putus berobat (loss to follow up)
• Kategori Anak (2HRZ/4RH) ATAU 2HRZES/4-10HR

Panduan terbaru pada PMK No 67 Tahun 2016, pengobatan OAT


lini pertama dapat diberikan dengan dosis harian maupun dosis
intermitten (3x seminggu) penyediaan OAT dosis harian
sedang dalam proses pengadaan oleh Program TB Nasional
TATALAKSANA

Pedoman Nasional Pengendalian TB Tahun 2014


TATALAKSANA

Dosis Paduan OAT

PMK No 67 tahun 2016


TATALAKSANA

PMK No 67 tahun 2016


TATALAKSANA
TATALAKSANA

Efek Samping OAT

Pedoman TB nasional 2014


TATALAKSANA

Pedoman TB nasional 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Melapisi Rifampisin untuk mencegah


resistensi obat tidak ada kaitannya
C. Sebagai hepatoprotektor karena efek
hepatotoksik Pirazinamid tidak tepat
D. Mencegah efek samping buta warna akibat
Etambutol tidak tepat
E. Sebagai adjuvant karena mengandung gugus
metilpiridin tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 29 tahun
• Batuk dan demam sejak 1 bulan lalu
• Didiagnosis TB, diberikan regimen obat RHZE dan
vitamin B6

DIAGNOSIS >> TB KASUS BARU


Maka tujuan pemberian vit B6 pada pasien adalah

B. Mencegah neuropati perifer


yang ditimbulkan isoniazid
KEYWORDS

• Wanita, 40 tahun
• Demam tinggi, batuk, pilek
• Ternak unggasnya mati mendadak FR
• TD 140/80mmHg, HR 100x/mnt, RR 26x/mnt, suhu
38,1 C

DIAGNOSIS >> SUSPEK AVIAN INFLUENZA

JAWABAN

E. P d en ee ka ini
adalah mulut, hidung,
konjungtiva
PENJELASAN

Avian Influenza
Virus influenza yang ditularkan oleh unggas

• Awalnya hanya menyerang hewan khususnya unggas


• Salah satu serotipe yaitu H5N1 ditemukan pada
unggas dan manusia yang pertama kali dilaporkan
tahun 1997 di Hongkong
• Penyebarannya masih jarang dan mekanisme kurang
jelas
• Kontak langsung membran mukosa dengan sekret atau
eksreta infeksius unggas terinfeksi
• Port d e e saluran respiratorik dan konjungtiva
PENJELASAN
PENJELASAN

Kasus Suspek
• Seseorang yang menderita ISPA dengan
gejala demam (suhu > 38C), batuk, dan/atau
sakit tenggorokan, sesak napas, dengan salah
satu keadaan sbb dalam 7 hari sebelum timbul
gejala:
• Kontak erat dengan pasien suspek, probabel, atau
confirmed
• Mengunjungi peternakan yang sedang terjangkit
KLB flu burung
PENJELASAN

Kasus Suspek
• Riwayat kontak dengan unggas, bangkai, kotoran
unggas, atau produk mentah lainnya di daerah yang 1
bulan terakhir telah terjangkit flu burung pada unggas
atau ada kasus pada manusia yang confirmed
• Bekerja pada lab yang memproses spesimen manusia
atau binatang yang dicurigai menderita flu burung
dalam 1 bulan terakhir
• Memakan/konsumsi produk unggas mentah atau
kurang dimasak matang di daerah diduga ada infeksi
H5N1 pada hewan dalam 1 bulan sebelumnya
• Kontak erat dengan kasus confirmed H5N1 selain
unggas (kucing, anjing, dll)
PENJELASAN

Kasus Probable
• Kasus suspek disertai salah 1 dari :
• Infiltrat atau terbukti pneumonia pada foto toraks
+ bukti gagal napas (hipoksemia, takipnea berat)
• Bukti pemeriksaan lab terbatas mengarah pada
virus H5N1, misalnya tes HI yang menggunakan
antigen H5N1
• Dalam waktu singkat, gejala berlanjut menjadi
pneumonia atau gagal napas/meninggal dan
terbukti tidak ada penyebab lain.
PENJELASAN

Kasus Confirmed
• Kasus suspek atau probable disertai salah 1
dari hasil lab di bawah ini :
• Isolasi/biakan virus H5N1 positif
• PCR influenza A H5 positif
• Peningkatan titer antibodi sebesar 4x dari spesimen
serum konvalesen dibandingkan spesimen serum
akut (dalam 7 hari setelah gejala), dan titer
antibodi konvalesen harus 1/80
PENJELASAN

Ringkasan
• Kasus suspek
• Gejala klinis infeksi saluran napas (+)
• Riwayat kontak (+)
• Kasus probable
• Suspek + pemeriksaan penunjang yang tidak
spesifik (mis : rontgen toraks, serologi tidak spesifik)
• Suspek meninggal
• Kasus confirmed
• Suspek + serologi spesifik
TATALAKSANA

• Kasus suspek profilaksis


• Oseltamivir 1x75 mg selama 7 hari

• Kasus probable dan confirmed


• Oseltamivir 2x75 mg selama 5 hari
• Zanamivir 2x10 mg (2 puff) selama 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diagnosis pasien adalah probable avian influenza


seharusnya suspek
B. Kasus ini disebabkan virus H1N1 seharusnya
H5N1
C. Tatalaksana kasus ini adalah Oseltamivir 2x75
mg selama 5 hari dosis terapeutik, seharusnya
dosis pencegahan adalah 1x75 mg selama 7 hari
D. Baku emas diagnostik adalah kultur bakteri
apusan tenggorok penyebabnya adalah virus,
baku emas dengan isolat virus atau PCR
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 40 tahun
• Demam tinggi, batuk, pilek
• Ternak unggasnya mati mendadak FR
• TD 140/80mmHg, HR 100x/mnt, RR 26x/mnt, suhu 38,1
C

DIAGNOSIS >> SUSPEK AVIAN INFLUENZA


Maka pernyataan yang tepat terkait pasien adalah

E. P d en ee ka ini
adalah mulut, hidung,
konjungtiva
KEYWORDS

• Bayi, 10 hari
• Lahir prematur, didiagnosis HMD, mendapatkan terapi
oksigen dan VTP
• Saat ini sesak, penurunan BB
• RR 55x/menit, suhu afebris, napas cuping hidung (+),
retraksi interkostal (+)

DIAGNOSIS >> DISPLASIA BRONKOPULMONAL


JAWABAN

C. Atelektasis disertai area


emfisematous
PENJELASAN

Displasia Bronkopulmoner
Penyakit paru kronis pada neonatus preterm yang
disebabkan karena penggunaan
ventilasi/suplementasi oksigen jangka panjang
karena adanya gangguan pernafasan (RDS, MAS)

BPD didefinisikan
sebagai persistent
oxygen dependency
up to 28 days of life
PENJELASAN

Displasia Bronkopulmoner
Faktor resiko Gejala
• Prematur • Takipneu
• Berat badan lahir rendah • Takikardia
<1000gr
• Peningkatan usaha bernafas
• Korioamnionitis
(retraksi, nasal flaring,
• RDS grunting)
• PDA • Desaturasi rekuren
• Sepsis
• Defisiensi vitamin A
• Terapi oksigen
PENJELASAN

BPD = kombinasi hipoksia dan


oxygen toxicity
Foto polos
• Area atelektasis dan
hiperinflasi (emfisematous)
• Terkadang didapatkan
kardiomegali (akibat HT
pulmonal)
CT-scan
• Pola mosaic lung
• Penebalan dinding bronkus
• Subpleural opacities
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fisura interlobaris prominen dan hiperinflasi


TTN
B. Meniscus sign efusi pleura
D. Infiltrat pada basal kedua lapang paru
pneumonia aspirasi
E. Ground glass appearance HMD
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Bayi, 10 hari
• Lahir prematur, didiagnosis HMD, mendapatkan terapi
oksigen dan VTP
• Saat ini sesak, penurunan BB
• RR 55x/menit, suhu afebris, napas cuping hidung (+),
retraksi interkostal (+)

DIAGNOSIS >> DISPLASIA BRONKOPULMONAL


Maka gambaran rontgen pasien ini adalah

C. Atelektasis disertai area


emfisematous
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun
• Suara serak dan hampir hilang sejak 2 minggu lalu
• Riwayat batuk, demam, penurunan BB sejak 2 bulan lalu
FR
• TD 110/70, HR 88x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,5 C
• PF : plika vocalis tampak mouse bitten appearance

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Laringitis TB
PENJELASAN

Laringitis TB
Infeksi TB ekstraparu biasanya disertai dengan
TB paru aktif
• Sering misdiagnosis dengan keganasan laring
dibedakan melalui biopsi
• Gejala utama odinofagia, batuk, suara serak
• Lesi pertama kali muncul pada laring posterior
e b e a ea a ce of vocal cord
• Tatalaksana sesuai dengan TB paru (OAT kategori 1
dan 2)
PENJELASAN

Laringitis TB
PENJELASAN

Laringitis TB
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Laringitis akut onset <3 minggu


B. Laringitis kronis onset >3 minggu
C. Laringitis luetika riwayat sifilis
E. Karsinoma in situ sulit dibedakan dan
membutuhkan biopsi, tetapi pada kasus mengarah
ke TB karena mouse-eaten appearance dan gejala
sistemik TB
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun
• Suara serak dan hampir hilang sejak 2 minggu lalu
• Riwayat batuk, demam, penurunan BB sejak 2 bulan lalu
FR
• TD 110/70, HR 88x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,5 C
• PF : plika vocalis tampak mouse bitten appearance

Maka diagnosis pada pasien saat ini adalah

D. Laringitis TB
KEYWORDS

• Wanita, 51 tahun
• Demam tinggi, batuk, sesak sejak 1 minggu lalu
• Riwayat antibiotik abuse FR
• TD 90/60, HR 110x/menit, RR 26x/menit, suhu 39,1 C
• Kultur : K. Pneumoniae dengan ESBL

DIAGNOSIS >> ESBL

JAWABAN

B. Ertapenem
PENJELASAN

Pneumonia
Peradangan parenkim paru akibat
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
• Pneumonia komunitas Gram (+) Streptococcus
pneumoniae
• Pneumonia nosokomial Gram (-) Klebsiella
pneumonia, Pseudomonas aeruginosa
• Pneumonia atipik Chlamydia, Legionella, Mycoplasma
• Pneumonia aspirasi bakteri anaerob

Bedakan dengan pneumonitis!!


Peradangan parenkim paru akibat substansi non-
mikroorganisme (radiasi, bahan kimia, obat-obatan)
PENJELASAN

Extended Spectrum Beta-


Lactamase (ESBL)
Enzim pada bakteri Gram (-) yang dapat
memecah rantai antibiotik beta-laktam
• Enterobacteriaceae E. coli, Klebsiela pneumonia,
Enterobacter sp.
• Pseudomonas aeruginosa, Haemophilus influenzae
• Resisten terhadap antibiotik beta-laktam penisilin,
sefalosporin, monobactam aztreonam

https://www.uptodate.com/contents/extended-spectrum-beta-lactamases
PENJELASAN

Extended Spectrum Beta-


Lactamase (ESBL)
TATALAKSANA

Tatalaksana ESBL
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ceftriaxone resistensi (mengandung gugus


beta laktam)
C. Moxifloxacin alternatif
D. Tigesiklin alternatif
E. TMP/SMZ alternatif
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 51 tahun
• Demam tinggi, batuk, sesak sejak 1 minggu lalu
• Riwayat antibiotik abuse FR
• TD 90/60, HR 110x/menit, RR 26x/menit, suhu 39,1 C
• Kultur : K. Pneumoniae dengan ESBL

DIAGNOSIS >> ESBL


Maka tatalaksana yang tepat pada pasien ini adalah

B. Ertapenem
KEYWORDS

• Laki-laki, 67 tahun
• Keluhan (-), cek TD saja
• Riwayat HT tidak terkontrol FR
• TD 170/110, HR 88x/menit, RR 16x/menit
• Dokter menyarankan skrining

DIAGNOSIS >> HT STAGE 2

JAWABAN

D. USG abdomen
PENJELASAN

Abdominal Aortic Aneurysm


PENJELASAN

Abdominal Aortic Aneurysm


Anamnesis
Asimtomatik hingga cukup
besar atau ruptur
Nyeri/tidak nyaman pada perut,
punggung, pinggang
Kompresi lokal mual, muntah
Emboli tungkai livedo
reticularis

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


Massa abdomen berdenyut USG
patognomonik, hanya CT-scan/MRI
ditemukan < 50% Angiografi
PENJELASAN

USG Abdomen

• USG pada pasien asimptomatik,


untuk screening
• CT-scan/MRI pada pasien
simptomatik CT-scan Abdomen
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rontgen abdomen 3 posisi tidak tepat


B. CT-scan abdomen untuk kasus simtomatik
C. Angiografi tidak tepat
E. MRI abdomen tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 67 tahun
• Keluhan (-), cek TD saja
• Riwayat HT tidak terkontrol FR
• TD 170/110, HR 88x/menit, RR 16x/menit
• Dokter menyarankan skrining

DIAGNOSIS >> HT STAGE 2


Maka pemeriksaan penunjang yang dimaksud pada
pasien ini adalah

D. USG abdomen
KEYWORDS

• Laki-laki, 61 tahun
• Sesak sejak 2 hari lalu, berkurang dengan posisi
duduk
• Riwayat MI dan HT FR
• TD 140/90, HR 120x/menit, RR 30x/menit, SaO2 80%
• PF : JVP meningkat, ronkhi (+/+)

DIAGNOSIS >> EDEMA PARU AKUT


JAWABAN

A. Garis Kerley B
PENJELASAN

Edema Pulmo Akut


Acute Decompensated Heart Failure perburukan
kasus gagal jantung yang awalnya stabil backward
failure penumpukan cairan intrapulmonal

Gejala sama dengan


CHF dengan adanya
keluhan dan tanda
• Sesak memberat
• Wheezing
• Akral dingin-basah
• Saturasi oksigen <90%
• X-ray thorax: batwing
appearance, Kerley line
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pada kasus ADHF,


perlu diidentifikasi
profil ADHF (A-D)
Norepinefrin TD sistol < 70
Dopamin TD sistol 70-100
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Hiperlusen avascular emboli paru,


pneumothoraks
C. Bercak retikulogranular difus HMD
D. Kavitas dengan air fluid level abses paru
E. Meniscus sign efusi pleura
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 61 tahun
• Sesak sejak 2 hari lalu, berkurang dengan posisi duduk
• Riwayat MI dan HT FR
• TD 140/90, HR 120x/menit, RR 30x/menit, SaO2 80%
• PF : JVP meningkat, ronkhi (+/+)

DIAGNOSIS >> EDEMA PARU AKUT


Maka gambaran rontgen pada pasien ini adalah

A. Garis Kerley B
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun
• Dirujuk dengan HT tidak terkontrol sejak 7 tahun lalu
• TD 180/110, HR 90x/menit, RR 20x/menit
• EKG : LVH
• CT-scan : kompresi v. Renalis sinistra oleh a.
Abdominal dan a. Mesenterika superior

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Nutcracker syndrome
PENJELASAN

Hipertensi Sekunder
Peningkatan tekanan darah yang diakibatkan
kelainan pada sistem organ lain
Berdasarkan usia dibagi menjadi
• Bayi dan anak
• Kelainan parenkim (misal glomerulonephritis)
• Koarktasio aorta penyebab tersering ke-2
• Dewasa muda
• Stenosis arteri renal ditandai dengan bruit pada
area ginjal
• Gangguan tiroid bisa hiper/hipotiroid
PENJELASAN

Hipertensi Sekunder
Berdasarkan usia dibagi menjadi
• Middle-aged (Dewasa tua)
• Aldosteronism
• OSA
• Pheochromocytoma tumor neuroendokrin
penghasil katekolamin (hormon stress)
• Cushing hiperkortisolemia
• Lansia
• Stenosis arteri renal akibat atherosklerosis
• Gagal ginjal sebagai sebab dan akibat
hipertensi
PENJELASAN

Kapan perlu curiga HT


sekunder?
• Tidak ada riwayat HT pada keluarga
• HT > 180/110 mmHg dengan onset pertama pada usia
< 20 tahun atau > 50 tahun
• HT resisten dengan obat-obatan, sulit dikontrol
• Riwayat PCKD
• HT pada anak-anak
• Fitur Cushingoid, multiple neurofibroma
• Riwayat mengorok, obesitas berkaitan dengan
OSA
• Poliuria, nocturia, hematuria indikasi gangguan
ginjal
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Nutcracker Syndrome
Kompresi left renal vein (LRV) oleh aorta
abdominal dan a. mesenterika superior
Diagnosis Tatalaksana
• USG Doppler • Konservatif : diutamakan
• CT scan atau MRI pada anak, pemberian
• Venografi ACE-inhibitor
• Pembedahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pheochromocytoma tumor adrenal yang


mensekresi katekolamin
B. Cushing syndrome hiperkortisolemia, obesitas,
hirsutisme, infertilitas, moonface
C. Hipertensi esensial tidak didapatkan
kondisi/penyakit lain yang mendasari, jarang sekali
pada usia muda
D. Stenosis a. renalis bruit (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun
• Dirujuk dengan HT tidak terkontrol sejak 7 tahun lalu
• TD 180/110, HR 90x/menit, RR 20x/menit
• EKG : LVH
• CT-scan : kompresi v. Renalis sinistra oleh a.
Abdominal dan a. Mesenterika superior

Maka diagnosis pasien ini adalah

E. Nutcracker syndrome
KEYWORDS

• Anak, 5 tahun
• Demam sejak 8 hari disertai ruam pada tubuh, mata dan
rongga mulut merah
• PF : pembesaran KGB leher, takikardi, gallop (+)
• Dokter memutuskan memberi aspirin pada pasien

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Kawasaki disease
PENJELASAN

Kawasaki Disease
Demam akut pada anak-
anak karena peradangan
pembuluh darah (vaskulitis),
terutama pembuluh darah
jantung

Diagnostic Criteria
• Complete/typical KD
• Fever >5 days + 4/5
symptoms
• Incomplete/atypical KD
• Fever >5 days + 2-3/5
symptoms + lab findings
PENJELASAN
PENJELASAN

Am Fam Physician. 2015 Mar 15;91(6):365-371


PENJELASAN
PENJELASAN

Algoritma
Diagnosis
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rheumatic fever demam, nyeri pada


persendian, riwayat infeksi streptococcus
B. Roseola infantum demam, bercak kemerahan
pada tubuh
C. Rheumatic heart disease RF + komplikasi
jantung
E. Measles tanda awal berupa 3C (cough,
coryza, conjunctivitis), tanda patognomonik berupa
kolpik spot
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 5 tahun
• Demam sejak 8 hari disertai ruam pada tubuh, mata
dan rongga mulut merah
• PF : pembesaran KGB leher, takikardi, gallop (+)
• Dokter memutuskan memberi aspirin pada pasien

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

D. Kawasaki disease
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Sering sesak dan pingsan, terutama saat akitivitas
• TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit
• PF : murmur diastolik ICS 2 linea parasternalis
dextra

DIAGNOSIS >> INSUFISIENSI AORTA

JAWABAN

C. Stellwag sign
PENJELASAN

Aorta Regurgitation
Inkompetensi katup aorta regurgitasi pada
fase diastol
• Terjadi pada usia 40 60
tahun
• Lebih sering terjadi pada
laki-laki dibandingkan
perempuan (3:1)
• Paling sering disebabkan
karena penyakit
degenerative dan gangguan
kongenital katup bicuspid
PENJELASAN

• Acute AR kondisi emergensi!


• Terjadi peningkatan akut tekanan LA edema pulmo dan
syok kardiogenik (gejala HF akut)
• Chronic AR biasanya asimptomatik
• Peningkatan LV end diastolic volume (preload) disfungsi
sistolik dan diastolik dilatasi LV
PENJELASAN
PENJELASAN

Eponymous Sign of AR
PENJELASAN

Aorta Regurgitation
Pemeriksaan Penunjang
• EKG hipertrofi LV (deep S in V1-2, tall R in V5-6)
• Echo untuk menentukan tingkat keparahan regurgitasi
• X-ray thorax kardiomegali, dilatasi aorta asenden,
kalsifikasi aorta

Tatalaksana
• Valve replacement/repair indikasi pada kasus berat
(evaluasi melalui echo)
• Acute AR indikasi replacement/repair emergensi

https://app.pulsenotes.com/medicine/cardiology/notes/aortic-regurgitation
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Muller sign
B. Hill sign
D. Corrigan sign
E. Quincke sign

Pilihan lain lihat slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Sering sesak dan pingsan, terutama saat akitivitas
• TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR 20x/menit
• PF : murmur diastolik ICS 2 linea parasternalis dextra

DIAGNOSIS >> INSUFISIENSI AORTA

Maka yang tidak termasuk tanda pada pasien ini adalah

C. Stellwag sign
KEYWORDS

• Laki-laki, 22 tahun
• Sesak memberat sejak 2 bulan lalu
• Dirasakan ketika aktivitas berat, mudah lelah
• Riwayat gangguan katup jantung namun tidak
berobat FR

DIAGNOSIS >> EISENMENGER SYNDROME

JAWABAN

B. Hipertensi pulmoner
PENJELASAN

Eisenmenger Syndrome
Komplikasi dari PJB asianotik (L R) yang tidak
tertangani yang menyebabkan terjadinya hipertensi
pulmonal, perubahan aliran darah dan sianosis

PJB asianotik L R
• Ventricular Septal Defect
• Atrial Septal Defect
• Patent Ductus Arteriosus
PENJELASAN

Eisenmenger Syndrome
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. L to R shunt PJB asianotik


C. Kelemahan otot jantung gagal jantung,
kardiomiopati
D. Peradangan dinding jantung endokarditis,
perikarditis
E. Gangguan perfusi a. Koroner sindrom koroner
akut
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 22 tahun
• Sesak memberat sejak 2 bulan lalu
• Dirasakan ketika aktivitas berat, mudah lelah
• Riwayat gangguan katup jantung namun tidak berobat
FR

DIAGNOSIS >> EISENMENGER SYNDROME


Maka mekanisme terjadinya kasus pada pasien ini adalah

B. Hipertensi pulmoner
KEYWORDS

• Laki-laki, 59 tahun
• Nyeri dada sejak 30 menit lalu saat lari pagi
• Riwayat merokok dan DM FR
• EKG : ST-elevasi
• Troponin meningkat, ur 50 mg/dl, cr 1,6 mg/dl
• PCI pada a. Koroner left anterior descending (stenosis
80%)

DIAGNOSIS >> STEMI

JAWABAN

C. V1-V4
PENJELASAN

Acute Coronary Syndrome


Disebabkan karena menurunnya
perfusi darah ke jantung secara
mendadak iskemik miokard
infark miokard

Kriteria diagnostik (2/3)


Gejala iskemik nyeri khas
angina, durasi >1 jam
Perubahan EKG
Kenaikan enzim jantung
(troponin, CKMB)

TATALAKSANA AWAL MONACO


(Morfin Oksigen Nitrat Aspirin Clopidogrel)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Timing perubahan kadar


enzim jantung
PENJELASAN

Menentukan lokasi sumbatan


1. Cari kompleks lead yang mengalami perubahan
pada EKG
2. Tentukan area sesuai dengan kompleks lead

Inferior II, III, aVF


Anterior V1 V4
Lateral I, aVL, V5 V6
Anterior ekstensif anterior + lateral

3. Tentukan pembuluh darah yang terlibat


PENJELASAN

LCA = circumflex + LAD

Memutar ke samping
(lateral)

Menuju ke depan (left


anterior descending)

Menuju ke bawah (inferior)


PENJELASAN
TATALAKSANA ISDN vasodilator
Efek samping
• Rebound hypertension
• Sinkop
• Hipotensi
• Palpitasi

Kontraindikasi ISDN
• Hipotensi (SBP <90)
• Bradi/Takikardi
• Infark ventrikel kanan
• Penggunaan 5-PDI
(sildenafil, avanfil)

Algoritma ACS terbaru (2015) terdapat perbedaan


pada target SpO2, yaitu 94% 90%
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Reperfusion Strategies
1. Pharmacologic Reperfusion
• Fibrinolytic Therapy
• Streptokinase 1.5 million unit over 60 minutes (should be
followed with Aspirin 325 mg/day)
• Alteplase (tPA) 15 mg IV bolus, 0.75 mg/kg over 30 mins then
0.5mg/kg over 60 mins
• Reteplase (rPA) 2 x 10 units IV bolus given 30 mins apart
• Tenecteplase (TNK-tPA) single IV bolus (weight-adjusted dose)

2. Mechanical Reperfusion
• Primary Percutaneous Coronary Intervention
(Primary PCI)

European Society of Cardiology


TATALAKSANA

Reperfusion Strategies
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. I, aVL, V5, dan V6 lateral


B. I, II, III tidak ada kompleks ini
D. II, III, aVF inferior
E. V1-V6 anterior ekstensif
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 59 tahun
• Nyeri dada sejak 30 menit lalu saat lari pagi
• Riwayat merokok dan DM FR
• EKG : ST-elevasi
• Troponin meningkat, ur 50 mg/dl, cr 1,6 mg/dl
• PCI pada a. Koroner left anterior descending (stenosis
80%)

DIAGNOSIS >> STEMI


Maka lead EKG yang berubah pada kasus pasien adalah

C. V1-V4
KEYWORDS

• Pasien soal sebelumnya, post-PCI dengan


kontras
• Volume urin 240cc / 12 jam
• Lab : ureum 70 mg/dl, cr 2,4 mg/dl

DIAGNOSIS >> ACUTE KIDNEY FAILURE

JAWABAN

B. Parenkimal
(tubulointerstisial)
PENJELASAN

Gagal Ginjal
Akut
Perburukan fungsi
ginjal yang cepat dan
tiba-tiba, ditandai
dengan oliguria/anuria
serta peningkatan
kreatinin
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Prerenal dehidrasi, low output HF


C. Postrenal obstruksi saluran kemih, batu
D. Parenkimal (glomerular) GN akut
E. Parenkimal (vaskular) HT maligna
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Pasien soal sebelumnya, post-PCI dengan
kontras
• Volume urin 240cc / 12 jam
• Lab : ureum 70 mg/dl, cr 2,4 mg/dl

DIAGNOSIS >> ACUTE KIDNEY FAILURE


Maka struktur yang mengalami gangguan pada
kasus pasien adalah

B. Parenkimal
(tubulointerstisial)
KEYWORDS

• Wanita, 38 tahun
• Nyeri pinggang kiri sejak 2 hari lalu, muntah (+)
• TD 140/90, HR 110x/menit, RR 24x/menit
• PF : nyeri ketok CVA kiri positif
• USG : batu polus inferior uk + 8 cm

DIAGNOSIS >> NEFROLITHIASIS SINISTRA

JAWABAN

B. Extracorporeal
shockwave lithotripsy
PENJELASAN

Urolithiasis
Nefrolitiasis

• Nyeri pinggang atas, tidak menjalar, nyeri ketok CVA (+)

Ureterolitiasis

• Nyeri menjalar sesuai arah ureter

Vesikolitiasis

• Kesulitan BAK posisional, berhubungan dengan bph

Urethrolitiasis

• Nyeri BAK, BAK mengedan, nyeri di ujung kemaluan


PENJELASAN

Ureterolithiasis
Proksimal Middle Distal
Flank pain Flank pain Disuria
Nyeri abdomen atas Nyeri abdomen depan Frequency
Dapat menyerupai gejala Nyeri ke daerah
apendisitis selangkangan (groin pain)
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis dan darah lengkap
• USG primary imaging tools
• Foto polos (BNO/KUB, BNO-IVP) sebaiknya
tidak dilakukan bila direncanakan CT-scan

EAU Guideline of Urolithiasis 2019


PENJELASAN

Nephrolithiasis BNO IVP Uretherolithiasis BNO

Vesicolithiasis BNO
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• CT-scan tanpa kontras/NCCT
• Gold Standard, menggantikan peran IVP
• Beberapa batu yang tampil radiolusen di foto
polos dapat terlihat hiperdense di CT scan
• Batu asam urat
• Batu sistin
• Batu indinavir dan batu matriks akan tetap terlihat
hipodense di CT Scan
TATALAKSANA

Tatalaksana
Batu saluran kemih merupakan akar dari tanda dan
gejala yang muncul hampir selalu menjadi
indikasi mutlak untuk tindakan pengeluaran batu
TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


Medical Expulsion Batu ureter tanpa komplikasi dengan ukuran < 10
Therapy mm observasi selama 4-6 minggu
ESWL - Bagus untuk batu ureter proksimal
(Extracorporeal - Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
Shock Wave dengan ukuran < 20 mm
Lithotripsy) - Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm
Ureteroscopy - Batu ureter tengah dan distal yang gagal
dengan MET (first line)
- Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
dengan ukuran < 20 mm
- Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm

American Urological Association 2016


TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


PCNL - Batu ginjal dengan diameter > 20 mm
(Percutaneus - Bisa dilakukan untuk batu ginjal yang ada di
Nephrolitothomy) kutub bawah
Open/ - Batu staghorn di pelvis renalis
laparoscopic - Obesitas sehingga ESWL dan PCNL sulit
lithotomy dilakukan
Nephrectomy Batu ginjal dengan kondisi ginjal yang sudah tidak
fungsional lagi

American Urological Association 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. TURP untuk BPH


C. Percutaneous nephrolithotomy
D. Medical expulsion therapy
E. Open nephrectomy

Pilihan lain lihat slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 38 tahun
• Nyeri pinggang kiri sejak 2 hari lalu, muntah (+)
• TD 140/90, HR 110x/menit, RR 24x/menit
• PF : nyeri ketok CVA kiri positif
• USG : batu polus inferior uk + 8 cm

DIAGNOSIS >> NEFROLITHIASIS SINISTRA


Maka tatalaksana pada kasus ini adalah

B. Extracorporeal
shockwave lithotripsy
KEYWORDS

• Laki-laki, 34 tahun
• Nyeri pinggang sejak 10 hari, BAK semakin jarang,
kadang kemerahan
• TD 160/100 mmHg
• PF : massa r. Lumbar bilateral
• USG : kista multiple pada kedua ginjal

DIAGNOSIS >> PCKD


JAWABAN

A. Herediter, autosomal
dominan
PENJELASAN

Penyakit Ginjal Polikistik


Kondisi herediter dimana ginjal ditumbuhi
banyak kista
• Terjadi pembesaran ginjal, kelainan struktur, dan
akhirnya gangguan fungsi ginjal End stage renal
disease (ESRD)
• Etiologi abnormalitas genetik, diturunkan secara
• Autosomal dominan sekitar 90% kasus
• Autosomal resesif sebagian kecil kasus
PENJELASAN

Gejala
• Nyeri pinggang
• Nyeri ketok CVA (+)
• Hematuria
• Gejala gagal ginjal (anemia,
edema)
USG ginjal
• Sakit kepala
• Hipertensi (50-75%)
Pemeriksaan Penunjang
• USG pemeriksaan yang
cukup sensitif, mudah dilakukan,
dan biaya lebih murah
• CT-scan dan MRI gold
standard untuk evaluasi massa
kistik pada ginjal MRI T2-Weighted
PENJELASAN
PENJELASAN

Penyakit Ginjal Polikistik


Pada pasien dengan Autosomal Dominant Polycystic
Kidney Disease (ADPKD), berbagai penelitian melansir
bahwa kejadian aneurisma intrakranial sebesar 11~14%

(1)Cagnazzo F, e. (2017). Intracranial


aneurysms in patients with autosomal
dominant polycystic kidney disease:
prevalence, risk of rupture, and management.
(2)MG Fehlings. (1991). The association
between polycystic kidney disease and
cerebral aneurysms.
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Infeksi TORCH intrauteri mis : sindrom


rubella kongenital
C. Herediter, X-linked mis : hemofilia, buta
warna
D. Konsumsi obat teratogenik
E. Herediter, autosomal resesif hanya sedikit
pada kasus ini, kasus lain mis : kistik fibrosis,
anemia sel sabit
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 34 tahun
• Nyeri pinggang sejak 10 hari, BAK semakin jarang, kadang
kemerahan
• TD 160/100 mmHg
• PF : massa r. Lumbar bilateral
• USG : kista multiple pada kedua ginjal

DIAGNOSIS >> PCKD


Maka etiologi tersering pada kasus pasien adalah

A. Herediter, autosomal
dominan
KEYWORDS

• Laki-laki, 35 tahun
• Post KLL, tidak bisa BAK
• TD 100/60, HR 94x/menit, RR 22x/menit
• PF : ekimosis berbentuk kupu-kupu pada
perineum

DIAGNOSIS >> RUPTUR URETRA ANTERIOR

JAWABAN

C. B ck Fa cia
PENJELASAN

Ruptur Organ
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan,
jarang terjadi, hematuria

Buli Nyeri di suprapubik, hematuria

Uretra anterior Nyeri di selangkangan, paling sering karena


straddle injury, butterfly hematoma, darah
menetes dari OUE
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya disebabkan
fraktur pelvis, floating prostate
PENJELASAN

Ruptur Uretra

Ruptur Uretra Anterior Ruptur Uretra Posterior


Ekstravasasi darah pada Displacement prostat karena
daerah trauma (tanda panah) hematoma pada daerah
ke skrotum dan perineum trauma (tanda panah)
https://clinicalgate.com/genitourinary-trauma-2/
PENJELASAN

Ruptur Uretra

Ruptur Uretra Anterior Ruptur Uretra Posterior


Butterfly hematoma Floating prostate
PENJELASAN
PENJELASAN

Klasifikasi Goldmann
Tipe Kriteria
Uretra intak namun tertarik sehingga ruptur ligamen puboprostatik
I
prostat bergerak superior, kontras tidak ekstravasasi
Kontras ekstravasasi ke rongga ekstraperitoneal namun tidak ada di
II
perineum, diafragma urogenital inak
Diafragma urogenital robek, kontras ekstravasasi di rongga
III
ekstraperitoneal dan perineum
Robekan hingga ke leher kandung kemih. Kontras dapat dilihat
IV ekstravasasi di pelvis ekstraperitoneal dekat uretra proksimal
berpotensi cedera spinchter uretra internal (inkontinensia urin)

Klasifikasi ini khusus untuk cedera uretra anterior, distal dari diafragma
V
urogenital, biasanya terdapat pada straddle injury
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Imaging
• Retrograde urethrography
• Considered to be the best initial study for urethral and
periurethral imaging in men and is indicated in the
evaluation of urethral injuries, strictures, and fistulas

• Cystoscopy
TATALAKSANA

Tatalaksana Ruptur Uretra


• Simptomatik
• Atasi retensi urin sistostomi suprapubik,
Kateter urin dikontraindikasikan
• Bedah terutama pada ruptur uretra posterior
yang disertai cedera pelvis (koreksi uretra
ditunda sampai masalah pelvis ditangani)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Colles Fascia
B. Otot detrusor gangguan otot detrusor
menyebabkan retensi urin
D. Diafragma urogenital
E. Tunika albuginea penyebab fraktur penis
ditandai dengan hematoma pada area penis dan
deformitas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 35 tahun
• Post KLL, tidak bisa BAK
• TD 100/60, HR 94x/menit, RR 22x/menit
• PF : ekimosis berbentuk kupu-kupu pada perineum

DIAGNOSIS >> RUPTUR URETRA ANTERIOR


Maka struktur yang mengalami defek pada pasien
adalah

C. B ck Fa cia
KEYWORDS

• Laki-laki, 70 tahun
• Lemas, BAK kemerahan
• TD 160/100, HR 80x/menit, RR 20x/menit
• PF : massa r. lumbar dextra uk 8 cm
• Biopsi renal : sel epitel dengan sitoplasma jernih,
transparan, membrane sel berbatas tegas

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Clear cell renal cell


carcinoma
PENJELASAN

Renal Cell Carcinoma


Kanker ginjal yang berasal dari tubulus
konvulusi proksimal
• Jenis kanker ginjal tersering pada dewasa
• Hanya 10% pasien yang bergejala trias
• Nyeri pinggang/flank
• Massa pada flank
• Hematuria

Faktor resiko merokok, obesitas, paparan kimia


(trichloroethylene, benzene, cadmium, herbicides, vinyl
chloride)
PENJELASAN

Renal Cell Carcinoma


Gejala Pemeriksaan Lab
• Demam • Darah lengkap
• Penurunan BB • Urinalisis
• Hipertensi • Elektrolit
• Hiperkalsemia (sindrom • Fungsi renal
paraneoplastik) • Fungsi hepar
• Varicocele (biasanya • Serum kalsium
sebelah kiri obstruksi
vena testicular) Pemeriksaan Radiologi
• USG
Metastasis tersering • CT-Scan contrast
paru (75%), soft tissue • MRI bila alergi kontras
(36%), tulang (20%), hepar • X-ray thorax, bone scan
(18%) evaluasi metastasis
PENJELASAN

Tipe
PENJELASAN
PENJELASAN

Gambaran Histologis
Klasifikasi Utama
• Clear cell : 75% kasus. Tampak pucat, sitoplasma jernih
dan transparan (clear), berbatas tegas
• Papillary : sekitar 10-15% kasus. Tampak gambaran seperti
jari-jari yang disebut papilla
• Chromophobe : sel tampak besar, berwarna merah muda,
berbatas tegas
Lain-lain
• Clear cell papillary : memiliki fitur clear cell dan papillary
• Medullary carcinoma : hanya pada 1% populasi, sangat
agresif, seringkali pada individu dengan sickle cell disease
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Chromophobe renal cell carcinoma


B. Angiomyolipoma gambaran sel lemak pada
biopsy, kondisi jinak/benign
C. Medullary carcinoma
E. Papillary renal cell carcinoma

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 70 tahun
• Lemas, BAK kemerahan
• TD 160/100, HR 80x/menit, RR 20x/menit
• PF : massa r. lumbar dextra uk 8 cm
• Biopsi renal : sel epitel dengan sitoplasma jernih,
transparan, membrane sel berbatas tegas

Maka diagnosis pada pasien ini adalah

D. Clear cell renal cell


carcinoma
KEYWORDS

• Laki-laki, 28 tahun
• Domisili dan faskes 1 di Singkawang, namun
berobat di Maumere
• Sudah membawa surat pengantar berobat

JAWABAN

C. Prinsip yang diterapkan


BPJS pada kasus ini adalah
portabilitas
PENJELASAN

Jaminan Sosial

Bentuk perlindungan sosial untuk menjamin


seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya dengan layak

Berdasarkan UUD 1945 pasal 34 ayat 2


Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang
lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
PENJELASAN

Sistem Jamsos Nasional


3 Azas 5 Program 9 Prinsip

• Kemanusia • Jaminan • Gotong royong


an kesehatan • Nirlaba
• Keterbukaan
• Manfaat • Jaminan
• Akuntabilitas
• Keadilan kecelakaan
• Kehati-hatian
sosial kerja
• Portabilitas
• Jaminan hari • Kepesertaan wajib
tua • Dana amanat
• Jaminan • Pengelolaan dana
pensiun untuk kepentingan
peserta
• Jaminan
kematian
PENJELASAN

Prinsip Penyelenggaraan BPJS


1. Kegotong-royongan
• Beban biaya Jaminan Sosial ditanggung bersama,
yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta
membayar iuran sesuai dengan penghasilannya
2. Nirlaba
• Pengelolaan usaha yang mengutamakan
penggunaan hasil pengembangan dana untuk
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh
peserta
3. Keterbukaan
• Prinsip mempermudah akses informasi yang
lengkap, benar, dan jelas bagi setiap peserta
UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 4
PENJELASAN

Prinsip Penyelenggaraan BPJS


4. Kehati-hatian
• Prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman, dan
tertib
5. Akuntabilitas
• Prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan
yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
6. Portabilitas
• Prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun
peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
7. Kepesertaan bersifat wajib
• Prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi
peserta Jaminan Sosial, yang dilaksanakan secara bertahap
UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 4
PENJELASAN

Prinsip Penyelenggaraan BPJS


8. Dana amanat
• Prinsip bahwa iuran dan hasil pengembangannya
merupakan dana titipan dari peserta untuk
digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan
peserta Jaminan Sosial

9. Hasil pengelolaan dana jaminan kesehatan


dipergunakan seluruhnya untuk
pengembangan program dan untuk sebesar-
besar kepentingan peserta

UU No. 24 Tahun 2011 Pasal 4


PENJELASAN

Prosedur Pelayanan Kesehatan


• Dalam hal peserta berada di luar wilayah domisilinya
dan memerlukan pengobatan maka peserta dapat
mengakses FKTP terdekat dengan ketentuan
• Peserta berada di luar wilayah FKTP tempat peserta terdaftar
(misalnya karena tugas/cuti/liburan)
• Dalam kegawatdaruratan medis
• Peserta diarahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk
diterbitkan surat pengantar berkunjung
• Maksimal kunjungan 3 (tiga) kali kecuali kondisi
tertentu

Peraturan Presiden No 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan


PENJELASAN

Prosedur Pelayanan Kesehatan


• Sebelum mendatangi FKTP di luar daerah, maka
peserta mendatangi kantor BPJS Kesehatan setempat
(kota tempat pasien berada saat ini) yang terdekat,
untuk meminta surat pengantar berkunjung
• Surat ini diperlukan untuk mencegah terjadinya
penolakan dari FKTP setempat
• Dengan membawa surat ini dan kartu BPJS
Kesehatan, maka peserta bisa langsung menuju ke
FKTP terdekat dan akan dilayani sebagaimana pasen
BPJS dan tidak dipungut biaya

Peraturan Presiden No 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan


PENJELASAN

Pernyataan Resmi BPJS


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien tetap memerlukan surat pengantar pada


kondisi gawat darurat pada kondisi emergensi
dapat langsung dilayani
B. Surat keterangan dapat diperoleh dari kota asal
seharusnya dari kota tujuan/kota saat berobat
D. Pemindahan faskes dapat dilakukan setelah 1
bulan terdaftar pada faskes lama seharusnya
minimal 3 bulan baru bisa pindah faskes
E. Surat keterangan hanya dapat digunakan untuk
1x kunjungan bisa sampai 3x kunjungan
KESIMPULAN

• Laki-laki, 28 tahun
• Domisili dan faskes 1 di Singkawang, namun
berobat di Maumere
• Sudah membawa surat pengantar berobat

Maka pernyataan yang tepat adalah

C. Prinsip yang diterapkan


BPJS pada kasus ini adalah
portabilitas
KEYWORDS
• Laki-laki, 49 th tidak sadarkan diri sejak 2 jam SMRS
+ muntah menyemprot
• TD: 170/100 mmHg, HR 50x/menit, pola napas ireguler
C h g ad
• PF neurologis: Babinski dan Gordon (+)
• Pupil kanan dan kiri anisokor + tidak reaktif, papilledema
• Skor Siriraj 3
DIAGNOSIS >> STROKE HEMORAGIK DENGAN
PENINGKATAN TIK

CAIRAN YANG SEBAIKNYA DITAMBAHKAN ??


JAWABAN

C. NaCl 3%
PENJELASAN

Stroke
• Sindrom dengan karakteristik:
• Tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau
global yang berkembang dengan cepat
• Adanya gangguan fungsi serebral yang
berlangsung lebih dari 24 jam
• Atau kematian tanpa terdapat penyebab selain
yang berasal dari vaskular
• Klasifikasi:
Stroke Hemoragik (20-
Stroke Iskemik (70-80%)
30%)

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Stroke - PF
• GCS pasien stroke hemoragik biasanya GCS
sopor/koma
• Tanda peningkatan TIK nyeri kepala hebat,
muntah menyemprot dan TTV yang mengarah ke
Cushing Triad (hipertensi, bradikardia dan pola
napas ireguler) biasanya didapatkan pada stroke
hemoragik
• Defisit neurologis
• Pemeriksaan saraf kranial terutama n.VII dan n.XII
• Pemeriksaan kekuatan motorik dan sensorik
• Pemeriksaan refleks fisiologis + patologis
• Tanda rangsang meningeal untuk SAH
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Stroke Pendekatan klinis


• Terdapat dua sistem skor yang biasa digunakan
untuk melihat tanda iskemik atau perdarahan
• Siriraj stroke score sensitifitas dan spesifisitas
lebih baik namun lebih sulit digunakan
• Algoritma Gadjah Mada lebih mudah digunakan
karena hanya melihat tiga parameter yaitu:
1. Penurunan kesadaran
2. Nyeri kepala
3. Refleks babinski

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Siriraj Stroke Score

Note : nilai akhir


dari penjumlahan
harus dikurangi
12 sebagai
konstanta

<1 Stroke Iskemik


1 Meragukan CT-Scan
>1 Stroke Hemoragik
PENJELASAN
ALGORITMA
GADJAH
MADA
PENJELASAN

Stroke iskemik vs Stroke hemoragik


• Etiologi : Trombus / emboli • Etiologi : Perdarahan
Intraserebral
• Klinis : • Klinis :
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran Umumnya • Penurunan Kesadaran
Compos Mentis • Tanda peningkatan TIK
• Tanda lesi UMN (hiperrefleks, • Riwayat hipertensi
refleks patologis (+)
• Tanda lesi UMN
• CT Scan : Hipodens
• CT Scan : Hiperdens

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PENJELASAN

Tatalaksana
Secara general terapi stroke dibagi menjadi :
1. Terapi umum
• Airway & breathing
• Circulation
2. Terapi tekanan darah
3. Terapi peningkatan TIK
4. Terapi khusus
• Stroke iskemik
• Stroke hemoragik

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
1. Terapi umum
a. Airway & breathing
• Buka jalan napas, gunakan OPA bila tidak sadar, intubasi jika
pasiek hipoksia berat dan syok atau risiko tinggi aspirasi
• Suplementasi oksigen dengan target > 95%
• Suction bila banyak lender pada jalan napas

b. Circulation
• Berikan cairan isotonik secukupnya sesuai kebutuhan harian
(hindari cairan hipotonik dan cairan yang berlebihan karena
meningkatkan TIK)
• Dianjurkan pemasangan CVC untuk memantau kecukupan
cairan dan memasukan nutrisi serta cairan
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
a. Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan
sekitar 15% (sistolik maupun diastolik) dalam 24 jam
pertama setelah awitan apabila TDS >220 mmHg atau
TDD >120 mmHg

b. Pada pasien stroke hemoragik :


• TDS > 200 mmHg atau MAP >150 mmHg obat antihipertensi
IV pantau setiap 5 menit
• TDS >180 mmHg atau MAP >130 mmHg dengan atau tanda
peningkatan TIK, target tekanan darah 160/90 mmHg atau
hingga MAP 110 mmHg (Pada studi AHA, TDS 140 mmHg
masih diperbolehkan) pantau setiap 15 menit
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
• Penurunan tekanan darah pada stroke akut dapat
dipertimbangkan hingga lebih rendah dari target di
atas pada kondisi tertentu yang mengancam
target organ lainnya, misalnya diseksi aorta,
infark miokard akut, edema paru, gagal ginjal
akut dan ensefalopati hipertensif.

• Target penurunan tersebut adalah 15-25% MAP


pada jam pertama, dan TDS 160/90 mmHg dalam 6
jam pertama.

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
3. Terapi peningkatan TIK
a. Elevasi kepala 20 30 derajat
b. Posisi kepala lurus/midline
c. Hindari pemberian cairan hipotonis (d5%,d10%)
d. Manitol 20% 0.25 - 0.50 gr/kgBB hingga 1 gr/kgBB,
selama >20 menit, diulangi setiap 4 - 6 jam dengan
target ≤ 310 mOsm/L
e. Dapat diberikan NaCl 3% dosis 10 ml/kgBB
dilanjutkan infus kontinu 0,1-1 ml/kgBB/jam
sebagai adjuvant maintenance
f. Furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB i.v
g. Intubasi jika GCS <8
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana khusus
Stroke iskemik vs Stroke hemoragik
• Trombolitik (r-TPA) • Bedah :
0,9 mg/kgBB yang datang • Bila terdapat tanda-tanda
3 - 4,5 jam setelah onset kompresi batang otak,
• Aspirin 325 mg dalam 24-48 mengalami perburukan
jam setelah onset stroke neurologis secepatnya
dilakukan operasi
• Clopidogrel 75 mg/hari • Bila bekuan darah > 30 ml
• Neuroprotektor : dan terdapat 1 cm dari
• citicoline 2 x 1000 mg IV permukaan kraniotomi
selama 3 hari dilanjutkan 2 x standard
1000 mg PO selama 3
minggu • Medikamentosa
• Vit K 10 mg bila INR tinggi
• Antihipertensi

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. NaCl 0,9% cairan isotonik, dapat digunakan untuk


cairan maintenance, tetapi pada kasus peningkatan TIK
dapat ditambahkan cairan hipertonis seperti NaCl 3%
B. Ringer laktat cairan isotonik, dapat digunakan
untuk cairan maintenance, tetapi pada kasus
peningkatan TIK dapat ditambahkan cairan hipertonis
seperti NaCl 3%
D. Dextrosa 10% cairan hipotonis harus dihindari
pada peningkatan TIK
E. Dextrosa 5% cairan hipotonis harus dihindari pada
peningkatan TIK
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 49 th tidak sadarkan diri sejak 2 jam SMRS
+ muntah menyemprot
• TD: 170/100 mmHg, HR 50x/menit, pola napas ireguler
C h g ad
• PF neurologis: Babinski dan Gordon (+)
• Pupil kanan dan kiri anisokor + tidak reaktif. Dari hasil
funduskopi : papilledema.
• Skor Siriraj 3
DIAGNOSIS >> STROKE HEMORAGIK DENGAN
PENINGKATAN TIK
Maka, cairan yang sebaiknya ditambahkan adalah

C. NaCl 3%
KEYWORDS

• Wanita, 66 tahun tuli telinga kanan


• Sejak 1 tahun, progresif memburuk, disertai tinitus
dan vertigo
• nyeri kepala (+)
• PF : tuli sensorineural kanan
• MRI gadolinium : massa pada sudut serebelopontin

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Neuroma akustik
PENJELASAN

Tumor Otak
• Secara umum terbagi atas 2 jenis :
• Primer tumor yang terbentuk dari jaringan otak
(mencakup hingga 50% kasus tumor otak)
• Sekunder hasil metastasis dari keganasan di
tempat lain (sering : mammae, paru)
• Hingga 95% tumor pada otak terdiri atas :
• Glioma
• Metastasis
• Meningioma
• Adenoma hipofisis
• Neuroma akustik
PENJELASAN

Neuroma Akustik
• Merupakan sebuah tumor
jinak intrakranial yang
berasal dari Sel
Schwann, yang tumbuh
pada nervus vestibular
atau cochlear
• Mencakup hingga 80%
tumor pada
cerebellopontine angle;
(20% sisanya adalah
meningioma)
PENJELASAN

Neuroma Akustik

• Berdasarkan kecepatan
tumbuh :
• Tidak tumbuh / tumbuh
sangat lambat
• Tumbuh lambat
(0.2cm/tahun)
• Tumbuh cepat >=
1.0cm/tahun
PENJELASAN

Manifestasi
• Gejala dapat meliputi :
• Gejala nervus kranialis
VIII
• Tuli
• Ggn keseimbangan
• vertigo
• Efek desak ruang
• Nyeri kepala
• Parese NVII
PENJELASAN

Diagnosa
• Gold standard : MRI + gadolinium
• Pemeriksaan MRI biasa dapat missed tumor
dengan ukuran kecil
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Prinsip tatalaksana neuroma akustik :
• Pembedahan
• Stereotactic radiation therapy u/ menekan
pertumbuhan tumor
• Observasi
• Lansia
• Tumor kecil, terutama dengan pendengaran yang baik
• Bila risiko operasi terlalu tinggi
TATALAKSANA

Pendekatan bedah Stereotactic radiation therapy


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Adenoma hipofisis massa pada sella turcica.


Dapat menyebabkan gangguan hormon hipofisis baik
meningkat atau menurun
B. Glioma tidak pada cerebellopontin angle
C. Prolaktinoma bagian dari adenoma hipofisis
yang menyebabkan peningkatan prolactin dan dapat
menyebabkan pengeluaran ASI pada saat bukan
massa nifas
D. Tuberculoma harusnya ada gejala TB dan focus
primer dan sangat jarang pada cerebellopontine angle
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Wanita, 66 tahun tuli telinga kanan
• Sejak 1 tahun, progresif memburuk, disertai tinitus
dan vertigo
• Nyeri kepala (+)
• PF : tuli sensorineural kanan
• MRI gadolinium : massa pada sudut serebelopontin

Maka, diagnosisnya adalah

D. Neuroma akustik
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun terjatuh dari pohon kelapa


dengan ketinggian 3 meter posisi menghantam
punggung
• PF neurologis fungsi sensorik tungkai bawah
normal tetapi tidak didapati adanya gerakan
motorik otot tungkai bawah sama sekali
DIAGNOSIS >> TRAUMA MEDULLA SPINALIS

SKOR ASIA ??
JAWABAN

B. ASIA grade B
PENJELASAN

Spinal Cord Injury

Lesi Setinggi
Thoracal & Lumbal
menyebabkan
paraplegia

Trumatic Spinal cord injury, Nature Review ; 2017


PENJELASAN

Potong Lintang Medulla Spinalis

• Lesi dapat bersifat: total, sentral, anterior, posterior,


dan hemiseksi
• Total / Complete : semua fungsi hilang (motorik, nyeri
dan suhu, propriosepsi dan vibrasi)
PENJELASAN

Trauma Medula Spinalis


• Curiga ada trauma tulang belakang jika :
• KLL kecepatan tinggi/high impact
• Jatuh dari ketinggian
• Multiple trauma
• Ada nyeri di tulang belakang + gangguan neurologis
• Penurunan kesadaran
• Mekanisme kejadian traumatik dislokasi, rotasi,
axial loading, dan hiperfleksi atau hiperekstensi
medula spinalis
• Gejala-gejala dapat bervariasi mulai dari nyeri,
paralisis, sampai terjadinya inkontinensia
PENJELASAN

ASIA GRADING
(American Spinal Injury Association)

Grade B Fungsi sensorik normal, gangguan total fungsi motorik


PENJELASAN
PENJELASAN

PRE HOSPITAL TRAUMA CARE


1. AIRWAY-BREATHING-CIRCULATION
• Untuk membuka airway lakukan jaw thrust, jangan head tilt-
chin lift
2. IMOBILISASI
• Gunakan long spine board dan cervical collar neck untuk support
rigid proses imbolisasi dan transportasi dari pasien dengan
kecurigaan cedera medulla spinalis
TATALAKSANA

Spinal Cord Injury

SHOULD BEGIN WITHIN 8 HOURS of INJURY

Onset ≦ 8hours Methylprednisolone IV bolus


30mg/kg (15 minutes) 45 Min Pause 5.4
mg/kg / hour (23 hours)

Adams ; Principle of Neurology ; p1245


A Clinical Practice Guideline for the Management of Acute-
Spinal Cord Injury: Introduction, Rationale, and Scope
PENJELASAN

SPINAL SHOCK VS NEUROGENIC SHOCK


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. ASIA grade A
C. ASIA grade C
D. ASIA grade D
E. ASIA grade E

Semua pilihan diatas tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 32 tahun terjatuh dari pohon kelapa
dengan ketinggian 3 meter posisi menghantam
punggung
• PF neurologis fungsi sensorik tungkai bawah
normal tetapi tidak didapati adanya gerakan
motorik otot tungkai bawah sama sekali
DIAGNOSIS >> TRAUMA MEDULLA SPINALIS

Maka termasuk skor

B. ASIA grade B
KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun atlet tinju


• Keluhan lemah pada otot bahu dan juga hilangnya
sensasi suhu pada daerah sekitar bahu depan kanan
• Habis terjatuh dengan bahu kanan menyentuh lantai terlebih
dahulu
• PF: eritema + hematoma sekitar area deltoid dan
humeral dekstra, panas dan nyeri + ROM yang
berkurang
• PP: fraktur pada collum humerus dekstra
DIAGNOSIS >> BRACHIAL PLEXUS INJURY

NERVUS YANG CEDERA ??


JAWABAN

E. N. Axillaris
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial

Secara garis besar :


• 5 roots/rami (C5-T1)
• 3 trunkus
• 6 divisi
• 3 korda
• 5 nervus
• Pertanyaan pada
UKMPPD hanya
seputar soal roots dan
nervus
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal dari
Sensorik n.axillaris
pleksus brachial
1. Nervus axilaris
• Berasal dari ramus C5-C6
• Sensorik area bahu
(sering cedera) ex: pada
fraktur caput/collum
humerus
• Motorik m. deltoid, m.
teres minor (pergerakan
bahu terutama abduksi)
PENJELASAN

Cedera N. Axilaris

N.Axillaris berjalan
melingkari collum
humeri dan berpotensi
cedera bila terjadi fraktur
pada bagian tersebut

INGAT! Bedakan dengan N.


Radialis yang sering cedera
pada fraktur corpus
humeri
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal dari Musculocutaneus nerve
pleksus brachial injury
2. Nervus musculokutaneus • Pasien tidak dapat
merasakan sensasi pada
• Berasal dari ramus C5-C7 lengan bawah sisi lateral (
• Sensorik berlanjut gambar slide sebelumnya)
menjadi n. cutaneus • Pasien sulit/tidak bias
antebrachii lateral melakukan fleksi lengan
sensorik area lengan atas
bawah sisi lateral
• Motorik otot fleksor
lengan atas (m. biseps
brachii dan m.brachialis)
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal Medianus nerve injury
dari pleksus brachial
3. Nervus medianus Bishop
hand/Hand of
• Berasal dari ramus benediction
C6-T1
• Sensorik 31/2
ventral manus
• Motorik otot
fleksor lengan
bawah dan fleksor
jari tangan 1-3
Ape hand : Atrofi otot
thenar
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal Ulnar nerve injury
dari pleksus brachial
4. Nervus ulnaris
• Berasal dari ramus
C8-T1
• Sensorik 11/2
ventral manus dan N.Medainus N.Ulnaris
dorsal manus
• Motorik otot Gangguan sensorik n.ulnaris vs
fleksor jari tangan medainus
4-5 dan otot
dalam/profunda
lengan bawah Claw hand
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


5 Saraf yang berasal Radial nerve injury
dari pleksus brachial
5. Nervus radialis
• Berasal dari ramus Gangguan sensorik
C5-T1 bagian punggung
tangan dan lengan
• Sensorik Seluruh sisi belakang
sensasi pada (ekstensor)
lengan bagian
dorsal
• Motorik Seluruh
otot ekstensor
lengan atas dan Drop hand tidak
bisa dorsofleksi
bawah
PILIHAN JAWABAN LAIN
B
A. N. Medianus hilangnya
sensasi pada 31/2 jari dan ape hand
B. N. Radialis tidak dapat
melakukan dorsofleksi lengan atas
dan tangan. Sering dialami pada
fraktur pada corpus humerus
(gambar disamping)
C. N. Ulnaris claw hand +
gangguan sensasi 11/2 manus
D. N. Muskulokutaneus
gangguan fleksi lengan atas dan
hilang sensasi pada lateral lengan
bawah
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 25 tahun atlet tinju
• Keluhan lemah pada otot bahu dan juga hilangnya sensasi
suhu pada daerah sekitar bahu depan kanan
• Habis terjatuh dengan bahu kanan menyentuh lantai terlebih
dahulu
• PF: eritema + hematoma sekitar area deltoid dan humeral
dekstra, panas dan nyeri + ROM yang berkurang
• PP: fraktur pada collum humerus dekstra
DIAGNOSIS >> BRACHIAL PLEXUS INJURY

Maka, nervus yang cedera adalah

E. N. Axillaris
KEYWORDS

• Anak, usia 9 tahun


• Sering bengong dan tidak fokus saat berkomunikasi
• Menjilat-jilat bibirnya sendiri sekitar 10 detik saat
bengong, lalu melanjutkan kembali aktivitasnya.
• Penurunan prestasi di sekolah
DIAGNOSIS >> KEJANG ABSANS / LENA / PETIT MAL

PERNYATAAN YANG KURANG TEPAT ??


JAWABAN

B. Merupakan bagian dari kejang


parsial kompleks
PENJELASAN

Tipe-tipe Bangkitan Kejang


1. Kejang parsial (fokal) : Bermula SATU
HEMISFER
• Sederhana : Tidak ada penurunan kesadaran.
Gejala bisa sensoris, motoris, otonom, atau psikis.
• Kompleks : Ada penurunan kesadaran
(amnesia). Gejalanya biasanya berupa bengong
mendadak yang diikuti dengan aura, automatisme
dan kebingungan pasca-serangan.
• Kejang tonik-klonik umum sekunder : kejang
parsial yang berlanjut menjadi kejang tonik klonik
umum
PENJELASAN

Tipe-tipe Bangkitan Kejang


2. Kejang umum : berasal dari DUA
HEMISFER
• Absens/lena (petit mal) : Bengong mendadak, tanpa
aura, umumnya tanpa kebingungan pasca-serangan,
bisa disertai automatisasi maupun tidak.
• Mioklonik : kedutan motorik tidak teratur Jerking
movement
• Klonik : kedutan motorik teratur
• Tonik : ekstensi atau fleksi mendadak pada kepala,
badan, atau ekstremitas
PENJELASAN

Tipe-tipe Bangkitan Kejang


2. Kejang umum : berasal dari DUA HEMISFER
- LANJUTAN

• Tonik-klonik umum primer (grand mal) : berawal


sebagai ekstensi tonik ekstremitas atas dan bawah
beberapa detik, kemudian menjadi gerakan klonik
ritmik, kebingungan pasca-serangan , maupun
kelumpuhan pasca serangan.
• Atonik : Tonus tubuh hilang mendadak (pasien tiba-
tiba jatuh)
PENJELASAN
PENJELASAN

Kejang Absans/Lena
• Gangguan kesadaran yang terjadi secara
tiba-tiba
• Penderita tampak seperti orang melamun dan
tidak sadar, tanpa reaksi apa-apa.
• Setelah beberapa saat kemudian (hitungan
detik) penderita akan dapat kembali seperti
semula dan dapat melakukan aktifitasnya.
• Serangan ini biasanya timbul pada anak-anak
berusia antara 4-12 tahun dan jarang terjadi
pada dewasa.
• Serangan ini dapat terjadi berkali-kali dalam
sehari bahkan hingga 100 kali serangan
dalam satu hari.
• Ada 2 tipe kejang lena : simple dan kompleks
PENJELASAN

Diagnosis
• Nilai faktor risiko pada kejang absans
berulang, umumnya disebabkan oleh :
• Ketidakteraturan berobat
• Kurang tidur
• Alkohol, kokain, penisilin dosis tinggi, overdosis
INH
• Withdrawal alkohol, benzodiazepine
• Lakukan hiperventilasi selama 3 5 menit
bila kejang muncul maka diagnosis tegak
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
PENJELASAN

Medscape.com
TATALAKSANA

Tatalaksana Farmakologis
Epilepsi

Asam valproat
TATALAKSANA
• Pilihan Utama : Ethosuximide
Alternaltif lain : Asam valproat
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Nama lain dari kasus pasien diatas adalah petit


mal benar
C. Gambaran EEG yang khas dari pasien ini adalah
gelombang spike and slow generalisata pada 3-4 Hz
benar
D. Tatalaksana utama kasus ini adalah
ethoxsusimide benar
E. Asam valproate merupakan tatalaksana alternatif
pada kasus diatas benar
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Anak, usia 9 tahun
• Sering bengong dan tidak fokus saat berkomunikasi
• Menjilat-jilat bibirnya sendiri sekitar 10 detik saat
bengong, lalu melanjutkan kembali aktivitasnya.
• Penurunan prestasi di sekolah
DIAGNOSIS >> KEJANG ABSANS / LENA / PETIT MAL

Maka, pernyataan yang kurang tepat adalah

B. Merupakan bagian dari kejang


parsial kompleks
KEYWORDS

• Laki laki, 41 tahun kejang 1 jam SMRS


• Kelojotan sekitar 10 menit, pada tangan kanan dan kaki
kanan
• Riwayat demam (+), disertai perubahan perilaku,
disorientasi waktu dan tempat
• PF : GCS 12, suku 38.3, hemiparesis dekstra
• CT : penyengatan kontras pada temporal sisi
anteromedial & frontal sisi inferior + efek desak ruang
• LP : pleositosis + peningkatan monosit dan eritrosit
DIAGNOSIS >> ENSEFALITIS HERPES SIMPLEKS

ETIOLOGI ??
JAWABAN

C. Herpes simplex virus


PENJELASAN

Encephalitis
• Inflamasi pada parenkim
otak
• Bila disertai dengan
lapisan meninges
meningoencephalitis
• Etiologi :
• Virus (paling sering) :
HSV, VZV, EBV, measles,
mumps, rubella,
enterovirus, rabies, etc.
• Bakteri : Mycoplasma
• Non infeksius : acute
disseminated encephalitis
PENJELASAN

Encephalitis virus
• Gejala umumnya tidak spesifik
• Prodormal :
• Nyeri kepala
• Demam* gejala yang sensitif
• Lymphadenopathy
• Mual / muntah
• Gejala CNS :
• Perubahan status mental
• Iritabel / agitasi
• Perubahan perilaku
• Kejang (fokal / general)
• Manifestasi focal neurologic sign dapat muncul
• Setiap etiologi dapat memiliki temuan spesifiknya
sendiri
PENJELASAN

Encephalitis Virus
• Enterovirus :
• Dapat muncul manifestasi mukokutan (HMFD, herpangina,
generalized maculopapular, localized vesicles
• Herpes Simpleks :
• Disfungsi lobus frontal dan temporal
• Perubahan status mental dan perilaku, disorientasi
• Kejang pada 50% kasus
• Hemiparesis pada 33% kasus
• LP : pleositosis moderat, dengan peningkatan monosit
dan RBC (karena perdarahan)
• EBV :
• Keterlibatan beberapa area otak (brainstem, korteks, basal
ganglia) dapat disertai dengan gangguan pergerakan
(chorea)
PENJELASAN

Encephalitis virus
• Tick-borne encephalitis (TBE)
• Karena flavivirus, disebarkan oleh tick (kasus
jarang di Indonesia)
• Measles virus :
• Muncul pada pasien immunocompetent, terutama
pada fase exantematosa dan dalam kurun waktu 8
hari setelah onset
• Mortalitas 10 20%
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Identifikasi virus :
• Menggunakan sampel CSF
(LP)
• Identifikasi dengan PCR
• Imaging :
• MRI > CT
• Dapat identifikasi inflamasi
pada meninges atau
parenkim
• Identifikasi lesi yang
spesifik dengan patogen
PENJELASAN

Gambaran imaging
• HSV : lesi penyengatan kontras pada antero-
medial pada lobus temporal dan inferior pada
lobus frontal, disertai dengan edema dan efek
desak ruang
• HHV-6 (MRI) : Lesi mesial pada temporal, disertai
hiperintensitas signal T2 dan volume loss dini
pada area hipocampus
• Measles (MRI) : pada T2W1 tampak edema
kortikan dan hiperintensitas bilateral yang simetris
pada putamen dan nucleus kaudatus sertai pada
sentrum semiovale
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Suportif !!!
• ± ICU
• Kontrol kejang
• Kontrol tekanan intrakranial : manitol ± steroid;
kraniotomi dekompresi bila perlu
• Terapi spesifik :
• Herpesvirus asiklovir 10mg/kgbb; 3x/hari selama
14 hari (21 hari pada kasus immunocompromised
• Rabies paliatif
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Enterovirus lesi tidak spesifik pada CT


maupun MRI
C. Ebstein-Barr virus Keterlibatan beberapa area
otak (brainstem, korteks, basal ganglia)
D. Measles virus tampak edema kortikan dan
hiperintensitas bilateral yang simetris pada putamen
E. Human herpes virus 6 Lesi mesial pada
temporal, disertai hiperintensitas signal T2 dan
volume loss dini pada area hipocampus
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki laki, 34 tahun kejang 1 jam SMRS
• Kelojotan sekitar 1 menit, pada tangan kanan
• Riwayat demam (+), disertai perubahan perilaku,
disorientasi waktu dan tempat
• PF : GCS 12, suku 38.3, hemiparesis dekstra
• CT kontras : penyengatan kontras pada temporal sisi
anteromedial dan frontal sisi inferior + efek desak ruang
• LP : pleositosis + peningkatan monosit dan eritrosit
DIAGNOSIS >> ENSEFALITIS HERPES SIMPLEKS

Maka, etiologi nya adalah

C. Herpes simplex virus


KEYWORDS

• Laki laki, 29 tahun


• Penurunan kesadaran setelah KLL 40 menit
SMRS
• PF : TD 170/80, HR 50x/mnt, RR 12x/mnt
• GCS : 7
• Battle sign (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Suspek fraktur basis cranii


PENJELASAN

Cedera kepala / Traumatic


Brain Injury
• Cedera pada serebral
akibat trauma kepala.
• Merupakan sebuah
diagnosa klinis dan
diagnosa dapat
berubah saat
didapatkan hasil
imaging
Fraktur Basis Cranii
• Masuk dalam salah satu manifestasi dari
cedera kepala yang mengenai basis
cranium
• Terdiri dari 3 bagian : fossa anterior,
media, inferior
• Cedera fossa anterior : Racoon eye
(ecchymosis periorbital), CSF rhinorea
• Cedera fossa media : Battle sign
(belakang telinga)
• Cedera fossa inferior : Penekanan batang
otak awalnya sering tidak menimbulkan
gejala khas
• Battle sign Ecchymosis
retroauricular

• Racoon eyes Periorbital


ecchymosis
PENJELASAN

Patofisiologi
• Lesi primer
• Akibat langsung dari
trauma
• Lesi sekunder
• Akibat edema dan
inflamasi yang terjadi
post trauma dapat
menyebabkan
penurunan perfusi
otak
PENJELASAN

KLASIFIKASI
• Kriteria oleh Head Injury Interdisciplinary Special Interest
Group of the American Congress of Rehabilitation Medicine
• Ringan :
• GCS >12
• Tidak tampak kelainan pada CT scan
• Tidak tampak lesi operatif
• Pasien membutuhkan perawatan < 48 jam
• Sedang :
• Perawatan RS >48jam
• GCS 9 12
• Tampak lesi operatif intrakranial
• Kelainan pada CT-scan
• Berat :
• GCS < 8
• Kelainan berat pada CT-scan
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Stalibisasi pasien (ABCDE), collar neck
• Monitoring TIK pertahankan perfusi
serebral
• 3% saline 1 5cc/kg dalam 10-20
menit bila terdapat peningkatan TIK
• Lakukan pemeriksaan CT Scan
tatalaksana spesifik
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Epidural hematoma lucid


interval, CT Scan biconveks
C. Cedera kepala ringan GCS
>12
D. Fraktur os zygomaticum
nyeri hebat daerah rahang, GCS D
tidak turun, trismus
E. Kontusio cerebrii tampak
pada CT scan berupa lesi
hiperdens menyebar difus
terutama pada lokasi coup &
counter coup

E
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki laki, 29 tahun
• Penurunan kesadaran setelah KLL 40 menit
SMRS
• PF : TD 170/80, HR 50x/mnt, RR 12x/mnt
• GCS : 7
• Battle sign (+)

Maka diagnosisnya adalah

A. Suspek fraktur basis cranii


KEYWORDS

• Perempuan, 66 tahun post KLL


• Setelah terjatuh, pasien tidak sadar. Muntah (-)
• PF : GCS 11, TD:140/90, dijumpai hemiparesis
dekstra
• Hemiparesis dekstra + Chaddock dan Gordon
test (+)
DIAGNOSIS >> SUBDURAL HEMATOMA AKUT

INDIKASI OPERASI ??
JAWABAN

A. Midline shifting >= 5mm


PENJELASAN

SDH
• Adanya perdarahan
pada rongga subdural
• Sumber perdarahan
berasal dari bridging
vein
• Etiologi :
• High impact trauma
• Low impact trauma
pasien lansia atau
dalam terapi
antikoagulan
PENJELASAN

Sign and symptoms


• SDH akut:
• Pasien datang post trauma berat,
• Umumnya dengan penurunan kesadaran, dan tanda
peningkatan TIO
• Hemiparesis
• SDH kronis:
• Seringkali tanpa temuan trauma / low impact trauma
• Nyeri kepala
• Penurunan kesadaran
• Gangguan keseimbangan
• Penurunan fungsi kognitif
• Gangguan kepribadian
• Defisit neurologis
Atrofi otak sebagai
predisposisi SDH kronis
PENJELASAN

Workup : CT Scan

Lenticular /
biconvex shape

Crescent
shape

EDH vs SDH
TATALAKSANA

Klasifikasi

Isodens Hipodens
Hiperdens
(4-21 hari) (> 21 hari)
PENJELASAN

EDH vs SDH
PENJELASAN

Hukum monroe - kellie


PENJELASAN

Tatalaksana
• Akut :
• Stabilisasi pasien
• Evakuasi hematoma CITO :
• Midline shift ≥ 5mm
• Ketebalan hematoma > 1 cm
• Atau tanpa 2 temuan diatas namun,
• Penurunan 2 poin GCS pada observasi
• Dilatasi pupil
• Peningkatan TIK > 20mmHg
• Kronis :
• Tidak ada efek desak ruang / defisit neurologis
observasi dan CT serial
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kasus akut, dengan ketebalan > 1.5cm


harusnya 1cm
C. Kasus akut yang disertai dengan hemiparesis
hemiparesis adalah gejala pada SDH
D. Penurunan GCS >3poin setelah observasi 2
poin
E. Semua jawaban salah
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki - laki, 66 tahun post KLL
• Setelah terjatuh, pasien tidak sadar. Muntah (-)
• PF : GCS 11, TD:140/90, dijumpai hemiparesis
dekstra
• CT Scan : lihat slide selanjutnya
DIAGNOSIS >> SUBDURAL HEMATOMA AKUT

Maka, indikasi operasi pada kasus adalah

A. Midline shifting >= 5mm


KEYWORDS

•Perempuan, 49 tahun
•Mata kiri cekot-cekot sejak 2 jam yang lalu.
•Mata merah dan pandangan mata kabur.
•Px Oftalmologi : VOS 3/60, injeksi konjungtiva
tanpa sekret, edema kornea dan mid-dilatasi
pupil yang non-reaktif. TIO OS : 45 mmHg.
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA AKUT (PACG)

MEKANISME KERJA FARMAKOTERAPI ??


JAWABAN

A. Inhibitor enzim carbonic-


anhidrase
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
⮚ Primary Congenital Glaucoma
⮚ Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
⮚ Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
⮚ Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
⮚ Primary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma
⮚ Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme TIO)

Va ghan A b Gene al Oph halmolog ed th, McGraw Hill : New York, 2011
PENJELASAN

Primary Angle Closure Glaucoma


(PACG) / Glaukoma sudut tertutup akut
• Peningkatan TIO yang mendadak oleh karena tertutupnya
Definisi & sudut iridocornealis (outflow humor aqueous terhambat)
Faktor • Lebih beresiko pada wanita, lebih tua dari 40 tahun
(tertinggi pada 55-65 tahun), rabun dekat (hypermetropia),
Resiko riwayat penyakit serupa di keluarga, ras Asia

• Nyeri mata mendadak, penurunan visus, mual,


muntah, fotofobia, lakrimasi, melihat pelangi/halo
Tanda & • Palpebra edema dan hiperemis, Injeksi konjungtiva
Gejala dan silier, Edema kornea, COA dangkal, Pupil semi-
dilatasi, non reaktif (bisa terdapat Iris Bombe), TIO
eca a a

• Tonometri
Px • Gonioskopi
Penunjang • Perimetri
• Oftalmoskopi direk dan indirek
PENJELASAN

Penatalaksanaan Glaukoma Akut

• Sight threatening EMERGENCY!!


Turunkan tekanan intraokular secepatnya!

Asetazolamid HCl 500mg p.o, dilanjutkan 4 x


250mg/hari
Timolol maleat 0,5%, 2 x 1 tetes/hari
Eye drops kombinasi kortikosteroid + antibiotik
4-6 x 1 tetes/hari
Pilocarpine 2%, boleh diberikan-boleh tidak
Terapi simptomatik (analgesik, anti mual-muntah)
TATALAKSANA

Golongan Obat untuk menurunkan TIO


TATALAKSANA

Regimen Terapi
KELOMPOK OBAT REGIMEN MEKANISME AKSI

PROSTAGLANDIN • Latanoprost 0,005% Meningkatkan uveoscleral outflow


ANALOGUE • Bimatoprost 0,03%

BETA BLOCKER • Timolol maleat 0,25-0,5% Menurunkan sekresi humor aquoeus


• Betaxolol 0,25% melalui stimulasi reseptor beta di
• Carteolol 1% prosesus siliaris
CARBONIC ANHIDRASE Acetazolamide 250mg Menurunkan produksi humor
INHIBITOR Dorzolamide 2% aquoeus melalui inhibisi enzim
carbonic anhydrase
PARASYMPATHOMIMETI Pilocarpine 1/2/4% Meningkatkan outflow membuka
C DRUGS trabecular meshwork (kontraksi M.
Longitudinalis corpus siliaris
SYMPATHOMIMETIC Brimonidine 2% Menurunkan sekresi dan meningkatkan
DRUGS Apraclonidine 0,5-1% outflow humor aqueous melalui
stimulasi reseptor alfa dan beta
TATALAKSANA

Terapi Laser/ Surgical


• Jika medikamentosa tidak berhasil/refrakter
• Laser Treatment
Laser Trabeculoplasty
Laser Iridotomy
Laser Iridoplasty
Laser Ciliary body Ablation
• Surgical
Iridectomy
Trabeculectomy drainage surgery terbentuk
bleb

Khaw, PT Shah P, & Elkington AR, ABC of Eyes, ed. 4th, BMJ Books 2004
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Menstimulasi iris untuk mendekati trabecular


meshwork tidak tepat, sebaiknya jauh kan iris dari
sudut iridocorneal dengan miosis pupil (pilocarpine)
C. Meningkatkan produksi bikarbonat tidak tepat
D. Menstimulasi produksi humor aqueous tidak
tepat, seharusnya turunkan produksi maupun sekresi
humor aqueous = gol. kelas obat beta blocker maupun
CAI
E. Menurunkan aliran uveoscleral tidak tepat,
seharusnya meningkatkan outflow = gol. kelas obat
Prostaglandin Analog (tapi kurang tepat untuk kasus
akut / bukan tatalaksana awal, lebih direkomendasikan
untuk POAG)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


•Perempuan, 49 tahun
•Mata kiri cekot-cekot sejak 2 jam yang lalu.
•Mata merah dan pandangan mata kabur.
•Px Oftalmologi : VOS 3/60, injeksi konjungtiva
tanpa sekret, edema kornea dan mid-dilatasi
pupil yang non-reaktif. TIO OS : 45 mmHg.
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA AKUT (PACG)

Maka, mekanisme kerja farmakoterapinya adalah

A. Inhibitor enzim carbonic-


anhidrase
KEYWORDS

• Laki laki, 35 tahun


• Kedua mata gatal, merah, berair
• Px oftalmologis edema palpebral, sekret
serosa
• Dokter meresepkan steroid
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS ALERGI

KOMPLIKASI OKULAR ??
JAWABAN

C. Central serous chorio-


retinopathy
PENJELASAN
PENJELASAN

Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi,
Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat serosa (viral, iritasi), mucoid
(alergi), mukopurulen( infeksi bakteri, chlamydia),
purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
• Folikular viral, chlamydia
• Papilar bakteri (termasuk, gonococcal), alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)

Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-


Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer,
sensasi benda asing, simptomatik
blefarospasme, cobblestone
pappila, horner trantas dot
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN

Konjungtivitis Vernal
• Hipersensitivitas Tipe 1
• Rekuren Bilateral
• Mata merah, gatal, dan berair
pink eye
• Riw. Alergi asma, rhinitis
alergika, eczema
• Ada 2 tipe (bisa berjalan bersamaan)
• Palpebral Papil besar di
konjungtiva tarsalis Cobblestone +
sekret mucoid
• Limbal degenerasi epitel kornea
Horner Trantas Dot di limbus
• Tatalaksana : Menghindari alergen,
Mast cell stabilizer, Steroid,
Antihistamin
Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, Ilyas (2013)
PENJELASAN

Konjungtivitis
Vernal vs Atopik
Characteristics VKC AKC
Generally presents at a younger
Age at onset Second to third decade
age than AKC' first decade

Sex Males are affected preferentially. No sex predilection

Typically occurs during spring


Seasonal variation Generally perennial
months

Discharge Thick mucoid discharge Watery and clear discharge

Moderate incidence of conjunctival Higher incidence of conjunctival


Conjunctival scarring
scarring scarring

Horner-Trantas dots and shield Presence of Horner-Trantas dots is


Horner-Trantas dots
ulcers are commonly seen. rare.

Not present, unless secondary to Deep corneal neovascularization


Corneal neovascularization
infectious keratitis tends to develop

Conjunctival scraping reveals


Presence of eosinophils in Presence of eosinophils is less
eosinophils to a greater degree in
conjunctival scraping likely
VKC than in AKC
PENJELASAN

Komplikasi steroid pada mata


• Peningkatan tekanan intra okular
• Katarak
• Supresi sistem imunitas memperburuk
infeksi
• Central Serous Chorio Retinopathy (CSCR)
edema makula dan vesikel pada retina
bagian luar
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keratomalacia pada KVA


B. Glaukoma sudut tertutup akut kelainan
anatomis
D. Uveitis anterior infeksi
E. Konjungtivitis medikamentosa tidak ada
istilah tersebut
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki laki, 35 tahun
• Kedua mata gatal, merah, berair
• Px oftalmologis edema palpebral, sekret
serosa
• dokter meresepkan steroid
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS ALERGI

Maka, komplikasi okular kortikosteroid adalah


C. Central serous chorio-
retinopathy
KEYWORDS

• Laki-laki, 58 tahun
• Penderita DM sejak 10 tahun yll tidak rutin
kontrol.
• Funduskopi : media jernih, papil normal, retina
datar, didapatkan dot hemorrhage (+), hard
exudate (+), neovaskularisasi (+), makula edema
(-), refleks fovea normal.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Proliferative diabetic
retinopathy
PENJELASAN

Diabetic Retinopathy
• Tanda dan gejala:
• Melihat titik atau floaters
• Penurunan tajam penglihatan
• Terdapat titik hitam di tengah
lapang pandang bisa terjadi
edema makula
• Sulit melihat dalam gelap
• Pada pemeriksaan
funduskopi: cotton wool spot,
flame hemorrhages, dot-blot
hemorrhages, hard exudates
• Terdapat 2 tahap : NPDR vs
PDR
PENJELASAN

Stadium Retinopathy Diabetikum


Stadium Hasil oftalmoskopi

Nonproliferatif Mikroaneurisma, pendarahan intraretina (dot &


blot hemorrhage; flame hemorrhage), cotton
wool spot (soft exudate)
Preproliferatif Nonproliferatif + soft & hard exudate

Proliferatif stadium Neovaskularisasi (Hallmark of PDR)


dini
Proliferatif stadium Proliferatif stadium dini + pendarahan viterus
lanjut

• Komplikasi : Pendarahan Vitreus, Edema Makula Diabetik,


Ablasio Retina Traksional, Galukoma Neoaskular
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Cegah progresivitas penyakit, terutama kontrol
diabetes dan faktor risiko lainnya
• Fotokoagulasi laser
• Injeksi intraviteral antiVEGF
• StemCell (masih dalam penelitian)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Nonproliferative diabetic retinopathy


kurang tepat karena terdapat neovaskularisasi
yang menjadi hallmark dari PDR
C. CRVO blood and thunder / splashed
tomato fundus hemorrhage
D. CRAO cherry red spot
E. Pre-proliferative diabetic retinopathy
kurang tepat karena terdapat neovaskularisasi
yang menjadi hallmark dari PDR
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 58 tahun
• Penderita DM sejak 10 tahun yll tidak rutin
kontrol.
• Funduskopi : media jernih, papil normal, retina
datar, didapatkan dot hemorrhage (+), hard
exudate (+), neovaskularisasi (+), makula
edema (-), refleks fovea normal.

Maka, diagnosisnya adalah

A. Proliferative diabetic
retinopathy
KEYWORDS

• Laki-laki, 29 tahun
• Benjolan pada kelopak mata sebelah kanan sejak 4
hari yang lalu. Riwayat batuk pilek (+) seminggu yang
lalu.
• Px Mata kanan (ralat soal) benjolan hiperemis dan
nyeri orbita superior sinistra & ptosis berbentuk S.
• Terdapat pembesaran KGB.
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS E.C VIRAL
INFECTION

TATALAKSANA AWAL ??
JAWABAN

E. Kompres hangat, masase,


NSAID
PENJELASAN

Dakrioadenitis
• Peradangan pada kelenjar lakrimal lokasi :
supratemporal orbit
• Karakter Presentasi Klinis : nyeri unilateral,
kemerahan dan bengkak pada orbita superior
(sisi temporal) dengan ptosis berbentuk S
• Causa : Viral : Mumps Virus (tersering),
EBV, Coxsackievirus, Herpes
Bakterial : S.aureus, Streptococcus,
N.gonorrhea, C.Trachomatis
Fungal : rare
PENJELASAN

Wajib bedakan !
PENJELASAN

Berdasarkan etiologi
• Viral (most common) - Self-limiting,
supportif saja (kompres hangat, masase,
dan NSAID oral)
• Bakterial Antibiotik broad spectrum
lakukan kultur untuk tentukan etiologi
• Fungal : antifungal
• Protozoa : specific antiamoebic
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ibuprofen 2x400 mg bagian dari supportif,


jawaban kurang lengkap
B. Kultur sekret untuk tentukan bakteri penyebab
kecurigaan etiologi bakterial
C. Amoxicillin 3x500 mg kecurigaan bakterial
D. Kompres dingin, masase, NSAID kompres
hangat lebih tepat
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 29 tahun
• Benjolan pada kelopak mata sebelah kanan sejak 4
hari yang lalu. Riwayat batuk pilek (+) seminggu yang
lalu.
• Px Mata kanan (ralat soal) benjolan hiperemis dan
nyeri pada orbita superior sinistra & ptosis berbentuk S.
• Terdapat pembesaran KGB.
DIAGNOSIS >> DAKRIOADENITIS E.C VIRAL
INFECTION

Maka, tatalaksana awalnya adalah


E. Kompres hangat, masase,
NSAID
KEYWORDS

• Laki-laki, 63 tahun
• Keluhan mata buram saat membaca koran
dan gadget tetapi penglihatan jauh tidak
mengalami gangguan.

PEMERIKSAAN & KOREKSI ??

JAWABAN

A. Tes Jaeger; S +3.0


PENJELASAN

Presbiopia
Jaeger Reading Test Card

• Kondisi yang berhubungan


dengan faktor usia dimana
penglihatan kabur saat
melihat objek berjarak dekat
• Proses degeneratif yang
dimulai pada usia 40 tahun
lensa mata kehilangan
elastisitas dan mengalami
penurunan kemampuan
akomodasi
PENJELASAN

• Koreksi dengan kacamata baca lensa positif


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tes Placido; S +3.50 TES PLACIDO untuk


keratoconus / kelainan pada permukaan kornea
C. Tes Jaeger; S -2.75 salah kekuatan sferis
D. Snellen chart; S +2.5 Snellen Chart untuk cek
visus secara subjektif
E. Tes Jaeger; S +3.75 kekuatan sferis kurang
tepat. Bila diatas 60 tahun, tetap maksimal +3.0 D
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 63 tahun
• Keluhan mata buram saat membaca koran
dan gadget tetapi penglihatan jauh tidak
mengalami gangguan.

Maka, pemeriksaan dan koreksi yang tepat


adalah

A. Tes Jaeger; S +3.0


KEYWORDS

• Laki-laki, 39 tahun nyeri dan mata merah.


• Ada vesikel berkelompok di area dermatom
nervus V unilateral nyeri-panas-gatal.
• Tes fluoresens infiltrat lesi pseudodendritik
• Sensibilitas kornea menurun.
DIAGNOSIS >> HERPES ZOSTER OFTALMIKA

PERNYATAAN TEPAT ??
JAWABAN

C. Dapat ditemukan multinucleated


giant cell dari pemeriksaan
penunjang
PENJELASAN

Herpes Zoster Opthalmicus


• Manifestasi klinis berupa vesicular
rash unilateral yang nyeri dengan
distribusi dermatomal mengikuti N. V
(divisi oftalmikus)
• Banyak terjadi pada orang dewasa
reaktivasi dari VZV laten (tergantung
virulensi dan sistem imun tubuh)
• Lesi kulit kemerahan dengan macula,
papula, vesikel, pustula dan krusta
dengan distribusi mengikuti N.
Trigeminus. H ch Sg
lesi kulit pada ujung , sisi, maupun
akar dari hidung merupakan prediktor
kuat kasus ini. http://eyewiki.aao.org/Herpes_Zoster_Ophthalmicus
Penunjang
• Tes Fluoresens :
Lesi
pseudodendritik
• Tzanck Smear
multinucleated giant
cell
PENJELASAN

Herpes Simplex Virus Keratitis


• Herpetik Okular dapat disebabkan
oleh HSV 1 (lebih sering)
• Unilateral Lesi Vesikular
Pembesaran limfonodus preauricular
• Infeksi virus HSV merupakan salah
satu yang paling sering ditemui pada
ganglion trigeminal.
• Hallmark dari Keratitis HSV adalah
lesi dendritik pada permukaan
kornea jika dilakukan tes fluoresensi
http://eyewiki.aao.org/Herpes_Simplex_Virus_Keratitis
PENJELASAN

Uji sensibilitas kornea


• Teknik Kapas Pilin kualitatif
• Caranya : meminta penderita melihat
jauh ke depan. Kemudian kornea
dirangsang dengan kapas basah dari
bagian lateral kornea. Bila terdapat
refleks mengedip, rasa sakit atau
mata berair berarti fungsi saraf
trigeminus (divisi oftalmikus) sbg
aferen dan saraf fasial sbg eferen
baik.
• Penurunan sensasi bisa ditemui
pada kasus : Herpes simplex
keratitis, Herpes zoster
ophthalmicus, cocaine abuse,
surgical trauma
http://eyewiki.aao.org/
PENJELASAN

Wajib bedakan
PENJELASAN

Wajib bedakan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dapat ditemukan lesi pseudodendritik dari


Tzanck smear Lesi pseudodendritik dari tes
flourescens
B. Etiologi kasus diatas adalah virus herpes simplex
terutama tipe II seharusnya terutama HSV tipe I
D. Dapat ditemukan Lesi dendritik pada tes
flouresens Seharusnya lesi pseudodendritik
E. Sering terajdi pada anak dengan penurunan
sistem imun tidak berhubungan karena herpes
zoster merupakan reaktivasi laten virus varicella
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 39 tahun nyeri dan mata merah.
• Ada vesikel berkelompok di area dermatom
nervus V unilateral nyeri-panas-gatal.
• Tes fluoresens infiltrat lesi pseudodendritik
• Sensibilitas kornea menurun.
DIAGNOSIS >> HERPES ZOSTER OFTALMIKA

Maka pernyataan yang tepat adalah

C. Dapat ditemukan multinucleated


giant cell dari pemeriksaan
penunjang
KEYWORDS

•Perempuan, 21 tahun
•Mata kanan nyeri setelah terkena kok bulu tangkis
•Mual dan muntah (+). VOD 1/60. TIO OD: 42 mmHg
•Edema palpebra, injeksi perikornea (+), edema kornea,
nampak kemerahan penuh pada COA.
DIAGNOSA >> GLAUKOMA SEKUNDER E.C HIFEMA
TRAUMATIKA

MEKANISME ??
JAWABAN

A. Perdarahan pada camera


oculi anterior
PENJELASAN

Hifema
Traumatik
• Akumulasi darah pada COA
• Etiologi tersering : Trauma, bisa juga spontan
• Keluhan nyeri (+), gangguan visus (darah
menutupi aksis visual), fotofobia
• Komplikasi
• Perdarahan ulang/Re-bleeding
• Glaukoma sekunder
cek TIO : Tonometer Schiotz
• Corneal blood staining
• Atrofi saraf optic
• Sinekia Anterior
http://eyewiki.aao.org/Hyphema
PENJELASAN

Perdami.id
TATALAKSANA

Tatalaksana
TOTAL HYPHEMA
Suportif :
• Acetaminophen kurangi nyeri
• Antifibrinolytic / As.tranexamat mencegah
perdarahan sekunder
• Antiglaukoma topical / oral menurunkan TIO
• Tirah baring total
• Posisi tidur tegak dengan sudut minimal 45◦
cegah corneal blood staining
Terapi bedah diindikasikan pada peninggian
TIO yang tidak respon dengan obat atau
terdapat corneal blood staining Parasentesis
TATALAKSANA

Intervensi bedah
Paracentesis
• Indikasi Absolut : TIO tetap tinggi setelah diberikan
medikamentosa (tidak responsif)
• Peningkatan TIO paling sering disebabkan oleh
obstruksi pada aliran aqueous humor pada
trabecular meshwork oleh RBC atau blok pupil
akibat clot besar
• Pembedahan dapat ditunda hingga 4 hari. Indikasi
medis untuk parasentesis adalah apabila
menemui kasus HIFEMA TOTAL dengan TIO >
25mmHg selama 5 hari atau TIO > 60mmHg
selama 2 hari
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Papiledema merupakan manifestasi


peningkatan TIK
C. Corneal blood staining komplikasi
D. Sinekia anterior komplikasi
E. Re-bleeding/perdarahan ulang komplikasi
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Perempuan, 21 tahun
• Mata kanan nyeri setelah terkena kok bulu tangkis
• Mual dan muntah (+). VOD 1/60. TIO OD: 42 mmHg
• Edema palpebra, injeksi perikornea (+), edema
kornea, nampak kemerahan penuh pada COA.
DIAGNOSA >> GLAUKOMA SEKUNDER E.C HIFEMA
TRAUMATIKA

Maka mekanismenya adalah


A. Perdarahan pada camera
oculi anterior
KEYWORDS

• Seorang dokter puskesmas yang hendak


melakukan pemeriksaan penunjang berupa
rontgen foto thoraks terhadap pasien yang
dicurigai menderita TB paru kasus kambuh.

JENIS RUJUKAN ??

JAWABAN

D. Rujukan spesimen
PENJELASAN

Rujukan
• Merupakan upaya melimpahkan wewenang
dan tanggung jawab kepada pihak tertentu

• Secara umum, rujukan dibagi menjadi :

RUJUKAN RUJUKAN
MEDIS KESEHATAN
PENJELASAN

RUJUKAN MEDIS
Merupakan penatalaksanaan pasien dari satu
Rujukan strata pelayanan ke strata yang lebih baik.
1
Pasien Contoh rujukan pasien dari puskesmas ke RS
karena obat di puskesmas tidak tersedia

Merupakan pengiriman dokter/tenaga kesehatan


Rujukan Ilmu yang lebih ahli ke pelayanan kesehatan yang
2 Pengetahuan kurang mampu untuk mengikuti Pendidikan dan
pelatihan

Merupakan pengiriman bahan pemeriksaan lab


Rujukan dari strata bawah ke atas atau sebaliknya.
3 Contoh : pengiriman foto rontgen thorax dari
Spesimen
puskes ke RS
PENJELASAN

RUJUKAN KESEHATAN

Rujukan Pengiriman dokter/tenaga kesehatan ke strata


1 yang lebih mampu atau sebaliknya
tenaga

Rujukan Pengiriman berbagai peralatan medis/non medis


2 sarana ke strata yang lebih mampu atau sebaliknya

Rujukan Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab


3 masalah kesehatan ke strata yang lebih mampu
Operasional atau sebaliknya
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rujukan operasional
B. Rujukan medis
C. Rujukan klinis
E. Rujukan pasien

Semua pilihan diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Seorang dokter puskesmas yang hendak
melakukan pemeriksaan penunjang berupa
rontgen foto thoraks terhadap pasien yang
dicurigai menderita TB paru kasus kambuh.

Maka, jenis rujukannya adalah

D. Rujukan spesimen
KEYWORDS

• Penelitian mengenai kejadian gangguan perilaku


dengan terapi rumatan asam valproat
• Melihat persebaran data terkait usia pasien
dengan dosis asam valproat
• Didapatkan 200 sampel yang sesuai kriteria uji
Normalitas Untuk data usia didapat p = 0,011
dan untuk data dosis AV didapat p = 0,246

INTERPRETASI ??
JAWABAN

B. Data dosis AV terdistribusi


normal
PENJELASAN

UJI NORMALITAS
• Data numerik sebelum dilakukan pengujian
hipotesis perbandingan (dengan uji T, ANOVA,
dan lainnya)
• Diukur apakah data yang didapat terdistribusi
normal

• Jenis Uji Normalitas :


• Uji Chi Square / Goodness of fit, Jarque Bera,
Skewness Kurtosis, Shapiro Wilk, Shapiro Francia,
Ryan Joiner, Lilliefors, Cramer Von Mises,
Anderson Darling, Kolmogorov Smirnov
PENJELASAN

Prioritas Pilihan Uji Normalitas


Berdasarkan Berbagai Jumlah Sampel
(aplikasi SPSS)

• GUNAKAN UJI KOLMOGOROV SMIRNOV APABILA


JUMLAH SAMPLE N > 200
• UNTUK N KECIL (7-50) SEBAIKNYA GUNAKAN
UJI SHAPIRO WILK
• UNTUK N 51 200 GUNAKAN UJI LILLIEFORS
PENJELASAN

Kolmogorov Smirnov
• Persyaratan Uji Kolmogorov Smirnov adalah:
• Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
• Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel
distribusi frekuensi
• Dapat untuk n besar maupun n kecil.
• Interpretasi uji Kolmogorov Smirnov :
• jika nilai < 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai
perbedaan yang signifikan dengan data normal baku,
berarti data tersebut terdistribusi tidak normal
• jika nilai > 0,05 maka berarti tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data
normal baku, artinya data yang kita uji terdistribusi
normal
PENJELASAN

Analisis Soal
• Untuk data usia didapat p = 0,011. Hasil uji
normalitas ini < 0,05 yang artinya data usia
TERDISTRIBUSI TIDAK NORMAL
• Untuk data dosis AV didapat p = 0,246. Hasil
uji normalitas ini > 0,05 yang artinya data
TERDISTRIBUSI NORMAL
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Data usia terdistribusi normal


C. Data usia tidak bisa dipercaya karena p < 0,05
D. Data dosis AV signifikan secara statistik karena p
> 0,05
E. Data usia signifikan secara statistik

Pilihan lain tidak sesuai interpretasi hasil uji pada


soal
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Penelitian mengenai kejadian gangguan perilaku
dengan terapi rumatan asam valproat
• Melihat persebaran data terkait usia pasien
dengan dosis asam valproat
• Didapatkan 200 sampel yang sesuai kriteria uji
Normalitas Untuk data usia didapat p = 0,011
dan untuk data dosis AV didapat p = 0,246

Maka, interpretasinya adalah


B. Data dosis AV terdistribusi
normal
KEYWORDS

• Data kasus kelahiran bayi di desa Sepi selama


1 tahun adalah 100 (20 diantaranya lahir mati).
• Populasi sebanyak 50.000 jiwa.
• 20 kematian balita (5 diantaranya meninggal
dibawah usia 1 tahun).
• Jumlah total kematian adalah 250 jiwa.

ANGKA KEMATIAN BAYI ??


JAWABAN

C. 5/80 x 1000
PENJELASAN

Infant Mortality Ratio


(Angka Kematian Bayi/AKB)

*untuk kasus angka kematian neonatus


rumus sama, namun kematian bayi
usia < 28 hari
PENJELASAN

Analisa Soal
• Kematian balita ada 20 kasus. Namun hanya 5
yang dibawah usia 1 tahun.
• Kelahiran bayi per tahun ada 100 (namuan 20
lahir mati) sehingga kelahiran hidup ada 80
AKB : 5/80 X 1000 (konstanta)
PENJELASAN

Maternal Mortality Ratio


(Angka Kematian Ibu)

kematian ibu*
100.000 bayi lahir hidup

* Kematian terkait masalah kehamilan,


persalinan, dan nifas!
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 20/100 x 1000
B. 5/200 x 1000
D. 20/250 x 1000
E. 100/250 x 1000

Semua pilihan jawaban diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Data kasus kelahiran bayi di desa Sepi selama
1 tahun adalah 100 (20 diantaranya lahir mati).
• Populasi sebanyak 50.000 jiwa.
• 20 kematian balita (5 diantaranya meninggal
dibawah usia 1 tahun).
• Jumlah total kematian adalah 250 jiwa.

Maka, angka kematian bayi adalah

C. 5/80 x 1000
KEYWORDS

• Dokter umum membuat situs dan memasang


iklan di web promosi obat penggugur
kehamilan.
• 2 laporan kasus terkait efek samping dari
obat tersebut.

PELANGGARAN YANG DILAKUKAN ??


JAWABAN

D. Pidana dan etik kedokteran


PENJELASAN
KODEKI 2012
Penjelasan dan Cakupan Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya,
seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu
yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
Setiap dokter dilarang melakukan :
a. memberikan obat, alat/produk kesehatan,
anjuran/nasehat atau tindakan kedokteran,
prototipe/cara/perangkat/sistem manajemen klinis
pelayanan langsung pasien dan/atau penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi, keterampilan/kiat kedokteran
yang belum berdasarkan bukti ilmiah (evidence)
dan/atau diakui di bidang kedokteran yang
mengakibatkan hilangnya integritas moral dan
keilmuannya
PENJELASAN

• b. membuat ikatan atau menerima imbalan berasal dari


perusahaan farmasi/obat/vaksin/makanan/suplemen/alat
kesehatan/alat kedokteran/bahan/produk atau jasa
kesehatan/terkait kesehatan dan/atau berasal dari
fasilitas pelayanan kesehatan apapun dan darimana pun
dan/atau berasal dari pengusaha,perorangan atau badan
lain yang akan menghilangkan kepercayaan
publik/masyarakat terhadap dan menurunkan martabat
profesi kedokteran
• c. melibatkan diri secara langsung atau tidak langsung
dalam segala bentuk kegiatan yang bertujuan untuk
mempromosikan atau mengiklankan dirinya, barang
dan/atau jasa sebagaimana dimaksud Pasal 3, cakupan
pasal butir 1 dan 2 di atas guna kepentingan dan
keuntungan pribadinya, sejawat/pihak lain kelompoknya
d. melakukan upaya diagnostik, pengobatan
atau tindakan medis apapun pada pasien
secara menyimpang dari atau tanpa indikasi
medik yang mengakibatkan turunnya martabat
profesi kedokteran dan kemungkinan
terganggunya keselamatan pasien
e. menerima pemberian imbalan jasa apapun
untuk pengiriman/rujukan pasien ke dokter
atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, di
dalam maupun di luar negeri
PENJELASAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG
KESEHATAN
• Pasal 75
• (1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
• (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dikecualikan berdasarkan:
• a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia
dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu
dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat
dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat
diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di
luar kandungan; atau
• b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan
trauma psikologis bagi korban perkosaan.
PENJELASAN

• Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75
hanya dapat dilakukan:
• a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu
dihitung dari hari pertama haid terakhir, kecuali
dalam hal kedaruratan medis;
• b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan dan kewenangan yang memiliki
sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
• c. dengan persetujuan ibu hamil yang
bersangkutan;
• d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan;
dan
• e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi
syarat yang ditetapkan oleh Menteri.
PENJELASAN

• TERKAIT PIDANA DALAM UNDANG KESEHATAN :


• Pasal 194
• Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi
tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
• Pasal 196
• Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi
atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat
kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau
persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan,
dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat
(2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
PENJELASAN
PENJELASAN

Analisis soal
• Seorang dokter umum :
• membuat situs dan memasang iklan di web
mengenai promosi obat penggugur kehamilan
mendukung aborsi tanpa indikasi medis,
mengiklankan produk kesehatan dengan tujuan
menyimpang
• ada 2 laporan kasus terkait efek samping dari
obat tersebut membahayakan keselamatan,
menggunakan sediaan farmasi yang tidak
memenuhi standar & keamanan
Pelanggaran PIDANA DAN ETIKA KEDOKTERAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Etik kedokteran tidak hanya etika


kedokteran tetapi juga pidana
B. Pidana tidak hanya pidana tetapi juga etika
kedokteran
C. Perdata tidak berkaitan dengan
asset/harta
E. Administrasi tidak sesuai kasus soal
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Dokter umum membuat situs dan memasang
iklan di web promosi obat penggugur
kehamilan.
• 2 laporan kasus terkait efek samping dari obat
tersebut.

Maka, pelanggaran yang dilakukan adalah

D. Pidana dan etik kedokteran


KEYWORDS

• Perempuan, 95 tahun, dirawat di ICU > 2 bulan


koma dan terpasang ventilator.
• Keluarga meminta penghentian segala
tindakan medis karena keluarga sudah tidak
tega dengan kondisi pasien.

JENIS EUTHANASIA (DARI SEGI


PELAKSANAAN) ??

JAWABAN

B. Pasif
PENJELASAN

Jenis Euthanasia
dari segi pelaksanaan
• Euthanasia aktif
Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja secara medis
melalui intervensi atau tindakan aktif oleh seorang
petugas medis (dokter), bertujuan untuk mengakhiri hidup
pasien. Misalnya: memberikan obat bertakaran tinggi
(overdosis) atau cara lain yang dapat mengakibatkan
kematian.
• Euthanasia pasif
Menghentikan segala tindakan pengobatan/medis yang
sedang berlangsung untuk mempertahankan hidupnya.
Menurut kamus hukum, Euthanasia pasif adalah pihak
dokter menghentikan segala obat yang diberikan kepada
pasien, kecuali obat untuk mengurangi atau menghilangkan
rasa sakit atas permintaan pasien.
PENJELASAN

Jenis Euthanasia
dari segi permintaan
• Euthanasia volunter
Dilakukan oleh petugas medis berdasarkan permintaan
pasien sendiri. Permintaan ini dilakukan oleh pasien dalam
kondisi sadar dan berulang-ulang, tanpa tekanan dari
siapapun.
• Euthanasia involunter
dilakukan oleh petugas medis kepada pasien yang tidak
sadar. Biasanya permintaan untuk dilakukannya euthanasia
ini berasal dari pihak ketiga yaitu keluarga pasien dengan
berbagai alasan, antara lain : biaya perawatan yang mahal
sehingga tidak bisa ditanggung lagi oleh keluarga pasien,
kasihan terhadap penderitaan pasien, dan beberapa alasan
lainnya.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Aktif interventif : membuat overdosis


C. Volunter berdasarkan permintaan pasien
sendiri
D. Involunter berdasarkan permintaan keluarga
pasien (segi permintaan)
E. Intervensi nama lain aktif (istilah jarang
digunakan)
KESIMPULAN

• Perempuan, 95 tahun, dirawat di ICU > 2


bulan koma dan terpasang ventilator.
• Keluarga meminta penghentian segala
tindakan medis karena keluarga sudah
tidak tega dengan kondisi pasien.

Dari segi pelaksanaan, maka termasuk jenis


euthanasia

B. Pasif
KEYWORDS

• Anak, 14 tahun
• Tubuh kuning ikterus
• Nafsu makan berkurang 1 hari lalu
• Riwayat hepatitis A sebelumnya, sembuh sempurna
• Suhu 38oC
• PF: konjungtiva ikterik, kulit kuning
• AST dan ALT meningkat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Relaps hepatitis A
PENJELASAN

Tipe Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

Genom RNA DNA RNA RNA RNA

Famili Picornavirus Hepadnavirus Flavivirus - Calicivirus

Darah dan
Darah dan cairan tubuh
Penularan Fecal-oral cairan tubuh Darah lainnya, Fecal-oral
lainnya koinfeksi Hep.
B

Infeksi Kronik Tidak ada Ada Ada Ada Tidak ada

20% pada
Hepatitis superinfeksi, 10-20% pada
Sangat jarang 1% Sangat jarang
Fulminan jarang pada wanita hamil
koinfeksi

Hepatoma - Ya Ya - -
PENJELASAN

Serologi Hepatitis

Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E

RNA HCV (+)


HBsAg (+),
1-2 minggu IgM anti-HDV
IgM anti-HBc
Infeksi Akut IgM anti-HAV setelah atau IgG anti- IgM anti-HEV
(+), HBeAg +/-,
infeksi, IgG HDV
HBV DNA (+)
anti HCV (+)

HBsAg (-), IgG


Window anti-HBs (-),
- - - -
Period IgM anti-HBc
(+)

HBsAg (+), IgG


Titer RNA
anti-HBs (-), IgM anti-HDV
HCV tetap
Infeksi Kronik - IgG anti-HBc atau IgG anti- -
tinggi, IgG anti
(+), HBeAg +/-, HDV
HCV (+)
HBV DNA (+)
PENJELASAN

Hepatitis A
• Manifestasi Klinis
• Demam
• Malaise
• Mual muntah
• Hepatomegali
• Nyeri RUQ akibat penarikan kapsul Glisson
• Ikterik

• Laboratorium
• ALT/AST
• Limfositosis
• Bilirubin total, direk dan indirek
• Serologi hepatitis (dibahas di slide berikutnya)
PENJELASAN

Hepatitis A
• Fase pre ikterik: gejala konstitusional seperti
anoreksia, mual-muntah, malaise, mialgia, nyeri
kepala, demam.
• Fase ikterik: ikterik, hepatomegali, urin berwarna
teh, BAB dempul
• Fase perbaikan (konvalesens): gejala-gejala sudah
menghilang, hepatomegali dan peningkatan enzim
transaminase masih ada.
• Sebanyak <1% berkembang menjadi hepatitis
fulminan yaitu ensefalopati dan koagulopati setelah 8
minggu munculnya gejala.
PENJELASAN

Hepatitis A
• Tata Laksana: Suportif
• Bed rest
• Cairan intravena: bila pasien dehidrasi, mual
muntah berat
• Antipiretik
• Asupan kalori cukup

• Hepatitis A dapat mengalami relaps beberapa


minggu hingga bulan setelah pasien sembuh
sempurna
• Tata laksana sama dengan hepatitis A pertama kali
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Koinfeksi hepatitis C tidak ada hasil


serologi yang menunjukkan infeksi hepatitis C
B. Tata laksana kurang optimal sebelumnya
pasien sudah dinyatakan sembuh sebelumnya
C. Misdiagnosis penyakit sebelumnya
diagnosis hepatitis A sebelumnya tegak karena
ada hasil IgM anti-HAV yang positif
D. Reinfeksi hepatitis A bukan istilah yang
tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Anak, 14 tahun
• Tubuh kuning ikterus
• Nafsu makan berkurang 1 hari lalu
• Riwayat hepatitis A sebelumnya, sembuh
sempurna
• Suhu 38oC
• PF: konjungtiva ikterik, kulit kuning
• AST dan ALT meningkat

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

E. Relaps hepatitis A
KEYWORDS

• Wanita, 29 tahun
• Rasa tidak nyaman pada perut
• Diperberat dengan stres
• Konstipasi dan diare bergantian
• ESR 44 mm/jam meningkat
• Feses: laktoferrin tanpa darah

DIAGNOSIS >> SUSPEK IRRITABLE BOWEL


SYNDROME

JAWABAN

C. Kolonoskopi
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Definisi: gangguan fungsional (tidak ada
kelainan anatomis) GIT yang ditandai
dengan:
• nyeri perut
• perubahan BAB (frekuensi maupun bentuk)

• Penyakit ini biasanya menyerang usia <45


tahun
• Wanita 2-3 kali lebih sering dibanding pria
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Kriteria diagnosis Rome IV Nyeri perut
berulang minimal 1 kali/minggu dalam 3 bulan
terakhir DAN minimal 2 dari kriteria ini:
• Nyeri berhubungan dengan BAB
• Terjadi perubahan frekuensi BAB
• Terjadi perubahan bentuk BAB
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Manifestasi Klinis
• Nyeri perut kualitas sering kali seperti keram
• Konstipasi dan diare bergantian biasanya
salah satu lebih dominan
• Tenesmus
• Flatus dan Sendawa tanda peningkatan gas
pada GIT
• Gejala upper GI
• Pyrosis
• Mual muntah
• Dispepsia
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Gejala ALARM!! bila ada gejala ini, lakukan
pemeriksaan penunjang untuk rule out
penyakit lainnya
• Anemia
• Onset usia >50 tahun
• Darah pada feses
• Bukti inflamasi pada feses
• Demam
• Penurunan berat badan
• Penggunaan antibiotik sebelumnya
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Pemeriksaan penunjang digunakan untuk
rule out penyakit lainnya
• Darah rutin mengetahui infeksi
• Sigmoidoskopi/Kolonoskopi melihat gangguan
mukosa usus
• Fecalysis rule out diare akibat bakteri/parasit
• Biopsi rule out kolitis mikroskopik
• Barium enema dilakukan pada usia >40 tahun
TATALAKSANA

Irritable Bowel Syndrome


• Hindari faktor yang memperberat
• Kopi
• Biji-bijian/Kacang
• Sorbitol/pemanis buatan
• Diet tinggi serat
• Antispasmodik untuk mengurangi keram
• Anti-diare loperamide 2-4 mg setiap 6 jam

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine, 20 th Ed.


TATALAKSANA
PENJELASAN

Analisa Kasus
• Pasien memiliki gambaran klinis khas IBS
• Nyeri perut
• Perubahan pola BAB (diare dan konstipasi bergantian)
• PF normal menguatkan diagnosis IBS
• Namun pasien memiliki gejala ALARM!!
• Anemia
• ESR meningkat dan laktoferrin dalam feses menandakan
terdapat inflamasi pada usus curiga IBD
• Langkah selanjutnya yang tepat adalah rule-out
penyakit yang dapat menyebabkan gejala ALARM!!
tersebut, dalam hal ini kolonoskopi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Antidepresan dapat diberikan jika penyakit


lain sudah ter-rule out
B. Siprofloksasin tidak diperlukan pada
diagnosis IBS
D. Edukasi pasien edukasi dapat diberikan
untuk mengurangi stres pasien jika penyakit lain
sudah ter-rule out
E. Attapulgite dapat diberikan jika penyakit
lain sudah ter-rule out
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 29 tahun
• Rasa tidak nyaman pada perut
• Diperberat dengan stres
• Konstipasi dan diare bergantian
• ESR 44 mm/jam meningkat
• Feses: laktoferrin tanpa darah

DIAGNOSIS >> SUSPEK IRRITABLE BOWEL


SYNDROME

Maka intervensi yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Kolonoskopi
KEYWORDS

• Bayi, usia 2 minggu


• BAB berdarah 1 hari
• Riwayat kelahiran prematur
• Diberikan susu formula langsung
• Ro abdomen: pneumatosis intestinalis

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Necrotizing enterocolitis
PENJELASAN

Necrotizing Enterocolitis
• Keadaan emergensi pada sistem GIT neonatus
• Definisi: nekrosis iskemik mukosa usus yang
diakibatkan oleh invasi kuman penghasil gas
• Faktor risiko
• BBLR pada 90% kasus
• Prematur UG <32 minggu
• Minum susu formula tidak mendapat ASI
PENJELASAN

Necrotizing Enterocolitis
• Patogenesis
1. GIT dan sistem imun yang imatur
2. Trigger event
• Protein susu yang tidak dikenal
• Antibiotik
3. Disbiosis flora usus
4. Perkembangan kuman patogenik
5. Respon imun berlebihan
PENJELASAN
PENJELASAN

Necrotizing Enterocolitis
• Manifestasi Klinis
• Gangguan GIT
• Distensi perut dapat menyebabkan ileus hingga
perforasi usus
• Gumoh
• Nyeri perut
• Muntah bilier
• Diare
• Manifestasi lainnya
• Apnea
• ARDS
• Hipotensi
• Demam/hipotermia
PENJELASAN

Necrotizing Enterocolitis
• Pemeriksaan penunjang
• Histopatologi diagnosis pasti, post-op / post-
mortem
• Darah lengkap anemia, trombositopenia
• DIC
• D-dimer tinggi
• Fibrinogen rendah
• Pencitraan
• Xray abdomen pneumatosis intestinalis, jika ada ini
cukup untuk mendiagnosis NEC
• Kultur untuk menetapkan pilihan antibiotik
definitif
PENJELASAN

Necrotizing Enterocolitis

Histopatologi post-mortem
Gas intramural pada submukosa
PENJELASAN

Necrotizing Enterocolitis

Xray Abdomen
Tanda panah gelembung-
gelembung udara yang
menandakan pneumatosis
intestinalis
PENJELASAN

Necrotizing Enterocolitis
• Diagnosis menggunakan Modified Bell
Criteria (lihat slide berikutnya)
• Bell Stage I suspek NEC
• Bell Stage II terbukti NEC
• Bell Stage III NEC berat
PENJELASAN

Kriteria Bell

Bell Stage I suspek NEC


Bell Stage II terbukti NEC
PENJELASAN

Kriteria Bell

Bell Stage III NEC Berat


TATALAKSANA

Necrotizing Enterocolitis
• Terapi suportif
• Bowel rest nutrisi parenteral selama 10-14 hari
• Dekompresi gaster suction melalui NGT
• Rehidrasi

• Antibiotik empiris
• Ambil spesimen kultur sebelum memulai antibiotik
• Ampisilin + Gentamisin + Metronidazole selama
10-14 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kolitis pseudomembran infeksi C. difficile


akibat penggunaan antibiotik jangka panjang
C. Peritonitis nyeri perut hebat, defans
muskular (+), merupakan komplikasi NEC
apabila terjadi perforasi
D. Sepsis neonatus demam, gangguan tanda
vital, bakteremia +
E. Gastroenteritis tidak spesifik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Bayi, usia 2 minggu
• BAB berdarah 1 hari
• Riwayat kelahiran prematur
• Diberikan susu formula langsung
• Ro abdomen: pneumatosis intestinalis

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Necrotizing enterocolitis
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Wanita, 44 tahun
• Riwayat infeksi kronik hepatitis C
• Muntah darah beberapa hari lalu
• PF: palmar eritema (+)
• Gambar kasus: spider nevi bukti hipertensi porta
• USG: hepar kecil dengan ekogenitas meningkat

DIAGNOSIS >> SIROSIS HEPATIS

JAWABAN

C. Dilatasi atrium kiri


PENJELASAN

Sirosis Hepatis
• Definisi: Suatu keadaan patologis yang
menggambarkan stadium akhir fibrosis hepar
yang bersifat progresif
• Terjadi distorsi arsitektur hepar dan nodus
regeneratif
• Etiologi:
• Hepatitis viral kronik (Hepatitits B dan C)
• Fatty liver (alkohol dan non-alkohol)
• Efek obat (Methotrexate, pirazinamid, dll)
PENJELASAN

Sirosis Hepatis
• Manifestasi Klinis (akibat hipertensi porta)
• Spider nevi pelebaran pembuluh darah biasa
ditemukan di leher/ekstremitas
• Palmar eritem
• Splenomegali
• Varises esofagus
• Kaput medusa pelebaran pembuluh darah
vena, biasa ditemukan pada abdomen
PENJELASAN

Sirosis Hepatis
• Manifestasi Klinis lainnya
• Ascites
• Jaundice
• Asterixis
• Hipogonadisme Atrofi testis
• Ensefalopati hepatikum
PENJELASAN

Sirosis Hepatis

Spider nevi
PENJELASAN

Sirosis Hepatis
• Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Peningkatan enzim hati Peningkatan minimal SGOT
> SGPT, bahkan pada kasus berat dapat normal
• Peningkatan ALP 2-3 kali batas atas normal
• Trombositopenia akibat menurunnya produksi TPO
hepar
• Bilirubin dapat meningkat
• Penurunan serum albumin
• Peningkatan serum globulin
• PT memanjang
PENJELASAN

Sirosis Hepatis
• Pemeriksaan Penunjang
• Pencitraan
• USG hati mengecil dan nodular, permukaan ireguler,
ekogenitas hati meningkat
PENJELASAN

Child-Pugh Score
PENJELASAN

Sirosis Hepatis
• Komplikasi
• Spontaneous bacterial peritonitis akibat ascites
• Sindrom hepatorenal gangguan ginjal akibat
sirosis
• Ruptur varises esofagus
• Hepatoma
• Ensefalopati
• Sindrom hepatopulmonal hidrotoraks dan
hipertensi portopulmonal
TATALAKSANA

Sirosis Hepatis
• Diet protein: 0,8-1 g/kg/hari untuk mengurangi
sumber ammonia
• Laktulosa mencegah pembentukan amonia oleh
bakteri
• Antibiotik: neomisin dan rifaximin mengurangi
bakteri yang mampu memproduksi amonia
• Branched-chain amino acid
• Pada ascites
• Diuretik: spironolakton 100 mg/hari, furosemid 40 mg/hhari
• Paracentesis terapeutik
• Membatasi asupan natrium <2000 mg/hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ascites terjadi akibat penurunan produksi


albumin
B. Splenomegali terjadi akibat hipertensi
porta
D. Trombositopenia akibat sekuestrasi limpa
dan penurunan produksi TPO dari hepar
E. Varises esofagus terjadi akibat hipertensi
porta
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 44 tahun
• Riwayat infeksi kronik hepatitis C
• Muntah darah beberapa hari lalu
• PF: palmar eritema (+)
• Gambar kasus: spider nevi bukti hipertensi porta
• USG: hepar kecil dengan ekogenitas meningkat

DIAGNOSIS >> SIROSIS HEPATIS


Maka temuan klinis yang tidak tepat pada kasus ini
adalah

C. Dilatasi atrium kiri


KEYWORDS

• Laki-laki, 51 tahun
• Rasa begah dan mual sejak 3 bulan lalu
• Penurunan BB 5 kg
• BAB kehitaman pikirkan melena
• PP: ekspresi CD 117 (+)

DIAGNOSIS >> GASTROINTESTINAL


STROMAL TUMOR

JAWABAN

D. Interstitial cell of Cajal


PENJELASAN

GIST
• Singkatan dari Gastrointestinal Stromal
Tumor
• Neoplasma mesenkim (non-epitel) GIT
tersering
• Patogenesis
• >80% GIST merupakan mutasi dari gen KIT
ekspresi CD117 (+)
• Sel yang mengalami mutasi adalah sel interstitial
Cajal
PENJELASAN

GIST
• Ada 3 tipe GIST berdasarkan histopatologi:
• Tipe spindel (70%)
• Tipe epiteloid (20%)
• Tipe campuran (10%)

• Manifestasi Klinis tidak ada yang khas


• Mual dan rasa cepat kenyang
• Perdarahan GIT
• Obstruksi jika tumor sudah besar
PENJELASAN

GIST
• Pemeriksaan Penunjang
• CT Scan dengan kontras pencitraan terbaik,
dapat menilai:
• Lokasi massa
• Luas massa
• Metastasis (biasanya pada hepar, omentum dan cavum
preitoneum)

• USG Endoskopi dapat membedakan massa


intramural/extramural (tidak dapat dilakukan USG
biasa)
• Massa hipoekoik, homogen, batas tegas
• Biasanya berasal dari lapisan muscularis propria
PENJELASAN

GIST
• Pemeriksaan Penunjang
• Biopsi Pemeriksaan penunjang gold standard
• Gambaran sel eosinofilik berbentuk spindel yang
terbentuk dalam fasikulus
• Nukleus uniform membentuk palisade
PENJELASAN

GIST

Histopatologi
sel bentuk spindel dengan nukleus uniform
membentuk palisade
TATALAKSANA

GIST
• Farmakoterapi Imatinib 400 mg/hari
(tyrosine kinase inhibitor) digunakan pada
penyakit metastatik
• Reseksi untuk GIST ukuran ≥2 cm, biasanya
diawali terapi imatinib terlebih dahulu untuk
mengecilkan massa tumor
• Observasi untuk GIST ukuran <2 cm
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Chief cells penghasil pepsinogen di gaster,


bukan sel yang mengalami gangguan pada
GIST
B. Oxyntic cells sel penghasil asam lambung,
bukan sel yang mengalami gangguan pada
GIST
C. Parietal cells nama lain sel oxyntic
E. G cells sel penghasil gastrin, bukan sel
yang mengalami gangguan pada GIST
Sel pada mukosa lambung
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 51 tahun
• Rasa begah dan mual sejak 3 bulan lalu
• Penurunan BB 5 kg
• BAB kehitaman pikirkan melena
• PP: ekspresi CD 117 (+)

DIAGNOSIS >> GASTROINTESTINAL


STROMAL TUMOR
Maka sel yang mengalami kelainan pada kasus ini
adalah

D. Interstitial cell of Cajal


KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun
• Luka betis kanan sejak 3 hari lalu
• Lenting berisi nanah
• Riwayat lesi kontinu dari rektum dan terapi
infliximab pikirkan IBD
• PF: ulkus cruris ukuran 15x8 cm dengan nekrosis
sentral, pinggir ulkus pucat

DIAGNOSIS >> KOLITIS ULSERATIVA


JAWABAN

D. Pyoderma gangrenosum
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
• Istilah yang digunakan untuk menggambarkan 2 kondisi
inflamasi pada usus, yakni Penyakit C h dan
Kolitis Ulserativa

Jangan keliru dengan


Irritable Bowel Syndrome (IBS) sekelompok gejala
(bukan penyakit) tanpa kelainan struktural yang ditandai
dengan perubahan bowel habit akibat stress psikologis

IBD is a Disease (ada kelainan struktural),


IBS is a Syndrome (tidak ada kelainan struktural)
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
• Etiologi
• Genetik
• Infeksi usus sebelumnya patogen pasti belum
diketahui
• Gangguan respon imun
• Terhadap flora usus normal
• Terhadap isi lumen usus
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


C h Disease Colitis Ulserativa
Lokasi inflamasi Ileocaecal Rektum
Progresi Ski le ion Kontinu arah proksimal
Transmural (seluruh
Kedalaman Hingga submukosa
lapisan)
Diare berdarah >>, nyeri
Gejala Diare berdarah, nyeri kolik >>
kolik
Komplikasi Fistula Toksik megakolon
Barium X-ray String sign Lead pipe colon
Endoskopi Cobblestone Pseudopolip
Histopatologi Abses kripta bisa (+) Abses kripta bisa (+)

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease

Mulai dari Mulai dari


ileocaecal rektum

Ski Lesi
lesions Kontinu
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
• Manifestasi Ekstraintestinal
• Eritema nodosum
• nodul kemerahan nyeri berdiameter 1-5 cm pada
ekstremitas
• Ditemukan lebih sering pada e a C h

• Pioderma gangrenosum
• Pustul yang mentebar konsteris yang dapat membentuk
ulkus dengan tepi pucat disertai eritema kulit sekitar
• Sering diikuti nekrosis sentral
• Sering ditemukan pada dorsum pedis
• Ditemukan lebih sering pada kolitis ulserativa

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
• Manifestasi Ekstraintestinal
• Ankylosing spondylitis (Crohn s > Kolitis ulserativa)
• Primary sclerosing cholangitis (Kolitis ulserativa >
Crohn s)

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine 20 th Ed.


PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease


(IBD)
• Histopatologi
• Kolitis ulserativa
• Sel inflamasi melibatkan mukosa dan submukosa
• Kripta bifid dan jumlah kurang dari normal
• Dapat membentuk abses kripta

• Penyakit Crohn s
• Ulkus aftosa
• Dapat membentuk abses kripta
• Granuloma non kaseosa di limfonodus khas pada
penyakit Chron
• Inflamasi transmural
PENJELASAN

Inflammatory Bowel Disease

Endoskopi Ch on di ea e Endoskopi Kolitis Ulserativa


Gambaran cobblestone Gambaran pseudopolip
PENJELASAN

Barium X-ray Kolitis Ulserativa Barium X-ray Ch on Di ea e


Lead pipe colon (haustra coli Panah String Sign
hilang) (penyempitan luminal)
TATALAKSANA

Ch n Di ea e
• TNF alpha inhibitor
• Immunomodulator
• Prednison
• Sulfasalazin
• Azathioprin

• Pembedahan reseksi usus (dilakukan pada


kasus obstruksi usus, abses/fistula, dan
penyakit yang tidak respon dengan obat
farmakologi)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Erythema nodosum lebih sering pada


Crohn s disease
B. Metastasis Crohn disease pasien
menderita kolitis ulserativa (lesi kontinu pada
kasus)
C. Psoriasis dapat terjadi pada kolitis
ulserativa, namun ditandai dengan skuama
seperti kertas mica, auspitz sign (+), dll
E. Pyoderma vegetans dapat terjadi pada
kolitis ulserativa, ditandai dengan plak besar
verukosa dengan pustul multipel
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 45 tahun
• Luka betis kanan sejak 3 hari lalu
• Lenting berisi nanah
• Riwayat lesi kontinu dari rektum dan terapi
infliximab pikirkan IBD
• PF: ulkus cruris ukuran 15x8 cm dengan nekrosis
sentral, pinggir ulkus pucat

DIAGNOSIS >> KOLITIS ULSERATIVA


Maka manifestasi kulit yang tepat pada kasus ini adalah

D. Pyoderma gangrenosum
KEYWORDS

• Laki-laki, 59 tahun
• Lemas dan mual sejak 1 bulan
• Nyeri RUQ 1 minggu lalu pikirkan gangguan
hepatobilier
• Penurunan BB 4 kg
• Riwayat sirosis hepatis & Hepatitis C
• PF: hepatomegali dengan tekstur berbenjol yang keras

DIAGNOSIS >> HEPATOMA

JAWABAN

D. USG merupakan tes penapisan


yang baik pada kasus ini
PENJELASAN

Hepatocellular carcinoma
• Nama lain: hepatoma
• Definisi: Neoplasma yang besifat ganas dari
hepatosit
• Dapat dipicu oleh infeksi virus hepatitis B
atau C
• Selain infeksi, sering didahului oleh sirosis
• Pada infeksi hepatitis B, perjalanan hepatoma
dapat terjadi tanpa melalui fase sirosis
PENJELASAN

Hepatocellular carcinoma
PENJELASAN

Hepatocellular carcinoma
• Manifestasi Klinis
• Usia tersering: 50-60 tahun
• Nyeri abdomen RUQ, sering kali tidak khas
• Gejala sirosis
• Rasa penuh pada perut
• Pruritus
• Perdarahan GIT
• Ascites
• Ikterik
• Gejala keganasan anoreksia, penurunan BB, lemas
• PF: hepatomegali dengan permukaan berbenjol,
splenomegali
PENJELASAN

Hepatocellular carcinoma

/
HBV Infection
PENJELASAN

Hepatocellular carcinoma
• Pemeriksaan penunjang
• Serologi hepatitis (HBsAg, anti-HCV) infeksi
kronik
• Peningkatan AST/ALT
• Pemeriksaan AFP biomarker HCC, normal <10
ng/mL, curiga HCC bila >500 ng/mL
• Hanya meningkat pada 50% penderita HCC
PENJELASAN

Hepatocellular carcinoma
• Pemeriksaan penunjang
• USG modalitas radiologi pertama, digunakan
untuk screening
• Hipervaskularitas tumor
• Thrombosis vena porta
• CT / MRI
• Biopsi hepar baku emas
PENJELASAN

Hepatocellular carcinoma
• Tata Laksana
• Reseksi terapi utama, namun banyak yang
tidak memenuhi kriteria reseksi (tumor terlalu luas,
disfungsi hepar berat)
• Alternatif
• Transplantasi hepar
• Ablasi dengan radiofrekuensi
• Transarterial chemoembolization (TACE)
• Transarterial radioembolization (TARE)
• Terapi radiasi
• Kemoterapi
• Imunoterapi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. FDG-PET scan lebih sensitif dibandingkan CT


maupun USG USG merupakan pemeriksaan radiologi
paling sensitif dan digunakan untuk skrining
B. Hepatomegali adalah temuan yang jarang pada
diagnosis ini hepatomegali merupakan gejala yang
paling sering ditemukan pada HCC
C. Serum alfa-fetoprotein adalah tes terbaik untuk kasus
ini AFP hanya meningkat pada 50% kasus HCC
E. Biopsi tidak diperlukan pada kasus ini biopsi
diperlukan untuk konfirmasi diagnosis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 59 tahun
• Lemas dan mual sejak 1 bulan
• Nyeri RUQ 1 minggu lalu pikirkan gangguan hepatobilier
• Penurunan BB 4 kg
• Riwayat sirosis hepatis & Hepatitis C
• PF: hepatomegali dengan tekstur berbenjol yang keras

DIAGNOSIS >> HEPATOMA

Maka pernyataan yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. USG merupakan tes penapisan


yang baik pada kasus ini
KEYWORDS

• Wanita, 29 tahun, G2P1A0, UK 15 minggu


• Riwayat anak pertama memiliki benjolan pada
punggung pikirkan spina bifida
• Sulit menggerakkan ekstremitas bawah
kemungkinan myelocele

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI FOLAT

JAWABAN

D. Terapi asam folat saat ini


tidak mengurangi risiko spina
bifida kehamilan ini
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia hemolitik
• Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
• Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
• Anemia penyakit
• Thalassemia • Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests

RBC kecil, anisositosis


Serum besi , TIBC , Serum
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi ferritin , Indeks Mentzer
poikilositosis (bentuk
>13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC , Serum
(tahap lanjut) besi ferritin

RBC kecil, sel target, RBC Profil besi normal/meningkat,


Thalassemia
berinti, tear drop cell Indeks Mentzer <13

RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin


Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests

Profil besi normal, Cari


Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Kehamilan memiliki efek penambahan plasma
dan sel darah merah pada ibu.
• Peningkatan volume plasma >> peningkatan
jumlah sel sehingga menyebabkan anemia
fisiologis
• Anemia patologis terjadi saat kadar Hb turun
lebih dari seharusnya (lihat slide berikutnya)
• Anemia yang sering terjadi pada kehamilan
• Defisiensi besi
• Defisiensi asam folat (vit. B9)
• Defisiensi kobalamin (vit. B12)
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Definisi
• Trimester I Hb <11 g/dL
• Trimester II Hb <10,5 g/dL
• Trimester III Hb <11 g/dL

• Etiologi
• Fisiologis akibat penambahan plasma darah, namun tidak
akan mencapai angka Hb yang tertera pada definisi
• Defisiensi besi penyebab paling sering anemia kehamilan
• Defisiensi folat
• Defisiensi kobalamin
• Thalassemia
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Screening dilakukan pada ANC pertama,
dilakukan dengan pemeriksaan Hb dan
serum feritin (penegakkan diagnosis bial
<30 ng/mL)
• Manifestasi Klinis sama dengan anemia
umumnya
• Lemah
• Lemas
• Konjungtiva pucat
• Sesak napas pada kehamilan lebih sering terjadi
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Pemeriksaan penunjang lanjutan apabila
anemia namun serum feritin dalam kadar
normal
• MCV <80 fL pikirkan thalassemia
• MCV >100 fL pikirkan defisiensi kobalamin/folat
• Serum Folat rendah pada defisiensi folat
• Serum B12 rendah pada defisiensi kobalamin
• Serum asam metilmalonat
• Normal pada defisiensi folat
• Meningkat pada defisiensi B12
PENJELASAN

Anemia pada Kehamilan


• Faktor predisposisi
• Diet rendah besi, vit. B12 dan vit. B9
• Kelainan GIT
• Riwayat penyakit kronis
• Riwayat anemia di keluarga
PENJELASAN

Neural Tube Defect (NTD)


• Gagalnya fusi tuba neural semasa perkembangan
janin pada usia gestasi 5-6 minggu
• Etiologi utama: defisiensi folat, teratogen asam
valproat, genetik
• Ada 2 jenis:
• Open (80% kasus) defek hanya ditutupi oleh
membran/tidak ada sama sekali myelomeningocele
(spina bifida), meningocele, myeloschizis
encephalocele, anencephaly
• Closed defek ditutupi kulit
lipomyelomeningocele dan lipomeningocele
PENJELASAN

Neural Tube Defect (NTD)


PENJELASAN

Neural Tube Defect (NTD)


• Pemeriksaan penunjang
• USG skrining prenatal pada usia gestasi 12-14
minggu dan 18-20 minggu
• Peningkatan Alfa fetoprotein (AFP) dapat
terdeteksi di serum ibu, cairan amnion maupun
plasma janin
TATALAKSANA

Neural Tube Defect (NTD)


• Tata laksana
• Di Indonesia, tidak banyak yang bisa dilakukan. Operasi janin
untuk myelomeningocele dapat dilakukan di Amerika utara
dan Eropa

• Pencegahan
• Belum pernah NTD sebelumnya Suplementasi asam
folat 400 mcg/hari 1 bulan sebelum percobaan konsepsi dan
diteruskan selama kehamilan
• Pernah NTD sebelumnya Suplementasi asam folat 4
mg 1-3 bulan sebelum percobaan konsepsi hingga 12
minggu gestasi, kemudian diturunkan menjadi 400 mcg/hari

Tuba neuralis menutup pada usia gestasi 6 minggu, sehingga suplementasi asam folat
harus dimulai setidaknya sebelum masa ini
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Mulai terapi asam folat 8 mg/hari terapi yang tepat


adalah 4 mg/hari
B. Mulai terapi asam folat 4 mg/hari selama 1-2 minggu
diberikan selama 1-3 bulan kemudian dosis
diturunkan menjadi 400 mcg/hari
C. Mulai terapi asam folat 4 mg/hari hingga persalinan
diberikan selama 1-3 bulan kemudian dosis dirutunkan
menjadi 400 mcg/hari
E. Riwayat spina bifida sebelumnya tidak mempengaruhi
kehamilan kali ini kehamilan kali ini berisiko spina
bifida juga apabila tidak diberikan suplementasi folat
sebelum UK 6 minggu
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 29 tahun, G2P1A0, UK 15 minggu
• Riwayat anak pertama memiliki benjolan pada
punggung à pikirkan spina bifida
• Sulit menggerakkan ekstremitas bawah à
kemungkinan myelocele

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI FOLAT


Maka pertnyaan yang paling tepat pada kasus ini
adalah

D. Terapi asam folat saat ini tidak


mengurangi risiko spina bifida
kehamilan ini
KEYWORDS

• Wanita, 38 tahun, G1P0A0, UK 26 minggu


• ANC pertama kali
• Riwayat konsumsi Losartan rutin selama 3 tahun
• TFU: 22 cm TFU < UK
• DJJ 130 kali/menit
• USG: medulla ginjal janin hiperekoik bilateral
• AFI 3 cm oligohidramnion

DIAGNOSIS >> RENAL DISPLASIA

JAWABAN

A. Losartan
PENJELASAN

Teratogen
Teratogen Malformasi Kongenital
ACE Inhibitor / ARB Renal Displasia
Alkohol Fetal Alkohol Sindrom
Alkylating Agent Kekurangan Jari, palatochicis
Aminoglicosida Toksisitas N.VIII
Antikonvulsan Bibir Sumbing
Valproat Neural Tube Defect
Litium Eibstein Anomali
Diabetes Sirenomelia, renal displasia, Atresia ani
Fenitoin Congenital Heart Defect
Potasium Iodida Hipotiroid Kongenital
Tetrasiklin Pewarnaan gigi
PENJELASAN

Displasia Renal
• Definisi: abnormalitas perkembangan ginjal
janin, dapat unilateral maupun bilateral
• Perkembangan ginjal janin sangat dipengaruhi
oleh sistem RAAS
• Penggunaan ACEi / ARB pada kehamilan
akan
• Menyebabkan hipotensi janin
• Menurunkan perfusi ginjal janin
PENJELASAN

Displasia Renal
• Displasia renal juga ditemukan pada beberapa
sindrom genetik
• Potter sequence
• Kallman syndrome
• Bardet-Biedl

• Pemeriksaan penunjang
• USG
• Oligohidramnion
• Ekogenitas meningkat pada parenkim ginjal
• Kista pada korteks ginjal
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Hipertensi tidak tepat


C. IUGR bukan penyebab displasia renal
D. Oligohidramnion merupakan akibat dari
displasia renal, bukan penyebab
E. Ginjal multikistik displastik merupakan
diagnosis pada janin, bukan penyebab
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 38 tahun, G1P0A0, UK 26 minggu
• ANC pertama kali
• Riwayat konsumsi Losartan rutin selama 3 tahun
• TFU: 22 cm TFU < UK
• DJJ 130 kali/menit
• USG: medulla ginjal janin hiperekoik bilateral
• AFI 3 cm oligohidramnion

DIAGNOSIS >> AGENESIS RENAL


Maka penyebab yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Losartan
KEYWORDS

• Wanita, 34 tahun, G3P2A0, UK 38 minggu


• Ketuban pecah (+)
• Pembukaan 3 cm sejak 7 jam lalu
• Saat ini pembukaan 10 cm, kontraksi uterus baik

DIAGNOSIS >> KEHAMILAN NORMAL

JAWABAN

D. Engagement, descent,
flexion, internal rotation,
external rotation
PENJELASAN

Kala dalam Kehamilan


• Tahapan Persalinan normal
• Kala I inpartu hingga dilatasi maksimal (10 cm)
• Fase laten pembukaan 0-3 cm
• Fase aktif pembukaan 4-10 cm
• Kala II dilatasi maksimal hingga kelahiran bayi
• Kala III kehairan bayi hingga kelahiran plasenta
• Kala IV kelahiran plasenta hingga 2 jam post-
partum
PENJELASAN

Kala II
• Durasi
• Primigravida: 1 jam
• Multigravida: 2 jam

• Cardinal movements janin


• Engagement diameter biparietal melewati pelvic inlet
• Descent kepala janin mulai turun, dapat diperiksa melalui
station janin
• Flexion fleksi kepala janin
• Internal rotation occiput berotasi menghadap simfisis
pubis
• Extension ekstensi kepala janin
• External rotation occiput berotasi ke posisi semula
• Expulsion keluarnya bahu anterior dan seluruh tubuh janin
Urutan Cardinal
movements pada
janin
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Internal rotation, engagement, descent,


flexion, external rotation tidak tepat
B. Engagement, descent, internal rotation,
flexion, external rotation tidak tepat
C. Internal rotation, descent, engagement,
flexion, external rotation tidak tepat
E, Engagement, descent, internal rotation,
flexion, external rotation tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 34 tahun, G3P2A0, UK 38 minggu
• Ketuban pecah (+)
• Pembukaan 3 cm sejak 7 jam lalu
• Saat ini pembukaan 10 cm, kontraksi uterus baik

DIAGNOSIS >> KEHAMILAN NORMAL

Maka pergerakan janin yang tepat pada kasus ini adalah

D. Engagement, descent,
flexion, internal rotation,
external rotation
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 8 minggu


• Tidak ada keluhan
• PF: os tertutup tanpa perdarahan aktif
• USG: tidak ada pergerakan jantung
• Gambar kasus: gestational sac (+) di uterus

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Missed abortion
PENJELASAN

Abortus
• Ancaman keluar atau keluarnya hasil konsepsi
pada UG <22 minggu (WHO) atau berat
badan kurang dari 500 gram

• Manifestasi Klinis:
• Perdarahan per vaginam
• Perut nyeri dan kaku
• Keluarnya sebagian / seluruh hasil konsepsi
• Serviks dapat tertutup atau terbuka
• TFU dapat < UG
Hasil
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut TFU Serviks
konsepsi

Abortus = usia
Sedikit Sedang Tertutup Tidak keluar
Iminens gestasi

Abortus Sedang- = usia


Sedang-berat Terbuka Tidak keluar
Insipiens banyak gestasi

Abortus Sedang- = usia Keluar


Sedang-berat Terbuka
inkomplit banyak gestasi sebagian

Abortus < usia Keluar


Sedikit Tanpa/sedikit Tertutup
komplit gestasi seluruhnya

Janin mati
Missed < usia
Tidak ada Tidak ada Tertutup namun tidak
abortion gestasi
keluar

Abortus
habitualis
Abortus 3 kali berturut-turut
DIAGNOSIS TERAPI

- Pertahankan kehamilan
Abortus iminens - Batasi aktivitas
- Kontrol rutin

UG < 16 minggu: evakuasi hasil konsepsi


Abortus insipien Bila tidak bisa segera: ergometrin 0,2 mg IM
evakuasi
dan
Abortus inkomplit UG > 16 minggu: tunggu pengeluaran konsepsi spontan, bila perlu
infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCL 0.9%

- Tidak perlu evakuasi observasi kondisi ibu


Abortus komplit
- Apabila anemia : Tab. sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu

UG < 12 minggu: evakuasi hasil konsepsi


UG 12 - <16 minggu: pastikan serviks terbuka (atau pematangan
Missed abortion serviks) dilatasi dan kuretase
UG 16-22 minggu: pematangan serviks (oksitosin 20 Unit dalam 500
mL NaCl 90%) sampai dengan ekspulsi hasil konsepsi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kehamilan ektopik kehamilan ektopik tidak


terletak pada uterus
C. Abortus inkomplit pada abortus inkomplit
ada manifestasi perdarahan per vaginam
dengan keluarnya sebagian jaringan konsepsi
D. Abortus iminens DJJ masih ditemukan
pada abortus iminens
E. Abortus insipiens ada keluhan nyeri perut
dan perdarahan per vaginam, ostium terbuka
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 8 minggu
• Tidak ada keluhan
• PF: os tertutup tanpa perdarahan aktif
• USG: tidak ada pergerakan jantung
• Gambar kasus: gestational sac (+) di uterus

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Missed abortion
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 42 minggu


• Kencang-kencang 1 jam lalu
• PF: Braxton hicks, dilatasi serviks 1 cm belum
inpartu
• Pasien meminta untuk diinduksi

DIAGNOSIS >> KEHAMILAN POST-TERM

JAWABAN

A. Induksi dan persalinan


PENJELASAN

Usia Kehamilan
• Pre-term (<37 minggu)
• Early preterm: <34 minggu
• Late preterm: 34 minggu 36 minggu 6/7 hari

• Aterm (37 minggu 41 minggu 6/7 hari)


• Early term: 37 minggu 38 minggu 6/7 hari
• Full term: 39 minggu 40 minggu 6/7 hari
• Late term: 41 minggu 41 minggu 6/7 hari

• Post- e ( 42 minggu)
PENJELASAN

Kehamilan Post-term
• Bedakan Post-term dengan Post-datum!!

• Post-term
usia gestasi 42 minggu berdasarkan HPHT /
USG

• Post-datum
usia gestasi > perhitungan rumus Naegle (atau
usia gestasi >40 minggu berdasarkan HPHT)
PENJELASAN

Kehamilan Post-term
• Komplikasi Janin
• IUFD
• Meconium aspiration syndrome
• Makrosomia
• Dismaturitas kulit kering bersisik, kuku panjang,
oligohidramnion, keluarnya mekonium in utero
• Asidemia neonatorum
• Ensefalopati neonatorum
PENJELASAN

Kehamilan Post-term
• Komplikasi Ibu
• Distosia
• Laserasi perineum
• Korioamnionitis
• Perdarahan post-partum
• Endomyometritis
TATALAKSANA

Kehamilan Post-term
• Tata laksana
• Rujuk ke RS antisipasi komplikasi janin post-
term
• Lakukan kardiotokografi dan USG Segera
lahirkan bila ada tanda gawat janin /
oligohidramnion
• Pematangan serviks dengan menggunakan
prostaglandin
• Induksi persalinan jika serviks matang
dengan menggunakan oksitosin

Disadur dari ACOG Management of late-term and postterm pregnancies, 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kontrol lagi setelah 1 minggu kehamilan


sudah memasuki post-term, perlu dilakukan
induksi
C. Amniocentesis untuk menilai kematangan
paru diperlukan pada prematuritas, bukan
post-term
D. Induksi pada UK 43 minggu dilakukan
pada UK 42 minggu setelah ada pematangan
serviks
E. Tokolisis dilakukan pada prematuritas,
bukan post-term
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 42 minggu
• Kencang-kencang 1 jam lalu
• PF: Braxton hicks, dilatasi serviks 1 cm belum
inpartu
• Pasien meminta untuk diinduksi

DIAGNOSIS >> KEHAMILAN POST-TERM

Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini


adalah

A. Induksi dan persalinan


KEYWORDS

• Wanita, 35 tahun, G2P1A0, UK 40 minggu


• Perut mulas sejak 5 jam lalu
• Riwayat diabetes gestasional dan partus macet
• Bayi pertama 4.200 g riwayat makrosomia
• BMI ibu 32 kg/m2 obesitas
• EFW saat ini 4.100 g makrosomia

DIAGNOSIS >> RISIKO DISTOSIA

JAWABAN

E. Riwayat SC sebelumnya
PENJELASAN

Distosia Bahu
• Definisi: Bahu anterior tidak dapat lewat di
bawah simfisis pubis setelah kepala lahir
kegawatdaruratan obstetri

• Faktor Risiko
TATALAKSANA

HELPER Mnemonic
Penjelasan Manuver / Posisi
H Help panggil bantuan -
Episiotomy evaluasi dan lakukan
E -
episiotomy
Legs fleksi lutut dan panggul hingga
L Posisi McRoberts
menyentuh abdomen/dada
P Pressure berikan tekanan suprapubic Maneuver Massanti
Enter masukkan jari untuk membebaskan
E Manuver Rubin
bahu anterior
Remove posterior arm bebaskan bahu
R Manuver Wood s screw
posterior
TATALAKSANA

ALARMER Mnemonic
Penjelasan Manuver / Posisi
A Ask for Help panggil bantuan -
Lift buttocks fleksi lutut dan panggul hingga
L Posisi McRoberts
menyentuh abdomen/dada
Anterior dysimpaction bebaskan bahu
anterior
1. Manuver Massanti
A 1. Penekanan suprapubik
2. Manuver Rubin
2. Masukkan jari dan menekan bahu
anterior bayi menuju dada
Rotate posterior shoulder rotasi bahu
R Manuver Wood s screw
posterior
Manual removal of posterior arm bebaskan Manuver Schwartz dan
M
lengan posterior secara manual Dixon

E Episiotomi -

R Roll over ibu dalam posisi merangkak -


TATALAKSANA

Manuver McRoberts
Panggul difleksikan hingga menyentuh perut/dada
TATALAKSANA

Manuver Massanti
Penekanan suprapubis
TATALAKSANA

Manuver Rubin
Memasukkan jari dan menekan bahu anterior bayi
menuju dada
TATALAKSANA

Ma e W d Sc e
Memasukkan jari dan rotasi bahu posterior bayi
TATALAKSANA

Manuver Schwartz dan Dixon


Memasukkan jari dan rotasi bahu posterior bayi
TATALAKSANA Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu

Distosia Bahu
• Tata laksana
• Jika tidak berhasil,
RUJUK pasien untuk
dilakukan SC
PENJELASAN

Distosia Bahu
• Komplikasi
• Brachial plexus injury
• Erb s palsy
• Klumpke s palsy
• Hipoksia / Asfiksia janin
• Fraktur klavikula
• Fraktur humerus
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diabetes gestasional faktor risiko distosia


bahu
B. BMI ibu 32 kg/m2 faktor risiko distosia bahu
C. Suspek makrosomia faktor risiko distosia
bahu
D. Kehamilan bayi pertama 4.200 g faktor
risiko distosia bahu
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 35 tahun, G2P1A0, UK 40 minggu
• Perut mulas sejak 5 jam lalu
• Riwayat diabetes gestasional dan partus macet
• Bayi pertama 4.200 g riwayat makrosomia
• BMI ibu 32 kg/m2 obesitas
• EFW saat ini 4.100 g makrosomia

DIAGNOSIS >> MAKROSOMIA

Maka yang bukan merupakan faktor risiko distosia bahu


adalah

E. Riwayat SC sebelumnya
KEYWORDS

• Wanita, 35 tahun
• Perut semakin cepat membesar
• Menjalani fertilisaasi in vitro 7 minggu lalu
• TFU 18 cm TFU > UK
• Selaput tipis yang memisahkan kedua janin

DIAGNOSIS >> GEMELLI

JAWABAN

A. Hidrops fetalis
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Definisi: Kehamilan dengan 2 janin atau lebih
• Tipe
• Monozigot 1 ovum yang terfertilisasi membelah
menjadi 2, menghasilkan kembar identik
• Dizigot 2 ovum yang terfertilisasi sekaligus,
menghasilkan kembar non-identik
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Kembar monozigot terbagi menjadi
• Di-Di (Dichorionic, diamniotic)
• Pembelahan terjadi sebelum diferensiasi trofoblas

• Mo-Di (Monochorionic, diamniotic)


• Pembelahan terjadi setelah diferensiasi trofoblas, sebelum
pembentukan amnion
• 1 plasenta, 2 kantong amnion
• Risiko twin to twin transfusion syndrome

• Mo-Mo (Monochorionic, monoamniotic)


• Pembelahan terjadi setelah diferensiasi trofoblas, setelah
pembentukan amnion
• 1 plasenta, 1 kantong amnion
• Risiko terjerat tali pusat
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Pemeriksaan Fisik:
• TFU > usia kehamilan
• Palpasi abdomen
• Kepala janin lebih kecil dibandingkan ukuran uterus
• Teraba 2 balotemen atau lebih
• Terdengar > 1 DJJ

Disadur dari: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan Indonesia
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Pemeriksaan Penunjang
• Beta hCG lebih tinggi dari kehamilan normal
• USG
• Dapat memvisualisasi jumlah korion dan kantong amnion
• Twin peak sign pada Di-Di
• Tidak ada membran tipis antar janin pada Mo-Mo
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli

USG Kehamilan Gemelli


Terlihat 1 korion dengan 2 kantong amnion,
ini merupakan kehamilan Mo-Di
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli

Twin peak sign


Lokasi menyambungnya membran korion dan
amnion khas pada Di-Di
PENJELASAN

Twin-Twin Transfusion Syndrome

• Nama lain: Polihydramnion-


Oligohydramnion Sequence
• Risiko tinggi pada Mo-Di
• Terjadi aliran darah yang tidak seimbang pada
kedua janin karena hanya memiliki 1 plasenta
• 1 janin menjadi donor
• 1 janin menjadi resipien
PENJELASAN

Twin-Twin Transfusion Syndrome


• Donor akan mengalami:
• Hipovolemia
• Anemia
• IUGR
• Oligohidramnion

• Resipien akan mengalami:


• Hipervolemia terkadang hingga hidrops
• Polisitemia
• Kardiomegali
• Edema
• Ascites
PENJELASAN

Twin-Twin Transfusion Syndrome


TATALAKSANA

Kehamilan Gemelli
• Tata laksana
• ANC rutin
• Metode persalinan
1. Bila janin 1 verteks bisa dipertimbangkan pervagina,
bila lintang atau bokong SC
2. Dengan janin-1 verteks, bila janin-2 verteks lebih
baik dengan SC, bila janin-2 bokong dan berat janin <
berat janin-1 dapat dipertimbangkan per vaginam
3. Dalam presentasi apapun apabila ditemukan
kegawardaruratan janin segera SC

Disadur dari: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan Indonesia
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Anemia dialami oleh donor


C. IUGR dialami oleh donor
D. Oligohiramnion dialami oleh donor
E. Hipovolemia dialami oleh donor
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 35 tahun
• Perut semakin cepat membesar
• Menjalani fertilisaasi in vitro 7 minggu lalu
• TFU 18 cm TFU > UK
• Selaput tipis yang memisahkan kedua janin

DIAGNOSIS >> GEMELLI

Maka komplikasi janin resipien yang paling tepat pada


kasus ini adalah

A. Hidrops fetalis
KEYWORDS

• Wanita, 52 tahun
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 3 hari
• Riwayat DCIS diobati dengan tamoxifen
• USG: hiperplasia endometrium dengan tebal 6 mm
• Biopsi: sel anaplastik (+)

DIAGNOSIS >> KARSINOMA ENDOMETRIUM

JAWABAN

A. Dosis tamoxifen perlu


dinaikkan pada kasus ini
PENJELASAN

Perdarahan Abnormal Uteri


• Penyebab:
Lokal Sistemik

P olip C oagulopathy

A denomiosis O vulatory dysfunction

L eiomyoma E ndometrial

M alignancy & hiperplasia I atrogenik

N ot yet classified
PENJELASAN

Hiperplasia Endometrium
• Proliferasi dari kelenjar endometrium
dengan ukuran dan bentuk yang tidak
beraturan
• biasanya disebabkan oleh kadar estrogen yang
tinggi

• Klasifikasi WHO
• Hiperplasia tanpa atipia non neoplastik
• Hiperplasia atipikal neoplasma intraepitel
PENJELASAN

Karsinoma Endometrium
• Definisi: Keganasan pada jaringan
endometrium
• Tipe I
• Estrogen dependent (disebabkan oleh paparan estrogen
berlebih)
• Diferensiasi cenderung baik
• Tipe II
• Estrogen independent (disebabkan oleh endometrium
yang atrofi atau polip)
• High grade nukleus sangat atipik
PENJELASAN

Karsinoma Endometrium
• Faktor risiko
• Nulipara
• Menopause terlambat
• PCOS
• Diabetes mellitus
• Penggunaan Tamoxifen
• Penggunaan Estrogen eksogen
• Obesitas
PENJELASAN

Karsinoma Endometrium
• Manifestasi Klinis
• AUB
• Nyeri pelvis
• Massa pada pelvis
• Penurunan BB

• Pemeriksaan penunjang
• USG transvaginal hiperplasia endometrium (>4 mm)
• Dilatasi kuretase (biopsi) baku emas
• CA-125 melihat penyebaran di luar uterus, dapat
digunakan untuk menilai respons terapi
PENJELASAN

Staging
TATALAKSANA

Karsinoma Endometrium
• Stage I dan II
• Total abdominal hysterectomy dan bilateral
salpingo-oophorectomy (TAH-BSO)
• Radiasi bila diferensiasi buruk

• Stage III dan IV


• TAH-BSO
• Reseksi limfonodus pelvis dan para-aortic
• Terapi radiasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tebal endometrim >2,5 cm merupakan faktor


risiko penyakit ini tepat
C. CA-125 yang tinggi menandakan penyebaran
penyakit ini tepat
D. Riwayat penyakit yang sama di keluarga
merupakan faktor risiko tepat
E. Tata laksana utama adalah histerektomi
tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 52 tahun
• Perdarahan dari jalan lahir sejak 3 hari
• Riwayat DCIS diobati dengan tamoxifen
• USG: hiperplasia endometrium dengan tebal 6 mm
• Biopsi: sel anaplastik (+)

DIAGNOSIS >> KARSINOMA ENDOMETRIUM

Maka pernyataan yang tidak tepat pada kasus ini adalah

A. Dosis tamoxifen perlu


dinaikkan pada kasus ini
KEYWORDS

• Wanita, 56 tahun, G3P2A0


• Perdarahan per vaginam 3 hari
• BB turun 3 kg selama 2 bulan
• Menopause selama 3 tahun
• PF: massa adneksa kiri 3 cm
• Tes undulasi & shifting dullness (+) asites
• Xray: hidrotoraks

JAWABAN

D. Meigs syndrome
PENJELASAN

Tumor Ovarium
• Jenis
• Tumor sel epitel (>70%)
• Serosa
• Musinosa
• Endometrioid
• Tumor sel germinal (~20%)
• Teratoma
• Disgerminoma
• Tumor sel stroma (8-10%)
• Sel granulosa
• Fribroma/Thecoma
• Metastasis ke ovarium (~2-5%)
PENJELASAN

Tumor Ovarium
PENJELASAN

Meigs Syndrome
• Definisi: Tumor ovarium jinak disertai dengan
ascites dan efusi pleura
• Tumor dapat berupa
• Fibroma paling sering
• Thecoma
• Cystadenoma
• Sel granulosa
PENJELASAN

Meigs Syndrome
• Manifestasi klinis:
• Rasa cepat lelah
• Peningkatan/penurunan berat badan
• Mual muntah
• Amenorrhea pada usia premenopause
• Trias
• Tanda efusi pleura perkusi pekak
• Ascites tes undulasi (+), shifting dullness (+)
• Massa Pelvis
PENJELASAN

Meigs Syndrome
• Pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap Meigs syndrome sering diikuti
oleh anemia defisiensi besi
• Pencitraan
• Xray thoraks konfirmasi hidrotoraks
• USG abdomen-pelvis konfirmasi massa di ovarium
dan ascites
• Aspirasi cairan efusi transudat, tidak ditemukan
sel malignan
TATALAKSANA

Meigs Syndrome
• Laparotomi eksplorasi terbaik
• salpingo-oophorectomy / oophorectomy unilateral
pada usia reproduktif
• salpingo-oophorectomy / oophorectomy bilateral +
histerektomi pada usia post-menopause

• Gejala pada Meigs syndrome akan


menghilang setelah tumor direseksi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Latzko s triad terdiri atas hidrops tuba


profluens, nyeri pelvis dan massa pelvis (karsinoma
tuba fallopi)
B. Hidrops tuba profluens discharge vagina
akibat tekanan massa, massa pelvis akan mengecil
setelah discharge
C. Syndrome X nama lain metabolic syndrome
E. Metabolic syndrome ditandai dengan
hipertensi, obesitas, dan resistensi insulin
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 56 tahun, G3P2A0
• Perdarahan per vaginam 3 hari
• BB turun 3 kg selama 2 bulan
• Menopause selama 3 tahun
• PF: massa adneksa kiri 3 cm
• Tes undulasi & shifting dullness (+) asites
• Xray: hidrotoraks

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Meigs syndrome
KEYWORDS

• Wanita, 29 tahun, G3P2A0, UK 29 minggu


• Nyeri perut sejak 2 jam lalu
• Air-air keluar (-) ketuban belum pecah
• Riwayat infeksi GBS sebelumnya (+)
• PF: terjadi perubahan serviks disertai
pemubukaan pikirkan inpartu
• Dokter ingin melakukan pematangan paru

DIAGNOSIS >> PERSALINAN PRE-TERM


JAWABAN

Tidak ada jawaban


PENJELASAN

Usia Kehamilan
• Pre-term (<37 minggu)
• Early preterm: <34 minggu
• Late preterm: 34 minggu 36 minggu 6/7 hari

• Aterm (37 minggu 41 minggu 6/7 hari)


• Early term: 37 minggu 38 minggu 6/7 hari
• Full term: 39 minggu 40 minggu 6/7 hari
• Late term: 41 minggu 41 minggu 6/7 hari

• Post- e ( 42 minggu)
PENJELASAN

Persalinan Preterm
• Diagnosis
• Inpartu: His adekuat disertai perubahan serviks
• UK <37 minggu
• Dilatasi serviks >2 cm
TATALAKSANA

Persalinan Preterm
• Tata laksana
• UK 34 gg
• Observasi 4-6 jam
• Eksklusikan gawat janin, abruptio plasenta,
korioamnionitis, KPD
• Pulangkan pasien bila tidak ada kemajuan pembukaan
• Follow up 1-2 minggu

• UK <34 minggu
• Pematangan paru lihat slide berikutnya
• Tokolisis hingga 48 jam lihat slide berikutnya
• Antibiotik jika ada infeksi GBS
TATALAKSANA

Persalinan Preterm
• Tokolisis
• Ca-Channel Blocker Nifedipine loading dose
20-30 mg, 10-20 mg setiap 3-8 jam hingga 48 jam
(dosis maksimal 180 mg/hari)
• Magnesium sulfat 6 gram IV dalam 20 menit,
dilanjutkan rumatan IV 2 g/jam
• Pematangan paru
• Diberikan pada UK < 35 minggu
• Dexamethasone IV 6mg/12 jam selama 48 jam
• Betamethasone IV 12mg/24 jam selama 48 jam
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Betamethasone 12 mg/12 jam IM selama 48 jam


tidak tepat, dosis yang tepat adalah 12 mg/24 jam
B. Betamethasone 12 mg/6 jam IV selama 48 jam
tidak tepat, dosis yang tepat adalah 12 mg/24 jam
C. Dexamethasone 12 mg/12 jam IM selama 48 jam
tidak tepat, dosis yang tepat adalah 6 mg/12 jam
D. Dexamethasone 6 mg/24 jam IM selama 48 jam
tidak tepat, dosis yang tepat adah 6 mg/12 jam
E. Dexamethasone 12 mg/24 jam IV selama 48 jam
tidak tepat, dosis yang tepat adah 6 mg/12 jam
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 29 tahun, G3P2A0, UK 29 minggu
• Nyeri perut sejak 2 jam lalu
• Air-air keluar (-) ketuban belum pecah
• Riwayat infeksi GBS sebelumnya (+)
• PF: terjadi perubahan serviks disertai
pemubukaan pikirkan inpartu
• Dokter ingin melakukan pematangan paru

DIAGNOSIS >> PERSALINAN PRE-TERM


Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

Tidak ada jawaban


KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, G2P1A0, UK 39 minggu


• Mulas sejak 10 jam lalu
• Keluar air-air deras jernih 10 jam lalu pikirkan
ketuban pecah
• DJJ 175 kali/menit gawat janin (+)
• Nyeri tekan fundus (+)
• Spekulum: cairan keruh dengan bau tidak sedap
pikirkan proses infeksi

DIAGNOSIS >> KORIOAMNIONITIS


JAWABAN

A. Suhu maternal >38oC


PENJELASAN

Korioamnionitis
• Infeksi akut pada ketuban (amnion) dan korion
plasenta

• Sering terjadi pada kasus ketuban pecah dini

• Faktor risiko:
• Persalinan prematur
• Persalinan lama
• Ketuban pecah lama
• Infeksi saluran kemih pada kehamilan
• Alkohol
• Rokok
PENJELASAN

Korioamnionitis
• Manifestasi Klinis
• Demam intrapartum temuan klinis terpenting
• Nyeri tekan fundus
• Takikardi maternal (>100 kali/menit)
• Takikardi janin (>160 kali/menit)
• Cairan amnion purulen / berbau

• Diagnosis Klinis
Demam intrapartum + 2 manifestasi lainnya
PENJELASAN

Korioamnionitis
• Pembuktian cairan amnion
• Tes Nitrazine memeriksa pH cairan vagina
• pH cairan vagina normal (3,8-4,2) kertas nitrazin tetap
berwarna kekuningan
• pH cairan amnion (7,0-7,3) kertas nitrazin berubah
menjadi warna biru
• Fern test cairan amnion dibiarkan mengering
kemudian dilihat dibawah mikroskop menghasilkan
gambaran arborisasi (seperti daun pakis)
• Indigo Carmine dye injeksi intraabdomen
cairan berwarna biru, jika keluar melalui vagina,
maka ada kebocoran amnion. Sudah tidak
digunakan.
PENJELASAN

Korioamnionitis

Fern test
Gambaran arborisasi/pakis pada cairan amnion yang mengering
PENJELASAN

Korioamnionitis
• Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan cairan amnion
• Kultur Gold standard
butuh waktu 3 hari untuk mendapatkan hasil
• Pemeriksaan Gram bakteri (+)
• Glukosa <15 mg/dL
• Leukosit >30 sel/mm3
• IL-6 >7,9 ng/mL
• Leukosit esterase dipstick (+)

• Darah lengkap Ibu


TATALAKSANA

Korioamnionitis
• Tata laksana
• Antibiotik
• Ampisilin 4x2 g IV dan Gentamisin 5 mg/kgBB IV
• Terminasi kehamilan
• Serviks matang: induksi persalinan
• Serviks belum matang: pematangan serviks induksi
persalinan

• Terminasi per vaginam: hentikan antibiotik pasca


persalinan
• Terminasi per abdominam: tambahkan Metronidazole
3x500 mg IV hingga bebas demam 48 jam
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Leukopenia biasanya leukositosis


C. Oligohidramnion dapat ditemukan namun
diagnosis korioamnionitis membutuhkan temuan
klinis demam maternal
D. Kultur darah diagnosis korioamnionitis
membutuhkan temuan klinis demam maternal
E. Kultur urin biasanya tidak diperlukan untuk
konfirmasi korioamnionitis, dapat menunjukkan
etiologi ISK yang dapat menyebabkan
korioamnionitis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, G2P1A0, UK 39 minggu
• Mulas sejak 10 jam lalu
• Keluar air-air deras jernih 10 jam lalu pikirkan
ketuban pecah
• DJJ 175 kali/menit gawat janin (+)
• Nyeri tekan fundus (+)
• Spekulum: cairan keruh dengan bau tidak sedap
pikirkan proses infeksi

DIAGNOSIS >> KORIOAMNIONITIS


Maka temuan klinis untuk konfirmasi diagnosis adalah

A. Suhu maternal >38oC


PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Laki-laki, 27 tahun
• Nyeri pada kemaluan sejak 3 hari lalu
• PF: luka kemaluan sangat nyeri, dasar kotor
• Pembesaran kelenjar getah bening inguinale (+)
• PP: school of fish

DIAGNOSIS >> CHANCROID

JAWABAN

A. Hemophilus ducreyi
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa School of
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag • Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Ulkus Molle

Kissing ulcer autoinokulasi School of fish


akibat kulit/mukosa yang saling Atas Gram stain
menempel Bawah Gentian violet
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Neisseria gonorrhoeae menyebabkan


manifestasi kencing nanah
C. Chlamydia trachomatis menyebabkan
uretritis non-gonore
D. Treponema pallidum menyebabkan sifilis,
ulkus kemaluan tidak nyeri dengan indurasi
E. Herpes simplex virus menyebabkan lesi
vesikuler berkelompok yang nyeri, PP ditemukan
sel datia berinti banyak
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 27 tahun
• Nyeri pada kemaluan sejak 3 hari lalu
• PF: luka kemaluan sangat nyeri, dasar kotor
• Pembesaran kelenjar getah bening inguinale (+)
• PP: school of fish

DIAGNOSIS >> CHANCROID


Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Hemophilus ducreyi
KEYWORDS

• Wanita, 33 tahun
• Nyeri saat berhubungan seksual 2 hari lalu
• Cairan kekuningan dari kemaluan pikirkan fluor
albus
• Inspekulo: cairan purulen dari serviks
• PP: Gram negatif diplokokus intraseluler

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Servisitis ec Neisseria
gonorrhoeae
PENJELASAN

Cervicitis
• Merupakan inflamasi serviks yang ditandai
dengan
• Eksudat endoserviks purulen/mukopurulen
• Serviks mudah berdarah
• Etiologi: Chlamydia trachomatis, Neisseria
gonorrhoeae
• Faktor risiko:
• Usia <25 tahun
• Pasangan seks >1 dalam 3 bulan terakhir
• Pasangan seks mengalami IMS
• Tidak menggunakan pengaman
PENJELASAN

Cervicitis
• Manifestasi klinis
• Sekret purulen/mukopurulen
• Post-coital bleeding
• Disuria
• Nyeri perut bawah
• Iritasi vulvovaginal

• Pemeriksaan penunjang
• Gonore mikroskopis ditemukan bakteri
diplokokus gram negatif
• Chlamidosis Nucleic Acid Amplification Test,
mikroskopi ditemukan badan inklusi
PENJELASAN

Cervicitis Gonore
• Komplikasi
• PID penjalanan infeksi ke tuba fallopi sehingga
menyebabkan salpingitis
• Arthritis gonokokal
• Gonore diseminata ditandai dengan erupsi
pustul nyeri dengan dasar eritem pada kulit
TATALAKSANA

Alur Tata Laksana


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Servisitis e.c. Chlamydia sp. diplokokus


Gram (-) mengarahkan ke etiologi N.
gonorrhoeae
C. Servisitis e.c. HSV ditandai dengan
vesikel-vesikel pada serviks, tidak disertai
dengan duh tubuh purulen
D. Servisitis e.c. T. vaginalis ditandai dengan
gambaran strawberry cervix dengan duh tubuh
kehijauan
E. Strawberry cervix diplokokus Gram (-)
mengarahkan ke etiologi N. gonorrhoeae
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 33 tahun
• Nyeri saat berhubungan seksual 2 hari lalu
• Cairan kekuningan dari kemaluan pikirkan fluor albus
• Inspekulo: cairan purulen dari serviks
• PP: Gram negatif diplokokus intraseluler

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Servisitis ec Neisseria
gonorrhoeae
KEYWORDS

• Perempuan, 35 tahun
• Bercak merah di kaki dan lipat paha, meluas
dan makin banyak sejak 2 hari
• Riwayat minum amoksisilin dan antalgin 2
minggu lalu
• UUK : lesi makulopapular eritematosa tersebar
difuse dan simetris

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Morbiliform drug
eruption
PENJELASAN
KEYWORDS

Exanthematous drug eruption /


Erupsi obat morbiliform atau
makulopapular
• Bentuk erupsi obat paling sering
• Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe IV
• Etiologi : obat antibiotik, antinyeri NSAID, antijamur
• FR : riwayat atopi, riw.alergi obat sebelumnya, alergi
terhadap alergen lain
• Manifestasi klinis :
• Ruam muncul di badan menyebar ke lengan dan
kaki ; bilateral simetris
• Paling sering : plak eritematosa besar yang terdiri
dari papul-papul berkonfluensi
PENJELASAN
KEYWORDS

Exanthematous drug eruption /


Erupsi obat morbiliform atau
makulopapular
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA

1. Kortikosteroid sistemik : prednison tab 30


mg/hari dibagi 3 dosis selama 1 minggu
2. Antihistamin sistemik :
• Cetirizine 10 mg / hari selama 7 hari
• Loratadin 10 mg / hari selama 7 hari
3. Topikal : bedak salisilat 2% dan antipruritus
(mentol 0,5-1%)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pustular drug eruption muncul demam, pustul


multipel diatas kulit eritem
C. Fixed drug eruption muncul lesi eritem berbentuk
bulat atau lonjong dan numular di lokasi yang sama
D. Drug hypersensitivity syndrome demam, erupsi
morbiliformis, kelainan hematologi dan limfadenopati
E. Eritroderma dermatitis eksfoliatif, eritema
universalis disertai skuama, demam (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 35 tahun
• Bercak merah di kaki dan lipat paha, meluas
dan makin banyak sejak 2 hari
• Riwayat minum amoksisilin dan antalgin 2
minggu lalu
• UUK : lesi makulopapular eritematosa tersebar
difuse dan simetris

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Morbiliform drug
eruption
KEYWORDS

• Perempuan, 31 tahun
• Sesak nafas sejak 1 jam lalu
• Riwayat makan cumi-cumi sebelum keluhan
muncul
• PF : bibir dan palpebra edema dan kemerahan
diseluruh tubuh + peninggian kulit batas tegas

DIAGNOSIS >> ANGIOEDEMA


JAWABAN

C. Epinefrin intramuskular
0,01cc/kg/kali 1:1000 0,3-0,5cc
PENJELASAN
KEYWORDS

ANGIOEDEMA
• Edema mendadak pada dermis
dan subkutis
• Kadang disertai gejala subjektif
nyeri atau panas, rasa gatal
jarang ada tidak ada gejala
urtikaria
• Dapat disertai kesulitan
menelan atau bernapas
• Pemeriksaan Fisik : edema
sewarna kulit/ eritema. Lokasi
sering : wajah, periorbital, bibir,
ektremitas, glottis, lidah,
genitalia.
TATALAKSANA ANGIOEDEMA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Aminofilin intravena 1 ampul berkelanjutan


bukan pilihan terapi pada angioedema
B. inj. Diphenhidramin 10mg IM atau IV lini
pertama setelah epinefrin
D. Epienfrin IM 0,01cc/kg/kali 1:100000 0,3-
0,5cc sediaan 1:1000
E. Deksamethason intrakutan 10mg diberikan
setelah tidak ada respon dengan pemberian anti
histamin, dosis salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 31 tahun
• Sesak nafas sejak 1 jam lalu
• Riwayat makan cumi-cumi sebelum keluhan
muncul
• PF : bibir dan palpebra edema dan kemerahan
diseluruh tubuh + peninggian kulit batas tegas

DIAGNOSIS >> ANGIOEDEMA

Maka, terapi yang tepat adalah


C. Epinefrin intramuskular
0,01cc/kg/kali 1:1000 0,3-0,5cc
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Demam dan muncul lepuh seluruh badan sejak 1
minggu
• Keluhan muncul setelah konsumsi antibiotik untuk
Salmonella typhi
• PF : erosi di mukosa bibir, tampak konjungtivitis,
bula hampir diseluruh wajah, dada, punggung,
kedua tangan dan paha. Tanda nikolsky (+)

DIAGNOSIS >> TEN


JAWABAN

A. Diagnosis pasien adalah


SJS-TEN
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
• Reaksi kulit fatal, akut, dan jarang berupa pengelupasan kulit
dan lapisan mukosa. Hampir selalu disebabkan obat.
• TEN = Lyell syndrome
• Obat yang paling sering menyebabkan:
• Sulfonamides: cotrimoxizole;
• Beta-lactam: penicillins, cephalosporins
• Anti-convulsants: lamotrigine, carbamazepine, phenytoin,
phenobarbitone
• Allopurinol
• Paracetamol/acetominophen
• Nevirapine (non-nucleoside reverse-transcriptase inhibitor)
• Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) (oxicam type
mainly)
• Patogenesis belum diketahui dengan pasti
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
• Onset: paling sering dalam minggu pertama setelah konsumsi
obat (biasanya obat terkait berupa antibiotik).
• SJS-TEN akibat obat anti-kejang bisa muncul 2 bulan setelah
inisiasi obat.
• Tanda dan gegala prodromal
• Demam
• Nyeri tenggorokan
• Sekret hidung meningkat, batuk
• Konjungtivitis
• Lesi kulit
• Ruam kemarahan dan lepuh: dimulai di badan menyebar
ke wajah dan ekstremitas
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
• Jenis lesi
• Makula, plak, vesikel, bula, atau papul berkonfluensi
• Purpura
• Eritema difus
• Targetoid
• Keterlibatan mukosa: mata, mulut (cheilitis, stomatitis),
faring-esophagus, respiratory tract, GIT

Sumber :http://www.dermnetnz.org/reactions/sjs-ten.html, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI,


Fitzpatrick 8ed
PENJELASAN
KEYWORDS

STEVEN JOHNSON SYNDROME/


TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS
(SJS/TEN)
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Tatalaksana umum
• Stop konsumsi obat yang diduga menyebabkan
SJS/TEN
• Terapi cairan dan nutrisi via NGT
• Termoregulasi ruangan hangat 30 32oC
• Kontrol nyeri
• Skin care
• Anti-septik topikal: silver nitrat, chlorhexidine (NOT
silver sulfadiazine)
• Dressing lembab dengan petrolatum jel
• Jangan gunakan adhesive tape

Bisa dipertimbangkan kortikosteroid sistemik, IVIG, TNF


antagonis, thalidomid, siklosporin, dll (imunosupresan)
PENJELASAN
KEYWORDS

Komplikasi Akut

• Dehidrasi dan malnutrisi akut


• Infeksi membran mukosa maupun paru (pneumonia),
septikemia
• Acute respiratory distress syndrome
• Ulserasi dan perforasi GIT pendarahan syok
hemoragik, hipovolemik
• Gagal organ multipel, termasuk gagal ginjal
• Tromboemboli dan DIC
PENJELASAN
KEYWORDS

Komplikasi Kronik/Sekuele

Sebagian besar mengenai kulit dan mukosa, seperti:


• Hiper/hipopigmentasi, dianjurkan menggunakan sunblock
• Distrofi kuku atau kuku tidak tumbuh lagi
• Hipohidrosis (sekresi keringat berkurang)
• Skar, alopesia
• Xerostomia
• Striktur esofagus
• Sinekia vulvovaginal, fimosis
• Mata: keratinisasi abnormal pada konjungtiva, sjorgen-like
syndrome (mata kering, abrasi kornea, skar), sinekia
palpebra, entropion, simblefron, kebutaan.
PENJELASAN

Fixed drug eruption Eritema multiformis SJS/TEN

Erupsi Muncul 30min-8jam Mendadak, simetris >FDE


>4 hari
Lesi Muncul sama Lesi target Tidak ada lesi awal
dengan lesi Makula eritema Lesi mukosa +
sebelumnya Vesikobulosa
Lesi mukosa kadang Lesimukosa +/-
TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. SCORTEN dapat digunakan untuk


memprediksi mortalitas pasien benar
C. Komplikasi fase akut dapat menyebabkan
dehidrasi dan malnutrisi akut benar
D. Biasa disebut juga dengan Lyell s syndrome
benar
E. Pada histopatologi ditemukan full thickness
epidermal/epithelial necrosis benar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Demam dan muncul lepuh seluruh badan sejak 1
minggu
• Keluhan muncul setelah konsumsi antibiotik untuk
Salmonella typhi
• PF : erosi di mukosa bibir, tampak konjungtivitis,
bula diseluruh wajah, dada, punggung, kedua
tangan dan paha. Tanda nikolsky (+)

DIAGNOSIS >> TEN

Maka, pernyataan yang sesuai kecuali


A. Diagnosis pasien adalah SJS-TEN
KEYWORDS

• Perempuan, 66 tahun
• Bercak kemerahan dibawah payudara sejak 1mg
lalu
• Bercak meluas dan bertambah banyak. Riw DM
(+)
• UUK : plak eritema luas, basah, disertai
multipel papul dan pustul disekitarnya

DIAGNOSIS >> CANDIDOSIS MUKOKUTAN


JAWABAN

C. Pseudohifa dengan
blastospora
PENJELASAN
KEYWORDS

KANDIDIASIS KUTIS (C.Albicans)

• Predisposisi: area lembab, pakaian terlalu ketat,


lipatan kulit, higienitas buruk, bayi jarang ganti
popok, pasien imun rendah, penggunaan antibiotik
jangka lama, obesitas, DM

• UKK KHAS : bercak eritem, membasah


(maserasi), dikelilingi lesi satelit (papul, vesikel,
pustul)

• Candida termasuk flora normal di tubuh. Pada


kondisi tertentu, misal kelembaban tinggi
tumbuh berlebih patologis
PENJELASAN
KEYWORDS

KANDIDIASIS KUTIS (C.Albicans)


PENJELASAN
KEYWORDS

KANDIDIASIS KUTIS (C.Albicans)

• Penunjang
1. KOH 20% atau Gram atau Methylen Blue:
pseudohifa, blastospora, budding yeast cell
2. Kultur agar Saboraud : koloni putih, tumbuh 2-5
hari

• Terapi: antifungi topikal (nistatin, golongan azol).


• Bila luas sistemik
1. Ketokonazol 1x200mg 14 hari
2. Fluconazole (100 mg PO qd for 1-2 wk)
3. Traconazole (100 mg PO qd for 1-2 wk)
PENJELASAN
KEYWORDS

KANDIDIASIS KUTIS (C.Albicans)

Candida in potassium hydroxide


preparation.
Pseudomycelia in clusters of grape-like
yeast cells.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hifa panjang bersekat dengan spora berderet


tinea corporis/cruris
B. Hifa pendek bersekat dengan spora
bergerombol pityriasis versikolor
D. Sel datia langhans varisela/herpes zoster
E. Bakteri tahan asam lepra
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 66 tahun
• Bercak kemerahan dibawah payudara sejak 1mg lalu
• Bercak meluas dan bertambah banyak. Riw DM (+)
• UUK : plak eritema luas, basah, disertai multipel
papul dan pustul disekitarnya

DIAGNOSIS >> CANDIDOSIS MUKOKUTAN

Maka, hasil pemeriksaan penunjang yang


diharapkan adalah

C. Pseudohifa dengan
blastospora
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Tersulut api saat menyalakan api unggun
• UUK : pada lengan kanan lesi berwarna coklat
kehitaman, nyeri (-) (derajat III)
• Pada wajah kanan lesi berwarna merah pucat
putih, perabaan tumpul, tidak berubah warna
dengan penekanan (derajat IIB)

DERAJAT LUKA BAKAR ??


JAWABAN

D. Derajat IIB dan III


PENJELASAN
KEYWORDS

• Luka bakar derajat I (superficial


thickness)
• Melibatkan epidermis
• Merah; Nyeri (+)
• Sembuh dalam waktu 3 5 hari
• Terapi: analgetik dan obat topikal
yang mengakselerasi reepitelisasi
dan memberikan kenyamanan

• Luka bakar derajat II (partial-


thickness)
IIA
• Epidermis + Dermis superfisial
• Merah terang; eksudat (+); nyeri (+)
• Sembuh dalam 2 minggu, tanpa
scarring, biasanya menyebabkan
gangguan pigmentasi
• Terapi: analgetik; dressing lembab
(berminyak) dengan antibiotik
ointment
PENJELASAN
KEYWORDS

IIB
• Epidermis + dermis s.d. zona
retikularis
• Kombinasi merah pucat dan putih
• Penyembuhan spontan
scarring, kontraksi, dan kontraktur
• Sembuh dalam 3 8 minggu,
bergantung pada struktur adnexa
yg tersisa
Jika reepitelisasi belum sempurna
pada minggu ke-3: eksisi dan skin
graft

• Luka bakar derajat III (full-


thickness)
• Epidermis + seluruh dermis
• Coklat-kehitaman ( leathery );
sensorik (-)
• Terapi: eksisi dan skin graft
PENJELASAN
KEYWORDS
Derajat IIB
Derajat I (middermal deep dermal)

Derajat IIA
Derajat III
PENJELASAN
TATALAKSANA
KEYWORDS

Resusitasi Cairan

• (Parkland/Baxter Formula) yaitu 3-4


ml/kgBB/%TBSA dalam 24 jam pertama
• 50% kebutuhan cairan diberikan dalam 8 jam pertama
sejak onset luka bakar

• PERHATIKAN SOAL UKMPPD masih mengacu


pada referensi ini
TATALAKSANA
Panduan Resusitasi
Cairan
Resusitasi Proses yang dinamis. Evaluasi klinis berkala = penting
TATALAKSANA
KEYWORDS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Derajat I dan IIA salah


B. Derajat IIA dan IIB salah
C. Derajat IIA dan III salah
E. Derajat III salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 32 tahun
• Tersulut api saat menyalakan api unggun
• UUK : pada lengan kanan lesi berwarna coklat
kehitaman, nyeri (-) (derajat III)
• Pada wajah kanan lesi berwarna merah pucat
putih, perabaan tumpul, tidak berubah warna
dengan penekanan (derajat IIB)

Maka, derajat luka bakar pasien adalah


D. Derajat IIB dan III
KEYWORDS

• Laki-laki, 12 tahun
• Luka dibetis kaki sejak 5 hari
• Riwayat digigit nyamuk, lalu digatal menjadi borok.
Alergi penisilin (-)
• UUK : ulkus d 2,5cm, krusta (+) kuning
kehitaman, tepi sedikit menonjol kemerahan
(punched out)

DIAGNOSIS >> EKTIMA


JAWABAN

A. Krim asam fusidat 2%


2x/hari selama 10 hari
(setelah pembersihan krusta)
PENJELASAN
KEYWORDS

EKTIMA/ULKUS
SUPERFISIALIS/IMPETIGO
ULSERATIF

• Pioderma ulseratif kulit umumnya disebabkan S.


aureus dan/atau Streptococcus beta
hemolitikus
Area predileksi paling sering di ekstremitas
bawah/daerah terbuka
Biasa terjadi akibat trauma berulang seperti
pada gigitan serangga, higiene yang buruk
PENJELASAN
KEYWORDS

EKTIMA/ULKUS
SUPERFISIALIS/IMPETIGO
ULSERATIF
Ulkus dangkal ditutupi
krusta tebal dan lekat,
berwarna kuning
keabuan
Apabila krusta
diangkat, tampak ulkus
bentuk punched out,
tepi ulkus meninggi,
indurasi, dan berwarna
keunguan
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

• Ringan: sabun antibakteri, jaga higienitas.

1. Topikal
• Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1 , larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
• Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
• Lini pertama:
a. Kloksasilin/dikloksasilin : dewasa 4x250-500
mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis
b. Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-
500 mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3 dosis
c. Sefaleksin: dewasa 4 x 250 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
• Lini kedua:
a. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250
mg (hari 2-5)
b. Klindamisin : dewasa 3x300 mg (15 mg/kgBB/hari
terbagi 3 dosis).
c. Eritromisin : dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Krim gentamisin 1% 2x/hari selama 7 hari


bukan terapi yang tepat
C. Coamoxiclav 3 x 250mg selama 7 hari
bukan terapi yang tepat
D. Erithromisin 4 x 500mg selama 7 hari
untuk kasus dengan selulitis dan demam
E. Cephalexin 2 x 500mg selama 5 hari
bukan terapi yang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 12 tahun
• Luka dibetis kaki sejak 5 hari
• Riwayat digigit nyamuk, lalu digatal menjadi borok.
Alergi penisilin (-)
• UUK : ulkus d 2,5cm, krusta (+) kuning kehitaman,
tepi sedikit menonjol kemerahan (punched out)

DIAGNOSIS >> EKTIMA

Maka,tatalaksana yang tepat adalah

A. Krim asam fusidat 2%


2x/hari selama 10 hari
(setelah pembersihan krusta)
KEYWORDS

• Laki-laki, 75 tahun
• Benjolan pada dahi sejak 1 tahun lalu
• Benjolan nyeri dan membesar, sering
berdarah jika tergores topi
• UUK : a/r frontalis tampak massa kemerahan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Karsinoma Sel
Skuamosa
PENJELASAN
KEYWORDS

Karsinoma Sel Skuamosa

• Kanker kulit non-melanoma berasal dari keratosit


epidermis suprabasal
• Lesi prekursor : keratosis aktinik, ulkus Bowen
• UKK Khas : ulserasi scaly berwarna putih
kecoklatan, dengan batas tidak tegas, elevasi dan
rapuh
• PA : pearl horn (mutiara tanduk) appearance,
keratinisasi, intercecullar bridging
PENJELASAN
KEYWORDS

Karsinoma Sel Skuamosa

PA : pearl horn (mutiara


tanduk) appearance,
keratinisasi, intercecullar
bridging
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
KEYWORDS

Manajemen Utama

• Surgical excision terapi utama


• Cryotherapy
• Electrosurgery (ie, electrodesiccation and
curettage)
• Topical treatment (5-fluorouracil or imiquimod)
• Radiation therapy pada kandidat yang tidak
terindikasikan bedah
• Photodynamic therapy
PENJELASAN
TATALAKSANA
KEYWORDS

Manajemen Utama
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Karsinoma sel basal lesi nodul pearly,


mudah berdarah, ulserasi, ulkus roden,
telangiektasis
C. Melanoma maligna asimetris, border tidak
tegas, colour bermacam2 dalam 1 lesi, diameter
> 0,6cm, evolusi/elevasi
D. Keratosis aktinis neoplasia keratinosit
epidermal akibat pajanan UV jangka panjang,
bentuk pra kanker SCC
E. Nevus pigmentosus tahi lalat,
makula/papil, dome shape, sewarna kulit/coklat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 75 tahun
• Benjolan pada dahi sejak 1 tahun lalu
• Benjolan nyeri dan membesar, sering
berdarah jika tergores topi
• UUK : a/r frontalis tampak massa kemerahan

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Karsinoma sel
skuamosa
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Bercak kecoklatan di pipi kanan sejak 7 tahun
• Bercak tidak meluas, bertambah besar, sedikit gatal
• UUK : papul hiperpigmentasi jumlah 1 uk. 0,5cm
batas tegas, bentuk dome-shaped, permukaan
halus

DIAGNOSIS >> NEVUS PIGMENTOSUS


JAWABAN

D. Gambaran sel melanosit dalam


jumlah banyak terakumulasi diarea
tautan dermo-epidermal junction
PENJELASAN
KEYWORDS

NEVUS PIGMENTOSUS
• = nevus melanositik
• Terjadi akibat proliferasi lokal melanosit
• PA : sel melanosit terakumulasi di area tautan
dermo-epidermal junction
• Klasifikasi
• Berdasarkan onset: nevus kongenital v.s. didapat
(acquired)
• Berdasarkan gambaran histopatologi dan
dermatoskopi
• Berdasarkan karakteristik klinis nevi nevus
atipikal
PENJELASAN
KEYWORDS

Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, , http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html


PENJELASAN
KEYWORDS

Junctional nevus Dermal nevus Compound nevus Combined nevus


Kelompok sel nevus Kelompok sel nevi Kelompok sel nevi Satu lesi terdiri
pada perbatasan di lapisan dermis. ada di perbatasan dari dua jenis
antara dermis dan Berupa papul, plak, dermis-epidermis, nevus yang
epidermis. atau nodul yang juga di dermis. Di berbeda biasanya
Permukaan rata bertangkai. bagian tengah blue naevus dan
Permukaan dapat terdapat area yang compound naevus.
papilomatosa menonjol,
maupun halus sementara
sekitarnya rata
dengan kulit

Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed, , http://www.dermnetnz.org/lesions/moles.html


TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA

1. Bedah pisau
2. Bedah listrik
3. Bedah laser
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Akantosis epidermis, papilomatosis dan


hiperkeratosis psoriasis dan veruka
B. Hiperkeratinisasi dan tanduk mutiara SCC
C. Gambaran sel tersusun secara palisade
BCC
E. Keratinosit dengan perinuclear halo veruca
vulgaris
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Bercak kecoklatan di pipi kanan sejak 7 tahun
• Bercak tidak meluas, bertambah besar, sedikit gatal
• UUK : papul hiperpigmentasi jumlah 1 uk. 0,5cm batas
tegas, bentuk dome-shaped, permukaan halus

DIAGNOSIS >> NEVUS PIGMENTOSUS

Maka, hasil pemeriksaan biopsi yang mungkin adalah

D. Gambaran sel melanosit dalam


jumlah banyak terakumulasi diarea
tautan dermo-epidermal junction
KEYWORDS

• Laki-laki, 5 tahun
• Nyeri mata kiri dekat hidung sejak 2 hari lalu
• Keluhan pilek dengan sekret purulen dan
hidung tersumbat
• Suhu 37.9C

DIAGNOSIS >> ETMOIDITIS AKUT


JAWABAN

A. Selulitis periorbita
PENJELASAN
KEYWORDS

ETMOIDITIS

• Infeksi dari sinus etmoid, biasanya terjadi akibat


penyebaran dari infeksi sinus-sinus lain
• Jarang dan dapat terjadi pada semua umur
• Etiologi : Strep. pneumoniae dan Haemophilus
influenza, ISPA, gangguan drainase (polip, benda
asing, abnormalitas anatomi, tumor, trauma, dan
abnomalitas dari silia mukosa)
PENJELASAN
KEYWORDS

ETMOIDITIS

• Klinis : Nyeri kepala bagian bawah antara mata


dan hidung, bengkak-merah-nyeri di sekitar
mata, demam, keluar sekret dari hidung, sulit
bernapas, dan hidung tersumbat

• Pemeriksaan penunjang : nasal endoskopi, CT


scan untuk melihat keadaan sinus etmoid, kultur
dan pemeriksaan darah untuk mencari etiologi
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Medikamentosa : eradikasi infeksi, membuka


ostium, mengembalikan fungsi mukosiliar, dan
menghentikan nyeri
• Antibiotik dikhususkan pada bakteri gram positif berupa
ampisilin, amoxicilin, eritromisin, klaritromisin,
cefuroxime, kotrimoksazol.

• Operatif apabila drainase pus diperlukan


PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS KOMPLIKASI

• Intrakranial:
• Abses intrakranial (tersering abses
epidural, empiema subdural)
• Terutama melalui septic emboli lewat vena
diploic pada basis cranii penetrasi
langsung ke dura
• Tersering dari sinusitis frontal/etmoid
• Lebih sering pada anak.
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS KOMPLIKASI

• Ekstrakranial
• Orbital cellulitis/abscess, Pott puffy tumor, dan
mucoceles
• Lebih sering daripada komplikasi intrakranial
• Infeksi orbital tersering dari sinusitis
etmoid posterior (menyebar langsung lewat
lamina papyracea) atau sinusitis maksilaris
• Pott s puffy tumor = abses subperiosteal akibat
osteomielitis sinus frontal. Gejala: demam, nyeri
kepala, bengkak pada area frontal disertai
fluktuasi
PENJELASAN
KEYWORDS

SELULITIS ORBITA

• Edema palpebra, proptosis, kemosis,


gangguan penglihatan, gangguan gerakan
ekstraokular, nyeri pada pergerakan
• Imaging: CT scan
• Rujuk
• Antibiotik IV spektrum luas + drainase operatif
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Etmoiditis akut diagnosa kasus ini


C. Sphenoiditis akut nyeri pada hidung dan
pelipis kepala
D. Sinusitis frontalis NT sinus frontalis
E. Sinusitis maksilaris NT sinus maksilaris
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 5 tahun
• Nyeri mata kiri dekat hidung sejak 2 hari lalu
• Keluhan pilek dengan sekret purulen dan
hidung tersumbat
• Suhu 37.9C

DIAGNOSIS >> ETMOIDITIS AKUT

Maka, komplikasi yang paling mungkin adalah

A. Selulitis periorbita
KEYWORDS

• Laki-laki, 1 bulan
• Kepala miring ke sisi kiri, leher kaku
• Bahu kiri terangkat dan pergerakan leher
terbatas
• Saat lahir posisi sungsang dan lahir
pervaginam

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Wry neck
PENJELASAN

TORTIKOLIS / WRY NECK


PENJELASAN

• Congenital muscular torticollis


Kondisi keterbatasan gerak leher sejak lahir, dimana anak
akan memosisikan kepala pada 1 sisi dengan dagu
mengarah berlawanan
• Acquired torticollis
Akibat penyakit lainnya, mis. tumor basis kranii, abses
retrofaringeal, infeksi telinga/adenoid, penggunaan obat
psikotik/antiemetik
• Spasmodik torticollis
Kekakuan otot-otot leher, disebabkan kontraksi tonik klonik
otot servikal leher
Servikal dystonia/intermittent torticollis
• Trochlear torticollis
Akibat palsy nervus IV -> pasien terbiasa posisi miring untuk
melihat lurus
PENJELASAN

Congenital muscular torticollis

• Tortikolis terjadi karena trauma persalinan pada letak


kepala sungsang
• Bila dilakukan traksi pada kepala untuk melahirkan
bayi, dapat terjadi cedera m. sternocleidomastoideus
yang menimbulkan hematoma sehingga terjadi
pemendekan otot akibat fibrosis
• Cedera ini dapat terjadi pada setiap metode ekstraksi
bayi
TATALAKSANA

• Non surgical program latihan dan fisioterapi


untuk stretching M. Sternocleidomastoideus
1. Gerakan leher bayi kedua sisi secara
bergantian hingga dagu menyentuh puncak
bahu.
2. Lalu secara perlahan juga gerakan leher
hingga telinga menyentuh pundak. Lakukan
beberapa kali dalam sehari.

• Surgical bila tidak ada perbaikan kondisi


dengan upaya non-surgical, dilakukan
prosedur operasi untuk memanjangkan otot
sternocleidomastoideus
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/congenital-muscular-torticollis-twisted-neck
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Atrofi M. Sternocleidomastoideus muncul


saat dewasa, nyeri oada leher dengan
kesemutan dan nyeri menelan
B. Cerebral palsy gangguan kongenital
dengan manifestasi gerak, tonus, dan postur
C. Limfadenitis akut radang pada KGB
E. Acquired torticolis keluhan tidak muncul
sejak lahir
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 1 bulan
• Kepala miring ke sisi kiri, leher kaku
• Bahu kiri terangkat dan pergerakan leher
terbatas
• Saat lahir posisi sungsang dan lahir
pervaginam

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Wry neck
KEYWORDS

• Laki-laki, 31 tahun
• Tidak bisa mencium bau, hidung kanan
terasa penuh
• Keluhan tersebut muncul setelah KLL
2minggu lalu
• PP : pergeseran septum

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Deviasi septum
PENJELASAN
KEYWORDS

DEVIASI SEPTUM
• Dapat ditemukan pada kelainan perkembangan
atau trauma
• Seringkali asimptomatik tidak membutuhkan
terapi
• Obstruksi nasal
predisposisi sinusitis
PENJELASAN
KEYWORDS

DEVIASI SEPTUM
Gejala
• Obstruksi nasal
• Epistaxis
• Nyeri pada wajah
• Sakit kepala
• Napas bersuara
PENJELASAN
KEYWORDS

DEVIASI SEPTUM
Tatalaksana
• Septoplasty
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abses septum pembentukan pus pada


kartilago/tulang septum akibat trauma hidung
C. Sinusitis nyeri tekan sinus
D. Vestibulitis infeksi pada vestibulum nasal,
seringkali akibat dikorek
E. Polip nasi massa putih keabuan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 31 tahun
• Tidak bisa mencium bau, hidung kanan terasa
penuh
• Keluhan tersebut muncul setelah KLL 2
minggu lalu
• PP : pergeseran septum

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

B. Deviasi septum
KEYWORDS

• Laki-laki, 5 tahun
• Perubahan warna lidah sejak 1 bulan lalu
• Nyeri (-), panas (-), makan dan minum normal

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Geographic tongue
PENJELASAN

Benign migratory glossitis


• Nama lain : geographic tongue
• Peradangan pada lidah, tetapi tidak
berbahaya.
• Lidah tertutup dengan papila kecil berwarna
pink keputihan pada keadaan normal, tetapi
pada kasus ini beberapa bagian dari
permukaan lidah kehilangan papila.
• Lesi ini sering sembuh di satu tempat dan
berpindah ke tempat lain.
• Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan
tidak berhubungan dengn infeksi atau kanker
TATALAKSANA

Benign migratory glossitis


• Tidak memerlukan tatalaksana khusus
• Dapat sembuh dengan sendirinya
• Kadang menimbulkan anxietas karena
penampakan lesinya dapat membuat malu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Leukoplakia bercak berwarna putih


B. Malignant migratory glossitis tidak ada
istilah ini
C. Plaque psoriasis kulit kering, bersisik
D. Mukosa candida sering pada
immunocompromised
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 5 tahun
• Perubahan warna lidah sejak 1 bulan lalu
• Nyeri (-), panas (-), makan dan minum normal

Maka, diagnosis yang mungkin adalah

E. Geographic tongue
KEYWORDS

• Laki-laki, 6 tahun
• Benjolan pada leher kiri depan, di tepi atas M.
SCM ukuran 3cm
• Terdapat lubang diujungnya dan saat
ditekan keluar cairan mukoid
• Benjolan sudah ada sejak lahir

DIAGNOSIS >> BRACHIAL CLEFT CYST


JAWABAN

C&E. Asal dari benjolan


adalah cervical sinus
PENJELASAN
KEYWORDS

MASSA LEHER KONGENITAOL

• DD utama:
• Kista duktus tiroglossus
• Branchial cleft cysts
• Higroma kistik
• Presentasi: massa leher, tidak nyeri. Gejala akibat
kompresi struktur sekitar (disfagia, distres napas,
nyeri leher)
• Lokasi massa bergantung pada asal struktur
embriologis kista tersebut
PENJELASAN
KEYWORDS

Brachial Cleft Cysts

• Sisa struktur embriologis branchial cleft kedua atau sinus


servikalis
• Patofisiologi: obliterasi yang tidak sempurna
• Klinis:
• umumnya terdiagnosis pada anak besar/remaja setelah
kista terinfeksi (terdapat riwayat ISPA sebelumnya)
• Massa padat, tidak nyeri, lateral dari midline, di
anterior otot sternokleidomastoid. Tidak ikut
bergerak pada penelanan. Dapat disertai fistula
• Imaging: USG, MRI
• Tatalaksana: eksisi
PENJELASAN
KEYWORDS Kista Duktus Tiroglosus
• Sisa duktus tiroglosus yang terbentuk
saat perkembangan embrionik kelenjar
tiroid
• Termasuk massa leher kongenital
tersering
• Patofisiologi: kelenjar tiroid berasal dari
foramen cecum pada dasar lidah
turun ke arah kaudal menuju leher
membentuk duktus tiroglosus duktus
yang gagal obliterasi membentuk kista
• Klinis: kista sudah ada sejak lahir, tidak
nyeri, lokasi di midline (dekat tulang
hyoid), padat, ikut bergerak naik saat
menelan atau menjulurkan lidah
• Imaging: USG
• Tatalaksana: reseksi
PENJELASAN
KEYWORDS

Higroma Kistik = Malformasi Limfoma


• Malformasi kongenital terdiri dari kista-
kista yang berisi cairan limfatik
• Patofisiologi:
Kegagalan sistem limfatik terhubung ke
sistem vena.
Kegagalan/ abnormal budding pada
jaringan limfatik.
Sisa jaringan limfatik embrional yang
tersekuestrasi berpotensi menjadi kista.
• Klinis: massa leher lunak,
compressible, tidak nyeri, predileksi:
area posterior triangle,
transiluminasi (+)
Gejala: disfagia, gangguan airway
• Diagnosis: USG, MRI
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tes transiluminasi + pada benjolan


higroma kistik
B. Berhubungan dengan kelainan thyroid
kista duktus tiroglossus
D. Penyakit bawaan genetik brachial cleft cyst
adalah defek kongenital, belum ada bukti
keterlibatan genetik
E. Benjolan berasal dari lapisan ektodermal
epithelium BENAR (brachial cleft berasal dari
lempeng ektoderm)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 6 tahun
• Benjolan pada leher kiri depan, di tepi atas M. SCM ukuran
3cm
• Terdapat lubang diujungnya dan saat ditekan keluar
cairan mukoid
• Benjolan sudah ada sejak lahir

DIAGNOSIS >> BRACHIAL CLEFT CYST

Maka, pernyataan yang benar adalah

C & E. Asal dari benjolan


adalah cervical sinus
KEYWORDS

• Laki-laki, 38 tahun
• Mimisan sejak 30 menit lalu mendadak saat
kerja
• Riwayat hipertensi tidak terkontrol
• PF : tampak darah menetes ke orofaring,
tidak tampak lokasi sumber perdarahan

DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS POSTERIOR


JAWABAN

E. A. Sfenopalatina; tampon
bellocq
PENJELASAN
KEYWORDS

EPISTAKSIS

• Kegawatan THT
• Berdasarkan sumber perdarahan, dibagi
menjadi:
• Epistaksis anterior biasanya ringan, dari
pleksus Kisselbach atau a. etmoidalis anterior
• Epistaksis posterior biasanya lebih hebat,
jarang berhenti sendiri, dari a.etmoidalis
posterior atau a. sfenopalatina
• Sering terjadi pada pasien dengan hipertensi,
arteriosklerosis, atau penyakit kardiovaskular
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA EPISTAKSIS

• Epistaksis anterior pada anak: tersering


karena digital trauma dari jari (perdaraan
dari plexus Kiesselbach)
• Epistaksis rekuren pada remaja laki-laki,
disertai gejala obstruksi nasal curigai
Juvenile Angiofibroma nasoendoskopi
• Epistaksis posterior workup kelainan
sistemik (hipertensi, gangguan koagulasi,
konsumsi antiplatelet dsb)
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Tentukan sumber perdarahan (tampon adrenalin,


lalu identifikasi sumber perdarahan)
• Anterior biasanya berhenti sendiri
• Tekan hidung dari luar 10-15 menit
• Kaustik AgNO3 25-30% lanjut krim antibiotik
• Tampon anterior dari kassa dan vaselin/salep
antibiotik (2-4 buah) selama 2 x 24 jam
• Posterior tampon Bellocq selama 2-3 hari
• Rawat inap karena resiko hipoventilasi &
desaturasi
TATALAKSANA

Menghentikan Perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. A. Palatina mayor; anterior nasal pack


membentuk pleksus kiesselbach s
B. A. Labialis superior; posterior nasal pack
membentuk pleksus kiesselbach s
C. A. Ethmoidalis anterior; tampon bellocq
membentuk pleksus kiesselbach s
D. A. Faringeal ascendens; tampon anterior
arteri yang memperdarahi faring
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 38 tahun
• Mimisan sejak 30 menit lalu mendadak saat kerja
• Riwayat hipertensi tidak terkontrol
• PF : tampak darah menetes ke orofaring, tidak
tampak lokasi sumber perdarahan

DIAGNOSIS >>EPISTAKSIS POSTERIOR

Maka, kemungkin sumber perdarahan dan terapi


adalah

E. A. Sfenopalatina; tampon
bellocq
KEYWORDS

• Perempuan, 69 tahun
• 1 bulan lalu terdiagnosis Ca pankreas std. 3a
• Pasien tidak percaya, marah dan kesal
terhadap diri sendiri
• Pasien akan melakukan apasaja untuk
menyembuhkan penyakitnya

STAGES OF TERMINAL IILNESS ??


JAWABAN

B. Bargaining
PENJELASAN

STAGES OF TERMINAL IILNESS


1. Denial
Pasien kaget dan tidak bisa berkata-kata. Ps
mempercayai bahwa prognosis yang dijelaskan
adalah salah dari hasil yang tidak akurat.
2. Anger
Pasien mulai frustasi dan marah akan
keadaannya. Ps mengekspresikan kemarahannya
kepada teman, keluarga dan sekitarnya
3. Bargaining
Pasien mulai bernegosiasi untuk menghindari
kematian. Pasien berjanji jika sembuh ps akan
melakukan sesuatu. Ps menjadi lebih religius
PENJELASAN

STAGES OF TERMINAL IILNESS


4. Depression
Pasien mulai menyadari bahwa adanya
kematian. Memunculkan gejala : sedih, lesu, melukai
diri sendiri, self-pity, menghindari sosialisasi sekitar
5. Acceptance
Emosi mulai stabil dan tenang. Pasien mulai
fokus untuk menemukan kebahagia disisa waktu
kehidupan. Ps merefleksikan moment bahagia,
menghabiskan waktu dengan orang tersayang dan
mempersiapkan untuk pemakanan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Denial
C. Halusination
D. Depression
E. Anger
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 69 tahun
• 1 bulan lalu terdiagnosis Ca pankreas std. 3a
• Pasien tidak percaya, marah dan kesal terhadap
diri sendiri
• Pasien akan melakukan apasaja untuk
menyembuhkan penyakitnya

Maka, tahapan stages of terminal illness adalah

B. Bargaining
KEYWORDS

• dr. Karaeng, 25 tahun PPDS anestesi di


Filiphina
• Ia merasa tertekan karena sulit
berkomunikasi
• Meminta bantuan prawat untuk penerjemah
bahasa Tagalog

COMMUNICATION BARRIER ??
JAWABAN

C. Semantic barrier
PENJELASAN
KEYWORDS

PENGHALANG KOMUNIKASI

• Physical barrier lingkungan terlalu ramai, bangku


terlalu jauh
• Cultural barrier pasien Jawa vs dokter Batak
• Language/semantic barrier dokter tidak mengerti
bahasa pasien, dokter menggunakan jargon medis
• Perceptual barrier beda persepsi dokter dengan
pasien
• Interpersonal barrier pasien tidak mau cerita dengan
lengkap, dokter kurang menggali keluhan pasien
• Gender barrier pasien perempuan tidak mau ditolong
dokter laki-laki dan sebaliknya
• Emotional/psychological barrier pasien denial dengan
penyakitnya, dokter mirip mantan pacar/mantan suami
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Physical barrier lingkungan terlalu ramai


B. Emotional barrier emosi perasaan pasien
terhadap penyakitnya
D. Interpersonal barrier pasien kurang
bercerita dokter kurang mengali
E. Gender barrier perempuan tidak mau
ditolong dokter laki-laki dan sebaliknya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• dr. Karaeng, 25 tahun PPDS anestesi di Filiphina
• Ia merasa tertekan karena sulit berkomunikasi
• Meminta bantuan prawat untuk penerjemah
bahasa Tagalog

Maka, penghalang komunikasi dokter-pasien


adalah

C. Semantic barrier
KEYWORDS

• Kelompok mahasiswa mengajak kerjasama


pemilik bisnis online
• Keuntungan dibagi kepada pemilik bisnis
dan anggota karang taruna
• Keuntungan karang taruna untuk biayai jika
anggota mengalami masalah kesehatan

USAHA PROMOSI ??
JAWABAN

D. Kemitraan
PENJELASAN
KEYWORDS

PROMOSI KESEHATAN PUSKESMAS

• Upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan


kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga
serta lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat
• Strategi dasar promosi kesehatan di daerah
adalah (1) Pemberdayaan (2) Bina Suasana (3)
Advokasi, serta dijiwai semangat (4) Kemitraan
PENJELASAN
KEYWORDS

PEMBERDAYAAN

• Upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan


pengetahuan, kemauan, dan kemampuan individu,
keluarga, dan masyarakat untuk mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya,
menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif
dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan
PENJELASAN
KEYWORDS

BINA SUASANA

• Upaya menciptakan suasana atau lingkungan


sosial yang mendorong individu, keluarga, dan
masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatannya serta menciptakan
lingkungan sehat dan berperan aktif dalam setiap
upaya penyelenggaraan kesehatan

• Seseorang akan terdorong melakukan perilaku


yang diperkenalkan apabila lingkungan
sosialnya (keluarga, tokoh panutan, kelompok
pengajian dll) mendukung.
PENJELASAN
KEYWORDS

ADVOKASI

• Upaya/proses terencana untuk mendapatkan


komitmen dan dukungan dari pihak-pihak terkait
(tokoh masyarakat informal dan formal) agar
masyarakat di lingkungan Puskesmas berdaya
untuk mencegah serta meningkatkan
kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat
• Contoh: peraturan tentang Kawasan tanpa
Rokok di lingkungan kerja
PENJELASAN
KEYWORDS

KEMITRAAN

• Dikembangkan di antara petugas kesehatan


Puskesmas dengan sasarannya (pasien/pihak lain)
dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana,
dan advokasi.
• Kemitraan dikembangkan untuk meningkatkan
efektivitas promosi kesehatan, petugas
kesehatan Puskesmas harus bekerjasama
dengan berbagai pihak terkait, seperti
kelompok profesi, pemuka agama, LSM, media
massa, dan lainnya.
PENJELASAN
KEYWORDS

KEMITRAAN

• Kemitraan mengedepankan 3 prinsip dasar


yaitu (1) kesetaraan, (2) keterbukaan, dan (3)
saling menguntungkan.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pembinaan pemberdayaan, secara langsung


mempromosikan kepada
individu/keluarga/masyarakat dengan harapan akan
munculnya kemauan untuk melakukan perilaku
sehat
B. Bina suasana menciptakan lingkungan yang
kondusif dalam mendukung promosi kesehatan
C. Advokasi mendapatkan komitmen dan
dukungan dari pihak terkait kebijakan atau
peraturan yang mendukung promosi kesehatan
E. Edukasi tidak termasuk strategi dasar utama
promosi kesehatan puskesmas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Kelompok mahasiswa mengajak kerjasama
pemilik bisnis online
• Keuntungan dibagi kepada pemilik bisnis
dan anggota karang taruna
• Keuntungan karang taruna untuk biayai jika
anggota mengalami masalah kesehatan

Maka, jenis usaha promosi yang digunakan


adalah

D. Kemitraan
KEYWORDS

• Kabupaten Jombang 4000 bayi lahir hidup +


1000 lahir meninggal
• Ibu meninggal saat melahirkan 220 org
• Ibu meninggal komplikasi masa nifas 120 org
• 60 meninggal 1 bulan post partus krn KLL + 20
meninggal 1 tahun post partus krn berbagai sebab

ANGKA KEMATIAN IBU ??


JAWABAN

E. 10.000
PENJELASAN
KEYWORDS

ANGKA KEMATIAN IBU

Jumlah kematian ibu∗


x 100 000
J lah ba i lahi hid

• Kematian ibu yang dihitung:


• Kematian terkait kehamilan
• Kematian terkait proses persalinan
• Kematian terkait masa nifas (42 hari pertama
setelah persalinan)
PENJELASAN
KEYWORDS

ANGKA KEMATIAN IBU

• Pada kasus:
kematian ibu 220 120 60
x 100 000
4000 bayi lahir hidup

400
x 100 000
4000 bayi lahir hidup

10 000 setiap 100 000 bayi lahir hidup


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 1
B. 10
C.100
D. 1.000
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Kabupaten Jombang 4000 bayi lahir hidup + 1000
lahir meninggal
• Ibu meninggal saat melahirkan 220 org
• Ibu meninggal komplikasi masa nifas 120 org
• 60 meninggal 1 bulan post partus krn KLL + 20
meninggal 1 tahun post partus krn berbagai sebab

Maka, jumlah angka kematian ibu adalah

E. 10.000
KEYWORDS

• Perempuan meninggal dalam mobil


• Kulit berwarna merah terang, bau almond (-)

PENYEBAB KEMATIAN ??

JAWABAN

C. Keracunan CO
PENJELASAN

Kematian Akibat Racun


• Insektisida: luka bakar kimiawi berupa bercak
coklat agak mencekung di kulit sekitar mulut
atau bagian kulit yang terkena
Toksikologi dari lambung, darah, dan hati
• Karbonmonoksida: lebam mayat merah
terang
Toksikologi dari darah
• Sianida: lebam mayat merah terang, tercium
bau khas sianida (bau amandel)
Toksikologi dari lambung dan darah
• Barbiturat: vesikel atau bula simetrik
Toksikologi dari darah dan urine
PENJELASAN

Kematian Akibat Racun


• Narkotika: pembesaran KGB regional,
bekas suntikan, vesikel/bula
Toksikologi dari darah dan urine
• Arsen: tanda dehidrasi hebat,
perdarahan submukosa, erosi, ulserasi,
massa bubuk putih pada ulser, kelainan
pigmentasi kulit, garis putih pada kuku
dan tubuh
Toksikologi dari lambung, darah, dan urine
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keracunan Pb deposit timbal di tulang


B. Keracunan As tanda dehidrasi hebat
perdarahan submukosa, erosi, ulserasi, massa
bubuk putih pada ulser, kelainan pigmentasi
kulit, garis putih pada kuku
D. Keracunan CN lebam mayat merah
terang, tercium bau almond
E. Keracunan alkohol tercium bau alkohol
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan meninggal dalam mobil
• Kulit berwarna merah terang, bau almond (-)

Maka, kemungkinan penyebab kematian


adalah
C. Keracunan CO
KEYWORDS

• Perempuan, 20 tahun
• Ditemukan meninggal dikamar kost
• Kondisi terikat dibagian leher
• PF : lebam mayat ditubuh bagian bawah
berwarna gelap dan hilang dengan
penekanan. Sianosis bibir dan ujung jari

MEKANISME KEMATIAN ??
JAWABAN

C. Peningkatan kadar CO2


PENJELASAN
KEYWORDS

CARA KEMATIAN

Menjelaskan bagaimana penyebab kematian


datang (alamiah, non alamiah: kecelakaan,
pembunuhan, bunuh diri)

PENYEBAB KEMATIAN
Perlukaan atau penyakit yang menimbulkan
kekacauan fisik, sehingga menghasilkan
kematian
Contoh: luka tembak, luka tusuk, kanker, aterosklerosis
PENJELASAN
KEYWORDS

MEKANISME KEMATIAN

• Proses patofisiologis yang dihasilkan oleh


penyebab kematian
Contoh: perdarahan, kerusakan jaringan otak, asfiksia
• Beberapa penyebab dapat memiliki mekanisme
kematian yang sama
Contoh: perdarahan karena luka tusuk, luka tembak, atau
kanker
• Satu penyebab bisa menghasilkan berbagai
mekanisme kematian
Contoh: luka tembak perdarahan, kerusakan jaringan
otak
PENJELASAN
KEYWORDS

ASFIKSIA (Mati Lemas)


Etiologi :
• Alami : Penyakit misalnya PPOK, tumor laring,
laringitis difteri, fibrosis paru, dll
• Mekanik : Trauma
• Keracunan : Narkotika
PENJELASAN
KEYWORDS

ASFIKSIA (Mati Lemas)


Pemeriksaan post mortem :
• Luar : Wajah dan ujung ekstremitas sianotik,
tardieu s spot (petechial hemorrages) pada
konjungtiva bulbi dan palpebra, lebam mayat timbul
lebih cepat, lebih gelap dan lebih luas akibat Co2
darah meningkat dan darah lebih cair, busa
halus dari hidung dan mulut.

•Dalam : Organ tubuh lebih gelap, bendungan organ


tubuh, tardieu s spot di pleura, perikardium, laring,
busa halus di saluran pernapasan, dan edema paru.
PENJELASAN
KEYWORDS ASFIKSIA Mekanik
Mati lemas akibat udara pernapasan terhalang memasuki
saluran napas oleh berbagai kekerasan yang bersifat
mekanik
• Penutupan lubang saluran napas
• Smothering / pembekapan
• Gagging / choking / penyumbatan
• Penekanan dinding saluran napas
• Strangulation / penjeratan
• Manual strangulation / throttling / pencekikan
• Hanging / gantung
• Penekanan dada dari luar / crush asphyxia / asfiksia
traumatik
• Tenggelam / drowning
• Inhalasi gas / keracunan CO, CO2
PENJELASAN
KEYWORDS

Smothering - Throttling - Choking -


Luka lecet Bekas kuku jari Benda asing
dan hematom tangan di leher dalam mulut
di bibir, mulu, korban
serta hidung
PENJELASAN
KEYWORDS

Strangulation - Hanging -
Jejas tali Jejas tali
mendatar di meninggi di
bawah leher / atas leher /
jakun jakun
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Peningkatan oksi-hemoglobin yang tidak


terdisosiasi Mekanisme pada kasus
keracunan sianida
B. Potensiasi aktivitas parasimpatis
postganglionik Mekanisme pada kasus
keracunan organofostat
D. Perdarahan Tidak spesifik, sering
ditemukan pada kasus luka tusuk, luka tembak
E. Penjeratan Penyebab kematian
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 20 tahun
• Ditemukan meninggal dikamar kost
• Kondisi terikat dibagian leher
• PF : lebam mayat ditubuh bagian bawah
berwarna gelap dan hilang dengan penekanan.
Sianosis bibir dan ujung jari

Maka, mekanisme kematian pada kasus adalah

C. Peningkatan kadar CO2


KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Datang untuk kontrol.
• Sebelumnya sempat berperilaku aneh, sering
menyendiri dan tidak mau berkumpul dengan
keluarganya
• Sedang dalam pengobatan skizofrenia bulan ke-
11 saat ini tidak mendengar bisikan-bisikan /
melihat bayangan wanita berjubah hijau lagi

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Skizofrenia residual
PENJELASAN

SKIZOFRENIA
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak
teratur, perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala
negatif (afek datar, kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi
auditorik dimana suara mengkomentari perilaku pasien
terus, atau halusinasi auditorik dimana dua atau lebih
suara berbicara satu sama lain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
PPDGJ - III
PENJELASAN

SKIZOFRENIA
• Skizofrenia paranoid halusinasi dan waham harus
menonjol. Suara-suara yang mengancam/memberi
perintah. Waham kejar, waham kendali, waham
kebesaran

• Skizofrenia hebefrenik perilaku aneh (bizzare):


tertawa sendiri, bepergian tanpa busana

• Skizofrenia katatonik Stupor, fleksibilitas cerea,


rigiditas, negavitisme, command automatism

PPDGJ - III
PENJELASAN

SKIZOFRENIA
• Skizofrenia simpleks Gejala negatif SAJA: afek
tumpul, acuh tak acuh, menyendiri (BEDAKAN
DENGAN GEJALA DEPRESI: afek depresif, merasa
diri tidak berguna)

• Skizofrenia residual Gejala negatif setelah DENGAN


RIWAYAT satu episode psikotik di masa lampau (pernah
ada gejala positif namun saat ini tersisa gejala negatif)

PPDGJ - III
PENJELASAN

PENGGOLONGAN GEJALA
GEJALA POSITIF GEJALA NEGATIF
• Inkoherensia • Gangguan perasaan (afek
tumpul, respon emosi minimal)
• Waham
• Gangguan hubungan sosial
• Halusinasi (menarik diri, pasif, apatis)
• Perilaku aneh/tidak • Gangguan proses pikir
terkendali (disorganized) (lambat, terhambat)
• Isi pikiran stereotipe, tidak ada
inisatif
• Perilaku terbatas dan
cenderung menyendiri (abulia)

PPDGJ - III
TATALAKSANA

• Antipsikotik adalah tatalaksana pilihan


untuk skizofrenia, dibagi menjadi generasi
1 (tipikal) dan generasi 2 (atipikal)

PPDGJ - III
TATALAKSANA

• Tatalaksana dibagi menjadi 3 fase: fase akut,


fase stabilisasi, fase stabil/rumatan
• Antipsikotik generasi 1 (tipikal): Haloperidol,
Klorpromazin lebih sering menimbulkan EPS
(akatisia, distonia akut, parkinsonisme, tardive
dyskinesia, hingga sindroma neuroleptik maligna
(SNM)
• Antipsikotik generasi 2 (atipikal): Risperidon,
Aripripazol, Olanzapin, Klozapin, Aripripazol
umumnya tidak menimbulkan efek samping EPS

PPDGJ - III
• Haloperidol IM
dapat menjadi
pilihan dalam
mengatasi
kondisi agitasi
akut pasien.
• Haloperidol
mudah diakses
dan efek
sedasinya
memadai.

PPDGJ - III
Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skizofrenia simpleks sejak awal gejala


negatif
B. Skizofrenia paranoid gejala positif (+),
pada kasus sudah tidak ada gejala positif
D. Skizofrenia tak terinci memenuhi kriteria
skizofrenia namun tidak dapat digolongkan ke
subtipe manapun, kasus ini masih dapat
digolongkan
E. Skizofrenia hebefrenik gejala positif (+),
waham bizarre menonjol
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Datang untuk kontrol.
• Sebelumnya sempat berperilaku aneh, sering
menyendiri dan tidak mau berkumpul dengan
keluarganya
• Sedang dalam pengobatan skizofrenia bulan
ke-11 saat ini tidak mendengar bisikan-
bisikan / melihat bayangan wanita berjubah
hijau lagi

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Skizofrenia residual
KEYWORDS
• Perempuan, 68 tahun
• Penurunan pendengaran di kedua telinga sejak 3 bulan
lalu
• Suami pasien meninggal sejak 4 bulan lalu, sekarang
pasien tinggal bersama seorang perawat di rumah
• Perawat selalu mengatakan kepada warga setempat
bahwa pasien sudah tidak dapat mendengar sama
sekali
• Audiometri : penurunan pendengaran minimal kedua
telinga
• Riwayat penyakit demensia alzheimer 2 tahun lalu

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Munchausen syndrome
by proxy
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan somatoform Kelainan psikologis yang ditandai dengan
sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak tampak pada
pemeriksaan fisik.

Dibagi menjadi:
Konversi terdapat defisit neurologi (misal: buta, lumpuh),
namun pada pemeriksaan normal
Somatisasi banyak keluhan (subjektif), hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang normal ho ing doc o
Hipokondriasis yakin menderita 1 penyakit tertentu
(biasanya penyakit parah, misal: kanker), hasil pemeriksaan
normal
Psikosomatik penyakit fisik ( somatik ) muncul saat ada
pemicu stress psikologis ( Psiko )
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
Malingering pura-pura sakit dengan tujuan
eksternal, seperti malas kerja atau mendapatkan
narkoba bukan penyakit
Factitious disorder pura-pura sakit karena
ingin mendapat perhatian atau perawatan,
biasanya rela untuk dilakukan tindakan invasif
sekalipun penyakit

TIPS & TRICK :


Agar mudah mengingat Malingering, ingat
MALING , penderita ingin maling absen/obat/lainnya
PENJELASAN

Munchausen Syndrome
Merupakan factitious disorder yang dialami diri sendiri
Hal yang menjadi petunjuk diagnosis :
• Riwayat medis yang inkonsisten, berubah-ubah
• Memiliki pengetahuan dan terminology yang baik tentang hal-
hal medis
• Mengeluhkan gejala baru setelah hasil tes negative
• Shopping doctor
• Keinginan berlebihan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
atau tindakan invasive sekalipun
• Gejala yang dikeluhkan tidak jelas
• Nyaman berada dalam perawatan di RS
PENJELASAN

Munchausen Syndrome

Gejala yang ditimbulkan bisa


berupa kepura-puraan, atau
gejala yang ditimbulkan
sendiri (misal mengiris atau
mencubit kulit)
PENJELASAN

Munchausen Syndrome
by Proxy
Merupakan factitious
disorder ditimpakan
pada orang lain,
umumnya dari
caregiver pada
anak/lansia yang
diasuhnya untuk
menimbulkan kesan
bahwa orang yang
diasuhnya sedang
sakit.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Factitious disorder pada diri sendiri


C. Gangguan hipokondriasis merasa
menderita 1 penyakit tertentu yang sangat
berat
D. Gangguan somatisasi banyak
keluhan, shopping doctor
E. Malingering pura-pura sakit dengan
tujuan eksternal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 68 tahun
• Penurunan pendengaran di kedua telinga sejak 3 bulan lalu
• Suami pasien meninggal sejak 4 bulan lalu, sekarang
pasien tinggal bersama seorang perawat di rumah
• Perawat selalu mengatakan kepada warga setempat
bahwa pasien sudah tidak dapat mendengar sama
sekali
• Audiometri : penurunan pendengaran minimal kedua
telinga
• Riwayat penyakit demensia alzheimer 2 tahun lalu

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Munchausen syndrome
by proxy
KEYWORDS

• Perempuan, 24 tahun
• Sering tampak sedih sejak sahabat dekatnya
meninggal 4 bulan lalu
• Tidak semangat menjalani hidup
• PF : TD 110/70, HR 68, RR 16, Suhu 36,6

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Gangguan penyesuaian
PENJELASAN

GANGGUAN PENYESUAIAN
• Adanya gejala emosional atau tingkah laku terhadap
stressor yang terjadi dalam 3 bulan setelah onset
stressor
• Selain adanya paparan terhadap stressor, kriteria lain
harus terpenuhi, salah satu atau keduanya dari:
Distress yang muncul melebihi reaksi yang normal
(bersifat berat)
Gejala yang muncul signifikan secara klinis
menyebabkan distress dan disfungsi yang jelas
PENJELASAN

GANGGUAN PENYESUAIAN
• Terdapat pula gejala:
Distress dan disfungsi muncul terkait stressor dan
bukan akibat gangguan jiwa yang sebelumnya sudah
ada
Gejala yang muncul bukan bagian dari proses
berduka normal
Setelah stressor hilang atau penderita dapat
menyesuaikan diri, gejala harus hilang dalam 6 bulan
PENJELASAN

GANGGUAN PENYESUAIAN
• Intensitas stressor tergantung dari masing-masing
individu, yang tersering:
Putus berpacaran/perceraian
Kehilangan pekerjaan
Kematian orang yang disayang
Terkena penyakit berat (diri sendiri/kerabat dekat)
Menjadi korban kriminal
Mengalami kecelakaan
Mengalami perubahan besar di hidup (baru menikah, baru
melahirkan, baru pensiun)
Baru mengalami bencana alam hebat
PENJELASAN

DIAGNOSIS BANDING
Gangguan penyesuaian Gangguan depresi
• Memiliki gejala seperti • Merasa sedih, lelah
depresi sepanjang hari, tidak
• Didahului oleh stressor memiliki minat untuk
melakukan aktivitas
sehari-hari/bekerja, mood
disforik
• Dapat tanpa didahului
stressor dan muncul
tiba-tiba
PENJELASAN

DIAGNOSIS BANDING
Gangguan penyesuaian PTSD
• Didahului stressor , • Didahului stressor yang
namun biasanya stressor berat, biasanya
tidak bersifat berat kondisi/kejadian yang
• Muncul dalam 3 bulan mengancam nyawa
setelah onset stressor • Dapat menetap untuk
dan hilang dalam 6 bulan waktu yang lama
• Sering disertai reka ulang
(flashback) kejadian pada
pasien
TATALAKSANA

• Non-farmakologis
Psikoterapi
CBT
Support group spesifik untuk penderita gangguan
penyesuaian

• Farmakologis
Benzodiazepin (lorazepam)
Anxiolytic non-benzodiazepin (gabapentin)
SSRI (sertralin atau fluoksetin)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan cemas menyeluruh keluhan > 6


bulan, kecemasan berlebihan terhadap masa
depan
B. Major depressive disorder Depresi
memenuhi 3 gejala mayor + 4 minor ; atau
dengan ide bunuh diri
C. Distimia afek depresif yang sifatnya kronis
E. PTSD stressor berat/mengancam nyawa,
dapat bertahan hingga jangka waktu yang
panjang, flashback (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 24 tahun
• Sering tampak sedih sejak sahabat
dekatnya meninggal 4 bulan lalu
• Tidak semangat menjalani hidup
• PF : TD 110/70, HR 68, RR 16, Suhu
36,6

Maka, diagnosis yang tepat adalah


D. Gangguan penyesuaian
KEYWORDS

• Laki-laki, 60 tahun
• Datang untuk kontrol penyakit
• Mendapatkan terapi Haloperidol & Levodopa
• Keluarga ingin menghentikan terapi lalu melanjutkan
berobat ke terapi alternatif
• Dokter menghentikan terapi tersebut karena keluarga
mengancam akan membunuh dokter

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA

JAWABAN

A. Pasien dapat mengalami gejala-


gejala cholinergic rebound
PENJELASAN

PENGOBATAN ANTIPSIKOTIK
• Pengobatan antipsikotik memiliki tata cara
tertentu, sebagai berikut :
Mulai dengan dosis awal dinaikkan setiap 2-3 hari
mencapai dosis efektif (gejala psikotik mulai
mereda)
Evaluasi setiap 2 minggu, bila perlu naikkan kembali
dosis dosis optimal pertahankan 8-12 minggu
(stabilisasi)
Turunkan dosis setiap 2 minggu dosis
maintenance pertahankan 6 bulan 2 tahun
(diselingi drug holiday 1-2 hari/minggu) tapering
off (turunkan dosis setiap 2-4 minggu) STOP
Kaplan & Sadock 10th ed
PENJELASAN

PENGOBATAN ANTIPSIKOTIK
• Pada pasien dengan sindrom psikosis
multiepisode, terapi maintenance minimal 5 tahun
agar tidak terjadi kekambuhan
• Pada penghentian yang mendadak dapat
menimbulkan gejala Cholinergic Rebound :
Agitasi, sindrom psikosis, ansietas, sialorrhea
Gangguan lambung, mual, muntah, diare, pusing,
tremor, dsb.
• Gejala tersebut dapat diatasi dengan pemberian
antikolinergik berupa Sulfas Atropin 0,25 mg IM,
atau Triheksifenidil 3x2 mg/hari
Kaplan & Sadock 10th ed
PENJELASAN

PENGOBATAN ANTIPSIKOTIK
• Metabolisme & eksresi obat
antipsikotik lebih lambat dibandingkan
antiparkinson, sehingga pada
penggunaan bersama antipsikotik +
antiparkinson, bila sudah tiba waktu
penghentian obat, obat antipsikotik yang
dihentikan terlebih dahulu, baru
kemudian antiparkinson dihentikan

Kaplan & Sadock 10th ed


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tidak ada efek akibat penghentian kedua obat


tersebut salah, lihat slide kembali
C. Seharusnya antiparkinson diberhentikan terlebih
dahulu, baru kemudian antipsikotik diberhentikan
terbalik karena metabolism antipsikotik lebih lambat
D. Penghentian antipsikotik secara mendadak dapat
menyebabkan sindrom neuroleptika malignan salah,
SNM adalah komplikasi efek samping pengobatan
antipsikotik
E. Penghentian antipsikotik secara mendadak dapat
menyebabkan atropine toxic syndrome salah,
atropine toxic syndrome adalah efek samping
penggunaan antidepresan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 60 tahun
• Datang untuk kontrol penyakit
• Mendapatkan terapi Haloperidol & Levodopa
• Keluarga ingin menghentikan terapi lalu
melanjutkan berobat ke terapi alternatif
• Dokter menghentikan terapi tersebut karena
keluarga mengancam akan membunuh dokter

DIAGNOSIS >> SKIZOFRENIA


Maka, pernyataan yang tepat adalah
A. Pasien dapat mengalami gejala-
gejala cholinergic rebound
KEYWORDS
• Laki-laki, 32 tahun
• Sering memarahi dan memecat pembantu rumah
tangga, hingga ke-12 kali dalam sebulan
• Mengatakan bahwa pekerjaan asisten tersebut
kurang rapi lukisan bergeser 1-2 cm, susunan
buku di rak tidak diurutkan dari buku terpendek
hingga buku tertinggi
• Pasien merasa sangat gelisah bila melihat hal
tersebut

DIAGNOSIS >> OCD


JAWABAN

E. Symmetry-Order
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
• Obsesi PIKIRAN, impuls, dan citra yang
mengganggu dan berulang yang muncul dengan
sendirinya serta tidak dapat dikendalikan
• Kompulsi PERILAKU atau tindakan mental repetitif
dimana seseorang merasa terdorong untuk
melakukannya dengan tujuan mengurangi ketegangan
yang disebabkan pikiran-pikiran obsesif atau untuk
mencegah terjadinya bencana
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
• Gangguan obsesif-kompulsif merupakan
suatu gangguan ansietas di mana pikiran dipenuhi
dengan pemikiran yang menetap dan tidak dapat
dikendalikan
• dan individu dipaksa untuk terus-menerus
mengulang tindakan tertentu
• menyebabkan distress yang signifikan dan
mengganggu fungsi individu sehari-hari.
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
Gejala primer kecemasan harus ada hampir setiap hari
selama sedikitnya dua minggu berturut-turut atau
merupakan sumber distres atau gangguan aktivitas.
Gejala-gejala tersebut meliputi :
1. Harus disadari sebagai pikiran atau impuls dari diri
sendiri
2. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak
berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi
dilawan oleh penderita
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
3. Pikiran untuk melaksanakan tindakan tersebut diatas
bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau
kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan
atau kecemasan tidak dianggap sebagai kesenangan
sepert dimaksud diatas)
4. Gagasan, bayangan atau impuls tersebut harus
merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan
(unpleasantly repetitive)
PENJELASAN

• Tipe-tipe OCD:
Hoarding
• Kompulsi berupa rasa ingin mengumpulkan
barang-barang meskipun tidak berguna. Obsesi
berupa rasa takut bahwa barang tersebut suatu
hari akan berfungsi
Checking
• Kompulsi berupa rasa ingin untuk memeriksa
sesuatu secara terus menerus. Obsesi berupa
rasa takut gagal mencegah suatu bencana,
misalnya kebakaran, kemalingan, dll

ocduk.org
PENJELASAN

• Tipe-tipe OCD:
Kontaminasi (Contamination)
• Kompulsi berupa rasa ingin cuci tangan berkali-kali
sampai bersih. Obsesi berupa rasa takut
terkontaminasi/kotor, terkadang juga muncul rasa
takut dapat mencelakai orang-orang terdekat
dengan kontaminasi tersebut
Simetris (Simmetry-Order)
• Kompulsi berupa rasa ingin mengatur segala
sesuatu agar simetris dan rapi. Obsesi berupa
rasa ingin memastikan bahwa segala sesuatunya
rapi dan pada tempatnya
ocduk.org
TATALAKSANA

NON-FARMAKOLOGIS
• Cognitive behavioral therapy (CBT)
Terutama: Exposure and response prevention
(ERP) memberikan paparan terhadap benda,
objek, atau kondisi yang menimbulkan ansietas,
misalnya kotoran.
TATALAKSANA

FARMAKOLOGIS
• Obat yang telah disetujui FDA sebagai terapi OCD :
Fluoxetine (Prozac)
Sertraline (Zoloft)
Fluvoxamine
Paroxetine (Paxil, Pexeva)
Clomipramine (Anafranil)
Sumber: AAFP - AACAP
PENJELASAN

!!! OCD vs ANANKASTIK !!!


Gangguan obsesif- Gangguan kepribadian
kompulsif (OCD) obsesif-kompulsif
(OCPD atau anankastik)
- Tindakan berulang-ulang
- Seseorang yang terlalu
(kompulsif) akibat adanya sistematik dan hasil
suatu preokupasi yang pekerjaannya
jika tidak dipenuhi, akan mengutamakan
menimbulkan kesempurnaan
kegelisahan (obsesif). (perfectionist)
- Biasanya pasien sadar - Biasanya pasien tidak
sadar kondisinya
ini adalah gangguan merupakan suatu
(tilikan baik) kelainan (tilikan buruk)
Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hoarding mengumpulkan barang


B. Checking memeriksa berulang-ulang
C. Contamination kebersihan
D. Intrusive merupakan gejala, bukan
tipe OCD
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 32 tahun
• Sering memarahi dan memecat pembantu rumah
tangga, hingga ke-12 kali dalam sebulan
• Mengatakan bahwa pekerjaan asisten tersebut
kurang rapi lukisan bergeser 1-2 cm, susunan
buku di rak tidak diurutkan dari buku terpendek
hingga buku tertinggi
• Pasien merasa sangat gelisah bila melihat hal
tersebut

DIAGNOSIS >> OCD


Maka, tipe yang tepat adalah

E. Symmetry-Order
KEYWORDS

• Laki-laki, 24 tahun
• Merasa bahwa dirinya adalah perempuan
• Lebih dekat pada teman perempuan dan merasa
tidak cocok dengan teman laki-laki
• 2 minggu ini bersikukuh ingin menjalani terapi
hormon agar dapat menjadi wanita, namun
dilarang oleh ayahnya sehingga belum menjalani
terapi sudah ada keinginan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Transseksual
PENJELASAN

Gender Dysphoria
• Konflik yang terjadi antara jenis kelamin seseorang pada
saat lahir dan lawan dari jenis kelamin tersebut. Orang
dengan gender dysphoria akan merasa tidak nyaman
dengan jenis kelaminnya pada saat lahir.
PENJELASAN

Gender Dysphoria
• Kriteria diagnosis:
Perasaan tidak cocok terhadap jenis kelamin dan/atau terhadap
karakteristik seks primer/sekunder yang diperoleh pada saat
lahir
Keinginan kuat untuk menghilangkan/mengubah karakteristik
seks primer/sekunder yang diperoleh pada saat lahir
Keinginan kuat terhadap karakteristik seks primer/sekunder
lawan jenis kelaminnya
Keinginan kuat untuk menjadi lawan jenis kelaminnya
Keinginan kuat untuk diperlakukan layaknya lawan jenis
kelaminnya
Keyakinan kuat bahwa dirinya memiliki perasaan dan reaksi
yang sesuai dengan lawan jenis kelaminnya
PENJELASAN

Beberapa Istilah
• Transseksual
Seseorang yang menginginkan dan/atau sudah
menjalani transisi dari laki-laki menjadi perempuan
atau perempuan menjadi laki-laki. Dapat melalui
transisi fisik berupa terapi hormonal atau operasi
kelamin

• Transgender
Seseorang yang secara sementara atau permanen
mengidentifikasi dirinya sebagai lawan dari jenis
kelamin yang diperolehnya pada saat lahir
PENJELASAN

Beberapa Istilah
• Transvestisme
Mengenakan pakaian dari lawan jenisnya sebagai
bagian dari eksistensi dirinya untuk menikmati
sejenak pengalaman sebagai anggota lawan jenis
kelaminnya.
Tidak terdapat hasrat untuk mengubah jenis kelamin
secara lebih permanen (terapi hormonal/bedah)
Tidak ada perangsangan seksual yang menyertai
pemakaian pakaian lawan jenis kelamin, apabila ada,
dapat disebut sebagai transvestisme fetishistik
PENJELASAN

Transseksual vs Transgender
Transseksual Transgender
• Seseorang yang • Seseorang yang secara
menginginkan dan/atau sementara atau permanen
sudah menjalani transisi mengidentifikasi dirinya
dari laki-laki menjadi sebagai lawan dari jenis
kelamin yang diperolehnya
perempuan atau
pada saat lahir
perempuan menjadi laki-
• Tidak berpikir/ingin/
laki. Dapat melalui
berusaha untuk melakukan
transisi fisik berupa terapi
perubahan jenis kelamin,
hormonal atau operasi baik berupa terapi hormonal
kelamin maupun operasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Transvestisme tidak ada keinginan ingin mengubah


jenis kelamin, tidak ada gangguan identitas jenis kelamin
B. Transgender belum ada keinginan mengubah jenis
kelamin
D. Skizofrenia hebefrenik gejala psikotik (+), dominan
waham bizarre
E. Transdisosiatif kehilangan kesadaran sementara,
meyakini dirinya telah dirasuki oleh sesuatu
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 24 tahun
• Merasa bahwa dirinya adalah perempuan
• Lebih dekat pada teman perempuan dan merasa
tidak cocok dengan teman laki-laki
• 2 minggu ini bersikukuh ingin menjalani terapi
hormon agar dapat menjadi wanita, namun
dilarang oleh ayahnya sehingga belum
menjalani terapi sudah ada keinginan

Maka, diagnosis yang tepat adalah


C. Transseksual
KEYWORDS

• Laki-laki, 27 tahun
• Tangan kanan tidak dapat digerakkan setelah jatuh
dari pohon setinggi 4 meter
• PF : edema, nyeri pada pergerakan lengan atas dan
bahu kanan, krepitasi serta deformitas
• Nilai kekuatan otot pergelangan tangan 2, parestesi
manus posterior, dan dorsofleksi manus (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Fraktur corpus humerus


dengan lesi N. radialis
PENJELASAN

Fraktur Corpus Humerus


(humeral shaft fracture)
• Patoanatomi • Gejala
Spiral groove (radial Nyeri tangan
sulcus) tepi lateral Kelemahan tangan
tulang humerus Neurovaskular: radial
tempat berjalan nervus nerve palsy (wrist
radialis & arteri drop, ekstensi
brachialis profunda metakarpofalangeal,
abduksi & ekstensi ibu
jari
PENJELASAN
PENJELASAN

Fraktur Corpus Humeri


PENJELASAN

Radial Nerve Palsy

• Berjalan di
medial Humerus

• Paling sering
karena TRAUMA
(FRAKTUR
HUMERUS) &
kompresi pada
aksila

Radial Nerve Injuries ASSH 2014


PENJELASAN

TRAUMA N. ULNARIS
• Mempersarafi ½ lateral
jari 4 dan jari 5
• Berasal dari Spinal cord
C8-T1
• Berjalan di sisi median
sendi siku
• Saat masuk ke bagian
tangan melewati G
Canal dan terbagi ke 2
cabang: superficial
sensory & deep motor

Management of Ulnar Injuries ASSH 2015


PENJELASAN

TRAUMA N. ULNARIS

• Tidak bisa Fleksi sendi


metacarpal dan Ekstensi sendi
interfalang jari 4 dan 5
• Tidak bisa menggenggam
objek
• Keadaan ini disebut dengan
CLAW HAND
• Pemeriksaan Penunjang :
• EMG
• Nerve Conduction Velocity
(NCV)
• MRI
PENJELASAN

TRAUMA N. MEDIANUS

• Khas:
• Hand of Benediction
/Ape Hand
• Tidak bisa fleksi jari 1,2,3
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fraktur supracondyler humeri dengan lesi N.


medianus cedera n. Medianus (tampilan = hand of
benediction, ape hand)
B. Fraktur collum humeri dengan lesi N. axillaris lesi N
axillaris: tidak bisa abduksi lengan karena paralysis
deltoid dan teres minor, muscle wasting, kehilangan
sensoris minimal pada bagian bawah otot
C. Fraktur clavicula dengan lesi N. supraspinatus nyeri
di posterior bahu, kelemahan otot untuk abduksi, jika
lama terjadi atrofi
D. Fraktur epicondylus medial dengan lesi N. ulnaris
disfungsi N. ulnaris sensorik & motorik (gambaran =
claw hand)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 27 tahun
• Tangan kanan tidak dapat digerakkan setelah
jatuh dari pohon setinggi 4 meter
• PF : edema, nyeri pada pergerakan lengan
atas dan bahu kanan, krepitasi serta
deformitas
• Nilai kekuatan otot pergelangan tangan 2,
parestesi manus posterior, dan dorsofleksi
manus (-)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Fraktur corpus humerus


dengan lesi N. radialis
KEYWORDS

• By. S, 14 hari
• Kelainan bentuk kaki kiri
• Bayi lahir per vaginam, cukup bulan sesuai masa
kehamilan
• PF : kaki plantarfleksi, inversi sendi subtalar,
subluksasi medial sendi talocalcaneal dan
calcaneocuboid. Posisi kaki tidak dapat dikoreksi
secara pasif

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Talipes equinovarus
PENJELASAN

TALIPES EQUINOVARUS
(CONGENITAL CLUB FOOT)
• Deformitas kaki
kongenital, lebih 1. Kaki dalam
banyak posisi plantar
ditemukan pada fleksi (equinus)
laki-laki
• Ditandai dengan 2. Tumit terfiksasi
3 komponen dalam posisi
• Multifaktorial, inversi (varus)
faktor genetik,
posisi intrauterin
abnormal, dan 3. Telapak kaki
sebab lain adduksi, supinasi
PENJELASAN

TALIPES EQUINOVARUS
(CONGENITAL CLUB FOOT)
• Tatalaksana
1st line: Konservatif:
serial casting dalam 4
6 minggu (teknik
Ponsetti)
Bedah: gagal terapi
konservatif
• Teknik Ponseti
casting untuk koreksi
club foot

Campbell's Operative Orthopaedics, 13th ed


PENJELASAN

Metode Ponseti
Dilakukan dalam 2 Fase :
• Fase casting dimulai sejak bayi
berusia 1 2 minggu. Casting dilakukan
dengan perubahan yang serial sebanyak
5-7 kali setiap beberapa minggu hingga
bulan untuk secara gradual
memanipulasi kaki agar kembali ke
posisi anatomis yang normal. Proses ini
melibatkan stretching, re-positioning
hingga 6-8 minggu.
• Fase bracing (boots & bars) setelah
tercapai kondisi kaki yang kembali
normal, kaki dipertahankan untuk
mencegah rekurensi agar kaki bertahan
pada posisi terkoreksi. Digunakan
selama 3-4 tahun
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/clubfoot/
PENJELASAN

(1 step tambahan)
• Achilles tenotomy 90%
bayi perlu prosedur bedah
minor untuk release tendon
Achilles.
• Setelah pembedahan (tidak
memerlukan jahitan), bayi
kembali menggunakan
casting selama 3 bulan untuk
memberi waktu bagi tendon
achiles tumbuh kembali
dengan panjang dan ukuran
yang sesuai sehingga koreksi
kaki bayi sempurna
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/clubfoot/
PENJELASAN

DIAGNOSIS BANDING
METATARSUS ADDUCTUS
• Deformitas telapak kaki deviasi
metatarsal ke medial
• Umumnya bilateral, akibat abnormalitas
posisi intrauterin
• Tatalaksana: manipulative stretching,
serial casting atau surgical intervention
PENJELASAN

METATARSUS ADDUCTUS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Calcaneovalgus kaki dorsifleksi, eversi. Sering kali


kaki kontralateral mengalami metatarsus addutus
windswept appearance
C. Metatarsus adductus sesuai gambar slide
sebelumnya
D. Pes planus flat foot fisiologis, bersifat familial,
hilangnya arkus longitudinal normal
E. Tarsal coalition spastic flatfoot. Deformitas flatfoot
yang nyeri, disertai spasme otot peroneu. Fusi tulang
tarsal yang terjadi secara kongenital (gagal segmentasi)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• By. S, 14 hari
• Kelainan bentuk kaki kiri
• Bayi lahir per vaginam, cukup bulan sesuai masa
kehamilan
• PF : kaki plantarfleksi, inversi sendi subtalar,
subluksasi medial sendi talocalcaneal dan
calcaneocuboid. Posisi kaki tidak dapat
dikoreksi secara pasif

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Talipes equinovarus
KEYWORDS

• Perempuan, 28 tahun, P1A0


• Datang membawa bayinya yang sudah mati 1 jam lalu
• Persalinan oleh bidan, selama hamil tidak pernah
melakukan kunjungan antenatal
• Riwayat epilepsi dengan obat fenitoin semasa
kehamilan
• PF bayi : fraktur multipel & sklera kebiruan

SEBAB KEMATIAN ??

JAWABAN

C. Brittle bone disease


PENJELASAN

OSTEOGENESIS
IMPERFECTA
(=Brittle bone disease)

Kelainan pada kolagen tipe I

Autosomal Dominan milder forms


(Tipe I dan IV)
Autosomal Resesif severe forms
(Tipe II dan III)
PENJELASAN

OSTEOGENESIS
IMPERFECTA
CLASSIC Clinical
Triad :
1. Fragility of
the bone
2. Blue Sclera
3. Deafness
PENJELASAN
PENJELASAN

TIPE OSTEOGENESIS IMPERFECTA


PENJELASAN

SILLENCE CLASSIFICATION OF OI
PENJELASAN

ANTIEPILEPTIK DAN
KELAINAN TULANG
• Obat antiepileptik
Disregulasi sitokrom p450 defisiensi
vitamin D penurunan massa tulang
Menurunkan protein penyusun tulang
prokolagen I dan osteonektin
PENJELASAN

BEDAKAN DARI RICKETS


• Rickets & osteomalasia = gangguan mineralisasi
matriks tulang
Rickets : pada tulang rawan di lempeng epifisis [sebelum fusi,
hanya ada pada anak]
Osteomalasia : pada osteoid [dapat terjadi pada anak &
dewasa]
• General softening of bones tulang gampang
bengkok (saat mengangkat beban, tarikan otot)
deformitas
• Etiologi utama = defisiensi vitamin D (nutritional rickets)
Etiologi lain : hipofosfatemia (familial hypophospatemic
rickets), penyakit ginjal kronik, renal tubular acidosis
Nelson textbook of pediatrics 20th ed
PENJELASAN

RICKETS
• Manifestasi Klinis (mayoritas
perubahan skeletal)
Kepala : craniotabes, frontal
bossing, craniosynostosis
Dada : rachitic rosary, harrison
groove
Punggung :
skolioisis/lordosis/kifosis
Ekstremitas: pergelangan tangan &
kaki melebar, deformitas
valgus/varus, windswept deformity
(kombinasi valgus & varus), tibia &
femur bowing, coxa vara

Nelson textbook of pediatrics 20th ed


PENJELASAN

Rachitic
rosary/costal
beading
(pembesaran
costochondral
junction)

Harrison groove Deformitas Varus


(indentasi pada
toraks lateral)

Sumber: Nelson textbook of pediatrics 20th ed


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Menkes Disease X-linked resesif, gangguan pada transpor


tembaga dalam tubuh, rambut jarang dan keriting, gagal tumbuh,
gangguan sistem saraf
B. Campomelic dysplasia displasia skeletal karena mutasi SOX9,
letal pada tahun pertama kehidupan, bowing and angular long
bones of the leg, cleft palate, abnormalitas bahu dan pelvis, 11
pasang costae, tidak berkembangnya trakea, genital tidak
berkembang
D. Hajdu-cheney syndrome autosomal dominan, resorpsi tulang
berlebihan menyebabkan osteoporosis
E. Pyknodysostosis autosomal resesif, mutasi menyebabkan
inaktivasi gen cathepsin K lysosomal, menyebabkan osteosklerosis,
fraktur, perawakan pendek, bentuk muka dismorfik, abnormalitas
gigi, acroosteolysis pada distal phalangeal, dan keterlambatan
penutupan sutura kranium
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 28 tahun, P1A0
• Datang membawa bayinya yang sudah mati 1
jam lalu
• Persalinan oleh bidan, selama hamil tidak
pernah melakukan kunjungan antenatal
• Riwayat epilepsi dengan obat fenitoin
semasa kehamilan
• PF bayi : fraktur multipel & sklera kebiruan

Maka, sebab kematian yang tepat adalah

C. Brittle bone disease


KEYWORDS

• Anak perempuan, 14 tahun


• Benjolan pada lutut sejak 6 bulan, semakin
lama semakin besar
• Riwayat terjatuh 1 tahun lalu
• PF : ROM terbatas
• Ro : onion skin appearance

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Sarkoma Ewing
PENJELASAN

SARKOMA EWING
• Keganasan tulang terbanyak pada pasien
usia 10-20 tahun
• Rentang usia sangat lebar (dari bayi hingga
orang tua), tersering ditemukan pada usia 5
25 tahun
• Predileksi: metafisis tulang panjang dan tulang
pipih pada bahu & pelvic girdles
PENJELASAN

SARKOMA EWING
• Keluhan utama: nyeri, umumnya nyeri ringan hilang
timbul, dan bisa membaik dengan analgesik biasa
• Gejala: dapat disertai demam, bengkak, eritema.
Pada pemeriksaan lab dijumpai peningkatan LED,
CRP, dan leukositosis, menyerupai osteomyelitis
• Imaging
Foto polos: lesi destruktif (moth eaten appearance)
dikelilingi reaksi periosteal (onion skin
appearance)
PENJELASAN

GAMBARAN RADIOLOGIS

Classic onion skin appearance pada


Ewing Sarcoma
Menggambarkan reaksi periostal
(lapisan konsentrik pertumbuhan
tulang baru)
PENJELASAN

OSTEOSARKOMA
• Tumor tulang pada usia
10-30 tahun
• Dapat metastasis
• Predileksi : distal femur, Sunburst appearance

proksimal tibia
• Gambaran khas : sun
burst, codman triangle
PENJELASAN

KONDROSARKOMA
• Tumor tulang pada
usia > 40 tahun
• Di daerah medula,
meluas ke korteks
fraktur patologis
• Nyeri
• Gambaran khas :
kalsifikasi intrameduler
menyerupai popcorn
PENJELASAN

TIPS & TRICK


• Menghafal diagnosis keganasan tulang
dari gambaran radiologis :
steosarcoma sunburst appearance
Korndrosarkoma popKORN
Ewing sarcoma Si Ewing suka makan
bawang (onion)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Osteomyelitis Kronik sequestrum,


involukrum
B. Osteosarcoma sunburst appearance,
codman triangle
C. Chondrosarcoma popcorn lesion
E. Giant Cell Tumor osteoclastomas
tumor jinak tulang banyak berlokasi di
metafisis tulang panjang, dan bisa ekstensi
hingga epifisis. Radiologi : Soap Bubble
Appearance
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 14 tahun
• Benjolan pada lutut sejak 6 bulan,
semakin lama semakin besar
• Riwayat terjatuh 1 tahun lalu
• PF : ROM terbatas
• Ro : onion skin appearance

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Sarkoma Ewing
KEYWORDS

• Perempuan, 23 tahun
• Lemas, mudah letih, tidak semangat sejak 4 bulan
• PF : TD 100/60, HR 90, RR 20, suhu 37, konjungtiva
anemis, lidah tampak licin, hepatosplenomegali (-)
• Lab : Hb 7, MCV 62, MCH 20
• Dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI BESI


JAWABAN

B. Hiperkloridia
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia hemolitik
• Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
• Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
• Anemia penyakit
• Thalassemia • Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - PENYEBAB :


Uterus: menstruasi, keganasan ginekologi, dan perdarahan
pervaginam kronis lainnya
Gastrointestinal: ankilostomiasis, ulkus peptikum, varises
esofagus, keganasan lambung, keganasan kolorektal, colitis,
Perdarahan
divertikulosis, hemoroid, dan lain-lain
Kronik
Renal: batu ginjal, keganasan ginjal, infeksi saluran kemih
Lain-lain: tuberculosis kronik, epitaksis berulang, good-
pasture syndrome, paroxysmal nocturnal hemoglobinuria,
anemia hemolitik, donor darah terlampau sering
Peningkatan Prematuritas, pertumbuhan, kehamilan, laktasi, terapi
kebutuhan zat eritropoietin
besi
Malabsorbsi Gluten enteropathy, paska gastrektomi, celiac disease

Pengurangan Gizi buruk, kurang makanan mengandung zat besi, vegetarian


asupan zat besi
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - GEJALA :


Iritabilitas, palpitasi, nyeri kepala, rasa sesak,
Non-spesifik kelemahan

Neuromuskuler Daya kerja otot skelet dan jantung lemah

Pendaftaran kuku
Kuku
Koilonikia
Atrofi papil lidah
Lidah
Kemerahan dan nyeri lidah

Gejala epitel Mulut Cheilitis angularis


Disfagia sideropenik
Hipofaring (Plummer-vinson dysphagia)
Esophageal web
Aklorhidria
Lambung
Gastritis
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - GEJALA :

Gangguan fungsi limfosit


Imunologis Gangguan fungsi fagosit

Pica
Lainnya Pagofagia (kebiasaan memakan es batu)
Gangguan menstruasi
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indikator Kelainan Metabolisme Besi :

Serum Iron Definisi: Kadar besi dalam serum darah


(SI) Pada ADB SI menurun

Definisi: Penyimpanan besi bebas oleh


makrofag yang berasal dari hasil destruksi
Feritin eritrosit
Pada ADB Feritin menurun (<12 ug/L)
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indikator Kelainan Metabolisme Besi :
Definisi :
• Sebuah polipeptida yang mengikat besi bebas,
berfungsi sebagai alat transportasi besi
• Dapat mengikat 2 ion besi saat terjadi
Transferin ikatan, disebut sebagai transferin tersaturasi
Pada ADB
• Kadar transferin meningkat
• Saturasi transferin (persentase transferin
tersaturasi) menurun (<16%)
Total Iron Definisi : Total kapasitas kemampuan transferin
Binding mengikat zat besi dalam plasma
Capacity Pada ADB Fe plasma menurun TIBC
(TIBC) meningkat
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Oral
• Suplementasi besi elemental hingga 200 mg/hari
biasanya terbagi dalam 3-4 dosis
Nama Generik Sediaan Besi Elemental
Fero-sulfat (SF) 325 mg 65 mg

Fero-fumarat 325 mg 107 mg

Fero-glukonat 325 mg 39 mg

• Parenteral
• Digunakan pada pasien yang tidak bisa menoleransi
suplementasi besi oral

• Transfusi PRC
• Hb <7 g/dL, kehilangan darah >30%, syok
TATALAKSANA

MONITORING
• Hitung retikulosit
meningkat dalam 5-10 hari sejak terapi dan
merupakan respon pertama tubuh terhadap
suplementasi besi

• Hemoglobin dan Hematokrit


kembali normal dalam 2 bulan, mulai meningkat pada
minggu ke-2, dimonitor setiap minggu hingga
normal, kemudian setiap 3 bulan selama 1 tahun

• Profil Besi
Kembali normal dalam 4-5 bulan, dimonitor setiap
bulan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Plummer-Vinson dysphagia
C. Koilonikia
D. Ankilostomiasis
E. Esophageal web

Pernyataan diatas sudah tepat


mengenai manifestasi klinis anemia
defisiensi besi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 23 tahun
• Lemas, mudah letih, tidak semangat sejak 4 bulan
• PF : TD 100/60, HR 90, RR 20, suhu 37, konjungtiva
anemis, lidah tampak licin, hepatosplenomegali (-)
• Lab : Hb 7, MCV 62, MCH 20
• Dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI BESI


Maka, yang tidak mungkin ditemukan pada
pasien ini adalah

B. Hiperkloridia
KEYWORDS

• Laki-laki, 23 tahun
• BAK merah kehitaman sejak 3 hari lalu
• Mata dan kulit menjadi kuning, nyeri perut & muntah
• Menderita epilepsi, pengobatan dengan fenitoin
• PF : TD 110/70, HR 70, RR 20, Suhu 36,7, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,6 g/dl, peningkatan bilirubin indirek,
peningkatan LDH, hitung retikulosit 12%,
ditemukan bite cells dan heinz bodies

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Anemia hemolitik
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia hemolitik
• Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
• Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
• Anemia penyakit
• Thalassemia • Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


• Merupakan salah satu jenis anemia hemolitik
akibat defisiensi enzim eritrosit
• Eritrosit TIDAK memiliki mitokondria, sehingga
penghasilan ATP melalui 2 jalur yang
membutuhkan enzim :
Jalur glikolisis (90%)
Jalur HMP-shunt
• Defisiensi Glucose 6-Phospate
Dehydrogenase (G6PD) adalah defisiensi enzim
eritrosit yang paling sering ditemukan
PENJELASAN

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


• G6PD terletak pada jalur HMP-shunt
sumber utama NADPH eritrosit produksi
glutathion tereduksi antioksidan
eritrosit

• Kekurangan glutathion eritrosit rentan


terhadap stres oksidatif oleh ROS eritrosit
menjadi kaku rentan terhadap
katabolisme oleh makrofag RES
PROSES HEMOLISIS
PENJELASAN

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


• Gen pengkode G6PD kromosom X lokus q28
(diturunkan secara X-linked atau gonosomal
resesif)
• Pada laki-laki ([X]Y), klinis defisiensi G6PD dapat
terlihat secara jelas
• Pada Perempuan :
Karier heterozigot ([X]X) gambaran klinis normal
Homozigot ([X][X]) gambaran klinis bergantung
pada varian mutasi G6PD dan derajat Lyonisasi
• Pada pasien thalassemia, anemia sel sabit, dan
anemia defisiensi G6PD RESISTEN terhadap
infeksi falciparum
PENJELASAN
KLASIFIKASI WHO
Variabel Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V

Aktivitas
Enzim
<10 % <10 % 10-60 % 60-150 % ≥150 %
G6PD
Normal (%)
Anemia
Hemolitik
Anemia Anemia Tidak ada Tidak ada
Intermiten
Klinis Hemolitik Hemolitik anemia anemia
yang
Kronis Intermiten hemolitik hemolitik
diinduksi
obat, infeksi
G6PD A-,
G6PD
G6PD
G6PD Canton,
Betica, G6PD A+,
Contoh Walter- G6PD -
G6PD G6PD B
Reed Gaohe,
Kaiping
G6PD
Mediterania
PENJELASAN

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


Pencetus : Gambaran Klinis
Obat-obatan sesuai dengan
dengan aktivitas Anemia hemolitik
redoks tinggi akut :
Kacang fava Ikterus
favisme
Pucat, lemas
Infeksi
Hematuria
Asidosis
Nyeri perut dan
punggung
PENJELASAN

PENCETUS
Agen Contoh
Antimalaria Primakuin, pamakuin, klorokuin*, fansidar*, maloprim
Antibiotik golongan Cotrimoxazole*, sulfanilamid, dapson, salazopirin
sulfa
Antibiotik lainnya Nitrofurantoin, pyridium, kloramfenikol, isoniazid*,
streptomisin*
Antiinflamasi Paracetamol*, aspirin*, fenasetin*, pyrimidon*, kolkisin*
Antihelmintik Stibofen, b-naftol
Antineoplastik Rasburicase
Antiepileptik Fenitoin
Tumbuhan Kacang fava, henna
Lain-lain Analog vit. K*, naftalen, asetanilid, metilen biru,
probenecid*
*) boleh diberikan sesuai dosis terapeutik dengan pengawasan ketat

Wintrobe s Clinical Hematology. 14th ed


PENJELASAN

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan darah :
Hb
Retikulosit
Bilirubin indirek
LDH
Pada hemolisis intravaskuler berat :
• Haptoglobin
• Hemosiderin
Apusan darah tepi : sferosit, bite cell, blister
cell
• Dengan pewarnaan supravital : Heinz bodies
PENJELASAN

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


Apusan darah tepi

BITE CELLS Heinz Bodies


(seperti tergigit) (pewarnaan supravital)

BLISTER CELLS
TATALAKSANA

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


• HINDARI FAKTOR PENCETUS !!
Segera hentikan obat atau makanan pencetus
Atasi infeksi
• Pada bayi defisiensi G6PD dengan ikterus
neonatorum, perlu dilakukan fototerapi dan
transfusi tukar untuk mencegah kern ikterus
• Sn-mesoporfirin IM (inhibitor heme oksigenase)
terbukti aman, namun belum terbukti efektif
• BELUM ADA tatalaksana definitif yang terbukti
efektif
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Anemia defisiensi besi mikrositik hipokrom


(MCV & MCH menurun), kuku sendok, atrofi papil
lidah, pica (pagofagia), ikterik (-)
C. Anemia defisiensi vitamin B9 makrositik (MCV
& MCH meningkat), kekurangan asam folat, ikterik
(-)
D. Anemia defisiensi vitamin B12 makrositik
(MCV & MCH meningkat), ikterik (-), dapat disertai
neuropati perifer
E. Anemia penyakit kronik biasa terjadi pada
geriatri, harus ada penyakit yang mendasari
(contoh: penyakit ginjal kronik)
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Laki-laki, 23 tahun
• BAK merah kehitaman sejak 3 hari lalu
• Mata dan kulit menjadi kuning, nyeri perut & muntah
• Menderita epilepsi, pengobatan dengan fenitoin
• PF : TD 110/70, HR 70, RR 20, Suhu 36,7, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,6 g/dl, peningkatan bilirubin indirek,
peningkatan LDH, hitung retikulosit 12%, ditemukan
bite cells dan heinz bodies

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Anemia hemolitik
KEYWORDS

• Laki-laki, 23 tahun
• BAK merah kehitaman sejak 3 hari lalu
• Mata dan kulit menjadi kuning, nyeri perut & muntah
• Menderita epilepsi, pengobatan dengan fenitoin
• PF : TD 110/70, HR 70, RR 20, Suhu 36,7, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,6 g/dl, peningkatan bilirubin indirek,
peningkatan LDH, hitung retikulosit 12%, ditemukan
bite cells dan heinz bodies

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI G6PD


JAWABAN

E. Genetik
PENJELASAN

ANEMIA DEFISIENSI G6PD


• Gen pengkode G6PD kromosom X lokus q28
(diturunkan secara X-linked atau gonosomal
resesif)
• Pada laki-laki ([X]Y), klinis defisiensi G6PD dapat
terlihat secara jelas
• Pada Perempuan :
Karier heterozigot ([X]X) gambaran klinis normal
Homozigot ([X][X]) gambaran klinis bergantung
pada varian mutasi G6PD dan derajat Lyonisasi
• Pada pasien thalassemia, anemia sel sabit, dan
anemia defisiensi G6PD RESISTEN terhadap
infeksi falciparum
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Konsumsi obat dengan aktivitas redoks yang


terlalu rendah seharusnya terlalu tinggi
B. Peningkatan elastisitas eritrosit
seharusnya penurunan
C. Penurunan katabolisme eritrosit oleh
makrofag RES seharusnya peningkatan
D. Defisiensi Glucose 6-Phospate Deacetylase
seharusnya dehydrogenase
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Laki-laki, 23 tahun
• BAK merah kehitaman sejak 3 hari lalu
• Mata dan kulit menjadi kuning, nyeri perut & muntah
• Menderita epilepsi, pengobatan dengan fenitoin
• PF : TD 110/70, HR 70, RR 20, Suhu 36,7, konjungtiva
anemis, sklera ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,6 g/dl, peningkatan bilirubin indirek,
peningkatan LDH, hitung retikulosit 12%,
ditemukan bite cells dan heinz bodies

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI G6PD


Maka, etiologi yang tepat adalah

E. Genetik
KEYWORDS

• Perempuan, 60 tahun
• Akhir-akhir ini semakin lemas, pucat dan mudah lelah
• Riwayat HT dan DM, hanya minum obat jika ada
keluhan
• PF : TD 160/100, HR 88, RR 20, suhu 36,9, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (-), hepatosplenomegali (-)
• Lab : Hb 7,6, MCV 88, MCH 30
• GFR 20 CKD stage IV

DIAGNOSIS >> ANEMIA PENYAKIT KRONIK E.C.


CHRONIC KIDNEY DISEASE
JAWABAN

A. Defisiensi Eritropoietin
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia defisiensi • Anemia hemolitik
(cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit
Vitamin B9 (asam
kronik (tahap • Anemia aplastik
folat)
lanjut)
• Anemia penyakit
• Sindroma
• Thalassemia kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

ANEMIA PENYAKIT KRONIK


• Anemia yang ditemukan pada pasien
dengan infeksi, peradangan, dan
keganasan yang terjadi hinga lebih dari 1-
2 bulan
• Anemia yang terjadi disebabkan penyakit
yang mendasari
PENJELASAN

ETIOLOGI
Infeksi Kronik Infeksi paru: abses, emfisema, tuberkulosis,
pneumonia
Endokarditis bakterialis subakut
Pelvic inflammatory disease
Osteomielitis kronis
Infeksi saluran kencing kronik
Infeksi jamur kronik
Infeksi human immunodeficiency virus (HIV)
Inflamasi kronik Artritis reumatoid
non-infeksi Demam reumatik
Penyakit Ginjal Kronik
Lupus eritematosus sistemik
Trauma berat
Cedera termal
Vaskulitis
PENJELASAN

ETIOLOGI
Keganasan Karsinoma
Penyakit Hogkin
Limfosarkoma
Leukemia
Mieloma multipel
Lain-lain Alcoholic liver disease
Gagal jantung
Tromboflebitis
Penyakit jantung iskemik
Idiopatik
PENJELASAN

ETIOLOGI
• Secara fisiologis,
ginjal menghasilkan
hormon
eritropoietin (EPO)
ketika ginjal
mendeteksi
rendahnya O2 yang
dialirkan ke ginjal
• EPO akan
menstimulasi
eritropoiesis pada
sumsum tulang
PENJELASAN

• Ketika terjadi
kerusakan ginjal,
seperti pada
penyakit CKD,
maka sekresi
hormon EPO
akan terganggu
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
Gejala klinis TIDAK KHAS, sehingga harus
memperhatikan gejala klinis penyakit yang mendasari

Berbagai gejala klinis yang mungkin muncul :


• Malaise
• Mudah Lelah
• Mialgia
• Hipotensi ortostatik
• Sinkop
• Palpitasi
• Gangguan tidur
• Penurunan nafsu makan
PENJELASAN

TEMUAN LABORATORIS
Variabel Anemia Penyakit Anemia Defisiensi
Kronik Besi
Besi (Fe) Menurun Menurun
Transferin Menurun/normal Meningkat
Saturasi Transferin Menurun Menurun
Feritin Normal/meningkat Menurun
Reseptor Transferin Normal Meningkat
Sitokin Meningkat Normal
PENJELASAN

TEMUAN LABORATORIS
• Penurunan hemoglobin biasa sekitar 7-11 g/dl
umumnya pasien asimtomatik
• Hipo/normokrom normositer
• Retikulosit a/
• Hitung leukosit dan trombosit bervariasi,
tergantung penyakit kronis yang mendasari
• Peningkatan kadar free erythrocyte protoporhyrin
(FEP)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Perdarahan akut anemia hemoragik, biasa disertai


syok hipovolemik, tidak terjadi perdarahan pada kasus
C. Defisiensi besi kurang tepat, karena terdapat
penyakit spesifik yang mendasari, defisiensi besi
mikrositik hipokrom (MCV & MCH menurun), kuku
sendok, atrofi papil lidah, pica (pagofagia)
D. Defisiensi vitamin B9 makrositik (MCV & MCH
meningkat), kekurangan asam folat, ikterik (-)
E. Defisiensi asam askorbat scurvy
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Perempuan, 60 tahun
• Akhir-akhir ini semakin lemas, pucat dan mudah lelah
• Riwayat HT dan DM, hanya minum obat jika ada keluhan
• PF : TD 160/100, HR 88, RR 20, suhu 36,9, konjungtiva
anemis (+), sklera ikterik (-), hepatosplenomegali (-)
• Lab : Hb 7,6, MCV 88, MCH 30
• GFR 20 CKD stage IV

DIAGNOSIS >> ANEMIA PENYAKIT KRONIK E.C.


CHRONIC KIDNEY DISEASE
Maka, penyebab yang tepat adalah

A. Defisiensi Eritropoietin
KEYWORDS

• Laki-laki, 61 tahuna
• Nyeri pinggang sejak 7 bulan
• PF : konjungtiva pucat, nyeri tekan pada vertebra
torakal 2-4
• Lab : peningkatan kreatinin dan BUN
• Ro vertebra : fraktur kompresi vertebra torakal 4
• Elektroforesis : M spike

DIAGNOSIS >> MYELOMA MULTIPEL


JAWABAN

C. Fried egg appearance


PENJELASAN

Myeloma Multipel
• Keganasan sel plasma yang
menyebabkan prenumpukan protein
monoklonal (terutama IgA dan IgG)
• Patogenesis infiltrasi korteks tulang
sehingga menyebabkan lesi litik
• Curiga Myeloma multipel bila: mnemonic
Old CRAB , lihat slide berikutnya
PENJELASAN

Old: usia >65 tahun

Calcium : >11
mg/dL (>2,75
mmol/L)

Renal Failure: GFR


<40 mL/min atau
Kreatinin >2 mg/dL

Bone lytic lesion:


lesi ≥5 mm
PENJELASAN

Myeloma Multipel
• Manifestasi Klinis
Gejala Anemia
Nyeri tulang
Oliguria
Penurunan berat badan
PENJELASAN

Myeloma Multipel
• Pemeriksaan penunjang
Elektroforesis protein serum Protein monoklonal
tinggi (Spike Protein M)
Urinalysis protein Bence Jones
Darah tepi Rouleaux
Aspirasi sumsum tulang proliferasi sel plasma
klonal (fried egg appearance), dibutuhkan untuk
diagnosis pasti
Hiperkalsemia
Radiografi (Ro dan CT Scan) lesi litik tulang
(punched out lesion)
PENJELASAN

Aspirat sumsum tulang


Gambaran fried egg appearance
PENJELASAN

Lesi litik tulang


PENJELASAN

Myeloma Multipel
• Diagnosis pasti Sel plasma klonal
sumsum tulang 10% DAN salah satu
dibawah ini:
Terdapat gangguan organ/jaringan
mnemonic CRAB
Terdapat biomarker gangguan organ sel
plasma klonal sumsum tulang 60%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Reed Sternberg Cell Limfoma Hodgkin


B. Orphan Annie Eyes Ca tiroid papillary
D. Datia Langhans Cell Tuberkulosis
E. Signet ring cell adenokarsinoma gaster
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 61 tahuna
• Nyeri pinggang sejak 7 bulan
• PF : konjungtiva pucat, nyeri tekan pada vertebra
torakal 2-4
• Lab : peningkatan kreatinin dan BUN
• Ro vertebra : fraktur kompresi vertebra torakal 4
• Elektroforesis : M spike

DIAGNOSIS >> MYELOMA MULTIPEL


Maka, gambaran yang tepat adalah

C. Fried egg appearance


KEYWORDS

• Perempuan, 16 tahun
• Belum menstruasi & lebih pendek dari anak
seusianya
• Kakak perempuan menstruasi usia 12 tahun
• PF : BB 45, TB 127, perkembangan payudara dan
rambut pubis tanner 1
• USG : uterus dan ovarium normal
• Lab : FSH 0,6 (N:0,3-10,0 mIU/mL)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Atresia vagina
PENJELASAN
KEYWORDS

MILESTONES PERKEMBANGAN
SEKSUAL
Wanita Pria
• thelarche (10-11 th) • pembesaran testis
• pubarche (10.5-11.5 th) • spermache (mimpi basah,
• growth spurt (11-12 th) usia 12-14 th)
• menarche (11.5-13 th) • growth spurt (Tanner stage
III-IV)
• perkembangan payudara
dewasa (12.5-15 th) • tinggi badan final (18-20 th)
• rambut pubis dewasa
(13.5-16 th)
PENJELASAN
KEYWORDS

PUBERTAS NORMAL

Laki-laki Perempuan
Onset (tahun) 12.5 (9.5 13.5) 11.5 (8 13)
Tanda pubertas pertama Peningkatan volume Breast budding
testis (≥ 4 mL)
Sekuens Pertama pembesaran Pertama pembesaran
testis; diikuti payudara; diikuti rambut
pertumbuhan rambut pubis; menarche sebagai
pubis tahap akhir pubertas
Growth spurt Tanner stage III Tanner stage II
Durasi pubertas 3.2 ± 1.8 2.4 ± 1.1
PENJELASAN

DELAYED PUBERTY
• Belum mengalami pubertas sampai dengan usia
14 tahun pada anak laki-laki dan usia 13 tahun
pada anak perempuan

• Pubertas prekoks : munculnya tanda seks


sekunder <9 tahun pada anak laki-laki dan <8
tahun pada anak perempuan
PENJELASAN

DELAYED PUBERTY
• Anak perempuan:
• Payudara belum tumbuh pada usia 13 tahun
• Jarak antara tumbuhnya payudara dan haid pertama lebih
dari 5
• tahun.
• Rambut pubis belum tumbuh pada usia 14 tahun.
• Belum menstruasi pada usia 16 tahun.
• Anak Laki:
• Tidak ada pembesaran testis pada usia 14 tahun
• Rambut pubis belum tumbuh sampai usia 15 tahun.
• Dibutuhkan lebih dari 5 tahun untuk pembesaran genital
• Klasifikasi
• Hipergonadotropik hipogonadisme
• Hipogonadotropik hipogonadisme
PENJELASAN
PENJELASAN

Primer
(hipergonadotropik
hipogonadisme)
Hipogonadisme
Delayed puberty
GANGGUAN
HORMON Sekunder Kongenital
SEKSUAL (hipogonadotropik
hipogonadisme)
Didapat

Hipergonadisme
Pubertas prekoks
PENJELASAN

HIPERGONADOTROPIN
• Kegagalan gonad primer
Kromosomal (Klinefelter, Turner)
Turner
Akuisita : autoimun, kemoterapi,
infeksi (mumps, coxsackie),
pembedahan, torsi, trauma

HIPOGONADOTROPIN
• Hipotalamus-hipofisis
• Defisiensi gonadotropin:
• Akuisita: autoimun, talasemia, Klinefelter
sickle cell
• Kongenital (Kallmann, Prader
Willi)
• Endokrinopati : hypopituitarism
(adenoma, prolatiknoma, trauma)
PENJELASAN

Klasifikasi Stage I
(<10 th)
Payudara sama sekali belum terbentuk
(M1) Rambut pubis tidak ada (P1)

Tanner Stage II Terbentuk breast bud, areolar melebar (M2)


(10-11.5 th) Sedikit rambut halus di labia mayora (P2)

Pembesaran payudara dan areola dalam


bentuk single mound (areola masih rata
Stage III dengan jaringan payudara di sekitarnya)
(11.5-13 th) (M3)
Rambut pubis lebih keriting, mulai tumbuh
ke arah lateral (P3)

Pertambahan ukuran dan terangkatnya


payudara, areola tumbuh menonjol
Stage IV membentuk double mounds (M4)
(13-15 th) Mirip rambut pubis orang dewasa, tumbuh
di seluruh permukaan pubis kecuali bagian
medial paha (P4)

Payudara mencapai ukuran dewasa, areola


kembali rata dengan jaringan payudara
Stage V
sekitarnya membentuk single contour (M5)
(>15)
Rambut pubis tumbuh sampai bagian
medial paha (P5)
PENJELASAN

Klasifikasi Stage I
(<9 th, Panjang testis <2.5 cm (G1) Rambut

Tanner
prapubertas pubis tidak ada (P1)
)
Diameter terpanjang testis 2.5 cm,
Stage II skrotum menipis dan memerah (G2)
(9-11 th) Sedikit rambut halus terutama di
pangkal penis (P2)
Pertambahan panjang dan lebar
penis, pertumbuhan testis lebih lanjut
Stage III
(G3)
(11-12.5 th)
Rambut pubis lebih keriting, mulai
tumbuh ke arah mons pubis (P3)
Penis dan testis membesar, warna
skrotum menggelap (G4)
Stage IV
Mirip rambut pubis orang dewasa,
(12.5-14 th)
tumbuh di seluruh permukaan pubis
kecuali bagian medial paha (P4)

Genitalia mencapai ukuran dewasa


Stage V (G5)
(>14) Rambut pubis tumbuh sampai bagian
medial paha (P5)
PENJELASAN

Pemeriksaan Hormon
• Pemeriksaan kadar follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Pemeriksaan laboratorium awal adalah
menentukan status hormon gonadotropin.
• Pemeriksaan FSH, LH dan steroid seks
merupakan pemeriksaan minimal yang harus
dilakukan. Kadar FSH dan LH berbeda pada usia,
seks, dan tingkat perkembangan
PENJELASAN

Pemeriksaan Hormon
Testosteron
Disfungsi LH FSH GnRH
/ Estradiol
Primary
Testis/Ovarium Turun Meningkat Meningkat Meningkat
Hipogonadism
Secondary
Hipofisis Turun Turun Turun Meningkat
Hipogonadism
Tertiary
Hipotalamus Turun Turun Turun Turun
Hipogonadism
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sindrom Klinefelter
hipergonadotropin, hipergonadism
B. Sindrom Turner hipergonadotropin,
hipergonadism
D. Sindrom Kallman hipogonadotropin,
hipogonadism
E. Mullerian agenesis uterus (-)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 16 tahun
• Belum menstruasi & lebih pendek dari anak
seusianya
• Kakak perempuan menstruasi usia 12 tahun
• PF : BB 45, TB 127, perkembangan payudara
dan rambut pubis tanner 1
• USG : uterus dan ovarium normal
• Lab : FSH 0,6 (N:0,3-10,0 mIU/mL)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Atresia vagina
KEYWORDS

• Laki-laki, 44 tahun
• Lemas dan tidak bersemangat sejak 4 bulan
• Keluhan disertai pandangan menjadi gelap &
kerontokan rambut ketiak dan pubis
• Merasa ingin terus mengkonsumsi ikan asin
• PF : hiperpigmentasi mukosa oral dan kulit
telapak tangan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Penyakit Addison
PENJELASAN
KEYWORDS

PENYAKIT ADDISON

• Kondisi insufisiensi kelenjar adrenal akibat destruksi atau


disfungsi korteks adrenal yang menyebabkan gangguan
sekresi hormon glukokortikoid dan mineralokortikoid
• Penyebab paling sering: insufisiensi adrenokorteks autoimun
idiopatik dan Tuberkulosis kelenjar adrenal
• Etiologi :
• Idiopatik autoimun adrenalitis
• Addison s disease kronis
• Chronic granulomatous disease
• Keganasan hematologi
• AIDS
• Addison s disease akut
• Stress (infeksi, trauma, operasi)
• Perdarahan adrenal
PENJELASAN
KEYWORDS

PENYAKIT ADDISON

• Manifestasi klinis: kronik vs akut akut: krisis


adrenal
Manifestasi klinis kronik:
• Hiperpigmentasi kulit dan membran mukosa;
vitiligo
• Gejala umum: lemas, letih, nafsu makan , BB
• Gejala GIT: mual, muntah, diare
• Kepala terasa ringan + hipotensi
• Berkurangnya rambut pada ketiak dan pubis
(kehilangan hormon androgen yang diproduksi
kelenjar adrenal)
PENJELASAN
KEYWORDS

• Diagnosis
Tes stimulasi ACTH :
• Serum kortisol rendah, plasma ACTH tinggi (insufisiensi
adrenal primer)
• Serum kortisol rendah, plasma ACTH rendah (insufisiensi
adrenal sekunder)
PENJELASAN

Kortisol rendah hipoglikemi, hipotensi, penurunan BB,


lemah.
PENJELASAN

Addisonian hyperpigmentation
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Kortikosteroid digunakan sebagai terapi


pengganti hormonal jangka panjang
• Hydrocortisone sodium succinate / phosphate (15 25
mg dibagi menjadi 2 3 dosis/hari) merupakan pilhan
utama untuk terapi pemeliharaan penyakit addison
• Atau Prednison (3 5 mg/hari)
• Atau Deksametason (0,5 mg.hari)
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Apabila terjadi serangan akut (krisis adrenal)


dapat diberikan :
• Rehidrasi: infus normal saline 1 L/jam
• Terapi replacement glukokortikoid dengan
hidrokortison 100 mg injeksi bolus dilanjutkan
dengan hidrokortison 100 200 mg/24 jam IV drip
• Glukokortikoid kerja lama (long acting) seperti
prednisolone atau metilprednisolone tidak dianjurkan.
• Intensive care monitoring dan koreksi metabolik
• Terapi replacement mineralokortikoid dengan
fludrocortisone 100 150 ug
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Penyakit Cushing hiperkortisolisme


C. Hipotiroid kekurangan hormon tiroid, dapat
menyebabkan kretinisme
D. Hipertiroid cemas, berdebar-debar, dapat
disertai struma, tremor
E. Krisis adrenal kurang tepat, pada kasus
tidak terjadi gejala akut, krisis adrenal dapat
disebabkan penyebab primer dan sekunder
(contoh: penghentian steroid mendadak), pada
kasus penyebabnya primer (idiopatik) sehingga
lebih tepat jawaban penyakit Addison
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 44 tahun
• Lemas dan tidak bersemangat sejak 4 bulan
• Keluhan disertai pandangan menjadi gelap &
kerontokan rambut ketiak dan pubis
• Merasa ingin terus mengkonsumsi ikan asin
• PF : hiperpigmentasi mukosa oral dan kulit
telapak tangan

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Penyakit Addison
KEYWORDS
• Laki-laki, 25 tahun
• Sering BAK sejak 4 minggu lalu, 6-7x pada malam
hari
• Sering haus, lemas, serta pandangan terganggu
• PF : TD 110/70, HR 90, RR 21, Suhu afebris
• Tidak sedang dalam pengobatan
• Water deprivation test osmolalitas serum 360
& osmolalitas urin 128
• Desmopressin osmolalitas urin menjadi 300

DIAGNOSIS >> DIABETES INSIPIDUS


JAWABAN

A. Vasopressin
PENJELASAN
KEYWORDS

DIABETES INSIPIDUS

• Kelainan dimana ginjal kehilangan kemampuan


mengkonsentarsikan urin
• Disebabkan defisiensi ADH (Anti-Diuretic Hormone)
• Terbagi menjadi 2
1. Sentral penurunan sekresi ADH, disebabkan:
idiopatik (30%), trauma, infeksi hipofisis (oleh jamur,
TB), keganasan (kraniofaringioma)

2. Nefrogenik resistensi ADH (gangguan reseptor


ADH pada ginjal), disebabkan oleh: obat (lithium,
amfoterisin B), hipokalemia berat (tubulus menjadi
resisten terhadap ADH, hiperkalsemia, ginjal polikistik)
PENJELASAN
KEYWORDS

ANTI-DIURETIC HORMONE
• Vasopressin
• Fungsi:
Penurunan urin output
Penurunan sweating
Menaikan tekanan darah
• Dehidrasi
Release ADH
• Overhidrasi
Menghambat ADH
PENJELASAN

PENDEKATAN KLINIS
• Gejala: poliuria, polidipsi, nokturia
• Pendekatan Diagnosis (suspek DI - pasien dengan poliuri &
polidips)i:
1. Dilakukan pengukuran osmolalitas plasma & osmolalitas
urin untuk mengetahui nilai baseline
2. Selanjutnya uji Water Deprivation Test membedakan
Diabetes Insipidus & Polidipsi Primer (Psikogenik). Jika
osmolalitas urin meningkat (> 600 mOsmol/kg)
diabetes insipidus dapat di rule out
3. Untuk membedakan sentral/nefrogenik diberikan
desmopressin
1. Sentral: osmolaritas urin naik setelah diberikan
desmopressin (menandakan reseptor ADH di ginjal
berfungsi baik)
2. Nefrogenik: osmolalitas urin tetap rendah
meskipun diberikan hormon, reseptor disfungsi
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

Perbedaan Karakteristik Polidipsia


Psikogenik dengan Diabetes Insipidus
TATALAKSANA
KEYWORDS

Untuk pasien dengan asupan oral tidak adekuat dan


terjadi hipernatremia,
Dextrose dan air atau cairan hipoosmolar secara IV
(500 750 ml/jam dengan target penurunan sodium
0,5 mEq/L/jam)

•Terapi farmakologi berupa :


•Desmopressin (pilihan utama DI sentral)
•Vasopressin sintetik
•Chlorpropamide
•Karbamazepine
•Klofibrat
•Tiazid
•NSAID, seperti indometasin terutama pada DI nefrogenik
PENJELASAN

GLANDULA HIPOFISIS
• = pituitari
• Terletak pada sella
turcica
• Terdiri atas 2 bagian
utama:
Hipofisis anterior (6
hormon)
Hipofisis posterior (2
hormon)
PENJELASAN

HIPOFISIS ANTERIOR
1. Growth Hormone (GH) = Somatotropin berfungsi
dalam meregulasi pertumbuhan badan ( somato =
badan)
2. Thyroid-stimulating Hormone (TSH) = Tirotropin
berfungsi menstimulasi sekresi hormon tiroid dan
pertumbuhan glandula tiroid
3. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) =
adrenokortikotropin stimulasi sekresi kortisol,
pertumbuhan korteks adrenal
4. Follice-stimulating Hormone (FSH)
5. Luteinizing Hormone (LH)
6. Prolaktin = Laktotropin meningkatkan pertumbuhan
payudara dan produksi susu pada wanita
PENJELASAN

HIPOFISIS POSTERIOR
• Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot
polos uterus
Menstimulasi ejeksi ASI dari
glandula mammae
• Antidiuretic Hormone
(ADH) = Vasopressin
Konservasi H2O saat
pembentukan urin oleh
nefron ginjal (efek
antidiuretik)
Kontraksi otot polos
arteriolar (efek vessel
pressor )
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Prolaktin meningkatkan
pertumbuhan payudara dan produksi susu
pada wanita
C. Anti Diabetic Hormone insulin,
berhubungan dengan gula darah
D. Angiotensin berhubungan dengan
tekanan darah dalam sistem RAAS
E. Aldosterone berhubungan dengan
tekanan darah dalam sistem RAAS
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 25 tahun
• Sering BAK sejak 4 minggu lalu, 6-7x pada malam hari
• Sering haus, lemas, serta pandangan terganggu
• PF : TD 110/70, HR 90, RR 21, Suhu afebris
• Tidak sedang dalam pengobatan
• Water deprivation test osmolalitas serum 360 &
osmolalitas urin 128
• Desmopressin osmolalitas urin menjadi 300

DIAGNOSIS >> DIABETES INSIPIDUS


Maka, hormon yang tepat adalah

A. Vasopressin
KEYWORDS
• Laki-laki, 58 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 4 jam, sebelumnya
sempat sesak nafas & muntah
• Sedang dalam terapi insulin
• PF : TD 90/60, RR 24 cepat dan dalam
• Lab : GDS 450, pH 7,15, HCO3- menurun, pCO2
dalam batas normal, anion gap meningkat,
hipokalemia

DIAGNOSIS >> KAD


JAWABAN

B. Rehidrasi NaCl 0,9%; insulin


tunda, koreksi kalium 75 mEq/6 jam
PENJELASAN

KETOASIDOSIS DIABETIKUM
• Salah satu komplikasi akut diabetes terberat
• Trias
• Hiperglikemia
• Asidosis metabolik
• Ketosis (increase total body ketone)
• Patofisiologi: kombinasi defisiensi insulin dan peningkatan
hormon counterregulatory (glukagon, katekolamin, kortisol,
growth hormone) menimbulkan hiperglikemia & ketosis
• Hiperglikemia disebabkan oleh: (1) peningkatan
glukoneogenesis, (2) glikogenolisis, (3) gangguan uptake
glukosa di perifer
• Sebagian besar terjadi pada pasien DM tipe 1 atau DM tipe 2
dengan pencetus stress katabolik (infeksi, trauma, operasi, dsb)
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI KAD
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
KAD HHS
• Lebih akut (<24 jam) • Proses perjalanan
• Poliuri, polidipsi, muntah, penyakit lebih lama
dehidrasi, lemah, (hitungan hari minggu)
perubahan status mental • Poliuri, polidipsi,
• Mual, muntah, nyeri dehidrasi, lemah,
perut (>50%) perubahan status mental
• Turgor kembali lambat • Gejala neurologis
• Pernapasan Kussmaul (hemianopia,
merupakan respon hemiparesis, kejang)
terhadap asidosis • Takikardi, hipotensi
metabolik
• Takikardi, hipotensi
PENJELASAN
KEYWORDS

Kriteria Diagnosis KAD & HHS


PENJELASAN

Hyperosmolar
Hyperglycemic State
• Trias
• Hiperglikemia
• Hiperosmolaritas
• Dehidrasi (tanpa ketoasidosis yang signifikan)
• Patogenesis: Dehidrasi akibat diuresis osmotik.
Defisiensi insulin relatif, masih cukup untuk mencegah
lipolisis & ketoasidosis
Protocol for management of adult patients with DKA or HHS. DKA diagnostic criteria: blood
glucose 250 mg/dl, arterial pH 7.3, bicarbonate 15 mEq/l, and moderate ketonuria or ketonemia.

©2009 by American Diabetes Association


PENJELASAN

4 Pilar Tatalaksana KAD


1. Cairan IV
• Nilai status hidrasi
• Jika hipovolemia berat NaCL 0,9% loading 1 L/jam
• Jika dehidrasi ringan lihat Na
• Jika syok kardiogenik tatalaksana syok & monitor
hemodinamik
2. Koreksi Kalium
• <3.3 mEq/L insulin tunda, koreksi 20-30mEq/jam hingga
>3.3mEq
• 3.3 5.2 mEq/L koreksi degan menambahkan 20-30 mEq
pada tiap liter cairan IV. Target kalium 4-5 mEq/L
• >5.2 mE1 tidak dikoreksi, monitoring tiap 2 jam
PENJELASAN
KEYWORDS

4 Pilar Tatalaksana KAD

3. Bikarbonat
• Dikoreksi jika pH <6.9
• 100 mmol dalam H2O 400 ml + KCl 20 mEq drip dalam 2
jam monitoring tiap 2 jam
4. Insulin
• Masuk pada jam ke-2 setelah koreksi cairan
• Bolus 180mU/kgBB lanjut drip 90mU/kg/jam dalam NaCl
0,9% titrasi sesuai gula darah
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rehidrasi NaCl 0,9%; segera berikan insulin


drip 0,1 U/kgBB/jam sampai target gula darah
200 300 mg insulin harus ditunda
C. Rehidrasi NaCl 0,9%; koreksi biknat (100
Meq HCO3), koreksi kalium 25 mEq/6 jam
belum perlu koreksi biknat
D. Rehidrasi NaCl 0,9%; segera bolus insulin 0,1
U/kgBB insulin harus ditunda
E. Rehidrasi NaCl 0,9%, koreksi kalium 50
mEq/6 jam, koreksi biknat (50 Meq HCO3)
biknat belum perlu dikoreksi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 58 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 4 jam, sebelumnya
sempat sesak nafas & muntah
• Sedang dalam terapi insulin
• PF : TD 90/60, RR 24 cepat dan dalam
• Lab : GDS 450, pH 7,15, HCO3- menurun, pCO2
dalam batas normal, anion gap meningkat,
hipokalemia

DIAGNOSIS >> KAD


Maka, tatalaksana yang tepat adalah
B. Rehidrasi NaCl 0,9%; insulin
tunda, koreksi kalium 75 mEq/6 jam
KEYWORDS

• Laki-laki, 58 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 4 jam, sebelumnya
sempat sesak nafas & muntah
• Sedang dalam terapi insulin
• PF : TD 90/60, RR 24 cepat dan dalam
• Lab : GDS 450, pH 7,15, HCO3- menurun, pCO2
dalam batas normal, anion gap meningkat,
hipokalemia

DIAGNOSIS >> KAD


JAWABAN

B. Asidosis metabolik
belum terkompensasi
PENJELASAN

ANALISIS KASUS
• Pada kasus pasien mengalami
ketoasidosis diabetikum
• pH pasien 7,15 menurun asidosis
• HCO3- menurun penyebab utama
metabolik
• Kata kunci : pCO2 MASIH normal
belum terkompensasi
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA


• pH Tingkat keasaman
• pCO2 dan pO2 Tekanan Parameter Nilai Normal
Parsial seberapa
pH 7,35 7,45
banyak jumlah gas tersebut
terlarut dalam darah pCO2 35 40
• HCO3- = bikarbonat pO2 95 100
b ffe untuk HCO3- 22 30
mengatur jumlah CO2
BE-ecf (-2) (+2)
dalam darah
O2 Sat 91 100 (arteri)
• BE Base excess
Jumlah sisa buffer (HCO3) 60 85 (vena)
dalam darah (dapat
meningkat dapat menurun)
Miller s anesthesia
Harrisson s Internal Medicine 19th
PENJELASAN

DIAGNOSIS GANGGUAN
ASAM BASA
PENJELASAN

PERSAMAAN DASAR

CO2 + H2O H2CO3 HCO3- + H+

Semakin tinggi CO2


dalam tubuh maka Semakin banyak HCO3-,
kondisi tubuh akan maka ion asam akan lebih
semakin asam banyak dimetabolisme
tubuh semakin basa
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA

Simple Mixed Independently


coexisting
Keadaan primer
yang dimiliki
Acid- Acid- disorders,
pasien base base bukan respon
kompensasi
menimbulkan
respon Disorders Disorders
kompensasi
PENJELASAN

Prediksi
Respon
Kompensasi
pada Simple
Acid-base
Disorders
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA


METABOLIK PENYEBAB
UTAMA

Metabolik pH CO2 HCO3-

Asidosis N
Kompensasi
Respiratorik
Alkalosis N
Kompensasi
Respiratorik
Miller s anesthesia
Kompensasi maksimal terjadi pada 12-24 jam (Miller s) Harrisson s Internal Medicine 19th
PENJELASAN

ETIOLOGI GANGGUAN ASAM


BASA METABOLIK
ASIDOSIS METABOLIK ALKALOSIS METABOLIK
• Peningkatan asam (High • Peningkatan HCO3-
Anion Gap Acidosis) • Kehilangan asam
• Penurunan asam (biasanya kehilangan HCl
(Hyperchloremic/Non- akibat muntah yang
Anion Gap Acidosis) persisten)
PENJELASAN

GANGGUAN ASAM BASA


RESPIRATORIK
PENYEBAB
UTAMA

Respiratorik pH CO2 HCO3-

Asidosis N
Kompensasi
Metabolik
Alkalosis N
Kompensasi
Metabolik
PENJELASAN

ETIOLOGI GANGGUAN ASAM


BASA RESPIRATORIK
ASIDOSIS RESPIRATORIK ALKALOSIS RESPIRATORIK
• Ventilasi yang inadekuat • Ventilasi yang berlebihan
(hipoventilasi) (hiperventilasi) CO2
retensi CO2 keluar terlalu banyak
Depresi napas Stimulasi SSP (ansietas,
nyeri, demam)
Paralisis otot ventilasi
Kelainan rongga dada (Flail
(contoh: GBS) chest, hemotoraks, emboli
Asma paru)
PPOK Hipoksemia
PENJELASAN
ANION GAP

AG = Na+ - (Cl- + HCO3-)


Anion Gap (AG) mengukur unmeasured anions di
dalam plasma, seperti protein anion (albumin), fosfat,
sulfat, anion organik

Normal 8 10 mmol/L
PENJELASAN
ANION GAP
Akumulasi anion
AG meningkat

asam di ECF
(Asetoasetat,
laktat, beta Kehilangan
hidroksibutirat) alkali dari
atau terdapat traktus GI

AG Tetap/Normal
asam dari sumber (diare) atau
eksogen
dari ginjal
Contoh: DKA, (renal tubular
sindrom
uremikum, acidosis)
asidosis laktat,
intoksikasi salisilat
PENJELASAN
ANION GAP
• Nilai HCO3-, PCO2, dan pH yang normal
belum tentu memastikan bahwa tidak ada
gangguan asam basa
• Contoh: Seorang alkoholik yang muntah
dapat mengalami alkalosis metabolik dengan
pH 7,55, namun jika pasien tsb memiliki
ketoasidosis alkoholik pH akan menjadi
7,40 (normal)
• Abnormalitas asam-basa dapat dilihat
dengan adanya ∆AG (Anion Gap)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asidosis metabolik terkompensasi


pH normal, pCO2 menurun
C. Alkalosis metabolik terkompensasi
salah, pada kasus terjadi asidosis
D. Asidosis respiratorik terkompensasi
salah, pada kasus penyebabnya adalah
metabolik
E. Asidosis respiratorik belum
terkompensasi salah, pada kasus
penyebabnya adalah metabolik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 58 tahun
• Penurunan kesadaran sejak 4 jam, sebelumnya
sempat sesak nafas & muntah
• Sedang dalam terapi insulin
• PF : TD 90/60, RR 24 cepat dan dalam
• Lab : GDS 450, pH 7,15, HCO3- menurun, pCO2 dalam
batas normal, anion gap meningkat, hipokalemia

DIAGNOSIS >> KAD


Maka, kondisi asam-basa yang tepat adalah

B. Asidosis metabolik
belum terkompensasi
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

Laki-laki, 33 tahun
Batuk berdahak sejak 1 bulan lalu
Riwayat infeksi paru berulang FR
PF : ronkhi basah kasar (+/+), sputum 3 lapis

DIAGNOSIS >> BRONKIEKTASIS

JAWABAN

B. Sputum 3 lapis terdiri


dari saliva, darah, dan pus
PENJELASAN

Bronkiektasis
Pelebaran abnormal bronkus yang ireversibel,
disertai destruksi dinding bronkus disfungi cilia dan
gangguan clearance mukus batuk berdahak kronis

Umumnya terjadi karena


proses infeksi
lama/berulang,
beberapa sebab lain
seperti reaksi imunologis
dan faktor genetik
Dapat menyebabkan
atelektasis
PENJELASAN

Bronkiektasis
Etiologi Gejala
S. aureus Batuk kronik produktif, sputum
Klebsiela sp lengket dan kental (sputum 3 lapis)
Hemoptisis
Mycoplasma
Sesak napas
Non-tuberculosis
mycobacteria PF
Measles virus Ronkhi dan wheezing
Influenza virus PP
HSV Rontgen toraks
Adenovirus CT-scan toraks
Spirometri kadang terdapat
gambaran obstruktif (mirip PPOK)
PENJELASAN
CT-scan toraks

HONEYCOMB APPEARANCE
Sputum 3 lapis
TATALAKSANA

Fisioterapi dada
Antibiotik (7-10 hari)
Mild-moderate
Amoksisilin, TMP-SMX, Azitromisin PO
Moderate-severe
Gentamicin, Tobramicin IV
Infeksi Mycobacterium avium complex (MAC)
Klaritromisin + Rifampin + Etambutol + Streptomisin (18-
24 bulan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Temuan radiologis yang sesuai adalah


honeycomb appearance tepat
C. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi
adalah atelektasis tepat
D. Diagnosis pasien ini adalah bronkiektasis
akut tepat
E. Terjadi disfungsi cilia dan penurunan
clearance mukus di saluran napas tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 33 tahun
Batuk berdahak sejak 1 bulan lalu
Riwayat infeksi paru berulang FR
PF : ronkhi basah kasar (+/+), sputum 3 lapis

DIAGNOSIS >> BRONKIEKTASIS


Maka pernyataan yang kurang tepat terkait kasus ini
adalah

B. Sputum 3 lapis terdiri


dari saliva, darah, dan pus
KEYWORDS

Anak, 4 tahun
Sesak, batuk berdahak hijau sejak 3 hari lalu
KU sakit berat, HR 110x/menit, RR 32x/menit, suhu
38,2 C
PF : stridor inspiratori dan ekspiratori
Ro thorax : penyempitan subglotis

DIAGNOSIS >> TRAKEITIS


JAWABAN

E. Staphylococcus aureus
PENJELASAN

Trakeitis Bakterial
Inflamasi bakteri pada trakea
Paling sering karena S. aureus dan GABHS
Dapat menyerang semua usia
Gejala ISPA 1 – 3 hari sebelum gejala berat
Stridor
Sesak
Demam tinggi
Sekret purulen dan banyak
Tatalaksana sama dengan kasus epiglotitis
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Diagnosis
Laringoskopi direk sekret
purulent dan inflamasi area
subglotis, HARUS DILAKUKAN
DENGAN HATI-HATI (resiko tinggi
obstruksi jalan nafas)

X-ray leher lateral penyempitan


area subglotis dan irregular
tapering (pada croup simetris)
TATALAKSANA

Trakeitis Bakterial
Jaga jalan nafas sebelum melakukan tindakan lain
yang dapat meng-trigger obstruksi jalan nafas
(terutama pada anak-anak)
ETT hingga pasien stabil 24 48 jam
Trakeostomi
Dalam respiratory arrest menggunakan BMV hingga
penatalaksanaan lebih lanjut
Oksigenasi
Antibiotik
Cefuroxime dan vancomycin bila curiga MRSA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Parainfluenza virus croup


B. Influenza virus A influenza
C. Hemophilus influenza B pneumonia,
epiglotitis
D. Adenovirus common cold, rhinitis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 4 tahun
Sesak, batuk berdahak hijau sejak 3 hari lalu
KU sakit berat, HR 110x/menit, RR 32x/menit, suhu
38,2 C
PF : stridor inspiratori dan ekspiratori
Ro thorax : penyempitan subglotis

DIAGNOSIS >> TRAKEITIS

Maka etiologi tersering pada kasus ini adalah

E. Staphylococcus aureus
KEYWORDS

Anak, 5 tahun
Batuk terus menerus sejak 5 hari lalu
Batuk diawali tarikan panjang, setelah batuk anak
langsung muntah-muntah
HR 98x/menit, RR 32x/menit, suhu 37,6

DIAGNOSIS >> PERTUSIS

JAWABAN

C. Kasus ini dapat dicegah


dengan vaksin live-attenuated
PENJELASAN

Pertusis
Infeksi saluran respirasi dengan karakteristik gejala
paroxysmal cough/whooping cough
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
Antibiotik Makrolid
Azitromisin 10 mg/kgBB selama 5 hari
Eritromisin oral (12.5 mg/kgBB/kali, 4 kali sehari) selama 10
hari
Oksigen
Bila pernah terjadi sianosis atau berhenti napas atau batuk
paroksismal berat.
Tatalaksana jalan napas
Selama batuk paroksismal, letakkan anak dengan posisi
kepala lebih rendah dalam posisi telungkup, atau miring,
untuk mencegah aspirasi muntahan dan membantu
pengeluaran sekret.
PPM IDAI, Jilid 2
TATALAKSANA

Tatalaksana
Hindarkan sejauh mungkin segala tindakan yang dapat
merangsang terjadinya batuk
Jangan memberi penekan batuk, obat sedatif, mukolitik
atau antihistamin.
Obat antitusif dapat diberikan bila batuk amat sangat
mengganggu.
Jika anak demam ( 39º C) yang dianggap dapat
menyebabkan distres, berikan parasetamol.
Beri ASI atau cairan per oral. Jika anak tidak bisa minum,
pasang pipa nasogastrik dan berikan makanan cair porsi
kecil tetapi sering untuk memenuhi kebutuhan harian anak.

PPM IDAI, Jilid 2


TATALAKSANA

PPM IDAI, Jilid 2


TATALAKSANA

Pencegahan
Vaksin pertusis diberikan dalam bentuk kombinasi dengan vaksin
difteri dan tetanus. Tersedia dalam 2 jenis, yaitu whole cell
pertusis (wP) dan acellular pertusis (aP) kombinasi dengan
difteri tetanus menjadi DTwP atau DTaP
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Etiologi pada kasus ini adalah Bordetella


pertusis tepat
B. Medikamentosa yang digunakan adalah
golongan makrolid tepat
D. Perjalanan penyakit ini terdiri dari fase
kataral, paroksismal, dan kovalesens tepat
E. Pada kasus ini tidak disarankan pemberian
mukolitik tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 5 tahun
Batuk terus menerus sejak 5 hari lalu
Batuk diawali tarikan panjang, setelah batuk anak
langsung muntah-muntah
HR 98x/menit, RR 32x/menit, suhu 37,6

DIAGNOSIS >> PERTUSIS


Maka pernyataan yang tidak tepat pada kasus ini adalah

C. Kasus ini dapat dicegah


dengan vaksin live-
attenuated
KEYWORDS

Laki-laki, 31 tahun
Tenggorokan kering sejak 1 bulan lalu, batuk
berdahak sejak 5 hari
Riwayat merokok FR
PF : mukosa dinding faring bergranul,
cobblestone (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Faringitis kronik
hiperplastik
PENJELASAN

Faringitis
Peradangan dinding faring yang disebabkan
oleh virus (40- 60%), bakteri (5-40%), alergi,
trauma, iritan, dan lain-lain
PENJELASAN

Faringitis Viral vs Bakterial


PENJELASAN

Faringitis Akut vs Kronik


Berdasarkan onset dibagi menjadi akut (<10
hari) dan kronik
Faringitis kronik nyeri tidak membaik
dengan pengobatan atau sering berulang
Cari faktor resikonya
Merokok/paparan polutan
Infeksi
Alergi
Refluks asam lambung
PENJELASAN

Faringitis Kronik
Catarrhal penebalan
mukosa, tampak pelebaran
pembuluh darah dan folikel (2)
Atrophic tampak membran
tipis yang merupakan lendir
kental dengan mukosa kering
di dasarnya (3)
Hypertrophic penebalan
mukosa, dinding posterior
tampak tidak rata dan
bergranular (cobblestone) (4)
Granular tampak
pembengkakan KGB pada
dinding faring (5)
PENJELASAN

Centor Score
Skoring untuk mengetahui
penyebab faringitis akibat
infeksi GABHS (Group-A Beta
Hemolyticus Streptococcus)
TATALAKSANA

Umum istirahat cukup, minum banyak air,


kumur antiseptik
Suportif :
Antitusif-ekspektoran
Steroid : Dexamethasone 3x0,5 mg selama 3 hari
Analgetik-antipiretik
Definitif :
Viral : simtomatik (mis : Paracetamol 3x500 mg)
Bakterial : Amoksisilin 3x500 mg (10 hari) atau
Eritromisin 4x500 mg (6-10 hari)
Gonore : Ceftriaxone 2 g IM/IV (single dose)
Sumber : PPK primer
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Faringitis akut gejala akut, odinofagia,


faring hiperemis (+)
B. Faringitis kronik atrofi tampak membran
lendir tipis, dengan mukosa kering
C. Faringitis fungal biasanya disertai gejala
candidiasis oral, membran putih pada lidah,
sering pada orang imunokompromais
E. Faringitis luetika infeksi T. pallidum
(penyebab sifilis), bercak keputihan pada lidah
dan palatum, timbul gumma pada tonsil
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 31 tahun
Tenggorokan kering sejak 1 bulan lalu, batuk berdahak
sejak 5 hari
Riwayat merokok FR
PF : mukosa dinding faring bergranul, cobblestone
(+)

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

D. Faringitis kronik
hiperplastik
KEYWORDS

Anak, 6 tahun
Demam tinggi, sesak napas sejak 2 hari
HR 130x/menit, RR 28x/menit, suhu 39,0 C
PF: stridor inspiratorik, otot bantu pernapasan (+)
Ro : thumbprint sign

DIAGNOSIS >> EPIGLOTITIS

JAWABAN

B. Risiko terkena penyakit ini


dapat diminimalisir dengan
vaksinasi
PENJELASAN

Epiglotitis
Inflamasi akut pada area supraglotis, terutama
epiglotis
Paling sering karena H. influenza B (90%) dan S.
pneumonia
Onset mendadak dan progresif menjadi gagal nafas
karena obstruksi jalan nafas
Stridor inspirasi, tripod position
Pada kasus berat suara nafas menghilang + retraksi
Demam tinggi
Nyeri tenggorokan, disfagia, drooling
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Epiglotitis
Jaga jalan nafas sebelum melakukan tindakan lain
yang dapat meng-trigger obstruksi jalan nafas
(terutama pada anak-anak)
ETT hingga pasien stabil 24 48 jam
Trakeostomi
Dalam respiratory arrest menggunakan BMV hingga
penatalaksanaan lebih lanjut
Oksigenasi
Antibiotik
-lactamase resistant Ceftriaxone 50 – 75 mg/kg/hari
single dose (maksimal 2 g/hari)
Vaksin Hib pencegahan

https://www.msdmanuals.com/professional/ear,-nose,-and-throat-
disorders/oral-and-pharyngeal-disorders/epiglottitis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Penyebab tersering kasus ini adalah


parainfluenza virus croup
C. Pada kasus ini tidak diperlukan antibiotik
seharusnya diperlukan antibiotik karna
penyebabnya bakterial
D. Diagnosis kasus ini adalah
laringotrakeobronkitis akut seharusnya
epiglotitis
E. Pada rontgen PA akan tampak gambaran
wine bottle seharusnya thumbprint sign
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 6 tahun
Demam tinggi, sesak napas sejak 2 hari
HR 130x/menit, RR 28x/menit, suhu 39,0 C
PF: stridor inspiratorik, otot bantu pernapasan (+)
Ro : thumbprint sign

DIAGNOSIS >> EPIGLOTITIS

Maka pernyataan yang tepat pada kasus ini adalah


B. Risiko terkena penyakit ini
dapat diminimalisir dengan
vaksinasi
KEYWORDS

Laki-laki, 48 tahun
Batuk darah sejak 2 hari lalu, batuk sejak 2 bulan
lalu
Riwayat merokok FR
TD 130/90, HR 90x/menit, RR 24x/menit

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Atelektasis
PENJELASAN

Atelektasis
Kolapsnya sebagian atau seluruh paru akibat
deflasi alveoli
Penyebab atelektasis
Obstruktif terdapat obstruksi pada saluran napas
sehingga menghalangi pertukaran udara di alveoli.
Obstruksi dapat berupa benda asing, tumor, sekresi
mukus
Non-obstruktif adanya kompresi, defisiensi
surfaktan, proses kronik (terbentuk jaringan parut)
PENJELASAN
PENJELASAN

Gambaran radioopak pada apeks paru kanan, disertai deviasi trakea ipsilateral
Gambaran khas wedge shape
PENJELASAN

Atelektasis memiliki efek penarikan terhadap str kt r di sekitarn a


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Karsinoma paru batuk darah, penurunan


BB, sesak napas, limfadenopati, riwayat
merokok, gambaran konsolidasi pada lapang
paru
B. Efusi pleura gambaran meniscus sign
C. Pneumothoraks TTV tidak stabil,
gambaran hiperlusen avaskular
D. Abses paru tanda infeksi (+), gambaran
air-fluid level (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 48 tahun
Batuk darah sejak 2 hari lalu, batuk sejak 2 bulan
lalu
Riwayat merokok FR
TD 130/90, HR 90x/menit, RR 24x/menit

Maka diagnosis kasus ini adalah

E. Atelektasis
KEYWORDS

Laki-laki, 26 tahun
Dirujuk dengan diagnosis pneumonia
TD 100/60, HR 120x/menit, RR 30x/menit, suhu
38,5 C, saturasi oksigen 84%
PF: ronkhi basah halus kedua lapang paru
AGD : PaO2 47 mmHg, FiO2 0.9

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Acute respiratory
distress syndrome
PENJELASAN
PENJELASAN

ARDS
PENJELASAN
PENJELASAN

Index Carrico
Indikator klinis hipoksemia

PaO2/FiO2 ratio
Pada 0 mdpl, normal >500mmHg
(PaO2 = FiO2 x 500 = 0.21 x 500 ~ 105mmHg)
Digunakan pada ARDS untuk menentukan mortalitas
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Acute heart failure perburukan fungsi


jantung yang terjadi tiba-tiba
B. Hospital acquired pneumonia pneumonia
yang muncul > 48 jam pasca rawat
inap/perawatan di RS
C. Cardiogenic pulmonary edema edema
paru karena gagal jantung
E. Efusi pleura masif perkusi redup, suara
napas menurun, meniscus sign
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 26 tahun
Dirujuk dengan diagnosis pneumonia
TD 100/60, HR 120x/menit, RR 30x/menit, suhu 38,5 C,
saturasi oksigen 84%
PF: ronkhi basah halus kedua lapang paru
AGD : PaO2 47 mmHg, FiO2 0.9

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

D. Acute respiratory
distress syndrome
KEYWORDS

Laki-laki, 26 tahun
Dirujuk dengan diagnosis pneumonia
TD 100/60, HR 120x/menit, RR 30x/menit, suhu
38,5 C, saturasi oksigen 84%
PF: ronkhi basah halus kedua lapang paru
AGD : pH 7.30, pCO2 55 mmHg, HCO3 23 meq/l

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Asidosis respiratorik
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Langkah Dasar Interpretasi Analisa Gas


Darah

1. Hafalkan nilai normal


pH : acidosis 7.35 7.45 alkalosis
pCO2 : acidosis 45 35 alkalosis
HCO3 : acidosis 22 26 alkalosis

2. Kenali tujuan interpretasi AGD


1. Alkalosis vs acidosis
2. Metabolik vs respiratorik
3. Tidak terkompensasi vs terkompensasi
sebagian vs terkompensasi
PENJELASAN

Langkah Dasar Interpretasi Analisa Gas


Darah
3. Letakkan masing-masing nilai pada tabel 3x3 (pH pada
baris tengah, pCO2 dan HCO3 pada baris bawah)

pH 7.35-7.39 adalah normal, namun cenderung acidosis


pH 7.41-7.45 adalah normal, namun cenderung alkalosis
PENJELASAN

Langkah Dasar Interpretasi Analisa Gas


Darah
4. Jawab tujuan pertanyaan nomor #2
1. Menentukan acidosis vs alkalosis
Cukup jelas bila pH < 7.35 atau > 7.45
Bila pH pada kolom normal, tentukan kecenderungannya

2. Menentukan metabolik vs respiratorik


Apabila pH 1 kolom dengan PCO2, maka respiratorik
Apabila pH 1 kolom dengan HCO3, maka metabolik
Bila pH pada kolom normal, tentukan kecenderungannya

3. Tentukan kompensasinya
Jika pH normal, maka telah terkompensasi
Jika 3 nilai abnormal (tidak ada yang di kolom tengah), maka kompensasi
parsial
Jika salah satu dari PCO2 atau HCO3 normal, maka tidak terkompensasi
PENJELASAN

Contoh Kasus
1. pH 7.26, PCO2 32, HCO3 18 2. pH 7.44, pCO2 30, HCO3 21

1. pH < 7.35 acidosis 1. pH < 7.44 normal (cenderung alkalosis)


2. pH 1 kolom dengan HCO3 metabolik 2. pH 1 kolom dengan pCO2 respiratorik
3. Tidak ada yang di kolom normal 3. pH di kolom normal terkompensasi
terkompensasi sebagian
Kesimpulan :
Kesimpulan :
Alkalosis respiratorik terkompensasi
Asidosis metabolik terkompensasi sebagian
PENJELASAN

Analisa kasus ini


1. pH 7.30, PCO2 55, HCO3 23

1. pH < 7.35
acidosis
2. pH 1 kolom
dengan PaCO2
respiratorik
3. HCO3 di kolom
normal tidak
terkompensasi
Kesimpulan :
pCO2 HCO3
Asidosis respiratorik
tidak terkompensasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asidosis metabolik
B. Alkalosis respiratorik
C. Alkalosis metabolik
E. Tidak dapat disimpulkan

Pilihan lain lihat slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 26 tahun
Dirujuk dengan diagnosis pneumonia
TD 100/60, HR 120x/menit, RR 30x/menit, suhu 38,5 C,
saturasi oksigen 84%
PF: ronkhi basah halus kedua lapang paru
AGD : pH 7.30, pCO2 55 mmHg, HCO3 23 meq/l

Maka gangguan asam-basa pada kasus ini adalah

D. Asidosis respiratorik
KEYWORDS

Laki-laki, 56 tahun
Nyeri tungkai kiri mendadak
Riwayat stroke 2 tahun lalu
TD 150/90, HR 124x/menit, RR 22x/menit
PF : tungkai kiri pucat dingin, pulsasi tidak teraba
EKG : gel P diikuti QRS sempit, ritme ireguler

DIAGNOSIS >> ACUTE LIMB ISCHEMIA

JAWABAN

D. Emboli pada a. poplitea


PENJELASAN

Acute Limb Ischemia


Penurunan mendadak perfusi ekstremitas
limb threatening
Berdasarkan penyebab dibagi menjadi 3 jenis
Embolisasi thrombus bagian proksimal yang lepas dan
menyumbat daerah distal (paling sering)
Emboli berasal dari Afib, post-MI mural thrombus, AAA,
katup jantung prostetik
Thrombosis ruptur plak atheroma penumpukan thrombus
Trauma compartment syndrome

Potential embolization causes chronic limb ischemia (PAD), Afib,


MI, symptomatic AAA, peripheral aneurysm
PENJELASAN

Acute Limb Ischemia


Gejala sudden onset of
Pain A normal, pulsatile
Pallor contralateral limb
Pulseness sensitive sign of an
Perishingly cold embolic occlusion
Paresthesia & Paralysis impending
irreversible ischemia!

Perhatikan bahwa emboli bersifat akut dan mendadak, sedangkan


trombosis membutuhkan waktu lebih lama
PENJELASAN

Rutherford Classification
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Plak atherosklerosis pada a. Poplitea tidak


bersifat akut dan mendadak, nyeri tungkai dirasakan
kronik progresif
B. Ruptur plak atherosklerosis
C. Trombus pada a. Poplitea tidak bersifat akut dan
mendadak, nyeri tungkai dirasakan kronik progresif
E. Diseksi a. Poplitea masih mungkin, namun
kasusnya sangat jarang, bila dilihat dari faktor risiko
pasien maka kemungkinan emboli jauh lebih tinggi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 56 tahun
Nyeri tungkai kiri mendadak
Riwayat stroke 2 tahun lalu
TD 150/90, HR 124x/menit, RR 22x/menit
PF : tungkai kiri pucat dingin, pulsasi tidak teraba
EKG : gel P diikuti QRS sempit, ritme ireguler

DIAGNOSIS >> ACUTE LIMB ISCHEMIA

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

D. Emboli pada a. poplitea


KEYWORDS

Laki-laki, 38 tahun
Palpitasi sejak 1 jam lalu
Riwayat kelemahan tubuh sisi kiri
TD 130/80, HR 155x/menit, RR 24x/menit

DIAGNOSIS >> ATRIAL FLUTTER


JAWABAN

A. Injeksi adenosin 6 mg
PENJELASAN

Takiaritmia
Gangguan irama jantung dengan HR >100
kali/menit

Lihat kompleks QRS-nya


Narrow QRS masalah pada supraventrikel
Wide QRS masalah pada ventrikel
PENJELASAN

Takiaritmia
PENJELASAN

Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
Ireguler (jarak R-R)
Gelombang P
menghilang

Atrial Flutter:
Reguler (jarak R-R)
Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN

Wide QRS

Ventricular tachycardia (VT)


monomorfik

Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik

Ventricular fibrillation (VF)


TATALAKSANA

QRS sempit (supraventrikular)


SVT
Manuver vagal, adenosin, CCB non dihidropiridine
(Verapamil, Diltiazem), beta blocker
Atrial fibrilasi dan flutter
CCB non dihidropiridine (Verapamil, Diltiazem),
beta blocker

QRS lebar (ventricular)


VT antiaritmik (Amiodarone 150 mg IV)
TATALAKSANA

Vagal Maneuver
1. Batuk kencang dan kuat selama beberapa kali
2. Stimulus dingin menaruh ice-pack pada wajah sekitar
10 detik (Di er s reflex)
3. Pijat karotis posisi leher ekstensi, lalu memijat salah
satu sisi dengan gerakan memutar selama 10 detik
4. Gagging memicu refleks muntah dengan
menggunakan tongue depressor lalu menyentuh faring
5. Valsava maneuver mengedan atau meniup spuit 10 cc
hingga plunger bergerak (atau selama 15-20detik)

Kontraindikasi manuver vagal


Riwayat MI, TIA/stroke, VT/VF, bruit pada a. carotis
TATALAKSANA

Vagal Maneuver
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Injeksi Amiodarone 150 mg takiaritmia


stabil dengan kompleks QRS lebar
C. Pemberian Diltiazem atau Bisoprolol
medikamentosa untuk kasus SVT, AF, atrial
flutter
D. Pijat karotis kontraindikasi pada kasus ini
karena riwayat stroke/TIA
E. Kardioversi tersinkronisasi apabila kondisi
tidak stabil
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 38 tahun
Palpitasi sejak 1 jam lalu
Riwayat kelemahan tubuh sisi kiri
TD 130/80, HR 155x/menit, RR 24x/menit

DIAGNOSIS >> ATRIAL FLUTTER


Maka tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah

A. Injeksi Adenosin 6 mg
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Lemas dan kram otot sejak 2 jam lalu
Riwayat op tiroid FR
TD 100/60, HR 54x/menit, RR 16x/menit
Chvostek sign (+)
EKG : pemanjangan interval QT

DIAGNOSIS >> HIPOKALSEMIA


JAWABAN

D. Kalsium 7,5 mg/dl


PENJELASAN
Normal Ca 8.5 10 mEq/L

Narrowing of the QRS complex


Reduced PR interval
T wave flattening and inversion
Prolongation of the QT-interval
(salah satu yang paling dominan)
Prominent U-wave
Prolonged ST and ST-depression

Extremely wide QRS


Low R wave
Disappearance of p waves
Tall peaking T waves
Shortening of the QT-interval
Osborn waves (J wave)
PENJELASAN

Hiperkalemia
PENJELASAN
PENJELASAN

Normal K 3.5 5 mEq/L

Gelombang T datar atau terbalik (inverted)


Dapat tampak gelombang U

Gelombang P melebar, amplitudo kecil


QRS complex: Kompleks QRS melebar,
Gelombang T tinggi (tall-T)
K+ > 7.5 mEq/L dapat terjadi VF
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kalium 2.3 mEq/l hipokalemia, flat T


B. Natrium 125 mEq/l hiponatremia
C. Kalium 5.4 meq/l hiperkalemia, tall T
E. Kalsium 11.2 mg/dl hiperkalsemia,
pemendekan interval QT
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Lemas dan kram otot sejak 2 jam lalu
Riwayat op tiroid FR
TD 100/60, HR 54x/menit, RR 16x/menit
Chvostek sign (+)
EKG : pemanjangan interval QT

DIAGNOSIS >> HIPOKALSEMIA


Maka kemungkinan hasil lab elektrolit pada kasus ini
adalah

D. Kalsium 7,5 mg/dl


KEYWORDS

Laki-laki, 48 tahun
Riwayat HT dan dislipidemia tidak terkontrol
TD 145/90, HR 80x/menit, RR 18x/menit
Kolesterol 220 mg/dl, LDL 140 mg/dl, HDL 45 mg/dl
Diberikan Candesartan 1x8 mg, Captopril 2x12,5
mg, dan Atorvastatin 1x20 mg

DIAGNOSIS >> HT STAGE 1 + DISLIPIDEMIA


JAWABAN

C. Memberikan Candesartan
dan Captopril bersamaan
PENJELASAN

Hipertensi
Penegakan diagnosis dilakukan dengan 2 kali
pengukuran tekanan darah pada 2 kunjungan yang
berbeda
PENJELASAN

Pengukuran
PENJELASAN

Pengukuran

Korotkoff fase 1 = TD sistol


Korotkoff fase 5 = TD diastol
TATALAKSANA

Perbedaan JNC VII dan VIII terletak di target terapi


tekanan darah dan DOC awal
JNC VII DOC awal thiazide (non-black, no comorbids)
JNC VIII DOC awal thiazide/ACEI/ARB/CCB (non-black, no
comorbids)
TATALAKSANA

Klasifikasi Obat Hipertensi


Diuretic HCT, furosemide
BB Bisoprolol, carvedilol
ACEI Captopril, Ramipril, Lisinopril
ARB Valsartan, Candesartan
CCB Dihydropyridine Amlodipin, Nifedipine
Non- Verapamil, Diltiazem
dihydropyridine
Aldo-ANT Spironolactone
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Efek Samping Antihipertensi

Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. 2019


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Memberikan Candesartan dengan dosis 1x8


mg tidak masalah
B. Tidak merujuk pasien ke Sp.PD kondisi
pasien masih dalam taraf kompetensi 4
D. Memberikan atorvastatin dengan dosis 1x20
mg tepat
E. Memberikan obat golongan statin dibanding
fibrat penggunaan statin diutamakan, kecuali
pada kasus TG > 500 digunakan fibrat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 48 tahun
Riwayat HT dan dislipidemia tidak terkontrol
TD 145/90, HR 80x/menit, RR 18x/menit
Kolesterol 220 mg/dl, LDL 140 mg/dl, HDL 45 mg/dl
Diberikan Candesartan 1x8 mg, Captopril 2x12,5 mg,
dan Atorvastatin 1x20 mg

DIAGNOSIS >> HT STAGE 1 + DISLIPIDEMIA

Maka tindakan dokter yang kurang tepat adalah

C. Memberikan Candesartan
dan Captopril bersamaan
KEYWORDS

Laki-laki, 67 tahun
Nyeri dada hebat seperti disayat pisau
Riwayat HT tidak terkontrol FR
TD 140/90mmHg, HR 90x/mnt, RR 28x/mnt, suhu 36,7oC
CT-scan : robekan aorta ascendens-descendens

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Diseksi aorta tipe I


PENJELASAN

Diseksi Aorta
Robeknya lapisan tunika intima aorta pemisahan
dinding aorta membentuk lumen palsu
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Kapan harus curiga adanya


diseksi aorta?
PENJELASAN
PENJELASAN

Diseksi Aorta
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi CXR, USG, Echo, CT (definitif)
EKG
Bisa normal
ST elevasi inferior
Gambaran pericarditis, electrical alternans
(tamponade)
Darah lengkap + enzim jantung
Leukositosis
¼ kasus troponin meningkat (bila menyebabkan
iskemia)
D-dimer positif
https://litfl.com/acute-aortic-dissection/
PENJELASAN

X-ray thorax
1/3 kasus biasanya
normal
Wide mediastinum,
loss of aortic knob,
calcium sign
Calcium sign
Measure the distance from
the white line to the outer
edge of the aortic knob, a
distance >0,5cm is
considered a positive sign

http://sjrhem.ca/rcp-aortic-dissection/
PENJELASAN

USG (POCUS) USG (POCUS)


Dissection flap diatas Pericardial effusion
katup aorta (retrograde dissection
Low sensitivity, high into the pericardium)
specificity
http://sjrhem.ca/rcp-aortic-dissection/
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diseksi aorta tipe A


B. Diseksi aorta tipe B
D. Diseksi aorta tipe II
E. Diseksi aorta tipe III
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 67 tahun
Nyeri dada hebat seperti disayat pisau
Riwayat HT tidak terkontrol FR
TD 140/90mmHg, HR 90x/mnt, RR 28x/mnt, suhu
36,7oC
CT-scan : robekan aorta ascendens-descendens

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

C. Diseksi aorta tipe I


KEYWORDS

Laki-laki, 17 tahun
Nyeri dada kiri 10 menit lalu saat beristirahat
TD 120/80, HR 88x/menit, RR 20x/menit
EKG : ST-elevasi lead V1-V4
Konsumsi ISDN 5 mg gejala membaik, EKG
normal

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Angina varian
PENJELASAN

Angina Pektoris
Iskemi miokardium karena ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan pasokan oksigen
menimbulkan gejala nyeri dada

Etiologi aterosklerosis
di pembuluh darah jantung
Saat aktivitas
penyempitan pembuluh
darah supply darah
tidak adekuat timbul
gejala khas angina
PENJELASAN

Inti dari angina chest


pain adalah adanya
ketidakseimbangan
antara supply dan
demand oksigen
PENJELASAN

Angina Pektoris
Dibagi menjadi 3 jenis
Stable angina/classic angina/effort angina
Unstable angina/crescendo angina
Variant angina/vasospasm angina/Prinzmetal
angina
PENJELASAN

Prinzmetal Angina
Disebabkan karena vasospasme arteri koroner
Mekanisme masih
belum diketahui
kemungkinan karena
disfungsi endotelium
Tidak berhubungan
dengan aterosklerosis

Gejala
Nyeri dada timbul saat
istirahat
Hilang dengan NTG
PENJELASAN

Stable Angina Pectoris


Disebabkan karena obstruksi arteri koronari
karena plak atheroma

Dicetuskan oleh 4 E’s Gejala


Eating Nyeri dada kiri 5-10 menit,
Emotion hilang dengan istirahat/NTG
Exertion/exercise
Nyeri dada bersifat
Extreme temperature
retrosternal Menjalar ke
bahu, lengan, rahang,
Pemeriksaan Penunjang epigastrik biasanya
EKG biasanya normal
disebelah kiri
Treadmill test
PENJELASAN

Unstable Angina
Pectoris
Disebabkan karena
obstruksi arteri koronari
karena plak atheroma
progresif

Gejala
Nyeri dada kiri >10 menit,
tidak hilang dengan istirahat
Bersifat crescendo
Muncul ketika beraktivitas
maupun istirahat
Dapat menyebabkan MI
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Angina stabil angina yang dirasakan ketika


beraktivitas, membaik bila istirahat
C. STEMI angina yang dirasakan ketika
beraktivitas maupun istirahat, perubahan EKG (ST-
elevasi), enzim jantung meningkat
D. NSTEMI angina yang dirasakan ketika
beraktivitas maupun istirahat, perubahan EKG (non
ST-elevasi), enzim jantung meningkat
E. Angina tidak stabil angina yang dirasakan
ketika beraktivitas maupun istirahat, perubahan
EKG (non ST-elevasi), enzim jantung normal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 17 tahun
Nyeri dada kiri 10 menit lalu saat beristirahat
TD 120/80, HR 88x/menit, RR 20x/menit
EKG : ST-elevasi lead V1-V4
Konsumsi ISDN 5 mg gejala membaik, EKG
normal

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

A. Angina varian
KEYWORDS

Laki-laki, 52 tahun
Nyeri pinggang kiri menjalar ke selangkangan,
BAK kemerahan
Sering menahan BAK FR
PF : nyeri ketok CVA kiri positif
BNO-IVP hidronefrosis derajat 3
DIAGNOSIS >> HN GRADE 3 E.C.
URETEROLITHIASIS
JAWABAN

C. Clubbing
PENJELASAN

Hidronefrosis
Distensi kaliks ginjal akibat penumpukkan cairan
Paling sering disebabkan
obstruksi pada area distal pelvis
paling sering batu ginjal atau
batu ureter
Gejala
Sulit buang air kecil
nyeri pinggang (batu ginjal)
atau menjalar hingga
selangkangan (batu ureter) USG Ginjal dilatasi pelvis renalis

Terapi medikamentosa pada hidronefrosis terbatas untuk


mengurangi nyeri dan mengobati/mencegah infeksi
PENJELASAN

Grading Hidronefrosis
1. Kaliks berbentuk blunting (tumpul)
2. Kaliks berbentuk flattening (datar)
3. Kaliks berbentuk clubbing (menonjol)
4. Kaliks berbentuk ballooning (menggembung)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ballooning
B. Flattening
D. Blunting
E. Dilating tidak ada istilah ini

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 52 tahun
Nyeri pinggang kiri menjalar ke selangkangan, BAK
kemerahan
Sering menahan BAK FR
PF : nyeri ketok CVA kiri positif
BNO-IVP hidronefrosis derajat 3

DIAGNOSIS >> HN GRADE 3 E.C. URETEROLITHIASIS

Maka gambaran radiologis pada kasus ini adalah

C. Clubbing
KEYWORDS

Laki-laki, 24 tahun
Nyeri pada buah zakar, memberat sejak 2 hari lalu,
buah zakar bengkak, demam (+)
Riwayat promiskuitas FR
TD 120/70, HR 86x/mnt, RR 18x/mnt, suhu 38.6oC

DIAGNOSIS >> EPIDIDIMITIS

JAWABAN

E. Testis ipsilateral
terangkat
PENJELASAN

Epididimitis
Infeksi epididimis struktur di atas testis
PENJELASAN

Epididimitis
Gejala
Bengkak pada skrotum dengan onset bertahap (tidak
mendadak seperti torsio), biasanya unilateral
Disuria, frequency, dan urgency (LUTS)
Demam
Biasanya tidak disertai mual muntah (pada torsio
disertai mual muntah)
Dapat disertai duh dari OUE
Prehn sign (+), refleks kremaster (+)
PENJELASAN
PENJELASAN

Epididimitis
Bila terjadi >6 minggu disebut epididimitis
kronis
Bedakan dengan orkitis dan epididimoorkitis
Pada orkitis, infeksi/radang terjadi pada testis
Pada epididimoorkitis, infeksi/radang terjadi pada
epididimis dan testis
PENJELASAN

Diagnosis banding Scrotal Pain


Epididimitis/Orkitis/
Torsio testis Torsio appendix testis
Epididimoorkitis
KONDISI EMERGENSI Bukan suatu emergensi Bukan suatu emergensi
Nyeri muncul mendadak Nyeri muncul mendadak,
Nyeri muncul gradual
dengan intensitas nyeri intensitas nyeri tidak
(bertahap)
sangat hebat seberat torsio testis
Bell clapper deformit Bl e dot sign -

Prehn sign negatif - Prehn sign positif

Reflex kremaster (-) Reflex kremaster (+)

Blue dot sign


Massa berwarna kebiruan
yang dapat dipalpasi dan
teraba di bawah skrotum
PENJELASAN

Epididimitis
Farmakologis
Suportif Analgesik
Dapat diberikan asetaminofen (paracetamol) atau
NSAID
Antibiotik pemilihan antibioitk presumtif
berdasarkan kecurigaan organisme penyebab
Epididimitis karena IMS (Chlamydia dan GO)
Ceftriaxone 250 mg IM single dose + Doksisiklin
2x100 mg PO selama 10 hari
Epididimitis karena IMS + anal seks (Chlamydia,
GO, dan bakteri enteric i.e. E. coli)
Ceftriaxone 250 mg IM single dose + Levofloxacin
1x500 mg PO selama 10 hari
PENJELASAN

Epididimitis
Non-farmakologis
Kurangi aktivitas fisik
Elevasi skrotum Untuk mengurangi rasa nyeri,
seperti pada pemeriksaan Prehn s sign
Kompres dingin
Sitz bath
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Nyeri testis membaik phren sign (+)


B. Testis kontralateral terangkat seharusnya
ipsilateral
C. Nyeri testis menetap atau memburuk
phren sign (-)
D. Sfingter ani eksterna kontraksi tes refleks
bulbokavernous (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 24 tahun
Nyeri pada buah zakar, memberat sejak 2 hari lalu,
buah zakar bengkak, demam (+)
Riwayat promiskuitas FR
TD 120/70, HR 86x/mnt, RR 18x/mnt, suhu 38.6oC

DIAGNOSIS >> EPIDIDIMITIS

Maka hasil uji refleks kremaster pada kasus ini adalah

E. Testis ipsilateral
terangkat
KEYWORDS

Wanita, 23 tahun
Nyeri BAK sejak 3 hari lalu, BAK tidak lampias
Sedang hamil 12 minggu apabila ada keyword
hamil perhatikan pengg naan obat
PF : nyeri tekan suprapubik (+)

DIAGNOSIS >> SISTITIS

JAWABAN

E. Amoksisilin 3x500 mg
PO selama 3 hari
PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih

Anatomis
Atas pyelonephritis, renal/perinephric abscess,
prostatitis
Bawah urethritis, cystitis

Klinis
Non-komplikata ISK bawah pada wanita
Komplikata ISK atas pada wanita, ISK pada pria
dan wanita hamil, ISK dengan gangguan
struktural/neurologis/ imunosupresi
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Etiologi ISK
Non-komplikata
Komplikata
E. Coli (80%), Proteus,
E.Coli (30%),
Klebsiella, S.
enterococci (20%)
saprophyticus

Urethritis
Catheter-associated C. trachomatis, N.
Yeast (30%), E. coli gonorrhoeae,
(25%) Ureaplasma urealyticum,
T. vaginalis, HSV

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Sistitis
Dysuria, urgensi, frekuensi, hematuria, nyeri
suprapubik

Urethritis
Mirip dengan sistitis dengan urethral discharge, nyeri
suprapubic (-)

Prostatitis
Kronik mirip dengan sistitis dengan gejala obstruksi
(hesitansi, weak stream)
Akut nyeri perineal, demam, nyeri tekan prostat
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Pielonefritis
Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual-
muntah, diare

Abses renal
Mirip dengan pielonefritis dan demam persisten
dengan pengobatan antibiotik yang adekuat

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis
Pyuria + bacteriuria hematuria nitrit
Kultur urin
Kultur darah
Terutama pada pasien denan demam dan ISK
komplikata
CT-Scan abdomen
Kecurigaan abses renal pada pasien dengan
pielonefritis yang tidak membaik dalam 72 jam
pengobatan
USG renal, voiding cystography
ISK rekuren pada pria
PENJELASAN

Panel Urinalisis
Angka
Temuan Indikator Infeksi
Normal
Leukosit
- Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan
Epitel <5
adanya kontaminasi flora kulit
pH meningkat pada infeksi bakteri urease
pH 4,5-8
(P. mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN

Kultur Urin
Merupakan pemeriksaan gold standard
untuk mendiagnosis ISK
Spesimen dapat diambil dari urin pancar
tengah (midstream/clean-catch) atau kateter
(pada pasien yang terpasang kateter)
Bakteri 105 CFU/mL pada wanita
Bakteri 103 CFU/mL pada pria/kateter
Pada pyuria dan kultur (-) pyuria steril
Urethritis, nephritis, renal TB, benda asing
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Cara pengambilan sampel urin midstream, yaitu


urin yang keluar pertama dan yang menetes saat
sudah selesai BAK TIDAK diambil sebagai sampel
karena kemungkinan kontaminasi yang tinggi
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Sistitis - Non-komplikata
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg PO untuk 5 hari
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 3 hari
- Komplikata
- Fluorokuinolon untuk 7 14 hari
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
- Levofloxacin 1 x 250 mg PO
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 7 14 hari
Catheterized Lepas kateter (apabila tidak memungkinkan ganti baru) dan
terapi antibiotik sama seperti sistitis
Uretritis Tatalaksana untuk Neisseria dan Chlamydia
- Neisseria Ceftriaxone 250 mg IM dan Azitromycin 1 gr
PO (single dose)
- Chlamydia Doxycyxlin 2 x 100 mg PO untuk 7 hari atau
Azitromycin 1 gr PO (single dose)

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Prostatitis Fluorokuinolon/TMP SMX PO untuk 14 28 hari pada
kasus akut dan 6 12 minggu pada kasus kronik
Pielonefritis - Rawat jalan
- Fluorokuinolon PO untuk 7 hari
- TMP SMX PO untuk 14 hari
- Rawat inap
- Ceftriaxone atau Ampisilin-sulbaktam IV untuk 14 hari,
ganti PO bila klinis membaik dan afebris setelah 24-48
jam
Abses renal Drainase dan terapi antibiotik seperti pielonefritis

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ciprofloxacin 2x500 mg PO selama 7 hari


hindari penggunaan florokuinolon dalam
kehamilan
B. Cotrimoxazole 2x960 mg PO selama 3 hari
penggunaan obat ini hanya pada trimester 2
C. Cefadroxil 2x500 mg PO selama 7 hari
tidak ada dalam rekomendasi
D. Levofloxacin 750 mg dosis tunggal hindari
penggunaan florokuinolon dalam kehamilan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 23 tahun
Nyeri BAK sejak 3 hari lalu, BAK tidak lampias
Sedang hamil 12 minggu apabila ada ke ord hamil
perhatikan penggunaan obat
PF : nyeri tekan suprapubik (+)

DIAGNOSIS >> SISTITIS

Maka tatalaksana pada kasus ini adalah

E. Amoksisilin 3x500 mg
PO selama 3 hari
KEYWORDS

Laki-laki, 70 tahun
Nyeri perut bawah, tidak bisa BAK sejak 2 hari
lalu
Sebelumnya BAK sulit, harus mengejan
RT : prostat membesar, kenyal, nyeri (-)

DIAGNOSIS >> RETENSI URIN E.C. BPH


JAWABAN

A. Pemasangan kateter
urin
PENJELASAN

BPH
Diagnosa histologis proliferasi sel epitel dan
stroma prostat dan gangguan apoptosis sel
sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar
Normal part of aging process dependen terhadap
hormon testosterone dan dihidrotestosteron (DHT)
Paling sering pada zona transisional dan periurethral
Gejala utama disfungsi berkemih karena prostat
menekan urethra sehingga menyebabkan bladder
outlet obstruction (BOO) LUTS
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
- Fungsi ginjal
- Urinalisis
- PSA (N <4ng/mL)
- USG
PENJELASAN

Skoring IPSS berguna


untuk melihat keparahan
gejala dan menentukan
terapi selanjutnya
Skor 1 7 Mild
Skor 8 19 Moderate
Skor 20 35 Severe
PENJELASAN

Komplikasi BPH
TATALAKSANA

Pasien sering kali datang dengan keluhan utama


retensio urin segera evakuasi
Pemasangan kateter urin (foley catheter)
Pungsi suprapubik
Sistostomi

Evakuasi urin dengan diaspirasi Pemasangan kateter langsung ke


menggunakan spuit buli melalui lubang kecil dari kulit
yang dibuat di regio suprapubik
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Terapi farmakologis
Alpha 1-blocker
Selective prazosin 2 20 mg/hari (short
acting), terazosin 1 20 mg/hari (long acting)
Partially Subtype (uroselective) tamsulosin
0,4 0,8 mg/hari, silodosin 8 mg/hari
5-alpha reductase inhibitor
Dutasteride 0,5 mg/hari
Finasteride 0,5 mg/hari

Terapi definitif
TURP, TUIP, Prostatektomi
TATALAKSANA

Reseptor yang spesifik hanya ada di prostat


Alpha-1a

Alpha-1 Receptor Blockade in BPH


Komponen signifikan LUTS akibat BPH
diakibatkan oleh adanya tegangan pada otot
halus di stroma prostat, uretra, dan leher
vesica dimediasi alpha-1-adrenergic receptor
Alpha-adrenergic receptor blocking agent dapat
menurunkan tegangan di leher vesica, prostat,
dan uretra dengan cara merelaksasi otot halus
dan memperlancar aliran urine
TATALAKSANA

Kelompok penghambat alfa berdasarkan subtipe


selektifitas reseptor dan durasi half-life
Nonselective alpha-blockers phenoxybenzamine
Selective short-acting alpha-1 blockers prazosin,
alfuzosin, indoramin
Selective long-acting alpha-1 blockers terazosin,
doxazosin, slow-release (SR) alfuzosin
Partially subtype (alpha-1a) selective agents
tamsulosin (Harnal®), silodosin
TATALAKSANA

5-Alpha Reductase in BPH


Mengurangi pembentukan dihidrotestosteron
(DHT) dari testosterone
Dapat memperkecil volume prostat
Dutasteride memiliki efek supresi lebih hebat dari
finasteride
Dapat menyebabkan gangguan libido
PENJELASAN
PENJELASAN

Staging Kanker Nasofaring


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pungsi suprapubik bila gagal pemasangan


kateter
C. Furosemide IV tidak tepat
D. Tamsulosin PO dapat diberikan, namun
yang terutama adalah pemasangan kateter
E. Ketorolac IV analgetik, namun bukan pada
kasus ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 70 tahun
Nyeri perut bawah, tidak bisa BAK sejak 2 hari lalu
Sebelumnya BAK sulit, harus mengejan
RT : prostat membesar, kenyal, nyeri (-)

DIAGNOSIS >> RETENSI URIN E.C. BPH

Maka tatalaksana awal kasus ini adalah

A. Pemasangan kateter
urin
KEYWORDS

Laki-laki, 38 tahun
Nyeri hebat pada perut bawah dan keluar darah dari
kemaluan post KLL
PF : ekimosis r. suprapubik
CT-sistogram : ekstravasasi kontras mengisi ruang
antar lamina usus dan ruang pararenal anterior

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Trauma buli tipe V


PENJELASAN

Ruptur Organ
Organ Gejala
Ginjal Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke
selangkangan, jarang terjadi,
hematuria
Buli/kandung kemih Nyeri di suprapubik, hematuria
Uretra anterior Nyeri di selangkangan, paling
sering karena straddle injury,
butterfly hematoma, darah
menetes dari OUE
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya
disebabkan fraktur pelvis, floating
prostate
PENJELASAN

Ruptur Buli
Prevalensi 2% dari
keseluruhan kasus
trauma tumpul, penyebab
paling sering kecelakaan
lalu lintas (90%)
Kebanyakan terjadi
bersamaan dengan
fraktur pelvis
Bagian kubah kandung
kemih merupakan daerah
terlemah dan tersering
mengalami ruptur
PENJELASAN

Ruptur Buli

Gejala
Gross hematuria
Sulit BAK
Distensi abdomen
Nyeri suprapubik
Jejas/fraktur pelvis

Pemeriksaan penunjang
Sistogram retrograde
(gold standard)
PENJELASAN

Ruptur Buli
Vesika urinaria merupakan organ ekstraperitoneal
(tidak dibungkus oleh lapisan peritoneum)

Bila rupture hanya terbatas pada vesika urinaria, maka


ekstravasasi kontras hanya akan terbendung di sekitar
vesika urinaria (perivesika)

Bila terjadi trauma hebat atau penetrating, selain rupture


vesika, dapat disertai robeknya peritoneum
ekstravasasi kontras masuk ke dalam kavum peritoneum
dan menyebar luas (difus)
PENJELASAN
PENJELASAN

Ruptur Buli
Ruptur buli ekstraperitoneal
Paling sering terjadi
Berasosiasi dengan fraktur pelvis
Ekstravasasi kontras berbentuk seperti
pijaran api (flame shaped) ke regio
obturator/ ruang prevesicular Retzius
Tatalaksana kateter foley 7-14 hari

Ruptur buli intraperitoneal


Lebih jarang terjadi
Berasosiasi dengan cedera langsung pada
kandung kemih yang penuh
Kontras masuk hingga ke ruang
intraperitoneum (masuk ke atas)
Tatalaksana repair laparoskopi
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Trauma buli tipe I


B. Trauma buli tipe II
C. Trauma buli tipe III
D. Trauma buli tipe IV

Pilihan lain lihat slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 38 tahun
Nyeri hebat pada perut bawah dan keluar darah dari
kemaluan post KLL
PF : ekimosis r. suprapubik
CT-sistogram : ekstravasasi kontras mengisi ruang
antar lamina usus dan ruang pararenal anterior

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

E. Trauma buli tipe V


KEYWORDS

Wanita, 19 tahun
Ke klinik gigi untuk pemasangan veneer
Ternyata tidak ditanggung oleh BPJS

JAWABAN

A. Pelayanan pasien avian


influenza pada kondisi wabah
PENJELASAN

Pelayanan yang tidak ditanggung


oleh BPJS
Gangguan akibat sengaja menyakiti dan/atau hobi yang
membahayakan diri sendiri
Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui
prosedur sebagaimana diatur dalam peraturan yang
berlaku
Pelayanan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
dengan BPJS, kecuali kasus gawat darurat
Pelayanan untuk tujuan kosmetik/estetik
Pelayanan untuk mengatasi infertilitas
Sumber: http://www.bpjs-kesehatan.net/2015/11/kasus-pengobatan-yang-tidak-di-tanggung.html
PENJELASAN

Pelayanan yang tidak ditanggung


oleh BPJS
Pelayanan meratakan gigi
Penyakit akibat ketergantungan obat/alkohol
Pengobatan alternatif (sinshe, akupunktur, dll)
Alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu bayi
Pelayanan kesehatan akibat bencana alam, KLB, dan
wabah

Sumber: http://www.bpjs-kesehatan.net/2015/11/kasus-pengobatan-yang-tidak-di-tanggung.html
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pembiayaan lab selama rawat inap


tanggungan BPJS
C. Pelayanan gawat darurat di RS yang tidak
bekerjasama dengan BPJS ditangani terlebih
dahulu kondisi kegawatan, pasien tidak perlu
bayar, RS akan menagih BPJS dengan
memberikan nomor kartu peserta pasien
D. Tindakan LE pada pasien dengan peritonitis
akut tanggungan BPJS
E. KLL dengan biaya perawatan Rp 30.000.000
sisa 10.000.000 merupakan tanggungan
BPJS
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 19 tahun
Ke klinik gigi untuk pemasangan veneer
Ternyata tidak ditanggung oleh BPJS

Maka kondisi lain yang tidak ditanggung BPJS adalah

A. Pelayanan pasien avian


influenza pada kondisi
wabah
KEYWORDS

Laki-laki, 38 tahun lemas sisi tubuh kanan


sejak 3 jam
Bicara pelo (+), riwayat HT DM (+)
PF : kekuatan motorik : 3333/5555, hemiparesis
dekstra sentral, palsi N.VII, XII dekstra
Keluhan membaik setelah 6 jam

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Transient Ischemic Attack


PENJELASAN

TIA dan RIND

Transient Ischemic Attack Defisit


neurologis akut yang kembali menjadi
normal kurang dari 24 jam.

Reversible Ischemic Neurologic


Deficit Gejala lebih dari 24 jam,
membaik dalam 72 jam
PENJELASAN

Etiologi dan lokasi


Lokasi:
10 % vertebrobasiler
80% carotid
10% uncertain
PENJELASAN

TIA vertebrobasiler/ VBI


(vertebrobasiler insufficiency)
Merupakan gangguan iskemia pada otak bagian posterior
Durasi < TIA karotis
Simptoms:
Vertigo
Defek visual
Defek pendengaran
Parestesia

Hint! TIA carotis menyerupai gejal stroke pada umumnya


TIA Vertebrobasiler menyerupai gejala ggn N.VIII
PENJELASAN
Skoring ABCD2 untuk
menilai risiko stroke
setelah TIA
TATALAKSANA

Tatalaksana TIA
Anti agregasi platelet :
Aspirin 1 x 80mg
Klopidogrel 1 x 75mg
Warfarin (pada pasien dengan AF) 1 x 2mg
Tatalaksana faktor risiko :
Hipertensi
DM
Dislipidemia
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Reversible Ischemic Neurology Deficit Menetap lebih


dari 24 jam tetapi < 72 jam (dalam 72 jam kembali seperti
semula)
C. Stroke iskemik Keluhan menetap lebih dari 24 jam
dan menetap > 3 hari, hemiparesis dengan GCS biasanya
CM, pelo
D. Stroke hemoragik Keluhan menetap lebih dari 24 jam
dan menetap > 3 hari, GCS sopor, diawali muntah atau
nyeri kepala
E. Gangguan elektrolit Biasanya ada riwayat muntah
hebat/diare persisten, terdapat tanda-tanda dehidrasi,
kelemahan simetris bilateral, terdapat angka pemeriksaan
elektrolit yang terganggu(biasanya
hiponatremia/hipokalemia)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 38 tahun lemas sisi tubuh kanan
Bicara pelo (+), riwayat HT DM (+)
PF : kekuatan motorik : 3333/5555, hemiparesis
dekstra sentral, palsi N.VII, XII dekstra
Keluhan membaik setelah 6 jam

Maka, diagnosisnya adalah

A. Transient Ischemic Attack


KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Keempat ekstremitasnya mati rasa dan tidak bisa
digerakkan sejak 2 hari SMRS KLL 3 hari SMRS
Kelemahan dirasakan paling berat pada lengan
atas dibandingkan tungkai bawah.
PF neurologi kekuatan motorik ekstremitas atas
3333/3333 dan ekstremitas bawah 4444/4444
DIAGNOSIS >> CENTRAL CORD SYNDROME

PERNYATAAN YANG KURANG TEPAT ??


JAWABAN

E. Semua jawaban diatas tepat


PENJELASAN

Spinal Cord Injury

Lesi Setinggi
Thoracal &
Lumbal
menyebabkan
paraplegia

Trumatic Spinal cord injury, Nature Review ; 2017


PENJELASAN

Potong Lintang Medulla Spinalis

Lesi dapat bersifat: total, sentral, anterior, posterior, dan hemiseksi


Total / Complete : semua fungsi hilang (motorik, nyeri dan suhu,
propriosepsi dan vibrasi)
PENJELASAN

Anterior Cord Syndrome


Karena kompresi dari anterior spinal cord, burst fracture
Manifestasi
Eks Bawah lebih berat dibandingkan ekst atas
Motoric, pain, temperature loss
Proriosepsi, Vibratory baik (posterior)
PENJELASAN

Hemiseksi/ Brown Sequard


Syndrome
Trauma penetrasi
Ipsilateral defisit : motor, propriosepsi, vibratory
Kontralateral defisit: pain, temperature 2 level dibawah
(jaras spinothalamikus menyeberang medula spinalis)
PENJELASAN

Perhatikan nyeri dan suhu


dipersarafi traktus
spinothalamic

Setelah diberi stimulus di


sisi L dia akan menyilang
di medspin ke sisi R

Karena Kerusakan pada sisi


kanan, maka manifestasi
nyeri & suhu di sisi kiri
PENJELASAN

Posterior Cord Syndrome


Jarang
Hilangnya propriosepsi
Fungsi lainnya baik
PENJELASAN

Central Cord Syndrome


Kelemahan ekstremitas atas lebih buruk dibandingkan
ekstremitas bawah
EKSKLUSI TIDAK SESUAI DENGAN YANG LAIN
TATALAKSANA

Spinal Cord Injury

SEGERA DIMULAI 8 JAM SETELAH CEDERA

Onset ≦ 8 jam Methylprednisolone IV bolus 30mg/kg (15


menit) tunggu 45 menit 5.4 mg/kg/jam (23 jam sisanya)

Adams ; Principle of Neurology ; p1245


A Clinical Practice Guideline for the Management of Acute-
Spinal Cord Injury: Introduction, Rationale, and Scope
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diagnosis pasien adalah Central cord syndrome


B. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan
keluhan diatas adalah syringomyelia
C. Topis dari lesi pasien adalah sekitar canalis
centralis
D. Keluhan pasien dipengaruhi tidak faktor usia

Semua pernyataan diatas benar sesuai dengan


diagnosis
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Laki-laki, 35 tahun
Keempat ekstremitasnya mati rasa dan tidak bisa
digerakkan sejak 2 hari SMRS KLL 3 hari SMRS
Kelemahan dirasakan paling berat pada lengan
atas dibandingkan tungkai bawah.
PF neurologi kekuatan motorik ekstremitas atas
3333/3333 dan ekstremitas bawah 4444/4444
DIAGNOSIS >> CENTRAL CORD SYNDROME
Maka, pernyataan yang kurang tepat adalah

E. Semua jawaban diatas tepat


KEYWORDS

Pria, 69 tahun pusing berputar sejak 6 jam


Hilang keseimbangan, diplopia (+)
Riw. HT dan DM tidak terkontrol
KU : CM, TTV TD 160/90, HR 92x, RR 24x
Kekuatan motorik 5555/3333
Romberg (+), nistagmus (+)

DIAGNOSIS >> STROKE NON-HEMORRHAGIC

LOKASI PATOLOGIS ??

JAWABAN

B. Vertebrobasiler artery
PENJELASAN

Stroke
Sindrom dengan karakteristik:
Tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau
global yang berkembang dengan cepat
Adanya gangguan fungsi serebral yang
berlangsung lebih dari 24 jam
Atau kematian tanpa terdapat penyebab selain
yang berasal dari vaskular
Klasifikasi:
Stroke Hemoragik (20-
Stroke Iskemik (70-80%)
30%)

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Area Perfusi Serebral

Anterior : Bagian eks. Bawah


Media : Bagian eks. Atas
Posterior : Penglihatan
Adams ; Principles of Neurology
PENJELASAN

Perdarahan vertebrobasiler

Brainstem +
cerebellum
PENJELASAN
PENJELASAN

Stroke - PF
GCS pasien stroke hemoragik biasanya GCS
sopor/koma
Tanda peningkatan TIK nyeri kepala hebat,
muntah menyemprot dan TTV yang mengarah ke
Cushing Triad (hipertensi, bradikardia dan pola
napas ireguler) biasanya didapatkan pada stroke
hemoragik
Defisit neurologis
Pemeriksaan saraf kranial terutama n.VII dan n.XII
Pemeriksaan kekuatan motorik dan sensorik
Pemeriksaan refleks fisiologis + patologis
Tanda rangsang meningeal untuk SAH
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Stroke Pendekatan klinis


Terdapat dua sistem skor yang biasa digunakan
untuk melihat tanda iskemik atau perdarahan
Siriraj stroke score sensitifitas dan spesifisitas
lebih baik namun lebih sulit digunakan
Algoritma Gadjah Mada lebih mudah digunakan
karena hanya melihat tiga parameter yaitu:
1. Penurunan kesadaran
2. Nyeri kepala
3. Refleks babinski

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Siriraj Stroke Score

Note : nilai akhir


dari penjumlahan
harus dikurangi
12 sebagai
konstanta

<1 Stroke Iskemik


1 Meragukan CT-Scan
>1 Stroke Hemoragik
PENJELASAN
ALGORITMA
GADJAH
MADA
PENJELASAN

Stroke iskemik vs Stroke hemoragik


Etiologi : Trombus / emboli Etiologi : Perdarahan
Intraserebral
Klinis : Klinis :
Defisit neurologis akut Defisit neurologis akut
Kesadaran Umumnya Penurunan Kesadaran
Compos Mentis Tanda peningkatan TIK
Tanda lesi UMN (hiperrefleks, Riwayat hipertensi
refleks patologis (+)
Tanda lesi UMN
CT Scan : Hipodens
CT Scan : Hiperdens

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PENJELASAN

Tatalaksana
Secara general terapi stroke dibagi menjadi :
1. Terapi umum
Airway & breathing
Circulation
2. Terapi tekanan darah
3. Terapi peningkatan TIK
4. Terapi khusus
Stroke iskemik
Stroke hemoragik

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
1. Terapi umum
a. Airway & breathing
Buka jalan napas, gunakan OPA bila tidak sadar, intubasi jika
pasiek hipoksia berat dan syok atau risiko tinggi aspirasi
Suplementasi oksigen dengan target > 95%
Suction bila banyak lender pada jalan napas

b. Circulation
Berikan cairan isotonik secukupnya sesuai kebutuhan harian
(hindari cairan hipotonik dan cairan yang berlebihan karena
meningkatkan TIK)
Dianjurkan pemasangan CVC untuk memantau kecukupan
cairan dan memasukan nutrisi serta cairan
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
a. Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan
sekitar 15% (sistolik maupun diastolik) dalam 24 jam
pertama setelah awitan apabila TDS >220 mmHg atau
TDD >120 mmHg

b. Pada pasien stroke hemoragik :


TDS > 200 mmHg atau MAP >150 mmHg obat antihipertensi
IV pantau setiap 5 menit
TDS >180 mmHg atau MAP >130 mmHg dengan atau tanda
peningkatan TIK, target tekanan darah 160/90 mmHg atau
hingga MAP 110 mmHg (Pada studi AHA, TDS 140 mmHg
masih diperbolehkan) pantau setiap 15 menit
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
Penurunan tekanan darah pada stroke akut dapat
dipertimbangkan hingga lebih rendah dari target di
atas pada kondisi tertentu yang mengancam
target organ lainnya, misalnya diseksi aorta,
infark miokard akut, edema paru, gagal ginjal
akut dan ensefalopati hipertensif.

Target penurunan tersebut adalah 15-25% MAP


pada jam pertama, dan TDS 160/90 mmHg dalam 6
jam pertama.

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
3. Terapi peningkatan TIK
a. Elevasi kepala 20 30 derajat
b. Posisi kepala lurus/midline
c. Hindari pemberian cairan hipotonis (d5%,d10%)
d. Manitol 20 % 0.25 - 0.50 gr/kgBB hingga 1
gr/kgBB, selama >20 menit, diulangi setiap 4 - 6
jam dengan target 310 mOsrn/L
e. Dapat diberikan NaCl 3% sebagai adjuvant cairan
maintenance
f. Furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB i.v
g. Intubasi jika GCS <8
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana khusus
Stroke iskemik vs Stroke hemoragik
Trombolitik (r-TPA) Bedah :
0,9 mg/kgBB yang datang Bila terdapat tanda-tanda
3 - 4,5 jam setelah onset kompresi batang otak,
Aspirin 325 mg dalam 24-48 mengalami perburukan
jam setelah onset stroke neurologis secepatnya
dilakukan operasi
Clopidogrel 75 mg/hari Bila bekuan darah > 30 ml
Neuroprotektor : dan terdapat 1 cm dari
citicoline 2 x 1000 mg IV permukaan kraniotomi
selama 3 hari dilanjutkan 2 x standard
1000 mg PO selama 3
minggu Medikamentosa
Vit K 10 mg bila INR tinggi
Antihipertensi

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Middle cerebral artery tidak ada gangguan


keseimbangan, pandangan ganda. Keluhan pada
wajah dan tangan lebih berat dari kaki
C. Posterior cerebral artery khas ditemukan
macular sparing homonymus hemianopsia.
D. Labyrinthine artery vertigo, tanpa kelemahan
anggota gerak
E. Canalis semisirkularis BPPV
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus :


Pria, 69 tahun pusing berputar sejak 6 jam
Hilang keseimbangan, diplopia (+)
Riw. HT dan DM tidak terkontrol
KU : CM, TTV TD 160/90, HR 92x, RR 24x
Kekuatan motorik 5555/3333
Romberg (+), nistagmus (+)

DIAGNOSIS >> STROKE NON-HEMORRHAGIC

Maka, lokasi patologisnya adalah

B. Vertebrobasiler artery
KEYWORDS

Wanita, 39 tahun
Nyeri kepala kronis + pandangan ganda
Keluar ASI, padahal tidak sedang hamil /
menyusui
PF : hemianopsia bitemporal

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Prolaktinoma
PENJELASAN

Prolaktinoma
Tumor pituitary paling
sering dijumpai
Mikroprolactinoma
<10mm
Makroprolactinoma
>10mm
PENJELASAN
PENJELASAN

GEJALA
Efek Hormonal Efek SOL
Gejala yang muncul akibat tingginya Nyeri kepala
hormon prolaktin (hiperprolaktinemia)
Defek lapang pandang akibat
Gangguan menstruasi /
kompresi jaras optik
infertilitas
Galactorrhea
Bitemporal (chiasma)
Hypoestrogenisme vaginal Total vision loss
dryness, dyspareunia, penurunan
BMD
Pada laki-laki :
Penurunan libido, gangguan
ereksi
Gynecomastia
Female body habitus, testis
mengecil
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
Serum prolaktin
Serum tiroid untuk eksklusi hiperprolaktinoma
sekunder
Imaging
MRI modalitas terbaik untuk menilai jaringan
lunak
CT dengan kontras modalitas terpilih untuk
menilai struktur tulang
PENJELASAN

Prolaktinoma pada MRI


TATALAKSANA

Tatalaksana
Mikroprolaktinoma tanpa gejala signifikan dapat
dilakukan observasi (95% mikroprolaktinoma tidak
berkembang menjadi makroprolaktinoma)
Makroprolaktinoma butuh tatalaksana !
Bromocriptin mulai 1.25mg/hari, tingkatkan hingga
2.5mg 2x/hari
Radioterapi kurang efektif
Pembedahan transsphenoidal pituitary
adenomectomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Encephalitis Keluhan utama penurunan


kesadaran disertai demam, gejala CNS, refleks
patologis (+), biasanya disebabkan karena virus
C. Adenoma hipofisis Dapat mempengaruhi
produksi hormon lain selain prolaktin misalnya seperti
pertumbuhan tulang terganggu karena masalah GH,
hipertensi karena masalah ACTH
D. Meningioma keluhan tidak khas yang mengenai
selaput meningens
E. Tumor metastasis terdapat gejala utama dan
gambaran metastasis pada intrakranial
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Wanita, 39 tahun
Nyeri kepala kronis + pandangan ganda
Keluar ASI, padahal tidak sedang hamil /
menyusui
PF : hemianopsia bitemporal

Maka, diagnosis kasusnya adalah

B. Prolaktinoma
KEYWORDS

Wanita, 62 tahun di ruang ICU > 30 hari


terpasang alat bantu kardiorespirasi
Px Fisik : GCS E1M1V1, terintubasi, tes apnoe
positif, dan tes atropin negatif
Tidak ada aktivitas refleks batang otak

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Mati batang otak


PENJELASAN

Mati batang otak


Mati batang otak adalah rusaknya secara
irreversible seluruh jaringan otak (total brain
death) termasuk mesencephalon, pons, dan
medulla oblongata
Harus dibedakan dengan severe neurological
dysfunction dimana masih terdapat aktivitas
otak tetapi sedikit
PENJELASAN
PENJELASAN

Cara menentukan mati batang otak


Tidak dijumpai gerakan otot spontan
Tidak ada respons saraf kranial
Tes apnoe
Pemberian CO2 (PaCO2 > 60mmHg)
Lalu lepaskan alat ventilator tidak ada gerakan
napas spontan selama 3 menit tes apnoe POSITIF
(artinya brainstem death)
Bila terdapat gerakan napas spontan tes apnoe
NEGATIF (artinya brainstem masih berespon
terhadap asidosis)
Gambaran EEG isoelektrik gambaran EEG flat
(complete loss of cortical electrical activity)
PENJELASAN

Tes Atropin
Tes atropine dilakukan untuk menilai aktivitas
parasimpatis bulbar aktivitas jantung pada pasien
mati batang otak (brain dead).
Metode: injeksi sulfas atropine sebanyak 2 mg sambil
memantau irama jantung pasien dengan EKG selama
10 menit. Tes atropine dinyatakan negative
(brainstem death) apabila HR tidak meningkat lebih
dari 3% dibandingkan dengan HR dasar di EKG
PENJELASAN

INGAT !
Test Apnoe (+) Brainstem death
Test Apnoe (-) Brainstem intak

Test Atropin (+) Brainstem intak


Test Atropin (-) Brainstem death
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Persistent vegetative state penkes > 4 minggu


B. Mati serebral masih dijumpai aktivitas saraf
kranialis dan nafas spontan (bila berlangsung hingga > 4
minggu disebut persistent vegetative state)
D. Cervical nerve damage kerusakan plexus servikal
hanya akan mengganggu pernapasan karena cedera
n.phrenicus yang berasal dari C3-C5. Tetapi aktivitas
batang otak masih normal
E. Akinesia paralitik locked in syndrome (masih
dijumpai mental awareness, pasien masih membuka
mata, pendengaran intak, emosi intak, EEG tidak
isoelektrik tetapi quadriplegia)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Pasien di ruang ICU > 30 hari terpasang alat
bantu kardiorespirasi
Px Fisik : GCS E1M1V1, terintubasi, tes apnoe
positif, dan tes atropin negatif
Tidak ada aktivitas refleks batang otak

Maka, diagnosis pasien adalah

C. Mati batang otak


KEYWORDS

Pria, 42 tahun
KLL 1 jam yll tidak sadar, - menuju UGD pasien
sadar kembali - jatuh pingsan saat tiba di UGD
Lucid interval
E2M1V2
Jejas temporal sinistra

DIAGNOSIS >> EDH

GAMBARAN CT SCAN & PEMBULUH DARAH ??

JAWABAN

A dan D BENAR
PENJELASAN

EDH
Arteri meningea media (36%)
Lucid interval
Bentuk lenticular (bikonveks) pada CT Scan
Operasi diindikasikan jika volume lebih dari 30cm3
PENJELASAN

EDH vs SDH
PENJELASAN

LUCID INTERVAL
PENJELASAN

Tampakan radiologis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Crescent Shape; arteri cerebri media


Seharusnya arteri meningea media
C. Biconcave Shape; arteri cerebri media
Seharusnya bikonveks
E. Crescent Shape; bridging veins cresent adalah
SDH, bridging veins milik SDH
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Pria, 42 tahun
KLL 1 jam yll tidak sadar, - menuju UGD pasien
sadar kembali - jatuh pingsan saat tiba di UGD
E2M1V2
Jejas temporal sinistra

DIAGNOSIS >> EDH

Maka, gambaran CT Scan dan pembuluh darah yang


ruptur adalah

A dan D BENAR
KEYWORDS

Laki-laki, 41 tahun
Batuk pilek 5HSMRS
Kelemahan anggota gerak, kedua tungkai dan
lengan.
Motorik tungkai bawah 3/3 dan lengan 4/4
Penurunan refleks fisiologis
DIAGNOSIS >> GBS

TATALAKSANA ??
JAWABAN

C. IVIg
PENJELASAN

Guillain Barre Syndrome


Mekanisme : autoantibodi yang memicu demielinisasi
saraf tepi

Faktor Risiko
Infeksi : C. jejuni (diare berdarah), EBV (batuk dan
pilek)
Gejala
Kelemahan, kesemutan, bilateral
Dimulasi dari DISTAL EKSTREMITAS
Kerusakan otonom
Kerusakan nervus kranial
Gagal napas
PENJELASAN

Infeksi awal oleh C. jejuni / EBV


Menjadi reaksi antigen antibodi
Menyerang sistem saraf
DEMILIENISASI

Lancet ; G illain-Barr s ndrome ; UK ;2016


PENJELASAN
PENJELASAN

GBS : Penunjang DIAGNOSIS


LUMBAL PUNGSI
Peningkatan protein tanpa peningkatan Leukosit
ELECTROMYOGRAM
Penurunan impuls & respon saraf
NERVE CONDUCTION VELOCITY
Dilakukan bersamaan dengan EMG
Penurunan kecepatan hantaran saraf
TATALAKSANA

IVIg 1 - 4 g/kg daily for 5 days

OR

PLASMAPHARESIS / Plasma Exchange


Specific treatment di atas diberikan secepatnya sejak
onset dan Dx GBS ditegakkan
Semakin cepat diberikan, progonis semakin bagus
Awasi Tanda tanda gagal napas Pro ICU

Lancet ; G illain-Barr s ndrome ; UK ;2016


Adams ; Principle of Ne rolog
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Piridostigmin parasympathomimetic, reversible


cholinesterase inhibitor utk myasthenia gravis
B. Prednisone steroid, bukan sebagai tatalaksana
GBS
D. Carbamazepine antikonvulsif
E. Metronidazole antibiotik
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Pria, 41 tahun
Batuk pilek 5HSMRS
Kelemahan anggota gerak, kedua tungkai dan
lengan.
Motorik tungkai bawah 3/3 dan lengan 4/4
Penurunan refleks fisiologis
DIAGNOSIS >> GBS

Maka, tatalaksananya adalah

C. IVIg
KEYWORDS

Anak, sia 5 tah n


Tiba-tiba lemas dan tidak bisa berjalan sejak 2 hari
SMRS.
Ri . bat k dan pilek (+).
Riwayat imunisasi pasien tidak diketahui jelas.
PF: paralisis motorik tipe f accid yang asimetris,
atrofi ekstremitas inferior, deformitas valgus pada
ked a l t t.
DIAGNOSIS >> POLIOMIELITIS AKUT

PATOGENESIS ??
JAWABAN

C. Adanya infeksi oleh Poliovirus


tipe I
PENJELASAN

Poliomielitis
Infeksi virus polio
(fekal-oral) highly
infectious
Merusak sel neuron
di kornu anterior
medula spinalis
Klinis: demam,
kelemahan otot akut
yang berat,
umumnya asimetris
ekstremitas
bawah lebih parah
Sumber : www.emedicine.Medscape.com
PENJELASAN

Poliomielitis
Tiga tipe ir s polio ait tipe 1, 2 dan 3
Vaksin bi alent OPV han a mencak p
perlind ngan nt k tipe 1 dan 3
Vaksin IPV mencak p sem a serotipe

Sumber : cdc.gov polio eradication program


PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana

Tidak ada terapi khusus


Umumnya bersifat simptomatik
Pencegahan dengan vaksinasi polio
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Adan a ec a c dari
infeksi bakteri dengan ner s
perifer GBS
B. Adan a a toantibodi terhadap
reseptor Ach di ne ron
postsinaptik M asthenia gra is
D. Adan a kematian ang bersifat
grad al dari motor ne ron
Am otrophic lateral sclerosis
E. Adan a kelainan ba aan pada
med lla spinalis tidak spesifik
KESIMPULAN
Jadi, jika menemukan kasus:
Anak laki-laki, 4 tahun
Tiba-tiba lemas dan tidak bisa berjalan sejak 2 hari
SMRS.
Riw. batuk dan pilek (+).
Riwayat imunisasi pasien tidak diketahui jelas.
PF: paralisis motorik tipe flaccid yang asimetris, atrofi
ekstremitas inferior, deformitas valgus pada kedua
lutut.
DIAGNOSIS >> POLIOMIELITIS AKUT

Maka, patogenesisnya adalah

C. Adanya infeksi oleh Poliovirus


tipe I
KEYWORDS

Laki-laki, 52 tahun
mata kiri terkena air ACCU 30 menit yang lalu.
VOS 6/30, kornea keruh, kemosis, injeksi
konjungtiva.
DIAGNOSIS >> TRAUMA KIMIA MATA

TINDAKAN AWAL ??

JAWABAN

B. Irigasi NaCl 0,9% 2 L - 30 menit,


debridement, steroid, sikloplegik,
salep AB
PENJELASAN

Trauma Kimia pada Mata


Trauma Alkali/ Basa: Gejala:
Proses saponifikasi Mata merah, bengkak, iritasi
penetrasi cepat Nyeri
kontraksi sklera dan Pandangan buram
trabekular peningkatan Sulit membuka mata
IOP. Rasa mengganjal pada mata
Peningkatan IOP kedua 2-
4 jam setelah onset karena Tanda:
peningkatan PG uveitis Injeksi kongjungtiva
Defek epitel konjungtiva dan
Trauma Asam: kornea
Koagulasi membentuk Iskemi limbus kornea
barier sehingga membatasi Kekeruhan kornea
kerusakan jaringan
PENJELASAN

Komplikasi Trauma Kimia


Mata
Simblefaron (adhesi antara palpebra dan konjungtiva bulbi)
Hipotoni mata
Ptisis bulbi (atrophy, shrinkage, and disorganization of the eye and
intraocular contents)
Entropion
Katarak
Neovaskularisasi kornea
Ptisis b lbi Simblefaron
TATALAKSANA

Tatalaksana
Gawat darurat!!

Irigasi : Larutan normal saline / air steril


selama 15-30 menit sampai dengan pH mata
normal (7,3) (min. 2000 ml dalam 30 menit)
Double eversi pada kelopak mata: memindahkan
material yang terdapat pada bola mata, menghindarkan
terjadinya perlengketan antara konjungtiva palpebra,
konjungtiva bulbi, dan konjungtiva forniks.
Debridement pada daerah epitel kornea yang
mengalami nekrotik sehingga dapat terjadi re-epitelisasi
pada kornea.
Lanjutan : bebat mata, lensa kontak lembek dan air
mata buatan.
TATALAKSANA

Medikamentosa
Steroid : mengurangi inflamasi dan infiltrasi neutofil.
menghambat penyembuhan stroma dengan menurunkan
sintesis kolagen dan menghambat migrasi fibroblast hanya
diberikan secara inisial dan di tappering off setelah 7-10
hari.
Dexametason 0,1% ED dan Prednisolon 0,1% ED diberikan
setiap 2 jam. Bila diperlukan dapat diberikan Prednisolon IV
50-200 mg
Sikloplegik : untuk mengistirahatkan iris
mencegah iritis dan sinekia posterior.
Atropin 1% ED atau Scopolamin 0,25% diberikan 2 kali sehari.
Asam askorbat : meningkatkan penyembuhan luka dengan
membantu pembentukan kolagen matur oleh fibroblas kornea.
Natrium askorbat 10% topikal diberikan setiap 2 jam. Untuk
dosis sitemik dapat diberikan sampai dosis 2 gr.
TATALAKSANA

Beta bloker/karbonik anhidrase inhibitor untuk


menurunkan tekanan intra okular dan
mengurangi resiko terjadinya glaukoma sekunder.
Diberikan secara oral asetazolamid (diamox) 500 mg.
Antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi
oleh kuman oportunis.
Tetrasiklin efektif untuk menghambat
kolagenase, menghambat aktifitas netrofil dan
mengurangi pembentukan ulkus. Dapat
diberikan bersamaan antara topikal dan
sistemik (doksisiklin 100
TATALAKSANA

Asam hyaluronik untuk membantu proses re-


epitelisasi kornea dan menstabilkan barier
fisiologis.
Asam Sitrat menghambat aktivitas netrofil dan
mengurangi respon inflamasi.
Natrium sitrat 10% topikal diberikan setiap 2 jam
selama 10 hari. Tujuannya untuk mengeliminasi
fagosit fase kedua yang terjadi 7 hari setelah
trauma.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi NaCl 0,9% 0.5 L 10 menit, sikloplegik,


salep AB sebaiknya irigasi dilakukan 15-30 menit
C. Irigasi NaCl 0,9% 2 L, debridemen, awasi TIO
perlu ditambahkan pemberian obat simptomatik
lainnya seperti sikloplegik dan steroid
D. Debridemen, cek pH dengan kertas lakmus,
siklopegik, salep AB Irigasi merupakan
tatalaksana awal utama
E. Pantocain, debridemen, steroid, awasi TIO
Irigasi merupakan tatalaksana awal utama
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 52 tahun
mata kiri terkena air ACCU 30 menit yang lalu.
VOS 6/30, kornea keruh, kemosis, injeksi
konjungtiva.
DIAGNOSIS >> TRAUMA KIMIA MATA

Maka, tindakan awalnya adalah


B. I a NaC 0,9% 2 L - 30 e ,
deb de e , e d, e ,
ae AB
KEYWORDS

Laki-laki, 37 tahun
Sakit kepala hebat + nyeri pada mata 3 hari
Pandangan kabur (-) dan mual muntah (-)
Mata tampak tenang, COA dalam, injeksi silier (-)
Pemeriksaan Tonometri ODS : 25/26
Px oftalmologis posterior : CDR normal, nasalisasi
(-), Bayonete sign (-) pada kedua mata.
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Hipertensi Okuli
PENJELASAN

Glaukoma
Pen akit ne ropati optik
progresif ang ditandai:
per bahan spesifik disk s
optik s
defek lapang pandang
ire ersibel
Seringkali namun tidak
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO
Etiologi
Teori Mekanik TIO
deformasi dan iskemik ne ron
Teori Ins f. Vask lar aliran
darah men j ne ron
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
Ø Primary Congenital Glaucoma
Ø Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
Ø Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
Ø Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
ØPrimary
• Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
ØPhacogenic
Inflammatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary
Glaucoma, Neovascular Glaucoma, Exfoliation
Syndrome, Trauma (tergantung etiologi & mekanisme
TIO)
Va ghan & Asb
Vaughan r s General Ophthalmolog
Asbury’s Ophthalmology,, ed. 18 th, McGraw Hill : New York, 2011
PENJELASAN

Primary Open Angle Glaucoma


(POAG)
TIO ↑↑↑ (> 21 mmHg) bersifat progresif lambat dengan
sudut iridocornealis terbuka (COA dalam)
Terdapat cupping diskus optikus dan defek lapang
pandang yang progresif kronik berupa Tunnel Vision
pencuri penglihatan
Pemeriksaan : Tonometri, Gonioskopi, Perimetri,
Oftalmoskopi direk dan indirek
Tanda : perubahan fundus dan diskus optikus CDR
> 0,4, Bayonet Sign, Nasalisasi
PENJELASAN

Diagram Venn
TRIAS TIO Perubahan Diskus Tipikal Defek
Lapang Pandang Tipikal
PENJELASAN
PENJELASAN

TWO DIFFERENT SITUATIONS


Normal Tension Glaucoma
(NTG) / Low Tension Glaucoma Ocular Hypertension (HT Oculi)
Optic Nerve Damage Elevated IOP
Without elevated IOP Without signs of optic
Vascular Insufficiency nerve damage /
Sudah dianggap glaukoma
visual field loss
karena ada kelainan fundus disebut sebagai resiko
(kembali ke aturan dasar, tidak akan menderita
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO)
GLAUCOMA Dx lain :
Glaucoma suspect
PENJELASAN

Take Home Message


PENJELASAN

Medikamentosa
KELOMPOK KELAS REGIMEN MEKANISME AKSI
OBAT
PROSTAGLANDIN Latanoprost 0,005% Meningkatkan uveoscleral outflow
ANALOGUE Bimatoprost 0,03%

BETA BLOCKER Timolol maleat 0,25- Menurunkan sekresi humor aquoeus


0,5% melalui stimulasi reseptor beta di
Betaxolol 0,25% prosesus siliaris
Carteolol 1%
CARBONIC ANHIDRASE Acetazolamide 250mg Menurunkan produksi humor aquoeus
INHIBITOR Dorzolamide 2% melalui inhibisi enzim carbonic
anhydrase
PARASYMPATHOMIMETIC Pilocarpine 1/2/4% Meningkatkan outflow membuka
DRUGS trabecular meshwork (kontraksi M.
Longitudinalis corpus siliaris

SYMPATHOMIMETIC DRUGS Brimonidine 2% Menurunkan sekresi dan


Apraclonidine 0,5-1% meningkatkan outflow humor
aqueous melalui stimulasi reseptor
alfa dan beta
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Primary Open Angle Glaucoma ada gangguan


fundus (Cupping diskus optikus, CDR ) disertai
TIO↑↑
C. Glaukoma akut MENDADAK, pandangan kabur
akibat edema kornea
D. Normotension Glaucoma TIO < 21 mmHg namun
terdapat gangguan fundus atau defek lapang pandang
yang tipikal
E. Glaukoma sekunder disebabkan oleh penyakit
lain (katarak, trauma)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 37 tahun
Sakit kepala hebat + nyeri pada mata 3 hari
Pandangan kabur (-) dan mual muntah (-)
Mata tampak tenang, COA dalam, injeksi silier (-)
Pemeriksaan Tonometri ODS : 25/26
Px oftalmologis posterior : CDR normal, nasalisasi
(-), Bayonete sign (-) pada kedua mata.

Maka, diagnosisnya adalah

B. Hipertensi Okuli
KEYWORDS

Wanita, 32 tahun
Penglihatan buram sejak 1 bulan belakangan.
Setelah dikoreksi didapatkan S -2.00 C +3.00
X90.

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. A a a
PENJELASAN

Astigmatisma
Astigmatisma adalah kelainan pada kelengkungan
kornea sehingga bayangan tidak dibiaskan pada 1
titik focus yang sama pada semua meridian
Pemeriksaan: keratometer, topografi kornea
Terapi: kacamata lensa silinder, kontak lensa,
operasi LASIK
PENJELASAN

Tipe Astigmatisma
PENJELASAN

1. Astigmatisma hipermetropia simpleks, sat


meridian taman a emetropik, meridian
ang lainn a hipermetropik Lensa S
plano C(+) ata Lensa S(+) C(-) dengan
k ran C = S
2. Astigmatisma miopia simpleks, sat
meridian taman a emetropik, meridian
lainn a miopik Lensa S plano C(-) ata
Lensa S(-) C (+) dengan k ran C = S
3. Astigmatisma h permetropia komposit s,
ked a meridian tama hipermetropik
dengan derajat berbeda Lensa S(+) C(+)
ata Lensa S(+) C(-) dengan k ran C < S
PENJELASAN

4. Astigmatisma miopia kompositus, kedua


meridian utamanya miopik dengan derajat
berbeda Lensa S(-) C(-) atau Lensa S(-)
C(+) dengan ukuran C < S
5. Astigmatisma mixtus, satu meridian
utamanya hipermetropik, meridian yang lain
miopik Lensa S(-) C(+) atau Lensa S(+)
C(-) dengan C > S
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Astigmatisma miopia kompositus


C. Astigmatisma hipermetropia kompositus
D. Astigmatisma miopia simpleks
E. Astigmatisma hipermetropia simpleks

Keterangan pilihan lain dapat di lihat di


penjelasan slide sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi, jika menem kan kas s :


Wanita, 32 tah n
Penglihatan b ram sejak 1 b lan belakangan.
Setelah dikoreksi didapatkan S -2.00 C +3.00
X90.

Maka, diagnosisn a adalah

A. Astigmatisma mixtus
KEYWORDS

Wanita, 42 tahun
Penglihatan buram, mata merah, silau, nyeri yang
dirasakan menjalar
VODS 6/20, edema palpebra, injeksi silier dalam
serta nodul pada sklera yang tidak dapat
digerakkan.
Tes fenilefrin (-)
Merupakan penderita Rheumatoid Arthritis.
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Skleritis nodular
PENJELASAN

Skleritis
Mer pakan inflamasi pada sklera
Sering berasosiasi dengan pen akit sistemik: RA,
gran lomatosis, pen akit-pen akit jaringan ikat
95% pen ebab terjadin a skleritis adalah skleritis
anterior
Tipe:
N - ec i i g
Skleritis difusa paling sering
Skleritis nod sa
Nec (Skleritis nekrosis) paling berat
Gejala: mata merah (sklera + konj ngti a), nyeri
ocular (dapat menjalar ke pelipis ata rahang),
fotofobia, pen r nan is s nilateral/bilateral
Sumber: medscape
PENJELASAN

Skleritis
Patofisiologi: biasanya karena penyakit
granulomatosa kronik atau pengaruh
autoimun nekrosis fibrinoid, infiltrasi PMN,
MN, sel plasma, makrofag, sering disertai
vasculitis
Diagnosis:
fenilefrin eye drops test tidak respon
(membedakan dengan episkleritis)
CT Scan, MRI, USG

Sumber: medscape
PENJELASAN

Skleritis
Tatalaksana
T pen akit sistemik ang mendasari
NSAID, kortikosteroid pada - ec
ce
Im nos presan pada ec ce
Bedah pada skleritis nekrosis
Komplikasi: keratitis, eitis biasa dari
skleritis nekrosis

Sumber: medscape
PENJELASAN

WAJIB
E e Skleritis BEDAKAN
Sering berkaitan dengan
Sering idiopatik
penyakit sistemik

Mata kemerahan-pink, sering Mata kemerahan-lebih gelap,


asimptomatik nyeri dan visus turun

Pelebaran pembuluh darah Neovaskularisasi dan kongesti


ringan dan superfisial-tidak vessels lebih berat dan dalam
ada neovaskularisasi
Tes fenilefrin 2,5 % tidak ada
Tes fenilefrin 2,5% perubahan
vasokonstriksi (membaik)
Skleritis difusa
Skleri is nod sa

Skleritis nekrosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Skleritis difusa merah merata, tanpa nodul


B. Episkleritis Tes Fenilefrin +
C. Blepharitis radang pada margo palpebra
E. Skleritis nekrotikans terdapat jaringan
nekrotik kehitaman
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Wanita, 42 tahun
Penglihatan buram, mata merah, silau, nyeri yang
dirasakan menjalar
VODS 6/20, edema palpebra, injeksi silier dalam
serta nodul pada sklera yang tidak dapat
digerakkan.
Tes fenilefrin (-)
Merupakan penderita Rheumatoid Arthritis.
Maka, diagnosisnya adalah

D. Skleritis nodular
KEYWORDS

Wanita, 52 tahun
Mata kanan merah, kabur dan cekot-cekot
selama 2 hari
VOD 6/60, uji pinhole tidak maju
Palpebra spasme, konjungtiva hiperemi, kornea
keruh, dan lensa keruh
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA SEKUNDER E.C
KATARAK >> GLAUKOMA FAKOGENIK

PEMERIKSAAN PERTAMA ??
JAWABAN

E. Tonometri
PENJELASAN

Katarak Senilis
Katarak kongenital infeksi TORCH (khususnya Rubella)
Katarak didapat / acquired :
Katarak traumatik bentuk kekeruhan lensa stelata / bintang
Katarak sekunder kekeruhan kapsul posterior pasca operasi
katarak
Katarak komplikata katarak akibat penyakit lain, misalnya
diabetes melitus sering mengakibatkan katarak subkapsular
posterior
Katarak senilis (age-related cataract) katarak
nuklear
Berdasarkan tingkat maturitasnya dibagi menjadi :
Imatur Matur Hipermatur/
Morgagni
Kekeruhan Sebagian Seluruh Lensa jatuh
Shadow test Positif Negatif Pseudopositif
Visus > 6/60 < 6/60 <6/60
PENJELASAN

Glaukoma
Congenital & Developmental Glaucomas
Primary Congenital Glaucoma
Developmental Glaucoma
Primary Adult Glaucomas
Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme TIO)
PENJELASAN

Lens Induced Glaucoma


(Glaukoma Fakogenik)
glaukoma akibat lensa, bisa berupa sudut terbuka
maupun sudut tertutup.
Glaukoma fakomorfik glaukoma sekunder sudut
tertutup akibat katarak imatur/lensa intumesen,
dislokasi lensa
Glaukoma fakolitik glaukoma sekunder sudut terbuka
akibat partikel lensa yang bocor pada katarak hipermatur.
Glaukoma fakoanafilaktik akibat reaksi kompleks imun
terhadap partikel lensa akibat operasi katarak

Tatalaksana awal: turunkan TIO, pada glaucoma


fakoanafilaktik berikan steroid untuk mengatasi
inflamasi
Tatalaksana definitif : ekstraksi katarak
PENJELASAN

Glaukoma Akut
Disebabkan oleh peninggian tekanan
intraokuler yang mendadak. Seringkali
merupakan glaukoma primer sudut tertutup /
PACG
Pada kasus, kecurigaan katarak masih imatur
(lihat hasil Visus dan usia yang belum tua)
terjadi proses intumesensi lensa sehingga
menciptakan keadaan glaukoma sekunder
sudut tertutup (mendorong iris ke anterior)
PENJELASAN

Glaukoma Akut Iris Bombe

Tanda dan gejala:


mata merah dan nyeri
visus turun mendadak
mual muntah
edema kornea – kornea keruh
bilik mata depan dangkal
pupil middilatasi, refleks pupil
negatif
Iris bombe
Injeksi: silier, konjungtiva, mixed
(silier+konjungtiva)
PENJELASAN

Pemeriksaan
Tonometri: mengukur TIO
Bisa dengan palpasi,
Schiotz Tonometer,
Applanation Tonometer,
dan Non Contact
Tonometry
Normal (N): 10-21 mmHg
N+1 = agak tinggi
N+2 = tinggi
N-1 = agak rendah
Tatalaksana
Glaukoma Akut: kegawatan! Vision threatening!
Segera turunkan TIO dengan Asetazolamid 500 mg,
timolol eyedrop, dan pilokarpin eyedrop. Lanjutkan
dengan rujuk ke spesialis Mata untuk terapi definitif.
Terapi awal glaukoma akut DOC asetazolamid
Terapi definitif glaukoma primer akut iridotomi
Glaukoma Kronik: seringkali merupakan glaukoma
sudut terbuka, visus turun perlahan, lapang
pandang sempit, tunnel vision. PF: mata tenang,
TIO normal/ agak tinggi, funduskopi tampak
meningkatnya c p/ disc ratio ( mengga ng ).
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Funduskopi untuk lihat segmen posterior mata


B. USG Ocular penunjang radiologi untuk lihat
segmen posterior mata
C. Perimetri dilakukan pada kasus POAG untuk
lihat gg. lapang pandang
D. Gonioskopi menilai struktur sudut iridocorneal
KESIMPULAN
Jadi, jika menemukan kasus:
Wanita, 52 tahun
Mata kanan merah, kabur dan cekot-cekot
selama 2 hari
VOD 6/60, uji pinhole tidak maju
Palpebra spasme, konjungtiva hiperemi, kornea
keruh, dan lensa keruh
DIAGNOSIS >> GLAUKOMA SEKUNDER E.C
KATARAK >> GLAUKOMA FAKOGENIK

Maka, pemeriksaan pertamanya adalah

E. Tonometri
KEYWORDS

Anak, usia 8 tahun


Sering terlihat memincingkan matanya apabila
melihat benda jauh.
VOD 4/60 koreksi S-5 C-1,25 axis 90° 6/18
VOS 3/60 koreksi S-6 C-1,25 axis 180° 6/20

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Ambliopia
PENJELASAN

AMBLIOPIA
Kondisi visus turun pada salah satu/kedua
mata akibat gangguan perkembangan jaras
saraf visus penglihatan sejak kecil otak
hanya belajar/ mengenali visus dengan
tajam penglihatan yang normal. Mata
dengan visus kabur terbiasa tidak
digunakan istilah = MATA MALAS

Tipe: strabismic amblyopia, deprivation


amblyopia (cth: katarak kongenital),
dan refractive amblyopia (cth: anisometropi).
PENJELASAN
PENJELASAN

Refractive Amblyopia
Uncorrected refractive errors are considered the most
common cause of amblyopia.
Terdapat 2 tipe amblyopia refraktif :
Amblyopia Anisometropic unilateral amblyopia : akibat
perbedaan kekuatan refraksi antara kedua mata yang signifikan
1.0 1.5 D atau lebih pada anisohyperopia, 2.0 D pada
anisoastigmatism, dan 3.0 4.0 D atau lebih pada anisomyopia
Amblopia Isoametropic/Bilateral amblyopia kedua mata
amblyopia akibat kekuatan refraksi yang tinggi. Bisa muncul
pada (-) 5.0–6.0 D atau lebih pada myopia, 4.0 5.0 D atau lebih
pada hyperopia dan 2.0 3.0 D atau lebih pada astigmatisma
Amblyopia akibat astigmatisma berat disebut meridional
amblyopia.
https://www.aao.org/disease-review/types-of-amblyopia
TATALAKSANA

Tatalaksana
Tatalaksana amblyopia: sedini
mungkin (efektif pada usia <14 tahun)
oklusi/ patching mata yang normal,
agar mata yang mengalami gangguan
belajar untuk memperbaiki visusnya
Bisa digunakan fulltime/ parttime
(selama beberapa bulan)
Koreksi gg. Refraktif maksimal
Pembedahan biasanya untuk
kasus strabismic amblyopia
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Miopia tinggi koreksi dengan lensa sferis -6.0 D


(-9.0 D)
C. Anisometropia kedua mata memiliki fokus yang
berbeda akibat adanya perbedaan kekuatan refraktif
D. Miopia Ringan-Sedang istilah yang kurang tepat
E. Astigmatisma miopia kompleks diagnosis yang
benar, akan tetapi koreksi tidak berhasil membuat
visus kembali normal, ada jawaban yang lebih tepat
untuk kondisi tersebut
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Anak, usia 8 tahun
Sering terlihat memincingkan matanya apabila
melihat benda jauh.
VOD 4/60 koreksi S-5 C-1,25 axis 90° 6/18
VOS 3/60 koreksi S-6 C-1,25 axis 180° 6/20

Maka, diagnosis kasus diatas adalah

A. Ambliopia
KEYWORDS

Laki-laki, 53 tahun
Keluhan kedua mata nyeri mendadak sejak 1 jam
yang lalu.
Keluhan disertai mata merah, pandangan buram,
nyeri kepala dan mual.
VODS 6/60, injeksi sklera (+), COA dangkal, lensa
keruh, shadow test (+), TIO OD / OS : 36 / 38
mmHg.
DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Glaukoma Fakomorfik
PENJELASAN

Glaukoma
Congenital & Developmental Glaucomas
Primary Congenital Glaucoma
Developmental Glaucoma
Primary Adult Glaucomas
Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme TIO)
PENJELASAN

Lens Induced Glaucoma


(Glaukoma Fakogenik)
glaukoma akibat lensa, bisa berupa sudut terbuka
maupun sudut tertutup.
Glaukoma fakomorfik glaukoma sekunder sudut
tertutup akibat katarak imatur/lensa intumesen,
dislokasi lensa
Glaukoma fakolitik glaukoma sekunder sudut terbuka
akibat partikel lensa yang bocor pada katarak hipermatur.
Glaukoma fakoanafilaktik akibat reaksi kompleks imun
terhadap partikel lensa akibat operasi katarak

Tatalaksana awal: turunkan TIO, pada glaucoma


fakoanafilaktik berikan steroid untuk mengatasi
inflamasi
Tatalaksana definitif : ekstraksi katarak
PENJELASAN

Katarak Senilis
Katarak kongenital infeksi TORCH (khususnya Rubella)
Katarak didapat / acquired :
Katarak traumatik bentuk kekeruhan lensa stelata / bintang
Katarak sekunder kekeruhan kapsul posterior pasca operasi katarak
Katarak komplikata katarak akibat penyakit lain, misalnya diabetes
melitus sering mengakibatkan katarak subkapsular posterior

Katarak senilis (age-related cataract) katarak nuklear


Berdasarkan tingkat maturitasnya dibagi menjadi :
Imatur Matur Hipermatur/
Morgagni
Kekeruhan Sebagian Seluruh Lensa jatuh
Shadow test Positif Negatif Pseudopositif
Visus > 6/60 < 6/60 <6/60
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Glaukoma Fakolitik komplikasi katarak


hipermatur (shadow test pseudo+)
C. Glaukoma Sekunder istilah paying, terlalu
umum
D. Glaukoma Fakoanafilaktik pada kasus pasca
operasi katarak
E. Glaukoma Primer tanpa ada penyakit mata
lain yang jadi penyebab : POAG, PACG
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 53 tahun
Keluhan kedua mata nyeri mendadak sejak 1 jam
yang lalu.
Keluhan disertai mata merah, pandangan buram,
nyeri kepala dan mual.
VODS 6/60, injeksi sklera (+), COA dangkal, lensa
keruh, shadow test (+), TIO OD / OS : 36 / 38
mmHg.
Maka, diagnosisnya adalah

A. Glaukoma Fakomorfik
KEYWORDS

Dokter ingin meneliti pengobatan baru untuk pasien


anak dengan diare dehidrasi berat.
Penelitian dilakukan di 2 RS selama bulan November
dan Desember 2018.
Anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat
sebanyak 350 orang.

POPULASI TERJANGKAU ??

JAWABAN

B. Semua pasien anak diare dehidrasi


berat yang datang ke IGD di 2 RS pada
bulan Nov-Des 2018
PENJELASAN

Populasi Penelitian
Populasi secara umum : seluruh populasi
yang ada dialam ini, jumlahnya tak terbatas
Populasi Target punya karakteristik
tertentu
Tidak dibatasi oleh tempat dan waktu. Ditandai
dengan karakteristik klinis dan demografis
Contoh : Pasien Ca Paru berusia dibawah 40 tahun
Populasi Terjangkau (source/accessible
population)
Bagian dari populasi target, merupakan populasi
yang terukur dan dibatasi oleh tempat dan waktu
Contoh : Pasien Ca Paru berusia dibawah 40 tahun
yang berobat ke RSCM selama tahun 1996-2000
Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis
PENJELASAN

Populasi Penelitian
Subyek Penelitian / Sample
Suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi
yang diharapkan menjadi perwakilan dari populasi
yang hasilnya mewakili keseluruhan populasi
(REPRESENTATIF)
Butuh pertimbangan dalam menentukan Metode
sampling
Subyek yang benar-benar diteliti
dikurangi loss to follow up dan subyek yang
menolak

Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis


PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Semua anak dengan diare - dehidrasi berat


Populasi Target
C. 350 orang anak dengan diare - dehidrasi
berat di 2 RS Subjek Penelitian
D. Semua pasien anak diare dehidrasi berat
yang menerima Zinc dan antibiotik
E. 350 orang anak dengan diare dehidrasi
berat
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Dokter ingin meneliti pengobatan baru untuk pasien
anak dengan diare dehidrasi berat.
Penelitian dilakukan di 2 RS selama bulan November
dan Desember 2018.
Anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat
sebanyak 350 orang.

Maka, populasi terjangkaunya adalah

B. Semua pasien anak diare dehidrasi


berat yang datang ke IGD di 2 RS pada
bulan Nov-Des 2018
KEYWORDS

Dokter meneliti terkait lama pemberian ASI dengan


kejadian asma pada anak > 2 tahun.

Ia pergi menelusuri buku KIA dan rekam medis


untuk mencari 500 data terkait lama pemberian
ASI, kemudian melihat ada tidaknya kasus
asma pada anak tersebut saat ini.

DESAIN PENELITIAN ??
JAWABAN

B. Cohort Retrospective
PENJELASAN

Desain Penelitian
Case report
DESKRIPTIF:
tidak ada
pembanding
Case series

Cross
Observasional
sectional
Desain
Penelitian
Eksperimental: ANALITIK: ada
Case control
ada perlakuan pembanding

Cohort
PENJELASAN

KOHORT KASUS POTONG


2 Jenis: KONTROL / LINTANG /
Prospective cohort Case Control Cross Sectional
Retrospective/histo
rical cohort Retrospektif Deskriptif, sewaktu
Subjek diikuti untuk Dapat melihat HUBUNGAN
periode tertentu kausalitas ASOSIASI TIDAK
KAUSALITAS
SANGAT BAIK Umum digunakan
menilai KAUSALITAS pada KASUS CEPAT DAN MURAH
Relatif LAMA dan LANGKA Menghitung RELATIF
MAHAL Menghitung ODDS RISK (RR)
Menghitung RELATIF RATIO (OR)
RISK (RR)
PENJELASAN

Kohort Prospektif
RISIKO +

RISIKO - PENYAKIT +

PENYAKIT -
SEKARANG

Dinilai faktor risiko sekarang


Apakah ada penyakit/tidak di masa yang akan
datang
Menggunakan parameter risiko relatif (RR)
PENJELASAN

Kohort Retrospektif

Modifikasi dari desain kohort prospektif


Mengetahui hubungan faktor resiko dengan outcome berdasarkan
perjalanan waktu. Dimulai dari identifikasi faktor resiko (var.independent)
Seluruh kejadiannya di masa lalu (retro)
PENJELASAN
Cohort Retro ≠
Case Control
Elaborasi- Ilustrasi Case
Control vs Cohort Retro
Sebagai contoh :

Case Control : Penelitian mengenai hubungan kejadian


Glioblastoma dengan penggunaan telepon genggam
(Start : Kasus Glioblastoma ditelusuri paparan
telepon genggam) ARAH PENELITIANNYA MUNDUR
MELIHAT KE MASA LAMPAU
Cohort Retro : Penelitian mengenai hubungan
konsumsi pil KB dengan kejadian Mioma Uteri (Start :
Faktor Resiko dengan melihat Penggunaan Pil KB
yang tercatat pada Rekam Medis diikuti apakah
terjadi Mioma Uteri atau tidak?) ARAH
PENELITIANNYA MAJU TETAPI DIMULAI DENGAN
MENELUSURI DATA DI MASA LAMPAU
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Case Control mulai dari kasusnya, cocok


untuk kasus langka
C. Cross Sectional pengamatan sewaktu, tidak
bisa untuk lihat sebab-akibat
D. Cohort Prospective pasien diikuti/follow up
hingga jangka waktu yang sudah ditentukan untuk
melihat efek dari faktor resiko yang dianggap
berpengaruh
E. Randomized Control Trial Eksperimental
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Dokter meneliti terkait lama pemberian ASI dengan
kejadian asma pada anak > 2 tahun.

Ia pergi menelusuri buku KIA dan rekam medis


untuk mencari 500 data terkait lama pemberian
ASI, kemudian melihat ada tidaknya kasus
asma pada anak tersebut saat ini.

Maka, desain penelitiannya adalah

B. Cohort Retrospective
KEYWORDS

Desa Swasembaya jumlah penduduknya


1000 orang.
Saat ini terdapat 100 orang menderita diare
rotavirus. Dalam 2 minggu total penderita
bertambah menjadi 150 orang.

SECONDARY ATTACK RATE ??

JAWABAN

C. 50/900
PENJELASAN

Ukuran-Ukuran Epidemiologi (CDC)


PENJELASAN

Incidence Risk/Proportion =
ATTACK RATE
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu saat dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit tersebut pada saat yang
sama
biasa dinyatakan dalam persentase, ketika ada
epidemic (situasi/kondisi saat itu sifatnya akut)

kasus baru
populasi berisiko awal pada suatu
interval waktu
PENJELASAN

Secondary Attack Rate

Biasa diaplikasikan hanya untuk kasus infeksius


Untuk estimasi penyebaran penyakit dalam suatu
komunitas/kelompok lingkungan beresiko
Digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dari upaya kontrol
(vaksinasi)
Pada kasus : setelah primary attack 50 kasus baru pada 900
populasi beresiko (1000 - 100 orang yang sudah sakit)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 100/1000 disease attack rate


B. 50/1000
D. 150/1000
E. 150/900
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Desa Swasembaya jumlah penduduknya
1000 orang.
Saat ini terdapat 100 orang menderita diarer
rotavirus. Dalam 2 minggu total penderita
bertambah menjadi 150 orang.

Maka, secondary attack rate-nya adalah

C. 50/900
KEYWORDS

Perempuan ke IGD minta disuntik vitamin C


Dokter menjelaskan pasien sehat dan tidak perlu
disuntik vitamin
Pasien marah dan memaksa disuntik karena
bukan pasien BPJS

DILEMA PRINSIP BIOETIKA ??

JAWABAN

C. Non-maleficence vs
Autonomy
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)

Beneficence

Dokter meng pa akan ang terbaik nt k pasien.


Sering dalam kondisi dokter memiliki banyak waktu dan
banyak pilihan untuk memilih yang terbaik.
Contoh: memberikan obat generic, menyempatkan edukasi
ke pasien, membuat rujukan yang dianggap perlu

Non-maleficence

First do no harm.
Sering dalam keadaan CITO.
Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis

Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)
Autonomi

Dokter menghormati hak/ keputusan pasien (yang


kompeten).
Contoh: menjaga rahasia medis pasien, melakukan
informed consent

Justice

Dokter memegang prinsip sama rata.


Menghormati hak masyarakat/ kepentingan bersama.
Prinsip keadilan.
Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang sama
dengan pasien yang berbeda suku maupun agama.
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Analisis Soal
Pada kasus disebutkan bahwa dokter mengatakan pasien
tidak memerlukan suntik karena tidak ada indikasi. Maka
hal tersebut sesuai dengan prinsip non maleficence
dimana dokter tidak melakukan perbuatan yang
memperburuk pasien dan memilih pengobatan yang
paling kecil risikonya, yaitu do no harm. Pada suntik
vitamin C secara sistemik dapat memiliki efek
samping terhadap fungsi ginjal.

Di satu sisi, pasien berhak untuk menyetujui dan


memutuskan apapun yang dilakukan terhadap dirinya
prinsip autonomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Non-maleficence vs beneficence
B. Autonomy vs beneficence
D. Justice vs Autonomy
E. Justice vs privacy

Semua jawaban diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Perempuan ke IGD minta disuntik vitamin C
Dokter menjelaskan pasien sehat dan tidak perlu
disuntik vitamin
Pasien marah dan memaksa disuntik karena
bukan pasien BPJS

Maka, prinsip yang menjadi dilemma adalah

C. Non-maleficence vs
Autonomy
KEYWORDS

Dokter hendak melakukan pemeriksaan fisik


dada terhadap pasien
Setelah dokter mempersilahkan pasien ke
ranjang pemeriksaan, pasien langsung
berbaring dan membuka pakaiannya.

TERMASUK CONSENT ??

JAWABAN

B. Implied Consent
PENJELASAN

Jenis Consent
Jenis Keterangan Contoh
Informed consent Adalah persetujuan Istilah umum/
tindakan medis oleh ‘umbrella term’. Di
pasien setelah pasien dalamnya tercakup jenis
menerima penjelasan consent lain.
(jenis tindakan,
prosedur, tujuan, risiko,
dan lain lain).

Expressed consent Pernyataan persetujuan Pasien menandatangani


secara eksplisit, baik surat persetujuan
lisan maupun operasi.
tertulis. Pasien mengiyakan saat
hendak dilakukan
pemeriksaan VT.
PENJELASAN

Jenis Consent
Jenis Keterangan Contoh
Implied consent Persetujuan pasien yang Pasien mengangguk saat
diberikan secara hendak di-PF.
implisit, tersirat. Pasien membuka
pakaian ketika akan
diperiksa leopold.
Presumed consent Persetujuan pasien yang Pasien KLL tidak sadar
diberikan secara implisitdibawa ke UGD kemudian
namun berdasarkan dokter melakukan
‘dugaan’ dokter pemeriksaan dan merawat
bahwa pasien tidak lukanya. Pasien tidak
menolak. Sering menolak perawatan luka
digunakan untuk tindakan sehingga tindakan
yang merupakan ‘general tersebut dianggap
knowledge . tindakan umum yang
disetujui oleh pas
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Expressed Consent eksplisit


C. Informed Consent istilah umum, kurang tepat
D. Presumed Consent general knowledge.
Pasien yang datang ke IGD pasti tahu bahwa akan
secara otomatis diperiksa tanda vitalnya.
E. Informed Refusal penolakan tindakan medis
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter hendak melakukan pemeriksaan fisik dada
terhadap pasien
Setelah dokter mempersilahkan pasien ke ranjang
pemeriksaan, pasien langsung berbaring dan
membuka pakaiannya.

Maka, tindakan pasien merupakan bentuk consent

B. Implied Consent
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Bayi, 30 menit
Lahir dengan UK 34 minggu preterm
PF: lubang pada palatum dengan lidah terdrorong
ke faring

DIAGNOSIS >> PIERRE ROBIN SEQUENCE

JAWABAN

A. Mikrognathia
PENJELASAN

Sekuens Pierre-Robin
Anomali kongenital yang ditandai dengan
trias:
Mikrognathia rahang bawah yang kecil
Glossoptosis retraksi lidah ke bawah dan ke
arah faring
Obstruksi saluran napas disebabkan karena
lidah menutupi jalan napas

Penyebab Kemungkinan genetik, namun


belum ditentukan apakah autosomal resesif
atau X-linked
PENJELASAN

Sekuens Pierre-Robin
PENJELASAN

Sekuens Pierre-Robin

Mikrognathia pada Sekuens Pierre-Robin


PENJELASAN

Sekuens Pierre-Robin
Manifestasi klinis lainnya
THT
Palatoschizis
Otitis media
Gangguan pendengaran konduktif
Gangguan bicara

Sistemik
Gangguan muskuloskeletal syndactyly, polidactyly,
sendi hiperekstensif, coxae varus, dll
Gangguan jantung PDA, stenosis arteri pulmoner
Gangguan genitourinarius undescended testis,
hidronefrosis, hidrocele
TATALAKSANA

Sekuens Pierre-Robin
Observasi
Penggunaan nasopharyngeal airway hingga beberapa
bulan
Prone positional therapy bayi diposisikan dalam keadaan
pronasi
Pemberian ASI tegak (upright) disebut juga Koala hold

Pembedahan dilakukan bila ada kelainan


pertumbuhan (< persentil 5, failure to thrive) dan
gangguan napas hebat
Trakeostomi prosedur tersering
Glossopexy penjahitan lidah ke dasar mulut untuk
mencegah penyumbatan saluran napas
TATALAKSANA

Sekuens Pierre-Robin

Koala hold
Teknik menyusui dengan bayi dalam posisi tegak/duduk
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Makrognathia pada kasus rahang bawah


menjorok ke dalam, mengarah ke mikrognathia
C. Palatoschizis terdapat pada sekuens
pierre-robin namun tidak terlihat pada gambar
kasus
D. Glossoptosis terdapat pada sekuens
pierre-robin namun tidak terlihat pada gambar
kasus
E. Makroglossia lidah yang besar, tidak
terlihat pada gambar kasus
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Bayi, 30 menit
Lahir dengan UK 34 minggu preterm
PF: lubang pada palatum dengan lidah terdrorong
ke faring

DIAGNOSIS >> PIERRE ROBIN SEQUENCE

Maka kelainan wajah yang tepat pada kasus ini adalah

A. Mikrognathia
KEYWORDS

Bayi, usia 3 minggu


Keluhan kuning sejak lahir
BAB pucat, kencing gelap pikirkan obstruksi bilier
PF: hepatomegali
AST dan ALT meningkat
Bilirubin total dan direk meningkat

DIAGNOSIS >> ATRESIA BILIER

JAWABAN

E. Biopsi hepar
PENJELASAN

Atresia Bilier
Definisi: Kelainan hepatobilier dengan ciri
inflamasi dan fibrosis progresif yang
berujung pada rusaknya duktus biliaris
Etiologi: Idiopatik
Angka kejadian: 0,5-3,2 per 10.000 lahir hidup
Biasanya muncul pada usia 2-5 minggu
PENJELASAN

Atresia Bilier
Manifestasi klinis
Jaundice manifestasi pertama yang keluar
Hepatosplenomegali
BAB dempul
Ascites
Gizi kurang/buruk akibat malabsorpsi lemak
PENJELASAN

Atresia Bilier
Pemeriksaan Penunjang
Hiperbilirubinemia
Bilirubin total 5-12 mg/dL
Bilirubin terkonjugasi 2-7 mg/dL
Peningkatan enzim hati ALT, ALP, GGT
USG Abdomen modalitas pencitraan pertama
Tidak ditemukan vesica felea ATAU
Sisa duktus biliaris ekstrahepatik yang fibrotik
Triangular cord sign
HIDA scan skintigrafi untuk membedakan
kolestasis obstruktif vs non-obstruktif
PENJELASAN

Atresia Bilier

Triangular Cord Sign


gambaran ekogenisitas di anterior vena
porta dengan tebal >4 mm

Panah merah fibrosis duktus bilier


Bintang merah vena porta
PENJELASAN

Atresia Bilier
Pemeriksaan Penunjang
Laparotomi Kolangiografi Konfirmasi
diagnosis

Komplikasi
Hipertensi porta
Cirrhosis dapat terjadi pada usia 2 bulan
TATALAKSANA

Atresia Bilier
Portoenterostomi Kasai lebih baik
sebelum usia 2 bulan
Transplantasi hepar bila terjadi sirosis
TATALAKSANA

Portoenterostomi Kasai
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. ALP meningkat pada atresia bilier, namun


bukan pemeriksaan penunjang terbaik
B. USG pencitraan awal pada pemeriksaan
atresia bilier
C. MRCP dapat dilakukan, namun bukan
pemeriksaan penunjang terbaik
D. ERCP dapat dilakukan, namun bukan
pemeriksaan penunjang terbaik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Bayi, usia 3 minggu
Keluhan kuning sejak lahir
BAB pucat, kencing gelap pikirkan obstruksi bilier
PF: hepatomegali
AST dan ALT meningkat
Bilirubin total dan direk meningkat

DIAGNOSIS >> ATRESIA BILIER

Maka pemeriksaan penunjang terbaik untuk konfirmasi


diagnosis adalah

E. Biopsi hepar
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Laki-laki, 56 tahun
BAB dengan bercak darah sejak 3 minggu lalu
Benjolan dari dubur disangkal rule out hemorroid
grade II, III dan IV
RT: massa berukuran 2 cm
FOBT (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Polip adenomatosa
PENJELASAN

Polip Kolorektal
Definisi massa dari lapisan mukosa yang
melakukan protrusi ke lumen kolon dan rektum
Klasifikasi
Polip hiperplastik bentuk paling sering, hiperplasia tanpa
displasia
Polip neoplastik
Polip hamartomatosa polip juvenile, terdiri dari jaringan
otot polos, lamina propria dan sel inflamasi serta dibungkus
dengan epitel
Polip inflamasi (Pseudopolip) sering ditemukan pada
pasien dengan kolitis ulserativa, bukanlah polip sebenarnya
PENJELASAN

Polip Neoplastik
Nama lain polip adenomatosa
Berasal dari sel epitel kolon
Prekursor Ca colon
Lebih sering terletak pada kolon descendens
Terbagi menjadi
Tubuler pedunculated (bertangkai), merupakan
bentuk paling sering
Villous sessile, bentuk yang lebih atipik dan
displastik
Tubulo-vilous
PENJELASAN

Polip Neoplastik
Manifestasi klinis
Biasanya asimptomatik
Hematochezia
Konstipasi
Diare pada tipe villous
Ukuran feses mengecil
Ditemukan massa pada rectal toucher
PENJELASAN

Polip Neoplastik
Pemeriksaan penunjang
Fecal occult blood test (FOBT) semakin besar
polip, semakin tinggi sensitivitas tes ini
Fecal immunnochemical testing (FIT)
mendeteksi komponen globin dari hemoglobin,
sensitivitas lebih tinggi dari FOBT
Kolonoskopi gold standard untuk menemukan
polip
Biopsi Histopatologi digunakan untuk
menentukan jenis sel yang ada pada polip
Tubuler kelompok sel yang membentuk tubulus
Villous proyeksi seperti jari
PENJELASAN

Polip Neoplastik

Histopatologi Polip Neoplastik (Adenomatosa)


Kiri gambaran polip adenomatosa tubuler
Kanan gambaran polip adenomatosa villous
TATALAKSANA

Polip Neoplastik
Polipektomi terapi definitif
Dilakukan pada polip ukuran 6 mm ke atas
Polip ukuran <6 mm hanya diobservasi
Reseksi kolon dilakukan pada FAP atau
pada polip yang telah dipastikan ganas
Kolektomi total
Kolektomi subtotal dengan rectal sparing
Reseksi segmental
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Polip Hiperplastik tidak memiliki potensi


keganasan
C. Polip Hamartomatosa tidak memiliki
potensi keganasan
D. Polip inflamasi tidak memiliki potensi
keganasan
E. Pseudopolip nama lain polip inflamasi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 56 tahun
BAB dengan bercak darah sejak 3 minggu lalu
Benjolan dari dubur disangkal rule out hemorroid
grade II, III dan IV
RT: massa berukuran 2 cm
FOBT (+)

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Polip adenomatosa
KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Nyeri perut kiri bawah sejak 3 hari lalu
Suhu 37,8oC
PF: nyeri LLQ dengan defans (+)
PP: leukositosis 12.800 sel/mm3
Fecalysis normal
BNO normal

DIAGNOSIS >> DIVERTIKULITIS

JAWABAN

C. Sigmoid
PENJELASAN

Divertikulitis
Definisi
Divertikulum: Herniasi berupa kantong dari dinding
usus
True: herniasi melibatkan seluruh lapisan
False: herniasi hanya melibatkan mukosa dan submukosa
Divertikulosis: terbentuknya divertikula (bentuk
majemuk divertikulum) di kolon tanpa inflamasi,
dapat bermanifestasi sebagai hematochezia yang
tidak nyeri
Divertikulitis: Inflamasi divertikulum (bukan suatu
infeksi), biasanya di sisi kiri kolon (kolon sigmoid)
PENJELASAN

Divertikulitis
Manifestasi klinis:
Nyeri perut, seringkali pada LLQ (sigmoid merupakan lokasi
tersering)
Defans muskular dapat terjadi bila ada iritasi peritoneum
Demam
Anoreksia
Konstipasi/Obstipasi

Komplikasi:
Abses
Perforasi
Striktur
Fistula
PENJELASAN

Divertikulitis
Pemeriksaan Penunjang
BNO 3 posisi pemeriksaan awal, untuk rule out
pneumoperitoneum
CT Scan Baku emas
Barium enema KONTRAINDIKASI karena
kemungkinan perforasi
TATALAKSANA

Divertikulitis
Tanpa komplikasi
Bowel rest
Antibiotik: Sefalosporin generasi 3 + Metronidazole
selama 7-10 hari

Komplikasi
Pembedahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rektum bukan lokasi tersering


B. Apendiks bukan lokasi tersering
D. Ileum bukan lokasi tersering
E. Jejunum bukan lokasi tersering
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 60 tahun
Nyeri perut kiri bawah sejak 3 hari lalu
Suhu 37,8oC
PF: nyeri LLQ dengan defans (+)
PP: leukositosis 12.800 sel/mm3
Fecalysis normal
BNO normal

DIAGNOSIS >> DIVERTIKULITIS


Maka lokasi tersering yang tepat pada kasus ini adalah

C. Sigmoid
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Nyeri ulu hati berat menembus punggung
pikirkan gangguan pankreas
BB turun 10 kg dalam 6 bulan
PF: nyeri tekan epigastrium
Shifting dullness (+) ascites
CT scan abdomen: massa hipoatenuasi regio
hipokondriak kiri

DIAGNOSIS >> KARSINOMA PANKREAS


JAWABAN

D. CA 19-9
PENJELASAN

Pankreas
Organ retroperitoneal yang terdiri atas
Kepala (caput)
Badan (corpus)
Ekor (cauda)

Memiliki fungsi eksokrin (sekresi amilase dan


lipase) dan endokrin (sekresi insulin,
glucagon, dan somatostatin)
PENJELASAN

Anatomi Pankreas
PENJELASAN

Karsinoma Pankreas
95% merupakan karsinoma kelenjar eksokrin
Berdasarkan lokasi
Karsinoma kaput pankreas 62%
Karsinoma corpus pankreas 10%
Karsinoma cauda pankreas 6%
PENJELASAN

Karsinoma Ekor Pankreas


Manifestasi Klinis
Malaise
Penurunan berat badan
Anoreksia
Nyeri abdomen radiasi ke punggung
Diperburuk dengan berbaring
Diperburuk post-prandial
Thrombophlebitis superfisialis Tro ssea s
syndrome
Ikterik disebabkan oleh metastasis hepar (pada
Ca. kaput pankreas dikarenakan obstruksi duktus
bilier)
PENJELASAN

Karsinoma Ekor Pankreas


Manifestasi Klinis
Ciri penyakit lanjut (seringkali tidak dapat
disembuhkan)
Limfadenopati supraklavikular sinistra Vi ch de
Massa periumbilikalis Sister Mary Joseph node
Ascites
PENJELASAN

Karsinoma Ekor Pankreas

Virchow’s Node Sister Mary Joseph’s Node


Limfadenopati supraklavikula sinistra Massa periumbilikalis
PENJELASAN

Karsinoma Ekor Pankreas


Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Bilirubin
Alkaline phosphatase
Anemia ringan
Tumor marker CA 19-9 (normal 0-37 U/mL), CEA
(normal <5 ng/mL)

Pencitraan
CT Scan Pencitraan pertama
ERCP dan USG tidak ditemukan massa

Histopatologi Gold standard


PENJELASAN

CT Scan Ca. Caput Pankreas


PENJELASAN

CT Scan Ca. Corpus Pankreas


PENJELASAN

CT Scan Ca. Cauda Pankreas


TATALAKSANA

Karsinoma Ekor Pankreas


Pembedahan karsinoma ekor pankreas
sering kali tidak dapat direseksi
Kemoterapi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. AFP tumor marker hepatoma


B. CEA tumor marker kanker usus
C. CA 125 tumor marker kanker ovarium
E. PSA tumor marker kanker prostat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 40 tahun
Nyeri ulu hati berat menembus punggung pikirkan
gangguan pankreas
BB turun 10 kg dalam 6 bulan
PF: nyeri tekan epigastrium
Shifting dullness (+) ascites
CT scan abdomen: massa hipoatenuasi regio
hipokondriak kiri

DIAGNOSIS >> KARSINOMA PANKREAS


Maka tumor marker yang tepat pada kasus ini adalah

D. CA 19-9
KEYWORDS

Anak, 5 tahun
BAB cair sejak 3 hari, lendir (+), darah (+)
Frekuensi 5-6 kali/hari
BAB bau busuk
Suhu 38,3oC
PF: bising usus meningkat
Fecalysis: ditemukan protozoa dengan inklusi
sitoplasma SDM, kariosom sentral

DIAGNOSIS >> AMEBIASIS


JAWABAN

D. Metronidazole
PENJELASAN

Disentri
Definisi: Infeksi saluran cerna yang ditandai
dengan diare bercampur lendir dan darah
Disentri Basiler Disentri Amoeba
(Shigellosis) (Amoebiasis)
Bakteri: Parasit:
Etiologi
Shigella sp. Entamoeba histolytica
Jumlah diare >10 kali/hari, lendir 6-8 kali/hari, lendir (+),
(kali/hari) >>>, merah segar merah gelap

Bau Tidak berbau Bau busuk

pH Basa (lakmus biru) Asam (lakmus merah)


PENJELASAN

Disentri
Disentri Basiler Disentri Amoeba
(Shigellosis) (Amoebiasis)
Kristal Charcot-
Tidak ada Ada
Leyden

Badan Piknotik Tidak ada Ada

Ghost cells Ada Tidak ada

Parasit
Trofozoit dan/atau Kista
(pada pemeriksaan Tidak ditemukan
E. histolytica
feses rutin)
Kultur Tumbuh flora usus
Shigella sp. (+)
(Agar MacConkey) normal
Infectious Diseases Society of America

Gold Standard
Shigellosis

Gold Standard
Amoebiasis
PENJELASAN

Kristal Charcot Leyden (positif pada amoebiasis)

Shigella sp. (Basil Gram -) E. histolytica (trofozoit)


Entamoeba histolytica Entamoeba coli

Entamoeba histolytica Karakteristik Entamoeba coli


Parasit komensal non-
Parasit patogen invasif Tipe
patogen
Sulit divisualisasi tanpa Mudah divisualisasi
Nukleus
pewarnaan tanpa pewarnaan
Eksentrik (tidak di
Sentral Kariosom
tengah)
Halus dan terpencar Kromatin Kasar
Sel darah merah Inklusi sitoplasma Bakteri
4 nukleus Nukleus fase kista 8 nukleus
TATALAKSANA

First Line Therapy


Shigellosis:
Dewasa: Ciprofloxacin 2x500 mg/hari selama 3 hari
(general antibiotic guide: golongan kuinolon biasanya digunakan untuk melawan
infeksi bakteri batang Gram -)

Anak: Ciprofloxacin 30 mg/kgBB/hari terbagi 2 dosis


selama 3 hari (Penggunaan kuinolon pada anak biasanya tidak
direkomendasikan, namun disentri basiler merupakan salah satu indikasi utama
penggunaan obat ini. Ha P c e f I e a Med c e 19th Ed.)

Amebiasis:
Dewasa: Metronidazole 3x500 mg/hari selama 5-10 hari
(general antibiotic guide: metronidazole merupakan antibiotic sekaligus anti-parasit)

Anak: Metronidazole 35-50 mg/kgBB/hari terbagi 3 dosis


selama 5-10 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Siproflokasin digunakan pada terapi


shigellosis
B. Doksisiklin bukan terapi amebiasis
C. Tetrasiklin bukan terapi amebiasis
E. Penicillin bukan terapi amebiasis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Anak, 5 tahun
BAB cair sejak 3 hari, lendir (+), darah (+)
Frekuensi 5-6 kali/hari
BAB bau busuk
Suhu 38,3oC
PF: bising usus meningkat
Fecalysis: ditemukan protozoa dengan inklusi
sitoplasma SDM, kariosom sentral

DIAGNOSIS >> AMEBIASIS


Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

D. Metronidazole
KEYWORDS

Anak, 6 tahun
BAB cair berlendir sejak 3 minggu lalu
Sulit ditenangkan 3 hari
PF: sausage sign di sisi kanan abdomen
Da ce ig pada sekum

DIAGNOSIS >> INTUSUSEPSI

JAWABAN

E. De M e
PENJELASAN

Intususepsi
Definisi: masuknya (invaginasi) sebagian dari
usus ke bagian yang lebih distal
Kegawatdaruratan abdomen tersering pada
anak sia 2 tah n
Epidemiologi
80-90% terjadi 2 tah n
10% terjadi pada usia >5 tahun
3-4% terjadi pada usia >10 tahun
PENJELASAN

Intususepsi
Segmen proksimal disebut sebagai
intussusceptum
Segmen distal disebut sebagai
intussuscipiens
PENJELASAN

Intususepsi
Lokasi
Ileokolik terjadi pada 90% kasus
Ileoileal
Jejuno-jejunal
Jejuno-ileal
Colo-colic
PENJELASAN

Intususepsi
Penyebab
Idiopatik (75%) dibuktikan dengan tidak
adanya lead point (lesi atau variasi dari usus yang
terjebak oleh peristalsis usus dan ditarik menuju
segmen distal usus)

Dipicu infeksi
Enterik (Virus dna bakteri) menyebabkan hipertrofi plak
peyeri (dapat menjadi lead point)
Adenovirus infeksi ISPA memiliki hubungan dengan
intususepsi

Post-operatif biasanya post open laparotomy


PENJELASAN

Intususepsi
Lead point ditemukan pada
Divertikulum Meckel
Limfoma
Hiperplasia limfoid
Hematoma usus kecil pada Henoch-Schonlein
purpura
PENJELASAN

Intususepsi
Trias Klasik
Nyeri abdomen intermiten dalam episode 15-
20 menit yang semakin sering
Massa seperti sosis (sausage sign) pada sisi
kanan abdomen
BAB berdarah Terjadi pada 50% kasus, 25%
kasus lainnya memiliki occult blood (+)
Currant jelly stool hanya terjadi pada minoritas pasien
PENJELASAN

Intususepsi

Red currant jelly stool


Kiri feses pada pasien dengan intususepsi
Kanan selai red currant sebenarnya
PENJELASAN

Intususepsi
Manifestasi Klinis lainnya
Inconsolable/Intractable crying tangisan yang
tidak dapat ditenangkan
Muntah awalnya non-bilier, namun dapat
berkembang menjadi bilier
Da ce ig sekum teraba kosong
Pada RT ditemukan:
Tonus sfingter ani melemah
Massa seperti portio (portio-like appearance)
PENJELASAN

Intususepsi
Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi pemeriksaan penunjang
terbaik
Dapat memperlihatkan lead point
Gambaran klasik berupa target sign/B e e/c ed
spring/doughnut sign
Xray abdomen pemeriksaan penunjang awal
untuk eksklusi perforasi
Fluoroskopi
CT Scan terkadang membutuhkan sedasi pasien
untuk mendapatkan kualitas gambar yang baik,
merupakan langkah terakhir apabila modalitas
lainnya tidak dapat mengonfirmasi diagnosis
PENJELASAN

USG pada Intususepsi


Gambaran target sign
PENJELASAN

Intususepsi
Tata laksana
Reduksi non-operatif USG/fluoroscopy guided
Pneumatic enema treatment of choice pada
intususepsi ileokolik

Operatif pada kasus TTV tidak stabil, perforasi,


kegagalan reduksi non-operatif, pertimbangan
reseksi lead point
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Portio like appearance pada RT ditemukan


pada intususepsi
B. Tonus sfingter ani lemah ditemukan pada
intususepsi
C. Red currant jelly stool ditemukan pada
intususepsi
D. Target sign pada USG ditemukan pada
intususepsi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Anak, 6 tahun
BAB cair berlendir sejak 3 minggu lalu
Sulit ditenangkan 3 hari
PF: sausage sign di sisi kanan abdomen
Da ce ig pada sekum

DIAGNOSIS >> INTUSUSEPSI

Maka temuan klinis yang tidak tepat pada kasus ini


adalah

E. De M e
KEYWORDS

Wanita, 27 tahun
Nyeri perut bawah sejak 5 hari lalu
Sering berhubungan seksual tanpa kondom
Nyeri saat bersenggama dispareunia
Suhu 38,1oC
PF: chandelier sign (+), nyeri tekan adneksa kanan
Tes plano (-) rule out kehamilan ektopik

DIAGNOSIS >> PID

JAWABAN

D. Neisseria gonorrhoeae
PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


Definisi Infeksi pada rongga panggul
Etiologi
IMS 85%
Neisseria gonorrhoeae
Chlamydia trachomatis
Non-IMS 15%
E. coli
Bacteroides fragilis
Campylobacter spp.
Dll

Disadur dari: Berek & Novak Gynecology


PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


Faktor risiko
Usia <25 tahun
Multiple partner
Riwayat IMS / PID sebelumnya
Instrumentasi serviks aborsi, pemasangan IUD

Patogenesis Infeksi dan kolonisasi


ascending dari endoserviks dengan fokus
infeksi
Uterus endometritis
Tuba fallopi salpingitis
Peritoneum peritonitis
PENJELASAN

Salpingitis Akut
Bagian dari PID dimana bagian yang
terserang adalah tuba fallopi

Faktor risiko
IMS
Hubungan seks multiple partner
Penggunaan IUD
PENJELASAN

Salpingitis Akut
Manifestasi Klinis
Sekret vagina kuning dan berbau busuk
Dyspareunia
Dysmenorrhea
Chandelier sign nyeri goyang porsio
Nyeri pelvis/adneksa
Poliuria
PENJELASAN

Salpingitis Akut
Pemeriksaan penunjang
Kultur urin salpingitis sering disertai ISK
Pemeriksaan swab vagina deteksi patogen
penyebab
USG
HSG identifikasi patensi tuba
Laparoskopi
TATALAKSANA

Salpingitis Akut
Antibiotik
Regimen 1
Clindamycin 900 mg IV setiap 8 jam DAN
Gentamisin 2 mg/kg IV atau IM loading dose diikuti rumatan
1,5 mg/kg setiap 8 jam
Regimen 2
Cefotetan 2 g IV setiap 12 jam DAN
Doksisiklin 100 mg PO atau IV setiap 12 jam

Operasi laparoskopik pada komplikasi abses,


adhesi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. E. coli bukan etiologi tersering


B. Bacteroides fragilis bukan etiologi tersering
C. Campylobacter spp. bukan etiologi
tersering
E. Treponema pallidum bukan etiologi PID
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 27 tahun
Nyeri perut bawah sejak 5 hari lalu
Sering berhubungan seksual tanpa kondom
Nyeri saat bersenggama dispareunia
Suhu 38,1oC
PF: chandelier sign (+), nyeri tekan adneksa kanan
Tes plano (-) rule out kehamilan ektopik

DIAGNOSIS >> PID


Maka etiologi yang tersering pada kasus ini adalah

D. Neisseria gonorrhoeae
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun
Nyeri perut kanan bawah 1 jam lalu
Nyeri tibat-tiba saat jongkok aktivitas fisik
mendadak
TD 80/50 mmHg, HR 140 kali/menit, Suhu 38,1oC
gangguan hemodinamik (+)
PF: Nyeri RLQ tanpa rebound tenderness
FAST: massa hipoekoik adneksa dengan cairan
pelvis

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Ruptur kista ovarium


PENJELASAN

Kista Ovarium
Terdapat berbagai jenis
Kista folikuler sering, biasanya asimptomatik
Kista corpus luteum terbentuk akibat gagalnya
regresi kista luteum, dapat menghasilkan
progesteron
Luteoma kista yang terbentuk pada kehamilan,
dapat terjadi hirsutisme
Kista theca lutein bilateral, straw-colored,
biasanya beta hCG meningkat
PENJELASAN

Kista Ovarium
Terdapat berbagai jenis
PCOS gambaran roda pedati di USG
Endometrioma (kista cokelat) kista ovarium
berisi darah
Cystadenoma tumor epitel ovarium jinak,
biasanya asimptomatik
Kista dermoid Teratoma
PENJELASAN

Ruptur Kista Ovarium


Klasifikasi
Non-komplikata
Komplikata hipotensi, takikardia, perdarahan masif, infeksi,
curiga keganasan

Manifestasi Klinis
Nyeri perut bawah unilateral
sering terjadi setelah coitus
Sisi kanan > sisi kiri
Nyeri tajam dan fokal
Nyeri pada bahu dan epigastrium perdarahan masif
yang menyebabkan ekstravasasi darah ke subfrenik (dibawah
diafragma)
Gangguan hemodinamik pada perdarahan masif
PENJELASAN

Ruptur Kista Ovarium


Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Serum hCG untuk rule out kehamilan ektopik
Leukositosis
Pencitraan
USG pemeriksaan penunjang terbaik
Massa adneksa +
Kumpulan cairan di pelvis

Konfirmasi diagnosis operatif, visualisasi


kista dengan ruptur kapsul
TATALAKSANA

Ruptur Kista Ovarium


Non-komplikata
Observasi
Analgetik

Komplikata
Rehidrasi
Stabilisasi ABC
Pembedahan Laparoskopi pilihan terbaik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Torsio kista ovarium nyeri hebat pada


perut, keadaan hipotensi pada kasus
menandakan telah terjadi ruptur
B. Kehamilan ektopik terganggu dapat
dibuktikan dengan pemeriksaan beta hCG
D. Apendisitis nyeri apendisitis biasanya tidak
menjalar ke bahu, massa hipoekoik pada kasus
mengarah pada kista ovarium
E. Pelvic Inflammatory Disease nyeri
abdomen biasanya bilateral, gambaran massa
pada kasus mengarah pada kista ovarium
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun
Nyeri perut kanan bawah 1 jam lalu
Nyeri tibat-tiba saat jongkok aktivitas fisik
mendadak
TD 80/50 mmHg, HR 140 kali/menit, Suhu 38,1oC
gangguan hemodinamik (+)
PF: Nyeri RLQ tanpa rebound tenderness
FAST: massa hipoekoik adneksa dengan cairan
pelvis

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Ruptur kista ovarium


PENJELASAN

Gambar Kasus
PENJELASAN

Pa e D ea e
Kanker yang melibatkan kulit pada papilla dan
areola
Gambaran awal merupakan lesi ulserasi
sekitar papilla mammae
Biasanya pada payudara yang sama dapat
terjadi ductal carcinoma in situ (DCIS)
maupun kanker payudara

Hati-hati!!
Ada penyakit tulang yang dinamakan Pa e
disease juga
PENJELASAN

Pa e D ea e
Manifestasi klinis
Nyeri pada papilla dan areola
Lesi ulserasi, kadang bervesikel, berskuama, yang
dimulai dari papilla dan menyebar ke areola
Keluar darah dari papilla
Retraksi puting dapat terjadi
PENJELASAN

Pa e D ea e

Bermacam-macam gambaran
Paget’s disease
PENJELASAN

Pa e D ea e
Pemeriksaan penunjang
Punch biopsy papilla diagnosis pasti
Ditemukan sel paget sel intraepitel dengan sitoplasma
pucat, nukleus dengan nukleolus prominen. Biasa
terbungkus dalam vakuola
DCIS juga dapat ditemukan bila jaringan biopsi
mengandung duktus laktiferus
Mamografi harus dilakukan pada penyakit ini
karena asosiasi tinggi kanker payudara
USG dapat dilakukan untuk membantu biopsi
pada massa mencurigakan yang ditemukan pada
mamografi
PENJELASAN

Sel Paget
Sel intraepidermis dengan sitoplasma pucat dan nukleus serta nukleolus
besar. Perhatikan sel paget biasanya terbungkus vakuola
TATALAKSANA

Pa e D ea e
Tata laksana tergantung dari apakah ada
massa payudara lainnya
Operatif
Lumpectomy
Simple mastectomy
Breast conserving therapy
Radioterapi
KEYWORDS

Wanita, 30 tahun
Keluar darah dari payudara kiri sejak 3 hari
PF: keluar darah sanguin seperti darah pada
penekanan putting
PP: ditemukan sel yang terbungkus dengan
vakuola

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Pa e d ea e
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dermatitis kontak tidak ada riwayat kontak dengan


benda tertentu, dermatitis kontak tidak menyebabkan
keluar cairan serosanguin. Jika ragu, dapat dicoba terapi
steroid topikal, bila membaik maka bukan Pa e
disease
B. Ulkus Bowen karsinoma sel skuamosa in situ,
gambaran mirip dengan Paget s disease nam n tidak
menyebabkan keluar cairan serosanguin dan tidak
ditemukan sel Paget pada histologi
D. Karsinoma sel basal pada karsinoma sel basal,
ditemukan ulkus roden, gambaran tepi mengkilap seperti
mutiara
E. Melanoma maligna sel kanker pada melanoma
maligna tidak memiliki vakuola
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 30 tahun
Keluar darah dari payudara kiri sejak 3 hari
PF: keluar darah sanguin seperti darah pada
penekanan putting
PP: ditemukan sel yang terbungkus dengan
vakuola

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Pa e d ea e
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun
Nyeri perut kanan bawah sejak 5 hari
Riwayat IMS berulang sebelumnya
Suhu 38,5oC
PF: massa pada pelvis dan nyeri tekan adneksa (+)
PP: leukositosis
CT scan kontras: massa kistik hiperekoik
menyengat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Abses tubo-ovarium
PENJELASAN

Abses Tubo-ovarium
Definisi: abses pada adneksa yang biasanya
merupakan komplikasi dari PID

Etiologi polimikroba
E. coli
Bacteroides fragilis
Peptostreptococcus
dll
PENJELASAN

Abses Tubo-ovarium
Manifestasi Klinis
Nyeri perut bawah
Nyeri tekan adneksa
Massa pada pelvis
Demam
Duh tubuh per vaginam
Perdarahan per vaginam
PENJELASAN

Abses Tubo-ovarium
Pemeriksaan Penunjang
Leukositosis shift to the left
Tes plano rule out kehamilan intrauterin/ektopik
Pencitraan untuk visualisasi abses
USG pencitraan awal, menunjukkan massa multilokular
dengan internal echo
CT dengan kontras menunjukkan massa kistik
hiperekoik dengan dinding tebal menyengat kontras
Laparoskopi gold standard
TATALAKSANA

Abses Tubo-ovarium
Rawat Inap
Antibiotik intravena hingga afebris selama 2
hari jika belum ruptur
Cefotetan 2x2 g + Doksisiklin 2x100 mg
Ampicillin 4x2 g + Gentamycin 5 mg/kg +
Klindamisin 3x900 mg
Antibiotik oral selama 14 hari
Pembedahan jika sudah ruptur / tidak
membaik dengan antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kista ovarium kebanyakan besifat


asimptomatik, gejala demam mengarah ke
proses infeksi-inflamasi
B. Torsio kista ovarium nyeri berat adneksa
terkait dengan aktivitas fisik yang berat
D. Apendisitis apendisitis tidak memberikan
gambaran massa pada pelvis
E. Abses appendiks merupakan komplikasi
dari apendisitis, riwayat IMS berulang lebih
mengarah ke penyakit saluran reproduksi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun
Nyeri perut kanan bawah sejak 5 hari
Riwayat IMS berulang sebelumnya
Suhu 38,5oC
PF: massa pada pelvis dan nyeri tekan adneksa (+)
PP: leukositosis
CT scan kontras: massa kistik hiperekoik
menyengat

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Abses tubo-ovarium
KEYWORDS

Wanita, 25 tahun
Nyeri haid kurang lebih 3 bulan lalu
Sulit memasukkan tampon
PF: kista jinak di dinding anterolateral vagina

DIAGNOSIS >> KISTA GARTNER

JAWABAN

B. Merupakan sisa duktus


Mullerian
PENJELASAN

Kista Gartner
Definisi: Kista jinak yang berada di dinding
vagina, tersering pada dinding anterolateral
Berasal dari sisa duktus Wolffian yang
tersumbat dan terjadi penumpukan cairan
Manifestasi Klinis
Sering asimptomaik
Dysmenorrhea
Kesulitan memasukkan tampon
Dapat membentuk fistula dengan ureter ektopik
TATALAKSANA

Kista Gartner
Eksisi/insisi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Merupakan sisa duktus Mullerian tepat


C. Dapat membentuk fistula tepat
D. Tata laksana dengan eksisi tepat
E. Sering asimptomatik tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 25 tahun
Nyeri haid kurang lebih 3 bulan lalu
Sulit memasukkan tampon
PF: kista jinak di dinding anterolateral vagina

DIAGNOSIS >> KISTA GARTNER

Maka pernyataan yang tidak tepat pada kasus ini adalah

B. Merupakan sisa duktus


Mullerian
KEYWORDS

Wanita, 21 tahun, G1P0100, Post partum 1 minggu lalu


Nyeri payudara bilateral memberat jika tertekan
PF: payudara keras, permukaan rata, tidak ada
benjolan

DIAGNOSIS >> MASTALGIA

JAWABAN

B. Bromokriptin
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. NSAID dapat diberikan untuk mengurangi


rasa nyeri
C. Progesteron tidak memiliki efek
D. Parasetamol dapat diberikan untuk
mengurangi rasa nyeri
E. Haloperidol antagonis dopamin, tidak
digunakan pada kasus mastalgia
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 21 tahun, G1P0100, Post partum 1 minggu lalu
Nyeri payudara bilateral memberat jika tertekan
PF: payudara keras, permukaan rata, tidak ada
benjolan

DIAGNOSIS >> MASTALGIA

Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini


adalah

B. Bromokriptin
KEYWORDS

Wanita, 31 tahun, P2A0, post partum 4 hari lalu


Perdarahan per vaginam (+)
Nyeri perut (+)
Riwayat plasenta sulit keluar
Uterus 1 jari di bawah umbilikus subinvolusi uteri
Fundus uteri kencang rule out atonia uteri
VT: perdarahan aktif dengan gumpalan bekuan
darah

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Sisa plasenta
PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
Penyebab Gejala dan Tanda

Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)

Ruptur Uteri Nyeri perut yang hebat

Fundus tidak teraba


Inversio Uteri Lumen vagina terisi massa
Nyeri perut

Retensio Plasenta Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir

Plasenta tidak lengkap


Sisa Plasenta
Subinvolusi uterus

Atonia Uteri Uterus tidak berkontraksi / lembek

riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,


Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Penyebab Terapi
Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri Histerorrhaphy / Histerektomi

Reposisi manual
Inversio Uteri
Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
Berikan antibiotik profilaksis
Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
Siap rujuk

Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
Berikan whole blood atau blood component
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Retensio plasenta plasenta pada kasus


sudah keluar walaupun sulit, bidan biasanya
akan merujuk pasien dengan retensio plasenta
C. Inversio uteri fundus masih teraba pada
kasus
D. Atonia uteri fundus uteri masih kencang
(tonus uteri baik)
E. Ruptur perineum tidak ada kelainan
anatomi pada jalan lahir
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 31 tahun, P2A0, post partum 4 hari lalu
Perdarahan per vaginam (+)
Nyeri perut (+)
Riwayat plasenta sulit keluar
Uterus 1 jari di bawah umbilikus subinvolusi uteri
Fundus uteri kencang rule out atonia uteri
VT: perdarahan aktif dengan gumpalan bekuan
darah

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Sisa plasenta
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Wanita, 35 tahun, P1A0, post partum


BBL 4.300 g makrosomia
Riwayat diabetes mellitus selama kehamilan

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Sirenomelia
PENJELASAN

Teratogen
Teratogen Malformasi Kongenital
ACE Inhibitor / ARB Renal Displasia
Alkohol Fetal Alkohol Sindrom
Alkylating Agent Kekurangan Jari, palatochicis
Aminoglicosida Toksisitas N.VIII
Antikonvulsan Bibir Sumbing
Valproat Neural Tube Defect
Litium Eibstein Anomali
Diabetes Sirenomelia, renal displasia, Atresia ani
Fenitoin Congenital Heart Defect
Potasium Iodida Hipotiroid Kongenital
Tetrasiklin Pewarnaan gigi
PENJELASAN

Sirenomelia
Definisi: fusi ekstremitas bawah neonatus
dengan/tanpa defek tulang
Faktor risiko:
Diabetes maternal
Pemakaian teratogen selama kehamilan
Manifestasi klinis lainnya:
Hipoplasia paru
Gagal ginjal
Prognosis: biasanya fatal
PENJELASAN

Sirenomelia
Fusi ekstremitas bawah
dengan/tanpa defek tulang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sindrom alkohol fetalis disebabkan karena


konsumsi alkohol maternal
B. Anomali Eibstein merupakan malformasi
jantung kongenital akibat teratogen lithium
D. Fetal retinoid syndrome disebabkan oleh
teratogen asam retinoat
E. Meckel-Gruber syndrome ditandai dengan
trias encephalocele oksipital, ginjal polikistik dan
polidaktili
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 35 tahun, P1A0, post partum
BBL 4.300 g makrosomia
Riwayat diabetes mellitus selama kehamilan

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Sirenomelia
KEYWORDS

Wanita, 20 tahun
Belum pernah haid amenorrhea
Nyeri perut setiap bulan (+)
Nyeri saat berkemih dan buang air besar
Inspekulo: himen imperforata yang menonjol
keluar
PP: darah terkumpul hingga uterus

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Hematometra
PENJELASAN

Himen Imperforata
Keadaan dimana tidak terdapat lubang pada
himen
Diagnosis biasa ditegakkan saat neonatus
introitus yang menonjol akibat mucocolpos
Jika gagal terdeteksi, gejala kembali muncul saat
remaja
Amenorrhea
Nyeri perut bulanan
Hematocolpos himen menonjol dan berwarna
kebiruan
Obstruksi yang menonjol di vagina
PENJELASAN

Himen Imperforata
Berdasarkan jumlah darah yang terkumpul,
terdapat 3 istilah
Hematocolpos: darah menumpuk pada vagina
Hematometra: darah menumpuk hingga uterus
Hematosalpinx: darah menumpuk hingga tuba falopi
PENJELASAN

Himen Imperforata
PENJELASAN

Himen Imperforata
Pemeriksaan penunjang
USG untuk menentukan letak obstruksi
Terdapat membran tipis beberapa mm dari introitus

Terapi
Perbaikan himen dengan pembedahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hematocolpos darah menumpuk pada vagina


C. Hematosalpinx darah menumpuk hingga tuba
fallopi
D. Amenore sekunder pada amenore sekunder
pasien pernah mendapat haid sebelumnya
E. Agenesis vagina pada kasus vagina ada,
namun terdapat himen imperforata
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 20 tahun
Belum pernah haid amenorrhea
Nyeri perut setiap bulan (+)
Nyeri saat berkemih dan buang air besar
Inspekulo: himen imperforata yang menonjol keluar
PP: darah terkumpul hingga uterus

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Hematometra
KEYWORDS

Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 14 minggu


Nyeri perut sejak 1 hari lalu
Perdarahan per vaginam (+)
Jaringan keluar (-)
TFU 14 cm sesuai UK
Serviks tertutup
DJJ 138 kali/menit rule out IUFD
2 hari lalu Beta-hCG 1200 mIU/mL

DIAGNOSIS >> ABORTUS IMINENS


JAWABAN

D. 1900 mIU/mL
PENJELASAN

Abortus
Ancaman keluar atau keluarnya hasil konsepsi
pada UG <22 minggu (WHO) atau berat
badan kurang dari 500 gram

Manifestasi Klinis:
Perdarahan per vaginam
Perut nyeri dan kaku
Keluarnya sebagian / seluruh hasil konsepsi
Serviks dapat tertutup atau terbuka
TFU dapat < UG
Ditemukan pada USG
Hasil
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut TFU Serviks
konsepsi

Abortus = usia
Sedikit Sedang Tertutup Tidak keluar
Iminens gestasi

Abortus Sedang- = usia


Sedang-berat Terbuka Tidak keluar
Insipiens banyak gestasi

Abortus Sedang- = usia Keluar


Sedang-berat Terbuka
inkomplit banyak gestasi sebagian

Abortus < usia Keluar


Sedikit Tanpa/sedikit Tertutup
komplit gestasi seluruhnya

Janin mati
Missed < usia
Tidak ada Tidak ada Tertutup namun tidak
abortion gestasi
keluar

Abortus
habitualis
Abortus 3 kali berturut-turut
PENJELASAN

Abortus Iminens
Nama lain: threatened abortion
Rule out kehamilan ektopik dengan:
Beta-hCG serial
<1500-2000 mIU/mL ulang beta-hCG setiap 48 jam,
pada kehamilan normal akan terjadi peningkatan 50-66%
>1500-2000 mIU/mL lakukan TVUS untuk melihat
kantong gestasi. Jika tidak terlihat, curiga kehamilan
ektopik
Serum progesteron >25 ng/mL pada kehamilan
intrauteri
Kuretase konfirmasi dengan membuktikan
adanya chorionic villi
Gejala Klinis: perdarahan per vaginam UK
<20 minggu, nyeri perut (+), TFU = UK

Serum beta-hCG Serum beta-hCG


<1500-2000 >1500-2000
mIU/mL mIU/mL

Ulang beta-hCG
Lakukan TVUS
dalam 48 jam

Peningkatan Peningkatan Kantong gestasi Kantong gestasi


50-66% abnormal terlihat tidak terlihat

Observasi Pikirkan
Slide berikutnya laparoskopi
Disadur dari: Williams Obstetrics 25th Ed.
Peningkatan Peningkatan
50-66% abnormal

Kehamilan Kuretase
intrauterine viable
Abortus iminens

Villi korionik (+) Villi korionik (-)


abortus kehamilan ektopik

Disadur dari: Williams Obstetrics 25th Ed.


DIAGNOSIS TERAPI

- Pertahankan kehamilan
Abortus iminens - Batasi aktivitas
- Kontrol rutin

UG < 16 minggu: evakuasi hasil konsepsi


Abortus insipien Bila tidak bisa segera: ergometrin 0,2 mg IM
evakuasi
dan
Abortus inkomplit UG > 16 minggu: tunggu pengeluaran konsepsi spontan, bila perlu
infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCL 0.9%

- Tidak perlu evakuasi observasi kondisi ibu


Abortus komplit
- Apabila anemia : Tab. sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu

UG < 12 minggu: evakuasi hasil konsepsi


UG 12 - <16 minggu: pastikan serviks terbuka (atau pematangan
Missed abortion serviks) dilatasi dan kuretase
UG 16-22 minggu: pematangan serviks (oksitosin 20 Unit dalam 500
mL NaCl 90%) sampai dengan ekspulsi hasil konsepsi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 1200 mIU/mL peningkatan <50%


B. 1500 mIU/mL peningkatan <50%
C. 1000 mIU/mL terjadi penurunan, tidak
konsisten dengan abortus iminens
E. 2400 mIU/mL peningkatan 100%, pikirkan
kehamilan ektopik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 14 minggu
Nyeri perut sejak 1 hari lalu
Perdarahan per vaginam (+)
Jaringan keluar (-)
TFU 14 cm sesuai UK
Serviks tertutup
DJJ 138 kali/menit rule out IUFD
2 hari lalu Beta-hCG 1200 mIU/mL

DIAGNOSIS >> ABORTUS IMINENS


Maka cutoff beta-hCG yang tepat pada kasus ini adalah

D. 1900 mIU/mL
KEYWORDS

Wanita, 17 tahun
BAB sering keluar dari jalan lahir
PF: hubungan antara saluran cerna dengan
saluran reproduksi
4 cm proksimal dari anal verge

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Fistula rektovagina
PENJELASAN

Fistula Rektovaginal
Definisi: hubungan abnormal vagina dengan
rektum
Biasanya terjadi akibat trauma obstetri
Klasifikasi fistula vagina
Fistula anovagina hubungan terjadi pada 3 cm
pertama dari anal verge
Fistula rektovagina hubungan terjadi di atas
linea dentata
Fistula Kolovagina hubungan terjadi di atas
rektum
PENJELASAN

Fistula Rektovaginal
Manifestasi Klinis
Keluarnya flatus
maupun feses dari
vagina
Fistula kecil dapat
bersifat asimptomatik
Lubang pada dinding
posterior vagina

Diagnosis
didasarkan pada
pemeriksaan vagina
(inspekulo dan VT)
TATALAKSANA

Fistula Rektovagina
Tata laksana definitif berupa operasi
Perbaikan lokal tanpa sfingteroplasti pada kasus
trauma obstetri
Fistulektomi sederhana pada kasus yang tidak
melibatkan sfingter
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fistula anovagina hubungan terjadi pada 3


cm pertama dari anal verge
C. Fistula kolovagina hubungan terjadi di atas
rektum
D. Fistula ureterovagina ureter bukan bagian
dari saluran cerna
E. Fistula vesikovagina vesica urinaria bukan
bagian dari saluran cerna
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 17 tahun
BAB sering keluar dari jalan lahir
PF: hubungan antara saluran cerna dengan
saluran reproduksi
4 cm proksimal dari anal verge

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Fistula rektovagina
KEYWORDS

Laki-laki, 37 tahun
Luka kemaluan tidak nyeri
PF: ulkus indurasi (+), nyeri (-)
VDRL dan TPHA (+)

DIAGNOSIS >> SIFILIS

JAWABAN

E. Volcano sign
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi

Treponema Sekunder
pallidum Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
Sifilis
(Spirocheta Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
Gram -) daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)
Copper penny rash

Tersier Gumma

Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
serovar L1, L2, L3 Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
venereum
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
PENJELASAN

Sifilis

Ulkus durum
Manifestasi sifilis primer, tidak nyeri, non-purulen
tidak harus muncul di kemaluan
PENJELASAN

Sifilis

Copper penny rash


Salah satu manifestasi sifilis sekunder
PENJELASAN

Sifilis

Condyloma lata
Manifestasi sifilis sekunder, berupa vegetasi yang sangat infeksius
PENJELASAN

Sifilis
Manifestasi Klinis lainnya:
Dory flop ulkus durum pada preputium penis,
saat preputium ditarik maka keseluruhan ulkus
akan berbalik (sifilis primer)
Roseola syphilitica makula eritematosa
simetris pada trunkus dan ekstremitas (sifilis
sekunder)
Bie e c a e e erupsi papuloskuamosa
berbentuk cincin keputihan pada permukaan kulit
(sifilis sekunder)
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa – Sch f
(chancroid) Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear – sel
Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Sifilis
Pemeriksaan Penunjang
Test non-treponemal digunakan untuk
screening, pemeriksaan semi-kuantitatif, menilai
antibodi IgM dan IgG
Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
Rapid plasma reagin (RPR)

Test treponemal tes konfirmasi, kualitatif,


menilai antigen
Treponema pallidum Hemagglutination Test (TPHA)
T. pallidum Enzyme Immunoassay (TP-EIA)
PENJELASAN

Sifilis
Tes Non-
Tes Treponemal Interpretasi
treponemal

Infeksi baru/riwayat infeksi sifilis


+ + sebelumnya

ulang tes treponemal 2-4 minggu


lagi
+ - Jika positif sifilis laten
Jika negatif flase positive
Tidak menderita sifilis, early
- Tidak diperlukan syphilis yang telah diterapi sebelum
pemeriksaan penunjang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Copper penny rash merupakan manifestasi


sifilis sekunder
B. Dory flop merupakan manifestasi sifilis
primer
C. Roseola syphilitica merupakan manifestasi
sifilis sekunder
D. Biette s collarette merupakan manifestasi
sifilis sekunder
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 37 tahun
Luka kemaluan tidak nyeri
PF: ulkus indurasi (+), nyeri (-)
VDRL dan TPHA (+)

DIAGNOSIS >> SIFILIS

Maka manifestasi klinis yang tidak tepat pada kasus ini


adalah

E. Volcano sign
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Luka multipel area kemaluan
Riwayat promiskuitas (+)
PF: ulkus herpetiform tidak nyeri

DIAGNOSIS >> LIMFOGRANULOMA


VENEREUM

JAWABAN

A. Doksisiklin 2x100 mg PO
selama 14 hari
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
serovar L1, L2, L3 Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
venereum
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum
Etiologi: Chlamydia trachomatis serovar L1,
L2, L3
Inkubasi: 5-20 hari
Manifestasi klinis
Vesikel/ulkus pada penis/vagina yang cepat
sembuh, tidak nyeri, tidak ada indurasi
Pembesaran buboinguinal 2-6 minggu setelah
vesikel hilang sangat nyeri, fluktuasi (+), groove
sign

TIPS!!
Jika buboingunal membesar saat masih ada ulkus, pikirkan ulkus molle
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum
Pemeriksaan Penunjang
Nucleic acid amplification test (NAAT)
merupakan gold standard
Rapid test
Kultur sudah mulai ditinggalkan untuk diagnosis
klinis
Mikroskopi C. trachomatis menginvasi sel epitel
dan membentuk badan inklusi di sitoplasma
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum

Groove sign
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa – Sch f
(chancroid) Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear – sel
Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Eritromisin base 4x500 mg PO selama 3 hari


terapi selama 14 hari
C. Azithromisin 1 g/minggu selama 3 minggu
terapi granuloma inguinale
D. Azithromisin 500 mg/hari selama 3 minggu
terapi granuloma inguinale
E. Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3 minggu
terapi granuloma inguinale
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Luka multipel area kemaluan
Riwayat promiskuitas (+)
PF: ulkus herpetiform tidak nyeri

DIAGNOSIS >> LIMFOGRANULOMA


VENEREUM
Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

A. Doksisiklin 2x100 mg PO
selama 14 hari
KEYWORDS

Laki-Laki, 27 tahun
Keluhan gatal dan nyeri kaki kirinya
Riwayat terjatuh 1 mg lalu dan tidak diobati
UUK : ruam hiperemis berukuran plakat
difus berbatas tegas a/r kruris + edema,
hangat dan nyeri. Pus (-) fluktuasi (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Erisipelas
PENJELASAN
KEYWORDS

ERISIPELAS

Infeksi kulit yang disebabkan oleh Group A Beta


Hemolytic Streptococcus
Ditandai dengan keterlibatan dermal lymphatic
vessel
Predileksi: wajah dan ekstemitas inferior
Pada permukaan kulit tampak gambaran peau
d a e dengan portal of entry yang tidak jelas.
PENJELASAN
KEYWORDS

SELULITIS

Infeksi kulit yang disebabkan oleh S.aureus


Portal infeksi : jaringan kulit atau mukosa yang
rusak (tinea pedis, ulkus)
Gejala klinis : demam, menggigil sebelum selulitis
muncul, nyeri lokal, tenderness, merah, edem,
batas tidak tegas
Dapat disertai Limfangitis atau pembesaran nodus
limfatikus
Predileksi : ekstremitas bawah
PENJELASAN
KEYWORDS

FLEGMON

Selulitis yang mengalami supurasi


Terapi sama dengan selulitis hanya ditambah
dengan insisi
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

Erisipelas Selulitis

Eritema berwarna merah batas Eritema berwarna merah batas


jelas tidak jelas
Lapisan yang diserang Lapisan mencapai jaringan
epidermis dan dermis subkutan
Disertai gejala konstitusi demam dan malaise

Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


TATALAKSANA
Kasus Berat-Rawat Inap
Penicillin G
Dewasa : 2-4 juta units IV / 4-6 hours
Anak : 60-100,000 units/kg/dose IV tiap 6 jam
Ceftriaxone
Dewasa : 1-2 g IV 1x/hari

Cefazolin
Dewasa : 1 g IV tiap 8 hours
Anak: 50 mg/kg/day dibagi 3 dosis
Nafcillin
2 g IV tiap 4 jam
Sumber : PERDOSKI 2017
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

Ringan: sabun antibakteri, jaga higienitas.

1. Topikal
Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1 , larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
Lini pertama:
a. Kloksasilin/dikloksasilin : dewasa 4x250-500
mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis
b. Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-
500 mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3 dosis
c. Sefaleksin: dewasa 4 x 250 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
Lini kedua:
a. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250
mg (hari 2-5)
b. Klindamisin : dewasa 3x300 mg (15 mg/kgBB/hari
terbagi 3 dosis).
c. Eritromisin : dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ektima ulkus (+), riw trauma (+)


C. Selulitis supurasi (-), fluktuasi (-)
D. Ulkus diabetikum riw DM (+), lesi berupa
ulkus terutama akibat masalah neuropati
E. Flegmon selulitis yang mengalami supurasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-Laki, 27 tahun
Keluhan gatal dan nyeri kaki kirinya
Riwayat terjatuh 1 mg lalu dan tidak diobati
UUK : ruam hiperemis berukuran plakat difus
berbatas tegas a/r kruris + edema, hangat dan
nyeri. Pus (-) fluktuasi (-)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Erisipelas
KEYWORDS

Laki-laki, 15 tahun
Luka akibat garukan ditengah kepala sejak 1 bulan
Riwayat menginap dirumah teman dengan keluhan
serupa. Dirasa gatal, panas dan berbau
UUK : alopecia (+) dengan lesi madidans
menyerupai sarang lebah. KGB belakang leher
membesar

DIAGNOSIS DAN PEMERIKSAAN ??


JAWABAN

A. Kerion; tes KOH


PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA KAPITIS
Kerion
Etiologi tersering : M.
canis, M. gypseum, and T.
verrucosum
Folikulitis kerion
Kerion = benjolan lunak,
pus (+), “basah”
Gatal (+) sakit (+) Alopecia
(+)
Demam & limfadenopati
(+)
PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA KAPITIS

Gray patch ringworm


Penyebab tersering :
Microsporum sp. (M.
Audouinii, M. Canis,
Microsporum ferrugineum)
Papul eritem sekitar batang
rambut melebar dan
bersisik
Rambut abu2 dan mudah
patah
Alopesia (+) gatal (+)
Lampu wood : warna hijau
PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA KAPITIS

Black dot ringworm


Etiologi tersering : T.
Tonsurans dan T.
violaceum
Rambut rapuh dan patah
tepat pada muara folikel
gambaran bintik hitam
“black dot”
PENJELASAN

Tinea Kapitis vs Alopesia


Areata
Karakteristik Tinea Kapitis Alopesia Areata
Scaling + -
Comma shaped hair + -
Yellow dots - +
Short vellus - +
Exclamation mark - +
KEYWORDS
TATALAKSANA TINEA KAPITIS

Sumber : PERDOSKI 2017, Fitzpatrick 8ed,


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ektima; pewarnaan Gram predileksi pada


tungkai
C. Gray patch; tes KOH papul eritem sekitar
rambut, lampu wood : warna hijau
D. Black dot; lampu wood rambut rapuh dan
mudah patah gambaran bintik hitam
E. Tidak ada jawaban yang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 15 tahun
Luka akibat garukan ditengah kepala sejak 1 bulan
Riwayat menginap dirumah teman dengan keluhan
serupa. Dirasa gatal, panas dan berbau
UUK : alopecia (+) dengan lesi madidans
menyerupai sarang lebah. KGB belakang leher
membesar

Maka, diagnosis dan pemeriksaan lanjutan yang


sesuai adalah
A. Kerion; tes KOH
KEYWORDS

Perempuan, 15 tahun
Keluhan gatal di punggung kaki kanan sejak 5 hari
lalu
Riwayat bermain dipantai tanpa menggunakan
alas kaki
UUK : a/r dorsum pedis D ditemukan papul
multipel berkonfluens, dasar eritematosa,
serpiginosa 5cm + ekskoriasi

DIAGNOSIS >> CLM


JAWABAN

B. Larva filariform; Albendazole


400mg/hari selama 3 hari
PENJELASAN
KEYWORDS

Creeping Eruption/Cutaneus Larva


Migrans
Penyakit yang disebabkan oleh cacing tambang
yang seharusnya hidup pada hewan, contohnya
Ancylostoma braziliense, Ancylostoma caninum,
Uncinaria stenocephala, Bunostomum
phlebotomum.
PENJELASAN
KEYWORDS

Kriteria Diagnosis

Efloresensi: Lesi kulit biasanya muncul dalam 1-5


hari setelah pajanan berupa plak eritematosa,
vesikular berbentuk linear dan serpiginosa.
Lebar lesi kira-kira 3 mm dengan panjang 15-20
cm. Lesi dapat tunggal atau multipel yang terasa
gatal bahkan nyeri.
Predileksi: kaki dan bokong.
Karena infeksi ini memicu reaksi inflamasi
eosinofilik, pada beberapa pasien dapat disertai
dengan wheezing, urtikaria, dan batuk kering.
PENJELASAN
KEYWORDS

Creeping Eruption/Cutaneus Larva


Migrans
PENJELASAN
KEYWORDS

Bentuk infektif: larva


filariform
Cutaneous larva migrans
is self-limiting; migrating
larvae usually die after 5
6 weeks. Albendazole is
the treatment of choice.
Ivermectin is effective but
not approved for this
indication.
Lesi akan hilang dalam 2-
8 minggu

Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8,


http://www.cdc.gov/parasites/zoonotichookworm/health_professionals/index.html#tx
TATALAKSANA
KEYWORDS

1. Topikal
Salep albendazol 10% dioleskan 3 kali sehari selama 7-10
hari.
Salep thiabendazol 10-15% dioleskan 3 kali sehari selama 5-
7 hari. (Dapat diberikan pada anak berusia < 2 tahun atau BB
<15 kg)
2. Sistemik
Albendazol 400 mg untuk anak usia >2 tahun atau >10 kg
selama 3-7 hari berturut-turut.
Thiabendazol 50 mg/kg/hari selama 2-4 hari.
Ivermektin 200 g/kg dosis tunggal, dosis kedua diberikan
bila gagal. Sebaiknya tidak diberikan pada anak berusia < 5
tahun atau BB <15 kg.
3. Kombinasi
Bedah beku dengan nitrogen cair atau etil klorida dapat
dikombinasi albendazol.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Larva filariform; Ivermectin 200mcg/hari selama 7 hari


Ivermektin 200 g/kg dosis tunggal
C. Larva rhabditiform; Albendanzole 3 x 400gm/hari
selama 7 hari stadium infektif larva filariform
D. Larva rhabditiform; Dietilcarbamazine 3 x 100mg/hari
selama 12 hari stadium infektif larva filariform; DEC
bukan obat terpilih
E. Larva rhabditiform; Albendazole 400mg/hari selama 3
hari stadium infektif larva filariform
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 15 tahun
Keluhan gatal di punggung kaki kanan sejak 5 hari lalu
Riwayat bermain dipantai tanpa menggunakan alas kaki
UUK : a/r dorsum pedis D ditemukan papul multipel
berkonfluens, dasar eritematosa, serpiginosa 5cm +
ekskoriasi

DIAGNOSIS >> CLM

Maka, stadium infektif dan tatalaksana yang tepat adalah

B. Larva filariform; Albendazole


400mg/hari selama 3 hari
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Bercak kemerahan dan gatal ditungkal bawah kiri
Keyword 2
UUK: papulovesikel d:0,5cm berbentuk koin
kemerahan, basah dan tersebar tungkai bawah
kiri. Lesi hilang timbul dilokasi tersebut

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Dermatitis numularis
PENJELASAN
KEYWORDS

DERMATITIS NUMULARIS

= discoid eczema
Tampak serupa trauma luka bakar, abrasi, atau
insect bite. Lesi dermatitis ini khas berbentuk
bulat/ diskoid serupa koin (numular) berbatas
tegas
Bisa soliter atau multipel
Eritem dengan papul dan vesikel di atasnya.
Tampak basah/ oozing. Bisa di mana saja namun
tersering di tungkai
PENJELASAN
KEYWORDS

DERMATITIS NUMULARIS

Sumber : Fitzpatrick Atlas 7ed


TATALAKSANA
KEYWORDS

1. Topikal
Kompres terbuka PK 1/10.000 15-20 menit/kali kompres
sampai lesi mengering
Kortikosteroid topikal ;
Desonid krim 0,05% atau fluosinolon asetonid krim 0,025%
selama maksimal 2 minggu
Liken + hiperpigmentasi : betametason valerat krim 0,1% atau
mometason furoat krim 0,1%
2. Sistemik
Anti-histamin sedatif : CTM 3x4mg atau cetirizine 1 x 10 mg
atau hidroksizin 3-4 x 25 mg selama maksimal 2 minggu
Anti-histamin non-sedatif : loratadine 1x10 mg selama
maksimal 2 minggu
Pemberian antibiotik jika diperlukan
TATALAKSANA
KEYWORDS

POTENSI STEROID
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

Potensi kuat (kelas 1-3) : alopesia areata,


discoid lupus, LSK, psoriasis, dermatitis
numularis
Potensi sedang (kelas 4-5) : dermatitis
numularis, dermatitis seboroik, dermatitis
stasis, dermatitis atopik
Potensi ringan (kelas 6-7) : napkin eczema,
dermatitis area wajah, intertriginosa,
perineal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Neurodermatitis LSK, riw stres (+), likenifikasi,


predileksi terutama di ekstremitas (area yang mudah
dijangkau tangan)
B. Dermatitis Kontak Alergi riw kontak (+), bentuk lesi
menyerupai alergen
D. Dermatitis Kontak Iritan riw kontak dengan iritan
(+), bentuk lesi seperti dermatitis umumnya (polimorfik)
E. Tinea Korporis lesi central healing (tepi menebal),
gatal terutama saat beraktivitas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 20 tahun
Bercak kemerahan dan gatal ditungkal bawah kiri
Keyword 2
UUK: papulovesikel d;0,5cm berbentuk koin
kemerahan, basah dan tersebar tungkai bawah
kiri. Lesi hilang timbul dilokasi tersebut

Maka, penyakit yang diderita adalah

C. Dermatitis Numularis
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Bercak kemerahan pada punggung + gatal sejak 3 mg
Bercak membesar dan bertambah banyak
UUK : lesi makula eritem, difus, berbentuk oval 2
cm, batas tidak tegas + skuama halus diatasnya
Lesi papul eritem tersusun sejajar lipatan kulit

DIAGNOSIS >> PTIRIASIS ROSEA

JAWABAN

E. Antihistamin perlu
dipertimbangkan untuk diberikan
jika ada keluhan
PENJELASAN
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA

Exanthema inflamasi ringan


Definisi: Kelainan kulit akut yang diawali dengan
timbulnya makula/plak soliter berwarna merah muda
dengan skuama halus ( herald patch )
Dalam beberapa hari s/d minggu timbul lesi serupa
dengan ukuran lebih kecil di badan dan
ekstremitas proksimal yang tersusun sesuai
lipatan kulit (christmas tree pattern)
Gejala subjektif: asimptomatik s/d gatal ringan
Etiologi : Berkaitan dengan reaktivasi HHV-7 atau
HHV-6
PENJELASAN
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA
PENJELASAN
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA
UKK :
1. Lesi primer : makula/plak sewarna kulit / merah muda
/ salmon-colored/ hiperpigmentasi, bentuk bulat atau
lonjong, tengah lesi skuama halus (+) herald patch
Ditemukan di tempat tertutup baju, leher,
ekstremitas atas, jarang di wajah, penis, kulit
berambut
2. Lesi sekunder: makula/ plak lebih kecil dari lesi
primer, dapat disertai papul, vesikel, pustul
tersusun sesuai lipatan kulit (christmas tree pattern
/ cemara terbalik) / sejajar tulang iga / line of
cleavage / sesuai Langer lines
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA

Pada umumnya, ini merupakan penyakit ringan


yang swasirna (self-limiting) dan tidak
membutuhkan terapi khusus
Pengobatan simptomatis
1. Topikal
Bila gatal sangat mengganggu: larutan anti pruritus
seperti calamine lotion atau kortikosteroid topikal
TATALAKSANA
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA

2. Sistemik
Apabila gatal sangat mengganggu dapat diberikan
antihistamin seperti cetirizin 1x10 mg per hari.
Kortikosteroid sistemik
Eritromisin oral 4x250 mg/hari selama 14 hari
Asiklovir 3x400 mg/hari per oral selama 7 hari
diindikasikan sebagai terapi pada awal perjalanan
penyakit yang disertai flu-like symptoms atau
keterlibatan kulit yang luas.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Antijamur merupakan tatalaksana untuk pasien ini


karna tidak swasirna tidak memerlukan antijamur
B. Penyakit ini membutuhkan kortikosteroid oral untuk
mencegah kekambuhan tidak untuk mencegah
kekambuhan
C. Penyakit menandakan adanya keadaan imunosupresi
berat salah
D. Keadaan yang berat akan membuat hampir seluruh
tubuh menjadi merah dan berskuama salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Bercak kemerahan pada punggung + gatal sejak 3 mg
Bercak membesar dan bertambah banyak
UUK : lesi makula eritem, difus, berbentuk oval 2
cm, batas tidak tegas + skuama halus diatasnya
Lesi papul eritem tersusun sejajar lipatan kulit

DIAGNOSIS >> PTIRIASIS ROSEA

Maka, pernyataan yang tepat adalah

E. Antihistamin perlu dipertimbangkan


untuk diberikan jika ada keluhan
KEYWORDS

Laki-laki, 12 tahun
Kedua kaki tampak banyak bercak kehitaman
semakin banyak dan gatal sejak 2 mg
Anak bermain tanpa alas kaki diarea berpasir
UUK : lesi makulopapular hiperpigmentasi,
multipel, tersebar, bentuk oval dengan krusta
kehitaman

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Prurigo hebra
PENJELASAN
KEYWORDS

PRURIGO HEBRA
Kelainan kulit ditandai
dengan papul milier
tersebar diskret,
dapat disertai krusta
kehitaman.
Predileksi utama di
ektremitas ekstensor
Etiologi pasti belum
diketahui. Faktor resiko
gigitan serangga,
higienitas buruk
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

PRURIGO HEBRA

UMUM
1. Menghindari gigitan nyamuk atau serangga
2. Mencari dan mengobati infeksi fokal
3. Menjaga higienitas perorangan maupun lingkungan
KHUSUS
1. Sistemik : antihistamin untuk mengurangi rasa gatal
2. Topikal : sulfur 5-10% dalam bentuk bedak kocok atau
salep, mentol 0,25%-1% atau kamper 2-3%
3. Bila terdapat infeksi sekunder berikan antibiotik topikal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dermatitis kontak iritan riw. kontak dengan


bahan yang mengiritasi (+)
B. Cutaneus larva migrans lesi serpiginosa
C. Insect bite lesi dengan punctum (+)
D. Dermatitis kontak alergi riw kontak (+)
papul eritem, gatal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 12 tahun
Kedua kaki tampak banyak bercak kehitaman
semakin banyak dan gatal sejak 2 mg
Anak bermain tanpa alas kaki diarea berpasir
UUK : lesi makulopapular hiperpigmentasi,
multipel, tersebar, bentuk oval dengan krusta
kehitaman

Maka, diagnosis yang mungkin adalah

E. Prurigo hebra
KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Muncul bintil coklat kehitaman di dahi dan
pipi sejak 1 bulan
Bercak tidak hilang, nyeri (-), gatal (-)
Pasien sebagai polisi

DIAGNOSIS >> KERATOSIS SEBOROIK


JAWABAN

C. Pemeriksaan PA menunjukan epitel


skuamosa berlapis dengan lapisan granular
yang intak disertai kista berisi debris keratin
eosinofilik
PENJELASAN
KEYWORDS

KERATOSIS SEBOROIK

Tumor jinak epidermal yang paling sering terjadi.


Herediter
Umumnya terjadi pada usia pertengahan (>30 tahun),
namun dapat muncul pada awal masa remaja
Efloresensi:
Lesi awal terdapat batas yang tegas, permukaan rata,
kusam, dan berwarna kecoklatan.
Seiring perkembangan lesi menjadi berbentuk papul,
permukaannya verukosa, stuck-on, mengkilat, dan
terdapat kista pseudohorn
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

KERATOSIS SEBOROIK

Penunjang
Dermoskopi: Milia-like cysts, comedo-like
openings, light-brown fingerprint-like structures,
cerebriform pattern (gyrus & sulci)
Histopatologi: akantosis, papillomatosis, kista
pseudohorn, dan hiperkeratosis
Tatalaksana untuk keperluan kosmetik
kuretase, krioterapi, laser CO2, bedah listrik
PENJELASAN
KEYWORDS

Kista pseudohorn Akantosis

Hiperkeratosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemeriksaan dermoksopi dapat ditemukan


cerebriform pattern
B. Merupakan penyakit herediter
D. Salah satu terapi yang dapat digunakan
adalah bedah listrik
E. Dapat ditemukan kista pseudohorn

Pilihan lainnya sudah tepat


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 60 tahun
Muncul bintil coklat kehitaman di dahi dan pipi sejak 1 bulan
Bercak tidak hilang, nyeri (-), gatal (-)
Pasien sebagai polisi

DIAGNOSIS >> KERATOSIS SEBOROIK

Maka, pernyataan yang tidak tepat adalah

C. Pemeriksaan PA menunjukan epitel


skuamosa berlapis dengan lapisan
granular yang intak disertai kista berisi
debris keratin eosinofilik
KEYWORDS

Laki-laki, 65 tahun
Bercak coklat kehitaman dipipi dan dahi
sejak 2 tahun
Tidak berubah warna, gatal (-), nyeri (-)
Pasien bekerja sebagai tukang parkir

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Lentigo solaris
PENJELASAN
KEYWORDS

LENTIGO SOLARIS / SENILIS

Bintik hiperpigmentasi berbatas tegas, dikelilingi kulit


berwarna normal. Akibat hiperplasia keratinosit dan
melanosit jinak.
Dipengaruhi oleh:
Ras
Paparan sinar matahari
Genetik.
Photochemotherapy : psoralen dan UVA light
Histopatologi : peningkatan jumlah epidermal melanosit
Tatalaksana: Krim topikal non invasif seperti tretinoin 0,025-
0,1% dan hidrokuinon
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

Lentigo VS Freckles
Lentigo Freckles

Onset pada usia lanjut Onset pada anak-remaja

Bercak berwarna coklat /


Bercak coklat biasanya pada
lebih gelap dari kulit
wajah dan lengan
sekitarnya

Sering pada ras Kaukasia Sering pada orang kulit putih

Jarang ditemukan terutama


Dapat ditemukan sepanjang
saat musim dingin, hilang
tahun
seiring bertambahnya usia
Freckles, biasa dipengaruhi cuaca
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Freckles onset remaja, sering pada orang


kulit putih
B. Keratosis seboroik papul berwarna coklat
muncul pada usia tua
D. Nevus pigmentosa papul hiperpigmentasi
dengan dome-shaped
E. Hiperpigmentasi pasce inflamasi lesi
hiperpigmentasi dengan riwayat inflamasi pada
tempat yang sama
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 65 tahun
Bercak coklat kehitaman dipipi dan dahi sejak
2 tahun
Tidak berubah warna, gatal (-), nyeri (-)
Pasien bekerja sebagai tukang parkir

Maka, diagnosis yang mungkin adalah


C. Lentigo solaris
KEYWORDS

Laki-laki, 20 tahun
Kemerahan pada telinga kiri setelah dipukul
PF : Pinna aurikula hiperemis dengan NT (+)
dan bengkak

DIAGNOSIS >> TRAUMA AURIKULAR


JAWABAN

A. W e e ea
PENJELASAN
KEYWORDS

TRAUMA AURIKULAR

Cedera pada telinga luar yang dapat


menyebabkan memar, edema, robekan antara
kartilago dan perikondrium
Penyebabnya dapat berupa trauma tajam
maupun trauma tumpul, contoh kecelakaan lalu
lintas, perkelahian, olahraga, luka tembak, gigitan
hewan
Manifestasi dapat berupa laserasi, frostbite, dan
hematoma
Terapi disesuaikan dengan manifestasi yang
ditemukan
PENJELASAN
KEYWORDS

HEMATOMA

Penumpukan bekuan darah pada perikondrium


telinga akibat trauma
Perlu aspirasi, bila tindakan ini tidak steril berisiko
perikondritis
PENJELASAN
KEYWORDS

PERIKONDRITIS

Infeksi pada perikondrium kartilago daun telinga. Inflamasi


lama merusak tulang rawan telinga. Faktor risiko : trauma,
gigitan serangga, luka bakar, menindik telinga pada tulang
rawan.
Komplikasi : telinga kisut (cauliflower ear), W e e ea

KOMPLIKASI
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA HEMATOM
Aspirasi Hematom Aurikula
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA PERIKONDRITIS

Antibiotik sistemik: fluoroquinolone


Ciprofloxacin oral 2 x 500-750 mg 1 minggu
Insisi (bila supuratif)
Eksisi (bila nekrosis)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Trauma auricular diagnosa awal


C. Hematoma auricular proses penumpukan
darah pada perikondrium
D. Petrositis infeksi tulang petrosal
komplikasi dari OMSK
E. Mastoiditis infeksi pada mastoid air cell,
seringkali komplikasi dari OM
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 20 tahun
Kemerahan pada telinga kiri setelah dipukul
PF : Pinna aurikula hiperemis dengan NT (+)
dan bengkak

DIAGNOSIS >> TRAUMA AURIKULAR

Maka, komplikasi akhir yang muncul adalah

A. W e e ea
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Pendengarannya berkurang mendadak
setelah mendengar ledakan bom
Sebelum kejadian, pendengaran normal
PF : kanalis akustikus dan MT normal

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Trauma akustik
PENJELASAN
KEYWORDS

TRAUMA AKUSTIKUS AKUT

Trauma akustik akibat suara keras dalam waktu


singkat menyebabkan tuli sensorineural dan
tinnitus
Terjadi kerusakan organik (ruptur membran timpani,
kerusakan tulang pendengaran, atau kerusakan
langsung organ korti berupa robeknya membran
Reissner sehingga terjadi percampuran perilimfe dan
endolimfe -> kerusakan sel-sel rambut) akibat energi
suara yang sangat besar

Sumber: Arifiani,N 2004. Pengaruh Kebisingan terhadap Dunia Kerja. Departemen Ilmu
Kedokteran Komunitas FKUI.
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

TRAUMA AKUSTIKUS AKUT

Pada trauma akustikus terjadi cedera koklea akibat


rangsangan fisik berlebih berupa getaran sehingga merusak
sel-sel rambut
Terjadi pergerakan cairan dalam koklea mendadak
robeknya membran Reissner percampuran perilimfe dan
endolimfe kerusakan sel rambut
Trauma akustik dengan frekuensi tinggi rusak sel-sel
rambut bagian basal
Trauma akustik dengan frekuensi rendah rusak sel-sel
rambut bagian apex
PENJELASAN
KEYWORDS

TRAUMA AKUSTIKUS AKUT

Otoskopi: normal
atau terdapat
perdarahan jika
terjadi perforasi
membran timpani
TATALAKSANA
KEYWORDS

TRAUMA AKUSTIKUS AKUT

Tuli sensorineural dan tinitus tidak ada


terapi yang efektif, biasanya menyembuh
sendiri atau menggunakan steroid
Dapat terjadi tuli permanen jika pada pemeriksaan,
didapatkan tuli sensorineural > 70 dB
Ruptur membran timpani miringoplasti/
timpanoplasti tipe 1
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sudden sensorineural hearing loss


kehilangan pendengaran mendadak tanpa
didahului trauma
B. Presbikusis pada lansia, terjadi perlahan
C. Noise induced hearing loss karena efek
paparan bising dalam waktu lama
E. Otosklerosis ke-kakuan tulang
pendengaran. Mendengar lebih baik dalam
suasana ramai
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Pendengarannya berkurang mendadak setelah
mendengar ledakan bom
Sebelum kejadian, pendengaran normal
PF : kanalis akustikus dan MT normal

Maka, diagnosis pasien adalah


D. Trauma akustik
KEYWORDS

Laki-laki, 41 tahun
Nyeri telinga kanan sejak 3 hari
PF : NT tragus (+), NT aurikula (+)
Otoskop : Gambaran bisul pada liang telinga
kanan

DIAGNOSIS >> OTITIS EKSTERNA


JAWABAN

A. Salep antibiotik
PENJELASAN
KEYWORDS

OTITIS EKSTERNA

Radang telinga luar


Faktor predisposisi: Perubahan pH, keadaan
udara lembab dan hangat, trauma ringan saat
mengorek telinga
Dikategorikan menjadi : OE Benigna
(Sirkumskripta dan Difus) dan Maligna
PENJELASAN
KEYWORDS

OTITIS EKSTERNA

Sirkumskipta furunkel karena infeksi


pilosebaseus pada 1/3 luar (tersering pada
folikel rambut)
Etiologi: Staphylococcus aureus atau
Staphylococcus albus
Nyeri tekan perikondrium, nyeri saat
membuka mulut, gangguan pendengaran bila
furunkel besar
PENJELASAN
KEYWORDS

OTITIS EKSTERNA

Difus ( i e ea )
2/3 dalam
Liang telinga hiperemis dan edema
Etiologi: Pseudomonas sp., Staphylococcus
albus, E. coli
Nyeri tekan tragus, liang telinga sempit, KGB
regional membesar, sekret bau
PENJELASAN
KEYWORDS

OTITIS EKSTERNA

Maligna/Necrotizing OE
Infeksi berat kanal auditori eksterna.
Menyebar ke os. Temporal bisa menyebar
ke basis cranii
Nyeri kepala, Paresis n. VII hingga
destruksi tulang temporal
Penunjang CT scan bone window
(gambaran mirip osteomielitis)
Penyebab tersering Pseudomonas sp.
DOC: floroquinolon
Pada pasien DM atau immunocompromised
TATALAKSANA
KEYWORDS

OTITIS EKSTERNA

Analgetik
Bersihkan liang telinga
Sirkumskripta: Abses aspirasi steril atau insisi
drainase jika dinding tebal. Obat topikal: polymixin
B, bacitracin, atau asam asetat 2-5% dalam alkohol
Difus: Tampon antibiotik, kadang perlu antibiotik
sistemik

Sumber : Cummings otolaryngology 6th ed


Mandell, Do glas, and Bennett s Principles and Practice of Infectio s Disease, 8th ed
TATALAKSANA
KEYWORDS

OTITIS EKSTERNA

Maligna:
Kultur bakteri & jamur dari kanalis aurikularis +
imaging.
Antibiotik anti pseudomonas ciprofloxacin 2
x 750 mg 6 minggu, antibiotik IV (ciprofloxacin
IV 3 x 400 mg) jika kasus berat, 6 8 minggu.
Kontrol glikemik jika pasien DM
Debridement jaringan nekrotik

Sumber : Cummings otolaryngology 6th ed


Mandell, Do glas, and Bennett s Principles and Practice of Infectio s Disease, 8th ed
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tampon antibiotik untuk OE difus


C. Salep jamur untuk otomikosis
D. Salep antivirus salah
E. Tampon epinefrin salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 41 tahun
Nyeri telinga kanan sejak 3 hari
PF : NT tragus (+), NT aurikula (+)
Otoskop : Gambaran bisul pada liang telinga
kanan

DIAGNOSIS >> OTITIS EKSTERNA

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

A. Salep antibiotik
KEYWORDS

Laki-laki, 3 tahun
Menangis sambil memegang telinga kanan
sejak 2 jam lalu
Otoskop : tampak benda kehitaman seperti
serangga bergerak di liang telinga. MT intak

DIAGNOSIS >> BENDA ASING


JAWABAN

E. Meneteskan minyak
zaitun
PENJELASAN
KEYWORDS

BENDA ASING TELINGA

Sering pada anak di atas 9 bulan


Dewasa: biasanya pasien gangguan jiwa
PENJELASAN
KEYWORDS

EKSTRAKSI BENDA ASING TELINGA

Indikasi: benda asing dapat tervisualisasi, terdapat


di bagian telinga luar, dan diperkirakan tidak ada
komplikasi pada percobaan ekstraksi pertama
Alat yang digunakan tergantung benda asing yang
masuk
Tidak boleh irigasi telinga jika membran
timpani perforasi atau tidak dapat tervisualisasi
Nyeri pada telinga boleh berikan analgetik
PENJELASAN
KEYWORDS

EKSTRAKSI BENDA ASING HIDUP

Tetes olive oil, anti-septik, alkohol atau obat


anestesi topikal (lidokain spray atau tetes)
Selama ± 10 menit
Setelah binatang mati, dikeluarkan dengan pinset
atau forcep alligator atau diirigasi dengan air
bersih yang hangat (sesuai suhu tubuh)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ekstraksi dengan hook untuk benda


berbentuk bulat
B. Ekstraksi dengan forcep salah
C. Ekstraksi dengan cotton bud salah
D. Ekstraksi dengan alligator setelah
serangga mati
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 3 tahun
Menangis sambil memegang telinga kanan sejak 2
jam lalu
Otoskop : tampak benda kehitaman seperti
serangga bergerak di liang telinga. MT intak

DIAGNOSIS >> BENDA ASING

Maka, yang dilakukan dokter adalah

E. Meneteskan minyak
zaitun
KEYWORDS

Perempuan, 80 tahun
Penurunan pendengaran perlahan sejak 1
tahun dan memberat
Paparan suara keras (-), gangguan
keseimbangan (-), suara berdenging (-)

DIAGNOSIS >> PREBIASKUSIS


JAWABAN

A. Penurunan konduksi tulang dan


udara pada frekuensi tinggi
PENJELASAN
KEYWORDS

PRESBIAKUSIS

Akibat proses degeneratif (penuaan)


Pendengaran berkurang perlahan dan
progresif
Simetris pada kedua telinga
Telinga berdenging (tinitus nada tinggi)
Cocktail party deafness
Terjadi penurunan tajam pendengaran
setelah frekuensi 2000 Hz
TATALAKSANA
KEYWORDS

PRESBIAKUSIS

Rehabilitasi: hearing aid


Speech reading
Auditory training
PENJELASAN
KEYWORDS

DERAJAT KETULIAN

0 25 dB : normal
> 25 40 dB : tuli ringan
> 40 55 dB : tuli sedang
> 55 70 dB : tuli sedang berat
> 70 90 dB : tuli berat
> 90 dB : tuli sangat berat

Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed,
PENJELASAN
KEYWORDS

PEMERIKSAAN AUDIOMETRI

Memeriksa batas ambang suara terlemah yang


masih bisa didengar pada frekuensi tertentu (250-
8000 Hz)
Air conduction (konduksi udara/AC) lewat
earphones, loudspeakers, dll
Bone conduction (konduksi tulang/BC) lewat
vibrator di dahi atau mastoid
Air-bone gap adalah adanya jarak antara
konduksi tulang dengan konduksi udara, artinya
konduksi tulang lebih baik daripada konduksi
udara terdapat tuli konduktif
PENJELASAN
KEYWORDS

AUDIOMETRI NORMAL
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri Gangguan


Konduksi

BC normal,
terdapat air-bone
gap 10 dB atau
lebih
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri Gangguan


Sensorineural

Konduksi udara
dan tulang
sama: gap
kurang dari 10
dB
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri Gangguan


Campuran

Terdapat air-bone
gap tetapi BC
tidak normal
PENJELASAN
KEYWORDS

Pemeriksaan Audiometri
Presbiaskusis

Penurunan tajam
pendengaran setelah
2000Hz
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Rinne -/- weber tidak ada lateralisasi,


Schwabach memendek salah
C. Konduksi tulang normal, konduksi udara
menurun dengan air-bone gap 30dB tuli
konduksi
D. Tedapat takik pada frekuensi 4000Hz NIHL
E. Konduksi tulang dan udara dibawah 80dB
tanpa air-bone gap SNHL
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 80 tahun
Penurunan pendengaran perlahan sejak 1 tahun
dan memberat
Paparan suara keras (-), gangguan keseimbangan
(-), suara berdenging (-)

DIAGNOSIS >> PREBIASKUSIS

Maka, pemeriksaan yang mungkin ditemukan


adalah
A. Penurunan konduksi tulang dan
udara pada frekuensi tinggi
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Pusing berputar sejak 1 jam + mual muntah
Pusing saat perjalanan jarak jauh
menggunakan mobil
Pasien konsumsi obat dimenhidrinat

DIAGNOSIS >> MABUK PERJALANAN


JAWABAN

A. Menghambat histamin
pada reseptor H1
PENJELASAN
KEYWORDS

MOTION SICKNESS
Pusing dan mual dalam perjalanan biasa sangat
berat (hallmark symptom)
Rasa penuh atau tidak nyaman di epigastrium
Gejala dapat menetap hingga lebih dari 3 hari
Biasanya terjadi berulang
Sopite syndrome: gejala apatis, depresi, tidak
semangat bekerja, kehilangan minat
Mal de barque : sensasi merasakan gerakan meski
telah berhenti
PF: pucat hingga tampak kehijauan, hipersalivasi,
diaforesis, flushing
Perlu disingkirkan kemungkinan penyebab sentral
Sensory conflict theory ketidakcocokan antar sistem sensoris
(input visual, proprioseptif, somatosensoris, dan otolit)
TATALAKSANA
KEYWORDS

MABUK PERJALANAN

Prevention lebih efektif


Memilih kendaraan yang nyaman, bergerak dengan
halus / tidak banyak guncangan
Habituasi misal jika hendak berpergian dengan
kapal, datang ke pelabuhan lebih awal untuk
membiasakan diri
Aktivitas dalam kendaraan Memejamkan mata
Memilih tempat di tengah atau di depan saat naik
kendaraan
Hindari makanan yang dapat memicu dispepsia
sebelum memulai perjalanan
TATALAKSANA
KEYWORDS

MABUK PERJALANAN

Scopolamin (antikolinergik) untuk prevensi dan akut (30


menit-1 jam sebelum memulai perjalanan)
Antihistamin efek prevensi dibanding mengobati (1 jam
sebelum perjalanan)
Antihistamin kerja panjang dengan efek sedatif rendah
Dimenhidrinat, Cinnarizine, Meclizine, Cyclizine

Antihistamin promethazine lebih sedatif, lebih berguna


untuk mengurangi mual muntah
Antiemetik: ondansetron pilihan utama untuk muntah, tidak
untuk motion sickness
PENJELASAN
KEYWORDS

SCOPOLAMIN

Belladona alkaloid
Efek antikolinergik (inhibitor kompetitif di reseptor
muskarinik postganglionik pada sistem saraf parasimpatik)
Bekerja dengan memblok transmisi di nukleus vestibularis
Durasi kerja: 2-6 jam
Onset: 30-60 menit (IM), 15-30 menit (PO), 5-10 menit (IV)
Metabolisme di hepar
Ekskresi di urin
PENJELASAN
KEYWORDS

DIMENHIDRINAT

Antagonis H1
Efek depresan SSP, antikolinergik, antiemetik,
antihistamin, anestesi lokal
Durasi kerja: 3-6 jam
Onset: 20-30 menit (IM), 15-30 menit (PO), segera (IV)
Metabolisme di hepar
Ekskresi di urin
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Menghambat histamin pada reseptor H2


C. Menghambat pompa Na+/K+/ATPase
D. Menghambat asetilkolin
E. Meningkatkan reseptor muskarinik

Pilihan lainnya salah


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 20 tahun
Pusing berputar sejak 1 jam + mual muntah
Pusing saat perjalanan jarak jauh menggunakan
mobil
Pasien konsumsi obat dimenhidrinat

DIAGNOSIS >> MABUK PERJALANAN

Maka, cara kerja obat tersebut adalah

A. Menghambat histamin pada


reseptor H1
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Datang ke puskesmas dengan ulkus
diabetikum
Pasien dirujuk ke rumah sakit untuk
dikonsultasikan kepada dokter spesialis bedah

SISTEM RUJUKAN ??
JAWABAN

C. Vertikal
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN

Upaya melimpahkan wewenang dan tanggung


jawab penanganan kasus penyakit yang sedang
ditangani oleh seorang dokter kepada dokter lain
yang sesuai
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN UPAYA KESEHATAN


PERORANGAN

Rujukan kasus/pasien pasiennya dirujuk untuk


diperiksa di tempat rujukan
Rujukan spesimen/penunjang diagnostik lainnya
hanya spesimen yang dikirim, spesimen diambil
di faskes asal
Rujukan pengetahuan mendatangkan atau
mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli
untuk melakukan tindakan atau pelayanan
misalnya: pengiriman dokter ahli terutama ahli bedah,
kebidanan dan kandungan, penyakit dalam dan dokter
anak dari RSU Provinsi ke RSU Kabupaten
PENJELASAN
KEYWORDS

RUJUKAN UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT

Rujukan sarana : berupa bantuan laboratorium,


peralatan fogging, teknologi kesehatan
Rujukan tenaga : dukungan ahli untuk KLB,
bencana, gangguan kamtibmas
Rujukan operasional : bantuan obat, vaksin,
pangan saat bencana, keracunan masal
PENJELASAN

Jenis Rujukan (antar-instansi)

HORIZONTAL
rujukan antar fasilitas
VERTIKAL rujukan setingkat
antar fasilitas beda
tingkat fasilitas
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Interval

Penyerahan wewenang dalam jangka waktu tertentu, perujuk tidak campur


tangan, contoh : dirujuk untuk kasus bedah mayor, major medical illness.
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Collateral

Dirujuk untuk 1 atau beberapa permasalahan spesifik , bisa longterm misal


chronic glaucoma, atau short term seperti konseling masalah psikososial
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Split


PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter > Cross


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Horizontal rujukan antar fasilitas setingkat


B. Collateral dirujuk ke 1 dokter tertentu,
masalah lain masih diatasi oleh dokter yang
merujuk
D. Step down tidak ada istilah ini
E. Split dirujuk ke beberapa dokter lain
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Datang ke puskesmas dengan ulkus
diabetikum
Pasien dirujuk ke rumah sakit untuk
dikonsultasikan kepada dokter spesialis bedah

Maka, rujukan antar instansi pada kasus


adalah
C. Vertikal
KEYWORDS

Akhir tahun 2019 muncul virus COVID-19


Virus belum pernah ditemukan dan sudah
menginfeksi ribuan orang dengan
penyebaran tinggi
Sudah tersebar ke berbagai negara dan
menyebabkan ribuan kematian

FENOMENA ??
JAWABAN

A. Pandemi
PENJELASAN

EPIDEMIOLOGI
Wabah : kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan
malapetaka.

Epidemi : penyakit yang ditemukan pada suatu daerah


tertentu dalam waktu singkat berada dalam frekuensi
meningkat
PENJELASAN

EPIDEMIOLOGI
Pandemi : penyakit yang frekuensinya dalam waktu
singkat memperlihatkan peningkatan yang sangat
tinggi + penyebaran mencakup wilayah yang luas

Endemi : penyakit yang frekuensinya pada suatu wilayah


tertentu menetap dalam waktu yang lama

Sporadik : penyakit yang ada disuatu wilayah tertentu


frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Sporadis
C. Epidemi
D. Endemi
E. Tidak ada jawaban yang tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Akhir tahun 2019 muncul virus COVID-19
Virus belum pernah ditemukan dan sudah
menginfeksi ribuan orang dengan penyebaran
tinggi
Sudah tersebar ke berbagai negara dan
menyebabkan ribuan kematian

Maka, kategori fenomena ini adalah

A. Pandemi
KEYWORDS

Dokter Erfen bekerja di Puskesmas Pekojan


Ia menerapkan nilai-nilai kedokteran
keluarga dalam masyarakat

DIAGNOSIS >> KEDOKTERAN KELUARGA


JAWABAN

E. Mengutamakan usia
produktif
PENJELASAN

NILAI KEDOKTERAN KELUARGA


Holistik tidak hanya fisik, melainkan
biopsikologis dan sosial
Komprehensif meliputi promotif, preventif,
kuratif, rehabilitative
Kontinyu berkesinambungan. Follow up,
kontrol
Koordinatif kerja sama antar profesional
Kolaboratif kerja sama dengan pasien dan
keluarga pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Holistik
B. Comprehensive
C. Mengutamakan pencegahan
D. Patient-centered

Pilihan lainnya sudah sesuai kasus


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Dokter Erfen bekerja di Puskesmas Pekojan
Ia menerapkan nilai-nilai kedokteran keluarga
dalam masyarakat

DIAGNOSIS >> KEDOKTERAN KELUARGA

Maka, nilai kedokteran keluarga yang benar


kecuali
E. Mengutamakan usia
produktif
KEYWORDS

Terjadi diare di Desa Monamo


Warga menggunakan air sungai sebagai
sumber air
Dokter curiga pencemaran dari sungai

PENCEMARAN AIR ??
JAWABAN

C. Total bakteri koliform 5-


10 dalam 100mL sampel
PENJELASAN
KEYWORDS

AIR MINUM

Adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat


kesehatan dan dapat langsung diminum
Syarat fisika:
Air harus bersih dan tidak keruh.
Tidak berwarna apapun.
Tidak berasa apapun.
Tidak berbau apapun.
Suhu antara 10 25 c
Tidak meninggalkan endapan.
PENJELASAN
KEYWORDS

AIR MINUM

Syarat Kimiawi
Tidak mengandung bahan kimiawi yang
mengandung racun.
Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang
berlebihan.
pH air antara 6,5 9,2
PENJELASAN
KEYWORDS

AIR MINUM

Syarat Mikrobiologik dan Radiologik


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. pH 6,5-8,5
B. Tidak ditemukan bakteri E.coli
D. Tidak didapatkan endapan
E. Tidak ditemukan adanya radioaktifitas

Pilihan lainnya sudah sesuai kasus


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Terjadi diare di Desa Monamo
Warga menggunakan air sungai sebagai
sumber air
Dokter curiga pencemaran dari sungai

Maka, yang menunjukan bahwa air sungai


tidak layak adalah

C. Total bakteri koliform 5-


10 dalam 100mL sampel
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Korban penusukan preman menggunakan
pisau dapur
Pemeriksaan RS didapatkan perdarahan
hebat intraabdomen

DERAJAT LUKA ??
JAWABAN

E. Luka berat, KUHP pasal


90
PENJELASAN
KEYWORDS

DERAJAT LUKA
Luka berat (pasal 90 KUHP):
1. Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak
memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau
yang menimbulkan bahaya maut
2. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan
tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;
3. Kehilangan salah satu pancaindra;
4. Mendapat cacat berat;
5. Menderita sakit lumpuh;
6. Terganggu daya pikir selama empat minggu lebih;
7. Gugurnya atau matinya kandungan seseorang
perempuan.
PENJELASAN
KEYWORDS

DERAJAT LUKA

Luka sedang (pasal 351(1) atau 353 (1) KUHP)


Luka tersebut menyebabkan penyakit atau
menghalangi pekerjaan korban untuk sementara
waktu, tetapi tidak memenuhi kriteria berat

Luka ringan (pasal 352 KUHP)


Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit
atau halangan untuk menjalankan pekerjaan
jabatan atau pencarian
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Luka ringan, KUHP pasal 351


B. Luka sedang, KUHP pasal 352
C. Luka berat, KUHP 353
D. Luka sedang, KUHP pasal 91
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 20 tahun
Korban penusukan preman menggunakan pisau
dapur
Pemeriksaan RS didapatkan perdarahan hebat
intraabdomen

Maka, derajat luka dan pasal yang sesuai


adalah

E. Luka berat , KUHP pasal 90


KEYWORDS

Perempuan, korban pemerkosaan


Ia diantar polisi ingin mengugurkan
kandungannya
Dokter bertanya usia kandungannya

PENGGUGURAN KANDUNGAN ??
JAWABAN

D. <6minggu
PENJELASAN
KEYWORDS

ABORSI

Istilah aborsi dari kata aborsi bahasa latin, yang


berarti “kelahiran sebelum waktunya”

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah pengguguran kandungan

Dibagi menjadi aborsi spontan dan provokatus


PENJELASAN
KEYWORDS

KLASIFIKASI ABORSI SPONTAN

Imminens (Abortus Mengancam)


Perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
Hasil konsepsi masih di uterus
Tidak ada dilatasi serviks
Insipiens
Perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
Hasil konsepsi masih di uterus
Ada dilatasi serviks yang meningkat dan mendatar
Kompletus
Seluruh hasil konsepsi sudah keluar melalui jalan lahir
Inkompletus
Sebagian dari hasil konsepsi yang keluar
PENJELASAN
KEYWORDS

KLASIFIKASI ABORSI SPONTAN

Missed Abortion
Berakhirnya kehamilan sebelum 20 minggu
Seluruh hasil konsepsi masih di uterus lebih dari 2
bulan
Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi 3x berturut-turut atau lebih
Abortus Infeksiosus
Abortus disertai dengan infeksi genitalia
Septic Abortion
Abortus infeksiosus berat disertai persebaran kuman
atau toksin dalam peredaran darah, ada tanda sepsis
PENJELASAN
KEYWORDS

KLASIFIKASI ABORSI PROVOKATUS

Abortus Medisinalis/Therapeutikus
Aborsi dengan indikasi medis seperti mengancam
nyawa ibu
Abortus Kriminalis
Tanpa adanya indikasi medis dan dilarang oleh hukum
PENJELASAN
KEYWORDS

ABORSI dari Segi Hukum

UU Kesehatan No 36 tahun 2009


- Pasal 75
Setiap orang dilarang melakukan aborsi, kecuali
ada indikasi kedaruratan medis atau kehamilan
akibat perkosaan.

Sumber : Peraturan perundang-undangan terkait praktik kedokteran. Jakarta : Departemen Ilmu


Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014.
PENJELASAN
KEYWORDS

ABORSI dari Segi Hukum

- Pasal 76
Aborsi hanya dapat dilakukan sebelum
kehamilan 6 minggu, oleh tenaga kesehatan
terlatih, dengan persetujuan ibu hamil, dan penyedia
layanan kesehatan yang memenuhi syarat.
PENJELASAN
KEYWORDS

ABORSI dari Segi Hukum

PP No 61 tahun 2014
- Pasal 31
(1) Tindakan aborsi hanya dapat dilakukan
berdasarkan indikasi kedaruratan medis atau
kehamilan akibat perkosaan
(2) Tindakan aborsi akibat perkosaan dapat
dilakukan apabila usia kehamilan paling lama
berusia 40 hari dihitung sejak hari pertama
haid terakhir
Sumber : Peraturan perundang-undangan terkait praktik kedokteran. Jakarta : Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2014.
PENJELASAN
KEYWORDS

ABORSI dari Segi Hukum

- Pasal 34
Kehamilan akibat perkosaan merupakan hasil
hubungan seksual tanpa adanya persetujuan pihak
wanita sesuai dengan peraturan perundangan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. <12minggu
B. <10minggu
C. <8minggu
E. <4minggu
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, korban pemerkosaan
Ia diantar polisi ingin mengugurkan
kandungannya
Dokter bertanya usia kandungannya

Maka, usia kandungan yang boleh diaborsi


adalah
D. <6minggu
KEYWORDS

Laki-laki, 19 tahun
Ditemukan sedang menggunakan obat terlarang
Berbicara cadel, isi pembicaraan melantur,
terkadang tertawa tiba-tiba, terkadang terdiam
dan tidak memberikan respon jika ditanya
PF : kesadaran somnolen, suhu 38,3oC, tremor,
kedua pupil konstriksi, diaforesis

DIAGNOSIS >> INTOKSIKASI OPIOID


JAWABAN

A. Nalokson
PENJELASAN

INTOKSIKASI OPIOID
KRITERIA DIAGNOSIS
A. Baru menggunakan opiat/ opioid

B. Perubahan psikologis dan perilaku yang


bermasalah dan nyata secara klinis (misalnya
euforia diikuti dengan apati, disforia, agitasi atau
retardasi psikomotor, dan penilaian yang
terganggu) yang terjadi saat atau segera
setelah penggunaan opiat/opioid
PENJELASAN

INTOKSIKASI OPIOID
C. Konstriksi pupil (atau dilatasi pupil yang disebakan
oleh anoksia akibat penggunaan dosis berlebih yang
parah), dan satu atau lebih tanda atau gejala yang
terjadi selama atau segera setelah penggunaan
opiat/opioid:
1. Mengantuk atau koma
2. Bicara cadel
3. Gangguan perhatian dan memori
D. Tanda dan gejala tidak disebabkan oleh kondisi medis
lainnya dan tidak dapat diterangkan oleh gangguan
mental lainnya, termasuk intoksikasi oleh zat lainnya
TATALAKSANA

Golongan opioid mencakup heroin,


morfin, opium, methadone, dan petidin
Tatalaksana :
Perbaiki tanda-tanda vital (tekanan darah,
pernafasan, denyut nadi, dan suhu tubuh)
Berikan antidotum nalokson
Kemungkinan perlu perawatan ICU,
khususnya bila terjadi penurunan
kesadaran
Observasi selama 24 jam untuk menilai
stabilitas tanda-tanda vital
TATALAKSANA

CARA PEMBERIAN NALOKSON


Dosis awal: 0,4 mg-2 mg IM atau SC
Bila belum terdapat perbaikan, dapat diulang setiap 2-
3 menit
Dosis maksimal 10 mg, apabila belum terdapat
perbaikan setelah dosis maksimal, pastikan ulang
apakah kondisi pasien benar intoksikasi opioid
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Naltrekson terapi tambahan untuk


mencegah kambuhan pada pasien
ketergantungan opioid yang sedang mengalami
detoksifikasi (pasien yang sudah bebas opioid
dalam waktu 7-10 hari)
C. Deksametason tidak tepat
D. Flumazenil antidotum intoksikasi
benzodiazepin
E. Haloperidol antipsikotik, tidak digunakan
untuk tatalaksana intoksikasi opioid
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 19 tahun
Ditemukan sedang menggunakan obat
terlarang
Berbicara cadel, isi pembicaraan melantur,
terkadang tertawa tiba-tiba, terkadang
terdiam dan tidak memberikan respon jika
ditanya
PF : kesadaran somnolen, suhu 38,3oC,
tremor, kedua pupil konstriksi, diaforesis

DIAGNOSIS >> INTOKSIKASI OPIOID


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

A. Nalokson
KEYWORDS

Perempuan, 18 tahun
Merasa bahwa dirinya perempuan paling cantik
sedunia
Tidak senang bila dirinya dikritik & kecantikan
wanita lain dipuji
Menurutnya tidak ada orang lain di dunia yang
pantas untuk disebut cantik selain dirinya

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Pasien mengalami gangguan


kepribadian narsisistik
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
Kluster A ( Aneh )
Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain
Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku
yang aneh

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


3/14/2020
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
Kluster B ( Berisik/Berlebihan )
Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan senang
melanggar peraturan
Ambang/Borderline : impulsivitas serta hubungan
interpersonal dan mood yang intens tapi tidak stabil
Histrionik : mencari perhatian, suka menggoda
Narsisistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan
orang lain, mudah iri

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


3/14/2020
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
Kluster C ( Cemas )
Cemas (menghindar/avoidant) : sangat pemalu,
merasa tidak layak
Dependen : merasa tidak mampu bertanggung jawab
atas diri sendiri, sehingga terlalu bergantung pada
orang lain, apapun konsekuensinya
Obsesif-kompulsif (anankastik): preokupasi dengan
keteraturan, perfeksionisme yang berlebihan, terlalu
kaku dalam memandang suatu hal

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


3/14/2020
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien termasuk ke dalam gangguan


kepribadian kelompok A seharusnya B
B. Pasien mengalami penyakit gangguan
kepribadian skizoid menyendiri, tidak suka
berhubungan dengan orang lain
C. Pasien termasuk ke dalam gangguan
kepribadian kelompok C seharusnya B
D. Pasien mengalami gangguan kepribadian
histrionik mencari perhatian, suka menggoda
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 18 tahun
Merasa bahwa dirinya perempuan paling
cantik sedunia
Tidak senang bila dirinya dikritik &
kecantikan wanita lain dipuji
Menurutnya tidak ada orang lain di dunia
yang pantas untuk disebut cantik selain
dirinya

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Pasien mengalami gangguan


kepribadian narsisistik
KEYWORDS

Laki-laki, 32 tahun
Terganggu dengan pikirannya sendiri
Tidak dapat berhenti memikirkan barang-barang
miliknya, terutama mobilnya
Setiap turun mobil selalu mengunci mobil 5-10x
Hal ini membuatnya terganggu saat bekerja

DIAGNOSIS >> OCD


JAWABAN

B. SSRI
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
Obsesi PIKIRAN, impuls, dan citra yang
mengganggu dan berulang yang muncul dengan
sendirinya serta tidak dapat dikendalikan
Kompulsi PERILAKU atau tindakan mental repetitif
dimana seseorang merasa terdorong untuk
melakukannya dengan tujuan mengurangi ketegangan
yang disebabkan pikiran-pikiran obsesif atau untuk
mencegah terjadinya bencana
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
Gangguan obsesif-kompulsif merupakan
suatu gangguan ansietas di mana pikiran dipenuhi
dengan pemikiran yang menetap dan tidak dapat
dikendalikan
dan individu dipaksa untuk terus-menerus
mengulang tindakan tertentu
menyebabkan distress yang signifikan dan
mengganggu fungsi individu sehari-hari.
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
Gejala primer kecemasan harus ada hampir setiap hari
selama sedikitnya dua minggu berturut-turut atau
merupakan sumber distres atau gangguan aktivitas.
Gejala-gejala tersebut meliputi :
1. Harus disadari sebagai pikiran atau impuls dari diri
sendiri
2. Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak
berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi
dilawan oleh penderita
PENJELASAN

GANGGUAN OBSESIF-KOMPULSIF
(OBSESSIVE COMPULSIVE
DISORDER/OCD)
3. Pikiran untuk melaksanakan tindakan tersebut diatas
bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau
kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan
atau kecemasan tidak dianggap sebagai kesenangan
sepert dimaksud diatas)
4. Gagasan, bayangan atau impuls tersebut harus
merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan
(unpleasantly repetitive)
PENJELASAN

TIPE-TIPE OCD:
Hoarding
Kompulsi berupa rasa ingin mengumpulkan
barang-barang meskipun tidak berguna. Obsesi
berupa rasa takut bahwa barang tersebut suatu
hari akan berfungsi
Checking
Kompulsi berupa rasa ingin untuk memeriksa
sesuatu secara terus menerus. Obsesi berupa
rasa takut gagal mencegah suatu bencana,
misalnya kebakaran, kemalingan, dll

ocduk.org
PENJELASAN

Tipe-tipe OCD:
Kontaminasi (Contamination)
Kompulsi berupa rasa ingin cuci tangan berkali-kali
sampai bersih. Obsesi berupa rasa takut
terkontaminasi/kotor, terkadang juga muncul rasa
takut dapat mencelakai orang-orang terdekat
dengan kontaminasi tersebut
Simetris (Simmetry-Order)
Kompulsi berupa rasa ingin mengatur segala
sesuatu agar simetris dan rapi. Obsesi berupa
rasa ingin memastikan bahwa segala sesuatunya
rapi dan pada tempatnya
ocduk.org
TATALAKSANA

NON-FARMAKOLOGIS
Cognitive behavioral therapy (CBT)
Terutama: Exposure and response prevention
(ERP) memberikan paparan terhadap benda,
objek, atau kondisi yang menimbulkan ansietas,
misalnya kotoran.
TATALAKSANA

FARMAKOLOGIS
Obat yang telah disetujui FDA sebagai terapi OCD :
Fluoxetine (Prozac)
Sertraline (Zoloft)
Fluvoxamine
Paroxetine (Paxil, Pexeva)
Clomipramine (Anafranil)
Sumber: AAFP - AACAP
PENJELASAN

!!! OCD vs ANANKASTIK !!!


Gangguan obsesif- Gangguan kepribadian
kompulsif (OCD) obsesif-kompulsif
(OCPD atau anankastik)
- Tindakan berulang-ulang
- Seseorang yang terlalu
(kompulsif) akibat adanya sistematik dan hasil
suatu preokupasi yang pekerjaannya
jika tidak dipenuhi, akan mengutamakan
menimbulkan kesempurnaan
kegelisahan (obsesif). (perfectionist)
- Biasanya pasien sadar - Biasanya pasien tidak
sadar kondisinya
ini adalah gangguan merupakan suatu
(tilikan baik) kelainan (tilikan buruk)
Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Benzodiazepine anticemas (anxiolitik),


kurang tepat, digunakan bila pasien OCD
disertai insomnia
C. Mood stabilizer antimania
D. Antipsikotik digunakan pada gejala psikotik
(+)
E. Antispasmodik kurang tepat, umumnya
digunakan pada kasus spasme otot
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 32 tahun
Terganggu dengan pikirannya sendiri
Tidak dapat berhenti memikirkan barang-
barang miliknya, terutama mobilnya
Setiap turun mobil selalu mengunci mobil 5-
10x
Hal ini membuatnya terganggu saat bekerja

DIAGNOSIS >> OCD


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. SSRI
KEYWORDS

Perempuan, 39 tahun
Merasa ada benjolan dalam payudaranya
Sudah berobat ke spesialis kebidanan dan
kandungan namun tidak ditemukan kelainan
Meyakini dirinya mengalami kanker payudara

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Gangguan hipokondriasis
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM
Gangguan somatoform Kelainan psikologis yang ditandai dengan
sekumpulan gejala fisik yang tidak menentu dan tidak tampak pada
pemeriksaan fisik.

Dibagi menjadi:
Konversi terdapat defisit neurologi (misal: buta, lumpuh),
namun pada pemeriksaan normal
Somatisasi banyak keluhan (subjektif), hasil pemeriksaan
fisik dan penunjang normal “ h i gd c
Hipokondriasis yakin menderita 1 penyakit tertentu
(biasanya penyakit parah, misal: kanker), hasil pemeriksaan
normal
Psikosomatik penyakit fisik (“somatik”) muncul saat ada
pemicu stress psikologis (“Psiko”)
PENJELASAN

GANGGUAN SOMATOFORM (2)


Malingering pura-pura sakit dengan tujuan
eksternal, seperti malas kerja atau mendapatkan
narkoba bukan penyakit
Factitious disorder pura-pura sakit karena
ingin mendapat perhatian atau perawatan,
biasanya rela untuk dilakukan tindakan invasif
sekalipun penyakit

TIPS & TRICK :


Agar mudah mengingat Malingering, ingat
“MALING”, penderita ingin maling absen/obat/lainn a
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Factitious disorder pura-pura sakit dengan


tujuan internal
C. Gangguan citra tubuh body dysmorphic
disorder
D. Gangguan somatisasi banyak keluhan,
shopping doctor
E. Gangguan psikosomatik penyakit fisik
yang muncul ketika ada stresor
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 39 tahun
Merasa ada benjolan dalam payudaranya
Sudah berobat ke spesialis kebidanan dan
kandungan namun tidak ditemukan
kelainan
Meyakini dirinya mengalami kanker
payudara

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Gangguan hipokondriasis
KEYWORDS

Perempuan, 27 tahun
Sering tiba-tiba tertidur saat sedang beraktivitas
Pernah terjatuh tiba-tiba di kantor karena tertidur
Tidur pasien nyenyak pada malam hari, durasi 7-
8 jam, tidak terdapat gangguan bermakna, dan
merasa segar ketika bangun pagi
PF : tidak ada kelainan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Narkolepsi
PENJELASAN

PARASOMNIA segala kondisi abnormal yang


muncul saat seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
Dapat dibagi menjadi:
Somnambulisme berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Nightmare pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi buruknya,
setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror/pavor nocturnus pasien terbangun
mendadak dari tidur sambil berteriak ketakutan, namun tidak
ingat mimpinya, setelahnya dapat kembali tidur
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep paralysis,
sleep aggression, sexsomnia
PENJELASAN

Gangguan tidur lainnya:


Narkolepsi Serangan kantuk mendadak yang bisa
terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik
Hipersomnia sering merasa mengantuk meskipun
kuantitas dan kualitas tidur di malam hari optimal.
Insomnia tidak bisa/sulit memulai maupun
mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
Middle insomnia: berulang kali terbangun dari tidur
Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fugue disosiatif tiba-tiba pergi, saat


kembali/ditemukan sudah berganti
identitas
B. Hipersomnia rasa kantuk berlebihan
meskipun tidur malam hari normal
D. Insomnia gangguan siklus tidur-
bangun malam hari
E. Amnesia hilangnya ingatan yang
menyebabkan seseorang kehilangan
informasi yang pernah dimilikinya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 27 tahun
Sering tiba-tiba tertidur saat sedang
beraktivitas
Pernah terjatuh tiba-tiba di kantor karena tertidur
Tidur pasien nyenyak pada malam hari,
durasi 7-8 jam, tidak terdapat gangguan
bermakna, dan merasa segar ketika bangun
pagi
PF : tidak ada kelainan

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Narkolepsi
KEYWORDS

Anak perempuan, 8 tahun


Sudah 2 tahun berturut-turut tidak naik kelas
Tampak tidak mampu mengikuti materi
pelajaran dan tidak dapat berinteraksi dengan
teman sekelasnya
Tes IQ : 51

DIAGNOSIS >> RETARDASI MENTAL


JAWABAN

A. Amfetamin
PENJELASAN

Retardasi Mental

Suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau


tidak lengkap, ditandai oleh hendaya ketrampilan
selama masa perkembangan, sehingga
mempengaruhi tingkat kecerdasan secara
menyeluruh dapat terjadi dengan / tanpa gangguan
jiwa/fisik lainnya
PENJELASAN

Klasifikasi Retardasi Mental

Klasifikasi IQ Istilah lain


Borderline 70-84 Borderline intellectual
functioning
Ringan (mild) 50-69 Moron

Sedang (moderate) 35-49 Imbecile

Berat (severe) 20-34 Imbecile

Sangat berat (profound) <20 Idiot

Sumber: PPDGJ III


TATALAKSANA

Tatalaksana non-farmakologis Comprehensive


management plan
Pengajar khusus, terapis bahasa, terapis
perilaku, terapis okupasional, dan layanan
komunitas yang menyediakan bantuan sosial
kepada keluarga penderita retardasi mental.

Program diet sehat kurangnya aktivitas fisik


dan obesitas merupakan hal yang sering terjadi
pada penderita retardasi mental.

https://emedicine.medscape.com/article/1180709-treatment
TATALAKSANA

Tatalaksana farmakologis:
Golongan stimulant paling sering digunakan,
dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan
fungsi kognitif
Metilphenidate hydrochloride
Dextroamphetamine sulfate

Golongan alpha-adrenergic
Clonidine hydrochloride
Guanfacine

Sumber: medscape
TATALAKSANA

Tatalaksana farmakologis:
Golongan antipsikotik hanya diberikan pada
penderita RM dengan gejala utama agitasi,
kecenderungan melukai diri sendiri, dan
hiperaktif
Risperidon
Aripripazol

Sumber: medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Metilergometrin agen uterotonik


C. Bromokriptin pada kasus sindroma
neuroleptic maligna
D. Vareniklin tartrat terapi adiksi nikotin
E. Triheksifenidil digunakan pada kasus
EPS (mis : Parkinson, efek samping
antipsikotik)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak perempuan, 8 tahun
Sudah 2 tahun berturut-turut tidak naik kelas
Tampak tidak mampu mengikuti materi
pelajaran dan tidak dapat berinteraksi dengan
teman sekelasnya
Tes IQ : 51

DIAGNOSIS >> RETARDASI MENTAL


Maka, medikamentosa yang tepat adalah

A. Amfetamin
KEYWORDS
Laki-laki, 41 tahun
Nyeri hebat pada jari kaki sejak 8 jam lalu
Keluhan serupa 6 bulan lalu, membaik sendiri dalam
waktu 2 minggu
Suka makan daging merah, jeroan, dan alkohol
Menderita hipertensi obat rutin hidroklorotiazid
PF : edema, eritema, hangat, dan nyeri pada
palpasi sendi metatarsofalangeal I

DIAGNOSIS >> GOUT ATTACK


JAWABAN

C. Ditemukan kristal berben-


tuk jarum birefringent negatif
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT
Gout = crystal induced arthropathy
Terbanyak pada laki-laki & usia tua
Faktor resiko & etiologi = hiperurisemia (asam
urat perempuan >6mg/dL, laki-laki >7mg/dL;
bukan untuk menegakkan diagnosis; pada
serangan akut kadar asam urat bisa normal)

Sumber Campbell s opera i e orthopaedics 5th ed - Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT
Penyebab hiperurisemia: diet (alkohol, daging
merah, seafood); obat (thiazide, loop diuretics,
siklosporin, pirazinamid); kelainan overproduksi
asam urat (Lesch Nyhan syndrome; relatif
jarang)
Patogenesis = katabolisme purin produksi
asam urat & peningkatan konsentrasi resiko
pembentukan kristal deposisi kristal
monosodium urat respon inlamasi gout
flare
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT
Perjalanan alamiah gout: hiperurisemia – episode gout akut diseliling periode
bebas gejala – gout kronis (akibat episode akut yang tidak tertangani)

Akut Kronik
Onset <24 jam Sendi bengkak/kaku
Nyeri hebat pada sendi Tampak deformitas
yang terlibat (nodul subkutan) akibat
Umumnya monoartikular. deposit kristal yang masif
Predileksi: MTP komplikasi: penekanan
1(podagra) syaraf (CTS)
Nyeri, bengkak, eritema,
hangat Tidak nyeri
Didahului faktor yang Dapat disertai ulkus kulit
memicu eksaserbasi akibat tekanan dari dalam
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT

Diagnosis definitif: aspirasi cairan sendi


pada polarized microscopy ditemukan
kristal birefringent negatif berbentuk
jarum
PENJELASAN

GOUT ATTACK
Fase Akut
Kolkisin
Untuk akut: dosis awal 1 mg, diikuti 500 mcg tiap 2-3 jam sampai
nyeri hilang/dosis total 10 mg tercapai. Tidak boleh diulang dalam
selang 3 hari (efek lebih lambat dibanding NSAID)
Bermanfaat untuk pencegahan serangan selama pengobatan
dengan alopurinol/urikosurik. Dosis 2-3 x 500 mcg
NSAID dipilih setelah 24 jam serangan (cth :
Indometachin)
Kortikosteroid (PO dosis rendah; triamsinolon 5 10
mg untuk sendi kecil, 20-40 mg untuk sendi besar atau
injeksi intraartikular)
PENJELASAN

GOUT ATTACK
Pencegahan flare (urate-lowering therapy).
Tidak diberikan pada fase akut
1st line: xantine oxidase inhibitor (allopurinol
Dosis awal 100 mg/hari, titrasi bertahap, bisa
hingga 300 600 mg untuk kondisi berat)
2nd line: agen uricosuric (probenecid dosis
awal 2 x 250 mg, titrasi bertahap setelah seminggu
hingga 2 x 500 mg sesuai kadar asam urat.
Berikan kolkisin profilaktik)
Sumber:
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
Pusat informasi obat nasional (PIO Nas; pionas.pom.go.id)
PENJELASAN
PENJELASAN

DIAGNOSIS BANDING
PSEUDOGOUT
Disebabkan deposisi kristal kalsium pirofosfat
Diagnosis definitif: kristal rhomboid
birefringent positif
Gout Pseudogout
Pseudogout: kristal rhomboid
birefringent positif lebih banyak pada laki- lebih bayak pada
laki dewasa/perempuan wanita lansia
post menopause asam urat normal
Predileksi: MPT, jari Predileksi: lutut
tangan, pergelangan Radiologis:
tangan, bursa chondrocalcinosis
olekranon
Klinis: serangan akut
hiperurisemia intermitten menyerupai
radiologis: erosi gout
dengan tepi (erosion
with overhanging
Campbell s operati e orthopaedics 5th ed edges)
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ditemukan kristal polimorfik tidak


khas, kurang tepat
B. Ditemukan kristal berbentuk persegi
birefringent negatif tidak ada temuan
ini, pseudogout: bentuk rhomboid
birefringent positif
D. Ditemukan kristal berbentuk jarum
birefringent positif tidak ada temuan ini
E. Ditemukan PMN dan leukosit yang
tinggi pada artritis septik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 41 tahun
Nyeri hebat pada jari kaki sejak 8 jam lalu
Keluhan serupa 6 bulan lalu, membaik sendiri dalam
waktu 2 minggu
Suka makan daging merah, jeroan, dan alkohol
Menderita hipertensi obat rutin hidroklorotiazid
PF : edema, eritema, hangat, dan nyeri pada
palpasi sendi metatarsofalangeal I

DIAGNOSIS >> GOUT ATTACK


Maka, hasil arthrocentesis yang tepat adalah
C. Ditemukan kristal berben-
tuk jarum birefringent negatif
KEYWORDS

Perempuan, 48 tahun
Nyeri sendi lutut kiri sejak 2 hari
PF : lutut kiri edema, nyeri, serta panas
Riwayat DM
Saat ini sedang menggunakan prosthesis
sendi lutut

DIAGNOSIS >> ARTHRITIS SEPTIK


JAWABAN

D. Warna: serosanguin, viskositas:


tinggi, leukosit: 100.000; PMN 75%
PENJELASAN

ARTRITIS SEPTIK
Infeksi sendi oleh bakteri
Artritis bakterialis = artritis
supuratif = artritis infeksiosa
Penyebab tersering =
Staphylococcus aureus
(>50%)
Patoanatomi = sumber
bacterial seeding
bakteremia, inokulasi
langsung (dari trauma atau
operasi), contigous spread
(dari osteomielitis)
PENJELASAN

ARTRITIS SEPTIK
Faktor resiko
Prostesis sendi lutut/panggul disertai atau
tanpa infeksi kulit
DM
Usia > 80 tahun
RA dalam terapi imunosupresif
Tindakan bedah persendian atau proseudr
injeksi intra-artikular
SLE
PENJELASAN

ARTRITIS SEPTIK
Anamnesis
Nyeri sendi akut, nyeri tekan, hangat, gerakan
terbatas
Monoartikular (90%). Predileksi: sendi lutut (>50%),
panggul, bahu, siku, pergelangan kaki
Riwayat prosthesis sendi, injeksi intra artikular,
trauma sendi
PF
Demam (30%)
Sendi: eritema, efusi, hangat, nyeri tekan positif,
gangguan ROM
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
Foto polos: bukan untuk diagnosis.
Penilaian kerusakan sendi. Dapat
ditemukan pelebaran celah sendi
disertai efusi
DPL: leukositosis disertai shift to
the left
LED dan CRP meningkat (biasa
dipakai untuk monitoring terapi)
Gold standard: arthrocentesis
Temuan: cairan synovial keruh/purulen,
jumlah sel >50.000, rata-rata 100.000
(50.000 250.000) dominan neutrofil
(>90%)
PENJELASAN

PEMERIKSAAN
CAIRAN SINOVIAL
PENJELASAN

TATALAKSANA
Aspirasi sendi adekuat
Antibiotik IV
antibiotik empirik sesuai pewarnaan gram
aspirat sendi. Gram (+) cefazolin/oxacillin;
Gram (-) ceftriaxone/cefotaxime
Latihan sendi segera setelah infeksi
teratas (cegah kontraktur)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Warna: jernih, viskositas: rendah; leukosit:


10.000; PMN: 20% artritis inflamasi lain
B. Warna: kuning jernih, viskositas: tinggi;
leukosit: 2.000; PMN 15% tidak ada
C. Warna: kemerahan, viskositas: tinggi,
leukosit: 2.000; PMN 50% hemoragik
E. Warna: kuning keruh, viskositas: rendah,
leukosit: 50.000, PMN 25% artritis inflamasi
lain
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 48 tahun
Nyeri sendi lutut kiri sejak 2 hari
PF : lutut kiri edema, nyeri, serta panas
Riwayat DM
Saat ini sedang menggunakan prosthesis
sendi lutut

DIAGNOSIS >> ARTHRITIS SEPTIK


Maka, hasil yang tepat adalah

D. Warna: serosanguin, viskositas:


tinggi, leukosit: 100.000; PMN 75%
KEYWORDS

Anak laki-laki, 4 tahun


Kaki terlihat berbentuk huruf “O” sejak usia 3
tahun
Saat masih bayi tubuh pasien gemuk dan
menggunakan walker sejak usia 7 bulan
PF :
Rotasi interna tibia kiri dan kanan dan genu
varum
Tulang dada tampak lebih prominen. Harrison
groove (+)

DIAGNOSIS >> RICKETS


JAWABAN

E. Defisiensi vitamin D
PENJELASAN

RICKETS (RAKHITIS)
Rickets & osteomalacia = gangguan mineralisasi matriks
tulang
Rickets : pada tulang rawan di lempeng epifisis
(sebelum fusi, hanya ada pada anak)
Osteomalacia : pada osteoid (dapat terjadi pada anak &
dewasa)
General softening of bones tulang gampang bengkok
(saat weight-bearing, tarikan otot) deformitas
Etiologi utama = defisiensi vitamin D (nutritional
rickets)
Etiologi lain : hipofosfatemia (familial hypophospatemic
rickets, penyakit ginjal kronik, renal tubular acidosis)
Nelson textbook of pediatrics 20th ed
PENJELASAN

RICKETS (RAKHITIS)
Manifestasi Klinis (mayoritas
perubahan skeletal)
Kepala : craniotabes, frontal
bossing, craniosynostosis
Dada : rachitic rosary, harrison
groove
Punggung :
skolioisis/lordosis/kifosis
Ekstremitas: pergelangan tangan &
kaki melebar, deformitas
valgus/varus, windswept deformity
(kombinasi valgus & varus), tibia &
femur bowing, coxa vara
Sumber: Nelson textbook of pediatrics 20th ed
PENJELASAN

Rachitic
rosary/costal
beading
(pembesaran
costochondral
junction)

Harrison groove Deformitas Varus


(indentasi pada
thoraks lateral)

Nelson textbook of pediatrics 20 th ed


PENJELASAN

GAMBARAN
RADIOGRAFI
Metafisis anak Metafisis anak dengan
normal rickets

Classic Rachitis Changes pada pergelangan tangan


Gangguan kalsifikasi penebalan growth plate (karena zona
proliferasi tetap aktif, sel di zona kalsifikasi mengalami
gangguan penumpukan sel abnormal melebar)
Fraying (tepi metafisis tidak tajam) & cupping (tepi metafisis
yang harusnya datar atau konveks menjadi konkaf) metafisis
distal radius & ulna

Apley and Solomon s Consise System of Orthopaedics and Trauma 4th ed


PENJELASAN

Growth plate
melebar Perbaikan
disertai radiografis
fraying setelah 4
metafisis bulan
terapi

Sumber: Nelson textbook of pediatrics 20th ed


PENJELASAN
PENJELASAN

Tampilan umum anak dengan Rickets


Gagal tumbuh
Abdomen protrusi
Kelemahan otot proksimal
Fraktur

Nelson textbook of pediatrics 20 th ed


TATALAKSANA

Tatalaksana sesuai etiologi


Suplementasi vitamin D
Stoss therapy (300.000 600.000 IU IM/PO dalam 1
hari)
Daily high dose vit D (2.000 - 5.000 IU dalam 2-4
minggu)
Atasi hipokalsemia
Pencegahan rickets = vitamin D 400 IU pada
bayi menyusui; 600 IU pada anak besar

Nelson textbook of pediatrics 20 th ed


PENJELASAN

RICKETS RICKETSSIA

RICKETSSIA merupakan grup mikro-organisme


yang menyebabkan infeksi. Kebanyakan adalah genus
bakteri Gram (-) dan bersifat parasit intraselular obligat.
Kecurigaan ke penyakit ricketssia jika :
(1) riwayat tergigit tungau/kutu
(2) riwayat pergi ke area endemic
(3) keluhan serupa di keluarga/teman kerja/hewan
peliharaan

https://reference.medscape.com/
PENJELASAN

RICKETS RICKETSSIA

Bentuk tersering : Rocky Mountain spotted fever


(RMSF) disebabkan oleh Rickettsia rickettsii ; Rickettsial
pox disebabkan oleh Rickettsia akari ; Boutonneuse
fever ; Louse-borne (epidemic) typhus ; Murine
(endemic or flea-borne) typhus

https://reference.medscape.com/
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kelainan posisi duduk skoliosis, kifosis,


lordosis
B. Defisiensi vitamin B12 neuropati perifer,
anemia makrositik
C. Defisiensi vitamin K gangguan pembekuan
darah
D. Mechanical overloading OA pada
orangtua, Blount disease pada balita (tidak ada
deformitas tulang dada & Harrison groove)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak laki-laki, 4 tahun
Kaki terlihat berbentuk huruf “O” sejak usia 3 tahun
Saat masih bayi tubuh pasien gemuk dan
menggunakan walker sejak usia 7 bulan
PF :
Rotasi interna tibia kiri dan kanan dan genu varum
Tulang dada tampak lebih prominen. Harrison
groove (+)

DIAGNOSIS >> RICKETS


Maka, penyebab penyakit yang tepat adalah

E. Defisiensi vitamin D
KEYWORDS
Laki-laki, 14 tahun
Nyeri pada siku kanan
PF :
Terdapat nyeri siku bagian dalam saat
melakukan gerakan fleksi pergelangan tangan
melawan tahanan
Inflamasi (+), benjolan (-), krepitasi (-)
Sering ikut tawuran, posisi pelempar batu

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Epikondilitis medialis
PENJELASAN

ANATOMI EPIKONDILUS
PENJELASAN

EPIKONDILITIS MEDIAL
Deskripsi Evaluasi Tata Laksana
Epikondilitis medial (Golfer Elbow = Pitcher Elbow)
Degenerasi tendon Pemeriksaan khusus: Modifikasi aktivitas
fleksor Tangan posisi NSAID
menggenggam, Bracing
Akibat supinasi, kemudian Injeksi kortikosteroid
overuse/gerakan pergelangan
repetisi (pemain difleksikan melawan
golf, bowling, tahanan nyeri
pitcher baseball) pada epikondilus
atau trauma tendon medial (siku bagian
dalam)
PENJELASAN

EPIKONDILITIS MEDIAL
Golfer’s elbow
Chronic overuse injury pada
tendon fleksor
(microtrauma)
Pemeriksaan = wrist
flexion against resistance
Pasien diminta
memfleksikan pergelangan
tangan dalam keadaan
terfiksasi
Hasil positif = nyeri pada
area epikondilus medial
(siku bagian dalam)

Trauma repetisi akibat gerakan fleksi


pergelangan tangan berulang-ulang
PENJELASAN

EPIKONDILITIS LATERAL
Deskripsi Evaluasi Tata Laksana
Epikondilitis lateral (Tennis Elbow)
Degenerasi Pemeriksaan khusus: Modifikasi aktivitas
tendon ekstensor Lengan pronasi, NSAID
kemudian Bracing
Akibat pergelangan tangan Injeksi
overuse/gerakan diekstensikan kortikosteroid
repetisi (pemain melawan tahanan
tenis) atau trauma nyeri pada
tendon epikondilus lateral
(siku bagian luar)

Sumber :
Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2nd ed.
PENJELASAN

EPIKONDILITIS LATERAL
Tennis elbow
Chronic overuse injury pada
tendon ekstensor
Pemeriksaan = wrist
extension against
resistance
Pasien diminta
mengekstensikan
pergelangan tangan, namun
dalam keadaan difiksasi
memberikan tensi pada
epikondilus lateral tanpa
menggerakkan siku
Hasil positif nyeri pada
area epikondilus lateral (siku
Trauma repetisi pada tendon ekstensor bagian luar)
(gerakan backhand tenis) mikrotrauma
pada epikondilus lateral
PENJELASAN

TIPS: PERHATIKAN
GERAKAN SAAT
AKTIVITAS
Aktivitas dengan
gerakan forehand
repetitif
epikondilitis medial
Golf
Baseball
Bowling
dst
PENJELASAN

TIPS: PERHATIKAN
GERAKAN SAAT
AKTIVITAS
Aktivitas dengan
gerakan backhand
repetitif
epikondilitis lateral
Tenis
Bulutangkis
Butcher (tukang
potong daging)
Tukang cat
dst
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Epikondilitis lateralis tennis elbow, nyeri


pada siku lateral
C. Pulled Elbow =nursemaid elbow,
subluksasi kaput radius, biasa terjadi pada anak
akibat penarikan tangan berlebihan, anak
cenderung mempertahankan siku dalam posisi
fleksi
D. Epikondilitis anterior kurang tepat
E. Subluksasi kaput radius Pulled elbow
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 14 tahun
Nyeri pada siku kanan
PF :
Terdapat nyeri siku bagian dalam saat
melakukan gerakan fleksi pergelangan
tangan melawan tahanan
Inflamasi (+), benjolan (-), krepitasi (-)
Sering ikut tawuran, posisi pelempar batu

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Epikondilitis medialis
KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Muncul putih-putih pada rongga mulut sejak 2
minggu terakhir
Penurunan BB (-)
Riwayat asma, rutin menggunakan obat. Obat
juga membuat nyeri sendi pasien membaik
PF Mulut : lesi putih yang berdarah jika diangkat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Imunodefisiensi akibat
penggunaan steroid
PENJELASAN

Kandidiasis Oral
Definisi
Infeksi Candida albicans pada mukosa oral

Manifestasi klinis
Rasa gatal dan perih di mukosa mulut
Ada rasa logam
Daya pengecapan berkurang
Pada pemeriksaan fisik tampak ulkus dengan pseudomembran
(yang bila diangkat berdarah)
Faktor Risiko
Imunodefisiensi
Penggunaan dot yang tidak steril

PPK Layanan Klinis Primer


PENJELASAN

Kandidiasis Oral

Gambaran Kandidiasis Oral


PENJELASAN

Imunodefisiensi
Definisi
Penurunan fungsi imun

Klasifikasi
Imunodefisiensi Primer
X-linked Agammaglobulinemia
Isolated IgA Deficiency
Thymic Hypoplasia: DiGeorge sydnrome
Imunodefisiensi Sekunder
AIDS
Penggunaan steroid
PENJELASAN

Imunodefisiensi akibat Steroid

Mekanisme

Inhibisi NF Kappa beta


Menghambat produksi IL-2 dan limfosit T
(penting dalam imunitas selular)

Pada penggunaan steroid inhalasi

Berisiko infeksi oportunistik (candidiasis


oral)
TATALAKSANA

Non Farmakologis
Memperbaiki status gizi dan menjaga kebersihan
oral
Mengontrol penyakit predisposisi
Farmakologis
Pemberian gentian violet 1% 2-3 kali sehari
selama 3 hari
Larutan Nistatin 100.000-200.000 IU/mL
dioleskan 2-3 kali sehari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Infeksi oleh Corynebacterium diphteriae


Menyebabkan difteri, pseudomembran berwarna putih,
demam tinggi, biasa terkait tidak imunisasi lengkap
C. Infeksi oleh HIV Keterangan pada kasus belum cukup
lengkap untuk menyatakan immunocompromised akibat
AIDS
D. Kebiasaan bernapas lewat mulut Pada pasien
hipertrofi adenoid
E. Efek samping penggunaan beta agonis berdebar-
debar, contoh: penggunaan salbutamol
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 60 tahun
Muncul putih-putih pada rongga mulut sejak 2
minggu terakhir
Penurunan BB (-)
Riwayat asma, rutin menggunakan obat. Obat
juga membuat nyeri sendi pasien membaik
PF Mulut : lesi putih yang berdarah jika
diangkat

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Imunodefisiensi akibat
penggunaan steroid
KEYWORDS
Anak laki-laki, 6 tahun
Nyeri hebat pada lutut
PF : lutut bengkak, tampak merah kebiruan
Setiap luka, darah sulit membeku dan
penyembuhan luka lambat
Lab :
Clotting time memanjang
APTT memanjang
Faktor IX menurun

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Hemofilia B
PENJELASAN

Hemostasis
Hemostasis terjadi dalam 3 tahap:
1. Vasokonstriksi Dipengaruhi oleh:
serotonin dan agen vasokonstriktor lainnya
2. Formasi platelet plug dipengaruhi oleh:
Thromboxane A2 (TXA2)
Jumlah platelet
Faktor von Willebrand
ADP
3. Kaskade koagulasi dipengaruhi oleh:
jumlah faktor koagulasi
JALUR INTRINSIK (aPTT)

8 5
12 11 9* 10* 2* 1

JALUR EKSTRINSIK (PT)


* Faktor yang dependen vitamin K, 7*
faktor VII paling dependen

Common pathway (dilalui ekstrinsik


dan intrinsic)
3

Pemeriksaan
Tahapan Angka Normal Penyakit
Penunjang
Vasokonstriksi Von Willebrand
Bleeding time (BT) 2-9 menit
Platelet plug disease, DIC

Hemofilia, Defisiensi
Kaskade Koagulasi Clotting time (CT) 8-15 menit
Vit. K
- Intrinsik aPTT 30-40 detik Hemofilia
11-12,5 detik (PT),
- Ekstrinsik PT / INR Defisiensi Vit. K
0,8-1,1 (INR)
PENJELASAN

Hemofilia
Definisi: penyakit perdarahan yang
disebabkan oleh defisiensi faktor
koagulasi dengan pola penurunan X-
linked resesif
Hemofilia A defisiensi faktor koagulasi VIII
Hemofilia B (Christmas disease) defisiensi
faktor koagulasi IX
PENJELASAN

Hemofilia
Manifestasi Klinis
Perdarahan yang sulit berhenti
Sendi (hemarthrosis, 80% kasus) dan otot
Intrakranial
Epistaksis dan perdarahan GIT

Pemeriksaan Penunjang
Pemanjangan aPTT
Hitung trombosit normal
Urinalisis hematuria
PENJELASAN

KLASIFIKASI HEMOFILIA
Kadar Faktor
Derajat Gejala Klinis
VIII / IX
1. Perdarahan spontan sejak
bayi
1% dari normal 2. Hemartrosis spontan yang
Berat
( 0,01 U/ml) disertai perdarahan lainnya,
membutuhkan pemberian
faktor pembekuan
1. Perdarahan sekunder akibat
1-5% dari normal trauma/operasi
Sedang
(0,01-0,05 U/ml) 2. Hemartrosis spontan dapat
terjadi
1. Perdarahan sekunder akibat
6-30% dari
trauma/opperasi
Ringan normal (0,06-0,3
2. Perdarahan spontan jarang
U/ml)
terjadi
William s Hematolog 9th ed., Wintrobe s Clinical Hematology 14th ed
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Saat perdarahan
Hentikan perdarahan dengan tekanan
Siapkan cairan intravena dan transfusi darah bila perlu
Definitif : faktor konsentrat (konsentrat faktor VIII untuk
hemofilia A dan faktor IX untuk hemofilia B)
Pilihan lain:
Kriopresipitat, dari plasma darah yang disentrifugasi kemudian
diambil endapannya mengandung fibrinogen, faktor VIII, XIII,
vWF, dan beberapa protein pembekuan lain. Lebih pekat
sehingga konsentrasi yang dibutuhkan lebih sedikit lebih
dipilih
Kriopresipitat tidak dipilih untuk hemofili B karena tidak
mengandung faktor IX
Fresh frozen plasma, berisi seluruh faktor pembekuan dan protein
serum. Mudah didapat, namun konsentrasinya rendah
TATALAKSANA

Tatalaksana
Profilaksis
Pemberian faktor koagulasi
Hemofilia A Faktor VIII 25-40 unit/kg 3
kali/minggu
Hemofilia B Faktor IX 25-40 unit/kg 2
kali/minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anemia hemolitik tanda-tanda hemolisis


(+) jaundice, hepatosplenomegali
B. Hemofilia A defisiensi faktor VIII
C. Thalassemia Beta Mayor fascies Cooley,
Hb sangat rendah
D. Thalassemia Alfa Mayor hidrops fetalis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak laki-laki, 6 tahun
Nyeri hebat pada lutut
PF : lutut bengkak, tampak merah kebiruan
Setiap luka, darah sulit membeku dan
penyembuhan luka lambat
Lab :
Clotting time memanjang
APTT memanjang
Faktor IX menurun

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Hemofilia B
KEYWORDS
Anak perempuan, 10 tahun
Demam tinggi sejak 5 hari
Nyeri sendi (+), menjadi sulit tidur
PF :
TD 100/60, HR 120, RR 22, Suhu 38
Nodul subkutan pada tangan kiri, nyeri (-)
Lab : LED 40
Kemudian dilakukan swab tenggorok

DIAGNOSIS >> DEMAM REUMATIK


JAWABAN

E. Penyakit ini disebabkan


oleh bakteri gram negatif
PENJELASAN

Demam Rematik Akut


Definisi

Penyakit inflamasi yang terjadi akibat reaksi silang


antibodi setelah infeksi Streptokokus grup A (GAS),
yang merupakan bakteri Gram (+)

Diagnosis

Bukti adanya infeksi streptokokus: (ASTO test +)


dengan
Kriteria JONES
2 mayor ATAU
1 mayor + 2 minor
PENJELASAN

Demam Rematik Akut


PENJELASAN

Demam Rematik Akut


Patofisiologi

Infeksi GAS memberikan protein M (N-


acetyl-beta-glucosamine), dengan struktur
yang menyerupai myosin jantung (Mimikri
molekular)
Tubuh memproduksi IgG anti protein M
Karena hal tersebut, IgG anti protein M selain
dapat berikatan dengan GAS, juga berikatan
dengan sel-sel di otot jantung sitotoksik
(hipersensitivitas tipe II) myokarditis
PENJELASAN

Demam Rematik Akut


PENJELASAN

Demam Rematik Akut


Komplikasi Akut

Miokarditis
Gangguan konduksi aritmia

Komplikasi Kronis

Penyakit Katup Jantung (Rheumatic


Heart Disease)
TATALAKSANA

Penisilin atau Eritromisin (untuk episode akut)


selama 10 hari + prednison (bila terjadi
carditis berat)
Bila tidak akut (terapi profilaksis): penisilin
dan eritromisin
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hasil swab tenggorok dapat menunjukkan


pertumbuhan bakteri GABHS
B. Mimikri molekular berperan dalam
penyakit ini
C. Hipersensitivitas tipe II berperan dalam
penyakit ini
D. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan
katup jantung

Pernyataan diatas sudah tepat mengenai


demam reumatik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak perempuan, 10 tahun
Demam tinggi sejak 5 hari
Nyeri sendi (+), menjadi sulit tidur
PF :
TD 100/60, HR 120, RR 22, Suhu 38
Nodul subkutan pada tangan kiri, nyeri (-)
Lab : LED 40
Kemudian dilakukan swab tenggorok
DIAGNOSIS >> DEMAM REUMATIK
Maka, pernyataan yang salah adalah
E. Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri gram negatif
KEYWORDS
Perempuan, 30 tahun, P3A0
Penurunan kesadaran disertai perdarahan sejak
melahirkan 3 jam lalu di dukun beranak
Pasien memiliki gizi baik, tidak pernah lemas
PF : TD 80/60, HR 120, RR 25, Suhu 35,9
Tampak massa pada liang vagina dengan
perdarahan masif
Lab : Hb 6,5

DIAGNOSIS >> ANEMIA HEMORAGIK E.C. SYOK


HIPOVOLEMIK E.C. INVERSIO UTERI
JAWABAN

A. Anemia normokrom
normositer
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

Anemia defisiensi
vitamin B12
Anemia hemolitik
Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
Anemia hemoragik
Anemia defisiensi
Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
Anemia penyakit
Thalassemia Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Anemia hipokrom hipositer


C. Anemia hiperkrom hipositer
D. Anemia normokrom hipositer
E. Anemia hipokrom hipersiter

NB: tidak ada istilah hipo/hipersiter,


YANG BENAR adalah marko/mikrositer
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Perempuan, 30 tahun, P3A0
Penurunan kesadaran disertai perdarahan sejak
melahirkan 3 jam lalu di dukun beranak
Pasien memiliki gizi baik, tidak pernah lemas
PF : TD 80/60, HR 120, RR 25, Suhu 35,9
Tampak massa pada liang vagina dengan
perdarahan masif
Lab : Hb 6,5

DIAGNOSIS >> ANEMIA HEMORAGIK E.C. SYOK


HIPOVOLEMIK E.C. INVERSIO UTERI
Maka, diagnosis hematologi yang tepat adalah
A. Anemia normokrom
normositer
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Nyeri perut kanan atas sejak 2 minggu disertai
demam
Riwayat bepergian ke Kolombia 3 minggu lalu
PF : Suhu 38,5, hepatosplenomegali, dan
hiperpigmentasi kulit
Lab : Kreatinin 2,5
Histopatologi sumsum tulang : amastigote dengan
kinetoplast

DIAGNOSIS >> LEISHMANIASIS

JAWABAN

A. Leishmania donovani
PENJELASAN

Kala-Azar
Nama lain: Leishmaniasis viseral, Black
fever
Etiologi: Leishmania donovani (Parasit)
Vektor: sandflies (lalat Phlebotomus)
Endemis di Asia Selatan dan Afrika (Etiopia
dan Sudan)
Masa inkubasi 2-6 bulan
L. donovani bereplikasi di sistem
retikuloendotelial (limpa, hati, sumsum tulang)
PENJELASAN

Kala-Azar
Manifestasi Klinis gejala
berpgrogresi sangat perlahan
(hingga berbulan-bulan)
Lemas progresif
Demam
Penurunan berat badan
Splenomegali
Warna kulit yang menjadi gelap
Anemia
Cachexia
Ikterik pada keadaan lanjut
PENJELASAN

Kala-Azar
Pemeriksaan penunjang
Kultur parasit (agar Novy-McNeal-Nicolle)
dari jaringan sumsum tulang/limpa, gold
standard diagnosis
Histopatologi Ditemukan amastigot
(badan ovoid berukuran 1-5 mikron,
biasanya di dalam makrofag)
ELISA pada daerah yang tidak bisa
dilakukan histopatologi maupun kultur
PENJELASAN

Amastigot
TATALAKSANA

Kala-Azar
Tanpa pengobatan, angka mortalitas
>90%
Farmakologi
Amfoterisin B Liposomal 3 mg/kg IV/hari
1-5, hari ke 14 dan hari ke 21
Paromomycin 15 mg/kg/hari selama 21
hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Histoplasma sp. menyebabkan


histoplasmosis, gambaran amastigot tanpa
kinetoplast
C. Plasmodium falciparum tidak ditemukan
amastigot, merupakan parasit penyebab malaria
D. Phlebotomus sp. merupakan vektor dan
bukan agen etiologi dari leishmaniasis
E. Trypanosoma cruzi parasit yang
menyebabkan Chagas disease dengan
manifestasi kardiomiopati dan kelainan GIT
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Nyeri perut kanan atas sejak 2 minggu disertai
demam
Riwayat bepergian ke Kolombia 3 minggu lalu
PF : Suhu 38,5, hepatosplenomegali, dan
hiperpigmentasi kulit
Lab : Kreatinin 2,5
Histopatologi sumsum tulang : amastigote dengan
kinetoplast

DIAGNOSIS >> LEISHMANIASIS


Maka, etiologi yang tepat adalah

A. Leishmania donovani
KEYWORDS

Laki-laki, 72 tahun
Penurunan kesadaran
Menderita DM sejak 5 tahun, berobat ke pengobatan
alternatif, tidak rutin meminum obat
PF : TD 130/90, HR 94, RR 24, Suhu 37,3
Lab :
GDS 620
Urin : Eritrosit (-), keton (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Sindrom hiperglikemik
hiperosmolar
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI AKUT DM
Krisis Hiperglikemia
Krisis Hiperglikemia
Kriteria
KAD HHS

Kadar gula darah 300-600 600-1200

Asidosis Positif Negatif

Anion gap Meningkat Normal/sedikit


meningkat
Osmolaritas plasma Meningkat (300- Sangat meningkat
320) (300-380)
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
KAD HHS
Lebih akut (<24 jam) Proses perjalanan
Poliuri, polidipsi, muntah, penyakit lebih lama
dehidrasi, lemah, (hitungan hari minggu)
perubahan status mental Poliuri, polidipsi,
Mual, muntah, nyeri dehidrasi, lemah,
perut (>50%) perubahan status mental
Turgor kembali lambat Gejala neurologis
Pernapasan Kussmaul (hemianopia,
merupakan respon hemiparesis, kejang)
terhadap asidosis Takikardi, hipotensi
metabolik
Takikardi, hipotensi
PENJELASAN
KEYWORDS

Kriteria Diagnosis KAD & HHS


PENJELASAN

Hyperosmolar
Hyperglycemic State
Trias
Hiperglikemia
Hiperosmolaritas
Dehidrasi (tanpa ketoasidosis yang signifikan)
Patogenesis: Dehidrasi akibat diuresis osmotik.
Defisiensi insulin relatif, masih cukup untuk mencegah
lipolisis & ketoasidosis
Protocol for management of adult patients with DKA or HHS. DKA diagnostic criteria: blood
glucose 250 mg/dl, arterial pH 7.3, bicarbonate 15 mEq/l, and moderate ketonuria or ketonemia.

©2009 by American Diabetes Association


TATALAKSANA
TATALAKSANA HHS

1. SEGERA: CAIRAN IV NACL 0,9% 1 L/JAM

Tentukan status hidrasi


Syok Hipovolemik : NaCl 0,9% 1 L/jam, jika perlu
plasma expander
Syok Kardiogenik : tatalaksana syok
Hipotensi ringan: lanjutkan IV fluid, periksa Na
tentukan ulang jenis cairan IV berdasarkan hasil Na
TATALAKSANA
TATALAKSANA HHS

2. Kalium

Pastikan fungsi ginjal baik: diuresis min 50ml/jam


<3.3 mEq/L tunda insulin
3.3-5.0 mEq/L beri 20-30 mEq kalium dalam tiap liter cairan iv
> 5.0 mEq/L turunkan kalium

3. Insulin: reguler insulin Bolus 0,1-0,15 U/kg 1-2 jam


setelah rehidrasi
Lanjutkan dengan IV drip 0,1 U/kg/jam dan dapat dititrasi
Target: kadar glukosa serum 250-300mg/dL
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Koma Hipoosmolar Hiperglikemik Non-ketotik


yang benar seharusnya hiperosmolar
B. Ketoasidosis diabetikum keton (+),
asidosis metabolik
C. Diabetes insipidus kekurangan hormon
ADH, poliuria, membaik dengan desmopressin
D. Polidipsi psikogenik merasa haus dan
ingin minum sebanyak-banyaknya yang
disebabkan faktor psikis, menyebabkan poliuria,
membaik dengan puasa minum
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 72 tahun
Penurunan kesadaran
Menderita DM sejak 5 tahun, berobat ke
pengobatan alternatif, tidak rutin meminum obat
PF : TD 130/90, HR 94, RR 24, Suhu 37,3
Lab :
GDS 620
Urin : Eritrosit (-), keton (-)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Sindrom hiperglikemik
hiperosmolar
KEYWORDS

Perempuan, 56 tahun
Sering BAK sejak 1 bulan lalu, nafsu makan
meningkat dan sering haus
PF : TTV normal, status gizi normal
Lab : GDS 253, islet cell antibodies dan
insulin autoantibodies (+), antibodi glutamic
acid decarboxylase (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Latent Autoimmune
Diabetes in Adults
PENJELASAN

DM TIPE LAIN
MODY
Bentuk DM tipe II yang sangat jarang (hanya 1-
5%), bermanifestasi pada usia <25 tahun,
memiliki pola penurunan autosomal dominan
Disebabkan single gene defect
LADA
Digolongkan ke dalam subgrup DM tipe I. Kadang
disebut juga DM tipe 1.5
Proses autoimun, mirip dengan DM tipe I
(serangan autoimun ke sel beta pankreas)
Muncul pada dewasa (usia sekitar 30 tahun)

Sumber: Williams Textbook of Endocrinology. 13th ed


PENJELASAN

LADA (Latent Autoimmune


Diabetes in Adults)
Adult-onset diabetes, slowly progressive form of
type I DM
Umumnya BMI normal (tidak berkaitan dengan
obesitas seperti pada DM tipe II)
Autoantibodi positif
Islet cell autoantibodies (ICA)
Autoantibodies to glutamic acid decarboxylase
(GAD)
Tyrosine phosphatase–related islet antigen 2 (IA-2)
Insulin autoantibodies (IAA)
Penurunan sel beta bervariasi (nilai C-peptida
bervariasi)
PENJELASAN

MODY (Maturity Onset


Diabetes of the Young)
Gejala diabetes akibat mutasi genetik pada
faktor transkripsi metabolik
Tersering MODY2 (defek glukokinase) dan MODY3
(defek hepatic nuclear factor)
Autosomal dominan, (umumnya terdapat
riwayat keluarga dengan DM tipe apapun)
DM pada usia muda (<25 tahun), tidak ada
fitur resistensi insulin, tidak ada tanda
autoimun terhadap sel beta
PENJELASAN

Perbedaan karakteristik DM tipe 1, DM tipe 2, dan LADA


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diabetes insipidus kekurangan ADH,


poliuria, membaik dengan pemberian
desmopressin
B. Polidipsia primer =polidipsi
psikogenik, poliuria yang disebabkan
karena terlalu banyak minum karen faktor
psikis
C. Maturity onset diabetes of the young
pada usia muda, tanda autoimun (-)
E. DM tipe II IAA dan ICA tidak (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 56 tahun
Sering BAK sejak 1 bulan lalu, nafsu
makan meningkat dan sering haus
PF : TTV normal, status gizi normal
Lab : GDS 253, islet cell antibodies dan
insulin autoantibodies (+), antibodi
glutamic acid decarboxylase (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Latent Autoimmune
Diabetes in Adults
KEYWORDS

Laki-laki, 55 tahun
Menderita DM, tidak rutin berobat
Lab : HDL 47 mg/dl, LDL 105 mg/dl, dan
Triasilgliserol = Trigliserida 390 mg/dl

DIAGNOSIS >> HIPERTRIGLISERIDA

JAWABAN

A. Fenofibrat
PENJELASAN
DISLIPIDEMIA
Kelainan metabolisme lipid, ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid
plasma (kenaikan kolesterol total, LDL,
trigliserida, serta penurunan HDL).
Dislipidemia:
Primer : genetik/ familial.
Sekunder : akibat penyakit lain, misal DM,
hipotiroidisme, sind. nefrotik, penyaakit hati
obstruktif obat (progestin, steroid, beta
blocker).

Sumber : Pengelolaan Dislipidemia PERKENI 2015


PENJELASAN

DISLIPIDEMIA
Berdasarkan tingkat risiko:
1. Tingkat risiko sangat tinggi target terapi kolesterol LDL
<70 mg/dL atau penurunan 50% kolesterol awal
PJK (angina stabil, sindrom koroner akut, post infark,
pernah menjalani revaskularisasi koroner
Setara PJK
DM tipe 2
DM tipe 1 dengan mikroalbuminuria
CKD, GFR <60
Penyakit arteri karotis (TIA, stroke)
Penyakit arteri perifer
Nilai SCORE 10%
Tatalaksana : High intensity statin
PENJELASAN

DISLIPIDEMIA
2. Tingkat risiko tinggi target terapi kolesterol LDL
<100 mg/dL atau penurunan 30% kolesterol awal
Faktor risiko tunggal yang berat (dislipidemia familial
atau hipertensi berat
Sindrom metabolik
Nilai SCORE 5-<10%
Tatalaksana : Moderate-High intensity statin
PENJELASAN

DISLIPIDEMIA
Pengelolaan dislipidemia secara umum
Terapi non farmakologi
Aktivitas fisik
Terapi nutrisi medis
Berhenti merokok
Terapi farmakologi prinsip dasar: menurunkan
resiko terkena penyakit kardiovaskular
Statin evidence based terkuat
Bile acid sequestrant
Asam nikotinat
Fibrat
TATALAKSANA

TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI

Aktivitas fisik:
4-6 kali seminggu, aktivitas fisik sedang, aerobik, minimal 30
menit, misal jalan cepat, bersepeda statis, berenang, dll.
Aktivitas anaerob minimal 2x seminggu.
Terapi nutrisi medis:
Diet rendah kalori, terdiri buah dan sayur (>=5 porsi sehari),
biji-bijian (>=6 porsi sehari), ikan, dan daging tanpa lemak.
Lemak jenuh, lemak trans, kolestrol dibatasi.
Mikronutrien berguna menurunkan LDL: sterol dan serat larut
air.
Berhenti merokok:
Merokok mempercepat pembentukan plak
Berhenti merokok min 30 hari meningkatkan HDL secara
signifikan
Sumber : Pengelolaan Dislipidemia PERKENI 2015
TATALAKSANA
FARMAKOLOGIS

Sumber : Pengelolaan Dislipidemia PERKENI 2015


TATALAKSANA

TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
Obat Hipolipidemik
Nicotinic acid : produksi VLDL, HDL, dapat
menyebabkan resistensi insulin
Bile acid sequestrant : meningkatkan pengeluaran LDL
dari sirkulasi dengan menstimulasi reseptor LDL
Statin : kolesterol dengan menginhibisi HMG CoA
reduktase, lipoprotein, sintesis resepto LDL
Asam fibrat : VLDL trigliserid, ↑ lipolisis trigliserid
melalui ↑ aktivitas lipase, HDL
PENJELASAN

STATIN
Mengurangi pembentukan kolesterol di liver dengan
menghambat enzim HMG Co-A reduktase
Menurunkan LDL dan TG
Obat pilihan penurun konsentrasi LDL dan digunakan
sampai dosis terbesar yang dapat ditoleransi
Direkomendasikan:
Pencegahan primer: risiko 20% atau 10 tahun
risiko lebih besar untuk terkena PJK (skor risiko
Framingham)
Pencegahan sekunder: pada pasien dengan klinis
kelainan kardiovaskular utamanya high
intensity statin

PERKENI 2015
TATALAKSANA

Paling efektif
menurunkan
trigliserida

PERKENI 2015
TATALAKSANA
STATIN

PERKENI 2015
TATALAKSANA

INTERVENSI KOLESTEROL NON HDL


Target sekunder:
intervensi kolesterol
non-HDL pada
dasarnya mengontrol
konsentrasi TG
Hanya dilakukan jika
konsetrasi LDL telah
mencapai target terapi
(absolut/relatif)
Dilakukan pada pasien
dengan tingkat risiko
tinggi/sangat tinggi
dengan nilai TG ≥ 200
mg/dL
PERKENI 2015
TATALAKSANA

PENGOBATAN
HIPERTRIGLISERIDEMIA
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pravastatin kurang tepat, karena target


utama pada kasus ini adalah penurunan
trigliserida
C. Probenecid untuk hiperurisemia
D. Allopurinol untuk hiperurisemia
E. Rosuvastatin kurang tepat, karena target
utama pada kasus ini adalah penurunan
trigliserida
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 55 tahun
Menderita DM, tidak rutin berobat
Lab : HDL 47 mg/dl, LDL 105 mg/dl, dan
Triasilgliserol = Trigliserida 390 mg/dl

DIAGNOSIS >> HIPERTRIGLISERIDA


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

A. Fenofibrat
KEYWORDS

Laki-laki, 55 tahun
Menderita DM, tidak rutin berobat
Lab : HDL 47 mg/dl, LDL 105 mg/dl, dan
Triasilgliserol 390 mg/dl

DIAGNOSIS >> HIPERTRIGLISERIDA

JAWABAN

C. Meningkatkan aktivitas
lipoprotein lipase
TATALAKSANA

TATALAKSANA FARMAKOLOGIS
Obat Hipolipidemik
Nicotinic acid : produksi VLDL, HDL, dapat
menyebabkan resistensi insulin
Bile acid sequestrant : meningkatkan pengeluaran LDL
dari sirkulasi dengan menstimulasi reseptor LDL
Statin : kolesterol dengan menginhibisi HMG CoA
reduktase, lipoprotein, sintesis resepto LDL
Asam fibrat : VLDL trigliserid, ↑ lipolisis trigliserid
melalui ↑ aktivitas lipase, HDL
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Menghambat lipolisis trigliserida menjadi asam


lemak bebas bukan cara kerja obat anti
hipolipidemik
B. Meningkatkan hidrolisis trigliserida pada
kilomikron dan VLDL bukan cara kerja obat anti
hipolipidemik
D. Mengikat asam empedu sehingga menghambat
siklus enterohepatic mekanisme kerja bile acid
sequestrant, second line pada terapi dislipidemia.
Digunakan pada kasus intoleran terhadap statin
E. Menghambat aktivitas enzim HMG-CoA
Reduktase statin
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 55 tahun
Menderita DM, tidak rutin berobat
Lab : HDL 47 mg/dl, LDL 105 mg/dl, dan
Triasilgliserol 390 mg/dl

DIAGNOSIS >> HIPERTRIGLISERIDA


Maka, mekanisme yang tepat adalah

C. Meningkatkan aktivitas
lipoprotein lipase
KEYWORDS

Anak perempuan, 16 tahun


Sedih dan murung setiap hari
Merasa sangat tidak percaya diri
Sering diejek dan di-bully di sekolah karena
payudara tidak tumbuh dan belum
menstruasi
Lab : estradiol rendah, LH dan FSH meningkat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Hipergonadotropic
hipogonadism
PENJELASAN
KEYWORDS

MILESTONES PERKEMBANGAN
SEKSUAL
Wanita Pria
thelarche (10-11 th) pembesaran testis
pubarche (10.5-11.5 th) spermache (mimpi basah,
growth spurt (11-12 th) usia 12-14 th)
menarche (11.5-13 th) growth spurt (Tanner stage
III-IV)
perkembangan payudara
dewasa (12.5-15 th) tinggi badan final (18-20 th)
rambut pubis dewasa
(13.5-16 th)
PENJELASAN
KEYWORDS

PUBERTAS NORMAL

Laki-laki Perempuan
Onset (tahun) 12.5 (9.5 13.5) 11.5 (8 13)
Tanda pubertas pertama Peningkatan volume Breast budding
testis ( 4 mL)
Sekuens Pertama pembesaran Pertama pembesaran
testis; diikuti payudara; diikuti rambut
pertumbuhan rambut pubis; menarche sebagai
pubis tahap akhir pubertas
Growth spurt Tanner stage III Tanner stage II
Durasi pubertas 3.2 1.8 2.4 1.1
PENJELASAN

DELAYED PUBERTY
Belum mengalami pubertas sampai dengan usia
14 tahun pada anak laki-laki dan usia 13 tahun
pada anak perempuan

Pubertas prekoks : munculnya tanda seks


sekunder <9 tahun pada anak laki-laki dan <8
tahun pada anak perempuan
PENJELASAN

DELAYED PUBERTY
Anak perempuan:
Payudara belum tumbuh pada usia 13 tahun
Jarak antara tumbuhnya payudara dan haid pertama lebih
dari 5
tahun.
Rambut pubis belum tumbuh pada usia 14 tahun.
Belum menstruasi pada usia 16 tahun.
Anak Laki:
Tidak ada pembesaran testis pada usia 14 tahun
Rambut pubis belum tumbuh sampai usia 15 tahun.
Dibutuhkan lebih dari 5 tahun untuk pembesaran genital
Klasifikasi
Hipergonadotropik hipogonadisme
Hipogonadotropik hipogonadisme
PENJELASAN

Primer
(hipergonadotropik
hipogonadisme)
Hipogonadisme
Delayed puberty
GANGGUAN
HORMON Sekunder Kongenital
SEKSUAL (hipogonadotropik
hipogonadisme)
Didapat

Hipergonadisme
Pubertas prekoks
PENJELASAN

HIPERGONADOTROPIN
Kegagalan gonad primer
Kromosomal (Klinefelter, Turner)
Turner
Akuisita : autoimun, kemoterapi,
infeksi (mumps, coxsackie),
pembedahan, torsi, trauma

HIPOGONADOTROPIN
Hipotalamus-hipofisis
Defisiensi gonadotropin:
Akuisita: autoimun, talasemia, Klinefelter
sickle cell
Kongenital (Kallmann, Prader
Willi)
Endokrinopati : hypopituitarism
(adenoma, prolatiknoma, trauma)
PENJELASAN

Klasifikasi Stage I
(<10 th)
Payudara sama sekali belum terbentuk
(M1) Rambut pubis tidak ada (P1)

Tanner Stage II Terbentuk breast bud, areolar melebar (M2)


(10-11.5 th) Sedikit rambut halus di labia mayora (P2)

Pembesaran payudara dan areola dalam


bentuk single mound (areola masih rata
Stage III dengan jaringan payudara di sekitarnya)
(11.5-13 th) (M3)
Rambut pubis lebih keriting, mulai tumbuh
ke arah lateral (P3)

Pertambahan ukuran dan terangkatnya


payudara, areola tumbuh menonjol
Stage IV membentuk double mounds (M4)
(13-15 th) Mirip rambut pubis orang dewasa, tumbuh
di seluruh permukaan pubis kecuali bagian
medial paha (P4)

Payudara mencapai ukuran dewasa, areola


kembali rata dengan jaringan payudara
Stage V
sekitarnya membentuk single contour (M5)
(>15)
Rambut pubis tumbuh sampai bagian
medial paha (P5)
PENJELASAN

Klasifikasi Stage I
(<9 th, Panjang testis <2.5 cm (G1) Rambut

Tanner
prapubertas pubis tidak ada (P1)
)
Diameter terpanjang testis 2.5 cm,
Stage II skrotum menipis dan memerah (G2)
(9-11 th) Sedikit rambut halus terutama di
pangkal penis (P2)
Pertambahan panjang dan lebar
penis, pertumbuhan testis lebih lanjut
Stage III
(G3)
(11-12.5 th)
Rambut pubis lebih keriting, mulai
tumbuh ke arah mons pubis (P3)
Penis dan testis membesar, warna
skrotum menggelap (G4)
Stage IV
Mirip rambut pubis orang dewasa,
(12.5-14 th)
tumbuh di seluruh permukaan pubis
kecuali bagian medial paha (P4)

Genitalia mencapai ukuran dewasa


Stage V (G5)
(>14) Rambut pubis tumbuh sampai bagian
medial paha (P5)
PENJELASAN

Pemeriksaan Hormon
Pemeriksaan kadar follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Pemeriksaan laboratorium awal adalah
menentukan status hormon gonadotropin.
Pemeriksaan FSH, LH dan steroid seks
merupakan pemeriksaan minimal yang harus
dilakukan. Kadar FSH dan LH berbeda pada usia,
seks, dan tingkat perkembangan
PENJELASAN

Pemeriksaan Hormon
Testosteron
Disfungsi LH FSH GnRH
/ Estradiol
Primary
Testis/Ovarium Turun Meningkat Meningkat Meningkat
Hipogonadism
Secondary
Hipofisis Turun Turun Turun Meningkat
Hipogonadism
Tertiary
Hipotalamus Turun Turun Turun Turun
Hipogonadism
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipergonadotropic hipergonadism salah,


pada kasus testosteron rendah, LH & FSH tinggi
C. Hipogonadotropic hipogonadism salah
karena FSH dan LH tinggi
D. Hipogonadotropic hipergonadism
seharsunya hipogonadisme
E. Hipergonadotropic, hyperprolactinemia
tidak ada tanda-tanda berlebihnya prolaktin
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak perempuan, 16 tahun
Sedih dan murung setiap hari
Merasa sangat tidak percaya diri
Sering diejek dan di-bully di sekolah karena
payudara tidak tumbuh dan belum
menstruasi
Lab : estradiol rendah, LH dan FSH
meningkat
Maka, kondisi yang tepat adalah

B. Hipergonadotropic
hipogonadism
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Sesak hilang timbul sejak 2 bulan lalu
• Saat ini tidak sesak, dilakukan pemeriksaan
spirometri

INTERPRETASI ??

JAWABAN

A. Penyakit paru obstruktif


PENJELASAN

Penyakit Paru
Restriktif Obstruktif
Penurunan volume Peningkatan volume
paru akibat paru akibat obstruksi
peningkatan kekakuan saluran napas
jaringan paru sehingga terjadi air-
trapping
PENJELASAN
PENJELASAN

Faal Paru
PENJELASAN
PENJELASAN

Campuran :
Terdapat komponen obstruktif dan
restriktif
PENJELASAN
PENJELASAN

Uji Bronkodilator
• Untuk mengetahui derajat reversibilitas
• Digunakan golongan beta-2 agonis, seperti
albuterol dengan MDI (metered dose inhaler)
• Dikatakan reversibel bila
• Perbaikan FVC dan/atau FEV1 > 12% setelah
diberikan inhalasi bronkodilator
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Penyakit paru restriktif


C. Campuran
D. Normal
E. Memerlukan pengukuran ulang tidak perlu

Pilihan lain lihat slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Sesak hilang timbul sejak 2 bulan lalu
• Saat ini tidak sesak, dilakukan pemeriksaan
spirometri

Maka interpretasi spirometry pada kasus ini adalah

A. Penyakit paru obstruktif


KEYWORDS

• Laki-laki, 80 tahun
• Batuk berdarah sejak 2 bulan lalu, BB turun, sesak,
serak
• Riwayat merokok (+) FR
• PF : Fremitus kanan > kiri, perkusi pekak pada
lapang paru kanan, suara napas menghilang

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Ca paru
PENJELASAN

Ca Paru
PENJELASAN
PENJELASAN

Ca paru menimbulkan gambaran opak


homogen pada lapang paru, namun
seringkali mirip patologi paru lain
seperti efusi pleura, atelektasis,
sehingga perlu disesuaikan dengan
kondisi klinis pasien
PENJELASAN

Sumber: PDPI
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pneumonia lobaris demam tinggi, batuk,


sesak, infiltrat pada lobus paru
B. Efusi pleura masif meniscus sign, atau
perselubungan opak 1 lapang paru, namun
perkusi redup
D. Hematothoraks gambaran sama dengan
efusi pleura, sering terkait riwayat trauma
E. Empiema pulmonum demam, nyeri dada
pleuritik, gambaran rontgen sama dengan efusi
pleura
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 80 tahun
• Batuk berdarah sejak 2 bulan lalu, BB turun, sesak,
serak
• Riwayat merokok (+) FR
• PF : Fremitus kanan > kiri, perkusi pekak pada lapang
paru kanan, suara napas menghilang

Maka kemungkinan diagnosis pada kasus ini adalah

C. Ca paru
KEYWORDS

• Laki-laki, 61 tahun
• Batuk darah sejak 1 minggu lalu, BB turun, keringat
malam (+)
• TD 130/90, HR 90x/menit, RR 24x/menit
• PF : ronkhi lapang atas paru kanan
• HIV (+), CD4 250/mm3

DIAGNOSIS >> TB-HIV


JAWABAN

D. HIV stadium 3, ARV


diberikan segera setelah OAT
ditoleransi
PENJELASAN

Stadium Klinis HIV


PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Prinsip Tatalaksana TB-HIV


PENJELASAN

Prinsip Tatalaksana TB-HIV


PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Immune Reconstitution
Inflammatory Syndrome
• Merupakan respon imun yang muncul akibat
destruksi massal Mycobacterium tuberculosis
• Banyak antigen M. tb respon imun berlebihan gejala
memburuk atau muncul gejala baru (unmasking)
• Seringkali disangka
• Infeksi sekunder pada pasien TB
• Kegagalan pengobatan TB
• Pengobatan TB tidak adekuat
• Resisten OAT

Pada kasus TB-HIV, risiko terjadinya IRIS meningkat,


terutama pada saat inisiasi ARV pertama kali
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. HIV stadium 4; OAT diberikan bersama ARV


seharusnya std 3
B. HIV stadium 3; tunda ARV hingga selesai
pengobatan OAT ARV dapat diberikan segera
setelah ditoleransi
C. HIV stadium 4; ARV diberikan setelah fase
intensif seharusnya std 3
E. HIV stadium 2; ARV tidak perlu diberikan bila
CD4 > 200 mm3 seharusnya std 3
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 61 tahun
• Batuk darah sejak 1 minggu lalu, BB turun, keringat malam
(+)
• TD 130/90, HR 90x/menit, RR 24x/menit
• PF : ronkhi lapang atas paru kanan
• HIV (+), CD4 250/mm3

DIAGNOSIS >> TB-HIV


Maka prinsip tatalaksana yang tepat pada kasus ini adalah

D. HIV stadium 3, ARV


diberikan segera setelah OAT
ditoleransi
KEYWORDS

• Anak, 7 tahun
• Sering sesak napas dan terbangun saat tidur,
mengorok (+)
• Pandangan kosong, mulut terbuka, gigi atas
prominen, napas melalui mulut

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Facies adenoid;
hipertrofi adenoid
PENJELASAN

Hipertrofi Adenoid
Hiperplasia tonsil faringeal

• Biasanya asimptomatik
hingga terjadi kongesti
koana dan tuba eustachius
inflamasi berulang pada
anak-anak
• Etiologi
• EBV, S. aureus, S.
pneumonia, H. influenza,
GABHS, Moraxella
catarrhalis
• Alergen
PENJELASAN

Anatomi Adenoid
• Adenoid jaringan limfoid
pada dinding posterior
nasofaring, termasuk
rangkaian cincin
Waldeyer
• Normalnya, adenoid
membesar pada anak
usia 3 tahun & mengecil-
hilang pada usia 14
tahun
PENJELASAN

Hipertrofi Adenoid
Bila sering terjadi infeksi sal. napas atas, adenoid
dapat membesar gejala sumbatan koana, sumbatan
tuba, dan gangguan tidur
• Akibat sumbatan koana, pasien akan
bernapas melalui mulut sehingga terjadi
(a) fasies adenoid, (b) faringitis &
bronchitis, (c) gangguan ventilasi &
drainase sinus paranasal sinusitis
kronik
• Akibat sumbatan tuba, terjadi OMA
berulang OMSK
• Gangguan tidur kronis menurunkan
asupan O2 retardasi mental &
pertumbuhan fisik berkurang
TATALAKSANA

Hipertrofi Adenoid
• Simptomatis atasi penyebab inflamasi
• Kortikosteroid pada kasus alergi
• Antibiotik pada kasus infeksi bakteri

• Adenotonsillectomy
• Otitis media kronik/rekuren pada anak
• Sinusitis kronik/rekuren
• Obstruksi jalan nafas berat (OSA)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Facies Cooley; hipertrofi adenoid


seharusnya facies adenoid, facies cooley pada
thalasemia
B. Nasal crease dan allergic shinner; rhinitis
alergika terdapat riwayat alergi/atopi
C. Facies leonina; obstructive sleep apnea
facies leonina pada MH
D. Dennie-Morgan fold; tonsilitis kronis
Dennie morgan fold pada dermatitis atopik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 7 tahun
• Sering sesak napas dan terbangun saat tidur, mengorok
(+)
• Pandangan kosong, mulut terbuka, gigi atas
prominen, napas melalui mulut

Maka gambaran khas dan diagnosis pada kasus ini


adalah

E. Facies adenoid;
hipertrofi adenoid
KEYWORDS

• Wanita, 60 tahun
• Sesak saat hari ke-2 perawatan stroke di RS
• Sempat tersedak beberapa kali FR
• TD 130/80, HR 100x/menit, RR 30x/menit
• PF : ronkhi basah kasar pada basal paru kanan
• Ro : infiltrate basal paru kanan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Pneumonia aspirasi
PENJELASAN

Sindroma Aspirasi
Inflamasi parenkim paru akibat masuknya substansi yang
berasal dari orofaring maupun gaster ke dalam saluran
pernapasan

• Aspirasi asam lambung pneumonitis (sindrom


Mendelson)
• Aspirasi flora normal orofaring pneumonia
aspirasi
• Aspirasi minyak exogenous lipoid pneumonia
• Aspirasi benda asing KEGAWATDARURATAN
PENJELASAN

Pneumonitis Aspirasi
Aspirasi isi lambung yang bersifat steril
• Paling sering terjadi akibat proses anestesi
umum
• Faktor resiko lain hamil, gangguan
kesadaran (intoksikasi, trauma kepala,
perdarahan otak)
• Aspirasi isi lambung asam lambung, cairan
empedu, darah atau air
• Gejala SOB, rhonki, wheezing, edema paru,
hipotensi, progresif menjadi ARDS

Komplikasi abses, empyema, necrotizing


pneumonia
PENJELASAN

Pneumonia Aspirasi
Aspirasi material dari orofaring yang tidak steril

Faktor risiko
• Gangguan refleks
menelan
• Defisit neurologis
• Abnormalitas traktus
digestif-respiratori

Komplikasi
• Kavitas, dapat terinfeksi
menjadi abses paru
PENJELASAN

Pneumonia Aspirasi
PENJELASAN

Tampak infiltrat pada basal paru Struktur anatomis saluran


pernapasan menyebabkan aspirasi
cenderung ke paru kanan
TATALAKSANA

Pneumonia Aspirasi
Stabilisasi jalan napas

Antibiotik
• Tanpa gejala toksik : Ceftriaxone + Makrolid, atau
florokuinolon respirasi (ex : Levofloxacin)
• Tampak toksik : Imipenem/Cilastatin + Vankomisin
• Aspirasi kronik, sekret busuk tambahkan
Klindamisin (curiga anaerob)
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pneumonitis hipersensitif peradangan paru


akibat reaksi hipersensitivitas tipe III atau IV, riwayat
inhalasi debu organik
B. Pneumonia komunitas demam, batuk, sesak,
gambaran infiltrat pada rontgen
D. Foreign body aspiration benda asing seperti
biji buah, kelereng, dll
E. Pneumonitis aspirasi apabila aspirasi
substansi steril, seperti gastric acid (sering terjadi
saat penurunan kesadaran atau pengaruh anestesi)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 60 tahun
• Sesak saat hari ke-2 perawatan stroke di RS
• Sempat tersedak beberapa kali FR
• TD 130/80, HR 100x/menit, RR 30x/menit
• PF : ronkhi basah kasar pada basal paru kanan
• Ro : infiltrate basal paru kanan

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

C. Pneumonia aspirasi
KEYWORDS

• Laki-laki, 64 tahun
• Sesak dan nyeri ketika bernapas
• Menderita sirosis hati FR
• TD 140/90mmHg, HR 90x/mnt, RR 28x/mnt
• PF: perkusi redup
• Chest tube cairan putih susu

DIAGNOSIS >> SUSP. KILOTORAKS


JAWABAN

C. Peningkatan trigliserida
PENJELASAN

Untuk membedakan
jenis cairan pleura,
perlu dilakukan
analisis cairan pleura

Berdasarkan
makroskopis (warna)
• Jernih : transudat
(normal, CHF, sirosis)
• Purulen : empiema
• Putih susu :
kilotoraks
• Darah : trauma,
keganasan
• Hitam : jamur,
keganasan
• Kuning (Xantokrom) :
TB
LIGHT S CRITERIA
PENJELASAN

Kilotoraks
Akumulasi cairan berwarna putih
susu yang disebabkan
kebocoran saluran limfe, akibat :
• Kerusakan saluran limfe
• Obstruksi saluran limfe (mis:
tumor) atau trauma
PENJELASAN

Penyebab kilotoraks

Diperlukan pemeriksaan
lanjutan untuk
membedakan kilotoraks
dengan pseudo-kilotoraks
karna tampilan
makroskopis yang mirip
PENJELASAN

Ditemukannya kilomikron pada cairan pleura merupakan baku emas


diagnosis kilotoraks

Pada fasilitas yang terbatas, kadar kolesterol dan trigliserida dapat dijadikan
acuan penegakkan diagnosis
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Penurunan albumin tidak tepat


B. Penurunan kolesterol tidak ada istilah
“penurunan , hanya normal (< 200 mg/dl) atau
meningkat (> 200 mg/dl)
D. Eritrosit > 5 /LPB tidak tepat
E. Tidak didapatkan kilomikron pada pseudo-
kilotoraks
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 64 tahun
• Sesak dan nyeri ketika bernapas
• Menderita sirosis hati FR
• TD 140/90mmHg, HR 90x/mnt, RR 28x/mnt
• PF: perkusi redup
• Chest tube cairan putih susu

DIAGNOSIS >> SUSP. KILOTORAKS


Maka parameter cairan pleura pada kasus ini adalah

C. Peningkatan trigliserida
KEYWORDS

• Anak, 6 tahun
• Nyeri tenggorokkan dan demam sejak 3 hari
• Riwayat alergi beta laktam
• HR 130x/menit, RR 26x/menit, suhu 39,0 C
• PF : tampak selaput putih berdarah pada rongga
mulut

DIAGNOSIS >> TONSILITIS DIFTERI


JAWABAN

C. Parasetamol, ADS, dan


Eritromisin
PENJELASAN

Tonsilitis
Inflamasi pada tonsil, sering disertai dengan
inflamasi faring (tonsilofaringitis)
• Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus (adenovirus, CMV,
EBV)
• Infeksi bakteri tersering Streptokokus beta hemolitikus grup A
• Akut tonsil hiperemis, detritus (+), demam, odinofagia,
limfadenopati servikal, hot potato voice
• Kronik kripta melebar, halitosis
• Komplikasi abses peritonsilar/abses Quincy
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Infeksi tenggorokan oleh Corynebacterium
diphtheriae
• 94% kasus Difteri mengenai tonsil dan faring
• Penularan secara langsung melalui droplet dari batuk/bersin,
muntahan, alat makan, dan kontak langsung dengan lesi kulit
• Gejala utama
• Gejala ISPA
• Nyeri tenggorokan dan menelan (odynophagia)
• Demam tidak tinggi (biasanya <38,5oC)
• Adanya pseudomembran putih-keabuan yang sulit lepas dan
berdarah bila diangkat
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
• Gejala pada kasus berat
• Kesulitan menelan
• Sesak nafas
• Stridor
• Pembengkakan leher/bullneck

• Komplikasi
• Paru Obstruksi jalan nafas
• Jantung miokarditis, CHF
• Ginjal ARF
• Saraf paralisis nervus,
neuritis
PENJELASAN

Tonsilitis
Pemeriksaan penunjang (bila diperlukan)
• Darah lengkap
• Swab tonsil untuk pewarnaan gram gambaran
drumstick sugestif tonsilitis difteri

Corynebacterium diphtheriae
PENJELASAN

Tonsilitis lakunaris Tonsilitis folikular Abses peritonsilar

Tonsilitis difteri Tonsilitis kronik


PENJELASAN

Tonsilitis
Suportif
– Bed rest, diet lunak, oral hygiene

Medikamentosa
– Tonsilitis viral antipiretik-analgetik saja
– Tonsilitis bakteri
– Anak Penisilin G Benzatin 50.000 U/kgbb/IM
atau Amoksisilin 50 mg/kgbb/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari
– Dewasa Amoksisilin 3x500 mg PO atau
Eritromisin 4x500 mg PO selama 6-10 hari
– Kortikosteroid Dexamethasone 3x0,5 mg PO
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri –
KEMENKES RI Tahun 2017

Tonsilitis
– Tonsilitis difteri
– Antibiotik
– Penisilin prokain 25.000 50.000 U/kgbb IM
(maksimal 1,5 juta) atau Eritromisin 4 x 40
mg/kgbb/hari (maksimal 2 g/hari) selama 14 hari
– Antitoksin (ADS)
– Skin test dahulu! bila indurasi >10 mm dalam
20 menit positif alergi, ADS diberikan dengan
cara desensitisasi (Besredka)
– Kortikosteroid gejala obstruksi saluran nafas atas
dan penyulit miokarditis
– Prednison 2 mg/kgbb selama 2 minggu lalu
tapering off
PENJELASAN Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri –
KEMENKES RI Tahun 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tirah baring dan suportif saja butuh


antibioitik dan ADS
B. Parasetamol dan Ciprofloxacin AB tidak
tepat dan butuh ADS
D. Parasetamol, Penisilin, ADS alergi penisilin
(seharusnya penisilin 1st choice)
E. Eritromisin dan vaksin Tdap seharusnya
ADS
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 6 tahun
• Nyeri tenggorokkan dan demam sejak 3 hari
• Riwayat alergi beta laktam
• HR 130x/menit, RR 26x/menit, suhu 39,0 C
• PF : tampak selaput putih berdarah pada rongga
mulut

DIAGNOSIS >> TONSILITIS DIFTERI


Maka tatalaksana pada kasus ini adalah

C. Parasetamol, ADS, dan


Eritromisin
KEYWORDS

• Lanjutan soal nomor 7


• Ketika perawatan, keluhan berdebar-debar, dada
nyeri seperti tertusuk
• EKG : ritme ireguler, inverted T difus
• Lab : peningkatan LED dan CRP

DIAGNOSIS >> SUSP. MIOKARDITIS


JAWABAN

B. Biopsi histopatologi
PENJELASAN

Myokarditis
Inflamasi otot jantung akibat penyebab infeksius
(virus, bakteri, parasit) maupun non-infeksius
Penyebab :
• Virus : enterovirus,
adenovirus, herpesvirus
• Bakteri : lyme disease,
chagas disease, difteri
• Hipersensitivitas obat
• Giant cell myocarditis
• Autoimun : SLE, Takayasu
arteritis
PENJELASAN
PENJELASAN

GOLD
STANDARD
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ekokardiografi dapat menunjukkan


gambaran kardiomiopati, namun bukan gold
standard
C. Kultur darah untuk mengetahui etiologi
pasti, bukan pengakkan diagnosis miokarditis
D. Pemeriksaan enzim jantung pada kasus
ACS
E. Treadmill test pada kasus stable angina
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Ketika perawatan, keluhan berdebar-debar, dada nyeri
seperti tertusuk
• EKG : ritme ireguler, inverted T difus
• Lab : peningkatan LED dan CRP

DIAGNOSIS >> SUSP. MIOKARDITIS

Maka baku emas pemeriksaan pada kasus ini adalah

B. Biopsi histopatologi
KEYWORDS

• Bayi baru lahir


• Tampak bengkak
• Riwayat keluhan serupa dengan ayah FR
• PF : edema tungkai bilateral, vena prominen,
pembesaran skrotum, tes transiluminasi (+)

DIAGNOSIS >> LIMFEDEMA PRIMER (KONGENITAL)

JAWABAN

C. Milroy disease
PENJELASAN

Limfedema
Akumulasi cairan tinggi protein
pada jaringan interstisial yang
disebabkan karena obstruksi
drainase saluran limfatik
Dibagi menjadi 2
- Primary lymphedema
kongenital
- Secondary lymphedema
- Filariasis
- Kemo-radioterapi
- Trauma
- Post-op varicose vein
- CHF, hipertensi portal
PENJELASAN

Limfedema Primer
Gangguan sistem limfatik yang terjadi karena kegagalan
atau defek perkembangan saluran limfatik

Secara umum, berdasarkan onset gejala terbagi menjadi 3


- Limfedema kongenital (Milroy disease) 10-25% kasus
limfedema primer. Onset sejak lahir-usia 1 tahun
- Limfedema prekoks (Meige disease) 65-80% kasus
limfedema primer. Onset sekitar usia pubertas, lebih sering
pada wanita. Diperkirakan berkaitan dengan aktivitas
hormon estrogen
- Limfedema tarda < 10% limfedema primer. Muncul pada
usia > 35 tahun
PENJELASAN
PENJELASAN

Milroy Disease
Penyakit saluran limfe yang menyebabkan
pembengkakan pada tungkai bawah (limfedema) pada
bayi baru lahir atau anak-anak

Penyebab : Gejala :
Herediter, autosomal • Tungkai bengkak
dominan • Selulitis
• Hidrokel
Diagnosis : • Displasia kuku kaki
• Genetic testing registry • Varicose vein
(GTR) • Epikantus
• Gangguan kognitif dan
perkembangan
PENJELASAN

Milroy Disease
Prinsip tatalaksana
• Konservatif. Untuk menurunkan gejala bengkak dan
mencegah komplikasi
• CDT (Complete decongestive therapy) dikombinasi
dengan stocking kompresi, perawatan kulit, dan
fisioterapi
• Mencegah komplikasi dan hal yang memperparah
edema (garam, NSAIDs, anti HT CCB)
TATALAKSANA
PENJELASAN
DIAGNOSIS BANDING EDEMA EKSTREMITAS
PENJELASAN

Stemmer Sign
Cubit dan angkat kulit pada
area pedis pangkal digiti 2
atau 3
- Negatif kulit dapat
diangkat, bahkan dilipat
- Positif kulit tidak dapat
diangkat, hanya dapat
digenggam seperti
tumor/massa
lymphedema
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Meige disease onset sekitar usia pubertas,


kemungkinan terkait hormon estrogen
B. Limfedema prekoks ~meige disease
D. Limfedema tarda limfedema primer, namun
baru menunjukkan gejala pada usia > 35 tahun,
disebabkan defek katup saluran limfe
E. Limfangitis kongenital limfangitis terkait
dengan adanya fokus infeksi yang menyebabkan
peradangan duktus limfatikus, bukan kondisi
kongenital
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Bayi baru lahir
• Tampak bengkak
• Riwayat keluhan serupa dengan ayah FR
• PF : edema tungkai bilateral, vena prominen,
pembesaran skrotum, tes transiluminasi (+)

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

C. Milroy disease
KEYWORDS

• Laki-laki, 62 tahun
• Nyeri dada 2 hari lalu
• Riwayat HT tidak terkontrol FR

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Left bundle branch block


PENJELASAN

Left Bundle Branch Block


Terhambatnya depolarisasi ventrikel kiri
Etiologi
• Stenosis aorta
• Hipertensi
• Penyakit jantung iskemik
• Infark anterior
• Hiperkalemia
• Degeneratif
• Toksisitas digoksin

LBBB onset baru + nyeri dada kiri


tanda infark miokardium!!
PENJELASAN

Left Bundle Branch Block


Terhambatnya depolarisasi ventrikel kiri
menyebabkan
• Depolarisasi berjalan memutar melalui RV baru ke
LV, sehingga durasi QRS memanjang QRS >
120ms
• Arah depolarisasi dari RV ke LV Gelombang R
tinggi pada lead lateral (I, V5, V6) dan gelombang
S dalam pada lead prekordial kanan (V1-V3),
disertai deviasi aksis ke kiri
• Depolarisasi yang tidak terjadi bersamaan timbul
2 gelombang R (huruf M) pada lead lateral
PENJELASAN

Dominant S wave Notched R wave (huruf M)


PENJELASAN

Right Bundle Branch Block


Terhambatnya depolarisasi ventrikel kanan
Etiologi
• Kor pulmonale
• Emboli paru
• Penyakit jantung
iskemik
• Penyakit jantung
rematik
• Miokarditis
• Degeneratif
PENJELASAN

Right Bundle Branch Block


Terhambatnya depolarisasi ventrikel kanan
menyebabkan
• Depolarisasi ventrikel (QRS) menjadi tidak sejalan
depolarisasi LV (gelombang R) baru disusul
depolarisasi RV (gelombang R ) RSR (huruf M)
pada V1-V3
• Repolarisasi juga menjadi tidak sejalan ST
depresi dan inversi T pada V1-V3
• Gelombang S lebar pada lead lateral (I, aVL, V5,
V6)
PENJELASAN

Gelombang RSR
Inversi gelombang T Gelombang S lebar
(huruf M)
PENJELASAN

WiLLiaM MoRRoW
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. LVH S di V1 + R di V5/V6 > 35 mm


B. SVES

C. RVH R:S di V1 > 1, atau R di V1 > 7 mm


D. RBBB MoRRoW
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 62 tahun
• Nyeri dada 2 hari lalu
• Riwayat HT tidak terkontrol FR

Maka diagnosis berdasarkan gambaran EKG pada


kasus ini adalah

E. Left bundle branch block


KEYWORDS

• Laki-laki, 44 tahun
• Nyeri ulu hati menjalar ke punggung, keringat
dingin, mual muntah
• Riwayat penggunaan obat kuat
• TD 140/90, HR 90x/menit, RR 20x/menit
• EKG : inverted T pada lead I, aVL, V5, V6

DIAGNOSIS >> ACS UAP DD/ NSTEMI


JAWABAN

E. ISDN 5 mg sublingual
PENJELASAN

Acute Coronary Syndrome


Disebabkan karena menurunnya
perfusi darah ke jantung secara
mendadak iskemik miokard
infark miokard

Kriteria diagnostik (2/3)


– Gejala iskemik nyeri khas
angina, durasi >1 jam
– Perubahan EKG
– Kenaikan enzim jantung
(troponin, CKMB)

TATALAKSANA AWAL MONACO


(Morfin – Oksigen – Nitrat – Aspirin – Clopidogrel)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Timing perubahan kadar


enzim jantung
TATALAKSANA ISDN vasodilator
Efek samping
• Rebound hypertension
• Sinkop
• Hipotensi
• Palpitasi

Kontraindikasi ISDN
• Hipotensi (SBP <90)
• Bradi/Takikardi
• Infark ventrikel kanan
• Penggunaan 5-PDI
(sildenafil, avanfil)

Algoritma ACS terbaru (2015) terdapat perbedaan


pada target SpO2, yaitu 94% 90%
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Reperfusion Strategies
1. Pharmacologic Reperfusion
• Fibrinolytic Therapy
• Streptokinase 1.5 million unit over 60 minutes (should be
followed with Aspirin 325 mg/day)
• Alteplase (tPA) 15 mg IV bolus, 0.75 mg/kg over 30 mins then
0.5mg/kg over 60 mins
• Reteplase (rPA) 2 x 10 units IV bolus given 30 mins apart
• Tenecteplase (TNK-tPA) single IV bolus (weight-adjusted dose)

2. Mechanical Reperfusion
• Primary Percutaneous Coronary Intervention
(Primary PCI)

European Society of Cardiology


TATALAKSANA

Reperfusion Strategies
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asam asetilsalisilat 1x320 mg PO


antirombotik, tepat
B. Clopidogrel 1x300 mg PO antirombotik,
tepat
C. Ticagrelor 1x180 mg PO antirombotik,
tepat
D. Atorvastatin 1x40 mg PO sebagai plaque
stabilizer, tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 44 tahun
• Nyeri ulu hati menjalar ke punggung, keringat dingin,
mual muntah
• Riwayat penggunaan obat kuat
• TD 140/90, HR 90x/menit, RR 20x/menit
• EKG : inverted T pada lead I, aVL, V5, V6

DIAGNOSIS >> ACS UAP DD/ NSTEMI


Maka obat yang tidak tepat diberikan pada kasus ini
adalah

E. ISDN 5 mg sublingual
KEYWORDS

• Anak, 5 tahun
• Kedua kaki tampak pucat
• TD ekstremitas atas 100/60, ekstremitas bawah
70/50
• PF : pulsasi a. dorsalis pedis teraba lemah dan
terlambat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Koarktasio aorta; Three


sign
PENJELASAN
PENJELASAN

Koarktasio Aorta
• Penyempitan aorta
seringkali pada area distal
percabangan a. Subclavia
sinsitra
• Sign & symptoms : cepat
lelah, nyeri dada,
perbedaan TD ekstremitas
atas dan bawah

• Foto thoraks
• rib notching
pelebaran arteri
interkostal
• Figure of three (3)
PENJELASAN

Atrial Septal Defect


• Left to Right shunt
• RA, RV, dan PA enlargement
pulmonary vascular obstructive
disease hipertensi pulmonal
EISENMENGER SYNDROME
• Asimtomatik s.d. usia 20-30
tahun

Pemeriksaan Fisik
• Fixed Split S2
• Sistolik ejection murmur (relative
pulmonary stenosis [PS])
• Mid-diastolik murmur (relative
tricuspid stenosis [TS])
PENJELASAN

Ventricular Septal Defect


• Left to Right shunt
• LA, LV, dan PA enlargement
pulmonary vascular
obstructive disease
hipertensi pulmonal
EISENMENGER
SYNDROME

Pemeriksaan Fisik
• Murmur pansistolik di sela
iga ke-3 dan 4 tepi kiri
sternum, menjalar ke
sepanjang tepi kiri sternum
PENJELASAN

Patent Ductus Arteriosus

• Left to Right shunt


• Ductus arteriosus yang
menghubungkan aorta dan
arteri pulmonal tidak
menutup saat lahir

Pemeriksaan Fisik
• Continuous murmur
PENJELASAN

Transposition of Great
Arteries • Kesalahan posisi
• Aorta keluar dari ventrikel kanan
• A. Pulmonalis keluar dari ventrikel
kiri
• Sianosis sejak lahir
• Darah kotor dari sistemik
melewati RV dan kembali ke
sistemik
• Darah bersih dari vena pulmonalis
melewati LV dan kembali ke paru
melalui a. Pulmonalis tanpa
melalui sistemik

Signs
• S2 tunggal dan keras katup aorta di depan katup pulmonal
• Murmur (-) tidak ada perbedaan tekanan bermakna di dalam jantung
• Rontgen Egg Shaped Heart
PENJELASAN

Tetralogy of Fallot
1. VSD
2. Pulmonary
stenosis
3. Overriding
aorta
4. RVH

Akibat stenosis
pulmonal
• Single S2
• Murmur ejeksi
sistolik 3/6 pada
ICS 2 kiri
Cyanotic spell : biru resistensi perifer menurun
(nangis). Dapat diperbaiki dengan berjongkok/squat Foto toraks :
sehingga resistensi perifer meningkat Boot-shape heart
PENJELASAN

A B

A : Koarktasio aorta. Gambaran


figure of three
B : Tetralogy of Fallot.
Gambaran boot shaped heart
C : Transposition of Great
Arteries. Gambaran egg
C shaped heart / egg on a string
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. TOF; boot-shape heart PJB sianotik,


cyanotic spell
C. VSD; water bottle sign pada efusi
perikardial
D. ASD; wine bottle sign pada croup
E. TGA; egg-shape heart PJB sianotik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 5 tahun
• Kedua kaki tampak pucat
• TD ekstremitas atas 100/60, ekstremitas bawah 70/50
• PF : pulsasi a. dorsalis pedis teraba lemah dan
terlambat

Maka diagnosis dan gambaran radiologis yang sesuai


pada kasus ini adalah

A. Koarktasio aorta; Three


sign
KEYWORDS

• Laki-laki, 47 tahun
• Sesak napas dan berdebar sejak 30 menit lalu
• Somnolen, TD 90/60mmHg, HR 166x/mnt, RR
22x/mnt

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Ventricular tachycardia;
kardioversi
PENJELASAN

Takiaritmia
Gangguan irama jantung dengan HR >100
kali/menit

Lihat kompleks QRS-nya


– Narrow QRS masalah pada supraventrikel
– Wide QRS masalah pada ventrikel
PENJELASAN

Takiaritmia
PENJELASAN

Narrow QRS
Atrial Fibrilasi :
• Ireguler (jarak R-R)
• Gelombang P
menghilang

Atrial Flutter:
• Reguler (jarak R-R)
• Gambaran gigi gergaji
(saw-tooth)
PENJELASAN

Wide QRS

Ventricular tachycardia (VT)


monomorfik

Torsades de Pointes
Suatu subtipe VT polimorfik

Ventricular fibrillation (VF)


TATALAKSANA

QRS sempit (supraventrikular)


• SVT
• Manuver vagal, adenosin, CCB non dihidropiridine
(Verapamil, Diltiazem), beta blocker
• Atrial fibrilasi dan flutter
• CCB non dihidropiridine (Verapamil, Diltiazem),
beta blocker

QRS lebar (ventricular)


• VT antiaritmik (Amiodarone 150 mg IV)
TATALAKSANA

Vagal Maneuver
1. Batuk kencang dan kuat selama beberapa kali
2. Stimulus dingin menaruh ice-pack pada wajah sekitar
10 detik (Diver s reflex)
3. Pijat karotis posisi leher ekstensi, lalu memijat salah
satu sisi dengan gerakan memutar selama 10 detik
4. Gagging memicu refleks muntah dengan
menggunakan tongue depressor lalu menyentuh faring
5. Valsava maneuver mengedan atau meniup spuit 10 cc
hingga plunger bergerak (atau selama 15-20detik)

Kontraindikasi manuver vagal


Riwayat MI, TIA/stroke, VT/VF, bruit pada a. carotis
TATALAKSANA

Vagal Maneuver
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. VF; defibrilasi gambaran kasus ini VT


monomorfik
B. VT; defibrilasi tepat bila cardiac arrest,
kasus ini merupakan takiaritmia (nadi (+), napas
(+))
C. TdP; kardioversi tersinkronisasi gambaran
kasus ini VT monomorfik
D. SVT; manuver vagal gambaran kasus ini
VT monomorfik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 47 tahun
• Sesak napas dan berdebar sejak 30 menit lalu
• Somnolen, TD 90/60mmHg, HR 166x/mnt, RR
22x/mnt

Maka diagnosis dan tatalaksana pada kasus ini


adalah

E. Ventricular tachycardia;
kardioversi
KEYWORDS

• Wanita, 60 tahun
• Bengkak pada tungkai dan perut sejak 1 minggu
• Sering sesak dan batuk kering sejak 1 bulan
• Riwayat paparan asap kayu bakar FR
• TD 100/60, HR 72x/mnt, RR 22x/mnt, SaO2 84%
• PF : ronkhi (+/+), ascites, edema tungkai
• EKG : QRS defleksi negatif pada lead I dan positif pada lead
II, III, dan aVF RAD

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Kor pulmonale kronik


PENJELASAN

Kor Pulmonale

Perubahan struktur dan


fungsi ventrikel kanan
(cor) akibat gangguan
pada sistem respirasi
(pulmonale)

Gangguan paru
hipertensi pulmonal
peningkatan resistensi
RVH gagal jantung
kanan
PENJELASAN

Kor Pulmonale
Akut Kronis
Gagal jantung kanan Gagal jantung kanan
akibat hipertensi pulmonal akibat penyakit paru
yang terjadi secara cepat kronik, sehingga
dan mendadak menyebabkan hipertensi
emboli paru, ARDS pulmonal yang terjadi
secara perlahan dan
progresif
PPOK, sistemik
sklerosis, post-lobektomi/
pneumektomi
PENJELASAN

Kor Pulmonale
Gejala Pemeriksaan
• Respirasi • S2 mengeras
• Sesak napas • Murmur e.c. insufisiensi
• Batuk lama trikuspid dan pulmonal
• Kardiovaskuler (tanda- • S3 gallop
tanda peningkatan • S4 mengeras saat
tekanan RV) inspirasi
• JVP >>
• Hepatomegali
• Asites
• Edema perifer
PENJELASAN
EKG
• Right axis deviation akibat RVH
• P pulmonal gelombang P > 3
kotak
• Low QRS voltage pada lead
ekstremitas
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Congestive heart failure memenuhi kriteria


Framingham, tentunya tanpa didasari patologi paru
B. Kardiomiopati hipertrofi disfungsi diastolik,
penebalan otot jantung
C. Kor pulmonale akut gagal jantung akut akibat
kondisi/penyakit paru akut, mis : ARDS, emboli paru
D. Sirosis hepatis sklera dan kulit ikterik, ascites,
riwayat gangguan liver kronik (mis: AFLD, Hep B,
Hep C)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 60 tahun
• Bengkak pada tungkai dan perut sejak 1 minggu
• Sering sesak dan batuk kering sejak 1 bulan
• Riwayat paparan asap kayu bakar FR
• TD 100/60, HR 72x/mnt, RR 22x/mnt, SaO2 84%
• PF : ronkhi (+/+), ascites, edema tungkai
• EKG : QRS defleksi negatif pada lead I dan positif
pada lead II, III, dan aVF RAD

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

E. Kor pulmonale kronik


KEYWORDS

• Bayi, 7 hari
• Anuria selama 12 jam
• Dapat terapi Ampisilin dan Gentamisin FR
• Ur 95 mg/dl, Cr 4,03 mg/dl

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Tubular nekrosis akut


PENJELASAN

Gagal Ginjal Akut


• Perburukan fungsi ginjal yang cepat dan
tiba-tiba, ditandai dengan oligouira/anuria
serta peningkatan kreatinin. Biasanya
disebabkan hipovolemik (karena nekrosis
tubular akut).
• Penyebab dapat dibagi menjadi:
– Pre renal
– Intra renal
– Post renal
PENJELASAN

Gagal Ginjal Akut


PENJELASAN

Nekrosis Tubular Akut


• NTA Iskemik
– Hipovolemi
– Penurunan cardiac output
– Vasodilatasi sistemik
– Disseminated intravascular coagulation (DIC)
• NTA Toksik
– Antibiotik golongan aminoglikosida
– Statin
– Intoksikasi ethylene glycol
– Kontras radiologi
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
– Osmolaritas urin, sodium urin, sedimen urin (pada
sedimen ditemukan sel granular kecoklatan
“muddy brown granular casts

Sel granular
kecoklatan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Penyakit ginjal kongenital tidak didapatkan


kelainan yang berarti
C. Gagal ginjal kronik penurunan fungsi ginjal
> 3 bulan, edema, anemia, peningkatan kadar
ureum kreatinin
D. IgA nefropati ~Berger s disease, gejala
sindrom nefritik
E. Syok anafilaktik TTV tidak stabil,
angioedema, wheezing
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Bayi, 7 hari
• Anuria selama 12 jam
• Dapat terapi Ampisilin dan Gentamisin FR
• Ur 95 mg/dl, Cr 4,03 mg/dl

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

B. Tubular nekrosis akut


KEYWORDS

• Anak, 8 tahun
• BAK warna cucian daging sejak 3 hari lalu
• Riwayat sakit tenggorokan 2 minggu lalu FR
• TD 140/90, HR 98x/mnt, RR 26x/mnt, suhu 36,7oC
• PF: edema pretibial (+/+)
• UL : eritrosit +3, protein +2

DIAGNOSIS >> GNAPS


JAWABAN

D. Deposit kompleks
antigen-antibodi
PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

NEFRITIK

• Dominan hematuria
• Hipertensi
• Biasanya post-infeksi
(streptokokus)

NEFROTIK

• Dominan proteinuria
• Hipoalbuminemia
• Edema anasarka
(generalisata)
• Hiperkolesterolemia
PENJELASAN

Sindroma Nefritik

Akut
• Paling sering GNAPS
• Rapidly progressing glomerulonephritis (RPGN)
glomerulonefritis akut yang disebabkan oleh sekuele
sekunder dari inflammatory glomerulonephritis

Kronis
• IgA nephropathy (Berger s disease BUKAN Buerger s
disease (thromboangitis obliterans)
• Nefritis herediter
• Thin basement membrane disease
PENJELASAN

Sindroma Nefritik
Terjadi inflamasi dan
kerusakan pada
membran
glomerulus yang
terjadi akibat
deposit kompleks
imun
PENJELASAN

Sindroma Nefritik
Komplikasi
• Acute renal failure
• Hyperkalemia
• Hyperphosphatemia
• Hypocalcemia
• Acidosis
• Hypertensive
encephalopathy
• Seizures
• Coma
• Heart failure
• Pulmonary edema
PENJELASAN

GNAPS
• Glomerulonefritis Akut Pasca Streptococcus
• Merupakan salah satu Acute Nephritic Syndrome yang
disebabkan karena post-infeksi Group A-Beta Hemolytic
Streptococci
• 1 – 2 minggu setelah faringitis streptococcal atau 3 – 6 minggu
setelah streptococcal pyoderma
• Paling sering terjadi pada anak-anak usia 5 – 12 tahun
dengan prevalensi anak laki-laki dan perempuan 2:1
• Terjadi pembentukan antibodi terhadap Streptococcus (Anti-
Streptolysin O/ASTO) menyebar dalam sirkulasi tubuh
membentuk kompleks imun antibodi-antigen terdeposit di
glomerular basement membrane
• Komplikasi tersering CHF, ensefalopati, ARF
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang GNAPS


• Darah lengkap
• Anemia ringan normokrom, leukositosis ringan
• Fungsi ginjal
• Peningkatan BUN/Sc, metabolic acidosis
• Urinalisis
• Hematuria, proteinuria
• Serologis, kultur swab tenggorok/kulit
• Peningkatan ASTO, Dnase B level
• Serum complement level
• Penurunan serum C3
• USG ginjal dan biopsi ginjal
• Apabila dari hasil PF dan PP lainnya atipikal
TATALAKSANA

Sindroma Nefritik
• Tatalaksana Awal
• Loop Diuretik (furosemid) untuk mengurangi edema jika
terdapat tanda edema berat

• Tatalaksana Definitif
• Bila hipertensi tidak terkontrol dengan diuretik, dapat
ditambahkan ACE inhibitor (captopril) atau ARB
(candesartan)
• Immunosupresan dan kortikosteroid (prednison)
• Tirah baring, diet nefritis (diet rendah garam – 2 gram Na per
hari dan restriksi cairan – 1 liter/hari)
• Antibiotik: amoksisilin 50 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10 hari)
atau eritromisin 30 mg/kgBB/hari 3 dd 1 (7-10 hari)
HANYA PADA GNAPS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Retensi Na akibat penurunan GFR edema


B. Hipoalbuminemia akibat proteinuria masif
seharusnya hipoalbuminemia yang
menyebabkan proteinuria, salah 1 fitur sindrom
nefrotik
C. Ekspansi cairan ekstravaskuler akibat
proteinuria sindroma nefrotik
E. Penurunan tekanan onkotik akibat proteinuria
sindroma nefrotik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 8 tahun
• BAK warna cucian daging sejak 3 hari lalu
• Riwayat sakit tenggorokan 2 minggu lalu FR
• TD 140/90, HR 98x/mnt, RR 26x/mnt, suhu 36,7oC
• PF: edema pretibial (+/+)
• UL : eritrosit +3, protein +2
DIAGNOSIS >> GNAPS

Maka mekanisme terjadinya kasus ini adalah

D. Deposit kompleks
antigen-antibodi
KEYWORDS

• Laki-laki, 53 tahun
• Benjolan perut bawah sejak 2 bulan, nyeri (-),
membesar
• Infertilitas (+)
• PF : massa r. Inguinal dextra, uk 5 cm, keras,
immobile, testis kanan tidak teraba

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Seminoma
PENJELASAN

Kriptorkidismus
Keadaan dimana testis tidak turun ke skrotum,
disebabkan oleh testis yang ektopik, tidak turun
sempurna, atrofi atau memang tidak ada
Etiologi defisiensi hormon
androgen terutama testosteron

Testis normalnya berada di


rongga retroperitoneal hingga
kehamilan 28 minggu lalu akan
turun sempurna pada sekitar usia
kehamilan 40 minggu
Guideline AUA on cryptorchidism
PENJELASAN

Guideline AUA on cryptorchidism


PENJELASAN

Lokasi Kiptorkidismus
Dapat terjadi sepanjang jalur turunnya testis, mulai dari
retroperitoneal, tepat di bawah ginjal, hingga cincin inguinal

• Kanalis inguinalis (90%)


• Ektopik (subkutan paha,
perineum, skrotum, kanalis
femoralis)
• Tidak berkembang
(hipoplastik) atau
abnormal (disgenetik)
• Tidak ada (anorchia)

Komplikasi utama infertilitas dan keganasan


TATALAKSANA

Tatalaksana
• Observasi hingga usia 6 bulan, bila masih belum turun
dilakukan operasi
• Terapi hormonal sudah tidak disarankan
• Operasi
• Disarankan sebelum usia 2 tahun (ideal <1 tahun)
pertumbuhan testis dan fertilitas yang lebih baik
• Resiko terjadi seminoma testis meningkat 40x bila tidak
dilakukan operasi
• Kasus post-pubertal dapat dilakukan orkidopeksi atau
orkidektomi (bila sudah terjadi komplikasi)

uptodate.com
Barthold JS. Abnormailities of the testis and scrotum and their surgical management.
In: Wein AJ, et al. Campbell-Walsh urology. 10th ed. Philadelphia: Saunders; 2012.
Rogers E, et al. The role of orchiectomy in the management of postpubertal cryptorchidism. J Urol 1998
Granados Loarca EA, et al. Is necessary to practice orchiectomy in patients with post-puberal maldescended testes? Actas Urol Esp 2005
PENJELASAN

Seminoma
Merupakan keganasan sel germinal yang
berasal dari testis.

Risiko terkena seminoma meningkat 10-


40x lipat apabila mengalami
kriptorkidismus

Tanda dan Gejala :


• Benjolan testis, seringkali tidak nyeri
• Pembengkakan KGB
• Kadang nyeri hebat terjadi secara akut

Guideline AUA on cryptorchidism


TATALAKSANA

Tatalaksana
• Tatalaksana berdasarkan staging
• Stage I Orchiectomy, dilanjutkan agen pengobatan untuk
mencegah relaps (carboplatin, radioterapi)
• Stage IIA Radioterapi atau kemoterapi dengan bleomisin,
etoposide, dan cisplatin (BEP) atau etoposide dan cisplatin
(EP)
• Stage IIB kemoterapi dengan BEP atau EP, atau
radioterapi bila ukuran < 3 cm
• Stage IIC, III kemoterapi dengan BEP atau EP (low risk),
atau dengan etoposide, mesna, ifosfamide, dan cisplatin
(VIP)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Karsinoma sel urothelial Ca buli, painless


gross hematuria, massa r. suprapubik
B. Karsinoma sel renal massa r. Lumbar
(flank mass), hematuria, penurunan BB
C. Vesicolithiasis BAK posisional, nyeri tekan
suprapubik
E. Hidrokel skrotum membengkak, nyeri (-),
tes transiluminasi (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 53 tahun
• Benjolan perut bawah sejak 2 bulan, nyeri (-), membesar
• Infertilitas (+)
• PF : massa r. Inguinal dextra, uk 5 cm, keras, immobile,
testis kanan tidak teraba

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

D. Seminoma
KEYWORDS

• Anak, 11 tahun
• Nyeri hebat pada buah zakar kiri sejak 2 jam
setelah lomba lari
• PF: testis kiri lebih tinggi dan mendatar, ketika
diangkat bertambah nyeri

DIAGNOSIS >> TORSIO TESTIS


JAWABAN

D. USG Doppler
PENJELASAN

Torsio Testis
Terpuntirnya testis dan korda spermatika

Insidensi tertinggi pada


saat baru lahir dan usia
pubertas

Gejala
• Nyeri hebat pada
skrotum
• Posisi testis horizontal
(bell-clapper deformity)
• Mual, muntah
PENJELASAN
PENJELASAN

Diagnosis banding Scrotal Pain


Epididimitis/Orkitis/
Torsio testis Torsio appendix testis
Epididimoorkitis
KONDISI EMERGENSI Bukan suatu emergensi Bukan suatu emergensi
Nyeri muncul mendadak Nyeri muncul mendadak,
Nyeri muncul gradual
dengan intensitas nyeri intensitas nyeri tidak
(bertahap)
sangat hebat seberat torsio testis
“Bell clapper deformity “Blue dot sign -

Phren sign negatif - Phren sign positif

Blue dot sign


Massa berwarna kebiruan
yang dapat dipalpasi dan
teraba di bawah skrotum
PENJELASAN

Tips & Trik terkait Phren sign:


1. Phren “Friend teman
2. Sebagai teman yang baik seharusnya mampu
mengurangi rasa nyeri yang diderita temannya
3. Maka:
• Phren sign (+) saat dilakukan elevasi testis, nyeri
berkurang pada kondisi yang juga tidak
emergensi, yaitu epididimitis/orkitis/epididimoorkitis
• Phren sign (-) saat dilakukan elevasi testis, nyeri
tetap ada pada kondisi yang lebih emergensi,
yaitu torsio testis
PENJELASAN

Refleks Kremaster
NEGATIF pada torsio testis
PENJELASAN

TWIST SCORE
Testicular Workup for Ischemia and Suspected
Torsion
Sign & symptoms Score Interpretation
Swelling 2 0 2 Low risk;
Hard testicle 2 observation
Absent cremaster 1 3 5 Intermediate risk;
reflex USG Doppler
Nausea/vomiting 1 6 7 High risk; USG
Doppler, surgery
High riding testicle 1
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Pilihan utama adalah USG Doppler untuk melihat
aliran darah pada testis

Terdapat aliran darah Tidak terdapat aliran


(arteri-vena) (hilang pada USG Doppler)
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Tatalaksana definitif dari torsio testis adalah bedah
detorsi
• Detorsi manual dapat dilakukan, namun seringkali sulit akibat
nyeri yang muncul saat dilakukan manuver detorsi manual.

• Bedah detorsi untuk memperbaiki testis yang mengalami


torsi disarankan dilakukan SEGERA dalam jangka waktu
6 jam sejak onset gejala
• Apabila melebihi 6 jam, pasien dapat mengalami penurunan
kesuburan hingga nekrosis dari testis sehingga membutuhkan
tindakan orkidektomi
TATALAKSANA

Tatalaksana
• USG Doppler dapat dilakukan untuk menentukan lokasi
dan/atau arah terjadinya torsi dan menjadi panduan saat
dilakukan detorsi manual
• Meskipun detorsi manual berhasil (dikonfirmasi dengan USG
Doppler), pasien tetap disarankan untuk menjalani operasi
fiksasi

• Orkidektomi hanya dikerjakan apabila testis yang terjadi


torsio sudah mengalami nekrosis. Kemudian orkidopeksi
harus dilakukan pada testis kontralateral (testis sehat)
• Orkidektomi membuang testis
• Orkidopeksi melakukan fiksasi pada testis terhadap dinding
skrotum, memastikan agar testis tidak terjadi torsi kembali
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. CT scan non kontras tidak tepat


B. Darah lengkap pada kasus infeksi
C. Rontgen abdomen tidak digunakan dalam
kasus ini
E. Uretrogram retrograde baku emas pada
ruptur uretra
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 11 tahun
• Nyeri hebat pada buah zakar kiri sejak 2 jam setelah
lomba lari
• PF: testis kiri lebih tinggi dan mendatar, ketika
diangkat bertambah nyeri

DIAGNOSIS >> TORSIO TESTIS

Maka pemeriksaan penunjang yang sesuai pada kasus


ini adalah

D. USG Doppler
KEYWORDS

• Anak, 5 tahun
• Bengkak pada mata dan kaki sejak 3 hari lalu, BAK
berbuih
• PF : edema periorbita dan edema tungkai bilateral
• Lab : proteinuria +3, albumin 2,1 g/dl

DIAGNOSIS >> SINDROM NEFROTIK


JAWABAN

B. Pemasangan kateter
urin
PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

Sindroma Nefritik vs Nefrotik


PENJELASAN

NEFRITIK

• Dominan hematuria
• Hipertensi
• Biasanya post-infeksi
(streptokokus)

NEFROTIK

• Dominan proteinuria
• Hipoalbuminemia
• Edema anasarka
(generalisata)
• Hiperkolesterolemia
PENJELASAN

Sindroma Nefrotik
Keadaan klinis yang ditandai dengan tetrad
• Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam atau 50
mg/kg/hari atau rasio protein/kreatinin pada urin
sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik = 2+)
• Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL
• Edema
• Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 mg/dL

Pemeriksaan Penunjang
• Pengukuran protein urin • Panel lipid
kuantitatif esbach test • Complement studies
• Urinalisis • Antinuclear antibody
• Serum albumin
PENJELASAN

Patogenesis Sindroma Nefrotik

Kerusakan filter terhadap


protein albumin di Kerusakan juga
glomerulus ginjal mengakibatkan protein loss
hipoalbuminemia via urin proteinuria

Adanya kompensasi
terhadap turut hilangnya
lemak dari penyaringan
Terjadi penurunan tekanan
glomerulus yang gagal
onkotik edema pitting
hiperkolesterolemia
• Lemak yang masuk ke ginjal akan
diubah menjadi oval fat bodies
PENJELASAN
PENJELASAN

Sindroma Nefrotik
Komplikasi
• Acute renal failure
• Protein malnutrition and
dyslipidemia
• Fluid accumulation
(pleural effusion,
pulmonary edema,
ascites, anasarca
edema)
• Coagulation disorder
• Thromboembolism
(DVT, pulmonary
emboli)
• Infection
PENJELASAN
PENJELASAN

Klasifikasi Sindroma Nefrotik


Remisi
• Proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2 LPB/jam)
3 hari berturut-turut dalam 1 minggu

Relaps
• Proteinuria = ≥2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari
berturut-turut dalam 1 minggu
• Relaps jarang: relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan
pertama setelah respons awal atau kurang dari 4 x per
tahun pengamatan
• Relaps sering (frequent relaps): relaps ≥ 2 x dalam 6 bulan
pertama setelah respons awal atau ≥ 4 x dalam periode 1
tahun
PENJELASAN

Klasifikasi Sindroma Nefrotik


Dependen steroid
• Relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid diturunkan
(alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan
dihentikan

Resisten steroid
• Tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh
(full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu.

Sensitif steroid
• Remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama
4 minggu
TATALAKSANA

Sindroma Nefrotik
• Medikamentosa
• Prednison dengan dosis awal 60 mg/m2/hari atau 2
mg/kgbb/hari (maksimal 80 mg/hari) dibagi 3 dosis selama 4
minggu dilanjutkan dengan 2/3 dosis awal dosis tunggal pagi
selang sehari (alternating) 4-8 minggu

• Suportif
• Tirah baring
• Diet protein normal (1,5-2 kgbb/hari), rendah garam (1-2 g/hari)
• Diuretik Furosemide
• Anti-hipertensi
• Albumin 20-25% 1 g/kgbb selama 2-4 jam pada edema
refrakter, syok atau albumin < 1
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diet rendah garam termasuk


C. Pemberian diuretik termasuk
D. Infus albumin bila kadar < 1 g/dl termasuk
E. Pemberian anti HT termasuk
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 5 tahun
• Bengkak pada mata dan kaki sejak 3 hari lalu, BAK
berbuih
• PF : edema periorbita dan edema tungkai bilateral
• Lab : proteinuria +3, albumin 2,1 g/dl

DIAGNOSIS >> SINDROM NEFROTIK

Maka yang bukan tatalaksana suportif pada kasus ini


adalah

B. Pemasangan kateter urin


KEYWORDS

• Wanita, 33 tahun
• Tidak sadarkan diri, dibawa ke RS, ternyata biaya
dapat ditanggung Jasa Raharja

KONDISI YANG TIDAK DITANGGUNG ??

JAWABAN

B. Pasien merupakan
penumpang dari kendaraan
pribadi penyebab kecelakaan
PENJELASAN

Kecelakaan, siapa yang bayar?


Jasa Raharja
BPJS Ketenagakerjaan
BPJS Kesehatan

A B D

C
PENJELASAN

A. Jasa Raharja
KLL yang termasuk di dalam tanggungan Jasa Raharja :
1. Mereka yang tertabrak kendaraan umum atau pribadi
2. Tabrakan dua atau lebih kendaraan bermotor, kecuali
penumpang atau pengemudi kendaraan yang
menyebabkan kecelakaan
3. Korban tabrak lari
4. Korban angkutan umum darat, laut, atau udara,
termasuk pada skenario kecelakaan tunggal
PENJELASAN

A. Jasa Raharja
KLL yang tidak termasuk di dalam tanggungan Jasa Raharja :
1. Kendaraan yang menyebabkan kecelakaan
2. Kendaraan maupun pejalan kaki yang menerobos palang pintu rel
KA yang sedang difungsikan
3. Kecelakaan yang disebabkan perlombaan kecepatan dan
bencana alam (gempa bumi, letusan gunung berapi, dll)
4. Kecelakaan tunggal
5. Mereka yang mengalami kecelakaan karena bunuh diri,
percobaan bunuh diri, mabuk atau tidak sadar, maupun tengah
melakukan kejahatan
PENJELASAN

A. Jasa Raharja
Contoh kasus :
1. Tn. A, seorang pejalan kaki, sedang berjalan di trotoar
ketika dirinya ditabrak oleh Nn. Z yang mengendarai
mobil secara ugal-ugalan. Biaya perawatan di RS
mencapai Rp 12.000.000,00

2. Ny. D, sedang menyeberang dari Ketapang ke


Gilimanuk menggunakan kapal ferry. Kapal ferry tiba-
tiba tenggelam. Ny. D selamat namun menjalani
perawatan di RS karena mengalami hipotermia. Biaya
perawatan di RS mencapai Rp 4.000.000,00
PENJELASAN

B. BPJS Kesehatan
KLL yang termasuk di dalam tanggungan BPJS
Kesehatan:
1. Kecelakaan tunggal
PENJELASAN

B. BPJS Kesehatan
Contoh kasus :
1. Tn. U, dibawa ke RS akibat kecelakaan lalu lintas saat
akan pergi ke restoran. Tn. U menabrak pohon beringin
di tepi jalan akibat mengendarai mobil sambil bermain
kuis di HP. Tidak ada korban lain dalam kasus ini.
PENJELASAN

C. Jasa Raharja – BPJS


Kesehatan
KLL yang termasuk di dalam tanggungan Jasa Raharja-
BPJS Kesehatan :
1. Kategori KLL yang ditanggung oleh Jasa Raharja (lihat
slide sebelumnya), namun besar biaya yang dibutuhkan
lebih dari Rp 20.000.000,00
PENJELASAN

C. Jasa Raharja – BPJS


Kesehatan
Contoh kasus :
1. Tn. G, merupakan korban kecelakaan karambol di jalan
raya. Dari hasil penyelidikan didapatkan penyebab
kecelakaan ini sudah diamankan oleh polisi. Biaya
perawatan di RS sebesar Rp 23.115.000,00.
• Pembayaran oleh Jasa Raharja = Rp 20.000.000,00
• Pembayaran oleh BPJS Kesehatan = Rp 3.115.000,00
• Bila bukan peserta BPJS, maka sisa Rp 3.115.000,00
dibayarkan secara mandiri (out of pocket)
PENJELASAN

D. BPJS Ketenagakerjaan
KLL yang termasuk di dalam tanggungan BPJS
Ketenagakerjaan :
1. Kecelakaan saat pergi ke tempat kerja
2. Kecelakaan di tempat kerja
3. Kecelakaan saat pulang dari tempat kerja
PENJELASAN

D. BPJS Ketenagakerjaan
Contoh kasus :
1. Ny. M, seorang pekerja di pabrik garmen yang berjarak
5 km dari rumahnya. Pada saat Ny. M pulang dari pabrik
dengan mengendarai motor, dirinya ditabrak oleh truk
pasir. Ny. M harus dirawat selama 5 hari di RS.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien terserempet mobil saat berjalan di


trotoar ditanggung
C. Pasien merupakan korban tabrak lari
ditanggung
D. Pasien merupakan penumpang bis AKAP
yang menabrak pohon ditanggung
E. Pasien merupakan penumpang dari
kendaraan pribadi yang ditabrak ditanggung
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 33 tahun
• Tidak sadarkan diri, dibawa ke RS, ternyata biaya dapat
ditanggung Jasa Raharja

Maka contoh kondisi yang tidak ditanggung Jasa Raharja


adalah

B. Pasien merupakan
penumpang dari kendaraan
pribadi penyebab kecelakaan
KEYWORDS

• Bayi lahir spontan, cukup bulan, BBLR.


• Benjolan pada punggung setinggi L2-L3
terbungkus kulit.
• Saat bayi menangis kedua anggota gerak bawah
tidak banyak bergerak

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Meningomyelocele
PENJELASAN

Spina Bifida
• Kelainan kongenital
berupa defek penutupan
pada tulang belakang dan
korda spinalis
• Etiologi:
• Genetik
• Lingkungan defisiensi
As. Folat selama
kehamilan, obat
antiepilepsi, alkoholisme
• Tanda dan gejala:
• Paralisis ekstremitas
bawah
• Kelainan vertebra
PENJELASAN

Tipe : spina bifida


• Merupakan malformasi medulla spinalis yang dapat
disembuhkan, tergantung pada stadium klinisnya
(berdasarkan derajat keparahan) :
• Spina Bifida Occulta : bisa hadir tanpa adanya gangguan atau
defisit neurologis (Khas: adanya rambut pada kulit lumbal)
• Meningocele : pembesaran kistik dari dura dan arachnoid,
menciptakan benjolan yang berprotrusi melalui defek pada
arcus vertebra
• Meningomyelocele : ketika jaringan medulla spinalis ikut
terekstensi kedalam meningocele pasti ada
def.neurologis
• Myeloschisis : kondisi dimana corda spinalis terekspos pada
permukaan punggung dan berkontak dengan dunia luar (tidak
terbungkus selaput meninges/kulit)
PENJELASAN

Embriologi/Patofisiologi
• Defek neural tube berlangsung antara hari ke 17 – 30 dari
gestasi.

• Defek ini akan “mengganggu jaringan-jaringan lainnya,


menyebabkan kegagalan penutupan “vertebral arch .

• Apabila posterior vertebral arch dan jaringan di sekitarnya


tidak terbentuk sempurna, medulla spinalis dan meninges
dapat terherniasi melalui defek yang terbentuk dan
membentuk meningomyelocele.

• Apabila vertebral arch gagal bertumbuh dan bergabung


dengan sempurna, tetapi medulla spinalis dan meninges
tidak terlibat, maka terjadi spina bifida occulta.
PENJELASAN
PENJELASAN

Meningomyelocele – Clinical
Features
• Meninges dan medulla spinalis “keluar (menonjol)
ke kulit punggung.
• Kebocoran cairan serebrospinal (CSF) cukup
umum terjadi
• Defisit neurologis berat cukup umum terjadi
• Risiko terjadi meningitis bakterial
• Paraplegia
• Kelumpuhan ekstremitas bawah hingga
gangguan BAK dan BAB
• Tubuh yang pendek dan terjadinya pubertas
prekoks
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Meningocele tanpa gangguan B


neurologis karena bagian medulla
spinalis tidak masuk kedalam benjolan
B. Myeloschisis corda spinalis
terekspos pada permukaan punggung
dan berkontak dengan dunia luar D

D. Spina bifida occulta khas adanya


rambut tanpa ada benjolan
E. Meningomyeloencephalocele
benjolan pada bagian belakang kepala
E
yang terisi jaringan medulla spinalis
dan cerebral
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Bayi lahir spontan, cukup bulan, BBLR.
• Benjolan pada punggung setinggi L2-L3
terbungkus kulit.
• Saat bayi menangis kedua anggota gerak bawah
tidak banyak bergerak.

Maka, diagnosisnya adalah

C. Meningomyelocele
KEYWORDS

• Laki-laki, 59 tahun selalu jatuh jika berdiri &


berjalan melambat dan gemetar sejak 1 bulan
yang lalu
• Px Fisik : rigiditas ekstremitas, wajah tanpa
ekspresi dan tremor saat istirahat.
DIAGNOSIS >> PARKINSON DISEASE

DASAR PATOLOGIS ??

JAWABAN

A. Substantia nigra mesencephalon


PENJELASAN

Penyakit
Parkinson
Karakteristik : TRAP
- Tremor saat istirahat
khas: pill rolling
- Rigiditas khas:
fenomena cog wheel
(roda pedati)
- Akinesia
- Postural instability
Jalan langkah kecil -kecil
- Muka seperti topeng
Sumber : Buku Ajar Neurologi
PENJELASAN

Patofisiologi Parkinson Disease

MIDBRAIN
TATALAKSANA

Tatalaksana Gejala Motorik


jika ada gangguan fungsi
• Early Therapy
– Levodopa 3 x 50mg + Benzaserid 3 x 12,5mg
– Levodopa/Carbidopa 100/25mg
– Agonis Dopamin non Ergot, kurang efektif
• Berkaitan dengan edema, mual, halusinasi
– MAO B Inhibitor,
• kurang efektif dibandingkan Levodopa, jarang diskinesia
• Late therapy
– Kombinasi levodopa dengan agonis dopamin, MAO-B inhibitor,
amantadine mengatasi diskinesia
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Tatalaksana gejala non motorik

• Kelemahan dan gangguan tidur


– Metilfenidat
– Sleep hygiene
• Disfungsi Autonom (hipotensi ortostatik, disfungsi
ereksi)
– Viagra untuk disfungsi ereksi
– Polyethylene glycol untuk konstipasi
– Botox untuk keluhan Drooling
• Psikiatri (depresi dan psikosis)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Substantia alba mesencephalon harusnya


substantia nigra
C. Substantia nigra medulla oblongata bukan
medulla oblongata. Medulla oblongata adalah bagian
batang otak
D. Substantia nigra medulla spinalis bukan medulla
spinalis
E. Cornu anterior medulla spinalis salah lokasi
patologis
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 59 tahun selalu jatuh jika berdiri &
berjalan melambat dan gemetar sejak 1 bulan
yang lalu
• Px Fisik : rigiditas ekstremitas, wajah tanpa
ekspresi dan tremor saat istirahat.
DIAGNOSIS >> PARKINSON DISEASE

Maka, dasar patologisnya adalah

A. Substantia nigra mesencephalon


KEYWORDS

• By. Perempuan, usia 3 hari


• Mulut pasien terus mencucu sejak 3 hari yang
lalu, mata selalu mendelik ke atas, seluruh bdan
dan tungkai kaku, Muka tampak menyeringai.
• TTV : nadi 170x/min, napas 60x/min, dan suhu
38,8oC.
DIAGNOSIS >> TETANUS NEONATORUM

INFORMASI YANG DIBUTUHKAN ??


JAWABAN

D. Riwayat persalinan dan


imunisasi ibu
PENJELASAN

TETANUS NEONATORUM

• Sering disebut 8th day disease


• Etiologi : bakteri Clostridium tetani penghasil
racun neurotoxin dan menyerang sistem saraf
pusat
• Bakteri ini masuk ke dalam tubuh bayi melalui
praktik persalinan yang tidak higienis, seperti
memotong tali pusar dengan alat-alat yang tidak
steril.
• Risiko bayi menderita tetanus neonatorum
meningkat umumnya karena ibunya tidak
terlindungi oleh vaksin tetanus toxoid (TT)
pada masa kehamilan.
PENJELASAN

• Masa inkubasi : 5-14 hari


• Gejala :
• Rahang dan otot wajah bayi mengencang pada hari ke
2-3 pasca kelahiran risus sardonikus
• Mulut bayi terasa kaku seakan terkunci dan bayi tidak
bisa menyusui mulut mencucu, trismus
• Spasme atau kaku otot tubuh menyeluruh yang
menyebabkan tubuh bayi menegang atau tampak
melengkung ke belakang opistotonus, perut papan
• Kejang yang dicetuskan oleh suara, cahaya atau ketika
disentuh.
PENJELASAN
PENJELASAN

Grading Tetanus

Disfungsi otonom : Overaktivitas simpatetik TD


naik, nadi naik bergantian dengan hipotensi
TATALAKSANA

Tatalaksana
• IVFD Dextrose 5%: RL = 1:1 per 6 jam
• Kausal
– Anti toksin tetanus
• ATS 20.000 IU/ im 3- 5 hari
• HTIg 500 -3.000 IU single dose
• Antibiotik
• Metronidazol 500 mg/ 8 jam
• Ampisilin 1 gr/8 jam
• Penanganan luka
• Simtomatis dan suportif
• Fenobarbital, bisa dulang maintenance 100 mg/ 500 cc (10-12
mg/kgBB) drip + bolus tiap kejang sampai 48 jam bebas kontraksi
tetanus
• Oksigen
• Nutrisi TKTP
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Riwayat trauma saat pasien lahir Erb/Klumpke


Palsy, Torticolis
B. Riwayat menyusui penyakit yang dapat
menular dari ibu ke bayi via ASI
C. Riwayat nutrisi ibu dan bayi selama dalam
kandungan BBLR/IUGR
E. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa
kelainan kongenital
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• By. Perempuan, usia 3 hari
• Mulut pasien terus mencucu sejak 3 hari yang
lalu, mata selalu mendelik ke atas, seluruh bdan
dan tungkai kaku, Muka tampak menyeringai.
• TTV : nadi 170x/min, napas 60x/min, dan suhu
38,8oC.
DIAGNOSIS >> TETANUS NEONATORUM
Maka, informasi yang dibutuhkan adalah

D. Riwayat persalinan dan


imunisasi ibu
KEYWORDS

• Perempuan, 50 tahun
• Nyeri pada wajah sisi kiri sejak 2 hari yang lalu.
• Nyeri bertambah saat mengunyah /
membuka mulut saat sikat gigi.
• sensitivitas terhadap nyeri pada wajah sisi kiri
pasien.
DIAGNOSIS >> TRIGEMINAL NEURALGIA

PERNYATAAN YANG KURANG TEPAT ??


JAWABAN

B. Kelainan kasus diatas disebabkan


gangguan pada nervus kranialis fasialis
PENJELASAN

Neuralgia trigeminal (tic douloureux)


• Sindrom nyeri pada wajah rekuren
dan kronik
• Gejala dan tanda: nyeri wajah
unilateral, biasanya sisi wajah
kanan, seperti tertusuk,
mengikuti distribusi nervus
trigeminus (N.V) biasanya
menjalar ke area maksila atau
mandibula
PENJELASAN

Neuralgia trigeminal (tic douloureux)


• Frekuensi serangan bervariasi
dari <1x/hari sampai >10 kali/jam
ratusan kali/hari
• Pemicu:
• Mengunyah, berbicara,
tersenyum
• Minum minuman
dingin/panas
• Sikat gigi, bercukur
• Terpajan udara dingin
PENJELASAN
TATALAKSANA

• Pemberian antikonvulsan
• Karbamazepin: tatalaksana lini pertama
Dosis: inisial dengan 200 mg/hari terbagi dalam 1-2
dosis, dosis pemeliharaan umumnya 400-1200 mg/hari
terbagi dalam 2 dosis

• Alternatif: okskarbamazepin, topiramat, lamotrigin

• Tidak responsif dengan farmakologi: dekompresi


mikrovaskular (bedah saraf) dan terapi ablatif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tatalaksana farmakologis kasus diatas dapat


diberikan karbamazepin 2 x 400mg sebagai dosis
pemeliharaan
C. Tatalaksana farmakologis kasus diatas dapat
diberikan karbamazepin 2 x 100mg sebagai dosis
inisial
D. Kelainan kasus diatas disebabkan gangguan pada
nervus kranialis trigeminalis
E. Tatalaksana kasus diatas dapat berupa dekompresi
mikrovaskular apabila tidak responsif terhadap terapi
farmakologis

Jawaban pilihan lainnya BENAR


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan, 50 tahun
• Nyeri pada wajah sisi kiri sejak 2 hari yang lalu.
• Nyeri bertambah saat mengunyah /
membuka mulut saat sikat gigi.
• sensitivitas terhadap nyeri pada wajah sisi kiri
pasien.
DIAGNOSIS >> TRIGEMINAL NEURALGIA
Maka, pernyataan yang kurang tepat adalah

B. Kelainan kasus diatas disebabkan


gangguan pada nervus kranialis fasialis
KEYWORDS

• Perempuan, 19 tahun
• 3 tahun belakangan rutin mengkonsumsi obat
antiepilepsi.
• Kontrol letih, lunglai, lesu, dan sering pusing.
• Konjungtiva anemis dan gusi tampak hiperplasia.
• Lab Hb 9 g/dL, MCV 112 fl, MCH 26 pg
DIAGNOSIS >> ANEMIA MAKROSITIK MEGALOBLASTIK

OBAT YANG DIKONSUMSI ??


JAWABAN

C. Fenitoin
PENJELASAN

Obat Anti Epileptik/OAE


PENJELASAN

Efek Samping OAE


PENJELASAN

Efek Samping Fenitoin


PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Carbamazepin leukopenia
B. Asam Valproat gg.pencernaan, kebotakan
D. Diazepam mengantuk, halusinasi, depresi
nafas
E. Alprazolam mengantuk, sekresi air liur
berlebih
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Perempuan, 19 tahun
• 3 tahun belakangan rutin mengkonsumsi obat
antiepilepsi.
• Kontrol letih, lunglai, lesu, dan sering pusing.
• Konjungtiva anemis dan gusi tampak hiperplasia.
• Lab Hb 9 g/dL, MCV 112 fl, MCH 26 pg
DIAGNOSIS >> ANEMIA MAKROSITIK MEGALOBLASTIK

Maka, obat yang dikonsumsi adalah

C. Fenitoin
KEYWORDS

• Pria, 58 tahun, tidak sadarkan diri


• Riw. pandangan buram, muntah menyembur 1x,
dan nyeri kepala yang sangat hebat.
• Px Fisik : TD 220/100 mmHg, HR: 98x/menit, t: 37oC,
• Px Neuro : lateralisasi ekstremitas kiri dan refleks
babinski +
DIAGNOSIS >> SUSP. STROKE HEMORRHAGIC

TATALAKSANA ??
JAWABAN

A. IV Manitol 20% sebanyak 0,5 –


1 g/kgBB
PENJELASAN

Stroke
• Sindrom dengan karakteristik:
• Tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau
global yang berkembang dengan cepat
• Adanya gangguan fungsi serebral yang
berlangsung lebih dari 24 jam
• Atau kematian tanpa terdapat penyebab selain
yang berasal dari vaskular
• Klasifikasi:
Stroke Hemoragik (20-
Stroke Iskemik (70-80%)
30%)

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Area Perfusi Serebral

Anterior : Bagian eks. Bawah


Media : Bagian eks. Atas
Posterior : Penglihatan
Adams ; Principles of Neurology
PENJELASAN

Stroke - PF
• GCS pasien stroke hemoragik biasanya GCS
sopor/koma
• Tanda peningkatan TIK nyeri kepala hebat,
muntah menyemprot dan TTV yang mengarah ke
Cushing Triad (hipertensi, bradikardia dan pola
napas ireguler) biasanya didapatkan pada stroke
hemoragik
• Defisit neurologis
• Pemeriksaan saraf kranial terutama n.VII dan n.XII
• Pemeriksaan kekuatan motorik dan sensorik
• Pemeriksaan refleks fisiologis + patologis
• Tanda rangsang meningeal untuk SAH
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Stroke – Pendekatan klinis


• Terdapat dua sistem skor yang biasa digunakan
untuk melihat tanda iskemik atau perdarahan
• Siriraj stroke score – sensitifitas dan spesifisitas
lebih baik namun lebih sulit digunakan
• Algoritma Gadjah Mada – lebih mudah digunakan
karena hanya melihat tiga parameter yaitu:
1. Penurunan kesadaran
2. Nyeri kepala
3. Refleks babinski

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Siriraj Stroke Score

Note : nilai akhir


dari penjumlahan
harus dikurangi
12 sebagai
konstanta

<1 Stroke Iskemik


1 Meragukan CT-Scan
>1 Stroke Hemoragik
PENJELASAN
ALGORITMA
GADJAH
MADA
PENJELASAN

Stroke iskemik vs Stroke hemoragik


• Etiologi : Trombus / emboli • Etiologi : Perdarahan
Intraserebral
• Klinis : • Klinis :
• Defisit neurologis akut • Defisit neurologis akut
• Kesadaran Umumnya • Penurunan Kesadaran
Compos Mentis • Tanda peningkatan TIK
• Tanda lesi UMN (hiperrefleks, • Riwayat hipertensi
refleks patologis (+)
• Tanda lesi UMN
• CT Scan : Hipodens
• CT Scan : Hiperdens

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PENJELASAN

Tatalaksana
Secara general terapi stroke dibagi menjadi :
1. Terapi umum
• Airway & breathing
• Circulation
2. Terapi tekanan darah
3. Terapi peningkatan TIK
4. Terapi khusus
• Stroke iskemik
• Stroke hemoragik

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
1. Terapi umum
a. Airway & breathing
• Buka jalan napas, gunakan OPA bila tidak sadar, intubasi jika
pasiek hipoksia berat dan syok atau risiko tinggi aspirasi
• Suplementasi oksigen dengan target > 95%
• Suction bila banyak lender pada jalan napas

b. Circulation
• Berikan cairan isotonik secukupnya sesuai kebutuhan harian
(hindari cairan hipotonik dan cairan yang berlebihan karena
meningkatkan TIK)
• Dianjurkan pemasangan CVC untuk memantau kecukupan
cairan dan memasukan nutrisi serta cairan
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
a. Pada pasien stroke iskemik akut, tekanan darah diturunkan
sekitar 15% (sistolik maupun diastolik) dalam 24 jam
pertama setelah awitan apabila TDS >220 mmHg atau
TDD >120 mmHg

b. Pada pasien stroke hemoragik :


• TDS > 200 mmHg atau MAP >150 mmHg obat antihipertensi
IV pantau setiap 5 menit
• TDS >180 mmHg atau MAP >130 mmHg dengan atau tanda
peningkatan TIK, target tekanan darah 160/90 mmHg atau
hingga MAP 110 mmHg (Pada studi AHA, TDS 140 mmHg
masih diperbolehkan) pantau setiap 15 menit
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
• Penurunan tekanan darah pada stroke akut dapat
dipertimbangkan hingga lebih rendah dari target di
atas pada kondisi tertentu yang mengancam
target organ lainnya, misalnya diseksi aorta,
infark miokard akut, edema paru, gagal ginjal
akut dan ensefalopati hipertensif.

• Target penurunan tersebut adalah 15-25% MAP


pada jam pertama, dan TDS 160/90 mmHg dalam 6
jam pertama.

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
3. Terapi peningkatan TIK
a. Elevasi kepala 20 – 30 derajat
b. Posisi kepala lurus/midline
c. Hindari pemberian cairan hipotonis (d5%,d10%)
d. Manitol 20% 0.25 - 0.50 gr/kgBB, hingga 1
gram/kgBB selama >20 menit, diulangi setiap
4 - 6 jam dengan a 310 mOsm/L
e. Furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB i.v
f. Intubasi jika GCS <8

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana khusus
Stroke iskemik vs Stroke hemoragik
• Trombolitik (r-TPA) • Bedah :
0,9 mg/kgBB yang datang • Bila terdapat tanda-tanda
3 - 4,5 jam setelah onset kompresi batang otak,
• Aspirin 325 mg dalam 24-48 mengalami perburukan
jam setelah onset stroke neurologis secepatnya
dilakukan operasi
• Clopidogrel 75 mg/hari • Bila bekuan darah > 30 ml
• Neuroprotektor : dan terdapat 1 cm dari
• citicoline 2 x 1000 mg IV permukaan kraniotomi
selama 3 hari dilanjutkan 2 x standard
1000 mg PO selama 3
minggu • Medikamentosa
• Vit K 10 mg bila INR tinggi
• Antihipertensi

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. IV Manitol 5% sebanyak 0,5 – 1 g/kgBB


C. IV Manitol 10% sebanyak 2 – 10 mcg/kgBB/menit
D. IV Manitol 25% sebanyak 5 – 10 mcg/kgBB/menit
E. IV Manitol 10% sebanyak 0,5 – 1,5 g/kgBB

Pilihan lain dosis tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 58 tahun
• Tidak sadarkan diri
• Riw. pandangan buram, muntah menyembur 1x,
dan nyeri kepala yang sangat hebat.
• Px Fisik : TD 220/100 mmHg, HR: 98x/menit, t: 37oC,
dan RR: 24x/menit.
• Px Neuro : lateralisasi ekstremitas kiri dan refleks
babinski +
DIAGNOSIS >> SUSP. STROKE HEMORRHAGIC

Maka, terapi yang tepat adalah

A. IV Manitol 20% sebanyak 0,5 –


1 g/kgBB
KEYWORDS

• Perempuan, 41 tahun
• Nyeri kepala dan muncul bintil bintil pada
kulit semenjak 5-6 bulan belakangan.
• Tulang belikat sebelah kanan yang lebih
menonjol.
• Px Fisik : bintil kulit berwarna coklat di dada,
punggung, siku, dan lutut.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Von Recklinghausen
Disease
PENJELASAN

Neurofibromatosis
• Tumor sistem saraf akibat mutasi genetik
(autosomal dominan)
• NF1 – neurofibroma (tumor saraf tepi) bersifat jinak,
tetapi dapat menyebabkan kerusakan serius karena
kompresi saraf dan jaringan sekitar
• NF2 – tumor pada sel Schwann, secara spesifik
menyerang CN VIII dan menyebabkan gangguan
pendengaran

Neurofibromatosis Fact Scheet. NINDS, 2018


PENJELASAN

Kriteria Diagnosis NF1

TERMASUK
SKOLIOSIS

JMC ; Guidelines for the diagnosis and management


of individuals with neurofibromatosis 1
PENJELASAN
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis NF2


PENJELASAN

Neurofibromatosis II
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Potts Disease TB vertebra (spondilitis TB)


C. Ehler Danlos Syndrome sindrom yang
diturunkan dan ditandai oleh gangguan pada
pembuluh darah, elastisitas kulit dan tulang
D. Plummer Disease toxic multinodular goiter
E. Dandy Walker Syndrome Agenesis ventrikel
sistem di otak
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Perempuan, 41 tahun
• Nyeri kepala dan muncul bintil bintil pada kulit
semenjak 5-6 bulan belakangan.
• Tulang belikat sebelah kanan yang lebih
menonjol.
• Px Fisik : bintil kulit berwarna coklat di dada,
punggung, siku, dan lutut.

Maka, diagnosisnya adalah

A. Von Recklinghausen
Disease
KEYWORDS

•Wanita, 65 tahun
•Nyeri kepala terus-menerus sejak 1 bulan
•Telah minum PCT, keluhan menetap
•PF: Tumor ganas payudara (+)
•PF Neurologis: paresis CN. III kiri dan refleks
babinski (+)
DIAGNOSIS >> METASTASIS CEREBRAL

PEMERIKSAAN PENUNJANG TERBAIK ??

JAWABAN

A. MRI Kepala dengan kontras


PENJELASAN

Brain Metastasis
• Dapat terjadi pada parenkim otak, cerebellum, dan
batang otak(jarang).
• Metastasis paling sering terjadi dari penyakit:
• Lung cancer
• renal cell carcinoma
• breast cancer
• melanoma
• gastrointestinal tract adenocarcinomas (the
majority colorectal carcinoma)

Sumber: British medical journal – Brain metastasis


PENJELASAN

Brain Metastasis
• Manifestasi klinis – tergantung bagian otak yang
terkena fokus metastasis
• 60-75% of patients can be asymptomatic
• Headaches manifestasi tersering metastasis
otak
• Seizures
• Mental status alterations
• Ataxia
• Nausea and vomiting
• Visual disturbance
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Histopatologi
• MRI contrast (most preferred, gold standard)
• CT contrast (umumnya sering dijadikan lini pertama
karena murah namun kurang sensitif dibandingkan MRI
kontras)
• PET/CT
• FDG PET

Sumber: British medical journal – Brain metastasis


PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
TATALAKSANA

Tatalaksana dan Prognosis


• Kortikosteroid untuk mengontrol peritumoral edema
• Dexamethasone IV dosis 0,1-0,2 mg/kgBB tiap 6 jam
• Antikonvulsan – bila ada manifestasi kejang
• Radiasi
• Kemoterapi
• Surgical resection
• Prognosis mean survival of one month without
treatment
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. MRI kepala tanpa kontras kasus metastasis


harus dengan kontras
C. CT-scan kepala dengan kontras tatalaksana
awal, bukan yang terbaik (gold standard)
D. CT-scan kepala tanpa kontras kasus metastasis
harus dengan kontras
E. Foto polos kepala dengan kontras proyeksi
submentoverteks evaluasi fraktur basis cranii
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Wanita, 65 tahun
• Nyeri kepala terus-menerus sejak 1 bulan
• Telah minum PCT, keluhan menetap
• PF: Tumor ganas payudara (+)
• PF Neurologis: paresis CN. III kiri dan refleks
babinski (+)
DIAGNOSIS >> METASTASIS CEREBRAL

Maka penunjang yang terbaik adalah

A. MRI Kepala dengan kontras


KEYWORDS

• Laki-laki, 53 tahun
• Penurunan penglihatan kedua mata sejak 1 tahun
terakhir.
• Riw. tekanan darah tinggi tidak terkontrol.
• Funduskopi cotton wool (+), A/V crossing (+),
A/V nicking (+).
DIAGNOSIS >> RETINOPATI HIPERTENSIF

GAMBARAN KHAS LAIN ??


JAWABAN

A. Silver Wire
PENJELASAN

Retinopati Hipertensif
• Termasuk dalam MATA TENANG VISUS TURUN
PERLAHAN
Patologi pada retinopati HT:
• Terjadi pada penderita dengan tekanan darah tinggi
kronik (>140/90 mmHg) pembuluh darah retina
kaku dan sempit.
• Iskemik retina membentuk cotton wool spot dan
papiledema / edema optic disc (bila iskemik di area
optic disc)
• Nekrosis pendarahan retina (flame shaped dan
dot blot hemorrhage) akumulasi lipid (eksudat)
PENJELASAN

Retinopati Hipertensif
PENJELASAN
Copper wiring means blood
Funduskopi is still passing through
Silver wiring means the
Retinopati HT vessel is obliterated
Cotton wool
exudates reflect
microinfarction
Hard exudates reflect
protein leakage
AV nicking caused by
arterioles that cross over
veins hardening
PENJELASAN

Grading
Atherosclerosis
PENJELASAN
Staging
Retinopathy
Hypertensive
Keith Wagener Barker System
PENJELASAN
BEDAKAN DENGAN
RETINOPATHY DM
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Cherry Red Spot CRAO


C. Haabs Striae Glaukoma Kongenital
D. Bussaca Nodule Uveitis Ant
E. Drussen AMD
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 53 tahun
• Penurunan penglihatan kedua mata sejak 1 tahun
terakhir.
• Riw. tekanan darah tinggi tidak terkontrol.
• Funduskopi cotton wool (+), A/V crossing (+),
A/V nicking (+).
DIAGNOSIS >> RETINOPATI HIPERTENSIF

Maka, gambaran khas lainnya adalah

A. Silver Wire
KEYWORDS

• Perempuan, 71 tahun
• Riw. a a a d a 1/ 3 tahun.
• Menolak dioperasi karena takut.
• Saat ini, mata merah, nyeri, pada pemeriksaan
didapatkan edema kornea, injeksi siliar, COA
dalam, TIO meningkat.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Katarak hipermatur dengan


glaukoma fakolitik
PENJELASAN

Katarak Senilis
• Katarak kongenital infeksi TORCH (khususnya Rubella)
• Katarak didapat / acquired :
• Katarak traumatik – bentuk kekeruhan lensa stelata / bintang
• Katarak sekunder – kekeruhan kapsul posterior pasca operasi katarak
• Katarak komplikata – katarak akibat penyakit lain, misalnya diabetes
melitus sering mengakibatkan katarak subkapsular posterior
• Katarak senilis (age-related cataract) – katarak nuklear
• Berdasarkan tingkat maturitasnya dibagi menjadi :

Imatur Matur Hipermatur/


Morgagni
Kekeruhan Sebagian Seluruh Lensa jatuh
Shadow test Positif Negatif Pseudopositif
Visus > 6/60 < 6/60 <6/60
PENJELASAN

Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
Primary Congenital Glaucoma
Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme TIO)
PENJELASAN

Lens Induced
Glaucoma (Glaukoma
Fakogenik)

glaukoma akibat lensa, bisa berupa sudut terbuka


maupun sudut tertutup.
• Glaukoma fakomorfik glaukoma sekunder sudut
tertutup akibat katarak imatur/lensa intumesen,
dislokasi lensa
• Glaukoma fakolitik glaukoma sekunder
sudut terbuka akibat partikel lensa yang
bocor pada katarak hipermatur.
• Glaukoma fakoanafilaktik akibat reaksi kompleks
imun terhadap partikel lensa akibat operasi katarak
PENJELASAN

TATALAKSANA - MANAJEMEN

Tatalaksana awal:
turunkan TIO, DOC :
acetazolamide ; khusus
pada glaucoma
fakoanafilaktik berikan
steroid untuk mengatasi
inflamasi
Tatalaksana definitif :
ekstraksi katarak
biasanya dengan EKEK
(Ekstraksi Katarak
Ekstrakapsular) / ECCE
atau Phacoemulsifikasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Katarak hipermatur dengan glaukoma


fakomorfik
C. Katarak hipermatur dengan POAG
D. Katarak imatur dengan PACG
E. Katarak matur dengan glaukoma absolut

Semua jawaban diatas kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Perempuan, 71 tahun
• Riw. a a a d a 1/ 3 tahun.
• Menolak dioperasi karena takut.
• Saat ini, mata merah, nyeri, pada pemeriksaan
didapatkan edema kornea, injeksi siliar, COA
dalam, TIO meningkat.

Maka, diagnosisnya adalah

B. Katarak hipermatur dengan


glaukoma fakolitik
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Gatal pada mata sebelah kanan 5 hari
• Penderita myopia ringan dan rutin menggunakan
lensa kontak faktor resiko
• Seorang atlet renang PELATNAS faktor resiko
• Ditemukan tampakan ring-shaped lesion
DIAGNOSIS >> KERATITIS AMOEBA
TATALAKSANA ??

JAWABAN

E. PHMB 0,02%
PENJELASAN

Keratitis
• Inflamasi pada kornea kornea
edema, injeksi silier, mata nyeri,
visus turun.
• Etiologi: virus, bakteri, jamur,
parasite, atau non infeksi (trauma,
garukan, defisiensi vitamin A, dll)
• Pemeriksaan penunjang keratitis:
• Fluorescent Test: tidak menetap
pada strome/ epitel kornea yg
intak jadi kalau ada defek
kornea (inflamasi, ulkus, aberasi) =
fluorescent test (+)
• Seidel Test : untuk lihat perforasi -
fistula
PENJELASAN

Etiologi Keratitis
ETIOLOGI KARAKTERISTIK TATALAKSANA
Keratitis bakterial Sekret purulen , Antibiotik topical
pemakaian lensa kontak

Keratitis herpes simpleks Lesi dendritik Antiviral topical

Keratitis fungal Riwayat trauma dengan Antifungal topical


tumbuhan
Lesi satelit

Keratitis amoeba Riwayat berenang + Amebisida (tidak


diperberat jika memakai tersedia bebas), sebagai
lensa kontak alternatif dapat
Ring-shaped Lesion diberikan antibiotik
PENJELASAN

Keratitis Protozoa
• Paling sering: acanthamoeba hidup
bebas di tanah, air bersih, air kotor,
saluran napas atas
• 70% kasus terkait pengguna lensa
kontak
• Berenang bisa menjadi resiko
• Gejala dan tanda
• Penurunan penglihatan, nyeri
• Permukaan ireguler dan kelabu,
pseudodendrit epitel, infiltrate local atau
difus, opasifikasi
• Ring Shaped lesion +
• Tatalaksana
• Debridement epitel
• Amoebisida: polyhexamethylene
biguanide (PHMB) 0,02%
PENJELASAN

TAKE HOME MESSAGE


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Chloramphenicol Tetes Mata keratitis


bakterial
B. Gentamycin Salep Mata keratitis bakterial
C. Natamycin 5% keratitis fungal
D. Sodium Cromoglycate 2% konjungtivitis
alergi
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 33 tahun
• Gatal pada mata sebelah kanan 5 hari
• Penderita myopia ringan dan rutin menggunakan
lensa kontak faktor resiko
• Seorang atlet renang PELATNAS faktor resiko
• Ditemukan tampakan ring-shaped lesion
DIAGNOSIS >> KERATITIS AMOEBA
Maka, tatalaksananya adalah

E. PHMB 0,02%
KEYWORDS

• Laki-laki, 44 tahun
• Pandangan mata kiri tiba-tiba buram tertutup
tirai hitam
• Floaters (+)
• Riwayat menggunakan kacamata lensa negatif
berukuran 8.0 D FAKTOR RESIKO

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Ablasio Retina Rhegmatogen


PENJELASAN

Ablasio Retina
• Lepasnya lapisan sensoris retina (sel batang dan sel kerucut) dari
lapisan epitel pigmen retina.
• Keluhan:
• Bintik hitam pada lapangan penglihatannya (floaters)
• Sensasi kilatan kilatan cahaya (fotopsi)
• Penglihatan seperti tertutup tirai atau bahkan gelap sama sekali.
• Funduskopi: terlihat retina yang terangkat berwarna pucat. Bila bola
mata bergerak akan terlihat retina yang terlepas bergoyang.
PENJELASAN

Faktor Resiko
• Degenerasi penyakit
degenerative (HT, DM)
• Miopia Tinggi
• Trauma
• Komplikasi dari operasi mata
• Pernah mengalami ablasio
retina sebelumnya
• Riwayat keluarga
PENJELASAN

Ablasio Retina
• Ada 3 jenis :
• Rhegmatogen : robekan/ lubang pada
retina miopia tinggi
• Traksional : tarikan terhadap retina
komplikasi pada kasus Retinopathy DM
• Eksudatif : ada cairan di antara lapisan
retina, sering merupakan komplikasi
penyakit lain misalnya adanya tumor,
hipertensi, peradangan.
PENJELASAN

Klasifikasi Myopia
• Low myopia: < 3.00 D
• Medium myopia: 3.00 D sampai 6.00 D
• High myopia: > 6.00 D

MIOPIA BERAT MENINGKATKAN RISIKO


ABLASIO RETINA
PENJELASAN

Tatalaksana
• Pneumatic retinopexy
menggunakan gas
intraocular (SF6 /C3F8) di
dalam suatu bubble untuk
menambal area
patologis/ablasi.

• Scleral Buckling
memasang sabuk silikon
mendorong-menekan
sklera pada area
patologis/ablasi
PENJELASAN

Tatalaksana
• Vitrektomi removal of vitreous gel from the eye
• Indikasi :
• Macular hole
• Vitreomacular traction
• Refractory macular edema
• Vitreous hemorrhage
• Tractional retinal detachment
• Rhegmatogenous retinal detachment
• Dislocated intraocular lens
• Refractory uveitis
• Retained lens material
• Intraocular foreign bodies
• Floaters
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Age-Related Macular Degeneration penurunan


visus berjalan perlahan, sentral scotoma, drusen
(+), tes amsler grid
C. Ablasio Retina Eksudatif HT
D. Ablasio Retina Traksional DM
E. Pendarahan Vitreus painless unilateral
a a d/ a , terdapat darah pada
bagian posterior mata (badan vitreus)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 44 tahun
• Pandangan mata kiri tiba-tiba buram tertutup
tirai hitam
• Floaters (+)
• Riwayat menggunakan kacamata lensa negatif
berukuran 8.0 D FAKTOR RESIKO

Maka diagnosis-nya adalah

B. Ablasio Retina Rhegmatogen


KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Pandangan mata kanan buram + floaters.
• Visus OD 3/6 dan OS 6/6
• Pengguna narkoba suntik sejak 10 tahun

DIAGNOSIS >> CHORIORETINITIS OD

DIAGNOSIS YANG BERKAITAN ??


JAWABAN

D. Toksoplasmosis
PENJELASAN

Toxoplasmosis Korioretinitis /
Ocular Toxoplasmosis
• Infeksi segmen posterior mata tersering
• 25% dari kasus posterior uveitis
• Agen Causa : Toxoplasma gondii
protozoa obligate, parasit intrasel
necrotizing chorioretinitis.
• Banyak pada kasus orang
imunokompromise
• UNILATERAL !! visus turun + floaters
• Px Mata : kondensasi humor vitreous
proses inflamasi, retina pucat
kekuningan/abu-abu putih
PENJELASAN

• Pada kasus
KONGENITAL
biasanya
disertai
hidrosefalus,
kalsifikasi difus
ibu hamil
terpapar kista
toxo pada
kotoran kucing
PENJELASAN

DDx
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Campak perlu ditambahkan tatalaksana Vit.A


untuk mencegah komplikasi ke mata
B. Influenza biasa hanya berkaitan dengan
konjungtivitis alergi
C. Glaukoma gangguan pada diskus optikus –
lapang pandang - TIO
E. Demam Thypoid tidak ada keluhan ke mata
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 32 tahun
• Pandangan mata kanan buram + floaters
• Visus OD 3/6 dan OS 6/6
• Pengguna narkoba suntik sejak 10 tahun

DIAGNOSIS >> CHORIORETINITIS OD

Maka, diagnosis yang berkaitan adalah

D. Toksoplasmosis
KEYWORDS

• Anak, usia 2 tahun


• Tampak bintik putih berkilau pada mata kiri
bila tersorot lampu senter mata kucing.
• Riwayat persalinan tidak ditemukan kelainan.
• PF Oftalmologis esotropia OS

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Retinoblastoma
PENJELASAN

Retinoblastoma
• Disebabkan oleh “gen retinoblastoma yang
merupakan mutase di lengan Panjang
kromosom 13 Kanker yang bermula di
retina. Bisa menyerang 1 atau kedua mata.
Stage : Intraocular - Extraocular
• Penunjang : USG Mata, CT Scan, MRI
• Tx : Laser Photocoagulation, Radioterapi,
Cryotherapy, Thermotherapy HASIL PA Flexner-
Wintersteiner rosettes in
• Komplikasi : Glaukoma, Ablasio Retina, retinoblastoma
Pthysis Bulbi
• C :W / Ca E (L c a)

http://emedicine.medscape.com/article/1222849-clinical
PENJELASAN

TANDA DAN GEJALA


Retinoblastoma
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Glaukoma Kongenital
Primary Congenital Glaucoma :
penyakit di mana TIO tinggi
pada mata yang merusak saraf
optik.
C. Katarak Kongenital terkait
infeksi Rubella, leukocoria juga
+ tetapi tidak ada
eso/eksotropia
D. Buftalmus tanda klinis
kongenital glaukoma
E. Korioretinitis terkait infeksi
Toxoplasma
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Anak, usia 2 tahun
• Tampak bintik putih berkilau pada mata kiri
bila tersorot lampu senter mata kucing.
• Riwayat persalinan tidak ditemukan kelainan.
• PF Oftalmologis esotropia OS

Maka, diagnosisnya adalah

A. Retinoblastoma
KEYWORDS

• Pria, 64 tahun
• Keluhan : bintik hitam pada mata terutama di
bagian tengah dari penglihatan.
• Px bagian belakang mata terdapat
lingkaran abu-abu. Drusen (+).

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Age related macular


degeneration
PENJELASAN

Degenerasi Makula
• Paling sering pada orang tua (> 50 thn)
• Kerusakan macula CENTRAL VISION jarang
menyerang sisi perifer retina sehingga jarang buta total
• Faktor resiko : merokok, genetik, ras Caucasian
• Dibedakan menjadi tipe “kering dan “basah
• Timbul gejala defek lapang pandang sentral
(skotoma)
PENJELASAN

AMD / Age-Related Macular


Degeneration
PENJELASAN

Amsler Grid / Kisi Kisi Amsler


• Gunakan kacamata atau alat bantu
lihat yang biasa digunakan
• Tutup salah satu mata.
• Dengan cahaya cukup, baca kisi kisi
amsler dengan jarak 12-15 inch.
• Pandangi fokus tepat di titik hitam
yang berada di tengah kisi kisi.
• Saat melihat titik, perhatikan lapang
pandang tepi/sekitarnya, apakah
garis tampak lurus atau kabur,
berkelok, hitam, atau hilang.
• Ulangi pada mata yang sebelah. For someone with AMD, an Amsler
• Normalnya garis pada kisi kisi tetap grid may appear to have wavy lines or
tampak lurus. blank spots.
PENJELASAN

Staging
• Early AMD adanya drusen ukuran sedang,
memiliki ukuran selebar rambut manusia dewasa.
Pada stage ini seringkali tidak disertai gangguan
penglihatan (vision loss).
• Intermediate AMD terdapat drusen ukuran besar,
perubahan pigmen di retina, atau keduanya.
Kelainan ini hanya dapat ditemukan pada pemeriksaan
lengkap mata. Intermediate AMD dapat menyebabkan
gangguan penglihatan, tapi sebagian besar penderita
tidak memiliki keluhan gangguan penglihatan yang
signifikan
PENJELASAN

Staging
• Late AMD. Selain terdapat drusen, penderita Late AMD
mengalami gangguan penglihatan akibat lesi pada macula.
Terdapat dua tipe Late AMD:
• In geographic atrophy (disebut juga dry AMD),
terdapat kerusakan gradual dari sel-sel light-sensitive di
macula yang berfungsi untuk meneruskan informasi
visual menuju otak dan jaringan di bawah macula.
Kerusakan pada bagian ini menyebabkan gangguan
penglihatan.
• In neovascular AMD (disebut juga wet AMD),
terdapat pertumbuhan pembuluh darah yang abnormal
dibawah retuna. Dapat terjadi leakage cairan dan darah
dari pembuluh darah abnormal ini yang menyebabkan
pembengkakan dan kerusakan pada macula. Kerusakan
dapat terjadi sangat berat dan cepat, tidak gradual
seperti “in geographic atrophy
# dapat terjadi geographic atrophy dan neovascular AMD
di mata yang sama dalam waktu bersamaan
PENJELASAN
Gambaran khas degenerasi
makula badan drusen

Patofisiologi : deposit (drusen) di bawah retina, dan


terkadang disertai neovaskularisasi di retina
PENJELASAN
PENJELASAN
Sumber : National Eye Institute

Manajemen
Observasi progresivitas penyakit
Suplemen antioksidan, vitamin C, E, zink, untuk
memperlambat progresivitas penyakit.
Untuk kasus late/advanced dari AMD terutama jenis
neovascular/wet Injeksi anti-VEGF intravitreus
atau laser
PENJELASAN

Manajemen
Sumber : National Eye Institute

• Injections
• Pilihan terapi untuk memperlambat perkembangan
dari AMD tipe neovaskular.
• Pada AMD level vascular endothelial growth factor
(VEGF) meningkat secara abnormal. VEGF adalah
protein yang merangsang pertumbuhan pembuluh
darah baru
• Injeksi Anti-VEGF dilakukan selama beberapa bulan
(multiple)
• Photodynamic therapy laser treatment
• Menggunakan obat bernama verteporfin yang
diinjeksikan melalui vena di lengan hingga diabsorbsi
oleh pembuluh darah baru.
• Sinar laser diarahkan ke mata (bagian retina tertentu)
dan mengaktivasi zat tersebut untuk mematikan
pertumbuhan vasa baru (menurunkan perkembangan
dan memperlambat gangguan penglihatan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Neuritis Retrobulbar doctor sees nothing, patient


sees nothing
C. Neuropati optik radang pada selubung N.Optikus
D. Katarak kekeruhan pada lensa, senilis = aging
paling banyak ditemukan
E. Retinitis Pigmentosa bone spicule (+)
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Pria, 64 tahun
• Keluhan : bintik hitam pada mata terutama di
bagian tengah dari penglihatan.
• Px bagian belakang mata terdapat
lingkaran abu-abu. Drusen (+).

Maka, diagnosisnya adalah

A. Age related macular


degeneration
KEYWORDS

• Dokter ingin mengetahui perbandingan jenis-jenis


pekerjaan laki-laki terhadap angka kejadian OA
grade II
• Pekerjaan dibagi menjadi sopir, pekerja bangunan
dan petani Kategorik = 3 kelompok
• Angka kejadian osteoarthritis grade II dibagi
menjadi menderita dan tidak menderita
NOMINAL

UJI HIPOTESIS ??
JAWABAN

D. Chi Square
PENJELASAN

Riset
Uji Hipotesis : prosedur statistika utk menunjukkan
kesahihan suatu hipotesis

TENTUKAN :
• Komparatif
• Membandingkan (“to compare ) apakah terdapat
perbedaan hasil variabel tergantung dengan
variabel bebas?
atau
• Korelatif
• Apakah terdapat korelasi antara variabel bebas
dengan variabel tergantung?
PENJELASAN

Variabel Penelitian
• Variabel Bebas/Independen variable yang
dianggap menentukan variable tergantung
• Variabel Tergantung/Dependen variable
yang nilainya merupakan hasil dari penelitian
(outcome)
Berpasangan jika:
• Data berasal dari individu yang sama; atau
• Dilakukan proses matching
Lainnya: tidak berpasangan

Dasar-dasar Metodologi Penelitian


PENJELASAN

Skala Pengukuran
• NUMERIK (NU-R-I)
• Rasio: tidak bisa nilai minus
• BB, TB, TD dalam mmHg, Kolesterol dalam mg/dl
• Interval: bisa nilai minus
• Suhu (derajat Celcius)
• KATEGORIK (KA-N-O)
• Nominal: sederajat
• Gender, sembuh-tidak sembuh, golongan darah
• Ordinal: bertingkat
• Baik-sedang-buruk, stadium penyakit, kadar kolesterol
dalam normal-tinggi-sangat tinggi
PENJELASAN

Analisis Soal
• Variabel bebas PEKERJAAN : Kategorik
• ADA 3 KELOMPOK
• Variabel tergantung Kejadian OA (ya/tidak)
: Nominal
• Variabel tidak berpasangan

• Komparatif + Nominal + > 2 kelompok +


Tidak Berpasangan =
PENJELASAN

Uji Hipotesis
Variabel tergantung
Jumlah variabel bebas Jenis variabel Tidak Berpasangan
tergantung berpasangan

Variabel 2 Nominal Chi square McNemar


bebas : kelompok
Ordinal Mann Whitney Wilcoxon
kategorik
Numerik T-Unpair T-pair
>2 Nominal Chi square Cochran
kelompok
Ordinal Kruskal-wallis Friedman

Numerik ANOVA Related-


ANOVA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Uji ANOVA
B. Uji T unpaired
C. Uji T paired
E. Uji Repeated ANOVA

Semua pilihan diatas kurang tepat


KESIMPULAN

• Dokter ingin mengetahui perbandingan jenis-jenis


pekerjaan laki-laki terhadap angka kejadian OA
grade II
• Pekerjaan dibagi menjadi sopir, pekerja bangunan
dan petani Kategorik = 3 kelompok
• Angka kejadian osteoarthritis grade II dibagi
menjadi menderita dan tidak menderita
NOMINAL

Maka, uji hipotesis yang digunakan adalah

D. Chi Square
KEYWORDS

• Penelitian tentang pengaruh pemberian


glukosamin terhadap kejadian DM
• Pada penelitian tersebut didapatkan Relative
Risk sebesar 1.00

KESIMPULAN ??

JAWABAN

E. Pemberian glukosamin tidak


berpengaruh terhadap kejadian DM
tipe II
PENJELASAN

Riset > Relative Risk


Penyakit
+ -
+ a b
Faktor
risiko

- c d
risiko menderita penyakit di a
kelompok dengan faktor risiko
a+b
PENJELASAN

Riset > Relative Risk


Penyakit
+ -
+ a b
Faktor
risiko

- c d
risiko menderita penyakit di c
kelompok tanpa faktor risiko
c+d
PENJELASAN

Riset – Relative Risk (RR)

risiko menderita
penyakit di 𝑎
kelompok dengan
faktor risiko 𝑎 𝑏
RR
risiko menderita 𝑐
penyakit di
kelompok tanpa 𝑐 𝑑
faktor risiko
PENJELASAN

• Pada soal pengaruh pemberian glukosamin


terhadap DM didapatkan RR = 1, artinya tidak
ada hubungan antara faktor resiko dengan
kejadian
PENJELASAN

Relative Risk
• Lebih akurat untuk mengukur insidensi suatu
outcome/kejadian
• Digunakan dalam studi prospektif atau ketika total
populasi diketahui (Cohort)
• Besar dari RR hanya menunjukkan kekuatan dari
suatu hubungan, bukan akurasi
• Untuk memperkirakan akurasi dari perkiraan tsb
diperlukan data tambahan yaitu 95% confidence
intervals (CI)
• CI yang lebar : weaker interference
• CI yang sempit : stronger interference
• Range CI melewati 1.0 : non-significant
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemberian glukosamin dan DM tipe II memiliki


hubungan sebab akibat yang lemah jika RR > 1
& ada data CI dengan range yang lebar
B. Pemberian glukosamin dan DM tipe II memiliki
hubungan sebab akibat yang kuat jika RR > 1 &
ada data CI dengan range yang sempit
C. . Pemberian glukosamin merupakan faktor
protektif terhadap kejadian DM tipe II
RR < 1
D. Pemberian glukosamin merupakan faktor
pencetus DM tipe II RR > 1
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Penelitian tentang pengaruh pemberian
glukosamin terhadap kejadian DM
• Pada penelitian tersebut didapatkan Relative
Risk sebesar 1.00

Maka, kesimpulannya adalah

E. Pemberian glukosamin tidak


berpengaruh terhadap kejadian DM
tipe II
KEYWORDS

• Survei morbiditas ibu hamil dan melahirkan.


• Sampel diambil dari 30 provinsi yang dianggap
mewakili seluruh penduduk Indonesia.
• Dari tiap provinsi diambil sampel 40 % dari
jumlah kabupaten/kota yang ada.
• Dari tiap kabupaten/kota ini diambil sampel 50 %
dari jumlah kecamatan yang ada.

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ??


JAWABAN

C. Multi-stages random sampling


PENJELASAN

Metode Sampling
Probability berdasarkan peluang
• Simple Random
• Systematic Random
• Stratified Random
• Cluster Random
• Multistage Random
Non Probabel tidak berdasarkan peluang
• Convenient / Accidental
• Consecutive
• Purposive
• Snowball
PENJELASAN

Probability Sampling
PENJELASAN

Probability Sampling
• Simple Random Sampling: pengambilan sampel
secara acak sederhana populasi homogen
yang kerangka sampelnya jelas
• Stratified Random Sampling: dikelompokkan, lalu
diambil beberapa bagian dari kelompok itu (sesuai
persentase) Cocok untuk populasi heterogen
• Cluster Random Sampling: populasi terbagi
menjadi cluster dan dipilih cluster secara acak.
Terpilih beberapa cluster dari seluruh cluster
yang ada. Cluster dianalisis secara utuh.
PENJELASAN

Probability Sampling
• Systematic Random Sampling: pengambilan
acak dengan metode tertentu (misal urutan
genap)
• Multi Stage/Phase Random Sampling:
sampling bertahap (bentuk kompleks dari
cluster) using smaller and smaller
sampling units at each stage
PENJELASAN

Non Probability Sampling


• Convenient / Accidental=
memilih siapa yang “kebetulan
ada
• Consecutive = setiap yang
memenuhi kriteria inklusidan
eksklusi langsung dijadikan
sampel
• Purposive = berdasarkan
keputusan peneliti semata
(umumnya untuk uji kualitatif)
• Snowball = satu subjek
merekrut subjek yang lain
kasus langka
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Simple random sampling acak sederhana :


untuk populasi homogen
B. Stratified random sampling dikelompokkan,
sesuai persentase : untuk populasi heterogen
D. Cluster random sampling terbagi menjadi
cluster dan dipilih cluster secara acak
E. Systematic random sampling pengambilan
acak dengan metode tertentu
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Survei morbiditas ibu hamil dan melahirkan.
• Sampel diambil dari 30 provinsi yang dianggap
mewakili seluruh penduduk Indonesia.
• Dari tiap provinsi diambil sampel 40 % dari jumlah
kabupaten/kota yang ada.
• Dari tiap kabupaten/kota ini diambil sampel 50 % dari
jumlah kecamatan yang ada.

Maka teknik pengambilan sampenya adalah

C. Multi-stages random sampling


KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun ke IGD keadaan tidak sadarkan diri


sejak 2 jam yang lalu
• Pasien adalah penyandang gagal ginjal kronis yang
menolak hemodialisa sebelumnya
• Tidak ada lembar penolakan tindakan yang ditanda-
tangani oleh pasien.
• Saat ini, dokter jaga akan melakukan upaya perbaikan
kondisi dengan persetujuan dari istrinya.

ALASAN PALING TEPAT ??


JAWABAN

D. Pasien tidak dapat mengambil keputusan


karena dalam keadaan ensefalopati uremikum -
tidak ada hitam diatas putih terkait keputusan
yang diambil pasien untuk dirinya sebelum jatuh
dalam kondisi tidak sadarkan diri
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)

Beneficence

• Dokter mengupayakan yang terbaik untuk pasien.


• Sering dalam kondisi dokter memiliki banyak waktu dan
banyak pilihan untuk memilih yang terbaik.
• Contoh: memberikan obat generic, menyempatkan edukasi
ke pasien, membuat rujukan yang dianggap perlu

Non-maleficence

• First do no harm.
• Sering dalam keadaan CITO.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis

Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3 rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)

Autonomi

• Dokter menghormati hak/ keputusan pasien (yang


kompeten).
• Contoh: menjaga rahasia medis pasien, melakukan
informed consent

Justice

• Dokter memegang prinsip sama rata.


• Menghormati hak masyarakat/ kepentingan bersama.
• Prinsip keadilan.
• Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang sama
dengan pasien yang berbeda suku maupun agama.
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3 rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Peraturan Menteri Kesehatan


No. 290 Tahun 2008
• Semua tindakan harus dengan persetujuan pasien
yang kompeten
• Kompeten: usia cukup (18 tahun ke atas) atau
telah/pernah menikah, sadar, tidak cacat mental
• Bila pasien tidak kompeten, maka persetujuan
berhak diberikan oleh keluarga terdekat (suami/istri,
orang tua kandung, anak kandung, saudara
kandung) atau wali
• Tindakan berisiko tinggi harus dengan persetujuan
tertulis
• Untuk keadaan gawat darurat (mengancam jiwa) dimana
pasien tidak kompeten dan tidak ditemukan yang berhak
mewakilinya, dokter dapat melakukan tindakan tanpa
persetujuan
PENJELASAN

• PerMenKes No. 585/Men.Kes/Per/IX/1989


pasal 3 ayat (1) dan SK PB-IDI No.
319/PB/A.4/88 butir 3 : setiap tindakan medis
yang mengandung resiko cukup besar,
mengharuskan adanya persetujuan tertulis, setelah
sebelumnya pihak pasien memperoleh informasi yang
kuat tentang perlunya tindakan medis serta resiko
yang berkaitan dengannya (telah terjadi informed
consent).
PENJELASAN

Penolakan Tindakan
• “Penolakan Tindakan Medik atau “Informed
Refusal hak pasien yang berarti suatu
penolakan yang dilakukan pasien sesudah
diberi informasi oleh dokter pasien dianggap
sudah memahami segala konsekuensi yang
mungkin timbul sebagai akibat dari penolakan
tersebut.
• Penolakan Tindakan Medik ini pada dasarnya
adalah hak asasi dari seseorang untuk
menentukan apa yang hendak dilakukan terhadap
dirinya sendiri.
PENJELASAN

Analisis soal
• Pasien dalam kondisi tidak kompeten untuk
mengambil keputusan terkait penangan medis
terhadap dirinya
• Kondisi pasien tidak sepenuhnya dalam
keadaan gawat darurat (TTV stabil) namun
curiga ada perburukan kondisi gagal
ginjalnya komplikasi ke encephalopathi
uremikum
PENJELASAN

Analisis soal
• Walaupun ada data dari keluarga bahwa
pasien tidak menginginkan pengobatan
tidak ada form penolakan tindakan medis
yang SAH (hitam diatas putih ; yang punya
kekuatan hukum)
• Pengambilan keputusan jatuh ke hubungan
keluarga terdekat : ISTRI
• Asas “Beneficence lebih dikedepankan dalam
kasus ini. Autonomy diutamakan apabila sudah
terdapat surat Penolakan Tindakan Medik
(menghargai hak pasien)
PENJELASAN

NOTES DALAM KASUS


• Apabila dokter telah • Bagi pasien dewasa
menjalankan yang telah menikah
kewajibannya dan atau orang tua,
pasien dalam persetujuan atau
menggunakan haknya penolakan tindakan
memilih untuk menolak medis diberikan oleh
tindakan medik maka mereka menurut urutan
dokter terlepas dari hak sebagai berikut :
segala akibat hukum • a) Suami atau istri.
yang timbul setelah • b) Ayah atau ibu
penolakan tersebut kandung.
• c) Anak-anak kandung.
• d) Saudara-saudara
kandung.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien dalam keadaan gawat darurat sehingga butuh


segera dilakukan tindakan penyelamatan nyawa
B. Pengobatan harus segera dilanjutkan karena
sebelumnya pasien tidak mendapatkan pengobatan
yang adekuat
C. Pasien dianggap belum mendapatkan informasi yang
lengkap terkait resiko dan keuntungan menjalani
pengobatan
E. Tidak perlu lanjutkan pengobatan karena pasien tidak
menginginkannya, tergambar dari sikap pasien yang
menolak pengobatan sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 45 tahun ke IGD keadaan tidak sadarkan diri
sejak 2 jam yang lalu
• Pasien adalah penyandang gagal ginjal kronis yang
menolak hemodialisa sebelumnya
• Tidak ada lembar penolakan tindakan yang ditanda-
tangani oleh pasien.
• Saat ini, dokter jaga akan melakukan upaya perbaikan
kondisi dengan persetujuan dari istrinya.

Maka, alas an paling tepat adalah


D. Pasien tidak dapat mengambil keputusan karena
dalam keadaan ensefalopati - tidak ada hitam diatas
putih terkait keputusan yang diambil pasien untuk
dirinya sebelum jatuh dalam kondisi tidak sadarkan
diri
KEYWORDS

• Dokter umum dengan sadar membagikan


informasi terkait data kesehatan pasien pada
blog kesehatan pribadinya tanpa
menyamarkan identitas pasien dan meminta
izin terlebih dahulu kepada pasien.

APA YANG TELAH DILANGGAR ??

JAWABAN

E. Jawaban A dan C
PENJELASAN

Kode Etik Kedokteran:


Kewajiban Dokter
• Pasal 16
• Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan setelah
pasien itu meninggal dunia
• Pasal 322 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP)
• Seorang dokter yang membuka rahasia tentang pasiennya
tidak dengan sendirinya akan dituntut di muka pengadilan,
melainkan hanya sesudah terhadapnya diadakan pengaduan
oleh pasien yang bersangkutan
• Keadaan khusus:
• Dokter dipanggil sebagai saksi/ahli/saksi ahli harus
memberikan keterangan tentang seseorang (umpamanya
terdakwa) yang sebelum itu pernah menjadi pasiennya
PENJELASAN

Paragraf 4 Pasal 48 Undang Undang No 29


Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

• Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan


praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia
kedokteran.
• Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk
kepentingan kesehatan pasien, memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum, permintaan pasien
sendiri, atau berdasarkan ketentuan
perundangundangan.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia
kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Undang-Undang Praktik Kedokteran


B. Undang-Undang Kesehatan
C. Kode Etik Kedokteran
D. Jawaban A dan B
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Dokter umum dengan sadar membagikan
informasi terkait data kesehatan pasien pada
blog kesehatan pribadinya tanpa menyamarkan
identitas pasien dan meminta izin terlebih dahulu
kepada pasien.

Maka yang telah dilanggar adalah

E. Jawaban A dan C
KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun
• Benjolan dari dubur
• BAB berdarah menetes
• Riwayat benjolan tidak nyeri, dapat masuk sendiri
• PF: benjolan anus tidak dapat direduksi arah jam 7
dan 11

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Hemorroid Interna Grade IV


PENJELASAN

Hemorroid
• Hemorroid adalah struktur vena normal pada
kanalis analis
• Pelebaran struktur vena tersebut dapat
menyebabkan gejala
• Terdapat 3 jenis:
• Eksterna distal linea dentata
• Interna proksimal linea dentata
• Campuran terletak pada keduanya
• Ada 3 lokasi lateral kiri (jam 3), anterior
kanan (jam 11), posterior kanan (jam 7)
PENJELASAN
PENJELASAN

Hemorroid
• Faktor Predisposisi
• Kehamilan
• Mengejan keras saat BAB
• Konstipasi

• Manifestasi Klinis
• BAB berdarah tidak nyeri darah merah segar biasanya
menetes
• Pruritus perianal biasanya pada hemoroid interna
• Nyeri perianal akut pada hemoroid yang mengalami
trombosis (trombosis lebih sering pada hemorroid eksterna)
PENJELASAN

Hemorroid

Prolaps hemorroid interna Thrombosis hemorroid


eksterna
PENJELASAN

Hemorroid
• Klasifikasi Hemoroid Interna
• Grade I divisualisasi pada anoscopy, tidak
ada benjolan yang keluar dibawah linea dentata
• Grade II dapat prolaps saat mengejan, reduksi
spontan
• Grade III prolaps saat mengejan, memerlukan
reduksi manual
• Grade IV tidak dapat tereduksi

• Tidak ada klasifikasi khusus untuk hemorroid


eksterna
TATALAKSANA

Hemorroid
• Hemorroid interna
• Terapi konservatif dilakukan untuk semua grade
• Diet tinggi serat first line
• Sitz bath
• Pelunak tinja
• Krim kortison
• Rubber band ligation untuk grade I, II dan III
• Sclerotherapy untuk grade I, II dan III, biasanya dilakukan
pada pasien dengan gangguan pembekuan darah
• Hemoroidektomi Grade IV

• Hemoroid eksterna eksisi


Disadur dari: The American Society of
Colon and Rectal Surgeons Clinical
Practice Guidelines for the Management of
Hemorrhoids, 2018.
Terapi hemorroid sesuai derajat
keparahan

HAL : hemorroid artery ligation


SH: Stapled hemorroidopexy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hemorroid Interna Grade I pada Grade I


benjolan seharusnya tidak muncul dari dubur
B. Hemorroid Interna Grade II pada Grade II
benjolan seharusnya saat ini masih bisa masuk
spontan
C. Hemorroid Interna Grade III pada Grade
III benjolan seharusnya saat ini masih bisa
masuk bila didorong jari
E. Hemorroid eksterna hemoroid eksterna
biasanya disertai rasa nyeri
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 45 tahun
• Benjolan dari dubur
• BAB berdarah menetes
• Riwayat benjolan tidak nyeri, dapat masuk sendiri
• PF: benjolan anus tidak dapat direduksi arah jam 7
dan 11

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

D. Hemorroid Interna Grade IV


KEYWORDS

• Bayi, usia 3 hari


• Muntah menyemprot kehijauan pikirkan muntah
bilier
• Perut cenderung membesar pikirkan distensi
• PF: distensi abdomen
• Fluoroskopi: saw-tooth appearance

DIAGNOSIS >> HIRSCHSPRUNG DISEASE

JAWABAN

D. Operasi fundoplikasi Nissen


PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Nama lain: Congenital Aganglionic
Megacolon
• Definisi: Penyakit obstruksi usus besar yang
diakibatkan oleh neurokristopati (kelainan
perkembangan saraf) pleksus Meissner
(submucosa) dan pleksus Auerbach
(myenteric)
• Lebih sering pada bayi laki laki ( : = 3,5:1)
• Angka kejadian 1:5.000-8.000
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Tanpa kedua
pleksus tersebut,
dinding usus tidak
bisa relaksasi
gejala obstruksi

• Penyakit ini dimulai


dari anus dan
dapat memanjang
hingga
rektosigmoid (80%
kasus)
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Manifestasi
• Mekonium terlambat keluar (> 24 jam)
• Tanda-tanda obstruksi
• Distensi abdomen
• BAB sangat sedikit / tidak ada sama sekali
• Muntah berisi empedu (bilious vomiting): berwarna
kehijauan
• Muntah menyemprot

• Komplikasi
• Enterocolitis
• Perforasi usus
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Pemeriksaan penunjang
• Rontgen abdomen – menunjukkan dilatasi usus
bagian proksimal

• Fluoroskopi dengan Barium Enema – menunjukkan


adanya zona transisi dan saw tooth appearance

• Full thickness biopsy – merupakan pemeriksaan


penunjang definitif (baku emas) untuk
membuktikan tidak adanya sel ganglion
PENJELASAN

Hirschsprung Disease

Rontgen Abdomen Fluoroskopi Fluoroskopi


Dilatasi usus proksimal Tanda panah: Zona transisi Tanda panah:
Saw tooth appearance
PENJELASAN

Hirschsprung Disease
• Tata laksana
• Definitif: Operasi Swenson, Duhamel, Soave
• Nothing per oral 6-8 jam sebelum operasi
• Pemasangan NGT sementara untuk mengurangi
distensi abdomen
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Operasi swenson tepat


B. Operasi duhamel tepat
C. Operasi soave tepat
E. NGT sementara tepat

Operasi fundoplikasi Nissen


Lini pertama operasi hernia hiatal, bisa juga digunakan
untuk GERD
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Bayi, usia 3 hari
• Muntah menyemprot kehijauan pikirkan muntah
bilier
• Perut cenderung membesar pikirkan distensi
• PF: distensi abdomen
• Fluoroskopi: saw-tooth appearance

DIAGNOSIS >> HIRSCHSPRUNG DISEASE

Maka tata laksana yang tidak tepat pada kasus ini adalah

D. Operasi fundoplikasi Nissen


KEYWORDS

• Laki-laki, 23 tahun
• Diare hilang timbul
• Akan menjalani ujian UKMPPD keadaan stres tinggi
• Riwayat keluhan serupa sebelumnya, menghilang
setelah ujian
• BAB tidak ada darah maupun lendir
• PF tidak ada kelainan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Irritable bowel syndrome


PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Definisi: gangguan fungsional (tidak ada
kelainan anatomis) GIT yang ditandai
dengan:
• nyeri perut
• perubahan BAB (frekuensi maupun bentuk)

• Penyakit ini biasanya menyerang usia <45


tahun
• Wanita 2-3 kali lebih sering dibanding pria
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Kriteria diagnosis Rome IV Nyeri perut
berulang minimal 1 kali/minggu dalam 3 bulan
terakhir DAN minimal 2 dari kriteria ini:
• Nyeri berhubungan dengan BAB
• Terjadi perubahan frekuensi BAB
• Terjadi perubahan bentuk BAB
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Manifestasi Klinis
• Nyeri perut kualitas sering kali seperti keram
• Konstipasi dan diare bergantian biasanya
salah satu lebih dominan
• Tenesmus
• Flatus dan Sendawa tanda peningkatan gas
pada GIT
• Gejala upper GI
• Pyrosis
• Mual muntah
• Dispepsia
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Gejala ALARM!! bila ada gejala ini, lakukan
pemeriksaan penunjang untuk rule out
penyakit lainnya
• Anemia
• Onset usia >50 tahun
• Darah pada feses
• Bukti inflamasi pada feses
• Demam
• Penurunan berat badan
• Penggunaan antibiotik sebelumnya
PENJELASAN

Irritable Bowel Syndrome


• Pemeriksaan penunjang digunakan untuk
rule out penyakit lainnya
• Darah rutin mengetahui infeksi
• Sigmoidoskopi/Kolonoskopi melihat gangguan
mukosa usus
• Fecalysis rule out diare akibat bakteri/parasit
• Biopsi rule out kolitis mikroskopik
• Barium enema dilakukan pada usia >40 tahun
TATALAKSANA

Irritable Bowel Syndrome


• Hindari faktor yang memperberat
• Kopi
• Biji-bijian/Kacang
• Sorbitol/pemanis buatan
• Diet tinggi serat
• Antispasmodik untuk mengurangi keram
• Anti-diare loperamide 2-4 mg setiap 6 jam

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine, 20 th Ed.


TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kolitis tidak spesifik


B. Crohn’s disease diikuti dengan skip lesion
pada kolonoskopi, biasanya disertai dengan
darah
C. Kolitis ulserativa diikuti dengan lesi kontinu
pada kolonoskopi, biasanya disertai dengan
darah
D. Kolitis pseudomembranosa disebabkan
karena penggunaan antibiotik jangka panjang
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 23 tahun
• Diare hilang timbul
• Akan menjalani ujian UKMPPD keadaan stres tinggi
• Riwayat keluhan serupa sebelumnya, menghilang
setelah ujian
• BAB tidak ada darah maupun lendir
• PF tidak ada kelainan

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Irritable bowel syndrome


KEYWORDS

• Laki-laki, 45 tahun
• Tidak sadarkan diri sejak 3 jam lalu
• Sebelumnya muntah hebat dan nyeri perut kanan atas
• Botol paracetamol kosong curiga konsumsi
paracetamol berlebihan
• Suhu 37,9oC
• PF: GCS sopor, konjungtiva ikterik
• Lab: INR 1,8 , SGOT 4000 IU/L, SGPT 3500 IU/L,
Trombosit 97.000 sel/mm3

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Gagal hepar akut


PENJELASAN

Gagal Hepar Akut


• Keadaan yang ditandai dengan (harus ada
seluruhnya):
• Kerusakan hepar akut
• Ensefalopati hepatikum
• INR ≥1,5
• Tidak ada sirosis maupun penyakit hepar
sebelumnya

• Etiologi mnemonic ABCD (lihat slide


berikutnya)
PENJELASAN

Etiologi
Acetaminophen, hepatitis A, Adenovirus, Amanita phalloides
A
(keracunan jamur)

B Hepatitis B

C Hepatitis C, CMV

D Hepatitis D, Drugs

E Hepatitis E, EBV

F Fatty liver

G Genetic (misalnya Wilson’s disease)

H Hipoperfusi, HELLP syndrome

I Infiltrasi tumor
PENJELASAN

Gagal Hepar Akut


• Penggunaan asetaminofen dalam dosis melebihi 4
gram/hari dapat memicu gagal hepar akut
• Manifestasi Klinis
• Kerusakan hepar
• Anoreksia
• Nyeri perut kanan atas
• Pruritus
• Ikterik
• Ascites
• Ensefalopati
• Penurunan kesadaran
• Asterixis
• Cushing s triad (hipertensi sistemik, bradikardia, depresi napas)
PENJELASAN

Gagal Hepar Akut


• Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• INR ≥1,5 harus ada, merupakan bagian dari definisi
penyakit
• Peningkatan enzim hati peningkatan AST/ALT dapat
mencapai >3500 IU/L pada kasus intoksikasi
asetaminofen
• Peningkatan bilirubin
• Trombositopenia (≤150.000 sel/mm 3)
• Pencitraan
• CT abdomen hepar lebih hipodens dibandingkan otot,
parenkim heterfogen, ascites
• CT kepala edema serebral, pengecilan ventrikel
TATALAKSANA

Gagal Hepar Akut


• N-asetilsistein digunakan pada toksisitas
asetaminofen
• H2 blocker atau PPI profilkasis stress ulcer
dan perdarahan GIT akibat koagulopati
• Diet protein 0,8-1 g/kgBB/hari
• Terapi berdasarkan etiologi (misalnya antivirus
pada infeksi hepatitis, activated charcoal pada
keracunan jamur, dll)
• Transplantasi hepar
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hepatitis akut pada kasus tidak tergambar


riwayat hepatitis
C. NAFLD pada kasus tidak tergambar
manifestasi NAFLD seperti obesitas dan hasil
USG hepar hiperekoik
D. Alcoholic hepatitis riwayat konsumsi
alkohol tidak jelas pada kasus
E. Wilson’s disease tidak ada manifestasi
penyakit wilson seperti cincin Kayser-fleischer
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 45 tahun
• Tidak sadarkan diri sejak 3 jam lalu
• Sebelumnya muntah hebat dan nyeri perut kanan
atas
• Botol paracetamol kosong curiga konsumsi
paracetamol berlebihan
• Suhu 37,9oC
• PF: GCS sopor, konjungtiva ikterik
• Lab: INR 1,8 , SGOT 4000 IU/L, SGPT 3500 IU/L,
Trombosit 97.000 sel/mm3
Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Gagal hepar akut


KEYWORDS

• Wanita, 48 tahun
• BAB berdarah merah segar, tidak nyeri
• Sering merasa duburnya penuh setelah BAB
tenesmus
• Kolonoskopi: ratusan massa bertangkai pada
kolon
• Riwayat kanker usus di keluarga (+)

DIAGNOSIS >> POLIP KOLON

JAWABAN

A. APC
PENJELASAN

Polip Kolorektal
• Definisi massa dari lapisan mukosa yang
melakukan protrusi ke lumen kolon dan rektum
• Klasifikasi
• Polip hiperplastik bentuk paling sering, hiperplasia tanpa
displasia
• Polip neoplastik
• Polip hamartomatosa polip juvenile, terdiri dari jaringan
otot polos, lamina propria dan sel inflamasi serta dibungkus
dengan epitel
• Polip inflamasi (Pseudopolip) sering ditemukan pada
pasien dengan kolitis ulserativa, bukanlah polip sebenarnya
PENJELASAN

Familial Adenomatous Polyposis

• Definisi: adanya polip adenomatosi multipel


pada kolorektal (biasanya >100 polip)
• Bersifat genetik mutasi gen APC
• Diturunkan secara autosomal dominan biasa
ada riwayat keluarga
• Merupakan lesi prekanker
• Dibagi menjadi 2 jenis lihat slide
pemeriksaan penunjang
• Klasik
• Attenuated
PENJELASAN

Familial Adenomatous Polyposis

• Manifestasi klinis
• Asimptomatik biasanya gejala muncul jika sudah
menjadi kanker kolorektal
• Perdarahan GIT
• Nyeri perut
• Diare
• Tenesmus rasa tidak puas setelah BAB
PENJELASAN

Familial Adenomatous Polyposis

• Endoskopi
• Klasik
• Polip multipel berjumlah ratusan hingga ribuan
• Muncul pada dekade 2-3
• 100% menjadi kanker kolorektal

• Attenuated
• Betuk lebih ringan
• Oligopolyposis 10-99 adenoma
• Usia onset dekade 4-5
• Distribusi lebih proksimal
PENJELASAN

Familial Adenomatous Polyposis

Kolon sigmoid FAP Kolon sigmoid Normal


Gambaran multiple adenoma Pembuluh darah terlihat, permukaan
licin dan halus
TATALAKSANA

Familial Adenomatous Polyposis

• Klasik
• Screening dilakukan sejak usia 10-12 tahun
• Bila ditemukan polip konfirmasi histologi
• Kolektomi

• Attenuated
• Screening dilakukan sejak usia 25 tahun
• Polipektomi
• Kolektomi bila jumlah terlalu banyak
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. HBB mutasi gen ini dapat menyebabkan


thalassemia beta maupun sickle cell disease
C. NF1 mutasi gen ini dapat menyebabkan
penyakit neurofibromatosis
D. DMD mutasi gen ini menyebabkan
penyakit duchenne muscular dystrophy
E. HTT mutasi gen ini menyebabkan penyakit
Huntington
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 48 tahun
• BAB berdarah merah segar, tidak nyeri
• Sering merasa duburnya penuh setelah BAB
tenesmus
• Kolonoskopi: ratusan massa bertangkai pada kolon
• Riwayat kanker usus di keluarga (+)

DIAGNOSIS >> POLIP KOLON

Maka mutasi genetik yang tepat pada kasus ini adalah

A. APC
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Diare sejak 3 hari lalu
• Riwayat konsumsi levofloksasin selama 1 bulan
• Leukositosis 16.000 sel/mm3
• Fecalisis: bakteri batang Gram (+)

DIAGNOSIS >> KOLITIS


PSEUDOMEMBRANOSA

JAWABAN

E. Clostridium difficile
PENJELASAN

Kolitis Pseudomembran
• Nama lain: antibiotic-associated colitis
• Etiologi: Clostridioides difficile
(dahulu Clostridium)
• Batang Gram positif
• Membentuk spora
• Menghasilkan toksin
• Anaerob
• Kolonisasi saat flora usus terganggu
biasanya akibat penggunaan
antibiotik jangka panjang
• Transmisi: fecal-oral dengan
mengingesti spora
PENJELASAN

Kolitis Pseudomembran
• Terdapat 3 bentuk
• Karier asimptomatik

• Kolitis
• Tanpa gejala berat
• Dengan gejala berat Leukositosis >15.000 sel/mm 3,
Kreatinin ≥1,5 mg/dL, asidosis laktat

• Kolitis fulminan ditandai dengan


• gejala ileus
• toksik megakolon (lihat slide pemeriksaan penunjang(
PENJELASAN

Kolitis Pseudomembran
• Faktor risiko
• Penggunaan antibiotik
• Fluorokuinolon
• Klindamisin
• Sefalosporin broad-spectrum
• Penisilin broad-spectrum
• Usia tua
• Supresi asam lambung (penggunaan obat maag)
• Obesitas
• Enteral feeding
• Operasi GIT
PENJELASAN

Kolitis Pseudomembran
• Patogenesis
1. Paparan antibiotik
2. Rusaknya flora kolon
3. Paparan dan kolonisasi C. difficile
4. Paparan toksin A (enterotoksin) dan toksin B
(sitotoksin)
5. Luka mukosa dan inflamasi
PENJELASAN

Kolitis Pseudomembran
• Manifestasi Klinis terdapat 3 gambaran klinis
• Karier asimptomatik
• Diare dengan kolitis
• diare cair >3 kali dalam 24 jam manifestasi kardinal kolitis
pseudomembran
• Keram perut
• Demam
• Gejala berat nyeri abdomen difus, distensi abdomen, asidosis
laktat
• Kolitis Fuminan
• Hipotensi
• Ileus
• Megacolon toksik
PENJELASAN

Kolitis Pseudomembran
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah lengkap leukositosis
• Pemeriksaan feses penunjang definitif
• Pemeriksaan antigen glutamat dehydrogenase
• Pemeriksaan toksin C. difficile
• Kultur Feses
• Kolonoskopi
• Inflamasi purulen pada dinding mukosa usus
• Membentuk pseudomembran
• Xray abdomen untuk kolitis fulminan
• Toksik megacolon didiagnosis bila diameter kolon >7 cm
ATAU diameter caecum >12 cm
PENJELASAN

Kolitis Pseudomembran

Kolonoskopi Kolitis Pseudomembran


Kiri pseudomembran tersebar dengan area mukosa normal
Kanan pseudomembran menutupi seluruh mukosa kolon (pasien menderita kolitis
fulminans)
TATALAKSANA

Kolitis Pseudomembran
• Karier asimptomatik tidak perlu intervensi
• Kolitis
• First line: Vancomycin 4x125 mg/hari PO selama
10 hari
• Alternatif: Metronidazole 3x500 mg/hari PO selama
10 hari
• Kolitis Fulminan
• Vancomycin 4x500 mg PO DAN
• Metronidazole 500 mg setiap 8 jam IV
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vibrio cholerae bakteri Gram negatif berbentuk


batang, diare seperti cucian beras
C. ETEC Enterotoxinigenic E. coli, Bakteri Gram
negatif, memfermentasi laktosa, menyebabkan diare
sekretorik, pemakaian levofloksasin akan membunuh
bakteri ini
D. EIEC Enteroinvasive E. coli, Bakteri Gram negatif,
memfermentasi laktosa, menyebabkan diare berdarah
disertai demam, pemakaian levofloksasin akan
membunuh bakteri ini
E. Shigella dysentriae bakteri Gram negatif, BAB
berdarah dengan lendir
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Diare sejak 3 hari lalu
• Riwayat konsumsi levofloksasin selama 1 bulan
• Leukositosis 16.000 sel/mm3
• Fecalisis: bakteri batang Gram (+)

DIAGNOSIS >> KOLITIS


PSEUDOMEMBRANOSA

Maka kuman penyebab yang tepat pada kasus ini adalah

E. Clostridium difficile
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Wanita, 24 tahun
• BAB cair disertai lendir dan darah
• Suhu 38,3oC
• Gambar kasus telur berdinding tipis dengan inti
banyak

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Ancylostomiasis
PENJELASAN

Infeksi Cacing Tambang


• Etiologi:
• Ancylostoma duodenale anthropofilik
• Necator americanus anthropofilik
• Ancylostoma braziliense zoofilik (kucing)
• Ancylostoma caninum zoofilik (anjing)

TIPS!!
Cacing tambang antropofilik menyebabkan infeksi GIT
Cacing tambang zoofilik menyebabkan cutaneous larva migrans
PENJELASAN

Infeksi Cacing Tambang


• Bentuk infektif: larva filariform
• Bentuk diagnostik:
• Infeksi GIT: Telur dengan inti banyak dan dinding
tipis
• Cutaneous larva migrans: larva filariform pada
manusia / Telur ditemukan pada pada binatang
hospes definitif
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
• Infeksi GIT
• Anorexia
• Nyeri epigastrium
• Perdarahan GIT

• Cutaneous larva migrans


• Eritema lokal
• Makula dan papul dengan distribusi linear
PENJELASAN

Infeksi Cacing Tambang

Telur cacing tambang


Ditemukan pada feses, dinding tipis, inti banyak
PENJELASAN

Siklus Hidup Cacing Tambang


Antropofilik
PENJELASAN

Siklus Hidup Cacing Tambang


Zoofilik
TATALAKSANA

Infeksi Cacing Tambang


• Albendazole 1x400 mg dosis tunggal (pada
kondisi tidak hamil)
• Mebendazole 2x100 mg selama 3 hari
• Pirantel pamoat 10 mg/kg (maks. 1 gram)
terapi untuk ibu hamil
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Strongiloidiasis biasanya yang ditemukan


pada feses adalah bentuk larva rhabditiform,
telur strongiloidiasis mengandung larva
didalamnya
C. Amebiasis gambaran patogen dengan
kariosom sentral, biasanya ada sel darah merah
di dalamnya
D. Ascariasis telur berdinding tebal 3 lapis
E. Shigellosis ditemukan kuman batang Gram
(-)
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 24 tahun
• BAB cair disertai lendir dan darah
• Suhu 38,3oC
• Gambar kasus telur berdinding tipis dengan inti
banyak

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Ancylostomiasis
KEYWORDS

• Wanita, 65 tahun
• Benjolan dari jalan lahir 1 minggu
• Tidak bisa menahan kencing inkontinensia urin
• PF: penurunan apeks vagina ke inferior
• Q tip test (-) rule out sistokel
• Tonus sfingter ani baik rule out rektokel
• Sudah tidak ingin berhubungan seksual lagi

DIAGNOSIS >> PROLAPS UTERI

JAWABAN

A. Colpocleisis parsial
PENJELASAN

Prolaps Organ Pelvis (POP)


• Definisi: herniasi organ pelvis menuju atau melebihi
dinding vagina
• Beberapa istilah khusus
• Cystocele turunnya vesica urinaria sehingga
menyebabkan herniasi dinding anterior vagina
• Rectocele turunnya rektum sehingga menyebabkan
herniasi dinding posterior vagina
• Enterocele herniasi usus ke atau menembus dinding
vagina
• Prolaps uteri penurunan apeks vagina ke inferior ke arah
himen
• Procidentia uteri hernia ketiga kompartemen (rektum,
vesica urinaria, uteri) ke introitus vagina
PENJELASAN

Prolaps Uteri
• Definisi: Turunnya uterus sepanjang jalan lahir
karena hilangnya kekuatan otot pelvis dan
ligament sekitar uterus

• Pada fase lanjut, serviks dapat keluar dari


introitus vagina sebagai massa

• Faktor risiko: usia tua, obesitas, multipara


PENJELASAN

Prolaps Uteri
• Grading prolapse
• Grade 0: tidak jatuh
• Grade 1: uterus turun namun
masih >1 cm di atas himen
• Grade 2: uterus turun hingga
1 cm di atas himen – 1 cm di
bawah himen
• Grade 3: uterus turun hingga
>1 cm di bawah himen
• Grade 4: prolape total uterus
PENJELASAN

Prolaps Uteri
• Manifestasi klinis:
• Biasanya asimptomatik
• Sensasi penuh pada vagina
• Nyeri punggung daerah sakrum
• Kesulitan saat berhubungan
• Gejala obstruksi saluran kemih maupun saluran
cerna
PENJELASAN

Prolaps Uteri
• Tata laksana:
• Asimptomatik
• Latihan Kegel: latihan untuk memperkuat otot pelvis
• Simptomatik
• Pembedahan merupakan tata laksana terbaik, lihat slide
berikutnya
• Pessarium: alat untuk menahan uterus agar tidak turun,
diberikan pada pasien yang tidak dapat / tidak mau
dilakukan pembedahan
PENJELASAN

Prolaps Uteri
• Pembedahan
• Obliteratif
• Colpocleisis menutup kanalis vaginalis, digunakan
pada pasien usia tua yang sudah tidak ingin
berhubungan seksual
• Parsial/Le Fort hanya mereseksi bagian anterior dan
posterior epitel dinding vagina
• Total mereseksi keseluruhan epitel dinding vagina

• Rekonstruktif
• Sacrohysteropexy membuat uterus tersuspensi dari
promontorium sakrum, dilakukan pada pasien yang masih
aktif berhubungan
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Colporrhaphy untuk tata laksana sistokel /


rektokel
C. Sacrohysteropexy pada kasus pasien
sudah tidak ingin berhubungan seksual lagi
D. Bankart repair terapi operatif untuk
dislokasi bahu anterior
E. Fundoplikasi Nissen terapi operatif utuk
GERD
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 65 tahun
• Benjolan dari jalan lahir 1 minggu
• Tidak bisa menahan kencing inkontinensia urin
• PF: penurunan apeks vagina ke inferior
• Q tip test (-) rule out sistokel
• Tonus sfingter ani baik rule out rektokel
• Sudah tidak ingin berhubungan seksual lagi

DIAGNOSIS >> PROLAPS UTERI


Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

A. Colpocleisis parsial
KEYWORDS

• Wanita, 29 tahun, G2P1A0, UK 17 minggu


• Merokok selama kehamilan
• BB 2.600 g berat badan lahir normal
• TFU: 1 jari di atas simfisis TFU < UK
• USG: EFW < persentil 10 dibandingkan UG

DIAGNOSIS >> HIPOKSIA JANIN

JAWABAN

B. Multiparitas
PENJELASAN

Hipoksia Janin
• Dibagi menjadi beberapa penyebab
• Pre-plasenta / Maternal kelainan jantung,
primigravida, kelainan darah, PPOK, kebiasaan
merokok,
• Placental preeklampsia, insufisiensi plasenta,
plasenta previa, solutio plasenta
• Post-placenta / Fetal kompresi korda, ruptur
korda, malformasi jantung
PENJELASAN

Hipoksia Janin
• Efek hipoksia janin:
• IUGR Kondisi janin berukuran lebih kecil
dibanding estimasi berdasarkan usia kehamilan
(<10th percentile)
• Asfiksia
• Gagal organ
• Partus prematur
• IUFD
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Definisi: Kondisi janin berukuran lebih kecil


dibanding estimasi berdasarkan usia
kehamilan (<10th percentile)
• Ada 2 tipe IUGR lihat slide berikutnya
• Simetris disebabkan proses patologis di awal
kehamilan
• Asimetris kegagalan adaptasi fetus pada akhir
kehamilan
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction


ASIMETRIS / TIPE 2
TIPE SIMETRIS/TIPE 1 (20%)
(80%)
Onset Sejak awal kandungan Lebih telat onsetnya

Insufisiensi uteroplasenta
Infeksi Kongential
Etiologi Malnutrisi maternal
Kelainan genetik
Hipertensi gestasional

Gangguan pembelahan Gangguan proses


sel hipertrofi sel
Patofisiologi
Penurunan jumlah sel Penurunan ukuran sel
Irreversibel Reversibel
Inadekuat pertumbuhan Ukuran kepala
kepala dan tubuh berkembang sehingga
Tampakan Klinis
Rasio kepala : abdomen rasio kepala : abdomen
normal meningkat
Prognosis Prognosis buruk Prognosis lebih baik
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Screening
• Pemeriksaan TFU
• Teknik 1: curiga bila TFU lebih kecil 3 a a
dibandingkan UG (mis. TFU 32 cm saat UG 36 minggu)
• Teknik 2: <10th percentile (Menggunakan Intergrowth)

• Pemeriksaan Penunjang
• USG
• Estimasi berat badan
• Biometri
• lingkar perut terbaik untuk IUGR asimetris
• Rasio lingkar kepala dengan lingkar perut
• Rasio panjang femur dengan lingkar peut
PENJELASAN

TFU Normal
PENJELASAN

Kurva Intergrowth
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Preeklampsia merupakan faktor risiko


C. PPOK ibu merupakan faktor risiko
D. Thalassemia ibu merupakan faktor risiko
E. Plasenta previa merupakan faktor risiko
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 29 tahun, G2P1A0, UK 17 minggu
• Merokok selama kehamilan
• BB 2.600 g berat badan lahir normal
• TFU: 1 jari di atas simfisis TFU < UK
• USG: EFW < persentil 10 dibandingkan UG

DIAGNOSIS >> HIPOKSIA JANIN

Maka faktor risiko yang tidak tepat pada kasus ini


adalah

B. Multiparitas
KEYWORDS

• Wanita, 24 tahun, P1A0, melahirkan 1 jam lalu


• Plasenta tidak kunjung keluar retensio plasenta
• TD 80/50 mmHg, HR 138 kali/menit pikirkan syok
• PF: massa besar yang keluar dari canalis
vaginalis, keras, tali pusat menempel

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Inversio uteri
PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
Penyebab Gejala dan Tanda

• Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
• Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)

Ruptur Uteri • Nyeri perut yang hebat

• Fundus tidak teraba


Inversio Uteri • Lumen vagina terisi massa
• Nyeri perut

Retensio Plasenta • Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir

• Plasenta tidak lengkap


Sisa Plasenta
• Subinvolusi uterus

Atonia Uteri • Uterus tidak berkontraksi / lembek

• riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,


Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Penyebab Terapi
• Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir • Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri • Histerorrhaphy / Histerektomi

• Reposisi manual
Inversio Uteri
• Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


• Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta • Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
• Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
• Berikan antibiotik profilaksis
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
• Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

• Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
• Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
• Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
• Siap rujuk

• Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
• Berikan whole blood atau blood component
Reposisi manual pada inversio uteri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sisa plasenta pada sisa plasenta, plasenta


sudah keluar namun ada jaringan plasenta yang
tersisa
B. Solutio plasenta pada solusio plasenta,
tidak ada gambaran massa yang keluar
D. Atonia uteri massa teraba keras,
menandakan tonus masih baik
E. Mioma uteri pada mioma biasanya terjadi
infertilitas, bukan merupakan penyebab
perdarahan post-partum
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 24 tahun, P1A0, melahirkan 1 jam lalu
• Plasenta tidak kunjung keluar retensio plasenta
• TD 80/50 mmHg, HR 138 kali/menit pikirkan syok
• PF: massa besar yang keluar dari canalis
vaginalis, keras, tali pusat menempel

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Inversio uteri
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun
• Nyeri perut hebat saat haid dysmenorrhea
• Nyeri saat berhubungan seksual dispareunia
• PF: nyeri tekan adneksa bilateral
• USG: massa hipoekoik pada kedua ovarium
• Laparoskopi: 2 kista berisi darah

DIAGNOSIS >> KISTA COKLAT

JAWABAN

B. Infertilitas
PENJELASAN

Endometriosis
• Definisi: adanya kelenjar dan stroma
endometrium yang terletak diluar cavum uteri
• Lokasi
• Rongga Pelvis tersering
• Peritoneum superfisialis
• Ovarium Endometrioma / Chocolate cyst
• Deeply infiltrating endometriosis (DIE)
• Usus
• Diafragma
• Pleura
PENJELASAN

Endometriosis
• Faktor risiko
• Nullipara
• Menarche usia dini
• Polimenorrhea siklus menstruasi singkat
• BMI rendah

• Faktor protektif
• Multipara
• Menarche >14 tahun
• Konsumsi asam lemak omega-3 rantai panjang
PENJELASAN

Endometriosis
• Patogenesis belum pasti
• Menstruasi retrograd darah mengalir ke tuba fallopi
sambil membawa sel-sel dari endometrium

• Manifestasi Klinis
• 4D
• Dyspareunia
• Dysmenorrhea
• Dysuria
• Dyschezia
• Infertilitas pada endometriosis lokasi rongga pelvis
• Massa adneksa
• Low back pain
PENJELASAN

Endometriosis

USG Transvaginal
Tanda panah Kista cokelat. Gambaran homogen
“ground glass
PENJELASAN

Endometriosis

USG Transabdominal
Nodul endometriosis yang mendorong dari dinding
posterior ke lumen vesica
PENJELASAN

Endometriosis
• Pemeriksaan penunjang
• CA-125 dapat meningkat
• USG
• Transvaginal: mencari endometrioma Kista pada
ovarium dengan isi homogen ground glass
• Transabdominal: mencari nodul heterogen (vesica
urinaria, peritoneum, dll)
• Laparoskopi gold standard
• Gambaran powder burn pada permukaan serosa
peritoneum
• Histopatologi untuk menyingkirkan keganasan
TATALAKSANA

Endometriosis
• Tata laksana diperlukan seumur hidup
• Analgetik
• Reseksi endometriosis terapi definitif pada
endometriosis ovarium
• Observasi

• Rekurensi endometriosis sangat tinggi 40%


dalam 5 tahun sejak ditata laksana
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Karsinoma bukan manifestasi klinis kista


coklat
C. Maskulinisasi merupakan manifestasi
PCOS, bukan manifestasi klinis kista coklat
D. Obesitas merupakan manifestasi PCOS,
bukan manifestasi klinis kista coklat
E. Hirsutisme merupakan manifestasi PCOS,
bukan manifestasi klinis kista coklat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun
• Nyeri perut hebat saat haid dysmenorrhea
• Nyeri saat berhubungan seksual dispareunia
• PF: nyeri tekan adneksa bilateral
• USG: massa hipoekoik pada kedua ovarium
• Laparoskopi: 2 kista berisi darah

DIAGNOSIS >> KISTA COKLAT


Maka manifestasi yang dapat terjadi pada kasus ini
adalah

B. Infertilitas
KEYWORDS

• Wanita, 26 tahun, post-partum 1 jam lalu


• BBL 4300 g makrosomia
• Perdarahan per vaginam
• PF: laserasi perineum hingga mukosa rektal
• Kompleks sfingter anal intak

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Rectal buttonhole tear


PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
PENJELASAN

Derajat Robekan Perineum

Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu


PENJELASAN

Grading Ruptur Perineum III-IV


PENJELASAN

Rectal buttonhole tear


• Ruptur perineum khusus dimana:
• Terjadi robekan pada mukosa rektum
• Tidak melibatkan kompleks sfingter ani (interna
maupun eksterna)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Perineal tear Grade I pada grade I tidak


ada robekan pada mukosa rektum
B. Perineal tear Grade II pada grade II tidak
ada robekan pada mukosa rektum
C. Perineal tear Grade III pada grade IIII tidak
ada robekan pada mukosa rektum, ada
gangguan pada kompleks sfingter ani
D. Perineal tear Grade IV pada grade IV
terdapat gangguan pada kompleks sfingter ani
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 26 tahun, post-partum 1 jam lalu
• BBL 4300 g makrosomia
• Perdarahan per vaginam
• PF: laserasi perineum hingga mukosa rektal
• Kompleks sfingter anal intak

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Rectal buttonhole tear


KEYWORDS

• Laki-laki, 24 tahun
• Payudara lebih besar dibanding teman laki-laki lainnya
• Tidak ada nyeri maupun cairan dari putting
• PF: jaringan kenyal di bawah areola mammae

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Ginekomastia sejati
PENJELASAN

Ginekomastia
• Definisi: proliferasi jinak dari kelenjar payudara laki-
laki
• Disebabkan karena peningkatan perbadingan
estrogen : androgen
• Sering pula disebabkan oleh obat-obatan
• Spironolactone
• Finasteride
• Isoniazid
• Ketoconazole
• ACE inhibitor
• Ca channel blocker
• Metildopa
PENJELASAN

Ginekomastia
• Manifestasi Klinis
• Sering kali asimptomatik ditemukan secara
insidental
• Terkadang nyeri
• Terdapat jaringan kelenjar >0,5 cm pada daerah
papilla-areola
• Terletak sentral
• Simetris
• Biasanya bilateral
• Nyeri tekan pada fase awal
PENJELASAN

Pemeriksaan fisik pada


Ginekomastia
Terdapat jaringan konsentris,
konsistensi kenyal seperti karet,
mobile, terletak di bawah areola
PENJELASAN

Ginekomastia
• Differential diagnosis
• Pseudogynecomastia penumpukan lemak di
payudara, bukan kelenjar payudara
• Kanker payudara biasanya unilateral, tidak
nyeri dan terletak ekstentrik (di sisi luar payudara)
• peau d orange +
• Discharge cairan serosanguin dari papilla
• Limfadenopati regional
TATALAKSANA

Ginekomastia
• Stop obat-obatan pemicu
• Selective estrogen receptor modulator (mis.
Tamoxifen)
• Pembedahan dilakukan pada pasien yang
tidak mengalami regresi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Lipomastia penumpukan lemak di


payudara
C. Pseudoginekomastia merupakan
penumpukan lemak di payudara
D. Ca mammae in situ tidak ada gambaran
keganasan pada kasus, biasanya letaknya
eksentris
E. FAM hampir tidak pernah terjadi pada laki-
laki, biasanya terletak eksentris dimana kelenjar
payudara paling padat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 24 tahun
• Payudara lebih besar dibanding teman laki-laki lainnya
• Tidak ada nyeri maupun cairan dari putting
• PF: jaringan kenyal di bawah areola mammae

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Ginekomastia sejati
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun
• Nyeri perut bawah (+)
• Riwayat promiskuitas (+)
• Suhu 38,2oC
• PF: nyeri tekan adneksa bilateral
• Nyeri goyang portio (+)
• Beta hCG (-) rule out kehamilan
• Leukosit: 13.500 sel/mm3

DIAGNOSIS >> SALPINGITIS


JAWABAN

E. USG
PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


• Definisi Infeksi pada rongga panggul
• Etiologi
• IMS 85%
• Neisseria gonorrhoeae
• Chlamydia trachomatis
• Non-IMS 15%
• E. coli
• Bacteroides fragilis
• Campylobacter spp.
• Dll

Disadur dari: Berek & Novak Gynecology


PENJELASAN

Pelvic Inflammatory Disease


• Faktor risiko
• Usia <25 tahun
• Multiple partner
• Riwayat IMS / PID sebelumnya
• Instrumentasi serviks aborsi, pemasangan IUD

• Patogenesis Infeksi dan kolonisasi


ascending dari endoserviks dengan fokus
infeksi
• Uterus endometritis
• Tuba fallopi salpingitis
• Peritoneum peritonitis
PENJELASAN

Salpingitis Akut
• Bagian dari PID dimana bagian yang
terserang adalah tuba fallopi

• Faktor risiko
• IMS
• Hubungan seks multiple partner
• Penggunaan IUD
PENJELASAN

Salpingitis Akut
• Manifestasi Klinis
• Sekret vagina kuning dan berbau busuk
• Dyspareunia
• Dysmenorrhea
• Chandelier sign nyeri goyang porsio
• Nyeri pelvis/adneksa
• Poliuria
PENJELASAN

Salpingitis Akut
• Pemeriksaan penunjang
• Kultur urin salpingitis sering disertai ISK
• Pemeriksaan swab vagina deteksi patogen
penyebab
• USG
• HSG identifikasi patensi tuba
• Laparoskopi
TATALAKSANA

Salpingitis Akut
• Antibiotik
• Regimen 1
• Clindamycin 900 mg IV setiap 8 jam DAN
• Gentamisin 2 mg/kg IV atau IM loading dose diikuti rumatan
1,5 mg/kg setiap 8 jam
• Regimen 2
• Cefotetan 2 g IV setiap 12 jam DAN
• Doksisiklin 100 mg PO atau IV setiap 12 jam

• Operasi laparoskopik pada komplikasi abses,


adhesi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. BNO 3 posisi tidak dapat memvisualisasi


jaringan lunak seperti tuba fallopi
B. Terapi pil kontrasepsi terapi pada
salpingitis adalah antibiotik
C. Laparotomi dapat dilakukan pada
komplikasi abses maupun adhesi hingga
peritonitis
D. Whiff test pemeriksaan untuk vaginosis
bakterial
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun
• Nyeri perut bawah (+)
• Riwayat promiskuitas (+)
• Suhu 38,2oC
• PF: nyeri tekan adneksa bilateral
• Nyeri goyang portio (+)
• Beta hCG (-) rule out kehamilan
• Leukosit: 13.500 sel/mm3

DIAGNOSIS >> SALPINGITIS


Maka pemeriksaan penunjang yang paling tepat pada
kasus ini adalah

E. USG
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu


• Mulas sering sejak 3 jam lalu, keluar cairan deras
pikirkan inpartu
• Riwayat GDS 300 mg/dL pada UK 26 minggu
diabetes gestasional
• Leopold: presentasi kepala
• Kala II selama 2 jam, bayi tidak mengalami
penurunan

DIAGNOSIS >> PARTUS MACET


JAWABAN

B. Passenger
PENJELASAN

Fase dalam Partus


• Kala I permulaan inpartu hingga pembukaan
10 cm (lengkap)
• Fase laten pembukaan 0-3 cm
• Fase aktif pembukaan 4-10 cm
• Kala II pembukaan lengkap hingga bayi lahir
• Kala III bayi lahir hingga plasenta lahir
• Kala IV plasenta lahir hingga 2 jam berikutnya
PENJELASAN

Partus Macet
• Definisi: tidak ada kemajuan sama sekali pada
pembukaan (pada kala I) atau penurunan kepala (pada
kala 2)
• Klasifikasi
• Fase deselerasi memanjang
• Nullipara >3 jam
• Multipara >1 jam
• Terhentinya pembukaan
• Nullipara >2 jam
• Multipara >2 jam
• Kegagalan penurunan bagian terendah tidak ada
penurunan pada fase deselerasi atau kala 2
• 2 jam untuk nullipara
• 1 jam untuk multipara
PENJELASAN

Partus Macet
• Faktor predisposisi
• Bayi
• Kepala janin besar
• Hidrosefalus
• Presentasi wajah, bahu, alis
• Malposisi
• Gemelli
• Jalan lahir
• Cephalopelvic disproportion
• Tumor panggul
• Infeksi virus di perut atau uterus
• Jaringan parut
TATALAKSANA

Partus Macet
• RUJUK ke RS yang bisa melakukan SC
• Tentukan penyebab partus macet
• Power his tidak adekuat
• Augmentasi dengan oksitosin / amniotomi
• Passenger bayi besar, malposisi, malpresentasi
• Forsep, vakum, SC
• Passage cephalopelvic disproportion, tumor
• Forsep, vakum, SC
• Gabungan dari faktor diatas
• Berikan antibiotik jika terjadi tanda infeksi
ampisilin 2 g IV tiap 6 jam dan gentamisin 5
mg/kg tiap 25 jam
TATALAKSANA

Ekstraksi Forsep (cunam)

Disadur dari Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan Indonesia
TATALAKSANA

Ekstraksi Vakum
• Syarat ekstraksi vakum
• Presentasi belakang kepala (verteks)
• Janin aterm
• Pembukaan lengkap
• Kepala di Hodgge III-IV atau 1/5-2/5
• Pasien masih bisa meneran
TATALAKSANA

Ekstraksi Vakum
• Definisi kegagalan
• Kepala tidak turun pada tarikan
• Jika sudah 3 kali tarikan atau proses ekstraksi
sudah berlangsung 30 menit tapi kepala baio belum
turun
• Mangkok lepas 2 kali dengan arah tarikan yang
benar dan tekanan negatif maksimal
Ekstraksi forseps (cunam) Ekstraksi vakum
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Power pada kasus kontraksi his adekuat


C. Passage pada kasus BMI normal, pasien
pernah melahirkan sebelumnya
D. Psychology tidak ada istilah ini
E. Penolong tidak kompeten tidak ada istilah
ini
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu
• Mulas sering sejak 3 jam lalu, keluar cairan deras
pikirkan inpartu
• Riwayat GDS 300 mg/dL pada UK 26 minggu
diabetes gestasional
• Leopold: presentasi kepala
• Kala II selama 2 jam, bayi tidak mengalami
penurunan

DIAGNOSIS >> PARTUS MACET


Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Passenger
KEYWORDS

• Wanita, 32 tahun, P3A0, post-partum 5 hari lalu


• SC a/i gawat janin
• Suhu 38,7oC
• TFU: 2 jari di bawah umbilikus subinvolusi uteri
• Nyeri tekan fundus uteri
• PP: leukositosis 15.000 sel/mm3, neutrofil 70%
shift to the left

DIAGNOSIS >> ENDOMETRITIS

JAWABAN

C. Clindamycin dan Gentamicin


PENJELASAN
KEYWORDS

Post-Partum Hemorrhage (PPH)

PPH dini (<24 jam)


• 4T
• Tonus: atonia uteri
• Tissue: retensi plasenta/sisa plasenta
• Tear: robekan jalan lahir
• Thrombin: gangguan pembekuan darah
PPH lambat(>24 jam)
• Subinvolusi uteri
• Retensi sisa plasenta
• Koagulopati
PENJELASAN

Involusi Uterus Normal


PENJELASAN

Penyebab Demam Post-Partum

After Unprotected(sex), Every Woman Should Marry

• Atelectasis • Wound
• Urinary tract infection • Septic thrombophlebitis
• Endometritis • Mastitis
PENJELASAN

Endometritis
• Definisi
radang pada jaringan endometrium (biasanya pada
post-partum), multi mikroba, dan sering
menyebabkan subinvolusi uteri (gangguan proses
mengecilnya uterus)
• Faktor risiko
• Persalinan secara SC
• Vaginosis bakterialis
• Chorioamnionitis
• Persalinan lama
• KPD
• Mekonium pada cairan amnion
PENJELASAN

Endometritis
• Manifestasi Klinis
• Demam
• Nyeri tekan fundus
• Lochia berbau busuk dan purulen
• Pendarahan abnormal vagina
• Dyspareunia
• Dysuria (mungkin hadir pada pasien dengan PID)
• Malaise
PENJELASAN

Endometritis
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin leukositosis dengan peningkatan
neutrofil
• Kultur darah hanya digunakan pada pasien
imunosupresi, sepsis dan tidak merespon terhadap
terapi empiris (lihat slide selanjutnya)
TATALAKSANA

Endometritis
• Tata laksana
• Antibiotik lihat slide berikutnya
• Cegah dehidrasi hidrasi per oral / intravena
dengan kristaloid
• Vaksinasi TT bila ada curiga paparan
clostridium tetani
• Manual plasenta bila ada kecurigaan sisa
plasenta
TATALAKSANA

Endometritis
• Pemilihan antibiotik
• Persalinan per vaginam
• Ampicillin 4x1-2 g IV + Gentamicin 3x1-1,5 mg/kg
hingga pasien afebris

• Persalinan per abdominam


• Clindamycin 3-4x600 mg IV + Gentamicin 3x1-1,5
mg/kgBB IV/IM hingga 24-48 jam setelah gejala
menghilang (gold standard)

Disadur dari: Williams Obstetrics 25 th Ed.; WHO recommendation on a combination of clindamycin and gentamicin for
the treatment of postpartum endometritis, September 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ampicillin dan Gentamicin pilihan terapi utama


adalah clindamycin dan gentamicin
B. Cefotaxime dan Levofloxacin pilihan terapi
utama adalah clindamycin dan gentamicin
D. Imipenem pilihan terapi utama adalah
clindamycin dan gentamicin
E. Metronidazole dan Doksisiklin pilihan terapi
utama adalah clindamycin dan gentamicin
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 32 tahun, P3A0, post-partum 5 hari lalu
• SC a/i gawat janin
• Suhu 38,7oC
• TFU: 2 jari di bawah umbilikus subinvolusi uteri
• Nyeri tekan fundus uteri
• PP: leukositosis 15.000 sel/mm3, neutrofil 70%
shift to the left

DIAGNOSIS >> ENDOMETRITIS


Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

C. Clindamycin dan Gentamicin


KEYWORDS

• Wanita, 23 tahun, G1P0A0, UK 28 minggu


• Merokok 2-3 batang/hari di awal kehamilan
• Riwayat keputihan pada UK 6-8 minggu
• Kenaikan BB 9 kg
• TD 138/84 mmHg hipertensi pada kehamilan
• TFU 23 cm TFU < UK
• USG: EFW <10% perkiraan UG
• Janin memiliki gangguan pertumbuhan simetris

DIAGNOSIS >> IUGR SIMETRIS


JAWABAN

B. Infeksi in utero
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Definisi:
• Small for gestational age (SGA) janin
berukuran lebih kecil dibanding estimasi usia
kehamilan (<10th percentile)
• Berat badan lahir rendah (BBLR) berat janin
<2.500 g
• IUGR neonatus yang lahir dengan gambaran
malnutrisi dan hambatan pertumbuhan in utero

Bayi SGA belum tentu mengalami IUGR bila saat lahir tidak menunjukkan
tanda malnutrisi dan hambatan pertumbuhan in utero
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Ada 2 tipe IUGR lihat slide berikutnya


• Simetris disebabkan proses patologis di awal
kehamilan
• Asimetris kegagalan adaptasi fetus pada akhir
kehamilan
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction


Simetris/Tipe 1 Asimetris/Tipe 2
Tipe
(20%) (80%)
Onset Sejak awal kandungan Onset lebih telat

Insufisiensi uteroplasenta
Infeksi Kongential
Etiologi Malnutrisi maternal
Kelainan genetik
Hipertensi gestasional

Gangguan pembelahan Gangguan proses


sel hipertrofi sel
Patofisiologi
Penurunan jumlah sel Penurunan ukuran sel
Irreversibel Reversibel

Inadekuat pertumbuhan Ukuran kepala


kepala dan tubuh berkembang sehingga
Tampakan Klinis
Rasio kepala : abdomen rasio kepala : abdomen
normal meningkat

Prognosis Prognosis buruk Prognosis lebih baik


PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Etiologi:
• Maternal
• Hipertensi
• Underweight / peningkatan BB selama kehamilan <
• Anemia
• Merokok / menggunakan NAPZA
• Plasenta
• Abruptio plasenta
• Plasenta previa
• Infeksi
• Janin
• Gemelli
• Aneuploidi menyebabkan IUGR simetris
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Manifestasi klinis bayi (jika lahir)


• Gambaran malnutrisi
• Tidak adanya lemak tubuh
• Costae terlihat
• Lipatan kulit berlebihan (biasanya pada area
interscapula, gluteus, leher)
• BBLR
• Hipoksia
• Hipoglikemia
• Imunitas rendah
• Skor APGAR rendah
• Sulit mempertahankan suhu tubuh
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

IUGR Asimetris
Pertumbuhan kepala > pertumbuhan abdomen, dibuktikan
dengan perbandingan HC:AC
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

Tanda malnutrisi pada IUGR


Lipatan kulit berlebihan pada ekstremitas
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Screening
• Pemeriksaan TFU
• Teknik 1: curiga bila TFU lebih kecil 3 a a
dibandingkan UG (mis. TFU 32 cm saat UG 36 minggu)
• Teknik 2: <10th percentile (Menggunakan Intergrowth)

• Pemeriksaan Penunjang
• USG
• Estimasi berat badan janin untuk melakukan penilaian
persentil (lihat definisi IUGR)
• Menilai AFI IUGR memiliki hubungan dengan
oligohidramnion
PENJELASAN

Intrauterine Growth Restriction

• Pemeriksaan Penunjang
• USG
• Biometri
• Rasio lingkar kepala dengan lingkar perut dapat
menentukan IUGR simetris/asimetris
• Rasio panjang femur dengan lingkar peut
• Doppler menilai resistensi sirkulasi plasenta
• AFI
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kurangnya kenaikan BB ibu saat kehamilan


menyebabkan IUGR asimetris
C. Hipertensi maternal menyebabkan IUGR
asimetris
D. Ibu merokok menyebabkan insufisiensi
uteroplasenta yang menyebabkan IUGR simetris
E. Kehamilan tunggal tidak berhubungan
dengan IUGR
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 23 tahun, G1P0A0, UK 28 minggu
• Merokok 2-3 batang/hari di awal kehamilan
• Riwayat keputihan pada UK 6-8 minggu
• Kenaikan BB 9 kg
• TD 138/84 mmHg hipertensi pada kehamilan
• TFU 23 cm TFU < UK
• USG: EFW <10% perkiraan UG
• Janin memiliki gangguan pertumbuhan simetris

DIAGNOSIS >> IUGR SIMETRIS


Maka penyebab IUGR yang tepat pada kasus ini adalah

B. Infeksi in utero
KEYWORDS

• Wanita, 30 tahun
• ASI keluar sangat sedikit
• Riwayat perdarahan hebat pada persalinan
sebelumnya
• Mudah kedinginan cold intolerance
• Sulit BAB konstipasi
• PF: kulit myxedema
• MRI: sella turcica kosong

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Sheehan syndrome
PENJELASAN

Sheehan’s Syndrome
• Definisi: panhipopituitarisme post-partum
akibat nekrosis pituitari akibat perdarahan
post-partum hebat
• Patogenesis vasospasme, thrombosis dan
kompresi arteri hipofisis
• Ditandai dengan defisiensi hormon yang
dikeluarkan oleh pituitari (biasanya sisi
anterior) lihat slide manifestasi klinis
PENJELASAN

Anatomi kelenjar hipofisis


PENJELASAN

Vaskularisasi kelenjar hipofisis


PENJELASAN

Patogenesis Sheeha d me
1. Kehamilan membuat organ
pituitari membesar
2. Akibatnya pembuluh darah
pituitari memang sudah tertekan
akibat massa pituitari
3. Kejadian vasospasme (misalnya
pada perdarahan post partum
hebat) akan semakin
menghambat aliran darah ke
pituitari
4. Iskemia pituitari terjadi
5. Gejala hipopituitarisme muncul

Garis tegas mekanisme yang telah


dibuktikan
Garis putus-putus mekanisme yang
belum dibuktikan
PENJELASAN

Sheehan’s Syndrome
• Manifestasi Klinis
• ASI tidak keluar prolaktin
• Gejala hipotiroid TSH
• Mudah kedinginan
• Peningkatan berat badan
• Konstipasi
• Rambut mudah rontok
• Amenorrhea, atrofi vagina FSH dan LH
• Poliuria, polidipsia ADH
PENJELASAN

Sheehan’s Syndrome
• Manifestasi Klinis
Defisiensi Hormon Tanda dan Gejala

Growth hormone Mudah lelah

Prolactin Tidak dapat laktasi

FSH dan LH Amenore, infertilitas, hair loss


Berat badan meningkat, konstipasi,
TSH
mudah kedinginan
ACTH Kelemahan, hipoglikemia, hipotensi

Vasopressin Poliuria (gejala diabetes insipidus)


PENJELASAN

Sheehan’s Syndrome
• Pemeriksaan penunjang
• Insulin tolerance test untuk menilai defisiensi GH dan
kortisol
• TSH untuk menilai kadar TSH (biasanya menurun, namun
dapat normal/meningkat pula akibat kompensasi tubuh
dengan menurunkan metabolisme TSH)
• Stimulasi TRH pada Sheehan syndrome tidak
menyebabkan peningkatan TSH maupun Prolaktin
• Elektrolit untuk menilai hiponatremia yang sering muncul
• MRI hipofisis sella turcica yang kososng, pathognomonik
Sheehan syndrome
TATALAKSANA

Sheehan’s Syndrome
• Terapi pengganti hormon
• Terapi glukokortikoid untuk meningkatkan
kortisol
• Terapi levothyroxine untuk meningkatkan fT4
dan fT3
• Terapi estrogen dan progesteron pada pasien
pre-menopause
• Terapi GH
• Terapi Vasopressin
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Hypofisitis sangat jarang terjadi, ditandai


dengan pembesaran hipofisis
C. Agalactia primer gangguan pada kasus ini
terletak pada hipofisis (agalactia sekunder)
D. Mastitis tidak ada gejala inflamasi pada
payudara
E. Abses mammae tidak ada massa
berfluktuasi pada payudara
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 30 tahun
• ASI keluar sangat sedikit
• Riwayat perdarahan hebat pada persalinan
sebelumnya
• Mudah kedinginan cold intolerance
• Sulit BAB konstipasi
• PF: kulit myxedema
• MRI: sella turcica kosong

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Sheehan syndrome
KEYWORDS

• Laki-laki, 23 tahun
• Luka kemaluan sejak 3 hari lalu
• PF: ulkus kemerahan dasar bersih
• Jaringan granulasi (+)
• PP: Donovan bodies

DIAGNOSIS >> DONOVANOSIS

JAWABAN

C. Klebsiella granulomatis
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier – Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch l f
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis:
Limfogranuloma Giemsa – Gamma- • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau
venereum Favre bodies pada • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
makrofag

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa – • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Granuloma Inguinale
• Etiologi: Klebsiella granulomatis
• Gram negatif
• Non motil

• Manifestasi Klinis
• Papul / nodul yang berubah menjadi ulkus tidak nyeri yang
dapat menyebar ke lipatan kulit sekitar kissing ulcer
• Warna merah daging
• Mudah berdarah
• Berbau busuk
• Membentuk jaringan granulasi
• Bubo inguinale (-), namun kulit sekitar dapat membentuk
abses sehingga mirip bubo pseudobubo
PENJELASAN

Granuloma Inguinale
• Pemeriksaan penunjang
• Mikroskopi Badan Donovan (dapat berbentuk closed
safety pin) pada makrofag dengan pewarnaan Giemsa /
Wright
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Treponema pallidum menyebabkan sifilis


ditandai dengan ulkus durum
B. Hemophilus ducreyi menyebabkan ulkus
molle ditandai dengan luka kemaluan yang nyeri
D. Herpes simplex virus tipe II menyebabkan
herpes simpleks yang ditandai dengan vesikel
berkelompok
E. Chlamydia trachomatis menyebabkan
limfogranuloma venereum yang ditandai dengan
ulkus tidak nyeri dan groove sign
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 23 tahun
• Luka kemaluan sejak 3 hari lalu
• PF: ulkus kemerahan dasar bersih
• Jaringan granulasi (+)
• PP: Donovan bodies

DIAGNOSIS >> DONOVANOSIS

Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Klebsiella granulomatis
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Laki-laki, 31 tahun
• Lenting-lenting nyeri di kemaluan
• Riwayat promiskuitas (+)
• 3 bulan lalu pernah sembuh dari keluhan serupa
• PF: vesikel herpetiformis

DIAGNOSIS >> HERPES SIMPLEKS TIPE II


REKUREN

JAWABAN

D. Asiklovir 3x400 mg selama 5 hari


Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier – Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Lesi herpes genitalis
Vesikel berkelompok pada vulva
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch l f
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa – Gamma- • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag • Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa – • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asiklovir 3x800 mg selama 7 hari dosis


yang tepat adalah 3x400 mg selama 5 hari
B. Asiklovir 5x200 mg selama 7 hari durasi
yang tepat adalah 5 hari
C. Asiklovir 5x400 mg selama 5 hari dosis
yang tepat adalah 5x200 selama 5 hari
E. Asiklovir 5x800 mg selama 5 hari dosis
yang tepat adalah 5x200 selama 5 hari
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 31 tahun
• Lenting-lenting nyeri di kemaluan
• Riwayat promiskuitas (+)
• 3 bulan lalu pernah sembuh dari keluhan serupa
• PF: vesikel herpetiformis

DIAGNOSIS >> HERPES SIMPLEKS TIPE II


REKUREN
Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

D. Asiklovir 3x400 mg selama 5 hari


KEYWORDS

• Laki-laki, 5 tahun
• Gatal berulang pada leher, lipat siku, lutut
dan kelopak mata
• Keluhan muncul sejak kakak memelihara
kucing
• PF : gambar

DIAGNOSIS >> DERMATITIS ATOPIK


JAWABAN

B. Gatal-gatal
PENJELASAN
KEYWORDS

DERMATITIS ATOPI
• Inflamasi kulit kronis dan residif
Tampilan klinis
• Gejala utamanya adalah gatal,
kulit kering, dan tanda radang
(terutama eritema)
• Bentuknya polimorfik, bergantung
pada fase: Akut, Subakut, Kronis
• Area predileksi berbeda pada
kelompok usia berbeda
• Lebih sering pada bayi dan anak
• Sering disertai rinitis alergi dan
asma (riwayat atopi) pada diri
sendiri maupun keluarga
PENJELASAN
KEYWORDS

DERMATITIS ATOPI
• Dermatitis atopi tipe infantil (2 bulan - 2
tahun)
–Lesi akut: Eritema dengan papul dan
vesikel yang halus, eksudatif (basah)
menjadi krusta
–Predileksi: pipi, leher, ekstremitas sisi
ekstensor

• Dermatitis atopi tipe anak (2 12 tahun)


–Lesi subakut – kronis: Lesi lebih kering,
papular, ada sedikit likenifikasi dan
skuama. Ekskoriasi dan erosi tampak
prominen
–Predileksi: lipat siku, lipat lutut,
pergelangan tangan bagian fleksor
dapat meluas.
PENJELASAN
KEYWORDS

DERMATITIS ATOPI

• Dermatitis atopi remaja dan dewasa (> 12 tahun)


–Lesi kronis: Plak papular eritematosa dengan likenifikasi
yang lebih jelas; hiperpigmentasi dan hyperkeratosis
(skuama)
–Predileksi: ekstensor ekstremitas dan tengkuk
• Penunjang : eosinophilia/ IgE
PENJELASAN

Kriteria Mayor Hanifin – Rajka


(Min. 3)

Lesi pada wajah atau


ekstensor pada bayi dan
Gatal anak; likenifikasi daerah
fleksural pada usia yang
lebih besar

Riwayat atopi pada


Dermatitis kronik- pasien atau keluarga
residif (asma, rinitis alergi,
dermatitis atopik)
PENJELASAN

Kriteria Minor Hanifin – Rajka


(Min. 3)
Kulit kering Aksentuasi perifolikular Keilitis

Iktiosis Konjungtivitis berulang Keratokonus

Hiperlinear palmar Dennie-Morgan folds Peningkatan serum IgE

Keratosis pilaris Allergic shiners Kulit mudah terinfeksi

Dermatitis tangan dan Facial pallor/erythema Katarak anterior


kaki
subkapsular
Nipple eczema Pitiriasis alba
White dermographism Anterior neck folds
PENJELASAN

Dennie-Morgan folds

Pitiriasis Alba

Hiperlinear Palmar
TATALAKSANA
KEYWORDS

DERMATITIS ATOPI
• Non-medikamentosa
• Hindari faktor pencetus
• Menjaga kelembaban kulit dengan
menggunakan sabun pH netral, hindari anti-
septik
• Stress management yang baik
• Medikamentosa:
• Mengurangi gatal
• Menekan inflamasi
• Menjaga kelembaban kulit
TATALAKSANA
KEYWORDS

DERMATITIS ATOPI

• Medikamentosa: Terapi topikal


• Steroid topikal
Anak: potensi lemah s.d. sedang (kompres dulu untuk
lesi basah)
Dewasa: potensi sedang s.d. kuat
• Inhibitor kalsineurin: pimekrolimus cream 1%;
tacrolimus oint 0,03%; tacrolimus oint 0,1%
• Emolien: Pelembab dengan krim hidrofilik urea 10%;
pakai emolien 4x/hari
• Lainnya: wet dressing untuk lesi kronik refrakter; ter
untuk lesi likenifikasi; fototerapi untuk lesi luas dan
refrakter
PENJELASAN

Kapan menggunakan steroid potensi rendah/tinggi?

Sumber : Am Fam Physician. 2009;79(2):135-140


PENJELASAN

Sumber : Am Fam Physician. 2009;79(2):135-140


PENJELASAN Krim topikal 2x/ hari selama maksimal 2 minggu

• Medium untuk hiperpigmentasi dan likenifikasi


• Low –least potent untuk lesi ringan, kulit kepala
TATALAKSANA
KEYWORDS

DERMATITIS ATOPI

• Medikamentosa: Sistemik
• Antihistamin: sedatif lebih dianjurkan pada anak
Bersifat sebagai adjuvant
Hanya bila gatal sangat mengganggu
1. CTM 3 x 4 mg / hari maksimal 2 minggu atau
2. Cetirizine 1 x 10 mg/hari selama maksimal 2 minggu
3. Loratadin 1 x 10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu
• Antibiotik bila ada infeksi sekunder
• Steroid: hanya pemberian singkat
• Imunosupresan lain: siklosporin A, mofetil mikofenolat,
metotreksat, dan azatioprin
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. White dermographism
C. Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
D. Keratosis pilaris
E. Xerosis

Pilihan lainnya merupakan kriteria minor


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 5 tahun
• Gatal berulang pada leher, lipat siku, lutut dan
kelopak mata
• Keluhan muncul sejak kakak memelihara kucing
• PF : gambar

DIAGNOSIS >> DERMATITIS ATOPIK

Maka, kriteria minor untuk menegakan diagnosa


kecuali
B. Gatal-gatal
(kriteria mayor)
KEYWORDS

• Laki-laki, 20 tahun
• Benjolan merah di pantat kiri sejak 3 hari
• Terasa gatal dan nyeri saat disentuh
• UUK : nodul eritem dengan rambut
ditengah. Fluktuasi (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Furunkel
PENJELASAN
KEYWORDS

FURUNKEL/KARBUNKEL

• Termasuk pioderma superfisialis


• Infeksi pada folikel rambut dan jaringan sekitarnya
• Efloresensi: Lesi berupa nodus eritematosa, awalnya
keras, nyeri tekan, dapat membesar 1-3 cm, setelah
beberapa hari terdapat fluktuasi, bila pecah keluar pus
• Karbunkel timbul bila yang terkena beberapa folikel
rambut
• Lebih besar, diameter 3 – 10 cm, dasar lebih dalam.
• Nyeri dan sering disertai gejala konstitusi
• Pecah lebih lambat, bila sembuh dapat meninggalkan jaringan
parut
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS FOLIKULITIS

• Salah satu bentuk pioderma pada folikel rambut


• Dibedakan menjadi 2 bentuk
1. Folikulitis superfisialis (Impetigo Bockhart /
Impetigo folikular)
• Efloresensi: Pustul kecil dome-shaped, multipel,
mudah pecah pada folikel rambut.
• Predileksi: skalp (anak-anak), dagu, aksila,
ekstremitas bawah, bokong (dewasa)
• Rasa gatal & panas
2. Folikulitis profunda (sycosis barbae)
• Efloresensi: Nodus eritematosa dengan
perabaan hangat, nyeri, fluktuasi (-)
• Predileksi: dagu, atas bibir
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

• Ringan: sabun antibakteri, jaga higienitas.

1. Topikal
• Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1 , larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
• Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
• Lini pertama:
a. Kloksasilin/dikloksasilin : dewasa 4x250-500
mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis
b. Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-
500 mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3 dosis
c. Sefaleksin: dewasa 4 x 250 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis.
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
• Lini kedua:
a. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250
mg (hari 2-5)
b. Klindamisin : dewasa 3x300 mg (15 mg/kgBB/hari
terbagi 3 dosis).
c. Eritromisin : dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Folikulitis superfisialis lesi pustul dome-


shaped multipel pada folikel rambut
B. Furunkulosis beberapa furunkel
D. Karbunkel furunkel yang membesar
E. Abses fluktuasi (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 20 tahun
• Benjolan merah di pantat kiri sejak 3 hari
• Terasa gatal dan nyeri saat disentuh
• UUK : nodul eritem dengan rambut
ditengah. Fluktuasi (-)

Maka, diagnosis yang sesuai adalah


C. Furunkel
KEYWORDS

• Laki-laki, 12 tahun
• Luka disekitar mulut sejak 2 hari
• Bercak kemerahan berisi cairan luka kering
+ keropeng kekuningan

DIAGNOSIS >> IMPETIGO


JAWABAN

A. Streptococcus
pyogenes; mupirosin 2%
PENJELASAN
KEYWORDS

PIODERMA

• Penyakit kulit yang disebabkan oleh


Staphylococcus (paling sering pada superficial
pyoderma), Streptococcus, atau infeksi keduanya
• Faktor predisposisi : kebersihan diri buruk,
penurunan daya tahan tubuh (gizi kurang, anemia,
penyakit kronis, keganasan, diabetes)

Sumber : PERDOSKI 2017


PENJELASAN
KEYWORDS

PIODERMA

Sumber : PERDOSKI 2017


PENJELASAN
KEYWORDS

IMPETIGO NON-BULOSA/KRUSTOSA

• Salah satu pioderma yang paling sering


disebabkan Streptococcus beta hemolitikus dan
Streptococcus pyogenes
• Predileksi : Wajah terutama sekitar nares dan
mulut

• Lesi awal berupa makula atau papul eritematosa


yang secara cepat berkembang menjadi vesikel
atau pustul yang kemudian pecah membentuk
krusta kuning madu (honey colour) dikelilingi
eritema
• Rasa gatal dan tidak nyaman dapat terjadi
PENJELASAN
KEYWORDS

IMPETIGO NON-BULOSA/KRUSTOSA
PENJELASAN
KEYWORDS

IMPETIGO BULOSA
• Paling sering : S.aureus, bisa juga
oleh Strepotococcus grup A beta
hemolitikus
• Predileksi: daerah intertriginosa
(aksila, inguinal, gluteal), dada dan
punggung.
• UKK : Vesikel-bula kendur,dapat
timbul bula hipopion.
• Tanda Nikolsky negatif.
• KHAS : Bula pecah meninggalkan
skuama anular dengan bagian tengah
eritematosa (kolaret) dan cepat
mengering
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

• Ringan: sabun antibakteri, jaga higienitas.

1. Topikal
• Bila banyak pus atau krusta : Kompres terbuka dengan
permanganas kalikus 1/5000, asam salisilat 0,1%, rivanol
1 , larutan povidon iodine 1%; dilakukan 3 kali sehari
masing-masing ½-1 jam selama keadaan akut.
• Bila tidak tertutup pus atau krusta : Salep/krim asam
fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari,
selama 7-10 hari.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM
2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada
selulitis atau demam)
• Lini pertama:
a. Kloksasilin/dikloksasilin : dewasa 4x250-500
mg/hari per oral; anak-anak 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis
b. Amoksisilin dan asam klavulanat: dewasa 3x250-
500 mg/hari; anak-anak 25 mg/kgBB/hari terbagi
dalam 3 dosis
c. Sefaleksin: dewasa 4 x 250 25-50 mg/kgBB/hari
terbagi dalam 4 dosis.
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA PIODERMA
SECARA UMUM

2. Sistemik : minimal selama 7 hari (dipilih jika ada


selulitis atau demam)
• Lini kedua:
a. Azitromisin 1x500 mg/hari (hari 1), dilanjutkan 1x250
mg (hari 2-5)
b. Klindamisin : dewasa 3x300 mg (15 mg/kgBB/hari
terbagi 3 dosis).
c. Eritromisin : dewasa 4x250-500 mg/hari; anak-anak
20-50 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Streptococcus aureus; oksitetrasiklin 1%


tatalaksana bukan utama
C. Staphylococcus beta hemolitikus grup A;
gentamisin 0,5% tatalaksana bukan pilihan
utama
D. MRSA; mupirosin 2% etiologi salah
E. P. Acnes; benzoyl peroxide 0,5% salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 12 tahun
• Luka disekitar mulut sejak 2 hari
• Bercak kemerahan berisi cairan luka kering +
keropeng kekuningan

DIAGNOSIS >> IMPETIGO

Maka, patogen tersering dan tatalaksana adalah

A. Streptococcus pyogenes;
mupirosin 2%
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Bercak putih pada lengan sejak 1 tahun
• UUK : makula hipopigmentasi 2 buah a/r
lengan kiri, hipoestesi (+), penebalan N.
Ulnaris sinistra (+)
• Kultur BTA (-)

DIAGNOSIS >> LEPRA


JAWABAN

D. Rifampisin 600mg, Dapson


100mg (hari 1) + Dapson 100mg
(hari 2-28)
PENJELASAN
KEYWORDS
MORBUS HANSEN

• Disebabkan Mycobacterium leprae (tidak dapat


menyebar ke SSP)
• Tanda kardinal :
1. Bercak kulit hipopigmen atau eritem, plak atau
makula, yang mati rasa
2. Penebalan saraf tepi
3. Ditemukan BTA dari 2 atau 3 tempat : kulit cuping
telinga kanan-kiri dan lesi aktif (slit skin smear)
Diagnosis ditegakkan bila ada 1 tanda kardinal
• Penunjang : Pemeriksaan Ziehl Neelsen BTA
warna ungu
PENJELASAN
KEYWORDS

MORBUS HANSEN
PENJELASAN
KEYWORDS

KLASIFIKASI MORBUS HANSEN

Sumber : Depkes Lepra 2012


PENJELASAN
KEYWORDS

KLASIFIKASI RIDLEY JOPING


LESI PB

Sumber : Depkes Lepra 2012


PENJELASAN
KEYWORDS

KLASIFIKASI RIDLEY JOPING


LESI MB

Sumber : Depkes Lepra 2012


PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

PEMERIKSAAN FISIK

• Rasa raba : sepotong kapas ujungnya


dilancipkan periksa dengan menyentuhkan
ujung kapas tegak lurus pada kelainan kulit

• Pemeriksaan saraf tepi : palpasi apakah ada


penebalan,/ nyeri (N. ulnaris, N. peroneus
communis, N. tibialis posterior)

• Pemeriksaan fungsi saraf : sensorik (dengan


bolpoin) dan motorik
TATALAKSANA
KEYWORDS

PPK PERDOSKI 2017


WHO Expert Committee on leprosy, eighth report. Technical Report Series. 2012;369:1-61.
TATALAKSANA
KEYWORDS

PPK PERDOSKI 2017


WHO Expert Committee on leprosy, eighth report. Technical Report Series. 2012;369:1-61.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rifampisin 600mg, Dapson 100mg, Klofazimin


300mg (Hari 1) + Dapson 100mg, Klofazimin 50mg
(Hari 2-28)
B. Rifampisin 600mg, Dapson 100mg, Klofazimin
300mg (Hari 1) + Dapson 100mg (Hari 2-28)
C. Rifampisin 600mg, Ofloxacin 400mg, Minosiklin
100mg
E. Rifampisin 600mg, Dapson 100mg (Hari 1) +
Dapson 50mg (Hari 2-28)

Pilihan lainnya tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Bercak putih pada lengan sejak 1 tahun
• UUK : makula hipopigmentasi 2 buah a/r lengan
kiri, hipoestesi (+), penebalan N. Ulnaris sinistra (+)
• Kultur BTA (-)

DIAGNOSIS >> LEPRA

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

D. Rifampisin 600mg, Dapson 100mg


(hari 1) + Dapson 100mg (hari 2-28)
KEYWORDS

• Perempuan, 18 tahun
• Bintik hitam kadang bernanah sejak 1 bulan
• Sudah menggunakan obat salep namun
keluhan tetap
• UUK : a/r wajah, 5 lesi bintik hitam + 4 papul
dan pustul. Kista (-)

DIAGNOSIS >> AKNE VULGARIS RINGAN


JAWABAN

A. Open comedos; asam


retinoat 0,1%
PENJELASAN
KEYWORDS

AKNE VULGARIS

• Peradangan menahun folikel pilosebasea


• Ditandai dengan adanya komedo (khas/
patogmonomik), papul, pustul, nodul, kista dengan
sisa sequele berupa hiperpigmentasi dan jaringan parut

• Akibat perubahan pola keratinisasi folikel pilosebasea,


peningkatan produksi sebum, fraksi asam lemak bebas
menyebabkan inflamasi folikel, peningkatan hormon
androgen, stress psikis, atau kolonisasi Cutibacterium
acne
PENJELASAN
KEYWORDS

AKNE VULGARIS
• Komedo
(khas/patogmonomik)
papul miliar yang di
tengahnya mengandung
sumbatan sebum
– Black comedo, open
comedo: berwarna hitam,
mengandung unsur melanin

– White comedo, closed


comedo : berwarna putih,
letak lebih dalam, tidak
mengandung unsur melanin
PENJELASAN
KEYWORDS

DERAJAT KEPARAHAN AKNE


VULGARIS

Ringan Sedang Berat


Komedo <20 20-100 >100 atau kista >5

Lesi <15 15-50 >50


inflamasi
Total lesi <30 30-125 >125
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Sumber : Perdoski 2017


TATALAKSANA

Sumber : Perdoski 2017


TATALAKSANA

Sumber : Perdoski 2017


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Open comedos; pil hormonal closed


comedos
C. Closed comedos; ekstraksi manual
tidak dilakukan ekstraksi manual
D. Closed comedos; antibiotik oral
terapi untuk derajat sedang dan berat
E. Blackheads; isotretinoin oral
diagnosis salah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 18 tahun
• Bintik hitam kadang bernanah sejak 1 bulan
• Menggunakan obat salep namun keluhan tetap
• UUK : a/r wajah, 5 lesi bintik hitam + 4 papul
dan pustul. Kista (-)

DIAGNOSIS >> AKNE VULGARIS RINGAN

Maka, bintik hitam dan tatalaksana yang tepat


adalah
A. Open comedos; asam
retinoat 0,1%
KEYWORDS

• Laki-laki, 7 tahun
• Bercak putih di punggung tangan, leher dan
wajah
• Berukuran kecil bertambah dan meluas
• Ibu dan nenek mengalami keluhan sama
• Riwayat penyakit tiroid (+)

DIAGNOSIS >> VITILIGO


JAWABAN

D. Hasil histopatologi ditemukan hilangnya


sebagian atau seluruh sel melanosit pada
epidermis dan pada batas melanosit
PENJELASAN
KEYWORDS

VITILIGO

• Vitiligo merupakan kelainan pigmentasi pada kulit


berwarna putih susu (depigmentasi)
• Terjadi karena hilangnya melanosit fungsional
pada kulit
• Etiologi : genetik, autoimun
• Pencetus : trauma atau tekanan repetitif
(fenomena Koebner), stres, pajanan matahari
• Gejala : makula hipopigmentasi, batas tegas,
ukuran bervariasi, tanpa gatal, baal ataupun nyeri
• Tatalaksana : Fototerapi, Laser terapi, steroid
PENJELASAN
KEYWORDS

VITILIGO

Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PENJELASAN
KEYWORDS

Kondisi autoimun yang sering


berkaitan dengan vitiligo
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hasil pemeriksaan PA ditemukan gambaran


mutiara tanduk SCC
B. Hasil pewarnaan Gram + infeksi bakteri
C. Pemeriksaan lampu Wood ditemukan
berpendar berwarna merah terang eritrasma
E. Pemeriksaan KOH + tinea
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 7 tahun
• Bercak putih di punggung tangan, leher dan wajah
• Berukuran kecil bertambah dan meluas
• Ibu dan nenek mengalami keluhan sama
• Riwayat penyakit tiroid (+)

DIAGNOSIS >> VITILIGO

Maka, hasil pemeriksaan penunjang adalah


D. Hasil histopatologi ditemukan
hilangnya sebagian atau seluruh sel
melanosit pada epidermis dan pada
batas melanosit
KEYWORDS

• Laki-laki, 74 tahun
• Benjolan pada dahi + mudah berdarah sejak 2
tahun UUK : a/r frontalis, massa mengkilap
seperti mutiara dengan pelebaran pembulu darah
• Sitologi : kohesi intraselular pada fragmen
jaringan, kelompok sel kecil seragam dan padat
+ sitoplasma basofilik

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Karsinoma Sel Basal


PENJELASAN
KEYWORDS

KARSINOMA SEL BASAL


• Kanker kulit non-melanoma paling
sering terjadi
• Berhubungan dengan pajanan sinar
matahari
• Jarang terjadi metastasis
• UKK Khas : lesi nodul pearly, mudah
berdarah berlangsung singkat
kemudian sembuh sempurna, sering
berulang. Ulserasi (+) rolled border
(ulkus roden), teleangiektasis
• PA : Sel tumor asal sel epitel basal
membentuk palisade (pagar), Sel
tumor invasi ke stroma.
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
KEYWORDS

MANAJEMEN UTAMA

• Bedah eksisi
• Mohs Micrographic surgery
• Kauter dan kuret (low-risk BCC)
• Cryosurgery
• Carbon dioxide laser ablation (low risk BCC)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Karsinoma Sel Skuamosa reddish, scaly, tampakan


pearl horn dan keratinisasi pada pemeriksaan patologi
anatomi
C. Melanoma maligna asimetris, border tidak tegas,
colour bermacam2 dalam 1 lesi, diameter > 0,6cm,
evolusi/elevasi
D. Keratosis aktinik neoplasia keratinosit epidermal
akibat pajanan UV jangka panjang, bentuk pra kanker SCC
E. Nevus pigmentosus tahi lalat, makula/papil, dome
shape, sewarna kulit/coklat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 74 tahun
• Benjolan pada dahi + mudah berdarah sejak 2
tahun UUK : a/r frontalis, massa mengkilap
seperti mutiara dengan pelebaran pembulu darah
• Sitologi : kohesi intraselular pada fragmen
jaringan, kelompok sel kecil seragam dan padat
+ sitoplasma basofilik

Maka, diagnosis yang tepat adalah


B. Karsinoma Sel Basal
KEYWORDS

• Laki-laki, 48 tahun
• Rambut rontok sejak 6 bulan
• Rambut semakin tipis dibagian depan

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Androgenik alopesia
PENJELASAN
KEYWORDS

ALOPESIA ANDROGENIK
• Alopesia terpola akibat faktor hormon androgen dan genetik
• Menyebabkan konversi rambut terminal menjadi rambut velus
• Klinis :
• Pada pria penipisan rambut di temporal, frontal/parietal,
verteks, oksipital
• Pada wanita penipisan rambut difus terutama di daerah
frontal/parietal
PENJELASAN
KEYWORDS

POLA KEBOTAKAN ALOPESIA


ANDROGENIK
PENJELASAN
KEYWORDS DIAGNOSIS BANDING
Factor Androgenic Alopecia Telogen Alopecia Areata
Effluvium
Hair loss Men : Hamilton- Generalized Usually patchy, but
distribution Norwood can be generalized
Women : Ludwig
Course Gradual onset with Onset abrupt, Onset abrupt, often
progression trigger factor waxes and wanes
with relapses
Appearance Thining with or without Thinning with no Thining with abrupt
bare patches. Bare bare patches bare patches
patches are gradual, not
abrupt

Shedding Minimal Prominent Prominent


Age of onset Puberty or Oder Any age Any age

Pull Test Negative Positive Positive


PENJELASAN
KEYWORDS

Hair pull test


• Normal : 1-2 rambut
rontok setiap 30
rambut
• Positif = 3 rambut
• Alopesia
Androgenik: dapat
positif 3-6 rambut
• Telogen effluvium :
selalu positif ≥6
rambut
TATALAKSANA
KEYWORDS

SISTEMIK:
• Finasteride 1 mg/hari.
• Dutasteride 0,5 mg/hari6
• Cyproteron acetat (CPA) 100 mg/hari (hari 5-15 siklus
menstruasi)
• Ethinyl estradiol 50 g/hari (hari 25) atau 50 mg (hari 1-10
siklus menstruasi) dan ethinyl estradiol 35 g/hari (hari 1-
21)
• Spironolakton 200 mg/harI
PENGOBATAN TOPIKAL:
• Minoksidil 2-5%, 2 kali sehari (1 ml atau 25 tetes)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Alopesia areata botak sepetak kulit


kepalanormal, rambut “exclamationmark hair”
C. Telogen effluvium kerontokan rambut difus
D. Anagen effluvium kerontokan rambut fase
anagen karena penyakit atau dalam masa
pengobatan
E. Dermatitis seboroik lesi plak kekuningan
diatasnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 48 tahun
• Rambut rontok sejak 6 bulan
• Rambut semakin tipis dibagian depan

Maka, diagnosis pada pasien adalah


A. Androgenik alopesia
KEYWORDS

• Laki-laki, 5 tahun
• Nyeri telinga kanan 2 hari lalu
• ISPA 1 minggu lalu
• PF : MT bulging

DIAGNOSIS >> OMA STADIUM SUPURASI

JAWABAN

D. Miringotomi
PENJELASAN
KEYWORDS

OTITIS MEDIA AKUT

• Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga


tengah, tuba Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel
mastoid
• Umumnya pada anak, karena bentuk tuba yang lebih
pendek dan mendatar
• Etiologi: S. pneumnia, H. influenza, Respiratory
syncytial virus
• Predisposisi: ISPA
• OMA vs OME
• OMA: lebih akut, tanda inflamasi dominan
• OME: umumnya asimptomatik, dominan gejala gangguan
pendengaran
PENJELASAN
KEYWORDS

OMA : Tanda dan Gejala

• Demam, iritabel, anak


rewel, nyeri telinga
(otalgia), ear tugging,
muntah, rhinitis, tidak
mau makan
• PF: membran timpani
eritema/bulging/jika
terjadi otorrhea
mungkin didapatkan
perforasi, refleks
cahaya (-)
PENJELASAN
KEYWORDS

Stadium OMA
Oklusi

• Gambaran retraksi membran timpani, membran timpani


kadang berwarna keruh pucat

Hiperemis/Pre-Supurasi
• Pembuluh darah melebar di membran timpani/membran
timpani hiperemis

Supurasi

• Edema hebat pada mukosa telinga tengah


• Eksudat purulen di kavum timpani membuat membran
timpani menonjol (bulging) ke arah liang telinga
• Sangat nyeri, suhu dan nadi meningkat
PENJELASAN
KEYWORDS

Stadium OMA
Perforasi

• Ruptur membran timpani


• Nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke liang
telinga
• Anak menjadi tenang dan dapat tidur nyenyak
• Suhu dan nadi turun

Resolusi

• Bila membran timpani tetap utuh: membran timpani


perlahan kembali normal
• Bila membran timpani ruptur: sekret berkurang sampai
kering, kemudian membran timpani kembali terbentuk
Membran timpani perforasi
TATALAKSANA

STADIUM TATALAKSANA
OKLUSI • Anak :
< 12 tahun: obat tetes hidung HCl efedrin 0,5% dalam
NaCl
> 12 tahun: obat tetes hidung HCl 1% dalam NaCl
• Antibiotik sesuai indikasi

PRESUPURASI • Antibiotik:
1) Ampisilin 50-100 mg/kg BB/4 dosis/hari
2) amoksisilin 25-50 mg/kg BB/3 dosis/hari
3) eritromisin 40 mg/kg BB/4 dosis/hari
• Obat tetes hidung (sama dengan oklusi)
• Analgetik

SUPURASI Miringotomi + Antibiotik


PERFORASI Cuci telinga H2O2 3% 3 x 4 tetes (3-5 hari) + Antibiotik
(ofloxacin 2x/hari 5-10 tetes (maks 2 minggu)
RESOLUSI Antibiotik dilanjutkan hingga 3 minggu jika sekret masih aktif
TATALAKSANA

MIRINGOTOMI
• Adalah tindakan
insisi pada pars
tensa membran
timpani, agar terjadi
drainase sekret dari
telinga tengah
• Dilakukan secara a-
vue, lokasi di
postero-inferior
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ear toilet untuk infeksi telinga tidak


spesifik hanya OMA
B. Kompres hangat untuk mengurangi
inflamasi pada abses
C. Miringoplasti pembedahan rekonstruksi
membran timpani
E. Timpanoplasti pembedahan rekonstruksi
membran timpani dan tulang pendengaran
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 5 tahun
• Nyeri telinga kanan 2 hari lalu
• ISPA 1 minggu lalu
• PF : MT bulging

DIAGNOSIS >> OMA STADIUM SUPURASI

Maka, terapi yang sesuai adalah

D. Miringotomi
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Korban KLL, TTV dbn
• Keluar darah dari telinga kiri
• PF : tampak robekan 1cm di daun telinga +
robekan MT

DIAGNOSIS >> PERFORASI MT


JAWABAN

D. Dapat diberikan tobramisin


tetes telinga untuk mencegah
infeksi
PENJELASAN
KEYWORDS

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

• Kerusakan gendang telinga, yang dapat


disebabkan oleh perubahan tekanan udara terlalu
cepat (scuba diving, terbang), luka bakar, trauma
tusuk langsung, barotrauma, atau trauma fisik
• Gejala utama: otalgia, tinnitus, gangguan
pendengaran
• Diagnosis: otoskopi/endoskopi
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

• Bentuk perforasi: Triangle perforation, spindle


perforation, oval perforation, slit-shaped
perforation, irregular perforation

Spindle
shape

Triangle
shape
PENJELASAN
KEYWORDS

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

• Terapi medikasi kasus perforasi MT terutama


untuk mengatasi otore
• Hindari memberikan obat tetes telinga yang
ototoksik (gentamisin, tobramisin, neomisin
sulfat)
• Jaga agar telinga tetap kering
• Bila perforasi >1/4 MT, aplikasi epidermal growth
factor atau ofloksasin topikal bermanfaat
mempercepat penyembuhan.
PENJELASAN
KEYWORDS

PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

• Antibiotik sistemik jarang diperlukan pada kasus


perforasi MT
• Jika perforasi kecil dan tidak mengenai daerah
umbo atau anulus, maka dapat
dipertimbangkan terapi observasi dan
perawatan minimal lain seperti: kauterisasi tepi
robekan dengan cairan asam trikloroasetat 10%
lalu dipasang tampon, fat-plug tympanoplasty
dengan anestesi lokal, atau teknik lain
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Segera pasang tampon telinga


B. Komplikasi pasien mengalami tuli konduktif
C. Edukasi pasien untuk tidak mengorek telinga
dan berenang
E. Tindakan operatif jarang diperlukan kecuali
robekan menetap hingga lebih dari 2 bulan

Pilihan lainnya sudah sesuai kasus


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Korban KLL, TTV dbn
• Keluar darah dari telinga kiri
• PF : tampak robekan 1cm di daun telinga + robekan
MT

DIAGNOSIS >> PERFORASI MT

Maka, pernyataan yang salah adalah


D. Dapat diberikan tobramisin
tetes telinga untuk mencegah
infeksi
KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun
• Nyeri dan merah pada hidung sejak 3 hari
• Mengalami hal serupa 3 bulan lalu

DIAGNOSIS >> FURUNKEL HIDUNG

JAWABAN

E. Mupirosin topikal
PENJELASAN
KEYWORDS

FURUNKEL NASI

• Infeksi pada vestibula hidung


• Furunkel: area nyeri terlokalisasi akibat selulitis
yang mengelilingi folikel rambut
• Etiologi sering: S. aureus
• Manifestasi:
• Nyeri lokal di salah satu lubang hidung
• Nyeri tekan dari luar
• Ujung hidung kemerahan RUDOLPH SIGN
• Pustul (jarang tampak)
• Pencetus: manipulasi daerah hidung berlebihan
PENJELASAN
KEYWORDS

Rudolph Sign
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Kompres hangat
• Hindari manipulasi di daerah vestibulum
• Antibiotik topikal: mupirocin 2 kali sehari pada
mukosa vestibulum hidung 2-3 hari
• Pilihan lain: retapamulin, neomycin, polymyxin,
bacitracin
• Antibiotik oral, bila perlu
• Antinyeri tidak perlu karena nyeri biasanya
berkurang setelah 12 jam penggunaan antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pseudoefedrin oral – dekongestan, tidak ada


indikasi
B. Ketoprofen oral – NSAIDs, anti nyeri, bisa
untuk mengurangi nyeri namun tidak efektif
karena sifatnya terlokalisir dan bukan terapi
utama
C. Hidrokortison topikal – steroid, bisa untuk
menekan peradangan namun bukan terapi
utama
D. Deksamethason oral – steroid, tidak ada
indikasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 25 tahun
• Nyeri dan merah pada hidung sejak 3 hari
• Mengalami hal serupa 3 bulan lalu

DIAGNOSIS >> FURUNKEL HIDUNG

Maka, tatalaksana yang sesuai adalah

E. Mupirosin topikal
KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun
• Gangguan pendengaran telinga kanan setelah
berenang
• Terasa tersumbat dan mendengar suara sendiri
lebih keras
• PF : massa kecoklatan, keras dan sulit
diekstraksi

DIAGNOSIS >> SERUMEN PROP


JAWABAN

B. Karbogliserin
PENJELASAN
KEYWORDS

SERUMEN PROP

• Hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar


seruminosa, epitel kulit yang terlepas, dan partikel
debu
• Dipengaruhi faktor keturunan, iklim, usia, keadaan
lingkungan
• Serumen prop: serumen menumpuk dan
menggumpal menimbulkan tuli konduktif
• Terjadi terutama bila telinga masuk air
serumen mengembang rasa tertekan dan gangguan
pendengaran
PENJELASAN
KEYWORDS

Serumen
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Konsistensi lunak: dibersihkan dengan kapas yang


dililit pada pelilit kapas
• Konsistensi keras: menggunakan pengait atau
kuret
Gagal: dilunakkan dengan tetes karbogliserin
10% selama 3 hari
• Serumen terlalu jauh terdorong: irigasi air hangat
sesuai suhu tubuh
• HARUS dipastikan tidak ada perforasi membran
timpani
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. NaCl 0,9%
C. Povidon iodine
D. H2O2 10% -> larutan kaustik, H2O2 3%
biasa digunakan pada kasus OMA fase perforasi
E. Air hangat -> untuk kasus sumbatan yang
terlalu dalam, bukan lini pertama tindakan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 25 tahun
• Gangguan pendengaran telinga kanan setelah
berenang
• Terasa tersumbat dan mendengar suara sendiri
lebih keras
• PF : massa kecoklatan, keras dan sulit
diekstraksi

DIAGNOSIS >> SERUMEN PROP

Maka, terapi medikamentosa selanjutnya adalah


B. Karbogliserin
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Bengkak dileher sejak 1 minggu
• Riwayat OMSK
• PF : telinga kanan perforasi MT subtotal +
jaringan granulasi. Belakang telinga, terdapat
massa hiperemis berfluktuasi + NT

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Abses Luc
PENJELASAN

ABSES LUC
• Merupakan komplikasi dari OMA atau OMSK,
infeksi menyebar dari telinga tengah dan
menyebabkan abses pada subperiosteal
(muskulus temporalis)
• Manifestasi klinis : eritem(-), otalgia, nyeri
temporomandibular, demam, fluktuasi,
tenderness, pada area temporal, pembesaran
KGB cervical ipsilateral.
• Otoskop : menunjukan hasil OMA/OMSK
• PP : diperlukan CT-Scan untuk evaluasi penyakit
TATALAKSANA

ABSES LUC
• Insisi drainase
• Mastoidectomy jika ditemukan kelainan
mastoid pada hasil CT-Scan
PENJELASAN

Otitis Media Supuratif Kronis


• Infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan sekret
yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul
• Sekret mungkin encer atau kental,
bening atau berupa nanah
PENJELASAN

Jenis OMSK
Aman/benigna/mukosa Bahaya/maligna/tulang

Terbatas di mukosa, Perforasi marginal


tidak mengenai tulang atau atik

Kolesteatom (-) Kolesteatom (+)

Aktif Tenang
Sekret (+) aktif kavum timpani
basah/kering, sekret (-)
Letak perforasi
– Sentral di pars tensa
– Marginal sebagian tepi
Kolesteatom = kista epitelial yang berisi perforasi langsung
deskuamasi keratin berhubungan dengan anulus
atau sulkus timpanikum
– Atik di pars flaksida
PENJELASAN

Komplikasi OMSK
• Penyebaran hematogen mastoiditis hemoragik
• Penyebaran melalui erosi tulang
– Paresis n. fasialis ringan hilang timbul didahului paresis n.
fasialis total
• Penyebaran melalui jalan yang sudah ada labirinitis
atau meningitis berulang
• Intratemporal : Perforasi membran timpani, Mastoiditis
akut, Paresis n. fasialis,Labirinitis, Petrositis
• Ekstratemporal : Abses periosteal
• Intrakranial : Abses otak, Fistula labirin, Tromboflebitis,
Hidrosefalus otikus, Empiema subdural, Abses
subdura/ekstradura
TATALAKSANA

Tata Laksana OMSK


Tipe Aman Tipe Bahaya
OMSK aktif: Mastoidektomi dengan/tanpa
Cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 timpanoplasti
hari jika
Infeksi/kolesteatom luas
OMSK tenang: mastoidektomi radikal
Obat tetes telinga antibiotik dan
kortikosteroid 1-2 minggu jika Miringoplasti = timpanoplasti tipe 1
rekonstruksi hanya pada
Sekret kering tapi perforasi membran timpani
menetap 2 bulan Timpanoplasti tipe II, III, IV, dan V
miringoplasti/timpanoplasti rekonstruksi pada membran
timpani dan tulang pendengaran
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Abses bezold abses pada m.


sternocleidomastoideus
C. Abses citeli perluasan mastoiditis ke
posterior
D. Abses zigomatikus komplikasi OMA
ekstrakranial, pipi bengkak
E. Abses retroautrikular komplikasi mastoiditis
dengan fluktuasi (+) pada belakang telinga
PILIHAN JAWABAN LAIN

Abses bezold Abses citeli

Abses zigomatikus Abses retroautrikular


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Bengkak dileher sejak 1 minggu
• Riwayat OMSK
• PF : telinga kanan perforasi MT subtotal + jaringan
granulasi. Belakang telinga, terdapat massa
hiperemis berfluktuasi + NT

Maka, diagnosis pada pasien adalah

A. Abses Luc
KEYWORDS

• Laki-laki, 70 tahun
• Sulit mendengar sejak 2 tahun
• Audiometri : konduksi tulang dan udara <80dB,
airbone gap(-) pada frekuensi tinggi
• PA : atrofi stria vaskularis, potensial mikrofonik
menurun,fungsi sel dan keseimbangan
biokimia berkurang

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Strial presbycusis
PENJELASAN
KEYWORDS

PRESBIAKUSIS

• Age related sensorineural hearing loss


• Berkaitan dengan faktor aging, bersifat
multifaktorial, dipengaruhi kondisi metabolik,
vaskular (arteriosklerosis), pajanan zat ototoksik,
dan paparan bising
• Patogenesis: kerusakan sel rambut pada koklea
(terutama outer hair cells) + patologi sentral
(penurunan populasi sel neural pada korteks
auditorik)
PENJELASAN
KEYWORDS

PRESBIAKUSIS

• Characteristic feature
1. Tuli sensorineural bilateral, slowly progressive
2. Predominantly high frequency hearing loss
(terutama >2000 Hz)
3. Gangguan speech discrimination (speech
discrimination test <90%) gangguan semakin berat
apabila banyak background noise [cocktail party
deafness]

Tatalaksana: hearing aid & rehabilitasi medik


PENJELASAN
KEYWORDS KLASIFIKASI
(berdasarkan patologik)

Jenis Patologi
1. Sensorik (11,9%) Lesi terbatas pada koklea. Atrofi
organ Corti, jumlah sel-sel rambut
dan sel-sel penunjang berkurang
2. Neural (30,7%) Sel-sel neuron pada koklea dan
jaras auditorik berkurang

3. Metabolik/Strial presbycusis Atrofi stria vaskularis. Potensial


(34,6%) mikrofonik menurun. Fungsi sel dan
keseimbangan biokimia/bioelektrik
koklea berkurang
4. Mekanik/Cochlear presbycusis Terjadi perubahan gerakan mekanik
(22,8%) duktus koklearis. Atrofi lig spiralis,
membran basalis lebih kaku
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN

PRESBIAKUSIS : Audiometri

Threshold pendengaran
relatif normal pada Semakin turun pada
frekuensi rendah frekuensi tinggi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sensorik presbikusis
B. Neural presbikusis
D. Cochlear presbycusis
E. Tidak ada jawaban yang tepat

Pilihan lain tidak tepat. Penjelasan lihat di


slide sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 70 tahun
• Sulit mendengar sejak 2 tahun
• Audiometri : konduksi tulang dan udara <80dB,
airbone gap(-) pada frekuensi tinggi
• PA : atrofi stria vaskularis, potensial mikrofonik
menurun,fungsi sel dan keseimbangan
biokimia berkurang

Maka, diagnosis yang tepat adalah


C. Strial presbycusis
KEYWORDS

• Seorang dokter bertugas di kec. Pasar Minggu


• Banyak lansia di kec tidak produktif

UKM YANG BERPERAN ??

JAWABAN

D. Desa siaga
PENJELASAN

UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS


• Puskesmas menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perseorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
• Upaya Kesehatan Perserorangan meliputi
– Rawat jalan
– Pelayanan gawat darurat
– Pelayanan satu hari
– Home care
– Rawat inap berdasarkan pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan
PENJELASAN

UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
• UKM tingkat pertama terdiri dari UKM
Esensial dan UKM Pengembangan.
• UKM Esensial: upaya yang harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas
– Pelayanan promosi kesehatan
– Pelayanan kesehatan lingkungan
– Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga
Berencana (KIA)
– Pelayanan gizi
– Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit (P3)
PENJELASAN

Upaya Kesehatan Masyarakat


(UKM)
• UKM Pengembangan : upaya yang sifatnya
inovatif, ekstensifikasi, intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah,
dan potensi sumber daya masing-masing
puskesmas
– Upaya kesehatan lansia
– Upaya kesehatan remaja
– Upaya kesehatan jiwa
– Upaya kesehatan sekolah
DESA SIAGA
• Desa siaga merupakan desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah
dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
secara mandiri
• Desa siaga adalah suatu konsep peran serta
dan pemberdayaan masyarakat di tingkat desa,
disertai dengan pengembangan kesiagaan dan
kesiapan masyarakat untuk memelihara
kesehatannya secara mandiri
DESA SIAGA
• Tujuan pengembangan desa siaga (Depkes,
2006), adalah :
– Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan.
– Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat desa.
– Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
– Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
DESA SIAGA
1. Surveilans dan pemetaan : Pencatatan penyakit menular
dan rekapitulasi dalam sebuah peta desa (spasial) dan peta
tersebut dipaparkan di poskesdes.
2. Perencanaan partisipatif: Perencanaan partisipatif di
laksanakan melal ui survei mawas diri (SMD) dan
musyawarah masyarakat desa (MMD). Melalui SMD, desa
siaga menentukan prioritas masalah. Selanjutnya, melalui
MMD, desa siaga menentukan target dan kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai target tersebut.
3. Mobilisasi sumber daya masyarakat : Desa siaga juga bisa
mengembangkan kegiatan peningkatan pendapatan,
misalnya dengan koperasi desa. Mobilisasi sumber daya
masyarakat sangat penting agar desa siaga berkelanjutan
(sustainable).
DESA SIAGA
4. Kegiatan khusus: Desa siaga dapat mengembangkan
kegiatan khusus yang efektif mengatasi masalah
kesehatan yang diprioritaskan, termasuk masalah
lansia. Dalam mengembangkan kegiatan khusus ini,
pengurus desa siaga dibantu oleh fasilitator dan pihak
puskesmas.
5. Monitoring kinerja : Monitoring menggunakan peta rumah
tangga sebagai bagian dari surveilans rutin. Setiap rumah
tangga akan diberi Kartu Kesehatan Keluarga untuk diisi
sesuai dengan keadaan dalam keluarga tersebut.
6. Manajemen keuangan: Desa siaga akan mendapat dana
hibah (block grant) setiap tahun dari DHS-2 guna
mendukung kegiatannya.
PROLANIS
• Program pengelolaan penyakit kronis
• Peserta PROLANIS adalah peserta BPJS
yang dinyatakan telah terdiagnosa DM Tipe 2
dan atau Hipertensi oleh Dokter Spesialis di
Faskes Tingkat Lanjutan
• Aktifitas
– Konsultasi medis
– Edukasi kelompok peserta (meningkatkan
pengetahuan keseahtan dalam upaya memulihan
dan mencegah timbulnya kembali penyakit
– Home visit
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Prolanis untuk pengidap penyakit kronis


B. Skrining kesehatan tidak spesifik
C. Pelayanan gizi untuk konsultasi masalah
gizi
E. Pelayanan kesehatan jiwa tidak relevan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Seorang dokter bertugas di kec. Pasar Minggu
• Banyak lansia di kec tidak produktif

Maka, UKM yang berperan sesuai permasalah


komunitas adalah

D. Desa siaga
KEYWORDS

• Upaya promosi PHBS menargetkan


masyarakat Indonesia secara langsung
• Dipertimbangkan untuk menjangkau para
penentu kebijakan dalam pembuatan strategis
advokasi : Dinas Kesehatan setempat

SASARAN PROMOSI KESEHATAN ??

JAWABAN

C. Sasaran tersier
PENJELASAN

SASARAN PROMOSI KESEHATAN


• Sasaran primer
– Sesuai misi pemberdayaan. Misalnya : kepala
keluarga, ibu hamil/menyusui, anak sekolah
• Sasaran sekunder
– Sesuai misi dukungan sosial. Misalnya : tokoh
masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama
• Sasaran tersier
– Sesuai misi advokasi. Misalnya : pembuat kebijakan
mulai dari pusat sampai daerah
PENJELASAN

Strategi Pendekatan PromKes


• Berdasarkan keputusan WHO 1994, strategi promosi kesehatan ada 3 :

• Ubah keyakinkan orang lain agar membantu /


mendukung. Contoh : pendekatan kepada para
Advokasi pembuat keputusan/penentu kebijakan di berbagai
sektor dan tingkat.

• Melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh


Dukungan sosial masyarakat formal maupun informal.
(social support) • TOMA sebagai jembatan penghubung. Disebut juga
upaya bina suasana.

Pemberdayaan • Ditujukan pada masyarakat langsung agar dapat


Masyarakat memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri (visi promosi kesehatan)
(empowerment)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sasaran primer untuk misi pemberdayaan


B. Sasaran sekunder untuk misi dukungan
sosial
D. Sasaran ekstensif tidak ada istilah ini
E. Sasaran eksekutif tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Upaya promosi PHBS menargetkan
masyarakat Indonesia secara langsung
• Dipertimbangkan untuk menjangkau para
penentu kebijakan dalam pembuatan strategis
advokasi : Dinas Kesehatan setempat

Maka, dinas kesehatan pada kondisi ini


adalah

C. Sasaran tersier
KEYWORDS

• Perempuan, 50 tahun
• Datang ke dr untuk periksa payudara
• Ibu dan tante ps terkena Ca mammae
• Dokter menganjurkan mamografi

DIAGNOSIS >> LEVEL OF PREVENTION

JAWABAN

B. Perlindungan spesifik
PENJELASAN
KEYWORDS

Tingkat Pencegahan
Onset of Clinical
Disease diagnosis

No Disease Asymtomatic Disease Clinical Course

PRIMARY SECONDARY TERTIARY


PREVENTION PREVENTION PREVENTION
- Health promotion - Early diagnosis and - Disability
- Spesific Protection prompt treatment limitation
- Rehabilitation
PENJELASAN
KEYWORDS Tingkat Pencegahan
Primer
• Health promotion sebelum ada faktor risiko, pada semua orang
sehat
• Specific protection pada orang dengan faktor risiko, sebelum
ada penyakit
Sekunder
• Early diagnosis and prompt treatment pada orang dengan
penyakit, kalau bisa penyakit diketahui dan ditangani sesegera
mungkin, sebelum ada komplikasi
Tersier
• Disability limitation sudah ada komplikasi, sebelum ada
kecacatan berat yang membatasi kemandirian pasien
• Rehabilitasi/rehabilitation sudah ada komplikasi, membantu
pasien untuk dapat beraktivitas maksimal, meningkatkan kualitas
hidup
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Promosi kesehatan
C. Diagnosis dini dan pengobatan yang sesuai
D. Pembatasan kecacatan
E. Rehabilitasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 50 tahun
• Datang ke dr untuk periksa payudara
• Ibu dan tante ps terkena Ca mammae
• Dokter menganjurkan mamografi

DIAGNOSIS >> LEVEL OF PREVENTION

Maka, tingkat pencegahan yang dilakukan


adalah

B. Perlindungan spesifik
KEYWORDS

• Laki-laki, 25 tahun
• Datang ke IGD post KLL dengan fraktur basis
cranii + DM
• Dokter IGD akan mengkonsulkan ps ke
spesialis BS, Anestesi dan Penyakit Dalam

DIAGNOSIS >> SISTEM RUJUKAN


JAWABAN

A/D. Split referral


PENJELASAN

RUJUKAN
• Upaya melimpahkan wewenang dan
tanggung jawab penanganan kasus
penyakit yang sedang ditangani oleh
seorang dokter kepada dokter lain yang
sesuai
PENJELASAN

Rujukan upaya kesehatan


perserorangan
• Rujukan kasus/pasien pasiennya
dirujuk untuk diperiksa di tempat
rujukan
• Rujukan spesimen/penunjang diagnostik
lainnya hanya spesimen yang dikirim,
spesimen diambil di faskes asal
• Rujukan pengetahuan mendatangkan
atau mengirim tenaga yang lebih kompeten
atau ahli untuk melakukan tindakan atau
pelayanan
PENJELASAN

Rujukan upaya kesehatan


masyarakat
• Rujukan sarana : berupa bantuan
laboratorium, peralatan fogging,
teknologi kesehatan
• Rujukan tenaga : dukungan ahli untuk
KLB, bencana, gangguan kamtibmas
• Rujukan operasional : bantuan obat,
vaksin, pangan saat bencana,
keracunan masal
PENJELASAN

Jenis Rujukan (antar-instansi)

HORIZONTAL rujukan
VERTIKAL rujukan antar antar fasilitas setingkat
fasilitas beda tingkat
fasilitas
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter >


Interval

Penyerahan wewenang dalam jangka waktu tertentu, perujuk tidak campur


tangan, contoh: dirujuk untuk kasus bedah mayor, major medical illness.
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter >


Collateral

Dirujuk untuk 1 atau beberapa permasalahan spesifik, bisa longterm misal


chronic glaucoma, atau short term seperti konseling masalah psikososial
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter >


Split
PENJELASAN

Rujukan Antar-Dokter >


Cross
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Collateral referral rujukan ke satu dokter,


namun masalah lain masih ditangani oleh dokter
yang merujuk
C. Interval referral rujukan ke satu dokter
dengan jangka waktu tertentu, dokter utama
tidak ikut merawat
E. Horizontal referral rujukan antar fasilitas
setingkat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 25 tahun
• Datang ke IGD post KLL dengan fraktur basis
cranii + DM
• Dokter IGD akan mengkonsulkan ps ke spesialis
BS, Anestesi dan Penyakit Dalam

DIAGNOSIS >> SISTEM RUJUKAN

Maka, metode rujukan yang terjadi adalah

A/D. Split referral


KEYWORDS

• Mayat perempuan ditemukan dipinggir sungai


• Mulut dan hidung berbuih, cadaveric spasm
(+)
• Lebam di wajah dan dada, washer woman
hand
• Uji diatom (+)

DIAGNOSIS >> TENGGELAM AIR TAWAR


JAWABAN

A. Fibrilasi ventrikel
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Penyebab Kematian

• Obstruksi jalan napas dan hilangnya surfaktan


alveolus
• Tenggelam: fase menahan napas inspirasi
involunter gasping untuk mencari udara
penurunan kesadaran hipoksia otak
kerusakan otak
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Penyebab Kematian

• Air hipotonik dan hiponatremik (air tawar) air


berpindah dari alveoli ke pembuluh darah, natrium
berpindah dari pembuluh darah ke alveoli
hemodilusi, hipervolemia, hiponatremia,
hiperkalemia, hemolisis fibrilasi ventrikel

• Air hipertonik (air laut) cairan berpindah dari


pembuluh darah ke alveoli, elektrolit berpindah dari
alveoli ke pembuluh darah edema paru,
hemokonsentrasi, hipovolemia, hipernatremia
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Autopsi

• Temuan asfiksia
• Berbusa di mulut dan hidung, terkadang juga di
saluran napas
• Massa paru bisa lebih berat atau normal jika terjadi
refleks cardiac arrest atau refleks vasovagal
• Permukaan paru seberti marbel dengan area
merah gelap karena alveoli kolaps
• Dapat ditemukan luka-luka postmortem karena
benturan setelah tenggelam terjadi
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Autopsi

• Benda asing di saluran napas, paru, lambung, dan


duodenum rumput, pasir, kerang, dll
• Maserasi kulit
• Wa he ma ki kulit berkeriput dan
pucat di ujung jari, telapak tangan, punggung
tangan, dan tumit
• Glove and stoking fashion pelepasan lapisan
keratin di tangan dan kaki
• Kuku dan rambut mudah terlepas setelah
beberapa hari
• Cutis anserine
PENJELASAN
KEYWORDS

Tenggelam: Pemeriksaan Penunjang

• Histopatologi organ melihat tanda hipoksia


kongesti dan pembengkakan endotel
• Pemeriksaan elektrolit: membandingkan darah
ventrikel kanan dengan kiri kurang spesifik
untuk tenggelam
• Toksikologi menentukan apakah ada
kandungan obat atau alkohol yang digunakan
sebelum tenggelam
• Diatom (ganggang) terkandung dalam air yang
masuk saat tenggelam, dapat diperiksa kuantitatif
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Hemokonsentrasi darah pada tenggelam


air laut
C. Spasme laring kurang spesifik
D. Tenggelam penyebab kematian
E. Edema paru pada tenggelam air laut
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Mayat perempuan ditemukan dipinggir sungai
• Mulut dan hidung berbuih, cadaveric spasm (+)
• Lebam di wajah dan dada, washer woman hand
• Uji diatom (+)

DIAGNOSIS >> TENGGELAM AIR TAWAR

Maka, mekanisme kematian adalah


A. Fibrilasi ventrikel
KEYWORDS

• Laki-laki, 35 tahun
• Mengalami luka tembak pada lengan kanan
• PF : luka masuk didapatkan kelim kesat dan
kelim lecet. Terdapat luka keluar

DIAGNOSIS >> LUKA TEMBAK


JAWABAN

E. >60cm
PENJELASAN
KEYWORDS

Luka Tembak

Jejas laras: Kelim lecet: Kelim kesat: usapan


cetakan laras di kehilangan kulit zat yang melekat
sekitar lubang ari yang pada anak peluru
pada luka mengelilingi (pelumas, jelaga,
tembak tempel lubang dan elemen mesiu)
pada tepi lubang
PENJELASAN
KEYWORDS

Luka Tembak

Kelim tato: butir- Kelim jelaga: Kelim api:


butir mesiu yang penampilan daerah hiperemi
tidak habis jelaga/asap atau jaringan
terbakar yang pada yang terbakar
tertanam pada permukaan kulit yang terletak
kulit di sekitar di sekitar lubang tepat di tepi
kelim lecet. luka tidak lubang luka
masuk
PENJELASAN
KEYWORDS

Luka Tembak Masuk

• Luka tembak tempel terdapat jejas laras


• Luka tembak sangat dekat (maksimal 15 cm)
terbentuk akibat anak peluru, mesiu, jelaga
dan panas/api kelim api
• Luka tembak dekat terbentuk akibat anak
peluru dan mesiu kelim jelaga (maksimal
30 cm), kelim tato (maksimal 60 cm)
• Luka tembak jauh (> 60 cm) terbentuk akibat
komponen anak peluru kelim kesat dan
kelim lecet
PENJELASAN

Luka Tembak Keluar

– Umumnya lebih besar daripada LTM akibat


deformitas anak peluru, dan ikutnya jaringan
tulang yang pecah keluar dari LTK.
– Bisa lebih kecil daripada LTM bila kecepatan
peluru sewaktu akan menembus keluar
berkurang atau adanya benda yang menekan
kulit pada tempat peluru akan keluar.
– Bentuk LTK tidak khas, tidak beraturan, dan
tidak ada kelim.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. <5cm
B. <15cm
C. <15-30cm
D. <30-60cm
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 35 tahun
• Mengalami luka tembak pada lengan kanan
• PF : luka masuk didapatkan kelim kesat dan
kelim lecet. Terdapat luka keluar

DIAGNOSIS >> LUKA TEMBAK

Maka, jarak tembak perkiraan yang sesuai


adalah

E. >60cm
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Mengintip pasangan suami istri yang sedang
berhubungan seksual
• Sudah beberapa kali melakukan hal tsb.
• Merasa terangsang dan dapat memenuhi
gairah seksualnya

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Voyeurisme
PENJELASAN

GANGGUAN PREFERENSI
SEKSUAL (PARAFILIA)

F65.X
PENJELASAN

GANGGUAN PREFERENSI
SEKSUAL (PARAFILIA)
• Frotteurisme : mendapatkan kepuasan seksual
dengan menggesekkan alat kelamin pada orang lain.

• Fetishisme: kepuasan seksual dengan mengandalkan


benda2 tertentu sebagai objek fantasi partner
seksual yang memakainya.

• Transvestisme fetishistik : kepuasan seksual dengan


memakai pakaian lawan jenis untuk menghayatinya
(riasan lengkap, rambut palsu).

Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

• Troilisme: preferensi seksual dengan lebih


dari satu pasangan di waktu yang sama.

• Pedofilia: preferensi seksual terhadap anak-


anak.

• Masokisme: preferensi seksual untuk menjadi


korban disiksa

• Sadisme: preferensi seksual untuk menjadi


pelaku yang menyiksa

Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

• Nekrofilia: preferensi seksual pada mayat.

• Voyeurisme: mengintip orang saat


telanjang atau saat sedang melakukan
hubungan seksual.

• Ekshibisionisme: memamerkan bagian tubuh


(contoh: alat kelamin) di tempat publik.

• Spektrofilia: preferensi seksual terhadap roh


halus

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


TATALAKSANA

• Non farmakologis: CBT, group therapy


• Farmakologis:
– Antidepresan (SSRI)
• Sertralin 150-200 mg/hari
• Fluoksetin 20-80 mg/hari
• Fluvoksamin 200-300 mg/hari
• Citalopram 20-80 mg/hari
• Paroksetin 20-60 mg/hari
– Antiandrogen untuk menurunkan libido
– Mood stabilizer
Sumber : Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Nerofilia tidak ada istilah ini, yang


benar nekrofilia (preferensi berhub.
seksual dengan mayat)
B. Ekshibisionisme terangsang bila
memamerkan alat kelaminnya
D. Nekrofilia preferensi berhub. seksual
dengan mayat
E. Frotteurisme terangsang bila
menggesekkan alat kelaminnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Mengintip pasangan suami istri yang sedang
berhubungan seksual
• Sudah beberapa kali melakukan hal tsb.
• Merasa terangsang dan dapat memenuhi
gairah seksualnya

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Voyeurisme
KEYWORDS

• Perempuan, 28 tahun
• Dibawa berobat oleh suaminya karena selalu
merasa gemuk setelah menikah
• Sangat suka makan, porsi sangat banyak,
kemudian merasa bersalah dan memuntahkan
makanannya
• PF : TB 160 cm, BB 42 kg

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Bulimia nervosa
PENJELASAN

ANOREKSIA NERVOSA
• Diet ketat yang mengakibatkan berat badan di bawah
batas normal
• Takut berat badan naik, meskipun badan sudah kurus
• Self-image buruk (menganggap diri gendut, meskipun
kurus)
• Pada wanita bisa menyebabkan amenorea dahulu
termasuk kriteria DSM-IV
• Terdapat dua tipe:
– Restriksi, yaitu mengurangi konsumsi makanan secara
ekstrem
– Purging, yaitu meningkatkan pengeluaran makanan dari
tubuh (muntah paksa, konsumsi laksatif)

Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

BULIMIA NERVOSA
– Perilaku membuang kalori (compensatory) setelah
episode makan yang berlebihan (binge eating /
compulsive eating) dengan cara:
– Purging (muntah paksa, laksatif, diuretik), atau
– Non-purging (olahraga berlebihan, puasa).
– Kondisi ini paling tidak selama 1 minggu setiap 3 bulan
– Berat badan pasien biasanya normal atau overweight.

Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN

BINGE EATING DISORDER


– Terjadi episode binge-eating berulang
– Setiap episode binge-eating disertai 3 atau lebih kondisi
berikut :
– Makan lebih cepat dari biasanya
– Makan sampai kenyang berlebihan
– Makan makanan dalam porsi besar dalam kondisi tidak lapar
– Makan sendirian karena merasa malu
– Merasa jijik, depresi, dan bersalah setelahnya
– Episode binge-eating terjadi rata-rata 1 minggu dalam 3
bulan

Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


PENJELASAN
TATALAKSANA

• Psikoterapi
– Terapi perilaku dan kognitif (CBT)
– Specialist supportive clinical management
(SSCM) bertujuan menjelaskan penyebab
dan bahaya dari kondisi pasien, supaya pasien
dapat melawan kondisinya
– Terapi keluarga mempersiapkan keluarga
untuk membantu pasien
• Koreksi abnormalitas metabolik
• Re-feeding perlahan-lahan (untuk mencegah
re-feeding syndrome) pada anoreksia
TATALAKSANA

American Psychiatric Association. Practice Guideline for the Treatment of Patients with Eating Disorders
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anoreksia nervosa tidak ada binge eating


B. Body dysmorphic disorder gangguan citra
diri, ditandai dengan pikiran obsesif mengenai
ketidakpuasan terhadap bentuk tubuh sendiri
C. Gangguan cemas menyeluruh
kewaspadaan berlebihan, ketegangan motorik,
hiperaktivitas otonom, mencemaskan masa
depan
E. Gangguan kepribadian ambang suasana
mood yang berubah-ubah secara cepat &
drastis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 28 tahun
• Dibawa berobat oleh suaminya karena selalu
merasa gemuk setelah menikah
• Sangat suka makan, porsi sangat banyak,
kemudian merasa bersalah dan
memuntahkan makanannya
• PF : TB 160 cm, BB 42 kg

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Bulimia nervosa
KEYWORDS
• Laki-laki, 30 tahun
• Sesak nafas sejak 30 menit yang lalu
• Keluhan berulang sebanyak 5x dalam 1 bulan
terakhir
• Sesak muncul jika memikirkan tentang hutang
yang menumpuk
• Dokter mengatakan tidak ada kelainan pada
saluran nafas

DIAGNOSIS >> GANGGUAN PANIK


JAWABAN

D. Medikamentosa yang dapat


diberikan pada pasien adalah
golongan SSRI
PENJELASAN

GANGGUAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5)
– Serangan panik berulang
– Setidaknya pada 1 serangan diikuti (selama > 1
bulan)
• Adanya kecemasan akan terjadi serangan panik lagi
• Ketakutan akan akibat dari serangan panic tersebut
• Perubahan perilaku terhadap trigger dari serangan
panik
– Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan adanya
riwayat penyakit medik atau pemakaian obat-obatan
– Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh penyakit mental
lainnya seperti OCD, fobia spesifik
PENJELASAN

SERANGAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5), apabila terdapat > 4 gejala :
– Palpitasi, berdebar-debar
– Berkeringat
– Gemetar
– Sesak napas, terasa tercekik
– Nyeri dada
– Mual, muntah, abdominal discomfort
– Pusing, lightheadness, serasa akan pingsan
– Ketakutan akan mati
– Parestesia
– Derealisasi atau depersonalisasi
PENJELASAN

AGORAFOBIA
Ketakutan berada sendirian
di tempat-tempat publik,
keramaian, atau tempat
terbuka

Penderita biasanya akan


menghindari keadaan-keadaan
yang bisa memicu terjadinya
kecemasan atau menjalaninya
dengan penuh tekanan
PENJELASAN

UPDATE
• Pada DSM-IV, gangguan panik (panic disorder)
dan agoraphobia dianggap suatu kondisi yang
saling berkaitan sehingga terdapat 2 kode
diagnosis
– Gangguan panik dengan agoraphobia
– Gangguan panik tanpa agorafobia
• Namun pada DSM-5 kedua kondisi tersebut sudah
dipisahkan dan berdiri sendiri
TATALAKSANA

– Non-farmakologi: CBT
– Farmakologi:
• SSRI: fluoxetine, citalopram,
praoxetine, fluvoxamine,
sertraline
• SNRI: venlafaxine
• Tatalaksana hingga 1 tahun
bebas serangan untuk mencegah
relaps
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kondisi pasien erat dengan pikiran mengenai masa


depan gangguan cemas menyeluruh
B. Kondisi pasien biasanya didasari dengan kelainan
struktural pada sistem respirasi salah, pada kasus
tidak ada kelainan organik
C. Tatalaksana utama pasien adalah dengan menjalani
exposure therapy untuk fobia spesifik
E. Kondisi pasien sesuai dengan diagnosis gangguan
cemas menyeluruh trias cemas, pikiran mengenai
masa depan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Sesak nafas sejak 30 menit yang lalu
• Keluhan berulang sebanyak 5x dalam 1 bulan terakhir
• Sesak muncul jika memikirkan tentang hutang yang
menumpuk
• Dokter mengatakan tidak ada kelainan pada saluran nafas

Maka, pernyataan yang sesuai adalah


DIAGNOSIS >> GANGGUAN PANIK

D. Medikamentosa yang dapat


diberikan pada pasien adalah
golongan SSRI
KEYWORDS

• Perempuan, 22 tahun
• Post partum 3 minggu
• 10 hari post partum pasien merasa sulit
tidur, mudah sedih, mudah marah, dan
menangis tanpa alasan
• Gejala menghilang secara perlahan

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Maternity blues
PENJELASAN

Gangguan jiwa pasca


persalinan
1. Postpartum blues / Baby blues syndrome /
Maternity blues
– Gejala depresi paling ringan
– Biasa dialami oleh perempuan setelah melahirkan
antara hari ke-7 hingga 14, yang terjadi untuk
sementara (umumnya < 2 minggu)
– Hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan
– Patofisiologinya terkait faktor hormonal

Sumber: PPDGJ
PENJELASAN

2. Depresi postpartum
– Gejala sama dengan gejala depresi (perasaan
sedih, hilangnya minat dan semangat beraktivitas,
malas mengurus anak, sulit tidur atau terlalu
banyak tidur, nafsu makan menurun, merasa tidak
mampu mengurus anak
– Umumnya >2 minggu
– Pada kasus berat, bisa disertai keinginan bunuh
diri
– Tatalaksana dengan antidepresan

Sumber: PPDGJ
PENJELASAN

3. Psikosis postpartum
– Bentuk paling berat, umumnya >2 minggu
– Disertai halusinasi dan waham (anaknya jelmaan
setan, makhluk aneh)
– Ada keinginan untuk membunuh anaknya
– Tatalaksana dengan antipsikotik dan pisahkan
sementara dari bayi pasien

Sumber: PPDGJ
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Blue baby syndrome gangguan sirkulasi


pada neonatus, b dalam penyakit ini artinya
adalah sianosis, disebabkan oleh cyanotic heart
disease, methemoglobinemia, dst. Istilah pada
kasus ini yang tepat seharusnya baby blues
syndrome
C. Depresi post-partum gejala depresi menetap
melebihi 2 minggu
D. Psikotik post-partum gejala psikotik (+)
E. Skizofrenia residual harus ada riw. gejala
psikotik (+), yang telah membaik dengan
pengobatan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 22 tahun
• Post partum 3 minggu
• 10 hari post partum pasien merasa sulit
tidur, mudah sedih, mudah marah, dan
menangis tanpa alasan
• Gejala menghilang secara perlahan

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Maternity blues
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 11 tahun


• Sering mengeluarkan suara aneh sambil
memukul bahu & mengedipkan mata berulang-
ulang
• Sudah dialami sejak usia 8 tahun
• Sekarang bertambah parah
• Keluhan hilang saat pasien tidur

DIAGNOSIS >> TOURETTE S SYNDROME


JAWABAN

E. Risperidone
PENJELASAN

TIC DISORDER

Tics adalah kedutan atau gerakan mendadak, atau suara yang


dilakukan berulang kali. Pasien dengan tic tidak dapat menghentikan
tubuhnya untuk tidak dapat melakukan hal tersebut.
PENJELASAN

TIC DISORDER
• T disorder/T Syndrome
– Minimal 2 motor tics (contoh : kedipan mata dan
kedutan kepala) DAN minimal 1 vocal tic (contoh:
suara mendeham atau suara ngorok)
– Durasi >1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease)
PENJELASAN

TIC DISORDER
• Provisional (transient) tic disorder
– 1 motor tic ATAU 1 vocal tic
– Durasi <1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease
PENJELASAN

TIC DISORDER
• Persistent (chronic) motor or vocal tic
disorder
– Minimal 1 motor tic ATAU 1 vocal tic
– Durasi >1 tahun
– Onset saat usia < 18 thn
– Tidak memiliki riw. penggunaan obat-obatan atau
kondisi medis lain (contoh: kejang, huntington
disease)
TATALAKSANA

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2701289/
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Donepezil untuk demensia alzheimer


B. Fluoxetine SSRI, untuk gangguan
depresi
C. Lithium Karbonat mood stabilizer,
untuk gangguan manik
D. Bromokriptin agonis dopamin, dapat
digunakan pada kasus SNM
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 11 tahun
• Sering mengeluarkan suara aneh sambil
memukul bahu & mengedipkan mata berulang-
ulang
• Sudah dialami sejak usia 8 tahun
• Sekarang bertambah parah
• Keluhan hilang saat pasien tidur

DIAGNOSIS >> TOURETTE S SYNDROME


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

E. Risperidone
KEYWORDS

• Anak perempuan, 5 tahun


• Sering marah & menangis bila ayah dan
ibunya berbincang atau makan bersama
• Langsung memeluk kaki ayahnya, mendorong
ibunya

DIAGNOSIS >> ELECTRA COMPLEX


JAWABAN

D. Fase phallic
PENJELASAN

Tahapan Psikoseksual menurut


Sigmund Freud
Terdiri dari 5 fase:
1. Fase oral
2. Fase anal
3. Fase phallic
4. Fase laten
5. Fase genital
PENJELASAN
PENJELASAN

• Fase Oral (Lahir – 18 bulan)


– Fase dimana kesenangan anak berfokus
pada kegiatan oral seperti menghisap.
– Menurut Freud, adanya konflik pada fase ini
akan menyebabkan individu mengalami
masalah ketergantungan/agresi seperti
berbicara kasar, mudah marah dsb,
menggigit kuku. Atau mengalami fiksasi oral
yang bermanifestasi sebagai kebiasaan
merokok, minum alkohol dsb.
PENJELASAN

• Fase Anal (18 bulan – 3 tahun)


– Fase dimana kesenangan anak berfokus
pada pengendalian dan eliminasi feses.
– Keberhasilan toilet training akan menimbulkan
kepribadian yang baik. Bila respon orang tua
tidak sesuai saat toilet training, dapat
memunculkan kepribadian yang berantakan,
jorok, atau justru sebaliknya malah terobsesi
dengan kebersihan atau keteraturan.
PENJELASAN

• Fase Phallic (3 tahun – 6 tahun)


– Fokus kesenangan berpindah ke area genital.
Menurut Freud, pada fase ini:
• Anak laki-laki menganggap ayahnya adalah saingan
dalam berebut kasih sayang (sexual attraction) ibu
(oediphus complex)
• Anak perempuan menganggap ibunya adalah saingan
dalam berebut kasih sayang (sexual attraction) ayah
(electra complex).
– Adanya fiksasi pada tahap ini akan memunculkan
sexual deviancies (overindulging ataupun
avoidance) dan bisa memunculkan kebingungan
terhadap identitas seksualnya.
PENJELASAN

• Fase Laten (6 tahun – pubertas)


– Represi dari dorongan seksual dan anak-anak
aktif berinteraksi serta bermain bersama
teman-teman seumuran yang umumnya
berjenis kelamin sama.
– Sangat jarang terjadi konflik pada fase ini

• Fase Genital (sejak pubertas)


– Fase terakhir. Dorongan seksual muncul
kembali. Fokus primer kesenangan berada
pada genital.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fase anal
B. Fase oral
C. Fase laten
E. Fase genital

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 5 tahun
• Sering marah & menangis bila ayah dan ibunya
berbincang atau makan bersama
• Langsung memeluk kaki ayahnya, mendorong
ibunya

DIAGNOSIS >> ELECTRA COMPLEX


Maka, kondisi pasien sesuai dengan
fase perkembangan

D. Fase phallic
KEYWORDS

• Laki-laki, 22 tahun
• Nyeri lutut kanan akibat terpelintir saat olahraga 3
minggu yang lalu
• Bengkak sudah membaik
• Nyeri sepanjang garis lutut sisi dalam, hilang timbul,
memberat saat berjongkok
• PF : efusi ringan, nyeri sisi medial lutut
• Pemeriksaan mendorong lutut ke arah medial, kaki
ditarik ke arah lateral (meniscus medial test)
nyeri yang sangat hebat

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Ruptur meniskus medial


PENJELASAN

CEDERA LUTUT
• Ruptur Ligamen
– Krusiatum
anterior
– Krusiatum
posterior
– Kolateral (medial
& lateral)
• Cedera Meniskus
– Medial
– Lateral
PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KRUSIATUM


ACL (Anterior Cruciate Ligament)
• Epidemiologi: tersering cedera akibat olahraga
– Unhappy/terrible triad: cedera pada ACL + lig.
kolateral medial + meniskus medial
• Klinis
– Keluhan: nyeri + instabilitas lutut, terasa seperti
keluar (feeling a “pop )
– PF: Anterior drawer test (+), Lachman Test (+)
– PP: Diagnosis definitif MRI
• Tatalaksana
– Konservatif (RICE)
– Operatif (pada unhappy triad atau atlet high-demand)
PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KRUSIATUM


PCL (Posterior Cruciate Ligament)
• Klinis:
– Keluhan: nyeri lutut belakang
– PF: Posterior drawer test (+), PCL sag test (+)
antalgic gait
– PP: Foto polos untuk menyingkirkan kemungkinan
fraktur.
– PP: Diagnosis definitif MRI
• Tatalaksana
– Konservatif (RICE)
– Operatif (pada cedera multi-ligamen)
PENJELASAN

Posterior drawer test


PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KOLATERAL


• Fungsi ligamen kolateral
stabilisasi lutut
– LCL (Lateral Collateral
Ligament) menahan varus
force di lutut
– MCL (Medial Collateral
Ligament) menahan valgus
Cedera LCL : varus
force di lutut
stress test (+)
– Gaya varus/valgus yang Cedera MCL: valgus
berlebihan akan mendicerai stress test (+)
ligamen kolateral tersebut
PENJELASAN

CEDERA LIGAMEN KOLATERAL

Tatalaksana:
• Fisioterapi
• Bedah
(cedera multi
ligamen)

Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2nd ed.


PENJELASAN

TRAUMA MENISKUS
• 2 tipe : acute tear (cedera akibat
olahraga) & age-related degeneration
• Klinis
– Anamnesis: nyeri lutut, terutama saat
pergerakan
– PF
• Look: efusi, bengkak
• Feel: nyeri tekan
• Move: gangguan ROM, nyeri saat
pergerakan. McMurray Test (+) ,
Apley Grind/Compression test (+)

Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2nd ed.


PENJELASAN
PENJELASAN

CEDERA MENISKUS
MCMURRAY TEST
Lesi Meniskus Medial Lesi Meniskus Lateral
Fleksi lutut, palpasi sisi Fleksi lutut, palpasi sisi lateral
medial lutut lutut
Tungkai bawah rotasi Tungkai bawah rotasi
eksternal, lutut diekstensikan internal, lutut diekstensikan

[arah gaya dari lateral, [arah gaya dari medial,


meregang meniskus medial] meregang meniskus lateral]

Terdapat “palpable pop atau bunyi klik = positif

Thompson JC. Netter's concise orthopaedic anatomy. 2nd ed.


TATALAKSANA

– P-R-I-C-E

– NSAID, manajemen nyeri


– Arthroscopic repair (simptomatik,
gagal terapi konservatif)
PENJELASAN

The Unhappy Triad


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ruptur meniskus lateral McMurray


lateral (+)
C. Ruptur ligamen kolateral lateral
varus stress test (+)
D. Ruptur ligamen krusiatum anterior
anterior drawer test (+), Lachman test (+)
E. Ruptur ligamen krusiatum posterior
posterior drawer test (+), sag sign (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 22 tahun
• Nyeri lutut kanan akibat terpelintir saat olahraga 3 minggu
yang lalu
• Bengkak sudah membaik
• Nyeri sepanjang garis lutut sisi dalam, hilang timbul,
memberat saat berjongkok
• PF : efusi ringan, nyeri sisi medial lutut
• Pemeriksaan mendorong lutut ke arah medial, kaki
ditarik ke arah lateral (meniscus medial test) nyeri
yang sangat hebat

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Ruptur meniskus medial


KEYWORDS

• Laki-laki, 23 tahun
• Nyeri dan bengkak pada pergelangan tangan
setelah terjatuh dari motor
• Posisi tangan kiri menumpu badan
• PF : pergelangan tangan bngkak, bentuk
menyerupai sekop taman

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Smith fracture
PENJELASAN

Colles Fracture Smith Fracture


• Fraktur distal radius, Displace • Fraktur distal radius, Displace
posterior, Angulasi dorsal anterior, Angulasi ventral/
• Jatuh dengan pergelangan palmar
tangan dalam ekstrensi • Jatuh dengan pergelangan
(dorsofleksi) Tangan dalam fleksi
(palmarfleksi)
• Gambaran dinner fork
appearance • Gambaran garden spade
appearance
PENJELASAN
PENJELASAN

FRAKTUR LAINNYA
PENJELASAN

MONTEGGIA GALEAZZI
TATALAKSANA

Tx Awal : IMOBILISASI pasca fraktur cukup dipasang


bidai
• Non-Surgical :
– PRINSIP : Jika posisi (alignment) baik pasang cast/gips
hingga setinggi bawah siku sampai tulang union (4-6
MINGGU)
– Jika alignment buruk re-align : REDUKSI Tertutup /
Terbuka (pembedahan) dilanjutkan dengan pemasangan
splint/cast. Pembedahan: dengan metal pins, screw and plate
• Tujuan : mengembalikan fungsi gerak normal
semaksimal mungkin.
• INGAT : selalu nilai terlebih dahulu ada tidaknya
kondisi emergensi berupa gangguan neurovaskular
distal.
https://orthoinfo.aaos.org/en
TATALAKSANA

Treatment of broken bones


follows one basic rule: the broken
pieces must be put back into
position and prevented from
moving out of place until they are
healed.

https://orthoinfo.aaos.org/en
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bennet's fracture fraktur pangkal 1st


metacarpal yang berlanjut ke sendi
carpometacarpal, biasanya disertai
subluksasi atau dislokasi sendi
carpometacarpal
B. Colles fracture gambaran dinner
fork, fraktur radius distal dengan
pergeseran fragmen bawah ke belakang
PILIHAN JAWABAN LAIN

D. Buckle's fracture Torus fracture,


fraktur inkomplit pada batang shaft tulang
panjang, bulging pada korteks. Biasa di
anak-anak, di metafisis distal radial
E. Madelung s deformity malformasi
pergelangan tangan dan tulangnya,
subluksasi atau dislokasi kongenital pada
distal ulna karena malformasi tulang,
fraktur pada distal radius dengan
pergeseran fragmen distal ke atas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 23 tahun
• Nyeri dan bengkak pada pergelangan tangan
setelah terjatuh dari motor
• Posisi tangan kiri menumpu badan
• PF : pergelangan tangan bngkak, bentuk
menyerupai sekop taman

Maka, diagnosis yang tepat adalah


C. Smith fracture
KEYWORDS

• Laki-laki, 35 tahun
• Luka pada paha kanan, sakit & bengkak
• Kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu
• PF dalam batas normal

DIAGNOSIS >> SINDROM KOMPARTEMEN

JAWABAN

A. Petechiae diffuse
PENJELASAN

Sindrom Kompartemen
• Kondisi dimana sirkulasi di
dalam suatu kompartemen
tertutup terancam gagal akibat
peningkatan tekanan
nekrosis otot, saraf, dan kulit
akibat pembengkakan
• Sequela sindrom
kompartemen yang tidak Kompartemen ekstremitas atas
tertangani jaringan otot dan (1) Kompartemen volar superficial, (2)

syaraf yang iskemik diganti


kompartemen volar profunda, (3)
kompartemen dorsal (4) mobile wad of Henry

dengan jaringan fibrosa


(brachioradialis dan extensor carpi radialis
longus & brevis)

(Volkmann contracture)
PENJELASAN

Sindrom Kompartemen
• Penyebab :
– Crush injuries
– Fraktur tertutup
– Prolonged external
compression
– Luka bakar
– Gigitan ular
– Injeksi obat/agen
sklerosis intra arteri Siklus iskemia – edema pada trauma

Diagnosis sindrom kompartemen berawal dari


high index of suspicious
PENJELASAN

Sindrom Kompartemen Akut


• Presentasi klinis
– Nyeri. Di luar proporsi yang wajar untuk cedera yang terjadi
(disproportionate pain to the magnitude of the injury) Dapat
refrakter terhadap pemberian analgesik, reduksi, ataupun
imobilisasi.
– Tempat paling umum = ekstremitas atas, ekstremitas bawah
– Gangguan sensorik, paresthesia, edema pada ekstremitas
distal
– Pemeriksaan fisik = ekstremitas tegang, bengkak, nyeri
saat pergerakan pasif.
– Pemeriksaan neurologi gangguan sensorik/motorik syaraf
yang melalui kompartemen tersebut
• Loss of two-point discrimination
• Konfirmasi diagnosis pengukuran tekanan jaringan
kompartemen (>20 – 30 mmHg di atas tekanan diastolik)
PENJELASAN
INGAT !! 5P
PENJELASAN

Pengukuran

• Wick catheter untuk mengukur tekanan kompartemen


TATALAKSANA

TATALAKSANA – FASIOTOMI
TATALAKSANA

INDIKASI FASIOTOMI
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pain out of proportion


C. Pulseless
D. Paraesthesia
E. Pallor

Pilihan jawaban diatas sudah tepat


mengenai tanda sindrom kompartemen
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 35 tahun
• Luka pada paha kanan, sakit & bengkak
• Kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu
• PF dalam batas normal

DIAGNOSIS >> SINDROM KOMPARTEMEN

Maka, tanda yang salah adalah

A. Petechiae diffuse
KEYWORDS
• Laki-laki, 30 tahun
• Kecelakaan tunggal
• PF : gelisah, TD 80/60, HR 134, RR 34, S 37
• Nyeri pinggul dan abdomen, terutama suprasimfisis,
VAS 7-8
• Hematom pada pinggul (+), distensi abdomen (+)
• Foto polos pelvis : fraktur

DIAGNOSIS >> FRAKTUR PELVIS


JAWABAN

C. 1500 – 2000 ml
PENJELASAN

ADVANCED TRAUMA LIFE


SUPPORT
• Pendekatan klinis untuk kasus trauma
• Primary Survey, bersamaan dengan resusitasi:
ABCDE
– Airway
• Cari tanda obstruksi (agitasi, stridor, distres napas, tak mampu
bicara, sianosis)
• Manajemen: proteksi servikal (neck collar), manajemen airway
(head-tilt & chin-lift atau jaw thrust; NPA; OPA). Airway definitif:
intubasi endotrakeal (diindikasikan pada dengan gangguan
proteksi airway: GCS 8, trauma jalan napas)
– Breathing
• Laju napas, gerakan dada, perkusi, auskultasi; cari tanda
obstruksi
• Manajemen: nasal cannula, simple mask, NRM, CPAP
Sumber: Fildes J, et al. Advanced Trauma Life Support Student Course Manual (9th edition), American College of Surgeons 2012.
PENJELASAN

ADVANCED TRAUMA LIFE


SUPPORT
– Circulation
• Cari tanda & gejala syok (pada pasien trauma syok dianggap
hemoragik sampai terbukti bukan). Early sign: takikardia,
takipnea, tekanan nadi sempit, CRT >2 detik, akral dingin. Late
sign: hipotensi, gangguan kesadaran, urine output turun
• Manejemen: monitor tanda vital, EKG, saturasi oksigen; atasi
perdarahan; resusitasi & pasang kateter urin sesuai indikasi.
– Disability
• Nilai GCS; GCS 13 – 15 = mild injury; GCS 9 - 12 = moderate
injury; GCS <9: severe injury
– Exposure
• Buka pakaian, lakukan penilaian cidera di seluruh tubuh, logroll
PENJELASAN

Klasifikasi Syok Hemoragik (ATLS)


PENJELASAN

Klasifikasi Syok Hemoragik


(ATLS)

• Class I
– Takikardi minimal atau tidak ada. Tanda vital
lain dalam batas normal
– Tidak perlu resusitasi cairan, mekanisme
kompensasi tubuh akan mengembalikan
volume darah dalam 24 jam. Contoh: pada
orang yang mendonorkan 1 kantong darah
• Class II
– Takikardi, takipnea, tekanan nadi
menyempit
Sumber: Fildes J, et al. Advanced Trauma Life Support Student Course Manual (9th edition), American College of Surgeons 2012.
PENJELASAN

Klasifikasi Syok Hemoragik


(ATLS)
• Class III
– Classic signs of inadequate perfusion: tekanan
sistolik turun drastis, takikardi (>120) dan
takipnea berat (30 40), perubahan status
mental
– Manajemen: prioritas hentikan perarahan,
resusitasi & transfusi sesuai klinis
• Class IV
– Immediately life threatening, tekanan sistol turun,
diastol tak terukur, takikardi >140, akral dingin,
urin output tidak ada
Sumber: Fildes J, et al. Advanced Trauma Life Support Student Course Manual (9th edition), American College of Surgeons 2012.
PENJELASAN

Major Areas of Internal


Hemorrhage
• Thorax
• Abdomen
• Long bones (tulang panjang, terutama
femur)
• Pelvis
• Retroperitoneum
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 500 – 750 ml
B. 750 – 1500 ml
D. 2000 – 2500 ml
E. >3000 ml
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Kecelakaan tunggal
• PF : gelisah, TD 80/60, HR 134, RR 34, S 37
• Nyeri pinggul dan abdomen, terutama suprasimfisis,
VAS 7-8
• Hematom pada pinggul (+), distensi abdomen (+)
• Foto polos pelvis : fraktur
DIAGNOSIS >> FRAKTUR PELVIS
Maka, perkiraan kehilangan darah yang terjadi
adalah sebesar
C. 1500 – 2000 ml
KEYWORDS
• Laki-laki, 33 tahun
• Pucat sejak 3 bulan, pusing & lemah
• Mata & tubuh menguning hilang timbul
• PF : TD 120/80, N 90, RR 16, S 36,6
• Konjungtiva pucat, sklera ikterik, splenomegali
• Lab : Hb 7, MCV 86, MCH 28. Darah menggumpal
pada suhu > 36oC

DIAGNOSIS >> WARM AUTOIMMUNE HEMOLYTIC


ANEMIA

JAWABAN

E. Kortikosteroid
PENJELASAN

ANEMIA HEMOLITIK AUTOIMUN

Anemia hemolitik
• Secara umum ditandai dengan anemia normositik
normokromik
• Retikulosit meningkat
• Dibagi menjadi: anemia hemolitik non-imun dan anemia
hemolitik imun
AIHA
• Merupakan anemia hemolitik yang disebabkan oleh
proses imun
• Dibagi menjadi: tipe hangat dan tipe dingin
PENJELASAN

AIHA
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang AIHA


Direct Coombs Test

• Untuk AIHA

Indirect Coombs Test


• Untuk mengecek
kecocokan darah
pendonor dan resipien

Toronto Notes 2015


PAPDI
TATALAKSANA

– Tipe Hangat Steroid


– Tipe Dingin Steroid kurang membantu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Transfusi washed PRC indikasi Hb < 7,


mengurangi kemungkinan reaksi sensitisasi
antigen
B. Preparat besi untuk kasus ADB
C. Transfusi PRC indikasi Hb < 7, lebih
antigenik dibandingkan washed PRC
D. Transfusi Tukar untuk kasus neonatal
jaundice
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Pucat sejak 3 bulan, pusing & lemah
• Mata & tubuh menguning hilang timbul
• PF : TD 120/80, N 90, RR 16, S 36,6
• Konjungtiva pucat, sklera ikterik, splenomegali
• Lab : Hb 7, MCV 86, MCH 28. Darah menggumpal pada suhu >
36oC

DIAGNOSIS >> WARM AUTOIMMUNE HEMOLYTIC ANEMIA


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

E. Kortikosteroid
KEYWORDS
• Perempuan, 25 tahun
• Sesak sejak 1 minggu, memberat 3 hari
• PF : TD 100/70, HR 100, RR 22, Suhu 36,8
• Konjungtiva pucat, kemerahan pada kedua pipi
• Kedua lapang paru vesikuler melemah, perkusi
redup
• Lab : Hb 8,9, WBC 4000, Trombosit 170.000, Ur 18,
Cr 0,67

DIAGNOSIS >> SYSTEMIC LUPUS


ERYTHEMATOSUS
JAWABAN

E. Malar rash
PENJELASAN

SYSTEMIC LUPUS
ERYTHEMATOSUS (SLE)
• Penyakit autoimun yang membentuk kompleks antigen-
antibodi dalam peredaran darah
• Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe III
• Kompleks antigen-antibodi dapat terdeposit pada berbagai
organ, menyebabkan kerusakan organ
• 4 tipe lupus:
– Systemic Lupus Erythematosus
– Cutaneous Lupus Erythematosus
– Drug-induced Lupus Erythematosus
– Neonatal Lupus Erythematosus
PENJELASAN

Klasifikasi SLE
PENJELASAN

Klasifikasi SLE
PENJELASAN

Mnemonic SLE
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis SLE


• Kriteria diagnosis SLE (tahun 1982)
mengharuskan setidaknya ada 4 dari 11
tanda dan gejala dari mnemonic SOAP
BRAIN MD ini masih digunakan di
UKMPPD

Nice to know
Kriteria terbaru (tahun 2018) harus memiliki
• Titer ANA minimal 1:80
• 10 poin dari 22 gejala yang masing-masing diberikan poin
PENJELASAN

Pemeriksaan Serologi SLE


Pemeriksaan Keterangan
Untuk screening, sensitivitas 95%
ANA (Anti nuclear antibody)
(paling sensitif)
Anti-dsDNA Sensitivitas 70%, spesifisitas tinggi
Anti-Sm (Smith) Sensitivitas 30-40%, paling spesifik
Anti-SSA (anti-Ro) / Anti-SSB (Sjögren (+) pada neonatal lupus dan Sjögren
Syndrome A/B) syndrome
Anti-histone (+) pada drug-induced lupus
(+) pada pasien SLE dengan
Anti-ribosomal P
kecenderungan manifestasi psikosis
Anti-RNP (+) pada SLE overlap scleroderma
(+) pada SLE overlap antiphospholipid
Anticardiolipin
antibody syndrome
Lupus anticoagulant
Direct Coomb s test Antibodi terhadap RBC
TATALAKSANA

SLE Ringan
• DMARDs
– Hidroksikluorokuin obat anti malaria
– MTX
• Dapat ditambah dengan kortikosteroid
dosis rendah agen farmakologi
utama SLE
• NSAIDs
TATALAKSANA

SLE Sedang
Terapi Induksi
MP IV 0,5-1 g/hari selama 3 hari diikuti oleh:
AZA (2 mg/kg/hari) atau MMF (2-3 g/hari) + Prednison (0,5-0,6 mg/kg/hari
selama 4-6 minggu lalu diturunkan bertahap)

Respon penuh Tidak respon

Respon
Terapi Pemeliharaan penuh Terapi Induksi
AZA (1-2 mg/kg/hari) atau MMF (1-2 MP IV 0,5-1 g selama 3 hari diikuti oleh:
g/hari) + Prednison (0,125 mg/kg/2 hari) CYC IV (0,5-0,75 g/m2/bulan x 7 dosis)

Respon Tidak
sebagian respon
Singkatan
• MP: Metilprednisolon
• AZA: Azathioprin Terapi Pemeliharaan • Rituximab
• MMF: Mycophenolate CYC IV • Inhibitor Calcineurin
(0,5-0,75 g/m2/3 bulan selama (Siklosporin)
Mofetil
1 tahun) • IVIg
• CYC: Siklofosfamid
TATALAKSANA

SLE Berat
Terapi Induksi
MP IV 0,5-1 g selama 3 hari diikuti oleh:
CYC IV (0,5-0,75 g/m2/bulan x 7 dosis)

Respon Tidak
Respon penuh
sebagian respon

Terapi Pemeliharaan Terapi Pemeliharaan • Rituximab


CYC IV • Inhibitor Calcineurin
AZA (1-2 mg/kg/hari) atau MMF (1-2 (Siklosporin)
(0,5-0,75 g/m2/3 bulan selama
g/hari) + Prednison (0,125 mg/kg/2 hari) • IVIg
1 tahun)

Singkatan
• MP: Metilprednisolon
• AZA: Azathioprin
• MMF: Mycophenolate Mofetil
• CYC: Siklofosfamid
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hiperemis tidak spesifik, suatu proses


vasodilatasi akibat inflamasi
B. Eritrasma infeksi kulit akibat bakteri
Corrynebacterium
C. Serositis radang selaput serosa, pada SLE
bermanifestasi sebagai pleuritis dan pericarditis
D. Discoid rash kemerahan pada kulit
berbentuk bulat (koin), umumnya muncul pada
batang tubuh atau ekstremitas
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 25 tahun
• Sesak sejak 1 minggu, memberat 3 hari
• PF : TD 100/70, HR 100, RR 22, Suhu 36,8
• Konjungtiva pucat, kemerahan pada kedua pipi
• Kedua lapang paru vesikuler melemah, perkusi redup
• Lab : Hb 8,9, WBC 4000, Trombosit 170.000, Ur 18, Cr 0,67

DIAGNOSIS >> SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS


Maka, sebutan yang tepat adalah

E. Malar rash
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 7 tahun


• Pucat dan lemas sejak 6 bulan, semakin memberat
• Mudah lelah, sering mimisan & gusi berdarah
• Tidak ada riwayat trauma
• PF : hematosplenomegali
• Lab : Hb 9 g/dL, leukosit 99.000 sel/uL, dan
trombosit 80.000 sel/uL

DIAGNOSIS >> LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT


(ALL)
JAWABAN

D. Preparat sumsum tulang


PENJELASAN

Leukemia
• Definisi: keganasan yang ditandai
dengan proliferasi sel hematopoietik
premordial
• Terdapat 4 jenis besar
– Acute myeloid leukemia (AML)
– Acute lymphoblastic leukemia (ALL)
– Chronic myeloid leukemia (CML)
– Chronic lymphocytic leukemia (CLL)
PENJELASAN

Leukemia
AML ALL CML CLL

Limfosit B Philadelphia
Ciri khas Auer rod Smudge cells
monoklonal chromosome

Usia Dewasa Anak-anak Tidak khas Tidak khas

Tidak
Aspirasi Sel blas >20%, Dominan seri
Limfoblas dominan, diperlukan,
sumsum myeloperoxidase granulosit, Dwarf
Myeloperoxidase - dominasi sel
tulang + megakaryocyte
limfosit
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia


• Manifestasi Klinis
– Anemia
– Lesi infiltratif berwarna biru-abu pada kulit
leukemia cutis
– Hipertrofi gingiva
– Gangguan perdarahan
– Nyeri kepala maupaun manifestasi
neurologis lainnya akibat
perdarahan/leukemic meningitis
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia

Leukemia cutis

Hiperplasia gingiva
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia


• Pemeriksaan penunjang
– Apusan darah tepi ditemukan sel blas
(sel myeloid imatur), ditemukan auer rod
– Darah lengkap Pancytopenia
– Aspirat sumsum tulang definitif,
• Sel blas >20% total sel
• Myeloperoxidase +
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia

Apusan darah tepi


Tanda panah gambaran auer rod
PENJELASAN
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

• Manifestasi Klinis
– Anemia
– Manifestasi perdarahan
– Hepatosplenomegali
– Limfadenopati yang tidak responsif
terhadap antibiotik
– Massa testikuler
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

• Pemeriksaan Penunjang
– Darah rutin
– Apusan darah tepi ditemukan sel
limfoblas tanpa auer rod
– Aspirasi sumsum tulang diagnostik
• Sel normal digantikan dengan limfoblas
• Myeloperoxidase -
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

Apusan darah tepi


Gambaran limfoblas tanpa auer rod
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

Aspirat Sumsum Tulang


Sel normal digantikan sel limfoblas
PENJELASAN
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia

• Manifestasi Klinis
– Rasa lelah
– Penurunan berat badan
– Nyeri perut LUQ
– Splenomegali
– Gout arthritis
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia

• Pemeriksaan Penunjang
– Darah rutin leukositosis, tidak ada trombositopenia
– Apusan darah tepi
• Basofilia absolut temuan universal
• Eosinofilia absolut 90% kasus
• gambaran myeloblas hingga neutrofil matur
• sel blas <2%
– Aspirasi sumsum tulang diagnostik
• Hiperplasia sel granulosit
• Megakariosit kecil dwarf megakaryocyte
– Genetik Kromosom Philadelphia (fusi gen BCR-ABL1)
• Translokasi lengan panjang kromosom 9 dan 22
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia

Apusan darah tepi


Basophilia, granulositosis dengan neutrofil matur dan imatur
PENJELASAN

Kromosom Filadelfia

Translokasi lengan pendek kromosom 9 dan 22


Kromosom Filadelfia adalah
kromosom yang memiliki gen BCR-ABL
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia


PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia

• Manifestasi Klinis
– 90% asimptomatik
– 10% mengalami gejala
• Penurunan berat badan
• Demam >2 minggu tanpa bukti infeksi
• Keringat malam
• Rasa lelah
– Limfadenopati tidak nyeri tekan
– Splenomegali
PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia


• Pemeriksaan Penunjang
– Darah rutin
• Limfositosis >5.000 sel/mm3
• Anemia
• Neutropenia
• thrombocytopenia
– Hipogammaglobulinemia
– Apusan darah tepi
• Limfositosis
• Smudge cell / basket cell limfosit yang rusak saat
pembuatan apusan
– Aspirasi sumsum tulang Tidak diperlukan pada CLL
• Limfosit >30% seluruh sel
PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia

Apusan Darah Tepi


Proliferasi limfosit dengan smudge cells
PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kultur darah tidak diperlukan, bukan


penyakit infeksi
B. PCR digunakan untuk membuktikan
kromosom filadelfia pada CML
C. Biopsi kelenjar dilakukan pada limfoma
E. CT scan abdomen dilakukan pada
limfoma non-hodgkin
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 7 tahun
• Pucat dan lemas sejak 6 bulan, semakin memberat
• Mudah lelah, sering mimisan & gusi berdarah
• Tidak ada riwayat trauma
• PF : hematosplenomegali
• Lab : Hb 9 g/dL, leukosit 99.000 sel/uL, dan
trombosit 80.000 sel/uL

DIAGNOSIS >> LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT


(ALL)
Maka, pemeriksaan penunjang yang tepat adalah

D. Preparat sumsum tulang


KEYWORDS
• Anak perempuan, 11 tahun
• Sering lemas, lesu, letih & sulit berkonsentrasi di
sekolah
• PF : HR 80, RR 24, Suhu 37. Organomegali (-)
• Lab : Hb 8, MCV 70, MCH 20
• Elektroforesis HbA2 10%, HbF 8%, index Mentzer
11

DIAGNOSIS >> THALASSEMIA BETA MINOR


JAWABAN

B. Iron chelating agent


PENJELASAN

Hemoglobin
• Hemoglobin terdiri atas heme dan 4 rantai
globin
• Jenis hemoglobin ditentukan dari kombinasi 4
rantai tersebut
– HbA1 2 + 2 (95-97% Hb pada orang dewasa)
– HbA2 2 + 2 (2-3% Hb orang dewasa)
– HbF 2 + 2 (1% Hb orang dewasa)

Perhatikan!!
Seluruh HbA (97-99% Hb orang dewasa) memiliki rantai alfa.
Kegagalan pembentukan rantai alfa total bersifat fatal!
PENJELASAN

Hemoglobin Manusia
PENJELASAN

Jenis-Jenis Hb Manusia
• Hb Embrio (HbE)
– Dibentuk dalam yolk sac
– Ditemukan pada embrio sampai usia 12 minggu
– Terdiri dari 2 rantai utama, yaitu rantai (analog dari rantai
) dan rantai (analog dari rantai , serta )
• Hb Fetal (HbF)
– Disintesis oleh hepar sejak usia gestasi 5 minggu sampai
beberapa bulan setelah kelahiran
– Terdiri dari 2 rantai dan 2 rantai
– Normalnya kadar HbF akan menghilang secara perlahan
tergantikan oleh Hb Adult/dewasa (HbA)
PENJELASAN

Jenis-Jenis Hb Manusia (2)


• Hb Adult/Dewasa (HbA)
– Disintesis di sumsum tulang
– Sebagian besar (95-97%) terdiri dari 2 rantai dan 2
rantai
– Sebagian kecil (2-3%) terdiri dari HbA1 dan HbA2
• Hb A1 Hb yang terbentuk selama proses
pematangan eritrosit. Terdiri dari 3 subfraksi A1a,
A1b, A1c
• HbA2 Hb yang muncul pada akhir masa fetus
sampai memasuki masa anak-anak. Terdiri dari 2
rantai dan 2 rantai

Sherwood. 7th Ed. 2010


PENJELASAN

Hemoglobin
• Karena pentingnya rantai alfa,
pembentukan rantai alfa dikawal oleh 4
lokus gen (pada kromosom 16)
• Rantai beta dikawal oleh 2 lokus gen
(pada kromosom 11)
PENJELASAN

Perubahan Kadar Hemoglobin

Sherwood. 7th Ed. 2010


PENJELASAN

Thalassemia
• Gangguan genetik pembentukan rantai Hb
(prekursor eritroid tidak mampu membentuk
protein globin) pola penurunan autosomal
resesif
• Terbagi menjadi 2 jenis secara umum
– Thalassemia gangguan pembentukan rantai
• Ada 4 subtipe
• Gangguan biasanya berupa delesi
– Thalassemia gangguan pembentukan rantai
• Ada 3 subtipe
• Gangguan dapat berupa ekspresi gen ( +) atau tidak
ada ekspresi gen ( 0)
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI
• Thalassemia menyebabkan Hemolisis
intrakorpuskular hemolisis yang disebabkan karena
kelainan struktur RBC
• Bedakan dengan hemolisis ekstrakorpuskular yang
disebabkan oleh faktor di luar RBC (misalnya antibodi
pada AIHA)
• Kurangnya sel darah merah menyebabkan terjadinya
hematopoiesis ekstramedulla pembentukan sel
darah merah di luar sum sum
– Hepar hepatomegali
– Tulang wajah Fascies Cooley
– Tulang panjang
PENJELASAN

Thalassemia α
• Subtipe
– Silent carrier ( -/ ) hanya kehilangan 1 lokus gen, pasien
asimptomatik karena produksi rantai masih cukup

– -thalassemia trait ( -/ -) kehilangan 2 lokus gen, disebut


juga thalassemia minor, anemia ringan, produksi rantai ,
dapat ditemukan Hb Barts (4 ) dalam kadar rendah

– HbH disease (--/ -) kehilangan 3 lokus gen, disebut juga


thalassemia intermedia, anemia berat, ikterus neonatorum (+),
hepatosplenomegali, produksi rantai , dikompensasi
dengan HbH (4 )

– Hidrops fetalis (--/--) delesi seluruh lokus gen, disebut juga


thalassemia mayor, Fatal, tidak ada produksi rantai
PENJELASAN

Thalassemia β
• Subtipe
– Thalassemia trait ( / + atau / 0)
disebut juga thalassemia minor, bisa
asimptomatik, tidak ditemukan
organomegali, anemia ringan, produksi
rantai , dikompensasi dengan HbF
(2 + 2 ) hingga 5%
• Mirip dengan anemia defisiensi besi
(dibedakan dengan indeks Mentzer)
– > 13 ADB
– < 13 Thalassemia
• Elektroforesis : ditemukan peningkatan
HbA2, HBF, atau keduanya
PENJELASAN

Thalassemia β
• Thalassemia intermedia ( +/ +) anemia,
tidak membutuhkan transfusi, produksi rantai
, dikompensasi dengan HbF hingga 50%

• Thalassemia mayor ( 0/ + atau 0/ 0)


disebut juga C le anemia, anemia berat,
butuh transfusi berkala, produksi rantai tidak
ada sama sekali, HbA1 0%, HbA2 5%, HbF
hingga 95%
PENJELASAN

Thalassemia β
minor intermedia mayor
Usia onset gejala - 2-4 tahun 6-12 bulan

Tidak ada/sangat Hb biasanya 7,5-11


Anemia Hb 3-5 g/dL
ringan g/dL

Pada awalnya tidak,


Kebutuhan
Tidak mulai dependen di Ya
transfusi
usia 30-40 th

Pucat, ikterus, urin


Hepatosplenomegali, seperti teh,
Manifestasi Klinis Mudah lelah
ikterus dapat terjadi hepatosplenomegali,
fascies Cooley
PENJELASAN

Thalassemia β

Fascies Cooley
PENJELASAN

Thalassemia β
• Pemeriksaan penunjang
– Apusan darah tepi
• Mikrositik
• Hipokrom
• Sel target (+)
– Elektroforesis Hb untuk penegakkan
diagnosis
PENJELASAN

Thalassemia β

Hapusan darah tepi thalassemia


Mikrositik, hipokrom, sel target (+)
TATALAKSANA

TATALAKSANA
TATALAKSANA: TRANSFUSI Agen kelasi besi diberikan
jika:
• Hb pre-transfusi: 8 g/dl;
target Hb: 12-13 g/dl • Ferritin serum>1.000 ng/ml
• Saturasi transferin>55%
Komplikasi dari tatalaksana:
• 10-20 kali transfusi PRC
• Hemokromatosis • Menerima transfusi darah
akibat transfusi berulang sebanyak 1 liter
• Komplikasi ini muncul
di akhir dekade 1 atau Jenis-jenis agen kelasi besi:
awal dekade 2
• Subkutan = Deferoksamin
• Iron overload terjadi di • Oral = Deferipron dan
jantung, liver, organ Deferasirox
endokrin, dan tulang
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kortikosteroid tidak tepat


C. Sulfas Ferosus memperberat iron overload
D. Asam Askorbat meningkatkan penyerapan
besi pada usus
E. Zinc tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 11 tahun
• Sering lemas, lesu, letih & sulit berkonsentrasi
di sekolah
• PF : HR 80, RR 24, Suhu 37. Organomegali (-)
• Lab : Hb 8, MCV 70, MCH 20
• Elektroforesis HbA2 10%, HbF 8%, index
Mentzer 11

DIAGNOSIS >> THALASSEMIA BETA MINOR


Maka, tatalaksana iron overload yang tepat
adalah

B. Iron chelating agent


KEYWORDS
• Perempuan, 21 tahun
• Perdarahan jalan lahir setelah melahirkan 2 hari
yang lalu di dukun beranak
• PF : kesadaran letargi, TD 80/60, HR 130, RR
28, Suhu 36,8
• Lab : Hb 6, trombosit 100.000, Bleeding Time 8
menit, APTT 50, PT 45, & peningkatan D-Dimer

DIAGNOSIS >> DIC


JAWABAN

A. Penyakit ini disebabkan karena


kurangnya produksi trombosit dari
sumsum tulang
PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
Penyebab Gejala dan Tanda

• Perdarahan segera
Robekan Jalan Lahir
• Bukti robekan jalan lahir (vagina hingga serviks)
Ruptur Uteri • Nyeri perut yang hebat

• Fundus tidak teraba


Inversio Uteri • Lumen vagina terisi massa
• Nyeri perut

Retensio Plasenta • Plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir
• Plasenta tidak lengkap
Sisa Plasenta
• Subinvolusi uterus
Atonia Uteri • Uterus tidak berkontraksi / lembek
• riwayat gangguan pembekuan darah sebelumnya,
Hemofilia / DIC
hasil lab menunjang gangguan koagulasi
Penyebab Terapi
• Penjahitan jalan lahir
Robekan Jalan Lahir • Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
Ruptur Uteri • Histerorrhaphy / Histerektomi

• Reposisi manual
Inversio Uteri
• Bila tidak berhasil, laparotomi atau histerektomi

• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid


• Peregangan tali pusat terkendali
Retensio Plasenta • Bila tidak berhasil, lakukan manual plasenta
• Bila tidak berhasil, lakukan histerektomi
• Berikan antibiotik profilaksis
• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Eksplorasi digital / aspirasi vakum manual / dilatasi
Sisa Plasenta
dan kuretase
• Berikan antibiotik profilaksis
Penyebab Terapi

• Masase uterus, pastikan plasenta lahir lengkap


• Infus oksitosin 20-40 IU dalam 1 L cairan kristaloid
• Bila oksitosin tidak tersedia, beri ergometrin 0,2 mg
IM
Atonia Uteri
• Bila perdarahan berlanjut berikan 1 g asam
traneksamat IV
• Bila tidak berhasil, kompresi bimanual
• Siap rujuk

• Tangani kehilangan darah


Hemofilia / DIC
• Berikan whole blood atau blood component
PENJELASAN

DISSEMINATED INTRAVASCULAR
COAGULATION (DIC)
• Nama lain consumptive coagulopathy, defibrination
syndrome
• Definisi Proses sistemik yang ditandai dengan
aktivasi berlebihan proses koagulasi dan fibrinolisis
dalam pembuluh darah
• Patogenesis
1. Paparan prokoagulan (didapat dari LPS bakteri, kanker,
trauma, dll)
2. Aktivasi kaskade koagulasi
3. Fibrinolisis menghasilkan fibrin degradation products
4. End-organ damage akibat hipoperfusi/perdarahan
PENJELASAN

DISSEMINATED INTRAVASCULAR
COAGULATION (DIC)
• Klasifikasi
– Akut (non-kompensata)
• Paparan prokoagulan masif dalam jangka pendek
• Menyebabkan diastesis perdarahan
• Kadar FDP tinggi FDP tidak dapat dimetabolisme
hepar
– Kronik (kompensata)
• Paparan prokoagulan sedikit namun jangka panjang
• Produksi platelet dapat menutupi penggunaan
platelet
• Kadar FDP normal
PENJELASAN

DISSEMINATED INTRAVASCULAR
COAGULATION (DIC)
• Manifestasi Klinis
– Akut
• Manifestasi perdarahan sering kali hingga
hipotensi
• Oliguria end-organ damage ke ginjal
• Ikterik end-organ damage ke hepar
• Dyspnea
• Syok
• Tromboemboli
– Kronik
• Sering asimptomatik
• Gangguan koagulasi
• Perdarahan GIT
PENJELASAN

DISSEMINATED INTRAVASCULAR
COAGULATION (DIC)
• Pemeriksaan Penunjang
Parameter Akut Kronik
Trombosit Menurun Tidak khas
PT Memanjang Normal
aPTT Memanjang Normal
Fibrinogen Menurun Normal/meningkat
Faktor V Menurun Normal
Faktor VIII Menurun Normal
Fibrin degradation
Meningkat Normal/meningkat
products
D-dimer Meningkat Meningkat
TATALAKSANA

Disseminated Intravascular
Coagulation
• Cari penyebab paparan prokoagulan
• Suportif pertahankan status hidrasi
• Transfusi trombosit
– Trombosit <50.000 dengan perddarahan masif
– Trombosit <10.000 tanpa perdarahan
• Transfusi faktor koagulasi
– Perdarahan masif dengan PT dan aPTT memanjang
– Perdarahan masif dengan fibrinogen <50 mg/dL
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Penyakit ini dapat disebabkan oleh kanker


C. Penyakit ini sering terjadi pada pasien hamil
dan pasien infeksi
D. Penyakit ini terjadi akibat hiperaktivitas
proses koagulasi dan fibrinolisis
E. Trombositopenia pada pasien ini akibat dari
koagulopati konsumptif

Pernyataan diatas sudah benar


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 21 tahun
• Perdarahan jalan lahir setelah melahirkan 2 hari yang
lalu di dukun beranak
• PF : kesadaran letargi, TD 80/60, HR 130, RR 28,
Suhu 36,8
• Lab : Hb 6, trombosit 100.000, Bleeding Time 8
menit, APTT 50, PT 45, & peningkatan D-Dimer

DIAGNOSIS >> DIC


Maka, pernyataan yang salah adalah
A. Penyakit ini disebabkan karena
kurangnya produksi trombosit dari
sumsum tulang
KEYWORDS

• Perempuan, 24 tahun
• 1 tahun tidak menstruasi
• Sudah menikah 3 tahun, aktif secara seksual, tidak
menggunakan kontrasepsi, belum memiliki anak
• Keluar cairan dari puting susu, pandangan
ganda, tumbuh rambut di wajah dan tubuh
• PF : BB 45 kg, TB 150 cm

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Prolaktinoma
PENJELASAN

HIPERPROLAKTINEMIA

• Prolaktin adalah hormon yang dipoduksi oleh


kelenjar hipofisis anterior, berfungsi dalam
perkembangan payudara selama hamil dan induksi
laktasi
• Sekresi secara pulsatil: meningkat saat tidur, stres,
hamil, trauma.
• Hiperprolaktinemia non puerperal sering berkaitan
dengan adenoma pituitari = prolaktinoma (40%
dari seluruh tumor pituitari).
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPERPROLAKTINEMIA

• Penyebab lain dapat berupa :


• Kondisi fisiologis seperti kehamilan
• Aktivitas berlebihan, riw operasi/trauma, gagal
ginjal, sirosis
• Hipotiroidisme
• Obat – obatan seperti antagonis reseptor
dopamin (phenothiazines, risperidone),
dopamine depleting agents (metildopa), lainnya
(isoniazid, TCA, verapamil, estrogen, anti-
androgen, kokain)
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

TANDA & GEJALA PROLAKTINOMA

1. Efek hiperprolaktinemia: Gangguan siklus


menstruasi, libido menurun, infertil akibat prolaktin
mensupresi GnRH
2. Galactorrhea akibat efek langsung prolaktin terhadap
epitel mammae.
3. Hypoestrogenism dyspareunia, osteopenia
4. Hypogonadism small testicles
5. Bila prolaktinoma terlalu masif, dapat menyebabkan
defisiensi hormon lain pada hipofisis (TSH, GH,
ACTH, GnRH)
6. Efek massa akibat makroprolaktinoma: nyeri
kepala, gangguan lapang pandang, neuropati
kranialis, hipopituitarisme, kejang, dll.
7. Pria: disfungsi seksual, ginekomastia.
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Jika menemukan kasus dengan kadar prolaktin meningkat


(hiperprolaktinemia)
• Terapi disesuaikan dengan penyebab :
• Hentikan obat pencetus hiperprolaktinemia jika
memungkinkan, misal obat agonis dopamin.
• Pasien dengan hiperprolaktinemia akibat hipotiroidisme:
berikan terapi hormon tiroid.
• Jika asimptomatik: observasi, tidak perlu medikasi. Jika
simptomatik bromokriptin mesilat.
• Prolaktinoma: operasi, radioterapi.
• Indikasi operasi:
• Intoleransi atau resisten terhadap obat.
• Gangguan lapang pandang persisten.
• Tumor kistik besar atau pendarahan.
PENJELASAN

GLANDULA HIPOFISIS
• = pituitari
• Terletak pada sella
turcica
• Terdiri atas 2 bagian
utama:
– Hipofisis anterior (6
hormon)
– Hipofisis posterior (2
hormon)
PENJELASAN

HIPOFISIS ANTERIOR
1. Growth Hormone (GH) = Somatotropin berfungsi
dalam meregulasi pertumbuhan badan (“somato =
badan)
2. Thyroid-stimulating Hormone (TSH) = Tirotropin
berfungsi menstimulasi sekresi hormon tiroid dan
pertumbuhan glandula tiroid
3. Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) =
adrenokortikotropin stimulasi sekresi kortisol,
pertumbuhan korteks adrenal
4. Follice-stimulating Hormone (FSH)
5. Luteinizing Hormone (LH)
6. Prolaktin = Laktotropin meningkatkan
pertumbuhan payudara dan produksi susu pada
wanita
PENJELASAN

HIPOFISIS POSTERIOR
• Oksitosin
– Menstimulasi kontraksi
otot polos uterus
– Menstimulasi ejeksi ASI
dari glandula mammae
• Antidiuretic Hormone
(ADH) = Vasopressin
– Konservasi H2O saat
pembentukan urin oleh
nefron ginjal (efek
antidiuretik)
– Kontraksi otot polos
arteriolar (efek “vessel
pressor”)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Amenore primer tidak pernah mengalami


haid
B. PCOS kista ovarium yang berhubungan
dengan resistensi insulin
C. Adenoma hipofisis tumor hipofisis, tidak
hanya mengenai prolaktin, tetapi juga hormon
lainnya
D. Addison disease penurunan kortisol
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 24 tahun
• 1 tahun tidak menstruasi
• Sudah menikah 3 tahun, aktif secara seksual, tidak
menggunakan kontrasepsi, belum memiliki anak
• Keluar cairan dari puting susu, pandangan
ganda, tumbuh rambut di wajah dan tubuh
• PF : BB 45 kg, TB 150 cm

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Prolaktinoma
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Lemas sejak 5 bulan
• Kulit menjadi gelap, penurunan BB, nyeri dan
pegal-pegal
• PF : kebotakan rambut ketiak dan pubis,
hiperpigmentasi mukosa oral & kulit telapak
tangan

DIAGNOSIS >> PENYAKIT ADDISON


JAWABAN

A. Autoimun dan inflamasi


PENJELASAN
KEYWORDS

PENYAKIT ADDISON

• Kondisi insufisiensi kelenjar adrenal akibat destruksi atau


disfungsi korteks adrenal yang menyebabkan gangguan
sekresi hormon glukokortikoid dan mineralokortikoid
• Penyebab paling sering: insufisiensi adrenokorteks autoimun
idiopatik dan Tuberkulosis kelenjar adrenal
• Etiologi :
• Idiopatik autoimun adrenalitis
• Addison’s disease kronis
• Chronic granulomatous disease
• Keganasan hematologi
• AIDS
• Addison’s disease akut
• Stress (infeksi, trauma, operasi)
• Perdarahan adrenal
PENJELASAN
KEYWORDS

PENYAKIT ADDISON

• Manifestasi klinis: kronik vs akut akut: krisis


adrenal
Manifestasi klinis kronik:
• Hiperpigmentasi kulit dan membran mukosa;
vitiligo
• Gejala umum: lemas, letih, nafsu makan , BB
• Gejala GIT: mual, muntah, diare
• Kepala terasa ringan + hipotensi
• Berkurangnya rambut pada ketiak dan pubis
(kehilangan hormon androgen yang diproduksi
kelenjar adrenal)
PENJELASAN
KEYWORDS

• Diagnosis
– Tes stimulasi ACTH :
• Serum kortisol rendah, plasma ACTH tinggi (insufisiensi
adrenal primer)
• Serum kortisol rendah, plasma ACTH rendah (insufisiensi
adrenal sekunder)
PENJELASAN

Kortisol rendah hipoglikemi, hipotensi, penurunan BB,


lemah.
PENJELASAN

Addisonian hyperpigmentation
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Kortikosteroid digunakan sebagai terapi


pengganti hormonal jangka panjang
• Hydrocortisone sodium succinate / phosphate (15 – 25
mg dibagi menjadi 2 – 3 dosis/hari) merupakan pilhan
utama untuk terapi pemeliharaan penyakit addison
• Atau Prednison (3 – 5 mg/hari)
• Atau Deksametason (0,5 mg.hari)
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Apabila terjadi serangan akut (krisis adrenal)


dapat diberikan :
• Rehidrasi: infus normal saline 1 L/jam
• Terapi replacement glukokortikoid dengan
hidrokortison 100 mg injeksi bolus dilanjutkan
dengan hidrokortison 100 – 200 mg/24 jam IV drip
• Glukokortikoid kerja lama (long acting) seperti
prednisolone atau metilprednisolone tidak dianjurkan.
• Intensive care monitoring dan koreksi metabolik
• Terapi replacement mineralokortikoid dengan
fludrocortisone 100 – 150 ug
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Keganasan
C. Tumor jinak
D. Infeksi bakteri
E. Infeksi virus

Pernyataan diatas bukan merupakan


etiologi tersering penyakit Addison
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Lemas sejak 5 bulan
• Kulit menjadi gelap, penurunan BB, nyeri dan
pegal-pegal
• PF : kebotakan rambut ketiak dan pubis,
hiperpigmentasi mukosa oral & kulit telapak
tangan

DIAGNOSIS >> PENYAKIT ADDISON


Maka, etiologi tersering yang tepat adalah

A. Autoimun dan inflamasi


KEYWORDS

• An. S, laki-laki, 5 tahun


• Penurunan kesadaran
• Muka dan kaki tampak bengkak sejak 2 bulan
• Sulit makan, tidak makan daging
• PF : konjungtiva merah pucat, rambut
kemerahan, tumbuh jarang, mudah dicabut,
abdomen membuncit, kelainan kulit di kaki
• Lab : GDS 43 mg/dL

DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA PADA GIZI


BURUK
JAWABAN

D. Bolus D10% 5cc/kg


PENJELASAN
KEYWORDS

GIZI BURUK
• Diagnosis dengan klinis dan/atau antropometris :
• Terlihat sangat kurus dan/atau edema; dan/atau
• BB/TB atau BB/PB <-3 SD
• Terdapat 3 klasifikasi anak gizi buruk
• Kwashiorkor
• Marasmus
• Marasmik-Kwashiorkor
PENJELASAN
KEYWORDS

MARASMUS
• Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus
kulit
• Wajah seperti orang tua, menyerupai kera (simian
facies)
• Cengeng, rewel
• Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada (seperti memakai celana longgar-
baggy pants)
• Perut umumnya cekung
• Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, a )
• Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
diare persisten
PENJELASAN
KEYWORDS

wajah seperti orang


tua (old man face,
simian facies
menyerupai kera)
kulit terlihat longgar
tulang rusuk tampak
terlihat jelas
kulit paha berkeriput
kulit di pantat
berkeriput (“baggy
pants”)

1047
PENJELASAN
KEYWORDS

Rambut hitam

Iga gambang

Tulang belakang Atrofi otot


menonjol
PENJELASAN

K a a b ( bagg a )
PENJELASAN

KWASHIORKOR
• Perubahan status mental: apatis & rewel
• Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa sakit, rontok
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Pembesaran hati

• EDEMA: Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting


edema
• Derajat edema:
• + Kedua punggung kaki
• ++ Tungkai & lengan bawah
• +++ Seluruh tubuh (wajah & perut)
PENJELASAN

KWASHIORKOR
• Otot mengecil (hipotrofi)
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg
meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
• Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut)
anemia dan diare
PENJELASAN
KEYWORDS

Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley.


PENJELASAN
KEYWORDS

Tampak ruam
Edema muka
rambut kemerahan, mudah
dicabut
kurang aktif, rewel/cengeng
pengurusan otot
Kelainan kulit berupa
bercak merah muda yg
meluas & berubah warna
menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas (crazy
pavement dermatosis)

1053
PENJELASAN

MARASMUS - KWASHIORKOR
• Merupakan campuran dari beberapa
manifestasi klinis Kwashiorkor dan Marasmus
dengan BB/TB-PB < - 3 SD disertai edema yang
tidak mencolok
TATALAKSANA
KEYWORDS

PRINSIP TATALAKSANA GIZI BURUK


TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA HIPOGLIKEMIA (GDS < 54


mg/dL)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bolus dextrose 40% 25mL + infus D5%


tidak tepat, D10% 5cc/kgBB (pasien tidak sadar)
B. Bolus dextrose 20% 25 mL + infus D5%
tidak tepat, D10% 5cc/kgBB (pasien tidak sadar)
C. Larutan gula 10% 50 mL bila pasien sadar
E. Larutan dextrose 20% 50cc tidak tepat,
D10% 5cc/kgBB (pasien tidak sadar)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• An. S, laki-laki, 5 tahun
• Penurunan kesadaran
• Muka dan kaki tampak bengkak sejak 2 bulan
• Sulit makan, tidak makan daging
• PF : konjungtiva merah pucat, rambut kemerahan,
tumbuh jarang, mudah dicabut, abdomen
membuncit, kelainan kulit di kaki
• Lab : GDS 43 mg/dL

DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA PADA GIZI BURUK


Maka, tatalaksana awal yang tepat adalah

D. Bolus D10% 5cc/kg


KEYWORDS
• Perempuan, 22 tahun
• Nyeri perut, mual, muntah, lemas, sulit konsentrasi,
kejang beberapa kali
• PF : kesadaran apatis, takikardi, hipertensi, suhu
afebris, NT (+) seluruh lapang abdomen
• Nyeri perut tidak membaik dengan morfin
• Urin berwarna sedikit gelap
• Lab : hiponatremia, transaminitis ringan, urin:
peningkatan porfobilinogen

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Acute intermittent
porphyria
PENJELASAN
KEYWORDS

PORFIRIA

• Sekumpulan penyakit metabolik herediter terkait


gangguan pada jalur sintesis heme
• Deposisi porfirin dalam tubuh bergejala
• Jarang, insidensi: 0.13 per year per million persons
• Tipe tersering: acute intermittent porphyria
• Defisiensi porphobilinogen deaminase (PBD)
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS

PORFIRIA

• Gejala 5P
• Abdominal Pain (tanpa nyeri tekan)
• Polyneuropathy & gejala neurologis lain
(kejang, paralysis)
• Psychiatric symptoms (ansietas, insomnia)
• Port wine-colored urine
• Precipitated by an exposure tersering obat
(inducers CYP450)
PENJELASAN
KEYWORDS

PORFIRIA

• PF
• Takikardi, hipertensi
• Neurologi: loss of tendon reflexes, paralysis, motor
stiffness
• Lab
• Hiponatremi
• Urin: porfobilinogen meningkat, uroporfiirin III
• Tatalaksana: infus heme (untuk serangan berat),
glukosa (untuk serangan ringan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Porphyria Cutanea Tarda disertai gejala


kutan (epidermolisis)
C. Protoporphyria subtipe porforia yang
ditandai dengan fotosensitivtas (lesi kulit apabila
terpapar sinar matahari)
D. Variegate porphyria lesi khas: hipertrikosis,
perubahan sklerodermoid
E. Hereditary coproporphyria gejala
neurovisceral, neurologi, neuropsikiatri
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 22 tahun
• Nyeri perut, mual, muntah, lemas, sulit konsentrasi,
kejang beberapa kali
• PF : kesadaran apatis, takikardi, hipertensi, suhu
afebris, NT (+) seluruh lapang abdomen
• Nyeri perut tidak membaik dengan morfin
• Urin berwarna sedikit gelap
• Lab : hiponatremia, transaminitis ringan, urin:
peningkatan porfobilinogen

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Acute intermittent
porphyria
KEYWORDS

• Perempuan, 23 tahun
• Letih, lemas, lunglai sejak 1 bulan
• Selalu mengkonsumsi kopi setiap pagi
• PF : konjungtiva anemis, kulit pucat, kuku
seperti sendok, papil lidah atrofi

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI BESI


JAWABAN

C. Kurangi konsumsi kopi,


perbanyak makan daging merah
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

• Anemia defisiensi
vitamin B12
• Anemia hemolitik
• Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
• Anemia hemoragik
• Anemia defisiensi
• Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
• Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
• Anemia penyakit
• Thalassemia • Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN
KEYWORDS

ANEMIA DEFISIENSI BESI

• Anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh


(depleted iron store) sehingga penyediaan besi untuk
eritropoesis berkurang, yang pada akhirnya pembentukan
hemoglobin berkurang
• Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh:
1. Rendahnya masukan besi (makanan banyak serat,
rendah vitamin C, rendah daging, banyak dairy
product, fitat/kafein)
2. Gangguan absorpsi (gastrektomi, colitis)
3. Kehilangan besi akibat perdarahan menahun
4. Kebutuhan besi meningkat (prematur, anak masa
pertumbuhan, kehamilan)
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - PENYEBAB :


Uterus: menstruasi, keganasan ginekologi, dan perdarahan
pervaginam kronis lainnya
Gastrointestinal: ankilostomiasis, ulkus peptikum, varises
esofagus, keganasan lambung, keganasan kolorektal, colitis,
Perdarahan
divertikulosis, hemoroid, dan lain-lain
Kronik
Renal: batu ginjal, keganasan ginjal, infeksi saluran kemih
Lain-lain: tuberculosis kronik, epitaksis berulang, good-
pasture syndrome, paroxysmal nocturnal hemoglobinuria,
anemia hemolitik, donor darah terlampau sering
Peningkatan Prematuritas, pertumbuhan, kehamilan, laktasi, terapi
kebutuhan zat eritropoietin
besi
Malabsorbsi Gluten enteropathy, paska gastrektomi, celiac disease

Pengurangan Gizi buruk, kurang makanan mengandung zat besi, vegetarian


asupan zat besi
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - GEJALA :


Iritabilitas, palpitasi, nyeri kepala, rasa sesak,
Non-spesifik kelemahan

Neuromuskuler Daya kerja otot skelet dan jantung lemah

Pendaftaran kuku
Kuku
Koilonikia
Atrofi papil lidah
Lidah
Kemerahan dan nyeri lidah

Gejala epitel Mulut Cheilitis angularis


Disfagia sideropenik
Hipofaring (Plummer-vinson dysphagia)
Esophageal web
Aklorhidria
Lambung
Gastritis
PENJELASAN

Anemia Defisiensi Besi - GEJALA :

Gangguan fungsi limfosit


Imunologis Gangguan fungsi fagosit

Pica
Lainnya Pagofagia (kebiasaan memakan es batu)
Gangguan menstruasi
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indikator Kelainan Metabolisme Besi :

Serum Iron Definisi: Kadar besi dalam serum darah


(SI) Pada ADB SI menurun

Definisi: Penyimpanan besi bebas oleh


makrofag yang berasal dari hasil destruksi
Feritin eritrosit
Pada ADB Feritin menurun (<12 ug/L)
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Indikator Kelainan Metabolisme Besi :
Definisi :
• Sebuah polipeptida yang mengikat besi bebas,
berfungsi sebagai alat transportasi besi
• Dapat mengikat 2 ion besi saat terjadi
Transferin ikatan, disebut sebagai transferin tersaturasi
Pada ADB
• Kadar transferin meningkat
• Saturasi transferin (persentase transferin
tersaturasi) menurun (<16%)
Total Iron Definisi : Total kapasitas kemampuan transferin
Binding mengikat zat besi dalam plasma
Capacity Pada ADB Fe plasma menurun TIBC
(TIBC) meningkat
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Oral
• Suplementasi besi elemental hingga 200 mg/hari
biasanya terbagi dalam 3-4 dosis
Nama Generik Sediaan Besi Elemental
Fero-sulfat (SF) 325 mg 65 mg

Fero-fumarat 325 mg 107 mg

Fero-glukonat 325 mg 39 mg

• Parenteral
• Digunakan pada pasien yang tidak bisa menoleransi
suplementasi besi oral

• Transfusi PRC
• Hb <7 g/dL, kehilangan darah >30%, syok
TATALAKSANA

MONITORING
• Hitung retikulosit
– meningkat dalam 5-10 hari sejak terapi dan
merupakan respon pertama tubuh terhadap
suplementasi besi

• Hemoglobin dan Hematokrit


– kembali normal dalam 2 bulan, mulai meningkat pada
minggu ke-2, dimonitor setiap minggu hingga
normal, kemudian setiap 3 bulan selama 1 tahun

• Profil Besi
– Kembali normal dalam 4-5 bulan, dimonitor setiap
bulan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ganti kopi dengan teh, makan banyak daging


merah teh juga mengandung kafein,
menghambat penyerapan besi
B. Hindari minum kopi, perbanyak makan nasi
kurang tepat, nasi banyak mengandung
karbohidrat (glukosa) bukan zat besi
D. Pantang makan daging merah terbalik,
seharusnya meningkatkan konsumsi daging
merah
E. Campur kopi dengan susu, makan banyak
daging merah kopi (mengandung kafein) perlu
dihindari
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 23 tahun
• Letih, lemas, lunglai sejak 1 bulan
• Selalu mengkonsumsi kopi setiap pagi
• PF : konjungtiva anemis, kulit pucat, kuku seperti
sendok, papil lidah atrofi

DIAGNOSIS >> ANEMIA DEFISIENSI BESI


Maka, edukasi yang tepat adalah

C. Kurangi konsumsi kopi,


perbanyak makan daging merah
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Batuk berdahak kemerahan seperti jelly, demam,
sesak
• TD 100/60, HR 90x/menit, RR 26x/menit, suhu 38,2
C
• PF : ronkhi basah halus (+/-)

DIAGNOSIS >> PNEUMONIA


JAWABAN

C. Klebsiella pneumoniae
PENJELASAN

Pneumonia
Peradangan parenkim paru akibat
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
• Pneumonia komunitas Gram (+) Streptococcus
pneumoniae
• Pneumonia nosokomial Gram (-) Klebsiella pneumonia,
Pseudomonas aeruginosa
• Pneumonia atipik Chlamydia, Legionella, Mycoplasma
• Pneumonia aspirasi bakteri anaerob

Bedakan dengan pneumonitis!!


Peradangan parenkim paru akibat substansi non-
mikroorganisme (radiasi, bahan kimia, obat-obatan)
PENJELASAN

Identifikasi Warna Sputum


• Streptococcus pneumoniae rust colored
sputum
• Pseudomonas, Haemophilus, pneumokokus
sputum hijau
• Klebsiella red currant jelly sputum
• Bakteri anaerob sputum bau busuk

Rust colored sputum Green sputum Red currant jelly sputum


PENJELASAN

Kriteria Diagnosis
Foto toraks infiltrat baru atau infiltrat progresif
dengan 2 gejala atau lebih
Batuk-batuk bertambah
Perubahan karakteristik dahak purulen
Suhu tubuh > 38C / riwayat demam
Ditemukan tanda konsolidasi, suara napas bronkial,
dan ronkhi
Leukositosis (> 10.000) atau leukopenia (< 4.500)

Sumber: PDPI
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Kriteria
Rawat Inap
Apabila skor CURB-65 >1
atau skor CRB-65 1
TATALAKSANA

Tatalaksana pneumonia dibagi berdasarkan


Pasien rawat jalan
• Tanpa faktor modifikasi
• Dengan faktor modifikasi (komorbid*,
penggunaan antibiotik dalam 3 bulan terakhir)
Pasien rawat inap non-ICU
Pasien rawat inap ICU
Curiga infeksi Pseudomonas atau MRSA

*Komorbid : CHF, PPOK, CKD, gangguan liver, DM, kanker,


asplenia, imunosupresi
TATALAKSANA

Harrison Internal Medicine 18th


TATALAKSANA

Harrison Internal Medicine 18th


TATALAKSANA

Harrison Internal Medicine 18th


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. S. pneumoniae rust colored sputum


(seperti karat)
B. H. influenza kehijauan
D. P. aeruginosa kehijauan
E. P. jirovecii sering terjadi pada pasien
imunokompromais (mis: HIV)

Sebetulnya tidak semudah itu menentukan etiologi hanya


berdasarkan warna sputum, namun kekhasan ini sering diujikan
pada soal
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki-laki, 55 tahun
• Batuk berdahak kemerahan seperti jelly, demam,
sesak
• TD 100/60, HR 90x/menit, RR 26x/menit, suhu 38,2 C
• PF : ronkhi basah halus (+/-)

DIAGNOSIS >> PNEUMONIA


Maka, kemungkinan etiologi pada kasus ini adalah

C. Klebsiella pneumoniae
KEYWORDS

• Laki-laki, 58 tahun
• Sering keluar darah dari hidung, sakit kepala,
pandangan ganda
• PF : massa r. fossa rosenmuller, limfadenopati
coli

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Karsinoma nasofaring
PENJELASAN

Kanker Nasofaring
Paling sering disebabkan
karena infeksi Ebstein-
barr virus (EBV)
Gejalanya biasa asimptomatik
sampai tumor membesar dan
menganggu struktur
disekitarnya

• Hidung mimisan, obstruksi, rhinorrhea


• Telinga tinnitus, penurunan pendengaran
• Leher edema, limfadenopati
• SSP nerve palsy (diplopia), headache
PENJELASAN

Kanker Nasofaring
Pemeriksaan fisik
• Pembesaran KGB colli
• Biasanya tidak nyeri
• Bilateral
• Gangguan saraf kranial
(25% kasus)
• Nasofaringoskopi
tampak massa di daerah
nasofaring (paling sering
pada fossa Rosenmuller)
PENJELASAN
PENJELASAN

Staging Kanker Nasofaring


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Epistaksis anterior merupakan gejala,


bukan diagnosis
B. Epistaksis posterior merupakan gejala,
bukan diagnosis
C. Tumor nasi didapatkan massa pada cavum
nasi
E. Polip nasi massa bertangkai dan mengkilat
pada cavum nasi
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki-laki, 58 tahun
• Sering keluar darah dari hidung, sakit kepala,
pandangan ganda
• PF : massa r. fossa rosenmuller, limfadenopati coli

Maka, diagnosis kasus ini adalah

D. Karsinoma nasofaring
KEYWORDS

• Laki-laki, 27 tahun
• Mual muntah hebat, nyeri perut kanan atas
• TB on OAT FR
• TD 140/90, HR 90x/menit, RR 22x/menit
• PF : sklera ikterik

DIAGNOSIS >> DRUG INDUCED LIVER INJURY (DILI)

JAWABAN

C. Rifampisin, Pirazinamid,
Isoniazid
PENJELASAN

Drug Induced Liver Injury


Gangguan fungsi hepar akibat obat
hepatotoksik
• Salah satu penyebab tersering adalah OAT RHZ
(Z paling hepatotoksik)
• Singkirkan dahulu kemungkinan lain penyebab
gangguan fungsi hepar sebelum menegakkan
diagnosis DILI e.c. OAT

BPNB TB 2014
PENJELASAN

BPNB TB 2014
PENJELASAN

BPNB TB 2014
PENJELASAN

BPNB TB 2014
PENJELASAN

Ringkasan
• Stop dulu RHZ, lanjutkan E+S sambil menunggu
hasil fungsi hati
• Gunakan regimen E-S-FQ (18-24 bln) bila
• TB berat bila OAT dihentikan (walau
sementara) lebih besar kerugiannya
• Tidak dapat dilakukan tes fungsi hati
• Ggn. Fx hati berat, R-H tidak dapat ditoleransi
• Intoleransi R 2HES/10HE
• Intoleransi H 6-9 RZE
• Intoleransi Z bila stop sebelum pasien selesai
pengobatan tahap awal 9RH

BPNB TB 2014
TATALAKSANA

Efek Samping OAT

Pedoman TB nasional 2014


TATALAKSANA

Pedoman TB nasional 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. RSE Streptomisin dan Etambutol aman


B. HSE Streptomisin dan Etambutol aman
C. RZS Streptomisin aman
D. RHE Etambutol aman
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki-laki, 27 tahun
• Mual muntah hebat, nyeri perut kanan atas
• TB on OAT FR
• TD 140/90, HR 90x/menit, RR 22x/menit
• PF : sklera ikterik

DIAGNOSIS >> DRUG INDUCED LIVER INJURY (DILI)


Maka, obat yang menimbulkan keluhan adalah

C. Rifampisin, Pirazinamid,
Isoniazid
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Nyeri dada kiri, sesak napas sejak 1 jam lalu
• TD 120/70, HR 90x/menit, RR 30x/menit
• TB 175 cm, BB 45 kg
• PF : gerakan dada kiri tertinggal, perkusi hipersonor,
suara napas menurun

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Pneumotoraks primer
PENJELASAN

Pneumothorax
Terjadi akibat
penumpukan
udara/gas di dalam
kavum pleura
menghambat ekspansi
paru-paru
PENJELASAN

Pleural line

Area hiperlusen avaskular


PENJELASAN

Klasifikasi berdasarkan
etiologi
• Pneumotoraks spontan
Primer tidak didasari dengan penyakit paru
Bleb atau bulla yang pecah (sering pada pria berpostur tinggi
kurus usia 20-40 tahun)
Sekunder komplikasi dari penyakit paru
PPOK, asma, TB
Katamenial berhubungan dengan siklus menstruasi

• Pneumotoraks traumatik
Akibat cedera traumatik pada dada (tajam dan tumpul)
atau akibat tindakan medis (iatrogenik)
PENJELASAN

Closed pneumotoraks Open pneumotoraks


Pleura visceral robek Dinding dada dan pleura parietal
udara inspirasi masuk ke robek terdapat hubungan
antara kavum pleura dengan
kavum pleura udara luar
Apabila lubang >2/3 diameter
trakea, udara cenderung lewat
Udara menumpuk dalam lubang dibanding traktus
rongga pleura respiratorius yang seharusnya
Inspirasi: tekanan rongga
dada turun, udara masuk
Mendorong organ sekitar ke kavum pleura lewat lubang
arah kontralateral kolaps paru ipsilateral
Ekspirasi: tekanan rongga
dada meningkat, udara dari
Tension/ventil kavum pleura keluar lewat
pneumotoraks lubang
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA

Urgent needle decompression di linea midklavikularis ICS 2,


dilanjutkan dengan pemasangan WSD
TATALAKSANA

Water Sealed Drainage (WSD)


• Indikasi
• Pneumothoraks
• Hemothoraks
• Efusi pleura masif
• Empyema
• Cylothoraks
• Post torakotomi
• Kontraindikasi
• Menempelnya paru pada
dinding dada seluruh
hemithoraks
• Giant bullae Pus hasil evakuasi WSD pada pasien
empyema thoracis
• Risiko perdarahan
Sumber: Manual Pemasangan WSD. UI. 2011
TATALAKSANA

Pemasangan WSD
• ICS V (dekat papilla mammae) di
anterior linea midaksilaris pada
hemitoraks yang terkena

• Jangan memasang di ICS II


midklavikula karena menimbulkan
nyeri, scarring, dan perdarahan
akibat cedera m. pectoralis

ATLS, 9th edition


TATALAKSANA

Kapan dicabut?
• Sedini mungkin (24-72 jam), namun bisa lebih lama bila
masih ada produksi, atau fistel bronkopleura belum
menutup
• Indikasi pencabutan bila kondisi intrapleura sudah
fisiologis :
• Paru sudah mengembang (klinis + radiologis)
• Produksi maks < 100 cc (dewasa) atau 25-50 cc
(anak > 6 th)
• Tidak ada gelembung udara (~tidak ada fistel
bronkopleura)
• Selang tidak tersumbat undulasi masih ada
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pneumotoraks sekunder komplikasi dari


penyakit paru yang dialami sebelumnya (TB,
PPOK)
C. Pneumotoraks katamenial berkaitan
dengan siklus menstruasi, diperkirakan ada
hubungannya dengan endometriosis
D. Pneumotoraks ventil vital sign menurun,
deviasi trakea (+)
E. Pneumotoraks iatrogenic akibat tindakan
medis diagnostic maupun terapeutik
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Laki-laki, 32 tahun
• Nyeri dada kiri, sesak napas sejak 1 jam lalu
• TD 120/70, HR 90x/menit, RR 30x/menit
• TB 175 cm, BB 45 kg
• PF : gerakan dada kiri tertinggal, perkusi hipersonor,
suara napas menurun

Maka, diagnosis kasus ini adalah

A. Pneumotoraks primer
KEYWORDS

• Bayi lahir usia 38 minggu secara SC


• Sesak sejak 4 jam post-partum
• RR 70x/menit, napas cuping hidung (+), retraksi
subcostal (+)

DIAGNOSIS >> TRANSIENT TACHYPNEA OF


NEWBORN
JAWABAN

B. Fisura paru prominen


disertai hiperinflasi
PENJELASAN

Penyebab sesak pada


Neonatus (TRACHEA)
PENJELASAN http://pedsinreview.aappublications.org/content/29/11/e59

Transient Tachypnea of
Newborn (TTN)
Sesak akibat retensi
cairan dalam paru

• Biasanya membaik dalam 72


jam pasca lahir
• FR tersering SC elektif
• Pada SC, bayi tidak melewati
jalan lahir ibu yang sempit,
padahal jalan lahir berfungsi
untuk MEMERAS cairan
keluar dari paru
PENJELASAN

Transient Tachypnea of
Newborn (TTN)

Gambar A. Gambaran khas pada TTN, yaitu fisura horisontal tampak


prominen akibat retensi cairan intrapulmonal, sehingga MEWARNAI fisura
tersebut (panah putih)
Gambar B. Neonatus yang sama, 24 jam kemudian, telah mengalami perbaikan
PENJELASAN

Meconium Aspiration
Syndrome (MAS)
Aspirasi mekonium saat janin
masih di dalam kandungan
Gejala
• Tanda postmaturitas
• KMK, kuku panjang, kulit terkelupas,
pewarnaan kuning-hijau pada kulit
• Adanya mekonium pada ketuban
• Obstruksi jalan napas
• Gasping, apnoe, sianosis
• Distress napas
• Takipnoe, napas cuping hidung,
retraksi dada, sianosis
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
• DPL dan septic workup singkirkan infeksi
• AGD Hipoksemia, alkalosis/ asidosis respiratorik
• Foto toraks Hiperinflasi, diafragma mendatar, infiltrat kasar/
bercak ireguler, pneumotoraks, pneumomediastinum

Tatalaksana
• Nilai konsistensi mekoneum • Koreksi gangguan metabolik
• Bila ketuban bercampur • Pemantauan saturasi oksigen
mekonium; nilai keadaan bayi • Awasi tanda obstruksi napas
• Bugar: perawatan rutin tanpa
• Awasi hipoksemia
memandang konsistensi
mekoneum • Ventilasi mekanik PaCO2
• Distress: laringoskopi direk >60mmHg atau PaO2 <
dan pengisapan intratrakeal 50mmHg
• Hindari VTP sampai
pengisapan trakea selesai
PENJELASAN

Hyaline
Membrane
Disease (HMD)
PENJELASAN

X-ray Thorax Ground glass appearance


PENJELASAN
PENJELASAN

Neonatal Sepsis
Generalized bacterial infection + positive blood culture
within the first month of life
Gejala
• Letargi/iritabel
• Hipotonia
• Demam/hipotermia
• Respiratory distress
• Sulit menyusu
• Petechiae, purpura
• Unexplained jaundice
PENJELASAN

Neonatal Sepsis

Pemeriksaan Penunjang Tatalaksana


• Kultur darah, CRP, I/T • Antibiotik empiris
rasio (Ampisilin + Gentamisin)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ground glass appearance pada HMD/RDS


C. Kavitas paru dengan air fluid level abses
paru
D. Atelektasis dengan area emfisematous
BPD (bronkopulmoner dysplasia)
E. Ellis damoiseau appearance efusi pleura
KESIMPULAN

Jadi, apabila menemukan kasus


• Bayi lahir usia 38 minggu secara SC
• Sesak sejak 4 jam post-partum
• RR 70x/menit, napas cuping hidung (+), retraksi
subcostal (+)
DIAGNOSIS >> TRANSIENT TACHYPNEA OF
NEWBORN
Maka, gambaran rontgen pada kasus ini adalah

B. Fisura paru prominen


disertai hiperinflasi
KEYWORDS

• Laki-laki, 68 tahun
• Sering batuk-batuk dan sesak napas
• Riwayat merokok (+) FR
• Spirometri FEV1/FVC < 70%, FEV1 post
bronkodilator 60%

DIAGNOSIS >> PPOK

JAWABAN

B. Sedang
PENJELASAN

Penyakit Paru Obstruktif


Kronis (PPOK)
Hambatan aliran udara di saluran nafas yang
bersifat progresif non-reversibel atau reversibel
parsial
• Gabungan antara obstruksi saluran napas kecil &
kerusakan parenkim chronic airflow limitation
• Faktor resiko: asap rokok, polusi udara, stress
oksidatif, genetik, tumbuh kembang paru, sosial
ekonomi

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PENJELASAN

PPOK PDPI 2003


PENJELASAN

PPOK PDPI 2003


PENJELASAN

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PENJELASAN

X-ray toraks PPOK


• Hiperinflasi/Hiperlusen
• Diafragma mendatar
• Corakan bronkovaskuler
meningkat
• Jantung pendulum
PENJELASAN

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PENJELASAN

Spirometri
• Digunakan untuk diagnosis dan menentukan tingkat
keparahan obstruksi jalan nafas (prognosis)
• TIDAK BOLEH dilakukan dalam keadaan akut

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


TATALAKSANA

Eksaserbasi Akut PPOK


1. Oksigen (bila tersedia)
2. Bronkodilator
• Pada kondisi eksaserbasi, dosis dan atau frekuensi bronkodilator
kerja pendek ditingkatkan dan dikombinasikan dengan antikolinergik.
• Bronkodilator yang disarankan adalah dalam sediaan inhalasi. Jika
tidak tersedia, obat dapat diberikan secara injeksi, subkutan,
intravena atau perdrip, misalnya:
• Adrenalin 0, 3 mg subkutan, digunakan dengan hati-hati
• Aminofilin bolus 5 mg/kgBB (dengan pengenceran) harus
perlahan (10 menit) utk menghindari efek samping.dilanjutkan
dengan perdrip 0,5-0,8 mg/kgBB/jam.
3. Kortikosteroid : diberikan dalam dosis 30 mg/hari diberikan maksimal
selama 2 minggu. Pemberian selama 2 minggu tidak perlu tapering off.
4. Antibiotik yang tersedia di Puskesmas

PPOK PDPI 2003


TATALAKSANA

GOLD Pocket Guideline of COPD 2019


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ringan FEV1 > 80%


C. Berat 30% < FEV1 < 50%
D. Sangat berat FEV 1 < 30%
E. Mengancam jiwa derajat terberat dari
serangan/eksaserbasi asma
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 68 tahun
• Sering batuk-batuk dan sesak napas
• Riwayat merokok (+) FR
• Spirometri FEV1/FVC < 70%, FEV1 post
bronkodilator 60%

DIAGNOSIS >> PPOK


Maka derajat keparahan pasien ini adalah

B. Sedang
KEYWORDS

• Anak, 1,5 tahun


• Batuk berdahak, pilek, dan sesak
• HR 128x/menit, RR 50x/menit, suhu 37,7 C
• PF : retraksi subcostal minimal, ekspirasi
memanjang, mengi (+)

DIAGNOSIS >> BRONKIOLITIS

JAWABAN

A. Kondisi pasien paling


sering disebabkan RSV
PENJELASAN

Bronkiolitis
Infeksi bronkiolus
pada anak <2 tahun,
paling sering karena
infeksi RSV
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Fisik
• Takipnea
• Low grade fever
• Hiperinflasi
dinding dada
• Retraksi
subcostal atau
intercostal
• Ronkhi basah
kasar
• Wheezing

HARUS DIBEDAKAN DENGAN


• Pneumonia pada pneumonia tidak terdapat hiperinflasi
• Asma bronkial pada asma tidak disertai adanya demam
dan ronkhi, pada anak > 2 tahun
TATALAKSANA

Bronkiolitis
• Pada umumnya tidak memerlukan pengobatan
• Dapat diberikan terapi suportif
• Oksigen
• Monitoring cairan dan diet
• Inhalasi bronkodilator (agonis ß2) tidak termasuk
rekomendasi, tetapi bisa diberikan apabila
memperbaiki gejala/mengurangi keluhan
• Antibiotik bila ada bukti infeksi bakteri
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Antibiotik wajib diberikan pada kasus ini tidak


tepat, penyebabnya adalah virus
C. Kelompok usia yang terserang umumnya > 2
tahun diagnosis bronkiolitis hanya pada usia < 2
tahun
D. Pemberian nebulisasi salbutamol sangat
direkomendasikan belum ada bukti rekomendasi
yang jelas, namun faktanya sering diberikan oleh
praktisi
E. Sebagai pencegahan dapat diberikan vaksin PCV
vaksin PCV dapat diberikan pada anak, namun
bukan untuk mencegah bronkiolitis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 1,5 tahun
• Batuk berdahak, pilek, dan sesak
• HR 128x/menit, RR 50x/menit, suhu 37,7 C
• PF : retraksi subcostal minimal, ekspirasi
memanjang, mengi (+)

DIAGNOSIS >> BRONKIOLITIS


Maka pernyataan yang tepat terkait pasien ini adalah

A. Kondisi pasien paling


sering disebabkan RSV
KEYWORDS

• Laki-laki, 28 tahun
• Muntah dan diare sejak 4 hari lalu FR
• TD 80/palpasi, HR 122x/menit, RR 24x/menit, suhu 38,8 C
• PF : mata cekung, turgor kulit melambat, akral dingin
• Post resusitasi kristaloid membaik

DIAGNOSIS >> SYOK HIPOVOLEMIK

JAWABAN

D. Menurunnya volume
cairan intravaskular
PENJELASAN

Syok
• Analogi sistem sirkulasi tubuh :
Pompa jantung
Selang air pembuluh darah
Air ( isi selang air ) darah
• Tujuan utama mengalirkan air dengan baik
• Apabila terdapat gangguan pada salah 1 komponen, maka
tujuan tidak tercapai syok
Gangguan pompa pompa lemah
Gangguan selang selang terlalu kecil, terlalu besar,
atau mampet
Gangguan isi air terlalu sedikit, atau terlalu banyak
(sehingga pompa tidak kuat)
PENJELASAN

Syok
Syok gangguan pada sirkulasi sistemik
yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi
organ dan oksigenasi jaringan
Jenis syok :
Syok hipovolemik ggn isi
Syok kardiogenik ggn pompa
Syok distributif ggn selang
Syok obstruktif ggn selang
PENJELASAN

Syok
• Syok hipovolemik kurangnya volume
darah intravaskular
• Syok kardiogenik menurunnya cardiac
output (kegagalan pompa) tanpa adanya
tanda hipovolemik
• Syok distributif terjadi vasodilatasi
sistemik berlebihan sehingga
mengganggu aliran darah
• Syok obstruktif adanya obstruksi
struktural sehingga sirkulasi terhambat
Preload volume darah pada ventrikel
pada akhir fase diastol (end diastolic
pressure)
Afterload tahanan yang harus dilawan
ventrikel kiri untuk dapat mengalirkan darah
ke sistemik
Kontraktilitas kekuatan intrinsik otot
jantung
PENJELASAN

Fluid Challenge
Fluid challenge adalah pemberian sejumlah
cairan (250 ml) dalam waktu singkat (5-10
menit) untuk menilai respon tubuh terhadap
pemberian cairan
• Pada pasien syok hipovolemik (gangguan isi )
pemberian cairan akan meningkatkan preload
cardiac output meningkat TD meningkat
• Pada pasien syok kardiogenik (gangguan pompa )
sehingga walaupun isi adekuat, namun bila tidak ada
yang memompa maka TD tidak akan meningkat
TATALAKSANA

Jenis Syok Tatalaksana


Hipovolemik Resusitasi cairan
(termasuk Kristaloid (NaCl/RL) 20 ml/kgBB bolus
hemoragik) cepat
Septik Resusitasi cairan
Vasokonstriktor (norepinefrin)
Antibiotik spektrum luas
Kardiogenik Obat inotropik (dopamin, dobutamin)
Anafilaktik Resusitasi cairan
Epinefrin
Kortikosteroid
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ketidakmampuan otot jantung memompa


darah ke seluruh tubuh syok kardiogenik
B. Vasodilatasi sistemik syok distributif
C. Hilangnya respon persarafan simpatik
kaitannya dengan syok distributif
E. Pelepasan sitokin TNF-alfa akibat infeksi
syok sepsis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 28 tahun
• Muntah dan diare sejak 4 hari lalu FR
• TD 80/palpasi, HR 122x/menit, RR 24x/menit, suhu 38,8 C
• PF : mata cekung, turgor kulit melambat, akral dingin
• Post resusitasi kristaloid membaik

DIAGNOSIS >> SYOK HIPOVOLEMIK


Maka, penyebab kondisi pasien adalah

D. Menurunnya volume
cairan intravaskular
KEYWORDS

• Laki-laki, 48 tahun
• Nyeri lengan kiri saat aktivitas, sejak 1 bulan lalu
• Riwayat DM dan kolesterol FR
• TD lengan kanan 140/80, lengan kiri 100/60
• PF : pulsasi lengan kiri lemah dan terlambat

DIAGNOSIS >> SUBCLAVIAN STEAL SYNDROME

JAWABAN

C. Angiografi
PENJELASAN

Subclavian Steal Syndrome


Adanya aliran balik dari arteri vertebralis karena
stenosis/oklusi arteri subklavia
• Oklusi paling sering
karena atherosklerosis
• FR DM, HT,
merokok, dislipidemia
• Etiologi lain
• Kongenital
• Takayasu arteritis
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
• Lemas dan nyeri lengan ipsilateral
saat aktivitas klaudikasio akibat
meningkatnya demand O2,
sedangkan aliran darah ke lengan
terhambat
• Sinkop, pusing, melayang akibat
aliran darah ke otak yang
seharusnya terdiri dari jalur kiri dan
kanan, menjadi 1 jalur saja karena
jalur lainnya dicuri untuk
memperdarahi lengan
• Perbedaan nadi dan TD kedua
lengan
PENJELASAN

SSS vs Arteritis Takayasu


• Arteritis takayasu inflamasi arteri besar dan
sedang, predileksi daerah aorta dan percabangannya
• Apabila terjadi inflamasi pada arteri subclavia dan
terjadi oklusi total subclavian steal syndrome
• Pada arteritis Takayasu terdapat gejala inflamasi
demam, malaise, peningkatan protein fase akut, LED

Hubungan SSS dan Arteritis Takayasu


A SSS yang tidak disebabkan oleh AT
A B C
B SSS sebagai manifestasi AT
C AT yang tidak menimbulkan SSS
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Doppler menilai sumbatan dan
blood flow
• Angiografi konvensional masih
dianggap baku emas
• CT-angiografi memiliki sensitivitas
dan spesifisitas yang tinggi, rutin
dipakai sebagai first line test

Medscape
TATALAKSANA

• Bila penyebab SSS adalah


atherosclerosis
• Perbaiki pola hidup
• Aspirin menurunkan risiko
infark miokard
• Statin
Carotid-subclavian bypass
• Pembedahan tidak
direkomendasikan bila tidak ada
gejala
• Endarterectomy membuang
plak dari arteri
• Bypass membuat akses
vaskular baru
• Endovascular stenting
Endovascular stenting
TATALAKSANA

Endarterectomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. USG doppler bukan baku emas


B. Elektromiografi pada gangguan neuromuskular
D. Ekokardiografi kardiomiopati, menilai fraksi ejeksi,
gangguan katup
E. CT-scan thoraks tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 48 tahun
• Nyeri lengan kiri saat aktivitas, sejak 1 bulan lalu
• Riwayat DM dan kolesterol FR
• TD lengan kanan 140/80, lengan kiri 100/60
• PF : pulsasi lengan kiri lemah dan terlambat

DIAGNOSIS >> SUBCLAVIAN STEAL SYNDROME


Maka baku emas pemeriksaan pada pasien ini adalah

C. Angiografi
KEYWORDS

• Wanita, 44 tahun
• Tidak sadarkan diri, nadi (-), napas (-)
• Riwayat serangan jantung beberapa kali

DIAGNOSIS >> CARDIAC ARREST

JAWABAN

E. Pulseless electrical
activity; injeksi Epinefrin
PENJELASAN

Cardiac Arrest
4 gambaran EKG yang WAJIB DIINGAT pada kasus Cardiac Arrest

Ventricular Tachycardia (VT)

Ventricular Fibrilation (VF)


PENJELASAN

Cardiac Arrest
Asistol

Pulseless Electrical Activity/PEA

PEA Semua gambaran EKG TANPA NADI kecuali VT dan VF


PENJELASAN
PENJELASAN
Sejak update ACLS pada
tahun 2010, hipoglikemia
telah dikeluarkan dari H s
dan T s penyebab cardiac
arrest pada orang dewasa

Pada algoritma pediatric


cardiac arrest, hipoglikemia
masih disertakan sebagai
penyebab yang reversibel

Pada kenyataannya, hipoglikemia bisa dan seringkali menjadi penyebab


awal munculnya cardiac arrest namun menurut ACLS/AHA hipoglikemia
dianggap tidak berhubungan langsung dengan timbulnya cardiac
arrest

Selain itu, penegakkan diagnosis hipoglikemia pada cardiac arrest


menuntut kita untuk masuk ke dalam penanganan hipoglikemia, yaitu
dengan memberikan dextrose, yang ternyata meningkatkan mortalitas
atau perburukan kondisi neurologis pada pasien cardiac arrest
PENJELASAN

Monofasik : aliran listrik


berjalan hanya ke 1
arah sehingga
membutuhkan energi
tinggi

Bifasik : aliran listrik


berjalan bolak-balik (2x)
sehingga energi yang
dibutuhkan lebih kecil

120-200 J 360 J

Prinsip defibrilasi memberikan kejutan/energi listrik dengan kekuatan


tertentu untuk terminasi gelombang abnormal (VT/VF) dengan harapan
munculnya gelombang sinus yang normal
PENJELASAN
PENJELASAN

Defibrilasi vs Kardioversi
• Kardioversi = synchronized cardioversion
Synchronized energi akan dialirkan pada suatu
titik tertentu, biasanya setelah puncak dari
gelombang QRS (otomatis karena ada sensor)
Hal ini untuk menghindari gelombang T bila
energi dialirkan pada saat gelombang T, justru akan
memicu munculnya VT/VF
Menggunakan energi yang lebih kecil (low energy ;
50-200 J)
PENJELASAN

Defibrilasi vs Kardioversi
• Defibrilasi = unsynchronized cardiovertion
Unsynchronized energi akan dialirkan saat itu
juga ketika tombol ditekan
Tidak perlu sinkronisasi lagi antara hantaran energi
dengan momen siklus jantung
Menggunakan energi besar (high energy ; > 200 J)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. VT, defibrilasi
B. AF, kardioversi
C. VES, pemasangan holter monitor
D. VF, defibrilasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 44 tahun
• Tidak sadarkan diri, nadi (-), napas (-)
• Riwayat serangan jantung beberapa kali

DIAGNOSIS >> CARDIAC ARREST


Maka gambaran EKG dan tatalaksana pada pasien
ini adalah

C. Pulseless electrical
activity; injeksi Epinefrin
KEYWORDS

• Wanita, 60 tahun
• Nyeri betis kiri saat aktivitas, membaik bila istirahat
• Riwayat homosisteinemia FR
• TD 150/90, HR 88x/menit, RR 18x/menit
• PF : tungkai kiri pucat, pulsasi lemah, ABI tungkai kiri 0,51

DIAGNOSIS >> PAD (KLAUDIKASIO INTERMITEN)

JAWABAN

E. Sedang
PENJELASAN

Chronic limb ischemia /


Peripheral arterial
disease Penyempitan
progresif lumen arteri
akibat penumpukan plak
aterosklerosis, sehingga
menimbulkan tanda dan
gejala

Faktor Resiko
• Merokok
• Diabetes mellitus
• Hipertensi
• Homosistenemia
• Hiperkolesterolemia
PENJELASAN

ABI Kanan
Sistol tertinggi (tibialis posterior vs dorsalis pedis)
pada tungkai kanan
Sistol tertinggi pada lengan (lengan kanan vs lengan
kiri)
ABI Kiri
Sistol tertinggi (tibialis posterior vs dorsalis pedis)
pada tungkai kiri
Sistol tertinggi pada lengan (lengan kanan vs lengan
kiri)
PENJELASAN

Klaudikasio Intermiten
Menurunnya perfusi ekstremitas inferior akibat atherosclerosis,
ditandai dengan nyeri yang ditimbulkan oleh aktivitas

Pemeriksaan sederhana
menggunakan Ankle
Brachial Index (ABI)

Klaudikasio intermiten
merupakan fase awal
dari perjalanan penyakit
chronic limb ischemia
TATALAKSANA
PENJELASAN

Critical Limb Ischemia


Ditandai dengan nyeri dalam kondisi istirahat (rest pain) atau
kerusakan jaringan (ulkus atau gangrene) yang disebabkan oleh
iskemia

Critical limb ischemia merupakan fase


lanjutan dari perjalanan penyakit chronic
limb ischemia
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Normal 0.91 1.30


B. Berat < 0.40
C. Ringan 0.70 0.90
D. Tidak dapat ditentukan sudah diketahui hasilnya,
harus bisa menentukan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 60 tahun
• Nyeri betis kiri saat aktivitas, membaik bila istirahat
• Riwayat homosisteinemia FR
• TD 150/90, HR 88x/menit, RR 18x/menit
• PF : tungkai kiri pucat, pulsasi lemah, ABI tungkai kiri 0,51

DIAGNOSIS >> PAD (KLAUDIKASIO INTERMITEN)


Maka derajat keparahan pada kasus pasien ini adalah

E. Sedang
KEYWORDS

• Laki-laki, 56 tahun
• Nyeri dan bengkak pada tungkai kanan, demam (+)
• Sedang perawatan stroke FR
• PF : edema tungkai, hiperemis, homan sign (-)

DIAGNOSIS >> TROMBOFLEBITIS

JAWABAN

A. Elevasi tungkai dan


analgetik
PENJELASAN

Thrombophlebitis
Trombosis pada vena superfisial

• Disebut juga Superficial Vein Thrombosis


singkirkan kemungkinan DVT terlebih dahulu
• Faktor resiko
• Sering pada tindakan medis pemasangan infus
• Imobilisasi (post partum, bed rest)
• Gejala bengkak, merah, nyeri, dilatasi vena

Pada DVT tidak terlalu tampak dilatasi vena karena patologi terjadi
pada vena dalam
Homan signs pada DVT (+), sedangkan pada SVT (-)
PENJELASAN
TATALAKSANA

Thrombophlebitis
• Elevasi tungkai untuk membantu aliran balik vena
• Analgesik NSAIDs
• Stocking kompresi
• Antikoagulan
• Hanya diberikan apabila muncul tanda DVT, atau
terjadi inflamasi yang persisten
• Antibiotik
• Apabila terjadi proses infeksi/supuratif
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Antibiotik spektrum luas apabila ada infeksi


C. Injeksi kortikosteroid tidak tepat
D. Heparin pada DVT
E. Pemberian warfarin per oral pada AF untuk
pencegahan komplikasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 56 tahun
• Nyeri dan bengkak pada tungkai kanan, demam (+)
• Sedang perawatan stroke FR
• PF : edema tungkai, hiperemis, homan sign (-)

DIAGNOSIS >> TROMBOFLEBITIS


Maka tatalaksana pada pasien ini adalah

A. Elevasi tungkai dan


analgetik
KEYWORDS

• Wanita, 48 tahun
• Nyeri dan bengkak pada tungkai bawah kiri
• Dalam perawatan di RS FR
• PF : edema dan hiperemis tungkai kiri, homan sign
(+)
• PP : d-dimer meningkat

DIAGNOSIS >> DEEP VEIN THROMBOSIS

JAWABAN

C. Pemberian heparin
PENJELASAN

Deep Vein Thrombosis (DVT)


Adanya trombus pada vena dalam yang
menghalangi aliran darah ke jantung
• Jika tidak ditangani, dapat
terjadi emboli paru
• Gejala
• Nyeri, swelling,
kemerahan, hangat, dan
pembesaran vena
superfisial, unilateral
• Pencegahan Heparin
PENJELASAN

H a ig
Nyeri yang timbul saat
dorsofleksi pasif dari kaki
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemakaian stocking kompresi pada IVK


atau tromboflebitis
B. Elevasi tungkai dan analgetik pada
tromboflebitis
D. Pemberian antitrombotik* pada ACS
E. Pemberian vitamin K justru mengaktifkan
pembekuan darah
*Ketiga kelas medikamentosa ini sangat penting
untuk dibedakan dan dipahami manfaatnya
(berguna pada kasus apa)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 48 tahun
• Nyeri dan bengkak pada tungkai bawah kiri
• Dalam perawatan di RS FR
• PF : edema dan hiperemis tungkai kiri, homan sign (+)
• PP : d-dimer meningkat

DIAGNOSIS >> DEEP VEIN THROMBOSIS


Maka tatalaksana pada pasien ini adalah

D. Pemberian heparin
KEYWORDS

• Wanita, 47 tahun
• Kedua kaki menjadi bengkak
• Minum obat HT sejak 1 minggu lalu FR
• TD 140/90 mmHg, HR 80x/menit, RR 16x/menit
• PF : edema tungkai bilateral

DIAGNOSIS >> HT STAGE 1

JAWABAN

A. Amlodipine
PENJELASAN

Hipertensi
Penegakan diagnosis dilakukan dengan 2 kali
pengukuran tekanan darah pada 2 kunjungan yang
berbeda
PENJELASAN

Pengukuran
PENJELASAN

Pengukuran

Korotkoff fase 1 = TD sistol


Korotkoff fase 5 = TD diastol
TATALAKSANA

Perbedaan JNC VII dan VIII terletak di target terapi


tekanan darah dan DOC awal
• JNC VII DOC awal thiazide (non-black, no comorbids)
• JNC VIII DOC awal thiazide/ACEI/ARB/CCB (non-black, no
comorbids)
TATALAKSANA

Klasifikasi Obat Hipertensi


Diuretic HCT, furosemide
BB Bisoprolol, carvedilol
ACEI Captopril, Ramipril, Lisinopril
ARB Valsartan, Candesartan
CCB Dihydropyridine Amlodipin, Nifedipine
Non- Verapamil, Diltiazem
dihydropyridine
Aldo-ANT Spironolactone
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Efek Samping Antihipertensi

Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. 2019


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ramipril ACE-i; batuk, hiperkalemia


C. Furosemide hiperglikemia; hiperurisemia
D. Diltiazem CCB non-dhidropiridin; sakit kepala
E. Losartan ARB; hiperkalemia
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 47 tahun
• Kedua kaki menjadi bengkak
• Minum obat HT sejak 1 minggu lalu FR
• TD 140/90 mmHg, HR 80x/menit, RR 16x/menit
• PF : edema tungkai bilateral

DIAGNOSIS >> HT STAGE 1


Maka obat HT yang dimininum pasien ini kemungkinan
adalah

A. Amlodipine
KEYWORDS

• Wanita, 40 tahun
• Demam dan nyeri pinggang kiri sejak 2 hari lalu,
BAK kemerahan
• TD 140/90, HR 120x/menit, RR 24x/menit, suhu
38,8C
• PF : nyeri ketok CVA kiri (+)

DIAGNOSIS >> PYELONEFRITIS AKUT


JAWABAN

D. Leukosit 15/LPB
PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih

Anatomis
• Atas pyelonephritis, renal/perinephric abscess,
prostatitis
• Bawah urethritis, cystitis

Klinis
• Non-komplikata ISK bawah pada wanita
• Komplikata ISK atas pada wanita, ISK pada pria
dan wanita hamil, ISK dengan gangguan
struktural/neurologis/ imunosupresi
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Etiologi ISK
Non-komplikata
Komplikata
E. Coli (80%), Proteus,
E.Coli (30%),
Klebsiella, S.
enterococci (20%)
saprophyticus

Urethritis
Catheter-associated C. trachomatis, N.
Yeast (30%), E. coli gonorrhoeae,
(25%) Ureaplasma urealyticum,
T. vaginalis, HSV

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Sistitis
• Dysuria, urgensi, frekuensi, hematuria, nyeri
suprapubik

Urethritis
• Mirip dengan sistitis dengan urethral discharge, nyeri
suprapubic (-)

Prostatitis
• Kronik mirip dengan sistitis dengan gejala obstruksi
(hesitansi, weak stream)
• Akut nyeri perineal, demam, nyeri tekan prostat
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Pielonefritis
• Demam, menggigil, nyeri pinggang/flank, mual-
muntah, diare

Abses renal
• Mirip dengan pielonefritis dan demam persisten
dengan pengobatan antibiotik yang adekuat

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis
• Pyuria + bacteriuria hematuria nitrit
• Kultur urin
• Kultur darah
• Terutama pada pasien denan demam dan ISK
komplikata
• CT-Scan abdomen
• Kecurigaan abses renal pada pasien dengan
pielonefritis yang tidak membaik dalam 72 jam
pengobatan
• USG renal, voiding cystography
• ISK rekuren pada pria
PENJELASAN

Panel Urinalisis
Angka
Temuan Indikator Infeksi
Normal
Leukosit
- Positif (penanda pyuria)
esterase
Nitrit - Positif (penanda bakteri pereduksi nitrat)
WBC <5 Pyuria; WBC > 10
RBC <5 Pada infeksi sering didapatkan hematuria
Jumlah sel epitel yang tinggi menunjukkan
Epitel <5
adanya kontaminasi flora kulit
pH meningkat pada infeksi bakteri urease
pH 4,5-8
(P. mirabilis, S. aureus, Klebsiella spp.)
PENJELASAN

Kultur Urin
Merupakan pemeriksaan gold standard
untuk mendiagnosis ISK
• Spesimen dapat diambil dari urin pancar
tengah (midstream/clean-catch) atau kateter
(pada pasien yang terpasang kateter)
• Bakteri 105 CFU/mL pada wanita
• Bakteri 103 CFU/mL pada pria/kateter
• Pada pyuria dan kultur (-) pyuria steril
• Urethritis, nephritis, renal TB, benda asing
Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital
Handbook of Internal Medicine 6th Ed
PENJELASAN

Cara pengambilan sampel urin midstream, yaitu


urin yang keluar pertama dan yang menetes saat
sudah selesai BAK TIDAK diambil sebagai sampel
karena kemungkinan kontaminasi yang tinggi
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Sistitis - Non-komplikata
- Nitrofurantoin 2 x 100 mg PO untuk 5 hari
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 3 hari
- Komplikata
- Fluorokuinolon untuk 7 14 hari
- Ciprofloxacin 2 x 500 mg PO
- Levofloxacin 1 x 250 mg PO
- TMP SMX 2 x 960 mg PO untuk 7 14 hari
Catheterized Lepas kateter (apabila tidak memungkinkan ganti baru) dan
terapi antibiotik sama seperti sistitis
Uretritis Tatalaksana untuk Neisseria dan Chlamydia
- Neisseria Ceftriaxone 250 mg IM dan Azitromycin 1 gr
PO (single dose)
- Chlamydia Doxycyxlin 2 x 100 mg PO untuk 7 hari atau
Azitromycin 1 gr PO (single dose)

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA

ISK Tatalaksana
Prostatitis Fluorokuinolon/TMP SMX PO untuk 14 28 hari pada
kasus akut dan 6 12 minggu pada kasus kronik
Pielonefritis - Rawat jalan
- Fluorokuinolon PO untuk 7 hari
- TMP SMX PO untuk 14 hari
- Rawat inap
- Ceftriaxone atau Ampisilin-sulbaktam IV untuk 14 hari,
ganti PO bila klinis membaik dan afebris setelah 24-48
jam
Abses renal Drainase dan terapi antibiotik seperti pielonefritis

Pocket Medicine The Massachusetts General Hospital


Handbook of Internal Medicine 6th Ed
TATALAKSANA

E. coli
Diagnosis Drug of Choice
Meningitis Sefalosporin 3rd gen
Pneumonia Sefalosporin 3rd gen atau florokuinolon
Sistitis non- Florokuinolon atau TMP/SMZ atau nitrofurantoin
komplikata
Pielonefritis non- Florokuinolon atau TMP/SMZ
komplikata
Traveler s Doksisiklin atau TMP/SMZ atau florokuinolon
diarrhea
Abses Ampisilin-sulbaktam atau cefoxitin
intraabdomen

Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Nitrat positif seharusnya nitrit


B. Leukosit esterase negatif seharusnya
positif
C. Oval fat bodies positif pada sindroma
nefrotik
E. Kristal oksalat positif pada urolithiasis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 40 tahun
• Demam dan nyeri pinggang kiri sejak 2 hari lalu, BAK
kemerahan
• TD 140/90, HR 120x/menit, RR 24x/menit, suhu 38,8C
• PF : nyeri ketok CVA kiri (+)

DIAGNOSIS >> PYELONEFRITIS AKUT


Maka hasil urinalisis yang paling sesuai adalah

D. Leukosit 15/LPB
KEYWORDS

• Anak, 2 tahun
• Kantung buah zakar kanan kecil dan kempis
• Riwayat kelainan bawaan (-)
• PF : skrotum kanan testis (-)

DIAGNOSIS >> TESTIS RETRAKTIL

JAWABAN

E. Hiperaktivitas m.
kremaster
PENJELASAN

Testis Retraktil
• Testis yang dapat bergerak bolak-balik dari skrotum ke
lipat paha akibat hiperaktivitas m. kremaster
• Saat testis berada di lipat paha, dapat dilakukan koreksi
manual dengan tangan (ke skrotum)
• Pada kebanyakan penderita, testis retraktil akan
sembuh (testis berada dalam skrotum dan tidak retraktil
lagi) setelah usia pubertas
• Pada <5% kasus, testis dapat mempertahankan
posisinya di lipat paha (immobile) disebut ascending
testicle atau acquired undescended testicle

Sumber: Mayoclinic
PENJELASAN
PENJELASAN

Testis Retraktil
• Dapat dilakukan koreksi manual dengan tangan testis
yang berada di lipat paha dikembalikan ke skrotum
• Testis retraktil dapat muncul secara spontan di skrotum
setelah sebelumnya menghilang, dan bertahan untuk
waktu yang cukup lama
• Testis retraktil dapat hilang secara spontan
• Pergerakan dari testis hampir selalu TANPA nyeri dan
rasa tidak nyaman

Sumber: Mayoclinic
PENJELASAN

Kriptorkidismus Testis ektopik Testis retraktil


Kongenital Kongenital Kongenital/diperoleh
Testis yang tidak turun Testis yang berada di Masih pada jalur
ke skrotum (jalur: berada luar jalur descensus descensus testis
di rongga abdomen testis yang wajar (dapat
inguinal supraskrotal berlokasi pada femoral,
skrotum) perineal, dll)

Lokasi testis
Jalur ektopik
descensus
testis normal
PENJELASAN

Kriptorkidismus vs Retraktil
Bila didapatkan massa (testis)
pada perut atau lipat paha
testis dapat dimanipulasi untuk
masuk ke dalam skrotum dan
dipertahankan selama 30 detik
(untuk melemahkan otot
kremaster
- Testis tetap berada di dalam
skrotum testis retraktil
- Testis naik dan keluar dari
skrotum kriptorkidismus
TATALAKSANA

• Watchful waiting hingga usia pubertas, karena sebagian


besar kasus akan sembuh setelah mencapai usia
pubertas
• Apabila terjadi ascended testis, dapat dilakukan
orkidopeksi untuk memastikan testis kembali berada
dalam skrotum supaya perkembangan testis
maksimal, sehingga kesuburan tidak terganggu

Sumber: Mayoclinic
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Defisiensi hormon testosteron kriptorkidismus


B. Mutasi genetik tumor
C. Defisiensi hormon dihidrotestosteron
D. Patent prosesus vaginalis hernia, hidrokel
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak, 2 tahun
• Kantung buah zakar kanan kecil dan kempis
• Riwayat kelainan bawaan (-)
• PF : skrotum kanan testis (-)

DIAGNOSIS >> TESTIS RETRAKTIL


Maka mekanisme terjadinya kasus ini adalah

E. Hiperaktivitas m.
kremaster
KEYWORDS

• Laki-laki, 42 tahun
• Kemaluan tegang sejak 6 jam lalu, nyeri (-)
• Sering terapi kejantanan FR
• TD 110/70, HR 90x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,0 C
• PF : penis ereksi, rigid, kemerahan, nyeri (-)

DIAGNOSIS >> PRIAPISMUS HIGH FLOW

JAWABAN

D. Embolisasi arteri
selektif
PENJELASAN

Priapismus
Ereksi penis persisten yang berlangsung >4
jam dan tidak terkait dengan stimulasi seksual
Umumnya hanya melibatkan corpus cavernosa
PENJELASAN

Priapismus Non Iskemik


Arterial-inflow, high flow priapism
• Aliran arteri kavernosa yang tidak teregulasi
• Gas darah kavernosa tidak hipoksik ataupun
asidosis
• Umumnya penis tidak terlalu kaku dan tidak
nyeri
• Bukan keadaan emergensi terkait dengan
riwayat trauma
PENJELASAN

Priapismus Iskemik
Veno-occlusive, low flow priapism
• Sedikit atau tidak ada sama sekali aliran darah di
kavernosa
• Adanya gas darah abnormal di kavernosa
(hipoksik, hiperkarbik dan asidosis)
• Korpus kavernosa kaku dan nyeri tekan (+)
• Warna kulit menjadi lebih gelap
• Merupakan keadaan emergensi
PENJELASAN

Priapismus Intermiten
• Stuttering (intermittent) priapism bentuk
rekuren priapismus iskemik
• Ditandai dengan priapismus berulang, nyeri (+),
durasi <2 jam
• Memiliki kaitan dengan kelainan darah sickle
cell anemia
PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana
1. Priapismus iskemik
• Aspirasi
• Injeksi simpatomimetik secara intrakavernosa
• Fenilefrin diencerkan dengan normal salin
hingga konsentrasinya 100 sampai 500
mcg/mL kemudian injeksi 1 mL setiap 3
sampai 5 menit selama 1 jam atau sampai
terjadi resolusi
• Kavernogranular shunt (bedah)
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Tatalaksana
2. Priapismus non-iskemik
• Observasi (aspirasi/injeksi tidak dianjurkan),
umumnya membaik dengan sendirinya
• Selective arterial embolization dilakukan
embolisasi pada arteri tertentu, dengan tujuan
agar kondisi tidak berulang hanya dilakukan
atas permintaan pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemberian antitrombotik pada kasus ACS


B. Pemberian antibiotik dan analgetik tidak
memerlukan antibiotik
C. Aspirasi corpus cavernosum priapismus iskemik
E. Injeksi fenilefrin tatalaksana awal priapismus
iskemik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 42 tahun
• Kemaluan tegang sejak 6 jam lalu, nyeri (-)
• Sering terapi kejantanan FR
• TD 110/70, HR 90x/menit, RR 22x/menit, suhu 37,0 C
• PF : penis ereksi, rigid, kemerahan, nyeri (-)

DIAGNOSIS >> PRIAPISMUS HIGH FLOW


Maka tatalaksana pada pasien adalah

D. Embolisasi arteri
selektif
KEYWORDS

• Laki-laki, 64 tahun
• Tidak bisa BAK sejak 3 hari lalu, BB turun
• PF : k.anemis (+/+), RT : prostat membesar,
berbenjol-benjol
• PSA 14 ng/ml

DIAGNOSIS >> SUSP. CA PROSTAT

JAWABAN

C. Perifer
PENJELASAN

Kanker Prostat
Sering kali asimptomatik pada stadium awal
Faktor Resiko Trias PF
• Usia >50 tahun • RT keras, berdungkul, nyeri
• Genetik • PSA >4ng/mL biopsi
• Ras kulit hitam • Transrectal USG (TRUS)

Gejala Diagnosis dengan skintigrafi


• Retensi urin, tanda-tanda (bone scan) sering kali
obstruksi mirip BPH disertai dengan metastasis
• Hematuria
tulang
• Sering disertai nyeri saat
berkemih membedakan
dengan ca buli
• Nafsu makan dan berat badan
turun
PENJELASAN

PSA
PSA (Prostate Specific Antigen) Faktor yang mempengaruhi
merupakan protein spesifik peningkatan PSA (wajib
yang diproduksi oleh sel prostat diketahui untuk mencegah false
dalam kondisi normal maupun positive) :
abnormal • Penuaan
• BPH
PSA > 4 ng/ml merupakan anjuran • Konsumsi finasteride/dutasteride
untuk dilakukan biopsi, walaupun • Post-ejakulasi
terdapat nilai median untuk masing- • Infeksi prostat
masing kelompok usia • Manipulasi prostat (mis: RT)
• Manipulasi uretra pars prostatika
(mis : kateterisasi)
• Biopsi prostat
PENJELASAN

Anatomi Prostat
PENJELASAN

Staging
PENJELASAN

Diagnosis Banding

Penyakit Demam RT Hematuria


Prostat teraba lunak, Pool atas
BPH - -
tidak teraba, nyeri tekan (-)
Prostat teraba kenyal, pool atas
Prostatitis + -
teraba, nyeri tekan (+)
Prostat teraba keras, dapat
Ca prostat - berbenjol-benjol, pool atas bisa +/-
teraba atau tidak, nyeri tekan (+/-)
PENJELASAN

Tatalaksana
• Konservatif
• Monitoring aktif untuk pasien dengan angka
harapan hidup <10 tahun atau Ca prostat grade
rendah
• Prostatektomi radikal (gold standard)
• Terapi radiasi
• Radioterapi eksterna (sinar gamma)
PENJELASAN

Tatalaksana
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Transisional BPH
B. Sentral proporsi kecil terkait ca prostat
D. Marginal
E. Anterior
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• LLaki-laki, 64 tahun
• Tidak bisa BAK sejak 3 hari lalu, BB turun
• PF : k.anemis (+/+), RT : prostat membesar,
berbenjol-benjol
• PSA 14 ng/ml

DIAGNOSIS >> SUSP. CA PROSTAT


Maka zona anatomis yang berkaitan pada pasien ini
adalah

C. Perifer
KEYWORDS

• Laki-laki, 44 tahun
• Nyeri pinggang kanan 2 minggu lalu, tidak menjalar
• BAK sedikit berdarah
• Riwayat asam urat (+), hasil lab 9 mg/dl

DIAGNOSIS >> NEFROLITHIASIS E.C. SUSP. BATU


URAT

JAWABAN

B. Radiolusen
PENJELASAN

Urolithiasis
Nefrolitiasis

• Nyeri pinggang atas, tidak menjalar, nyeri ketok CVA (+)

Ureterolitiasis

• Nyeri menjalar sesuai arah ureter

Vesikolitiasis

• Kesulitan BAK posisional, berhubungan dengan bph

Urethrolitiasis

• Nyeri BAK, BAK mengedan, nyeri di ujung kemaluan


PENJELASAN

Ureterolithiasis
Proksimal Middle Distal
Flank pain Flank pain Disuria
Nyeri abdomen atas Nyeri abdomen depan Frequency
Dapat menyerupai gejala Nyeri ke daerah
apendisitis selangkangan (groin pain)
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisis dan darah lengkap
• USG primary imaging tools
• Foto polos (BNO/KUB, BNO-IVP) sebaiknya
tidak dilakukan bila direncanakan CT-scan

EAU Guideline of Urolithiasis 2019


PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
• CT-scan tanpa kontras/NCCT
• Gold Standard, menggantikan peran IVP
• Beberapa batu yang tampil radiolusen di foto polos
dapat terlihat hiperdense di CT scan
• Batu asam urat
• Batu sistin
• Batu indinavir dan batu matriks akan tetap terlihat
hipodense di CT Scan
TATALAKSANA

Tatalaksana
Batu saluran kemih merupakan akar dari tanda dan
gejala yang muncul hampir selalu menjadi
indikasi mutlak untuk tindakan pengeluaran batu
TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


Medical Expulsion Batu ureter tanpa komplikasi dengan ukuran < 10
Therapy mm observasi selama 4-6 minggu
ESWL - Bagus untuk batu ureter proksimal
(Extracorporeal - Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
Shock Wave dengan ukuran < 20 mm
Lithotripsy) - Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm
Ureteroscopy - Batu ureter tengah dan distal yang gagal
dengan MET (first line)
- Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
dengan ukuran < 20 mm
- Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm

American Urological Association 2016


TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


PCNL - Batu ginjal dengan diameter > 20 mm
(Percutaneus - Bisa dilakukan untuk batu ginjal yang ada di
Nephrolitothomy) kutub bawah
Open/ - Batu staghorn di pelvis renalis
laparoscopic - Obesitas sehingga ESWL dan PCNL sulit
lithotomy dilakukan
Nephrectomy Batu ginjal dengan kondisi ginjal yang sudah tidak
fungsional lagi

American Urological Association 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Radioopak contoh : batu oksalat, kalsium fosfat


C. Hiperekoik istilah USG
D. Hipoekoik istilah USG
E. Hiperdens istilah CT-scan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• LLaki-laki, 44 tahun
• Nyeri pinggang kanan 2 minggu lalu, tidak menjalar
• BAK sedikit berdarah
• Riwayat asam urat (+), hasil lab 9 mg/dl

DIAGNOSIS >> NEFROLITHIASIS E.C. SUSP. BATU


URAT
Maka gambaran batu pada rontgen pasien ini adalah

B. Radiolusen
KEYWORDS

• Wanita, 26 tahun
• Demam sejak 2 hari lalu, muntah, nyeri perut
• TD 100/70, HR 104x/menit, RR 22x/menit, suhu
38,5 C
• NS-1 (+)
• Dirawat inap di puskesmas

JAWABAN

D. Non-kapitasi
PENJELASAN

Klaim Fasilitas Kesehatan


Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan Jaminan
Kesehatan adalah permintaan pembayaran biaya
pelayanan kesehatan oleh Fasilitas Kesehatan kepada
BPJS Kesehatan

Berdasarkan Peraturan Presiden No 82 Tahun 2018


Tentang Jaminan Kesehatan, BPJS Kesehatan
melakukan pembayaran kepada
• FKTP secara praupaya atau Kapitasi berdasarkan
jumlah Peserta yang terdaftar di FKTP
• FKRTL secara Indonesian Case Based Groups
(INA-CBG)
PENJELASAN

Mekanisme Klaim :
• Kapitasi
• Non Kapitasi
• INA-CBG
• Non INA-CBG
PENJELASAN

Jenis Fasilitas Kesehatan


FKTP berdasarkan PERMENKES No 71 Tahun 2013
• Puskesmas beserta jejaringnya
• Praktik dokter dengan jejaringnya (apotek, laboratorium, bidan,
perawat)
• Praktik dokter gigi dengan jejaringnya
• Klinik pratama dengan jejaringnya
• Faskes milik TNI/POLRI beserta jejaringnya
• RS Kelas D Pratama atau yang setara

FKRTL berdasarkan PERMENKES No 71 Tahun 2013


• Klinik utama atau yang setara
• Rumah Sakit Umum
• Rumah Sakit Khusus
PENJELASAN

Kapitasi
Besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka
oleh BPJS Kesehatan kepada FKTP berdasarkan
jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan

Tarif Kapitasi
• Administrasi pelayanan
• Promotif dan preventif
• Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medis
• Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
operatif
• Obat dan bahan medis habis pakai
• Pemeriksaan penunjang diagnostik lab
Permenkes 52/2016
PENJELASAN

Tarif Kapitasi
PENJELASAN

Non-Kapitasi
Besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
kepada FKTP berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan

Tarif Non-Kapitasi
• Pelayanan ambulans
• Pelayanan obat program rujuk balik
• Pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik
• Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis
• Jasa pelayanan kebidanan dan neonatal
• Pelayanan KB

Permenkes 52/2016
PENJELASAN

INA-CBG
Besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
(FKRTL) atas paket layanan yang didasarkan pada
pengelompokkan diagnosis penyakit dan prosedur
Tarif INA-CBG
• ICD 10 untuk Diagnosa (14.500 kode)
• ICD 9 untuk Prosedur/Tindakan (7.500 kode)
• Dikelompokan menjadi 1.077 kode group INA-CBG
(789 kode rawat inap dan 288 kode rawat jalan)
• Pengelompokan (algoritma) dijalankan menggunakan
Grouper
Permenkes 52/2016
PENJELASAN

Non INA-CBG
Tarif di luar paket INA-CBG untuk beberapa item
pelayanan tertentu meliputi alat bantu kesehatan, obat
kemoterapi, obat penyakit kronis, CAPD dan PET scan,
dengan proses pengajuan klaim dilakukan terpisah dari
tarif INA-CBG

Permenkes 52/2016
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fee for service apabila pasien bukan


peserta BPJS di faskes tersebut
B. Kapitasi
C. INA-CBG
E. Non INA-CBG

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Wanita, 26 tahun
• Demam sejak 2 hari lalu, muntah, nyeri perut
• TD 100/70, HR 104x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,5 C
• NS-1 (+)
• Dirawat inap di puskesmas

Maka mekanisme pembayaran BPJS pada kasus


seperti ini adalah

D. Non Kapitasi
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Nyeri kepala sejak 1 bulan + mual dan muntah
• Berat badan turun disertai lemas
• Riwayat merokok selama 15 tahun
• GCS E3M6V5, pupil anisokor ukuran 4mm/3mm,
serta penurunan sensasi sensorik serta kekuatan
motorik pada tangan kanan dan jari kaki kanan

DIAGNOSIS BANDING UTAMA ??


JAWABAN

D. Tumor otak
PENJELASAN

Tumor otak
• Merupakan jaringan yang tumbuh dalam
parenkim otak baik primer maupun metastasis
dari organ lain
• Keluhan :
• Nyeri kepala kronis
• Mual muntah bersamaan dengan nyeri kepala
• Penurunan kesadaran
• Perubahan mood, memori dan kognitif
• Kelemahan dan/atau rasa baal pada ekstremitas
• Kejang
Sumber : PERDOSSI 2016 P.172-175 Tumor sistem saraf
PENJELASAN

Tumor otak - PF
• Pemeriksaan GCS biasanya didapati tidak compos
mentis
• Pemeriksaan saraf kranial
• Pemeriksaan kekuatan motoric dan sensorik
lihat tanda-tanda lesi kortikal yaitu kelemahan/
hilangnya sensasipada ekstremitas sesuai area
lesi parenkim
• Funduskopi hati-hati tanda peningkatan tekanan
intracranial
• Gangguan fungsi luhur

Sumber : PERDOSSI 2016 P.172-175 Tumor sistem saraf


PENJELASAN

Tumor otak - PP
• Gold standar : MRI kepala (Sumber : American journal of neuroradiology
2017)

• Bila MRI tidak memungkinkan maka disarankan


pemeriksaan CT scan kepala dengan kontras (kontras
akan memperjelas bagian masa)
• EEG terutama bila pasien kejang
• Foto thoraks mencari lesi primer pada paru
• Sitologi jaringan serebrospinal
• Biopsi tumor saat sudah ditemukan adanya lesi pada
pencitraan

Sumber : PERDOSSI 2016 P.172-175 Tumor sistem saraf


PENJELASAN

Tumor otak - PP
Gambaran massa
pada lobus
temporoparietal dextra
dengan edema
vasogenic(bagian
hypodense)
disekitarnya

Sumber : neuroimaging report journal - 2010


PENJELASAN

Tatalaksana
• Pastikan A B C clear
• Berikan oksigen untuk mencegah hipoksia ( hipoksia
akan meningkatkan cerebral blood flow sehingga
terjadi peningkatan TIK)
• Posisi kepala elevasi 15-30 derajat untuk
meningkatkan CSF flow
• Glukokortikoid injeksi (DOC : dexamethasone 0,1-0,2
mg/kgBB tiap 6-8 jam) mengurangi edema vasogenic
• Anti-konvulsan bila kejang
• Kemoterapi
• Reseksi tumor

Sumber : PERDOSSI 2016 P.172-175 Tumor sistem saraf


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Stroke hemoragik GCS sopor/koma, tidak disertai gejala


sistemik seperti BB turun dan disertai factor risiko hipertensi
dan/atau DM
B. Stroke batang otak GCS sopor/koma, gangguan reflex
pupil, gangguan pernapasan dan kardiovaskuler
C. Abses otak terdapat fokus infeksi (biasanya dari
telinga,gigi atau luka lain), demam tinggi, tidak disertai bb
turun dan GCS pasien biasanya buruk
E. Ensefalitis tuberkulosa seharusnya terdapat riwayat
TB/pengobatan TB, perubahan perilaku dan kesadaran,
terdapat ronki pada kedua paru
KESIMPULAN

Jadi jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 40 tahun
• Nyeri kepala sejak 1 bulan + mual dan muntah
• Berat badan turun disertai lemas
• Riwayat merokok selama 15 tahun
• GCS E3M6V5, pupil anisokor ukuran 4mm/3mm,
serta penurunan sensasi sensorik serta kekuatan
motorik pada tangan kanan dan jari kaki kanan

Maka, diagnosis banding utama adalah

D. Tumor otak
KEYWORDS

• Perempuan, 43 tahun
• Nyeri kepala sisi kanan yang terasa berdenyut, dan
hilang timbul sejak 3 bulan SMRS. ± 30 menit.
• Nyeri kepala akan timbul bila stressor ↑↑
• Saat keluhan muncul, pasien juga melihat garis-
garis hitam putih AURA
DIAGNOSIS >> MIGRAIN

MEKANISME TERAPI ABORTIF ??

JAWABAN

E. Vasokonstriktor
PENJELASAN

PRIMARY HEADACHE / Nyeri


kepala primer

Sumber : Konsensus Nyeri Kepala, PERDOSSI


PENJELASAN

TTH terikat, tertekan, bilateral, berkaitan dengan stress,


disertai ketegangan otot leher, intensitas ringan-sedang.
Migraine berdenyut, biasanya unilateral, disertai mual,
muntah, fotofobia, fonofobia, dapat disertai aura (classic
migrain) ataupun tidak (common migrain), intensitas
sedang-berat.
Cluster seperti ditusuk, unilateral, periorbita, dapat
menjalar ke temporal/retroorbita, gejala tambahan:
lakrimasi, diplopia, rinore, kongesti nasal, edema palpebra,
injeksi konjungtiva.
PENJELASAN

Migraine
• Kriteria diagnosis
• Nyeri kepala 4 72 jam
• Disertai 2 dari gejala berikut
• Diperberat oleh aktivitas
• Nyeri sedang hingga berat
• Pulsatil
• Unilateral
• Salah satu: mual muntah atau
fotofobia/afonofobia
PENJELASAN
PENJELASAN

Prinsip dasar melibatkan


sistem trigeminovaskular
PENJELASAN

Vasokonstriksi pemb. darah


intrakranial aura
Vasodilatasi pemb darah
meninges nyeri pulsatil
PENJELASAN

COMMON TRIGGERS / PEMICU


PENJELASAN

Tatalaksana nyeri kepala


• Tension headache
Akut: NSAID (ibuprofen adalah DOC), aspirin, dan parasetamol
Preventif: antidepresan trisiklik (amitriptilin atau nortriptilin)

• Migraine headache
hindari pencetus
terapi abortif:
• non spesifik: acetaminofen, NSAID
• spesifik: triptan, ergotamine, DHE
Bila tidak respon opioid
Terapi preventif : propanolol, amitriptilin, as valproat.

• Cluster headache
Akut: oksigen 7-10 lpm
Preventif: Calcium channel blockers (verapamil), amitriptilin
PENJELASAN

Mekanisme kerja terapi migrain

Source: British Medical Journal - Neurology


PENJELASAN

Tatalaksana Abortif Migraine


• Sumatriptan
• 6 mg SC, bisa diulangi dalam 1 jam, dosis maksimal : 12 mg
dalam 24 jam
• 25 - 100 mg p.o tiap 2 jam, dosis maksimal : 200 mg per hari
• Intranasal: 5 - 10 mg (1-2 semprot) pada salah satu lubang
hidung; dosis boleh diulang dalam 2 jam, hingga dosis
maksimal yaitu 40mg/hari.
• Ergotamine = 1 - 2 mg p.o tiap jam, maksimal 3 dosis
dalam 24 jam.
• Caffeine plus ergotamine (Cafergot) = 2 tablet (100
mg caffeine/1 mg ergotamine) saat serangan, lalu 1
tablet tiap 30 menit sampai 6 tablet per satu kali
serangan.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vasodilator sekaligus agonis dopamine


seharusnya vasokonstriktor. Agonis dopamine
merupakan terapi Parkinson disease
B. Vasodilator seharusnya vasokonstriktor
C. Meningkatkan transmisi Ach pada celah sinaps
terapi untuk myasthenia gravis
D. Menghambat COX-1 mekanisme kerja
antiinflamasi
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Perempuan, 43 tahun
• Nyeri kepala sisi kanan yang terasa berdenyut, dan
hilang timbul sejak 3 bulan SMRS. 30 menit.
• Nyeri kepala akan timbul bila stressor
• Saat keluhan muncul, pasien juga melihat garis-
garis hitam putih AURA
DIAGNOSIS >> MIGRAIN

Maka, mekanisme kerja terapinya adalah

E. Vasokonstriktor
KEYWORDS

• Laki-laki, 60 tahun Mudah lupa terhadap nama


orang, termasuk anggota keluarganya sendiri.
• Lebih sering marah dan berkata kasar.
• Lebih sering meminum alkohol dan belakangan
mulai merokok.
• Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
• Pasien dikatakan masih cukup mandiri dalam merawat
diri sehari-hari
DIAGNOSIS >> PICK S DISEASE

LOBUS YANG TERGANGGU ??


JAWABAN

B. Frontotemporal
PENJELASAN

Demensia
• Penurunan gradual fungsi
kognitif yang terjadi dalam jangka
panjang
• Penderita biasanya mulai
kehilangan fungsi sehari-
harinya
• Etiologi:
Usia
Penyakit serebrovaskular
Idiopatik

Sumber : Buku Ajar Neurologi


PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Alzheimer
Manifestasi klinis:
• (A)nterograde amnesia
• (A)phasia : gangguan berbahasa
• (A)praxia : gangguan motorik, walaupun struktur
anatomis intak
• (A)gnosia : gangguan identifikasi objek tanpa
adanya gangguan sensorik
• (D)istrubance in executive function
TATALAKSANA : Donepezil
PENJELASAN
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Vaskular
Manifestasi klinis:
• Gangguan memori yang disertai dengan bukti
penyakit serebrovaskular BIASANYA ada
riw.hipertensi tak terkontrol dan riw. stroke
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Lewy-Bodies
Manifestasi klinis:
• Gejala parkinsonism: (T)remor, (R)igidity,
(A)kinesia, (P)ostural instability
• Gangguan fungsi kognitif dan gangguan atensi
sifatnya fluktuatif
• Halusinasi visual rekuren yang jelas dan detil
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Frontotemporal
/ Pick Di ea e
Manifestasi klinis:
• Gangguan disinhibisi
• Apatis
• Hilangnya simpati dan
empati
• Munculnya perilaku yang
stereotipik, kompulsif
• Hyperorality/perubahan
pola diet (peningkatan
konsumsi alkohol, merokok
lebih banyak, makan yang
bukan makanan)
PENJELASAN
PENJELASAN

REVIEW :
TAKE HOME
MESSAGE
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Frontal kognitif, higher mental functions


C. Temporal pendengaran dan asosiasi
D. Parietooksipital penglihatan
E. Parietal sensoris dan komprehensi bahasa
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 60 tahun
• Mudah lupa terhadap nama orang, termasuk anggota
keluarganya sendiri.
• Lebih sering marah dan berkata kasar.
• Lebih sering meminum alkohol dan belakangan mulai
merokok.
• Riwayat hipertensi dan DM disangkal.
• Pasien dikatakan masih cukup mandiri dalam merawat diri
sehari-hari.
DIAGNOSIS >> PICK S DISEASE

Maka, lobus yang terganggu adalah

B. Frontotemporal
KEYWORDS

• Anak, usia 2 tahun


• Kejang sejak 10 menit yll didahului demam.
• Kali kedua anaknya kejang pada hari ini.
• Kejang tonik klonik pada seluruh tubuh, RR
28x/menit, HR 120x/menit, suhu 40oC.
• Tatalaksana kejang 7 menit kemudian kejang
berhenti dan pasien menangis (total durasi 17 menit)
DIAGNOSIS >> KEJANG DEMAM KOMPLEKS

TERAPI RUMATAN ??

JAWABAN

A. As. Valproat 15-40mg/kgbb/hari


selama 1-2 tahun
PENJELASAN

Kejang Demam
• Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(suhu rektal > 380C) tanpa infeksi, gangguan elektrolit,
atau gangguan metabolik lain
• Usia predileksi 6 bulan 5 tahun
• Kejang demam kompleks, 1 dari kriteria berikut
Lebih dari 15 menit
Fokal (tidak generalisata, misalnya meliputi satu
ekstremitas saja)
Berulang dalam 24 jam
• Kejang demam sederhana, tidak boleh memenuhi
satupun kriteria diatas
Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016
PENJELASAN

Evaluasi
• Pemeriksaan
Sesuai indikasi untuk menyingkirkan diagnosis :
darah rutin, gula darah, elektrolit, urinalisis, feses, dll
Pemeriksan CSF menyingkirkan meningitis
terutama bayi < 12 bulan (sangat dianjurkan) dan
12 -18 bulan (dianjurkan)
CT scan dan MRI bila ada indikasi

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


PENJELASAN

Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian


kasus.
• Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
- Riwayat epilepsy pada keluarga juga berperan (Nelson 20th
edition febrile seizure)
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam (dibawah 24 jam)
• Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya
kejang demam adalah 80%, Kemungkinan berulangnya
kejang demam paling besar pada tahun pertama

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


TATALAKSANA

Terapi
• Antipiretik: PCT 10-15 mg/kgBB/kali 4-6 kali perhari
• Anti kejang: praktis bisa diberikan orang tua dirumah
diazepam supp 5 mg untuk BB < 12 kg, 10 mg
untuk BB > 12 kg
• Anti kejang: di IGD diazepam intravena 0,2-0,5
mg/kg perlahan-lahan dengan kecepatan 2
mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis
maksimal 10 mg. Secara umum, penatalaksanaan
kejang akut mengikuti algoritma kejang pada
umumnya.
Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016
TATALAKSANA
ALGORITMA TATALAKSANA KEJANG AKUT
TATALAKSANA

Indikasi pengobatan rumatan:


1. Kejang fokal
2. Kejang lama >15 menit
3. Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
sesudah kejang, misalnya cerebral palsy, hidrosefalus,
hemiparesis
Secara umum, pasien dengan kejang demam kompleks
harus mendapatkan terapi rumatan

Obat diberikan hingga 1 tahun bebas kejang


o Asam valproate 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis
(DOC)
o Fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.

Sumber : REKOMENDASI Penatalaksanaan Kejang Demam, UKK Neurologi IDAI 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Fenobarbital 1-2mg/kgbb/hari selama 1-2 tahun


C. Fenobarbital 4-5mg/kgbb/hari selama 1-2 bulan
D. As. Valproat 15-40mg/kgbb/hari selama 1-2 bulan
E. Diazepam 0,3-0,5mg/kgbb/hari selama 6 bulan

Semu pilihan jawaban diatas salah


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Anak, 2 tahun kejang sejak 10 menit yll, didahului
demam.
• Kali kedua anaknya kejang pada hari ini.
• Kejang tonik klonik pada seluruh tubuh, RR
28x/menit, HR 120x/menit, suhu 40oC.
• Tatalaksana kejang 7 menit kemudian kejang
berhenti dan pasien menangis (total durasi 17 menit)
DIAGNOSIS >> KEJANG DEMAM KOMPLEKS

Maka, terapi rumatan yang tepat adalah

A. As. Valproat 15-40mg/kgbb/hari


selama 1-2 tahun
KEYWORDS

• Perempuan, 33 tahun,
• Nyeri pada dada dan punggung kanan sejak 1 minggu
• Sebelumnya terdapat vesikel banyak di kulit pada daerah
dada sejajar puting yang menjalar ke bagian belakang.
• Nyeri semakin bertambah berat ketika memakai baju
• UKK : lesi berupa krusta pada lokasi bekas vesikel
setinggi puting yang menjalar ke punggung.
DIAGNOSIS >> POST HERPETIC NEURALGIA

TATALAKSANA ??

JAWABAN

C. Gabapentin 3 x 100 mg
PENJELASAN

Post
Herpetic
Neuralgia

• Nyeri yang mengikuti dermatomal, muncul dan bertahan


selama > 1 bulan setelah rash sembuh
• Lebih banyak pada perempuan dan usia tua
• Predileksi tersering : dermatome thoracalis, div.
ophthalmic dari trigeminal
• Nyeri bersifat NEUROPATIK
PENJELASAN

Jenis Nyeri
PENJELASAN

Neuropathic Pain

Change Pain ; Nociceptive & Neuropathic pain


PENJELASAN

Post Herpetic Neuralgia


Virus Varicella Zoster Dorman di
Ganglion DORSAL Medulla
Spinalis

Reaktivasi Herpes Zoster


Inflamasi pada neuron Nyeri (+)
TATALAKSANA

DoC :
GABAPENTIN 3 x 100 mg
Naikkan bertahap per
minggu sampai max
1800mg/hari

New England Journal of Medicine ; Post Herpetic Neuralgia ; 2014


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Paracetamol 3 x 500 mg asetaminofen tidak


menjadi DOC pada nyeri neuropatik
B. Tramadol 3 x 500 mg dosis salah
D. Pregabalin 3 x 500 mg dosis salah
E. Amitriptilin 3 x 100 mg dosis salah

Note: bila terdapat jawaban B/D/E dengan dosis yang


benar, jawaban tetap gabapentin karena merupakan
DOC utama
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Perempuan, 33 tahun,
• Nyeri pada dada dan punggung kanan sejak 1 minggu
• Sebelumnya terdapat vesikel banyak di kulit pada daerah
dada sejajar puting yang menjalar ke bagian belakang.
• Nyeri semakin bertambah berat ketika memakai baju
• UKK : lesi berupa krusta pada lokasi bekas vesikel
setinggi puting yang menjalar ke punggung.
DIAGNOSIS >> POST HERPETIC NEURALGIA

Maka, tatalaksananya adalah

C. Gabapentin 3 x 100 mg
KEYWORDS

• Laki-laki, 60 tahun
• Mudah lupa terhadap kegiatan sehari-hari
• Keluhan lain gemetar, tremor pada manus
bilateral
• Sering terjatuh saat mengambil barang
• Kekuatan motorik normal

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Demensia Lewy Bodies


PENJELASAN

Demensia
• Penurunan gradual fungsi
kognitif yang terjadi dalam jangka
panjang
• Penderita biasanya mulai
kehilangan fungsi sehari-
harinya
• Etiologi:
Usia
Penyakit serebrovaskular
Idiopatik

Sumber : Buku Ajar Neurologi


PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Lewy-Bodies
Manifestasi klinis:
• Gejala parkinsonism: (T)remor, (R)igidity,
(A)kinesia, (P)ostural instability
• Gangguan fungsi kognitif dan gangguan atensi
sifatnya fluktuatif
• Halusinasi visual rekuren yang jelas dan detil
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Alzheimer
Manifestasi klinis:
• (A)nterograde amnesia
• (A)phasia : gangguan berbahasa
• (A)praxia : gangguan motorik, walaupun struktur
anatomis intak
• (A)gnosia : gangguan identifikasi objek tanpa
adanya gangguan sensorik
• (D)istrubance in executive function
TATALAKSANA : Donepezil
PENJELASAN
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Vaskular
Manifestasi klinis:
• Gangguan memori yang disertai dengan bukti
penyakit serebrovaskular BIASANYA ada
riw.hipertensi tak terkontrol dan riw. stroke
PENJELASAN

Tipe Demensia
• Demensia Frontotemporal
/ Pick Di ea e
Manifestasi klinis:
• Gangguan disinhibisi
• Apatis
• Hilangnya simpati dan
empati
• Munculnya perilaku yang
stereotipik, kompulsif
• Hyperorality/perubahan
pola diet (peningkatan
konsumsi alkohol, merokok
lebih banyak, makan yang
bukan makanan)
PENJELASAN
PENJELASAN

REVIEW :
TAKE HOME
MESSAGE
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Demensia Alzheimer Ingat 4 A!


B. Demensia Vaskular terdapat riwayat stroke
C. Penyakit Pick s terdapat gangguan perilaku
yang menonjol
D. Delirium keadaan akut dengan kesadaran
fluktuatif dan pasien biasanya datang dengan
keadaan mengamuk
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 60 tahun
• Mudah lupa terhadap kegiatan sehari-hari
• Keluhan lain gemetar, tremor pada manus
bilateral
• Sering terjatuh saat mengambil barang
• Kekuatan motorik normal

Maka, diagnosisnya adalah

E. Demensia Lewy Bodies


KEYWORDS

• Laki-laki, 21 tahun
• Sulit menelan dan membuka mulut
• Riwayat tertusuk kawat berkarat 2 minggu yll
pengobatan tidak adekuat
• Spasme otot orbicularis oris dan fasialis.
• Tes spatula pasien mengigit keras (+)
DIAGNOSIS >> TETANUS

PERNYATAAN TEPAT ??
JAWABAN

A. Merupakan bakteri Gram positif


Etiologi
PENJELASAN
Tetanus
PENJELASAN Tetanus
PENJELASAN

Tes diagnostik
PENJELASAN
Grading tetanus

Disfungsi otonom : sympathetic overactive TD naik,


nadi naik bergantian dengan hipotensi
PENJELASAN

Tatalaksana
IVFD Dextrose 5%: RL = 1:1 per 6 jam
Kausal
Anti toksin tetanus
ATS 20.000 IU/ im 3- 5 hari
HTIg 500 -3.000 IU single dose
Antibiotik
Metronidazol 500 mg/ 8 jam
Ampisilin 1 gr/8 jam
Penanganan luka
Simtomatis dan suportif
Diazepam 10 mg IV, bisa dulang maintenance 100 mg/
500 cc (10-12 mg/kgBB) drip + bolus tiap kejang sampai 48
jam bebas kontraksi tetanus
Oksigen
Nutrisi TKTP
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tidak menghasilkan spora Seharusnya


menghasilkan spora
C. Memiliki genus Corynebacterium Genus
Clostridium
D. Memiliki flagel tetapi tidak motil Bakteri ini motil
dan berflagel
E. Bersifat aerobik obligat seharusnya anaerobik
obligat

Semua jawaban diatas tidak tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 21 tahun
• Sulit menelan dan membuka mulut
• Riwayat tertusuk kawat berkarat 2 minggu yll
pengobatan tidak adekuat
• Spasme otot orbicularis oris dan fasialis.
• Tes spatula pasien mengigit keras
DIAGNOSIS >> TETANUS

Maka, pernyataan yang tepat adalah

A. Merupakan bakteri Gram positif


KEYWORDS

• Laki-laki 77 tahun
• Tiba-tiba pingsan
• Sebelum pingsan nyeri kepala sangat hebat & muntah
menyemprot satu kali
• Riw. HT (+) > 10 tahun, tidak kontrol
• PF neurologis: kaku kuduk (+), laseque (+), kernig (+)
DIAGNOSIS >> SAH

PERNYATAAN TEPAT ??
JAWABAN

C. Pada pemeriksaan CT-scan kepala


tanpa kontras didapatkan lesi hiperdens
berbentuk stelata
PENJELASAN

Perdarahan subaraknoid
• Etiologi :
- Trauma
- Pecahnya aneurisma
- AVM

• Gejala dan tanda khas :


- Sakit kepala hebat tiba tiba (thunderclap headache)
- Kaku kuduk, mual muntah, fotofobia
- Defisit neurologis (n 3, n4, n 6)
- Hemiparesis
- Penurunan kesadaran
PENJELASAN

Berry Aneurisma
• Pecah aneurisma dipicu oleh tekanan darah
tinggi

medscape
PENJELASAN

CT scan non kontras : perdarahan mengisi sisterna


gambaran seperti bintang/jala
TATALAKSANA

Tatalaksana
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pada pemeriksaan CT-scan kepala tanpa kontras


didapatkan lesi hiperdens berbentuk bulan sabit
subdural hematom
B. Pada pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras
didapatkan area hipodens pada kapsula interna
perdarahan intraserebral
D. Pada pemeriksaan CT-scan kepala dengan kontras
didapatkan lesi hiperdens berbentuk stelata evaluasi
perdarahan dengan CT tanpa kontras
E. Pada pemeriksaan MRI kepala dengan kontras
didapatkan lesi berbentuk bikonveks epidural
hematom
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus :


• Laki-laki 77 tahun
• Tiba-tiba pingsan
• Sebelum pingsan nyeri kepala sangat hebat & muntah
menyemprot satu kali
• Riw. HT (+) > 10 tahun, tidak kontrol
• PF neurologis: kaku kuduk (+), laseque (+), kernig (+)
DIAGNOSIS >> SAH
Maka, pernyataan yang tepat adalah

C. Pada pemeriksaan CT-scan kepala


tanpa kontras didapatkan lesi hiperdens
berbentuk stelata
KEYWORDS

• Laki-laki, 32 tahun
• Mata berair, perih dan terasa mengganjal.
• Px Oftalmologis : didapatkan pada serbuk besi
pada kornea yang melewati limbus

DIAGNOSIS >> BENDA ASING KORNEA

TATALAKSANA ??

JAWABAN

C. Rujuk Spesialis Mata


PENJELASAN

Corpus Alienum
Corneal
• Tanyakan : mekanisme trauma
• Gejala : nyeri, sensasi benda
asing, fotofobia, tearing, mata
merah, VISUS ↓↓
• Perhatikan : ada tidaknya RUST
RING terutama jika korpus
alienum berupa LOGAM (Besi)
• Tes Fluoresens dan Siedel untuk
cek defek epitel ulserasi hingga
fistula dan perforasi
• Komplikasi : Infeksi dan Necrosis
Okular
• RUJUK ke Sp.M (bedakan dengan
benda asing pada konjungtiva)
PENJELASAN

Corpus Alienum
Corneal
• Tes Fluoresens dan Siedel
untuk cek defek epitel
ulserasi hingga fistula dan
perforasi
• Komplikasi : Infeksi dan
Necrosis Okular
• RUJUK ke Sp.M (bedakan
dengan benda asing pada
konjungtiva)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi dengan NaCl 0,9% benda asing


konjungtiva
B. Ekstraksi dengan jarum 25G benda asing
konjungtiva
D. Ekstraksi dengan lidi kapas lalu beri antibiotik
topikal jika benda asing terletak pada konjungtiva
(Kompetensi 4A)
E. Edukasi pasien dan tutup mata dengan patch
instruksi edukasi yang diberikan kurang jelas, eye
patch boleh digunakan selagi ditransportasi ke Sp.M
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 32 tahun
• Mata berair, perih dan terasa mengganjal.
• Px Oftalmologis : didapatkan pada serbuk besi
pada kornea yang melewati limbus

DIAGNOSIS >> BENDA ASING KORNEA

Maka, tatalaksananya adalah

C. Rujuk Spesialis Mata


KEYWORDS

• Anak, usia 8 tahun


• Mata merah sejak seminggu yang lalu terasa
gatal dan mengganjal.
• Riwayat asma pada ayah pasien.
• Cobble stone (+) konjungtiva tarsal -- VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS VERNAL

TATALAKSANA ??

JAWABAN

D. Sodium cromolyn 4% tetes mata


PENJELASAN
PENJELASAN

Konjungtivitis
• Peradangan pada konjungtiva
• Etiologi : Infeksi (Bakteri, Viral, Jamur), Alergi,
Trauma
• MATA MERAH, VISUS NORMAL
• Jenis Eksudat serosa (viral, iritasi), mucoid
(alergi), mukopurulen( infeksi bakteri, chlamydia),
purulent (infeksi gonococcal)
• Reaksi Konjungtiva
• Folikular viral, chlamydia
• Papilar bakteri (termasuk, gonococcal),
alergi
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan gejala Tatalaksana
Bakteri Staphylococci, Mata merah, terasa berpasir, Antibiotik topikal
Streptococci, sensasi terbakar, biasanya Air mata buatan
Gonococci, bilateral, kelopak mata susah
Corynebacterium membuka, injeksi konjungtiva
strains difus, discharge mukopurulen,
papil (+)

Virus Adenovirus, Mata berair unilateral, merah, Memburuk pada hari 3-


Herpes simplex rasa tidak nyaman, fotofobia, 5, sembuh sendiri
virus or varicella- edema kelopak mata, dalam 7-14 hari
zoster virus limfadenopati preaurikular, Air mata buatan:
folikel (+), pseudomembran (+/-) Antiviral herpes
simplex virus atau
varicella-zoster virus
PENJELASAN

Konjungtivitis
Patologi Etiologi Tanda dan Gejala Tatalaksana
Jamur Candida sp., Jarang, pasien Antijamur topikal
Blastomyces imunokompromais, pasien
dermatitidis, yang mendapat terapi
Sporothrix antibiotik
schenckii
Vernal Alergi Peradangan konjungtiva Hindari alergen
kronis, riwayat keluarga Antihistamin topikal,
atopik, gatal, fotofobia, mast cell stabilizer
sensasi benda asing, Sodium
blefarospasme, cobblestone chromolyn,
pappila, horner trantas dot simptomatik
Inklusi Chlamydia Mata merah dan nyeri selama Doxycycline 100 mg
trachomatis beberapa minggu/bulan, bid for 21 hari atau
Badan Inklusi sekret mukopurulen, lengket, Erythromycin 250 mg
sensasi benda asing, mata PO qid 21 days
berair, kelopak mata Antibiotik topikal
bengkak,kemosis, Folikel
PENJELASAN

Konjungtivitis Vernal
• Hipersensitivitas Tipe 1
• Rekuren Bilateral
• Mata merah, gatal, dan berair pink eye
• Riw. Alergi asma, rhinitis alergika,
eczema
• Ada 2 tipe (bisa berjalan bersamaan)
• Palpebral Papil besar di konjungtiva
tarsalis Cobblestone + sekret
mucoid
• Limbal degenerasi epitel kornea
Horner Trantas Dot di limbus
• Tatalaksana : Menghindari alergen, Mast
cell stabilizer - Sodium chromolyn,
Steroid, Antihistamin
Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5, Ilyas (2013)
PENJELASAN

Konjungtivitis
Vernal vs Atopik
Characteristics VKC AKC
Generally presents at a younger
Age at onset Second to third decade
age than AKC' first decade

Sex Males are affected preferentially. No sex predilection

Typically occurs during spring


Seasonal variation Generally perennial
months

Discharge Thick mucoid discharge Watery and clear discharge

Moderate incidence of conjunctival Higher incidence of conjunctival


Conjunctival scarring
scarring scarring

Horner-Trantas dots and shield Presence of Horner-Trantas dots is


Horner-Trantas dots
ulcers are commonly seen. rare.

Not present, unless secondary to Deep corneal neovascularization


Corneal neovascularization
infectious keratitis tends to develop

Conjunctival scraping reveals


Presence of eosinophils in Presence of eosinophils is less
eosinophils to a greater degree in
conjunctival scraping likely
VKC than in AKC
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Acyclovir 3% salep mata untuk kasus keratitis


herpetik
B. Chloramphenicol 0,5% tetes mata untuk kasus
keratokonjungtivitis bakterial
C. Sodium hyaluronate 0,1% tetes mata untuk dry
eye syndrome
E. Gentamycin 3% salep mata untuk kasus
keratokonjungtivitis bakterial
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Anak, usia 8 tahun
• Mata merah sejak seminggu yang lalu terasa
gatal dan mengganjal.
• Riwayat asma pada ayah pasien.
• Cobble stone (+) konjungtiva tarsal -- VODS 6/6.
DIAGNOSIS >> KONJUNGTIVITIS VERNAL

Maka, tatalaksananya adalah

D. Sodium cromolyn 4% tetes mata


KEYWORDS

• Pria, 52 tahun
• Nyeri mata kanan hebat, mata merah, fungsi
penglihatan , fotofobia.
• Riw. operasi katarak 3 hari yang lalu.
• VOD NLP, palpebra edema & hiperemis, kemosis,
edema kornea, hipopion, dan gerak bola mata
terbatas nyeri.

DIAGNOSIS & TATALAKSANA ??

JAWABAN

D. Panoftalmitis & Antibiotik-


Kortikosteroid Intravitreal
PENJELASAN

Endoftalmitis - Panoftalmitis
• Inflamasi purulen cairan intraokuler (vitreous and
aqueous humor) akibat infeksi.
• Endoftalmitis sering berasal dari vitritis progresif.
• Tipe
• Eksogen (post operatif, trauma, post injeksi viterus)
• Endogen.
• Akut (<6 minggu) Vs Kronik (> 6 minggu)
• Endoftalmitis post operatif akut adalah jenis
tersering.
• Penyebab tersering: Stafilokokus epidermidis
(70%)
• Pemeriksaan
• PF lokalis: PF eksternal, visus, funduskopi, slit lamp
• Lab: gram, kultur aqueous/vitreous humour, PCR,
darah lengkap, LDH
• Radiologi: CT-scan/MRI orbita, USG ocular
http://eyewiki.aao.org/Endophthalmitis ; https://www.aao.org/eyenet/article/endogenous-endophthalmitis-diagnosis-treatment
PENJELASAN

Endoftalmitis/Panoftalmitis Akut
Postoperatif
• Terjadi dalam 1-2 minggu post
operasi, seringnya 3-5 hari
post operasi.
• Gejala: sangat progresif,
mata nyeri, mata merah,
sekret, dan pandangan kabur
• Tanda: visus turun, edema
palpebra, edema
konjungtiva dan kornea,
cells + fibrin di COA,
hipopion, inflamasi vitreous,
retinitis, dan reflex fundus Hipopion
kabur.
PENJELASAN

Bedakan !
• Endoftalmitis inflamasi
intraokular yang meliputi kavitas
okular dan struktur disekitarnya
tanpa melewati sklera
• Panoftalmitis endoftalmitis +
keterlibatan sklera dan
kapsula tenon hingga jaringan
orbital
• Minta pasien untuk
menggerakan bola mata, bila
muncul rasa nyeri (+)
panoftalmitis
TATALAKSANA

Tatalaksana
• Antibiotik intravitreus (lebih
direkomendasikan) atau sistemik
(penyebab sering bakteri; terapi
empiris: Vankomisin,
Ceftazidime, atau Amikasin)
• Steroid intravitreus
• Siklopegik (istirahatkan iris)
• Surgery : Vitrektomi (pars plana Injeksi intravitreus
vitrektomi)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Endoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Topikal


nyeri (+) namun nyeri tidak diperparah dengan
gerakan, obat diberikan intravitreus
B. Endoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Sistemik
nyeri (+) namun nyeri tidak diperparah dengan
gerakan, obat diberikan intravitreus
C. Endoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Intravitreal
nyeri (+) namun nyeri tidak diperparah dengan
gerakan
E. Panoftalmitis & Antibiotik-Kortikosteroid Sistemik
obat diberikan intravitreus
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Pria, 52 tahun
• Nyeri mata kanan hebat, mata merah, fungsi
penglihatan , fotofobia.
• Riw. operasi katarak 3 hari yang lalu.
• VOD NLP, palpebra edema & hiperemis, kemosis,
edema kornea, hipopion, dan gerak bola mata
terbatas nyeri.

Maka diagnosis & tatalaksananya adalah

D. Panoftalmitis & Antibiotik-


Kortikosteroid Intravitreal
KEYWORDS

• Laki-laki, 54 tahun
• Pandangan kabur 5 bulan terakhir
• Riwayat DM tidak rutin kontrol.
• Funduskopi : mikroaneurisme, soft exudate (+) dan
flame hemorrhage (+).

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Retinopati DM non proliferatif


PENJELASAN

Retinopati Diabetikum
• Tanda dan gejala: • Pemeriksaan:
• Melihat titik atau floaters • Tajam penglihatan
• Penurunan tajam penglihatan • Funduskopi dalam
• Terdapat titik hitam di tengah keadaan pupil
lapang pandang dilatasi:
• Sulit melihat dalam gelap direk/indirek
• Pada pemeriksaan • Foto Fundus
funduskopi: cotton wool spot, • USG bila ada
flame hemorrhages, dot-blot perdarahan vitreus
hemorrhages, hard exudates
PENJELASAN

Stadium RD
Stadium Hasil oftalmoskopi
Nonproliferatif Mikroaneurisma, pendarahan intraretina (dot & blot
hemorrhage; flame hemorrhage), cotton wool spot
(soft exudate)
Preproliferatif Nonproliferatif + soft & hard exudate

Proliferatif stadium dini Neovaskularisasi

Proliferatif stadium Proliferatif stadium dini + pendarahan viterus


lanjut
PENJELASAN

Tatalaksana
• Cegah progresivitas
penyakit, terutama
kontrol diabetes dan
faktor risiko lainnya
• Fotokoagulasi laser
• Injeksi intraviteral anti-
VEGF
• Stem cell (dalam
penelitian)
TAKE HOME MESSAGE
RETINOPATHY DM
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Retinopati DM preproliferatif hard exudate (+)


C. Retinopati DM proliferative stadium dini
neovaskularisasi (+)
D. Retinopati DM proliferative stadium lanjut
neovaskularisasi dan pendarahan vitreus (+)
E. Retinopati Hipertensi AV nicking-crossing;
cooper/silver wire
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus :


• Laki-laki, 54 tahun
• Pandangan kabur 5 bulan terakhir
• Riwayat DM tidak rutin kontrol.
• Funduskopi : mikroaneurisme, soft exudate (+)
dan flame hemorrhage (+).

Maka, diagnosisnya adalah

A. Retinopati DM non proliferatif


KEYWORDS

• Perempuan, 45 tahun
• Melihat seperti menggunakan kacamata kuda sejak
1 tahun belakangan.
• Pasien seringkali kaget ketika berkendara.
• VODS 6/9 dengan penglihatan temporal, superior dan
inferior menyempit.
• TIO ODS +1/+1
DIAGNOSIS >> POAG

PEMERIKSAAN LANJUTAN ??
JAWABAN

B. Perimetri
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
• Congenital & Developmental Glaucomas
Primary Congenital Glaucoma
Developmental Glaucoma
• Primary Adult Glaucomas
Primary Open Angle Glaucoma (POAG) sudut terbuka
Biasanya AKUT
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG) sudut tertutup
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
• Secondary Glaucoma
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(tergantung etiologi & mekanisme TIO)
Vaughan & Asbury s General Ophthalmology, ed. 18 th, McGraw Hill : New York, 2011
PENJELASAN

Primary Open Angle Glaucoma


(POAG) Glaukoma Kronik
• TIO (> 21 mmHg) bersifat progresif lambat dengan
sudut iridocornealis terbuka (COA dalam)
• Terdapat cupping diskus optikus dan defek lapang
pandang yang progresif kronik berupa Tunnel Vision
pencuri penglihatan
• Pemeriksaan : Tonometri, Gonioskopi, Perimetri,
Oftalmoskopi direk dan indirek
• Tanda : perubahan fundus dan diskus optikus CDR
> 0,4, Bayonet Sign, Nasalisasi
PENJELASAN

• Glaukoma Akut: kegawatan! Segera


turunkan TIO dengan Asetazolamid
500 mg. Lanjutkan dengan rujuk ke
spesialis mata untuk terapi definitif.
• Glaukoma Kronik: glaukoma sudut
terbuka, visus turun perlahan,
lapang pandang sempit, tunnel
vision, PF: mata tenang, TIO
normal/ agak tinggi, funduskopi
tampak hilangnya cup/ disc ratio
( menggaung ).
PENJELASAN

Tunnel Vision Cek PERIMETRI

• Khas dari glaukoma


kronik
PROGREVISITAS
penyakit dapat
terlihat dari evolusi
defek lapang
pandang
• Diawali dari Nasal
Step Arcuate
Tunnel Vision
PENJELASAN

Perimetri

Octopus Perimeter
PENJELASAN

Perimetri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. USG bola mata melihat bagian belakang mata


apabila tidak dapat dilihat dengan oftalmoskopi biasa
C. Gonioscopy melihat sudut iridocornealis
D. Funduscopy melihat segmen posterior mata
E. Slit-Lamp melihat struktur bagian depan dari
bola mata
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Perempuan, 45 tahun
• Melihat seperti menggunakan kacamata kuda sejak
1 tahun belakangan.
• Pasien seringkali kaget ketika berkendara.
• VODS 6/9 dengan penglihatan temporal, superior dan
inferior menyempit.
• TIO ODS +1/+1
DIAGNOSIS >> POAG

Maka, pemeriksaan lanjutannya adalah

B. Perimetri
KEYWORDS

• Anak, 3 tahun kelopak matanya terkena


benda tajam saat bermain dengan kakaknya

DIAGNOSIS >> LASERASI PALPEBRA

TATALAKSANA AWAL ??

JAWABAN

E. Bersihkan luka dengan NaCl,


tutup dengan kassa basah & steril
PENJELASAN

Trauma Kelopak Mata / Palpebra


• Tanyakan riwayat trauma
• Blunt/Tumpul edema jaringan ekimosis ;
stretch M. Levator Palpebra sampai disrupsi
canthal tendon
• Penetrating/Tajam direct injury sayatan benda
tajam, gigitan hewan LASERASI
terpotongnya jaringan kelopak mata
• Penanganan tepat dan segera agar fungsi dan
kosmetik bisa dipertahankan
• Selalu pikirkan ada tidaknya benda asing
ataupun keterlibatan bola mata
Classification of Eyelid Laceration

Trauma pada
medial dari
punctum
beresiko
melibatkan
system
kanalikular

https://www2.aofoundation.org
PENATALAKSANAAN
• Pemeriksaan Mata Umum : visus dan reflex pupil
• Identifikasi luka : luas, kedalaman, keterlibatan tepi
kelopak, kantus medial dan lateral
• Tatalaksana Awal
• Bersihkan luka apabila bola mata intak gunakan
NaCl 0,9%
• Pertimbangkan pemberian profilaksis tetanus ika
diperlukan (luka kotor atau riwayat suntik TT tidak jelas
(resiko↑))
• Berikan antibiotik (sistemik)
• Rujuk Sp.M untuk penjahitan-rekonstruksi (dalam
proses transportasi, tutup luka dengan kassa steril yang
dibasahi NaCl 0,9%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bersihkan luka dengan air mengalir, jahit situasional


+ antibiotik topical tidak perlu jahit situasional,
cukup bersihkan dan profilaksis kemungkinan infeksi
rujuk Sp.M utk surgical care
B. Olesi salep mata antibiotik + steroid topical
penting untuk melakukan irigasi terlebih dahulu,
antibiotic lebih baik sistemik
C. Segera debridement + jahit luka penjahitan
dilakukan oleh Sp.M
D. Bilas dengan povidon iodine NaCl lebih
disarankan untuk irigasi
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Anak, 3 tahun kelopak
matanya terkena benda tajam
saat bermain dengan kakaknya
DIAGNOSIS >> LASERASI
PALPEBRA

Maka, tatalaksana awalnya


adalah

E. Bersihkan luka dengan NaCl,


tutup dengan kassa basah & steril
KEYWORDS

• Laki-laki, 41 tahun
• Nyeri saat bola mata digerakkan dan disentuh.
• Visus 1/300, skotoma sentral.
• Funduskopi papil berwarna jingga agak pucat
dan berbatas tegas.

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Neuritis Retrobulbar
PENJELASAN

Neuritis Retrobulbar
• Bagian dari Neuritis Optik causa : UNKNOWN
• Inflamasi pada N.Optikus:
d c ee hi g, a ie ee hi g
karena diskus tetap berbatas tegas
• Gejala yang seringkali bisa muncul :
• Pandangan buram dan meredup
• Titik buta pada bagian tengah lapang pandang
• Warna tampak lebih suram
• Nyeri dengan pergerakan mata
• Nyeri pada mata akibat tekanan atau sentuhan
• Bisa menyebabkan kebutaan pada mata terkait

https://www.health.harvard.edu/vision/retrobulbar-neuritis ; Ilmu Penyakit Mata FKUI - Ilyas


PENJELASAN

Neuritis Retrobulbar
• Sering berhubungan dengan : infeksi seperti kasus
meningitis, syphilis, dan penyakit akibat virus
lainnya, Multiple sclerosis, Tumor, paparan
bahan kimia/obat, reaksi alergi.
• Pada tahap awal, diskus optikus akan tampak
normal. Seiring berjalannya waktu akan tampak
pucat (atrofi). Respon pupil biasanya lebih lambat
pada mata terkait.
• Tx : Observasi Methylprednisone 250mg IV +
oral
PENJELASAN
PENJELASAN

Ddx
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Papilitis hyperemia dan edema pada papil


akibat peradangan (batas tidak tegas)
B. Papiledema biasanya bilateral akibat
peningkatan TIK
D. Endoftalmitis post op, hipopion
E. Panoftalmitis post op, hipopion, nyeri
bnertambah saat mata digerakan
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Laki-laki, 41 tahun
• Nyeri saat bola mata digerakkan dan disentuh.
• Visus 1/300, skotoma sentral.
• Funduskopi papil berwarna jingga agak pucat
dan berbatas tegas.

Maka diagnosisnya adalah

C. Neuritis Retrobulbar
KEYWORDS

• Penelitian tentang hubungan kejadian left colon


syndrome pada bayi dari perempuan dengan
penggunaan magnesium sulfat selama kehamilan
• Mengumpulkan kasus meningioma pada bayi
menelusuri apakah ada riwayat penggunaan
magnesium sulfat selama kehamilan

PARAMETER ??

JAWABAN

A. Odds ratio
PENJELASAN

Desain Penelitian
Case report
DESKRIPTIF:
tidak ada
pembanding
Case series

Cross
Observasional
sectional
Desain
Penelitian
Eksperimental: ANALITIK: ada
Case control
ada perlakuan pembanding

Cohort
PENJELASAN

KOHORT KASUS POTONG


• 2 Jenis: KONTROL / LINTANG /
• Prospective cohort Case Control Cross Sectional
• Retrospective/histo
rical cohort • Retrospektif • Deskriptif, sewaktu
• Subjek diikuti untuk • Dapat melihat • HUBUNGAN
periode tertentu kausalitas ASOSIASI TIDAK
KAUSALITAS
• SANGAT BAIK • Umum digunakan
menilai KAUSALITAS pada KASUS • CEPAT DAN MURAH
• Relatif LAMA dan LANGKA • Menghitung RELATIF
MAHAL • Menghitung ODDS RISK (RR)
• Menghitung RELATIF RATIO (OR)
RISK (RR)
PENJELASAN

Analisis Soal - Case Control

RISIKO + PENYAKIT +

RISIKO - PENYAKIT -

SEKARANG

• Dinilai penyakit/tidak berpenyakit sekarang


Kasus left colon syndrome (kasus langka)
• Kemudian ditelusuri Apakah ada faktor
risiko di masa lalu (MG sulfat)
• Menggunakan parameter odds ratio (OR)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Relative Risk Parameter Kohort


C. Prevalensi proporsi orang yang berpenyakit
dari sautu populasi pada satu titik waktu (periode
waktu)
D. Insidensi Kasus baru yang ada dalam populasi
E. Prevalence Rate Parameter Cross Sectional
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Penelitian tentang hubungan kejadian left colon
syndrome pada bayi dari perempuan dengan
penggunaan magnesium sulfat selama kehamilan
• Mengumpulkan kasus meningioma pada bayi
menelusuri apakah ada riwayat penggunaan
magnesium sulfat selama kehamilan

Maka, parameter yang digunakan adalah

A. Odds ratio
KEYWORDS
• Dokter melakukan penelitian terhadap 600 pasien
suspek GNAPS.
• 200 diantaranya mempunyai hasil ASTO + yang
dianggap baku emas.
• Alat uji diagnostik baru 160 hasil positif pada
kelompok ASTO +.
• Sementara pada subjek dengan ASTO - , alat baru
hasil negatif sebesar 360 subjek.

NPV ??
JAWABAN

B. 90%
PENJELASAN

Karakteristik Uji Diagnostik


• Sensitivitas :
• If a person has a disease, how often will the test be
positive (true positive rate)?
• Tes dengan sensitivitas tinggi bila hasilnya (-) ,
hampir dapat dipastikan orang tersebut benar-benar
tidak mempunyai penyakit tsb (cocok untuk screening)
• Spesivisitas :
• If a person does not have the disease how often will
the test be negative (true negative rate)?
• Tes dengan spesifisitas tinggi bila hasilnya (+),
hampir dapat dipastikan orang tersebut benar-benar
memiliki penyakit tsb (cocok untuk penegakan Dx)
PENJELASAN
PENJELASAN

Karakteristik Uji Diagnostik


• PPV
• If the test result is positive what is the probability
that the patient actually has the disease?
• PPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas
individu dengan uji yang (+) untuk dinyatakan menderita
penyakit

• NPV
• If the test result is negative what is the probability
that the patient does not have disease?
• NPV yang tinggi menunjukkan tingginya probabilitas
individu dengan uji yang (-) untuk dinyatakan tidak
menderita penyakit
PENJELASAN

Hubungan dengan Prevalensi


PENJELASAN
PENJELASAN

Analisis Soal
ASTO + ASTO -

UJI BARU (+) 160 (A) 40 (B) A


PPV = A + B
UJI BARU (-) 40 (C) 360 (D)
D
Total 270 130 NPV = C+D

𝟑𝟔𝟎
x 100% = 90%
𝟒𝟎𝟎
SENSITIVITAS SPESIFISITAS
A D
A+C B+ D
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 95%
C. 80%
D. 66%
E. 54%

Pilihan lain tidak sesuai perhitungan terlampir


KESIMPULAN
Jadi, jika menemukan kasus:
• Dokter melakukan penelitian terhadap 600 pasien
suspek GNAPS
ASTO + ASTO -

UJI BARU (+) 160 (A) 40 (B)

UJI BARU (-) 40 (C) 360 (D)


Total 270 130
Maka, NPVnya adalah

B. 90%
KEYWORDS

• Dokter ingin meneliti hubungan antara hipertensi


dengan kejadian CKD
• Dari seluruh subjek penelitian, ditemukan bahwa
kebanyakan pasien dengan hipertensi juga
memiliki penyakit DM

TERMASUK APAKAH DM ??

JAWABAN

B. Confounding factor
PENJELASAN

Jenis Variabel
• Variabel Bebas / Independen: variabel yang menyebabkan/
mempengaruhi (variabel penentu)
• Variabel Tergantung / Dependen: variabel yang dipengaruhi/
diteliti sebagai pengaruh dari variabel bebas
• Variabel Perancu: confounding factor/third variable,
variabel yang bisa mempengaruhi variabel bebas maupun
tergantung menganggu validitas penelitian
(kehadirannya tidak diharapkan)
• Variabel Terkontrol: variabel yang selalu konstan/ tetap dan
berguna untuk mengurangi bias
PENJELASAN

Confounding Factor
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Contributing factor faktor yang berkontribusi /


membantu terjadinya suatu hal
C. Variabel Independen varibel bebas (penentu)
D. Variabel Dependen dipengaruhi oleh variable
independen
E. Correlating Factor tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Dokter ingin meneliti hubungan antara hipertensi
dengan kejadian CKD
• Dari seluruh subjek penelitian, ditemukan bahwa
kebanyakan pasien dengan hipertensi juga
memiliki penyakit DM

Maka, DM termasuk

B. Confounding factor
KEYWORDS

• Laki-laki, 51 tahun
• Sariawan tidak sembuh + diare persisten
• HIV stadium lanjut
• Keesokan harinya istri pasien datang sendiri
menanyakan penyakit suaminya.

TINDAKAN DOKTER ??

JAWABAN

E. Menolak memberitahu diagnosis dan


meminta istri untuk bertanya langsung
sendiri kepada pasien
PENJELASAN

Kode Etik Kedokteran:


Kewajiban Dokter
• Pasal 12
• Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan setelah
pasien itu meninggal dunia
• Pasal 322 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP)
• Seorang dokter yang membuka rahasia tentang pasiennya
tidak dengan sendirinya akan dituntut di muka pengadilan,
melainkan hanya sesudah terhadapnya diadakan pengaduan
oleh pasien yang bersangkutan
• Keadaan khusus:
• Dokter dipanggil sebagai saksi/ahli/saksi ahli harus
memberikan keterangan tentang seseorang (umpamanya
terdakwa) yang sebelum itu pernah menjadi pasiennya
PENJELASAN

Paragraf 4 Pasal 48 Undang Undang No 29


Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

• Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan


praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia
kedokteran.
• Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk
kepentingan kesehatan pasien, memenuhi
permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum, permintaan pasien
sendiri, atau berdasarkan ketentuan
perundangundangan.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia
kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri.
PENJELASAN

Analisis kasus
• Pada kasus ini, dokter tidak boleh
memberitahu rahasia pasien, meskipun istri
pasien yang meminta keterangan
• Dokter dapat menyarankan atasan untuk bertanya
langsung kepada pasien
• Dokter menjelaskan tentang kewajibannya untuk
menjaga rahasia pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Memberitahu diagnosis sebenarnya karena penyakit


pasien berpotensi menular kepada istrinya
B. Meminta istri untuk bertanya langsung ke petugas
laboratorium
C. Menolak bertemu dengan istri pasien
D. Menjelaskan kepada sang istri secara tersirat tanpa
menyebutkan diagnosis pasien

Pilihan jawaban lainnya kurang tepat


KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


• Laki-laki, 51 tahun
• Sariawan tidak sembuh + diare persisten
• HIV stadium lanjut
• Keesokan harinya istri pasien datang sendiri
menanyakan penyakit suaminya.

Maka tindakan dokter seharusnya

E. Menolak memberitahu diagnosis dan


meminta istri untuk bertanya langsung
sendiri kepada pasien
KEYWORDS

• Seorang dokter, terkenal sebagai salah satu dokter


umum yang selalu menyempatkan waktu untuk
berdiskusi terkait masalah penyakit maupun
tekanan biopsikososial yang dialami pasiennya.

Komunikasi efektif dalam dunia kesehatan


menjadi penting karena hal berikut, kecuali

JAWABAN

D. Meningkatkan jumlah pasien


yang datang berobat setiap hari
PENJELASAN

Komunikasi Dokter-Pasien
• Menurut Kurzt (1998), dalam dunia kedokteran ada dua
pendekatan komunikasi yang digunakan:
• 1. Disease centered communication style atau
doctor centered communication style.
• Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter
dalam usaha menegakkan diagnosis, termasuk
penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda
dan gejala-gejala.
• 2. Illness centered communication style atau
patient centered communication style.
• Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan
pasien tentang penyakitnya
KOMUNIKASI YANG RELEVAN DAN EFEKTIF ANTARA DOKTER DAN PASIEN
Jurnal Psikogenesis. Vol. 1, No. 1/ Desember 2012
PENJELASAN

Manfaat Komunikasi Efektif


Dokter-Pasien
• Menurut Konsil Kedokteran Indonesia (2006),
1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima
pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayana
medis.
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter
yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang
baik.
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan
tindakan medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada
pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya
sugestif
Komunikasi Efektif Dokter-Pasien, Konsil Kedokteran Indonesia 2006
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dapat meningkatkan keberhasilan diagnosis,


terapi, dan tindakan medis
B. Meningkatkan kepercayaan pasien dalam hal
hubungan terapeutik dokter-pasien
C. Meningkatkan kepuasan pasien
E. Memberikan efek psikologis positif (sugestif) bagi
pasien
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


• Seorang dokter, terkenal sebagai salah satu dokter
umum yang selalu menyempatkan waktu untuk
berdiskusi terkait masalah penyakit maupun
tekanan biopsikososial yang dialami pasiennya.

Maka, komunikasi efektif dalam dunia kesehatan


menjadi penting karena hal berikut, kecuali

D. Meningkatkan jumlah pasien


yang datang berobat setiap hari
KEYWORDS

• Laki-laki, 61 tahun
• Sulit menelan makanan 1 bulan
• Awalnya makanan padat, saat ini sulit menelan
bubur progresivitas (+)
• Makanan sering keluar kembali regurgitasi (+)
• Manometri esofagus: aperistalsis 2/3 distal
esofagus
• Relaksasi LES tidak sempurna

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Akalasia
PENJELASAN

Achalasia
• Definisi: penyempitan pada lower esophageal
sphincter (LES)

• Patogenesis
• degenerasi sel ganglion (aganglionosis) akibat
inflamasi pada pleksus myenterikus dinding
esofagus
• Hilangnya kemampuan relaksasi LES
PENJELASAN

Achalasia
PENJELASAN

Achalasia
• Manifestasi Klinis
• Kesulitan menelan yang progresif awalnya
makanan padat, kemudian makanan lunak,
kemudian cairan
• Regurgitasi makanan
• Nyeri retrosternal seperti terbakar pyrosis
• Singultus (cegukan)
• Penurunan berat badan

• Awalnya sering terjadi misdiagnosis dengan


GERD
PENJELASAN

Achalasia
• Pemeriksaan Penunjang
• Manometri esofagus pemeriksaan penunjang
terbaik
• Aperistalsis pada 2/3 distal esofagus dengan relaksasi
LES yang tidak sempurna
• Barium swallow menunjukkan gambaran bird
beak appearance
• Endoskopi rule out disfagia akibat keganasan
• Xray dada
• Pelebaran mediastinum akibat dilatasi esofagus proksimal
PENJELASAN

Barium esophagogram
Penyempitan pada gastroesophageal jungcion
Gambaran bird beak appearance
TATALAKSANA

Achalasia
• Pembedahan terapi definitif
• Dilatasi pneumatik
• Myotomi Heller

• Alternatif
• Injeksi toksin botulinum
• ISDN 5 mg 10-15 menit sebelum makan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Atresia esofagus gangguan kongenital


dimana tidak terbentuk esofagus dengan
sempurna
C. GERD pada GERD tidak ada kesulitan
menelan makanan yang progresif
D. Ruptur esofagus manifestasi utama
berupa muntah hebat, terkadang berdarah
E. Karsinoma esofagus gejala mirip, namun
terletak biasanya bukan pada LES
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 61 tahun
• Sulit menelan makanan 1 bulan
• Awalnya makanan padat, saat ini sulit menelan
bubur progresivitas (+)
• Makanan sering keluar kembali regurgitasi (+)
• Manometri esofagus: aperistalsis 2/3 distal
esofagus
• Relaksasi LES tidak sempurna

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

B. Akalasia
KEYWORDS

• Laki-laki, 39 tahun
• Panas pada dada dan leher pikirkan pirosis
• Barium swallow: pelebaran esofagus membentuk
kantong
• LES berprotrusi ke proksimal

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Hernia hiatal
PENJELASAN

Hernia Diafragmatika
• Hernia: protrusi organ dari suatu kompartemen ke
kompartemen lainnya
• Hernia diafragmatika: keluarnya isi intra-abdomen
melalui lubang di diafragma menuju ruang intratoraks,
• Biasanya kongenital
• Hernia diafragmatika terbagi menjadi 3 jenis utama:
• Hernia diafragmatika posterolateral (Bochdalek)
• Hernia diafragmatika anterior (Morgagni)
• Henia hiatal (sliding hernia) keluar dari lubang pada
diafragma tempat esofagus menembus
PENJELASAN

Hernia Hiatal
• Terdapat 4 tipe
• Tipe I gastroesophageal (GE) junction bergeser ke area
supradiafragma (sliding hernia)
• Tipe II GE junction normal, herniasi sebagian gaster
melalui hiatus
• Tipe III GE junction seperti pada tipe I + herniasi sebagian
gaster melalui hiatus
• Tipe IV GE junction seperti pada tipe I + herniasi organ
intra-abdomen lain (paling sering kolon) ke area
supradiafragma
PENJELASAN

Tipe Hernia Hiatal


PENJELASAN

Hernia Hiatal
• Manifestasi klinis:
• Asimptomatik terutama pada Tipe I
• Nyeri epigastrium
• Pyrosis
• Refluks isi gaster
• Cameron ulcers ulkus mekanik pada hiatus
diafragma
PENJELASAN

Hernia Hiatal
• Pemeriksaan Penunjang:
• Barium swallow menemukan lokasi GE junction,
ukuran hernia, esofagus distal GE junction melebar
membentuk kantong
• Endoskopi visualisasi ulkus Cameron,
menemukan luas herniasi gaster
• Manometri penurunan tekanan antara hiatus
diafragma dan GE junction
PENJELASAN

Barium swallow
Esofagus distal GE junction membentuk kantong
TATALAKSANA

Hernia Hiatal
• Asimptomatik tidak memerlukan terapi
pembedahan
• Terapi refluks H-2 blockers dan PPI

• Simptomatik pembedahan elektif


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hernia Bochdalek hernia diafragmatika


posterior
B. Hernia Morgagni hernia diafragmatika
anterior
C. Hernia diafragmatika posterolateral nama
lain hernia bodchdalek
E. Hernia umbilikalis bukan hernia
diafragmatika, terdapat benjolan pada umbilikus
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 39 tahun
• Panas pada dada dan leher pikirkan pirosis
• Barium swallow: pelebaran esofagus membentuk
kantong
• LES berprotrusi ke proksimal

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Hernia hiatal
KEYWORDS

• Anak, 2 tahun
• BAB berdarah 1 hari lalu
• Frekuensi 1-2 kali/hari
• Skintigrafi: hotspot pada periumbilikus

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Divertikulum Meckel
PENJELASAN

Divertikulum Meckel
• Kelainan kongenital pada usus halus yang
disebabkan karena gagalnya obliterasi duktus
vitellinus

• Duktus ini biasanya menghilang pada usia gestasi


7 minggu.

• Rule of 2:
• 2% populasi
• 2 kaki proksimal dari katup ileocaecal
• 2 cm (lebar)
• <2 tahun (usia onset)
PENJELASAN

Divertikulum Meckel
• Manifestasi Klinis
• Biasanya divertikulum Meckel hanya terdiri dari
mukosa ileum (asimptomatik)

• Namun bisa ada mukosa lainnya (heterotopik) yang


membuat penyakit ini menjadi simptomatik
• Mukosa gaster (62%) membuat ulkus dan perdarahan
(painless bleeding) hingga perforasi
• Mukosa pankreas (6%) nyeri perut akibat produksi
enzim autolitik

• Tanda obstruksi (bilious vomiting, nyeri tekan perut,


bising usus meningkat, dll)
PENJELASAN

Divertikulum Meckel
• Pemeriksaan Penunjang
• Darah Lengkap menilai Hb pada manifestasi
perdarahan

• Meckel Scan skintigrafi dengan Tc-99m untuk


menilai mukosa gaster heterotopic

• Histologi membuktikan adanya mukosa


heterotopik
Meckel Scan menunjukkan hotspot pada umbilikus
(tanda panah) pada diverticulum Meckel
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Fistula ani manifestasi utama keluar tinja


selain dari lubang anus
C. Inflammatory bowel disease terdapat
perdarahan dengan rasa nyeri pada IBD
D. Polip rekti tidak ada gambaran hotspot
pada polip
E. Intoleransi laktosa diare merupakan
manifestasi utama, bercak darah, flatus sering,
BAB asam
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Anak, 2 tahun
• BAB berdarah 1 hari lalu
• Frekuensi 1-2 kali/hari
• Skintigrafi: hotspot pada periumbilikus

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

A. Divertikulum Meckel
KEYWORDS

• Laki-laki, 31 tahun
• Nyeri perut terutama saat malam hari
• Muncul 2-3 jam setelah makan
• Riwayat konsumsi antasida (+)
• PF: nyeri tekan regio epigastrium dan umbilikus

DIAGNOSIS >> ULKUS DUODENUM

JAWABAN

D. Endoskopi
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
• Merupakan bagian dari peptic ulcer disease
(mencakup ulkus peptikum dan ulkus
duodenum) sehingga sangat mirip dengan
gambaran ulkus peptikum
• Definisi: robekan/perlukaan mukosa duodenum
dengan ukuran >5 mm
• Faktor risiko
• Infeksi helicobacter pylori
• Perlukaan akibat NSAIDs
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
• Manifestasi Klinis:
• Nyeri perut
• Terbangun saat malam hari akibat irama sirkadian
pengeluaran asam lambung, gejala yang paling
membedakan dari ulkus peptikum
• Muncul 2-5 jam post-prandial
• Membaik dengan netralisasi asam makan / konsumsi
antasida
• Nyeri tekan epigastrium
• Mual muntah jarang pada Gejala alarm!!
ulkus duodenum • Muntah persisten
• Perdarahan GI
• Weight loss tanpa sebab
• Massa abdomen
• Disfagia
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
• Pemeriksaan penunjang sering kali tidak
dilakukan pada pasien tanpa gejala alarm!!
dan <45 tahun
• Barium swallow double contrast
• Endoskopi penunjang terbaik
• Deteksi H. pylori lihat slide berikut
PENJELASAN

Ulkus Duodenum
• Pemeriksaan Helicobacter pylori
• Non invasif:
• Urea breath test: Helicobacter pylori yang menghasilkan
urease melepaskan isotop karbon dari urea ditelan
(sensitivitas dan spesifisitas >95%)

• Stool antigen test: digunakan untuk diagnosis awal dan


konfirmasi eradikasi infeksi (sensitivitas dan spesifisitas
>92%)

• Invasif:
• Esophagogastroduodenografi + biopsi mukosa
duodenum pada pasien nyeri epigastrium, penurunan
berat badan, anemia defisiensi besi tanpa penyebab,
dyspepsia + alarm!!
TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
• Farmakologi
Tipe Obat Contoh Obat Dosis
100-140 meq/L 1 dan 3 jam setelah
Antasida Antasida doen
makan
Cimetidine 2x400 mg
Antihistamin H2
Ranitidine 1x300 mg sebelum tidur
Omeprazole 20 mg/hari
PPI Lansoprazole 30 mg/hari
Pantoprazole 40 mg/hari
Sucralfat 4x1 gram
Mukoprotektan
Misoprostol 4x200 mikrogram

Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine, 20th Ed.


TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine, 20 th Ed.

• Pembedahan
• Jenis:
• Elektif bila gejala refrakter
• Emergensi bila terjadi komplikasi (seperti perforasi
usus dan obstruksi usus)
• Prosedur
• Vagotomi dan drainase rekurensi 10%, risiko
komplikasi sedang
• Vagotomi selektif rekurensi 30%, risiko komplikasi
terendah
• Vagotomi dengan antrektomi risiko rekurensi 1%,
risiko komplikasi tertinggi
• Bilroth I reanastomosis dengan gastroduodenostomi
• Bilroth II reanastomosis dengan gastrojejunostomi
TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine, 20 th Ed.

• Komplikasi Pembedahan
• Rekurensi ulkus pada daerah reanastomosis
• Afferent loop syndrome akibat sekresi empedu
dan pankreas yang terobstruksi di usus
• Nyeri perut 20-60 menit setelah makan
• Muntah bilier
• Dumping syndrome lihat slide berikutnya
TATALAKSANA

Ulkus Duodenum
Disadur dari: Harrison s Principles of Internal Medicine, 20 th Ed.

• Dumping syndrome
• Early: 15-30 menit setelah makan
• Disebabkan karena perpindahan isi gaster yang
hiperosmolar ke usus halus
• Mual muntah, diare, takikardia dan palpitasi, berkeringat
• Late: 90 menit-3 jam setelah makan
• Disebabkan karena hipoglikemia akibat hiperinsulinemia
• Gejala vasomotor (diaforesis, palpitasi, takikardia)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Barium swallow tidak dilakukan pada ulkus


duodenum
B. Urea breath test dapat dilakukan untuk
mendeteksi H. pylori
C. Stool antigen test dapat dilakukan untuk
konfirmasi eradikasi H. pylori
E. Darah rutin tidak membantu diagnosis
ulkus duodenum, dapat ditemukan anemia
akibat perdarahan
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 31 tahun
• Nyeri perut terutama saat malam hari
• Muncul 2-3 jam setelah makan
• Riwayat konsumsi antasida (+)
• PF: nyeri tekan regio epigastrium dan umbilikus

DIAGNOSIS >> ULKUS DUODENUM

Maka pemeriksaan baku emas yang paling tepat pada


kasus ini adalah

D. Endoskopi
KEYWORDS

• Anak, 3 tahun
• Tidak merespon saat ditanya pikirkan penurunan
kesadaran
• Riwayat konsumsi aspirin
• Suhu 38,1oC
• PF: hepatomegali
• PP: AST dan ALT meningkat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Sindroma Reye
PENJELASAN

Sindrom Reye
• Definisi: ensefalopati non-inflamasi dan
kerusakan fungsi hepar yang progresif,
diduga akibat konsumsi aspirin pada anak-
anak
• Faktor risiko
• Infeksi virus ISPA, varicella
• Penggunaan salisilat pada anak aspirin

• Patogenesis: disfungsi mitokondria yang


mengakibatkan kegagalan oksidasi beta asam
lemak
PENJELASAN

Sindrom Reye
• Manifestasi Klinis
• Muntah hebat
• Penurunan kesadaran
• Hepatomegali
• Jaundice
• Kejang

• Kriteria diagnosis
• Ensefalopati non-inflamasi disertai dengan penurunan
kesadaran
• Disfungsi hepar biopsi menunjukkan fatty liver, ALT/AST
meningkat >3 kali
• Leukosit CSF <8 sel/mikroliter
TATALAKSANA

Sindrom Reye
• Tidak ada terapi spesifik
• Amankan ABC
• Koreksi tingkat hidrasi dan elektrolit
• Koreksi hipoglikemia dextrose 25% IV bolus
1-2 ml/kg
• Anti-emetik Ondansetron 1-2 mg IV
• Anti kejang Fenitoin 10-20 mg/kgIV loading
dose, rumatan 5 mg/kg/hari terbagi 4 dosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Meningitis pada kasus tidak ada kaku


kuduk
B. Ensefalitis riwayat penggunaan
asetilsalisilat lebih mengarahkan ke Reye
syndrome. Pada ensefalitis biasanya tidak ada
gangguan hepar
C. Hipoglikemia merupakan salah satu
manifestasi klinis pada Reye syndrome
E. Hepatitis A riwayat konsumsi salisilat pada
kasus lebih mengarah ke sindroma Reye
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Anak, 3 tahun
• Tidak merespon saat ditanya pikirkan penurunan
kesadaran
• Riwayat konsumsi aspirin
• Suhu 38,1oC
• PF: hepatomegali
• PP: AST dan ALT meningkat

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

D. Sindroma Reye
KEYWORDS

• Bayi, usia 4 hari


• Tali pusat tidak kering
• Keluar cairan berbau dari tali pusat
• Suhu 38,1oC
• PF: cairan purulen dari umbilikus
• Eritema periumbilikus

DIAGNOSIS >> OMPHALITIS

JAWABAN

A. Pembedahan tali pusat


PENJELASAN

Omphalitis
• Definisi: peradangan pada sisa tali pusat
• Etiologi polimikroba
• S. aureus
• Streptococcus grup A
• Escherichia coli
• Klebsiella pneumoniae
• Proteus mirabilis
• Berhubungan dengan kurangnya perawatan
tali pusat
PENJELASAN

Omphalitis
• Faktor predisposisi
• Kolonisasi bakteri pada sisa tali pusat beberapa
saat setelah lahir
• Jaringan pada sisa tali pusat merupakan medium
perkembangan untuk bakteri
• Pembuluh darah pada sisa tali pusat merupakan
port d entrée ke sistem sirkulasi bayi
PENJELASAN

Omphalitis
• Manifestasi Klinis
• Pus dari sisa umbilikus
• Eritem pada dasar sisa umbilikus
• Perdarahan dari sisa umbilikus
• Bayi rewel
• Demam tanda bayi berisiko sepsis/meningitis
PENJELASAN

Omphalitis
• Komplikasi
• Selulitis dinding abdomen
• Fasciitis nekrotikans
• Phlebitis/arteritis tali pusat
• Thrombosis vena hepatika
• Abses hepar
PENJELASAN

Omphalitis
TATALAKSANA

Omphalitis
• Tata laksana
• Bersihkan tali pusat dengan larutan antiseptik
8x/hari hingga tidak ada nanah
• Oles salep antibiotik 3-4 kali sehari
• Pengobatan sistemik
• Kloksasilin oral selama 5 hari
• Tanda sepsis + beta lactam dan aminoglikosida
• Tidak ada perbaikan pikirkan MRSA, terapi dengan
vancomycin

Disadur dari: PPK Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tiingkat Pertama, 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Oles larutan antiseptik tepat


C. Oles saleb antibiotik tepat
D. Kloksasilin PO tepat
E. Paracetamol PO tepat
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Bayi, usia 4 hari
• Tali pusat tidak kering
• Keluar cairan berbau dari tali pusat
• Suhu 38,1oC
• PF: cairan purulen dari umbilikus
• Eritema periumbilikus

DIAGNOSIS >> OMPHALITIS

Maka tata laksana yang tidak tepat pada kasus ini adalah

A. Pembedahan tali pusat


KEYWORDS

• Laki-laki, 29 tahun
• Diare sejak 3 hari lalu
• Riwayat makan daging setengah matang
• Fecalisis: proglottid dengan uterus >10 dan ujung
dikotom

DIAGNOSIS >> TAENIASIS INTESTINALIS

JAWABAN

E. Taenia saginata
PENJELASAN

Infeksi Cacing Pita


• Etiologi: Taenia solium (hospes perantara babi),
Taenia saginata (hospes perantara sapi)
• Terdiri atas 2 entitas penyakit yang berbeda:
• Taeniasis Intestinalis infeksi usus
• Disebabkan karena makan daging setengah matang yang
mengandung sistiserkus

• Sistiserkosis infeksi yang menyerang otot / sistem saraf


(neurosistiserkosis)
• Disebabkan karena memakan telur Taenia, biasanya akibat
higenitas tangan yang buruk
• Hanya disebabkan oleh Taenia solium, Taenia saginata tidak
menyebabkan penyakit ini
PENJELASAN

Infeksi Cacing Pita


Taenia saginata Taenia solium
Scolex Besar, tanpa rostellum Kecil, dengan rostellum
Proglottid 1000-2000 <1000
Proglottid dapat lepas
Ekspulsi Proglottid lepas 1 per 1
merantai 5-6 sekaligus
5-10 cabang, tebal dan
Jumlah uterus 15-30 cabang, dikotom
dendritik
Cysticercus cellulosae
Stadium infektif Cysticercus bovis
& telur
Hospes sementara Sapi Babi
Taeniasis intestinalis &
Penyakit Taeniasis intestinalis
sistiserkosis
PENJELASAN

Taeniasis intestinalis
• Manifestasi Klinis
• Sering kali asimptomatik
• Keluarnya proglottid atau telur dari anus
• Mual
• Anoreksia
• Nyeri perut regio epigastrium
PENJELASAN

Taeniasis intestinalis
• Diagnosis menemukan telur/proglottid
• Telur
• Bulat, berdinding ganda dengan corakan radial
• Secara morfologi tidak dapat dibedakan antara T.
saginata dengan T. solium
• Proglottid
• T. saginata: cabang uterus biasanya lebih dari 15
• T. solium: cabang uterus biasanya 10
• Penunjang:
• Darah tepi: Eosinofilia, leukositosis, LED meningkat
PENJELASAN

Taeniasis intestinalis

Telur Taenia Telur Taenia


Sediaan basah/wet mount, morfologi telur tidak Perwarnaan Hematoxylin-Eosin, morfologi telur
dapat membedakan spesies tidak dapat membedakan spesies
PENJELASAN

Taeniasis intestinalis

Scolex Taenia spp.


A) Scolex T. saginata tidak memiliki rostellum
B) Scolex T. solium memiliki rostellum
PENJELASAN

Taeniasis intestinalis

Proglottid Taenia saginata Proglottid Taenia solium


Scolex T. saginata tidak 15-30 uterus, Scolex T. solium 5-10 cabang uterus,
ujung dikotom ujung dendritik
TATALAKSANA

Taeniasis Intestinalis
• First line: Prazikuantel 5-10 mg/kg single
dose
• Alternatif:
• Albendazol 1x400 mg selama 3 hari
• Mebendazol 3x100 mg selama 2-4 minggu

• Follow up:
• Periksa feses kembali dalam 3 bulan untuk
memastikan pasien sudah terbebas dari infeksi
taenia spp.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Schistosoma mansoni tidak memiliki


proglottid
B. Schistosoma japonicum tidak memiliki
proglottid
C. Schistosoma hematobium tidak memiliki
proglottid
D. Taenia solium proglottid memiliki uterus
biasanya <10 dengan ujung dendritik
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 29 tahun
• Diare sejak 3 hari lalu
• Riwayat makan daging setengah matang
• Fecalisis: proglottid dengan uterus >10 dan ujung
dikotom

DIAGNOSIS >> TAENIASIS INTESTINALIS

Maka etiologi yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Taenia saginata
KEYWORDS

• Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 9 minggu


• Perdarahan per vaginam
• Nyeri perut hebat
• Keluar daging dari kemaluan pikirkan jaringan
konsepsi
• VT: ostium uteri dalam keadaan terbuka
• USG: masih ada jaringan konsepsi

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Abortus inkomplit
PENJELASAN

Abortus
• Ancaman keluar atau keluarnya hasil konsepsi
pada UG <22 minggu (WHO) atau berat
badan kurang dari 500 gram

• Manifestasi Klinis:
• Perdarahan per vaginam
• Perut nyeri dan kaku
• Keluarnya sebagian / seluruh hasil konsepsi
• Serviks dapat tertutup atau terbuka
• TFU dapat < UG
• Ditemukan pada USG
Hasil
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut TFU Serviks
konsepsi

Abortus = usia
Sedikit Sedang Tertutup Tidak keluar
Iminens gestasi

Abortus Sedang- = usia


Sedang-berat Terbuka Tidak keluar
Insipiens banyak gestasi

Abortus Sedang- = usia Keluar


Sedang-berat Terbuka
inkomplit banyak gestasi sebagian

Abortus < usia Keluar


Sedikit Tanpa/sedikit Tertutup
komplit gestasi seluruhnya

Janin mati
Missed < usia
Tidak ada Tidak ada Tertutup namun tidak
abortion gestasi
keluar

Abortus
habitualis
Abortus 3 kali berturut-turut
DIAGNOSIS TERAPI

- Pertahankan kehamilan
Abortus iminens - Batasi aktivitas
- Kontrol rutin

UG < 16 minggu: evakuasi hasil konsepsi


Abortus insipien Bila tidak bisa segera: ergometrin 0,2 mg IM
evakuasi
dan
Abortus inkomplit UG > 16 minggu: tunggu pengeluaran konsepsi spontan, bila perlu
infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCL 0.9%

- Tidak perlu evakuasi observasi kondisi ibu


Abortus komplit
- Apabila anemia : Tab. sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu

UG < 12 minggu: evakuasi hasil konsepsi


UG 12 - <16 minggu: pastikan serviks terbuka (atau pematangan
Missed abortion serviks) dilatasi dan kuretase
UG 16-22 minggu: pematangan serviks (oksitosin 20 Unit dalam 500
mL NaCl 90%) sampai dengan ekspulsi hasil konsepsi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Abortus insipien pada kasus sudah ada


jaringan yang keluar
B. Abortus iminens pada kasus sudah ada
jaringan yang keluar
D. Abortus komplit pada kasus masih ada
jaringan konsepsi yang tersisa
E. Abortus septik tidak ada gambaran infeksi
pada kasus
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 26 tahun, G1P0A0, UK 9 minggu
• Perdarahan per vaginam
• Nyeri perut hebat
• Keluar daging dari kemaluan pikirkan jaringan
konsepsi
• VT: ostium uteri dalam keadaan terbuka
• USG: masih ada jaringan konsepsi

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Abortus inkomplit
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Wanita, 23 tahun, G1P0A0, UK 17 minggu


• PF: limfadenopati servikalis bilateral
• PP: Takizoit

DIAGNOSIS >> TOKSOPLASMOSIS

JAWABAN

E. Spiramisin
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

• Etiologi: Toxoplasma gondii


• Vektor: kucing, babi, kambing
• Transmisi
• Kontak dengan tinja hewan terinfeksi
• Konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi
atau mentah
• Kontak dengan tanah yang terkontaminasi kotoran
hewan terinfeksi
PENJELASAN

Siklus Hidup
• Fase Infektif
• Kista pada
daging yang
tidak matang
• Ookista pada
kotoran
hewan

• Fase
diagnostik
takizoit
dalam darah
PENJELASAN

Imunologi Toksoplasmosis

• IgM
• Muncul 2 minggu setelah infeksi
• Bertahan bertahun-tahun
• IgM (+) BELUM TENTU INFEKSI AKUT

• IgG
• Muncul 6-8 minggu setelah infeksi
• Bertahan selama bertahun-tahun
• IgG (+) BELUM TENTU INFEKSI KRONIK
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

• Manifestasi Klinis
• 80% tidak memiliki gejala
• Limfadenopati bilateral, simetris, biasanya di
servikal
• Chorioretinitis

Mayoritas toksoplasmosis didiagnosis


berdasarkan hasil screening TORCH
• Toksoplasma
• Rubella
• Cytomegalovirus
• Herpes
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

• Pemeriksaan penunjang
• ELISA Deteksi IgM dan IgG Toksoplasma
1. IgM non reaktif, IgG non reaktif tidak ada infeksi
toksoplasma
2. IgM (+), IgG non reaktif sugestif infeksi akut
3. IgM (+). IgG (+) mungkin akut maupun kronik
4. IgM non reaktif, IgG (+) sugestif reaktivasi

• Tes aviditas IgG


• Aviditas tinggi infeksi kronik (>4 bulan)
• Aviditas rendah tidak berguna secara diagnostik
(aviditas rendah juga bisa ditemukan pada infeksi kronik)
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

• Pemeriksaan penunjang
• Histopatologi spesimen dapat diambil dari darah,
sputum, cairan amnion, CSF
• Takizoit pada infeksi akut
• Kista pada infeksi laten atau reaktivasi

• PCR Cairan amnion merupakan pemeriksaan


penunjang yang memprediksi toksoplasomosis
kongenital
• PCR (+) risiko tinggi (biasanya pada infeksi akut)
• PCR (-) risiko rendah (biasanya pada infeksi kronik)
PENJELASAN

Toksoplasmosis pada kehamilan

Takizoit pada Sabin-Feldman Dye


PENJELASAN

Pemeriksaan Serologi
PENJELASAN

Komplikasi pada Janin


• Tetrad Sabin
1. Hidrosefalus
2. Kalsifikasi
intrakranial
3. Korioretinitis
4. Gangguan
psikomotor
TATALAKSANA

Toksoplasmosis pada Kehamilan


• Tata laksana tergantung usia kehamilan
• UK <18 minggu
• Spiramisin
• Lakukan PCR cairan amnion
• PCR positif pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga
persalinan
• PCR negatif teruskan spiramisin hingga persalinan

• UK 18 i gg
• Pirimetamin-Sulfadiazin + asam folinat
• Lakukan PCR cairan amnion
• PCR positif pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga
persalinan
• PCR negatif ganti spiramisin / teruskan pengobatan
pirimetamin-sulfadiazin + asam folinat hingga persalinan
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Penicillin bukan antibiotik untuk


toksoplasmosis
B. Kotrimoksasol kontraindikasi kehamilan
C. Sulfadiazine diberikan pada UK minimal 18
minggu
D. Vancomycin bukan antibiotik untuk
toksoplasmosis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 23 tahun, G1P0A0, UK 17 minggu
• PF: limfadenopati servikalis bilateral
• PP: Takizoit

DIAGNOSIS >> TOKSOPLASMOSIS

Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini


adalah

E. Spiramisin
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 38 minggu


• TFU 36 cm sesuai UK
• 2 ballotement pada Leopold
• 2 DJJ, 145 kali/menit dan 161 kali/menit gawat
janin
• USG: 2 janin dengan presentasi bokong dan
presentasi verteks

DIAGNOSIS >> GEMELLI


JAWABAN

A. Sectio Caesaria
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Definisi: Kehamilan dengan 2 janin atau lebih
• Tipe
• Monozigot 1 ovum yang terfertilisasi membelah
menjadi 2, menghasilkan kembar identik
• Dizigot 2 ovum yang terfertilisasi sekaligus,
menghasilkan kembar non-identik
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Kembar monozigot terbagi menjadi
• Di-Di (Dichorionic, diamniotic)
• Pembelahan terjadi sebelum diferensiasi trofoblas

• Mo-Di (Monochorionic, diamniotic)


• Pembelahan terjadi setelah diferensiasi trofoblas, sebelum
pembentukan amnion
• 1 plasenta, 2 kantong amnion
• Risiko twin to twin transfusion syndrome

• Mo-Mo (Monochorionic, monoamniotic)


• Pembelahan terjadi setelah diferensiasi trofoblas, setelah
pembentukan amnion
• 1 plasenta, 1 kantong amnion
• Risiko terjerat tali pusat
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Pemeriksaan Fisik:
• TFU > usia kehamilan
• Palpasi abdomen
• Kepala janin lebih kecil dibandingkan ukuran uterus
• Teraba 2 balotemen atau lebih
• Terdengar > 1 DJJ

Disadur dari: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan Indonesia
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli
• Pemeriksaan Penunjang
• Beta hCG lebih tinggi dari kehamilan normal
• USG
• Dapat memvisualisasi jumlah korion dan kantong amnion
• Twin peak sign pada Di-Di
• Tidak ada membran tipis antar janin pada Mo-Mo
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli

USG Kehamilan Gemelli


Terlihat 1 korion dengan 2 kantong amnion,
ini merupakan kehamilan Mo-Di
PENJELASAN

Kehamilan Gemelli

Twin peak sign


Lokasi menyambungnya membran korion dan
amnion khas pada Di-Di
TATALAKSANA

Kehamilan Gemelli
• Tata laksana
• ANC rutin
• Metode persalinan
1. Bila janin 1 verteks bisa dipertimbangkan pervagina,
bila lintang atau bokong SC
2. Dengan janin-1 verteks, bila janin-2 verteks lebih
baik dengan SC, bila janin-2 bokong dan berat janin <
berat janin-1 dapat dipertimbangkan per vaginam
3. Dalam presentasi apapun apabila ditemukan
kegawardaruratan janin segera SC

Disadur dari: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kementerian Kesehatan Indonesia
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Persalinan spontan dapat dipertimbangkan


bila kedua janin memiliki presentasi verteks
C. Induksi persalinan tidak tepat karena
pasien akan dilakukan SC
D. Tokolisis tidak tepat karena ada gawat
janin, janin perlu dilahirkan
E. Pematangan paru tidak perlu karena UK
38 minggu
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 38 minggu
• TFU 36 cm sesuai UK
• 2 ballotement pada Leopold
• 2 DJJ, 145 kali/menit dan 161 kali/menit gawat
janin
• USG: 2 janin dengan presentasi bokong dan
presentasi verteks

DIAGNOSIS >> GEMELLI


Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

A. Sectio Caesaria
KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, G1P0A0, dalam persalinan


• Riwayat diabetes mellitus (+)
• Tidak ada kemajuan sejak kepala lahir
• EFW 4000 g makrosomia
• Manuver: fleksi kedua lutut dan panggul hingga
menempel dada

DIAGNOSIS >> DISTOSIA BAHU

JAWABAN

A. McRoberts
PENJELASAN

Distosia Bahu
• Definisi: Bahu anterior tidak dapat lewat di
bawah simfisis pubis setelah kepala lahir
kegawatdaruratan obstetri

• Faktor Risiko
TATALAKSANA

HELPER Mnemonic
Penjelasan Manuver / Posisi
H Help panggil bantuan -
Episiotomy evaluasi dan lakukan
E -
episiotomy
Legs fleksi lutut dan panggul hingga
L Posisi McRoberts
menyentuh abdomen/dada
P Pressure berikan tekanan suprapubic Maneuver Massanti
Enter masukkan jari untuk membebaskan
E Manuver Rubin
bahu anterior
Remove posterior arm bebaskan bahu
R Manuver Wood s screw
posterior
TATALAKSANA

ALARMER Mnemonic
Penjelasan Manuver / Posisi
A Ask for Help panggil bantuan -
Lift buttocks fleksi lutut dan panggul hingga
L Posisi McRoberts
menyentuh abdomen/dada
Anterior dysimpaction bebaskan bahu
anterior
1. Manuver Massanti
A 1. Penekanan suprapubik
2. Manuver Rubin
2. Masukkan jari dan menekan bahu
anterior bayi menuju dada
Rotate posterior shoulder rotasi bahu
R Manuver Wood s screw
posterior
Manual removal of posterior arm bebaskan Manuver Schwartz dan
M
lengan posterior secara manual Dixon

E Episiotomi -

R Roll over ibu dalam posisi merangkak -


TATALAKSANA

Manuver McRoberts
Panggul difleksikan hingga menyentuh perut/dada
TATALAKSANA

Manuver Massanti
Penekanan suprapubis
TATALAKSANA

Manuver Rubin
Memasukkan jari dan menekan bahu anterior bayi
menuju dada
TATALAKSANA

Ma e W d Sc e
Memasukkan jari dan rotasi bahu posterior bayi
TATALAKSANA

Manuver Schwartz dan Dixon


Memasukkan jari dan rotasi bahu posterior bayi
TATALAKSANA Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu

Distosia Bahu
• Tata laksana
• Jika tidak berhasil,
RUJUK pasien untuk
dilakukan SC
PENJELASAN

Distosia Bahu
• Komplikasi
• Brachial plexus injury
• Erb s palsy
• Klumpke s palsy
• Hipoksia / Asfiksia janin
• Fraktur klavikula
• Fraktur humerus
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Wood s screw rotasi bahu posterior janin


C. Schwartz membebaskan lengan posterior
secara manual
D. Dixon membebaskan lengan posterior
secara manual
E. Rubin Masukkan jari dan menekan bahu
anterior bayi menuju dada
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, G1P0A0, dalam persalinan
• Riwayat diabetes mellitus (+)
• Tidak ada kemajuan sejak kepala lahir
• EFW 4000 g makrosomia
• Manuver: fleksi kedua lutut dan panggul hingga
menempel dada

DIAGNOSIS >> DISTOSIA BAHU


Maka manuver yang dilakuakan pada kasus ini adalah

A. McRoberts
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun
• Keguguran 5 kali berturut-turut
• USG: indentasi midline >1,5 cm disertai dengan 2
serviks
• Indentasi fundus (-)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Uterus septata
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Kumpulan kelainan uterus yang telah ada
sejak lahir, namun bisa tidak ditemukan hingga
usia anak/dewasa
• Jenis
• Uterus arcuata (varian normal)
• Uterus berseptum
• Uterus bikornu
• Uterus didelfi
• Uterus unikornu
• Sering menyebabkan gagal ginjal
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Manifestasi Klinis
• Hematometra darah pada cavum uteri
• Hematocolpos darah pada vagina
• Retromenstruasi dapat menyebabkan
endometriosis
• Nyeri pelvis
• Abnormal uterine bleeding
• Dysuria akibat komplikasi ISK
• Inspekulo: sering kali terdapat abnormalitas
serviks
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Diagnosis
• USG modalitas pencitraan awal
• Dapat membedakan uterus septata dan bikornu
• Mendeteksi hematometra/hematocolpos
• Menilai ginjal pasien
• Histerosalpingografi baik untuk menilai kontur
cavum uteri
• Tidak dapat membedakan uterus septata dan bikornu
• MRI gold standard
• Dapat membedakan uterus septata dan bikornu
• Memperlihatkan abnormalitas serviks dengan jelas
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Arcuata (varian normal)
• Indentasi midline minimal
• Indentasi kavitas fundul lebar

Indentasi midline <1


cm
PENJELASAN

Uterus Arcuata

Histerosalpingografi pada
uterus arcuata
HSG hanya dapat menilai cavum uteri,
bagian eksterna tidak dapat dinilai
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Septata/Subseptata
• Septum midline pasial supseptata
• Septum midline + uterus septata, terdapat 2
serviks
• Risiko
• Aborsi spontan
• Persalinan preterm
• Sungsang
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Septata/Subseptata

Uterus Subseptata Uterus septata


Indentasi midline >1,5 cm Lingkaran: terdapat 2 serviks
PENJELASAN

Uterus Septata

TVUS pada uterus septata


Kiri: terlihat 2 cavum endometrium
Kanan: rekonstruksi 3D
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Bicornu
• I de a i f d 1c
• Vagina dan serviks biasanya normal
• Terdapat 2 varian
• Komplit indentasi hingga os interna
• Parsial
• Risiko
• Aborsi spontan
• Persalinan preterm
• IUGR
• Malpresentasi
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Bicornu
BEDAKAN!! Pada
septata tidak ada
indentasi fundus

Uterus Bikornu Komplit Uterus Bicornu Parsial


Indentasi fundus hingga os interna Indentasi midline >1,5 cm
PENJELASAN

Uterus Bicornu

USG Abdomen pada uterus bicornu


Terlihat bagian superior uterus terpisah kanan dan kiri,
Garis merah indentasi fundus, HSG tidak dapat menilai ini
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Didelfi (Double uterus)
• Duplikasi uterus dan serviks
• 75% terdapat septasi vagina salah satu sering
terobstruksi
• Diagnosis:
• USG/MRI membuktikan 2 cornu uterus yang terpisah
(uterus bikornu)
• Speculum terdapat 2 serviks (bicollis)
• Risiko
• Aborsi spontan
• Persalinan preterm
• IUGR
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Didelfi

Uterus didelfi
2 uterus, 2 serviks, 75% 2 vagina, salah satu
vagina terobstruksi
PENJELASAN

Uterus Didelfi

Inspekulo pada uterus didelfi


Tanda panah menunjuk pada 2 serviks
PENJELASAN

Anomali Uterus Kongenital


• Uterus Unikornu
• Salah satu cornu, tuba fallopi dan serviks normal
• Sisi kontralateral agenesis/abnormal
• Risiko
• Aborsi spontan
• Persalinan preterm
• IUGR
PENJELASAN

Uterus Unicornu

Rekonstruksi USG 3D
pada uterus unicornu
Tanda panah menunjuk pada 2 serviks
PENJELASAN

The Big Picture

Uterus arcuata Uterus septata Uterus bikornu


Indentasi midline <1 cm Indentasi midline >1,5 cm Indentasi fundus

Uterus didelfi Uterus unicornu


2 uterus, 2 serviks, 75% 1 cornu, 1 tuba fallopi dan
2 vagina, salah satu serviks normal, sisanya
vagina terobstruksi agenesis/abnormal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Uterus didelphi terdapat 2 uterus, 2 serviks


dan 75% terdapat 2 vagina
B. Uterus unikornu hanya terlihat satu korni
dan tuba fallopi yang normal
C. Double uterus nama lain uterus didelfi
E. Uterus arcuata varian normal uterus
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 27 tahun
• Keguguran 5 kali berturut-turut
• USG: indentasi midline >1,5 cm disertai dengan 2
serviks
• Indentasi fundus (-)

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Uterus septata
KEYWORDS

• Wanita, 48 tahun
• Nyeri saat berhubungan seksual dispareunia
• Sedikit perdarahan saat berhubungan post coital
bleeding
• Pap smear: sel atipik (+)
• HPV (+) tipe 18

DIAGNOSIS >> KARSINOMA SERVIKS

JAWABAN

C. Zona transformasi serviks


PENJELASAN

Human Papilloma Virus

Veruka
Tipe 1 dan 2 vulgaris

HPV Kondiloma
(30 40 tipe genital Tipe 6 dan 11 akuminata
HPV)

Kanker
Tipe 16 dan 18
serviks
PENJELASAN

Karsinoma Serviks
• Faktor risiko
• Infeksi HPV 16 dan 18
• Promiskuitas
• Seks usia dini
• Merokok
• Imunosupresi
PENJELASAN

Anatomi serviks
Transformation zone (Squamocolumnar junction) lokasi awal SCC serviks
Endoserviks lokasi awal adenokarsinoma serviks
PENJELASAN

Karsinoma Serviks
• Manifestasi Klinis
• Asimptomatik
• Keputihan kuning berbau
• Perdarahan di luar siklus mens
• Terutama saat coitus
• Perdarahan post menopause
• Nyeri panggul
• Keluar urin / feses dari vagina
PENJELASAN

Grading Ca Cervix
• IA mikroinvasi
• IB lesi yang terlihat secara klinis
• IIA tidak ada invasi parametrium
• IIB ada invasi parametrium
• IIIA mencapai vagina 1/3 inferior
• IIIB mencapai dinding pelvis / ginjal
• IVA metastasis ke vesica urinaria dan usus
• IVB metastasis jauh
PENJELASAN

Grading Ca Cervix
Tips!!
Mic (microphone) is used by PM (Prime minister), a very important person
(VIP), to broadcast his BBM

Mic VIP
• IA Mi croinvasion • IIIA VI (vagina inferior)
• IB C linically visible lesion • IIIB P (pelvic wall)

PM (parametrium) BBM
• IIA Parametrium • IVA BB (bladder and
• IIB Parametrium + bowel)
• IVB M etastasis jauh
PENJELASAN

Karsinoma Serviks
• Pemeriksaan Penunjang
• IVA (Inspeksi Visual Asam asetat)
• Digunakan untuk screening
• Murah, dapat dilakukan di fasyankes primer
• Curiga kanker lesi berubah menjadi acetowhite
• Pap Smear pemeriksaan sitologi
• Digunakan untuk screening
• Curiga kanker bila ditemukan sel atipik
• HPV test mendeteksi antigen HPV 16 dan 18
• Digunakan untuk screening
• Biopsi kolposkopi penunjang terbaik
• Digunakan untuk konfirmasi
PENJELASAN

Pencegahan Healthy Sex


Behavior

Pencegahan
Primer penularan HPV
Vaksinasi

Kondom
Pencegahan
Ca Cervix IVA

PAP Smear
Sekunder Deteksi Dini
Kolposkopi
gold standard

DNA HPV
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ektoserviks bukan lokasi dimulainya ca


cervix
B. Endoserviks bukan lokasi dimulainya ca
cervix
D. Uterus bukan lokasi dimulainya ca cervix
E. Vagina bukan lokasi dimulainya ca cervix
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 48 tahun
• Nyeri saat berhubungan seksual dispareunia
• Sedikit perdarahan saat berhubungan post coital
bleeding
• Pap smear: sel atipik (+)
• HPV (+) tipe 18

DIAGNOSIS >> KARSINOMA SERVIKS


Maka lokasi penyakit yang paling tepat pada kasus ini
adalah

C. Zona transformasi serviks


KEYWORDS

• Wanita, 31 tahun
• Nyeri payudara kanan, terasa penuh
• Suhu 38,5oC demam post-partum
• PF: payudara kanan eritem dan hangat
• Massa dan fluktuasi (-) rule out abses

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Mastitis
PENJELASAN

Penyebab Demam Post-Partum

After Unprotected(sex), Every Woman Should Marry

• Atelectasis • Wound
• Urinary tract infection • Septic thrombophlebitis
• Endometritis • Mastitis
PENJELASAN

Mastitis
• Definisi Infeksi pada kelenjar mammae
• Epidemiologi tersering pada minggu 3-4
post partum
• Etiologi tersering Staphylococcus aureus
• Streptococcus viridans
• Staphylococcus jenis koagulase negatif
• Komplikasi abses payudara
PENJELASAN

Mastitis
• Manifestasi klinis
• Demam biasanya menghilang dalam 48-72 jam
setelah terapi
• Perubahan pada payudara
• Eritema
• Nyeri
• Pembengkakan

• Curiga abses payudara bila:


• Demam tidak menghilang 72 jam setelah terapi
• Fluktuasi (+)
PENJELASAN

Mastitis
• Pemeriksaan penunjang biasanya tidak
diperlukan
• USG untuk visualisasi abses payudara apabila
tidak teraba massa maupun fluktuasi
TATALAKSANA

Mastitis
• Kompres dingin
• Antipiretik Parasetamol 3x500 mg PO
• Antibiotik
• Kloksasilin 4x500 mg PO selama 10-14 hari ATAU
• Eritromisin 3x250 mg PO selama 10-14 hari

• Tetap menyusui di payudara yang tidak nyeri


• Monitoring dalam 72 jam
• Pada abses insisi drainase diikuti dengan antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bendungan payudara tidak menyebabkan


demam post-partum
C. Mastalgia nyeri payudara biasanya akibat
bendungan payudara
D. Abses payudara tidak ada massa
berfluktuasi pada kasus
E. Ca mamma dekstra tidak ada ciri
keganasan pada kasus
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 31 tahun
• Nyeri payudara kanan, terasa penuh
• Suhu 38,5oC demam post-partum
• PF: payudara kanan eritem dan hangat
• Massa dan fluktuasi (-) rule out abses

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Mastitis
KEYWORDS

• Laki-laki, 39 tahun
• Tidak dapat mempertahankan ereksi
• Dipecat dari kantor pikirkan faktor stres
• Merokok 2 bungkus/hari
• PF: tidak ada gangguan struktural pada penis

DIAGNOSIS >> DISFUNGSI EREKSI

JAWABAN

E. Vardenafil
PENJELASAN

Fisiologi Fungsi Seks Pria


• Ereksi terjadi akibat peningkatan aliran darah
pada corpus spongiosum di glans penis
• 2 zat yang mempengaruhi ereksi
• Nitric Oxide (NO) menyebabkan vasodilatasi
sehingga aliran darah meningkat
• Testosterone berfungsi
• Meningkatkan libido
• Mempertahankan NO synthase intrapenis
PENJELASAN

Fisiologi Fungsi Seks Pria


• Pencetus ereksi
• Psikogenik disebabkan karena stimulus visual,
auditori atau fantasi (stimulus dipersepsi di
cerebrum kemudian diteruskan ke T11-L2)
• Refleks stimulus taktil mengaktivasi arkus
refleks S2-S4
• Nokturnal ereksi nonseksual, terjadi 3-4 kali
saat tidur REM, sering tidak disadari hingga pagi
hari, dan sering menghilang setelah berkemih
PENJELASAN

Disfungsi Seksual Pria


• Disfungsi seksual pria meliputi
• Disfungsi ereksi ketidakmampuan untuk memulai atau
mempertahankan ereksi selama berhubungan
• Penurunan libido
• Ejakulasi abnormal
• Ejakulasi prematur ejakulasi sebelum atau dalam 1 menit
penetrasi vagina
• Delayed ejaculation, anejaculation, anorgasmia
• Faktor risiko
• Jarang olahraga
• Obesitas
• Merokok
• Diabetes Mellitus
• Stres psikogenik
PENJELASAN

Disfungsi Ereksi
• Pemeriksaan fisik
• Pulsasi femoralis rule out oklusi pembuluh darah
• Plak pada penis pada penyakit Peyronie s
disease
• Tanner staging, gynecomastia dan testis kecil
hipogonadisme
• Refleks cremaster menilai integritas pusat ereksi
di thoracolumbal
• Pemeriksaan kardiovaskular disfungsi ereksi
sering berhubungan dengan gangguan
kardiovaskular
PENJELASAN

Disfungsi Ereksi
• Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium:
• Gula darah dan HbA1C
• Mengukur hormon testosteron
• Nocturnal penile tumescence testing dapat
membedakan ED psikogenik atau organik
• Psikogenik: pasien masih bisa ereksi nokturnal
• Organik: pasien tidak bisa ereksi nokturnal
PENJELASAN

Disadur dari: Wespes E, Eardley I, Guiliano F, et al. European Association of Urology Guidelines on Male Sexual
Dysfunction: erectile dysfunction and premature ejaculation. 2013
TATALAKSANA

Disfungsi Ereksi
• Farmakologi
• Phosphodiesterase-5 inhibitors First line
• Sidenafil 50-100 mg 1 jam sebelum berhubungan
• Vardenafil 10-20 mg 1 jam sebelum berhubungan
• Obat vasoaktif
• Suppositori urethra
• alprostadil

• Non Farmakologi
• Pompa vakum menciptakan ruang hampa udara
sekitar penis sehingga memaksa darah masuk ke
corpus cavernosa
• Implan
TATALAKSANA

Disfungsi Ereksi

Disadur dari: Montague DK, Jarow JP, Broderick GA, et al. The Management of Erectile Dysfunction.
American Urological Association. Baltimore, MD 2005
TATALAKSANA

Disfungsi Ereksi

Alat pompa vakum


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Phosphodiesterase agonis terapi yang


tepat adalah phosphodiesterase 5 inhibitor
B. Pompa vakum dapat dilakukan namun
bukan tata laksana first line
C. Implan dapat dilakukan namun bukan tata
laksana first line
D. Alprostadil dapat dilakukan namun bukan
tata laksana first line
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 39 tahun
• Tidak dapat mempertahankan ereksi
• Dipecat dari kantor pikirkan faktor stres
• Merokok 2 bungkus/hari
• PF: tidak ada gangguan struktural pada penis

DIAGNOSIS >> DISFUNGSI EREKSI

Maka tata laksana awal yang paling tepat pada kasus ini
adalah

E. Vardenafil
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, G1P0A0, UK 32 minggu


• Perdarahan hebat per vaginam
• Terjatuh dari kamar mandi pikirkan trauma
• PF: perdarahan per vaginam tanpa kontraksi
uterus
• DJJ tidak terdengar pikirkan IUFD
• Gambar kasus pembuluh darah janin tanpa
wharton jelly

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Vasa previa
PENJELASAN

Vasa Previa
• Pembuluh darah umbilikus berjalan melewati
ostium interna
• Pembuluh darah tidak dilindungi oleh Wharton
jelly potensi ruptur
• Perdarahan terjadi ketika terjadi dilatasi
serviks maupun pecahnya ketuban
• Ada 2 tipe:
• Velamentous insertion
• Placenta bilobus (succenturiate lobe)
PENJELASAN

Vasa Previa

Tipe velamentous insertion Tipe plasenta bilobus


PENJELASAN

Vasa Previa
• Pemeriksaan penunjang
• USG area anekoik linear yang melintasi os
interna. Dapat dibantu dengan Doppler
PENJELASAN

Vasa Previa
• Manifestasi Klinis
• Ruptur kantong amnion dapat menyebabkan
ruptur pembuluh darah
• Perdarahan janin dan kematian janin dapat terjadi
• Perdarahan per vaginam
• Vasa dapat terkompresi gambaran gawat janin
(takikardi/bradikardi getus)
TATALAKSANA

Vasa Previa
• Tata laksana
• Antepartum
• CTG non-stress test/minggu mulai dari UG 32 minggu
• Pematangan paru karena sering terjadi persalinan
preterm

• Persalinan
• SC emergensi pada pasien inpartu, KPD, dan gawat
janin
• SC pada usia gestasi 34-37 minggu jika tidak ada
komplikasi (ACOG)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Retensio plasenta bukan perdarahan ante-


partum
B. Plasenta previa gambar kasus menunjukkan
pembuluh darah yang tidak dilindungi wharton jelly,
lebih mengarah ke vasa previa
D. Sisa plasenta bukan perdarahan ante-partum
E. Plasenta akreta gambar kasus menunjukkan
pembuluh darah yang tidak dilindungi wharton jelly,
lebih mengarah ke vasa previa
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, G1P0A0, UK 32 minggu
• Perdarahan hebat per vaginam
• Terjatuh dari kamar mandi pikirkan trauma
• PF: perdarahan per vaginam tanpa kontraksi uterus
• DJJ tidak terdengar pikirkan IUFD
• Gambar kasus pembuluh darah janin tanpa wharton
jelly

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Vasa previa
KEYWORDS

• Wanita, 34 tahun
• Leputihan sejak 4 hari lalu
• Nyeri saat berhubungan seksual dispareunia
• PF: fluor albus kuning hijau, berbusa, bau busuk
• PP: trofozoit berflagella

DIAGNOSIS >> TRIKOMONIASIS

JAWABAN

A. Metronidazole 1x2 g PO SD
PENJELASAN

Jenis-jenis Vaginitis
Bacterial Candidosis
Trikomoniasis
Vaginosis Vaginalis

Etiologi Gardnerella vaginalis Trichomonas vaginalis Candida sp.

berbau amis (fishy kuning-hijau, berbusa putih kental bergumpal


Duh tubuh
odor), abu-abu/putih (frothy), bau busuk (Cottage-cheese)

dispareunia, disuria, dispareunia, disuria, rasa


Nyeri biasanya tidak nyeri
strawberry cervix terbakar

Gatal biasanya tidak gatal biasanya tidak gatal sangat gatal

Whiff test bau amis


Saline/Giemsa smear - KOH pseudohifa
Penunjang Saline/Gram stain
Trofozoit dengan blastospora
Clue cells
PENJELASAN

Trikomoniasis
• Etiologi: Trichomonas vaginalis
• Protozoa berflagel
• Transmisi: melalui pakaian, air, kolam
• Manifestasi Klinis
• Perdarahan post-coitus
• Dysuria
• Sekret vagina kuning/hijau, berbuih, bau busuk
• Iritasi vulva
• Strawberry cervix peradangan pada serviks
PENJELASAN

Trikomoniasis
PENJELASAN

Trikomoniasis
• Pemeriksaan penunjang
• Mikroskopi sediaan basah
• Ditemukan T. vaginalis
• Kultur medium Diamond (dahulu merupakan
gold standard)
• Nucleic acid amplification test (NAAT) Gold
standard, mendeteksi RNA T. vaginalis
PENJELASAN

Trikomoniasis
• Komplikasi infeksi yang menjalar ke struktur
yang lebih dalam
• Servisitis strawberry cervix
• PID
• Abses tubo-ovarium
TATALAKSANA

Vaginitis
Bacterial Candidosis
Trikomoniasis
Vaginosis Vaginalis
Klotrimazol 1x200 mg
Intravagina 3 hari
Klotrimazol 1x500 mg
Metronidazole 1x2 g PO Metronidazole 1x2 g Intravagina SD
First Line
SD PO SD Flukonazol 150 mg PO
SD
Itrakonazol 200 mg PO
SD
Metronidazole 2x500
mg
PO 7 hari Metronidazole 2x500 mg Nistatin 100.000 IU
Alternatif
PO 7 hari Intravagina 7 hari
Klindamisin 2x300 mg
PO 7 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Metronidazole 2x500 mg PO selama 7 hari


bukan first line
C. Nistatin 100.000 IU intravagina selama 7 hari
terapi candidosis vaginalis
D. Klindamisin 2x300 mg PO selama 7 hari
terapi vaginosis bakterial
E. Klotrimazole 1x200 mg Intravagina selama 3
hari terapi kandidosis vaginalis
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 34 tahun
• Leputihan sejak 4 hari lalu
• Nyeri saat berhubungan seksual dispareunia
• PF: fluor albus kuning hijau, berbusa, bau busuk
• PP: trofozoit berflagella

DIAGNOSIS >> TRIKOMONIASIS

Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

A. Metronidazole 1x2 g PO SD
KEYWORDS

• Wanita, 28 tahun, G1P0A0, UK 41 minggu


• Perut mulai mulas pikirkan inpartu
• Tinggi badan ibu 141 cm
• PF: kepala bayi floating
• Pelvimetri:
• Sudut subpubis 92o
• Konjugata diagonalis 12,7 cm
• Jarak interspiosum 8,5 cm

DIAGNOSIS >> DISPROPORSI KEPALA


PANGGUL
JAWABAN

E. Jarak interspinosum 8,5 cm


PENJELASAN

Cephalopelvic Disproportion
• Definisi: hambatan persalinan karena ukuran
kepala janin dan pelvis maternal tidak sesuai

• Faktor risiko
• Ibu dengan TB rendah
• Usia tua
• Bayi dengan kelainan kongenital
• Makrosomia
• Hidrosefalus
• Makrosefali

Disadur dari: Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu. Kemenkes RI


PENJELASAN

Cephalopelvic Disproportion
• Pintu masuk panggul
dinilai dengan melihat
station bayi

• Station 0 selevel dengan


spina ischiadica
PENJELASAN

Cephalopelvic Disproportion
• Pemeriksaan Pelvimetri curiga CPD bila
• Sudut sub-pubis <90o
• Konjugata diagonalis <12,5 cm
• Jarak linea interspinosum <10 cm
• Teraba linea inominata (linea terminalis) secara
sempurna

• Tata laksana
• SC
• Embriotomi/kraniotomi bila bayi meninggal
PENJELASAN

Pelvimetri Normal

Parameter Hasil Normal


Pelvic brim Bulat/Ginekoid
Konjugata diagonalis 12,5 cm
Tebal normal, paralel
Simfisis
dengan sakrum
Linea interspinosum 10 cm
Sacrosciatic notch 2,5-3 jari
Sudut subpubis >90o
PENJELASAN

Sudut Subpubis

Sudut sub pubis (garis hitam)


Normal (wanita) >90o atau 2 jari
PENJELASAN

Perabaan Promontorium

Penilaian Konjugata Diagonalis


Konjugata diagonalis normal 12,5 cm
Konjugata vera = Konjugata diagonalis -1,5 cm
PENJELASAN

Linea Interspinosum

Linea interspinosum (garis merah)


Jarak antara 2 spina ischidica
Jarak normal >10 cm
PENJELASAN

Linea Inominata (Linea


Terminalis)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tidak ada air-air yang keluar dari kemaluan


tidak menunjang diagnosis
B. kepala bayi floating sebutan untuk station -
5 hingga 0, kepala bayi belum masuk PAP
C. Sudut subpubis 92o masih normal, minimal
>90o
D. Konjugata diagonalis 12,7 cm masih
normal, minimal 12,5 cm
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Wanita, 28 tahun, G1P0A0, UK 41 minggu
• Perut mulai mulas pikirkan inpartu
• Tinggi badan ibu 141 cm
• PF: kepala bayi floating
• Pelvimetri:
• Sudut subpubis 92o
• Konjugata diagonalis 12,7 cm
• Jarak interspiosum 8,5 cm

DIAGNOSIS >> DISPROPORSI KEPALA PANGGUL

Maka temuan klinis yang menunjang diagnosis pada


kasus ini adalah

E. Jarak interspinosum 8,5 cm


KEYWORDS

• Laki-laki, 31 tahun
• Nyeri pada kemaluan sejak 2 hari lalu
• Riwayat promiskuitas (+)
• PF: lesi penis distal dasar kotor dan purulen
• PP: school of fish

DIAGNOSIS >> CHANCROID

JAWABAN

B. Ulkus molle
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch f
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
f h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag • Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Ulkus Molle

Kissing ulcer autoinokulasi School of fish


akibat kulit/mukosa yang saling Atas Gram stain
menempel Bawah Gentian violet
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ulkus durum gambaran school of fish lebih


mengarah ke ulkus molle
C. Limfogranuloma venereum tidak ada
gambaran school of fish, LGV ditandai dengan
Gamma-Favre bodies
D. Donovanosis ditemukan Donovan bodies
pada makrofag
E. Herpes simpleks tipe II lesi vesikuler
berkelompok tidak ditemukan pada kasus
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 31 tahun
• Nyeri pada kemaluan sejak 2 hari lalu
• Riwayat promiskuitas (+)
• PF: lesi penis distal dasar kotor dan purulen
• PP: school of fish

DIAGNOSIS >> CHANCROID

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Ulkus molle
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Pembengkakan selangkangan 1 hari yang lalu
pikirkan bubo inguinale
• Luka di kemaluan 2 minggu lalu
• PF: limfadenopati di atas dan di bawah
ligamentum Poupart groove sign

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Limfogranuloma
venereum
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
• Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum • Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
• Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

• Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) • Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia • Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
venereum serovar L1, L2, L3 • Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

• Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) • Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex • Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum
• Etiologi: Chlamydia trachomatis serovar L1,
L2, L3
• Inkubasi: 5-20 hari
• Manifestasi klinis
• Vesikel/ulkus pada penis/vagina yang cepat
sembuh, tidak nyeri, tidak ada indurasi
• Pembesaran buboinguinal 2-6 minggu setelah
vesikel hilang sangat nyeri, fluktuasi (+), groove
sign

TIPS!!
Jika buboingunal membesar saat masih ada ulkus, pikirkan ulkus molle
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum
• Pemeriksaan Penunjang
• Nucleic acid amplification test (NAAT)
merupakan gold standard
• Rapid test
• Kultur sudah mulai ditinggalkan untuk diagnosis
klinis
• Mikroskopi C. trachomatis menginvasi sel epitel
dan membentuk badan inklusi di sitoplasma
PENJELASAN

Limfagranuloma Venereum

Groove sign
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
• Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis • Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

• Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle • Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch f
(chancroid) • Azithromisin 1 g PO SD atau
f h
• Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: • Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- • Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag • Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

• Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa • Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag • Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
• Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes • Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
• Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ulkus durum tidak ada groove sign


B. Ulkus molle tidak ada groove sign
D. Donovanosis tidak ada groove sign
E. Sifilis sekunder tidak ada groove sign
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Pembengkakan selangkangan 1 hari yang lalu
pikirkan bubo inguinale
• Luka di kemaluan 2 minggu lalu
• PF: limfadenopati di atas dan di bawah
ligamentum Poupart groove sign

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. Limfogranuloma
venereum
KEYWORDS

• Laki-laki, 20 tahun
• Kuku rusak sejak 6 bulan
• Riwayat jarang mengganti kaos kaki dan suka
meminjam milik teman dengan keluhan sama

DIAGNOSIS >> TINEA UNGUIUM


JAWABAN

C. Dosis denyut intrakonazole


2 x 200mg selama 1 minggu
PENJELASAN
KEYWORDS

ONIKOMIKOSIS

• Definisi: Infeksi jamur pada kulit (dermatofita, non-


dermatofita, ataupun yeast)
• TINEA UNGUIUM: infeksi jamur pada kuku yang
hanya disebabkan oleh dermatofita
• Dermatofita T. rubrum, T. mentagrophyte, T.
tonsurans
• Non-dermatofita Acremonium, Aspergillus
• Yeast Candida albicans
• UKK : distrofi, hiperkeratosis, onikolisis, debris
subungual, perubahan warna kuku
PENJELASAN
KEYWORDS

ONIKOMIKOSIS
PENJELASAN
KEYWORDS ONIKOMIKOSIS

• Terdapat 4 tipe:
1. Onikomikosis subungual distal-lateral
• Infeksi mulai di hiponikium menyebar ke proksimal
• Klinis: onikolisis, hiperkeratosis subungual,
diskolorasi kuning-coklat. Selalu berkaitan dengan
tinea pedis
PENJELASAN
KEYWORDS

2. Onikomikosis
subungual proksimal
• Leukonychia yang
menyebar ke arah distal
dari lipat kuku
proksimal. Selalu
berkaitan dengan kondisi
imunokompromais.
Etiologi: T. rubrum
• Hiperkeratosis
subungual, onikolisis
proksimal, destruksi
lempeng kuku proksimal
PENJELASAN
KEYWORDS

3. Onikomikosis
superfisial putih
• Invasi lgsg lapisan
superfisial lempeng
kuku bercak
putih; kuku lunak,
rapuh
• Etiologi: Tricophyton
mentagrophytes
atau T. rubrum (
pada anak)
PENJELASAN
KEYWORDS

4. Onikomikosis candida
• Paronikia: menyerang matriks depresi transversal
kuku
• Kandidosis kronik mukokutan bengkak lipat kuku
proksimal dan distal
• Invasi pd kuku yg sudah onikolisis
PENJELASAN
KEYWORDS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kulit tidak berambut : Kerokan / swab kulit dari bagian
tepi sampai sedikit bagian luar kelainan sisik kulit
• Kulit berambut : rambut dicabut pada kulit yang
mengalami kelainan, kulit di derah tersebut dikerok
• Kuku : dari kuku yang sakit dan dipotong sampai mengenai
seluruh tebal kuku
• Bahan : KOH 10% rambut,
KOH 20% kuku dan kulit
Zat warna tambahan :
tinta Parker/
PAS untuk mempermudah visualisasi
• Tampakan : hifa panjang / sejati
(bersekat / bercabang)
+ atrospora (spora berderet)
TATALAKSANA
PENJELASAN
KEYWORDS TERMINOLOGI LAIN

Onycholysis:
Bagian putih/ distal kuku terangkat. Berkaitan dengan tirotoksikosis,
psoriasis, trauma, dermatitis kontak, porphyria cutanea tarda, dll.
Onychauxis:
Penebalan kuku, berkaitan dengan psoriasis, trauma, atau infeksi kuku
akibat jamur.
Onychogryphosis:
Kuku menebal dan tumbuh terus hingga membentuk seperti kurva.

onikogrifosis onikolisis

onychauxis
PENJELASAN

Onychorrhexis:
Garis garis longitudinal di kuku, berkaitan dengan proses penuaan,
atau penyakit sistemik lain seperti rheumatoid artitis, penyakit
vaskuler perifer, liken planus, dan penyakit Darier
Onychomycosis:
Infeksi kuku oleh jamur. Dapat disebabkan oleh dermatofita,
candida, maupun golongan mould. paronikia
Onychocryptosis = paronikia.

onikoreksis

onikomikosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ketokonazole 200mg selama 10-14 hari


tidak dianjurkan menggunakan ketokonazole
B. Itrakonazol 2x200mg dosis tunggal dosis
denyut selama 1 mg, istirahat 3 mg
D. Dosis denyut ketokonazol 400mg selama 1
minggu tidak dianjurkan menggunakan
ketokonazole
E. Grisefulvin 2x500mg selama 1 minggu
tidak dianjurkan menggunakan grisefulvin
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 20 tahun
• Kuku rusak sejak 6 bulan
• Riwayat jarang mengganti kaos kaki dan suka
meminjam milik teman dengan keluhan sama

DIAGNOSIS >> TINEA UNGUIUM

Maka, tatalaksana yang tepat adalah

C. Dosis denyut itrakonazole


2x200mg selama 1 minggu
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Gatal dikulit kepala memberat sejak 1bulan
• Riwayat istri keluhan serupa
• PF : erosi dan ekskoriasi + nits menempel
disela-sela rambut kepala

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Pedikulosis kapitis; Gameksan


1% oleskan, diamkan 4 menit,
cuci dan sisir serit
PENJELASAN
KEYWORDS

PEDIKULOSIS KAPITIS

• Infeksi kulit kepala oleh head louse (Pediculus


humanus capitis)
• Menghisap darah dari kulit kepala (scalp) dan
mendeposit telurnya pada rambut
• Terutama banyak pada anak usia 3 11 tahun
• Transmisi: kontak langsung (head-to-head),
penggunaan topi/sisir/bantal bersamaan
PENJELASAN
KEYWORDS

Diagnosis: Klinis
gejala: [pruritus; jika infeksi sekunder: limfadenopati
oksipital/servikal] + menemukan nits
TATALAKSANA
KEYWORDS

PEDIKULOSIS KAPITIS

• First line: malathion 0.5% atau 1%, diamkan 12


jam lalu cuci jarang ada di Indonesia
• Krim permethrin 1%, oles 10 menit lalu cuci
• Gameksan (lindane) 1%
• Bukan lini pertama
• Hanya dipakai terbatas pada pasien yang gagal terapi
atau tidak dapat mentoleransi obat lainnya
• Neurotoksik
• KI: hamil, menyusui, anak <2 tahun
TATALAKSANA
KEYWORDS
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Scabies ; Permethrin 0,5% oleskan, diamkan 8 jam,


cuci dan sisir serit diagnosis salah, permethrin 5%
dioleskan sebelum tidur
B. Ptiriasis pubis; Malathion 5% oleskan sebelum tidur,
esok hari cuci dan sisir serit diagnosis salah,
malathion 0,5%
C. Pedikulosis pubis; Permethrin 1% oleskan, diamkan
12 jam, cuci dan sisir serit digunakan selama 10
menit
D. Pedikulosis kapitis; Gameksan 1% oleskan diamkan
10 menit, cuci dan sisir serit diagnosis salah,
digunakan selama 4 menit
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Gatal dikulit kepala memberat sejak 1bulan
• Riwayat istri keluhan serupa
• PF : erosi dan ekskoriasi + nits menempel
disela-sela rambut kepala

Maka, diagnosis dan pengobatan yang tepat


adalah

E. Pedikulosis kapitis; Gameksan


1% oleskan, diamkan 4 menit,
cuci dan sisir serit
KEYWORDS

• Laki-laki, 4 tahun
• Bruntusan dan kemerahan didada dan perut sejak
2 hari + gatal + panas
• Gatal menggangu hingga ps tidak bisa tidur
• UUK : a/r thoraks anterior dan abdomen,
papulovesikel multipel dengan dasar eritem,
tersebar diskret

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Miliaria rubra
PENJELASAN
KEYWORDS

MILIARIA
• Blokade saluran keluar kelenjar keringat ekrin yang terjadi
akibat cuaca panas dengan kelembaban tinggi.
• Blokade sekret kelenjar ekrin bocor ke lapisan kulit
sekitarnya.
• Terdapat 4 jenis miliaria :
• Miliaria kristalina (sudamina) : di stratum korneum
• Miliaria rubra (prickly heat) : di stratum spinosum / mid-
epidermis jika berubah menjadi pustul : miliaria pustulosa
• Miliaria pustulosa : di stratum spinosum
• Miliaria profunda : di dermo-epidermal junction
• Karakteristik demografis:
• M. kristalina: bayi < 2 minggu; org dewasa yang sedang
demam
• M. rubra: bayi 1 3 minggu; org dewasa baru pindah ke iklim
tropis
PENJELASAN
KEYWORDS
Miliaria Kristalina obstruksi di Miliaria Rubra obstruksi
stratum korneum di epidermis yang lebih
• Lesi berupa vesikel bergerombol dalam
berukuran 1-2mm tanpa tanda
• Lebih berat dari
miliaria kristalina
radang • Terdapat pada badan
• Tempat predileksi terutama pada yang sering terkena
tempat tertutup pakaian tekanan atau gesekan
• Muncul terutama saat setelah • Lesi berupa papul
banyak berkeringat
merah atau papul
vesikular
• Umumnya tidak memberi ekstrafolikular
keluhan dan sembuh dengan • Terasa sangat gatal dan
sisik yang halus pedih

Miliaria crystallina. Note the water-drop


appearance of the lesions.
PENJELASAN
KEYWORDS

Miliaria Pustulosa obstruksi di stratum spinosum


• Bentuk dari miliaria rubra yang terinfeksi
• Lesi berupa pustul (berisi pus) dengan dasar eritematosa
• Terasa sangat gatal dan pedih
PENJELASAN
KEYWORDS

Miliaria Profunda obstruksi di dermoepidermal junction


• Biasanya timbul setelah miliaria rubra, ditandai papul putih,
keras berukuran 1-3 mm
• Terutama pada badan dan ekstremitas
• Lesi lebih banyak papul dibandingkan vesikel
• Tidak gatal dan tidak terdapat eritema
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Miliaria kristalina asimptomatik, tidak perlu tatalaksana


khusus, self limited
• Topikal :
1. Bedak kocok kalamin + mentol/kamfer, 2x/ hari selama 1
minggu
2. Lanolin topikal atau bedak salisil 2% + mentol ¼ - 2%
2x/hari 1 minggu
• Sistemik :
1. Antihistamin sedatif : Klorfeniramin maleat 3 x 4 mg per
hari selama 7 hari atau cetirizin 1 x 10 mg per hari
selama 7 hari
2. Antihitamin non sedatif : Loratadin 1 x 10 mg per hari
selama 7 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes simpleks vesikel bergerombol pada


genital atau oral
B. Varicella zoster muncul vesikel berisi air
pada tubuh dan ekstrimitas + demam
C. Miliaria kristalina vesikel bergerombol
tanpa tanda radang
E. Miliaria profunda papul putih, keras dan
tidak eritem
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 4 tahun
• Bruntusan dan kemerahan didada dan perut sejak
2 hari + gatal + panas
• Gatal menggangu hingga ps tidak bisa tidur
• UUK : a/r thoraks anterior dan abdomen,
papulovesikel multipel dengan dasar eritem,
tersebar diskret

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Miliaria rubra
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Lepuh pada bibir dan lengan kanan terasa
terbakar sejak 3 hari lalu + Demam
• Riwayat lesi sama berulang 3x dilokasi yang
sama setelah meminum antibiotik
• Lepuh akan hilang dan menjadi bercak kehitaman

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Fixed drug eruption


PENJELASAN
KEYWORDS

FIXED DRUG ERUPTION


• Kelainan kulit akibat Reaksi alergi tipe 2 (sitotoksik)
• Efloresensi: Eritema dan vesikel berbentuk bulat atau
lonjong, dan biasanya numular
• Predileksi: sekitar mulut, di daerah bibir, daerah penis pada
laki-laki
• Meninggalkan bercak hiperpigmentasi
• Kelainan timbul berkali-kali pada tempat yang sama
• Obat yang sering jadi penyebab : sulfonamid, barbiturat,
trimetoprim, analgetik
PENJELASAN
KEYWORDS

FIXED DRUG ERUPTION


TATALAKSANA : hentikan obat penyebab
1. Sistemik :
• Prednison 3 x 10 mg;
• Antihistamin: hidroksisin 2 x 10 mg atau loratadin 1 x 10
mg selama 7 hari
2. Topikal :
• Kulit kering (eritema, urtikaria) : bedak salisilat 2% +
menthol 0,5-1%
• Kulit basah : kompres larutan as.salisilat 1%
• Kalium permanganas 1/10.000 selama 10-15 menit 3x
sehari sampai lesi kering
• Kortikosteroid topikal ringan-sedang : hidrokortison 2,5%
atau mometason furoat 0,1%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Exanthema drug eruption erupsi


makulopapular atau morbiliformis simetris,
hipersensitivitas tipe 4, riwayat penggunaan
obat, predileksi di tungkai, lipat paha, lipat ketiak
lalu meluas
B. Dermatitis eksfoliativa eritroderma, eritema
universalis (90-100%), biasanya disertai dengan
skuama, bisa karena obat atau perluasan
penyakit lain
C. Eritema multiforme khas target lesion
E. Pemfigoid bulosa bula tegang, nikolsky (-),
autoimun
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Lepuh pada bibir dan lengan kanan terasa
terbakar sejak 3 hari lalu + Demam
• Riwayat lesi sama berulang 3x dilokasi yang
sama setelah meminum antibiotik
• Lepuh akan hilang dan menjadi bercak kehitaman

Maka, diagnosis yang mungkin adalah

D. Fixed drugs eruption


KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Rambut terus rontok sejak 1 bulan
• Bekerja sebagai CEO dan sering lembur
• PF : Penipisan rambut secara difus

DIAGNOSIS >> TELOGEN EFFLUVIUM

JAWABAN

A. Pemeriksaan penunjang
sederhana bisa dilakukan hair
pull test dan hasilnya +
PENJELASAN
KEYWORDS

TELOGEN EFFLUVIUM

• Karakterisik: rambut rontok difus.


• Umumnya sembuh spontan dalam 3-6 bulan, bahkan
12 bulan.
• Penurunan jumlah persentasi anagen phase dibanding
telogen phase
PENJELASAN
KEYWORDS

TELOGEN EFFLUVIUM

Penyebab:
• Hipo/hipertiroidisme, postpartum
• Defisiensi nutrisi : besi, zinc
• Rapid weight loss, caloric or protein deprivation, ADB
kronis
• Stress : demam, penyakit katabolik (keganasan, infeksi
kronis)
• Stress psikologis ; ansietas, depresi, bipolar
• Idiopatik
Anagen efluvium : kerontokan akibat gangguan fase
anagen sehingga terjadi distrofi folikel rambut (disebabkan
oleh kemoterapi, intoksikasi merkuri, malnutrisi berat)
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA

• Dapat sembuh spontan, penanganan terutama


pada reassurance
• Terapi untuk penyebab reversible seperti poor diet,
defisiensi besi, gangguan hormon tiroid, dan
lainnya
• Penggunaan minoxidil tidak terbukti memberikan
perbaikan pada kasus effluvium telogen
PENJELASAN
KEYWORDS
DIAGNOSIS BANDING
Factor Androgenic Alopecia Telogen Alopecia Areata
Effluvium
Hair loss Men : Hamilton- Generalized Usually patchy, but
distribution Norwood can be generalized
Women : Ludwig
Course Gradual onset with Onset abrupt, Onset abrupt, often
progression trigger factor waxes and wanes
with relapses
Appearance Thining with or without Thinning with no Thining with abrupt
bare patches. Bare bare patches bare patches
patches are gradual, not
abrupt

Shedding Minimal Prominent Prominent


Age of onset Puberty or Oder Any age Any age

Pull Test Negative Positive Positive


PENJELASAN
KEYWORDS

Hair pull test


• Normal : 1-2 rambut
rontok setiap 30
rambut
• Positif = 3 rambut
• Alopesia
Androgenik: dapat
positif 3-6 rambut
• Telogen effluvium :
selalu positif 6
rambut
PENJELASAN
KEYWORDS

ALOPESIA ANDROGENIK

• Alopesia terpola akibat faktor hormon androgen dan genetik


• Menyebabkan konversi rambut terminal menjadi rambut velus
• Klinis :
• Pada pria penipisan rambut di temporal, frontal/parietal,
verteks, oksipital
• Pada wanita penipisan rambut difus terutama di daerah
frontal/parietal
PENJELASAN
KEYWORDS

POLA KEBOTAKAN ALOPESIA


ANDROGENIK
PENJELASAN
KEYWORDS

ALOPESIA AREATA
• Penyakit autoimun kronis akibat reaktivitas sel T yang
memengaruhi folikel rambut
• Gambaran klinis:
• Sepetak kulit kepala yang botak, bisa multiple maupun single
• Kulit kepala tampak normal
• Rambut bagian distal lebih lebar dibandingkan yang
proksimal exclamation mark hair
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Disebabkan peningkatan hormon 5-alfa-


reduktase alopesia androgenik
C. Disebabkan reaktivasi sel T alopecia
areata
D. Terapi dengan minoxidil salah
E. Ditemukan exckamation mark hair
alopecia areata
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Rambut terus rontok sejak 1 bulan
• Bekerja sebagai CEO dan sering lembur
• PF : Penipisan rambut secara difus

DIAGNOSIS >> TELOGEN EFFLUVIUM

Maka, penyataan yang sesuai adalah


A. Pemeriksaan penunjang
sederhana bisa dilakukan hair pull
test dan hasilnya +
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Bercak kemerahan sangat gatal pada lutut sejak 3
bulan
• Muncul saat pasien kurang tidur
• UUK : lesi plak eritem dari kulit kepala belakang
hingga leher + skuama tebal putih berilapis.
Pitting nail (+), Autpitz (+)

DIAGNOSIS >> PSORIASIS

JAWABAN

C. Histopatologi, tampak
hiperkeratosis, papilomatosis dan
akantosis
PENJELASAN
KEYWORDS

PSORIASIS

• Disebabkan oleh autoimun, kronik residif


• Bercak-bercak eritema berbatas tegas, dengan
skuama kasar berlapis-lapis dan transparan,
gatal ringan, pitting nail, kelainan sendi
(psoriasis artritis)
• Pencetus : physical trauma, stress (40%), infeksi
streptococcal drugs: Systemic glucocorticoids,oral
lithium, antimalarial drugs, interferon,and -
adrenergic blockers
PENJELASAN
KEYWORDS

PSORIASIS

• 3 tanda:
• Fenomena tetesan lilin skuama berubah
jadi putih dengan goresan
• Fenomena auspitz (khas) bila skuama
dikerok maka akan memperlihatkan
gambaran bintik-bintik perdarahan
• Fenomena koebner trauma pada lokasi
tubuh lain dapat menimbulkan kelainan sama
PENJELASAN
KEYWORDS
PSORIASIS

skuama kasar berlapis-lapis dan transparan


PENJELASAN

KLASIFIKASI PSORIASIS
1. Psoriasis tipe plak 2. Psoriasis gutata
Bentuk psoriasis yang paling Onset mendadak dan
banyak biasanya terjadi setelah
Plak eritematosa berbatas infeksi streptokokal
tegas dengan skuama pada saluran
berwarna keperakan adalah pernafasan atas
karakteristik tetapi tidak harus Bentuk seperti tetesan
ada air, plak merah muda
Daerah yang terkena biasanya: dengan skuama
siku, lutut, kepala, celah Biasanya ditemukan pada
intergluteal, palmar dan plantar badan dan ekstremitas
Kadang-kadang genitalia juga
terkena
PENJELASAN

Psoriasis tipe plak

Psoriasis gutata
PENJELASAN

3. Psoriasis pustulosa generalisata dan


lokalisata
Generalisata
• Juga disebut psoriasis von Zumbusch
• Secara khas ditandai oleh pustul steril yang mengenai
sebagian besar area tubuh dan ekstremitas
• Pada kasus yang berat pustul dapat bergabung dan
membentuk kumpulan pus (lake of pustules)
• Fungsi perlindungan kulit hilang dan pasien rentan terhadap
infeksi
• Sering disertai dengan gejala sistemik misalnya demam dan
malaise
PENJELASAN

3. Psoriasis pustulosa generalisata dan


lokalisata
Lokalisata
• Dapat terjadi di palmo plantar, akral dan kuku
• Pustul dapat terletak di atas plak
• Sangat mengganggu karena kesulitan menggunakan tangan
atau kaki
• Sering kali resisten terhadap pengobatan
PENJELASAN
PENJELASAN

4. Psoriasis inversa
Lesi terdapat di daerah lipatan, glans penis, aksila.
PENJELASAN

5. Eritroderma Psoriatika
Eritema yang luas dengan skuama yang
dapat mengenai sampai 100% luas
permukaan tubuh
Fungsi perlindungan kulit hilang dan pasien
rentan terhadap infeksi, temperatur tubuh tak
dapat terkontrol, terjadi hilangnya cairan dan
nutrisi
Sering disertai dengan gejala sistemik yaitu
demam dan malaise
Dapat membahayakan kehidupan
PENJELASAN
KEYWORDS KLASIFIKASI PSORIASIS

Bisa mengenai kavum oral Geographic


tongue
Bisa mengenai sendi Psoriatic arthritis Geographic tongue
Bisa mengenai kuku Psoriasis Kuku

Pitting nail

Onycholisis, oil drop


PENJELASAN
KEYWORDS

PENUNJANG PSORIASIS
BIOPSI histopatologi gambaran akantosis ( penebalan
epidermis), parakeratotik hiperkeratosis (nuclei retained in
the stratum corneum) dan papilomatosis ( meskipun secara
klinis diagnosis bisa ditegakkan)
PENJELASAN

Hiperkeratosis
parakeratosis

Papilomatosis Acanthosis
TATALAKSANA
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

Topikal Fototerapi Sistemik

• Emolien • UVB • Retinoid


• Keratolitik • PUVA • Methotrexat
• Coal tar • Cycosporin
• Steroid • Hydoxyurea
• Vitamin D • Fumarat
• Rerinoid • Mycophenolat
• Makrolid • Biologik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Terapi awal harus dilakukan fototerapi UVB


terapi awal kortikosteroid / coal tar / calcipotion /
anthralin
B. Disebabkan oleh infeksi jamur disebabkan
oleh autoimun
D. Pemeriksaan KOH ditemukan hifa panjang
bersekat gambaran tinea
E. Tidak dipengaruhi faktor stress dicetuskan
oleh stress
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Bercak kemerahan sangat gatal pada lutut sejak 3 bulan
• Muncul saat pasien kurang tidur
• UUK : lesi plak eritem dari kulit kepala belakang hingga
leher + skuama tebal putih berilapis. Pitting nail (+),
Autpitz (+)

DIAGNOSIS >> PSORIASIS

Maka, penyataan yang sesuai adalah

C. Histopatologi, tampak
hiperkeratosis, papilomatosis dan
akantosis
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Gatal disekitar mulut
• Riwayat menggunakan odol menggunakan
fluoride dan diobati dengan doksimetason
• PF : ditemukan papul eritem disekitar mulut

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Dermatitis perioral
PENJELASAN

DERMATITIS PERIORAL
• Erupsi eritematosa yang terdiri dari
papul kecil dan papulo-pustul yang
berlokasi di sekitar mulut
• Faktor Risiko
Sabun yang tidak tepat
Facial scrub yang tidak tepat
Krim kosmetik : antiaging, pemutih, dll
Steroid topikal yang berlebihan
Lipbalm, lipgloss, lipstick yang keluar
dari area bibir.
Hormonal : pil kontrasepsi, kehamilan
Fluoride dalam pasta gigi
Infeksi Demodex folliculorum
Sumber : PPK 2014, FITZPATRICK Ed 8,
PENJELASAN Tatalaksana dermatitis perioral
1. Hentikan pemakaian semua kosmetik dan kortikosteroid topical
2. Topikal
• Krim metronidazol atau emuls 0,75%-1% 2x/hari selama 8
minggu
• Krim klindamisin 1% 1-2x/hari
• Eritromisin krim 2-3% 1-2x/hari
• Asam azelaik krim 20% atau gel 15% 2x/hari
• Adapalen gel 0,1% 1x/hari 4 minggu
3. Sistemik
• Tetrasiklin 250-500 mg 2x/hari selama 3 minggu
• Doksisiklin 100mg/hari selama 3 minggu
• Minosiklin 100/hari selama 4 minggu
• Eritromisin 250mg 2x/hari selama 4-6 minggu
• Azitromisin 500mg/hari selama 3 hari berturut per minggu
selama 4 minggu
Sumber : PPK 2014, FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN

Tatalaksana dermatitis perioral

Sumber : PPK 2014, FITZPATRICK Ed 8


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dermatitis kontak alergi riwayat kontak


pada lesi kulit, bentuk lesi menyerupai kontak
alergen
B. Dermatitis atopik lesi kulit kronis residif
dengan riw asma/alergi (atopi)
D. Dermatitis numular lesi bulat / diskoid
serupa koin berbatas tegas tampak
basah/oozing
E. HSV tipe 1 vesikel bergerombol pada
daerah oral, nyeri (+) panas (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Gatal disekitar mulut
• Riwayat menggunakan odol menggunakan
fluoride dan diobati dengan doksimetason
• PF : ditemukan papul eritem disekitar mulut

Maka, diagnosis yang sesuai adalah


C. Dermatitis perioral
KEYWORDS

• Perempuan, 35 tahun
• Timbul bercak sewarna kulit tampak
kekuningan sebesar biji jagung disekitar
pantat
• Nyeri (-) gatal (-)
• Ps obestias, LP : 90cm

DIAGNOSIS >> XANTHOMA


JAWABAN

E. Histologi , tampak foam


sel
PENJELASAN
XANTHOMA
• Lesi kulit yang timbul akibat akumulasi lemak di
dalam sel makrofag di kulit. HISTOPATOLOGI :
ditemukan FOAM CELL
• Sebagian besar menandakan gangguan metabolism
lipid berhubungan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung coroner dan pankreatitis
• Eruptive xanthomas are usually due to severe
hypertriglyceridemia (fasting level >1,000 mg/dL,with
chylomicrons present), and are often transient.

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PENJELASAN Xanthoma
HISTOPATOLOGI : ditemukan FOAM CELL

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PENJELASAN Xanthoma
Beberapa jenis xanthoma
Planar xanthoma :
1. Xanthelesma palpebrum paling sering: lesi
simetris, pada kelopak mata, baik atas maupun
bawah. Berupa plak atau papul beratap rata,
berwarna kuning, velvety, lembut.
2. Xanthoma striatum palmar,
3. Intertriginious xanthoma
Tuberous xanthoma : nodul terlokalisir di ekstensor
siku, lutut, pantat
Tendinous zanthoma : nodul subcutan di fascia,
ligamen, Achilles tendon, extensor tendon tangan, siku,
lutut.
Eruptive zanthoma : reddish-yellow papules di
ekstensor ekstremitas, pantat
Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
PENJELASAN Xanthoma

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


TATALAKSANA

1. Lifestyle
Lifestyle represents the cornerstone of therapy for lipid
disorders.
a. Increased physical activity (at least 30 min/ day)
b. Weight control
c. Dietary management involves restriction of dietary saturated
fat to <7% of calories, restriction of dietary cholesterol to
<200 mg/day,
2. Agen farmakologi
a. Statins are the best available agents for lowering LDL
b. Fibrates, such as fenofibrate, agents for triglyceride lowering,
c. Niacin is the best available agent for raising HDL and
lowering Lp(a).

Sumber : http://www.dermnetnz.org/dermal-infiltrative/xanthoma.html PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Histologi , tampak proliferasi jinak adiposit


lipoma
B. Histologi , penumpukan sel epidermis dan
hiperkeratosis psoriasis, LSK
C. Hematoxylin eosin, tampak perinuklear halo
HPV
D. Giemsa, tampak sel datia berinti banyak
tzank test
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 35 tahun
• Timbul bercak sewarna kulit tampak kekuningan
sebesar biji jagung disekitar pantat
• Nyeri (-) gatal (-)
• Ps obestias, LP : 90cm

DIAGNOSIS >> XANTHOMA

Maka, pemeriksaan penunjang yang sesuai adalah

E. Histologi, tampak foam


sel
KEYWORDS

• Laki-laki, 33 tahun
• Nyeri dada kiri sejak 5 hari lalu, seperti tertusuk-
tusuk
• 1 hari lalu muncul lenting didada panas dan
nyeri. Demam (+)
• UUK : vesikel multipel dasar eritema tersusun
dermatomal. Pembesaran KGB axila (+)

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ??

JAWABAN

B. Herpes Zoster; Asiklovir


5x800mg selama 7 hari
PENJELASAN
KEYWORDS

HERPES ZOSTER

• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh reaktivasi virus


Varicella zoster yang laten endogen di ganglion sensoris
radiks dorsalis setelah infeksi primer
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS

• Menyerang kulit dan mukosa

• Didahului gejala prodromal sebelum timbul erupsi


kulit nyeri dan parestesi di dermatom terkait, rasa
gatal, parestesi, panas, pedih, nyeri tekan,
hiperestesi, hingga rasa ditusuk-tusuk, gejala
konstitusi seperti malaise, sefalgia, dan flu-like
symptoms
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS

• Efloresensi: erupsi kulit yang berevolusi


secara khas

• Diawali lesi makulopapular eritematosa


• Dalam 12-48 jam menjadi vesikel
berkelompok (tersusun herpetiformis)
dengan dasar kulit eritematosa dan edema.
Vesikel berisi cairan jernih, kemudian menjadi
keruh. Terdistribusi unilateral, dermatomal
sesuai persyarafan
• Dapat menjadi pustul dan krusta dalam 7-10
hari.
• Krusta biasanya bertahan hingga 2-3 minggu
PENJELASAN
KEYWORDS

• Predileksi: Thoracic (>50%), trigeminal (10 20%)


lumbosacral & cervical (10 20%)
• PF generalis: limfadenopati, gangguan saraf (gangguan
fungsi sensoris/paralisis motorik)
• Pada herpes zoster oftalmika, komplikasi dapat berupa
uveitis, keratitis, retinitis, neuritis optik, glaukoma
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS


BENTUK KHUSUS
1. Herpes zoster oftalmikus (HZO): keterlibatan nasosiliar
infeksi VSV pada cabang I n. trigeminal. Komplikasi:
keratitis, uveitis, konjungtivitis, retinitis, neuritis optik,
glaukoma. INDIKASI RUJUK
2. Sindrom Ramsay-Hunt: keterlibatan n. fasialis &
auditorius pada infeksi VZV. Timbul gejala paralisis otot
muka (paralisis Bell), kelainan kulit, tinitus, vertigo,
gangguan pendengaran, nistagmus dan nausea, juga
gangguan pengecapan. INDIKASI RUJUK
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSTIK - KLINIS


PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tzank test pada fase erupsi vesikel (tidak spesifik)
menunjukkan gambaran multinucleated giant
cells / sel Datia Berinti banyak

Tzank test: giant cell


TATALAKSANA
KEYWORDS

• Antivirus
1. Asiklovir
Usia <12 tahun 4x20 mg/kgBB selama 7 hari
(tidak melebihi 3200 mg/hari)
Usia >12 tahun & dewasa: 5x800 mg selama
7 hari
2. Valasiklovir 3x1000 mg (3x20 mg/kgBB) selama 7
hari

• Antivirus paling efektif diberikan dalam 24 jam pertama


pasca lesi muncul
• Antivirus diberikan tanpa melihat waktu lesi pada usia
>50 tahun, risiko NPH, HZO, Ramsay-Hunt,
immunocompromised, lesi generalisata
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Simptomatik Parasetamol / NSAID


• Topikal bedak salisil 2% untuk mencegah
vesikel pecah, lotio calamin untuk mengurangi
nyeri dan gatal
• Krim anti-septik & kompres pada vesikel yang
pecah
• HZO Antivirus 10 hari, rujuk Sp. M
• Ramsay-Hunt Antivirus 7-14 hari + prednison
40-60 mg/hari selama 1 minggu, rujuk Sp. THT
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI

• Delayed contralateral hemiparesis


• Vaskulopati pada sistem syaraf pusat
• Minggu bulan (rerata 7 minggu) setelah episode
zoster pada N. trigeminal cabang I
• VZV ekstensi langsung sepanjang cabang intrakranial
N. V mencapai akses ke SSP dan menginfeksi arteri
serbral
• Nyeri kepala + hemiplegi. Workup: arteriografi
• Post herpetic neuralgia
• Nyeri yang menetap hingga 3 bulan setelah erupsi kulit
menyembuh
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Herpes zoster; Asiklovir 5 x 200 mg selama 5 hari


asiklovir 5x800mg selama 7 hari
C. Varicella zoster; Valasiklovir 3 x 500 mg selama 7
hari diagnosis tidak tepat; lesi herpetiformis tersebar
di seluruh tubuh, valasiklovir 3x1000mg selama 7 hari
D. Varicella zoster; Famsiklovir 3 x 500 mg selama 5
hari diagnosis tidak tepat; lesi herpetiformis tersebar
di seluruh tubuh. Tidak dianjurkan penggunaan
famsiklovir
E. Herpes zoster; Valasiklovir 3 x 1000 mg selama 5
hari durasi 7 hari
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 33 tahun
• Nyeri dada kiri sejak 5 hari lalu, seperti tertusuk-
tusuk
• 1 hari lalu muncul lenting didada panas dan
nyeri. Demam (+)
• UUK : vesikel multipel dasar eritema tersusun
dermatomal. Pembesaran KGB axila (+)

Maka, diagnosis dan terapi yang tepat adalah


B. Herpes Zoster; Asiklovir
5x800mg selama 7 hari
KEYWORDS

• Perempuan, 5 bulan
• Muncul lubang didepan telinga
• Riwayat bengkak, panas atau keluar cairan
disangkal

DIAGNOSIS >> FISTULA PRE-AURIKULAR


JAWABAN

C. Infeksi fistula pre-


aurikular
PENJELASAN

FISTULA PREAURIKULA
• Kelainan kongenital akibat kegagalan fusi
tuberkulum arkus pertama ke tuberkulum-
tuberkulum lainnya.
• Sekret yang keluar dari kel. Sebasea.
• Berisiko untuk terjadi infeksi. Bila tidak ada
gejala tidak perlu diterapi.
• Prognosis baik.
TATALAKSANA

• Terapi yang dibutuhkan yaitu


pencegahan terjadinya infeksi.
• Hindari manipulasi dan bersihkan muara
dari sumbatan dengan alcohol atau
cairan antiseptic lainnya.
• Pada kasus dengan infeksi biasanya
dapat diberikan antibiotik dan kompres
hangat.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fistula preaurikular diagnosis


B. Fistula retroaurikular fistula dibelakang
telinga
D. Infeksi fistula retroaurikular bila fistula
retroaurikular terinfeksi, pus + fluktuasi +
E. Otitis eksterna infeksi pada MAE
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 5 bulan
• Muncul lubang didepan telinga
• Riwayat bengkak, panas atau keluar cairan
disangkal

DIAGNOSIS >> FISTULA PRE-AURIKULAR

Maka, komplikasi yang dapat terjadi adalah

C. Infeksi fistula
preaurikula
KEYWORDS

• Perempuan, 20 tahun
• Penurunan pendengaran progresif dalam 2
bulan
• Gangguan dominan pada telinga kiri
• Dokter mendiagnosa sebagai otosklerosis

DIAGNOSIS >> OTOSKLEROSIS


JAWABAN

C. Tuli konduktif disertai


cahart’s notch
PENJELASAN
KEYWORDS

OTOSKLEROSIS

• Penyakit pada kapsul tulang labirin yang


mengalami spongiosis di daerah kaki stapes
stapes kaku tidak bisa menghantarkan
getaran suara tuli konduktif progresif

• Manifestasi bila sudah mengenai ligamen anulus


kaki stapes
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS OTOSKLEROSIS
ANAMNESIS
• Pendengaran berkurang secara progresif
• Riwayat keluarga (autosomal dominan, 50% sporadis)
• Tinitus dan terkadang vertigo
• Pendengaran lebih baik dalam ruangan bising = Paracusis Willisii

PEMERIKSAAN FISIK
• Membran timpani utuh dan pemeriksaan otoskopi normal
• Schwartze sign
• Rinne test negative
• Weber lateralisasi ke CHL yang lebih berat

PENUNJANG
• Audiometri : CHL, bisa mixed, khas: Carhart notch pada frek 2000an
Hz
PENJELASAN

Schwartze sign / Carhart Notch


Flemingo s pink sign
TATALAKSANA
KEYWORDS

OTOSKLEROSIS

• Sodium floride 50-120 mg/hari menstabilkan


pendengaran, mengurangi tinnitus, mengurangi
pusing, rekalsifikasi
• Biphosphonat
• Amplification : hearing aid
• Stapedektomi atau stapedetomi (Indikasi : BC 0
25 dB pada rentang bicara dan AC 45 65 dB)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tuli sensorineural frekuensi tinggi


B. Tuli campuran frekuensi rendah
D. Tuli konduktif frekuensi tinggi
E. Tuli campuran

Pilihan lainnya tidak sesuai dengan otosklerosis


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 20 tahun
• Penurunan pendengaran progresif dalam 2 bulan
• Gangguan dominan pada telinga kiri
• Dokter mendiagnosa sebagai otosklerosis

DIAGNOSIS >> OTOSKLEROSIS

Maka, hasil pemeriksaan audiometri adalah


C. Tuli konduktif disertai
cahart’s notch
KEYWORDS

• Perempuan, 45 tahun
• Nyeri pada pipi hilang timbul sejak 5 minggu lalu
• Ps juga pilek dengan ingus kental kehijauan
dengan bau tidak sedap
• PF : PND(+), NT sinus maksilaris dextra sinistra
(+)

DIAGNOSIS >> SINUSITIS MAKSILARIS


JAWABAN

C. Rontgen Waters
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

• Inflamasi mukosa sinus paranasal


• Dapat disertai atau dipicu rhinitis
• Paling sering: etmoid dan maksila
• Sinus maksila = antrum Highmore
• Klasifikasi
• Akut: < 4 minggu
• Subakut: 4 minggu 3 bulan
• Kronik: > 3 bulan (12 minggu)
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

• Etiologi dan faktor predisposisi


• ISPA akibat virus, bermacam rhinitis (rhinitis
alergi), rhinitis hormonal pada wanita hamil, polip
hidung, kelainan anatomi (deviasi septum),
sumbatan kompleks osteomeatal, infeksi tonsil,
infeksi gigi, diskinesia silia, dan fibrosis kistik

• Pada anak sering akibat hipertrofi adenoid.

• Faktor lainnya berupa lingkungan berpolusi, udara


dingin dan kering serta kebiasaan merokok.
Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan
mukosa dan merusak silia
PENJELASAN
KEYWORDS

SINUSITIS

• Infeksi oleh bakteri, terutama Streptococcus


pneumoniae (30 50%), Haemophilus influenza
(20 40%), Moraxella catarrhalis (4%).
• Pada anak, Moraxella catarrhalis lebih banyak
ditemukan (20%)
• CURIGA INFEKSI BAKTERI
• Gejala atau tanda tidak membaik dalam
10 hari dari onset ISPA, atau
• Gejala atau tanda memburuk dalam 10 hari
setelah sempat perbaikan (double worsening)
Sumber : Buku Ajar Telinga Hidung Tenggorok Kepala & Leher. 7th ed, EPOS 2012
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

• Inspeksi : Pembengkakan pipi hingga kelopak


mata
• Palpasi : Nyeri tekan pipi dan nyeri ketuk gigi
(sinusitis maksila), nyeri tekan medial atap
orbita (sinusitis frontal), nyeri tekan kantus
medius (sinusitis etmoid)
PENJELASAN
KEYWORDS

DIAGNOSIS SINUSITIS

• Transluminasi (paling sederhana) positif


pada sinusitis maksila dan frontal (hasil positif
menjadi opak)
PENJELASAN

• Proyeksi Rontgen:
(tidak rutin dilakukan)
Waters (maksila, frontal, etmoid)
PA (frontal)
Lateral (frontal, sfenoid, etmoid)

Waters
Caldwell

lateral
PENJELASAN
KEYWORDS

Diagnosis Sinusitis

• CT scan (baku emas)


• Sinuskopi endoskopi masuk ke sinus
Indikasi : gagal pengobatan empiris,
Unilateral,gejala berat, curiga rhinosinusitis
bakteri, recent sinonasal surgery,
lmmunocompromised

• MRI dengan kontras, sangat berguna jika


dicurigai terdapat keterlibatan intracranial dan
keganasan
TATALAKSANA
KEYWORDS

Jika curiga penyebab virus maka dapat diberikan


penanganan simptomatik :
• Dekongestan
• Analgetik
• Mukolitik
• Steroid oral/topikal
• Cuci hidung dengan NaCl
TATALAKSANA
KEYWORDS

Bakterial : Antibiotik 10-14 hari (pada anak, baru


diberikan jika gejala muncul selama 10 hari atau lebih)
• Akut:
• Amoksisilin 3 x 500 mg (dapat dengan/tanpa
clavulanat) first line
• Cefuroxime 2 x 250-500 mg atau sefalosporin gen. 2
lain, second line
• Kronik: antibiotik Gram negatif dan anaerob (mis.
Metronidazole 3 x 500 mg + Cefepime 1 x 400 mg)
3-4 minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rontgen schuller sinus lateralis


B. Rontgen caldwell sinus frontalis
D. Darah rutin kurang spesifik untuk sinusitis
E. CT-Scan sinus pemeriksaan Gold Standart
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 45 tahun
• Nyeri pada pipi hilang timbul sejak 5 minggu lalu
• Ps juga pilek dengan ingus kental kehijauan
dengan bau tidak sedap
• PF : PND(+), NT sinus maksilaris dextra sinistra
(+)

DIAGNOSIS >> SINUSITIS MAKSILARIS

Maka, pemeriksaan penunjang awal yang


disarankan adalah
C. Rontgen Waters
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Gangguan pendengaran + nyeri hebat telinga
kiri sejak 4 hari lalu
• Gangguan pendengaran dirasakan semakin
berat
• Keluhan keluar cairan dari telinga (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Miringitis bulosa
PENJELASAN
KEYWORDS

MIRINGITIS BULOSA

• Infeksi telinga dimana terbentuk bula kecil pada membran


timpani
• Disebabkan infeksi virus/bakteri
• Nyeri hebat 2-3 hari terakhir karena bula terbentuk pada
daerah yang kaya akan persarafan pada bagian terluar
membran timpani anak: menarik telinga
• Gangguan pendengaran
• Dapat terjadi demam
• Faktor risiko: infeksi saluran napas atas
• Tidak ada cairan di belakang membran timpani
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA

• Pembersihan kanalis auditorius eksterna


• Irigasi liang telinga untuk membuang debris
(kontaindikasi apabila status membran timpani
tidak diketahui)
• Timpanosentesis (untuk dilakukan kultur dan
identifikasi penyebab inflamasi)
• Miringotomi atau insisi bula (pembuangan
cairan mencegah terjadinya pecahnya
membran timpani). Tindakan ini menyembuhkan
gejala lebih cepat
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Antibiotik (karena sulit membedakan virus dan


bakteri) selama 7 hari terutama untuk
mencegah infeksi sekunder dan mengurangi nyeri
• Ampisilin 50-100 mg/kg BB/4 dosis/hari
• Amoksisilin 40 mg/kg BB/3 dosis/hari
• Eritromisin 40 mg/kg BB/hari
• Analgesik
• RUJUK jika curiga membran timpani ruptur atau
curiga terdapat komplikasi (contoh: meningitis)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kolesteatoma kista epitelial yang berisi


deskuamasi epitel pada OMSK maligna
C. Otitis media akut infeksi telinga tengah
disertai demam, MT sesuai stadium
D. Otitis media supuratif kronik keluar cairan
dari telinga, MT perforasi
E. Timpanosikatrik terbentuknya jaringan parut
pada MT, diakibatkan trauma/perforasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Gangguan pendengaran + nyeri hebat telinga
kiri sejak 4 hari lalu
• Gangguan pendengaran dirasakan semakin
berat
• Keluhan keluar cairan dari telinga (-)

Maka, diagnosis yang tepat adalah


A. Miringitis bulosa
KEYWORDS

• Perempuan, 45 tahun
• Pilek hilang timbul dan memberat sejak 3 bulan
• Terkadang pasien tidak mencium bau
• Riwayat gigi berlubang dan tidak ditambal
• PF : sekret kental purulen, konka inferior edema
hiperemis. NT maksila (+)

DIAGNOSIS >> RHINOSINUSITIS KRONIK


JAWABAN

C. Meningitis
PENJELASAN
RHINOSINUSITIS
DEFINISI KLINIS & KRITERIA DIAGNOSIS

Rhinosinusitis (termasuk polip hidung) Didefinisikan


sebagai:
• Inflamasi hidung dan sinus paranasal yang ditandai
dengan adanya dua atau lebih gejala, salah satunya
termasuk (1) hidung tersumbat/ obstruksi/ kongesti
atau (2) pilek (sekret hidung anterior/ posterior):
1. nyeri wajah/ rasa tertekan di wajah
2. penurunan/ hilangnya penghidu
DAN disertai hasil pemeriksaan fisik:
1. sekret mukopurulen dari meatus medius, dan/ atau
2. edema/ obstruksi mukosa di meatus medius, dan/atau
3. Polip pada nasoendoskopi
PENJELASAN
RHINOSINUSITIS
KLASIFIKASI

1. Akut <12 minggu, dengan resolusi


komplit gejala; bila terjadi rekurensi,
terdapat interval bebas gejala
Dibagi lagi menjadi:
• Common cold/viral rhinosinusitis
• Postviral rhinosinusitis
Acute bacterial rhinosinusitis
2. Kronik >12 minggu, tidak pernah
mengalami resolusi komplit gejala; termasuk
kronik eksaserbasi akut
Dibagi lagi menjadi dengan/tanpa nasal polyp
PENJELASAN

RHINOSINUSITIS AKUT
• Common cold/ rinosinusitis viral akut
Lamanya gejala < 10 hari
• Rinosinusitis non-viral akut (post
viral/bacterial)
Perburukan gejala setelah 5 hari (double
sickening) atau gejala menetap setelah 10
hari dengan lama sakit < 12 minggu
PENJELASAN

IMAGING
• Foto polos sinus paranasal & CT Scan (gold
standard)
• Rhinosinusitis akut
Diagnosis klinis (Termasuk pemeriksaan
nasoendoskopi)
Foto polos sinus paranasal tidak direkomendasikan
Tomografi komputer juga tidak direkomendasikan,
kecuali terdapat: (1) penyakit sangat berat (2) pasien
imunokompromais (penurunan imunitas) (3) tanda
komplikasi
• Rhinosinusitis kronik
Tomografi komputer direkomendasikan jika gejala
berat atau tidak merespon baik terhadap pengobatan
empirik
PENJELASAN IMAGING
• Proyeksi Rontgen: (tidak rutin dilakukan)
Waters (maksila, frontal, etmoid)
PA (frontal)
Lateral (frontal, sfenoid, etmoid)

Caldwell

Waters

lateral
PENJELASAN

IMAGING
• CT scan BAKU EMAS
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PENJELASAN

KOMPLIKASI
• Lokal
Mukokel, osteomielitis
• Orbita
Selulitis orbita, selulitis periorbita, abses
periorbita, abses orbita, trombosis sinus
kavernosus
• Intrakranial
Meningitis, abses subdural, abses epidural,
abses otak.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Periosteal abses abses Luc komplikasi


OMA/OMSK
B. Orbital abses komplikasi orbita
D. Bronkitis kronik tidak berhubungan
E. Nasal polip salah satu gejala rhinosinusitis
kronik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 45 tahun
• Pilek hilang timbul dan memberat sejak 3 bulan
• Terkadang pasien tidak mencium bau
• Riwayat gigi berlubang dan tidak ditambal
• PF : sekret kental purulen, konka inferior edema
hiperemis. NT maksila (+)

DIAGNOSIS >> RHINOSINUSITIS KRONIK

Maka, komplikasi intrakranial adalah

C. Meningitis
KEYWORDS

• Masyarakat desa X tidak pernah konsumsi sayur


buah
• Jarang aktivitas fisik setiap hari
• Belum menggunakan jamban sehat dan sumber
air minum bersih
• Dokter simpulkan masyarakat belum menjalankan
PHBS

PHBS ??

JAWABAN

A. Rumah tangga
PENJELASAN
PHBS
• Perilaku Hidup Bersih Sehat
• Semua perilaku kesehatan yang dilakukan
karena kesadaran pribadi sehingga
keluarga dan seluruh anggotanya mampu
menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam
aktivitas masyarakat
PENJELASAN
PHBS
• 5 Tatanan PHBS
1. PHBS di Rumah tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat kerja
4. PHBS di Sarana kesehatan
5. PHBS di Tempat umum
PENJELASAN
PHBS
• 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Pemberian ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Konsumsi buah dan sayur
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
PENJELASAN
PHBS
• PHBS di sekolah merupakan langkah untuk
memberdayakan siswa,guru dan masyarakat
lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam menciptakan
sekolah yang sehat.
• Contoh PHBS di sekolah
Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
makan,
Mengkonsumsi jajanan sehat,
Menggunakan jamban bersih dan sehat
Olahraga yang teratur
Memberantas jentik nyamuk
Tidak merokok di lingkungan sekolah
Membuang sampah pada tempatnya, dan
Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah
untuk menciptakan lingkungan yang sehat.
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Institusi kesehatan memberdayakan


pasien, masyarakat pengunjung dan petugas
C. Mandiri tidak ada PHBS mandiri
D. Tempat kerja memberdayakan para
pekerja
E. Tempat umum memberdayakan
masyarakat pengunjung dan pengelola tempat
umum
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Masyarakat desa X tidak pernah konsumsi sayur
buah
• Jarang aktivitas fisik setiap hari
• Belum menggunakan jamban sehat dan sumber
air minum bersih
• Dokter simpulkan masyarakat belum menjalankan
PHBS

PHBS ??

Maka, Tatanan PHBS pada kasus adalah


A. Rumah tangga
KEYWORDS

• dr. Hari melakukan survei jentik nyamuk


• 1000 rumah disurvei, diambil sampel air
sebanyak 2000 kontainer
• Ditemukan 100 rumah positif jentik pada 250
kontainer

HOUSE INDEX ??
JAWABAN

A. 10%
PENJELASAN

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui


kepadatan jentik Aedes aegypti
r d
House index x100%
r d r

r d
ABJ x100
r d r

rd
Container index x100
rd r

Breteau index = jumlah container dengan jentik dalam 100 rumah/bangunan


PENJELASAN

Analisis Soal
100
House index x100%
1000
= 10%
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. 12,5%
C. 20%
D. 25%
E. 30%
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• dr. Hari melakukan survei jentik nyamuk
• 1000 rumah disurvei, diambil sampel air
sebanyak 2000 kontainer
• Ditemukan 100 rumah positif jentik pada 250
kontainer

Maka, house index jentik yang didapat


adalah
A. 10%
KEYWORDS

• Posyandu desa Galaksi memiliki 5 kader


dengan pencapaian kinerja >50%
• Kegiatan dilakukan setiap 2 bulan sekali 6
kali dalam 1 tahun
• Desa belum dapat pendukungan dana
Posyandu

POSYANDU ??
JAWABAN

A. Posyandu Pratama
PENJELASAN
KEYWORDS

JENIS POSYANDU

Program
Kader Posyandu, Cakupan
Jenis Tambahan dan
Penyelenggaraan Program Wajib
Dana Sehat
Pratama
<5
(Merah)
< 50% Tidak ada
Madya
(Kuning)
5
Purnama
terselenggara > 8 Ada, < 50%
(Hijau)
kali/tahun > 50%
Mandiri
Ada, > 50%
(Biru)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Posyandu Mandiri salah, penyelenggaran


> 8 kali/tahun, ada dana tambahan >50%
C. Posyandu Madya salah, penyelenggaran
>8 kali/tahun, cakupan program <50%
D. Posyandu Purnama salah,
penyelenggaran > 8 kali/tahun, cakupan
program 50%, dana sehat <50%
E. Posyandu Paripurna tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Posyandu desa Galaksi memiliki 5 kader
dengan pencapaian kinerja >50%
• Kegiatan dilakukan setiap 2 bulan sekali
• Desa belum dapat pendukungan dana
Posyandu

POSYANDU ??

Maka, posyandu tersebut adalah


A. Posyandu Pratama
KEYWORDS

• Perempuan, 24 tahun
• Didiagnosa dipepsia dan diberikan obat pulang
• Dokter menjelaskan alternatif obat
• Pasien menyerahkan pilihan kepada dokter

TIPE HUBUNGAN DOKTER-PASIEN ??


JAWABAN

A. Paternalistik
PENJELASAN
KEYWORDS

Hubungan Dokter - Pasien

Kendali Dokter
Rendah Tinggi
Kendali Pasien

Rendah DEFAULT PATERNALISTIK

Tinggi KONSUMERISTIK MUTUALISME


PENJELASAN
KEYWORDS

Hubungan Dokter - Pasien


• Mutualisme : Dokter berdiskusi keuntungan dan
kerugian masing-masing obat yang ada, pasien
memilih berdasarkan hasil diskusi
• Paternalistik : Dokter berdiskusi keuntungan dan
kerugian masing-masing obat yang ada , pasien tidak
peduli dan terserah obat yang dokter berikan
• Konsumeristik : Pasien meminta obat A, dokter
memberikan apa yang dimau pasien tanpa bertanya
atau berdiskusi
• Default : Dokter tidak peduli dan kurang mengali
pasien, pasien tidak menjelaskan keluhan dan tidak
peduli apa yang diberikan oleh dokter
PENJELASAN
KEYWORDS

ANALISA KASUS

• Dokter berdiskusi keuntungan dan kerugian


masing-masing obat yang ada Kendali
dokter tinggi

• Pasien menyerahkan pilihan kepada dokter


Kendali pasien rendah (dokter yang
memilih)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Konsumeristik kendali pasien > dokter


C. Default dokter dan pasien sama-sama
tidak peduli
D. Mutualisme kendali pasien dan dokter
tinggi
E. Parasitisme tidak ada istilah ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 24 tahun
• Didiagnosa dipepsia dan diberikan obat pulang
• Dokter menjelaskan alternatif obat
• Pasien menyerahkan pilihan kepada dokter

TIPE HUBUNGAN DOKTER-PASIEN ??

Maka, tipe hubungan dokter-pasien adalah


A. Paternalistik
KEYWORDS

• Laki-laki dibawa ke RS untuk dilakukan visum


• Warna kulit berwarna merah cerah
• Tercium bau amandel
• Biopsi otak : bintik-bintik kemerahan

PENYEBAB KEMATIAN ??
JAWABAN

E. Keracunan Sianida
PENJELASAN
KEYWORDS

KERACUNAN SIANIDA

• Sianida (CN) merupakan racun sangat toksik


• Bersifat asam, larut dalam air, alkohol, dan eter
• Aroma khas amandel (bitter almonds, peach pit)

• Sianida dapat masuk ke dalam tubuh melalui


mulut, inhalasi, dan kulit

Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI


PENJELASAN
KEYWORDS

KERACUNAN SIANIDA

• Tanda dan gejala keracunan


• Akut : Gagal napas dan kematian
• Dalam interval antara menelan kematian dapat
ditemukan gejala dramatis, rasa terbakar di
kerongkongan dan lidah, sesak, hipersalivasi,
mual, muntah, sakit kepala, vertigo, fotofobia,
tinitus, pusing, dan kelelahan
• Dapat ditemukan sianosis pada wajah, busa dari
mulut, nadi cepat dan lemah, pupil dilatasi, dan
refleks melambat, udara napas/muntahan
berbau amandel
Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
PENJELASAN
KEYWORDS

KERACUNAN SIANIDA

• Kronik : Pucat, keringat dingin, pusing, rasa tidak


enak dalam perut, mual dan kolik, dada rasa
terbakar , dan sesak nafas

• Pemeriksaan forensik
• Luar : Bau amandel (patognomonik), sianosis
wajah dan bibir, busa dari mulut, dan lebam merah
terang
• Bedah : Bau amandel saat membuka rongga tubuh;
darah, otot, dan penampang organ tubuh tampak
merah terang
Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Jika keracunan secara inhalasi


• Pindahkan ke udara bersih
• Amil nitrit inhalasi (0,2 cc / 5 menit)
• O2 100%
• Antidotum : Natrium nitrit 3% IV (kecepatan 2,5
5 ml / menit)
• Lanjut, pemberian natrium tiosulfat 25% IV
(kecepatan 2,5 5 ml / menit)

• Hidroksokobalamin (untuk keracunan kronik)

Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI


TATALAKSANA
KEYWORDS

• Jika keracunan secara tertelan


• Amil nitrit inhalasi (0,2 cc / 5 menit)
• Bilas lambung setelah diberikan natrium nitrit
dan tiosulfat (dosis seperti keracunan inhalasi)
• O2 100%
• Dapat juga diberikan biru metilen 1% 50 ml IV

Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI


PENJELASAN
KEYWORDS

Kematian Akibat Racun Lain

• Insektisida: luka bakar kimiawi berupa bercak


coklat agak mencekung di kulit sekitar mulut atau
bagian kulit yang terkena
• Karbonmonoksida: lebam mayat merah terang
• Barbiturat: vesikel atau bula simetrik
PENJELASAN
KEYWORDS

Kematian Akibat Racun Lain

Blister (Barbiturat Cherry red (karbonmonoksida) insektisida


poisoning)

Merah terang (sianida)


PENJELASAN
KEYWORDS

Kematian Akibat Racun Lain

• Narkotika: pembesaran KGB regional, bekas suntikan,


vesikel/bula
• Arsen: tanda dehidrasi hebat, perdarahan submukosa,
erosi, ulserasi, massa bubuk putih pada ulser, kelainan
pigmentasi kulit, garis putih pada kuku dan tubuh

Needle Mark Arsen


Arsen
PENJELASAN
KEYWORDS

ANTIDOTUM

• Insektisida: sulfas atropin


• Karbon monoksida: oksigen
• Barbiturat: bilas lambung dengan air+karbon aktif,
Na2SO4
• Narkotika: nalokson
• Arsen: bilas lambung dengan FeSO4
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Keracunan CO Karbon monoksida, tanda


sianosis, lebam cherry pink, tidak ada bau
amandel
B. Keracunan CO2 nyeri kepala, tinitus,
nausea, otot menjadi lemah, sianosis. Terjadi
asfiksia akibat anoksia otak
C. Keracunan arsen tanda dehidrasi hebat,
perdarahan submukosa, erosi, ulserasi, massa
bubuk putih pada ulser, kelainan pigmentasi
kulit, garis putih pada kuku dan tubuh
D. Keracunan freon edema laring, luka bakar
laring, aritmia jantung
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki dibawa ke RS untuk dilakukan visum
• Warna kulit berwarna merah cerah
• Tercium bau amandel
• Biopsi otak : bintik-bintik kemerahan

Maka, penyebab kematian adalah

E. Keracunan sianida
KEYWORDS

• Perempuan, 16 tahun
• Datang ke IGD ingin dibuatkan visum
• Tangan terkena pisau oleh temannya akibat
perkelahian

KESIMPULAN VISUM ??
JAWABAN

B. Pada lengan bawah kanan,


ditemukan luka iris akibat
kekerasan tajam
PENJELASAN
KEYWORDS

Kesimpulan Visum et Repertum

• Tidak boleh menggunakan istilah hukum


seperti: diperkosa, dipukul, dianiaya.
• Tidak boleh menentukan tersangka atau
menggunakan kata tersangka.
PENJELASAN
KEYWORDS

Kesimpulan Visum et Repertum

• Yang disebutkan pada kesimpulan VER adalah :


jenis perlukaan/cedera, jenis kekerasan penyebab
cedera, derajat luka, apabila gambaran luka khas
dapat diberikan gambaran mengenai benda
penyebab luka tersebut.
• Pada kondisi jenazah, perlu juga dicantumkan
dengan sebab kematian.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pada lengan bawah kanan, ditemukan luka iris akibat


dianiaya benda tajam tidak boleh menggunakan
istilah hukum (dianiaya)
C. Pada lengan bawah kanan, ditemukan luka sayat
akibat irisan pisau tidak boleh menyebut spesifik
benda
D. Pada lengan bawah kanan, ditemukan luka sayat
akibat aniaya dengan pisau tidak boleh menyebut
benda spesifik
E. Pada lengan bawah kanan, ditemukan luka iris akibat
kekerasan tajam oleh pisau tidak boleh menyebut
benda spesifik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 16 tahun
• Datang ke IGD ingin dibuatkan visum
• Tangan terkena pisau oleh temannya akibat
perkelahian

Maka, kesimpulan visum yang tepat adalah


B. Pada lengan bawah kanan,
ditemukan luka iris akibat
kekerasan tajam
KEYWORDS

• Perempuan, 19 tahun
• Gangguan tidur Mudah memulai tidur,
kemudian terbangun dan tidak dapat tertidur
kembali
• Merasa lemas dan tidak bersemangat kuliah

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Late insomnia
PENJELASAN
• Insomnia tidak bisa/sulit memulai maupun
mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
Middle insomnia: berulang kali terbangun dari tidur,
bisa tidur lagi
Late insomnia: mudah terbangun, setelah
bangun sulit untuk tidur lagi
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Menurut guideline AASM, tujuan utama dari tatalaksana
insomnia adalah untuk meningkatkan kualitas tidur saat
malam hari dan mengurangi gejala/gangguan saat siang
hari
• Guideline AASM merekomentasikan intervensi psikologis
dan perilaku (termasuk CBT) karena terbukti efektif
sebagai tatalaksana dari insomnia kronis komorbid
maupun insomnia primer
• Tatalaksana dari insomnia primer (psikofisiologis)
dimulai dengan edukasi mengenai kebiasaan-
kebiasaan yang harus dijaga saat seseorang hendak
memulai tidur sleep hygiene therapy
TATALAKSANA
TATALAKSANA

TATALAKSANA FARMAKOTERAPI
PENJELASAN

• Gangguan tidur lainnya:


Narkolepsi Serangan kantuk mendadak yang bisa
terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik

Hipersomnia (Excessive Daytime Sleepness/EDS)


sering merasa mengantuk meskipun kuantitas dan
kualitas tidur di malam hari optimal.
PENJELASAN

Beberapa diagnosis banding lainnya:


• Parasomnia segala kondisi abnormal yang muncul saat
seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
• Dapat dibagi menjadi:
Nightmare pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi
buruknya, setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror pasien terbangun mendadak dari tidur
sambil berteriak ketakutan, namun tidak ingat mimpinya,
setelahnya dapat kembali tidur
Somnambulisme berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep
paralysis, sleep aggression, sexsomnia
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Early insomnia sulit untuk memulai tidur


B. Middle insomnia sering terbangun malam
hari
D. Gangguan cemas menyeluruh trias cemas,
pikiran mengenai masa depan
E. Gangguan panik serangan kecemasan
paroksismal episodik, terdapat faktor pencetus,
perubahan perilaku terhadap faktor pencetus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 19 tahun
• Gangguan tidur Mudah memulai
tidur, kemudian terbangun dan tidak
dapat tertidur kembali
• Merasa lemas dan tidak bersemangat
kuliah

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Late insomnia
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Sesak nafas sejak 30 menit lalu
• Keluhan dirasakan 4x dalam 1 bulan terakhir
• Sesak nafas muncul jika memikirkan hutang
yang menumpuk
• Berobat ke dokter tidak ada kelainan pada
saluran nafas

DIAGNOSIS >> GANGGUAN PANIK

JAWABAN

D. Medikamentosa yang dapat


diberikan pada pasien adalah
golongan SSRI
PENJELASAN

GANGGUAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5)
Serangan panik berulang
Setidaknya pada 1 serangan diikuti (selama > 1
bulan)
• Adanya kecemasan akan terjadi serangan panik lagi
• Ketakutan akan akibat dari serangan panic tersebut
• Perubahan perilaku terhadap trigger dari serangan
panik
Gangguan tidak dapat dijelaskan dengan adanya
riwayat penyakit medik atau pemakaian obat-obatan
Gangguan tidak dapat dijelaskan oleh penyakit mental
lainnya seperti OCD, fobia spesifik
PENJELASAN

SERANGAN PANIK
• Kriteria diagnosis (DSM-5), apabila terdapat > 4 gejala :
Palpitasi, berdebar-debar
Berkeringat
Gemetar
Sesak napas, terasa tercekik
Nyeri dada
Mual, muntah, abdominal discomfort
Pusing, lightheadness, serasa akan pingsan
Ketakutan akan mati
Parestesia
Derealisasi atau depersonalisasi
PENJELASAN

AGORAFOBIA
Ketakutan berada sendirian
di tempat-tempat publik,
keramaian, atau tempat
terbuka

Penderita biasanya akan


menghindari keadaan-keadaan
yang bisa memicu terjadinya
kecemasan atau menjalaninya
dengan penuh tekanan
PENJELASAN

UPDATE
• Pada DSM-IV, gangguan panik (panic disorder)
dan agoraphobia dianggap suatu kondisi yang
saling berkaitan sehingga terdapat 2 kode
diagnosis
Gangguan panik dengan agoraphobia
Gangguan panik tanpa agorafobia
• Namun pada DSM-5 kedua kondisi tersebut sudah
dipisahkan dan berdiri sendiri
TATALAKSANA

Non-farmakologi: CBT
Farmakologi:
• SSRI: fluoxetine, citalopram,
praoxetine, fluvoxamine,
sertraline
• SNRI: venlafaxine
• Tatalaksana hingga 1 tahun
bebas serangan untuk mencegah
relaps
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kondisi pasien erat dengan pikiran


mengenai masa depan gangguan cemas
menyeluruh
B. Kondisi pasien biasanya didasari dengan
kelainan struktural pada sistem respirasi
tidak ada kelainan pada pemeriksaan
C. Tatalaksana utama pasien adalah dengan
menjalani exposure therapy untuk fobia
spesifik
E. Kondisi pasien sesuai dengan diagnosis
gangguan cemas menyeluruh trias cemas,
pikiran mengenai masa depan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Sesak nafas sejak 30 menit lalu
• Keluhan dirasakan 4x dalam 1 bulan terakhir
• Sesak nafas muncul jika memikirkan hutang yang
menumpuk
• Berobat ke dokter tidak ada kelainan pada saluran nafas

DIAGNOSIS >> GANGGUAN PANIK


Maka, pernyataan yang tepat adalah

D. Medikamentosa yang dapat


diberikan pada pasien adalah
golongan SSRI
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 7 tahun


• Sering menangis akibat diganggu temannya
• Mengadu kepada ayah ayah melaporkan hal
tersebut ke kepala sekolah
• Ketika ditanya oleh kepala sekolah, anak
hanya diam saja

KONDISI ??
JAWABAN

A. Mutisme selektif
PENJELASAN

Mutisme Selektif
• Gangguan kebiasaan masa kanak-kanak yang
ditandai oleh adanya kegagalan yang persisten untuk
berbicara pada satu atau lebih situasi sosial, namun
dapat berbicara di situasi yang lain

• Berdasarkan PPDGJ-III, ciri khas dari kondisi ini ialah


selektifitas yang ditentukan secara emosional dalam
berbicara, di mana anak menunjukkan
selektifitasnya dalam hal kemampuan bertutur
kata dalam situasi-situasi tertentu, namun tidak
mampu melakukannya dalam beberapa situasi (khas
tertentu) lainnya
PPDGJ III
PENJELASAN

Gambaran Klinis
• Kegagalan yang konsisten dalam berbicara pada
situasi sosial tertentu (dimana diharapkan untuk
berbicara, seperti di sekolah) meskipun berbicara
pada situasi yang lain. Tidak berbicara di sekolah
ataupun komunikasi sosial.
• Paling lama setidaknya berlangsung dalam 1 bulan
(tidak dibatasi pada bulan pertama sekolah).
• Kegagalan berbicara bukan karena kurangnya
pengetahuan.

PPDGJ III
PENJELASAN

Gambaran Klinis
• Bukan karena gangguan komunikasi (seperti
gagap). Hal ini tidak terjadi secara khusus pada
gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia atau
gangguan psikotik lainnya.
• Gangguan kecemasan (misalnya fobia sosial).
• Pemalu yang berlebihan
• Ketakutan terhadap rasa bersalah di lingkungan
sosial.
• Penarikan dan isolasi sosial.

PPDGJ III
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sirkumstansial pembicaraan yang berbelit-belit dan


menambahkan detail yang tidak penting, namun masih
ada kaitannya
C. Tangensial pembicaraan yang berbelit-belit dan
sudah tidak ada kaitannya
D. Afek datar temuan obyektif yang ditandai tidak
adanya afek (suara monoton, ekspresi wajah tidak
berubah)
E. Logorrhea bicara yang banyak sekali, bias
inkoheren ataupun koheren
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 7 tahun
• Sering menangis akibat diganggu
temannya
• Mengadu kepada ayah ayah
melaporkan hal tersebut ke kepala sekolah
• Ketika ditanya oleh kepala sekolah, anak
hanya diam saja

Maka, kondisi yang tepat adalah

A. Mutisme selektif
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 8 tahun


• Berkali-kali mendapatkan nilai ulangan
dibawah 50
• Menurut guru, pasien tidak pernah memahami
apa yang diajarkan di sekolah dan sulit
berkomunikasi degnan temannya
• Pemeriksaan IQ 38

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Retardasi mental
sedang
PENJELASAN

Retardasi Mental

Suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau


tidak lengkap, ditandai oleh hendaya ketrampilan
selama masa perkembangan, sehingga
mempengaruhi tingkat kecerdasan secara
menyeluruh dapat terjadi dengan / tanpa gangguan
jiwa/fisik lainnya
PENJELASAN

Klasifikasi Retardasi Mental

Klasifikasi IQ Istilah lain


Borderline 70-84 Borderline intellectual
functioning
Ringan (mild) 50-69 Moron

Sedang (moderate) 35-49 Imbecile

Berat (severe) 20-34 Imbecile

Sangat berat (profound) <20 Idiot

Sumber: PPDGJ III


TATALAKSANA

Tatalaksana non-farmakologis Comprehensive


management plan
• Pengajar khusus, terapis bahasa, terapis
perilaku, terapis okupasional, dan layanan
komunitas yang menyediakan bantuan sosial
kepada keluarga penderita retardasi mental.

• Program diet sehat kurangnya aktivitas fisik


dan obesitas merupakan hal yang sering terjadi
pada penderita retardasi mental.

https://emedicine.medscape.com/article/1180709-treatment
TATALAKSANA

Tatalaksana farmakologis:
• Golongan stimulant paling sering digunakan,
dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan
fungsi kognitif
Metilphenidate hydrochloride
Dextroamphetamine sulfate

• Golongan alpha-adrenergic
Clonidine hydrochloride
Guanfacine

Sumber: medscape
TATALAKSANA

Tatalaksana farmakologis:
• Golongan antipsikotik hanya diberikan pada
penderita RM dengan gejala utama agitasi,
kecenderungan melukai diri sendiri, dan
hiperaktif
Risperidon
Aripripazol

Sumber: medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Retardasi mental ringan IQ 50-69


B. Borderline intellectual functioning IQ
70-84
C. Retardasi mental berat IQ 20-34
E. Normal IQ >84
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 8 tahun
• Berkali-kali mendapatkan nilai ulangan
dibawah 50
• Menurut guru, pasien tidak pernah
memahami apa yang diajarkan di
sekolah dan sulit berkomunikasi degnan
temannya
• Pemeriksaan IQ 38

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Retardasi mental sedang


KEYWORDS
• Perempuan, 22 tahun
• Takut berlebihan terhadap bus berwarna biru sejak 2
bulan yang lalu
• Merasa berdebar-debar, lemas, dan lari bersembunyi
apabila melihat bus biru, bahkan saat hanya mendengar
suaranya
• Keluhan terjadi sejak pasien menyaksikan bus
berwarna biru melindas pengendara sepeda motor
hingga isi otaknya terurai di jalan raya MASIH
SERING TERINGAT (FLASHBACK (+))

DIAGNOSIS >> PTSD


JAWABAN

B. Sertralin 1 x 50 mg PO
PENJELASAN

PTSD
• Terjadi pasca mengalami atau melihat kejadian
traumatis, dalam kurun waktu 6 bulan setelah
kejadian
• Rasa takut yang berlebihan, nightmare
• Kondisi menetap minimal selama 1 bulan
• Sering terjadi flashback dari kondisi yang traumatis

Sumber: PPDGJ + Medscape


PENJELASAN

Tanda dan Gejala PTSD


• Menghindari aktivitas
• Anhedonia (tidak memiliki motivasi)
• Muncul flashback akan kejadian yang dialami
• Sulit tidur
• Iritabilitas
• Sulit konsentrasi
• Gangguan memori
PENJELASAN

Diagnosis Banding
PTSD Gangguan stress Gangguan
akut penyesuaian
Didahului stressor yang Didahului stressor yang Didahului stressor ,
berat, biasanya berat, biasanya namun biasanya stressor
kondisi/kejadian yang kondisi/kejadian yang tidak bersifat berat
mengancam nyawa mengancam nyawa

Dapat menetap untuk Gejala menetap minimal Muncul dalam 3 bulan


waktu yang lama 3 hari dan maksimal 1 setelah onset stressor
bulan dan hilang dalam 6 bulan

Sering disertai reka Apabila menetap lebih


ulang (flashback) dari 1 bulan dapat
kejadian pada pasien menjadi PTSD
TATALAKSANA

Tatalaksana non farmakologis:


• Trauma-focused psychotherapy (TFP)
Di dalamnya termasuk trauma-focused CBT,
prolonged exposure (paparan), cognitive processing
therapy, eye movement desensitization and
reprocessing (EMDR) dan paparan dengan
menggunakan gambar.
• Trauma-focused CBT dinilai efektif terutama pada pasien
anak dan remaja
• TFP dinilai lebih efektif dibandingkan terapi
medikamentosa

*EMDR: terdiri dari 8 fase, memanfaatkan gerakan mata atau stimulasi bilateral
lainnya dengan tujuan untuk mengurangi gejala dan membuat pasien dapat
melawan trauma yang dialami
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fluoksetin 1 x 200 mg PO seharusnya


dosis 1 x 20 mg PO
C. Litium karbonat 3 x 500 mg PO pada
kasus manik
D. Haloperidol 3 x 2 mg PO pada kasus
psikotik
E. Alprazolam 1 x 10 mg PO dapat digunakan
untuk simtomatik, namun sediaan tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 22 tahun
• Takut berlebihan terhadap bus berwarna biru sejak 2
bulan yang lalu
• Merasa berdebar-debar, lemas, dan lari bersembunyi
apabila melihat bus biru, bahkan saat hanya mendengar
suaranya
• Keluhan terjadi sejak pasien menyaksikan bus
berwarna biru melindas pengendara sepeda motor
hingga isi otaknya terurai di jalan raya MASIH
SERING TERINGAT (FLASHBACK (+))

DIAGNOSIS >> PTSD


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. Sertralin 1 x 50 mg PO
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Dilaporkan karena tindak penganiayaan korban
hanya bersenggolan lalu dipukuli hingga sekarat
• Terjadi berkali-laki
• Tetangga dan keluarga tidak mau bergaul
dengannya karena angkuh dan mudah marah
• Beberapa kali melanggar hukum namun tidak
menyesal dan malah menantang penegak hukum

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Gangguan kepribadian
antisosial
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Kluster A ( Aneh )
Skizoid : lebih senang menyendiri dan tidak suka
berhubungan dengan orang lain
Paranoid : penuh rasa tidak percaya dan curiga
terhadap orang lain
Skizotipal: memiliki pikiran, persepsi, dan perilaku
yang aneh

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


3/17/2020
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Kluster B ( Berisik/Berlebihan )
Antisosial : tidak peduli hak orang lain dan
senang melanggar peraturan
Ambang/Borderline : impulsivitas serta hubungan
interpersonal dan mood yang intens tapi tidak stabil
Histrionik : mencari perhatian, suka menggoda
Narsisistik : melebih-lebihkan diri, merendahkan
orang lain, mudah iri

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


3/17/2020
PENJELASAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN
• Kluster C ( Cemas )
Cemas (menghindar/avoidant) : sangat pemalu,
merasa tidak layak
Dependen : merasa tidak mampu bertanggung jawab
atas diri sendiri, sehingga terlalu bergantung pada
orang lain, apapun konsekuensinya
Obsesif-kompulsif (anankastik): preokupasi dengan
keteraturan, perfeksionisme yang berlebihan, terlalu
kaku dalam memandang suatu hal

Sumber : Panduan pelayanan medis Departemen Psikiatri RSCM


3/17/2020
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan kepribadian ambang impulsivitas


serta hubungan interpersonal dan mood yang
intens tapi tidak stabil
B. Gangguan kepribadian skizoid suka
menyendiri
D. Gangguan kepribadian skizotipal
kepercayaan aneh (biasanya berhubungan
dengan hal-hal gaib)
E. Gangguan kepribadian narsisistik melebih-
lebihkan diri, merendahkan orang lain, mudah iri
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Dilaporkan karena tindak penganiayaan
korban hanya bersenggolan lalu dipukuli hingga
sekarat
• Terjadi berkali-laki
• Tetangga dan keluarga tidak mau bergaul
dengannya karena angkuh dan mudah marah
• Beberapa kali melanggar hukum namun tidak
menyesal dan malah menantang penegak
hukum
Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Gangguan kepribadian
antisosial
KEYWORDS

• Anak perempuan, 7 tahun


• Kesakitan pada siku kanan sejak 20 menit lalu
• Nyeri setelah tangannya ditarik-tarik temannya
saat sedang bercanda
• PF : tampak mempertahankan posisi lengan
dengan posisi sedikit fleksi & pronasi lengan
bawah

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Nursemaid elbow
PENJELASAN

SUBLUKSASI KAPUT
RADIUS
• Pulled elbow /
nursemaid elbow /
radial head
subluxation
• Subluksasi kepala
radius pada sendi
radiocapitellar
PENJELASAN

Mechanism of injury

• Penarikan atau mengayunkan anak


PENJELASAN

Nursemaid elbow
• Terjadi utamanya pada anak-anak
karena jaringan penyokong sendi masih
belum sempurna; sehingga tidak
memerlukan energi yang besar.
• Predileksi pada anak usia 0 7 th
• Kejadian dapat berulang edukasi
caregiver sangat penting !!
PENJELASAN

DIAGNOSIS
• Diagnosis ditegakkan
secara klinis
• Riwayat mechanism of
injury + nyeri
• Penurunan ROM
• Pemeriksaan fisik :
Pronasi dan fleksi
antebrachii
• Pemeriksaan radiologi
hanya untuk eksklusi
fraktur
PENJELASAN

Tampakan Radiologis :
Subluksasi kaput radial
TATALAKSANA

Tatalaksana
Topang siku dengan tangan

Supinasi antebrachii; berikan


tekanan pada kepala radius
dengan jempol

Lakukan fleksi antebrachii


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tennis elbow epikondilitis lateralis, nyeri


pada siku bagian luar, kelemahan
menggenggam
B. Golfer elbow epikondilitis medialis, nyeri
pada siku bagian dalam
D. Pronator syndrome kompresi nervus
medianus pada siku, nyeri saat pergelangan
tangan pronasi & difleksikan melawan
tahanan
E. Ulnar collateral ligament injury nyeri
saat throwing/pitching, sendi siku tidak stabil
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 7 tahun
• Kesakitan pada siku kanan sejak 20 menit
lalu
• Nyeri setelah tangannya ditarik-tarik
temannya saat sedang bercanda
• PF : tampak mempertahankan posisi lengan
dengan posisi sedikit fleksi & pronasi
lengan bawah

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Nursemaid elbow
KEYWORDS
• Perempuan, 78 tahun
• Nyeri hebat lengan kiri bawah sejak 2 jam lalu
• Terpeleset dengan tangan kiri bertumpu pada meja LOW
PRESSURE
• Riwayat menstruasi terakhir 25 tahun lalu
• Kebiasaan mengkonsumsi deksametason
• PF : kulit lengan intak, deformitas lengan kiri bawah, krepitasi (+),
ROM terbatas
• Ro : diskontinuitas tulang dengan gambaran menyerupai garpu
LOW PRESSURE FRACTURE

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Fraktur patologis colles e.c.


penurunan densitas tulang
PENJELASAN

Osteoporosis
• Definisi klinis = penurunan massa tulang (bone
mineral density) yang meningkatkan resiko
fraktur
• Jenis paling banyak = post-menopause, senilis
• Faktor resiko utama =
Osteoporosis primer: post-menopause, usia di atas
75 tahun, keturunan asia & kaukasia, gaya hidup
(kurang aktivitas fisik, defisiensi vitamin D & kalsium,
merokok, alkohol)
Osteoporosis sekunder: obat (steroid, warfarin, lithium,
PPH), hiperparatiroid, hipertiroid, myeloma multipel
PENJELASAN

Osteoporosis

High-res peripheral CT (extreme CT) tulang tibia


A. normal; B. osteoporosis berat (tampak penurunan trabekula,
korteks menipis; gambaran gangguan mikroarsitektur tulang)
PENJELASAN

Osteoporosis Primer
• Osteoporosis Involusional Tipe I
Disebut juga osteoporosis postmenopausal
Disebabkan defisiensi estrogen
Terutama melibatkan tulang trabekular
• Corpus vertebrae, lengan bawah distal

• Osteoporosis Invulosional Tipe II


Disebut juga osteoporosis senilis
Penurunan masa tulang terkait aging
Pada tulang kortikal & trabekular
• Fraktur pinggul, tulang panjang, vertebrae
PENJELASAN

Osteoporosis Sekunder
PENJELASAN

Osteoporosis
• Patogenesis = mismatched pada proses remodelling tulang
(penurunan formasi tulang, peningkatan resorpsi, atau kombinasi
keduanya) hasil akhir : penurunan massa tulang

Unit yang berperan pada remodelling tulang


PENJELASAN

Osteoporosis
• Tampilan klinis:
Kebanyakan asimptomatik,
hingga terjadi fraktur (fragility
fractures) tersering:
vertebra, femur proksimal,
humerus proksimal
PF : height loss, kifosis,
nyeri pada palpasi & perkusi Doweger s hump

prosesus spinosus pada


fraktur kompresi vertebra
Classic feature: Doweger s
hump
PENJELASAN

Osteoporosis – Penunjang
• Imaging bukan untuk mendiagnosis osteoporosis;
hanya menemukan fraktur
Foto polos Kifosis, fraktur kompresi (75% fraktur
kompresi tanpa gejala nyeri akut, sering kali pasien tidak
menyadari)
Evaluasi fraktur lanjurtan CT scan, MRI T2
• Diagnosis pengukuran BMD (bone mass density)
menggunakan DXA (dual-energy x-ray absorptiometry)
Diagnosis osteoporosis bila BMD perempuan post-
menopause atau laki-laki di atas 50 tahun lebih dari 2.5
SD di bawah rata-rata. (T c e 2.5).
T score antara 1.0 and 2.5 dianggap osteopenia (low
bone density) or osteopenia
Z score (age-matched BMD) pada perempuan pre-
menopause atau laki-laki di bawah 50 tahun < 2SD low
bone density for age.
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Fraktur kompresi
vertebra
(ditemukan
secara insidental)
PENJELASAN

Osteoporosis – Penunjang
• Laboratorium untuk menyingkirkan diagnosis
banding & penyebab sekunder
Paget s disease (osteitis deformans) peningkatan
alkalin fosfatase
Osteomalacia peningkatan hormon paratiroid &
alkaline fosfatase, penurunan serum fosfat & serum
kalsium
Hiperparatiroid hiperkalsemia
Multipel Myeloma anemia, peningkatan ureum
kreatinin, elektroforesis serum monoclonal
gammopathy, Bence-Jones proteinuria (+)
TATALAKSANA

Osteoporosis - Manajemen
• Konservatif
Suplementasi kalsium & vitamin D
Latihan fisik (strength training)
Berhenti merokok
• Farmakologis diberikan pada :
Wanita post menopause dan laki laki usia > 50
tahun dengan :
• Fraktur panggul atau vertebra
• T-score -2.5 pada femoral neck atau vertebra
• Massa tulang yang rendah (T-score diantara -1.0 s/d -2.5)
dengan risiko fraktur (FRAX) 20%
TATALAKSANA

Farmakologis
Calcium metabolism modifiers :
• Alendronate 1st line
• Risedronate
• Calcitonin salmon
Parathyroid hormone analogs :
• Teriparatide
• Abaloparatide
Selective estrogen receptor modulator
• Reloxifene

Monoclonal antibodies
• Denosumab
• Romosozumab
PENJELASAN

Fracture Risk Assessment Tool Model (FRAX)


Algoritma WHO untuk prediksi resiko fraktur
(10-year risk of a major osteoporotic fracture)
- Current age
- Sex
- A prior osteoporotic fracture (including clinical and
asymptomatic vertebral fractures)
- BMD of femur neck
- Low BMI (BMI<21 kg/m2)
- Oral glucocorticoids 5 mg/d of prednisone for >3 months
(ever)
- Rheumatoid arthritis
- Parental history of hip fracture
- Secondary causes of osteoporosis: Type-1 DM, early
menopause <40 years, etc.
- Being a past or current smoker
- Alcohol intake (3 or more drinks/day)
PENJELASAN

Colles Fracture Smith Fracture


• Fraktur distal radius, Displace • Fraktur distal radius, Displace
posterior, Angulasi dorsal anterior, Angulasi ventral/
• Jatuh dengan pergelangan palmar
tangan dalam ekstrensi • Jatuh dengan pergelangan
(dorsofleksi) Tangan dalam fleksi
(palmarfleksi)
• Gambaran dinner fork
appearance • Gambaran garden spade
appearance
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fraktur colles e.c. osteoartritis seharusnya fraktur


patologis, pada OA, osteofit (+), penyempitan celah
sendi
B. Fraktur smith e.c. osteonekrosis gambaran garden
spade appearance
D. Fraktur patologis galeazzi e.c. osteoporosis salah,
pada kasus terdapat gambaran dinner fork
E. Fraktur colles e.c. artritis septik kurang tepat, tidak
terdapat tanda-tanda infeksi pada kasus
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Perempuan, 78 tahun
• Nyeri hebat lengan kiri bawah sejak 2 jam lalu
• Terpeleset dengan tangan kiri bertumpu pada meja
LOW PRESSURE
• Riwayat menstruasi terakhir 25 tahun lalu
• Kebiasaan mengkonsumsi deksametason
• PF : kulit lengan intak, deformitas lengan kiri bawah,
krepitasi (+), ROM terbatas
• Ro : diskontinuitas tulang dengan gambaran menyerupai
garpu LOW PRESSURE FRACTURE

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Fraktur patologis colles e.c.


penurunan densitas tulang
KEYWORDS
KEYWORDS

• Laki-laki, 28 tahun
• Bengkak pada tangan kiri + demam
• Riwayat jatuh dari motor 5 hari lalu, bertumpu
pada tangan hingga luka berobat ke dukun
• PF : TD 120/70, HR 92, RR 22, Suhu 38,2,
Krepitasi (-)

DIAGNOSIS >> TENOSINOVITIS FLEKSOR

JAWABAN

B. Nyeri styloid karena deviasi


ulnar dari pergelangan tangan
PENJELASAN

Flexor Tenosynovitis
• Peradangan pada tendon dan
lapisan pembungkusnya
• Penyebab tersering: infeksi.
Dapat pula berkaitan dengan
DM, overuse, dan arthritis
• Agen infeksi bermultiplikasi
pada ruangan pelapis tendon
dan medium cairan synovial di
sendi gangguan fungsi
PENJELASAN

4 TANDA KANAVEL
PENJELASAN

Tatalaksana
• EMERGENSI ORTOPEDI
• Kompres dingin dan Elevasikan jari terkait
• Pada non-suppurative flexor tenosinovitis,
dapat dikerjakan :
NSAID dan Antibiotik (IV)
Lakukan splinting pada posisi yang nyaman
Rehabilitasi setelahnya
Bila tidak membaik dalam 12 jam pembedahan
• Bila terdapat proses supuratif, maka tindakan
pembedahan merupakan pilihan.
PENJELASAN

Bedakan
De Quervain s
Tenosynovitis
• Tes Finkelstein +
PENJELASAN
• Finger held in slight flexion
• Fusiform swelling
• Tenderness along the flexor tendon sheath
• Pain with passive extension of the digit
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sausage digiti
C. Nyeri pada jari terkait dengan rangsang gerakan
ekstensi pasif
D. Jari cenderung bertahan pada posisi sedikit fleksi
E. Nyeri pada perkusi/palpasi dari pembungkus tendon

Pilihan diatas sudah tepat mengenai flexor


tenosynovitis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 28 tahun
• Bengkak pada tangan kiri + demam
• Riwayat jatuh dari motor 5 hari lalu, bertumpu pada tangan
hingga luka berobat ke dukun
• PF : TD 120/70, HR 92, RR 22, Suhu 38,2, Krepitasi (-)

DIAGNOSIS >> TENOSINOVITIS FLEKSOR


Maka, yang tidak mungkin ditemukan pada PF adalah

B. Nyeri styloid karena deviasi


ulnar dari pergelangan tangan
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun
• Benjolan punggung kiri bawah sejak 5 tahun lalu
• Awalnya sebesar telur puyuh, semakin lama
semakin membesar
• PF : benjolan pada regio lumbar dekstra berukuran
6x4 cm, konsistensi lunak, batas tegas, mobile,
slippage sign (+), perubahan warna kulit (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Tumor adiposa
PENJELASAN

LIPOMA
• Tumor adiposa jinak
yang biasanya berada di
jaringan subkutan
kepala, leher, dada, dan
punggung (banyak
jaringan lemak)
• Progresif lambat
• Berbentuk bulat, mobile,
lunak
• Kulit diatasnya tampak
normal
AAFP : Lipoma Excision
PENJELASAN

SLIP SIGN
TEST
TATALAKSANA

EKSISI

The skin inside the incision Once freed, the lipoma is Interrupted 3-0 or 4-0 Vicryl
grasped with a hemostat to delivered as a whole, and sutures are used to partially
provide traction. The lipoma is hemostasis is achieved close the dead space.
dissected from the surrounding
tissue using scissors or a
scalpel.

AAFP : Lipoma Excision


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kista dermoid teratoma, berasal dari 3


jaringan embriogenik
B. Kista epidermoid kista ateroma
C. Kista ganglion benjolan yang berisi cairan
sinovial, terletak diatas tendon
E. Kista atheroma kista sebasea, berisi
minyak, punctum (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 40 tahun
• Benjolan punggung kiri bawah sejak 5 tahun
lalu
• Awalnya sebesar telur puyuh, semakin lama
semakin membesar
• PF : benjolan pada regio lumbar dekstra
berukuran 6x4 cm, konsistensi lunak, batas
tegas, mobile, slippage sign (+), perubahan
warna kulit (-)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Tumor adiposa
KEYWORDS

• Anak perempuan, 11 tahun


• Pucat sejak 4 bulan lalu
• Sering mimisan sejak 2 bulan terakhir
• Riwayat keluhan serupa pada keluarga (-)
• PF : TTV normal, konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,5, leukosit 150.000, trombosit 150.000
• Pemeriksaan sumsum tulang sel limfoblast 40%

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. ALL
PENJELASAN

Leukemia
• Definisi: keganasan yang ditandai
dengan proliferasi sel hematopoietik
premordial
• Terdapat 4 jenis besar
Acute myeloid leukemia (AML)
Acute lymphoblastic leukemia (ALL)
Chronic myeloid leukemia (CML)
Chronic lymphocytic leukemia (CLL)
PENJELASAN

Leukemia
AML ALL CML CLL

Limfosit B Philadelphia
Ciri khas Auer rod Smudge cells
monoklonal chromosome

Usia Dewasa Anak-anak Tidak khas Tidak khas

Tidak
Aspirasi Sel blas >20%, Dominan seri
Limfoblas dominan, diperlukan,
sumsum myeloperoxidase granulosit, Dwarf
Myeloperoxidase - dominasi sel
tulang + megakaryocyte
limfosit
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia


• Manifestasi Klinis
Anemia
Lesi infiltratif berwarna biru-abu pada kulit
leukemia cutis
Hipertrofi gingiva
Gangguan perdarahan
Nyeri kepala maupaun manifestasi
neurologis lainnya akibat
perdarahan/leukemic meningitis
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia

Leukemia cutis

Hiperplasia gingiva
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia


• Pemeriksaan penunjang
Apusan darah tepi ditemukan sel blas
(sel myeloid imatur), ditemukan auer rod
Darah lengkap Pancytopenia
Aspirat sumsum tulang definitif,
• Sel blas >20% total sel
• Myeloperoxidase +
PENJELASAN

Acute Myeloid Leukemia

Apusan darah tepi


Tanda panah gambaran auer rod
PENJELASAN
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

• Manifestasi Klinis
Anemia
Manifestasi perdarahan
Hepatosplenomegali
Limfadenopati yang tidak responsif
terhadap antibiotik
Massa testikuler
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

• Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
Apusan darah tepi ditemukan sel
limfoblas tanpa auer rod
Aspirasi sumsum tulang diagnostik
• Sel normal digantikan dengan limfoblas
• Myeloperoxidase -
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

Apusan darah tepi


Gambaran limfoblas tanpa auer rod
PENJELASAN

Acute Lymphoblastic Leukemia

Aspirat Sumsum Tulang


Sel normal digantikan sel limfoblas
PENJELASAN
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia

• Manifestasi Klinis
Rasa lelah
Penurunan berat badan
Nyeri perut LUQ
Splenomegali
Gout arthritis
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia

• Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin leukositosis, tidak ada trombositopenia
Apusan darah tepi
• Basofilia absolut temuan universal
• Eosinofilia absolut 90% kasus
• gambaran myeloblas hingga neutrofil matur
• sel blas <2%
Aspirasi sumsum tulang diagnostik
• Hiperplasia sel granulosit
• Megakariosit kecil dwarf megakaryocyte
Genetik Kromosom Philadelphia (fusi gen BCR-ABL1)
• Translokasi lengan panjang kromosom 9 dan 22
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia

Apusan darah tepi


Basophilia, granulositosis dengan neutrofil matur dan imatur
PENJELASAN

Kromosom Filadelfia

Translokasi lengan pendek kromosom 9 dan 22


Kromosom Filadelfia adalah
kromosom yang memiliki gen BCR-ABL
PENJELASAN

Chronic Myeloid Leukemia


PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia

• Manifestasi Klinis
90% asimptomatik
10% mengalami gejala
• Penurunan berat badan
• Demam >2 minggu tanpa bukti infeksi
• Keringat malam
• Rasa lelah
Limfadenopati tidak nyeri tekan
Splenomegali
PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia


• Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin
• Limfositosis >5.000 sel/mm3
• Anemia
• Neutropenia
• thrombocytopenia
Hipogammaglobulinemia
Apusan darah tepi
• Limfositosis
• Smudge cell / basket cell limfosit yang rusak saat
pembuatan apusan
Aspirasi sumsum tulang Tidak diperlukan pada
CLL
• Limfosit >30% seluruh sel
PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia

Apusan Darah Tepi


Proliferasi limfosit dengan smudge cells
PENJELASAN

Chronic Lymphocytic Leukemia


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Leukositosis tidak spesifik


C. CLL Smudge cell, Sel blast <20%
D. CML Philadelphia chromosom
(translokasi 9:22), Sel blast <20%
E. AML auer rod
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 11 tahun
• Pucat sejak 4 bulan lalu
• Sering mimisan sejak 2 bulan terakhir
• Riwayat keluhan serupa pada keluarga (-)
• PF : TTV normal, konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,5, leukosit 150.000, trombosit 150.000
• Pemeriksaan sumsum tulang sel limfoblast 40%

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. ALL
KEYWORDS

• Anak perempuan, 11 tahun


• Pucat sejak 4 bulan lalu
• Sering mimisan sejak 2 bulan terakhir
• Riwayat keluhan serupa pada keluarga (-)
• PF : TTV normal, konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,5, leukosit 150.000, trombosit 150.000
• Pemeriksaan sumsum tulang sel limfoblast 40%

DIAGNOSIS >> ALL


JAWABAN

E. Sindrom Leukostasis
PENJELASAN

KOMPLIKASI LEUKEMIA
Leukostasis
Leukostasis
• Gawat darurat medis
• Komplikasi stasis akibat WBC > 100.000 dan hipoperfusi jaringan akibat WBC
plug pada mikrovaskularisasi
Gejala dan Manifestasi
• Pulmoner: dispnea, nyeri dada
• CNS: nyeri kepala, gangguan penglihatan, koma
• Simtom lainnya: Priapismus, Infark Miokard, Insufisiensi Renal
Terapi
• Rehidrasi agresif
• Leukaparesis
• Kemoterapi induksi: high dose hydroxyurea
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Kemoterapi dengan protokol yang
berbeda-beda bergantung pada tipe
leukemia yang diderita pasien
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anemia merupakan bagian dari penyakit,


bukan komplikasi
B. Sindrom Nefrotik bukan komplikasi
C. Perdarahan kurang tepat, yang benar
adalah gangguan pembekuan darah, yang
disebabkan oleh trombositopenia akibat
leukemia, baru kemudian bila terjadi perdarahan
akan sulit berhenti
D. Hiperurisemia bukan komplikasi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak perempuan, 11 tahun
• Pucat sejak 4 bulan lalu
• Sering mimisan sejak 2 bulan terakhir
• Riwayat keluhan serupa pada keluarga (-)
• PF : TTV normal, konjungtiva pucat, sklera tidak
ikterik, hepatosplenomegali (+)
• Lab : Hb 8,5, leukosit 150.000, trombosit 150.000
• Pemeriksaan sumsum tulang sel limfoblast 40%

DIAGNOSIS >> ALL


Maka, komplikasi yang tepat adalah

E. Sindrom Leukostasis
KEYWORDS
• Anak laki-laki, 7 tahun
• Bintik-bintik kemerahan pada lengan & gusi
berdarah sejak 3 hari lalu
• Demam tinggi mendadak & lemas 1 minggu lalu
• PF : anak tampak aktif, TTV dalam batas normal,
konjungtiva pucat, pembesaran organ (-)
• Lab :
• Hb 12 g/dL, leukosit: 5000, trombosit 90.000
• BT 11 menit, APTT 30 detik, PT 10 detik

DIAGNOSIS >> ITP


JAWABAN

A. Adanya autoantibodi IgG


yang menyerang platelet
PENJELASAN

Immune Thrombocytopenic Purpura


ITP
• Penyakit imun yang mengakibatkan
destruksi platelet trombositopenia
• Manifestasi trombositopenia: petechiae
dan purpura
PENJELASAN

Immune Thrombocytopenic
Purpura – Akut
Epidemiologi
• Usia puncak: 2-6 tahun

Presentasi Klinis
• 50% kasus terjadi 1-3 minggu setelah ada infeksi virus (ISPA, campak)
• Terjadi petekia, purpura, atau epistaksis mendadak
• Tidak ada limfadenopati atu hepatosplenomegali
• RBC dan WBC normal, hanya platelet yang turun
Tips
• ITP: diawali infeksi viral yang sembuh lalu muncul trombositopenia
• Demam Dengue: trombositopenia muncul dalam perjalanan penyakit
TATALAKSANA

Bila terjadi perdarahan mukosa, platelet


<10.000, atau pada risiko perdarahan tinggi
(operasi) tangani menggunakan IVIG
atau prednison
Transfusi platelet harus berhati-hati karena
platelet yang ditransfusi juga akan diserang
oleh sistem imun. Hanya diberikan pada
keadaan life-threatening bleeding
(transfusi platelet + emergency
splenectomy)
Hindari NSAID dan aspirin
Nelson 20th ed
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Adanya infeksi Virus Dengue Demam dengue


ditandai dengan demam kurang dari satu minggu
yang dapat diikuti trombositopenia (biasanya
terlihat menurun sekali pada hari ke 3-4)
C. Adanya penurunan produksi sel lini myeloid di
sumsum tulang belakang pada anemia aplastik
D. Adanya defek faktor von Willebrand
gangguan koagulasi herediter
E. Adanya gangguan faktor koagulasi pada
kasus hemofilia
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Anak laki-laki, 7 tahun
• Bintik-bintik kemerahan pada lengan & gusi
berdarah sejak 3 hari lalu
• Demam tinggi mendadak & lemas 1 minggu lalu
• PF : anak tampak aktif, TTV dalam batas normal,
konjungtiva pucat, pembesaran organ (-)
• Lab :
• Hb 12 g/dL, leukosit: 5000, trombosit 90.000
• BT 11 menit, APTT 30 detik, PT 10 detik

DIAGNOSIS >> ITP


Maka, patofisiologi yang tepat adalah
A. Adanya autoantibodi IgG
yang menyerang platelet
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 4 tahun


• Bercak kemerahan pada betis kiri 3 hari yang lalu
• Nyeri perut difus yang mendadak
• Batuk pilek 1 minggu lalu, diobati oleh bidan
• PF : TTV normal, palpable purpura dan edema
subkutis
• Lab : serum IgA, LED , Kreatinin 2,2 mg/dL

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Henoch-Schonlein
Purpura
PENJELASAN

Henoch-Schonlein Purpura
• Nama lain: Vaskulitis IgA
• Penyakit yang bersifat self-limiting
(sembuh sendiri)
• Onset tersering usia 3-15 tahun
• Patogenesis
Vaskulitis yang disebabkan oleh deposisi IgA
Menyerang kapiler kecil (biasanya venula post-
kapiler) pada dermis
Infiltrasi oleh sel neutrofil dan monosit
PENJELASAN

Henoch-Schonlein Purpura
• Manifestasi Klinis
Ditandai dengan tetrad:
• Palpable purpura tanpa trombositopenia maupun
koagulopati dominan pada ekstremitas bawah
akibat gravitasi
• Arthritis/arthralgia bersifat hilang timbul,
oligoartikuler (1-4 sendi), tidak menyebabkan
deformitas maupun gejala kronik
• Nyeri perut biasa muncul dalam 8 hari sejak
purpura muncul. Intususepsi merupakan komplikasi
GIT tersering pada penyakit HSP
• Penyakit ginjal sering ditandai dengan
hematuria dengan/tanpa proteinuria, peningkatan
kreatinin, hipertensi
PENJELASAN

Mnemonic!

Henoch S chonlein Purpur A


H ematuria
S mall child
P alpable purpura
A bdominal pain, Arthritis, Ig A
PENJELASAN

Gambaran Palpable Pupura pada HSP


Dominan pada ekstremitas inferior, awalnya sering kali hanya berupa makula/urtika, gatal
namun tidak nyeri, setelah itu lesi menghilang dan muncul ekimoses/purpura palpabel
PENJELASAN

Henoch-Schonlein Purpura
• Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
• Serum IgA meningkat
• PT PTT normal
• ESR meningkat
Biopsi hanya dilakukan pada anak
dengan presentasi tidak khas, lebih banyak
dilakukan pada HSP dewasa
• Vaskulitis leukoklastik pada venula postkapiler
dengan deposisi IgA
TATALAKSANA

Henoch Schonlein Purpura


• Penyakit ini bersifat self limiting
• Hidrasi
• Manajemen nyeri NSAIDs atau
paracetamol
• Prednison 1-2 mg/kg untuk nyeri abdomen
hebat
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Poliarteritis nodosa vaskulitis nekrotikans


pembuluh darah kaliber sedang, menyerang multi
sistem, gambaran livedo reticularis, mononeuritis
multiplex, ANCA (-)
B. Eosinophilic granulomatosis dengan poliangiitis
vaskulitis pembuluh darah kecil disertai asma dan
eosinofilia, ANCA (+)
C. Wegener s Granulomatosis vaskulitis sistemik
yang menyerang arteri kecil dan sedang, gangguan
sistem pernafasan atas, ANCA (+)
E. Churg-Strauss disease nama lain eosinophilic
granulomatosis dengan poliangiitis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 4 tahun
• Bercak kemerahan pada betis kiri 3 hari yang
lalu
• Nyeri perut difus yang mendadak
• Batuk pilek 1 minggu lalu, diobati oleh bidan
• PF : TTV normal, palpable purpura dan edema
subkutis
• Lab : serum IgA, LED , Kreatinin 2,2 mg/dL

Maka, diagnosis yang tepat adalah

D. Henoch-Schonlein Purpura
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 15 tahun


• Lemas yang memberat sejak 4 jam lalu
• Demam sejak 5 hari lalu
• PF :
• TD 90/50, HR 120, RR 26, Suhu 37,7
• Akral dingin, rumple leed (+)
• Lab : Hb 12 g/dL, Ht 50%, trombosit 66.000
sel/mm3, IgM anti dengue (+)

DIAGNOSIS >> DHF


JAWABAN

E. Penurunan hematokrit
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
• Etiologi: Virus Dengue
Virus dengue memiliki 4 serotipe DEN-I, DEN-
II, DEN-III, dan DEN-IV
• Imunitas yang didapat dari virus dengue
bersifat seumur hidup (yang berarti
maksimal seseorang terinfeksi virus
dengue sebanyak 4 kali)
• Manifestasi infeksi dengue dapat beragam,
berupa Dengue Fever (DF), Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) grade I-IV
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
• DHF Grade III dan Grade IV disebut juga
Dengue Shock Syndrome
• Pada umumnya, DF terjadi akibat infeksi
salah satu serotipe virus dengue
• DHF terjadi akibat infeksi sekunder
virus dengue dengan serotipe berbeda
WHO, 2011
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
• DF dapat memiliki manifestasi
perdarahan (Epistaksis, hipermenore,
dan perdarahan saluran cerna).
• Bedakan DF dengan DHF. Pada DF
tidak ada plasma leakage (efusi pleura,
ascites, peningkatan Ht sebesar >20%
dari baseline, serum albumin <3.5 gr%)
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
• Plasma leakage bisa ditegakkan dengan peningkatan
Ht 20% dari baseline, bukan angka Ht diatas 20%.
Anggap Ht normal = 35-45% (nilai ini bisa disesuaikan
dengan tabel referensi UKMPPD)
Jika menggunakan angka ini, Plasma Leakage bisa
ditegakkan apabila Ht pasien minimal 42%

Contoh :
Peningkatan Ht minimal = 20%*Ht Baseline = 20%*35% = 7%
Ht minimal untuk menegakkan Plasma Leakage = 35% + 7% = 42%
PENJELASAN

UJI TORNIQUET

Torniket Positif :

>20 petekie pada


area 1 inchi x 1 inchi
setelah lengan
tangan atas
dibendung selama 5
menit
PENJELASAN

Uji Diaskopi
• Merupakan suatu uji blanchability pada
kulit, dengan cara menekan lesi kulit,
dapat menggunakan benda transparan,
seperti kaca objek.
• Membedakan eritema (akibat
vasodilatasi) dengan petekie/purpura
(akibat ekstravasasi eritrosit)
PENJELASAN

Uji Diaskopi
• Interpretasi :
(+) : warna merah
menghilang
eritema
(-) : warna merah
tidak menghilang Manifestasi Petekie pada Demam
petekie/purpura, Berdarah Dengue :
Uji diaskopi menunjukkan warna
atau telangiektasis merah tidak menghilang petekie
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE

IgM dan IgG


baru mulai
meningkat pada
hari demam ke
4-6
PENJELASAN
Warning Signs
Demam turun namun keadaan anak memburuk

Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen

Muntah yang menetap

Klinis Letargi, gelisah

Perdarahan mukosa

Pembesaran hati

Akumulasi cairan
Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan
Laboratorium
penurunan cepat jumlah trombosit
Hematokrit awal tinggi
Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue 2014
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
• Indikasi cairan intravena:
Intake cairan oral tidak adekuat
Peningkatan hematokrit hingga 10-20%
meskipun telah diberikan rehidrasi oral
Impending shock
Terdapat tanda-tanda syok
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
• Prinsip umum pemberian cairan:
Kristaloid isotonik merupakan pilihan utama, kecuali pada
bayi < 6 bulan
Cairan koloid hiperonkotik boleh digunakan pada pasien
dengan kebocoran plasma masif, dan pada pasien yang
tidak memberikan respon yang baik terhadap kristaloid
Cairan diberikan dengan jumlah Maintenance + 5%
Pada pasien dengan syok Pemberian cairan intravena
sebaiknya tidak melebihi 24-48 jam
Pada pasien tanpa syok pemberian cairan intravena
boleh hingga 60-72 jam
Pada pasien dengan obesitas, penghitungan cairan
menggunakan berat badan ideal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Demam turun namun keadaan anak


memburuk
B. Muntah persisten
C. Oliguria
D. Hepatomegali

Pernyataan diatas sudah tepat


mengenai warning signs infeksi dengue
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 15 tahun
• Lemas yang memberat sejak 4 jam lalu
• Demam sejak 5 hari lalu
• PF :
• TD 90/50, HR 120, RR 26, Suhu 37,7
• Akral dingin, rumple leed (+)
• Lab : Hb 12 g/dL, Ht 50%, trombosit 66.000 sel/mm3, IgM
anti dengue (+)

DIAGNOSIS >> DHF


Maka, yang bukan merupakan warning sign
adalah

E. Penurunan hematokrit
KEYWORDS

• Anak laki-laki, 10 bulan


• Pertumbuhan terhambat
• PF : edema periorbital, kulit keriput, perut
buncit, makroglossia, hidung mendatar
• Status gizi : BB/U SD-3 dan TB/U SD -3

DIAGNOSIS >> HIPOTIROID KONGENITAL

JAWABAN

D. Pemberian levotiroksin
PENJELASAN
KEYWORDS

KRETINISME

• Merupakan bentuk berat dari defisiensi iodin/


hipotiroidisme kongenital berat
• Biasanya terjadi secara endemis kasus goiter
endemik dan defisiensi iodin berat

An infant with cretinism. Note the hypotonic


posture, coarse facial features, and umbilical
hernia.
PENJELASAN
KEYWORDS

KRETINISME
• Terdapat 2 jenis kretinisme:
• Kretinisme neurologis
• Retardasi mental.
• Gangguan neurologis lain: bisu-tuli; gangguan
gerakan motorik volunter berupa diplegia spastis;
abnormal gait.
• Tanpa goiter maupun klinis hipotiroid pada anak.
• Kretinisme hipotiroid/ myxedematous type
• Tanda hipotiroidisme menonjol: goiter, short stature/
kerdil/ dwarfisme, retardasi mental, miksedema, kulit
tebal dan kering, suara kasar, gangguan pertumbuhan
tulang, organ reproduksi, rambut, kulit; refleks tendon
dalam <<.
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

• Levotiroksin oral adalah pilihan utama


• 10-15 mcg/kgBB/hari
• Target awal: normalisasi kadar fT4 dan target
selanjutnya normalisasi kadar TSH
• Tablet levotiroksin dihancurkan, diberikan
bersama ASI/susu formula/air
PENJELASAN

Penggunaan obat antitiroid (PTU) selama kehamilan pada ibu dengan hipertiroidisme
serum maternal FT4 dan obat menembus plasenta fetal hipotirodisme
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemantauan tumbuh kembang berkala anak


mengalami kekurangan hormon, tidak dapat hanya
dengan stimulasi
B. Stimulasi motorik kasar dan halus anak
mengalami kekurangan hormon, tidak dapat hanya
dengan stimulasi
C. Pemberian PTU tidak sesuai, untuk hipertiroid
E. Pemberian nutrisi adekuat anak mengalami
kekurangan hormon, tidak dapat diperbaiki hanya
dengan pemberian nutrisi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Anak laki-laki, 10 bulan
• Pertumbuhan terhambat
• PF : edema periorbital, kulit keriput,
perut buncit, makroglossia, hidung
mendatar
• Status gizi : BB/U SD-3 dan TB/U SD -3

DIAGNOSIS >> HIPOTIROID KONGENITAL


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

D. Pemberian levotiroksin
KEYWORDS

• Laki-laki, 55 tahun
• Lemas sejak 1 hari lalu
• Berdebar-debar & keringat dingin 1 jam lalu
• Penderita DM dengan obat rutin Glimepiride
• Jarang makan sejak 2 minggu lalu
• PF : kesadaran CM, TTV normal, kulit basah,
lembab dan berkeringat
• Lab : GDS 69

DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA


JAWABAN

E. Minum larutan gula 20g


PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI AKUT DM
HIPOGLIKEMIA
• Kadar glukosa darah <70 mg/dl (PERKENI 2019)
• Penurunan konsentrasi glukosa serum dengan
atau tanpa adanya gejala-gejala sistem otonom,
( h e triad):
1. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia
2. Kadar glukosa darah yang rendah
3. Gejala berkurang dengan pengobatan

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPOGLIKEMIA

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPOGLIKEMIA
KLASIFIKASI (PERKENI 2019)

• Hipoglikemia Ringan
Pasien tidak membutuhkan bantuan orang
lain untuk pemberian glukosa per-oral
• Hipoglikemia Berat
Pasien membutuhkan bantuan orang lain
untuk pemberian glukosa intravena, glukagon,
atau resusitasi lainnya

PERKENI 2019
PENJELASAN

EFEK SAMPING OBAT

• Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan Sulfonilurea atau


Insulin. Bila terjadi akibat Sulfonilurea, hipoglikemia dapat berlangsung lama,
sampai ekskresi dan waktu kerja obat habis.
• Observasi pasien hipoglikemia dilakukan selama 24 - 72 jam.
PENJELASAN

Obat Kontraindikasi Keuntungan/


Kerugian
Metformin • Renal insufficiency • Tidak menyebabkan
• Liver failure hipoglikemia jika monoterapi
• Heart failure • Tidak menyebabkan BB naik
• Severe GI disease
Thiazolidinediones • Liver failure • Menurunkan LDL dan
• Heart failure meningkatkan HDL
• Pregnancy and breast
feeding
Sulfonilurea • Hepar-renal insufficiency • Menyebabkan hipoglikemi
• Heart failute dan BB naik
Acarbose • Renal failure • Tidak menyebabkan
• Severe GI disease hipoglikemia jika monoterapi
• Pregnancy • Tidak menyebabkan BB naik
DPP-4 Inhibitor • Hypersensitivity • Tidak menyebabkan
hipoglikemia jika monoterapi
• Tidak menyebabkan BB naik
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Hipoglikemia Ringan:
Konsumsi makanan tinggi glukosa (karbohidrat
sederhana)
Pilihan utama : Glukosa murni
Glukosa 15-20 gram (2-3 sendok makan gula
pasir) larutkan dalam air cek glukosa darah 15
menit setelah terapi hipoglikemia ulangi terapi
Makanan berlemak dapat memperlambat respon
kenaikan glukosa darah
Evaluasi 15 menit post pemberian terapi, ulangi
bila masih hipoglikemia

PERKENI 2019
TATALAKSANA

TATALAKSANA
• Hipoglikemia Berat:
Hentikan obat-obat antidiabetes
D10% 150 cc dalam 15 menit, atau bolus D40%
25 cc
Kemudian cek glukosa darah 15-30 menit setelah
pemberian dengan target 70 mg/dl bila masih
hipoglikemia ulangi langkah sebelumnya
Jika sudah mencapai target maintenance D10%
100 cc/jam hingga pasien mampu makan
Alternatif : Glukagon 1 mg IM

PERKENI 2019
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bolus D40% 50 cc
B. Bolus D5% 50 cc
C. Bolus D10% 50 cc
D. Bolus D20% 50 cc

Terapi diatas salah, karena kesadaran


pasien compos mentis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 55 tahun
• Lemas sejak 1 hari lalu
• Berdebar-debar & keringat dingin 1 jam lalu
• Penderita DM dengan obat rutin Glimepiride
• Jarang makan sejak 2 minggu lalu
• PF : kesadaran CM, TTV normal, kulit basah, lembab dan
berkeringat
• Lab : GDS 69

DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA RINGAN


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

E. Minum larutan gula 20g


KEYWORDS

• Anak perempuan, 4 tahun


• Diare sejak 2 hari lalu
• Anak minum cukup namun masih merasa haus
• PF :
• TTV normal, Suhu 37,2
• BB 8 kg, TB 85 cm, LILA 9 cm
• Mata cekung, mukosa mulut kering, iga
gambang (+), edema (-)
• Lab : GDS 81
DIAGNOSIS >> DEHIDRASI PADA GIZI BURUK
JAWABAN

C. Berikan Resomal 40 cc
tiap 30 menit selama 2 jam
PENJELASAN
KEYWORDS

GIZI BURUK
• Diagnosis dengan klinis dan/atau antropometris :
• Terlihat sangat kurus dan/atau edema; dan/atau
• BB/TB atau BB/PB <-3 SD
• Terdapat 3 klasifikasi anak gizi buruk
• Kwashiorkor
• Marasmus
• Marasmik-Kwashiorkor
PENJELASAN
KEYWORDS

MARASMUS
• Tampak sangat kurus, hingga seperti tulang terbungkus
kulit
• Wajah seperti orang tua, menyerupai kera (simian
facies)
• Cengeng, rewel
• Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada (seperti memakai celana longgar-
baggy pants)
• Perut umumnya cekung
• Tulang rusuk menonjol (Iga gambang, ia ig )
• Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)
diare persisten
PENJELASAN
KEYWORDS

wajah seperti orang


tua (old man face,
simian facies
menyerupai kera)
kulit terlihat longgar
tulang rusuk tampak
terlihat jelas
kulit paha berkeriput
kulit di pantat
berkeriput ( baggy
pants )

1033
PENJELASAN
KEYWORDS

Rambut hitam

Iga gambang

Tulang belakang Atrofi otot


menonjol
PENJELASAN

K li a a be ke i ( bagg a )
PENJELASAN

KWASHIORKOR
• Perubahan status mental: apatis & rewel
• Rambut tipis, kemerahan spt warna rambut jagung, mudah
dicabut tanpa sakit, rontok
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Pembesaran hati

• EDEMA: Minimal pada kedua punggung kaki, bersifat pitting


edema
• Derajat edema:
• + Kedua punggung kaki
• ++ Tungkai & lengan bawah
• +++ Seluruh tubuh (wajah & perut)
PENJELASAN

KWASHIORKOR
• Otot mengecil (hipotrofi)
• Kelainan kulit berupa bercak merah muda yg
meluas & berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
• Sering disertai: penyakit infeksi (umumnya akut)
anemia dan diare
PENJELASAN
KEYWORDS

Sumber: Prioritas pediatri di negara berkembang, edisi Indonesia, 1979, Morley.


PENJELASAN
KEYWORDS

Tampak ruam
Edema muka
rambut kemerahan, mudah
dicabut
kurang aktif, rewel/cengeng
pengurusan otot
Kelainan kulit berupa
bercak merah muda yg
meluas & berubah warna
menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas (crazy
pavement dermatosis)

1039
PENJELASAN

MARASMUS - KWASHIORKOR
• Merupakan campuran dari beberapa
manifestasi klinis Kwashiorkor dan Marasmus
dengan BB/TB-PB < - 3 SD disertai edema yang
tidak mencolok
TATALAKSANA
KEYWORDS

PRINSIP TATALAKSANA GIZI BURUK


PENJELASAN

TATA LAKSANA GIZI BURUK


• Fase Stabilisasi
1. Atasi/cegah hipoglikemia (GDS < 54 mg/dL)
• Bila anak sadar, berikan 50 mL glukosa 10% atau
10% sukrosa (1 sendok teh penuh gula dengan 50
mL air) melalui oral atau NGT. Kemudian mulailah
pemberian F75 setiap 2 jam; untuk 2 jam pertama,
setiap 30 menit diberikan 1 4 dosis/volume F75
• Bila anak tidak sadar, berikan glukosa 10%
intravena (5 mL/kgBB) diikuti dengan 50 mL glukosa
10% atau sukrosa melalui NGT. Kemudian mulailah
pemberian F75 seperti di atas.
2. Atasi/cegah hipotermia
• Beri makan segera, pastikan tubuh anak tertutup
pakaian, selimuti, pakai pemanas/lampu
PENJELASAN

TATA LAKSANA GIZI BURUK


3. Atasi/Cegah Dehidrasi
• Pikirkan adanya dehidrasi pada anak gizi buruk
dengan muntah atau diare
• manifestasi klinis dehidrasi (bila ada) berupa rasa
haus, mukosa mulut kering.
• Jalur intravena digunakan pada keadaan syok dan
dehidrasi berat (hati hati menggunakan jalur IV
karena resiko overload cairan)
• Pada keadaan dehidrasi diberikan ReSoMal 5
mL/kgBB setiap 30 menit selama 2 jam, melalui
oral atau NGT. Selanjutnya berikan ReSoMal 5-10
mL/kgBB/jam selama 4-10 jam,
TATALAKSANA

TATALAKSANA MIKRONUTRIEN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Berikan F100 1200 kkal/hari tiap 2 jam dan glukosa 5


cc/kgBB IV F100 diberikan pada fase rehabilitasi
B. Berikan oralit 75 cc/kg dalam 3 jam tata laksana
dehidrasi secara umum pada diare menggunakan oralit
D. Koreksi elektrolit segera tidak ada data mengenai
imbalance elektrolit
E. Berikan F75 1600 kkal/hari tiap 2 jam jumlah kalori
berlebihan, F75 diberikan setelah dehidrasi teratasi
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
• Anak perempuan, 4 tahun
• Diare sejak 2 hari lalu
• Anak minum cukup namun masih merasa haus
• PF :
• TTV normal, Suhu 37,2
• BB 8 kg, TB 85 cm, LILA 9 cm
• Mata cekung, mukosa mulut kering, iga
gambang (+), edema (-)
• Lab : GDS 81
DIAGNOSIS >> GIZI BURUK
Maka, tatalaksana berikutnya yang tepat adalah

C. Berikan Resomal 40 cc tiap


30 menit selama 2 jam
KEYWORDS

• Perempuan, 35 tahun
• Merasa badannya terlalu gemuk
• Menstruasi tidak teratur, flek-flek ringan setiap
30-45 hari
• Riwayat ibu dan nenek kanker ovarium
• PF : TTV normal, hirsutisme (+)
• Pemeriksaan kehamilan dan fungsi tiroid normal

DIAGNOSIS >> DM PADA PCOS


JAWABAN

C. TTGO
PENJELASAN

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)


Kriteria 2 atau 3 kriteria berikut:
Kelebihan hormon androgen: biokimia dan klinis (hirsutisme,
diagnosis
jerawatan, alopesia androgenik)
(Rotterdam) Oligo- atau anovulasi
Ovarium polisistik melalui USG: 12 folikel yang berdiameter 2-9
mm dan/atau bervolume 10 ml
Dan
Eksklusi kondisi hiperandrogenik lainnya (mis. Hipotiroid,
hiperprolaktinemia, CAH non-klasik, sindrom cushing, androgen-
secreting tumor)
Tatalaksana Penurunan BB
Kontrasepsi hormonal yang dikombinasi untuk hiperandrogen dan
disfungsi menstruasi
Klomifen sitrat untuk menginduksi ovulasi
Metformin jika disertai DM tipe 2
Komorbid Obesitas
DM/intoleransi glukosa
Dislipidemia
Obstructive Sleep Apnea
Hiperplasia endometrium/cancer
PENJELASAN

• Kebanyakan pasien PCOS adalah


obesitas dan menderita resistensi
insulin dengan DM tipe 2.
TTGO digunakan sebagai metode skrining
utama. (ACOG)
• Metformin direkomendasikan pada pasien
DM tipe 2 dengan PCOS, terutama
berbadan obes (IMT > 35)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Profil besi Untuk perdarahan menstruasi


masif karena faktor risiko anemia defisiensi besi
B. Mammogram PCOS tidak menaikkan risiko
kanker payudara. Untuk perempuan >40 tahun
D. Laparoskopi tidak dibutuhkan untuk
diagnosis PCOS
E. Tes mutasi BRCA 1 pada pasien dgn
riwayat keluarga kanker ovarium pd usia < 50
tahun atau beberapa generasi. PCOS tidak
menaikkan risiko kanker ovarium.
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Perempuan, 35 tahun
• Merasa badannya terlalu gemuk
• Menstruasi tidak teratur, flek-flek ringan
setiap 30-45 hari
• Riwayat ibu dan nenek kanker ovarium
• PF : TTV normal, hirsutisme (+)
• Pemeriksaan kehamilan dan fungsi tiroid normal

DIAGNOSIS >> DM PADA PCOS


Maka, pemeriksaan yang tepat adalah

C. TTGO
KEYWORDS

• Laki-laki, 60 tahun
• Datang untuk kontrol penyakit
• Penderita DM tipe 2, obat rutin metformin
• Dokter menambahkan obat glimepiride

DIAGNOSIS >> DM TIPE II

JAWABAN

B. Obat tersebut dapat


menyebabkan peningkatan
berat badan
PENJELASAN

DIABETES MELITUS

PERKENI 2019
PENJELASAN

KRITERIA DIAGNOSIS
DIABETES MELITUS

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

KRITERIA DIAGNOSIS
PREDIABETES

PERKENI 2019
PENJELASAN

PERKENI 2019
PENJELASAN

ALGORITMA DIAGNOSIS DM TIPE 2

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

ALGORITMA DIAGNOSIS DM TIPE 2


PREDIABETES :
• Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT):
Hasil pemeriksaan GDP antara 100-125
mg/dl dan pemeriksaan TTGO glukosa
plasma 2-jam <140 mg/dl;
• Toleransi Glukosa Terganggu (TGT):
Hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 jam
setelah TTGO antara 140-199 mg/dl dan
GDP <100 mg/dl
• HbA1c yang menunjukkan angka 5,7-6,4%.
PERKENI 2019
PENJELASAN

EFEK SAMPING OBAT

• Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan Sulfonilurea atau Insulin. Bila
terjadi akibat Sulfonilurea, hipoglikemia dapat berlangsung lama, sampai ekskresi dan
waktu kerja obat habis.
• Observasi pasien hipoglikemia dilakukan selama 24 - 72 jam.
PENJELASAN

Obat Kontraindikasi Keuntungan/


Kerugian
Metformin • Renal insufficiency • Tidak menyebabkan
• Liver failure hipoglikemia jika monoterapi
• Heart failure • Tidak menyebabkan BB naik
• Severe GI disease
Thiazolidinediones • Liver failure • Menurunkan LDL dan
• Heart failure meningkatkan HDL
• Pregnancy and breast
feeding
Sulfonilurea • Hepar-renal insufficiency • Menyebabkan hipoglikemi
• Heart failute dan BB naik
Acarbose • Renal failure • Tidak menyebabkan
• Severe GI disease hipoglikemia jika monoterapi
• Pregnancy • Tidak menyebabkan BB naik
DPP-4 Inhibitor • Hypersensitivity • Tidak menyebabkan
hipoglikemia jika monoterapi
• Tidak menyebabkan BB naik
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA DM TIPE 2
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Obat tersebut dapat menyebabkan


peningkatan frekuensi buang angin alfa-
glucosidase inhibitor
C. Obat tersebut dapat menyebabkan kaki
bengkak golongan TZD
D. Obat tersebut dapat menyebabkan muntah-
muntah biguanide, DPP-IV inhibitor
E. Obat tersebut dapat menyebabkan tinja
menjadi lembek
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


• Laki-laki, 60 tahun
• Datang untuk kontrol penyakit
• Penderita DM tipe 2, obat rutin metformin
• Dokter menambahkan obat glimepiride

DIAGNOSIS >> DM TIPE II


Maka, edukasi yang tepat adalah
B. Obat tersebut dapat
menyebabkan peningkatan berat
badan
PERINGATAN :
DILARANG MEMPERBANYAK/MENYEBARKAN
SLIDE/ISI SLIDE INI TANPA IZIN

Undang-Undang Hak Cipta


No. 28 Tahun 2014

Barangsiapa memperbanyak atau mengumumkan


suatu ciptaan tanpa izin pencipta atau pemegang hak
ciptanya dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau
pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah).

© PADI, 2020
KEYWORDS

Laki-laki, 34 tahun
Kontrol TB akhir bulan ke-5
Pemeriksaan resistensi : resisten INH dan
pirazinamid

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. TB poliresisten
PENJELASAN

Tuberculosis
Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis

Gejala umum batuk produktif > 2 minggu disertai


dengan
Gejala pernafasan (nyeri dada, sesak, hemoptysis) dan/atau
Gejala sistemik (demam, tidak nafsu makan, penurunan BB,
keringat malam dan mudah lelah)
PF
Auskultasi: suara nafas bronkial/amforik, ronki basah, suara
melemah di apex paru
Tanda penarikan paru, diafragma dan mediastinum

PPK primer
PENJELASAN

Tuberculosis
Pemeriksaan Penunjang
Darah : limfositosis/monositosis, LED meningkat, anemia
Mikroskopis kuman TB BTA dari sputum, bilas
lambung, cairan serebrospinal, pleura, biopsy jaringan
Radiologi X-ray thorax PA-Lateral, top lordotic
Bercak-bercak awan dengan batas tidak jelas pada
apeks paru
Tuberkuloma (bercak awan dengan batas jelas)
Kavitas (bayangan berupa cincin berdinding tipis)
Pleuritis (penebalan pleura)
Efusi pleura (sudut kostofrenikus tumpul)
PPK primer
PENJELASAN

Pewarnaan BTA dengan Ziehl


Neelsen

PPK primer
PENJELASAN

PMK No 67 Tahun 2016


tentang Penanggulangan TB
PENJELASAN
PENJELASAN

Klasifikasi TB
PENJELASAN
TATALAKSANA

Panduan OAT lini pertama


Kategori-1 (2HRZE/4H3R3) ATAU 2HRZE/4HR
Kasus baru (terdiagnosis bakteriologis, klinis dan ekstraparu)
Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3) ATAU
2HRZES/HRZE/5HRE
Pasien kambuh
Pasien gagal pada terapi OAT kategori 1
Pasien putus berobat (loss to follow up)
Kategori Anak (2HRZ/4RH) ATAU 2HRZES/4-10HR

Panduan terbaru pada PMK No 67 Tahun 2016, pengobatan OAT


lini pertama dapat diberikan dengan dosis harian maupun dosis
intermitten (3x seminggu) penyediaan OAT dosis harian
sedang dalam proses pengadaan oleh Program TB Nasional
TATALAKSANA

Pedoman Nasional Pengendalian TB Tahun 2014


TATALAKSANA

Dosis Paduan OAT

PMK No 67 tahun 2016


TATALAKSANA

PMK No 67 tahun 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. TB MDR
B. TB XDR
D. TB monoresisten
E. TB resisten rifampisin

Pilihan lain lihat slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 34 tahun
Kontrol TB akhir bulan ke-5
Pemeriksaan resistensi : resisten INH dan
pirazinamid

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

C. TB poliresisten
KEYWORDS

Anak, 5 tahun
Memegangi leher sejak 10 menit lalu
Sebelumnya makan rambutan, lalu dikejutkan
temannya
PF : sesak, napas cuping hidung (+), retraksi
intercostal (+), stridor (+)
Pertolongan awal : back blow 5x

DIAGNOSIS >> BENDA ASING


JAWABAN

A. Abdominal thrust
PENJELASAN

Sumbatan Benda Asing


Dapat menyumbat/obstruksi di sepanjang jalan
napas menimbulkan gejala yang berbeda-
beda
Hidung : hidung tersumbat, rinore unilateral dengan
sekret kehijauan, kental, berbau busuk. Dapat
menyebabkan demam
Orofaring-hipofaring : odinofagia. Bila tersangkut di
sinus piriformis Jackson s sign
PENJELASAN
PENJELASAN

Sumbatan Benda Asing


Gejala berdasarkan lokasi sumbatan
Laring
Sesak, rasa tercekik, batuk, stridor
Obstruksi total selama 3 menit dapat menyebabkan kematian

Trakea
Batuk, audible slap, palpatory thud, wheezing

Bronkus
Batuk, wheezing, suara nafas menurun
Paling sering sumbatan pada bronkus kanan karena struktur
anatominya
PENJELASAN

Struktur anatomis saluran


pernapasan menyebabkan
aspirasi cenderung jatuh ke
bronkus utama kanan
PENJELASAN

The Choking Child Algorithm


TATALAKSANA

Back Blow 5x

Chest
Thrust 5x
TATALAKSANA

Back Blow 5x

Abdominal
Thrust 5x
TATALAKSANA
TATALAKSANA

BA hidung ekstraksi dengan pengait/hook


BA laring manuver heimlich, ekstraksi cunam
dengan laringoskop
BA trakea ekstraksi cunam dengan bronkoskopi,
bila gagal lakukan trakeostomi
BA bronkus ekstraksi cunam dengan
bronkoskopi, bila gagal lakukan torakotomi atau
servikotomi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Back blow telah dilakukan sebanyak 5x


C. Ekstraksi dengan endoskopi apabila back
blow dan abdominal/chest thrust gagal
D. Chest thrust pada usia < 1 tahun
E. Manuver vagal pada kasus takiaritmia
stabil dengan QRS sempit
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 5 tahun
Memegangi leher sejak 10 menit lalu
Sebelumnya makan rambutan, lalu dikejutkan
temannya
PF : sesak, napas cuping hidung (+), retraksi intercostal
(+), stridor (+)
Pertolongan awal : back blow 5x

DIAGNOSIS >> BENDA ASING

Maka langkah selanjutnya pada kasus ini adalah

A. Abdominal thrust
KEYWORDS

Anak, 2 tahun
Batuk seperti menggonggong, demam (+)
HR 110x/mnt, RR 30x/mnt, suhu 37,6 C
PF: stridor, retraksi intercostal
Radiologis : wine bottle sign

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. Laringotrakeobronkitis
viral
PENJELASAN

Laringotrakeobronkitis/
Croup
Infeksi pada saluran napas atas, penyebab
tersering adalah Parainfluenza virus (serotipe
1,2, dan 3)
Penyebab tersering stridor pada anak
Gejala : barking cough, stridor inspirasi, demam,
suara serak, retraksi sela iga

Sumber : Medscape
Penyempitan glotis dan subglotis, sering disebut Steeple sign (atap
gereja) atau Wine bottle sign
PENJELASAN

Croup vs Trakeitis Bakterial


Sering menimbulkan gambaran yang mirip yaitu
batuk, sesak, demam, nyeri tenggorokan,
barking cough, stridor
TATALAKSANA

Medikamentosa
Dexamethasone 0,6 mg/kgbb/hari (maks : 10 mg)
Epinefrin pada kasus moderate-severe
respiratory distress
Antipiretik : paracetamol atau ibuprofen

Suportif
Terapi uap (dengan menaruh air hangat di wadah
lalu mendekatkan anak pada uap)
Minum air hangat
Makan cukup

Sumber : Medscape
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Epiglotitis demam tinggi, odinofagia,


drooling, stridor, thumbprint sign pada rontgen
B. Esofagitis erosiva odinofagia, sering
disebabkan karena GERD (gali riwayat GERD)
D. Tonsilofaringitis akut inflamasi tonsil dan
faring
E. Trakeitis bakterial kondisi lebih buruk,
demam tinggi, range kelompok usia lebih besar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 2 tahun
Batuk seperti menggonggong, demam (+)
HR 110x/mnt, RR 30x/mnt, suhu 37,6 C
PF: stridor, retraksi intercostal
Radiologis : wine bottle sign

Maka diagnosis pada kasus ini adalah

C. Laringotrakeobronkitis
viral
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun
Sesak napas, nyeri dada, batuk berdarah mendadak
Post partum minggu lalu FR
TD 100/60mmHg, HR 110x/mnt, RR 30x/mnt
PF: retraksi intercostal, tungkai hiperemis dan
edema

DIAGNOSIS >> SUSP. EMBOLI PARU E.C. DVT


JAWABAN

C. Infark paru
PENJELASAN

Emboli
Obstruksi vaskular oleh
massa intravaskular
(padat, cairan atau gas)
Types of the emboli
- Cardiac LA, infarct LV,
vegetation in endocarditis
- Arterial systemic arteries
in the brain, spleen, kidney,
intestines
- Venous pulmonary
arteries
PENJELASAN

Emboli Vena vs Arteri


PENJELASAN
PENJELASAN

Emboli Paru
Terjadi sumbatan pada
pembuluh darah paru akibat
emboli vena, biasanya akibat
DVT atau SVT
Gejala
Sesak napas
Hemoptisis
Nyeri dada pleuritik
Sianosis
Berdebar-debar
Low grade fever
Infark paru
PENJELASAN

EKG pada Emboli Paru


Sinus takikardi (44%) paling sering ditemui
RV strain (34%) inverted T pada V1-V4 + II,
III, avF
SIQIIITIII (20%) S curam di lead I, gel Q
pada lead III, dan inverted T pada lead III
RBBB (18%) risiko mortalitas meningkat
RAD (16%)
P pulmonal (9%) gel. P di lead II lebih
tinggi dari 3 kotak
PENJELASAN

X-ray pada Emboli Paru

Westermark sign: Focal peripheral hyperlucency secondary to oligaemia


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pneumonia demam, batuk, sesak, infiltrat


pada rontgen paru
B. Pneumotoraks spontan FR : postur tubuh
tinggi, kurus, bleb paru (+)
D. Infark miokardium FR : sindroma metabolik
E. Stroke iskemik FR : atrial fibrilasi,
sindroma metabolik
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun
Sesak napas, nyeri dada, batuk berdarah mendadak
Post partum minggu lalu FR
TD 100/60mmHg, HR 110x/mnt, RR 30x/mnt
PF: retraksi intercostal, tungkai hiperemis dan
edema

DIAGNOSIS >> SUSP. EMBOLI PARU E.C. DVT


Maka komplikasi pada kasus ini adalah

C. Infark paru
KEYWORDS

Anak, 8 tahun
Nyeri menelan, tenggorokan mengganjal, demam
sejak 5 hari lalu
Suhu 39 C
PF : tonsil T3/T3, uvula terdorong ke sisi kiri

DIAGNOSIS >> ABSES QUINSY (PERITONSILAR)

JAWABAN

A. Insisi drainase
PENJELASAN

Tonsilitis
Inflamasi pada tonsil, sering disertai dengan
inflamasi faring (tonsilofaringitis)
Sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus (adenovirus, CMV,
EBV)
Infeksi bakteri tersering Streptokokus beta hemolitikus grup A
Akut tonsil hiperemis, detritus (+), demam, odinofagia,
limfadenopati servikal, hot potato voice
Kronik kripta melebar, halitosis
Komplikasi abses peritonsilar/abses Quincy
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Infeksi tenggorokan oleh Corynebacterium
diphtheriae
94% kasus Difteri mengenai tonsil dan faring
Penularan secara langsung melalui droplet dari batuk/bersin,
muntahan, alat makan, dan kontak langsung dengan lesi kulit
Gejala utama
Gejala ISPA
Nyeri tenggorokan dan menelan (odynophagia)
Demam tidak tinggi (biasanya <38,5oC)
Adanya pseudomembran putih-keabuan yang sulit lepas dan
berdarah bila diangkat
PENJELASAN

Tonsilitis Difteri
Gejala pada kasus berat
Kesulitan menelan
Sesak nafas
Stridor
Pembengkakan leher/bullneck

Komplikasi
Paru Obstruksi jalan nafas
Jantung miokarditis, CHF
Ginjal ARF
Saraf paralisis nervus,
neuritis
PENJELASAN

Tonsilitis
Pemeriksaan penunjang (bila diperlukan)
Darah lengkap
Swab tonsil untuk pewarnaan gram gambaran
drumstick sugestif tonsilitis difteri

Corynebacterium diphtheriae
PENJELASAN

Tonsilitis lakunaris Tonsilitis folikular Abses peritonsilar

Tonsilitis difteri Tonsilitis kronik


TATALAKSANA

Tonsilitis
Suportif
Bed rest, diet lunak, oral hygiene

Medikamentosa
Tonsilitis viral antipiretik-analgetik saja
Tonsilitis bakteri
Anak Penisilin G Benzatin 50.000 U/kgbb/IM
atau Amoksisilin 50 mg/kgbb/hari dalam 3 dosis
selama 10 hari
Dewasa Amoksisilin 3x500 mg PO atau
Eritromisin 4x500 mg PO selama 6-10 hari
Kortikosteroid Dexamethasone 3x0,5 mg PO
TATALAKSANA Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri
KEMENKES RI Tahun 2017

Tonsilitis
Tonsilitis difteri
Antibiotik
Penisilin prokain 25.000 50.000 U/kgbb IM
(maksimal 1,5 juta) atau Eritromisin 4 x 40
mg/kgbb/hari (maksimal 2 g/hari) selama 14 hari
Antitoksin (ADS)
Skin test dahulu! bila indurasi >10 mm dalam
20 menit positif alergi, ADS diberikan dengan
cara desensitisasi (Besredka)
Kortikosteroid gejala obstruksi saluran nafas atas
dan penyulit miokarditis
Prednison 2 mg/kgbb selama 2 minggu lalu
tapering off
TATALAKSANA

Abses Peritonsilar
TATALAKSANA Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri
KEMENKES RI Tahun 2017
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kortikosteroid oral terapi simtomatis


C. Tonsilektomi dilakukan bila kondisi tenang
(tidak ada tanda inflamasi akut)
D. Antipiretik dan analgetik terapi simtomatis
E. Obat kumur antiseptik adjuvan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 8 tahun
Nyeri menelan, tenggorokan mengganjal, demam
sejak 5 hari lalu
Suhu 39 C
PF : tonsil T3/T3, uvula terdorong ke sisi kiri

DIAGNOSIS >> ABSES QUINSY (PERITONSILAR)

Maka tatalaksana pada kasus ini adalah

A. Insisi drainase
KEYWORDS

Wanita, 33 tahun
Sesak napas memberat sejak 3 hari lalu, terutama
bila miring kiri
Nyeri dada kanan bila menarik napas pleuritic
chest pain
PF : perkusi redup hemithoraks kanan

DIAGNOSIS >> SUSP. EFUSI PLEURA DEXTRA


JAWABAN

A. Terdapat cairan antara pleura


visceral dan parietal paru kanan
PENJELASAN

Efusi Pleura
Adanya cairan abnormal
di rongga pleura,
biasanya karena produksi
cairan yang berlebihan
atau gangguan absorpsi
sistem limfatik

Disebabkan karena
cardiopulmonary disorders
atau proses inflamasi
karena keganasan
PENJELASAN

Efusi Pleura
Penumpukan cairan berlebih pada rongga
pleura (produksi >>> drainase)
Produksi cairan pleura berasal dari kapiler
dan dibuang melalui drainase limfatik
Produksi ↑ akibat masalah pada peritoneum,
interstisial paru, atau pleura parietal
Perlu dibedakan jenis cairan (transudat vs
eksudat)
PENJELASAN

Anatomi Pleura
PENJELASAN

Patologi Kavum Pleura


PENJELASAN

Sudut kostofrenikus Meniscus sign


normal (lancip)
PENJELASAN

Untuk membedakan
jenis cairan pleura,
perlu dilakukan
analisis cairan pleura

Berdasarkan
makroskopis (warna)
Jernih : transudat
(normal, CHF, sirosis)
Purulen : empiema
Putih susu : kilotoraks
Darah : trauma,
keganasan
Hitam : jamur,
keganasan
Kuning (Xantokrom) :
TB

LIGHT S CRITERIA
PENJELASAN

Rivalta Test
Analisis cairan pleura sederhana untuk
membedakan cairan transudat dan eksudat

Pada pH 4 5, sampel yang mengandung protein akan


mengalami presipitasi dan mengendap
Tes negatif transudat
Tes positif eksudat
PENJELASAN

Rivalta Test
1. Reagen Rivalta 100 mL aquadest dicampur
dengan asam asetat 98% hingga pH 4 5 mL
2. Siapkan 5 mL reagen rivalta dalam tabung reagen
lalu secara hati-hati tambahkan 1 tetes sampel
pada lapisan atas larutan reagen (jangan sampai
tercampur)
a. Apabila larutan tetap
berwarna jernih negatif
b. Apabila larutan menjadi
keruh atau tetesan sampel
mengendap ke dasar tabung
positif
PENJELASAN
PENJELASAN

Transudat vs Eksudat
PENJELASAN

Ligh C i e ia
Untuk membedakan jenis cairan pleura
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Terdapat massa atau keganasan BB turun,


batuk darah, perkusi pekak, gambaran
konsolidasi pada rontgen
C. Kolapsnya paru kanan akibat tekanan yang
besar pada pleura pneumothoraks, perkusi
hipersonor, suara napas menurun
D. Peradangan parenkim paru kanan
pneumonia/pneumonitis, batuk, demam, ronkhi
pada lapang paru
E. Kolapsnya alveoli akibat obstruksi mucoid
plaque atelektasis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 33 tahun
Sesak napas memberat sejak 3 hari lalu, terutama bila
miring kiri
Nyeri dada kanan bila menarik napas pleuritic chest
pain
PF : perkusi redup hemithoraks kanan

DIAGNOSIS >> SUSP. EFUSI PLEURA DEXTRA


Maka mekanisme pada kasus ini adalah

A. Terdapat cairan antara


pleura visceral dan parietal
paru kanan
KEYWORDS

Anak, 3 tahun
Sesak napas mendadak saat tidur
Keluhan serupa (+), 3x dalam 1 bulan
HR 110x/menit, RR 30x/menit, SpO2 94%
PF : mengi akhir ekspirasi

DIAGNOSIS >> ASMA BRONKIALE


JAWABAN

B. Asma persisten ringan


PENJELASAN

Asma
Penyakit saluran respiratori dengan dasar
inflamasi kronik obstruksi dan hiperreaktivitas
saluran respiratori
Manifestasi klinis terjadi secara kronik, berulang,
reversible, cenderung memberat pada malam/dini hari
dan timbul jika ada pencetus
- Batuk
- Wheezing
- Sesak nafas
- Rasa dada tertekan

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Asma
Diagnosis asma prinsipnya terbagi 3:
Diagnosis seberapa berat SERANGAN asma
Diagnosis derajat asma-nya secara keseluruhan
SEBELUM pengobatan
Diagnosis derajat asma-nya secara keseluruhan
SETELAH pengobatan

Sumber : PDPI Asma


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PENJELASAN

Pedoman Nasional Asma Anak IDAI 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asma intermiten
C. Asma persisten sedang
D. Asma persisten berat
E. Asma mengancam nyawa derajat
serangan asma

Pilihan lain lihat di slide penjelasan


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 3 tahun
Sesak napas mendadak saat tidur
Keluhan serupa (+), 3x dalam 1 bulan
HR 110x/menit, RR 30x/menit, SpO2 94%
PF : mengi akhir ekspirasi

DIAGNOSIS >> ASMA BRONKIALE


Maka diagnosis pada kasus ini berdasarkan frekuensi
kekambuhanadalah

B. Asma persisten ringan


KEYWORDS

Laki-laki, 65 tahun
Sesak napas memberat sejak 3 bulan lalu, ortopnea
(+), nocturnal cough (+)
TD 170/100, HR 102x/menit, RR 28x/menit
PF : JVP meningkat, kardiomegali (+), S3 gallop,
edema tungkai bilateral

DIAGNOSIS >> GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF)

JAWABAN

D. NT proBNP
PENJELASAN

Gagal Jantung
Suatu sindroma yang disebabkan karena kelainan
struktural/fungsional jantung disfungsi diastolik
(pengisian) atau disfungsi sistolik (ejeksi) ventrikel kiri
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

NYHA Gejala
I Tidak ada hambatan dalam aktivitas fisik. Aktivitas fisik biasa tidak
akan mencetuskan lelah, palpitasi, atau sesak napas
II Terdapat hambatan ringan dalam beraktivitas. Aktivitas fisik yang
berat akan menimbulkan lelah, palpitas, atau sesak napas. Membaik
bila beristirahat.
III Terdapata hambatan yang signifikan dalam beraktivitas. Aktivitas
fisik ringan sudah cukup untuk menimbulkan lelah, palpitasi, atau
sesak napas. Membaik bila beristirahat
IV Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun. Gejala timbul
bahkan saat beristirahat. Bila melakukan aktivitas fisik maka gejala
akan bertambah parah,
PENJELASAN
PENJELASAN

NT-proBNP
Natriuretic peptide (NP) merupakan hormone yang
memiliki efek diuretik dan vasodilator
Hormon ini terutama disekresikan oleh ventrikel kiri
sebagai kompensasi pressure overload
Konsentrasi meningkat pada CHF pada kasus,
usia 33 tahun dengan kadar NT-proBNP 240 pg/ml
(meningkat)

Interpretasi Usia Nilai rentang


Kemungkinan < 75 tahun > 125 pg/ml
CHF > 75 tahun > 450 pg/ml
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Troponin T enzim jantung (spesifik)


B. CK-MB enzim jantung (tidak spesifik)
C. Ureum kreatinin serum penanda fungsi
ginjal
E. HbA1C pada kasus DM
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 65 tahun
Sesak napas memberat sejak 3 bulan lalu, ortopnea
(+), nocturnal cough (+)
TD 170/100, HR 102x/menit, RR 28x/menit
PF : JVP meningkat, kardiomegali (+), S3 gallop,
edema tungkai bilateral

DIAGNOSIS >> GAGAL JANTUNG KONGESTIF (CHF)


Maka marker penunjang diagnosis pada kasus ini adalah

D. NT proBNP
KEYWORDS

Anak, 10 tahun
Demam, pegal pada area persendian
Riwayat demam dan nyeri menelan FR
HR 102x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,4 C
PF : opening snap pada apex jantung

DIAGNOSIS >> SUSP. RHD

JAWABAN

D. Jones
PENJELASAN

Rheumatic Fever
Kondisi inflamasi sistemik yang diakibatkan
proses autoimun sebagai akibat dari infeksi
streptokokus yang tidak ditangani.
Komplikasi tersering dari RF adalah kerusakan katup
jantung RHD (Rheumatic Heart Disease)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Rheumatic Heart Disease


Kerusakan pada satu atau lebih katup jantung
yang diawali episode demam rematik akut
Katup yang paling sering terlibat adalah katup mitral
lalu katup aorta
Paling sering ditemukan mitral regurgitasi pada anak dan
remaja
Mitral stenosis chronic disease, ditemukan pada dewasa
Regurgitasi aorta lalu berkembang menjadi stenosis aorta
Pada kasus berat, terjadi kerusakan seluruh katup jantung
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Primary Prevention
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Duke pada endokarditis infektif


B. Siriraj membedakan SH dan SNH
C. Twist pada kasus torsio testis
E. Brugada melihat kompleks QRS lebar
berasal dari VT atau SVT dengan aberansi
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 10 tahun
Demam, pegal pada area persendian
Riwayat demam dan nyeri menelan FR
HR 102x/menit, RR 22x/menit, suhu 38,4 C
PF : opening snap pada apex jantung

DIAGNOSIS >> SUSP. RHD

Maka skoring yang digunakan pada kasus ini adalah

D. Jones
KEYWORDS

Laki-laki, 55 tahun
Nyeri dada kiri sejak 3 hari lalu, menjalar ke
punggung, tidak membaik dengan istirahat
EKG : inversi gelombang T pada lead II, III, dan
aVF

DIAGNOSIS >> SINDROM KORONER AKUT

JAWABAN

C. Pemeriksaan enzim
jantung
PENJELASAN

Acute Coronary Syndrome


Disebabkan karena menurunnya
perfusi darah ke jantung secara
mendadak iskemik miokard
infark miokard

Kriteria diagnostik (2/3)


Gejala iskemik nyeri khas
angina, durasi >1 jam
Perubahan EKG
Kenaikan enzim jantung
(troponin, CKMB)

TATALAKSANA AWAL MONACO


(Morfin Oksigen Nitrat Aspirin Clopidogrel)
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN

Timing perubahan kadar


enzim jantung
TATALAKSANA ISDN vasodilator
Efek samping
Rebound hypertension
Sinkop
Hipotensi
Palpitasi

Kontraindikasi ISDN
Hipotensi (SBP <90)
Bradi/Takikardi
Infark ventrikel kanan
Penggunaan 5-PDI
(sildenafil, avanfil)

Algoritma ACS terbaru (2015) terdapat perbedaan


pada target SpO2, yaitu 94% 90%
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rontgen thorax tidak spesifik


B. Ekokardiografi untuk menilai struktural dan
fungsional jantung (kardiomiopati, CHF,
gangguan katup)
D. Laju endap darah dan CRP penanda
inflamasi akut
E. Treadmill test pada kasus angina stabil
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 55 tahun
Nyeri dada kiri sejak 3 hari lalu, menjalar ke punggung,
tidak membaik dengan istirahat
EKG : inversi gelombang T pada lead II, III, dan aVF

DIAGNOSIS >> SINDROM KORONER AKUT

Maka pemeriksaan lanjutan pada kasus ini adalah

C. Pemeriksaan enzim
jantung
KEYWORDS

Anak, 6 tahun
Badan kebiruan, bila keluhan muncul anak suka
berjongkok tet/cyanotic spell (+)

DIAGNOSIS >> TETRALOGY OF FALLOT

JAWABAN

C. Merupakan jenis PJB


asianotik
PENJELASAN
PENJELASAN

Transposition of Great
Arteries Kesalahan posisi
Aorta keluar dari ventrikel kanan
A. Pulmonalis keluar dari ventrikel
kiri
Sianosis sejak lahir
Darah kotor dari sistemik
melewati RV dan kembali ke
sistemik
Darah bersih dari vena pulmonalis
melewati LV dan kembali ke paru
melalui a. Pulmonalis tanpa
melalui sistemik

Signs
S2 tunggal dan keras katup aorta di depan katup pulmonal
Murmur (-) tidak ada perbedaan tekanan bermakna di dalam jantung
Rontgen Egg Shaped Heart
PENJELASAN

Tetralogy of Fallot
1. VSD
2. Pulmonary
stenosis
3. Overriding
aorta
4. RVH

Akibat stenosis
pulmonal
Single S2
Murmur ejeksi
sistolik 3/6 pada
ICS 2 kiri
Cyanotic spell : biru resistensi perifer menurun
(nangis). Dapat diperbaiki dengan berjongkok/squat Foto toraks :
sehingga resistensi perifer meningkat Boot-shape heart
PENJELASAN

Atrial Septal Defect


Left to Right shunt
RA, RV, dan PA enlargement
pulmonary vascular obstructive
disease hipertensi pulmonal
EISENMENGER SYNDROME
Asimtomatik s.d. usia 20-30
tahun

Pemeriksaan Fisik
Fixed Split S2
Sistolik ejection murmur (relative
pulmonary stenosis [PS])
Mid-diastolik murmur (relative
tricuspid stenosis [TS])
PENJELASAN

Ventricular Septal Defect


Left to Right shunt
LA, LV, dan PA enlargement
pulmonary vascular
obstructive disease
hipertensi pulmonal
EISENMENGER
SYNDROME

Pemeriksaan Fisik
Murmur pansistolik di sela
iga ke-3 dan 4 tepi kiri
sternum, menjalar ke
sepanjang tepi kiri sternum
PENJELASAN

Patent Ductus Arteriosus

Left to Right shunt


Ductus arteriosus yang
menghubungkan aorta dan
arteri pulmonal tidak
menutup saat lahir

Pemeriksaan Fisik
Continuous murmur
PENJELASAN

Koarktasio Aorta
Penyempitan aorta
seringkali pada area distal
percabangan a. Subclavia
sinsitra
Sign & symptoms : cepat
lelah, nyeri dada,
perbedaan TD ekstremitas
atas dan bawah

Foto thoraks
rib notching
pelebaran arteri
interkostal
Figure of three (3)
PENJELASAN

A B

A : Koarktasio aorta. Gambaran


figure of three
B : Tetralogy of Fallot.
Gambaran boot shaped heart
C : Transposition of Great
Arteries. Gambaran egg
C shaped heart / egg on a string
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Foto thoraks boot-shaped heart sesuai TOF


B. Berjongkok merupakan mekanisme kompensasi
ang di eb e pell tepat
D. Pada auskultasi dapat terdengar single S2
tepat (akibat stenosis pulmonal)
E. Dapat ditemukan overriding aorta sesuai
TOF
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 6 tahun
Badan kebiruan, bila keluhan muncul anak suka
berjongkok tet/cyanotic spell (+)

DIAGNOSIS >> TETRALOGY OF FALLOT

Maka pernyataan yang kurang tepat terkait kondisi


pasien adalah

C. Merupakan jenis PJB


asianotik
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Kaki kiri bengkak sejak 1 minggu lalu, kulit menjadi
gelap
Bekerja sebagai guru, berdiri lama FR
PF : hiperpigmentasi maleolus medial, dilatasi
vena berkelok

DIAGNOSIS >> INSUFISIENSI VENA KRONIK


JAWABAN

B. Vena safena magna


PENJELASAN

Insufisiensi Vena Kronik


Gangguan pada katup vena regurgitasi aliran
darah pooling dan venodilatasi terutama pada
area tungkai (vena saphena magna)
PENJELASAN
PENJELASAN

Insufisiensi Vena Kronik


Pada gangguan vena
Nyeri membaik jika digunakan untuk berjalan atau
elevasi tungkai dan dikompres dingin

Pada gangguan arteri (PAD)


Nyeri bertambah berat bila digunakan untuk
berjalan (klaudikasio) dan dikompres dingin
PENJELASAN
PENJELASAN

Jenis Ulkus
PENJELASAN

Jenis Ulkus
TATALAKSANA

Insufisiensi Vena Kronik


Pemakaian stocking kompresi
Ablasi vena sclerotherapy
Perubahan gaya hidup
Jangan terlalu lama berdiri/duduk
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vena basilika tidak tepat


C. Vena safena parva tidak tepat
D. Vena popliata tidak tepat
E. Vena tibialis anterior tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Kaki kiri bengkak sejak 1 minggu lalu, kulit menjadi
gelap
Bekerja sebagai guru, berdiri lama FR
PF : hiperpigmentasi maleolus medial, dilatasi vena
berkelok

DIAGNOSIS >> INSUFISIENSI VENA KRONIK


Maka pembuluh darah yang paling sering terlibat pada
kasus seperti ini adalah

B. Vena safena magna


KEYWORDS

Wanita, 42 tahun
Nyeri jari tangan sejak 1 minggu lalu, tampak pucat
Keluhan semenjak terpapar AC dingin FR
TD 130/90, HR 88x/menit, RR 18x/menit

DIAGNOSIS >> RAYNAUD DISEASE

JAWABAN

E. Paparan suhu dingin


PENJELASAN

Raynaud Disease
Vasospasme pembuluh darah perifer karena
paparan suhu dingin ujung jari membiru dan nyeri

Tatalaksana
- Hindari faktor
resiko
- Menggunakan
sarung tangan
- Hindari merokok
- Menghangatkan
tubuh
PENJELASAN
PENJELASAN

Thromboangiitis Obliterans
(Buerger Disease)
Inflamasi pembuluh
darah perifer terkait
kebiasaan merokok
Pada pemeriksaan
ujung-ujung jari tampak
iskemik (kehitaman),
ada klaudikasio (nyeri
saat aktivitas akibat
demand O2 meningkat)
Komplikasi jangka
panjang gangren
PENJELASAN

Tatalaksana
Berhenti merokok
Debridement
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Obesitas FR PAD, OSA


B. Riwayat HT atau DM FR PAD
C. Kebiasaan merokok FR buerger disease,
karsinoma
D. Usia > 40 tahun tidak berkaitan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 42 tahun
Nyeri jari tangan sejak 1 minggu lalu, tampak
pucat
Keluhan semenjak terpapar AC dingin FR
TD 130/90, HR 88x/menit, RR 18x/menit

DIAGNOSIS >> RAYNAUD DISEASE


Maka faktor risiko utama pada kasus ini adalah

E. Paparan suhu dingin


KEYWORDS

Wanita, 54 tahun
Medical check up, keluhan (-)
TD 130/80, HR 84x/menit, RR 20x/menit

DIAGNOSIS >> VENTRICULAR EXTRASYSTOLE


(VES)

JAWABAN

E. Bisoprolol
PENJELASAN

Premature Ventricular Contraction/


Ventricular Extrasystole
Denyut prematur yang ditimbulkan oleh fokus
ektopik di ventrikel
Karakteristik
Komplek QRS > 120 ms
Tidak didahului gelombang P

Discordance
PENJELASAN

Discordance
Gangguan repolarisasi, menyebabkan
ST depresi dan T inversi pada lead dominan R
ST elevasi dan T tinggi pada lead dominan S
PENJELASAN

Tipe PVC
Hanya terdapat 1 episode

Setiap 3 (tri) kompleks QRS, terdapat


1 PVC

Setiap 2 (bi) kompleks QRS, terdapat


1 PVC

Terdapat 2 PVC berurutan

/ salvo
Terdapat 3 PVC berurutan
PENJELASAN

Premature Atrial Contraction/


Supraventricular Extrasystole
Denyut prematur yang ditimbulkan oleh fokus
ektopik di atrium
Karakteristik
Gelombang P abnormal diikuti kompleks QRS
normal
Abnormal morfologi dan aksis nya berbeda
dibandingkan gelombang P normal (sinus) tall P,
wide P, inverted P

Kelainan di ventrikel perubahan morfologi kompleks QRS


Kelainan supraventrikel kompleks QRS normal
PENJELASAN

Premature Atrial Contraction


Menyebabkan interval RR tidak sama
Kadang terdapat post-systole pause sebelum kembali ke irama sinus
lagi
PENJELASAN

PVC/VES PAC/SVES
Penyebab Penyebab
Riwayat penyakit jantung Hipomagnesemia,
Hipomagnesemia, hipokalemia
hipokalemia Simpatomimetik (kafein,
Simpatomimetik (kafein, efedrin, kokain)
efedrin, kokain) Beta-agonis
Digoxin toxicity
Gejala Iskemik miokard
Biasanya asimptomatik
Nyeri dada Gejala
Sinkop Palpitasi
Palpitasi Terasa seperti kipping
a hear bea
TATALAKSANA
TATALAKSANA
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asetilsalisilat pada kasus angina


B. Digoksin pada kasus aritmia, misal AF
C. Adenosin pada kasus takiaritmia
D. Flumazenil pada kasus intoksikasi
benzodiazepine
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 54 tahun
Medical check up, keluhan (-)
TD 130/80, HR 84x/menit, RR 20x/menit

DIAGNOSIS >> VENTRICULAR EXTRASYSTOLE (VES)

Maka tatalaksana pada kasus ini adalah

E. Bisoprolol
KEYWORDS

Wanita, 65 tahun
Lemas, tidak nafsu makan, BAK jarang, tungkai
bengkak
Riwayat HT dan DM tidak terkontrol FR
TD 180/100mmHg, HR 90x/mnt, RR 24x/mnt
Lab : ur 80, cr 7.9, protein +3, Hb 4,8 g/dl

DIAGNOSIS >> GAGAL GINJAL KRONIK


JAWABAN

C. Cockroft-Gault
PENJELASAN

Chronic Kidney Disease


Abnormalitas struktur atau fungsi ginjal yang
terjadi selama > 3 bulan
PENJELASAN
PENJELASAN

Chronic Kidney Disease


Bila GFR <60 mL/min/1.73m2 (Kategori G3a G5) atau
marker kidney damage (+) lihat RPD dan durasi
- Riwayat GFR
- Riwayat albuminuria/proteinuria
- Radiologis ukuran ginjal mengecil, penurunan ketebalan
korteks ginjal
- Histopatologis fibrosis dan atrofi ginjal
- Riwayat penyakit lain yang berhubungan dengan CKD

Durasi >3 bulan CKD


Durasi <3 bulan/tidak jelas AKI/CKD, evaluasi dan observasi

KDIGO 2012
PENJELASAN
PENJELASAN

Chronic Kidney Disease


Stage 1 3 (GFR >30) biasanya asimptomatik, gejala
mulai terlihat pada stage 4 5 (GFR <30)

- Asidosis metabolik malnutrisi energi-protein, kehilangan


massa tubuh, kelemahan otot
- Keseimbangan air-garam edema perifer, edema pulmonal,
hipertensi
- Anemia lemah, ganguan kognitif dan fungsi imun,
penurunan kualitas hidup, resiko gangguan kardiovaskular,
gagal jantung
- Pada pasien CKD St 5 dengan hemodialisa tidak rutin/
inadekuat perikarditis, ensefalopati, neuropati perofer,
restless leg syndrome, gangguan GI, manifestasi kulit,
somnolen, failure to thrive, malnutrisi, disfungsi ereksi, disfungsi
platelet.
PENJELASAN

http://www.pathophys.org/ckd/
TATALAKSANA
PENJELASAN

AKI vs CKD?

KDIGO 2012
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Baxter menghitung cairan resusitasi pada


kasus combustio
B. Clark menghitung dosis anak
D. Parkland = Baxter
E. Adrogue-Madias menghitung Na
replacement
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Wanita, 65 tahun
Lemas, tidak nafsu makan, BAK jarang, tungkai
bengkak
Riwayat HT dan DM tidak terkontrol FR
TD 180/100mmHg, HR 90x/mnt, RR 24x/mnt
Lab : ur 80, cr 7.9, protein +3, Hb 4,8 g/dl

DIAGNOSIS >> GAGAL GINJAL KRONIK

Maka formula perhitungan GFR pada kasus ini adalah

C. Cockroft-Gault
KEYWORDS

Anak, 10 tahun
BAK tidak nyaman sejak 1 minggu lalu, nyeri ujung
penis, tampak menggembung saat BAK
PF : preputium tidak dapat diretraksi

DIAGNOSIS >> FIMOSIS


JAWABAN

C. Sirkumsisi elektif
PENJELASAN

Fimosis
Preputium tidak dapat ditarik ke belakang
Bukan kondisi emergensi
Gejala
Ujung penis menggembung, pancaran urin
lemah
Komplikasi
Balanitis (radang pada glans, akibat akumulasi
smegma), balanopostitis (radang pada glans dan
preputium), scarring, infeksi saluran kemih, kanker
penis (jangka panjang)
Tatalaksana definitif sirkumsisi (elektif)
PENJELASAN

Parafimosis
Preputium dapat ditarik ke belakang tetapi tidak
dapat kembali menjepit glans penis
Kondisi emergensi
Gejala
Kulit prepusium edema, terdapat cincin menjepit
penis dapat terjadi iskemia NEKROSIS
Tatalaksana
Manual reduksi, kompres cairan hipertonik, pungsi/
aspirasi, insisi vertikal, sirkumsisi/dorsumsisi
cito
PENJELASAN

Fimosis vs Parafimosis
Fimosis Parafimosis

Preputium tidak dapat Preputium yang telah


diretraksi ke belakang diretraksi dan tidak dapat
dikembalikan ke depan
TATALAKSANA

Pada sirkumsisi, preputium dibuang


TATALAKSANA

Dorsumsisi atau dorsal slit, hanya


dilakukan insisi minor
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dorsumsisi cito pada parafimosis


B. Orkidopeksi pada kriptorkidismus
D. Watchful waiting pada kriptorkidismus usia
< 6 bulan
E. Pemberian salep steroid tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 10 tahun
BAK tidak nyaman sejak 1 minggu lalu, nyeri ujung penis,
tampak menggembung saat BAK
PF : preputium tidak dapat diretraksi

DIAGNOSIS >> FIMOSIS

Maka tatalaksana pada kasus ini adalah

C. Sirkumsisi elektif
KEYWORDS

Anak, 3 tahun
Kencing dari bagian bawah penis
PF : OUE pada ventral penis

DIAGNOSIS >> HIPOSPADIA

JAWABAN

B. Rujuk untuk operasi


koreksi lubang uretra
PENJELASAN

Hipospadia
Kelainan kongenital uretra laki-laki dimana didapatkan
OUE terletak pada lokasi abnormal di ventral penis

Terjadi akibat gangguan stimulasi androgenik


pada saat proses embriologi genitalia

Klasifikasi PF
Derajat 1: OUE di Preputium abnormal
glans atau (dorsal hooded
subcorona prepuce)
Derajat 2: OUE di Kurvatura penis
batang penis abnormal (chordee)
Derajat 3: OUE di Terlihat 2 OUE:
skrotum atau posisi normal dan
perineum abnormal
PENJELASAN
PENJELASAN

Epispadia
Kelainan kongenital uretra laki-laki dimana didapatkan
OUE terletak pada lokasi abnormal di dorsal penis
Tips & Trik terkait dorsal dan ventral penis:
1. Posisi anatomis dari penis adalah ketika penis dilipat
ke arah suprapubis (ke atas)
2. Bagian bawah dari penis adalah bagian ventral
3. Bagian atas dari penis adalah bagian dorsal

Dorsal penis

Ventral penis
TATALAKSANA

Operasi sebaiknya dilakukan sebelum usia 18 bulan


Tujuan dari pembedahan adalah untuk membentuk
penis yang normal dan lurus, dengan OUE tepat
berada di ujung batang penis.
Metode pembedahan
Meluruskan penis
Membuat saluran uretra
Memposisikan OUE tepat di ujung penis
Sirkumsisi/rekonstruksi dari preputium
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Diberikan antibiotik untuk 5 hari, kontrol ulang


tidak diperlukan antibiotik
C. Sirkumsisi elektif pada kasus fimosis
D. Tunda operasi hingga muncul tanda seks
sekunder justru lebih cepat lebih baik
(anjuran usia < 18 bulan)
E. Pemasangan kateter urin tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak, 3 tahun
Kencing dari bagian bawah penis
PF : OUE pada ventral penis

DIAGNOSIS >> HIPOSPADIA


Maka tatalaksana pada kasus ini adalah

B. Rujuk untuk operasi


koreksi lubang uretra
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
BAK tidak lancar sejak 1 minggu lalu, kembali lancar
bila beruah posisi BAK posisional (+)
Ro : tidak tampak gambaran radioopak

DIAGNOSIS >> SUSP. VESICOLITHIASIS

JAWABAN

C. CT-scan tanpa kontras


PENJELASAN

Urolithiasis
Nefrolitiasis

Nyeri pinggang atas, tidak menjalar, nyeri ketok CVA (+)

Ureterolitiasis

Nyeri menjalar sesuai arah ureter

Vesikolitiasis

Kesulitan BAK posisional, berhubungan dengan bph

Urethrolitiasis

Nyeri BAK, BAK mengedan, nyeri di ujung kemaluan


PENJELASAN

Ureterolithiasis
Proksimal Middle Distal
Flank pain Flank pain Disuria
Nyeri abdomen atas Nyeri abdomen depan Frequency
Dapat menyerupai gejala Nyeri ke daerah
apendisitis selangkangan (groin pain)
PENJELASAN
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis dan darah lengkap
USG primary imaging tools
Foto polos (BNO/KUB, BNO-IVP) sebaiknya
tidak dilakukan bila direncanakan CT-scan

EAU Guideline of Urolithiasis 2019


PENJELASAN

Nephrolithiasis BNO IVP Uretherolithiasis BNO

Vesicolithiasis BNO
PENJELASAN

Pemeriksaan Penunjang
CT-scan tanpa kontras/NCCT
Gold Standard, menggantikan peran IVP
Beberapa batu yang tampil radiolusen di foto polos
dapat terlihat hiperdense di CT scan
Batu asam urat
Batu sistin
Batu indinavir dan batu matriks akan tetap terlihat
hipodense di CT Scan
TATALAKSANA

Tatalaksana
Batu saluran kemih merupakan akar dari tanda dan
gejala yang muncul hampir selalu menjadi
indikasi mutlak untuk tindakan pengeluaran batu
TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


Medical Expulsion Batu ureter tanpa komplikasi dengan ukuran < 10
Therapy mm observasi selama 4-6 minggu
ESWL - Bagus untuk batu ureter proksimal
(Extracorporeal - Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
Shock Wave dengan ukuran < 20 mm
Lithotripsy) - Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm
Ureteroscopy - Batu ureter tengah dan distal yang gagal
dengan MET (first line)
- Batu ginjal yang tidak berada di kutub bawah
dengan ukuran < 20 mm
- Batu ginjal kutub bawah dengan ukuran < 10
mm

American Urological Association 2016


TATALAKSANA

Jenis Intervensi Indikasi


PCNL - Batu ginjal dengan diameter > 20 mm
(Percutaneus - Bisa dilakukan untuk batu ginjal yang ada di
Nephrolitothomy) kutub bawah
Open/ - Batu staghorn di pelvis renalis
laparoscopic - Obesitas sehingga ESWL dan PCNL sulit
lithotomy dilakukan
Nephrectomy Batu ginjal dengan kondisi ginjal yang sudah tidak
fungsional lagi

American Urological Association 2016


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Urinalisis bukan baku emas, dapat


digunakan untuk melihat penanda infeksi atau
sedimentasi (kristal, epitel)
B. Kultur urin digunakan pada kecurigaan
infeksi saluran kemih
D. USG abdomen pemeriksaan awal pada
kasus curiga urolithiasis
E. BNO-IVP dahulu digunakan sebagai baku
emas sebelum perannya digantikan oleh CT-
scan tanpa kontras
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
BAK tidak lancar sejak 1 minggu lalu, kembali lancar bila
beruah posisi BAK posisional (+)
Ro : tidak tampak gambaran radioopak

DIAGNOSIS >> SUSP. VESICOLITHIASIS

Maka baku emas pada kasus ini adalah

C. CT-scan tanpa kontras


KEYWORDS

Laki-laki, 57 tahun
Benjolan pada skrotum
Riwayat vasektomi 1 tahun lalu FR
PF : benjolan r. Superoposterior testis, tes
transiluminasi (+), valsalva (-)

DIAGNOSIS >> SPERMATOKEL

JAWABAN

A. Salah 1 faktor risiko pada


kasus ini adalah riwayat
vasektomi
PENJELASAN
PENJELASAN

Spermatocele
Massa kistik pada testis yang berasal dari
akumulasi sperma
Terletak di jalur sepanjang
testis hingga vas deferens
Biasanya asimptomatik
Faktor resiko vasektomi
Sulit dibedakan dengan kista
epididimis secara
makroskopis
Tes valsava (-)
PENJELASAN

Hydrocele
Penumpukan cairan pada skrotum karena
patensi prosesus vaginalis
Biasanya asimptomatik
Skrotum membesar dan tidak
simetris Tes transiluminasi (+)
Testis teraba

Non komunikans tidak ada


saluran, namun terjadi karena
imbalance produksi dan
reabsorpsi cairan
Komunikans paling sering,
ada saluran patent prosesus
vaginalis
PENJELASAN

Hydrocele
PENJELASAN

Varicocele
Disfungsi katup vena sehingga aliran darah
terhambat dilatasi vena

Terjadi 15 20% laki-laki dan


40% laki-laki infertil
Biasanya asimptomatik
Keluhan muncul karena
infertilitas
Karakteristik teraba massa
seperti gumpalan cacing (bag
of worm)
Tes valsava (+)
Tes transilluminasi (-)
PENJELASAN

Varikokel Hidrokel Spermatokel

Asimptomatik, Biasanya Seringkali


berhubungan asimptomatik, asimtomatik, bila
dengan infertilitas hanya teraba terjadi nyeri perlu
dan terkadang testis membesar disingkirkan
bisa nyeri skrotal dan tidak simetris kemungkinan
Teraba gumpalan Teraba testis epididymis
cacing Tes transiluminasi Teraba benjolan
Tes Valsalva (+) (+) kistik
Tes transiluminasi Tes Valsalva (-)
(-) Tes
transiluminasi
(+)
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Kasus ini erat kaitannya dengan faktor


keturunan (herediter) tidak tepat
C. Diagnosis kasus ini adalah hidrokel tidak
tepat, seharusnya spermatokel
D. Perlu dilakukan pemeriksaan USG doppler
pada kasus torsio testis atau varikokel
E. Komplikasi kasus ini adalah infertilitas
merupakan komplikasi varikokel
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 57 tahun
Benjolan pada skrotum
Riwayat vasektomi 1 tahun lalu FR
PF : benjolan r. Superoposterior testis, tes
transiluminasi (+), valsalva (-)

DIAGNOSIS >> SPERMATOKEL

Maka pernyataan yang tepat pada kasus ini adalah

A. Salah 1 faktor risiko


pada kasus ini adalah
riwayat vasektomi
KEYWORDS

Laki-laki, 48 tahun
Seorang PNS dengan gaji bulanan 15.000.000

BESARAN PREMI YANG DIBAYAR SENDIRI ??

JAWABAN

A. Rp 120.000,00
PENJELASAN

Sistem Iuran BPJS


1. Bagi peserta PBI, iuran dibayar oleh pemerintah
2. Iuran bagi peserta Pekerja Penerima upah yang
bekerja pada Lembaga Pemerintahan (PNS, anggota
TNI, anggota Polri, penjabat Negara dan pegawai
pemerintah non pegawai negeri) sebesar 5% dari gaji
atau upah per bulan dengan ketentuan: 4% dibayar
pemberi kerja dan 1% dibayar oleh peserta
3. Iuran bagi peserta Pekerja Penerima Upah yang
bekerja di BUMN, BUMD dan Swasta sebesar 5%
dari gaji atau upah per bulan dengan ketentuan: 4%
dibayar oleh pemberi kerja dan 1% dibayar oleh
peserta
PP 75/2019
PENJELASAN

Batasan atas dan bawah gaji yang digunakan dalam perhitungan premi
PENJELASAN

Sistem Iuran BPJS


4. Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima
Upah yang terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya,
ayah, ibu dan mertua; besaran iuran sebesar 1%
dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar
oleh pekerja penerima upah
5. Iuran bagi kerabat lain dari Pekerja Penerima Upah
(saudara kandung/ipar, ART, dll); peserta Pekerja
bukan Penerima Upah serta iuran Peserta Bukan
Pekerja adalah sebesar
a. Rp 42.000,- dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III
b. Rp 110.000,- dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II
c. Rp 160.000,- dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I

www.bpjs-kesehatan.go.id
PENJELASAN

Sistem Iuran BPJS


6. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis
Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu
dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya
ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok PNS
golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 tahun per
bulan, dibayar oleh pemerintah
7. Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 setiap
bulan

PP 75/2019
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Tergantung kelas kepesertaan pada BPJS


mandiri
C. Rp 140.000,00 tidak tepat
D. Rp 150.000,00 batas maksimal gaji adalah
12.000.000
E. Rp 80.000,00 tidak tepat
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 48 tahun
Seorang PNS dengan gaji bulanan 15.000.000

Maka besar premi bulanan yang dibayarkan sendiri pada


kasus ini adalah

A. Rp 120.000,00
KEYWORDS

Laki-laki, 32 tahun penurunan kesadaran.


Riw. demam 3 minggu + nyeri kepala.
Px neurologis kaku kuduk (+), Laseque (+), dan
Kernig (+).
Lumbal Pungsi : CSF berwarna agak kekuningan,
terdapat limfosit, peningkatan protein, dan glukosa
yang rendah.
DIAGNOSIS >> MENINGITIS TB

PERNYATAAN TEPAT ??

JAWABAN

D. Pasien harus mendapatkan


terapi OAT
PENJELASAN

Meningitis
Inflamasi lapisan
meninges (membran
yang melapisi serebrum
dan korda spinalis)
akibat infeksi berbagai
mikroorganisme
Termasuk dalam
spektrum infeksi SSP

Sumber : Buku Ajar Neurologi


PENJELASAN

MENINGITIS VS ENCEPHALITIS
PENJELASAN

INFEKSI SSP
Klinis/Lab. Ensefalitis Meningitis Mening.TBC Mening.virus Ensefalopati
bakterial
Onset Akut Akut Kronik Akut Akut/kronik

Demam < 7 hari < 7 hari > 7 hari < 7 hari </> 7 hari/(-)

Kejang Umum/fok Umum Umum Umum Umum


al
Penurunan Somnolen Apatis Variasi, apatis - CM - Apatis Apatis - Somnolen
kesadaran - sopor sopor
Paresis +/- +/- ++/- - -

Perbaikan Lambat Cepat Lambat Cepat Cepat/Lambat


kesadaran
Etiologi Tidak dpt ++/- TBC/riw. kontak - Ekstra SSP
diidentifik
asi
Terapi Simpt/anti Antibiotik Tuberkulostatik Simpt. Atasi penyakit
viral primer
PENJELASAN

Analisa Cairan Serebrospinal pada Infeksi SSP


Bacterial Viral TBC Encephalitis Encephalopat
meningitis meningitis meningitis Viral hy

Tekanan Normal/

Makros. Keruh Jernih Xantokrom Jernih Jernih

Lekosit > 1000 10-1000 500-1000 10-500 < 10

PMN (%) +++ + + + +

MN (%) + +++ +++ ++ -

Protein Normal/ Normal Normal

Glukosa Normal Normal Normal

Gram /Rapid Positif Negatif Negatif Negatif Negatif


T.
PENJELASAN

Grading Meningitis TB
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Agen penyebab keluhan pasien memiliki genus


Neisseria seharusnya genus Mycobacterium
B. Kasus diatas sering ditemukan pada pasien
immunocompromised Pada toxoplasma cerebri
dan meningitis ec jamur
C. Lokasi patologis utama pada kasus yaitu didalam
rongga subaraknoid seharusnya pada meningens
E. Lokasi patologis utama pada kasus yaitu pada
parenkim serebri seharusnya pada meningens
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 32 tahun penurunan kesadaran.
Riw. demam 3 minggu + nyeri kepala.
Px neurologis kaku kuduk (+), Laseque (+), dan
Kernig (+).
Lumbal Pungsi : CSF berwarna agak kekuningan,
terdapat limfosit, peningkatan protein, dan glukosa
yang rendah.
DIAGNOSIS >> MENINGITIS TB

Maka, pernyataan yang tepat adalah

D. Pasien harus mendapatkan


terapi OAT
KEYWORDS

Anak, usia 4 tahun badan lemah.


Belum dapat berbicara-berjalan-bersekolah,
tidak dapat makan& memakai pakaiannya
sendiri
Saat pasien ingin berdiri bertumpu pada
kedua tangan dan kaki g e sign
Pemeriksaan IQ = 52

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Duchenne Muscular Dystrophy


PENJELASAN

Duchene Muscular Dystrophy


X link resesif pada gen distrofin
Distrofin digunakan dalam
menghubungkan sitoskeleton dalam
sel otot
Onset 2-5 tahun
Lebih sering laki laki
Gejala
Otot proksimal terkena lebih dahulu
Betis pseudohipertrofi diisi lemak
Kesulitan berdiri dan berjalan
Progressive clumsiness
Manuver gower : menopang pada
kedua tangan untuk berdiri
PENJELASAN

Evaluasi dan Tatalaksana


EVALUASI TATALAKSANA
Kreatinin kinase: Glukokortikoid
meningkat Suportif
Biopsi otot: degenerasi Terapi fisik
dan regenerasi, digantikan
jaringan lemak
Analisis genetika
Pewarnaan imun:
hilangnya distrofin
PENJELASAN

Gower
sign
Menggunakan
tangan untuk
bertumpu pada
lutut supara bisa
berdiri gower
sign
PENJELASAN

Perbedaan : DMD vs BMD


BMD merupakan versi lebih ringan dari DMD
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Amyotrophic Lateral Sclerosis seharusnya


pasien memiliki gejala UMN dan LMN
B. Becker Muscular Dystrophy IQ tidak buruk,
muncul pada usia diatas 5 tahun. Rata-rata pada usia
9-10 tahun
C. Myasthenia gravis Keluhan utama ptosis pada
sore/malam, tidak ada retardasi mental
E. Osteogenesis imperfecta trias blue sclera, ggn
pendengaran dan tulang mudah patah
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus


Anak, usia 4 tahun lemah
Belum dapat berbicara-berjalan-bersekolah, tidak
dapat makan& memakai pakaiannya sendiri
Saat pasien ingin berdiri bertumpu pada kedua
tangan dan kaki g e sign
Pemeriksaan IQ = 52

Maka, diagnosisnya adalah

D. Duchenne Muscular Dystrophy


KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Nyeri dan kesemutan jari I,II,III tangan kanan, rasa baal
Keluhan terutama sore hari
Tinnel sign (+)
DIAGNOSIS >> CTS

NAMA NERVUS, TANDA KHAS DAN PEMERIKSAAN


PENUNJANG ??

JAWABAN

D. N. Medianus, Ape hand; NCV-


Elektromiografi
PENJELASAN

Neuroanatomi Pleksus Brachial


Nervus medianus Medianus nerve injury
Berasal dari ramus
C6-T1 Bishop
Sensorik 31/2 hand/Hand of
benediction
ventral manus
Motorik otot
fleksor lengan
bawah dan fleksor
jari tangan 1-3

Ape hand : Atrofi otot


thenar
PENJELASAN

Carpal Tunnel Syndrome


Akibat kompresi
nervus medianus
timbul gejala
kesemutan, baal,
maupun nyeri di 3
jari sisi palmar.
Bisa disertai atrofi
otot thenar.
PENJELASAN

Carpal Tunnel Syndrome

Tinnel Sign : mengetuk


di atas N. medianus
menyebabkan nyeri dari
pergelangan hingga
tangan
Phalen test : menekan
bagian belakang tangan
bersamaan selama 60
detik, menekan carpal
tunnel, nyeri
PENJELASAN

Klasifikasi
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
NCV (Nerve conduction velocity)-
electromyography
Merupakan pemeriksaan terpilih untuk kasus CTS
karena dapat mengukur kekuatan serta transmisi
impuls saraf medianus menuju otot-otot jari dan
otot thenar
Merupakan salah satu alat prognostik untuk
mengukur keberhasilan terapi
PENJELASAN

Tatalaksana
Terapi awal : wrist splint pada malam hari 3-4
minggu
Bila gagal dengan terapi awal injeksi steroid
intralesi dengan dipandu USG.
Obat oral seperti NSAID, pregabalin, gabapentin
(kontroversial ada referensi yang mengatakan
tidak berbeda bermakna dengan plasebo)
Bedah dekompresi (pada kasus berat berdasarkan
klinis dan pemeriksaan).
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. N. Radialis, Drop hand; NCV-Elektromiografi


drop hand merupakan tanda trauma n.radialis
B. N. Ulnaris, Hand of Benediction; X-Ray manus
Hand of Benediction merupakan tanda khas lain,
tetapi x-ray manus bukan merupakan pilihan
C. N. Medianus, Ape hand; USG manus USG
manus bukan merupakan pilihan
E. N. Ulnaris, Claw hand; USG manus Claw hand
merupakan tanda trauma n.ulnaris
KESIMPULAN

Laki-laki, 23 tahun
Nyeri dan kesemutan jari I,II,III tangan kanan, rasa
baal
Keluhan terutama sore hari
Tinnel sign (+)
DIAGNOSIS >> CTS

Maka, nama nervus, tanda khas dan pemeriksaan


penunjang yang tepat adalah

D. N. Medianus, Ape hand; NCV-


Elektromiografi
KEYWORDS

Laki laki, 27 tahun


Nyeri sekitar mata hingga pelipis kanan
Sekitar 45 menit setiap serangan, frekuensi 2
3x/hari
Disertai mata merah, keluarnya air mata, hidung
tersumbat

DIAGNOSIS??
JAWABAN

A. Nyeri kepala klaster episodik


PENJELASAN

Nyeri kepala primer

Sumber : Konsensus Sefalgia, PERDOSSI


PENJELASAN

Kriteria Diagnosis
Sekurangnya ada 5 serangan yang :
Nyeri hebat daerah orbita, supraorbita dan atau temporal
berlangsung 15 180 menit
Disertai setidaknya satu gejala :
Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral
Kongesti nasal dan atau rhinorrhea ipsilateral
Edema palpebra ipsilateral
Berkeringan pada daerah dahi dan wajah ipsilateral
Miosis dan atau ptosis ipsilateral
Gelisah atau agitasi
Frekuensi 1 8x/hari
Tidak berhubungan dengan keadaan lain
PENJELASAN

Klaster episodik :
Setidaknya 2 episode klaster yang berlangsung
7 365 hari dan dipisahkan oleh periode remisi
> 1 bulan
Klaster kronis :
Berulang > 1 tahun tanpa periode remisi atau
dengan periode remisi yang < 1 bulan
TATALAKSANA

Tatalaksana nyeri kepala


Tension headache
Akut: NSAID (ibuprofen adalah DOC), aspirin, dan parasetamol
Preventif: antidepresan trisiklik (amitriptilin atau nortriptilin)

Migraine headache
hindari pencetus
terapi abortif:
non spesifik: acetaminofen, NSAID
spesifik: triptan, ergotamine, DHE
Bila tidak respon opioid
Terapi preventif : propanolol, amitriptilin, as valproat.

Cluster headache
Akut: oksigen 7-10 lpm, DHE 0.5 1.5 mg IV, sumatriptan injeksi 6mg
SC
Preventif: Calcium channel blockers (verapamil), amitriptilin
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Nyeri kepala klaster kronis durasi >1 tahun


C. Migraine dengan aura nyeri sesisi, berdenyut
disertai muntah / fotofobia, dan disertai aura
D.Tension type headache nyeri mengikat pada
leher hingga kepala bilateral
E. Migraine tanpa aura
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki laki, 27 tahun
Nyeri sekitar mata hingga pelipis kanan
Sekitar 45 menit setiap serangan, frekuensi 2
3x/hari
Disertai mata merah, keluarnya air mata, hidung
tersumbat

Maka, diagnosisnya adalah

A. Nyeri kepala klaster episodik


KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Selalu jatuh jika berdiri sejak 1 bulan yang lalu
Sering kali terlihat gemetaran saat duduk
PF rigiditas pada ekstremitas, sulit berjalan,
dan tremor saat istirahat
DIAGNOSIS >> PARKINSON DISEASE

TATALAKSANA ??
JAWABAN

B. Levodopa + Carbidopa
PENJELASAN

Penyakit Parkinson
Karakteristik : TRAP
- Tremor saat istirahat
khas: pill rolling
- Rigiditas khas:
fenomena cog wheel
(roda pedati)
- Akinesia
- Postural instability
Jalan langkah kecil -kecil
- Muka seperti topeng

Sumber : Buku Ajar Neurologi


PENJELASAN

Patofisiologi Parkinson Disease


TATALAKSANA

Tatalaksana Gejala Motorik jika ada


gangguan fungsi
Early Therapy
Levodopa 3 x 50mg + Benzaserid 3 x 12,5mg
Levodopa/Carbidopa 100/25mg
Agonis Dopamin non Ergot, kurang efektif
Berkaitan dengan edema, mual, halusinasi
MAO B Inhibitor,
kurang efektif dibandingkan Levodopa, jarang diskinesia
Late therapy
Kombinasi levodopa dengan Agonis dopamin, MAO-B inhibitor,
amantadine mengatasi diskinesia
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Tatalaksana gejala non motorik


Kelemahan dan gangguan tidur
Metilfenidat
Sleep hygiene
Disfungsi Autonom (hipotensi ortostatik, disfungsi
ereksi)
Viagra untuk disfungsi ereksi
Polyethylene glycol untuk konstipasi
Botox untuk Drooling
Psikiatri (depresi dan psikosis)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Rivastigmin obat untuk MG


C. Karbamazepin anti-epilepsi (khususnya untuk
kasus epilepsi fokal)
D. Etosuksimid DOC untuk kejang lena/absan
E. Metilfenidat tatalaksana ADHD
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus:


Laki-laki, 60 tahun
Selalu jatuh jika berdiri sejak 1 bulan yang lalu
PF rigiditas pada ekstremitas, sulit berjalan,
dan tremor saat istirahat
DIAGNOSIS >> PARKINSON DISEASE

Maka, terapi yang tepat adalah

B. Levodopa + Carbidopa
KEYWORDS
Wanita, 44 tahun
Kelemahan anggota gerak atas dan bawah memberat sejak 3
hari SMRS.
Awal : kesemutan telapak kaki kelemahan mulai dirasakan
dari tungkai bawah
1 bulan sebelumnya pasien sempat mengalami diare.
PF : kekuatan motorik tungkai bawah 2/2 dan lengan 3/3,
hipotonus, dan hiporefleks.
DIAGNOSIS >> GBS

ETIOLOGI DAN HASIL PP ??


JAWABAN

D. Campylobacter jejuni, peningkatan


protein tanpa peningkatan leukosit
PENJELASAN

Guillain Barre Syndrome


Mekanisme : autoantibodi yang memicu demielinisasi saraf
tepi
Faktor Risiko :
Infeksi : C. jejuni (diare berdarah), EBV (batuk dan
pilek)
Gejala
Kelemahan, kesemutan, bilateral
Dimulai dari DISTAL EKSTREMITAS
disebut STOCKING PHENOMENON
Kerusakan otonom
Kerusakan nervus kranial
Gagal napas
PENJELASAN

Infeksi awal oleh C. jejuni / EBV


Menjadi reaksi antigen antibodi
Menyerang sistem saraf
(AUTOIMUN)
DEMILIENISASI

Lance ; G illain-Barr ndrome ; UK ;2016


PENJELASAN
PENJELASAN

GBS : Penunjang DIAGNOSIS


LUMBAL PUNGSI
Peningkatan protein tanpa peningkatan jumlah sel
(Leukosit) DISOSIASI SITOALBUMIN
ELECTROMYOGRAM
Penurunan impuls & respon saraf
NERVE CONDUCTION VELOCITY
Dilakukan bersamaan dengan EMG
Penurunan kecepatan hantaran saraf
TATALAKSANA

IVIg 1 - 4 g/kg daily for 5 days

OR

PLASMAPHARESIS / Plasma Exchange

Specific treatment di atas diberikan secepatnya sejak


onset dan Dx GBS ditegakkan
Semakin cepat diberikan, progonis semakin bagus
Awasi Tanda tanda gagal napas Pro ICU

Lance ; G illain-Barr ndrome ; UK ;2016


Adam ; Principle of Ne rolog
REVIEW TAKE HOME MESSAGE
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Haemophillus ducreyi causa Chancroid


B. Escherichia coli diare ; flora normal
C. Clostridium perfringens gas gangrene ; food
poisoning
E. Salmonella enteritidis food-borne disease
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Kelemahan anggota gerak atas dan bawah memberat
sejak 3 hari SMRS.
Awal : kesemutan telapak kaki kelemahan mulai
dirasakan dari tungkai bawah
1 bulan sebelumnya pasien sempat mengalami diare.
PF : kekuatan motorik tungkai bawah 2/2 dan lengan
3/3, hipotonus, dan hiporefleks.
DIAGNOSIS >> GBS

Maka, etiologi dan hasil PPnya adalah

D. Campylobacter jejuni, peningkatan


protein tanpa peningkatan leukosit
KEYWORDS

Pria, 60 tahun
Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
Kekuatan motorik ekstremitas kanan 3/3,
ekstremitas kiri 5/5.
CT Scan Insular Ribbon Sign dan
hyperdense MCA sign (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Stroke iskemik tipe embolus


PENJELASAN

Atrial Fibrilasi
Denyut jantung yang meningkat secara drastis dan
ireguler meningkatkan risiko terbentuknya embolus
stroke iskemik
TATALAKSANA

Atrial Fibrilasi
Pencegahan dengan
an ikoag lan
Vitamin K antagonis :
Warfarin paling m m
dig nakan
Di ec al an ic ag lan
(DOAC) golongan erbar ,
perior dibandingkan
arfarin. Mi : Dabiga ran,
Ri aro aban, Api aban
PENJELASAN

Stroke
Sindrom dengan karakteristik:
Tanda dan gejala neurologis klinis fokal dan/atau
global yang berkembang dengan cepat
Adanya gangguan fungsi serebral yang
berlangsung lebih dari 24 jam
Atau kematian tanpa terdapat penyebab selain
yang berasal dari vaskular
Klasifikasi:
Stroke Hemoragik (20-
Stroke Iskemik (70-80%)
30%)

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

A ea Pe f i Se eb al

Anterior : Bagian eks. Bawah


Media : Bagian eks. Atas
Posterior : Penglihatan
Adams ; Principles of Neurology
PENJELASAN

Stroke - PF
GCS pasien stroke hemoragik biasanya GCS
sopor/koma
Tanda peningkatan TIK nyeri kepala hebat,
muntah menyemprot dan TTV yang mengarah ke
Cushing Triad (hipertensi, bradikardia dan pola
napas ireguler) biasanya didapatkan pada stroke
hemoragik
Defisit neurologis
Pemeriksaan saraf kranial terutama n.VII dan n.XII
Pemeriksaan kekuatan motorik dan sensorik
Pemeriksaan refleks fisiologis + patologis
Tanda rangsang meningeal untuk SAH
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

S ke Pe deka a kli i
Terdapat dua sistem skor yang biasa digunakan
untuk melihat tanda iskemik atau perdarahan
Siriraj stroke score sensitifitas dan spesifisitas
lebih baik namun lebih sulit digunakan
Algoritma Gadjah Mada lebih mudah digunakan
karena hanya melihat tiga parameter yaitu:
1. Penurunan kesadaran
2. Nyeri kepala
3. Refleks babinski

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Siriraj Stroke Score

No e : nilai akhir
dari penj mlahan
har dik rangi
12 ebagai
kon an a

<1 Stroke Iskemik


1 Meragukan CT-Scan
>1 Stroke Hemoragik
PENJELASAN
ALGORITMA
GADJAH
MADA
PENJELASAN

Stroke iskemik vs Stroke hemoragik


Etiologi : Trombus / emboli Etiologi : Perdarahan
Intraserebral
Klinis : Klinis :
Defisit neurologis akut Defisit neurologis akut
Kesadaran Umumnya Penurunan Kesadaran
Compos Mentis Tanda peningkatan TIK
Tanda lesi UMN (hiperrefleks, Riwayat hipertensi
refleks patologis (+)
Tanda lesi UMN
CT Scan : Hipodens
CT Scan : Hiperdens

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PENJELASAN
Pengec alian !!
S roke I kemik (pada ahap
a al, kh n a pada area
MCA) dapa
men nj kkan middle cerebral
artery (MCA) dot sign
/ Sylvian fissure sign
tampakan hyperdense pada
Brain CT Scan
Tanda ini men nj kkan
thromboemboli pada cabang
egmen al dari MCA
MCA d ig ea a e
f h b e b ic cc i f
he di a MCA b a che ee
i he S ia fi e
Sen i i i a 35%, Spesifisitas
100%
https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.STR.32.1.84 ; https://radiopaedia.org/articles/mca-dot-sign-brain
PENJELASAN

The loss of the insular


ribbon sign refers to a loss
of definition of the gray-
white interface in the lateral
margin of the insular cortex
("insular ribbon") and is
considered an early CT
sign of MCA infarction

https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/01.STR.32.1.84 ; https://radiopaedia.org/articles/mca-dot-sign-brain
PENJELASAN

Tatalaksana
Secara general erapi roke dibagi menjadi :
1. Terapi m m
Air a & brea hing
Circ la ion
2. Terapi ekanan darah
3. Terapi peningka an TIK
4. Terapi kh
S roke i kemik
S roke hemoragik

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
1. Terapi umum
a. Airway & breathing
Buka jalan napas, gunakan OPA bila tidak sadar, intubasi jika
pasiek hipoksia berat dan syok atau risiko tinggi aspirasi
Suplementasi oksigen dengan target > 95%
Suction bila banyak lender pada jalan napas

b. Circulation
Berikan cairan isotonik secukupnya sesuai kebutuhan harian
(hindari cairan hipotonik dan cairan yang berlebihan karena
meningkatkan TIK)
Dianjurkan pemasangan CVC untuk memantau kecukupan
cairan dan memasukan nutrisi serta cairan
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
a. Pada pa ien roke i kemik ak , ekanan darah di r nkan
sekitar 15% (sistolik maupun diastolik) dalam 24 jam
pertama setelah awitan apabila TDS >220 mmHg a a
TDD >120 mmHg

b. Pada pa ien roke hemoragik :


TDS > 200 mmHg a a MAP >150 mmHg oba an ihiper en i
IV pan a e iap 5 meni
TDS >180 mmHg a a MAP >130 mmHg dengan a a anda
peningka an TIK, target tekanan darah 160/90 mmHg atau
hingga MAP 110 mmHg (Pada studi AHA, TDS 140 mmHg
masih diperbolehkan) pantau setiap 15 menit
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana
2. Terapi hipertensi
Penurunan tekanan darah pada stroke akut dapat
dipertimbangkan hingga lebih rendah dari target di
atas pada kondisi tertentu yang mengancam
target organ lainnya, misalnya diseksi aorta,
infark miokard akut, edema paru, gagal ginjal
akut dan ensefalopati hipertensif.

Target penurunan tersebut adalah 15-25% MAP


pada jam pertama, dan TDS 160/90 mmHg dalam 6
jam pertama.

Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI


PENJELASAN

Tatalaksana
3. Terapi peningkatan TIK
a. Ele a i kepala 20 30 deraja
b. Po i i kepala l r /midline
c. Hindari pemberian cairan hipo oni (d5%,d10%)
d. Mani ol 20 % 0.25 - 0.50 gr/kgBB hingga 1
gr/kgBB, elama >20 meni , di langi e iap 4 - 6
jam dengan arge 310 mO rn/L
e. Dapa di ambahkan NaCl 3% ebagai adj an
main enance
f. F ro emide dengan do i ini ial 1 mg/kgBB i.
g. In ba i jika GCS <8
Sumber : Guidline Stroke Indonesia 2011- PERDOSSI
PENJELASAN

Tatalaksana khusus
Stroke iskemik vs Stroke hemoragik
Trombolitik (r-TPA) Bedah :
0,9 mg/kgBB yang datang Bila terdapat tanda-tanda
3 - 4,5 jam setelah onset kompresi batang otak,
Aspirin 325 mg dalam 24-48 mengalami perburukan
jam setelah onset stroke neurologis secepatnya
dilakukan operasi
Clopidogrel 75 mg/hari Bila bekuan darah > 30 ml
Neuroprotektor : dan terdapat 1 cm dari
citicoline 2 x 1000 mg IV permukaan kraniotomi
selama 3 hari dilanjutkan 2 x standard
1000 mg PO selama 3
minggu Medikamentosa
Vit K 10 mg bila INR tinggi
Antihipertensi

Updates AHA/ASA Stroke Recommendations


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. S roke i kemik ipe romb ipe romb


b kan karena a rial fibrila i
B. S roke hemorrhagik kel han m n ah, n eri
kepala dominan
C. S ba ach id he hage gambaran CT
Scan ber pa ela a dan kel han n eri kepala heba
D. S bd ral hema oma gambaran C Scan
eper i b lan abi
KEYWORDS

Jadi, jika menemukan kasus:


Pria, 60 tahun
Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan
Kekuatan motorik ekstremitas kanan 3/3, ekstremitas
kiri 5/5.
CT Scan Insular Ribbon Sign dan hyperdense
MCA sign (+)

Maka, diagnosisnya

JAWABAN

E. Stroke iskemik tipe embolus


KEYWORDS

Laki-laki, 66 tahun
Tidak bisa membaca tulisan sejak 3 minggu ini.
Pasien bisa bicara dan mengerti isi
pembicaraan.
Pasien masih bisa menulis.
Riw. HT sejak 5 tahun yll tapi tidak rutin kontrol.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Alexia
PENJELASAN

Language Disorder
Aphasia kehilangan kemampuan
berbahasa yang telah dipelajari
sebelumnya
Anomia bagian dari aphasia
(termasuk yang ringan) = kesulitan
untuk mengekspresikan nama suatu
benda / NAMING
Alexia gg.neurologis berupa
ketidakmampuan untuk membaca
(acquired) ; beda dari dyslexia yang
terjadi pada anak-anak (kesulitan
belajar membaca). Berkaitan dengan
infark pada PCA bisa dengan atau
tanpa agraphia
Agraphia gg.neurologis kehilangan
kemampuan berkomunikasi lewat
cara menulis
PENJELASAN

ALEXIA
Ketidakmampuan untuk membaca (Word
Blindness) bagian dari dyslexia
Dapat terjadi bersama dengan atau tidak dengan
agraphia Ketidakmampuan untuk menulis
Keduanya diatur di area VWFA (Visual Word Form
Area) Medial Occipitotemporal Gyrus in Dominant
Hemisphere
Penyebab utama adalah Infark
Pada Alexia without Agraphia (PURE ALEXIA) kerusakan terjadi di
Left Occipital
Pada Alexia with Agraphia kerusakan terjadi di Left Occipital + Left
angular gyrus
Neurology International ; Thalamic Alexia with Agraphia; 2012
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Apraxia gangguan pada motor planning untuk


melakukan suatu gerakan bertujuan/aktivitas
B. Ataxia gangguan keseimbangaan dan
koordinasi otot
C. Afasia gangguan fungsi berbicara
E. Agraphia gg.neurologis kehilangan
kemampuan berkomunikasi lewat cara menulis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 66 tahun
Tidak bisa membaca tulisan sejak 3 minggu ini.
Pasien bisa bicara dan mengerti isi
pembicaraan.
Pasien masih bisa menulis.
Riw. HT sejak 5 tahun yll tapi tidak rutin kontrol.

Maka, diagnosis pasien adalah

D. Alexia
KEYWORDS

Laki-laki, 36 ah n
kel han mata kanan terkena kok bulu tangkis.
mata nyeri, mual dan muntah (+)
Ha il pemerik aan of almologi: VOD 1/60, egmen
an erior nampak edema palpebra, injeksi
perikorneal (+), edema kornea, nampak
kemerahan penuh pada COA. TIO OD: 42
mmHg TIO OS : 17 mmHg.
DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Glaukoma Sekunder
PENJELASAN

Hifema
Traumatik
Akumulasi darah pada COA
Etiologi tersering : Trauma, bisa juga spontan
Keluhan nyeri (+), gangguan visus (darah
menutupi aksis visual), fotofobia.
Komplikasi
Perdarahan ulang/Re-bleeding
Glaukoma sekunder
cek TIO : Tonometer Schiotz
Corneal blood staining
Atrofi saraf optic
Sinekia Anterior Perifer
PENJELASAN

Perdami.id
PENJELASAN

Glaukoma
Penyakit neuropati optik
progresif yang ditandai :
perubahan spesifik diskus
optikus
defek lapang pandang
ireversibel
Seringkali namun tidak
selalu berkaitan dengan
peningkatan TIO
Etiologi
Teori Mekanik TIO
deformasi dan iskemik neuron
Teori Insuf. Vaskular aliran
darah menuju neuron
PENJELASAN

Klasifikasi Glaukoma
Congenital & Developmental Glaucomas
Primary Congenital Glaucoma
Developmental Glaucoma
Primary Adult Glaucomas
Primary Open Angle Glaucoma (POAG)
Primary Angle Closure Glaucoma (PACG)
Primary Mixed Mechanism Glaucoma
Secondary Glaucoma akibat penyakit lain
Phacogenic Glaucoma, Steroid-induced Glaucoma,
Inflamatory Glaucoma (uveitis), Pigmentary Glaucoma,
Neovascular Glaucoma, Exfoliation Syndrome, Trauma
(Hifema Traumatika)
Va ghan & A b r General
Oph halmolog , ed. 18 h, McGra Hill :
Ne York, 2011
TATALAKSANA

Suportif :
Acetaminophen kurangi nyeri
Antifibrinolytic / As.tranexamat mencegah
perdarahan sekunder
Antiglaukoma topical / oral menurunkan TIO
Tirah baring total
Posisi tidur tegak dengan sudut minimal 45
cegah corneal blood staining

Terapi bedah diindikasikan pada


peninggian TIO yang tidak respon dengan obat
atau terdapat corneal blood staining
Parasentesis (Grade > 2)
TATALAKSANA

https://perdami.id/memahami-hifema-traumatika-dan-dampaknya-pada-penglihatan/
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Subconjunctival Hemorrhage Mata Merah-


Visus Normal (efek batuk,bersin)
B. Katarak Traumatika lesi stelata
C. Hifema Traumatika diagnosis yang benar juga,
namun sudah terjadi komplikasi maka ada jawaban
yang lebih tepat
D. Glaukoma Primer POAG / PACG
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 36 tahun
Keluhan mata kanan terkena kok bulu tangkis.
Mata nyeri, mual dan muntah (+)
Hasil pemeriksaan oftalmologi: VOD 1/60, segmen
anterior nampak edema palpebra, injeksi
perikorneal (+), edema kornea, nampak
kemerahan penuh pada COA. TIO OD: 42
mmHg TIO OS : 17 mmHg.
Maka, diagnosisnya adalah

E. Glaukoma Sekunder
KEYWORDS

Anak, 7 tahun
Mata sulit dibuka - mendongak untuk
melihat ke arah depan.
Keluhan ini dialami sejak lahir.
Kelopak mata yang datar, tidak ada garis
lipatan dan ptosis minimal.

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Epikantus inversus
PENJELASAN

Epicanthus / Epicanthal Fold


Lipatan vertikal
(semilunar) kulit
pada kantus medial
Seakan-akan seperti
juling /
pseudostrabismus
(pseudoesotropia)
Cover Uncover
Test: Ortoforia
Bisa normal pada
Ras Mongolian
(Asian)
Kondisi kongenital
paling sering ditemui
PENJELASAN

TIPE EPIKANTUS
Epicanthus palpebralis: lipa an bera al dari regio
inferior dari ar ali palpebra perior men j regio
kan hal medial, dan berakhir pada regio p ncak lakrimali
an erior.
Epicanthus tarsalis: Ban ak di em kan pada orang ra
A ia, dimana lipa an berada epanjang bagian perior
dari kelopak ma a, melin a i akar dari b l ma a, dan
berakhir pada kan h medial. Lipa an bi a idka
men pi r k r kan h medial dan kar nkel.
PENJELASAN

TIPE EPIKANTUS
Epicanthus inversus: sangat jelas tampak dan terjadi
dalam bentuk lipatan mulai dari bagian bawah kelopak
mata inferior pada area midpupil dan bergerak keatas,
menutupi suduk kanthus medial dan berakhir pada
kelopak mata superior yang bisa terpengaruh ataupun
tidak. Bentuk fisura palpebra lebih seperti quandrangular
dibanding elips.
PENJELASAN

Epicanthus / Epicanthal Fold


Bisa berupa fenomena terisolir / berhubungan
dengan kondisi lain seperti :
Ptosis congenital
Telecanthus (meningkatnya jarak antara 2 medial
kantus dengan jarak inter-pupiler yang normal
Blepharophimosis Syndrome
Trauma
Iatrogenic
Bagian dari sindrom kongenital (Do n S nd.)
Tatalaksana : Koreksi Surgikal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Strabismus mata juling, hirscberg (+)


C. Telekantus jarak antara kedua kanthus
meningkat
D. Enoftalmus mata lebih masuk kedalam
E. Eksoftalmus mata menjorok keluar / menonjol
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Anak, 7 tahun
Mata sulit dibuka - mendongak untuk melihat
ke arah depan.
Keluhan ini dialami sejak lahir.
Kelopak mata yang datar, tidak ada garis lipatan
dan ptosis minimal.

Maka diagnosisnya adalah

B. Epikantus inversus
KEYWORDS

Pria, 61 tahun
Mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yll
Riw. Operasi katarak 1 minggu yll
PF : nyeri (+), injeksi konjungtiva + injeksi siliar
+, hipopion +, kornea keruh, lain-lain tidak dapat
dinilai.
DIAGNOSIS >> ENDOFTALMITIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG ??

JAWABAN

D. Kultur humor vitreous


PENJELASAN

Endoftalmitis - Panoftalmitis
Inflamasi purulen cairan intraokuler (vitreous and
aqueous humor) akibat infeksi.
Endoftalmitis sering berasal dari vitritis progresif.
Tipe
Eksogen (post operatif, trauma, post injeksi viterus)
Endogen.
Akut (<6 minggu) Vs Kronik (> 6 minggu)
Endoftalmitis post operatif akut adalah jenis
tersering.
Penyebab tersering: Stafilokokus epidermidis
(70%)
Pemeriksaan
PF lokalis: PF eksternal, visus, funduskopi, slit lamp
Lab: gram, kultur aqueous/vitreous humour, PCR,
darah lengkap, LDH
Radiologi: CT-scan/MRI orbita, USG ocular
PENJELASAN

Endoftalmitis/Panoftalmitis Akut
Postoperatif
Terjadi dalam 1-2 minggu post
operasi, seringnya 3-5 hari
post operasi.
Gejala: sangat progresif,
mata nyeri, mata merah,
sekret, dan pandangan kabur
Tanda: visus turun, edema
palpebra, edema
konjungtiva dan kornea, Hipopion
cells + fibrin di COA,
hipopion, inflamasi vitreous,
retinitis, dan reflex fundus
kabur.
PENJELASAN

Bedakan !
Endoftalmitis inflamasi intraokular
yang meliputi kavitas okular dan struktur
disekitarnya tanpa melewati sklera

Panoftalmitis endoftalmitis +
keterlibatan sklera dan kapsula tenon
hingga jaringan orbital

Minta pasien untuk


menggerakan bola mata,
bila muncul rasa nyeri (+)
panoftalmitis
PENJELASAN

Px Penunjang
Evaluasi Ultrasound USG Ocular
harus dilakukan jika terdapat opasifikasi media
refraksi yang signifikan sehingga menghalangi
visualisasi yang adekuat dari fundus
Temuan : Dispersed vitreous opacities with vitritis ;
Chorioretinal thickening
Rule out: retinal detachment, dislocated lens material,
retained foreign bodies
Investigasi Mikrobiologis tentukan etiologi
Etiologi tersering Bakteri terutama gram +
Sample vitreous lebih sering menunjukkan hasil
positif dibanding sample aqueous humor
Cek pewarnaan gram, kultur dan sensitivitas antibiotik
http://eyewiki.aao.org/Endophthalmitis
TATALAKSANA

Tatalaksana
Antibiotik intravitreus (lebih
direkomendasikan) atau sistemik
(penyebab sering bakteri; terapi
empiris: Vankomisin,
Ceftazidime, atau Amikasin)
Steroid intravitreus
Siklopegik (istirahatkan iris)
Surgery : Vitrektomi (pars plana Injeksi intravitreus
vitrektomi)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gonioskopi melihat struktur sudut iridocorneal,


tidak bisa menilai etiologi
B. USG mata apabila visualisasi segmen
posterior sulit dinilai, tidak bisa menilai etiologi
C. Kultur humor aqueous hasil lebih banyak
menunjukkan hasil positif pada kultur humor vitreous
E. Pemeriksaan slit lamp menilai segmen anterior
dari mata, tidak bisa menilai etiologi
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Pria, 61 tahun
Mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yll
Riw. Operasi katarak 1 minggu yll
PF : nyeri (+), injeksi konjungtiva + injeksi siliar
+, hipopion +, kornea keruh, lain-lain tidak dapat
dinilai.
DIAGNOSIS >> ENDOFTALMITIS

Maka, pemeriksaan penunjang untuk mengetahui


etiologi adalah

D. K l h i e
KEYWORDS

Perempuan, 57 tahun
Terdapat jaringan tumbuh di matanya
Rasa mengganjal (+), nyeri (-), & mulai
menganggu penglihatan
PF jaringan dari canthus media mata hingga
bagian hitam mata

DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA ??

JAWABAN

D. Pterigium grade 4 &


Ekstirpasi
PENJELASAN

P e gi (S fe E e)
Pertumbuhan jaringan
fibrovascular (benign) pada
konjungtiva berbentuk segitiga dan
bisa meluas hingga limbus dan
pupil.
Seringkali asimptomatik; keluhan
lain: mata kering, rasa mengganjal
Penyebab pasti masih tidak
diketahui. Eksposure sinar UV
dapat memicu pertumbuhan
nelayan, petani

https://www.healthline.com/health/pterygium
PENJELASAN

Staging & Parts of Pterygium

https://iovs.arvojournals.org/article.aspx?articleid=2408481
PENJELASAN

DD
PTERYGIUM PSEUDOPTERYGIUM

Degenerative Process Inflammatory Process


Etiology

Usually in elder person At any age


Age

Always situated in Can occur at any site


Site
palpebral aperture
Either progressive / Always stationary
Stages
regressive / stationary
Probe can be pa ed Probe can be passed
Sonde/Probe Test
underneath underneath the neck
PENJELASAN

Tatalaksana
Menghindari pajanan sinar UV adalah preventif.
Tidak menghilangkan pterigium yang sudah ada
kacamata hitam, topi
Artificial tears dapat mengurangi gejala
Kortikosteroid topikal, bila ada indikasi (adanya
inflamasi yang sedang terjadi)
Pembedahan adalah tindakan definitif, namun
kekambuhan masih mungkin terjadi EKSTIRPASI
PTERYGIUM
PENJELASAN

Analisis Soal
Pasien mengalami gangguan penglihatan
Sejalan dengan keluhannya, tampak pterygium
yang sudah mencapai bagian hitam mata (pupil)
Dx : Pterygium Stage 4 / IV
Tx : definitif pembedahan EKSTIRPASI

Indikasi Pembedahan :
Astigmatisme terinduksi pterygium
Terlibatnya aksis penglihatan
Gejala iritasi berat
Kosmetik
Aminlari, et al. Management of Pterygium. American Academy of Ophthalmology.
https://www.aao.org/eyenet/article/management-of-pterygium-2
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pterigium grade 1 & Kortikosteroid sistemik


gradedan Tx tidak sesuai
B. Pterigium grade 2 & Ekstirpasi grade tidak
sesuai
C. Prerigium grade 3 & Tetes mata Kortikosteroid
grade dan Tx tidak sesuai
E. Pinguekula & Diet rendah lemak diagnosis
tidak sesuai
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Perempuan, 57 tahun
Terdapat jaringan tumbuh di matanya
Rasa mengganjal (+), nyeri (-), & mulai
menganggu penglihatan
PF jaringan dari canthus media mata hingga
bagian hitam mata

Maka, diagnosis dan tatalaksananya adalah

D. Pterigium grade 4 &


Ekstirpasi
KEYWORDS

Perempuan, 69 tahun
Mata seperti berpasir, nampak merah, dan
seringkali berair
Ditemukan kelopak mata mengarah kedalam
Pertumbuhan bulu mata normal
DIAGNOSIS >> ENTROPION INVOLUSIONAL

TATALAKSANA DEFINITIF ??
JAWABAN

D. Surgical repair
PENJELASAN

Entropion

Definisi: berputarnya tepi kelopak mata (margo


palpebral) ke arah bola mata (turning inward)
Kelopak mata bawah biasanya involusional
Kelopak mata atas biasanya sikatrik
Jenis:
Entropion senilis/involusioal overriding m. orbicularis
oculi preseptal ke tarsal, kekenduran kelopak mata,
disinsersi retractor kelopak, atrofi lemak kelopak
Entropion sikatrik kontraktur karena luka bakar, cedera
sebelumnya, inflamasi, trauma, pembedahan
Entropion kongenital
Entropion spastik erat dengan blefarospasme esensial
PENJELASAN

Entropion
Keluhan utama : sensasi benda asing, mata
merah, mata berair
Dry eye syndrome is present in 72.1%
patients with involutional entropion
Diagnosis
Snap test, blink test, eversi kelopak
Komplikasi : kerusakan kornea dan konjungtiva
abrasi, scar, penipisan kornea, corneal
neovascularization, ulkus kornea hingga
perforasi (kasus advance)
http://eyewiki.aao.org/Entropion
TATALAKSANA

Tatalaksana
Non-invasif : taping of the lower lid to the malar
eminence & botulinum toxin injections
(temporary relief), Artificial tears/lubrikan.
Definitif Surgical Repair
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pemberian air mata buatan adjuvant terapi


B. Injeksi botulinum toxin adjuvant terapi
(kekambuhan sering terjadi)
C. Salep mata antibiotik adjuvant terapi bila
terdapat tanda-tanda infeksi
E. Epilasi tatalaksana untuk trikiasis
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Perempuan, 69 tahun
Mata seperti berpasir, nampak merah, dan
seringkali berair.
Ditemukan kelopak mata nampak mengarah
kedalam.
Pertumbuhan bulu mata normal.
DIAGNOSIS >> ENTROPION INVOLUSIONAL

Maka, tatalaksana definitifnya adalah

D. Surgical repair
KEYWORDS

Laki-laki, 34 tahun mata merah.


Tidak ada pandangan kabur.
Saat ini sedang batuk dan bersin-bersin common
cold.
Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
PF : perdarahan di konjungtiva, dapat digerakan
dengan cotton bud.
DIAGNOSIS >> PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA

ETIOLOGI ??
JAWABAN

D. Manuver valsava
PENJELASAN
PENJELASAN

Subconjunctival
Hemorrhage
Sering berupa bercak kemerahan di sklera, di bawah
konjungtiva. Pembuluh darah konjungtiva adalah pembuluh
darah terapuh di badan pecah
Bukan kegawatdaruratan
Tidak nyeri, tidak mengganggu visus asimptomatik.
MATA MERAH, VISUS TIDAK TURUN
SPONTANEOUS!
Bisa dipicu oleh peningkatan tek.vena (Valsalva
maneuver, batuk, bersin, muntah, mengedan), eye
rubbing, trauma (injury), mengucek mata berlebihan,
tekanan darah tinggi, gangguan koagulasi.
efek obat-obatan seperti aspirin, warfarin
PENJELASAN
No special treatment is required
Seringkali hanya observasi self
limiting absorbsi spontan (hari-
minggu)
Wa m n h c m e e ma be
ef l in m ma ic elief 3-
4x/day @ 10 minutes
Dalam kasus akut (24 jam pertama)
gunakan kompres dingin terlebih dahulu
dilanjutkan dengan kompres hangat >
24 jam
Suportif : air mata buatan
Atasi underlying disease terkait

Medscape.com, WebMD.com
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Trauma salah satu etiologi tersering, namun


pada kasus pasien sedang batuk
B. Idiopatik etiologi pemicu cukup jelas
C. Gangguan hemostasis gg. koagulasi atau efek
dari obat sperti aspirin
E. Infeksi virus tidak menyebabkan perdarahan
subkonjungtiva
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 34 tahun
Mata merah. Tidak ada pandangan kabur.
Saat ini sedang batuk dan bersin-bersin common
cold.
Tidak ada riwayat trauma sebelumnya.
PF : perdarahan di konjungtiva, dapat digerakan
dengan cotton bud.
DIAGNOSIS >> PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA

Maka, etiologi keluhannya adalah

D. Manuver valsava
KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Penglihatan buram kedua mata sejak 6 bulan terakhir
Penglihatan seperti tertutup kabut
Riw. HT sejak 20 tahun yang lalu dan jarang kontrol
VOD 6/60 S+2.50 C-1.50 6/20 ; VOS 1/60 pinhole
tetap
Lensa OD keruh sebagian di bagian tepi, shadow test
(+) ; Lensa OS keruh di bagian tengah dan dibelakang
kapsul anterior shadow test (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Katarak senilis imatur OD dan


katarak senilis matur OS
PENJELASAN
PENJELASAN

Katarak
Kekeruhan yang terjadi pada lensa
Klasifikasi
Acquired Cataract (didapat):
Katarak senilis (age-related cataract) seringnya katarak
nuklear
Katarak traumatik bentuk kekeruhan lensa stelata / bintang
Katarak sekunder kekeruhan kapsul posterior pasca
operasi katarak
Katarak komplikata katarak akibat penyakit lain, misalnya
DM sering mengakibatkan katarak subkapsular posterior
Congenital Cataract intrauterine infections
(RUBELLA), metabolic disorders, and genetically
transmitted syndromes
Bradford, CA, Basic Ophthalmology, ed. 8 th, AAO : San Francisco, 2004
PENJELASAN

Katarak Senilis
90% dari semua jenis katarak
Ditemukan pada usia lanjut
Gejala : distorsi penglihatan secara perlahan,
penglihatan kabur (seperti berkabut/berasap),
kondisi mata tenang
Berdasarkan morfologi:
Katarak nuklear
Katarak kapsular
Katarak subkapsular
PENJELASAN

Tabel Perbandingan
Stadium Katarak Senilis
PENJELASAN

Terapi
Non-Bedah
Memperbaiki fungsi penglihatan sementara,
memperlambat pertumbuhan katarak
Bedah (Definitif)
ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction)
ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction)
SICS (Small-incision Cataract Surgery)
Fakoemulsifikasi
Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Katarak senilis imatur OD dan katarak komplikata OS


B. Katarak senilis matur OD dan retinopati hipertensi OS
D. Katarak senilis matur OD dan katarak komplikata OS
E. Katarak senilis imatur OD dan katarak sekunder OS

JAWABAN LAIN TIDAK SESUAI KLINIS PASIEN

Imatur Matur Hipermatur/


Morgagni
Kekeruhan Sebagian Seluruh Lensa jatuh
Shadow test Positif Negatif Pseudopositif
Visus > 6/60 < 6/60 <6/60
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus :


Laki-laki, 60 tahun
Penglihatan buram kedua mata sejak 6 bulan terakhir
Penglihatan seperti tertutup kabut
Riw. HT sejak 20 tahun yang lalu dan jarang kontrol
VOD 6/60 S+2.50 C-1.50 6/20 ; VOS 1/60 pinhole tetap
Lensa OD keruh sebagian di bagian tepi, shadow test
(+) ; Lensa OS keruh di bagian tengah dan dibelakang
kapsul anterior shadow test (-)

Maka, diagnosisnya adalah

C. Katarak senilis imatur OD dan


katarak senilis matur OS
KEYWORDS

Dokter meng-update ilmu pengetahuannya


terhadap tatalaksana dan pemeriksaan penunjang
terbaru terkait penyakit.
Dalam membuat keputusan klinisnya, dr. Diandra
selalu berpatokan pada referensi yang
berdasarkan EBM.

LEVEL EVIDENCE KEDUA TERBAIK ??

JAWABAN

A. Systematic Review
PENJELASAN
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Randomized Control Trial eksperimental


dengan blinding dan randomisasi
C. Cohort Studies observasional analitikal, level
dibawah RCT
D. Descriptive Studies tidak bersifat analitikal,
hanya memaparkan data, biasanya berupa data
epidemiologi
E. Meta analisis pertama terbaik
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Dokter meng-update ilmu pengetahuannya
terhadap tatalaksana dan pemeriksaan penunjang
terbaru terkait penyakit.
Dalam membuat keputusan klinisnya, dr. Diandra
selalu berpatokan pada referensi yang
berdasarkan EBM.

Maka, level evidence kedua terbaik adalah

A. Systematic Review
KEYWORDS

Penelitian menunjukkan bahwa Indeks Massa


Tubuh (kg/m2) berhubungan berbanding
terbalik dengan kapasitas vital paru (ml).
Analisis untuk mengetahui seberapa besar
kenaikan IMT akan menurunkan kapasitas vital
paru prediktif

ANALISIS YANG SESUAI ??

JAWABAN

C. Regresi Linear
PENJELASAN

Analisis Sistem Regresi


Sistem Regresi analog dengan persamaan garis.
Kata kuncinya adalah untuk mem prediksi .
Selain itu regresi juga mencari faktor mana yang
paling berperan di antara sekumpulan faktor yang
mempengaruhi.
Sistem scoring di dunia kedokteran banyak
dikembangkan dengan metodologi regresi.
Regresi logistik memiliki ariabel ergan ng
berupa nominal (ya, tidak).
Regresi linear memiliki ariabel ergan ng ber pa
numerik.
PENJELASAN

Regresi Linear
Sebuah pendekatan untuk memodelkan hubungan antara
variabel terikat Y dan satu atau lebih variable bebas yang
disebut X
Kegunaan : untuk melakukan prediksi berdasarkan data-
data yang telah dimiliki sebelumnya.
Berdasarkan penggunaan variabel bebas, maka regresi
linear dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
regresi linear univariate
regresi linear multivariate (variabel bebas yang terlibat
tidak hanya satu saja melainkan beberapa variable bebas
= regresi multipel)
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Korelasi Pearson korelatif untuk numerik-numerik


B. Korelasi Spearman korelatif untuk numerik-ordinal
D. Regresi Logistik prediktif var.tergantung
NOMINAL
E. Regresi Multipel prediktif var.tergantung
NUMERIK > 1 Variabel
KESIMPULAN

Penelitian menunjukkan bahwa Indeks Massa


Tubuh (kg/m2) berhubungan berbanding
terbalik dengan kapasitas vital paru (ml).
Analisis untuk mengetahui seberapa besar
kenaikan IMT akan menurunkan kapasitas vital
paru prediktif

Maka, analisis apakah yang paling sesuai adalah

C. Regresi Linear
KEYWORDS

Ada 2 orang pemeriksa


Alat yang diberikan sama namun tidak diketahui
oleh pemeriksa.
Hasil pengukuran yang dilakukan oleh kedua
pemeriksa data berbeda 0,1 cm.

TERMASUK KONDISI ??

JAWABAN

E. Interobserver reliability
PENJELASAN

Jenis
Inter-Rater or Inter-Observer Reliability
Used to assess the degree to which different
raters/observers give consistent estimates of the
same phenomenon.
Test-Retest Reliability
Used to assess the consistency of a measure from
one time to another.
Parallel-Forms Reliability
Used to assess the consistency of the results of
two tests constructed in the same way from the
same content domain.
Internal Consistency Reliability
Used to assess the consistency of results across
items within a test.
PENJELASAN
PENJELASAN

Inter-observer / Inter-rater reliability


menguji konsistensi antar pengamat
Manusia yang terlibat dalam prosedur pengukuran
berpotensi untuk inkonsisten ataupun terdistraksi
perlu diperhatikan apakah hasilnya reliable-konsisten
atau tidak?
PENJELASAN

Test-retest reliability menguji


konsistensi pada 2 kesempatan berbeda
Ditentukan dari interval waktunya. Jeda waktu
yang sedikit meningkatkan korelasi antara
kedua pengukuran. Jeda waktu yang lebih
panjang menurunkan korelasi antara kedua
pengukuran (faktor resiko terhadap terciptanya error lebih tinggi)
PENJELASAN

Paralel form reliability menguji


konsistensi 2 jenis form dalam 1
kesempatan
Contoh : peneliti menciptakan sebuah
set pertanyaan/form survey dalam
jumlah besar
Kemudian membaginya menjadi 2
bagian/versi secara acak diterima
oleh 2 kelompok target sample/subjek
untuk dikerjakan dalam 1 kesempatan.
Harapannya keluarannya akan tetap
sama (tercapai untuk menjawab suatu
permasalahan karena tiap form
mewakili 1 set besar )
PENJELASAN
Internal consistency reliability
menguji konsistensi dalam
memilih antar item
Pertanyaan berbeda
yang memiliki
makna/maksud
pertanyaan dengan
konstruksi/target tujuan
yang sama seharusnya
akan memberikan hasil
yang serupa/konsisten.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. External consistency reliability


B. Paralel form reliability
C. Test re-test reliability
D. Internal consistency reliability

HIGHLIGHTS
Inter-rater: Different people,
same test.
Test-retest: Same people,
different times.
Parallel-forms: Different
people, same time, different
test.
Internal consistency:
Different questions, same
construct.
KESIMPULAN

Jadi, jika menemukan kasus:


Ada 2 orang pemeriksa
Alat yang diberikan sama namun tidak diketahui
oleh pemeriksa.
Hasil pengukuran yang dilakukan oleh kedua
pemeriksa data berbeda 0,1 cm.

Maka, kondisi di atas termasuk

E. Interobserver reliability
KEYWORDS

Pasien berdatangan ke IGD RS


Total korban yang diantar ada 10 orang.
Di RS tersebut terdapat 1 orang dokter jaga, 1
dokter internship dan 1 orang perawat yang
sedang berjaga.
Salah satu korban merupakan anak Menteri.

TINDAKAN YANG SESUAI??


JAWABAN

E. Melakukan tindakan sesuai


triase kegawatdaruratan
PENJELASAN

Kaidah Dasar Bioetik


Beuchamp & Childress (2001)

Beneficence

Dok er meng pa akan ang terbaik n k pa ien.


Sering dalam kondisi dokter memiliki banyak waktu dan
banyak pilihan untuk memilih yang terbaik.
Contoh: memberikan obat generic, menyempatkan edukasi
ke pasien, membuat rujukan yang dianggap perlu

Non-maleficence

First do no harm.
Sering dalam keadaan CITO.
Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis

Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3 rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Autonomi

Dokter menghormati hak/ keputusan pasien (yang


kompeten).
Contoh: menjaga rahasia medis pasien, melakukan
informed consent

Justice

Dokter memegang prinsip sama rata.


Menghormati hak masyarakat/ kepentingan bersama.
Prinsip keadilan.
Contoh: dokter memberikan pelayanan medis yang sama
dengan pasien yang berbeda suku maupun agama.
Beuchamp TL, Childress JF. The principle of biomedical ethics, ed. 3 rd. New York : Oxford University Press; 2001.
PENJELASAN

Analisis Soal
Dalam kasus, ditekankan mengenai banyaknya
pasien korban (10) dan salah satunya anak
Menteri 1 orang dokter jaga, 1 dokter internship
dan 1 orang perawat yang sedang berjaga (SDM
terbatas)

Pasien yang harus didahulukan tetap menurut


prinsip justice, yaitu sesuai triase / tingkat
kegawatdaruratannya. Tidak memandang status
sosialnya ATAU memprioritaskan pasien anak
Menteri.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Pasien anak Menteri dirujuk ke RS lain


B. Mengutamakan menolong anak Menteri terlebih
dahulu
C. Langsung memondokkan seluruh pasien di
bangsal
D. Meminta bantuan dokter dari RS lain

Semua jawaban diatas tidak tepat


KESIMPULAN
Jadi, jika menemukan kasus:
Pasien berdatangan ke IGD RS
Total korban yang diantar ada 10 orang.
Di RS tersebut terdapat 1 orang dokter jaga, 1
dokter internship dan 1 orang perawat yang
sedang berjaga.
Salah satu korban merupakan anak Menteri.

Maka, tindakan yang paling tepat adalah

E. Melakukan tindakan sesuai


triase kegawatdaruratan
KEYWORDS

Dokter menerima tawaran dari salah satu


produk suplemen kesehatan dengan tugas
mengiklankan produknya pada salah satu
stasiun televisi
Harus memakai jas dokter lengkap yang
disertai name-tag dengan gelar dokternya

SIKAP DOKTER ??
JAWABAN

A. Tidak benar karena menghalangi


kemandirian profesi dokter
PENJELASAN

KODEKI

Berisi tentang
kewajiban dokter, dan
21 pasal terkait etika
dalam menjalankan
profesi kedokteran
PENJELASAN

KODEKI
Pasal 4
Perbuatan yang dipandang bertentangan
dengan etik adalah :
Setiap perbuatan yang memuji diri sendiri
Secara sendiri atau bersama-sama
menerapkan pengetahuannya dan
keterampilan kedokteran ke dalam segala
bentuk, tanpa kebebasan profesi
PENJELASAN

KODEKI
Yang dimaksud dengan tidak ada atau tanpa
kebebasan profesi adalah dokter yang melibatkan
diri dengan usaha apotek atau farmasi,
laboratorium klinik, optisen, rumah sakit di mana
dengan perjanjian dokter akan menerima komisi
jika mengirimkan pasien ke tempat itu, dengan
demikian dokter tidak bebas lagi menerapkan
ilmunya atau menggunakan pendapatnya
secara objektif tentang produk perusahaan
tersebut
PENJELASAN

Analisa Kasus
Pada kasus tersebut dokter menggunakan atribut
lengkap profesi sehingga menunjukan identitas
profesi yang mengakibatkan harus terjaganya
etika profesi kedokteran.
Tindakan dokter mengiklankan produk
kesehatan berkaitan dengan kebebasan profesi
yang seharusnya tidak terkait
KESIMPULAN

Dokter menerima tawaran dari salah satu


produk suplemen kesehatan dengan tugas
mengiklankan produknya pada salah satu
stasiun televisi
Harus memakai jas dokter lengkap yang
disertai name-tag dengan gelar dokternya

Maka sikap dokter termasuk

A. Tidak benar karena menghalangi


kemandirian profesi dokter
KEYWORDS

Laki-laki, 45 tahun
Muntah darah 75 cc
TD 140/85 mmHg
Ascites (+)
Nevus araneus (+) hipertensi porta (+)
Bilirubin total 3,3 mg/dL, albumin 2,5 g/dL, INR 2

DIAGNOSIS >> RUPTUR VARISES


ESOFAGUS

JAWABAN

C. Somatostatin
PENJELASAN

Sirosis Hepatis

Nevus Araneus / Spider nevi


PENJELASAN

Child-Pugh Score
PENJELASAN

Perdarahan Saluran Cerna


Bagian atas
Terbagi menjadi 2:
Pecah varises esofagus (PVO) akibat
hipertensi porta pada sirosis hepatis. Keadaan
yang menyebabkan sirosis hepatis antara lain:
Alkohol
Infeksi Hepatitis B, C, D
Metabolik: Hemochromatosis, penyakit Wilson
Autoimun
Non-alcoholic fatty liver disease
Non-PVO akibat gastritis erosiva, ulkus
peptikum, Mallory-Weiss tear
PENJELASAN

Varises Esofagus
Definisi: Dilatasi vena pada esofagus yang
disebabkan karena hipertensi porta, biasa
akibat sirosis hepatis

Manifestasi Klinis:
Asimptomatik bila tidak ruptur
Ruptur muntah darah
PENJELASAN

Varises Esofagus
Pemeriksaan penunjang
Endoskopi gold standard diagnosis
Uk ran: kecil <5 mm, be ar 5 mm
Red signs risiko tinggi pecah varises esofagus
Eritema difus
Red wale mark garis merah longitudinal
Cherry red spots titik-titik merah dengan permukaan
rata
Hematocystic spot titik-titik merah dengan permukaan
timbul

Hepatic Venous Pressure Gradient (HPVG)


digunakan untuk monitoring terapi
Varises muncul bila tekanan >10 mmHg
PENJELASAN

Varises Esofagus

Red Wale Mark Cherry Red Spot


Garis merah longitudinal titik-titik merah dengan permukaan rata
TATALAKSANA

Varises Esofagus
Perdarahan aktif
Airway, Breathing, Circulation
Pemasangan NGT untuk dekompresi gaster
Antibiotik profilaksis:
Norfloxacin 2x400 mg PO ATAU
Ciprofloxacin 2x200 mg/hari IV selama 7 hari
TATALAKSANA

Varises Esofagus
Perdarahan aktif
Terapi farmakologi utama:
Terlipressin 2 mg setiap 4-6 jam hingga 24 jam setelah
perdarahan berhenti
Somatostatin 250 µg bolus kemudian infus 250 µg/jam
selama 5 hari
Ocreotide 50 µg bolus kemudian infus 50 µg/jam selama
5 hari

Vasopressin sudah tidak digunakan lagi karena profil efek


samping yang tinggi
TATALAKSANA

Varises Esofagus
Perdarahan aktif
Terapi non-farmakologi:
Endoskopi dilakukan dalam 12 jam pertama
Ligasi pembuluh darah diikat dengan elastic band
Skleroterapi injeksi cairan sklerosant, baik jika darah
mengucur (active spurting bleeding)
TIPS (Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt)
merupakan salvage therapy, dilakukan bila endoskopi
dan farmakologi gagal
TATALAKSANA

Varises Esofagus
Pencegahan Primer mencegah perdarahan pertama
Skrining Endoskopi dilakukan setiap 2-3 tahun dan ligasi
langsung varises besar
Beta blocker non selektif
Propranolol 2x20 mg/hari PO
Nadolol 1x40 mg/hari PO

Pencegahan Sekunder mencegah perdarahan


ulang (rebleeding)
Endoskopi skleroterapi + Beta blocker non selektif
TIPS
Shunt surgery
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Asam tranexamat bukan terapi varises


esofagus utama
B. TIPS dilakukan bila endoskopi dan terapi
farmakologi gagal
D. Vit. K dapat membantu koagulasi namun
bukan terapi varises esofagus utama
E. Propranolol bukan terapi varises esofagus
utama
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 45 tahun
Muntah darah 75 cc
TD 140/85 mmHg
Ascites (+)
Nevus araneus (+) hipertensi porta (+)
Bilirubin total 3,3 mg/dL, albumin 2,5 g/dL, INR 2

DIAGNOSIS >> RUPTUR VARISES


ESOFAGUS
Maka tata laksana yang tepat pada kasus ini adalah

C. Somatostatin
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Nyeri perut kanan bawah 3 hari
Berpindah dari ulu hati migratory pain
Suhu 38,9oC
PF: nyeri RLQ, massa berfluktuasi RLQ
PP: Leukosit 19.000 sel/mm3

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Abses appendiks
PENJELASAN

Appendisitis Akut
Definisi: Peradangan akut pada usus buntu

Etiologi:
Obstruksi fecalith
Obstruksi akibat hipertrofi jaringan limfoid

Manifestasi klinis: lebih mudah difahal dengan


mengacu pada Alvarado Score

Komplikasi: Abses appendiks, perforasi appendiks,


peritonitis lokal, peritonitis generalisata
PENJELASAN

Appendisitis Akut
Patogenesis
Sekresi mucin yang tidak apat dialirkan keluar dari
appendiks akibat adanya obstruksi
Peningkatan tekanan intraluminal vasa dinding
appendiks kolaps
Cedera iskemik pada jaringan appendiks respon
inflamasi edema dan eksudasi
PENJELASAN

Alvarado Score (MANTRELS)


Signs and Symptoms Score
M igratory pain in right iliac fossa 1
A norexia 1
N ausea & vomiting 1
T enderness in right iliac fossa 2
R ebound tenderness in right iliac fossa 1
E levated empera re 37,3oC 1
L eukocytosis 10.000 sel/mm3 2
S hift to the left (differential count) 1

Skor total 3 kemungkinan kecil appendisitis


Skor total 4-6 butuh pemeriksaan pencitraan
Skor total 7 kemungkinan besar appendisitis
PENJELASAN

Signs Appendisitis Akut


Signs Deskripsi

McBurney sign Nyeri tekan RLQ

Nyeri saat hiperekstensi panggul (+ pada


Psoas sign
apendiks retroperitoneal / retrocecal)

Nyeri pada rotasi internal paha kanan (+


Obturator sign
pada apendiks pelvis)

Rovsing sign Nyeri pada RLQ pada penekanan LLQ

Blumberg sign (Rebound tenderness) Nyeri lepas RLQ

Dunphy s sign Nyeri pada RLQ saat batuk


PENJELASAN

Appendisitis Akut
PENJELASAN

Appendisitis Akut
Komplikasi
Perforasi appendiks biasanya disertai dengan
peritonitis, ditandai defans muskular (+), Bising
usus menurun
Abses appendiks teraba massa pada regio
kanan bawah, fluktuasi (+)
PENJELASAN

Appendisitis Akut
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Leukositosis
Hitung jenis bergeser ke kiri
Tes Plano pada pasien wanita! KET dapat terlihat
seperti appendicitis

Pencitraan
USG abdomen Pencitraan awal
Barium enema sudah tidak digunakan dan digantikan
dengan CT Scan
Rontgen BNO visualisasi appendicolith
TATALAKSANA

Appendisitis Akut
Tata laksana
Awal (suportif):
IVFD
Analgetik tidak boleh diberikan sebelum seluruh
pemeriksaan selesai dilakukan, ada masking effect yang
dapat menghilangkan tanda dan gejala
Antiemetik
Antibiotik pre-operatif: Cefazolin 1-2 gram 1 jam sebelum
operasi
Definitif: Appendectomy
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Appendisitis akut sudah terjadi komplikasi


pada kasus ini
B. Peritonitis generalisata ditandai dengan
nyeri perut seluruh regio, pada kasus hanya
pada RLQ
C. Perforasi gaster biasa disertai dengna
peritonitis generalisata, pada kasus hanya nyeri
pada RLQ
D. Divertikulitis biasanya menyerang LLQ,
biasanya di sisi kiri kolon
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Nyeri perut kanan bawah 3 hari
Berpindah dari ulu hati migratory pain
Suhu 38,9oC
PF: nyeri RLQ, massa berfluktuasi RLQ
PP: Leukosit 19.000 sel/mm3

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Abses appendiks
KEYWORDS

Wanita, 34 tahun dan 2 anaknya


Keram perut sejak 12 jam lalu
Diare cair 3-4 kali
Konsumsi makanan yang sama
PF: BU meningkat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Keracunan makanan
PENJELASAN

Keracunan Makanan
Gangguan pencernaan yang disebabkan oleh
konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi dengan patogen/bahan kimia
Faktor risiko
Makan dan minum di tempat tidak higenis
Konsumsi makanan yang kurang matang
Konsumsi makanan laut mentah
PENJELASAN

Keracunan Makanan
Manifestasi Klinis
Nyeri abdomen kolik
Diare akut
Mual muntah

Pemeriksaan Penunjang
Mikroskopi feses melihat telur cacing dan
mikroorganisme
Kultur tinja bila gejala menetap 3-4 hari
TATALAKSANA

Keracunan Makanan
Sebagian besar self-limiting
Rehidrasi
Oral oralit
Intravena bila dehidrasi berat kristaloid
Absorben memadatkan feses
Kaopectate
Aluminium hidroksida
Anti-diare adalah kontraindikasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kolik abdomen nyeri kolik merupakan


manifestasi klinis dari keracunan makanan
C. Disentri disentri menyebabkan BAB
berdarah dan lendir, pada kasus tidak
memperlihatkan patogen
D. Gastritis gejala lebih dominan nyeri ulu hati
E. Botulisme riwayat makan dari makanan
kaleng, biasanya ada keluhan neurologis seperti
kelumpuhan
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 34 tahun dan 2 anaknya
Keram perut sejak 12 jam lalu
Diare cair 3-4 kali
Konsumsi makanan yang sama
PF: BU meningkat

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Keracunan makanan
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Anak, 6 tahun
Diare berlendir 5 kali/hari
Riwayat main tanah
PF: BU meningkat, nyeri tekan regio abdomen bawah
Gambar kasus: larva rhabditiform

DIAGNOSIS >> STRONGILOIDIASIS

JAWABAN

C. Larva rhabditiform
PENJELASAN

Strongyloidiasis
Definisi: Infestasi cacing strongyloides
stercoralis pada duodenum atau jejunum
Transmisi: Penetrasi kulit melalui tanah
Stadium infektif: Larva filariform (L3), ditandai
dengan
Esofagus panjang
Notched tail
Stadium diagnostik: Larva rhabditiform (L1),
ditandai dengan
Double bulb esophagus
PENJELASAN

Strongyloidiasis
Manifestasi Klinis
Biasanya asimptomatik
Dermatitis eritema dan gatal pada lokasi
penetrasi larva
Diare berlendir
Ileus paralitik
PENJELASAN

Strongyloidiasis
Pemeriksaan Penunjang
Mikroskopi feses diagnosis definitif
Ditemukan larva rhabditiform
Kultur feses pada kasus feses sedikit
ELISA menemukan antigen larva
Darah lengkap eosinofilia perifer
Peningkatan IgE
PENJELASAN

Strongyloidiasis
Tata laksana
Ivermectin 200 mg/kg selama 2 hari
Albendazole 400 mg selama 3 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cacing dewasa bukan stadium diagnostik


B. Telur bukan stadium diagnostik
D. Larva filariform sangat jarang menjadi
stadium diagnostik
E. Proglottid terdapat pada taenia sp.
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Anak, 6 tahun
Diare berlendir 5 kali/hari
Riwayat main tanah
PF: BU meningkat, nyeri tekan regio abdomen
bawah
Gambar kasus: larva rhabditiform

DIAGNOSIS >> STRONGILOIDIASIS


Maka stadium diagnostik yang paling tepat pada kasus
ini adalah

C. Larva rhabditiform
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Diare berdarah 7 kali/hari
Riwayat nyeri dan bengkak pada lutut gangguan
sendi
Riwayat makan daging babi kurang matang
PF: ruam cruris bilateral yang nyeri
Gambar kasus closed safety pin

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. Yersiniosis
PENJELASAN

Yersiniosis
Definisi: Infeksi saluran pencernaan yang
disebabkan oleh species Yersinia
Etiologi:
Yersinia enterocolitica
Yersinia pseudotuberculosis
Beberapa penyakit lain yang disebabkan oleh Yersinia
sp. antara lain:
Bubonic plague (penyakit pes) ditandai dengan
limfadenopati
Septicaemic plague ditandai dengan demam dan
hipotensi tanpa pembesaran limfe
Pneumonic plague ditandai dengan pleurisy, hemoptisis
dan dispnea
PENJELASAN

Yersiniosis
Manifestasi klinis
Gangguan GIT
Diare terkadang dapat berdarah
Nyeri abdomen terutama pada RLQ
Muntah
Eritema nodosum papul kemerahan yang nyeri
pada cruris / regio thorax dan punggung
PENJELASAN

Yersiniosis
Pemeriksaan penunjang
Kultur feses penunjang terbaik
USG dapat digunakan untuk merule-out
appendisitis
PENJELASAN

Yersinia enterocolitica
Bakteri batang Gram (-) dengan bentuk closed safety pin
PENJELASAN

Yersiniosis
Tata laksana
Rehidrasi
Antibiotik
Biasanya tidak dibutuhkan
Ciprofloxacin 2x400 mg IV selama 10 hari dapat
digunakan pada pasien imunosupresi, diabetes mellitus,
usia >60 th
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Bubonic plague penyakit pes yang ditandai


dengan limfadenopati
B. Septicaemic plague pada pasien tidak
tampak tanda-tanda sepsis
C. Pneumonic plague ditandai dengan nyeri
dada dan hemoptisis
E. Yersinia pestis nama patogen penyebab
bubonic plague
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 23 tahun
Diare berdarah 7 kali/hari
Riwayat nyeri dan bengkak pada lutut gangguan
sendi
Riwayat makan daging babi kurang matang
PF: ruam cruris bilateral yang nyeri
Gambar kasus closed safety pin

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

D. Yersiniosis
KEYWORDS

Laki-laki, 51 tahun
Mual memberat
Nyeri perut kanan atas
Riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi
TF 160/90 mmHg
PF: hepatomegali
USG: hipoekogenitas hepar
Biopsi: steatosis dengan tanda inflamasi

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

C. NASH
PENJELASAN

Non-Alcoholic Fatty Liver


Disease
Penyakit perlemakan hepar yang tidak disebabkan
oleh alkohol yang dapat disertai dengan inflamasi
maupun fibrosis

Terdapat 2 jenis:
Non-alcoholic fatty liver (NAFL) steatosis (+) tanpa tanda
inflamasi
Non-alcoholic steatohepatitis (NASH) steatosis (+)
disertai tanda inflamasi, sulit dibedakan dengan alcoholic
steatohepatitis
PENJELASAN

Non-Alcoholic Fatty Liver


Disease
Faktor risiko:
Obesitas
Hipertensi
Dislipidemia
DM / Resistensi Insulin
Riwayat kolesistektomi

Manifestasi Klinis
Kebanyakan asimptomatik
Rasa lelah
Nyeri perut kanan atas
Hepatomegali
PENJELASAN

Non-Alcoholic Fatty Liver


Disease
Pemeriksaan Penunjang
AST dan ALT
2-5 kali lipat
Rasio AST/ALT (de Ritis ratio) <1 pada alcoholic fatty liver
disease biasanya >2
ALP 2-3 kali lipat normal
USG Hepar hipoekoik (bright liver) akibat infiltrasi
lemak difus
Biopsi hepar Gold standard
Tidak selalu diperlukan
Ditemukan >5% hepatosit steatotik pada sediaan
Dapat membedakan NAFL dengan NASH pada NASH
ditemukan degenerasi hepatosit disertai inflamasi lobulus hepar
TATALAKSANA

Non-Alcoholic Fatty Liver


Disease
Penurunan berat badan
Terapi farmakologi
Sangat jarang digunakan
Vitamin E
Obat hipoglikemia oral
Metformin
Pioglitazone
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. NAFLD pada NAFLD tidak ada tanda


inflamasi pada biopsi
B. Alcoholic steatohepatitis tidak ada riwayat
penggunaan alkohol pada kasus ini
D. Sirosis hepatis hipoekogenitas hepar tidak
konsisten dengan sirosis hepatis
E. Ca hepar tidak ada gambaran steatosis
pada hepatoma
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 51 tahun
Mual memberat
Nyeri perut kanan atas
Riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi
TF 160/90 mmHg
PF: hepatomegali
USG: hipoekogenitas hepar
Biopsi: steatosis dengan tanda inflamasi

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

C. NASH
KEYWORDS

Wanita, 45 tahun
Nyeri perut kanan atas
Mual muntah (+)
Suhu 37,8oC
PF: BMI 34,7 kg/m2, murphy sign (+)
PP: AST 990 IU/L, ALT 130 IU/L

DIAGNOSIS >> KOLESISTITIS

JAWABAN

D. Fever
PENJELASAN

Kolesistitis
Inflamasi pada kantong empedu
Biasanya merupakan komplikasi dari
kolelithiasis yang asimptomatik
Faktor risiko kolelithiasis antara lain
F at
F emale
F orty
4F
F ertile
PENJELASAN

Patogenesis Kolesistitis

Menyumbat
Batu di vesica felea duktus sistikus
(asimptomatik) (simptomatik)

Inflamasi vesica
felea
(kolesistitis)
PENJELASAN

Kolesistitis
Manifestasi Klinis
Nyeri perut biasanya di RUQ atau epigastrium
Mual muntah
Anoreksia
Demam
Murphy sign +

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Leukositosis Shift to the left
Penngkatan AST/ALT
USG penebalan dinding kantong empedu, dapat ditemukan
batu empedu
PENJELASAN

Kolelitiasis Koledokolitiasis Kolesistitis Kolangitis

Nyeri kolik + + +/- +/-

Murphy s sign - - + +

Demam - - + +
(low-grade) (high-grade)

Ikterus - + - +
TATALAKSANA

Kolesistitis
Suportif
Cairan IV & koreksi gangguan elektrolit
Analgesik NSAIDs
Antibiotik IV
Piperasilin tazobactam IV 4,5 g/8 jam ATAU
Ampisilin sulbactam IV 3 g/6 jam

Kolesistektomi bila:
Nekrosis kantong empedu
Perforasi kantong empedu
Kolesistitis emfisematosa
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fat tepat, bagian dari 4F


B. Female tepat, bagian dari 4F
C. Forty tepat, bagian dari 4F
E. Fertile tepat, bagian dari 4F
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 45 tahun
Nyeri perut kanan atas
Mual muntah (+)
Suhu 37,8oC
PF: BMI 34,7 kg/m2, murphy sign (+)
PP: AST 990 IU/L, ALT 130 IU/L

DIAGNOSIS >> KOLESISTITIS


Maka faktor risiko yang tidak tepat pada kasus ini adalah

D. Fever
KEYWORDS

Wanita, 27 tahun
Nyeri perut kanan bawah
Suhu 38,1oC
PF: massa pelvis berfluktuasi dengan nyeri tekan
adneksa
USG: massa multilokular dengan internal echo
adneksa kanan

DIAGNOSIS >> ABSES TUBO-OVARIUM

JAWABAN

E. Laparoskopi
PENJELASAN

Abses Tubo-ovarium
Definisi: abses pada adneksa yang biasanya
merupakan komplikasi dari PID

Etiologi polimikroba
E. coli
Bacteroides fragilis
Peptostreptococcus
dll
PENJELASAN

Abses Tubo-ovarium
Manifestasi Klinis
Nyeri perut bawah
Nyeri tekan adneksa
Massa pada pelvis
Demam
Duh tubuh per vaginam
Perdarahan per vaginam
PENJELASAN

Abses Tubo-ovarium
Pemeriksaan Penunjang
Leukositosis shift to the left
Tes plano rule out kehamilan intrauterin/ektopik
Pencitraan untuk visualisasi abses
USG pencitraan awal, menunjukkan massa multilokular
dengan internal echo
CT dengan kontras menunjukkan massa kistik
hiperekoik dengan dinding tebal menyengat kontras
Laparoskopi gold standard
TATALAKSANA

Abses Tubo-ovarium
Rawat Inap
Antibiotik intravena hingga afebris selama 2
hari jika belum ruptur
Cefotetan 2x2 g + Doksisiklin 2x100 mg
Ampicillin 4x2 g + Gentamycin 5 mg/kg +
Klindamisin 3x900 mg
Antibiotik oral selama 14 hari
Pembedahan jika sudah ruptur / tidak
membaik dengan antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Leukositosis darah lengkap bukan baku


emas pada abses tubo-ovarium
B. Tes plano bukan baku emas pada abses
tubo-ovarium
C. USG bukan baku emas pada abses tubo-
ovarium
D. CT kontras bukan baku emas pada abses
tubo-ovarium
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 27 tahun
Nyeri perut kanan bawah
Suhu 38,1oC
PF: massa pelvis berfluktuasi dengan nyeri tekan
adneksa
USG: massa multilokular dengan internal echo
adneksa kanan

DIAGNOSIS >> ABSES TUBO-OVARIUM


Maka baku emas yang paling tepat pada kasus ini
adalah

E. Laparoskopi
KEYWORDS

Wanita, 29 tahun, G2P1A0, UK 28 minggu


Riwayat gula darah tinggi UK 26 minggu riwayat
diabetes gestasional
GDP: 91 mg/dL, TTGO 1 jam 180 mg/dL, TTGO 2
jam 154 mg/dL

DIAGNOSIS >> DIABETES GESTASIONAL

JAWABAN

E. Tidak perlu terapi


PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Definisi: intoleransi glukosa yang dikenali
pertama kali saat kehamilan. Biasanya muncul
pada UG >24 minggu

Manifestasi klinis:
Polifagi
Poliuria
Polidipsi
Peningkatan berat badan
Janin large for gestational age
PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Komplikasi
Jangka pendek
Janin large for gestational age (LGA) dan Makrosomia
Preeklampsia
Polihidramnion
Janin lahir mati pada pasien dengan regulasi glukosa
buruk, riwayat lahir mati sebelumnya

Jangka panjang
Diabetes tipe II pasca kehamilan
Obesitas anak
PENJELASAN

Screening Diabetes Gestasional


Dilakukan pada usia gestasi 24-28 minggu

Menggunakan Tes Toleransi Glukosa Oral 75 mg

Diagnosis diabetes gestasional ditegakkan apabila:


GDP >92 mg/dL
GD1PP (TTGO 1 jam) >180 mg/dL
GD2PP (TTGO 2 jam) >153 mg/dL
Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu.
PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Target terapi:
GDP <95 mg/dL
GD2PP <120 mg/dL

Tata laksana
Pengaturan diet dan gaya hidup terapi awal
Insulin!! Terapi utama DM gestasional, langsung berikan
bila GDP 130 mg/dL
Jika tidak tersedia insulin, obat oral lini pertama adalah
golongan sulfonilurea
Persalinan pada kehamilan aterm / tanda gawat janin
Skrining kembali 6-12 minggu pasca persalinan
TATALAKSANA
PENJELASAN

Persalinan Ibu DM Gestasional

Risiko Rendah IUFD Risiko Tinggi IUFD


Regulasi glukosa baik Regulasi glukosa buruk
Tidak ada vaskulopati Ada komplikasi
Pertumbuhan janin Vaskulopati
normal Pertumbuhan janin
Tidak pernah stillbirth abnormal (makrosomia)
Pemantauan BPP baik Pernah stillbirth
Polihidramnion
PENJELASAN

Persalinan Ibu DM Gestasional

Risiko Rendah IUFD Risiko Tinggi IUFD


Ekspektatif spontan Terminasi pada usia
sampai 40 minggu kehamilan 38 minggu
Cara persalinan Cara persalinan
bergantung indikasi bergantung indikasi
obstetrik obstetrik
PENJELASAN

Diabetes Gestasional
Evaluasi
OGTT pada usia 6 minggu post partum
Bila normal evaluasi setelah 3 tahun

Tingkat rekurensi 60%


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Insulin tidak perlu farmakoterapi, coba


lakukan pengaturan gizi
B. Glimepirid tidak perlu farmakoterapi, coba
lakukan pengaturan gizi
C. Pengaturan diet tidak perlu farmakoterapi,
coba lakukan pengaturan gizi
D. Metformin tidak perlu farmakoterapi, coba
lakukan pengaturan gizi
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 29 tahun, G2P1A0, UK 28 minggu
Riwayat gula darah tinggi UK 26 minggu riwayat
diabetes gestasional
GDP: 91 mg/dL, TTGO 1 jam 180 mg/dL, TTGO 2
jam 154 mg/dL

DIAGNOSIS >> DIABETES GESTASIONAL

Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini


adalah

E. Tidak perlu terapi


KEYWORDS

Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 21 minggu


2 hari janin tidak bergerak
TFU 28 cm TFU > UK
Tidak ditemukan DJJ
USG: edema generalisata dengan efusi pleura dan
perikardium

DIAGNOSIS >> IUFD

JAWABAN

C. Hidrops fetalis
PENJELASAN

Hidrops Fetalis
Definisi: akumulasi cairan pada 2 atau lebih
kompartemen janin (misalnya asites, efusi
pleura, efusi pericardium, edema kulit)

Etiologi:
Imun sistem imun ibu menyerang sel darah
merah janin (mis. inkompatibilitas rhesus/ABO)
Non-imun
Gangguan jantung
Infeksi
PENJELASAN

Hidrops Fetalis
Manifestasi Klinis
Maternal
Polihidramnion
Penurunan gerak janin
Bayi (post-partum)
Pucat
Edema anasarka
Pembesaran hepar dan limpa
Dyspnea
PENJELASAN

Hidrops Fetalis
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Coomb s test untuk diagnosis hidrops fetalis akibat
imun
Kleihauer-Betke test menilai perdarahan fetal-maternal
Screening infeksi TORCH, sifilis, Parvovirus B19
Pencitraan
USG diagnosis pasti
akumulasi cairan serosa pada minimal 2 kompartemen
Penebalan plasenta
Echocardiografi menilai anomali janin
TATALAKSANA

Insufisiensi Serviks
Ventilasi mekanik bayi
Jaga keseimbangan cairan
Restriksi sodium untuk mengurangi edema
Rehidrasi adekuat untuk menghindari syok
hipovolemia
Transfusi darah pada hidrops tipe imun
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Polihidramnion merupakan manifestasi


klinis dari kasus ini
B. Plasenta previa tidak ada gambaran
ostium uteri yang tertutup
D. Plasenta akreta tidak ada gambaran
plasenta yang menembus jaringan endometrium
E. Insufisiensi uteroplasenta tidak ada bukti
gangguan plasentasi maupun tali pusat pada
kasus ini
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 25 tahun, G1P0A0, UK 21 minggu
2 hari janin tidak bergerak
TFU 28 cm TFU > UK
Tidak ditemukan DJJ
USG: edema generalisata dengan efusi pleura dan
perikardium

DIAGNOSIS >> IUFD

Maka penyebab IUFD yang paling tepat pada kasus ini


adalah

C. Hidrops fetalis
KEYWORDS

Wanita, 26 tahun, post partum 1 jam lalu


BB 4300 g makrosomia
Perdarahan tidak berhenti
PF: robekan jalan lahir mencapai otot perineum

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Ruptur perineum Grade II


PENJELASAN

Perdarahan Post-Partum

Trauma Tissue Tonus Thrombin

Robekan
Jalan Lahir Retensio
Plasenta Hemofilia
Ruptur Uteri
Atonia
Sisa Uteri DIC
Inversio Plasenta
Uteri
PENJELASAN

Derajat Robekan Perineum

Disadur dari: Buku saku pelayanan kesehatan ibu


PENJELASAN

Grading Ruptur Perineum III-IV


PENJELASAN

Rectal buttonhole tear


Ruptur perineum khusus dimana:
Terjadi robekan pada mukosa rektum
Tidak melibatkan kompleks sfingter ani (interna
maupun eksterna)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Ruptur perineum Grade I pada Grade I


robekan hanya pada mukosa vagina
C. Ruptur perineum Grade IIIA pada Grade
IIIA robekan mencapai sfingter ani eksterna
<50%
D. Ruptur perineum Grade IIIB pada Grade
IIIA robekan mencapai sfingter ani eksterna
>50%
E. Ruptur perineum Grade IIIC pada Grade
IIIC robekan mencapai sfingter ani interna
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 26 tahun, post partum 1 jam lalu
BB 4300 g makrosomia
Perdarahan tidak berhenti
PF: robekan jalan lahir mencapai otot perineum

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Ruptur perineum Grade II


KEYWORDS

Wanita, 29 tahun
Sulit menyusui anaknya
Nyeri payudara (-)
PF: kedua papilla mammae masuk ke dalam
Tidak keluar dengan penekanan

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Inverted nipple grade III


PENJELASAN

Inverted Nipple
Bentuk putting datar/terlalu pendek
kesulitan dalam menyusui bayi
Manifestasi klinis
Ibu kesulitan menyusui bayi
Puting susu tertarik ke dalam
Puting datar/tenggelam
Pemeriksaan Penunjang tidak diperlukan
PENJELASAN

Grading Inverted Nipple


Grade I
Papila tampak datar atau masuk ke dalam
Papila dapat dikeluarkan dengan mudah dengan
tekanan jari pada atau sekitar areola dan
bertahan dalam waktu lama
Terkadang dapat keluar sendiri tanpa manipulasi
Saluran ASI tidak bermasalah, dan dapat menyusui
dengan biasa
PENJELASAN

Grading Inverted Nipple


Grade II
Dapat dikeluarkan dengan menekan areola,
namun kembali masuk saat tekanan dilepas
Terdapat kesulitan menyusui
Terdapat fibrosis derajat sedang
Saluran ASI dapat mengalam retraksi namun
pembedahan tidak diperlukan
Pada pemeriksaan histologi ditemukan stromata
yang kaya kolagen dan otot polos
PENJELASAN

Grading Inverted Nipple


Grade III
Papila sulit untuk dikeluarkan pada
pemeriksaan fisik dan membutuhkan
pembedahan untuk dikeluarkan
Saluran ASI terkonstriksi dan tidak
memungkinkan untuk menyusi
Dapat terjadi infeksi, ruam, atau masalah
kebersihan
Secara histologis ditemukan atrofi unit lobuler
duktus terminal dan fibrosis yang parah
PENJELASAN
TATALAKSANA

Inverted Nipple
Tata laksana
Inisiasi menyusui dini
Penarikan puting manual dengan lembut
Spuit ukuran 10-20 cc, lakukan penarikan hingga
puting keluar
Gunakan breast sheel

Bila gagal atau Grade III lakukan pompa ASI


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Cracked nipple tidak terdapat luka pada


kasus ini
B. Mastitis tidak terdapat demam maternal
maupun tanda inflamasi pada mammae
C. Inverted nipple grade I pada inverted
nipple grade I puting masih dapat keluar untuk
beberapa saat
D. Inverted nipple grade II pada inverted
nipple grade II puting masih dapat keluar namun
langsung masuk kembali
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 29 tahun
Sulit menyusui anaknya
Nyeri payudara (-)
PF: kedua papilla mammae masuk ke dalam
Tidak keluar dengan penekanan

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

E. Inverted nipple grade III


KEYWORDS

Wanita, 33 tahun, G3P2A0, UK 27 minggu


Nyeri kepala
Nyeri ulu hati
Riwayat penyakit kronik sebelumnya disangkal
TD 150/90 mmHg
PF: nyeri tekan epigastrium
Urinalisis: proteinuria +2 dipstick

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Preeklampsia dengan
gejala berat
PENJELASAN

Hipertensi pada Kehamilan


Peningkatan tekanan darah hingga sekurang-
kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik
pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada
wanita yang sebelumnya normotensi

Jenis
Hipertensi kronik
Superimposed preeclampsia
Preeklampsia
Preeklampsia berat
Eklampsia
Sindroma HELLP
Superimposed HT
HT kronis Preeklampsia PEB
PE Gestasional

Hipertensi
TD S 140 atau TD S 140 atau TD S 160 atau D
sebelum
Hipertensi Kronik D 90 setelah D 90 setelah 110 setelah UK 20
kehamilan (UK
UK 20 minggu UK 20 minggu minggu
<20 minggu)

Atau Dan Tanpa Dan Dan

TD tinggi sebelum
UK 20 minggu Onset baru Proteinuria 300 Proteinuria 300
(tidak dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau mg/24 jam atau
Proteinuria
penyakit mg/24 jam pada 1+ pada urin 1+ pada urin
trofoblastik kehamilan tampung 24 jam tampung 24 jam
gestasionsal)

Dan - Dan Atau Atau


Trombosit <100.000
Trombosit sel/mm3, kreatinin
<100.000 >1,1 mg/dL,
TD persisten TD kembali
sel/mm3, AST/ALT 2x
sampai >12 normal dalam
- kreatinin >1,1 normal, nyeri
minggu 12 minggu
mg/dL, AST/ALT epigastric, nyeri
postpartum postpartum
2x normal, kepala, gangguan
nyeri epigastrik visus,
oligohidramnion
PENJELASAN

Hipertensi pada Kehamilan


Eklampsia adalah Preeklampsia disertai dengan
kejang tonik klonik / penurunan kesadaran

HELLP Syndrome adalah diagnosis laboratorium


dimana terdapat seluruh atau beberapa dari:
Hemolysis: LDH 600 mg/dL ATAU Bilir bin o al >1,2
mg/dL
Elevated Liver enzyme: AST >70 U/l atau ALT >70 U/I
Low Platelet: Trombosit <150.000 sel/mm3
PENJELASAN

Istilah Lama
Preeklampsia Ringan
Sebelumnya, preeklampsia yang tidak memenuhi kriteria berat
dimasukkan dalam kategori preeklampsia ringan, namun
pen aki ini idak pernah ber ifa ringan ehingga i ilah ini
tidak digunakan lagi.
Impending Eklampsia
Dahulu digunakan untuk PEB dengan gejala penglihatan
kabur, nyeri kepala, edema pulmo, dll. Namun sudah tidak
digunakan lagi karena bukan merupakan predictor yang baik
untuk eclampsia. Saat ini, semua digolongkan menjadi PEB.

Baik WHO maupun POGI dalam PNPK Preeklampsia


2016 sudah meninggalkan kedua istilah tersebut.
PENJELASAN

Preeklampsia
Patofisiologi gagalnya invasi trofoblas
yang menyebabkan gangguan arteriol
spiralis maternal

Faktor risiko:
BMI >30 kg/m2
Usia maternal >35 tahun
Multigravida
Hipertensi sebelumnya
PCOS
PENJELASAN

Pre-eklampsia
Manifestasi klinis
Hipertensi TD i olik 140 mmHg ATAU TD
dia olik 90 mmHg (2 kali peng k ran, ebel mn a
normotensi)
Edema tungkai
Oligohidramnion
Kencing berbusa salah satu indikator proteinuria
Gangguan janin
Gerakan janin berkurang
Hambatan pertumbuhan janin
Gejala berat lihat slide berikutnya
PENJELASAN

Preeklampsia
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis pemeriksaan awal, mencari bukti
proteinuria
Urin 24 jam gold standard, diagno ik bila 0,3 g/24 jam
Dipstick minimal +1
USG menilai pertumbuhan janin serta jumlah
cairan amnion
Darah lengkap dapat menunjukkan
trombositopenia, bila <100.000/mm3 merupakan
tanda PEB
Tes fungsi hati peningkatan 2x lipat angka normal
merupakan tanda PEB
PENJELASAN

Preeklampsia
Gejala Berat Deskripsi

Biasanya frontal, warning sign


Nyeri kepala
eklampsia

Biasanya dia epigastrium / RUQ,


Nyeri perut merupakan gejala HELLP sindom
juga

Photopsia (kilatan cahaya),


Gangguan visus scotomata (hilangnya lapang
pandang), kebutaan
TATALAKSANA

Preeklampsia
Magnesium Sulfat antikonvulsan, diberikan
jika ada gejala berat
Antihipertensi lihat slide obat anti-
hipertensi pada kehamilan
TATALAKSANA

Eklampsia
Teknik pemberian MgSO4
Intravena
Dosis awal 4-6 g loading MgSO4 dalam 100 cc
kristaloid selama 15-20 menit
Dosis rumatan 1-2 g/jam dalam 100 cc kristaloid
Diberikan hingga 24 jam post-partum

Intramuskular
Dosis awal 4 g MgSO4 20% intravena dengan
kecepatan 1 g/menit DAN 5 g MgSO4 50% IM di kuadran
superolateral gluteus kiri dan kanan (total 10 g)
Dosis rumatan 5 g MgSO4 50% IM di kuadran
superolateral gluteus bergiliran setiap 4 jam
Diberikan hingga 24 jam post-partum
Disadur dari: Wi ia Ob e ic 25th Ed.
TATALAKSANA

Pre-eklampsia
Persalinan terapi definitif
UK <32 minggu
Gejala terkontrol tunda persalinan, pematangan paru
sebelum UK 34 minggu
Gejala memburuk SC
UK 32-36 minggu
Gejala terkontrol observasi, pematangan paru sebelum
UK 34 minggu
Gejala memburuk SC
UK >36 minggu
Gejala terkontrol per vaginam
Gejala memburuk, sudah inpartu boleh per vaginam
Gejala memburuk, belum inpartu SC
Obat Anti-hipertensi pada Kehamilan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hipertensi kronik
B. Superimposed PEB
C. Preeklampsia
E. Eklampsia
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 33 tahun, G3P2A0, UK 27 minggu
Nyeri kepala
Nyeri ulu hati
Riwayat penyakit kronik sebelumnya disangkal
TD 150/90 mmHg
PF: nyeri tekan epigastrium
Urinalisis: proteinuria +2 dipstick

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. Preeklampsia dengan
gejala berat
KEYWORDS

Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 12 minggu


Nyeri perut (+)
Perdarahan jalan lahir
Keluar daging dari jalan lahir
PF: TFU tidak teraba, portio tertutup, perdarahan
aktif (-)

DIAGNOSIS >> ABORTUS KOMPLIT

JAWABAN

D. Tirah baring
PENJELASAN

Abortus
Ancaman keluar atau keluarnya hasil konsepsi
pada UG <22 minggu (WHO) atau berat
badan kurang dari 500 gram

Manifestasi Klinis:
Perdarahan per vaginam
Perut nyeri dan kaku
Keluarnya sebagian / seluruh hasil konsepsi
Serviks dapat tertutup atau terbuka
TFU dapat < UG
Hasil
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut TFU Serviks
konsepsi

Abortus = usia
Sedikit Sedang Tertutup Tidak keluar
Iminens gestasi

Abortus Sedang- = usia


Sedang-berat Terbuka Tidak keluar
Insipiens banyak gestasi

Abortus Sedang- = usia Keluar


Sedang-berat Terbuka
inkomplit banyak gestasi sebagian

Abortus < usia Keluar


Sedikit Tanpa/sedikit Tertutup
komplit gestasi seluruhnya

Janin mati
Missed < usia
Tidak ada Tidak ada Tertutup namun tidak
abortion gestasi
keluar

Abortus
habitualis
Abortus 3 kali berturut-turut
DIAGNOSIS TERAPI

- Pertahankan kehamilan
Abortus iminens - Batasi aktivitas
- Kontrol rutin

UG < 16 minggu: evakuasi hasil konsepsi


Abortus insipien Bila tidak bisa segera: ergometrin 0,2 mg IM
evakuasi
dan
Abortus inkomplit UG > 16 minggu: tunggu pengeluaran konsepsi spontan, bila perlu
infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaCL 0.9%

- Tidak perlu evakuasi observasi kondisi ibu


Abortus komplit
- Apabila anemia : Tab. sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu

UG < 12 minggu: evakuasi hasil konsepsi


UG 12 - <16 minggu: pastikan serviks terbuka (atau pematangan
Missed abortion serviks) dilatasi dan kuretase
UG 16-22 minggu: pematangan serviks (oksitosin 20 Unit dalam 500
mL NaCl 90%) sampai dengan ekspulsi hasil konsepsi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dilatasi dan kuretase dilakukan pada


abortus insipiens dan inkomplit
B. Histerektomi dilakukan pada plasenta
increta
C. Eksisi dilakukan pada tumor
E. Manual plasenta dilakukan pada retensio
plasenta
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 27 tahun, G1P0A0, UK 12 minggu
Nyeri perut (+)
Perdarahan jalan lahir
Keluar daging dari jalan lahir
PF: TFU tidak teraba, portio tertutup, perdarahan
aktif (-)

DIAGNOSIS >> ABORTUS KOMPLIT


Maka tata laksana yang paling tepat pada kasus ini
adalah

D. Tirah baring
KEYWORDS

Laki-laki, 26 tahun, G2P1A0, UK 39 minggu


Keluar air deras 9 jam yang lalu pikirkan pecah
ketuban
Rasa mulas (-)
PF: serviks anterior, belum ada pembukaan
belum inpartu

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

D. prelabor rupture of
membranes
PENJELASAN

Ketuban Pecah Dini


Nama lain: Prelabor Rupture of Membranes (PROM)
Definisi: pecahnya selaput ketuban pada UK 37
minggu sebelum ada tanda inpartu
Ketuban pecah dini preterm (Preterm prelabor rupture of
membranes, PPROM) pecahnya selaput ketuban saat UK
<37 minggu
Ketuban pecah dini lama (Prolonged prelabor rupture of
membranes) pecahnya selaput ketuban sebelum tanda
inpartu selama lebih dari 24 jam
Ketuban pecah dini preterm lama (Prolonged preterm prelabor
rupture of membranes, PPPROM) pecahnya selaput ketuban
sebelum tanda inpartu, UK <37 minggu, lebih dari 24 jam
PENJELASAN

Ketuban Pecah Dini


Faktor risiko
Riwayat KPD sebelumnya
Infeksi ISK PPROM
Antepartum bleeding PPROM
Merokok PPROM
PENJELASAN

Ketuban Pecah Dini


Manifestasi Klinis
Keluhan keluar air tiba-tiba dari vagina
Warna cairan kekuningan
VT tidak boleh dilakukan
Mempercepat periode laten (waktu dari KPD ke inpartu)
Meningkatkan risiko infeksi intrauterin
Inspekulo
Pooling/pengumpulan cairan pada vagina
PENJELASAN

Ketuban Pecah Dini


Pemeriksaan penunjang
USG Oligohidramnion (Single deepest pocket <2 cm atau AFI
<5cm)
Tes Nitrazine memeriksa pH cairan vagina
pH cairan vagina normal (3,8-4,2) kertas nitrazin tetap berwarna
kekuningan
pH cairan amnion (7,0-7,3) kertas nitrazin berubah menjadi
warna biru
Fern test cairan amnion dibiarkan mengering kemudian
dilihat dibawah mikroskop menghasilkan gambaran arborisasi
(seperti daun pakis)
Indigo Carmine dye injeksi intraabdomen cairan berwarna
biru, jika keluar melalui vagina, maka ada kebocoran amnion.
Sudah tidak digunakan.
PENJELASAN

Ketuban Pecah Dini

Fern test
Gambaran arborisasi/pakis pada cairan amnion yang mengering
TATALAKSANA

Ketuban Pecah Dini


UK 34 minggu
Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila
tidak ada kontraindikasi
UK 24-33 minggu
Bila terdapat korioamnionitits, abruptio plasenta, dan
kematian janin, lakukan persalinan segera
Pematangan paru
Deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam
Betametason 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam
TATALAKSANA

Ketuban Pecah Dini


UK <24 minggu
Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan
janin
Terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan
Jika terjadi korioamnionitis, lakukan tata laksana
korioamnionitis
Antibiotik ampisilin 2 g IV tiap 6 jam ditambah gentamisin 5
mg/kg IV tiap 24 jam
Terminasi kehamilan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. preterm prelabor rupture of membranes


PPROM terjadi pada UK <37 minggu
B. prolonged prelabor rupture of membranes
terjadi jika KPD >24 jam
C. prolonged preterm prelabor ruptur of
membranes terjadi jika KPD >24 jam dan UK
>37 minggu
E. preterm rupture of membranes
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 26 tahun, G2P1A0, UK 39 minggu
Keluar air deras 9 jam yang lalu pikirkan pecah
ketuban
Rasa mulas (-)
PF: serviks anterior, belum ada pembukaan
belum inpartu

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

D. prelabor rupture of
membranes
KEYWORDS

Wanita, 31 tahun, G2P1A0, UK 40 minggu


Nyeri perut memberat
Keluar cairan deras ketuban pecah
His 5 kali setiap 10 menit selama 30-40 detik his
adekuat
DJJ 165 kali/menit, mekonium (+) gawat janin
VT: bukaan 2 cm, tali berdenyut nampak dari jalan lahir

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Tali pusat menumbung


PENJELASAN

Prolaps Tali Pusat


Definisi: tali pusat keluar dari uterus sebelum
janin
Dapat terjadi kompresi chorda risiko hipoksia
janin
Terdapat 2 istilah:
Tali pusat terkemuka tali pusat berada di letak
terendah (lebih rendah dari bagian terendah janin),
ketuban masih utuh
Tali pusat menumbung tali ketuban nampak pada
jalan lahir, ketuban sudah pecah
PENJELASAN

Prolaps Tali Pusat


Faktor risiko:
PENJELASAN

Prolaps Tali Pusat


Manifestasi Klinis
Bradikardia janin
Inspeksi terlihat chorda yang keluar
VT: teraba chorda yang berdenyut
TATALAKSANA

Prolaps Tali Pusat


Tali pusat terkemuka: RUJUK untuk SC dalam
posisi knee chest atau Tredelenburg
Tali pusat menumbung
Chorda berdenyut janin masih hidup
Beri oksigen
Posisi knee chest atau Tredelenburg
RUJUK untuk SC

Posisi knee-chest
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Tali pusat terkemuka pada kasus ketuban


sudah pecah
C. Prolaps tali pusat kurang spesifik
D. Vasa previa tidak tampak pembuluh darah
yang berjalan melalui ostium
E. Plasenta previa tidak ada gambaran plasenta
yang menutupi ostium
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 31 tahun, G2P1A0, UK 40 minggu
Nyeri perut memberat
Keluar cairan deras ketuban pecah
His 5 kali setiap 10 menit selama 30-40 detik his
adekuat
DJJ 165 kali/menit, mekonium (+) gawat janin
VT: bukaan 2 cm, tali berdenyut nampak dari jalan
lahir

Maka diagnosis yang paling tepat pada kasus ini adalah

B. Tali pusat menumbung


KEYWORDS

Wanita, 36 tahun, G2P1A0, UK 30 minggu


Lemas dan sesak napas
TD 70/30 mmHg, HR 122 kali/menit pikirkan syok
RR 47 kali/menit, SaO2 82% respiratory failure
PF: pembengkakan cruris dengan Homan sign (+)

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Emboli paru
PENJELASAN

Thromboemboli paru
Kehamilan merupakan keadaan hiperkoagulasi
DVT sering terjadi dan lepas menjadi embolus
yang tersangkut di paru
Faktor risiko
Sectio caesaria emergensi
Varises
Obesitas
U ia ma ernal 35 ah n
Hipertensi
Merokok
Preeklampsia dan eklampsia
PENJELASAN

Thromboemboli paru
Manifestasi Klinis
Tidak ada gejala yang spesifik untuk diagnosis
Dyspnea namun ini terjadi pada 70% kehamilan
Pada emboli berat dapat terjadi gagal napas
Nyeri dada pleuritik (ditusuk-tusuk)
Hemoptysis
Gambaran DVT pada ekstremitas inferior
Pembengkakan tungkai unilateral
Nyeri tungkai unilateral
Homan sign +
CT scan pada emboli paru
Panah merah menunjukan area lebih gelap mengindikasikan adanya hambatan daripada kontras
untuk dapat sepenuhnya menyuplai arteri pulmonalis dan cabang-cabangnya
PENJELASAN

Thromboemboli paru
Pemeriksaan Penunjang
Analisa gas darah
Alkalosis respiratorik
Hipoksemia
D dimer
Pencitraan diagnosis definitif
Skintigrafi paru (V/Q Scan) terbaik
CT angiografi paru menunjukkan filling defect pada
cabang sistem arteri paru
X-ray paru sering tidak menunjukkan gangguan
TATALAKSANA

Thromboemboli paru
Antikoagulan
Low molecular weight heparin (LMWH)
Enoxaparin 1 mg/kg setiap 12 jam dititrasi hingga 0,6-
1,0 IU/ml
Unfractionated heparin IV bolus 80 unit/kg diikuti
18 unit/kg/jam
Persalinan
Hentikan antikoagulan minimal 24 jam sebelum
persalinan (biasa pada UK 36 minggu
Pasca persalinan gunakan antikoagulan
kembali hingga 6 minggu post partum
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Infark miokard akut IMA biasanya


bermanifestasi sebagai nyeri dada kiri yang
menekan
C. DVT sudah terjadi komplikasi emboli paru
pada kasus
D. Tamponade jantung ditandai dengan suara
jantung yang menjauh
E. Pneumothoraks spontan gambaran garis
pleura, mediastinum terdorong ke sisi
kontralateral pneumotoraks
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 36 tahun, G2P1A0, UK 30 minggu
Lemas dan sesak napas
TD 70/30 mmHg, HR 122 kali/menit pikirkan syok
RR 47 kali/menit, SaO2 82% respiratory failure
PF: pembengkakan cruris dengan Homan sign (+)

Maka diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah

A. Emboli paru
KEYWORDS

Wanita, 30 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu


Perdarahan jalan lahir 45 menit
Plasenta belum lahir
USG: plasenta menembus jaringan myometrium

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

E. Plasenta increta
PENJELASAN

Spektrum Plasenta Akreta


Definisi: penempelan abnormal villi plasenta
pada myometrium akibat kelainan pada
lapisan desidua basalis
Terminologi lainnya
Placenta increta: villi plasenta menginvasi
myometrium
Placenta percreta: villi plasenta menembus
myometrium hingga lapisan serosa uterus, bahkan
dapat mencapai organ dalam sekitarnya (mis.
vesica urinaria)
PENJELASAN

Accrete syndromes
Plasenta akreta villi mencapai (menempel) pada myometrium
Plasenta inkreta villi menginvasi myometrium (belum menembus)
Plasenta percreta villi menembus myometrium
PENJELASAN

Spektrum Plasenta Akreta


Faktor risiko:
Plasenta previa
Riwayat SC atau jaringan parut pada uterus
Kuretase uterus

Manifestasi klinis
Perdarahan ante-partum tidak selalu terjadi
Plasenta tidak dapat dilahirkan retensio
plasenta
Pada ekstraksi manual tidak ditemukan cleavage
plane
Inversio uteri bila penarikan terlalu kuat
PENJELASAN

Spektrum Plasenta Akreta


Pemeriksaan penunjang:
USG Doppler
Dapat menemukan plasenta previa
Hilangnya zona retroplasenta hipoekoik yang biasanya
ada diantara plasenta dan uterus (dapat diisi oleh
pembuluh darah retroplasenta)
Terdapat lakuna intraplasenta

MRI digunakan bila USG tidak konklusif

Biopsi plasenta + myometrium Konfirmasi


diagnosis
PENJELASAN

USG Doppler pada Plasenta Akreta


Panah putih pembuluh darah retroplasenta
Panah hitam lakuna intraplasenta
TATALAKSANA

Spektrum Plasenta Akreta


Tata laksana
Bila sudah ditemukan sebelum kelahiran, lahirkan
secara Sectio Caesarea
Histerektomi pada plasenta inkreta dan
percreta
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Retensio plasenta merupakan manifestasi


yang ada pada plasenta inkreta
B. Sisa plasenta tidak tepat karena plasenta
sama sekali belum dilahirkan
C. Plasenta akreta pada akreta plasenta
hanya mencapai myometrium namun belum
menembus
D. Plasenta percreta pada percreta plasenta
sudah mencapai lapisan serosa
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Wanita, 30 tahun, G2P1A0, UK 38 minggu
Perdarahan jalan lahir 45 menit
Plasenta belum lahir
USG: plasenta menembus jaringan myometrium

Maka diagnosis yang menunjang diagnosis pada kasus


ini adalah

E. Plasenta increta
PENJELASAN

Gambar Kasus
KEYWORDS

Laki-laki, 24 tahun
Luka kemaluan 4 hari
Tidak nyeri
PF: 2 ulkus dasar bersih, batas tegas, dengan
jaringan granulasi
PP: makrofag dengan badan inklusi di dalam

DIAGNOSIS >> DONOVANOSIS

JAWABAN

D. Badan donovan
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi
Treponema Sekunder
Sifilis pallidum Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
(spirocheta
Gram -)
Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)

Tersier Gumma

Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
serovar L1, L2, L3 Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
venereum
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch l f
(chancroid) Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis:
Limfogranuloma Giemsa Gamma- Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau
venereum Favre bodies pada Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
makrofag

Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Granuloma Inguinale
Etiologi: Klebsiella granulomatis
Gram negatif
Non motil

Manifestasi Klinis
Papul / nodul yang berubah menjadi ulkus tidak nyeri yang
dapat menyebar ke lipatan kulit sekitar kissing ulcer
Warna merah daging
Mudah berdarah
Berbau busuk
Membentuk jaringan granulasi
Bubo inguinale (-), namun kulit sekitar dapat membentuk
abses sehingga mirip bubo pseudobubo
PENJELASAN

Granuloma Inguinale
Pemeriksaan penunjang
Mikroskopi Badan Donovan (dapat berbentuk closed
safety pin) pada makrofag dengan pewarnaan Giemsa /
Wright
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Badan Bollinger badan inklusi yang


ditemukan pada unggas
B. Badan Henderson-Patterson ditemukan
pada molluscum contangiosum
C. Badan Howell-Jolly badan inklusi yang
ditemukan pada sickle cell anemia, asplenia
maupun hiposplenia
E. Cincin Cabot ditemukan pada anemia
pernisiosa
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 24 tahun
Luka kemaluan 4 hari
Tidak nyeri
PF: 2 ulkus dasar bersih, batas tegas, dengan
jaringan granulasi
PP: makrofag dengan badan inklusi di dalam

DIAGNOSIS >> DONOVANOSIS


Maka badan inklusi yang tepat pada kasus ini adalah

D. Badan donovan
PENJELASAN

Gambar Kasus
Ulkus Genital akibat IMS
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Primer
Chancre (ulkus durum): lesi tidak nyeri, non-
purulen dengan tepi indurasi

Treponema Sekunder
pallidum Bubo: pembesaran nodus, tidak nyeri, kenyal
Sifilis
(Spirocheta Condyloma lata: plak/papul vegetasi pada
Gram -) daerah intertriginosa dan mukokutan (biasanya di
anus)
Copper penny rash

Tersier Gumma

Kissing ulcer: ulkus bersebrangan akibat


Haemophilus autoinokulasi, nyeri, purulen, mudah berdarah,
Ulkus molle
ducreyi (Kokobasil tepi bergaung
(chancroid)
Gram -) Bubo: pembesaran nodus, nyeri, supuratif,
biasanya unilateral
Penyakit Patogen Manifestasi Klinis

Chlamydia Papul/pustule tidak nyeri, indurasi minimal


Limfogranuloma trachomatis
serovar L1, L2, L3 Bubo: pembesaran kelenjar yang nyeri, jika
venereum
(kokobasil intrasel terjadi di atas dan dibawah ligamen
Gram -) Poupart disebut Groove sign

Ulkus kronik, tidak nyeri, tepi indurasi,


Klebsiella dengan jaringan granulasi berwarna
Granuloma
granulomatis kemerahan
inguinale
(basil intraselular
(Donovanosis) Gram -) Pseudobubo: lesi nodular, bukan
pembesaran kelenjar

Herpes simplex Vesikel berkelompok jika pecah


Herpes virus tipe 2 membentuk ulkus irregular, dengan
simpleks genital (virus DNA double
stranded)
punched-out lesion
PENJELASAN

Sifilis

Ulkus durum
Manifestasi sifilis primer, tidak nyeri, non-purulen
tidak harus muncul di kemaluan
PENJELASAN

Sifilis

Copper penny rash


Salah satu manifestasi sifilis sekunder
PENJELASAN

Sifilis

Condyloma lata
Manifestasi sifilis sekunder, berupa vegetasi yang sangat infeksius
PENJELASAN

Sifilis
Manifestasi Klinis lainnya:
Dory flop ulkus durum pada preputium penis,
saat preputium ditarik maka keseluruhan ulkus
akan berbalik (sifilis primer)
Roseola syphilitica makula eritematosa
simetris pada trunkus dan ekstremitas (sifilis
sekunder)
Bie e c lla e e erupsi papuloskuamosa
berbentuk cincin keputihan pada permukaan kulit
(sifilis sekunder)
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Stadium 1 & 2
Benzathin Penicillin 2,4 juta IU IM SD
Serologi: VDRL/TPHA
Sifilis Alergi Penisilin:
Mikroskopis:
Doksisiklin 2x100 mg PO 30 hari atau
Warthin-Starry Stain
Eritromisin 4x500 mg PO 30 hari

Siprofloksasin 2x500 mg PO 3 hari atau


Mikroskopis:
Ulkus molle Eritromisin base 4x500 mg PO 7 hari atau
Giemsa Sch l f
(chancroid) Azithromisin 1 g PO SD atau
fi h
Seftriakson 250 mg IM SD
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Mikroskopis: Doksisiklin 2x100 mg PO 14 hari atau


Limfogranuloma Giemsa Gamma- Eritromisin base 4x500 mg PO 14 hari
venereum Favre bodies pada atau
makrofag Tetrasiklin 4x500 PO selama 14 hari

Azithromycin 1 g/minggu PO 3
Mikroskopis: minggu atau
Granuloma
Wirght/Giemsa Azithromycin 500 mg/hari PO 3
inguinale
Donovan bodies pada minggu atau
(Donovanosis)
makrofag Doksisiklin 2x100 mg/hari selama 3
minggu
Ulkus Genital akibat IMS
(Penunjang dan Terapi)
Pemeriksaan
Penyakit Terapi
Penunjang Khas

Episode pertama
Asiklovir 5x200 mg/hari PO 7 hari
Kultur
atau
Herpes Asiklovir 3x400 mg/hari PO 7 hari
Mikroskopis:
simpleks genital atau
Tzanck smear sel
Valasiklovir 2x500 mg/hari PO 7 hari
datia berinti banyak
Rekurens: Terapi sama namun 5 hari
PENJELASAN

Sifilis
Pemeriksaan Penunjang
Test non-treponemal digunakan untuk
screening, pemeriksaan semi-kuantitatif, menilai
antibodi IgM dan IgG
Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
Rapid plasma reagin (RPR)

Test treponemal tes konfirmasi, kualitatif,


menilai antigen
Treponema pallidum Hemagglutination Test (TPHA)
T. pallidum Enzyme Immunoassay (TP-EIA)
PENJELASAN

Sifilis
Tes Non-
Tes Treponemal Interpretasi
treponemal

Infeksi baru/riwayat infeksi sifilis


+ + sebelumnya

ulang tes treponemal 2-4 minggu


lagi
+ - Jika positif sifilis laten
Jika negatif flase positive
Tidak menderita sifilis, early
- Tidak diperlukan syphilis yang telah diterapi sebelum
pemeriksaan penunjang
KEYWORDS

Laki-laki, 45 tahun
Benjolan area dubur
Riwayat luka kemaluan yang sembuh sendiri, tidak
nyeri
Riwayat promiskuitas (+)

DIAGNOSIS >> SIFILIS SEKUNDER

JAWABAN

B. Condiloma lata
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Copper penny rash ruam pada


ekstremitas, biasanya terlihat di telapak
C. Condiloma acuminatum gambaran lesi
berjonjot seperti kol pada kemaluan
D. Molluscum bodies merupakan badan yang
ditemukan dalam lesi yang disebabkan oleh
molluscum contangiosum
E. Veruka vulgaris kutil di luar daerah
kemaluan
KESIMPULAN

Jadi, bila menemukan kasus


Laki-laki, 45 tahun
Benjolan area dubur
Riwayat luka kemaluan yang sembuh sendiri, tidak
nyeri
Riwayat promiskuitas (+)

DIAGNOSIS >> SIFILIS SEKUNDER


Maka temuan klinis yang paling tepat pada kasus ini
adalah

B. Condiloma lata
KEYWORDS

Laki-laki, 28 tahun
Bercak kemerahan menebal dan gatal ditangan
kanan
Gatal hilang dengan garukan. Ps merupakan sales
marketing (stressor)
UUK : plak datar hiperpigmentasi dengan skuama
menebal ditangan kanan, ekskoriasi (+)

DIAGNOSIS >> LSK

JAWABAN

B. Salep klobetasol
propionat 0,05%
PENJELASAN
KEYWORDS

Liken Simpleks Kronik (Liken Vidal)/


Neurodermatitis Sirkumskripta

Peradangan kulit kronik, berbatas tegas


(sirkumskripta), gatal, dengan likenifikasi (kulit
tebal + garis kulit tampak jelas)
Sering pada dewasa 30 50 tahun
Berhubungan dengan ansietas dan gangguan
obsesif-kompulsif
PENJELASAN
KEYWORDS

Liken Simpleks Kronik (Liken Vidal)/


Neurodermatitis Sirkumskripta

Lesi terjadi akibat garukan dan gesekan


repetitif.
Predileksi: di tempat yang mudah dijangkau/
digaruk
Bagian belakan leher/kulit kepala
Alat kelamin
Pergelangan tangan dan lengan bawah
Tungkai bawah
PENJELASAN
KEYWORDS

Plak biasanya soiter, berbatas


tegas, seringkali berbentuk
linear atau oval.
Lesi awal: eritema, edema, atau
papul eritemtosa berkonfluensi
Sangat gatal bekas garukan
(+)
Garis kulit tampak sangat jelas,
kulit menebal leathery
induration
Permukaan kulit kering dan
bersisik
PENJELASAN

Pemeriksaan penunjang
tidak diperlukan.
Dilakukan bila diagnosis
meragukan (untuk
menyingkirkan diagnosis
banding)
Gambaran patologi:
Ortokeratosis,
hipergranulosis,
akanatosis dengan rete
ridges memanjang
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
teratur
TATALAKSANA
KEYWORDS

Tujuan: menghambat siklus gatal-garuk


Topikal
1. Emolien dapat diberikan sebagai kombinasi dengan
kortikosteroid topikal melembabkan kulit gatal
2. Kortikosteroid topikal: dapat diberikan kortikosteroid
potensi kuat seperti salep klobetasol propionat 0,05%
(1-2x/hari), betametason dipropionat salep/krim 0,05%
1-3x/hari, mometason furoat salep/krim 0,1% 1x/hari.
(4-6 minggu) + kombinasi tar (efek antiinflamasi)
3. Calcineurin inhibitor topikal seperti salep takrolimus
0,1%, atau krim pimekrolimus 0,1% dua kali sehari
selama 12 minggu.
4. Preparat antipruritus nonsteroid yaitu: mentol,
pramoxine,5 dan doxepin
TATALAKSANA
KEYWORDS

Sistemik
1. Antihistamin sedatif
Hidroksisin 10-50 mg / 4 jam
Difenhidramin 25-50 mg / 4-6 jam (maks 300
mg/hari)
CTM 4mg / 5-6 jam (maksimal 24 mg/hari)
2. Antidepresan TCA pada malam hari
Injeksi kortikosteroid intralesi (Triamcinolone
acetonide) setiap 4 6 minggu
TATALAKSANA
KEYWORDS

POTENSI STEROID
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

Potensi kuat (kelas 1-3) : alopesia areata,


discoid lupus, LSK, psoriasis, dermatitis
numularis
Potensi sedang (kelas 4-5) : dermatitis
numularis, dermatitis seboroik, dermatitis
stasis, dermatitis atopik
Potensi ringan (kelas 6-7) : napkin eczema,
dermatitis area wajah, intertriginosa,
perineal
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Krim triamsinolon acetonid 0,1% potensi


kuat, bukan pilihan utama
C. Salep fluosinolon asetonid 0,025% potensi
sedang
D. Krim hidrokortison 2,5% potensi rendah
E. Losio desonid 0,5% potensi sedang
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 28 tahun
Bercak kemerahan menebal dan gatal ditangan kanan
Gatal hilang dengan garukan. Ps merupakan sales
marketing (stressor)
UUK : plak datar hiperpigmentasi dengan skuama menebal
ditangan kanan, ekskoriasi (+)

DIAGNOSIS >> LSK

Maka, pengobatan yang tepat adalah

B. Salep klobetasol propionat


0,05%
KEYWORDS
Perempuan, 35 tahun
Bercak kemerahan gatal pada punggung sejak 2 minggu
lalu
Bercak hanya 1 lalu bertambah banyak
UUK : a/r punggung lesi makula eritem, difus berbentuk
oval d 2cm, batas tidak tegas, skuama halus diatasnya
(herald patch)
UUK : a/r punggung, lesi papul eritem tersusun sejajar
dengan tulang iga (lines of cleavage)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Ptiriasis rosea
PENJELASAN
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA

Exanthema inflamasi ringan


Definisi: Kelainan kulit akut yang diawali dengan
timbulnya makula/plak soliter berwarna merah muda
dengan skuama halus ( herald patch )
Dalam beberapa hari s/d minggu timbul lesi serupa
dengan ukuran lebih kecil di badan dan
ekstremitas proksimal yang tersusun sesuai
lipatan kulit (christmas tree pattern)
Gejala subjektif: asimptomatik s/d gatal ringan
Etiologi : Berkaitan dengan reaktivasi HHV-7 atau
HHV-6
PENJELASAN
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA
PENJELASAN
KEYWORDS

PITIRIASIS ROSEA
UKK :
1. Lesi primer : makula/plak sewarna kulit / merah
muda / salmon-colored/ hiperpigmentasi,
bentuk bulat atau lonjong, tengah lesi skuama
halus (+) herald patch
Ditemukan di tempat tertutup baju, leher,
ekstremitas atas, jarang di wajah, penis, kulit
berambut
2. Lesi sekunder: makula/ plak lebih kecil dari
lesi primer, dapat disertai papul, vesikel, pustul
tersusun sesuai lipatan kulit (christmas tree
pattern / cemara terbalik) / sejajar tulang iga /
line of cleavage / sesuai Langer lines
PENJELASAN
KEYWORDS
PENJELASAN
KEYWORDS
TATALAKSANA
KEYWORDS

Pada umumnya, ini merupakan penyakit ringan


yang swasirna (self-limiting) dan tidak
membutuhkan terapi khusus
Pengobatan simptomatis
1. Topikal
Bila gatal sangat mengganggu: larutan anti pruritus
seperti calamine lotion atau kortikosteroid topikal
TATALAKSANA
KEYWORDS

2. Sistemik
Apabila gatal sangat mengganggu dapat diberikan
antihistamin seperti cetirizin 1x10 mg per hari.
Kortikosteroid sistemik
Eritromisin oral 4x250 mg/hari selama 14 hari
Asiklovir 3x400 mg/hari per oral selama 7 hari
diindikasikan sebagai terapi pada awal perjalanan
penyakit yang disertai flu-like symptoms atau
keterlibatan kulit yang luas.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Dermatitis numularis lesi bulat berbentuk


koin membasah (oozing)
B. Dermatitis seboroik lesi dengan plak
kekuningan diatasnya
D. Tinea korporis lesi dengan central healing
E. Psoriasis gutata lesi seperti tetesan air,
merah muda dengan skuama
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 35 tahun
Bercak kemerahan gatal pada punggung sejak 2 minggu
lalu
Bercak hanya 1 lalu bertambah banyak
UUK : a/r punggung lesi makula eritem, difus berbentuk
oval d 2cm, batas tidak tegas, skuama halus diatasnya
UUK : a/r punggung, lesi papul eritem tersusun sejajar
dengan tulang iga (lines of cleavage)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Ptiriasis rosea
KEYWORDS

Perempuan, 35 tahun
Bercak putih akibat luka garukan gigitan
nyamuk 2 tahun lalu
Keluhan hipoestesi (-), gatal (-)
UUK : makula hipopigmentasi multipel,
menyebar, fluoresensi negatif, skuama (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Hipopigmentasi pasca
inflamasi
PENJELASAN
KEYWORDS

Hipopigmentasi Pasca Inflmasi

Hipopigmentasi yang terjadi setelah atau


berhubungan dengan dermatosis yang disertai
inflamasi.

Biasanya terjadi pada dermatitis atopik, dermatitis


eksematosa, dan psoriasis. Selain itu dapat juga
terjadi pada parapsoriasis, pitiriasis likenoides
kronik, alopesia musinosa, mikosis fungoides,
lupus eritematosus diskoid, liken planus, liken
striatus, dan dermatitis seboroik.
PENJELASAN
KEYWORDS

Hipopigmentasi Pasca Inflmasi

Munculnya hipopigmentasi atau hiperpigmentasi


bergan ng pada individual chromatic tendency
pola penurunan autosomal dominan.

Orang dengan melanosit yang lemah akan


rentan mengalami hipopigmentasi dan sebaliknya
orang dengan melanosit kuat akan mengalami
hiperpigmentasi
TATALAKSANA
MANAJEMEN
Hipopigmentasi minimal dapat
hilang dalam beberapa minggu,
tetapi bentuk yang berat dapat
sampai beberapa tahun bahkan
permanen
1. Atasi etiologi yang mendasari
2. Steroid topikal potensi medium
2x/hari
3. Pinecrolimus cream 1% + tar
2x/hari
4. Fototerapi dengan UVB
5. Melanocyte grafting parah
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Vitiligo makula depigmentasi diakibatkan


kehilangan fungsi melanosit progresif, sering
terkait dengan penyakit sistemik lainnya (tiroid,
autoimun, stress)
C. Pitiriasis alba riwayat atopi (+), predileksi
di wajah, leher, riwayat paparan sinar matahari,
tidak menggunakan tabir surya
D. Pitiriasis sika ketombe (dermatitis seboroik
awal)
E. Tinea versikolor skuama (+), lampu wood
(+) kuning keemasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 35 tahun
Bercak putih akibat luka garukan gigitan nyamuk
2 tahun lalu
Keluhan hipoestesi (-), gatal (-)
UUK : makula hipopigmentasi multipel,
menyebar, fluoresensi negatif, skuama (-)

Maka, diagnosis yang mungkin adalah


B. Hipopigmentasi pasca
inflamasi
KEYWORDS

Perempuan, gravida. Gatal seluruh badan 3


hari lalu
Gatal dirasakan sepanjang hari terutama
malam
Ps didiagnosa scabies dan diberi salep
permetrin

EFEK SAMPING ??
JAWABAN

A. Ruam dan rasa terbakar


ringan pada kulit
PENJELASAN
SKABIES
Sinonim: gudik, budukan, gatal agogo
Etiologi: Sarcoptes scabiei
Gejala klinis 2 dari 4 tanda kardinal:
Pruritus nocturna
Menyerang sekelompok orang
Ditemukan terowongan/ kunikuli
Ditemukan tungau
Pemeriksaan penunjang:
Congkel papul di ujung terowongan taruh di kaca objek
lihat dengan mikroskop
Menyikat kulit tamping di kertas putih lihat dengan kaca
pembesar
Biopsi irisan lihat dengan mikroskop
Biopsi eksisional periksa dengan pewarnaan HE
Burrow ink test melihat kanalikuli
Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8
TATALAKSANA
TATALAKSANA
1. Permetrin 5% (dapat membunuh seluruh stadium tungau)
dioleskan : 8 jam dicuci bersih.
Bila belum sembuh, diulang 1 minggu kemudian.
ES : gatal, ruam, rasa terbakar, kebas dan kesemutan
Kontraindikasi: anak kurang dr 2 bulan
2. Sulfur presipitatum 5-10%
dioleskan 3x24 jam;
tidak efektif untuk stadium telur sehingga harus digunakan >3 hari
(3 malam berturut-turut)
ES : reaksi alergi pada beberapa orang
3. Emulsi benzil benzoas 10-20%:
efektif untuk semua stadium,
diberikan malam hari selama 3 hari selama 24 jam penuh
sulit ditemukan
ES : gatal, ruam, terasa terbakar

Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


TATALAKSANA
TATALAKSANA
4. Gameksan (Lindane) 1%:
efektif untuk semua stadium,
Kontraindikasi: anak <6 tahun dan wanita hamil,
efek neurotoksik dan teratogenik.
Oles selama 8 jam. Cukup sekali pemakaian, dapat
diulang 1 pekan setelahnya jika belum sembuh
ES : rasa kebas, terbakar pada kulit
5. Krim krotamiton 10% dioleskan selama 8 jam pada
hari ke-1,2,3, dan 8.
- ES : gatal, rasa terbakar atau tersengat

Sumber : PERDOSKI 2017, FITZPATRICK Ed 8


PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Mual dan muntah


C. Kematian janin
D. Kejang
E. Hipopigmentasi

Pilihan lain bukan merupakan efek samping


pengobatan scabies
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, gravida. Gatal seluruh badan 3 hari
lalu
Gatal dirasakan sepanjang hari terutama malam
Ps didiagnosa scabies dan diberi salep
permetrin

Maka, efek samping obat tersebut adalah

A. Ruam dan rasa terbakar


ringan pada kulit
KEYWORDS

Laki-laki, 25 tahun
Gatal pada pipi sejak 5 hari, memberat saat
berkeringat
Pasien sering meminjam sapu tangan teman yang
memiliki keluhan serupa
UUK : lesi patch eritema dengan tepi lebih aktif,
dan papul multipel bentuk polisiklik

DIAGNOSIS >> TINEA FASIALIS


JAWABAN

B. Krim ketokonazol 2%
2x/hari
PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA FASIALIS

Infeksi dermatofita pada kulit wajah, tidak termasuk area jambang,


janggut, dan kumis (tinea barbe)
Etiologi:
Tricophyton rubrum dan T. mentagrophytes : antropofilik (paling
sering)
Microsporum canis: kucing dan anjing
T. verrucosum: dari hewan ternak
Manifestasi klinis
Paling sering: plak kemerahan berbentuk bulat/oval,
berskuama, dengan tepi lebih aktif/central healing
Lebih jarang: bentuk yang kronis (inflamasi <<) dan kerion ( =
abses fungi)
PENJELASAN
KEYWORDS

TINEA BARBAE
Infeksi dermatofita meliputi area jambang, janggut, dan kumis
Etiologi:
1. Zoophilic strains
Paling sering : T. interdigitale (T. mentagrophytes var.
mentagrophytes), T. verrucosum
Jarang : M. canis.
2. Anthropophilic organisms : T. schoenleinii, T. violaceum T. rubrum
(former T. megninii)
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA TINEA SECARA


UMUM

TOPIKAL
Pilihan : krim terbinafin 1% 1x/hari selama 1-2
pekan
Alternatif : krim mikonazol, ketokonazol,
klotrimazol 2% diberikan hingga lesi hilang dan
dilanjutkan 1-2 minggu kemudian

*tinea capitis, tinea barbae, tinea unguium : pilihan


oral utama
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA TINEA SECARA


UMUM
SISTEMIK (bila lesi kronik dan luas)
Jenis Obat Dosis
Griseofulvin 10-25 mg/kgBB/hari
0,5 1 g (dewasa)
0,25-0,5g (anak-anak) dibagi 2 dosis
Terbinafin oral 3 6 mg/kg/day
1 x 250 mg (dewasa)
Itrakonazol 5 mg/kg/day
100 mg/ hari
Flukonazole 150 -300 mg / minggu (dewasa)

Ketokonazole 200 mg / hari (dewasa)


PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Griseofulvin 1000mg/hari dibagi 2 dosis


oral, ditanyakan topikal
C. Itrakonazol 200 mg /hari oral, seharusnya
100mg/hari
D. Ketokonazol 100 mg/hari oral, seharusnya
200mg/hari
E. Krim terbinafine 1% 2x/hari salah,
seharusnya 1x/hari
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 25 tahun
Gatal pada pipi sejak 5 hari, memberat saat berkeringat
Pasien sering meminjam sapu tangan teman yang memiliki
keluhan serupa
UUK : lesi patch eritema dengan tepi lebih aktif, dan
papul multipel bentuk polisiklik

DIAGNOSIS >> TINEA FASIALIS

Maka, tatalaksana topikal yang sesuai adalah

B. Krim ketokonazol 2%
2x/hari
KEYWORDS

Laki-laki, 24 tahun
Rambut berketombe dan gatal sejak 3 hari lalu
UUK : makula eritem dengan skuama
keemasan berminyak
UUK : a/r dahi, hidung dan pipi terdapat papul
eritem dengan skuama kekuningan. KOH (-)

DIAGNOSIS >> DERMATITIS SEBOROIK


JAWABAN

D. Sampo selenium sulfida


1,8% dan steroid topikal
PENJELASAN

DERMATITIS SEBOROIK
Kelainan k li dengan fak or kon i i di area
eboroik / kelenjar eba ea
Kelainan konstitusi:
Pertumbuhan berlebihan Pityrosporum
ovale, bisa juga karena Malessezia atau P.
acne yang mempunyai lipase (TG free
fatty acid )
Ak i a i gland la eba ea
Manifestasi klinis
Eritema dan skuama berminyak, agak
kekuningan, batasnya agak kurang tegas.
Yang ringan: pada kulit kepala = pitiriasis sika.
Yang berat: skuama tebal, berminyak, dan luas:
seluruh kulit kepala, dahi, glabella, telinga,
leher, berbau cradle crap
Pada area pipi, hidung, dahi: papul multipel (+).
TATALAKSANA

TOPIKAL
Bayi :
Asam salisilat 3% 1x/hari
Krim hidrokortison 1% selama beberapa hari
Dewasa :
Shampo selenium sulfida 1,8% atau shampo
ketokonazole 2% atau Zink pitirion (shampo
antiketombe) atau Liquor carbonis detergent (ter)
2-5% atau asam salisilat 2-3% 2-3x seminggu
selama 5-15 menit
Di badan : desonid krim 0,05% atau fluosinolon
asetonid krim 0,025% selama maks.2 minggu atau
betametason valerat krim 0,1% bila inflamasi berat
Jika dicurigai infeksi jamur /P.ovale: ketokonazol
krim 2%
TATALAKSANA

SISTEMIK (severe/refrakter)
Antihistamin sedatif : CTM 3x4mg atau
cetirizine 1x10mg maks 2 minggu
Antihistamin nonsedatif : loratadine 1x10mg
maks 2 minggu
Kortikosteroid: Prednisone 20 30 mg/hari
pada kasus berat.
Isotretinoin 0,1 0,3 mg/kg/hari pada kasus
rekalsitran.
Fototerapi UVB.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sampo tar 10% dan steroid topikal sampo


tar 2-5%
B. Sampo ketokonazol 1,8% dan steroid topikal
sampo ketokonazol 2%
C. Sampo asam salisilat 5% dan steroid topikal
krim sampo asam salilat 3% untuk bayi
E. Sampo ketokonazol 2,5% dan steroid topikal
sampo ketokonazol 2%
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 24 tahun
Rambut berketombe dan gatal sejak 3 hari lalu
UUK : makula eritem dengan skuama keemasan
berminyak
UUK : a/r dahi, hidung dan pipi terdapat papul eritem
dengan skuama kekuningan. KOH (-)

DIAGNOSIS >> DERMATITIS SEBOROIK

Maka, terapi yang tepat adalah

D. Sampo selenium sulfida


1,8% dan steroid topikal
KEYWORDS

Perempuan, 55 tahun
Benjolan seperti kembang kol di pipi mudah
berdarah sejak 4 bulan
Pekerjaan pengantar makanan
UUK : plak verukosa kemerahan uk 3x4cm, soliter,
tepi tidak teratur, batas tegas.
PA : keratinisasi dan mutiara tanduk

DIAGNOSIS >> SCC


JAWABAN

C. Radioterapi harus dipikirkan


sebagai terapi utama pada kasus
ini
PENJELASAN
KEYWORDS

Karsinoma Sel Skuamosa

Kanker kulit non-melanoma berasal dari keratosit


epidermis suprabasal
Lesi prekursor : keratosis aktinik, ulkus Bowen
UKK Khas : ulserasi scaly berwarna putih
kecoklatan, dengan batas tidak tegas, elevasi dan
rapuh
PA : pearl horn (mutiara tanduk) appearance,
keratinisasi, intercecullar bridging
PENJELASAN
KEYWORDS

Karsinoma Sel Skuamosa

PA : pearl horn (mutiara


tanduk) appearance,
keratinisasi, intercecullar
bridging
PENJELASAN
PENJELASAN
PENJELASAN
TATALAKSANA
KEYWORDS

Manajemen Utama

Surgical excision terapi utama


Cryotherapy
Electrosurgery (ie, electrodesiccation and
curettage)
Topical treatment (5-fluorouracil or imiquimod)
Radiation therapy pada kandidat yang tidak
terindikasikan bedah
Photodynamic therapy
PENJELASAN
TATALAKSANA
KEYWORDS

Manajemen Utama
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Penyakit ini tergolong tumor ganas dan sering


metastasis
B. Faktor risiko terpenting dari penyakit ini
adalah paparan sinar matahari
D. Terapi eksisi dapat dipertimbangkan untuk
pasien high-risk
E. Penyakit Bowen dan ulkus marjolin
merupakan bentuk kondisi penyakit ini

Pilihan lain sudah sesuai dengan SCC


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 55 tahun
Benjolan seperti kembang kol di pipi mudah berdarah sejak 4
bulan
Pekerjaan pengantar makanan
UUK : plak verukosa kemerahan uk 3x4cm, soliter, tepi tidak
teratur, batas tegas.
PA : keratinisasi dan mutiara tanduk

DIAGNOSIS >> SCC

Maka, penyataan yang tidak benar adalah

C. Radioterapi harus dipikirkan


sebagai terapi utama pada kasus
ini
KEYWORDS

Perempuan, 18 tahun
Kulit kering dan bersisik sejak masa kecil
PF : kulit bersisik dibagian punggung dan sisi
ekstensor dari ekstrimitas. Folikel rambut
tertutup sumbatan keratin
Fisura pada telapak tangan dan kaki. Ibu riwayat
alergi obat

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

B. Ichthyosis vulgaris
PENJELASAN
KEYWORDS

ICHTHYOSIS VULGARIS

Dari Bahasa Yunani, ichthys, artinya ikan kelainan


kornifikasi
Ada 2 tipe, herediter dan didapat.
Hereditary ichthyosis vulgaris:
Autosom dominan.
Paling sering dibandingkan jenis iktiosis lain.
Lesi kulit umumnya tidak muncul sejak lahir, baru
tampak usia pertama kehidupan, puncaknya
usia 5 tahun. Umumnya remisi spontan semenjak
pubertas.
Predileksi tubuh sisi ekstensor, simetris.
Sering berkaitan dengan penyakit atopi (dermatitis,
asma, dll)
PENJELASAN
KEYWORDS

ICHTHYOSIS VULGARIS

Acquired ichthyosis vulgaris:


Sering berkaitan dengan penyakit sistemik
lain, terutama keganasan. Seringnya
berkaitan dengan limfoma Hodgkin, limfoma
non-Hodgkin, myeloma, sarkoma kaposi,
leiomiosarkoma, dan karsinoma paru,
mammae, ovarium, dan serviks.
Bisa juga efek dari obat berupa asam
nikotinat, triparanol, butyrophenones,
simetidin, dan clofazimine.
PENJELASAN
KEYWORDS

ICHTHYOSIS VULGARIS
PENJELASAN
KEYWORDS

ICHTHYOSIS

1. Iktiosis vulgaris
Tidak dijumpai saat lahir, biasanya timbul
dalam tahun pertama kehidupan.
Skuama putih keabuan yang luas terutama
pada ekstensor ektremitas dan badan.
Skuama melekat di tengah, dengan cracking
(fisura superfisial pada stratum korneum) pada
tepinya.
Sering disertai keratosis folikularis, ditemukan
terutama pada anak-anak dan remaja dan
aksentuasi palmoplantar.
PENJELASAN
KEYWORDS

ICHTHYOSIS

2. Iktiosis resesif terkait X (X-linked XRI)


XRI merupakan iktiosis ke-2 terbanyak.
Saat lahir skuama halus tidak terlihat nyata,
mulai usia 2-6 bulan tampak hiperkeratosis
tebal berwarna coklat gelap sampai kuning
kecoklatan menutupi badan, ekstremitas, leher,
dan preaurikular.
Kelainan mata jarang, kadang ditemukan
opasitas kornea asimtomatik.
PENJELASAN
KEYWORDS

Iktiosis resesif terkait X (X-linked XRI)


PENJELASAN
KEYWORDS

ICHTHYOSIS

3. Epidermolitik hiperkeratosis (Bullous


ichtyosis)
Sejak lahir terdapat erosi dan kulit denuded
yang luas serta eritroderma; dipicu oleh
trauma proses persalinan.
Selanjutnya bula berkurang dan tampak
hiperkeratosis berat
Terdapat kelainan batang rambut dan
kerontokan rambut.
Dapat timbul sepsis dan ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit.
PENJELASAN
KEYWORDS

Epidermolitik hiperkeratosis (Bullous


ichtyosis)
PENJELASAN
KEYWORDS

ICHTHYOSIS

4. Iktiosis lamelar (Autosomal recessive


lamellar ichtyosis)
Sebagian besar bayi saat lahir disertai
eritroderma skuama generalisata.
Skuama berwarna coklat gelap, pola mosaik.,
sering menimbulkan fisura superfisial, terdapat
pada hampir seluruh tubuh.
Sering terdapat ektropion, hipoplasia kartilago
nasal dan aurikular. Ektropion madarosis,
konjungtivitis, dan keratitis
Terdapat alopesia sikatrisial, distrofi kuku berupa
penebalan lempeng dan rigi kuku.
PENJELASAN
KEYWORDS

Iktiosis lamelar (Autosomal


recessive lamellar ichtyosis)

Ektropion
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA ICHTHYOSIS

Non Medikamentosa
1. Mandi (melembabkan kulit dan abrasi mekanis pada
stratum korneum yang menebal)
2. Nutrisi
3. Konseling pra-marital dan genetik
Medikamentosa
Topikal
Hiperkeratosis luas tebal memerlukan hidrasi, lubrikasi,
dan terapi keratolitik (krim lotion mengandung urea, asam
salisilat, asam alfa hidroksi, atau propilen glikol)
Hati hati aplikasi asam salisilat dan asam lakta t karena
risiko abrobsi sistemik
Tretinoid topikal dan preparat Vit D
TATALAKSANA
KEYWORDS

TATALAKSANA ICHTHYOSIS

Topikal
Antiseptik (sabun antibakterial, klorheksidin, atau
iodin)
Lubrikans dan emolien min 2x/hari
Salep antibiotik jika disertai infeksi bakterial

Sistemik
Retinoid oral sangat efektif untuk mengurangi
hiperkeratosis dan frekuensi infeksi (mulai dengan dosis
sangat rendah karena risiko fragilitas epidermis dan
eksaserbasi bula)
Antibiotik
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Epidermolitik hiperkeratosis sejak lahir


terdapat erosi dan kulit denuded
C. Lamellar ichtyosis skuama generalisata
muncul saat bayi lahir dengan eritroderma
D. X-linked ichtyosis hiperkeratosis tebal
berwarna coklat gelap hingga kuning
E. Xeroderma kelainan fotosensitif genetik,
rentan terkena kanker kulit
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 18 tahun
Kulit kering dan bersisik sejak masa kecil
PF : kulit bersisik dibagian punggung dan sisi
ekstensor dari ekstrimitas. Folikel rambut tertutup
sumbatan keratin
Fisura pada telapak tangan dan kaki. Ibu riwayat
alergi obat

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Ichthyosis vulgaris
KEYWORDS

Laki-laki, 60 tahun
Bercak coklat-kehitaman didahi dan pipi sejak 2
tahun
Pekerjaan sebagai nelayan
PF : a/r dahi dan pipi terdapat lesi makula
hiperpigmentasi uk. 2cm berbatas tegas, bentuk
ireguler

DIAGNOSIS >> LENTIGO SOLARIS


JAWABAN

C. Jumlah nevus atipikal >5


merupakan faktor risiko penyakit
PENJELASAN
KEYWORDS

LENTIGO SOLARIS / SENILIS

Bintik hiperpigmentasi berbatas tegas, dikelilingi kulit


berwarna normal. Akibat hiperplasia keratinosit dan
melanosit jinak.
Dipengaruhi oleh:
Ras
Paparan sinar matahari
Genetik.
Photochemotherapy : psoralen dan UVA light
Histopatologi : peningkatan jumlah epidermal melanosit
Tatalaksana: Krim topikal non invasif seperti tretinoin 0,025-
0,1% dan hidrokuinon
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

Lentigo VS Freckles
Lentigo Freckles

Onset pada usia lanjut Onset pada anak-remaja

Bercak berwarna coklat /


Bercak coklat biasanya pada
lebih gelap dari kulit
wajah dan lengan
sekitarnya

Sering pada ras Kaukasia Sering pada orang kulit putih

Jarang ditemukan terutama


Dapat ditemukan sepanjang
saat musim dingin, hilang
tahun
seiring bertambahnya usia
Freckles, biasa dipengaruhi cuaca
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hiperpigmentasi terjadi akibat hiperplasia


keratinosit
B. Paparan matahari dan ras merupakan faktor
risiko penyakit
D. Kelainan kulit tidak dipengaruhi oleh
perubahan cuaca
E. Pemeriksaan histopatologi dapat ditemukan
peningkatan jumlah melanosit

Pilihan lainnya sesuai dengan lentigo solaris


KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 60 tahun
Bercak coklat-kehitaman didahi dan pipi sejak 2 tahun
Pekerjaan sebagai nelayan
PF : a/r dahi dan pipi terdapat lesi makula
hiperpigmentasi uk. 2cm berbatas tegas, bentuk
ireguler

DIAGNOSIS >> LENTIGO SOLARIS

Maka, penyataan yang tidak tepat adalah

C. Jumlah nevus atipikal >5


merupakan faktor risiko penyakit
KEYWORDS

Perempuan, 30 tahun
Telinga nyeri dan bindeng 5 hari yang lalu
Riwayat diving
PF : MT suram kebiruan

DIAGNOSIS ??

JAWABAN

A. Barotitis media
PENJELASAN
KEYWORDS

Barotrauma
Definisi klinis: barotrauma telinga & sinus =
pressure-induced injury pada telinga dan sinus
akibat udara/gas terjebak pada rongga ketika
terjadi perubahan tekanan
Sering terjadi pada penyelam & petugas aviasi
PENJELASAN
KEYWORDS

Barotrauma

Klasifikasi
Ear barotrauma
Dikategorikan berdasarkan manifestasi pada telinga
tengah.
Sistem klasifikasi Wallace-Teed grade 0 - 5
Sinus barotrauma
Disebutu juga aerosinusitis, barosinusitis
Sistem klasifikasi Weissmen grade I III
PENJELASAN
KEYWORDS

Wallace Teed Weissman Classification

Grade 0: Gejala tanpa tanda Grade I


otologi
Sinus discomfort ringan,
transien
Grade 1: Kemerahan & retraksi
membran timpani (MT) Grade II
Nyeri berat kurang dari atau
Grade 2: Grade 1 + perdarahan maksimal 24 jam
ringan di dalam MT Radiografi: penebalan mukosa

Grade 3: Grade 1 + perdarahan Grade III


makro di dalam MT Nyeri berat> 24 jam
Radiografi: penebalan mukosa
Grade 4: MT gelap + bulging berat/opasifikasi
Dapat disertai
akibat darah di telinga tengah epistaksis/sinusitis menetap
Grade 5: Perforasi MT, darah
keluar ke kanalis auditori
PENJELASAN
KEYWORDS

Barotrauma

Manifetasi Klinis
Anamnesis
Riwayat gejala: otalgia, tinnitus, gangguan
pendengaran, nausea, nyeri kepala, nyeri
wajah/sinus, epistaksis, sudden onset vertigo;
terjadi saat atau setelah perubahan tekanan
udara (menyelam, perubahan ketinggian
pesawat, bomb blast, saat kereta kecepatan
tinggi memasuki terowongan, perubahan
ketinggian di gunung)
PENJELASAN
KEYWORDS

Barotrauma

PF
Kemerahan/kongesti di sekitar umbo atau
seluruh MT
Retraksi MT
Perdarahan di belakang MT
Perforasi MT
Darah di kanalis auditoris
PENJELASAN
KEYWORDS

Barotrauma

Pencitraan
Gold standard: CT scan untuk menilai sinus
barotrauma
Axial & coronal view
Evaluasi penebalan mukosa, hematoma dan
luasnya, serta kelainan anatomi yang menjadi
predisposisi
TATALAKSANA
KEYWORDS

Mengurangi inflamasi & kongesti untuk


mengurangi gejala analgesik & kongestan
Profilaksis: kortikosteroid intranasal & dekongestan
(topikal seperti fenilefrin nasal spray, oxymetazoline
nasal spray; atau oral seperti pseudoefedrin)

Tindakan bedah untuk memperbaiki aliran


udara dan kompartemen yang mengalami
obstruksi
Functional endoscopic sinus surgery
Miringotomi
PENJELASAN
KEYWORDS

Kriteria Rujuk Barotrauma

Ruptur MT yang tidak menyembuh dalam 10


14 hari

Kecurigaan ruptur tingkap oval/bundar (gejala


gangguan keseimbangan atau pendegnaran
yang tidak resolusi dalam 72 jam)

Cairan pada telinga tengah yang memerlukan


miringotomi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Otitis media akut infeksi telinga tengah


dengan riwayat ISPA.
C. Otitis media efusi pengumpulan cairan
ditelinga tengah, air fluid level / bubble (+)
D. Otosklerosis gangguan tulang
pendengaran, terjadi penurunan pendengaran
dng riwayat keluarga dengan keluhan sepura
E. Decompression sickness kumpulan gejala
yang disebabkan oleh perubahan tekanan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 30 tahun
Telinga nyeri dan bindeng 5 hari yang lalu
Riwayat diving
PF : MT suram kebiruan

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Barotitis media
KEYWORDS

Laki-laki, 2 tahun
Telinga kanan dimasuki serangga sejak 1 jam
lalu
Ps merasa ada yang bergerak pada
telingannya

DIAGNOSIS >> BENDA ASING TELINGA


JAWABAN

C. Tampon rivanol
PENJELASAN
KEYWORDS

BENDA ASING TELINGA

Sering pada anak di atas 9 bulan


Dewasa: biasanya pasien gangguan jiwa
PENJELASAN
KEYWORDS

EKSTRAKSI BENDA ASING

Indikasi: benda asing dapat tervisualisasi, terdapat


di bagian telinga luar, dan diperkirakan tidak ada
komplikasi pada percobaan ekstraksi pertama
Alat yang digunakan tergantung benda asing yang
masuk
Tidak boleh irigasi telinga jika membran
timpani perforasi atau tidak dapat tervisualisasi
Nyeri pada telinga boleh berikan analgetik
PENJELASAN
KEYWORDS

EKSTRAKSI BENDA ASING HIDUP

Tetes olive oil, anti-septik, alkohol atau obat


anestesi topikal (lidokain spray atau tetes)
Selama ± 10 menit
Setelah binatang mati, dikeluarkan dengan pinset
atau forcep alligator atau diirigasi dengan air
bersih yang hangat (sesuai suhu tubuh)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Irigasi dengan air hangat belum bisa


dipastikan tidak ada perforasi membran timpani
B. Ekstraksi dengan hook tidak sesuai, untuk
benda bulat
D. Ekstraksi dengan alligator kurang tepat,
dapat karena benda asing masih hidup
E. Irigasi telinga dengan NaCl 0,9% belum
bisa dipastikan tidak ada perforasi membran
timpani
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 2 tahun
Telinga kanan dimasuki serangga sejak 1 jam lalu
Ps merasa ada yang bergerak pada telingannya

DIAGNOSIS >> BENDA ASING TELINGA

Maka, tindakan yang harus dilakukan adalah


C. Tampon rivanol
KEYWORDS

Laki-laki, 54 tahun
Mimisan sejak 30 menit lalu
Riwayat mengkonsumsi pengencer darah
PF : darah menetes ke orofaring, tidak
didapatkan sumber perdarahan

DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS POSTERIOR


JAWABAN

E. Perdarahan berasal dari


A. Sfenopalatina
PENJELASAN
KEYWORDS

EPISTAKSIS

Kegawatan THT
Berdasarkan sumber perdarahan, dibagi
menjadi:
Epistaksis anterior biasanya ringan, dari
pleksus Kisselbach atau a. etmoidalis anterior
Epistaksis posterior biasanya lebih hebat,
jarang berhenti sendiri, dari a.etmoidalis
posterior atau a. sfenopalatina
Sering terjadi pada pasien dengan hipertensi,
arteriosklerosis, atau penyakit kardiovaskular
PENJELASAN
PENJELASAN
KEYWORDS

TATALAKSANA EPISTAKSIS

Epistaksis anterior pada anak: tersering


karena digital trauma dari jari (perdaraan
dari plexus Kiesselbach)
Epistaksis rekuren pada remaja laki-laki,
disertai gejala obstruksi nasal curigai
Juvenile Angiofibroma nasoendoskopi
Epistaksis posterior workup kelainan
sistemik (hipertensi, gangguan koagulasi,
konsumsi antiplatelet dsb)
TATALAKSANA
KEYWORDS

Tentukan sumber perdarahan (tampon adrenalin,


lalu identifikasi sumber perdarahan)
Anterior biasanya berhenti sendiri
Tekan hidung dari luar 10-15 menit
Kaustik AgNO3 25-30% lanjut krim antibiotik
Tampon anterior dari kassa dan vaselin/salep
antibiotik (2-4 buah) selama 2 x 24 jam
Posterior tampon Bellocq selama 2-3 hari
Rawat inap karena resiko hipoventilasi &
desaturasi
TATALAKSANA

Menghentikan Perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Perdarahan berasal dari A. Palatina mayor


termasuk bagian dari pleksus Kisselbach
B. Harus dilakukan pemasangan tampon
anterior ini merupakan epistaksis posterior
C. Diagnosis pasien adalah epistaksis anterior
seharusnya epistaksis posterior
D. Jenis kelamin pasien merupakan salah satu
faktor risiko faktor risiko mengkonsumsi
pengecer darah
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 54 tahun
Mimisan sejak 30 menit lalu
Riwayat mengkonsumsi pengencer darah
PF : darah menetes ke orofaring, tidak
didapatkan sumber perdarahan

DIAGNOSIS >> EPISTAKSIS POSTERIOR

Maka, pernyataan yang benar adalah

E. Perdarahan berasal dari A.


Sfenopalatina
KEYWORDS

Perempuan, 20 tahun
Pusing berputar sejak kemarin, tidak
dipengaruhi posisi. Riwayat ISPA sebelumnya
Keluhan tinitus dan penurunan
pendengaran telinga kiri
PF : MT intak, kolesteatoma (-)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

D. Labirinitis
PENJELASAN
LABIRINITIS
PENJELASAN

Inflamasi telinga dalam (labirin).


Etiologi: bakteri, virus, atau autoimun.
Labirinitis supuratif: invasi bakteri secara direk.
Labirinitis serosa: mediator inflamasi atau toksin
bakteri yg berperan.
MRI dengan kontras: pilihan utama.
Terapi: tergantung etiologi
Virus: bedrest dan hidrasi adekuat, rawat jalan,
simptomatik, steroid jangka pendek.
Bakterial: antibiotik
Bila terdapat efusi miringotomi, mastoiditis,
kolesteatoma operasi
PENJELASAN

Gangguan Vestibular
PENJELASAN
PENJELASAN

Meniere, Labirinitis & Neuritis Vestibularis


MENIERE
Peningkatan tekanan dalam sistem endolimfatik telinga dalam
Sifatnya Kronis Episodik
Gejala dan tanda : Trias Gangguan pendengaran, Vertigo, Tinnitus
Tata laksana : diuretik, betahistine, diazepam (vestibulosupresan),
surgery

LABIRINITIS
Komplikasi meningitis atau otitis media
Gangguan keseimbangan dan gangguan pendengaran
MRI dengan kontras (baku emas)

NEURITIS VESTIBULARIS
Serangan vertigo mendadak tanpa pencetus, pendengaran normal.
Tata laksana = Prednison
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Neuritis vestibularis vertigo mendadak


tanpa pencetus. Penurunan pendengaran (-)
B. Otitis media kronis supuratif infeksi
berulang telinga tengah, MT perforasi
C. Penyakit meniere vertigo, penurunan
pendengaran, dan tinnitus tanpa riwayat ISPA
E. Vertigo sentral vertigo ringan tidak
dipengaruhi oleh posisi, mual muntah (+)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 20 tahun
Pusing berputar sejak kemarin, tidak dipengaruhi
posisi. Riwayat ISPA sebelumnya
Keluhan tinitus dan penurunan pendengaran
telinga kiri
PF : MT intak, kolesteatoma (-)

Maka, diagnosis yang sesuai adalah

D. Labirinitis
KEYWORDS

Perempuan, 1 bulan
Leher terpelintir ke sisi kanan dan mata
melirik keatas
Riwayat lahir pervaginam secara sungsang

DIAGNOSIS >> TORTIKOLIS


JAWABAN

D. Fisioterapi - strectching
PENJELASAN

TORTIKOLIS / WRY NECK


PENJELASAN

Congenital muscular torticollis


Kondisi keterbatasan gerak leher sejak lahir, dimana anak
akan memosisikan kepala pada 1 sisi dengan dagu
mengarah berlawanan
Acquired torticollis
Akibat penyakit lainnya, mis. tumor basis kranii, abses
retrofaringeal, infeksi telinga/adenoid, penggunaan obat
psikotik/antiemetik
Spasmodik torticollis
Kekakuan otot-otot leher, disebabkan kontraksi tonik klonik
otot servikal leher
Servikal dystonia/intermittent torticollis
Trochlear torticollis
Akibat palsy nervus IV -> pasien terbiasa posisi miring untuk
melihat lurus
PENJELASAN

Congenital muscular torticollis

Tortikolis terjadi karena trauma persalinan pada letak


kepala sungsang
Bila dilakukan traksi pada kepala untuk melahirkan
bayi, dapat terjadi cedera m. sternocleidomastoideus
yang menimbulkan hematoma sehingga terjadi
pemendekan otot akibat fibrosis
Cedera ini dapat terjadi pada setiap metode ekstraksi
bayi
PENJELASAN

Congenital muscular torticollis

Manifestasi klinis
Adanya 1 atau lebih gejala sbb
Bengkak di 1 sisi leher
Kesulitan dalam kepala bergerak saat memiringkan kepala
Semua pasien ditindaklanjuti di 4 interval mingguan
dengan dokumentasi
Memiringkan kepala
Aktif dan pasif berbagai fleksi rotasi sisi leher
Wajah asimetri, ukuran massa
Durasi pengobatan
Anak diarahkan untuk fisioterapi dan tepat posisi leher
TATALAKSANA

Non surgical program latihan dan


fisioterapi untuk stretching M.
Sternocleidomastoideus
1. Gerakan leher bayi kedua sisi secara
bergantian hingga dagu menyentuh puncak
bahu.
2. Lalu secara perlahan juga gerakan leher
hingga telinga menyentuh pundak. Lakukan
beberapa kali dalam sehari.

Surgical bila tidak ada perbaikan kondisi


dengan upaya non-surgical, dilakukan
prosedur operasi untuk memanjangkan otot
sternocleidomastoideus
https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/congenital-muscular-torticollis-twisted-neck
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Collar neck collar neck hanya untuk


melindungi cervical
B. Injeksi toksin botulinum bukan terapi untuk
anak
C. Pemberian antibiotik oral bukan
disebabkan oleh infeksi bakteri
E. Operasi bila tidak ada perbaikan dengan
terapi non-surgical
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 1 bulan
Leher terpelintir ke sisi kanan dan mata melirik
keatas
Riwayat lahir pervaginam secara sungsang

DIAGNOSIS >> TORTIKOLIS

Maka, tatalaksana awal yang tepat adalah

D. Fisioterapi - stretching
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Punggung nyeri dan sering pegal
Keluhan sejak meja dan kursi kantor diganti, ps
tidak bisa menyesuaikan ketinggian
Ps harus membungkuk sedikit

BAHAYA POTENSIAL ??
JAWABAN

E. Ergonomi
PENJELASAN

5 Jenis Bahaya Kerja (Hazard)


Bahaya Fisika: kebisingan,
penerangan/pencahayaan, radiasi, getaran, iklim
kerja
Bahaya Kimia: larutan asam, debu, silika, logam,
pestisida
Bahaya Biologi: penyakit, bakteri, spora, serangga,
sanitasi
Psikologis: terkait kesehatan mental. Stres di
lingkungan kerja akibat tekanan, tanggung jawab,
atasan, ll
Ergonomi: berhubungan dengan design sistem
kerja dan antroprometri tubuh, peralatan dan
lingkungan kerja
PENJELASAN

Pengkajian Bahaya
1. Recognition : mengenali potensi bahaya
2. Evaluation : mengukur potensi bahaya
dengan teknik tertentu
3. Control : engineering control (eliminasi,
substitusi, ventilasi, isolasi),
administrative control, PPE (personal
protective equipment)
PENJELASAN

Langkah Pengendalian Bahaya


Most
effective
Engineering controls

Administrative
controls

APD
Less
effective
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Fisik kebisingan, pencahayaan,iklim kerja


B. Kimia larutan asam, silika, logam
C. Biologi penyakit bakteri, spora, serangga
D. Psikososial stress kerja, hubungan sosial
dengan teman atau atasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Punggung nyeri dan sering pegal
Keluhan sejak meja dan kursi kantor diganti, ps
tidak bisa menyesuaikan ketinggian
Ps harus membungkuk sedikit

Maka, bahaya potensial yang sesuai adalah

E. Ergonomi
KEYWORDS

Perempuan, 60 tahun
Benjolan pada payudara kanan
Ps didiagnosa Ca mammae stadium lanjut
Ps menangis meronta dan tidak percaya

STAGES OF TERMINAL ILLNES ??

JAWABAN

A. Denial
PENJELASAN

STAGES OF TERMINAL IILNESS


1. Denial
Pasien kaget dan tidak bisa berkata-kata. Ps
mempercayai bahwa prognosis yang dijelaskan
adalah salah dari hasil yang tidak akurat.
2. Anger
Pasien mulai frustasi dan marah akan
keadaannya. Ps mengekspresikan kemarahannya
kepada teman, keluarga dan sekitarnya
3. Bargaining
Pasien mulai bernegosiasi untuk menghindari
kematian. Pasien berjanji jika sembuh ps akan
melakukan sesuatu. Ps menjadi lebih religius
PENJELASAN

STAGES OF TERMINAL IILNESS


4. Depression
Pasien mulai menyadari bahwa adanya
kematian. Memunculkan gejala : sedih, lesu, melukai
diri sendiri, self-pity, menghindari sosialisasi sekitar
5. Acceptance
Emosi mulai stabil dan tenang. Pasien mulai
fokus untuk menemukan kebahagia disisa waktu
kehidupan. Ps merefleksikan moment bahagia,
menghabiskan waktu dengan orang tersayang dan
mempersiapkan untuk pemakanan
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Anger frustasi dan menyalahkan teman,


keluarga, dan sekitarnya
C.Bargaining mulai bernegosiasi dengan
diri, berjanji jika sembuh pasien akan menjadi
lebih baik
D. Depression sedih, lesu, menghindari
sosialisasi
E. Acceptance sudah mulai menerima
keadaan, fokus disisa waktu yang ada untuk
menemukan kebahagian
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 60 tahun
Benjolan pada payudara kanan
Ps didiagnosa Ca mammae stadium lanjut
Ps menangis meronta dan tidak percaya

Maka, stages of terminal ilness pada pasien


adalah
A. Denial
KEYWORDS

Perempuan, 40 tahun
Tinggal bersama putri kandung dan suami
barunya beserta anak lelaki yang dibawa
suami barunya

TIPE KELUARGA ??
JAWABAN

D. Blended family
PENJELASAN
KEYWORDS

Bentuk Keluarga

Keluarga inti/nuclear family/elementary family/


conjugal family: ayah + ibu + anak kandung
Keluarga ortu tunggal/single parent family:
ayah saja ATAU ibu saja + anak kandung
Keluarga campuran/keluarga
gabungan/blended family: melibatkan ayah/ ibu
TIRI, antara 2 atau lebih keluarga yg menyampur
Keluarga besar/keluarga majemuk: memiliki 2
atau lebih keluarga inti
PENJELASAN
KEYWORDS

Bentuk Keluarga

Keluarga diperluas/extended family: meliputi


paman, tante, kakek, nenek, atau anggota
keluarga selain keluarga inti
Keluarga pasangan lansia/keluarga tanpa anak:
hanya suami dan istri
Komunal/Commune: beberapa orang tinggal
bersama, berbagi tanggung jawab
Common Law family/keluarga hidup bersama:
laki-laki dan perempuan hidup layaknya keluarga
tanpa ikatan suami-istri
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Extended family keluarga inti +


paman/tante/kakek/nenek
B. Nuclear family ayah + ibu + anak kandung
C. Composite family keluarga poligami yang
hidup bersama
E. Single parent family ayah saja ATAU ibu
saja + anak kandung
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 40 tahun
Tinggal bersama putri kandung dan suami
barunya beserta anak lelaki yang dibawa
suami barunya

Maka, tipe keluarga pada kasus adalah


D. Blended family
KEYWORDS

Perempuan, 68 tahun
Menderita HTN dan DM, dokter mengajurkan
untuk mengganti pola hidup menjadi lebih sehat
Ps kaget dan terdiam harus mengkonsumsi obat
seumur hidup, ps gugup cemas dan tidak berkata-
kata

PENGHALANG KOMUNIKASI ??
JAWABAN

E. Psychological barrier
PENJELASAN
KEYWORDS
Penghalang Komunikasi

Physical barrier lingkungan terlalu ramai, bangku


terlalu jauh
Cultural barrier pasien Jawa vs dokter Batak
Language/semantic barrier dokter tidak mengerti
bahasa pasien, dokter menggunakan jargon medis
Perceptual barrier beda persepsi dokter dengan
pasien
Interpersonal barrier pasien tidak mau cerita dengan
lengkap, dokter kurang menggali keluhan pasien
Gender barrier pasien perempuan tidak mau ditolong
dokter laki-laki dan sebaliknya
Emotional/psychological barrier pasien denial dengan
penyakitnya, dokter mirip mantan pacar/mantan suami
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Physical barrier lingkungan terlalu ramai


B. Cultural barrier perbadaan suku dan
budaya pasien jawa dokter batak
C. Language barrier perbedaan bahasa,
dokter tidak mengerti bahasa daerah
D. Perceptual barrier perbedaan persepsi
dokter dan pasien
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


(Perempuan, 68 tahun
Menderita HTN dan DM, dokter mengajurkan
untuk mengganti pola hidup menjadi lebih sehat
Ps kaget dan terdiam harus mengkonsumsi obat
seumur hidup, ps gugup cemas dan tidak berkata-
kata

Maka, penghalang komunikasi dalam kasus


adalah
E. Psychological barrier
KEYWORDS

Jasad bayi ditemukan didalam kardus


Panjang badan 40cm BB 2500gr
Pusat penulangan pada sternum bawah
Lanugo (+), susu dilambung (+), uji apung
paru positif (+)

DIAGNOSIS >> INFANTICIDE


JAWABAN

D. 8 bulan
PENJELASAN
KEYWORDS

KASUS JASAD BAYI

Bayi viable atau tidak ?


Bayi lahir hidup atau lahir mati ?
Pembunuhan anak sendiri (Infanticide) atau
Pembunuhan biasa ?
PENJELASAN
KEYWORDS

INFANTICIDE

Pelaku ibu kandung:


Tidak mempersoalkan status pernikahan.
Pelaku lain yg terlibat dihukum krn pembunuhan
(343):
pasal 338; tanpa rencana 15 tahun.
pasal 339 & 340; dgn rencana 20 thn, seumur
hidup/hukuman mati.
Korban bayi anak kandung sendiri.
Pembunuhan dilakukan pada saat dilahirkan atau
tidak lama kemudian:
Saat belum ada rasa kasih sayang tak ada tanda
perawatan.
PENJELASAN
KEYWORDS

LAHIR HIDUP VS LAHIR MATI

Tanda lahir hidup:


Dada tampak mengembang.
Diafragma turun ke sela iga 4 atau 5.
Tepi paru tumpul hampir menutup kantung jantung, total
berat paru > 1/35 BB.
Paru mirip mozaik dan marmer (dasar merah tua dg
bercak merah muda dan tonjolan putih septum
interkapsuler).
Krepitasi (+).
Tes apung paru (+), tes apung usus (+)
Mikroskopis alveoli tampak seperti sarang tawon
PENJELASAN
KEYWORDS

MATURASI
Lanugo ->
Tanda maturasi:
Berat badan 2500 gr, panjang badan 48 cm, lingkar
kepala fronto-oksipital 34 cm, diame er p ing susu 7
mm.
Lanugo tinggal sedikit, kuku melewati ujung jari.
Gambaran sidik jari sudah jelas.
Testis turun ke skrotum.
Labia minora tertutup labia mayora.
Pusat penulangan epifisis (+) di sternum, femur, kuboid
& tibia
PENJELASAN
KEYWORDS

TANDA PERAWATAN

Tali pusat terpotong rata & diikat ujungnya, diberi


antiseptik & verban
Jalan nafas bebas
Vernix caseosa sudah dibersihkan
Berpakaian
Air susu dlm saluran cerna (+)

Vernix caseosa ->


PENJELASAN
KEYWORDS

PERHITUNGAN UMUR BAYI INTRA-


EKSTRAUTERIN

Rumus de haas : 5 bulan pertama panjang


kepala tumit (cm) = kuadrat umur gestasi
(bulan)

Selanjutnya umur gestasi (bulan) x 5


PENJELASAN
KEYWORDS

PERHITUNGAN UMUR BAYI INTRA-


EKSTRAUTERIN
PANJANG BADAN
UMUR
(KEPALA TUMIT)
1 bulan 1 x 1 = 1 cm
2 bulan 2 x 2 = 4 cm
3 bulan 3 x 3 = 9 cm
4 bulan 4 x 4 = 16 cm
5 bulan 5 x 5 = 25 cm
6 bulan 6 x 5 = 30 cm
7 bulan 7 x 5 = 35 cm
PENJELASAN
KEYWORDS

PERHITUNGAN UMUR BAYI INTRA-


EKSTRAUTERIN

PANJANG BADAN
UMUR
(KEPALA TUMIT)
8 bulan 8 x 5 = 40 cm
9 bulan 9 x 5 = 45 cm

Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI


PENJELASAN
KEYWORDS

PERHITUNGAN UMUR JANIN BERDASARKAN


PUSAT PENULANGAN (ossification centers)

Pusat Penulangan UMUR (Bulan)

Klavikula 1,5
Diafisis (tulang panjang) 2
Iskium 3
Pubis 4
Kalkaneus 5 6
Manubrium sterni 6
Talus Akhir 7
PENJELASAN
KEYWORDS

PERHITUNGAN UMUR JANIN BERDASARKAN


PUSAT PENULANGAN (ossification centers)

Pusat Penulangan Umur (Bulan)

Sternum bawah Akhir 8


Distal femur Akhir 9/setelah lahir
Proksimal tibia Akhir 9/setelah lahir
Kuboid Akhir 9/setelah lahir (bayi
wanita lebih cepat)

Sumber : Buku Ilmu Kedokteran Forensik FKUI


PILIHAN JAWABAN LAIN

A. 5 bulan pusat penulangan kalkaneus


B. 6 bulan pusat penulangan manubrium
sterni
C. 7 bulan pusat penulangan talus
E. 9 bulan pusat penulangan distal femur,
proksimal tibia, kuboid
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Jasad bayi ditemukan didalam kardus
Panjang badan 40cm BB 2500gr
Pusat penulangan pada sternum bawah
Lanugo (+), susu dilambung (+), uji apung paru
positif (+)

DIAGNOSIS >> INFANTICIDE

Maka, perkiraan usia jasad bayi adalah

D. 8 bulan
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Ditemukan meninggal di lapangan
Korban pergi saat hujan deras

PENYEBAB KEMATIAN ??

JAWABAN

E. Luka akibat petir


PENJELASAN
KEYWORDS

LUKA AKIBAT PETIR

Petir : Loncatan arus listrik tegangan tinggi antar


awan dan tanah
Dapat mencapai 10 megavolt, kuat arus 100.000 A
Kematian dapat terjadi akibat kelumpuhan sistem
saraf pusat dan/atau fibrilasi ventrikel
Dapat ditemukan arborescent mark (kemerahan
seperti percabangan pohon), metalisasi (logam
yang dikenakan korban akan meleleh), dan
magnetisasi (logam yang terkena sambaran petir
akan berubah menjadi magnet)
PENJELASAN
KEYWORDS

Arborescent mark
PENJELASAN
KEYWORDS

TRAUMA LISTRIK

Gambaran khas: kerusakan lapisan tanduk berupa


luka bakar dengan tepi menonjol, disekitarnya pucat,
dikelilingi kulit yang hiperemis

Bisa juga ditemukan metalisasi dan magnetisasi jika


tegangan tinggi

Kematian terjadi akibat fibrilasi ventrikel, kelumpuhan


otot, dan pusat pernapasan.
PENJELASAN
KEYWORDS

Sumber: Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S,


M n im TWA, Sidhi, Hertin S, et al. Ilmu
kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta:
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 1997. p. 37-54.
Saukko P, Knigh B. Knigh foren ic pa holog .
3rd ed. London: Edward Arnold; 2004
PENJELASAN
KEYWORDS

Luka akibat Suhu Rendah

Penyebab kematian
Kegagalan termoregulator
Rendahnya disosiasi Oxy-Hb
Populasi yang rentan adalah bayi, orang tua,
alkoholisme, hipopituitarisme, kelelahan, myoedema,
steatorhea.
Derajat luka pada kulit
I Hiperemia
II Edema dan vesikel
III Nekrosis
IV Pembekuan disertai kerusakan jaringan
PENJELASAN
KEYWORDS

Luka akibat Suhu Rendah

Temuan pada autopsi


Diskolorasi pink-cokelat pada area ekstensor
dan sendi besar (lutut, siku, panggul)
Putih/sianosis pada ekstremitas dan kuku
Edema pada ekstremitas bawah
Frostbite : lesi nekrosis pada ekstremitas
dengan kemerahan pada margin proksimal
PENJELASAN
KEYWORDS

Luka akibat Suhu Rendah

Sumber : Saukko P, Knigh B. Knigh foren ic pa holog . 3rd ed. London: Edward Arnold; 2004
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Luka tembak terdapat luka tembak masuk


dengan tanda kelim tatto/jelaga/api/lecet
B. Luka bakar riwayat terpapar suhu panas,
lesi sesuai dengan derajat luka
C. Luka akibat benda tajam dapat berupa luka
sayat, iris, tusuk
D. Luka akibat benda tumpul dapat berupa
luka memar
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 40 tahun
Ditemukan meninggal dilapangan
Korban pergi saat hujan deras

Maka, penyebab kematian pasien adalah

E. Luka akibat petir


KEYWORDS

Laki-laki, 33 tahun
Tiba-tiba terbangun malam hari sambil
berteriak sejak 1 minggu lalu
Merasa kelelahan dan berkeringat saat
terbangun
Pasien tidak dapat mengingat isi mimpinya
Ketika tidur pasien memukuli dirinya sendiri

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

C. Penyakit ini disebut


sebagai pavor nocturnus
PENJELASAN

PARASOMNIA segala kondisi abnormal yang


muncul saat seseorang tidur (kecuali sleep apnea)
Dapat dibagi menjadi:
Somnambulisme berjalan atau beraktivitas sambil tidur,
dan tidak ingat saat ditanya setelah bangun
Nightmare pasien terbangun mendadak dari tidur dan
mengingat serta dapat menceritakan kembali mimpi buruknya,
setelahnya dapat kembali tidur
Sleep/night terror/pavor nocturnus pasien terbangun
mendadak dari tidur sambil berteriak ketakutan, namun tidak
ingat mimpinya, setelahnya dapat kembali tidur
Beberapa contoh lainnya yang lebih jarang: sleep paralysis,
sleep aggression, sexsomnia
PENJELASAN

Gangguan tidur lainnya:


Narkolepsi Serangan kantuk mendadak yang bisa
terjadi berkali-kali dalam sehari. Di luar serangan,
pasien tidak merasa mengantuk. Bisa disertai
katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik
Hipersomnia sering merasa mengantuk meskipun
kuantitas dan kualitas tidur di malam hari optimal.
Insomnia tidak bisa/sulit memulai maupun
mempertahankan tidur, terbagi menjadi:
Early insomnia: sulit untuk memulai tidur
Middle insomnia: berulang kali terbangun dari tidur
Late insomnia: mudah terbangun, setelah bangun
sulit untuk tidur lagi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gangguan yang dialami pasien disebut sebagai


somnabulisme sleepwalking
B. Penyakit ini dapat disertai dengan adanya serangan
kantuk tiba-tiba pada pagi hingga sore hari narkolepsi
D. Tanda patognomonik penyakit ini adalah terbangun
tiba-tiba pada malam hari tidak spesifik, yang khas
adalah tidak dapat mengingat mimpi
E. Penyakit ini dapat disertai dengan keluhan berjalan
sambil tidur somnabulisme
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 33 tahun
Tiba-tiba terbangun malam hari sambil
berteriak sejak 1 minggu lalu
Merasa kelelahan dan berkeringat saat
terbangun
Pasien tidak dapat mengingat isi mimpinya
Ketika tidur pasien memukuli dirinya sendiri

Maka, diagnosis yang tepat adalah

C. Penyakit ini disebut


sebagai pavor nocturnus
KEYWORDS

Laki-laki, 58 tahun
Selalu merasa sedih, kecewa dan tidak pernah
berpikiran positif sejak 20 tahun lalu
Pasien menganggap kehidupan ini tidak
memberikan kebahagiaan pada dirinya
Konsentrasi dan perhatian pasien baik
Keluhan ini tidak mengganggu pekerjaannya
PF : normal

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Depresi neurosis
PENJELASAN

DISTIMIA = Depresi Neurosis


Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ-III :
Afek depresif yang berlangsung sangat lama
Tidak pernah memenuhi kriteria gangguan
depresif ringan atau sedang
Biasanya dimulai pada usia dini dari masa
dewasa
Berlangsung sekurang-kurangnya beberapa
tahun, dapat terjadi dalam jangka waktu yang
tidak terbatas
PPDGJ-III
PENJELASAN

DISTIMIA = Depresi Neurosis


Kriteria Diagnosis berdasarkan PPDGJ-III :
Bila onsetnya terjadi pada usia lebih lanjut,
gangguan ini seringkali merupakan kelanjutan
episode depresi tersendiri (F32), dan
berhubungan dengan masa berkabung atau
stres lain yang tampak jelas

PPDGJ-III
PENJELASAN

Siklotimia
Untuk setidaknya 24 bulan, terdapat kejadian-kejadian
euforia dan depresi yang tidak memenuhi kriteria DSM 5
untuk diagnosis hipomanik atau gangguan depresi mayor.
Kriteria di atas terjadi dengan durasi total setidaknya 12
bulan, dan apabila mereda, akan muncul kembali dalam
60 hari.
Gejala yang ditunjukkan bukan akibat skizofrenia,
gangguan skizoafektif, gangguan skizofreniformis,
maupun gangguan delusional lainnya.
PENJELASAN

Siklotimia
Gejala yang muncul
bukan akibat penggunaan
zat atau akibat kondisi
medis
Gejala-gejala di atas
menyebabkan
penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna
atau menimbulkan
hendaya dalam social,
pekerjaan atau aspek
fungsi penting lainnya.
PENJELASAN

Siklotimia vs Distimia
Ditandai dengan adanya Ditandai dengan banyak
episode euforia dan episode depresi ringan
depresi yang berganti-
ganti

Tatalaksana: mood Tatalaksana:


stabilizer, antidepresan, antidepresan dibantu
dapat juga ditambahkan dengan psikoterapi
antipsikotik
Memiliki risiko lebih Memiliki risiko lebih
tinggi untuk mengalami tinggi untuk mengalami
gangguan afektif bipolar gangguan depresi berat
yang kronis
TATALAKSANA

Non-farmakologis
Terapi perilaku dan kognitif (CBT)
Mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan baik,
belajar mengenali apa yang menyebabkan gangguan dan
pencegahannya
Farmakologis
Antidepresan :
SSRI
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Pada umumnya, tatalaksana distimia
menyerupai tatalaksana depresi
Non-farmakologis
Psikoterapi individu, kelompok, atau keluarga
Mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan
baik, belajar mengenali apa yang menyebabkan
gangguan dan pencegahannya
TATALAKSANA

Farmakologis
SSRI: fluoxetine, sertraline, paroxetine
SNRI: duloxetine, venlafaxine
Antidepresan atipikal: bupropion, mirtazapine
Antidepresan trisiklik: amitriptilin, imipramine,
trimipramine
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Siklotimia menyerupai gangguan bipolar,


ditandai dengan episode euforia dan depresi
yang berganti-ganti
C. Episode depresif sedang salah, tidak ada
gangguan aktivitas sehari-hari pada kasus
D. Gangguan bipolar episode kini manik pada
kasus tidak ada gejala manik
E. Gangguan bipolar episode kini depresi
pada kasus tidak ada riwayat gejala manik
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 58 tahun
Selalu merasa sedih, kecewa dan tidak pernah
berpikiran positif sejak 20 tahun lalu
Pasien menganggap kehidupan ini tidak
memberikan kebahagiaan pada dirinya
Konsentrasi dan perhatian pasien baik
Keluhan ini tidak mengganggu pekerjaannya
PF : normal

Maka, diagnosis yang tepat adalah

B. Depresi neurosis
KEYWORDS

Laki-laki, 30 tahun
Membunuh istrinya sendiri 2 jam yang lalu
Sejak menikah 2 bulan lalu pasien selalu
merasa yakin istrinya selingkuh
Karena tidak kuat menahan, pasien memutuskan
untuk membunuh istrinya agar rasa sakitnya
hilang

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

B. Waham cemburu
PENJELASAN

Waham (Delusi)
Keyakinan yang salah
terhadap kenyataan, yang
tetap dipertahankan dan
tidak dapat diubah secara
logis oleh orang lain.
Keyakinan dalam bidang
agama dan budaya tidak
dianggap sebagai waham.
PENJELASAN

Waham kejar
keyakinan merasa dirinya dikejar-kejar, selalu diikuti,
atau menjadi target oleh orang lain. Waham ini dapat
berbentuk sederhana ataupun terperinci, dan biasanya
berupa keyakinan bahwa dirinya difitnah secara kejam,
diusik, dihalang-halangi, diracuni, atau dihalangi dalam
mengejar tujuan jangka panjang.
Waham kebesaran (grandiose
delusion/megalomania)
keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki
kekuatan khusus atau kelebihan yang berbeda
dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya meyakini
bahwa dia adalah raja sedunia, penguasa alam
semesta, dll
PENJELASAN

Waham cemburu
waham yang berkaitan dengan rasa cemburu,
misalnya cemburu terhadap pasangannya. Mulai
terjadinya sering mendadak, dan hilang setelah
perpisahan/kematian pasangan. Tipe ini
menyebabkan penyiksaan hebat dan fisik yang
bermakna terhadap pasangan, dan kemungkinan
dapat membunuh pasangan akibat waham yang
dimilikinya.
PENJELASAN

Waham somatik
keyakinan seseorang bahwa tubuh atau sebagian
tubuhnya terserang penyakit, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Misalnya meyakini bahwa dirinya mengalami sakit
jantung dan segera meninggal, atau mengalami
kanker yang sulit disembuhkan
Waham nihilistik
keyakinan seseorang bahwa dirinya sudah
meninggal dunia, diucapkan berulang-ulang tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya meyakini
dirinya telah meninggal dan orang di sekitarnya
merupakan roh-roh
PENJELASAN

Waham aneh (bizarre)


Waham yang aneh, mustahil, dan tidak masuk akal.
Termasuk dalam waham bizzare antara lain:
thought insertion (percaya bahwa ada seseorang memasuki
pikirannya)
thought broadcasting (percaya bahwa isi pikirannya dapat
diketahui oleh orang lain)
thought withdrawal (percaya bahwa seseorang telah
mengambil keluar pikirannya)
Waham kendali (kepercayaan seseorang bahwa dirinya
dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar. Misalnya
meyakini dirinya adalah sebuah robot dan gerak-geriknya
dikendalikan)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Grandiose waham kebesaran


C. Waham nihilistik menganggap dirinya
sudah meninggal dunia
D. Halusinasi visual tidak ada pada pasien ini
E. Halusinasi auditorik tidak ada pada pasien
ini
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 30 tahun
Membunuh istrinya sendiri 2 jam yang
lalu
Sejak menikah 2 bulan lalu pasien selalu
merasa yakin istrinya selingkuh
Karena tidak kuat menahan, pasien
memutuskan untuk membunuh istrinya agar
rasa sakitnya hilang

Maka, psikopatologi yang tepat adalah

B. Waham cemburu
KEYWORDS

Laki-laki, 16 tahun
Mengamuk dan memukul ayahnya sendiri
Pasien dibawa berobat ke poliklinik psikiatri,
namun tidak menerima bahwa dirinya
menderita penyakit karena dirinya adalah
utusan Dusun Empire

TILIKAN ??
JAWABAN

A. 1
PENJELASAN

Deskripsi Status Mental


Deskripsi umum: penampilan, perilaku dan
aktivitas psikomotor, sikap terhadap pemeriksa
Bicara: intonasi, kecepatan (cepat, lambat)
Mood: emosi yang bertahan dan mewarnai
persepsi seseorang terhadap dunia, seperti
euforia; iritabel
Afek: ekspresi yang ditampilkan oleh pasien: luas,
terbatas, dangkal, tumpul. Afek dapat digabungkan
dengan emosi, seperti afek sesuai, afek tidak
sesuai
PENJELASAN

Deskripsi Status Mental


Bentuk pikir : produktivitas, arus pikiran
Isi pikir : waham, preokupasi
Persepsi : halusinasi, ilusi, depersonalisasi, derealisasi
Mimpi dan Fantasi
Sensorium dan fungsi kognitif : di antaranya kesadaran,
orientasi waktu, tempat, orang; konsentrasi, daya ingat
(jangka panjang, pendek, segera), tingkat pengetahuan
Tilikan
Daya nilai sosial dan realitas
PENJELASAN

Tilikan
Tilikan 1: Penyangkalan sepenuhnya terhadap penyakit
(denial)
Tilikan 2: Sedikit kesadaran diri akan adanya penyakit
dan meminta pertolongan tetapi menyangkalinya pada
saat yang bersamaan (ambivalensi)
Tilikan 3: Sadar akan adanya penyakit tetapi
menyalahkan orang lain, faktor luar, medis atau faktor
organik yang tidak diketahui
Tilikan 4: Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh
sesuatu yang tidak diketahui pada dirinya.
PENJELASAN

Tilikan
Tilikan 5:
Tilikan Intelektual : Pengakuan sakit dan mengetahui
gejala dan kegagalan dalam penyesuaian sosial oleh
karena perasaan irrasional atau terganggu, tanpa
menerapkan pengetahuannya untuk pengalaman dimasa
mendatang
PENJELASAN

Tilikan
Tilikan 6:
Tilikan Emosional yang sebenarnya : kesadaran
emosional terhadap motif-motif perasaan dalam, yang
mendasari arti dari gejala; ada kesadaran yang
menyebabkan perubahan kepribadian dan tingkah laku
dimasa mendatang; keterbukaan terhadap ide dan
konsep yang baru mengenai diri sendiri dan orang-orang
penting dalam kehidupannya
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

Pilihan diatas dapat dilihat secara


lengkap pada slide penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 16 tahun
Mengamuk dan memukul ayahnya
sendiri
Pasien dibawa berobat ke poliklinik psikiatri,
namun tidak menerima bahwa dirinya
menderita penyakit karena dirinya adalah
utusan Dusun Empire

DIAGNOSIS >> ?????????


Maka, tilikan pada pasien ini adalah

A. 1
KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Mengurung diri di kamar & tidak makan sejak
3 hari lalu
Merasa diri tidak berguna sejak 1 bulan lalu
karena tidak mempunyai pekerjaan
Sempat ada keinginan bunuh diri

DIAGNOSIS >> GANGGUAN DEPRESI

JAWABAN

B. Fluoksetin 1 x 20 mg PO
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Gejala utama (3M) :
Afek depresif (Mood)
Kehilangan minat dan kegembiraan (Minat)
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah
kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas (Motivasi)
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Gejala lainnya (m) :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan yang membahayakan diri
atau bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Episode depresi ringan (2M + 2m)
Setidaknya 2 dari 3 gejala utama
Ditambah setidaknya 2 dari gejala lainnya
Tidak boleh ada gejala berat diantaranya
Durasi minimal 2 minggu
Hanya terdapat sedikit kesulitan dalam
pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa
dilakukan
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Episode depresi sedang (2M + 3m)
Setidaknya 2 dari 3 gejala utama
Ditambah setidaknya 3-4 dari gejala lainnya
Durasi minimal 2 minggu
Mengalami kesulitan yang nyata untuk
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan
urusan rumah tangga
PENJELASAN

Gangguan Depresi
Episode depresi berat tanpa gejala psikotik
(3M + 4m)
Semua 3 gejala utama harus ada
Ditambah setidaknya 4 dari gejala lainnya dan beberapa harus
berintensitas berat
Durasi minimal 2 minggu
Sangat tidak mungkin melakukan fungsi sosial dan sehari-hari

Episode depresi berat dengan gejala


psikotik
Episode depresi berat yang memenuhi kriteria diatas
Ditambah dengan waham atau halusinasi.
PENJELASAN

Subtipe Gangguan Depresi


Depresi Melankolis (Melancholic depression), dengan kriteria :
1 di antara gejala berikut :
Anhedonia tidak dapat menemukan kebahagiaan atau hal positif
Mood yang tidak reaktif tidak ada perbaikan mood walaupun ada
kejadian yang baik
Dan 3 di antara gejala berikut :
Depresi bukan disebabkan karena perasaan berduka atau
kehilangan
Penurunan berat badan berlebihan atau penurunan nafsu makan
Retardasi psikomotor
Bangun tidur terlalu pagi
Perasaan bersalah atau merasa diri tidak berguna
Mood lebih buruk pada pagi hari
PENJELASAN

Subtipe Gangguan Depresi


Depresi atipikal (Atypical depression), dengan
kriteria :
Mood reaktif perbaikan mood pada kejadian yang
baik
Dan 2 di antara gejala berikut :
Peningkatan nafsu makan (hyperphagia)
Hypersomnia
Leaden paralysis (kesulitan menggerakkan lengan
dan tungkai)
TATALAKSANA

Non-farmakologis
Psikoterapi individu, kelompok, atau keluarga

Farmakologis
SSRI: fluoxetine, sertraline, paroxetine
SNRI: duloxetine, venlafaxine
Antidepresan atipikal: bupropion, mirtazapine
Antidepresan trisiklik: amitriptilin, imipramine,
trimipramine
SSRI adalah satu-satunya golongan antidepresan yang
aman pada pasien dengan gangguan jantung
TATALAKSANA
TATALAKSANA

PEMILIHAN OBAT
Nama Obat Antikolinergik Sedasi Hipotensi Keterangan
Ortostatik
Amitriptilin +++ +++ +++ +++ = berat
Imipramine +++ ++ ++ ++ = sedang
+ = ringan
Clomipramine ++ ++ ++ +/- = tidak
Trazodone + +++ + ada/sangat
Amoxapine + + ++ minimal

Moclobemide +/- +/- +


Tianeptine +/- +/- +/-
Fluoxetine +/- +/- +/-
Sertraline +/- +/- +/-
Citalopram +/- +/- +/-
Fluvoxamine +/- +/- +/-
Paroxetine +/- +/- +/-
TATALAKSANA

PEMILIHAN OBAT
Berdasarkan profil efek samping, pemilihan
obat antidepresi pada pasien yang berobat
jalan sebaiknya mengikuti urutan sebagai
berikut (sesuai dengan ketersediaan obat
pada fasilitas kesehatan) :
1. Golongan SSRI pilihan terbaik
2. Golongan Trisiklik
3. Golongan Tetrasiklik, Golongan Antidepresan
Atipikal, Golongan MAOI Reversibel
PENJELASAN

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Sedasi (rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun,
kemampuan kognitif menurun)
Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin,
penglihatan kabur, konstipasi sinus
takikardia)
Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG,
hipotensi)
Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah,
agitasi, insomnia)
PENJELASAN

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Pada keadaan Overdosis/Intoksikasi,
dapat timbul Atropine Toxic Syndrome,
ditandai dengan gejala :
Eksitasi sistem saraf pusat
Hipertensi
Hiperpreksia
Konvulsi
Toxic confusional state (confusion, delirium,
disorientasi)
TATALAKSANA

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Efek samping yang tidak berat
(bergantung pada daya toleransi
penderita) biasanya bekurang setelah 2-3
minggu bila tetap diberikan dengan dosis
yang sama
Kematian dapat terjadi akibat Cardiac
arrest
Dosis letal 10 kali dosis terapeutik
PENJELASAN

EFEK SAMPING
ANTIDEPRESAN
Pada keadaan Overdosis/Intoksikasi,
dapat timbul Atropine Toxic Syndrome,
ditandai dengan gejala :
Eksitasi sistem saraf pusat
Hipertensi
Hiperpreksia
Konvulsi
Toxic confusional state (confusion, delirium,
disorientasi)
TATALAKSANA

TATALAKSANA ATROPINE
TOXIC SYNDROME
Gastric lavage
Diazepam 10 mg secara IM untuk
mengatasi konvulsi
Prostigmine 0,1-1 mg secara IM untuk
mengatasi efek anti-kolinergik (dapat
diulang setiap 30-45 menit hingga gejala
mereda)
Monitoring EKG untuk deteksi kelainan
jantung
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Haloperidol 1 x 5 mg PO untuk gejala


psikotik, tidak ada pada kasus
C. Sertralin 1 x 20 mg PO dosis salah,
seharusnya 1 x 50 mg
D. Diazepam 1 x 10 mg PO anxiolitik, untuk
gangguan tidur/cemas
E. Amfetamin 1 x 2,5 mg PO psikostimulan,
dapat digunakan pada kasus hiperkinetik
(contoh: ADHD)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 23 tahun
Mengurung diri di kamar & tidak makan
sejak 3 hari lalu
Merasa diri tidak berguna sejak 1 bulan
lalu karena tidak mempunyai pekerjaan
Sempat ada keinginan bunuh diri

DIAGNOSIS >> GANGGUAN DEPRESI


Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. Fluoksetin 1 x 20 mg PO
KEYWORDS

Laki-laki, 33 tahun
Pelukis yang terkenal dengan lukisan abstrak
Ternyata waktu masih kecil pasien sering
ditegur oleh orang tua dan gurunya karena
sering mencoret-coret dinding rumah dan
sekolah

MEKANISME DEFENSIF ??
JAWABAN

C. Sublimasi
PENJELASAN

Defense mechanism
(mekanisme pertahanan) adalah
respon psikologi bawah sadar
(unconscious) yang berfungsi
untuk mencegah perasaan tidak
nyaman atau untuk membuat
seseorang merasa lebih tenang

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
PSIKOTIK
Splitting : membagi ke dua kutub ekstrim (polarisasi).
Contoh : semua perawat jahat, semua dokter baik.
Denial : tidak mau mengakui suatu realita (padahal
terlihat jelas bagi orang lain). Contoh : Jelas habis
dipukuli dan babak belur, tapi bilang nggak ada apa-apa
kok.
Proyeksi : meletakkan perasaan sendiri di orang lain.
Contoh : Andi tidak suka kepada Anto, namun berkali-kali
bilang bahwa Anto lah yang tidak suka kepadanya

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
IMATUR
Fantasi : Berimajinasi untuk lari dari kenyataan
Contoh : Seorang yang menjadi korban bully
mengkhayal memukuli pembullynya, dibanding
menyelesaikan masalah bullying tersebut

Somatisasi : Perasaan negatif berubah menjadi


gejala fisik. Contoh : Seorang yang terjebak dalam
pernikahan yang tidak bahagia, terus menerus
mengeluh low back pain.

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
NEUROTIK
Represi : menekan ingatan mengenai hal buruk
hingga hilang. Contoh : Seorang pria dewasa tidak
ingat bahwa selama kanak-kanak dirinya dipukuli
terus menerus oleh orangtuanya.

Reaksi-formasi : mengubah rasa tidak nyaman


menjadi bentuk yang tampak berlawanan. Contoh :
Seorang yang benci pekerjaannya, bekerja keras,
hingga prestasinya justru bagus.

https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
NEUROTIK
Intelektualisasi : preokupasi pada sisi intelektual
untuk menghindari aspek emosional pada keadaan
sulit. Contoh : seorang terdiagnosis kanker, sibuk
membahas bagaimana proses staging kanker.

Undoing : mencoba untuk membatalkan pemikiran


atau tindakan yang tidak sehat, mengancam, atau
menyakiti dengan melakukan hal sebaliknya. Contoh
: setelah berpikir untuk membunuh seseorang, justru
orang tersebut diperlakukan dengan sangat baik
https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
PENJELASAN

MEKANISME PERTAHANAN
MATUR
Humor : menggunakan jokes untuk menghindari
ketidaknyamanan pada diri sendiri atau orang lain.
Contoh : menertawakan diri sendiri
Sublimasi : mengubah emosi negative menjadi sebuah
perilaku yang positif atau menyehatkan. Contoh : perilaku
agresif di masa kecil diwujudkan menjadi atlit rugby yang
sarat akan kontak fisik berat
Supresi : secara sadar menghindari pikiran yang
mengganggu. Contoh : Seorang siswa yang sedang
tegang menunggu hasil ujian, menyibukkan diri dengan
membersihkan rumah.
https://www.psychologistworld.com/freud/defence-mechanisms-list
TATALAKSANA

PSIKOTERAPI
Mekanisme pertahanan adalah suatu fenomena,
bukan diagnosis penyakit psikiatri.
Apabila dirasa mengganggu fungsi (disabilitas) dan
menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien,
dapat ditangani dengan psikoterapi.
Mekanisme pertahanan dapat merupakan bagian
yang muncul pada penyakit tertentu. Pada kejadian
seperti ini, tatalaksananya mengikuti
penyakit/diagnosisnya.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Splitting
B. Reaksi formasi
D. Proyeksi
E. Fantasi

Pilihan lain dapat dilihat pada slide


penjelasan
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 33 tahun
Pelukis yang terkenal dengan lukisan
abstrak
Ternyata waktu masih kecil pasien sering
ditegur oleh orang tua dan gurunya
karena sering mencoret-coret dinding
rumah dan sekolah

Maka, mekanisme defensif yang tepat


adalah

C. Sublimasi
KEYWORDS

Laki-laki, 35 tahun
Luka pada paha kanan, nyeri & bengkak
Riwayat kecelakaan 2 jam yang lalu
PF : normal

KOMPLIKASI AWAL & TATALAKSANA ??

JAWABAN

A. Sindrom kompartemen
- Fasciotomy
PENJELASAN

Sindrom Kompartemen
Kondisi dimana sirkulasi di
dalam suatu kompartemen
tertutup terancam gagal akibat
peningkatan tekanan
nekrosis otot, saraf, dan kulit
akibat pembengkakan
Sequela sindrom
kompartemen yang tidak Kompartemen ekstremitas atas
tertangani jaringan otot dan (1) Kompartemen volar superficial, (2)

syaraf yang iskemik diganti


kompartemen volar profunda, (3)
kompartemen dorsal (4) mobile wad of Henry

dengan jaringan fibrosa


(brachioradialis dan extensor carpi radialis
longus & brevis)

(Volkmann contracture)
PENJELASAN

Sindrom Kompartemen
Penyebab :
Crush injuries
Fraktur tertutup
Prolonged external
compression
Luka bakar
Gigitan ular
Injeksi obat/agen
sklerosis intra arteri
Siklus iskemia edema pada trauma

Diagnosis sindrom kompartemen berawal dari


high index of suspicious, bahkan dapat terjadi
pada kasus non-fraktur
PENJELASAN

Sindrom Kompartemen Akut


Presentasi klinis
Nyeri. Di luar proporsi yang wajar untuk cedera yang terjadi
(disproportionate pain to the magnitude of the injury) Dapat
refrakter terhadap pemberian analgesik, reduksi, ataupun
imobilisasi.
Tempat paling umum = ekstremitas atas, ekstremitas bawah
Gangguan sensorik, paresthesia, edema pada ekstremitas
distal
Pemeriksaan fisik = ekstremitas tegang, bengkak, nyeri
saat pergerakan pasif.
Pemeriksaan neurologi gangguan sensorik/motorik syaraf
yang melalui kompartemen tersebut
Loss of two-point discrimination
Konfirmasi diagnosis pengukuran tekanan jaringan
kompartemen (>20 30 mmHg di atas tekanan diastolik)
PENJELASAN
INGAT !! 5P
PENJELASAN

Pengukuran

Wick catheter untuk mengukur tekanan kompartemen


TATALAKSANA

TATALAKSANA FASIOTOMI
TATALAKSANA

INDIKASI FASIOTOMI
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Syok hipovolemik Rehidrasi NaCl salah,


karena PF masih normal, dapat terjadi sebagai
komplikasi lanjut
C. Osteomyelitis Akut Debridement
komplikasi lanjut, terutama pada fraktur terbuka
D. Malunion Gips komplikasi lanjut dari
fraktur
E. Deformitas sendi Rekonstruksi
komplikasi artritis (OA/RA/Gout)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 35 tahun
Luka pada paha kanan, nyeri & bengkak
Riwayat kecelakaan 2 jam yang lalu
PF : normal

Maka, komplikasi awal dan tatalaksana


yang tepat adalah

A. Sindrom kompartemen -
Fasciotomy
KEYWORDS

Anak laki-laki, 4 tahun


Kaki berbentuk huruf O
PF : rotasi interna tibia bilateral & genu varum
Dokter menduga pasien mengalami penyakit
yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D

DIAGNOSIS >> RICKETS

JAWABAN

A. Pectus Excavatum
PENJELASAN

RICKETS (RAKHITIS)
Rickets & osteomalacia = gangguan mineralisasi matriks
tulang
Rickets : pada tulang rawan di lempeng epifisis
(sebelum fusi, hanya ada pada anak)
Osteomalacia : pada osteoid (dapat terjadi pada anak &
dewasa)
General softening of bones tulang gampang bengkok
(saat weight-bearing, tarikan otot) deformitas
Etiologi utama = defisiensi vitamin D (nutritional
rickets)
Etiologi lain : hipofosfatemia (familial hypophospatemic
rickets, penyakit ginjal kronik, renal tubular acidosis)
Nelson textbook of pediatrics 20th ed
PENJELASAN

RICKETS (RAKHITIS)
Manifestasi Klinis (mayoritas
perubahan skeletal)
Kepala : craniotabes, frontal
bossing, craniosynostosis
Dada : rachitic rosary, harrison
groove
Punggung :
skolioisis/lordosis/kifosis
Ekstremitas: pergelangan tangan &
kaki melebar, deformitas
valgus/varus, windswept deformity
(kombinasi valgus & varus), tibia &
femur bowing, coxa vara
Sumber: Nelson textbook of pediatrics 20th ed
PENJELASAN

Rachitic
rosary/costal
beading
(pembesaran
costochondral
junction)

Harrison groove Deformitas Varus


(indentasi pada
thoraks lateral)

Nelson textbook of pediatrics 20 th ed


PENJELASAN

GAMBARAN
RADIOGRAFI
Metafisis anak Metafisis anak dengan
normal rickets

Classic Rachitis Changes pada pergelangan tangan


Gangguan kalsifikasi penebalan growth plate (karena zona
proliferasi tetap aktif, sel di zona kalsifikasi mengalami
gangguan penumpukan sel abnormal melebar)
Fraying (tepi metafisis tidak tajam) & cupping (tepi metafisis
yang harusnya datar atau konveks menjadi konkaf) metafisis
distal radius & ulna

Apley and Solomon Consise System of Orthopaedics and Trauma 4th ed


PENJELASAN

Growth plate
melebar Perbaikan
disertai radiografis
fraying setelah 4
metafisis bulan
terapi

Sumber: Nelson textbook of pediatrics 20th ed


PENJELASAN
TATALAKSANA

Tatalaksana sesuai etiologi


Suplementasi vitamin D
Stoss therapy (300.000 600.000 IU IM/PO dalam 1
hari)
Daily high dose vit D (2.000 - 5.000 IU dalam 2-4
minggu)
Atasi hipokalsemia
Pencegahan rickets = vitamin D 400 IU pada
bayi menyusui; 600 IU pada anak besar

Nelson textbook of pediatrics 20 th ed


PENJELASAN

RICKETS RICKETSSIA

RICKETSSIA merupakan grup mikro-organisme


yang menyebabkan infeksi. Kebanyakan adalah genus
bakteri Gram (-) dan bersifat parasit intraselular obligat.
Kecurigaan ke penyakit ricketssia jika :
(1) riwayat tergigit tungau/kutu
(2) riwayat pergi ke area endemic
(3) keluhan serupa di keluarga/teman kerja/hewan
peliharaan

https://reference.medscape.com/
PENJELASAN

RICKETS RICKETSSIA

Bentuk tersering : Rocky Mountain spotted fever


(RMSF) disebabkan oleh Rickettsia rickettsii ; Rickettsial
pox disebabkan oleh Rickettsia akari ; Boutonneuse
fever ; Louse-borne (epidemic) typhus ; Murine
(endemic or flea-borne) typhus

https://reference.medscape.com/
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Harrison Grove
C. Craniotabes
D. Rachitic Rosary
E. Frontal Bossing

Gambaran diatas benar khas pada


kasus Rickets
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak laki-laki, 4 tahun
Kaki berbentuk huruf O
PF : rotasi interna tibia bilateral & genu
varum
Dokter menduga pasien mengalami penyakit
yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D

DIAGNOSIS >> RICKETS


Maka, gambaran khas yang salah adalah

A. Pectus Excavatum
KEYWORDS

Laki-laki, 19 tahun
Nyeri pada kaki kanan
Memberat pada malam hari sehingga pasien sering
terbangun akibat nyeri
PF : gait antalgic (+), pada palpasi ditemukan
edema, hangat, dan nyeri tekan tibia proksimal
kanan, ROM terbatas
Dari pemeriksaan radiografis disimpulkan pasien
mengalami osteosarkoma

DIAGNOSIS >> OSTEOSARKOMA


JAWABAN

C. Codman triangle
PENJELASAN

OSTEOSARKOMA
Tumor tulang pada usia
10-30 tahun
Dapat metastasis
Predileksi : distal femur, Sunburst appearance

proksimal tibia
Gambaran khas : sun
burst, codman triangle
PENJELASAN

SARKOMA EWING
Keganasan tulang terbanyak pada pasien
usia 10-20 tahun
Rentang usia sangat lebar (dari bayi hingga
orang tua), tersering ditemukan pada usia 5
25 tahun
Predileksi: metafisis tulang panjang dan tulang
pipih pada bahu & pelvic girdles
PENJELASAN

SARKOMA EWING
Keluhan utama: nyeri, umumnya nyeri ringan hilang
timbul, dan bisa membaik dengan analgesik biasa
Gejala: dapat disertai demam, bengkak, eritema.
Pada pemeriksaan lab dijumpai peningkatan LED,
CRP, dan leukositosis, menyerupai osteomyelitis
Imaging
Foto polos: lesi destruktif (moth eaten appearance)
dikelilingi reaksi periosteal (onion skin
appearance)
PENJELASAN

GAMBARAN RADIOLOGIS

Classic onion skin appearance pada


Ewing Sarcoma
Menggambarkan reaksi periostal
(lapisan konsentrik pertumbuhan
tulang baru)
PENJELASAN

KONDROSARKOMA
Tumor tulang pada
usia > 40 tahun
Di daerah medula,
meluas ke korteks
fraktur patologis
Nyeri
Gambaran khas :
kalsifikasi intrameduler
menyerupai popcorn
PENJELASAN

TIPS & TRICK


Menghafal diagnosis keganasan tulang
dari gambaran radiologis :
steosarcoma sunburst appearance
Korndrosarkoma popKORN
Ewing sarcoma Si Ewing suka makan
bawang (onion)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Sunburn appearance salah, yang benar


adalah sunburst appearance
B. Kalsifikasi intrameduler menyerupai popcorn
kondrosarkoma
D. Onion skin appearance sarcoma ewing
E. Kalsifikasi ekstrameduler menyerupai
popcorn salah, pada kondrosarkoma
kalsifikasi terjadi intrameduler
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Laki-laki, 19 tahun
Nyeri pada kaki kanan
Memberat pada malam hari sehingga pasien sering
terbangun akibat nyeri
PF : gait antalgic (+), pada palpasi ditemukan
edema, hangat, dan nyeri tekan tibia proksimal
kanan, ROM terbatas
Dari pemeriksaan radiografis disimpulkan pasien
mengalami osteosarkoma

DIAGNOSIS >> OSTEOSARKOMA


Maka, gambaran yang tepat adalah

C. Codman triangle
KEYWORDS

Perempuan, 28 tahun
Mata merah berulang sejak 1 bulan lalu
Penglihatan kabur, kaku pada punggung,
terkadang membaik dengan olahraga
Penurunan BB (-), batuk lama (-)
PF : uji Schober (+)
Lab : peningkatan LED

DIAGNOSIS >> ANKYLOSING SPONDILITIS

JAWABAN

E. Fusi corpus-corpus
vertebrae
PENJELASAN

Ankylosing Spondilitis
Penyakit inflamasi
kronik pada sendi
sakroiliak dan vertebra
(seronegative axial
spondyloarthritis; RF
negatif)
Faktor resiko:
berhubungan dengan
HLA-B27
Patogenesis: inflamasi,
erosi tulang,
pembentukan spur
fusi spinal & ankylosis
costovertebral &
costosternal
PENJELASAN
Symptoms
PENJELASAN

Gejala
Manifestasi artikular
Key features: nyeri punggung (berat pada pagi
hari atau setelah inaktivitas, membaik dengan
aktivitas) morning back pain &
stiffness
Kaku pada tulang belakang
Manifestasi ekstraartikular Kyphotic deformity
chin on chest
Uveitis anterior: fotofobia, mata merah &
deformity
berair
Gangguan irama jantung & gangguan katup
(stenosis/regurgitasi aorta)
PF
postur Stooped (deformitas kifosis)
Schober test (+)
PENJELASAN

Schober Test
Evaluasi fleksibilitas tulang belakang

Prosedur:
1. Pasien berdiri tegak, beri tanda pada proc. spinosus L5, dan
titik 10 cm di atasnya ditandai
2. Pasien diminta fleksi, jarak antara ke-2 titik tsb diukur ulang
3. Penambahan jarak <5 cm = schober test (+)
TATALAKSANA

Radiografi (foto polos): gold


standard bamboo spine
Tata laksana
Konservatif : edukasi,
aktivitas fisik (postural
training)
Medikamentosa : NSAID,
TNF inhibitor (adalimumab)

Bamboo spine appearance akibat


osifikasi annulus fibrosus,
membentuk sindesmofit antar corpus
vertebra (garis-garis putih = spikula
radioopaque)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Gibbus spondylitis TB
B. Light bulb appearance dislokasi
bahu posterior
C. Osteofit OA
D. Scottie Dog Sign gambaran normal
lumbal
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 28 tahun
Mata merah berulang sejak 1 bulan lalu
Penglihatan kabur, kaku pada punggung,
terkadang membaik dengan olahraga
Penurunan BB (-), batuk lama (-)
PF : uji Schober (+)
Lab : peningkatan LED

DIAGNOSIS >> ANKYLOSING SPONDILITIS


Maka, temuan yang tepat adalah
E. Fusi corpus-corpus
vertebrae
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Lemas & mudah lelah 2 minggu lalu
Lelah setiap saat, bahkan ketika tidak bekerja
PF :
TTV normal
BMI 16
Konjungtiva anemis, kulit pucat
Lab : Hb 8, MCV 104, makroovalosit pada
hapusan darah tepi

DIAGNOSIS >> ANEMIA MAKROSITIK

JAWABAN

D. Ileum
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

Anemia defisiensi
vitamin B12
Anemia hemolitik
Anemia defisiensi (cobalamin)
besi
Anemia hemoragik
Anemia defisiensi
Anemia penyakit Vitamin B9 (asam
Anemia aplastik
kronik (tahap lanjut) folat)
Anemia penyakit
Thalassemia Sindroma
kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%


PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
RBC besar, ovalosit,
Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

Vitamin B12 dan B9


Vitamin B12 dapat ditemukan di
Daging
Produk susu
Telur
Vitamin B12 (Cobalamin) tidak ditemukan pada
tumbuhan

Vitamin B9 (Folat/asam pteroglutamat) dapat


ditemukan pada sayuran berdaun hijau
PENJELASAN

Dosis Harian
Vitamin B12 Vitamin B9

Usia Dosis Usia Dosis

0-6 bulan 0,4 mcg 0-6 bulan 65 mcg

7-12 bulan 0,5 mcg 7-12 bulan 80 mcg

1-3 tahun 0,9 mcg 1-3 tahun 150 mcg

4-8 tahun 1,2 mcg 4-8 tahun 200 mcg

9-13 tahun 1,8 mcg 9-13 tahun 300 mcg

14+ tahun 2,4 mcg 14+ tahun 400 mcg

600/500
Hamil/Laktasi 2,8 mcg Hamil/Laktasi
mcg
PENJELASAN

Absorpsi Vitamin B12


Vitamin B12 terikat pada haptocorrin pada saliva dan
pepsin pada gaster
Sel parietal gaster menghasilkan faktor intrinsik
Enzim protease pankreas melepaskan hubungan
Vitamin B12 Pepsin sehingga Vitamin B12 dapat
berikatan dengan faktor intrinsik
Vitamin B12 diserap di mukosa ileum dan masuk ke
peredaran darah
Protein transcobalamin mengikat Vitamin B12 di
darah dan dibawa ke sel tubuh dengan endositosis
PENJELASAN
PENJELASAN

Etiologi Anemia def. Vitamin B12

Tidak dapat membentuk kompleks Vitamin B12-


Faktor intrinsik kelainan ini disebut anemia
pernisiosa
Antibodi anti-IF
Antibodi anti-sel parietal
Kurang asupan Vitamin B12
Malabsorpsi Vitamin B12
Gastrectomy/Gastric bypass menyebabkan
rendahnya pepsin dan IF, rendahnya asam lambung
menyulitkan pelepasan vitamin B12 dari makanan
PENJELASAN

Patofisiologi Anemia Def. Vitamin B12

Vitamin B12 memiliki peranan untuk sintesis DNA dan


RNA
Kegagalan sintesis akan memperlama fase S dari
siklus sel hematopoietik
Sitoplasma tetap terakumulasi pada kecepatan yang
sama
Fase S yang panjang (maturasi nukleus yang jarang)
diikuti dengan akumululasi sitoplasma dengan
kecepatan normal disebut dengan nuclear-
cytoplasmic dyssynchrony
Akibatnya, sel menjadi besar-besar (megaloblastik)
PENJELASAN

Patofisiologi Anemia def. Vitamin B12

Sel megaloblastik ini akan mengalami


apoptosis di sumsum tulang proses
ini disebut sebagai hemolisis
intramedulla

Mekanisme defisiensi Vitamin B12


hingga menyebabkan gangguan saraf
masih belum jelas kemungkinan
akibat kerusakan selubung myelin
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Lemah, lesu
Konjungtiva pucat
Sklera Ikterik
Gangguan neuropsikiatri
Paresthesia simetris lebih sering pada
ekstremitas inferior dibandingkan superior
Mental sluggishness lemot
Shuffling gait
Depresi
Demensia
Insomnia
PENJELASAN

Manifestasi Klinis
Sesak nafas bila anemia parah
Gejala GIT
Glossitis (nyeri, hilangnya papil lidah,
bengkak)
Diare
PENJELASAN

Anemia Def. Vitamin B12


Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Hb <11 pada perempuan, <14 pada laki-laki
MCV >100 fL
Retikulosit rendah
Apusan darah tepi anemia megaloblastik,
neutrofil hipersegmentasi
Hemolisis LDH , bilirubin indirek ,
haptoglobin
Aspirat sumsum tulang jarang dilakukan
PENJELASAN

Anemia Def. Vitamin B12


Schilling test pemeriksaan khusus yang tidak
banyak digunakan lagi. Secara sederhana, demikian
caranya:
Radiolabeled Vitamin B12 diberikan via oral
Vitamin B12 parenteral diberikan dalam dosis tinggi
untuk saturasi TC
Akibatnya, Radiolabeled Vitamin B12 tidak dapat lagi masuk
dalam sel dan diekskresi ke urin

Radiolabeled Vitamin B12 urin (+) usus bisa


menyerap, maka bukan anemia pernisiosa
Radiolabeled Vitamin B12 pada urin (-) usus tidak
bisa menyerap, anemia pernisiosa (+)
PENJELASAN

Anemia def. Vitamin B12

Apusan darah tepi Apusan darah tepi


anemia def. B12 Normal
Lingkaran Makroovalosit Tanda Panah Limfosit normal
Tanda panah tear-drop cell merupakan arrowhead trombosit
bentuk makroovalosit lanjutan Tanda panah putus eritrosit normal,
central pallor 1/3 dari luas eritrosit
PENJELASAN

Anemia def. Vitamin B12

Aspirat sumsum tulang


Sel-sel megaloblastik dengan nuclear cytoplasmic
dyssnchrony
A) Sel proeritroblas. Perhatikan nukleus
dengan gambaran salt and pepper
B) Prekursor granulosit raksasa
TATALAKSANA

Anemia def. Vitamin B12


Suplementasi vitamin B12
Parenteral (intramuskular)
Anak: 50-100 mcg/minggu hingga defisiensi
terkoreksi
Dewasa: 1000 mcg/hari selama 2 minggu,
dilanjutkan 1000 mcg/minggu hingga hematokrit
normal, dilanjutkan 1000 mcg/bulan hingga
defisiensi terkoreksi

Oral
Anak: dianggap kurang efektif
Dewasa: 1000-2000 mcg/hari
PENJELASAN

ANALISIS KASUS
Diagnosis pasien adalah anemia
makrositik e.c. suspek defisiensi Vit. B12
Penyerapan B12 di ileum terminalis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Colon descenden
B. Duodenum
C. Jejunum
E. Colon transversum

Pilihan diatas bukan organ yang tepat


dalam melakukan penyerapan vitamin
B12
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 40 tahun
Lemas & mudah lelah 2 minggu lalu
Lelah setiap saat, bahkan ketika tidak bekerja
PF :
TTV normal
BMI 16
Konjungtiva anemis, kulit pucat
Lab : Hb 8, MCV 104, makroovalosit pada hapusan
darah tepi

DIAGNOSIS >> ANEMIA MAKROSITIK


Maka, kemungkinan organ yang mengalami
gangguan yang paling tepat adalah

D. Ileum
KEYWORDS

Laki-laki, 23 tahun
Nyeri sendi yang berpindah-pindah sejak 1 bulan
Kemerahan pada kulit pipi & kemerahan
berbentuk bulat pada tungkai saat terpapat sinar
matahari
Demam (+) hilang timbul & sariawan (+) tidak
nyeri
PF : konjungtiva anemis
Lab : Hb 7

DIAGNOSIS >> SLE

JAWABAN

E. Anti ds-DNA
PENJELASAN

SYSTEMIC LUPUS
ERYTHEMATOSUS (SLE)
Penyakit autoimun yang membentuk kompleks antigen-
antibodi dalam peredaran darah
Merupakan reaksi hipersensitivitas tipe III
Kompleks antigen-antibodi dapat terdeposit pada berbagai
organ, menyebabkan kerusakan organ
4 tipe lupus:
Systemic Lupus Erythematosus
Cutaneous Lupus Erythematosus
Drug-induced Lupus Erythematosus
Neonatal Lupus Erythematosus
PENJELASAN

Klasifikasi SLE
PENJELASAN

Klasifikasi SLE
PENJELASAN

Mnemonic SLE
PENJELASAN

Kriteria Diagnosis SLE


Kriteria diagnosis SLE (tahun 1982)
mengharuskan setidaknya ada 4 dari 11
tanda dan gejala dari mnemonic SOAP
BRAIN MD ini masih digunakan di
UKMPPD

Nice to know
Kriteria terbaru (tahun 2018) harus memiliki
Titer ANA minimal 1:80
10 poin dari 22 gejala yang masing-masing diberikan poin
PENJELASAN

Pemeriksaan Serologi SLE


Pemeriksaan Keterangan
Untuk screening, sensitivitas 95%
ANA (Anti nuclear antibody)
(paling sensitif)
Anti-dsDNA Sensitivitas 70%, spesifisitas tinggi
Anti-Sm (Smith) Sensitivitas 30-40%, paling spesifik
Anti-SSA (anti-Ro) / Anti-SSB (Sjögren (+) pada neonatal lupus dan Sjögren
Syndrome A/B) syndrome
Anti-histone (+) pada drug-induced lupus
(+) pada pasien SLE dengan
Anti-ribosomal P
kecenderungan manifestasi psikosis
Anti-RNP (+) pada SLE overlap scleroderma
(+) pada SLE overlap antiphospholipid
Anticardiolipin
antibody syndrome
Lupus anticoagulant
Direc Coomb e Antibodi terhadap RBC
TATALAKSANA

SLE Ringan
DMARDs
Hidroksikluorokuin obat anti malaria
MTX
Dapat ditambah dengan kortikosteroid
dosis rendah agen farmakologi
utama SLE
NSAIDs
TATALAKSANA

SLE Sedang
Terapi Induksi
MP IV 0,5-1 g/hari selama 3 hari diikuti oleh:
AZA (2 mg/kg/hari) atau MMF (2-3 g/hari) + Prednison (0,5-0,6 mg/kg/hari
selama 4-6 minggu lalu diturunkan bertahap)

Respon penuh Tidak respon

Respon
Terapi Pemeliharaan penuh Terapi Induksi
AZA (1-2 mg/kg/hari) atau MMF (1-2 MP IV 0,5-1 g selama 3 hari diikuti oleh:
g/hari) + Prednison (0,125 mg/kg/2 hari) CYC IV (0,5-0,75 g/m2/bulan x 7 dosis)

Respon Tidak
sebagian respon
Singkatan
MP: Metilprednisolon
AZA: Azathioprin Terapi Pemeliharaan Rituximab
MMF: Mycophenolate CYC IV Inhibitor Calcineurin
(0,5-0,75 g/m2/3 bulan selama (Siklosporin)
Mofetil
1 tahun) IVIg
CYC: Siklofosfamid
TATALAKSANA

SLE Berat
Terapi Induksi
MP IV 0,5-1 g selama 3 hari diikuti oleh:
CYC IV (0,5-0,75 g/m2/bulan x 7 dosis)

Respon Tidak
Respon penuh
sebagian respon

Terapi Pemeliharaan Terapi Pemeliharaan Rituximab


CYC IV Inhibitor Calcineurin
AZA (1-2 mg/kg/hari) atau MMF (1-2 (Siklosporin)
(0,5-0,75 g/m2/3 bulan selama
g/hari) + Prednison (0,125 mg/kg/2 hari) IVIg
1 tahun)

Singkatan
MP: Metilprednisolon
AZA: Azathioprin
MMF: Mycophenolate Mofetil
CYC: Siklofosfamid
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. C-reactive protein meningkat pada


penyakit-penyakit inflamasi secara umum
B. Faktor rheumatoid tidak spesifik
C. ANA pemeriksaan paling sensitif,
digunakan untuk screening
D. Anti-CCP digunakan pada reumatoid
arthritis
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 23 tahun
Nyeri sendi yang berpindah-pindah sejak 1 bulan
Kemerahan pada kulit pipi & kemerahan berbentuk
bulat pada tungkai saat terpapat sinar matahari
Demam (+) hilang timbul & sariawan (+) tidak nyeri
PF : konjungtiva anemis
Lab : Hb 7

DIAGNOSIS >> SLE


Maka, pemeriksaan penunjang yang tepat adalah

E. Anti ds-DNA
KEYWORDS

Anak laki-laki, 7 tahun


Demam sejak 3 hari
Gusi berdarah (+), bercak kemerahan pada
lengan (+)
PF : kesadaran CM, TD 110/70, HR 98, Suhu 38,
Petekie (+)
Lab : Hb 10, Ht 44, WBC 3.500, Trombosit 88.000

DIAGNOSIS >> DHF GRADE 2


JAWABAN

E. Pemberian cairan
kristaloid 7 cc/kgBB/jam
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
Etiologi: Virus Dengue
Virus dengue memiliki 4 serotipe DEN-I, DEN-
II, DEN-III, dan DEN-IV
Imunitas yang didapat dari virus dengue
bersifat seumur hidup (yang berarti
maksimal seseorang terinfeksi virus
dengue sebanyak 4 kali)
Manifestasi infeksi dengue dapat beragam,
berupa Dengue Fever (DF), Dengue
Hemorrhagic Fever (DHF) grade I-IV
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
DHF Grade III dan Grade IV disebut juga
Dengue Shock Syndrome
Pada umumnya, DF terjadi akibat infeksi
salah satu serotipe virus dengue
DHF terjadi akibat infeksi sekunder
virus dengue dengan serotipe berbeda
WHO, 2011
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
DF dapat memiliki manifestasi
perdarahan (Epistaksis, hipermenore,
dan perdarahan saluran cerna).
Bedakan DF dengan DHF. Pada DF
tidak ada plasma leakage (efusi pleura,
ascites, peningkatan Ht sebesar >20%
dari baseline, serum albumin <3.5 gr%)
PENJELASAN

INFEKSI DENGUE
Plasma leakage bisa ditegakkan dengan peningkatan
Ht 20% dari baseline, bukan angka Ht diatas 20%.
Anggap Ht normal = 35-45% (nilai ini bisa disesuaikan
dengan tabel referensi UKMPPD)
Jika menggunakan angka ini, Plasma Leakage bisa
ditegakkan apabila Ht pasien minimal 42%

Contoh :
Peningkatan Ht minimal = 20%*Ht Baseline = 20%*35% = 7%
Ht minimal untuk menegakkan Plasma Leakage = 35% + 7% = 42%
PENJELASAN

UJI TORNIQUET

Torniket Positif :

>20 petekie pada


area 1 inchi x 1 inchi
setelah lengan
tangan atas
dibendung selama 5
menit
PENJELASAN

Uji Diaskopi
Merupakan suatu uji blanchability pada
kulit, dengan cara menekan lesi kulit,
dapat menggunakan benda transparan,
seperti kaca objek.
Membedakan eritema (akibat
vasodilatasi) dengan petekie/purpura
(akibat ekstravasasi eritrosit)
PENJELASAN

Uji Diaskopi
Interpretasi :
(+) : warna merah
menghilang
eritema
(-) : warna merah
tidak menghilang Manifestasi Petekie pada Demam
petekie/purpura, Berdarah Dengue :
Uji diaskopi menunjukkan warna
atau telangiektasis merah tidak menghilang petekie
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE
PENJELASAN

SEROLOGI DENGUE

IgM dan IgG


baru mulai
meningkat pada
hari demam ke
4-6
PENJELASAN
Warning Signs
Demam turun namun keadaan anak memburuk

Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen

Muntah yang menetap

Klinis Letargi, gelisah

Perdarahan mukosa

Pembesaran hati

Akumulasi cairan
Peningkatan kadar hematokrit bersamaan dengan
Laboratorium
penurunan cepat jumlah trombosit
Hematokrit awal tinggi
Pedoman diagnosis dan tatalaksana infeksi virus dengue 2014
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
Indikasi cairan intravena:
Intake cairan oral tidak adekuat
Peningkatan hematokrit hingga 10-20%
meskipun telah diberikan rehidrasi oral
Impending shock
Terdapat tanda-tanda syok
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE
Prinsip umum pemberian cairan:
Kristaloid isotonik merupakan pilihan utama,
kecuali pada bayi < 6 bulan
Cairan koloid hiperonkotik boleh digunakan
pada pasien dengan kebocoran plasma masif,
dan pada pasien yang tidak memberikan
respon yang baik terhadap kristaloid

WHO 2011
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE DHF I-II
Pada DHF gr I & II (non-syok) Cairan
diberikan dengan jumlah Maintenance +
Defisit 5%
Jumlah tersebut tidaklah mutlak, dapat
bervariasi sesuai dengan klinis pasien, tingkat
kehilangan cairan, tanda-tanda vital,
hematokrit, dan urine output, dapat dilihat
pada tabel pada slide selanjutnya
WHO 2011
TATALAKSANA

WHO 2011
TATALAKSANA

TATALAKSANA
INFEKSI DENGUE DHF III-IV
Pada pasien dengan syok Pemberian
cairan intravena sebaiknya tidak melebihi
24-48 jam
Pada pasien dengan obesitas,
penghitungan cairan menggunakan berat
badan ideal

WHO 2011
TATALAKSANA
Terapi DSS
DHF Gr. III

O2, IV kristaloid 10
mL/kg/jam selama
1-2 jam

Perburukan
Perbaikan
Turunkan rate IV menjadi 7, 5,
3, 1,5 mL/kg/jam

Ht meningkat Ht menurun

IV Koloid 10 Transfusi WB
mL/kg/jam 10 mL/kg/jam
Perbaikan atau PRC 5
mL/kg
Hentikan IV selama 48 jam

Perbaikan
Turunkan rate menjadi 7, 5, 3, 1,5
mL/kg/jam kemudian hentikan IV
selama 48 jam

WHO 2011
TATALAKSANA
Terapi DSS
DHF Gr. IV

O2, IV kristaloid 10
mL/kg/jam selama
10-15 menit

Perburukan
Perbaikan
Masuk ke alogritma terapi
DHF Gr. III

ULANG IV
kristaloid 10
mL/kg/jam selama
10-15 menit

Perburukan
Transfusi WB 10 mL/kg/jam atau
PRC 5 mL/kg

WHO 2011
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Transfusi Packed Red Cell pada DHF


grade 3 atau 4 yang tidak membaik dengan
pemberian cairan
B. Loading koloid 20 cc/kgBB salah, koloid
bukan first line
C. Transfusi Trombosit diberikan pada
trombosit <10.000 (WHO 2011), <20.000 (nelson
20th ed)
D. Loading kristaloid 20 cc/kgBB kurang
tepat, pada kasus DHF non-syok diberikan
Maintenance + defisit 5%
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak laki-laki, 7 tahun
Demam sejak 3 hari
Gusi berdarah (+), bercak kemerahan pada
lengan (+)
PF : kesadaran CM, TD 110/70, HR 98, Suhu
38, Petekie (+)
Lab : Hb 10, Ht 44, WBC 3.500, Trombosit
88.000
DIAGNOSIS >> DHF GRADE 2
Maka, tatalaksana awal yang tepat adalah

E. Pemberian cairan
kristaloid 7 cc/kgBB/jam
KEYWORDS
Perempuan, 59 tahun
Terakhir kontrol HT & DM 1 tahun lalu
Saat ini lemas & tidak bertenaga sejak 1 minggu
PF : TD 150/80, HR 88, RR 22, Suhu afebris,
konjungtiva anemis +/+
Lab : Hb 7, eGFR 28
Dokter menganjurkan dilakukan pemeriksaan SI,
transferin, saturasi transferin, dan feritin

DIAGNOSIS >> ANEMIA PENYAKIT KRONIK


JAWABAN

C. Menurun, menurun,
menurun, meningkat
PENJELASAN

Pendekatan Anemia
Hb subnormal

MCV < 80 fL MCV 80-100 fL MCV > 100 fL


(anemia mikrositik) (anemia normositik) (anemia makrositik)

Anemia defisiensi
vitamin B12
Anemia defisiensi Anemia hemolitik
(cobalamin)
besi
Anemia hemoragik
Anemia defisiensi
Anemia penyakit
Vitamin B9 (asam
kronik (tahap Anemia aplastik
folat)
lanjut)
Anemia penyakit
Sindroma
Thalassemia kronik (tahap awal)
myelodisplastik
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
RBC kecil, anisositosis
Serum besi , TIBC ,
(ukuran bervariasi),
Anemia Defisiensi Besi Serum ferritin , Indeks
poikilositosis (bentuk
Mentzer >13
bervariasi), sel pensil
Profil besi
RBC kecil, sel target , RBC
Thalassemia normal/meningkat, Indeks
berinti, tear drop cell
Mentzer <13
RBC normal, sferositosis, Serum LDH , Bilirubin
Anemia Hemolitik
skistositosis, sickle cell, dll indirek , Retikulosit >2%

Anemia Hemoragik RBC normal Retikulosit >2%

Leukopenia,
Anemia Aplastik RBC normal Trombositopenia, sumsum
tulang hiposelular
PENJELASAN

Klasifikasi Anemia
Jenis Anemia Hapusan Darah Tepi Ancillary Tests
Profil besi normal, Cari
Anemia Penyakit Kronik
RBC normal penyakit kronik penyebabnya
(tahap awal)
(ureum, kreatinin, OT/PT, dll)
Anemia Penyakit Kronik Seperti anemia defisiensi Serum besi , TIBC ,
(tahap lanjut) besi Serum ferritin

RBC besar, ovalosit,


Anemia Defisiensi B12 Biasanya ada neuropati
anisositosis dan poikilositosis

Sama dengan anemia Tidak menimbulkan


Anemia Defisiensi B9
defisiensi B12 neuropati
Leukopenia,
Sindroma Myelodisplastik RBC besar Trombositopenia, sumsum
tulang normal/hiperseluler
PENJELASAN

ANEMIA PENYAKIT KRONIK


Anemia yang ditemukan pada pasien
dengan infeksi, peradangan, dan
keganasan yang terjadi hinga lebih dari 1-
2 bulan
Anemia yang terjadi disebabkan penyakit
yang mendasari
PENJELASAN

ETIOLOGI
Infeksi Kronik Infeksi paru: abses, emfisema, tuberkulosis,
pneumonia
Endokarditis bakterialis subakut
Pelvic inflammatory disease
Osteomielitis kronis
Infeksi saluran kencing kronik
Infeksi jamur kronik
Infeksi human immunodeficiency virus (HIV)
Inflamasi kronik Artritis reumatoid
non-infeksi Demam reumatik
Penyakit Ginjal Kronik
Lupus eritematosus sistemik
Trauma berat
Cedera termal
Vaskulitis
PENJELASAN

ETIOLOGI
Keganasan Karsinoma
Penyakit Hogkin
Limfosarkoma
Leukemia
Mieloma multipel
Lain-lain Alcoholic liver disease
Gagal jantung
Tromboflebitis
Penyakit jantung iskemik
Idiopatik
PENJELASAN

ETIOLOGI
Secara fisiologis,
ginjal menghasilkan
hormon
eritropoietin (EPO)
ketika ginjal
mendeteksi
rendahnya O2 yang
dialirkan ke ginjal
EPO akan
menstimulasi
eritropoiesis pada
sumsum tulang
PENJELASAN

Ketika terjadi
kerusakan ginjal,
seperti pada
penyakit CKD,
maka sekresi
hormon EPO
akan terganggu
PENJELASAN

PATOFISIOLOGI
PENJELASAN

GEJALA KLINIS
Gejala klinis TIDAK KHAS, sehingga harus
memperhatikan gejala klinis penyakit yang mendasari

Berbagai gejala klinis yang mungkin muncul :


Malaise
Mudah Lelah
Mialgia
Hipotensi ortostatik
Sinkop
Palpitasi
Gangguan tidur
Penurunan nafsu makan
PENJELASAN

TEMUAN LABORATORIS
Variabel Anemia Penyakit Anemia Defisiensi
Kronik Besi
Besi (Fe) Menurun Menurun
Transferin Menurun/normal Meningkat
Saturasi Transferin Menurun Menurun
Feritin Normal/meningkat Menurun
Reseptor Transferin Normal Meningkat
Sitokin Meningkat Normal
PENJELASAN

TEMUAN LABORATORIS
Penurunan hemoglobin biasa sekitar 7-11 g/dl
umumnya pasien asimtomatik
Hipo/normokrom normositer
Retikulosit normal/
Hitung leukosit dan trombosit bervariasi,
tergantung penyakit kronis yang mendasari
Peningkatan kadar free erythrocyte protoporhyrin
(FEP)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Menurun, menurun, menurun, menurun


B. Menurun, menurun, normal, normal
D. Normal, normal, menurun, menurun
E. Normal, menurun, normal, menurun

Hasil pemeriksaan diatas tidak tepat,


dapat dilihat pada tabel pada slide
sebelumnya
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Perempuan, 59 tahun
Terakhir kontrol HT & DM 1 tahun lalu
Saat ini lemas & tidak bertenaga sejak 1 minggu
PF : TD 150/80, HR 88, RR 22, Suhu afebris,
konjungtiva anemis +/+
Lab : Hb 7, eGFR 28
Dokter menganjurkan dilakukan pemeriksaan SI,
transferin, saturasi transferin, dan feritin

DIAGNOSIS >> ANEMIA PENYAKIT KRONIK


Maka, hasil yang tepat adalah
C. Menurun, menurun,
menurun, meningkat
KEYWORDS

Laki-laki, 56 tahun
Nyeri, pegal di seluruh tubuh & kesemutan
sejak 3 bulan terakhir
Penurunan BB 5 kg dalam 3 bulan
Nyeri testis (+) tanpa demam / riw trauma
Riwayat HbsAg (+)

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Poliarteritis Nodosa
PENJELASAN

Poliarteritis Nodosa
Penyakit vaskulitis nekrotikans yang menyerang arteri
kaliber sedang
Tidak memiliki antibodi antineutrofil sitoplasmik
(ANCA)
Memiliki asosiasi dengan penyakit hepatitis B
Penyakit ini menyerang multi-organ, termasuk
Ginjal
Kulit
Sendi
Otot
Saraf
Pencernaan
PENJELASAN

Poliarteritis Nodosa
Sistem Manifestasi Klinis

Sistemik Rasa lelah, penurunan berat badan, demam, arthralgia


Mononeuritis multiplex (sering pada N. radialis, N.
Saraf
ulnaris, N. peroneus), polineuropati
Kulit Livedo reticularis, purpura, ulkus

Ginjal Hematuria, glomerulonefritis

Pencernaan Nyeri perut, perdarahan rektal


Hipertensi new onset (sebelumnya tidak ada
Kardiovaskular
hipertensi)
Disadur dari: Pagnoux C, Seror R, Henegar C, et al.
Clinical features and outcomes in 348 patients with polyarteritis nodosa. Arthritis Rheum 2010; 62:616
PENJELASAN

Poliarteritis Nodosa

Livedo retikularis
Mottled skin akibat obstruksi pembuluh darah
PENJELASAN

Poliarteritis Nodosa
Pemeriksaan penunjang
Biopsi (biasa pada ginjal) untuk penegakkan
diagnosis
Infiltrasi PMN dan MN transmural segmental pada arteri
kaliber sedang
Tidak menyerang vena
Nekrosis pada dinding arteri
Tidak ada granuloma
Laboratorium menilai sistem organ apa yang
diserang
Creatinine
Tes fungsi hati
Urinalisis
Pemeriksaan antibodi (ANCA, ANA)
PENJELASAN

Poliarteritis Nodosa

Histopatologi ginjal
Penebalan tunika muskularis pembuluh darah.
Lumen (L) pembuluh darah menjadi sangat kecil
TATALAKSANA

Poliarteritis Nodosa
Tata laksana
Prednisone oral 1 mg/kg (maks. 60-80
mg/hari) selama 4 minggu
Jika perbaikan, turunkan dosis hingga
mencapai 20 mg/hari pada bulan ke-3 / ke-4
pengobatan
Jika tetap perbaikan, turunkan dosis 2,5 mg
setiap 2 minggu
Total lama pengobatan biasanya berlangsung
6-8 bulan
TATALAKSANA

Poliarteritis Nodosa
Tata laksana
Pada pasien yang tidak merespon dengan
kortikosteroid dapat ditambahkan agen
imunosupresan
Azathioprine 2 mg/kg/hari
Methotrexate 20-25 mg/minggu
Siklofosfamid 3x600 mg/m2/2 minggu
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Wegener Gran loma o i Granulomatosis


+ poliangitis, vaskulitis pada pembuluh darah
sedang & kecil, inflamasi nekrotik pada kulit
(ulkus), saddle nose deformity, vaskulitis di paru
menyebabkan infiltrat dan lesi koin, poliarthritis, dll
C. Takayasu Disease Vaskulitis pada pembuluh
darah besar (aorta), pulseless disease
D. Tromboangitis Obliterans = Penyakit
Buerger, arteritis pembuluh darah kecil, berkaitan
dengan merokok, ujung jari menghitam
E. Somatisasi banyak keluhan, PF normal,
shopping doctor
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 56 tahun
Nyeri, pegal di seluruh tubuh &
kesemutan sejak 3 bulan terakhir
Penurunan BB 5 kg dalam 3 bulan
Nyeri testis (+) tanpa demam / riw trauma
Riwayat HbsAg (+)

Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Poliarteritis Nodosa
KEYWORDS
Perempuan, 51 tahun
Benjolan leher sejak 3 bulan, progresif membesar, suara
serak, sesak nafas dan nyeri menelan
Penurunan BB signifikan
PF : TTV normal, teraba benjolan a/r colli dekstra, ukuran
12x6 cm, batas tidak tegas, konsistensi keras, nodul (+),
nyeri tekan (-), tidak bergerak saat menelan
Histopatologis : gambaran folikel limfoid epitel kuboid-
simpleks, berdiferensiasi baik, dengan invasi ke
jaringan dan pembuluh darah, mitosis abnormal, dan
didapatkan Psamomma bodies

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

E. Papillary thyroid carcinoma


PENJELASAN

Karsinoma Tiroid
Faktor resiko utama: predisposisi genetik, pajanan
terhadap ionizing radiation
Lebih banyak pada wanita
Secara garis besar terbagi menjadi:
Well differentiated thyroid carcinoma
Papiler paling banyak
Folikular
Poorly differentiated carcinoma
Meduler
Anaplastik
Berbeda dalam jalur metastasis, pilihan terapi, dan
prognosis
PENJELASAN

Karsinoma Tiroid
Gejala
Dini: sering asimptomatik, hanya berupa nodul tiroid padat,
tidak nyeri
Lanjut: disfagia, suara serak (akibat paresis vocal cord), horner
syndrome, sindrom superior vena cava
Deteksi: imaging
Karakteristik nodul tiroid yang besar kecurigaan bersifat ganas:
1. USG: hipoechoic, batas ireguler >1cm, mikrokalsifikasi
2. Scintigraphy: cold nodule (decreased tracer uptake)
Workup: kadar hormon, tumor markers, biopsi (FNAB)
Tata Laksana: tiroidektomi total, diikuti terapi hormon
90% mensekresi tiroglobulin penanda rekurensi setelah
terapi
PENJELASAN

Tipe Sel Frekuensi Karakteristik Penyebaran Prognosis

Papiler 70% Biasanya pada Lokal Baik apabila pada


usia muda Kadang menyebar usia muda
ke tulang/paru
(Sekunder)

Folikular 20% Lebih sering Metastasis ke Baik apabila


pada wanita tulang/paru tindakan operatif
berhasil
Anaplastik <5 % Agresif Invasi lokal Buruk

Medullary 5% Familial Lokal dan Buruk, tetapi


cell metastasis jauh progresi lambat
(resectable:
tiroidektomi total
dengan reseksi KGB
luas)
Limfoma 2% Beragam Kadang respons thd
radioterapi
Sumber: Clinical diagnosis Clarks & Kumar 8th ed |2012
PENJELASAN

Subtipe Karsinoma Tiroid


PENJELASAN

Karsinoma Tiroid Pointer Diagnosis


Karsinoma tiroid papiler
Psammoma bodies (kalsifikasi lamellar konsentrik
Nukleus oval dengan central clearing (orphan annie- eyes)
[mirip dengan hashimoto thyroiditis]
Nuclear grooves
Karsinoma folikular
Folikel uniform
Invasi vaskular/kapsular
Karsinoma meduler
Sel ovoid (C cell origin)
Amyloid pada stroma
Karsinoma anaplastik
Undifferentiated giant cell (osteoclast-like)
Disertai nekrosis dan perdarahan
PENJELASAN
Tampakan fibrovascular core
yang dilapisi oleh selapis atau
berlapis-lapis sel kuboid atau
kolumnar
Ground glass nuclei
Tampakan penumpukan
calcospherite (kalsium),
necrotic cell Psamomma
bodies
PENJELASAN

Anaplastic thyroid carcinoma


Tampak osteoclast-like giant cells (kiri) dan pertumbuhan spindle cells (kanan)
PENJELASAN

Penunjang awal untuk


membedakan massa tiroid jinak
atau ganas USG

Konfirmatif histopatologi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Anaplastic thyroid carcinoma salah karena jenis ini


paling jarang dan agresif, histopatologi sering tampak
sel nekrosis, angioinvasi (+), dan khas berupa spindle
cell, giant cell (osteoclastlike), squamoid, dan
pausiseluler.
B. Hurthle cell carcinoma varian FTC yang invasif,
dengan prognosis yang lebih buruk
C. Medullary thyroid carcinoma salah karena khas
histopatologi tumor ini berupa sel bulat atau oval tanpa
folikel karena tumor ini berasal dari sel parafolikuler C.
D. Follicular thyroid carcinoma salah karena khas
dari kanker ini berupa tumor soliter berkapsul dan bisa
ditemukan pula area pendarahan, nekrosis, dan selnya
bersiferensiasi baik
KESIMPULAN
Jadi bila menemukan kasus
Perempuan, 51 tahun
Benjolan leher sejak 3 bulan, progresif membesar,
suara serak, sesak nafas dan nyeri menelan
Penurunan BB signifikan
PF : TTV normal, teraba benjolan a/r colli dekstra,
ukuran 12x6 cm, batas tidak tegas, konsistensi keras,
nodul (+), nyeri tekan (-), tidak bergerak saat menelan
Histopatologis : gambaran folikel limfoid epitel
kuboid-simpleks, berdiferensiasi baik, dengan
invasi ke jaringan dan pembuluh darah, mitosis
abnormal, dan didapatkan Psamomma bodies

Maka, diagnosis yang tepat adalah

E. Papillary thyroid carcinoma


KEYWORDS

Anak perempuan, 8 tahun 4 bulan


Baru saja mengalami menstruasi, rambut
kemaluan muncul 1 bulan lalu, kedua payudara
sudah membesar sejak 6 bulan lalu & sesuai
urutan
PF : TTV normal
PP : tidak ada kelainan pada organ reproduksi &
glandula suprarenalis

DIAGNOSIS ??
JAWABAN

A. Pubertas prekoks
GnRH dependent
PENJELASAN
KEYWORDS

MILESTONES PERKEMBANGAN
SEKSUAL
Wanita Pria
thelarche (10-11 th) pembesaran testis
pubarche (10.5-11.5 th) spermache (mimpi basah,
growth spurt (11-12 th) usia 12-14 th)
menarche (11.5-13 th) growth spurt (Tanner stage
III-IV)
perkembangan payudara
dewasa (12.5-15 th) tinggi badan final (18-20 th)
rambut pubis dewasa
(13.5-16 th)
PENJELASAN
KEYWORDS

PUBERTAS NORMAL

Laki-laki Perempuan
Onset (tahun) 12.5 (9.5 13.5) 11.5 (8 13)
Tanda pubertas pertama Peningkatan volume Breast budding
e i ( 4 mL)
Sekuens Pertama pembesaran Pertama pembesaran
testis; diikuti payudara; diikuti rambut
pertumbuhan rambut pubis; menarche sebagai
pubis tahap akhir pubertas
Growth spurt Tanner stage III Tanner stage II
Durasi pubertas 3.2 1.8 2.4 1.1
PENJELASAN
KEYWORDS

TANNER STAGING (PEREMPUAN)


Stage 1
Prepubertal; no breast tissue (M1)
None (P1)

Stage 2
Areolar enlargement with breast bud (M2)
A few darker hairs along labia (P2)

Stage 3
Enlargement of breast & areola as single mound
(M3)
Curly pigmented hairs across pubes (P3)

Stage 4
Projection of areola above breast as double mound (M4)
Small adult configuration (P4)

Stage 5
Mature adult breast with single contour (M5)
Adult pubic hair distribution (P5)
PENJELASAN
KEYWORDS

TANNER STAGING (LAKI-LAKI)


Stage 1
Prepubertal; testicular length <2.5 cm (G1)
None (P1)

Stage 2
The testes >2.5 cm in the longest diameter, and the scrotum thinning and
reddening (G2)
Sparse growth of slightly pigmented, curved pubic hair, mainly at the base of
the penis( P2)
Stage 3
Growth of the penis in width and length, and further growth of the testes noted
(G3)
Thicker, curlier hair spread to the mons pubis (P3)

Stage 4
Penis further enlarged, and testes larger, with darker scrotal skin color (G4)
Adult-type hair, which does not yet spread to the medial thighs (P4)

Stage 5
Genitalia adult in size and shape (G5)
Adult-type hair spread to the medial thighs (P5)
PENJELASAN
KEYWORDS

Hypothalamus - Pituitary Gonad


axis
PENJELASAN

Pubertas Prekoks

Definisi
Munculnya tanda-tanda seks sekunder usia
kurang dari 8 tahun (perempuan) atau 9
tahun (laki-laki) [-2SD]
Akibat peningkatan seks steroid (estrogen &
progesteron)
Epidemiologi
Frekuensi : perempuan > laki-laki
perempuan: sebagian besar memiliki etiologi sentral
(benign)
laki-laki: 50% memiliki kausa perifer (pathologic)
seluruh anak laki-laki dengan gejala pubertas prekoks
perlu menjalani investigasi menyeluruh
PENJELASAN
KEYWORDS

Klasifikasi Pubertas Prekoks

GnRH dependent (central) :


Aktivasi dini dari aksis hipotalamus-hipofisis-gonad
peningkatan gonadotropin peningkatan hormon seks (dependen)
Umumnya idiopatik
Manifestasi klinis : isoseksual, pubertas sesuai urutan,
peningkatan gonadotropin dan hormon seks
GnRH independent (peripheral):
Sekresi hormon seks secara otonom menekan aksis
hipotalamus-hipofisis-gonad
Biasanya terjadi karena ada penyakit yang menyertai
Laki-laki : Leydig cell tumor, familial testitoxicosis, gonadotropin-
secreting tumor (hepatoma, germinoma, teratoma)
Perempuan : McCune Albright Syndrome, Hipotiroidisme Berat
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Pubertas prekoks GnRH independent


salah, karena pubertas sesuai urutan,
tidak ada kelainan pada organ reproduksi
C. Normal salah, seharusnya thelarche
baru dimulai sejak usia sekitar 10 tahun
D. Pubertas prekoks parsial salah,
karena tanda pubertas lengkap
E. Delayed puberty pubertas
terhambat, berkebalikan dengan kasus
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Anak perempuan, 8 tahun 4 bulan
Baru saja mengalami menstruasi, rambut
kemaluan muncul 1 bulan lalu, kedua
payudara sudah membesar sejak 6 bulan lalu
& sesuai urutan
PF : TTV normal
PP : tidak ada kelainan pada organ
reproduksi & glandula suprarenalis
Maka, diagnosis yang tepat adalah

A. Pubertas prekoks GnRH


dependent
KEYWORDS

Laki-laki, 55 tahun
Penurunan kesadaran sejak 15 menit lalu
Awalnya mengeluh pusing, berdebar-debar & keringat
dingin
Riwayat DM dengan obat glibenklamid &
metformin, namun 3 hari ini nafsu makan berkurang
PF : TD 80/palpasi, ekstremitas dingin
Lab : GDS 40

DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA BERAT


JAWABAN

A. NaCl 0,9% IV + bolus


dekstrosa 40% 25 cc
PENJELASAN
KEYWORDS

KOMPLIKASI AKUT DM
HIPOGLIKEMIA
Kadar glukosa darah <70 mg/dl (PERKENI 2019)
Penurunan konsentrasi glukosa serum dengan
atau tanpa adanya gejala-gejala sistem otonom,
( hi le triad):
1. Terdapat gejala-gejala hipoglikemia
2. Kadar glukosa darah yang rendah
3. Gejala berkurang dengan pengobatan

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPOGLIKEMIA

PERKENI 2019
PENJELASAN
KEYWORDS

HIPOGLIKEMIA
KLASIFIKASI (PERKENI 2019)

Hipoglikemia Ringan
Pasien tidak membutuhkan bantuan orang
lain untuk pemberian glukosa per-oral
Hipoglikemia Berat
Pasien membutuhkan bantuan orang lain
untuk pemberian glukosa intravena, glukagon,
atau resusitasi lainnya

PERKENI 2019
PENJELASAN

EFEK SAMPING OBAT

Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan Sulfonilurea atau


Insulin. Bila terjadi akibat Sulfonilurea, hipoglikemia dapat berlangsung lama,
sampai ekskresi dan waktu kerja obat habis.
Observasi pasien hipoglikemia dilakukan selama 24 - 72 jam.
PENJELASAN

Obat Kontraindikasi Keuntungan/


Kerugian
Metformin Renal insufficiency Tidak menyebabkan
Liver failure hipoglikemia jika monoterapi
Heart failure Tidak menyebabkan BB naik
Severe GI disease
Thiazolidinediones Liver failure Menurunkan LDL dan
Heart failure meningkatkan HDL
Pregnancy and breast
feeding
Sulfonilurea Hepar-renal insufficiency Menyebabkan hipoglikemi
Heart failute dan BB naik
Acarbose Renal failure Tidak menyebabkan
Severe GI disease hipoglikemia jika monoterapi
Pregnancy Tidak menyebabkan BB naik
DPP-4 Inhibitor Hypersensitivity Tidak menyebabkan
hipoglikemia jika monoterapi
Tidak menyebabkan BB naik
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Hipoglikemia Ringan:
Konsumsi makanan tinggi glukosa (karbohidrat
sederhana)
Pilihan utama : Glukosa murni
Glukosa 15-20 gram (2-3 sendok makan gula
pasir) larutkan dalam air cek glukosa darah 15
menit setelah terapi hipoglikemia ulangi terapi
Makanan berlemak dapat memperlambat respon
kenaikan glukosa darah
Evaluasi 15 menit post pemberian terapi, ulangi
bila masih hipoglikemia

PERKENI 2019
TATALAKSANA

TATALAKSANA
Hipoglikemia Berat:
Hentikan obat-obat antidiabetes
D10% 150 cc dalam 15 menit, atau bolus D40%
25 cc
Kemudian cek glukosa darah 15-30 menit setelah
pemberian dengan arge 70 mg/dl bila masih
hipoglikemia ulangi langkah sebelumnya
Jika sudah mencapai target maintenance D10%
100 cc/jam hingga pasien mampu makan
Alternatif : Glukagon 1 mg IM

PERKENI 2019
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Ringer asetat IV + bolus dekstrosa 40% 40


cc bolus D40 terlalu besar, seharusnya 25
cc
C. HES IV + bolus dekstrosa 20% 25 cc
kurang tepat, seharusnya D40 25 cc
D. NaCl 0,9% IV + bolus dekstrosa 20% 25 cc
kurang tepat, seharusnya D40 25 cc
E. RL IV + bolus dekstrosa 10% 25 cc
kurang tepat, seharusnya D10 150 cc dalam 15
menit
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 55 tahun
Penurunan kesadaran sejak 15 menit lalu
Awalnya mengeluh pusing, berdebar-debar & keringat
dingin
Riwayat DM dengan obat glibenklamid & metformin,
namun 3 hari ini nafsu makan berkurang
PF : TD 80/palpasi, ekstremitas dingin
Lab : GDS 40
DIAGNOSIS >> HIPOGLIKEMIA BERAT
Maka, tatalaksana yang tepat adalah

A. NaCl 0,9% IV + bolus


dekstrosa 40% 25 cc
KEYWORDS

Laki-laki, 52 tahun
Nyeri ibu jari kaki yang hebat sejak 6 jam lalu
Penderita HT, dengan obat amlodipine dan HCT
PF :
150/90, HR 88, RR 20, suhu afebris
Edema dan eritema pada digiti I pedis sinistra,
tofus (+), nyeri tekan (+), ROM terbatas
Lab : Asam urat 9,4

DIAGNOSIS >> GOUT ATTACK


JAWABAN

B. Kolkisin 1 mg,
hentikan hidroklorotiazid
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT
Gout = crystal induced arthropathy
Terbanyak pada laki-laki & usia tua
Faktor resiko & etiologi = hiperurisemia (asam
urat perempuan >6mg/dL, laki-laki >7mg/dL;
bukan untuk menegakkan diagnosis; pada
serangan akut kadar asam urat bisa normal)

Sumber: Campbell’s operative orthopaedics 5th ed - Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT
Penyebab hiperurisemia: diet (alkohol, daging
merah, seafood); obat (thiazide, loop diuretics,
siklosporin, pirazinamid); kelainan overproduksi
asam urat (Lesch Nyhan syndrome; relatif
jarang)
Patogenesis = katabolisme purin produksi
asam urat & peningkatan konsentrasi resiko
pembentukan kristal deposisi kristal
monosodium urat respon inlamasi gout
flare
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT
Perjalanan alamiah gout: hiperurisemia episode gout akut diseliling periode
bebas gejala gout kronis (akibat episode akut yang tidak tertangani)

Akut Kronik
Onset <24 jam Sendi bengkak/kaku
Nyeri hebat pada sendi Tampak deformitas
yang terlibat (nodul subkutan) akibat
Umumnya monoartikular. deposit kristal yang masif
Predileksi: MTP komplikasi: penekanan
1(podagra) syaraf (CTS)
Nyeri, bengkak, eritema,
hangat Tidak nyeri
Didahului faktor yang Dapat disertai ulkus kulit
memicu eksaserbasi akibat tekanan dari dalam
PENJELASAN

ARTRITIS GOUT

Diagnosis definitif: aspirasi cairan sendi


pada polarized microscopy ditemukan
kristal birefringent negatif berbentuk
jarum
PENJELASAN

GOUT ATTACK
Fase Akut
Kolkisin
Untuk akut: dosis awal 1 mg, diikuti 500 mcg tiap 2-3 jam
sampai nyeri hilang/dosis total 10 mg tercapai. Tidak boleh
diulang dalam selang 3 hari (efek lebih lambat dibanding
NSAID)
Bermanfaat untuk pencegahan serangan selama pengobatan
dengan alopurinol/urikosurik. Dosis 2-3 x 500 mcg
NSAID dipilih setelah 24 jam serangan (cth :
Indometachin)
Kortikosteroid (PO dosis rendah; triamsinolon 5 10
mg untuk sendi kecil, 20-40 mg untuk sendi besar atau
injeksi intraartikular)
PENJELASAN

GOUT ATTACK
Pencegahan flare (urate-lowering therapy).
Tidak diberikan pada fase akut
1st line: xantine oxidase inhibitor (allopurinol
Dosis awal 100 mg/hari, titrasi bertahap, bisa
hingga 300 600 mg untuk kondisi berat)
2nd line: agen uricosuric (probenecid dosis
awal 2 x 250 mg, titrasi bertahap setelah seminggu
hingga 2 x 500 mg sesuai kadar asam urat.
Berikan kolkisin profilaktik)
Sumber:
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
Pusat informasi obat nasional (PIO Nas; pionas.pom.go.id)
PENJELASAN
PENJELASAN

DIAGNOSIS BANDING
PSEUDOGOUT
Disebabkan deposisi kristal kalsium pirofosfat
Diagnosis definitif: kristal rhomboid
birefringent positif
Gout Pseudogout
Pseudogout: kristal rhomboid
birefringent positif lebih banyak pada laki- lebih bayak pada
laki dewasa/perempuan wanita lansia
post menopause asam urat normal
Predileksi: MPT, jari Predileksi: lutut
tangan, pergelangan Radiologis:
tangan, bursa chondrocalcinosis
olekranon
Klinis: serangan akut
hiperurisemia intermitten menyerupai
radiologis: erosi gout
dengan tepi (erosion
with overhanging
Campbell opera i e orthopaedics 5th ed edges)
Buku ajar Ilmu Penyakit dalam FKUI 2015
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Kolkisin 1 mg, allopurinol 100 mg, lanjutkan


pemberian antihipertensi salah, allopurinol diberikan
setelah serangan membaik, antihipertensi harus
dihentikan dan diganti
C. Allopurinol 100 mg, hentikan hidroklorotiazid salah,
harus diberikan terapi akut, allopurinol belum boleh
diberikan
D. Kolkisin 1 mg, allopurinol 100 mg, hentikan
hidroklorotiazid salah, allopurinol diberikan setelah
serangan membaik
E. Kolkisin 1 mg, lanjutkan pemberian antihipertensi
antihipertensi harus dihentikan karena diuretik
mencetuskan serangan akut gout
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 52 tahun
Nyeri ibu jari kaki yang hebat sejak 6 jam lalu
Penderita HT, dengan obat amlodipine dan HCT
PF :
150/90, HR 88, RR 20, suhu afebris
Edema dan eritema pada digiti I pedis sinistra,
tofus (+), nyeri tekan (+), ROM terbatas
Lab : Asam urat 9,4
DIAGNOSIS >> GOUT ATTACK
Maka, tatalaksana yang tepat adalah

B. Kolkisin 1 mg, hentikan


hidroklorotiazid
KEYWORDS

Laki-laki, 40 tahun
Penurunan kesadaran sejak 3 jam lalu
Tidak dapat mengingat beberapa kejadian dalam
hidupnya & tidak mengenali anggota keluarganya
Kebiasaan minum alkohol sejak usia 17 tahun
Riwayat trauma, DM, HT disangkal
PF : nistagmus dan paresis N. VI

DIAGNOSIS ?? ETIOLOGI ??
JAWABAN

E. Sindrom Wernicke-
Korsakoff, defisiensi tiamin
PENJELASAN
KEYWORDS

Wernicke Korsakoff Syndrome

Karl Wernicke (1881) sindrom, terdiri atas:


1. Mental confusion
2. Oftalmoplegi
3. Gait ataxia
Berhubungan dengan alkoholisme
Korsakoff amnesia syndrome, berhubungan
dengan alkoholisme
PENJELASAN
KEYWORDS

Wernicke Korsakoff Syndrome

Wernicke encephalopathy & Korsakoff syndrome


disebabkan defisiensi vitamin B1 (thiamine)
berat
Disebabkan oleh
Alkoholisme (absorpsi dan hepatic storage thiamine
menjadi terganggu) paling sering
Intake inadekuat
Malabosrpsi
Kondisi hipermetabolisme (keganasan, hipertiroid, dsb)
PENJELASAN
KEYWORDS Fitur Klinis

Wernicke encephalopathy Korsakoff Syndrome


Akut, reversibel Kronik, ireversibel
Perlu dicurigai pada pasien
dengan alkoholisme + trias Perubahan perilaku (lesi
wernicke encephalopathy: (1) lobus frontal): apatis,
confusion (2) disfungsi indifference
okulomotor
(nistagmus/diplopia/conjugate Amnesia (anterograde &
gaze palsy) (3) gait ataxia retrograde)
Manifestasi lain:
Disfungsi otonom (hipotensi,
Confabulation
hipotermi, syncope) Halusinasi
Disfungsi kardiovaskular
(takikardia, dyspnea)
Disorientasi
Keterlibatan diensefalik
(vegetative disorder)
PENJELASAN
KEYWORDS

WORKUP dan TATALAKSANA

Diagnosis secara klinis, jika meragukan


Lab: serum thiamine turun, serum laktat naik
MRI: lesi periventrikular, nukleus saraf kranial,
cerebellum
Tatalaksana
Wernicke encephalopathy: High dose thiamine IV + long
term oral replacement of vitamin B
Korsakoff syndrome: suplementasi thiamine oral
PENJELASAN
Effects of Deficiency and
Nutrient Principal Sources Functions
Toxicity
Vitamin A As preformed vitamin: fish Formation of rhodopsin (a Deficiency: Night blindness,
(retinol) liver oils, liver, egg yolks, photoreceptor pigment in perifollicular hyperkeratosis,
butter, vitamin A fortified the retina) xerophthalmia, keratomalacia,
dairy products Integrity of epithelia increased morbidity and
As provitamin carotenoids: Lysosome stability mortality in young children
dark green and yellow Glycoprotein synthesis Toxicity: Headache, peeling
vegetables, carrots, yellow of skin, hepatosplenomegaly,
and orange fruits bone thickening, intracranial
hypertension, papilledema,
hypercalcemia
Vitamin B6 Organ meats (eg, liver), Many aspects of nitrogen Deficiency: Seizures,
(pyridoxine, whole-grain cereals, fish, metabolism (eg, anemia, neuropathies,
pyridoxal, legumes transaminations, porphyrin seborrheic dermatitis
pyridoxamine) and heme synthesis, Toxicity: Peripheral
tryptophan conversion neuropathy
to niacin)
Nucleic acid biosynthesis
Fatty acid, lipid, and amino
acid metabolism
Vitamin B12 Meats (especially beef, Maturation of RBCs, Deficiency: Megaloblastic
(cobalamins) pork, and organ meats [eg, neural function, DNA anemia, neurologic deficits
liver]), poultry, eggs, synthesis, myelin (confusion, paresthesias,
fortified cereals, milk and synthesis and repair ataxia)
milk products, clams,
oysters, mackerel, salmon
PENJELASAN

Effects of Deficiency and


Nutrient Principal Sources Functions
Toxicity
Asam Folat Raw green leafy vegetables, Maturation of RBCs Deficiency: Megaloblastic
fruits, organ meats (eg, Synthesis of purines, anemia, neural tube birth
liver), enriched cereals and pyrimidines, and defects, confusion
breads methionine
Development of fetal
nervous system
Niasin Liver, red meat, fish, poultry, Oxidation-reduction Deficiency: Pellagra
(nicotinic acid, legumes, whole-grain or reactions (dermatitis, glossitis, GI and
nicotinamide) enriched cereals and breads Carbohydrate and cell CNS dysfunction)
metabolism Toxicity: Flushing
Riboflavin Milk, cheese, liver, meat, Many aspects of Deficiency: Cheilosis,
(vitamin B2) eggs, enriched cereal carbohydrate and angular stomatitis, corneal
products protein metabolism vascularization
Integrity of mucous
membranes
Tiamin Whole grains, meat Carbohydrate, fat, amino Deficiency: Beriberi
(vitamin B1) (especially pork and liver), acid, glucose, and (peripheral neuropathy,
enriched cereal products, alcohol metabolism heart failure), Wernicke-
nuts, legumes, potatoes Central and peripheral Korsakoff syndrome
nerve cell function
Myocardial function
PENJELASAN
Nutrient Principal Sources Functions Effects of Deficiency and Toxicity
Vitamin C Citrus fruits, tomatoes, potatoes, Collagen formation Deficiency: Scurvy (hemorrhages,
(ascorbic acid) broccoli, strawberries, sweet Bone and blood vessel health loose teeth, gingivitis, bone
peppers Carnitine, hormone, and defects)
amino acid formation
Wound healing

Vitamin D Direct ultraviolet B irradiation of Calcium and phosphate Deficiency: Rickets (sometimes
(cholecalciferol, e the skin (main source), fortified absorption with tetany), osteomalacia
rgocalciferol) dairy products (main dietary Mineralization and repair of Toxicity: Hypercalcemia, anorexia,
source), fish liver oils, fatty fish, bone renal failure, metastatic
liver Tubular reabsorption of calcifications
calcium
Insulin and thyroid function,
improvement of immune
function, reduced risk of
autoimmune disease

Vitamin E (alpha- Vegetable oils, nuts Intracellular antioxidant Deficiency: RBC hemolysis,
tocopherol, other Scavenger of free radicals in neurologic deficits
tocopherols) biologic membranes Toxicity: Tendency to bleed

Vitamin K Green leafy vegetables Formation of prothrombin, Deficiency: Bleeding due to


(phylloquinone, (especially collards, spinach, and other coagulation factors, deficiency of prothrombin and
menaquinones) salad greens), soy beans, and bone proteins other factors, osteopenia
vegetable oils
Bacteria in the GI tract after
neonatal period
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Beri-beri, defisiensi vitamin B1 tidak ada


gejala beri-beri pada pasien ini, defisiensi
vitamin B1 benar
B. Pelagra, defisiensi vitamin B3 3D
(demensia, diare, dermatitis)
C. Scurvy, defisiensi vitamin C kelainan pada
mukosa
D. Sindrom Wernicke, defisiensi riboflavin
kurang tepat, karena sudah terdapat amnesia,
defisiensi yang tepat adalah thiamine (B1)
KESIMPULAN

Jadi bila menemukan kasus


Laki-laki, 40 tahun
Penurunan kesadaran sejak 3 jam lalu
Tidak dapat mengingat beberapa kejadian
dalam hidupnya & tidak mengenali anggota
keluarganya
Kebiasaan minum alkohol sejak usia 17 tahun
Riwayat trauma, DM, HT disangkal
PF : nistagmus dan paresis N. VI
Maka, diagnosis & etiologi yang tepat adalah

E. Sindrom Wernicke-
Korsakoff, defisiensi tiamin

Anda mungkin juga menyukai