Anda di halaman 1dari 16

Diperbaharui 7 April 2021

PETUNJUK TEKNIS “KAMPUS LACAK COVID-19”

PENERAPAN KAMPUS SIAGA COVID-19 UNTUK PENGUATAN PELACAKAN


KONTAK (CONTACT TRACING) DI PUSKESMAS BEKERJASAMA DENGAN
PERGURUAN TINGGI DALAM UPAYA PENANGGULANGAN PANDEMI COVID-19

KEMENTERIAN KESEHATAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA
A. Pendahuluan

Kasus positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia yang terus meningkat
dari hari ke hari menjadi tantangan kita semua untuk dapat dikendalikan. Berangkat dari
masalah tersebut, maka diperlukan langkah-langkah strategis dengan semangat gotong
royong dalam penanggulangan pandemi ini dari seluruh kalangan masyarakat, seluruh
pemangku kebijakan, dan tidak terkecuali elemen pendidikan.

Panduan Kampus Siaga COVID-19 telah dibuat untuk menjadi dasar yang kuat bagi
sivitas akademika untuk selalu berkontribusi kepada bangsa dan negara khususnya dalam
penanggulangan pandemi COVID-19. Poin pengabdian pada tridharma Perguruan Tinggi
(PT) menjadi semangat bersama untuk mengabdi guna membantu penanggulangan
pandemi COVID-19. Banyak hal yang sudah dilakukan perguruan tinggi yang melibatkan
sivitas akademika untuk membantu penanggulangan pandemi COVID-19 dan hal ini
dapat kita lanjutkan dan tingkatkan mengingat pandemi yang belum berakhir.

Kampus didorong untuk aktif dalam berkontribusi melakukan penanggulangan


COVID-19 sesuai dengan panduan kampus siaga COVID19. Seluruh sivitas akademika
diharapkan aktif dalam penanggulangan COVID19 dimulai dari lingkungan kampus,
masyarakat sekitar kampus, sampai kepada masyarakat luas. Kampus diharapkan
membantu menyelesaikan masalah kesehatan secara komprehensif, termasuk dalam
pengendalian pandemi yang dapat difokuskan pada pencegahan, promosi kesehatan,
edukasi, pengendalian COVID-19, serta mitigasinya.

Penanggulangan pandemi di Indonesia berfokus pada 3M dan 3T. 3M yaitu menggunakan


masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak fisik minimal 2 meter dan 3T yaitu
Tracing, Testing, Treatment. 3M wajib dilakukan oleh masyarakat untuk memutus rantai
penularan COVID-19 dan gerakan untuk mempromosikan 3M sudah banyak dilakukan
oleh pemerintah dan juga PT kepada masyarakat untuk dapat memutus rantai penularan
COVID-19. Sedangkan 3T idealnya dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah,
tenaga kesehatan, organisasi perangkat daerah, dan kader yang berada pada masyarakat
itu sendiri. Salah satu poin dalam 3T yang menjadi tulang punggung dalam
penanggulangan COVID-19 adalah tracing. Tracing adalah proses pelacakan kontak bagi
masyarakat yang positif COVID-19 dan masyarakat yang kontak dengan pasien positif
COVID-19 untuk dapat memutus rantai penularan COVID-19. Program tracing ini
sebenarnya dapat terjalin dengan baik apabila mempunyai sumber daya manusia yang
mumpuni secara kuantitas maupun kualitas. PT dalam hal ini dapat memenuhi sumber
daya manusia secara kuantitas maupun kualitas dalam upaya penanggulangan COVID-19
dengan menguatkan contact tracing yang sudah berjalan di masing-masing puskesmas.
PT nantinya akan bekerjasama dengan puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk
penguatan program contact tracing. Pada panduan dan petunjuk teknis ini akan dijelaskan
tujuan, bentuk dan alur kerjasama, pembagian peran serta perangkat-perangkat yang
sudah ada sebelumnya dengan prinsip connecting the dots tanpa membuat suatu hal baru
tetapi memperkuat apa yang sudah ada.

B. Tujuan
Tujuan dari program “Kampus Lacak Covid-19” ini adalah terciptanya kerjasama antara
PT dengan puskesmas sekitarnya guna memaksimalkan program contact tracing yang
sudah ada di masing-masing puskesmas dan manajemen data COVID-19 yang ada di
Dinas kesehatan.
Selain daripada itu, program ini merupakan salah satu langkah strategis dari program
Kampus Siaga yang sudah dicanangkan dari Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan (Kemkes) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemdikbud) dalam
penanggulangan pandemi COVID-19.

Tujuan lainnya antara lain:


● Pemberdayaan Mahasiswa:
○ Meningkatkan kompetensi dan peran mahasiswa sebagai agent of change
untuk masyarakat
○ Meningkatkan jiwa kerelawanan dan kemampuan kolaborasi
(interprofesional dan transprofesional) terutama dengan masyarakat
dengan berbagai latar belakang dan dengan tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan
○ Memacu kontribusi konkrit mahasiswa dalam penanganan COVID-19
terutama dalam menguatkan contact tracing
● Pemberdayaan Institusi PT:
○ Memperkuat kontribusi PT dalam penanganan COVID-19
○ Implementasi tridharma PT dan Kampus Merdeka serta Merdeka Belajar
● Pemberdayaan Puskesmas:
○ Mengembangkan kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan dalam usaha
contact tracing
○ Menjadi sarana pembelajaran baik petugas maupun tenaga kesehatan
dalam berkolaborasi dengan PT
● Pemberdayaan Masyarakat:
○ Mengembangkan kapasitas dan kontribusi masyarakat dalam penanganan
COVID-19 terutama dalam menguatkan contact tracing
○ Menjadi sarana edukasi masyarakat untuk terus menggiatkan testing,
tracing, treatment (3T) dan menggunakan masker, mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, menjaga jarak fisik minimal 1 meter (3M)

C. Peran dan Tanggung Jawab


1. Kemkes
a. Mendata puskesmas yang membutuhkan bantuan contact tracer.
b. Menentukan jumlah contact tracer yang dibutuhkan oleh masing-masing
puskesmas.
c. Berkoordinasi dengan Kemdikbud dan/atau PIC PT dalam pemenuhan
contact tracer yang akan diisi oleh sivitas akademika PT.
d. Mengarahkan Dinkes Kabupaten/kota untuk membantu menghubungkan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan PT disekitarnya dalam penguatan
upaya pelaksanaan contact tracing.
e. Mengarahkan Dinkes Kabupaten/Kota untuk memfasilitasi pembuatan
jaringan komunikasi sebagai titik temu antara PIC PT, sivitas akademika
relawan, pengurus puskesmas, Kemkes, dan Kemdikbud.
f. Penguatan perwujudan komitmen yang dituangkan dalam panduan
Kampus Siaga COVID-19.
g. Memfasilitasi penguatan pengetahuan dengan pembekalan, pelatihan,
referensi-referensi dan bahan belajar secara terpusat.
h. Bila Dinkes Kab/Kota belum mempertemukan puskesmas dengan PIC PT,
pihak penyelenggara pusat akan berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota
setempat agar dapat menjawab antusiasme sivitas akademika dalam
berpartisipasi.
i. Memfasilitasi pemberian apresiasi berupa sertifikat pengabdian
masyarakat kepada mahasiswa peserta, dan dosen pembimbing atau
penanggungjawab dari PT.

2. Kemdikbud
a. Melakukan pendataan PT yang bersedia mengikuti program kerjasama
dengan pelayanan kesehatan dalam hal contact tracing .
b. Memastikan PT siap dalam hal sumber daya manusia untuk bergabung ke
dalam program contact tracing.
c. Membantu menghubungkan PT dengan puskesmas disekitarnya dalam
penguatan upaya pelaksanaan contact tracing dengan berkoordinasi
dengan Kemkes.
d. Penguatan perwujudan komitmen yang dituangkan dalam panduan
Kampus Siaga COVID-19.
e. Memfasilitasi penguatan pengetahuan dengan pembekalan, pelatihan,
referensi-referensi dan bahan belajar.
f. Memfasilitasi pembuatan grup komunikasi sebagai titik temu antara sivitas
akademika, pelayanan kesehatan, Kemkes, dan Kemdikbud.
g. Bila PIC PT belum ditentukan, pihak penyelenggara pusat akan
berkoordinasi dengan PT agar PT dapat menjawab antusiasme sivitas
akademikanya dalam berpartisipasi.
h. Memfasilitasi pemberian apresiasi berupa sertifikat pengabdian
masyarakat kepada mahasiswa peserta, dan dosen pembimbing atau
penanggungjawab dari PT.

3. Perguruan Tinggi (PT)


a. Menugaskan dosen pembimbing atau penanggungjawab (Person In
Charge / PIC) untuk menjadi poin kontak perwakilan dari setiap PT. PIC
PT bertugas menghubungkan relawan dari setiap PT dengan
puskesmas-puskesmas tempat bertugas, dan dengan pihak penyelenggara
pusat dan Dinkes Kab/Kota.
b. PIC PT yang ditugaskan oleh setiap PT, mendaftarkan diri di halaman
berita www.relawan.kemdikbud.go.id atau
https://s.id/kampuslacakcovid19
c. Mensosialisasikan dan mengajak sivitas akademika di PT-nya
masing-masing untuk mendaftarkan diri masing-masing di halaman
berita www.relawan.kemdikbud.go.id atau
https://s.id/kampuslacakcovid19
d. PIC PT akan diundang dalam jaringan komunikasi bersama Dinkes
Kab/Kota setempat untuk dihubungkan dengan pengurus puskesmas
tempat relawan PT tersebut akan membantu. PIC PT juga akan
mendapatkan jumlah kebutuhan tracer di masing-masing puskesmas
e. PIC PT akan menerima rekapitulasi data pendaftar relawan tracer dan
data manager di PT-nya masing-masing. PIC PT dapat membentuk
kelompok dan shift (bila diperlukan) dengan menyesuaikan jumlah
kebutuhan tracer di masing-masing puskesmas.
f. Menginisiasi dan mengawal secara mandiri proses monitoring, evaluasi
dan pelaporan kegiatan, mengingat program ini diharapkan dapat menjadi
bagian dari KKN PT, tugas akhir, sarana penguatan implementasi hasil
pembelajaran mata kuliah, syarat mendapatkan SKS, dan lain-lain.
g. Berpartisipasi dalam diskusi penguatan upaya pelaksanaan contact tracing
dengan organisasi perangkat daerah, stakeholders, penggiat masyarakat
daerah, dan pihak lainnya yang dapat berperan dalam menguatkan contact
tracing di fasilitas pelayanan kesehatan setempat apabila diperlukan.
h. Menyediakan rangkaian pembekalan dan pelatihan tambahan apabila
diperlukan.
i. Memastikan mahasiswa mengikuti seluruh rangkaian pembekalan dan
pelatihan yang diadakan baik oleh PT, fasilitas pelayanan kesehatan,
Kemkes, dan/atau Kemdikbud.

4. Puskesmas
a. Penyampaian informasi mengenai pelaksanaan contact tracing yang sudah
dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan kepada PT terkait.
b. Menugaskan satu orang atau lebih sebagai penanggungjawab atau
narahubung dari masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan yang akan
berkomunikasi intens terutama dengan PT.
c. Berpartisipasi dalam diskusi penguatan upaya pelaksanaan contact tracing
dengan organisasi perangkat daerah, stakeholders, penggiat masyarakat
daerah, dan pihak lainnya.
d. Mengarahkan PT dalam upaya pelibatan mahasiswa untuk membantu
pelaksanaan contact tracing di fasilitas pelayanan kesehatan
masing-masing.
e. Menyediakan rangkaian pembekalan dan pelatihan yang dibutuhkan, bila
belum tercakup dalam rangkaian pembekalan dan pelatihan yang diadakan
Kemkes.

D. Peran dan Tanggung Jawab Relawan Contact Tracer dan Data Manager
Dalam melaksanakan program kerelawanan ini, PT dapat mengirim dua macam program
kerelawanan yaitu sebagai relawan contact tracer dan sebagai relawan data manager.
Adapun peran dan tanggung jawab relawan contact tracer dan data manager diatur
sebagai berikut:

1. Relawan Contact Tracer


1. Melakukan deteksi kasus baru COVID-19, baik dari data laporan di New All
Record, maupun dari berbagai sumber data surveilans di masyarakat.
2. Melakukan pelacakan kontak erat dari laporan kasus konfirmasi maupun dari kasus
probable dan suspek.
3. Melakukan koordinasi dengan perangkat desa/ RT/RW, satgas COVID-19 dan
pemerintah daerah lain terkait dalam rangka persiapan pelacakan kontak erat.
4. Mengkoordinasikan kebutuhan logistik bagi kontak erat dan keluarga yang
bersumber dari puskesmas/dinkes/pusat.
5. Melakukan pelacakan dan identifikasi kontak erat, bersama tim pelacakan kontak
erat puskesmas dan perangkat desa/ RT/RW, satgas COVID-19 dan pemerintah
daerah lain terkait.
6. Mengidentifikasi kasus suspek dari semua kontak erat.
7. Memberikan edukasi pencegahan dan pengendalian stigma, pencegahan penularan
dan komunikasi risiko, bersama tim komunikasi risiko daerah kepada masyarakat
di lokasi kasus konfirmasi, kasus probable, dan kepada kontak erat dan keluarga.
8. Mengkoordinasi pelaksanaan karantina mandiri dan isolasi mandiri bagi kontak
erat dan kasus konfirmasi tanpa gejala/gejala ringan, kasus probable dan kasus
suspek serta memastikan pelaksanaan karantina dan isolasi mandiri dapat berjalan
sesuai standar protokol kesehatan.
9. Melakukan pemantauan harian bagi setiap kontak erat yang dikarantina dan kasus
konfirmasi tanpa gejala/gejala ringan, kasus probable dan kasus suspek yang
diisolasi mandiri.
10. Mencatat data pemantauan harian individu dilakukan karantina dan isolasi mandiri
dan melaporkan hasil pemantauan harian serta hasil selesai karantina dan isolasi.
11. Mencatat dan melaporkan penggunaan logistik pelaksanaan karantina dan isolasi
mandiri.
12. Melakukan analisis situasi pelaksanaan karantina dan isolasi mandiri dan
dampaknya terhadap tren kasus di wilayah penugasan.
13. Mengkoordinasikan hasil analisis situasi kepada ketua tim tracer dan kepala
puskesmas dan lakukan tindak lanjut berdasarkan hasil koordinasi tersebut.

2. Relawan Data Manager

1. Memantau dan memastikan entri data harian ke sistem pencatatan pelaporan


berjalan baik dan dapat muncul dalam dashboard
2. Menginformasikan/mengkoordinasikan terkait kasus baru harian kepada ketua tim
tracer dan kepala puskesmas
3. Melakukan analisis data harian, mingguan, bulanan dan melakukan kajian situasi
penularan , ketersediaan dan kecukupan logistik, dan sumber daya terkait
4. Membuat laporan rutin harian, mingguan, bulanan ke pemerintah daerah dan
pusat
5. Mengkoordinasi setiap permasalahan dalam pelaksanaan pencatatan dan
pelaporan terkait pelacakan kontak erat dan kasus dengan stakeholders terkait
melalui supervisor

E. Syarat Calon Relawan Contact Tracer dan Data Manager

1. Relawan Contact Tracer


1. Mahasiswa /dosen di bidang kesehatan dalam jenjang D3/D4/S1/Profesi/S2
2. Mempunyai integritas dan bertanggung jawab
3. Mempunyai keinginan untuk aktif dalam berorganisasi
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Mengikuti pelatihan secara penuh
6. Memiliki keterampilan berkomunikasi baik
7. Dapat mengoperasikan aplikasi di ponsel
8. Bersedia melakukan pelacakan kontak erat di masyarakat minimal 3 bulan
lamanya

2. Relawan Data Manager


1. Sivitas akademika lulusan di bidang kesehatan dalam jenjang
D3/D4/S1/Profesi/S2, atau Mahasiswa tingkat akhir bidang kesehatan dalam
jenjang D3/D4/S1/Profesi/S2
2. Mempunyai integritas dan bertanggung jawab
3. Mempunyai keinginan untuk aktif dalam berorganisasi
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Mengikuti pelatihan yang akan diberikan oleh Kemkes terutama operasional
aplikasi di komputer dan dashboard contact tracing
6. Memiliki keterampilan berkomunikasi baik
7. Memiliki keterampilan pengolahan data
8. Bersedia melakukan manajemen data Covid-19 minimal 3 bulan lamanya

Setiap sivitas akademika PT yang berminat menjadi relawan contact tracing dan data
manager sesuai dengan syarat dan ketentuan masing-masing, dapat mendaftar secara
personal di halaman berita www.relawan.kemdikbud.go.id atau
https://s.id/kampuslacakcovid19.

F. Alur Pelaksanaan Program Kerjasama Relawan Contact Tracer dan Data Manager

Bagan 1. Alur Pelaksanaan Program Kerjasama Relawan Contact Tracer dan Data Manager
Kerjasama antara PT dengan Dinkes dan puskesmas dapat dilakukan dengan cara berikut:

● Kemkes akan melakukan pendataan puskesmas yang membutuhkan bantuan


tenaga relawan contact tracer beserta jumlah contact tracer yang dibutuhkan pada
masing-masing puskesmas
● Data tersebut akan dikirimkan kepada Kemdikbud, lalu akan dilakukan pendataan
PT yang akan diarahkan untuk membantu proses pelaksanaan contact tracing dan
manajemen data di puskesmas ataupun Dinkes.
● PT menugaskan dosen pembimbing atau penanggungjawab (Person In Charge /
PIC) untuk menjadi poin kontak perwakilan dari setiap PT. PIC PT bertugas
menghubungkan relawan dari setiap PT dengan puskesmas-puskesmas tempat
bertugas, dan dengan pihak penyelenggara pusat dan Dinkes Kab/Kota.
● PIC PT yang ditugaskan oleh setiap PT, mendaftarkan diri di halaman berita
www.relawan.kemdikbud.go.id atau https://s.id/kampuslacakcovid19
● Mensosialisasikan dan mengajak sivitas akademika di PT-nya masing-masing
untuk mendaftarkan diri masing-masing di halaman berita
www.relawan.kemdikbud.go.id atau https://s.id/kampuslacakcovid19
● Dinkes Kab/Kota akan membuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan PIC
PT, dan pengurus puskesmas (dapat lebih dari 1 puskesmas) yang akan dituju. PIC
PT juga akan mendapatkan jumlah kebutuhan tracer di masing-masing puskesmas
● PIC PT akan menerima rekapitulasi data pendaftar relawan tracer dan data
manager di PT-nya masing-masing. PIC PT dapat membentuk kelompok dan shift
(bila diperlukan) dengan menyesuaikan jumlah kebutuhan tracer di
masing-masing puskesmas.
● Puskesmas akan berkoordinasi dengan PIC PT untuk membuat grup koordinasi
yang berisikan PIC PT, pengurus puskesmas, dan relawan contact tracer dari
masing-masing PT yang akan bertugas.
● Relawan contact tracer dan data manager akan mendapatkan pelatihan dari
Kemkes dan lembaga lain. Segala pelatihan bersifat wajib untuk diikuti oleh
setiap relawan sebagai syarat untuk dapat menjadi relawan contact tracer dan
data manager.
● Relawan contact tracer yang sudah mendapatkan pelatihan akan berkoordinasi
dengan puskesmas dimana relawan tersebut ditempatkan. Selanjutnya, puskesmas
akan memberikan pelatihan teknis mengenai program contact tracing yang
dilaksanakan di fasilitas kesehatan tersebut bila diperlukan.
● Relawan data manager yang sudah mendapatkan pelatihan secara terpisah dari
Kemkes dan akan berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota untuk melakukan
manajemen data COVID-19.
Secara bersama-sama, kerjasama sudah terjalin untuk saling melakukan penguatan dalam
program contact tracing.

G. Perangkat

Dalam melakukan pelacakan kontak, relawan data manager dan contact tracer akan
dilengkapi dengan perangkat-perangkat meliputi modul pelatihan (yang dapat diakses
kembali untuk melakukan ulasan kembali) dan perangkat berupa aplikasi untuk
membantu pendataan contact tracing yang digunakan oleh puskesmas setempat.

H. Praktik Baik Relawan Contact Tracing


Dengan adanya peningkatan kasus pada Desember 2020 kemarin akibat libur akhir
tahun, Relawan COVID-19 Nasional (RECON) bekerjasama dengan Puskesmas
Kecamatan Limo, Depok, untuk bahu-membahu dalam penguatan contact tracing.
Dalam pelaksanaannya, relawan contact tracer mahasiswa dilakukan oleh mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan melakukan contact tracing dengan cara
digital tracing. Berikut teknis pelaksanaan digital tracing oleh relawan mahasiswa di
puskesmas limo:
1. Relawan mahasiswa masuk ke grup puskesmas dalam upaya penanganan
COVID-19
2. Data positif/suspek COVID-19 akan diberitahu melalui grup tersebut
3. Relawan mahasiswa menghubungi orang tersebut dan meminta nama, NIK,
tanggal lahir, dan alamat untuk dimasukan ke database COVID (PIKODEP)
4. Relawan mahasiswa menanyakan keluhan pasien untuk keperluan obat yang dapat
diberikan oleh puskesmas
5. Relawan mahasiswa memberikan edukasi mengenai isolasi mandiri, upaya
promotif agar cepat pulih dari COVID-19, kapan harus dirujuk, aktivitas fisik,
tatalaksana gizi, dsb. terkait dengan perbaikan kondisi pasien dan pencegahan
penularan
6. Relawan mahasiswa melakukan pemantauan pasien via online setiap hari selama
14 hari
7. Relawan mahasiswa melakukan pelacakan kontak erat (KE) kasus positif
8. Relawan mahasiswa menghubungi KE, meminta KTP untuk dimasukan ke
database COVID-19 dan didaftarkan untuk swab di puskesmas
9. Relawan mahasiswa menanyakan keluhan kontak erat untuk mendapat obat dari
puskesmas
10. Relawan mahasiswa memberikan edukasi ke kontak erat untuk melakukan
karantina mandiri selama 14 hari, promotif dan preventif untuk menjaga
kesehatan dan pencegahan penularan COVID-19
11. Relawan mahasiswa melakukan pemantauan terhadap selama 14 hari
12. Data kasus positif/suspek dan kontak erat dimasukan ke aplikasi PIKODEP
13. Jika hasil swab kontak erat ada yang positif, maka kontak erat menjadi kasus
positif, ulangi kegiatan ini dari poin nomor satu

Rencana Linimasa

Tahapan Kegiatan Target Waktu PIC

Sosialisasi Program dan Koordinasi dengan 8 April 2021 Ditjen Dikti


Perguruan Tinggi Kemdikbud

Sosialisasi Program dan Koordinasi dengan Dinas Minggu ke-3 April Ditjen P2P
Kesehatan dan Fasyankes Primer 2021 Kemkes

Rekrutmen Contact Tracer dan Data Manager 9 - 16 April 2021 PT & Tim
RECON

Deployment Contact Tracer dan data manager ke Minggu ke- 3 – 4 PT, Kemkes,
Fasyankes dan Pembekalan April 2021 Tim RECON

Pelaksanaan Program 2 Mei 2021 Masing-masing


PT dan
fasyankes

Pemantauan dan Evaluasi Program Juli 2021 Ditjen Dikti,


Kemkes,
Satgas
Covid-19,
BNPB

Anda mungkin juga menyukai