Anda di halaman 1dari 3

Apa Pengaruh Berat Badan Terhadap Kesuburan Wanita?

Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi kesuburan wanita, salah satunya adalah berat
badan. Faktor gizi yang kurang atau malah berlebih dapat memengaruhi sekresi hormon
seseorang, sehingga dapat mengganggu siklus menstruasi dan mempengaruhi kesuburan
seorang wanita.

Sebagai tolak ukur normal atau tidaknya berat badan seseorang dapat dilukur dengan
perbandingan berat badan/(tinggi badan) 2 atau lebih dikenal dengan Indeks Massa Tubuh/Body
Mass Index.
Berat badan (kg)
IMT =
tinggi badan2 (m)

Sesuai dengan standar di Indonesia, apabila hasil IMT seorang wanita:


<18,5 maka tergolong underweight (kekurangan berat badan)
18,5-25 tergolong normal
>25 maka tergolong overweight (kelebihan berat badan)
>27 maka tergolong obesitas.

Sebesar 43% wanita overweight maupun obesitas menderita gangguan infertilitas. Wanita
overweight lebih beresiko untuk mengalami ketidaksuburan sebesar 30% setiap bulannya
dibandingkan wanita dengan IMT normal. Sementara wanita obesitas berpeluang 170% lebih
tinggi untuk mengalami ketidaksuburan. Wanita obesitas cenderung memerlukan waktu yang
lebih lama untuk mendapatkan kehamilan. Pada wanita yang mengalami overweight dan obesitas,
dengan menurunkan 5-10% dari berat badan mereka dapat membawa perubahan signifikan
dalam kemampuan mereka untuk hamil dengan meningkatkan kesuburan.

Untuk mendapatkan IMT tubuh normal dianjurkan untuk melakukan diet guna
mengatur asupan kalori perharinya. Asupan kalori setiap orang berbeda-beda,
hal ini tergantung dari perbedaan jenis kelamin, usia dan aktivitas fisik setiap
orang.

Beberapa makanan yang dianjurkan seperti banyak


mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan
dan protein tanpa lemak. Hindari makanan yang banyak mengandung gula,
serta makanan cepat saji. Selain diet pola makan, juga dianjurkan untuk
melakukan aktivitas fisik seperti melakukan 150 menit total aktivitas fisik
per-minggunya yang dapat dilakukan dengan jalan kaki, jogging dan
aerobik ringan.
Namun bagaimana bila hasil IMT justru menunjukkan kekurangan berat badan?

Wanita dengan hasil IMT underweight disarankan untuk melakukan diet yang berarti pengaturan
pola makan. Wanita underweight memiliki resiko infertilitas 6% lebih tinggi dibandingkan wanita
dengan hasil IMT normal. Disarakan untuk berfokus pada penambahan 250 hingga 500 kalori
perharinya melalui peningkatan porsi makan dengan makanan yang berkualitas.

Makanan yang kaya nutrisi dan kalori tinggi seperti alpukat, ubi jalar,
kacang polong, yogurt, susu, dan ikan berlemak seperti salmon dan
tuna, tahu, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Selain penambahan kalori, olahraga atau aktivitas fisik untuk
meningkatkan massa otot juga disarankan. Yakni dengan melakukan
olahraga yang berfokus pada otot utama yakni otot pinggul, kaki, dada,
punggung, lengan, bahu, dan perut dengan estimasi waktu 4-5
kali/minggu selama 20-30 menit.
Corleone, Jill. (2020). How to Increase BMI. https://www.livestrong.com/article/75579-
increase-bmi/ (di akses tanggal 11 Februari 2020)
Jungheim, E. S., Travieso, J. L., & Hopeman, M. M. (2013). Weighing the impact of obesity
on female reproductive function and fertility. Nutrition Reviews, 71(0 1),
10.1111/nure.12056. http://doi.org/10.1111/nure.12056
Lake JK, et. al. (1997) Child to adult body mass index in the 1958 British birth cohort:
associations with parental obesity. Arch Dis Child 77, 376–381.
Silvestris , Erica, et. al. (2018). Obesity as disruptor of the female fertility. Reproductive
Biology and Endocrinology (2018) 16:22 . https://doi.org/10.1186/s12958-018-
0336-z
Wahyuni, Tri. (2015). Berat Badan Pengaruhi Kesuburan Wanita.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151223144754-255-100092/berat-
badan-pengaruhi-kesuburan-wanita. (di akses tanggal 12 Februari 2020).

Anda mungkin juga menyukai