I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Alamat : Jl. Ahmad Yani km. 33 Loktabat Banjarbaru
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku /Bangsa : Banjar/ Indonesia
Pekerjaan : Pensiunan
Tgl MRS : 8 Juli 2003
Tgl Pengkajian : 10 Juli 2003
Diagnosa Medis : Jantung Koroner
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Alamat : Jl. Ahmad Yani Km. 33 Banjarbaru
Hub dgn klien : Klien sendiri
1
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada yang menderita seperti penyakit pasien
ataupun penyakit lainnya seperti HT, DM, TBC dan lain-lain.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Kesadaran pasien Composmentis. Dengan GCS 4-5-6
Dengan TTV:
TD: 130/90 mmHg, nadi: 80 x/m, R: 24 x / m,T: 36,9 º c.
Dengan Antrophometrik:
BB: 62 Kg TB: 156 cm LLA: 24 cm
2. Kulit
Warna kulittidak jaundage, tidak kemerahan, petikae / memar, tidak
ada edema, pasien teraba dingin dengan suhu badan 36,9 0c. Pada telapak
tangan keluar keringat dingin (diaforesis). Turgor kulit pasien kembali dalam
waktu + 3 detik, tekstur kulit kasar, kebersihan kuku baik, CRT + 4 detik,
kuku eranosis. Istri pasien mengatakan tubuh pasien teraba dingin.
4. Kepala dan Leher
Struktur kepala kanan & kiri simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak
ada trauma kepala, nyeri / pusing tidak ada, tidak ada keterbatasan gerak
kepala dan leher, tidak ada kesulitan dalam menelan, tidak ada pembesaran
thyroid, kebersihan rambut baik, rambut berwarna hitam, tidak ada ketombe /
kutu. JVP tidak terlihat. JVP teraba.
5. Mata dan Penglihatan
Mata kiri dan kanan simetris, tidak Strabismus, kebersihan mata bersih
tidak ada sekret, ketajaman penglihatan kurang, lapang pandang normal,
gerakan bola mata baik (dapat digerakkan kekanan dan kekir, atas, bawah),
tidak ada peningkatan tekanan bola mata, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, pasien menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata (+ 175).
6. Hidung dan Penciuman
Struktur hidung kanan dan kiri simetris, kebersihan baik, tidak ada
sekret, peradangan dan perdarahan tidak ada, tidak ada nyeri, fungsi
penciuman baik (pasien dapat membedakan bau alkohol denganminyak angin).
2
7. Telinga dan Pendengaran
Struktur telinga kiri dan kanan simetris, kebersihan bersih, tidak ada
perdarahan dan peradangan, fungsi pendengaran baik, pasien tidak
menggunakan alat bantu dengar, pasien dapat menjawab semua pertanyaan
dengan baik.
8. Mulut dan gigi
Mukosa bibir tidak eranosis, jumlah gigi lengkap, tidak terdapat
perdarahan/ lesi, terdapat caries, pasien tidak menggunakan gigi palsu.
9. Dada, Pernapasan, dan Sirkulasi
Bentuk dada normal (AP < transfersum 1:2), gerakan dada simetris
dengan respirasi 24 x /m, tidak terdapat batuk dan sputum serta darah,
pernafasan melalui hidung. Pasien merasa nyeri pada dada bagian kiri terasa
seperti menusuk, nyeri terasa sampai kebelakang menjalar sampai kelengan
pada waktu serangan.
Pasien mengeluh sesak pada waktu serangan, ictus cordis tidak teraba.
Terdengar bunyi jantung tambahaan. S1 dan S2 terdengar jelas. PMI teraba
pada daerah areola mamae intercostal 4 kiri garis midklavikula.
Palpasi paru seimbang, perkusi sonor, intercostal 2 kiri sebelah sternum
redup sampai dengan intercostal 4 pada garis midklavikula. Tidak terdapat
wheezing dan ronchi.
10. Abdomen
Bentuk abdomen kiri dan kanan simetris, tidak terdapat jaringan parut /
striae, tidak ada asites, tidak terdapat nyeri tekan pd abdomen, pd saat
diperkusi terdengar bunyi thympani.
11. Genetalia dan Alat Reproduksi
Tidak memakai kateter, tidak ada perdarahan dan perdangan, tidak ada
hemoroid dan hernia. Tidak ada nyeri saat BAB/ BAK.
12. Ektermitas atas dan bawah
Struktur simetris, tidak ada trauma. Tidak terdapat kelainan tulang /
sendi, kemampuan mobilisasi pada skala 1 (dengan pengawasan), pasien tidak
menggunakan alat bantu gerak, pada ekstermitas kanan atas terpasang infus
D5% 10 tetes/menit.
Skala kekuatan otot:
5 5
3
5 5
4
3. Spritual
Pasien beragama Islam, pasien tidak dapat melakukan ibadah
shalat 5 waktu, pasien terlihat selalu berdzikir.
5
ANALISA DATA
NO HARI / DATA PENUNJANG PROBLEM ETIOLOGI
TGL
I Jum’at/ DS: Resiko kambuhnya Ketidakseimbangan
11 Juli -ㄷ Istri pasien mengatakan tubuh nyeri suplai O2
2003 suaminya teraba dingin. kemiokadr
-ㄹ Pasien mengatakan pada waktu
serangan pasien merasa nyeri pada
dada bagian kri, terasa seperti ditusuk.
DO:
-ㅁ Kuku tampak eranosis
-ㅂ Tampak diaforesis pada telapak
tangan
-ㅅ Terdengar bunyi jantung tambahan
-ㅇ CRT + 4detik
-ㅈ TD: 130/90 mmhg, N: 80 x/menit
-ㅊ R : 24 x/m T: 36,9 0c
6
NO HARI / PERENCANAAN
TUJUAN RASIONAL
TGL
INTERVENSI
1 Jum’at Setelah mendapatkan 1. Pantau TTV 1. Sebagai gambaran yang
11 Juli perawatan selama 3 hari 2. Kaji CRT lebih lengkap tentang
2003 curah jantung kembali 3. Diet keterligatan masalah
normal, dengan kriteria 4. Catat kualitas denyut vaskuler
evaluasi: sentral dan perifer 2. Mencerminkan efek
-ㅎ TTV dalam batas 5. Amati warna kulit, dari vasokontriksi dan
normal kelembaban, suhu kongesti vena
-ㄱ Ikut serta dalam 6. Berikan istirahat psikologi 3. Mengetahui
aktifitas yang dan lingkungan yang dekompensasi /
mengurangi beban tenang penurunan curah
kerja jantung Kolaborasi: jantung
-ㄴ Melaporkan -ㄷ Monitoring input dan 4. Stress emosional
penurunan dispnea, output cairan menghasilkan
angina -ㄹ Perfusi vasokontriksi yang
meningkatkan TD dan
meningkatkan frekuensi
kerja jantung.
II Sda Setelah mendapatkan Pen- 1. Jelaskan pentingnya 1. Aktifitas fisik yang
Kes pasien bisa seaktif mungkin tanpa berlebihan dapat
memahami tentang terapi, menjadi lelah dan istirahat berlanjut menjadi
dengan kriteria evaluasi: diantara aktifitas melemahnya fungsi
-ㅁ Melakukan perubahan 2. Anjurkan makan diet pada jantung
pola hidup pagi hari 2. Memberikan waktu
-ㅂ Menyatakan tanda 3. Diskusikan fungsi jantung adekuat untuk efek obat
dan gejala yang normal sebelum waktu tidur
memerlukan 4. Jelaskan peran pasien untuk mencegah /
intervensi cepat dalam mengontrol faktor membatasi
-ㅅ Mengidentifikasi resiko dan faktor pencetus menghentikan tidur.
hubungan terapi 3. Pengetahuan proses
untuk menurunkan penyakit dan harapan
episode berulang dan dapat memudahkan
mencegah komplikasi ketaatan pada program
pengobatan
4. Mencegah berulangnya
7
serangan/ komplikasi
8
2. Menganjurkan makan diet pada pagi penyakit jantungnya
hari O : pasien dan istrinya tampak paham
3. Mendiskusikan fungsi jantung normal menganai terapi perawatan
4. Menjelaskan peran pasien dalam A: Masalah kurangnya pengetahuan
mengontrol faktor resiko dan faktor teratasi
pencetus P: Intervensi dihentikan
5. Menganjurkan pada pasien untuk Paraf
mebilitas ringan, seperti berjalan-jalan
6. Menjelaskan diet yang boleh
dikonsumsi dan yang tidak
7. Menganjurkan pada pasien untuk
lebih sering cek up dengan dokter ahli
jantung
9
10