Regulasi Dan Standar Sektor Publik
Regulasi Dan Standar Sektor Publik
Kedua daftar isi hampir serupa karena memang kebijakan yang diambil oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintah saat mengembangkan Standar Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual ini adalah dengan beranjak dari PP 24 tahun 2005 yang kemudian dilakukan
penyesuaian-penyesuaian terhadap PP 24 tahun 2005 itu sendiri. Dengan strategi ini
diharapkan pembaca PP 71 tahun 2010 nantinya tidak mengalami kebingungan atas
perubahan-perubahan tersebut karena lebih mudah memahami perubahannya dibandingkan
jika langsung beranjak dari penyesuaian atas International Public Sector of Accounting
Standards (IPSAS) yang diacu oleh KSAP.
IV. Barang dan Jasa Publik
A. Barang dan Jasa Publik vs Barang dan Jasa Swasta
Barang publik adalah barang kolektif yang seharusnya dikuasai oleh Negara atau
pemerintah. Sifatnya tidak eksklusif dan diperuntukkan bagi kepentingan seluruh warga
dalam skala yang luas, dan dapat dinikmati warga secara gratis, misalnya udara bersih, air
bersih, dan lingkungan yang aman. Sedangkan barang swasta adalah barang spesifik yang
dimiliki oleh pihak swasta. Sifatnya eksklusif dan hanya bias dinikmati oleh mereka yang
mampu membelinya, karena harganya disesuaikan dengan harga pasar menurut penjual,yaitu
harus untung sebesar-besarnya,misalnya perumahan mewah, villa, dan hotel. Dan ada juga
setengah kolektif yang dimiliki oleh swasta atau pemilik gabungan antara swasta dan
pemerintah. Seharusnya barang ini tidak boleh bersifat eksklusif, dan pemerintah harus ikut
menentukan harga penjualannya, yang biasanya tidak terjangkau oleh rakyat kecil, misalnya
sekolah dan rumah sakit.
B. Konsep-Konsep Pokok Barang dan Jasa Publik
Suatu barang dikategorikan sebagai barang ‘swasta’ atau ‘publik’ dalam kaitannya
dengan tingkat excludability dan persaingannya. Tingkat excludablity suatu barang
ditentukan dengan kondisi dimana konsumen dan produsen barang atau pelayanan bisa
memastikan bahwa orang lain tidak memperoleh manfaat dari barang/pelayanan tersebut. Jika
suatu barang memiliki daya saing yang tinggi, barang tersebut dipergunakan secara
perorangan ; apabila daya saingnya rendah, barang tersebut dapat dimanfaatkan secara
bersama-sama. Contoh taman umum daya saingnya rendah, sedangkan ‘ipod’ daya saingnya
tinggi.
1. Secara umum, barang publik memiliki tingkat excludability dan daya saing yang
rendah. Ini berarti bahwa jika barang itu diproduksi, barang tersebut dapat
dipergunakan oleh banyak orang. Barang publik ini dimanfaatkan oleh banyak orang,
sehingga umumnya dibiayai dari dana publik.
2. Barang swasta adalah barang yang punya excludability dan daya saing tinggi. Orang-
orang yang memanfaatkanya jelas, sehingga mudah dikenakan biaya.
3. Barang yang excludable, tetapi daya saingnya rendah disebut toll goods. Contohnya
sperti jalan tol.
4. Barang yang berdaya saing tinggi, tetapi non-excludable, disebut common pool goods.
Contohnya adalah pengadaan air disebuah desa; meskipun termasuk barang yang non-
excudable, namun penggunaannya secara berlebihan akan mengurangi kesempatan bagi
orang lain untuk menggunakannya.
C. Penyedia Pelayanan
Barang atau pelayanan yang dibiayai secara publik dapat dikontrakkan kepada sektor
swasta misalnya, penggunaan kontraktor swasta dalam pembangunan lapangan terbang, atau
sebaliknya misalnya sekolah pemerintah menerima pembayaran dari orang tua murid dalam
bentuk pemakai pelayanan. Setor swasta mempunyai kecendrungan bekerja lebih efisien dan
efektif karena :
1. Sektor swasta memiliki fleksibilitas dalam pengolahan sumber daya sehingga
permintaan pasar dapat ditanggapi.
2. Persaingan pelayanan mendorong lebih baiknya mutu pelayanan dengan harga yang
lebih murah bagi pelanggan.
c. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana
umum (general fund).
d. Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara ekonomis,
efisien, dan efektif.
e. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodic, dapat bersifat tahunan maupun
multitahunan.
f. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden
reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan efisiensi
anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya under estimate pendapatan dan over
estimate pengeluaran.
g. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak
membingungkan.
h. Diketahui public
Anggaran harus diinformasikan kepada masyarakat luas.
II. Tahap ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup
berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus
mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building yang memadai. Integritas
dan kesioapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini. Hal tersebut
penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus mempunyai kemampuan untuk
menjawab dan memberikan argumentasi yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan
dan bantahan- bantahan dari pihak legislatif.
J. ANGGARAN TRADISIONAL
Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara berkembang
dengan tujuan utama adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban terpusat. Terdapat 2
ciri dari pendekatan ini yaitu penyusunan di dasarkan atas pendekatanincrementalism dan
struktur dan susunan anggaran yang bersifat line-time.
Incrementalism merupakan sutau pendekatan yang hanya menambah atau mengurangi jumlah
rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya dengan menggunakan data tahun
sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan besarnya penambahan atau pengurangan
tanpa dilakukan kajian yang mendalam.
Line Time budget didasarkan atas dasar sifat(nature) dari penerimaan dan pengeluaran. Sifat
ini tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item penerimaan atau pengeluaran yang
telah ada dalam struktur anggaran , walaupun sebenarnya tidak relevan. Penyusunan
anggaran dengan menggunakan struktur line-time dilandasi alasan adanya orientasi sistem
anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol pengeluaran.
Ciri lain dari pendekatan tradisional yaitu bersifat spesifikasi, tahunan dan menggunakan
prinsip anggaran bruto.
Penganggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentanjumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter. Proses penganggaran sektor
publik dimulai ketika perumusan staretgi dan perencanaan strategik selesai dilakukan.
Anggaranmerupakan artikulasi dari perumusan dan perencanaan strategi yang dibuat. Aspek-
aspek yang harus dicakup dalam anggaran sektor publik :
- Aspek perencanaan
- Aspek pengendalian
- Aspek akuntabilitas
Secara singkat anggaran publik merupakan suatau rencana finansial yang menyatakan :
2. Berapa banyak dan bagaimana cara memperoleh uang untuk mendanai rencana - rencana
tersebut
C. Pentingnya Anggaran Sektor Publik
Dalam sebuah negara demokrasi, pemerintah mewakili kepentingan rakyat, uang yang
dimiliki oleh pemerintah adalah uang rakyat dan anggaran menunjukkkan rencana pemerintah
untuk membelanjakan uang rakyat. Anggaran merupakan blue print keberadaan sebuah negra
dan merupakan arahan di masa yang akan datang.
Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan
ekoomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Alat utama kebijakan fiskal adalah anggaran. Anggaran merupakan alat ekonomi terpenting
yang dimiliki pemerintah untuk mengarahkan perkembangan sosial dan ekonomi, menjamin
kesinambungan dan kualitas hidup masyarakat. Anggaran sektor publik harsu dapat
memenuhi kriteria sbb :
Aliran uang yang terkait dengan aktivitas pemerintahan akan mempengaruhi harga,
lapangan kerja, distribusi pendapatan, pertumbuhan ekonomi dan beban pajak yang harus
dibayar atas pelayanan yang diberikan pemerintah. Keputusan anggaran yang dibuat
pemerintah daerah dan propinsi seharusnya dapat merefleksikan prioritas pemerintah daerah
dan propinsi dengan baik.
2. Anggaran dibuat karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang terus
berkembang, sedangkan sumber daya jumlahnya terbatas.
- Merumuskan tujuan serta sasarn kebijakan agar sesuai dengan visi,misi dan sasaran yang
telah ditetapkan
- Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tuuan organisasi serta
merencanakan alternatif sumber pembiayaannya
- Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
- Menetukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi
Sebagai alat pengendalian anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan
pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan
kepada publik. Tanpa anggaran pemerintah tidak dapat mengendalikan pemborosan
pengeluaran. Tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa presiden, menteri, gubernur, bupati
dan manajer publik lainnya dapat dikendalikan lewat anggaran. Anggaran sektor publik dapat
digunakan untuk mengendalikan kekuasaan eksekutif.
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan untuk alat menstabilkan ekonomi
dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik dapat diketahui arah
kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi ekonomi.
Anggaran dapat digunakan unrtuk mendorong, memfasilitasi dan mengkoordinasikan
kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Setiap unit kerja pemerintah terlibat dalam penyusunan anggaran. Anggaran publik
merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik yang disusun
dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja di dalam
pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu anggaran publik juga berfungsi sebagai alat
komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif. Anggaran harus dikomunikasikan ke
seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.
Anggaran Sebagai Alat Pinilaian Kinerja (Performance measurement tool)
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar
bekerja secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi
yang telah ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai target anggaran hendaknya jangan
terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi,namun juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu
mudah untuk dicapai.
Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat dan DPR/MPR.
Masyarakat, LSM, perguruan tinggi dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat
dalam penganggaran publik. Kelompok masyarakat yang teroganisir akan mencoba
mempengaruhi anggaran publik utnk kepentingan mereka., Kelompok lain dari kemasyarakat
yang kurang terorganisasi akan mnyampaikan aspirasinya melaui proses politik yang ada.
Pengangguran dan tuna wisma dan kelompok lain yang kurang terorganisasi akan mudah dan
tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak ada alat untuk menyampaikan suara
mereka, mereka kan mengambil tindakan dengan jalan lain seperti dengan tindakan massa,
melakukan boikot dsbnya
1. Anggaran operasional
2. Anggaran Modal
Anggaran Operasional
Anggaran Modal
Anggaran modal menunjukkan rencana jangka penjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap seperti gedung, peralatan, kendaraann, perabot dsbnya. Pengeluaran modal yang besar
biasanya dilakukan dengan mengunakan pinjaman. Belanja modal adalah pengeluaran yang
masa manfaatnmya lebih dari satu tahun anggran dan akan menambah aset atau kekayaan
pemerintah dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan
pemeliharaannya.
Pada dasarnya pemerintah tidak memiliki uang yang dimiliki sendiri, sebab selutrhnya
adalah milik publik. Dalam sebuah msyarakat yang demokratis rakyat memberi mandat
kepada pemerintah melalui pemilihan umum. Politisi mentranslasikan mandat melalui
tersebut melalui kebijakan dan program yang memberi mamfaat lebih kepada pemilih yang
direfleksikan dalam anggaran. Pemerintah tidak mungkin memebuhi semua permintaan stake
holdernya secara simultan, tetapi pemerintah akan memilih program yang menjadi prioritas.
Disinilah fingsi anggaran yang akan digunakan sebagai alat politis dalam memutuskan
prioritas dan kebutuhan keuangan pada sektor tersebut.
Anggaran publik harus mendapat otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum
dibelanjakan oleh eksekutif
2. Komprehensif
3. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah harus terhimpun dalam dana umum
4. Nondiscretionary Appropriation
Jumlah yang disetujui oleh legislatif harus termanfaat secaara ekonomis, efisien dan
efektif
5. Periodik
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhanan dan mudah dipahami oleh masyarakat dan tidak
membingungkan
8. Diketahui publik
Pada tahap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar talsiran pendapatan yang
tersedia, yang perlu diperhatikan adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran terlebih
dulu hendaknya dilakukan taksiran pendapatan secara lebih akurat. Harus disadari adanya
masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat bersamaan
dengan pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran.
Sementara itu ditingkat daerah (propinsi dan kab/kota) berdasarkan PP No. 108
pemerintah daerah diisyaratkan untuk membuat dokumen perencanaan daerah yang terdiri
atas PROPERDA (RENSTRADA). Dokumen tersebut diupayakan tidak meyimpang dari
PROPERNAS dan RENSTRA yang dibuat oleh pemerintah pusat. Dalam PROPERDA di
mungkinkan adanya penekanan prioritas pembanguann yang berbeda antara daerah yang satu
dengan yang lain. Sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. PROPERDA
(RENSTRADA) yang dibuat oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan DPRD dalam
kerangka waktu 5 tahun yang kemudian dijabarkan dalam pelaksanaannya dalam kerangka
tahunan. Rincian RENSTRADA setiap tahunnya akan digunakan sebagai masukan dalam
penyusunan REPETADA dan APBD.
Berdasarkan RENSTRADA yang telah dibuat dan analisis kebijakan fiskal dan
ekonomi daerah, menurut ketentuan PP No. 105 tahun 2000 pemerintah daerah bersama-sama
DPRD menetapkan arah kebijakan umum APBD, setelah itu pemerintah daerah menetapkan
Strategi dan Prioritas APBD. REPETADA memuat program pembanguan daerah secara
menyeluruh dalam satu tahun, juga memuat indikator kinerja yang terukur dalam jangka
waktu satu tahun. Pendekatan ini diharapkan akan lebih memperjelas program kerja tahuan
pemerintah daerah, termasuk sasaran yang ingin dicapai dan kebijakan yang ditempuh untuk
mencapai sasaran tersebut.
Tahap ratifikasi
Tahap ini melibatkan proses plotik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan
eksekutif dituntut untuk memiliki manejerial skill dan political skill,
salesmanship dan coalition holdimg yang memadai. Integritas dan kesiapan mental yang
tinggi dari eksekutif sangat penting dalam tahap ini, karena eksekutif harus mempunyai
kemampuan untuk memberikan argumen yang rasional atas segala pertanyaan dan bantahan
yang disampaikan oleh legislatif.
Setelah disetujui oleh legislatif, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan anggaran, hal
terpenting yang harus dimiliki oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem
informasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. Manajer keuangan publik dalam
hal ini bertanggung jawab menciptakan sistem akuntansi keuangan yang memadai dan
handal untuk perencanaan dan pengendalian anggaran yang telah disepakati, bahkan dapat
diandalkan untuk penyusunan periode anggaran tahun berikutnya.
Tahap persiapan, ratifikasi dan implementasi terkait dengan aspek operasional anggaran,
sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian manajemen
yang baik, maka pada tahap pelaporan diharapkan tidak memiliki masalah.
Jadi, antara anggaran yang dialokasikan harus sesuai dengan kinerja yang dihasilkan.
Pemerintah harus mampu mengelola agar tujuan dari anggaran tersebut dapat terealisasi
dan memberikan dampak/efek tehadap target group.