Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga sosial yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat
lingkungannya, sebaliknya masyarakat pun tidak dapat dipisahkan dari sekolah.
Dikatakan demikian, karena keduanya memiliki kepentingan, sekolah merupakan
lembaga formal yang diserahi mandat untuk mendidik, melatih dan membimbing
generasi muda bagi peranannya di masa depan, sementara masyarakat merupakan
pengguna jasa pendidikan itu. Hubungan sekolah masyarakat merupakan bentuk
komunikasi ekstern yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan.
Masyarakat merupakan kelompok dan individu-individu yang berusaha
menyelenggarakan pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan.

Sekolah sebagai lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh


masyarakat, harus memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sekolah mempunyai
kewajiban secara legal dan moral untuk selalu memberikan penerangan kepada
masyarakat tentang tujuan-tujuan, program-program, kebutuhan dan keadaannya, dan
sebaliknya sekolah harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan
tuntutan masyarakat. Makin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya
pendidikan anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan
masyarakat untuk menjalin kerjasama. Kerjasama tersebut dimaksudkan demi
kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya, dan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada khususnya.

Karena sekolah merupakan bagian(sub-sistem) dari sistem yang besar, yaitu


masyarakat, maka keterlibatan partisipasi masyarakat sekolah sangat penting. Tanpa
partisipasi masyarakat, sekolah hanya akan merupakan oraganisasi yang kering dan
tidak dapat memenuhi kebutuhan dan tujuan masyarakat. Partisipasi masyarakat
bukan hanya terkait dengan pengumpulan dana, tetapi memiliki kewenangan dalam
segala aspeknya.
1.2  Rumusan Masalah
1.    Apa hubungan sekolah dengan masyarakat ?
2.    Apa saja prinsip – prinsip hubungan sekolah dan masyarakat?
3.    Apa saja teknik – teknik hubungan sekolah dan masyarakat?
KAJIAN PUSTAKA

Menurut Suriansyah (2015 : 71), pelaksanaan hubungan sekolah masyarakat


yang baik tidak hanya tergantung pada perencanaan dan persiapan materi yang baik,
tetapi sangat tergantung pada ketepatan dalam menentukan dan menggunakan teknik
komunikasi yang digunakan. Elsbree dan Mc Nally menyatakan beberapa teknik
hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:
1. Newspapers

2. Radio Programme

3. Parent Teacher Association Meeting

4. Special Bulleten for parent

5. Active Participation of Staff off staff in community organization.

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran


tentang sekolah yang perlu diketahui masyarakat antara lain:19 Teknik tertulis, cara
tertulis dapat direalisasikan dalam bentuk seperti laporan kepada orang tua murid,
buletin sekolah, surat kabar, pameran sekolah dan pamlflet. Teknik Lisan, teknik ini
dapat dilakukan dengan mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga ataupun
tokoh masyarakat, panggilan orang tua dan pertemuan. Teknik Peragaan, humas dapat
dilaksanakan dalam bentuk peragaan berupa penampilan atau pameran yang
dilakukan sekolah untuk menunjukkan keberhasilan siswanya. Dalam hal ini kepala
sekolah dapat atau guru dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu
pendidikan dan juga masalah dan hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan
program tersebut. Teknik Elektronik, seperti melalui telepon, televisi, ataupun radio
sekaligus sebagai sarana untuk promosi. Selain itu, melalui teknik ini, maka akan
membantu masyarakat untuk lebih mengenal situasi dan perkembangan sekolah
dengan menyampaiakn pengumuman-pengumuman yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pendidikan (Ikhwan, 2018 : 9).
Menurut Wati (2015 : 661-662), Teknik yang pilih adalah teknik yang
dianggap efektif dan efisien disesuaikan dengan kondisi sekolah, kondisi orang tua
siswa, kondisi masyarakat sekitar, dan keuangan sekolah.
a. Teknik Pertemuan Tatap Muka Kelompok
Contoh Penerapan Teknik pertemuan kelompok lainnya yang dilakukan
adalah setiap akhir tahun sekolah melaksanakan acara perpisahan atau pelepasan pada
siswa kelas enam yang sudah lulus ujian. Pada acara tersebut sekolah membentuk
kepanitian yang di dalamnya ada unsur komite, wali siswa dan pihak sekolah
sehingga terbentuk kerjasama dan rasa kebersamaan.
b. Teknik Pertemuan Tatap Muka Individu
Teknik pertemuan tatap muka individu juga digunakan oleh sekolah di bidang
hubungan sekolah dengan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dengan teknik ini
antara lain guru mengundang wali siswa ke sekolah untuk membicarakan siswa yang
sering membolos dan prestasinya rendah, atau ada siswa yang cukup pandai tapi
ekonomi orang tuanya rendah sehingga sekolah membantu mencari solusi
pemecahannya.
c. Teknik Publikasi Sekolah
Kegiatan yang dilakukan sekolah jika sekolah mengikuti perlombaan ditingkat
kecamatan atau kabupaten diinformasikan kepada siswa, jika sekolah mendapatkan
kejuaran dalam lomba disampaikan kepada siswa pada saat upacara bendara hari
senin, sekolah mengisi acara di tingkat kecamatan diinformasikan kepada seluruh
warga sekolah. Dengan menginformasikan semua kegiatan dan prestasi sekolah
kepada seluruh siswa berharap siswa di rumah akan bercerita kepada orang tuanya,
sehingga orang tua tahu kegiatan – kegiatan yang ada di sekolah.

Menurut Imaniyah ( 2016 : 71), ada beberapa teknik dalam berhubungan


dengan masyarakat dalam lembaga pendidikan antara lain:
1. laporan pada orangtua
2. majalah sekolah
3. pameran sekolah
4. open house
5. kunjungan ke sekolah oleh orang tua murid yang dilakukan pada pelajaran
6. kunjungan ke rumah murid
7. melalui penjelasan yang diberikan oleh personalia sekolah
8. laporan tahunan.

Menurut Hardiansyah (2016 : 98-99), teknik hubungan antara sekolah dengan


masyarakat yang lebih mudah dilaksanakan bagi sekolah-sekolah trutama bagi
sekolah-sekolah yang ada di kacamatan yang masih tergolong berkembang. Teknik-
teknik hubungan sekolah dengan masyarakat yang bisa dilaksanakan adalah:
a. Laporan kepada orangtua murid
b. Bulltin sekolah
c. Penerbitan surat kabar
d. Pameran sekolah
e. Open house
f. Kunjungan ke sekolah
g. Kunjungan ke rumah
h. Melalui penjelasan staf sekolah
i. Gambaran keadaan sekolah melalui murid.

According at Agustina (2018 : 146-147), based on data analysis, the results of


the study showed that the technique of establishing relationships with the community
conducted by SDN Karangbesuki 2 Malang, namely 1) group meeting techniques, 2)
face-to-face techniques, 3) correspondence, 4) reports to parents, 5) uniforms and 6)
home visits. Forms of application of group meeting techniques are through parents'
meetings, school committee meetings, class meetings, socialization of school
education and program policies, parenting day activities, and celebrations for the
graduation of sixth graders (purna wiyata bhakti). Meanwhile, for the application of
face-to-face techniques, that is, parents of students personally and individually, face
to face directly with the headmaster or class teacher, the wider community (business
world/industry) discuss cooperation agreements with the school. The technique of
establishing relationships with the community is also done through correspondence,
in this case, the school sends letters to parents of students and the community.
Mailing to parents is done when the school invites parents to come to school for the
purpose of discussing school programs, acceptance of student learning outcomes, and
other needs. Parent report techniques are implemented in the form of schools
providing reports to parents about children's learning outcomes, providing reports to
the community on the implementation of school activities involving the community.
School uniform attributes are used as one form of the school culture which is a
characteristic and that distinguishes this school from other schools. This is intended
to provide information to the community on the identity of the school through
uniforms so that the community will get to know the school through uniforms worn
by students.

Artinya : Berdasarkan analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik


menjalin hubungan dengan komunitas yang dilakukan oleh SDN Karangbesuki 2
Malang, yaitu 1) teknik pertemuan kelompok, 2) tatap muka teknik, 3)
korespondensi, 4) laporan kepada orang tua, 5) seragam dan 6) kunjungan rumah.
Bentuk penerapan kelompok teknik pertemuan melalui pertemuan orang tua, sekolah
rapat komite, rapat kelas, sosialisasi sekolah kebijakan pendidikan dan program,
kegiatan parenting day, dan perayaan kelulusan anak kelas enam (purna wiyata
bhakti). Sedangkan untuk aplikasi tatap muka teknik, yaitu, orang tua siswa secara
pribadi dan secara individu, tatap muka langsung dengan kepala sekolah atau guru
kelas, masyarakat luas (dunia usaha / industri) mendiskusikan perjanjian kerjasama
dengan sekolah.Teknik membangun hubungan dengan komunitas juga dilakukan
melalui korespondensi, dalam hal ini, sekolah mengirimkan surat kepada orang tua
siswa dan masyarakat. Mailing kepada orang tua dilakukan saat sekolah mengundang
orang tua untuk datang ke sekolah dengan tujuan membahas program sekolah,
penerimaan belajar siswa hasil, dan kebutuhan lainnya.Teknik laporan induk
diimplementasikan dalam bentuk sekolah memberikan laporan kepada orang tua
tentang pembelajaran anak hasil, memberikan laporan kepada masyarakat di
pelaksanaan kegiatan sekolah yang melibatkan masyarakat. Atribut seragam sekolah
digunakan sebagai salah satu bentuk budaya sekolah yang menjadi ciri khas dan yang
membedakannya sekolah dari sekolah lain. Ini dimaksudkan untuk menyediakan
informasi kepada masyarakat tentang identitas sekolah melalui seragam sehingga
masyarakat lebih mengenalsekolah melalui seragam yang dikenakan oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, N.E., Sumarsono, R.B dan Gunawan, I. 2018. Implementation Of School


And Community Relationship Techniques (A Case Study in
SDNKarangbesuki 2 Malang, Indonesia). Journal of ASSEHR. 244 (1) : 145 –
147.
Hardiansyah. 2016. Studi Kasusu Pengelolaan Humas Dalam Menunjang
Pelaksanaan Program Sekolah. Jurnal pendidikan. 2 (2) : 95 – 103.
Ikhwan, Afiful. 2018. Penerapan Management Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Dalam Prespektif Islam. Journal Of Islamic Education. 2 (1) : 1 – 16.
Imaniyah, R.I., Soetopo, H dan Zulkarnain, W. 2016. Pengelolaan Hubungan Sekolah
Dan Masyarakat Home - Schooling. Jurnal Manajemen Dan Supervisi
Pendidikan. 1 (1) : 67 – 73.
Suriansyah, Ahmad. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat : Dalam
Ragka Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.
Wati, Efni. 2015. Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat. Jurnal manager
pendidikan. 9 (5) : 659 – 664.

Anda mungkin juga menyukai