A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau peningkatan abnormal
secara terus menerus lebih dari suatu periode, dengan tekanan sistolik
diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90mmHg. (Aspiani,
2014).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan
peningkatan angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian
(mortilitas).Tekanan darah dikatakan hipertensi apabila tekanan darah
140/90 mmHg (Triyanto, 2014).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan
abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang
mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan dan
organ–organ tubuh secara terus–menerus lebih dari suatu periode
(Irianto, 2014).
B. ETIOLOGI HIPERTENSI
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan menurut
Irianto (2014), Padila (2013), Syamsudin (2011), Udjianti (2011) :
1. Hipertensi Primer.
Hipertensi primer l yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak
diketahui penyebabnya (Idiopatik). Beberapa faktor diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi Primer seperti berikut ini:
a) Jenis kelamin dan usia: laki – laki berusia 35- 50 tahun dan wanita
menopause beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia
bertambah maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat
dikendalikan serta jenis kelamin laki–laki lebih tinggi dari pada
perempuan.
b) Genetik: individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak
dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan
darah tinggi.
c) Gaya hidup: Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan
pola hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi itu terjadi
yaitu merokok, dengan merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang
dihisap dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa putung rokok
dan lama merokok berpengaruh dengan tekanan darah pasien. Konsumsi
alkohol yang sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat
meningkatkan tekanan darah pasien sebaiknya jika memiliki tekanan
darah tinggi pasien diminta untuk menghindari alkohol agar tekanan
darah pasien dalam batas stabil dan pelihara gaya hidup sehat penting
agar terhindar dari komplikasi yang bisa terjadi.
d) Berat badan: Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat
badan dalam keadaan normal atau ideal. Obesitas (>25% diatas BB ideal)
dikaitkan dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau
hipertensi.
e) Konsumsi alkohol yang sering, atau berlebihan dan terus menerus dapat
meningkatkan tekanan darah pasien sebaiknya jika memiliki tekanan
darah tinggi pasien diminta untuk menghindari alkohol agar tekanan
darah pasien dalam batas stabil dan pelihara gaya hidup sehat penting
agar terhindar dari komplikasi yang bisa terjadi.
f) Diet konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
dengan berkembangnya hipertensi. Faktor ini bisa dikendalikan oleh
penderita dengan mengurangi konsumsinya karena dengan
mengkonsumsi banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan
cepat pada beberapa orang, khususnya dengan pendeita hipertensi,
diabetes, serta orang dengan usia yang tua karena jika garam yang
dikonsumsi berlebihan, ginjal yang bertugas untuk mengolah garam akan
menahan cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder terjadiakibat penyebab yang jelas.salah satu contoh
hipertensi sekunder adalah hipertensi vaskular rena, yang terjadiakibat
stenosi arteri renalis. Kelainan ini dapat bersifat kongenital atau akibat
aterosklerosis.stenosis arteri renalis menurunkan aliran darah ke
ginjalsehingga terjadi pengaktifan baroreseptor ginjal, perangsangan
pelepasn renin, dan pembentukan angiostenin II. Angiostenin II secara
langsung meningkatkan tekanan darahdan secara tidak langsung
meningkatkan sintesis andosteron danreabsorbsi natrium. Apabiladapat
dilakukan perbaikan pada stenosis,atau apabila ginjal yang terkena
diangkat,tekanan darah akan kembalike normal (Aspiani, 2014).
C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala utama hipertensi adalah menyebutkan gejala umum yang
ditimbulkan akibat hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak sama pada setiap
orang, bahkan terkadang timbul tanpa tanda gejala (Aspiani, 2014). Secara umum
gejala yang dikeluhkan oleh penderita hipertensi sebagai berikut:
b) Obat-obatan/farmakologik
c) Terapi oksigen
d) Pemantauan hemodinamik
seperti beratnya hipertensi, kelainan organ dan faktor lain. Jenis obat anti
G. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Penatalaksanaan hipertensi dengan menggunakan non farmakologi
Menurut Reny Y (2015) adalah sebagai berikut:
1) Pengaturan diet. Berbagai studi menunjukan bahwa diet dan pola hidup sehat
atau dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan dapat
memperbaiki keadaan hipertrofi ventrikel kiri. Beberapa diet yang
dianjurkan:
a. Rendah garam, diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi. Dengan pengurangan konsumsi garam dapat
mengurangi stimulasi sistem renin-angiotensin sehingga sangat
berpotensi sebagai anti hipertensi. Jumlah asupan natrium yang
dianjurkan 50-100 mmol atau setara dengan 3-6 gram garam per hari.
b. Diet tinggi kalium, dapat menurunkan tekanan darah tetapi
mekanismnya belum jelas. Pemberian kalium secara intravena dapat
menyebabkan vasodilatasi, yang dipercaya dimeditasi oleh oksida nitrat
pada dinding vaskular.
c. Diet kaya buah dan sayur.
d. Diet rendah kolesterol sebagai pencegahan terjadinya jantung koroner.
2) Penuruanan berat badan. Mengatasi obesitas, pada sebagian orang, dengan
cara menurunkan berat badan mengurangi tekanan darah, kemungkinan
dengan mengurangi beban kerja jantung dan volume secukup. Pada beberapa
studi menunjukan bahwa obesitas berhubungan dengan kejadian hipertensi
dan hipertrofi ventrikel kiri. Jadi, penurunan berat badan adalah hal yang
sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah.
3) Olahraga. Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memperbaiki keadaan
jantung. Olahraga isotonik dapat juga meningkatkan fungsi endotel,
vasodilatasi perifer, dan mengurangi katekolamin plasma. Olahraga teratur
selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dianjurkan
untuk menurunkan tekanan darah. Olahraga meningkatkan kadar HDL, yang
dapat mengurangi terbentuknya arterosklerosis akibat hipertensi.
4) Memberbaiki gaya hidup yang kurang sehat. Berhenti merokok dan tidak
mengonsumsi alkohol, penting untuk mengurangi efek jangka panjang
hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai
organ dan dapat meningkatkan kerja jantung.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk pasien hipertensi
menurut Amin & Hardhi (2015) sebagai berikut:
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Penurunan Perfusi Jaringan berhubungan dengan Spasme Arteri
Koroner.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan Kelemahan Fisik.
3. Nyeri (sakit kepala) berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular
serebral.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
1. Nyeri (sakit kepala) berhubungan NOC NIC 1. Meminimalkan
dengan Peningkatan Tekalnan a) Pain level 1. Kaji nyeri secara kmprehensif stimulasi/meni
Vaskular Serebral b) Pain control termasuk lokasi, karakteristik, ngkatkan relaksasi.
c) Comfort level durasi, frekuensi, kualotas dan 2. Tindakan yang
Kriteria Hasil : faktor presipitasi. menurunkan
2. Mempertahankan tirah baring tekanan vaskuler
Mampu mengenali selama fase akut. serebral dan yang
nyeri (skala, 3. Berikan tindakan memperlambat
intensitas, frekuensi nonfarmakologi untuk 3. .
dan tanda nyeri menghilangkan sakit kepala 4. Aktivitas yang
Mampu mengontrol (kompres dingin dan tehnik meningkatkan
nyeri relaksasi. vasokontriksi
Melaporkan bahwa 4. Minimalkan aktivitas menyebabkan sakit
nyeri berkurang vasokontriksi yang dapat kepala.
dengan menggunakan meningkatkan sakit kepala 5. Menurunkan atau
manajemen t nyeri (mengejan saat BAB, batuk dan mengontrol nyeri
membungkuk). dan menurunkan
5. Kolaborasi dengan tim dokter rangsang
pemberian analgesik. sistemsaraf
simpatis.
2. Intoleransi Aktivitas Berhubungan NOC NIC 1. Menyebutkan
dengan Kelemahan Fisik. a) Energi conservation 1. kaji respon pasien terhadap parameter
b) Activity tolerance aktivitas. membantu dalam
c) Selft care: ADLs 2. Instruksikan pasien tentang mengkaji respon
tekhnik penghematan energi fisiologi terhadap
(duduk saat gosok gigi, atau stress aktivitas dan
menyisir rambu) dan melakukan bila ada merupakan
Kriteria Hasil : aktivitas dengan perlahan. indicator dari
3. Dorongan untuk melakukan kelebihan kerja
Berpartisipasi dalam aktivitas atau perawatan diri yang berkaitan
aktivitas fisik tanpa bertahap, berikan bantuan sesuai dengan tingkat
disertai peningkatan kebutuhan. aktivitas.
tekanan darah. 4. Bantu klien untuk 2. Tehnik menghemat
Mampu melakukan mengidentifikasi aktivitas yang energy mengurangi
aktivitas sehari-hari mampu dilakukan. penggunaan
(ADLs) secara mandiri. 5. Kolaborasikan dengan dengan energy, juga
Tanda- tanda vital normal. tenaga rehabilitasi medik dalam membatu
Energy psikomotor merencanakan program terapi keseimbangan
Level kelemahan yang tepat. antara suplai dan
Mampu berpindah : kebutuhan oksigen.
dengan atau tanpa bantuan 3. Kemajuan aktivitas
alat. bertahap mencegah
Status kardiopulmonari penningkatan kerja
adekuat. jantung tiba-tiba.
Sirkulasi status baik. 4. Agar pasien
Status respirasi : mampu
pertukaran gas dan mengidentifikasi
ventilasi adekuat. aktivitas yang
mampu dilakukan.
5. Agar pasien dapat
melakukan
aktivitas nya
kembali.
3. Risiko penurunan perfusi jaringan NOC NIC 1. Perbandingan dari
Berhubungan denngan spasme a) Cardiac pump effectivene 1. Pantau tekanan darah untuk tekanan
arteri koroner ss evaluasi awal. memberikan
b) Circulation status 2. Catat keberadaan, kualitas gambaran yang
c) Vital sign status denyutan sentral dan perifer. lebih lengkap
3. Auskultasi tonus jantung dan tentang
Kriteria Hasil : bunyi nafas. keterlibatan/bi
4. Berikan lingkungan tenang, dang masalah
Tekanan systole dan nyaman, kurang aktivitas/keribut vascular.
diastole dalam tekanan an lingkungan. 2. Denyutan karotis,
normal 5. Berikan lingkungan yang jugularis,
Nyeri dada tidak ada tenang, nyaman, kurangi radialisdan
Denyut jantung dalam aktivitas atau keributan dan femoralis mungkin
batas normal batasi jumlha pengunjung dan teramati/terpal
lamanya tinggal. pasi.
3. S4 terdengar pada
pasien hipertensi
berat krena ada
hipertropi atrium
(penigkatan
volume atau
tekanan atrium),
perkembangan S3
4. menunjukkan
hipertropi
ventrikelatau
kerusakan fungsi
5. Membantu untuk
rangsang simpatis.
6. Membantu
menurunkan
rangsang simpatis
dan meningkatkan
relaksasi.
J. DAFTAR PUSTAKA
Nama:Aulia Agustin
NIM :C2018016
c.Intervensi Keperawatan
1. Monitor TTV dan kaji nyeri Pasien
2. Berikan posisi yang nyaman
3. Evaluasi pengalaman nyeri dimasa lampau
4. Berikan Informasi tentang Nyeri
7.Implementasi
Ny.T berumur 51 tahun mengatakan Pusing dan tidak bisa tidur dimalam hari pasien
mengatakan kurang mengetahui dengan penyakitnya. Pasien tampak pucat.
Dari analisa perawat A didapatkan Ny. T tampak lemas,Pucat bibir pecah-pecah dan
kulit kering. Kemudian perawat A melakukan pengkajian didapat hasil:
Hasil Vital Sign :
TD : 150/90mmHg
Nadi : 90 x/menit
RR : 30 x/menit
Suhu : 36°C
BB : 53 kg
TB : 159 cm
PENGKAJIAN
Namaperawat : Aulia Agustin
TanggalPengkajian : 1 Maret 2021
Jam pengkajian : 08.00 WIB
Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.T
Umur : 61 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidikan terakhir: SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Wonogiri
b. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi yang
cukup dan selalu habis
Selama sakit :Pasien mengatakan makan 2x sehari dengan porsi sedang
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 2x sehari dengan konsistensi
lunak, warna dan bau khas, BAK ± 1x sehari dengan warna dan bau
khas
Selama sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi
keras, BAK ± 2x sehari dengan warna kuning muda keruh
4. Identitas Diri
Pasien mengatakan dirinya merupakan seorang nenek dan seorang
ibu
5. Peran Diri
Pasien mengatakan dikeluarganya berperan sebagai orang tua
h. Pola Hubungan pasien
pasien mengatakan sebelum sakit maupun selama sakit pasien
mempunyai hubungan yang baik dengan siapapun
i. Pola seksual dan reproduksi
pasienmengatakan bahwa ia seorang nenek dan seorang ibu dan
sudah pernah menikah
j. Pola Koping dan Stress
pasien mengatakan akan sembuh dengan pangobatan yang dijalani
nya
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
pasien mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhan nya
f. Pemeriksaan Fisik
c.Pemeriksaan TTV :
a. TD : 150/90 mmHg
b. Nadi : 90x/menit
c. RR : 30x/menit
d. Suhu : 36°C
e. BB : 50 kg
f. TB : 148 cm
1. Pemeriksaan Kepala
4. Pemeriksaan Jantung
- Inspeksi : Tidak tampak ictus cordisnya, bentuk dada
simetris, tidak ada lesi
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba pada ics ke-5 sinistra
Perkusi : Terdengar suara pekak
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung (lup dup) tidak ada
bunyi tambahan
5. Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan
- Auskultasi : Bising usus 5x/mnt
- Perkusi : Terdengar suara timpani
- Palpasi : Adanya nyeri tekan
6. Pemeriksaan Ekstremitas
- Atas : Tidak ada nyeri tekan, tangan kanan teroasang infus
- Bawah : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema, tidakada luka
kekuatan otot
7. Pemeriksaan Genetalia
1. Bersih dan tidak ada kelainan
10. Pemeriksaan penunjang
2. Laboratorium
3. Radiologi
A. Analisa Data
No. Hari/Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi
1.2 1 Maret 2021 DS :Pasien mengeluh pusing dan Nyeri Akut Peningkatan
tidak bisa tidur pada malam hari tekanan vaskuler
-Pasien mengatakan kepala nyeri selebral
DO:Terlihat pucat danj menahan
nyeri
BB : 51 kg
TD : 150/90 mmgh
N : 80x /menit
S : 36 C
RR : 30x /menit
Nadi90 x/menit
RR :30 x/menit
Suhu:36°C
2 2 Maret 2021 Intoleransi Setelah 1.Bantu pasien 1.Memeba
Aktivitas dilakukan untik melakukan ntu pasien
berhubungan tindakan selama aktivitas sesuai untuk
dengan 3x 7 jam kemampuanya melakukan
aktivitas
ketidakseimnb -Pasien dapat 2.Beri obat
sesuai
angaan suplai beraktivitas penurun kemampua
kebutuhan kembali hipertensi n
oksigen - Pasien dapat 3.Ajarkan Pasien 2.member
tekhnik i obat
tidur malam
Relaksasi penurun
- TTV Normal hipertensi
3.mengaja
TD:140/80mmHg rkan
Nadi 90 x/menit Pasien
tekhnik
RR :30 x/menit Relaksasi
Suhu:36°C
4 Maret 2
2021 S :Pasien mengtakan
Mengajarkan pasien
08.00 bersedia untuk
WIB untuk melakukan melakukan aktivitas
sesuai kemampuan
aktivitas sesuai O : Pasien terlihat
kemampuan melakukan aktivitas
yang diajarkan
Memberikan penkes
5 Maret 3 S : Pasien bersedia
tentang hipertensi
2021 diberikan penkes
08.00 hipetensi
WIB O :Pasien terlihat
memperhatikan penkes
yang diberikan
3 Memberi informasi S : Pasien bersedia
10.00 tanda gejala diberikan informasi
WIB hipertensi tanda gejala hipertensi
O : Pasien terlihat
Mendengarkan
informasi yang
diberikan
P : lanjutkan intervensi
A: Defisit pengetahuan
berhubungan kurang informasi
tentang hipertensi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
G. Evaluasi Sumatif
No Tgl/Jam Diagnosa Evaluasi Sumatif TTD
1. 2 Maret Nyeri akut berhubungan S : pasien mengatakan sudah
2021 dengan Peningkatan tidak merasa pusing dan bisa
Tekanan Vaskuler Selebral tidur pada malam hari
O : pasien tampak lebih
tenang dan rileks
A : masalah akut teratasi
P : intervensi dihentikan
4 maret
2021 Defisit pengetahuan S : Pasien mengatakan sudah
3 berhubungan kurang mengetahui tentang penyakit
informasi tentang hipertensi hipertensi
O : Pasien tampak memahami
materi tentang materi
hiopetensi
A : Defisit pengetahuan
berhubungan kurang informasi
tentang hipertensi sudah
teratsi
P :intervensi dihentikan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
PokokPembahasan:Hipertensi
Sub Pokok Pembahasan:PengertianHipertensi, Penyebab Hipertensi,
TandadanGejalaHipertensi, , PencegahanHipertensi
Sasaran:Pasien
Jam:09.00 WIB
Waktu:25 Menit
Tanggal:2 Maret 2021
Tempat:Wonogiri
Nama penyuluh : Aulia Agustin
A.TujuanUmum
Setelahdiberikanpenyuluhan 25 menit, diharapkanPasien
mampumemahamidanmengertitentanghipertensi
C.MateriPenyuluhan (Terlampir)
1.Pengertianhipertensi
2.Penyebabhipertensi
3.Tandadangejalahipertensi
4.Diet hipertensi
5.Pencegahanhipertensi
D.MetodePenyuluhan
1.Ceramah
2.Tanya Jawab
E.Media
1.Leaflet
2.Lembarbalik
HIPERTENSI
PENGERTIAN
Hipertensi adalah suatu peninggian yang
menetap dari pada tekanan darah sistolik di
atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di
atas 90 mmHg
Penyebab Hipertensi