Anda di halaman 1dari 5

LARUTAN PENYANGGA

 Pengertian Larutan Penyangga

Larutan penyangga adalah sistem larutan yang mampu mempertahanakan nilai pH larutan agar
tidak ada perubahan pH ketika penambahan sedikit asam atau basa ataupun diencerkan. Larutan
ini dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah obat tetes mata.

Larutan penyangga atau buffer tidak akan berubah karena larutan tersebut memuat komponen
asam yang dapat menahan kenaikan pH berlebih dan komponen basa yang dapat menahan
penurunan pH berlebih.

Larutan penyangga dapat memberikan sejumlah manfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk
manusia hingga tumbuhan. Berikut manfaat larutan penyangga:

Air Ludah Sebagai Larutan Penyangga


Kadar pH dalam mulut harus mencapai 6,8 agar tidak merusak email gigi. Kendati demikian,
makanan yang masuk ke dalam mulut dapat mempengaruhi tingkat keasaman tersebut. Untuk
mempertahankan pH, air ludah akan mengeluarkan larutan penyangga fosfat yang mampu
menetralkan asam sisa-sisa makanan.

Darah sebagai Larutan Penyangga


Darah manusia memiliki 7,4 pH dalam kondisi normal. pH tersebut tidak boleh turun ataupun
naik. pH ini dipertahankan oleh larutan penyangga yang terdapat dalam darah seperti larutan
penyangga hemoglobin, larutan peyangga karbonat, dan larutan penyangga fosfat

Menjaga Keseimbangan pH Tanaman


Tanaman yang dipelihara dengan sistem hidroponik memerlukan kadar pH air tertentu agar dapat
tumbuh dan berkembang. Untuk mengatasi hal itu, tanaman perlu ditambahkan larutan
penyangga.
 Komponen Larutan Penyangga
Larutan penyangga ada dua macm yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
 Larutan penyangga asam
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer asam
terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A−).
Larutan penyangga asam ini dapat dibuat dengan:
1. Cara langsung yaitu mencampurkan asam lemah dengan garamnya dari basa kuat (garam
tersebut mengandung basa konjugasi dari asam lemah tadi)
Contoh:
CH3COOH + CH3COONa (campuran dari CH3COOH + CH3COO-)
2. Cara tidak langsung yaitu mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan
suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam (garam tersebut mengandung basa
konjugasi dari asam lemah tadi)
Contoh:
100 mL CH3COOH 0,2 M + 100 mL NaOH 0,1M
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
Mula-mula: 20 mmol 10 mmol - -
Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol
Akhir reaksi : 10 mmol - 10 mmol 10 mmol
Pada akhir reaksi terdapat campuran antara sisa asam lemah dengan garamnya yang
merupakan larutan penyangga asam.

 Cara kerja larutan penyangga asam:


Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−
Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan kimia:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Pada penambahan asam (H ), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi
+

mengarah pada pembentukan CH3COOH. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan
dinetralisasi oleh komponen basa konjugasi (CH3COO−).
Pada penambahan basa (OH−), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni reaksi
pembentukan CH3COO− dan H+, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion H+ yang
menjadi berkurang karena OH− yang ditambahkan bereaksi dengan H+ membentuk H2O. Dengan
kata lain, basa yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen asam lemah (CH3COOH).
 Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa terdiri
dari komponen basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga basa ini dapat diperoleh
dengan:
1. Cara langsung yaitu mencampurkan basa lemah dengan garamnya dari asam kuat (garam ini
mengandung asam konjugasi dari basa lemah tadi)
Contoh:
NH3 + (NH4)2SO4 (campuran dari NH3 + NH4+)
2. Cara tidak langsung yaitu mereaksikan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu
asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam yang mengandung asam konjugasi dari
basa lemah tadi.
Contoh:
100 mL NH3 0,2 M + 100 mL HCl 0,1 M
NH3(aq) + HCl(aq) → NH4Cl(aq)
Mula-mula: 20 mmol 10 mmol -
Reaksi : 10 mmol 10 mmol 10 mmol
Akhir reaksi : 10 mmol - 10 mmol
Pada akhir reaksi terdapat campuran antara sisa basa lemah dengan garamnya yang
merupakan larutan penyangga basa.

 Cara kerja larutan penyangga basa:


Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Dalam larutan tersebut, terdapat kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni reaksi
pembentukan NH4+ dan OH−, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion OH− yang
menjadi berkurang karena H+ yang ditambahkan bereaksi dengan OH− membentuk H2O. Dengan
kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa lemah (NH3).
Pada penambahan basa (OH−), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi
mengarah pada pembentukan NH3 dan air. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan
dinetralisasi oleh komponen asam konjugasi (NH4+).

 pH Larutan Penyangga
 pH Larutan penyangga asam
Dalam larutan buffer asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−, terdapat kesetimbangan:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan penyangga
yang dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbalch sebagaimana persamaan berikut ini:

Cara yang paling umum digunakan untuk menghitung pH larutan penyangga asam adalah
menghitung [ ] dalam larutan, kemudian menghitung pH dengan menggunakan rumus
−l [ ]

 pH Larutan penyangga basa


Dalam larutan buffer basa yang mengandung NH3 dan NH4+,
terdapat kesetimbangan: NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)

Setelah disusun ulang, persamaan pH larutan di atas akan menjadi persamaan larutan penyangga
yang dikenal sebagai persamaan Henderson – Hasselbalch sebagaimana persamaan berikut ini:

Cara yang paling umum digunakan untuk menghitung pH larutan penyangga basa adalah dengan
menghitung [ ] dalam larutan, kemudian menghitung poH-nya dengan rumus
−l [ ].
Kemudian menghitung pH dengan rumus −

Contoh Soal:
1) Jika 50 mL larutan NaOH 0,05 M direaksikan dengan 100 mL larutan aspirin (asam
asetilsalisilat) 0,08 M. Berapa pH larutan yang terjadi? (Ka asam asetilsalisilat = 3 x 10-4).
Jawab:
 50 mL x 0,05 M NaOH = 2,5 mmol (basa kuat)
 100 mL x 0,08 M asam asetilsalisilat = 8 mmol (asam lemah)
 Asam asetilsalisilat + NaOH → Na-salisilat + H2O
Mula-mula: 8 mmol 2,5 mmol - -
Reaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol
Akhir reaksi : 5,5 mmol - 2,5 mmol 2,5 mmol
 Pada akhir reaksi terdapat campuran antara sisa asam asetilsalisilat dengan garamnya.
Campuran ini merupakan larutan penyangga asam.
Na-salisilat → Na+ + salisilat-
2,5 mmol 2,5 mmol
[ ]

[ ]
 −l −l

2) Berapa mL volume NH4OH 0,15 M dan HBr 0,5 M yang harus dicampurkan agr diperoleh larutan
penyangga dengan pH = 10 + log 2? (Kb NH4OH = 10-4)
Jawab:
Volume campuran = 500 mL
Misal volume NH4OH = x mL dan volume HBr = y mL, maka +
Agar membentuk larutan penyangga basa (pH > 10) maka NH4OH harus berlebih dan HBr habis
bereaksi.
 x mL × 0,15 M NH4OH = 0,15x mmol NH4OH (basa lemah)
 y mL × 0,5 M HBr = 0,5y mmol HBr
 NH4OH + HBr → NH4Br + H2O
Mula-mula: 0,15x 0,5y - -
Reaksi : 0,5 y 0,5y 0,5y 0,5y
Akhir reaksi : (0,15x – 0,5y) - 0,5y 0,5y
 Pada akhir reaksi terdapat campuran antara basa lemah (NH4OH) dengan garamnya (NH4Br)
yang merupakan larutan penyangga basa.
+l → −l → [OH-] = 2 x 10-4
[ ]


 Substitusi ke dalam persamaan + didapat:
+ dan
Jadi volume NH4OH = 454,55 mL dan volume HBr = 45,45 mL.

Anda mungkin juga menyukai

  • Termokimia
    Termokimia
    Dokumen6 halaman
    Termokimia
    Aurum Argentum Ferrum
    Belum ada peringkat
  • Laju Reaksi
    Laju Reaksi
    Dokumen6 halaman
    Laju Reaksi
    Aurum Argentum Ferrum
    Belum ada peringkat
  • Termokimia
    Termokimia
    Dokumen6 halaman
    Termokimia
    Aurum Argentum Ferrum
    100% (1)
  • Zat Radioaktif
    Zat Radioaktif
    Dokumen5 halaman
    Zat Radioaktif
    Aurum Argentum Ferrum
    Belum ada peringkat
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Dokumen9 halaman
    Stoikiometri
    Aurum Argentum Ferrum
    Belum ada peringkat
  • Stoikiometri
    Stoikiometri
    Dokumen9 halaman
    Stoikiometri
    Aurum Argentum Ferrum
    Belum ada peringkat