Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

DASAR ILMU TANAH

Disusun Oleh :
Nama : Yogi Kurniawan (21561)
: Guntur Supriatna Putra (21564)
: Nanda Tri Machmul A. Mardia (21565)
: Gabriel Van Noel Sihite (21566)
: Ilhan Nurizki (21569)
Kelas : SPKS C
Kelompok : II (Dua)
Co. Ass : Mario Syaputra Lingga

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2021
A. ACARA  II : Tekstur Tanah
B. TANGGAL : Rabu, 17 Maret 2021
C. TUJUAN : 
1. Menentukan persentase fraksi-fraksi tanah : pasir, debu dan lempung
2. Menentukan Klas Tekstur Tanah dengan menggunakan Segitiga USDA
D. METODE : Hidrometer
E. ALAT DAN BAHAN
1. Alat : 
 Bouyocus Hidrometer ASTM
 Thermometer
 Tabung sedimentasi I .000 ml
 Bak Sedimentasi
 Stop Watch
 Timbangan analitis
 Gelas arloji
 Gelas piala 600 ml
 Mixer (penggojog)
2. Bahan :
 Contoh tanah kering angin berdiameter 2 mm
 Khemikalia (Larutan Pendispers (Calgon, Na Piro fosfat, Na Hexameta fosfat)
F. CARA KERJA
1. Timbang 50 gram contoh tanah kering angin (udara) berdiameter 2 mm, masukkan ke
dalam gelas Piala
2. Tambahkan 10 ml larutan pendispers dan 150 ml aquades
3. Aduk larutan tanah dengan pengaduk kaca hingga homogen dan biarkan semalam
4. Pindahkan larutan tanah ke dalam penggojog listrik (Mixer tanah), bilaslah gelas piala
dengan aquadest hingga semua tanah terpindahkan, kemudian putar mixer selama
minimal 10 menit
5. Tuangkan larutan tanah yang telah dimixer ke dalam tabung sedimentasi, bilas semua
tanah dari tabung mixer ke dalam tabung sedimentasi dengan aquadest hingga bersih,
tambahkan aquadest hingga batas tera
6. Tutup tabung sedimentasi dengan telapak tangan kemudian gojog dengan membalik-
balikan tabung sedimentasi sebanyak 10 x
7. Letakkan tabung sedimentasi ke dalam bak sedimentasi (meja), dan segera masukkan
Hidrometer ke dalam larutan tanah, tera Hidrometer setelah 40 detik sebagai RI.
Angkat Hidrometer pelan-pelan dan bilas hingga bersih. Kemudian masukkan
Thermometer ke dalam lanltan tanah, catat suhu larutan sebagai tl
8. Setelah 2 jam masukkan kembali Hidrometer ke dalam tabung sedimentasi (Larutan
tanah), tera Hidrometer sebagai R2, angkat Hidrometer pelan-pelan dan bilas hingga
bersih, kemudian masukkan Thermometer ke dalam larutan tanah, tera dan catat
sebagai t2.

G. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
 Pembacaan hydrometer I (R1) = 2,4
 Suhu thermometer I (TC1 ) = 24˚C
 Pembacaan Hidrometer II (R2) = 2,1
 Suhu thermometer II (TC2) = 23˚C
2. Rumus
a. Pembacaan Hidrometer petama (P1)
P1 = R1 + (TF1-67) x 0,2
R1 = Hasil pembacaan Hidometer pada 40 detik
tF1 = Temperatur Fahenheit Suspens
9
= ( x tC1) + 32oF
5
tC1 = Temperatur suspense dalam oC
b. Pembacaan Hidrometer kedua (P2)
P2 = R2 + (TF2-67) x 0,2
R2 = Hasil pembacaan Hidometer pada 40 detik
tF2 = Tempeatu Fahenheit Suspensi
9
= ( x tC2) + 32oF
5
c. Menghitung % masing-masing fraksi
100
BTKM = x Berat tanah
100+kl
KL = Kadar lengas contoh tanah 2 mm
P1
% Pasir = 100 - x 100%
BTKM
P2
% Lempung =   x 100%
BTKM
% Debu = 100% - % Pasir - % Lempung
3. Perhitungan
9
TF1 = ( x 24˚C)+32˚F
5
= 75,2˚F
P1 = 2,4+ (75,2 - 67) x 0,2
= 2,4 + (8,2 x 0,2)
= 2,4 + 1,64
= 4,04

9
TF2 = ( x 23˚C) +32˚F
5
= 73,4˚F
P2 = 2,1 + (73,4 - 67) x 0,2
= 2,1 + (6,4 x 0,2)
= 2,1 + 1,28
= 3,38

100
BTKM = x 50
100+21,97
= 81,98 gram
4,04
% Pasir = 100 -   x 100%
81,98
= 95,08 %

3,38
% Lempung = x 100%
81,98
= 4,12 %

% Debu = 100% - 95,08 % - 4,12 %


= 0,8 %

SEGITIGA USDA
Menurut segitiga USDA tekstur tanah Mediteran masuk dalam kategori “Sand
(berpasir)”

H. PEMBAHASAN
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung
pada tanah. Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter
paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan
ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). Tekstur tanah, biasa juga
disebut besar butir tanah, termasuk salah satu sifat tanah yang paling sering ditetapkan.
Hal ini disebabkan karena tekstur tanah berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat
terlarut, udara, pergerakan panas, berat volume tanah, luas permukaan spesifik (specific
surface), kemudahan tanah memadat (compressibility), dan lain-lain

Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur


tanah. misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y)
42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk
kedalam golongan tanah bertekstur pasir.

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur tanah merupakan


perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dikelompokkan dalam
12 klas tekstur. Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu
dengan memijit tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan
halus kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara
sebagai berikut:

1. Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola
dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).
2. Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi
mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung
(Loam Sandy). 
3. Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah
hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).
4. Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh,
dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung (Loam).
5. Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan
dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berdebu (Silty Loam).
6. Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat
digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Debu (Silt).
7. Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam).
8. Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk
bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).
9. Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).
10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh,
dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir
(Sandy-Clay).
11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu
(Silty-Clay).
12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).

I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Dasar Ilmu Tanah pada Acara II yang berjudul “ Tekstur
Tanah ” dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada
tanah
2. ketiga jenis fraksi memiliki ukuran berbeda yaitu partikel pasir mempunyai ukuran
diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan
liat dengan ukuran < 0.002 mm
3. Tekstur tanah berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat terlarut, udara,
pergerakan panas, berat volume tanah, luas permukaan spesifik (specific surface),
kemudahan tanah memadat (compressibility), dan lain-lain
4. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur yaitu Sandy, Loam Sandy, Sandy
Loam, Loam, Silty Loam, Silt, Clay Loam, Sandy-Clay-Loam, Sandy-Silt Loam,
Sandy-Clay, Silty-Clay, Clay
5. Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit
tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus
kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F. Yusrial. Sutono. 2021. 5 Penetapan Tekstur Tanah.


http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/buku%20sifat%20fisik
%20tanah/05penetapan_tektur_tanah.pdf . Diakses pada tanggal 18 Maret 2021 Pukul
20.28 WIB
Anonim.2020. Buku Panduan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Yogyakarta.:Instiper
Yogyakarta

Duaistanto. 2018. Pengertian dan Pengaruh Tekstur Tanah Terhadap Faktor Erodibilitas.
http://www.duaistanto.com/2018/01/pengertian-dan-pengaruh-tekstur-
tanah.html#:~:text=Tekstur%20tanah%20adalah%20keadaan%20tingkat,tanah
%20(Badan%20Pertanahan%20Nasional). Diakses pada tanggal 18 Maret 2021 Pukul
18.58 WIB.

Anda mungkin juga menyukai