Prak - DIT Acara-II KLP - II SPKS-C
Prak - DIT Acara-II KLP - II SPKS-C
Disusun Oleh :
Nama : Yogi Kurniawan (21561)
: Guntur Supriatna Putra (21564)
: Nanda Tri Machmul A. Mardia (21565)
: Gabriel Van Noel Sihite (21566)
: Ilhan Nurizki (21569)
Kelas : SPKS C
Kelompok : II (Dua)
Co. Ass : Mario Syaputra Lingga
G. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
Pembacaan hydrometer I (R1) = 2,4
Suhu thermometer I (TC1 ) = 24˚C
Pembacaan Hidrometer II (R2) = 2,1
Suhu thermometer II (TC2) = 23˚C
2. Rumus
a. Pembacaan Hidrometer petama (P1)
P1 = R1 + (TF1-67) x 0,2
R1 = Hasil pembacaan Hidometer pada 40 detik
tF1 = Temperatur Fahenheit Suspens
9
= ( x tC1) + 32oF
5
tC1 = Temperatur suspense dalam oC
b. Pembacaan Hidrometer kedua (P2)
P2 = R2 + (TF2-67) x 0,2
R2 = Hasil pembacaan Hidometer pada 40 detik
tF2 = Tempeatu Fahenheit Suspensi
9
= ( x tC2) + 32oF
5
c. Menghitung % masing-masing fraksi
100
BTKM = x Berat tanah
100+kl
KL = Kadar lengas contoh tanah 2 mm
P1
% Pasir = 100 - x 100%
BTKM
P2
% Lempung = x 100%
BTKM
% Debu = 100% - % Pasir - % Lempung
3. Perhitungan
9
TF1 = ( x 24˚C)+32˚F
5
= 75,2˚F
P1 = 2,4+ (75,2 - 67) x 0,2
= 2,4 + (8,2 x 0,2)
= 2,4 + 1,64
= 4,04
9
TF2 = ( x 23˚C) +32˚F
5
= 73,4˚F
P2 = 2,1 + (73,4 - 67) x 0,2
= 2,1 + (6,4 x 0,2)
= 2,1 + 1,28
= 3,38
100
BTKM = x 50
100+21,97
= 81,98 gram
4,04
% Pasir = 100 - x 100%
81,98
= 95,08 %
3,38
% Lempung = x 100%
81,98
= 4,12 %
SEGITIGA USDA
Menurut segitiga USDA tekstur tanah Mediteran masuk dalam kategori “Sand
(berpasir)”
H. PEMBAHASAN
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung
pada tanah. Dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai ukuran diameter
paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan liat dengan
ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). Tekstur tanah, biasa juga
disebut besar butir tanah, termasuk salah satu sifat tanah yang paling sering ditetapkan.
Hal ini disebabkan karena tekstur tanah berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat
terlarut, udara, pergerakan panas, berat volume tanah, luas permukaan spesifik (specific
surface), kemudahan tanah memadat (compressibility), dan lain-lain
1. Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola
dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).
2. Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi
mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung
(Loam Sandy).
3. Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah
hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).
4. Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh,
dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung (Loam).
5. Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan
dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berdebu (Silty Loam).
6. Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat
digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Debu (Silt).
7. Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Berliat (Clay Loam).
8. Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk
bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).
9. Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).
10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh,
dan mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir
(Sandy-Clay).
11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu
(Silty-Clay).
12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).
I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Dasar Ilmu Tanah pada Acara II yang berjudul “ Tekstur
Tanah ” dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada
tanah
2. ketiga jenis fraksi memiliki ukuran berbeda yaitu partikel pasir mempunyai ukuran
diameter paling besar yaitu 2 – 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 – 0.002 mm dan
liat dengan ukuran < 0.002 mm
3. Tekstur tanah berhubungan erat dengan pergerakan air dan zat terlarut, udara,
pergerakan panas, berat volume tanah, luas permukaan spesifik (specific surface),
kemudahan tanah memadat (compressibility), dan lain-lain
4. Tekstur tanah dikelompokkan dalam 12 klas tekstur yaitu Sandy, Loam Sandy, Sandy
Loam, Loam, Silty Loam, Silt, Clay Loam, Sandy-Clay-Loam, Sandy-Silt Loam,
Sandy-Clay, Silty-Clay, Clay
5. Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit
tanah basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus
kasarnya yang meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat
DAFTAR PUSTAKA
Duaistanto. 2018. Pengertian dan Pengaruh Tekstur Tanah Terhadap Faktor Erodibilitas.
http://www.duaistanto.com/2018/01/pengertian-dan-pengaruh-tekstur-
tanah.html#:~:text=Tekstur%20tanah%20adalah%20keadaan%20tingkat,tanah
%20(Badan%20Pertanahan%20Nasional). Diakses pada tanggal 18 Maret 2021 Pukul
18.58 WIB.