Kep Anak Kel 4
Kep Anak Kel 4
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
Dewi Kusuma Wardani P07220219085
Florentina Theresia Rinny P07220219090
Liga Eltalia P07220219100
Said Ahmad Farid Rahman P07220419018
Zumrotus Sholikah P07220219124
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang berjudul
“Anticipatory Guidance (Petunjuk Antisipasi) dan Pencegahan Kecelakaan Pada Anak”
ini, disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Sutrisno, APP., M. Kes. Yang
telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini serta berbagai sumber
referensi dan anggota yang ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung.
Setelah mempelajari makalah ini, diharapkan mahasiswa keperawatan dapat
memahami dan dapat menerapkan konsep yang telah dijelaskan dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kami mengharap kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun sehingga
makalah ini akan sempurna.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
Bab II Pembahasan.......................................................................................4
A. Pengertian Anticipatory Guidance.............................................................4
B. Pengertian Konsep Anticipatory Guidance................................................4
C. Pendampingan Anticipatory Guidance oleh Perawat.................................5
D. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kecelakaan.........................................6
E. Panduan Antisipasi.....................................................................................8
1.Bayi............................................................................................................8
2. Balita.........................................................................................................9
3. Prasekolah.................................................................................................9
4. Usia Sekolah.............................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan Perkembangan pada anak terdiri dari beberapa periode, yaitu
periode prenatal ( mulai konsepsi sampai usia kehamilan 40 minggu atau
kelahiran), periode bayi ( sejak lahir sampai usia 12 bulan), periode anak-anak awal
( usia 1 tahun sampai 6 tahun), periode kanak-kanak akhir ( usia 6 tahun sampai 11-
12 tahun), di mana periode terakhir kanak-kanak awal terdiri dari masa toddler
yaitu 1-3 tahun dan masa prasekolah yaitu antara usia 3 sampai 6 tahun
(Hockenberry & Wilson, 2015).
Pemahaman tentang tingkat perkembanga anak perlu diikuti dengan
pemahaman pentingnya antisipasi terhadap sesuatu apapun yang dapat terjadi pada
anak usia toddler ( Kusbiantoro, 2014). Bimbingan antisipasi atau anticipatory
guidance merupakan sebuah petunjuk bimbingan yang penting dan perlu diberikan
kepada orang tua untuk membantu dalam mengatasi masalah-masalah yang
mungkin terjadi pada setiap fase pertumbungan dan perkembangan anak.
Anticipatory guidance dapat dijadikan pedoman bagi orang tua dalam mendidik dan
mengasuh anak yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga
anak dapat melewati tahapan tumbuh kembang secara optimal (Susilawati, 2013).
Sebagai anak-anak yang sedang belajar dan mengeksplorasi dunia mereka,
kecelakaan akan terjadi. Keselamatan anak sangat penting diajarkan untuk
megurangi kecelakaan yang mungkin terjadi pada anak. Ada enam utama kecelakaan
hadapi sebagai anak-anak mereka tumbuh: kecelakaan mobil, jatuh, inhalasi dan
sesak napas, keracunan, luka bakar, dan tenggelam. handout ini mengulas bagaimana
anak Anda mungkin rentan terhadap bahaya masing-masing dan bagaimana Anda
dapat membantu mencegah kecelakaan parah.
Anak yang semakin aktif bergerak tentu akan memiliki resiko cedera lebih
besar apabila dibandingkan dengan anak yang cenderung pasif. Hal ini menimbulkan
ketakutan tersendiri dalam diri orang tua. Anak yang aktif bergerak akan diiringi
dengan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga anak tersebut akan menyentuh semua
alat atau barang yang ia pikir menarik untuk dipelajari, tanpa anak tersebut sadari
1
2
bahwa barang tersebut berbahaya untuk disentuh. Kejadian yang tidak dalam
pengawasan orang tua akan menimbulkan kecelakaan pada anak, untuk itu
dibutuhkan anticipatory guidance bagi keluarga sebagai pedoman untuk
menghindari kecelakaan pada anak.
Kecelakaan yang terjadi seringkali mengakibatkan ketidaknyamanan bagi si
anak bahkan dapat mengakibatkan anak masuk rumah sakit, mengalami kecacatan
permanen bahkan kematian. Akibat kecelakaan tersebut anak-anak sering mengalami
luka iris, memar, radang, luka bakar, patah tulang dan gangguan lainnya. Menurut
penelitian yang dilakukan WHO (2005) tentang kejadian kecelakaan pada anak
didapatkan bahwa 34% kematian disebabkan oleh kendaraan bermotor, 5% oleh
jatuh, 4% oleh kebakaran, 13% oleh tenggelam, dan 21% oleh cidera tidak disengaja.
Dengan adanya penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas
lebih dalam mengenai kecelakaan pada anak, diantaranya adalah kecelakaan yang
sering terjadi sesuai usia anak dimulai dari bayi, balita, prasekolah, masa sekolah
hingga remaja, serta anticipatory guidance yang dapat menjadi pedoman orang tua.
B. Tujuan penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi anticipatory guidance
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan pada anak
3. Untuk mengetahui pencegahan kecelakaan yang dapat dilakukan oleh keluarga
kepada anak sesuai usianya. Dimulai dari bayi, balita, prasekolah, masa
sekolah hingga remaja.
C. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah definisi dari anticipatory guidance?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan pada anak?
3. Apa saja pencegahan kecelakaan yang dapat dilakukan oleh keluarga kepada
anak sesuai usianya dimulai dari bayi, balita, prasekolah, masa sekolah hingga
remaja?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
untuk mengatasi masalah anak pada setiap fase pertumbuhan dan perkembangannya
dengan cara yang benar dan wajar (Hasinuddin & Fitriah, 2010).
2004).
E. Panduan Antisipasi
1. Bayi (Nursalam dkk, 2008)
Jenis kecelakaan: Aspirasi benda, jatuh, luka bakar, keracunan, kurang
oksigen.
Pencegahan
a. Aspirasi: posisikan kepala bayi lebih tinggi saat menyusui
b. Kurang oksigen: ibu jangan menyusui bayi dengan posisi tidur, sebaiknya
saat menyusui posisi ibu duduk
c. Jatuh: tempat tidur ditutup, pengaman (restrain), jangan meletakkan bayi
di kursi atau tempat yang terlalu tinggi
d. Luka bakar: cek air mandi sebelum dipakai
e. Keracunan: simpan bahan beracun dilemari atau jauh dari jangkauan.
Penyebab dan tipe cidera sangat bergantung pada tahapan tumbuh kembang
anak. Seperti disebutkan di atas, anak yang lebih kecil belum tahu dan kurang
berpengalaman dalam melindungi dirinya darinya dari kecelakaan. Misalnya,
bayi yang tidur ditinggal sendirian di tempat tidur orang dewasa, anak yang
belum dapat membaca dan tidak mengetahui bahaya obat atau zat berbahaya
10
yang ditemuinya dalam kemasan botol atau bentuk lainnya (Yupi, 2004).
Untuk itu, upaya yang dapat dialakukan oleh orang tua di rumah adalah
sebagai berikut:
a. Anak Usia 3 Tahun (Yupi, 2004)
1) Benda tajam untuk memasak atau berkebun dapat disimpan di dalam
laci yang dapat dikunci sehingga tidak dapat dibuka anak.
2) Benda-benda kecil, seperti manik-manik, perhiasan, jarum, mainan
kecil, alat tulis seperti penghapus, harus disimpan dalam laci yang
tertutup rapat dan terkunci.
3) Zat yang berbahaya, seperti obat-obatan, cairan pembersih lantai,
pestisida, lem, dan lainnya agar disimpan dalam lemari terkunci.
Khusus untuk obat-obatan, dapat dibuat lemari khusus yang
ditempel di dinding yang tidak dapat dijangkau anak.
4) Amankan kompor dan berikan penutup yang aman. Bila ada,
gunakan jenis kompor yang cukup tinggu dengan penutup. Akan
tetapi, apabila menggunakan kompor minyak tanah dan desain dapur
cukup tinggi, berikan pengaman pada sekeliling kompor dengan
bahan yang terbuat dari kayu atau ditembok sekelilingnya dengan
ketinggian yang cukup bagi orang dewasa.
5) Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering. Jaga anak apabila lantai
baru atau sedang dipel dan segera dilap jika ada air atau cairan lain
tumpah.
6) Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga
dan jaga anak apabila akan naik atau turun tangga. Larangan anak
untuk naik tangga tidak dianjurkan karena anak harus belajar
menaikinya, yang terpenting ada yang menjaga dibelakang anak.
7) Sekring listrik harus tertutup dan atur kabel supaya tidak terlalu
panjang sehingga tidak terjutai ke bawah dan dapat dijangkau anak.
8) Apabila ada parit di samping atau depan rumah, tutup dengan papan
atau disemen.
11
A. Kesimpulan
Petunjuk bimbingan merupakan upaya untuk membantu orang tua dalam
membimbing anak melewati setiap tahapan perkembangannya dengan mengatasi
masalah yang mungkin timbul. Petunjuk antisipasi ini penting untuk dipahami oleh
petugas kesehatan dan orang tua. Dengan petunjuk yang lebih dulu dipahami, orang
tua dapat memberikan bimbingan dan arahan yang bijaksana terhadap anak,
sehingga anak dapat melewati setiap tahapan tumbuh kembangnya secara wajar
tanpa ada hambatan yang dapat menggangu tumbuh kembang selanjutnya.
Pada masa bayi, orang tua berperan untuk merawat kesehatan bayi. Orang tua dapat
sesekali meninggalkannya dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dan perlu
memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup. Pada masa balita, perlu
diperhatikan masalah yang umunya muncul, seperti cemburu, pada saudara
kandungnya dan latihan kebersihan. Orang tua perlu memahami jika anak mulai
menolak untuk dibantu dalam setiap kebutuhannya. Penerapan disiplin sesuai
dengan pemahaman anak perlu mulai ditanamkan. Anak memerlukan aktivitas
bermain dengan alat-alat permainannya.
Pada masa prasekolah tersebut, orang tua juga perlu memahami bahwa anak belum
mampu membedakan antara dunia nyata dan dunia imajinasi, sehingga sering
timbul anggapan bahwa anak berdusta. Penerapan disiplin perlu ditegakkan secara
konsisten dan anak mulai dipersiapkan untuk memasuki dunia sekolah. Pada masa
remaja, para orang tua harus lebih memperhatikan anak karena pada masa ini anak
sedang berada dalam masa peralihan menuju dewasa, memerlukan bimbingan
untuk memilih apa yang baik dan apa yang tidak baik.
13
14
B. Saran
1. Para orang tua agar menambah pengetahuan dengan membaca berbagai
referensi, sehingga menambah pengetahuan mengenai anticipatory guidance.
Nursalam dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan).
Jakarta: Salemba Medika
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Suriadi dan Rita Yuliani. 2010. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: Sagung Seto