Anda di halaman 1dari 1

SENI BUDAYA CIREBON

Nama : Habibah
Nim : 150641385
Tanggal pengiriman : 17 November 2018

RESUME GEMBYUNG
Seni Gembyung merupakan salah satu kesenian peninggalan para wali di Cirebon.
Seni ini merupakan pengembangan dari kesenian Terbang yang hidup di lingkungan
pesantren. Konon seperti halnya kesenian terbang, gembyung digunakan oleh para wali yang
dalam hal ini Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga sebagai media untuk menyebarkan agama
Islam di Cirebon. Kesenian Gembyung ini biasa dipertunjukkan pada upacara-upacara
kegiatan Agama Islam seperti peringatan Maulid Nabi, Rajaban dan Kegiatan 1 Syuro yang
digelar di sekitar tempat ibadah.
Gembyung merupakan jenis musik ensambel yang di dominasi oleh alat musik yang disebut
waditra. Meskipun demikian, di lapangan ditemukan beberapa kesenian Gembyung yang
tidak menggunakan waditra tarompet.
Setelah berkembang menjadi Gembyung, tidak hanya eksis dilingkungan pesantren,
karena pada gilirannya kesenian ini pun banyak dipentaskan di kalangan masyarakat untuk
perayaan khitanan, perkawinan, bongkar bumi, mapag sri, dan lain-lain. Dan pada
perkembangannya, kesenian ini banyak di kombinasikan dengan kesenian lain. Di beberapa
daerah wilayah Cirebon, kesenian Gembyung telah dipengaruhi oleh seni tarling dan
jaipongan. Hal ini tampak dari lagu-lagu Tarling dan Jaipongan yang sering dibawakan pada
pertunjukan Gembyung. Kecuali Gembyung yang ada di daerah Argasunya, menurut catatan
Abun Abu Haer, seorang pemerhati Gembyung Cirebon sampai saat ini masih dalam konteks
seni yang kental dengan unsur keislamannya. Ini menunjukkan masih ada kesenian
Gembyung yang berada di daerah Cirebon yang tidak terpengaruh oleh perkembangan
masyarakat pendukungnya. Kesenian Gembyung seperti ini dapat ditemukan di daearah
Cibogo, Kopiluhur, dan Kampung Benda, Cirebon.
Alat musik kesenian Gembyung Cirebon ini adalah 4 buah kempling (kempling siji, kempling
loro, kempling telu dan kempling papat), Bangker dan Kendang

Anda mungkin juga menyukai