EBV - Vira Shintya Syafma
EBV - Vira Shintya Syafma
Karakteristik sampel:
mahasiswa STIKes Alifah yang mengalami dismenorea
menetap setiap bulan dan tidak mengkonsumsi obat
pada saat menstruasi sebanyak 48 orang yaitu sebanyak
24 orang merupakan kelompok kontrol dan 24 orang
sebagai kelompok intervensi
Hasil:
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkam bahwa
dari 24 responden didapatkan lebih dari separuh
responden memiliki skala nyeri berat sebelum dilakukan
pijat endorphine, dan setelah diberikan pijat endorphine
didaptkan lebih dari separuh responden memiliki skala
nyeri ringan. Hasil uji statistik didapatkan hasil bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara pijat
endorphine terhadap skala nyeri dismenore sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pijat endorphine
terhadap skala nyeri pada mahasiswa STIKes Alifah
yang mengalami dismenore
SOP:
1. Posisikan badan senyaman mungkin, ambil
posisi berbaring atau duduk.
2. Jika memilih posisi duduk maka bisa dilakukan
diatas kursi atau di tempat tidur.
3. Lalu mulai lakukan pemijatan ringan dan lembut
ke arah bahu kiri dan kanan dengan membentuk
hutuf V, ke arah tulang ekor. Dengan cara
4. letakkan kedua telapak tangan di bahu,
kemudian lakukan pijatan ringan ke arah arah
tulah ekor dengan membentuk huruf V dengan
menggunakan buku-buku jari atau ujung-ujung
jari.
5. Lakukan pijatan ringan ini selama 10 menit,
anjurkan pasien untuk rileks dan merasakan
sensasinya
Karakteristik sampel:
mahasiswi bidan pendidik semester IV yang mengalami
dismenore
Hasil:
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat penurunan
tingkat dismenore primer pada kelompok eksperimen
(P=0.000<0.05, α=0,05) maupun kelompok kontrol
(P=0.031<0.05, α=0,05) dengan hasil kelompok
eksperimen terjadi penurunan lebih signifikan
dibandingkan kelompok kontrol. Jus wortel memiliki
pengaruh dalam penurunan tingkat dismenore primer.
Sebanyak 17 (100%) respoden dari kelompok
eksperimen mengalami penurunan tingkat dismenore
primer setelah diberikan intervensi jus wortel. Oleh
karena itu pemberian jus wortel terbukti menurunkan
tingkat dismenore primer.