Anda di halaman 1dari 5

Hasil Diskusi

Kelompok D

Transformasi Pertanian Dan Pembangunan Daerah Perdesaan

Daftar Hadir : 15 April 2021 (Via Sipejar)

Matkul : Ekonomi Pembangunan

Pengampu : Dian Rachmawati, S.E, M.Pd

Nama Penyaji :

1. Mohammad Ikhsan 190431626465


2. Muhammad Rudy Alamsyah 190431626429
3. Niken Permata Sari 190431626402
4. Novi Kholidiya Rahmawati 190431626445

Hasil diskusi :

1. Nurul Najihah

Izin bertanya, tadi dijelaskan mengenai pendirian koperasi di desa-desa, nah


mengapa sih kebanyakan koperasi di desa-desa itu sulit berkembang? Terus upaya apa
yang harus dilakukan agar koperasi di desa itu berjalan dengan baik?
Jawaban:

 Di Indonesia dalam perkembangannya sejauh ini menemui persoalan internal yang


harus dituntaskan, yaitu soal komitmen para anggota untuk saling memiliki
koperasi. Dalam berkoperasi, pemahaman para anggota sekadar memanfaatkan
simpan-menyimpan, akan tetapi tak pernah meminjam untuk kegiatan usaha. Ini
yang dinamakan tak punya rasa komitmen dalam berkoperasi.
Masalah lain, terkait aset koperasi dan bantuan pemerintah dari APBD atau APBN
yang tersebar di desa dan kampung-kampung, harus tetap dipertahankan sebagai
kekayaan koperasi, bukan untuk digunakan secara pribadi. Salah satu yang
menjadi penghalang koperasi berkembang adalah pada kualitas sumber daya
manusia, banyak juga dijumpai di desa-desa koperasi yang terbengkalai
dikarenakan administrasi koperasi yang belum baik. Upaya untuk pengembangan
koperasi di desa adalah pendidikan perkoperasian, dengan pendidikan bagi
anggota akan lebih memahami tentang seluk beluk koperasi, dan juga melalui
penyuluhan, pelatihan, studi banding ke koperasi yang lain dan kerja sama antar
koperasi

 Mochamad afan di as ad   (190431626524 ) izin menambahkan


Salah satu yang menjadi penghalang koperasi di desa sulit  berkemabang menjadi
bisnis skala besar ialah pada kualitas sumber daya manusianya, pelaksanaan
prinsip koperasi, dan sistem administrasi dan bisnis yang masih belum tertata
dengan baik maka dari itu koperasi di desa harus berbenah dengan meningkatan
kualitas sumber daya manusia terutama  di sektor  pengelola koperasi. Jika
administrasi koperasi dilakukan secara profesional, bukan tidak mungkin akan
menarik anggota baru pada koperasi tersebut.  Upaya yag harus dilakukan agar
kopersasi di desa lebih baik lagi dengan cara yang pertama yaitu;  Jika sebuah
koperasi telah berdiri dalam waktu yang cukup lama tanpa ada perkembangan,
maka perlu suatu pembenahan. Pembenahan ini harus diawali dari dalam koperasi
sendiri seperti kondisi internal, selanjutnya  Untuk mengembangkan usaha
koperasi bisa dimulai dengan mencari anggota yang kompeten. Anggota yang
memiliki ilmu dan pengalaman tentang koperasi akan lebih mudah mengurus
koperasi dengan baik. Selain itu, anggota tersebut juga bisa membantu anggota
lain yang tidak begitu memahami koperasi. Sehingga proses perjalanan koperasi
bisa berjalan dengan lancar dan tentunya bisa semakin berkembang.
2. Nur Rahayu

izin bertanya Di Indonesia sendiri apakah sudah terjadi tranformasi pertanian, kalau
sudah Contoh penerapan transformasi pertanian di Indonesia itu seperti apa  saja yaa..?
Jawaban :
Di Indonesia sudah mulai melakukan transformasi di bidang pertanian dengan
memasukkan teknologi digital di dalamnya, dengan tujuan mereka ingin mengefisienkan
produksi pertanian atau para petani sendiri . Contoh kecilnya adalah, penggunaan drone
sebagai penyiram padi, pendeteksi tanaman, dsb. Memang belum semuanya merata
dalam pengaplikasiannya , karena dari masyarakat Indonesia yang kadang merasa takut
dalam mencoba sesuatu yang baru, sehingga lebih pilih cari yang aman walaupun capek.
Contoh transformasi pertaniannya lagi yaitu udah banyak mesin mesin pembajak,
pengering padi, dsb. Sehingga proses transformasi pertanian di Indonesia terbilang cukup
lambat dan tidak se signifikan di luar negeri.

3. Naurah Tsaabitah

izin bertanya, sektor pertanian di Indonesia memegang peran yang penting seperti
salah satu sumber pembentuk yang signifikan terhadap PDB Indonesia. selain itu juga
sumber penghidupan bagi mayoritas penduduk Indonesia yang tinggal di pedesaan. Tapi
kenapa kemiskinan yg juga salah satu masalah pembangunan, sebagian besar dialami
oleh penduduk desa yang aktivitas ekonomi utamanya adalah bertani?
Jawaban :

Karena negara-negara berkembang umumnya cenderung bergantung pada sektor


pertanian dan pertambangan. Ada juga negara yang hanya bergantung pada sektor
pertanian saja. Kondisi ini biasa disebut sebagai perekonomian monokultural. 
Permasalahannya ialah pertama, pemerintah memang benar memberikan sarana seperti
alat-alat untuk bertani tetapi setelah itu tanpa diberikan pembinaan dan pengawasan
secara kontinu. 

Kedua, rentai pasokan harga yang terlalu jauh yang salah satunya disebabkan oleh
infrastruktur dari daerah pertanian ke daerah kota itu masih belum baik juga. Ketiga,
mayoritas petani masih bergantung pada musim. Keempat, kurangnya penggunaan
teknologi pertanian. 

4. Pramesti Setyo Fitriani

izin bertanya jika terjadi penurunan minat tenaga kerja di sektor pertanian untuk saat ini,
solusi apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan generasi muda untuk menangani hal
tersebut? mengingat kita mengetahui bahwa Indonesia masuk kedalam negara agraris.
Jawaban :

Untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap bidang pertanian :

1. Mendekatkan generasi muda kepada usaha pertanian melalui pendidikan sejak dini.
Misalnya murid sekolah dasar, diberikan praktek pelajaran menanam sayuran di
pekarangan sekolah, disertai penjelasan oleh guru bagaimana pentingnya penyediaan
makanan sebagai kebutuhan pokok yang paling mendasar bagi manusia. Bagi murid
sekolah menengah dan mahasiswa Fakultas Pertanian perlu dilakukan penguatan praktek
pada kurikulum, sehingga bisa memberikan gambaran riil usaha pertanian dengan cara-
cara pengelolaan modern dan memberikan profit yang bagus.

2. Perlu diciptakan iklim bisnis yang memungkinkan petani memperoleh imbal hasil
bersaing dengan profesi lain. Kemudahan akses modal yang berbunga rendah atau
melalui skim syariah (bagi hasil). Demikian pula distribusi margin dalam rantai pasok
sampai ke konsumen akhir, tidak seimbang. Petani ketika membeli faktor input (benih,
pupuk, obat-obatan dan teknologi) maupun ketika menjual produk di pasar selalu dalam
poisisi yang lemah. Harga input ditentukan suplier, yang kenyataannya selalui naik dari
waktu ke waktu dan petani harus menerima harga tersebut. Sebaliknya ketika menjual
produk petani juga berada dalam posisi price taker. Pedagang atau tengkulak mendikte
harga, karena saat panen produksi membanjiri pasar sehingga pembeli yang menentukan
harga. Maka rekomendasi yang disampaikan ialah agar petani dibantu dalam
menyediakan input yang murah dan ramah lingkungan.

3. Generasi milenial akrab dengan alat komunikasi dan suka membentuk komunitas. Oleh
karena itu untuk meningkatkan minat bertani dan menambah kepercayaan diri petani
muda perlu digunakan media komunitas. Bertani sebagai pengusaha, tidak terbatas hanya
dengan mengolah lahan yang dimiliki keluarga secara turun temurun, dengan teknologi
tradisional dan hasil yang pas- pasan. Usaha tani juga bisa maju sebagaimana usaha di
sector non pertanian. Untuk itu, Pemerintah dan pemangku kepentingan perlu mendorong
pembentukan komunitas petani muda, khususnya di hulu usaha yaitu produksi padi.
Melaui komunitas anak-anak muda yang telah tertarik bertani akan naik kepercayaan
dirinya, mudah berbagai pengalaman, saling membantu dan juga bagi pemerintah akan
lebih mudah dalam pembinaannya.

Anda mungkin juga menyukai