Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Niken Permata Sari

NIM : 190431626402
OFF : D9

1. Apakah yang dimaksud dengan belajar, mengajar, kegiatan pembelajaran,


dan kegiatan belajar-mengajar?
A. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.

• Menurut pandangan behavioristik, belajar adalah perubahan


dalam tingkah laku akibat adanya interaksi antara stimulus dan
respons. Seseorang dianggap telah belajar apabila dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Proses yang terjadi
antara stimulus dan respons tidak penting untuk diperhatikan
karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Contohnya
berpikir dan emosi, ialah hal yang tidak bisa diamati.
• Menurut pandangan Kognitif, belajar merupakan persepsi dan
pemahaman, yang tidak selalu berbentuk tingkah laku yang
dapat diamati atau diukur. Teori ini mengatakan bahwa belajar
tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan
respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang
berhubungan dengan tujuan belajarnya. Seperti berkaitan
dengan penataan informasi, reorganisasi perceptual, dan
proses internal.
• Menurut teori humanistik, proses belajar harus dimulai dan
ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu
sendiri. Oleh sebab itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih
abstrak dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori
kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang kajian psikologi
belajar. Berbiacara tentang konsep-konsep pendidikan untuk
membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses
belajar dalam bentuk yang paling ideal.

B. Mengajar adalah sebuah proses penyampaian materi pelajaran


kepada peserta didik sehingga terjadi perubahan dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti
menjadi mengerti, dan lain sebagainya.
C. Kegiatan pembelajaran adalah proses pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dalam pengetahuan, pikir,
sikap dan kebiasaan-kebiasaan, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat,
berbangsa, dan berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia.
D. Kegiatan belajar-mengajar merupakan proses dimana guru dan
siswa berinteraksi timbal balik satu sama lain yang bersifat
mempengaruhi dan dipengaruhi.

2. Mengapa belajar merupakan variabel yang dinamis dalam perspektif


pendidikan?
Karena belajar merupakan mutu dari aktivitas mengajar yang
dilakukan oleh guru dan siswa baik didalam kelas maupun diluar kelas.
pendidikan bermutu dapat menghasilkan lulusan bermutu yang sesuai
dengan standar kelulusan yang ditetapkan. Dalam upaya meningkatkan
mutu lulusan sekolah maka diperlukan perbaikan mutu pendidikan
berbasis sekolah yangdifokuskan pada kepuasan siswa. Artinya, perbaikan
mutu ini diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan dan harapan siswa.
Seperti, memadai buku-buku di perpustakaan, suasana kelas yang
kondusif, ruang laboratorium praktikum yang mendukung, dan sebagainya.
Hal ini akan mendorong para peserta didik lebih giat dan nyaman dalam
mengikuti proses pembelajaran karena adanya kepuasan tersebut.
Sehingga pendidikan atau sekolah akan membentuk siswa yang
berkualitas dan berprestasi, baik prestasi akademik maupun prestasi di
bidang lain, serta menghasilkan lulusan yang sesuai dengan harapan.
3. Jelaskan dan uraikan dari tingkatan kognitif menurut Krathwohl and
Anderson!
a. Mengingat (Remember)
merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari
memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja
didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan.

b. Memahami/mengerti(Understand)
berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan
(classification) dan membandingkan (comparing).
Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang siswa
berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota
dari kategori pengetahuan tertentu.

c. Menerapkan (Apply)
menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau
mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan
percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan
berkaitan dengan dimensi pengetahuan prosedural (procedural
knowledge). Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan
prosedur (executing) dan mengimplementasikan
(implementing).

d. Menganalisis(Analyze)
merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan
memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari
keterkaitan dari tiap- tiap bagian tersebut dan mencari tahu
bagaimana keterkaitan tersebut dapat menimbulkan
permasalahan.

e. Mengevaluasi (Evaluate)
berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian
berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang
biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan
konsistensi.
f. Menciptakan (Create)
mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur
secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang
koheren dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu
produk baru dengan mengorganisasikan beberapa unsur
menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya

Tingkatan kognitif menurut Krathwohl and Anderson


Komunikasi
Tingkatan Berpikir Tingkat Tinggi (communication
spectrum)
Menciptakan Menggeneralisasikan Negoisasi (negotiating),
(Creating) (generating), merancang Memoderatori
(designing), memproduksi (moderating),
(producing),merencanakan Kolaborasi (collaborating)
kembali (devising)

Mengevaluasi Mengecek(checking), Bertemu dgn


(Evaluating) mengkritisi (critiquing), jaringan/mendiskusikan
hipotesa (hypothesising), (netmeeting),berkomentar
eksperimen (commenting), berdebat
(experimenting) (debating)
Menganalisis Memberi atribut Menanyakan(Questioning),
(attributeing),
(Analyzing) meninjau ulang (reviewing)
mengorganisasikan
(organizing),
mengintegrasikan
(integrating), mensahihkan
(validating)

Menerapkan Menjalankan prosedur Posting, blogging,


(Applying) (executing), menjawab (replying)
mengimplementasikan
(implementing)
menyebarkan
(sharing),
Memahami/mengerti Mengklasifikasikan Bercakap (chatting),
(Understanding) (classification), menyumbang
membandingkan (contributing),
(comparing), networking,
menginterpretasikan
(interpreting), berpendapat
(inferring)
Mengingat Mengenali (recognition), Menulis teks (texting),
(Remembering) memanggil kembali mengirim
(recalling), pesan singkat (instant
mendeskripsikan messaging), berbicara
(describing), (twittering)
mengidentifikasi
(identifying)

4. Jelaskan dan uraikan dari teori belajar behavioristik Skinner dan


penerapannya dalam pembelajaran!

Skinner memandang manusia sebagai mesin, manusia bertindak


secara teratur dan dapat diramalkan responsnya terhadap stimulus yang
datang dari luar. Perbedaannya dengan classical conditioning yang
dikemukakan oleh Pavlov, skinner meneliti gerakan non refleks atau
perilaku yang disengaja sedangkan Pavlov merupakan gerak refleks atau
perilaku alami.

Skinner menyatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah


penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu penguatan
positif dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan positif berupa
hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif
antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas
tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.

Dapat disimpulkan penerapan teori belajar Skinner dalam


pembelajaran ialah dibagi menjad dua, yaitu penguatan positif dan
penguatan negatif. Penguatan positif terjadi saat peserta didik mengalami
perkembangan atau keberhasilan dalam mencapai target yang ditentukan.
Maka, pendidik akan memberikan reward (hadiah), pujian, penghargaan,
penambahan nilai dsb. Sedangkan bila peserta didik mengalami kegagalan
atau melakukan pelanggaran, maka pendidik akan memberikan hukuman,
seperti memberikan tugas tambahan dsb.

5. Jelaskan dan uraikan dari teori belajar kognitif Bruner dan penerapannya
dalam pembelajaran!

Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan adanya


pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang. Dalam teorinya
(free discovery learning) ia mengatakan bahwa proses belajar akan
berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman
melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya. Menurut
Bruner, perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara
menyusun materi pelajaran dan menyajikannya sesuai dengan tahap
perkembangan orang tersebut.

Model pemahaman dari konsep Bruner menjelaskan bahwa


pembentukan konsep dan pemahaman konsep merupakan dua kegiatan
mengkategori yang berbeda yang menuntut proses berpikir yang berbeda
pula. Menurutnya, pembelajaran yang selama ini diberikan di sekolah
banyak menekankan pada perkembangan kemampuan analisis, kurang
mengembangkan kemampuan berpikir intuitif. Padahal berpikir intuitif
sangat penting untuk mempelajari bidang sains, sebab setiap disiplin
mempunyai konsep-konsep, prinsip, dan prosedur yang harus dipahami
sebelum seseorang dapat belajar. Cara yang baik untuk belajar adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif dan akhirnya
sampai pada suatu kesimpulan.
6. Jelaskan dan uraikan dari teori belajar humanistik Kolb dan penerapannya
dalam pembelajaran!

Gaya belajar yang dikemukakan oleh Kolb adalah gaya belajar


yang berdasarkan pada sumber serta mengajak peserta didiknya untuk
observasi dalam rangka penyelesaian masalah. Teori belajar yang
dikemukakan oleh David A. Kolb lebih dikenal dengan belajar 4 tahap
(pengalaman, pengamatan, koseptualisasi, dan eksperimentasi). Teori
experiental learning menawarkan secara fundamental sesuatu yang
berbeda dari pandangan behavioral learning secara empirik epistimologi
hingga rasional epistimologi yang nantinya menghasilkan teori belajar
empat tahap tersebut.

Styles of Learning yang disampaikan Kolb telah memberikan


inspirasi bagi dunia pendidikan untuk memahami setiap anak memiliki cara
belajarnya sendiri. Mencoba mengenali "Gaya Belajar" peserta didik, dan
tentunya setelah guru mengenali "Gaya Belajar"nya sendiri, akan membuat
proses belajar-mengajar jauh lebih efektif. Kelemahan dari teori Kolb yakni
tidak menyampaikan kalau setiap individu itu memiliki karakternya masing-
masing.

Anda mungkin juga menyukai