Jaringan Epidermis Tumbuhan
Jaringan Epidermis Tumbuhan
Jaringan Epidermis Tumbuhan
MAKALAH
Disusun Oleh:
Milati Azka (1708086036)
Shifa Fauziyah (1708086039)
Fitriana Rochmah Restyaningsih (1503086049)
Shela Delfia Ramadhana (1708086052)
Fadla Orsida (1708086053)
Muhammad Nova Hidayatullah (1708086060)
Syafa Tasya Camelia (1708086071)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN WALISONGO SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Satuan terkecil dalam tumbuhan adalah sel, suatu wadah kecil berisi substansi
hidup, yaitu protoplasma, dan di selubungi oleh dinding sel. Dalam setiap sel hidup
berlangsung proses metabolisme. Dinding sel melekat pada yang lain dengan adanya
perekat antar sel. Pengelompokan sel seperti itu, yang berbeda struktur atau fungsinya
atau keduanya dari kelompok sel lain, disebut jaringan. Jaringan yang secara umum
terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Jaringan
yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan komples
atau majemuk.
Jaringan-jaringan umumnya terdapat pada tumbuhan yang tinggi tingkat
perkembangannya, semakin tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula adanya
diferensiasi yang membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan. Dengan adanya
jaringan-jaringan dalam tumbuhan, ini berarti bahwa tumbuhan tersebut telah ada
pembagian dalam kegiatan-kegiatan proses hidupnya, dalam hal ini tiap jaringan biasanya
hanya melakukan satu macam proses hidup. Contohnya pada jaringan epidermis yang
melindungi jaringan sel disebalah dalam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jaringan epidermis?
2. Apasaja karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis?
3. Bagaimana perkembangan jaringan epidermis?
4. Bagaimana hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian jaringan epidermis.
2. Untuk mengetahui karakteristik struktur serta fungsi jaringan epidermis.
3. Untuk mengetaui perkembangan jaringan epidermis.
4. Untuk mengetahui hubungan dalam perspektif islam dengan jaringan pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Stomata
Stomata berasal dari kata Yunani : stoma yang mempunyai arti lubang
atau porus. ESAU mengartikannya sebagai sel-sel penutup dan porus yang
ada diantarannya. Jadi stomata adalah porus atau lubang-lubang yang terdapat
pada epidermis yang masing-masing dibatasi oleh dua buah “guard cell” atau
sel-sel penutup. Guard cells adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami
perubahan bentuk dan fungsi. Guard cells berfungsi untuk mengantur
besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya (Sutrian, 2011).
Stomata umumnya terdapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, terutama pada daun. Pada tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air
terdapat pula alat-alat yang strukturnya mirip dengan stomata, padahal alat-
alat yang tersebut bukanlah stomata. Pada akar-akar dan bagian tumbuhan
yang kenyataannya tidak berwarna hijau, stomata itu biasanya tidak terdapat
atau tidak milikinya. Demikian pula pada macam-macam alat-alat bunga yang
berwarna memang terdapat stomata, akan tetapi kadang-kadang stomata itu
tidak berfungs. Selanjutnya pada stamina dan gynaecium bunga akan terdapat
pula stomat tersebu. Pada daun-daun yang berwarna hijau stomata akan
terdapat pada kedua permukaannya, atau kemungkinan pula hanya terdapat
pada satu permukannya saja yaitu pada permukaan bagian bawah (“Abaxial
surface”). Stomata terdiri dari beberapa bagian meliputi : sel penutup, bagian
celah, bagian yang merupakan sel tetangga dan ruang udara dalam (Hidayat,
1995).
3. Trichomata
Trichomata yang arti sebenarnya adalah rambut-rambut yang tumbuh
(berasal dari bahasa Yunani), asalnya adalah dari sel-sel epidermis yang
bentuk, susunan serta fungsinya memang bervariasi.
Trichoma dapat memeperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan
pelindung, terutama mencegah penguapan yang berlebihan dan sebagai alat
sekresi (Sutrian, 2011).
Trichoma dapat terbagi menjadi beberapa jenis:
a. Trichoma yang tidak menghasilkan secret, diantaranya yaitu rambut
bersel satu/ bersel banyak dan tidak pipih, rambut bersel banyak dan
pipih, rambut bercabang dan bersel banyak serta rambut akar.
b. Trichoma sekresi (penghasil secret/ kelenjar), diantaranya dapat bersel
satu atau berupa sisik. Trichoma bersel banyak yang sederhana dari
tangkai dengan kepala sel satu atau bersel banyak. Trichoma kelenjar
dapat menghasilkan secret yang lengket dan kental biasanya terdapat
pada tunas muda. Jenis trichoma lain adalah kelenjar cerna yang
terdapat pada tanaman pemakan serangga (Hidayat, 1995).
c. Trichoma gatal (urtica), memiliki kandungan histamin dan asetilkolin
yang dapat menimbulkan rasa gatal ketika masuk kedalam kulit
(Sutrian, 2011).
Sel-sel epidermis mempunyai protoplas hidup dan dapat menyimpan
berbagai hasil metabolisme. Sel-sel inisial epidermis sebagian dengan
dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut
derivate epidermis, seperti stroma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel
silika, dan sel gabus. (Nugroho,Hartanto,dkk.2010.Struktur dan
Perkembangan Tumbuhan.Jakarta:Penebar Swadaya)
)٣٣( َض ا ْل َم ْيتَةُ أَ ْحيَ ْينَاهَا َوأَ ْخ َر ْجنَا ِم ْن َها َحبًّا فَ ِم ْنهُ يَأْ ُكلُون ْ َوآيَةٌ لَ ُه ُم
ُ األر
Artinya:“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah bumi yang mati(tandus). Kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari
padanya biji-bijian , maka daripadanya mereka makan” (QS. Yasin: 33)
Ayat diatas menjelaskan bahwa, Allah telah menghidupkan bumi yang
mati dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih
mendalam mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja,
ternyata memiliki tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika
dipelajari, tumbuhan banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain.
(Khoiruddin,2018)
Maka dari itu kita sebagai generasi milineal harus menjaga lingkungan
dengan cara melestarikan dan memanfaatkan tanaman-tanaman yang tumbuh di
muka bumi ini dengan sebaik-baiknya. Memanfaatkan secukupnya dan
menghindari eksploitasi secara besar-besaran serta senantiasa menumbuhkan sifat
kepekaan terhadap lingkungan sekitar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari asal katanya, yaitu dari Bahasa Yunani, epi berarti diatas, derma
berarti kulit, maka epidermis adalah lapisan lapisan sel yang berada paling luar pada alat-
alat tumbuhan primer, seperti: akar, batang, daun bunga, buah dan biji-bijian. Suatu
batang dan akar yang terdapat jaringan epidermis didalamnya yaitu pada keadaan
sebelum tumbuhan mengalami penebalan sekunder.
Karakteristik struktur Jaringan Epidermis meliputi susunan sel epidermis,
stomata, dan trichomata.
Jaringan epidermis tetap ada sepanjang hidup (jaringan permanen) organ
tumbuhan yang mengalami penebalan tumbuhan sekunder. Jaringan epidermis tidak
dapat melakukan pe,mbelahan karena tidak terdapat ruang antar sel sehingga yang
memungkinkan melakukan pembelahan. Perkembangan lanjut jaringan epidermis
digantikan oleh jaringan gabus.
Dalam firmannya, Qs.Yasiin:33 dijelaskan bahwa Allah telah menghidupkan
bumi yang mati dengan berbagai kehidupan sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia
untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, ada yang unik ketika memelajari lebih
mendalam mengenai dunia tumbuhan. Tumbuhan yang terlihat biasa-biasa saja, ternyata
memiliki tingkat kerumitan dalam penciptaannya. Meskipun rumit ketika dipelajari,
tumbuhan banyak memberi manfaat untuk makhluk hidup lain.
B. Kritik dan Saran
Demikianlah makalah ini kami buat . Apabila terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar besarnya kami mengharap
kritik dan saran dari pembaca supaya dapat memberikan perbaikan untuk makalah kami
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan
menambah wawasan serta pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA