AS AD ALI MUTAKIN
As Ad Ali Mutakin
NIM H44080034
4
ABSTRAK
AS AD ALI MUTAKIN. Pengaruh Keberadaan Central Business District (CBD)
Simpang Lima Gumul terhadap Konversi Lahan Pertanian, Kabupaten Kediri.
Dibimbing oleh NINDYANTORO.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola dan karakteristik alih fungsi
lahan pertanian beserta faktor dan laju alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten
Kediri. Metode analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis pola, karakteristik
dan laju alih fungsi lahan. Sementara itu untuk menganalisis faktor-faktor
digunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pola dan karakteristik konversi lahan di Kabupaten Kediri secara spontan masih
sangat sedikit dibandingkan dengan yang direncanakan. Pemerintah berhasil
mengatasi masalah defisit lahan pertanian melalui program percetakan sawah.
Secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian pada
taraf nyata ditingkat petani di Kecamatan Ngasem yang pertama adalah jumlah
tanggungan, yang menunjukkkan pertumbuhan pesat pasca pembukaan kawasan.
Kedua adalah jarak lahan dari pusat central business district. Ketiga adalah harga
lahan pertanian per/meter persegi. Keempat adalah luas lahan yang dimiliki
sebelumnya. Implikasi dari hal ini pemda perlu berkoordinasi dengan para pemilik
tanah yang luas agar konversi dapat terkendali.
Kata kunci: central business district, konversi lahan, Simpang Lima Gumul
ABSTRACT
AS AD ALI MUTAKIN. The linkages of existence Central Business District (CBD)
Simpang Lima Gumul with Agricultural Land Conversion, Kediri Regency . Guided
by NINDYANTORO.
AS AD ALI MUTAKIN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan
Disetujui oleh
Ir Nindyantoro, MSP
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Aceng Hidayat, MT
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
Judul Skripsi: Pengaruh Keberadaan Central Business District (CBD) Simpang
Lima Gumul terhadap Konversi Lahan Pertanian, Kabupaten Kediri
Nama : As Ad Ali Mutakin
NIM : H44080034
Disetujui oleh
Ir Nindyantoro, MSP
Pembimbing
Diketahui oleh
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam selalu disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Judul
skripsi ini adalah “Pengaruh Keberadaan Central Business District (CBD) Simpang
Lima Gumul terhadap Konversi Lahan Pertanian, Kabupaten Kediri”, yang
dilaksanakan pada bulan mei 2013 hingga Maret 2014.
Penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak
yang telah memberikan kontribusi serta kerjasama dalam penyusunan skripsi ini
terutama kepada:
1. Ayahanda tercinta (Sumali), Ibunda tercinta (Siti aisah), adik saya tercinta
(Tanto Wiyahya dan Abdul Rohman Zauhari), Om Yudi dan Tante ulfa, serta
keluarga besar yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan moril
maupun materil, serta limpahan do’a yang tak pernah putus kepada penulis.
2. Ir Nindyantoro MSP selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu
dan tenaga untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi dengan penuh
kesabaran serta kebaikan yang sangat membantu dan memberikan inspirasi
penulis selama ini.
3. Adi Hadianto, SP, MSi selaku dosen penguji utama dan Asti Istiqomah, SP
selaku dosen perwakilan departemen.
4. Kepala Kesbangpolinmas Kabupaten Kediri, Kepala BAPPEDA Kabupaten
Kediri, Bapak Camat Ngasem, dan Bapak Kepala Desa beserta jajarannya serta
para ketua RT dan RW yang telah membantu penulis dalam memperoleh data
dan informasi.
5. Saudari Nurul Haq Sari yang telah memberikan limpahan doa, semangat, dan
motivasi kepada penulis
6. Sahabat penulis: Mahmud, Pramudi, Dewi, Ruben, Ai, Daus, Dea, Anna, Kiki,
Agustina, Rifki, Ayu, dan Dika kalian adalah sahabat terbaik. Terima kasih atas
motivasi dan semangatnya.
7. Teman-teman di kostan Wisma Rizki : Awir, Danang, Wisnu, Caesar, Iqra,
Aziz, Anang, Akbar, Dio, Esa, Gogo, Arif, dan Pem. Keluarga besar di ESL 45
dan teman-teman ESL 46 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih
atas berbagai ilmu, kebersamaan, doa, semangat, bantuan, dan dukungan kalian
selama ini.
8. Seluruh Dosen dan Tenaga Pendidikan Departemen ESL yang telah membantu
selama penulis menyelesaikan studi di ESL.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam membantu
proses persiapan hingga penyusunan skripsi ini. Semoga kebaikan yang telah
diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak khususnya kepada pembuat kebijakan dan
perencanaan pembangunan di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri
As Ad Ali Mutakin
9
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR . viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Ruang Lingkup Penelitian 4
II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Pembangunan Wilayah 5
2.1.1 Rencana Tata Ruang Wilayah 6
2.1.2 Pemindahan Pusat Kota Kabupaten 9
2.1.3 Central Business District (CBD) 10
2.2 Pertumbuhan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Perkembangan
Wilayah 12
2.3 Lahan dan Fungsi Utama Lahan 13
2.4 Konversi Lahan 14
2.4.1 Definisi Konversi 14
2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan 16
2.5 land Rent 17
2.5 Penelitian Terdahulu 18
III. KERANGKA PEMIKIRAN 21
3.1 Kerangka Teoritis 21
3.1.1 Teori Konversi Lahan 21
3.1.2 Teori Lokasi 22
3.2 Kerangka Operasional 25
3.3 Hipotesis 28
IV. METODE PENELITIAN 29
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 29
4.2 Metode Penelitian 29
4.3 Jenis dan Sumber Data 29
10
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1 Jumlah penduduk Kabupaten Kediri Tahun 2001-2011 dengan laju
pertumbuhannya 2
4.1 Matriks metode analisis data 31
4.2 Selang nilai statistik durbin watson serta keputusannya 34
6.1 Luas alih fungsi lahan sawah tahun 2003-2009 di Kabupaten Kediri 48
6.2 Luas dan Laju Alih Fungsi Lahan Sawah 2009-2011 di Setiap
Kecamatan 50
6.3 Luas dan laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Kediri 53
6.4 Hasil interpretasi koefisien determinasi faktor-faktor yang
mempengaruhi konversi lahan sawah di tingkat petani 56
6.5 Jumlah penduduk Kabupaten Kediri Tahun 2001-2011 dengan laju
pertumbuhannya 57
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Ilustrasi hubungan antara land rent dengan kapasitas penggunaan lahan 22
3.1 Pengaruh Jarak Terhadap Biaya Transportasi dan Land Rent 23
3.3 Kurva Bid-rent Individu 24
3.4 Alokasi Lahan Permukiman dengan Preferensi yang Relatif Tinggi
Terhadap Aksessibilitas 25
3.5 Diagram kerangka pemikiran 27
5.1 Hubungan jenis kelamin dengan pendidikan 42
5.2 Hubungan umur dengan status kependudukan 43
5.3 Hubungan tingkat pendidikan dengan jenis pekerjaan 44
5.4 Hubungan jenis pekerjaan dengan pendapatan 45
5.5 Hubungan alasan menjual lahan dengan pendapatan 46
6.1 Luas Lahan Sawah di Kabupaten Kediri Tahun 2001-2011 47
6.2 Pola Konversi Lahan di Kecamatan Ngasem 51
12
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Kuisioner Penelitian 66
2 Peta Kawasan Strategis Kabupaten Kediri 69
3 Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kediri tahun
2011 dalam RTRW 70
4 Konversi lahan yang dilakukan responden 72
5 Hasil Olahan Data Regresi Linear Berganda Fungsi Faktor-
Faktor 73
6 Dokumentasi Kegiatan 76
1
I. PENDAHULUAN
perkembangan land rent indutri dan permukiman yang lebih tinggi dibandingkan
land rent pertanian, yang semakin memicu perubahan tataguna lahan pertanian.
Kabupaten Kediri mengalami pertumbuhan penduduk yang terus meningkat
dari tahun ke tahun. Pertambahan penduduk ini menyebabkan keperluan bangunan
juga ikut bertambah. Tidak hanya bangunan rumah untuk tempat tinggal, tetapi juga
infrastruktur lain yang mendukung masyarakat, seperti sekolah, perkantoran, rumah
sakit, dan jalan raya. Adapun gambaran tren peningkatan jumlah penduduk
Kabupaten Kediri dapat dilihat pada Tabel 1.1
berikut ini.
Tabel 1.1 Jumlah penduduk Kabupaten Kediri Tahun 2001-2011 dengan laju
pertumbuhannya
tahun Jumlah penduduk (jiwa) Pertambahan penduduk laju penduduk (%)
2001 1.401.130
2002 1.407.921 6.791 0,485
2003 1.415.500 7.579 0,538
2004 1.423.234 7.734 0,546
2005 1.438.783 15.549 1,093
2006 1.445.695 6.912 0,480
2007 1.453.619 7.924 0,548
2008 1.461.566 7.947 0,547
2009 1.475.815 14.249 0,975
2010 1.499.768 23.953 1,623
2011 1.576.160 76.392 5,094
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri
Menurut Santoso (2013) meningkatnya perkembangan wilayah di
Kabupaten Kediri dimulai ketika Bupati Kabupaten Kediri yang menjabat saat itu
H. Sutrisno (2000-2010) membuat kebijakan untuk memindahkan ibukota
Kabupaten Kediri. Pusat pemerintahan Kabupaten Kediri sebelumnya berada di
Kota Kediri. Pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Kediri sebelumnya telah
lama direncanakan ke Kecamatan Pare, namun rencana tersebut dibatalkan.
Akhirnya ibukota Kabupaten Kediri diputuskan berada di Kecamatan
Ngasem. Pemilihan Kecamatan Ngasem merupakan jalan tengah dan jawaban dari
penolakan pemindahan ibukota kabupaten ke Kecamatan Pare oleh kecamatan
lainnya. Pusat pemerintahan di wilayah Kecamatan Ngasem berada di Desa
Sukorejo. Kecamatan inilah tempat dibangunnya Central Business District di
wilayah Kota Baru Gumul.
3
pertanian tersebut. Oleh karena itu, dalam pengelolaan sumberdaya lahan perlu
mempertimbangkan banyak aspek. Selain aspek ekonomi dalam pengelolaan
sumberdaya lahan juga perlu memperhatikan aspek sosial dan lingkungan.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, ada beberapa permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini, meliputi:
1. Bagaimana pola atau karakteristik alih fungsi lahan di Kabupaten Kediri?
2. Berapakah laju alih fungsi lahan di Kabupaten Kediri?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian pada
tingkat petani?
pendapatan yang tinggi, tingkat pendidikan dan kualitas sumberdaya manusia yang
juga tinggi.
Wilayah yang sedang berkembang biasanya dicirikan oleh pertumbuhan yang
cepat dan merupakan wilayah penyangga dari wilayah maju, karena itu mempunyai
aksesibilitas yang sangat baik terhadap wilayah maju. Wilayah yang belum
berkembang dicirikan oleh tingkat pertumbuhan yang masih rendah baik secara absolut,
maupun secara relatif, namun memiliki potensi sumberdaya alam yang belum dikelola
atau dimanfaatkan. Wilayah ini masih didiami oleh tingkat kepadatan penduduk yang
masih rendah. Selain itu wilayah ini belum mempunyai aksesibilitas yang baik terhadap
wilayah lain. Struktur ekonomi wilayah ini masih didominasi oleh sektor primer dan
biasanya belum mampu membiayai pembangunan secara mandiri.
Wilayah yang tidak berkembang dicirikan oleh dua hal : Pertama adalah
wilayah tersebut memang tidak memiliki potensi baik potensi sumberdaya alam
maupun potensi lokal, sehingga secara alami sulit sekali berkembang dan mengalami
pertumbuhan. Kedua adalahwilayah tersebut sebenarnya memiliki potensi baik
sumberdaya alam atau lokal maupun keduanya, tetapi tidak dapat berkembang dan
tumbuh karena tidak memiliki kesempatan dan cenderung dieksploitasi oleh wilayah
yang lebih maju. Wilayah ini dicirikan oleh tingkat kepadatan penduduk yang jarang
dan kualitas sumberdaya manusia yang rendah, tingkat pendapatan yang rendah, tidak
memiliki infrastruktur yang lengkap dan tingkat aksesibilitas yang rendah. Wilayah
yang memiliki sumberdaya yang berlimpah, namun tidak berkembang dicirikan oleh
tingkat kebocoran wilayah yang tinggi, dimana manfaat tertinggi dari manfaat
sumberdaya alam tersebut dinikmati oleh wilayah lainnya.