Anda di halaman 1dari 12

Makalah Kelompok 2

NERACA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata kuliah : Analisis Laporan Keuangan Syariah

Dosen Pengampu: Heri Setiawan, M.E.

Disusun Oleh:

M. Dede Patria

NIM. 1804120967

M. Riski

NIM. 1804120909

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

JURUSAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.wr.wb

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. serta segala
limpahan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Neraca” dalam bentuk maupun isi yang sangat
sederhana.

Pada kesempatan kali ini izinkan penulis untuk menyampaikan rasa terimakasih
kepada Ibu “Heri Setiawan, M.E.” selaku dosen mata kuliah “Analisis Laporan
Keuangan Syariah” dan semua pihak yang membantu kami dalam penyelesaian makalah
ini. Harapan kami dengan adanya makalah ini bisa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita
semua, khususnya para mahasiswa/mahasiswi “Ekonomi Syariah” dan semua pihak pada
umumnya.

Penulis mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan atau kritik yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Terlepas dari kekurangan-kekurangan makalah ini, penulis berharap semoga makalah


ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadikan amal sholeh bagi penulis. Amin Yaa Robbal
A’lamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palangka Raya, 17 Maret 2021

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4
A. Latar Belakang.............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 4
C. Tujuan Penulis.............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 5
A. Pengertian Aktiva.......................................................................................... 5
B. Pengertian Hutang......................................................................................... 6
C. Pengertian Modal.......................................................................................... 7
D. Bentuk Neraca............................................................................................... 8
E. Masalah Penilaian dan Penyusustan............................................................. 10
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 12
A. Kesimpulan................................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neraca merupakan salah satu dari laporan keuangan yang paling penting.Hal ini
karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan pada
suatu periode tertentu. Selain itu, neraca juga berisi tentang utang serta modal
perusahaan pada saat bersamaan. Neraca memiliki bagian-bagianyang seimbang. Sisi
kiri memuat aktiva yang mencerminkan sumberdaya perusahaan. Sedangkan sisi
kanan memuat kewajiban dan ekuitas pemilik yangmencerminkan klain terhadap
sumberdaya yang dimiliki perusahaan.Keseimbangan antara sisi kiri dan kanan pada
neraca tidak dapat diubah olehtransaksi apapun.Di suatu akhir periode akuntansi
perusahaan ada dua hasil yang seringterjadi, yaitu laba atau rugi. Laporan laba-rugi
adalah suatu bentuk laporankeuangan yang menyajikan informasi hasil usaha
perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu
periode akuntansi tertentu. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk
menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba
per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah
pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya,
akan dapatdiperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain laba kotor, laba
operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Aktiva?
2. Apa Pengertian Hutang?
3. Apa Pengertian Modal?
4. Bagaimana Bentuk Neraca?
5. Bagaimana Masalah Penilaian dan Penyusustan?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk menegetahui dan memahami bagaimana Pengertian Aktiva
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Pengertian Hutang
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Pengertian Modal
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Bentuk Neraca
5. Untuk mengetahui dan memahami Bagaimana Masalah Penilaian dan Penyususan

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aktiva

Aktiva adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang
dimaksud dengan kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa benda atau hak
yang dikuasai dan yang sebelumnya diperoleh perusahaan melalui transaksi atau
kegiatan masa lalu. Untuk dapat diakui sebegai aktiva, kekayaan atau sumber daya
tersebut harus bisa diukur menggunakan satuan mata uang, bisa Rupiah, Dollar, atau
mata uang lainnya tergantung dengan situasi dan kondisi yang menyertai.

Banyak juga yang menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan aktiva adalah suatu
manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti, yang diperoleh atau dikendalikan
oleh suatu perusahaan sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Disebut
sebagai manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti dikarenakan aktiva ini
merupakan sumber daya perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk
menjalankan kegiatan-kegiatannya, seperti operasional bisnis, pembiayaan, ataupun
investasi. Kemudian, disebut akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu dikarenakan
perusahaan dalam memperoleh dan menguasai aktiva melalui transaksi-transaksi dan
kejadian yang sebelumnya telah dilakukan, seperti transaksi pinjam meminjam
dengan Bank, pembelian, kontrak piutang, penerbitan saham, investasi, dan transaksi
lainnya.

Pada umumnya, aktiva dibagi menjadi empat yaitu aktiva lancar, investasi jangka
panjang, aktiva tetap, dan aktiva tetap tak berwujud. Berikut adalah beberapa
penjelasan singkatnya.

Aktiva Lancar merupakan aktiva yang diharapkan dapat dicairkan (diuangkan)


tidak lebih dari 1 tahun atau 1 siklus akuntansi. Aktiva lancar terdiri dari :

1. Kas (cash), semua aktiva yang tersedia di dalam kas perusahaan ataupun setara
kas yang disimpan di Bank yang bisa di ambil setiap saat.

2. Surat Berharga, pemilikan saham atau juga obligasi perusahaan lain yang
mempunyai sifat sementara, yang sewaktu-waktu bisa dijual kembali.

3. Piutang Dagang, tagihan dari perusahaan kepada pihak lain (debitur) yang
disebabkan karena penjualan barang atau jasa secara kredit.

5
4. Piutang Wesel, adalah surat perintah penagihan pada seseorang atau juga badan
untuk dapat membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan
sebelumnya, pada orang yang namanya sudah disebut di dalam surat.

5. Piutang pendapatan, pendapatan yang sudah menjadi hak, namun belum diterima
pembayarannya.

6. Beban Dibayar di Muka, pembayaran beban yang dibayar di awal, namun belum
menjadi suatu kewajiban pada periode yang bersangkutan.

7. Perlengkapan, seluruh perlengkapan yang dipakai demi suatu kelancaran bisnis


dan bersifat habis pakai.

8. Persediaan Barang Dagang, barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali
dengan mengharapkan untuk mendapat suatu laba.

Aktiva tetap adalah suatu kekayaan yang dimiliki perusahaan di mana


pemakaiannya (umur ekonomis) lebih dari satu tahun, digunakan untuk proses
operasi, serta tidak untuk dijual. Contoh fixed assets antara lain tanah, gedung, mesin,
peralatan toko dan kantor, alat angkut, dan lain sebagainya.1

B. Pengertian Hutang

Di dalam fiqih Islam, hutang piutang atau pinjam meminjam telah dikenal
dengan istilah Al-Qardh. Makna Al-Qardh secara etimologi (bahasa) ialah Al-
Qath’u yang berarti memotong. Harta yang diserahkan kepada orang yang
berhutang disebut Al-Qardh, karena merupakan potongan dari harta orang yang
memberikan hutang. Qardh secara etimologi merupakan bentuk masdar dari
qaradha asy-syai’- yaqridhuhu, yang berarti dia memutuskanya.

Qardh adalah bentuk masdar yang berarti memutus. Dikatakan qaradhtu asy-
syai’a bil-miqradh, aku memutus sesuatu dengan gunting. Al-Qardh adalah
sesuatu yang diberikan oleh pemilik untuk dibayar.

Adapun qardh secara terminologis adalah memberikan harta kepada orang


yang akan memanfaatkannya dan mengembalikan gantinya dikemudian hari.
Menurut Firdaus at al., qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang

1
http://copyanugerah.blogspot.com/2018/11/aktiva-tetap-berwujud-dan-tidak.html (Diakses
pada 15 Maret 2021 pukul 13.05 WIB).
6
dapat ditagih atau diminta kembali. Dalam literature fikih, qardh dikategorikan
dalam aqad tathawwu’i atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersil.

Menurut ulama Hanafiyah “Qaradh adalah harta yang diberikan seseorang


dari harta mitsil (yang memiliki perumpamaan) untuk kemudian dibayar atau
dikembalikan. Atau dengan ungkapan yang lain, qaradh adalah suatu perjanjian
yang khusus untuk menyerahkan harta (mal mitsil) kepada orang lain untuk
kemudian dikembalikan persis seperti yang diterimanya.”

Sayyid Sabiq memberikan definisi qardh sebagai berikut: “Al-qardh adalah


harta yang diberikan oleh pemberi hutang (muqrid) kepada penerima utang
(muqtarid) untuk kemudian dikembalikan kepadanya (muqridh) seperti yang
diterimanya, ketika ia telah mampu membayarnya.”

Hanabilah sebagaimana dikutip oleh ali fikri memberikan definisi qardh


sebagai berikut: “Qardh adalah memberikan harta kepada orang yang
memanfaatkannya dan kemudian mengembalikan penggantinya.”

Adapun pendapat Syafi’iyah adalah sebagai berikut: “Syafi’iyah berpendapat


bahwa qaradh dalam istilah syara’ diartikan dengan sesuatu yang diberikan
kepada orang lain (yang pada suatu saat harus dikembalikan)

Hutang piutang termasuk salah satu sikap dalam islam karena terkait dengan
kata saling tolong menolong. 2

C. Pengertian Modal
Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut:

1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).


2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, di
manamodal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun
dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan, dan
lainsebagainya. Kemudian ada beberapa penulis yang menekankan pada
kekuasaanmenggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.
3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaanmenggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk
memenuhiharapan yang akan dicapainya.
2
http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-konsep-hutang-dalam-islam.html (Diakses pada
15 Maret 2021 pukul 13.15 WIB).
7
4. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-
barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah
kredit.Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang
yangada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca
sebelahdebit.
5. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret
yangmasih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah
debit,maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat
di sebelah kredit”

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian modal adalah sekumpulan uang
ataupun barang yang bisa digunakan untuk dasar dalam melakukan suatu pekerjaan
atau usaha.3

D. Bentuk Neraca
Terdapat 2 Bentuk Neraca Yaitu :
1. Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan menyusun
kebawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit.
Tabel neraca ini mirip dengan model jurnal umum. Atau secara jelas kami
tampilkan gambar seperti ini :

3
Bambang, Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta. 2001, Hlm. 17
8
2. Neraca Bentuk Scontro adalah neraca yang memisahkan antara aktiva dan pasiva
pada posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau
model dan bentuknya seperti ini :

Yang termasuk dalam aktiva adalah aset perusahaan sedangkan pasiva adalah
kewajiban perusahaan baik pada pihak ketiga dan pemilik modal. Kita melihat kedua
bentuk neraca di atas hanya memiliki perbedaan tipis yaitu sebelah menyebelah dan
bersusun saja. Tapi jumlah atau saldo neraca tetap sama.4

E. Masalah Penilaian dan Penyusustan


1. Penilaian biaya penyusutan
Menurut Lubis (2009), penilaian biaya penyusutan dapat dilihat dari tiga
faktor, yaitu:

a. Harga Perolehan. Harga perolehan (cost) adalah jumlah uang yang


dikeluarkan untuk membeli aktiva tersebut sampai aktiva itu dapat digunakan
oleh perusahaan.
b. Perkiraan Umur Kegunaan. Perkiraan umur kegunaan (usefull life) adalah
periode dimana perusahaan dapat memanfaatkan aktiva tersebut. Atau Jumlah
produksi atau unit serupa yang diharapkan akan diperoleh dari aset tersebut
oleh entitas. Umur kegunaan biasanya ditetapkan dalam jumlah tahun, jumlah
unit produksi, jumlah kilometer yang ditempuh dan ukuran-ukuran yang lain.
4
https://newpostmk.blogspot.com/2019/02/makalah-neraca.html (Diakses pada 15 Maret
2021 pukul 13.30 WIB).

9
c. Nilai Residual. Nilai residual (residu) atau biasa disebut nilai sisa yang
merupakan nilai kas yang diharapkan dari aktiva tetap tersebut pada akhir
masa kegunaannya.

2. Faktor Penyebab Penyusutan


Menurut Warren dkk (2006), terdapat dua faktor yang menyebabkan
terjadinya penyusutan, yaitu:

a. Penyusutan fisik. Penyusutan fisik (physical depreciation) terjadi dari


kerusakan dan keausan ketika digunakan dan karena pengaruh cuaca. 
b. Penyusutan fungsional. Penyusutan fungsional (functional depreciation)
terjadi jika aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan
manfaat dengan tingkat seperti diharapkan.

Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt (2003), penyebab terjadinya


penyusutan pada aset tetap yaitu:

a. Faktor fisik, seperti bencana alam atau habisnya umur fisik. Faktor fisik
adalah keausan, dekomposisi dan bencana yang membuat sulit bagi aktiva
yang bersangkutan untuk berprestasi secara tak terbatas, faktor fisik ini
menentukan batas luar untuk umur kegunaan dari suatu aktiva. 
b. Faktor ekonomi (keusangan). Faktor ekonomi dan fungsional mengurangi
umur kegunaan suatu aktiva. Terdapat tiga kategori faktor ekonomi dan
fungsional, yaitu: tidak memadai, penggantian dan keusangan.5

5
https://www.kajianpustaka.com/2019/06/pengertian-penilaian-dan-perhitungan-
penyusutan.html (Diakses pada 15 Maret 2021 pukul 13.48 WIB).

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
neraca juga berisi tentang utang serta modal perusahaan pada saat bersamaan.
Neraca memiliki bagian-bagianyang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang
mencerminkan sumberdaya perusahaan. Sedangkan sisi kanan memuat kewajiban dan
ekuitas pemilik yangmencerminkan klain terhadap sumberdaya yang dimiliki
perusahaan.Keseimbangan antara sisi kiri dan kanan pada neraca tidak dapat diubah
olehtransaksi apapun.
Di suatu akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang seringterjadi,
yaitu laba atau rugi. Laporan laba-rugi adalah suatu bentuk laporankeuangan yang
menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari pendapatan
usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu. Laba atau rugi sering
dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan atau sebagai dasar
ukuran penilaian yang lain, seperti laba per lembar saham.

B. Saran

Dari makalah kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kita
semua umumnya kami pribadi. Yang baik datangnya dari Allah, dan yang buruknya
datang dari kami. Dan kami sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kata sempurna,
masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi kami harapkan saran dan kritik nya
yang bersifat membangun, untuk perbaikan makalah-makalah selanjutnya

11
DAFTAR PUSTAKA

http://copyanugerah.blogspot.com/2018/11/aktiva-tetap-berwujud-dan-tidak.html (Diakses
pada 15 Maret 2021 pukul 13.05 WIB).

http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-konsep-hutang-dalam-islam.html (Diakses pada


15 Maret 2021 pukul 13.15 WIB).

Bambang, Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta. 2001, Hlm. 17

https://newpostmk.blogspot.com/2019/02/makalah-neraca.html (Diakses pada 15 Maret 2021


pukul 13.30 WIB).

https://www.kajianpustaka.com/2019/06/pengertian-penilaian-dan-perhitungan-
penyusutan.html (Diakses pada 15 Maret 2021 pukul 13.48 WIB).

12

Anda mungkin juga menyukai