Anda di halaman 1dari 12

RSKTM

PT. PRIMA PUTRA ABADI


No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/KEP/RSKTM/I/2017 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

01 Januari 2017 dr. Hendrik Sulo, M.Kes., Sp.Rad

Direktur

suatu sistem identifikasi kepada pasien untuk membedakan


PENGERTIAN
antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar
atau mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.
untuk memberikan identitas pada pasien, untuk membedakan
TUJUAN
pasien, untuk menghindari kesalahan medis (mal praktik).
KEBIJAKAN SK No: 005/SK/DIR-RSKTM/VII/2011 Tentang pemberlakuan
Standar Prosedur Tetap Keperawatan di Rs.Karang Tengah
Medika.
Perlengkapan:
PROSEDUR
1. Rekam Medis
2. Kartu Berobat
3. Kartu identitas
4. Gelang identitas
5. Papan nama
6. Label kotak obat

1. Di Bagian Pendaftaran
a. Sapa pasien (oleh petugas pendaftaran).
b. Menanyakan data pasien, nama, tanggal lahir, alamat.
c. Dicatat di form identitas pasien dan diinput ke komputer.
2. Di Bagian Rawat Jalan / IGD
a. Petugas menyapa dan menanyakan kartu identitas pasien
b. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien dengan catatan
RM yang ada di bagian Rawat Jalan.
c. Petugas menanyakan riwayat alergi obat pada pasien.
d. Petugas memanggil pasien untuk mendapat pemeriksaan
dokter dengan menyebutkan nama lengkap (minimal 2 kata)
sesuai urutan antrian pasien.
e. Dokter mengkonfirmasi identitas pasien (tanyakan nama
dan alamat) sebelum memeriksa pasien.
f. Dokter memberikan pelayanan medis & resep (dalam
resep tertera: nama, usia, tanggal peresepan, riwayat alergi, tanda
tangan dokter).
3. Di Bagian Farmasi
a. Petugas farmasi menerima resep
b. Sebelum obat diserahkan petugas menanyakan &
memastikan bahwa nama obat telah sesuai dengan kondisi
pasien.
4. Di Bagian Laboratorium/Radiologi/Fisioterapi
a. Menanyakan nama minimal 2 kata, alamat, golongan
darah (khusus laboratorium) sebelum pemeriksaan/pengambilan
sampel dilakukan.
5. Di Bagian Rawat Inap
a. Perawat memeriksa kesesuaian identitas & kondisi pasien
dengan data identitas di RM.
b. Pemasangan gelang identitas pada pasien. Isi data pada
gelang adalah nama, usia, jenis kelamin, tanggal masuk, nomer
RM, nama dokter penanggung jawab.
c. Pemberian gelang tambahan untuk pasien riwayat alergi.
d. Pemberian gelang tambahan untuk pasien resiko jatuh.
e. Papan identitas ditulis dan diletakkan di bed/ruang bilik
pasien.
f. Di nurse station, perawat memisahkan obat antar pasien
dengan memberikan nama label kotak obat.
g. Seluruh petugas medis & paramedis harus
mengkonfirmasi identitas pasien dengan melihat gelang
indentitas sebelum melakukan tindakan ataupun pemberian obat.
h. Sebelum pasien pulang dilakukan pengecekan gelang
identitas pasien dan dilakukan pencopotan.
Unit Terkait 1. Bagian Pendaftaran
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Farmasi
6. Instalasi Laboratorium
7. Instalasi Radiologi
8. Instalasi Fisioterapi

RSKTM
Identifikasi Pasien
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PT. PRIMA PUTRA ABADI 001/SPO/KEP/RSKTM/I/2017 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

01 Januari 2017 dr. Hendrik Sulo, M.Kes., Sp.Rad

Direktur

Identifikasi pasien adalah suatu proses pemberian tanda atau


PENGERTIAN pembeda yang mencakup nomor rekam medis dan identitas pasien
dengan tujuan agar dapat membedakan antara pasien satu dengan
pasien yang lainnya guna ketepatan pemberian pelayanan,
pengobatan dan tindakan atau prosedur kepada pasien.
Untuk membedakan antara pasien satu dengan pasien yang
TUJUAN lainnya,sehingga mempermudah dalam proses pemberian pelayanan
kesehatan kepada pasien yang datang berobat dan mencegah
kesalahan dan kekeliruan dalam proses pemberian pelayanan
,pengobatan tindakan atau prosedur.
KEBIJAKAN SK No: 005/SK/DIR-RSKTM/VII/2011 Tentang pemberlakuan
Standar Prosedur Tetap Keperawatan di Rs.Karang Tengah
Medika.
1. Setiap pasien baru harus diidentifikasi secara lengkap, benar, jelas
PROSEDUR dan terperinci.
2. Identifikasi pasien meliputi :
a. Penulisan nomor rekam medis
b. Penulisan Indentitas pasien disesuaikan dengan e-KTP/SIM/ Kartu
Keluarga/ PASPOR yang berlaku.
c. Penulisan identitas pasien meliputi :
- Nama Lengkap
- Tempat /Tanggal Lahir
- Jenis Kelamin
- Alamat lengkap
- Agama
- Status Perkawinan
- Pekerjaan
- Nama Suami/Istri
- Nama Ibu/Ayah
- Penanggung Jawab
- Tanggal Registrasi.
d. Jika ada perubahan data indentitas pasien pada kunjungan
berikutnya maka identitas pertama harus dirubah dengan identitas
yang baru (up to date).
e. Identifikasi pada gelang pasien, meliputi :
- Pencantuman nomor rekam medis
- Pencantuman nama lengkap
- Pencantuman tanggal lahir
- Warna gelang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Warna biru untuk pasien laki-laki, warna pink untuk pasien perempuan,
warna merah untuk pasien alergi, warna kuning untuk pasien resiko
jatuh, dan warna ungu untuk pasien yang tidak boleh diresusitasi
f. Setiap dilakukan pemasangan gelang petugas harus menjelaskan
manfaat gelang pasien dan bahaya jika menolak, melepas, dan
menutupi gelang.
g. Sebelum pemberian pelayanan kepada pasien petugas harus
mengidentifikasi pasien terlebih dahulu, meliputi : Sebelum pemberian
obat, darah atau produk darah, mengambil darah dan spesimen lain
untuk pemeriksaan klinis serta pemberian tindakan, petugas harus
menganamnesa identitas pasien dan mengecek gelang pasien secara
teliti dan terperinci.
3. Pasien baru harus dibuatkan Kartu Identitas Berobat dengan
mencantumkan nama pasien, nomor rekam medik, tanggal lahir dan
alamat rumah
4. Setiap pasien akan di daftarkan pada buku registrasi pasien dan
atau dimasukkan dalam database pasien (KIUP komputerisasi) secara
up to date.
Unit Terkait Rekam medik, Bagian Perawatan, Staff, Gizi, UGD, Poliklinik, OK

RSKTM PEMASANGAN GELANG IDENTITAS


PT. PRIMA PUTRA ABADI
PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00

001/SPO/KEP/RSKTM/I/2017 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

01 Januari 2017 dr. Hendrik Sulo, M.Kes., Sp.Rad

Direktur

Proses kegiatan identifikasi dengan memasang gelang identitas


PENGERTIAN
pasien rawat inap pada pergelangan tangan kiri yang tercantum
nama, umur dan nomor Rekam Medis .

Memastikan identitas pasien dengan benar selama pasien dirawat


TUJUAN
di RS.Karang Tengah Medika.

KEBIJAKAN SK No: 005/SK/DIR-RSKTM/VII/2011 Tentang pemberlakuan


Standar Prosedur Tetap Keperawatan di Rs.Karang Tengah
Medika.
1. Persiapan
PROSEDUR
Penampilan petugas admisi rawat inap :
a. Periksa kerapihan pakaian seragam
b. Periksa kelengkapan atribut
Alat-alat :
a. Gelang identitas pasien ( biru/merah muda )
b. Berkas Rekam Medis
c. Alat tulis

2. Pelaksanaan :
1. Siapkan gelang identitas pasien sesuai jenis kelamin.
2. Isi label gelang dengan identitas pasien ( nama, umur dan
nomor Rekam Medis ) sesuai berkas Rekam Medis pasien.
3. Sampaikan salam.
4. Perkenalkan diri dan jelaskan maksud dan tujuan
pemasangan gelang identitas kepada pasien.
“ Selamat pagi/siang/mlm Ibu/Bapak, nama
saya .............. perawat Igd / perawat rawat inap akan
memasangkan gelang identitas ini di pergelangan
tangan kiri Ibu/Bapak dengan tujuan untuk
memastikan identitas Ibu/Bapak dengan benar dalam
mendapatkan pelayanan dan pengobatan di rumah
sakit ini. Setelah Ibu/Bapak berada di ruang rawat
inap, petugas kami akan selalu melakukan verifikasi
identitas dengan melihat gelang identitas ini sebelum
memberikan pelayanan/ prosedur tindakan.”
5. Pasangkan gelang identitas pada pergelangan tangan kiri
pasien bila memang memungkinkan. Atau pada sisi lain sesuai
dengan kondisi masing-masing pasien, sesuai dengan Panduan.
6. Informasikan kepada pasien dan atau keluarga bahwa
gelang identitas ini harus selalu dipakai hingga pasien
diperbolehkan pulang.
“ Ibu/Bapak, gelang identitas ini harus selalu dipakai
selama masih dalam perawatan di rawat inap RS
Karang Tengah Medika. “
7. Ucapkan terimakasih dan sampaikan “Semoga lekas
sembuh”

3. Hal yang harus diperhatikan :


Bila pasien berada di IGD maka perawat memasangkan
gelang identitas pasien di IGD dan petugas RM
menyerahkan berkas Rekam Medis kepada petugas IGD.

Unit Terkait 1. Rekam Medis


2. IGD
3. Rawat Inap
4. VK & Maternity
5. Instalasi Rawat Intensif

RSKTM
PEMASANGAN PENANDA
PT. PRIMA PUTRA ABADI
RISIKO PASIEN JATUH
No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/KEP/RSKTM/I/2017 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

01 Januari 2017 dr. Hendrik Sulo, M.Kes., Sp.Rad

Direktur

Proses penandaan pada pasien risiko jatuh untuk pasien yang


PENGERTIAN
akan mendapatkan pelayanan rawat inap.

identifikasi pada pasien yang mempunyai risiko jatuh.


TUJUAN
Memberikan

Tindakan pencegahan agar pasien tidak terjatuh saat diberikan


pelayanan di rumah sakit

KEBIJAKAN SK No: 005/SK/DIR-RSKTM/VII/2011 Tentang pemberlakuan


Standar Prosedur Tetap Keperawatan di Rs.Karang Tengah Medika.
Pasien dilakukan Assesmen risiko jatuh pada saat :
PROSEDUR 1. Pada saat di IGD
2. Transfer ke unit lain
3. Pada saat ada perubahan kondisi pasien
4. Saat ada perubahan terapi

1. Pastikan identitas pasien pada form identitas, pasangkan klip risiko


jatuh pada form identitas.

2. Cuci tangan

3. Ucapkan salam

4. Perkenalkan diri

5. Minta pasien menyebutkan nama dan tanggal lahir kemudian


mencocokan dengan gelang identitas.

6. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pemasangan penanda klip


(untuk memudahkan petugas mencegah dan mengawasi
kemungkinan risiko jatuh, penanda ini akan dipasangkan pada
gelang identitas yang pasien kenakan.

7. Tanyakan kesiapan pasien apakah ada yang ingin ditanyakan

8. Petugas memasang klip pada gelang pasien dan form identitas.

9. Cuci tangan

Unit Terkait 1. IGD


2. Rawat Inap
3. VK & Maternity
4. Rawat Intensif
5. Laboratorium
6. Radiologi
7. Rehab Medik

RSKTM SPO KOMUNIKASI EFEKTIF


PT. PRIMA PUTRA ABADI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/KEP/RSKTM/I/2017 00 1/2
Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

01 Januari 2017 dr. Hendrik Sulo, M.Kes., Sp.Rad

Direktur

Sebuah proses penyampaian atau informasi dari seseorang


PENGERTIAN
kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang
lain trsebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh
penyampai pikiran – pikiran atau informasi.
Membantu pasien memperjelas penyakit yang dialami, juga
TUJUAN
mengurangi beban pikiran dan perasaan untuk dasar tindakan
guna mengubah kedalam situasi yang lebih baik.
KEBIJAKAN SK No: 005/SK/DIR-RSKTM/VII/2011 Tentang pemberlakuan
Standar Prosedur Tetap Keperawatan di Rs.Karang Tengah Medika.
1. Sebelum melakukan komunikasi efektif perawat
PROSEDUR
melakukan tahap preinteraksi sebagai berikut :
a. Perawat mengumpulkan data tentang pasien (dari
RM)
b. Menyiapkan alat yang dibutuhkan (jika perawat
akan melakukan tindakan)
c. Menilai kesiapan diri perawat
d. Membuat rencana pertemuan
2. Tahap kedua dari komunikasi efektif yaitu tahap
orientasi perawat melakukan sebagai berikut :
a. Perawat memberikan salam dan tersenyum pada
pasien
b. Perawat melakukan validasi (kognitif, afektif,
psikomotor), pada pertemuan lanjutan.
c. Memperkenalkan nama perawat
d. Perawat menanyakan nama panggilan kesukaan
klien
e. Perawat menjelaskan hak dan tanggung jawab
perawat – pasien
f. Perawat menjelaskan pada pasien tentang peran
perawat – pasien
g. Perawat menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan
h. Perawat menjelaskan tujuan
i. Perawat menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan
. Perawat menjelaskan kerahasian
3. Tahap ketiga dari komunikasi efektif yaitu tahap kerja,
perawat melakukan sebagai berikut :
a. Perawat memberikan kesempatan pada pasien
untuk bertanya
b. Perawat menanyakan keluhan utama pasien
c. Perawat dan pasien memulai kegiatan dengan cara
yang baik
d. Perawat dan pasien melakukan kegiatan sesuai
dengan rencana
4. Tahap keempat dari komunikasi efektif adalah tahap
terminasi, perawat melakukan sebagai berikut :
a. Perawat menyimpulkan hasil wawancara (evaluasi
proses dan hasil)
b. Perawat memberikan reinforcemen positif pada
pasien
c. Merencanakan tindak lanjut dengan pasien
d. Perawat melakukan kontrak (waktu, tempat, topic)
e. Mengakhiri wawancara dengan cara yang baik
5. Dokumentasikan setiap tindakan yang dilakukan
dengan pasien.
6. Hal – hal yang perlu diperhatika saat komunikasi
dengan pasien :
a. Berhadapan
b. Mempertahankan kontak mata
c. Tersenyum pada saat yang tepat
d. Membungkuk kea rah pasien
e. Mempertahankan sikap terbuka

Unit Terkait 1. Receptionist/ Rekam Medis

SPO Komunikasi Efektif


RSKTM
PT. PRIMA PUTRA ABADI via Telepon
No. Dokumen No. Revisi Halaman

001/SPO/KEP/RSKTM/I/2017 00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh :


STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Hendrik Sulo, M.Kes., Sp.Rad


01 Januari 2017
Direktur

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan oleh petugas


PENGERTIAN kesehatan (perawat, dokter, dan petugas kesehatan lainnya) secara
tepat waktu ,lengkap akurat, jelas dan dipahami oleh kedua pihak
(pemberi dan penerima informasi)
Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan peningkatan
TUJUAN keselamatan pasien
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Untuk menjalin kerjasama dokter dan perawat
KEBIJAKAN SK No: 005/SK/DIR-RSKTM/VII/2011 Tentang pemberlakuan
Standar Prosedur Tetap Keperawatan di Rs.Karang Tengah Medika.
1. Persiapan alat :
PROSEDUR
1. Buku komunikasi
2. Pulpen
3. Pesawat telepon
Cara kerja :
1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan
menanyakan langsung nama pasien ( pada keluarga bila pasien
tidak sadar) dan melihat ke gelang identitas pasien.
2. Perawat melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien
3. Siapkan di dekat pesawat telepon : status pasien, buku
komunikasi dan pulpen
4. Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada form buku
komunikasi pasien
5. Tekan nomor ekstensi pemberi perintah/dokter.
6. Setelah telepon tersambung, ucapkan salam.
7. Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan
menggunakan teknik SBAR
baca : Teknik komunikasi SBAR 8. Dokter/pemberi informasi
akan memberikan respon atau jawaban pada saat itu juga
9. Perawat mencatat isi perintah yang diucapkan oleh
dokter/pemberi informasi pada buku komunikasi
10. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan
membacakan ulang kepada pemberi perintah/dokter. Eja ulang
satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama obat
gologan LASA (look alike sound alike) / NORUM (Nama Obat
Rupa dan Ucapan Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat LASA
/ NORUM dan High Alert terlampir.
11. Cantumkan tanda ceklis pada kolom membaca ulang isi
laporan bila sudah dibacakan ulang.
12. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat
setelah pemberi perintah/dokter mendengar pembacaan dan
memberikan pernyataan kebenaran pembacaan secara lisan misal
“ya sudah benar”.
13. Perawat/penerima informasi bertandatangan atas penermaan
informasi
14. Pindahkan data SBAR dan Instruksi dokter tersebut pada
buku status pasien dengan cara menulis tanggal dan jam saat
melapor kemudian mencantumkan kondisi pasien dengan teknik
SBAR dan distempel SBAR
15. Tulis instruksi yang disampaikan oleh dokter/pemberi
informasi kemudian distempel berbentuk form stempel TBaK
16. Penerima informasi/perawat bertandatangan pada form
stempel TBaK
17. Telpon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum
dibacakan ulang, dan belum konfirmasikan ulang isi perintah.
18. Ucapkan terima kasih dan salam.
19. Pelaksana instruksi harus bertandatangan pada form catatan
perintah lisan /melalui telepon
20. Pemberi informasi/dokter harus mengkonfirmasi instruksi
yang telah diberikan dengan bertandatangan pada form TBaK
pada hari berikutnya atau maksimal 1 x 24 jam

Unit Terkait Ruang rawat inap, UGD, LAB, Fisioteraphy, Radiologi, OK, ICU

Anda mungkin juga menyukai