Anda di halaman 1dari 33

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

NOMOR 05 TAHUN 2004

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH


KOTA TARAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TARAKAN,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 22


Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom,
maka dipandang perlu untuk menata dan membentuk Organisasi
Dinas Daerah Kota Tarakan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan


Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3711);
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3848);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai
Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003
Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262).

Memperhatikan : Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/SKB/M.PAN/4/2003 Nomor
17 Tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 2003.
Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN TENTANG


PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA
TARAKAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan :


1. Daerah adalah Kota Tarakan;
2. Pemerintah Kota adalah Kepala Daerah beserta Perangkat
Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD
adalah Badan Legislatif Daerah;
4. Kepala Daerah adalah Walikota Tarakan;
5. Perangkat Daerah adalah organisasi/lembaga pada
Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang
terdiri dari Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga
Teknis Daerah serta Kecamatan sesuai dengan kebutuhan
Daerah;
6. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota.

BAB II

PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dinas Daerah dinyatakan dibentuk dengan Peraturan Daerah


ini.

(2) Dinas Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini,
adalah :
1. Dinas Pekerjaan Umum ;
2. Dinas Tata Kota ;
3. Dinas Pendapatan ;
4. Dinas Pendidikan ;
5. Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam ;
6. Dinas Kesehatan ;
7. Dinas Kelautan dan Perikanan ;
8. Dinas Perhubungan ;
9. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ;
10. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Investasi;
11. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman ;
12. Dinas Kehutanan dan Perkebunan ;
13. Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan ;
14. Dinas Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat ;
15. Dinas Pertanahan.
BAB III

DINAS PEKERJAAN UMUM

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 3

(1) Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana Pemerintah


Kota dibidang Pekerjaan Umum

(2) Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Dinas


yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 4

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan


sebagian urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan
yang diberikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Provinsi di bidang
Pekerjaan Umum.

Pasal 5

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Dinas Pekerjaan Umum,
mempunyai fungsi :
1. Perumusan perencanaan kebijaksanaan teknis pembangunan
dan pengelolaan, pembinaan umum, pemberian bimbingan
sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
2. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang Pekerjaan
Umum sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah.
3. Pengelolaan Tata Usaha Dinas
4. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari :


a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Jasa Konstruksi
2. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi.
3. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Alat Berat dan Laboratorium.


1. Seksi Alat Berat
2. Seksi Laboratorium

d. Bidang Bina Marga


1. Seksi Pembangunan, peningkatan Jalan dan Jembatan
2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

e. Bidang Pengairan dan Sumber Daya Air


1. Seksi Pengendalian Banjir
2. Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Air

f. Bidang Cipta Karya


1. Seksi Prasarana Perumahan
2. Seksi Prasarana Lingkungan

g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana


terlampir pada Lampiran I Peraturan Daerah ini.

BAB IV

DINAS TATA KOTA

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 7

(1) Dinas Tata Kota adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota


dibidang Tata Ruang Kota, Perizinan dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran.

(2) Dinas Tata Kota dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 8

Dinas Tata Kota mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan


rumah tangga Daerah dibidang Tata Ruang Kota dan Pencegahan
Bahaya Kebakaran.

Pasal 9

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 8 Peraturan Daerah ini, Dinas Tata Kota mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan
pembinaan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku ;
2. Pelaksanaan pengumpulan analisa dan dokumentasi data
perkembangan tata ruang wilayah kota serta survey dan
pemetaan ruang ;
3. Pengendalian dan pengelolaan Izin Prinsip Tata Ruang ;
4. Pelaksanaan bantuan teknis, pengawasan dan pengendalian,
perencanaan, pelaksanaan pembangunan gedung pemerintah
serta bangunan umum ;
5. Pelaksanaan pengelolaan perizinan bangunan serta
penomoran dan registrasi bangunan ;
6. Pelaksanaan pengawasan, penertiban, pendataan
inventarisasi, pengaturan pemanfaatan bangunan gedung
Negara dan Rumah Dinas, penerbitan Izin Layak Huni serta
Tanda Bukti Pemilikan Bangunan ;
7. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis kebakaran, pemadaman
dan pencegahan kebakaran ;
8. Pengendalian dan pengawasan teknis dibidang kebakaran
sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Dinas Tata Kota terdiri dari :


a. Kepala.

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Perencanaan Pengembangan dan Rehabilitasi


Kota.
1. Seksi Survey dan Pemetaan
2. Seksi Perencanaan Tata Ruang dan Evaluasi

d. Bidang Perizinan dan Pengawasan Perizinan.


1. Seksi Perizinan Bangunan
2. Seksi Perizinan Bidang Tempat Usaha dan Reklame

e. Bidang Penanggulangan Kebakaran


1. Seksi Pendataan, Pengembangan, Sarana dan
Prasarana
2. Seksi Pemadaman Kebakaran dan Penyuluhan

f. Unit Pelaksana Teknis

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tata Kota


sebagaimana terlampir pada lampiran II Peraturan Daerah ini.

BAB V

DINAS PENDAPATAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 11

(1) Dinas Pendapatan adalah unsur Pelaksana Pemerintah Kota


dibidang Pendapatan.

(2) Dinas Pendapatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang


berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 12

Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian


urusan rumah tangga Daerah dibidang Pendapatan

Pasal 13

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 12 Peraturan Daerah ini, Dinas Pendapatan
mempunyai fungsi :
1. Pemungutan Pendapatan Daerah, sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku ;
2. Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan
pembinaan teknis dibidang pemungutan pendapatan daerah
berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;
3. Koordinasi teknis pemungutan seluruh usaha dibidang
pemungutan Retribusi Daerah dan pemungutan lainnya
berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;
4. Perencanaan, pelaksanaan, pengkajian, pengawasan dan
pengendalian, evaluasi dan pengembangan serta penyuluhan
pemungutan pendapatan Daerah ;
5. Pelaksanaan teknis Administratif.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 14

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan terdiri dari :


a. Kepala.

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Keuangan ;
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan.


1. Seksi Pendaftaran.
2. Seksi Pengolahan dan Dokumentasi Data

d. Bidang Penetapan
1. Seksi Perhitungan dan Angsuran ;
2. Seksi Penerbitan Surat Ketetapan.

e. Bidang Penagihan.
1. Seksi Penagihan dan Keberatan ;
2. Seksi Penerimaan Lain-Lain.

f. Bidang Pembukuan, Perencanaan dan Pengendalian


Operasional
1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional
2. Seksi Pembukuan, Penerimaan dan Persediaan

g. Unit Pelaksana Teknis


1. Unit Pelayanan Umum Terpadu Satu Atap (UPUTSA)

h. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan


sebagaimana tercantum pada lampiran III Peraturan Daerah ini.

BAB VI

DINAS PENDIDIKAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 15

(1) Dinas Pendidikan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota


dibidang Pendidikan.

(2) Dinas Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang


berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 16

Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah


tangga Daerah dalam bidang pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya meliputi Pendidikan Dasar dan Menengah, Pengaturan
Subsidi dan Seni Budaya dari Pemerintah maupun Pemerintah
Provinsi.

Pasal 17

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 16 Peraturan Daerah ini, Dinas Pendidikan
mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan dalam rangka perencanaan pembinaan
dan pengembangan bidang pendidikan dan kebudayaan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah ;
2. Pendirian dan penyelenggaraan sekolah tingkat dasar dan
menengah ;
3. Pengaturan dan pengawasan penerimaan murid Sekolah,
keuangan, ketatalaksanaan, alat-alat perlengkapan dan
pembangunan gedung sekolah dan tenaga teknis, uang
sekolah, ijazah dan perpustakaan sekolah ;
4. Pengelolaan, penelitian, pendokumentasian dan pemeliharaan
berbagai bentuk seni budaya Daerah ;
5. Peningkatan dan pengembangan apresiasi seni budaya
Daerah

6. Penyusunan program penyediaan sarana, menginventarisasi,


penyelarasan dan perawatan serta pengawasan penggunaan
sarana seni budaya ;
7. Peningkatan dan pengembangan apresiasi seni budaya dan
menilai mutu seni budaya masyarakat ;
8. Penyelenggaraan dan pembinaan olah raga dan kesenian
disekolah-sekolah serta kerjasama dengan instansi terkait
dalam seni budaya ;
9. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan,
keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan peralatan Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 18

(1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, terdiri dari :


a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
2. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Perencanaan
1. Seksi Pendataan dan Pelaporan
2. Seksi Monitoring dan Evaluasi

d. Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga


1. Seksi Pendidikan Luar Sekolah dan Sarana
2. Seksi Bina Pemuda dan Olah Raga

e. Bidang Pendidikan Dasar


1. Seksi Kurikulum
2. Seksi Tenaga dan Sarana
f. Bidang Pendidikan Menengah
1. Seksi Kurikulum
2. Seksi Tenaga dan Sarana

g. Unit Pelaksana Teknis


1. Taman Kanak-kanak (TK)/Sekolah Dasar (SD)
2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)

h. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana terlampir


pada Lampiran IV Peraturan Daerah ini.

BAB VII

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA ALAM

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 19

(1) Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam adalah unsur
pelaksana Pemerintah Kota dibidang Pengendalian Dampak
Lingkungandan Sumber Daya Alam.

(2) Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam dipimpin


oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah

Pasal 20

Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam mempunyai


tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan
pengendalian dampak lingkungan dan Sumber Daya Alam

Pasal 21

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 20 Peraturan Daerah ini, Dinas Lingkungan Hidup
dan Sumber Daya Alam mempunyai fungsi :
1. Pengendalian dampak lingkungan dalam arti pencegahan dan
penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan ;
2. Pengawasan terhadap sumber dan kegiatan-kegiatan
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pengawasan
pelaksanaan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);
3. Pelaksanaan pelestarian dan pemulihan kualitas lingkungan ;
4. Penerapan dan pengawasan pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencanan Pemantauan
Lingkungan (RPL) serta pengendalian teknis pelaksanaan
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);
5. Penerapan dan pengembangan fungsi informasi lingkungan ;
6. Penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat ;
7. Perumusan kebijaksanaan untuk mengatur, mengurus dan
mengembangkan usaha pertambangan dan bahan galian
golongan C dan air bawah tanah ;
8. Pemberian bimbingan, pengawasan dan penertiban dibidang
Pertambangan bahan galian golongan C dan air bawah tanah ;
9. Pemberian ijin usaha pertambangan bahan galian golongan C
dan air bawah tanah ;
10. Pembinaan administrasi kepegawaian, keuangan dan umum
serta mengadakan koordinasi dengan Instansi Vertikal di
Daerah.
11. Melakukan urusan ketatalaksanaan ;
12. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
13. Pengembangan Eksplorasi dan Eksploitasi sumber daya Non
Migas dan Mineral di Luar Radio Aktif ;
14. Pengembangan Eksplorasi dan Eksploitasi sumber daya air
dibawah tanah ;
15. Penetapan wilayah kerja usaha pertambangan umum ;
16. Penyelenggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pertambangan umum ;
17. Pemberian izin Non inti meliputi Depot Agen dan pengecer
bahan bakar minyak ;
18. Penetapan dan penyelenggaran serta pengawasan Distribusi
ketenagalistrikan yang tidak termasuk dalam grid Nasional ;
19. Pemberian izin usaha inti listrik yang meliputi pembangkit,
transmisi dan distribusi yang bukan lintas Kota ;
20. Penyelenggaan dan penyelidikan dan pengelolaan sumber
daya mineral dan energi, serta air bawah tanah ;
21. Pemberian izin usaha dan pengawasan terhadap usaha
pertambangan umum ;
22. Pemberian izin dan pengawasan pemanfatan air bawah tanah ;
23. Penyelenggaraan pemantauan dan penyelidikan bencana alam
geologi.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 22

(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber


Daya Alam terdiri dari :
a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Perencanaan.
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan


Lingkungan Hidup
1. Seksi Pengendalian Perusakan Lingkungan Hidup
2. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup.

d. Bidang Informasi, Penelitian dan Pengembangan.


1. Seksi Informasi
2. Seksi Penelitian dan Pengembangan.

e. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral


1. Seksi Pertambangan Umum dan Geologi Sumber Daya
Mineral
2. Seksi Energi dan Listrik

f. Bidang Kelembagaan
1. Seksi Peran Serta Masyarakat.
2. Seksi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional.


(2) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber
Daya Alam sebagaimana terlampir pada Lampiran V Peraturan
Daerah ini.

BAB VIII

DINAS KESEHATAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 23

(1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota


dibidang Kesehatan.

(2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang


berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 24

Dinas Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian


urusan rumah tangga Daerah dalam bidang Kesehatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan tugas pembantuan yang diberikan
Pemerintah dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Pasal 25

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 24 Peraturan Daerah ini, Dinas Kesehatan
mempunyai fungsi :
1. Pembinaan Umum dibidang Kesehatan meliputi pendekatan
Peningkatan (Promotif), Pencegahan (Preventif), Pengobatan
(Kuratif), Pemulihan (Rehabilitatif) berdasarkan kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.
2. Pembinaan teknis dibidang upaya pelayanan kesehatan dasar
dan upaya pelayanan rujukan berdasarkan kebijaksanaan
teknis yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
3. Pembinaan operasional sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 26

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari :


a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
2. Sub Bagian Penyusunan Program

c. Bidang Kesehatan Keluarga dan Promosi Kesehatan


1. Seksi Kesehatan Keluarga
2. Seksi Promosi Kesehatan

d. Bidang Pelayanan Kesehatan


1. Seksi Puskesmas dan Sarana Kesehatan.
2. Seksi Farmasi

e. Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan


Penyehatan Lingkungan
1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
2. Seksi Penyehatan Lingkungan.

f. Unit Pelaksana Teknis


1. Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Gudang Farmasi dan Alat Kesehatan
3. Laboratorium Kesehatan

g. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagaimana


terlampir dalam Lampiran VI Peraturan Daerah ini.

BAB IX

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 27

(1) Dinas Kelautan dan Perikanan adalah unsur pelaksana


Pemerintah Kota dibidang Kelautan dan Perikanan.

(2) Dinas Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala


Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 28

Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan


sebagian urusan rumah tangga Daerah dan tugas pembantuan
yang diberikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Provinsi di bidang
Kelautan dan Perikanan

Pasal 29

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 28 Peraturan Daerah ini, Dinas Kelautan dan
Perikanan mempunyai fungsi :
1. Pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Gubernur Provinsi Kalimantan Timur.
2. Pembinaan teknis operasional berdasarkan kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
3. Bimbingan teknis dibidang Perikanan.
4. Penyuluhan perikanan.
5. Pengamanan teknis sesuai dengan tugasnya.
6. Pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi anjuran ditingkat
usaha tani.
7. Pelaksanaan urusan tata usaha.
Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 30

(1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri


dari :
a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Penyusunan Program.
2. Sub Bagian Umum

c. Bidang Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap


1. Seksi Perikanan Budidaya
2. Seksi Perikanan Tangkap

d. Bidang Pesisir dan Kelautan


1. Seksi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Kelautan
2. Seksi Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan
Kelautan

e. Bidang Usaha Perikanan dan Kelautan


1. Seksi Perizinan dan Pembinaan Usaha
2. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

f. Unit Pelaksana Teknis


1. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan

g. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan


sebagaimana terlampir dalam Lampiran VII Peraturan Daerah
ini.

BAB X

DINAS PERHUBUNGAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 31

(1) Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota


dibidang Perhubungan.

(2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang


berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 32

Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan urusan


rumah tangga Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Propinsi di bidang Perhubungan
Pasal 33

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 32 Peraturan Daerah ini, Dinas Perhubungan
mempunyai fungsi :
1. Menunjukkan lokasi terminal, kecuali lokasi terminal yang
fungsinya melayani angkutan antar kota propinsi, pengelolaan
pemeliharaan fisik dan ketertiban terminal ;
2. Penunjukkan lokasi dan pengelolaan parkir kendaraan
bermotor dan tidak bermotor ;
3. Menunjukkan lokasi tempat-tempat penyeberangan orang ;
4. Pengaturan tentang pembatasan menyangkut orang dengan
kendaraan tidak bermotor ;
5. Menunjukkan lokasi, pengelolaan dan ketertiban tempat
pemberhentian/halte untuk kendaraan umum di Wilayah Kota.
6. Pengaturan dan kewajiban memberi bantuan kepada
perkumpulan dan atau badan hukum yang ditugaskan untuk
menyelenggarakan penempatan dan pemeliharaan rambu-
rambu dan tanda-tanda lalu lintas ;
7. Pemberian izin pendirian perusahaan kendaraan bermotor;
8. Pemberian izin pendirian bengkel umum untuk kendaraan
bermotor dan pengawasannya ;
9. Pemberian izin operasi angkutan jalan untuk trayek atau lalu
lintas yang seluruhnya berada dalam Kota ;
10. Penetapan ketentuan-ketentuan tambahan mengenai susunan
alat-alat pada mobil bus dan mobil penumpang yang
digunakan orang/barang secara tertib dan teratur ;
11. Penetapan larangan penggunaan jalan-jalan tertentu di
Wilayah Kota dengan persetujuan Gubenur untuk jalan propinsi
dan persetujuan Pemerintah untuk jalan nasional.
12. Pengaturan sirkulasi lalu lintas di Wilayah Kota dengan
persetujuan Gubenur untuk jalan propinsi dan persetujuan
Pemerintah untuk jalan nasional.
13. Penetapan kecepatan maksimal bagi jenis kendaraan tertentu
pada jalan Kota tertentu dan jalan propinsi yang berada dalam
Ibu Kota dengan persejutuan Pemerintah untuk jalan nasional ;
14. Pengadaan, penetapan, penempatan, pemasangan dan
pemeliharaan rambu-rambu serta tanda-tanda di jalan Kota
dengan persetujuan Gubenur dan jalan nasional dengan
persetujuan Pemerintah, kecuali pembangunan dan
peningkatan jalan ;
15. Penetapan kegiatan-kegiatan dalam hal rekayasa lalu lintas
serta manajemen lalu lintas pada jalan Kota dan manajemen
angkutan pada Kota ;
16. Penetapan larangan penggunaan jalan Kota bagi jenis dan
macam kendaraan bermotor yang berhubungan dengan
muatan sumbunya dan bagi kendaraan bermotor yang muatan
sumbunya melebihi batas maksimal yang ditentukan untuk
jalan dalam Wilayah Daerah Kota ;
17. Penetapan muatan sumbu kurang dari yang ditetapkan untuk
jalan wilayah Daerah Kota ;
18. Penetapan dan pemberian izin sekolah mengemudi ;
19. Penetapan larangan menggunakan jalan, sungai/danau
wilayah Daerah Kota ;
20. Pemberian izin bangunan/lokasi penampungan kayu pada
sungai dan perairan wilayah pedalaman serta sertifikasi layak
pelayaran sungai dan Surat Tanda Kecepatan (STK) Nakoda
pelayaran sungai dan danau ;
21. Perencanaan pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan darat dalam wilayah Kota ;
22. Melakukan penyiapan bahan pelaksanaan penerbitan
rekomendasi pembangunan di dalam Bandar Udara dan
pemberian izin lokasi Bandar Udara antar Kota dalam Propinsi;
23. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
pelayanan usaha jasa pos dan telekomunikasi.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 34

(1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan terdiri dari :


a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Penyusunan Program
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Perhubungan Darat


1. Seksi manajemen Lalu Lintas
2. Seksi Keselamatan dan Teknis Sarana.

d. Bidang Perhubungan Laut


1. Seksi Lalu Lintas Angkutan laut
2. Seksi Kepelabuhan dan Penunjang Keselamatan
Pelayaran

e. Bidang Perhubungan Udara


1. Seksi Kebandarudaraan
2. Seksi Penunjang Keselamatan Penerbangan.

f. Bidang Pos dan Telekomunikasi


1. Seksi Pos
2. Seksi Telekomunikasi

g. Unit Pelaksana Teknis


1. Pengujian Kendaraan Bermotor
2. Parkir dan Terminal

h. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana


terlampir dalam Lampiran VIII Peraturan Daerah ini.
BAB XI

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 35

(1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah unsur pelaksana


Pemerintah Kota dibidang Kebudayaan dan Pariwisata.

(2) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh seorang


Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 36

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas


melaksanakan urusan rumah tangga Daerah dan tugas
pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan Pemerintah
Provinsi di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Pasal 37

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 36 Peraturan Daerah ini, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan kebijaksanaan operasional, pemberian
bimbingan dan pembinaan, pemberian izin sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku ;
2. Memantau dan mengendalikan atas pelaksanaan tugas
pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah menurut Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku ;
3. Penyusunan program penyediaan sarana, menginventarisir,
menyalurkan dan mengembangkan seni budaya.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 38

(1) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terdiri


dari :
a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Perencanaan.
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Sejarah dan Kebudayaan


1. Seksi Sejarah dan Purbakala
2. Seksi Seni dan Budaya
d. Bidang Pengembangan Pariwisata
1. Seksi Usaha Pariwisata
2. Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata

e. Bidang Pemasaran dan Penyuluhan Wisata


1. Seksi Promosi dan Pemasaran
2. Seksi Pembinaan dan Bimbingan

f. Unit Pelaksana Teknis

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata


sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah
ini.

BAB XII

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,


KOPERASI DAN INVESTASI

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 39

(1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Investasi


merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota dibidang
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Investasi.
(2) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Investasi
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah.

Pasal 40

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Investasi


mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga
Daerah dibidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan
Investasi yang telah diserahkan oleh Pemerintah dan menjadi
tanggung jawabnya.

Pasal 41

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 40 Peraturan Daerah ini, Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan Investasi mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan bimbingan teknis program sektoral dibidang
usaha industri, usaha perdagangan, koperasi dan investasi;
2. Pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
teknis bimbingan dan pengembangan sarana dan usaha
industri, perdagangan, koperasi dan investasi serta produk
industri dalam Daerah ;
3. Penyelenggaraan koordinasi dengan instansi pembina teknis
serta melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi
terkait/ organisasi/asosiasi dunia usaha dalam Daerah secara
terpadu ;
4. Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan dalam pelaksanaan
kegiatan industri, perdagangan dan koperasi dalam skala kecil
dan menengah, pengawasan pencemaran dan perizinan
industri ;
5. Pelaksanaan bimbingan dan pengendalian pelaksanaan
penyediaan serta penyaluran barang dan jasa ;
6. Pelaksanaan tugas pembantuan urusan Pemerintahan
dibidang administrasi perizinan Usaha Perdagangan (SIUP),
penyelenggaraan Wajib Daftar Perusahaan (WDP),
pelaksanaan kegiatan Metrologi legal dan penertiban Surat
Keterangan Asal (SKA) dan perlindungan konsumen serta
fasilitasi perizinan investasi dan promosi potensi daerah.
7. Pelaksanaan urusan Tata Usaha Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 42

(1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi dan Investasi terdiri dari :
a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Penyusunan Program
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Industri
1. Seksi Bina Industri Logam, Mesin, Elektronika dan
Aneka
2. Seksi Bina Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan

d. Bidang Perdagangan
1. Seksi Bina Perdagangan Dalam Negeri
2. Seksi Bina Perdagangan Luar Negeri

e. Bidang Koperasi
1. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi
2. Seksi Bina Usaha Koperasi dan Fasilitasi Permodalan

f. Bidang Investasi
1. Seksi Bina Fasilitasi Perizinan
2. Seksi Bina Potensi Daerah dan Promosi

g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan,


Koperasi dan Investasi sebagaimana tercantum dalam
lampiran X Peraturan Daerah ini.

BAB XIII

DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN DAN PEMAKAMAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 43

(1) Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman merupakan


unsur pelaksana Pemerintah Kota dibidang Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman

(2) Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman dipimpin


oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah.

Pasal 44

Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman mempunyai


tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah
dibidang Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman yang telah
diserahkan oleh Pemerintah dan menjadi tanggung jawabnya.

Pasal 45

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 44 Peraturan Daerah ini, Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemakaman mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan dan
pembinaan, pemberian perizinan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Pelaksanaan sesuai dengan tugas pokok yang berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas
pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 46

(1) Susunan organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan


Pemakaman terdiri dari :
a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Kebersihan
1. Seksi Kebersihan Jalan, Lingkungan dan
Penanggulangan Air Kotor.
2. Seksi Pemusnahan dan Pemanfaatan Sampah.

d. Bidang Pertamanan
1. Seksi Pembibitan dan Penghijauan.
2. Seksi Pembinaan, Pemeliharaan Taman dan Keindahan
Kota.

e. Bidang Pemakaman
1. Seksi Registrasi dan Pemanfaatan Pemakaman
2. Seksi Pemeliharaan dan Penertiban Pemakaman.

f. Unit Pelaksana Teknis

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan


Pemakaman sebagaimana tercantum dalam lampiran XI
Peraturan Daerah ini.

BAB XIV

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 47

(1) Dinas Kehutanan dan Perkebunan merupakan unsur


pelaksana Pemerintah Kota dibidang Kehutanan dan
Perkebunan.

(2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan dipimpin oleh seorang


Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 48

Dinas Kehutanan dan Perkebunan mempunyai tugas


melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah dibidang
Pertanian yang telah diserahkan oleh Pemerintah dan menjadi
tanggung jawabnya.
Pasal 49

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 48 Peraturan Daerah ini, Dinas Kehutanan dan
Perkebunan mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan penghijauan dan konservasi tanah dan
air ;
2. Pelaksanaan urusan persutraan alam ;
3. Pelaksanaan urusan perlebahan ;
4. Pelaksanaan urusan pengelolaan hutan milik/hutan rakyat ;
5. Pelaksanaan urusan pengelolaan hutan lindung ;
6. Pelaksanaan urusan penyuluhan ;
7. Pelaksanaan urusan pengelolaan hasil hutan non kayu ;
8. Pelaksanaan urusan perlindungan hutan ;
9. Pelaksanaan urusan pelatihan keterampilan masyarakat
dibidang kehutanan dan perkebunan ;
10. Melaksanakan pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah ;
11. Melaksanakan bimbingan teknis dibidang kehutanan dan
perkebunan ;
12. Melaksanakan pemberian izin dan pembinaan usaha sesuai
dengan tugasnya ;
13. Melaksanakan penelitian dalam bidang, kehutanan dan
perkebunan Daerah sesuai dengan masalah, kepentingan dan
kondisi lingkungan khusus Daerah ;
14. Melaksanakan pengujian teknologi dalam rangka penerapan
teknologi anjuran ;
15. Melaksanakan urusan tata usaha Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 50

(1) Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri


dari :
a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Umum

c. Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perlindungan Hutan :


1. Seksi Penghijauan dan Konservasi Tanah;
2. Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan

d. Bidang Pengembangan Usaha Kehutanan :


1. Seksi Aneka Usaha dan Peredaran hasil Hutan;
2. Seksi Penyuluhan Kehutanan.

e. Bidang Perkebunan
1. Seksi Sarana dan Prasarana Produksi
2. Seksi Pemasaran

f. Unit Pelaksana Teknis

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII Peraturan Daerah
ini.
BAB XV

DINAS PETERNAKAN DAN TANAMAN PANGAN

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 51

(1) Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan merupakan unsur


pelaksana Pemerintah Kota dibidang Peternakan dan Tanaman
Pangan.

(2) Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan dipimpin oleh seorang


Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 52

Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan mempunyai tugas


melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah dibidang
Pertanian yang telah diserahkan oleh Pemerintah dan menjadi
tanggung jawabnya.

Pasal 53

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 52 Peraturan Daerah ini, Dinas Peternakan dan
Tanaman Pangan mempunyai fungsi :
1. Pelaksanaan urusan Peternakan dan Tanaman Pangan
2. Pelaksanaan urusan pengelolaan hasil Peternakan dan
Tanaman Pangan ;
3. Pelaksanaan urusan pelatihan keterampilan masyarakat
dibidang Peternakan dan Tanaman Pangan ;
4. Melaksanakan pembinaan umum berdasarkan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah ;
5. Melaksanakan bimbingan teknis dibidang Peternakan dan
Tanaman Pangan ;
6. Melaksanakan pemberian izin dan pembinaan usaha sesuai
dengan tugasnya ;
7. Melaksanakan penelitian dalam bidang Peternakan dan
Tanaman Pangan sesuai dengan masalah, kepentingan dan
kondisi lingkungan khusus Daerah ;
8. Melaksanakan pengujian teknologi dalam rangka penerapan
teknologi anjuran ;
9. Melaksanakan urusan tata usaha Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 54

(1) Susunan organisasi Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan


terdiri dari :
a. Kepala
b. Bagian Tata Usaha
1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Umum

c. Bidang Produksi Peternakan


1. Seksi Perbibitan dan Budidaya
2. Seksi Teknologi dan Pengembangan Peternakan
.
d. Bidang Bina Usaha
1. Seksi Pelayanan Usaha
2. Seksi Kelembagaan dan Tata Penyuluhan

e. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat


Veteriner
1. Seksi Pengamatan, Pencegahan Pemberantasan
Penyakit Hewan dan Pengawasan Obat Hewan
2. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner

f. Bidang Tanaman Pangan


1. Seksi Sarana dan Prasarana Produksi
2. Seksi Perlindungan dan Pengolahan Tanaman Pangan

g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan


sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII Peraturan Daerah
ini

BAB XVI

DINAS KESATUAN BANGSA DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT

Bagian Pertama

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 55

(1) Dinas Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat


adalah unsur pelaksana yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah.

(2) Dinas Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat


dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah.

Pasal 56

Dinas Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat


mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pemerintah
dibidang Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pasal 57

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 56 Peraturan Daerah ini, Dinas Kesatuan Bangsa dan
Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan hubungan antar
lembaga ;
2. Perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan kesatuan bangsa;
3. Perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan demokratisasi ;
4. Perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan penanganan
seta manfaat Sumber Daya Alam dan Ketahanan Masyarakat;
5. Evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan kesatuan bangsa ;
6. Perumusan kebijaksan fasilitas pelaksanaan kegiatan
terhadap ancaman bencana dan penyelamatan dari bencana ;
7. Perumusan kebijaksan fasilitas pelaksanaan rehabilitasi,
relokasi dan rekonstruksi akibat bencana ;
8. Perumusan kebijaksanaan fasilitas pelaksanaan peningkatan
Sumber Daya Manusia ;
9. Perumusan kebijaksanaan fasilitas pelaksanaan kegiatan
Pengembanga Desa/Kelurahan dan Lembaga Adat.
10. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam rangka
pelaksanaan tugas.
11. Penyusunan pedoman petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis mengenai pelaksanaan tugas ;
12. Evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas.

Bagian Kedua
Susunan Organisasi

Pasal 58

(1) Susunan Organisasi Dinas Kesatuan Bangsa dan


Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari :
a. Kepala

b. Bagian Tata Usaha


1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Kesatuan Bangsa dan Hubungan Antar Lembaga


1. Seksi Hubungan Antar Lembaga.
2. Seksi Kesatuan Bangsa dan Ketertiban Umum.

d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


1. Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Ketahanan
Masyarakat.
2. Seksi Sosial Budaya dan Usaha Ekonomi Masyarakat.

e. Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan


1. Seksi Pengembangan Desa/Kelurahan dan Lembaga
Adat
2. Seksi Aparatur, Pendapatan dan Kekayaan
Desa/Kelurahan.
f. Unit Pelaksana Teknis

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas Kesatuan Bangsa dan


Pemberdayaan Masyarakat sebagaimana terlampir pada
Lampiran XIV Peraturan Daerah ini

BAB XVII
DINAS PERTANAHAN

Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Pasal 59

(1) Dinas Pertanahan merupakan unsur pelaksana Pemerintah


Kota dibidang Pertanahan.
(2) Dinas Pertanahan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah
melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 60

Dinas Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah


tangga daerah dalam bidang Pertanahan berdasarkan
kewenangan yang diberikan Pemerintah.

Pasal 61

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 60 Peraturan Daerah ini, Dinas Pertanahan
mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dinas;
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum;
3. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas;
4. Pengelolaan Urusan Tata Usaha Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 62

(1) Organisasi Dinas Pertanahan terdiri dari :


a. Kepala;

b. Bagian Tata Usaha :


1. Sub Bagian Perencanaan;
2. Sub Bagian Umum.

c. Bidang Pengaturan dan Penguasaan Tanah :


1. Seksi Penataan, Penguasaan dan Pemilikan Tanah dan
Konsolidasi;
2. Seksi Pengendalian, Penguasaan dan Pemilikan Tanah.

d. Bidang Tata Guna dan Hak Atas Tanah :


1. Seksi Penatagunaan Tanah;
2. Seksi Hak-hak Atas Tanah.

e. Bidang Pengukuran atas Tanah :


1. Seksi Pengukuran dan Pemetaan;
2. Seksi Pendaftaran Hak Atas dan Konversi;

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Struktur Organisasi Dinas Pertanahan sebagaimana tercantum


dalam lampiran XV Peraturan Daerah ini.

BAB XVIII
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS

Pasal 63

(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis


operasional Dinas.
(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.

Pasal 64

Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat dibentuk berdasarkan


kebutuhan dan kemampuan Daerah serta kriteria yang akan
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

BAB XIX
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 65

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas


melaksanakan kegiatan teknis di bidang keahliannya masing-
masing.

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Pejabat
Fungsional yang senior.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat


(1) Pasal ini, diatur sesuai dengan kebutuhan.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) Pasal ini diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan kepegawaian yang berlaku.

BAB XX
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 66

(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala


Daerah.

(2) Para Kepala Bagian Tata Usaha, Sub Bagian, Bidang, Seksi,
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta Ketua Kelompok
Jabatan Fungsional pada Dinas, diangkat dan diberhentikan
oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan oleh
Kepala Daerah.

BAB XXI
TATA KERJA

Pasal 67

Dalam melaksanakan tugasnya Perangkat Daerah wajib


menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik
dalam lingkungan masing-masing maupun antar Satuan
Organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.

BAB XXII

PEMBIAYAAN

Pasal 68
Segala biaya sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Daerah ini
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Tarakan, Subsidi atau bantuan dari Pemerintah dan Lembaga
lain diluar Pemerintah Daerah.

BAB XXIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 69

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah


Kota Tarakan Nomor 22 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah dan ketentuan-ketentuan lain yang
bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 70

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah dengan
persetujuan DPRD.

Pasal 71

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.


Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan.

Ditetapkan di T a r a k a n
pada tanggal 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN,

ttd.

dr. H. JUSUF S.K

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Tarakan


Tahun 2004 Nomor 05 Seri D-03 Tanggal 30 April 2004
SEKRETARIS DAERAH,

Drs. H. BAHARUDDIN BARAQ, M.Ed


Pembina Utama Muda
Nip. 550 004 607
LAMPIRAN I : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA

KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL SUBBAG SUBBAG PERENCANAAN SUBBAG
JASA KONSTRUKSI DAN EVALUASI UMUM

BIDANG ALAT BERAT BIDANG BIDANG PENGAIRAN & BIDANG


DAN LABORATORIUM BINA MARGA SUMBER DAYA AIR CIPTA KARYA

SEKSI SEKSI PEMBANGUNAN, SEKSI SEKSI


ALAT BERAT PENINGKATAN JL.& JEMBAT. PENGENDALIAN BANJIR PRASARANA PERUMAHAN

SEKSI SEKSI PEMELIHARAAN SEKSI PEMANFAATAN SEKSI


LABORATORIUM JALAN DAN JEMBATAN SUMBER DAYA AIR PRASARANA LINGKUNGAN

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK

LAMPIRAN II : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS TATA KOTA KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG PERENC. PENGEMB. BIDANG PERIZINAN & PENGAW BIDANG PENANGGULANGAN


& REHABILITASI KOTA PERIZINAN KEBAKARAN

SEKSI SURVEY SEKSI SEKSI PENDATAAN, PENGEM.


DAN PEMETAAN PERIZINAN BANGUNAN SARANA DAN PRASARANA

SEKSI PERENCANAAN SEKSI PERIZINAN BIDANG SEKSI PEMADAMAN KEBAK.


TATA RUANG & EVALUASI TEMPAT USAHA & REKLAME DAN PENYULUHAN

UPTD
Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK
LAMPIRAN III : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN KOTA TARAKAN

KEPALA

KELOMPOK BAGIAN
JAB. FUNGSIONAL TATA USAHA

SUBBAG SUBBAG
KEUANGAN UMUM

BIDANG PENDAFTARAN BIDANG BIDANG BIDANG PEMBUKUAN,


DAN PENDATAAN PENETAPAN PENAGIHAN PERENC, & PENGEND. OPERS

SEKSI SEKSI PERHITUNGAN SEKSI PENAGIHAN SEKSI PERENCANAAN &


PENDAFTARAN DAN ANGSURAN DAN KEBERATAN PENGEND. OPERASIONAL

SEKSI PENGOLAHAN & SEKSI PENERBITAN SEKSI SEKSI PEMBUKUAN


DOKUMENTASI DATA SURAT KETETAPAN PENERIMAAN LAIN-LAIN PENERIMAAN&PERSEDIAAN

UPTD

UPUTSA

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN

ttd

dr. H. JUSUF SK

LAMPIRAN IV : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
KEPEGAWAIAN & UMUM KEUANGAN

BIDANG BIDANG PEND. LUAR SEKOLAH, BIDANG BIDANG


PERENCANAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PENDIDIKAN DASAR PENDIDIKAN MENENGAH

SEKSI SEKSI PEND. LUAR SEKOLAH SEKSI SEKSI


PENDATAAN & PELAPORAN DAN SARANA KURIKULUM KURIKULUM

SEKSI MONITORING SEKSI BINA PEMUDA SEKSI SEKSI


& EVALUASI DAN OLAHRAGA TENAGA DAN SARANA TENAGA DAN SARANA

UPTD

-TK/SD
-SLTP
-SLTA
` Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK
LAMPIRAN V : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
DAN SUMBER DAYA ALAM

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG PENGENDALIAN BIDANG INFORMASI, BIDANG ENERGI DAN BIDANG


PENCEMARAN&PERUSAKAN LH PENELITIAN&PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MINERAL KELEMBAGAAN

SEKSI PENGENDALIAN SEKSI SEKSI PERTMBANGAN UMUM & SEKSI PERAN SERTA
PERUSAKAN LH INFORMASI GEOLOGI SD MINERAL MASYARAKAT

SEKSI PENGENDALIAN SEKSI SEKSI SEKSI


PENCEMARAN LH PENELITIAN&PENGEMBANGAN ENERGI DAN LISTRIK AMDAL

UPTD
Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK

LAMPIRAN VI : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
KEPEGAWAIAN & UMUM PENYUSUNAN PROGRAM

BIDANG KES. KELUARGA BIDANG BIDANG PENC, PEMBERTSN


& PROMOSI KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN PENYAKIT&PENYEHTN LINGK.

SEKSI SEKSI PUSKESMAS & SEKSI PENCEGAHAN &


KESEHATAN KELUARGA SARANA KESEHATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

SEKSI SEKSI SEKSI


PROMOSI KESEHATAN FARMASI PENYEHATAN LINGKUNGAN

UPTD

1. PUSKESMAS
2. GUDANG FARMASI
DAN ALAT KES.
3. LABORATORIUM
KESEHATAN
Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK
LAMPIRAN VII : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PENYUSUNAN PROGRAM UMUM

BIDANG PERIKANAN BUDIDAYA BIDANG BIDANG USAHA


& PERIKANAN TANGKAP PESISIR DAN KELAUTAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

SEKSI SEKSI PENGELOLAAN SUMBER SEKSI PERIZINAN &


PERIKANAN BUDIDAYA DAYA PESISIR & KELAUTAN PEMBINAAN USAHA

SEKSI SEKSI PENGAWASAN SUMBER SEKSI PENGOLAHAN &


PERIKANAN TANGKAP DAYA PERIKANAN & KELAUTAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

UPTD

PEMBINAAN &
PENGUJIAN MUTU
HASIL PERIKANAN

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK

LAMPIRAN VIII : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PENYUSUNAN PROGRAN UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


PERHUBUNGAN DARAT PERHUBUNGAN LAUT PERHUBUNGAN UDARA POS DAN TELEKOMUNIKASI

SEKSI SEKSI LALU LINTAS SEKSI SEKSI


MANAJEMEN LALU LINTAS ANGKUTAN LAUT KEBANDARUDARAAN POS

SEKSI KESELAMATAN DAN SEKSI KEPELABUHAN & SEKSI PENUNJANG SEKSI


TEKNIS SARANA PENUNJANG KESLMT. PELAY. KESELMTN. PENERBANGAN TELEKOMUNIKASI

UPTD
1. PENGUJIAN KENDA-
RAAN BERMOTOR

2. PARKIR&TERMINAL

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN

ttd

dr. H. JUSUF SK
LAMPIRAN IX : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG PEMASARAN DAN


SEJARAH DAN KEBUDAYAAN PENGEMBANGAN PARIWISATA PENYULUHAN WISATA

SEKSI SEKSI SEKSI PROMOSI DAN


SEJARAH DAN PURBAKALA USAHA PARIWISATA PEMASARAN

SEKSI SEKSI OBYEK SEKSI PEMBINAAN DAN


SENI DAN BUDAYA DAN DAYA TARIK WISATA BIMBINGAN

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK

LAMPIRAN X : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,


KOPERASI DAN INVESTASI KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PENYUSUNAN PROGRAM UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


INDUSTRI PERDAGANGAN KOPERASI INVESTASI

SEKSI BINA INDUSTRI LOGAM, SEKSI BINA SEKSI BINA SEKSI BINA
MESIN, ELEKTRONIKA&ANEKA PERDAGANGAN DALAM NEGERI KELEMBAGAAN KOPERASI FASILITASI PERIZINAN

SEKSI BINA INDUSTRI KIMIA, SEKSI BINA SEKSI BINA USAHA KOPERASI & SEKSI BINA
AGRO & HASIL HUTAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI FASILITASI PERMODALAN POTENSI DAERAH & PROMOSI

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK
LAMPIRAN XI : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEBERSIHAN, PERTAMANAN
DAN PEMAKAMAN KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG


KEBERSIHAN PERTAMANAN PEMAKAMAN

SEKSI KEBERSIHAN JALAN, SEKSI PEMBIBITAN SEKSI REGISTRASI &


LINGK.&PEN.AIR KOTOR DAN PENGHIJAUAN PEMANFAATAN PEMAKAMAN

SEKSI PEMUSNAHAN & SEKSI PEMBINAAN, PEMELIH. SEKSI PEMELIHARAAN &


PEMANFAATAN SAMPAH TAMAN & KEINDAHAN KOTA PENERTIBAN PEMAKAMAN

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK

LAMPIRAN XII : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN


KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG REHAB. LAHAN & BIDANG PENGEMBANGAN BIDANG


PERLINDUNGAN HUTAN USAHA KEHUTANAN PERKEBUNAN

SEKSI PENGHIJAUAN DAN SEKSI ANEKA USAHA DAN SEKSI SARANA DAN
KONSERVASI TANAH PEREDARAN HASIL HUTAN PRASARANA PRODUKSI

SEKSI REHABILITASI & SEKSI SEKSI


PERLINDUNGAN HUTAN PENYULUHAN KEHUTANAN PEMASARAN

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK
LAMPIRAN XIII : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAN TANAMAN PANGAN
KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG KESEHATAN HEWAN & BIDANG


PRODUKSI PETERNAKAN BINA USAHA KESEHATAN MASY. VETERINER TANAMAN PANGAN

SEKSI PERBIBITAN SEKSI SEKSI SEKSI SARANA DAN


DAN BUDIDAYA PELAYANAN USAHA P4H & POH PRASARANA PRODUKSI

SEKSI TEKNOLOGI & SEKSI KELEMBAGAAN & SEKSI KESEHATAN SEKSI PERLINDUNGAN DAN
PENGEMB. PETERNAKAN TATA PENYULUHAN MASYARAKAT VETERINER PENGOL. TNMAN PANGAN

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK

LAMPIRAN XIV : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESATUAN BANGSA,


DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG KESATUAN BANGSA & BIDANG BIDANG PEMERINTAHAN


HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA/KELURAHAN

SEKSI HUBUNGAN SEKSI PEMAFAATAN SDA SEKSI PENGEMBANGAN


ANTAR LEMBAGA & KETAHANAN MASYARAKAT DESA/KEL. & LEMBAGA ADAT

SEKSI KESATUAN BANGSA & SEKSI SOSIAL BUDAYA & SEKSI APARATUR, PENDAPAT.
KETERTIBAN UMUM USAHA EKONOMI MASY. & KEKAYAAN DESA/KEL.

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN
ttd

dr. H. JUSUF SK
LAMPIRAN XV : BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANAHAN KOTA TARAKAN

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA


KELOMPOK
JAB. FUNGSIONAL

SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN UMUM

BIDANG PENGATURAN DAN BIDANG TATA GUNA TANAH & BIDANG PENGUKURAN
PENGUASAAN TANAH HAK ATAS TANAH ATAS TANAH

SEKSI PENATAAN, PENGS & SEKSI SEKSI PENGUKURAN


PEML TANAH & KONSOLIDASI PENATAGUNAAN TANAH DAN PEMETAAN

SEKSI PENGD, PENGS SEKSI SEKSI PENDAF HAK ATAS


& PEMILIKAN TANAH HAK-HAK ATAS TANAH TANAH & KONVERSI

UPTD

Tarakan, 27 April 2004

WALIKOTA TARAKAN

ttd

dr. H. JUSUF SK

Anda mungkin juga menyukai