Anda di halaman 1dari 7

Peningkatan Pemahaman Penggunaan ....

(Ervin Dito Larika) 18

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT


UKUR MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH MATA PELAJARAN PDTO

INCREASED UNDERSTANDING THE USE OF AND MAINTENANCE OF A MEASURING


USING MACROMEDIA FLASH AUTOMOTIVE SUBJECT “PDTO”

Ervin Dito Larika dan Martubi


Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY,
ervinditolarika11@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
menggunakan media pembelajaran berbasis Macromedia Flash siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 2
di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Materi yang dikaji adalah dasar alat ukur mekanik dalam mata pelajaran
Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif (PDTO). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X TKR 2 tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa. Sedangkan objek yang diamati
adalah hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)
pada tahap siklus I terjadi peningkatan nilai rata-rata 61,67 dengan 37,04% siswa (10 siswa) yang sudah mencapai
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 75,00. (2) Pada tahap siklus II kembali meningkat dengan nilai
rata-rata 80,56 dengan 88,89% siswa (24 siswa) mencapai nilai KKM (75,00).

Kata kunci: PTK, Media pembelajaran, Hasil belajar

ABSTRACT

This study aims to increased understanding the use of and maintenance of a measuring using media
based learning macromedia flash through of students learning outcomes at the grade student X TKR 2 SMK
Muhammadiyah 3 Yogyakarta competence basic a measuring in basic engineering technique of automotive subject
(PDTO). This research was a classroom action research. The subject were students of class X TKR 2 academic
year 2015/2016 a number of 27 students. While the observed object was students learning outcomes. The data
collection technique used in this research was test. The results showed that : (1) on cycle I to improve by value on
average being 61,67 % with 37.04 or 10 students who achieve minimum criteria of mastery learning (KKM) value
(75,00), and (2) in cycle II to increased by value on average being 80.56 with 88,89 % or 24 students reached
minimum criteria of mastery learning (KKM) value (75,00).

Keywords: PTK , learning media , learning outcomes

PENDAHULUAN Penggunaan teknologi informasi multimedia dan


Perkembangan teknologi informasi jaringan internet memberikan dampak yang
beberapa tahun belakang ini berkembang dengan besar dalam berbagai bidang.
sangat cepat. Perkembangan ini telah mengubah Salah satu bidang yang mendapatkan
paradigma masyarakat dalam mencari dan dampak cukup berarti dengan perkembangan
mendapatkan informasi tidak lagi terbatas pada teknologi ini adalah bidang pendidikan.
informasi surat kabar, radio, dan televisi, tetapi Pendidikan merupakan suatu proses komunikasi
juga sumber-sumber informasi berbasis dan informasi dari pendidik kepada peserta
teknologi informasi lainnya. Salah satu sumber didik yang berisi informasi-informasi
informasi yang digunakan pada saat ini yaitu pendidikan. Transfer informasi dalam proses
teknologi multimedia dan jaringan internet. pendidikan memiliki unsur pendidik sebagai
19 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIII, Nomor 1, Tahun 2016

sumber informasi, media sebagai saranan Indonesia (PP RI) No. 29 tahun 1990 tentang
penyajian ide, gagasan, dan materi pendidikan, pendidikan menengah pasal 1 yang menegaskan
serta peserta didik itu sendiri (Oetomo dan bahwa pendidikan menengah kejuruan adalah
Priyogutomo, 2004). Perkembangan teknologi pendidikan yang jenjang pendidikan menengah
informasi turut berperan merubah paradigma yang mengutamakan pengembangan kemampuan
proses pendidikan khususnya dalam siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan
penyampaian proses informasi. tertentu. Salah satu strategi pencapaian tujuan
Paradigma lama menyatakan bahwa tersebut yaitu dengan proses pembelajaran yang
model penyampaian informasi dikembangkan terdiri dari 70% praktik dan 30% teori.
dalam bentuk pendidik (teacher) berperan Salah satu sekolah menengah kejuruan
sebagai seorang expert yang menyampaikan (SMK) yang ada di Yogyakarta adalah SMK
informasi kepada peserta didik (learner). Muhammadiyah 3 Yogyakarta. SMK
Pemanfaatan teknologi multimedia dan Muhammadiyah 3 Yogyakarta merupakan salah
komputer merubah paradigma ini kepada satu lembaga pendidikan kejuruan bidang
learner-centered model. Learner centered teknologi yang bertujuan untuk menyiapkan
model menuntut peran aktif peserta didik dalam lulusannya agar menjadi SDM yang siap
mendapatkan instructional material atau bersaing di dunia kerja. Hal ini dapat dilihat dari
learning material baik dari guru maupun dari visi oleh SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
sumber informasi lainnya. Pendidikan yaitu “Mewujudkan tamatan yang islami,
memegang peranan yang sangat penting dalam berjiwa nasionalis, berintelektualitas tinggi,
proses peningkatan kualitas sumber daya berorientasi internasional dan berwawasan
manusia. Peningkatan kualitas pendidikan lingkungan”. SMK Muhammadiyah 3
merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan Yogyakarta membekali dengan disiplin ilmu
proses peningkatan sumber daya manusia itu yang sesuai dengan kompetensi keahliannya
sendiri. masing-masing sebagai upaya untuk mencapai
Pendidikan di Indonesia terdiri dari tiga visi tersebut.
tingkatan yaitu pendidikan dasar (diksar), SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
pendidikan menengah (dikmen) dan pendidikan adalah salah satu SMK yang mempunyai jurusan
tinggi (dikti). Dikmen terdiri dari sekolah Otomotif yang terletak di jl pramuka 62
menengah umum dan kejuruan. Salah satu Giwangan Yogyakarta. SMK Muhammadiyah 3
kebijakan yang kini sedang terus dikembangkan Yogyakarta selalu berusaha meningkatkan
adalah dengan meningkatkan peran Sekolah kualitas pendidikannya agar dapat bersaing
Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pilihan dengan SMK Swasta atau Negeri lainnya di
pendidikan tingkat menengah. daerah Yogyakarta. Berbagai cara telah
Pendidikan menengah kejuruan dilakukan dalam proses kegiatan kependidikan di
bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan
bekerja dalam bidang tertentu. Hal ini sesuai melalui kegiatan pengelolaan output, proes
dengan Peraturan Pemerintah Republik pendidikan, dan output pendidikan. Kegiatan
20 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIII, Nomor 1, Tahun 2016

tersebut antara lain menyeleksi dengan ketat pembelajaran. Dengan demikian diperlukan
pada saat penerimaan siswa baru, mengadakan pengembangan media lain yang dapat menarik
kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa, mengirim siswa untuk lebih aktif dan dapat menyerap
guru-guru untuk mengikuti pelatihan informasi lebih efektif. Terkadang dalam satu
kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana kali tatap muka tidak ada sama sekali siswa
laboratorium/bengkel, selalu mengadakan kajian mengajukan pertanyaan. Hal ini bisa diartikan
agama bersama untuk menambah ilmu spiritual bahwa siswa kurang terlibat dalam proses
siswa, guru serta karyawan dan selalu pembelajaran atau tidak bisa memahami materi
meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang sedang dipelajari.
pembelajaran di kelas. Berdasarkan data nilai ulangan harian
Salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi dasar alat ukur mekanik tahun
kualitas pendidikan di SMK Muhammadiyah 3 2014/2015 dalam mata pelajaran Pekerjaan
Yogyakarta adalah meningkatkan kualitas Dasar Teknik Otomotif (PDTO) di SMK
pembelajaran di kelas yaitu dengan cara Muhammadiyah 3 Yogyakarta masih perlu
perbaikan proses kegiatan belajar mengajar. ditingkatkan. Berdasarkan data yang diperoleh
Terdapat banyak aspek yang turut dapat diketahui bahwa 43 siswa (33,86%) masih
mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu : (1) di bawah KKM/belum tuntas dan siswa yang
pengajar yang profesional dan berkualitas,(2) sudah memenuhi syarat KKM ada 84 siswa
penggunaan metode mengajar yang menarik dan (66,14%) dari total 127 siswa teknik kendaraan
bervariasi, (3) perilaku belajar peserta didik yang ringan. Siswa TKR terbagi menjadi 4 kelas.
positif, (4) Kondisi dan suasana belajar yang Terdapat 8 siswa (25%) yang dibawah KKM dari
kondusif untuk belajar, (5) dan penggunaan 32 siswa kelas X TKR 1, 13 siswa (40,63%)
media pembelajaran yang tepat dalam yang dibawah KKM dari 32 siswa kelas X TKR
mendukung proses belajar itu sendiri. (Winarno, 2, 10 siswa (31,25%) yang dibawah KKM dari
2009:2). 32 siswa kelas X TKR 3, dan 12 siswa (38,71%)
Berdasarkan observasi lapangan yang di bawah KKM dari 31 siswa kelas X TKR 4.
dilakukan peneliti, Ada beberapa hambatan yang Kelas yang memiliki jumlah siswa
dialami oleh guru Teknik Otomotif Program dengan nilai KKM dibawah 70% ada 3 kelas
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK yaitu kelas X TKR 2 ada 19 siswa (59,38%), X
Muhammadiyah 3 Yogyakarta dalam upaya TKR 3 ada 22 siswa (68,75%), dan X TKR 4 ada
meningkatkan kualitas proses pembelajaran. 19 siswa (61,29%). Hanya kelas X TKR 1 yang
Hambatan dari guru yang kurang mampu memiliki 24 siswa (75%) yang sudah diatas
menyampaikan pesan pembelajaran kepada KKM. Melihat kondisi siswa seperti ini dapat
siswa dengan baik. Pembelajaran yang dilakukan disimpulkan bahwa tingkat pemahaman dari
guru belum mampu menarik perhatian siswa hasil belajar siswa masih rendah.
sehingga terlihat siswa bosan terhadap materi Menanggapi permasalahan di atas,
pelajaran yang disampaikan oleh guru. peneliti bermaksud meneliti bagaimana
Akibatnya siswa gagal memahami materi peningkatan penguasaan kompetensi dasar
21 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIII, Nomor 1, Tahun 2016

Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur pada


mata pelajaran PDTO Kompetensi Kejuruan
Mekanik Otomotif pada siswa kelas X TKR di
SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan
media pembelajaran alat ukur berbasis
macromedia flash. Media pembelajaran alat ukur
berbasis macromedia flash dipilih sesuai dengan
hasil penelitian Computer Technology Reseach
(CTR) bahwa orang hanya mampu mengingat
20% dari yang dilihat, 30 % dari yang didengar,
50% dari yang dilihat dan didengar, serta 80 %
dari yang dilihat, didengar dan dilakukan Gambar 1. Desain Penelitian PTK dari Kemis
dan Mc Taggart
sekaligus (M. Suyanto, 2003: 18). Dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis Tahap tindakan adalah realisasi dari teori
macromedia flash diharapkan akan dan teknik mengajar serta tindakan (treatment)
meningkatkan pemahaman belajar sebesar 50% yang sudah direncanakan sebelumnya dengan
menurut teori diatas, daripada dengan tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis
menggunakan media. macromedia flash sebagai media ajar dalam
METODE PENELITIAN kegiatan pembelajaran.. Dengan digunakannya
Model Penelitian Tindakan kelas (PTK) media pembelajaran berbasis macromedia flash
yang digunakan pada penelitian ini adalah model tersebut, maka tahap pengamatan dilaksanakan
spiral Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari bersamaan dengan tahap pelaksanaan itu sendiri.
Plan (perencanaan), acting & observasion Pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan
(pelaksanaan dan tindakan), dan reflective terhadap pola perubahan tingkahlaku siswa pada
(refleksi). Pada model Kemmis dan Mc Taggart saat proses pembelajaran berlangsung dengan
komponen acting (tindakan) dengan observasion digunakanya media berbasis macromedia flash.
(pengamatan) dijadikan satu kesatuan. Tahap Tahap refleksi adalah mengingat dan
perencanaan dikembangkan berdasarkan hasil merenungkan suatu tindakan persis seperti yang
observasi awal. Peneliti melakukan observasi telah dicatat dalam observasi. Refleksi
dalam proses pembelajaran agar didapatkan data merupakan usaha untuk memahami proses,
awal atau informasi mengenai kondisi masalah, persoalan, dan kendala yang nyata
pembelajaran di dalam kelas tersebut. dalam tindakan strategis. Hasil refleksi akan
memberikan dasar perbaikan rencana pada siklus
berikutnya.
22 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIII, Nomor 1, Tahun 2016

Tempat dan Waktu Penelitian KKM untuk mata pelajaran PDTO di SMK
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammdaiyah 3 Yogyakarta adalah 75.
Muhammadiyah 3 Yogyakarta pada siswa Berikut adalah interpretasi penilaian hasil belajar
jurusan Teknik Kendaraan Ringan kelas X TKR siswa pada mata pelajaran PDTO kompetensi
2 dari bulan agustus s/d oktober 2015 dasar alat ukur mekanik.
Subjek dan Objek Penelitian
Tabel 1. Nilai Ketuntasan Minimum pada Mata
Subjek pada penelitian ini adalah siswa Pelajaran PDTO KD Alat Ukur Mekanik
kelas X TKR 2 yang dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling, yakni
sebuah metode yang memilih subjek berdasarkan
keputusan subjek peneliti. Kelas X TKR 2 Hasil pencapaian belajar siswa dikatakan
dipilih karena kelas tersebut memiliki rata – rata berhasil apabila siswa yang mendapatkan nilai
nilai paling rendah dari kelas lainnya (kelas 1,3, tuntas semakin bertambah setiap siklusnya.
dan 4). Objek yang diamati pada penelitian ini Analisis pencapaian hasil belajar adalah sebagai
adalah hasil belajar siswa. berikut:
Teknik Pengambilan Data dan Instrumen
Data yang diambil dalam penelitian ini
merupakan data hasil belajar siswa pada
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pembelajaran teori sebelum menggunakan media
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2
pembelajaran berbasis macromedia flash
siklus yaitu siklus I dan siklus II dalam kegiatan
diterapkan dan hasil belajar siswa setelah
kegiatan pembelajaran. Pada kedua siklus
menggunakan media pembelajaran berbasis
tersebut guru menyampaikan materi dengan
macromedia flah diterapkan pada pembelajaran.
metode ceramah dan Tanya jawab emnggunakan
Untuk memperoleh data tersebut, maka
media berbasis amcromedia flash. Setelah guru
dipilih alat/teknik pengumpulan data. Pada
selesai menyampaikan materi siswa diberikan
penelitian ini menggunakan lembar tes. Soal test
pertanyaan untuk diskusi kelompok serta
pada pembelajaran terdiri dari 25 soal essai yang
pemahaman materi dengan kelompoknya.
dikerjakan pada akhir kegiatan pembelajaran
Selanjutnya pada akhir pertemuan guru
teori menggunakan media pembelajaran berbasis
memberikan evaluasi berupa tes essai untuk tiap
macromedia flash sebagai penilaian hasil belajar
siswa dikerjakan secara mandiri. Hasil dari
siswa tiap pertemuan. Pada setiap soal diberi
evaluasinya adalah sebagai berikut:
bobot skor tertentu tergantung tingkat kesukaran
soal dimana skor total dari tiap soal adalah 100.
Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis data
yang dipergunakan adalah deskriptif kuantitatif,
yakni data berupa angka kemudian
dideskripsikan hasilnya.
23 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIII, Nomor 1, Tahun 2016

Berdasarkan data-data pada tabel dan


Tabel 2. Presentase Nilai Tiap Siklus gambar diatas terbukti bahwa penggunaan media
Juml Kriteri pembelajaran berbasis macromedia flash mampu
Jumlah
ah Persenta a
Siklus Siswa meningkatkan hasil belajar siswa. Pada proses
Sisw se Keber
Tuntas
a hasilan pembelajaran peningkatan hasil belajar mencapai
Siklus
27 10 37,04% 51,85%. Peningkatan hasil belajar siswa melalui
I
75%
Siklus beberapa tahapan perubahan skenario mengajar
27 24 88,89%
II
pada tiap siklusnya. Hal tersebut dikarenakan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada siswa masih menganggap pembelajaran
grafik disamping: menggunakan media berbasis macromedia flash
adalah sesuatu yang baru dan perlu pembiasaan

27 27 serta adaptasi.
30
24 Meskipun pada siklus I hasil belajar tidak
25
terlalu sesuai dengan yang diinginkan namun
17
20
pada siklus II peneliti membuat perencanaan
15 10 skenario yang baru yang diharapkan dapat
10 meningkatkan hasil belajar lebih baik dari siklus
3
5 sebelumnya. Peneliti membuat perencanaan
0 skenario pembelajaran dengan membentuk
Siklus I Siklus II
kelompok-kelompok kecil dalam kelas dengan
Tidak Tuntas Tuntas Jumlah siswa
tujuan agar siswa dapat berdiskusi dengan teman
sejawat mengenai materi yang disampaikan dan
Gambar 2. Diagram Tingkat Hasil Belajar Siswa
Pada Tahap Tiap Siklus dengan mengatur tempat duduk berdasarkan
hasil belajar siswa pada tahap siklus I dan
88.89%
75% dengan berbantuan media pembelajaran berbasis
90.00% 75%
80.00% 62.96% macromedia flash. Setelah skenario tersebut
70.00%
diterapkan siswa lebih aktif bertanya kepada
60.00%
50.00% 37.04% teman sejawat dan berdiskusi. Ketika diberi
40.00%
pertanyaan lisan pada masing-masing siswa
30.00%
11.11%
20.00% terlihat siswa sudah bisa menjawab pertanyaan
10.00%
dengan baik. Dan Hasil belajar siswa pada siklus
0.00%
Siklus I Siklus II II mampu meningkatkan hingga 88,89% siswa
Tidak Tuntas yang mencapai KKM.
Tuntas
kriteria keberhasilan penelitian

Gambar 3. Diagram Peningkatan Hasil Belajar


24 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XIII, Nomor 1, Tahun 2016

Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan hasil penelitian yang M. Suyanto. (2003). Multimedia Alat Untuk


Meningkatakan Keunggulan Bersaing.
diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta: Andi
pembelajaran kompetensi dasar penggunaan dan Oetomo dan Priyogutomo. (2004). Kajian
Terhadap Model e-Media Dalam
pemeliharaan alat ukur menggunakan media Pembangunan Sistem e-Education.
pembelajaran berbasis macromedia flash pada Makalah Seminar Nasional Informatika
2004 Di UAD Yogyakarta 21 Februari
mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif 2004. Diakses dari
(PDTO) dapat meningkatkan pemahaman http://www.ilmukomputer.org/wpconte
nt/uploads/2008/03/nelda_adri_makase
penggunaan dan pemeliharaan alat ukur dilihat mnas2008.pdf. Pada tanggal 8
dari hasil belajar siswa selama proses September 2014, jam 17.10 WIB.
Undang-undang Peraturan Pemerintah No. 29
pembelajaran. Hasil belajar siswa pada siklus I tahun 1990. Tentang Pendidikan
yaitu dengan nilai rata-rata menjadi 61,67 Menengah. Diakses dari
http://jabar.kemenag.go.id/file/file/Prod
dengan 37,04% atau 10 siswa yang mencapai uk Hukum/wnmd1401767965.pdf. Pada
nilai KKM (75,00), dan pada siklus II meningkat tanggal 8 September 2014, jam 17.30
WIB
yaitu dengan nilai rata-rata menjadi 80.56
dengan 88,89% atau 24 siswa mencapai nilai
KKM (75,00). Jika dilihat dari peningkatan
secara individu pada tahap siklus I ke siklus II
peningkatan individunya adalah sebanyak 27
siswa (100%).
Saran
Penyampaian materi dengan
menggunakan media pembelajaran berbasis
macromedia flash dapat diterapkan dan
dikembangkan dalam mata pelajaran pekerjaan
dasar teknik otomotif (PDTO) di Jurusan Teknik
Kendaraan Ringan Sesuai dengan kompetensi
dasarnya. Hal ini dapat meningkatkan antusias
dalam belajar dan mampu menimbulkan
rangsangan rasa ingin tau dari siswa agar lebih
memahami. Penggunaan media berbasis
macromedia flash dapat dikembangkan dan
diperbaiki serta dilengkapi sesuai dengan
kompetensi dasar untuk proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai