Anda di halaman 1dari 4

SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN

“Pembukuan dan Pencatatan Pajak”

OLEH:

ANDI MUHAMMAD FERDY VIRGIAWAN (A031181531)

SATRIA PUTRA (A031181361)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
Pembukuan dan Pencatatan
Berdasarkan UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
dengan perubahan berkali-kali hingga menghasilkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007
pasal 1 ayat 29 adalah

Pembukuan merupakan proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk


mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan, biaya, serta jumlah perolehan dan penyerahan barang/jasa dalam periode
pajak tersebut.

Sedangkan menurut Undang-undang yang sama pada pasal 28 ayat 9 mengatakan,

Pencatatan terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau
penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung pajak
terutang. Termasuk di dalamnya penghasilan bukan objek pajak atau dikenai pajak.

Pembukuan dan pencatatan memiliki persamaan yaitu:

1. keduanya merupakan salah satu kegiatan akuntansi perpajakan dimana wajib pajak
wajib melakukan kedua aktivitas tersebut untuk menghitung pajak terutang.

2. pembukuan dan pencatatan pajak berfungsi sebagai pedoman pemenuhan


kewajiban perpajakan seperti laporan SPT, perhitungan pajak penghasilan pajak,
PPN, dan PPnBM (barang mewah).

3. Penyelenggaraan pembukuan juga berfungsi untuk mengetahui posisi keuangan dari


hasil kegiatan usaha.

Pada dasarnya, pencatatan merupakan bagian dari pembukuan. Kegiatan pembukuan juga
harus mengacu pada pencatatan pajak. Keduanya tidak bisa saling dipisahkan dalam
perekaman kewajiban pajak.

Berdasarkan UU No. 6 tahun 1983 pasal 28 ayat 1 sebagaimana telah beberapa kali
mengalami perubahan terakhir dengan UU No 28 tahun 2007 (UU KUP) hal mendasar yang
membedakan antara kegiatan pencatatan dan pembukuan adalah subyek pajak. Bagi
pengusaha atau wajib pajak pribadi atau perusahaan sebagai wajib pajak badan wajib
melakukan pembukuan dengan peredaran bruto dalam setahun kurang dari Rp
4.800.000.000 (4,8 milyar rupiah). Itu artinya wajib pajak pribadi yang tidak melakukan
kegiatan usaha tidak diwajibkan untuk melakukan pembukuan tapi tetap harus melakukan
pencatatan dengan norma perhitungan penghasilan neto dengan syarat memberitahukan ke
Direktur Jenderal Pajak (DJP) dalam jangka waktu tiga bulan pertama dari tahun pajak yang
bersangkutan.

Syarat penyelenggaraan Pembukuan dan Pencatatan Pajak

Syarat-syarat dalam penyelenggaraan pembukuan pajak antara lain;

 Diselenggarakan dengan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan


usaha yang sebenarnya.
 Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan
mata uang rupiah disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang
diizinkan oleh menteri keuangan.
 Pembukuan dengan bahasa asing dapat dilakukan setelah mendapatkan izin dari
kementerian keuangan.
 Diselenggarakan dengan prinsip taat asas stelsel keuangan atau stelsel kas.
 Komponen pembukuan sekurang-kurangnya mencatat mengenai harta, kewajiban,
modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian sehingga dapat
dihitung besarnya pajak yang terutang.

Sedangkan syarat pencatatan meliputi,

 Diselenggarakan secara teratur dan beritikad baik sesuai keadaan sebenarnya


dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan disusun
dalam bahasa Indonesia.
 Pencatatan dalam satu tahun harus diselenggarakan secara kronologis.
 Pencatatan harus menggambarkan peredaran atau penerimaan bruto atau jumlah
penghasilan bruto yang diterima
 Penghasilan bukan objek pajak atau penghasilan yang pengenaannya pajak bersifat
final.
 Jika wajib pajak memiliki lebih dari satu jenis usaha, pencatatan harus
menggambarkan secara jelas masing-masing jenis usaha, atau jika berbeda tempat
harus menjelaskan lokasi tempat usaha Anda sejelas-jelasnya.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah segala bentuk catatan, dokumentasi atau bukti
sebagai dasar pembukuan dan pencatatan yang dikelola secara elektronik atau online wajib
disimpan selama 10 tahun di Indonesia, yaitu di tempat kegiatan atau tinggal wajib pajak.

Pembukuan dalam Bahasa dan Mata Uang Asing


Di Indonesia, banyak perusahaan atau wajib pajak yang menyimpan harta bendanya dalam
bentuk mata uang selain rupiah. Lantas bagaimana cara melakukan pembukuannya?

Apabila wajib pajak menyelenggarakan pembukuan dengan bahasa dan mata uang asing
atau secara umum adalah dollar Amerika Serikat, maka ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi yaitu.

 Wajib Pajak dalam rangka Penanaman Modal Asing yaitu Wajib Pajak yang
beroperasi berdasarkan ketentuan Peraturan perundang-undangan Penanaman
Modal Asing
 Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya, yaitu Wajib Pajak yang beroperasi
berdasarkan kontrak dengan Pemerintah RI sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan peraturan Perundang-undangan Pertambangan selain pertambangan
minyak dan gas bumi
 Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Kerja Sama yang beroperasi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan pertambangan minyak dan gas bumi;
Bentuk Usaha Tetap, yaitu bentuk usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(5) Undang-Undang Pajak Penghasilan atau menurut Perjanjian Penghindaran Pajak
Berganda (P3B) yang terkait
 Wajib Pajak yang mendaftarkan emisi sahamnya baik sebagian maupun seluruhnya
di bursa efek luar negeri
 Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang menerbitkan Reksadana dalam denominasi
mata uang Dollar Amerikat Serikat dan telah memperoleh Surat Pemberitahuan
Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Badan Pengawasa Pasar Modal-Lembaga
Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pasar modal
 Wajib Pajak yang berafiliasi langsung dengan perusahaan induk di luar negeri, yaitu
perusahaan anak (subsidiary company) yang dimiliki dan atau dikuasai oleh
perusahaan induk (parent company) di luar negeri yang mempunyai hubungan
istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a dan b Undang-
Undang Pajak Penghasilan.

Daftar Pustaka
https://klikpajak.id/blog/berita-regulasi/pencatatan-dan-pembukuan-pajak/

Anda mungkin juga menyukai